The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

E-book ini dibuat untuk memenuhi tugas "SMEDI"

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by nabiladiahp14, 2021-03-28 08:19:45

SPECIFIC INFORMATION ON DRUG

E-book ini dibuat untuk memenuhi tugas "SMEDI"

Keywords: #ebook #SPECIFIC INFORMATION ON DRUG

•Cemas
•Berat badan bertambah
•Mudah mengantuk atau merasa lelah
•Sakit perut
•Mual dan muntah
•Diare
•Depresi
•Perdarahan
•Insomnia
•Gangguan keseimbangan

122. PONURIC

 Kandungan : Allopurinol.Sumber

 Manfaat : untuk mengobati asam urat

 Golongan obat : Obat resep

 Dosis maks : 900 mg per hari

 Dosis lazim :

•Dewasa Awal 100-300 mg/hari.
•Dosis pemeliharaan: 300-600 mg/hari.
•Dosis tunggal harian: 300 mg.
•Kondisi ringan 100-200 mg/hari.
•Kondisi sedang 300-600 mg/hari.
•Kondisi berat 700-900 mg/hari.
•Anak 6-10 thnMaks 300 mg/hari, <6 thn Maks 150 mg/hari.
•Pemberian Obat Sebaiknya diberikan bersama makanan : Berikan sesudah makan
untuk mengurangi iritasi

 Ponuric tablet dengan obat-obat lain :

150

 Kurangi dosis azatriopin dan merkaptopurin menjadi seperempat dosis
lazim, jika digunakan bersamaan dengan Ponuric tablet (allopurinol).

 Ponuric tablet (allopurinol) memperpanjang waktu paruh antikoagulan,
dicumarol dan kumarin. Waspadai kemungkinan perdarahan jika obat
ini digunakan bersamaan.

 Peningkatan frekuensi ruam kulit bisa terjadi saat digunakan bersamaan
dengan ampicillin atau amoxicillin.

 Ponuric tablet (allopurinol) dapat meningkatkan konsentrasi teofilin,
didanosin, dan siklosporin dalam plasma.

 Resiko toksisitas captopril meningkat jika digunakan bersamaan dengan
Ponuric tablet (allopurinol) terutama bagi pasien dengan fungsi ginjal
yang buruk.

 Efek dan toksisitas obat sitotoksik meningkat jika digunakan bersamaan
dengan Ponuric tablet (allopurinol).

 Resiko hipersensitivitas meningkat jika Ponuric tablet (allopurinol)
digunakan bersamaan dengan tiazid dan diuretik lainnya terutama bagi
pasien dengan fungsi ginjal yang buruk.

 Kontraindikasi pada ibu hamil :

 Kategori keamanan penggunaan obat untuk wanita hamil atau

pregnancy category merupakan suatu kategori mengenai tingkat

keamanan obat untuk digunakan selama periode kehamilan apakah

memengaruhi janin atau tidak. Kategori ini tidak termasuk tingkat

keamanan obat untuk digunakan oleh wanita menyusui.

 FDA (Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat)

mengkategorikan tingkat keamanan obat untuk wanita hamil menjadi 6

(enam) kategori yaitu A, B, C, D, X, dan N. Anda bisa membaca definisi

dari setiap kategori tersebut di sini. Berikut ini kategori tingkat

keamanan penggunaan Ponuric untuk digunakan oleh wanita hamil:

 C: Studi pada binatang percobaan telah memperlihatkan adanya efek

samping pada janin (teratogenik atau embroisidal atau lainnya) dan tidak

ada studi terkontrol pada wanita, atau studi pada wanita dan binatang

percobaan tidak dapat dilakukan. Obat hanya boleh diberikan jika

besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap

janin.

 ESO :

151

• Reaksi hipersensitivitas (dermatitis eksfoliatif, demam, trombositopenia,
artralgia, eosinofilia),
• reaksi kulit (pruritus, ruam makulopapular),
• gangguan GI (mual, diare), sakit kepala, vertigo, mengantuk, gangguan daya
penglihatan & pengekapsulan,
• perubahan hematologi (leukopenia, trombositopenia, anemia hemolitik &
aplastik).

123. PRIMUNOX KAPSUL

 Kandungan : Echinacea purpurea dan meniran
 Golongan : bebas
 Kegunaan : Meningkatkan sistem imun (imunomodulator). Terapi

tambahan untuk infeksi bakteri dan virus.

 Dosis maks :-

 Dosis lazim : 1-2 kaps/hari

 Interaksi obat :

o interaksi obat merupakan suatu perubahan aksi atau efek obat sebagai akibat

dari penggunaan atau pemberian bersamaan dengan obat

lain,suplemen,makanan,minuman,atau zat lainnya.intera ksi obat primunox

antara lain:Pemberian bersama dengan imonosupresan
 Kontraindikasii pada ibu hamil : Belum ada studi terkontrol terhadap obat terkait

keamanannya apabila dikonsusmsi oleh ibu hamil dan menyusui.
 ESO : -

152

124. PRODERMIS CREAM

 Kandungan Zat : Fluocinolone Acetinide
 Manfaat :

 Untuk mengobati infeksi, peradangan, dan gatal-gatal akibat alergi karena
kondisi kulit yang responsif/terhadap kortikosteroid

 Golongan Obat : Obat Keras
 Dosis Maks : 0,0025 – 0,025% cream/ gel / lotion / salep
 Dosis lazim
 Interaksi obat : oleskan di area terinfeksi 2-3x sehari

:

 Interaksi obat yang tersedia antara prodermis krim dan obat-obatan lain masih
terbatas. Dianjurkan pasien berkonsultasi dengan dokter, sebelum
menggunakannya bersama obat lainnya

 Kontraindikasi pada ibu hamil :

 Kontraindikasii pada ibu hamil: Belum ada studi terkontrol terhadap obat terkait
keamanannya apabila dikonsusmsi oleh ibu hamil dan menyusui.

 ESO :

 Iritasi
 Gatal
 Kulit Kering
 Sensasi seperti terbakar pada kulit

153

125. PROLIVA

 Kandungan : Selenium 200 mcg, milk thistle 300 mg, citrus bioflavonoids

120 mg, bilberry 100 mg, a-lipoic acid 100 mg, quercetin 95% 50 mg, turmeric 40 mg,

licorice 40 mg, dandelion 35 mg

 Kegunaan : membantu memelihara fungsi hati

 Golongan obat : Obat Bebas

 Dosis maks : 60 mg diberikan sebagai suntikan subkutan tunggal setiap 6

bulan sekali : Dosis dewasa : 1 Tablet sehari.
 Dosis lazim :
 Interaksi obat

o Penggunaan bersamaan Proliva dengan obat diabetes bisa membuat kadar gula

darah turun terlalu rendah.

o Juga bisa menurunkan efek obat kemoterapi.

o Bisa juga berinteraksi dengan antibiotik, antiinflamasi, obat penenang,

vasodilator (digunakan untuk penyakit jantung atau tekanan darah tinggi), dan

obat-obatan untuk osteoarthritis.
 Kontraindikasi ibu hamil:

o Mengingat kurangnya bukti tentang keamanannya, Proliva tidak dianjurkan
untuk anak-anak, ibu hamil atau menyusui.

 ESO :

o mengurangi nafsu makan, mual, diare, ruam kulit, kram otot, sakit kepala,
sensasi seperti ditusuk jarum pada kulit.

154

126. PROMETHAZINE SYRUP

 Kandungan : Promethazine HCL 5 mg, ekstrak ipecac 0,1 ml, K sulfoguaiacolate 44

mg, Na citrate 197 mg, Menthol 1 mg.

 Manfaat :

 untuk mengobati rasa mual dan muntah-muntah terkait dengan kondisi tertentu
(misal, setelah operasi). Obat ini juga digunakan untuk mengobati gejala alergi
fatal (anaphylaxis) dan reaksi terhadap produk darah.

 Golongan Obat : Antihistamine
 Dosis Maks : 20 mg atau 25 mg
 Dosis lazim :

1. Kondisi: Alergi

Oral

a. Dewasa: 25 mg sekali pada malam hari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 25 mg, 2
kali sehari jika diperlukan. Untuk jangka panjang, dosis yang dapat dikonsumsi adalah
10-20 mg, 2-3 kali sehari.

b. Anak-anak usia 6-10 tahun: 10-25 mg, sekali minum atau dibagi 2 kali sehari.

c. Anak-anak usia 2-5 tahun: 5-15 mg, sekali minum atau dibagi 2 kali sehari.

155

2. Kondisi: Pengobatan insomnia jangka pendek
Oral
a. Dewasa: 20-50 mg pada malam hari.
b. Anak-anak usia 2-5 tahun: 15-20 mg per hari.
c. Anak-anak usia 6-10 tahun: 20-25 mg per hari
3. Kondisi: Pencegahan mabuk perjalanan
Oral
a. Dewasa: 20 atau 25 mg pada malam hari sebelum bepergian, dilanjutkan dengan
dosis yang sama pada pagi hari jika diperlukan.
b. Anak-anak usia 2-5 tahun: 5 mg pada malam hari sebelum bepergian, dilanjutkan
dengan dosis yang sama pada pagi hari (6-8 jam setelahnya) jika diperlukan.

 Interaksi obat dan Makanan :

1. Menggunakan obat ini dengan salah satu obat berikut ini tidak dianjurkan. Dokter
Anda mungkin akan memutuskan untuk tidak mengobati Anda dengan obat ini atau
mengubah beberapa obat yang telah Anda gunakan :

Cisapride, Dronedarone, Grepafloxacin, Mesoridazine, Metoclopramide, Pimozide,
Piperaquine, Sodium Oxybate, Sparfloxacin, Thioridazine

2. Menggunakan obat ini dengan salah satu obat berikut biasanya tidak dianjurkan,
tetapi mungkin diperlukan pada beberapa kasus. Jika kedua obat terdapat bersamaan
dalam resep, dokter Anda mungkin akan mengubah dosis atau frekuensi Anda
menggunakan salah satu atau kedua obat tersebut :

Acrivastine, Alfuzosin, Amiodarone, Amitriptyline, Amoxapine, Anagrelide,
Apomorphine, Aripiprazole, Arsenic Trioxide, Asenapine, Astemizole, Azithromycin,
Buprenorphine, Bupropion, Buserelin, Carbinoxamine, Chloroquine, Chlorpromazine,
Ciprofloxacin, Citalopram, Clarithromycin, Clomipramine, Clozapine, Crizotinib,
Dabrafenib, Dasatinib, Delamanid, Desipramine, Deslorelin, Disopyramide, Dofetilide,
Dolasetron, Domperidone, Droperidol, Erythromycin, Escitalopram, Fentanyl,
Fingolimod, Flecainide, Fluconazole, Fluoxetine, Gatifloxacin, Gemifloxacin,
Gonadorelin, Goserelin, Granisetron, Halofantrine.

3. Menggunakan obat ini dengan salah satu obat berikut akan meningkatkan risiko pada
efek samping tertentu, tetapi menggunakan kedua obat secara bersamaan mungkin
merupakan pengobatan terbaik bagi Anda. Jika kedua obat terdapat bersamaan dalam
resep, dokter Anda mungkin akan mengubah dosis atau seberapa sering Anda
menggunakan salah satu atau kedua obat tersebut.
Belladonna, Belladonna Alkaloids, Betel Nut, Evening Primrose, Meperidine,
Midodrine, Perampanel, Phenylalanine.

 Kontraindikasi pada ibu hamil

156

 Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping
terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya
boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko
terhadap janin.Promethazine dapat terserap ke dalam ASI, tidak boleh digunakan
selama menyusui.

 ESO :

1. Berkedut atau gerakan tak terkendali pada mata Anda, bibir, lidah, wajah, lengan,
atau kaki
2. Gemetar yang tidak terkendali, meneteskan air liur, kesulitan menelan, masalah pada
keseimbangan atau saat berjalan
3. Merasa resah, gelisah
4. Demam tinggi, kaku pada otot, berkeringat, detak jantung cepat atau tidak teratur,
napas cepat
5. Merasa akan pingsan
6. Kejang-kejang
7. Kulit pucat, mudah luka atau berdarah, tenggorokan sakit, gejala flu
8. Penglihatan menurun pada malam, mata berair, sensitif terhadap cahaya meningkat
9. Halusinasi
10. Mual dan nyeri perut, ruam kulit, dan sakit kuning (menguning pada kulit atau
mata);

127. PROVAMED

 Kandungan : Spiramycin 500 mg
 Kegunaan : Digunakan untuk infeksi sel nafas atas dan kulit, bronchitis

pneumonia, otitis media

 Golongan obat : Obat keras

 Dosis maksimum : 25 mg/kgBB (75.000 IU/kgBB), 2 kali sehari.

 Dosis lazim :

157

o Dewasa : 3x sehari 1 tablet selama 5 hari ditingkatkan hingga 3 g/hari
o Anak : 50 mg/kgBB per hari diminum dalam 2-3 dosis terbagi selama hari
 Interaksi obat dan makanan :
o Mengurangi penyerapan kerbidopa dan konsentrasi levodopa
o Meningkatkan resiko aritmia ventrikel bila digunakan bersamaan dengan

astemizol, cisapride, dan terfenadine
o Risiko dystonia akut bila digunakan bersamaan dengan fluphenazine
 ESO :
o Mual, mintah
o Sakit perut
o Diare
o Gatal biduran, gatal seluruh tubuh, dapat terjadi kesemutan sementara

128. PULAREX

 Kandungan : Attapulgite 650 mg.
 Kegunaan : meredakan dan mengatasi diare.
 Golongan obat : obat bebas
 Dosis lazim :

o Dewasa: Dianjurkan untuk mengonsumsi 2 tablet sesudah diare pertama, dan
selanjutnya berikan 2 tablet tiap sesudah buang air besar (diare).

o Anak usia >12 tahun: Pemberian dosis sama dengan dosis untuk orang dewasa.
o Anak usia 6-12 tahun: Berikan dosis ½ dari dosis usia dewasa. Pemberian

maksimal pada usia ini yaitu 6 tablet per hari.
 Interaksi obat :

o Penghilang nyeri Opiate seperti oxycodone (Percocet), hydrocodone (Vicodin),
propoxyphene (Darvon), morphine dan codeine dapat menyebabkan konstipasi.

158

 ESO :

o Sembelit, terasa sesak di dada, ruam kulit, susah bernafas, bengkak di bagian
wajah, mulut, bibir atau lidah

 Kategori kehamilan dan menyusui: Kategori N: keamanan penggunaan obat ini pada
ibu hamil dan menyusui belum diketahui

129. QUINTRI CREAM

 Golongan : Obat keras
 Kandungan : Fluocinolone Acetonide, Hydroquinone, dan tretinoin
 Kegunaan :

o Quinitri untuk pengobatan jangka pendek melasma (sebagian area kulit menjadi
lebih gelap dari kulit di sekitarnya) sedang hingga berat pada wajah.

 Dosis maksimum : 0,0025 – 0,025% cream/ gel / lotion / salep.
 Dosis pemakaian :

o Obat dioleskan tipis & merata 1 kali sehari pd daerah melasma, 30 menit
sebelum tidur malam setelah wajah dibersihkan.

o Jagalah agar obat tidak mengenai selaput mata, hidung dan mulut.jangan
gunakan obat lebih dari yang dianjurkan Dokter dan jangan menutup daerah
yang diobati. Bila terjadi iritasi, hentikan pemakaian dan segera hubungi
Dokter.

 ESO:
o Iritasi dan sensitisasi (misalnya kulit kemerahan, mengelupas, kulit terbakar,
dermatitis alergi, atau tersengat).
o Kulit kering.

 Interaksi Obat dan makanan: -

159

o Peroksida menyebabkan noda hitam
o Tidak menggunakan sabun/cleanser yang bersifat abrasive, krim atau lotion

yang memiliki efek pengeringan yang kuat, mengandung alkohol, astringen,
rempah-rempah, jeruk nipis, sulfur, resorsinol, atau aspirin, karena dapat
berinteraksi dengan tretinoin atau memperparah efek sampingnya.
 Kontraindikasii pada ibu hamil: Belum ada studi terkontrol terhadap obat terkait
keamanannya apabila dikonsusmsi oleh ibu hamil dan menyusui.

130. RANITIDINE

 Kandungan : Ranitidine HCl 150 mg.
 Kegunaan : untuk mengobati tukak lambung, tukak duodenum, hiperasiditas

lambung, erosif esofaginitis, serta infeksi yang disebabkan oleh bakteri H. Pylori.
 Golongan : Obat keras.
 Dosis lazim :

o Tukak Duodenum
o Dewasa:150 mg 2 kali sehari atau 300 mg 1 kali sehari selama 4-8 minggu.
o Tukak Lambung
o Dewasa: 150 mg 2 kali sehari selama 2 minggu.
o Tukak Gaster dan Duodenum
 Terapi pemeliharaan
o 150 mg pada malam hari sebelum tidur.
o Pengobatan kondisi hipersekresi patologis: 150 mg, 2 kali sehari.
o Penyakit Berat: Hingga 6 g / hari.
o Esofagitis Erosif: 150 mg 4 x sehari
 Dosis maksimum : 300 mg per hari
 ESO :

160

o Mual dan muntah,
o sakit kepala,
o insomnia,
o vertigo,
o ruam,
o konstipasi,
o diare.
 Kontraindikasii pada ibu hamil: Belum ada studi terkontrol terhadap obat terkait
keamanannya apabila dikonsusmsi oleh ibu hamil dan menyusui.

131. SCABICID SALEP

 Kandungan Zat : Lindane, Usnic Acid

 Manfaat : untuk mengatasi penyakit scabies atau yang lebih dikenal sebagai

kudis : Obat Resep
 Golongan : Oleskan merata pada permukaan kulit yang terkena kudis 1-2 kali
 Dosis Maks

sehari.
 Dosis Lazim :

o Oleskan merata pada permukaan kulit yang terkena kudis 1-2 kali sehari.

Biarkan obat bertahan cukup lama, lalu bilas. Anda dianjurkan untuk

mendiamkan obat ini semalaman, lalu membersihkannya pada keesokan

harinya
 Interaksi Obat :

o Obat-obatan topikal seperti krim, salep, atau minyak yang digunakan di kulit
mungkin menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan. Untuk itu
perhatikan obat tapikal yang Anda gunakan bersamaan dengan Scabicid;

161

o Obat yang dapat menurunkan ambang batas kejang sebaiknya tidak digunakan
bersamaan dengan obat ini karena meningkatkan risiko kejang;

o Obat jenis antidepresan dan antipsikotik sebaiknya dihindari selama
menggunakan obat ini.

o Obat-obatan topikal seperti krim, salep, atau minyak yang digunakan di kulit
mungkin menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan. Untuk itu
perhatikan obat tapikal yang Anda gunakan bersamaan dengan Scabicid;

o Obat yang dapat menurunkan ambang batas kejang sebaiknya tidak digunakan
bersamaan dengan obat ini karena meningkatkan risiko kejang;

o Obat jenis antidepresan dan antipsikotik sebaiknya dihindari selama
menggunakan obat ini.

 ESO :

o Rasa tidak nyaman seperti kebas, rasa terbakar di kulit. Umumnya akan reda

dengan sendirinya setelah penggunaan obat selesai;
o Dermatitis;
o Alopecia atau kerontokan rambut kulit;
o Pruritus;
o Urtikaria atau biduran.

 Kontraindikasii pada ibu hamil: Belum ada studi terkontrol terhadap obat terkait
keamanannya apabila dikonsusmsi oleh ibu hamil dan menyusui.

132. SALBUTAMOL

 Kandungan : Salbutamol 2 mg; Salbutamol 4 mg
 Kegunaan : untuk membantu mengobati penyakit asma karena alergi tertentu,

asma bronkial, bronkitis asmatis dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
 Golongan : obat keras
 Dosis lazim :

162

o Dewasa : 2-3 mg, 3 atau 4 kali sehari, dosis dapat ditambahkan 8 mg 3 kali
sehari atau 8 mg dua kali sehari.

o Anak usia 2-6 tahun: 1-2 mg, 3-4 kali sehari
o Anak usia 6-12 tahun: 2 mg, 3-4 kali sehari.
o Lansia: 2 mg, 3 sampai 4 kali sehari.
 Dosis maks : 8 mg, 3-4 kali sehari.
 Kontraindikasi pada ibu hamil :

o Kategori C: obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang
diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

 Interaksi obat dan makanan :
o Peningkatan risiko hipokalaemia dengan agen penipisan K (misal.
Kortikosteroid, diuretik, xantin, digoksin).
o Dapat memusuhi efek anti-penderita diabetes.
o Peningkatan risiko efek CV dengan agen simpatomimetik lainnya.
o Efek antagonis dengan penghambat β.
o Peningkatan risiko edema paru dengan kortikosteroid.
o Peningkatan inersia uterus dengan anestesi halogenasi (intravena).
o Efek dapat diubah oleh guanethidine, reserpin, methyldopa, Antidepresan
trisiklik (TCAs), dan monoamine oxidase inhibitors (MAOIs).

 ESO :
o takikardia (jantung berdetak lebih cepat dari batas normal), nyeri dada, sakit
kepala, insomnia, mual dan muntah, keram otot, pusing, tremor

133. SANGOBION

 Bentuk obat : Kapsul, tablet effervescent, dan sirup
 Kandungan zat : Zat besi
 Khasiat/kegunaan : Mengatasi anemia defisiensi besi
 Golongan obat : obat bebas
 Dosis maksimum :-
 Dosis pemakaian :

163

- Sangobion Kapsul :
Dewasa: 1 kapsul, sekali sehari.
- Sangobion Vita-Tonik
Dewasa: 30 ml, sekali sehari.
- Sangobion Fizz
Dewasa: 1 tablet, sekali sehari.
- Sangobion Baby
1. Anak usia di bawah 6 bulan: dosis berdasarkan rekemondasi dokter.
2. Anak usia 6-12 bulan: 1 ml, sekali sehari.
3. Anak usia di atas 1 tahun: 1,2 ml, sekali sehari.
- Sangobion Kids
Anak usia di atas 2 tahun: 5 ml, sekali sehari.

 Interaksi obat dan makanan :

Jangan mengonsumsi Sangobion dengan levodopa (obat untuk penyakit Parkinson) dan
antibiotik tetracycline karena dapat menyebabkan interaksi obat yang serius.

 ESO :

• Tinja berwarna hitam
• Sembelit
• Diare
• Kram perut
• Sakit maag

 Kontraindikasi pada ibu hamil:

Kategori A : Studi terkontrol pada wanita hamil tidak resiko terhadap janin,dan kecil
kemungkinannya untuk membahayakan janin

134. SANMOL

 Kandungan : Paracetamol 500 mg
 Kegunaan : menurunkan demam, meredakan nyeri ringan seperti sakit kepala dan

sakit gigi.

164

 Golongan : obat bebas
 Dosis lazim :

o Dewasa: 1-2 tablet
o Anak: ½-1 tablet

 Dosis maks : 4000 mg per 24 jam
 Interaksi obat :

o Penggunaan bersamaan dengan alkohol dapat meningkatkan risiko kerusakan
hati.

o Sejauh ini, tidak ada makanan yang dapat menimbulkan interaksi dengan
Sanmol.

 ESO :
o Mual, muntah diare, sakit perut, reaksi kulit, reaksi alergi lainnya; kerusakan
hati (penggunaan jangka panjang dan overdosis).

135. SIMARC

 Nama obat : Simarc
 Kandungan : Warfarin 2 mg
 Manfaat :

o Pengobatan dan pencegahan thrombosis vena serta dampak lanjutan yang
ditimbulkannya. Untuk pengobatan penyakit yang berkenaan dengan
penyumbatan coroner

 Golongan Obat : Obat Keras (Antikoagulan)
 Dosis Maks : 75 mg pada 2 suntikan pertama

o Dosis awal : 5-10 mg setiap hari selama 2 hari

o Dosis pemeliharaan : 2-10 mg setiap hari
 Dosis lazim : Sesuaikan dosis dengan INR (Indikator mengevaluasi pengobatan

dengan Antikoagulan)
 Interaksi obat dan Makanan :

165

o Efek berkurang jika diberikan bersamaan dengan Aminoglutethimide,
Barbiturat, Carbamazepin, Griseofulvin, pheneobarb, Primidone, Rifampicin &
Vit K

o Efek meningkat jika diberikan berasamaan dengan Steroid Anabolik,
Amiodarone, Antibiotik tertentu, Cimetidine, Clofibrate, Danazol, Disulfiram,
Imifazol, Antifotone tiroksin.

 Kontraindikasi pada ibu hamil

o Kategori X: Studi pada binatang percobaan atau manusia telah memperlihatkan
adanya kelainan pada janin atau ada bukti risiko pada janin berdasarkan
pengalaman pada manusia ataupun keduanya, dan risiko penggunaan obat pada
wanita hamil jelas-jelas melebihi manfaat yang mungkin diperoleh. Obat
dikontraindikasikan bagi wanita yang sedang atau memiliki kemungkinan untuk
hamil.

 ESO :
o Pendarahan
o Ileus paralitik
o Pendarahan uteru berlebihan
o Nekrosis kulit dan jaringan lain

136. SIMETIDIN

 Kandungan : Simetidin

 Manfaat :

o Mengatasi luka pada dinding lambung (Tukak Lambung), Mengobati luka pada

dinding usus 12 jari (ulkus duodenum), Sensasi rasa panas dan seperti terbakar

pada dada akibat naiknya asam lambung ke esofagus (GERD), Mengatasi tumor

pada usus 12 jari atau pancreas (Sindroma Zollinger-Ellison), Mengobati iritasi

atau luka pada lambung akibat penggunaan obat NSAID

 Golongan obat : Obat Keras (Antagonis H2)
 Dosis Maks : 2400 mg/hari
 Dosis lazim :

166

 Dewasa :
o Ulkus duodenum : 1-2 tablet sebanyak 3-4 kali sehari. Dikonsumsi minimal

selama 4 minggu.
o Sindroma Zollinger-Ellison dan Hiperskresi Lambung : 1 tablet sebanya 4 kali

sehari
o Esofagitis : 2 tablet sebanyak 4 kali sehari selama 4-8 minggu
 Anak-anak :
o Menghambat sekresi lambung : 20-40 mg/kg BB/hari dalam dosis terbagi.

Dihitung dengan mengalikan berat badan pasien.
 Interaksi obat dan Makanan :

o Jangan digunakan bersamaan dengan :
o Lignokain, Fenitoin, Warfarin, Teofilin, Antiaritma, Vasodilator, Beta blocker,

dan Benzodiazepin. Simetidin dapat meningkatkan konsentrasi obat di atas
dalam darah jika dikonsumsi secara Bersama
o Ketokonazol, Desatinib, Itrakonazol, dan Posakonazol. Simetidin dapat
mengurangi absorpsi obat di atas.
o Antasida. Antasida dapat mengurangi absorpsi dari simetidin.
o Metoklopramid, Propantelin atau Sukralfat. Obat tersebut dapat menurunkan
ketersediaan hayati dari simetidin.
 ESO :
1. Diare
2. Pusing
3. Sakit kepala
4. Mual dan muntah
5. Kebingungan
6. Ruam
7. Letih

167

137. SPIRONOLACTONE

 Nama Obat : Spironolactone 100 mg

 Kandungan Zat : Spirolacton 25 mg/tablet

 Manfaat : Mengobati Hipertensi, gagal jantung, hipokalemia, sirosis, edema

atau hiperaldosteronisme
 Golongan Obat : Antagonis Aldosterone
 Dosis Maks : 50 mg per hari
 Aturan pemakaian/Dosis :

o Dosis untuk dewasa dengan Edema:25 sampai 200 mg/hari dibagi menjadi 1

atau 2 dosis

o Dosis untuk dewasa dengan Hipertensi: 25 sampai 200 mg/hari dibagi menjadi

1 atau 2 dosis

o Dosis untuk dewasa dengan Hypokalemia: 25 sampai 200 mg/hari dibagi

menjadi 1 atau 2 dosis

o Dosis untuk dewasa dengan diagnosis awal Hyperaldosteronism: 100 sampai

400 mg/hari dibagi menjadi 1 atau 2 dosis

o Dosis untuk dewasa dengan Hirsutism: 50 sampai 200 mg/hari dibagi menjadi

1 atau 2 dosis

o Dosis untuk dewasa dengan gagal jantung kongestif: 25 mg/hari. Bisa ditambah

atau dikurangi berdasarkan respon dan bukti dari hyperkalemia.

168

o Dosis untuk dewasa dengan Hyperaldosteronism Tahap Awal: Dosis awal: 100
mg sehari sekali. Dosis mungkin akan terbagi menjadi dua dosis harian dan
meningkat setiap dua samp tiga hari hingga batas dosis maksimal yang
diajurkan setiap harinya (400 mg). Dianjurkan bahwa dosis dititrasi untuk
mengurangi retensi natrium, hipertensi, letih, hipokalemia, dan tanda atau gejala
lain primer hiperaldosteronisme pada pasien.

o Dosis untuk dewasa dengan Hyperaldosteronism Tahap Awal: Dosis awal: 100
mg sehari sekali. Dosis mungkin akan terbagi menjadi dua dosis harian dan
meningkat setiap dua samp tiga hari hingga batas dosis maksimal yang
diajurkan setiap harinya (400 mg). Dianjurkan bahwa dosis dititrasi untuk
mengurangi retensi natrium, hipertensi, letih, hipokalemia, dan tanda atau gejala
lain primer hiperaldosteronisme pada pasien.

o Jika pasien memiliki adenoma adrenal atau karsinoma, dosis terendah
spironolactone akan diberikan ketika menjelang operasi. Namun bagi penderita
hiperplasia adrenal, biasanya tidak memberikan respon terhadap operasi, dan
terapi spironolactone kronis dianjurkan.

o Pasien dengan hiperplasia adrenal sering membutuhkan terapi antihipertensi
lainnya untuk mengontrol hipertensi yang berhubungan dengan mereka.

o Dosis untuk anak-anak dengan hipertensi:
Neonatal: 1 sampai 3 mg/kg/hari setiap 12 hingga 24 jam. Anak-anak: 1.5
sampai 3.3 mg/kg/hari atau 60 mg/m2/hari dosis dibagi menjadi setiap 6 sampai
12 jam tidak melebihi 100 mg/hari.

o Dosis untuk anak-anak dengan diagnosis primer hiperaldosteronisme:
Anak-anak: 100 sampai 400 mg/m2/hari terbagi menjadi 1 atau dosis

 Interaksi obat dan Makanan :
o Menggunakan obat ini dengan salah satu obat berikut ini tidak dianjurkan.
Dokter Anda mungkin akan memutuskan untuk tidak mengobati Anda dengan
obat ini atau mengubah beberapa obat y ang telah Anda gunakan.
o Eplerenone
o Triamterene

 ESO :
o Efek samping serius, seperti:
o Mati rasa atau perasaan geli
o Nyeri otot atau lemah
o Lambat, cepat, atau detak jantung tidak beraturan
o Merasa lelah, gelisah, atau pusing
o Jarang buang air kecil atau tidak sama sekali
o Napas cepat
o Tremor, kebingungan
o Mual, perut bagian atas terasa sakit, gatal, kehilangan nafsu makan, air seni
berwarna gelap, tinja berwarna seperti tanah liat, sakit kuning (menguning pada
kulit atau mata); atau

169

138. STARLIX

 Kandungan : Nateglinide 120 mg
 Kegunaan : terapi diabetes melitus tipe 2.
 Golongan : Obat Keras
 Dosis lazim :

o Dewasa: 3 x sehari 60 atau 120 mg.

o Maksimal: 3 x sehari 180 mg.
 Interaksi Obat:

o Inhibitor atau induser CYP2C9 dan CYP3A4 dapat mengubah metabolisme

nateglinide.

o Meningkatkan efek hipoglikemik jika digunakan bersamaan dengan MAOI, β-

adrenergik blocker, obat anti inflamasi non steroid, salisilat.

o Menurunkan efek hipoglikemik jika digunakan berbersamaan dengan

kortikosteroid, agen simpatomimetik, diuretik thiazide, hormon tiroid.
 Kategori Kehamilan:

o Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan

Starlix ke dalam Kategori C: Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk

pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi

terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat

diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko

pada janin.
 ESO :

o hipoglikemia, infeksi saluran pernapasan atas, nyeri punggung, gejala mirip flu,

pusing, diare, trauma tak disengaja, bronkitis, batuk.

170

139. STIMUNO

 Kandungan : meniran hijau (Phyllanthus niruri)

 Manfaat : Meningkatkan sistem kekebalan tubuh

 Golongan obat : Obat bebas ( Fitofarmaka)

 Dosis maks : -

 Dosis lazim :

o dosis Stimuno anak atau Stimuno sirup adalah 5 ml, setara dengan 1
sendok takar atau 1 sachet, sebanyak 1–3 kali sehari, atau sesuai dengan
anjuran dokter.

 Interaksi Obat : Berikut adalah obat-obatan yang mungkin dapat berinteraksi dengan
Stimuno :

o obat pengencer darah (warfarin, clopidogrel)
o obat antihipertensi

 kontraindikasi pada ibu hamil

o Wanita hamil dan menyusui tidak dianjurkan mengonsumsi Stimuno

 ESO :

o Sampai saat ini, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap
konsumen, belum ditemukan efek samping dari penggunaan Stimuno
anak.

140. TIMACT INJEKSI

 Kandungan Zat : Gentamicin Sulfate

 Manfaat :

171

 Untuk pengobatan terhadap berbagai infeksi bakteri terutama bakteri

gram negatif seperti Pseudomonas, Proteus, Serratia, dan

Staphylococcus .
 Juga digunakan untuk septikemia (keracunan darah oleh bakteri

patogenik dan atau zat-zat yang dihasilkan oleh bakteri tersebut),

meningitis (radang selaput otak), infeksi saluran kemih, saluran

pernafasan, saluran pencernaan, kulit, tulang, dan jaringan lunak.
 Berguna melawan Yersinia pestis dan Francisella tularensi ( bakteri

gram negatif)
 Golongan Obat :
 Dosis Maks :

 Dewasa : 3-5 mg/kg berat badan/hari.
 Infeksi berat : dosis dinaikkan menjadi 5 -7mg/kg berat badan/hari.
 Anak-anak : 2-2.5 mg/kg berat badan/hari.
 Bayi : 2.5 mg/kg berat badan/hari.
 Bayi prematur dan bayi berusia kurang dari 1 minggu : 2,5 mg/kg berat

badan/hari.
 Diberikan dalam 3 dosis terbagi secara intramuskular/intravena
 Dosis Lazim :
 Dewasa : 3-5 mg/kg berat badan/hari.
 Infeksi berat : dosis dinaikkan menjadi 5 -7mg/kg berat badan/hari.
 Anak-anak : 2-2.5 mg/kg berat badan/hari.
 Bayi : 2.5 mg/kg berat badan/hari.
 Bayi prematur dan bayi berusia kurang dari 1 minggu : 2,5 mg/kg berat

badan/hari.
 Diberikan dalam 3 dosis terbagi secara intramuskular/intravena
 Interaksi Obat :

Obat-obat yang mengandung gentamicin berinteraksi dengan zat-zat lain

 ESO :

 kerusakan pada aparatus vestibular dari telinga bagian dalam jika

diberikan dalam dosis tinggi dan dalam jangka waktu yang lama.
 kehilangan keseimbangan, dering di telinga
 pandangan kabur.
 nefrotoksik yang akan meningkat oleh faktor resiko yang dimiliki pasien

seperti faktor usia, fungsi ginjal yang menurun, kehamilan,

hipotiroidisme, disfungsi hati
 gangguan elektrolit
 reaksi hipersensitivitas
 diskrasia darah (gangguan hemoglobin)
 diuretika potent (furosemide) dan penghambat neuromuscular

(succinylcholine, tubocurarine)
 diuretika potent (furosemide) dan penghambat neuromuscular

(succinylcholine, tubocurarine)
 meningkatkan efek antikoagulan (warfarin, phenindione)

172

 meningkatkan risiko penghambat neuromuscular dengan botox
 penggunaan dengan indomethacin meningkatkan kadar gentamicin pada

neonatus
 Berpotensi fatal : nefrotoksisitas, depresi nafas (gagal nafas), kelemahan

otot (paralisis) dan reaksi anafilaksis

141. TIMOLOL

 Kandungan : Timolol Maleate 0.25 %; Timolol Maleate0.5%.

 Kegunaan : mengobati tekanan bola mata pada penderita glaukoma, dan

hipertensi okuler.

 Golongan : Obat Keras

 Dosis maks : 60 mg per hari

 Dosis pemakaian : 1-2 tetes,1 kali sehari

 Interaksi obat :

o peningkatan resiko terjadinya hipotensi dan bradikardia jika digunakan

bersama reserpine
o peningkatan risiko denyut jantung lambat jika digunakan bersama

quinidine

 Kontraindikasi pada ibu hamil
o Kategori C :Studi pada binatang percobaan memperlihankan adanya
efek samping terhadap janin,tetapi belum ada studi terkontrol pada
wanita hamil

 ESO : Iritasi mata. Gangguan penglihatan. Sensasi terbakar dan perih pada mata

173

142. TIRIZ KAPLET

 Golongan : Obat Keras
 Kandungan : Cetirizine 10 mg
 Kegunaan : Tiriz digunakan untuk mengobati alergi dan urtikaria.
 Dosis maks : 10 mg, sekali per hari atau 5 mg, 2 kali per hari
 Dosis pemakaian

 Tiriz Kaplet
o Dewasa dan Anak usia > 6 tahun : 1 Kaplet di minum 1 kali sehari
o Anak-anak usia 2-6 tahun : 1/2 Kaplet di minum 1 kali sehari
 Interaksi obat dan makanan:
o Tidak boleh di berikan bersamaan dengan alkohol.
 ESO :
o Efek samping mungkin terjadi selama penggunaan tiriz adalah sakit kepala,

pusing, mengantuk, gelisah, mulut kering, ketidaknyamanan saluran
pencernaan

174

143. TOLAK ANGIN

 Kandungan :

o Foeniculi Fructus (Adas)

o Isorae Fructus (Kayu Ules)

o Caryophylli Folium (Daun Cengkeh)

o Zingiberis Rhizoma (Jahe)

o Menthae arvensitis Herba (Daun Mint)

o Bubali Cornu Extract (Kayu Manis)

o Meldepuratum (Madu)

 Manfaat :

o untuk mengatasi masuk angin beserta gejalanya seperti pusing, mual, perut

kembung, mulas, meriang, dan tenggorokan kering.

o Manfaat tolak angin lainnya juga bisa mencegah masuk angin yaitu dengan

menjaga dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Ada jenis tolak angin yang

bermanfaat untuk mengatasi mabuk perjalanan. Tolak angin anak, tolak angin

flu dan tolak angin cair bermanfaat untuk mengatasi flu ringan.

 Golongan obat : Obat herbal ( obat bebas )

 Dosis maksimum : -

175

 Dosis lazim :

 Tolak Angin Cair, Tolak Angin Serbuk, dan Tolak Angin Bebas Gula

o Tolak Angin dapat diminum 1-3 sachet per hari pada orang dewasa.

 Tolak Angin Anak

o Tolak Angin Anak dapat diberikan kepada anak berusia di atas 2 tahun sebanyak
1 sachet per hari.

 Tolak Angin Flu
o Tolak Angin Flu dapat digunakan oleh orang dewasa dengan dosis 3 sachet per

hari.

 Tolak Angin Tablet

o Tolak Angin Tablet dapat digunakan oleh orang dewasa dengan dosis 1 tablet

per hari.
 Interaksi Obat : kandungan adas yang terdapat di dalam Tolak Angin diduga dapat

memicu interaksi jika digunakan secara bersamaan dengan:

o Obat yang mengandung hormon estrogen, misalnya Pil KB atau tamoxifen.

o Obat antikoagulan.

o hipertensi jenis antagonis kalsium.

o Obat untuk diabetes
 Kontraindikasi pada ibu hamil :

o Ibu hamil sebaiknya menghindar dari meminum obat tolak angin jenis apa pun
 ESO :

o Efek samping tolak angin flu bisa menyebabkan rasa kantuk.Halini dikarenakan

terdapat kandungan valerian didalamnnya

144. TRAMADOL HYDROCHLORIDE

 Nama obat : Tramadol Hydrochloride

 Kandungan : Sediaan kombinasi Tramadol dengan Paracetamol

 Manfaat : Meredakan nyeri

 Golongan obat : Obat Keras (Opioid)

176

 Dosis Maks : Tidak boleh lebih dari 400 mg perhari
 Aturan pemakaian/Dosis

o Dewasa dan Anak-anak 12 tahun keatas adalah 50-100 mg per hari, setiap 4-6
jam

o Lansia diatas 75 tahun, tidak boleh melebihi 300 mg per hari
 Interaksi obat dan Makanan :

o Menyebabkan sakit kepala berat, sulit bernapas, hingga koma, jika diggunakan
dengan obat penenang Benzodiazepine dan Obat Antipsikotik

o Berisiko menyebabkan kejang, jika digunakan Bersama Carbamazepine.
o Meningkatan resiko Sindrom Serotonin, jika digunakan dengan obat

antidrepesan, obat antikejang, serta obat herbal yang mengandung tanaman St.
John’s wort.
o Meningkatkan efek samping obat Sumatriptan dan Lithium.
o Meningkatkan risiko pendarahan, jika digunakan Bersama dengan obat
pengencer darah Warfarin.
o Meningkatkan efek samping tramadol, jika digunakan setelah mengonsumsi
alcohol.

 ESO :
o Pusing 6. Mulut kering
o Sakit kepala 7. Berkeringat dan Energi menurun
o Kantuk 8. Sulit tidur serta Gelisah
o Mual dan muntah 9. Halusinasi
o Konstipasi 10. Sesak napas dan Jantung berdebar

 Kontraindikasii pada ibu hamil: Belum ada studi terkontrol terhadap obat terkait
keamanannya apabila dikonsusmsi oleh ibu hamil dan menyusui.

145. TRAZEP RECTAL

 Kandungan Zat : Diazepam

 Manfaat : Untuk merelaksasi otot yang tegang, mengatasi kecemasan, mengatasi

kecemasan, gangguan pencernaan
 Golongan obat : Obat Keras
 Dosis Maks :

 Anak usia 6-12 tahun : tiap pemberian 10 mg.

 Anak usia 1-5 tahun : tiap pemberian 5 mg.

 Dewasa : tiap pemberian 10 - 20 mg.

 Usia lanjut : 1-2 x sehari 2 - 2.5 mg.

 Dosis Lazim :

177

 Anak usia 6-12 tahun : tiap pemberian 10 mg.
 Anak usia 1-5 tahun : tiap pemberian 5 mg.
 Dewasa : tiap pemberian 10 - 20 mg.
 Usia lanjut : 1-2 x sehari 2 - 2.5 mg.
 Kontraindikasi pada ibu hamil

 Kategori D : Ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia,tetapi
besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya,misalnya
untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa

 Interaksi Obat :
 Obat-obat seperti barbiturat, fenotiazin, opioid, dan antidepresan
meningkatkan efek trazep rectal (diazepam).
 Obat yang mempengaruhi enzim hati sitokrom P450 dapat mengubah
laju metabolisme trazep rectal (diazepam).
 Trazep rectal (diazepam) meningkatkan efek depresi sentral dari
alkohol, obat hipnotik / sedatif (misalnya, barbiturat), relaksan otot,
antidepresan tertentu, antihistamin sedatif, opioid, dan antipsikotik,
serta antikonvulsan seperti fenobarbital, fenitoin, dan carbamazepine.
 Efek euforia opioid dapat ditingkatkan, yang menyebabkan peningkatan
risiko ketergantungan psikologis.
 Cimetidine, omeprazole, oxcarbazepine, tiklopidin, topiramate,
ketoconazole, itraconazole, disulfiram, fluvoxamine, isoniazid,
erythromycin, probenesid, propranolol, imipramine, ciprofloxacin,
fluoxetine, dan asam valproat memperpanjang aksi trazep rectal
(diazepam) dengan menghambat eliminasinya.
 Teofilin dapat menghambat efek trazep rectal (diazepam).
 Trazep rectal (diazepam) dapat menghambat efek levodopa (digunakan
dalam pengobatan penyakit Parkinson).

 ESO :

 Efek samping yang umum adalah mengantuk, kesulitan koordinasi,
kelelahan, kelemahan otot, ataksia, dan kepala terasa ringan.

 Efek samping yang lebih jarang misalnya nyeri kepala, vertigo,
perubahan salivasi, gangguan saluran cerna, ruam kulit, dan gangguan
penglihatan.

 Efek samping yang lebih serius, tetapi kejadiannya relatif jarang
misalnya depresi pernapasan, ketergantungan, gangguan mental,
amnesia, kebingungan, kelainan darah dan sakit kuning, retensi urin, dan
hipotensi.

178

 Efek samping paradoks dapat terjadi, termasuk kegelisahan, lekas
marah, kegembiraan, memburuknya kejang, insomnia, kram otot,
perubahan libido, dan dalam beberapa kasus, kemarahan dan kekerasan.
Efek samping ini lebih mungkin terjadi pada anak-anak, orang tua, dan
individu dengan riwayat penyalahgunaan obat atau alkohol dan atau
agresi.

 Obat ini meningkatkan risiko kejang jika digunakan terlalu sering pada
pasien pengidap epilepsi.

 Penggunaan jangka panjang dapat mengakibatkan toleransi,
ketergantungan, dan gejala putus obat pada pengurangan dosis.

146. TRIOLAX

 Kandungan zat : Gliserin, Na dodesil sulfat

 Kegunaan : mengatasi sembelit, membersihkan usus sebelum pemeriksaan

radiografi dan proktosigmoidoskopi, sebelum dan pasca operasi.

 Golongan obat : Obat Keras

 Dosis max : 400 mg per hari.

 Dosis lazim : 1 suppositoria setiap hari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 2

suppositoria jika perlu

 Interaksi obat :-

 ESO : ritasi rektal, nyeri kram, sensasi terbakar.

179

147. VESPERUM SIRUP

 Kandungan : Domperidone

 Manfaat : Meredakan rasa mual, muntah, gangguan perut, rasa tidak nyaman

akibat kekenyangan, serta refluks asam lambung (GERD)
 Golongan Obat : Antiemetik
 Dosis Maks : 10-20 mg 1 kali/hari sebelum tidur selama maksimal 12 minggu
 Aturan pemakaian

o Diberikan 15-30 menit sebelum makan dan sebelum tidur malam

o PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK

DOKTER.

o Dewasa dan usia lanjut: Untuk dispepsia fungsional : 10-20 mg 3 kali/hari dan

10-20 mg 1 kali/hari sebelum tidur selama maksimal 12 minggu.

o Untuk mual dan muntah Dewasa dan usia lanjut : 10-20 mg.

o Anak (karena kemoterapi dan radioterapi : 0.2-0.
 Interaksi obat dan Makanan :

o Antasid, obat golongan anti sekretorik
 ESO :

o Galaktore, ginekomastia, spasme usus untuk sementara waktu, reaksi alergi

180

148. VITACIMIN

 Kandungan : Ascorbic acid

 Manfaat : Mencegah dan mengatasi kekurangan vitamin c

 Golongan Obat : Obat bebas (Vitamin)

 Dosis Maks :

o Anak diatas satu tahun : 40-45 mg

o Remaja diatas 12 tahun : 65-90 mg

o Dewasa diatas 18 tahun : 75-90 mg
 Dosis lazim :

o 1-2 tablet sehari

 Interaksi obat dan Makanan :
o Menurunkan penyerapan dan pengeluaran Vitamin C, jika digunakan
bersamaan dengan Aspirin.
o Meningkatkan risiko terjadinya keracunan zat besi pada jantung, jika
dikonsumsi dengan obat Deforoxamine.
o Menurunkan respon tubuh terhadap Warfin
o Menurunkan efektivitas obat antivirus golongan penghambat protease
o Menurunkan kadar Fluphenazine di dalam darah

 ESO :
o Perut kembung
o Sakit perut
o Diare
o Mual dan muntah
o Batu ginjal

 Kontraindikasi pada ibu hamil:

181

o Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efak
samping terhadap janin,namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil

149. VITAL EAR OIL

 Kandungan Zat : Thymol, ol. Menthae, Campora, paraffin
 Manfaat : Sebagai Antiseptik rongga telinga
 Golongan Obat : Obat Bebas
 Dosis Maks : 3 kali 2 tetes/hari
 Dosis lazim :

o 3 kali 2 tetes/hari. Diteteskan ke dalam rongga telinga. Penggunaan obat harus
sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

 Interaksi Obat : Jangan digunakan bersamaan dengan obat tetes telinga lainnya
 ESO : Iritasi ringan pada liang telinga

150. YUSIMOX

182

 Kandungan : Amoxylilin

 Manfaat : Yusimox digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh

bakteri, seperti:

o Abses gigi (sekumpulan nanah yang disebabkan oleh infeksi bakteri pada

bagian dalam gigi).

o Infeksi saluran kemih akut tanpa komplikasi

o Gastroenteritis ( infeksi yang terjadi pada usus atau perut yang disebabkan oleh

beberapa jenis virus).

o Pneumonia (peradangan paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus,

maupun jamur).

o Tifoid (penyakit usus dengan gejala sistemik akibat infeksi bakteri Salmonella

typhi) dan demam paratifoid (penyakit usus dengan gejala sistemik akibat

infeksi Salmonella paratyphi A, B, C).

o Profilaksis atau pencegahan endokarditis (suatu infeksi pada lapisan bagian

dalam jantung (endokardium) manusia).

o Faringitis atau sakit tenggorokan (peradangan pada faring.

o Gonore (kencing nanah) tanpa komplikasi.

o Infeksi yang disebabkan H.pylori.

o Infeksi saluran pernafasan akut atau baru saja kambuh.

o Actinomycosis (ctinomycosis adalah infeksi bakteri, yang mengarah ke abses

(nanah) rahang, daerah perut, cahaya, atau seluruh tubuh).

o Infeksi saluran bilier (menyebabkan penyumbatan saluran empedu).

o Infeksi saluran bilier (menyebabkan penyumbatan saluran empedu).

o Bronchitis (infeksi pada saluran pernapasan utama dari paru-paru atau bronkus

yang menyebabkan terjadinya peradangan atau inflamasi pada saluran tersebut).

o Saluran napas setelah dari hidung menuju ke trakea).

o Tonsilitis (infeksi yang terjadi pada tonsil atau amandel yang biasanya

disebabkan oleh virus atau bakteri).

 Golongan Obat : Obat keras (Antibiotik penicillin)
 Dosis Maks : Dewasa 250-500 mg tiap 8 jam. Anak 20 mg/kg BB/hari

terbagi tiap 8 jam. :
 Dosis lazim

 Abses gigi
o Dewasa: 3 g, ulangi setelah 8 jam.
o Infeksi saluran kemih akut tanpa komplikasi
o Dewasa: 3 g, ulangi setelah 10-12 jam.

 Gonore tanpa komplikasi
o Dewasa: 3 g sebagai dosis tunggal dengan probenesid 1 g.

183

 Infeksi H.pylori
o Dewasa: 750 mg atau 1.000 mg dua kali sehari, atau 500 mg dalam kombinasi

dengan metronidazole atau klaritromisin dan PPI.
 Infeksi saluran pernapasan yang parah atau berulang
o Dewasa: Dosis 3 g.
 Faringitis, Tonsilitis
o Dewasa: Sebagai Tablet extended-release : 775 mg setiap hari selama 10 hari.
 Profilaksis endokarditis
o Dewasa: 2 g sebagai dosis tunggal, diminum 1 jam sebelum prosedur bedah.
o Anak: 50 mg / kgBB dosis tunggal, diminum 1 jam sebelum prosedur

pembedahan.
 Demam tifoid dan paratifoid, Infeksi saluran kemih.
o Dewasa: 250-500 mg setiap 8 jam atau 500-875 mg setiap 12 jam.
 Interaksi obat dan Makanan :
o Dapat mengurangi khasiat dari oral kontrasepsi.
o Dapat meningkatkan efek antikoagulan (golongan obat yang dipakai untuk

menghambat pembekuan darah).
o Peningkatan resiko reaksi alergi jika di berikan bersamaan dengan Allopurinol.
o Meningkat dan memperpanjang kadar darah jika di berikan bersamaan dengan

Probenesid, Kloramfenikol, Makrolida, Sulfonamid dan Tetrasiklin dapat
mengganggu efek bakterisida Amoksisilinf

 ESO :
o Gangguaan Pencernaan, seperti: Mual dan muntah, Diare
o Lidah menjadi berbulu dan hitam.
o Agitasi (gelisah)
o Insomnia (kesulitan tidur)
o Kebingungan
o Kejang
o Perubahan perilaku
o Pusing
o Perubahan warna gigi

184

151. ZIDOVUDINE

 Kandungan zat : Zidovudine
 Khasiat/kegunaan : Memperlambat perkembangan HIV, serta mencegah penularan

HIV dari ibu hamil yang terinfeksi ke bayinya

 Golongan obat : obat resep

 Dosis maks : 600 mg/hari.

 Dosis lazim :

 Tujuan mengobati infeksi HIV :
o Dewasa dan anak dengan berat badan ≥30 kg: 250–300 mg, 2 kali sehari,

dikombinasikan dengan obat antivirus lain
o Anak-anak dengan berat badan 22–30 kg: 200 mg, 2 kali sehari
o Anak-anak dengan berat badan 14–21 kg: 100 mg diberikan pada pagi hari dan

200 mg diberikan pada malam hari
o Anak-anak dengan berat badan 8–13 kg: 100 mg, 2 kali sehari

 Tujuan: Mencegah penularan infeksi HIV dari ibu hamil ke janin
o Dewasa: 100 mg, 5 kali sehari, diberikan sejak usia kandungan 14 minggu

hingga menjelang persalinan

 Tujuan: Mencegah infeksi HIV pada bayi baru lahir
o Bayi: 2 mg/kgBB, setiap 6 jam sekali, mulai diberikan 12 jam setelah bayi lahir

dan dilanjutkan selama 6 minggu

185

 Interaksi obat dan makanan:
o Meningkatkan risiko terjadinya kerusakan hati yang berakibat fatal jika
dikonsumsi bersama
o alfa interferon
o Meningkatkan risiko terjadinya efek samping jika dikonsumsi bersama obat
yang bisa menyebabkan kerusakan ginjal, seperti amphotericin, flusitosin,
vincristin, ganciclovir, vinblastin, doxorubicin, atau kotrimoksazol
o Meningkatkan risiko terjadinya anemia jika dikonsumsi dengan ribavirin
o Menurunkan efektivitas zidovudine jika dikonsumsi bersama rifampicin
o Meningkatkan kadar zidovudin dalam darah bila dikonsumsi bersama
probenesid, atovaquone, asam valproat, flukonazol, atau metadon

 ESO :
o Sakit kepala
o Mual
o Muntah
o Sakit perut
o Berat badan menurun
o Sembelit atau diare
o Lemas
o Insomnia

186

DAFTAR PUSTAKA

Sumber : MIMS

Sumber : ISO

Sumber : Farmakope Indonesia Edisi III

( Sumber : https://www.alodokter.com/actifed )

( Sumber : https://www.klikdokter.com/obat/adalat-oros )

( Sumber : https://www.klikdokter.com/obat/albothyl )

(Sumber : https://www.halodoc.com/obat-dan-vitamin/refresh-contacs-15ml-per-botol-cairan-
obat-tetes-mata )

( Sumber : https://www.alodokter.com/allopurinol )

( Sumber: https://www.klikdokter.com/obat/alpentin )

( Sumber : https://www.honestdocs.id/alphamol-syrup )

( Sumber : https://www.alodokter.com/ambroxol )

( Sumber : https://www.alodokter.comamoxicillin )

( Sumber : https://www.alodokter.com/amoxicillin )

( Sumber : https://www.sehatq.com/obat/amoxicillin-trihydrate-sirup-60-ml )

( Sumber : https://www.klikdokter.com/obat/angioten )

( Sumber : https://www.alodokter.com/antalgin )

( Sumber : https://www.klikdokter.com/obat/antasida-doen )

( Sumber : https://www.klikdokter.com/obat/aantasida-doen )

( Sumber : https://hellosehat.com/obatan-suplemen/obat/antimo/ )

( Sumber : https://www.klikdokter.com/obat/antiprestin )

( Sumber : https://www.farmasi-id.com/apolar/ )

( Sumber : https://www.alodokter.com/asam-mefenamat )

( Sumber : https://www.klikdokter.com/obat/bersol ) f

( Sumber : https://www.klikdokter.com/obat/betablok )

( Sumber : https://www.klikdokter.com/obat/betadine-gargle )

( Sumber : https://www.alodokter.com/betametason-topikal )

( Sumber : https://www.alodokter.com/calcitriol )

( Sumber : https://www.alodokter.com/aspirin )

( Sumber : https://halosehat.com/merk-obat-a-z/merk-obat-c/cedantron )

187

( Sumber : https://www.klikdokter.com/obat/cedocard )
( Sumber : https://www.klikdokter.com/obat/centabio )
( Sumber : https://www.sehatq.com/obat/chlorexol-suspensi-60-ml )
( Sumber : https://hellosehat.com/obatan-suplemen/obat/cinnarizine )
( Sumber : https://www.sehatq.com/obat/cinogenta-krim-10-g )
( Sumber : https://www.klikdokter.com/obat/clinovir )
( Sumber : https://www.farmasi-id.com/cloramidina/ )
( Sumber : https://www.alodokter.com/codeine )
( Sumber : https://www.klikdokter.com/obat/cortidex )
( Sumber : https://www.klikdokter.com/obat/decafil )
( Sumber : https://www.alodokter.com/degirol )
( Sumber : https://www.k24klik.com/p/dermazin-1--cr-25g-13139 )
( Sumber : https://m.klikdokter.com/obat/dexaflox )
( Sumber : https://www.klikdokter.com/obat/dexigen )
( Sumber : https://www.klikdokter.com/obat/dextamine )
( Sumber : https://www.alodokter.com/doxycycline )
( Sumber : https://hellosehat.com/obatan-suplemen/obat/doxycycline/ )
( Sumber : https://www.klikdokter.com/obat/dulcolax )
( Sumber : https://www.klikdokter.com/obat/eclid )
( Sumber : https://www.k24klik.com/p/eltazon-tab-100s-16401 )
( Sumber: https://www.klikdokter.com/obat/enico )
( Sumber : https://www.klikdokter.com/obat/enkasari )
( Sumber: https://www.klikdokter.com/obat/euphyllinretard )
( Sumber : https://www.klikdokter.com/obat/evothyl )
( Sumber : https://www.halodoc.com/obat-dan-vitamin/ezerra-cream-25-gr )
( Sumber : https://www.honestdocs.id/faktu-ointment-salep-20-gram )
( Sumber : https://m.klikdokter.com/obat/famotidine )
( Sumber : https://m.klikdokter.com/obat/fargoxin )
( Sumber : https://m.klikdokter.com/obat/farmadral )
( Sumber : https://m.klikdokter.com/obat/farmoten )

188

( Sumber : https://m.klikdokter.com/obat/fartison )
( Sumber : https://www.alodokter.com/fenilbutazon )
( Sumber : https://m.klikdokter.com/obat/phenobarbital )
( Sumber : https://www.klikdokter.com/obat/phenoxymethyl-penicillin )
( Sumber : https://m.klikdokter.com/obat/folavit )
( Sumber : https://www.alodokter.com/gentamicin )
( Sumber : https://m.klikdokter.com/obat/glumin )
( Sumber : https://www.k24klik.com/hepatoprotektif )
( Sumber : https://www.klikdokter.com/obat/herbesser
( Sumber : https://www.klikdokter.com/obat/hialid-tetes-mata )
( Sumber : https://www.farmasi-id.com/hygroton/ )
( Sumber : https://www.honestdocs.id/ifarsyl-syrup )

( Sumber : https://www.honestdocs.id/imboost-kids )
( Sumber : https://www.farmasi-id.com/impugan )
( Sumber : https://www.farmasi-id.com/inamycin )
( Sumber : https://www.alodokter.com/indomethacin )
( Sumber : https://m.klikdokter.com/obat/inh-ciba-300 )
( Sumber : https://www.alodokter.com/insto )
( Sumber : https://www.alomedika.com/obat/obat-topikal-untuk-kulit/antiinflamasi-dan-
antipruritik/kalamin )
( Sumber : https://www.alodokter.com/kalpanax )
( Sumber : https://doktersehat.com/kalsium-karbonat )
( Sumber : https://m.klikdokter.com/obat/kaltrofen )
( Sumber : https://m.klikdokter.com/obat/kenalog-in-orabase )
( Sumber : https://m.klikdokter.com/obat/klorfeson )
( Sumber : https://m.klikdokter.com/obat/lactulax )
( Sumber : https://m.klikdokter.com/obat/lapibroz )
( Sumber : https://m.klikdokter.com/obat/lasix )
( Sumber : https://www.alodokter.com/loperamide )
( Sumber : https://www.klikdokter.com/obat/loratadine )

189

( Sumber : https://m.klikdokter.com/obat/luvox )
( Sumber : https://m.klikdokter.com/obat/mertus )
( Sumber : https://m.klikdokter.com/obat/mestinon )
( Sumber : https://m.klikdokter.com/obat/methycobal )
( Sumber : https://www.k24klik.com/p/molakrim-30g-cr-1439 )
( Sumber : https://www.sehatq.com/obat/molapect-sirup-60-ml )
( Sumber : https://www.k24klik.com/p/molason-cr-5g-13169 )
( Sumber : https://m.klikdokter.com/obat/myobat )
( Sumber : https://www.sehatq.com/obat/natabion-kapsul )
( Sumber : https://www.alodokter.com/diclofenac )
( Sumber : https://www.sehatq.com/obat/nebacetin-bubuk-5-g )
( Sumber : https://ww.klikdokter.com/obat/nestacort )
( Sumber : https://hellosehat.com/obatan-suplemen/obat/neuralgin/ )
( Sumber : https://www.klikdokter.com/obat/norflam )
( Sumber: https://www.klikdokter.com/obat/noros )
( Sumber : https://www.honestdocs.id/norvask )
( Sumber : https://www.klikdokter.com/obat/nucral )
( Sumber : https://www.alodokter.com/omeprazole )
( Sumber : https://www.klikdokter.com/obat/orixal )
( Sumber : https://www.klikdokter.com/obat/ossopan-800 )
( Sumber : https://www.klikdokter.com/obat/osteomax )
( Sumber : https://www.farmasi-id.com/otopraf )
( Sumber : https://www.sehatq.com/obat/oxoferin-30-ml )
( Sumber : https://www.alodokter.com/oxytetracycline )
( Sumber : https://www.halodoc.com/obat-dan-vitamin/panadol-500-mg-10-kaplet )
( Sumber : https://www.klikdokter.com/obat/pantocain )
( Sumber : https://www.sehatq.com/obat/piperazine )
( Sumber : https://www.alodokter.com/piracetam )
( Sumber : https://www.sehatq.com/obat/prodermis-krim-5-g )
( Sumber : https://www.sehatq.com/obat/primunox-kapsul )

190

( Sumber : https://www.klikdokter.com/obat/pularex )
( Sumber : https://www.farmasi-id.com/quintri )
( Sumber : https://www.klikdokter.com/obat/ranitidine )
( Sumber : www.honestdocs.id/scabicid )
( Sumber : https://www.alodokter.com/salbutamol )
( Sumber : https://www.alodokter.com/sangobion )
(Sumber : www.alodokter.com/tiriz/kaplet/ )
( Sumber : https://www.alodokter.com/cimetidine )
( Sumber : https://www.farmasi-id.com/simarc/ )
( Sumber : https://www.alodokter.com/stimuno-anak )
( Sumber : https://www.klikdokter.com/obat/starlix )
( sumber : https://www.honestdocs.id/timact )
( sumber : https://www.klikdokter.com/obat/cendo-timol )
( Sumber : www.alodokter.com/tiriz/kaplet/ )
( sumber : https://doktersehat.com/obat-tolak-angin/ )
( sumber : https://www.alodokter.com/tramadol )
( sumber : https://www.klikdokter.com/obat/triolax )
( sumber : https://www.sehatq.com/obat/vesperum-suspensi-60-ml )
( sumber : https://www.alodokter.com/vitacimin )
( sumber : https://m.klikdokter.com/obat/vital-ear-oil )
( sumber : https://m.klikdokter.com/obat/yusimox )
( sumber : https://www.alodokter.com/zidovudine )

191


Click to View FlipBook Version