The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

E-book ini dibuat untuk memenuhi tugas "SMEDI"

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by nabiladiahp14, 2021-03-28 08:19:45

SPECIFIC INFORMATION ON DRUG

E-book ini dibuat untuk memenuhi tugas "SMEDI"

Keywords: #ebook #SPECIFIC INFORMATION ON DRUG

o 1 tablet hisap, tidak boleh langsung di telan atau di kunyah. Ulangi pemberian
setiap 3-4 jam. Maksimal: 8 tablet hisap per hari.

 Interaksi Obat : Belum diketahui apakah terdapat interaksi antara Degirol dengan obat
lain. Agar aman, sebelum menggunakan Degirol, beri tahu dokter bila Anda sedang
mengonsumsi obat-obatan lain.

 Kontraindikasi Pada Ibu Hamil :

 Bahan aktif Degirol berupa dequalinum klorida belum diketahui apakah dapat
masuk dan mengganggu kesehatan ibu hamil. Namun percobaan pada hewan
percobaan dalam dosis tinggi menunjukkan adanya korelasi obat ini dengan
toksisitas pada embrio.

 ESO : Glossodynia (sensasi terbakar yang berlangsung atau berulang dalam mulut).

38. DERMAZIN

 Kandungan zat : silver sulfadiazine
 Kegunaan : Pengobatan luka bakar.
 Golongan obat : Obat Keras
 Dosis max : 6 gram/hari
 Dosis lazim : Gunakan 1-2 kali sehari dengan ketebalan 2-5 mm.
 Ineraksi obat :

 Menimbulkan noda pada kulit jika digunakan dengan benzoyl peroxide atau
hydrogen peroxide

 Memicu iritasi kulit jika digunakan dengan sabun, sampo, pewarna rambut,
penghilang bulu, wax, serta pembersih kulit yang mengandung tambahan
alkohol, astrigen, rempah-rempah, atau jeruk nipis.

 Kontraindikasi Pada Ibu Hamil :

 Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek
samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.

 ESO : gatal-gatal, kesulitan bernapas, pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau
tenggorokan.

50

39. DEXAFLOX

 Kandungan : Pefloksasin
 Kegunaan : mengatasi infeksi bakteri gram positif dan gram negatif seperti infeksi

saluran pernapasan, saluran cerna, dan saluran kemih.
 Golongan obat : obat keras
 Dosis Lazim : Dewasa: 1 tablet sebanyak 2 kali/hari.
 Dosis maks : -
 Interaksi obat dan makanan :

 Dapat mempotensiasi efek teofilin.
 Khasiat berkurang bila diberikan bersamaan dengan antasida yang mengandung

aluminium, magnesium, simetidin
 Kontraindikasi Pada Ibu Hamil :

 Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan dexaflox
tablet pada ibu hamil, namun ada efek samping yang mungkin dapat
mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin. Oleh karena itu,
penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang
diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Konsultasikan
penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

 ESO
 Mual, muntah
 Sakit perut
 Sakit kepala
 Kesadaran menurun
 Gatal, alergi dan fotosensitifitas
 Nyeri otot dan sendi
 Trombositopenia (jumlah trombosit kurang dari normal) dalam dosis tinggi.

51

40. DEXIGEN

 Kandungan zat : Dexosimethasone

 Kegunaan : digunakan untuk mengatasi gatal dan peradangan pada kulit,

seperti eksim, dermatitis dan penyakit kulit lainnya

 Golongan obat : Obat Keras

 Dosis max : 1,5 mg/hari

 Dosis lazim : Oleskan tipis-tipis pada kulit yang terinfeksi 2-3 kali sehari.

 Ineraksi obat :

 Mengurangi efek antineoplastik aldesleukin.

 Dapat meningkatkan efek hiperglikemik dari ceritinib.

 Dapat mengurangi efek terapeutik kortikorelin dan hyaluronidase.

 Dapat meningkatkan efek merugikan / toksik dari deferasirox.
 Kontraindikasi Pada Ibu Hamil :

 Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek

samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil
 ESO : Rasa gatal pada kulit Kulit terasa terbakar Dapat mengakibatkan

infeksi sekunder

41. DEXTAMINE

52

 Kandungan : Deksametason (mikronisasi) 500 mcg, dexchlorpheniramine maleate
2 mg Per 5 ml

 Kegunaan :
o Dextamine digunakan untuk mengatasi gejala alergi, dermatitis (peradangan
pada kulit), asma kronis yang berat, rinitis alergi (bersin, pilek, dan gatal).
o Namun, ingatlah bahwa obat dextamine termasuk golongan obat keras sehingga
Anda tidak disarankan untuk mengonsumsinya tanpa resep dari dokter.

 Golongan Obat : Obat Keras
 Dosis Maks : 1,5 mg/hari
 Doais Lazim :

 Dextamine Kaplet
o Dewasa: 1-2 kaplet, diminum 4 kali sehari.

o Anak-anak: 1/2 kaplet, diminum 3 kali sehari.

 Dextamine Sirup

o Dewasa: 1-2 sendok takar (5-10 ml), di minum 4 kali sehari.
o Anak usia 6-12 tahun: 1/2 sendok takar (2.5 ml), di minum 3-4 kali sehari

 Interaksi obat dan makanan:
o Obat dextamine tidak boleh diberikan bersamaan dengan golongan obat diuretik
dan obat hipnotik/sedatif.
o Selain itu, efek aditif atau toksiknya meningkat jika diberikan bersamaan
dengan fenobarbital dan golongan obat depresan sistem saraf pusat.

 Interaksi Obat

 Obat dextamine tidak boleh diberikan bersamaan dengan golongan obat
diuretik dan obat hipnotik/sedatif.

 Selain itu, efek aditif atau toksiknya meningkat jika diberikan bersamaan
dengan fenobarbital dan golongan obat depresan sistem saraf pusat.

 ESO :

 Kelemahan otot
 Mulut kering
 Gangguan penglihatan
 Gangguan saluran pencernaan
 Pusing
 Sakit kepala
 Gangguan menstruasi
 Susah buang air kecil
 Gatal-gatal
 Ruam kulit

53

 Peningkatan nafsu makan

42. DOXYCYLINE

 Kandungan zat : Aluminium,kalsium,zat besi, magnesium,zinc.
 Khasiat/kegunaan : Mengatasi infeksi bakteri dan mencegah malaria
 Golongan obat : Obat Keras
 Dosis maksimum : 30-40 g/hari.
 Dosis Lazim :
 Infeksi bakteri

o Dewasa dan anak dengan berat >45kg: 100–200 mg per hari.

o Anak-anak dengan berat <45kg: 2,2–4,4 mg/kgBB per hari.
 Pencegahan malaria

o Dewasa: 100 mg per hari. Konsumsi mulai dari 1–2 hari sebelum pergi ke

daerah berisiko tinggi (endemis) malaria, sampai 1 bulan setelah pulang ke

tempat asal.

o Anak-anak: 2 mg/kgBB per hari. Lama (durasi) penggunaan obat sama dengan

orang dewasa.
 Penyakit menular seksual

o Dewasa: 100–300 mg per hari, selama 7–10 hari.
 Jerawat

o Dewasa: 40–50 mg per hari, selama 6–12 minggu.

 Pencegahan leptospirosis
 Pencegahan leptospirosis

o Dewasa: 200 mg, sekali seminggu, selama berada di area endemis, dilanjutkan

dengan 200 mg pada hari terakhir berada di area tersebut.
 Interaksi obat dan makanan :

o Konsumsi doxycycline sesuai anjuran dokter dan petunjuk penggunaan yang

tertera pada kemasan obat.Doxycycline bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah

makan. Konsumsi obat sesudah makan dianjurkan bila Anda mual saat

mengonsumsinya sebelum makan. Minum obat ini dengan segelas air

putih.Minum obat dalam posisi tegak (duduk atau berdiri) dan jangan berbaring

setidaknya 10 menit setelah mengonsumsi obat. Hal ini dilakukan untuk

mencegah iritasi pada saluran cerna.
 Kontrindikasi Pada Ibu Hamil :

54

 Kategori D: Ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi
besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya, misalnya
untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.

 ESO :

 Sakit kepala
 Mulut kering
 Urine yang keluar saat buang air kecil jadi lebih sedikit
 Pandangan kabur
 Nyeri dada
 Demam
 Keputihan yang banyak atau warna cairan keputihan tidak normal

43. DOXYXYCLINE KAPSUL

 Kandungan Zat : Adsorben
 Khasiat/Manfaat :

 untuk mengatasi berbagai macam infeksi bakteri, termasuk bakteri penyebab
jerawat. Doxycycline juga digunakan untuk mencegah malaria dan mengobati
kondisi kulit rosacea.

 Golongan Obat : Obat Keras
 Dosis Maksimum :

o Kapsul, oral (hyclate): 20mg, 100mg

o Kapsul, oral (monohydrate): 50mg, 75mg, 100mg, 150mg

o Kapsul delayed-release, oral (monohydrate): 40mg

o Kapsul delayed-release particles, oral (hyclate): 100mg

 Dosis Lazim :

55

o Doxycycline sebaiknya diminum dalam keadaan lambung kosong, minimal 1
jam sebelum atau 2 jam setelah makan. Obat ini biasanya diminum satu atau
dua kali sehari.

o Dosis doxycycline oral 200 mg pada hari pertama terapi (diberikan 100 mg
setiap 12 jam atau 50 mg setiap 6 jam). Selanjutnya, Anda dapat memberikan
100 mg/hari (disebut dengan dosis rumatan). Dosis rumatan dapat diberikan
dalam dosis tunggal atau 50 mg setiap 12 jam.

o Dalam terapi infeksi yang lebih berat (khususnya infeksi saluran
kencing kronis), dianjurkan 100 mg setiap 12 jam.

o Dosis doxycycline untuk infeksi gonococcal tidak berkomplikasi (kecuali
infeksi anorektal pada pria):

 Dosis doxycycline untuk infeksi gonococcal tidak berkomplikasi (kecuali infeksi
anorektal pada pria):
o Doxycycline 100 mg, diminum, 2 kali sehari selama 7 hari. Sebagai dosis
alternatif yang diberikan satu kali, berikan 300 mg secepatnya diikuti dosis
kedua 300 mg setelah 1 jaa

 Dosis doxycycline untuk pididimo-orchitis akut yang disebabkan oleh N.
gonorrhoeae:
o Doxycycline 100 mg, diminum, 2 kali sehari selama minimal 10 hari.

 Dosis doxycycline untuk sifilis primer dan sekunder:
o Doxycycline 300 mg sehari dalam dosis terbagi selama minimal 10 hari.

 Dosis doxycycline untuk infeksi uretra, endoservikal, atau rectal tidak
berkomplikasi yang disebabkan oleh Chlamydia trachomatis:
o Doxycycline 100 mg, diminum, dua kali sehari, selama minimal 7 hari.

 Dosis doxycycline untuk uretritis nongonococcal yang disebabkan oleh C.
trachomatis dan U. urealyticum:
o Doxycycline 100 mg, diminum, dua kali sehari, selama minimal 7 hari.

 Interaksi obat dan Makanan :

 Jangan gunakan obat bersamaan dengan :
o Amoxicillin, Ampicillin, Bacampicillin, Bexarotene, Cloxacillin, Dicloxacillin,

Digoxin, Etretinate, Isotretinoin, Methicillin, Methotrexate, Nafcillin,
Oxacillin, Penicillin G, Penicillin G Benzathine, Penicillin G Procaine,
Penicillin V, Piperacillin, Pivampicillin, Sultamicillin, Temocillin, Tretinoin

 Kontraindikasi Ibu Hamil :

 Kategori D: Ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi
besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya, misalnya
untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.

 ESO :

56

 Mual dan diare ringan
 Sakit perut
 Ruam kulit ringan atau gatal atau
 Vagina gatal atau mengeluarkan cairan

44. DULCOLAX

 Kandungan : Bisacodyl
 Kegunaan : mengatasi sembelit.
 Golongan : Obat Bebas Terbatas
 Dosis Maks : 20 mg/hari
 Dosis Lazim :

 Dewasa: di berikan dosis 5-10 mg pada malam hari, hingga 20 mg dapat

diberikan seperlunya.

 Anak usia 4-10 tahun: di berikan dosis 5 mg di malam hari.
 Interaksi obat :

o Risiko dispepsia dan iritasi lambung dengan antasid.

o Peningkatan risiko ketidakseimbangan elektrolit dengan diuretik atau adreno-

kortikosteroid.
 Kontraindikasi Pada Ibu Hamil :

 Kategori C : Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin
(teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada
wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya
jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

 ESO : Ketidaknyamanan perut (Kolik, kram), diare, gangguan elektrolit, mual,
vertigo dan muntah.

57

45. ECLID

 Kandungan : Acarbose 100 mg; Acarbose 50 mg
 Kegunaan : terapi tambahan untuk pengobatan diabetes melitus tipe 2.
 Golongan : Obat Keras.
 Dosis Maks : 200 mg 3 kali sehari.
 Dosis Lazim :

 Dosis Awal: diminum 3 kali sehari 50 mg. Kemudian tingkatkan dosis

menjadi 3 kali sehari 200 mg.

 Dosis Maksimal: 3 kali sehari 200 mg. Tingkatkan dosis dengan jarak

pemberian antara 4-8 minggu atau lebih.
 Interaksi Obat :

 Sukrosa dan makanan yang mengandung sukrosa; sulfonilurea, metformin atau
insulin

 Dapat mempengaruhi bioavailabilitas digoxin
 Cholestyramine (Obat pengikat asam empedu), adsorben usus & produk enzim

pencernaan harus dihindari
 Diuretik (Penyebab naiknya laju urinasi), kortikosteroid (Obat penambah

hormon steroid), fenotiazin, preparat tiroid, estrogen, OC, fenitoin, asam
nikotinat, simpatomimetik, penghambat saluran Ca cenderung menghasilkan
hiperglikemia (Kadar gula darah tinggi) dan dapat menyebabkan hilangnya
kendali glukosa darah
 Neomisin menyebabkan peningkatan glukosa darah postprandial yang
meningkat dan peningkatan sering.

 Kontraindikasi Pada Ibu Hamil

 Kategori B : Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi
tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah
menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi
dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti
risiko pada trimester berikutnya).

58

 ESO : Perut kembung, sakit perut, distensi (penumpukan cairan pada bagian perut),
diare, mual, muntah, trombositopenia (penurunan jumlah platelet darah) dan
hipoglikemia (kadar gula darah kurang dari normal).

46. ELTAZON

 Kandungan zat : Prednisone 5 mg
 Khasiat/kegunaan : digunakan untuk mengatasi peradangan, rematoid artitis

(peradangan sendi), asma bronkhial.

 Golongan obat : obat keras

 Dosis maksimum : 40 mg, 2 kali sehari

 Dosis lazim :

 1–6 tablet perhari, tergantung pada parah atau tidaknya penyakit yang diderita.
Dosis ini harus dikurangi sedikit demi sedikit sampai taraf perawatan yang
serendah mungkin.

 Dosis Perawatan : Sehari ½–4 tablet yang harus dibagi dalam 4 dosis sesudah
makan dan sebelum tidur.

 Interaksi obat dan makanan :

 Dapat menghilangkan efek pemberian vaksin hidup.

 Efek obat-obatan seperti rifampicin, phenytoin, barbiturates, bupropion dan
primidone dapat menurun jika dikonsumsi bersama dengan prednison.

 Mengurangi kemampuan penyerapan obat jika dionsumsi bersamaantasid
yang mengandung aluminium dan magnesium.

 Dapat mempengaruhi efek antikoagulan dari kumarin.
 Meningkatkan risiko perdarahan lambung jika dikonsumsi bersama dengan

obat antiinflamasi nonsteroid, dan memperpanjang masa kelumpuhan otot
jika dikonsumsi bersama dengan obat pelumpuh otot jenis non-depolarizing.

 Kontraindikaso Pada Ibu Hamil :

 Kategori C : Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin
(teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol
pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan
hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada
janin.

59

 ESO:
 Sakit perut atau gangguan pencernaan.
 Mual.
 Infeksi jamur.
 Bingung.
 Susah tidur.
 Berat badan bertambah.
 Merasa letih atau lemah.
 Luka tidak cepat sembuh.
 Menstruasi tidak teratur.

47. ENICO

 Kandungan zat : Tocopheryl nicotinate
 Kegunaan :

- Apopleksia (kehilangan kesadaran mendadak, karena gangguan peredaran
darah otak).

- Arteriosklerosis (penebalan dinding pembuluh nadi dengan akibat hilangnya
kelenturan pembuluh nadi).

- Insufisiensi koroner (gangguan aliran pembuluh darah dijantung), gangguan
sirkulasi lain & abnormalitas pada metabolisme lemak.

 Golongan obat : obat keras
 Dosis mak : -
 Dosis Lazim :

 Dosis dewasa: 1-2 kapsul, diminum 3 kali sehari, dosis dapat disesuaikan
berdasarkan dengan usia dan gejala pasien.

 Interaksi obat : Pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap salah satu
komposisi dari Enico.

60

 Kontraindikasi Pada Ibu Hamil :
 Bagi ibu hamil maupun ibu menyusui yang ingin mengkonsumsi Enico, kami
sarankan agar supaya anda berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu guna
menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

 ESO:
 Mual
 Diare
 Sakit perut
 Konstipasi (sembelit)
 Edema (pembengkakan pada jaringan)
 Disfungsi hati

48. ENKASARI

 Kandungan : Ekstrak Abrus precatorius Folium (daun saga) 75 mg, ekstrak
Liquiritiae Radix (akar kayu manis) 20 mg, ekstrak Piper betle Folium (daun sirih) 450
mg, menthol 10 mg

 Kegunaan : Enkasari digunakan sebagai antiseptik yang membantu membunuh
bakteri, membantu menyamarkan bau mulut dan memberikan efek dingin yang
menyengarkan pada mulut.

 Dosis maks : -
 Dosis Lazim :

 Dewasa 3 gelas takar (1 sendok takar 15 ml) digunakan 3 - 4 kali sehari.
 Anak-anak digunakan 1 gelas takar sebanyak 2 kali sehari.
 Dapat diminum atau digunakan sebagai obat kumur.
 Kontraindikasi Pada Ibu Hamil :

61

 Enkasari bisa digunakan oleh ibu hamil. Belum ada laporan penggunaan Enkasari
menyebabkan gangguan pada janin. Namun, jika Anda merasakan efek yang
mengganggu selama menggunakan obat ini, segera hentikan penggunaan dan
berkonsultasi dengan dokter.

 ESO:

 Belum ada laporan mengenai efek samping dari enkasari.

49. EUPHYLLIN RETARD

 Kandungan : Anhydrous theophylline 250 mg.
 Kegunaan : Euphyllin Retard digunakan sebagai obat untuk membantu mengatasi

penyakit asma dan penyakit paru-paru lainnya.
 Golongan Obat : Obat Keras
 Dosis maks : 1000 mg/ hari.
 Dosis Lazim :

 Euphyllin Retard
o Dewasa: 1 tablet, diminum 2 kali sehari.

 Euphyllin Retard MITE

o Anak usia 6-12 tahun: 1 tablet, diminum 2 kali sehari.
o Dewasa: 2 tablet, diminum 2 kali sehari.
 Kontraindikasi Pada Ibu Hamil :

 Kategori C: Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik
atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada
wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang
diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

 Interaksi obat dan makanan : 

 Peningkatan konsentrasi plasma dengan allopurinol, beberapa antiaritmia,
simetidin, disulfiram, fluvoxamine, interferon alfa, antibiotik makrolida,
kuinolon, OC, tiabendazole, viloxazine, blocker saluran Ca.

62

 Mengurangi konsentrasi plasma dengan fenitoin dan antiepilepsi lainnya,
ritonavir, rifampisin, sulfinpirazon, aminoglutethimide, barbiturat, karbamazepin.

 Peningkatan ekskresi lithium. Dapat mempotensiasi hipokalaemia dengan
kortikosteroid dan diuretik.

 Risiko toksisitas sinergistik bila diberikan bersama halotan atau ketamin.
 Dapat memusuhi efek adenosin dan penghambat neuromuskuler kompetitif.
 Peningkatan bronkospasme dengan penghambat β.

 ESO :

 Mual, muntah.
 Kram perut.
 Anoreksia atau gangguan nafsu makan..
 Sakit kepala diare.
 Gugup.
 Insomnia.
 Pusing.
 Kejang.
 Peningkatan denyut nadi
 Hipotensi.
 Peningkatan frekuensi urin sementara.
 Dehidrasi.

50. EVOTHYL

 Kandungan : Fenofibrate 100 mg; Fenofibrate 300 mg
 Kegunaan :

o Evothyl digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan
trigliserida, serta meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL).

 Golongan Obat : Obat Keras
 Dosis maks : 160mg/hari
 Dosis Lazim :

 Evothyl 100 mg

63

o Dewasa: diminum 3 kali sehari 1 tablet.

 Evothyl 300 mg
o Dewasa: diminum 1 kali sehari 1 tablet.

 Interaksi obat dan makanan :

 Dapat meningkatkan risiko nefrotoksisitas yang diinduksi siklosporin.
 Dapat meningkatkan risiko perdarahan jika di gunakan bersamaan dengan

antikoagulan oral (misalnya: Warfarin).
 Meningkatkan risiko miopati dan rhabdomiolisis jika di gunakan bersamaan

dengan colchicine, inhibitor HMG-CoA reduktase, dan fibrat lainnya.
 Dapat meningkatkan efek samping ezetimibe.
 Dapat menurunkan absorpsi jika di gunakan bersamaan dengan asam empedu

sequestran (kecuali colesevelam).
 Kontraindikasi Pada Ibu Hamil :

 Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek
samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya)
dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau studi terhadap wanita dan
binatang percobaan tidak dapat dilakukan. Obat hanya dapat diberikan jika
manfaat yang diperoleh melebihi besarnya resiko yang mungkin timbul pada
janin.

 ESO :

 Mual, muntah
 Sakit perut, diare, perut kembung.
 Peningkatan kreatinin serum, urea.
 Nyeri otot, kram otot
 Sakit kepala, pusing.

51. EZERRA CREAM

 Kandungan : Spent grain wax, butyrospermum parkii extr, argania spinosa kernel
oil, saccharide isomete

64

 Kegunaan : sebagai pelembab kulit, meringankan kulit kering, mengurangi rasa
gatal, dan kemerahan akibat kulit kering cenderung sensitif.

 Golongan : obat bebas
 Dosis Lazim : Oleskan pada kulit yang diinginkan 3-4 x sehari.
 Dosis maks : -
 Interaksi obat : -
 Kontraindikasi pada ibu hamil : -

 ESO : hiperensitivitas

52. FAKTU

 Kandungan zat : Policresulen, cinchocaine HCl

 Kegunaan : memMantu mengobati wasir atau hemoroid.

 Golongan obat : Obat Keras

 Dosis max :-

 Dosis lazim : Oleskan tipis Salep Faktu 2-3 x sehari.

 Ineraksi obat Belum ada data terkait interaksi dengan obat-obat lain jika digunakan

secara bersamaan.

 Kontraindikasi Ibu Hamil :

 Kategori C: Tidak terdapat data yang memadai dari penelitian.

 ESO : Rasa tidak nyaman pada bagian dubur, dan bagian yang kering.

65

53. FAMOTIDINE TABLET

 Kandungan : famotidine 20mg, famotidine 40 mg
 Kegunaan : mengatasi tukak lambung dan tukak usus, mengobati sindrom

Zollinger-Ellison maupun GERD.
 Golongan obat : obat keras
 Dosis Maks : 40 mg/hari
 Dosis Lazim :

1. Hipersekresi lambung
Dewasa: 20 mg diberikan setiap 6 jam.
Dosis dapat ditingkatkan hingga 800 mg per hari, sesuai kebutuhan.
2. GERD
Dewasa: 20 mg diberikan 2 kali sehari selama 6-12 minggu. Atau 40 mg diberikan 2
kali sehari apabila ada masalah erosi pada esofagus.
Dosis pemeliharaan: 20 mg, diberikan 2 kali sehari.
3. Dispepsia non-ulkus
Dewasa: 10 atau 20 mg diberikan 2 kali sehari.
4. Ulserasi lambung
Dewasa: 40 mg diberikan setiap hari pada malam hari selama empat hingga delapan
minggu.
Dosis pemeliharaan: 20 mg diberikan setiap hari di malam hari.
 Interaksi obat dan makanan :
1. Penurunan efektivitas famotidine jika digunakan dengan antasida.
2. Penurunan kadar dan konsentrasi atazanavir, dapsone, digoxin, cefditoren,
cefdinir, cefuroxime, itraconazole, ketoconazole, atau zat besi, di dalam darah.
3. Penurunan kemampuan ginjal untuk membuang sisa metabolisme famotidine jika
digunakan dengan probeneci.

66

 Kontraindikasi Ibu Hamil :

 Kategori B: Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan adanya bahaya
pada janin. Namun, penelitian mengenai risiko pada janin manusia masih sangat
terbatas.

 ESO :

 Demam
 Kelelahan
 Sakit kepala
 Pusing
 Kesemutan
 Sembelit
 Diare
 Gangguan rasa
 Mulut kering
 Mual
 Muntah
 Kulit kering
 Ruam kulit

54. FARGOXIN

 Kandungan : Digoxin 0.25 mg
 Kegunaan : mengobati gagal jantung.
 Golongan : Obat Keras
 Dosis Maks : 25 mcg/kgBB per hari
 Dosis Lazim :

a. Digitalisasi cepat (24-36 jam)
• Dewasa: diberikan 4-6 tablet dilanjutkan 1 tablet kembali dengan jarak waktu yang
memadai kompensasi tercapai.
• Anak: dosis 25 mcg / kg berat badan, dosis dapat ditingkatkan dengan jarak waktu tertentu
sampai kompensasi tercapai.
• Dosis pemeliharaan: 10-20 mcg / kg berat badan/ hari.

67

b. Digitalisasi lambat (3-5 hr)
• Dosis: 2-3 tablet / hari dalam dosis terbagi.
• Dosis perawatan: 1-3 tablet / hari.
 Interaksi obat :

a. Amfoterisin dapat meningkatkan kemungkinan toksisitas dari Fargoxin.
b. Antasida; cholestyramine, colestipol, neomycin, sulfasalazine dapat menghambat
penyerapan Fargoxin didalam tubuh.
c. Peningkatan risiko aritmia jantung bila diberikan bersamaan dengan garam Ca dan
obat antiaritmia.
d. Konsentrasi serum dapat ditingkatkan dengan quinidine.
 Kontraindikasi Ibu Hamil :

 Kategori C: Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin
(teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada
wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya
jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

 ESO :
 Gangguan jantung: Aritmia (gangguan yang terjadi pada irama jantung)
 Gangguan mata: Gangguan penglihatan (penglihatan kabur atau kuning).
 Gangguan pencernaan: Diare, mual, muntah.
 Gangguan sistem saraf: Gangguan otak, pusing, gangguan sistem.
 Gangguan kulit dan jaringan subkutan: Ruam dan urtikaria (Gatal).

55. FARMADRAL INDERAL

 Kandungan : Propranolol HCL 10 mg
 Kegunaan : mengobati tekanan darah tinggi, mengatasi nyeri dada serta mengobati

gangguan jantung dan pembuluh darah lainnya.

68

 Golongan obat : obat keras
 Dosis Maksimum : 160 mg/hari
 Dosis Lazim :

Dewasa dan anak-anak 12 tahun ke atas:
a) Angina pektoris: 20 mg sebanyak 3-4 kali/hari. Dosis dapat ditingkatkan secara
bertahap hingga 40 mg sebanyak 3-4 kali/hari.
b) Aritmia jantung: 10-30 mg sebanyak 3-4 kali/hari.
c) Hipertensi: 20 mg sebanyak 3 kali/hari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 40 mg
sebanyak 3-4 kali/hari sesudah 3 hari penggunaan.
d) Mencegah migrain: 40 mg sebanyak 2-3 kali/hari.
e) Kardiomiopati obstruktif hipertrofik: 10-20 mg sebanyak 3-4 kali/hari.
 Interaksi obat dan makanan

 Jika diberikan bersama obat bius dapat menyebabkan hipotensi (tekanan darah
rendah).

 Kontraindikasi Ibu Hamil :
 Kategori C: Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin
(teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada
wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya
jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

 ESO
Mual dan muntah, diare, konstipasi (sembelit), mulut kering, pusing, halusinasi,
gangguan tidur.

56. FARMOTEN

69

 Kandungan : Captopril
 Kegunaan : mengobati tekanan darah tinggi dan gagal jantung.
 Golongan obat : obat keras
 Dosis Maks : 450 mg/hari.
 Dosis Lazim :

a. Hipertensi: Dewasa Awalnya: dosis 12,5-25 mg diminum 2-3 kali sehari. Dosis dapat
ditingkatkan menjadi 50 mg diminum 2-3 kali sehari setelah 2 minggu jika tekanan
darah tidak cukup diturunkan. Maksimal: 150 mg setiap hari.
b. Hipertensi Berat: Maksimal: 450 mg setiap hari.
c. Gagal jantung: 12,5-25 mg, diminum 3 kali sehari.
 Interaksi obat : Captopril tidak boleh dkombinasi bersama golongan ARB
(Candesartan) karena dapat mempercepat pemecahan sel otot.
 Kontraindikasi Ibu Hamil :

 Kategori D: Ada bukti positif risiko pada janin manusia, tetapi manfaat obat jika
digunakan pada wanita hamil dapat diterima meskipun ada risiko (misalnya,
jika obat tersebut diperlukan dalam situasi yang mengancam jiwa atau untuk
penyakit serius dimana obat-obatan yang lebih aman tidak dapat digunakan atau
tidak efektif).

 ESO :
 Ruam
 Gatal
 Kemerahan,
 Kehilangan rasa
 Proteinuria (kondisi di mana urin mengandung jumlah protein yang tidak normal)
 Batuk

57. FARTISON

70

 Kandungan zat : Hydrokortinson

 Kegunaan : gangguan endokrin, rematik, penyakit kolagen, gangguan kulit

alergi, alergi akut, gangguan pada darah, gangguan neoplastik, edematous

(pembengkakan) gangguan pencernaan, obat darurat,meningitis TB trikinosis.

 Golongan obat : Obat Keras

 Dosis max :-

 Dosis lazim :

 Dosis awal : ≥100-500 mg diberikan selama 30 detik sampai 10 menit. Dosis dapat
diulang dengan jarak waktu 2, 4 atau 6 jam.

o Anak dan bayi : Dosis yang diperlukan tergantung berat badan, usia, berat atau tidaknya
penyakit.

 Dosis minimum : 25 mg setiap hari. Maksimal: 15 mg/kg berat badan.
 Interaksi obat :

 Peningkatan risiko terjadinya hiperglikemia (peningkatan kadar gula darah) dan
hipokalemia jika digunakan dengan thiazide

 Peningkatan risiko terjadinya tukak lambung dan perdarahan saluran pencernaan jika
digunakan dengan obat antiinflamasi nonsteroid

 Kontraindikasi Ibu Hamil :

 Kategori C: Ada efek buruk terhadap janin hewan. Efeknya pada janin manusia belum
diketahui secara pasti.

 ESO :

 Gangguan cairan dan elektrolit.
 Gangguan sistem kekebalan tubuh.
 Gangguan muskuloskeletal.
 Gangguan pencernaan.
 Gangguan kulit.

71

 Gangguan metabolisme.

58. FENILBUTAZON

 Kandungan : phenilbutazone
 Kegunaan : Mengurangi nyeri dan peradangan akibat rematik atau penyakit

asam urat : 1 kaplet, diminum 3 kali sehari.
 Dosis maks : Obat Keras
 Golongan obat :
 Dosis Lazim

 Kondisi Rematik

o Dosis dapat diberikan sampai dengan 600 mg per hari, dibagi dalam beberapa
jadwal konsumsi. Dosis dapat dikurangi setelah 1–3 hari pengobatan. Waktu
pengobatan maksimal 1 minggu.

 Kondisi: Penyakit asam urat (gout)

o Dosis dapat diberikan sampai dengan 800 mg per hari, sesuai kebutuhan pasien.
Dosis dapat dikurangi setelah 1–3 hari pengobatan. Waktu pengobatan
maksimal 1 minggu.

 Interaksi obat dan makanan :

 Penurunan metabolisme phenytoin
 Berkurangnya pembuangan methotrexate
 Peningkatan risiko terjadinya kerusakan ginjal jika digunakan dengan adefovir,

tacrolimus, atau immunoglobulin intravena
 Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan dengan obat antikoagulan,

seperti warfarin atau apixaban
 Peningkatan risiko terjadinya gangguan fungsi sumsum tulang jika digunakan dengan

clozapine

72

 Peningkatan risiko terjadinya gangguan pada saluran cerna, termasuk peradangan,
perdarahan, luka, bahkan robekan (perforasi), jika digunakan dengan ketorolac

 Peningkatan kadar lithium di dalam darah yang berisiko menyebabkan terjadinya
keracunan lithium

 Lemas
 Kontraindikasi Ibu Hamil :
 Kategori D (pada trimester ketiga dan mendekati persalinan): Ada bukti positif

mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh
mungkin lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang
mengancam jiwa.
 ESO :
 Sakit perut atau muntah
 Heartburn
 Diare atau konstipasi
 Kembung
 Pusing
 Kantuk

59. FENOBARBITAL

 Kandungan. : Phenobarbital 30 mg, Phenobarbital 50 mg
 Kegunaan : sebagai manajemen terapi darurat kejang akut, mengatasi epilepsi,

memberikan efek menenangkan sebelum operasi, memberikan efek mengantuk.
 Golongan obat: Obat psikotropika
 Dosis Lazim. :
 Dosis maks. : 400 mg/hari
 Interaksi obat dan mmakana

 Dapat mengurangi kadar antikoagulan oral dalam plasma

73

 Dapat meningkatkan efek depresan SSP bersama fenitoin, antihistamin, obat penenang
/ hipnotik, tranquiliser.

 Dapat memperpanjang efek dengan MAOI.
 DapatDapat mengurangi efek estradiol, progesteron, estrone, dan hormon steroid

lainnya.
 Kontraindikasi Ibu Hamil :

 Kategori D: Ada bukti positif risiko pada janin manusia, tetapi manfaat obat jika
digunakan pada wanita hamil dapat diterima meskipun ada risiko (misalnya, jika obat
tersebut diperlukan dalam situasi yang mengancam jiwa atau untuk penyakit serius
dimana obat-obatan yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif).ESO

 ESO :
 Bradikardia (denyut jantung yang lambat), pingsan, hipotensi, kecemasan, pusing, sakit
kepala, mengantuk, halusinasi, sembelit, mual, muntah.

60. FENOKSIMETIL PENISILIN

 Kandungan : Phenoxymethyl Penicillin 250 mg, Phenoxymethyl Penicillin 500 mg
 Kegunaan : untuk mengobati infeksi bakteri yang rentan.
 Golongan obat : obat keras
 Dosis Maks. : 250-500 mg setiap 6 jam sekali.
 Dosis Lazim :

74

- Infeksi yang rentan: 250-500 mg setiap 6 jam sekali
- Mencegah demam rematik berulang :250 mg, diminum 2 kali sehari.
- Infeksi streptokokus pada saluran pernapasan atas, termasuk demam berdarah dan
erisipelas :125-250 mg, diminum setiap 6-8 jam selama 10 hari.
- Infeksi pneumokokus pada saluran pernapasan, termasuk otitis media : 250-500 mg,
diminum setiap 6 jam sampai 2 hari
- Fusospirochetosis (infeksi Vincent) pada orofaring; Infeksi stafilokokus pada kulit
dan jaringan lunak : 250-500 mg setiap 6-8 jam.
 Dosis maksimum : -
 Interaksi obat dan makanan :

 Mengurangi penyerapan jika diberikan bersamaan dengan neomisin
 Dapat mengganggu kontrol antikoagulan.
 Antagonisme efek bakterisida oleh kloramfenikol, eritromisin, dan tetrasiklin.
 Dapat meningkatkan toksisitas metotreksat.
 Dapat mengurangi kemanjuran kontrasepsi oral.
 Mengurangi ekskresi jika diberikan bersamaan dengan probenecid dan

sulfinpyrazone.
 Dapat menonaktifkan vaksin tifoid oral jika tertelan secara bersamaan.
 Berpotensi Fatal:Peningkatan risiko reaksi anafilaksis bersama nadolol dan

propranolol.
 Obat penicillin dapat berinteraksi dengan makanan atau alkohol dengan mengubah

cara kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping serius.
 Kontraindikasi Ibu Hamil :

 Kategori B: studi pada binatang percobaan tidak kehamilan dan menyusui
memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol
pada wanita hamil.

 ESO :

 Mual, muntah, sakit perut, diare, radang mulut, trombositopenia, leukopenia , reaksi
alergi, reaksi seperti penyakit serum, kejang, kesemutan, biduran, ruam, gatal.

75

61. FALOVITE

 Kandungan : Asam Folat
 Kegunaan : suplemen yang digunakan untuk membantu memenuhi kebutuhan asam

folat pada ibu hamil dan menyusui.
 Golongan : Obat Bebas
 Dosis Maks : 400-500 mcg/hari
 Dosis Lazim :

 Suplemen bagi ibu hamil untuk mencegah cacat saraf dan otak
o Dosis: 100-1000 mcg per hari, terutama pada trimester pertama kehamilan.

 Defisiensi (kekurangan) asam folat
o Dosis awal: 250-1000 mcg per hari.
o Dosis lanjutan: 250 mcg per hari, atau 800 mcg untuk ibu hamil atau menyusui.
 Interaksi obat :

a. Dapat menurunkan konsentrasi fenitoin.

b. Menurunkan penyerapan bila diberikan bersamaan dengan sulfasalazine dan
triamterene.

c. Kloramfenikol, metotreksat, dan kotrimoksazol dapat mengganggu metabolisme
folat.

d. Dapat meningkatkan khasiat lithium.

 Kontraindikasi Ibu Hamil :

 Kategori A: Studi terkontrol pada wanita hamil tidak menunjukkan adanya risiko
terhadap janin, dan kecil kemungkinannya untuk membahayakan janin.

 ESO : Mual, perut kembung, mulut terasa pahit, nafsu makan hilang, gangguan tidur
dan depresi

62. GARAPON

 Kandungan zat : Gentamicin

76

 Kegunaan : mengobati penyakit kulit akibat infeksi oleh bakteri yang peka

 Golongan obat : Obat Bebas Terbatas.

 Dosis max. : 5 mg/kg IV/24jam

 Dosis lazim. : Oleskan pada kulit yang terinfeksi 3 - 4 x sehari.

 Interaksi Obat :

 Menurunkan efek BCG vaccine live dan typhoid vaccine live.
 Meningkatkan risiko terjadinya gangguan ginjal, jika digunakan bersama

cispalastin, obat golongan ciclosporin, diuretik loop, amphotericin B, dan
cisplatin.
 Meningkatkan efek samping gentamicin, jika digunakan bersama obat golongan
antiinflamasi nonsteroid, seperti ibuprofen, indometasin, dan naproxen.

 Kontraindikasi Ibu Hamil :

 Kategori C: Ada efek buruk terhadap janin hewan. Efeknya pada janin manusia
belum diketahui secara pasti.

 ESO : mengobati penyakit kulit akibat infeksi oleh bakteri yang peka

63. GLUMIN XR

 Kandungan zat : metformin hcl
 Kegunaan :

o Terapi tunggal atau kombinasi dengan sulfonylurea pada pasien diabetes yang
tidak tergantung insulin (diabetes tipe 2) terutama pada pasien kelebihan berat
badan dan kadar glukosa tidak bisa dikontrol dengan diet saja.

o Terapi tambahan pada pasien diabetes dengan ketergantungan terhadap insulin
yang gejalanya sulit dikontrol.

 Golongan obat : obat keras
 Dosis maks. : 2000 mg/hari
 Dosis Lazim. :

77

 Dewasa:

o Dosis awal: 1 tablet (500 mg)/hari
o Dosis maksimal: 4 tablet (2.000 mg)/hari

 Interaksi obat dan makanan:

 Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan) :

a) Antikoagulan.
b) Cimetidine.

 Kontraindikasi Ibu Hamil :

 Kategori B: studi pada binatang percobaan tidak kehamilan dan menyusui
memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol
pada wanita hamil.

 ESO:

 Gangguan makan (anoreksia).
 Mual.
 Muntah.
 Sering buang air besar, dengan kondisi tinja yang encer (diare).
 Berkurangnya absorpsi vitamin B12

64. HEPATOPROTEKTIF

 Kandungan zat : Lechitin (ppc 95%), vitamin B1, B2, B6, B12, vitamin E dan
nikotinamida

 Khasiat/kegunaan : Suplemen makanan untuk menunjang fungsi hati agar tetap sehat
 Golongan obat. : Obat bebas
 Dosis maksimum : 5.000 miligram/hari
 Dosis Lazim :

 Lesitin murni (ppc 95%): 175 mg, 300 mg dan 600 mg.
 Vitamin B1: 6 mg.
 Vitamin B2: 6 mg.
 Vitamin B6: 6 mg.
 Vitamin B12: 6 mcg.
 Vitamin E: 10 mg.
 Nikotinamida: 30 mg.

 Interaksi obat dan makanan

 Obat jenis antikoagulan (seperti warfarin) dapat dipengaruhi oleh vitamin E,
jika dikonsumsi bersamaan dapat meningkatkan risiko kesulitan pembekuan

78

darah karena vitamin E juga bersifat antikoagulan sehingga menaikkan efek
kedua obat ini dan berisiko meningkatkan pendarahan.
 Konsumsi vitamin E dengan beta-karoten, vitamin C dan selenium dapat
menurunkan efek baik dari niasin. Niasin diketahui dapat meningkatkan
kolesterol baik. Sehingga penggunaan jangka panjang bersamaan dengan obat
ini dapat mengurangi efektifitas vitamin E.
 ESO :
 Diare.
 Mual.
 Nyeri perut.

65. HERBESSER

 Kandungan : Diltiazem HCl 30 mg; Diltiazem HCl 60 mg
 Kegunaan : Pengobatan hipertensi dan angina pektoris.
 Golongan obat : obat keras
 Dosis Maks. : 60 mg 3 kali/hari.
 Dosis Lazim. :

 Dosis untuk artimia
Dewasa, oral : 3 kali sehari 60 mg atau 4 kali sehari 30 mg, dapat ditingkatkan
sampai 360 mg/hari,sesuaikan dengan usia dan gejala.

 Dosis untuk angina varian :

79

Dewasa, oral : 1 kali sehari 100 mg, dapat ditingkatkan sampai 1 kali sehari 200
mg,sesuaikan dengan usia dan gejala.
 Dosis untuk hipertensi ringan dan sedang :
Dewasa, oral : 1 kali sehari 100-200 mg.
 Interaksi obat dan makanan :
 Meningkatkan efek atrioventricular blok jika digunakan bersama clonidine.
 Dapat meningkatkan kadar statin dalam serum (atorvastatin, lovastatin),

carbamazepine, dan fenitoin.
 Dapat meningkatkan efek bradikardi pada amiodarone, digoxin, mefloquine.
 Dapat meningkatkan efek antihipertensi jika digunakan dengan antihipertensi

lainnya (aldesleukin) dan antipsikotik.
 Mengurangi kadar serum jika digunakan bersama rifampisin dan fenobarbital.
 Dapat meningkatkan efek hipotensi jika digunakan bersama intravena β-bloker.
 Kontraindikasi Ibu Hamil : .
 Kategori C: Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin

(teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada
wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya
jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.
 ESO :
 nyeri kepala, pusing, gangguan saluran cerna dan bradikardia (denyut jantung
lambat). Kadang- kadang dapat meningkatkan enzim fungsi hati seperti SGOT,
SGPT dan fosfatase alkalin. Reaksi hipersensitivitas atau alergi seperti erupsi,
eritemat multiforme (dalam kasus demikian pengobatan harus dihentikan).

80

66. HIALID

 Kandungan : Sodium hyaluronate 0.1%.

 Kegunaan : untuk menghilangkan rasa terbakar, iritasi, dan ketidaknyamanan

karena mata kering.

 Golongan obat. : Obat keras.

 Dosis Lazim : Teteskan sebanyak 5-6 kali sehari.

 Dosis maksimum : -

 Interaksi Obat :

 Kontraindikasi pada ibu hamil : -

 ESO :

 Gatal dan iritasi mata
 Peningkatan sementara tekanan intraokular
 Mata berair

81

67. HYGROTON TABLET

 Kandungan. : Chlorthalidone / Klortalidon.
 Kegunaan : untuk mengobati tekanan darah tinggi (juga disebut hipertensi) dan

penumpukan cairan.
 Golongan obat : obat keras
 Dosis Lazim. :

 Edema : 100-200 mg sehari sampai edema hilang.
o Dosis rumat/pemeliharaan : 25-50 mg sehari atau selang sehari.

 Hipertensi : awalnya 25-50 mg sehari sampai tekanan darah turun.
o Dosis rumat/pemeliharaan : 50 mg sehari.

 Dosis maksimum : 200 mg/hari

 Interaksi obat dan makanan :
 Meningkatkan kadar itium dalam darah
 Mempotensiasi derivat Kurare, antihipertensi
 Efek hipokalemik ditingkatkan oleh kortikosteroid, ACTH (hormon
adrenokortikotropik), Amfoterisin, dan Karbenoksolon
 Kontraindikasi Ibu Hamil :
 Kategori B: studi pada binatang percobaan tidak kehamilan dan menyusui
memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol
pada wanita hamil.

 ESO :
 Hipotensi postural, bercak-bercak merah pada kulit

82

68. IFARSYL PLUS SIRUP

 Kandungan Zat : Dextromethorphan HBr, Chlorpheniramine maleat, Amonium
chloride, Guaifenesin

 Khasiat/Manfaat : Meredakan batuk disertai alergi
 Golongan Obat : Obat Bebas Terbatas
 Dosis Maksimum :

 Dewasa dan anak diatas 12 tahun : 1-2 sendok the, 3-4 kali sehari. 15-30 mg
oral setiap 6-8 jam

 Dosis Lazim :
 Dikonsumsi sesuai petunjuk dokter, jangan lupa kocok dahulu sebelum
diminum.
o Dewasa : 1 sendok takar sebanyak 3 kali/hari
o Anak-anak diatas 6-12 tahun : ½ sendok takar sebanyak 3 kali/hari

 Interaksi Obat : Jangan digunakan bersamaan dengan MAO

 Kontraindikasi Ibu Hamil :

83

 Kategori C: Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin
(teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada
wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya
jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

 ESO :
1. Mengantuk
2. Mual
3. Pusing
4. Konstipasi
5. Mulut kering
6. Pandangan kabur

69. IMBOST KIDS

 Kandungan. : Echinacea purpurea herb , zinc picolenate

 Manfaat. : Membantu memelihara daya tahan tubuh

 Golongan obat : obat bebas

 Dosis Maks. : -

 Dosis lazim. :

84

o Dosis Dewasa: 3 kali sehari 5 ml.
o Dosis anak-anak:
o Kurang dari 2 tahun: sesuai anjuran dokter.
o 2 - 6 tahun: 1 - 2 kali sehari 5 ml
o Diatas 6 tahun: 3 kali sehari 5 ml.
 Interaksi obat : Beberapa jenis obat dapat berinteraksi dengan Imboost Kids,
diantaranya yaitu:
a) Imunosupresan (cyclosporine, azathioprine). Memberikan efek yang kontradiktif.
b) Kortikosteroid. Memberikan efek yang kontradiktif terhadap Echinacea
c) Antibiotik kuinolon. Menurunkan efektivitas antibiotik kuinolon.
d) Penisilamin. Berkurang efektivitasnya jika dikonsumsi bersamaan dengan zinc
 Kontraindikasi pada ibu hamil :
 Bahan aktif Imboost Kids berupa echinacea diketahui aman untuk dikonsumsi

ibu hamil berdasarkan penelitian Arhives of Internal Medicine meskipun belum
banyak data pembanding yang mendukung. Sedangkan zinc diketahui aman
untuk ibu hamil asalkan tidak melebihi dosis harian yaitu 40 mg. Oleh karena
itu, sebaiknya konsultasikan lebih lanjut dengan dokter Anda sebelum
mengonsumsi suplemen ini selama hamil.
 Imboost kids dinilai aman untuk ibu menyusui asalkan dikonsumsi tidak
melebihi dosis harian yang dianjurkan.
 ESO :
 Nyeri perut.
 Mual dan muntah.
 Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan defisiensi tembaga.

85

70. IMPUGAN TABLET

 Kandungan : Furosemid
 Kegunaan. : untuk mengatasi retensi cairan (edema) yang akibat gagal jantung,

penyakit ginjal, dan gangguan hati serta dapat digunakan sebagai terapi hipertensi
 Golongan obat : obat keras
 Dosis Lazim. :

 Dewasa:
o Hipertensi: 40-80 mg/hari dalam dosis tunggal atau kombinasi dengan obat
antihipertensi lain.
o Edema karena gagal jantung:
o Dosis awal: 40 mg/hari, dosis dapat diturunkan hingga 20 mg/hari. Dosis dapat
ditingkatkan hingga 80 mg/hari.

 Aturan pakai obat
 Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Dapat dikonsumsi dengan makanan
untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada saluran pencernaan.

 Dosis maksimum :80 mg per hari.
 Interaksi obat dan makanan :

 Potensiasi efek kurare. Meningkatkan sensitivitas terhadap digitalis.
 Kategori Ibu Hamil :

 Kategori C: Studi pada binatang percobaan telah memperlihatkan adanya efek
samping pada janin (teratogenik atau embroisidal atau lainnya) dan tidak ada studi
terkontrol pada wanita, atau studi pada wanita dan binatang percobaan tidak dapat

86

dilakukan. Obat hanya boleh diberikan jika besarnya manfaat yang diharapkan
melebihi besarnya risiko terhadap janin.

 ESO

 Frekuensi buang air kecil meningkat
 Merasa haus dan mulut kering
 Sakit kepala dan pusing
 Kram
 Mual dan muntah

71. INAMYCIN

 Kandungan zat : spiramisina 500 mg

 kegunaan. :

 Mengatasi Infeksi saluran nafas, seperti tonsilitis, faringitis, bronkitis,
pneumonia, sinusitis dan otitis media

 Infeksi pada kulit
 Infeksi pada telinga
 Infeksi-infeksi lain yang disebabkan oleh bakteri yang sensitif terhadap

spiramisina

 Golongan obat : Obat keras
 Dosis maks. : 3000 mg/hari
 Dosis Lazim :

 Dewasa : 1 kaplet 3-4 kali sehari selama 5 hari. Anak : 50-75 mg/kgBB/hari dibagi
2-3 dosis selama 5 hari

 Interaksi obat dan makanan :

87

 Pasien yang menggunakan warfarin secara bersamaan dengan spiramycin berisiko
lebih tinggi mengalami pendarahan akibat peningkatan efek obat pengencer darah
tersebut

 Obat-obat berikut dapat meningkatkan efek spiramycin jika digunakan secara
bersamaan: acalabrutinib, alfentanil, alfuzosin, alprazolam, kloramfenikol,
siprofloksasin

 Obat-obat berikut dapat menurunkan efek spiramycin jika digunakan secara
bersamaan: adalimumab, amobarbital, deksametason, loratadin, omeprazole,
parasetamol

 Spiramycin dapat meningkatkan efek obat-obat berikut jika digunakan secara
bersamaan: amlodipin, axitinib, bezafibrat, bisoprolol, celecoxib, cisapride,
clopidogrel, digoksin, enalapril, gemfibrozil, ipratropium, simvastatin

 ESO :
 Mual
 Muntah
 Nyeri perut
 Diare
 Kesemutan

72. INDOMETHACIN

 Kandungan zatb : NSAID
 Kegunaan. : Meredakan nyeri akibat radang sendi, penyakit asam urat, radang

tendon, atau nyeri haid.
 Golongan obat : Antiinflamasi nonsteroid (NSAID)
 Dosis maks. : 3,2 gram./hari
 Dosis Lazim. :

88

 Tujuan: Meredakan nyeri pada akibat gangguan otot dan sendi

o Sediaan: Obat minum (kapsul)
o Dewasa: 25 mg, 2–3 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 150–200

mg per hari
o Sediaan: Obat suppositoria
o Dewasa: 100 mg, 1 kali sehari, dimasukkan ke dalam anus pada malam hari.

Jika diperlukan, dosis dapat diulang kembali pada pagi hari

 Tujuan: Mengobati nyeri haid (dismenore)

o Sediaan: Obat minum
o Dewasa: 75 mg per hari

 Tujuan: Meredakan nyeri pada penyakit asam urat (gout)

o Sediaan: Obat minum
o Dewasa: 150–200 mg per hari dibagi ke dalam beberapa dosis

 Tujuan: Mencegah pengecilan pupil (miosis) saat operasi mata

o Sediaan: Obat tetes mata
o Dewasa: 4 tetes, 1 hari sebelum operasi dan 3 jam sebelum operasi

 Tujuan: Mencegah nyeri setelah operasi mata (photorefractive keractetomy)

o Sediaan: Obat tetes mata
o Dewasa: 1 tetes 4 kali sehari, selama beberapa hari

 Interaksi obat dan makanan:

a. Peningkatan kadar methotrexate atau probenecid dalam darah
b. Peningkatan risiko terjadinya perdarahan saluran cerna jika digunakan

dengan obat antikoagulan, seperti warfarin
c. Peningkatan risiko terjadinya kerusakan ginjal akibat efek kerja yang

berlawanan jika digunakan bersama obat ACE inhibitor, seperti captopril,
enapril, atau lisinopril.
d. Peningkatan risiko terjadinya hiperkalemia jika digunakan bersama
suplemen vitamin K atau diuretik hemat kalium
e. Penurunan efektivitas dari furosemide, hydralazine, diuretik jenis thiazide,
serta penghambat beta, seperti atenolol, propranolol, dan oxyprenolol
f. Peningkatan risiko terjadinya efek samping haloperidol

 Kontraindikasi Ibu Hamil :

o Kategori C untuk usia kehamilan ≤30 minggu:Studi pada binatang
percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun
belum ada studi terkontrol pada wanita.

89

o Kategori D untuk usia kehamilan ≥30 minggu:
o Ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya

manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya, misalnya untuk
mengatasi situasi yang mengancam jiwa.
 ESO:
o Sakit perut
o Mual dan muntah
o Diare
o Penyakit asam lambung
o Dispepsia
o Sakit kepala atau pusing
o Sangat mengantuk

73. INH CIBA 300

 Kandungan : Isoniazid.
 Kegunaan : Sebagai pengobatan infeksi tuberkulosis yang di sebabkan oleh bakteri

Mycobacterium tuberculosis.
 Golongan obat : Obat Keras.
 Dosis Lazim :

 TBC

90

o Dewasa: 5 mg / kg hingga 300 mg setiap hari sebagai dosis tunggal atau 15 mg
/ kg hingga 900 mg / hari, 2 atau 3 kali seminggu.

o Anak: 10-15 mg / kg hingga 300 mg setiap hari sebagai dosis tunggal atau 20-
40 mg / kg hingga 900 mg / hari, 2 atau 3 kali seminggu.

 Dosis maksimum : 900 mg/dosis.

 Kategori Kehamilan :

 Kategori C: Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin
(teratogenik atau embriosidal atau l lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada
wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika
manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

 Interaksi obat dan makanan :

 Menghambat metabolisme hati dari antiepilepsi, benzodiazepin, klorzoksazon,
teofilin, disulfiram,kadang-kadang menyebabkan peningkatan toksisitas.

 Peningkatan metabolisme enfluran, yang berakibat pada tingkat fluoride
nefrotoksik yang berpotensi.

 Peningkatan konsentrasi dan peningkatan efek atau toksisitas clofazimine,
cycloserine dan warfarin.

 Mengurangi absorpsi dengan antasida yang mengandung Al.
 peningkatan risiko neuropati perifer dengan zalcitabine dan stavudine.

 ESO :

 Neuritis perifer.
 Reaksi psikotik.
 Kejang.
 Peningkatan sementara enzim hati.
 Efek hematologis (misal. Anemia, agranulositosis, trombositopenia, eosinofilia).
 Demam.
 Mual, muntah.
 Mulut kering.
 Sembelit.
 Hiperglikemia atau meningkatnya kadar lemak dalam darah

91

74. INSTO

 Kandungan zat. : tetrahydrozoline, hidroksi propil metil selulosa, benzalkonium klorida

 Manfaat. : insto bermanfaat untuk meredakan gejala iritasi mata ringan, sepert

mata merah, gatal, atau kering

 Golongan obat : obat bebas

 Dosis maks. : -

 Dosis lazim/pemakaian

 Insto reguler : 2-3 tetes setiap kali pemakaian sebanyak 3-4 kali sehari atau sesuai
resep dokter

 Insto Dry Eys : 1-2 tetes setiap kali pemakaian sebanyak 3 kali sehari atau sesuai
dengan resep dokter

 Interaksi obat dan makanan:

 Kandungan tetrahydrozoline di dalam Insto dapat meningkatkan terjadinya efek
samping yang berbahaya jika digunakan bersama:

a) Dihydroergotamine
b) Ergonovine
c) Ergotamine
d) Iobenguane
e) Methylergonovine

92

 Kontraindikasi Ibu Hamil :

 Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping
terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya
boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko
terhadap janin.

 ESO :

 Mata terasa pedih dan terbakar
 Rasa nyeri
 Iritasi pada mata.
 Mata memerah dan terasa hangat

75. KALAMIN

 Kandungan zat : kalaminum dengan bentuk empiris Fe2O4Zn

 Manfaat. : meredakan rasa gatal, nyeri, dan rasa tidak nyaman akibat iritasi kulit

ringan dengan cara menimbulkan sensasi dingin ketika menguap dari kulit.

 Golongan obat : obat bebas

 Dosis maks. : -

 Dosis lazim/pemakaian

 1-4 kali sehari selama 7 hari atau hingga keluhan membaik. Oleskan pada bagian
yang gatal

 Interaksi obat dan makanan : -
 Interaksi pada ibu hamil :

 Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping
terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya

93

boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko
terhadap janin
 ESO :
 Orang yang memiliki masalah hipernsensitivitas terhadap Calamine akan
mengalami efek samping berupa reaksi alergi. Reaksi alergi tersebut ditandai
dengan ruam kulit, iritasi kulit, gatal-gatal, kulit kemerahan

76. KALPANAX

 Kandungan zat : Miconazole Nitrate
 Kegunaan : mengobati infeksi yang disebabkan oleh jamur
 Golongan obat : Obat Bebas Terbatas
 Dosis max : 1.000 mg/hari.
 Dosis lazim : dioleskan atau diteteskan pada bagian kulit yang terinfeksi jamur

sebanyak 2 kali sehari, yaitu pada pagi dan malam hari.
 Ineraksi obat :

 Meningkatnya efek samping obat bila digunakan bersama obat ethinylestradiol.
 Meningkatnya risiko perdarahan bila digunakan bersama obat-obatan pengencer

darah, seperti warfarin.
 Kontraindikasi Ibu Hamil :

 Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping
terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.

 ESO : Iritasi, terbakar,dan dermatitis kontak alergi.

77. KALSIUM KARBONAT

a) Kandungan . : Kalsium Karbonat
b) Kegunaan. : Mengatasi kekurangan kalsium dan gangguan pencernaan terkait

kenaikan asam lambung.

94

c) Golongan obat : Obat Bebas
d) Dosis Maks. : 7.980 mg/hari
e) Dosis Lazim. :

a) Dosis kalsium karbonat untuk mengobati asam lambung berlebih

 Dosis dewasa: dalam bentuk tablet, tablet kunyah, kalsium karbonat 500 mg
diberikan 1-2 kali sehari sesuai kebutuhan. Dapat digunakan hingga maksimal 16
tablet per hari.

 Dosis untuk wanita hamil: 1-2 tablet 500 mg sehari atau sesuai kebutuhan.
Maksimal penggunaan hingga 7 tablet per hari.

b) Dosis kalsium karbonat untuk mengobati hiperfosfatemia

 Dosis dewasa: pemberian awal, 2,5 gr per hari dibagi dalam beberapa dosis. Dosis
dapat ditingkatkan hingga 17 gr per hari jika dibutuhkan.

c ) Dosis kalsium karbonat sebagai suplemen kalsium
 Dalam bentuk tablet 500 mg diberikan 1 - 3 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan

hingga maksimal 4 gram per hari jika dibutuhkan.
 Interaksi obat dan makanan :

1. Meningkatkan efek arrythmogenic pada pasien yang menggunakan glikosida
jantung.
2. Mengurangi efek penyerapan tiroksin, bifosfonat, Na fluorida, dan antibiotik.
3. Mengurangi penyerapan kalsium bila digunakan bersama dengan obat kortikosteroid
sistemik.
4. Meningkatkan risiko hiperkalsemia dan alkalosis metabolik bila digunakan bersama
dengan obat diuretik thiazide.

 Kontraindikasi Ibu Hamil :

 kategori C, yang artinya studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya
efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.

 ESO :
1.Mual atau muntah
2.Sembelit
3.Nafsu makan menurun
4.Mulut kering dan haus meningkat
5.Kencing lebih dari biasanya

95

78. KALTROFEN SUPP

 Kandungan zat : ketoprofen 100 mg

 Manfaat : Kaltrofen digunakan untuk mengobati gejala rheumatoid arthritis

(peradangan sendi), osteoarthritis (sendi-sendi terasa sakit, kaku, dan bengkak),

gout akut (asam urat), dan spondilitis ankilosa (radang sendi pada tulang belakang).
 Golongan obat : obat keras
 Dosis maks. : 200 mg per hari
 Dosis lazim. : 100 mg 1-2 kali sehari
 Interaksi obat dan makanan :

Ada sejumlah interaksi obat yang bisa muncul jika ketoprofen digunakan
bersamaan dengan obat lain, di antaranya:

a) Penurunan efektivitas dari obat antihipertensi
b) Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari digoxin, lithium, atau

methotrexate
c) Peningkatan risiko terjadinya perdarahan pada saluran pencernaan jika

digunakan dengan OAINS lain, kortikosteroid, antidepresan jenis SSRI,
atau antikoagulan, seperti warfarin dan heparin
d) Peningkatan risiko terjadinya gagal jantung jika digunakan dengan obat
glikosida jantung

96

e) Peningkatan risiko terjadinya hiperkalemia dan gagal ginjal jika digunakan
dengan ACE inhibitor, diuretik, ciclosporin, tacrolimus, atau trimethoprim

 Kontraindikasi Ibu Hamil :

 Kategori C: Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin
(teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol
pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan
hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada
janin.

 ESO :

 Sakit maag
 Sembelit atau diare
 Sakit kepala atau pusing
 Rasa mengantuk
 Kehilangan nafsu makan

79. KENALOG

 Kandungan zat : triamcinolone acetonide

 Manfaat : mengobati peradangan pada mulut yang menyebabkan luka dan

sariawan.)

 Golongan obat : obat keras

 Dosis maksimum : 100 mcg / cm2 dari luas permukaan kulit.

 Dosis lazim :

97

• Dosis dewasa: keluarkan salep di ujung jari sekitar ¼ cm, kemudian oleskan secara
merata pada bagian mulut yang terdapat lesi hingga lapisan salep merata di permukaan
sekitar lesi. Biarkan sebentar hingga terbentuk lapisan film tipis di area lesi tadi.
Gunakan salep ini 2 – 3 kali sehari. Gunakan sebelum makan atau sesaat sebelum tidur.
• Dosis anak-anak: anak umur lebih dari 2 tahun, gunakan dosis terkecil atau berikan
dalam jumlah sedikit dahulu.
 Interaksi obat dan makanan :
Hindari penggunaan obat ini bersamaan dengan obat dan produk yang berisiko
menimbulkan interaksi seperti:
• ACE inhibitor
• Acetazolamide
• Antasida
• Obat diabetes
• Aspirin

 Kontraindikasi Ibu Hamil :
 Kategori C:
 Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau
embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi
pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang
yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

 ESO :
 Bersin-bersin.
 Tercium aroma tidak sedap.
 Mimisan.
 Iritasi pada hidung dan tenggorokan

98

80. KLORFESON CREAM

 Kandungan zat : chloramphenicol 20 mg, prednisolone 2,5 mg

 Manfaat :

 untuk meringankan nyeri radang dan dermatosis yang responsif terhadap
kortikosteroid dengan komplikasi infeksi sekunder yang disebabkan oleh
organisme yang peka terhadap kloramfenikol

 Golongan obat : obat keras
 Dosis maks. : 100 mg/kg per hari.
 Dosis lazim. :

 oleskan krim 3-4 kali sehari. Harus sesuai dengan petunjuk dokter.Krim
dioleskan pada area kulit yang sakit/radang.

 Interaksi obat dan makanan : -

 Kontraindkasi pada ibu hamil :

 Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping pada janin ( teratogenik
atau embriosidal atau lainnya) dan belum ada penelitian yang terkendali
pada wanita atau penelitian pada wanita dan hewan belum tersedia. Obat
seharusnya diberikan bila hanya keuntungan potensial memberikan alasan
terhadap bahaya potensial pada janin.

 ESO :

 Ruam
 Gatal
 Kulit kering

99


Click to View FlipBook Version