The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by GENIUS LIBRARY, 2022-01-19 20:02:21

Melihat Api Bekerja Kumpulan Puisi

by M. Aan Mansyur

Keywords: by M. Aan Mansyur,Melihat Api Bekerja Kumpulan Puisi,novel

pustaka-indo.blogspot.comKe kantor polisi—aku benci kantor
polisi—aku datang pagi-pagi. Minggu
lalu dompetku hilang dan harus
menjadi urusan negara. Aku tidak
bisa makan tanpa surat keterangan
hilang. Meski tabunganku kecil, bank
lebih percaya stempel polisi daripada
tanda tanganku atau nama gadis
ibuku.

Di kantor polisi, ada seorang ibu
menangis. Aku ingin bertanya
dia kehilangan apa, tapi polisi
melarangku mendekat. Bukan
urusanku, mereka bilang.

Aku pulang membawa surat
kehilangan dan senyum seorang
ibu yang belepotan air mata. Di
perempatan sebelum belok ke bank,
aku mengirim pesan pendek kepada
ibuku.

Aku baik-baik saja hari ini.

Tapi, aku takut menanyakan
kabarnya.

99

100

pustaka-indo.blogspot.com

pustaka-indo.blogspot.comKututup mata di depan, atau
barangkali di belakang, pohon
mangga dan menghitung satu dua
tiga empat lambat hingga sepuluh.
Kubiarkan kau berlari, menemukan
jarak dan tempat sembunyi. Ketika
kau sudah aman, kucari kau sambil
bernyanyi. Kutahu, di suatu tempat,
kau cemas menunggu.

Rasanya baru dua tiga bulan, bukan
sepuluh, anak-anak belum sempat
menanggalkan diri dari kita.Tapi, di
antara pohon mangga tempatku
terpejam menghitung dan sunyi
tempatmu sembunyi, telah
dibentangkan jalanan. Di dadanya,
orang-orang asing dan mesin-
mesin lalu-lalang lebih cepat dari
waktu, saling kejar mencari dan
mencari dan mencari dan mencair
jadi apa dan kenapa dan kapan.
Kau, meski tak lagi sembunyi, tidak
juga kutemukan.

Barangkali kau suntuk menunggu,
dan aku mulai cemas kehabisan
lagu.

101

Kelak aku seorang asing pustaka-indo.blogspot.comKe mana-mana kaugenggam
bagimu.Wajahku gunung, tidak jariku, kaurasakan jantung kita
tampak puncaknya karena tertutup berkedut kecil di telapak tanganmu
kabut—atau pemeran tak kaukenal yang mudah basah. Ketika aku
dalam ilm-ilm noir yang dipenuhi diam, kau menghitung dalam hati.
kepulan asap kretek. Satu. Dua.Tiga. Empat. Lima. Enam.
Kau tersenyum menyadari jantung
Ketika kaucoba menyusun kita adalah penyanyi dan musik
wajahku, kau seakan-akan pengiring yang serasi.
membaca puisi Sylvia Plath pada
pukul tiga pagi. Kau tidak bisa Lalu kau tiba-tiba menemukan
tidur dan aku satu-satunya kesimpulan. Cinta adalah hidangan
nyawa yang bisa kauhirup sebelum di atas meja, pelan-pelan dingin
berangkat ke kantor. dan kau tidak lagi lapar.

Kelak suatu sore kau berdiri di *
depanku. Bumi bergetar sendiri Kelak aku seorang asing bagimu.
karena memberat oleh keheningan Tidak lebih satu wajah entah siapa
yang tidak bisa kita tampung. tersesat di keramaian karnaval.

Kauingat ketika Namun, sejak itu, kau tak mampu
mencintaiku segampang menyanyi atau menghitung sesuatu
menghirupembuskan napas. Aku tanpa merasakan jari-jariku
berhenti merokok karena menggelitik jantungmu.
tidak tega melihat dadamu
nyeri. Aku mengganti parfum Aku kembali mengisap kretek
beraroma ayahmu yang mati oleh sembari mengenang dadamu yang
peluru nyasar polisi. Aku lebih rajin sering mendadak minta diantar ke
memotong kuku. Aku mengurangi rumah sakit.
waktu main Twitter dan game
online yang tidak kautahu namanya.

102

pustaka-indo.blogspot.com

103

104

pustaka-indo.blogspot.com

pustaka-indo.blogspot.com
Aku hidup di antara orang-orang yang memilih
melakukan usaha lebih keras untuk menyakiti orang
lain daripada menolong diri sendiri.

Aku ingin pulang ke dapur ibuku, melihatnya
sepanjang hari tidak bicara. Aku ingin menghirup
seluruh kebahagiaannya—yang menebal jadi aroma
yang selalu membuat anak kecil dalam diriku
kelaparan.

Aku ingin hidup dan diam bersama ibuku. Aku akan
menyaksikan ia memetik sayur di kebun kecilnya di
halaman belakang untuk makan malam yang lengang.
Aku ingin membiarkannya tersenyum menatapku
makan tanpa bernapas.

Aku ingin melihat ibuku tetap muda dan mudah
tersenyum. Aku ingin menyimak seluruh kata
yang tidak ia ucapkan. Aku ingin hari-harinya sibuk
menebak siapa yang membuatku tiba-tiba suka
bernyanyi di kamar mandi.

105

106

pustaka-indo.blogspot.com

— Interpretasi bebas atas pustaka-indo.blogspot.com(Aku menulis kisah ini sepulang
beberapa ilustrasi karya Saul bertemu penjahit. Aku pikir setelah
Steinberg dalam buku Elliot Aronson, berulang-ulang berulang tahun,
The Social Animal (Freeman, 1996) tidak salah menghadiahi diri sendiri
satu stelan jas. Kadang aku merasa
sebagai penjahat yang perlu
pakaian yang bikin tampan dan
tampak sopan.

Pada usia-usia rawan yang ditarik-
tarik dari depan dan belakang,
seperti sekarang, memiliki jas
adalah kebutuhan. Semakin banyak
undangan perjamuan datang.
Meskipun kemungkinan jas itu
cuma aku kenakan pada hari
kematianku yang diramalkan sudah
dekat.)

107

1. pustaka-indo.blogspot.comNamun dia tidak pernah sekalipun
Ada pot berisi bunga-bunga tiruan salah mengeja namanya. Dia
duduk di atas meja. Ada pulpen menyentuh dan tersentuh
sedang bekerja menyelesaikan kesedihan bunga-bunga. Sakitnya
bagian meja yang tidak sempat sembuh oleh senyum si asing
dirampungkan tukang. yang melintas. Dia tidak marah
celananya disinggahi debu dan bulu
Laci terkunci meja itu, tentu saja, dari bangkai apapun.
menyimpan rahasia, bencana
rencana, dan mimpi yang hampa. 3.
Tanah sudah sekeras beton. Jangan
Sementara lelaki berjas di kursi tunggu ada yang tumbuh selain
kurus jangkung itu ialah seorang pohon yang sudah berubah jadi
yang selalu membayangkan dirinya tangga, yang tinggi, ke langit yang
Aristoteles. Dia membaca kalimat seolah-olah.
itu lagi dan lagi.
“Tanamlah harapan di sepasang
“Manusia adalah binatang …” mataku, atau di lenganku,” katanya
selalu.
2.
Laki-laki berjas itu berdiri di atas Dia menapak satu demi satu anak
sepatu lancip sembari menopang tangga sambil membawa ribuan
kepalanya yang besar berisi kelinci ekor burung di balik ketiaknya. Dia
(mungkin jantan) yang berisik, tahu puncak tertinggi adalah jatuh
berbulu putih bagai selimut baru lagi ke tanah.
dicuci, dan berhidung sehitam aib.
Dia ingin mengenakan burung-
Dari saku jasnya ada yang seakan- burung sebagai parasut. Sejak
akan sudut lipatan saputangan. kanak-kanak dia bercita-cita
Tetapi aku tahu, itu kuping tikus menjadi satu berita di koran
yang memerlukan diet. berbahasa asing—atau setidaknya
di halaman pertama surat kabar
Di dadanya ada seekor ular tidur nasional.
melingkar seusai makan.

Dua tangannya terkepal—apakah
dia hendak melepas kawanan
serangga ke udara yang luas tak
terhingga?

108

pustaka-indo.blogspot.com

109

110

pustaka-indo.blogspot.com

4. pustaka-indo.blogspot.comHari itu, di jalan, dia berpapasan
Dia sengaja tidak membawa satu dengan orang-orang buta. Hanya
pun binatang ke mimbar meski orang-orang buta. Mereka
memakai jas yang sama. Pikirnya: yang tidak buta sedang malas
membiarkan mereka tinggal di meninggalkan tempat tidur.
rumah sesekali adalah salah satu
cara menjinakkan. Dia sedang menang.

Mereka harus lebih jinak dibanding 6.
wanita. Ketika cuaca buruk di negerinya—
tempat lahir yang dia cintai
Dia membaca pidato yang dia dengan penuh kerakusan—sedang
kutip dari naskah kakeknya. Di atas memerahkan angka kalender, dia
kepalanya tiba-tiba telah berdiri akan bekerja di kamar hotel.
sebuah istana, tempat lahir semua
binatang yang dia tinggalkan di Tentu saja dia juga mengajak
rumah. Kadang-kadang dia jadi binatang-binatangnya berlibur.
tokoh utama sebuah komik—dan
hanya dia yang tahu. Di dinding kamar hotel itu dia
menggambar bayangan dirinya.
Orang-orang dengan kepala Dia ingin seorang raksasa yang
terbuka di depannya bertepuk rakus tumbuh dari dinding itu. Dia
tangan.Tapi dia tidak bisa tak pernah lupa membayangkan
mendengarnya. Dia telah jauh dirinya jatuh cinta dan menikah
hilang ke masa lalu kakeknya yang dengan seorang wanita yang akan
dia lupa siapa namanya. menghadiahinya masa depan dan
masalah-masalah sepele yang akan
5. mengembalikannya jadi remaja.
Suatu pagi, kelincinya sakit gigi. Dia
pergi ke kantor tanpa mengenakan Tapi, untuk tumbuh, anak-anak
kepala.Tapi koper dan sakunya butuh lebih dari sepasang orang
penuh dengan tikus. Dan celananya tua. Itulah, itulah yang selalu
berisi sepasang kaki kijang yang menghantuinya.
paling gesit berlari. Dia senang
kelincinya sakit gigi.

Dia sedang tidak mau berbasa-basi
dan tersenyum.

111

7. Dia tampak santai dan santun
Dia kadang menggunakan bukan main karena takut. Sebab
kendaraan umum agar bisa dia kehilangan cakar. Sebab dia
menyamar sebagai si siapa saja. Dia kehilangan taring. Sebab dia
lakukan itu saat jasnya sedang ada kehilangan kaki yang kuat berlari.
di binatu dan binatang-binatangnya Sebab dia tidak mampu melilit,
sedang cuti tahunan merayakan menjerat, mengerat, dan menjilat.
hari besar.
Pada saat-saat seperti itu
sesungguhnya dia sungguh
kesepian. Sebab tak ada seorang
pun mau menyapa dan tersenyum
kepada seorang pria yang jasnya
sedang berada di binatu.

pustaka-indo.blogspot.com

112

8. pustaka-indo.blogspot.com9.
Dia memutuskan memasang kupu- Sebenarnya dia sudah meminta
kupu di kerah jasnya. Dia sedang berkali-kali agar dipensiunkan saja.
jatuh hati. Setiap kali duduk atau Apalagi dia sudah membeli peti
berbaring, dia membayangkan mati berukuran raksasa yang bisa
seorang perempuan sedang menampung satu kebun binatang.
membayangkan dirinya tersenyum.
Dia juga sudah berkali-kali
Perempuan berbeda, tentu saja, meminta agar diberi gelar
bukan yang melahirkan anak- pahlawan dan seluruh kekayaannya
anaknya yang tidak peduli. dimuseumkan agar bisa jadi
pelajaran sejarah. Setelah meraih
Di muka cermin dia kerap cita-cita jadi berita, dia ingin hidup
tersenyum, seolah menghadapi di buku sejarah—tidak masalah jika
seorang perempuan yang amat buku sejarah itu penuh hal tiruan
susah dirayu. Perempuan yang seperti bunga di atas mejanya yang
mencintai lelaki lain yang jasnya beberapa bagiannya tidak pernah
memiliki lebih banyak kupu-kupu. diselesaikan pulpen yang sudah
berhenti bekerja karena kehabisan
Dia kasihan kepada diri sendiri dan cinta.
jasnya yang sudah terlalu sering
dicuci di binatu langganan. Seluruh *
binatang peliharaannya semakin (Aku tidak tega menulis semua
tua. binatang yang hidup di balik jasnya.
Lelaki berjas yang kumaksud dalam
kisah ini adalah mendiang ayahku.

Sejumlah binatang yang tidak
kusebut itu kini hidup di balik
jasku. Suatu saat, seseorang akan
menuliskan mereka—mungkin
anakku ketika berulang tahun dan
memiliki jas baru.)

113

pustaka-indo.blogspot.com Jangan banyak bicara. Di pusat tiap
kata ada sesuatu yang selalu siap
meledakkan pembuluh darahmu.
Halus dan berbahaya seperti masa
lalu di benak pendendam.

Sajak ditulis bukan untuk
kaukenakan ke pesta. Kata-kata
sesungguhnya pemalu dan benci
keriuhan. Sajak tidak tahu cara
menjatuhkan negara yang paling
lemah sekalipun. Sajak ditulis
untuk menjaga kata tidak meledak
semaunya di jantungmu.

Tidak persis begitu. Sebetulnya.

Singkirkan semua yang cuma kata.
Baca dan baca lagi hingga hilang
maksudku menuliskan sajak ini.
Apakah kau sudah merasakan hal
yang sejak mula kupikirkan? Baiklah,
akan kuhapus dan memulainya lagi.

114

pustaka-indo.blogspot.com

115

116

pustaka-indo.blogspot.com

Mereka yang asing dan tidak
mengenal namaku adalah
kekasihku—termasuk langit, bunga-
bunga, buku-buku tua, pagi, segelas
kopi, dan anak kecil.
pustaka-indo.blogspot.com

Aku tidak ingin mencintai
pahlawan—mereka yang
pandai dan mampu mengubah
penderitaan orang lain jadi
senyuman. Aku tidak mau melihat
orang yang kucintai berubah jadi
patung di taman kota atau poster
di dinding sekolah dan diabaikan.

117

Pada siang hari, aku tidak bisa pustaka-indo.blogspot.com
melihat kesedihan.Tapi, pada Pada pagi hari, aku tahu ada
malam hari, aku merasa kesedihan seseorang mengusir mimpi buruk
selalu mampu menampakkan dari matamu dengan ciuman. Kau
diri dan membelai kepalaku— terbit sebagai warna paling cerah
membiarkanku tidur di di taman.
pangkuannya sebagai anak kecil.
“Jika kau ingin mengucapkan
Televisi telah mengubah pikiranku. selamat tinggal, lakukan seperti
Memejamkan mata berarti matahari tenggelam,” kataku
menjadi politikus.Tidak ada yang kepada diri sendiri.
indah dalam hal-hal mudah. Dua
mataku akan berusaha selalu Sampai ketemu besok pagi. Lagi.
terjaga. Aku memilih hidup sebagai
penjahat yang ceroboh—cuma
tahu melukai hidup sendiri.

118

pustaka-indo.blogspot.com

119

120

pustaka-indo.blogspot.com

— kepada Eka Wulandari pustaka-indo.blogspot.comJika kesedihan lampu jalan itu
sampai menyentuh lampu jalan
Mereka lebih teratur daripada yang lain, mereka akan sepakat
hukum. Mereka lebih kuat daripada berhenti menyala. Jalan-jalan
perasaan orang-orang kota. kota gelap. Lampu-lampu yang
Mereka setia dan tidak pernah lain—lampu di kamarmu dan
memilih kepada siapa mereka ingin di kamarku—juga merasakan
tersenyum. Mereka tidak ingin kesedihannya dan ikut
terlalu terang agar kau tidak malu memadamkan diri. Kota-kota akan
pada kelelahanmu pulang kerja— gelap dan bahkan kejahatan takut
atau demi menyembunyikan keluar rumah.
ciuman entah siapa.
Bulan dan matahari akan ikut
Lampu jalan dekat pohon yang memejamkan cahaya. Kau tidak
baru ditebang itu mencintai pernah tahu berapa orang yang
lampu jalan depan rumahmu. mati.
Lampu jalan memiliki kekasihnya
masing-masing—sebagaimana hati Tapi lampu jalan dekat pohon yang
manusia. baru ditebang itu merahasiakan
perasaannya. Ia tetap menunggumu
Lampu jalan depan rumahmu di sana dengan cahaya yang sama.
mati—dan bukan hanya dirimu Kau seperti biasa berjalan pulang
yang sedih. Lampu jalan dekat kerja melewatinya, juga melewati
pohon yang baru ditebang itu lampu jalan depan rumahmu
seperti ingin menelan cahayanya yang mati, sambil berpikir betapa
sendiri. berbahaya kesedihan.

121

Selalu kauceritakan tentang pustaka-indo.blogspot.comPada suatu sore, katamu, di depan
seorang laki-laki tua yang tempat sampah, dia termangu
mencintai taman kota. Dia seperti sebatang pohon. Dia
senang bicara kepada pohon. Dia melihat seekor burung mati, tapi
sedih karena pohon-pohon kian tanpa sayap. Seperti ada yang
gampang melepaskan. Daun-daun melepaskannya dengan sengaja.
masih muda sudah jatuh dan Pohon-pohon bahkan tidak lagi
berharap disingkirkan. mencintai burung, katanya.

Aku mendengarmu bicara. Aku
selalu mendengarmu bicara
tentang percakapan laki-laki itu di
taman kota.

Aku mencintaimu seperti laki-laki
itu mencintai taman kota, katamu.
Aku juga mencintaimu—meskipun
sebetulnya kautahu di kota ini
tidak ada taman dan percakapan.

122

pustaka-indo.blogspot.com

123

124

pustaka-indo.blogspot.com

pustaka-indo.blogspot.com
Aku benci berada di antara orang- Aku senang berada di antara
orang yang bahagia. Mereka bicara orang-orang yang patah hati.
tentang segala sesuatu, tapi kata- Mereka tidak banyak bicara, jujur,
kata mereka tidak mengatakan dan berbahaya. Mereka tahu apa
apa-apa. Mereka tertawa dan yang mereka cari. Mereka tahu
menipu diri sendiri menganggap dari diri mereka ada yang telah
hidup mereka baik-baik saja. dicuri.
Mereka berpesta dan membunuh
anak kecil dalam diri mereka.

125

Tidak ada yang istimewa dari pustaka-indo.blogspot.comAku pulang dan jalanan beraroma
kafe itu. Minumannya biasa-biasa kampung halaman terbakar.
saja. Lampu-lampunya terlalu Aku berhenti setiap ada pohon
terang. Dan para pengunjung ribut dan mengucapkan terima kasih
membicarakan negara yang sedang sebelum tiba pada jam-jam tidak
tidur. bisa tidur di kamar.

Panggung dan alat-alat musik Lagu itu belum berhenti. Rasa
di sudut kafe istirahat setengah sakit tumbuh seperti kalimat-
jam. Pukul 2 tiba dan seorang kalimat indah di buku-buku puisi
perempuan menyanyikan lagu Sylvia Plath. Aku mencintaimu dan
favoritmu. Aku menikmati tiga hal mencintai kehilanganku atasmu.
dari lagu itu. Gempa waktu, rasa
sakit, dan sesuatu yang belum Di kafe itu, orang-orang
kutahu namanya. berbahagia demi menghibur
kesedihan mereka. Aku berbahagia
karena selalu bisa sedih pernah
memiliki.

126

pustaka-indo.blogspot.com

127

128

pustaka-indo.blogspot.com

Di kota ini ruang bermain pustaka-indo.blogspot.comPara tetangga lebih butuh pagar
adalah sesuatu yang hilang tinggi daripada pendidikan. Sekolah
dan tak seorang pun berharap adalah cara yang baik untuk
menemukannya. Anak-anak tidak istirahat berkelahi di rumah. Anak-
butuh permainan. Mereka akan anak membeli banyak penghapus
memilih kegemaran masing-masing dan sedikit buku.Terlalu banyak hal
setelah dewasa. Menjadi dewasa yang mereka katakan dan gampang
bukan menunggu negara bangun. jatuh cinta. Mereka menganggap
Menjadi dewasa adalah menu jatuh cinta sebagai kata kerja dan
favorit di restoran cepat saji. ingin mengucapkannya sesering
mungkin. Mereka tidak tahu jatuh
cinta dan mencintai adalah dua
penderitaan yang berbeda.

Jalan-jalan dan rumah kian lebar.
Semakin banyak orang yang hidup
dalam kehilangan. Harapan adalah
kalimat larangan, sesuatu yang
dihapus para polisi setiap mereka
temukan di pintu-pintu toko.
Hidup tanpa curiga adalah hidup
yang terkutuk. Kawan adalah lawan
yang tersenyum kepadamu.

Selebihnya, tanpa mereka tahu,
sepasang kekasih diam-diam
ingin mengubah kota ini jadi
abu. Aku mencintaimu dan kau
mencintaiku—meskipun tidak
setiap waktu. Kita menghabiskan
tabungan pernikahan untuk beli
bensin.

Kita akan berciuman sambil
melihat api bekerja.

129

Jika pada suatu sore kau pustaka-indo.blogspot.comBesok pagi, ketika kau bangun
menemukan langit di tempat dan menemukan langit di depan
tidurmu, jangan katakan apapun jendelamu. Lupakan seluruh jadwal
tentang siapapun. Langit kerja yang menguras jiwamu dan
jujur dan punya kemampuan jadilah bunga-bunga. Biarkan ia
membayangkan dirimu sebagai mewarnaimu. Ajak ia menyusuri
orang lain yang ia cintai atau jalan menuju masa kecilmu dan
benci. Ia hanya menginginkanmu biarkan ia pergi ketika kau sudah
menunggu. Ia akan pergi tanpa sampai. Ia tidak tahu membuatmu
kauminta. kehilangan.

Namun, pada penghabisan musim Ia tidak bisa melupakan jalan
hujan, langit menangis sepanjang menuju tempat tidurmu.
malam dan siang seperti kekasih
tidak bisa mengendalikan diri. Ia
sedang merindukan masa kecilnya.
Bening, penuh warna, dan tidak
memiliki prasangka.

130

pustaka-indo.blogspot.com

131

132

pustaka-indo.blogspot.com

pustaka-indo.blogspot.com

Kata-kata bukan jembatan yang matahari tenggelam. Pernahkah
bisa membuat sepatumu tidak kau membayangkan bagaimana
tersentuh lumpur. Kata-kata bukan rasanya memiliki awan sebagai
kendaraan yang pandai melayang hewan peliharaan? Ia lebih setia
dan menghindarkanmu dari dari kebiasaan buruk.
kemacetan. Kata-kata tak ingin
jadi senjata untuk kaugunakan
membunuh atasanmu. Kata-kata
adalah awan yang mengamati
jendela kamarmu menjelang

133

134

pustaka-indo.blogspot.com

“If you’re in trouble, or hurt or need,pustaka-indo.blogspot.comJangan bertanya: sudah sembuh?
go to the poor people.They’re the Tidak ada orang yang betul-betul
only ones that’ll help—the only sehat. Aku cuma lebih sakit darimu.
ones.” Aku sedang memberi diriku
kesempatan berharap dan percaya.
—John Steinbeck
Jangan suruh aku menyerahkan
diri ke rumah sakit. Aku tidak akan
mengunjungi tempat itu sebelum
mereka tahu bahwa tidak ada
orang yang betul-betul miskin
hingga tidak punya rumah. Ada
orang memilih membangun rumah
di mimpi mereka, agar kuku-kuku
negara tidak bisa menyentuhnya.

Biarkan kunikmati penyakit yang
mengisap jiwaku. Rasa sakit adalah
alasan orang menggunakan kata
kerja dalam hidupnya. Mencintai
dan menunggu, umpama.

Jika aku sakit, tersenyumlah.Tidak
ada yang cukup di dunia ini—tapi
senyuman tidak pernah kurang.

135

136

pustaka-indo.blogspot.com

pustaka-indo.blogspot.com

Aku memilih tinggal di kota dan Agar aku memiliki satu hal indah
itu adalah hukuman. Jangan pernah yang bisa membuat dadaku
mengunjungiku, agar aku bisa tiba- bersedih sebelum tidur memeluk
tiba merindukanmu di antara hal- diri sendiri dan tidak memimpikan
hal yang teratur. apa-apa selain masa silam di
rahimmu.

137

138

pustaka-indo.blogspot.com

1. pustaka-indo.blogspot.com3.
Barangkali aku jadi gelas yang Barangkali lebih baik aku tidak
hangat, kopi yang diminum bisa bicara. Aku tidak ingin
tergesa-gesa, atau sendok yang menggunakan kebodohanku
bunyinya mengganggu sunyi. Jika memilih kata melukai
dia tidak suka kopi karena alasan keindahannya. Aku tidak ingin
tertentu, aku jadi kemalasan yang bahasa kehilangan kuasa di
menahannya di tempat tidur hadapan tatapan matanya.
atau cahaya dari jendela yang Cintaku kepadanya melampaui
memaksanya membuka mata. Aku jangkauan kata. Aku cuma mampu
ingin jadi sesuatu yang dia sentuh mengecupkannya dengan mata.
pada pagi hari.
4.
2. Barangkali, pada akhirnya, dia
Barangkali lebih baik dia tidak tahu adalah kota yang tidak berhenti
apa-apa tentang aku. Dia semata dilalap api. Dari kejauhan, aku
sering melihatku melintas di depan adalah laut yang menenggelamkan
rumahnya atau duduk membaca diri.
di warung kopi kesukaannya. Aku
udara yang menyesakkan dadanya
ketika terhimpit penumpang lain
di angkutan umum. Aku sesuatu
yang belum memiliki nama. Aku
ingin diam-diam mencintainya
seperti benda kecil yang sengaja
menjatuhkan diri dan berharap
tidak pernah ditemukan.

139

pustaka-indo.blogspot.com 1.
Ketika bicara tentang waktu, ia
mengandalkan ingatannya yang
singkat dan abu-abu. Ingatan
pertamanya adalah mimpi
menjadi seorang lelaki dewasa
dengan sayap lepas ketika terbang
melintasi kota.Waktu itu, katanya,
ibuku menangis di pojok kamar
dan tidak ada seseorang yang bisa
dipanggil ayah.

2.
Ketika mandi, ia menghabiskan 17
menit dan selalu seperti itu. Air
dan rasa dingin punya kekuatan
membuatnya ingat kalimat terakhir
orang terakhir yang diajaknya
berbincang. Berhentilah bicara
sebelum kau mengucapkan kalimat
terakhir, katanya.

3.
Ketika mendengarkan musik, ia
menyerahkan diri kepada rasa
asing yang sakit, dan sunyi yang
jauh. Ia senang memasukkan
dirinya ke dalam musik yang sama
ketika merindukanmu agar ia bisa
tahu bagaimana rasanya sangat
merindukanmu. Musik yang baik,
baginya, adalah musik yang tidak
tahu menghentikan dirinya sendiri.
Musik yang memiliki dada kosong
dan gema.

140

pustaka-indo.blogspot.com

141

142

pustaka-indo.blogspot.com

4. 5.
Ketika seseorang memanggil Ketika membaca sajak tentang
nama kecilnya, ia bahagia. Ia punya dirinya di koran, ia merasa
cita-cita rahasia: membuat toko seseorang telah semena-mena
permen menggunakan nama membelahnya jadi dua. Ia tidak
kecilnya.Tetapi ia malu mengatakan suka menemani dirinya—
mimpi itu bahkan kepada ibunya kesendirian selalu membuat
sendiri. Sebagian mimpi harus sesuatu lebih nyata. Ia selalu ingin
rela berhenti dan menjadi rahasia. memilih kesendirian, namun orang-
Separuh hidupnya adalah rahasia. orang sudah memasukkan banyak
orang asing ke dalam tubuhnya.
pustaka-indo.blogspot.com Ia tidak mampu menolong diri
sendiri.

143

6. pustaka-indo.blogspot.com
Ketika melihat langit pada pukul
5 pagi, ia merasa dirinya adalah
jendela yang lepas dari dinding
rumahmu. Langit pukul 5 pagi
adalah warna kesukaannya. Dan
kehilangan adalah perasaan yang
ingin selalu ia miliki. Ia tidak perlu
tahu apa saja telah tercuri dari
dirinya.

7.
Ketika tidur—ia senang tidur pada
siang hari—ia membiarkan pintu
kamarnya terbuka, tapi menutup
jendelanya. Jendela melihat dan
mengatakan terlalu banyak. Ia
ingin tidurnya tetap hitam putih,
seperti mimpi atau foto-foto di
koran lama. Keindahan tidak perlu
memiliki kemampuan menyilaukan
mata siapa pun. Sederhana
umpama tidur yang hampa dan
dalam. Seperti puisi yang memakan
maksudnya sendiri.

8.
Ketika maut mengecup keningnya,
tidak ada yang ia ingat selain
sepasang kakimu. Ia tahu kau
membenci kakimu. Sore itu
mereka membawamu ke pantai
dan kau tidak mampu menolak.
Kau menemukannya. Kau
mengenalnya dan ia tahu sepasang
kakimu akan menjadi kenangan
indah baginya. Sejak sore itu, ia
membiarkan kesedihan hidup
bahagia dalam dirinya.

144

pustaka-indo.blogspot.com9.
Ketika kenangan mengembalikan
sesuatu tentang dirinya kepadamu,
kau tahu ada hari-hari tertentu
dalam hidupmu tak hendak selesai.
Hari-hari yang ditakdirkan menjadi
musik yang baik bagimu.

145

146

pustaka-indo.blogspot.com

pustaka-indo.blogspot.com

Aku pernah tinggal di buku Kelak aku adalah rumput yang
catatan harianmu dan kaubakar mencium telapak kakimu ketika
di kaki pohon mangga di samping kau kelelahan menjemur pakaian
kamar tidurmu. Kau kembalikan anak-anakmu yang nakal.
aku jadi pohon dan aku semakin
mencintaimu. Buat apa kuserahkan hidupku
kepada hal-hal lain, jika cinta juga
Aku ranting yang kemarin sore bisa membunuhku. Berkali-kali dan
kau potong karena menyentuh berkali-kali lebih perih.
kaca jendelamu. Akan kau dengar
aku tidak berhenti mengucapkan
namamu ketika apimu menghabisi
tubuhku sekali lagi.

147

148

pustaka-indo.blogspot.com


Click to View FlipBook Version