The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

PENATAAN PRODUK Jilid I
untuk Kopentensi Keahlian BDP

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by E_BOOK SMK BATIK 1 SURAKARTA, 2023-01-26 23:47:50

PENATAAN PRODUK dengan Cermat

PENATAAN PRODUK Jilid I
untuk Kopentensi Keahlian BDP

Keywords: Produk

88 BISNIS DARING DAN PEMASARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT PENDAHULUAN Gambar 5.1 Contoh Pelabelan Produk Sumber: google weblight.com Pemasaran meruapakan suatu proses perusahaan untuk memperkenalkan dan menawarkan produknya kepada masyarakat. memperkenalkan produk kepada masyarakat tentunya bukan hal yang mudah seperti yang kita bayangkan, ada prosedurprosedur tertentu yang harus ditempuh oleh para perusahaan. memperkenalkan produk kepada masyarakat bisa saja dengan teknis-teknis tertentu, yaitu promosi dan advertensi maupun teknis yang lainnya, apalagi dizaman yang serba modern dan canggih ini banyak teknis-teknis yang bisa dilakukan seseuai dengan perkembangan IPTEK, contohnya saja kita bisa memperkenalkan produk lewat media sosial, televisi, radio, spanduk-spanduk, tabloid ataupun yang lainnya. Bagaimana caranya agar produk yang kita perkenalkan dan tawarkan bisa menarik daya minat masyarakat, yang lebih utama dari teknis label karena label merupakan bagian dari produk berupa keterangan baik gambar maupun kata-kata yang berfungsi sebagai sumber informasi produk dan penjual, ketika masyaraakat melihat dan memahami isi dari label terrsebut kemungkinan daya serap minat masyarakat akan semakin tinggi, mereka akan mencoba dan merasakan manfaaat bener apa tidaknya yang diterangkan sesuai isi dari keterangan label yang dibuat, selain dari label dari segi harga pun sangat berpengaruh besar, perusahaan yang mengeluarkan produk harus mampu mengimbangi harga sesuai dengan pendapatan masyarakat, intinya harga harus terjangkau. Dari bab ini kita akan belajar mengenai teori dan tata cara pelebelan yang baik.


89 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT A. Pengertian Label Label adalah bagian dari produk berupa keterangan baik gambar maupun kata-kata yang berfungsi sebagai sumber informasi produk dan penjual. Label merupakan sesuatu yang paling utama dalam produk, semakin unik desain label dari produk yang dibuat maka akan semakin besar daya serap minat masyarakat pada umumnya label berisi informasi mengenai nama atau merek produk, bahan baku, bahan tambahan komposisi, informs gizi, tanggal kadarluarsa, isi produk, dan keterangan legalitas. Ketentuan mengenai pemberian lebel pada produk diatur dalam UndangUndang Nomor 7 tahun 1996 tentang panagn. Label pangan adalah setiap keterangan mengenai pangan yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya atau bentuk lain yang disertakan pada pangan, dimasukkan ke dalam, ditempelkan pada kemasan, atau merupakan bagian kemasan. Berikut beberapa pengertian lebel menurut para ahli. 1. Marinus (2002: 192), label merupakan suatu bagian dari sebuah produk yang membawa informasi verbal tentang produk dan penjualnya. 2. Tjiptono, label merupakan bagian dari suatu produk yang menyampaikan informasi mengenai produk dan penjualnya. sebuah lebel biasa merupakan bagian dari kemasan, atau bisa pula merupakan etiket (tanda pengenal) yang dicantelkan pada produk. 3. Swasta, (1984: 141) label adalah bagian dari sebuah barang yang berupa keterangan (kata-kata) tentang barang tersebut atau penjualannya. 4. Kotler (2000: 477), label adalah tampilan sederhana pada produk atau gambar yang dirancang dengan rumit yang merupakan satu kesatuan dengan kemasan. lebel bisa hanya mencantumkan merek dan informasi. Gambar 5.2 Contoh Kata Kunci Pelabelan Produk Sumber: https: foodiefule.com


90 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT 1. Fungsi Label Produk Menurut Kotler (2000: 478), fungsi label adalah sebagai berikut. a. Mengidentifikasi produk atau merek. b. Menentukan kelas produk. c. Menggambarkan beberapa hal mengenai produk (siapa pembuatnya, di mana dibuatnya, bagaimana menggunakannya, dan bagaimana menggunakan secara aman). d. Mempromosikan produk melalui aneka ragam gambar yang menarik. 2. Tujuan label produk Tujuan pemberian label pada produk, di antaranya sebagai berikut. a. Memberi informasi tentang isi produk yang diberi label tanpa harus membuka kemasan. b. Berfungsi sebagai sarana komunikasi produsen kepada konsumen tentang hal-hal yang perlu diketahui oleh konsumen tentang produk tersebut, terutama hal-hal yang kasat mata atau tak diketahui secara fisik. c. Memberi petunjuk yang tepat pada konsumen hingga diperoleh fungsi produk yang optimum. d. Sarana periklanan bagi produsen. e. Memberi rasa aman bagi konsumen. B. Jenis-Jenis Label Produk Berdasarkan fungsinya, menurut Marinus (2002: 192) ada 3 (tiga) tipe label di antaranya sebagai berikut. 1. Brand label, yaitu penggunaan label yang semata-mata digunakan sebagai brand. 2. Grade label, yaitu label yang menunjukkan tingkat kualitas tertentu dari suatu barang. label ini dinyatakan dengan suatu tulisan atau kata-kata. 3. Descriptive label (label deskriptif), yaitu informasi objektif tentang penggunaan, konstruksi, pemeliharaan penampilan dan ciri-ciri lain dari produknya. Menurut Simamora (2000: 502), label diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, di antaranaya, yaitu sebagai berikut. 1. Label produk (produk label), yaitu bagian dari pengemasan sebuah produk yang mengandung informasi mengenai produk atau penjualan produk. 2. Label Merek (brand label), yaitu nama merek yang diletakkan pada pengemasan produk. 3. Label tingkat (grade label) mengidentifikasi mutu produk, label ini bisa terdiri dari huruf, angka, atau metode lainnya untuk menunjukkan tingkat kualitas dari produk itu sendiri. 4. Label deskriptif (descriptive label) menggambarkan isi, pemakaian, dan ciriciri produk. Pemberian label (labeling) merupakan elemen produk yang sangat penting yang perlu diperhatikan dengan tujuan untu menarik para konsumen.


91 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT 1. Ketentuan dan Peraturan Label Produk Berdasarkan peraturan pemerintah Nomor 69 tahun 1999 tentang label dan iklan pangan, label produk setidaknya memuat, nama produk, berat bersih atau isi bersih, juga nama, dan alamat pihak yang memproduksi, atau memasukan pangan ke dalam wilayah Indonesia. Nama produk pangan. Setiap produk pangan terdapat nama produk, nama produk pangan memberikan keterangan tentang identitas produk pangan yang menunjukkan sifat dan keadaan produk pangan yang sebenarnya. Untuk produk pangan yang sudah ada dalam Standar Nasional Indonesia penggunaan nama produk bersifat wajib. Keterangan bahan yang digunakan dalam panagn. Keterangan bahan diurutkan dari yang paling banyak digunakan kecuali vitamin, mineral, dan zat penambah gizi lainnya. Bahan tambahan pangan atau pengawet yang digunakan juga harus dicantumkan. pernyataan mengenai bahan yang ditambahkan, diperkaya, atau difortifikasi juga harus dicantumkan selama itu benar dilakukan pada proses produksi dan tidak menyesatkan. Berat Bersih atau Isi Besih Pangan. Berat Bersih atau Isi Besih menerangkan jumlah produk pangan yang terdapat dalam kemasan produk tersebut. Keterangan tersebut dinyatakan dalam satuan metrik, seperti, gram, kilogram, liter, atau mili liter. Untuk produk makanan padat dinyatakan dalam ukuran berat, produk makanan cair dinyatakan dalam ukuran isi, dan produk makanan semi padat atau kental dinyatakan dalam ukuran isi atau berat. Nama dan Alamat Pabrik Pangan. Keterangan nama dan alamat pabrik pada produk pangan berisi keterangan nama dan alamat pihak yang memproduksi, memasukan, dan mengedarkan pangan ke wilayah Indonesia. Untuk nama kota, kode pos, dan Indonesia dicantumkan pada bagian utama label sedangkan nama dan alamat dicantumkan dalam bagian informasi. Tanggal Kadarluarsa Pangan. Keterangan Kadarluarsa adalah batas akhir suatu pangan dijamin mutunya sepanjang penyimpanannya mengikuti petunjuk yang diberikan oleh produsen. Setiap produk pangan memiliki keterangan kadaluarsa yang tercantum pada label pangan dan biasanya dicantumkan Gambar 5.3 Contoh Label Produk Sumber: https: www.google.com


92 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT terpisah dari tulisan “Baik” Digunakan Sebelum” dan disertai dengan petunjuk tempat percantuman tanggal kadaluarsa. Nomor Pendaftaran Pangan. Dalam hal peredaran pangan, wajib mencantumkan nomor pendaftaran pangan pada label pangan tersebut. Tanda yang diberikan untuk pangan yang diproduksi baik di dalam negeri maupun yang dimasukkan ke dalam wilayah Indonesia yaitu tanda MD untuk pangan olahan yang diproduksi di dalam negeri dan tanda ML untuk pangan olahan yang dimasukkan ke dalam wilayah Indonesia Kode Produksi Pangan. Kode produksi adalah kode yang dapat memberikan penjelasan mengenai riwayat suatu produksi pangan yang diproses pada kondisi dan waktu yang sama. Kode produksi ini disertai dengan atau tanggal, bulan, dan tahun pangan tersebut. Penggunaan atau Penyajian dan Penyimpanan Pangan. Keterangan petunjuk penggunaan dan atau petunjuk penyimpanan dicantumkan pada pangan olahan yang membutuhkan penyiapan sebelum disajikan atau digunakan. Selain itu, cara penyimpanan setelah kemasan dibuka juga harus dicantumkan pada kemasan pangan yang tidak mungkin dikonsumsi dalam satu kali makan. Selanjutnya, pada pangan yang membutuhkan saran penyajian atau saran penggunaan bisa mencantumkan gambar bahan pangan lainnya yang sesuai dan sertai tulisan “saran penyajian”. Di samping label, untuk mempermudah administrasi usaha khususnya bagian Kasir, ada teknologi baru dan modern di kalangan usaha bisnis terutamanya dalam dunia perdagangan, yaitu Barcode. Barcode merupakan label berisi garis-garis yang mempermudah untuk mengetahui harga pada mesin pembaca. Barcode pertama kali muncul dan diperkenalkan oleh dua orang mahasiswa Drexel Institute of Technology Bernard Silver dan Norman Joseph Woodland pada tahun 1948 dan permohonan tersebut baru dikabulkan pada tahun 1952. Namun baru pada tahun 1996, penemuan mereka mulai digunakan dalam dunia komersil. Kegunaan barcode untu menyimpan datadata spesifik misalnya seperti kode produksi, tanggal kadarluarsa, serta nomor identitas lingkaran konsentris, atau tersembunyi dalam sebuah gambar. Barcode dibaca dengan memakai sebuah alat baca optik yang disebut dengan barcode reader. Pada prinsipnya barcode reader hanyalah sebuah alat input biasa seperti halnya keyboard maupun scanner namun peran manusia sebagai operator sangat minim dalam sisi point of sale. Pengguna barcode sangat membantu dalam menganalisis data trend penjualan dengan sangat cepat. Ada beberapa manfaat dari adanya barcode, yaitu sebagai berikut. a. Proses input data lebih cepat, hal ini karena eknologi barcode memiliki ketepatan yang tingi dalam melakukan pencarian data. b. Proses input data lebih tepat, hal ini karena eknologi barcode memiliki ketepatan yang tingi dalam melakukan pencarian data. c. Proses input lebih akurat mencari data, hal ini karena teknologi barcode memiliki akurasi serta ketelitian yang sangat tinggi. d. Mengurangi biaya, hal ini karena bisa menghindari kerugian dan kesalahankesalahan pencatatan data, serta dapat mengurangi pekerjaan yang dilakukan secara manual dan secara berulang-ulang.


93 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT e. Peningkatan kinerja manajemen, hal ini dikarenakan dengandata yang lebih cepat, tepat, serta akurat, maka pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen akan jauh lebih baik dan lebih tepat, yang pada akhirnya akan sangat berpengaruh dalam menetapkan kebijakan perusahaan. f. Kemampuan bersaing dengan perusahaan saingan atau kompetitor akan lebih terjaga. Gambar 5.4 Barcode sumber: https://www.ilmu-ekonomi-id.com Gambar 5.5 Scan Barcode Sumber: frans.id


94 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT 2. Jenis-jenis Barcode Terdapat beberapa barcode, antara lain sebagai berikut. a. Linear Code (Barcode 1 Dimensi) 1) Code 39 (code 3 of 9), yaitu sebuah barcode alphanumeric (barcode Full ASCII) yang mempunyai panjang baris yang bervariasi. Implementasinya barcode jenis ini biasanya adalah untuk tanda pengenal identitas, inventory, dan asset tracking. 2) Interleaved 2 of 5, yaitu sebuah barcode berbentuk numerik dan mempunyai panjang baris bervariasi. Barcode jenis ini pada umumnya dipakai untuk industri dan labotarium. 3) Code 128, yaitu suatu barcde aplphanumeric (Full ASCII) yang mempunyai kerapatan (density) sangat tinggi serta dengan panjang baris yang bervariasi. Pemakaian barcode jenis ini biasanya untuk system shiping and warehouse management. 4) UPC (Universal Prouct Code), adalah sebuah barcode numeric dan memiliki panjang baris yang tetap (fixed). UPC banyak digunakan untuk pelabelan pada produk-produk berukuran kecil/ritel. b. Martrix Code (Barcode 2 Demensi) Gambar 5.6 Linear Code sumber: Dreamstime.com Gambar 5.7 Martrix Code Sumber: tweaklibrary.com


95 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT Matrix Code (barcode 2 dimensi), lebih canggih dibandingkan dengan Linear Code (barcode 1 dimensi) hal ini karena Matrix Code dapat memuat ratusan digit karakter dan tampilannya juga berbeda dengan Linear Code. Pada Matrix Code (barcode 2 demensi), informasi atau data yang besar bisa disimpan dalam ruang (space) yang kecil. Contoh dari Matrix Code (barcode 2 demensi) antara yakni PDF417 yang bisa menyimpan lebih dari 2000 karakter dalam sebuah space 4. 3. Jenis Barcode Reader atau bar Code Wands Terdapat setidaknya 4 jenis barcode reader yang umum dan tersedia di pasaran, antara lain sebagai berikut. a. Photo diode yang berada di samping ujung pena. Untuk membaca barcode, cukup menempatkan kode tersebut di ujung pena lalu digeser ke semua bar secara stabil, lalu kemudian diode tersebut akan megukur intensitas cahaya yang dipantulkan dari sumber cahaya dan menghasilkan gelombang yang sesuai dengan lebar dari bar serta spasi dalam kode tersebut. Sesudah itu, barcode reader akan mengirim gelombang ke decorder lalu kemudian menterjemahkannya dan megirimkannya ke komputer dalam format data yang sederhana. b. Laser Barcode Scanner Intinya tife barcode reader ini cara kerjanya sama dengan tife pena akan tetapi barcode reader ini memakai sinar laser sebagai sumber cahayanya. Biasanya menggunakan cermin prisma atau kaca bolak-balik untuk memindai laser yang melintasi bar. c. Camera Based Barcode Readers Barcode scanner tife ini berbasis kamera video kecil untuk dapat menangkap gambar ke kode bar, kemudian memakai teknik pengolahan citra digital untuk dapat memecahkan kode bar tersebut. d. CCD Barcode Scanner Barcode scanner tife ini memakai arah sensor cahaya berbentuk kecil yang berbaris sejajar pada ujung barcode scanner. Tegangannya berbentuk seperti gelombang yang sesuai dengan bar dan ruang dari barcode yang dihasilkan dan dikirim ke komputer. Perbedaan utama dari scanner barcode CCD dengan tipe scanner barcode pena dan scanner laser barcode ialah bahwa barcode scanner CCD akan mengukur bentuk cahaya yang dipancarkan dari kode bar. Panduan Cara Membuat Barcode Untuk membuat barcode dibutuhkan hal-hal berikut. 1. Printer barcode, misalnya TSC 244 Plus. 2. Software/program pencetak barcode, anda dapat menggunakan program toko ini untuk mencetak barcode secara tepat dan mudah. 3. Label barcode, sesuai dengan ukuran produk.


96 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT Sebelum melakukan pembuatan barcode perlu diperhatikan hal-hal berikut. 1. Kode barcode tidak lebih dari 10 digit, ini berguna untuk menghemat ukuran kertas/label barcode. Semakin panjang kode barcode akan semakin panjang pula ukuran label yang dibutuhkan. 2. Menggunakan barcode tipe code 128. 3. Jika kode terdiri huruf dan angka, maka Anda memerlukan kertas label yang lebih besar. 4. Jika kode terdiri dari angka, maka Anda dapat menggunakan kertas label yang lebih kecil. Perhatikan contoh berikut ini! Contoh barcode hanya angka saja. Kode Barcode: 5441340 Contoh barcode gabungan huruf dan angka. Kode Barcode: AMTKC11 C. Teknik Tata Cara Pelabelan Produk 1. Ketentuan membuat label produk pada makanan Gambar 5.8 Barcode Angka, Huruf dan Angka Sumber: https://www.kiosbarcode.com Gambar 5.9 Ketentuan Label pada Makanan Sumber: https://www.google.com


97 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT Keterangan: a. Keterangan mengenai produk b. Merek dagang (Baranding) c. Neto (Berat Bersih) d. Tempat Produksi e. Tag Line (Slogan) f. Kode (Perizinan) g. Tanggal Kadarluarsa h. Komposisi (Bahan Baku) Selain itu juga perlu menambahkan data-data sebagai berikut. a. Keterangan kandungan gizi b. Tulisan Halal c. Keterangan etunjuk penyimpanan d. Peringatan Beberapa hal yang sebaiknya diketahui ketika merancang sebuah design label produk agar hasilnya lebih baik dan pada akhirnya dapat meningkatkan penjualan, yaitu sebagai berikut. a. Pemilihan software desain yang tepat Saat ini, banyak sekali software desain yang dapat digunakan untuk membuat design label produk, di antaranya adalah Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, Adobe Indesign, CorelDraw, PagePlus, Xara Designer Pro, Microsoft Publisher, GIMP, InkSpace, dan masih banyak lagi yang lainnya. b. Pemilihan Warna Gambar 5.10 Software Design sumber: htpps://blog.sribu.com Gambar 5.11 Pemilihan Warna sumber: htpps://blog.sribu.com


98 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT Pemilihan warna sangat penting dalam proses pembuatan design label sebuah produk. Hal itu karena, kesalahan pemilihan warna akan membuat produk tenggelam di antara banyaknya pesaing. Lakukan riset terhadap label produk para kompetitor sebelum menentukan warna untuk label. c. Warna Spot vs Warna Proses Pemilihan menggunakan warna spot atau warna proses, biasanya terkait dengan proses pencetakan dan berimbas pada harga. Sebelum memilih untuk menggunakan warna spot atau warna proses. Sebaiknnya ketahui terlebih dahulu perbedaan dari kedua jenis warna tersebut. Warna spot yang dikenal juga dengan sebutan warna spesial adalah warna tunggal dan solid. Dapat menggunakan warna spot apabila menginginkan warnawarna yang lebih terang dan tidak dapat dihasilkan oleh warna proses. Warna spot bisa digunakan sebagai “Brand Colour” dan keamanan produk. Sementara itu, warna proses adalah warna campuran yang terdiri atas warna Cyan, Magenta, Yellow, dan Black. Jika menginginkan desain gradasi atau penggunaan foto pada label produk, maka harus menggunakan warna proses dan pencetakannya. d. Jenis Huruf Pemilihan jenis huruf juga tidak kalah pentingnya dari pemilihan warna. Bebas berkreasi dengan menggunakan ribuan jenis huruf dengan bidang usaha yang dimiliki. Misalnya, jika bergerak di bidang otomotif, Gambar 5.12 Warna Spot vs Warna Proses Sumber: htpps://blog.sribu.com Gambar 5.13 Jenis Huruf Sumber: htpps://blog.sribu.com


99 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT maka dapat menggunakan jenis huruf yang tebal atau jenis huruf yang melambangkan ketangguhan dan tahan lama. Selain itu, juga harus memastikan bahwa teks tersebut mudah dibaca. e. Nama Produk/Perusahaan Ini adalah porsi terpenting yang harus ditonjolkan dan perlihatkan pada konsumen. Salah satu tujuan pembuatan label produk adalah memperkenalkan dan memperkuat branding. Pastikan bahwa label produk lebih terlihat oleh mata konsumen, sehingga mereka dapat dengan cepat menemukan produk yang terpajang di rak. f. Informasi Kotak Selain desain yang menjual, penambahan informasi kontak perusahaan juga dapat memberikan hasil positf terhadap angka penjualan. Pada saat ini, di mana orang-orang semakin banyak yang memanfaatkan media social internet, maka sebaiknya informasi kontak yang dicantumkan pada label produk juga mencantumkan akun Facebook, Twitter, dan lain-lain. g. Memilih Bahan Label Pada dasarnya, memilih bahan untuk label produk haruslah disesuikan dengan produk itu sendiri. Untuk produk makanan, misalnya, jika makanan tersebut berminyak, sebaiknya gunakan bahan dari plastik. Dengan demikian, minyak dari makanan tidak akan tercampur dengan tinta tulisan pada label. Namun, dari sisi harga, bahan label dari plastik masih tergolong mahal. Sedangkan untuk produk tekstil, dapat menggunakan bahan dari kertas atau kain, yang lebih menguntungkan dari sisi harga, karena murah. Bahan label dari kertas juga lebih memudahkan dalam perancangan bentuk. h. Meilih Gambar/Grafik Untuk memenuhi kebutuhan gambar/grafis, tidak harus mengeluarkan biaya yang besar, karena di internet, cukup banyak website microstock (123RF, iStockPhoto, Dreamstime, BigStock, dan lain-lain) yang menyediakan ribuan gambar, baik foto maupun ilustrasi vector. Ketika akan memutuskan untuk menggunakan gambar/grafis dari website microstock tersebut, jangan lupa untuk selalu memeriksa lisensi serta pembatasan penggunaan yang menyertainya. Gambar 5.14 Memilih Bahan Label sumber: htpps://blog.sribu.com


100 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT i. Bleed atau Tanpa Bleed Istilah Bleed digunakan untuk menyatakan daerah pinggir area gambar/ cetak/desain yang memiliki fungsi untuk meminimalisir ketidakakuratan proses pemotongan sekaligus menghindari hasil cetak yang tidak rapi. j. Bentuk dan Ukuran Label Pada sebagian produk, penentuan bentuk dan ukuran label produk sepenuhnya tergantung pada kemasan produk yang ada. Pada tahap ini, dapat merancang label produk dengan bentuk bintang, persegi panjang, kotak, oval, lingkaran, segitiga, dan bahkan bentuk hati. Merancang desain untuk label tunggal atau label dua sisi (depan dan belakang). Kelebihan dari desain dua sisi adalah keleluasaan dalam menonjolkan merek/brand di bagian depan dan meletakkan bagian teks atau penjelasan di bagian belakang. Apa pun bentuk dan ukuran label produk fokuskan pada merek/ brand agar dengan mudah menarik perhatian konsumen. k. Glossy vs Mate Gambar 5.15 Bleed dan Tanpa Bleed Sumber: htpps://blog.sribu.com Gambar 5.16 Glossy vs Mate Sumber: htpps://blog.sribu.com


101 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT Ketika semua proses telah selesai dilakukan, masih ada satu proses terakhir yang akan membuat label produk terlihat lebih berkualitas, yaitu proses finishing menggunakan teknik Glossy (mengkilap) atau Mate (tidak mengkilap). Tentu saja perbedaan di antara keduanya juga akan berimbas pada harga pembuatan label produk. Tapi, jika dapat melihat “big picture” maka memilih Glossy sebagai finishing label produk, sama halnya dengan menginvestasikan modal untuk sesuatu yang lebih menguntungkan. l. Barcode Barcode yang berbentuk rangkaian bar hitam dan spasi putih dalam setiap kemasan atau label produk, memiliki fungsi untuk mengfisiensikan pendataan jumlah belanja. Barcode merupakan bagian dari label yang memberitahu scanner elektronik mengenai informasi dari produk. Untuk mendapatkan barcode, harus mengajukan aplikasi khusus kepada GS1, sebuah organisasi yang bertugas untuk memberikan angka unik bagi setiap produk. Label digunakan pada berbagai kemasan produk keperluan sehari-hari, seperti berikut ini. a. Minuman: kopi, jus, teh, bir, alcohol, minuman energi dan minuman ringan dan masih banyak lagi yang lainnya. b. Produk Susu: youhurt, keju, mentega, ice cream, dan SKM (Susu Kental Manis), dan masih banyak lagi yang lainnya. c. Permen dan cokelat: cokelat batangan, kismis, choco chip, biskuit, permen karet, dan masih banyak lagi yang lainnya. d. Farmasi: vitamin dan obat-obatan. e. Keperluan rumah tangga: deterjen, sikat gigi, sabun madi, alat pel, pembersih ruangan, pengharum ruangan. f. Kosmetik: bedak tabor, bedak padat, lotion, lipstick, pewarna rambut, penyegar wajah, dan masih banyak lagi yang lainnya. g. Alat-alat rumah tangga: belender, mixer, dispenser, piring, sendok, garpu, dan masih banyak yang lainnya. Gambar 5. 17 Barcode Sumber: htpps://blog.sribu.com


102 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT D. Atribut Pelabelan Produk Atribut produk adalah unsur yang sangat penting dalam sebuah produk, di mana hal ini dapat menjadi bahan pertimbangan konsumen dalam mengambil keputusan pembelian. Menurut Tjiptono (2007), atribut produk adalah unsurunsur produk yang dianggap penting oleh konsumen dan dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen. Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong (2003), atribut produk adalah pengembangan atas suatu produk yang melibatkan penentuan manfaat yang akan diberikan. Unsur-Unsur dan Contoh Atribut Produk Unsur-unsur atribut meliputi merek, kemasan, pelayanan, dan sebagainya. untuk lebih jelasnya sebagai berikut. 1. Merek Merek ialah sebuah nama, simbol, istilah, tanda, lambang, warna, desain, atau kombinasi atribut produk lain yang diharapkan bisa memberikan identitas dan diferensi dari produk pesaing. Pada hakikatnya sebuah merek juga merupakan sebuah janji dari penjual untuk secara konsisten menyampaikan serangkaian manfaat, ciri-ciri, dan jasa tertentu kepada konsumen. Merek yang paling bagus juga turut menyampaikan jaminan tambahan berupa jaminan kualitas kepada konsumennya. Merek bertujuan untuk, berikut ini. Gambar 5.18 Contoh Macam-macam Atribut Produk Sumber: https: //googleweblight.com Gambar 5.19 Merek Sumber: http: //www.kompasiana.com


103 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT a. Sebagai identitas suatu produk, yang bermanfaat dalam diferensiasi atau pembeda dari produk suatu perusahaan dengan produk perusahaan lain. Hal ini dapat memudahkan konsumen dalam mengenali suatu produk pada saat berbelanja dan melakukan pembelian ulang. b. Sebagai alat promosi, yakni sebagai daya tarik sebuah produk. c. Sebagai pembina citra, yakni dengan memberikan keyakinan, jaminan kualitas, dan sebuah prestise tertentu pada konsumen. d. Sebagai pengendali pasar. Merek memegang peran yang sangat penting dalam pemsaran. Ada perbedaan yang lumayan besar antara merek dan produk. Produk adalah sesuatu yang dihasilkan oleh pabrik. Sementara merek adalah sesuatu yang dibeli konsumen. Jika produk bisa dengan mudah ditiru oleh pesaing, maka mereka akan selalu mempunyai keunikan yang relatif sulit untuk ditiru. Merek berhubungan erat dengan persepsi, sehingga sebenarnya persaingan yang terjadi antar perusahaan adalah merupakan pertarungan persepsi, bukan hanya sekedar pertarungan produk. 2. Kemasan Pengemasan (packaging) adalah sebuah proses yang berhubungan dengan perancangan dan pembuatan container (wadah) atau wrapper (pembungkus) untuk suatu produk. Tujuan pemakaian kemasan antara lain sebagai berikut. a. Sebagai protection (pelindung), dari kerusakan, perubahan isi, kehilangan, berkurangnya kadar atau isi, dan sebagainaya. b. Memberikan kemudahan dalam operating (pengguanaan), misalnya, agar tidak tumpah, mudah menyemprotkan (seperti parfum, obat nyamuk), dan sebagainya. c. Bermanfaat dalam penggunaan ulang (reusable), seperti untuk diisi kembali atau untuk dijadikan wadah lain. d. Memberikan daya tarik (promotion), berupa aspek artistik, bentuk, warna, desain, dan sebagainya. Gambar 5.20 Kemasan Sumber: https: //www.gurupendidikan.co.id


104 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT e. Sebagai identitas (image) produk, misalnya dapat memberikan kesan mewah, kokoh, awet, lembut, dan sebagainya. f. Distribusi (shipping), misalnya, mudah dihitung, disusun, ditangani, dan sebagainya. g. Informasi (labelling), yakni berhubungan dengan cara pemakaian, isi, kualitas, dan sebagainya. h. Sebagai cermin inovasi produk, berhubungan dengan kemajuan teknologi dan daur ulang. 3. Label (Labeling) Secara umum ada tiga macam label, yaitu sebagai berikut. a. Brand label, adalah nama merek yang diberikan pada sebuah produk atau dicantumkan dalam kemasan produk. b. Descriptive label, adalah label yang memberikan informasi obyektif tentang cara pemakaian, pembuatan, perawatan, perhatian, kinerja produk, dan karakteristik lainnya yang berkaitan dengan produk. c. Grade label, adalah label yang mengidentifikasi penilaian kualitas produk (produk’s judged quality) dengan suatu angka, huruf, atau kata. Misalnya, di Amerika buah persik dalam kaleng akan diberi label kualitas A, B, dan C, sedangkan pada jagung dan gandum diberi label 1 dan 2. 4. Layanan Pelengakap (Supplementary Services) Sekarang sebuah produk tidak terlepas dari unsur jasa atau layanan, baik itu jasa sebagai produk inti (jasa murni) ataupun jasa sebagai pelengkap. Produk inti pada umumnya sangat bervariasi antara tipe bisnis yang satu dengan tipe bisnis yang lainnya, namun layanan pelengkapnya mempunyai kesamaan. Layanan pelengkap diklarifikasikan menjadi 8 kelompok, yaitu sebagai berikut. a. Informasi, misalnya, harga, jalan atau arah menuju tempat produsen, jadwal penyampaian produk, petunjuk penggunaan produk, peringatan, kondisi layanan, pemberitahuan perubahan, konfirmasi reservasi, dokumentasi, rekapitulasi, rekening, tiket, dan tanda terima. b. Konsultasi, misalnya, pemberian saran, konseling, peribadi, auditing, dan konsultasi manajemen atau teknis. c. Order taking, mencakup aplikasi (keanggotaan di klub atau program tertentu, jasa berbasis kualifikasi, misalnya, perguruan tinggi, jasa langganan), order entry, dan reservasi (meja, tempat duduk, ruang, professional appointments, admisi). d. Hospitality, misalnya, sambutan, food and beverages, toilet, perlegkapan kamar mandi, fasilitas menunggu (Koran, majalah, hiburan, ruang tunggu), transportasi, dan keamanan. e. Caretak ing, terdiri atas perhatian dan perlindungan barang milik konsumen yang dibawa (parkir kendaraan, penanganan bagasi, titipan tas, dan sebagainya), serta perhatian dan perlindungan barang yang dibeli konsumen (pengemasan, pengantaran, transportasi, instalasi, pembersihan, diagnosis, inspeksi, pemelihararaan preventif, inovasi, dan upgrades).


105 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT f. Exceptions, mencakup permintaan khusus, penyampaian produk menangani komplain atau saran, pemecahan masalah (jaminan atas kegagalan pemakaian produk, kesulitan yang muncul dari pemakaian produk, termasuk masalah dengan stafate konsumen lainnya), dan restitusi (kompensasi, pengembalian uang, dan sebagainya). g. Billing, mencakup laporan rekening periodik, laporan verbal mengenai jumlah rekening, faktur untuk transaksi individual, mesin yang memperlihatkan jumlah rekening, dan self-billing. h. Pembayaran, berupa pelanggan berinteraksi dengan personil perusahaan yang menerima pembayaran, konrol dan verifikasi, serta pengurangan otomatis atas rekening nasabah. 5. Jaminan (Garansi) Jaminan ialah sebuah janji yang merupakan kewajiban produsen terhadap produknya kepada konsumen, di mana konsumen akan diberikan ganti rugi jika produk ternyata tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Jaminan bisa meliputi reparasi, kualitas produk, ganti rugi (produk ditukar atau uang kembali), dan sebagainya. Jaminan ada yang bersifat tertulis da nada juga yang tidak tertulis. Sekarang ini jaminan sering dimanfaatkan sebagai aspek promosi, terutama pada produk-produk yang tahan lama. Gambar 5.21 Jaminan Pengembalian dengan Uang Sumber: http: //www.google.com


106 BISNIS DARING DAN PEMASARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT CAKRAWALA Teknik Tata Cara Pelabelan Produk Beberapa hal yang sebaiknya diketahui ketika merancang sebuah design label produk agar hasilnya lebih baik dan pada akhirnya dapat meningkatkan penjualan, yaitu sebagai berikut. 1. Pemilihan Software Desain yang Tepat Saat ini, banyak sekali software desain yang dapat digunakan untuk membuat design label produk, di antaranya adalah Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, Adobe Indesign, CorelDraw, PagePlus, Xara Designer Pro, Microsoft Publisher, GIMP, InkSpace, dan masih banyak lagi yang lainnya. 2. Pemilihan Warna Pemilihan warna sangat penting dalam proses pembuatan design label sebuah produk. Karena, kesalahan pemilihan warna akan membuat produk “tenggelam” di antara banyaknya pesaing. Lakukan riset terhadap label produk para kompetitor sebelum menentukan warna untuk label. 3. Warna Spot vs Warna Proses Pemilihan menggunakan warna spot atau warna proses, biasanya terkait dengan proses pencetakan dan berimbas pada harga. Sebelum memilih untuk menggunakan warna spot atau warna proses, sebaiknnya ketahui terlebih dahulu perbedaan dari kedua jenis warna tersebut. Warna spot yang dikenal juga dengan sebutan warna spesial adalah warna tunggal dan solid. Dapat menggunakan warna spot apabila menginginkan warna-warna yang lebih terang dan tidak dapat dihasilkan oleh warna proses. Warna spot bisa digunakan sebagai “Brand Colour” dan keamanan produk. Sementara itu, warna proses adalah warna campuran yang terdiri atas warna Cyan, Magenta, Yellow, dan Black. Jika menginginkan desain gradasi atau penggunaan foto pada label produk, maka harus menggunakan warna proses dan pencetakannya. 4. Jenis Huruf Pemilihan jenis huruf juga tidak kalah pentingnya dari pemilihan warna. Bebas berkreasi dengan menggunakan ribuan jenis huruf dengan bidang usaha yang dimiliki. Misalnya, jika bergerak di bidang otomotif, maka dapat menggunakan jenis huruf yang tebal atau jenis huruf yang melambangkan ketangguhan dan tahan lama. Selain itu, juga harus memastikan bahwa teks tersebut mudah dibaca. 5. Nama Produk/Perusahaan Ini adalah porsi terpenting yang harus ditonjolkan dan perlihatkan pada konsumen. Salah satu tujuan pembuatan label produk adalah memperkenalkan dan memperkuat branding. Pastikan bahwa label produk lebih terlihat oleh mata konsumen, sehingga mereka dapat dengan cepat menemukan produk yang terpajang di rak.


107 BISNIS DARING DAN PEMASARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT CAKRAWALA 6. Informasi Kotak Selain desain yang menjual, penambahan informasi kontak perusahaan juga dapat memberikan hasil positf terhadap angka penjualan. Pada saat ini, di mana orang-orang semakin banyak yang memanfaatkan media sosial internet, maka sebaiknya informasi kontak yang dicantumkan pada label produk juga mencantumkan akun Facebook, Twitter, dan lain-lain. 7. Memilih Bahan Label Pada dasarnya, memilih bahan untuk label produk haruslah disesuikan dengan produk itu sendiri. Untuk produk makanan misalnya, apabila makanan tersebut berminyak, sebaiknya gunakan bahan dari plastik. Dengan demikian, minyak dari makanan tidak akan tercampur dengan tinta tulisan pada label. Namun, dari sisi harga, bahan label dari plastik masih tergolong mahal. Sedangkan untuk produk tekstil, dapat menggunakan bahan dari kertas atau kain, yang lebih menguntungkan dari sisi harga, karena murah. Bahan label dari kertas juga lebih memudahkan dalam perancangan bentuk. 8. Meilih Gambar/Grafik Untuk memenuhi kebutuhan gambar/grafis, tidak harus mengeluarkan biaya yang besar, karena di internet, cukup banyak website microstock (123RF, iStockPhoto, Dreamstime, BigStock, dan lain-lain) yang menyediakan ribuan gambar, baik foto maupun ilustrasi vector, ketika akan memutuskan untuk menggunakan gambar/grafis dari website microstock tersebut, jangan lupa untuk selalu memeriksa lisensi serta pembatasan penggunaan yang menyertainya. 9. Bleed atau Tanpa Bleed Istilah Beled digunakan untuk menyatakan daerah pinggir area gambar/ cetak/ desain yang memiliki fungsi untuk meminimalisir ketidakakuratan proses pemotongan sekaligus menghindari hasil cetak yang tidak rapi. 10. Bentuk dan Ukuran Label Pada sebagian produk, penentuan bentuk dan ukuran label produk sepenuhnya tergantung pada kemasan produk yang ada. Pada tahap ini, dapat merancang label produk dengan bentuk bintang, persegi panjang, kotak, oval, lingkaran, segitiga, dan bahkan bentuk hati. Merancang desain untuk label tunggal atau label dua sisi (depan dan belakang). Kelebihan dari desain dua sisi adalah keleluasaan dalam menonjolkan merek/brand di bagian depan dan meletakkan bagian teks atau penjelasan di bagian belakang. Apa pun bentuk dan ukuran label produk fokuskan pada merek/ brand agar dengan mudah menarik perhatian konsumen. 11. Glossy vs Mate Ketika semua proses telah selesai dilakukan, masih ada satu proses terakhir yang akan membuat label produk terlihat lebih berkualitas, yaitu proses finishing menggunakan teknik Glossy (mengkilap) atau Mate (tidak mengkilap). Tentu saja perbedaan di antara keduanya juga akan berimbas pada harga pembuatan label produk. Tapi, jika dapat melihat “big picture”, maka memilih Glossy sebagai finishing label produk, sama halnya dengan menginvestasikan modal untuk sesuatu yang lebih menguntungkan.


108 BISNIS DARING DAN PEMASARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT CAKRAWALA 12. Barcode Barcode yang berbentuk rangkaian bar hitam dan spasi putih dalam setiap kemasan atau label produk, memiliki fungsi untuk mengfisiensikan pendataan jumlah belanja. Barcode merupakan bagian dari label yang memberitahu scanner elektronik mengenai informasi dari produk. Untuk mendapatkan barcode, harus mengajukan aplikasi khusus kepada GS1, sebuah organisasi yang bertugas untuk memberikan angka unik bagi setiap produk. JELAJAH INTERNET Terdapat berbagai jenis label merek, Anda bisa mempelajarinya dengan mengunduhnya di internet, salah satunya pada situs berikut. 1. https://googleweblight.com/i?u 2. https://centrausaha.com/membuat-merek-label-sendiri-produk-bisnis/&hl RANGKUMAN Label adalah bagian dari produk berupa keterangan baik gambar maupun kata-kata yang berfungsi sebagai sumber informasi produk dan penjual. Label merupakan sesuatu yang paling utama dalam produk, semakin unik desain label dari produk yang dibuat, maka akan semakin besar daya serap minat masyarakat. Ketentuan mengenai pemberian lebel pada produk diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 tahun 1996 tentang panagn. Label pangan adalah setiap keterangan mengenai pangan yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya atau bentuk lain yang disertakan pada pangan, dimasukkan ke dalam, ditempelkan pada, atau merupakan bagian kemasan.


109 BISNIS DARING DAN PEMASARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT RANGKUMAN Berikut beberapa pengertian lebel menurut para ahli. 1. Marinus (2002: 192), label merupakan suatu bagian dari sebuah produk yang membawa informasi verbal tentang produk dan penjualnya. 2. Tjiptono, label merupakan bagian dari suatu produk yang menyampaikan informasi mengenai produk dan penjualnya. Sebuah lebel biasa merupakan bagian dari kemasan, atau bisa pula merupakan etiket (tanda pengenal) yang dicantelkan pada produk. 3. Swasta, (1984: 141), label adalah bagian dari sebuah barang yang berupa keterangan (kata-kata) tentang barang tersebut atau penjualannya 4. Kotler (2000: 477), label adalah tampilan sederhana pada produk atau gambar yang dirancang dengan rumit yang merupakan satu kesatuan dengan kemasan. lebel bisa hanya mencantumkan merek dan informasi. Fungsi Label Produk Menurut Kotler (2000: 478), fungsi label adalah sebagai berikut. 1. Mengidentifikasi produk atau merek. 2. Menentukan kelas produk. 3. Menggambarkan beberapa hal mengenai produk (siapa pembuatnya, di mana dibuatnya, bagaimana menggunakannya, dan bagaimana menggunakan secara aman). 4. Mempromosikan produk melalui aneka ragam gambar yang menarik. Tujuan Label Produk Tujuan pemberian label pada produk, di antaranya sebagai berikut. 1. Memberi informasi tentang isi produk yang diberi label tanpa harus membuka kemasan. 2. Berfungsi sebagai sarana komunikasi produsen kepada konsumen tentang hal-hal yang perlu diketahui oleh konsumen tentang produk tersebut, terutama hal-hal yang kasat mata atau tak diketahui secara fisik. 3. Memberi petunjuk yang tepat pada konsumen hingga diperoleh fungsi produk yang optimum. 4. Sarana periklanan bagi produsen. 5. Memberi rasa aman bagi konsumen. Jenis-jenis Label Produk Berdasarkan fungsinya, menurut Marinus (2002: 192) ada 3 (tiga) tipe label, di antaranya sebagai berikut. 1. Brand label, yaitu penggunaan label yang semata-mata digunakan sebagai brand. 2. Grade label, yaitu label yang menunjukkan tingkat kualitas tertentu dari suatu barang. label ini dinyatakan dengan suatu tulisan atau kata-kata. 3. Descriptive label (label deskriptif), yaitu informasi objektif tentang penggunaan, konstruksi, pemeliharaan penampilan, dan ciri-ciri lain dari produknya.


110 BISNIS DARING DAN PEMASARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT RANGKUMAN Menurut Simamora (2000: 502), label diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, di antaranaya sebagai berikut. 1. Label produk (produk label), yaitu bagian dari pengemasan sebuah produk yang mengandung informasi mengenai produk atau penjualan produk. 2. Label Merek (brand label), yaitu nama merek yang diletakkan pada pengemasan produk. 3. Label tingkat (grade label) mengidentifikasi mutu produk, label ini bisa terdiri dari huruf, angka, atau metode lainnya untuk menunjukkan tingkat kualitas dari produk itu sendiri. 4. Label deskriptif (descriptive label) menggambarkan isi, pemakaian dan ciriciri produk. Pemberian label (labeling) merupakan elemen produk yang sangat penting yang perlu diperhatikan dengan tujuan untu menarik para konsumen. Manfaat dari adanya barcode, yaitu sebagai berikut. 1. Proses input data lebih cepat, hal ini karena eknologi barcode memiliki ketepatan yang tingi dalam melakukan pencarian data. 2. Proses input data lebih tepat, hal ini karena eknologi barcode memiliki ketepatan yang tingi dalam melakukan pencarian data. 3. Proses input lebih akurat mencari data, hal ini karena teknologi barcode memiliki akurasi serta ketelitian yang sangat tinggi. 4. Mengurangi biaya, hal ini karena bisa menghindari kerugian dan kesalahankesalahan pencatatan data, serta dapat mengurangi pekerjaan yang dilakukan secara manual dan secara berulang-ulang. 5. Peningkatan kinerja manajemen, hal ini dikarenakan dengandata yang lebih cepat, tepat serta akurat maka pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen akan jauh lebih baik dan lebih tepat, yang pada akhirnya akan sangat berpengaruh dalam menetapkan kebijakan perusahaan. 6. Kemampuan bersaing dengan perusahaan saingan atau kompetitor akan lebih terjaga. Panduan Cara Membuat Barcode Untuk membuat barcode dibutuhkan hal-hal berikut. 1. Printer Barcode, misalnya TSC 244 Plus. 2. Software/Program Pencetak Barcode, Anda dapat menggunakan program toko ini untuk mencetak Barcode secara tepat dan mudah. 3. Label Barcode, sesuai dengan ukuran produk. Sebelum melakukan pembuatan barcode perlu diperhatikan hal-hal berikut. 1. Kode barcode tidak lebih dari 10 digit, ini berguna untuk menghemat ukuran kertas/label barcode. Semakin panjang kode barcode akan semakin panjang pula ukuran label yang dibutuhkan. 2. Menggunakan barcode tipe code 128. 3. Jika kode terdiri huruf dan angka, maka Anda memerlukan kertas label yang lebih besar. 4. Jika kode terdiri dari angka, maka Anda dapat menggunakan kertas label yang lebih kecil.


111 BISNIS DARING DAN PEMASARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT Buatlah contoh pelabelan produk secara sederhana! Pilih salah satu: pelabelan mengenai barang berupa makanan, minuman, atau pun yang lainnya! TUGAS MANDIRI PENILAIAN AKHIR BAB A. Pilihan Ganda Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a,b,c,d,e! 1. Bagian dari produk berupa keterangan baik gambar maupun kata-kata yang berfungsi sebagai sumber informasi produk dan penjual, disebut … a. Label b. Kemasan c. Cap d. Merek e. Atribut 2. Label merupakan bagian dari suatu produk yang menyampaikan informasi mengenai produk dan penjualnya. sebuah lebel biasa merupakan bagian dari kemasan, atau bisa pula merupakan etiket (tanda pengenal) yang dicantelkan pada produk, merupakan pengertian label menurut … a. Marinus b. Tjiptono c. Swasta d. Kotler e. Amstrong 3. Di bawah ini yang bukan ke dalam tujuan Label Produk, yaitu … a. Menentukan kelas produk b. Memberi informasi tentang isi produk yang diberi label tanpa harus membuka kemasan. c. Berfungsi sebagai sarana komunikasi produsen kepada konsumen tentang hal-hal yang perlu diketahui oleh konsumen tentang produk tersebut, terutama hal-hal yang kasat mata atau tak diketahui secara fisik. d. Memberi petunjuk yang tepat pada konsumen hingga diperoleh fungsi produk yang optimum. e. Sarana periklanan bagi produsen 4. Penggunaan label yang semata-mata digunakan sebagai brand, disebut … a. Grade label b. Brand label


112 BISNIS DARING DAN PEMASARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT PENILAIAN AKHIR BAB c. Descriptive label d. Merek e. Lebel tingkat 5. Informasi objektif tentang penggunaan, konstruksi, pemeliharaan penampilan, dan ciri-ciri lain dari produknya, disebut … a. Grade label b. Brand label c. Descriptive label d. Merek e. Lebel tingkat 6. Mencakup aplikasi (keanggotaan di klub atau program tertentu, jasa berbasis kualifikasi misalnya perguruan tinggi, jasa langganan), order entry, dan reservasi (meja, tempat duduk, ruang, professional appointments, admisi), merupakan layanan pelengakap dari segi … a. Konsultasi b. Order taking c. Hospitality d. Caretak ing e. Exceptions 7. Unsur-unsur produk yang dianggap penting oleh konsumen dan dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen, merupakan pengertian atribut menurut … a. Tjiptono b. Kotler c. Amstrong d. Marinus e. Swasta 8. 1) Nama produk pangan 2) Keterangan Bahan yang digunakan dalam pangan 3) Berat Bersih atau Isi Besih Pangan 4) Nama dan Alamat Pabrik Pangan 5) Tanggal Kadarluarsa Pangan 6) Nomor Pendaftaran Pangan 7) Kode Produksi Pangan 8) Penggunaan atau Penyajian dan Penyimpanan Pangan Uraian di atas merupakan ketentuan dan peraturan label produk berdasarkan peraturan pemerintah nomor … a. Nomor 69 tahun 1989 b. Nomor 79 tahun 1999 c. Nomor 69 tahun 1999 d. Nomor 69 tahun 2009 e. Nomor 69 tahun 1998


113 BISNIS DARING DAN PEMASARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT PENILAIAN AKHIR BAB 9. Perhatikan gambar di bawah ini! sumber: tweaklibrary.com Dari gambar di atas merupakan jenis barcode … a. Linear Code (Barcode 1 Dimensi) b. Martrix Code (Barcode 2 Demensi) c. Code 39 (code 3 of 9) d. Interleaved 2 of 5 e. Code 128 10. Barcode yang mempunyai panjang baris yang bervariasi. Implementasinya barcode jenis ini biasanya adalah untuk tanda pengenal identitas, inventory, dan asset tracking, yaitu jenis barcode … a. Barcode alphanumeric (barcode full ascii) b. Interleaved 2 of 5, c. Code 128 d. Upc (universal prouct code e. Martrix Code (Barcode 2 Demensi) B. Essay Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik dan benar! 1. Apa yang di maksud dengan label? 2. Seberapa penting label untuk sebuah produk bagi produsen dan konsumen? 3. Sebutkan tata cara merancang sebuah design label produk agar hasilnya lebih baik dan pada akhirnya dapat meningkatkan penjualan! 4. Sebutkan jenis-jenis barcode! 5. Sebutkan manfaat barcode!


114 BISNIS DARING DAN PEMASARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT Dari materi di atas semoga tersampaikan secara jelas maksud dan tujuan dari materi-materi di Bab V, terutama pentingnya pelabelan produk. Hal itu karena, pelabelan produk merupakan bagian dari produk yang berupa keterangan, baik gambar maupun kata-kata yang berfungsi sebagai sumber informasi produk dan penjual. Di samping itu, label jenis Barcode juga berfungsi untuk mempermudah administrasi usaha khususnya bagian kasir. REFLEKSI


115 BISNIS DARING DAN PEMASARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT TUJUAN PEMBELAJARAN KATA KUNCI Peserta didik dapat menjelaskan perawatan produk secara umum, menjelaskan perawatan produk yang disimpan di Gudang, mengidentifikasi perawatan display produk di supermarket, menjelaskan perawatan display produk fresh, menjelaskan perawatan display produk fashion, menjelaskan tata kelola ruang kerja, menjelaskan desain tata ruang, mengidentifikasi jenis-jenis tata ruang toko, menjelaskan kebutuhan ruangan toko, menjelaskan pengaturan pemajangan, menjelaskan alokasi penataan produk setiap departemen, menjelaskan penataan tata ruang dan produk mengikuti standar perusahaan, menjelaskan pengamanan fisik secara umum dan pendukung, menjelaskan tentang peralatan keamanan, menjelaskan jenis dan penyebab timbulnya kehilangan produk, menjelaskan teknik pencurian produk, menjelaskan pencegahan kehilangan eksternal dan internal. Perawatan produk, Design produk, Penataan produk sesuai standar perusahaan, Keamanan produk, Kehilangan produk. BAB VI PERAWATAN DAN KEAMANAN PRODUK PETA KONSEP Perawatan dan Keamanan Produk Pengertian Perawatan Produk Menetapkan Design Penataan Produk Mengikuti Standar Perusahaan Fungsi Keamanan Produk BAB VI PERAWATAN DAN KEAMANAN PRODUK


116 BISNIS DARING DAN PEMASARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT PENDAHULUAN Gambar 6.1 Proses Penataan Produk Dalam proses penataan produk menjaga tampilan produk merupakan bagian yang penting. Hal ini dilakukan agar tampilan display tetap terjaga baik, rapi, dan menarik perhatian pengunjung. Para pramuniaga harus mampu bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas, memiliki kompetensi diri, dan kepribadian yang baik, serta mampu mempresentasikan diri sebagai pramuniaga yang profesianal. Selalu melakukan evaluasi terhadap tampilan produk, serta selalu melakukan perawatan terhadap bagian bagian display, seperti peralatan dan fixture. Desain tata ruang merupakan hal yang penting yang harus diperhatikan oleh pengelola, menyeimbangkan beberapa aspek harus bisa di lakukan agar para pelanggan terpengaruh untuk membeli lebih banyak barang, mengedepankan rasa nyaman dengan mempersembahkan kualitas yang mumpuni. Kebersihan hal yang harus sangat diperhatikan. Dengan pembagian area tugas yang terkoordinasi, maka akan tercipta kebersihan yang efektif dan efisien. Prosedur Operasi Standar (POS) penataan produk adalah langkah-langkah yang harus diikuti oleh karyawan dalam menata produk agar menarik perhatian dan mempengaruhi pengunjung toko untuk membeli produk tersebut. Fungsi dari POS ini adalah memperlancar unit kerja serta sebagai dasar hukum jika terjadi penyimpangan, mengetahui hambatan suatu proses kerja, dan menjadi pedoman cara penataan produk yang sesuai dengan standar perusahaan. Resiko bisnis banyak sekali, salah satunya aspek pengendalian. Aspek pengendalian, meliputi resiko kerugian yang bisa dikendalikan, seperti pencurian serta kehilangan. Pencurian produk terlihat jelas dari jumlah produk yang berkurang. banyak sekali antisipasi yang bisa dilakukan sehingga meminimalisir kerugian yang ada. Selain pencurian yang dilakukan oleh karyawan maupun dari exsternal, adapula pengurangan produk terjadi karena ketidakauratan pencatatan maupun kesalahan yang datangnya dari supplier. Sikap teliti dan memonitor penataan produk dengan seksama harus selalu di tetapkan setiap saat.


117 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT A. Pengertian Perawatan Produk 1. Melakukan Perawatan Display Produk Produk harus disimpan dan ditata dengan rapi menurut jenisnya.hal tersebut bertujuan menjamin keamanan dan mutunya sampai produk dijual kembali. Perawatan yang dilakukan bertujuan untuk memudahkan pengecekan ketika melakukan pengambilan barang yang diperlukan, mengetahui jumlah persediaan, memelihara produk secara efektif dan efisien, serta memudahkan pengawasan produk, sehingga mengurangi resiko kehilangan. Perawatan counter sebagai display produk harus selalu dibersihkan secara rutin pada ruangan agar terhindar dari debu dan bau yang tidak sedap, serta ventilasinya harus cukup. Air yang selalu terjaga ketersediaannya serta saluran pembuangannya harus mudah. Setiap harinya selalu dibersihkan dengan disapu maupun dipel dengan cairan disinfektan, jangan lupa untuk menyediakan tempat sampah yang mudah dijangkau. Tetapkan jadwal harian dan jadwal mingguan pada alat bantu display. 2. Perawatan produk yang disimpan di gudang Kebersihan dan kerapian gudang sangat berperan penting, jika pengelolaan gudang yang buruk maka saluran pendistribusian pun akan terganggu. Kebersihan lantai, kebersihan langit-langit, dan pencegahan hama merupakan hal yang perlu menjadi perhatian utama. Gudang persediaan salah satu dari berbagai jenis gudang, perawatan gudang persediaan juga harus meliputi ruangan yang bersifat kering, tidak menyimpan makanan minuman, serta toilet harus terpisah jauh. Barang-barang yang di gudang juga harus di simpan menurut jenisnya, oleh karenanya dalam pengaturan serta penyimpanannya harus dikelompokan, menurut jenis serta golongan barang tersebut. Prosedur penyimpanan barang dagangan di gudang, antara lain sebagai berikut. Gambar 6.2 Penyimpanan Gudang Sumber: google.ilmuekonomi.id.co


118 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT a. Mengelompokan golongan barang. b. Mengelompokan jenis barang. c. Mengelompokan article. d. Mengelompokan merek atau cap dagang. Bagi perusahaan kecil yang keadaan modalnya tidak memungkinkan untuk menyediakan tempat serta peralatan khsusus,maka dianjurkan agar memilih barang-barang dagangan untuk persediaan,yang cara penyimpanan sertta pemeliharaanya tidak terlalu khusus. 3. Cara Perawatan Display Produk di Supermarket Perasaan senang pada pengunjung merupakan acuan penting bagi para pramuniaga yang bertugas menata dan merawat produk, sehingga menimbulkan rasa untuk membeli. Ada beberapa hal yang harus selalu dilakukan pada setiap harinya, merapikan, membersihkan ruangan display, mengisi kembali stok yang kosong, memastikan produk dalam kemasan yang baik. Selai produk yang didisplay ada pula peralatan yang menunjang display. Peralatan yang terbuat dari stainless dibersihkan menggunakan kamoceng. Pada bahan plastik bisa menggunakan lap kering. B. Perawatan Display Produk Fresh Produk fresh harus disimpan sesuai karakteristiknya, produk sayur termasuk dalam masa kadaluarsa yang pendek dan dijual dalam keadaan yang segar, memastikan suhu showcase selalu terjaga dan peralatannya harus selalu higienis. Gambar 6.3 Perawatan Produk Display Sumber: google.firdaussmktdr2018.org


119 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT Tabel 6.1 Penjelasan Penataan Produk Sayur Pada produk buah-buahan harus menggunakan metode FIFO, melakukan penyortiran setiap harinya, merapikan buah-buahan kembali setelah berantakan akibat dipilih-pilih pengunjung. Tabel 6.2 Penjelasan Penataan Produk Buah Jenis Produk Mutu Display 1. Daun 2. Buah dan bunga 3. Umbi dan akar 4. Jamur 1. Kesegaran 2. Ikatan 3. Ukuran 4. Jenis 5. Kesinambungan 1. Menyiapkan POP sesuai produk dan harga. 2. Memberi label sebelum dipajang. 3. Berdasarkan pengelompokan jenisnya. 4. Menggunakan nampan berisi air es untuk sayuran daun yang diikat. 5. Pajangan selalu dirapikan. 6. Perhatikan arus perputaran barang. 7. Disemprot dengan air bersih sesering mungkin. Gambar 6.4Perawatan Produk Fresh Sumber: google.lampost.org Jenis produk Mutu Display 1. Lokal 2. Impor 1. Segar 2. Ukuran seragam 3. Tidak cacat 4. Tidak busuk 1. Warna (colours) seimbang. 2. Ukuran buah relatif sama. 3. Rotasi (FIFO). 4. Mencantumkan POP. 5. Dirapikan dan disortir setiap saat. 6. Pasangan harus terlihat penuh.


120 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT Produk daging harus berasal dari rumah potong resmi dan harus sesuai standar kesehatan, khusus daging sapi tidak boleh dicuci. Tabel 6.3 Penjelasan Penataan Produk Daging Produk ikan disimpan di atas serutan es serta da mangkuk kecil yang berisi potongan jeruk nipis untuk cuci tangan konsumen. Gambar 6.5 Penyimpanan Produk Frozen Sumber: google.ramesia.co.id Jenis Mutu Display 1. Ayam 2. Sapi 3. Ikan 4. Delicatessen 5. Produk daging siap makan (sosis, ccoked beef) 1. Kesegaran 2. Lokal 3. Import 1. Dipajang sesuai kelompoknya. 2. Pastikan suhu showcase 16-200C. 3. Gunakan nampan yang bersih. 4. Ikan basah disimpan di atas serutan es. 5. Disediakan mangkuk kecil. 6. Tutup nampan yang berisi produk dengan plastik wrap. 7. Mencantumkan POP. 8. Buat cross merchandising. Gambar 6.6 Produk Ikan Disimpan di Atas Serutan Es Sumber: google.kompas.com


121 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT Produk diary harus selalu ada izin BPOM,s elalu chek tanggal kadarluarsanya, pada setiap produk harus selalu ada petunjuk harganya. Tabel 6.4 Penataan Produk Diary C. Perawatan Display Produk Fashion Dalam usaha menarik konsumen dan meningkatkan penjualan toko, tampilan dan perawatan fashion display sangat penting. Beberapa hal yang dilakukan dalam merawat display produk fashion adalah sebagai berikut. 1. Pergantian merchandise. 2. Mengganti display produk minimal 1 kali seminggu. 3. Melengkapi jumlah stock produk di area. 4. Mengganti produk yang telah pudar. 5. Membersihkan produk yang kotor. 6. Mengganti size produk yang telah menyusut. 7. Mengganti artikel produk. 8. Menata kembali dan melipat produk. 9. Menjaga produk agar tidak kusut. 10. Menjaga peralatan display. 11. Mengganti label yang sudah rusak. Pada perawatan fashion hendaknya mengganti produk yang dipajang secara berkala, menata kembali dan melipat produk yang berada di display table, selalu menjaga prodduk agar tidak kusut, menganti label yang rusak. Adapun pedoman fixture display, yaitu sebagai berikut. 1. Membuat daftar asset. 2. Mengetahui keberadaan fixture di area toko. 3. Melakukan perawatan dan perbaikan. Tanggung jawab store operation staff memiliki tugas merawat penataan produk, store manager adalah pimpinan toko. Supervisor area adalah orang yang bertanggung jawab terhadap semua hal yang terjadi di sebuah departemen. SPG/ SPB adalah pelaksana paling depan. Jenis Mutu Display 1. Diary lokal 2. Diary internasional 3. Ice cream 4. Frozen cake 1. Lokal 2. Import 1. Buatlah pengemlompokan sesuai jenis atau kegunaan produk 2. Buatlah pajangan semenarik mungkin 3. Pajangan selalu di rapikan.


122 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT D. Menetapkan Design 1. Tata kelola ruang kerja Memfasilitasi suatu pola lalu lintas pelanggan yang spesifik merupakan salah satu metode merancang tata ruang toko, agar mempengaruhi para pelanggan untuk membeli lebih banyak. Menyediakan beberapa variasi serta membuat pembuatan perencanaan (space planning). 2. Desain tata ruang Selling area, yaitu area untuk memajang produk. a. Merchandise space area, yaitu tempat menyimpan stock produk. b. Personnel area, yaitu area khusus untuk karyawan. c. Customer area, yaitu area yang disediakan untuk pengunjung toko. Semua pembagian area di atas adalah cara pengelola toko membagi ruangan. Gambar 6.7 Penataan Produk Fashion Sumber: google.docplayerinfo.com Gambar 6.8 Selling Area Sumber: google.dreamstime.com


123 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT 3. Jenis-jenis Tata Ruang Toko Banyak toko modern menggunakan jenis-jenis design tata ruang sebagai berikut. Pola jaringan (grid pattern) Pola pengulangan (racetrack pattern) Pola bebas (free flow patern) E. Penataan Produk Mengikuti Standar Perusahaan 1. Pencahayaan dan warna ruangan Gambar 6.9 Pola Jaringan Sumber: google.dreamstime.com Gambar 6.10 Pola Bebas Sumber: google.belajarserbaneka.blogspot.com Gambar 6.11 Pencahyaan dan Warna Ruangan Sumber: google.nspcolteksby.ac.id


124 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT 2. Penempatan Gondola 3. Klasifikasi Produk yang akan Dijual 4. Jalur Lalulintas Pelanggan Gambar 6.12 Pola Gondola Sumber: google.medium.com Gambar 6.13 Klasifikasi Produk Sesuai Warna dan Bentuk Sumber: google.chopcousa.com Gambar 6.14 Pola Bebas Sumber: google.belajarserbaneka.blogspot.com


125 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT 5. Lokasi meja kasir yang terletak di pintu keluar dan di bagian tengah atau belakang. F. Fungsi Keamanan Produk 1. Pengamanan fisik secara umum dan pendukung Pada proses penerimaan produk harus selalu teliti, di dalam area gudang pun bisa terjadi antara petugas gudang dengan pramuniaga yang terlibat dalam pengambilan produk.di dalam area penjualan biasanya disebabkan karena konsumen. Bagian petugas kasir pun bisa menjadi penyebab dikarenakan salah input jumlah produk yang dibeli. 2. Peralatan keamanan Gambar 6.15 Sistem Label Listrik Sumber: google.wealthsecurity8.blogspot.com Gambar 6.16 Sensoric Tag Sumber: google.sensornation.com


126 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT Sign pemberitahuan Cermin di tempat tertentu 3. Jenis dan penyebab timbulnya kehilangan produk. 4. Menjelaskan teknik pencurian produk. Pencurian oleh konsumen: Gambar 6.17 CCTV Sumber: google.ekonomibisnis.com Gambar 6.18 Kaca Pengaman Toko Sumber: google.rajaraktoko.com


127 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT The booster (memasukan produk ke dalam tas) The diverter (pencurian team) The blocker (menghalangi pandangan) Gambar 6.19 Pencurian The Booster Sumber: google.keepo.me.com Gambar 6.20 Pencurian Team Sumber: google.tribunew.com Gambar 6.21 Pencurian The Blockter Sumber: google.suryamalang.tribunnews.com


128 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT Menyembunyikan dan memakai produk dan badan Pencurian oleh karyawan. Membawa produk keluar Menginformasikan potongan Penggunaan dana perusahaan Menyembunyikan produk Gambar 6.22 Pencurian Dimasukan ke Dalam Pakaian Sumber: google.keepo.me.com Gambar 6.23 Pencurian oleh Karyawan Sumber: google.becloud.com Gambar 6.24 Menyembunyikan Produk oleh Karyawan Sumber: google.simulasiproduk.com


129 BISNIS DARING DAN PEMASARAN MATERI PEMBELAJARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT Menjelaskan pencegahan kehilangan eksternal dan internal adalah sebagai berikut. 1. Langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari administrative shringkage bisa dilakukan dengan random cheking, pengamanan berlapis, program kasir yang sinkron, dan jadwal berkala untuk stock opname. 2. Langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari operational shringkage bisa dilakukan dengan stock opname, body cheking karyawan. 3. Langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari pencurian oleh karyawan bisa dilakukan dengan security personnel, mystery shoppers, silent witnees program. 4. Langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari kehilangan eksternal bisa dilakukan dengan one way mirror, CCTV, sensormatic, tag. 5. Tanggap akan situasi sekeliling, mengikuti gerak-gerik karyawan, dan selalu siap siaga.


130 BISNIS DARING DAN PEMASARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT CAKRAWALA Tips menghindari pencurian oleh konsumen adalah sebagai berikut. 1. Menggunakan CCTV, monitor dipasang di area toko minimarket dan supermarket, sehingga bisa digunakan untuk pengawasan. 2. Memasang stiker memberitahukan bahwa toko atau minimarket diawasi CCTV. Hal ini dibutuhkan untuk membuat calon pencuri aware terhadap keamanan toko minimarket, supermarket, dan mengilangkan niat mencuri. 3. Apabila memungkinkan, maka konsumen harus menitip jaket dan barang bawaan di tempat khusus. 4. Pada jam ramai (11.30-13.00 dan 17.00-20.00) tempatkan pegawai pada lorong-lorong barang-barang yang rawan hilang. 5. Barang-barang dengan nilai yang mahal dipajang pada rak di belakang kasir, misal processor atau ram. 6. Barang yang didisplay di rak hanya merupakan gimik saja/bungkus saja. biasanya untuk produk berharga mahal. 7. Berikan SOP pada pegawai untuk selalu meberikan sapaan kepada setiap konsumen yang masuk toko minimarket/supermarket atau berpapasan di rak. Dengan sapaan, maka calon pencuri akan merasa di awasi. 8. Bila memungkinkan gunakan sticker sensor (RFID) pada barang-barang dengan nilai tinggi. Tips menghindari pencurian oleh karyawan toko minimarket maupun supermarket adalah sebagai berikut. 1. Gunakan sistem scanner dan barcode pada kasir. 2. Pada awal dan akhir shift kerja, lakukan pengecekan tas, barang bawaan, dan tubuh pegawai. 3. Sediakan loker penyimpanan tas khusus untuk karyawan. 4. Semua barang yang dibeli di toko minimarket dan supermarket oleh pegawai harus ada struknya sebagai bukti bahwa produk dibeli bukan dicuri. 5. Selalu lakukan rotasi pada orang-orang dalam shift, karena bekerja dengan orang yang sama bisa mempermudah untuk kerja sama pencurian. 6. Tetapkan kapasitas maksimal display, sehingga bisa ada barang yang berkurang di rak bisa langsung terdeteksi. 7. Lakukan penghitungan untuk 10 barang yang paling sering hilang pada setiap shift. 8. Gunakan sistem reward dan punishment untuk nilai barang hilang di toko minimarket dan supermarket. Buat standar minimum tertentu yang ditanggung oleh perusahaan. Selebihnya dibebankan kepada pegawai. Namun bila pegawai berhasil menjaga barang hilang di bawah batas, maka mereka layak dapatkan reward. Tips pencurian oleh sindikat pencuri adalah sebagai berikut. 1. Gunakan sistem alaram dan CCTV. 2. Kunci pintu tidak boleh dipegang oleh 1 orang. Sebaiknya disebar ke 2 orang dengan jabatan berbeda. 3. Pastikan standar SOP untuk penguncian toko minimarket dan supermarket.


131 BISNIS DARING DAN PEMASARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT CAKRAWALA Tips mengurangi barang hilang karena kesalahan pencatatan adalah sebagai berikut. Gunakan  program kasir minimarket  dan supermarket, software kasir toko terkomputerisasi dan sinkron antara gudang dan toko minimarket maupun supermarket. Lakukan stock opname setiap hari terhadap produk yang berbeda-beda. Setiap 2 bulan sekali lakukan stock opname terhadap seluruh produk yang ada di toko minimarket dan supermarket. Tips membina karyawan sesuai fungsi dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut. 1. Membentuk pramuniaga professional. 2. Menumbuhkan pramuniaga yang jujur. 3. Memotivasi para pramuniaga. 4. Kesediaan untuk bekerjasama. 5. Membentuk kesadaran pribadi yang berasal dari kualitas, kebiasaan, dan reaksi. 6. Menumbuhkan rasa selalu ingin menambah kemampuan belajar. JELAJAH INTERNET Buatlah sebuah tugas secara kelompok membuat tampilan power point, dengan menapilkan gambar-gambar yang terdapat pada situs berikut ini. http://www.google.com,search?save=strict&o q=contoh+barang-barang+food%2C+non+foo d%2C+fresh%2C+fashion&aqs=mobile-gwslite..&source=hp&q=contoh+barang-barang+food%2- C+non+food%2C+fresh%2C+fashion RANGKUMAN 1. Prosedur penyimpanan barang dagangan di gudang, antara lain sebagai berikut. a. Mengelompokan golongan barang. b. Mengelompokan jenis barang. c. Mengelompokan article. d. Mengelompokan merek atau cap dagang.


132 BISNIS DARING DAN PEMASARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT RANGKUMAN 2. Perawatan produk yang disimpan di gudang Barang-barang yang di gudang juga harus di simpan menurut jenisnya, oleh karenanya dalam pengaturan serta penyimpanannya harus dikelompokan, menurut jenis serta golongan barang tersebut. Prosedur penyimpanan barang dagangan di gudang antara lain sebagai berikut. a. Mengelompokan golongan barang. b. Mengelompokan jenis barang. c. Mengelompokan article. d. Mengelompokan merek atau cap dagang. 3. Cara perawatan display produk di supermarket Beberapa hal yang harus selalu dilakukan pada setiap harinya, merapikan, membersihkan ruangan display, mengisi kembali stok yang kosong, memastikan produk dalam kemasan yang baik. Selai produk yang didisplay ada pula peralatan yang menunjang display. Peralatan yang terbuat dari stainless dibersihkan menggunakan kamoceng. Pada bahan plastik bisa menggunakan lap kering. 4. Perawatan display produk fresh Produk fresh harus disimpan sesuai karakteristiknya, produk sayur termasuk dalam masa kadaluarsa yang pendek dan dijual dalam keadaan yang segar, memastikan suhu showcase selalu terjaga dan peralatannya harus selalu higienis. Penjelasan penataan produk frozen, Produk ikan disimpan di atas serutan es serta da mangkuk kecil yang berisi potongan jeruk nipis untuk cuci tangan konsumen. Produk diary harus selalu ada izin BPOM, selalu chek tanggal kadarluarsanya, pada setiap produk harus selalu ada petunjuk harganya. 5. Perawatan display produk fashion Dalam usaha menarik konsumen dan meningkatkan penjualan toko, tampilan, dan perawatan fashion display sangat penting. Beberapa hal yang dilakukan dalam merawat display produk fashion adalah sebagai berikut. a. Pergantian merchandise. b. Mengganti display produk minimal 1 kali seminggu. c. Melengkapi jumlah stock produk di area. d. Mengganti produk yang telah pudar. e. Membersihkan produk yang kotor. f. Mengganti size produk yang telah menyusut. g. Mengganti artikel produk. h. Menata kembali dan melipat produk. i. Menjaga produk agar tidak kusut. j. Menjaga peralatan display. k. Mengganti label yang sudah rusak. 6. Pada perawatan fashion hendaknya mengganti produk yang dipajang secara berkala, menata kembali dan melipat produk yang berada di display table, selalu menjaga prodduk agar tidak kusut, menganti label yang rusak. Adapun pedoman fixture display, yaitu sebagai berikut.


133 BISNIS DARING DAN PEMASARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT RANGKUMAN a. Membuat daftar asset. b. Mengetahui keberadaan fixture di area toko. c. Melakukan perawatan dan perbaikan. 7. Menetapkan Design a. Tata kelola ruang kerja Merupakan salah satu metode merancang tata ruang toko, agar mempengaruhi para pelanggan untuk membeli lebih banyak. menyediakan beberapa variasi serta membuat pembuatan perencanaan (space planning). b. Desain tata ruang 1) Selling area adalah area untuk memajang produk. 2) Merchandise space area adalah tempat menyimpan stock produk. 3) Personnel area adalah area khusus untuk karyawan. 4) Customer area adalah area yang disediakan untuk pengunjung toko. 5) Semua pembagian area di atas adalah cara pengelola toko membagi ruangan. c. Jenis-jenis tata ruang toko Banyak toko modern menggunakan jenis-jenis design tata ruang, yaitu sebagai berikut. 1) Pola jaringan (grid pattern) 2) Pola pengulangan (racetrack pattern) 3) Pola bebas (free flow patern) Penataan produk mengikuti standart perusahaan 1) Pencahayaan dan warna ruangan. 2) Penempatan gondola. 3) Klasifikasi produk yang akan dijual. 4) Jalur lalulintas pelanggan. 5) Lokasi meja kasir yang terletak di pintu keluar dan di bagian tengah atau belakang. 8. Fungsi keamanan produk a. Pengamanan fisik secara umum dan pendukung. b. Sistem label elektronik. c. Sensormatic tag. d. CCTV. e. Sign pemberitahuan. f. Cermin di tempat tertentu. 9. Jenis dan penyebab timbulnya kehilangan produk a. Menjelaskan teknik pencurian produk 1) Pencurian oleh konsumen: the booster (memasukan produk ke dalam tas). 2) The diverter (pencurian team). 3) The blocker (menghalangi pandangan). 4) Menyembunyikan dan memakai produk dan badan.


134 BISNIS DARING DAN PEMASARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT RANGKUMAN b. Pencurian oleh karyawan 1) Membawa produk keluar 2) Menginformasikan potongan 3) Penggunaan dana perusahaan 4) Menyembunyikan produk 10. Menjelaskan pencegahan kehilangan eksternal dan internal a. Langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari administrative shringkage bisa dilakukan dengan random cheking, pengamanan berlapis, program kasir yang sinkron, dan jadwal berkala untuk stock opname. b. Langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari operational shringkage bisa dilakukan dengan stock opname, body cheking karyawan. c. Langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari pencurian oleh karyawan bisa dilakukan dengan security personnel, mystery shoppers, silent witnees program. d. Langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari kehilangan eksternal bisa dilakukan dengan one way mirror, CCTV, sensormatic, tag. e. Tanggap akan situasi sekeliling, mengikuti gerak-gerik karyawan, dan selalu siap siaga. TUGAS MANDIRI Hasil pengamatan peralatan keamanan pada minimarket terdekat Nama minimarket : Alamat : Tanggal pengamatan : No Alat keamanan yang dipakai Lokasi/tempat memasang alat keamanan Jumlah alat keamanan 1. 2. 3. 4. 5.


135 BISNIS DARING DAN PEMASARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT PENILAIAN AKHIR BAB A. Pilihan Ganda Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d, e! 1. Produk yang masuk pertama dipajang terlebih dahulu agar terjual terlebih dahulu pula disebut… a. FIFO b. FILO c. LILO d. LIFO e. FOLO 2. Berikut bukan penataan produk ikan yang baik yaitu… a. Ikan filet dikemas plastik wrap b. Disediakan POP di sisi produk c. Ikan basah diletakan di atas es serut d. Ada akuarium e. Tidak memerlukan wadah pencuci tangan 3. Agar produk yang tidak terlalu laris juga mendapat perhatian dari konsumen, produk tersebut sebaiknya ditempatkan di… a. Gudang b. Rak paling atas c. Bagian rak bawah d. Bagian belakang toko e. Sejajar dengan pandangan konsumen 4. Berikut yang tidak termasuk produk fresh adalah…. a. Buah-buahan b. Ikan c. Daging d. Furniture e. Sayuran 5. Jenis-jenis kehilangan produk terbagi atas 2, yaitu…. a. Internal dan eksternal b. Internal dan outternal c. Administrasi dan operasional d. Pencurian dan perampokan e. Internal dan operasional 6. Kehilangan produk dagangan akibat pencurian oleh kesengajaan konsumen, merupakan jenis kehilangan…. a. Eksternal b. Internal c. Administrasi d. Operasional e. Pencurian karyawan


136 BISNIS DARING DAN PEMASARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT PENILAIAN AKHIR BAB 7. Alat keamanan yang pemasangannya langsung dikenakan pada produk adalah…. a. CCTV b. Sensormatic tag c. Locks d. Mirror e. Motion sensor 8. Berikut bukan pengaman fisik yang canggih adalah…. a. Glass break detector b. CCTV system c. Perimeter security system d. Mirror e. Motion sensor 9. Pencurian yang memasukan ke dalam kotak tas belanja dari luar, yaitu… a. The booster b. The diverter c. The blocker d. The walker e. Price charger 10. Pencurian oleh karyawan yang memberikan inormasi kepada rekannya disebut…. a. The booster b. The diverter c. The blocker d. The walker e. Price charger B. Essay Jawablah pertanyaan-pertanyaan ini dengan tepat! 1. Produk harus disimpan dan ditata dengan rapi agar kualitasnya tetap terjaga. Jelaskan 3 teknik perawatan yang baik! 2. Jelaskan cara merawat buah-buahan agar tetap segar! 3. Jelaskan jenis area yang terdapat di supermarket! 4. Jelaskan 4 penyebab kehilangan produk di toko! 5. Tuliskan langkah pengelola untuk mencegah teradinya kehilangan! 6. Apa yang di maksud dengan label? 7. Seberapa penting label untuk sebuah produk bagi produsen dan konsumen? 8. Sebutkan tata cara merancang sebuah design label produk agar hasilnya lebih baik dan pada akhirnya dapat meningkatkan penjualan! 9. Sebutkan jenis-jenis barcode! 10. Sebutkan manfaat barcode!


137 BISNIS DARING DAN PEMASARAN PENATAAN PRODUK DENGAN CERMAT REFLEKSI Materi yang telah di sampaikan pada Bab VI ini, merupakan bab terakhir pada buku ini, apa yang disajikan bisa menjadi tambahan refrensi dalam melaksanakan penataan produk untuk para siswa yang akan terjun langsung ke dunia kerja yang sesungguhnya. Mengantisipasi tingkat kehilangan produk dengan memaksimalkan sistem keamanan serta lebih bisa memiliki planning area pada setiap supermarket.


Click to View FlipBook Version