II A L I M II D
nama yang gede. Yang menarik, bagi saya,
kecendemngan ritualisasi seni pertunjuk-an itu
sendiri. Saya nyaksikan peristiwa yang terjadi di
mana-mana itu sebagai usaha yang reaktif.
masih bersifat defensif. Diserem-seremkan,
supaya kelihatan kayak upacara yang berbau
magis, mistik. Tapi, semuanya itu menarik
kalau kita melihat gejala itu. Dan ini nampak
nya reaksi dari kondisi sekarang. Kita kan juga
tabu dan sering nyaksikan begitu kuatnya
peranan birokrasi dalam upacara-upacara yang
artifisial, dibuat-buat. mentah. Nah, saya me
lihat apa yang terjadi di kalangan seni per
tunjukan im sebagai reaksi atas peranan negara
yang terlalu kuat dalam soal upacara. Saya
sudah nyinggung soal wayang yang oleng oleh
kepentingan birokrasi. Wayang kan sebenamya
buat upacara. ritual, dan rilualnya kebanyakan
itu sudah merosot nilainya. Lalu ada seniman
yang bikin kayak gituan, yang nampaknya
Dan kalau ada cantrik yang mengajukan kon seperti sebuah perlawanan, counter culture.
sep kar/a, hams jelas argumentasinya dan daya Juga bisa dianggap sebagai usaha iiencarian
analisisnya. Orang tradisi itu kan banyak dan nilai-nilai religius yang memang belakangan
mayoritas plonga-plongo kalau nyusun konsep. tumbuh di mana-mana, akibat proses moder-
nisasi yang kuat, sehingga orang kehilangan
Jadinya saya hams mendidik mereka uniuk dimensi yang paling dalam. Cuma, bagi saya,
berargumentasi dan punya kapasitas analisis. hal yang paling akhir dan utama dalam ke
Supaya mereka jadi kritis dan tidak lerninabobo senian, apakah yang ritual maupun yang hibur
an. bisa diukur sejauh manakah adanya ko
oleh tradisi sendiri. Orang tradisi itu kan sering. munitas kultural yang mendukungnya. Jadi,
atau kebanyakan masyarakat kita, gampang bukan soal pembiakannya saja, penyebarannya
masuk ke dalam sikap narsistik kalau sudah saja yang banyak yang hams dilakukan, lebih
bicara miliknya sendiri!
dari itu, kelanjutan kesehariannya. Yang ini,
HD: Apa Anda mengikuti perkembangan keseharian ini. kalau berjalan bisa jadi adanya
yang belakangan ini terjadi di beberapa tempat. tradisi. Soal ini bakal diuji oleh sejarah clan
misalnya di Solo sendiri ada "Nur Gora Rupa",
lalu banyak peristiwa seni pertunjukan yang masyarakat.
nampaknya berkaitan dengan ritual, seperti di IID: Juga Anda dengar soal, hehehehe, isu
Yogyakarta, Mendut. .Surabaya, Making, Tro-
posmo, post-modernisme. yang belakangan ini
wulan? kelihatannya kuat bergenia; ada yang panik.
ada yang antusias, dan ada juga yang teler-
GH: Yaaah, sedikii tahu, kadang-kadang
waktu kangen, saya nengok. clan nonlon ba
nyak peristiwa, khususnya di Solo yang nama mendetn sama itu isu.
nya "Nur Gora Rupa" itu, yaaah, rame, ya,
sepertinya kesenian yang murah meriab de GH: Itu repotnya kalau posmo dianggap
ngan keinginan yang begitu gede, dan dengan cuma isu, cuman diskusi. Kan yang paling
penting sebenamya gimana dilakukan. Soalnya,
152 kalam - edisi (,. 199S
NALURI, HARGA DIRI DAN SENI TRADISI
im juga penting sebagai alat kritik dengan cara disiplin dan etos kerja pengolahan diri kita da
yang paling konkrit dalam wujud kesenian atau lam segala seginya terpotong-potong, kepontal-
aktivitas kebudayaan lainnya. Nah, aktivitas ini pontal, tunggang-langgang. Jadi nggak sempat
bisa bikin orang panik, lantaran ada gugatan nyusun.
kepada kemapanan. Juga pasti ada yang an-
tusias, lantaran menemukan alat buat ndong-
kel yang lama itu. Sebagai orang yang selalu Sementara im, sayup-sayup terdengar bunyi
memelihara naluri tradisi, posmo menatik bu azan subuh dari masjid yang terletak di sebelah
kan cuma untuk diperhatikan, tapi juga diajak timur pendapa Sasanamulya, dikitari beberapa
barengan bermain. Konsekuensi logis zaman waning tempat para cantriknya dulu nguiang
sekarang ini, dalam perspektif posmo clan makanan. Saya memandang ke wajahnya yang
naluri tradisi, terdapat tilik temu, yakni dalam nampak sedikit gelisah. Lirikannya menyapu
mang-waktu yang sama bisa saling menafsirkan sekitar pendapa dan halaman dengan dengan
dengan cara masing-masing dan berdampingan cara yang tidak tetap, sesekali tangannya me
dalam kesetaraan dan keunikannya. nyapu rambutnya. Di jalanan, orang-orang
dengan langkah-langkah kecil menuju masjid,
HD: Jadi, kira-kira Anda setuju dengan terdengar bunyi gesekan sandal mereka. Ada
sedikit cahaya kecil, seperti lentera, .membersit,
posmo?
GH: Begini. lho, ini bukan soal setuju atau
nggaknya. Itu bukan masalah penting. Vang dari celah-celah pringgitan pendapa. dan sosok
jadi tema utama dalam kehidupan itu gimana itu memandang tajam ke arah cahaya itu. Saya
bisa berperan masing-masing dalam kekhasan- mengikuti pandangannya. Sambil mendesah
nya. Kan bahaya sekali kalau kita hidup dengan dia merundukkan kepalanya dengan semeleh,
keseragaman. Dan dalam posmo orang-orang lalu terdengar tarikan nafasnya yang teratur,
tradisi sebenamya diuntungkan, begitu juga lembut di antara sumilir angin kemersik daun-
posmo dengan adanya tradisi. Tradisi lokal daun di pohon sawo kecik. Agak ragu saya
ditafsirkan kembali dengan cara yang kritis, untuk menyapa, mohon pamii. khawaiir me-
diungkapkan lagi jati diri yang unik dengan nganggu ketenteramannya. Dengan cliam-diam,
cara yang lebih longgar dan bebas. Sedangkan dengan langkah kucing, saya menggeser badan
posmo mempunyai bahan, punya material yang saya, bersijingkat, mengambil jarak beberapa
berangkat dari khazanah itu. meter darinya. Di halaman saya terpaling,
HD: Jadi, setenarnya kita dari dulu sudah mencoba untuk kembali menyapa dengan
posmo, dengan kehidupan tradisi lokal itu? anggukan, tapi saya lidak menemukannya.
GH: Anda ini, kok, defensif clan apologik! Pendapa kembali lengang, kesunyian yang
Gini. lho. gampangannya, posmo im sebuah mendekap. Saya tinggalkan halaman Sasana
cara pandang. Kita punya bahan. kalau cara mulya, mampir sebentar ke waning untuk
pandang atau cara pengolahannya dengan cara membeli rokok. Melintasi lawang gapit kraton,
pemutlakan, sikap absolut, yaah. namanya bu cli antara tembok-tembok menjulang, saya SUSU-
kan posmo. Di negara-negara yang tempat ri jalan di antara lampu temaram, di antara
asalnya itu istilah, bisa saja ada orang yang sayup-sayup orang mengaji di masjid agung
nggak posmo. Kita punya material, tapi yang dan lakon wayang dari sebuah tape recorder
ngrumusin orang sono. Nah. soal rumus-me- atau mungkin radio di sebuah waning cli depan
mmuskan inilah yang jadi soal tesar dalam pasar Klewer. Solo yang selalu di antara tidur-
perkembangan ilmu pengetahuan. Rasanya kita dan-terjaga sebentar lagi akan hiruk pikuk de
rada lemah cli sini. Eksplorasi pikiran kita, ngan kesibukan. Subuh ini rasanya badan saya
kalam-edisi 6,1995 153
H ALIM H D
terasa enieng, nggak seperti biasanya kalau untuk menyusun rencana beberapa kegiatan di
saya sehabis lek-lekan semalam suntuk. Besok beberapa tempat. Alhamdulillah, keringat tak
pagi, saya ada janji dengan beberapa teman pemah kehilangan sumbernya.
Daftar kata dan istilah Jawa bahan
(berdasarkan umtan muncul dalam teks)
nglakoni: berbuat dan berprihatin sekaiigus
sugeng dalu- selamat malam dengan makna spiritual
wedangan: nongkrong menenggak minu-
mayang: mewayang, memainkan wayang
man panas
medoki: kewanita-wanitaan
ngangsu kawruh: menuntut ilmu
w/gari.peduli pakcm: konvensi, khususnya dalam pelak-
ngglesot: berjalan dengan posisi duduk, tanda
sanaan seni
mengabdi
piwulang: ajaran, falsafah ngrasani: membicarakan orang atau hal-ihwal
secara tak langsung
sendika daivtth: sabda tuanku
plonga-plongohengong, ketidakmengertian
nyuwun sewu: minta izin untuk melakukan
atau mengatakan apa yang dirasa kurang mendeni: mabuk
pan-tas temtama di hadapan orang yang
kepontal-pontah terbirii-birit
dihormati pringgitan: tempat menyimpan dan memain
jmkewuh: segan, tak mau tertindak karena kan wayang
dapat menyinggung perasaan orang lain semeleh: tulus ikhlas, riasrah
lawang gapit: pintu gerbang yang memisahkan
manembah: menyembah, melakukan persem-
jalan menuju kraton dan jalan menuju alun-
alun
lek-lekan: bergadang.
i>i kalam •edisi6,1995
B 10 D A T A
PARA PENYUMBANG NOMOR INI
A. Teeuw, peneliti sastra Indonesia yang ting UGM Yogyakarta. Smdi terakhir pada Columbia
gal di Leiden. Bukunya yang terakhir dan men University, Amerika Serikat.
dapat sambutan hangat di Belanda adalah ten Haryadi Suadi, perupa yang mengajar di
Fakultas Seni Rupa dan Desan ITB. Kini banyak
tang Pramoedya Ananta Toer. menggarap lukisan kaca, seperti karyanya yang
tampil di kulit Kalam nomor ini.
Daniel Dhakidae, peneliti sosial budaya dan
penulis. Studi terakhir pada Cornell University, Hanura Hosea, pempa yang tengah smdi di
Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Amerika Serikat. Aktif menulis di harian Kom
pas. I Gusti Agung Ayu Ratih, aktif di Jaringan
Kerja Budaya. Sedang menyelesaikan studi di
Endo Suanda, penari, pemain gamelan dan University of Wisconsin, Amerika Serikat.
wayang. Belajar kesenian tradisi sejak kecil di
daerah kelahirannya, Majalengka. Sedang me Subagio Sastrowardoyo, penyair, kritikus,
nyelesaikan disertasi mengenai wayang kulit di dan esais utama Indonesia. Aktif berkarya sam
University of Washington, Amerika Serikat. pai akhir hidupnya, 18 Juli 1995. Buku seleksi
kumpulan sajaknya Dan Kematian Makin
Enin Supriyanto, pemah kuliah di Fakultas
Seni Rupa dan Desain ITB. Kini, selain bergiat Akrab, terbit 1995.
dalam desain grafis, ia juga pengamat seni
mpa.
Halim H.D. menyebut dirinya networker ke Yos Suprapto, bermukim di Australia. Berpa-
senian. Meski tinggal di Solo, ia sering terlihai meran lukisan tunggal di Taman Ismail Marzuki
dalam berbagai acara kesenian di Pulau Jawa. pada tahun lalu.
Heddy Shri Ahimsa Putra, mengajar di ju-
rusan Antropologi Budaya, Fakultas Sastra
kalam - edisi 6,1995 155
KUMPULAN CERPEN Setahun pembredelan Tempo, 21 Junl 1994 - 21 Junl 1995
PRESIDEN Kumpulan Kolom
ARPAD Goenawan
GONCZ
Alih bahasa oleh
Fuad Hassan
Mohamad
153 catatan pinggir dalam
periode terakhir Tempo
olom-kolom yang selama 20 cATat
tahun tanpa henti menden-
dangkan pentingnya martabat manusia, PIN
137 him., Rp7.500,- demokrasi, dan kebebasan.
Memancarknn pengalaman masa silam elah diterjemahkan ke dalam
penulisnya. Terkena mobilisasi,
berlempur melawan Nazi, masuk bahasa Inggris dan terbit di
penjara dengan tuduhan makar, dan
akhirnya lerpilih menjadi presiden Australia dan Indonesia.
Honga.ia.
34 him., Rp 18.000,-
Cerpen-cetpen yang menyajikan
kepekaan artistik dan estelik. Kaya tjbwC, pa komentar penulisnya, seorang cendekiawan
dengan pikiran filsafal dan elik. Sarat
dengan nilai kemanusiaan yang terkemuka Indonesia, pemimpin redaksi Tempo (1971-
universal 1994)?
...inilah alegori terhadap lingkungan fofafifw "Hidup di bawah kekuasaan yang kehilangan daya pesona dan persuasi
di mana manusia terbiasa "berbohong demi ide-ide, ... sebuah buku dengan beberapa lumput isi pikiran selalu
keselamafan dirinya''... dipertaruhkan untuk menjadi sejenis pekik 'merdeka'
Nirwan Dewanto Segera dapatkan di toko-toko buku langganan Anda.
Jangan sampai kehablsan!
Forum Keadilan No. 23/111, 1995
MASIH T E R S E D I AL -
KARYA FIKSI LAINNYA: *
8
Ja
• PIPE SI PEMENCCAL KEPALA
Ps-or R Baas, 310 him , Rp 8 000,-
• 66 HARI DI BAWAH LAUT, Catalan Pinggir 1, 646 him., Cet. ke-4 Rp 14.000,- £
Catatan Pinggir 2, 562 him., Cet. ke-2 Rp 13.000,- g
Norberl lebert, 268 him., Rp 6 . 5 0 0 , - Catatan Pinggir 3, 526 him., Cet. ke-3 Rp 14.000,-
• ROTI DAN ANCGUR Rp 6.500,-
Ignazio Silone, 386 him.,
• SANG PENASIHAT $
HJ. Friedoicy, Kalo Pengantar Rp 3.500,- §
Dr Morruloda, I16 him
• SANG JENDERALI u. t ografiti pt pustaka utama grafiti
memperkaya masyarakat dengan bacaan sehat
HJ Friedericy. Kata rengonlor 3
Jalan Utan Kayu No. 68 E, F, C, Utan Kayu Utara, JAKARTA 13120
Tauhk Abdullah, 196him Rp 5.500,- 2 PO. BOX 1292/IAT,Telp. (021) 856-7502 (Hunting), Fax. 858-2430
Pesanan melalui pos wesel tambah ongkos kirim 15% dari harga buku
t ojptariflll pustaka utama grafiti
memperkaya masyarakat dengan bacaan sehat
lilan UljnkayuNo 6» f. F, C, l«an K»yu llura, IAKAE1A 1)1?0
PO.BOX I29MAT, Trip.(02118567502, 856 2501,856 7504,1j>.858-2410
Pnanati melalui pas wnel lambahongktM Kuan 15%datihargabuku
insi:irr\si
Adnan Bnyung Nasution
Menjawab pelbagai pertanyaan sekitar
mitos "kegagalan Konstituante".
CjjCy^ m' rnenguraikan ... inleraksi dan perdebatan antara 620 him., Rp 23.000
• SCJ kckualan-kckualan politik di dalam dan di luar Konstituante
tahun 50-an.
Deliar Noer, 17 September 1995
C\ Jrjtiau utama Nasution ... ialah mematahkan mitos sejarah dan
+...S melukiskan gambar yang lebih scmpurna tentang masa awal yang
sulit bangsa ini.
Adam Schwarz, International Herald Tribune, 18 Juni 1993
akhirnya sebuah laporan ilmiah mengenai preslasi
• ^f Konstituante dan landa-tanda keberhasilannya bisakita temukan
dalam studi Buyung Nasution yang mengagumkan ini.
George McT. Kahin, dalam Subversion as Foreign Policy, 1995
M1LIKI PU LA
• GELOMBANG DEMOKRATISASI KETIGA. S P Hunlinglon. 457 him , PANDANGAN NEGARA INTEGRALISTIK. Marsilam Simanjunlak, 300
Rp 17.500.- him., Rp 9.000.-
• KAUM INTELEKTUAL DAN PERJUANGAN KEMERDEKAAN: HAK ASASI MANUSIA, Scotl Davidson, 314 hrn . Rp 11,750.-
Peranan Kelompok Sjahrir, J.D Legge. 300 him., Rp 11.000,-
PERHIMPUNAN INDONESIA DAN PERGERAKAN KEBANGSAAN.
• NASIONALISME MENCARI IDEOLOGI: Bangkit dan Runtuhnya PNI John Ingelson. 144 him , Rp 7.500,-
1946-1965, J. Eliseo Rocamora, 518 him., Rp 12.000,-
grafiti Jalan Utan Kayu No. 68 E, F, C, Utan Kayu Ulara, JAKARTA 13120
PO. BOX 1292/JAT, Telp. (021) 856-7502 (Hunting), Fax. 858-2430
pt pustaka utama grafiti
DO memperkaya masyarakat dengan bacaan sehat
Pesanan melalui pos wesel lambah ongkos kirim 15% dari harga buku
POLITIK
MAKIN
BISNIS
MAKIN
GANAS
MAJALAH HUMOR
KATUP PELEPAS
AJALAH GERRR NASIONAL