The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Bila saja aku tak mencari adikku pada waktu itu, mungkin tak akan pernah mengenalmu. Tapi aku percaya itu bukan suatu kebetulan, aku percaya bahwa yang mempertemukan kita adalah waktu, yang pada saat itu kita belum banyak mengerti apa-apa, kita masih seorang remaja yang dibilang masih belum cukup usia untuk mengenal cinta, hehehehe bukan begitu yahh ?

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by agil.ulayou175, 2021-01-15 04:00:43

ALAN & ALIN

Bila saja aku tak mencari adikku pada waktu itu, mungkin tak akan pernah mengenalmu. Tapi aku percaya itu bukan suatu kebetulan, aku percaya bahwa yang mempertemukan kita adalah waktu, yang pada saat itu kita belum banyak mengerti apa-apa, kita masih seorang remaja yang dibilang masih belum cukup usia untuk mengenal cinta, hehehehe bukan begitu yahh ?

Keywords: #Novel #Cerita #Nonfiksi

TENTANG MENCINTAI
DAN MENUNGGU

ALAN
&

ALIN

RUSLAN AGIL ULAYO

1

TENTANG
DIRIKU & DIRIMU

Bila saja aku tak mencari adikku pada
waktu itu, mungkin tak akan pernah
mengenalmu. Tapi aku percaya itu bukan
suatu kebetulan, aku percaya bahwa yang
mempertemukan kita adalah waktu, yang
pada saat itu kita belum banyak mengerti
apa-apa, kita masih seorang remaja yang
dibilang masih belum cukup usia untuk
mengenal cinta, hehehehe bukan begitu
yahh ?

2

Ehh... tapi perkanalkan namaku Alan
seseorang remaja yang terbilang cukup
tampan untuk bisa memacari banyak
wanita, aku lahir di Bumi.
Aku adalah seorang remaja labil, sifatku
sering berubah-ubah, kadang pintar
terkadang juga bodoh.

Jujur saja pasti pacar pertama adalah
cinta yang sebatas suka waktu itu, tapi cinta
pertama adalah pacar pertama yang dicintai
waktu itu pula.

Dan memang seperti itu, diriku
menemukan dirinya dan itu cinta pertama
diriku waktu itu. Dia adalah rumah dari
segala yang pernah ku-singgahi pada waktu

3

itu, walaupun diriku berada ditempat lain
tetap saja balik ke dirinya, namanya juga
Rumah, pasti tetap balik kan.

Ehh iyaaa.. Tak pernah aku lupa
perkenalkan dirinya, dia adalah alasanku
menunggu sampai sekarang, dia adalah
alasanku mencintai sampai sekarang, dia
adalah diriku membuat kisah yang teramat
banyak sampai sekarang, perkenalkan salah
satu wanita tercantik dan termanis kedua
dari ibuku, namanya juga sama kaya ibuku,
walaupun depannya doang hehehe, Alin
Aznianty Tianotak namanya, Lahir di Bumi.

4

Kenyataannya dia adalah salah satu
wanita yang membuatku mengenal apa arti
menunggu, karna diriku paling sangat
membenci apa itu menunggu, apalagi
memacari satu orang, banyak kok wanita
diluar sana, namanya juga rumah pasti akan
kembali dan tetap tinggal.

Alan.

5

AWAL PERKENALAN DENGANMU

HAMPIR MEMASUKI TAHUN 2013

Hampir menuju akhir tahun 2012 aku
yang sempat kala itu ingin sekali berniat
untuk mengakhiri tahun ini di kota
kenangan, yaa aku menyebutnya kota
kenangan karna akan banyak kenangan
didalamnnya, entah kenangan dirinya,
kenangan kenakalan, kenangan waktu
masih sekolah, dan berbagai kenangan apa
saja saat itu. Pada saat itu aku berangkat
menuju kota kenangan dan disana aku
tinggal bersama keluargaku, perasaanku
sangat senang sekali jika berada dikota ini

6

entah kenapa, mungkin disini sangat ramai
atau asyik pikir diriku.

Waktu pada saat itu hampir saja
petang dan adikku belum juga balik ke
rumah, saat itu aku yang tak tahu apa-apa
disuruh tanteku untuk pergi dan mencari
adikku, biasa kalau mempunyai adik
perempuan itu harus mesti dan wajib dijaga
kata ayahku, dia adalah adik sepupu safira
namanya, entah dia bermain dimana dan
belum pulang saat itu, padahal waktu sudah
hampir malam.

Akupun bergegas mencarinya, diriku
bingung mau mencari kemana, sembari
berjalan saat itu aku bergegas menanyakan

7

orang disekitar komplex kenangan untuk
mengetahui keberadaan adikku, ada salah
satu perempuan kecil mengatakan bahwa,
adikmu dirumah si-Alin, lalu aku
bertanya-tanya dalam benakku “who is Alin”
akupun diberi petunjuk untuk menuju ke
rumah si-Alin tersebut. Perempuan kecil tadi
mengantarku dan menyuruhku masuk pada
saat itu, aku pun takut dan bingung saat itu,
aku menyuruh perempuan tadi untuk
masuk, tapi malah dia pergi begitu saja dan
mengatakan kau saja yang masuk.

Tanpa menunggu lama walaupun
takut untuk masuk, diriku memberanikan
diri untuk melangkahkan kaki ke rumah

8

yang akan mengubahku pada saat itu, yang
akan mengubah tatapanku, emosiku,
khayalanku, egoku, dan sifatku pada waktu
itu, sembari mengucapkan salam kemudian
dijawab langsung oleh suara yang begitu
khas dan satu-satunya suara yang pernah ku
kenal syahdu di perasaanku.

Aku pun masuk pada saat itu, sambil
melewati ruang tamu, kemudian aku
langsung saja masuk ke ruang keluarga
“kalau tidak salah”, disitu diriku kaku
terhenti sambil melihat adikku dengan kesal
karna disuruh untuk mencarinya, pada saat
itu kaki dan tanganku berhenti sejenak dan
mataku memandang sesosok istimewa,

9

sesosok termanis, anggun, cantik, dan kala
itu juga sesosok itu tiba-tiba merasuki
seluruh alam sadarku, pikirku siapakah
simanis di depanku ini, siapakah dia.

Langsung saja aku menyuruh adikku
untuk balik pulang kerumah karna dicari,
tapi mataku terus memandangi dirinya,
sesosok yang pertama kali aku kagumi
waktu itu, dan dirimu tersenyum saat
tatapan itu, senyuman itu yang membuat
diri ini mengagumi dan hampir saja jatuh
waktu itu, tak sempat aku menanyakan
namamu, aku langsung bergegas untuk
pulang bersama adikku, yahh taulah diriku
yang saat itu masih malu-malu.

10

Sesampainya dirumah akupun
menanyakan siapakah gerangan gadis
cantik, imut, manis tersebut kepada adikku,
siapakah dia ?, yang hampir membuat diri
ini hampir saja jatuh dan tak sadarkan diri,
dia yang mampu mematahkan alam
sadarku pada saat itu, Alin namanya adikku
menjawab.

Tahun itu juga diriku dan dirinya
belum memakai sosmed yang sekarang,
kami masih memakai fb dan pesan biasa
pada masa itu, saat itu juga aku berhasil
mendapat nomormu dan berhasil
berkenalan denganmu, pada saat itu juga
diriku yang begitu beruntung bisa

11

mendapatkan dirimu, aku sangat beruntung
waktu itu, walau hanya modal sms-an, tapi
aku bersyukur waktu itu. Lalu kita
melanjutkan kisah kita seraya orang normal
yang memiliki hubungan. Aku senang sekali
bisa menelponmu dan mengirim pesan
bersamamu, walaupun masih malu-malu
saat itu.

“ku tak tau diriku saat itu dan juga
dirimu saat itu,

yang aku tau kita bersama”.

12

KISAH KITA YANG KURANG
KONSISTEN

DI TAHUN 2013

Saat itu masuk pertama tahun 2013,
aku yang saat itu sangat senang dengan
pertemuan itu, kembali mempersiapkan diri
untuk pergi dari kota kenangan karna
musim libur hampir saja berakhir, dan kau
pun sama kau juga akan kembali seperti
biasanya saat sesudah libur saat itu.

Aku beranjak dari kota kenangan dan
balik ke kampungku untuk melanjutkan
cita-cita, saat itu kita sama-sama masih SMP,

13

dan saat itu kita juga sama-sama tau kalau
kita bersama.

Waktu pun terus berjalan walaupun
diri kita berhenti. Aku yang saat itu sibuk
dengan sekolahku ataupun hari-hariku di
sana seperti biasa menjalani hari-hari
dengan penuh kebahagiaan, kau pun juga
mungkin sama pikirku.

Waktu berganti waktu dan
kabar-kabaran kita pada saat itupun ada
jedanya entah mengapa, kita berdua
pernah menjadi pemarah, pembenci,
penyedih saat itu, kita berdua pernah
menjadi anak yang biasa orang bilang alay
saat sering mengirim kata-kata di pesan

14

singkat, walaupun hanya copy lewat
internet saat itu.

Aku menjalani hari-hariku dengan
normal seperti remaja pada biasanya, dan
mungkin kaupun juga sama, kemudian kata
putus terdengar dari hubungan kita, pada
saat itu aku bersifat bodoh amat, apalah itu
aku tak peduli, mungkin saat itu juga kita
berdua, atau aku sendiri yang menjadi
seseorang pembenci saat itu, pasti aku tak
mau tau saat itu.

15

“mengenalmu suatu anugerah bagiku,
mencintaimu sebuah perasaan yang utuh

bagiku,
meninggalkanmu adalah salah satu

kesedihan yang mutlak”.

16

KEMBALI PADAMU

HAMPIR TAHUN 2014

Berjalannya waktu tahun 2013 hampir
saja mengabari kepergiannya, saat itu bulan
desember, bulan yang dimana memasuki
masa liburan dan masa senangnya diriku,
karna tetap saja kota kenangan yang pasti
menjadi tempat untuk mengisi tahun
baruku.

Desember pun tau, bulan ini bulan
pertama aku melihat matamu dan sempat
berkenalan denganmu, sampai-sampai aku
dan kau pernah menjadi kita.

17

Aku kembali berniat untuk
menghabiskan tahun ini di penghujung
desember kali ini, tepatnya di kota
kenangan, dan untuk bisa lagi bertemu
dirimu untuk kedua kalinya, dan harapan
aku waktu itu untuk bisa ada disampingmu
masa itu.

Liburan pun tiba, tiket sudah di
tanganku untuk bergegas ke kota kenangan,
saat itu diriku bersama ayahku, dan adikku
pergi menuju kota kenangan untuk
menghabiskan tahun baru disana.

Perjalanan pun terus berlanjut dan
diriku kembali senang waktu itu, saat kota
kenangan menampakkan indahnya di

18

depan mata, diriku sangat bahagia waktu
itu, kembali mencium aroma-aroma bau
kota yang dengan penuh keramaian
jiwa-jiwa bahagia di sana.

Sambil menikmati perjalanan menuju
komplex kenangan, tak sadarpun diriku
terdidur lelap akibat kelelahan saat itu,
“Alan bangun sudah sampai” suara ayahku
sambil membangunkan diriku yang saat itu
tertidur pulas waktu itu. Aku kembali
tersadar dan melihat wajah tampanku di
cermin mobil, kemudian melihat keluar,
ternyata sudah sampai di komplex
kenangan rupanya “gumamku”.

19

Seperti biasanya aku pun berjalan
memasuki lorong komplex kenangan sambil
membawa barang bawaan, melewati
jembatan yang sampai sekarang aku tak tau
namanya, jembatan yang tidak terlalu
panjang, mungkin 10 langkah kaki sudah
sampai di sebelah, jembatan yang saat itu
kita sebrangi bersamaan entah kapan, aku
pun terus berjalan dan kakiku terhenti
sejenak sambil menunggu ayah dan adikku
yang berjalan perlahan di belakangku, aku
berkata pada mereka untuk cepat, karna
saking bahagianya diriku sampai saja tak
pernah merasa kelelahan, waktu itu aku
lewat depan rumahmu yang bersebelahan

20

dengan masjid di dalam komplex kenangan,
sempat-sempatnya aku melihat rumahmu,
sangkaku jangan sampai ada dirimu,
padahal saat itu aku tak melihat senyuman
indah itu, tak melihat cantiknya dirimu kala
itu, “ahh mungkin besok masih bisa
bertemu dengan dirimu”.

Malam pun datang diriku pada saat itu
keluar untuk bermain bersama
teman-teman, kau yang saat itu sudah
mengganti nomor ponselmu, diriku yang
masih mengingat dirimu langsung saja
mencarimu, diriku bergegas jalan
kerumahmu dan saat itu aku melihat dirimu
lagi asyik bermain bersama

21

teman-temanmu, permainan lompat karet
yang membuat dirimu terlihat begitu
senangnya, aku kembali bertemu dirimu
saat itu, kemudian memanggilmu dengan
singkatnya kau datang kepadaku, aku
begitu senang saat itu, lalu tak perlu banyak
berkata diriku meminta nomor ponselmu,
kau pun memberikan saat itu juga, masa itu
kita masih menggunakan ponsel jadul masa
itu, aku senang sekali bisa mendapatkan
nomor ponselmu, disitu kita tak banyak
bercakap, aku mengucapkan terimah kasih
dan pergi begitu saja karna tau kau lagi
asyik bermain bersama teman-temanmu
malam itu.

22

Kita kemudian lanjut kabar-kabaran
waktu itu, “hai apa kabar” dariku dan “aku
baik-baik saja” darimu itu sudah membuat
perasaanku kembali untuk kembali pada
dirimu, kala itu belum pergantian tahun
yang mebuatku kembali padamu, aku
sempatkan untuk meneleponmu, dengan
perkataan manisku aku memintamu untuk
kembali padaku, dan dengan jawaban
darimu kau ingin kembali padaku, sangat
beruntung waktu itu diriku bisa kembali
padamu untuk yang kesekian kalinya,
perasaanku bagaikan bahagia di atas
bahagia, tak pernah terhingga, aku berjanji
waktu itu untuk bisa mencintaimu dengan

23

sepenuhnya, diriku yang akan selalu
mementingkan dirimu.

Waktu terus saja tak berhenti, diriku
yang saat itu ingin sekali bisa ada di
sebelahmu dan yang ingin sekali bersamu
terus-terusan mengabarimu untuk nanti di
malam pergantian tahun baru kita bisa
bersama, dirimu menyetujuinya saat itu.
Tak berhenti aku membayanginya seperti
aku akan selamanya denganmu, dengan
hati penuh semangat aku ingin malam itu
cepat datang, dan ingin langsung melihat
cantikmu, kau yang selalu saja ada dalam
pikiranku saat itu.

24

Malam itu pun datang, aku kembali
mengingatmu, dan kau pun sudah duluan
menanyakan posisiku, kita pun berbincang
lewat sms saat itu dan berjanji ingin pergi
bersama, kita sama-sama menyetujuinya,
malam itu tak sempat aku pergi denganmu,
kau dululuan saat itu, dengan begitu
bodohnya diriku yang masih labil,
mengikuti temanku, dia mengajakku untuk
menggunakan barang terlarang waktu itu,
aku mengikuti dia, aku sempat
menggunakannya waktu itu, dan hampir
saja aku lupa ingin pergi bersamamu.

Waktu masih panjang untuk bisa pergi
menemuimu yang telah lama menungguku,

25

diriku bergegas pergi mengikuti dirimu,
dengan penuh rasa bersalah, bersama
temanku dengan cepat mencari angkutan
kota saat itu. Sesampainya disana diriku
masih belum melihat dirimu, hanya ada
sejuta jiwa-jiwa yang ingin melihat suasana
akhir tahun ini disitu, diriku mencoba
menghubungimu, dan mencarimu, aku tak
tahu apa kau juga mencariku, diriku terus
berjalan di sejuta kumpulan manusia yang
sempat sangat ramai masa itu, akhirnya hal
tak disangka pun terjadi, aku bertemu
dengan dirimu, kau yang belum memakai
penutup rambut saat itu, diriku melihat
kaca mata yang terpakai olehmu, dengan

26

senyuman penuh kekesalan dan di tambah
cantiknya rautmu diriku yang tadinya
gelisah mencarimu, sekejap tenang dan
diam saat itu.

Aku menggenggammu dan kita
berpisah dari saudaramu, aku dan dirimu
mencari tempat ternyaman untuk bisa
menikmati penutupan tahun itu dengan
rasa bahagia. Aku merangkulmu dan tak
mau membiarkan orang lain menyentuhmu
selain diriku, perasaanku saat itu semacam
berada di sebuah malam terindah dan
hanya berdua bersama dirimu dan
menikmati indahnya bintang-bintang, kita
berdua bahagia waktu itu.

27

Warna-warni pun pecah diatas kita
kala itu, tahun pun berganti, anggap saja
hubungan kita sudah setahun waktu itu
hhehehehe, aku yang senang sekali bisa
bersama dirimu masa itu, lalu yang
membuat diriku terkejut, kau menanyakan
hal yang sempat hati ini terguncang, “kau
minum yaa” tanyamu, aku menjawab
dengan biasanya malam itu iyaa, kau
menatapku dengan wajah yang entah itu
raut apa, sedih atau heran, bahagia pun aku
tak tau.

Saat itu juga orang-orang kembali
pulang, aku putuskan untuk balik, dan aku
mengantarmu ke saudaramu, aku pun

28

menuju teman-temanku saat itu juga, di
waktu yang sama kita berdua
sempat-sempatnya menukar ponsel, aku
membaca chatmu dengan orang lain,
mungkin kau juga sama sepertiku.

Diriku pun balik dengan rasa
bahagianya dan melupakan pertanyaan
yang sempat kau tanyakan padaku malam
itu, diriku terus memainkan ponselmu, dan
melihat chatmu dengan orang lain,
mungkin kau juga sama, aku mencintaimu
saat itu juga.

29

“aku mencintaimu, dan tak mau orang lain
yang mencintaimu,

aku mencintaimu saat itu juga dan
selamanya”.

30

KEMBALI MENINGGALKAN
KOTA KENANGAN

Awal tahun 2014

Seperti biasanya selepas tahun baru
tetap saja liburan akan beku, dan aku harus
kembali meninggalkan dirimu dengan kota
kenangan untuk kedua kalinya, tetap saja
setiap kebahagiaan pasti akan ada
kesedihan, dan setiap ada kesedihan pasti
akan ada kebahagiaan pada akhirnya, jika
kita mau mensyukurinya, dan aku
bersyukur bisa memilikimu, bersyukur
sudah pernah bersamamu.

31

Diriku kembali dan meninggalkan kota
kenangan dan juga dirimu, tapi tetap kita
masih saling kabar-kabaran, aku saat itu
kesal, kenapa tidak sekolah di kota
kenangan saja, agar bisa terus bersamamu,
mungkin belum waktunya “pikirku”.

Kau saat itu yang menjadi istimewa
saat itu, yang selalu akan ada di setiap kata
“apa kabar” kau yang paling aku sayang
saat itu, dengan bangganya profil fb-ku
terpampang fotomu yang manis dan cantik
itu, aku sangat senang saat itu

Hari-hariku terus tenggelam akan
rautmu yang begitu indah dan kenang kita
pada malam itu, jika permintaan bisa

32

dikabulkan, aku ingin bersama dan berada
di sampingmu saat itu.

“semua akan baik-baik saja jika kita
bisa bersyukur,

dan aku bersyukur memilikimu”.

33

PERPISAHAN KEMBALI LAGI
DENGANMU

Pertengahan tahun

Waktu terus berlalu, setiap jalan pasti
akan ada rusaknya, tergantung dari kita
yang memilih, tetap berjalan perlahan di
jalanan rusak tersebut dan sampai dengan
cepat pada tujuan, atau memilih jalan lain
yang lebih baik tapi sangat lama sampai
pada tujuan, tinggal kita memilih. Sama
halnya dengan sebuah hubungan bakal ada
masalah-masalah yang selalu saja datang
menghampiri, bakal ada marah-marahan
yang di awali dari hal yang sepele

34

kemudian menjadi besar, bakalan ada
semua itu.

Itu terjadi pada kita, masalah yang
entah apa, mungkin sudah terlalu lama, aku
pun lupa tentang hal itu, tapi tetap saja aku
akan terus mengingatmu.

Masalah pun menghampiri kita, mau
buat apa, kita masih halnya remaja yang
labil dan belum bisa menjadi bijak pada
saat itu, ujung-ujungnya perpisahan
menjadi penyelesaiannya, aku kembali
dengan kata putus, kau pun kembali
dengan rasa pupus, hal itu sudah seperti
kebiasaan kita yang dulu, setiap masalah
yang datang menghampiri selalu saja kata

35

pisah yang utamanya dari cara
menyelesaikan masalah.

Kembali lagi diriku sendiri, dan kau
pun sama, apa yang aku perbuat pada saat
itu tak pernah merakan kesalahan
sedikitpun, kita masih dengan sifat bodoh
amat pada waktu itu, kita masih berselisih
paham dengan semua kesalahpahaman kita,
diriku masih saja bermain pada duniaku
yang bebas, entah bagaimana dirimu.

Aku kembali menjadi manusia normal
seperti biasa, tanpa kabar darimu diriku
waktu kesal dan anggap biasa-biasa saja.

36

“berpisah itu belajar, berpisah itu
untuk sabar,

Jika mencintaimu sampai sekarang dari
berpisah,

Aku ingin tetap berpisah agar terus
mencintaimu,

Walaupun caranya salah, aku harap
rasaku ini benar”.

37

TAHUN BERGANTI DAN
MENDAPAT PENGGANTI

2015 pertengahan

Tahun berganti, dan tanpa sosokmu
aku masih kembali berjalan, diriku masih
sibuk dengan pembelajaran untuk Ujian
Terakhir Sekolah di jenjang SMP pada saat
itu.

Pada satu diriku tak sengaja bertemu
dengan seorang wanita di kampungku,
berparas menarik dan sampai saja
membuatku tertarik pada waktu itu, aku
pun berusaha untuk mendekatinya, dengan
kebiasaan diriku yaitu meminta nomor

38

ponsel miliknya, nyatanya dia juga sempat
tertarik padaku, dan juga banyak pria-pria
di kampungku menyukai dirinya.

Aku berkenalan dengannya saat itu,
kemudian tak menunggu waktu lama aku
jadian dengannya, zhulfa namanya,
perempuan pemalu yang aku kenal waktu
itu, dirinya tak sama dengan dirimu yang
membuat diriku terus mancintai dirimu,
mungkin namamu sama kaya mama, atau
mungkin rasaku yang tetap sama.

Diriku sempat membedakan zhulfa
dengan Alin dirimu, aku menjalani
hubungan dengannya baik-baik saja, seperti
baisanya manusia normal menjalani

39

hubungan, tapi kami belum sama sekali
bertemu, walaupun satu kampung, belum
sama sekali bersama, apalah daya dengan
sikapnya yang kian pemalu saat itu, aku tak
pernah merasa bosan dengannya.

Ujian Akhir Sekolah pun selesai,
teman-teman dekatku bertanya padaku
tentang sekolah lanjutanku saat itu,
rencanaku aku akan melanjutkan bangku
SMAku di kota kenangan jawab diriku pada
mereka.

Dengar hasil terakhir pun telah usai,
si-zhulfa lulus, aku pun sama, dirimu juga
lulus pada saat itu, ditahun yang sama.

40

“pengganti sama halnya dengan
diganti,

penanti sama halnya dengan dinanti,
Menurutku begitu”.

41

KEMBALI BERPISAH
KARENA TEMAN

Pertengahan 2015

Waktu selalu saja berputar, dan diriku
pun bergegas pergi dan melanjutkan
cita-cita di kota kenangan, tetapi si-zhulfa
dia tetap menetap di kampung untuk
melanjutkan mimpinya juga.

Pada suatu malam temanku menelpon
diriku dengan nada yang merindu, diriku
kaget pada waktu itu, katanya dia ingin
mengambil zhulfa pada waktu itu, dengan
pemikiran yang tak wajar pun diriku
sempat kesal sama mereka, diriku berpikir

42

mungkin mereka hanya bercanda, teman
mana yang mau menikung sahabatnya
sendiri, diriku hanya tertawa lepas pada
saat itu, Ambil zhulfa saja kalau bisa diriku
menjawab mereka.

Besoknya hal yang tak disangka pun
terjadi, zhulfa mengirim sms pada bahwa
hubunganku dan dirinya berakhir pada saat
itu, kaget bukan main, aku pun bertanya
padanya, kenapa kau melakukan hal itu,
kau masih mencintai Alin jawabnya, diriku
masih sempat tak percaya waktu itu,
padahal hubungan aku dan zhulfa baik-baik
saja, pikiranku pun melayang pada
sahabatku, karna sempat aku dan si-zhulfa

43

putus, terdengar kabar bahwa dia trlah
pacaran dengan sahabatku itu, wahh itu
sesuatu mukjijat menurutku dengan penuh
kesal, dia adalah teman terbaikku, herannya
dia bisa melakukan itu terhadapku.

Dengan rasaku yang tak bersalah, aku
memutuskan untuk pergi saja, karna
mencintai dan berteman dengan
kepengecutan adalah hal yang di luar
perasaan, tak wajar, kurang di ajar, aku
sangat kesal ,pada waktu itu.

Tak ada kata maaf waktu itu, mungkin
juga diriku salah karna sudah bercerita Alin
pada zhulfa yang terlalu banyak, mungkin

44

caranya saja yang salah tapi perasaanku
benar, menurutku begitu.

“perasaan ini selalu saja tertuju
padamu,

Kalau rumah memang begitu, pasti saja
akan balik”.

45

LANJUTKAN MIMPI DI
KOTA KENANGAN

Hampir tahun 2016

Sebelum tahun 2016, saat itu juga
penerimaan siswa baru di sekolah
menengah atas, siriku masuk di smantilas,
dirimu ditempatkan di smanseb, aku
sempat mau masuk di smanseb pada saat itu,
tapi smanseb mungkin terlalu sombong kala
itu, mereka tak menerima rayon dari luar
kota kenangan, mereka hanya menerima
manusia di dalamnya saja.

46

Kisahku dimulai saat itu, aku masuk di
sekolah yang terbilang megah menurutku,
megah dengan orang-orangnya yang
gaul-gaul, ada juga yang seperti preman,
seperti tukang pukul pada waktu itu, iya
disitu smantilas.

Dirimu di smanseb gimana, aku tak tau
dirimu saat itu, yang aku tau dirimu dan
diriku ada dalam kota kenangan.

Setiap sepulang sekolah selalu saja
melewati depan rumahmu seperti melewati
tempat yang mesti orang lihat, diriku selalu
saja menengok tepat ke rumahmu, akankah
ada sesosok manis dan cantik itu, adakah si
gadis dengan senyuman yang membuat

47

mataku tak bisa terpejam saat itu, aku
hanya ingin melihatmu.

Selalu saja diriku duduk di teras rumah
dan memandangi kebawah, rumah kita
lumayan berdekatan, aku diatas dan
rumahmu dibawahnya. Duduk di depan
teras rumah semacam tradisi buatku untuk
melihat sesosok yang membuat diri ini
masih mencintainya.

Hari-hariku seperti biasanya pagi ke
sekolah, siang pulang dari sekolah, sore
bermain bola atau semacamnya dan malam
tidur, kalau belajar itu pas di sekolah
heheheheh.

48

“aku tak mau bermimpi untuk
bersamamu,

Aku hanya ingin bermimpi bersama
impian,

Aku mau bersamamu di kenyataan,
bukan mimpi”.

49

HARI-HARI TANPAMU

2016 dan seterusnya

Hari terus-terusan berlalu, tapi hati tak
akan pernah melalu untukmu, diriku tak tau
apakah dirimu sudah mempunyai pasangan
yang mencintaimu atau belum sama sekali,
hari-hariku seperti halnya orang biasanya,
siang bermain, malam tertidur.

Sering kali aku selalu melihat dirimu,
walaupun di tempat lain dan bukan pada
dunia nyata, tetapi dunia maya.
Terus-terusan aku menstalking dirimu,
selalu memastikan apakah ada orang yang
spesial dengan dengan dirimu, aku pun

50


Click to View FlipBook Version