The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

2. KURIKULUM SDN PEKUNDEN website-dikonversi-dikompresi

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by sdpekunden, 2021-08-04 11:39:01

2. KURIKULUM SDN PEKUNDEN website-dikonversi-dikompresi

2. KURIKULUM SDN PEKUNDEN website-dikonversi-dikompresi

KURIKULUM 2021
SDN PEKUNDEN 2022

KORSATPEN KECAMATAN SEMARANG
TENGAH

KOTA SEMARANG

Jl.Taman Pekunden No.9 Semarang Telp.( 024 ) 8443605
mail : Sdpekunden @Yahoo.Com

Website : http://sdnpekunden.dikdas.semarangkota.go.id

i

KURIKULUM
SD NEGERI PEKUNDEN
TAHUN PELAJARAN 2021 / 2022

KORSATPEN KECAMATAN SEMARANG TENGAH
KOTA SEMARANG

Jl.Taman Pekunden No.9 Semarang Telp.( 024 ) 8443605
mail : Sdpekunden @Yahoo.Com

Website : http://sdnpekunden.dikdas.semarangkota.go.id

ii

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

KORSATPEN KECAMATAN SEMARANG TENGAH

SEKOLAH DASAR NEGERI PEKUNDEN

Jl.Taman Pekunden No.9 Semarang Telp.( 024 ) 8443605
mail : Sdpekunden @Yahoo.Com

Website : http://sdnpekunden.dikdas.semarangkota.go.id

TIM DAN TUGAS PENYUSUN
KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN
SD NEGERI PEKUNDEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2021/2022

No Nama Jabatan dalam Jabatan Uraian Tugas
Kedinasan dalam Tim

PONIMI, S.Pd., Korsatpen Narasumber Memberi masukan pembuatan
1 M.SI Kecamatan Kurikulum SDN Pekunden
Semarang
Tengah Memberi arahan dan
bimbingan penyusunan.

Menetapkan Kurikulum SDN
Pekunden.

MUH. KAMDARI, Memberi masukan pembuatan
Kurikulum SDN Pekunden
2 S.Ag., M.Pd Pengawas Narasumber
Dabin IV Memberi arahan dan
bimbingan penyusunan.

Menetapkan Kurikulum SDN
Pekunden.

TOTOK Memberi masukan pembuatan
Kurikulum SDN Pekunden
TUMANKAR, SH.,
Memantau pelaksanaan dan
3 M,Hum Ketua Komite Penasehat mencarikan solusi bila terdapat
hambatan dalam pelaksanaan.

ABDUL KHALIK, Memberi arahan dan

4 S.Pd. Kepala Sekolah Penanggung bimbingan penyusunan.
jawab Menetapkan Kurikulum SDN

Pekunden.

iii

No Nama Jabatan dalam Jabatan Uraian Tugas
Kedinasan dalam Tim

5. SUBAGYO, S.Pd Guru Kelas IV Ketua Bertanggungjawab
penyusunan dan pelaksanaan
RESY SUSANTI, Guru Kelas VI Sekretaris Kurikulum.
6. S.Pd merangkap
Memberi arahan dan
7. LILI Guru Kelas VI anggota bimbingan penyusunan.
HASTUTI,S.Pd Anggota
Anggota Menetapkan Kurikulum SDN
NUR AINA DWI Guru Kelas II Anggota Pekunden.
Anggota
8. WULANDARI, S.Pd. Anggota Membuat draft awal.
Anggota Menyusun Kurikulum
SD Anggota Sekolah
Menyiapkan buku-buku
9. ROHMAD ,S.Pd. SD Guru Kelas III Anggota referensi.

10. Tenaga Menyiapkan masukan
11. MAULANA ADHI P Administrasi penyusunan Kurikulum 2013
12. SUYONO, S.PdI Guru PAI dan KTSP dari guru.

KUSDIYANTO EKO Guru Kelas V Mengkoordinir Kurikulum
13. PRABOWO, S.Pd 2013 dan KTSP review draft.

SITI NUR Guru Kelas I Mengkoordinir revisi dan
finalisasi.
14. KHOLIDAH, S.Pd
Mengkoordinir pemantapan
dan penilaian Kurikulum 2013
dan KTSP di sekolah.

Mengkoordinir pemantapan
dan penilaian Kurikulum 2013
dan KTSP di sekolah.

Mengkoordinir pemantapan
dan penilaian Kurikulum 2013
dan KTSP di sekolah.

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji dan untaian rasa syukur tiada hingga kehadirat Allah SWT ,
yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga SD Negeri Pekunden
Semarang dapat mengembangkan Kurikulum 2013. Kurikulum SD Negeri
Pekunden yang disusun ini mengacu pada BSNP sebagai dasar operasional yang
dilaksanakan di sekolah, sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, serta karakteristik, dan potensi yang dimiliki SD Negeri
Pekunden.

Kurikulum di SD Negeri Pekunden ini dilampiri dengan Silabus, RPP
masing-masing mata pelajaran pada jenjang setiap kelas, program semester,
rencana pembelajaran, serta pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter
Bangsa (PBKB), dan Nasionalisme, Pendidikan Kecakapan Hidup yang
diintegrasikan ke dalam setiap mata pelajaran, pengembangan diri dan budaya
sekolah, kriteria ketuntasan minimal (KKM), serta kalender pendidikan (kaldik),
dan program pengembangan diri.

Cakupan dan isi Kurikulum SD Negeri Pekunden ini di susun bersama
guru, tenaga kependidikan, dan komite sekolah merupakan hasil kajian yang
sangat mendalam dengan tetap berpedoman pada rambu-rambu penyusunan KTSP
sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005, Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006, Permendikbud
nomor 67 tahun 2013 tentang Struktur Kurikulum, Permendikbud nomor 65 tahun
2013 tentang Standar Proses, Permendikbud No 66 thn 2013 tentang standar
penilaian, Permen thn 2013 nomor 54 lampiran SKL tahun 2013 dengan prinsip-
prinsip yang berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan
peserta didik dan lingkungannya, tanggap terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni, beragam terpadu, relevan sesuai dengan
kebutuhan, menyeluruh dan berkesinambungan, berprinsip belajar sepanjang
hayat, serta seimbang antara kehidupan jasmani dan rohani.

1

Terima kasih kami sampaikan pada semua pihak, yang terlibat langsung
maupun tidak langsung, hingga dapat terselesaikannya Kurikulum di SD Negeri
Pekunden ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk pada upaya
yang telah, sedang, dan yang akan kita lakukan untuk mencerdaskan anak-anak
bangsa kita tercinta.

Semarang, Juli 2021
Kepala Sekolah

2

DAFTAR ISI i
ii
Halaman Judul.................................................................................................. iii
Lembar Rekomendasi....................................................................................... iv
Lembar Pengesahan ......................................................................................... vi
Lembar Penetapan............................................................................................ vi
Tim Penyusun .................................................................................................. vii
Kata Pengantar .................................................................................................
Daftar Isi...........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A. Rasional ...................................................................................
B. Dasar Hukum .......................................................................... 1
C. Tujuan Penyusunan Kurikulum ............................................... 10
D. Acuan Konseptual Kurikulum ................................................. 13
E. Prinsip Pengembangan Kurikulum .......................................... 14
16

BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN
A. Tujuan Pendidikan Nasional ...................................................
B. Tujuan Pendidikan Dasar ........................................................ 19
C. Visi Sekolah ............................................................................. 19
D. Misi Sekolah............................................................................. 19
E. Tujuan Sekolah......................................................................... 19
20

BAB III MUATAN KURIKULER 21
A. Struktur Kurikulum .................................................................. 25
B. Muatan Kurikulum Tingkat Nasional ..................................... 38
C. Muatan Kurikulum Tingkat Daerah ........................................ 57
D. Bimbingan Konseling .............................................................. 60
E. Kegiatan Ekstrakurikuler.......................................................... 65
F. Penguatan Pendidikan Karakter Bangsa ................................. 77
G. Pendidikan Anti Korupsi.......................................................... 77
H. Pendidikan Kecakapan Hidup ..................................................

3

I. Pembinaan Pendidikan Keluarga ............................................. 78
J. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global ............... 78
K. Pendidikan Adiwiyata ............................................................. 79
L. Gerakan Literasi Sekolah ........................................................ 84
M. Ketuntasan Belajar ................................................................... 90
N. Remidi dan Pengayaan ............................................................ 96
O. Kriteria Kenaikkan Kelas dan Kelulusan ................................. 99
BAB IV PENGATURAN BEBAN BELAJAR ........................................ 106
A. Sistem Pembelajaran ............................................................... 106
B. Pengaturan Alokasi Waktu Pembelajaran ............................... 107
C. Pengaturan Beban Belajar TM, PT, KMTT ............................ 108

BAB IV KALENDER PENDIDIKAN ...................................................... 110
A. Penetapan Awal Tahun Pelajaran ............................................ 110
B. Pengaturan Waktu Belajar Efektif ........................................... 110
C. Pengaturan Waktu Libur .......................................................... 111
D. Matriks Kalender Pendidikan .................................................. 112
E. Kalender Pendidikan SD Negeri Pekunden.............................. 113

BAB V PENUTUP..................................................................................... 121
Daftar Pustaka .................................................................................................. 122

Lampiran

4

BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasional

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.

Dalam implementasi kurikulum 2013, sekolah berkewajiban
mengembangkan kurikulum operasional yang dikembangkan dan
diimplementasikan oleh satuan pendidikan diwujudkan dalam bentuk Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), hal ini sesuai dengan yang diamanatkan di
dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2015 tentang
perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan pasal 1 ayat 20 “Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
adalah Kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan dimasing-
masing satuan pendidikan.”

KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan
oleh masing-masing satuan pendidikan. Pengembangannya harus berdasarkan
satuan pendidikan, potensi daerah, atau karakteristik daerah, sosial budaya
masyarakat setempat dan peserta didik.

Sejalan dengan pemberlakuan kurikulum 2013 di seluruh jenjang satuan
pendidikan, maka SD Negeri Pekunden pada tahun pelajaran 2021/2022
mengimplementasikan Kurikulum 2013 di kelas I sampai kelas VI. Tujuan
diberlakukannya Kurikulum 2013 adalah untuk mempersiapkan manusia
Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara
yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi
pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

Kurikulum SD Negeri Pekunden pada tahun pelajaran 2021/2022 ini
menerapkan prinsip-prinsip pengembangan Kurikulum 2013. Adapun

5

pengembangannya berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi
sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, berkarakter dan berbudi pekerti luhur dan
menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab terhadap
lingkungan.

Pada kurikulum 2013 peserta didik diharapkan mempunyai ketrampilan
abad 21 yang diistilahkan 4C yaitu Communication, collaboration, Critical
Thinking and Problem Solving dan Creativity and Innovation). Penguasaan
ketrampilan 4C ini sangat penting khususnya di abad 21, abad dimana dunia
berkembang dengan cepat dan dinamis. Untuk mewujudkan ketrampilan 4C itu
diantaranya yaitu dengan adanya Integrasi PPK (Penguatan Pendidikan Karakter)
dalam pembelajaran, terutama 5 karakter yaitu religiusitas, nasionalisme,
kemandirian, gotong royong dan integritas serta Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
yang tidak hanya sekedar membaca dan menulis melainkan mencakup
ketrampilan berpikir menggunakan berbagai sumber baik cetak, visual, digital dan
auditori.

Selain itu juga dalam pembelajaran menerapkan Higher Order of Thinking
Skill (HOTS) yaitu dalam pembelajaran memberikan pelatihan yang melatih
kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitf yang merupakan
kemampuan berpikir tingkat tinggi sehingga diharapkan peserta didik dapat
bersaing dalam kancah dunia. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut
pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi,
perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan
lingkungan yang berkarakter dan berbudi pekerti luhur, serta sesuai dengan visi
SD Negeri Pekunden.

Berdasarkan uraian tentang dasar pemikiran penyusunan KTSP di atas,
pengembangan kurikulum SD Negeri Pekunden Kota Semarang dilakukan
dengan mempertimbangkan Permendikbud no 61 tahun 2016 tentang Pedomam
pengembangan KTSP, Permendikbud no 57 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013
SD/MI, Standar Nasional Pendidikan, karakteristik potensi dan kebutuhan daerah

6

Provinsi Jawa Tengah serta secara lebih spesifik pengembangan kurikulum juga
disesuaikan dengan karakteristik SD Negeri Pekunden yang meliputi peserta
didik, daya dukung, keberagaman potensi dan kebutuhan masyarakat di sekitar
sekolah.

Kondisi ideal yang diharapkan SDN Pekunden adalah terpenuhinya
delapan Standar Nasional Pendidikan, sehingga penyelenggaraan dan hasil
pendidikan yang bermutu dapat tercapai. Namun demikian, kondisi nyata SDN
Pekunden masih harus terus berbenah dan mengupayakan pemenuhan delapan
Standar Nasional Pendidikan. Secara rinci kondisi nyata SDN Pekunden
adalah sebagai berikut:

Standar Kompetensi Lulusan, kondisi nyata sekolah perlu membiasakan
sikap-sikap yang baik di sekolah dengan pengawalan yang serius, kriteria
kelulusan masih rendah, sehingga perlu dinaikan agar sesuai SNP yaitu 75, dan
kompetensi keterampilan peserta didik kritis dan produktif yang dimiki peserta
didik perlu ditingkatkan. Kondisi ideal Lulusan memiliki kompetensi sikap
minimal baik, lulusan memiliki kompetensi dimensi pengetahuan minimal 75, dan
lulusan memiliki kompetensi keterampilan seperti kolaborasi, mandiri,
komunikatif, kritis dan produktif. Lulusan SDN Pekunden sudah 100% lulus
dengan baik tetapi perlu ditingkatkan terutama pada dimensi sikap dan
keterampilan.

Standar Isi, kondisi nyata Komite dan orang tua belum aktif / berperan
dalam penyampaian aspirasi dalam review kurikulum dan Perangkat
pembelajaran belum teratur dalam pembuatannya. Kondisi ideal, terdapat
kurikulum yang sudah direview dan direvisi oleh unsur dewan guru, komite,
narasumber, pihak dinas pendidikan yang menampung aspirasi semua pihak,
kurikulum di kembangkan sesuai dengan prosedur dan terdapat perangkat
pembelajaran yang sesuai. Kurikulum telah di review dan direvisi sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan akan tetapi perlu ditingkatkan dalam peran serta komite
dan orang tua siswa dalam perumusan kurikulum tersebut.

Standar proses, kondisi nyata sebagian kecil guru dalam pembuatan
perencanaan masih copy paste belum sesuai dengan keadaan, masih terdapat guru

7

yang belum piawai menggunakan platform berbasis IT dan pengawasan sudah
dilakukan tapi belum maksimal dan penilaian otentik belum terlaksana dengan
baik dalam PJJ dalam masa pandemi ini. Kondisi ideal, guru merencanakan proses
pembelajaran sesuai dengan ketentuan, proses pembelajaran menggunakan model
pembelajaran yang inovatif dan media pembelajaran berbasis IT dan pengawasan
sudah dilakukan dalam proses pembelajaran. Sebagian besar guru sudah
melaksanakan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran sesuai akan tetapi
terdapat sebagian kecil guru yang belum melaksanakan maka perlu ada pelatihan
serta memaksimalkan pengawasan & pembimbingan kepada guru.

Standar penilaian, kondisi nyata penilaian yang dilakukan guru sudah
mencakup ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan, tetapi untuk ranah sikap
belum maksimal, terdapat beberapa guru yang belum lengkap dalam pembuatan
perangkat pembelajaran, pelaporan penilaian sudah dilakukan oleh guru tetapi
dalam memasukan nilai pada e-rapor masih ada beberapa guru yang kesulitan dan
penilaian sikap sulit diterapkan oleh guru dalam pembelajaran daring. Kondisi
ideal penilaian yang dilakukan oleh guru sesuai dengan ranah kompetensi, guru
membuat perangkat penilaian yang lengkap, guru membuat penilaian secara
periodik, instrumen penilaian menggunakan instrumen penilaian pengetahuan dan
keterampilan, serta penilaian yang dilakukan sudah sesuai dengan prosedur. Guru
dalam pembuatan penilaian perlu adanya pelatihan dan penyamaan persepsi dalam
penilaian yang mencakup ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan agar
maksimal dalam proses penilaian yang dilakukan oleh guru.

Standar pendidik dan tenaga kependidikan, kondisi nyata seluruh guru
sudah S1, KS dalam proses penyelesaian S2, terdapat 13 ASN tenaga pendidik (11
sertifikasi dan 2 dalam proses), 4 nonASN tenaga pendidik (2 guru kelas, 1 guru
PJOK dan 1 guru PAI), 1 ASN penjaga sekolah, 1 Non ASN petugas kebersihan,
1 Non ASN operator sekolah dan belum memiliki tenaga pustakawan serta tenaga
kebersihan yang kurang ideal melihat luas lahan dan gedung sekolah. Kondisi
ideal pendidik memiliki ijazah sarjana yang sesuai, rasio guru kelas terhadap
rombongan belajar seimbang, kepala sekolah sudah memiliki kompetensi yang
sesuai dan ijazah, memiliki tenaga administrasi sesuai dengan ketentuan.

8

Standar Sarana dan Prasarana, kondisi nyata lahan sekolah sudah sesuai
dengan rasio jumlah siswa, UKS, terdapat ruang perpustakaan, laboratorium dan
aula Kondisi ideal kapasitas daya tampung sekolah sudah cukup memadai,
sekolah sudah memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap dan
layak, serta sekolah memiliki sarana dan prasarana pendukung yang lengkap dan
layak. Fasilitas sekolah cukup memadai. Sarana dan prasarana di SDN Pekunden
sudah memiliki gedung yang kokoh dan kuat tetapi masih perlu 1 ruang agama
kristen dan musholla yang representatif..

Standar Pengelolaan Sekolah, kondisi ideal pedoman pengelolaan sekolah
belum lengkap, kegiatan evaluasi diri sekolah sudah dilaksanakan tetapi belum
maksimal dan belum semua pihak berperan dan sekolah belum memiliki sistem
informasi manajemen yang bagus. Kondisi ideal, sekolah sudah melakukan
perencanaan pengelolaan sekolah awal tahun, program pengelolaan sekolah sudah
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan kepala sekolah berkinerja baik dalam
melaksanakan tugas kepemimpinan. Sekolah sudah melakukan perencanaan dan
pengelolaan sekolah di awal tahun dengan berbagai pihak, tetapi belum maksimal
dalam pembuatan pedoman pengelolaan yang lengkap. Sekolah sebaiknya
mendapatkan pendampingan secara khusus dalam sistema informasi manajemen
yang bagus dan berbasis IT.

Standar Pembiayaan, kondisi nyata peran orang tua siswa sudah peduli
terhadap kemajuan sekolah dengan terlibat aktif dalam pembenahan kelas hingga
menjadi lebih representatif dan aktif memberikan bantuan kepada siswa yang
tidak mampu, penyerapan PBOS sudah dilaporkan setiap bulannya. Kondisi ideal
Biaya Operasional sekolah dikelola dengan baik oleh sekolah, alokasi Dana dari
APBN maupun APBD dilaksanakan dengan baik oleh sekolah, dan Pelaporan
dana dari APBN maupun APBD sudah dilaporkan secara sistematis dan terbuka.
Biaya operasional sekolah yang berasal dari APBN mupun APBD sudah dikelola
dan dilaporkan dengan baik, tetapi perlu pengawasan serta pendampingan dari
kepala sekolah agar sesuai. Kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan
oleh masing-masing satuan pendidikan. Pengembangannya harus berdasarkan

9

satuan pendidikan, potensi daerah, atau karakteristik daerah, sosial budaya
masyarakat setempat dan peserta didik.

Analisis kondisi lingkungan SDN Pekunden, Komite sekolah , peluang;
Komite/paguyuban sekolah selalu berkoordinasi dan memberikan saran kepada
sekolah dalam pengambilan keputusan, membantu pihak sekolah dalam
pelaksanaan program sekolah, komite/paguyuban sekolah menjadi mediator
apabila permasalahan antara pihak orang tua / wali murid dengan pihak sekolah,
memiliki potensi dalam pemenuhan sarpras yang dibutuhkan sekolah dengan
penggalangan dana seswuai permendeikbud 75 tahun 2016, dan memiliki potensi
sebagai narasumber dalam peningkatan mutu sekolah. Tantangan;
Komite/paguyuban dapat mencurahkan pemikiran sepenuhnya ikut membantu
melakukan pertimbangan, mendukung, mengontrol dan mediator, kemampuan
komite dalam memenuhi program sekolah sesuai dengan visi, misi, dan tujuan
sekolah, dan kemampuan komite dalam berkolaborasi dengan masyarakat, dunia
usaha, dan stakeholder. Kondisi ideal komite di sekolah dasar adalah pemberi
pertimbangan, pendukung finansial dan pemikiran, pengontrol transpiransi dan
akuntabilitas, mediator antara pihak sekolah dengan orang tua wali murid. Upaya
sekolah dalam pengoptimalan komite sekolah dengan selalu berkoordinasi dengan
komite sekolah, memberikan laporan perkembangan sekolah dengan jelas,
memberikan program-program sekolah yang dapat dibantu oleh pihak komite
sekolah.

Masyarakat, peluang; Masyarakat sekitar dapat membantu sekolah dalam
meningkatkan mutu sekolah, alumni sekolah ikut berperan dalam menciptakasn
sekolah yang unggul dan orang tua wali murid dapat menjadi mitra dalam
memajukan sekolah. Peluang; Masyarakat sekitar dapat meningkatkan kepedulian
kepada sekolah, alumni memiliki andil dalam memajukan almamater, dan orang
tua wali murid berperan penuh dalam mendukung program-program sekolah
sehingga sekolah menjadi unggul dan bermutu. Masyarakat sekitar sekolah
memiliki potensi yang besar dalam menciptakan lingkungan pembelajar dan
mendukung peningkatan mutu sekolah. Sekolah perlu untuk menjalin kerjasama
yang erat dengan masyarakat sekitar.

10

Dinas pendidikan, peluang; Dinas pendidikan berperan memberikan
kebijakan dan pembinaan kepada sekolah, memiliki potensi untuk meningkatan
kompetensi dan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan dalam rangka
meningkatkan mutu sekolah, memiliki kebijakan dalam ketersediaan alokasi dana
khusus dalam perbaikan sarana sekolah. Tantangan; Mampu berkoordinasi dengan
baik dalam pelaksanaan dan evaluasi program, Mampu meningkatkan mutu dan
profesionalisme pendidikan dan tenaga kependidikan, dan dapat menyusun
kebijakan operasional program sekolah unggulan. Dinas pendidikan dapat
berkoordinasi dengan baik dan mengevaluasi program sekolah dalam peningkatan
mutu sekolah.

Sumber daya alam, peluang; Sekolah terletak di tengah-tengah kota,
terdapat beberapa perusahaan (dunia usaha dan dunia industri) dan perkantoran
BUMN di sekitar sekolah dan terdapat objek wisata di lingkungan kelurahan
sekolah. Tantangan; dapat memanfaatkan lokasi untuk kemajuan sekolah, mampu
bekerjasama dengan beberapa perusahaan dan BUMN untuk kemajuan sekolah,
dan dapat memanfaatkan lokasi wisata untuk pembelajaran siswa. Sumber daya
alam yang ada di sekitar sekolah dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
kamajuan sekolah dan pembelajaran siswa.

Sosial Budaya, peluang; Memiliki peserta didik yang memiliki
kemampuan dalam bidang seni, terdapat tenaga pendidik yang dapat memainkan
alat music, dan memiliki sarana untuk mengembangkan seni dan budaya.
Tantangan; Mampu membina peserta didik dalam bidang seni dan budaya,
meningkatkan kemampuan tenaga pendidik dalam bidang seni dan budaya, dan
meningkatkan sarana pada bidang sosial budaya. Sekolah memiliki beberapa
potensi sosial budaya yang perlu di tingkatkan kembali.

Dari segi kondisi geografis, sebagian penduduknya urban. Penduduk urban
memiliki suatu keunggulan masyarakat yang beragam, sehingga berpotensi untuk
dikembangkan dalam prestasi siswa. Namun demikian akan menjadi suatu
tantangan tersendiri karena keberagamannya.

Menghadapi tahun pelajaran 2021/2022 yang masih dalam masa darurat,
tentunya SDN Pekunden membutuhkan pedoman dalam melaksanakan proses

11

pembelajaran yaitu Kurikulum Darurat yang merupakan kurikulum tingkat satuan
pendidikan yang disusun dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan pada masa
darurat dengan memperhatikan rambu-rambu ketentuan yang berlaku serta kondisi
keterbatasan masing-masing satuan pendidikan di masa darurat. Masa darurat
yang dimaksud bukan hanya pada masa darurat wabah Corona Virus Disease
(Covid-19), tetapi berlaku pula pada masa darurat karena terjadi bencana alam,
dan sebagainya.

Dalam situasi darurat bencana, merujuk kepada Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No 72 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Layanan Khusus dan sesuai dengan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 33 Tahun 2019
tentang Penyelenggaraan Program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB),
dalam situasi darurat, pendidikan harus tetap berlangsung dengan akses dan
layanan pendidikan dilaksanakan sesuai dengan kondisi dan berpusat pada
pemenuhan hak pendidikan anak.

Tujuan dari pedoman ini adalah untuk memastikan hak anak untuk tetap
mendapatkan layanan Pendidikan; melindungi warga satuan Pendidikan;
mencegah penyebaran dan penularan COVID-19 di satuan Pendidikan dan
memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, peserta didik dan
orang tua/wali. Pedoman ini dimaksudkan untuk digunakan sebagai acuan oleh
Kemendikbud dan Pemerintah Daerah dalam mengelola dan mengoordinasikan
pelaksanan kebijakan BDR, serta oleh Satuan Pendidikan, Guru, Peserta Didik
dan Orang tua dalam melaksanakan BDR. Apabila pandemi ini berakhir maka
pelaksanaan kurikulum sesuai dengan pedoman yang disusun oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan.

12

B. Dasar Hukum

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,
a. Pasal 36 Ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan
jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan
satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
b. Pasal 36 Ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan
jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
dengan memperhatikan: (a) peningkatan iman dan takwa; (b) peningkatan
akhlak mulia; (c) peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik;
(d) keragaman potensi daerah dan lingkungan; (e) tuntutan pembangunan
daerah dan nasional; (f) tuntutan dunia kerja; (g) perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni; (h) agama; (i) dinamika perkembangan
global; dan (j) persatuan nasional dan nilai- nilai kebangsaan.
c. Pasal 38 Ayat (2) mengatur bahwa kurikulum pendidikan dasar dan
menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok
atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi
dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama
kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan
menengah.

2. Peraturan Pemerintah (PP) No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, direvisi dengan Peraturan Pemerintah ( PP ) Nomor 32 tahun 2013
tentang Standar Nasional Pendidikan

3. Perpres no 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter
4. Permendikbud no. 57 tahun 2014 tentang kurikulum SD/MI
5. Permendikbud 61 tahun 2014 tentang Pedoman Pengembangan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan.
6. Permendikbud 62 tahun 2014 tentang Pedoman Kegiatan Ekstra Kurikuler.
7. Permendikbud 63 tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai

EkstraKurikuler Wajib.
8. Permendikbud 79 tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013

13

9. Permendikbud 103 tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah.

10. Permendikbud nomer 20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan
11. Permendikbud nomer 21 tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan

Menengah
12. Permendikbud nomer 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar

dan Menengah
13. Permendikbud nomer 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan

Dasar dan Menengah
14. Permendikbud No. 4 Th. 2018 Tentang Penilaian oleh Pemerintah dan Satuan

Pendidikan
15. Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 57 Tahun 2013 tentang Mata Pelajaran

Bahasa Daerah sebagai Muatan Lokal wajib di Sekolah/Madrasah.
16. Permendikbud nomor 30 Tahun 2017 tentang pelibatan keluarga pada

penyelenggaraan pendidikan mengatur pelaksanaan pelibatan keluarga pada
satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat
17. Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
18. Kepmendikbud Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum
pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus.
19. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Menteri Agama.
Menteri Kesehalan dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
01/Kb/2020 Nomor 516 Tahun 2020 Nomor Hk.03.01/Menkes/363/2020
Nomor 440-882 Tahun 2020 Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran
Pada Tahun Ajaran 2021/2022 dan Tahun Akademik 2021/2022 di Masa
Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) (Covid-19)
20. Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Taahun 2020 Tanggal 24 Maret 2020
Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran
Corona Virus Disease (Vovid-19)

14

21. Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
Nomor : 443.2?09002 tanggal 24 Maret 2020 tentang Layanan
Penyelenggaraan Pendidikan Dalam Rangka Pencegahan Penularan dan
Penyebaran Infeksi Corona Virus Disease (Vovid-19)di Jawa Tengah

22. Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Nomor :
B/3606/440/IV/2020 tanggal 7 Maret 2020 tentang Layanan Penyelenggaraan
Pendidikan Dalam Rangka Pencegahan Penularan dan Penyebaran Infeksi
Corona Virus Disease (Vovid-19) di Kota Semarang

23. Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Nomor :
B/3985/420/IV/2020 tanggal 20 April 2020 tentang Penyelenggaraan KBM
Daring dan Kelulusan Peserta Didik Pada Satuan Pendidikan PAUD, TK, SD,
dan SMP Kota Semarang

24. Peraturan Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Nomor 05 Tahun 2020
tentang Pedoman Penyusunan Kalender Pendidikan Kota Semarang Tahun
Pelajaran 2021/2022.

C. Tujuan Penyusunan Kurikulum

Secara umum tujuan pengembangan kurikulum SD Negeri Pekunden
dimaksudkan untuk dapat dijadikan sebagai pedoman operasional
penyelenggaraan pendidikan di SD Negeri Pekunden dalam rangka mencapai
tujuan pendidikan nasional yang disesuaikan dengan kekhasan, kondisi dan
potensi daerah, serta karakteristik sekolah dan peserta didik.

Secara spesifik tujuan pengembangan kurikulum SD Negeri Pekunden adalah
agar peserta didik memiliki kesempatan yang cukup dalam belajar, sehingga
peserta didik mampu : (1) beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
(2) memahami dan menghayati substansi materi yang terkandung dalam
kurikulum, (3) melaksanakan dan berbuat secara efektif, (4) hidup bersama dan
berguna untuk orang lain, serta (5) membangun dan menemukan jati diri melalui
proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

15

D. Acuan Konseptual Kurikulum

Beberapa acuan pengembangan kurikulum SD Negeri Pekunden sebagai
berikut:
1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia.

Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pengembangan kepribadian
peserta didik secara utuh. KTSP disusun agar semua mata pelajaran dapat
meningkatkan iman, takwa, dan akhlak mulia.
2. Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama.
Kurikulum dikembangkan untuk memelihara dan meningkatkan toleransi dan
kerukunan interumat dan antarumat beragama.
3. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan.
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan
peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara
persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu,
kurikulum harus menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan
serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah
NKRI.
4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai dengan Tingkat
Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik.
Pendidikan merupakan proses holistik/sistemik dan sistematik untuk
meningkatkan harkat dan martabat manusia yang memungkinkan potensi diri
(sikap, pengetahuan, dan keterampilan) berkembang secara optimal. Sejalan
dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, bakat, minat,
serta tingkat perkembangan kecerdasan; intelektual, emosional, sosial,
spritual, dan kinestetik peserta didik.
5. Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu.
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang holistik dan berkeadilan dengan memperhatikan
kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan bermutu.

16

6. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan.
Kompetensi peserta didik yang diperlukan antara lain berpikir kritis dan
membuat keputusan, memecahkan masalah yang kompleks secara lintas
bidang keilmuan, berpikir kreatif dan kewirausahaan, berkomunikasi dan
berkolaborasi, menggunakan pengetahuan kesempatan secara inovatif,
mengelola keuangan, kesehatan, dan tanggung jawab warga negara.

7. Tuntutan Dunia Kerja.
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi
peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup.
Oleh sebab itu dan kecakapan hidup untuk , kurikulum perlu mengembangkan
jiwa kewirausahaan membekali peserta didik dalam melanjutkan studi
dan/atau memasuki dunia kerja. Terlebih bagi peserta didik pada satuan
pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang
yang lebih tinggi.

8. Perkembangan Ipteks.
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat
berbasis pengetahuan di mana Ipteks sangat berperan sebagai penggerak
utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan penyesuaian
terhadap perkembangan Ipteks sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan
perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala
dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ipteks.

9. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan.
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik
lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai
dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena
itu, kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan
yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah dan lingkungan.

10. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional.
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media
pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi
masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu,

17

kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah
dan nasional.
11. Dinamika Perkembangan Global.
Kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan kemandirian, baik pada
individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh
pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu
yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup
berdampingan dengan bangsa lain.
12. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat.
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya.
Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkembangkan
terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
13. Karakteristik Satuan Pendidikan.
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan
pendidikan.

E. Prinsip Pengembangan Kurikulum
Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum SD Negeri Pekunden mengacu

pada standar isi, standar kompetensi lulusan, standar proses, standar penilaian, dan
standar pengelolaan pendidikan. Adapun prinsip-prinsip tersebut sebagai berikut:

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung
pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik
disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik serta tuntutan lingkungan pada masa kini dan yang akan

18

datang. Memiliki posisi sentral berarti bahwa kegiatan pembelajaran
berpusat pada peserta didik.
2. Beragam dan terpadu.
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik
peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta
menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku,
budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi
substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan
pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan
kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu,
semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik
untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan,
dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan
pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik,
dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan.
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang
kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat.
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal,

19

nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan
lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia
seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah
harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka
Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

20

BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN

A. Tujuan Pendidikan Nasional

Menurut UU No. 20 tahun 2013 tentang Sisdiknas pasal 3 yaitu untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; berbudi pekerti luhur; memiliki
pengetehuan dan keterampilan; kesehatan jasmani dan rohani; kepribadian yang
mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

B. Tujuan Pendidikan Dasar

Tujuan Pendidikan Dasar mengacu pada Tujuan Pendidikan Nasional yaitu
meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

C. Visi SD Negeri Pekunden

Visi SD Negeri Pekunden adalah sebagai berikut: “Terciptanya SDM yang
bertakwa, berkarakter, ramah bersahaja, unggul dalam prestasi, dan peduli
lingkungan berdasarkan kearifan lokal”

Visi Indikator Visi
Bertaqwa ▪ Taat beribadah sesuai dengan ajaran agama yang

Berkarakter dianut
▪ Berbudi pekerti luhur sesuai dengan ajaran agama
▪ Terwujudnya toleransi antar umat beragama
▪ Terbentuknya karakter yang baik
▪ Menumbuhkan semangat kebangsaan
▪ Terbangun insan yang beriman dan bertaqwa dalam

kehidupan sehari-hari

21

▪ Disiplin, Sopan dan Bertanggung jawab
▪ Berperilaku bersih, rapi dan nyaman
▪ Terwujudnya budaya tertib dan disiplin
▪ Santun dalam ucapan sopan dalam perilaku
▪ Meningkatkan aktivitas pengembangan diri yang

diinteralisasi lewat berbagai kegiatan

ekstrakurikuler, diantaranya keagamaan dan

Ramah Bersahaja kepramukaan .
▪ Berperilaku ramah terhadap orang lain, tidak

Unggul dalam meremehkan atau merendahkan orang lain
▪ Terwujudnya budaya saling membantu tanpa pamrih
▪ Bertindak sopan dan hormat dalam berkomunikasi.
▪ Berprestasi dalam bidang akademik maupun non

potensi akademik
▪ Berkembangnya life skill
▪ Terpeliharanya kehidupan kesenian

Peduli Lingkungan • Mewujudkan sekolah yang rindang menyenangkan
▪ Membiasakan peduli terhadap lingkungan sekolah
▪ Mengembangkan metode belajar berbasis lingkungan

dan budaya.
▪ Menciptakan kegiatan ekstra kurikuler / kurikuler di

bidang lingkungan hidup berbasis patisipatif di

sekolah Sehat dan Sekolah Adiwiyata

• Pengelolaan Green School dan Green House di

sekolah
▪ Pelestarian Fungsi Lingkungan dan Pengolahan

Limbah Sampah

22

D. Misi SD Negeri Pekunden

Misi SD Negeri Pekunden adalah sebagai berikut:
1. Menerapkan pola pembelajaran dengan melaksanakan nilai-nilai

keagamaan dan akhlak mulia
2. Menumbuhkembangkan nilai religius, nasionalis, integritas, mandiri dan

gotong royong melalui kegiatan pembiasaan sekolah
3. Mengaktualisasikan nilai-nilai luhur bangsa antar sesama melalui budaya

pergaulan yang humanis
4. Mengembangkan prestasi melalui kegiatan intrakurikuler dan kokurikuler
5. Meningkatkan sarana, prasarana pendidikan yang berstandar nasional
6. Menjadikan lingkungan sekolah yang bersih, indah, sehat, dan nyaman.

Misi Indikator Misi
Menerapkan pola ▪ Melaksanakan pembelajaran dengan memperhatikan

pembelajaran dengan taat beribadah sesuai dengan ajaran agama yang

melaksanakan nilai- dianut
nilai keagamaan dan ▪ Melaksanakan pembelajaran dengan Berbudi pekerti

akhlak mulia luhur sesuai dengan ajaran agama
▪ Melaksanakan pembelajaran yang membentuk

terwujudnya toleransi antar umat beragama
▪ Melaksanakan pembelajaran yang berorientasi

terbentuknya karakter yang baik

Menumbuhkembangkan ▪ Menumbuhkembangkan nilai religious dalam

nilai religius, rencana dan proses pembelajaran
Menumbuhkan semangat nasionalis
nasionalis, integritas, ▪ Terbangunnya sikap integritras yang tinggi
Menanamkan disiplin, Sopan dan bertanggung
mandiri dan gotong ▪

royong melalui kegiatan ▪

pembiasaan sekolah jawab
▪ Berperilaku bersih, rapi dan nyaman
▪ Mewujudkan budaya tertib dan disiplin

23

▪ Membudayakan sikap santun dalam ucapan sopan

dalam perilaku
▪ Meningkatkan aktivitas pengembangan diri yang

diinteralisasi lewat berbagai kegiatan

ekstrakurikuler, diantaranya keagamaan dan

Mengaktualisasikan kepramukaan .
▪ Berperilaku ramah terhadap orang lain, tidak

nilai-nilai luhur bangsa meremehkan atau merendahkan orang lain

antar sesama melalui ▪ Mewujudkan budaya saling membantu tanpa

budaya pergaulan yang pamrih

humanis ▪ Selalu bertindak sopan dan hormat dalam

Mengembangkan berkomunikasi.
▪ Menumbuhkan semangat berprestasi dalam bidang

prestasi melalui akademik maupun non akademik

kegiatan intrakurikuler ▪ Mengembangkan life skill

dan kokurikuler ▪ Melestarikan dan mewarisi kehidupan kesenian

▪ Meningkatkan prestasi dalam intrakurikuler dan

kokurikuler

Meningkatkan sarana, • Mewujudkan sekolah yang rindang menyenangkan
prasarana pendidikan ▪ Membiasakan peduli terhadap lingkungan sekolah
yang berstandar ▪ Mengembangkan metode belajar berbasis

nasional dan lingkungan dan budaya.
lingkungan sekolah ▪ Menciptakan kegiatan ekstra kurikuler / kurikuler

yang bersih, indah, di bidang lingkungan hidup berbasis patisipatif di

sehat, nyaman, dan sekolah Sehat dan Sekolah Adiwiyata

aman. • Mengelola Green School dan Green House di

sekolah
▪ Melestarikan Lingkungan dan Mengelola Limbah

Sampah

Memfasilitasi proses • Saling menghargai perbedaan dalam melayani

24

pembelajaran baik pada peserta didik
anak normal maupun • Menghargai perbedaan dalam pembelajaran
berkebutuhan khusus • Memfasilitasi pembelajaran sesuai potensi, bakat,
yang disesuaikan minat masing-masing siswa
dengan potensi, bakat, • Melaksanakan pembelajan inklusif
minat masing-masing
anak.

E. Tujuan Sekolah

1. Teraplikasinya pola pembelajaran dengan melaksanakan nilai-nilai keagamaan
dan akhlak mulia, menuju pada peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa.

2. Tumbuhnya nilai religius, nasionalis, integritas, mandiri dan gotong royong
melalui kegiatan pembiasaan sekolah yang berkesinambungan.

3. Teraktualisasikannya nilai-nilai luhur bangsa dalam berhubungan antar sesama
melalui budaya pergaulan di sekolah.

4. Berkembangnya potensi melalui intrakurikuler, kokurikuler maupun
ekstrakurikuler untuk meraih prestasi melalui pembelajaran berbasis siswa.

5. Meningkatnya sarana, prasarana pendidikan yang berstandar nasional dan
lingkungan sekolah yang bersih, indah, sehat, nyaman, dan aman

6. Terlayaninya proses pembelajaran dengan prinsip non diskriminatif ( anak
normal dan berkebutuhan khusus) dalam rangka untuk meningkatkan
kemampuan secara motorik, kognitif, emosi, dan sosial berdasarkan potensi
yang dimiliki siswa.

25

BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum

Struktur Kurikulum SD Negeri Pekunden merupakan pengorganisasian
kompetensi inti, matapelajaran, beban belajar, kompetensi dasar, dan muatan
pembelajaran. Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia
peserta didik pada kelas tertentu. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini
dikembangkan dengan karakteristik sebagai berikut:

1. Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial,
pengetahuan, dan keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai
situasi di sekolah dan masyarakat;

2. Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan
pengalaman belajar agar peserta didik mampu menerapkan apa yang
dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai
sumber belajar.

3. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;

4. Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk kompetensi
inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;

5. Mengembangkan kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi
(organizing elements) kompetensi dasar. Semua kompetensi dasar dan
proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang
dinyatakan dalam kompetensi inti;

6. Mengembangkan kompetensi dasar berdasar pada prinsip akumulatif,
saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata
pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
Mengacu pada enam karakteristik tersebut maka seluruh aktivitas

26

penerapan kurikulum berpusat pada usaha mewujudkan kompetensi inti
yang diwujudkan dengan menempatkan sekolah sebagai bagian dari sistem
masyarakat. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut :

1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi Standar
Kompetensi Lulusan dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik
yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang
pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan
ke dalam aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang harus dipelajari
peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.

Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara
pencapaian hard skills dan soft skills. Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur
pengorganisasi (organising element) kompetensi dasar. Sebagai unsur
pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan pengikat untuk organisasi vertikal
dan organisasi horizontal Kompetensi Dasar.

Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait
yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan (Kompetensi Inti 1), sikap sosial
(Kompetensi Inti 2), pengetahuan (Kompetensi Inti 3), dan penerapan
keterampilan (Kompetensi Inti 4). Keempat kelompok itu menjadi acuan dari
Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran
secara integratif. Kompetensi yang berkenaan dengan sikap keagamaan dan sosial
dikembangkan secara tidak langsung (indirect teaching) yaitu pada waktu peserta
didik belajar tentang pengetahuan (Kompetensi Inti 3) dan penerapan
keterampilan (Kompetensi Inti 4).

Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk
setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah
kompetensi yang terdiri atas sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang
bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi

27

tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik,

kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Kompetensi Dasar SD/MI

untuk setiap mata pelajaran mencakup mata pelajaran: Pendidikan Agama dan

Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia,

Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni Budaya dan

Prakarya, dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Kompetensi Inti dan

Kompetensi Dasar Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah yang merupakan satu

kesatuan ide masing-masing mata pelajaran dimuat dalam tabel-tabel secara

terlampir dalam KTSP ini. Adapun Strutur kurikulum SD Negeri Pekunden

sebagai berikut :

STRUKTUR KURIKULUM

SEKOLAH DASAR NEGERI PEKUNDEN SEMARANG

Tahun Pelajaran 2021/2022

No Mata Pelajaran Alokasi Waktu Belajar
Perminggu
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti I II III IV V VI
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 444444
4 Matematika 556555
5 Ilmu Pengetahuan Alam 8 9 10 7 7 7
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 566666
- - -333
Kelompok B - - -333
1 Seni Budaya dan Prakarya
444444
Pendidikan Jasmani Olahraga dan
2 Kesehatan 444444
3 Bahasa Daerah
222222
Jumlah Alokasi Waktu Perminggu 32 34 36 38 38 38

Keterangan:
• Mata pelajaran umum kelompok A merupakan kelompok mata

pelajaran yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat.

28

• Mata pelajaran kelompok B merupakan mata pelajaran yang muatan
dam acunnya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan
muatan lokal.

• Mata pelajaran kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal
yang berdiri sendiri.

• Muatan lokal dapat memuat bahasa daerah.
• Jumlah alokasi waktu jam pelajaran setiap kelas merupakan jumlah

minimal yang dapat ditambahkan sesuai kebutuhan peseta didik.
• Pelaksanaan Kurikulum 2013 dilakukan melalui pembelajaran dengan

pendekatan tematik-terpadu berbasis saintifik dari Kelas I dan VI.
Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran
yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata
pelajaran ke dalam berbagai tema
• Pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran tematik-terpadu
kecuali mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan, serta mata pelajaran Bahasa Jawa.
• Bahasa Jawa sebagai muatan local diajarkan secara terpisah karena
merasa perlu untuk memisahkannya dengan menambah 2 jam pelajaran
per minggu (sesuai dengan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah
nomor 9 Tahun 2012 tentang Bahasa, Sastra dan Aksara Jawa
mengamanatkan bahwa mata pelajaran Bahasa Jawa wajib diajarkan di
Sekolah).
• Kegiatan ektrakurikuler merupakan program mengembangkan bakat,
minat dan potensi peserta didik serta memberikan manfaat sosial dalam
mengembangan kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama dengan
orang lain. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas ekstrakurikuler wajib
dan pilihan. Ekstrakurikuler wajib berupa pendidikan kepramukaan dan
ekstrakurikuler pilihan berupa kegiatan latihan olah bakat dan minat.
• Pada Struktur kurikulum tersebut di atas memuat kegiatan
intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler. Kegiatan
ekstrakurikuler termasuk dalam kegiatan pengembangan diri antara lain

29

: PramukaPramuka, Seni Tari, Paduan Suara, Seni Lukis /
Menggambar, Karawitan, Keroncong, Keyboard, Seni Rebana,
Tilawah/seni baca Alquran, Baca Tulis Al Qur’an, Paskibra, Senam
artistik dan Senam artistik, Tenis meja, Karate, dan Bola Voly.

B. Muatan Kurikulum Tingkat Nasional

1. Muatan Pelajaran
Pelaksanaan Kurikulum 2013 revisi di SD Negeri Pekundendilakukan

melalui pembelajaran dengan pendekatan tematik-terpadu dari Kelas I sampai
Kelas VI. Muatan pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Matematika,
dan Pendidikan Jasmani Olahraga, dan Kesehatan untuk kelas IV, V, dan VI
berdiri sendiri.

Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran
yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai muatan pelajaran
ke dalam berbagai tema seperti yang terdapat dalam tabel berikut ini:

Daftar Tema Setiap Kelas

KELAS I KELAS II KELAS III

1. Diriku 1. Hidup Rukun 1. Pertumbuhan dan
2. Kegemaranku 2. Bermain di Perkembangan MH
3. Kegiatanku
4. Keluargaku Lingkunganku 2. Menyayangi Tumbuhan
5. Pengalamanku 3. Tugasku Sehari-hari dan Hewan
6. Lingkungan 4. Aku dan Sekolahku
5. Hidup Bersih dan Sehat 3. Benda di Sekitarku
Bersih, Sehat, dan 6. Air, Bumi, dan 4. Kewajiban dan Hakku
Asri 5. Permainan Tradisional
7. Benda, Binatang Matahari 6. Indahnya Persahabatan
dan Tanaman di 7. Merawat Hewan dan 7. Energi dan
Sekitarku
8. Peristiwa Alam Tumbuhan Perubahannya
8. Keselamatan di Rumah 8. Bumi dan Alam

dan Perjalanan Semesta

30

KELAS IV KELAS V KELAS VI

1. Indahnya 1. Organ Gerak Hewan 1. Selamatkan MH
Kebersamaan dan Manusia 2. Persatuan dalam

2. Selalu Berhemat 2. Udara Bersih Perbedaan
Energi 3. Makanan Sehat 3. Tokoh dalam Penemuan
4. Organ Peredaran 4. Globalisasi
3. Peduli Makhluk 5. Wirausaha
Hidup Darah Hewan dan 6. Menuju Masyarakat
Manusia
4. Berbagai 5. Ekosistem Sehat
Pekerjaan. 6. Kalor dan 7. Kepemimpinan
Perpindahannya 8. Bumiku
5. Menghargai Jasa 7. Benda-Benda di 9. Menjelajah Angkasa
Pahlawan Sekitarku
8. Peristiwa dalam Luar
6. Indahnya Kehidupan
Negeriku 9. Lingkungan Sahabat
Kita
7. Cita-citaku
8. Daerah Tempat

Tinggalku
9. Makanan Sehat

dan Bergizi

Cakupan Kelompok Mata Pelajaran

Kelompok

No Mata Cakupan

Pelajaran

Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia

dimaksudkan untuk membenatu peserta didik menjadi

Agama dan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
1

Akhlak Mulia Maha Esa serta berakhlak mulia mencakup etika, budi

pekerti atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan

agama.

31

Kelompok mata pelajaran dan kewarganegaraan dan
kepribadian dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran
dan wawasan peserta didik untuk status, hak dan
kewajibannya dan kehidupan bermasyarakat, berbangsa
Kewarganega dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai
2 raan dan manusia. Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan
Kepribadian keangsaaan, jiwa dan patriotisme bela Negara,
penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia,
kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup,
ketaatan terhadap hokum, ketaatan membayar pajak dan
sikap serta perilaku anti korupsi, kalusi dan nepotisme.
Kelompok mata Pelajaran ilmu pengetahun dan
tekhnologi pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk
mengenal, menyikapi dan mengaprsiasi ilmu pengetahuan
dan tekhnologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan
berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan mandiri.
Kelompok mata Pelajaran ilmu pengetahun dan
Ilmu
tekhnologi pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk
Pengetahuan
3 memperoleh kompetensi dasar ilmu Pengetahuan dan
dan
tekhnologi,serta membudayakan berpikir ilmiah secara
Tekhnologi
kritis, kreatif dan mandiri.
Kelompok mata Pelajaran ilmu pengetahun dan
tekhnologi pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk
memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan
tekhnologi , serta membudayakan berpikir ilmiah secara
kritis, kreatif dan mandiri.
Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk
meningkatkan sesitivitas, kemampuan mengapresiasi dan
4 Estetika
kemampuan mengekspresikan keindahan dan harmoni.
Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan

32

keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan
ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga
mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam
kehidupan kemasyrakatan sehingga mampu menciptakan
kebersamaan yang harmonis.
Kelompok mata pelajaran Jasmani, olahraga dan
Jasmani,
kesehatan pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk
5 olahraga dan
meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportivitas
kesehatan
dan kesadaran hidup sehat

Struktur kurikulum SDN Pekunden meliputi subtansi pembelajaran
yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai dari
kelas I s/d kelas VI. Struktur kurikulum SDN Pekunden disusun berdasarkan
Standart Isi ( SI ) dan Standart Kompetensi Lulusan ( SKL ) dengan ketentuan
sebagai berikut :
1) Kurikulum SDN Pekunden memuat 8 mata pelajaran, 3 muatan Lokal dan

pengambangan diri.
2) Subtansi mata pelajaran IPA dan IPS merupakan“IPA Terpadu dan IPS

terpadu“.
3) Pembelajaran kelas I sampai dengan kelas VI dilaksanakan dengan

pendekatan tematik terpadu.
4) Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana

tertera dalam struktur kurikulum.
5) Alokasi satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
6) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester ) adalah 37

minggu.
Setiap mata pelajaran memiliki cakupan materi seperti pada tabel di atas.

2. Mata Pelajaran
a. Mata Pelajaran Pendidikan Agama
1) Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk :

33

a) Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan,
serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi
manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketaqwaannya
kepada Allah SWT.

b) Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak
mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas,
produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga
keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan
budaya agama dalam komunitas sekolah.

Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi aspek sebagai berikut :
• Al-Qur’an dan Hadits
• Aqidah
• Akhlak
• Fiqih
• Tarikh dan Kebudayaan Islam
Pendidikan Agama Islam menekankan keseimbangan, keselarasan, dan
keserasian antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan
manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri,
dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.

2) Pendidikan Agama Kristen bertujuan untuk :
Mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen (PAK ) adalah :
a) Memperkenalkan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus dan karya-karya-
Nya agar peserta didik bertumbuh iman percayanya dan meneladani
Allah Tritunggal dalam hidupnya.
b) Menanamkan pemahaman tentang Allah dan karya-Nya kepada
peserta didik, sehingga mampu memahami dan menghayatinya.

34

c) Menghasilkan manusia Indonesia yang mampu menghayati imannya
secara bertanggungjawab serta berakhlak mulia di tengah masyarakat
yang pluralistik.

Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pendidikan Agama Kristen meliputi aspek sebagai berikut :
• Allah Tritunggal (Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus) dan karya-Nya
• Nilai-nilai kristiani.
Pada jenjang pendidikan SD peserta didik diperkenalkan pada hakikat
Allah dan perspektif hubungan-Nya dengan manusia. Allah tidak berkarya
di dalam ruang kosong, tetapi berkomunikasi dengan manusia. Allah
membina relasi dengan manusia melalui karya-Nya.

3) Pendidikan Agama Katholik bertujuan untuk :
Mata pelajaran Pendidikan Agama Katholik (PA.Kat ) adalah :
a) Memperkenalkan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus dan karya-karya-
Nya agar peserta didik bertumbuh iman percayanya dan meneladani
Allah Tritunggal dalam hidupnya.
b) Menanamkan pemahaman tentang Allah dan karya-Nya kepada
peserta didik, sehingga mampu memahami dan menghayatinya.
c) Menghasilkan manusia Indonesia yang mampu menghayati imannya
secara bertanggungjawab serta berakhlak mulia di tengah masyarakat
yang pluralistik.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup Pendidikan Agama Kristen meliputi aspek-aspek sebagai
berikut :
• Allah Tritunggal (Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus) dan karya-Nya
• Nilai-nilai kristiani.
Pada jenjang pendidikan SD peserta didik diperkenalkan pada hakikat
Allah dan perspektif hubungan-Nya dengan manusia. Allah tidak berkarya

35

di dalam ruang kosong, tetapi berkomunikasi dengan manusia. Allah
membina relasi dengan manusia melalui karya-Nya.

4) Pendidikan Kewarganegaraan
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut :
a) Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan
b) Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak
secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara, serta anti-korupsi
c) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup
bersama dengan bangsa-bangsa lainnya
d) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi
aspek aspek sebagai berikut :
• Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam
perbedaan, Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa
Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap positif
terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan
jaminan keadilan
• Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan
keluarga, Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di
masyarakat, Peraturan-peraturan daerah, Norma-norma dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, Sistim hukum dan peradilan
nasional, Hukum dan peradilan internasional

36

• Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan
kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional dan
internasional HAM, Pemajuan, penghormatan dan perlindungan
HAM

• Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga
diri sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi,
Kemerdekaan mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan
bersama, Prestasi diri , Persamaan kedudukan warga negara

• Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan
konstitusi yang pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah
digunakan di Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi

• Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan
kecamatan, Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat,
Demokrasi dan sistem politik, Budaya politik, Budaya demokrasi
menuju masyarakat madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam
masyarakat demokrasi

• Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan
ideologi negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara,
Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,
Pancasila sebagai ideologi terbuka

• Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar
negeri Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan
internasional dan organisasi internasional, dan Mengevaluasi
globalisasi.

5) Bahasa Indonesia
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut:
a) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang
berlaku, baik secara lisan maupun tulis

37

b) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan dan bahasa negara

c) Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan
kreatif untuk berbagai tujuan

d) Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, serta kematangan emosional dan sosial

e) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas
wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan
dan kemampuan berbahasa

f) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah
budaya dan intelektual manusia Indonesia.

Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen
kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-
aspek sebagai berikut.
• Mendengarkan
• Berbicara
• Membaca
• Menulis.

6) Matematika
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan :
a) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep
dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat,
efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.
b) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.

38

c) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan
solusi yang diperoleh

d) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau
media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.

e) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,
yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam
mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam
pemecahan masalah.

Ruang Lingkup
Mata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan SD/MI meliputi
aspek - aspek sebagai berikut :
• Bilangan
• Geometri dan pengukuran
• Pengolahan data.

7) Ilmu Pengetahuan Alam
Mata pelajaran IPA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut :
a) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya
b) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA
yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
c) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang
adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,
teknologi dan masyarakat
d) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah dan membuat keputusan
e) Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara,
menjaga dan melestarikan lingkungan alam

39

f) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan

g) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

Ruang Lingkup
Ruang Lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek
berikut.
• Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan,

tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan
• Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan

gas
• Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik,

cahaya dan pesawat sederhana
• Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-

benda langit lainnya.

8) Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut :
a) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya
b) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin
tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam
kehidupan sosial
c) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan
d) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi
dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan
global.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

40

• Manusia, Tempat, dan Lingkungan
• Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan
• Sistem Sosial dan Budaya
• Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.

9) Seni Budaya dan Prakarya (SBdP)
Mata pelajaran Seni Budaya dan Ketrampilan bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
a) Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan ketrampilan.
b) Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan ketrampilan.
c) Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan ketrampilan.
d) Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan ketrampilan dalam
tingkat lokal, regional, maupun global.
Ruang Lingkup
Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan meliputi aspek-aspek :
• Seni rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam
menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-
mencetak, dan sebagainya
• Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal,
memainkan alat musik, apresiasi karya musik
• Seni tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh
dengan dan tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari
• Seni drama, mencakup keterampilan pementasan dengan memadukan
seni musik, seni tari dan peran
• Keterampilan, mencakup segala aspek kecakapan hidup ( life skills )
yang meliputi keterampilan personal, keterampilan sosial,
keterampilan vokasional dan keterampilan akademik.

10) Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

41

a) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya
pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola
hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang
terpilih.

b) Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang
lebih baik.

c) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
d) Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi

nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga,
dan kesehatan.
e) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab,
kerjasama, percaya diri, dan demokrasi.
f) Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri
sendiri, orang lain dan lingkungan.
g) Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan
yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik
yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta
memiliki sikap yang positif.

Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Pendiidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
• Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan.

eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan
manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket,
bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta
aktivitas lainnya
• Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen
kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya

42

• Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa
alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas
lainnya

• Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam
aerobic serta aktivitas lainnya

• Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air,
keterampilan bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya

• Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan
lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung

• Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam
kehidupan sehari- hari, khususnya yang terkait dengan perawatan
tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih
makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cidera,
mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam
kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek
tersendiri, dan secara implisit masuk ke dalam semua aspek.

C. Muatan Kurikulum Tingkat Daerah Provinsi Jawa Tengah
Muatan lokal merupakan mata pelajaran pada satuan pendidikan yang

berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal yang
dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap keunggulan
dan kearifan di daerah tempat tinggalnya. Muatan lokal antara lain dapat berupa
(a) seni budaya, (b) prakarya, (c) pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan, (d)
bahasa, dan/atau (e) teknologi.

Muatan lokal dirumuskan dalam bentuk dokumen yang terdiri atas:
Kompetensi Dasar; Silabus; dan Buku Teks Pelajaran. Muatan lokal yang
dikembangkan oleh pemerintah daerah provinsi atau kabupaten/kota sesuai dengan
kewenangannya dan/atau satuan pendidikan dapat berbentuk sejumlah bahan
kajian terhadap keunggulan dan kearifan daerah tempat tinggalnya yang menjadi:
1) Bagian mata pelajaran kelompok B; dan atau 2).Mata pelajaran yang berdiri
sendiri pada kelompok B sebagai mata pelajaran muatan lokal dalam hal

43

pengintegrasian tidak dapat dilakukan. Dalam hal muatan lokal ditetapkan
sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri, satuan pendidikan dapat menambah
beban belajar muatan lokal paling banyak 2 (dua) jam per minggu. (Permendibud
Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal).

Bahasa Jawa sebaagai muatan lokal wajib Propinsi Jawa Tengah (sesuai
SK Gubernur Jawa Tengah No 895.5/01/2005 tangggal 23 Februari 2005 tentang
kurikulum mata pelajaran bahasa Jawa tahun 2004 untuk jenjang pendidikan
SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs, dan SMA/SMALB/SMK/MA Negeri dan
Swasta ). Adapun tujuan muatan lokal bahasa Jawa adalah untuk
mengembangkan kompetensi berbahasa Jawa untuk melestarikan bahasa dan
budaya Jawa.

Mata pelajaran Bahasa jawa bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut :
• Mengembangkan kemampuan dan ketrampilan berkomunikasi dengan

menggunakan bahasa jawa.
• Meningkatkan kepekaan dan penghayatan terhadap karya sastra jawa.
• Memupuk tanggung jawab untuk melestarikan hasil kreasi budayadaerah

sebagai salah satu unsur kebudayaan nasional
• Mengembangkan ketrampilan sesuai karakteristik daerah sebagai daerah jasa

dan industri.

Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Jawa mencakup komponen

kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek
sebagai berikut :
• Mendengarkan
• Berbicara
• Membaca
• Menulis

44

D. BIMBINGAN KONSELING

1. Bimbingan Konseling ( BK )
Program Bimbingan Konseling adalah suatu rencana kegiatan

bimbingan dan konseling yang dilaksanakan pada periode tertentu. Undang-
undang Sistem Pendidikan Nasional no. 20 tahun 2003 pasal 3 menyatakan
bahwa Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa.

Di Sekolah Dasar (SD), kegiatan BK diberikan oleh guru kelas. Guru
kelas harus menjalankan tugasnya secara menyeluruh, baik tugas
menyampaikan semua materi pelajaran (kecuali Agama dan Penjaskes) dan
memberikan layanan BK kepada semua siswa tanpa terkecuali. Pemberian
layanan bimbingan konseling meliputi layanan orientasi, informasi,
penempatan dan penyaluran, pembelajaran, konseling perorangan, bimbingan
kelompok, dan konseling kelompok. Peran guru dalam kegiatan BK, yaitu:
a. Informator, guru diharapkan sebagai pelaksana cara mengajar informatif,

laboratorium, studi lapangan, dan sumber informasi kegiatan akademik
maupun umum.
b. Organisator, guru sebagai pengelola kegiatan akademik, silabus, jadwal
pelajaran dan lain-lain.
c. Motivator, guru harus mampu merangsang dan memberikan dorongan serta
reinforcement untuk mendinamisasikan potensi siswa, menumbuhkan
swadaya (aktivitas) dan daya cipta (kreativitas) sehingga akan terjadi
dinamika di dalam proses belajar-mengajar.
d. Director, guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar
siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.
e. Inisiator, guru sebagai pencetus ide dalam proses belajar-mengajar.
f. Transmitter, guru bertindak selaku penyebar kebijaksanaan dalam
pendidikan dan pengetahuan.

45

g. Fasilitator, guru akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses
belajar-mengajar.

h. Mediator, guru sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa.
i. Evaluator, guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik dalam

bidang akademik maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat
menentukan bagaimana anak didiknya berhasil atau tidak.

Materi bimbingan dan konseling di SD Negeri Pekunden mencakup:
bidang bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan
karier.

2. Bidang Bimbingan Pribadi
Bimbingan Pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta

didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan,
bakat dan minat, serta kondisi yang sesuai dengan karakteristik kepribadian
dan kebutuhan dirinya. Bidang bimbingan pribadi bertujuan untuk membantu
peserta didik dalam mengenal diri sendiri agar dapat menjadi pribadi yang baik
dan dapat mengambil keputusan tentang dirinya sendiri.

3. Bidang Bimbingan Sosial
Bimbingan Sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta

didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan
hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota
keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas. Bidang ini bertujuan
membantu peserta didik memahami diri kaitannya dengan interaksi dirinya
dengan lingkungan dan etika yang didasari dengan budi pekerti luhur dan
tanggung jawab sosial.

4. Bidang Bimbingan Sosial
Bimbingan Sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta

didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan
hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota
keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas. Bidang ini bertujuan

46


Click to View FlipBook Version