The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Terdapat file percobaan buku

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by hafisfirdaus2005, 2023-02-14 19:47:31

PDF PERCOBAAN

Terdapat file percobaan buku

41 Tabel 4.18. Deskripsi Mata Kuliah Patologi Klinik 1 Nama Mata Kuliah Patologi Klinik 2 Kode Mata Pelajaran KDK217 3 Beban Studi 3 sks 4 Semester 2 (dua) 5 Prasyarat Telah mendapat mata kuliah semester I 6 Kompetensi Setelah menyelesaikan pembelajaran di Departemen PK, Mahasiswa FK Universitas Airlangga semester 2 mampu menerapkan ilmu patologi klinik dalam merencanakan pemeriksaan laboratorium untuk menegakkan diagnosis, interpretasi hasil pemeriksaan, memantau perkembangan penyakit serta menentukan prognosis. Mampu mengerjakan pemeriksaan laboratorium sederhana secara mandiri serta dapat menyimpulkan hasilnya. 7 Silabus Materi yang disajikan dalam bentuk perkuliahan dan praktikum. Materi perkuliahan meliputi tentang pemeriksaan darah, patofisiologi kelainan darah, penyakit kelainan darah dan pemeriksaan khusus HIV & AIDS, TORCH, autoimun dan penyakit kanker atau keganasan serta. pemeriksaan dan interpretasi hasil pemeriksaan ginjal, endokrin, hati, lemak, serologi infeksi virus, daerah steril dan tidak steril. Materi yang dikerjakan meliputi ilmu tentang pemeriksaan darah, golongan darah, pemeriksaan khusus HIV & AIDS, hepatitis, glukosa darah, urine lengkap serta interpretasinya. 8 Atribut Soft Skill Disiplin, kerjasama, dan perilaku professional 9 Metode Pembelajaran Kuliah, praktikum kelompok dan perorangan, diskusi 10 Media Pembelajaran LCD, Komputer, mikroskop, alat dan reagensia terkait 11 Sistem Penilaian Ujian tertulis 60%, Ujian teori praktikum 15%, Ujian ketrampilan praktikum 25% 12 Staf Pengajar Koordinator pendidikan: Yulia Nadar Indrasari,dr,SpPK Staf Pengajar Kuliah: 1. Prof. Dr. Aryati, dr, MS, SpPK (K) 2. Prof. Drs. Dr. Suprapto Ma’at, MS, Apt 3. Prof. Dr. Jusak Nugraha, dr, MS, SpPK (K) 4. Leonita Anniwati, dr, SpPK (K) 5. Dr. Hartono Kahar, dr, SpPK, MQIH 6. Dr. Yetti Hernaningsih, dr, SpPK (K) 7. Paulus B. Notopuro, dr, SpPK (K) 8. Arifoel Hajat, dr, SpPK (K) 9. I Gusti Agung Ayu Putri Sri Rejeki, dr, SpPK (K) 10. Dr. Puspa Wardhani, dr, SpPK (K) 11. Betty Agustina T, dr, SpPK (K) 12. Muhamad Robiul Fuadi, dr, SpPK (K) 13. Yulia Nadar Indrasari,dr,SpPK 14. Yessy Puspitasari,dr,SpPK 15. Diah Puspita Rini, dr, SpPK 13 Referensi 1.Greer, JP, Rodger,GM, Forster , J, Paraskevas, F, Lukers, JN, Glader,BG, Wintrobe,s. Clinical Hematology. :Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia, 2010. 2.Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit menular dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan RI, Pedoman Tatalaksana Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral Pada Anak Indonesia.Jakarta, 2015. 3.Henry,JB. Clinical Diagnosis and Management by Laboratory Diagnosis, 21th.ed. WB Saunders Co.Philadelphia 2007, 4.Christine Dorresteyn Stevens, Clinical Immunology & Serology A Laboratory Perspective, Third Edition, Philadelphia, 2010.


42 5.Dacie SJVL>Practical Haematology, 8th ed, Churcill Livingstone, Hongkong, 1995, p49-79 6.Henry,JB. Clinical Diagnosis and Management by Laboratory Diagnosis, 21th.ed. WB Saunders Co.Philadelphia 2007 7.Ringsrud KM, Inne JJ. Urinalysis and body fluids. A colour text & atlas, Mosby, New York, 1995, p 21-172


43 Tabel 4.19. Deskripsi Mata Kuliah Filsafat Ilmu 1. Nama Mata Kuliah Filsafat Ilmu 2. Kode Mata Kuliah PHK101 3. Beban Studi 2sks 4. Semester 2 (satu) 5. Prasyarat Tidak ada 6. Kompetensi Mahasiswa mampu menjelaskan Tujuan dan Aplikasi Pembelajaran, Pengaruh Filsafat Ilmu terhadap Kehidupan Manusia, Perkembangan Ilmu, Pengaruh Metode Ilmiah terhadap Perkembangan Ilmu, Penalaran Ilmiah, Ilmu Sebagai Sumber Nilai, Sarana Ilmiah, Pengaruh Filsafat Ilmu terhadap Kualitas Pendidikan, serta mampu mengaplikasikan sikap dan perilaku ilmiah dalam kehidupan akademik, profesi dan masyarakat umum setelah mengikuti kuliah ini. 7. Silabus Mata kuliah ini membahas tentang Tujuan dan Aplikasi Pembelajaran, Pengaruh Filsafat Ilmu terhadap Kehidupan Manusia, Perkembangan Ilmu, Pengaruh Metode Ilmiah terhadap Perkembangan Ilmu, Penalaran Ilmiah, Ilmu Sebagai Sumber Nilai, Sarana Ilmiah, Pengaruh Filsafat Ilmu terhadap Kualitas Pendidikan (Diskusi Makalah), Sarana Ilmiah (Diskusi Makalah), serta mampu mengaplikasikan sikap dan perilaku ilmiah dalam kehidupan akademik, profesi, dan masyarakat umum. 8. Atribut Softskill Disiplin dan Professional Behavior 9. Metode Pembelajaran Kuliah dan diskusi 10. Media Pembelajaran LCD dan laptop 11. Sistem Penilaian Ujian (70%), Tugas (20%), dan Softskills (10%) 12. Staf Pengajar Penanggung Jawab Blok: Dr. Purwo Sri Rejeki, dr., M. Kes. Staf Pengajar: 1. Dr. Purwo Sri Rejeki, dr., M. Kes. 2. Dr. Joni Haryanto, S. Kp., M. Si. 3. Viskasari Pintoko Kalanjati, dr., M.Kes., PA(K)., Ph.D 4. Rahardian Indarto Susilo, dr., Sp.BS 13. Referensi -Soeparto P, Putra SP, Harjanto. Filsafat Ilmu Kedokteran. Fakultas Kedokteran Unair: Graha Masyarakat Ilmiah (GRAMIK) -Suriasumantri JS. Filsafat Ilmu. Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Sinar Harapan -Bahm AJ. What is “Science?”. Reprint. Axiology: The Science Of Values. Albuquerque: World Books


44 Tabel 4.20. Deskripsi Mata Kuliah Keterampilan Medis 1 1. Nama Mata Kuliah Keterampilan Medis 1 2. Kode Mata Kuliah KDI107 3. Beban Studi 2 sks 4. Semester 2 (dua) 5. Prasyarat Telah mendapat mata kuliah semester I 6. Kompetensi - Menjelaskan dasar-dasar teori keterampilan medis 1: komunikasi efektif dan sambung rasa dengan pasien, pemeriksaan tanda vital, refleks fisiologik dan patologik, kekuatan otot, dan tulang belakang. (kompetensi kognitif) - Menerapkan keterampilan sambung rasa dan komunikasi efektif, melakukan pemeriksaan dan menginterpretasi hasil pemeriksaan tanda vital, refleksfisiologik dan patologi, kekuatanotot, dan tulang belakang (kompetensipsikomotordanattitude) 7. Silabus Mata kuliah ini membahas tentang keterampilan melakukan sambung rasa dan berkomunikasi dengan pasien, melakukanpemeriksaan tanda vital, refleks fisiologik dan patologik, kekuatan otot, dan tulang belakang. 8. Atribut Softskill Disiplin dan professional behaviour 9. Metode Pembelajaran Kuliah interaktif, demonstrasi, praktikum di skills lab kelompok kecil didampingi oleh instruktur. 10. Media Pembelajaran Komputer, LCD, multi media, alat-alat penunjang pemeriksaan, pasien simulasi 11. Sistem Penilaian Nilai ujian tulis 50%, nilai ujian praktik 50% 12. Staf Pengajar Penanggung Jawab Blok: Arief Bachtiar, dr.Sp.P Sekretaris Blok: Izzatul Fithriyah, dr. Sp.KJ Staf Pengajar dari Departemen: - Ilmu Penyakit Dalam - Anestesiologi dan Reanimasi - Neurologi - Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi - Orthopaedi 13. Referensi Buku Pedoman Keterampilan Medis 1 FK UNAIR


45 Tabel 4.21. Deskripsi Mata Kuliah Empathy and Social Accountability 1. Nama Mata Kuliah Empathy and Social Accountability 2. Kode Mata Kuliah KDI215 3. Beban Studi 2 sks 4. Semester 2 (dua) 5. Prasyarat Telah mendapat mata kuliah semester I 6. Kompetensi Sesudah menyelesaikan blok ini mahasiswa Fakultas Kedokteran UNAIR semester 2 akan mampu: 1. Melakukan interaksi dengan kelompok rentan sesuai dengan standar nilai moral yang luhur 2. Menganalisa kondisi sosial-budaya-ekonomi masyarakat kelompok rentan yang akan dilayani sesuai dengan program dasar kesehatan kelompok rentan. 3. Mengilustrasikan perilaku yang menghargai perbedaan persepsi dengan memperhatikan aspek agama, usia, gender, etnis, difabilitas dan sosial-budaya-ekonomi dalam berinteraksi dengan kelompok rentan. 4. Berkomunikasi efektif dengan pasien, keluarga dan masyarakat dengan mempertimbangkan kondisi komunikan, etika , moral dan norma social-budaya yang ada dimasyarakat. 5. Mengilustrasikan perilaku yang menghargai upaya kesehatan komplementer dan alternatif yang berkembang di masyarakat multikultur 7. Silabus Blok ini merupakan integrasi dari Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat – Kedokteran Pencegahan, Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa, Departemen Obstetry dan gynecology, Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Departemen Farmasi dan Farmakologi. Dasar yang dipakai untuk pembelajaran blok ini adalah untuk memenuhi kompetensi dasar seorang dokter berdasarkan Standar Kompetensi Dokter Indonesia. Bahasan pada blok ini terdiri dari topik empati, komunikasi efektif, akuntabilitas sosial dengan praktek lapangannya melalui pendampingan dan kunjungan kelompok rentan. 8. Atribut Softskill Komunikasi, empati, pendampingan 9. Metode Pembelajaran Kuliah interaktif, studi lapangan, diskusi dan tutorial kelompok kecil, pleno 10. Media Pembelajaran LCD 11. Sistem Penilaian Ujian tulis (40%) Laporan hasil praktek pendampingan di lapangan dan diskusi oleh Staf Pengajar pembimbing (40%) Penilaian soft skill dari Staf Pengajar pembimbing dan klien yaitu bumil (kelompok rentan) (20%) 12. Staf Pengajar Penanggung Jawab blok :Dr. Sulistiawati, dr, M.Kes Sekretaris Blok: Azimatul Karimah, dr., Sp. KJ. Staf Pengajar: - Dr. Sulistiawati, dr, M.Kes - Azimatul Karimah, dr., Sp. KJ. - Subur Prajitno, dr, MS, MKes, FISPH, FISCM - Dr. Lilik Djuari, dr, MKes. - Siti Pariani, dr., MS., MSc., PhD


46 - Dr Hermanto TJ , dr. Sp OG(K) - Dwi Susanti, dr,.MPH - Dr. Irwanto, dr, SpA (K) - Dr. Maftuchah Rochmanti ,dr, Mkes 13. Referensi - Chen D, 2007. A cross-sectional Measurement of Medical Student Empathy. - Dr. Hermanto TJ,dr, Sp OGK, 2014. Bersujud dalam Rahim - Departemen Kesehatan , 2009. Buku Kesehatan Ibu dan anak. - Glanz, K, Rimer, BK, Viswanath, K., 2008. Health behavior and health education. - Halpern, J., 2014. From idealized clinical empathy to empathic communication inmedical care, Med Health Care and Philos - Heri Maulana. Promosi Kesehatan. Penerbit Buku Kedokteran – EGC, Jakarta, 2009 - Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1193/MENKES/SK/X/2004 Tentang Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan - Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 585/MENKES/SK/V/2007 Tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Puskesmas - Prajitno S, Djuari L., Husein H.,2013. Buku ajar Kedokteran Komunitas Airlangga University Press. - Soekidjo Notoatmodjo. Ilmu Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta , Jakarta , 2010 - USAID, 2015. Social Accountability - Wallace, RB., 2008. Public health and preventive medicine. - Winkelman, M.,2009. Culture and health.


47 Tabel 4.22. Deskripsi Mata Kuliah Mikrobiologi Kedokteran 1 Nama Mata Kuliah Mikrobiologi Kedokteran 2 Kode Mata kuliah KDM201 3 Beban Studi 3 SKS 4 Semester 3 (tiga) 5 Prasyarat Telah mendapat mata kuliah semester I dan II 6 Kompetensi Pada akhir pembelajaran, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan pengetahuan mikrobiologi serta memperoleh ketrampilan dasar pemeriksaan mikrobiologi, yang meliputi bidang Pengetahuan Dasar Mikrobiologi Kedokteran, Bakteriologi, Mikologi, Virologi, Imunologi infeksi mikroba dan penerapan mikrobiologi pada tatalaksana umum penyakit infeksi, untuk menunjang diagnosis penyakit, identifikasi penyebab penyakit dan pencegahan serta pengobatan dari penyakit, terutama penyakit infeksi, pada pasien dan masyarakat 7 Silabus Materi disajikan dalam bentuk perkuliahan dan praktikum. Materi pembelajaran meliputi meliputi bidang Pengetahuan Dasar Mikrobiologi Kedokteran, Bakteriologi, Mikologi, Virologi, Imunologi infeksi mikroba dan penerapan mikrobiologi pada tatalaksana penyakit infeksi. Penguasaan materi perkuliahan dievaluasi dengan ujian teori berupa pilihan berganda uang dilakukan pada tengah dan akhir blok. Materi praktikum diberikan dengan media pembelajaran khusus praktikum Mikrobiologi. Penguasaan materi praktikum dievaluasi dengan ujian ketrampilan di pertengahan blok dan ujian praktikum di akhir blok. 8 Atribut softskill Disiplin, kerjasama 9 Metode pembelajaran Kuliah, praktikum 10 Media pembelajaran Laptop, LCD, white board, handout, modul; bahan dan reagen praktikum 11 Sistem penilaian Ujian Teori (60%), Ujian Praktikum (30%), Soft Skill (5%), Laporan Praktikum (5%) 12 Staf Pengajar Koordinator Pendidikan: Pepy Dwi Endraswari,dr.,M.Si, Sp. MK Staff Pengajar: 1. Prof.Dr.Ni Made Mertaniasih,dr.,MS.,SpMK(K) 2. Prof.Dr.Kuntaman,dr.,MS.,SpMK(K) 3. Prof.Dr.Eddy Bagus Wasito,dr.,MS.,SpMK(K) 4. Prof.Maria Lucia Inge Lusida,dr.,MKes.,PhD.,SpMK(K) 5. Lindawati Alimsardjono,dr.,M.Kes.,SpMK(K) 6. Arthur Pohan Kawilarang,dr.,M.Kes.,SpMK(K) 7. Dr.Eko Budi Koendhori,dr.,M.Kes., Sp.MK 8. Dr.Marijam Purwanta, Dra.,M.Sc.,Apt 9. Nurul Wiqoyah, Dra.,M.Si 10. Dr. Manik Retno Wahyunitisari,dr.,M.Kes 11. Dr. Rebekah Juniati Setiabudi,dr.,M.Si 12. Dr.Juniastuti,dr.,M.Kes. 13. Dr.Wiwin Retnowati,S.Si.,M.Kes 14. Dr.Agung Dwi Wahyu Widodo,dr.,M.Si 15. Deby Kusumaningrum,dr.,M.Si, Sp.MK 16. Pepy Dwi Endraswari,dr.,M.Si, Sp. MK. 17. Priyo Budi Purwono, dr.,M.Si., Sp. MK. 18. Firman Setiawan, dr., Sp. MK


48 19. Ika Nindya Kadariswantiningsih, dr.,M.Sc. 13 Referensi 1. Alimsardjono, L. et al, 2015. Buku Ajar Pemeriksaan Mikrobiologi pada Penyakit Infeksi. PT Sagungseto. 2. Brooks, GF., Carroll, KC., Butel, JS., Morse, SA., Mietzner TA (editors). 2013. Jawetz, Melnick, & Adelberg’s; Medical Microbiology. 26th edition. The McGraw-Hill, Lange 3. Tille, PM (editor). 2014. Bailey & Scott’s Diagnostic Microbiology, 13th edition. Elsevier Mosby-Missouri 4. Kawilarang, AP., Susilo, B., Endraswari, PD. 2013. Buku Ajar Mikologi Kedokteran. Airlangga University Press-Surabaya 5. Larone, DH. 2011. Medically Important Fungi; A Guide to Identification. 5th edition. ASM Press- Washington DC. 6. Abbas, AK., Lichtman, AH., and Pillai, S. 2015. Cellular and Molecular Immunology, International edition, 8th edition. ElsevierPhiladelphia 7. Richman DD, Whitley RJ., Hayden FG., 2009. Clinical Virology, 3rd edition. ASM


49 Tabel 4.23. Deskripsi Mata Kuliah Parasitologi Kedokteran 1. Nama Mata Kuliah Parasitologi Kedokteran 2. Kode Mata Kuliah KDM203 3. Beban Studi 3 sks 4. Semester 3 (tiga) 5. Prasyarat Telah mendapat mata kuliah semester I dan II 6. Kompetensi Mahasiswa mampu menerapkan ilmu penyakit parasit dalam memecahkan masalah penyakit parasit dengan benar. 7. Silabus Materi ajar ini membahas tentang parasit yang menimbulkan dan menyebabkan penyakit pada manusia di Indonesia dan di dunia yaitu helmint, protozoa, dan artropoda dari segi taksonomi, morfologi, sifat biologi daur hidup, patologi dan patogenesis, respon imun, gejala klinis yang ditimbulkan, epidemiologi, cara penularan, pengobatan, pencegahan dan pemberantasannya, hubungan hospes dan parasit, imunoparasitologi, vektor, serangga beracun, kontrol arthropod, entomologi forensik, dan zoonosis parasiter, serta cara metode identifikasi (diagnosis laboratorium) parasit 8. Atribut Softskill Etika, disiplin,komunikasi, 9. Metode Pembelajaran Ceramah/kuliah, diskusi, praktikum, tugas individu 10. Media Pembelajaran LCD, laptop / Slide projector, whiteboard, mikroskop, bahan praktikum terkait 11. Sistem Penilaian UTB (30%), UAB (30%), UjianPraktikum (30%), Tugas (5%), Softskills (5%) 12. Staf Pengajar Koordinator Pendidikan : Sri Wijayanti Sulistyawati, dr.,M.Imun Staf Pengajar: 1. Dr. Sukmawati Basuki, dr., MSc 2. Suhintam Pusarawati, drh., MS. 3. Prof. Indah S. Tantular, dr., M.Kes, Ph.D., Sp.ParK. 4. Heny Arwati., Dra., MSc., Ph.D. 5. Prof. Dr.Heru Prasetyo, dr., MS, Sp.ParK 6. Dwi Peni Kartikasari, dr., M.Imun 7. Sri Wijayanti Sulistyawati, dr.,M.Imun 8. Lynda Rossyanti, dr., MKedTrop 13. Referensi - Abbas A.K., Lichtman A.H. and Pober JS. 2003. Cellular and MolecularImmunology. 5th ed. W.B. Saunders Company. Philadelphia - Byrd, J.H. 2002.ForensicEntomology. http://www.forensic - Cook GC. and Zumla A. 2003. Manson’sTropicalDiseases. 21st ed. ELST with Saunders. London - Garcia LS and Brucker D.A. 1997. DiagnosticMedical Parasitology. 3rd ed. ASM Press. Washington.D.C. - Goldsby R.A., Kindt T.J. and Osborne B.A. 2000. KubyImmunology. 4th ed. W.H. Freeman and Company.New York. - Hall, D.R. 2000. American Board of forensic Entomology. http://www.missouri.edu/gwww/entomology - Heelan J.S. and Ingersoll F.W. 2002. Essentials of Human Parasitology. 1 st ed. Delmar Thomson Learning. Australia - Male D., Brostoff J., Roth DB., and Roitt I. 2006. Immunology 7th ed. MosbyElsevier. Canada - Mullen G. and Durden L. 2002. Medical and VeterinaryEntomology. Academic Press. San Diego, California. - Sites D.P. Terry A.I. and Parslow T.G. 1997. MedicalImmunology. 9th ed. Prentice-Hall International Inc. . - Word Health Organization. 1991. Basis Laboratory Methods in Medical Parasitology.Genewa.WHO.


50 Tabel 4.24. Deskripsi Mata Kuliah IKM-KP 1 1. Nama Mata Kuliah IKM–KP 1 (Ilmu Kesehatan Masyarakat-Kedokteran Masyarakat) 2. Kode Mata Kuliah KMP 201 3. Beban Studi 4 sks 4. Semester 3 (dua) 5. Prasyarat Telah mendapat mata kuliah semester I dan II 6. Kompetensi Setelah mengikuti pembelajaran ini, mahasiswa Program Studi Kedokteran FK UNAIR semester 3 mampu menjelaskan konsep sehat sakit dan determinan yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat 7. Silabus Kesehatan seseorang maupun masyarakat merupakan manifestasi dari keseimbangan antara faktor Host – Agent – Environment (Triangle Epidemiology). Materi disajikan dalam bentuk perkuliahan dan diskusi yang meliputi dasar epidemiologi mengenai konsep terjadinya penyakit, ukuran morbiditas – mortalitas, spektrum klinis penyakit, klasifikasi penyakit dan skrining penyakit pada populasi serta uji validitas instrumen diagnostik. Materi determinan yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat yang diberikan meliputi: peran distribusi, struktur dan komposisi penduduk, serta dinamika penduduk (fertilitas, mortalitas dan migrasi); Konsep interaksi antara gizi, kesehatan dan produktifitas kerja, peran gizi pada usia pertumbuhan, dewasa, dan Lansia, gizi kerja, Angka Kecukupan Gizi, Penilaian status gizi, serta Determinan dan patogenesis masalah gizi, ; dan faktor lingkungan mengenai Konsep Ekologi – Ekosistem, Sanitasi (air, makanan, rumah sehat dan TempatTempat Umum), Pencemaran lingkungan (limbah, sosial, radiasi lingkungan dan pemanasan global), dan Program Kesehatan Lingkungan di Puskesmas 8. Atribut Softskill Disiplin, kerjasama, dan menghargai pendapat orang lain 9. Metode Pembelajaran Kuliah dan Diskusi 10. Media Pembelajaran LCD 11. Sistem Penilaian Ujian Utama Akhir Blok (UUAB) 12. Staf Pengajar Koordinator Pendidikan : Budiono, dr., M.Kes Staf Pengajar: 1. Dr. Susilowati Andajani, dr, MS 2. Djohar Nuswantoro, dr, MPH., AKK 3. Dr. Budi Utomo, dr, M.Kes 4. Dwi Susanti, dr. MPH 5. Budiono, dr, M.Kes 6. Dr. Pudji Lestari, dr, M.Kes 7. Pirlina Umiastuti, dr, M.Kes 8. Atika, S.Si, M.Kes 9. Dr. Sri Umijati, dr, MS. 10. Dr. Dwi Apriliawati, dr, M.Kes 11. Dr. Widati Fatmaningrum, dr, M.Kes 12. Dr. Sulistiawati, dr, M.Kes 13. Linda Dewanti, dr, M.Kes, MHSc, PhD 13. Referensi Epidemiologi: 1. AHRQ. 2014. The Guide to Clinical Preventive Services. www.ahrq.gov


51 2. Bailey, Lucianne. Vardulaki, Katerina. Langham, Julia. Chandramohan, Daniel. 2005. Screening and Diagnostic tests in Introduction in Epidemiology. London: Open University Press 3. Bhopal, R.S, 2002.Concepts of Epidemiology. Oxford University Press. 4. CDC. Principle of Epidemiology in Public Health Practice. Self- study course SS1000. Third edition 5. DCP2 ,2008. Public health surveillance. The best weapon to avert epidemics. Disease Control Priority Project. www.dcp2.org/file/153/dcpp-surveillance.pdf 6. Gerstman B B, 2003. Epidemiology Kept Simple, 2th. WileyLiss Pub. 7. Gordis L,2009. Epidemiology. WB Saunders Co, Philadelphia 8. Greenberg RS, Daniels SR, Flanders WD, Eley JW, Boring JR, 2005. Medical Epidemiology. The McGraw-Hill Companies, USA 9. Kleinbaum D.G, Kupper L.L, Morgenstern H, 1986. Epidemiologic research: Principles and Quantitative Methods. Lifetime Learning Publications A division of Wadsworth, inc Belmont, California. 10. Leavell H.R and E. Gurney Clark, 1979. Preventive Medicine for The Doctor In His Community. An Epidemiologic Approach. Third edition. Robert E.Krieger Publising Company, Huntington, New York. 11. Mac Mahon B, Dimitrios T. 1996. Epidemiology Principles and Methods. Second Edition. New York.: Little Brown & Co 12. Mausner and Kramer, 1985. Epidemiology : An Introduction Text. W.B. Saunders Company. Toronto, Canada. 13. Maxcy-Rosenau-Last, 1998. Public Health & Preventive Medicine. Prentice Hall International Inc. 14. Merrill R.M. Introduction to Epidemiology. 5th ed. Jones & Barlett LLC. 15. Rothman K.J, Greenland S, 1998. Modern Epidemiology, 2nd Ed. Lippincott-Raven Electronic Production, Baltimore 16. Timmreck TC , 1998. An Introduction to Epidemiology. Jones and Bartlett Publishers Inc, Boston. Demografi: 1. Ida Bagoes Mantra, 2000, Demografi Umum 2. LDFEUI,1984. Dasar-dasar Demografi, 3. Palmore and Gadner 1994, East West centre, Measuring Mortality and Fertility and Natural Increase. 4. Pollard AH, Yusuf F, Pollard GN, 1984. Demographic techniques 5. Shyrocks Siegel, 1990. Methods and Material of Demografi Kesehatan Lingkungan: 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 13 tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas 2. Peraturan Pemerintah RI No. 66 tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan


52 3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492 / Menkes / Per / IV / 2010 Tanggal 19 April 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. 4. Peraturan Pemerintah RI no. 122 tahun 2015 tentang sistem penyediaan air minum 5. Peraturan menteri Perindustrian RI No. 78/M.Ind/PER/11/2016 tentang pemberlakuan standar nasional Indonesia air mineral, air demineral, air mineral alami, dan air minum embun secara wajib 6. Kepmenkes RI 1429/Menkes/XII/2006 Pedoman penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan sekolah 7. Kepmenkes RI 1405/Menkes /SK/XI/2002 tentang persyaratan kesehatan lingkungan Rumah Sakit 8. Kepmenkes RI 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja perkantoran dan Industri 9. Permenkes RI No. 70 tahun 2016 tentang standar dan Persyaratan kesehatan lingkungan kerja Industri 10.Public Health and Preventive Medicine , R.B. Wallace 11.Guidelines on studies in environmental epidemiology, WHO 12.Seri IPCS, WHO 13.Evironmental health, Purdom 14.Fundamental of ecology, Odum 15.Patty’s industrial hygiene and toxicology, Clayton, GD, Clayton, 16.Toxicology- the basic science of poisons, 3rd Ed, NY. Casaret & Doul, 1986 17.Occupational Health,Waldron 18.DEPKES RI; Pedoman Penilaian Rumah Sehat. 19.Betty C. Hobbs, Diane Roberts; Food Poisoning and Food Hygiene; United Kingdom 20.Adrian R. Eley; Microbial Food Poisoning; United Kingdom


53 Tabel 4.25. Deskripsi Mata Kuliah Farmakologi dan Terapi 1. Nama Mata Kuliah Farmakologi dan terapi 2. Kode Mata Kuliah FAT209 3. Beban Studi 5 sks 4. Semester 3 (tiga) 5. Prasyarat Telah mendapat mata kuliah semester I dan II 6. Kompetensi Setelah mengikuti mata kuliah Farmakologi dan Terapi, mahasiswa mampu memilih obat secara rasional dengan menggunakan pengetahuan Farmakologi dasar dan Farmakologi klinik dan mampu menyusun resep secara rasional menurut kaidah 5 tepat (tepat bahan obat, tepat dosis obat, tepat bentuk sediaan obat, tepat cara pemberian obat dan tepat waktu pemberian obat) dengan benar. 7. Silabus Materi disajikan dalam bentuk kuliah, praktikum dan tutorial. Materi perkuliahan meliputi prinsip dasar farmakologi, farmakologi dasar dan farmakoterapi pada sistem organ, Farmakologi dasar dan terapi pada penyakit inflamasi, penyakit infeksi dan kelainan sistem imun, terapi cairan, dasar toksikologi dan interaksi obat serta materi penulisan resep secara rasional. Kuliah penulisan resep meliputi tata cara penulisan resep, penentuan dosis obat, pemilihan bentuk sediaan obat, serta waktu dan cara pemberian obat. Praktikum di laboratorium meliputi pengenalan skrining farmakodinamik dan demonstrasi pembuatan sediaan obat. Tutorial PBL dilaksanakan melalui skenario yang diselesaikan oleh mahasiswa dengan pendekatan P-drug. Evaluasi dilakukan pada akhir blok. 8. Atribut Soft Skills Disiplin, perilaku profesional, kemampuan komunikasi lisan dan tertulis 9. Metode Pembelajaran Kuliah, tutorial PBL, praktikum di laboratorium 10. Media pembelajaran LCD, laptop, alat praktikum, bahan habis pakai praktikum 11. Sistem penilaian Ujian akhir (80%), Laporan tutorial & diskusi (10%), Tugas praktikum (5%) dan Soft skills (5%) 12. Staf Pengajar Koordinator Pendidikan : Nurina Hasanatuludhhiyah dr., M.Si Staf Pengajar: 1. Prof. Dr. Achmad Basori, Drs., Apt., M. S. 2. Bambang Hermanto dr., M.Kes, AFK 3. Ramadhani dr., M.Kes 4. Dr. Arifa Mustika, dr., M.Si 5. Sri Purwaningsih dr., M.Kes 6. Dr. Maftuchah Rochmanti, dr., M. Kes. 7. Yuani Setiawati dr., M.Ked 8. M. Fathul Qorib, dr., Sp.KFR 9. Danti Nur Indiastuti, dr., M.Ked 10. Nurmawati fatimah, dr., M.Si 11. Nurina Hasanatuludhhiyah, dr., M.Si 12. Abdul Khairul Rizki Purba, dr., M.Sc., Sp. FK 13. Annette d'Arqom, dr., M.Sc 14. Maulana Antiyan Empitu, dr., M.Sc


54 13. Referensi Wajib -Katzung BG, Trevor AJ, 2018. Basic and clinical pharmacology, 14thed. USA: The McGraw-Hills Companies, Inc - Brunton L, Chabner B, Knollman B, 2011. Goodman & Gilman’s, The Pharmacological Basis of Therapeutics, 12thed. USA: The Mc Graw-Hill Companies, Inc. -Trevor AJ, Katzung BG, Kruidering-Hall M, Masters SB. 2015. Katzung & Trevors Pharmacology Examination & Board Review 11th ed. USA: The McGraw-Hills Companies, Inc. -Rang HP, Dale MM, Ritter JM, Flower RJ, Henderson G, 2015. Rang & Dale’s, Pharmacology, 8thed. London: Elsevier, Churchill Livingstone -Nanizar Zaman-Joenoes, 2001. Ars Prescribendi, Ed.2 Surabaya -Bustami, 1998. Pedoman Penulisan resep, WHO


55 Tabel 4.26. Deskripsi Mata Kuliah Kedokteran Tropis 1. Nama Mata Kuliah Ilmu Kedokteran Tropis 2. Kode Mata Kuliah KDI 204 3. Beban Studi 3 SKS 4. Semester III (Tiga) 5. Prasyarat Telah mendapat mata kuliah semester I dan II 6. Kompetensi Mahasiswa semester 3 FK setelah mengikuti blok Blok Kedokteran Tropis mampu: 1. Menjelaskan sejarah dan konsep dasar serta faktor penunjang muncul dan menyebarnya penyakit tropis 2. Menjelaskan faktor lingkungan sebagai penyebab muncul dan menyebarnya penyakit tropis, termasuk agen infeksi, dan peran vektor perantara 3. Menjelaskan faktor genetik dan respon imun inang terhadap agen infeksi sebagai unsur yang menentukan timbulnya penyakit tropis 4. Menjelaskan faktor perilaku dan sosio-budaya sebagai unsur yang menentukan muncul dan menyebarnya penyakit tropis 5. Menjelaskan beberapa penyakit tropis yang banyak dijumpai di Indonesia serta menjelaskan penatalaksanaannya 6. Menjelaskan terjadinya penyakit tropis secara komprehensif di suatu daerah/komunitas secara epidemiologis, serta tindakan penanggulangannya (diagnosis - perawatan medis dan non medis - pencegahan - sistem rujukan) Ketika dihadapkan pada lingkungan dan masyarakat tertentu mahasiswa semester 3 FK mampu : 1. Melakukan identifikasi vektor perantara ( jentik nyamuk dan spesiesnya) penyebab penyakit tropis tertentu 2. Melakukan identifikasi faktor lingkungan yang berpengaruh pada terjadinya penyakit tropis 3. Menunjukkan tindakan pencegahan yang dapat dilakukan sesuai penyakit tropis yang ditemukan 4. Membuat media informasi edukasi tentang penyakit tropis 7. Silabus Mata kuliah ini dirancang untuk mahasiswa FK semester 3, menyajikan materi tentang konsep dasar serta menyebarnya penyakit tropis, faktor agent-host-environment sebagai pencetus munculnya penyakit tropis, manajemen penanggulangan, komunikasi, studi kasus, diagnostik laboratorium serta upaya pencegahan penyakit tropis baik di klinis maupun di komunitas. Survei lapangan dilakukan sesuai dengan topik skenario terkait penyakit tropis. Praktikum identifikasi jentik nyamuk Aedes dan pengecatan dahak Ziehl Nielsen. 8. Atribut Softskill 1. Disiplin 2. Partisipasi dalam proses pembelajaran (Kuliah, survei lapangan dan praktikum) 3. Etika 9. Metode Pembelajaran Pembelajaran dilakukan dengan metode tutorial, kuliah klasikal, kuliah pakar, survei lapangan dan praktikum (pemeriksaan lab), diskusi pleno 10. Media Pembelajaran LCD+laptop, white board, mikrofon+loudspeaker, bahan praktikum identifikasi jentik nyamuk dan pengecatan Ziehl Nielsen 11. Sistem Penilaian • Ujian MCQ : 65 % • Laporan tutorial : 15% • Survei lapangan : 10%


56 • Laporan pendampingan dan pemeriksaan laboratorium : 10% 12. Staf Pengajar Penanggung Jawab Blok: Dwiyanti Puspitasari,dr.,DTM&H.,MCTM(TP).,Sp.A Sekretaris Blok: Lynda Rossyanti, dr.,M.Ked.Trop Staf Pengajar dari Departemen: - Mikrobiologi - Parasitologi - Biokimia - IKM-KP - Ilmu Kesehatan Anak - Ilmu Penyakit Dalam 13. Referensi 1. Nicholas WJ. 2014. Manson’s Tropical Diseases 23rd edition, section 9, Elsevier, China. 2. Geissler C and Powers H, 2005. Human Nutrition, 11th ed. London : Churchill Livingstone. 3. Richman DD, Whitley RJ, Hayden FG. 2002. Clinical Virology 2nd. ASM, Washington DC. 4. Howe GM and Loraine JA. 1980. Environmental Medicine, 2nd ed. London : William Heinemann Medical Books Ltd. 5. Foster GM and Anderson BG. 1978. Medical Anthropology. New York : Wiley 6. Gelehrter TD, Collins FS, Ginsburg D. 1998. Principles of Medical Genetics. Baltimore : Williams & Wilkins. 7. Mc. Mahon B, Dimitrios. 1996. Epidemiology Principles and Methods, 2nd ed. Boston : Little, Brown and co. 8. Fleiss, JL. 1981. Statistical Methods for Rates and Proportion, 2nd ed. New York : John Wiley & sons.


57 Tabel 4.27. Deskripsi Mata Kuliah Social Aspect of Medicine 1. Nama Mata Kuliah Social Aspect of Medicine 2. Kode Mata Kuliah KDI216 3. Beban Studi 2 sks 4. Semester 3 (tiga) 5. Prasyarat Telah mendapat mata kuliah semester I dan II 6. Kompetensi Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu mensintesis pentingnya wawasan sosial budaya, interaksi yang efektif dengan pasien dan keluarganya, untuk mengelola masalah kesehatan individu, keluarga maupun masyarakat secara komprehensif, holistik, terpadu dan berkesinambungan dalam konteks pelayanan kesehatan primer. 7. Silabus Aspek sosial kedokteran dapat dimaknai sebagai praktik kedokteran yang memperhatikan kesehatan dan penyakit pada inidividu dan masyarakat dalam keterkaitannya dengan perilakunya dalam keadaan sehat dan sakit. Ada empat domain aspek sosial kedokteran yang ditekankan pada blok ini, yaitu Interaksi bio-psiko-sosial dalam kondisi sehat sakit; determinan sosial kesehatan dan penyakit; perilaku sehat dan sakit individu dan masyarakat; peran dokter dalam pelayanan kesehatan dan kesehatan masyarakat. 8. Atribut Softskill Disiplin, Komunikasi Efektif, dan Interpersonal Skills 9. Metode Pembelajaran Kuliah, tutorial, praktik lapangan 10. Media Pembelajaran LCD, Komputer dan Internet 11. Sistem Penilaian Ujian tengah blok 35%, ujian akhir blok 35%, laporan 20%, soft skills 10% 12. Staf Pengajar Koordinator Blok : Samsriyaningsih Handayani, dr., M.Kes., M.Ed., Ph.D. Sekretaris blok: Erikavitri Yuliani, dr., SpKJ(K) Staf Pengajar: 1. Prof. Dr. Hendy Muagiri Margono, SpKJ(K) 2. Prof. Dr. Nancy Margarita Rehatta, dr., Sp.An, KIC, KMN, KNA 3.Dr. Sri Umijati, dr., MS 4.Dr. Pudji Lestari, dr., M.Kes. 5. Jongky Hendro Prajitno, dr., SpPD, FINASIM 6. Referensi 1. Commission on Social Determinants of Health (CSDH). 2008. Closing The Gap In A Generation: Health Equity Through Action On The Social Determinants Of Health. Final report of the Commission on Social Determinants of Health. Geneva: World Health Organization. 2. Maramis, WF., dan Maramis, AA. 2009. Hubungan PasienDokter dalam Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga University Press, hlm. 183-185. 3. Green, L., and Kreuter, M. 2005 Health Program Planning: An Educational And Ecological Approach. 4th Edition. New York, NY: McGraw Hill


58 Tabel 4.28. Deskripsi Mata Kuliah Keterampilan Medis 2 1. Nama Mata Kuliah Keterampilan Medis 2 2. Kode Mata Kuliah KDI111 3. Beban Studi 2 sks 4. Semester 3 (tiga) 5. Prasyarat Telah mendapat mata kuliah semester I dan II 6. Kompetensi -Menjelaskan dasar-dasar teori keterampilan medis 2: anamnesis, pemeriksaan fisik kepala-leher, jantung, paru, THT-KL, dan mata, dasar-dasar teori pemeriksaan radiologi untuk menunjang data-data pemeriksaan fisik (kompetensi kognitif). -Menerapkan tatacara komunikasi efektif, membina komunikasi dan hubungan baik antara dokter dan pasien; mampu melakukan anamnesis umum dan anamnesis topik tertentu; mampu melakukan pemeriksaan fisik secara benar dan sistematik dan menginterpretasi hasil pemeriksaan daerah kepala-leher, jantung, paru; THT-KL, dan mata(kompetensi psikomotor dan attitude). 7. Silabus Mata kuliah in imembahas tentang keterampilan melakukan komunikasi dengan pasien, anamnesis, pemeriksaan daerah kepala-leher, jantung, paru; THT-KL, dan mata. 8. Atribut Softskill Disiplin dan Professional Behavior 9. Metode Pembelajaran Kuliah interaktif, demonstrasi, praktikum di skills lab kelompok kecil di dampingi oleh instruktur. 10. Media Pembelajaran Komputer, LCD, manekin, multimedia, alat-alat penunjang pemeriksaan, pasien simulasi 11. Sistem Penilaian Nilai ujian tulis 50%, nila iujian praktik 50% 12. Staf Pengajar Penanggung Jawab Blok: Arief Bachtiar, dr.Sp.P Sekretaris Blok: Izzatul Fithriyah, dr. Sp.KJ Staf Pengajar dari Departemen: - Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi - Ilmu Penyakit Dalam - Kardiologi dan Kedokteran Vaskular - Ilmu Kesehatan Mata - Ilmu Kesehatan THT-KL - Radiologi 13. Referensi Buku Pedoman Keterampilan Medik 2 FK UNAIR


59 Tabel 4.29. Deskrispsi Mata Kuliah GELS 1 1. Nama Mata Kuliah General Emergency Life Support (GELS) 1 2. Kode Mata Kuliah KDI 115 3. Beban Studi 2 sks 4. Semester 3 (tiga) 5. Prasyarat Telah mendapat mata kuliah semester I dan II 6. Kompetensi Mahasiswa semester 3 setelah mengikuti blok General Emergency Life Support (GELS) 1 mampu menjelaskan anatomi, fisiologi, patofisiologi, dan farmakologi yang mendasari kejadian gawat darurat mengancam nyawa dan penanganannya, serta mampu melakukan bantuan hidup dasar pada korban gawat darurat mengancam nyawa dengan tingkat keberhasilan penerapan minimal mendapatkan skor sesuai standar penilaian yang ditetapkan oleh fakultas dari total nilai tugas ujian, penilaian tutorial, dan praktikum. 7. Silabus Menjelaskan anatomi-fisiologi pulmo, saluran nafas atas dan bawah, Menjelaskan fisiologi ventilasi dan transport oksigen, Menjelaskan anatomi fisiologi sistem sirkulasi, menjelaskan patofisiologi gawat darurat jalan nafas dan penanganannya, Menjelaskan patofisiologi gawat darurat pernafasan dan penanganannya, Menjelaskan tentang terapi oksigen, Menjelaskan patofisiologi gawat darurat sirkulasi dan penanganannya, Menjelaskan farmakologi obat-obatan yang digunakan pada resusitasi, Menjelaskan tentang resusitasi jantung paru otak, Menjelaskan tentang defibrillator, menjelaskan tentang sistem code blue, Menjelaskan tentang sistem penanggulangan gawat darurat terpadu sehari-hari, Menjelaskan tentang aspek legal dan etik pada kondisi gawat darurat, Melakukan simulasi penanganan gawat darurat jalan nafas, gawat darurat pernafasan dan Bantuan Hidup Dasar sesuai Guideline terkini (2015) 8. Atribut Softskill Disiplin dan komunikasi 9. Metode Pembelajaran Kuliah, tutorial dengan tugas skenario, Latihan praktek manekin, E-learning 10. Media Pembelajaran Multimedia, Skenario, Manekin 11. Sistem Penilaian Nilai ujian praktik (P)10 %, Nilai laporan diskusi tutorial (T) 10%, Nilai soft skill (S) 10%, Nilai ujian akhir blok (U) 70% 12. Staf Pengajar Penanggung Jawab Blok: Edward Kusuma, dr., M.Kes., Sp.An. KIC Sekretaris Blok: Lilik Herawati, dr., M.Kes Staf Pengajar dari Departemen: - Ilmu Faal - Anestesiologi dan Reanimasi - Farmakologi 13. Referensi - Adult Basic Life Support: 2010 International Consensus on Cardiopulmonary Resuscitation and Emergency Cardiovascular Care Science. With Treatment Recommendations, Downloaded from circ.ahajournals.org by on October 19, 2010 - American Heart Association Guidelines for cardiopulmonary resuscitation and Emergency Cardiovascular Care Science, downloaded from circ.ahajournals.org by on October 20, 2010 - Cross, ME, , Plunkett EVE. Physics, Pharmacology and Physiology for Anesthetist. Key concepts for FRCA. 2008 - European Resuscitation Council Guidelines for Resuscitation 2010, doi:10. 1016/j. resuscitation.2010.08.021 - Fee JPH, Bovill J.G. Physiology for Anesthesiologist. 2004 Lor and Francis, an imprinted of the Taylor & Francis Group.


60 - Fundamental Critical Care Support, Fifth Edition, Copyright, 2012 Society of Critical Care Medicine. International Standard Book Number: 978-0-936145-78-5 - General Emergency Life Support. 2000. Surabaya - Guyton, Hall. Texbook of Medical Physiology. 11th.Ed. 2006 - Morgan, Jr., G. E., Mikhail, M. S., 1996, Clinical Anesthesiology, Second Edition , a Lange Medical Book. - Pinsky MR, Brochard L, Mancebo J. applied Physiology in Intensive Care Medicine 2006. Springer - Trauma Anesthesia and Critical Care, Itaccs 1993 - Safar P, Bircher N.G., 1988,Cardiopulmonary Cerebral Resuscitation WB. third edition. Saunders Co Ltd.


61 Tabel 4.30. Deskrispsi Mata Kuliah Penelitian 1 1. Nama Mata Kuliah Penelitian 1 2. Kode Mata Kuliah KDI202 3. Beban Studi 2 sks 4. Semester 4 (empat) 5. Prasyarat Lulus subprogram 1 6. Kompetensi Setelah mengikuti blok ini mahasiswa semester 4, mampu menerapkan pola pikir ilmiah dalam penyusunan proposal penelitian kedokteran, menuliskannya sesuai kaidah ilmiah, dan mempertahankannya pada seminar didepan penguji. 7. Silabus Blok integratif dengan metode penugasan, dan kuliah interaktif. Sistematika penerapan blok diawali dengan kuliah pakar tentang konsep penyusunan proposal penelitian yang meliputi alur pikir ilmiah penelitian, pendekatan penelitian kedokteran dasar, kedokteran klinik, dan kesehatan masyarakat, penentuan topik penelitian, latar belakang penelitian, mengidentifikasi masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan teori, kerangka teori atau kerangka konsep penelitian, metode penelitian, dan organisasi penelitian, teknik penulisan usulan penelitian bidang kedokteran yang diperlukan untuk mahasiswa S1 Kedokteran. Metode penugasan adalah penulisan usulan penelitian sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah, dengan bimbingan Staf Pengajar dan diseminarkan. 8. Atribut Softskill Disiplin dan Professional Behavior 9. Metode Pembelajaran Kuliah (ceramah), diskusi, dan penugasan 10. Media Pembelajaran LCD 11. Sistem Penilaian Quiz Blok Penelitian 1- (50 soal MCQ)—sebagai persyaratan untuk pembuatan proposal dengan batas nilai 60 dari 100 ( online based), Soft skills : atitude selama pembimbingan oleh pembimbing : 10%, Penilaian pembimbing 1 : 45%, Penilaian Penguji : 45% 12. Staf Pengajar Penanggung jawab Blok: Dr. Pudji Lestari, dr, Mkes Sekretaris Blok: Sundari Indah Wiyasihati, dr., M.Si Staf Pengajar: 1. Dr. Pudji Lestari, dr, Mkes 2. Sundari Indah Wiyasihati, dr., M.Si 3. Budiono,dr, Mkes 4. Dr. Florentina Sustini, dr., MS 5. Fundhy Sinar Ikrar Prihatanto, dr., M.Med. Ed. 6. Dr. Anang Endarjanto, dr., SpA(K) 7. Dr. Cita Rosita Sigit Prakoeswo, dr., Sp.KK (K) 8. Linda Dewanti,dr,Msc,PhD 9. Dr. Arifa Mustika, dr., Msi 10. Samsriyaningsih Handayani, dr., M.Kes., M.Ed., Ph.D 11. Dr. Bambang Purwanto, dr., M.Kes 12. Muhammad Miftahussurur,dr.,M.Kes.,Sp.PD.FINASIM 13. Dr. Susilowati, dr., MS 14. Dr.Budi Utomo,dr, Mkes 15. Djohar Nuswantoro, dr, MPH., AKK 16. Pirlina Umiastuti, dr., M.Kes 17. Atika, Ssi , Mkes


62 13. Referensi 1. Health research methodology: A guide for training in research methods. WHO Regional publications. Western Pacific education in action, second edition 2001 2. How to prepare a Research Proposal, Asya Al-Riyami, Oman Medical Journal 2008, Volume 23, Issue 2, April 2008 3. Clinical Epidemiology: Principles, Methods, And Applications For Clinical Research 2sd Edition, Diederick E. Grobbee (Author), Arno W. Hoes (Author) Jones and Bartlett publishers, 2015, Massachusetts, USA 4. Fundamentals of Biostatistics seventh ed, Bernard Rosner, Duxbury Press; 2010, Boston, USA


63 Tabel 4.31. Deskripsi Mata Kuliah Growth and Development 1. Nama Mata Kuliah Growth and Development 2. Kode Mata Kuliah KDI217 3. Beban Studi 2 sks 4. Semester 4 (empat) 5. Prasyarat Lulus subprogram 1 6. Kompetensi Mahasiswa mampu memahami konsep pertumbuhan dan perkembangan sel serta degenarasi sel pada manusia dimulai dari proses konsepsi sampai usia tua beserta keadaan klinis dan penyakit yang terjadi apabila ada gangguan saat proses berlangsung 7. Silabus Pada blok ini mahasiswa akan diberikan pengetahuan dan keterampilan yang berhubungan dengan proses pertumbuhan, perkembangan sel dan degenarasi sel pada manusia. 8. Atribut Softskill Disiplin 9. Metode Pembelajaran Kuliah, Tutorial 10. Media Pembelajaran LCD 11. Sistem Penilaian Ujian tulis: 60%, Nilai Laporan tutorial: 30%, soft skill : 10% 12. Staf Pengajar Penanggung Jawab Blok : Dr Irwanto, dr., Sp.A(K) Sekretaris Blok: Lucky Prasetiowati, dr., M. Biomed. Staf Pengajar dari Departemen: - Ilmu Kesehatan Anak - Anatomi dan Histologi - Biologi Kedokteran - Farmakologi - Patologi Anatomi - Ilmu Penyakit Dalam 13. Referensi - Cunningham F., et al. 2014. Williams Obstetrics, 24th ed. McGrawHill Education - Dan Longo, et al., 2012. Harrison's Principles of Internal Medicine, 18th ed. McGraw-Hill Companies. - Gilbert S.F., 2010. Developmental Biology, 9th ed. Sinauers Associates: Massachusettes USA. - Gompert B.D. 2009.Signal Transduction. Elsevier - Kliegman R.M., et al. 2016. Nelson Textbook of Pediatrics, 20th ed. Elsevier, Saunders. - Klug W.S., 2012. Concepts of Genetics, 10th ed. Pearson Education, Inc. - Kroemer, G. et al., 2009. Classification of cell death: recommendations of the Nomenclature Committee on Cell Death 2009. Cell death and differentiation, 16(1), pp.3–11. Available at: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2744427/. - Moore K.L., et al. 2013. The Developing Human. Clinically oriented Embryology, 9th ed. Saunders: Philadelphia, USA. - Moore K.L., et al. 2014. Clinically Oriented Anatomy, 7th. Wolters Kluwer: Philadelphia, USA. - Netter F.H., 2014. Atlas of Human Anatomy, 6th ed. Elsevier, Saunders. - Rodríguez-Rodero, S. et al., 2011. Aging Genetics and Aging. Aging and Disease, 2(3), pp.186–195. Available at: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3295054/. - Sadler T.W., 2010. Langman’s Medical Embryology, 11th ed. Lippincott Williams & Wilkins: Philadelphia.


64 Tabel 4.32. Deskripsi Mata Kuliah Sistem Kardiorespirasi 1. Nama Mata Kuliah Sistem Kardiorespirasi 2. Kode Mata Kuliah KDI218 3. Beban Studi 7 sks 4. Semester 4 (empat) 5. Prasyarat Lulus subprogram 1 6. Kompetensi Mahasiswa yang berhasil menyelesaikan mata kuliah ini akan: - memahamipengetahuan dasar tentang system kardiorespirasi - memahami anatomi dan fisiologi jantung, paru-paru, dan sirkulasi - memahami aspek farmakologi obat-obat dasar di bidang kardiorespirasi - memahami patofisiologi, tanda dan gejala gangguan kardiorespirasi umum - menginterpretasikan hasil pemeriksaan terkait untuk mendukung diagnosis gangguan kardiorespirasi 7. Silabus Sistem kardiorespirasi terdiri beberapa organ, struktur dan substansi dari kedua sistem peredaran darahdan pernafasan. Ini termasuk jantung, paru-paru, arteri paru, pembuluh darah paru, aorta, trakea, dan bronkus. Fungsi dari sistem kardiorespirasi adalah untuk mengambil dan mengangkut oksigen ke dalam tubuh dan membuang limbah dari tubuh dalam bentuk karbon dioksida. Sistem kardiorespirasi berinteraksi erat dengan setiap sistem lain di dalam tubuh, termasuk sistem pernapasan, sistem peredaran darah, sistem saraf, sistem ginjal dan saluran kemih, sistem muskuloskeletal, sistem kekebalan tubuh, sistem pencernaan dan sistem endokrin. Mata kuliah ini memberikan penekanan pada system kardiorespirasi sebagai fungsi penting dalam kehidupan manusia. 8. Atribut Softskill Disiplin 9. Metode Pembelajaran Kuliah, diskusi, tutorial 10. Media Pembelajaran Laptop, LCD 11. Sistem Penilaian Ujian tengah dan akhir blok 12. Staf Pengajar Penanggung Jawab Blok: Dr. Yudi Her Oktaviono, dr., Sp.JP(K), FIHA Sekretaris Blok: Isnin Anang M, dr., Sp. P (K), FCCP Staf Pengajar dari Departemen: - Kardiologi dan Kedokteran Vaskular - Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi - Anatomi dan Histologi - Ilmu Faal - Biokimia - Patologi Anatomi - Farmakologi - Radiologi 13. Referensi - Basic Pathologic, Robins Pathologic Basis Of Disease - Junqueira, L.C., Carneiro, J., 2005. Basic Histology text and atlas. 11th edition, McGraw-Hill, New York. - Kessel, R.G. , 1998. Basic medical histology: The biology of cells, tissues and organs. Oxford University Press, New York.


65 - Moore, L., 2006, Clinically Oriented Anatomy, 5th ed, Lippincott William &Wilkins - Netter FH (2003). Atlas of human anatomy. 3rd ed., Icon Learning System. - Netter, H., 2011, Atlas of Human Anatomy, 5th ed, Churchil Livingstone Elsevier - Robbins and Cotran Pathologic Basis of Disease, 8 th edition. Saunders Elsevier, 2010. - Standing, S., 2008, Gray's Anatomy, 40th ed, Lippincott William & Wilkins - Standring S (2005). Gray’s Anatomy, the anatomical basis of clinical practice. 39th ed., Elsevier Churchill Livingstone, Philadelphia. - Tallitsch, R.B., Guastefeni, R. 2009. Histology an identification manual. Elsevier, London. - Young, B., Heath, J.W., 2000. Weather’s: Functional Histology. 4th ed., Elsevier, London.


66 Tabel 4.33. Deskripsi Mata Kuliah Sistem Muskuloskeletal 1. Nama Mata Kuliah Sistem Muskuloskeletal 2. Kode Mata Kuliah KDI219 3. Beban Studi 4 sks 4. Semester 4 (empat) 5. Prasyarat Lulus subprogram 1 6. Kompetensi Tujuan dari mata kuliah ini adalah untuk mempelajari struktur tulang dan jaringan lunak yang menyertainya (sendi, otot dan pasokan neurovaskular) yang dikaitkan dengan etiologi, patofisiologi, diagnosis, pengobatan terhadap penyakit, gangguan klinis atau cedera yang mengenainya. Hal ini akan memungkinkan siswa untuk memahami gangguan klinis dan penyakit umum dari sistem muskuloskeletal. 7. Silabus Tubuh manusia secara keseluruhan hampir terdiri dari otot dantulang. Nyeri neuromuskular umum dikeluhkan oleh pasiendi rumah sakit. Mata kuliah ini mempelajari tentangkondisi normal dan abnormal dari struktur muskuloskeletal, bagaimana memeriksa, mendiagnosa dan mengobati gangguan muskuloskeletal. 8. Atribut Softskill Disiplin 9. Metode Pembelajaran Kuliah, Praktikum, Tutorial 10. Media Pembelajaran LCD, e-learning 11. Sistem Penilaian Teori: 55%, Tutorial: 10%, Tramed: 25% dan Softskill: 10% 12. Staf Pengajar Penanggung Jawab Blok: Hanik Badriyah Hidayati, dr., Sp.S Sekretaris Blok: Dr. Rosy Setiawati, dr., SpRad Staf Pengajar dari Departemen: - Neurologi - Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi - Orthopaedi - Radiologi - Anatomi dan Histologi - Ilmu Faal - Ilmu Penyakit Dalam - Ilmu Kedokteran Jiwa - Farmakologi 13. Referensi - Adam’s and Victor’s Principles of Neurology, Tenth Edition. McGraw-Hill 2014. - Boron WF, Boulpaep E, 2012. Medical physiology. 2nd ed. A cellular and molecular approach. Updated ed. Elsevier Saunders, Philadelphia. - Bradley’s Neurology in Clinical Practice. Vol 1, seventh edition. Elsevier 2016. - Buku Petunjuk Praktikum Anatomi - Campbell WW, DeJong RN. DeJong's The Neurologic Examination. 7th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2005. - Campbell WW, DeJong RN. DeJong’s The Neurologic Examination. 7th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2005. - Chapman MW. Chapman’s orthopaedic surgery. 3rd ed. Boston: Lippincott Williams&wilkins; 2001. - Current Diagnosis & Treatment Rheumatology. 2013. Eds: Imboden JB, Hellmann DB, Stone JH. 3rd ed. Mc Graw Hill Education. - De Jong (2005). Neurology Examination. McGraw-Hill. - Departemen Neurologi FK Unair (2011). Buku Ajar Neurologi. Airlangga University Press.


67 - Departemen Neurologi FK Unair (2011). Pedoman Diagnosis dan Terapi. Airlangga University Press. - Diktat Kuliah Anatomi FK UNAIR Jilid 1, 2, 3 - Drake RL, Vogl AW, Mitchell AWM, 2015. Gray’s Anatomy for Students, 3rd ed., Churchill Livingstone Elsevier. - Ganong WF, 2005. Review of medical physiology. 22nd ed. McGraw Hill, New York. - Greenberg DA, Aminoff MJ, Simon RP. Clinical neurology. 9th ed. New York: McGraw Hill, 2012. - Guyton AC, Hall JE, 2011. Textbook of medical physiology. 12th ed. WB Saunders Co, Philadelphia. - Harrison’s Rheumatology. 2013. Ed: Fauci AS. 3rd ed. Mc Graw Hill Education. - Hoppenfeld S. Orthopaedic Neurology. A Diagnostic Guide to neurologic levels.JB Lippincoott Company.1977. - Kelley’s Textbook of Rheumatology. 2013. Editors: Firestein GS, Budd RC, Gabriel SE, McInnes IB, O’Dell JR. 9th ed. Elsevier Saunders. - Netter FH. Netter Atlas of Human Anatomy, Elsevier. - Practice, 41st ed., Churchill Livingstone Elsevier. - Priguna. Sakit neuromuskuloskeletal dalam praktik umum - Robert B Salter, Textbook of Disorders and Injuries of the Musculosceletal System, Third Edition, Lippincott William & Wilkins, 1999 - Salter RB. Textbook of disorders and injuries of the muesculoskeletal system. USA: Williams & Wilkins; 1999. - Schwartzman RJ (2006). Neurologic Examination. Blackwell Publishing Inc. - Sherwood L, 2010. Human Physiology from Cells to Systems. 7th ed. Brooks/Cole, Cengage Learning. - Silverthorn DU, 2010. Human Physiology – An Integrated Approach 5th ed. Pearson Education Inc. San Francisco, CA 94111. - Sobotta Atlas of the Human Anatomy. - Solomon L, et al (eds). Apley’s system of orthopaedics and fractures. 9th ed. London: Hodder Arnold; 2010.


68 Tabel 4.34. Deskripsi Mata Kuliah Gastrointestinal, Hepatobilier & Pankreas 1. Nama Mata Kuliah Gastrointestinal, Hepatobilier & Pankreas 2. Kode Mata Kuliah KDI220 3. Beban Studi 4 sks 4. Semester 4 (empat) 5. Prasyarat Lulus subprogram 1 6. Kompetensi Setelah mengikuti blok sistem gastrointestinal, hepatobilier, dan pankreas, diharapkan mahasiswa semester 4 mampu merangkaikan konsep ilmu kedokteran preklinik dengan ilmu kedokteran klinik terhadap masalah klinis yang dihadapkan sesuai dengan level kompetensi SKDI. 7. Silabus Perkuliahan terdiri dari 36 topik yang membantu mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam proses pembelajaran serta mendukung capaian dan strategi pembelajaran. Kuliah diselenggarakan secara tatap muka pada kelas besar oleh para pakar terkait, yang berasal dari staf dosen Anatomi, Histologi, Faal, Mikrobiologi, Parasitologi, Patologi Anatomi, Patologi Klinik, Farmakologi, IKM-KP, Radiologi, Neurologi, Ilmu Kesehatan Anak, Ilmu Penyakit Dalam, dan Ilmu Bedah. 8. Atribut Softskill Disiplin, keaktifan 9. Metode Pembelajaran Kuliah, e-learning, tutorial, belajar mandiri 10. Media Pembelajaran LCD 11. Sistem Penilaian Ujian: 70% Tutorial: 20% Praktikum: 10% 12. Staf Pengajar Penanggung Jawab Blok: Ulfa Kholili, dr., Sp.PD Sekretaris Blok: Danti Nur Indiastuti, dr., M.Ked Staf Pengajar dari Departemen: - Ilmu Penyakit Dalam - Ilmu Kesehatan Anak - Anatomi dan Histologi - Ilmu Faal - IKM-KP - Ilmu Bedah - Patologi Anatomi - Parasitologi - Radiologi - Mikrobiologi - Farmakologi 13. Referensi - Alimsadjono, L. et al, 2015. Buku Ajar Pemeriksaan Mikrobiologi pada Penyakit Infeksi. PT Sagungseto. - Bishop, Clinical chemistry: Techniques, principles and correlations, 7 ed, 2013. - Bogitsh BJ & Cheng TC. Human Parasitology. Academic Press. San Diego : 1998. - Brooks, GF., Carroll, KC., Butel, JS., Morse, SA., Mietzner TA (editors). 2013. Jawetz, Melnick, & Adelberg’s; Medical Microbiology. 26th edition. The McGrawHill,Lange. - Buku Petunjuk Praktikum Anatomi - Chiodini PL dkk. Atlas of Medical Helminthology and Protozoology. Curchill Livingstone : 2003. - Craig and Faust’s. Clinical Parasitology,eight ed. Lea&Febiger.Philadelphia : 1970. - Diktat Kuliah Anatomi FK UNAIR Jilid 1, 2, 3


69 - Drake RL, Vogl AW, Mitchell AWM, 2015. Gray’s Anatomy for Students, 3rd ed.,Churchill Livingstone Elsevier. - Ganong W.F.2012: Review of Medical Physiology.24th ed. Prentice- Hall Inc. USA. - Garcia LS and Brucker D.A. 1997. DiagnosticMedical Parasitology. 3rd ed. ASM Press. Washington.D.C. - Gartner L.P. Textbook of Histology. 4th Ed. International Ed. 2017. Elsevier. - Goodman & Gilman’s, 2011, The Pharmacological Basis of Therapeutics, USA: The McGraw-Hills Companies, Inc. - Guyton A.C.and Hall JE. 2016: Textbook of Medical Physiology. 13th ed. W.B.Saunders Co. USA - Heelan J.S. and Ingersoll F.W. 2002. Essentials of Human Parasitology. 1st ed.Delmar Thomson Learning. Australia. - Henry’s Clinical diagnosis and management by laboratory method’s, 23rd ed, 2013. - Katzung BG., Trevor AJ., 2018, Basic and clinical pharmacology, USA: The McGraw-Hills Companies, Inc. - Kawilarang, AP., Susilo, B., Endraswari, PD. 2013. Buku Ajar Mikologi Kedokteran. Airlangga University Press-Surabaya. - Kumar; Stanley L Robbins; et al, 2018. Robbins Basic Pathology, 10th edition. Saunders/Elsevier. - Buku Blok Sistem Gastrointestinal Hepatobilier, dan Pankreas PSDP FK UNAIR - Larone, DH. 2011. Medically Important Fungi; A Guide to Identification. 5th edition. ASM Press- Washington DC. - Mescher, A.L. Junqueira’s Basic Histology Text & Atlas. 13th Ed. 2013. McGrawHill Education. - Netter FH. Netter Atlas of Human Anatomy, Elsevier. - Neva FA & Brown HW. Basic Clinical Parasitology Sixth Edition. Appleton&Lange:1994. - Raphael Rubin, David S. Strayer, Emanuel Rubin. 2012. Rubin's Pathology: - Clinicopathologic Foundations of Medicine Sixth, 6th edition. Lippincott Williams & Wilkins. - Richman DD, Whitley RJ., Hayden FG., 2009. Clinical Virology, 3rd edition. ASM Press. Washington.D.C. - Robbins and Cotran Pathologic Basis of Disease, 8th edition. Saunders Elsevier, 2010. - Ross, M.H & Pawlina. Histology a text and atlas. 6th Ed. 2011. Lippincott Williams & Wilkins. - Sherwood L. 2010. Human Physiology From Cells to Systems. 7 th ed. Thomson Learning Inc. - Sobotta Atlas of the Human Anatomy. - Standring S, 2015. Gray’s Anatomy, the Anatomical Basis of Clinical Practice, 41sted., Churchill Livingstone Elsevier. - Tille, PM (editor). 2014. Bailey & Scott’s Diagnostic Microbiology, 13th edition.Elsevier Mosby-Missouri. - Trevor AJ., Katzung BG., 2017, Katzung and Trevors Pharmacology Examination & Board Review, USA: The McGraw-Hills Companies, Inc. - Young, B., O’Dowd, G., Woodford, P. Wheater’s Functional Histology a text and colour atlas. 6th Ed. International Ed. 2014. Elsevier


70 Tabel 4.35. Deskripsi Mata Kuliah Endokrin, Metabolik dan Nutrisi 1. Nama Mata Kuliah Endokrin, Metabolik dan Nutrisi 2. Kode Mata Kuliah KDI221 3. Beban Studi 4 sks 4. Semester 4 (empat) 5. Prasyarat Lulus subprogram 1 6. Kompetensi Mahasiswa semester 4 setelah mengikuti blok Endokrin, Metabolik dan Nutrisi mampu menerapkan pengetahuan tentang struktur fungsional, fisiologi, biokimia, patofisiologi, diagnosis pada perencanaan tata laksana kasus skenario individu maupun masyarakat yang dipilih berdasarkan SKDI 2012. 7. Silabus Mata kuliah ini mempelajari mengenai Anatomi-Histologi Sistem Kelenjar Endokrin, Fisiologi Endokrin (diamika sekresi Insulin dan Glukagon, Sistem Regulasi melalui HPA pada hormone tiroid dan adrenal), Biokimia Endokrin (Kaskade sinyal insulin paska reseptor dan Homeostasis glukosa darah, Biokimia klinis hormone tiroksin dan adrenal), Biokimia metabolisme dan nutrisi(Tranport lipid dan reverse cholesterol transport), Diabetes Melitus (DM) Tipe 2 Dewasa, DM Tipe Lain dan DM Gestasional, Komplikasi Akut DM Dewasa (Hipoglikemia, Ketoasidosis diabetik dan Hyperosmolar Hyperglicemic State (HHS), Kelenjar Tiroid Dewasa (Goiter dan GAKY, Tirotoksikosis dan Hipertiroid, Tiroiditis dan Hipotiroid), Kelenjar Adrenal Dewasa (Cushing’s Disease, Addison’s Disease dan Krisis Adrenal), Kelenjar Paratiroid (Hipoparatiroid) Dewasa, Kelainan Klinis Metabolisme dan Nutrisi Dewasa (Obesitas dan Sindroma Metabolik, Dislipidemia, Hiperurisemia), Kelainan Metabolisme Karbohidrat dan DM Anak, Pertumbuhan dan Puberta, Kelenjar Tiroid Anak, Kelenjar Adrenal Anak dan Kelainan perkembangan Seks, Kelainan Klinis Metabolisme dan Nutrisi Anak (Obesitas dan Dislipidemia, Gizi Buruk, Defisiensi Vitamin A), Metabolisme Kalsium dan Vitamin D pada Anak, Kelainan Klinis Metabolisme dan Nutrisi di Masyarakat, (Kecukupan Gizi pada Usia Dewasa, Epidemiologi Masalah Gizi pada Usia Dewasa), Farmakologi Terkait Kelainan Klinis Endokrin dan Metabolisme (Obat hipoglikemik Oral dan Insulin, Obat Tiroid dan hipoparatiroid, Lipid Lowering Agent, Terapi Hiperurisemia dan steroid). 8. Atribut Softskill Disiplin 9. Metode Pembelajaran Kuliah, Tutorial 10. Media Pembelajaran LCD 11. Sistem Penilaian Ujian akhir 12. Staf Pengajar Koordinator Blok: Hermina Novida, dr., Sp.PD, KEMD, FINASIM Sekretaris Blok : Dr. Ema Qurnianingsih, dr., M.Si Staf Pengajar dari Departemen : - Ilmu Penyakit Dalam - Ilmu Kesehatan Anak - Anatomi-Histologi - Biokimia - Fisiologi - Farmakologi - IKM-KP


71 13. Referensi Allolio B. Extensive expertise in endocrinology: adrenal crisis. European Journal of Endocrinology 2015 172 R115 –R124. (doi:10.1530/ eje -14 -0824) Aron DC, Raff H, Findling JW. Effectiveness versus efficacy: the limited value in clinical practice of high dose dexamethasone suppression testing in the differential diagnosis of adrenocorticotropin -dependent Cushing's syndrome. J Clin Endocrinol Metab. 1997 Jun. 82 (6):1780 -5. [Medline]. Assie G, Bahurel H, Coste J, Silvera S, Kujas M, Dugue MA, et al. Corticotroph tumor progression after adrenalectomy in Cushing's Disease: A reappraisal of Nelson's Syndrome. J Clin Endocrinol Metab. 2007 Jan. 92 (1):172 -9. [Medline]. Bancos I, Hahner S, Tomlinson JW & Arlt W. Diagnosis and management of adrenal insufficiency. Lancet Diabetes & Endocrinology 2015 3 216 –226. Barlow SE. Expert commottee recommendation regarding the prevention, assessment, and treatment of child and adolescent overweight and obesity: summary report. Pediatrics. 2007; 120 Suppl. 4:S164 -92. Berkowitz RI, Obesity in childhood and adolescence. Dalam: Walter WA, Watkins JB, Duggan C. Nutrition in Pediatrics. Basic sience and clinical applications. Edisi ke -3. London: BC Decker Inc. 2003. Biochemistry by Lubert Stryer, fourth edition, 2000 Bornstein S, Allolio B, Arlt W, Barthel A, Don-Wauchope A, Hammer GD, Husebye E, Merke DP, Murad MH, Stratakis CA, et al. Management of primary adrenal insufficiency: an Endocrine Society clinical practice guideline. Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism 2016 101 364 –389. (doi:10.1210/jc.2015 -1710) Brown RJ, Kelly MH, Collins MT. Cushing syndrome in the McCune -Albright syndrome. J Clin Endocrinol Metab. 2010 Apr. 95 (4):1508 -15. [Medline]. Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam 2014 Carey RM, Varma SK, Drake CR Jr, Thorner MO, Kovacs K, Rivier J, et al. Ectopic secretion of corticotropin -releasing factor as a cause of Cushing's syndrome. A clinical, morphologic, and biochemical study. N Engl J Med. 1984 Jul 5. 311 (1):13 -20. [Medline]. Carroll T, Raff H, Findling JW. Late -night salivary cortisol for the diagnosis of Cushing syndrome: a meta -analysis. Endocr Pract. 2009 May -Jun. 15 (4):335 -42. [Medline]. Davi' MV, Cosaro E, Piacentini S, et al. Prognostic factors in ectopic Cushing's syndrome due to neuroendocrine tumors: a multicenter study. Eur J Endocrinol. 2017 Apr. 176 (4):451 -9. [Medline]. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Petunjuk teknis tatalaksana anak gizi buruk: buku II. Jakarta: DepartemenKesehatan. 2003 Donohoue PA. Obesity, in: Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB, Editors. Nelson Textbook of Pediatrics, 17th ed. Philadelphia: Saunders; 2004. P. 173 - 6


72 Elamin MB, Murad MH, Mullan R, Erickson D, Harris K, Nadeem S, et al. Accuracy of diagnostic tests for Cushing's syndrome: a systematic review and metaanalyses. J Clin Endocrinol Metab. 2008 May. 93 (5):1553-62. [Medline]. Elhomsy G, Staros E. Dexamethasone Suppression Test. Medscape Drugs & Diseases. Available at http://emedicine.medscape.com/article/2114191-overview. Accessed: 5/30/15. Elias PC, Martinez EZ, Barone BF, Mermejo LM, Castro M, Moreira AC. Late-night salivary cortisol has a better performance than urinary free cortisol in the diagnosis of Cushing's syndrome. J Clin Endocrinol Metab. 2014 Jun. 99 (6):2045-51. [Medline]. Ganong WF, 2010. Review of Medical Physiology 23rd Edition. Boston : McGraw Hill Education. Graham BS, Tucker WS Jr. Opportunistic infections in endogenous Cushing's syndrome. Ann Intern Med. 1984 Sep. 101 (3):334-8. [Medline]. Graversen D, Vestergaard P, Stochholm K, Gravholt CH, Jorgensen JO. Mortality in Cushing's syndrome: a systematic review and meta-analysis. Eur J Intern Med. 2012 Apr. 23 (3):278-82. [Medline]. Guyton AC and Hall JE, 2006. Textbook of Medical Physiology 12th Edition. USA : WB Saunders Co. Hahner S, Spinnler C, Fassnacht M, Burger-Stritt S, Lang K, Milovanovic D, Beuschlein F, Willenberg HS, Quinkler M & Allolio B. High incidence of adrenal crisis in educated patients with chronic adrenal insufficiency: a prospective study. Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism 2015 100 407–416. (doi:10.1210/ jc.2014-3191 Hara T, Akutsu H, Yamamoto T, Ishikawa E, Matsuda M, Matsumura A. Cushing's disease presenting with gastrointestinal perforation: a case report. Endocrinol Diabetes Metab Case Rep. 2013. 2013:130064. [Medline]. Heird WC. Vitamin Deficiencies and Excesses In : Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB, editors Nelson Textbook of Pediatrics 18thed, Philadelphia Saunders 2007 p. 177-88 Husebye ES, Allolio B, Arlt W, Badenhoop K, Bensing S, Betterle C, Falorni A, Gan EH, Hulting AL, KasperlikZaluska A, et al. Consensus statement on the diagnosis, treatment and follow-up of patients with primary adrenal insufficiency. Journal of Internal Medicine 2014 275 104–115. (doi:10.1111/joim.12162) Kasper DL, et al, 2008. Harrison’s Principles of Internal Medicine (17th ed). New York : McGraw-Hill Medical Publishing Division. Katzung BG, 2015. Basic and Clinical Pharmacology 11th edition. Boston : McGraw-Hill Education/Lange Publication. Lindholm J, Juul S, Jorgensen JO, Astrup J, Bjerre P, FeldtRasmussen U, et al. Incidence and late prognosis of cushing's syndrome: a population-based study. J Clin Endocrinol Metab. 2001 Jan. 86 (1):117-23. [Medline].


73 Lo CW O’Bryan A. Laboratory Assessment of Nutritional Status In. Walker WA, Watkins JB, Duggan C, editors Nutrition in Pediatrics, basic science and Clinical Applications 3rd ed. BC Decker Inc. 2003 p. 17-20 Marieb NJ, Spangler S, Kashgarian M, Heimann A, Schwartz ML, Schwartz PE. Cushing's syndrome secondary to ectopic cortisol production by an ovarian carcinoma. J Clin Endocrinol Metab. 1983 Oct. 57 (4):737-40. [Medline]. Martin NM, Dhillo WS, Banerjee A, Abdulali A, Jayasena CN, Donaldson M, et al. Comparison of the dexamethasonesuppressed corticotropin-releasing hormone test and low-dose dexamethasone suppression test in the diagnosis of Cushing's syndrome. J Clin Endocrinol Metab. 2006 Jul. 91 (7):2582-6. [Medline]. Meikle AW. Dexamethasone suppression tests: usefulness of simultaneous measurement of plasma cortisol and dexamethasone. Clin Endocrinol (Oxf). 1982 Apr. 16 (4):401- 8. [Medline]. Melmed, Shlomo et al, 2015. Williams Textbook of Endocrinology. USA : Elsevier Health Sciences. Menteri Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan RI no 75 tahun 2013 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan bagi Bangsa Indonesia. Jakarta;2013 Murray R, Harper’s Ilustrated Biochemistry. Ed. 30. 2015. Lange. Nieman LK, Oldfield EH, Wesley R, Chrousos GP, Loriaux DL, Cutler GB Jr. A simplified morning ovine corticotropin-releasing hormone stimulation test for the differential diagnosis of adrenocorticotropin-dependent Cushing's syndrome. J Clin Endocrinol Metab. 1993 Nov. 77 (5):1308-12. [Medline]. Pereira AM, Delgado V, Romijn JA, Smit JW, Bax JJ, Feelders RA. Cardiac dysfunction is reversed upon successful treatment of Cushing's syndrome. Eur J Endocrinol. 2010 Feb. 162 (2):331-40. [Medline]. Nieman LK, Biller BM, Findling JW, Newell-Price J, Savage MO, Stewart PM, et al. The diagnosis of Cushing's syndrome: an Endocrine Society Clinical Practice Guideline. J Clin Endocrinol Metab. 2008 May. 93 (5):1526-40. [Medline]. Principles of Biochemistry by Lehninger A.L. et al, third edition, 2000 Reimondo G, Paccotti P, Minetto M, Termine A, Stura G, Bergui M, et al. The corticotrophin-releasing hormone test is the most reliable noninvasive method to differentiate pituitary from ectopic ACTH secretion in Cushing's syndrome. Clin Endocrinol (Oxf). 2003 Jun. 58 (6):718-24. [Medline]. Roberts SB, Hoffman DJ. Energy and Substrate Regulation in Obesity. Dalam : Walter WA, Watkins JB, Duggan C. Nutrition in Pediatrics. Basic sience and clinical applications. Edisi ke-3. London: BC Decker Inc. 2003. Schlenker E, Long S. Essentials of Nutrition & Diet Therapi: Nutrition for adults. 9th ed. Canada; 2007 Sethuraman U. Vitamine. Pediatrics 2006; 27:44-55


74 Tyrrell JB, Findling JW, Aron DC, Fitzgerald PA, Forsham PH. An overnight high-dose dexamethasone suppression test for rapid differential diagnosis of Cushing's syndrome. Ann Intern Med. 1986 Feb. 104 (2):180-6. [Medline]. Walter WA, Watkins JB, Duggan C. Nutrition in Pediatrics. Basic sience and clinical applications. Edisi ke-3. London: BC Decker Inc. 2003. Wester VL, Reincke M, Koper JW, et al. Scalp hair cortisol for diagnosis of Cushing's syndrome. Eur J Endocrinol. 2017 Jun. 176 (6):695-703. [Medline]. Yanovski JA, Cutler GB Jr, Chrousos GP, Nieman LK. Corticotropin-releasing hormone stimulation following lowdose dexamethasone administration. A new test to distinguish Cushing's syndrome from pseudo-Cushing's states. JAMA. 1993 May 5. 269 (17):2232-8. [Medline]. Wass JA & Arlt W. How to avoid precipitating an acute adrenal crisis. British Medical Journal 2012 345 e6333. (doi:10.1136/bmj.e6333)


75 Tabel 4.36. Deskripsi Mata Kuliah Sistem Ginjal dan Saluran Kemih 1. Nama Mata Kuliah Sistem Ginjal dan Saluran Kemih 2. Kode Mata Kuliah KDI306 3. Beban Studi 4 sks 4. Semester 5 (lima) 5. Prasyarat Lulus subprogram 1 6. Kompetensi Pada akhir mata kuliah ini, mahasiswa akan mampu: - menjelaskan pengetahuan dasar tentang sistim ginjal dan saluran kemih - menjelaskan anatomi klinis dan fisiologi ginjal, kandung kemih, dan organ reproduksi laki-laki - menjelaskan patofisiologi; tanda dan gejala gangguan ginjal dan saluran kemih umum - menjelaskan pemeriksaan dan temuan yang relevan untuk mendukung diagnosis gangguan ginjal dan saluran kemih - melakukan prosedur sederhana pada manekin sistim ginjal dan saluran kemih 7. Silabus Sistim ginjal dan saluran kemih terdiri dari beberapa organ, struktur dan fungsi. Kelainan dan infeksi dapat terjadi di bagian mana saja dari organ saluran kemih, dari anak-anak hingga dewasa. Kelainan urologis juga sering merupakan alasan pasien datang di tempat pelayanan primer. Semua kelainan tersebut memberikan penekanan pada sistim ginjal dan saluran kemih karena fungsi pentingnya dalam kehidupan manusia. 8. Atribut Softskill Disiplin 9. Metode Pembelajaran Kuliah, PBL, Praktikum 10. Media Pembelajaran LCD 11. Sistem Penilaian Ujian akhir 12. Staf Pengajar Penanggung Jawab Blok : Artaria Tjempakasari, dr., Sp.PD, K-GH, FINASIM Sekretaris Blok : Anny Setijo Rahaju, dr., SpPA (K) Staf Pengajar dari Departemen : - Ilmu Faal - Patologi Klinik - Biokimia - Radiologi - Mikrobiologi - Patologi Anatomi - Farmakologi - Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin - Ilmu Kesehatan Anak - Urologi - Ilmu Penyakit Dalam 13. Referensi - Kasper DL, Hauser SL, Jameson JL, Fauci AS, Longo DL, Loscalo J, 2012. Harrison’s Principles of Internal Medicine 19th ed, Mc Graw Hill Companies, USA - Barrett KE, Barman SE, Boitano S, Brooks HL, 2010. Ganong’s Review of Medical Physiology. 23rd ed, McGraw Hill, Boston - Hall JE, 2011. Guyton and Hall, 2006. Textbook of Medical Physiology. 12th ed. WB Saunders Co. USA - Katzung BG, Masters SB, Trevor AJ, 2009. Basic and Clinical Pharmacology 11th edition. Lange Publication


76 Tabel 4.37. Deskripsi Mata Kuliah Sistem Reproduksi 1. Nama Mata kuliah Sistem Reproduksi 2. Kode Mata kuliah KDI307 3. Beban Studi 4 sks 4. Semester 5 (lima) 5. Prasyarat Lulus subprogram 1 6. Kompetensi Mampu menjelaskan tentang: - seksologidasar, menopausedanandropause - perkembangan janin, adaptasijanin dan ibupada kehamilan, daninfeksi kongenital - infeksisistem reproduksi, keganasanumum dankondisinonganas darisaluran reproduksipada priadan wanita - kontrasepsidanmasalah infertilitas - sistem sosial, aspeksosial budaya dan rujukan obstetrik dan ginekologi 7. Silabus Sistem reproduksi meliputi proses reproduksi, fungsi dan sistem pada semua tahap kehidupan. Termasuk dalam hal ini adalah metode pengendalian kelahiran yang aman, efektif, terjangkau dan dapat diterima; dan manajemen layanan kesehatan yang tepat serta pengobatan terkait sistem reproduksi sehingga memungkinkan kehamilan dan persalinan yang aman dan memiliki bayi yang sehat. 8. Atribut Softskill Disiplin 9. Metode Pembelajaran Kuliah, PBL 10. Media Pembelajaran LCD 11. Sistem Penilaian Ujian akhir:70%PBL: 30% 12. Staf Pengajar Penanggung Jawab Blok: Dr. Ernawati, dr., Sp.OG. Sekretaris Blok: Zakiyatul Faizah, dr. M.Kes. Staf Pengajar dari Departemen: - Obstetri dan Ginekologi - Biologi Kedokteran - Anatomi dan Histologi - Patologi Anatomi - IKM-KP - Unit Bioetik dan Humaniora FK UNAIR 13. Referensi - Erkkola R. The Menopause. European Practice in Gynaecology and Obstetrics. Elsevier. 2006 - Paterson MEL. Menopause and hormone replacement therapy. InLuesley DM, Baker PN, et al; Obstetrics and Gynaecology, An evidence-based text for MRCOG, 2004, Arnold Publisher, London. - Speroff& Fritz MA. Clinical Gynecology Endocrinology and Infertility. Seventh edition, Lippincott Williams & Wilkins, 2005 - Speroff L, Fritz MA, 2005. Female infertility.In Clinical Gynecologic Endocrinology and Infertility. 7th edition. Philadelphia : Lippincott Wlliam & Wilkin pp 1014-1067 - ASRM, 2004. Optimalevaluation of the infertile femaleCompendium of ASRM Practice Committeeand Ethics Committee Reports. Fertil Steril 82, suppl 1, 169-172 - To view Cancer Care Ontario’s Program in Evidence Based Care, visitwww.cancercare.on.ca/index_practiceGuidelines.htm


77 - To view the National Cancer Institute’s website, visit www.cancer.gov/ - To view the American Society of Clinical Oncology’s website, visit www.asco.org - To view guidelines and special articles from the American Society of Clinical Oncology, visitwww.jco.org/misc/specialarticles.shtml - to view practice guidelines from the National Comprehensive Cancer Network, visit www.nccn.org - to view guidelines from the Society of Obstetricians and Gynecologists of Canada, visit www.sogc.medical.org - Bunga rampai obstetric dan ginekolog social. Yayasan bina pustaka sarwono prawirohardjo, Jakarta, 2005 - Wein AJ, Kavoussi LR, Novick AC, Partin AW, Peters CA. Campbell-Walsch Urology, 9th Ed, Saunders, Philadeplphia, 2007 - Tanagho EA, McAninch JW. Smith’s General Urology, 17th Ed, McGraw-Hill, USA, 2007 - Anonim. 2005. Fundamentalisme Agama dan Dampaknya Terhadap Kesehatan Reproduksidan Seksualitas. Jakarta: Penerbit Yayasan Mitra Inti. - Anonim. 2007.Rencana Aksi Nasional Pemenuhan Hak Kesehatan Reproduksi Perempuan. Jakarta: Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan. - Atashendartini, Habsjah. 2006. ”Sejauh Mana Indonesia Merenspons ICPD-Kairo”, dalam Jurnal Perempuan, Edisi ke-45. Jakarta: Penerbit Yayasan Jurnal Perempuan. - Emily, Martin. The Women in The Body: A Cultural Analysis of Reproduction. Stony Stratford: Open University Press. - Foster, George M & Barbara G. Anderson, 1986. Antropologi Kesehatan. Penerjemah Priyanti Pakan Suryadarma, Meutia F. Hatta Swasono. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI Press). - Ivan, Illich. 1977. Limit to Medicine, Medical Nemesis: The Expropriation of Health.London: The Marion Boyars Book. - Moore, Henrietta L. 1991. Feminism and Anthropology. Cambridge: Polity Press & Basil Blackwell. - Northrup, Christiane. 2002. Women`s Bodies, Women`s Wisdom: Creating Physical and Emotional Health and Healing. New York: Bantam Book, New Edition. - Shorter, Edward. 1991. Women`s Bodies: A Social History of Women`s Encounterwith Health, Ill-health and Medicine. New Brunswick (USA): Transaction Publishers. - Sivananthi, Thanenthiran & Ayesha Khan (ed.). 2006. Rights and Realities: Monitoring Reports on the Status of Indonesian Women`sSexual and Reproductive Helath and Rights. Kuala Lumpur Malaysia: Asian-Pacific Resourse & Research Center forWomen Supported by Ford Foundation. - Tadu, Frederika dan Hungu. 2005. Sifon, Pedang Bermata Dua Bagi Perempuan. Editor: M. Syahbudin Latif, Wenty Marina Minza. Yogyakarta: Kerjasama Ford Foundation dengan Pusat Studi Kependudukan & Kebijakan UGM. - Turner, Bryan. 1987. Medical Power and Social Knowledge. London: Sage Publications.


78 - Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan - Wagner, Lola & Danny Irawan Yati. 1997. Seksualitas di Pulau Batam, Suatu Studi Antropologi, Seri Kesehatan Reproduksi, Kebudayaan & Masyarakat. Jakarta: Pustaka SinarHarapan bekerjasama dengan Yayasan Perspective & the Ford Foundation. - Wallace, Robert. 1976. Public health and Preventive Medicine. New York: Mc Graw Hill Medical. - Holmes, King. 2007.Sexually transmitted infections - Kelompok Studi IMS. 2007. Infeksi Menular Seksual - Buku Ajar Infeksi MenularSeksual. 2008.Surabaya:Fakultas Kedokteran Unair - Fitzpatrik’s dermatology in General Medicine. 2008 - WHO, Departement of Reproductive Health and Research; Managing Complications in Pregnancy and childbirth; 2005 - Sarwono Prawirohardjo, Bunga rampai obstetric dan ginekolog social ; 2005 - Wein AJ, Kavoussi LR, Novick AC, Partin AW, Peters CA. Campbell-Walsch Urology, 9 th Ed, Saunders, Philadeplphia, 2007 - Tanagho EA, McAninch JW. Smith's General Urology, 17th Ed, McGraw-Hill, USA, 2007 - Syringos KN. Prostate Cancer : Biology, Diagnosis and Management, Oxford, 2001 - Schill WB, Comhaire FH, Hargreave TB. Andrology for The Clinician, Springer-Verlag, Heidelberg, 2006 - Nieschlag E, Behre HM. Andrology: Male Reproductive Health and Dysfunction, 2 Ed, Springer-Verlag, Heidelberg, 2001 - Jequier AM. Male Infertility: A Guide for The Clinician, Blackwell Science, Oxford, 2000


79 Tabel 4.38. Deskripsi Mata Kuliah Sistem Imunologi dan Hematologi 1. Nama Mata Kuliah Sistem Hematologi dan Imunologi 2. Kode Mata Kuliah KDI308 3. Beban Studi 4 sks 4. Semester 5 (lima) 5. Prasyarat Lulus subprogram 1 6. Kompetensi Mahasiswa semester 5 setelah mengikuti Blok Hematologi dan Imunologi ini diharapkan mampu menjelaskan sistem hematologi dan imunologi normal, etiologi dan patogenesis penyakit-penyakit yang termasuk dalam sistem hematologi dan imunologi, menganalisis data hasil anamnesis maupun pemeriksaan fisik, menginterpretasi data hasil pemeriksaan laboratorium atau penunjang lainnya yang terkait, mampu menyusun diagnosis banding, mengusulkan pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk penegakan diagnosis penyakit, serta memahami penatalaksanaan penyakit-penyakit yang termasuk dalam sistem hematologi dan imunologi. 7. Silabus Mata kuliah ini menekankan pada : - Pentingnya peran sistem imun dari host (selular maupun humoral) dalam melindungi tubuh terhadap invasi patogen. Meliputi komponen dalam sistem imun, mekanisme respon imun dan akibat dari respon imun yang abnormal, juga pemahaman dasar tentang reaksi antigen-antibodi baik invivo maupun invitro yang terlibat dalam patogenesis penyakit-penyakit imunologis, pemeriksaan, diagnosis, dan pengobatan penyakit akibat gangguan imunologis. - Pentingnya hematopoiesis dan sistem limfatik. Meliputi komponen dalam sistem hematopoiesis, proses hematopoiesis, pembekuan darah, fungsi sistem limfatik dan penyakit yang timbul akibat gangguan dalam proses tersebut, pemeriksaan, diagnosis, dan pengobatan penyakit akibat gangguan hematologi dan limfatik. 8. Atribut Softskill Disiplin 9. Metode Pembelajaran Kuliah, Praktikum, PBL, self learning 10. Media Pembelajaran LCD 11. Sistem Penilaian 1. Nilai kognitif (CBT) : 60% 2. PBL report : 15% 3. Tugas belajar mandiri : 15% 4. Nilai psikomotor : 10% 5. Soft skill : 10% 6. Persyaratan mengikuti CBT: 100% kehadiran dalam tutorial PBL, kuliah ≥ 75% 12. Staf Pengajar Penanggung Jawab Blok : Dr.Gatot Soegiarto., dr., Sp.PD, K-AI, FINASIM Sekretaris Blok : Yulia Nadar Indrasari, dr, SpPK Staf Pengajar dari Departemen : 1. Ilmu Penyakit Dalam 2. Ilmu Kesehatan Anak 3. Patologi Klinik 4. Patologi Anatomi 5. Mikrobiologi 6. Parasitologi 7. Farmakologi 8. Ilmu Faal


80 9. Anatomi dan Histologi 13. Referensi 1. Stevens CD& Miller LE. 2017. Clinical Immunology and Serology, A Laboratory Perspective.4 thed. Philadelphia: EA. Davis Company. 2. Delves PJ, Martin SJ, Burton DR& Roitt IM. 2012. Roitt’s Essential Immunology. 12th ed. London: Wiley-Blackwell. 3. Murphy K. 2012. Janeway’s Immunobiology. 8th ed. London: Garland Science 4. Greer JP, Arber DA, Glader B, List AF, Mean RT, Paraskevas F & Rodgers GM. 2009. Wintrobe’s Clinical Hematology. 12thed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. 5. Bain BJ, Bates I & Laffan MA. 2017. Dacie and LewisPractical Hematology. 12thed. Hongkong: Churchill Livingstone. 6. Kliegman RM, Stanton BF, St. Geme JW, Schor NF & Behrman RE. 2011. Nelson Textbook of Pediatrics. 19th ed. Philadelphia: Elsevier-Saunders. 7. Ziebig EA. 2013. Clinical Parasitology, A Practical Approach. 2nd ed. St. Louis: Elsevier-Saunders. 8. Paniker CKJ & Ghosh S. 2013. Paniker’s Textbook of Medical Parasitology. 7th ed. New Delhi: Jaypee Brother Medical Publisher. 9. Farrar JF, Hotez PJ, Junghanss T, Kang G, Lallo D & White NJ. 2014. Manson’s Tropical Diseases. 23rd ed. New York: ElsevierSaunders. 10. Papadakis MA, McPhee SJ& Rabow MW.2014. Current Medical Diagnosis and Treatment.53rd ed.New York: Lange Medical Books/McGraw-Hill Education.


81 Tabel 4.39. Deskripsi Mata Kuliah Neuropsikiatri 1. Nama Mata Kuliah Neuropsikiatri 2. Kode Mata Kuliah KDI309 3. Beban Studi 6 sks 4. Semester 5 (lima) 5. Prasyarat Lulus subprogram 1 6. Kompetensi Mahasiswa semester 5 setelah mengikuti blok neuropsikiatri mampu menganalisis masalah klinis dalam hal kejang, gangguan kesadaran, gangguan memori, nyeri, gangguan gerak, gangguan neurodevelopmental, gangguan neurovaskular sentral, gangguan keseimbangan, intoksikasi obat neuropsikiatri dan NAPZA sesuai level kompetensinya, berdasarkan pemahaman terhadap neurobehavior, neurosains, psikiatri biologi dan psikodinamika serta ketrampilan pemeriksaan neurologis dan psikiatri. 7. Silabus Neuropsikiatri dapat didefinisikan sebagai ilmu tentang hubungan otak-mental perilaku dan juga ketrampilan untuk menerapkan pengetahuan tersebut dalam praktek klinis. Kurikulum inti untuk blok neuropsikiatri terdiri dari topik neurobehavior, neurosains dan psikiatri biologi dan psikodinamika, yang meliputi teori dan ketrampilan pemeriksaan mengenai struktur & fungsi otak yg berhubungan dg sindrom neuropsikiatri sebagai berikut: 1. Kejang, 2. Gangguan kesadaran, 3. Gangguan memori, 4. Nyeri, 5. Gangguan gerak, 6. Gangguan neurodevelopmental, 7. Gangguan neurovascular sentral 8. Atribut Softskill Disiplin, perilaku profesional, kemampuan komunikasi lisan dan tertulis 9. Metode Pembelajaran Kuliah, tutorial PBL, ketrampilan medik, kunjungan rumah sakit 10. Media Pembelajaran LCD, alat pemeriksaan neurologis 11. Sistem Penilaian Ujian akhir (80%), Laporan tutorial & diskusi (10%), Tugas praktikum (5%) dan Soft skills (5%) 12. Staf Pengajar Penanggung jawab Blok: Dr. Margarita Maria Maramis, dr., Sp.KJ Sekretaris Blok: Nurina Hasanatuludhhiyah, dr., M. Si. Staf Pengajar dari Departemen: - Neurologi - Ilmu Kedokteran Jiwa - Anatomi dan Histologi - Farmakologi - Ilmu Faal - Ilmu Kesehatan Anak 13. Referensi - Waxman SG. Clinical Neuroanatomy 26th ed. McGraw Hill, 2010 - Simon Rp et al. Clinical Neurology 7th ed Mcgraw Hill, 2009 - Katzung BG, Trevor AJ, 2018. Basic and clinical pharmacology, 14thed. USA: The McGraw-Hills Companies, Inc


82 Tabel 4.40. Deskripsi Mata Kuliah Sistem Indra 1. Nama Mata Kuliah Sistem Indra 2. Kode Mata Kuliah KDI310 3. Beban Studi 4 sks 4. Semester 5 (lima) 5. Prasyarat Lulus subprogram 1 6. Kompetensi Mampu menjelaskan anatomi, fisiologi, dan kelainan pada sistem integumen, sistem indera pendengaran, sistem indera kesimbangan, sistem indera penciuman, sistem indera pengecapan, dan sistem indera penglihatan, serta menerapkan pengetahuan dan ketrampilan untuk masalah klinis yang berhubungan dengan kelainan sistem indera dan integumen 7. Silabus Anatomi & Fisiologi Kulit, Imunologi Dasar, Cara Pemeriksaan dan Effloresensi di Bidang Dermatologi & Venereologi, Pemeriksaan Laboratorium Dasar di Bidang Dermatologi & Venereologi, Patofisiologi Pruritus; Pendekatan diagnosis: Eritro Papulo Skuamosa, Kelainan Pigmentasi Kulit, Vesikobulosa, Tumor Kulit, Anatomi & Fisiologi Pendengaran, Gangguan Fungsi Pendengaran, Anatomi & Fisiologi Keseimbangan, Gangguan Fungsi Keseimbangan, Anatomi & Fisiologi Pembauan, Gangguan Fungsi Pembauan, Anatomi & Fisiologi Pengecapan, Gangguan Fungsi Pengecapan, Anatomi & Fisiologi Mata, Embriologi Mata, Mata sebagai sistem optic, Gangguan penglihatan, Cara Pemeriksaan Dasar di bidang THT, Cara Pemeriksaan Dasar di bidang Mata, Pendengaran menurun, Benign paroxysmal positional vertigo, Penglihatan kabur perlahan, Penglihatan kabur mendadak 8. Atribut Softskill Disiplin, keaktifan 9. Metode Pembelajaran Kuliah klasikal, self-study, tutorial dan hospital visit (bed site teaching). 10. Media Pembelajaran LCD, Papan Tulis, Modul 11. Sistem Penilaian Ujian Akhir 70%, Tutorial 20%, Atribut Soft Skill 10% 12. Staf Pengajar Penanggung Jawab Blok: Dr Gadis Meinar Sari, dr., MKes Sekretaris Blok: Damayanti, dr., SpKK Staf Pengajar dari Departemen: - Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin - Ilmu Faal - Ilmu Kesehatan THT-KL - Ilmu Kesehatan Mata 13. Referensi Guyton AC, 2011. Textbook of Medical Physiology. WB Saunders Company Ganong WF, 2005. Review of medical physiology 22th ed. USA: Appleton & Lange. James WD, Berger TG, Elston D. Andrew’s disesae of the skin clinical dermatology. 11th ed. 2011. Philadelphia: Saunders. Murtiastutik D, Ervianti E, Agusni I, Sunarso. Atlas Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 2. 2007. Surabaya: Airlangga University Press. Dhingra PL, Dhingra S, eds. Disease of ear, nose and throat. 6th ed. 2014. India: Elsevier.


83 Probst R, Grevers G, Iro H, eds. Basic otorhino-laryngology: a step-by-step learning guide. 2nd ed. 2006. Stuttgart: Georg Thieme Verlag. Vaughan, Asbury’s. General Opthalmology. 17ed. 2008. Kanski J Jack. CLinical Opthalmology: A systemic approach. 8th ed. 2015. Butterworth: Heinemann.


84 Tabel 4.41. Deskripsi Mata Kuliah Keterampilan Medik 3 1. Nama Mata Kuliah Keterampilan Medik 3 2. Kode Mata Kuliah KDI205 3. Beban Studi 2 sks 4. Semester 5 (lima) 5. Prasyarat Lulus Subprogram 1 6. Kompetensi Mahasiswa mampu ; - menjelaskan komunikasi efektif antara dokter-pasien yang berkaitan dengan masalah penyakit psikiatri - melaksanakan komunikasi efektif antara dokter-pasien yang berkaitan dengan masalah penyakit infeksi pada pasien simulasi - melaksanakan pemeriksaan abdomen dengan baik dan benar pada pasien simulasi - melaksanakan penyuntikan intramuskular, subkutan, intrakutan, pungsi vena dan pemasangan infus dengan baik dan benar pada manekin - melaksanakan pengelolaan luka dengan baik dan benar pada manekin - melaksanakan penjahitan luka dengan baik dan benar pada manekin 7. Silabus Mata kuliah ini membahas tentang: - Anamnesis psikiatri - Anamnesis penyakit infeksi - Pemeriksaan fisik abdomen - Anamnesis dan pemeriksaan ibu hamil - Asuhan persalinan normal - Penjahitan luka - Pemasangan kateter - Sirkumsisi 8. Atribut Softskill Disiplin, kerjasama dan perilaku professional 9. Metode Pembelajaran - Kuliah interaktif beserta demonstrasi sebagai pengantar - Praktikum dalam kelompok kecil dibawah bimbingan instruktur/ko-Instruktur - Kunjungan rumah sakit - Belajar mandiri dengan fasilitas e-learning 10. Media Pembelajaran LCD dan laptop, live video, pasien simulasi, manekin, alatalat dan bahan habis pakai keterampilan medis, e-learning 11. Sistem Penilaian Ujian teori keterampilan medis (40%) Ujian praktek keterampilan medis (50%) Soft skill (10%) 12. Staf Pengajar Penanggung Jawab Blok: Indri Wahyuni, dr., Sp.M Sekretaris Blok: Rimbun, dr., M.Si Staf Pengajar dari Departemen: - Ilmu Kedokteran Jiwa - Ilmu Penyakit Dalam - Bedah Plastik - Orthopedi - Anastesiologi dan Reanimasi 13. Referensi Buku Pedoman Keterampilan Medis 3 FK UNAIR


85 Tabel 4.42. Deskripsi Mata Kuliah GELS 2 1. Nama Mata Kuliah General Emergency Life Support (GELS) 2 2. Kode Mata Kuliah KDI116 3. Beban Studi 2 sks 4. Semester 6 (enam) 5. Prasyarat Lulus Subprogram 2 6. Kompetensi Mahasiswa semester 6 setelah mengikuti blok General Emergency Life Support (GELS) 2 mampu menjelaskan prinsip penanganan bencana dalam satu sistem dan menyusun perencanaan penanganan bencana secara sistematis dan terpadu dengan tingkat keberhasilan penerapan minimal mendapatkan skor sesuai standar penilaian yang ditetapkan oleh fakultas dari total nilai tugas ujian, penilaian tutorial, dan praktek lapangan 7. Silabus Suatu modul pembelajaran interaktif melalui rangkaian kegiatan pembelajaran berbentuk kuliah interaktif oleh pakar, diskusi tutorial, simulasi kasus dan praktek lapangan yang terkait dengan prinsip penanganan bencana dalam satu sistem dan perencanaan penanganan bencana secara sistematis dan terpadu 8. Atribut Softskill Disiplin dan komunikasi efektif 9. Metode Pembelajaran Kuliah, praktikum, tutorial, field training 10. Media Pembelajaran LCD dan laptop, video pembelajaran, manekin, latihan lapangan 11. Sistem Penilaian penilaian blok GELS2 meliputi :Nilai ujian praktik (P)10 %, Nilai laporan diskusi tutorial (T) 10%, Nilai soft skill (S) 10%, Nilai ujian akhir blok (U) 70% 12. Staf Pengajar - Penanggungjawab Blok: Lucky Andriyanto, dr. SpAn. KAP - Sekretaris Blok: Ariandi Setiawan, dr. SpB, SpBA - Staf Pengajar dari Departemen: - Anastesiologi dan Reanimasi, - Ilmu Bedah, - IKM-KP, - Ilmu Kedokteran Jiwa - Crisis center UNAIR - Fakultas Psikologi UNAIR - BPPD Jatim 13. Referensi - Pusponegoro AD (2017), Kegawatdaruratan dan Bencana – Solusi dan Petunjuk Teknis Penanggulangan Medik dan Kesehatan, Rayyana Komunikasindo, - Khorram A (2017), Handbook of Disaster and Emergency, Kompencict, Gothenburg Sweden - World Health Organization (2007), Mass Casualty Management System : Strategies and Guidelines for Building Health Sector Capacity, WHO document production services, Geneva, Switzerland


86 Tabel 4.43. Deskripsi Mata Kuliah Manajemen Pelayanan Kesehatan 1. Nama Mata Kuliah Manajemen Pelayanan Kesehatan 2. Kode Mata Kuliah MNS314 3. Beban Studi 2 sks 4. Semester 6 (enam) 5. Prasyarat Lulus Subprogram 2 6. Kompetensi Mahasiswa semester VI setelah mengikuti blok Manajemen Pelayanan Kesehatan mampu merencanakan Manajemen Pelayanan Kesehatan dalam Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) sesuai dengan peraturan perundang-undangan, Sistem Kesehatan Nasional (SKN) dan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) serta memperlihatkan kemampuan perencanaaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi suatu intervensi pencegahan kesehatan primer, sekunder, dan tersier. 7. Silabus Bahasan yang akan disajikan meliputi peraturan perundangundangan yang terkait dengan praktik kedokteran, hak dan kewajiban dokter, profesionalisme dokter, penyelenggaraan praktik kedokteran, dokter sebagai bagian dari masyarakat umum dan masyarakat profesi dan Sistem Kesehatan Nasional, problem solving, rekam medis, prinsip-prinsip pelayanan kesehatan (primer, sekunder, dan tersier), mutu pelayanan kesehatan, kebijakan dan manajemen kesehatan, Standar Pelayanan Minimal (SPM), Sistem Kesehatan Nasional (SKN) dan sistem rujukan, pembiayaan kesehatan, penjaminan mutu pelayanan kesehatan, prinsip keselamatan pasien (patient safety dan medication safety), jaminan atau asuransi kesehatan masyarakat. Mahasiswa juga dibimbing untuk merancang, menata, mendesain Klinik Rawat Jalan BPJS, Klinik Rawat Inap BPJS, dan Klinik non BPJS. 8. Atribut Softskill Disiplin dan menghargai orang lain 9. Metode Pembelajaran Kuliah interaktif, tutorial dan pleno 10. Media Pembelajaran LCD dan laptop, handout 11. Sistem Penilaian Laporan tutorial (10%), Pleno (20%), Ujian MCQ (Ujian Tengah Blok) (30%), Ujian MCQ (Ujian Akhir Blok) (40%) 12. Staf Pengajar Penanggungjawab Blok: Dr. Lilik Djuari, dr., MKes., AKK., FISPH, FISCM. - Subur Prajitno, dr., MS., AKK., FISPH., FISCM. - Samsriyaningsih Handayani, dr., M.Kes., M.Ed., Ph.D. 13. Referensi - Kode Etik Kedokteran Indonesia 2012 - Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Direktorat Mutu Dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan. Tahun 2017. - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Standar Akreditasi Praktik Mandiri. Direktorat Jenderal Bina


87 Upaya Kesehatan, Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar, Tahun 2015. - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Instrumen Akreditasi Klinik. Subdit Bina Pelayanan Kesehatan Dasar - Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar - Ditjen Bina Upaya Kesehatan. Tahun 2014. - Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 18/KKI/KEP/IX/2006 Tentang Buku Penyelenggaraan Praktik Kedokteran Yang Baik Di Indonesia - PB-IDI. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. Jakarta, 2017. - PB-IDI. Panduan Keterampilan Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. Jakarta, 2016 - Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional - Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013 Tentang Jaminan Kesehatan - Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2052/MENKES/PER/X/2011 Tentang Izin Praktik Dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran - Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 Tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi - Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1787/MENKES/PER/XII/2010 tentang Iklan dan Publikasi Pelayanan Kesehatan - Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat - Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Pedoman Manajemen Puskesmas - Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan - Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 Tentang Rekam Medis - Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 290/MENKES/PER/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran - Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 340/MENKES/PER/III/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit - Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 09 Tahun 2014 Tentang Klinik - Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1438/MENKES/PER/IX/2010 tentang Standar Pelayanan Kedokteran - Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 001 Tahun 2012 Tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan - Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 Tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional


88 - Subur Prajitno. Dasar-dasar Administrasi Kesehatan Masyarakat. Surabaya: Airlangga University Press, 2007. - Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran - Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) - Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) - Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit


89 Tabel 4.44 Deskripsi Mata Kuliah IKM-KP 2 1. Nama Mata Kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Pencegahan 2 2. Kode Mata Kuliah KMP301 3. Beban Studi 2 sks 4. Semester 6 (enam) 5. Prasyarat Lulus Subprogram 2 6. Kompetensi Setelah mengikuti pembelajaran ini, mahasiswa prodi Kedokteran FK UNAIR semester 6 mampu menyusun rencana upaya penanggulangan masalah kedokteran dan kesehatan yang teridentifikasi pada individu, keluarga atau masyarakat berdasarkan pemahaman konsep dan administrasi program yang tepat dengan mempertimbangkan faktor lingkungan dan lokasi kegiatan tersebut dilaksanakan yaitu di Puskesmas, Rumah Sakit maupun masyarakat 7. Silabus Materi disajikan dalam bentuk perkuliahan dan diskusi yang meliputi berbagai konsep penanggulangan penyakit menular dan tidak menular, Emerging (EID) dan re-emerging infectious disase (REID), penyakit karantina, wabah, kejadian luar biasa (KLB), penyelidikan epidemiologi surveilans epidemiologi dan sistem kewaspadaan dini. Kekurangan dan kelebihan zat gizi disajikan dalam materi mengenai masalah gizi makro dan mikro dengan akibatnya, upaya penanggulangan masalah gizi dan surveilans gizi serta rapid appraisal gizi. Materi kesehatan kerja yang disajikan meliputi ergonomic, toksikologi industri, dan penyakit akibat kerja, serta Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Perkuliahan dan diskusi diakhiri dengan Pendidikan Kesehatan dan Promosi Kesehatan. 8. Atribut Softskill Disiplin, kerjasama, dan menghargai pendapat orang lain 9. Metode Pembelajaran Kuliah dan Diskusi 10. Media Pembelajaran LCD 11. Sistem Penilaian Ujian Utama Akhir Blok (UUAB) 12. Staf Pengajar Koordinator Pendidikan: Budiono, dr., M.Kes Staf Pengajar: 1. Dr. Susilowati Andajani, dr, MS 2. Djohar Nuswantoro, dr, MPH., AKK 3. Dr. Budi Utomo, dr, M.Kes 4. Dwi Susanti, dr. MPH 5. Dr. Sri Umijati, dr, MS. 6. Dr. Dwi Aprilawati, dr, M.Kes 7. Dr. Widati Fatmaningrum, dr, M.Kes 8. Dr. Sulistiawati, dr, M.Kes 9. Linda Dewanti, dr, M.Kes, MHSc, PhD 10. Siti Pariani, dr, MS, MSc, Ph.D 11. Subur Prajitno, dr., MS 13. Referensi 1. CDC. 2013. Measles In Indonesia. Available at CDC Alert, http://wwwnc.cdc.gov/travel/notices/watch/measlesindonesia 2. Ditjen PP&PL Kemenkes RI. 2009. Pedoman Pelaksanaan Kampanye Imunisasi Campak Dan Polio Tahun 2009 – 2011


90 3. DinkesProv Jatim. 2013. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2012 4. DepKes RI, 1984. Undang-Undang No.4 Tahun 1984 tentang Wabah penyakit menular. DepKes RI, Jakarta 5. Depkes RI, 2008. Surveillans epidemiologi. Depkes RI, Jakarta. 6. Gendrowahyuhono, et al. 2010. Eradikasi Polio Dan IPV (Inactivated Polio Vaccine). Media Litbang Kesehatan Volume XX Nomor 4 Tahun 2010 7. Ismoedijanto. 2003. Progress And Challenges Toward Poliomyelitis Eradication In Indonesia. Southeast Asian J Trop Med Public Health. Vol 34 No. 3 September 2003 8. Kemenkes RI, 2010. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1501/Menkes/Per/X/2010 tentang jenis penyakit menular yang dapat menimbulkan Wabah dan penanggulangannya. Kemenkes RI, Jakarta 9. Kemenkes RI. 2013. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi 10. Kemenkes RI. 2015. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014 11. Kemenkes. RI ,2015. Petunjuk teknis surveilans penyakit tidak menular. Dirjen. PP&PL, Jakarta 12. Kemenkes RI. 2015. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014 13. Kemenkes RI. 2015. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014 14. Kemenkes RI, 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no. 67 tahun 2016. Tentang PenanggulanganTuberculosis. Jakarta : Kemenkes RI. 15. Leavell HR., Clark EG.,1979. Preventive Medicine for The Doctor in his Community. 3ed. Robert. E Krieger Publishing Company Huntington, New York. 16. Magnus M, 2008. Essentials of Infectious Disease Epidemiology.Jones and Bartlett Publishers Inc., Sudbury 17. Maxcy-Rosenau-Last, 2008. Public Health & Preventive Medicine. Fifteenth. Prentice Hall International Inc, New Jersey 18. Mboi, Nafsiah and Karen smith. "Indonesia," Fighting a Rising Tide: The Response to AIDS in East Asia; (eds. Tadashi Yamamoto and Satoko Itoh). Tokyo: Japan Center for International Exchange, 2006, pp. 96-118. 19. Menteri Kesehatan RI, 2013. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.2 Tahun 2013 tentang KLB Keracunan makanan. Kemenkes RI, Jakarta 20. Menkes.RI,2017. Peraturan Menteri Kesehatan RI. No.12 Tahun 2017 tentang penyelenggaraan imunisasi.Kemenkes. RI, Jakarta 21. MMWR weekly. 1995. Progress Toward Poliomyelitis Eradication in Indonesia 1995 http://www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwrhtml/00043358.ht m


Click to View FlipBook Version