LAPORAN AKHIR
PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER
Disusun Oleh :
NAMA : MOH ROSUL
NIM : 210631100135
KELAS
DOSEN PENGAMPU : 3D
ASISTEN
: Muhlis Tahir, S.Pd., M.Tr.Kom
: Nadia Lina Iswanti
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN INFORMATIKA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2022
i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena
atas kehendak limpahan rahmat taufik serta hidayahnya saya dapat menyelesaikan
Laporan Resmi Praktikum Jaringan Komputer. Tujuan laporan ini saya susun tidak
semata-mata untuk mengerjakan tugas mata kuliah Jaringan Komputer akan tetapi,
disamping itu harapan saya agar laporan ini dapat bermanfaat serta memberikan
faedah yang tinggi bagi siapapun yang membacanya.
Dalam laporan ini saya mencoba membukukan apa yang saya peroleh satu
semester ini. Jadi untuk kedepannya dalam proses coding,compiling,serta building
program yang dilakukan dalam bentuk dan langkah-langkah yang sesuai dengan
materi tersebut. Format laporan ini saya buat berdasarkan materi serta analisis
secara langsung yang saya peroleh saat melakukan Praktikum Jaringan Komputer.
Bangkalan, 09 Desember 2022
Moh Rosul
ii
DAFTAR ISI
Lembar pengesahan praktikum ...................................................................................i
Kata Pengantar ...........................................................................................................ii
Daftar Isi....................................................................................................................iii
Laporan Resmi Praktikum Modul 1....................................................................... 1
Laporan Resmi Praktikum Modul 2..................................................................... 28
Laporan Resmi Praktikum Modul 3..................................................................... 40
Laporan Resmi Praktikum Modul 4..................................................................... 56
Laporan Resmi Praktikum Modul 5..................................................................... 69
Laporan Resmi Praktikum Modul 6..................................................................... 88
Laporan Resmi Praktikum Modul 7................................................................... 106
Laporan Resmi Praktikum Modul 8................................................................... 119
Saran................................................................................................................... 140
Daftar Pustaka .................................................................................................... 141
iii
LAPORAN
PRAKTIMUMJARINGAN KOMPUTER
Penyusun :
MOH ROSUL (210631100135)
LABORATORIUM KOMPUTASI DAN JARINGAN KOMPUTER
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2022
1
MODUL 1
“TCP/IP dan SUBNETING”
Nama/NIM:MOHROSUL/210631100135
Hari/Tggal : Rabu/31 Agustus 2022
Hasil Praktikum :
1.1 Tujuan
1. Mahasiswa mampu Mengetahui jenis-jenis kabel jaringan
2. Mahasiswa mampu Memahami Konsep penghitungan subnet jaringan
komputer
3. Mahasiswa mampu Mengkonfigurasi TCP/IP pada cisco packet tracer
1.2 Landasan teori
A. Media Transmisi
Media transmisi adalah media yang dapat digunakan untuk mengirimkan
informasi dari suatu tempat ke tempat yang lain. Mediatransmisi dibedakan
menjadi dua, yaitu:
1. Media transmisi berkabel, yaitu media transmisi yang menghubungkan
pengirim dan penerima secara fisik berupa kabel.
Media transmisi berkabel ini dibedakan menjadi:
❖ Twisted Pair
❖ Coaxial
❖ Fiber Optik
2. Media transmisi tanpa kabel/nirkabel
❖ Gelombang Mikro
❖ System Satelit
❖ Infra Merah
❖ Sinar Laser
2
Twisted Pair
Kabel twisted pair (pasangan berpilin) merupakan sebuah bentuk kabel
dimana dua konduktor digabungkan yang bertujuan untuk mengurangi
atau meniadakan interferensi elektromagnetik dari luar seperti radiasi
elektromagnetik dari kabel unshielded twisted pair (UTP), dan crosstalk
(cakap silang) diantara pasangan kabel yang berdekatan. Kabel twisted
pair lebih tipis, lebih mudah putus, dan mengalami gangguan lain
sewaktu kabel kusut. Akan tetapi, keunggulan kabel twisted pair ini
terhadap jaringan secara keseluruhan yaitru apabila sebagian kabel
twisted pair rusak, maka tidak semua jaringan akan terhenti seperti yang
mungkin terjadi pada kabel coaxial. Contoh dari twisted pair ini adalah
Unshielded Twisted Pair (UTP) dan Shielded Twisted Pair (STP).
A. Unshielded Twisted Pair (UTP)
Unshielded Twisted Pair atau disingkat UTP adalah salah satu jenis
kabel jaringan yang menggunakan bahan dasar tembaga yang tidak
dilengkapi dengan shield/pelindung internal. UTP merupakan jenis
kabel yang paling umum dan sering digunakan di dalam jaringan lokal
(LAN) karena harganya yang cukup murah, fleksibel dan memiliki
kinerja yang relatif bagus.
Tabel 1. Kategori Kabel UTP
KATEGORI KEGUNAAN
Komunikasi suara analog, hanya
Category 1 (Cat1) cocok untuk suara saja.
Transmisi suara maupun data digital
Category 2 (Cat2) hingga 4megabit per detik
Category 3 (Cat3) Transmisi data digital hingga 10
megabit per detik
Category 4 (Cat4) Transmisi data digital hingga 16
megabit per detik
Category 5 (Cat5) Transmisi data digital hingga 100
megabit per detik
Enhanced Category5 (Cat5e) Transmisi data digital hingga 250
megabit per detik
3
Category 6 (Cat6) Transmisi data hingga diatas 1000
megabit per detik.Digunakan untuk
mendukung Gigabit Ethernet.
Diantara semua kabel di atas, kabel Enhanced Category 5 (Cat5e)
dan Category 5 (Cat5) merupakan kabel UTP yang paling populer
yang banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi
Ethernet. Konektor yang biasa digunakan adalah RJ45.
Gambar 1. Unshielded Twisted Pair (UTP)
Terdapat 2 buah strategi pengkabelan kabel UTP Category 5 ini, yaitu:
❖ Kabel straight
Digunakan untuk menghubungkan client ke hub atau router.
Gambar 2. Kabel Straight
❖ Kabel crossover
4
Digunakan untuk menghubungkan client ke client atau dalam
kasus tertentu digunakanuntuk menghubungkan hub ke hub.
Gambar 3. Kabel Crossover
B. Subnetting
❖ Subnetting dan Netmask Kelas A
a. Diketahui suatu IP 10.0.0.0/16
b. Menghitung jumlah subnet Netmasknya /16 : 255.255.0.0
- Bilangan biner = 11111111.11111111.00000000.00000000
- Jumlah subnet : 2n -> n = jumlah bit yang aktif dimluai dari
octet kedua (angka1) : 28 = 256 subnet
c. Mengitung julah host per subnet Jumlah host = 2x – 2 ->
x = sisa bit (bit 0) Jumlahhost = 216 – 2 = 65534 host
d. Blok subnet : 256 – 255 = 1 Blok subnetnya : 0,1,2,3,4, dst.
e. Tabel Pembagian Subnet Kelas A
Subnet 10.0.0.0 10.1.0.0 … 10.254.0.0 10.255.0.0
Host 10.0.0.1 10.1.0.1 … 10.255.0.1 10.255.0.1
Pertama 10.0.255.254 10.1.255.254 … 10.254.255.254 10.255.255.25
Host
Terakhir 4
5
Broadcast 10.0.255.255 10.1.255.255 … 10.254.255.255 10.255.255.25
5
❖ Subnetting dan Netmask Kelas B
1. Diketahui suatu IP 172.16.0.0/25
2. Menghitung jumlah subnet
Netmasknya /25 : 255.255.255.128
Bilangan biner = 11111111.11111111. 11111111.10000000
Jumlah subnet : 2n -> n = jumlah bit yg aktif dimluai dari octet
ketiga (angka 1)
: 29 = 512 subnet
3. Mengitung julah host per subnet Jumlah host = 2x – 2 -> x = sisa
bit (bit 0) Jumlah host = 27 – 2 = 126 host
4. Blok subnet : 256 – 128 = 128 Blok subnetnya : 0,128
5. Tabel Pembagian Subnet Kelas B
Subnet 172.16.0.0 172.16.0.128 172.16.1.0 … 172.16.255.128
Host 172.16.0.1 172.16.0.129 172.16.1.1 … 172.16.255.129
Pertama 172.16.0.126 172.16.0.254 172.16.1.126 … 172.16.255.254
Host
Terakhir 172.16.1.127 … 172.16.255.255
Broadcast 172.16.0.127 172.16.0.255
❖ Subnetting dan Netmask Kelas C
1. Diketahui suatu IP 192.168.1.0/26
2. Menghitung jumlah subnet
Netmasknya /2 : 255.255.255.192
Bilangan biner = 11111111.11111111. 11111111.11000000
Jumlah subnet : 2n -> n = jumlah bit yang aktif dimluai dari
octet ke 4 (angka 1)
: 22 = 4 subnet
3. Mengitung jumlah host per subnet Jumlah host = 2x – 2 -> x =
sisa bit (bit 0)
Jumlah host = 26 – 2 = 62 host
4. Blok subnet : 256 – 192 = 64 Blok subnetnya : 0,64,128,192
5. Tabel Pembagian Subnet Kelas C
6
Subnet 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192
Host Pertama 192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193
Host Terakhir 192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254
Broadcast 192.168.1.63 192.168.1.127 192.168.1.191 192.168.1.255
❖ Subnetting dan Netmask Menggunakan VLSM
1. Diketahui IP 192.168.0.0/27
2. Ip addres tersebut akan dibagi dalam 3 jaringan Lan 1 : 100 host
- Lan 2 : 50 host
- Lan 3 : 10 host
3. Urutkan jaringan dari host yang paling besar sampai
dengan host yang palingterkecil.
- Lan 1 : 100 host
- Lan 2 : 50 host
- Lan 3 : 10 host
4. buat urutan desimal seperti berikut :
27 26 25 24 23 22 21 20
128 64 32 16 8 4 2 1
5. Hitung jumlah range IP dan prefix LAN 1
▪ Menghitung jumlah host
100 < 2n – 2 (100 adalah jumlah host LAN1, n adalah
pangkat yang diambildari urutan desimal) 100 < 27 – 2
100< 128 – 2
▪ 100 < 126 (126 adalah jumlah host LAN 1)
7
▪ Menghitung prefix
Prefix = 32 – n (32 adalah jumlah maksimal bit dari
netmask, n adalah pangkatyang diambil dari urutan
desimal)
Jadi prefix = 32 – 7 = 25 (25 adalah prefix LAN1,
netmasknya =255.255.255.128 /25)
6. Hitung jumlah range IP dan prefix LAN 2
- Menghitung jumlah host
50 < 2n – 2 (50 adalah jumlah host LAN2, n adalah
pangkat yang diambildari urutan desimal) 50 < 26 – 2
50 < 64 – 2
50 < 62 (62 adalah jumlah host LAN2)
- Menghitung prefix
Prefix = 32 – n (32 adalah jumlah
maksimal bit dari netmask, n adalah
pangkatyang diambil dari urutan
desimal)
Jadi prefix = 32 – 6 = 26 (26 adalah
prefix LAN2, netmasknya =
255.255.255.192 /26)
7. Hitung jumlah range IP dan prefix LAN 3
- Menghitung jumlah host
10 < 2n – 2 (10 adalah jumlah host LAN3, n adalah
pangkat yang diambildari urutan desimal) 10 < 24 – 2
10 < 16 – 2
10 < 14 (14 adalah jumlah host LAN3)
8
- Menghitung prefix
Prefix = 32 – n (32 adalah jumlah maksimal bit dari
netmask, n adalah pangkatyang diambil dari urutan
desimal)
Jadi prefix = 32 – 4 = 28 (28 adalah
prefix LAN3, netmasknya =255.255.255.240
/28)
- Buat table pembagian IP address
LAN IP SUBNET IP HOST 1 IP HOST N IP BROADCAST PREFIX
192.168.0.1
1 192.168.0.0 192.168.0.129 192.168.0.126 192.168.0.127 /25
192.168.0.193
2 192.168.0.128 192.168.0.190 192.168.0.191 /26
3 192.168.0.192 192.168.0.206 192.168.0.207 /28
C. TCP/IP
TCP/IP memiliki beberapa elemen umum yaitu sebagai berikut.
➢ IP Address
Merupakan sebuah struing unik dalam angka decimal yang
dibagi dalam empat segmen. Tiap-tiap segmen bias ditulisi
angka yang terdiri dari 0 hingga 255 yangmerepresentasikan 8
bit alamat tiap segmen atau 32 bit untuk keseluruhannya.
➢ Netmask atau Subnet Mask
Adalah tanda yang fungsinya membagi alamat IP yang
menunjukkan subnetwork. Misal IP kelas C, netmask standart
adalah 255.255.255.0
➢ Network Address
Mepresentasikan porsi jaringan dari alamat IP, misalnya
host 12.128.1.2 dijaringan kelas A memiliki network address
12.0.0.0. Host jaringan yang menggunakan IP pribadi seperti
192.168.1.100 akan menggunakan networkaddress 192.168.1.0.
9
Network address tersebut menjelaskan bahwa jaringantermasuk
dibagian kelas C 192.168.1
➢ Broadcast Address
Merupakan alamat IP yang memungkinkan data jaringan
dikirimkan secarasimultan ke semua host disebuah subnetwork.
Broadcast Addres standart untuk jaringan IP adalah
255.255.255.255. Namun broadcast ini tidak bisa digunakan
karena terblok oleh router. Alamat broadcast biasanya diset
auntuk subnetwork tertentu saja missal IP 192.168.1.1 akan
memiliki alamat broadcast 192.168.1.255.
➢ Gateway Address
Merupakan alamat IP yang harus dilewati oleh semua
komputer di jaringan yangingin berkomunikasi dengan host di
jaringan lain
➢ Name Server Address
Menunjukkan IP address dari domain name service yang
bertujuan menerjemahkan nama hostname ke alamat IP.
➢ Remote System
Remote system merupakan sistem yang mengendalikan
atau mengakses mesin/komputer dari jarak jauh atau dengan
menggunakan komputer lainnya. Remote system ini
mempermudah kita dalam bekerja, jika pada suatu saat kita
tidak dapat bekerja pada mesin/ komputer tersebut. Secure
Shell merupakan suatu protokol yang mendukung sistem
remote system ini.
10
➢ Secure Shell (SSH)
Secure Shell (SSH) yang fungsi utamanya adalah untuk
mengakses mesin secararemote ini merupakan suatu protokol
yang memfasilitasi sistem komunikasi yangaman diantara dua
sistem yang menggunakan arsitektur client/server, serta
memungkinkan seorang user untuk login ke server secara
remote. Mode teks ataupun mode grafis merupakan bentuk
akses remote yang bisa diperoleh denganmenggunakan SSH.
Cara kerja dari SSH yaitu mengenkripsi data selama proses
komunikasi yang terjadi antara server dan client sehingga
menyulitkan user lain yang tidak diinginkan yang berusaha
mendapatkan account dan password sehingga merusakserver
yang ada. Enkripsi merupakan proses atau mekanisme untuk
mengamankan informasi dengan cara membuat informasi
tersebut tidak dapat dibaca tanpa bantuan pengetahuan atau alat
khusus
SSH dirancang untuk menggantikan service-
service pada sistem UNIX/LINUX yang
menggunakan sistem plaint-text seperti telnet, ftp,
rlogin, rsh, rcp. Fungsi ftp digantikan oleh sftp (secure
ftp), sedangkan fungsi rcp (remote copy) digantikan
oleh scp (secure copy).
1.3 Alat dan bahan
➢ Laptop
➢ Modul praktikum
➢ Cisco packet tracer
1.4 Langkah-langkah percobaan
1. Pastikan sudah menginstall aplikasi cisco packet tracer
2. Login dengan google account lalu buka kembali aplikasinya
sehingga tampil jendela utamanya seperti berikut ini:
11
1. Ketika sudah masuk ke tampilan awal maka kita bisa langsung
membuat desain jaringan dengan menu-menu yang ada dalam
aplikasi tersebut, baik yang dibawah maupun diatas
2. Selanjutnya langsung saja saya akan membuat skema jaringannya
disini saya akan membuat menggunakan 1 router, 2 server, 2
switch dan masing-masing jaringan punya 3 client,serta
menggunakan IP addres yang berbeda pada servernya.
3. Pertama pilih menu network device/router untuk menambahkan
router
Tarik router yang akan digunakan ke tengah layar
4. Lalu tambahkan 2 switch dengan menggunakan menu switch di
bagian pojok bawah dan tambahkan kelayar seperti berikut :
12
5. Tambahkan komponen PC,dan server dengan mengklik menu end
devices ,lalu Tarik komponen yang diinginkan seperti berikutini :
6. Selanjutnya kita bisa menambahkan kabel untuk menghubungkan
seluruh komponennya, klik menu conections lalu pilih jenis
penghubungnya.
13
7. Untuk menambahkan kabel kita harus mengklik satu persatu
komponennya contoh :
Pada gambar diatas saya mencoba menghubungkan server dengan
switch atau switch dengan server,lalu muncul menu fast ethernet
lalu langsung klik saja hingga muncul tanda sepertiini :
Lakukan hal yang sama pada komponen yang lain juga
8. Kemudian untuk menghilangkan tanda merah yang artinya tidak
terkoneksi pada router kita harus menghidupkan gigabit ethernet
dulu pada menu config, caranya klik router=>kemudian config
=>fast ethernet0=>centang kolom on dipojok kanan,lakukan hal
yang sama untuk fast ethernet 1 dan 2.
14
Dan hasilnya seperti berikut
9. Selanjutnya kita akan menyetting ip addres dari server
Klik server0 => klik config => pada meu gatewayDNS IPv4 pilih
static => dan gatewayDNS IPv6 pilih automatic.
15
Selanjutnya pada menu desktop kita pilih IP configurations
=>klik Static =>masukan ip addres secara manual di ipv4
addres=>lalu pada ipv6 configuration klik automatic.
Kemudian kita beralih ke menu services => klik DHCP => klik
service => pilih on => kemudian save.
Lakukan hal yang sama pada server ke 2 tapi dengan IP addres
yang berbeda.
10. Selanjutnya kita tambahkan IP addres untuk client atau
komponen PC tadi, caranya sebagai berikut:
16
Klik pc0 => pilih desktop => klik Ip configuration =>lalu pilih
DHCP => kemudian pilih automatic pada IPv6 addres.
Selanjutnya lakukan hal yang sama pada PC yang lain.
11. Kemudian yang terakhir adalah proses Test PDU dan ping pada
aplikasi sisco packet tracer
Klik PDU list window pada bagian bawah =>kemudian klik add
simple PDU pada bagian atas=> Tarik ikon pada komponen yang
diinginkan.
Lakukan ke semua komponen hingga seperti ini
17
12. Yang terakhir adalah proses running menggunakan command
prompt.
Klik server yang diinginkan => pilih desktop lalu klik command
prompt
Jika sudah muncul jendela hitam kita bisa langsung mencoba ping
dengan ip address nya.
Contoh : ping 10.102.232.109
Ketika hasil runningnya reply berarti sudah berhasil, dan jika
failed berarti gagal atau ada kesalahan.
13. Kemudian kita bisa langsung menyimpan dengan mengklik menu
save pada pojok atas.
14. Project selesai.
18
1.5 Hasil dan Analisa percobaan
• Hasil
• Test PDU
• Test command prompt
19
20
21
• Analisis
Project skema jaringan yang saya buat yakni model jaringan
sederhana yang mana hanya terdiri dari 2 switch,satu router,2 server,dan
masing-masing jaringan memiliki 3 client,disini saya hanya menggunakan
1 type kabel sebagai penghubungnya yakni kabel cross, selanjutnya untuk
pengalamatan ip nya saya menggunakan dua kelas yang berbeda yaitu kelas
A dan B, Ketika penyettingan ip ini sudah slesai disemua komponen kita
bisa langsung mengecek apakah sudah konek melalui test PDU,maupun tes
ping pada command prompt seperti yang sudah saya jelaskan pada Langkah
-langkah percobaan prakikum, jika semuanya dirasa sudah sesuai keinginan
dan proses test pun sudah berhasil maka langsung saja di save pada menu
yang tersedia,kemudian selesailah project yang kita buat.
1.6 Tugas/Soal
1. Tentukan tipe koneksi masing-masing kabel dalam gambar berikut ini:
2. Diketahui suatu IP 10.10.0.0/16 (Kelas A). Hitunglah jumlah subnet, host per
subnet, blok subnet dan buat tabelnya.
3. Diketahui suatu IP 172.16.5.0/27 (Kelas B). Hitunglah jumlah subnet, host per
subnet, bloksubnet dan buat tabelnya.
4. Diketahui suatu IP 192.168.100.0/24 (Kelas C). Hitunglah jumlah subnet, host
per subnet, blok subnet dan buat tabelnya.
22
5. Dengan menggunakan metode VLSM dan IP192.168.1.0/25 hitunglah jumlah
host persubnet, prefix per jaringan dan buat tabelnya untuk LAN1 50 Host,
LAN2 20 Host, LAN3 115 Host.
Jawaban :
1. Pada gambar tersebut terdapat 9 kabel yang saling terhubung satu sama
lain,Adapun kabel yang digunakan diantaranya sebagai berikut:
a. Router ke Hub menggunakan kabel Straight.
b. Router ke Switch menggunakan kabel Straight.
c. Switch ke Hub menggunakan kabel Cross.
d. Switch ke Mini Komputer menggunakan kabel Straight.
e. Hub ke Laptop menggunakan kabel Straight.
f. Hub ke Workstation menggunakan kabel Cross.
g. Hub ke Server menggunakan kabel Straight
h. Hub ke Komputer menggunakan kabel Straight
i. Hub ke Workstation menggunakan kabel Cross.
2. IP 10.10.0.0/16 (Kelas A)
a) Menghitung jumlah subnet
- Jumlah netmask/16 : 255.255.0.0
- Bilangan biner : llllllll.llllllll.00000000.00000000
- Jumlah subnet : 2n-n = jumlah bit yang aktif dimulai dari octet kedua
- (angka 1) : 28 = 256 subnet.
b) Menghitung jumlah host persubnet
- Host : 2x-2->x = sisa bit (bit0) jumlah
- Jumlah host persubnet : 216 - 2 = 65534 host.
- Block subnet : 256 - 255 = 1
- Tabel pembagian subnet kelas A
Subnet 10.0.0.0 10.1.0.0 10.254.0.0
Host pertama 10.0.0.1 10.1.0.1 10.255.0.1
Host terakhir 10.0.255.254 10.1.255.254 10.254.255.254
Broadcast 10.0.255.255 10.1.255.255 10.254.255.255
23
3. IP 172.16.5.0/27 (Kelas B)
a) Menghitung jumlah subnet
- Jumlah subnet mask/27 : 255.255.225.224
- Bilangan biner : llllllll.llllllll.llllllll.lll00000
- Jumlah subnet : 2n->n = jumlah bit yang aktif dimulai dari octet ke tiga
- (Angka 1) : 211=2048 subnet
b) Menghitung jumlah host
- Host = 2x-2 ->x = sisa bit (bit 0 )jumlah
- Jumlah host per subnet : 25-2=30host
- Block subnet : 256-32=224
- Table pembagian subnet kelas B
Subnet 172.16.5.0 172.16.5.32 172.16.5.162 172.16.5.194
172.16.5.33 172.16.5.163 172.16.5.195
Host 172.16.5.1
Awal 172.16.5.160 172.16.5.192 172.16.5.254
Host 172.16.5.30 172.16.5.161 172.16.5.193 172.16.5.255
Akhir
Broadcast 172.16.5.31
4. IP 192.168.100.0/24 (Kelas C)
a) Menghitung Jumlah Subnet
- Jumlah subnet mask /25 : 255.255.255.128
- Bilangan Biner : 11111111.11111111.11111111.11000000
- Jumlah Subnet : 2n - > n = jumlah bit yang aktif dimulai dari octet
ke 4
- (angka 1) : 29 = 512 subnet
b) Menghitung Jumlah host per subnet
- Host = 2x – 2 - > x = Sisa bit (bit 0)
- jumlah Host = 27 – 2 = 126 Host
- Blok subnet = 256 – 128 = 12
- Tabel Pembagian Subnet Kelas B
24
Subnet 172.16.5.0 172.16.5.32
Host Awal 172.16.5.1 172.16.5.33
Host Akhir 172.16.5.30 172.16.5.160
Broadcast 172.16.5.31 172.16.5.161
5. Menghitung Subnetting mode VLSM dengan ketentuan IP192.168.1.0/25
❖ IP Address dibagi menjadi 3 jaringan :
1. LAN 1 = 50 Host
2. LAN 2 = 20 Host
3. LAN 3 = 115 Host
❖ Jaringan diurutkan dari host yang paling besar sampai host paling kecil.
1. LAN 3 = 115 Host
2. LAN 1 = 50 Host
3. LAN 2 = 20 Host
❖ Buat urutan desimal seperti dibawah ini
27 26 25 24 23 22 21 20
128 64 32 16 8 4 2 0
❖ Menghitung jumlah range IP dan Prefix LAN 3
➢ Menghitung jumlah host
- 115 ≤ 2n – 2 (115 adalah jumlah host LAN 3, n adalah
pangkat yang diambil dari urutan desimal)
115 ≤ 27 – 2
115128 – 2
115 ≤ 126 (126 adalah jumlah host LAN 3)
➢ Menghitung Prefix
25
- Prefix = 32-n (32 adalah jumlah maks bit dari netmask, n
adalah pangkat yang diambil dari urutan desimal)
- Jadi prefix = 32 – 7 = 25 (25 adalah prefix LAN 3
netmasknya = 255.255.255.128/25)
❖ Menghitung jumlah range IP dan Prefix LAN 1
➢ Menghitung jumlah host
- 50 ≤ 2n – 2 (50 adalah jumlah host LAN 1, n adalah pangkat
yang diambil dari urutan desimal)
50 ≤ 26 – 2
50 ≤ 64 – 2
50 ≤ 62 (62 adalah jumlah host LAN 1)
➢ Menghitung Prefix
- Prefix = 32-n (32 adalah jumlah maks bit dari netmask, n
adalah pangkat yang diambil dari urutan desimal)
- Jadi prefix = 32 – 6 = 26 (26 adalah prefix LAN 1
netmasknya = 255.255.255.192/26)
❖ Menghitung jumlah range IP dan Prefix LAN 2
➢ Menghitung jumlah host
- 20 ≤ 2n – 2 (20 adalah jumlah host LAN 2, n adalah
pangkat yang diambil dari urutan desimal)
20 ≤ 25 – 2
20 ≤ 32 – 2
20 ≤ 30 (30 adalah jumlah host LAN 2)
➢ Menghitung Prefix
- Prefix = 32 - n (32 adalah jumlah maks bit dari netmask, n
adalah pangkat yang diambil dari urutan desimal)
- Jadi prefix = 32 – 5 = 27 (27 adalah prefix LAN 2
netmasknya = 255.255.255.1256/27)
- Tabel pembagian ip address
26
LAN IP SUBNET IP HOST 1 IP HOST N IP PREFIX
BROADCAST
3 192.168.1.0 192.168.1.1 192.168.1.12 6 192.168.1.127 /25
1 192.168.1.12 8 192.168.1.12 9 192.168.1.19 0 192.168.1.191 /26
2 192.168.1.19 2 192.168.1.19 3 192.168.1.25 4 192.168.1.255 /27
1.7 Kesimpulan
Dari tugas, hasil praktikum dan analisanya dapat saya simpulkan
sebagai berikut, jaringan komputer atau jarkom merupakan suatu
interkoneksi antara 2 komputer atau lebih, yang terhubung dengan media
transmisi kabel maupun nirkabel, dan dua komputer ini bisa dikatakan
terkoneksi apa bila sudah bisa bertukar data atau berbagi resource yang
dimiliki seperti printer,file,media penyimpanan dan lain sebagainya.
Jenis media transmisi ada 2 yakni berkabel dan nirkabel yang mana
pada masing-masing terbagi menjadi beberapa jenis yaitu media transmisi
berkabel yaitu kabel twisted pair,coaxsial.dan fiber optic, sedangkan media
transmisi berkabel atau wireless berupa Gelombang mikro,system
satelit,infra merah,dan lain sebagainya.
1.8 Lampiran
27
LAPORAN
PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER
Penyusun :
MOH ROSUL(210631100135)
LABORATORIUM KOMPUTASI DAN JARINGAN
KOMPUTER PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2022
28
MODUL 2
CRIMPING KABEL
Nama/NIM : MOH ROSUL / 210631100135
Hari/Tanggal : Rabu, 07 September 2022
Hasil Praktikum :
1.1 Tujuan
Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mengetahui jenis-jenis kabel jaringan
2. Memahami Langkah-langkah Crimping
3. Mampu melakukan crimping
1.2 Landasan Teori
A. KRIMPING KABEL
Crimping merupakan proses dimana sebuah kabel jaringan mampu menjadi
sebuah kabel jaringan yang utuh atau sempurna, atau crimping juga disebut
cara membuat kabel jaringan.
Crimping kabel di bedakan menjadi dua tipe kabel yaitu :
• Kabel Cross
• Kabel Straight
1. Kabel Cross
Untuk tipe cross itu digunakan untuk menyambungkan langsung antar
dua PC, atau yang umumnya digunakan untuk menyambungkan antar
hub. (misalnya karena colokan di hubnya kurang).
29
Urutan pemasangan kabel UTP tipe cross :
2. Kabel Straight
Kabel straight biasanya digunakan ketika untuk menghubungkan
komputerjaringan yang memakai hub atau client ke hub. Kabel straight
adalah istilah untuk kabel yang menggunakan standar yang sama pada
kedua ujung kabelnya, bisa EIA/TIA 568A atau EIA/TIA 568B pada
kedua ujung kabel. Sederhananya, urutan warna pada kedua ujung kabel
sama. Pada kabel straight, pin 1 di salah satu ujung kabel terhubung ke
pin 1 pada ujung lainnya, pin 2 terhubung ke pin 2 di ujung lainnya, dan
seterusnya.
30
Urutan pemasangan kabel UTP tipe straight:
Kabel UTP
Definisi kabel UTP adalah suatu jenis kabel yang dapat dipakai untuk
membuat jaringan komputer, berupa kabel yang di bagian dalamnya
berisikan 4 pasang kabel. Kabel Twisted Pair Cable ini terbagi kedalam
2 jenis diantaranya, Shielded dan Unshielded. Shielded adalah jenis dari
kabel UTP yang memiliki selubung pembungkus, sedangkan unshielded
adalah jenis yang tidak mempunyai selubung pembungkus. Untuk
koneksinya kabel jenis ini memakai konektor RJ-45 atau RJ-11. Fungsi
kabel UTP yaitu dapat digunakan sebagai kabel untuk jaringan Local
Area Network (LAN) pada sistem network/jaringan komputer, dan
umumnya kabel UTP memiliki impedansi kurang lebih 100 ohm, dan
juga dibagi menjadi kedalam beberapa kategori berdasarkan
kemampuannya sebagai penghantar data.
31
B. Konektor RJ45
Konektor RJ 45 digunakan untuk menghubungkan kabel dengan port yang
menggunakan port RJ 45. Konektor jenis ini sangat sering kita jumpai
karena banyak perangkat jaringan yang menggunakan port RJ 45 contohnya
seperti LAN Card, router, switch dan lain-lain. Konektor RJ 45 tidak lepas
dengan kabel UTP. Sebelum memasang konektor RJ 45, kabel UTP
biasanya disusun terlebih dahulu sesuai pin nya, susunan pin pada kabel
tergantung dari jenis kabel yang akan digunakan, apakah menggunakan
kabel straight atau menggunakan kabel crossover.
C. Crimping Tool
Crimping tools adalah peralatan yang digunakan untuk mengcrimping
RJ45yang sudah terpasang kabel UTP dengan benar. Fungsinya adalah :
a. Digunakan untuk memotong kabel
b. Digunakan untuk mengelupas kabel
c. Digunakan untuk mengcrimping RJ-45
D. LAN Tester
Lan Cable tester adalah alat untuk memeriksa kesempurnaan pemasangan
kabel konektor LAN (RJ45). Fungsinya agar bisa mengetahui kabel LAN
32
yang ingin kita pakai itu sudah sempurna atau tidak 5. 2 buah laptop pastikan
2 buah laptop memiliki lan card. lan card adalah ‘pintu’ ke jaringan dari
komputer. setiap jenis aktivitas jaringan memerlukan lan card – internet,
jaringan printer, menghubungkan komputer bersama-sama. saat ini banyak
perangkat berisi kartu jaringan: televisi untuk aplikasi mereka gratis,
pemutar blu-ray, ponsel, telepon voip desk, bahkan lemari es. lan card adalah
perangkat keras, yang dapat ditambahkan ke komputer atau mereka
dapatdiintegrasikan ke dalam perangkat keras utama computer.
E. Hub
Hub merupakan perangkat keras yang sangat penting dalam jaringan
komputer, Hub sangat mempengaruhi proses koneksi antar komputer
sehingga jika Hub mengalami kerusakan maka seluruh jaringan komputer
akan terputus dan terganggu. Hub berfungsi sebagai peragkat keras
penerima sinyal dari sebuah komputer dan merupakan titik pusat yang
menghubungkan ke seluruh komputer dalam jaringan tersebut. Hub juga
berperan sebagai penguat sinyal kabel UTP, konsentrator dan penyambung.
1.3 Alat dan Bahan
Alat dan bahan adalah hal yang harus ada dan dibutuhkan demi kelancaran
pelaksanaan praktikum.
1) Alat
1. Crimping Tool
2. LAN Tester
2) Bahan
a) RJ 45
b) Kabel UTP
c) Modul 2 crimping kabel
33
1.4 Langkah-langkah Percobaan
1. Kupas kulit luar kabel UTP sekitar 2 cm hingga terlihat kabel didalamnya,
mengupasnya memakai tang crimping pada bagian bawah, atau juga bisa
menggunakan gunting biasa
135-ROSUL
2. Setelah itu pisahkan kabel yang terbelit agar mudah untuk menyatukan atau
menata warna kabel dengan sesuai
135_ROSUL
3. Setelah itu urutkan warna kabel yang ingin dibuat,jika kabel straight maka
warnanya putih orange, orange,putih hijau, biru, putih biru, hijau, putih
coklat, coklat. Ujung 1 dan ke 2 sama. Sedangkan jika membuat kabel cross
menggunakan warna putih orange, orange,putih hijau, biru, putih biru, hijau,
putih coklat, coklat untuk ujung 1, sedangkan untuk ujung ke 2
menggunakan warna putih hijau, hijau, putih orange, biru, putih biru,
orange, putih coklat, coklat. jika warna sudah sesuai potong dan ratakan
ujung kabel.
34
135_ROSUL
4. Setelah itu masukkan kabel yang sudah dipoting rata ke dalam konektor
RJ45 hingga ujung kabel mentok ke dalam RJ45
137_Ach.
Irgi
5. Setelah itu crimping dengan tang crimping(tang tool) sampai berbunyi
“klik”
135_ROSUL
35
6. Langkah terakhir adalah cek kabel UTP menggunakan LAN Tester apakah
kabel telah berfungsi dengan baik atau benar
1.5 Hasil dan Analisa Percobaan
135_ROSUL
Analisa :
Gambar diatas adalah gambar 2 kabel Stright dan Cross yang telah selesai
dibuat. Pada kabel Stright memiliki susunan warna kabel putih orange, orange,
putih hijau, biru, putih biru, hijau, putih coklat, coklat. Dan yang Cross adalah
putih hijau, hijau, putih orange, biru, putih biru, orange, putih coklat, coklat.
Dan pada saat pengecekan di LAN Tester kabel straight akan menyala dari
angka satu dan urut ke angka-angka selanjutnya. Sedangkan kabel Cross lampu
akan menyala secara acak.
36
1.6 Tugas
1. Sebutkan dan jelaskan jenis kabel UTP.
2. Jelaskan tentang Medium Dependent Interface (automatic medium-
dependent interface crossover - Auto-MDIX ).
JAWABAN
1. Terdapat beberapa jenis kategori kabel UTP ini yang menunjukkan
kualitas, jumlah kerapatan lilitan pairnya, semakin tinggi katagorinya
semakin rapat lilitannya dan parameter lainnya seperti berikut ini:
a. Kabel UTP Category 1 Digunakan untuk komunikasi telepon
(mentransmisikan data kecepatan rendah), sehingga tidak cocock
untuk mentransmisikan data.
b. Kabel UTP Category 2 Mampu mentransmisikan data dengan
kecepatan sampai dengan 4 Mbps (Megabits per second).
c. Kabel UTP Category 3 Digunakan pada 10BaseT network, mampu
mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1Mbps. 10BaseT
kependekan dari 10 Mbps, Baseband, Twisted pair.
d. Kabel UTP Category 4 Sering digunakan pada topologi token ring,
mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 16 Mbps.
e. Kabel UTP Category 5 mampu mentransmisikan data dengan
kecepatan sampai 100 Mbps.
f. Kabel UTP Category 5e mampu mentransmisikan data dengan
kecepatan sampai 1000 Mbps (1Gbps), frekwensi signal yang dapat
dilewatkan sampai 100 MHz.
g. Kabel UTP Category 6 Mampu mentransmisikan data dengan
kecepatan sampai 1000 Mbps (1Gbps), frekwensi signal yang dapat
dilewatkan sampai 200 MHz. Secara fisik terdapat separator yg
terbuat dari plastik yang berfungsi memisahkan keempat pair di
dalam kabel tersebut.
h. Kabel UTP Category 7 gigabit Ethernet (1Gbps), frekwensi signal
400 MHz.
37
2. MDIX merupakan fitur pada switch yang membuat kita dapat
menggunakan patch cable (straight-through) daripada kabel crossover
untuk koneksi antar switch. Fitur dari Auto MDI/MDIX ini akan
mendeteksi tipe kabel yang terkoneksi secara otomatis dan membuatnya
bekerja. Auto MDIX merupakan fitur yang mengeliminasi kebutuhan
kabel crossover ketika menghubungkan dua buah port yang mirip
(Lapisan OSI) secara bersamaan. Fitur ini biasanya diaktifkan secara
default pada kebanyakan switch. Sebuah MDI (Medium Dependent
Interface) mendeskripsikan interface (fisik dan elektrik) pada sebuah
jaringan komputer dari sebuah implementasi lapisan fisik ke medium
fisik yang digunakan untuk membawa transmisi. Pada interface jaringan
terbaru, port auto-MDIX mendeteksi apakah koneksi membutuhkan
kabel crossover, dan dengan otomatis memilih konfigurasi MDI atau
MDIX untuk menghubungkan secara tepat.
1.7 Kesimpulan
Crimping adalah proses dimana sebuah kabel jaringan mampu menjadi sebuah
kabel jaringan yang utuh atau sempurna, atau crimping juga disebut cara
membuat kabel jaringan. Untuk cramping kabel UTP paling penting adalah pada
pengurutan kabel dan penekanan pada saat di Crimp, sampai ujung kabel benar
benar menyentuh konektor RJ-45. Yang dimaksud tentang kabel UTP Straight
adalah kabel yang memiliki cara pemasangan yang sama antara ujung satu
dengan ujung yang lainnya, fungsinya untuk menghubungkan 2 device yang
berbeda. Sedangkan kabel UTP Cross adalah kabel yang memiliki susunan
berbeda antara ujung satu dengan ujung dua fungsinya untuk menghubungkan
2 device yang sama.
38
1.8 Lampiran
39
LAPORAN
PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER
Penyusun :
MOH ROSUL (210631100135)
LABORATORIUM KOMPUTASI DAN JARINGAN
KOMPUTER PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2022
40
MODUL III
ROUTING
Nama/NIM : MOH ROSUL/ 210631100135
Hari/Tanggal : Rabu 21 September 2022
Hasil Praktikum :
1.1 Tujuan
Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Memahami konsep routing jaringan
2. Mengkonfigurasi routing pada sebuah jaringan
3. Troubleshoot routing jaringan
1.2 Landasan/Dasar Teori
a. Pengertian
Dalam proses pengiriman data dari satu komputer ke komputer lain maka
akan menciptakan sebuah jalur yang dilalui data tersebut agar bisa sampai
ke komputertujuan, jalur yang dipilih tersebut dinamakan rute. Mekanisme
yang mengatur pengiriman paket data yang di transmisikan dari satu
network ke network yang lain dinamakan Routing. Perangkat yang bisa
melakukan routing atau menyimpan tabel routing dinamakan router. Router
mempunyai banyak gateway karena fungsi dari router adalah
menghubungkan banyak jaringan yang berbeda.
b. Konsep Dasar Routing
Fungsi utama dari router adalah merutekan paket (informasi). Sebuahrouter
memiliki kemampuan routing, artinya router dapat mengetahui ke mana
rute perjalanan informasi (paket) akan dilewatkan sesuai dengan tabel
routing yang dimilikinya. Jadi router bisa membedakan apakah informasi
(paket) ditujukan untuk host yang satu network yang samaataukah berada
di network berbeda. Jikapaket tersebut ditujukan untuk hostyang masih
dalam satu jaringan maka routerakan mencegah paket tersebut
41
dikirimkan keluar jaringan. Jika host yang dituju berbeda jaringan maka
router akan meneruskannya ke jaringan tersebut.
1.3 Alat dan Bahan
1. Laptop/PC
2. Software Cisco packet tracer
1.4 Langkah-langkah Percobaan
a. Konfigurasi Routing Static dengan GUI
1. Buatlah topologi sederhana di cisco packet tracer
135_ROSUL
42
2. Konfigurasi Router 0 pada Interface FastEhternet 0/0
135_ROSUL
Sahrul Romadhon_210631100136
3. Konfigurasi Router 0 pada Interface FastEthernet 1/0
135_ROSUL
43
4. Konfigurasi Router 1 pada Interface FastEthernet 0/0
135_ROSUL
5. Konfigurasi Router 1 pada Interface FastEthernet 1/0
135_ROSUL
44
6. Konfigurasi IP Address pada PC 0
135_ROSUL
7. Konfigurasi IP Address pada PC 1
135_ROSUL
45
8. Sehingga interface pada Router dan PC memiliki IP Address berikut :
135_ROSUL
9. Konfigurasi routing pada Router 0
Network : jaringan yang dituju
Mask : subnet mask dari jaringan
Next Hop : gateway atau gerbang yang dilalui pada router 1 untuk
menuju ke jaringan 192.168.3.0/24
135_ROSUL
46
10. Konfigurasi Routing pada Router 1
Network : jaringan yang dituju
Mask : subnet mask dari jaringan
Next Hop : gateway atau gerbang yang dilalui pada router 0 untuk
menuju ke jaringan 192.168.2.0/24
135_ROSUL
11. Tes koneksi dari PC 0 ke PC 1 dengan perintah PING
135_ROSUL
47