The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

I am a lover of my life. I spend all the time together with my family from heaven. Happiness and sadness are blended. However, we thank God for all the life we have.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by dayangsuriani98, 2021-07-10 10:52:52

MD's STORY BOOK

I am a lover of my life. I spend all the time together with my family from heaven. Happiness and sadness are blended. However, we thank God for all the life we have.

Percayalah,
Bahwa Tuhan telah merencanakan
setiap pertemuan-pertemuan hebat sejak jauh-jauh hari.
Dengan maksud yang kini belum kita mengerti,
dengan maksud yang masih harus kita cari dan pahami.
Termasuk pertemuan Anda dengan buku ini. Hari ini.

Selamat Berkelana!

GERAKAN MENULIS BUKU INDONESIA

Sanksi Pelanggaran Pasal 113

Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014

Perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1987

Perubahan atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 1982

Perubahan atas Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002

Tentang Hak Cipta

(1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara
Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau
pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).

(2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau
pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau
huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara
paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

(3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau
pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau
huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara
paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

(4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang
dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling
lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah). Pasal 114 Setiap Orang yang
mengelola tempat perdagangan dalam segala bentuknya yang dengan sengaja
dan mengetahui membiarkan penjualan dan/atau penggandaan barang hasil
pelanggaran Hak Cipta dan/atau Hak Terkait di tempat perdagangan yang
dikelolanya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, dipidana dengan pidana
denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah). Pasal 115 Setiap
Orang yang tanpa persetujuan dari orang yang dipotret atau ahli warisnya
melakukan Penggunaan Secara Komersial, Penggandaan, Pengumuman,
Pendistribusian, atau Komunikasi atas Potret sebagaimana dimaksud dalam Pasal
12 untuk kepentingan reklame atau periklanan untuk Penggunaan Secara
Komersial baik.

CERITA MD

DAYANG SURIANI, M.Pd., MM.Pd.

Penerbit CV Kekata Group, Surakarta 2018

CERITA MD
Copyright © Dayang Suriani, M.Pd., MM.Pd.

Penulis: Dayang Suriani, M.Pd., MM.Pd.
Editor: Aditya Kusuma Putra
Penata Letak: Arif Tunjung Pradana
Penata Sampul: Raditya Pramono
Sebagian ilustrasi diambil dari internet

CV KEKATA GROUP
Kekata Publisher
[email protected]
kekatapublisher.com
Fanspage: Kekata Publisher
“Cafebaca” Jalan Kartika, Gang Sejahtera 1 No. 3, Jebres,
Surakarta, Indonesia

Cetakan Pertama, Juli 2018
Surakarta, Kekata Publisher, 2018
xviii + 102 hal; 14,8×21 cm
ISBN:

Dicetak oleh
Percetakan CV Oase Group
Isi di luar tanggung jawab percetakan

Katalog Dalam Terbitan
Hak cipta dilindungi Undang-Undang
All Right Reserved
Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau
seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit

LEMBAR PERSEMBAHAN

Untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala,
Semoga amal ini mengantarkanku kepada Cinta-Mu.

Untuk Bapak Syamsuddin Tiro (alm) dan Syarpun Nukuhaly (almh)
dua insan yang menjadi jalan hadirku di muka bumi, semoga Allah
SWT memberikan surga nan indah buat mereka di sisi-Nya

Untuk Ibu Noorhaini Hasyim
Sosok ibu sekaligus malaikat hidupku, yang telah mendidik dan
mencintaiku dengan penuh kasih,
Semoga Allah SWT selalu melindungi dan memuliakanmu
selamanya

Untuk suamiku Zaini Widodo, Separuh jiwaku
Semoga pangeran Surga menaruh iri padamu

Untuk anakku Amira Syafana dan Muhammad Hisyam Al Aushaf
Investasi akhiratku, Pejuang Allah yang sholihah dan sholih,
Semoga Allah SWT takdirkan banyak pahala dan kebaikan bagi
kehidupan kalian

Untuk Alm. Bapak Nyaman Siswoyo dan Ibu Marsiti,
Dua insan yang mempercayaiku untuk menjadi makmum bagi
putranya, semoga Allah SWT melindungi dan merahmati mereka
sepanjang hayat.

Untuk 6 orang saudaraku tercinta,
Doa, kasih sayang, dan dukungan yang mereka berikan padaku
menjadikan aku kuat berdiri di tengah pasang surut gelombang
kehidupan
Semoga Allah SWT memuliakan hidup mereka

Untuk Almh. Hj. Sugi, nenekku, pahlawanku
Insan yang selalu mendorongku untuk menuntut ilmu setinggi-
tingginya,
Semoga Allah SWT memberikan Surga terindah bagimu disisiNYA

v

vi

“When you think that success is possible,
you‟re going to try to make it all happen.”

“When you help other people reach their
success, Allah ease your life to reach success

even more than those whom you helped.”
(Dayang Suriani)

vii

Tebarkan inspirasi dari buku ini dengan hashtag #CeritaMD dan
#MD‟sWritingCamp2018

Ingin sharing dengan MD (Ms. Dayang)?
[email protected]
[email protected]
[email protected]
[email protected]
http://dayangswriting.blogspot.com
[email protected]
[email protected]

viii

APA KATA MEREKA?

“Dayang is my loving and pious daughter who loves and
respects the elders especially her parents. She is very attentive
towards me and tries her best to make me and people around
her happy. As her mother, I am very proud with her
achievement and her success for being choosen as one of The
world 50 Best Teacher 2017. My prayer is that she will
continue to be loving , caring not only to me and family but
also to everybody around her. Aamiin Yaa Robbal
„Aalamiin.”(Noorhaini Hashim, My beloved Mother_ Malaysia)

“Dayang adalah istriku yang cantik dan sholihah yang cinta
suami, anak-anak, keluarga dan orang-orang di sekitarnya.
Alhamdulillah, aku bangga memiliki istri yang terampil dalam
segala hal. (Zaini Widoso, S.Sos_Suami Dayang)

“Ummi Dayang adalah ibu sekaligus teman curhatku. Beliau
sangat mencintai aku dan adikku apa adanya. Ummi juga yang
telah membimbing aku mengaji, menulis cerpen, dan pelajaran
lain yang belum aku ketahui. Semoga Ummi selalu dilindungi oleh
Allah SWT, di manapun beliau berada. Amira sayang sama
Ummi. (Amira Syafana_anak Dayang_Penulis Buku, Cerpen dan
Essay)

“Ummi Dayang adalah ibu yang sayang sama aku dan
kakakku. Setiap hari Ummi selalu menasihati kita untuk sholat

ix

di mesjid tepat waktu, mengaji setiap malam, belajar dan
berolahraga secara teratur. Ummi adalah malaikat hidupku.
(Muhammad Hisyam Al Aushaf_anak Dayang_ DBL Junior
Basket Ball Competition)

“Saya mengenal MD (Ms. Dayang) adalah sosok yang
cerdas, sholihah, dan selalu menerima masukan dari orang lain.
Pengalamannya sebagai 50 Guru Terbaik Dunia 2017, menjadi
bekal hidupnya untuk dapat menginspirasi orang banyak. Tingkat
keimanannya juga kuat dengan penampilannya yang sangat
sederhana. Dia juga sering memotivasi dan membantu teman-
teman guru dalam hal keilmuwan terutama tentang buku, karya
ilmiah, dan kenaikan pangkat. (Hj. Endang Sri Wahyuni, S,Pd,
Guru Fisika SMAN 1 Balikpapan)

“MD adalah sahabat yang baik, supel, inspiratif, selalu
berbagi dan memotivasi teman-teman yang ada di sekolah
terutama diriku. Kinerja beliau, menurut saya bisa diandalkan
karena telah mempunyai pengalaman sampai go International
sebagai 50 Guru terbaik dunia. Beliau adalah motivator hebat
bagi guru dan peserta didik karena sifatnya yang open-minded.
Semoga apa yang telah beliau berikan ke teman-teman guru
maupun peserta didik menjadi berkah dan rezeki buat hidupnya
dan mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Aamiin
Yaa Robbal „Aalamiin (HJ. Ratna Ardiana, S.Pd, Guru Ekonomi
SMAN 1 Balikpapan)

x

“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur bisa bertemu dengan
Bu Dayang dan sempat berkonsultasi tentang kiat-kiat untuk
menambah wawasan tentang penulisan karya inovasi yang
menjadi support dan motivasi buat saya. Alhamdulillah, dalam
waktu yang singkat saya diberikan motivasi oleh beliau mengikuti
pelatihan-pelatihan yang bermanfaat dan baru dalam hidup saya.
Semoga motivasi dari Bu Dayang membuat saya lebih maju dan
berprestasi. Aamiin Yaa Robbal „aalamiin. Terima kasih Bu
Dayang. (H. Fitriyani, S.PdI_Guru Agama Islam_SMAN 1
Balikpapan)

“Dayang is my amazing friend who has written many
inspirational books. We worked together since we were into The
Top 50 Teachers of The World 2017. I love her dedication and
sincerity in educating people. Love her a lot! (Errin Gruwell,
Top 50 Teacher of The World 2017_USA).

“Dayang is my lovely daughter in Global Teacher Prize
2017. I‟m at the Global Teacher Prize with her. Her never
ending smile made is wonderful and all top teachers of the
world were happy to work together with her. (Phuti
Raghopala, Top 50 Teacher of The World 2017_South Africa)

“Dayang has a great personality. She is my best friend who
cares with me and other people. Her sincerity makes her more
beautiful. She has a lot of inspirational books that I love to
read. Her achievement and dedication are good examples for us.

xi

Love you my dear Dayang. (Salima Begum, Top 10 Teacher of
The World 2017_Pakistan).

“Dayang is a very beautiful teacher inside and outside. I do
proud of having her as my global friend where we can share and
work together. (Tracy Ann Hall, Top 10 Teacher of The World
2017_Jamaica)

“Dayang is a very oustanding teacher. Her joy for teaching
her students is clear and creative as soon as you meet her. It
was so nice to get to know her this year (2017). When you
think of people around the world having some of the greatest
positive impact on students, Dayang is one of them. (Michael
Soskil, Top 10 Teacher of The World, 2016_Canada)

“It was a pure pleasure and great honor to meet one of
the best teachers in the whole world and Top 50 Finalists of
Global Teacher Prize 2017, my dearest sister, Dayang
Suriani and her wonderful students!! I was impressed and
thrilled with their knowledge, enthusiasm and joy for
learning!! Dayang has a good master of knowledge as well as
powerful social-emotional skills. She is flexible, empathetic,
joyous and funny!! She is her students' friend and role
model!! Proudly to work together with such an incredible
teacher and respectful personality!! We laughed, played, learned
and enjoyed!! From the bottom of my heart BIG THANKS
for those commendable and unforgettable moments!! I am
looking eagerly forward to meeting her again!! My regards and

xii

heartfelt wishes!! (Mohammed Abo Hassan, World MIE
Expert_Bahrain)

“Dayang is like my daughter. She is my baby girl. She
called me Mama, showing that she respect someone who is
older than her. I love her passion, determination and hard work
for teaching students. I hope, she will be success in doing
everything. (Maarit Rossi_Top 10 Teacher of The World
2016_Finland)

“MD adalah sahabat yang baik. Sahabat yang mengerti
ketika kita membutuhkan beberapa jawaban yang sulit kita
jawab. Di samping itu, MD adalah motivator bagi saya untuk
memberanikan diri, mengungkapkan isi hati saya yang terpendam
hingga saya bisa menelurkan beberapa karya seni dan inovasi
dalam bentuk PTK, kumpulan cerpen, puisi, dan jurnal.”
(Nortauli Simanjuntak, S.Pd, M.M.Pd._Guru dan Penulis SMAN
1 Balikpapan)

xiii

PENGANTAR DARI

PRAKTISI PEMERINTAHAN

Satu di antara tugas guru yang paling utama adalah, menjadi
inspirator bagi keluarganya, masyarakat dan peserta didiknya. Hal
inilah yang coba diungkapkan oleh Dayang Suriani, 50 Guru Terbaik
Dunia tahun 2017 melalui goresan tangan kreatif beliau dalam sebuah
buku motivasi berjudul “Cerita MD” (The Story ablout MD). Ada
beberapa hal yang dapat kita pelajari dari seluruh rangkaian cerita
dalam buku ini. Buku yang dipaparkan dengan bahasa yang sederhana,
santun dan memiliki makna yang sangat bagi kehidupan para pendidik
yakni menjadi guru yang paripurna.

Guru berkewajiban untuk membimbing, mengarahkan sekaligus
menjadi teladam bagi semua anak dan peserta didik dalam menapaki
perkembangan pribadinya menuju kedewasaan cara berpikir baik
jasmani maupun rohani. Selain itu, guru juga harus mampu
meningkatkan mutunya baik di tingkat daerah, nasional maupun
internasional. Selain itu, guru juga harus mengembangkan inovasi
pembelajaran dan berupaya menyesuaikan diri dengan perkembangan
teknologi abad 21.

Menjadi guru yang cerdas dan kreatif memang bukan hal yang
mudah namun juga bukan hal yang sulit jika guru mau berkreasi dan
mengajar dengan sungguh-sungguh serta mampu menerapkan nilai-
nilai agama dan pendidikan karakter hingga akhirnya peserta didik
mampu menjadi generasi yang unggul, selalu berpikir cerdas dan
kreatif dan mencontoh nilai-nilai kebaikan yang dimiliki oleh para
gurunya. Kualitas suatu generasi tentu saja bergantung pada 3 hal
yaitu, 1) Keluarga, 2) Guru pada institusi pendidikan formal dan
informal, dan 3) Masyarakat sekitar.

xiv

Kehadiran Buku “Cerita MD” (The Story about MD) menjadi
penting untuk dibaca dan dimengerti terutama bagi para guru yang
ingin lebih produktif, kreatif dan inovatif dalam mengembangkan
pembelajaran menulis cerita inspiratif, refleksi perjalanan hidup setiap
manusia. Buku ini mampu memberikan gambaran secara lebih mudah
namun mampu menginspirasi para guru, masyarakat, dan peserta didik
untuk mencoba menggali ketertarikan mereka untuk menulis
pengalaman dan ide sederhana.

Akhirnya para pembaca yang budiman terutama para guru,
peserta didik, dan masyarakat, resapi dan nikmati peran anda sebagai
guru yang selalu memberikan nilai-nilai kebaikan kepada para
masyarakat, dan peserta didik. Walaupun banyak tantangan yang
menghadang, namun nama Anda akan tetap tertoreh dalam citra
pahlawan tanpa tanda jasa.

DRA. HJ. DAYANG BUDIATI, MM
KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

xv

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSEMBAHAN .................................................................... v
APA KATA MEREKA? .......................................................................... ix
PENGANTAR DARI PRAKTISI PEMERINTAHAN................................. xiv
DAFTAR ISI ....................................................................................... xvi

CERITA PERTAMA
AYAHKU, INSPIRASIKU!...................................................................1
CERITA KEDUA
FALSAFAH 3 IBU!.............................................................................5
CERITA KETIGA
CURHATAN ANAK! ........................................................................10
CERITA KEEMPAT
KISAH MELATI ...............................................................................15
CERITA KELIMA
BELAJAR ASYIK!.............................................................................19
CERITA KEENAM
50 GURU TERBAIK DUNIA .............................................................24

xvi

CERITA KETUJUH
EMIRATES PALACE, ABU DHABI ....................................................36
CERITA KEDELAPAN
DI BALIK POHON!..........................................................................46
CERITA KESEMBILAN
KESEHATAN ADALAH INVESTASI! .................................................53
CERITA KESEPULUH
3 MALAIKAT HIDUP.......................................................................57
CERITA KESEBELAS
INVESTASI AKHIRATKU .................................................................64
CERITA KEDUA BELAS
PALU DAN SYIFA ...........................................................................70
CERITA KETIGA BELAS
SAHABAT SURGA! .........................................................................73
CERITA KEEMPAT BELAS
“BLIND MAN!” ..............................................................................76
CERITA KELIMA BELAS
KECERDASAN SEJATI!....................................................................85

xvii

CERITA KEENAM BELAS
NATIONAL BEST PRACTICE TEACHER! ..........................................90
CERITA KETUJUH BELAS
ISTANA LITERASI ...........................................................................95
ALL ABOUT “MD” (MS. DAYANG) ...................................................100

xviii

CERITA PERTAMA
AYAHKU, INSPIRASIKU!

Ayahku bukan saja sosok
pemeran utama akan kehadiran
aku dan saudaraku di dunia ini,
namun beliau adalah inspirator
sejati hingga aku sampai ke titik

ini!
#MD#

“I believe life is constanly testing us for our level of commitment,
and life’s greatest rewards are reserved for those who demonstrate a
never ending commitment to act until they achieve.”

Aku percaya bahwa kalimat di atas mengajak kita untuk
mengerti pentingnya komitmen dalam kehidupan, komitmen tiada

1

batas yang mampu menggiring manusia kepada tujuan hidup yang
sebenarnya. Komitmen menjadi bagian yang sangat penting dalam
menciptakan sebuah mahakarya. Ketika mahakarya dibuat tanpa
landasan komitmen, maka karya tersebut akan lebur bersama
penciptanya. Menulis sebuah karya membutuhkan komitmen yang
tinggi baik dari segi waktu, tenaga dan biaya. Orang yang memiliki
komitmen yang tinggi pastinya siap menerima konsekuensi dari apa
yang telah dilakukannya dengan berjiwa besar.

Ayahku (alm. Syamsuddin Tiro) adalah malaikat inspirasiku
dalam segala hal terutama membaca dan menulis. Beliau yang selalu
mengajar aku akan pentingnya arti komitmen khususnya dalam hal
membaca. Kata ayahku, membaca tidak hanya terbatas pada buku-
buku pengetahuan saja, melainkan bagaimana seorang pembaca
yang baik mampu meningkatkan komitmen diri untuk gemar
membaca Alquran dan merenungi makna bahasa sastra nan indah
yang terkandung di dalamnya.

Membaca menjadi sebuah rutinitas yang diajarkan oleh Ayahku
kepada anak-anaknya. Sosok ayah yang memiliki komitmen tinggi
dan memberikan suri teladan untuk membudayakan membaca
daripada menyuruh anak dengan seribu bahasa. Setiap sore, ayah
selalu terlihat tenang membaca buku-buku agama, hukum, dan
filsafat di kursi kayu kesayangannya. Di samping itu, ayahku juga
menulis beberapa artikel dan opini publik untuk beberapa surat
kabar harian di Indonesia. Hal itulah yang membuat aku tertarik
untuk ikut membaca bersama ayah. Aku duduk di samping ayah
sambil melihat beberapa buku yang ayah letakkan di atas meja. Aku
hanya memperhatikan judul dan sampul bukunya tanpa melihat
isinya. Rupanya keingintahuanku tersebut disambut positif oleh
ayah. Keesokan harinya aku dibelikan oleh ayah sebuah majalah
anak-anak “Bobo.”

Dengan semangat, aku membuka helai demi helai majalah
tersebut dan membacanya dengan suara nyaring, sampai-sampai

2

aku hafal isi majalah tersebut. Pelan-pelan ayahku mengajari aku
cara menulis surat untuk Bobo, sampai berbagi pengalamanku
membaca bersama ayah. Alhamdulillah, semua tulisanku dimuat
dan aku mendapat honor atas dimuatnya karyaku. Ayahku pun
semakin semangat bekerja hanya untuk membelikanku sebuah
Majalah Bobo setiap bulannya.

Dari pengalaman masa kecil tersebut sampai saat ini aku selalu
teringat betapa ayahku mengajarkan pentingnya membaca bagi
kehidupan kita. Dengan membaca, aku bisa menambah ilmu yang
semakin lama semakin berkembang dan menuntut aku untuk terus
belajar dan belajar. Dengan membaca, aku bisa berkarya dan
menghasilkan karya nyata di bidang pendidikan formal dan
nonformal sesuai dengan profesi yang aku jalani saat ini yakni guru.
Komitmen yang tinggi membuat aku bisa meluangkan waktu
sedikitnya 30 menit untuk menulis semua yang ada di benakku
bersama anakku Amira yang juga ingin menjadi seorang penulis
cerpen ternama. Komitmen itu pulalah yang membuat aku
meluangkan waktuku bersama anak-anakku untuk membaca kitab
suci Alquran bersama untuk mencerdaskan otak kami sehingga ke
depannya kami mampu menghasilkan karya-karya nyata yang
bermanfaat buat orang banyak. Komitmen juga menyadarkan aku
untuk lebih banyak berbicara melalui tulisan hingga ketika aku
dipanggil oleh Allah Swt., maka aku akan tetap hidup di mata para
pembacaku. Insya Allah.

Begitu banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari kegiatan
membaca dan menulis. Dengan membaca, akan lahir banyak
inspirasi yang sanggup mengguncang otakku untuk merangkai kata
demi kata hingga akhirnya tercipta sebuah karya. Dengan menulis,
aku bisa bersedekah walaupun hanya dengan buku sederhana di
Rumah Bacaku yang sederhana. Dengan menulis, aku bisa berbagi
ide dan solusi yang mudah-mudahan dapat menjadi inspirasi buat
orang banyak. Dengan menulis, aku dinobatkan sebagai Juara Guru
Berprestasi, The Best Teacher, dan Guru Kreatif dan Inovatif.

3

Dengan menulis, aku bertemu dengan orang-orang hebat yang
sangat menginspirasiku dan selalu setia membaca karyaku. Dengan
menulis, aku dipercaya oleh pemerintah sebagai Tim Penilai Angka
Kredit dan Jabatan Fungsional Guru dan dipercaya banyak orang
untuk mengisi beberapa acara seperti seminar, workshop, maupun
bedah buku sekaligus berkenalan dengan penulis-penulis ternama
seperti Pak Yusron, Pak Suharyo, Prof. Suhardjono, Prof. Rahmat
Soe’oed, Prof. Suharsimi Arikunto, Prof. Susilo, dan masih banyak
lagi. Dengan menulis, aku mengajarkan anak-anakku untuk
menumbuhkan minat baca mereka melalui karya ibunya sendiri.
Akhirnya, dengan menulis sebuah karya yang inspiratif, kiranya ini
akan menjadi jalan dan kemudahan bagiku dan keluargaku untuk
menuju istana keabadian, yakni surganya Allah. Semuanya butuh
pengorbanan, semuanya butuh doa, komitmen yang tinggi, dan kerja
cerdas. Semoga Allah Swt memberi kita banyak kemudahan. Amin.

Picture 1. Reading Activity in The House of Reading, Abiyyu

4

CERITA KEDUA
FALSAFAH 3 IBU!

“Ibu hebat adalah ibu yang lebih
banyak memberi teladan dari
pada perkataan.”
#MD#

Seorang ibu berdiri di tepi jalan sambil menggendong anaknya
yang berumur sekitar 2 tahun. Ibu itu menatap sendu ke arahku
tatkala aku sedang berjalan menuju ke sebuah toko roti. Wajahnya
memelas sepertinya ia ingin berbicara kepadaku. Aku tersenyum
memandang wajah ibu itu dan melanjutkan tujuanku semula yakni
membeli roti gulung kesukaan anak-anakku. Melihat senyumanku
kepadanya, ibu itu segera menyeberang jalan dan mengejarku
sambil berlari. Sementara aku harus berdiri di depan kasir,
menunggu antrean pembayaran roti gulung karena banyak sekali
pembeli yang juga tertarik dan ingin merasakan nikmatnya roti
gulung yang menurut masyarakat, rasanya enak, halal, dan harganya
lumayan terjangkau.

Sambil menunggu giliranku untuk dilayani tiba, aku melihat-
lihat beberapa jenis roti lain yang memiliki tekstur unik dan rasa
yang berbeda. Variasi rasa dan bentuk dibuat sedemikian rupa

5

untuk mengguncang selera penikmatnya. Tatkala aku terlena
memandangi roti-roti tersebut, Ibu yang kulihat berdiri di tepi jalan
tadi mendatangi aku dan memegang tanganku erat-erat. Ibu itu
mengatakan kepadaku agar aku memberikannya uang karena
anaknya lapar dan belum diberi makan. Seorang ibu, pembeli roti
yang lain, yang juga sedang mengantre sama sepertiku,
menyarankan aku untuk tidak memberikannya uang karena ibu itu
masih muda, segar bugar, dan kuat bekerja. Malahan ibu pembeli
roti itu memberikan saran kepada ibu yang minta uang itu untuk
bekerja, tidak malas, karena dirinya terlihat masih muda dan masih
segar. Ibu pembeli roti itu, tetap saja menasihati Ibu Peminta itu
tanpa henti dengan maksud memberi pelajaran dan nasihat yang
baik.

Sementara aku, hanya melihat pemandangan itu. Perasaan
tidak tega berkecamuk dalam diriku melihat kondisi anak kecil yang
sedang tertidur dalam gendongan sang Ibu Peminta. Dengan serta
merta, aku mengambil secarik uang dari dompetku untuk kuberikan
kepada Ibu Peminta. Yang ada dalam benakku hanyalah ingin
membantu sebisaku. Aku tidak ingin menanyakan untuk apa sang
ibu gunakan uang itu dan atas alasan apa sang ibu melakukan
tindakan itu. Aku hanya berpikir bahwa Allah Swt mempercayai aku
untuk membantu sang Ibu Peminta. Sesaat setelah menerima uang
pemberianku, ibu itu menggenggam tanganku erat-erat dan
mendoakan kebaikan dunia dan akhirat untukku dan keluargaku
serta secepat kilat berlalu dari hadapanku. Aku kembali
melanjutkan antrean panjang untuk membayar roti.

Melihatku memberikan uang kepada sang Ibu Peminta, Ibu
pembeli roti yang sedari tadi sibuk menasihati sang Ibu Peminta,
terlihat kecewa dengan tindakan yang aku lakukan. Ibu itu berkata
bahwa aku sudah mengajarkan sang Ibu Peminta untuk malas
berpikir jernih dan cepat mengambil jalan pintas alias ceroboh.
Wanita yang hanya pasrah menerima keadaan sulit yang
menimpanya tanpa harus berpikir jernih dan kreatif untuk mencari

6

solusi bijak atas masalah yang dihadapinya. Intinya, Ibu Pembeli
Roti ingin agar setiap ibu rumah tangga memiliki keterampilan
hidup yang mumpuni agar ketika masalah besar keluarga
menjeratnya, dia akan sanggup untuk berpikir cerdas dan mencari
solusi terbaik atas permasalahan yang tengah dihadapinya dan
bukan menjadi seorang peminta-minta. Aku benar-benar terpukau
dengan perkataan bijak dan inspiratif dari seorang ibu pembeli roti.

Berdasarkan cerita di atas, ada beberapa hal yang dapat kita
petik hikmahnya. Penulis mencoba menggarisbawahi makna
tersirat dari cerita yang telah dipaparkan di atas bahwa di dunia ini,
ada tiga jenis ibu yang memiliki perbedaan cara pandang dalam
mendidik anak-anaknya.

1. Ibu Sang Peminta, merupakan sosok seorang ibu yang rela
berkorban demi anak-anaknya. Cara apa pun akan dia lakukan
demi melihat anaknya senang dan gembira. Walaupun cara
tersebut terkadang memalukan bahkan sampai membuatnya
terhina di hadapan orang lain, dengan tegar dan
mengesampingkan rasa malu yang ia punya, ibu itu akan terus
berjalan dan berlari hingga tujuannya tercapai. Ibu itu sama
sekali tidak memedulikan kondisinya yang banyak diremehkan,
dicemooh, dan ditatap dengan pandangan buruk oleh orang
lain akibat perbuatannya yang rela mengorbankan harga
dirinya sendiri.

Dalam perspektif islam, Rasulullah saw mengajarkan untuk
menumbuhkan jiwa sosial pada anak-anak kita dan ibu adalah
fondasi utama yang meletakkan nilai-nilai sosial keislaman
tersebut kepada anaknya. Rasulullah saw begitu mengagungkan
betapa mulianya seorang hamba yang selalu memberi bantuan
kepada orang yang membutuhkan bukannya menjadi peminta-
minta artinya tangan yang di atas itu lebih mulia dari tangan
yang di bawah. Jadi, seburuk dan semiskin apa pun kondisi
kehidupan kita, jangan sampai membuat kita melepaskan harga

7

diri dengan hidup menjadi seorang peminta-minta. Allah telah
memberikan segala-galanya buat kita, tergantung manusianya
apakah mereka sanggup memanfaatkan peluang dan rezeki
yang diberikan oleh Allah atau tidak.

2. Ibu Sang Pembeli Roti, merupakan sosok seorang ibu yang
mendidik anak-anaknya dengan cara menasihati. Ibu ini, tidak
akan pernah bosan untuk terus menasihati anak-anaknya
untuk menjadi pribadi yang kuat, rajin, dan tangguh
menghadapi segala bentuk cobaan yang diberikan oleh Allah
Swt. Ibu itu mengharapkan kita untuk tidak pasrah dalam
menerima keadaan dan melakukan hal-hal yang dapat
memalukan diri sendiri, anak maupun keluarga. Makna yang
terkandung dalam nasihat sang ibu pembeli roti itu, adalah
bagaimana seorang ibu itu mampu berusaha untuk menggali
potensi diri untuk bisa bekerja, berjuang, dan bertarung
melawan berbagai himpitan kehidupan dengan cara yang halal
dan baik. Apalagi dalam QS. Al-Ashr ayat 3 yang artinya “kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan
nasihat menasihati kebenaran dan nasihat menasihati supaya
menetapi kesabaran”. Makna yang tersirat dari ayat tadi adalah
hendaknya kita nasihat menasihati dalam kebenaran dan
kesabaran. Seorang ibu yang ingin menasihati anaknya maupun
orang lain hendaklah menggunakan bahasa yang baik berbalut
kebenaran dan kesabaran.

3. Ibu Bijak yang juga Pembeli roti (Sebutan “Aku”),
merupakan sosok ibu yang mendidik anak-anaknya dengan
cara teladan yang baik seperti yang diajarkan oleh Rasulullah
saw. Ibu ini tidak banyak berbicara dan berkomentar namun ia
mampu memberikan teladan yang luar biasa bagi
perkembangan mental dan nilai sosial bagi anak-anaknya. Ibu
ini menghargai bahwa perbedaan adalah sebuah rahmat dan
selalu mendengarkan pendapat orang lain walaupun tidak
sejalan dengan pemikiran dan hatinya. Ibu itu memiliki hati

8

yang lembut dan peka dengan keadaan lingkungan di
sekitarnya. Ibu itu juga tidak banyak bertanya tentang untuk
apa uang itu digunakan dan apa alasan ibu pertama menjadi
seorang peminta-minta. Dalam benak ibu bijak, Allah sudah
menakdirkan dirinya untuk menjadi penolong bagi ibu sang
peminta.
Ibu bijak tadi mengajarkan masyarakat betapa pentingnya nilai
saling tolong-menolong dalam persaudaraan dan kekukuhan
sehingga mampu menginspirasi para ibu di dunia ini.
Walaupun mungkin, pada akhirnya ibu itu hanya bisa
membelikan sebongkah roti kecil untuk ia berikan kepada
anaknya, namun ibu itu sudah mengajarkan nilai tolong-
menolong yang luar biasa besarnya pada semua orang di dunia
ini. Senyum ikhlas dan berkah yang luar biasa dari Allah Swt,
terpancar dari wajahnya menjadi sebuah pertanda bahwa
dunia ini memerlukan sosok ibu yang berjiwa besar. Dunia
tidak akan pernah terpisahkan oleh kehadiran tiga jenis ibu ini.
Aku berharap agar pembaca mampu memilih figur inspiratif
yang memberi manfaat bukan mudhorat.

Picture 2. An article of a wise mother published in
Sakinah’s Magazine

9

CERITA KETIGA
CURHATAN ANAK!

“Tugas utama ibu adalah
mendidik anak belajar mewarnai
dunia dengan goresan keimanan

dan ketakwaan.”

#MD#

Seorang gadis remaja yang masih berusia 14 tahun, sebut saja
“Ana” tercatat sebagai salah satu siswi berprestasi di SMP negeri di
kotanya. Saat itu, Ana duduk di kelas IX. Ana tergolong siswa yang
rajin, ramah, dan aktif di kelasnya serta rajin mengikuti beragam
lomba yang terkait dengan karya seni baik cerita pendek maupun
puisi. Dari beberapa lomba tersebut, beberapa kali Ana menjadi
pemenang 1, 2, 3, ataupun finalis. Selain itu, Ana juga dipercayai
oleh guru agamanya untuk mengajari teman sekelasnya mengaji.
Itulah sebabnya, Ana menjadi daya tarik tersendiri di hadapan guru
dan teman-temannya. Suatu ketika, saat pulang ke rumah dalam
keadaan murung setelah belajar dan beraktivitas di sekolahnya
selama 8 jam. Setelah mengucapkan salam kepada seluruh penghuni

10

rumah, Ana segera masuk ke dalam kamarnya tanpa mengobrol
sedikitpun dengan orang tuanya seperti yang biasa dia lakukan
setiap harinya sepulang sekolah. Padahal biasanya, dengan wajah
ceria, hal pertama yang Ana lakukan sepulang sekolah adalah
menceritakan semua kejadian penting yang dialaminya selama
berada di sekolah di hadapan kedua orang tua dan adiknya.

Melihat perubahan yang begitu drastis, orang tua mereka
segera mendatanginya. Ayahnya mengambilkan segelas air putih
sementara ibunya datang dengan pakaian gantinya. Adiknya sedang
tidur siang di kamar sebelah. Sementara Ana berbaring di atas
tempat tidur sambil menutup wajahnya dengan bantal.

Ayah: “Ayo Nak, minum air putih dulu biar lega!”

Ibu: “Ya, setelah itu, ganti bajumu ya, Nak, biar nggak gerah!”

Begitu perhatian orang tuanya kepada gadis remaja itu
membuat mereka menunggu dengan sabar sampai anaknya
melakukan apa yang mereka inginkan. Ana terlihat menangis
sesenggukan, matanya bengkak karena terus menangis. Ibu segera
mendekatinya dan mengelus kepalanya.

“Minum dulu ya, Nak!” ujar ibu lembut. Sambil menangis Ana
mengambil segelas air putih yang ditawarkan oleh ibunya. Pelan-
pelan, ibu mengusap air mata putri kesayangannya. Ayah segera
keluar kamar untuk memberikan keleluasaan kepada anaknya.

“Ana sudah sholat, Sayang?” tanya ibu.

“Sudah, Bu.”

“Sudah makan belum?”

“Sudah juga!” jawab Ana sambil menangis sesenggukan.

“Alhamdulillah, gimana tadi belajarnya, senang kan?”

“Ya, belajarnya memang senang, tapi, teman-temannya nggak
menyenangkan!”

11

“Ada apa, Nak? Ayo cerita. Ibu siap kok mendengarkannya,” ujar
ibu bijak. Ana segera duduk bersandar di ranjangnya dan segera
menghapus air matanya.

“Ana bingung Bu, kenapa teman sekelasku kebanyakan anak
nakal dan suka ribut di kelas? Kan, Ana jadi nggak konsentrasi
belajarnya!” ujar Ana kesal.

“Apalagi kalau nggak ada gurunya, wah, tambah kacau kelasnya,
Bu? Ada yang mukul-mukul meja, ada yang pacaran dan ada yang
saling mengolok. Pokoknya kata-katanya itu jorok Bu?” ujar Ana
sambil menangis lagi.

“Apa mereka mengolok-ngolok Ana?” tanya ibu khawatir.
Diusapnya kembali air mata yang membasahi pipi anaknya.

“Kadang-kadang sih, Bu?”

“Terus apa yang Ana lakukan?”

“Ana diam aja, paling baca buku. Walaupun kesal juga sih. Kalau
nggak tahan, paling ke musala sama Neli untuk salat sunah!” ujar
Ana. Neli adalah sahabat Ana.

“Subhanallah, ternyata anak ibu sudah menerapkan sikap sabar
dan istikamah! Itulah yang sebenarnya harus Ana lakukan,” saran
ibu sambil tersenyum. Dielusnya kepala anaknya dengan lembut.

“Tapi kan Ana nggak tahan kalau setiap hari seperti ini, Bu?
Rasanya Ana ingin pindah ke kelas lain. Boleh ya, Bu?” pinta Ana
pada ibunya.

“Ana sayang, di dunia ini ada 2 jalan hidup yang harus kita
jalani. Jalan ketakwaan atau keburukan. Kalau kita memilih jalan
takwa, hidup kita akan bahagia karena kita tidak pernah menyakiti
orang lain dan pasti tidur kita lebih lelap daripada orang yang setiap
harinya menyakiti orang lain. Sebaliknya, kalau kita memilih jalan
keburukan, hidup tak akan bisa tenang, malah dampaknya sangat
membahayakan bagi kesehatan. Penyakit berat itu timbul karena

12

hati yang kotor, dengki, dan selalu menyakiti orang lain. Sifat
manusia juga beragam, ada yang baik dan ada yang buruk. Itu
semua merupakan sunnatullah agar kita bisa saling mengisi dan
menasihati dalam kesabaran dan kebenaran.

“Tapi, siapa yang mau dengar perkataan Ana, Bu? Teman-teman
nggak ada yang bisa dikasih tahu, Bu?” Ana terlihat kesal.

“Allah akan mendengar semua curhatan Ana melalui doa yang
Ana panjatkan setiap sholat. Semua doa kebaikan yang Ana
panjatkan untuk kebaikan teman-temanmu, pasti dikabulkan oleh
Allah dan para malaikat akan mengamini doamu!”

“Terus berapa lama Ana harus menunggu sampai sikap teman-
teman berubah menjadi baik Bu?” tanya Ana kesal.

“Jika Allah berkendak, semua akan terjadi dengan cepat.
Sekarang, tugas Ana untuk memberi warna kebaikan bagi teman-
teman. Berikan teladan yang baik bagi mereka, tidak usah banyak
menasihati. Lakukan semua aktivitas keseharianmu secara wajar,
sesuai dengan syariat agama. Balaslah perlakuan yang tidak
menyenangkan dengan senyuman dan kesabaran. Tetap bantu
mereka jika menghadapi kesulitan.”

“Ana sayang, kalau Ana pergi ke masjid atau majelis taklim,
yang akan Ana jumpai adalah orang-orang baik. Di sana, Ana tidak
memiliki tantangan untuk memperbaiki akhlak manusia. Jamaah di
masjid itu sudah lebih dahulu diwarnai oleh para dai yang selalu
menyeru kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar.”

“Lantas, mengapa Ana ditempatkan di kelas yang menurut Ana
tidak baik?” ibu balik bertanya.

“Ana juga nggak tahu, Bu?” Ana terlihat penasaran dengan
jawaban yang akan diutarakan oleh ibunya.

“Karena Ana adalah orang pilihan. Tidak semua orang
mendapat kepercayaan yang luar biasa dari Allah untuk menjadi

13

pejuang sekaligus penyelamat akhlak teman-teman di kelas. Allah
percaya kalau Ana adalah gadis yang kuat yang sanggup memberi
warna kebaikan bagi mereka. Allah juga ingin Ana menjadi salah
satu peserta lomba mewarnai akhlak teman sekelas Ana. Jika
menang, maka Allah akan menghadiahkan surga bukan hanya buat
Ana, tapi juga ibu, ayah, adik, keluarga, dan teman-teman Ana,” ujar
ibu sambil tersenyum.

“Bu, jangan pindahkan Ana ke kelas lain ya?”
Ana mulai berpikir bijak dan positif. Hatinya mulai terbuka. Ana
siap untuk mewarnai hari-harinya dengan kebaikan.

Picture 3. Silver and Bronze Medal of National Short Story
Competition 2016

14

CERITA KEEMPAT
KISAH MELATI

Manusia diciptakan oleh Allah
Swt. dengan kondisi yang

berbeda-beda agar mereka bisa
saling menolong, mengisi, dan

menghargai kekurangan dan
kelebihan masing-masing.

Aku selalu yakin bahwa setiap anak diciptakan oleh Allah Swt
dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sebagai orang
tua dan guru kita wajib menyayangi mereka apa adanya karena
bagaimanapun juga, mereka adalah investasi dunia akhirat yang
lahir dari rahim kita. Sepatutnya kita menyadari bahwa keberadaan
mereka adalah anugerah terbesar dalam hidup. Mereka lahir
dengan keunikan dan ciri khas masing-masing.

Ketika kita mengetahui keunikan seorang anak, secara tidak
langsung kita harus belajar bagaimana memberlakukan mereka
sesuai dengan kelebihan dan kekurangan yang mereka miliki.
Kelebihan yang dimiliki oleh seorang anak seyogianya menjadikan
dia lebih tahu bagaimana menjadi orang yang bersyukur dan mau
berbagi kelebihan yang ia miliki dengan orang yang membutuhkan.
Sementara kekurangan yang mereka miliki menjadikan anak lebih

15

tegar dan sabar dalam memaknai hidup namun tetap terus
berupaya untuk memperbaiki diri.

Sikap tegar dan sabar inilah yang terkadang menjadi suatu hal
yang sangat sulit dilakukan oleh seorang anak. Terkadang, anak
merasa bahagia ketika pujian diberikan kepada mereka secara
terus-menerus. Tapi ketika teguran dan peringatan keras diberikan,
tak ayal anak merasa tidak dihargai keberadaannya, merasa tidak
penting, tidak dianggap, dan ini menjadikan anak lebih sulit untuk
mengembangkan diri karena krisis kepercayaan diri tersebut. Boleh
jadi, akibat yang ditimbulkan bisa berdampak lebih luas lagi yakni
sikap frustasi yang berlebihan.

Kisahku ini menjadi layak untuk kita konsumsi bersama karena
dunia pendidikan memiliki banyak cerita manis dan pahit seputar
peserta didik. Sebagai guru, aku merasa harus berbagi kepada
pembaca seputar bagaimana menangani anak yang memiliki krisis
kepercayaan diri. Seorang anak sebut saja Melati tergolong anak
yang cerdas dan tekun serta memiliki IQ yang sangat tinggi sejajar
dengan anak-anak lain dalam kelasnya. Meskipun demikian, ada
kekurangan yang dimiliki oleh Melati. Gadis manis ini tidak bisa
berbicara dengan jelas dan fasih serta kondisi fisik yang yang sangat
berbeda dengan anak normal lainnya. Kekurangan itu telah dimiliki
oleh Melati sejak lahir. Melati tumbuh di tengah keluarga yang serba
berkecukupan dengan kedua orang tua yang sangat menyayanginya.
Semua kebutuhan Melati terpenuhi baik dari segi jasmani maupun
rohani. Atas pelayanan dari orang tua yang sangat sempurna itu,
Melati tumbuh menjadi anak yang ramah dan selalu
membahagiakan semua orang termasuk gurunya.

Suatu saat, Melati mendapat tugas dari salah seorang gurunya
untuk memberikan kalimat-kalimat inspirasi sekaligus memotivasi
teman-temannya agar selalu semangat dan siap untuk belajar
melalui kisah pribadi atau mengadopsi kisah para tokoh yang
sukses di Indonesia. Melati mencoba untuk memberikan motivasi

16

kepada teman-temannya di kelas melalui beberapa kalimat yang
sengaja dia persiapkan dari rumah. Kalimat-kalimat itu ditulisnya
dengan rapi di buku catatannya. Dengan semangat 45, Melati
mengungkapkan apa yang dia tulis dengan gaya bahasa yang dia
miliki. Sang guru sangat terpesona dan terharu dengan penampilan
Melati yang begitu percaya diri dan cerdas dalam mengolah kata-
kata. Tapi tidak demikian dengan teman-temannya. Hampir 70%
teman-teman Melati di kelas berbisik-bisik saat Melati tampil.
Setelah itu, pada sesi tanya jawab, hampir semua teman Melati
menginginkan Melati untuk mengulang kalimat-kalimat tersebut
dengan lebih jelas lagi karena tidak seorangun yang mengerti apa
yang Melati katakan. Mendengar respons tersebut, mata Melati
terlihat berkaca-kaca dan seketika itu juga Melati menangis tersedu-
sedu sambil mengungkapkan kelemahan dan trauma yang dia miliki
sejak kecil. Sang guru yang melihat hal tersebut segera mendekati
Melati, mengajaknya untuk duduk sejenak di bangkunya dan
memeluk gadis manis itu. Sang guru pun memberikan pengertian
kepada Melati bahwa dia tidak boleh menyesali kelemahan yang dia
miliki. Manusia diciptakan oleh Allah Swt dengan kondisi yang
berbeda-beda agar mereka bisa saling menolong, mengisi, dan
menghargai kekurangan dan kelebihan masing-masing. Tangisan
Melati pun tumpah dan mengatakan bahwa presentasi di depan
kelas menjadi satu hal yang sangat dia takuti. Pengalaman pahitnya
dari tahun ke tahun mengatakan bahwa setiap presentasi, Melati
selalu mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari teman-
temannya dan itu menyisakan trauma yang sangat mendalam dalam
diri Melati. Sepertinya gadis manis ini tidak siap kalau harus
mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan secara
berulang-ulang.

Mendengar curahan hati Melati, sang guru bijak mengatakan
bahwa beberapa orang boleh tidak paham dengan omongan gadis
manis itu, tapi yakinlah bahwa masih ada orang yang mau
memahami apa yang dikatakan oleh Melati, dan orang itu adalah

17

wanita yang sedang memeluk Melati pada saat itu. Tangisan sedih
Melati seketika berubah menjadi senyuman manis dan tangisan
haru. Sang guru melanjutkan perkataannya bahwa menjadi seorang
pemimpin tidak harus dengan tubuh yang kekar dan perkasa serta
ilmu yang tinggi. Tapi bagaimana pemimpin itu mampu
menginsiprasi rakyatnya dengan teladan yang dimiliki serta kata-
katanya yang hebat dan dahsyat seperti Rasulullah Muhammad saw.
Melati adalah salah seorang siswa yang memiliki kelebihan itu dan
semoga aura pemimpin itu ada dalam diri Melati dan mendoakan
kesuksesan gadis manis itu. Melati merasa menemukan orang
tuanya di kelas presentasi yang dia takuti dan itu menjadikan dia
nyaman dan siap untuk melakukan presentasi kedua.

Ini adalah hal sederhana yang bisa dilakukan oleh guru untuk
ikhlas mendampingi dan mengarahkan siswa dalam proses
pembelajaran. Terkadang, karena guru sangat sibuk dengan
pekerjaannya dan tidak memiliki banyak waktu untuk memecahkan
masalah siswa, kejadian ini boleh jadi tidak terlalu menarik untuk
diperbincangkan. Namun, cerita ini bisa menjadi solusi alternatif
bahwa ketika kita mampu merangkai kata-kata yang dahsyat, yang
mampu menginspirasi dan menghipnotis peserta didik untuk sadar
dari kekeliruannya. Semoga setiap harinya para guru mampu
memberikan kata-kata dahsyat yang mampu memberikan nilai
positif bagi tumbuh kembang kejiwaan peserta didik.

Picture 4. SMANSA Teachers and students with their books

18

CERITA KELIMA
BELAJAR ASYIK!

“Kreativitas dan inovasi adalah
sebuah proses pembelajaran
dinamis tentang bagaimana

seorang guru mampu membuat
siswanya bahagia dalam
belajar.”

#MD#

Hidup di era global saat ini menjadikan masyarakat
memandang tenaga listrik sebagai unsur mutlak yang harus dimiliki
untuk meningkatkan kesejahteraan hidup mereka. Oleh karena itu,
sebagian masyarakat berpendapat bahwa listrik merupakan tolak
ukur kemajuan, gaya hidup, dan cara berpikir. Lantas, bagaimana
dengan masalah krisis listrik yang dialami oleh beberapa daerah di
Indonesia? Apakah kita harus menutup mata melihat keinginan
masyarakat lain yang juga ingin merasakan nikmatnya penerangan
sehingga anak-anak mereka dapat belajar dengan nyaman?
Bagaimana pentingnya listrik dari sudut pandang pendidikan?

19

Bagaimana merangkul para guru sehingga mampu mendidik anak-
anak agar bijak menggunakan listrik?

Merangkul dunia pendidikan merupakan satu di antara solusi
alternatif yang dapat dilakukan untuk menyadarkan para generasi
muda agar bijak menggunakan listrik sejak dini. Dunia pendidikan
dipandang perlu memberikan kontribusi sekaligus aksi pencegahan
atas permasalahan krisis listrik yang terjadi di beberapa daerah di
Indonesia. Guru sebagai fondasi utama pendidikan global perlu
memberikan contoh dan usulan positif berupa aksi-aksi sederhana
melalui proses pembelajaran yang menyenangkan dalam upaya
menggiring para peserta didik untuk terbiasa menggunakan listrik
seperlunya baik selama proses pembelajaran berlangsung maupun
di luar kegiatan sekolah, di rumah maupun di lingkungan
masyarakat setempat.

Ada beberapa aksi sederhana yang dapat dilakukan oleh guru
dan siswa dalam upaya menghemat penggunaan tenaga listrik. Aksi
berupa perilaku belajar dapat dilakukan oleh guru selama proses
pembelajaran agar ke depannya para siswa dapat menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi masyarakat di dunia
pendidikan terutama warga sekolah, sering menggunakan listrik
baik untuk menjalankan sistem operasional sekolah, administrasi,
kegiatan belajar mengajar, ataupun untuk kebutuhan sehari-hari
seperti penerangan, kipas angin, dan AC. Tanpa disadari perilaku ini
menyebabkan pemborosan listrik yang seharusnya dapat dicegah
atau dihemat mengingat perekonomian bangsa yang tidak stabil.
Untuk itu, sebagai pendidik, mari kita mulai mengajarkan aksi
hemat listrik saat mengajar sebagai kontribusi positif dari sang
Oemar Bakrie.

Pendidik di Indonesia pastinya mempunyai 1001 cara untuk
menggali ketertarikan siswa dalam proses pembelajaran. Secara
pribadi, penulis berusaha untuk menggunakan “laboratorium alam”
yang memiliki potensi yang luar biasa. Ketertarikan ini diwujudkan

20

melalui model “Learning Based Nature” (pembelajaran berbasis
alam) yang dihubungkan dengan materi pelajaran yang penulis
ampu, yakni bahasa Inggris. Ada banyak sekali model pembelajaran
yang dapat disajikan kepada siswa dengan menggunakan
laboratorium alam sebagai sarana belajar. Contohnya, pembelajaran
menulis puisi. Kompetensi dasar yang dicapai adalah Writing
(menulis) dengan pokok bahasan My Poems.

Tujuan pembelajaran ini adalah mengajarkan siswa untuk
menjadi kreatif dan produktif dalam menulis puisi sederhana
dengan memanfaatkan alam sekitar sebagai inspirasi serta benda-
benda yang ada di sekitarnya termasuk sampah-sampah kering,
kertas, bungkus permen, plastik, bekas rautan pensil, dan pulpen
yang sudah tidak ada tintanya yang kadang terbuang begitu saja dan
sering menghiasi lingkungan sekolah peserta didik sebagai inspirasi
tulisan. Selain itu, dengan memungut sampah tersebut, berarti kita
juga sudah mengajak siswa untuk mencintai kebersihan, cinta
lingkungan, sekaligus trik khusus untuk menyelenggarakan proses
pembelajaran tanpa menggunakan energi listrik.

Pada awal pembelajaran, terlebih dahulu penulis jelaskan
tentang jenis-jenis puisi beserta contoh-contoh sederhana yang
sudah pernah penulis buat, baik dalam bahasa Inggris maupun
bahasa Indonesia. Tujuan memperkenalkan puisi karangan penulis
kepada siswa adalah untuk memotivasi mereka bahwa banyak
manfaat yang didapat jika mereka mau menulis dan berbagi ide
dengan orang lain. Apalagi kalau ide tersebut sampai dibaca
khalayak ramai, sudah pasti ini akan menjadi track record bagi
siswa untuk menjadi penulis terkenal melalui puisi yang mereka
buat. Selain itu, jika siswa benar-benar konsisten dibarengi
komitmen yang tinggi, maka menulis puisi dapat dijadikan mata
pencaharian di masa depan apalagi jika peserta didik bergabung
dengan para penyair muda berbakat yang selalu meluncurkan
karya-karya hebatnya.

21

Pembelajaran dimulai dari peduli sekitar (The environmental
concern). Pada tahap ini, para siswa penulis ajak untuk mencari satu
benda di sekitar kelas, teras, lapangan, ataupun halaman sekolah
sebagai bahan inspirasi untuk menulis puisi sederhana. Waktu yang
penulis berikan adalah 30 menit untuk mencari satu benda dan
menggali inspirasi yang didapat dari benda tersebut kemudian
menuliskannya. Penulis pun memberi contoh bagaimana dari benda
pensil bekas yang ditemukan dapat menjadi inspirasi dalam menulis
puisi sederhana.

Puisi sederhana yang penulis buat dapat menjadi inspirasi bagi
para siswa. Penulis mengajak siswa untuk duduk bersama dengan
formasi lingkaran di bawah pohon rindang agar pembelajaran puisi
lebih berkesan dan tidak monoton. Penulis berusaha memberikan
contoh bagaimana melantunkan puisi tersebut sambil berjalan
menatap alam diiringi lantunan bait demi bait dalam puisi tersebut
sembari menghayati makna dari puisi yang dibacakan. Mengajarkan
siswa membuat puisi berarti juga mengajarkan cara membacanya
melalui ekspresi wajah, bahasa tubuh, mimik, dan lain sebagainya.
Sebagai guru, kita tidak harus memaksa siswa untuk menulis puisi
yang panjang, tetapi paling tidak, ada beberapa kalimat awal yang
menjadi kerangka untuk melanjutkan ke bait selanjutnya.

Setelah 30 menit pencarian benda inspirasi, para siswa telah
siap memegang sebuah benda inspirasinya lengkap dengan kertas
yang berisi puisi singkat karangan mereka masing-masing.
Kreativitas peserta didik akan terlihat ketika mereka membawa
benda yang berbeda satu sama lain, seperti kertas, plastik, buku,
pulpen, pensil, botol kosong, penghapus, daun, dan lain sebagainya.

Sebagian dari peserta didik pastinya mampu menulis sebuah
puisi dengan lengkap apalagi jika anak tersebut berbakat dalam hal
karya seni menulis puisi. Sementara itu, beberapa siswa lain yang
sekiranya masih mengalami kesulitan dalam membuat puisi
tersebut tetap harus didampingi sekaligus diberikan pengarahan

22

untuk membuat sesederhana mungkin bait demi bait dalam sebuah
puisi.

Pembaca yang budiman, proses pembelajaran di atas
merupakan aksi sederhana yang dapat dilakukan oleh guru untuk
tidak selalu tergantung pada penggunaan laptop dan LCD Projector
pada saat mengajar. Bayangkan apabila dalam sehari sekitar 8-9 jam
perhari, ada 10 guru di setiap sekolah yang berkenan untuk tidak
menggunakan energi listrik namun lebih menggunakan kreativitas
atau alat peraga yang sederhana dan dapat menyenangkan peserta
didik, pastinya akan banyak sekali manfaat yang di dapat bukan
hanya pada rendahnya penggunaan listrik sekolah, tapi juga
memberikan efek berarti pada beberapa sektor penting lainnya.

Picture 5. My teaching is mine

23

CERITA KEENAM
50 GURU TERBAIK DUNIA

“The Almighty Allah has given me
a wonderful blessing to be one of

the TOP 50 Teachers of The
World. To be honest, It's a new
dawn, it's a new day, it's a new
life of an ordinary teacher like

me.”
#MD#

It was amazing to have wonderful life experience during a week
in Dubai since I've been notated as THE TOP 50 FINALISTS OF
GLOBAL TEACHER PRIZE 2017. Those days, I have made peace, best
practice, videos, teaching toolkit, the amazing race, discussion and
presentation with my global friends and everything I have ever
experienced. I have realized and deeply felt that there are a lot things
I need to thank God for HIS kindness and has given me such an
outstanding opportunity to work together with TOP Teachers of the
world. It is definitely unforgettable during my lifetime. I made a peace

24

with myself, with my flaws and limits and so do my global friends, as
we are gathered as Varkey Teacher Ambassadors. Varkey Foundation
has notated us as role models of the next generation.

Menjadi satu di antara TOP 50 Finalis Global Teacher Prize 2017
adalah sebuah mimpi indah sekaligus cita-cita yang telah lama aku
inginkan. Sebuah mimpi dan harapan yang kurajut bersama kedua
orang tuaku, sosok yang sangat mengharapkan aku untuk menjadi
seorang guru. Kedua orang tuakulah yang menjadi motor penggerak
dan motivator utama hingga akhirnya kutetapkan hati dan
pikiranku untuk menjadi seorang guru. “Jadilah guru yang
paripurna.”

Inilah deskripsi singkat tentang profil guru di mata orang tuaku.
Guru yang ikhlas mendidik anak-anaknya dengan hati. Guru yang
mampu mencerdaskan anak bangsa baik secara IQ, EQ, dan SQ. Guru
yang siap membantu kesulitan orang banyak dengan bekal ilmu
yang dimiliki. Guru yang mau mendedikasikan dirinya untuk terjun
ke masyarakat dan menabur ilmu dan amal. Guru yang rajin
bersedekah walaupun hanya dengan senyuman manis. Guru yang
mampu memberikan aksi dan inspirasi bukan hanya instruksi
apalagi sensasi. Pesan inilah yang selalu membekas dalam lubuk
hati yang terdalam, sebuah petuah bijak namun sarat makna.

Aku percaya bahwa kekuatan doa dan kasih sayang orang tua
menjadi pembuka jalan bagi kesuksesan anak-anaknya. Doa orang
tuaku, suami dan anak-anakku, keluarga, tetangga, sahabatku ibu
Hayati, rekan guru dan seluruh peserta didik SMAN 1 Balikpapan,

25

menjadi titian tangga yang kokoh menuju pelangi kesuksesan. Sikap
istikamah berbalut komitmen, kesabaran, dan ketekunan akan
menjadi karpet indah penghias tangga-tangga tersebut. Komitmen
yang tinggi akan mampu menggiring kita kepada tujuan hidup yang
sebenarnya. Sementara kesabaran yang luar biasa, akan menggiring
kita untuk menjadi pribadi yang ikhlas menerima segala bentuk
konsekuensi kehidupan. Komitmen dan kesabaran menjadi bagian
yang sangat penting bagi seorang guru untuk menciptakan sebuah
mahakarya hingga mampu dinikmati oleh masyarakat secara global.
Sebuah mahakarya (masterpiece). Hal inilah yang menjadi
keunggulan utama sampai akhirnya para juri memutuskan guru
mana yang layak menjadi The TOP 50 Finalists of Global Teacher
Prize 2017 yang digagas oleh Varkey Foundation, United Kingdom
bekerja sama dengan UNESCO.

Bersaing dengan 20.000 dari 179 negara di dunia merupakan
tantangan yang luar biasa dalam ajang Global Teacher Prize 2017.
Beberapa seleksi yang dilakukan secara online dengan waktu yang
sangat terbatas membuat setiap peserta harus sigap dan siap
menjawab rentetan pertanyaan yang sudah tersusun rapi di
www.globalteacherprize.org. Koneksi internet yang lancar menjadi
fasilitas utama dan sangat diperlukan oleh setiap peserta GTP 2017
agar mudah melakukan tahapan demi tahapan yang menjadi
prasyarat utama terkumpulnya ragam karya, kreativitas, inovasi,
latar belakang pendidikan, dan pengabdian masyarakat.

26

Pertanyaan yang diberikan adalah seputar dedikasi kita sebagai
guru yang diimplementasikan dalam proses pembelajaran maupun
pengabdian masyarakat. Semua pertanyaan harus dijawab dalam
bahasa Inggris sebanyak 500 kata diserta bukti fisik baik berupa
portofolio, makalah, buku, rekaman video, dan lain sebagainya
untuk membuktikan kepada dewan juri bahwa apa yang kita tulis
sejalan dengan apa yang sudah kita lakukan dan bukan rekayasa
semata. Begitu teliti dan cermatnya para juri membaca setiap
kalimat yang kita tulis baik dari unsur kebahasaannya maupun
mekanisme penulisan kalimat bermakna. “Write your story by
heart!” Itulah kunci utama agar kita bisa lolos dan mampu
menembus The TOP Teachers baik 50 Finalis, 10 Finalis, maupun
pemenangnya. Ketika kita tidak bisa menyesuaikan jawaban kita
sesuai dengan kaidah yang telah ditetapkan dan jumlah kata yang
harus dipenuhi, maka kita akan gugur dengan sendirinya dan tentu
saja tidak bisa melanjutkan ke babak berikutnya.

Proses seleksinya dilakukan selama 2 minggu di bulan Oktober
2016 untuk setiap tahapannya sampai akhirnya juri memutuskan
The TOP 50 Finalists Global Teacher Prize 2017 melalui
www.globalteacherprize.org, beberapa channel TV dunia seperti,
BBC, CNN, Al Jazeera, dll, sosial media serta media masa lainnya. Dua
minggu sebelum pengumuman di awal Desember, para finalis
disuruh mengirim biografi mengajar secara lengkap mulai dari awal
mengajar hingga saat ini, foto terbaik, dan mengisi beberapa data
penting mulai dari keluarga, sekolah, dan pengabdian masyarakat.
Selain itu, para finalis juga diharapkan untuk mengirim “Criminal

27

Record Check” dari kepolisian setempat untuk pembuatan Visa ke
Dubai pada tanggal 15 s.d. 22 Maret 2017. Semua pembiayaan bagi
para finalis ditanggung oleh Varkey Foundation, United Kingdom,
mulai dari Tiket pesawat pupang-pergi, (Balikpapan, Singapore,
Dubai) menginap di hotel berbintang dan fasilitas mewahnya,
akomodasi, dan transportasi. Sebelum ke Dubai, seluruh TOP 50
finalis bertemu dan berdiskusi di dunia maya melalui kegiatan
Coffee House dengan aplikasi Zoom Conference sesama 50 besar
finalis dan para mentor, agar sesampainya di Dubai, seluruh finalis
sudah bergaul secara akrab dan siap berkolaborasi menghasilkan
karya yang bermanfaat di dunia pendidikan. Sebuah hadiah yang
luar biasa dan sungguh tak ternilai.

Sesampainya di Dubai, panitia dari Varkey Foundation sudah
menyambut kami dengan ramah dan penuh kehangatan oleh 2 laki-
laki hebat dan 2 wanita luar biasa bernama Mr. Sunny, The owner of
Varkey Foundation, United Kingdom, Mr. Vika, Director of Varkey
Foundation, serta Rebecca dan Prerana, yang selalu berkomunikasi
dengan kami dan memberi instruksi baik melalui email, skype call,
telegram, facebook, dan zoom conference. Selain itu, beberapa
mentor pilihan yang juga luar biasa seperti, Hanan Hroub (The
Winner of Global Teacher Prize 2016), Joe Fatheree, Michael Soskil,
Maarit Rossie, dan Jolanta, juga memandu kami selama proses
seleksi dan kegiatan Global Education and Skills Forum yang
bertempat di Convention Center Atlantis Palm, Dubai. Seluruh
kegiatan dan seleksi lomba dilakukan selama 6 hari mulai dari
pukul 6 pagi sampai pukul 11 malam waktu Dubai. Agenda kegiatan

28

telah tersusun rapi dan sangat profesional dengan beberapa agenda
seperti VTA Summit, Global Education and Skills Forum, serta The
VTA Programme.

Pada hari pertama, ke-50 finalis dikelompokkan oleh panitia
sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu sebagai
berikut:

Group A -Supporting effective literacy instruction

Group B - Supporting numeracy and quantitative reasoning

Group C - Supporting science education

Group D - Supporting global citizenship

Group E - Supporting socio-emotional development

Group F - Supporting creativity in schools

Group G-Supporting teacher reflection on practice, continuous
professional development, and teacher collaboration in schools

Saya sendiri tergabung di Group A yang fokus membahas
tentang “Supporting Effective Literacy Instruction”. Ada 8 orang
finalis yang bergabung bersama saya karena kami mengajar mata
pelajaran yang sama yakni Bahasa Inggris. Mereka adalah Erin
Gruwel and Sandra from USA, Aggelikki Pappa from Greece, Hanna
Dudich from Ukraine, Marie Helena de Fasquel from France, Dana
Narvaisa from Chile, Sir Hajwan from Malaysia, and Dayang Suriani
from Indonesia. Dengan dipandu oleh paa mentor, journalists dan
pakar pendidkan dari GEMS Academy, masing-masing dari kami

29

memperkenalkan diri dan negara kami dalam format “Meet and
Greet”. Setelah itu, setiap finalis mempresentasikan “Creative Lesson
Plan and Teaching Toolkit” serta produk pembelajaran yang sudah
pernah kami buat terkait dengan dunia literasi. Setelah itu, masing-
masing kelompok digiring menuju auditorium GEMS Academy untuk
bersama melihat dan mengambil inspirasi pembelajaran dari
kelompok lain.

Hari kedua, masing-masing kelompok membuat video tentang
Tips and Trick kegiatan belajar mengajar yang sesuai dengan tema
yang dibahas. Setiap finalis wajib memberikan trik jitu membaca
dan menulis secara efektif yang sudah pernah diterapkan di sekolah
masing-masing. Setiap tips yang kita ucapkan harus disertai contoh
praktis. Untuk proses shooting dan pengambilan gambarnya
dilakukan oleh para kru dan jurnalis profesional yang telah
disiapkan oleh Varkey Foundation. Sore harinya, para finalis kembali
melakukan proses shooting dan pengambilan gambar untuk Video
Profile. Perbedaannya adalah, panitia memberikan 3 buah
pertanyaan yang terkait dengan global citizenship. Kemudian,
masing-masing finalis diminta untuk merangkum jawabannya
secara kreatif, efektif, dan lugas, laksana seorang presenter sesuai
dengan kreativitas masing-masing.

Hari ketiga, para finalis dibentuk secara berkelompok dengan
format baru, yakni masing-masing kelompok beranggotakan 4
orang terdiri dari 2 laki-laki dan 2 perempuan. Pada babak ini,
kekompakan, persahabatan, kreativitas, dan inovasi kembali teruji

30

melalui permainan The Amazing Race. Setiap kelompok diwajibkan
untuk menjawab 20 pertanyaan dengan beberapa petunjuk yang
tertera melalui paperwork. Untuk menjawab pertanyaan tersebut,
kami harus berkelana dari mall ke mall baik Dubai Mall, Emirate
Mall, dan Al Burj Khalifah. Setiap kelompok berusaha tampil
semaksimal mungkin karena waktu yang diberikan sangat terbatas.
Kita terus berlari, berpacu dengan waktu agar dapat menjawab 20
pertanyaan dengan benar disertai bukti fisik berupa foto selfie
(swafoto) jika kita sudah menemukan jawabannya. Setelah itu
semua jawaban dikumpulkan ke panitia beserta bukti fisik foto
selfie untuk kemudian di-cross check oleh panitia.

Hari keempat dan kelima, yakni event akbar dari seluruh
rangkaian kegiatan yakni Global Education and Skills Forum. Di sini,
seluruh finalis kembali belajar dan mendapatkan inspirasi tentang
betapa mulianya profesi seorang guru. Dengan menghadirkan
pembicara luar biasa terkenal, dan lama berkecimpung di dunia
pendidikan secara global. Seluruh finalis mendapatkan banyak
masukan, motivasi, inspirasi, dan ilmu yang berharga untuk dapat
diterapkan di negara masing-masing.

Selain itu, juri sudah memutuskan The TOP 10 Finalists yang
berasal dari beberapa negara yang berbeda dan 40 finalis lainnya
akan menyaksikan kepiawaian 10 Finalis tersebut dalam mengajar
sekaligus memotivasi peserta didik melalui forum Master Class dan
Ed Talk. Hari keempat dan kelima ini menjadi lebih berkesan karena
pada acara tersebut hadir juga Bu Shanti dan Pak Dzaki dari

31

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta yang secara khusus datang
memenuhi undangan UNESCO untuk menghadiri Global Education
and Skills Forum dan menjadi perwakilan Indonesia. Di sana kami
banyak berdiskusi tentang upaya meningkatkan kompetensi guru
Indonesia agar mau berkiprah dan berprestasi dalam level
Internasional. Upaya tersebut perlu didukung oleh pemerintah
untuk memfasilitasi guru Indonesia agar semangat dan siap
mengharumkan nama bangsa di bidang pendidikan. Bertemu
dengan Bu Shanti dan Pak Dzaki seperti bertemu saudara yang
sudah lama aku rindukan. Hal ini merupakan kebahagiaan
tersendiri buat saya karena pada akhirnya saya bisa berkomunikasi
lagi dalam Bahasa Indonesia walaupun hanya 2 hari.

Hari keenam, pengumuman pemenang Global Teacher Prize
2017, Red Carpet Show and Gala Dinner di mana kami didaulat untuk
mengenakan pakaian nasional sesuai dengan ciri khas negara
masing-masing. Selain itu, seluruh finalis dihibur dengan
penampilan para artis Hollywood maupun Bollywood hingga jam 12
tengah malam. Seluruh rangkaian acara, kegiatan, dan proses
penjurian dari awal hingga akhir berlangsung dengan lancar dan
sangat profesional hingga akhirnya juri memutuskan bahwa Maggie
Mac Donnel dari Kanada sebagai guru terhebat di dunia dan berhak
atas hadiah berupa uang sejumlah $1 million dan trophy berlapis
emas Global Teacher Prize 2017. Sementara itu, bagi guru yang
masuk TOP 10 Finalis, diberi penghargaan sebagai The First Runner
Up. Untuk 40 Finalis lainnya termasuk saya sendiri, Varkey

32


Click to View FlipBook Version