KESELAMATAN KERJA (SAFETY)       Hal : 1
                                 BAB I
              KESELAMATAN KERJA (SAFETY)
                          OBJECTIVE
 Setelah mempelajari materi ini, peserta diharapkan mampu :
 Memahami kode-kode BAHAYA atau PERINGATAN yang ada
   dilokasi pekerjaannya, khususnya yang ada di HD465.
 Mengetahui dan menyadari bahaya-bahaya atau resiko dari pekerjaan
   yang dilakukan.
 Mampu mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi gangguan
   keselamatan kerja, sehingga bisa mengamankan karyawan, rekan
   sekerja dan unit yang dioperasikan.
 Memiliki paradigma baru bahwa tidak ada pekerjaan yang begitu
   mendesak dan penting sehingga mengabaikan keselamatan kerja.
Operational Training Department           HD 465 -7
KESELAMATAN KERJA (SAFETY)                                      Hal : 2
                                              SAFETY
1.1 SAFETY GENERAL
1.1.1 PENGERTIAN UMUM
        Pengertian safety secara umum adalah :
        Suatu usaha untuk menciptakan keadaan lingkungan kerja yang aman (bebas dari
         kecelakaan) sehat dan nyaman.
        Mutu suatu keadaan aman atau kebebasan dari bahaya dan kecelakaan.
       Beberapa hal yang menunjang diberlakukannya Safety di perusahaan-perusahaan pada
       umumnya :
         A. UNDANG-UNDANG NO. 01 TAHUN 1970
               Tenaga Kerja ditempat kerja harus sehat dan selamat
               Proses Produksi harus aman dan efisien
               Pengusaha menyediakan tempat dan lingkungan kerja yang aman
         B. UNDANG-UNDANG NO. 23 TAHUN 1992
               Kesehatan Kerja diwujudkan guna mencapai produktivitas
               Kesehatan Kerja meliputi pelayanan kesehatan, pencegahan penyakit dan
                   menyediakan syarat kerja
               Setiap pekerja harus bekerja dengan sehat dan tidak bahaya
         C. KEBIJAKAN MANAJEMEN PERUSAHAAN
1.1.2 PRINSIP KESELAMATAN KERJA
Pengawasan                       1. Manusia   Lingkungan kerja  Tidak ada kece-
terhadap 4 M                     2. Mesin     yang aman         lakaan manusia
                                 3. Material
                                 4. Metode    Kondisi kerja      AMAN
                                              yang aman
                                                                Tidak ada keru-
                                              Tindakan kerja    gian barang
                                              yang aman
        Jadi Prinsip Keselamatan Kerja mengadakan pengawasan terhadap 4 M, yakni :
        Manusia, Mesin, Material dan Metode. Dimana dapat memberikan lingkungan atau
        suasana kerja yang baik dan aman.
1.1.3 HUBUNGAN KESELAMATAN KERJA DENGAN PRODUKSI
        Keselamatan kerja adalah salah satu bagian dari pada produksi dan bagian-bagian
        produksi lainnya adalah jumlah (Kuantitas) dan mutu barang (Kualitas). Jadi :
        Produksi = Kuantitas + Kualitas+ Keselamatan Kerja
        “ KESELAMATAN ADALAH KUNCI PRODUKSI “
Operational Training Department                                          HD 465 -7
KESELAMATAN KERJA (SAFETY)                                  Hal : 3
1.1.4 MANFAAT & TANGGUNG JAWAB KESELAMATAN KERJA
        MANFAAT :
             1. Mengecilkan ongkos pengeluaran perusahaan.
             2. Menjamin suatu hasil yang baik.
             3. Menjamin pekerjaan.
             4. Menguntungkan masyarakat.
TANGGUNG JAWAB :
Keselamatan Kerja adalah mutlak menjadi tanggung jawab bersama :
    Pimpinan perusahaan
    Pengawas lapangan
    Karyawan
“ Jadi setiap orang bertanggung jawab terhadap Keselamatan Kerja “.
1.1.5 KECELAKAAN (ACCIDENT)
PENGERTIAN KECELAKAAN
“Suatu kejadian yang tidak direncanakan, tidak diduga, tidak diingini terjadi secara
tiba-tiba dan bersifat merugikan manusia, alat-alat dan material “.
KECELAKAAN                        Tidak
                                     direncanakan
                                  Tidak diingini
Disebabkan                        Tindakan tidak
                                     aman
          Mengakibatka            Produktivitas
 Cedera pada manusia
 Kerusakan alat/mesin
 Produksi terganggu
 Penderitaan keluarga
1.1.6 FAKTOR MATA RANTAI KECELAKAAN
        1. Keadaan sosial.
              Keadaan sosial dan lingkungan yang bersangkutan sehingga membentuk karakter
              seseorang yang menyebabkan tingkah laku melakukan tindakan tidak aman.
2. Sifat buruk seseorang.
     Pemarah, gagap, tidak peduli keselamatan kerja.
3. Tindakan tidak aman dan kondisi tidak aman.
     Penampilan pribadi seorang, berkelakar, melepas pelindung mesin.
Operational Training Department                                        HD 465 -7
KESELAMATAN KERJA (SAFETY)       Hal : 4
        4. Kecelakaan.
              Jatuh, semua kejadian yang menyebabkan luka.
        5. Akibat kecelakaan.
              Luka-luka, lecet, memar akibat kecelakaan.
1.1.7 ANATOMI KECELAKAAN
        1. Hal Yang Membantu/Menyokong Terjadinya Kecelakaan
              A. Pengawasan tentang pelaksanaan Keselamatan Kerja
                  Instruksi tentang Keselamatan Kerja tidak cukup.
                  Peraturan Keselamatan Kerja tidak ditekankan.
                  Keselamatan Kerja tidak dianggap bagian dari pekerjaan.
                  Kontak-kontak tentang Keselamatan Kerja kurang.
                  Bagian-bagian yang berbahaya tidak dikoreksi.
                  Alat proteksi diri tidak disediakan.
              B. Mental Para Karyawan
                  Perhatian tentang Keselamatan Kerja kurang.
                  Koordinasi kurang.
                  Tidak ada keinginan menghayati Keselamatan Kerja.
                  Reaksi lamban.
                  Kurang Perhatian.
                  Emosional.
                  Grogi dan pemarah.
              C. Phisik
                  Tuli.
                  Terlalu lelah.
                  Sakit jantung
                  Pandangan kurang jelas.
                  Phisiknya kurang tepat untuk pekerjaannya.
                  Cacat jasmani (salah satu anggota tubuh hilang).
        2. Penyebab Langsung Dari Kecelakaan
              A. Tindakan Tidak Aman
                  Disediakan alat proteksi diri tetapi tidak dipakai
                  Menggunakan cara kerja yang berbahaya
                  Menggunakan alat yang salah
                  Bergerak yang membahayakan
                  Bercanda dan bergurau
              B. Kondisi Tidak Aman
                  Alat proteksi diri tidak tersedia
                  Kurang koordinasi
                  Tidak ada keinginan menghayati Keselamatan Kerja
                  Reaksi yang lamban
                  Grogi, emosional dan pemarah
Operational Training Department                                             HD 465 -7
KESELAMATAN KERJA (SAFETY)                               Hal : 5
3. Jenis-jenis Kecelakaan
 Jatuh                          ●  Terjepit
                                    Kena ledakan
 Kepleset                       ●  Kebakar
 Meluncur                       ●
 Terbentur
4. Akibat Suatu Kecelakaan
 Cedera                         ● Pernapasan terganggu
 Luka ringan                    ● Produksi tertunda
 Luka berat                     ● Kualitas berkurang
 Retak                          ● Kerusakan alat
 Terkilir                       ● Meninggal
 Terbakar
1.1.8 SEBAB-SEBAB KECELAKAAN
        Orang melakukan tindakan tidak aman atau kesalahan yang mengakibatkan
        kecelakaan disebabkan oleh :
 Karena Tidak Tahu :
                    yang bersangkutan tidak mengetahui bagaimana menjalankan mesin
                    dengan benar dan tidak tahu bahaya-bahaya sehingga terjadi
                    kecelakaan.
 Karena Tidak Mampu :
                    yang bersangkutan sebenarnya telah mengetahui cara yang aman
                    akan tetapi karena belum atau kurang terampil, ia akhirnya melakukan
                    kesalahan.
 Karena Tidak Mau :
                    walaupun yang bersangkutan telah mengetahui dengan jelas cara
                    kerja atau peraturan dan yang bersangkutan dapat melaksanakan,
                    tetapi karena tidak punya kemaua n akhirnya melakukan kesalahan
                    yang mengakibatkan kecelakaan.
Secara garis besar Kecelakaan yang terjadi disebabkan :
1. 88 % Faktor Manusia : Tindakan tidak aman (unsafe action)
2. 10 % Faktor Peralatan            : Kondisi tidak aman (unsafe condition)
3. 2 % Faktor Takdir : Diluar kemampuan manusia (God act)
1.1.9 KECELAKAAN TAMBANG
       Pada kecelakaan penyelidikan / pekerjaan pertambangan dalam waktu antara “
       Mulai masuk sampai selesai bekerja “ digolongkan dalam kecelakaan tambang.
       Klasifikasi kecelakaan tambang di Indonesia :
       1. Luka ringan
            Korban dalam waktu kurang dari 3 minggu telah dapat bekerja kembali seperti
            biasa atau kembali kepada pekerjaan semula.
2. Luka berat
    Korban dalam waktu lebih dari 3 minggu baru dapat bekerja kembali seperti
    biasa.
Operational Training Department                                              HD 465 -7
KESELAMATAN KERJA (SAFETY)                                    Hal : 6
       3. Fatal Incident / Mati
            Korban meninggal dalam waktu 24 jam sesudah terjadinya kecelakaan.
1.1.10KERUGIAN AKIBAT KECELAKAAN
         1. Biaya Langsung (Direct Cost)
                Gaji, upah dan kompensasi
                Biaya perawatan pengobatan
                Kerugian kerusakan alat/mesin, material dan perlengkapan lain
        2. Biaya Tak Langsung (Indirect Cost)
                Kehilangan waktu karena pekerjaan terhenti
                Menolong karyawan yang mendapat kecelakaan
                Mempersoalkan apa yang baru saja terjadi
                                BIAYA KECELAKAAN
                             BERBENTUK GUNUNG ES
                                          Biaya Kecelakaan
                                            Rp. 1 Juta
                                          • Perawatan Dokter
                                          • Biaya Kompensasi
• Kerusakan bangunan, perkakas & alat       Biaya Kerusakan/
• Kerusakan hasil produksi & material     Kerugian Harta Benda
• Gangguan keterlambatan produksi
• Biaya pemenuhan aturan                      Rp. 5 Juta
• Biaya peralatan untuk keadaan darurat
• Biaya sewa peralatan                            s/d
• Waktu untuk penyelidikan                    Rp.50 Juta
• Gaji selama tidak bekerja                                   Biaya lain-lain
• Biaya penggantian/pelatihan
• Biaya lembur (overtime)                                     Rp. 1 Juta
• Penurunan hasil kerja bagi yang celaka                          s/d
 sewaktu mulai bekerja
                                                              Rp. 3 Juta
1.1.11PERATURAN KESELAMATAN
         Unit Haulpak akan berbahaya bagi manusia dan peralatan lain, keadaan tersebut
         dapat timbul jika Unit ;
Operational Training Department                                                 HD 465 -7
KESELAMATAN KERJA (SAFETY)                                         Hal : 7
    Digunakan tujuan yang lain dari yang telah ditentukan.
    Dioperasikan oleh tenaga yang tidak terlatih
    Diubah atau dimodifikasi dengan cara yang salah.
    Tidak mematuhi aturan - aturan keselamatan.
Oleh karena itu sangatlah penting untuk membaca dan mentaati peraturan
keselamatan ini oleh setiap orang yang terlibat dalam pekerjaan pengoperasian ,
perawatan dan perbaikan Unit. Hal ini harus ditegaskan dengan tanda tangan jika
dirasa perlu.
Peraturan keselamatan berikut ini dapat dipakai karena :
    Peraturan tersebut dapat digunakan untuk mencegah kecelakaan.
    Peraturan tersebut secara umum dinyatakan aman, dapat digunakan dijalan
       umum.
    Sesuai dengan peraturan khusus di negara setempat.
1.1.12 INFORMASI KESELAMATAN KERJA
Sebagian besar accident disebabkan oleh kesalahan dalam mengikuti petunjuk dasar
pengoperasian dan maintenance dari unit tersebut. Untuk menghindarkan accident, baca,
pahami dan ikuti semua petunjuk keselamatan dan peringatan dalam manual ini dan pada
unit, sebelum melakukan pengoperasian dan perawatan.
Untuk memahami pesan keselamatan yang digunakan pada buku ini atau yang terdapat
pada label unit, di bawah ini adalah kata-kata tanda yang digunakan :
                                 Kata ini digunakan pada pesan keselamatan atau label
! DANGER                         keselamatan yang ditempat ini terdapat kemungkinan sangat
                   (BAHAYA)      tinggi terjadinya luka berat atau kematian bila peringatan tidak
                                 diindahkan. Pesan keselamatan atau label keselamatan ini
                                 biasanya memberikan penjelasan bagaimana cara menghindari
                                 bahaya tersebut. Kegagalan menghindari bahaya ini juga dapat
                                 mengakibatkan unit rusak berat.
                                 Kata ini digunakan pada pesan keselamatan atau label
                                 keselamatan yang ditempat ini terdapat kemungkinan terjadinya
! WARNING                        situasi yang sangat berbahaya yang akhirnya dapat
                                 menimbulkan luka berat atau kematian bila peringatan tidak
(PERINGATAN) diindahkan. Pesan keselamatan atau label keselamatan ini
                                 biasanya memberikan penjelasan bagaimana cara menghindari
                                 bahaya tersebut. Kegagalan menghindari bahaya ini juga dapat
                                 mengakibatkan unit rusak berat.
                                 Kata ini digunakan pada pesan keselamatan atau label
                                 keselamatan untuk bahaya yang bisa menimbulkan luka ringan
! CAUTION                        dan menengah, jika bahaya tersebut tidak bisa dihindarkan.
                (PERHATIAN)      Peringatan ini bisa juga digunakan untuk bahaya yang
                                 menimbulkan kerusakan unit saja.
Operational Training Department                                             HD 465 -7
KESELAMATAN KERJA (SAFETY)       Hal : 8
  NOTICE                         Kata ini memberikan arahan tentang langkah apa yang harus
(CATATAN)                        diambil, untuk mencegah terjadinya tindakan yang bisa
                                 memperpendek umur unit.
Jangan merusak safety Decals ,jaga agar tetap dapt terbaca dan dapat dipahami
maksudnya.
Jika ada prosedur atau tindakan yang tidak sesuai dengan rekomendasi atau yang diizinkan
seperti dalam manual ini, maka anda dan yang lain harus memastikan terlebih dulu bahwa
bisa melakukannya dengan aman dan tanpa merusak unit.
Penggunaan yang diharapkan.
Seharusnya unit ini hanya digunakan untuk melakukan pemindahan tanah dari jarak sedang
hingga jarak jauh dengan cara dimuati oleh alat pemuat .
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa setiap penggunaan unit dengan tugas
yang berlebihan harus dipertimbangkan sebagai pemakaian yang tidak diharapkan dan dapat
menyebabkab kerusakan pada unit dan dapat menyebabkan jiwa manusia.
1.2 SAFETY OPERASI
1.2.1 KARYAWAN YANG BERHAK UNTUK MENGOPERASIKAN UNIT
        Hanya personel yang terlatih dan telah memperoleh hak dengan umur lebih dari 18
        tahun yang diizinkan untuk mengendarai dan mengoperasikan Unit. Pertanggung
        jawaban untuk pengoperasian unit harus dengan jelas ditentukan.
        Tugas perawatan dan pekerjaan perbaikan harus membutuhkan pengetahuan yang
        khusus,oleh karena itu hanya dilaksanakan oleh tenaga yang terlatih.
1.2.2 MENGHIDUPKAN ENGINE
        Sebelum menghidupkan Engine, perhatikan hal-hal berikut :
             Yakinkan anda sudah mahir dengan element control,prinsip kerja Unit dan tempat
              dimana anda akan bekerja.
             Gunakan perlengkapan pengaman anda (topi pengeaman,sepatu boot pengaman)
              .
             Yakinkan tidak ada orang disisi samping atau dibawah Unit sebelum Engine
              hidup.
             Gunakan tangga dan pegangan tangan untuk naik ke atas Unit.
         Periksalah sebelum menghidupkan Engine :
          Apakah ada ketidak normalan .
          Apakah semua peralatan pengaman telah terpasang secara benar pada
            tempatnya.
          Apakah kemudi rem ,elemen kontrol,dan buzzer peringatan telah bekerja dengan
            benar.
          Apakah unit telah bersih dari grease,oli, bahan bakar, koran.
          Apakah tempat duduk operator telah diatur dengan benar.
          Apakah jendela kabin telah bersih dan wiper kaca depan dalam kondisi yang baik.
Operational Training Department           HD 465 -7
KESELAMATAN KERJA (SAFETY)       Hal : 9
         Jangan menjalankan Unit jika ada kerusakan pada kontrol lampu, instrument panel
         atau kontrol - kontrol yang lain.Jangan menggunakan obyek yang anda tidak
         kenal,atau jika anda melakukannya maka amankanlah dari unit.
1.2.3 MENJALANKAN UNIT
        Menghidupkan dan mengoperasikan Unit hanya dapat dilakukan ditempat duduk
        operator.
        Atur semua tuas kontrol pada “posisi netral “ sebelum menghidupkan Unit.
        Periksa semua Instrument setelah Engine dihidupkan.
        Mengemudikan / menjalankan Unit.
        Periksa apakanah ada orang atau rintangan didaerah berbahaya sebelum
        menghidupkan engie atau melanjutkan pekerjaan,terutama saat unit berjalan mundur.
        Berikan tanda bahaya jika diperlukan,segera hentikan pekerjaan jika ada orang yang
        berdiri didaerah bahaya walaupun orang tersaebut terlah diperingatkan.
        Jika unit bersentuhan dengan sumber listrik tegangan tinggi maka :
         Jangan meninggalkan tempat duduk operator
         Peringatkan kepada yang lain untuk tidak mendekati unit atau menyentuh.
         Jika keadaan memungkinkan pindahkan unit dari daerah / zona bahaya.
         Putuskan sumber listrik tegangan tinggi tersebut.
        Mengemudikan unit didaerah tanjakan dan lekukan.
        Jangan mengendarai unit didaerah tanjakan , jika melebihi kemampuan maksimal unit
        tersebut.
        Kendarailah dengan hati - hati didaerah lekukan dan selalu bergerak lurus saat naik
        dan turun, jangan bergerak diagonal (miring).
        Ganti kecepatan yang lebih lambat dari yang sebelumnya.
        Keadaan basah dan tanah longgar (licin) mengurangi pelekatan tanah (cengkeraman
        roda) dengan unit pada daerah tanjakan dan lekukan sehingga resiko terjadinya
        kecelaka sangat tinggi.
1.2.4 MEMARKIR UNIT
        Parkirlah unit ditanah yang datar , kuat dan aman.
        Sebelum meninggalkan unit hendaknya :
             Pindahkan tuas maju / mundur posisikan netral.
             Gunakan rem parkir
             Matikan engine dan putar kunci kontak kearah Off (mati) .
        Jangan meloncat dari atas unit pada saat turun,tetapi gunakan tangga jalan masuk
        dan pegangan tangan.
        Memarkir di daerah tanjakan dan lekukan.
        Amankan (ganjal) roda ban dan roda drum dengan pengganjal logam yang sesuai.
        Mengisi bahan bakar.
        Mengisi bahan bakar dilakukan saat engine sudah dimatikan, Jangan mengisi bahan
        bakar diruangan tertutup.
Operational Training Department           HD 465 -7
KESELAMATAN KERJA (SAFETY)       Hal : 10
1.2.5 HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
        Pekerjaan Perawatan.
        Pekerjaan Perawatan harus dilakukan oleh orang yang terampil dan telah diberi hak
        (Autorized Personnel). Personal yang belum mendapat hak tidak boleh menangani
        Unit.
        Jangan melakukan perawatan saat engine hidup atau sedang berjalan.
        Saat bekerja pada saluran Hidrolik
        Turunkan tekanan pada bagian hidrolik sebelum melanjutkan pekerjaan. Oli Hidrolik
        yang keluar dengan tekanan tinggi dapat menembus kulit dan menyebabkan luka
        yang serius.
        Bekerja pada Baterai
        Pada saat sedang bekerja pada baterai hindarkan nyala api dan jangan merokok.
        Jangan menyentuh asam baterai,luka akbat asam baterai segara dibasuh air bersih
        dan konsultasi dengan dokter. Jamgan meletakan leralatan keraja (tools) diatas
        baterai.
        Pindahkan semua steker (plug) dari baterai,pada saat recharging (pengisian strumm)
        agar terhindar dari kumpulan gas yang mudah meledak.
        Pembersihan.
        Jangan membersihkan unit saat engine sedang hidup
        Jangan menggunakan petrol atau bahan yang lain yang mudah terbakar atau untuk
        tujuan pembersihan.
        Jangan biarkan bagian - bagian elektrik dan bahan - bahan isolasi menjadi sasaran
        semprotan langsung,lindungi peralatan tersebut sebelumnya, jika menggunakan
        peralatan pembersih yang bertekanan tinggi.
        Setelah selesai mengerjakan perawatan.Pasang kembali semua alat - alt pelindung
        segera setelah semua pekerjaan perawatan diselesaikan.
1.3 TINDAKAN DARURAT (EMERGENCY RESPONSE)
1.3.1 KEBAKARAN SAAT DIBAWAH UNIT (MELAKUKAN PERAWATAN)
        1. Jangan PANIK, TENANGKAN DIRI DAN PIKIRKAN kebakaran apa.
        2. Ambil pemadam kebakaran (APAR)
        3. Cabut pin pengunci pemadam
        4. Semprotkan pada permukaan api.
        5. Jika api tidak padam, gunakan pemadam kebakaran sentral, cabut pin pengunci
        6. Menjauh dari unit, setelah mengaktifkan switch pemadam kebakaran.
        7. Jika api menjadi besar (belum padam), mintalah bantuan orang lain. Atau
        8. Laporkan kepada pengawas atau emergancy call.
1.3.2 BILA TERJADI KEBAKARAN SAAT MENGOPERASIKAN TRUCK
        1. Jangan PANIK, TENANGKAN DIRI DAN PIKIRKAN kebakaran apa.
        2. Hentikan truck dengan rem service.
        3. Netralkan Selector switch
        4. Pasang rem parkir
Operational Training Department            HD 465 -7
KESELAMATAN KERJA (SAFETY)       Hal : 11
        5. Cabut pin pungunci pemadam kebakaran automatis yang ada di dalam kabin,
        6. Keluarlah dari kabin dan turun ke tanah, setelah mengaktifkan switch pemadam
             kebakaran.
        7. Jika api menjadi besar (belum padam), mintalah bantuan orang lain. Atau
        8. Laporkan kepada pengawas atau emergancy call.
1.3.3 BILA STEERING TIBA-TIBA TIDAK BERFUNGSI DENGAN BAIK
        1. Jangan PANIK
        2. Kurangi kecepatan dengan retarder brake.
        3. Arahkan truck pada tempat yang aman dengan sisa-sisa tenaga steering ke
             pinggir jalan dan dengan service brake hentikan truck tersebut. Jika steering
             susah untuk digerakkan dan tidak memungkinkan untuk mengarahkan truck,
             gunakan service brake untuk menghentikan dengan segera.
        4. Netralkan selector switch.
        5. Pasang rem parkir
        6. Matikan engine
        7. Ganjalah roda dengan wheel chock.
        8. Laporkan pada pengawas.
1.3.4 BILA BRAKE TIBA-TIBA TIDAK BERFUNGSI DENGAN BAIK
        A. Jika Retarder Tidak Berfungsi :
              1. Kurangi kecepatan truck dengan service brake.
              2. Arahkan truck ke tempat yang aman.
              3. Hentikan truck dengan service brake.
              4. Netralkan selector switch
              5. Pasang rem parkir.
              6. Matikan engine
              7. Ganjal roda dengan wheel chock
              8. Laporkan pada pengawas.
        B. Jika Service Brake Pedal Tidak Berfungsi :
              1. Kurangi kecepatan truck dengan retarder brake.
              2. Arahkan truck ke tempat yang aman.
              3. Hentikan truck dengan brake lock switch.
              4. Netralkan selector switch
              5. Pasang rem parkir.
              6. Matikan engine
              7. Ganjal roda dengan wheel chock
              8. Lakukan check keliling.
              9. Laporkan pada pengawas.
        C. Jika Service Brake Pedal dan Brake Lock Tidak Berfungsi :
              1. Kurangi kecepatan truck dengan retarder brake.
              2. Arahkan truck ke tempat yang aman.
              3. Hentikan truck dengan parkir brake.
              4. Netralkan selector switch
              5. Pasang rem parkir.
              6. Matikan engine
              7. Ganjal roda dengan wheel chock
Operational Training Department            HD 465 -7
KESELAMATAN KERJA (SAFETY)       Hal : 12
              8. Lakukan check keliling.
              9. Laporkan pada pengawas.
        D. Jika Service Brake Pedal, Brake Lock dan Retarder Tidak Berfungsi :
              1. Truck jangan digas.
              2. Arahkan truck ke tempat yang aman.
              3. Matikan engine (kunci kontak OFF) cara menumburkan bumper depan
                   pada safety berm hanya dilakukan jika engine telah dimatikan namun truck
                   masih meluncur.
              4. Netralkan selector switch
              5. Pasang rem parkir.
              6. Matikan engine
              7. Ganjal roda dengan wheel chock
              8. Lakukan check keliling.
              9. Laporkan pada pengawas.
1.3.5 BILA ENGINE TIBA-TIBA MATI SAAT SEDANG OPERASI
        1. Jangan PANIK
        2. Kurangi kecepatan dengan SERVICE BRAKE.
        3. Arahkan truck pada tempat yang aman (pinggir jalan) Netralkan selector switch.
        4. Pasang rem parkir
        5. Matikan engine
        6. Ganjalah roda dengan wheel chock.
        7. Check keliling
        8. Laporkan pada pengawas.
1.3.6 BILA TRUCK HARUS DIPARKIR DI TEMPAT YANG MENANJAK / MENURUN
        1. Pasang rem parkir (untuk membantu mengunci saat engine hidup dapat digunakan
             brake lock, walaupun saat engine mati , brake lock tidak akan berfungsi).
        2. Matikan engine
        3. Ganjal roda dengan wheel chock.
        4. Berikan tanda isyarat bahaya.
1.3.7 BILA LAMPU PANEL PERINGATAN MENYALA SAAT HAULING/ TRAVELLING
        1. Lakukan prosedur sesuai dengan fungsi dari panel tersebut (Reff. Bab :
             Instrument Panel & Control).
        2. Baca pada modul Instrument panel untuk keterangan detail dari kasus per kasus
             pada instrument panel.
Operational Training Department            HD 465 -7
KESELAMATAN KERJA (SAFETY)               Hal : 13
1.4 PROSEDUR TUGAS SPESIFIK (PTS – TSP)
1.4.1 MELAKUKAN UJI COBA UNIT
  COMPILED BY
      DIBUAT
       HEAD
      OFFICE
      SAFETY
DEPARTMENT
        STAFF
EFFECTIVE FROM
    TANGGAL
     EFEKTIF
    TASK  TASK STEPS IN SEQUENCE           SAFETY CONTROLS AND MOTIVATION
    STEP   URUTAN LANGKAH TUGAS              PENGENDALIAN KESELAMATAN &
LANGKAH                                                        MOTIVASI
  TUGAS   Periksa Alat pelindung Diri
                                       Bisa mengakibatkan terbentur, jatuh, harus mengacu
      1                                Ikrar Keselamatan Perusahaan, kegiatan pertama dan
                                       pakai APD untuk mengurangi resiko cedera.
2 Siapkan alat dan peralatan
                                       APD (Helm, sepatu, kaca mata dan rompi reflektif)
                                       harus diperiksa dalam keadaan baik
                                       Orang yang bekerja harus sudah menerima training
                                       khusus memperbaiki alat yang bersangkutan.
                                       Pastikan tubuh dalam keadaan sehat dan fit.
                                       Ketidak hati-hatian bisa menyebabkan cedera akibat
                                       tersandung jatuh, cedera punggung atau kejatuhan
                                       barang, maka diharuskan :
                                       Perhatikan tempat berjalan dan aktivitas, jangan
                                       berlari di lingkungan work shop.
                                       Gunakan teknik mengangkat/ membawa barang
                                       manual dengan benar
                                       Alat dan peralatan atau komponen yang diusahakan
Operational Training Department                    HD 465 -7
KESELAMATAN KERJA (SAFETY)                                     Hal : 14
     3 Tambahkan fluida kerja
                                 diletakkan dalam tool box atau kotak orsinalnya
     4 Lakukan tes jalan         Pastikan alat dan peralatan yang dipilih dalam
                                 keadaan baik dan standar, sesuai dengan rekomendasi
     5 Lakukan pencatatan        shop manual
                                 Untuk menghindari terjadinya pencemaran
Operational Training Department  lingkungan atau cedera akibat terpapar fluida mesin,
                                 maka perhatikan :
                                 Cairan hidrolik ditambahakan saat sirkuit hydraulic
                                 ada dalam suhu kerja. Pasang penampung tumpahan
                                 sebelum cairan ditambahkan.
                                 Bersihkan leher lubang pengisian/ nozzle grease
                                 sebelum selang pengisian dipasang, pastikan tidak
                                 tercampur benda asing.
                                 Tambahkan fluida kerja (oil, mesin, hidrolis, minyak
                                 rem dsb) sampai batas yang direkomendasikan
                                 dengan hati-hati, hindari cipratan. Atur posisi tubuh
                                 sehingga jauh dari aliran fluida.
                                 Acculmulator ditambah dengan gas Nitrogen, ikuti
                                 tata cara penanganan tabung gas yang benar.
                                 Setelah perbaikan/ penggantian silinder hidrolik, pipa
                                 atau komponen hidrolik lainnya, lakukan flushing
                                 dan air bleeding sesuai rekomendasi.
                                 Sebelum tes jalan dilakukan :
                                 Pastikan semua alat, peralatan kerja dan
                                 komponen yang tidak terpakai sudah disingkirkan
                                 dari atas unit dan dikembalikan ketempatnya.
                                 Gunakan ceklis pemeriksaan yang standar
                                 Periksa lingkungan sekitar dari barang, material atau
                                 aktifitas orang lainnya.
                                 Lakukan pemeriksaan berjalan berkeliling unit.
                                 Hati-hati saat memeriksa, perhatikan tempat berjalan/
                                 berpijak.
                                 Pada saat dilakukan tes jalan bisa mengakibatkan
                                 cedera akibat terkena gerakan unit, tabrakan atau
                                 kerusakan pada unit maka tata cara berikut harus
                                 dipatuhi.
                                 Hanya orang yang sudah dilatih khusus yang boleh
                                 mengoperasikan alat.
                                 Sebelum mesin dihidupkan, bunyikan klakson 1 kali
                                 tunggu 15 detik, setelah aman hidupkan mesin.
                                 Lakukan tes jalan sesuai rekomendasi shop manual.
                                 Selama berada dalam cabin operator harus memakai
                                 sabuk pengaman.
                                 Agar tidak tersandung atau terjatuh maka :
                                 Jangan membaca/ menulis sambil berjalan
                                                                                                    HD 465 -7
KESELAMATAN KERJA (SAFETY)                                 Hal : 15
                                         Baca/ tulis harus dilakukan di tempat yang
                                         penerangannya cukup.
6 Kembalikan alat peralatan kerja Agar alat kerja tidak rusak, atau mengalami cedera
                                                          punggung atau terjatuh, maka perhatikan :
                                                          Periksa kembali semua alat dan peralatan kerja,
                                                          bersihkan dengan hati-hati
                                         Alat/ spesial tool yang berukuran besar atau berat
                                         dipindahkan dengan alat angkat/ angkut. Ikuti tata
                                         cara penggunaan alat angkut yang benar.
7 Bersihkan tempat kerja                 Untuk menghindari cedera akibat terpeleset,
                                         tersandung jatuh atau tergores, maka perhatikan :
                                         Bersihkan tempat kerja dari sisa-sisa sampah atau
                                         komponen bekas.
                                         Buang ke tempat sampah yang sesuai jenisnya.
                                         Sampah logam yang berujung tajam disingkirkan
                                         dengan sekop.
                                         Genangan air/ sisa pelumas dibersihkan dengan pasir
                                         atau serbuk kayu.
                                         Jika perlu, lantai pelataran dibersihkan dengan
                                         detergen dan air.
1.4.2 MENGOPERASIKAN DUMP TRUCK
                                 TITLE OF TSP / JUDUL PTS
OPERATING DUMP TRUCK / MENGOPERASIKAN DUMP TRUCK
         APPLICABLE OCCUPATIONS / JABATAN
All / Tiap Safety Standard File Holders  Safety Standards Master File
  TASK               TASK STEPS IN          SAFETY CONTROLS AND MOTIVATION
  STEP                  SEQUENCE               PENGENDALIAN KESELAMATAN &
LANGKAH                                                          MOTIVASI
  TUGAS          URUTAN LANGKAH
                           TUGAS         Bisa mengakibatkan operator terbentur atau tergores,
      1                                  maka harus mengacu dengan Ikrar Keselamatan,
         Periksa Alat Pelindung Diri     gunakan APD untuk mengurangi resiko cedera.
         (APD )
                                         APD (helm, sarung tangan, sumbat telinga, kacamata,
2 Lakukan Pemeriksaan awal               masker debu dan rompi reflektif) harus diperiksa
                                         dalam keadaan baik.
                                         Hanya orang yang dalam keadaan sehat dan sudah
                                         mendapat pelatihan khusus yang dibolehkan
                                         mengoperasikan alat produksi.
                                         Agar tidak terjadi terbentur, terjatuh, terkilir, terjepit,
                                         terkena suhu panas, atau aki meledak, maka sebelum
Operational Training Department                                        HD 465 -7
KESELAMATAN KERJA (SAFETY)       Hal : 16
                                 mesin hidup harus perhatikan:-
                                 Pastikan unit diparkir secara aman di lingkungan
                                 yang aman pula.
                                 Periksalah unit dengan berjalan berkeliling. Hati-hati
                                 saat melihat dibagian bawah, pakai helm dan sarung
                                 tangan.
                                 Perhatikan tempat berjalan dan pijakan kaki waktu
                                 berkeliling dan naik / turun, berdirilah di tempat yang
                                 stabil, usahakan berpegangan. Bersihkan lantai dari
                                 sisa grease, ceceran oli atau air sebelum dinaiki.
                                 Saat membuka / menutup cabin perhatikan jari,
                                 tangan dan keseimbangan.
                                 Saat memeriksa mesin, perhatikan posisi jari dan
                                 tangan, hati-hati di bagian sempit dan yang bisa
                                 berputar, jangan sampai terjepit.
                                 Hati-hati pada bagian mesin yang panas (turbo,
                                 saluran buang, radiator). Saat memeriksa radiator,
                                 periksa ketinggian air pada reservoirnya. Jika tidak
                                 dilengkapi reservoir, periksa radiator jika mesin
                                 sudah dingin, gunakan majun waktu membuka /
                                 menutup tutup radiator, putar sedikit dan tahan,
                                 biarkan tekanan dalam radiator hilang, baru buka
                                 tutupnya. Jangan membuka radiator dengan kaki.
                                 Waktu memeriksa elektrolit baterai, lakukan dengan
                                 hati-hati,, gunakan senter, jangan memakai api
                                 terbuka (korek api, pemantik rokok dsb)
                                 Untuk menghidupkan mesin, agar tidak terjadi
                                 tabrakan diharuskan:-
                                 Sebelum mesin dihidupkan, perhatikan kondisi
                                 sekitar, transmisi harus netral klakson 1x, tunggu 15
                                 detik, atur bukaan gas rendah, hidupkan mesin.
                                 Periksa panel-panel indikator, atur putaran mesin dan
                                 uji fungsi alat-alat kerja.
                                 Periksa dan pastikan fungsi emergency brake, dan
                                 sistem pneumatik bekerja sempurna.
3 Naik / turun unit              Untuk menghindarkan cedera akibat terjatuh, maka
                                 saat naik / turun unit harus memperhatikan:-
                                 Bersihkan dulu anak tangga dan pegangan tangga
                                 dari lumpur, grease atau kotoran penyebab licin
                                 lainnya.
                                 Tubuh harus menghadap unit saat naik / turun,
                                 berpegangan dan gunakan teknik kontak tiga titik.
4  Operasikan unit kosongan      Kelalaian bisa mengakibatkan tangan terjepit atau
                                 terjatuh dari kabin, maka di awal operasi perhatikan:-
                                 Hanya operator yang memiliki izin yang boleh
                                 mengoperasikan dump truck.
                                 Agar tangan / kaki tidak terjepit waktu menutup
Operational Training Department            HD 465 -7
KESELAMATAN KERJA (SAFETY)                                     Hal : 17
     5 Isi Muatan                pintu, usahakan gunakan satu tangan untuk menarik
                                 handle pintu dan tangan yang lain berpegangan pada
Operational Training Department  kursi, pastikan kedua kaki sudah berpijak di lantai
                                 kabin, jangan membanting pintu kabin, tutuplah
                                 dengan perlahan namun pasti.
                                 Selama berada dalam kabin, sabuk pengaman harus
                                 selalu dipakai, demikian juga helm jika perlu. Atur
                                 posisi kursi agar nyaman.
                                 Kelalaian pada waktu operasi bisa mengakibatkan
                                 tabrakan, unit terguling atau senggolan, maka hal-hal
                                 berikut ini harus dipatuhi:-
                                 Sebelum pekerjaan dimulai, pastikan operator
                                 mengetahui lokasi dan pekerjaan yang harus
                                 dilakukan. Diskusikan dengan pengawas.
                                 Jika daerah operasi merupakan daerah baru buat
                                 operator, maka jika perlu dilakukan pemeriksaan
                                 terlebih dulu, diskusikan dengan pengawas.
                                 Pada dump truck dengan kemudi sebelah kiri dan
                                 berjalan di jalur kiri, operator harus lebih hati-hati
                                 terutama waktu berpapasan, kurangi kecepatan.
                                 Kecepatan maksimum truk dalam kondisi kosongan
                                 atau muatan adalah 35 km/jam dalam keadaan
                                 normal.
                                 Sebelum memasuki turunan / tanjakan, periksa kerja
                                 sistem rem. Jika jarum indikator tekanan angin turun
                                 terlalu cepat, hentikan operasi.
                                 Agar tidak terjadi menabrak mundur, maka
                                 diharuskan:-Tata cara penggunaan klakson harus
                                 diikuti:-
                                 Satu kali panjang sebelum manuver
                                 Dua kali pendek sebelum bergerak maju.
                                 Tiga kali pendek sebelum mundur, atau gunakan
                                 alarm mundur Perhatikan kaca-kaca spion sebelum
                                 mundur, jika kondisi terlalu gelap hentikan manuver.
                                 Untuk menghindari kerusakan pada unit, maka
                                 perhatikan:-
                                 Pilih tempat berjalan yang stabil, hindari roda-roda
                                 berputar slip dengan mengatur transmisi dan
                                 kecepatan. Jangan mengemudi dengan mengubah
                                 kecepatan atau arah yang mendadak.
                                 Ikuti petunjuk pengoperasian alat dengan benar.
                                 Jika pandangan terhalang atau cuaca buruk, hentikan
                                 unit, parkirlah di tempat yang aman, ikuti instruksi
                                 pengawas.
                                 Jika mengoperasikan unit malam hari, harus
                                 perhatikan :-
                                                                                                     HD 465 -7
KESELAMATAN KERJA (SAFETY)                                     Hal : 18
Operational Training Department  Semua lampu operasi harus dalam keadaan baik dan
                                 dinyalakan
                                 Hati-hati karena tinggi relatif obyek diatas tanah
                                 malam hari bisa berbeda dibandingkan dengan siang
                                 hari.
                                 Pada saat berada diarea pemuatan (front loading) bisa
                                 mengakibatkana insiden tabrakan, menabrak mundur,
                                 atau unit terperosok, maka prosedur berikut ini harus
                                 diperhatikan :-
                                 Berikan klakson atau sinyal lampu pada alat loading
                                 atau alat berat lain yang ada, pastikan operatornya
                                 mengetahui keberadaan unit
                                 Amati pola keberadaan orang atau kendaraan ringan
                                 lainnya.
                                 Operator harus bisa mengamati seluruh kegiatan
                                 pemuatan dari depan
                                 Jangan parkir untuk mengantri hingga tidak bisa
                                 melihat alat loading
                                 Perhatikan titik pemuatan, jika kurang rata atau
                                 membahayakan , mintalah alat loading atau dozer
                                 untuk mempersiapkannya dahulu
                                 Jika ada unit lain yang sedang diisi, antrilah pada
                                 jarak dan lokasi yang aman
                                 Ikuti pola antrian dan manuver pengisian
                                 Jika truck didepan sudah selesai diisi, mulailah
                                 manuver, mundurlah ke titik pemuatan , jika bucket
                                 alat loading sudah siap menggantung dan operator
                                 alat loading memberikan sinyal klakson. Mundurlah
                                 ke titik pemuatan, sampai operator alat loading
                                 memberikan sinyal klakson, atau dump body diisi
                                 muatan oleh alat loading
                                 Sebelum bergerak mundur, amati keadaan belakang
                                 dengan melihat kaca spion, atau ikuti aba-aba
                                 pemandu jika ada. Mundurlah dengan perlahan dan
                                 hati-hati
                                 Usahakan truck dihentikan dalam keadaan serata
                                 mungkin dan stabil
                                 Agar operator tidak terjatuh dan cedera maka pada
                                 saat unit sedang diisi, operator truck dilarang keluar
                                 atau memasuki kabin operator
                                 Semua aturan pada unit operasi kosongan (nomor 3)
                                 diberlakukan pula pada saat mengoperasikan unit
                                 dengan membawa muatan.
                                 Hal-hal berikut ini harus diperhatikan, untuk
                                 menghindari terjadinya tabrakan, senggolan, atau
                                 terguling :-
                                 Unit dengan keadaan bermuatan akan mengakibatkan
                                                                                                     HD 465 -7
KESELAMATAN KERJA (SAFETY)                                     Hal : 19
     6 Tumpahkan muatan
                                 titik berat unit naik keatas, sehingga berkurang ke
Operational Training Department  stabilanya. Karena itu pilih tempat berjalan yang
                                 relatif rata (tidak miring kiri/ kanan)
                                 Kecepatan truck harus disesuaikan dengan kondisi
                                 jalan. Kecepatan unit maksimum edalah 35 km/jam
                                 dalam keadaan normal.
                                 Jangan membututi unit lain, jarak antrian minimum
                                 adalah 50 meter dalam keadaan normal.
                                 Jangan sekali-kali menuruni turunan dengan
                                 transmissi netral
                                 Gunakan klakson atau isyarat lampu jika memasuki
                                 tikungan, persimpangan atau alat berat lain. Kurangi
                                 kecepatan
                                 Sebelum memasuki turunan/ tanjakan, periksa kerja
                                 sistim rem. Jika jarum indikator tekanan angin turun
                                 terlalu cepat, hentikan operasi.
                                 Jika mengoperasikan unit malam hari harus
                                 perhatikan :-
                                 Semua lampu operasi harus dalam keadaan baik dan
                                 dinyalakan
                                 Hati-hati karena tinggi relatif obyek di atas tanah
                                 malam hari bisa berbeda dibandingkan dengan siang
                                 hari.
                                 Bisa mengakibatkan tabrakan atau unit amblas dan
                                 terguling, maka tata cara penumpahan berikut ini
                                 harus diikuti:-
                                 Pada saat memasuki area penumpahan, operator
                                 harus terlebih dulu mengamati daerah penumpahan,
                                 terutama kabel yang menggantung.
                                 Jika ada, perhatikan bulldozer atau alat loading lain,
                                 berikan isyarat klakson atau lampu hingga operator
                                 dozer / alat loaading mengetahui keberadaan unit.
                                 Ikuti pola penumpahan di area atau instruksi yang
                                 diberikan pengawas atau pemandu jika ada.
                                 Tata cara penumpahan harus disesuaikan dengan
                                 jenis material yang dibawa.
                                 Manuver mundur harus dilakukan perlahan dan hati-
                                 hati, operator harus mengamati kaca spion.
                                 Jangan mundur tepat ke bibir tebing, atau melewati
                                 bundwall, dan hanya berfungsi sebagai acuan bagi
                                 operator. Bukan ganjal untuk berhenti. Hentikan unit
                                 pada jarak minimal 2 meter dari bundwall.
                                 Jika material yang dibawa berupa lumpur, material
                                 tersebut harus dispreading, dan tidak ditumpahkan di
                                 satu tempat.
                                 Untuk menghindari rusaknya unit, maka tatacara
                                 pengoperasian dump body berikut ini harus diikuti:-
                                                                                                     HD 465 -7
KESELAMATAN KERJA (SAFETY)                        Hal : 20
                                 Naikkan dump body untuk menumpahkan muatan
                                 secukupnya.
                                 Jika semua muatan sudah ditumpahkan, turunkan
                                 dump body dalam  keadaan unit berhenti.
                                 Hati-hati terhadap kabel yang menggantung.
                                 Jika muatan terhalang oleh tumpukan, majukan unit
                                 perlahan lurus ke depan, jika muatan sudah
                                 ditumpahkan semua, berhenti dan turunkan dump
                                 body. Jangan menurunkan dump body saat unit
                                 berjalan karena akan merusak mekanisme dump
                                 body.
                                 Area penumpahan biasanya amat berdebu, maka
                                 manuver truk harus dilakukan dengan perlahan dan
                                 hati-hati. Komunikasi yang baik dengan dozer dan
                                 truk lain bisa dilakukan dengan isyarat klakson atau
                                 lampu.
                                 Penumpahan di crusher bisa mengakibatkan tabrakan
                                 terhadap fasilitas crusher, untuk menghindarinya,
                                 maka perhatikan:-
                                 Perhatikan area penumpahan di crusher, terutama
                                 dari kemungkinan adanya orang atau kendaraan
                                 ringan lain.
                                 Ikuti prosedur penumpahan di crusher yang berlaku,
                                 patuhi aturan lalu lintas unit, amati lampu penuntun
                                 di crusher.
                                 Pada waktu mundur, periksa kedua kaca spion
                                 dengan seksama, jangan teruskan manuver jika
                                 terdapat kendaraan ringan atau unit lain berada di
                                 lajur manuver unit. Crusher biasanya dilengkapi
                                 dengan stopping block, atur posisi unit hingga tepat
                                 tegak lurus stopping block.
                                 Naikkan dump body cukup untuk menumpahkan
                                 seluruh muatan, setelah seluruh muatan ditumpahkan,
                                 turunkan dump body sebelum meninggalkan crusher.
                                 Jika perlu, beritahu operator crusher atau pengawas
                                 kalau lokasi penumpahan kotor dan perlu
                                 dibersihkan.
7  Parkir dan Manuver Parkir     Untuk menghindari terjadinya tabrakan saat parkir
                                 atau manuver parkir, maka perhatikan:-
                                 Carilah tempat yang datar dan aman.
                                 Saat manuver perhatikan bagian belakang, terutama
                                 daerah blind spot unit atau alat lain yang parkir atau
                                 bangunan di kiri kanan unit.
                                 Setelah berhenti sempurna dan lurus, aktifkan rem
                                 parkir, biarkan mesin idle 5 menit dan matikan
                                 mesin, cabut kunci kontak.
                                 Jika parkir dilakukan tidak di lokasi yang ditentukan
                                 (darurat) maka tempatkan rambu darurat 50 meter di
Operational Training Department                                          HD 465 -7
KESELAMATAN KERJA (SAFETY)                                 Hal : 21
                                 depan dan belakang unit.
                                 Lampu kecil harus dihidupkan.
8  Tangani keadaan darurat       Untuk menghindarkan terjadinya cedera fatal jika
                                 terjadi keadaan darurat, maka harus perhatikan:-
                                 Jika unit terguling, konsentrasikan pada kemudi,
                                 jangan panik, jangan mencoba melepas seat belt atau
                                 melompat keluar dari kabin.
                                 Jika mesin mati saat di tanjakan, aktifkan parking dan
                                 emergency brake jika unit tetap bergerak, arahkan ke
                                 bundwall, tabrakkan ban dengan kemiringan kecil
                                 (30 derajat) terhadap bundwall.
                                 Jika unit amblas pada HD, maju sedikit, ayunkan
                                 mundur, maksimum tiga kali, jika tidak berhasil
                                 minta bantuan alat penarik lain.
                                 Jika unit articulated amblas, coba kombinasi poros
                                 unit.
                                 Jika timbul api / asap, arahkan unit ke tempat aman,
                                 jika mungkin, aktifkan rem parkir dan rem darurat.
                                 identifikasi sumber api, jika nyala api tidak terlalu
                                 besar, gunakan APAR untuk memadamkan api dari
                                 luar.
                                 Aktifkan segera sistim pemadam otomatis jika
                                 tersedia.
                                 Ikuti tata cara penanganan keadaan darurat.
Operational Training Department                                      HD 465 -7
POWER TRAIN                            Hal : 22
1. PANDANGAN UMUM UNIT
Keterangan :
  1. Dump body
  2. Rear wheel
  3. Front wheel
  4. Turn signal light
  5. Head lamp
Arti code unit HD 465-7
HD = Heavy dump truck Komatsu
46 = Max Pay load 46 ton
5 = Torque converter
7 = Serie 7
GALEO ( Genuine Answers for Land & Environment Optimization)
G = Genuine
A = Answer
L = Land
E = Environment
O = Optimization
Operational Training Department                               HD 465 -7
POWER TRAIN                     Hal : 23
2. DIAGRAM POWER TRAIN
Keterangan :                     6. PTO                12. Rear Brake
1. Engine                        7. TC                 13. Tyre
2. Out put shaft                 8. Transmission       14. Final drive
3. Front drive shaft             9. Rear Drive Shaft   15. Parking brake
4. Brake cooling pump            10. Diferential gear  16. Steering hoist pump
5. TC / TM cahrge pump           11. Drive shaft
    Brake cooling control pump
Operational Training Department                                                 HD 465 -7
POWER TRAIN                        Hal : 24
3. SPESIFIKASI UNIT
                   Items                       Unit                   HD 465-7
Overall weight                      Kg (lb)               97875 (215841)
Unloaden weight                     Kg (lb)               42800 (94374)
Max Payload                         Kg (lb)               55000 (121275)
Dump Body
                                    M3 (cu.yd)            25 (32.7)
  Struck                            M3 (cu.yd)            34.2 (44.7)
  Heaped                            sec                   11.5
Dumping speed at 2000 rpm (raised)                        Komatsu SAA6D170E-3
Engine type                         KW (HP)/rpm           551(739)/2000
Fly wheel hp of Engine              N.m(kgf.m, lbft)/rpm  3260 (332,2401) / 1400
Max Torque                          Mm (ft.in)            8500 (27.11)
Min Turning radius                  1st Km/h (MPH)        11.5 (7.1)
Travel Speed                        2nd Km/h (MPH)        16.0 (9.9)
Forward                             3rd Km/h (MPH)        21.5 (13.4)
                                    4th Km/h (MPH)        29.5 (18.3)
Reverse                             5th Km/h (MPH)        39.0 (24.2)
                                    6th Km/h (MPH)        52.5 (32.6)
                                    7th Km/h (MPH)        70.0 (43.5)
                                    1st Km/h (MPH)        12.0 (7.5)
Operational Training Department                           HD 465 -7
POWER TRAIN  Hal : 25
4. SPESIFIKASI ENGINE            Komatsu SAA6D170E – 3
Model                            Water-cooled, 4 cycle
Type                             Turbo-cahrged and air to air after cooled
                                 6
Aspirations                      170 mm
Jumlah silinder                  170 mm
Bore                             23.15 ltr
Stroke
Piston Displacement              551 kW 739 HP
Performance                      533 kW 715 HP
                                 2000 rpm
    Gross HP                     332 kg.m
    Flywheel HP                  Direct Injection
Rated RPM                        Electronically controlled
Maximum torsi                    Gear pump, forced lubrication
Fuel System                      Full-flow type
Governor                         Dry type with double element plus dust indicator
Lubrication system
    Method
    Filter
Air Cleaner
5. TRANSMISI                     3 element, 1 stage, 2 phase
Torque Converter                 Full automatic, planetary type
Transmission                     7 speed maju dan 1 mundur
Speed range                      Wet, multiple disc clucth
Lock up clutch                   TC drive in speed 1
Forward                          Direct drive in speed 1 lock up and all higher gear
                                 Torque converter drive
Reserve                          Electronic shift control with automatic clutch modulation
Shift control                    in all gear
Maximum speed                    70 km/h (43.5 MPH)
6. TYRE
Standart type tyre 24.00-35-36 PR
7. SUSPENSSION SYSTEM
Suspensi yang digunakan type independent hydropneumatic suspenssion dengan fixed throtlle
dan damper vibration yang membuat kenyamanan dan meningkatkan maksimum produktivity
dan rasa percaya diri operator.
Operational Training Department                                                    HD 465 -7
POWER TRAIN               Hal : 26
8. STEERING SYSTEM               Full hydraulic power steering dengan double acting
Type                             Manually controlled
Supplementary steering           8.5 m
                                 390
Minimum turning radius
Maksimum steering angle
(outside tyre)
9. HYDRAULIC SYSTEM              Twin, 2 stage telescopic
Hoist silinder                   210 kg/cm2
Relief pressure                  11.5 detik
Hoist time
10. BRAKE SYSTEM                 Full-hydraulic control, calliper disc type
Service brake :                  Full-hydraulic control, oil cooled multiple disc type
        Front                    Spring applied, multiple disc type
        Rear
                                 Oil cooled, multiple disc rear brake act as retarder
Parking brake
                                 A relay valve automatically actuates the service
Retarder                         Juga memungkinkan manual operasi
Secondary
Wet Multiple disc brake dan retarder yang dikontrol secara hidrolik
Wet multiple brake menjamin kehandalan dan kestabilan performa brake. Kapasitas besar,
pendinginan terus menerus, wet multiple brake juga berfungsi sebagai retarder dengan
responsif yang tinggi memberikan kepercayaan diri operator pada kecepatan tinggi ketika
travel di turunan. Kapasitas retarder 785 kW (1.052 HP).
11. TAMBAHAN
A. Automatic Idling Setting System (AISS)
    Engine ini dilengkapi dengan fasilitas quick engine warm up dan cab cooling / warming.
    Ketika setting system “ON” engine idle speed ditahan pada 945 rpm ketika temperature
    pendingin 500C atau lebih rendah. Speed secara otomatis ke 750 rpm ketika temperatur
    pendingin mencapai 500C.
B. K-Atomics with “Skip-Shift” Function
    K-ATOMICS (Komatsu Advanced Transmission with Optimum Modulation Control
    System) yang menjamin tekanan modulasi clutch dengan benar ketika clutch engage.
    Control system meliputi engine dan transmisi dan dilengkapi dengan fungsi “Skip-Shift”
    yang manjamin perpindahan speed yang halus dan akselerasi yang responsif.
Operational Training Department                            HD 465 -7
POWER TRAIN  Hal : 27
Fungsi “Skip-shift” :
Optimum Travel speed secara otomatis disesuaikan dengan sudut kenaikan. Serta
menghasilkan pengurangan frekuensi dari shift down dan operasi yang lebih halus.
C. Auto Reatrder Speed Control
    ARSC mengijinkan operator untuk mengeset travel speed saat turun dengan mudah dan
    menuruni slope pada kecepatan yang konstan. Hasilnya, operator dapat konsentrasi ke
    steering. Kecepatan dapat diset dengan tambahan 1 km/h (0.6 mph) per klik (penyetelan
    maksimum kecepatan  5 km/h (3.1 mph)) untuk mendapatkan optimum speed pada
    kemiringan. Temperatur oli pendingin retarder selalu dikontrol, kecepatan secara otomatis
    turun untuk mencegah overheating.
Operational Training Department               HD 465 -7
POWER TRAIN  Hal : 28
D. ABS (Anti-Lock Braking System) (Optional)
    Menggunakan tehnologi yang canggih, komatsu adalah industri alat berat yang
    memperkenalkan pertama kali system ABS. System ini mencegah tyre terkunci sehingga
    meminimalkan Skidding ketika kondisi licin ketika service brake diaktifkan.
E. ASR (Automatic Spin Regulator) (Optional)
    ASR secara otomatis mencegah tyre belakang dari slipping pada tanah lembek untuk
    mendapatkan optimal traksi.
F. PLM II (Memory Card Type Payload Meter) (Optional)
    PLM II mengetahui volume produksi dan kondisi kerja dari dump truck dapat dianalisa
    dan dikontrol secara langsung dengan komputer. System dapat disimpan hingga 2900
    siklus kerja.
Operational Training Department               HD 465 -7
INSTRUMEN PANEL                 Hal : 8
                                  INSTRUMEN PANEL
GENERAL VIEW OF CONTROLS GAUGES
   1. Dump Lever                                    HD 465 -7
   2. Lamp switch, Turn signal lever Dimmer Switch
   3. Steering wheel
   4. Machine monitor
   5. Retarder control lever
   6. Cigarette lighter
   7. Shift lever
   8. Parking brake switch
   9. Accelerator pedal
   10. Brake pedal
   11. Emergency brake pedal
   12. Safety lock knob
   13. Auto retarder (ARSC) set lever
Operational Training Department
INSTRUMEN PANEL                                Hal : 9
    1. Machine monitor mode selector switch 2  HD 465 -7
    2. Machine monitor mode selector switch 1
    3. Fog lamp switch (optional)
    4. Yellow rotating lamp switch (optional)
    5. Side lamp switch (optional)
    6. Machine monitor bulb check switch
    7. Night lighting dimmer switch
    8. Hazard lamp switch
    9. Emergency steering switch
    10. Power mode selector switch
    11. AISS LOW switch
    12. Front brake cut-off switch (optional)
    13. Auto retarder (ARSC) switch
    14. ASR switch (optional)
    15. ABS switch (optional)
Operational Training Department
INSTRUMEN PANEL            Hal : 10
A : Character display            D : Meter display portion
B : Caution items                E : Central warning lamp
C : Emergency stop items
Catatan :
Putar kunci kontak ke posisi “ON” untuk memeriksa system selam 30 detik, sebelum
menghidupkan engine.
       Central warning lamp menyala selama 2 detik selanjutnya mati
       Alarm buzzer bunyi selama 2 detik selanjutnya berhenti
       Monitor lampu menyala selama 2 detik dan lalu mati 1 detik
       Shift indicator display menunjukkan 88 selama 2 detik dan lalu mati 1 detik
       Setelah 3 detik pemeriksaan system, pengukur mulai berfungsi
       Tulisan ”KOMATSU SYSTEM CHECK” ditampilkan pada layar selama 3
           detik
       Jika lampu tidak berfungsi, mungkin ada kerusakan atau terlepas segera lakukan
           pemeriksaan
Operational Training Department                             HD 465 -7
INSTRUMEN PANEL                         Hal : 11
2.1 Character Display                                                    HD 465 -7
         Service meter
    Angka pada service meter ini menunjukkan jam total
    pengoperasian unit.
    Pada saat engine hidup, kenaikan angka service meter
    ini secara konstan walaupun unit tidak bergerak.
         Odometer
    Meter ini menandakan jumlah jarak yang telah
    ditempuh dalam kilometer.
         Reverse Travel Odometer
    Meter ini menandakan total perjalanan unit mundur
    yang telah ditempuh dalam kilometer.
         Action Code Display
    Display panel akan memunculkan code action yang
    lebih penting pada waktu yang bersamaan. Mulai E03,
    E02, E01. Ketika terjadi action code E03 dan E02
    alarm buzzer akan berbunyi dan lampu peringatan
    utama akan menyala.
    E03 : Ketika code ini muncul di display. Hentikan unit
    dan segera lakukan pemeriksaan
    E02 : Ketika code ini muncul di display. Kurangi
    putaran engine dan kecepatan unit sambil terus
    beroperasi. Hentikan unit dan biarkan engine berputar
    tanpa beban pada kecepatan sedang.
    E01 : Jika display menunjukkan maintenance dan
    lampu peringatan menyala, lakukan pemeriksaan dan
    perbaikan setelah selesai bekerja.
Operational Training Department
INSTRUMEN PANEL                Hal : 12
  Filter, Oil Replacement Display
Setelah system memeriksa secara menyeluruh. Display
selama 30 detik akan menunjukkan interval pergantian
oli dan filter, waktu bersamaan lampu peringatan
maintenance akan berkedip atau menyala.
2.2 Caution Items
       Jika lampu monitor menyala selama perjalanan (travel), Inspeksi lokasi masalah dengan
       cepat dan ambilah tindakan yang diperlukan.
    1. Seat Belt Caution lamp
    Lampu ini akan menyala apabila seat belt tidak dikenakan
    (dipakai). Ada bahaya selama perjalanan maka selalu kenakan
    seat belt.
2. Parking Brake Pilot Lamp
Lampu monitor akan menyala apabila parking brake diaktifkan
3. Dump Body Pilot Lamp
Lampu monitor akan menyala apabila dump body lever pada
posisi selain “FLOAT”
4. Emergency Steering Pilot Lamp
Lampu akan menyala apabila emergency steering diaktifkan.
(unit dilengkapi dengan Auto emergency steering)
Jika ada ketidaknormalan yang terjadi pada sirkuit tekanan oli
ketika unit berjalan. Auto emergency steering diaktifkan dan
lampu akan menyala.
Operational Training Department                                 HD 465 -7
INSTRUMEN PANEL                             Hal : 13
  5. Fuel Level Caution Lamp
Lampu akan menyala apabila bahan bakar ditangki kurang dari
140 liter. Jika lampu menyala, check fuel level dan tambahkan
bahan bakar.
    6. Maintenance Caution Lamp
 Ketika monitor menyala, tertulis “E01” dan lokasi yang perlu
 diperbaiki tertera pada character display. Maka segera lakukan
 pemeriksaan, tambah ataupun ganti.
  Drop in engine oil level (Jika dilengkapi)
  Clogged engine oil filter (Jika dilengkapi)
  Drop in oil level steering, hoist oil tank (Jika dilengkapi)
  Clogged air cleaner
  Clogged steering, hoist oil filter (Jika dilengkapi)
  Clogged transmission oil filter
  Drop in engine cooling water level
  Clogged brake cooling oil filter (Jika dilengkapi)
  Worn brake disc (rear) (Jika dilengkapi)
  Drop in battery electrolyte level (Jika dilengkapi)
  Drop in transmission oil level (Jika dilengkapi)
2.3 Emergency Items
      Jika monitor menyala, segera hentikan operasi kemudian check area yang berhubungan
      dan segera perbaiki.
Operational Training Department                                HD 465 -7
INSTRUMEN PANEL                              Hal : 14
1. Engine water temperature warning lamp                                      HD 465 -7
    Lampu ini memperingatkan operator bahwa suhu air pendingin
    di engine naik. Ketika lampu menyala pada character display
    akan menampilkan “E02 ENGINE OVERHEAT” dan pada
    saat yang sama output engine akan dibatasi secara otomatis.
    Jalankan engine tanpa beban pada putaran sedang sampai
    lampu mati.(1200 - 1400 Rpm)
2. Torque converter oil temperature warning lamp
    Lampu ini memperingatkan operator bahwa suhu oli torque
    converter temperature naik.
    Ketika lampu menyala, pada character display akan
    menampilkan “E02 TC OVERHEAT”, Hentikan unit pada
    tempat yang aman, posisi gear shift lever “N” dan jalankan
    engine tanpa beban pada putaran sedang sampai lampu mati.
    (1200 – 1400 Rpm )
3. Retarder oil temperature warning lamp
    Lampu ini memperingatkan operator bahwa suhu oil Brake
    cooling (rear brake) naik.
    Ketika lampu menyala, pada character display akan
    menampilkan “E02 BRAKE OVERHEAT”, Hentikan unit
    pada tempat yang aman, posisi gear shift lever “N” dan
    jalankan engine tanpa beban pada putaran sedang sampai
    lampu mati (1200 – 1400 Rpm) .
4. Battery charge circuit warning lamp
    Lampu akan menyala apabila charging system tidak normal.
    Ketika lampu menyala, pada character display akan
    menampilkan “E03 CHECK RIGHT NOW”, Hentikan unit
    pada tempat yang aman, matikan engine dan periksa charging
    sirkuit.
5. Steering oil temperature warning lamp (Jika dilengkapi)
    Lampu ini menyala memperingatkan operator bahwa steering
    oil temperature naik.
    Ketika lampu menyala, pada character display akan
    menampilkan “E02 STRG OVERHEAT”, Hentikan unit pada
    tempat yang aman, Posisikan gear shift lever pada “N” dan
    jalankan engine tanpa beban pada putaran sedang sampai
    lampu mati (1200 – 1400 Rpm) .
Operational Training Department
INSTRUMEN PANEL                                 Hal : 15
6. Engine oil pressure warning lamp                                              HD 465 -7
    Lampu ini menyala memperingatkan operator bahwa tekanan
    pelumasan oil engine telah turun di bawah standart
    Ketika lampu menyala, pada character display akan
    menampilkan “E03 CHECK RIGHT NOW”, output engine
    akan berkurang secara otomatis. Hentikan unit dengan segera,
    matikan mesin dan lakukan pemeriksaan.
    Lampu menyala jika engine oil pressure berada pada tekanan
    dibawah 1,2 Kg/cm2 ketika mesin berjalan.
    Jika engine tidak hidup maka lampu tidak akan menyala.
7. Brake oil pressure warning lamp (accumulator oil pressure)
    Lampu ini menyala memperingatkan operator bahwa tekanan
    pada brake accumulator telah turun dibawah harga spesifiknya.
    Central warning lamp dan alarm tidak aktif ketika engine mati.
    Jika accumulator oil pressure masih dibawah harga spesifiknya
    setelah 30 detik engine distart. Pada character display akan
    menampilkan “E03 CHECK RIGHT NOW”, output engine
    akan berkurang secara otomatis. Hentikan unit pada tempat
    yang aman, matikan mesin dan lakukan pemeriksaan.
8. Tilt warning lamp (jika dilengkapi)
    Lampu ini menyala jika dump body bergeser dari tempatnya
    ketika bagian rangka belakang terangkat melebihi batas aman
    ke kanan atau kiri.
    Turunkan dump body dan pindahkan unit ketempat yang aman
    dan stabil.
9. Machine monitor, option system warning lamp
    Lampu ini menyala jika ada ketidaknormalan yang terdeteksi
    pada machine monitor atau pada system atau pada system
    tambahan (optional).
    Ketika lampu menyala pada character display tertera “E03
    CHECK RIGHT NOW” Segera hentikan unit ditempat yang
    aman dan lakukan pemeriksaan.
10. Engine system warning lamp
    Lampu ini menyala jika ada ketidaknormalan yang terdeteksi
    pada system control oleh engine controller.
    Ketika lampu menyala pada character display tertera “E03
    CHECK RIGHT NOW” Segera hentikan unit ditempat yang
    aman, matikan mesin dan lakukan pemeriksaan.
Operational Training Department
INSTRUMEN PANEL                             Hal : 16
11. Transmission system warning lamp
   Lampu ini menyala jika ada ketidaknormalan yang terdeteksi
   pada system control oleh transmission controller.
   Ketika lampu menyala pada character display tertera “E03
   CHECK RIGHT NOW” Segera hentikan unit ditempat yang
   aman, matikan mesin dan lakukan pemeriksaan.
12. Retarder system warning lamp
   Lampu ini menyala jika ada ketidaknormalan yang terdeteksi
   pada system control oleh retarder controller.
   Ketika lampu menyala pada character display tertera “E03
   CHECK RIGHT NOW” Segera hentikan unit ditempat yang
   aman, matikan mesin dan lakukan pemeriksaan.
2.4 Meter Display Portion
2.4.1 Pilot Display Portion
                Ketika kunci kontak ON, pilot display menyala apabila pilot display berfungsi.
Operational Training Department                                HD 465 -7
INSTRUMEN PANEL                             Hal : 17
1. Preheating Pilot Lamp
    Monitor menyala ketika electrical heater untuk pemanasan
    engine diaktifkan.
    Ketika starting switch diposisi ON pada cuaca dingin lampu
    monitor menyala. Dan akan mati setelah 20 – 30 detik untuk
    menunjukkan bahwa preheating telah selesai.
2. Retader Pilot Lamp
    Monitor menyala ketika retarder control lever ditarik dan
    diaktifkan
3. Lock-Up Pilot Lamp
    Monitor menyala ketika torque converter lock up berfungsi
    dan transmission berpindah ke direct drive (penggerak
    langsung).
4. Head Lamp High Beam Pilot Lamp
    Monitor menyala ketika lampu utama pada posisi high beam.
5. Turn Signal Pilot Lamp
    Monitor menyala ketika lampu sinyal menyala
6. Shift Indicator
    Monitor menunjukkan rentang kecepatan transmisi.
Operational Training Department                                 HD 465 -7
INSTRUMEN PANEL                                Hal : 18
7. Shift lever position Pilot Lamp
    Monitor menunjukkan posisi gear shift lever.
    Huruf atau angka untuk rentang kecepatan ditunjukkan oleh
    shift lever yang menyala.
8. Power Mode Pilot Lamp
    Monitor menunjukkan Power Mode.
    Ketika power mode dipilih dengan power mode switch antara
    High power (P) atau economi (E) maka lampu akan menyala.
9. Auto Suspension Mode Pilot Lamp (Jika dilengkapi)
    Monitor menunjukkan Suspension Mode. Ketika mesin
    dilengkapi suspension controller.
    Jiks system dilengkapi dengan system ini maka suspensi akan
    secara otomatis mempunyai kelembaman sesuai dengan beban
    unit, penggunaan rem, pengoperasian steering dan
    pengoperasian dump control.
    Secara normal suspensi diset pada soft mode ketika dump
    truck travel kosongan dan menjadi medium mode ketika travel
    bermuatan. Ketika foot brake dioperasikan, unit berbelok atau
    dump lever dioperasikan maka suspensi akan menjaga
    kestabilan dari depan ke belakang dan kiri dan kanan.
    H : Hard Mode
    M : Medium Mode
    S : Soft Mode
10. Auto Retarder Set Speed Indicator
    Monitor menunjukkan travel speed yang dipilih untuk Auto
    retarder speed control (ARSC).
    Ketika ARSC switch OFF lampu mati. Jika set travel speed
    dibatalkan maka “0” ditampilkan.
Operational Training Department                                    HD 465 -7
INSTRUMEN PANEL                          Hal : 19
11. Auto Retarder READY Pilot Lamp
 Monitor menunjukkan Auto retarder speed control diaktifkan
 pada set travel speed.
 Ketika monitor OFF, Auto retarder speed control tidak
 diaktifkan.
2.4.2 Meter Display
    1. Speedometer                                           HD 465 -7
 Monitor ini menunjukkan kecepatan unit saat berjalan.
   2. Tachometer
 Monitor ini menunjukkan kecepatan engine.
 Jika jarum berada pada rentang merah maka alarm akan
 berbunyi dan central warning lamp akan menyala maka
 kurangi kecepatan engine dan kecepatan unit.
Operational Training Department
INSTRUMEN PANEL                                   Hal : 20
    3. Fuel Gauge                                                                  HD 465 -7
    Meter ini menunjukkan jumlah bahan bakar yang masih ada
    pada tangki. Lampu akan menyala jika bahan bakar pada
    tangki kurang dari 140 liter. Apabila terjadi periksa dan segera
    tambahkan bahan bakar.
    4. Engine Water Temperature Gauge
    Meter ini menunjukkan suhu air pendingin.
    Jarum harus berada pada rentang putih selama beroperasi. Jika
    jarum berada pada rentang merah maka alarm akan berbunyai
    dan central warning lamp akan menyala dan pada character
    display tertulis “E02 ENGINE OVERHEAT”. Jika hal ini
    terjadi jalankan engine tanpa beban pada medium speed
    sampai jarum berada kembali pada rentang putih.
    5. Torque Converter Oil Temperature Gauge
    Meter ini menunjukkan suhu oli torque converter.
    Jarum harus berada pada rentang putih selama beroperasi. Jika
    jarum berada pada rentang merah maka alarm akan berbunyai
    dan central warning lamp akan menyala dan pada character
    display tertulis “E02 TC OVERHEAT”. Jika hal ini terjadi
    jalankan engine tanpa beban pada medium speed sampai jarum
    berada kembali pada rentang putih.
    6. Retarder Oil Temperature Gauge
    Meter ini menunjukkan suhu oli retader.
    Jarum harus berada pada rentang putih selama beroperasi. Jika
    jarum berada pada rentang merah maka alarm akan berbunyai
    dan central warning lamp akan menyala dan pada character
    display tertulis “E02 BRAKE OVERHEAT”. Jika hal ini
    terjadi parkir unit ditempat yang aman, transmisi pada posisi
    “N” jalankan engine tanpa beban pada medium speed sampai
    lampu mati.
    7. Central Warning Lamp
    Central warning menyala dan alarm akan berbunyi, jika :
     Terjadi ketidaknormalan pada emergency stop item.
     Ketika error code “E02” dan “E03” tertera pada layar
        character display.
     Ketika parking aktif sedangkan shift lever pada posisi
        selain netral.
     Ketika dump body pada posisi selain float sedangkan shift
        lever pada posisi selain “N”.
     Ketika engine tachometer pada rentang merah.
Operational Training Department
INSTRUMEN PANEL            Hal : 21
2.5 Switch
1. Power Mode Selector
Switch ini digunakan untuk memilih tenaga mesin yang akan
digunakan sesuai dengan kondisi operasi.
Posisi ON : High Power
Digunakan untuk kondisi operasi yang normal.
Posisi OFF : Economy
Digunakan ketika akan menghemat konsumsi bahan bakar,
seperti perjalanan di jalan datar dimana maksimum output
tidak diperlukan.
2. Emergency Switch Steering
Switch ini digunakan untuk mengaktifkan emergency steering
pump. Bila switch ditekan maka pilot lamp akan menyala.
 Emergency steering pump dapat digunakan maksimum 90
    detik.
 Pada saat emergency steering digunakan maksimum
    kecepatan 5 km/jam.
Operational Training Department                             HD 465 -7
INSTRUMEN PANEL                               Hal : 22
 3. Parking Brake Switch
Switch ini digunakan untuk mengaktifkan dan melepas
parking brake valve.
    a. Parking
         Parking brake diaktifkan.
    b. Travel
         Parking brake release.
Ketika posisi parking maka pilot lamp menyala dan bila shift
lever selain “N” maka central warning lamp akan menyala.
Jika ada ketidaknormalan pada brake circuit dan tekanan
accumulator turun maka secara otomatis emergency brake
akan diaktifkan.
 4. AISS LOW Switch
Switch ini digunakan untuk posisi AUTO dan LOW.
    a. Posisi Auto
         Untuk operasi normal
    b. Posisi Low
         Untuk gerakan yang sangat pelan. Seperti parkir
         digarasi.
Jika switch berada pada posisi auto :
 Ketika parking atau retarder brake dioperasikan maka
    secara otomatis Idle pada posisi speed rendah. Tetapi
    ketika posisi release maka idle pada posisi high speed.
 Pada saat suhu air rendah maka idle pada high speed untuk
    mengurangi waktu pemanasan.
 5. Front Brake Cut-Off Switch (Jika dilengkapi)
Switch ini digunakan metode pengereman sesuai dengan
kondisi permukaan jalan.
Jika posisi (b) ditekan maka fungsi front brake cut diaktifkan
maka brake roda depan tidak aktif.
    (a) Ketika pedal ditekan, brake aktif pada roda depan dan
         roda belakang.
    (b) Ketika pedal ditekan, brake roda depat tidak aktif dan
         roda belakang aktif
 6. Auto Retarder (ARSC) Switch
Switch ini digunakan menentukan ARSC system “ON” atau
“OFF”.
    (a) ARSC system OFF
    (b) ARSC system ON
Operational Training Department                                 HD 465 -7
INSTRUMEN PANEL                            Hal : 23
  7. Fog Lamp Switch (Jika dilengkapi)
Switch ini digunakan mengaktifkan Fog Lamp (Lampu kabut).
    (a) Fog lamp mati
    (b) Fog lamp menyala
  8. Side Lamp Switch (Jika dilengkapi)
Switch ini digunakan mengaktifkan Side Lamp.
    (a) Side lamp mati
    (b) Side lamp menyala
  9. Yellow Rotating Lamp Switch
Switch ini digunakan mengaktifkan rotari Lamp.
    (a) Rotari lamp mati
    (b) Rotari lamp menyala
  10. Power Windows Switch (kanan & kiri)
Switch ini digunakan membuka atau menutup kaca jendela.
Switch hanya dapat bekerja saat starting switch pada posisi
“ON”
    (a) Kaca turun
    (b) Kaca naik
Ketika kaca sudah sampai diatas atau dibawah lepaskan
switch.
  11. Machine Monitor Mode Selctor Switch
Switch ini digunakan untuk mengoperasikan Character
display.
Operational Training Department                              HD 465 -7
INSTRUMEN PANEL                              Hal : 24
  12. Cigarette Lighter
Ketika cigarette lighter ditekan, maka akan kembali ke posisi
semula setelah beberapa detik. Kemudian tarik untuk
menyalakan rokok.
  13. Horn Button (Tombol Klakson)
Ketika tombol klakson pada tengah steering wheel ditekan
maka klakson akan berbunyi.
  14. Wiper, Window Washer Switch
Switch ini digunakan untuk mengoperasikan wiper pada kaca
depan. Menggunakan wiper saat kaca kering akan menggores
kaca, Gunakan air washer sebelum mengoperasikan wiper.
Posisi (a) (Off) Berhenti
Posisi (b) (Inv) Wiper bergerak setiap 4 – 7 detik.
Posisi (c) (Low) Wiper bergerak pelan
Posisi (d) (High) Wiper bergerak cepat
Ketika Tombol “A” ditekan air akan keluar. Jangan menekan
tombol lebih dari 10 detik.
  15. Room Lamp Switch
Switch ini digunakan untuk menyalakan lampu.
Posisi (a) (Off) Berhenti
Posisi (b) Lampu menyala pada saat pintu dibuka
Posisi (c) Lampu menyala
Operational Training Department                                HD 465 -7
INSTRUMEN PANEL                           Hal : 25
2.6 Control Lever dan Pedal
  1. Brake Pedal
Digunakan untuk pengereman pada roda.
  2. Accelerator Pedal
Digunakan untuk mengatur kecepatan engine. Dapat
digunakan bebas antara low idle sampai dengan full throttle.
  3. Shift Lever
Posisi gear dapat dipilih sesuai dengan kondisi perjalanan.
Operational Training Department                               HD 465 -7
INSTRUMEN PANEL                    Hal : 26
Posisi “D”
Digunakan untuk berjalan normal. Pada saat shift lever pada posisi ini secara
transmisi otomatis berpindah antara gigi 2 torque converter sampai gigi 7 direct drive
sesuai dengan kecepatan unit. Pada saat berjalan dan dump body pada posisi “Raise”
maka selalu letakkan lever pada posisi “D”. Maksimum kecepatannya 70 km/jam.
Posisi “R”
Digunakan untuk berjalan mundur dan selalu menggunakan torque converter.
Maksimum kecepatannya adalah 12 km/jam. Jika dump body berada pada posisi
selain “Float” dan lever pada posisi “R” maka unit tidak dapat berjalan mundur.
Posisi “L”
Digunakan untuk medan yang sulit pada kecepatan tinggi, berjalan di tanah yang
lunak serta start pada kemiringan. Digunakan juga pada saat turunan untuk
mengurangi gaya dorong unit.
Daerah rentang kecepatan untuk setiap posisi speed :
Posisi                           Rentang Kecepatan                  Kecepatan Maksimu
6                                1st torque converter – 6th direct  52,5 km/jam
5 1st torque converter – 5th direct 39 km /jam
4                                1st torque converter – 4th direct  29,5 km/jam
3                                1st torque converter – 3rd direct  21,5 km/jam
2 1st torque converter – 2nd direct 16 km/jam
L                                1st torque converter – 1st direct  11,5 km/jam
 Bila mengoperasikan Gear Shift Lever, taruhlah Lever pada setiap posisi dengan
    aman.
    Bila lever diletakkan dengan posisi tidak sempurna, maka lampu tampilan pada
    shift indicator akan hilang/mati dan lampu peringatan untuk Transmission
    menyala.
 Untuk perpindahan Speed dari Forward ke Reverse atau sebaliknya , unit harus
    benar-benar dalam keadaan berhenti.
 Bila menghidupkan Engine, pastikan Gear Shift Lever berada pada posisi “N”
    (netral). Apabila berada pada posisi selain “N” , engine tidak akan bisa hidup.
Operational Training Department                                                  HD 465 -7
INSTRUMEN PANEL                                                 Hal : 27
 Bila Starting Switch pada posisi ON dengan Gear Shift lever pada posisi selain
    “N” (Netral) lampu peringatan pusat akan menyala dan bel alarm berbunyi.
 Jika Gear Shift Lever berada pada posisi selain “N” waktu Parking Brake di
    operasikan, lampu peringatan akan menyala dan alarm berbunyi.
 Jika Gear Shift Lever dipindahkan ke posisi selain “N” saat Dump Body Lever
    selain Float , lampu peringatan pusat akan menyala dan alarm berbunyi,
 Bila sedang beroperasi ( Unit sedang berjalan ) jangan memindahkan Gear Shift
    Lever ke posisi “N”.
 Bila memindahkan Gear Shift Lever dari “N” ke Forward atau Reverse , Pedal gas
    harus dilepas.
                                               Bila memindahkan Gear Shift lever dari “N” ke
                                               “R” atau dari D ke 6, tekan Lock Lever pada
                                               Gear Shift Lever sebelum memindahkan.
    4. Dump Lever                                               HD 465 -7
 Lever ini digunakan untuk mengoperasikan dump body.
      (a) Raise; menaikkan
      (b) Hold ; dump body stop dan ditahan
      (c) Float ; dump body turun bebas dengan beban vessel
      (d) Lower; menurunkan dengan gaya hydraulic .
 Pada saat travel dump body harus pada psosi “Float”.
    5. Retarder Control Lever
 Lever ini digunakan untuk mengoperasikan retarder pada saat
 jalan menurun. Semakin besar tarikan maka gaya pengereman
 juga semakin kuat. Ketika retarder diaktifkan maka pilot lamp
 akan menyala. Selalu gunakan parking brake saat
 meninggalkan kursi operator.
    6. Safety Lock Knob
 Digunakan untuk mengunci dump lever. Untuk mengatur pada
 posisi “bebas” tarik tombol ke atas sampai ujung kemudian
 kembalikan ke posisi semula.
 Untuk mengatur pada posisi “Lock” tarik tombol ke atas
 kemudian geser untuk melepaskan kunci. Tombol akan
 didorong oleh gaya pegas dan lock akan diaktifkan. Setelah
 melakukan hal ini lakukan pengecekan pada dump lever lock.
Operational Training Department
INSTRUMEN PANEL                            Hal : 28
7. Emergency Brake Pedal
Pedal ini digunakan untuk mengaktifkan rem depan dan
parking brake.
Gunakan pedal ini pada saat kondisi emergency, dimana pada
saat pedal brake mengalami kerusakan dan tidak ada reaksi
pengereman pada roda .
Catatan :
Jika tekanan dalam accumulator turun, secara otomatis
emergency brake akan bekerja.
2.7 Auto Retarder Speed Control (ARSC)
         Ketika berjalan menurun, jika switch ditekan untuk kecepatan tertentu, maka retarder
         secara otomatis diaktifkan untuk mencegah travel speed dari kelebihan kecepatan
         sehingga ini akan membuat retarder beroperasi lebih mudah.
                                     PENJELASAN KOMPONEN
(a) SET                          (c) Decrease Speed
(b) Increase Speed               (d) Cancel
1. ARSC Switch
    Switch ini digunakan untuk menghidupkan / mematikan (ON / OFF) ARSC system.
Operational Training Department                             HD 465 -7