38 BISNIS DARING DAN PEMASARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT Produk, Konsumen, Produsen, Pramuniaga. BAB III KLASIFIKASI PRODUK BAB III KLASIFIKASI PRODUK Klasifikasi Produk Pengertian Klasifikasi Produk Jenis-Jenis Produk Penataan Produk Secara Vertikal Penataan Produk Secara Horizontal TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah siswa mengikuti kegiatan belajar ini, maka diharapkan siswa dapat memahami klasifikasi produk yaitu menjelaskan pengertian klasifikasi produk, mengidentifikasi klasifikasi produk, mengidentifikasi penerapan penataan produk secara vertikal, mengidentifikasi penerapan penataan produk secara horizontal. PETA KONSEP KATA KUNCI
39 BISNIS DARING DAN PEMASARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT PENDAHULUAN Gambar 3.1 Klasifikasi Produk Sumber: Penataanprodukpakaian.blogspot.com Produk merupakan hal yang sangat penting dalam kegiatan pemasaran. Untuk membuat konsumen tertarik maka dalam penataan produk itu sangat penting. Produsen/pramuniaga harus memahami tata letak produk agar konsumen tertarik dan mudah dalam mencari kebutuhannya. Agar produk yang ditawarkan mampu memenuhi harapan konsumen maka produsen perlu memperhatikan dalam pengklasifikasian produk dalam penataan produk. Bila produsen dapat memahami tentang penataan produk yang baik dan benar maka akan memudahkan konsumen dalam pemebilan produk tersebut. Di saat konsumen memutuskan untuk membeli suatu barang, maka ia akan menentukan di mana dan kapan ia akan membeli produk tersebut. Penataan produk dengan cermat bertujuan untuk menarik konsumen dan jika penataannya itu teratur maka konsumen akan merasa mudah dalam menemukan produk tersebut. Akhirnya menghantarkan konsumen puas terhadap produk tersebut. MATERI PEMBELAJARAN A. Pengertian Klasifikasi Produk Klasifikasi asal kata dari “classification” yang artinya mengatur, mengklasifikasikan produk adalah mengelompokkan produk ke dalam atau sesuai jenisnya masing-masing dan ditata sedemikian rupa, sehingga memberikan kemudahan kepada setiap konsumen yang memerlukannya. Klasifikasi produk juga bisa diartikan sebagai pembagian produk berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Kegiatan mengklasifikasi produk pada umumnya banyak dilakukan oleh toko-toko atau pedagang eceran (retailer). Menurut Stanton (1996:222) a prodact is asset of tangible and intangible attributes, including packaging, color, price quality and brand plus the service and reputation of the seller. Artinya suatu produk adalah kumpulan dari atribut-atribut yang nyata maupun tidak nyata, termasuk di dalamnya kemasan, warna, harga, kualitas, merek ditambah dengan jasa, dan reputasi penjualannya.
40 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT Klasifikasi produk banyak dikemukakan oleh para ahli pemasaran. Di antara pendapat yang dikemukan oleh Kotler. Menurut Kotler (2000:45l), produk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, yaitu sebagai berikut. 1. Berdasarkan wujudnya Produk berdasarkan wujudnya dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok utama, yaitu sebagai berikut. a. Barang. Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat, diraba atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya. b. Jasa. Jasa merupakan aktivitas, manfaat dan kepuasan yang ditawarkan untuk dijual (dikonsumsi pihak lain). Seperti halnya bengkel reparasi, salon kecantikan, hotel dan sebagainya. 2. Berdasarkan daya tahan Produk berdasarkan aspek daya tahan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut. a. Barang tidak tahan lama (nondurable goods). Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Dengan kata lain, umur ekonomisnya dalam kondisi pemakaian normal kurang dari satu tahun. Contohnya, sabun, pasta gigi, minuman kaleng, dan sebagainya. b. Barang tahan lama (durable goods). Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak pemakaian (umur ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah satu tahun lebih). Contohnya, lemari es, mesin cuci, pakaian, dan lain-lain. 3. Berdasarkan Tujuan Produksi a. Barang Konsumen Barang konsumen adalah barang yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir (individu atau rumah tangga), dan bukan untuk kepentingan bisnis, barang konsumen dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu sebagai berikut. 1) Convenience Goods Convenience Goods adalah merupakan barang yang pada umumnya memiliki frekuensi pembelian yang tinggi (sering dibeli), dibutuhkan dalam waktu segera dan memerlukan usaha yang minimum dalam perbandingan dan pembelianya. 2) Shooping Goods Shooping Goods adalah barang yang proses pemilihan dan pembelianya, dibandingkan oleh konsumen di antara berbagai alternatif yang tersedia. Kriteria pembanding meliputi harga, kualitas, dan model masing-masing. Contohnya, alat rumah tangga, pakaian, dan kosmetik.
41 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT 3) Speciality goods Speciality goods adalah barang yang memiliki karakteristik atau identifikasi merek yang unik di mana sekelompok konsumen bersedia melakukan usaha khusus untuk membelinya. Umumnya jenis barang ini terdiri atas barang-barang mewah, dengan merek dan model yang spesifik, seperti mobil jaguar dan pakaian desain terkenal. 4) Unsought goods Unsought goods adalah barang yang tidak diketahui oleh konsumen atau kalaupun sudah diketahui oleh konsumen, konsumen belum tentu tertarik untuk membelinya. Contohnya, batu nisan, ensiklopedi, dan tanah pekuburan. b. Barang Industri Barang industri adalah barang yang di konsumsi oleh industriawan (konsumen antara atau konsumen bisnis). Barang industri digunakan untuk keperluan selain di konsumsi langsung, yaitu untuk diolah menjadi barang lain atau untuk dijual kembali. Barang industri dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu sebagai berikut. 1) Material and part, merupakan barang yang seluruhnya atau sepenuhnya masuk ke dalam produk jadi. Kelompok ini dibagi menjadi dua kelas yaitu bahan baku serta bahan jadi dan suku cadang. 2) Capital Items, merupakan barang tahan lama (long Lasting) yang memberi kemudahan dalam mengembangkan atau mengelola produk jadi. 3) Supplies and service, merupakan barang yang tidak tahan lama serta jasa yang memberi kemudahan dalam mengembangkan atau mengelola keseluruhan produk jadi. c. Barang Retail Modern 1) Barang Supermarket Untuk memudahkan pengelolaan, kontrol pemajangan dagangan di minimarket dan swalayan diperlukan adanya pengelompokan barang. Pengelompokan barang di desain dari mulai kelompok besar yang kemudian disub-sub menjadi bagian-bagian yang lebih kecil lagi. Sebagai contoh sebagai berikut. Kelompok FOOD (Makanan) dan NONFOOD (Bukan Makanan) Kelompok FOOD dibagi lagi menjadi berikut ini. a) Bahan Makanan Pokok Bahan makanan pokok dibagi lagi menjadi berikut ini. (1) Beras, Minyak goreng (2) Tepung (3) Telur: telur ayam ras, ayam kampong, bebek b) Minuman c) Roti kering dan basah d) Snack, dan lain-lain
42 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT Adapun sekelompok NONFOOD yaitu sebagai berikut ini. a) Bahan dan peralatan perawatan rumah (1) Pembersih kamar mandi (2) Pembersih kaca (3) Pembersih lantai (4) Alat kebersihan sapu, pel, sulak, lap (5) Pengharum ruangan b) Alat tulis dan kantor (1) Buku tulis dan gambar (2) Pulpen, pensil, penghapus, rautan, dan lain-lain 2) Produk Fres Vegetables, fres, fruit, fresh meat, produk susu, produk yang berasal dari susu (dairy produk) dan produk yang dibekukan (frozen). Penataan produk fresh menggunakan alat SHOWCASE CHILLER (alat pemajangan untuk buah, sayur, daging, dan dairy). 3) Froduk Fashion Produk fashion adalah sebuah produk yang mempunyai ciri-ciri khusus yang tepat dan memiliki style yang sedang tren dalam suatu kurun waktu. Fashion merupakan tanda dari suatu periode waktu sering kali fashion mengembangkan kebudayaan, perasaan, pemikiran, dan gaya hidup orang-orang dalam suatu kurun waktu tertentu. Sebuah produk dikatakan “fashionable” jika produk-produk tersebut memiliki karakteristik sebagai berikut. a) Konsumen bersedia untuk meluangkan waktu uang dan tenaganya untuk memperoleh produk ini. b) Merupakan produk yang dapat mempertinggi image retailer dan traffic konsumen. c) Merupakan produk berbeda dengan produk sejenis (dalam hal style) yang dikeluarkan oleh komputer. 4. Berdasarkan kepuasan segera dan kesejahteraan jangka panjang. Produk dapat digolongkan dalam 4 (empat) golongan, yaitu sebagai berikut. a. Barang yang bermanfaat (Solutary produk) Barang yang memiliki daya penarik yang rendah tetapi dapat memberikan manfaat yang tinggi kepada konsumen dalam jangka panjang. Misalnya, detergen dengan fosfat rendah, gula rendah kalori, dan lain-lain b. Barang yang kurang sempurna (deficient produk) Barang yang tidak mempunyai baik dari daya penarik yang tinggi maupun kualitas yang bermanfaat. Misalnya, obat-obatan yang berasa pahit tetapi manjur mengobati penyakit. c. Barang yang menyenangkan (pressing produk) Barang yang dapat segera memberikan kepuasan tetapi dapat berakibat buruk bagi konsumen dalam jangka panjang. Misalnya, makanann yang mengandung zat pewarna tinggi, dan lain-lain.
43 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT d. Barang yang sangat diperlukan (desirable produk) Barang yang dapat memberikan kepuasan dengan segera dan sangat bermanfaat dalam jangka panjang. Misalnya, makanan yang bergizi tinggi. 5. Penggolongan produk berdasarkan sifat dan tingkat konsumsinya dapat dikategorikan/digolongkan, yaitu sebagai berikut. a. Barang tahan lama (durable goods) Barang yang berwujud yang biasanya secara normal dapat bertahan dalam pemakaian berulang kali. Contohnya, leamari es, pakaian, dan sebagainya. Barang tahan lama memerlukan penjualan dan pelayanan yang lebih pribadi, menguasai margin yang lebih tinggi dan memerlukan jaminan-jaminan yang lebih besar dari penjual. b. Barang tidak tahan lama (nondurable goods) Barang berwujud yang secara normal dapat dikonsumsi sekali atau beberapa kali. Contohnya: daging, sabun dan sebagainya. Mengingat barang-barang ini dikonsumsi dengan cepat dan sering dibeli maka barang tersebut tersedia di berbagai tempat.menguasai margin yang lenh kecil dan memupuk kesetiaan pada satu merek. c. Barang yang bersifat kotemporer Sifat barang yang kotomporer dipengaruhi trend dan kegemaran konsumen, barang semacam ini akan memberi manfaat ekonomi terhadap penjual jika selalu mengikuti perkembangan trend yang terjadi di masyarakat dan manfaat yang diberikan barang kepada konsumen rasa percaya diri, karena mengikuti tren lingkungan. d. Barang yang bersifat klasikal Barang yang digemari dan disukai konsumen sepanjang masa meskipun ada model dan produk baru, biasanya penggemar model ini merupakan fanatik terhadap merek barang tertentu karena dapat memberikan kebanggan dan kepuasaan tertentu. Misalnya, blue jeans merek Levi’s. e. Barang yang bersifat adjustable Barang yang menyesuaikan dengan mengikuti perubahan iklim dan barang semacam ini akan dirasakan manfaatnya jika terjadi perubahan musim seperti musin penghujan dan kemarau, misalnya payung. f. Barang yang bersifat luxurious Barang yang sifatnya mewah dan konsumennya dari golongan tertentu dan toko menyediakan ruang khusus, dengan maksud untuk mempertahankan karakteristiknya, klasifikasi yang dilakukan toko biasanya terpisah dan relatif ketat dalam pengawasannya manfaat yang dirasakan oleh konsumen adalah kemewahan dan kelas tersendiri karena memberikan gensi tersendiri, contohnya berlian. g. Barang yang bersifat prestisius Barang yang memberiakn kedudukan tersendiri dalam kehidupan social seseorang dan biasanya ditata dan dikelompokkan secara ekslusif di dalam toko, manfaat yang dirasakan konsumen adalah image tertentu jika menggunakan barang tersebut misalnya jika menggunakan dasi.
44 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT h. Barang yang bersifat praktis Barang yang penggunaannya tidak rumit dan berkesan santai, manfaat yang dirasakan konsumen adalah kemudahan dalam pemakaiannya dan rasa santai dan biasanya digunakan dalam kegiatan keseharaian di luar dinas, misalnya t-shirt, sandal, atau jaket. B. Jenis-jenis Produk Display Salah satu penentu keberhasilan dalam sebuah bisnis ritel adalah cara mendisplay produk dengan benar. Sistem display berhubungan erat dengan jenis barang, warna ukuran, rasa, bentuk penataan kemasan. Pemajangan barang dagangan (display) adalah penataan barang dagangan di tempat tertentu dengan tujuan menarik minat konsumen untuk melihat dan akhirnya membeli produk yang ditawarkan. Display perlu suatu kecermatan dan seni tersendiri dalam mencipatakan kreasi pada penataan produk, karena konsumen dapat merasa tertarik untuk membeli setelah melihat produk yang dipajang. Selain itu, penataan produk ini sdapat mungkin memudahkan konsumen dalam memilih, mencari, dan mendapatkan produk yang diinginkan. Berikut ini jenis/tipe display yang ada, yaitu sebagai berikut. 1. Tema Pengaturan (Thema Settings) Dalam satu musim atau peringatan tertentu retailer dapat mendesain dekorasi toko atau ditetapkan untuk menarik perhatian konsumen. Pihak pengelola toko dapat menggunakan tema-tema tertentu dalam suatu event atau peringatan untuk menciptakan suatu atmosfer atau display tertentu. Pihak toko dapat merancang suatu dekorasi atau meminta karyawannya untuk berpakaian sesuai dengan tema yang berlaku. 2. Cut cases and dump bins Kotak yang digunakan untuk membawah atau membungkus barang-barang yang berukuran kecil. Cut cases display dilakukan dengan cara pemajangan barang dengan menumpuk tanpa mengeluarkan produk dari kemasan karton. Akan tetapi, hanya memotong setengah kemasan kartonnya, sehingga produk Gambar 3.2 Thema Settings
45 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT dapat terlihat walau disusun menumpuk. Display ini biasanya digunakan untuk minuman/makanan dalam botol dan kaleng. Dump bins adalah kotak yang berisi tumpuakan barang yang telah diturunkan harganya. Dump bins dapat menciptakan open assements dengan penanganan yang tidak rapi dan seadanya, keuntungan menciptakan kesan harga murah dan dapat mengurangi biaya display. 3. Racks and Cases (Pajangan rak dan laci) Rak mempunyai fungsi utama untuk memajang dan meletakkan produk secara rapi. Cases berfungsi untuk memajang barang yang lebih berat atau besar daripada di rak. 4. Poster, signs, and cards Gambar 3.3 Racks and Cases Gambar 3.4 Poster, Signs, and cards
46 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT Tanda-tanda yang bertujuan untuk memberikan informasi tentang lokasi barang di dalam toko. Iklan dapat mendorong barang baru atau discon khusus untuk barang tertentu. Tujuannya adalah untuk meningkatkan penjualan barang melalui informasi yang diberikan konsumen secara menarik dan benar. Daerah belanja yang kurang diminati biasanya dibuat menarik dengan tampilan tandatanda yang sifatnya komunikatif pada konsumen. 5. Asortment display Pemajangan barang-barang diatur sedemikian rupa sehingga memberikan banyak pilihan kepada konsumen. Asortment display terdiri dari berikut ini. a. Open Asortment untuk mendisplay barang-barang misalnya seperti customer goods yang biasanya dipajang di rak-rak terbuka. b. Close Asortment untuk mendisplay barang dalam jumlah sedikit, bentuknya kecil, atau mudah pecah atau mudah rusak. 6. Wall decoration Gambar 3.5 Asortment Display Sumber: https://www.rd.com/list/things-you-never-knew-about-grocery-storeproduce/ Gambar 3.6 Wall Decaration
47 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT Tekstur dinding dapat menimbulkan kesan tertentu pada konsumen dan dapat membuat dinding terlihat menarik. Pada suatu toko dapat menggunakan dekorasi tembok yang dikombinasikan dengan poster, warna tembok, dan lain sebagainya yang dapat membuat atmosfer suatu toko lebih menarik. 7. Ensemble display Suatu yang mengkombinasikan berbagai barang dan beberapa departmen dalam toko. Display bentuk ini mengkelompokkan barang dalam kategori yang terpisah, misalnya, display tempat tidur terdiri dari kasur, bantal seprai, selimut, dan sebagainya. 8. Mobile Display Gambar 3.7Ensemble Display Sumber: Fashioncentral.pk Gambar 3.8 Mobile Display Sumber: https://www.amazon.in/Magnifier-Cellphone-Projector-Amplifier-Smartphone/dp/B071GPTBKK
48 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT Merupakan suatu tipe yang dapat bergerak dan pada umumnya diganti, mempunyai tujuan yang sama dengan poster, sign, dan card tetap lebih menarik untuk dilihat dan lebih mencolok. 9. Penataan Bagian Depan (Window display) Memajangkan barang-barang, gambar-gambar kartu harga, simbolsimbol, dan sebagainaya di bagian depan toko yang disebut etalase. Dengan demikian, calon konsumen yang lewat di muka toko diharapkan akan tertarik oleh barang-barang tersebut dan ingin masuk ke dalam toko. Wajah toko akan berubah jika windows display diganti. Fungsi Windows display mempunyai beberapa tujuan sebagai berikut. a. Untuk menarik perhatian orang-orang yang lewat. b. Menyatakan kualitas yang baik, atau harga yang murah sebagai ciri khas dari toko tersebut. c. Memancing perhatian terhadap barang-barang istimewa yang dijual di toko. d. Untuk menimbulkan impulse baying (dorongan seketika untuk membeli. e. Agar menimbulkan daya tarik terhadap keseluruhan suasana toko. 10. Mercandhise Mix Display Gambar 3.9 Window Display Sumber: Firdaussmktdr2018.blogspot.com Gambar 3.10 Mercandhise Mix Display Sumber: https://www.fastpay.co.id/blog/cara-bukausaha-minimarket-rumahan-dengan-modal-kecil.html
49 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT Display ini dikenal juga dengan display promo. Produk dengan berbagai macam merek dan jenis ditempatkan pada rak promo, serta diletakkan dilokasi terbuka. Konsumen bebas mengaduk-ngaduk barang untuk memilih. 11. Wall Display Penataan produk dirak dengan posisi menempel di dinding. Biasanaya digunakan untuk produk fashion/aksesoris. Rak yang digunakan adalah slat wall rack. 12. Floor display Gambar 3.11 Wall Display Sumber: https://shopee.co.id/Akrilik-PosterIklan-Dinding-Display-Frame-Double-Acrylic-3- mm-uk-A4-i.81269750.2761982650 Gambar 3.12 Floor Display Sumber: Sentrarak.com
50 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT Pemajangan produk yang disusun langsung dilantai tanpa menggunakan rak apa pun. Floor display sering kita lihat pada hypermarket, karena di sana memiliki area yang luas, sehingga display barang dilantai tidak menggangu arus barang/konsumen. C. Penataan Produk Secara Vertikal Agar produk yang ditawarkan mampu memenuhi harapan pelanggan/ konsumen dan mempunyai nilai yang lebih dibandingkan dengan para pesaing, maka produsen harus memperhatikan tata letak dari produk tersebut. Penataan produk sesuai ukuran maupun kemasan kita harus lebih teliti. Unsur kerapian dan kemudahan akses menjadi poin penting yang harus diperhatikan oleh para pemilik toko. Penataan produk bisa dilakukan secara vertikal dan horizontal. Penempatan produk secara vertikal maupun horizontal dapat dilakukan di berbagai peralatan display, seperti berikut ini. 1. Penempatan produk pada rak. 2. Penempatan produk pada gondola. Vertikal display adalah pemajangan barang dagangan secara vertikal ke atas. Jenis display ini dapat dilakukan dengan rak gondola wall/island. Aturan display ini adalah sebagai berikut. 1. Barang yang disusun merupakan satu produk yang sama dengan ukuran kemasan berbeda. 2. Produk dengan ukuran kemasan besar diletakkan di rak selving paling bawah, dan rak selving di atasnya dengan ukuran kemasan lebih kecil. 3. Perhatikan komposisi warna kemasan (letakkan produk dengan hadap yang sama. Penataan produk secara vertikal menurut ukuran Paling atas paling kecil makin ke bawah makin besar untuk barang yang sama tetapi berbeda ukurannya. Dengan menempatkan barang dagangan secara vertikal, kita dapat memamerekan barang dagangan lebih banyak dapat memanfaatkan setiap jengkal ruangan dan meningkatka nilai jualnya serta dapat menghemat biaya. Pelanggan dapat dengan mudah melihat klasifikasi jenis barang secara langsung di hadapannya sebatas penglihatannya dan jangkauan tangan pelanggan dengan mudah menjangkau barang dagangan yang dibutuhkan, dengan penempatan barang vertikal pun pelanggan tidak mondar-mandir untuk mencari jenis jenis dan klasifikasi barang yang dijual di toko itu, penempatan barang secara vertikal berarti menempatkan dengan cara berikut ini. 1. Menempatkan barang dari atas ke bawah secara sistematis. 2. Disusun sesuai jenis dan klasifikasinya. 3. Barang disusun berdasarkan ukuran,dari jenis yang terkecil sampai ukuran besaratau sebaliknya. 4. Warna barang disusun dari warna termuda sampai warna tua, dan sebaliknya. 5. Harga barang dilrtakkan dari harga murah ke harga mahal.
51 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT 6. Barang disusun dari atas ke bawah atau sebaliknya sesuai dengan jenisnya, katagorinya,serta bentuk dan sifatnya. Penempatan barang pada gantungan ganda Biasanya gantungan ganda ini dipergunakan untuk kelompok berbagai macam busana, seperti, pakaian wanita anak anak, bayi, dan pakaian pria, alat ini praktis digunakan karena barang cukup digantungkan tidak perlu melipatnya, sehingga barang tetap bersih dan rapi. Keuntungan bagi pembeli adalah mudah melakukan memilih, praktis untuk menilai karakteristik barang, dan langsung dapat dipegang. Untuk menarik perhatian, penjual tinggal menata secara apik tersusun serta tetap menjaga kerapiannya. Menata barang sebaiknya mulai dari pengelompokkan, misalnya pakaian pria, ditata mulai dariukuran (size) besar ke ukuran kecil, warna muda ke warna yang lebih tua, dan seterusnya. Untuk menjaga kebersihan barang sebelum digantung terlebih dahulu dilapisi atau dibungkus oleh plastik transparan. Penempatan barang pada Rak Rak barang biasanya digunakan untuk barang kebutuhan sehari-hari, misalnya, pasta gigi, sabun mandi, sampo, dan lain lain. Susunan barang disusun mulai dari atas ke bawah sesuai dengan kelompok dan spesifikasinya. Usahakan penataan memberikan kesan bahwa barang lengkap dan praktis bagi pembeli jagalah jangan sampai menempatkan barang terlalu bawah, sehingga sulitdilihat pembeli dan perlakukan lah setiap barang dengan baik. Brand blocking secara vertikal Barang blocking secara vertikal yaitu penempatan barang supermarket yang sejenis berderet ke arah vertikal atau atas bawah dan merek barang juga harus terlihat di bagian muka secara vertikal. Penempatan barang secara vertikal berarti menempatkan barang, sebagai berikut. 1. Dari atas ke bawah secara sistematis. 2. Disusun sesuai jenis dan klasifikasinya. 3. Barang disusun berdasarkan ukuran dari yang terkecil sampai yang terbesar atau sebaliknya. 4. Warna barang disusun dari warna muda sampai warna tua atau sebaliknya. 5. Harga barang diletakkan dari harga murah ke harga mahal atau sebaliknya. 6. Barang disusun dari atas ke bawah atau sebaliknya menurut jenis, kategori, bentuk, dan sifatnya. Penempatan barang dagangan secara vertikal dapat dilakukan dengan berbagai display, seperti berikut ini. 1. Shelving (rak) Rak barang biasanya digunakan untuk barang dagangan sehari-hari, misalnya, pasta gigi, sabun mandi, dan sebagainya. Untuk lebih jelasnya, lihat penataan produk berikut.
52 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT Penempatan Produk Secara Vertikal 2. Gondola Gondola merupakan jenis rak barang yang bentuknya memiliki dua muka dan masing-masing muka mempunyai fungsi yang sama. Gondola dapat digunakan untuk menempatkan barang serupa makanan dan minuman dalam satu kemasan dapat berdiri, seperti, susu kemasan, susu kotak, dan sebagainya. D. Penataan Produk Secara Horizontal Horizontal display adalah penempatan barag secara lurus ke samping. Penempatan barang secara horizontal jarang digunakan di Departement Store karena penempatan horizontal sering dianggap cara penempatan barang yang salah dan tidak efisien. Jika barang disusun secara horizontal sesuai dengan datangnya barang, belanja pun menjadi sulit. Hal itu karena, pelanggan tidak dapat melihat Gambar 3.13 Penataan Produk Secara Vertikal Gambar 3.14 Penataan Produk Secara Vertikal Sumbe: ddisplayy.blogsopt.com
53 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT susunan yang lengkap sesuai dengan jangkauan penglihatan dan tangannya. Dengan demikian, kita harus menyusun barang dagangan secara vertikal agar pelanggan dapat melihat secara jelas. 1. Penataan produk secar horizontal menurut ukuran Penataan barang dengan cara barang paling besar paling kiri makin ke kanan makin kecil. 2. Brand blocking secara horizontal Brand blocking secara horizontal adalah penempatan barang supermarket satu jenis berderet horizontal dari arah kiri ke kanan atau arah melebar dan merek barang harus dapat terlihat dari depan. Adapun kelemahan penataan produk secara horizontal adalah sebagai berikut. a. Pelanggan mondar-mandir untuk mencari barang yang diperlukannya. b. Memberikan kesan bahwa terbatasnya barang yang dijual. c. Barang yang dilihat dan dijangkau pembeli terbatas. d. Memberikan kesan yang tidak beraturan. Gambar 3.15 Penataan Produk Secara Horizontal Sumber: ddisplayy.blogspot.com
54 BISNIS DARING DAN PEMASARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT CAKRAWALA Jenis teknik display barang di toko/minimarket Penataan barang di toko/minimarket modern semakin berkembang dengan ditunjang perkembangan produk rak toko minimarket yang sangat variatif. Kita disuguhi banyak pilihan model display barang yang mempermudah pedagang untuk memperkenalkan barang dagangannya dengan rak toko display, sehingga display barang dagangan bukan lagi hal yang sulit dan rumit. Teknik display barang berdasakan penempatan barangnya, antara lain sebagai berikut. 1. Floor display Pemajangan barang dagangan yang disusun langsung di lantai tanpa menggunakan rak apa pun. Floor display sering kita lihat pada hypermarket, karena di sana memiliki area yang luas, sehingga display barang di lantai tidak mengganggu arus barang/konsumen. Selain itu perlu diperhatikan hal-hal berikut. a. Diberi alas palet agar produk paling bawah tidak rusak saat proses pembersihan lantai. b. Ukuran susunan P x L x T barang yang disusun tidak lebih dari satu meter3. c. Barang yang disusun adalah produk yang sama. d. Ditempatkan di lokasi yang strategis, sehingga mudah dilihat dan tidak mengganggu arus barang/konsumen. e. Menambahkan Point of Purcase yang menarik. 2. Vertikal Display Pemajangan barang dagangan secara vertikal ke atas. Jenis display ini dapat dilakukan dengan rak gondola wall/island. Aturan display ini adalah sebagai berikut. a. Barang yang disusun merupakan satu produk yang sama dengan ukuran kemasan berbeda. b. Produk dengan ukuran kemasan besar diletakkan di rak selving paling bawah, dan rak selving di atasnya dengan ukuran kemasan lebih kecil. c. Perhatikan komposisi warna kemasan (letakkan produk dengan hadap yang sama). 3. Wall Display Penataan produk di rak dengan posisi menempel di dinding. Biasanya digunakan untuk produk fashion/aksesoris. Rak yang digunakan adalah Slat wall rack. 4. “Impulse buying ” Display Display ini semacam “pameran” barang di tempat strategis, sering dilalui konsumen dan mudah terlihat, sehingga konsumen tertarik untuk membeli. Display ini biasanya diletakkan di rak end gondola atau juga rak display dekat kasir. 5. Merchandise Mix Display Pemajangan produk dengan memanfaatkan hubungan komplementer, yaitu memajang secara berdekatan antara barang yang biasanya digunakan
55 BISNIS DARING DAN PEMASARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT CAKRAWALA bersama. Misalnya, spegeti degan saos, kopi dengan gula, minuman dengan camilan, sehingga konsumen akan tertarik untuk membelinya sekaligus. 6. Cut Cases Display Pemajangan barang dengan menumpuk tanpa mengeluarkan produk dari kemasan karton. Akan tetapi, hanya memotong setengah kemasan kartonnya, sehingga produk dapat terlihat walau disusun menumpuk. Display ini biasanya digunakan untuk minuman/makanan dalam botol dan kaleng. 7. Jumble Display Display ini dikenal juga dengan display promo. Produk dengan berbagai macam merek dan jenis ditempatkan pada rak promo, serta diletakkan di lokasi terbuka. Konsumen bebas mengaduk-aduk barang untuk memilih. JELAJAH INTERNET Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai jenis/tipe display dapat mengunjungi situs berikut. https://www. sentrarak.com/jenis-teknik-display-barang-di-tokominimarket/ RANGKUMAN Klarifikasi produk dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu sebagai berikut. 1. Berdasarkan wujudnya 2. Berdasarkan daya tahan Berdasarkan konsumen dan untuk apa produk itu dikonsumsi, menurut Fandy Tjiptono mengklarifikasi produk, yaitu sebagai berikut. 1. Barang konsumen 2. Barang industri 4 golongan produk berdasarkan kepuasan segara dan kesejahteraan jangka panjang adalah sebagai berikut. 1. Barang yang bermanfaat (solutary produk) 2. Barang yang kurang sempurna (deficient produk)
56 BISNIS DARING DAN PEMASARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT 3. Barang yang menyenangkan (pleasing produk) 4. Barang yang sangat diperlukan (desirable produk) Jenis-jenis produk display, yaitu sebagai berikut. 1. Windows display yang terdiri dari berikut ini. a. Selving display b. Prestige building window 2. Eksterior display 3. Interior display Jenis /tipe display yang ada, yaitu sebagai berikut. 1. Tema Pengaturan (Thema Settings) Dalam satu musim atau peringatan tertentu retailer dapat mendesain dekorasi toko atau ditetapkan untuk menarik perhatian konsumen. Pihak pengelola toko dapat menggunakan tema-tema tertentu dalam suatu event atau peringatan untuk menciptakan suatu atmosfer atau display tertentu. Pihak toko dapatb merancang suatu dekorasi atau meminta karyawannya untuk berpakaian sesuai dengan tema yang berlaku. 2. Cut cases and dump bins Kotak yang digunakan untuk membawah atau membungkus barangbarang yang berukuran kecil. Cut cases display dilakukan dengan cara pemajangan barang dengan menumpuk tanpa mengeluarkan produk dari kemasan karton, tetapi hanya memotong setengah kemasan kartonnya sehingga produk dapat terlihat walau disusun menumpuk. Display ini biasanya digunakan untuk minuman/makanan dalam botol dan kaleng. Dump bins adalah kotak yang berisi tumpuakan barang yang telah diturunkan harganya. Dump bins dapat menciptakan open assements dengan penanganan yang tidak rapi dan seadanya, keuntungan menciptakan kesan harga murah, dan dapat mengurangi biaya display. 3. Racks and Cases (Pajangan rak dan laci) Rack mempunyai fungsi utama untuk memajang dan meletakkan produk secara rapi. Cases berfungsi untuk memajang barang yang lebih berat atau besar daripada di rak. 4. Poster, signs, and cards Tanda-tanda yang bertujuan untuk memberikan informasi tentang lokasi barang di dalam toko. Iklan dapat mendorong barang baru atau discon khusus untuk barang tertentu. Tujuannya adalah untuk meningkatkan penjualan barang melalui informasi yang diberikan konsumen secara menarik dan benar. Daerah belanja yng kurang diminati biasanya dibuat menarik dengan tampilan tanda-tanda yang sifatnya komunikatif pada konsumen. RANGKUMAN
57 BISNIS DARING DAN PEMASARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT RANGKUMAN 5. Asortment display Pemajangan barang-barang diatur sedemikian rupa sehingga memberikan banyak pilihan kepada konsumen. Asortment display terdiri dari berikut ini. a. Open Asortment untuk mendisplay barang-barang misalnya seperti customer goods yang biasanya dipajang di rak-rak terbuka. b. Close Asortment untuk mendisplay barang dalam jumlah sedikit, bentuknya kecil, mudah pecah, atau mudah rusak. 6. Wall decoration Tekstur dinding dapat menimbulkan kesan tertentu pada konsumen dan dapat membuat dinding terlihat menarik. Pada suatu toko dapat menggunakan dekorasi tembok yang dikombinasikan dengan poster, warna tembok, dan lain sebagainya yang dapat membuat atmosfer suatu toko lebih menarik. 7. Ensemble display Suatu yang mengkombinasikan berbagai barang dan beberapa departmen dalam toko. Display bentuk ini mengkelompokkan barang dalam kategori yang terpisah misalnya display tempat tidur terdiri dari kasur, bantal seprai, selimut, dan sebagainya. 8. Mobile Display Merupakan suatu tipe yang dapat bergerak dan pada umumnya diganti, mempunyai tujuan yang sama dengan poster, sign, dan card tetap lebih menarik untuk dilihat dan lebih mencolok. 9. Penataan bagian depan (Window display) Memajangkan barang-barang, gambar-gambar kartu harga, simbolsimbol, dan sebagainaya di bagian depan toko yang disebut etalase. Dengan demikian, calon konsumen yang lewat dimuka toko diharapkan akan tertarik oleh barang-barang tersebut dan ingin masuk ke dalam toko. Wajah toko akan berubah jika Windows display diganti. Fungsi Windows display mempunyai beberapa tujuan sebagai berikut. a. Untuk menarik perhatian orang-orang yang lewat. b. Menyatakan kualitas yang baik, atau harga yang murah sebagai ciri khas dari toko tersebut. c. Memancing perhatian terhadap barang-barang istimewa yang dijual di toko. d. Untuk menimbulkan impulse baying (dorongan seketika untuk membeli. e. Agar menimbulkan daya Tarik terhadap keseluruhan suasana toko. 10. Impulse baying display Display ini semacam “Pemeran” barang di tempat strategis, sering dilalui konsumen dan mudah terlihat, sehingga konsumen tertarik untuk membeli. Display ini biasanya dileatkkan di rak dan gondola atau jug arak display dekat kasir.
58 BISNIS DARING DAN PEMASARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT RANGKUMAN 11. Mercandhise mix display Pemajangan produk dengan memanfaatkan komplementer, yaitu memajang secara berdekatan antara barang yang biasa digunakan bersama. Misalnya spageti dengan saos, kopi dengan gula, minuman dengan camilan, sehingga konsumen akan tertarik membelinya sekaligus. 12. Jumble Display Display ini dikenal juga dengan display promo. Produk dengan berbagai macam merek dan jenis ditempatkan padas rak promo, serta diletakkan dilokasi terbuka. Konsumen bebas mengaduk-ngaduk barang untuk memilih. 13. Wall Display Penataan produk dirak dengan posisi menempel di dinding. Biasanaya digunakan untuk produk fashion/aksesoris. Rak yang digunakan adalah slat wall rack. 14. Floor display Pemajangan produk yang disusun langsung dilantai tanpa menggunakan rak apa pun. Floor display sering kita lihat pada hypermarket, karena di sana memiliki area yang luas, sehingga display barang dilantai tidak menggangu arus barang/konsumen. Penataan produk yang menggunakan rak gandola biasanya disebut vertikal display. Penataan produk secara vertikal digolongkan menjadi berikut ini. 1. Menurut ukuran barang. 2. Penempatan barang pada gantungan ganda. 3. Penempatan barang pada rak. 4. Brand bloking. Penggolongan penyusunan barang dagangan secara horisontal agar pelanggan dapat melihat secara jelas adalah sebagai berikut. 1. Menurut ukuran 2. Brand bloking secara horizontal Penempatan produk secara vertikal maupun horizontal dapat dilakukan di berbagai peralatan display, seperti berikut ini. 1. Penempatan produk pada rak. 2. Penempatan produk pada gondola. TUGAS MANDIRI Buatlah makalah tentang klasifikasi penataan produk dan setelah itu presentasikan dengan teman-teman sekelasmu didampingi oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan!
59 BISNIS DARING DAN PEMASARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT A. Pilihan Ganda Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a,b,c,d,e! 1. Suatu jenis produk yang masih memerlukan pemrosesan lebih lanjut untuk mendapatkan suatu manfaat tertentu disebut …. a. Barang speciality b. Barang industri c. Barang konsumsi d. Barang tidak tahan lama e. Barang tahan lama 2. Lemari es, pakaian, dan lain-lain termasuk dalam kelompok barang…… a. Barang speciality b. Barang industri c. Barang konsumsi d. Barang tidak tahan lama e. Barang tahan lama 3. Barang konsumen dibedakan menjadi empat jenis yaitu kecuali……. a. Unsought goods b. Convenience c. Shooping speciality goods d. Speciality goods e. Unsought goods 4. Kotak yang digunakan untuk membawa atau membungkus barang-barang yang berukuran kecil disebut ……. a. Racks and Cases b. Asortment display c. Thema Setting d. Cut cases and dump bins e. Postes, signs, and cards 5. Tekstur dinding dapat menimbulkan kesan tertentu pada konsumen dan dapat membuat dinding terlihat menarik …… a. Racks and Cases b. Asortment display c. Ensemble display d. Wall decaration e. Postes, signs, and cards 6. Tanda yang bertujuan untuk memberikan informasi tentang lokasi barang di dalam toko adalah … a. Related merchandise display b. Close interior display PENILAIAN AKHIR BAB
60 BISNIS DARING DAN PEMASARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT PENILAIAN AKHIR BAB c. Open interior display d. Posters, signs and cards e. Attention dan interest custamer 7. Fungsi Window display adalah sebagai berikut, kecuali ……. a. Untuk menarik perhatian orang b. Menyatakan kualitas barang yang baik dan ciri khas toko tersebut c. Memancing perhatian terhadap barang-barang yang dijual di toko d. Menimbulkan impulse buying (dorongan seketika) e. Menimbulkan daya tarik terhadap keseluruhan suasana toko 8. Untuk menimbukan keinginan memiliki barang-barang yang dipamerekan di toko tersebut setelah masuk ke toko kemudian melakukan pembelian disebut… a. Display b. Desire and Action Customer c. Visual merchandising d. Attention dan interest customer e. Emotional branding 9. Barang yang dibeli oleh konsumen akhirnya untuk dikonsumsi pribadi disebut ….… a. Barang nyaman b. Barang belanjaan c. Barang spesial d. Barang yang tidak dicari e. Barang konsumsi 10. Setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apa pun, adalah ….. a. Barang konsumsi b. Barang tahan lama c. Barang tidak tahan lama d. Jasa e. Barang speciality B. Essay Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik dan benar! 1. Apa yang dimaksud dengan klasifikasi produk? 2. Sebutkan klasifikasi produk berdasarkan tujuan konsumsi! 3. Sebutkan jenis klasifikasi produk! 4. Berdasarkan aspek daya tahan produk dikelompokkan menjadi dua, sebutkan! 5. Sebutkan empat jenis barang konsumen!
61 BISNIS DARING DAN PEMASARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT Pada Bab ini kamu sudah memeplajari tentang klasifikasi penataan produk, jenis-jenis penataan produk, penataan produk secara vertikal, dan penataan produk secara horizontal. Pelajarilah kembali konsep yang belum kamu mengerti! Jika mengalami kesulitan dalam memahami konsep tersebut, kamu dapat berdiskusi dengan teman dan guru kamu! REFLEKSI
62 BISNIS DARING DAN PEMASARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT PENILAIAN AKHIR SEMESTER GASAL A. PILIHAN GANDA Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d, e! 1. Kegitan memamerekan atau menunjukan dengan tujuan sebagai alat promosi disebut… a. Promosi b. Sarana marketing c. Display d. Emotional branding e. Windows display 2. Mampu menarik perhatian pembeli, dilakukan dengan cara menggunakan warna-warna, lampu, dan sebagainya disebut … a. Promosi b. Display c. Closed display d. Attention dan interest customer e. Emotional branding 3. Untuk menimbulkan keinginan memiliki suatu barang yang di pamerekan kemudian melakukan pembelian disebut.... a. Promotion b. Desire and Action Customer c. Display d. Open display e. Interior display 4. Penulis buku pemasaran dalam salah satu buku terlarisnya, Emotional Branding mengungkapkan munculnya kecenderungan perdagangan eceran (retail) yang mampu menjadi sebuah kekuatan promosi. Mengalahkan kekuatan dari media periklanan sendiri, adalah ….. a. Kotler b. Philips c. Marc Gobe d. Stanton e. Amstrong 5. Ada berapa tujuan menata produk … a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5 PENILAIAN AKHIR SEMESTER GASAL
63 BISNIS DARING DAN PEMASARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT PENILAIAN AKHIR SEMESTER GASAL 6. Rapi dan bersih, aman merupakan….. menata produk a. Teknis b. Trik c. Cara d. Jenis e. Macam 7. Macam-macam Display dibagi menjadi … a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5 8. Memperkenalkan suatu produk secara cepat dan ekonomis. Merupakan fusngi dari…. a. Eksterior display b. Interior display c. Display d. Open display e. Emotional branding 9. Barang-barang dipajangkan pada suatun tempat terbuka, sehingga dapat dihampiri dan dipegang, dilihat, dan diteliti oleh calon pembeli tanpa bantuan petugas pelayanan, misalnya, self display, island display (barang-barang diletakkan di atas lantai dan ditata dengan baik sehingga menyerupai pulaupulau). Merupakan pengertian dari… a. Interior display b. display c. emotional branding d. Eksterior branding e. Open display 10. Closed display yaitu …. a. Barang-barang dipajangkan pada suatun tempat terbuka sehingga dapat dihampiri dan dipegang, dilihat dan diteliti oleh calon pembeli tanpa bantuan petugas pelayanan. b. Barang-barang dipajangkan dalam suasana tertutup. Barang-barang tersebut tidak dihampiri tidak dipegang atau diteliti oleh calon pembeli, kecuali atas bantuan petugas pelayanan. Hal ini bertujuan untuk melindungi barang dari kerusakan, pencurian. c. Toko tutup.
64 BISNIS DARING DAN PEMASARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT PENILAIAN AKHIR SEMESTER GASAL d. Penulis buku pemasaran dalam salah satu buku terlarisnya, Emotional Branding mengungkapkan munculnya kecenderungan perdagangan eceran (retail) yang mampu menjadi sebuah kekuatan promosi. Mengalahkan kekuatan dari media periklanan sendiri. e. Semua benar. 11. Suatu sistem yang berlaku untuk segala jenis perancangan yang mana titik beratnya dilakukan dengan melihat segala sesuatu persoalan tidak secara terpisah atau tersendiri, merupakan pengertian singkat dari… a. Design b. Produksi c. Display d. Perencanaan e. Penataan Produk 12. “Design” berasal dari bahasa…. a. Indonesia b. Thailand c. Italia d. Inggris e. Jerman 13. Desain produk berkaitan dengan bentuk dan fungsi. Desain tentang bentuk berkaitan dengan perencanaan dan penampilan dari produk. Sedangkan desain tentang fungsi berkaitan dengan bagaimana produk dapat digunakan, merupakan definisi Design produk menurut… a. Yus R Hadjadinata b. Franklin G Moore dan Thomas E Hendrick c. Bagas Prastyowibowo d. Imam Djati Widodo e. Kotler dan Armstrong 14. Konsep desain produk secara singkat dibagi menjadi… a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5 15. Design gambar adalah … a. Desain tulisan umumnya dibuat untuk menyampaikan suatu pesan atau makna kepada seseorang atau khalayak ramai baik digital maupun visual. Desain tulisan dibagi menjadi beberapa bentuk seperti bentuk visual, tipografi, atau tulisan tangan.
65 BISNIS DARING DAN PEMASARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT PENILAIAN AKHIR SEMESTER GASAL b. Penggunaan sistem perangkat lunak untuk mengembangkan model terkomputerisasi dari produk baru dan menganalisis parameter desainnya. c. Rekayasa terbalik adalah proses pembongkaran suatu produk, memahami desainnya dan mengembangkan suatu produk yang lebih baik daripada yang sudah ada. d. Desain ini bersifat khusus dan biasnya dimiliki oleh perusahaanperusahaan ternama seperti Nike, Google, Youtube, perusahaan lain, dan juga beberapa perusahaan kecil. Desain ini digunakan oleh banyak orang untuk memberikan nama julukan pada produk yang dibuatnya, dengan maksud meng-identifikasi suatu nama perusahaan. e. Suatu teknik yang dilakukan oleh seorang desainer dalam membuat dan menyusun gambar sedemikian rupa untuk menyampaikan suatu ucapan atau maksud melalui gambar. 16. Fungsi design produk dibagi menjadi…. a. 4 b. 5 c. 6 d. 7 e. 3 17. Suatu rancangan atas kemasan pada suatu produk sebagai upaya untuk mendukung pemasaran. Selain berfungsi untuk membungkus, desain kemasan produk mempunya fungsi lain terkait pemasaran, yaitu memberi proteksi, sarana komunikasi visual (kesan elegan, ekslusif, dan berkualitas), simbol estetika dilihat dari elemen desain (warna, tipografi, dan komposisi), penegasan identitas, aspek ergonomi (terkait kenyamanan dan kemudahan dalam pemakaian), penyampaian informasi dan sebagai wadah pendistribusian. Merupakan pengertian dari…. a. Design produk b. Design produk kemasan c. Design produk industri d. Design penataan e. Design interior 18. Tujuan display bagi pembeli dibagi menjadi…. a. 3 b. 4 c. 7 d. 8 e. 2
66 BISNIS DARING DAN PEMASARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT PENILAIAN AKHIR SEMESTER GASAL 19. Menerima sejumlah barang yang dibeli pada saatnya dan menerima jaminan atas keadaan dan hak pemilikan barang yang dibelinya. Kedua hal tersebut merupakan …. a. Hak hak pembeli b. Hak hak penjual c. Keinginan pembeli d. Keinginan penjual e. Tujuan pembeli 20. (1) Mempermudah pencarian barang (2) Terlihat rapi (3) Tidak tercampur antara barang food dan nonfood yang bisa berakibat fatal. Contoh: jika Kue di satukan dengan sampo, Jika sampo tersebut bocor kemungkinan kue tersebut akan tercampur dengan sampo. (4) Menarik minat pemnbeli Poin di atas merupakan …. a. Hak hak pembeli b. Hak hak penjual c. Keinginan pembeli d. Keinginan penjual e. Tujuan penjual 21. Suatu jenis produk yang masih memerlukan pemrosesan lebih lanjut untuk mendapatkan suatu manfaat tertentu disebut … a. Barang speciality b. Barang industri c. Barang konsumsi d. Barang tidak tahan lama e. Barang tahan lama 22. Lemari es, pakaian, dan lain-lain termasuk dalam kelompok barang … a. Barang speciality b. Barang industri c. Barang konsumsi d. Barang tidak tahan lama e. Barang tahan lama 23. Barang konsumen dibedakan menjadi empat jenis yaitu kecuali … a. Unsought goods b. Convenience c. Shooping speciality goods d. Speciality goods e. Unsought goods
67 BISNIS DARING DAN PEMASARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT PENILAIAN AKHIR SEMESTER GASAL 24. Kotak yang digunakan untuk membawa atau membungkus barang-barang yang berukuran kecil disebut … a. Racks and Cases b. Asortment display c. Thema Setting d. Cut cases and dump bins e. Postes, signs, and cards 25. Tekstur dinding dapat menimbulkan kesan tertentu pada konsumen dan dapat membuat dinding terlihat menarik … a. Racks and Cases b. Asortment display c. Ensemble display d. Wall decaration e. Postes, signs, and cards 26. Tanda yang bertujuan untuk memberikan informasi tentang lokasi barang di dalam toko adalah… a. Related merchandise display b. Close interior display c. Open interior display d. Posters, signs and cards e. Attention dan interest customer 27. Fungsi Window display adalah sebagai berikut, kecuali … a. Untuk menarik perhatian orang. b. Menyatakan kualitas barang yang baik dan ciri khas toko tersebut. c. Memancing perhatian terhadap barang-barang yang dijual di toko. d. Menimbulkan impulse buying (dorongan seketika). e. Menimbulkan daya tarik terhadap keseluruhan suasana toko. 28. Untuk menimbukan keinginan memiliki barang-barang yang dipamerekan di toko tersebut setelah masuk ke toko kemudian melakukan pembelian disebut…. a. Display b. Desire and Action Customer c. Visual merchandising d. Attention dan interest customer e. Emotional branding 29. Barang yang dibeli oleh konsumen akhirnya untuk dikonsumsi pribadi disebut… a. Barang nyaman b. Barang belanjaan c. Barang spesial d. Barang yang tidak dicari e. Barang konsumsi
68 BISNIS DARING DAN PEMASARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT PENILAIAN AKHIR SEMESTER GASAL 30. Setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apa pun, adalah … a. Barang konsumsi b. Barang tahan lama c. Barang tidak tahan lama d. Jasa e. Barang speciality B. Essay Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik dan benar! 1. Sebutkan macam-macam penataan produk! 2. Disebut apakah bagian dari produk yang berupa keterangan, baik gambar maupun kata-kata yang berfungsi sebagai sumber informasi produk dan penjual? 3. Sebutkan tujuan label produk! 4. Buatlah contoh gambar jenis barcode 1 dimensi secara sederhana! 5. Sebutkan jenis-jenis barcode!
69 BISNIS DARING DAN PEMASARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT TUJUAN PEMBELAJARAN KATA KUNCI Mendiskusikan SOP penataan produk, Memahami materi pembelajaran, Menguasai teknik pemajangan barang, Mengidentifikasi peralatan display. Efektifitas, Efisiensi, Variasi, Kinerja BAB IV SOP (STANDAR OPERATING PROSEDURE) PENATAAN PRODUK PETA KONSEP BAB IV SOP (STANDAR OPERATING PROSEDURE) PENATAAN PRODUK Sop Penataan Produk Pengertian SOP Penataan Produk Tujuan SOP Penataan Produk Pengertian Tata Letak Display Tehnik Display Secara SOP Atribut Produk
70 BISNIS DARING DAN PEMASARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT PENDAHULUAN Gambar 4.1 SOP (Standar Operating Prosedure) Sumber: Facebook.com Dari bab sebelumnya, kita telah mempelajari tahapan penataan produk, namun belum mendalami standar-standar yang ada. Keberadaan SOP dalam perusahaan berperan sangat penting terutama dalam hal operasional perusanaan. SOP bisa dijadikan pedoman untuk mengantisipasi berbagai situasi yang bisa terjadi dalam menjalankan perusahaan. Meskipun bisnis yang dijalankan sedang berkembang, namun dengan mempertahankan konsistensi untuk mematuhi SOP dapat membantu perusahaan agar berjalan pada sesuai dengan target dan tujuan utama. Tanpa SOP, anggota perusahaan tidak dapat bekerja secara efektif dan efisien serta tidak memahami bagaimana ruang lingkup pekerjaannya. Dengan demikian, keberadaan SOP sangat penting sebagai pedoman dan acuan perusahaan demi mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin melalui prosedur yang efektif.
71 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT A. Pengertian SOP Penataan Produk Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah dokumen yang berkaitan dengan prosedur yang dilakukan secara kronologis untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang bertujuan untuk memperoleh hasil kerja yang paling efektif dari para pekerja dengan biaya yang serendah-rendahnya. SOP biasanya terdiri dari manfaat, kapan dibuat atau direvisi, metode penulisan prosedur, serta dilengkapi oleh bagan flowchart di bagian akhir (Laksmi, 2008:52). Setiap perusahaan bagaimanapun bentuk dan apa pun jenisnya, membutuhkan sebuah panduan untuk menjalankan tugas dan fungsi setiap elemen atau unit perusahaan. Standar Prosedur Operasional (SPO) adalah sistem yang disusun untuk memudahkan, merapikan, dan menertibkan pekerjaan. Sistem ini berisi urutan proses melakukan pekerjaan dari awal sampai akhir. Berikut beberapa pengertian SOP dari beberapa sumber buku. 1. Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan panduan yang digunakan untuk memastikan kegiatan operasional organisasi atau perusahaan berjalan dengan lancar (Sailendra, 2015:11). 2. Menurut Moekijat (2008), Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah urutan langkah-langkah (atau pelaksanaan-pelaksanaan pekerjaan), di mana pekerjaan tersebut dilakukan, berhubungan dengan apa yang dilakukan, bagaimana melakukannya, bilamana melakukannya, di mana melakukannya, dan siapa yang melakukannya. 3. Menurut Tjipto Atmoko (2011), Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan suatu pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai denga fungsi dan alat penilaian kinerja instansi pemerintah berdasarkan indikatorindikator teknis, administratif, dan prosedural sesuai tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan. Gambar 4.2 Contoh dalam Melaksanakan SOP Sumber: www.pelajaran.co.id
72 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT 4. SOP atau standar operasional prosedur adalah dokumen yang berisi serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan administrasi perkantoran yang berisi cara melakukan pekerjaan, waktu pelaksanaan, tempat penyelenggaraan, dan aktor yang berperan dalam kegiatan (Insani, 2010:1). Beberapa ahli pernah menjelaskan tentang arti SOP, di antaranya adalah sebagai berikut. 1. Moekijat Pengertian SOP adalah urutan langkah-langkah (atau pelaksanaan-pelaksanaan pekerjaan), di mana pekerjaan tersebut dilakukan, bagaimana melakukannya, bilamana melakukannya, di mana melakukannya, dan siapa yang melakukannya. 2. Sailendra Menurut Sailendra, pengertian SOP adalah suatu panduan yang digunakan untuk memastikan kegiatan operasional organisasi atau perusahaan berjalan dengan lancar. 3. Istyadi Insani Arti SOP adalah dokumen yang berisi serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan tentang proses-proses penyelenggaraan administrasi perkantoran yang berisi cara melakukan pekerjaan, waktu pelaksanaan, tempat penyelenggaraan, dan aktor yang berperan dalam kegiatan. 4. Tjipto Atmoko Pengertian Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah suatu pedoman atau acuan untuk melakukan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja instansi pemerintah maupun nonpemerintah, usaha maupun nonusaha, berdasarkan indikator-indikator teknis, administratif, dan prosedural sesuai tata kerja, prosedur kerja, dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan. SOP penataan produk adalah langkah-langkah yang harus ditempuh pada penataan produk yang dijadikan acuan (standar) dalam penataan untuk menarik perhatian konsumen untuk sebuah keputusan penbelian. Display yang baik akan menghasilkan hasil yang baik bagi perusahaan. Pendukung pendisplayan yang baik adalah sebagai berikut. 1. POP POP merupakan suatu himbauan yang ditujukan kepada pembeli agar timbul keinginan untuk membeli. 2. Peralatan display barang supermarket. a. Gondola, yaitu peralatan display yang terdiri atas shelving atau rak panjang secara utuh. b. Chelving, yaitu alat pemajangan yan merupakan bagian dari gondola yang biasa disebut rak. c. Showcase, yaitu alat pajang berupa etalase untuk penjualan daging segar, sosis, dairy, dan sebagainya. Showcase digunakan untuk produk yang expire date barang tersebut pendek. d. Showcase chiller, tempat pemajangan buah, daging, sayur, dairy, dan sebagainya.
73 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT e. Frozen island, sarana pajang untuk produk-produk beku, seperti, ice cream, chicken nugged, sayuran, dan sebagainya. f. Wagon, adalah boks besar untuk menyimpan produk yang sedang promo atau diskon g. Single hooks, berupa gantungan biasanya untuk pemajangan produk, seperti, sikat gigi, snack, sosis, dan sebagainya. h. Hambalan, yaitu kayu yang diletakan di bawah sebagai dasar untuk peralatan display. i. End gondola, gondola akhir yang paling ujung dan untuk disewakan. 3. Istilah dan perlengkapan display dalam supermarket a. SKU, keterangan yang menunjukan nama produk, harga, nomor, PLU produk. b. Bay, susunan pemajangan produk dirak satu baris ke bawah. c. Tier, yaitu barisan pemajangan produk kebelakang. d. Face, pemajangan produk tatap muka harus menghadap ke depan, jangan terbalik, miring, dan sebagainya. e. POP (Point Of Purchase), yaitu keterangan menenai nama produk, harga ataupun sarana bantu promosi penjualan. f. Floor display, pemajagan pada lantai. g. COC (Check on Counter), pemajangan produk yang menempel di depan kassa. h. PLU (Price Look Up Unit), nomor identitas bagi barang yang berfungsi untuk pencatatan komputerisasi. i. Piramida, hambalan yang terdiri dari dua tingkat untuk pemajangan floor display. Prinsip Prinsip SOP Dalam PERMENPAN PER/21/M-PAN/11/2008 disebutkan bahwa penyusunan SOP harus memenuhi prinsip-prinsip, antara lain, kemudahan dan kejelasan, efisiensi dan efektivitas, keselarasan, keterukuran, dimanis, berorientasi pada pengguna, kepatuhan hukum, dan kepastian hukum. 1. Konsisten. SOP harus dilaksanakan secara konsisten dari waktu ke waktu, oleh siapa pun, dan dalam kondisi apa pun oleh seluruh jajaran organisasi pemerintahan. 2. Komitmen. SOP harus dilaksanakan dengan komitmen penuh dari seluruh jajaran organisasi, dari level yang paling rendah dan tertinggi. 3. Perbaikan berkelanjutan. Pelaksanaan SOP harus terbuka terhadap penyempurnaan-penyempurnaan untuk memperoleh prosedur yang benarbenar efisien dan efektif. 4. Mengikat. SOP harus mengikat pelaksana dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur standar yang telah ditetapkan. 5. Seluruh unsur memiliki peran penting. Seluruh pegawai peran-peran tertentu dalam setiap prosedur yang distandarkan. Jika pegawai tertentu tidak melaksanakan perannya dengan baik, maka akan mengganggu keseluruhan proses, yang akhirnya juga berdampak pada proses penyelenggaraan pemerintahan.
74 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT 6. Terdokumentasi dengan baik. Seluruh prosedur yang telah distandarkan harus didokumentasikan dengan baik, sehingga dapat selalu dijadikan referensi bagi setiap mereka yang memerlukan. SOP atau yang sering disebut sebagai prosedur tetap (protap) adalah penetapan tertulis mengenai apa yang harus dilakukan, kapan, di mana, dan oleh siapa dan dibuat untuk menghindari terjadinya variasi dalam proses pelaksanaan kegiatan oleh pegawai yang akan mengganggu kinerja organisasi (instansi pemerintah) secara keseluruhan. SOP memiliki manfaat bagi organisasi, antara lain (Permenpan No.PER/21/M-PAN/11/2008) sebagai berikut. 1. Sebagai standarisasi cara yang dilakukan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan khusus, mengurangi kesalahan dan kelalaian. 2. SOP membantu staf menjadi lebih mandiri dan tidak tergantung pada intervensi manajemen, sehingga akan mengurangi keterlibatan pimpinan dalam pelaksanaan proses sehari-hari. 3. Meningkatkan akuntabilitas dengan mendokumentasikan tanggung jawab khusus dalam melaksanakan tugas. 4. Menciptakan ukuran standar kinerja yang akan memberikan pegawai. cara konkret untuk memperbaiki kinerja serta membantu mengevaluasi usaha yang telah dilakukan. 5. Menciptakan bahan-bahan training yang dapat membantu pegawai baru untuk cepat melakukan tugasnya. 6. Menunjukkan kinerja bahwa organisasi efisien dan dikelola dengan baik. 7. Menyediakan pedoman bagi setiap pegawai di unit pelayanan dalam melaksanakan pemberian pelayanan sehari-hari. 8. Menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas pemberian pelayanan. 9. Membantu penelusuran terhadap kesalahan-kesalahan prosedural dalam memberikan pelayanan. Menjamin proses pelayanan tetap berjalan dalam berbagai situasi. B. Tujuan SOP (Standar Oprasional Prosedur) Penataan Produk Tujuan pembuatan SOP adalah untuk menjelaskan perincian atau standar yang tetap mengenai aktivitas pekerjaan yang berulang-ulang yang diselenggarakan dalam suatu organisasi. SOP yang baik adalah SOP yang mampu menjadikan arus kerja yang lebih baik, menjadi panduan untuk karyawan baru, penghematan biaya, memudahkan pengawasan, serta mengakibatkan koordinasi yang baik antara bagian-bagian yang berlainan dalam perusahaan. Tujuan Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah sebagai berikut (Indah Puji, 2014:30). 1. Untuk menjaga konsistensi tingkat penampilan kinerja atau kondisi tertentu dan kemana petugas dan lingkungan dalam melaksanakan sesuatu tugas atau pekerjaan tertentu. 2. Sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan tertentu bagi sesama pekerja dan supervisor.
75 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT 3. Untuk menghindari kegagalan atau kesalahan (dengan demikian menghindari dan mengurangi konflik), keraguan, duplikasi, serta pemborosan dalam proses pelaksanaan kegiatan. 4. Merupakan parameter untuk menilai mutu pelayanan. 5. Untuk lebih menjamin penggunaan tenaga dan sumber daya secara efisien dan efektif. 6. Untuk menjelaskan alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas yang terkait. 7. Sebagai dokumen yang akan menjelaskan dan menilai pelaksanaan proses kerja bila terjadi suatu kesalahan atau dugaan mal praktik dan kesalahan administratif lainnya, sehingga sifatnya melindungi rumah sakit dan petugas. 8. Sebagai dokumen yang digunakan untuk pelatihan. 9. Sebagai dokumen sejarah bila telah di buat revisi SOP yang baru. Adapun tujuan lain dari SOP, yaitu sebagai berikut ini. 1. Agar petugas/pegawai menjaga konsistensi dan tingkat kinerja petugas/ pegawai atau tim dalam organisasi atau unit kerja. 2. Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi. 3. Memperjelas alur tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari petugas/ pegawai terkait. 4. Melindungi organisasi/unit kerja dan petugas/pegawai dari malpraktik atau kesalahan administrasi lainnya. 5. Untuk menghindari kegagalan/kesalahan, keraguan, duplikasi, dan inefisiensi Langkah-langkah dalam pembuatan SOP, yaitu sebagai berikut. 1. Melakukan observasi secara langsung di lapangan untuk memberikan gambaran aktivitas atau proses kerja yang ada dalam suatu prosedur kerja. 2. Melakukan studi perbandingan atau benchmarking dengan perusahaan sejenis, sehingga dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari prosedur kerja yang terjadi di lapangan. 3. Melakukan pembuatan SOP dengan menggunakan data atau informasi yang diperoleh di lapangan, dan dengan hasil studi perbandingan dari perusahaan lain. 4. Melakukan analisa pada SOP yang telah dibuat apakah telah sesuai dengan prosedur kerja di lapangan, apakah SOP telah berjalan dengan efektif untuk mencapai tujuan manajemen, jika diperlukan membuat analisa perbaikan untuk memperbaiki prosedur kerja yang berlangsung. 5. Apabila SOP sudah tidak dapat mewakili kondisi di lapangan maka perlu dilakukan revisi atau perbaikan SOP.
76 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT C. Pengertian Tata Letak Display Di bawah ini adalah tata letak menurut pendapat para ahli. Manahan P. Tampubolon, (2004: 149) mengatakan bahwa, “Tata letak adalah susunan letak fasilitas operasional perusahaan, baik yang ada dalam bangunan maupun di luar”. Menurut Lee Krajewski, Larry Ritzman, dan Manj Malhotra (2007: 302) yang artinya, “Tata Letak adalah suatu perencanaan yang melibatkan keputusan mengenai penyusunan dan penataan tata letak dari suatu pusat aktivitas ekonomi yang dibutuhkan oleh setiap fasilitas yang memiliki berbagai macam proses”. Menurut Render dan Heizer (2005: 272) diterjemahan oleh Dwi Anoegrahwati dan Indra Almahdy, mendefinisikan tentang layout sebagai berikut, “tata letak merupakan salah satu keputusan yang menentukan efesiensi operasi perusahaan dalam jangka panjang”. Menurut Zulian Yamit (2003: 130) mengemukakan bahwa: “Pengaturan tata letak fasilitas pabrik adalah rencana pengaturan semua fasilitas produksi guna memperlancar proses produksi yang efektif dan efesien”. Sedangkan menurut Sofjan Assauri (2004: 57) “Tata letak adalah fase yang termasuk dalam desain dari suatu produksi”. Menurut Sritomo Wignojosubroto mengemukakan pada bukunya yang berjudul Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan (2003: 67), plant layout adalah “Tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik guna menunjang kelancaran produksi”. Dari beberapa pengertian tata letak pabrik di atas, dapat disimpulkan bahwa plant layout merupakan suatu sistem yang saling terintegrasi di antara seluruh fasilitas-fasilitas yang mendukng seluruh kegiatan produksi dari bahan baku atau masukan (input), keluaran (output), hingga selama proses tersebut dapat tercapai suatu nilai tambah yang berupa efesiensi dan efektifitas operasi perusahaan, sehingga proses produksi dapat berjalan dengan lancar. Lalu trik apa saja yang dapat kita terapkan dalam tata letak display produk, berikut beberapa di antaranya. 1. Pencahayaan dalam Ruangan Pencahayaan dalam ruangan toko bisa cukup berpengaruh terhadap konsumen saat mereka memilih produk di toko kita. Ruangan yang kurang pencahayaanya bisa memberikan suasana kurang nyaman, bahkan saat di lihat dari jauh saja suasana toko yang gelap sudah memberikan kesan yang sumpek dan produk di dalamnya pun seakan tidak menarik perhatian. Tidak heran, dalam sebuah minimarket dan toko-toko terkemuka pancahayaan ini menjadi sangat di perhatikan. Berpuluh-puluh lampu di pasang di dalamnya, bahkan di biarkan menyala meski di siang hari. Tentunya hal ini bukannya dilakukan tanpa alasan, mereka berupaya menciptakan suasana yang terang, sehingga produk jualannya terlihat mencolok dan menarik perhatian. 2. Klasifikasikan Produk Biasakan tata produk jualan di toko berdasarkan klasifikasi tertentu atau pisah-pisah sesuai ketegorinya masing-masing. Misalnya, produk makanan jangan di pajang berdekatan dengan produk, seperti, sabun cuci, obat nyamuk, atau produk berbahaya jika termakan lainnya. Contoh lain, klasifikasikan
77 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT baju pada toko pakaian sesuai dengan umur penggunanya, pisahkan gadget berdasarkan rentang harga jual, dari murah, sedang hingga mahal, dan lain sebagainya. Dengan cara ini, di harapkan konsumen tidak akan bingung dalam mencari produk yang sesuai dengan keperluannya. 3. Tempatkan dengan Jelas Produk yang Menarik Perhatian Misalnya saja, jika ada produk di toko Anda yang sedang ada diskon, maka tempatkan barang tersebut di space yang terlihat dengan jelas oleh konsumen, atau tempatkan spanduk khusus yang menerangkan bahwa produk tersebut di jual dengan murah di toko Anda. Dengan cara ini, diharapkan mampu menarik perhatian konsumen untuk mendatangi toko kita. 4. Tata Produk dengan Rapi dan Bersih Produk yang di biarkan di pajang dalam kondisi seadanya, tercecer, acakacakan, dan tidak rapi bisa menjadi pengusir utama calon konsumen. Jangankan tergerak untuk membelinya, melihatnya saja sudah sangat tidak menyenangkan, apalagi jika produk tersebut terlihat kotor dan berdebu. Sering terjadi jika lokasi toko kita berada di pinggir jalan, mau tidak mau jika usaha kita ingin laris di datangi pembeli hal ini harus dihindari dengan selalu membersihkan dan merapikannya termasuk juga pada rak atau etalase pemajang barang. 5. Pajang Produk agar Mudah Terlihat Posisi paling baik dalam memajang produk dalam toko adalah sekira-kira sejajar dengan pandangan mata, jangan terlampau tinggi hingga konsumen harus terlalu menenggakan kepala untuk dapat melihatnya dengan jelas, atau pun sebaliknya terlampu rendah hingga konsumen harus menunduk untuk memilihnya. Sesuaikan juga penataan letak barang ini dengan target konsumen. Contoh, jika tergetnya pembelinya adalah anak-anak, maka pajang produk di rak yang lebih rendah. D. Teknik Display Secara SOP (Standar Operasional Prosedur) Gambar 4.3 Teknik Display secara SOP Sumber: pinternest.com
78 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT Display adalah Teknik pemajangan barang yang mempengaruhi pola beli konsumen, Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa lebih dari 80% keputusan membeli dibuat oleh konsumen di dalam toko dan membeli lebih dari 60% barang di luar apa yang direncanakan dengan waktu hanya 11 detik per produk bagi konsumen untuk melihat produk yang dijual di toko. Pengertian display adalah menata barang sesuai kelompok barangnya dengan tetap memperhatikan unsur keindahan, keamanan, dan kemudahan konsumen dalam penanganannya. Display merupakan substansi penting dari sebuah sistem SOP minimarket. Tujuan Pemajangan Barang 1. Mempermudah pembeli dalam mencari dan memilih barang. 2. Mempermudah karyawan dalam melayani dan mengamankan barang. 3. Memberikan suasana toko yang menarik. 4. Memberikan kenyamanan dalam berbalanja. 5. Meningkatkan penjualan. 6. Mengurangi kemungkinan kecurian. Tata Letak Barang di Rak 1. Barang-barang hendaknya dikelompokkan menurut jenisnya. 2. Setiap kelompok barang hendaknya diberikan alokasi ruang (space) yang sesuai dengan banyak sedikitnya jenis kelompok barang. Untuk barang yang kecil-kecil, barang yang mahal-mahal, yang mungkin akan dicuri ditempatkan di rak dengan kaca yang tertutup. Penjualan dengan pelayan khusus. Syarat Pemajangan Barang yang Baik 1. Mudah dilihat Setiap barang harus terlihat merek, ukuran, dan gambarnya (menghadap ke depan). 2. Mudah dicari Dengan pengelompokkan barang yang baik akan mempermudah pembeli mencari barang. 3. Mudah diambil/dijangkau Barang-barang paling di atas harus mudah dijangkau oleh pembeli. 4. Menarik Penempatan barang perlu memperhatikan jenis, ukuran, warna, dan bentuk barang, sehingga barang-barang yang dipajang seluruhnya dapat tampil dengan baik. 5. Aman Barang-barang makanan dan minuman hendaknya diletakkan terpisah untuk menghindari dari kontaminasi. 6. Pemajangan Menurut Kelompok Barang Barang yang dapat dikelompokkan menurut jenisnya, misalnya kelompook makan, seperti, biskuit, susu, minuman ringan, makanan kecil, kopi, dan teh.
79 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT E. Atribut Produk Berikut ini beberapa pengertian dan definisi atribut produk dari beberapa sumber buku. 1. Menurut Tjiptono (2008:103), atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan pembelian. Atribut produk meliputi merek, kemasan, jaminan (garansi), pelayanan dan sebagainya. 2. Menurut Kotler dan Armstrong (2012:272), atribut produk adalah pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan manfaat yang akan ditawarkan produk atau jasa tersebut. 3. Menurut Suharno dan Sutarso (2010:160), atribut produk yaitu pengembangan suatu produk perlu dilakukan dengan mendefinisikan manfaat yang akan ditawarkan, yang dikomunikasikan, dan disampaikan melalui atribut produk, seperti kualitas, fitur, serta gaya, dan desain. 4. Menurut Simamora (2000:539), atribut produk adalah manfaat-manfaat yang akan diberikan oleh produk, manfaat-manfaat ini dikomunikasikan dan dipenuhi oleh atribut produk yang berwujud seperti: merek produk, mutu produk, ciri-ciri produk, desain produk, label produk, kemasan produk serta layanan pendukung produk, atribut-atribut ini sangat mempengaruhi reaksi konsumen terhadap sebuah produk. 5. Menurut Gitosudarmo (1995:188), atribut produk adalah suatu komponen yang merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diharapkan oleh konsumen. Atribut produk dapat memberikan gambaran yang jelas tentang produk itu sendiri. Agar dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai pengertian atribut produk, maka di bawah ini beberapa pengertian mengenai atribut produk menurut para ahli. Menurut Tjiptono (2007) atribut produk merupakan unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Kemudian menurut Kotler dan Amstrong (2003) Atribut produk adalah pengembangan suatu produk atau jasa yang melibatkan penentuan manfaat yang akan diberikan. Berdasarkan definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa atribut produk adalah unsur-unsur dari sebuah produk yang dipandang penting oleh konsumen dan mencerminkan pengembangan suatu produk untuk dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan pembelian. Kotler dan Amstrong (2003) mengemukakan bahwa manfaat yang ditawarkan oleh atribut produk dalam bentuk: 1. Kualitas Produk Kualitas adalah salah satu alat penting bagi pemasar untuk menetapkan posisi. Kualitas mempunyai dua dimensi, yaitu tingkat dan konsistensi. Ketika mengembangkan suatu produk, pemasar mula-mula harus memilih tingkat kualitas yang akan mendukung posisi produk di pasar sasaran. Di sini kualitas produk berarti kemampuan produk untuk melaksanakan fungsi-fungsinya. Selain tingkatan kualitas, kualitas yang tinggi juga dapat berarti konsistensi
80 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT tingkatan kualitas yang tinggi. Dalam konsisten yang tinggi tersebut kualitas produk berarti kualitas kesesuaian bebas dari kecacatan dan kekonsistenan dalam memberikan tingkatan kualitas yang dijanjikan. 2. Fitur Produk Sebuah produk yang ditawarkan dengan berbagai fitur. Sebuah model awal tanpa tambahan yang menyertai produk tersebut menjadi titik awalnya. Perusahaan yang dapat menciptakan model dari tingkat lebih tinggi dengan menambahkan berbagai fitur. Fitur adalah alat persaingan untuk membedakan produk perusahaan terhadap produk sejenis yang menjadi pesaingnya. Menjadi produsen awal yang mengenalkan fitur baru yang dibutuhkan dan dianggap bernilai menjadi salah satu cara yang efektif untuk bersaing. 3. Gaya dan Desain Produk Cara lain untuk menambah nilai bagi pelanggan adalah melalui gaya dan desain produk yang khas. Konsep desain lebih luas dibandingkan gaya. Gaya semata-mata penampilan produk tertentu. Gaya mengedepankan tampilan luar dan membuat orang bosan. Gaya yang sensasional mungkin akan mendapatkan perhatian dan mempunyai nilai seni, tetapi tidak selalu membuat produk tertentu berkinerja lebih baik. Berbeda dengan gaya, desain bukan sekedar tampilan setipis kulit ari, desain masuk ke jantung produk. Desain yang baik dapat memberikan kontribusi dalam hal kegunaan produk dan juga penampilannya. Gaya dan desain yang baik dapat menarik perhatian, meningkatkan kinerja produk, memotong biaya produksi, dan memberikan keunggulan bersaing di pasar sasaran. Unsur dan Komponen Atribut Produk Menurut Kotler dan Armstrong (2012:255), suatu produk biasanya diikuti oleh serangkaian atribut-atribut yang menyertai produk meliputi beberapa hal, yaitu sebagai berikut 1. Kualitas Produk Kualitas produk adalah salah satu sarana positioning utama untuk pemasar. Mempunyai dampak langsung pada kinerja produk. Oleh karena itu, kualitas berhubungan erat dengan nilai dan kepuasan pelanggan. 2. Fitur Produk Fitur produk adalah sebuah produk dapat ditawarkan dalam beragam fitur, model dasar, model tanpa tambahan apa pun, merupakan titik awal. Perusahaan dapat menciptakan tingkat model yang lebih tinggi dengan menambahkan lebih banyak fitur. Fitur adalah sarana kompetitif untuk mendiferensiasikan produk perusahaan dari produk pesaing. Menjadi produsen pertama yang memperkealkan fitur baru yang bernilai merupakan salah satu cara paling efektif untuk bersaing. 3. Gaya dan Desain Produk Desain memiliki konsep yang lebih luas daripada gaya (style). Dalam desain, selain mempertimbangkan faktor penampilan, juga bertujuan untuk memperbaiki kinerja produk, mengurangi biaya produksi, dan menambah keunggulan bersaing.
81 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT 4. Merek Mungkin keahlian pemasar profesional yang paling istimewa adalah kemampuan mereka untuk membangun dan mengelola merek. Merek (brand) adalah sebuah nama, istilah, tanda, lambang atau desain, atau kombinasi semua ini, yang menunjukkan identitas pembuat atau penjual produk atau jasa. Konsumen akan memandang merek sebagai bagian penting dari produk, dan penetapan merek bisa menambah nilai bagi suatu produk. 5. Kemasan Kemasan (packaging) melibatkan perancangan dan produksi wadah atau pembungkus untuk sebuah produk. Fungsi utama kemasan adalah menyimpan dan melindungi produk. Kemasan yang didesain dengan buruk bisa menyebabkan konsumen pusing dan perusahaan kehilangan penjualan. Sebaliknya, kemasan yang inovatif bisa memberikan manfaat kepada perusahaan melebihi pesaing dan mendorong penjualan. 6. Label Label berkisar dari penanda sederhana yang ditempelkan pada produk sampai rangkaian huruf rumit yang menjadi bagian kemasan. Label mempunyai beberapa fungsi. Setidaknya label menunjukkan produk atau merek, seperti, nama Sunkist yang tercantum pada jeruk. Label juga bisa menggambarkan beberapa hal tentang produk, seperti, siapa yang membuatnya, di mana produk itu dibuat, kapan produk itu dibuat, kandungannya, cara pemakainya, dan bagaimana menggunakan produk itu dengan aman. 7. Pelayanan Pendukung Produk Pelayanan pelanggan adalah elemen lain dalam strategi produk. Penawaran perusahaan biasanya meliputi beberapa pelayanan pendukung, yang bisa menjadi bagian kecil atau bagian besar dari seluruh penawaran.
82 BISNIS DARING DAN PEMASARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT CAKRAWALA Pembuatan SOP Cara-cara yang bisa digunakan untuk membuat SOP tanpa terlepas dari anjuran PERMENPAN adalah sebagai berikut. 1. Membuat Susunan Kerja Mintalah pada seluruh manajer atau kepala bagian dalam perusahaan Anda agar berbicara dengan bawahannya untuk menentukan hal-hal apa yang harus dibahas dalam SOP. 2. Merencanakan Alur Proses Dengan cara menentukan format, menyetujui format dan membuat template, menetapkan alur proses, menentukan bagaimana SOP tersebut akan diakses. 3. Lakukan Wawancara Melakukan wawancara terhadap karyawan untuk mengetahui apa saja aktivitas harian mereka dalam pekerjaan dan bagaimana mereka bekerja. 4. Tulis, Bahas, dan Sosialisasikan Setelah melakukan wawancara dan memeriksa dokumen tata laksana kerja, maka perusahaan mulai bisa menulis SOP, membahas kembali dengan pihak-pihak terkait, dan melihat apakah masih ada kesenjangan peraturan antara pihak pegawai dan perusahaan. Apabila sudah ada kesepakatan maka sudah bisa mulai disosialisasikan. 5. Adakan Pelatihan Setelah disepakati dan disosialisasikan, maka perlu diadakan pelatihan agar SOP bisa berjalan dengan baik dan benar sesuai apa yang diharapkan. 6. Evaluasi Setidaknya dalam jangka waktu setahun sekali, pihak perusahaan harus mengadakan evaluasi terhadap relevansi berjalannya SOP. Apakah ada hal yang harus ditambah atau dihilangkan. JELAJAH INTERNET Terdapat berbagai macam contoh SOP, Anda bisa mengunduhnya di internet, salah satunya pada situs. https://googleweblight.com/i?u=https://salamadian. com/contoh-sop-perusahaan/&hl=id-ID
83 BISNIS DARING DAN PEMASARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT 1. Sailendra (2015:11) Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan panduan yang digunakan untuk memastikan kegiatan operasional organisasi atau perusahaan berjalan dengan lancar. 2. Moekijat (2008) Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah urutan langkah-langkah (atau pelaksanaan-pelaksanaan pekerjaan), di mana pekerjaan tersebut dilakukan, bagaimana melakukannya, bilamana melakukannya, di mana melakukannya, dan siapa yang melakukannya. 3. Tjipto Atmoko (2011) Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan suatu pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja instansi pemerintah maupun nonpemerintah, usaha maupun nonusaha, berdasarkan indikator-indikator teknis, administratif, dan prosedural sesuai tata kerja, prosedur kerj,a dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan. 4. Insani (2010:1) SOP adalah dokumen yang berisi serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan administrasi perkantoran yang berisi cara melakukan pekerjaan, waktu pelaksanaan, tempat penyelenggaraan, dan aktor yang berperan dalam kegiatan. Manfaat SOP Menurut penjelasan menteri pendayagunaan aparatur negara (Permenpan No.PER/21/M-PAN/11/2008), manfaat SOP secara umum bagi organisasi adalah sebagai berikut. 1. Sebagai standarisasi cara yang dilakukan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan khusus, mengurangi kesalahan dan kelalaian. 2. SOP membantu staf menjadi lebih mandiri dan tidak tergantung pada intervensi manajemen, sehingga akan mengurangi keterlibatan pimpinan dalam pelaksanaan proses sehari-hari. 3. Meningkatkan akuntabilitas dengan mendokumentasikan tanggung jawab khusus dalam melaksanakan tugas. 4. Menciptakan ukuran standar kinerja yang akan memberikan pegawai. cara konkret untuk memperbaiki kinerja serta membantu mengevaluasi usaha yang telah dilakukan. 5. Menciptakan bahan-bahan training yang dapat membantu pegawai baru untuk cepat melakukan tugasnya. 6. Menunjukkan kinerja bahwa organisasi efisien dan dikelola dengan baik. 7. Menyediakan pedoman bagi setiap pegawai di unit pelayanan dalam melaksanakan pemberian pelayanan sehari-hari. 8. Menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas pemberian pelayanan. 9. Membantu penelusuran terhadap kesalahan-kesalahan prosedural dalam memberikan pelayanan. Menjamin proses pelayanan tetap berjalan dalam berbagai situasi. RANGKUMAN
84 BISNIS DARING DAN PEMASARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT RANGKUMAN Atribut Produk Berikut ini beberapa pengertian dan definisi atribut produk dari beberapa sumber buku. 1. Menurut Tjiptono (2008:103), atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan pembelian. Atribut produk meliputi merek, kemasan, jaminan (garansi), pelayanan, dan sebagainya. 2. Menurut Kotler dan Armstrong (2012:272), atribut produk adalah pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan manfaat yang akan ditawarkan produk atau jasa tersebut. 3. Menurut Suharno dan Sutarso (2010:160), atribut produk adalah pengembangan suatu produk perlu dilakukan dengan mendefinisikan manfaat yang akan ditawarkan, yang dikomunikasikan, dan disampaikan melalui atribut produk, seperti, kualitas, fitur, serta gaya, dan desain. 4. Menurut Simamora (2000:539), atribut produk adalah manfaat-manfaat yang akan diberikan oleh produk, manfaat-manfaat ini dikomunikasikan dan dipenuhi oleh atribut produk yang berwujud, seperti, merek produk, mutu produk, ciri-ciri produk, desain produk, label produk, kemasan produk, serta layanan pendukung produk, atribut-atribut ini sangat mempengaruhi reaksi konsumen terhadap sebuah produk. 5. Menurut Gitosudarmo (1995:188), atribut produk adalah suatu komponen yang merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diharapkan oleh konsumen. TUGAS MANDIRI Buatlah contoh SOP secara sederhana yang berhubungan dengan perusahaan! PENILAIAN AKHIR BAB A. Pilihan Ganda Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a,b,c,d,e! 1. SOP kepanjangan dari.... a. Standard operating procedure b. System operating procedure c. Standard operating produkion d. standard operating produks e. System operating produks
85 BISNIS DARING DAN PEMASARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT PENILAIAN AKHIR BAB 2. Di bawah ini yang bukan merupakajenis display... a. Windows display b. Interior display c. Monique display d. Exterior display e. Display khusus 3. Mendisplay produks di toko-toko modern biasanya berpatokan pada…. a. Push b. SOP c. SUP d. POST e. SOUP 4. Keterangan yang menunjukan mama produks, harga, nomor, dan PLU produk terdapat pada.... a. POP b. COC c. PACE d. SKU e. Gondola 5. Atribut produk adalah suatu komponen yang merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diharapkan oleh konsumen. Pengertian Atribut menurut.... a. Menurut Gitosudarmo b. Menurut Kotler c. Menurut Philips d. Menurut Thank e. Menurut Handoko 6. Tujuan pemajangan barang dibagi menjadi..... a. 4 b. 3 c. 6 d. 2 e. 1 7. Pengelompokan nama barang dan jenis barang termasuk ke dalam... a. Tata letak barang b. Display interior c. Pemajangan barang di etalase d. Windows display e. Exterior display
86 BISNIS DARING DAN PEMASARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT PENILAIAN AKHIR BAB 8. Tata letak barang dibagi menjadi…. a. 7 b. 6 c. 3 d. 5 e. 8 9. Unsur dan komponen atribut produk dibagi menjadi…. a. 7 b. 6 c. 3 d. 5 e. 8 10. Cara lain untuk menambah nilai bagi pelanggan adalah melalui gaya dan desain produk yang khas. Konsep desain lebih luas dibandingkan gaya. Gaya semata-mata penampilan produk tertentu. Merupakan pengertian dari….. a. Gaya Dan desain produk b. Atribut produk c. Tataletak produk d. Klasifikasi produk e. Pelayanan produk B. Essay Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik dan benar! 1. Jelaskan pengertian SOP Menurut pendapat anda! 2. Sebutkan tujuan dari SOP dalam sebuah perusahaan! 3. Apa saja yg termasuk kepada komponen atribut produk? 4. Apa langkah-langkah dalam pembuatan SOP? 5. Sebutkan dan jelaskan mengenai teknik display secara SOP! Dari materi di atas semoga tersampaikan secara menyeluruh dan paham akan maksud dari materi materi di Bab 4 ini. Terlebih pengetahuan tentang SOP dalam marketing atau pemasaran ternyata SOP memiliki peran penting. Oleh karena itu, untuk menyambung materi di bab selanjutnya diharapkan materi Bab ini sudah benar-benar paham. Jika belum silahkan ajukan pertanyaan dan meminta penjelasan ulang oleh guru mata pelajaran! REFLEKSI
87 BISNIS DARING DAN PEMASARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT TUJUAN PEMBELAJARAN KATA KUNCI Setelah mempelajari Bab ini diharapkan melakukan pelabelan produk, mengidentifikasi tentang pelabelan produk, mengidentifikasi tentang tata letak pelabelan produk, mengumpulkan data atau informasi tentang peralatan yang dipakai pada saat pelabelan produk. Nama Produk, Bahan Baku, Berat Bersih, Nama dan Alamat Produksi, Tanggal, Bulan dan Tahun Kadar Luarsa, Nomor Pendaftaran, Kode Produksi, Penggunaan, Penyimpanan, Pemanfaatan BAB V PELEBELAN PRODUK PETA KONSEP BAB V PELEBELAN PRODUK Pelebelan Produk Pengertian Pelabelan Produk Jenis-jenis Pelabelan Produk Teknik Tata Cara Pelabelan Produk Atribut Pelabelan Produk