Samasta
kujadikan pelajaran untuk diri sendiri agar tidak terlarut terlalu lama dalam
kesedihan, kekecewaan, dan kekesalan. Aku menganggapnya adalah sebagai
fase titik balik kehidupan untuk membuka lembaran kehidupan yang baru,
biarlah yang lalu itu menjadi sebuah pelajaran agar aku bisa menjadi lebih
kuat dari yang dulu. Aku ingin berterimakasih kepada diriku sendiri karena
sudah kuat sampai saat ini, untuk tidak menyerah sepenuhnya, dan aku juga
turut berterima kasih kepada orang tuaku yang selalu ada di saat terendah
diriku, untuk selalu mendukung dan meyakinkan diriku akan pilihan yang
aku buat, terimakasih juga untuk mu Tuhan karena masih memberiku
setitik cahaya agar aku bisa bangkit kembali menjalani kehidupan dan
lembaran baru hidupku.
✿✿✿
51
Samasta
SELAMANYA
Karya : Azzahra Khansa Ellfarlita
Andin, Aurel, Sasha yang sudah bersahabat sejak kecil bahkan
kemanapun mereka pergi selalu bersama ditambah lagi jarak rumah mereka
yang berdekatan mereka bertiga memiliki mimpi yang begitu indah Aurel
bermimpi menjadi dokter, Andin yang bermimpi menjadi Astrounut dan
Sasha yang bermimpi sebagai professor tak terasa waktu begitu cepat
mereka sudah duduk dibangku SMP. Masa SMA adalah masa yang paling
Andin tunggu dalam jenjang sekolah karena begitu menyenangkan dan
indah.
Seragam abu abu sudah rapih pada tubuh ideal Andin yang siap
berangkat sekolah di hari pertamanya tepatnya pada tahun terakhir Andin
sekolah saat diperjalanan menuju sekolah sambil bernyanyi riang dalam
mobilnya,dari kejauhan truk putih dengan kecepatan tinggi menabrak
mobil Andin dan pergi begitu saja tanpa tanggung jawab Andin pun
mengalami kecelakaan dan dilarikan kerumah sakit oleh pihak polisi juga
segera mengabarkan emergency call yang ada di hp Andin yaitu orangtua
tapi nihil tidak ada jawaban karena tidak ada sinyal ditempat kerja orangtua
nya yang akhirnya mencoba menghubungi Aurel juga Sasha, disisi lain
perasaan mereka tidak enak tentang Andin karena yang belum juga datang
ke sekolah.
52
Samasta
Andin pun sudah masuk ugd dan di ct-scan tentang kondisinya dan
segera dipindahkan ke ruang rawat, tak lama setelah datang Aurel dan Sasha
melihat kondisi Andin yang begitu menyakitkan setelah kecelakaan. Aurel
dan Sasha datang dan langsung masuk dan menghampiri Andin yang
terbaring lemah sambil mengenggam tangan Andin “aku minta maaf ya
sama kalian kalau selama ini aku ada salah dan perilaku yang ga enak di hati
kalian, aku minta maaf ya” tangan Andin pun terlepas dan kejang kejang.
Sasha pun segera memanggil dokter, meminta untuk tunggu diluar
sambil memeriksa kondisi Andin yang semakin kritis. "dokter sebenarnya
Andin kenapa dok ?" tanya Aurel “dan gimana dok hasil ct-scan Andin dok
?" tanya Aurel juga Sasha “dari hasil ct-scan nya Andin mengalami epidural
hematoma” tak lama orangtua Andin langsung datang kerumah sakit “
dokter sebenarnya anak saya kenapa dok ? apa yang dia alami ?" tanya alea
“ibu tenang ya sabar saya jelaskan bahwa dari hasil ct-scan menyatakan
bahwa Andin mengalami epidural hematoma” “itu apa yah dok ?” tanya
ricky “epidural hematoma itu adalah pendarahan yang timbul di bagian sisi
tulang belakang tengkorak dan pendarahan itu menyebar dan menekan
saraf dibagian kepala sehingga mengakibatkan menurunnya kesadaran diri”
semuanya kaget dan bahkan terkurai lemas saat mendengar itu semua “oh
ya bu pak saya mau bicara diruangan saya ya” pinta dokter.
"Tindakan yang selanjutnya adalah operasi adalah jalan terbaik
untuk kesembuhan Andin, apakah bapak ibu setuju? jika setuju saya akan
meminta suster untuk menyiapkan suratnya” kata dokter. "berapa persen
53
Samasta
kemungkinan anak saya selamat dok?" tanya ricky “kemungkinannya hanya
50% untuk beliau selamat” kata dokter. Akhirnya mereka pun setuju dan
menandatangi surat operasi itu demi kesembuhan anaknya, Aurel dan juga
Sasha yang masih setia menunggu Andin didepan ruang ugd.
Operasi pun berjalan dengan sempurna tapi hampir satu minggu
Andin belum juga sadar dari komanya dan selama itu juga mereka berdua
masih setia menunggu Andin di depan icu sambil bergantian masuk
menjenguk dan berbicara ke Andin bahwa mereka rindu dan menceritakan
momen indah yang sudah dilewatinya bersama bahkan setiap pulang
sekolah mereka selalu mampir ke rumah sakit dan menjenguk keadaan
Andin berharap Andin segera sadar.
Akhirnya setelah satu bulan Andin melewati masa koma nya Andin
pun sembuh dan kembali ke keluarga dan sahabatnya dan menjalani
kehidupan seperti semula. Aurel dan Sasha pun menceritakan semuanya
dari Andin kecelakaan hingga Andin sembuh. 3 bulan setelah itu pihak
sekolah mengabarkan bahwa akan ada lomba olimpiade fisika tingkat
nasional yang tentuya sudah ditentukan oleh pihak panitia yang membuat
Aurel dan Andin bersaing lomba olimpiade yang sudah Andin impikan
sejak smp untuk mengikuti nya begitu sulit karena persaingannya ketat juga
seleksinya yang sulit dalam lomba fisika itu Andin dan Aurel akan bersaing
sebagai lawan mereka berdua pun mulai giat belajar agar menang dalam
olimpiade tersebut.
54
Samasta
Yang akhirnya membuat pertemanan mereka menjadi renggang
karena Aurel yang selalu pesimis dan sombong bahwa dia akan menang
dan Andin akan kalah tetapi Andin tetap tidak ambil hati. Saat hari
olimpiade pun tiba peraihan score kelompok Andin dan Aurel seri hingga
masuk semi babak final demi menentukan siapa juaranya. Disisi lain Sasha
tidak pilih kasih kepada kedua sahabatnya dan bersikap netral juga
mensupport mereka berdua dalam semi final. Juri pun memutuskan bahwa
kelompok Andin lah pemenang nya membuat Aurel menjadi malu kepada
Andin atas sikapya, Sasha pun meminta Aurel dan Andin untuk berbicara
berdua untuk menyelesaikan masalahnya. “din aku minta maaf ya sama
kamu atas apa yang udah aku perbuat selama ini sama kamu, trs sempet
jelekin kamu juga di depan yang lainnya” tutur Aurel “ya gpp kok rel aku
juga udah maafin kamu kok” kata Andin akhirnnya mereka berdua pun
saling berpelukan. Dan persahabatan mereka kembali seperti semula.
✿✿✿
55
Samasta
KOMPETISI SEPEDA NASIONAL
Karya : Budiman
Pada suatu hari bergelar perlombaan balap sepeda senasional,
kompetisi perlombaan sepeda tersebut disambut baik oleh banyak
masyarakat diberbagai daerah dari sabang sampai merauke. Ada Yang
menonton dan ada juga yang ikut kompetisinya serta disiarkan langsung di
televisi nasional.
Kita harus juga mengupayakan keputusan bersama, yakni prokes
terus dijaga dan tetap ditegakan agar semuanya sama sama sehat. Menjaga
banyak nyawa orang itu baik dari pada menularkan penyakit ke orang itu
nilainya mudharat. Oleh karena itu mari kita implemetasikan protokol
kesehatannya untuk kebaikan bersama dan selalu berdoa kepada Allah Swt,
supaya pandemi cepat selesai dan kita dapat beraktivitas kembali, serta
perlu diingat setelah pandemi berakhir kita harus menjaga hidup yang
seimbang agar tidak terjadi lagi yang namanya pandemi. Yaa ini ujian yang
perlu disyukuri karena dengan ini kita bisa menjadi orang tangguh dalam
menyelesaikan permasalahan kedepannya.
Baik inilah kompetisi sepeda senasional yang memiliki yel yel
tersendiri khas karya indonesiaku “ asiq asiq i love indonesia hebat”
dengan yel yel semua orang atau masyarkat tersebut, jiwa dan raganya
bergerak berkobar kobar, bagaikan api seakan akan mengajak kita untuk
bersemangat dan optimis dalam menjalankan proses maju dalam menjalani
56
Samasta
kehidupan, dan dengan di iringi lagu kebangsaan indonesia raya menambah
semangat yang berlipat lipat untuk bersiap diri dimasa depan yang cerah,
seperti halnya kita hidup itu bagaikan sepeda, saat kita naik sepeda kita
harus bisa mengayuh dan menjaga keseimbangan tubuh, kalo sepeda kita
di goes maka kita bakal sampai ke tujuan yang diharapkan kita. tapi jika
tidak melakukannya maka diri kita bakalan jalan di tempat atau lebih
jelasnya tidak sampai ke tujuan yang diharapkan serta tidak akan dapat
mendapatkan kebahagiaan.
Kompetisi sepeda Nasional
Ratusan peserta yang mengikuti kompetisi tersebut bersemangat atas
bergelarnya perlombaan ini.
5 diantaranya bernama Edward, Budiman Hz, Brayan, Johns, dan
Yusuke. Pertandingan digelar di tiga tempat, Jakarta yang melewati
pegunungan dan sungai. Kemudian masuk ke bekasi daerah pedesaan,
kemudian setelah melewati pedesaan. Para peserta keluar dari zona itu
langsung masuk ke cikarang, lalu dicikarang para peserta mulai menginjak
di aspal atau mulai masuk kejalanan aspal yang menandakan akan sampai
ke garis finish.
Lima peserta pun menjadi lebih bersemangat untuk sampai di garis
finish, masing masing dari peserta menunjukkan skill atau kemampuannya
mengayuh sepeda dengan kecepatannya. Lalu garis finish mulai keliatan 5
peserta tersebut berdekatan 1 dan lainnya tetapi pada saat tikungan, 2
57
Samasta
peserta terjatuh dan tak bisa bangkit lagi bernama Yusuke dan Brayan di
tinggal jauh oleh 3 peserta lainnya.
Kemudian 3 peserta ini terus - menerus mengayuh untuk sampai di
garis finish, tak lama kemudian 1 peserta mulai lengah mengayuh dan jatuh
di tinggalkan jauh oleh 2 peserta yang masih melaju didepannya.
Tidak kita disangka ternyata peserta yang lengah dan terjatuh itu
bangkit bersemangat kembali untuk menyusul 2 peserta di depannya dan
saat di dibelokan terakhir yang menuju garis finish, dia berhasil menyusul
2 peserta didepannya. Kompetisi ini mulai sengit, garis finish ada didepan
mata para peserta. Lalu para penonton dan pendukungnya bersorak ramai
ramai, karena teriakan penonton itu. 3 peserta itu bersemangat mengayuh
terus menerus dengan kecepatan dan kemampuan yang dimilikinya.
Budiman Hz lebih unggul dalam strategi agar kecepatan sepeda lebih cepat
sampai sampai meninggalkan 2 peserta lainnya, dan sampai deh Budiman
Hz digaris finish lalu teriakan sangat ramai sekali. Kompetisi sepeda antar
nasional dimenangkan oleh yang bernama Budiman Hz. Kemudian masuk
ke pembagian piala langsung naik ke podium melakukan serah terima
sertifikat, medali, uang, snack, mobil, pesawat, dan sepeda yang harganya
ratusan juta serta pialanya. Teriakan teriakan yang dilontarkan dari para
penonton yang sangat sangat mendukung dan very very like like banget atas
bergelar kompetisi ini. Juara pertama lomba kompetisi sepeda nasional
diberikan kepada Budiman Hz, juara kedua jatuh kepada Edward dan juara
ketiga jatuh kepada Jonh. Semua hadiah dari penyelenggara diberikan
58
Samasta
kepada para menang. Para juara saling mengucapkan selamat atas
keberhasilannya dan juga panitia serta tentunya para menonton ikut senang
dan haru yang mendalam. Para juara memberikan pesan dan kesan
pengalaman untuk semua orang banyak, mulai dari start perjuangan sampai
puncak keberhasilannya para juara tersebut. Karena para juara lomba telah
menyampaikan harapannya dengan ini bisa motivasi banyak orang. Bahwa
hidup itu harus bagaikan sepeda yang melaju agar hasil atau tujuan yang
dicapai dapat diraih, dengan semangat menikmati proses kehidupan yang
terus berjalan ini dan juga kita tetapkan tekad bulatkan untuk persiapkan
diri untuk masa depannya yang sangat di berbagai aspek.
✧✧✧
59
Samasta
BUNGA-BUNGA SCHNIDER
Karya : Cheryl Azh-zharfan Firdaus
Pada suatu ketika, di sebuah kota kecil di salah satu perbatasan
sempit di antara negara Perancis dan Luxembourg, tinggallah seorang
bangsawan muda bernama Hubert Schneider. Alasan mengapa nama
keluarganya tidak terasa seperti keluarga yang berasa dari Perancis adalah
karena keluarga pedagang kain Schneider bermigrasi ke Perancis dari
Jerman saat nyonya Schneider mengandung Hubert, situasi di kota asal
keluarga Schneider saat itu tidak berada dalam kondisi terbaik, sehingga
kepergian mereka ke negeri Perancis mendadak dan tidak direncanakan
jauh-jauh hari, oleh karena itu pengetahuan mereka mengenai negara
tersebut juga tidak begitu luas. Namun, karena keluarga Schneider adalah
keluarga pedagang yang terkenal dan sukses, hidup mereka sebagai orang
asing di Perancis tetap berada didalam puncak roda ekonomi. Bisnis
perdagangan kain mereka berjalan dengan lancar, mereka tinggal disebuah
manor di tengah kota, setiap hari memakan makanan mewah dan selalu
memakai pakaian mahal—wajar, karena mereka memiliki akses ke tekstil
terbaik. Maka dari itu, Hubert tumbuh besar dalam kemewahan dan
kenyamanan yang diberikan kedua orang tuanya.
Hubert Schneider, si bangsawan pedagang tekstil yang tampan dan
hidup dalam kemewahan, hampir memiliki segalanya. Namun hidup
memerlukan keseimbangan layaknya ying dan yang, Tuhan memberikan
60
Samasta
kenyamanan di masa remajanya, lalu mengambil semua kenyamanan
tersebut saat Hubert berusia 20 tahun. Pada malam itu, sebuah kecelakaan
terjadi di manor Schneider, kebakaran besar melahap hampir separuh dari
rumah megah itu, total korban jiwa melebihi 30 orang dan dua diantaranya
adalah kedua orang tua Hubert. Kejadian itu merupakan sebuah momen
yang dalam sekejap merubah kehidupan anak satu-satunya keluarga
Schneider itu, selain merenggut nyawa ayah dan ibu Hubert,
kebakaran tersebut juga mengambil hal lain: kehangatan sosok Hubert
Schneider.
“Tutup pabrik. Tarik semua penjualan tekstil.” Begitu perintah
Hubert kepada asistennya seminggu setelah kebakaran, saat itu ia merasa ia
tidak akan bisa melanjutkan hidupnya, ia tidak bisa merasakan apapun
selain kesedihan dan keputusasaan. Lalu beberapa minggu setelah manor
berhasil diperbaiki, Hubert menggaji semua pegawai yang berada di manor
tersebut dan memulangkan mereka, semenjak saat itu Hubert tinggal
sendirian di rumah mewah nan besar itu. Pola makan nya amburadul dan
mengakibatkan berat badan Hubert turun drastis, ketampanan pemuda itu
pun perlahan-lahan menghilang, seiring berjalannya waktu pun manor itu
semakin terlihat tua dan tidak terurus—apalagi hanya dengan satu orang,
mana mungkin bisa menyalakan lentera yang berada di seluruh kawasan
tersebut? Lama kelamaan manor Schneider menjadi kelam dan tidak indah,
seisi kota terus saja membicarakan keberadaan sosok kurus dan jelek yang
tinggal di sebuah ‘kastil tua’ sebagai dongeng untuk anak-anaknya agar tidak
61
Samasta
mendekati pagar-pagar rumah itu lagi. Selama bertahun-tahun lamanya,
tidak pernah ada tanda-tanda kehidupan dibalik pagar mewah itu lagi,
semua orang mempertanyakan keberadaan pemuda malang itu namun
tidak ada yang pernah berani untuk secara langsung melihat keadaannya,
banyak yang menyebar rumor bahwa rumah itu terkutuk.
Di suatu saat, pada puncak musim semi, warga kota melihat
adanya banyak bunga-bunga bermekaran di halaman manor Schneider,
terungkaplah kemudian bahwa Hubert sendiri yang menanam bunga-
bunga itu sebagai pengisi waktu kosongnya yang sangat melimpah itu.
Bunga-bunga yang indah dan bermekaran di halaman itu menarik banyak
perhatian, orang-orang memanjat pagar dan bergelantungan hanya untuk
melihat bunga-bunga tersebut. Hubert sejujurnya tidak peduli, bunga-
bunga tersebut memang satu-satunya hal yang menyibukan dirinya
sehingga tidak terus menerus tenggelam dalam kesedihan, namun selama
tidak ada yang menyentuh bunga-bunga tersebut Hubert tidak merasa
keberatan.
Pada suatu malam, saat Hubert sedang memandang halamannya
dari jendela kamar miliknya, terlihat seorang perempuan dengan pakaian
lusuh memanjat pagar manor dan memetik beberapa bunga. Awalnya
Hubert geram, tetapi ia memutuskan untuk diam karena ia tidak mau adu
mulut dengan perempuan tersebut. Yang awalnya dibiarkan sekali, terulang
lah hingga berkali-kali, dalam pekan yang sama perempuan itu
terus mengambil bunga-bunga milik Hubert. Tanpa Hubert sadari, tiap
62
Samasta
malam Hubert terus memandang keluar jendela, menunggu perempuan itu
untuk datang, melihatnya mengambil bunga, dan memanjat pagar untuk
pergi. Dimakan oleh rasa penasaran dengan alasan perempuan itu terus
mencuri bunga, Hubert sengaja mengikuti perempuan itu hingga keluar
halamannya, ia memakai jubah dan tudung yang menutupi sekujur
tubuhnya dan berjalan beberapa meter di belakang perempuan itu. “Jual
bunga! Jual bunga! Satu tangkai, harga murah!” Teriak perempuan itu tiba-
tiba, Hubert terkejut, “…jual?” Bisiknya. Hubert memutuskan untuk
sembunyi di balik sebuah pilar, melihat perempuan itu dari jauh, lalu
beberapa saat kemudian perempuan itu pergi, Hubert melihat bahwa
keranjang yang perempuan itu tadi bawa sekarang sudah kosong, ternyata
bunga-bunga itu terjual habis. Ia simpulkan bahwa perempuan tersebut
menjual bunga-bunganya karena kebutuhan finansial. Berulang kali ia
mengikuti dan melihat perempuan itu berjualan, tak sadar bahwa terukir
sebuah senyuman di wajahnya saat melihat perempuan itu antusias
berjualan.
Muncullah dorongan untuk membantu, Hubert senang akhirnya
ia memiliki kesibukan baru yang bisa menolong orang lain, dengan sisa-sisa
kekayaan keluarga Schneider, Hubert mencari benih-benih dari bunga yang
langka dan ditanamlah olehnya di halaman manor dengan niatan agar
perempuan itu bisa mencurinya, lalu menjualnya lagi dengan harga tinggi.
Akan tetapi sudah beberapa malam terlewati pun si perempuan tak kunjung
datang, Hubert bingung apakah ia harus khawatir atau kesal, namun rasa
63
Samasta
kesalnya itu hilang saat ia mulai memikirkan alasan mengapa ia sangat
merindukan keberadaan perempuan itu, “Apakah aku jatuh cinta? Ah tidak!
Tidak! Mana mungkin perempuan itu mau menikah denganku! Aku jelek,
ia akan lari saat melihat wajahku.” Hubert frustasi berat hingga berbicara
pada dirinya sendiri seperti saat ini, dan secepat Hubert menyadari
perasaan sayangnya, Hubert menyangkal perasaan itu dengan putus asa.
Beberapa malam yang menjadi minggu terlewati dengan tidak
hadirnya si pencuri bunga, Hubert memutuskan untuk pergi dan melihat
tempat perempuan itu berdagang, “Tidak ada,” ujarnya kepada dirinya
sendiri, “Tidak berjualan.” Ucapnya lagi. Takut dan khawatir orang-orang
akan membicarakan fisiknya, Hubert dengan hati-hati menundukan
kepalanya dan bertanya kepada sekelompok pedagang yang sedang
bercengkrama, “Permisi, selamat malam,” salam Hubert, “Malam.” Kata
para pedagang itu secara bergiliran, “Kalau saya tidak salah, hampir setiap
malam ada seorang pemudi yang berdiri disana,” tangan kanan Hubert yang
kurus dan kusam menunjuk ke arah jalanan, “Maksudmu Adeline?” Tanya
salah seorang pedagang, “Ah iya, akhir-akhir ini saya tidak pernah
melihatnya lagi?” Pertanyaan tersebut entah mengapa membuat situasi
antara pedagang menjadi canggung, mereka semua saling menatap, “Kau
tidak tahu?” Seorang pedagang bertanya kembali, lalu dijawab oleh Hubert
dengan gelengan kepala, “Adeline… Adeline beberapa hari lalu
meninggal dunia karena sebuah penyakit,” kalimat itu mengguncang
Hubert.
64
Samasta
“Perempuan malang itu menyembunyikan penyakit itu selama
berbulan-bulan, katanya karena tidak ada uang untuk pergi ke bantuan
medis. Kemarin-kemarin ia menjual bunga dan dapat uang cukup, namun
penyakitnya sudah parah dan tidak bisa diobati lagi, tepat pada dua hari
yang lalu, Kamis malam, ia meninggal dunia.” Jelas orang itu, “Apa sih
nama penyakitnya? Adeline dekat dengan kami tapi tidak pernah
menceritakan hal itu.” Tambahnya. Hubert menahan semua perasaan yang
ia rasakan saat itu, rasa sakit, menyesal, sedih, kehilangan, penasaran,
semuanya campur aduk. Ia hanya mengangguk, mengucapkan terima kasih
dengan suaranya yang bergetar karena menahan tangisan, lalu berjalan
kembali pulang ke manor Schreider. Sepanjang hari Hubert duduk di
kamarnya, dengan tirai yang masih tertutup dan jubah yang tergeletak di
lantai, ia menatap langit-langit kamar, “Apakah aku memang ditakdirkan
untuk hidup dalam kesendirian yang panjang?” Tanya Hubert kepada
dirinya sendiri.
Kembali kehilangan alasan untuk bahagia, Hubert meninggalkan
hobi menanam bunganya, halaman kembali tidak terurus, orang-orang
tidak lagi memanjat pagar manor untuk melihat halaman, manor Schneider
sepi lagi. Semuanya kembali menjadi semula, seperti saat Hubert belum
mengenal sosok Adeline si pencuri bunga. Tuan muda Schneider kembali
tenggelam dalam rasa sakit, semua perasaan yang ia pendam
sendirian mengonsumsi pikirannya. Hubert terlalu lama memandang
65
Samasta
kehidupan dengan rasa sakit dan kesepian, terlalu lama hingga kehidupan
tidak berakhir baik untuknya.
✿✿✿
66
Samasta
KILAS BALIK
Karya : Citra Perwira Seswiyanti
Perkenalkan namaku Divia akhir-akhir ini aku sering mengalami
mimpi buruk dan baru saja melihat kejadian aneh, bahwa sahabatku Azkia
mengalami sebuah kecelakaan didepan mataku sendiri. Sungguh histeris
namun nyata, seolah kejadian itu benar-benar terjadi. Tak lama dari
kejadian itu aku sadar bahwa itu semua hanya mimpi namun akupun
tersadar bahwa kejadian yang di alami Azkia itu benar terjadi, tepatnya 3
tahun yang lalu. Saat kami bertiga sedang ingin berbelanja di sebuah pusat
perbelanjaan.
Aku berpikir kenapa kejadian tersebut kembali menghantui ku,
kehilangan salah satu sahabat kami rasanya sangat tercekik. Aku, Azkia dan
Hanna sahabat yang sangat dekat semenjak kami masuk sekolah di SMA
yang sama, entah mengapa kami mempunyai sifat dan pikiran yang sama
sehingga kami cocok satu sama lain. Keesokan harinya aku mengajak
Hanna untuk pergi ke taman tempat biasa kami berkumpul, entah mengapa
aku punya firasat yang mengatakan aku harus pergi kesana. Namun ternyata
Hanna tidak bisa ikut pergi karena ada keperluan.
Akhirnya aku pergi sendiri menuju taman itu dengan duduk santai
sambil mengingat masa-masa bahagia kami bersama. Semesta seperti
mendukungku, pada saat itu angin terasa membelai lembut tubuhku. Lalu
tiba-tiba aku mendengar suara seperti orang jatuh, ternyata ada kakek tua
67
Samasta
yang jatuh didepan mataku, aku langsung sigap menolong kakek itu dan
mengantarnya ke kursi terdekat untuk beristirahat nampaknya kakek itu
kelelahan. Kakek tersebut berterimakasih kepada ku dan memberiku
sebuah jam tangan yang sangat tua dengan heran tapi aku menerimanya.
Lalu saat malam tiba aku sudah sampai dirumah dengan perasaan
yang tidak karuan karna rasa rinduku yang sudah tak bisa lagi dipendam.
Saat hendak mengambil telepon genggam, jam yang tadi diberikan kakek
tua itu terjatuh akupun segera mengambilnya. Setelah dilihat jam tersebut
mati dan tidak berfungsi namun seakan memanggilku, aku coba memutar
jarum jamnya dan mengklik tombol untuk membetulkan jarum jam
tersebut.
Tiba-tiba aku terasa pusing dan tak lama pingsan, saat aku
membuka mata aku terkejut karna aku kembali kemasa saat sebelum Azkia
mengalami kejadian buruk itu. Aku langsung terkejut melihatnya tersenyum
didepan mata ku, tanpa pikir panjang langsung kupeluk Azkia sangat erat.
Azkia dan Hanna merasa terheran apa yang terjadi kepadaku. Hanna
sampai mengatakan “kenapa kamu, seperti kerasukan hantu, haha” Aku
mengabaikan perkataan tersebut karena sangat senang akhirnya aku bisa
bertemu kembali dengan Azkia.
Akupun langsung berpikir untuk menyelamatkan Azkia dari
kejadian itu. Namun sepertinya aku terlalu memperhatikan Azkia, hingga
lupa bahwa ada Hanna ikut bersama kami, akhirnya kejadian dimana Azkia
68
Samasta
mengalami kecelakaan itu, aku menggandeng tangan Azkia dan tidak
mengizinkannya pergi kemana-mana sampai mobil yang menabrak Azkia
sudah lewat. Tak lama dari situ telinga ku berdengung sangat keras seperti
membangunkanku hingga aku pun kembali tersadar.
Saat tersadar aku berada dirumah dan segera mengecek hp ku. Aku
terkejut melihat foto kami bersama didepan meja yang asalnya tidak ada.
Ternyata Azkia selamat dari kejadian itu, aku langsung menelpon Azkia
untuk bertemu dan mengundang untuk makan siang bersama tentu saja
akupun menelpon Hanna namun tidak diangkat. Saat jam makan siang pun
tiba aku dan Azkia sudah tiba direstoran kesukaan kami, akupun bercerita
panjang lebar, namun Azkia terheran apa yang terjadi kepadaku sampai
berkata "hahahaha kamu ini seperti sudah lama tidak pernah bertemu"
akupun hanya tertawa kecil mendengarnya.
Lalu aku bercerita kepada Azkia bahwa tadi aku pun mengajak
Hanna untuk ikut bersama dan Azkia terlihat sangat terkejut, akupun
terheran ada apa sebenarnya. Lalu Azkia pun bercerita dari kejadian di
pusat perbelanjaan tersebut kami putus hubungan karna Hanna merasa
sakit hati karena merasa tidak dianggap dan tidak diperhatikan oleh ku.
Akupun terkejut mendengar cerita itu dan langsung berpikir "apakah aku
melakukan hal yang salah". Setelah dari restoran kami pun segera pergi ke
taman dimana kami biasa berkumpul.
69
Samasta
Sesampainya ditaman itu aku terkejut melihat kakek tua kemarin
yang memberiku jam dan akupun segera menghampirinya. Kakek tersebut
tersenyum kepada ku dan mengatakan "akhirnya bertemu ya" aku pun
terkejut mendengar kata-kata yang diucapkan kakek tersebut. Dan kakek
tersebut melanjutkan perkataannya "hati-hati dengan masa lalu, karena
merubah masa lalu akan berdampak kepada masa depan" dan setelah
mengatakan itu kakek tersebut segera pergi.
Akupun pulang kerumah dan melakukan hal yang sama dengan jam
itu, benar saja ternyata aku kembali kemasa lalu. Aku mencoba untuk
menyelamatkan kedua sahabat ku Azkia dan Hanna namun tidak bisa
telinga ku kembali berdengung yang artinya aku harus kembali kemasa
depan. Dan akhirnya aku merelakan apa yang harusnya terjadi, saat aku
membuka mata aku melihat langit-langit kamarku dan disebelah ku ada
Hanna yang sedang menunggu ku bangun. Dengan cepat akhinya aku
memeluk Hanna sambil menangis. Setelah kejadian itu jam itupun hilang,
aku dan Hanna pergi ke tempat dimana Azkia disemayamkan, kerena
ternyata hari ini tepat dengan hari dimana ia pergi. Akhirnya setelah sekian
lama akupun bisa ikhlas dengan kepergian Azkia.
✿✿✿
70
Samasta
GADIS TAMAN
Karya : Daffa Fauzan
Pada suatu pagi yang cerah di sebuah taman hijau yang sunyi hanya
burung burung kecil yang berkicau terdapat seorang gadis yang bernama
Koiko yang duduk termenung di depan pohon yang sangat besar yang
mungkin sudah berusia sampai ratusan tahun dia sedang melamun
dikarenakan dia mengenang orangtua nya yang meninggal dua tahun lalu,
tiba tiba datang seorang pemuda yang ceriang mengatakan “alam datang.”
Tapi Koiko tidak menghiraukannya tapi pemuda itu terus menganggunya
sampai Koiko mengatakan “mengapa kamu di sini mengangu saja!!!.”
Pemuda ini pun berkata “hah kamu termakan umpan ku kamu
berbicara” Koiko pun merasa jengkel di hati lalu pun dia balas dengan
berkata “mengapa kamu ada di sini hah?” pemuda itu pun berkata “aku
hanya karakter utama yang numpang lewat” setelah berkata ini pemuda ini
pun langsung pergi bagaikan angin yang hanya lewat Koiko pun merasa
heran mengapa pemuda itu pergi lalu koiko mengecek jam yang berada di
hp nya dan di layar hp itu terdapat waktu yang menunjukan 06:15 Koiko
pun langsung berangkat ke sekolah dalam perjalanan nya ke sekolah dia
melihat pemuda yang mempunyai rambut hitam pekat kulit sawo matang
dan baju yang dikeluarkan kelihatan nya pemuda ini sama sekolah dengan
nya tapi Koiko mencoba berjauh dengan nya sampai pemuda itu menginjak
bunga mawar yang ada di sana Koiko pun berkata “hey mengapa kamu
71
Samasta
menginjak bunga itu!!!.” Pemuda yang berambut hitam pekat ini pun
berkata “apa sih cuma satu bunga yang ada di sini mengapa kau
menghiraukan nya lagian kan bunga ini bisa tumbuh lagi di tempat lain dan
tanaman pun tidak bisa merasakan rasa sakit kan!!!” Koiko pun membalas
perkataan pemuda itu dengan berkata “oh ya kalau begitu kamu bagaikan
sudah menginjak baju mu sendiri karena baju ini sama lusuh nya dengan
bunga yang kamu injak”.
“Cih” dengus pemuda itu, pemuda itu pun segera meninggalkan
lokasi. Koiko pun segera mencoba untuk menyelamatkan bunga itu dengan
memindahkannya ke tanah yang lain koiko pun berkata dalam hati “semoga
kamu tumbuh lagi ya senyum senyum.” Kata yang Koiko ini sering
diucapkan oleh ibu nya ketika masih hidup Koiko pun mengecek jam di hp
nya dan bergegas ke sekolah saat sampai di sekolah dia belajar dan pulang
seperti biasanya saat dia kembali ke taman yang tadi dia melihat pohon yang
tua ini pun ingin ditembang Koiko pun berkata “berhenti jangan ganggu
pohon itu!!!” para perkerja itu pun terhenti kemudian boss mereka berkata
“hey mengapa ada anak gadis pergi kau” boss ini pun langsung mencoba
memukul Koiko tapi berhasil dihentikan oleh pemuda yang berambut
hitam pekat itu pemuda itu pun berkata “kenapa kalian ada disini apakah
ayah ku menyuruh kalian untuk menebang pohon ini!” kemudian ayah
pemuda itu pun datang ke tempat. “Lemist apa yang kamu lakukan
disini!!!.” kata ayahLlemist, Lemist pun lari sambil memegang tangan
Koiko setelah beberapa meter jauh dari taman itu Koiko melepaskan
72
Samasta
tangan Lemist sambil berkata “mengapa kamu mengambil tanganku
dengan tangan mu yang kotor!!” kata Koiko, "oh terima kasih tuan putri
jika aku tidak menahan pukulan ketua itu kamu bisa terluka dan tangan ku
tidak kotor karena aku sering membersihkan tangan ku” kata kata Lemist
membuat Koiko terdiam benar jika tidak ada Lemist dia pasti terluka “hey
mengapa kamu tiba tiba diam” sahut Lemist, Koiko pun membalas “tidak
apa apa kok, oh ya namamu Lemist yah?.”
"Iya" sahut Lemist. "tapi kamu lebih baik melupakan nama itu
karena aku anak yang sangat nakal nakal nakal seperti menginjak bunga tiap
aku melihat nya dan selalu memasang muka murung dan juga aku memakai
baju yang lusuh" Lemist pun hanya terdiam dengan syok oleh kata kata
Koiko "oh aku lebih baik pulang daripada aku lama lama dengan mu yang
sedang terdiam karena berhasil disindir oleh seorang gadis pendiam.”
Lemist ingin marah tapi benar juga kata Koiko, Koiko pun meningalkan
Lemist yang masih marah dan malu di waktu bersamaan karena berhasil
disindir oleh Koiko
Saat di rumah kakek dan nenek menyabut Koiko dan menyiapkan
makanan untuk Koiko, Koiko pun segera makan dan kembali ke kamar nya
untuk merenungkan kejadian yang terjadi tadi laki laki yang bernama
Lemist dan pemuda yang menyahut nya yang hanya numpang lewat dan
kemungkinan besar taman nya akan dihancurkan oleh kemungkinan ayah
Lemist duh makin pusing saja kata Koiko Koiko pun belajar dan segera
tidur.
73
Samasta
Keesokan harinya Koiko kembali ke taman dan dia kembali melihat
Lemist disana Koiko yang biasanya pendiam memberanikan diri untuk
bertanya kepada Lemist "hey mengapa kamu ada disini apakah kamu
sedang mencoba menebang pohon ini sendiri?” ”Jangan becanda pohon
ini penting bagiku” ucap Lemist “oh penting penting seperti ini tempat
kamu diputuskan kekasih mu karena kamu yang selalu berwajah murung
atau karena baju mu yang selalu rusuh” ucap Koiko “ kamu dan mulut mu
yang tajam bukan ini tempat dimana ibu dulu selalu membawa ku tapi ibu
sekarang sudah tiada dan ayah yah ayah sibuk” ucap Lemist Koiko pun
terdiam karena orang tua nya dulu juga suka membawa nya kesini sebelum
mereka meninggal “ oh taman ini juga penting bagimu well sepertinya alam
tahu cara menyatukan manusia” ucap Lemist “owh ucapan yang cukup
dalam dari anak yang “sangat nakal” dan bermuka murung.” balas Koiko
“kau ini bisa saja mempermainkan ku selagi ku serius kemudian mereka
pun berbincang sampai jam 06:30 "oh sepertinya waktu telah menunjukan
pukul 06:30" saat Lemist membuka hp nya. "Tidak terasa mengobrol
dengan mu sampai bisa selama ini ok selamat tinggal anak yang sangat
nakal.” ucap Koiko. Lemist pun terdiam sambil tersipu oleh ucapan Koiko
Lemist berkata dalam hati ternyata dia juga bukan cewek yang pendiam
tetapi mungkin butuh dorongan untuk bisa jadi cerewet seperti tadi.”
Lemist pun pergi juga meningalkan taman.
Setelah sekolah berakhir Koiko pun kembali ke taman tapi yang dia
temukan bukan Lemist tetapi pemuda yang dia temui sebelum Lemist
74
Samasta
pemuda ini pun menyahut Koiko” hey gadis taman kamu belum
memperkenalkan nama mu tapi untuk permulaan nama ku Ucoy.” Koiko
pun menyahut dengan nada suara yang sama tinggi dengan pemuda yang
bernama Ucoy “NAMAKU KOIKO SENANG BERKENALAN
DENGANMU.” Teriak Koiko "waw aku tidak percaya kamu bisa teriak
sekuat itu tapi sutt lihat disana” Ucoy pun menunjukan jari nya ke para
pekerja yang sedang mempersiapkan alat alat berat untuk merusak taman
Koiko pun melihat yang ditunjuk Ucoy itu dan berkata "itu pekerja yang
aku dan Lemist temui kemarin"kata Koiko "owh siapa Lemist ini pacar mu
yang tampan sepertinya kamu telah diambil yah?" Ucap Ucoy dengan nada
yang mengoda “bukan seperti itu hubungan kita hanya teman saja tapi apa
sebenarnya rencana mereka mengapa mereka mencoba menghancurkan
taman” balas Koiko “mungkin di bawah sana ada harta karun yang
terpendam sejak zaman belanda.” kata Ucoy, Koiko tertawa sinis
mendengar gurauan Ucoy ,“tapi benar juga aksi mereka ini sangat
mencurigakan.” kata Koiko “jadi ayo kita mata matai mereka seperti
detektif swasta yang ada di tv” kata Ucoy “APA KAU GILA!!!” teriak
Koiko dengan teriakan yang hampir keras tapi tidak keras dikarena kan dia
sudah teriak dengan lantang tadi tanpa membalas Ucoy langsung mencoba
untuk memata matai mereka dengan bersembunyi di balik semak semak
Koiko pun mencoba menghentikan Ucoy tapi sudah bagaimana lagi Ucoy
telah mulai memata matai mereka di sana mereka melihat ayah Lemist
Koiko berbisik kepada Ucoy bahwa orang yang mereka lihat itu adalah
Ucoy. Ucoy pun menyuruh Koiko untuk diam agar bisa mendengar
75
Samasta
pembicaraan ayah Lemist. ”halo, iya kita telah siap dengan bulldozer nya
dan alat berat yang lain apa resiko orang mengintervensi mungkin anak saya
tapi akan saya urus itu dengan cara yang lembut atau keras ya akan saya
hubungi lagi pak besar” kata ayah Lemist "ok kita tau mereka mau benar
benar meratakan taman dan siapa yah pak besar disini mungkin itu adalah
mafia cimpadeng yang sedang naik daun di dunia kriminal" kata Ucoy
Koiko hanya bisa terdiam mendengar ucapan ucoy “ok kita harus pergi
sekarang atau mungkin kita akan ketahuan” kata Koiko “ok aku setuju mari
kita pergi” sahut Ucoy mereka berdua kemudian pergi meningalkan taman
kemudian mereka berdiskusi di tempat makan untuk membahas apa yang
mereka dengar di taman itu. “jadi ayah Lemist hanya pion bagi perusahaan
untuk meratakan taman huh dan siapa yah pak besar ini di pikiran ini hanya
orang gendut dengan hidung yang mancung dan suka memakan steak
wagyu A5 setiap hari dan pasti memakai kemeja dan dasi seperti penjahat
di acara tv” kata Ucoy “jangan bercanda tapi benar juga siapa yah pak besar
mungkin dia yang mengontrol perusahaan atau jangan jangan dia adalah
orang yang punya rahasia kelam dengan taman itu benar benar membuat
ku curiga” kata Koiko kemudian Koiko melihat jam waktu telak
menunjukan pukul 16:00 sudah sore waktunya Koiko untuk pulang
kemudian Koiko pamit dengan Ucoy dan langsung pulang ke rumah di
rumah dia mulai memikirkan tentang Lemist dia berpikir Lemist bukan
orang yang jahat tapi sebenarnya dia adalah orang yang baik dan tulus
dengan perasaan kemudian Koiko berpikir tentang ayah Lemist dan
rencana nya untuk meratakan taman tapi Koiko tidak bisa membuat alasan
76
Samasta
pasti mengapa perusahaan akan meratakan taman Koiko pun tidur dengan
rasa penasaran yang besar.
Keesokan harinya saat Koiko pergi ke taman lagi dia melihat
Lemist memasang papan yang bertuliskan “JANGAN GANGGU
TAMAN INI KAU ORANG KAPITALIS.” “waw sangat vulgar” kata
Koiko tapi Lemist tidak merespon sama sekali Koiko pun terheran heran
mengapa dia sangat pendiam dan memasang muka yang sama tapi lebih
murung dari biasanya Koiko pun bertanya “hai Lemist mengapa kamu
sangat murung?” Lemist masih tidak menjawab tapi beberapa menit
kemudian ia menjawab pertanyaan Koiko “aku tidak percaya ayahku ingin
meruntuhkan taman ini!” “mengapa taman ini sangat penting bagimu
lemist?” Tanya Koiko "taman ini sangat penting bagiku karena ibu suka
membawa ku kesini ketika ayah sedang bekerja taman ini sangat indah
penuh dengan pohon yang megah berada disini seperti berada di dunia
dongeng” balas Lemist Koiko pun mencoba untuk berbicara tapi beberapa
menit kemudian ayah Lemist datang dengan membawa anak buah nya yang
sudah membawa bulldozer dan alat berat lainnya yang Koiko pun tidak
mengetahui apa namanya ayah lemist langsung mencoba untuk menangkap
Lemist tapi Lemist berhasil menghindar dengan cepat Lemist pun berkata
“ayah mengapa kau ingin meruntuhkan taman ini padahal taman ini
penting bagi ku dan ibu?!!!.” kata Lemist "Ayah tahu tapi ini perintah atasan
ayah untuk meruntuhkan taman ini dan- “ kata ayah Lemist sebelum ayah
Lemist berkata lagi anak buahnya mencoba menangkap Koiko. lemist pun
77
Samasta
terkejut Lemist mencoba membantu Koiko tapi ayah nya menangkapnya
jadikan gadis itu sebagai sandera tapi sebelum itu terjadi tiba tiba ada yang
melempar kartu setelah kartu pertama terlempar kartu kedua pun terlempar
kartu kartu ini berhasil mencegah Koiko tertangkap dan kartu terakhir dan
yang terlempar mengenai ayah Lemist tapi kartu ini bukan kartu yang
terakhir bukan kartu permainan tapi kartu nama kartu nama itu terdapat
nama Ucoy venterlung, Ucoy langsung muncul dari semak semak sambil
berkata “yay pas kena sasaran sepertinya latihan ku dengan dia telah
membuahkan hasil yang bagus” “siapa kau?.” ucap ayah Lemist "siapa aku
hmm apakah kau tidak bisa membaca tuan mamat dan surprise akulah boss
mu yang baru" kata Ucoy para anak buah langsung tahu bahwa pemuda ini
adalah Ucoy venterlung anak muda kaya yang merupakan ceo dari
perusahaan yang sedang naik daun anak buah itu langsung mundur dan
kabur
Setelah kedatangan Ucoy yang dramatis para pekerja dan ayah
Lemist terpaksa pergi jika tidak yah pasti kalian tahu apa yang terjadi taman
pun tidak jadi di runtuhkan dan Lemist langsung menemui Koiko untuk
memastikan apa Koiko baik baik saja “Koiko kau baik baik saja ?” ucap
Lemist Koiko pun langsung menjawab “iya aku baik baik saja tapi aku lebih
khawatir dengan taman ini larena taman ini penting untuku juga karena
taman ini adalah taman yang suka aku kunjungi dengan ibu sebelum mereka
berpisah terkadang aku masih bisa mengingat ingatan ku bersama mereka
ketika mereka masih bersama seperti suasana taman yang sepi dan masakan
78
Samasta
ibu yang dibbungkus untuk makan di taman tapi mereka telah tidak ada
tapi taman ini masih ada taman ini sudah aku anggap sebagai keluarga ku
juga.” Mereka berdua pun langsung menangis dan Ucoy pun berkata “waw
mereka melupakan ku mungkin aku lebih baik untuk pergi dari sini” Ucoy
pun pergi dari taman meningalkan Koiko dan Lemist yang saling tangis.
✧✧✧
79
Samasta
DREAMING
Karya : Darapuspa Ardelia
Namaku Caca, aku seorang mahasiswa di salah satu Universitas
favorit di Bandung, aku mengambil jurusan Sastra Indonesia. Aku memiliki
mimpi yang sangat besar, aku selalu ingin menjadi penulis yang sukses.
Hobi ku memang suka menulis cerita, itu dia mengapa aku memilih jurusan
Sastra Indonesia. Aku selalu mengunggah cerita cerita yang aku buat di
internet, ataupun e-book seperti wattpad dan sebagainya. Tetapi cerita yang
aku bikin di wattpad itu tidak banyak yang membaca.
Aku sering sekali menulis cerita tentang sebuah percintaan remaja
di wattpad, tapi ceritaku sangat sedikit yang membacanya, mungkin karena
cerita yang aku buat kurang menarik di kalangan pembaca. Jadi terkadang
aku merasa cerita buatan ku tidak akan pernah laku, atau bisa saja aku tidak
akan sukses menjadi penulis.
Oiya aku lupa menceritakan, aku punya seorang pacar, pacarku
bernama Andra. Aku dan dia berpacaran sejak duduk di bangku SMA. Jadi
dia tau mimpi ku menjadi penulis itu sangat sangat besar, dan dia juga yang
menyemangati ku Ketika aku tidak percaya diri tentang mimpiku menjadi
penulis cerita. Dia pacar yang baik untuk ku.
Sampai akhirnya pacarku mengajak ke coffee shop untuk
merenung dan memikirkan bagaimana caranya agar ceritaku bisa menarik
perhatian para pembaca sekaligus menghirup udara segar agar aku idak
80
Samasta
suntuk. Dan ternyata disana aku bertemu penulis terkenal sekaligus salah
satu penulis buku favorit ku. Dia adalah penulis buku yang berjudul “Kata”,
dan buku itu juga salah satu buku favorit ku. Kak Tsana adalah panutan ku
agar aku bisa menjadi penulis terkenal, karya-karya dia sangat banyak, tapi
aku sangat suka buku berjudul “Kata” Itu.
Awalnya aku sempat ragu untuk mendatanginya karena aku kira dia
orangnya angkuh dan tidak suka di ganggu. Andra pacarku juga bilang “ayo
gapapa, dia kayanya orangnya baik sih, kamu sapa aja.” Aku pun bilang
“tapi takut ngeganggu gak sih? Takutnya dia lagi nyari ketenangan buat
nyari inspirasi bikin buku.” “udah gapapa, Cobain aja” katanya. Setelah aku
mengumpulkan keberanian untuk mendatanginya, akhirnya aku berani
untuk menyapanya. Dan tidak ku sangka ternyata dia orangnya sangat baik
dan murah senyum. Sekalian juga disana aku berbincang dengan Kak
Tsana, aku meminta saran dan juga tips agar bisa membuat cerita yang
mampu menarik pembaca.
Dan Kak Tsana bilang, “Lakuin aja apa yang kamu mau, bikin aja
cerita yang kamu alami sehari-hari ataupun masalah di percintaan kamu saat
ini.” “Aku tau manusia hanya bisa mengerjakan, tetapi Tuhan yang akan
menentukan jalan yang terbaik” terusnya. Setelah Kak Tsana mengasih
petuah, dia juga mengasih kutipan “Kamu harus tau bahwa kamu tidak
pernah bisa mendapatkan apa yang belum takdir kamu, maka dari itu kamu
pasti bisa untuk mendapatkan takdir itu. Semangat terus ya, kamu pasti
bisa!”
81
Samasta
Setelah aku berbincang-bincang dengannya, aku merasa sedikit lega
karena bisa bercerita kepada orang yang tepat dan sekaligus bisa
mendapatkan tips dari Kak Tsana. Akhirnya aku beranjak ke meja ku
kembali dan di sana terlihat pacarku yang mengacungi jempol untuk
keberanianku, “Kan kata aku juga apa, pasti Kak Tsana orangnya baik,
buktinya dia mau ngasih kamu masukan.” kata Andra, “hehe iya, kan aku
takutnya ngegganggu dia.” jawabku. Andra hanya mengelengkan kepala
sembari tersenyum.
Akhirnya aku memberanikan diri untuk membuat cerita yang
sedikit berbeda kali ini, masih sama dengan sebelumnya yang sudah pernah
aku buat yaitu tentang percintaan, tetapi kali ini di balut denga nada rahasia
di dalamnya. Judul buku yang akan aku buat adalah “Cinta & Rahasia”. Aku
mengunggah cerita itu di halaman wattpad ku, dan tidak kusangka kali ini
cerita yang aku buat menjadi booming di kalangan pembaca. Aku sangat
sangat senang sekaligus terharu karena impian ku tercapai.
Karena sudah banyak sekali pembaca yang meminta untuk ada
season ke dua nya, maka aku memutuskan untuk dibuatkan novel berupa
buku. Setelah aku meluncurkan buku novel season kedua ternyata ada
sutradara pembuat film yang menawari cerita novelku dijadikan film. Disitu
rasanya aku seperti terbang di awan ke tujuh. Benar-benar tidak menyangka
bahwa cerita yang aku buat akan dijadikan film. Dan akhinya aku
menyutujui sutradara tersebut untuk menjadikan film dari cerita novelku.
82
Samasta
Setelah berbulan-bulan proses syuting pembuatan film, akhirnya
film yang didasari dari novelku tayang juga. Aku sangat bersyukur bawa aku
mempunyai orang-orang yang hebat dan baik pada ku dan sekarang aku
percaya akan kemampuan ku dalam membuat cerita.
Aku sangat berterimakasih kepada pacarku Andra yang
menemaniku dimasa senang dan sedih ku, aku bersyukur mengenal dia dan
menjadikannya cinta sejatiku.
“Aku bangga banget sama kamu Ca, dari awal aku ga pernah
ngeraguin kemampuan kamu untuk mengejar mimpi kamu, tapi kamu
disini sekarang, menjadi penulis handal dan berbakat, terimakasih untuk
tidak menyerah.” -Andra.
✿✿✿
83
Samasta
KUCING YANG MALANG
Karya : Dinda Zahra Sasikirana
Ada dua orang sepupu yang tinggal bersama dan mereka berdua
sama sama menyukai kucing dan ingin mempunyai kucing bersama tetapi
tidak diperbolehkan oleh orang tua mereka masing masing karena takut
tidak bisa merewat kucing dengan baik.
Pada sore hari Sans dan Papy sedang berjalan meunuju rumah
mereka, karena jarang sekolah dan rumah mereka tidak terlalu jauh maka
mereka berdua selalu berjalan maupun pagi ataupun sore hari. seperti
biasanya mereka berjalan dan mengobrol selama perjalanan, tetapi saat
mereka mau belok kejalan rumah mereka, mereka melihat seekor anak
kucing yang ditabrak oleh mobil, tetapi mobil tersebut kabur begitu saja.
Tanpa berpikir lama mereka berdua pun bergegas menolong anak
kucing tersebut, setelah mereka mendatangkan kucing tersebut, Sans dan
Papy sangat terkejut bahwa kaki anak kucing tersebut patah dan hamper
setengah badannya berlumuran darah. mereka langsung membawa anak
kucing tersubut ke dokter hewan terdekat. ternyata kaki anak kucign
tersebut sudah tidak dapat diobati lagi dan harus diamputasi segera karena
takut infeksinya menyebar kemana kemana.
Akhirnya Sans dan Papy pun pulang kerumah karena kucingnya
sudah ditangani oleh dokter. sesampai dirumah mereka masih memikirkan
84
Samasta
kondisi kucing tersebut dan mereka sepakat bahwa besok mau
mengunjungi kucing tersebut setelah pulang sekolah.
Setelah sekolah berakhir mereka langsung menghampiri kucing
tersebut, dan dokter pun bilang bahwa kucing ini akan dilepas setelah masa
pemulihan selesai, Sans dan Papy pun tidak tega medengarkan perkataan
dokter tersebut, mereka membayangkan susahnya anak kucing tersebut
bertahan hidup diluar dengan tiga kaki saja.
Mereka berpikir lama mereka memutuskan untuk meminta izin
kepada orang tua mereka untuk mengadopsi anak kucing tersebut dan
dibawa pulang, pada awalnya mereka tidak diizikan oleh orang tua mereka,
tetapi mereka terus meyakinkan orang tua mereka bahwa mereka bakal
menguruus kucing tersebut dengan baik. alhasil orang tua mereka pun
menyutujui untuk mereka membawa pualng anak kucing tersebut.
Selama berjalanan mereka melihat mobil yang sama seperti mobil
yang waktu itu menabrak anak kucing tersebut. mereka memanggil mobil
tersebut tetapi tidak ada respon dan langsung melajukan mobil dengan
cepat jadi mereka tidak bisa mengejar mobil tersebut, sesampai dirumah
mereka mengasih makan, minum dan member mereka nama.
Mereka memberi nama Lizzy dan merawatnya dengan baik. hari
kehari anak kucing itu bisa berjalan sedikit demi sedikit, dan tidak lupa
untuk control kedokter untuk mengecek perkembangan anak kucing
tersebut.
85
Samasta
Setelah beberapa bulan kucing tersebut sudah sembuh total dan
bisa bermain seperti kucing pada umunya, dengan pemulihan yang cukup
lama tetapi ada perkembangan seperti awal awal menjadi bisa berdiri lalu
jalan dan makan sendiri karena awal awal anak kucing tersebut tidak bisa
makan sendiri. tiba tiba orang tua mereka menyuruh mereka untuk
mengasihi anak kucing tersebut kepada orang karena mereka harus focus
belajar untuk ujian tahun depan.
Sans dan Papy sangat bingung dan sedih harus apa padahal mereka
sudah membujuknya untuk tetap merawat anak kucing tersebut tanpa
mengganggu jam belajar mereka, pada akhirnya mereka mengasihi anak
kucing tersebut ke tetangga mereka yang emang mau merawat kucing
tersebut.
Dengan berat hati Sans dan Papy mengasihi dengan syarat mereka
masih boleh melihat anak kucing tersebut dan tetangganya pun
menyutujuinya. Setiap hari jumat Sans dan Papy menghampiri kucing
tersebut dan bermain dengan kucingnya.
AMANAT
Jangan ragu untuk berbuat kebaikan kepada apapun maupun terhadap
manusia atau hewan sekalipun.
✿✿✿
86
Samasta
SUPERHERO
Karya : Favian Athaya Alvafigo
Pada suatu saat hiduplah seorang manusia bernama Capcay yang
hidup seorang diri di tengah kota tanpa keluarga karena seluruh
keluarganya memiliki kesibukan masing-masing yang mengharuskan
mereka pergi meninggalkan hutan tersebut, Capcay saat ini masih
menyandang status pelajar karena dia masih kelas 3 SMA. Di suatu hari dia
sedang diam di cafe bersama teman-temannya dan ada seorang wanita
melewati mereka Capcay langsung termenung karena terpukau oleh
kecantikan wanita tersebut, beberapa detik kemudian masuk sebuah
kelompok penjahat kedalam café tersebut yang dimana mereka semua
membawa senjata berapi. Dan dengan nekatnya Capcay melawan
kelompok tersebut dia bertarung dan tertembak di bagian dada atas karena
kebodohannya sendiri dia berani melawan karena demi terlihat menawan
di depan wanita yang tadi dilihatnya.
Saat tersadar dia terbangun di rumah sakit dengan bekas luka
jahitan dan banyak luka di tubuhnya namun yang membuat shok adalah
tagihan biaya rumah sakitnya karena cukup mahal sehingga menyebabkan
dia pingsan dan membuat tagihannya semakin mahal karena dia harus
mendapatkan perawatan tambahan emang bodoh. Saat sadar kembali dan
dia pun menelfon keluarganya yang di luar kota untuk mentransfer uang
87
Samasta
rumah sakit namun dia malah dimarahi oleh ayahnya karena kalah dari
penjahatnya bukan karena dia membahayakan dirinya sendiri.
Dua hari kemudian dia pulih dan dia mencoba berlatih untuk
meningkatkan fisiknya agar tidak kalah lagi dari orang lain dia memohon
kepada saitama agar mau melatih Capcay, Capcay pun melewati banyak
masa sulit dalam latihan namun dia pantang menyerah, ketika dia sudah
mendapat ilmu yang banyak dari saitama dia mencoba mencari tantangan
baru dengan menantang Goku bertarung pertarungan itupun menjadi
pertarungan yang sangat sengit dan terjadi dalam 3 hari 2 malam tanpa
henti namun Capcay kalah karena dia tidak bisa menguasai super saiyan
sedangkan goku adalah orang terbaik dalam hal tersebut. Karena masih
penasaran dengan seberapa besar kekuatan yang dimilikinya Capcay pun
pergi ke East Blue untuk menemui Luffy dan menawarkan dirinya agar bisa
masuk kelompok bajak laut topi jerami luffy pun setuju dan membiarkan
Capcay bergabung ke kelompoknya.
Capcay pun turut membantu luffy untuk melawan kaido dan
dengan bantuan aliansinya mereka bertarung dengan sangat keras hingga
banyak memakan korban dari kedua belah pihak setelah 2 hari bertarung
tanpa henti akhirnya mereka berhasil mengalahkan kaido dan mengusir
kaido dan luffy semakin dekat untuk mendapatkan gelar raja bajak laut.
Capcay lama-lama bisa menggunakan haki yaitu suatu kekuatan spiritual
yang tidak bisa didapatkan oleh semua orang. Saat sedang berpesta di pulau
secara tiba-tiba datang para angkatan laut dan garp yang ikut di kapal
88
Samasta
angkatan laut dan menyerang para bajak laut yang sedang berpesta dengan
sigapnya zoro memotong peluru meriam yang ditembakan kepada mereka
dan Capcay membantu mengalihkan perhatian angkatan laut untuk
membantu bajak laut yang lain kabur dan saat kapal sudah siap untuk kabur
Capcay langsung terbang ke atas kapal akan tetapi saat sedang terbang dia
terpukul oleh Garp dan tertangkap dan hal aneh terjadi tiba-tiba ada cahaya
putih yang sangat terang muncul saat Capcay ingin membuka mata ternyata
selama ini dia tertidur dan semua hal yang sudah dia lakukan tidak nyata
dia terlalu banyak menonton anime sehingga bisa terbawa hingga mimpi.
✧✧✧
89
Samasta
KEISHA
Karya : Firgi Rajendra Maulana
Suatu hari di Bandung, di kota yang indah dan sejuk ini tinggalah
seorang remaja di sebuah rumah yang berada di tengah kota bandung.
Remaja itu bernama Firgi. Hari ini hari pertamanya bersekolah di smp yang
tidak begitu jauh dari rumahnya. Ia sangat senang karena ini hari
pertamanya menggunakan seragam putih biru bukan putih merah lagi.
Saat sesampainya di sekolah ia bertemu banyak teman baru dengan
berbagai macam karakter. Karena ini masih masa pengenalan lingkungan
sekolah atau yang biasa kita sebut adalah MPLS, jadi hari ini dia hanya
berkeliling sekolah saja. Ia di tempatkan di kelas 7B di lantai paling atas
sekolah yaitu lantai 3. Setelah MPLS ini selesai Firgi pun langsung pulang
kerumah.
Sesampainya dirumah, ibu yang sering ia panggil bunda itu
menyapa hangat Firgi yang baru pulang sekolah dan bertanya bagaimana
harinya disekolah hari ini. Kemudian setelah Firgi menceritakan harinya
disekolah bunda berkata “Firgi ada anak temen bunda juga sekolah disitu,
kenal ga? Tau ga orangnya yang mana?” karena Firgi kurang tau dengan
orang tersebut Firgi hanya menjawab “ngga bun”
Setelah hampir 3 bulan bersekolah Firgi masih belum bertemu dan
berkenalan dengan seseorang itu. Sampai akhirnya di awal bulan September
tahun 2017 di kantin sekolah ia melihat perempuan cantik dan manis yang
90
Samasta
juga sedang melihat ke arahnya. “hi, eh kamu anaknya tante v***a ya?” ucap
perempuan itu. “eh iya, kamu anaknya tante i***i kan?” jawab Firgi. Belum
sempat bertanya nama yang sebenarnya Firgi sudah tau namanya,
perempuan itu langsung berkata “duluan ya” dan kemudian pergi
meninggalkan kantin sekolah.
Pertemuan singkat di kantin sekolah itu sudah membuatnya jatuh
cinta. Keesokan harinya ia pun tersadar bahwa perempuan yang bernama
Keisha itu bersebelahan kelasnya, ia berada dikelas 7A. Setelah pertemuan
singkat itu kita jadi sering bertemu dan berpapasan di koridor sekolah.
Mereka pun mulai berteman di sosial media dan Firgi mulai mengirim
pesan pesan singkat kepada Keisha. Namun, komunikasi itu tidak
berlangsung lama.
Setelah hampir sebulan tidak berkomunikasi, akhirnya Firgi
memberanikan diri dan mulai untuk mengirim pesan pesan kepada
perempuan itu lagi. Komunikasi yang saat ini hampir tiap hari mereka
lakukan. Sampai pada akhirnya Keisha pun mulai jatuh hati padanya.
Komunikasi yang mereka lakukan setiap hari ini mulai membuat
Firgi semakin ingin memiliki peremuan itu. Sampai akhirnya pada awal
November tahun 2017 tepatnya tanggal 4, Firgi memberanikan diri untuk
mengajak Keisha menonton bioskop di mall yang tidak jauh dari rumah
mereka. Tak di sangka ternyata pertemuan mereka yang kali ini membuat
91
Samasta
Firgi berkata bahwa ia ingin menjadi pacarnya. Akhirnya Keisha pun
menerimanya.
Bulan desember 2017 mereka pergi ke Yogyakarta karena ada
studytour dari sekolah mereka. Disana mereka menjadi sangat dekat dan
bersenang senang bersama. Pada hari ulang tahun Firgi tepatnya pada
tanggal 17 februari Keisha datang membawa kado yang berisi tas sekolah
untuk Firgi. Dan pada hari ulang tahun Keisha pun Firgi membawa kan tas
selempang yang cantik untuknya.
Sayangnya hubungan manis mereka hanya berjalan hingga 6 bulan
saja karena ternyata banyak sekali godaan untuk keduanya yang membuat
Firgi memutuskan gadis itu dan kembali ke masalalunya. Hanya hancur
yang Keisha rasakan saat itu karena ternyata kenyataan yang begitu sakit.
Keesokan harinya setelah kejadian semalam yang membuat air mata
menetes itu, mereka di pertemukan kembali di acara foto angkatan sekolah.
Dan pertemuan itu membuat air mata gadis itu menetes lagi.
Namun ternyata, Firgi merasa menyesal karena perbuatannya itu
yang membuat Keisha bertemu dengan laki laki yang lain. Mereka pun sama
sama memulai hubungan yang baru dengan pilihannya masing masing.
Penyesalan yang Firgi rasakan itu membuat dia selalu memikirkan Keisha
dan ingin kembali memulai hubungan dengannya. Kekasih barupun tidak
membuatnya bisa sepenuhnya berpaling dari Keisha.
92
Samasta
Dua tahun sudah belalu. Setelah kejadian itu, membuat mereka
selama dua tahun itu tidak mengobrol apa apa dan tidak berkomunikasi.
Selama itu pun Firgi hanya bisa berdoa dan berharap agar tuhan
memberikan kesempatan kedua untuknya dan takkan ia sia siakan lagi.
Sering sekali ia bertanya kepada bundanya tentang apa yang harus ia
lakukan, bunda hanya bisa berkata “berdoa aja de sama allah”.
Sampai pada akhirnya tahun 2020 tepatnya pada bulan agustus, ada
kesempatan untuknya kembali bersama Keisha karena ternyata saat itu
Keisha sudah tidak dengan kekasih lamanya. Ia mulai memberi pesan
singkat kepada Keisha kemudian mengambil kesempatan kesempatan agar
bisa bertemu, seperti meminjam kompor portebel kerumah Keisha yang
membuat ia sangat senang bisa melihat gadis itu tersenyum lagi kearahnya.
Keisha pun sering sekali bertemu bundanya Firgi dan bundanya
selalu bercerita tentang bagaimana Firgi selalu bercerita tentang Keisha.
Pada tanggal 12 november tahun 2020 mereka di pertemukan kembali di
salah satu café di kota bandung. Saat itu mereka tidak banyak mengobrol
hanya saja Firgi sering curi curi pandang kearah Keisha. Pada malamya
setelah pertemuan di cafe itu, Firgi mulai mengetik pesan panjang untuk
Keisha tentang perasaanya yang selama bertahun tahun ini ia simpan.
Namun jawaban gadis itu membuat airmata Firgi menetes, ia tidak
menyangka bahwa jawabanya tidak sesuai seperti apa yang Firgi harapkan.
Dan disitu pula airmata Keisha menetes.
93
Samasta
Namun keadaan berubah, membuat mereka kembali
berkomunikasi dan main game online bersama. Setelah hampir satu bulan
berkomunikasi setiap hari, akhirnya mereka bertemu kembali dan
berboncengan untuk pertama kalinya. Karena waktunya sudah
memungkinkan Firgi pun mulai meminta Keisha untuk kembali
dengannya. Dan karena Keisha juga tidak bisa membohongi dirinya sendiri
bahwa sebenarnya ia juga ingin memulai kembali hubungan mereka dengan
versi yang sudah mulai dewasa, akhirnya mereka kembali menjalin
hubungan dan bahagia sampai sekarang dan bahkan hingga nanti.
✧✧✧
94
Samasta
LILI
Karya : Garviona Elora Sekar Dewata
Lili ia adalah anak pertama ia baik dan ia anak yang pantang
menyerah Lili memiliki potensi dibidang olahraga terutama dalam bidang
basket, Lili memiliki ibu yang Bernama ibu Lina. Ibu lina adalah seorang
ibu yang baik namun ketika ada hal yang ia tidak sukai ia akan marah
layaknya seperti api membara.
Pada pukul 10.00 WIB bel sekolah berbunyi menandakan bahwa
istirahat berakhir. Lili berjalan bersama temannya yang Bernama Cila
ditengah perjalan menuju kelas mereka berbincang “Lili aku mendengar
dari teman-teman yang lain bahwa minggu depan sekolah kita akan
mengadakan penilaian akhir tahun, apa kamu sudah mendengarnya?” Ucap
cila
“Oh ya? Aku belum mendengar sih, secepat itukah waktu sudah PAT lagi
perasaanku baru kemarin kita melakukannya.” Ucap Lili.
“Selamat siang anak-anak yang ibu cintai, hari ini kita akan membahas
materi yang sudah kita pelajari karena minggu depan sekolah mengadakan
penilaian akhir tahun” ucap ibu tini
Siswa siswi kelas itupun langsung terdiam saat mendengar bahwa
minggu depan akan diadakan penilaian akhir tahun dan suasana kelas
menjadi hening seketika tidak seperti biasanya. Meskipun hanya penilaian
95
Samasta
akhir semester tetapi bagi siswa siswi yang mempunyai target untuk
mengikuti SNMPTN itu sangat penting karena mereka harus menghasilkan
nilai yang lebih atau setidaknya stabil.
Bel pun berbunyi menandakan bahwa pembelajaran telah selesai
dan saatnya siswa siswi pulang. Pada saat diperjalanan pulang Lili berhenti
di salah satu taman dekat rumahnya dia memikirkan bagaimana caranya dia
memberitahu ibunya bahwa minggu depan sekolah akan mengadakan
penilaian akhir tahun, Lili takut ibunya akan marah dan menekan ia untuk
terus belajar dan latihan basket pun terhenti padahal Lili harus mengikuti
Kompetisi yang mewakili daerahnya bahkan Ketika ia menang ia akan
ditarik menjadi Atlet internasional.
Lili memiliki ide bahwa dia akan latihan basket setelah pulang
kemudian setelah latihan basket ia akan belajar, akhirnya Lili pun
memutuskan untuk pulang dan berbicara dengan ibunya. Sesampainya
dirumah dengan muka yang sangat tegang “Selamat sore ibu” ucap lili lalu
ibu pun menjawab “Sore nak, bagaimana sekolahmu ko mukanya seperti
itu kamu kelihatannya seperti yang sedang ada sesuatu” ucap ibu dengan
muka yang bingung karena melihat wajah anaknya yang tegang. “Jadi begini
ibu, sekolah akan mengadakan penilaian akhir tahun minggu depan tetapi
akupun akan mengikuti kompetisi basket.” Disitupun ibu langsung
memotong pembicaraan Lili “Lili! Kamu harus fokus belajar untuk
menghadapi penilaian akhir tahun, ibu tidak mau tahu kalau kamu harus
96
Samasta
memiliki hasil yang meningkat dari sebelumnya.” Lili pun bingung ketika
dia sudah mendengar ibunya seperti itu.
Pagi hari telah tiba Lili pun berpikir semalaman bahwa dia belum
sempat memberitahu ibu tentang idenya, Lili akan mencoba untuk
mengajak berbicara ibunya kembali. “Sebetulnya ini sangat menantang,
tetapi tidak ada salahnya untuk mencoba ” Hati Lili berdegup kencang
karena ia sangat tegang “Selamat pagi ibu.” Ucap lili, lalu ibupun menjawab
“Hai, pagi nak.”, Kemudian Lili mencoba bertanya “Ibu, Lili berjanji akan
berusaha untuk meningkatkan nilai tapi mohon ijinkan Lili untuk latihan
basket juga.” Ibu pun menjawab dengan nada tinggi dan muka yang
menyeramkan “Lili!!! Ibu sudah bilang kalau kamu harus fokus belajar,
kenapa kamu selalu mementingkan basket!”, Disitupun Lili merasa sangat
tegang “Lili janji ibu ketika Selesai latihan basket Lili akan belajar dengan
sungguh-sungguh dan fokus, Lili janji ibu akan memberi hasil yang sebaik
mungkin.”, ibu langsung pergi dan berkata “Terserah kamu.”
Pada saat sebelum tidur Lili melamun memikirkan perbincangan
dengan ibunya tadi pagi yang tetap ingin ia belajar dan tidak percaya bahwa
ia akan belajar se maksimal mungkin untuk memberikan hasil yang terbaik,
Lili bingung karena semua persyaratan untuk mengikuti lomba sudah
dikumpulkan dan Lili sudah masuk dalam daftar pemain tidak mungkin jiga
jika ia membatalkannya, akhirnya dia akan mencoba menjalankan ide nya.
97
Samasta
Penilaian akhir tahun pun tiba Lili fokus mengerjakan bahkan dia
bersyukur dan ia merasa bahwa soalnya tidak serumit biasanya. pada saat
jam istirahat ia cerita kepada temannya yang Bernama Cila Ia menceritakan
semua yang terjadi kemudian Cila pun berkata “Kalau pilihanmu tetap
menjalankan ide itu menurutku sih tidak apa-apa selagi kamu mampu
menempati janji itu, dan aku yakin kamu bisa mewujudkan semuanya yang
terpenting kamu harus semangat.” Cila selalu memberi semangat karena
Lili adalah teman dekatnya.
Lili Kembali semangat setelah kebingungan setiap malam karena
Cila menyetujui idenya dan dia mendapatkan semangat Kembali. Selama
satu minggu ia melaksanakan penilaian akhir tahun akhirnya berakhir juga
dan semua siswa siswi tinggal menunggu hasilnya, tetapi bagi Lili masih ada
satu yang belum selesai karena ia harus lomba dan membawa nama baik
sekolah.
Hari perlombaan pun tiba, sebelum berangkat Lili pamit kepada
sang ibu tetapi Ibunya tidak menjawab akhirnya Lili pun pergi ia berpikir
yang terpenting dia sudah pamit. Pada saat perlombaan akan dimulai semua
anggota berdoa dan Lili sangat bersemangat dalam permainan pelatih pun
sangat senang melihat Lili yang bermain dengan baik dan semangat hingga
akhirnya Tim sekolah mendapatkan juara 1.
98
Samasta
Pada saat pulang Lili memberi kabar bahwa Lili berhasil membawa
nama baik sekolah menjadi juara 1 tetapi sayangnya ibunya tidak merespon.
Lili yang awalnya senang Bahagia pun menjadi merasa sedih
Hari dimana pembagian hasil PAT pun datang, orangtua Lili datang
ke sekolah kemudian bertemu dengan walikelas untuk mengambil rapot,
Ibu Tini mengucapkan “Ibu, saya senang sekali Lili pada PAT kali ini dia
meningkatkan semua nilai mata pelajaran bahkan saya tidak menyangka
setelah PAT dia mengikuti perlombaan basket dan sekolah kami
mendapatkan juara 1 dia membawa nama baik sekolah seluruh warga
sekolah sangat bangga kepada putri ibu karena selalu membawa nama baik
sekolah dengan prestasinya.”, Ibu Lina pun menahan air yang berlinang di
matanya setelah selesai pembagian rapot ketika di gerbang sekolah ada yang
memanggil ibu Lina ternyata pelatih basket Lili Ia berterimakasih kepada
ibu Lina karena pelatih berpikir bahwa Lili bisa menjadi sang juara pasti
karena dukungan orangtua.
Sesampainya dirumah Ibu Lina pun langsung menemui anaknya
dan Air mata yang berlinang pun terpecahkan didepan anaknya, Lili pun
menangis melihat ibunya yang tiba-tiba memeluknya sembari nangis dan
meminta maaf bahwa dia sudah terlalu berlebihan memaksa dan menekan
Lili. Dan ibunya pun sadar bahwa segala hal tidak bisa dipaksakan bahkan
setiap anak memiliki potensi masing-masing. Lili pun tidak kesal dengan
perlakuan ibunya selama ini karena dia berpikir mungkin kalau ibunya tidak
seperti ini ia pun tidak akan menjadi seperti ini.
99
Samasta
AZIEL DAN SANG AYAH
Karya : Giovani Zhilda
“Semuanya duduk! Bu Zelda udah jalan kearah kelas ini!” seruku
pada seisi kelas. Semua teman-temanku bergegas duduk ke bangku masing-
masing dengan rapi. Begitu pula aku, Aziel, si ketua kelas, bergegas duduk
dan bersiap untuk memimpin doa serta salam kepada guru. Pintu kelas pun
terbuka, terlihat bu Zelda yang memasuki kelas, namun tidak sendiri. Ia
bersama seorang anak lelaki yang tampaknya akan menjadi murid baru
dikelas ini. “Anak-anak, kelas kita akan kedatangan seorang murid baru,
silahkan nak perkenalkan diri kamu terlebih dahulu.” Anak lelaki itu terlihat
bersemangat, “Halo semua! Namaku Atharic! Salam kenal dan semoga kita
bisa berteman dekat!” ucapnya sambil melambaikan kedua tangannya
dengan sumringah. Teman-temanku terlihat antusias dengan kedatangan
anak baru itu, mungkin karena ia tampan dan seperti asik untuk dijadikan
teman. Setelahnya Atharic pun dipersilahkan untuk duduk, namun aku baru
menyadari bahwa sisa bangku yang tersisa hanya ada disebelahku, yang
berarti anak baru itu akan duduk bersama ku. Aku memang duduk
sendirian, bukan karena dikucilkan, tapi aku kurang suka bergaul. Dengan
pasrah, aku bergeser sedikit dan mulai memperhatikan bu Zelda tanpa
menghiraukan Atharic. Selama jam pelajaran, Atharic terus menerus
mengajakku berbicara, namun aku hanya membalas seadanya. Setelah mata
pelajaran sosiologi selesai, kami diberi tugas untuk membuat power point
secara berkelompok. Karena pemilihan kelompok didasarkan dari absen,
100