KESELAMATAN KERJA (SAFETY) Hal : 1
BAB I
KESELAMATAN KERJA (SAFETY)
OBJECTIVE
Setelah mempelajari materi ini, peserta diharapkan mampu :
Memahami kode-kode BAHAYA atau PERINGATAN yang ada
dilokasi pekerjaannya, khususnya yang ada di HD465.
Mengetahui dan menyadari bahaya-bahaya atau resiko dari pekerjaan
yang dilakukan.
Mampu mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi gangguan
keselamatan kerja, sehingga bisa mengamankan karyawan, rekan
sekerja dan unit yang dioperasikan.
Memiliki paradigma baru bahwa tidak ada pekerjaan yang begitu
mendesak dan penting sehingga mengabaikan keselamatan kerja.
Operational Training Department HD 465 -7
KESELAMATAN KERJA (SAFETY) Hal : 2
SAFETY
1.1 SAFETY GENERAL
1.1.1 PENGERTIAN UMUM
Pengertian safety secara umum adalah :
Suatu usaha untuk menciptakan keadaan lingkungan kerja yang aman (bebas dari
kecelakaan) sehat dan nyaman.
Mutu suatu keadaan aman atau kebebasan dari bahaya dan kecelakaan.
Beberapa hal yang menunjang diberlakukannya Safety di perusahaan-perusahaan pada
umumnya :
A. UNDANG-UNDANG NO. 01 TAHUN 1970
Tenaga Kerja ditempat kerja harus sehat dan selamat
Proses Produksi harus aman dan efisien
Pengusaha menyediakan tempat dan lingkungan kerja yang aman
B. UNDANG-UNDANG NO. 23 TAHUN 1992
Kesehatan Kerja diwujudkan guna mencapai produktivitas
Kesehatan Kerja meliputi pelayanan kesehatan, pencegahan penyakit dan
menyediakan syarat kerja
Setiap pekerja harus bekerja dengan sehat dan tidak bahaya
C. KEBIJAKAN MANAJEMEN PERUSAHAAN
1.1.2 PRINSIP KESELAMATAN KERJA
Pengawasan 1. Manusia Lingkungan kerja Tidak ada kece-
terhadap 4 M 2. Mesin yang aman lakaan manusia
3. Material
4. Metode Kondisi kerja AMAN
yang aman
Tidak ada keru-
Tindakan kerja gian barang
yang aman
Jadi Prinsip Keselamatan Kerja mengadakan pengawasan terhadap 4 M, yakni :
Manusia, Mesin, Material dan Metode. Dimana dapat memberikan lingkungan atau
suasana kerja yang baik dan aman.
1.1.3 HUBUNGAN KESELAMATAN KERJA DENGAN PRODUKSI
Keselamatan kerja adalah salah satu bagian dari pada produksi dan bagian-bagian
produksi lainnya adalah jumlah (Kuantitas) dan mutu barang (Kualitas). Jadi :
Produksi = Kuantitas + Kualitas+ Keselamatan Kerja
“ KESELAMATAN ADALAH KUNCI PRODUKSI “
Operational Training Department HD 465 -7
KESELAMATAN KERJA (SAFETY) Hal : 3
1.1.4 MANFAAT & TANGGUNG JAWAB KESELAMATAN KERJA
MANFAAT :
1. Mengecilkan ongkos pengeluaran perusahaan.
2. Menjamin suatu hasil yang baik.
3. Menjamin pekerjaan.
4. Menguntungkan masyarakat.
TANGGUNG JAWAB :
Keselamatan Kerja adalah mutlak menjadi tanggung jawab bersama :
Pimpinan perusahaan
Pengawas lapangan
Karyawan
“ Jadi setiap orang bertanggung jawab terhadap Keselamatan Kerja “.
1.1.5 KECELAKAAN (ACCIDENT)
PENGERTIAN KECELAKAAN
“Suatu kejadian yang tidak direncanakan, tidak diduga, tidak diingini terjadi secara
tiba-tiba dan bersifat merugikan manusia, alat-alat dan material “.
KECELAKAAN Tidak
direncanakan
Tidak diingini
Disebabkan Tindakan tidak
aman
Mengakibatka Produktivitas
Cedera pada manusia
Kerusakan alat/mesin
Produksi terganggu
Penderitaan keluarga
1.1.6 FAKTOR MATA RANTAI KECELAKAAN
1. Keadaan sosial.
Keadaan sosial dan lingkungan yang bersangkutan sehingga membentuk karakter
seseorang yang menyebabkan tingkah laku melakukan tindakan tidak aman.
2. Sifat buruk seseorang.
Pemarah, gagap, tidak peduli keselamatan kerja.
3. Tindakan tidak aman dan kondisi tidak aman.
Penampilan pribadi seorang, berkelakar, melepas pelindung mesin.
Operational Training Department HD 465 -7
KESELAMATAN KERJA (SAFETY) Hal : 4
4. Kecelakaan.
Jatuh, semua kejadian yang menyebabkan luka.
5. Akibat kecelakaan.
Luka-luka, lecet, memar akibat kecelakaan.
1.1.7 ANATOMI KECELAKAAN
1. Hal Yang Membantu/Menyokong Terjadinya Kecelakaan
A. Pengawasan tentang pelaksanaan Keselamatan Kerja
Instruksi tentang Keselamatan Kerja tidak cukup.
Peraturan Keselamatan Kerja tidak ditekankan.
Keselamatan Kerja tidak dianggap bagian dari pekerjaan.
Kontak-kontak tentang Keselamatan Kerja kurang.
Bagian-bagian yang berbahaya tidak dikoreksi.
Alat proteksi diri tidak disediakan.
B. Mental Para Karyawan
Perhatian tentang Keselamatan Kerja kurang.
Koordinasi kurang.
Tidak ada keinginan menghayati Keselamatan Kerja.
Reaksi lamban.
Kurang Perhatian.
Emosional.
Grogi dan pemarah.
C. Phisik
Tuli.
Terlalu lelah.
Sakit jantung
Pandangan kurang jelas.
Phisiknya kurang tepat untuk pekerjaannya.
Cacat jasmani (salah satu anggota tubuh hilang).
2. Penyebab Langsung Dari Kecelakaan
A. Tindakan Tidak Aman
Disediakan alat proteksi diri tetapi tidak dipakai
Menggunakan cara kerja yang berbahaya
Menggunakan alat yang salah
Bergerak yang membahayakan
Bercanda dan bergurau
B. Kondisi Tidak Aman
Alat proteksi diri tidak tersedia
Kurang koordinasi
Tidak ada keinginan menghayati Keselamatan Kerja
Reaksi yang lamban
Grogi, emosional dan pemarah
Operational Training Department HD 465 -7
KESELAMATAN KERJA (SAFETY) Hal : 5
3. Jenis-jenis Kecelakaan
Jatuh ● Terjepit
Kena ledakan
Kepleset ● Kebakar
Meluncur ●
Terbentur
4. Akibat Suatu Kecelakaan
Cedera ● Pernapasan terganggu
Luka ringan ● Produksi tertunda
Luka berat ● Kualitas berkurang
Retak ● Kerusakan alat
Terkilir ● Meninggal
Terbakar
1.1.8 SEBAB-SEBAB KECELAKAAN
Orang melakukan tindakan tidak aman atau kesalahan yang mengakibatkan
kecelakaan disebabkan oleh :
Karena Tidak Tahu :
yang bersangkutan tidak mengetahui bagaimana menjalankan mesin
dengan benar dan tidak tahu bahaya-bahaya sehingga terjadi
kecelakaan.
Karena Tidak Mampu :
yang bersangkutan sebenarnya telah mengetahui cara yang aman
akan tetapi karena belum atau kurang terampil, ia akhirnya melakukan
kesalahan.
Karena Tidak Mau :
walaupun yang bersangkutan telah mengetahui dengan jelas cara
kerja atau peraturan dan yang bersangkutan dapat melaksanakan,
tetapi karena tidak punya kemaua n akhirnya melakukan kesalahan
yang mengakibatkan kecelakaan.
Secara garis besar Kecelakaan yang terjadi disebabkan :
1. 88 % Faktor Manusia : Tindakan tidak aman (unsafe action)
2. 10 % Faktor Peralatan : Kondisi tidak aman (unsafe condition)
3. 2 % Faktor Takdir : Diluar kemampuan manusia (God act)
1.1.9 KECELAKAAN TAMBANG
Pada kecelakaan penyelidikan / pekerjaan pertambangan dalam waktu antara “
Mulai masuk sampai selesai bekerja “ digolongkan dalam kecelakaan tambang.
Klasifikasi kecelakaan tambang di Indonesia :
1. Luka ringan
Korban dalam waktu kurang dari 3 minggu telah dapat bekerja kembali seperti
biasa atau kembali kepada pekerjaan semula.
2. Luka berat
Korban dalam waktu lebih dari 3 minggu baru dapat bekerja kembali seperti
biasa.
Operational Training Department HD 465 -7
KESELAMATAN KERJA (SAFETY) Hal : 6
3. Fatal Incident / Mati
Korban meninggal dalam waktu 24 jam sesudah terjadinya kecelakaan.
1.1.10KERUGIAN AKIBAT KECELAKAAN
1. Biaya Langsung (Direct Cost)
Gaji, upah dan kompensasi
Biaya perawatan pengobatan
Kerugian kerusakan alat/mesin, material dan perlengkapan lain
2. Biaya Tak Langsung (Indirect Cost)
Kehilangan waktu karena pekerjaan terhenti
Menolong karyawan yang mendapat kecelakaan
Mempersoalkan apa yang baru saja terjadi
BIAYA KECELAKAAN
BERBENTUK GUNUNG ES
Biaya Kecelakaan
Rp. 1 Juta
• Perawatan Dokter
• Biaya Kompensasi
• Kerusakan bangunan, perkakas & alat Biaya Kerusakan/
• Kerusakan hasil produksi & material Kerugian Harta Benda
• Gangguan keterlambatan produksi
• Biaya pemenuhan aturan Rp. 5 Juta
• Biaya peralatan untuk keadaan darurat
• Biaya sewa peralatan s/d
• Waktu untuk penyelidikan Rp.50 Juta
• Gaji selama tidak bekerja Biaya lain-lain
• Biaya penggantian/pelatihan
• Biaya lembur (overtime) Rp. 1 Juta
• Penurunan hasil kerja bagi yang celaka s/d
sewaktu mulai bekerja
Rp. 3 Juta
1.1.11PERATURAN KESELAMATAN
Unit Haulpak akan berbahaya bagi manusia dan peralatan lain, keadaan tersebut
dapat timbul jika Unit ;
Operational Training Department HD 465 -7
KESELAMATAN KERJA (SAFETY) Hal : 7
Digunakan tujuan yang lain dari yang telah ditentukan.
Dioperasikan oleh tenaga yang tidak terlatih
Diubah atau dimodifikasi dengan cara yang salah.
Tidak mematuhi aturan - aturan keselamatan.
Oleh karena itu sangatlah penting untuk membaca dan mentaati peraturan
keselamatan ini oleh setiap orang yang terlibat dalam pekerjaan pengoperasian ,
perawatan dan perbaikan Unit. Hal ini harus ditegaskan dengan tanda tangan jika
dirasa perlu.
Peraturan keselamatan berikut ini dapat dipakai karena :
Peraturan tersebut dapat digunakan untuk mencegah kecelakaan.
Peraturan tersebut secara umum dinyatakan aman, dapat digunakan dijalan
umum.
Sesuai dengan peraturan khusus di negara setempat.
1.1.12 INFORMASI KESELAMATAN KERJA
Sebagian besar accident disebabkan oleh kesalahan dalam mengikuti petunjuk dasar
pengoperasian dan maintenance dari unit tersebut. Untuk menghindarkan accident, baca,
pahami dan ikuti semua petunjuk keselamatan dan peringatan dalam manual ini dan pada
unit, sebelum melakukan pengoperasian dan perawatan.
Untuk memahami pesan keselamatan yang digunakan pada buku ini atau yang terdapat
pada label unit, di bawah ini adalah kata-kata tanda yang digunakan :
Kata ini digunakan pada pesan keselamatan atau label
! DANGER keselamatan yang ditempat ini terdapat kemungkinan sangat
(BAHAYA) tinggi terjadinya luka berat atau kematian bila peringatan tidak
diindahkan. Pesan keselamatan atau label keselamatan ini
biasanya memberikan penjelasan bagaimana cara menghindari
bahaya tersebut. Kegagalan menghindari bahaya ini juga dapat
mengakibatkan unit rusak berat.
Kata ini digunakan pada pesan keselamatan atau label
keselamatan yang ditempat ini terdapat kemungkinan terjadinya
! WARNING situasi yang sangat berbahaya yang akhirnya dapat
menimbulkan luka berat atau kematian bila peringatan tidak
(PERINGATAN) diindahkan. Pesan keselamatan atau label keselamatan ini
biasanya memberikan penjelasan bagaimana cara menghindari
bahaya tersebut. Kegagalan menghindari bahaya ini juga dapat
mengakibatkan unit rusak berat.
Kata ini digunakan pada pesan keselamatan atau label
keselamatan untuk bahaya yang bisa menimbulkan luka ringan
! CAUTION dan menengah, jika bahaya tersebut tidak bisa dihindarkan.
(PERHATIAN) Peringatan ini bisa juga digunakan untuk bahaya yang
menimbulkan kerusakan unit saja.
Operational Training Department HD 465 -7
KESELAMATAN KERJA (SAFETY) Hal : 8
NOTICE Kata ini memberikan arahan tentang langkah apa yang harus
(CATATAN) diambil, untuk mencegah terjadinya tindakan yang bisa
memperpendek umur unit.
Jangan merusak safety Decals ,jaga agar tetap dapt terbaca dan dapat dipahami
maksudnya.
Jika ada prosedur atau tindakan yang tidak sesuai dengan rekomendasi atau yang diizinkan
seperti dalam manual ini, maka anda dan yang lain harus memastikan terlebih dulu bahwa
bisa melakukannya dengan aman dan tanpa merusak unit.
Penggunaan yang diharapkan.
Seharusnya unit ini hanya digunakan untuk melakukan pemindahan tanah dari jarak sedang
hingga jarak jauh dengan cara dimuati oleh alat pemuat .
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa setiap penggunaan unit dengan tugas
yang berlebihan harus dipertimbangkan sebagai pemakaian yang tidak diharapkan dan dapat
menyebabkab kerusakan pada unit dan dapat menyebabkan jiwa manusia.
1.2 SAFETY OPERASI
1.2.1 KARYAWAN YANG BERHAK UNTUK MENGOPERASIKAN UNIT
Hanya personel yang terlatih dan telah memperoleh hak dengan umur lebih dari 18
tahun yang diizinkan untuk mengendarai dan mengoperasikan Unit. Pertanggung
jawaban untuk pengoperasian unit harus dengan jelas ditentukan.
Tugas perawatan dan pekerjaan perbaikan harus membutuhkan pengetahuan yang
khusus,oleh karena itu hanya dilaksanakan oleh tenaga yang terlatih.
1.2.2 MENGHIDUPKAN ENGINE
Sebelum menghidupkan Engine, perhatikan hal-hal berikut :
Yakinkan anda sudah mahir dengan element control,prinsip kerja Unit dan tempat
dimana anda akan bekerja.
Gunakan perlengkapan pengaman anda (topi pengeaman,sepatu boot pengaman)
.
Yakinkan tidak ada orang disisi samping atau dibawah Unit sebelum Engine
hidup.
Gunakan tangga dan pegangan tangan untuk naik ke atas Unit.
Periksalah sebelum menghidupkan Engine :
Apakah ada ketidak normalan .
Apakah semua peralatan pengaman telah terpasang secara benar pada
tempatnya.
Apakah kemudi rem ,elemen kontrol,dan buzzer peringatan telah bekerja dengan
benar.
Apakah unit telah bersih dari grease,oli, bahan bakar, koran.
Apakah tempat duduk operator telah diatur dengan benar.
Apakah jendela kabin telah bersih dan wiper kaca depan dalam kondisi yang baik.
Operational Training Department HD 465 -7
KESELAMATAN KERJA (SAFETY) Hal : 9
Jangan menjalankan Unit jika ada kerusakan pada kontrol lampu, instrument panel
atau kontrol - kontrol yang lain.Jangan menggunakan obyek yang anda tidak
kenal,atau jika anda melakukannya maka amankanlah dari unit.
1.2.3 MENJALANKAN UNIT
Menghidupkan dan mengoperasikan Unit hanya dapat dilakukan ditempat duduk
operator.
Atur semua tuas kontrol pada “posisi netral “ sebelum menghidupkan Unit.
Periksa semua Instrument setelah Engine dihidupkan.
Mengemudikan / menjalankan Unit.
Periksa apakanah ada orang atau rintangan didaerah berbahaya sebelum
menghidupkan engie atau melanjutkan pekerjaan,terutama saat unit berjalan mundur.
Berikan tanda bahaya jika diperlukan,segera hentikan pekerjaan jika ada orang yang
berdiri didaerah bahaya walaupun orang tersaebut terlah diperingatkan.
Jika unit bersentuhan dengan sumber listrik tegangan tinggi maka :
Jangan meninggalkan tempat duduk operator
Peringatkan kepada yang lain untuk tidak mendekati unit atau menyentuh.
Jika keadaan memungkinkan pindahkan unit dari daerah / zona bahaya.
Putuskan sumber listrik tegangan tinggi tersebut.
Mengemudikan unit didaerah tanjakan dan lekukan.
Jangan mengendarai unit didaerah tanjakan , jika melebihi kemampuan maksimal unit
tersebut.
Kendarailah dengan hati - hati didaerah lekukan dan selalu bergerak lurus saat naik
dan turun, jangan bergerak diagonal (miring).
Ganti kecepatan yang lebih lambat dari yang sebelumnya.
Keadaan basah dan tanah longgar (licin) mengurangi pelekatan tanah (cengkeraman
roda) dengan unit pada daerah tanjakan dan lekukan sehingga resiko terjadinya
kecelaka sangat tinggi.
1.2.4 MEMARKIR UNIT
Parkirlah unit ditanah yang datar , kuat dan aman.
Sebelum meninggalkan unit hendaknya :
Pindahkan tuas maju / mundur posisikan netral.
Gunakan rem parkir
Matikan engine dan putar kunci kontak kearah Off (mati) .
Jangan meloncat dari atas unit pada saat turun,tetapi gunakan tangga jalan masuk
dan pegangan tangan.
Memarkir di daerah tanjakan dan lekukan.
Amankan (ganjal) roda ban dan roda drum dengan pengganjal logam yang sesuai.
Mengisi bahan bakar.
Mengisi bahan bakar dilakukan saat engine sudah dimatikan, Jangan mengisi bahan
bakar diruangan tertutup.
Operational Training Department HD 465 -7
KESELAMATAN KERJA (SAFETY) Hal : 10
1.2.5 HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
Pekerjaan Perawatan.
Pekerjaan Perawatan harus dilakukan oleh orang yang terampil dan telah diberi hak
(Autorized Personnel). Personal yang belum mendapat hak tidak boleh menangani
Unit.
Jangan melakukan perawatan saat engine hidup atau sedang berjalan.
Saat bekerja pada saluran Hidrolik
Turunkan tekanan pada bagian hidrolik sebelum melanjutkan pekerjaan. Oli Hidrolik
yang keluar dengan tekanan tinggi dapat menembus kulit dan menyebabkan luka
yang serius.
Bekerja pada Baterai
Pada saat sedang bekerja pada baterai hindarkan nyala api dan jangan merokok.
Jangan menyentuh asam baterai,luka akbat asam baterai segara dibasuh air bersih
dan konsultasi dengan dokter. Jamgan meletakan leralatan keraja (tools) diatas
baterai.
Pindahkan semua steker (plug) dari baterai,pada saat recharging (pengisian strumm)
agar terhindar dari kumpulan gas yang mudah meledak.
Pembersihan.
Jangan membersihkan unit saat engine sedang hidup
Jangan menggunakan petrol atau bahan yang lain yang mudah terbakar atau untuk
tujuan pembersihan.
Jangan biarkan bagian - bagian elektrik dan bahan - bahan isolasi menjadi sasaran
semprotan langsung,lindungi peralatan tersebut sebelumnya, jika menggunakan
peralatan pembersih yang bertekanan tinggi.
Setelah selesai mengerjakan perawatan.Pasang kembali semua alat - alt pelindung
segera setelah semua pekerjaan perawatan diselesaikan.
1.3 TINDAKAN DARURAT (EMERGENCY RESPONSE)
1.3.1 KEBAKARAN SAAT DIBAWAH UNIT (MELAKUKAN PERAWATAN)
1. Jangan PANIK, TENANGKAN DIRI DAN PIKIRKAN kebakaran apa.
2. Ambil pemadam kebakaran (APAR)
3. Cabut pin pengunci pemadam
4. Semprotkan pada permukaan api.
5. Jika api tidak padam, gunakan pemadam kebakaran sentral, cabut pin pengunci
6. Menjauh dari unit, setelah mengaktifkan switch pemadam kebakaran.
7. Jika api menjadi besar (belum padam), mintalah bantuan orang lain. Atau
8. Laporkan kepada pengawas atau emergancy call.
1.3.2 BILA TERJADI KEBAKARAN SAAT MENGOPERASIKAN TRUCK
1. Jangan PANIK, TENANGKAN DIRI DAN PIKIRKAN kebakaran apa.
2. Hentikan truck dengan rem service.
3. Netralkan Selector switch
4. Pasang rem parkir
Operational Training Department HD 465 -7
KESELAMATAN KERJA (SAFETY) Hal : 11
5. Cabut pin pungunci pemadam kebakaran automatis yang ada di dalam kabin,
6. Keluarlah dari kabin dan turun ke tanah, setelah mengaktifkan switch pemadam
kebakaran.
7. Jika api menjadi besar (belum padam), mintalah bantuan orang lain. Atau
8. Laporkan kepada pengawas atau emergancy call.
1.3.3 BILA STEERING TIBA-TIBA TIDAK BERFUNGSI DENGAN BAIK
1. Jangan PANIK
2. Kurangi kecepatan dengan retarder brake.
3. Arahkan truck pada tempat yang aman dengan sisa-sisa tenaga steering ke
pinggir jalan dan dengan service brake hentikan truck tersebut. Jika steering
susah untuk digerakkan dan tidak memungkinkan untuk mengarahkan truck,
gunakan service brake untuk menghentikan dengan segera.
4. Netralkan selector switch.
5. Pasang rem parkir
6. Matikan engine
7. Ganjalah roda dengan wheel chock.
8. Laporkan pada pengawas.
1.3.4 BILA BRAKE TIBA-TIBA TIDAK BERFUNGSI DENGAN BAIK
A. Jika Retarder Tidak Berfungsi :
1. Kurangi kecepatan truck dengan service brake.
2. Arahkan truck ke tempat yang aman.
3. Hentikan truck dengan service brake.
4. Netralkan selector switch
5. Pasang rem parkir.
6. Matikan engine
7. Ganjal roda dengan wheel chock
8. Laporkan pada pengawas.
B. Jika Service Brake Pedal Tidak Berfungsi :
1. Kurangi kecepatan truck dengan retarder brake.
2. Arahkan truck ke tempat yang aman.
3. Hentikan truck dengan brake lock switch.
4. Netralkan selector switch
5. Pasang rem parkir.
6. Matikan engine
7. Ganjal roda dengan wheel chock
8. Lakukan check keliling.
9. Laporkan pada pengawas.
C. Jika Service Brake Pedal dan Brake Lock Tidak Berfungsi :
1. Kurangi kecepatan truck dengan retarder brake.
2. Arahkan truck ke tempat yang aman.
3. Hentikan truck dengan parkir brake.
4. Netralkan selector switch
5. Pasang rem parkir.
6. Matikan engine
7. Ganjal roda dengan wheel chock
Operational Training Department HD 465 -7
KESELAMATAN KERJA (SAFETY) Hal : 12
8. Lakukan check keliling.
9. Laporkan pada pengawas.
D. Jika Service Brake Pedal, Brake Lock dan Retarder Tidak Berfungsi :
1. Truck jangan digas.
2. Arahkan truck ke tempat yang aman.
3. Matikan engine (kunci kontak OFF) cara menumburkan bumper depan
pada safety berm hanya dilakukan jika engine telah dimatikan namun truck
masih meluncur.
4. Netralkan selector switch
5. Pasang rem parkir.
6. Matikan engine
7. Ganjal roda dengan wheel chock
8. Lakukan check keliling.
9. Laporkan pada pengawas.
1.3.5 BILA ENGINE TIBA-TIBA MATI SAAT SEDANG OPERASI
1. Jangan PANIK
2. Kurangi kecepatan dengan SERVICE BRAKE.
3. Arahkan truck pada tempat yang aman (pinggir jalan) Netralkan selector switch.
4. Pasang rem parkir
5. Matikan engine
6. Ganjalah roda dengan wheel chock.
7. Check keliling
8. Laporkan pada pengawas.
1.3.6 BILA TRUCK HARUS DIPARKIR DI TEMPAT YANG MENANJAK / MENURUN
1. Pasang rem parkir (untuk membantu mengunci saat engine hidup dapat digunakan
brake lock, walaupun saat engine mati , brake lock tidak akan berfungsi).
2. Matikan engine
3. Ganjal roda dengan wheel chock.
4. Berikan tanda isyarat bahaya.
1.3.7 BILA LAMPU PANEL PERINGATAN MENYALA SAAT HAULING/ TRAVELLING
1. Lakukan prosedur sesuai dengan fungsi dari panel tersebut (Reff. Bab :
Instrument Panel & Control).
2. Baca pada modul Instrument panel untuk keterangan detail dari kasus per kasus
pada instrument panel.
Operational Training Department HD 465 -7
KESELAMATAN KERJA (SAFETY) Hal : 13
1.4 PROSEDUR TUGAS SPESIFIK (PTS – TSP)
1.4.1 MELAKUKAN UJI COBA UNIT
COMPILED BY
DIBUAT
HEAD
OFFICE
SAFETY
DEPARTMENT
STAFF
EFFECTIVE FROM
TANGGAL
EFEKTIF
TASK TASK STEPS IN SEQUENCE SAFETY CONTROLS AND MOTIVATION
STEP URUTAN LANGKAH TUGAS PENGENDALIAN KESELAMATAN &
LANGKAH MOTIVASI
TUGAS Periksa Alat pelindung Diri
Bisa mengakibatkan terbentur, jatuh, harus mengacu
1 Ikrar Keselamatan Perusahaan, kegiatan pertama dan
pakai APD untuk mengurangi resiko cedera.
2 Siapkan alat dan peralatan
APD (Helm, sepatu, kaca mata dan rompi reflektif)
harus diperiksa dalam keadaan baik
Orang yang bekerja harus sudah menerima training
khusus memperbaiki alat yang bersangkutan.
Pastikan tubuh dalam keadaan sehat dan fit.
Ketidak hati-hatian bisa menyebabkan cedera akibat
tersandung jatuh, cedera punggung atau kejatuhan
barang, maka diharuskan :
Perhatikan tempat berjalan dan aktivitas, jangan
berlari di lingkungan work shop.
Gunakan teknik mengangkat/ membawa barang
manual dengan benar
Alat dan peralatan atau komponen yang diusahakan
Operational Training Department HD 465 -7
KESELAMATAN KERJA (SAFETY) Hal : 14
3 Tambahkan fluida kerja
diletakkan dalam tool box atau kotak orsinalnya
4 Lakukan tes jalan Pastikan alat dan peralatan yang dipilih dalam
keadaan baik dan standar, sesuai dengan rekomendasi
5 Lakukan pencatatan shop manual
Untuk menghindari terjadinya pencemaran
Operational Training Department lingkungan atau cedera akibat terpapar fluida mesin,
maka perhatikan :
Cairan hidrolik ditambahakan saat sirkuit hydraulic
ada dalam suhu kerja. Pasang penampung tumpahan
sebelum cairan ditambahkan.
Bersihkan leher lubang pengisian/ nozzle grease
sebelum selang pengisian dipasang, pastikan tidak
tercampur benda asing.
Tambahkan fluida kerja (oil, mesin, hidrolis, minyak
rem dsb) sampai batas yang direkomendasikan
dengan hati-hati, hindari cipratan. Atur posisi tubuh
sehingga jauh dari aliran fluida.
Acculmulator ditambah dengan gas Nitrogen, ikuti
tata cara penanganan tabung gas yang benar.
Setelah perbaikan/ penggantian silinder hidrolik, pipa
atau komponen hidrolik lainnya, lakukan flushing
dan air bleeding sesuai rekomendasi.
Sebelum tes jalan dilakukan :
Pastikan semua alat, peralatan kerja dan
komponen yang tidak terpakai sudah disingkirkan
dari atas unit dan dikembalikan ketempatnya.
Gunakan ceklis pemeriksaan yang standar
Periksa lingkungan sekitar dari barang, material atau
aktifitas orang lainnya.
Lakukan pemeriksaan berjalan berkeliling unit.
Hati-hati saat memeriksa, perhatikan tempat berjalan/
berpijak.
Pada saat dilakukan tes jalan bisa mengakibatkan
cedera akibat terkena gerakan unit, tabrakan atau
kerusakan pada unit maka tata cara berikut harus
dipatuhi.
Hanya orang yang sudah dilatih khusus yang boleh
mengoperasikan alat.
Sebelum mesin dihidupkan, bunyikan klakson 1 kali
tunggu 15 detik, setelah aman hidupkan mesin.
Lakukan tes jalan sesuai rekomendasi shop manual.
Selama berada dalam cabin operator harus memakai
sabuk pengaman.
Agar tidak tersandung atau terjatuh maka :
Jangan membaca/ menulis sambil berjalan
HD 465 -7
KESELAMATAN KERJA (SAFETY) Hal : 15
Baca/ tulis harus dilakukan di tempat yang
penerangannya cukup.
6 Kembalikan alat peralatan kerja Agar alat kerja tidak rusak, atau mengalami cedera
punggung atau terjatuh, maka perhatikan :
Periksa kembali semua alat dan peralatan kerja,
bersihkan dengan hati-hati
Alat/ spesial tool yang berukuran besar atau berat
dipindahkan dengan alat angkat/ angkut. Ikuti tata
cara penggunaan alat angkut yang benar.
7 Bersihkan tempat kerja Untuk menghindari cedera akibat terpeleset,
tersandung jatuh atau tergores, maka perhatikan :
Bersihkan tempat kerja dari sisa-sisa sampah atau
komponen bekas.
Buang ke tempat sampah yang sesuai jenisnya.
Sampah logam yang berujung tajam disingkirkan
dengan sekop.
Genangan air/ sisa pelumas dibersihkan dengan pasir
atau serbuk kayu.
Jika perlu, lantai pelataran dibersihkan dengan
detergen dan air.
1.4.2 MENGOPERASIKAN DUMP TRUCK
TITLE OF TSP / JUDUL PTS
OPERATING DUMP TRUCK / MENGOPERASIKAN DUMP TRUCK
APPLICABLE OCCUPATIONS / JABATAN
All / Tiap Safety Standard File Holders Safety Standards Master File
TASK TASK STEPS IN SAFETY CONTROLS AND MOTIVATION
STEP SEQUENCE PENGENDALIAN KESELAMATAN &
LANGKAH MOTIVASI
TUGAS URUTAN LANGKAH
TUGAS Bisa mengakibatkan operator terbentur atau tergores,
1 maka harus mengacu dengan Ikrar Keselamatan,
Periksa Alat Pelindung Diri gunakan APD untuk mengurangi resiko cedera.
(APD )
APD (helm, sarung tangan, sumbat telinga, kacamata,
2 Lakukan Pemeriksaan awal masker debu dan rompi reflektif) harus diperiksa
dalam keadaan baik.
Hanya orang yang dalam keadaan sehat dan sudah
mendapat pelatihan khusus yang dibolehkan
mengoperasikan alat produksi.
Agar tidak terjadi terbentur, terjatuh, terkilir, terjepit,
terkena suhu panas, atau aki meledak, maka sebelum
Operational Training Department HD 465 -7
KESELAMATAN KERJA (SAFETY) Hal : 16
mesin hidup harus perhatikan:-
Pastikan unit diparkir secara aman di lingkungan
yang aman pula.
Periksalah unit dengan berjalan berkeliling. Hati-hati
saat melihat dibagian bawah, pakai helm dan sarung
tangan.
Perhatikan tempat berjalan dan pijakan kaki waktu
berkeliling dan naik / turun, berdirilah di tempat yang
stabil, usahakan berpegangan. Bersihkan lantai dari
sisa grease, ceceran oli atau air sebelum dinaiki.
Saat membuka / menutup cabin perhatikan jari,
tangan dan keseimbangan.
Saat memeriksa mesin, perhatikan posisi jari dan
tangan, hati-hati di bagian sempit dan yang bisa
berputar, jangan sampai terjepit.
Hati-hati pada bagian mesin yang panas (turbo,
saluran buang, radiator). Saat memeriksa radiator,
periksa ketinggian air pada reservoirnya. Jika tidak
dilengkapi reservoir, periksa radiator jika mesin
sudah dingin, gunakan majun waktu membuka /
menutup tutup radiator, putar sedikit dan tahan,
biarkan tekanan dalam radiator hilang, baru buka
tutupnya. Jangan membuka radiator dengan kaki.
Waktu memeriksa elektrolit baterai, lakukan dengan
hati-hati,, gunakan senter, jangan memakai api
terbuka (korek api, pemantik rokok dsb)
Untuk menghidupkan mesin, agar tidak terjadi
tabrakan diharuskan:-
Sebelum mesin dihidupkan, perhatikan kondisi
sekitar, transmisi harus netral klakson 1x, tunggu 15
detik, atur bukaan gas rendah, hidupkan mesin.
Periksa panel-panel indikator, atur putaran mesin dan
uji fungsi alat-alat kerja.
Periksa dan pastikan fungsi emergency brake, dan
sistem pneumatik bekerja sempurna.
3 Naik / turun unit Untuk menghindarkan cedera akibat terjatuh, maka
saat naik / turun unit harus memperhatikan:-
Bersihkan dulu anak tangga dan pegangan tangga
dari lumpur, grease atau kotoran penyebab licin
lainnya.
Tubuh harus menghadap unit saat naik / turun,
berpegangan dan gunakan teknik kontak tiga titik.
4 Operasikan unit kosongan Kelalaian bisa mengakibatkan tangan terjepit atau
terjatuh dari kabin, maka di awal operasi perhatikan:-
Hanya operator yang memiliki izin yang boleh
mengoperasikan dump truck.
Agar tangan / kaki tidak terjepit waktu menutup
Operational Training Department HD 465 -7
KESELAMATAN KERJA (SAFETY) Hal : 17
5 Isi Muatan pintu, usahakan gunakan satu tangan untuk menarik
handle pintu dan tangan yang lain berpegangan pada
Operational Training Department kursi, pastikan kedua kaki sudah berpijak di lantai
kabin, jangan membanting pintu kabin, tutuplah
dengan perlahan namun pasti.
Selama berada dalam kabin, sabuk pengaman harus
selalu dipakai, demikian juga helm jika perlu. Atur
posisi kursi agar nyaman.
Kelalaian pada waktu operasi bisa mengakibatkan
tabrakan, unit terguling atau senggolan, maka hal-hal
berikut ini harus dipatuhi:-
Sebelum pekerjaan dimulai, pastikan operator
mengetahui lokasi dan pekerjaan yang harus
dilakukan. Diskusikan dengan pengawas.
Jika daerah operasi merupakan daerah baru buat
operator, maka jika perlu dilakukan pemeriksaan
terlebih dulu, diskusikan dengan pengawas.
Pada dump truck dengan kemudi sebelah kiri dan
berjalan di jalur kiri, operator harus lebih hati-hati
terutama waktu berpapasan, kurangi kecepatan.
Kecepatan maksimum truk dalam kondisi kosongan
atau muatan adalah 35 km/jam dalam keadaan
normal.
Sebelum memasuki turunan / tanjakan, periksa kerja
sistem rem. Jika jarum indikator tekanan angin turun
terlalu cepat, hentikan operasi.
Agar tidak terjadi menabrak mundur, maka
diharuskan:-Tata cara penggunaan klakson harus
diikuti:-
Satu kali panjang sebelum manuver
Dua kali pendek sebelum bergerak maju.
Tiga kali pendek sebelum mundur, atau gunakan
alarm mundur Perhatikan kaca-kaca spion sebelum
mundur, jika kondisi terlalu gelap hentikan manuver.
Untuk menghindari kerusakan pada unit, maka
perhatikan:-
Pilih tempat berjalan yang stabil, hindari roda-roda
berputar slip dengan mengatur transmisi dan
kecepatan. Jangan mengemudi dengan mengubah
kecepatan atau arah yang mendadak.
Ikuti petunjuk pengoperasian alat dengan benar.
Jika pandangan terhalang atau cuaca buruk, hentikan
unit, parkirlah di tempat yang aman, ikuti instruksi
pengawas.
Jika mengoperasikan unit malam hari, harus
perhatikan :-
HD 465 -7
KESELAMATAN KERJA (SAFETY) Hal : 18
Operational Training Department Semua lampu operasi harus dalam keadaan baik dan
dinyalakan
Hati-hati karena tinggi relatif obyek diatas tanah
malam hari bisa berbeda dibandingkan dengan siang
hari.
Pada saat berada diarea pemuatan (front loading) bisa
mengakibatkana insiden tabrakan, menabrak mundur,
atau unit terperosok, maka prosedur berikut ini harus
diperhatikan :-
Berikan klakson atau sinyal lampu pada alat loading
atau alat berat lain yang ada, pastikan operatornya
mengetahui keberadaan unit
Amati pola keberadaan orang atau kendaraan ringan
lainnya.
Operator harus bisa mengamati seluruh kegiatan
pemuatan dari depan
Jangan parkir untuk mengantri hingga tidak bisa
melihat alat loading
Perhatikan titik pemuatan, jika kurang rata atau
membahayakan , mintalah alat loading atau dozer
untuk mempersiapkannya dahulu
Jika ada unit lain yang sedang diisi, antrilah pada
jarak dan lokasi yang aman
Ikuti pola antrian dan manuver pengisian
Jika truck didepan sudah selesai diisi, mulailah
manuver, mundurlah ke titik pemuatan , jika bucket
alat loading sudah siap menggantung dan operator
alat loading memberikan sinyal klakson. Mundurlah
ke titik pemuatan, sampai operator alat loading
memberikan sinyal klakson, atau dump body diisi
muatan oleh alat loading
Sebelum bergerak mundur, amati keadaan belakang
dengan melihat kaca spion, atau ikuti aba-aba
pemandu jika ada. Mundurlah dengan perlahan dan
hati-hati
Usahakan truck dihentikan dalam keadaan serata
mungkin dan stabil
Agar operator tidak terjatuh dan cedera maka pada
saat unit sedang diisi, operator truck dilarang keluar
atau memasuki kabin operator
Semua aturan pada unit operasi kosongan (nomor 3)
diberlakukan pula pada saat mengoperasikan unit
dengan membawa muatan.
Hal-hal berikut ini harus diperhatikan, untuk
menghindari terjadinya tabrakan, senggolan, atau
terguling :-
Unit dengan keadaan bermuatan akan mengakibatkan
HD 465 -7
KESELAMATAN KERJA (SAFETY) Hal : 19
6 Tumpahkan muatan
titik berat unit naik keatas, sehingga berkurang ke
Operational Training Department stabilanya. Karena itu pilih tempat berjalan yang
relatif rata (tidak miring kiri/ kanan)
Kecepatan truck harus disesuaikan dengan kondisi
jalan. Kecepatan unit maksimum edalah 35 km/jam
dalam keadaan normal.
Jangan membututi unit lain, jarak antrian minimum
adalah 50 meter dalam keadaan normal.
Jangan sekali-kali menuruni turunan dengan
transmissi netral
Gunakan klakson atau isyarat lampu jika memasuki
tikungan, persimpangan atau alat berat lain. Kurangi
kecepatan
Sebelum memasuki turunan/ tanjakan, periksa kerja
sistim rem. Jika jarum indikator tekanan angin turun
terlalu cepat, hentikan operasi.
Jika mengoperasikan unit malam hari harus
perhatikan :-
Semua lampu operasi harus dalam keadaan baik dan
dinyalakan
Hati-hati karena tinggi relatif obyek di atas tanah
malam hari bisa berbeda dibandingkan dengan siang
hari.
Bisa mengakibatkan tabrakan atau unit amblas dan
terguling, maka tata cara penumpahan berikut ini
harus diikuti:-
Pada saat memasuki area penumpahan, operator
harus terlebih dulu mengamati daerah penumpahan,
terutama kabel yang menggantung.
Jika ada, perhatikan bulldozer atau alat loading lain,
berikan isyarat klakson atau lampu hingga operator
dozer / alat loaading mengetahui keberadaan unit.
Ikuti pola penumpahan di area atau instruksi yang
diberikan pengawas atau pemandu jika ada.
Tata cara penumpahan harus disesuaikan dengan
jenis material yang dibawa.
Manuver mundur harus dilakukan perlahan dan hati-
hati, operator harus mengamati kaca spion.
Jangan mundur tepat ke bibir tebing, atau melewati
bundwall, dan hanya berfungsi sebagai acuan bagi
operator. Bukan ganjal untuk berhenti. Hentikan unit
pada jarak minimal 2 meter dari bundwall.
Jika material yang dibawa berupa lumpur, material
tersebut harus dispreading, dan tidak ditumpahkan di
satu tempat.
Untuk menghindari rusaknya unit, maka tatacara
pengoperasian dump body berikut ini harus diikuti:-
HD 465 -7
KESELAMATAN KERJA (SAFETY) Hal : 20
Naikkan dump body untuk menumpahkan muatan
secukupnya.
Jika semua muatan sudah ditumpahkan, turunkan
dump body dalam keadaan unit berhenti.
Hati-hati terhadap kabel yang menggantung.
Jika muatan terhalang oleh tumpukan, majukan unit
perlahan lurus ke depan, jika muatan sudah
ditumpahkan semua, berhenti dan turunkan dump
body. Jangan menurunkan dump body saat unit
berjalan karena akan merusak mekanisme dump
body.
Area penumpahan biasanya amat berdebu, maka
manuver truk harus dilakukan dengan perlahan dan
hati-hati. Komunikasi yang baik dengan dozer dan
truk lain bisa dilakukan dengan isyarat klakson atau
lampu.
Penumpahan di crusher bisa mengakibatkan tabrakan
terhadap fasilitas crusher, untuk menghindarinya,
maka perhatikan:-
Perhatikan area penumpahan di crusher, terutama
dari kemungkinan adanya orang atau kendaraan
ringan lain.
Ikuti prosedur penumpahan di crusher yang berlaku,
patuhi aturan lalu lintas unit, amati lampu penuntun
di crusher.
Pada waktu mundur, periksa kedua kaca spion
dengan seksama, jangan teruskan manuver jika
terdapat kendaraan ringan atau unit lain berada di
lajur manuver unit. Crusher biasanya dilengkapi
dengan stopping block, atur posisi unit hingga tepat
tegak lurus stopping block.
Naikkan dump body cukup untuk menumpahkan
seluruh muatan, setelah seluruh muatan ditumpahkan,
turunkan dump body sebelum meninggalkan crusher.
Jika perlu, beritahu operator crusher atau pengawas
kalau lokasi penumpahan kotor dan perlu
dibersihkan.
7 Parkir dan Manuver Parkir Untuk menghindari terjadinya tabrakan saat parkir
atau manuver parkir, maka perhatikan:-
Carilah tempat yang datar dan aman.
Saat manuver perhatikan bagian belakang, terutama
daerah blind spot unit atau alat lain yang parkir atau
bangunan di kiri kanan unit.
Setelah berhenti sempurna dan lurus, aktifkan rem
parkir, biarkan mesin idle 5 menit dan matikan
mesin, cabut kunci kontak.
Jika parkir dilakukan tidak di lokasi yang ditentukan
(darurat) maka tempatkan rambu darurat 50 meter di
Operational Training Department HD 465 -7
KESELAMATAN KERJA (SAFETY) Hal : 21
depan dan belakang unit.
Lampu kecil harus dihidupkan.
8 Tangani keadaan darurat Untuk menghindarkan terjadinya cedera fatal jika
terjadi keadaan darurat, maka harus perhatikan:-
Jika unit terguling, konsentrasikan pada kemudi,
jangan panik, jangan mencoba melepas seat belt atau
melompat keluar dari kabin.
Jika mesin mati saat di tanjakan, aktifkan parking dan
emergency brake jika unit tetap bergerak, arahkan ke
bundwall, tabrakkan ban dengan kemiringan kecil
(30 derajat) terhadap bundwall.
Jika unit amblas pada HD, maju sedikit, ayunkan
mundur, maksimum tiga kali, jika tidak berhasil
minta bantuan alat penarik lain.
Jika unit articulated amblas, coba kombinasi poros
unit.
Jika timbul api / asap, arahkan unit ke tempat aman,
jika mungkin, aktifkan rem parkir dan rem darurat.
identifikasi sumber api, jika nyala api tidak terlalu
besar, gunakan APAR untuk memadamkan api dari
luar.
Aktifkan segera sistim pemadam otomatis jika
tersedia.
Ikuti tata cara penanganan keadaan darurat.
Operational Training Department HD 465 -7
POWER TRAIN Hal : 22
1. PANDANGAN UMUM UNIT
Keterangan :
1. Dump body
2. Rear wheel
3. Front wheel
4. Turn signal light
5. Head lamp
Arti code unit HD 465-7
HD = Heavy dump truck Komatsu
46 = Max Pay load 46 ton
5 = Torque converter
7 = Serie 7
GALEO ( Genuine Answers for Land & Environment Optimization)
G = Genuine
A = Answer
L = Land
E = Environment
O = Optimization
Operational Training Department HD 465 -7
POWER TRAIN Hal : 23
2. DIAGRAM POWER TRAIN
Keterangan : 6. PTO 12. Rear Brake
1. Engine 7. TC 13. Tyre
2. Out put shaft 8. Transmission 14. Final drive
3. Front drive shaft 9. Rear Drive Shaft 15. Parking brake
4. Brake cooling pump 10. Diferential gear 16. Steering hoist pump
5. TC / TM cahrge pump 11. Drive shaft
Brake cooling control pump
Operational Training Department HD 465 -7
POWER TRAIN Hal : 24
3. SPESIFIKASI UNIT
Items Unit HD 465-7
Overall weight Kg (lb) 97875 (215841)
Unloaden weight Kg (lb) 42800 (94374)
Max Payload Kg (lb) 55000 (121275)
Dump Body
M3 (cu.yd) 25 (32.7)
Struck M3 (cu.yd) 34.2 (44.7)
Heaped sec 11.5
Dumping speed at 2000 rpm (raised) Komatsu SAA6D170E-3
Engine type KW (HP)/rpm 551(739)/2000
Fly wheel hp of Engine N.m(kgf.m, lbft)/rpm 3260 (332,2401) / 1400
Max Torque Mm (ft.in) 8500 (27.11)
Min Turning radius 1st Km/h (MPH) 11.5 (7.1)
Travel Speed 2nd Km/h (MPH) 16.0 (9.9)
Forward 3rd Km/h (MPH) 21.5 (13.4)
4th Km/h (MPH) 29.5 (18.3)
Reverse 5th Km/h (MPH) 39.0 (24.2)
6th Km/h (MPH) 52.5 (32.6)
7th Km/h (MPH) 70.0 (43.5)
1st Km/h (MPH) 12.0 (7.5)
Operational Training Department HD 465 -7
POWER TRAIN Hal : 25
4. SPESIFIKASI ENGINE Komatsu SAA6D170E – 3
Model Water-cooled, 4 cycle
Type Turbo-cahrged and air to air after cooled
6
Aspirations 170 mm
Jumlah silinder 170 mm
Bore 23.15 ltr
Stroke
Piston Displacement 551 kW 739 HP
Performance 533 kW 715 HP
2000 rpm
Gross HP 332 kg.m
Flywheel HP Direct Injection
Rated RPM Electronically controlled
Maximum torsi Gear pump, forced lubrication
Fuel System Full-flow type
Governor Dry type with double element plus dust indicator
Lubrication system
Method
Filter
Air Cleaner
5. TRANSMISI 3 element, 1 stage, 2 phase
Torque Converter Full automatic, planetary type
Transmission 7 speed maju dan 1 mundur
Speed range Wet, multiple disc clucth
Lock up clutch TC drive in speed 1
Forward Direct drive in speed 1 lock up and all higher gear
Torque converter drive
Reserve Electronic shift control with automatic clutch modulation
Shift control in all gear
Maximum speed 70 km/h (43.5 MPH)
6. TYRE
Standart type tyre 24.00-35-36 PR
7. SUSPENSSION SYSTEM
Suspensi yang digunakan type independent hydropneumatic suspenssion dengan fixed throtlle
dan damper vibration yang membuat kenyamanan dan meningkatkan maksimum produktivity
dan rasa percaya diri operator.
Operational Training Department HD 465 -7
POWER TRAIN Hal : 26
8. STEERING SYSTEM Full hydraulic power steering dengan double acting
Type Manually controlled
Supplementary steering 8.5 m
390
Minimum turning radius
Maksimum steering angle
(outside tyre)
9. HYDRAULIC SYSTEM Twin, 2 stage telescopic
Hoist silinder 210 kg/cm2
Relief pressure 11.5 detik
Hoist time
10. BRAKE SYSTEM Full-hydraulic control, calliper disc type
Service brake : Full-hydraulic control, oil cooled multiple disc type
Front Spring applied, multiple disc type
Rear
Oil cooled, multiple disc rear brake act as retarder
Parking brake
A relay valve automatically actuates the service
Retarder Juga memungkinkan manual operasi
Secondary
Wet Multiple disc brake dan retarder yang dikontrol secara hidrolik
Wet multiple brake menjamin kehandalan dan kestabilan performa brake. Kapasitas besar,
pendinginan terus menerus, wet multiple brake juga berfungsi sebagai retarder dengan
responsif yang tinggi memberikan kepercayaan diri operator pada kecepatan tinggi ketika
travel di turunan. Kapasitas retarder 785 kW (1.052 HP).
11. TAMBAHAN
A. Automatic Idling Setting System (AISS)
Engine ini dilengkapi dengan fasilitas quick engine warm up dan cab cooling / warming.
Ketika setting system “ON” engine idle speed ditahan pada 945 rpm ketika temperature
pendingin 500C atau lebih rendah. Speed secara otomatis ke 750 rpm ketika temperatur
pendingin mencapai 500C.
B. K-Atomics with “Skip-Shift” Function
K-ATOMICS (Komatsu Advanced Transmission with Optimum Modulation Control
System) yang menjamin tekanan modulasi clutch dengan benar ketika clutch engage.
Control system meliputi engine dan transmisi dan dilengkapi dengan fungsi “Skip-Shift”
yang manjamin perpindahan speed yang halus dan akselerasi yang responsif.
Operational Training Department HD 465 -7
POWER TRAIN Hal : 27
Fungsi “Skip-shift” :
Optimum Travel speed secara otomatis disesuaikan dengan sudut kenaikan. Serta
menghasilkan pengurangan frekuensi dari shift down dan operasi yang lebih halus.
C. Auto Reatrder Speed Control
ARSC mengijinkan operator untuk mengeset travel speed saat turun dengan mudah dan
menuruni slope pada kecepatan yang konstan. Hasilnya, operator dapat konsentrasi ke
steering. Kecepatan dapat diset dengan tambahan 1 km/h (0.6 mph) per klik (penyetelan
maksimum kecepatan 5 km/h (3.1 mph)) untuk mendapatkan optimum speed pada
kemiringan. Temperatur oli pendingin retarder selalu dikontrol, kecepatan secara otomatis
turun untuk mencegah overheating.
Operational Training Department HD 465 -7
POWER TRAIN Hal : 28
D. ABS (Anti-Lock Braking System) (Optional)
Menggunakan tehnologi yang canggih, komatsu adalah industri alat berat yang
memperkenalkan pertama kali system ABS. System ini mencegah tyre terkunci sehingga
meminimalkan Skidding ketika kondisi licin ketika service brake diaktifkan.
E. ASR (Automatic Spin Regulator) (Optional)
ASR secara otomatis mencegah tyre belakang dari slipping pada tanah lembek untuk
mendapatkan optimal traksi.
F. PLM II (Memory Card Type Payload Meter) (Optional)
PLM II mengetahui volume produksi dan kondisi kerja dari dump truck dapat dianalisa
dan dikontrol secara langsung dengan komputer. System dapat disimpan hingga 2900
siklus kerja.
Operational Training Department HD 465 -7
INSTRUMEN PANEL Hal : 8
INSTRUMEN PANEL
GENERAL VIEW OF CONTROLS GAUGES
1. Dump Lever HD 465 -7
2. Lamp switch, Turn signal lever Dimmer Switch
3. Steering wheel
4. Machine monitor
5. Retarder control lever
6. Cigarette lighter
7. Shift lever
8. Parking brake switch
9. Accelerator pedal
10. Brake pedal
11. Emergency brake pedal
12. Safety lock knob
13. Auto retarder (ARSC) set lever
Operational Training Department
INSTRUMEN PANEL Hal : 9
1. Machine monitor mode selector switch 2 HD 465 -7
2. Machine monitor mode selector switch 1
3. Fog lamp switch (optional)
4. Yellow rotating lamp switch (optional)
5. Side lamp switch (optional)
6. Machine monitor bulb check switch
7. Night lighting dimmer switch
8. Hazard lamp switch
9. Emergency steering switch
10. Power mode selector switch
11. AISS LOW switch
12. Front brake cut-off switch (optional)
13. Auto retarder (ARSC) switch
14. ASR switch (optional)
15. ABS switch (optional)
Operational Training Department
INSTRUMEN PANEL Hal : 10
A : Character display D : Meter display portion
B : Caution items E : Central warning lamp
C : Emergency stop items
Catatan :
Putar kunci kontak ke posisi “ON” untuk memeriksa system selam 30 detik, sebelum
menghidupkan engine.
Central warning lamp menyala selama 2 detik selanjutnya mati
Alarm buzzer bunyi selama 2 detik selanjutnya berhenti
Monitor lampu menyala selama 2 detik dan lalu mati 1 detik
Shift indicator display menunjukkan 88 selama 2 detik dan lalu mati 1 detik
Setelah 3 detik pemeriksaan system, pengukur mulai berfungsi
Tulisan ”KOMATSU SYSTEM CHECK” ditampilkan pada layar selama 3
detik
Jika lampu tidak berfungsi, mungkin ada kerusakan atau terlepas segera lakukan
pemeriksaan
Operational Training Department HD 465 -7
INSTRUMEN PANEL Hal : 11
2.1 Character Display HD 465 -7
Service meter
Angka pada service meter ini menunjukkan jam total
pengoperasian unit.
Pada saat engine hidup, kenaikan angka service meter
ini secara konstan walaupun unit tidak bergerak.
Odometer
Meter ini menandakan jumlah jarak yang telah
ditempuh dalam kilometer.
Reverse Travel Odometer
Meter ini menandakan total perjalanan unit mundur
yang telah ditempuh dalam kilometer.
Action Code Display
Display panel akan memunculkan code action yang
lebih penting pada waktu yang bersamaan. Mulai E03,
E02, E01. Ketika terjadi action code E03 dan E02
alarm buzzer akan berbunyi dan lampu peringatan
utama akan menyala.
E03 : Ketika code ini muncul di display. Hentikan unit
dan segera lakukan pemeriksaan
E02 : Ketika code ini muncul di display. Kurangi
putaran engine dan kecepatan unit sambil terus
beroperasi. Hentikan unit dan biarkan engine berputar
tanpa beban pada kecepatan sedang.
E01 : Jika display menunjukkan maintenance dan
lampu peringatan menyala, lakukan pemeriksaan dan
perbaikan setelah selesai bekerja.
Operational Training Department
INSTRUMEN PANEL Hal : 12
Filter, Oil Replacement Display
Setelah system memeriksa secara menyeluruh. Display
selama 30 detik akan menunjukkan interval pergantian
oli dan filter, waktu bersamaan lampu peringatan
maintenance akan berkedip atau menyala.
2.2 Caution Items
Jika lampu monitor menyala selama perjalanan (travel), Inspeksi lokasi masalah dengan
cepat dan ambilah tindakan yang diperlukan.
1. Seat Belt Caution lamp
Lampu ini akan menyala apabila seat belt tidak dikenakan
(dipakai). Ada bahaya selama perjalanan maka selalu kenakan
seat belt.
2. Parking Brake Pilot Lamp
Lampu monitor akan menyala apabila parking brake diaktifkan
3. Dump Body Pilot Lamp
Lampu monitor akan menyala apabila dump body lever pada
posisi selain “FLOAT”
4. Emergency Steering Pilot Lamp
Lampu akan menyala apabila emergency steering diaktifkan.
(unit dilengkapi dengan Auto emergency steering)
Jika ada ketidaknormalan yang terjadi pada sirkuit tekanan oli
ketika unit berjalan. Auto emergency steering diaktifkan dan
lampu akan menyala.
Operational Training Department HD 465 -7
INSTRUMEN PANEL Hal : 13
5. Fuel Level Caution Lamp
Lampu akan menyala apabila bahan bakar ditangki kurang dari
140 liter. Jika lampu menyala, check fuel level dan tambahkan
bahan bakar.
6. Maintenance Caution Lamp
Ketika monitor menyala, tertulis “E01” dan lokasi yang perlu
diperbaiki tertera pada character display. Maka segera lakukan
pemeriksaan, tambah ataupun ganti.
Drop in engine oil level (Jika dilengkapi)
Clogged engine oil filter (Jika dilengkapi)
Drop in oil level steering, hoist oil tank (Jika dilengkapi)
Clogged air cleaner
Clogged steering, hoist oil filter (Jika dilengkapi)
Clogged transmission oil filter
Drop in engine cooling water level
Clogged brake cooling oil filter (Jika dilengkapi)
Worn brake disc (rear) (Jika dilengkapi)
Drop in battery electrolyte level (Jika dilengkapi)
Drop in transmission oil level (Jika dilengkapi)
2.3 Emergency Items
Jika monitor menyala, segera hentikan operasi kemudian check area yang berhubungan
dan segera perbaiki.
Operational Training Department HD 465 -7
INSTRUMEN PANEL Hal : 14
1. Engine water temperature warning lamp HD 465 -7
Lampu ini memperingatkan operator bahwa suhu air pendingin
di engine naik. Ketika lampu menyala pada character display
akan menampilkan “E02 ENGINE OVERHEAT” dan pada
saat yang sama output engine akan dibatasi secara otomatis.
Jalankan engine tanpa beban pada putaran sedang sampai
lampu mati.(1200 - 1400 Rpm)
2. Torque converter oil temperature warning lamp
Lampu ini memperingatkan operator bahwa suhu oli torque
converter temperature naik.
Ketika lampu menyala, pada character display akan
menampilkan “E02 TC OVERHEAT”, Hentikan unit pada
tempat yang aman, posisi gear shift lever “N” dan jalankan
engine tanpa beban pada putaran sedang sampai lampu mati.
(1200 – 1400 Rpm )
3. Retarder oil temperature warning lamp
Lampu ini memperingatkan operator bahwa suhu oil Brake
cooling (rear brake) naik.
Ketika lampu menyala, pada character display akan
menampilkan “E02 BRAKE OVERHEAT”, Hentikan unit
pada tempat yang aman, posisi gear shift lever “N” dan
jalankan engine tanpa beban pada putaran sedang sampai
lampu mati (1200 – 1400 Rpm) .
4. Battery charge circuit warning lamp
Lampu akan menyala apabila charging system tidak normal.
Ketika lampu menyala, pada character display akan
menampilkan “E03 CHECK RIGHT NOW”, Hentikan unit
pada tempat yang aman, matikan engine dan periksa charging
sirkuit.
5. Steering oil temperature warning lamp (Jika dilengkapi)
Lampu ini menyala memperingatkan operator bahwa steering
oil temperature naik.
Ketika lampu menyala, pada character display akan
menampilkan “E02 STRG OVERHEAT”, Hentikan unit pada
tempat yang aman, Posisikan gear shift lever pada “N” dan
jalankan engine tanpa beban pada putaran sedang sampai
lampu mati (1200 – 1400 Rpm) .
Operational Training Department
INSTRUMEN PANEL Hal : 15
6. Engine oil pressure warning lamp HD 465 -7
Lampu ini menyala memperingatkan operator bahwa tekanan
pelumasan oil engine telah turun di bawah standart
Ketika lampu menyala, pada character display akan
menampilkan “E03 CHECK RIGHT NOW”, output engine
akan berkurang secara otomatis. Hentikan unit dengan segera,
matikan mesin dan lakukan pemeriksaan.
Lampu menyala jika engine oil pressure berada pada tekanan
dibawah 1,2 Kg/cm2 ketika mesin berjalan.
Jika engine tidak hidup maka lampu tidak akan menyala.
7. Brake oil pressure warning lamp (accumulator oil pressure)
Lampu ini menyala memperingatkan operator bahwa tekanan
pada brake accumulator telah turun dibawah harga spesifiknya.
Central warning lamp dan alarm tidak aktif ketika engine mati.
Jika accumulator oil pressure masih dibawah harga spesifiknya
setelah 30 detik engine distart. Pada character display akan
menampilkan “E03 CHECK RIGHT NOW”, output engine
akan berkurang secara otomatis. Hentikan unit pada tempat
yang aman, matikan mesin dan lakukan pemeriksaan.
8. Tilt warning lamp (jika dilengkapi)
Lampu ini menyala jika dump body bergeser dari tempatnya
ketika bagian rangka belakang terangkat melebihi batas aman
ke kanan atau kiri.
Turunkan dump body dan pindahkan unit ketempat yang aman
dan stabil.
9. Machine monitor, option system warning lamp
Lampu ini menyala jika ada ketidaknormalan yang terdeteksi
pada machine monitor atau pada system atau pada system
tambahan (optional).
Ketika lampu menyala pada character display tertera “E03
CHECK RIGHT NOW” Segera hentikan unit ditempat yang
aman dan lakukan pemeriksaan.
10. Engine system warning lamp
Lampu ini menyala jika ada ketidaknormalan yang terdeteksi
pada system control oleh engine controller.
Ketika lampu menyala pada character display tertera “E03
CHECK RIGHT NOW” Segera hentikan unit ditempat yang
aman, matikan mesin dan lakukan pemeriksaan.
Operational Training Department
INSTRUMEN PANEL Hal : 16
11. Transmission system warning lamp
Lampu ini menyala jika ada ketidaknormalan yang terdeteksi
pada system control oleh transmission controller.
Ketika lampu menyala pada character display tertera “E03
CHECK RIGHT NOW” Segera hentikan unit ditempat yang
aman, matikan mesin dan lakukan pemeriksaan.
12. Retarder system warning lamp
Lampu ini menyala jika ada ketidaknormalan yang terdeteksi
pada system control oleh retarder controller.
Ketika lampu menyala pada character display tertera “E03
CHECK RIGHT NOW” Segera hentikan unit ditempat yang
aman, matikan mesin dan lakukan pemeriksaan.
2.4 Meter Display Portion
2.4.1 Pilot Display Portion
Ketika kunci kontak ON, pilot display menyala apabila pilot display berfungsi.
Operational Training Department HD 465 -7
INSTRUMEN PANEL Hal : 17
1. Preheating Pilot Lamp
Monitor menyala ketika electrical heater untuk pemanasan
engine diaktifkan.
Ketika starting switch diposisi ON pada cuaca dingin lampu
monitor menyala. Dan akan mati setelah 20 – 30 detik untuk
menunjukkan bahwa preheating telah selesai.
2. Retader Pilot Lamp
Monitor menyala ketika retarder control lever ditarik dan
diaktifkan
3. Lock-Up Pilot Lamp
Monitor menyala ketika torque converter lock up berfungsi
dan transmission berpindah ke direct drive (penggerak
langsung).
4. Head Lamp High Beam Pilot Lamp
Monitor menyala ketika lampu utama pada posisi high beam.
5. Turn Signal Pilot Lamp
Monitor menyala ketika lampu sinyal menyala
6. Shift Indicator
Monitor menunjukkan rentang kecepatan transmisi.
Operational Training Department HD 465 -7
INSTRUMEN PANEL Hal : 18
7. Shift lever position Pilot Lamp
Monitor menunjukkan posisi gear shift lever.
Huruf atau angka untuk rentang kecepatan ditunjukkan oleh
shift lever yang menyala.
8. Power Mode Pilot Lamp
Monitor menunjukkan Power Mode.
Ketika power mode dipilih dengan power mode switch antara
High power (P) atau economi (E) maka lampu akan menyala.
9. Auto Suspension Mode Pilot Lamp (Jika dilengkapi)
Monitor menunjukkan Suspension Mode. Ketika mesin
dilengkapi suspension controller.
Jiks system dilengkapi dengan system ini maka suspensi akan
secara otomatis mempunyai kelembaman sesuai dengan beban
unit, penggunaan rem, pengoperasian steering dan
pengoperasian dump control.
Secara normal suspensi diset pada soft mode ketika dump
truck travel kosongan dan menjadi medium mode ketika travel
bermuatan. Ketika foot brake dioperasikan, unit berbelok atau
dump lever dioperasikan maka suspensi akan menjaga
kestabilan dari depan ke belakang dan kiri dan kanan.
H : Hard Mode
M : Medium Mode
S : Soft Mode
10. Auto Retarder Set Speed Indicator
Monitor menunjukkan travel speed yang dipilih untuk Auto
retarder speed control (ARSC).
Ketika ARSC switch OFF lampu mati. Jika set travel speed
dibatalkan maka “0” ditampilkan.
Operational Training Department HD 465 -7
INSTRUMEN PANEL Hal : 19
11. Auto Retarder READY Pilot Lamp
Monitor menunjukkan Auto retarder speed control diaktifkan
pada set travel speed.
Ketika monitor OFF, Auto retarder speed control tidak
diaktifkan.
2.4.2 Meter Display
1. Speedometer HD 465 -7
Monitor ini menunjukkan kecepatan unit saat berjalan.
2. Tachometer
Monitor ini menunjukkan kecepatan engine.
Jika jarum berada pada rentang merah maka alarm akan
berbunyi dan central warning lamp akan menyala maka
kurangi kecepatan engine dan kecepatan unit.
Operational Training Department
INSTRUMEN PANEL Hal : 20
3. Fuel Gauge HD 465 -7
Meter ini menunjukkan jumlah bahan bakar yang masih ada
pada tangki. Lampu akan menyala jika bahan bakar pada
tangki kurang dari 140 liter. Apabila terjadi periksa dan segera
tambahkan bahan bakar.
4. Engine Water Temperature Gauge
Meter ini menunjukkan suhu air pendingin.
Jarum harus berada pada rentang putih selama beroperasi. Jika
jarum berada pada rentang merah maka alarm akan berbunyai
dan central warning lamp akan menyala dan pada character
display tertulis “E02 ENGINE OVERHEAT”. Jika hal ini
terjadi jalankan engine tanpa beban pada medium speed
sampai jarum berada kembali pada rentang putih.
5. Torque Converter Oil Temperature Gauge
Meter ini menunjukkan suhu oli torque converter.
Jarum harus berada pada rentang putih selama beroperasi. Jika
jarum berada pada rentang merah maka alarm akan berbunyai
dan central warning lamp akan menyala dan pada character
display tertulis “E02 TC OVERHEAT”. Jika hal ini terjadi
jalankan engine tanpa beban pada medium speed sampai jarum
berada kembali pada rentang putih.
6. Retarder Oil Temperature Gauge
Meter ini menunjukkan suhu oli retader.
Jarum harus berada pada rentang putih selama beroperasi. Jika
jarum berada pada rentang merah maka alarm akan berbunyai
dan central warning lamp akan menyala dan pada character
display tertulis “E02 BRAKE OVERHEAT”. Jika hal ini
terjadi parkir unit ditempat yang aman, transmisi pada posisi
“N” jalankan engine tanpa beban pada medium speed sampai
lampu mati.
7. Central Warning Lamp
Central warning menyala dan alarm akan berbunyi, jika :
Terjadi ketidaknormalan pada emergency stop item.
Ketika error code “E02” dan “E03” tertera pada layar
character display.
Ketika parking aktif sedangkan shift lever pada posisi
selain netral.
Ketika dump body pada posisi selain float sedangkan shift
lever pada posisi selain “N”.
Ketika engine tachometer pada rentang merah.
Operational Training Department
INSTRUMEN PANEL Hal : 21
2.5 Switch
1. Power Mode Selector
Switch ini digunakan untuk memilih tenaga mesin yang akan
digunakan sesuai dengan kondisi operasi.
Posisi ON : High Power
Digunakan untuk kondisi operasi yang normal.
Posisi OFF : Economy
Digunakan ketika akan menghemat konsumsi bahan bakar,
seperti perjalanan di jalan datar dimana maksimum output
tidak diperlukan.
2. Emergency Switch Steering
Switch ini digunakan untuk mengaktifkan emergency steering
pump. Bila switch ditekan maka pilot lamp akan menyala.
Emergency steering pump dapat digunakan maksimum 90
detik.
Pada saat emergency steering digunakan maksimum
kecepatan 5 km/jam.
Operational Training Department HD 465 -7
INSTRUMEN PANEL Hal : 22
3. Parking Brake Switch
Switch ini digunakan untuk mengaktifkan dan melepas
parking brake valve.
a. Parking
Parking brake diaktifkan.
b. Travel
Parking brake release.
Ketika posisi parking maka pilot lamp menyala dan bila shift
lever selain “N” maka central warning lamp akan menyala.
Jika ada ketidaknormalan pada brake circuit dan tekanan
accumulator turun maka secara otomatis emergency brake
akan diaktifkan.
4. AISS LOW Switch
Switch ini digunakan untuk posisi AUTO dan LOW.
a. Posisi Auto
Untuk operasi normal
b. Posisi Low
Untuk gerakan yang sangat pelan. Seperti parkir
digarasi.
Jika switch berada pada posisi auto :
Ketika parking atau retarder brake dioperasikan maka
secara otomatis Idle pada posisi speed rendah. Tetapi
ketika posisi release maka idle pada posisi high speed.
Pada saat suhu air rendah maka idle pada high speed untuk
mengurangi waktu pemanasan.
5. Front Brake Cut-Off Switch (Jika dilengkapi)
Switch ini digunakan metode pengereman sesuai dengan
kondisi permukaan jalan.
Jika posisi (b) ditekan maka fungsi front brake cut diaktifkan
maka brake roda depan tidak aktif.
(a) Ketika pedal ditekan, brake aktif pada roda depan dan
roda belakang.
(b) Ketika pedal ditekan, brake roda depat tidak aktif dan
roda belakang aktif
6. Auto Retarder (ARSC) Switch
Switch ini digunakan menentukan ARSC system “ON” atau
“OFF”.
(a) ARSC system OFF
(b) ARSC system ON
Operational Training Department HD 465 -7
INSTRUMEN PANEL Hal : 23
7. Fog Lamp Switch (Jika dilengkapi)
Switch ini digunakan mengaktifkan Fog Lamp (Lampu kabut).
(a) Fog lamp mati
(b) Fog lamp menyala
8. Side Lamp Switch (Jika dilengkapi)
Switch ini digunakan mengaktifkan Side Lamp.
(a) Side lamp mati
(b) Side lamp menyala
9. Yellow Rotating Lamp Switch
Switch ini digunakan mengaktifkan rotari Lamp.
(a) Rotari lamp mati
(b) Rotari lamp menyala
10. Power Windows Switch (kanan & kiri)
Switch ini digunakan membuka atau menutup kaca jendela.
Switch hanya dapat bekerja saat starting switch pada posisi
“ON”
(a) Kaca turun
(b) Kaca naik
Ketika kaca sudah sampai diatas atau dibawah lepaskan
switch.
11. Machine Monitor Mode Selctor Switch
Switch ini digunakan untuk mengoperasikan Character
display.
Operational Training Department HD 465 -7
INSTRUMEN PANEL Hal : 24
12. Cigarette Lighter
Ketika cigarette lighter ditekan, maka akan kembali ke posisi
semula setelah beberapa detik. Kemudian tarik untuk
menyalakan rokok.
13. Horn Button (Tombol Klakson)
Ketika tombol klakson pada tengah steering wheel ditekan
maka klakson akan berbunyi.
14. Wiper, Window Washer Switch
Switch ini digunakan untuk mengoperasikan wiper pada kaca
depan. Menggunakan wiper saat kaca kering akan menggores
kaca, Gunakan air washer sebelum mengoperasikan wiper.
Posisi (a) (Off) Berhenti
Posisi (b) (Inv) Wiper bergerak setiap 4 – 7 detik.
Posisi (c) (Low) Wiper bergerak pelan
Posisi (d) (High) Wiper bergerak cepat
Ketika Tombol “A” ditekan air akan keluar. Jangan menekan
tombol lebih dari 10 detik.
15. Room Lamp Switch
Switch ini digunakan untuk menyalakan lampu.
Posisi (a) (Off) Berhenti
Posisi (b) Lampu menyala pada saat pintu dibuka
Posisi (c) Lampu menyala
Operational Training Department HD 465 -7
INSTRUMEN PANEL Hal : 25
2.6 Control Lever dan Pedal
1. Brake Pedal
Digunakan untuk pengereman pada roda.
2. Accelerator Pedal
Digunakan untuk mengatur kecepatan engine. Dapat
digunakan bebas antara low idle sampai dengan full throttle.
3. Shift Lever
Posisi gear dapat dipilih sesuai dengan kondisi perjalanan.
Operational Training Department HD 465 -7
INSTRUMEN PANEL Hal : 26
Posisi “D”
Digunakan untuk berjalan normal. Pada saat shift lever pada posisi ini secara
transmisi otomatis berpindah antara gigi 2 torque converter sampai gigi 7 direct drive
sesuai dengan kecepatan unit. Pada saat berjalan dan dump body pada posisi “Raise”
maka selalu letakkan lever pada posisi “D”. Maksimum kecepatannya 70 km/jam.
Posisi “R”
Digunakan untuk berjalan mundur dan selalu menggunakan torque converter.
Maksimum kecepatannya adalah 12 km/jam. Jika dump body berada pada posisi
selain “Float” dan lever pada posisi “R” maka unit tidak dapat berjalan mundur.
Posisi “L”
Digunakan untuk medan yang sulit pada kecepatan tinggi, berjalan di tanah yang
lunak serta start pada kemiringan. Digunakan juga pada saat turunan untuk
mengurangi gaya dorong unit.
Daerah rentang kecepatan untuk setiap posisi speed :
Posisi Rentang Kecepatan Kecepatan Maksimu
6 1st torque converter – 6th direct 52,5 km/jam
5 1st torque converter – 5th direct 39 km /jam
4 1st torque converter – 4th direct 29,5 km/jam
3 1st torque converter – 3rd direct 21,5 km/jam
2 1st torque converter – 2nd direct 16 km/jam
L 1st torque converter – 1st direct 11,5 km/jam
Bila mengoperasikan Gear Shift Lever, taruhlah Lever pada setiap posisi dengan
aman.
Bila lever diletakkan dengan posisi tidak sempurna, maka lampu tampilan pada
shift indicator akan hilang/mati dan lampu peringatan untuk Transmission
menyala.
Untuk perpindahan Speed dari Forward ke Reverse atau sebaliknya , unit harus
benar-benar dalam keadaan berhenti.
Bila menghidupkan Engine, pastikan Gear Shift Lever berada pada posisi “N”
(netral). Apabila berada pada posisi selain “N” , engine tidak akan bisa hidup.
Operational Training Department HD 465 -7
INSTRUMEN PANEL Hal : 27
Bila Starting Switch pada posisi ON dengan Gear Shift lever pada posisi selain
“N” (Netral) lampu peringatan pusat akan menyala dan bel alarm berbunyi.
Jika Gear Shift Lever berada pada posisi selain “N” waktu Parking Brake di
operasikan, lampu peringatan akan menyala dan alarm berbunyi.
Jika Gear Shift Lever dipindahkan ke posisi selain “N” saat Dump Body Lever
selain Float , lampu peringatan pusat akan menyala dan alarm berbunyi,
Bila sedang beroperasi ( Unit sedang berjalan ) jangan memindahkan Gear Shift
Lever ke posisi “N”.
Bila memindahkan Gear Shift Lever dari “N” ke Forward atau Reverse , Pedal gas
harus dilepas.
Bila memindahkan Gear Shift lever dari “N” ke
“R” atau dari D ke 6, tekan Lock Lever pada
Gear Shift Lever sebelum memindahkan.
4. Dump Lever HD 465 -7
Lever ini digunakan untuk mengoperasikan dump body.
(a) Raise; menaikkan
(b) Hold ; dump body stop dan ditahan
(c) Float ; dump body turun bebas dengan beban vessel
(d) Lower; menurunkan dengan gaya hydraulic .
Pada saat travel dump body harus pada psosi “Float”.
5. Retarder Control Lever
Lever ini digunakan untuk mengoperasikan retarder pada saat
jalan menurun. Semakin besar tarikan maka gaya pengereman
juga semakin kuat. Ketika retarder diaktifkan maka pilot lamp
akan menyala. Selalu gunakan parking brake saat
meninggalkan kursi operator.
6. Safety Lock Knob
Digunakan untuk mengunci dump lever. Untuk mengatur pada
posisi “bebas” tarik tombol ke atas sampai ujung kemudian
kembalikan ke posisi semula.
Untuk mengatur pada posisi “Lock” tarik tombol ke atas
kemudian geser untuk melepaskan kunci. Tombol akan
didorong oleh gaya pegas dan lock akan diaktifkan. Setelah
melakukan hal ini lakukan pengecekan pada dump lever lock.
Operational Training Department
INSTRUMEN PANEL Hal : 28
7. Emergency Brake Pedal
Pedal ini digunakan untuk mengaktifkan rem depan dan
parking brake.
Gunakan pedal ini pada saat kondisi emergency, dimana pada
saat pedal brake mengalami kerusakan dan tidak ada reaksi
pengereman pada roda .
Catatan :
Jika tekanan dalam accumulator turun, secara otomatis
emergency brake akan bekerja.
2.7 Auto Retarder Speed Control (ARSC)
Ketika berjalan menurun, jika switch ditekan untuk kecepatan tertentu, maka retarder
secara otomatis diaktifkan untuk mencegah travel speed dari kelebihan kecepatan
sehingga ini akan membuat retarder beroperasi lebih mudah.
PENJELASAN KOMPONEN
(a) SET (c) Decrease Speed
(b) Increase Speed (d) Cancel
1. ARSC Switch
Switch ini digunakan untuk menghidupkan / mematikan (ON / OFF) ARSC system.
Operational Training Department HD 465 -7