a) Meningkatkan Aksesibilitas Digitalisasi sekolah memungkinkan aksesibilitas yang lebih mudah terhadap sumber daya pendidikan. Siswa dan guru dapat mengakses berbagai sumber daya dari mana saja dan kapan saja melalui perangkat digital yang dilengkapi koneksi internet. b) Meningkatkan Keterlibatan Siswa Dengan metode pembelajaran yang interaktif, seperti penggunaan aplikasi edukasi dan platform Learning Management System seperti Jelajah Ilmu, siswa dapat terlibat secara lebih aktif dalam proses pembelajaran dibandingkan dengan metode belajar tradisional, dimana siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru secara pasif. c) Proses Administrasi Menjadi Lebih Efisien Seperti yang telah dibahas di awal, proses digitalisasi sekolah tidak hanya diterapkan pada pembelajaran saja, namun juga pada administrasi sekolah. Dengan adanya digitalisasi, pengelolaan administrasi sekolah seperti manajemen data siswa, penilaian, dan pelaporan dapat dilakukan secara otomatis menggunakan sistem terintegrasi sehingga lebih efisien. d) Memungkinkan Kolaborasi Guru yang Lebih Efektif Adanya platform digital dapat memfasilitasi kolaborasi antar guru, sehingga mereka dapat saling berbagi ide, sumber daya pendidikan, maupun rencana atau metode pembelajaran secara lebih efektif. e) Meningkatkan Keterlibatan Orang Tua Siswa Salah satu aspek penting dalam pendidikan adalah keterlibatan orang tua siswa. Orang tua siswa memiliki kewajiban untuk memantau perkembangan pendidikan anak mereka selama masa pembelajaran. Dengan adanya digitalisasi, orang tua dapat lebih aktif terlibat dan mengakses informasi mengenai perkembangan akademis maupun perilaku anak secara realtime.
E. Peran Digitalisasi Sekolah Terhadap Mutu Pendidikan Digitalisasi sekolah merupakan suatu konsekuaensi logis dari perubahan zaman,sehingga adaptasi untuk bisa menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi mutlak dibutuhkan Dalam hal ini, pemerintah mengeluarkan suatu kebijakan terkait digitalisasi sekolah untuk mendukung kegiatan belajar secara digital dengan cara menyediakan bahan ajar dalam jaringan agar dapat digunakan bersama oleh stakeholder pendidikan baik guru, siswa, sekolah, dan masyarakat. Kebijakan tersebut menekankan pada penggunaan sarana teknologi informasi berupa komputer tablet dan portal rumah belajar sebagai bantuan operasional sekolah kinerja yang mana regulasinya merujuk pada Permendikbud nomor 31tahun 2019 keputusan mendikbud nomor 320/P/ 2019 Dalam hal ini, lembaga pendidikan sebagai wadah dalam membentuk generasi penerus bangsa, tidak hanya memelihara dan melestarikan tradisi masyarakat semata, akan tetapi harus mempresentasikan pola pendidikan yang mampu menjawab tantangan global. Dimana globalisasi merupakan realitas yang dinamis. Kemajuan teknologi mempunyai dampak yang sangat luas, termasuk dalam bidang pendidikan. Oleh karena itu, untuk mendukung kesuksesan di era digital sangat diperlukan basis keterampilan dalam era digital yang melputi: keterampilan berpikir kritis, problem solving, komunikatif dan kolaboratif. Di era keterbukaan informasi dewasa ini, literasi digitalisasi menjadi suatu hal yang sangat penting. Kemampuan mengoperasikan perangkat teknologi atau digital sudah menjadi suatu keharusan. Disamping kemampuan berinteraksi dalam dunia digital juga perlu diasah. Hal ini disebabkan komunikasi yang efektif dan efesien akan terjadi apabila peserta didik mampu memahami bentuk-bentuk komunikasi yang ada dalam dunia digital.
Adapun peran digitaliasasi sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan adalah: 1) Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Siswa Pemanfaatan teknologi informasi dan perangkat lunak pendidikan yang interaktifdisajikan dalam digitalisasi sekolah. Teknologi akan memperkaya pendidikan melalui integrasi teknologi dalam kelas tradisioal. Dimana teknologi ini berfungsi sebagai sumber daya yang baik untuk pendidik dalam menunjang proses pembelajaran. Pendidik dituntut untuk bisa masuk ke dalam era digital dengan tujuan mengembangkan proses pembelajaran siswa. Salah satunya dalam menentukan model pembelajaran, saat ini sangat banyak model pembelajaran yang bisa digunakan guru untuk menunjang keberhasilan dalam mengelola kelas. Berkaitan dengan hal tersebut, setidaknya ada dua faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, yang terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal salahsatunya terdiri dari minat belajar siswa yang mempunyai relevansi yang kuat terhadap hasil belajar siswa. Dalam hal ini, yang paling berperan penting yaitu guru. Salah satunya dalam menentukan model pembelajaran, saat ini sangat banyak model pembelajaran yang bias digunakan guru untuk menunjang keberhasilan dalam mengelola kelas. Tidak hanya itu, teknologi juga bisa membantu guru dalam memperbanyak sumber belajar serta media pembelajaran yang gunanya untuk membuat peserta didik menjadi tertarik dan semangat untuk belajar. 2) Membekali siswa dengan empat kemampuan (kreatif, komunikatif, berpikir kritis dan kolaborasi Era golbalisasi mempunyai dampak yang sangat signifikan dalam setiap aspek kehidupan. Dunia pendidikan dituntut ungtu mampu menghasilkan sumber daya manusia yang mempunyai empat kemampuan, yiatu:
a. Kreatif Perkembangan teknologi dan Informasi tidak selalu menjadi problematika bagi guru. Perkembangan ini dapat dilihat sebagai peluang untuk mengembangkan potensi yang dimiliki guru dalam mengasah kemampuan siswa menghadapi industry revolusi 4.0. Kemajuan teknologi juga memudahkan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran dengan bantuan animasi pembelajaran, power point, dan sejenisnya yang menekankan pembelajaran berpusat pada siswa. Disamping itu, Pembelajaran yang dilaksanakan berbasis teknologi biasa menyajikan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Selain kreativitas dalam menyajikan pembelajaran, pemanfaatan teknologi memberikan peluang untuk peserta didik,salah satunya membuat video pembelajaran yang sederhana kemudian teknologi akan menjadi wadah yang menampung hasil dari kreatifitas siswa tersebut dan membuka jalan bahwa semua orang berkesempatan untuk mengembangkan diri. Untuk itu, kreativitas ini bukan hanya tentang peserta didik yang pandai menggambar atau mernagkai kata dalam suatu tulisan. Akan tetapi, kreativitas dapat diartikan sebagai potensi berpikir outside the box tanpa keterbatasan ketentuan yang mengikat. b. Komunikatif Komunikasi diartikan sebagai potensi peserta didik dalam menyajikan gagasan dan pikirannya secara cepat, jelas, dan efektif yang meliputi beberapa sub-skill seperti kemampuan membaca audience guna memastikan pesannya tersampaikan. Dalam hal ini, peserta didik diharapkan dapat menguasai, mengatur, dan membangun komunikasi yang baik dan benar secara lisan, tulis, ataupun multimedia. Kemajuan teknologi memberikan akses komunikasi yang jauh lebih mudah dari sebelumnya. Baik komunikasi antar pendidik dengan peserta didik ataupun komunikasi antar peserta didik. Hal ini memberikan dampak yang menguntungkan bagi setiap individu dalam meningkatkan keterampilan komunikasinya.
a. Kreatif Perkembangan teknologi dan Informasi tidak selalu menjadi problematika bagi guru. Perkembangan ini dapat dilihat sebagai peluang untuk mengembangkan potensi yang dimiliki guru dalam mengasah kemampuan siswa menghadapi industry revolusi 4.0. Kemajuan teknologi juga memudahkan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran dengan bantuan animasi pembelajaran, power point, dan sejenisnya yang menekankan pembelajaran berpusat pada siswa. Disamping itu, Pembelajaran yang dilaksanakan berbasis teknologi biasa menyajikan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Selain kreativitas dalam menyajikan pembelajaran, pemanfaatan teknologi memberikan peluang untuk peserta didik,salah satunya membuat video pembelajaran yang sederhana kemudian teknologi akan menjadi wadah yang menampung hasil dari kreatifitas siswa tersebut dan membuka jalan bahwa semua orang berkesempatan untuk mengembangkan diri. Untuk itu, kreativitas ini bukan hanya tentang peserta didik yang pandai menggambar atau mernagkai kata dalam suatu tulisan. Akan tetapi, kreativitas dapat diartikan sebagai potensi berpikir outside the box tanpa keterbatasan ketentuan yang mengikat. b. Komunikatif Komunikasi diartikan sebagai potensi peserta didik dalam menyajikan gagasan dan pikirannya secara cepat, jelas, dan efektif yang meliputi beberapa sub-skill seperti kemampuan membaca audience guna memastikan pesannya tersampaikan. Dalam hal ini, peserta didik diharapkan dapat menguasai, mengatur, dan membangun komunikasi yang baik dan benar secara lisan, tulis, ataupun multimedia. Kemajuan teknologi memberikan akses komunikasi yang jauh lebih mudah dari sebelumnya. Baik komunikasi antar pendidik dengan peserta didik ataupun komunikasi antar peserta didik. Hal ini memberikan dampak yang menguntungkan bagi setiap individu dalam meningkatkan keterampilan komunikasinya.
keuntungan ini juga sangat dirasakan oleh peserta didik yang mempunyai kepribadian introvert. Dimana kaum introvert bisa menjadikan teknologi sebagai fasilitas dalam mengekspresikan argumennya dalam bentuk tulisan. c. Berfikir Kritis Berpikir kritis dapat dimaknai sebagai kemampuan seseorang dalam berargumentasi dengan cara yang terstruktur. dalam prosesnya, kemampuan berpikir kritis diterapkan dalam kegiatan mental seperti problem solving, membuat keputusan, membujuk, menganalisis pendapat, serta melakukan penelitian ilmiah. Dengan kata lain, kemampuan berpikir kritis ini diterapkan untuk mengevaluasi secara sistematis bobot argumentasi pribadi dan juga pendapat orang lain. Implementasi pembelajaran berbasis teknologi bisa membangkitkan semangat peserta didik, yang akan berpengaruh terhadap peningkatan motivasi belajarnya. Sehingga peserta didik didorong untuk berpikir kritis terhadap suatu masalah, dimana peserta didik dituntut agar dapat memecahkan permasalahan yang terjadi. Hal ini dapat dibiasakan melalui implementasi strategi Problem based Learning. disamping siswa memanfaatkan teknologi untuk memperoleh informasi dalam menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi. merujuk ada pernyataan terebut, tidak sedikit masyarakat modern yang lebih mengandalkan mesin pencarian di internet ketimbang layanan perpustakaan yang tersedia. d. Kolaboratif Kolaboratif, atau dalam istilah lain dikenal dnegan istilah kerjasama dengan sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama. Dalam proses pembelajaran, kegiatan ini penting di implementasikan kepada peserta didik agar terlatih untuk mengembangkan solusi terbaik yang dapat diterima oleh setiap orang dalam kelompoknya dan siap bekerjasama dimasa yang akan datang. Dimana dalam kerjasama ini anak akan memperoleh pembelajaran seperti rasa empati terhadap sesama, menghargai pendapat yang berbeda, dan kepemimpinan.
Selain itu, kolaboratif mempunyai tujuan untuk membentukpeserta didik agar mempunyai sikap tanggung jawab, mudah beradaptasi dnegan lingkungan, masyarakat, serta dapat menentukan target yang tinggi untuk kelompok/perseorangan. Dalam hal ini, pendidik bertanggung jawab untuk melatih skill kolaborasi peserta didik. dengan kemajuan teknologi di era sekarnag ini, guru bisa memanfaatkan teknlogi sebagai media yang dapat membantu siswa berkolaborasi tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. 2) Menunjang Program Pemerintah “Merdeka Belajar” Seiring bergantinya zaman, teknologi semakin berkembang. Segala hal yang dilakukan semua berhubungan dengan teknologi. Seperti saat ini kita berada di era revolusi industri 4.0, hampir semua aspek dalam kehidupan manusia bergantung pada digital. Salah satunya dalam hal pendidikan, digitalisasi sangat membantu untuk mengembangkan potensi peserta didik terutama dalam ilmu pengetahuan. Pada era menyambut revolusi soecity 5.0 pemerintah mulai mengembangkan segala hal berbasis digital terutama dalam pendidikan. Salah satunya yaitu penerapan merdeka belajar. Merdeka belajar merupakan program yang dirancang dengan tujuan agar peserta didik mempunyai kebebasan dalam hal belajar, belajar bukan hanya sekedar di ruang kelas tertentu akan tetapi bisa dimana saja. Merdeka belajar adalah suatu pembelajaran yang dilakukan dengan tanpa ada paksaan, dan disini peserta didik dapat bebas dalam berkreativitas dan melakukan pembaharuan pembelajaran yang dilakukan secara natural dengan tujuan mendapat kemerdekaan serta membuka ruang yang lebih luas dalam hal pembelajaran dan juga dapat mendorong para peserta didik untuk tertarik pada pembelajaran.
A. Pengertian Sistem Administrasi Sekolah SISTEM ADMINISTRASI SEKOLAH Sistem Administrasi sekolah terdiri dari 3 kata yaitu Sistem, administrasi dan sekolah, berikut pengertian 3 kata tersebut : · ‘ Sistem ’ Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Sistem juga diartikan sebagai susunan yang teratur dari pandangan, teori, asas, dan sebagainya. · ‘Administrasi’ Menurut Sondang. P. Siagian Administrasi adalah keseluruhan proses kerja sama antara dua orang atau lebih berdasarkan rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Sedangkan · ‘Sekolah’ Adalah suatu lembaga maupun organisasi pendidikan yang memiliki sifat formal, non formal dan informal, Didirikan oleh negara, swasta maupun gabungan keduanya dengan tujuan untuk memberikan pendidikan, mengelola dan mendidik para murid melalui proses kegiatan belajar mengajar yang diberikan oleh para pendidik atau guru. Dengan ketiga pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem administrasi sekolah adalah seperangkat unsur yang secara teratur membentuk seluruh aktivitas dimulai dari aktivitas pengendalian, pengurusan dan pengaturan yang melibatkan kerja sama beberapa pihak agar tujuan pendirian sekolah untuk memberikan pendidikan melalui proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Pengertian sistem administrasi sekolah menurut para ahli berbeda-beda, tetapi secara umum, sistem administrasi sekolah didefinisikan sebagai proses keseluruhan dari kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan oleh semua pihak yang bersangkutan dengan dunia pendidikan. Administrasi adalah usaha dan kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan kebijakan untuk mencapai tujuan.
Administrasi baik dalam pengertian luas ataupun sempit dalam penyelenggaraanya diwujudkan melalui fungsi fungsi manajemen yang terdiri dari perancangan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.Pengolahan data dengan memanfaatkan komputer di setiap sekolah sangat dibutuhkan, apalagi data-data yang dikelola sekolah cukup banyak Sistem administrasi sekolah meliputi berbagai aspek, seperti pengorganisasian, pengawasan, dan pelaksanaan dari segala sesuatu yang berhubungan dengan urusan-urusan sekolah. Dalam beberapa sumber, sistem administrasi sekolah juga dilihat sebagai kegiatan bersama untuk mendaya gunakan semua sumber baik personil maupun material secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Dalam beberapa sumber, sistem administrasi sekolah juga dilihat sebagai fungsi organisasi yang terdiri atas unsur-unsur perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian, dan pengawasan. Hal ini menunjukkan bahwa sistem administrasi sekolah tidak hanya melibatkan tugas tulis-menulis, tetapi juga melibatkan aspek-aspek lain seperti penyediaan dan pengaturan tempat kerja yang menyenangkan, mencari system kerja yang efektif dan murah, dan lain-lain. B. Tujuan Sistem Administrasi Sekolah Tujuan sistem administrasi sekolah meliputi berbagai aspek yang penting untuk mendukung kelancaran operasional dan pencapaian tujuan pendidikan. Berikut adalah poin-poin pentingnya: 1. Efisiensi Pengelolaan Data : - Mengelola data siswa, guru, dan staf secara terorganisir dan mudah diakses. - Menyimpan dan mengatur data akademik, kehadiran, dan prestasi siswa. 2. Peningkatan Kualitas Pembelajaran : - Mendukung penyusunan kurikulum dan jadwal pelajaran yang lebih baik. - Memastikan distribusi sumber daya pendidikan yang merata dan tepat sasaran.
3. Transparansi dan Akuntabilitas : - Menyediakan catatan dan laporan yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. - Memungkinkan pemantauan dan evaluasi kinerja secara berkala. 4. Pengelolaan Keuangan yang Lebih Baik : - Memudahkan pelacakan anggaran, pemasukan, dan pengeluaran sekolah. - Membantu dalam perencanaan dan pengelolaan keuangan yang lebih efisien. 5. Komunikasi yang Efektif : - Memfasilitasi komunikasi antara sekolah, siswa, orang tua, dan pihak terkait lainnya. - Memberikan informasi yang jelas dan tepat waktu kepada seluruh pihak yang berkepentingan. 6. Pengambilan Keputusan Berbasis Data : - Menyediakan data dan analisis yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan yang tepat. - Membantu dalam merumuskan strategi peningkatan mutu pendidikan. 7. Kemudahan Akses Informasi : - Memungkinkan akses informasi pendidikan secara online bagi siswa, guru, dan orang tua. - Mendukung proses pembelajaran yang fleksibel dan adaptif. 8. Peningkatan Layanan kepada Siswa : - Menyediakan layanan yang lebih cepat dan responsif terhadap kebutuhan siswa. - Mendukung layanan bimbingan dan konseling yang lebih terstruktur. 9. Dokumentasi dan Arsip yang Teratur : - Memastikan semua dokumen penting terdokumentasi dengan baik dan mudah diakses. - Mengurangi risiko kehilangan atau kerusakan data penting.
10. Peningkatan Pengawasan dan Kontrol Internal : - Memungkinkan pengawasan yang lebih baik terhadap kegiatan sekolah. - Menjamin kepatuhan terhadap kebijakan dan regulasi yang berlaku. Dengan tujuan-tujuan ini, sistem administrasi sekolah diharapkan dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih efektif, efisien, dan teratur, serta mendukung pencapaian tujuan pendidikan secara menyeluruh. C. Langkah – langkah Mengelola Sistem Administrasi Sekolah Mengelola sistem administrasi sekolah memerlukan pendekatan yang sistematis dan terstruktur. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti: ü Identifikasi Kebutuhan : - Tentukan kebutuhan administrasi sekolah, termasuk pengelolaan data siswa, keuangan, kehadiran, jadwal, dan komunikasi. Pemilihan Platform atau Sistem : - Pilih perangkat lunak atau sistem administrasi sekolah yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran sekolah. - Pastikan sistem tersebut memiliki fitur yang mendukung semua aspek administrasi yang diperlukan. Persiapan Infrastruktur : - Siapkan infrastruktur teknologi yang memadai, seperti komputer, jaringan internet, dan perangkat keras lainnya. - Pastikan adanya dukungan teknis untuk instalasi dan pemeliharaan sistem. Pelatihan dan Pengembangan SDM : - Berikan pelatihan kepada staf administratif dan guru tentang cara menggunakan sistem administrasi sekolah. - Sediakan panduan penggunaan dan dukungan teknis yang dapat diakses kapan saja.
Pengumpulan dan Input Data : - Kumpulkan semua data yang diperlukan, seperti data siswa, guru, keuangan, dan lain-lain. - Input data tersebut ke dalam sistem dengan akurat dan lengkap. Pengaturan dan Konfigurasi Sistem : -Konfigurasikan sistem sesuai dengan kebutuhan sekolah, termasuk pengaturan hak akses, format laporan, dan integrasi dengan sistem lain jika diperlukan. Implementasi Sistem : - Luncurkan sistem secara bertahap, mulai dari fitur-fitur dasar hingga fitur-fitur yang lebih kompleks. -Pantau dan evaluasi proses implementasi untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah yang muncul. Pemantauan dan Evaluasi : - Lakukan pemantauan rutin terhadap penggunaan sistem untuk memastikan berjalan sesuai rencana. -Evaluasi kinerja sistem berdasarkan feedback dari pengguna dan lakukan perbaikan jika diperlukan. Pemeliharaan dan Pembaruan : - Lakukan pemeliharaan sistem secara rutin untuk memastikan kinerja optimal. - Selalu perbarui sistem dengan versi terbaru dan tambahkan fitur baru yang relevan. Komunikasi dan Feedback : -Sediakan saluran komunikasi bagi pengguna sistem untuk memberikan feedback dan melaporkan masalah. -Gunakan feedback tersebut untuk melakukan perbaikan dan penyesuaian sistem. Keamanan dan Privasi Data : -Pastikan sistem memiliki mekanisme keamanan yang kuat untuk melindungi data sensitif. -Terapkan kebijakan privasi yang ketat dan lakukan audit keamanan secara berkala.
D. Langkah – langkah Pembuatan Sistem Administrasi Sekolah 1. Buka drive di laptop masing-masing, klik tombol +Baru 2. Kita ketik nama folder nya yaitu "Administrasi Sekolah".
3. Setelah itu kita klik folder yang baru saja kita buat tadi. 4. Setelah kita klik, kita klik lagi +Baru dan pilih opsi Google formulir
6. Setelah itu kita bisa kita isi deskripsi nya dengan "isilah pertanyaan dibawah ini dengan benar". Setelah itu, kita isi pertanyaan pertama dengan " Nama Siswa". Kemudia kita klik di samping kanan yang bertulis kan "jawaban singkat" 7. Setelah muncul seperti ini kita pilih "jawaban singkat"
8. Setelah itu kita klik wajib di isi dan kita klik juga (+) di samping kanan 9. Kita buat lagi pertanyaan nya "Kelas", lakukan seperti yang sudah dibuat tadi, pilih opsi jawban singkat, wajib diisi dan klik tanda (+) kembali dan ketik kembali pertanyaan nya seperti agama, alamat, email, no telepon, nama ayah, nama ibu, nama wali
10. Kemudia klik "kirim " Di kanan atas 11. Kemudia klik tanda (-) dan klik tombol persiangkat url dan kemudian salin link nya
12. Kemudia kembali ke drive "administrasi sekolah" Klik tanda +Baru di samping kanan kemudian pilih google dokumen 13. Setelah masuk seperti ini, ketik seperti di gambar, kemudian blok tulisan yang sudah di ketik kemudia pilih rata tengah
14. Kemudia ketik kembali seperti di gambar, setelah di ketik kembali blok tulisan yang baru di ketik (lihat pada gambar), setelah di blok klik (-) 15. Setelah muncul seperti ini, tempel kan link yang sudah di salin pada google formulir yang telah di buat. Kemudian setelah di tempel link nya klik "terapkan"
16. Setelah itu klik "File" di samping kiri atas, kemudia pilih opsi "bagikan" Kemudian pilih "Publikasikan ke web" 17. Kemudian setelah muncul sperti ini klik "publikasikan" dan klik ok
18. Kemudian muncul seperti ini salin link tersebut dan anda dapat membagikan link tersebut kepada orang yang anda tuju. PERPUSTAKAAN DIGITAL A. Pengertian Perpustakaan Digital Perpustakaan Digital adalah perpustakaan yang seluruh isi koleksi dan proses pengelolaannya disajikan dalam bentuk kombinasi data digital. Manajemen perpustakaan bisa mempermudah Anda bekerja di perpustakaan melalui fungsi otomasi perpustakaan,sehingga membuat prosesmanajemen perpustakaan menjadi lebihefisien.Fungsi otomasi perpustakaan berfokus pada otomatisasiatau kontrol komputer dari sistem manajemen layanan. Pada saat yang sama, pengguna dapat membantu menemukan sumber berita yang diterima melalui katalog online, dandapat mengakses katalog melalui Internet untuk pencarian berita.Perpustakaan digital memanfaatkan teknologi digital dan internet untuk menyediakan akses yang mudah dan cepat ke koleksi digital.
Pengguna dapat mengakses perpustakaan digital melalui perangkat komputer, laptop, tablet, atau smartphone yang terhubung ke internet. Dalam perpustakaan digital, pengguna dapat mencari, membaca, dan mengunduh materi yang mereka butuhkan tanpa harus pergi ke perpustakaan fisik. Keuntungan dari perpustakaan digital adalah akses yang lebih luas dan mudah ke berbagai sumber informasi. Pengguna dapat mengakses koleksi perpustakaan digital dari mana saja dan kapan saja, asalkan mereka memiliki koneksi internet. Selain itu, perpustakaan digital juga memungkinkan pengguna untuk melakukan pencarian yang lebih cepat dan efisien, karena mereka dapat menggunakan fitur pencarian untuk menemukan materi yang spesifik. Perpustakaan digital juga dapat menyediakan fitur seperti bookmarking, highlighting, dan catatan pribadi yang memudahkan pengguna dalam membaca dan mengelola informasi. Beberapa perpustakaan digital juga menawarkan fitur interaktif, seperti forum diskusi atau ruang komunitas, yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dan berbagi pengetahuan dengan pengguna lain. Namun, perpustakaan digital juga memiliki beberapa tantangan. Salah satunya adalah masalah hak cipta dan lisensi. Beberapa materi mungkin hanya dapat diakses oleh anggota tertentu atau dengan pembayaran tertentu. Selain itu, perpustakaan digital juga perlu memastikan keamanan dan privasi data pengguna agar informasi yang diakses tidak disalahgunakan. Secara keseluruhan, perpustakaan digital memberikan akses yang lebih luas dan mudah ke sumber informasi dalam bentuk digital. Dengan kemajuan teknologi digital, perpustakaan digital menjadi salah satu cara yang efektif untuk menyediakan dan mengelola koleksi informasi yang beragam.
Pengelolaan Metadata : - Standarisasi : Menggunakan standar metadata yang konsisten (misalnya, Dublin Core) untuk memastikan deskripsi yang akurat dan mudah ditemukan. - Katalogisasi : Memasukkan metadata yang detail untuk setiap item digital agar memudahkan pencarian dan pengelolaan. Penyimpanan dan Keamanan : - Infrastruktur Teknologi: Memanfaatkan server yang andal dan memiliki kapasitas penyimpanan yang memadai. - Keamanan Data: Melakukan backup rutin dan menggunakan sistem keamanan yang kuat untuk melindungi data dari kerusakan dan akses yang tidak sah. Akses dan Distribusi : - Platform Akses : Mengembangkan atau menggunakan platform yang user-friendly untuk mengakses koleksi digital (misalnya, portal web atau aplikasi). - Hak Akses : Mengelola hak akses pengguna berdasarkan keanggotaan atau kategori pengguna (misalnya, anggota perpustakaan, pelajar, peneliti). Pelestarian Digital : - Format Berkelanjutan: Menggunakan format file yang tahan lama dan memiliki dukungan jangka panjang. - Migrasi Data : Melakukan migrasi data secara berkala untuk memastikan kompatibilitas dengan teknologi terbaru. Layanan Pengguna : - Bantuan dan Dukungan : Menyediakan layanan bantuan untuk pengguna dalam mengakses dan memanfaatkan koleksi digital. - Pelatihan dan Edukasi : Menawarkan pelatihan atau panduan penggunaan perpustakaan digital.
B. Tujuan Perpustakaan Digital Tujuan perpustakaan digital adalah untuk menyediakan akses yang mudah, cepat, dan luas terhadap koleksi informasi dan pengetahuan. Beberapa tujuan utama perpustakaan digital meliputi Aksesibilitas Global : Memungkinkan pengguna dari berbagai lokasi untuk mengakses sumber daya tanpa batasan geografis. Pelestarian : Melestarikan materi yang rentan terhadap kerusakan fisik dengan mengonversinya ke format digital. Efisiensi : Memudahkan pencarian dan pengambilan informasi melalui alat pencarian dan pengindeksan yang canggih. Inklusivitas : Menyediakan akses bagi individu dengan kebutuhan khusus melalui teknologi bantuan. Kolaborasi : Mendukung kolaborasi antar perpustakaan dan institusi dengan berbagi sumber daya digital. Penyimpanan : Menyediakan solusi penyimpanan yang aman dan tahan lama untuk materi yang bernilai sejarah atau akademis. C. Mengelola Perpustakaan Digital Mengelola perpustakaan digital memerlukan serangkaian langkah dan strategi yang sistematis untuk memastikan koleksi digital dapat diakses, dilestarikan, dan dimanfaatkan dengan optimal. Berikut adalah beberapa aspek penting dalam mengelola perpustakaan digital: Pengumpulan Konten : - Digitalisasi : Mengonversi koleksi fisik ke format digital melalui proses scanning dan digitizing. - Pengadaan : Membeli atau berlangganan materi digital seperti e-book, jurnal, dan database online. - Kolaborasi : Bermitra dengan institusi lain untuk berbagi koleksi dan memperluas sumber daya.
Evaluasi dan Pengembangan : - Monitoring Penggunaan : Melakukan analisis terhadap pola penggunaan untuk memahami kebutuhan dan preferensi pengguna. - Perbaikan Berkelanjutan : Mengumpulkan umpan balik dan memperbarui sistem serta koleksi secara berkala.
PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS IT BAB VIII
PETA KONSEP Perangkat pembelajaran berbasis IT Tujuan Pembelajaran Pengertian Perangkat Pembelajaran berbasis IT Mendesain Konsep Pembelajaran Berbasis ITMembuat Evaluasi BelajarBerbasis Digital Penerapan Perangkat Pembelajaran Berbasis ITFungsi Perangkat Pembelajaran Berbasis IT
B. Pengertian Perangkat Pembelajaran Berbasis IT Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin pesat telah membawa implikasi perubahan dalam dunia pendidikan. Segala perubahan yang terjadidalam kehidupan masyarakat membuat dunia pendidikan terus menyesuaikan diri, berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Dunia pendidikan sangat terkait dengan siswa sebagai peserta didik yang merupakan subjek utama dalam pendidikan. Siswa harus dibekali dengan pengetahuan,keterampilan, dan sikap yang memungkinkannya untuk mandiri, sehingga dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi pembangunan bangsa dan negara. Perangkat pembelajaran merupakan suatu perencanaan yang dipergunakan dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, Kunandar (2014) menjelaskan bahwa “setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun perangkat pembelajaran yang lengkap, sistematis agar pembelajaran dapat berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpatisipasi aktif” A. Tujuan Pembelajaran Dalam bab ini membahas tentang Perangkat Pembelajaran Berbasis IT (Information Technology). Sementara itu, pembahasan mengenai fungsi perangkat pembelajaran berbasis IT juga menjadi pembahasan yang perlu diperhatikan mengingat fungsinya dapat dilakukan dengan cara yang baik. Oleh sebab itu akan dibahas bagaimana penerapan perangkat pembelajaran berbasis IT dan langkah-langkah dalam mendesain konsep pembelajaran berbasis IT. Untuk memperkuat pemahaman pembaca bab ini dilengkapi dengan latihan.
Perangkat pembelajaran memiliki peranan penting bagi seorang guru sebelum memulai proses pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang diperlukan dalam mengelola proses belajar mengajar dapat berupa: silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Aktivitas Siswa (LAS), Lembar Evaluasi Pembelajaran (LEP). Perangkat yang digunakan dalam proses pembelajaran disebut dengan perangkat pembelajaran. Ibrahim menyatakan bahwa “perangkat pembelajaran yang diperlukan dalam mengelola proses belajar mengajar dapat berupa silabus, RPP, Lembar Kegiatan Siswa (LKS), Instrumen Evaluasi atau Tes Hasil Belajar (THB), serta Media Alat Peraga pembelajaran”. Adapun contoh penggunaan jenis media pembelajaran berbasis teknologi ini adalah berbagai aplikasi belajar, seperti: menantang, memotivasi peserta didik untuk berpatisipasi aktif”
Jadi, Perangkat Pembelajaran dapat diartikan sebagai alat kelengkapan yang digunakan untuk membantu pembelajaran. Maka dapat disimpulkan bahwa Perangkat Pembelajaran berbasis IT(Information Technology) adalah semua alat, aplikasi, atau sistem yang dirancang untuk mendukung proses pembelajaran menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Belajar tidak selamanya hanya bersentuhan dengan hal-hal yang konkrit, baik dalam konsep maupun faktanya. Bahakan dalam realitanya belajar seringkali bersentuhan dengan hal- hal yang bersifat konfleks, maya dan berada di balik realitas. Karena itu, perangkat pembelajaran berbasis IT memiliki andil untuk menjelaskan hal-hal yang absatrak dan menunjukkan hal-hal yang tersembunyi. Ketidakjelasan atau kerumitan bahan ajar dapat dibantu dengan menghadirkan perangkat sebagai perantara. Bahkan dalam hal-hal tertentu perangkat dapat mewakili kekurangan guru dalam mengkomunikasikan materi pelajaran. Seberapa pentingnya peran perangkat pembelajaran berbasis IT dalam pengajaran, namun tetap tidak bisa digeser peran gum, karena perangkat tersebut hanya berupa alat bantu yang memfasilitasi guru dalam pengajaran. Oleh karena itu, guru tidak dibenarkan menghindar dari kewajibannya sebagai pengajar dan pendidik untuk terampil di hadapan anak didik dengan seluruh keperibadiannya. Dalam proses belajar mengajar, fungsi perangkat pembelajaran yakni : a. Pengguna perangkat Berbasis IT dalam proses belajar bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif. b. Penggunaan Perangkat Pembelajaran berbasis IT dalam pengajaran merupakan bagian integral dari keseluruhan situasi mengajar, ini berarti bahwa perangkat pengajaran merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan guru. c. Perangkat Pembelajaran berbasis IT dalam pengajaran, penggunaanya bersifat integral dengan tujuan dan isi pengajaran. d. Penggunaan perangkat pembelajaran berbasis IT dalam pengajaran bukan semata-mata sebagai alat hiburan yang digunakan hanya sekedar melengkapi proses belajar supaya lebih menarik perhatian siswa. e. Pengunaan perangkat pembelajaran berbasis IT dalam pengajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pengertian yang diberikan guru. f. Penggunaan perangkat pembelajaran dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar. C. Fungsi Perangkat Pembelajaran Berbasis IT
D. Penerapan Perangkat Pembelajaran berbasis IT Pada saat ini, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memegang peranan yang penting dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang pendidikan. Salah satu penerapan TIK dalam bidang pendidikan antara lain pemanfaatan sarana multimedia dan media Intemet dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan sarana multimedia dalam. proses pembelajaran diwujudkan melalui modul-modul pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik minat pembelajar, misalnya penggunaan flash, adanya penjelasan melalui media suara/ audio dan penambahan fitur-fitur yang dapat meningkatkan partisipasi aktif dari pembelajar. Menurut Mahmud dalam bukunya yang berjudul ICT Untuk Sekolah Unggul, terdapat beberapa persyaratan agar dapat menerapkan pembelajaran berbasis teknologi informasi, yaitu tersedianya sarana prasarana yang menunjang pembelajaran berbasis IT Lebih lanjut dijelaskan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam menerapkan pembelajaran berbasis IT adalah : 1. Pembelajar dan Pengajar harus memiliki akses terhadap teknologi digital dan Internet dalam kelas, sekolah, dan lembaga pendidikan. Ini berarti sekolah harus memiliki sarana prasarana yang memadai yang berkaitan dengan teknologi informasi dan kornunikasi, seperti tersedianya komputer/laptop, jaringan komputer, internet, laboratorium komputer, peralatan multimedia seperti CD, DVD, Web Camera dan lain-lain. 2. Harus tersedia materi yang berkualitas, bermakna, dan dukungan kultural bagi pembelajar dan pengajar. Materi- materi itu dapat berupa materi pembelajaran interaktif yang berbantuan komputer, seperti CD, DVD Pembelajaran Interaktif. 3. Pengajar harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan alat-alat dan sumber-sumber digital untuk membantu pembelajar agar mencapai standar akademik. 4. Harus tersedia anggaran atau dana yang cukup untuk untuk mengadakan, mengembangkan dan merawat sarana prasarana
4.Harus tersedia anggaran atau dana yang cukup untuk untuk mengadakan, mengembangkan dan merawat sarana prasarana Teknologi Informasi dan Komunikasi tersebut. Dan yang tak kalah penting adalah adanya kemauan dari semua pihak, dalam hal ini guru dan peserta didik untuk menerapkan pembelajaran dengan dukungan teknologi komunikasi dan informasi tersebut. Teknologi dalam pembelajaran merupakan aplikasi strategi maupun teknik yang sistemik dan sistematik yang diambil dari konsep ilmu perilaku dan ilmu pengetahuan alam maupun pengetahuan lain dalam memecahkan masalah pembelajaran. Kata sistemik berarti bahwa segala sesuatu saling mempengaruhi dengan apa yang ada di lingkungannya.Teknologi informasi merupakan teknologi yang digunakan untuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan dan memanipulasi data dalam bebagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu dalam proses pembelajaran. Berikut gambar contoh penerapan perangkat pembelajaran berbasis IT.
Pembelajaran berbasis IT (Teknologi Informasi) telah menjadi tren yang berkembang pesat dalam pendidikan modern. Dengan memanfaatkan perangkat dan teknologi digital, pembelajaran berbasis IT menawarkan berbagai manfaat, seperti meningkatkan aksesibilitas, personalisasi, dan keterlibatan siswa. Mendesain konsep pembelajaran berbasis IT yang efektif sangat penting untuk memaksimalkan manfaat ini. 1. Langkah-langkah dalam Mendesain Konsep Pembelajaran Berbasis IT a. Tentukan Tujuan Pembelajaran. Langkah pertama adalah menentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai melalui pembelajaran berbasis IT. Tujuan ini harus spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan terikat waktu (SMART). b. Identifikasi Audiens Memahami target audiens sangat penting untuk menyesuaikan desain pembelajaran dengan kebutuhan dan preferensi mereka. mempertimbangkan faktor-faktor seperti tingkat pendidikan, latar belakang budaya, dan gaya belajar. c. Pilih Teknologi yang Tepat Berbagai teknologi IT tersedia untuk mendukung pembelajaran, seperti sistem manajemen pembelajaran (LMS), platform pembelajaran online, dan perangkat lunak kolaborasi. Pilih teknologi yang paling sesuai dengan tujuan pembelajaran, audiens, dan anggaran. d. Kembangkan Konten yang Menarik. Konten pembelajaran harus menarik, relevan, dan mudah Dipahami. Gunakan berbagai format konten, seperti teks, gambar, video, dan simulasi, untuk memenuhi gaya belajar yang berbeda. E. Mendesain Konsep Pembelajaran Berbasis IT
e. Desain Aktivitas yang Interaktif Pembelajaran berbasis IT harus interaktif untuk melibatkan siswa dan meningkatkan pemahaman. Sertakan aktivitas seperti kuis, diskusi online, dan proyek kolaboratif. f. Sediakan Dukungan yang Berkelanjutan Siswa mungkin memerlukan dukungan teknis dan pedagogis selama pembelajaran berbasis IT. Sediakan jalur komunikasi yang jelas, sumber daya dukungan online, dan peluang untuk bimbingan langsung. g. Evaluasi dan Tinjau Evaluasi pembelajaran berbasis IT secara teratur untuk mengukur efektivitas dan mengidentifikasi perbaikan bidang. Gunakan data dari pembelajaran analitik, umpan balik siswa, dan observasi untuk melakukan penyesuaian yang diperlukan. 2. Contoh Konsep Pembelajaran Berbasis IT a. Kelas Virtual Kelas virtual adalah lingkungan pembelajaran online yang mereplikasi pengalaman kelas tatap muka. Siswa dapat berinteraksi dengan instruktur dan teman sekelas melalui video konferensi, papan tulis virtual, dan alat dialog. b. Pembelajaran Adaptif Pembelajaran adaptif menggunakan algoritma untuk mempersonalisasi konten pembelajaran berdasarkan kinerja siswa. Siswa menerima materi yang sesuai dengan tingkat keterampilan mereka dan menerima dukungan yang ditargetkan untuk bidang yang memerlukan peningkatan. c. Simulasi Interaktif Simulasi interaktif memungkinkan siswa mengalami konsep dan proses kompleks dalam lingkungan yang aman dan realistis. Siswa dapat menguji hipotesis, memecahkan masalah, dan mengembangkan keterampilan praktis.
Mendesain konsep pembelajaran berbasis IT yang efektif memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap tujuan pembelajaran, audiens, teknologi, konten, aktivitas, dukungan, dan evaluasi. Dengan mengikuti langkah-langkah yang dijelaskan di atas, pendidik dapat menciptakan pengalaman belajar yang menarik, interaktif, dan bermakna bagi siswa di era digital. Di era digital saat ini, teknologi memegang peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan. Salah satu penerapan teknologi dalam pendidikan adalah penggunaan evaluasi belajar berbasis digital. Evaluasi belajar berbasis digital menawarkan berbagai kelebihan dibandingkan dengan evaluasi tradisional yang dilakukan secara manual. 1. Kelebihan Evaluasi Belajar Berbasis Digital a. Otomatis dan Efisien: Evaluasi berbasis digital dapat diotomatisasi, menghemat waktu dan tenaga guru dalam memberikan jawaban siswa. b. Objektif dan Adil: Evaluasi digital menggunakan algoritma yang terstandarisasi, memastikan penilaian yang objektif dan adil bagi semua siswa. c. Fleksibel dan Nyaman: Siswa dapat mengikuti evaluasi kapan saja dan di mana saja dengan akses internet, memberikan kenyamanan dan kenyamanan. d. Hasil Real-Time: Guru dapat memperoleh hasil evaluasi secara real-time, memungkinkan mereka untuk segera memberikan umpan balik kepada siswa. e. Analisis Data: Evaluasi digital menyediakan data yang kaya yang dapat dianalisis untuk mengidentifikasi kekuatan area dan kelemahan siswa, memfasilitasi perbaikan yang dijanjikan. F. Membuat Evaluasi Belajar Berbasis Digital
2. Jenis-Jenis Evaluasi Belajar Berbasis Digital. Terdapat berbagai jenis evaluasi belajar berbasis digital, antara lain: 1. Pengujian Pengetahuan: Mengevaluasi pemahaman siswa tentang konsep dan fakta. 2. Pengujian Keterampilan: Mengevaluasi kemampuan siswa menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam situasi yang berbeda. 3. Penilaian Otentik: Mengevaluasi kinerja siswa dalam tugastugas dunia nyata yang mencerminkan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan di dunia kerja. 4. Umpan Balik Otomatis: Memberikan umpan balik langsung kepada siswa tentang jawaban mereka, membantu mereka mengidentifikasi kesalahan dan meningkatkan pemahaman 3. Langkah-Langkah Membuat Evaluasi Belajar Berbasis Digital Untuk membuat evaluasi belajar berbasis digital yang efektif, ikuti langkah-langkah berikut: 1. Tentukan Tujuan Evaluasi: Tentukan apa yang ingin Anda ukur dan jenis evaluasi yang paling sesuai untuk tujuan tersebut. 2. Pilih Platform: Pilih platform evaluasi digital yang sesuai dengan kebutuhan Anda, seperti Google Forms, Microsoft Forms, atau platform khusus pendidikan. 3. Buat Pertanyaan: Susun pertanyaan yang jelas dan ringkas yang mengukur keterampilan dan pengetahuan yang diinginkan. 4. Tambahkan Umpan Balik: Sertakan umpan balik otomatis untuk pertanyaan guna membantu siswa memahami jawaban mereka dan meningkatkan pemahaman.
5.Tetapkan Batas Waktu: Jika diperlukan, tetapkan batas waktu untuk evaluasi guna memastikan siswa mengerjakannya dalam waktu yang wajar. 6.Uji Coba: Tes evaluasi sebelum digunakan dengan siswa untuk memastikan fungsinya benar dan memenuhi tujuan. Kliklah link dibawah ini & tontonlah vidoenya sebagai contoh platform pembuatan evaluasi pembelajaran: Evaluasi belajar berbasis digital menawarkan banyak manfaat bagi guru dan siswa. Dengan mengotomatiskan proses evaluasi, menyediakan hasil real-time, dan memungkinkan analisis data yang mendalam, evaluasi digital dapat meningkatkan efisiensi, objektivitas, dan efektivitas proses belajar mengajar. Dengan mengikuti langkah-langkah yang dijelaskan dalam makalah ini, guru dapat membuat evaluasi belajar berbasis digital yang efektif untuk menilai kemajuan siswa dan mendorong peningkatan. https://youtu.be/d0hhioF_jTk?si=B5igI9_mjWEHRbCu
Perangkat Pembelajaran Berbasis IT adalah jenis perangkat pembelajaran yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk mendukung proses pembelajaran. Perangkat Pembelajaran Berbasis IT dapat mencakup berbagai jenis perangkat keras dan perangkat lunak, seperti komputer, tablet, proyektor, dan aplikasi pembelajaran elektronik. Perangkat Pembelajaran Berbasis IT dapat digunakan di berbagai setting pembelajaran, termasuk kelas tradisional, ruang kelas virtual, dan lingkungan pembelajaran mandiri. Perangkat Pembelajaran Berbasis IT dapat memberikan berbagai manfaat, termasuk akses ke sumber daya pembelajaran yang lebih luas, kemampuan untuk berkolaborasi dan berkomunikasi dengan siswa dan instruktur lain, dan kemampuan untuk menyesuaikan pengalaman pembelajaran dengan kebutuhan individu siswa. Perangkat Pembelajaran Berbasis IT juga dapat memiliki beberapa tantangan, termasuk kebutuhan untuk infrastruktur TI yang kuat dan ketergantungan yang berlebihan pada teknologi. Secara keseluruhan, perangkat pembelajaran berbasis IT dapat menjadi alat yang berguna untuk mendukung proses pembelajaran, tetapi mereka harus digunakan dengan cara yang bertanggung jawab dan seimbang dengan bentuk-bentuk pembelajaran lainnya. Rangkuman
UJIAN BERBASIS DIGITAL KELOMPOK 9
PETA KONSEP
A. PENGERTIAN UJIAN BERBASIS DIGITAL Ujian berbasis digital adalah proses evaluasi yang dilakukan menggunakan teknologi digital. Dalam ujian ini, peserta mengikuti tes atau evaluasi melalui komputer atau perangkat digital lainnya. Beberapa perbedaan utama antara ujian berbasis digital dan ujian konvensional adalah sebagai berikut: Akses Fleksibel: Peserta ujian dapat mengakses soal ujian dari mana saja selama mereka memiliki koneksi internet. 1. Efisiensi dan Keamanan: Dengan teknologi modern, siswa dapat menjawab pertanyaan ujian tanpa perlu mengganggu satu sama lain, dan semua aktivitas mereka dapat dilacak oleh pengawas ujian. 2. Struktur yang Lebih Teratur: Ujian berbasis digital dirancang untuk lebih terstruktur, efisien dalam penggunaan waktu, dan mudah dilacak. 3. Ujian berbasis digital memberikan kemudahan dan efisiensi dalam proses evaluasi keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan individu menggunakan teknologi digital. Jadi, ujian berbasis digital memanfaatkan teknologi untuk memfasilitasi proses evaluasi secara lebih efisien dan terstruktur. B.FUNGSI UJIAN BERBASIS DIGITAL Fungsi ujian berbasis digital meliputi beberapa manfaat utama, antara lain: Efisiensi Administrasi: Proses administrasi ujian menjadi lebih efisien karena semua hal terkait ujian, seperti distribusi soal, pengumpulan jawaban, dan perhitungan nilai, dapat dilakukan secara otomatis. 1. Kemudahan Akses: Peserta ujian dapat mengakses soal ujian dengan mudah, bahkan dari rumah mereka sendiri. 2. Memungkinkan Penilaian Online: Ujian berbasis digital memungkinkan pelaksanaan penilaian secara online, yang dapat memudahkan pengajar dan siswa dalam proses evaluasi. 3.
4. Meningkatkan Pembelajaran Digital: Ujian berbasis digital juga membantu dalam menguatkan pembelajaran digital di seluruh Indonesia, memastikan akses yang lebih luas bagi anak-anak dan pemuda untuk mendapatkan pembelajaran berkualitas. Dengan menggunakan teknologi digital dalam proses evaluasi, ujian berbasis digital memberikan manfaat efisiensi, kemudahan akses, dan mendukung pengembangan pembelajaran digital yang lebih inklusif dan relevan. C.PANDUANMEMBUATSOALONLINEDENGAN GOOGLE FORM Membuat soal ujian online atau sering disebut quiz tidak membutuhkan aplikasi yang rumit apalagi harus membeli lisensi software yang relative mahal. Anda bisa membuat soal online dengan aplikasi berbasis web yang disediakan oleh Google yaitu Google Form atau Google Formulir. Membuat soal online ini cukup mudah hanya dengan memiliki Smartphone/laptop dan koneksi internet. Membuat soal/quiz online dengan google formulir akan meringankan pekerjaan anda sehari-hari terutama para guru dalam bemberikan evaluasi pada siswanya. Saat ini sebagai guru masa kini dituntut lebih kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan teknologi berbasis web yang dewasa ini semakin populer. Melalui panduan sederhana ini mari pelajari bagaimana cara membuat soal online dengan menggunakan google form. Tu Kelebihan membuat soal ujian online dengan Google Formulir Apasajakelebihannyamembuatsoal online dengangoogle form: Google Formulirsudahmenyediakanformatpertanyaan(bentuksoal)baikitusoal pilihanganda maupun soal essai.
Google Form juga sudah menyediakan jawaban otomatis (soal kuis) benar atau tidaknya jawabanyangdiisi siswasehinggagurutak perlu memeriksasatu-persatu pekerjaansiswa. Gurubisamenentukanskor/poindalamsetiapsatuan soal/pertanyaan Hasil ulangansiswasecaraotomatisdisimpandalamformatexel melalui spreadsheetgoogle form. Kelebihan membuat ujian berbasis online Dengan google Formulir apa saja kelebihannya membuat soal online dengan Google from: a.Google Formulir sudah menyediakan format pertanyaan (bentuk soal) baik itu soal pilihan ganda maupun soal essai. b. Google Form juga sudah menyediakan jawaban otomatis (soal kuis) benar atau tidaknya jawaban yang diisi siswa sehingga guru tak perlu memeriksa satu-persatu pekerjaan siswa. c. Guru bisa menentukan skor/poin dalam setiap satuan soal/pertanyaan d. Hasil ulangan siswa secara otomatis disimpan dalam format exel melalui spreadsheet google form. Cara Membuat Soal Ulangan dengan Google Formulir 1. Buka browser anda (chrome, firefox dll) kemudian ketikan https://www.google.com/drive/
2. Klik tombol go to Google Drives 3. Selanjutnya diminta login dengan memasukkan email dan password Google akun anda
4. Setelah anda berhasil login kemudian jendela google Drive akan terbuka
D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENGGUNAAN UJIAN BERBASIS DIGITAL Kelebihan ujian berbasis digital meliputi: Efisiensi Administrasi: Proses administrasi ujian menjadi lebih efisien karena distribusi soal, pelaksanaan, dan pengelolaan ujian dapat dilakukan dengan lebih cepat dan mudah, mengurangi beban kerja guru atau pengawas ujian. 1. Penghematan Waktu dan Biaya: Ujian berbasis digital dapat menghemat waktu dan biaya dalam proses administrasi ujian. 2. Fleksibilitas: Peserta ujian dapat mengakses dan melaksanakan ujian dari berbagai lokasi yang memiliki koneksi internet. 3. Kekurangan ujian berbasis digital meliputi: Keterbatasan Akses: Masih ada sebagian peserta ujian yang mungkin tidak memiliki akses yang memadai ke teknologi digital atau koneksi internet yang stabil. 1. Keamanan Data: Perlindungan data pribadi dan keamanan ujian menjadi perhatian penting dalam ujian berbasis digital untuk mencegah kebocoran informasi atau kecurangan. 2. Kecurangan: Meskipun ada upaya untuk mencegah kecurangan, ujian berbasis digital masih rentan terhadap praktik kecurangan seperti kolusi atau plagiarisme. 3. Dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan tersebut, implementasi ujian berbasis digital perlu dilakukan dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut untuk memastikan kelancaran dan keberhasilan proses evaluasi.