The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

buku tentang perjalanan bersepedaku selama 1 dekade (10 tahun) dari tahun 2008 sd 2018. perjalanan, sepedaku, pengalaman, eksistensi, dan aktivasi.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Cuham Menulis, 2021-07-14 23:31:57

1 Dekade perjalan bersepedaku tahun 2008 - 2018

buku tentang perjalanan bersepedaku selama 1 dekade (10 tahun) dari tahun 2008 sd 2018. perjalanan, sepedaku, pengalaman, eksistensi, dan aktivasi.

Keywords: 1 dekadae,Perjalanan BErsepeda

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

1

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

"Saya bukanlah pesepeda hebat, saya bukan
ahli sepeda, Saya hanya seorang penikmat
sepeda biasa yang tengah berupaya
menebarkan kebaikan sederhana yang semoga
berdampak luar biasa bagi semua orang"
CUHAM – BERSEPEDA ITU BAIK

2

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

2009 2010 2011 2012 2013

2014 2015 2016 2017 2018

3

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

1 Dekade
Perjalanan Bersepedaku,
Tahun 2008 – 2018

Penulis :Cucu Hambali (Cuham)
Ditulis/Disusun :Tahun 2019 sd 2021
Desain isi :Cuham
Cover depan :Hisyam Nurul Hadi
Cover belakang :Cuham
Foto Cover Depan :Syamsul Muchtar
Dicetak secara
Indie :akhri April 2021
Launching :2 Mei 2021

#setengahabad

Hak cipta dilindungi undang-undang

4

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Prakata

Bismillah, seperti kebanyakan
orang, saya juga pernah menikmati
masa kecil hingga sekolah dasar
bermain sepeda bersama teman-
teman. Namun, masa selanjutnya
tak lagi bermain sepeda.

Dua puluh tiga tahun kemudian,
tepatnya pada bulan September
tahun 2008 merupakan awal saya
bersepeda kembali di saat usia
dewasa. Sejak itu, besepeda menjadi salah satu
kegiatan sehari-hari untuk bermain, berkumpul,
berkomunitas, dan beraktivitas.

Selama perjalanan bersepeda dari tahun 2008 sampai
dengan 2018, berbagai pengalaman, kegiatan,
dinamika dan suka duka saya curahkan melalui buku
yang saya susun ini sejak tahun 2019 hingga bulan
April tahun 2021 ini.

Ide awalnya sudah sejak lama, pada tahun 2013 saya
mulai menulis dengan judul “Bersepeda itu Baik,
antara esksistensi dan dedikasi terhadap
lingkungan.”

5

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Seiring waktu, kesibukan, problem perangkat
computer, dan timbul tenggelamnya inspiarasi atau
semangat menulis sehingg tulisan tersebut tertunda
– tunda behkan sempat terbengkalai.

Sebenarnya di dunia sepeda saya tak ada prestasi
apa-apa, semuanya lebih ke soal prestise saja itu
pun biasa saja tak ada yang istimewa.

Pada tahun 2019 kemudian mulai saya lanjutkan
kembali dengan diberi judul “1 Dekade Perjalanan
Bersepedaku tahun 2018 – 2018”

Mohon maaf jika ada nama-nama teman, korporasi,
lembaga, instasi, isntitusi yang tertulis dibuku
ini dan mohon maaf pula jika ada yang lupa atau
terlewat mencantumkannya.

Terimakasih kepada teman-teman atas dokumentasi
foto-foto yang saya lampirkan di buku ini. Hatur
nuhun.

Bandung, Mei 2021
Cuham – Bersepeda Itu Baik

6

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Sekapur Sirih

Bersepeda Menjaga Bumi

BUMI yang kita pijak sudah semakin kritis,
lingkungannya semakin rusak, dan iklim pun
menjadi tidak menentu. Salah satu faktornya
adalah karena pola hidup kita sebagai manusia
yang tidak bijak terhadap alam dan lingkungan.

Ketergantungan kita terhadap penggunaan
kendaraan bermotor yang tak terkendali

7

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

menyebabkan kemacetan dan polusi udara luar
biasa. Kesadaran dan kepedulian pun kian
menipis tak mengimbangi perkembangan
modernisasi

Ironisnya, kita sendiri merasa dimanjakan oleh
kemudahan kita memiliki kendaraan bermotor.
Alhasil, dewasa ini banyak keluarga yang
memiliki kendaraan sendiri-sendiri.

Kondisi tersebut menjadi masalah utama yang
dihadapi, khususnya di kota-kota besar.
Kenyamanan hidup di kota nyaris menghilang
akibat kemacetan dan polusi udara serta polusi
suara yang terjadi tiap hari. Tak hanya dari
emisi gas buang kendaraan bermotor, pencemaran
udara juga terjadi dari asap cerobong industri
dan asap dapur.

Di Kota Bandung contohnya, sumber polusi udara
dari gas buang kendaraan bermotor merupakan
kontribusi utama. Sebanyak 79,2% polusi udara
di kota ini dihasilkan dari kegiatan
transfortasi darat, 13,25% dihasilkan dari gas
buang cerobong asap industri dan sebanyak 7,55%

8

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

dihasilkan dari kegiatan pembakaran lain
seperti rumah tangga, pembakaran sampah,
kebakaran hutan dan lain-lain.

Meskipun sesekali turun hujan, tetapi pada saat
udara cerah sejak pagi sampai sore hari langit
kota tidak biru lagi dikarenakan udara kota
telah dipenuhi oleh jelaga dan gas-gas yang
berbahaya bagi kesehatan umat manusia.

Banyak dampak negatifnya diantaranya adalah
penyakit saluran pernafasan akut, asma dan
kanker paru-paru. Celakanya, para penderita
maupun keluarganya tak menyadari bahwa itu
semua berasal dari polusi udara akibat emisi
kendaraan bermotor.

Jika kita menghadapi semua itu hanya dengan
pasrah, malas, keluh-kesah dan caci-maki, tak
membuat bumi menjadi lebih baik, yang harus
kita lakukan adalah melakukan solusi agar bumi
ini terjaga dari kerusakan lebih parah lagi.

Bersepeda menjadi salah satu alternatif solusi
yang dapat kita lakukan. Bisa menimimalisir

9

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

kemacetan, tidak mengeluarkan polusi dan tentu
saja bermanfaat bagi kesehatan.
Dengan bersepeda kita bisa melakukan hal
positif lainnya terhadap lingkungan seperti
menanam pohon, membawa tumbler, tidak membuang
sampah sembarangan dan sebagainya. Ini yang
dinamakan dengan istilah Environmental Action
Other Environmental Action, yaitu melakukan
aksi lingkungan dengan aksi lingkungan lainnya.

“Jika kamu tak ada waktu untuk memperbaiki
lingkungan, perbanyaklah bersepeda. Jadikan

sepedamu sebagai alat trasnportasi”
Poetoet Soedarjanto – B2W Indonesia

10

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Manfaat bersepeda

Doc. Bandung Eco Transport

Banyak manfaat yang ditimbulkan akibat kita
gemar bersepeda. Selain terciptanya kesenangan
tersendiri bagi yang melakukan, juga merasakan
sensasi mengayuh di atas sadel.
Apalagi jika dilakukan rutin tiap hari secara
teratur dan menjadikan sepeda sebagai moda
transportasi. Tak hanya menjaga bumi tetap
baik, namun juga membuat diri kita sehat jiwa
dan raga.
Dari segi kesehatan, diperoleh manfaat yang
sangat penting. Dengan besepeda, detak jantung

11

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

akan mengalami peningkatan hingga nafas menjadi
berat. Hal ini membuat sirkulasi darah
meningkat dan mengurangi risiko tekanan darah
tinggi, diabetes, obesitas dan penyakit
jantung.

Bersepeda juga dapat membakar kalori hingga 300
kalori tiap 30 menit. ini terbukti sangat
efektif dalam program penurunan berat badan.
Beberapa penelitian juga menujukkan bahwa
bersepeda terbukti efektif dalam mengurangi
stres dan depresi.

Selain itu, bersepeda juga bisa membantu
meningkatkan rasa percaya diri dan membuat anda
lebih menghargai diri sendiri. Meningkatkan
stamina dan memperkuat otot-otot sehingga dapat
menjaga keseimbangan dan stabilitas tubuh.

Lebih jauh, bersepeda sebenarnya merupakan
salah-satu olahraga yang mudah dilakukan oleh
setiap orang. Dengan bersepeda, membuat badan
kita menjadi bugar dan rasa percaya diri
meningkat, serta memperoleh kebahagian hidup
yang menyenangkan.

12

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Pada akhirnya, bersepeda menjadi salah satu
upaya kita untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Meski belum terbukti secara utuh, setidaknya
dengan bersepeda dan juga diimbangi mengonsumsi
asupan yang baik dan sehat dapat meminimalisir
kita dari serangan berbagai penyakit, termasuk
serangan virus covid-19 yang tengah mewabah
saat ini. Mari kita bersepeda! Karena Bersepeda
Itu Baik. (Beib, Metrum,20/3/2020)

“Bersepeda memang baik jika kita bijak,
tertib, dan beretika”
Cuham
13

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

INDEKS

- Prakata (hal.4 – 5)
- Sekapur Sirih (hal.6 – 12)

 Bersepeda Menjaga Bumi
 Manfaat Bersepeda

- Indeks (hal.13 – 14)
- Perjalanan (hal.15 – 38)

 Awal Bersepeda
 Gabung di Bike To Work Bandung
 Dinamika Komunitas
 Bersepeda, Berkomunitas, dan Berdedikasi
 Apresiasi

- Sepedaku (hal.39 – 56)

 Si Giwink
 Si Kesi (KC)
 Si Autis
 Si Efse (4F)

- Eksistensi (hal.57 – 73)

 Riwayat Karya Tulis
 Eksis Melalui Media Elektronika
 Wara Wiri di Purwakarta

14

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

- Pengalaman (hal.74 – 109)

 Insiden Herbal Dago
 Pengalaman bersepeda Jarak Jauh
 Pengalaman bersepeda Jarak Jauh Saat

Berpuasa
 Pengalaman Bersepeda di luar Jawa Barat

- Aktivasi (hal. 110 – 140)

 Menulis
 Memotivasi Pesepeda Muda
 Asyiknya Menjadi Bagian dari Tim

Pelaksana Kegiatan
 Aku,Sepeda, dan Aksi Kesukarelawan

- Penutup (hal. 141)
- Lampiran - Lampiran (hal. 142 – 155)

 Kolase 1 Dekade Kegiatan Bersepeda
 Foto bersama beberapa komunitas pesepeda

- Profil Penulis (hal. 156 – 157)

15

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Perjalanan

Awal Bersepeda

Suatu pagi di

Jalan Cihampelas

Kota Bandung. Saya

berjalan kaki dari

rumahku yang

berada di Gg.

Marga Setia

Cimaung Tamansari

melalui lorong

jalan gang

Bongkaran dan

gang Marga Laksana

hingga menembus

Jalan Cihampelas

menuju sebuah kantor lembaga keagamaan tempatku

bekerja saat itu.

Saat tiba di bawah fly over Pasupati,

keramaian jalan Cihampelas yang hiruk pikuk

oleh kendaraan bermotor dibayangi keriuhan

16

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

sekelompok pesepeda yang tengah bersepeda
sambil melakukan aksi lingkungan, pencabutan
paku-paku di pohon sepanjang jalan yang dilalui
bersama Wakil Wali Kota Bandung saat itu, Ayi
Vivananda.

Karena naluri senang beraktivitas dan
berorganisasi, kegiatan aksi pencabutan paku di
pohon yang dilakukan oleh sekelompok pesepeda
tersebut membuat saya tertarik ingin bersepeda
dan melakukan aksi-aksi lingkungan seperti yang
mereka lakukan. Begitu asyik dan bermanfaat.

Kelompok pesepeda yang melakukan kegiatan
tersebut kemudian diketahui merupakan komunitas
pesepeda berbasis gerakan bernama Bike to Work
chapter Kota Bandung. Komunitas yang tengah
gencar mengkampanyekan dan mengajak bersepeda
kepada masyarakat dalam rangka solusi terhadap
kemacetan dan polusi udara akibat asap
kendaraan bermotor.

Sejak saat itu, keinginan saya makin menjadi-
jadi ingin bersepeda dan bergabung dengan
komunitas Bike to Work Bandung. Namun saya tak

17

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

memiliki sepeda. Aku mencari-cari sepeda
melalui internet dan iklan di koran atau
majalah. Tapi harganya membuat saya termenung
karena secara ekonomi tak sanggup membeli
sepeda yang baru.

Saat itu saya masih blank tentang lapak-lapak
sepeda yang ada di Kota Bandung, saya belum
tahu adanya toko-toko sepeda ternama, pusat
toko dan bengkel sepeda Jalan Veteran, pusat
barang bekas Astana Anyar dan sebagainya. Sejak
tahun 2005 gairah masyarakat untuk bersepeda
mulai menghangat menambah pasar sepeda pun
kembali menggeliat setelah sempat tenggelam
sejak tahun 1990an.

Suatu malam, saat itu di bulan Ramadhan. Usai
melaksanakan ibadah salat taraweh, seperti
biasa nongkrong di warung kakakku depan Masjid
bersama teman-teman. Seorang tetanggaku, sebut
saja mang Didin, yang mau bertanya-tanya
tentang syarat-syarat pernikahan untuk anaknya.
Kemudian saya beranjak ke rumah dan mengobrol
dengan tetanggaku itu. Dari sekedar ngobrol
tentang syarat-syarat pernikahan, ngaler ngidul

18

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

hingga tercetus juga obrolan tentang sepeda.
Mang Didin, tetanggaku itu sudah aktif
bersepeda terlebih dahulu.

Pucuk dicinta ulam tiba. Keinginan memiliki
sepeda dengan harga murah dan terjangkau pun
terpenuhi, saya ditawari sebuah sepeda gunung
bekas merk Caribau, punya teman tetanggaku itu
yang sudah lama tak digunakan. Bagus sih tidak,
tapi masih layak digunakan.

Sepeda mtb tersebut saya beli dengan harga 200
ribu rupiah, itu pun saya cicil pembayarannya
selama 4 kali, hehehe. Kemudian sepeda
dibersihkan dan diperbaiki beberapa spek oleh
tetanggaku itu. Dan akhirnya saya pun memiliki
sepeda, meski bukan sepeda baru dan bagus, tapi
perasaanku begitu senang bisa bersepeda kembali
sejak puluhan tahun, sewaktu masih Sekolah
Dasar.

Awalnya kayuhan sepedaku terasa kaku dan ragu.
Tapi lama-lama akhirnya bisa menguasai, apalagi
nyaris digunakan setiap hari untuk aktivitas
apapun , ke kantor, ke kelurahan, ke rumah

19

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

teman dan sebagainya. Sejak itu, sepeda bagilku
sebagai alternative moda transportasi kemana
saja selain angkot. Jujur saja, selain tak
mampu membeli motor, aku tak bisa menggunakan
motor, trauma masa kecil sering jatuh di motor
hihihi.

Saat bertugas sebagai Petugas Pembantu Pencatat
Nikah (P3N) Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan
Bandung Wetan, Kota Bandung, saya gunakan untuk
aktivitas betugas di sana, pertemuan rutin
Forum P3N se Kota Bandung di Kementrian Agama
Kota Bandung JL Soekarno Hatta, menghantar
undangan pra manasik haji Kecamatan Bandung
Wetan, ke kelurahan, lintas KUA dan sebagainya.
Pernah juga digunakan saat bertugas membantu
penghulu menghadiri akad nikah pengantin ke
suatu tempat.

“Apapun aktivitasmu, bersepedahlah, karena
bersepeda itu baik” - Cuham

20

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Gabung di Bike To Work Bandung

Doc. Rafi Narsisters

Saya mencari-cari informasi tentang komunitas
Bike to Work Kota Bandung. Pada saat mengikuti
fun bike di sebuah mall ternama di kawasan
Jalan Cihampelas yang diselenggrakan oleh
sebuah radio swasta bergenre dewasa, yang mana
seluruh anggota B2W Bandung ikut serta di
dalamnya. Aku mendapat secarik brosur kampanye
B2W dan kontak person yang bisa dihubungi.

21

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Kemudian aku menghubungi salah satunya, yaitu
kang Pohank panggilannya. Selanjutnya kang Tiyo
atau kemudian lebih akrab dipanggil dengan
sebuta OT (Om Tiyo) . Keduanya menyarankan hal
yang sama agar aku disuruh gabung saja langsung
di Taman Cikapayang Dago setiap Jum’at sore
hingga waktu magrib tiba.

Jum’at, 14 Nopember 2008, aku pertama kali
hadir di Taman Cikapayang dan gabung dengan
komunitas Bike to Work Bandung. Jadi menambah
banyak teman dan wawasan bersepeda di sana.
Selain Om Tiyo dan kang Pohank selaku pengurus
inti, aku pun mulai berkenalan dengan yang
lainnya, seperti Dewi Gilang Kurnia atau yang
akrab di sapa mak Uwie yang juga pengurus inti.

Pertemanan di Bike to Work makin bertambah
banyak, mereka datang dari berbagai kalangan
profesi, usia bahkan dari tempat jauh.
Kabupaten Bandung, kota Cimahi dan sebagainya.

Teman dari laur kota Bandung juga banyak,
terutama mereka yang tengah bekerja, berdinas
atau menuntut ilmu di Kota Bandung. Beberapa

22

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

pengurus inti dan anggota lainnya pun baru saya
kenal kemudian. Lama-lama juga tahu dan kenal
para pengurus B2W Pusat seperti Om Toto Sugito
dan Om Poetoet.

Bahkan tak dinyana, ternyata Adey a.k.a Adi
Firmansyah teman aktivis di wadah atau
organisasi Muhammadiyah Kota Bandung sudah
terlebih dahulu menjadi bagian komunitas
pesepeda B2W Bandung. Kehangatan dan sambutan
ramah teman-teman baru pesepeda menambah
semangatku untuk beraktivitas bersepeda dan
aksi lingkungan.

Sejak saat itu, aku pun semakin rajin hadir
berkumpul di setiap Jum’at sore dan selalu
mengikuti kegiatan-kegiatan bersepeda yang
dilaksanakan baik oleh komunitas B2W Bandung
sendiri maupun pihak-pihak lain, Fun Bike,
gowes bareng, aksi lingkungan dan sebagainya.
Tak hanya itu, saya dan beberapa anggota baru
secara berkala membeli berbagai atribut B2W
seperti rompi, pin dan bike tag.

23

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Hampir tiap Jum’at sore saya tak pernah absen
untuk berkumpul bersama teman-teman pesepeda
anggota B2W Bandung. Berkenalan, ngobrol,
sharing terkait dunai sepeda, beli atribut
komunitas, bercanda tawa dan sebagainya.

Sebut saja ada Gustar Mono, Bah Rully, Jeri
Adi, Alek Kurniawan, Lingga Moranti, Acep,
Yongga Yanuar Huda, Aris Yunanto, Hatning
“Aming”, Cici Erna, Haroko, Ricky Dadoz, Dwi
Putranto, Pa Lili, pa Hendro, Teguh Tehu
Prasetyo, CeuCeu Kirani, Bang Aswi, Kang Andi,
Robby Iskanda, Yudi Mulyadi, Dwey Wahyu, Defa
Heksa,Ncep Kholil, Putra, Paulus, Stevan,
Irawati Dian, Ella, Sita Anisa, Disty , Fitria
Akbar, Ugie Prasetyo, Hendra, Wening WInarno
dan banyak lagi.

Menjelang magrib ada yang berangsur-angsur
pulang kerumahnya masing-masing atau ketempat
kegiatannya. Memasuki waktu Magrib kami
melakuan salat Magrib di Masjid kantor PDAM
Jalan Ciung Wanara atau mushola Bank BCA
sebrang taman Cikpayang. Selanjutnya kami semua

24

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

membubarkan diri ke rumah masing-masing atau
sesekali nigth ride kulineran.

Keaktifan bersepedaku sedikitnya telah memberi
inspirasi, motivasi bagi sebagian teman-teman
Narsisters (sekumpulan orang yang suka narsis
dan makan) yaitu kang Angga, ceu Mita Suntana,
dan kang Dadang Kusnadi.

Moment-moment terbaik saat di Bike to Work

Bandung adalah mengikuti Kampanye

Global,Penanaman bibit pohon di 7 titik bersama

Greeners, menyambut B2W Rangers, Festivel

Bandung Blossom, Gowes Berbatik, Sarasehan B2W

Jawa Barat, B2W Day, dan Flashmob Bike.

“Let’s Act Beyond Green”
Bike To Work Indonesia

25

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Dinamika Komunitas Pesepeda

Doc. Bandung Eco Transport dunia sepeda pun

Seiring perkembangan,

terkadang tak luput dari persoalan atau

konflik, baik secara individu, internal atau

pun eksternal kelompok, dengan beragam

pemicunya.

Media jejaring sosial yang telah menjadi media

memperbanyak perbendaharaan teman,

kehadirannya pun menjadi ajang saling sindir

pesepeda yang tengah berkonflik atau dikenal

dengan sebutan “perang status”.

26

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Semakin banyak anggota semakin banyak perbedaan
karakter, prinsip dan keinginan sehingga
menimbulkan konflik antar teman. Ada yang rese,
arogan, tidak simpatik, ambisius dan
sebagainya. Dan itu terjadi di mana-mana.

Benih-benih kegaduhan bermunculan di internal-
internal komunitas pesepeda baik yang sudah
besar maupun yang baru terbentuk.

Ada pengurus inti atau anggota komunitas yang
keluar, ada yang memang tidak aktif lagi, dan
ada yang kemudian membuat komunitas baru.

Saat politik Negara memanas pun menjadi salah
satu pemicu konflik antara pesepeda.
Penyebabnya adalah karena perbedaan dukungan,
pilihan, dan prinsip.

Menghadapi hal tersbeut, setelah faham apa yang
tengah terjadi, saya menyikapinya dengan
berupaya untuk tidak larut di dalamnya,
menghindari masalah apapun dan dengan siapa
pun.

27

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Saya selalu mencoba mengkedepankan enjoy
bersepeda, berbaur dengan semua teman berbagai
kalangan tanpa pusing memikirkan konflik yang
terjadi.

Dan tentunya berusaha untuk menjadi pegiat
sepeda yang baik. Alhamdulillah, dengan begitu
saya jarang punya musuh hingga sekarang, dan
diterima diberbagai komunitas dengan genre
apapun. Merangkul semua genre untuk duduk dan
menciptakan kegiatan bersepeda bersama.

Saya juga sadar, ada yang kurang suka dengan
eksistensi saya, atau tingkah polah saya yang
mungkin tak sengaja telah membuat mereka
tersinggung. Saya selalu tidak ambil pusing dan
menggagap hal biasa, bagiku yang penting saya
tidak pernah merugikan orang lain.

“Komunitas yang kamu pilih akan menentukan
kualitas hidupmu”
Jeni Karay

28

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Bersepeda, Berkomunitas, dan
Berdedikasi

Doc Bandung Eco Transport

Ragam kegiatan bersepeda yang ada di Kota
Bandung banyak digelar terutama setiap akhir
pekan, baik yang bersifat event maupun
bersepeda regular yang dilaksanakan oleh
komunitas pesepeda.
Sekitar tahun 2008 sampai dengan 2010 event fun
bike masih mendominasi dan paling digemari
publik pesepeda, bahkan di hari Minggu 2 sampai

29

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

dengan 3 acara fun bike berbeda penyelenggara
dilaksanaan bersamaan. Saya pun termasuk dalam
euforia tersebut.

Akan tetapi, tak sedikit kegiatan bersepeda
dalam rangka aksi lingkungan dan sosial digelar
yang dilaksanakan oleh banyak pihak dan
komunitas pesepeda.

Sayangnya. tak semua kegiatan-kegiatan tersbut
bisa saya ikuti karena bentrok dengan kegiatan
lain, pekerjaan atau sakit. Serangan penyakit
asam urat menjadi penyakit yang sering kambuh
sehingga menjadi penghambat saya untuk
beraktivitas.

Adanya media jejaring sosial seperti facebook
menjadi media dalam ajang mengekspresikan
eksistensi dan kegiatan apapun. Lebih jauhnya
ada twitter, Instagram, dan Youtube ditambah
kehadiran aplikasi-aplikasi chatingan seperti
whatsapp menggusur keberadaan BBM dan SMS.

Tak hanya itu, melalui media jejaring sosial
wawasan dan pertemanan saya pun bertambah

30

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

khususnya dengan para pesepeda di seluruh
Indonesia.

Selain di Bike to Work Bandung, saya pun
tergabung ke dalam beberapa komunitas pesepeda
lainnya, baik sebagai anggota ataupun
simpatisan, yaitu Sapeda Suka Suka (SaSuSu), Nu
Gareulis Ngagowes (NGN), Paguyuban Sapeda
Baheula Bandung (PSBB), Jelajah Jalur Setapak
(Jejak), Threeple-C, KosKas dan sebagainya.

Eksistensi saya pun mulai meningkat, sedikitnya

telah merubah kiprah saya dalam kegiatan

bersepeda. Awal-awal hanya terlibat sebagai

peserta kemudian mencoba terlibat sebagai

panitia pelaksana, sekedar membantu

pelaksana,hingga relawan kegiatan.

Keaktifan di komunitas Sapeda Suka Suka

(Sasusu) makin menambah eksistensi. Saya sering

diajak oleh beberapa korporasi, lembaga, NGO

lokal atau pun komunitas ‘pesepeda lainnya

untuk mengkoordinir kegiatan yang

diselenggrakan pihak-pihak tersebut, baik

kegiatan sepeda,lingkungan, maupun sosial.

31

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Beberapa pihak tersebut diantaranya adalah
Greeners.co, Earth Hour Bandung, CKS Asia cloth
dan lain –lain.

Dari teman-teman SaSuSu lah, yang awalnya dari
Alek memanggil saya dengan sebutan Papap Cuham,
karena dituakan selain Abah Rully. Sebutan Pap
Cuham hingga kini menjadi sebutan semua teman-
teman yang dekat.
Tahun berganti tahun. Meski dibayangi lepasanya
rumah tempat tinggal sejak lahir di Jl.
Cihampelas Gg. Marga Setia, Cimaung RW.07

32

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Tamansari, aktiviasi bersepeda tetap berjalan.

Wawasan dan pertemanan saya makin meluas

diiringi dinamika komunitas, kegiatan bersepeda

yang makin bervariasi, perubahan kiblat

bersepeda dan ragam genre sepeda bermunculan

serta menjamurnya komunitas-komunitas pesepeda

baru baik berdasarkan kesamaan hobi, jenis atau

merk sepeda, usia, hingga gender.

Saat ada waktu santai dan kondisi tubuh tengah
vit disertai semangat yang membara, saya sering
melakukan bersepeda sendirian kemana saja, dari
taman – taman ke taman, dari tempat satu ke
tempat lain, atau menyusuri sudut-sudut kota
dan desa dari sisi selatan ke utara, barat ke
timur dan seterusnya.

Tak hanya itu, terkadang menyusuri beberapa
jalur lain jalan kecil permukiman. Bukan
sekedar menghindari kemacetan tapi ingin
ngaprak saja tak tentu arah mengetahui sisi
lain Kota Bandung dan sekitarnya hingga jalan
kecil dan gang-gang. Beberapkali mentok di gang
buntu, atau linglung di loronhg-lorong sempit

33

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

permukiman padat. Pernah pula sampai di kejar
anjing.

Tapi, semua itu kulalui dengan tetap menikmati
kayuhan di atas sadel. Tak peduli rasa lelah,
panasnya mentari, keringat yang mengguyur
badan, maupun rasa kaget dikejar anjing, saya
selalu menikmati momen saat berada di atas
sepeda. Apalagi jika di sore hari yang teduh
nan cerah, diiringi sepoy angin sejuk membuat
suasana terbawa perasaan  cemiwiw…

Saat jenis sepeda Federal bangkit, saya pun

tertarik lalu membeli sepeda federal dan

bergabung dengan komunitas Federal Bandung

Indonesia (FBI) dan mengikuti banyak

kegiatannya seperti bike camping, bike touring,

jambore nasional MTB Federal Indonesia,

milangkala FBI. Bahkan awalnya hanya sebagai

anggota, lama lama terlibat juga dalam

kepanitaan kegiatan bersepeda yang

diselenggarakan oleh FBI.

Tahun 2015 – 2016 aku pindah ke Purwakarta.
Meski pun saya beradaptasi kegiatan bersama

34

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

para pesepeda di Purwakarta terutama dengan
Puma dan B2W Purwakarta selama saya tinggal di
sana, namun selama itu aktivitasku lebih banyak
di Bandung.

Hanya setahun saya tinggal di Purwakarta.
Kemudian kembali ke Bandung dan tinggal nomaden
di tampung diberbagai tempat, awalnya di kantor
tempat dulu kerja, lalu di rumah relawan Clean
Action JL Sido Luhur, kemudian di Rumah Sahabat
Bahagia JL Sukagalih dan “Villa” Cees Beurat di
Bumi Agnes Nanjung Katapang Kabupaten Bandung.

Selama nomaden, aktivitas bersepeda terus
berjalan meski tidak terlalu intens, lebih
banyak di kegiatan kampanye gerakan Eco
Transport di bawah binaan Dinas Perhubungan
Kota Bandung dengan program-programnya Jum’at
Bersepeda, Rabu Bandung Nigth Ride, Bandung
1000 Sepeda, Katakan Cinta Dengan Jalan Kaki,
Hayu Ngangkot dan Ayo Naik Bus.

Dari situ, bermunculan juga komunitas –
komunitas atau kelompok-kelompok pesepeda baru
baik yang mulai berkembang maupun yang

35

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

membesar, seperti Gowes Baraya Bandung (GBB)
Boseh Bandung Juara, dan Cepot Lipet Bandung
(CLB)

Saya tergabung dengan komunitas pesepeda Cees
Beurat yang mengusung tema bike camp
cook(bersepeda, berkemah, memasak). Hampir
semua kegiatan saya ikuti bahkan lebih sering
menjadi bagian pelaksana kegiatannya, terutama
kegiatan yang rutin setiap setahun sekali
seperti bike camp cook akhir tahun, libur
lebaran, dan agustusan.

Terkadang membantu pelaksana kegiatan komunitas
lain, seperti Cepot Lipet Bandung (CLB) yang
tengah intens aktivitasnya seiring tengah
boomingnya genre sepeda lipat di Tanah Air
dengan bermunculannya merk seli dengan desain
lebih menarik dan kekinian.

Bersama gerakan Bandung Eco Transport juga
terlibat dalam kegiatan sepeda wisata,
distribusi bantuan sepeda untuk sekolah, sepeda
untuk teman, dan tas sepeda untuk teman.

36

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Tak hanya aktif di dunia sepeda, saya juga
aktif dalam gerakan kerelawanan dan surveyor
terkait transportasi, lingkungan, kampanye
bersepeda, dan aksi sosial.

Dan di tahun 2018 saya aktif di kelompok
pesepeda berbasis gerakan dan event organizer
yaitu RODA RIA dengan debut penyelenggaraan
kegiatan BikEdukasi, yaitu kegiatan bersepeda
yang dibubuhi kegiatan edukatif terkait hal-hal
yang tengah jadi pembicaraan hangat di
masyarakat.

Aktivitas bersepedaku tak lagi untuk hobi atau
rekreasi tapi jadi moda transportasi untuk
aktivias kemana saja, terutama perjalanan dari
Sukagalih Kota Bandung ke Katapang Kabupaten
Bandung sepanjang 23 kilometer.

Saya sudah mengurangi bahkan tidak lagi ikut
bersepeda event atau kegiatan reguler
komunitas, tapi hanya sekedar jadi panitia atau
bantu-bantu panitia kegiatan.
“I don’t ride a bike to add days to my life. I

ride a bike to add life to my days” – Unknown
37

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Apresiasi

Doc. Bandung Eco Transport

Rasa syukur yang tidak terkira selalu saya

panjatkan kehadirat Illahi Robbi yang telah

menganugrahi banyak teman yang baik dan

bersahabat.

Seringnya eksis di kegiatan bersepeda dan
lingkungan dan menebar caption-caption ke-bike-
an beresepeda di media sosial serta dipercaya
menjadi bagian dari tim pelaksana kegiatan
membuat banyak pihak memberikan aprsiasi baik
berupa product, terutma pakaian, aksesoris

38

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

sepeda, part sepeda, plakat, sertifikat dan
juga berupa materi.

Mereka adalah perorangan, lembaga, korporasi,
komunitas, instansi atau institusi, media dan
sebagainya.

Sebut saja Earth Hour Bandung, Greeners,CKS
Asia, Speed Jersey/SAB, Crosstral, Bandit, B2W
Bandung, B2W Indonesia, Eiger, Jelajah Jalur
Setapak (Jejak), Komunitas Sepeda Kaskus
(KOSKAS), Back To Boseh PRM, Eco Transport,
Clean Action, Dinas Perhubungan Kota Bandung,
Federal Bandung Indonesia (FBI), Bike To Campus
(B2C) Bandung, Bike to Kampoeng (B2K), Cepot
Lipet Bandung (CLB), Roda Dispora, Lumpat.
SaSusu, Nu Gareulis Ngagowes (NGN), Ce’es
Beurat, Puma Purwakarta, Ranggers, Roda Ria,
dan banyak lagi yang tak bisa disebutkan satu
persatu. (maafkan).

"Apresiasi adalah hal yang luar biasa. Itu
membuat apa yang terbaik dalam diri orang lain

menjadi milik kita juga."
Voltaire
39

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Sepedaku

Selama satu dekade, saya memiliki empat unit
sepeda, 3 MTB dan 1 federal. Ke empatnya saya
beri nama sesuai karakter atau berdasarkan
kisah mendapatkannya.

Yang pertama ku beri nama si Giwink, yang kedua
si Kesi Wimcy (KC Wimcy), yang ketiga si Autis,
dan yang keempat si EfSe (4F) sepeda federal,
Semuanya ku dapatkan secara unik, haru, penuh
persahabatan, dan air mata.

40

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Bengkel sepeda yang sering saya jadikan untuk
memperbaiki sepedaku adalah SAB Cimahi ( Mpap
Unang), Tenda Biru (kang Isrin), Bike System
(Randy, Edmund, Agung), Ajat Bike (kang Ajat),
Lapak Ce;es Beurat ( Dadan Dhowo, Mamat) dan
lain-lain.

Si Giwink

Adalah sepeda MTB lama merk Caribou, entah
jenis apa, kurang tahu. Saya dapatkan dari
tetangga yang jual butuh. Lucu dan harunya saya

41

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

beli cuma dua ratus ribu rupiah itu pun saya
cicil 4 kali. 

Meski sudah usang tapi masih layak pakai,
Setelah beberapa perbaikan, akhirnya sepeda
tersebut di tahun 2008 menjadi tonggak sejarah
saya bersepeda kembali saat usia dewasa.

Sejak itu, saya gunakan untuk beraktivitas apa
saja, kerja, berkomunitas, dan rekreasi bersama
teman-teman mengikuti funbike ,keliling kota,
CFD, menjajal trek-trek Warung Bandrek, Dago
Bengkok, Lembang, Bojong Soang dan Kiara
Payung.

Kemampuan bersepedaku memang segitu adanya,
jalanan nanjak yang tak sanggupa saya tempuh
lebih sering memilih untuk berhenti dan
dilanjut dengan dituntun atau istilah bahasa
Sunda digiwing. Maka kemudian akhirnya sepedaku
itu diberi nama “Si Giwink”

Si Giwink menemani saya beraktivitas selama
hampir 3 tahun, dengan menempuh berbagai

42

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

perjalana bersepeda yang seru, penuh keakraban
dan barhak (kulineran)hehehe.

Semakin lama kondisinya semakin kurang layak

meskipun sudah berkali-kali dilakukan

perbaikan, dipakai pun apa adanya, sampai

akhirnya Si Giwink yang bersejarah tersebut

menjadi barang rogsokan pada tahun 2011.

43

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Si KC (Kesi)

Sepeda MTB bermerk Wimcycle ini saya dapatkan
dari hasil nilai sebuah persahabatan dan
persaudaraan pesepeda.
Tak kusangka, teman-teman komunitas Sapedah
Suka Suka (SaSuSu)dibelakang saya melakukan
udunan untuk membeli sepeda baru buat saya
karena merasa miris saat saya menggunaka sepeda
Si Giwink yang sudah tidak karuan, sementara
saya belum ada kesanggupan untuk membeli lagi

44

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

sepeda, karena memang kondisi ekonomi saya
belum memungkinkan.

Sepeda diberikan secara surprise saat saya
menginjak usia ke-40, di bulan Mei 2011. Dengan
skenario teman-teman yang membuat saya bingung,
tak menduga, dan terharu sampai menitikan air
mata.

Hari itu saya di telepon Adi a.k.a Adei agar
saya ke tempat aktivitanya di Muhammadiyah
Sukajadi habis magrib. Katanya saudaranya beli
sepeda tapi mu dijual lagi dan sudah ada yang
beli orang SaSuSu, dititipin dulu di rumah
saya. Karena malam akan dibawa.

Singkat cerita habis magrib saya ke tempatnya
Adei, membawa sepeda MTB merk Wimcycle,
sementara Adei pake sepeda nya.

Tiba di rumah ternyata sudah banyak teman-teman
SaSuSu, Bah Rully, Jeri, Alek, Robistan, Yudai,
Irawati Dian, Alice Ross, pa Dadang, Bang Aswi
dan Oki.

45

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Saya senang tapi tak menaruh curiga apapun,
saya pun dibuatkan kue bolu bertuliskan Pap
Cuham 40 tahun. Setelah do’a untuk usiaku dan
potong kue.

Surprise selanjutnya adalah bahwa sepeda yang
saya bawa itu adalah buat saya. Saya pun kaget
setengah tak terpacaya, speechless, hanya bisa
termangu kemudian ke belakang rumah menitikan
air mata haru dan bersyukur mempunyai banyak
teman yang baik.

Sejak itu saya menggunakan sepeda MTB Wimcycle
tersebut keberbagai aktivitas apapun ke tempat
kerja, CFD, kumpul komunitas, event bersepeda
dan lingkungan, jelajah trek seperti Warban,
BHD, Punclut, Tamiya, Bojong Koneng, Kiara
Payung, Dago Bengkok, Tahura, dan Bojong Soang,
menggantikan Si Giwink yang sudah terpaku.
Sepeda itu saya beri nama si KC (Kesi) karena
Irawati Dian sering memanggilku dengan sebutan
KC (dibaca KeSi).

Si Kesi mengalami kerusakan saat insiden di
Bumi Herbal Dago pada moment Fun Uphill Bio

46

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Farma hari Minggu, 16 September 2012
(selengkapnya baca tulisan : Insiden Bumi
Herbal Dago). Beberapa bulan saya ga bersepeda,
sambil memulihkan kondisi luka akibat insiden
tersebut. Apalagi kondisi Si Kesi kurang baik.

Si Kesi digunakan kembali pada akhir-akhir
tahun 2013 setelah di ganti grup set dan rem
hidrolik ditambahin rak tas panier, sehingga si
Kesi digunakan buat bersepeda jarak jauh sambil
membawa gembolan. Perbaikan tersebut dilakukan
melalui jasa teman-teman Bike System.

Debut pertamanya adalah digunakan bike camping
ke gunung Puntang di moment Jambore Kelompok
Pengendara Sepeda (KPS) Unjani, Sabtu-Minggu,
7-8 Desember 2013.

Selanjutnya digunakan untuk keseharian, juga
bersepeda jarak jauh Bandung – Purwakarta,
Bandung – Pangandaran, dan sebagainya.

Saat pindah ke Purwakarta, sempat saya boyong
ke Purwakarta, digunakan untuk beraktivitas
bersepeda bersama teman-teman pesepeda

47

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Purwakarta, PUMA. Digunakan Jum’at bersepeda,
berbagai acara bersepeda di Purwakarta,
perjalanan Purwakata – Karawang, gowes di
Puncak Bogor dan di moment Tour de Pangandaran
(TDP) Tasik – Pangandaran ke-7 tahun 2016.

Setelah sekian lama menemani dan digunakan
berbagai pengalaman perjalanan bersepeda,salah
satunya digunakan untuk shooting Tip Gowes
Mudik program acara Flashbike Trans 7 tahun
2016. Saat kembali beraktivitas di Bandung,
akhirnya pada tahun 2017 beberapa bulan usai
digunakan Ce’es Beurat Ulin Ka Ciletuh, Si Kesi
dijual dengan alasan ekonomi. Memang terasa
berat dan sedih, mengingat riwayat
mendapatkannya, antara persahabatan dan air
mata .

48

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Si Autis

Usai sembuh dari luka akibat insiden bumi
herbal dago saya mulai bersepeda lagi. Si Kesi
diperbaiki seadanya. Saya pun menggunakannya
apa adanya, enakeun atau ga enakeun, mau tak
mau tetap saya harus menggunakan sepeda Si
Kesi.

Ditengah galaunya dengan kondisi Si Kesi yang
kurang begitu laik digunakan, seorang teman
pesepeda yang awalnya kenal akrab melalui media
sosial facebook dengan akun bernama Anak Autis

49

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Itu Sandi, memberikan satu unit sepeda MTB
bekas dan jadul sedikit rusak tapi masih layak
pakai.

Entah apa merknya, tapi framenya begitu besar
dan kokoh, bertuliskan Big Cat. Selama sebulan
sepeda itu masih nangkring belum digunakan.
Dengan sedikit dana, sekitar bulan Juni 2013
saya mulai bebenah sepeda via jasa Abahuje
Suruje (Abuhe Nubikers), ganti rantai n RD.
Begitu dirasa nyerengsem saya kayuh langsung ke
Bale Endah.

Begitu jumawanya saya memiliki sepeda itu
sambil menikmatinya gowes beraktivitas apapun
dan kemana pun (sejenak melupakan si Kesi,
sepeda WimCyku yang terdiam di rumah, lama tak
disentuh ).

Seminggu kemudian saya ganti bannya dengan yang
baru biar lebih kelihatan agreng. Tapi tiba-
tiba esok lusanya sepedaku itu raib saat
digunakan oleh kawanku Syaiful Rochman
(Greeners). Seminggu saya pun galau dan nyaris
patah semangat walau mengiklashkan.

50


Click to View FlipBook Version