The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Tugas projek tik E Book _20240611_133617_0000

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Wahyu Nur ihsan, 2024-06-11 02:40:07

E BOOK TIK

Tugas projek tik E Book _20240611_133617_0000

Mind Mapping


Latihan Untuk mengetahui seberapa banyak kamu memahami materi yang telah dipelajari. Berikut soal latihan yang dapat kamu kerjakan https://quizizz.com/admin/quiz/6657ec5f53f64a6be4 944f3e?source=quiz_share Soal Pilihan Ganda Soal Esai https://quizizz.com/admin/quiz/66581e3793590542802dbffd? source=quiz_share


BAB IV MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL


Media Visual merupakan semua alat peraga yang digunakan dalam proses belajar yang bisa dinikmati lewat panca-indera mata.Media visual ( imageatau perumpamaan) memegang peran yang sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Dengan demikian media visual dapat diartikan sebagai alat pembelajaran yang hanya bisa dilihat untuk memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan akan isi materi pelajaran. A. Pengertian Media Visual Media berbasis visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media berbasis visual (imageatau perumpamaan) memegang peran yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapatmemberikan dukungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual (image) itu untuk meyakinkan terjadinya proses informasi.


Untuk itu harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang media pengajaran meliputi : 1) Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar, 2) Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, 3) Seluk-beluk proses belajar, 4) Hubungan antara metode mengajar dan media pendidikan, 5) Nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran, 6) Pemilihan dan penggunaan media pendidikan, 7) Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan, 8) Media pendidikan dalam setiap mata pelajaran, 9) Usaha inovasi dalam media pendidikan Dalam suatu pembelajaran media digunakan sebagai fasilitator yang menunjang keefektifitasan pembelajan. Media pembelajaran merupakan alat bantu mengajar guru untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada anak (Nasution, 1990). Selain itu, menurut (Kodir, 2011) media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, merangsang pikiran, pikiran, dan kemauan siswa sehingga mendorong terciptanya proses belajar pada diri siswa. Penggunaan suatu media belajar dilakukan dengan tujuan agar peserta didik tertarik minat belajamya, perhatiannya, memberikan. stimulus dan perasan senang pada suatu kegiatan pembelajaran (Kustiawan, 2013). Pada proses pembelajaran sehari-hari terdapat media pembelajaran yang sering digunakan untuk membantu proses pembelajaran, yakni video pembelajaran, modul, permainan, buku paket, LKPD, dan yang lainnya. Media pembelajaran dibagi menjadi tidak kelompok yakni visual, audio, dan audio visual. Materi yang dibahas dalam makalah adalah media visual. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) visual adalah sesuatu yang dapat dilihat dengan indra penglihatan mata. Sedangkan media berasal dari Bahasa latin medium yang berarti sebagai antara.


Menurut Kodir (2011) Media visual adalah media yang dapat dilihat menggunakan mata atau indra penglihatan. Media visual merupakan alat atau pembelajaran yang tampak dimata, yang bisa di liat, namun tidak bisa didengar. Media visual berupa gabungan-gabungan wama, gambar, tulisan, yang dikemas menjadi satu kesatuan. Media pembelajaran jenis visual paling sering digunakan guru untuk menyampaikan isi materi pembelajaran. Media visual terdapat dua kelompok yakni yang dapat diproyeksikan dan tidak dapat diproyeksikan. B. Manfaat Media Pembelajaran Visual Media pembelajaran visual memiliki beberapa manfaat.Menurut (Netriwati dan Lenna, 2017) terdapat enam manfaat media visual, yakni sebagai berikut: 1. Media visual dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh peserta didik. Dengan adanya media memudahkan siswa untuk lebih memahami materi yang diberikan. Media membuat materi yang dibahas lebih nyata dan lebih jelas. 2. Media visual memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya. Dengan adanya media peserta didik menjadi lebih aktiv dan berbaur dengan lingkungan. 3. Media visual dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit dan realistis. 4. Media visual membangkitkan keinginan dan minat baru. Ide ide bisa muncul karena peserta didik belajar melalui media pembelajaran visual. 5. Media visual akan mengakibatkan perubahan efektif, kognitif, dan psikomotorik. 6. Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa. Media visual yang penuh warna dan gambar membuat siswa lebih tertarik dan lebih menyenangi pelajaran.


Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rifa'i (2007) alat bantu visual memiliki beberapa manfaat yang bertujuan sebagai berikut: 1. Memperkenalkan, membentuk, memperkaya serta memperjelas pengertian atau konsep yang abstrak kepada siswa. 2. Mengembangkan sikap-sikap yang dikehendaki. 3.Mendorong kegiatan siswa yang lebih lanjut. Media pembelajaran visual yang digunakan dalam pembelajaran matematika seperti gambar diagram, LKS, Modul, alat permainan ular tangga. komik, dll. Membuat media pembelajaran visual meningkatkan kreativitas dan inovasi guru. Pada kurikulum merdeka saat ini sangat cocok menggunakan media pembelajaran visual. Media pembelajaran matematika membantu siswa lebih menyukai pelajaran matematika, dan lebih memahami pelajaran matematika. C. Prinsip-Prinsip Pemilihan Media Visual 1. Peran Media Visual Dalam Instruksional (Petunjuk). Menurut Heinich (2002) Beberapa peran penting media visual diantaranya adalah: a) Menyediakan referensi nyata untuk ide-ide. Kata-kata (biasanya) tidak terlihat atau terdengar seperti apa yang diwakilinya, tetapi visual adalah simbol, sehingga hampir sama dengan apa yang mereka wakili. b) Berfungsi sebagai tautan yang lebih mudah diingat ke ide asli c) Memotivasi peserta didik dengan menarik perhatian d) Menyederhanakan informasi yang sulit dipahami. Sebagai contoh diagram dapat memudahkan untuk menyimpan dan mengambil informasi tersebut e) Memiliki fungsi pengorganisasian dengan menggambarkan hubungan antar elemen, seperti dalam diagram alur atau garis waktu. Media visual menyediakan saluran yang lebih.Artinya, ketika disertai dengan informasi lisan atau tertulis, mereka menyajikan informasi dalam modalitas yang berbeda, memberikan beberapa peserta didik kesempatan untuk memahami secara visual apa yang mungkin mereka lewatkan dalam presentasi lisan.


2. Tujuan Desain Visual Menurut Heinich (2002) Setidaknya ada 4 tujuan dasar dalam desain visual untuk meningkatkan komunikasi, yaitu: a) Memastikan keterbacaan b) Mengurangi usaha yang diperlukan dalam menafsirkan informasi. c) Meningkatkan keterlibatan aktif d) Menarik perhatian 3. Literasi Visual Istilah visual sering dikaitkan dengan literasi seperti yang dijelaskan oleh Braden dalam Yaumi (2018), yaitu Literasi visual adalah kemampuan untuk memahami dan menggunakan gambar, termasuk kemampuan untuk berpikir, belajar, dan mengekspresikan gambar. Baker dalam Yaumi (2018) menurunkan definisi yang dikembangkan oleh Bristor dan Drake, yang menyatakan bahwa literasi visual adalah kemampuan untuk memahami, menafsirkan, dan mengevaluasi pesan-pesan visual. Baker kemudian menyimpulkan bahwa literasi visual sama dengan membaca gambar. Ahn dalam Yaumi (2018) menggunakan istilah pedagogi visual untuk melihat guru sebagai mediator dalam hubungan antara siswa dan gambar, dan berusaha untuk mendorong kreativitas siswa dalam membangun pembelajaran aktif melalui gambar. Literasi visual dapat dikembangkan melalui dua pendekatan menurut Heinich (2002): 1) Strategi input (masukan) Strategi input membantu siswa memecahkan masalah, atau mahir dalam membaca media visual melalui latihan analisis visual. Misalnya analisis gambar, diskusi program multimedia, video dan lain-lain. 2) Strategi output (keluaran) Strategi output membantu siswa mengekspresikan diri dan berkomunikasi dengan orang lain dengan menggambarkan atau menulis elemen visual, Misalnya dengan merencanakan dan membuat presentasi foto dan video.


Penggunaan media visual dalam proses pembelajaran harus memperhatikan taraf literasi visual siswa. Menurut Heinich (2002) beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat literasi visual siswa antara lain: 1) Perkembangan kognitif Perkembangan usia siswa mempengaruhi tingkat kemampuan siswa dalam menafiszkan makna media visual, Siswa yang berusia di bawah 12 tahun cenderung menafsirkan suatu gambar bagian per bagian daripada secara keseluruhan. Sedangkan siswa yang berusia di atas 12 tahun akan mampu menafsirkan makna gambar secara keseluruhan. 2) Efek budaya Tingkat hubungan budaya siswa dengan unsur visual yang ditampilkan akan mempengaruhi kemampuan siswa dalam menafsirkan suatu. gambar. Misalnya, siswa yang tinggal dekat dengan pantai akan berbeda pemahamannya tentang pemandangan pantai di banding dengan siswa yang tempat tinggalnya jauh dari pantai. 3) Preferensi visual Preferensi visual berarti ciri-cin tampilan visual yang disukai oleh siswa siswa lebih menyukai visual yang berwarna daripada visual hitam putih (ketika wama tidak berkaitan dengan konten materi), visual yang realistis (misal: gambar fotografi) daripada visual yang abstrak (misal: gambar sketsa), dan visual yang sederhana daripada visual yang kompleks. Terlepas dari beberapa faktor di atas, guru harus berusaha untuk meningkatkan literasi visual siswa dengan melatih mereka memahami media visual yang mengelilingi mereka dan dengan melatih kreativitas mereka dalam menyampaikan informasi. Seperti kliping, poster, papan display, dan lainnya.


D. JENIS MEDIA VISUAL 1. Jenis-jenis media visual Sedangkan media visual sendiri mmiliki pengertian yaitu media yang hanya melibatkan indera penglihatan. 1. media visual-verbal adalah media visual yang memuat pesan verbal (pesan linguistik berbentuk tulisan). 2. media visual non-verbal-grafis adalah media visual yang memuat pesan nonverbal yakni berupa simbol-simbol visual atau unsur- unsur grafis seperti gambar (sketsa, lukisan dan foto), grafik, diagram, bagan, dan peta. 3. media visual non-verbal tiga dimensi adalah media visual yang memiliki tiga dimensi, berupa model, seperti miniatur, mock up, specimen, dan diorama. 2. Macam-macam media visual (menurut Netriwati & Lena, 2017) 1. Media yang tidak diproyeksikan a. Media realita b. Model c. Media Grafis 2. Media Bahan cetak a. Bukuteks b. Modul 3. Media gambar diam Media gambar diam adalah jenis media yang menampilkan visual atau gambar statis yang tidak bergerak. Media ini digunakan untuk menyampaikan informasi, cerita, atau konsep melalui gambar-gambar yang tetap. Contoh media gambar diam termasuk foto, poster, lukisan, ilustrasi, slide presentasi, dan infografis. Media gambar diam sering digunakan dalam pendidikan, periklanan, seni, dan berbagai konteks komunikasi lainnya karena kemampuannya untuk menarik perhatian dan menyampaikan pesan secara visual. 4. Media Proyeksi Diam (ohp,led) Menurut Rudi Susilana dan Cepi Riyana (2008) bahwa berdasarkan bentuk penyajian dan cara penyajiannya media pembelajaran dibedakan atas 7 klasifikasi dan menurut (Hasan dkk, 2021) media visual termasuk dalam 3 klasifikasi yaitu:


1. Kelompok kesatu (grafis, bahan cetak, gambar diam) a) Media grafis Media grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide atau gagasan melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka- angka, dan simbol/gambar. Grafis biasanya digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan faktafakta sehingga menarik dan diingat orang a. Grafik (penyajian data berangka melelui perpaduan angka, garis dan simbol) b. Diagram (gambaran sederhana untuk memperlihatkan hubungan timbal balik berupa garis dan simbol) c. Bagan (perpaduan sajian kata-kata, garis, symbol yang merupakan ringkasan dari suatu proses) d. Sketsa (gambaran sederhana yang melukiskan bagian pokok dari bentuk gambar) e. Poster (sajian komunikasi visual yang jelas, menyolok dan menarik dalam penyampaian informasi) f. Papan flannel (papan berlapis kain flannel untuk menyajikan gambar yang mudah ditempel dan dilepas) g. Bulletin board (papan biasa tanpa dilapisi kain flanel). yaitupapan biasa tanpa dilapisi kain flanel. Gambar- gambar atau tulisan-tulisan biasanya langsung ditempelkan dengan menggunakan lem atau alat penempel lainnya. 1.Langkah-Langkah Menggunakan Canva. Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat poster menggunakan Canva: 1. Buka Canva: Buka website Canva di [www.canva.com](https://www.canva.com) atau aplikasi Canva di perangkat Anda dan login ke akun Anda. Jika Anda belum memiliki akun, daftar terlebih dahulu.


Pertama buka aplikasi canva atau cari canva.com digoegle Setelah login tekan tiga garis disudut kiri tekan beranda pilih desain dan ketik poster Setelah itu login melalui goegle,email,Facebook dan lainnya


Setelah itu akan muncul seperti ini,dan pilih lah poster sesuaikeinginan anda Kemudian tekan sesuaikan template ini Maka akan muncul seperti ini,lalu pilih warna sesuai dengan keinginan anda


Pilih teks dan pilih font sesuai keinginan anda Untuk menambahkan gambar,pilih ungga file untukmenambahi gambar.


Setelah selesai ditambahi maka poster bisa untuk disimpan dengan cara tekan unduh Jika ingin menambahi gambar yang lebih bagus , pilihelemen maka akan muncul bentuk elemen yang bagus Supaya orang lain bisa mengakses hasil poster anda, andabisa memilih tautan kolaborasi.


Rangkuman Media pembelajaran visual adalah alat bantu pembelajaran yang menggunakan indera penglihatan untuk menyampaikan informasi dan pesan kepada peserta didik. Media ini dapat berupa gambar, foto, video, ilustrasi, diagram, grafik, dan benda-benda nyata yang dapat dilihat. Media pembelajaran visual sering digunakan dalam proses belajar mengajar karena dianggap lebih mudah dipahami dan diingat oleh peserta didik. Tujuan utama penggunaan media pembelajaran visual adalah untuk: -Meningkatkan pemahaman dan daya ingat peserta didik -Meningkatkan minat dan motivasi belajar -Meningkatkan partisipasi dan keterlibatan peserta didik -Mengembangkan keterampilan berpikir kritis -Memperkaya pengalaman belajar Penggunaan media pembelajaran visual dalam proses belajar mengajar dapat memberikan banyak manfaat, antara lain: -Memperjelas penyajian pesan dan informasi: -Meningkatkan perhatian: -Mengatasi keterbatasan indra -Memberikan pengalaman belajar yang lebih nyata -Meningkatkan kreativitas -Meningkatkan kemampuan komunikasi


BAB V MEDIA BELAJAR AUDIO VISUAL


Media pembelajaran terdiri dari berbagai macam bentuk, salah satunya media audiovisual. Media audio visual adalah media yang mengandung unsur suara dan juga memiliki unsur gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman video, film, dan sebagainya. Media pembelajaran yang baik adalah media yang mampu mengaktifkan siswa dalam memberikan tanggapan, umpan balik, mendorong siswa melakukan praktik-praktik yang benar.Media audiovisual adalah kombinasi dari alat dengar (audio) dan alat pandang (visual)sehingga disebut media audio visual (Hamdani,2011:249). Audiovisual dapat mengoptimalkan penyajian bahan ajar kepada siswa dan juga memenuhi kelengkapan media yang dibutuhkan siswa. Sanjaya (2010:211) berpendapat media audio visual, yaitu media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat,seperti rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya. Segala proses pembelajaran yang menggunakan media yang mengandung unsur gambar dan suara sehingga indera pendengar dan penglihatan aktif merespon merupakan ciri-ciri pembelajaran media audiovisual (Febliza dan Zul2015:50). Dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran AudioVisual adalah media perantara yang penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran sehingga membangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,ketrampilan, atau sikap yang dipergunakan untuk membantu tercapainya tujuan belajar. Berikut adalah beberapa definisi dari beberapa para ahli: 1. Robert E. Bales: Media belajar audio visual adalah media yang menggunakan teknologi untuk menyampaikan pesan melalui saluran pendengaran dan penglihatan. 2. Edgar Dale: Menurut Dale, konsepnya tentang piramida pembelajaran mencakup penggunaan media audio visual sebagai salah satu alat untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran. Dia menekankan pentingnya penggunaan gambar, film, dan rekaman suara sebagai alat bantu pembelajaran. 3. Stephen M. Alessi dan Stanley R. Trollip: Mereka menggambarkan media belajar audio visual sebagai teknologi yang mendukung komunikasi antara instruktur dan peserta didik melalui penggunaan visual, audio, dan simbol-simbol. 4. Richard E. Mayer: Mayer adalah seorang ahli dalam bidang multimedia pembelajaran. Menurutnya, media belajar audio visual harus dirancang dengan memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran multimedia agar efektif dalam mengkomunikasikan informasi kepada peserta didik. A. APA ITU MEDIA BELAJAR VISUAL


Berikut adalah beberapa macam media belajar audio visual yang umum digunakan dalam proses pembelajaran: 1. Video Pembelajaran: Video pembelajaran merupakan rekaman visual yang berisi materi pembelajaran, seperti presentasi, demonstrasi, atau ceramah. Video dapat berupa animasi, film dokumenter, atau rekaman langsung dari instruktur. 2. Presentasi Multimedia: Presentasi multimedia menggunakan kombinasi teks, gambar, audio, dan video untuk menyampaikan informasikepada peserta didik. Biasanya, presentasi ini dibuat menggunakan perangkat lunak seperti Microsoft PowerPoint atau Prezi. 3. Audio buku: Audio buku adalah rekaman suara yang berisi bacaan teks dari buku atau materi pembelajaran. Audio buku ini memungkinkan peserta didik untuk mendengarkan materi pembelajaran tanpa harus membaca teks secara langsung. 4. Gambar dan Grafik: Gambar dan grafik digunakan untuk menyajikan informasi secara visual. Mereka dapat berupa diagram, bagan, atau ilustrasi yang membantu peserta didik memahami konsep atau proses yang diajarkan. 5. SimulasidanAnimasi: Simulasi dan animasi memungkinkan peserta didik untuk melihat bagaimana suatu konsep atau proses bekerja secara visual. Mereka dapat digunakan untuk mensimulasikan fenomena alam, eksperimen ilmiah, atau proses teknis. 6. Papan Tulis Interaktif: Papantulis interaktifadalahalat pembelajaran yang menggabungkanteknologi digitaldengan papan tulis konvensional. Ini memungkinkan instruktur untuk menulis, menggambar, dan menampilkan materi pembelajaran secara interaktif. 7. Aplikasi Pembelajaran: Ada berbagai aplikasi yang dirancang khusus untuk pembelajaran audio visual, baik untuk platform desktop maupun mobile. Aplikasi ini dapat berisi berbagai macam konten pembelajaran, mulai dari video pendek hingga interaktif. B. MACAM-MACAM MEDIA BELAJAR AUDIO VISUAL


Unsur-unsur yang biasanya ada pada media belajar audio visual meliputi: 1. Audio Suara atau elemen audio merupakan bagian penting dari media belajar audio visual. Ini bisa aerupa narasi, musik latar, efek suara, atau dialog yang membantu menyampaikan informasi atau konsep. 2. Visual Elemen visual mencakup gambar, grafik, animasi, video, dan teks yang digunakan untuk menyajikan informasi secara visual kepada peserta didik. Visual dapat membantu memperjelas konsep atau proses yang diajarkan. 3. Teks Teks digunakan untuk menyampaikan informasi secara tertulis, baik dalam bentuk caption, judul, subjudul, atau teks tambahan yang mendukung pemahaman materi. 4. Grafis Grafis termasuk dalam unsur visual dan dapat berupa diagram, bagan, ilustrasi, atau grafik yang membantu memvisualisasikan data atau konsep yang kompleks. 5. Interaktivitas Interaktivitas memungkinkan peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Ini bisa berupa tombol navigasi, elemen drag-and-drop, atau pertanyaan interaktif yang merangsang pemikiran peserta didik. 6. Animasi Animasi digunakan untuk menggambarkan proses atau konsep yang dinamis dan sulit dipahami melalui gambar statis atau teks. Animasi dapat membuat materi pembelajaran menjadi lebih menarik dan mudah dipahami. 7. PengaturanWaktu Pengaturan waktu yang tepat dalam media belajar audio visual juga penting. Hal ini mencakup durasi video, kecepatan narasi, atau tampilan animasi yang disesuaikan dengan tempo pembelajaran. 8. KualitasProduksi Kualitas produksi media belajar audio visual, seperti resolusi video, kejernihan suara, dan desain grafis, juga berpengaruh terhadap efektivitas media tersebut dalam menyampaikan pesan atau informasi. Dengan memperhatikan dan memanfaatkan unsur-unsur ini secara efektif, media belajar audio visual dapat menjadi alat yang kuat dalam mendukung proses pembelajaran yang interaktif dan menarik bagi peserta didik. C. UNSUR-UNSUR MEDIA BELAJAR AUDIO VISUAL


Dengan melibatkan media sebagai sarana dalam pembelajaran tentunya mempunyai beberapa fungsi terhadap pembelajaran yaitu untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif, penggunaan media merupakan bagian internal dalam system pembelajaran, media pembelajaran penting dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran, penggunaan media dalam pembelajaran untuk mempercepat proses pembelajaran dan membantu siswa dalam upaya memahami materi yang disajikan oleh Guru dalam kelas. Penggunaan media dalam pembelajaran dimaksudkan untuk mempertinggi mutu Pendidikan Salah satu media pembelajaran yang melibatkan IT atau teknologi alat media berbasis Audio Visual. Media Audio Visual merupakan media intruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman ( kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi )meliputi media yang dapat dilihat dan didengar. Media belajar audio visual juga memiliki beberapa fungsi yang penting, antara lain yaitu ; mempermudah pemahaman, memotivasi pembelajaran, memfasilitasi berbagai gaya belajar, memperkuat retensi informasi, meningkatkan keterlibatan siswa serta mengembangkan keterampilan teknologi. Dengan adanya media audio visual ini,diharapkan penyampaian informasi dapat lebih jelas dan juga menarik. Selain itu, dalam proses penyampaian itu biasanya akan dilakukan dengan cara dimunculkan dalam sebuah layar proyektor yang tersambung dengan perangkat pribadi seperti laptop atau ponsel pintar. Media audio visual dapat membantu meningkatkan daya ingat siswa. Penelitian telah menunjukkan bahwa siswa lebih mudah mengingat informasi yang diberikan melalui gambar atau video. Dengan demikian, media audio visual dapat membantu siswa mengingat materi pelajaran dengan lebih mudah dan lebih lama. D. FUNGSI MEDIA BELAJAR AUDIO VISUAL


a.) Menggunakan Aplikasi CapCut Berikut adalah langkah-langkah umum untuk membuat media pembelajaran audio visual menggunakan Cap Cut: 1. PersiapkanMateri. Siapkan konten pembelajaran yang ingin anda sampaikan, seperti teks, gambar, dan video yang relevan. 2. Unduh dan Instal CapCut. Unduh aplikasi CapCut dari took aplikasi yang sesuai dengan perangkat Anda (Play Store/ App Store) dan instal di perangkat Anda. E. LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT MEDIA BELAJAR AUDIO VISUAL


3. Buka CapCut Buka aplikasi CapCut lalu klik "Mulai Proyek baru " untuk membuat media pembelajaran anda. 4. Impor Materi Impor semua materi yang telah anda persiapkan kedalam proyek capcut. Ini termasuk audio, gambar, dan klip video pembelajaran yang ingin anda berikan sentuhan Auido, dll. 5.Susun konten Anda secara berurut sesuai urutan yang anda inginkan. Anda dapat menggunakan fitur drag-anddrop untuk mengatur urutan klip video, gambar, dan teks. 6.Tambahkan Efek Visual dan Transisi Berikan sentuhan kreatif pada proyek Anda dengan menambahkan efekvisual,filter,dan transisi antar klip.


7. Tambahkan Audio Tambahkan audio latar belakang,suara,atau narasi yang relevan untuk meningkatkan pengalaman pembelajaran. 8. Edit dan Koreksi Edit dan koreksi proyek Anda untuk memastikan kesinambungan,kesalahan,dan kualitas keseluruhan. lingkaran biru yg ada pada gambar dibawah ini untuk menambahkan musik dari bentuk video.


9.Pratinjau dan Penyesuaian Pratinjau proyek Anda untuk melihat bagaimana semua elemen berfungsi bersama. Lakukan penyesuaian jika diperlukan.dan anda bisa menggunakan berbagai fitur menarik lainnya yang ada pada tampilan aplikasi CapCut . 10. Ekspor dan Bagikan Setelah puas dengan proyek Anda, ekspor sebagai file video dengan resolusi tinggi untuk menghasilkan kualitas video yang bagus. Kemudian anda dapat membagikannya melalui platform online atau melalui media lainnya kepada audiens Anda. Setelah selesai, Anda akan memiliki media pembelajaran audio visual yang siap digunakan untuk tujuan pendidikan atau pelatihan.


F. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MEDIA BELAJAR AUDIO VISUAL a. Kelebihan Media Belajar Audio Visual 1. Menarik Perhatian: Media audio visual cenderung lebih menarik dan dapat mempertahankan perhatian siswa lebih lama dibandingkan dengan teks saja. 2. Meningkatkan Pemahaman: Penggunaan gambar, video, dan suara dapat membantu menjelaskan konsep yang kompleks, sehingga meningkatkan pemahaman siswa. 3. Memfasilitasi Pembelajaran Interaktif: Banyak media audio visual yang memungkinkan interaksi langsung, seperti video interaktif atau simulasi, yang dapat meningkatkan keterlibatan siswa. 4. Pembelajaran Multisensor: Menggunakan lebih dari satu idera dalam pembelajaran dapat membantu dalam penyimpanan informasi jangka panjang. 5. Fleksibilitas Penggunaan: Media audio visual dapat digunakan dalam berbagai situasi dan format, baik untuk pembelajaran dikelas maupun pembelajaran jarak jauh.


b. Kekurangan Media Belajar Audio Visual Biaya Produksi Tinggi: Pembuatan media audio visual berkualitas tinggi sering kali membutuhkan biaya yang cukup besar, baik untuk produksi maupun peralatan. 1. 2. Memerlukan Keterampilan Teknis: Guru dan siswa perlu memiliki keterampilan teknis untuk menggunakan dan mengakses media audio visual secara efektif. 3. Ketergantungan Pada Teknologi: Penggunaan media audio visual memerlukan perangkat teknologi yang sesuai, seperti komputer, proyektor atau perangkat lunak yang khusus. 4. Potensi Gangguan: Media yang terlalu menarik atau penuh dengan elemen visual dan audio dapat mengalihkan perhatian dari konten utama dan menyebabkan kebingungan atau kelebihan informasi. 5. Keterbatasan Interaksi Langsung: Meskipun beberapa media audio visual interaktif, mereka mungkin tidak selalu menggantikan interaksi langsung antara guru dan siswa.


RANGKUMAN Media audio visual adalah media yang mengandung unsur suara dan juga memiliki unsur gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman video, film, dan sebagainya. Media pembelajaran yang baik adalah media yang mampu mengaktifkan siswa dalam memberikan tanggapan, umpan balik, mendorong siswa melakukan praktikpraktik yang benar Media Visual berfungsi untuk mewujudkansituasi pembelajaran yang efektif,penggunaan media merupakan bagianinternal dalam system pembelajaran, mediapembelajaran penting dalam rangkamencapai tujuan pembelajaran, penggunaanmedia dalam pembelajaran untukmempercepat proses pembelajaran danmembantu siswa dalam upaya memahamimateri yang disajikan oleh Guru dalamkelas.


BAB VI E-BOOK


E-book atau buku digital merupakan “sebuah publikasi yang terdiridari teks, gambar, maupun suara dan dipublikasikan dalam bentukdigital yang dapat dibaca di komputer maupun perangkat elektroniklainnya seperti android, smartphone, atau tablet,” (Mentari,dkk) atau ebook merupakan versi digital dari buku cetak. (Boskurt, dkk) Jika bukucetak terdiri dari kumpulan kertas yang berisi teks atau gambar,sedangkan e-book berisikan informasi digital yang juga dapat berwujud teks atau gambar. . (Widodo) E-book adakalanya dibuat tanpa adanya versi cetaknya yang diproduksisecara komersial dan dijual dimaksudkan khusus untuk dibaca olehpembaca ebook atau disebut e-reader. Namun, karena kecanggihan eradigital saat ini – hampir semua perangkat elektronik memiliki layartampilan yang dapat dikontrol, termasuk komputer dan hampir semuasmartphone, dapat menggunakan atau membaca e-book melaluinya. A. Pengertian E-book


Seperti yang telah disebutkan pada defenisi e-book sebelumnya,tujuan dari pembuatan buku eletronik adalah untuk memudahkan proses penyebaran informasi dan pembelajaran kepada para penggunanya.Beberapa tujuan dari e-book adalah : 1.Mempermudah Pembuatannya E-book merupakan solusi bagi mereka yang ingin menerbitkan buku tetapi kesulitan membuatnya.Seperti kita ketahui bersama,proses pembuatan buku cetak cukup panjang dan sulit.Ini tidak terjadi jika kita membuat buku eletronik.Namun,tentu format buku digital harus semenarik mungkin,sehingga memungkinkan untuk didistribusikan atau dijual. 2.Menghemat Biaya Pencetakan Pembuatan buku cetak cukup mahal karena masih masih menggunakan peralatan konvensional. Berbeda dengan kasus pembuatan e-book,biaya nya sangat sedikit dan bahkan bisa gratis. 3.Mempermudah proses penyebaran informasi Pendistribusian buku eletronik sangat mudah dilakukan, yaitu melalui media internet, dan dari perangkat eletronik lainnya, seperti flasdisk dan harddisk. 4.Mempermudah proses belajar mengajar Dengan e-book,proses belajar mengajar akan lebih mudah. Dosen dapat membuat materi perkuliahan dalam bentuk ebook kemudian mengirimkannya kepada mahasiswanya. B.Tujuan E-Book


Dari sudut pandang mahasiswa tentunya akan sangat mudah karena mereka dapat mempelajari materi berupa e-book dimana pun dan kapan pun 5.Melindungi penyebaran informasi Saat kita membuat buku digital,kita dapat memberikan perlindungan terhadap isi e- book tersebut.caranya adalah dengan memberikan password khusus,sehingga hanya sedikit orang yang bisa membukanya.Selain itu,buku eletronik tidak mudah rusak seperti buku cetak. Ini adalah keuntungan bagi pengguna e-book. Fungsi e-book secara umum sebagai alat pembacaan informasi secara digital melalui perangkat khusus. Umumnya pengguna buku digital adalah mereka yang memiliki literasi teknologi dan cenderung memilih e-book sebagai sarana pembelajaran. Berikut adalah fungsi E-book bagi pengguna maupun bagi provider: 1.Sebagai Media Belajar Saat ini banyak sekali orang yang membuat e-book berisi tentang ilmu, informasi dan tutorial dibidang tertentu. Topik bacaan dan informasi yang sering dijadikan e-book adalah tentang bisnis online, informasi kesehatan, tutorial blogging.panduan programan,tutorial komputer dan hal-hal yang berkaitan dengan teknologi lainnya. 2.Sebagai Sarana Informasi Saat ini, banyak pebisnis menawarkan buku digital gratis kepada pelanggan konvensial mereka. Dengan memasukkan email,calon pelnggan dapat mengunduh e-book yang berisi informasi atau tutorial yang mereka butuhkan.proses pembuatan dan pendistriuasian buku eletronik ini sangat mudah karena bersifat digital. C.Fungsi E-Book


D.Kelebihan dan Kekurangan E-Book Akhir-akhir ini ebook diminati karena ukurannya yang kecil biladibandingkan dengan buku cetak, dan juga umumnya memiliki fitur pencarian, sehingga katakata dalam buku elektronik dapat dengan cepat dicari dan ditemukan. (Widodo) E-book menjadi tren membaca buku masa kini dan masa depan yang akan terus diminati.b(Prasetya, dkk.) E-book sebagai produk digital selain memiliki kelebihan tentunya juga memiliki kekurangan. Di bawah ini akan dijelaskan kelebihan juga kekurangan ebook. Di antara kelebihannya, yaitu: 1.Lebih praktis dan mudah dibawa ke mana-mana. Selama manusia membawa perangkat elektronik; smartphone, laptop, tablet dan lain- lain sebagainya manusia bisa membaca ebook yang dapat tersedia ratusan di dalamnya, sehingga di manapun dan kapanpun manusia dapat membaca. (Ruddamayanti) Artinya adanya e-book membuat kegiatan membaca menjadi efisien dan efektif. 2.E-book ramah lingkungan. Buku cetak tentunya memerlukan pohon sebagai bahan dasar pembuatan kertas. (Ruddamayanti) Bayangkan saja jika setiap sekali cetak penerbit mencetak 3000 buku dan tidak habis terjual lalu menjadi tumpukan buku yang telah berdebu ini tentu sungguh memilukan. Berapa banyak pohon yang ditebang dengan sia-sia akhirnya. 3.E-Book Tahan Lama E-book adalah buku yang tahan lama dan bahkan dapat dikatakan abadi. Ia tidak akan mudah rusak dimakan usia. Berbeda dengan buku cetak yang makin lama akan makin menguning dan rusak. (Ruddamayanti, 2019).


4.E-book Mudah dalam Penggandaan. Penggandaan e-book sangat mudah dan murah untuk membuat ribuan copy e-book dapat dilakukan dengan mudah dan murah, sementara untuk mencetak ribuan buku membutuhkan biaya yang mahal. (Ruddamayanti, 2019). Kelima, e-book mudah didistribusikan. Pendistribusian e-book dapat menggunakan media elektronik seperti internet. Pengiriman menjadi lebih cepat bahkan dalam hitungaan menit atau bahkan mungkin detik bukupun dapat dibaca seketika itu pula. Sementara pengiriman untuk buku cetak butuh waktu harian atau bahkan mingguan dan mahal pula tentunya juga terdapat resiko rusak atau hilang dalam perjalanan. (Ruddamayanti). Selain itu, jika membaca e-book menggunakan smartphone jika tidak mematikan data selulernya akan banyak godaan media sosial yang membuyarkan konsentrasi membaca. Adalah penjelasan di atas dapat saja baru sebagian dari kekurangan ebook, yang mungkin memiliki kekurangan lainnya. Adanya kekurangan dari e-book dapat dipahami manusia hendaknya sebagai usaha keras manusia mempermudah kegiatan transfer ilmu tersebut. Walau tidak dapat dipungkiri pula bahwa e-book mungkin tidak dapat menyamai kenyamanan saat memegang buku cetak. Namun, adanya e-book tidak dapat diabaikan yang juga telah mempermudah proses akses bahan bacaan.Beberapa kekurangan e-book adalah sebagai berikut 1.Tidak Dapat Dipegang Kenyataannya, kebanyakan orang memilih sesuatu yang ringkas.Nmun,seseorang lebih suka menggenggam buku daripada smartphone,dan ini bukan sensasi yang bisa didapatkan dari EBook .


2.Ukuruan huruf lebih kecil Secara umum,ukuran font e-book lebih kecil daripada buku cetak,terutama ketika dibuka melalui ponsel pintar. 3. Membuat kualitas mata berkurang Saat membaca buku eletronik,cahaya dari ponsel atau perangkat genggam lainnya akan cepat melelahkan mata kita.Penggunaan jangka panjang bisa menyebabkan kerusakan pada mata,misalnya berkurngnya kemampuan mata. E.IMPLIKASI PENGGUNAAN E-BOOK DI ERGA DIGITAL Implikasi penggunaan e-book pada era digital terhadap kehidupan manusia sehari-hari yaitu membaca menjadi lebih mudah dengan adanya e-book, sehingga manusia dapat membaca kapanpun dan di manapun ia berada. Manusia bisa membaca selagi smartphone masih di dalam genggamannya, dan ini adalah kondisi yang sangat memungkinkan bahwa pada era digital smartphone telah menjadi perangkat elektronik yang selalu di bawa ke manamana oleh manusia. Jika manusia pandai-pandai memanfaatkannya tentu saja membaca buku melalui smartphone menjadi pilihan yang sangat menyenangkan. Menilik lebih lanjut, mau tidak mau sebenarnya manusia tidak bisa terlepas dari perkembangan yang ada – ikut andil pada perkembangan era harus dilakukan manusia jika tidak ingin tertinggal dari yang lainnya. Manusia – tentunya diharapkan mampu cerdas memanfaatkan proses digital yang terjadi. Era digital bukanlah tentang manusia bersedia atau tidak dan bukan pula suatu pilihan melainkan telah menjadi konsekuensi dari perkembangan teknologi yang akan selalu bergerak bagaikan arus laut yang selalu berjalan di tengah-tengah kehidupan manusia, sehingga tidak ada opsi lain – selain mengendalikan dan menguasai teknologi itu sendiri dengan sebaik-baiknya dan sebenar-benarnya supaya memberi manfaat yang besar. (Setiawan) .


Dalam hal ini perihal buku yang telah banyak digunakan manusia dalam bentuk digital. Terlepas dari kekurangannya seperti yang dijelaskan pada sub bab sebelumnya,manusia harus pandai memanfaatkan kelebihan e-book yang akan memberikan keefisiensian dan keefektifan dalam menambah wawasan dan pengetahuan. Jika semua buku cetak yang ada di perpustakaan discanning, diediting dan di-uploading menjadi e-book dalam bentuk pdf misalnya – ini tentu akan memudahkan akses pemustaka untuk mencari sumber-sumber bacaan yang diinginkannya. Melihat kepada masa sekarang penggunaan e-book sebagai sumber informasi tidak dapat dipandang sebelah mata implikasinya terhadap kehidupan manusia sehari-hari.pemustaka tidak harus ke perpustakaan jika ingin membaca atau bahkan meluangkan waktuwaktu khusus untuk ke perpustakaan, pemustaka dapat mengaksesnya dari rumah. Penulis melihat dengan adanya percepatan proses digitalisasi koleksi buku cetak yang ada di perpustakaan akan melahirkan kemudahan akses buku-buku tersebut tanpa harus keperpustakaan. Dalam artian jika setiap buku cetak yang ada di perpustakaan memiliki e-booknya maka peluang manusia untuk mengakses buku di manapun dan kapanpun akan terbuka lebar dan mudah.


E.Cara Membuat E-Book Dengan Canva Berikut adalah tutorial membuat e-book dari canva: •Langkah 1: Buka Aplikasi Canva Unduh dan buka aplikasi Canva di perangkat Anda. •Langkah 2: Pilih Template. Setelah masuk, pilih opsi "eBook" dari daftar template yang tersedia. Jika tidak tersedia, Anda dapat mencari "eBook" di bilah pencarian.


•Langkah 3: Sesuaikan & Pilih template yang Anda sukai untuk e-book Maka akan muncul template untuk e-book yang telah tersedia , akan tetapi kita contohkan membuat sendiri maka klik tanda + •Langkah 4 :Setelah Klik yang diatas makan Akan muncul Halaman Kosong •Langkah 5 : Untuk menambahkan background pada halaman pertama klik tanda pencarian di pojok kiri


•Langkah 6 : Maka akan muncul banyak mentahan background, cari background yang anda inginkan kemudian klik •Langkah 7 : Sesuaikan ukuran background dengan halaman •Langkah 8: Selanjutnya untuk menambahkan judul klik tanda T di sebelah kiri,Kemudian klik tambahkan judul,masukkan judul yang ingin anda buat


•Langkah 9: Kemudian anda juga bisa menyesuaikan format huruf sesuai dengan keinginan anda,dengan mengklik efek,lalu klik format huruf yang anda inginkan •Langkah 10: Selanjutkan untuk menambahkan elemen untuk membuat cover lebih menarik bisa klik elemen di sebelah kiri,kemudian cari elemen yang anda inginkan dan klik •Langkah 11: Dan untuk menambah halaman klik + halaman dibawah halaman awal


•Langkah 12: Maka akan muncul halaman baru seperti ini •Langkah 13: Kemudian untuk memberi warna halaman agar lebih menarik klik, kotak berwarna di atas kiri,pilih warna yang anda inginkan •Langkah 14: Setelah warna halaman berganti,untuk menambah kan teks nya klik teks (T) disebelah kiri,kemudian klik tambahkan teks


•Langkah 15: Isi teks yang ingin anda buat dihalaman tersebut,begitu seterusnya untuk menambahkan halaman dan materi baru sebanyak yang diinginkan •Langkah 16: Untuk menyimpan Klik bagikan di pojok kanan atas •Langkah 17:Kemudian klik unduh


•Langkah 18: Tunggu hingga file pdf tersimpan Langkah selanjutkan adalah mengubah pdf yang telah dibuat kedalam bentuk buku/e-book: •Langkah 1:Buka chrome,dan cari website anyflip •Langkah 2: Tampilan awalnya akan begini,jika anda belum memiliki akun klik mendaftar


•Langkah 3:Akan muncul tampilan seperti ini ,kemudian klik default di bagian kiri •Langkah 4: Kemudian klik +add new book •Langkah 5: Akan muncul halaman seperti ini, klik upload your pdf


•Langkah 6: Pilihlah pdf yang telah dibuat maka tampilannya akan seperti ini, lalu anda bisa menulis title dan description sesuai dengan e-book yang akan anda buat •Langkah 7: Kemudian klik save and close di pojok kanan bawah •Langkah 8: Maka tampilan e-book akan menjadi seperti ini,jika anda ingin melihat halaman selanjutnya klik tanda > dipojok kanan tengah


•Langkah 9:Begitu seterusnya ke halaman selanjutnya •Langkah 10: Untuk menyimpan e-book yang telah dibuat klik unduh pdf •Langkah 11: Maka e-book yang dibuat akan tersimpan dan siap dikirim ke kontak wa,dan media sosial lainnya dengan mengklik tanda share


Untuk menguji seberapa paham kamu dengan materi E-Book ini berikut link quiz yang bisa kamu isi, selamat mengerjakan !! Soal Pilihan Ganda:https://forms.gle/UdQufp2EqaWCPmmj9 Soal Essay: https://forms.gle/cV8mg3rzhyMrjPMd7


BAB VII DIGITALISASI SEKOLAH


A. Tujuan Pembelajaran Dalam bab ini membahas tentang Digitalisasi Sekolah Sementara itu, pembahasan mengenai fungsi perangkat Digitalisasi Sekolah juga menjadi pembahasan yang perlu diperhatikan mengingat fungsinya dapat dilakukan dengan cara yang baik. Oleh sebab itu akan dibahas bagaimana penerapan Digitalisasi Sekolah dan langkah-langkah dalam mendesain Digitalisasi Sekolah. Untuk memperkuat pemahaman pembaca bab ini dilengkapi dengan latihan. B. Pengertian Digitalisasi Sekolah Menurut Hasbi (dalam Murhadi 2019:63) digitalisasi merupakan proses alih media cetak atau analog ke dalam media digital atau elektronik melalui proses scanning, digital photography, atau teknik lainnya. Bican dan Brem (2020:3) menekankan digitalization atau digitalisasi memiliki pengertian yang lebih luas, yaitu merujuk kepada penggunaan teknologi digital atau menggunakan informasi yang sudah dalam bentuk digital untuk menciptakan dan mendapatkan nilai baru dengan cara yang baru. Digitalisasi sekolah adalah sebuah konsep yang berkenaan dengan proses penggunaan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas pendidikan, mulai dari prosespembelajaran, administrasi sekolah, interaksi antara siswa, guru, orang tua, dan stafsekolah, hingga manajemen sekolah. Digitalisasi sekolah ini juga diadopsi menjadi sebuah program oleh Kemendikbud Ristek dalam rangka menyiapkan sekolah memasuki era revolusi industri 4.0. Program digitalisasi sekolah yang diluncurkan oleh Kemendikbud Ristek ini, tidak akan menghilangkan proses pembelajaran dengan tatap muka karena pembelajaran tatap muka tetap penting dan tidak tergantika


C.Tujuan Digitalisasi Sekolah Digitalisasi sekolah memiliki tujuan untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, serta kualitas pendidikan secara menyeluruh mengikuti perkembangan teknologi yang semakin maju.Dengan menerapkan teknologi digital di sekolah, maka proses pembelajaran pun dapat menjadi lebih interaktif, menarik, dan mudah diakses oleh seluruh siswa secara merata. Selain itu, kegiatan administrasi dan manajemen sekolah juga menjadi lebih terintegrasi. D.Manfaat Digitalisasi Sekolah Penerapan konsep digitalisasi sekolah ini dapat membawa manfaat yang signifikan bagi pendidikan di Indonesia. Manfaat digitalisasi sekolah antara lain yaitu:


Click to View FlipBook Version