TEKNIK OPERASI & APLIKASI                            Hal :79
POSISI HD DI TEMPAT LOADING DENGAN SYSTEM BLIND SIDE LOADING
(POSISI HD BERADA DISEBELAH KANAN POWER SHOVEL) YANG SALAH.
Posisi HD berada disebelah kanan Power
Shovel dengan posisi yang salah dan
akibatnya :
     Jarak antara Track dengan roda HD kurang
          dari 6m (untuk kapasitas bucket 15 m3)
          maka pada saat Excavator melakukan
          swing akan terjadi benturan (terutama
          malam hari atau operator sudah mulai
          turun staminanya).
          Ingat : Operator Excavator terhalang
          pandangannya untuk melakaukan swing
          sebelah kanan.
     Posisi ban depan tidak searah dengan ban
          belakang, pada saat HD mulai bergerak
          maju dan operator HD memainkan steering
          akan terjadi gesekan yang kauat dan akan
          terjadi keausan ban depan yang tidak
          merata.
     Jarak antara track dengan roda HD melebihi dari 7 meter (untuk kapasitas
          bucket 15 m3) maka pada saat Excavator melakukan pengisian material ke
          dalam Vessel (bak) dapat mengakibatkan Excavator tidak seimbang.
     Ban belakang menginjak bongkahan material yang besar akan
          mengakibatkan :
          a. Posisi HD miring akan menimbulkan kerusakan pada suspensi.
          b. Kerusakan pada ban.
          c. Kondisi tidak aman.
     HD tetap berada disebelah kanan Excavator, walaupun tepat loading point
          sebelah kiri sudah bebas/rapi.
                 POSISI HD DI TEMPAT LOADING
DENGAN SYSTEM DOUBLE SIDE LOADING YANG BENAR.
System ini akan menghasilkan produksi alat
hauling (HD) sangat besar karena alat hauling
(HD) tidak perlu menunggu bucket Excavator siap
pada posisinya dan memperkecil cycle time HD.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan
untuk operator HD yaitu :
      Perhatiakn jarak antara track Excavator
          dengan ban HD, terutama untuk HD yang
          berda disebelah kanan (seperti yang sudah
          dijelaskan pada system yang lain.).
      Perhatikan kondisi dan situasi lapangan.
      Perhatikan tanda-tanda yang berda
          dilapangan baik itu yang berada di unit
          Excavator maupun areal yang sedang
          dikerjakan.
      Perhatiak petunjuk dari petugas lapangan.
      Jangan sekali-kali keluar dari cabin HD,
          walaupun sedang menunggu.
Operational Training Department                                                   HD 465 -7
TEKNIK OPERASI & APLIKASI                                    Hal :80
                           POSISI HD DI TEMPAT LOADING
DENGAN SYSTEM DOUBLE SIDE LOADING DILAKUKAN TIDAK BENAR.
Cara menempatkan posisi HD yang
dilakukan tidak benar akan terjadi.
      Jarak Vessel dengan sisi track terlalu dekat
          (untuk sebelah kiri) san melakukan swing
          (terutama malam hari) dan akan terjungkal
          pada saat melakukan swing (untuk sebelah
          kanan).
      Posisi ban depan tidak searah dengan ban
          belakang, maka akan terjadi gesekan yang
          kuatdan akan terjadi keausan ban depan
          yang tidak merata.
      Driver keluar dari Cabin (hal ini sangat
          berbahaya)
                             INGAT
Untuk driver yang posisinya ada disebelah kanan
agar mengikuti petunjuk dari petugas lapangan
atau tanda-tanda yang berada diunit.
                   DUMP TRUCK DENGAN ALAT MUAT WHEEL LOADER
Posisi Dump Truck di tempat loading dengan
system “I” shape loading (DT bergerak
maju/mundur)
System ini tidak memerlukan areal yang luas sebab
yang banyak bergerak alat hauling (HD)
Langkah-langkah yang perlu diperhatikan
untuk operasi HD yaitu :
      Pada saat bucket WA telah melewati cabin,
          perhatikan posisi bucket dengan melihat
          dari spion (posisi HD bergerak maju).
      Perhatikan posisi bucket WA melalui kaca
          spion (posisi HD bergerak mundur).
      Posisikan HD dekat dengan posisi stock
          pile.
Dengan memperhatikan langkah-langkah
diatas maka akan mendapatkan :
1. produktivitas akan lebih tinggi baik untuk alat
     muat maupun alat hauling.
2. Cycle time akan lebih kecil.
                              Ingat
Karena system ini banyak bergerak adalah HD,
maka operator HD harus lebih hati-hati dan penuh
konsentrasi bilamana merasa stamina menurun
diannjurkan beristirahat sejenak untuk
menghindari kecelakaan.
Operational Training Department                              HD 465 -7
TEKNIK OPERASI & APLIKASI                         Hal :81
POSISI DUMP TRUCK DITEMPAT LOADING DENGAN SYSTEM “I” SHAPE
                     LAODING (HD BERGERAK MAJU/MUNDUR)
                                UNTUK POSISI YANG SALAH.
Cara penempatan posis HD yang salah akan
terjadi:
1. Wheel loader masih bergerak mundur untuk
     menempatkan posisi bucket berada ditengah
     atas Vessel (bak).
2. Jam kerja alat hauling (HD) banyak kehilangan
     waktu (sebab Wheel Loader masih
     memposisikan attachment bucketnya).
3. Jam kerja alat laoading tinggi sedangkan
     produksi yang didapat rendah.
4. Manuver Wheel Loader terlalu jauh.
                             SEBAB
 POSISI HD TERLALU JAUH DENGAN STOCK PILE
    POSISI DUMP TRUCK DITEMPAT LAODING DENGAN SYSTEM “V” SHAPE
          LOADING (HD TIDAK BERGERAK) UNTUK POSISI YANG BENAR.
System ini memerlukan areal yang cukup
luas dikarenakan perlu untuk manuver alat
laoding (Wheel Loader).
Langkah-langkah yang perlu diperhatikan untuk
operator HD yaitu:
      Posisi HD membelakangi dan dekat dengan
          stock pile (agar manuver WA tidak terlalu
          jauh).
      Posisi bucket Wheel Loader tepat
          disamping Vessel (bak) dapat dilihat
          melalui kaca spion.
Dengan memperhatikan langkah-langkah
diatas maka akan didapat :
      Sudut manuver Wheel Loader kecil (cycle
          time).
      Produktivity tinggi.
      HD tidak perlu bergerak.
Operational Training Department                   HD 465 -7
TEKNIK OPERASI & APLIKASI                       Hal :82
POSISI DUMP TRUCK DITEMPAT LOADING DENGAN SYSTEM “V” SHAPE
                         LOADING YANG KURANG SEMPURNA.
Apabila penempatan HD tidak benar seperti
gamabr diatas maka :
      Manuver WA akan terlalu jauh.
      Waktu banyak terbuang untuk WA.
      Produktivity kecil baik untuk WA maupun
          HD.
      Ban cendrung menginjak material didekat
          stock dan akan mengakibatkan keausan
          ban.
 POSISI MENUNGGU/ANTRI DI TEMPAT LOADING POINT DENGAN SYSTEM LOW
                         LEVEL/BENCH LOADING (DT BERADA DIDEPAN)
                                        DILAKUKAN DENGAN BENAR.
    Pada saat mundur selalu melihat kaca
        spion/mirror.
    Sebelum Excavator siap mengisi jangan
        sekali-sekali aHD mundur.
    HD yang berikutnya begitu masuk daerah
        pemuatan langsung mengambil posisi siap
        untuk mundur pada saat HD lain sedang
        diisi (loading) dengan tujuan untuk
        mengurangi waktu menunggu pada saat
        muat.
                       Keterangan
    Metode ini sangatlah efisien dibanding
        dengan metode lain.
    Posisi alat angkut berpindah-pindah agar
        sudut pengambilan tetap kecil.
    Speed masuk gigi satu disesuaikan gas.
   Jangan keluar cabin pada saat dimuati.
POSISI MENUNGGU/ANTRI DI TEMPAT LAODING POINT DENGAN SYSTEM
               LOW LEVEL/BENCH LOADING (DT BERADA DIDEPAN)
                                  DILAKUKAN DENGAN SALAH.
    Dump Truck dimuati material yang
        berlebihan.
    Dump Truck sedang antri menghadap ke
        alat muat.
    Bucket Excavator sedang menekan
        material yang di Dump Truck.
                    Akan Berakibat
    Umur Dump Truck akan pendek.
    Excavator waktu menunggu cukup lama.
    Chasis HD akan menalami retak.
    Produktivitas akan rendah.
Operational Training Department                 HD 465 -7
TEKNIK OPERASI & APLIKASI                     Hal :83
POSISI MENUNGGU/ANTRI DI TEMPAT LOADING POINT DENGAN SYSTEM
             LOW LEVEL BENCH LOADING (DT BERADA DISAMPING)
                                  DILAKUKAN DENGAN BENAR.
 Jarak Dump Truck (1) tepat dikaki slope
     dan berhenti tepat di center sprocket
     Excavator dengan tepat duduk operator
     HD. Bila tidak demikian dikhawatirkan :
     Operator Excavator kurang bisa
     mendeteksi kondisi vessel.
 Perhatikan lampu indicator Pay Load (bila
     dilengkapi).
 Dengarkan kode dari operator biasanya
     klakson 1 x tanda sudah penuh.
 Jarak Dump Truck yag sedang diisi (1)
     dengan Dump Truck yag sedang antri (2)
     kurang lebih 2 x panjang Dump Truck.
                   Keuntungan
 Dump Truck tidak perlu mundur.
 Produksi tinggi.
 POSISI MENUNGGU/ANTRI DI TEMPAT LOADING POINT DENGAN SYSTEM
               LOW LEVEL/BENCH LOADING (DT BERADA DISAMPING)
                                    DILAKUKAN DENGAN SALAH.
Cara penempatan Dump Truck yang kurang
tepat akan berakibat :
      Jarak Dump Truck (1) berhenti tepat
          disamping idler dan jauh dari tebing
          sehingga Excavator kurang stabil dan
          operator Excavator tidak leluasa mendekati
          vessel.
      Jarak Dump Truck (1) dengan (2) terlalu
          dekat, di khawatirkan cabin Dump Truck
          kejatuhan material.
Operational Training Department               HD 465 -7
TEKNIK OPERASI & APLIKASI                            Hal :84
POSISI MENUNGGU/ANTRI DITEMPAT LOADING POINT DENGAN SYSTEM
           TOP LOADING (DT MUNDUR) DILAKUKAN DENGAN BENAR.
Yang harus diperhatiakn pada saat Dump Truck
mundur.
     Pada saat bucket Excator siap loading,
          Dump truck harus lurus den tepat dengan
          alat muat ikuti kemauan operator
          Excavator.
     Selalu melihat kaca spion kanan/kiri
          dangan berpedoman track Excavator dan
          bucket.
     Setelah dirasa lurus terus bergerak
          mundur sampai ada kode dari operator
          Excavator.
Yang harus diperhatiakn pada saat dump
truck menunggu/antri.
      Dump truck harus siap posisi mundur.
      Jarak dengan dump truck yang diisi
          minimum 1 x panjang dump truck.
                  Keuntungan :
 Produksi tinggi
 Excavator tidak terlalu lama menunggu.
                           Kerugian
Operator sulit mengantisipasi lokasi loading
POSISI MENUNGGU/ANTRI DITEMPAT LOADING POINT DENGAN SYSTEM
                  TOP LOADING (DT MUNDUR) DILAKUKAN SALAH.
Kerugiannya bila antri menghadap alat
muat :
Alat muat menunggu HD parkir keloading cukup
lama akan berakibat produksi rendah.
                        Keuntungan            untuk
Operator Dump Truck leluasa
mengantisipasi kondisi lokasi.
Operational Training Department                      HD 465 -7
TEKNIK OPERASI & APLIKASI                             Hal :85
POSISI MENUNGGU/ANTRI DITEMPAT LOADING POINT DENGAN SYSTEM
             TOP LOADING (DT MAJU) DILAKUKAN DENGAN BENAR.
Yang harus diperhatikan untuk operator
dump truck adalah sebagai berikut :
     Pada saat buchet posisi digging dump
          truck (1) sudah harus stand by disebelah
          kiri alat muat sejajar dengan track dengan
          jarak ± meter. Mengapa operator
          Excavator mudah memperkirakan posisi
          jatuhnya material ke vessel.
     Dump truck (2) haus sudah stand by
          dengan jarak 2 x panjang dump truck.
          Mengapa agar terhindar dari gerakan
          swing alat muat.
                       Keuntungan:
     Cycle time dump truck kecil.
     Produktivitas tinggi.
     Sangat cocok untuk loading coal.
                           Kerugian
Operator Excavator kurang bisa mendeteksi
vessel.
  POSISI MENUNGGU/ANTRI DITEMPAT LOADING POINT DENGAN SYSTEM
            TOP LOADING (DT MAJU) DILAKUKAN KURANG SEMPURNA.
Posis dump truck menunggu/antri seperti
gambar diatas akan berakibat :
Excavator pada saat melakukan pengisian untuk
truck produksi No.2 akan menglami
kesulitan/keseimbangan akan kurang.
                             Sebab
Jangkauan alt Excavator terlalu jauh.
                 Akan Mengakibatkan:
     Produksi akan rendah dan waktu banyak
          terbuang.
     Lokasi tidak rapi/menjadi kotor.
     Keselamatan dump truck kurang terjamin.
Operational Training Department                       HD 465 -7
TEKNIK OPERASI & APLIKASI        Hal :86
   POSISI DUMP TRUCK MENUNGGU/ANTRI DI TEMPAT LOADING DENGAN
                                METHODE CAB SIDE YANG BENAR.
Langkah-langkah yang perlu diperhatikan
untuk operator/driver HD adalah :
      Perhatikan posisi HD yang sedang diisi
          (melalui kaca spion)
      Jarak antara HD yanga sedang menunggu
          dengan yang diisi minimal 1 x panjang HD.
      Sudut antara HD yag sedang
          menunggu/antri giliran ± 120o terhadap
          HD yang sedang diisi material.
      Aktifkan rem parkir dengan Engine putaran
          low idle.
Dengan memperhatikan langkah-langkah
diatas maka:
      Gerkan HD yag telah selesai diisi tidak
          terganggu.
      Posisi lat power shovel dan loading point
          dapat diketahui..
      Menuju ke tempat loading point akan lebih
          cepat.
      Produktivity tinggi.
   POSISI DUMP TRUCK MENUNGGU/ANTRI DI TEMPAT LOADING DENGAN
  METHODE CAB SIDE (Posisi DT ada disebelah kiri alat muat power shovel)
                                    UNTUK POSISI YANG SALAH.
Posisi menunggu seperti gamabr diatas
adalah kurang benar maka:
      Mengganggu Manuver HD yang telah
          selesai dimuat material :
      HD yang sedang antri, tidak dapat dilihat
          posisi hd.
      Cycle time HD tinggi, produktivity rendah.
      Keselamatan kerja kurang terjamin.
      HD mundur langsung memainkan steering
          untuk menuju ketempat loading point
          (keausan ban tidak merata).
Operational Training Department  HD 465 -7
TEKNIK OPERASI & APLIKASI                           Hal :87
POSISI DUMP TRUCK/HD MENUNGGU/ANTRI DITEMPAT LOADING DENGAN
        METHODE BLIND SIDE (Posisi DT ada disebelah kanan alat muat)
                                  DENGAN POSISI YANG BENAR.
Langkah-langkah yang harus diperhatikan
untuk operator HD pada saat
menunggu/antri adalah sebagai berikut :
      Jarak anatara HD yangsedang menunggu
          dengan HD yang sedang diisi material
          minimal 1x panjang HD.
      Sudut antara HD yang sedang menunggu
          dengan HD yang sedang diisi material
          ±120o.
      Perhatikan posisi HD yang ada
          dibelakangnya dengan melalui kaca spion.
      Aktifakan rem parkir dengan Rpm Engine
          Low idle.
Dengan memperhatikan langkah-langkah
diatas maka :
      Gerakan HD yang telah diisi material tidak
          terganggu.
      Akan cepat menuju ketempat loading point
          dikarenakan pandangan kebelakang tidak
          terhalang.
      Posisi loading point dan posisi Excavator
          terlihat jelas.
      Productivity tinggi.
\
POSISI DUMP TRUCK/HD MENUNGGU/ANTRI DITEMPAT LOADING DENGAN
        METHODE BLIND SIDE (Posisi DT ada disebelah kanan alat muat)
                                   DENGAN POSISI YANG SALAH.
Posisi menunggu seperti gambar diatas
adalah kurang benar maka:
      HD yang benar talah selesai diisi material
          pada saat kurang dari loading point akan
          terganggu.
      Keluar dari loading point akan langsung
          memainkan steering dan ini akan
          menyebabkan keausan ban yang tidak
          merata.
      Keselamatan kerja kurang terjamin.
      Cycle time tinggi, produktivity rendah.
      Menuju ke loading point agar lambat
          karena menunggu HD sudah benar-benar
          melewati posisi parkir dan akan terjadi
          keausan ban yang tidak merata
          disebabkan steering langsung dimainkan.
Operational Training Department                     HD 465 -7
TEKNIK OPERASI & APLIKASI                          Hal :88
      POSISI DUMP TRUCK SAAT MENUNGGU/ANTRI DITEMPAT LOADING
DENGAN METHODE DOUBLE SIDE (posisi DT ada di kiri dan kanan alat muat)
                                  DENGAN POSISI YANG BENAR.
Posisi HD seperti gambar diatas akan
mendapatkan :
 Operator HD dapat melihat dengan jelas
     situasi dilapangan, baik situasi alat muat
     maupun situasi HD yangsedang diisi.
 Dapat mengatur posisi ke loading point sesuai
     situasi yang ada dilapangan dan tidak
     menunggu menuver HD yang telah selesai
     diisi.
 Produktivity akan tinggi dan cycle time rendah.
 Keselamtan kerja akan lebih terjaga.
      POSISI DUMP TRUCK SAAT MENUNGGU/ANTRI DITEMPAT LOADING
DENGAN METHODE DOUBLE SIDE (posisi DT ada di kiri dan kanan alat muat)
                                   DENGAN POSISI YANG SALAH.
Apabila operator HD pada saat
menunggu/antri dilakukan seperti gambar
diatas maka :
      Cycle time tinggi dan produktivity akan
          rendah.
      Tempat manuver perlu luas.
      Keselamatan kerja kurang terjamin.
Operational Training Department                    HD 465 -7
TEKNIK OPERASI & APLIKASI                             Hal :89
POSISI HD MENUNGGU/ANTRI YANG BENAR DITEMPAT LOADING WHEEL
              LOADER DENGAN SYSTEM KERJA “I” SHAPE LOADING.
Prosedur HD menunggu/antri dengan
system kerja Wheel Loader “I” Shape
Loading yang seperti gambar diatas maka
akan didapat :
       Tidak menggangu bergeraknya HD
          yangsedang diisi.
       Cycle time rendah, produktivity tinggi.
                        Ingat
 Jarak HD yag menunggu dengan HD yang
     diisi material sekitar 1 x panjang dump
     truck.
 Posisi searah dengan HD yag sedang diisi material.
 Pada saat menungu operator hd jangan keluar dari
     cabin.
 Aktifkan rem parkir dan Engine hidup pada Rpm low
     idle.
PROSEDUR HD MEUNGGU/ANTRI YANG SALAH DITEMPAT LOADING WHEEL
                LOADER DENGAN SYSTEM KERJA “I” SHAPE LOADING
     Prosedur HD menunggu yang sedang diisi
          material akan terganggu.
     HD yang sedang diisi untuk langkah
          berikutnya mundur bukan maju.
     Keselamatan kerja tidak terjamin.
     Cycle time tinggi dan produksi rendah.
     Selesaikan pengisian untuk HD pertama
          akan memainkan steering yang akan
          berakibat keausan ban depan yang tidak
          merata.
     PROSEDUR HD MENUNGGU/ANTRI YANG BENAR DITEMPAT LOADING
          WHEEL LOADER DENGAN SYSTEM KERJA “V” SHAPE LOADING.
Posisi HD yang sedang menunggu/antri
seperti gambar diatas akan dapat.
       Pengisian material kedalam bak (vessel)
          HD yang sedang antri dapat langsung
          dilakukan.
       Cycle time rendah dan productivity tinggi.
                                 Ingat
       Posisi HD yang sedang menunggu sejajar
          dan berda disamping HD yang sedang diisi
          material.
       Aktifkan rem parkir dan Engine hidup
          dalam poisi Low Idle.
       Jangan keluar dari cabin pada saat
          menunggu.
Operational Training Department                       HD 465 -7
TEKNIK OPERASI & APLIKASI                                     Hal :90
PROSEDUR HD MENUNGGU/ANTRI YANG SALAH DITEMPAT LOADING
     WHEEL LOADER DENGAN SYSTEM KERJA “V” SHAPE LOADING.
Prosedur HD pada saat sedang
menunggu/antri denganm posisi salah
seperti gamabar diatas maka akan terjadi :
 Menunggu posisi bucket WA baru HD
     menuju ke tempat laoding.
 Cycle time tinggi san produksi rendah.
 HD pada saat akan bergerak keluar dari
     tempat loading point akan terganggu,
     steering langsung dimainkan yang mana
     akan mengakibatkan keausan ban depan
     yang tidak merata.
                            TEKNIK MENUJU KE TEMPAT DISPOSAL
                                   DILAKUKAN DENGAN BENAR.
Yang harus diperhatikan oleh operator
Dump Truck ketika memasuki daerah
disposal.
      Pada umumnya saat akan masuk areal
          banyak sekali simpangan-simpangan
          makan harus extra hati-hati.
      Hindari berhenti atau menjalankan Dump
          Truck dengan tiba-tiba .
      Batsa areal disposal dan tanah yang telah
          dibebankan.
      Kondisi/medan kerja adalah kegiatan-
          kegiatan lain disekeliling kerja anda.
                             TEKNIK MNUJU KE TEMPAT DISPOSAL
                                     DILAKUKAN KURANG BAIK
Pada umumnya jalan disposal masih labil
hindari mengendarai dengan kasar.
                           Mengapa
      Apabila mengendarai dangan kasar akan
          berakibat :
          Suspensi akan cepat mengalami
               kebocoran.
          Tire akan cepat mengalami keausan.
          Operator akan cepat mengalami
               kelelahan.
      Tidak mengindahkan anjuran dari
          pengawas disposal.
      Membuang material semabarangan.
                      Akan berakibat
Material yang keras kemungkinan akan tercampur
dengan material yang lembek.
Operational Training Department                               HD 465 -7
TEKNIK OPERASI & APLIKASI                                     Hal :91
                                  TEKNIK MELAKUKAN MANUVER
                            DI LOKASI DISPOSAL DENGAN BENAR.
      Kurangi kecepatan disaat mulai manuver
          diareal disposal
      Ikuti kode dari trafficman dimana arah dan
          temapat yang sesuai dengan jenis material
          yang akan dibuang.
      Usahakan dump truck berlawana arah
          dengan safety berm dan roda depan lurus
          dengan roda belakang.
                           Mengapa
      Operator mudah untuk melihat trafficman
          dan kondisi safety berm.
      Bila tiba-tiba ada kelongsoran material
          dump truck mudah untuk menghindar.
                                  TEKNIK MALAKUKAN MANUVER
                  DI LOKASI DISPOSAL DILAKUKAN DENGAN SALAH.
Apabila manuver dengan kondisi jalan
kurang bagus akan berakibat:
      Operator akan mengalami proses
          kejenuhan.
      Unit akan cepat rusak khususnya di roda
          (side wold)
      Sulit mendeksi lokasi buangan.
      Tranferman sulit dilihat.
Operational Training Department                               HD 465 -7
TEKNIK OPERASI & APLIKASI                                           Hal :92
                               TEKNIK DUMPING
SEBELUM MELAKUKAN DUMPING, AKTIFKAN RETARDER/ ENGINE BRAKE.
      Perhatikan diatas unit anda, hindarkan vessel dari kawat listrik, pohon dan
          bangunan, bilamana vessel diangkat akan mengenai/menyentuh vessel.
      Pastikan posisi dump truck rata terhadap permukaan tanah.
      Pastikan disekeliling areal bebas dari kendaraan lain dan manusia.
      Pastikan tekanan udara pada ban tidak ada yang kempes.
      Pastikan posisi dump truck benar-benar aman dari kecelakaan.
      Mainkan lever vessel ke posisi naik dan tekan padal gas secara perlahan-
          lahan (jangan dikejut).
      Selesai dumping majukan unit perlahan-lahan yang tujuannya agar
          material didalam vessel habis.
      Turunkan vessel dengan Engine pada Rpm rendah.
                                       Dumping di area disposal
                                        dilakukan dengan benar
Yang harus diperhatikan pada saat dumping:
      Yakinkan disekitar dump truck bebas dari
          rintangan.
      Pastikan bahwa roda belakang sudah
          menempel dibibir safety berm melalui kaca
          spion.
      Usahakan dumping mengikuti petunjuk
          trafficmen.
      Posisi dump truck harus rata dan lurus.
      Usahakan trafficman berdiri di safety berm
          ± 15 m.
      Selalu gunakan retarder.
      Jangan beroperasi/jalan dengan vessel terangkat, bila harus
          jalan dengan posisi body dinaikkan karena membersihkan
          muatan jangan lebih dari 15 m.
      Usahakan dumping material langsung habis.
                           Mengapa
Karena akan merusak frame, body, hoist dan
                        yang lainnya.
                                   DUMPING DI AREA DISPOSAL
                                         YANG KURANG TEPAT
Apabila dumping dengan posisi kurang tepat
akan berakibat :
      Unit bisa terguling karena lokasi dumping
          kurang rata.
      Hasil buangan tidak langsung ke jurang.
      Menambah pekerjaan bagi alat orang.
      Ban depan terangkat karena unit posisinya
          up hill.
Operational Training Department                                     HD 465 -7
TEKNIK OPERASI & APLIKASI                            Hal :93
IMPROVEMENT PENGOPERASIAN RETARDER
A. Cara mengetahui pengguanaan retarder
Ketika kita gunakan lever retarder tidak dapat
terkontrol kecepatan truck maka truck cendrung
bergerak lebih cepat/meluncur.
Maka : Gunakan service brake dan cepat-cepat
            kembali ke retarder sesuai grafik
            kehandalan dan pindahkan tranmission
            ke gigi yang lebih rendah.
Ingat : Jangan sekali-kali mempergunakan
            service brake untuk mengurangi
            kecepatan truck.
B. Apa yang menyebabkan Dump Truck
keluar dari kemampuan Retarder.
      Hauling pada turunan yang tidak sesuai
          dengan grafik kehandalan rem (grafik
          performance)
      Terlambat penggunaan retarder.
          Karena : gaya gravitasi akan membuat
          truck semakin cepat turun jika retarder
          tidak segera digunakan.
      Speed (gigi) tidak sesuai dengan
          kemiringan jalan.
Akibatnya keluar dari retarder yang sudah
ditentukan (Grafik performance)
      Suhu oli hydraulic akan panas ditandai
          dengan alarm berbunyi.
      Suhu engine ikut panas.
      Engine bisa over running.
C. Bagaimana cara mengatasi supaya tidak
    keluar dari retarder performance.
      Gunakan retarder saat mulai turun.
      Posisi speed/gigi sesuai brake performabne
          curve yang sudah ditentukan berdasarkan
          actual di turunan.
      Kecepatan disesuaiakan dengan speed
          yang sudah ditentukan (lihat grafik brake
          performance).
      Tire sesuaikan standard lokasi.
      Jarak turunan jangan melebihi standard
          grafik brake performance.
Operational Training Department                      HD 465 -7
TEKNIK OPERASI & APLIKASI                                              Hal :94
D. TEKNIK  MENGHINDARI           ENGINE
OVERRUNING PADA JALAN MENURUN
DENGAN MUATAN.
 Lihat grafik kemampuan rem.
 Sesuaikan Gear transmissi dengan
     kecepatan unit.
 Pertahankan putaran Engine pada 2000 Rpm.
 Beban dikurangi dari standard karena semakin
     besar beban yang diangkut akan mempercepat
     kecepatan ui pada jalan menurun.
 Grade jalan dikurangi meksimum 10o.
             CONTOH-CONTOH MISS-OPERATION HD 465-7
                                 DAN PENGARUHNYA.
 Sering berhenti dalam posisi tranmisi masuk :
           a. Torque Conventer Stall.
           b. Mempercepat kenaikan suhu oil torque converter sehingga
                 menjadi overheat (panas berlebihan).
           c. Komponen Torque Converter akan cepat mengalami
                 kerusakan.
 Speed up/speed down frequently (hunting speed):
           a. Slip pada disc/plate tranmisi.
           b. Slip pada disc/plate lock up.
           c. U-joint/ drive shaft patah.
           d. Umur komponen transmisi lebih pendek.
 Membelok dengan patah (pada speed tinggi):
           a. Material tumpah.
           b. Ban sobek dan aus.
           c. Suspensi cepat rusak.
           d. Silinder steering dan komponen lain cepat rusak.
 Penggunaan rem secara mengejut.
           a. Keausan disc dan plate tinggi.
           b. Keretakan pada chasis karena hentakan yang tinggi.
           c. Keausan ban.
 Hauling dengan Overload dan overspeed.
           a. Transmisi overspeed.
           b. Engine overrunning.
           c. Suspensi cepat rusak.
           d. Transmisi cepat rusak.
           e. Axle, final drive cepat rusak.
Operational Training Department                                        HD 465 -7
TEKNIK OPERASI & APLIKASI                               Hal :95
          CONTOH – CONTOH MISS- APLICATION HD 465 -7
                                 DAN PENGARUHNYA.
 DUMP TRUCK UNTUK MEMUAT AIR DAN MENYIRAM
     JALAN:
           a. Produksi rendah.
           b. Kerusakan mekanisme dump.
           c. Tidak aman.
 Dump truck menarik dump truack lain yang amblas pengaruhnya
     tidak effective.
 Hauling pada grade jalan tinggi.               drive
           a. Tidak produktive.
           b. Tranmisi, Engine, Axle, Final
                 kemungkinan rusak lebih cepat.
 Beroperasi pada lebar bench dan jalan yang sempit
     bukan spesifikasi HD 465 -7:
           a. Tidak safety.
           b. Low production.
 Standard vessel digunakan untuk hauling batu bara
     pengaruhanya low production.
Operational Training Department                                HD 465 -7
TEKNIK OPERASI & APLIKASI        Hal :96
                  PARKIR SETELAH SELESAI OPERASI
Tujuan : agar dapat mendeteksi kondisi alat sendiri mengkin dan
            persiapan untuk operasi esok harinya.
Kemungkinan-kemungkinan yag kan terjadi antara lain :
      Kelongsoran.
      Kebanjiran.
      Tetimpa pohon roboh.
      Kebakaran.
      Pencurian.
      Sulit dijangkau untuk pengiasian BBM dan
          crew maintenance.
Setelah selesai operasi atau kerja perkirlah unit pada tempat yang keras,
datar dan aman.
                              TEKNIK PARKIR SETELAH SELESAI OPERASI
                                          DILAKUKAN DENGAN BENAR.
Dalam melakukan parkir yang perlu
diperhatikan untuk operator/driver HD
yaitu:
      Berhenti ditempat aman, rata dan keras.
      Aktifkan rem parkir dan netralkan
          transmission.
      Bersihkan kotoran-kotoran yang menempel
          dan juga buang tekanan udara, check juga
          tekanan ban.
                 Manfaat yang didapat.
      Untuk melakukan perawatan akan lebih
          mudah dan aman.
      Jika ada kebocoran setelah operasi segera
          dapat diketahui.
Operational Training Department                                            HD 465 -7
TEKNIK OPERASI & APLIKASI                                      Hal :97
                        TEKNIK PARKIR SETELAH SELESAI OPERASI
                                DILAKUKAN KURANG SEMPURNA
Apabila parkir dilakukan kurang sempurna
seperti keterangan dibawah ini :
     Parkir ditempat turunan (dekat dengan
          jurang dan tebing).
     Retarder diaktifkan, lever transmission
          masih masuk.
     Kotoran-kotoran yang menempel pada unit
          tidak dibersihkan.
     Tekanan udara tetap panuh tidak dibuang.
Dengan keterangan diatas maka dapat
mengakibatkan :
     Unit kurang aman.
     Transmission sangat berat bebannya
          (menahan bergeraknya unit) dan ini
          sangat berbahaya untuk keselamatan
          unit.
Operational Training Department                                HD 465 -7
MAINTENANCE                           Hal : 98
1. Pemeriksaan Sebelum Start
    A. Pemeriksaan Keliling Unit
Peringatan !
Kebocoran oli atau bahan bakar dan bahan lain yang mudah terbakar disekitar
komponen bersuhu tinggi seperti muffler dan turbocharger bisa menyebabkan
kebakaran.
1. Pemeriksaan dump body, frame, tires, silinder, linkage, kerusakan hose, keausan
    (play)
    Periksa dump body, frame, tires, silinder, linkage dan hose untuk keretakan atau
    keausan atau play dan laksanakan perbaikan jika ditemukan kelainan.
2. Buang kotoran dari seputar engine, battery dan radiator
    Pastikan tidak ada kotoran atau debu yang terkumpul di sekitar engine dan radiator.
    Periksa juga bahwa tidak ada material yang mudah terbakar (daun kering, ranting dsb)
    yang terkumpul sekitar battery, engine muffler, turbocharge atau bagian – bagian lain
    yang bersuhu tinggi. Buang semua kotoran yang telah ditemukan.
3. Periksa kebocoran oli dan air di sekitar engine
    Pastika tidak ada kebocoran oli dari engine dan air pendingin. Jika ditemukan kelainan
    segera perbaiki.
4. Periksa kebocoran oli dari transmisi, differential, final drive, front drive, hidrolik tank,
    hose-hose dan joint
    Periksa tanda-tanda kebocoran dari undercover atau oli yang menetes diatas tanah.
    Periksa kebocoran oli jika ditemukan kelainan segera perbaiki lokasi kebocoran.
5. Periksa baut-baut mounting air cleaner yang lepas
    Pastikan tidak ada baut-baut mounting yang lepas dari air cleaner. Jika ada yang
    kendor atau lepas segera perbaiki.
6. Periksa Rubber mount dump body
    Periksa keretakan, benda asing yang melekat atau baut yang lepas.
7. Periksa kerusakan tangga, baut-baut yang lepas
8. Periksa kerusakan gauge, lampu-lampu dan baut-baut yang lepas
9. Periksa spion belakang, spion depan
10. Periksa seatbelt dan clamp-clamp
11. Pemeriksaan ban-ban
    Ban aus :
     ban yang mempunyai tread grove kurang dari 15% dari ban baru
     ban yang keausannya sangat extrem tidak rata
    Ban rusak
     Ban yang mempunyai satu bagian alir sampai menembus cord atau retak bagian
         karetnya.
     Ban yang cordnya pecah atau terkoyak
     Ban yang permukaanya sobek-sobek
Operational Training Department                                        HD 465 - 7
MAINTENANCE                         Hal : 99
 Ban tubeler yang bocor atau tidak bisa diperbaiki
 Ban yang sudah tua atau rusak
12. Pemeriksaan Rim
     Periksa rim atau rim dari putus karat dan retak. Khususnya periksa side ring, lock ring
     dan rim flange
B. Pemeriksaan Sebelum Menghidupkan Engine
 Pemeriksaan Air Cleaner
1. Check bahwa tampilan kuning pada transparant
    jika kuning berarti tekanan lebih dari 7,5 kPa.
2. Jika merah mununjukkan tekanan 7,5 kPa. Segera
    bersihkan atau ganti air cleaner.
3. Setelah pengecekan, pembersihan dan penggantian,
    tekanlah bagian atas dari dust indicator untuk
    mengembalikan ke tampilan kuring atau posisi
    aslinya.
 Pemeriksaan Level Air Radiator
1. Check level air subtank, tambahkan air antara level
    Full dan Low pada subtank.
 Pemeriksaan Fluid Windows Washer Fluid
1. Check level cairan washer window tank, dan jika
    pada posisi “Low” tambahkan dengancairan
    windows automobile washer.
2. Hati – hati jangan sampai kotoran dan debu jangan
    sampai ikut masuk tangki.
3. Ketika mengoperasikan dibawah titik beku,
    gunakan cairan anti beku.
Operational Training Department                      HD 465 - 7
MAINTENANCE            Hal : 100
   Pemeriksaan Suspensi                                            HD 465 - 7
Depan
Periksalah pada bagian bawah cover suspensi Pada
range “A”, ditunjukkan pada oleh panah pada label
ketika unit tanpa beban dan ditempat yang rata.
Pada saat yang sama, pindahkan cover untuk
mengukur :
            Spesifikasi          Buffering
            standart             Spesifikasi
( B) 239 – 259 mm 239 – 259 mm
Reference 506 – 526 mm 506 – 526 mm
(C)
Ketebalan 50 mm                  50 mm
Flange (D)
Belakang
Pengukuran dimensi, periksalah dari rembasan oli.
            Spesifikasi          Buffering
            standart             Spesifikasi
(E) 210 – 230 mm 194 – 214 mm
Ketebalan   49 mm                65 mm
Flange (F)
   Periksalah Level Oli Differential
1. Pindahkan Plug (G) dan periksalah oli level
    dibawah lubang plug.
2. Jika level terlalu rendah, tambahkan oli sampai oli
    penuh (sejajar lubang)
   Periksalah level oli Final Drive
1. Hentikan unit sehingga tanda Top casting berada
    diatas dan drain plug (P) berada dibawah.
2. Pindahkan Plug (G) dan periksalah oli level
    dibawah lubang plug.
3. Jika level terlalu rendah, tambahkan oli sampai oli
    penuh (sejajar lubang)
Operational Training Department
MAINTENANCE                         Hal : 101
     Pemeriksaan Drive Shaft                                          HD 465 - 7
 Periksalah jika ada kelainan, seperti kehilangan
 sambungan drive shaft, bearing dan shaft.
     Pengecekan Level Baterry
 1. Pastikan level elektrolit battery selalu pada level
      antara upper dan lower level
 2. Jika tidak mungkin melihat level battery maka
      pindahkan tutup dari atas battery, lihatlah melalui
      tempat pengisian dan periksalah permukaan
      elektrolitnya. Jika kurang segera tambahkan.
     Pemeriksaan Kekencangan belt alternator
 Periksa kekencangan belt altenator sekitar 15 mm ketika
 ditekan dengan ibu jari.
 Penyetelan :
 1. Lepaskan baut 1 sampai 4 dan putar baut 5 untuk
      mengatur kekencangan belt.
      - Kencangkan untuk menambah kekencangan belt
      - Kendorkan untuk mengendorkan belt
 2. Setelah disetel segera kencangkan baut 1 sampai 4
 3. Kencangkan baut no 5.
     Pemeriksaan Frame (Rangka)
 Periksalah bahwa tidak retak pada dump body.
 1. Bersihkan dump body untuk mempermudah
      pengecekan
 2. Periksalah semua bagian dari dump body dari
      kerusakan.
Operational Training Department
MAINTENANCE                    Hal : 102
   Bersihkan Breather (lubang pernafasan)
Bersihkan debu dan kotoran yang ada disekitar
breather, kemudian lepaskan breathers dan bersihkan
dengan oli diesel.
A. Transmission Case Breather
B. Steering, Hoist Oil Tank
1. Pindahkan baut (1) kemudian pindahkan cover dan
    cuci elemen (3)
2. Kembalikan elemen (3) dan pasang kembali cover
    (2) dan baut (1)
2. Prosedur Setelah Engine Hidup
          Biarkan engine hidup pada putaran idle selama 5 menit
          Hindari operasi dengan beban penuh dan kecepatan tinggi
          Segera setelah menghidupkan engine, jangan menaikkan gas secara tiba-tiba,
             mematikan engine secara mendadak dan merubah arah secara tiba-tiba.
    Setelah engine hidup, jangan langsung mengoperasikan unit, pertama lakukan pemeriksaa
    bagian luar :
          Biarkan engine hidup pada putaran rendah selama 5 menit untuk proses
             pemanasan
          Setelah prosedur pemanasan, periksa monitor panel
             Ketika AISS LOW pada posisi AUTO dan temperatur pendingin dibawah normal
             secara otomatis putaran engine akan naik.
          Periksa ketidaknormalan dari warna gas buang, suara-suara atau getaran.
Operational Training Department                      HD 465 - 7
MAINTENANCE                     Hal : 103
    A. Pengetesan Foot Brake                                       HD 465 - 7
 Pengetesan foot brake :
 1. Hentikan unit pada tempat yang datar dan tekan
      pedal service brake (1)
 2. Letakkan shift leve rpada posisi “D”, secara
      bertahap naikkan kecepatan engine dan check
      bahwa unit tidak bergerak saat kecepatan engine
      mencapai 1870 rpm. Jika unit tidak bergerak
      berarti normal
 3. Turunkan kecepatan engine, letakkan shift lever
      pada posisi “N” dan atur posisi parking brake
      switch pada posisi “Parking”. Jika ada kelainan
      segera perbaiki atau stel kembali.
    B. Pengetesan Retarder Brake
 Pengetesan Retarder brake :
 1. Hentikan unit pada tempat yang datar dan tarik
      retarder lever penuh (1).
 2. Letakkan shift leve rpada posisi “D”, secara
      bertahap naikkan kecepatan engine dan check
      bahwa unit tidak bergerak saat kecepatan engine
      mencapai 1400 rpm. Jika unit tidak bergerak
      berarti normal
 3. Turunkan kecepatan engine, letakkan shift lever
      pada posisi “N” dan atur posisi parking brake
      switch pada posisi “Parking”. Jika ada kelainan
      segera perbaiki atau stel kembali.
    C. Pengetesan Parking Brake
 Pengetesan Parking brake :
 1. Hentikan unit pada tempat yang datar dan letakkan
      Parking brake switch pada posisi “Parking” (1).
 2. Letakkan shift leve rpada posisi “D”, secara
      bertahap naikkan kecepatan engine dan check
      bahwa unit tidak bergerak saat kecepatan engine
      mencapai 1670 rpm. Jika unit tidak bergerak
      berarti normal
 3. Turunkan kecepatan engine, letakkan shift lever
      pada posisi “N” dan atur posisi parking brake
      switch pada posisi “Parking”. Jika ada kelainan
      segera perbaiki atau stel kembali.
Operational Training Department
MAINTENANCE  Hal : 104
3. Pemeriksaan Setelah Bekerja
    Gunakan monitor panel untuk memeriksa suhu air pendingin, tekanan oli engine dan
    jumlah bahan bakar. Jika terjadi panas yang berlebihan jangan matikan engine dahulu,
    biarkan engine berputar dengan putaran sedang sampai turun temperaturnya.
4. Tabel Fuel, Oil dan Pendingin
Operational Training Department               HD 465 - 7
1
2
3
4
5
6