The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

buku tentang perjalanan bersepedaku selama 1 dekade (10 tahun) dari tahun 2008 sd 2018. perjalanan, sepedaku, pengalaman, eksistensi, dan aktivasi.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Cuham Menulis, 2021-07-14 23:31:57

1 Dekade perjalan bersepedaku tahun 2008 - 2018

buku tentang perjalanan bersepedaku selama 1 dekade (10 tahun) dari tahun 2008 sd 2018. perjalanan, sepedaku, pengalaman, eksistensi, dan aktivasi.

Keywords: 1 dekadae,Perjalanan BErsepeda

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

saya tak karuan antara gembira, kaget, terharu,
dan bingung menyelimuti selama perjalanan dua
hari dua malam tersebut.

Doc. Baba Yadi Riyadi FBI

Sabtu (4/4/2015)rombongan tiba di Bali setelah
melalui perjalanan panjang dan melelahkan.
Beristirahat dan menginap semalam di sebuah
penginapan di Pantai Siyut, Gianyar, sekaligus
sebagai tempat persiapan untuk awal bersepeda.
Minggu, (5/4/2015) saya dan semua peserta
bersepeda menuju pelabuhan Padang Bai sejauh 26
kilometer untuk selanjutnya menyebrang
menggunakan kapal fery ke Pulau Lombok.

101

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Karena pertimbangan waktu, tenaga, dan kondisi
sepeda saat tiba di Pelabuhan Lembar ujung
timur pulau Lombok tidak melakukan bersepeda
tapi melanjutkan perjalanan berkendara menuju
Pelabuhan Kahyangan ujung barat pualu Lombok
dan menyebrang ke Pelabuhan Pototano.

Karena tiba di pelabuhan malam hari, rombongan
tidur di halaman sebuah kantor dekat pelabuhan
rekan salah satu peserta yang sudah dihubungi
sebelumnya.

Senin (6/4/2015)pagi dari pelabuhan Pototano
kembali bersepeda etape 2 menuju Pantai Gong
sepanjang 84 kilometer diiringi udara cerah,
jalan aspal yang mulus, dan relatif datar, kami
lalui dengan survive dan penuh suka cita.

Meski masih dilanda kebingungan terkait
minimnya perbekalan, saya menikmati perjalanan
bersepeda tersebut karena sepanjang perjalanan
disuguhi pemandangan-pemandangan alam yang
indah, semilir angin yang sejuk, dan lambaian
hamparan ilalang yang mendominasi sisi kanan
kiri jalan, keheningan, iringan kerbau serta

102

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

sapaan hangat dari anak-anak kecil dengan
memanggil saya dan lainnya “halo mister”.

Dan tentu saja sepanjang perjalanan beberapa
kali berhenti untuk foto-foto di spot-spot atau
latar belakang pemandangan alam yang memukau
sepenjang perjalanan.

Irama bersepeda saya santai, sehingga selalu
paling belakang bersama sepasang muda-mudi yang
menyebutkan dirinya sebagai Federalove,.
Pada suatu waktu, saat itu tengah beriringan
antara Saya,Federalove, Wa Alan , Dadan Sujana,
dan Ervandi Rahmat ( masih SMP kala itu,
anaknya Wa Nandang). Saya melalui mereka sambil
berkata dengan jumawa, “Terkadang sendiri itu
lebih asyik”, lalu melesat ke depan sendirian
meninggalkan jauh mereka.

Namun saat asyik-asyiknya mengayuh sendiri
tersebut, tiba-tiba suasana berubah karena
sejauh mata memandang hanya suara angin, begitu
hening dan mencekam, apalagi didepan ada dua
ekor anjing berada di pinggi jalan. Karena saya

103

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

agak pobia, saya menghentikan kayuhan, antara
bingung dan takut.

Tak lama kemudian Wa Alan datang dari belakang
bersama Ervan, lalu Wa Alan bertanya , “Kenapa
Pap berhenti?”

Dengan santai ku jawab “keu’eung Wa,”
(mencekam), “ Dan itu ada doggy ”.

Wa Alan pun tertawa sambil meninggalkanku
melaju cepat ke depan bersama Ervan. Saya
kemudian melanjutkan perjalanan setelah
ditemani Dadan dan Federalove di iringi Ayah
Ocid sang sweeper dari belakang.

Setelah seluruh peserta istirahat di kantor
polsek setempat, perjalanan dilanjutkan bahkan
dikawal oleh kepolisian hingga tiba sore hari
di Pantai Batu Gong, Sumbawa Besar. Kami pun
menggelar tenda untuk bermalam di sekitar
tempat itu.

104

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Selasa (7/4/2015)

perjalanan etape 3

dilanjutkan dari Pantai

Batu Gong menuju

Plampang sepanjang 95

kilometer. Cuaca masih

bersahabat, bahkan

sempat di guyur hujan.

Kondisi alam dan jalan

nyaris sama dengan lajur

etape kedua, para

peserta meskipun sudah

merasa lelah tapi tetap

semangat dan ceria

menikmati perjalanan.

Tiba di kota Sumbawa Besar, disambut pesepeda
yang kenal di media sosial, mengarahkan
rombongan untuk beristirahat di kantor Bupati
dimana tempat beliau bekerja dan berkenalan
dengan beberapa pejabat di sana.

Dari situ rombongan diajak bersepeda menuju
situs Istana Dalam Loka dan melihat area
Kesultanan pada zamannya yang tetap terawatt

105

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

dan lestari. Setelah foto-foto di sana
perjalanan dilanjutkan kembali, dan finish di
Plampang dengan menggelar tenda di halaman
polsek setempat atas kebaikan dan keramahan
bapak Kapolsek.

Rabu (8/4/2015), etape 4 dilaksanakan menuju
Manggalewa (119). Sayangnya, sejak semalam asam
uratku naik, sehingga kaki kiriku terasa sakit,
sehingga di etape ini saya tidak melanjutkan
perjalanan bersepeda, tapi menaiki truk
pengangkut sepeda dan logistic bersama tim
mekanik dari toko dan bengkel Tenda Biru (kang
Isrin dan mang Andi).

Begitu pula di Etape 5, Manggalewa – Doro Canga
(95 km) yang merupakan etape terakhir saya
tetap berada di truk dengan perasaan sedih tak
bisa mengayuh lagi. Kamis (9/4/2015).

Dua etape tersebut merupakan etape yang cukup
menguras tenaga, cuaca yang menyengat (41
derajat Celsius), jalan yang bervariatif nanjak
mudun. Saya pun merasakannya meskipun berada
dalam kendaraan. Hingga kemudian beristirahat

106

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

di sumber mata air Ho’do, berendam untuk
menyegarkan. Usai dari sini perjalanan
dilanjutkan menuju tempat finish.

Perjalanan terakhir tersebut tetap dihiasi
pemandangan alam gunung Tambora dari kejauhan
dan hamparan sabana yang bertaburan batu-batu
sisa letusan gunung Tambora serta kumpulan
kerbau dan kuda yang bermain dengan bebasnya.
Sedikitnya telah menepis rasa lelah dan
sengatan matahari.

Alhamdulillah, tiba juga akhirnya di kaki
gunung Tambora yaitu daerah Doro Ncanga, di
sebuah area tempat berlangsungnya peringatan 2
abad Tambora. Lalu kami menggelar tenda.

Asam urat saya sebenarnya sudah agak sembuh
sejak di tengah-tengah perjalanan etape 5
setelah minum jamu kemasan pemberian Abah Ikin
(kini sudah almarhum), tapi karena tanggung dan
ribet nurunin sepeda jadinya saya tetap di truk
sampai finish.

107

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Sialnya, di tempat finish saya malah diserang
sakit gigi hebat sehingga malam itu saya
sedikit gelisah sambil menahan sakit. Untung
saja Wa Akeu Kurnia memberi obat gigi yang
cukup paten.

Sedihnya lagi, malam itu hujan turun cukup
deras, karena tenda saya standard dan tembus
air sehingga tendaku jadi berantakan tak
karuan, saya pun mau tak mau pindah ke dalam
truk dan tidur disitu saling berhimpitan
bersama yang lainnya yang sama-sama tendanya
tak bisa ditempati.

Karena merasa tidak nyaman, tengah malam saya
pun pindah kembali ke dalam tenda dan tertidur
dengan pulas meski dalam keadaan basah dan
sembab.

Esok paginya saya terbangun dengan sedikit
segar bugar. Cuaca cerah, area sudah mulai
dipenuhi banyak orang terutama area bazar. Saya
hanya berada di area itu saja, jalan – jalan
sebentar ke bazar, sementara yang lainnya ada
yang bersepeda ke tempat lain, ada yang tetap

108

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

tiduran, ada yang foto – foto dekat danau, dan
jalan-jalan disekitaran.

Jelang siang saya dan beberapa yang ada lebih
memilih membereskan tenda karena sorenya harus
bergegas berangkat pulang kembali ke Bandung.
Tidak mengikuti acara ceremonial peringatan 2
abad Tambora menyapa dunia.

Sampai sore sebagian dari kami sudah berada di
dalam bis, sambil menunggu yang lain yang masih
jalan-jalan atau bersepeda. Hingga menjelang
malam bus masih berada di sana, malah sulit
bergerak karena terjebak lautan manusia dan
kendaraan yang hilir mudik.

Cukup lama terjebak dan menunggu di sana,
sayup-sayup terdengar rombongan pesepeda
peserta Jelajah Kompas ke Tambora dan peserta
lari Pototano – Tambora. Tersiar kabar bahwa
pelari yang duluan tiba di sana adalah Alan
Maulana dari Bandung, pelari muda yang juga
pegiat sepeda (komunitas pesepeda Nubiker’s
yang merupakan komunitas binaan saya dan kawan-
kawan).

109

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Seiring waktu, kami sudah tidak begitu
memperhatikan acara, pada akhirnya jelang
tengah malam Bis bisa bergerak dan meluncur
melalui jalur yang sama menuju kota Bandung
yang berjarak ribuan kilometer.

Ditengah perjalanan sempat beristirahat dan
leha-leha di sebuah pantai di Lombok. Saya
melakukan jalan kaki tanpa alas di atas pasir
pantai yang panas, sesekali telapak kaki saya
dibekap pasir panas tersebut, dan Alhamdulillah
sakit asam uratku tidak terasa lagi.

Uang saya hanya tersisa Rp. 20.000,- sampai
tiba di Bandung dengan lancar, aman dan
selamat, diliputi rasa lelah, jetlag, dan
terharu karena bermimpi pun tidak pernah bisa
berpetualang di pulau yang jaraknya ribuan
kilometer. Ini adalah sebuah perjalanan yang
penuh cerita dan emosional.

110

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Ngaboseh Diketinggian 1200 Mdpl

Bahagia itu

sederhana, yaitu

ketika saya

menjadi salah

satu jadi peserta

dari chapter

Bandung (Federal

Bandung

Indonesia) pada

perhelatan besar

yaitu Jambore

Nasional ke-3 Mtb

Federal Indonesia

di Kediri Jawa

Timur selama tiga

hari, Jum’at –

Minggu, 20-21 Mei

2016.

Doc. Baba Yadi Riyadi

Apalagi saya ditugaskan sebagai kordinator

lapangan, mengatur dan mengarahkan sekitar 70

orang, mulai dari sejak persiapan, perjalanan

menggunakan kereta menuju Kediri , dilokasi

kegiatan, hingga perjalanan kembali ke Bandung.

111

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Kebahagiaan itu semakin meningkat, ketika saya
bisa mengikuti rangkaian kegiatan terutama
bersepeda city tour dan Fun Adventouring serta
berkemah. Saya bisa bersilaturahmi dengan
pesepeda lain dari berbagai daerah di
Indonesia.

Sebelum berangkat ke Kediri, pesepeda dari
Federal Bandung Indonesia (FBI) melakukan
beberapa kegiatan bersepeda pra jamnas sebagai
latihan fisik. Sayangnya, saya tak bisa
mengikuti semua kegiatan tersebut karena berada
di Purwakarta.

Sebagai latihannya, saya pun bersepeda
sendirian dari Purwakarta menuju Bandung,
kurang lebih sepanjang 65 kilometer melintasi
jalur Ciganea – Darangdan – Sawit – Cikalong
Wetan – Padalarang – Cimahi terkahir di kawasan
Terusan Pasteur kota Bandung.

Kegiatan bersepeda tersebut dilakukan lima hari
sebelum hari keberangkatan menuju kota Kediri.
Semua berjalan lancar tanpa hambatan yang

112

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

berarti dengan tetap ngaboseh santai menikmati
perjalanan sepanjang Purwakarta dan Bandung.

Diperhelatan Jambore Nasional ke-3 Federal
Indonesia, kegiatan bersepeda dihari pertama
dimulai dari tempat menginap yaitu di Pondok
Pesantren Wali Barokah menuju depan Stadion
Brawijaya untuk start mengelilingi Kota dan
Kabupaten Kediri menuju Simpang Lima Gumul,
kawasan tempat berdirinya bangunan atau
landmark salah satu icon Kediri. Perjalanan
dilanjutkan kembali menuju Ponpres untuk
sholat Jumat.

Sepeda yang saya gunakan yaitu Federal jenis
Alley Cat milik teman dari Penikmat Federal
Karawang (Pendekar). Sepeda Federal saya tidak
dibawa sehubungan masih perbaikan usai dari
Tambora, setahun yang lalu.
Seusai sholat Jum’at dan makan siang,
perjalanan boseh dilakukan kembali menuju
tempat berkemah di bantaran sungai Brantas,
sebagai tempat dilaksanakannya pembukaan
Jamnas.

113

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Ekstrim dan Menegangkan
Dihari kedua inilah kegiatan ngaboseh fun
adventouring yang sebenarnya. Saya dan ratusan
peserta lainnya mengayuh sepeda dari ketinggian
40 meter di atas permukaan laut menuju area
1200 mdpl, dengan trek cukup berat, ekstrim dan
menegangkan. Banyak tanjakan dan tikungan tajam
dengan sisi kanan tebing yang rawan longsor
atau lembah yang curam. Sepeda yang saya
gunakan kali ini adalah Federal jenis
pathfinder milik teman pesepeda dari Fbi yang
hanya mengikuti jamnas sehari saja.

Start dari bantaran sungai Brantas melintasi
daerah Semen dan beberapa kawasan wisata Goa
Selopanggung dan Gereja Tertua. Pesepeda sudah
disuguhi perjalanan yang cukup membuat nafas
terengah-engah, selain cuaca panas menyengat,
jalannya naik turun hingga menuju pos satu di
Lebak Tumpang Semen Poh Sarang.

Di pos satu ini, awalanya untuk sarapan, tapi
karena jaraknya terlalu jauh dan medannya cukup
berat, banyak yang sampai menjelang siang,
bahkan tak sedikit yang sudah berguguran dan

114

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

dievakuasi karena kelelahan. Saya berhasil tiba
meski kesiangan karena banyak berhenti usai
menanjak, hal itu juga dilakukan oleh puluhan
peserta lainnya.

Dari pos satu menuju pos dua, perjalanan makin
berat, tanjakan tiada berhenti. Saya
melanjutkan dengan kondisi masih fit meskipun
lelah tergambar diwajah. Trek makin meninggi.
Matahari masih menyengat meskipun sudah mulai
terasa aroma udara pegunungan. Sebelum mencapai
pos dua, banyak peserta yang akhirnya menyerah
dan dievakuasi. Saya bertahan menempuh
perjalanan sampai akhirnya bisa mencapai pos
dua di kawasan Metro.

Perjalanan semakin dihadapkan pada jalur yang
berat. Banyak tanjakan yang menikung tajam. Di
jalur ini ada tanjakan yang berhasil saya
lampau ada pula yang tidak sanggup saya gapai
dan menggunakan jurus TTB (tun-tun bike) atau
menenteng sepeda. Namun saya tetap melanjutkan
bersepeda dan tidak tergoda untuk dievakuasi,
karena merasa kondisi kaki cukup baik untuk
tetap mengayuh sepeda. Sudah semakin banyak

115

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

peserta yang tidak melanjutkan perjalanan dan
memilih untuk dievakuasi.

Hari semakin sore dan nuansa pegunungan semakin
terasa. Kabut terasa dingin dan mencekam. Saya
sekaligus merasa takjub bisa mengayuh sepeda di
atas pegunungan dengan hamparan lembah yang
curam dan bukit menghijau.

Menjelang senja, perjalanan terhambat oleh
perbaikan jembatan, ditambah hujan turun meski
tidak terlalu besar. Saya tetap bertahan dan
melanjutkan perjalanan hingga mencapai pos tiga
selepas Magrib. Dipos tiga. saya beristirahat
melepas lelah cukup lama sambil berfikir
apakah akan melanjutkan bersepeda menuju finish
di kawasan wisata air terjun Dolo Besuki,
sebagai tempat untuk berkemah dan rangkaian
penutup acara jamnas.

Karena rasa lelah yang hebat ditambah kondisi
yang tidak memungkinkan, hari sudah malam,
jarak tempuh sepanjang empat kilo lagi serta
jalan yang tetap ekstrim , saya memilih
dievakuasi bersama ratusan peserta lain. Ada

116

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

juga yang nekad bersepeda disuana malam yang
dingin dan mencekam tersebut.

Sejak siang sebenarnya sudah banyak peserta
yang sudah mencapai lokasi finish terutama bagi
mereka yang memang benar-benar tangguh dalam
menempuh perjalanan bersepeda jauh dan berat,
padahal banyak diantara mereka yang terbebani
dengan barang bawaan disepeda.

Meskipun tak berhasil ngaboseh hingga finish,

saya tetap bangga bisa melampau tiga pos dengan

kondisi tubuh yang sangat lelah tetapi tak

mengalami kram atau terjatuh. Saya

melampauinya dengan lancar walau tak seutuhnya

dikayuh terutama pas tanjakan dan turunan yang

curam. Saya benar – benar menikmati perjalanan

bersepeda saat itu tanpa keluh kesah, tetap

tersenyum ceria dan bahagia. Salam boseh dan go

green. Pesepeda. (b2b PRM. 29/5/2016)

117

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Boseh Jelajah Kota Solo

Dalam rangka menuju #IndonesiaBersepeda, para
pesepeda dari berbagai komunitas atau gerakan
lingkungan daerah senusantara, berupaya
mewujudkannya dengan melakukan kegiatan
kampanye bersepeda yang mengundang pegiat
sepeda dari daerah lain.

Pertengahan bulan Juli 2017, Kota Bandung
melalui gagasan Bandung Eco Transport
melaksanakan kegiatan menuju Indonesia
bersepeda yang di hadiri oleh pesepeda dari
Surabaya. Lalu pada 19 – 20 Agustus 2017,
giliran Kota Solo mengundang pesepeda dari Kota
Bandung, Surabaya dan Semarang.

118

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Kegiatannya bertema gowes Jelajah Kota Solo
(Gojeks) yang digagas oleh sebuah gerakan
bernama Kota Kita dan salah satu komunitas
pesepeda Kota Solo yatu Solo Ngepit. Acara
diisi berbagai rangkaian kegiatan, yaitu
bersepeda wisata dan edukasi, service sepeda,
gerakan pungut sampah dan sharing session.

Saya mewakili Bandung Eco Transport ikut serta
menghadiri kegiatan di kota Solo tersebut
bersama empat teman lainnya. Mereka adalah satu
orang dari kalangan wirausahawan, dua orang
dari Bike to Campus Unpas, dan satu orang
dari Jajaran Dinas Perhubungan Kayuh Sepeda
(Jadikasep).

Kami berlima menggunakan kendaraan dan membawa
lima sepeda boseh Dinas Perhubungan Kota
Bandung untuk digunakan kami di sana. Meluncur
Jum’at malam melalui jalur utara. Beberapa
daerah disinggahi sebagai tempat istirahat.

Tiba di Kota Solo pagi hari, kami mengalami
sedikit kesulitan mencari lokasi yang dituju
yaitu sebuah penginapan tempat temen-teman dari

119

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Surabaya Cyclist Institute (Subcyclist) berda.
Akhirnya, kami memilih istirahat dan bersepakat
menuju sekretariatan Kota Kita, karena teman-
teman dari Surabaya akan menuju kesana untuk
mengambil sepeda pinjaman dari teman-teman
Solo.

Kami lebih dulu tiba di Kota Kita yang disambut
ketua gerakan Kota Kita, yang kami panggil
Akang Fuad karena dia aslinya orang Garut yang
sudah sekian lama malang melintang di Kota
Solo. Sambil menunggu teman-teman dari
Surabaya, kami beristirahat sambil berbagi
pengalaman dengan Kang Fuad.

Berangsur-angsur teman-teman dari Surabaya
berdatangan. Beberapa menit kemudian kami
bersepeda bersama menuju tempat penginapan
untuk bersitirahat dan persiapan ikut dalam
kegiatan bersepeda malam jelajah Kota Solo.

Selepas Isya, kami menuju Stadion Manahan yang
merupakan stadion bersejarah sebagai tempat
pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON)
pertama tahun 1948. Kami berkumpul di selasar

120

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

depan pintu gerbang stadion. Sudah menunggu
puluhan pesepeda dari beberapa komunitas
pesepeda Kota Solo dan dua perwakilan dari Bike
to Work Semarang.

Tertib
Setelah kumpul semua, breefing dan berdo’a,
perjalanan bersepeda malam pun dimulai.
Bertindak sebagai marshall adalah teman-teman
komunitas pesepeda Solo Ngepit dan sebagai
pemandu wisata berasal dari Kota Kita. Kami
bersepeda beringan menyemarakkan beberapa ruas
jalan Kota Solo di waktu malam, dengan tetap
berjalan tertib dan mematuhi peraturan
lalulintas.

Ikon Kota Solo yang pertama dikunjungi adalah

Keraton Kesunanan Surakarta, merupakan salah

satu objek wisata utama kota ini yang sebagian

kompleknya dijadikan museum yang menyimpan

berbagai koleksi milik kesunanan. Bangunan

keraton ini merupakan arsitek istana Jawa

tradisoanal terbaik.

121

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Lalu, perjalanan bersepeda berlanjut menuju
Benteng Vastenburg, benteng peninggalan
Belanda, yang dulunya sebagai tempat pengawasan
Belanda terhadap penguasa Surakarta.

Kami beristirahat cukup lama sambil menikmati
angkringan. Seusai menikmati malam, perjalanan
bersepeda keliling Kota Solo dilakukan hingga
menuju tempat finis di penginapan tempat kami
dimana dari Bandung dan Surabaya bermalam.

Rangkaian kegiatan Gowes Jelajah Kota Solo
dilanjut kesokan harinya, Minggu (20/8/2017).
Diawali bersepeda menuju car free day (CFD)
Jalan Selamet Riyadi Solo, di sana sudah ada
stand service ringan sepeda komunitas Solo
Ngepit. Bayaran setiap kali yang mau service
berupa sampah unorganik seperti kertas dan
plastik. Sebelumnya kami bersama-sama melakukan
kegiatan gerakan pungut sampah sekitar area CFD
dan mampir juga di depan rumah dinas Walikota
Solo atau di sana menyebutnya Loji Gandrung
untuk sekedar foto-foto.

122

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Setelah di CFD, kami kembali bersepeda
mengelilingi Kota Solo dengan mengunjungi
beberapa ikon Kota Solo lain, yaitu Taman
Sriwedari, Gedung Bank Indonesia, Balai Kota,
Taman Monumen Banjarsari dan berakhir di Taman
Burung Balekambang. Selanjutnya kami menuju
Sekretariatan Kota Kita sebagai tempat
istirahat dan sharing session masalah
transportasi dan gerakan menuju Indonesia
bersepeda, sekaligus sebagai penutup rangkaian
kegiatan Gowes Jelajah Kota Solo.

Saya sempat bertemu teman aktivis lingkungan
Earth Hour Solo angkatan 2012 dan seorang
pesepeda dari komunitas pesepeda Robek Bekasi,
Jawa Barat asal kota Solo yang kemudian
bergabung mengikuti kegiatan bersepeda Jelajah
Kota Solo.

Di Kota Kita kami kembali ke tempat penginapan
untuk bersiap-siap pulang. Setelah cukup lama
beristirahat dan beres-beres, menjelang senja
kamu pun pamitan dan meluncur pulang menuju
kota Bandung melalui jalur selatan.

123

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Memanfaatkan kesempatan melakukan perjalanan,
kami singgah di Kota Yogyakarta. Kami bersepeda
menyusuri Monumen Jogja, Stasion Tugu, Jalan
Malioboro hingga Keraton Jogja. Tak lupa kami
berfoto-foto dan menikmati suasana malam
ditempat angkringan dekat stasion kereta api
Tugu.

Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan pulang
larut malam hingga tiba di wilayah Jawa Barat,
pagi hari. Kami singgah di Jembatan Kereta Api
Cirahong Kabupaten Ciamis dan area wisata
Kampung Naga Tasikmalaya.

Akhirnya, kami tiba di kota Bandung menjelang
magrib. Meskipun terasa lelah tapi kami sangat
menikmati perjalanan sejak pergi hingga pulang
dan senang bisa mengikuti kegiatan kreatif dan
positif di kota Solo yang telah membawa kesan
tersendiri terutama bagi dua orang pesepeda
dari Bike to Campus Unpas yang baru aktif
bersepeda sudah diajak kegiatan di tempat jauh.
Salam boseh dan go green. Bandung Eco
Transport. (b2b, PRM 19/11/2017).

124

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Aktivasi

Menulis

Saya merupakan penulis amatiran bukan

professional dan tidak ada basic pendidikan

menulis. Saya bisa karena terbiasa dan suka

tulas tulis sejak kecil, buat puisi, buat

cerita pendek, majalah-majalahan, dan

sebagianya.

Saat menjadi penikmat atau pegiat sepeda,
menulis merupakan aktivitas lain yang sering
saya lakukan, sebagai ajang mencurahkan dan
mendokumentasikan kegiatan.

125

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Tulisan-tulisannya dominan kegiatan sepeda dan
dari opini, liputan kegiatan event, sosok
pesepeda hingga profil komunitas. Selain itu,
ada yang bertema lingkungan, sosial, dan
transportasi.

Tulisan – tulisan yang saya buat berupa caption
– caption bersepeda di media sosial, artikel,
buku, dan catatan – catatan foto kegiatan di
kolase album foto kegiatan bersepeda.

Semua karya tulis yang dibuat hanya sekedar
untuk koleksi dan dokumentasi pribadi, kecuali
buku novel “Beib, Bersepeda Bike”, sempat di
cetak dengan jumlah yang banyak secara indie.

Untuk artikel saya kirim ke berbagai media
cetak atau berbasis on-line yang punya halaman
khusus untuk rubrik sepeda atau pesepeda. Ada
yang dimuat ada yang tidak.

Terkadang ada juga saatnya malas menulis
dikarenakan belum ada mood atau inspirasi serta
banyak kesibukan berkegiatan. Namun jika sudah

126

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

datangnya semangat, berbagai tulisan saya buat,
bahkan dilakukan hingga larut malam.

Selengkapnya karya-karya tulis apa saja yang
sudah saya buat silahkan baca di buku ini
halaman Eksisstensi bertajuk “riwayat karya
tulis”

Catatan :
- Sejak tahun 2019 saya menjadi contributor
tulisan di media berbasis online yaitu
Portal Sepeda Indonesia dan Metrum media
di kanal Beib (bersepeda itu baik).
- Di Metrum juga dipercaya untuk mengelola
program talk show radio terkait dunia
sepeda dan pesepeda bertajuk “Republik
Boseh” mengudara setiap hari Sabtu sore.

"Mulailah dengan menuliskan hal-hal yang
kau ketahui. Tulislah tentang pengalaman
dan perasaanmu sendiri." - JK Rowling

Memotivasi pesepeda muda dan
belia

127

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Doc. B2C Bandung

Membina anak-anak muda pegiat pesepeda itu
mudah. Cukup dengan menyemangati dan
membangkitkan mereka untuk beraktivitas kreatif
secara dinamis terkait kegiatan bersepeda dan
gerakan lingkungan, tanpa harus mengintervensi
atau mengatur mereka agar langkah-langkahnya
sesuai keinginan kita.
Karena pada dasarnya mereka sudah memiliki
kreasi dan ide-ide cemerlang untuk melakukan
aktivitas kreatifnya di luar kegiatan sekolah
atau kuliah, kita tinggal mengarahkannya supaya
ide-ide mereka tersebut tersalurkan dengan baik
dan benar-benar bermanfaat buat mereka dan juga

128

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

orang lain. Kita hanya memberikan motivasi dan
pencerahan bahwa bersepeda tidak sekedar
menyalurkan hobi dan olahraga, tetapi banyak
sisi lain yang bisa kita lakukan dari
bersepeda, yaitu bisa meraih prestasi juga
mendapatkan prestise.

Itulaha cara terbaik dekat dengan mereka,
berada diantara mereka tanpa harus menggurui
dan berkesan kita merasa lebih senior dan
merasa lebih berpengalaman. Itu pulalah yang
kemudian saya coba terapkan ketika berupaya
terjun ke dalam dunia pembinaan anak-anak muda
pegiat sepeda di kota Bandung dan sekitarnya,
dengan hanya berlatar belakang eksistensi,
pengalaman dan intensitas beraktivitas di
kegiatan bersepeda dan gerakan lingkungan
selama ini sejak 2008.

Di tahun 2011, saya dan teman-teman di
komunitas pesepeda Sapedah Suka Suka (SaSuSu)
membina dan mengarahkan anak-anak remaja
pesepeda yang baru mulai bersepeda. Mereka
tergabung dalam komunitas pesepeda bernama
ABASAH (Abege ASyik Bersepeda).

129

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Mereka pun selalu berbaur dengan kami di
berbagai kegiatan bersepeda atau aksi
lingkungan. Sesekali mereka melakukan bersepeda
sendiri di komunitasnya.

Dalam suatu kesempatan, ada sebuah kompetisi
berbasis lingkungan yaitu Climate Smart Leaders
yaitu program mencari pemimpin muda dengan ide
Kreatif Terkait Perubahan Iklim.

Saya pun memotivasi ABASAH untuk ikut kompetisi
tersebut. Dan mereka siap, digawangi oleh
Amaliana, Hasnan, Yono, dan Tegar. Singkat
cerita mereka kami bimbing dari mulai pembuatan
proposal, pendaftaran, dan latihan interview.

Proposal mereka bertajuk “Kampanye Edukasi
Bersepeda bagi Siswa Sekolah Menengah” lolos
verikasi dan mendapat dana stimulan program
untuk menjalani rangkaian kegiatan yang
diajukan dalam proposal, yaitu Road show ke
beberapa Sekoalah Menengah di Kota Bandung dan
bersepeda bersama.

130

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Setelah mengikuti interview proyek dan pelaku
di Jakarta, mereka terpilih menjadi 24 besar
untuk mengikuti Climate Smart Leaders Camp.
Hasilnya, mereka menjadi finalis 12 kompetisi
Climate Smart Leaders tahun 2011.

Puncak acara tersebut dilaksanakan di Jakarta
untuk memilih 3 terbaik. Dari Bandung kami
berangkat perwakilan dari Abasah, SaSuSu, NGN,
B2W Bdg dan CKS Asia (korporasi pendukung).
Meski tidak mendapat tempat terbaik, tapi
dengan menjadi 12 finalis saja sudah merupakan
suatu kebanggaan bagi kami semua.

Beriringan dengan ABASAH, Saya pun memotasi
para pesepeda muda dan baru yang usianya lebih
setingkat dari ABASAH. Mereka menamakan diri
komunitas pesepedanya bernama Nubiker’s. Mereka
juga selalu bersama-sama dengan kami mengikuti
berbagai kegiatan bersepeda, atau sendiri di
komunitasnya. Ikut terlibat dalam aksi
lingkungan, atau ikut komptisi bernuansa
lingkungan, meskipun tidak berhasil.

131

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Seiring waktu berjalan, seperti hal nya para
seniornya kedua komunitas pesepeda muda
tersebut mengalami penurunan instensitas
kegiatan,terkait dinamika, lebih focus kuliah,
kerja, atau masing-masing asyik dengan dunia
baru yang digelutinya. Hingga akhirnya
perlahan-lahan tenggelam tergerus para pegiat
sepeda dan komunitas pesepeda baru bermunculan
diiringi perkembangan khazanah dunia sepeda
yang makin bervariasi dan beragam.

Tapi seorang anggota Nubikers, Alan Maulana
yang kemudian menggeluti lari, dalam tempo dua
tahun berhasil melambungkan namanya setelah
menjadi juara di event lari jarak jauh di
moment 200 Tahun Tambora Menyapa Dunia tahun
2015.

Pada tahun 2013 saya kemudian membaur dengan
Bike To Campus Bandung yang baru bangkit
kembali setelah sekian lama kurang terdengar
gaungnya. B2C Bandung merupakan kumpulan pegiat
pesepeda dari kalangan mahasiswa dari berbagai
kampus di Kota Bandung dan sekitarnya. UNJANI,
UNPAS, UIN, UNISBA, UNIKOM, UNIBI, ITENAS,

132

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

POLMAN, POLBAN, STAN, UTAMA, UPI, Piksi
Ganesha, ITB, UNPAD dan lainnya.

Untuk beberapa tahun, saya selalu berada
diantara mereka karena dianggap sebagai
Pembina. Berbagai kegiatan bersepeda atau
kegiatan lingkungan baik yang diselenggarakan
sendiri maupun oleh pihak lain, kami selalu
bersama-sama menggarap atau melaksanakannya.

Tak hanya aktivitas bersepeda dan lingkungkan
yang saya arahkan tapi juga mengarahkan mereka
untuk menulis dan dikirmkan ke surat kabar atau
majalah.

Dan beberapa prestise yang pernah terukir oleh
B2C saat saya bersama mereka diantaranya adalah
Panitia Pelaksana Jambore Nasional MTB Federal
Indonesia ke-2 di Bandung tahun 2014, peserta
bersepeda jarak jauh Jakarta – Bali sambil
menggali issue-issue lingkungan bertajuk
Jurnalis On Bike Greeners.co tahun 2014, dan
menjadai salah satu dari 10 karya terbaik di
kompetisi pembuatan instalansi gajah dalam

133

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

rangka kampanye #savegajah oleh WWF Indonesia
tahun 2015.

Namun demikian, pada akhirnya b2c Bandung
periode tersebut pun mengalami penurunan
instensitas kegiatan, setelah beberapa anggota
lulus kuliah, kemudian bekerja dan menikah.
Sulitnya regenerasi dan menghadapi dinamikan
yang terjadi memang menjadi salah satu kendala
utama sebagian besar komunitas dalam
memepertahankan eksistensinya.

Doc.Rizky Nubikers

134

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Asyiknya Menjadi Bagian dari Tim
Pelaksana Kegiatan Bersepeda

Saat masih nubi, tahun 2008 sampai dengan tahun
2010 saya hanya sekedar anggota atau peserta
kegiatan saja.
Beberapa waktu kemudian aktif sebagai
pengelola, bantu-bantu, hingga jadi koordinator
acara kegiatan bersepeda dan lingkungan,
seiring bertambahnya wawasan bersepeda dan
eksistensi.

135

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Tahun 2011, merupakan tahun awal peningkatan
eksistensi saya di dunia sepeda. Tepatnya di
moment kegiatan pertama kampanye Earth Hour
Bandung, mewakili pegiat sepeda bersama teman-
teman dari SaSusu bersepeda bersama sambil
kampanye Earth Hour dan mengikuti ceremonialnya
di halaman Gedung Sate.

Bersama Jaringan Komunikasi Bandung Bijak
Energi, menjadi koordinator komunitas pesepeda
di kegiatan bersepeda dan menanam pohon pada
program Bebenah Jabar dalam rangka Hari
Lingkungan Hidup. Dari forum ini kenal dengan
Christian Natalie, Dino Veza, anak-anak BULB,
BPLHD Jabar, Sahabat Walhi, Greeneration
Indonesia dan kawan-kawan lainnya

Sejak saat itu, eksistensi saya mulai banyak
dilirik beberapa pihak, salah satunya oleh
Syaiful Rohman dari Greeners.co dengan mengajak
jadi tim relawan kegiatan kampanye <350 Moving
Planet bertajuk “Indonesia Bersepeda”.

136

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Salah satu rangkaian kegiatanya berupa
perjalanan 8 pesepeda dari Bali ke Bandung
sebagai tempat seremonial puncak acara.

Dari sinilah cikal bakal terbentuknya data base
forum komunitas pesepeda se-Bandung Raya.
Sekitar 50 komunitas pesepeda yang tengah eskis
saat itu diundang dalam pertemuan sosialisasi
kegiatan. Mereka menyambut 8 pesepeda yang
melakukan perjalanan bersepeda Indonesia
Bersepeda tersebut.

Dari sini menjadi lebih kenal dekat dengan
beberapa pentolan komunitas pesepeda , seperti
Aboy Johari, Irwan James, Ato Sukamto (PSBB),
Asep Irawan, Asdan, Novi, Dhanang (Jejak),
Yana Mbob, Heri S Nardi, Budi Setyawan, Bunda
Ida (Threeple-C), Kuyud, Ario (KOSKAS), Paulus,
Yudith, (b2c Bandung), Gilang Surachman, Agia
Nur Pratama (Priklybean), Arief Isa (PSM),
Andri Ardian (Bike Trial), Bandung BMX dan
lainnya.

Membantu kegiatan yang diselenggarakan oleh
komunitas-komunitas pesepeda seperti Nu

137

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Gareulis Ngagowes (NGN), Paguyuban Sapeda
Baheula Bandung (PSBB) dan lain-lain.

Menjadi koordinator Bersepeda Bersama dan Stand
SaSuSu/Greeners dalam kegiatan Green Festival
oleh Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah
(BPLHD) Provinsi Jawa Barat.
Tahun 2012 kiprah saya sebagai koordinator atau
bagian dari tim pelaksana kian meningkat.
Selain masih bersama Earth Hour Bandung,juga
bersama greeners,co menggarap Berbuka Sambil
ingat Lingkungan (bersaling).
Bersama CKS Asia, melaksanakan kegiatan CKS
Bike Repair, CKS Festival, dan Bike Charity.

138

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Membantu kegiatan fun uphill komunitas Jelajah
Jalur Setapak (Jejak), Gowes Cantik n Fun bike
NGN, flashmob B2W day B2W Bandung, fun uphill
Bio Farma, serta BBJ Gowes Green di Jakarta dan
Banten bersama PSBB.

Memasuki tahun 2013, masih bersama CKS Asia
menggarap kegiatan CKS Racing To The Top, CKS
Festival dan Nigth Ride kampanye Earth Hour
Bandung.

Membantu pelaksanaan kegiatan Amazing Race Back
To Boseh Pikiran Rakyat, Bandung Lautan Onthel
(BLO) Paguyuban Sapeda Baheula Bandung
(PSBB),Jambore Nasional ke 2 Komunitas Sepeda
Kaskus (KOSKAS)di Bandung, Nanjak mudun Coffi
Tijd, Gobar Psikologi Universitas Kristen
Maranatha, dan Green Green Gowes Forum Bandung
Hejo.

Pada tahun 2014, bersama anak-anak Bike to
Campus menggarap pelaksanaan berbagai kegiatan
baik kegiatan sendiri maupun program kerjasama
seperti Yuk Gowes Outlive/Eiger hingga kenal
dengan kang Aki Niaki dan Pa Didin Bachrudin,

139

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

menggarap Greeners Cycle Monsters, Pasar Seni
ITB dan sebagainya.

Membantu kegiatan Bike to Park Earth Hour
Bandung, gathering komunitas dan Charity Nite
Ride Kagum Hotel Group, Funbike Kecamatan
Bandung Wetan.

Bersama Bike to Kampoeng (Abah Udi), Bike to
Campus Bandung, dan Baba Yadi menjadi tim
pelaksana lapangan kegiatan Jambore Nasional
ke-2 MTB Federal Indonesia di Bandung. Dari
sini pertama kenal baik dengan Bunda Sa (pegiat
sepeda perempuan dari Pendekar/Penikmat Federal
Karawang)

Membantu Bike to Kampoeng mengkoordinator
perhelatan Gowes Mudik Nasional. Mencatat PO
jersey special gowes mudik, peserta, komunitas
pendukung, posko – posko/rest area gowes mudik,
dan sebagainya.

Masih dengan Greeners.co, selain menggarap tim
kampanye bersepeda Greeners Cycle Monster juga
menjadi tim official menggunakan kendaraan

140

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

logistik yang dikemudikan oleh mamang Endin
mengiringi perjalanan bersepeda Bandung – Bali
9 pesepeda dalam Jurnalis on Bike oleh
Greeners.co ( Syaiful Rohman, Gustar Mono, Cici
Ernawati Bintoro, Anton, Agus Septian H, Rifky
Fahmi, Gilang Surahman, Kadek Gusmanik, dan
Agia Nur Pratama).

Selanjutnya di tahun 2015 , Masih dengan B2C
Bandung menggarap hari jadi ke 5 B2C, kegiatan
kerjasama korporasi, bike charity, dan lain-
lain. Bersama FBI mengkoordinir “FBI tour de
Tambora 2 Abad”, gowes dari Bali menuju
Tambora.

Berkegiatan di Purwakarta bersama Puma
Purwakarta menggarap Jum’at Bersepeda, Gobar
Hut Puma, Menyambut Gober Depok, Jambore
Pesepeda, NR Polygon,XC HUT #2 PUMA dan
Agustusan. Dari sini saya mengenal salah satu
tokoh pesepeda di Purwakarta, Om Senna Nelsen
Ruslie (ketua ISSI Kabupaten Purwakarta)

Bersama pegiat sepeda Karawang, Tantowi,
Sunita, Aleq dan lainnya membentuk Piknik’ers

141

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

dan menggelar bike camp di Curug Cijalu, Sagala
Herang, Subang. Mengikuti bike camping di
Cibodas, Cianjur garapan Bandung Cycling Mafia
dan 7S bertajuk “Ulin Bareng Sehabis Lebaran
(Ubar Sebel)” tahun 2016. ( tapi kami tidak
bersepeda).

Demikian juga di tahun 2016 masih bersama PUMA
dan pesepeda Purwakarta lainnya mengadakan Hari
Peduli Sampah Nasional, Ulin ka Paris Van java,
dan Tour de Puncak Bogor.

Kembali ke Bandung, tetap dengan Bike to Campus
menggarap Eiger Bike Adventure, NgabubuRide dan
HUT B2C.

Mengkoordinir pesepeda dalam kegiatan bersama

perusahaan Commonwealth. Bersama FBI

mengkoordinir acara peserta FBI pada Jamnas ke-

3 di Kediri. Menggarap FBI Bike Sunday.

142

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Dari sini

mengawali

aktivitas di

gerakan Banudung

Eco Transport

bersama pemerintah

(Dinas Perhubungan

Kota Bandung),

korporasi,

pesepeda dan

pegiat lingkungan,

menggarap Boseh

Bandung

Transportasi

Festival. berbagai

program seperti

Katakan Cinta Dengan Bersepeda (Jum’at Boseh),

Katakan Cinta Dengan Jalan Kaki, Hayu Ngangkot,

Lari Demi Kenyataan, walk to school, Boseh

Bandung Transportasi Festival, Wisata Sepeda,

Sepeda/Tas Untuk Teman dan sebagainya.

Dari sini kenal dengan Pa Didi Riswandi, Kang

Ferlian Hadi, Mas Windu Mulyana, Pa Djoko

Winarso, Robby Habibie, Widya, Syamsoel, Dadan

Permana, Vera Arlieta, dan Aga. Dengan

143

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Greeneers menggarap pertemuan komunitas
pesepeda di moment program Sampurasun perdana
di Taman Film. Membantu kegiatan bersepeda
Pramestha.

Selanjutnya tahun 2017, sering bersama Cees
Beurat menggarap beberapa kegiatan yang
dilaksanakan terutama yang bertema bikc camp
cook sesuai konsep bersepeda yang diusungnya.

Dengan gerakan eco transport masih bahkan makin
banyak kegiatan yang dilaksanakan, meski tak
semua kegiatan saya selaku salah satu
pelaksananya. Berbagai program seperti Katakan
Cinta Dengan Bersepeda (Jum’at Boseh), Katakan
Cinta Dengan Jalan Kaki, Hayu Ngangkot, Lari
Demi Kenyataan, walk to school, Wisata Sepeda,
Sepeda/Tas Untuk Teman dan Bandung 1000 Sepeda.

Membantu kegiatan launching Kaos Cepot Lipet
Bandung. Pelaksana kegiatan penyambutan Zero to
Zero, HUT ke 6, dan ngahejokeun sarakan di
Cisanti bersama Federal Bandung Indonesia.

144

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Bersama B2C Bandung di kegiatan Bike dan
Charity, serta Bike Wisuda. Membantu
pelaksanaan Pedal Power Momentum yang digagas
Paguyuban Sapeda Baheula Bandung (PSBB).
Membantu NGN di Kegiatan Yoga for Goweser.
Membantun Puma di Agustusan dan Gobar
Kepahlawanan.

Di Tahun 2018, masih menggarap beberapa acara
yang digelar Cees Beurat meski tak se intens
tahun tahun ke belakang, apalagi mulai tahun
ini sudah mengurangi bahkan tidak lagi ikut-

145

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

ikutan event bersepeda dan gowes bersama untuk

rekreasi, konsepnya bersepeda untuk

transportasi ke mana saja dan tetap di gerakan

Eco Transport, serta lebih focus di kerelawanan

transportasi, lingkungan, dan soisal. Membantu

kegiatan London Taxi Bandung, membantu acara

CLB Ngahiji dan CLB Shooting. Koordinator

Doc. Roda Ria

lokal boseh Jaga Bhumi Greeners, serta menjadi

tim di Roda Ria dengan menggarap program

Pelesir Gambung dan #BikEdukasi bersama anak-

anak muda Dicky Cacing, Ricky Jabs, Aris

Yunanto, Iqbal dan Piyu.

“Ini bukan soal uang, tapi dedikasi
terhadap lingkungan”
Climate Smart Leader

146

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Aku, Sepeda, dan Kegiatan
Kesukarelawanan

Doc. Agus Federalove

Hari Relawan International yang diperingati
setiap tanggal 5 Desember, merupakan bagian
dari hari-hari peringatan Persatuan Bangsa
Bangsa (PBB). Memberikan kesempatan bagi
berbagai organisasi sukarelawan dan juga para
relawan individu untuk menunjukan hasil
kontribusi mereka pada tingkat lokal, nasional

147

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

maupun internasional, dalam upaya mencapai
tujuan pembangunan.

Di jagat raya ini sudah barang tentu kegiatan
yang bersifat kerelewanan sangat banyak,
Kegiatannya pun beragam dari mulai aksi sosial,
lingkungan, kesehatan, pendidikan, ekonomi ,
transportasi dan sebagainya.

Salah satu kegiatan kesukarelawanan bertaraf
international adalah EARTH HOUR yang di dukung
oleh salah satu Non Government Organization
(NGO) internasional di bidang kampanye
lingkungan terutama flora dan fauna. Merupakan
aksi dengan melibatkan kerelewanan paling besar
di dunia. Tahun 2008 merupakan awal aksi ini
dilakukan.

Aksinya berupa melakukan kampanye bijak dan
hemat dalam menggunaan energy listrik secara
serentak dan bersama-sama guna melawan
perubahan iklim akibat intensitas cahaya
listrik, menyebabkan dunia mengalami kerusakan.
Di Indonesia sendiri, aksi ini dimulai tahun
2010 hingga sekarang diberbagai daerah.

148

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

Sejak tahun 2011 hingga 2014, saya terlibat
bersama teman-teman Earth Hour Bandung sebagai
divisi komunitas terutama komunitas pesepeda.
Kegiatan bersepeda selalu hadir dalam rangkaian
atau seremonial kegiatan Earth Hour yang
diadakan setiap tahun di pertengahan bulan
Maret itu.

Berikut kegiatannya :
- Bersepeda bersama Eart Hour tahun 2011
(peserta dan membantu tim pelaksana)
- Aksi Bersepeda Earth Hour tahun 2012
(koordinator komunitas)
- NIte Ride Earth Hour tahun 2013
(koordinator pesepeda)
- Bersepeda dan Beberesih tahun 2014
(koordinator pesepeda)
- Lomba Masak Komunitas Pesepeda bersama
Diet Kantong Plastik (DKP) (koordinator
peserta)
- Boseh Berbagi Buku tahun 2017 (peserta)

Aktivasi terkait lingkungan selain bersama
Earth Hour, juga denga Greener’s dan <350 Hour
Moving Planet, Yayasan Pengelolaan Biosains dan
Bioteknelogi (YPBB, teh Anil), Clean Action

149

1 Dekade Perjalanan Bersepedaku, 2008 – 2018

(Hani Sumarno, Hendro Talenta, Gede, Ari
Nugraha), Greeneration Indonesia (Sano) dan
sebagainya.

Sudah delapan tahun saya malang melintang
melibatkan diri dalam banyak kegiatan
kerelawanan, kebanyakan di lokal kota Bandung,
terkait kegiatan bersepeda, lingkungan,
kesehatan, sosial dan transportasi publik.

Bersama gerakan Bandung Eco Transport dan
teman-teman dari aktivis Gerakan Disiplin
Sukajadi (GDS) melakukan kegiatan bertema
Edukasi Ruang Publik di taman Balai Kota
Bandung selama dua bulan. Memberikan penyuluhan
dan menyampaikan informasi kepada publik yang
berada di taman, untuk mematuhi segala aturan
dan ketentuan yang ada selama berada di ruang
publik serta memberi teguran persuasif kepada
khalayak yang melanggar aturan dan ketentuan
tersebut.
Selanjutnya masih bersama Bandung Eco Transport
dan kalangan mahasiswa UIN, UPI, serta
komunitas pesepeda Bike to Campus, bekerjasama
dengan Data Science Indonesia (DSI) menjadi

150


Click to View FlipBook Version