LAPORAN AKHIR
PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER
Disusun Oleh :
NAMA : MAIMUNAH
NIM : 210631100096
DOSEN PENGAMPU : MUHLIS TAHIR, S.Pd., M.Tr.Kom.
ASISTEN : AHMAD JUMADI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN INFORMATIKA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2022
LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER
NAMA : Maimunah
NIM : 210631100096
KELAS : 3C
Dengan rincian kegiatan praktikum :
No Hari / Tanggal Modul Paraf
Asisten
1 Minggu,21-agustus-2022 Modul 1
2 Minggu,04-september-2022 Modul 2
3 Minggu,18-september-2022 Modul 3
4 Senin,02-oktober-2022 Modul 4
5 Senin,17-oktober-2022 Modul 5
6 Senin,31-oktober-2022 Modul 6
7 Selasa,07-november-2022 Modul 7
8 Selasa,22-november-2022 Modul 8
Nilai Akhir: Bangkalan,
Mengetahui, Asisten Praktikum
Dosen Pengampu,
Muhlis tahir, S.Pd., M.Tr.Kom. Ahmad jumadi
NIP.199105242020121012 NIM.200631100033
ii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat kehadirat Allah
SWT. Karena atas kehendak limpahan rahmat taufik serta hidayahnya saya
dapat menyelesaikan Laporan Resmi basis data. Tujuan laporan ini saya
susun tidak semata-mata hanya untuk mengejar tugas mata kuliah Jaringan
komputer saja akan tetapi, disamping itu harapan saya agar laporan ini dapat
bermanfaat serta memberikan faedah yang tinggi bagi siapapun yang
membacanya.
Dalam laporan ini saya mencoba membukukan apa yang dapat saya
peroleh satu semester ini. Jadi untuk kedepannya dalam proses perancangan
topologi jaringan baik di sisco packet tracer hingga perancangan pada Debian
yang mana pada laporan ini dilakukan dalam bentuk langkah-langkah yang
detail serta sesuai dengan materi dan aturan konsep jaringan komputer
tersebut. Format Laporan ini saya buat berdasarkan materi serta analisis
secara langsung yang saya peroleh saat melakukan Praktikum jaringan
komputer
Bangkalan,09 desember 2022
Maimunah
iii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan Praktikum ............................................................................ ii
Kata Pengantar ..................................................................................................... iii
Daftar Isi. ..............................................................................................................iv
Laporan Resmi Praktikum Modul 1 ..................................................................... 1
Laporan Resmi Praktikum Modul 2 ..................................................................... 28
Laporan Resmi Praktikum Modul 3 ..................................................................... 41
Laporan Resmi Praktikum Modul 4 ..................................................................... 62
Laporan Resmi Praktikum Modul 5 ..................................................................... 77
Laporan Resmi Praktikum Modul 6 ..................................................................... 98
Laporan Resmi Praktikum Modul 7 .....................................................................117
Laporan Resmi Praktikum Modul 8 .....................................................................128
Saran ....................................................................................................................152
Biodata .................................................................................................................153
iv
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER
Penyusun :
Maimunah (210631100096)
LABORATORIUM SISTEM INFORMASI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2022
1
MODUL 1
“TCP/IP dan SUBNETING”
1.1 Tujuan
1. Mahasiswa mampu Mengetahui jenis-jenis kabel jaringan
2. Mahasiswa mampu Memahami Konsep penghitungan subnet jaringan
komputer
3. Mahasiswa mampu Mengkonfigurasi TCP/IP pada cisco packet tracer
1.2 Landasan teori
A. Media Transmisi
Media transmisi adalah media yang dapat digunakan untuk mengirimkan
informasi dari suatu tempat ke tempat yang lain. Media transmisi dibedakan
menjadi dua, yaitu:
1. Media transmisi berkabel, yaitu media transmisi yang menghubungkan
pengirim dan penerima secara fisik berupa kabel.
Media transmisi berkabel ini dibedakan menjadi:
❖ Twisted Pair
❖ Coaxial
❖ Fiber Optik
2. Media transmisi tanpa kabel/nirkabel
❖ Gelombang Mikro
❖ System Satelit
❖ Infra Merah
❖ Sinar Laser
Twisted Pair
Kabel twisted pair (pasangan berpilin) merupakan sebuah bentuk kabel dimana
dua konduktor digabungkan yang bertujuan untuk mengurangi atau
meniadakan interferensi elektromagnetik dari luar seperti radiasi
elektromagnetik dari kabel unshielded twisted pair (UTP), dan crosstalk (cakap
silang) diantara pasangan kabel yang berdekatan. Kabel twisted pair lebih tipis,
lebih mudah putus, dan mengalami gangguan lain sewaktu kabel kusut. Akan
tetapi, keunggulan kabel twisted pair ini terhadap jaringan secara keseluruhan
yaitru apabila sebagian kabel twisted pair rusak, maka tidak semua jaringan
akan terhenti seperti yang mungkin terjadi pada kabel coaxial. Contoh dari
2
twisted pair ini adalah Unshielded Twisted Pair (UTP) dan Shielded Twisted
Pair (STP).
A. Unshielded Twisted Pair (UTP)
Unshielded Twisted Pair atau disingkat UTP adalah salah satu jenis kabel
jaringan yang menggunakan bahan dasar tembaga yang tidak dilengkapi
dengan shield/pelindung internal. UTP merupakan jenis kabel yang paling
umum dan sering digunakan di dalam jaringan lokal (LAN) karena harganya
yang cukup murah, fleksibel dan memiliki kinerja yang relatif bagus.
Tabel 1. Kategori Kabel UTP
KATEGORI KEGUNAAN
Category 1 (Cat1) Komunikasi suara analog, hanya cocok
untuk suara saja.
Category 2 (Cat2) Transmisi suara maupun data digital
hingga 4megabit per detik
Category 3 (Cat3) Transmisi data digital hingga 10 megabit
per detik
Category 4 (Cat4) Transmisi data digital hingga 16 megabit
per detik
Category 5 (Cat5) Transmisi data digital hingga 100
megabit per detik
Enhanced Category5 (Cat5e) Transmisi data digital hingga 250
megabit per detik
Category 6 (Cat6) Transmisi data hingga diatas
1000 megabit per detik.
Digunakan untuk mendukung
Gigabit Ethernet.
Diantara semua kabel di atas, kabel Enhanced Category 5 (Cat5e)
dan Category 5 (Cat5) merupakan kabel UTP yang paling populer yang
banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi Ethernet. Konektor
yang biasa digunakan adalah RJ45.
3
Gambar 1. Unshielded Twisted Pair (UTP)
Terdapat 2 buah strategi pengkabelan kabel UTP Category 5 ini, yaitu:
❖ Kabel straight
Digunakan untuk menghubungkan client ke hub atau router.
Gambar 2. Kabel Straight
❖ Kabel crossover
Digunakan untuk menghubungkan client ke client atau dalam kasus
tertentu digunakanuntuk menghubungkan hub ke hub.
4
Gambar 3. Kabel Crossover
B. Subnetting
❖ Subnetting dan Netmask Kelas A
a. Diketahui suatu IP 10.0.0.0/16
b. Menghitung jumlah subnet Netmasknya /16 : 255.255.0.0
- Bilangan biner = 11111111.11111111.00000000.00000000
- Jumlah subnet : 2n -> n = jumlah bit yang aktif dimluai dari octet
kedua (angka1) : 28 = 256 subnet
c. Mengitung julah host per subnet Jumlah host = 2x – 2 -> x =
sisa bit (bit 0) Jumlahhost = 216 – 2 = 65534 host
d. Blok subnet : 256 – 255 = 1 Blok subnetnya : 0,1,2,3,4, dst.
e. Tabel Pembagian Subnet Kelas A
Subnet 10.0.0.0 10.1.0.0 …10.254.0.0 10.255.0.
0
Host 10.0.0.1 10.1.0.1 …10.255.0.1 10.255.0.
Pertama
Host 1
Terakhir
Broadcast 10.0.255.254 10.1.255.254 …10.254.255.254 10.255.25
10.0.255.255 10.1.255.255 5.254
…10.254.255.255 10.255.25
5
5.255
❖ Subnetting dan Netmask Kelas B
1. Diketahui suatu IP 172.16.0.0/25
2. Menghitung jumlah subnet
Netmasknya /25 : 255.255.255.128
Bilangan biner = 11111111.11111111. 11111111.10000000
Jumlah subnet : 2n -> n = jumlah bit yg aktif dimluai dari octet ketiga
(angka 1)
: 29 = 512 subnet
3. Mengitung julah host per subnet Jumlah host = 2x – 2 -> x = sisa bit
(bit 0) Jumlah host = 27 – 2 = 126 host
4. Blok subnet : 256 – 128 = 128 Blok subnetnya : 0,128
5. Tabel Pembagian Subnet Kelas B
Subnet 172.16.0.0 172.16.0.128 172.16.1.0 … 172.16.255.128
Host 172.16.0.1 172.16.0.129 172.16.1.1 … 172.16.255.129
Pertama
Host 172.16.0.12 172.16.0.254 172.16.1.126 … 172.16.255.254
Terakhir 6
Broadcast 172.16.0.12 172.16.0.255 172.16.1.127 … 172.16.255.255
7
❖ Subnetting dan Netmask Kelas C
1. Diketahui suatu IP 192.168.1.0/26
2. Menghitung jumlah subnet
Netmasknya /2 : 255.255.255.192
Bilangan biner = 11111111.11111111. 11111111.11000000
Jumlah subnet : 2n -> n = jumlah bit yang aktif dimluai dari octet ke
4 (angka 1)
: 22 = 4 subnet
3. Mengitung jumlah host per subnet Jumlah host = 2x – 2 -> x = sisa
bit (bit 0)
Jumlah host = 26 – 2 = 62 host
4. Blok subnet : 256 – 192 = 64 Blok subnetnya : 0,64,128,192
6
5. Tabel Pembagian Subnet Kelas C
Subnet 192.168 192.168.1. 192.168. 192.168.
.1.0 64 1.128 1.192
Host 192.168 192.168.1. 192.168. 192.168.
Pertama .1.1 65 1.129 1.193
Host 192.168 192.168.1. 192.168. 192.168.
Terakhir .1.62 126 1.190 1.254
Broadca 192.168 192.168.1. 192.168. 192.168.
st .1.63 127 1.191 1.255
❖ Subnetting dan Netmask Menggunakan VLSM
1. Diketahui IP 192.168.0.0/27
2. Ip addres tersebut akan dibagi dalam 3 jaringan Lan 1 : 100 host
- Lan 2 : 50 host
- Lan 3 : 10 host
3. Urutkan jaringan dari host yang paling besar sampai dengan
host yang palingterkecil.
- Lan 1 : 100 host
- Lan 2 : 50 host
- Lan 3 : 10 host
4. buat urutan desimal seperti berikut :
27 26 25 24 23 22 21 20
128 64 32 16 8 4 2 1
5. Hitung jumlah range IP dan prefix LAN 1
▪ Menghitung jumlah host
100 < 2n – 2 (100 adalah jumlah host LAN1, n adalah pangkat
7
yang diambildari urutan desimal) 100 < 27 – 2
100 < 128 – 2
▪ 100 < 126 (126 adalah jumlah host LAN 1)
▪ Menghitung prefix
Prefix = 32 – n (32 adalah jumlah maksimal bit dari netmask, n
adalah pangkatyang diambil dari urutan desimal)
Jadi prefix = 32 – 7 = 25 (25 adalah prefix LAN1,
netmasknya =255.255.255.128 /25)
6. Hitung jumlah range IP dan prefix LAN 2
- Menghitung jumlah host
50 < 2n – 2 (50 adalah jumlah host LAN2, n adalah
pangkat yang diambildari urutan desimal) 50 < 26 – 2
50 < 64 – 2
50 < 62 (62 adalah jumlah host LAN2)
- Menghitung prefix
Prefix = 32 – n (32 adalah jumlah
maksimal bit dari netmask, n adalah
pangkatyang diambil dari urutan
desimal)
Jadi prefix = 32 – 6 = 26 (26 adalah
prefix LAN2, netmasknya =
255.255.255.192 /26)
7. Hitung jumlah range IP dan prefix LAN 3
- Menghitung jumlah host
10 < 2n – 2 (10 adalah jumlah host LAN3, n adalah
pangkat yang diambildari urutan desimal) 10 < 24 – 2
8
10 < 16 – 2
10 < 14 (14 adalah jumlah host LAN3)
- Menghitung prefix
Prefix = 32 – n (32 adalah jumlah maksimal bit dari
netmask, n adalah pangkatyang diambil dari urutan desimal)
Jadi prefix = 32 – 4 = 28 (28 adalah
prefix LAN3, netmasknya =255.255.255.240
/28)
- Buat table pembagian IP address
LAN IP SUBNET IP HOST 1 IP HOST N IP BROADCAST PREFIX
1 192.168.0.0 192.168.0.1 192.168.0.126
2 192.168.0.128 192.168.0.129 192.168.0.190 192.168.0.127 /25
3 192.168.0.192 192.168.0.193 192.168.0.206
192.168.0.191 /26
192.168.0.207 /28
C. TCP/IP
TCP/IP memiliki beberapa elemen umum yaitu sebagai berikut.
➢ IP Address
Merupakan sebuah struing unik dalam angka decimal yang
dibagi dalam empat segmen. Tiap-tiap segmen bias ditulisi
angka yang terdiri dari 0 hingga 255 yangmerepresentasikan 8
bit alamat tiap segmen atau 32 bit untuk keseluruhannya.
➢ Netmask atau Subnet Mask
Adalah tanda yang fungsinya membagi alamat IP yang
menunjukkan subnetwork. Misal IP kelas C, netmask standart
adalah 255.255.255.0
➢ Network Address
Mepresentasikan porsi jaringan dari alamat IP, misalnya
9
host 12.128.1.2 dijaringan kelas A memiliki network address
12.0.0.0. Host jaringan yang menggunakan IP pribadi seperti
192.168.1.100 akan menggunakan networkaddress 192.168.1.0.
Network address tersebut menjelaskan bahwa jaringantermasuk
dibagian kelas C 192.168.1
➢ Broadcast Address
Merupakan alamat IP yang memungkinkan data jaringan
dikirimkan secarasimultan ke semua host disebuah subnetwork.
Broadcast Addres standart untuk jaringan IP adalah
255.255.255.255. Namun broadcast ini tidak bisa digunakan
karena terblok oleh router. Alamat broadcast biasanya diset
auntuk subnetwork tertentu saja missal IP 192.168.1.1 akan
memiliki alamat broadcast 192.168.1.255.
➢ Gateway Address
Merupakan alamat IP yang harus dilewati oleh semua komputer
di jaringan yangingin berkomunikasi dengan host di jaringan lain
➢ Name Server Address
Menunjukkan IP address dari domain name service yang
bertujuan menerjemahkan nama hostname ke alamat IP.
➢ Remote System
Remote system merupakan sistem yang mengendalikan
atau mengakses mesin/komputer dari jarak jauh atau dengan
menggunakan komputer lainnya. Remote system ini
mempermudah kita dalam bekerja, jika pada suatu saat kita
tidak dapat bekerja pada mesin/ komputer tersebut. Secure Shell
merupakan suatu protokol yang mendukung sistem remote
system ini.
10
➢ Secure Shell (SSH)
Secure Shell (SSH) yang fungsi utamanya adalah untuk
mengakses mesin secararemote ini merupakan suatu protokol
yang memfasilitasi sistem komunikasi yangaman diantara dua
sistem yang menggunakan arsitektur client/server, serta
memungkinkan seorang user untuk login ke server secara
remote. Mode teks ataupun mode grafis merupakan bentuk
akses remote yang bisa diperoleh denganmenggunakan SSH.
Cara kerja dari SSH yaitu mengenkripsi data selama proses
komunikasi yang terjadi antara server dan client sehingga
menyulitkan user lain yang tidak diinginkan yang berusaha
mendapatkan account dan password sehingga merusakserver
yang ada. Enkripsi merupakan proses atau mekanisme untuk
mengamankan informasi dengan cara membuat informasi
tersebut tidak dapat dibaca tanpa bantuan pengetahuan atau alat
khusus
SSH dirancang untuk menggantikan service-
service pada sistem UNIX/LINUX yang menggunakan
sistem plaint-text seperti telnet, ftp, rlogin, rsh, rcp.
Fungsi ftp digantikan oleh sftp (secure ftp), sedangkan
fungsi rcp (remote copy) digantikan oleh scp (secure
copy).
1.3 Alat dan bahan
➢ Laptop
➢ Modul praktikum
➢ Cisco packet tracer
1.4 Langkah-langkah percobaan
1. Pastikan sudah menginstall aplikasi cisco packet tracer
2. Login dengan google account lalu buka kembali aplikasinya sehingga
tampil jendela utamanya seperti berikut ini:
11
3. Ketika sudah masuk ke tampilan awal maka kita bisa langsung
membuat desain jaringan dengan menu-menu yang ada dalam aplikasi
tersebut, baik yang dibawah maupun diatas
4. Selanjutnya langsung saja saya akan membuat skema jaringannya disini
saya akan membuat menggunakan 1 router, 2 server, 2 switch dan
masing-masing jaringan punya 3 client,serta menggunakan IP addres
yang berbeda pada servernya.
5. Pertama pilih menu network device/router untuk menambahkan router
Tarik router yang akan digunakan ke tengah layar
6. Lalu tambahkan 2 switch dengan menggunakan menu switch di bagian
pojok bawah dan tambahkan kelayar seperti berikut :
12
7. Tambahkan komponen PC,dan server dengan mengklik menu end
devices ,lalu Tarik komponen yang diinginkan seperti berikut ini :
8. Selanjutnya kita bisa menambahkan kabel untuk menghubungkan
seluruh komponennya, klik menu conections lalu pilih jenis
penghubungnya.
9. Untuk menambahkan kabel kita harus mengklik satu persatu
komponennya contoh :
Pada gambar diatas saya mencoba menghubungkan server dengan
switch atau switch dengan server,lalu muncul menu fast ethernet lalu
langsung klik saja hingga muncul tanda sepertiini :
13
Lakukan hal yang sama pada komponen yang lain juga
10. Kemudian untuk menghilangkan tanda merah yang artinya tidak
terkoneksi pada router kita harus menghidupkan gigabit ethernet dulu
pada menu config, caranya klik router=>kemudian config =>fast
ethernet0=>centang kolom on dipojok kanan,lakukan hal yang sama
untuk fast ethernet 1 dan 2.
Dan hasilnya seperti berikut
14
11. Selanjutnya kita akan menyetting ip addres dari server
Klik server0 => klik config => pada meu gatewayDNS IPv4 pilih static
=> dan gatewayDNS IPv6 pilih automatic.
Selanjutnya pada menu desktop kita pilih IP configurations =>klik
Static =>masukan ip addres secara manual di ipv4 addres=>lalu pada
ipv6 configuration klik automatic.
Kemudian kita beralih ke menu services => klik DHCP => klik service
=> pilih on => kemudian save.
15
Lakukan hal yang sama pada server ke 2 tapi dengan IP addres yang
berbeda.
12. Selanjutnya kita tambahkan IP addres untuk client atau komponen PC
tadi, caranya sebagai berikut:
Klik pc0 => pilih desktop => klik Ip configuration =>lalu pilih DHCP
=> kemudian pilih automatic pada IPv6 addres.
Selanjutnya lakukan hal yang sama pada PC yang lain.
13. Kemudian yang terakhir adalah proses Test PDU dan ping pada aplikasi
sisco packet tracer
Klik PDU list window pada bagian bawah =>kemudian klik add simple
PDU pada bagian atas=> Tarik ikon pada komponen yang diinginkan.
16
Lakukan ke semua komponen hingga sepertiini
14. Yang terakhir adalah proses running menggunakan command prompt.
Klik server yang diinginkan => pilih desktop lalu klik command prompt
Jika sudah muncul jendela hitam kita bisa langsung mencoba ping
dengan ip address nya.
Contoh : ping 10.102.232.109
17
Ketika hasil runningnya reply berarti sudah berhasil, dan jika failed
berarti gagal atau ada kesalahan.
15. Kemudian kita bisa langsung menyimpan dengan mengklik menu save
pada pojok atas.
16. Project selesai.
1.5 Hasil dan Analisa percobaan
• Hasil
• Test PDU
18
• Test command prompt
19
• Analisis
20
Project skema jaringan yang saya buat yakni model jaringan sederhana
yang mana hanya terdiri dari 2 switch,satu router,2 server,dan masing-masing
jaringan memiliki 3 client,disini saya hanya menggunakan 1 type kabel sebagai
penghubungnya yakni kabel cross, selanjutnya untuk pengalamatan ip nya saya
menggunakan dua kelas yang berbeda yaitu kelas A dan B, Ketika penyettingan
ip ini sudah slesai disemua komponen kita bisa langsung mengecek apakah sudah
konek melalui test PDU,maupun tes ping pada command prompt seperti yang
sudah saya jelaskan pada Langkah -langkah percobaan prakikum, jika semuanya
dirasa sudah sesuai keinginan dan proses test pun sudah berhasil maka langsung
saja di save pada menu yang tersedia,kemudian selesailah project yang kita buat.
1.6 Tugas
1.6.1 soal
1. Tentukan tipe koneksi masing-masing kabel dalam gambar berikut ini:
2. Diketahui suatu IP 10.10.0.0/16 (Kelas A). Hitunglah jumlah subnet, host per subnet,
blok subnet dan buat tabelnya.
3. Diketahui suatu IP 172.16.5.0/27 (Kelas B). Hitunglah jumlah subnet, host per subnet,
bloksubnet dan buat tabelnya.
4. Diketahui suatu IP 192.168.100.0/24 (Kelas C). Hitunglah jumlah subnet, host per
subnet, blok subnet dan buat tabelnya.
5. Dengan menggunakan metode VLSM dan IP192.168.1.0/25 hitunglah jumlah host
persubnet, prefix per jaringan dan buat tabelnya untuk LAN1 50 Host, LAN2 20 Host,
LAN3 115 Host.
21
1.6.2 Jawaban
1. Pada gambar tersebut terdapat 9 kabel yang saling terhubung satu sama lain,Adapun
kabel yang digunakan diantaranya sebagai berikut:
a. Router ke Hub menggunakan kabel Straight.
b. Router ke Switch menggunakan kabel Straight.
c. Switch ke Hub menggunakan kabel Cross.
d. Switch ke Mini Komputer menggunakan kabel Straight.
e. Hub ke Laptop menggunakan kabel Straight.
f. Hub ke Workstation menggunakan kabel Cross.
g. Hub ke Server menggunakan kabel Straight
h. Hub ke Komputer menggunakan kabel Straight
i. Hub ke Workstation menggunakan kabel Cross.
2. IP 10.10.0.0/16 (Kelas A)
a) Menghitung jumlah subnet
- Jumlah netmask/16 : 255.255.0.0
- Bilangan biner : llllllll.llllllll.00000000.00000000
- Jumlah subnet : 2n-n = jumlah bit yang aktif dimulai dari octet kedua
- (angka 1) : 28 = 256 subnet.
b) Menghitung jumlah host persubnet
- Host : 2x-2->x = sisa bit (bit0) jumlah
- Jumlah host persubnet : 216 - 2 = 65534 host.
- Block subnet : 256 - 255 = 1
- Tabel pembagian subnet kelas A
Subnet 10.0.0.0 10.1.0.0 10.254.0.0
Host pertama 10.0.0.1 10.1.0.1 10.255.0.1
Host terakhir 10.0.255.254 10.1.255.254 10.254.255.254
Broadcast 10.0.255.255 10.1.255.255 10.254.255.255
3. IP 172.16.5.0/27 (Kelas B)
a) Menghitung jumlah subnet
- Jumlah subnet mask/27 : 255.255.225.224
- Bilangan biner : llllllll.llllllll.llllllll.lll00000
22
- Jumlah subnet : 2n->n = jumlah bit yang aktif dimulai dari octet ke tiga
- (Angka 1) : 211=2048 subnet
b) Menghitung jumlah host
- Host = 2x-2 ->x = sisa bit (bit 0 )jumlah
- Jumlah host per subnet : 25-2=30host
- Block subnet : 256-32=224
- Table pembagian subnet kelas B
172.16.5.0 172.16.5.32 172.16.5.162 172.16.5.194
Subnet
Host Awal 172.16.5.1 172.16.5.33 172.16.5.163 172.16.5.195
Host Akhir 172.16.5.30 172.16.5.160 172.16.5.192 172.16.5.254
Broadcast 172.16.5.31 172.16.5.161 172.16.5.193 172.16.5.255
4. IP 192.168.100.0/24 (Kelas C)
a) Menghitung Jumlah Subnet
- Jumlah subnet mask /25 : 255.255.255.128
- Bilangan Biner : 11111111.11111111.11111111.11000000
- Jumlah Subnet : 2n - > n = jumlah bit yang aktif dimulai dari octet ke 4
- (angka 1) : 29 = 512 subnet
b) Menghitung Jumlah host per subnet
- Host = 2x – 2 - > x = Sisa bit (bit 0)
- jumlah Host = 27 – 2 = 126 Host
- Blok subnet = 256 – 128 = 12
- Tabel Pembagian Subnet Kelas B
Subnet 172.16.5.0 172.16.5.32
172.16.5.1 172.16.5.33
Host
Awal
23
Host 172.16.5.30 172.16.5.160
Akhir 172.16.5.31 172.16.5.161
Broadcast
5. Menghitung Subnetting mode VLSM dengan ketentuan IP192.168.1.0/25
❖ IP Address dibagi menjadi 3 jaringan :
1. LAN 1 = 50 Host
2. LAN 2 = 20 Host
3. LAN 3 = 115 Host
❖ Jaringan diurutkan dari host yang paling besar sampai host paling kecil.
1. LAN 3 = 115 Host
2. LAN 1 = 50 Host
3. LAN 2 = 20 Host
❖ Buat urutan desimal seperti dibawah ini
27 26 25 24 23 22 21 20
128 64 32 16 8 4 2 0
❖ Menghitung jumlah range IP dan Prefix LAN 3
➢ Menghitung jumlah host
- 115 ≤ 2n – 2 (115 adalah jumlah host LAN 3, n adalah pangkat
yang diambil dari urutan desimal)
115 ≤ 27 – 2
115 128 – 2
115 ≤ 126 (126 adalah jumlah host LAN 3)
➢ Menghitung Prefix
- Prefix = 32-n (32 adalah jumlah maks bit dari netmask, n adalah
pangkat yang diambil dari urutan desimal)
24
- Jadi prefix = 32 – 7 = 25 (25 adalah prefix LAN 3 netmasknya =
255.255.255.128/25)
❖ Menghitung jumlah range IP dan Prefix LAN 1
➢ Menghitung jumlah host
- 50 ≤ 2n – 2 (50 adalah jumlah host LAN 1, n adalah pangkat yang
diambil dari urutan desimal)
50 ≤ 26 – 2
50 ≤ 64 – 2
50 ≤ 62 (62 adalah jumlah host LAN 1)
➢ Menghitung Prefix
- Prefix = 32-n (32 adalah jumlah maks bit dari netmask, n adalah
pangkat yang diambil dari urutan desimal)
- Jadi prefix = 32 – 6 = 26 (26 adalah prefix LAN 1 netmasknya =
255.255.255.192/26)
❖ Menghitung jumlah range IP dan Prefix LAN 2
➢ Menghitung jumlah host
- 20 ≤ 2n – 2 (20 adalah jumlah host LAN 2, n adalah pangkat
yang diambil dari urutan desimal)
20 ≤ 25 – 2
20 ≤ 32 – 2
20 ≤ 30 (30 adalah jumlah host LAN 2)
➢ Menghitung Prefix
- Prefix = 32 - n (32 adalah jumlah maks bit dari netmask, n
adalah pangkat yang diambil dari urutan desimal)
- Jadi prefix = 32 – 5 = 27 (27 adalah prefix LAN 2 netmasknya =
255.255.255.1256/27)
- Tabel pembagian ip address
25
LAN IP SUBNET IP HOST 1 IP HOST N IP PR
BROA EF
3 192.168.1.0 192.168.1.1 192.168.1.12 DCAS IX
7
T /25
1 192.168.1.12 192.168.1.12 192.168.1.19 192.168
890 .1.126 /26
2 192.168.1.19 192.168.1.19 192.168.1.25 192.168 /27
234 .1.191
192.168
.1.255
1.7 Kesimpulan
Dari tugas, hasil praktikum dan analisanya dapat saya simpulkan sebagai
berikut, jaringan komputer atau jarkom merupakan suatu interkoneksi antara 2
komputer atau lebih, yang terhubung dengan media transmisi kabel maupun
nirkabel, dan dua komputer ini bisa dikatakan terkoneksi apa bila sudah bisa
bertukar data atau berbagi resource yang dimiliki seperti printer,file,media
penyimpanan dan lain sebagainya.
Jenis media transmisi ada 2 yakni berkabel dan nirkabel yang mana pada
masing-masing terbagi menjadi beberapa jenis yaitu media transmisi berkabel
yaitu kabel twisted pair,coaxsial.dan fiber optic, sedangkan media transmisi
berkabel atau wireless berupa Gelombang mikro,system satelit,infra merah,dan
lain sebagainya.
1.8 Lampiran
26
27
LAPORAN PRAKTIKUM
JARINGAN KOMPUTER
TGL. PRAKTIKUM : 05-SEPTEMBER-2022
NAMA : MAIMUNAH
NIM : 210631100096
DOSEN PENGAMPU : MUHLIS TAHIR, S.Pd., M.Tr., kom.
ASISTENSI : AHMAD JUMADI
LABORATORIUM KOMPUTASI DAN JARINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2022
28
MODUL 2
“CRIMPING KABEL”
1.1 Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis kabel jaringan
2. Mahasiswa mampu memahami Langkah-langkah Crimping
3. Mahasiswa Mampu melakukan crimping
1.2 Landasan teori
Crimping merupakan proses dimana sebuah kabel jaringan mampu
menjadi sebuah kabel jaringan yang utuh atau sempurna, crimping juga
disebut cara membuat kabel jaringan.
Crimping kabel di bedakan menjadi dua tipe kabel yaitu :
▪ Kabel Cross
▪ Kabel Straight
1. Kabel Cross
Untuk tipe cross itu digunakan untuk menyambungkan langsung antar
dua PC, atau yang umumnya digunakan untuk menyambungkan antar hub.
(misalnya karena colokan di hubnya kurang).
Urutan pemasangan kabel UTP tipe cross:
29
Ujung Ujung
kabel A kabel B
Putih hijau
Putih
orange Hijau
Orange Putih
Putih orange
hijau Biru
Biru Putih biru
Putih
Orange
biru Putih coklat
Hijau
Putih Coklat
coklat
Coklat
2. Kabel Straight
Kabel straight biasanya digunakan ketika untuk menghubungkan
komputerjaringan yang memakai hub atau client ke hub. Kabel straight
adalah istilah untuk kabel yang menggunakan standar yang sama pada
kedua ujung kabelnya, bisa EIA/TIA 568A atau EIA/TIA 568B pada
kedua ujung kabel. Sederhananya, urutan warna pada kedua ujung
kabel sama. Pada kabel straight, pin 1 di salah satu ujung kabel
terhubung ke pin 1 pada ujung lainnya, pin 2 terhubung ke pin 2 di
ujung lainnya, dan seterusnya.
30
Urutan pemasangan kabel UTP tipe straight:
Ujung Ujung
kabel A kabel B
Putih Putih
orange orange
Orange Orange
Putih hijau Putih hijau
Biru Biru
Putih biru Putih biru
Hijau Hijau
Putih coklat Putih coklat
Coklat Coklat
A. Kabel UTP
31
Definisi kabel UTP adalah suatu jenis kabel yang dapat dipakai
untuk membuat jaringan komputer, berupa kabel yang di bagian dalamnya
berisikan 4 pasang kabel. Kabel Twisted Pair Cable ini terbagi kedalam 2
jenis diantaranya, Shielded dan Unshielded. Shielded adalah jenis dari
kabel UTP yang memiliki selubung pembungkus, sedangkan unshielded
adalah jenis yang tidak mempunyai selubung pembungkus. Untuk
koneksinya kabel jenis ini memakai konektor RJ-45 atau RJ-11. Fungsi
kabel UTP yaitu dapat digunakan sebagai kabel untuk jaringan Local Area
Network (LAN) pada sistem network/jaringan komputer, dan umumnya
kabel UTP memiliki impedansi kurang lebih 100 ohm, dan juga dibagi
menjadi kedalam beberapa kategori berdasarkan kemampuannya sebagai
penghantar data.
B. Konektor RJ 45
digunakan untuk menghubungkan kabel dengan port yang
menggunakan port RJ 45. Konektor jenis ini sangat sering kita jumpai
karena banyak perangkat jaringan yang menggunakan port RJ 45
contohnya seperti LAN Card, router, switch dan lain-lain. Konektor RJ
45 tidak lepas dengan kabel UTP. Sebelum memasang konektor RJ 45,
kabel UTP biasanya disusun terlebih dahulu sesuai pin nya, susunan
pin pada kabel tergantung dari jenis kabel yang akan digunakan,
apakah menggunakan kabel straight atau menggunakan kabel
crossover.
C. Crimping tool
32
Crimping tools adalah peralatan yang digunakan untuk meng- crimping RJ-
45yang sudah terpasang kabel UTP dengan benar. Fungsinya adalah :
a. 1. Digunakan untuk memotong kabel
b. 2. Digunakan untuk mengelupas kabel
c. 3. Digunakan untuk mengcrimping RJ-45
D. LAN Tester
Hub merupakan perangkat keras yang sangat penting dalam jaringan
komputer, Hub sangat mempengaruhi proses koneksi antar komputer
sehingga jika Hub mengalami kerusakan maka seluruh jaringan komputer
akan terputus dan terganggu. Hub berfungsi sebagai peragkat keras
penerima sinyal dari sebuah komputer dan merupakan titik pusat yang
menghubungkan ke seluruh komputer dalam jaringan tersebut. Hub juga
berperan sebagai penguat sinyal kabel UTP, konsentrator dan
penyambung.
33
1.3 Alat dan bahan
1. Laptop
2. Crimping tool (tang crimping)
3. Konektor RJ45
4. Kabel UTP
5. LAN tester
1.4 Langkah-langkah percobaan
1. Menyiapkan peralatan crimping yaitu kabel UTP, konektor RJ-45, dan
crimping tool.
2. Mengupas bagian luar kabel (jaket) menggunakan pisau pada crimping
tool (sebuah mata pisau yang berhadapan dengan cekungan untuk
tempat kabel), kira-kira sepanjang 2 cm.
34
3. Jika sudah terlepas jaketnya, uraikan tiap kabel kecil-kecil didalamnya,
rapikan dan luruskan untuk mempermudah pengurutan warna.
4. Karena pada praktikum kali ini kita membuat UTP-Cable cross, maka
tiap ujung kabel penyusunan warnanya berbeda. Untuk ujung pertama
susun dengan standar T568B yaitu urutan warnanya (Putih-Orange,
Orange, Putih-Hijau, Biru, Putih-Biru, Hijau, Putih-Coklat, Coklat).
5. Selanjutnya rapikan kabel yang telah diurutkan tadi, kemudian dipotong
sedikit menggunakan mata pisau pada crimping tool. Pemotongan
dilakuan supaya dibagian ujungnya rata.
6. Jika sudah rata, masukkan kabel pada konektor. Pastikan jarak antara
ujung kabel sampai batas pengelupasan kabel tidak lebih dari 1 cm.
Pemasanganya harus sesuai dengan urutan kabel, kabel pertama juga
harus masuk ke lubang pertama. Untuk melihat urutan lubang, bisa
melihat gambar dibawah ini:
35
7. Dengan tetap menekan perbatasan antara kabel yang terbungkus dan
kabel yang tidak terbungkus, coba masukan kabel ke konektor RJ-45
sampai ujung-ujung kabel terlihat dibagian depan konektor RJ-45.
Kalau masih belum coba terus ditekan sambil dipastikan posisi kabel
tidak berubah.
8. Setelah yakin posisi kabel tidak berubah dan kabel sudah masuk dengan
baik ke konektor RJ-45 selanjutnya masukan konektor RJ-45 tersebut
ke crimping tool untuk di pres. Ketika konektor dalam kondisi didalam
crimping tool kita bisa memastikan kembali kabel sudah sepenuhnya
menyentuh bagian dapet RJ-45 dengan cara mendorong kabel kedalam
RJ-45. Pastikan juga bahwa bagian pembungkus kabel sebagian masuk
kedalam konektor RJ-45.
9. Jika semua kabel telah menyentuh ujung konektor, tekan crimping tool
supaya konektor bisa mengunci kabel. Pastikan kabel tidak bisa
bergoyang lagi, maka hasilnya seperti ini
10. Kemudian kita lakukan hal yang sama pada ujung kabel yang satunya,
dari pengupasan jaket kabel sampai pelurusan kabel, namun penyusunan
36
kabel secara T568A (Putih-Hijau, Hijau. Putih-Orange, Biru, Putih-
Biru, Orange, Putih- Coklat, Coklat).
11. Setelah disusun, potong ujung kabel supaya rata dan masukkan sampai
diujung konektor, pastikan semua masuk diujung. Pastikan pula jaket
juga masuk didalam konektor. Lalu cramping kabel menggunakan
cramping tool.
12. Setelah semua ujung kabel tercramping, saatnya kita mengecek apakah
kabel kita telah benar pemasangannya. Penggujiannya menggunakan
LAN Tester, caranya dengan memasukkan kabel UTP pada alat penguji
dan tekan tombol ON nya. Lalu amati apa yang terjadi. Jika nyala lampu
sesuai dengan gambar dibawah ini, kabel yang kita cramping telah
benar:
13. Gambar tersebut berarti jika ujung kabel pertama nyala pada pin
pertama disaat ujung kedua menyala pin ketiga, saat pin kedua nyala,
pin keenam ujung kedua begitu seterusnya. Namun jika tidak ada yang
nyala kemungkinan pemasangan terdapat kesalahan dominan terletak
pada kurang menempelnya kabel pada ujung konektor
1.5 Hasil dan Analisa percobaan
1.5.1 Hasil percobaan
- Cross
37
- Straight
38
1.5.2 Analisis
Pada praktikum kaliini saya melakukan proses crimping
cable UTP cross dan straight menggunakan konektor RJ45,
Langkah pertama yang dilakukan adalah mengupas kabel
menggunakan alat crimping tool kira-kira sepanjang 2-3cm lalu
Menyusun komponen kabel utp sesuai dengan warna yang telah di
jelaskan pada landasan teori, Ketika sudah di rapikan, lalu dirasa
pas dan telah benar susunannya kita bisa langsung memasukan
kabel kedalam konektor lalu di kunci menggunakan tang (crimping
tool),selanjutnya kita bisa mengetes kebenarannya menggunakan
39
LAN taster jika semua lampu pada LAN taster menyala maka kita
telah berhasil membuat kabel Cross ataupun kabel straight, jika
lampu tidak menyala dengan sempurna maka tidak berhasil dan
bisa mencoba crimping kabel ulang dari awal, karena memang
solusinya dipotong sebab konektor yang telah dikunci tidak bisa
kita gunakan lagi.
1.6 Tugas
1.6.1 Soal
1. Sebutkan dan jelaskan jenis kabel UTP.
2. Jelaskan tentang Medium Dependent Interface
(automatic medium- dependent interface crossover - Auto-MDIX).
1.6.2 Jawaban
1. Terdapat beberapa jenis kabel utp, jenis kategori inilah yang
menentukan kualitas dari kabel tersebut, semakin tinggi kategorinya
maka semakin rapat lilitannya, berikut adalah jenis-jenis kategorinya:
Kabel UTP category 1 :
Digunakan untuk komunikasi telpon, hanya bisa mentransmisikan data
kecepatan rendah, sehingga tidak cocok untuk mentransmisikan data
Kabel UTP category 2
Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 4mbps
(megabits per second)
Kabel UTP category 3
Digunakan pada 10baseT network,mampu mentransmisikan data
dengan kecepatan sampai 1Mbps
Kabel UTP category 4
Sering digunakan pada topologi token ring, karena mampu
mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 16Mbps
Kabel UTP category 5
40
Mampu mentransmisikan data hingga kecepatan 100Mbps
Kabel UTP category 5e
Mampu mentransmisikan data sampai dengan kecepatan 1000Mbps,
frekuensi signal yang dapat dilewati sampai 100mhz
Kabel UTP category 6
Mampu mentransmisikan data sampai dengan kecepatan 1000Mbps,
frekuensi signal yang dapat dilewati sampai 100mhz, secara fisik
terdapat separator yang terbuat dari plastik yang berfungsi untuk
memisahkan keempat pair didalam kabel tersebut
Kabel UTP category 7
Gigabit ethernet (1GBps) dengan frekuensi signal 400 MHz
2. MDIX merupakan fitur pada switch yang membuat kita dapat
menggunakan patch cable (straight-thourgh) daripada kabel crossover
untuk koneksi antar switch, fitur dari auto MDIX ini akan mendeteksi
type kabel yang terkoneksi secara otomatis dan membuatnya bekerja
auto MDIX merupakan sebuah fitur yang mengeliminasi kebutuhan
kabel crossover pada saat menghubungkan dua buah por tyang mirip
lapisan OSI secara bersamaan, fitur ini dapat diaktifkan secara
otomatis pada kebanyakan switch,
sebuah MDI (medium dependent interface) yang mendeskripsikan
interface fisik dan elektrik pada sebuah jaringan komputer dari
sebuah implementasi lapisan fisik ke medium fisik untuk membawa
transmisi, pada interface jaringan terbaru port auto MDIX akan
mendeteksi apakah koneksi membutuhkan kabel crossover, serta
dengan otomatis memilih konfigurasi MDI atau MDIX untuk
menghubungkan secara tepat.
1.7 Kesimpulan
41
Dari pelaksaan praktikum, landasan teori dan tugas dapat saya
simpulkan sebagai berikut , untuk crimping kabel UTP yang sangat
penting adalah pada pengurutan kabel harus benar dan sampai ujung kabel
benar-benar menyentuh ujung konektor RJ45,agar pada saat ditester lampu
menyala dengan sempuna dan kabelpun berhasil dibuat, Adapun kabel
yang dibuat yaitu kabel UTP jenis crossover dan straight.
1.8 Lampiran
42
LAPORAN PRAKTIKUM
JARINGAN KOMPUTER
TGL. PRAKTIKUM : 19 SEPTEMBER 2022
NAMA : MAIMUNAH
NIM : 210631100096
DOSEN PENGAMPU : MUHLIS TAHIR, S.Pd., M.TR.KOM.
ASISTENSI : AHMAD JUMADI
LABORATORIUM KOMPUTASI DAN JARINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2022
41
MODUL III
“ROUTING”
1.1 Tujuan
1. Mahasiswa mampu memahami konsep routing jaringan
2. Mahasiswa mampu mengkonfigurasi routing pada sebuah jaringan
3. Mahasiswa dapat mengetahui Troubleshoot Routing Jaringan
1.2 Landasan teori
a. Pengertian
Dalam proses pengiriman data dari satu komputer ke komputer lain maka
akan menciptakan sebuah jalur yang dilalui data tersebut agar bisa sampai ke
komputer tujuan, jalur yang dipilih tersebut dinamakan rute. Mekanisme yang
mengatur pengiriman paket data yang di transmisikan dari satu network ke
network yang lain dinamakan Routing. Perangkat yang bisa melakukan
routing atau menyimpan tabel routing dinamakan router. Router mempunyai
banyak gateway karena fungsi dari router adalah menghubungkan banyak
jaringan yang berbeda.
b. Konsep Dasar Routing
Fungsi utama dari router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah
router memiliki kemampuan routing, artinya router dapat mengetahui ke
mana rute perjalanan informasi (paket) akan dilewatkan sesuai dengan tabel
routing yang dimilikinya. Jadi router bisa membedakan apakah informasi
(paket) ditujukan untuk host yang satu network yang sama ataukah berada di
network berbeda. Jika paket tersebut ditujukan untuk host yang masih dalam
satu jaringan maka router akan mencegah paket tersebut dikirimkan keluar
jaringan. Jika host yang dituju berbeda jaringan maka router akan
meneruskannya kejaringan tersebut.
1.3 Alat dan bahan
1. Laptop
42
2. Software cisco paket tracer
1.4 Langkah-langkah percobaan
A. Konfigurasi Routing Static dengan GUI
1. Buatlah topologi sederhana di cisco packet tracer
2. Konfigurasi Router 0 pada Interface FastEhternet 0/0
3. Konfigurasi Router 0 pada Interface FastEthernet 1/0
43
4. Konfigurasi Router 1 pada Interface FastEthernet 0/0
5. Konfigurasi Router 1 pada Interface FastEthernet 1/0
6. Konfigurasi IP Address pada PC0
44