INSTRUMEN PANEL  Hal : 29
2. ARSC Set Lever
    Gunakan lever ini ketika akan mengatur kecepatan kendaraan :
     Ketika mengatur kecepatan kendaraan dengan cara menekan lever naik – turun.
     Ketika membatalkan kecepatan kendaraan yang telah diset tekan lever ke atas.
3. Auto Retarder set speed indicator
    Layar ini menunjukkan kecepatan (km/h (MPH)) yang telah diset.
    Ketika ARSC switch pada “OFF” layar padam. Layar akan menunjukkan “0” jika
    travel speed dibatalkan. Ketika starting switch pada “ON”, ARSC switch “ON”
    travel speed sebelumnya ditampilkan.
4. Central Warning Lamp
    Lampu menyala jika ada ketidaknormalan atau kelainan pada ARSC system.
5. Retarder Control Lever
    Walaupun ARSC dioperasikan, retarder dapat dioperasikan dengan retarder lever.
    Selama pengoperasian ARSC, ada tenaga lebih besar ketika lever ditarik. Jika
    retarder lever dioperasikan dengan tiba-tiba (terlalu banyak), Brake akan berkerja
    mendadak.
6. Accelerator Pedal
    ARSC diaktifkan hanya jika pedal accelerator tidak diinjak.
7. Brake Pedal
    Meskipun ARSC sedang dioperasikan, pengereman pada semua roda masih dapat
    dikendalikan melalui pedal ini .
8. Auto Retarder Ready pilot lamp
    Ketika lampu menyala, hal ini menunjukkan pengoperasian ARSC mungkin pada
    set travel speed. Ketika mati maka ARSC tidak berfungsi. Ini menyala sekitar 3
    detik ketika starting switch pada posisi ON untuk mengecek Bulb.
9. Retarder Pilot Lamp
    Lampu menyala ketika retarder dioperasikan walaupun ARSC sedang dioperasikan.
Operational Training Department                   HD 465 -7
INSTRUMEN PANEL                     Hal : 30
2.8 Fuse (Sekring)
    Fuse digunakan untuk melindungi peralatan elektronik dan
    kabel dari kebakaran. Jika fuse kelihatan rusak atau ada serbuk
    putih segera ganti fuse tersebut.
    Peringatan :
     Ketika mengganti fuse pastikan unit dalam keadaan mati
        (starting switch pada posisi “Off”.
     Ketika mengganti fuse, selalu gunakan type dan kapasitas
        fuse yang sama.
2.9 Peralatan Pengontrol Mekatronik
1. Transmision Controller (Pengontrol Transmisi)
    Dua (2) digit kode kerusakan ditampilkan pada jendela inspeksi untuk menunjukkan
    tempat kelainan. Ketika kondisi normal ditampilkan “0.0” , “0.L” , “0.-“ atau “0.C”.
2. Retarder Controller (Pengontrol Retarder)
    Dua (2) digit kode kerusakan ditampilkan pada jendela inspeksi untuk menunjukkan
    tempat kelainan. Ketika kondisi normal ditampilkan “0.0”.
Operational Training Department                                      HD 465 -7
PENGOPERASIAN & PERAWATAN HARIAN         Hal : 31
PEMERIKSAAN SEBELUM MENGHIDUPKAN ENGINE
PEMERIKSAAN KELILING
                                          PERINGATAN
Kebocoran oli atau bahan bakar, atau terkumpulnya material yang mudah terbakar
sekitar bagian-bagian yang bersuhu tinggi, seperti muffler engine atau turbocharge,
bisa menyebabkan kebakaran. Periksa dengan teliti, dan jika ada kelainan
ditemukan, perbaiki atau hubungi distributor Komatsu anda.
Selalu laksanakan jenis-jenis dari bagian ini sebelum menghidupkan engine
setiap hari.
1. PERIKSA DUMP BODY, FRAME, TIRES, CYLINDERS, LINKAGE, KERUSAKAN HOSE,
     KEAUSAN DAN PLAY.
Periksa dump body, frame , tires, cylinders, linkage dan hose untuk keretakan,atau
keausanatau play dan laksanakan perbaikan jika ada kelainan ditemukan.
2. BUANG KOTORAN DARI SEPUTAR ENGINE, SEPUTAR BATTERY, RADIATOR
Periksa bahwa disana tidak ada kotoran atau debu yang terkumpul seputar engine dan radiator.
Periksa juga bahwa disana tidakada material yang mudah terbakar (daun kering, ranting dsb)
terkumpul seputar battery, engine, muffler, turbocharge atau bagian - bagian lain engine yang
bersuhu tinggi.
Buang kotoran atau material yang mudah terbakar yang ditemukan.
3. PERIKSA KEBOCORAN OLI DAN AIR DARI SEPUTAR ENGINE.
Periksa bahwa disana tidak ada kebocoran oli dari engine, dan air pendingin dari sistim
pendingin, jika ada kelainan ditemukan, perbakilah.
4. PERIKSA KEBOCORAN OLI DARI KOTAK TRANSMISSI, KOTAK DIFFERENTIAL,
     KOTAK FINAL DRIVE, FRONT DRIVE TANK, HYDRAULIC TANK,HOSE-HOSE DAN
     JOINT
Periksa kebocoran oli, dan kelainan yang ditemukan, perbaiki lokasi kebocoran.
Ketika memeriksa kebocoran oli, periksa tanda-tanda kebocoran dari undercover atau tanda-
tanda oli yang menetes diatas tanah.
5. PERIKSA BAUT-BAUT MOUNTING AIR CLEANER YANG LEPAS.
Periksa bahwa disana tidak ada baut-baut mounting yang lepas dari air cleaner. Jika ada yang
lepas ditemukan, kencangkan.
6. PERIKSA RUBBER MOUNT DUMP BODY
Periksa keretakan, benda asing yang melekat, atau baut yang lepas.
Operational Training Department                    HD 465 -7
PENGOPERASIAN & PERAWATAN HARIAN                                  Hal : 32
7. PERIKSA KERUSAKAN TANGGA,BAUT-BAUT YANG LEPAS
Jika kerusakan ditemui, perbaikilah. Kencangkan baut yang lepas.
8. PERIKSA KERUSAKAN GAUGE, LAMPU-LAMPU,BAUT-BAUT YANG LEPAS
Periksa bahwa disana tidak ada kerusakan panel, gauge, lampu-lampu, dan jika ada kelainan
ditemui, gantilah part. Bersihkan kotoran dari permukaannya.
9. PERIKSA SPION BELAKANG, SPION DEPAN
Periksa kerusakan spion –spion, jika ada kerusakan ditemui, gantilah.
Bersihkan semua kotoran dari permukaan spion dan setel sudutnya supaya bayangan
dibelakang ataupun dibawah unit dapat dilihat dari tempat duduk operator.
10. PERIKSA SEAT BELT DAN CLAMP-CLAMP
Periksa bahwa disana tidak ada kelainan pada seat belt atau pengikatnya. Jika ada kerusakan
ditemukan, gantilah dengan part yang baru.
 Periksa baut-baut yang lepas dari peralata muonting clamp unit. Kencangkan baut-baut
     yang lepas.
 Apabila seat belt telah terpakai lama sekali,jika ada kerusakan sisi luarnya atau jumbaian
     nya terlihat atau jika clampnya patah atau cacat bentuknya, gantilah seat belt.
11. PEMERKSAAN BAN-BAN
                        PERINGATAN
Jika ban yang aus atau yang rusak digunakan,
bisa meledak dan mengakibatkan kecelakaan
yang serius atau kematian.
Ban aus:
 Ban yang mempunyai tread groove kurang
     dari 15% dari ban baru.
 Ban yang keausannya sangat extrem tidak
     rata.
Ban rusak:
 Ban yang mempunyai satu bagan alir
     sampai manembus cord atau retak bagian
     dalam karetnya.
 Ban yang cordnya pecah atau koyak.
 Ban yang permukaanya sobek-sobek
 Ban tubeless yang bocor atau yang tidak
     bisa diperbaiki.
Ban yang tua, tidak berbentuk atau rusak tidak
normal dan terlihat tidak bisa digunakan lagi.
Operational Training Department                                             HD 465 -7
PENGOPERASIAN & PERAWATAN HARIAN       Hal : 33
12. PEMERIKSAAN RIM
                           PERINGATAN
Periksa Rim (roda-roda) dan Ring dari belah, karat dan retak. Khususnya periksa
side rings, lock rings dam rim flanges
PEMERIKSAAN SEBELUM MENGHIDUPKAN
Selalu laksanakan pemeriksaan dalam bagian ini sebelum menghidupkan engine.
PEMERIKSAAN LEVEL AIR PENDINGIN, TAMBAH AIR
                              PERINGATAN
 Jangan membuka tutup ketika air radiator panas. Jika memeriksa air pendingin
     selalu pada keadaan Engine dingin dan periksa dari sub tank.
1. Periksa bahwa batas air pendingin berada antara
     tanda FULL dan LOW pada subtank (1)
2. Jika level air kurang, tambah air melalui
     penambah air (2) pada tangki cadangan sampai
     tanda FULL.
3. Jika air tidak nampak pada subtank, tambah air
     melalui pengisian radiator (3) pada bagian atas
     radiator,lalu tambahkan air pada subtank.
4. Periksa air tidak bercampur dengan oli atau
     ketidak normalan yang lain.
5. Setelah menambah air, kencangkan tutup dengan
     aman.
6. Jika isi air yang ditambah lebih dari biasanya,
     periksa kemungkinan kebocoran air.
PERIKSA DUST INDICATOR
1. Periksa bahwa display kuning (1) tidak
     menandakan 7.5 kPa (0,076 kgf/cm2, 1.1 PSI)
2. Jika garis merah menandakan 7.5 kPa (0.076
     kgf/cm2, 1.1 PSI) bersihkan atau ganti elemen
     dengan segera.
Operational Training Department                  HD 465 -7
PENGOPERASIAN & PERAWATAN HARIAN                        Hal : 34
3. Setelah pemeriksaan, pembersihan atau
     penggantian, tekan dust indicator (1) untuk
     mengembalikan piston kuning ke posisi semula.
PERIKSA LEVEL OLI ENGINE , TAMBAH OLI
1. Periksa level oli dengan dipstick “G”.
2. Ambil dipstick “G”, dan hapus oli dengan kain lap.
3. Masukkan dipstick “G” pada pipa oli, kemudian
     tarik kembali.
4. Level oli harus ada antara tanda H dan L pada
     tulisan ENGINE STOP pada dipstick. Jika oli
     dibawah tanda L, tambah oli melalui lubang
     penambah oli “F”.
5. Jika oli ada diatas tanda H, buka plug untuk drain,
     dan lepaskan valve drain (2) untuk membuang
     kelebihan oli engine, kemudian periksa kembali
     level oli.
6. Jika level oli betul, kencangkan tutup penambah
     dengan aman.
KETERANGAN
 Apabila memeriksa oli engine setelah unti beroperasi, tunggu kurang lebih 15 menitsetelah
     engine dimatikan.
 Jika unit parkir ditempat yang agak turun, tempatkan ditempat yang rata sebelum
     pemeriksaan oli engine.
 Dipstick level oli telah ditandai pada kedua sisi : ENGINE STOPED untukpengukuran ketika
     engine mati, dan ENGINE IDLING untuk pengukuran saat engine hidup.
 Apabila memeriksa level oli, matikan engine dan periksa dengan sisi ENGINE STOPED
     dipstick.
     Hal ini juga memungkinkan untuk memeriksa ketika engine hidup, tapi mengikuti prosedur
     harus digunakan.
      Periksa bahwa suhu air engine ada didaerah hiaju.
      Gunakan sisi ENGINE IDLING dipstick.
      Buka tutup pengisian oli
Operational Training Department                                   HD 465 -7
PENGOPERASIAN & PERAWATAN HARIAN                             Hal : 35
PERIKSA LEVEL OLI TRANSMISSI, TAMBAH OLI
1. Setelah menghidupkan engine, putaran engine
     pada low idling dan periksa level dengan sight
     gauge. (G2).
2. Jika level oli kurang, tambah oli melalui fillernya
     (F)
CATATAN
 Level oli berubah sesuai suhu oli, jadi lakukan pemeriksaan setelah operasi
     pemanasan selesai.
 Selama operasi, atau ketika engine hidup pada idling setelah operasi, level
     oli berada diatas (G2).
 Apabila pemeriksaan level oli dengan engine mati, periksa dengan sight
     gauge (G1) sebagai garis panduan dan membuat pemeriksaan terakhir
     dengan (G2).
 Apabila pemeriksaan level oli dengan engine mati,tunggu setelah engine
     dimatikan ± 20 menit dan periksa dengan sight gauge (G1)
PERIKSA LEVEL OLI STEERING DAN TANGKI OLI
HOIST, TAMBAH OLI
                                             PERINGATAN
Apabila tutup penambah oli dibuka, oli bisa menyemprot, jadi bukalah dengan
pelan-pelan untuk melepaskan tekanan dari dalam, kemudian bukalah dengan hati-
hati.
1. Periksa dengan sight gauge (G).
2. Jika level oli tidak naik pada window sght gauge
     (G), tambah oli melalui filler oli (F).
ALIRKAN AIR, ENDAPAN DARI TANGKI BAHAN                                 HD 465 -7
BAKAR
Putar keran (1) dibawah tangki bahan bakar, dan alirkan air
dan endapan yang terkumpul di tangki bahan
bakar.bersamaan dengan bahan bakar.
Operational Training Department
PENGOPERASIAN & PERAWATAN HARIAN  Hal : 36
PERIKSA DAN ISI BAHAN BAKAR
                                          PERINGATAN
Apabila menambah bahan bakar, jangan sampai tumpah. Ini bisa menyebabkan
kebakaran. Jika minyak tertumpah, bersihkanlah.
1. Periksa level minyak melalui fuel gauge G yang
     dipasang pada pada fuel tank.
2. Setelah selesai operasi, tambah bahan bakar
     melalui lubang bahan bakar F pada fuel tank.
     Kapasitas fuel tank 750 liter (206.1 US gal)
3. Setelah menambah bahan bakar, kencangkan
     tutup dengan baik.
KETERANGAN
 Jika breather buntu (1), tekanan dalam tangki
     turun dan kemungkinan bahan bakar tidak
     mengalir, jadi bersihkan lubang breather dari
     waktu ke waktu.
 Untuk mencegah udara masuk ke Engine, jangan
     biarkan jumlah bahan bakar habis
PERIKSA MUR-MUR RODA, KENCANGKAN
Periksa kekendoran mur roda (1), jika ada yang
lepas/kendor, kencang.
Torque Kekencangan: 1519 to 1617 N.m
          (155 to 165 kgf.m, 1121 to 1193 lbft)
Masukan socket wrench pada pipa, dengan memakai force 1568 N (160 kgf) pada poin 1 m dari
titik tumpu untuk kenkencangan torque 1568 N.m (160 kgf.m, 1157 lbft)
Jika mur hub telah dikencangkan lagi setelah penggantian roda, travel dengan jarak 5 – 6 km,
kemudian periksa bahwa roda tidak ada kekendoran dan kekencangan torque.
Operational Training Department             HD 465 -7
PENGOPERASIAN & PERAWATAN HARIAN                                                    Hal : 37
PERIKSA TEKANAN RODA
Mengukur tekanan roda dengan gauge tire pressure ketika roda dingin sebelum memulai
bekerja.
Pada saat yang sama pemeriksaan tekanan roda, periksa dengan hati-hati untuk sayatan kecil
atau kerusakan lain, dan periksa juga bahwa tidak ada paku atau logam pada ban yang mana
bisa menyebabkan suatu kebocoran.
Standar kekencangan tekanan roda (roda depan dan belakang)
PERIKSA WARNING LAMP PUSAT, ALARM BUZZER, MONITOR LAMPS DAN METER
Sebelum menghidupkan Engine putar switch starter
keposisi ON. Tekan switch monitor machine (1) dan
periksa bahwa monitor tidak terdapat kerusakan.
Jika terdapat instrument panel tidak berfungsi,
kemungkinan kerusakan untuk itu hubungi PT United
Tractors Tbk untuk perbaikan.
PERIKSA BEKERJANYA BRAKE
Periksa Parking Brake, Foot Brake dan Retarder brake bekerja dengan baik.
Jika terjadi ketidaknormalan segera hubungi PT United Tractors Tbk untuk perbaikan
PEMERIKSAAN      KAPASITAS       PENGEREMAN
EMERGENCY BRAKE
Pemeriksaan kapasitas pengereman emergency brake sbb:
1. Hentikan unit pada daerah datar, naikkan tekanan
oli pada maximum, Set parking brake ke posisi
TRAVEL, kemudian injak pedal Emergency brake.
2. Set shift lever (2) ke posisi D, naikan putaran
engine secara bertahap dan periksa bahwa unit
tidak bergerak ketika mencapai kecepatan penuh.
Jika unit tidak bergerak berarti unit normal.
Operational Training Department                                                               HD 465 -7
PENGOPERASIAN & PERAWATAN HARIAN                                          Hal : 38
3. Turunkan putaran Engine dan set shift lever pada
     posisi “N” dan set Parking brake pada posisi
     “PARK”
PEMERIKSAAN STEERING EMERGENCY
 Pemeriksaan emergency secara manual
1. Putar kunci switch starter keposisi ON.
2. Putar switch steering emergency (1) keposisi ON,
     dan periksa bahwa roda kemudi dapat
     dioperasikan. Jika roda kemudi tidak dapat
     dioperasikan, mohon hubungi PT United Tractors
     Tbk.
 Pemeriksaan auto emergency steering
     (Unit yang dilengkapi dengan auto emergency
     steering)
1. Putar switch starter ke posisi START dan hidupkan
     engine.
2. Periksa bahwa lampu peringatan tekanan oli mati,
     lalu tarik retarder control lever (2) sepenuhnya
     dan matikan Engine.
3. Putar switch starter keposisi ON
4. Periksa bahwa monitor emergency steering
     bekerja dan steering dapat bekerja 1 detik setelah
     switch parking brake (3) di set ke posisi TRAVEL
PERIKSA BACKUP ALARM
1. Putar switch starter ke posisi ON
2. Tarik shift lever keposisi R dan perikasa bahwa backup alarm bekerja.
PERIKSA KABEL LISTRIK
                                          PERINGATAN
 Jika fuse sering putus atau jika ada bekas konslet pada kabel listrik, segera lakukan
   perbaikan.
 Kumpulan material yang mudah terbakar (daun kering, ranting, rumput dsb.) seputar
   battery dapat menyebabkan kebakaran, jadi selalu periksa dan buang semua material.
Operational Training Department                                                     HD 465 -7
PENGOPERASIAN & PERAWATAN HARIAN                            Hal : 39
 Jagalah kebersihan permukaan atas battery dan periksa lubang pernafasan pada tutup
   battery. Jika tersumbat dengan debu atau kotoran, cuci tutup battery supaya lubang
   pernafasan bersih.
Periksa untuk kerusakan dan kapasitas yang salah dari fuse dan tanda-tanda terlepasnya
atau konslet dalam kabel listrik. Periksa juga untuk terminal yang lepas dan kencangkan
bagian-bagian yang lepas.
Periksa kabel battery, starting motor dan alternator dengan teliti.
Ketika melakukan pemeriksaan sambil mengelilingi unit atau
pemeriksaan sebelum menghidupkan engine, selalu periksa
jika ada kumpulan material yang mudah terbakar seputar
battery dan buang material tsb.
PENYETELAN SEBELUM OPERASI
PENYETELAN OPERATOR SEAT
                                      PERINGATAN
 Parkir unit ditempat yang aman dan matikan engine ketika melakukan penyetelan operator
   seat.
 Setel tempat duduk sebelum mulai operasi atau ketika berganti operator
 Setel tempat duduk sehingga anda mampu menekan pedal brake secara penuh dengan
   punggung anda melawan sandaran.
A. Penyetelan ke posisi depan dan belakang
Tarik lever (1) ke arah atas, set tempat duduk kearah
yang diinginkan, kemudian lepaskan levernya.
Rentang penyetelan: 180 mm (7.1 in)
                             (10 mm(0.4) x 18 tingkat)
B. Penyetelan kemiringan
Tarik lever (2) keatas, dan tekan kebawah pada
bagian belakang kursi untuk memiringkan kebelakang.
Dorong lever (2) kebawah dan tekan kebawah pada
bagian depan kursi untuk memiringkan kedepan.
Rentang penyetelan: 130 sudut kemiringan ke atas
dan ke bawah.
Operational Training Department                                                          HD 465 -7
PENGOPERASIAN & PERAWATAN HARIAN                                                   Hal : 40
C. Penyetelan berat
Putar grip (3) dibawah tempat duduk untuk menyetel kekuatan dari suspension.
Rentang penyetelan: 50 kg ~ 120 kg (110 ~ 265 lb)
D. Penyetelan kemiringan sandaran
Tarik lever (4) ke atas, set sandaran kearah yang diinginkan, dan lepaskan lever.
Rentang penyetelan: 660 ke depan (30 x 22 tingkat )
                             720 ke belakang (30 x 24 tingkatan)
E. Penyetelan ketinggian
     Gerakan lever (2) ke atas, set tempat duduk ke posisi yang diinginkan, kemudian lepaskan
      levernya.
Rentang penyetelan: 60 mm (2.4 in)
F. Penyetelan ketinggian headrest
Gerakkan headrest keatas atau kebawah sesuai dengan kenyaman anda.
Rentang penyetelan : 50 mm (2.0 in)
G. Penyetelan sudut headrest
Gerakkan heaadrest kedepan dan kebelakang.
H. Lumbar support
Putar grip (5) untuk mengatur kekencangan lower back.
PENGATUARAN SEAT BELT
                                    PERINGATAN
 Sebelum mengencangkan seat belt, periksa bahwa seat belt tersebut tidak mengalami
     kerusakan pada pengikat atau beltnya.
 Dimana tidak mengalami kerusakan ganti seat belt tersebut setiap 3 tahun. Tanggal
     perbuatan terdapat di balik seat belt.
 Atur dan pasangkan seat belt sebelum mulai jalan.
 Selalu gunakan seat belt selama operasi.
 Jangan gunakan seat belt dengan salah satu atau seat belt melipat.
Memasang dan melepaskan seat belt.                                                           HD 465 -7
Operational Training Department
PENGOPERASIAN & PERAWATAN HARIAN                                    Hal : 41
1. Duduki tempat duduk operator. Injak brake pedal
     sepenuhnya dan atur tempat duduk anda
2. Duduki tempat duduk operator. Tarik sisi kanan
     seat belt, lalu masukkan torque (1) ke buckle (2)
     hingga terdenagar click.
3. Untuk melepaskan belt tekan tombol merah pada
     buckle (2) untuk melepaskan belt.
Mengatur kemiringan steering wheel                                            HD 465 -7
                             PERINGATAN
Selalu hentikan unit sebelum mengatur kemiringan steering wheel.
Kemiringan steering wheel dapat di atur kedepan dan
kebelakang, keatas dan kebawah. Tarik lever keatas
dan atur kemiringan steering wheel sesuai dengan
yang dikehendaki, lalu tekan lever kebawah untuk
mengunci steering wheel.
Rentang penyetelan : Depan/belakng : 80 cm/80mm (3.2 in/3.2 in)
                                 (Dari tengah pada steering wheel)
                                 Keatas : 33 mm (1.3 in)
                                 Kebawah : 17 mm (0.7 in)
PEMERIKSAAN SEBELUM MENGHIDUPKAN ENGINE
                          PERINGATAN
 Ketika menghidupkan Engine, periksa bahwa shift
     lever pada posisi N (netral) dan parking brake
     switch pada posisi PARKING
 Sebelum berdiri dari tempat duduk , yakinkan
     bahwa lever trasmisi N (netral) dan lever parkir
     brake posisi PARKING
Operational Training Department
PENGOPERASIAN & PERAWATAN HARIAN                        Hal : 42
1. Periksa lever parking brake 1 pada posisi
     PARKING
2. Periksa lever tranmisi posisi N
Kaeterangan:
Jika lever trasmisi tidak posisi netral N engine tidak
bisa Start. Jika switch starter diputar keposisi ON
pada saat lever transmisi tidak posisi netral maka
lampu pilot dan lampu perigatan utama akan berkedin
serta buzzer alarm akan bunyi.
3. Periksa lever Dump (3) pada posisi FLOAT.
4. Periksa lever Retarder (4) pada posisi RELEASE
5. Periksa ketidak normalan pada monitor unit atau                HD 465 -7
      monitor maintenance ketika switch starter (5)
      diputar keposisi ON.
MENGHIDUPKAN ENGINE
Menghidupkan Engine Normal
                      PERINGATAN
Operational Training Department
PENGOPERASIAN & PERAWATAN HARIAN                                Hal : 43
 Periksa dan yakinkan tidak ada orang disekitar
     unit. Lalu bunyikan kelaksaon satu kali (1 X )
     tunggu beberapa detik lalu hidupkan Engine.
 Ketika menghidupkan Engine ditepat sempit hati-
     hati dengan partikel gas buang karena
     mengandung racun untuk itu yakinkan bahwa
     ventilasi keadaan baik.
CATATAN
 Jangan menaikkan putaran Engine dengan tiba-tiba sebelum proses pemanasan
     sepenuhnya.
 Jangan menghidupkan Starting Motor terus menerus lebih dari 20 detik
 Jika engine tidak mau hidup, tungggu 2 menit sebelum mencoba untuk menghidupkan
     kembali engine.
1. Putar switch starter (1) ke START posisi untuk
     menghidupkan Engine
2. Ketika engine hidup, lepas switch starter (1) kunci
     akan kemabali secara otomatis keposisi ON.
PROSEDUR SETELAH ENGINE HIDUP
Penanganan pada unit
                                             PERINGATAN
Unit KOMATSU anda telah melalui penyetelan dan pengetesan sebelum pengapalan, akan tetapi
pengoperasian unit di bawah kondisi awal dapat mengurangi kinerja dan memperpendek umur
unit.
Yakinkan untuk breaking pada unit sampai 100 jam operasi pertama
 Biarkan Engine pada putaran Idle selam 5 menit setelah hidup            HD 465 -7
Operational Training Department
PENGOPERASIAN & PERAWATAN HARIAN                         Hal : 44
 Hindari operasi dengan beban penuh dan kecepatan tinggi
 Segera setelah menghidupkan Engine, menaikkan gas secara tiba-tiba, matikan engine
     dengna tiba-tiba pada kondisi norma dan merubah arah gerak dengan tiba-tiba.
Setelah engine hidup , jangan langsung mengoperasikan unit. Pertama, periksa bagian luar.
1. Setelah Engine hidup, biarkan putaran Engine pada putaran rendah selam 5 menit untuk
     proses pemanasan.
2. Setelah prosedur pemanasan, periksa monitor panel normal.
     Jika terjadi ketidaknormalan, segera perbaiki.
     Ketika switch AISS LOW pada posisi AUTO dan temperatur air engine dibawah normal
     secara otomatis putaran engine akan naik.
3. Periksa ketidaknormalan dari warna dari gas buang, suara – suara atau getaran. Jika terjadi
     ketidaknormalan segera perbaiki.
MEMATIKAN ENGINE
CATATAN
Jika Engine tiba-tiba dimatikan tanpa adanya
pendinginan, hal ini sangat membahayakan dan
mengurangi umur Engine parts. Oleh karena itu
jangan sekali-kali mematikan engine mendadak
kecuali keadaan darurat.
Ikuti tahap-tahap pendingin sebelum mematikan
Engine dibawah ini.
1. Set shift lever keposisi N (netral), lalu set switch
     parking brake keposisi PARKING.
2. Turunkan dump body dan set dump lever keposisi
     HOLD.
3. Biarkan Engine pada putaran rendah selama 5
     menit untuk pendinginan.
4. Putar switch starter (1) ke posisi OFF untuk
     mematikan Engine
5. Tarik kunci dari starter switch
Operational Training Department                                                            HD 465 -7
PENGOPERASIAN & PERAWATAN HARIAN                                Hal : 45
PEMERIKSAAN SETELAH ENGINE MATI
1. Lakukan pemeriksaan keliling dan dump body, body work
     dan undercarriage dan periksa juga kebocoran oli dan air.
2. Isi bahan bakar.
3. Periksa sekitar Engine dari kertas dan debu. Bersihkan
     kertas dan debu untuk mencegah terjadinya kebakaran.
4. Bersihkan undercarriage dari lumpur.
MENJALANKAN UNIT (KEDEPAN ,KEBELAKANG) BERHENTI
MENJALANKAN UNIT KEDEPAN
                        PERINGATAN
 Ketika menghidupkan Engine, periksa bahwa area
     sekitar unit aman, lalu bunyikan klakson sebelum
     menghidupkan Engine.
 Jangan biarkan seseorang berada di sekitar unit.
 Bersihkan jalan dari rintangan.
 Berikan perhatian khusus bagian belakang unit
     saat bergerak mundur.
1. Periksa lampu peringatan tidak ada yang menyala.
2. Pasangkan sabuk pengaman anda
3. Periksa lever Dump (1) pada posisi FLOAT dan
     lampu petunjuknya mati.
     Jika lampu petunjuk dump body menyala,
     gerakkan lever dump keposisi HOLD kemudian
     gerakkan lever dump ke posisi FLOAT untuk
     membatalakan dump body keadaan HOLD.
4. Injak pedal rem penuh. atur switch parking brake
     (2) ke posisi TRAVEL untuk melepas rem parkir.
Operational Training Department                                           HD 465 -7
PENGOPERASIAN & PERAWATAN HARIAN                       Hal : 46
Keterangan
Jika Engine mati dengan switch parking brake pada TRAVEL,
Parking brake akan bekerja secara otomatis walaupun switch parking brake posisi TRAVEL.
Ketika menghidupkan Engine lagi, gerakkan switch parking brake keposisi PARKING dan
kemudian gerakkan switch kembali ke TRAVEL untuk membatalkan parking brake.
5. Periksa lampu monitor retarder (3) telah padam,
     lalu atur lever transmisi (4) pada posisi maju.
CATATAN
      Ketika menggerakkan shift lever, yakinkan
          posisinya tepat.
      Jiks shift lever tidak pada posisi yang benar,
          lampu posisi shift display pada panel akan
          mati dan lampu peringatan trasmisi akan
          menyala.
      Selalu melepas pedal gas sebelum
          memindahkan dari R (Revers/mundur) ke F
          (Forward/maju)
      Ketika memindahkan shift lever, turunkan
          putaran engine pada putaran rendah.
6. Injak pedal gas secara bertahap untuk
     menggerakkan unit.
CATATAN :
 Jika leper rem parkir belum dilepas, sementara lever transmisi sudah dipindahkan keposisi
     selain netral (N) lampu peringatan utam akan menyala dan alarm akan berbunyi.
 Jika leper Dump tidak pada posisi FLOAT, sementara lever transmisi sudah dipindahkan
     keposisi selain netral (N) lampu peringatan utam akan menyala dan alarm akan berbunyi.
 Jangan memindahkan lever transmisi sementara pedal gas diinjak. Karena hal ini akan
     menimbulkan hentakan yang sangat besar dan akan memperccepat kerusakan unit.
Operational Training Department                                  HD 465 -7
PENGOPERASIAN & PERAWATAN HARIAN                       Hal : 47
BERJALAN MUNDUR
                           PERINGATAN
 Ketika merubah antara MAJU dan MUNDUR,
     periksa bahwa arah yang akan dilalui aman
     Ada bagian belakang unit yang tidak dapat
     dilihat dari depan maka harus extra hati-
     hati saat mundur.
 Selalu berhenti unity secara penuh sebelum
     merubah antara MAJU dan MUNDUR.
Letakkan lever transmisi (1) pada posisi R, dan injak
pedal gas (2) secara bertahap untuk menggerakkan
unit.
CATATAN
 Jika lever Dump selain posisi FLOAT, unit tidak dapat bergerak mundur. Letak lever Dump
     pada posisi FLOAT sebelum lever trasmisi pada posisi R.
 Bila memindahkan antara MAJU dan MUNDUR, selalu hentikan unit dengan lengkap
     sebelum memindahkan lever transmisi.
 Ketika memindahkan dari MAJU ke MUNDUR hentikan unit dengan lengkap dan biarkan
     Engine pada putaran rendah ketika memindahkan shift lever. Setelah memindahkan shift
     lever jangan menginjak pedal gas sampai anda mengetahui bahwa clutch transmisi
     terhubung.
 Jangan memindahkan lever transmisi pada saat pedal gas di injak.Tindakan ini kan
     menyebabkan guncangan yang keras, dan juga akan memperpendek umur dari unit
     tersebut.
Operational Training Department                                  HD 465 -7
PENGOPERASIAN & PERAWATAN HARIAN                       Hal : 48
MENGHENTIKAN UNIT                                                         HD 465 -7
                           PERINGATAN
 Hindari berhenti secara mendadak, Buat seaman
     mungkin di dalalm ruangan cabin ketika berhenti.
 Jika pedal rem di gunakan berulang-ulang atu di
     injak dalam waktu lama, rem depan dapat panas
     dan hal ini dapat memperpendek umur rem
     depan.
 Jika rem parkir digunakan untuk menghentikan
     unit, rem akan rusak. Jangan gunakan rem parkir
     kecuali ketika penghentian darurat atau ketika
     parkir unit setelah berhenti penuh.
BERHENTI NORMAL
Lepas pedal gas (1) dan injak pedal rem (2) untuk
menghentikan unit.
BERHENTI DARURAT
                          PERINGATAN
 Ketika unit berhenti, letakkan balok pengganjal
     dibawah ban dengan segera.
 Dengan segera setelah melakukan penghentian
     darurat, Disc parkir rem dalak keadaan panas,
     tunggu untuk pendinginan sebelum
     menggerakkan unit untuk perbaiakan.
1. Tarik kontrol lever retarder (1) penuh untuk
     memasang retarder.
Operational Training Department
PENGOPERASIAN & PERAWATAN HARIAN                       Hal : 49
2. Jika pengoperasian retarder tidak memberikan
     dampak pengereman, Atur lever emergency rem
     (2) pada posisi Applied (berkerja). Ketika
     emergency rem terpasang secara otomatis parkir
     rem terpasang.
3. Set parking brake keposisi PARKING ketika unit
     berhenti.
4. Ketika unit berhenti, letakkan balok pengganjal
     dibawah ban dengan segera, lalu cari
     kerusakannya dan segera perbaiki.
Catatan
Jika Unit dilakukan dengan emergency brake, lampu peringatan utama akan berkedip dan alarm
buzzer akan berkedip. Jika hal ini terjadi kembalikan lever transmisi ke posisi N (netral) untuk
membatalkan lampu peringatan dan alarm buzzer.
LEVER TRANSMISI                                                  HD 465 -7
Unit sudah dilengkapi dengan Transmisi otomatis,
diatur oleh lever (1) transmisi secara otomatis akan
pindah sesuai dengan kecepatan unit.
Ketika Dump body diatas, kecepatan terkunci pada
kecepatan kedua saat lever transmisi posisi D. dan
kecepatan pertama pada saat lever posisi L – 6.
Waktu jalan turunkan Dump body.
CATATAN
 Ketika merubah arah dari MAJU ke MUNDUR,
     hentikan unit secara penuh biarakn engine pada
     putaran rendah ketika pemindahan lever trasmisi.
    Setelah lever transmisi dipindah jangan langsung
    menginjak pedal gas hingga merasakan bahwa
    clutch transmisi bener-benar terhubung.
Operational Training Department
PENGOPERASIAN & PERAWATAN HARIAN                     Hal : 50
 Jangan memindah lever transmisi ketika pedal gas
     masih diinjak. Karena hal ini akan menimbulkan
     hentakan yang sangat besar dan akan
     memperccepat kerusakan unit.
Menaikkan kecepatan
1. Ketika pedal gas (1) diinjak untuk menambah
     kecepatan unit, lockup clutch terhubung untuk
     merubah trasmisi menjadi direct drive
2. Jika diinjak lebih dalam secara otomatis akan
     terjadi penambahan tingkat kecepatan.
Menurunkan Kecepatan.
Jika pedal gas(2) dilepas kecepata unit akan
berkurang dan secera otomatis transmisi akan
menurunkan tingkat kecepatan.
Down shift Inhibit
Down shift inhibit untuk mencegah terjadinya overruning pada engine ketika pengoperasian
lever transmisi tidak tepat.
Menurunkan kecepatan ketika menggunakan footbrake
Pedal brake digunakan untuk mengurangi kecepatan unit, jika unit berjalan dengan kecepatan
transmisi di rentang kedua (2nd) ~ keempat (4th), Transmisi tidak akan turun ke yang lebih
rendah hingga kecepatannya turun hingga mencapai rentang 2nd atau brake di lepas.
Mempertahankan range kecepatan, menurunkan kecepatan saat perpindahan agar mengurangi
goncangan.
.
Skip Shift
Untuk gearshift normal transmisi berpindah 1X setiap satu range.
Saat mendaki dan kecepatan turun tiba-tiba, trasmisi melewati 1 gear range turun untuk
mengurangi kejutan transmisi (misal dari 5 ke 3, dari 4 ke 2 )
Operational Training Department                                HD 465 -7
PENGOPERASIAN & PERAWATAN HARIAN  Hal : 51
Overrun Prevention device
Jika tachometer Engine masuk daerah merah selam operasi , alarm buzzer akan bunyi dan
lampu peringatan utama akan menyala pada waktu bersamaan. Lalu turunkan kecepatan
Engine Jika kecepatan unit ketika berjalan menurun melebihi maximum speed dari rentang
kecepatan, Overrun prevention device akan mengaktifkan Retarder dan mengurangi
kecepatan.
BERJALAN MENURUN
Ketika berjalan menurun, jalankan unit pada kecepatan yang aman sesuai dengan lebar dari
jalan, kondisi dari permukaan jalan dan kondisi lain dari job Site misalnya peraturan kecepatan
jalan di tambang.
                                             PERINGATAN
 Jika unit berhenti, jika diperlukan letakkan balok ganjal di bawah roda.
 Untuk mempertahankan kecepatan maximum pada saat turunan gunakan Retarder, lihat
     grapik kemampuan brake pada saat turunan jarak dan sudut tertentu.
     Berjalan pada turunan secara terus menerus dengan ke
     cepatan melibihi yang diizinkan akan berbahaya dan dapat merusak rem .
 Jika lampu monitor temperatur oli retarder berkedip ketika menggunakan retarder,
     turunkan kecepatan untuk berjalan menurun.
     (Ketika ini terjadi, lampu peringatan pusat berkedip dan buzzer alarm akan bunyi)
     Jika lampu monitor tidak mau mati setelah kecepatan transmisi diturunkan, Hentikan unit
     saat itu juga, atur lever transmisi pada posisi N, putaran engine pada 2000 rpm, dan
     tunggu hingga lampu monitor mati.
 Jika retarder tidak berfungsi pada saat di gunakan pada jalan turunan, ikuti langkah-
     langkah berikut ini:
     1. Lepas retarder brake secara penuh, lalu tarik kembali lever barake retarder.
     2. Jia tida ada reaksi setelah lever retarder di tarik kembali, kembalikan kembali lever
          retarder pada posisi releas(tidak rem) secara penuh, lalu injak pedal brake untuk
          menghentikan unit dan anda kontak PT. United Tractors Tbk. terdekat.
 Gunakan retarder perlahan-lahan, jika rem diaktifkan secara mendadak, hal ini sangat
     berbahaya karena ban unit and akan slip.
CATATAN
 Jika lever retarder di operasikan ketika berjalan menurun, Transmisi dapat turun lebih cepat
     daripada mengurangi gas.
Operational Training Department             HD 465 -7
PENGOPERASIAN & PERAWATAN HARIAN                      Hal : 52
 Ketika berjalan menurun jangan gunakan pedal brake kecuali darurat. Menggunakan pedal
     brake akan menyebabkan panas pada rem depan dan mengurangi umur dari rem tersebut.
 Jangan menginjak gas atau menaikkan kecepatan ketika sedang menggunakan retarder.
     Kecepatan Engine akan naik san hal ini dapat menyebabkan alarm buzzer bunyi dan lampu
     peringatan berkedip
1. Sebelum mulai berjalan menurun, lepas pedal gas
     (1) dan operasikan retarder lever (2) untuk
     mengurangi unit menurun.
2. Gerakkan lever transmisi pada posisi (6, 5, 4, 3,
     2) lalu atur kecepatan sesuai dengan kecepatan
     maksimum yang diizinkan dan sesuai dengan
     kemampuan rem.
Operational Training Department                                 HD 465 -7
PENGOPERASIAN & PERAWATAN HARIAN                         Hal : 53
ARSC ( AUTOMATIC RETARD SPEED CONTROL )
Switch perlambatan kecepatan otomatis.
Ketika dump truck sedang berjalan diturunan, jika switch ditekan maka kecepatan truck dapat
dikendalikan. Retarder secara otomatis aktif untuk mencegah kecepatan truck melebihi
kecepatan yang telah diatur, jadi hal ini membuat pengoprasian retarder menjadi mudah.
NAMA-NAMA KOMPONEN
1. Auto retarder (ARSC) switch        6. Accelerator pedal
2. Auto retarder (ARSC) set lever     7. Brake pedal
3. Auto retarder set speed indicator  8. Auto retarder READY pilot lamp
4. Central warning lamp               9. Retarder pilot lamp
5. Retarder control lever
a. Set                                c. Decrease speed
b. Increase speed                     d. Cancle
Operational Training Department                                    HD 465 -7
PENGOPERASIAN & PERAWATAN HARIAN                                 Hal : 54
1. AUTO RETARDER (ARSC) SWITCH
     Switch ini digunakan untuk mematikan dan menghidupkan ARSC
2. AUTO RETARDER (ARSC) SET LEVER
     Switch ini digunakan untuk dibawah ini :
     setting kecepatan jalan,
     penyetelan kecepatan naik atau turun
     membatalkan setting kecepatan.
3. AUTO RETARDER SET SPEED INDICATOR
     Display (3) ini untuk menunjukkan kecepatan ( km / jam ) yang telah diset.
     Display akan mati ketika Switch auto retarder (1) dimatikan.
     Display menunjukkan angka O ketika ada pembatalan.
     Ketika Switch starter posisi ON atau Switch auto retarder ON, angka kecepatan yang telah
     diset sebelumnya akan muncul
4. CENTRAL WARNING LAMP
      Lampu (4) ini menyala jika ada ketidak normalan pada sistim ARSC ketika Switch sistim
      ON.
5. RETARDER CONTROL LEVER
      Meskipun ARSC sedang aktif, retarder dapat dikendalikan oleh lever ini (5).
      Selama ARSC aktif, lever akan terasa lebih berat saat ditarik. Dan jika ditari tiba-tiba atau
      terlalu kencang unit akan langsung berhenti.
6. ACCELERATOR PEDAL
     ARSC hanya bekerja ketika pedal accelerator (6) tidak di injak
7. BRAKE PEDAL
      Meskipun ARSC sedang aktif, wheel brake dapat dikendalikan oleh pedal ini (7).
8. AUTO RETARDER READY PILOT LAMP
      Ketika lampu menyala, ini menunjukan ARSC boleh digunakan pada kecepatan laju unit
      yang sudah diset. ketika lampu padam, ARSC tidak bekerja.
      Lampu menyala 3 detik ketika staring Switch diputar ke ON.
9. RETARDER PILOT LAMP
      Lampu ini (9) menyala saat reterder dioperasikan, meskipun ARSC sedang aktif.
Operational Training Department                                                       HD 465 -7
PENGOPERASIAN & PERAWATAN HARIAN  Hal : 55
METODE PENGOPERASIAN ARSC
1. MENGAKTIFKAN SISTIM ARSC.
     Sistim ARSC aktif bila Switch sistim posisi ON. Jika Switch diset pada Lever ARSC ditekan,
     kecepatan berjalan sesaat diset sebagai. Kecepatan jalan menurun. Jika kecepatan berjalan
     melebihi dari kecepatan menurun yang telah diset, Retarder akan bekerja secara otomatis.
     Pengaturan kecepatan jalan menyala dan tersimpan didalam memori, jika pedal gas ditekan
     saat ARSC telah sedang dioprasikan, ARSC dibatalkan dan kecepatan akan naik. Jika pedal
     brake atau laver Retarder dioprasikan saat ARSC telah sedang dioprasikan, ini
     memungkinkan untuk mengurangi kecepatan atau menghentikan unit.
2. SET SPEED ( PENGATURAN KECEPATAN ).
                                                   PERINGATAN
Jika kecepatan yang diset melebihi kecepatan maksimum yang diizinkan, akan timbul
bahaya over heating dan retarder brake akan rusak. Jaga selalu kecepatan di bawah
kecepatan maksimum yang diizinkan.
     Jika kecepatan jalan ternyata lebih rendah dari 10 Km/Jam ( 6,2 MPH ) saat pengoperasian
     setting, maka hal itu telah diset 10 Km/Jam. Jika lebih dari 55 km/h (34.2 MPH), maka diset
     untuk 55 km/h (34.2 MPH)
     Set Range untuk kecepatan jalan tergantung pada pemilihan lever pemindahan transmisi.
     Jika lever pemindahan ( Shift Lever ) pada posisi D,6,5,4,3,2 atau L Seet Speed Range
     antara 10-55 Km/Jam ( 6,2 – 34.2 mph ).
     kecepatan jalan tidak dapat diset saat shift liver posisi N atau R.
3. METODE PENYETELAN TRAVEL SPEED
     Untuk menaikkan set travel speed 1 Km / Jam ( 0,6 mph ), tekan lever ARSC ke atas sekali.
     Untuk menurunkan set travel speed 1 Km / Jam ( 0,6 mph ) tarik lever ARSC kebawah
     sekali.
    Keterangan :
     Bebaskan lever set ARSC setelah merubah set travel speed.
       Jika set switch dan cencel dioperasikan secara bersamaan, maka cancel pengoperasian
           yang diprioritaskan.
Operational Training Department             HD 465 -7
PENGOPERASIAN & PERAWATAN HARIAN  Hal : 56
 Jika Switch set dan Switch penambah kecepatan (top up) dioprasikan dalam waktu
     bersamaan, maka pengoprasian dari top up (penambah kecepatan) yang
     diprioritaskan.
 Jika Switch set dan Switch penurun ( top down ) dioperasikan secara bersamaan, maka
    pengoperasian tap down yang diprioritaskan
 Top Up dan Top Down (penambah dan penurun kecepatan ) digunakan untuk membuat
    penyetelan yang baik dari set Travel Speed. Dalam hal ini memungkinkan untuk
    penyetelan set travel speed + 5 Km/Jam (3,1 MPH) ketika berjalan dengan sistim ARSC
    ( ketika pedal gas dibataskan ). Saat pedal gas telah sedang dioprasikan, ARSC
    dibatalkan, jika hal ini memungkinkan untuk mengoprasikan dengan bebas antara 10
    sampai 55 Km/Jam (dari 6,2 sampai 34,2 MPH)
4. Methode Menaikan Set Speed.
     Jika ingin menaikkan set speed, tekan pedal gas untuk menaikan kecepatan, dan saat set
     Travel Speed yang diinginkan dicapai, Tekan Switch set ON pada set Lever ARSC set Travel
     akan dirubah kecepatan baru.
5. Methode Penurunan Set Speed.
     Jika ingin menurunkan Set Speed, Operasikan lever Retarder untuk menurunkan kecepatan,
     dan saat set travel speed yang diinginkan dicapai, tekan Switch set ON pada lever set
     ARSC. Set travel Speed akan dirubah kecepatan baru.
    Keterangan :
     Setelah menggunakan Lever Reterder untuk menurunkan kecepatan, kembalikan keposisi
     semula. Jika lever ditarik dengan tiba-tiba brake akan bekerja dengan mendadak.
6. Berjalan Lagi Saat Set Speed.
     Jika unit berjalan mengulangi pada Slope yang sama, kecepatan jalan telah diset sekali hal
     ini memungkinkan untuk. Mengoprasikan ARSC tanpa harus melakukan setting tiap waktu.
     Sebelum memasuki jalan yang menurun, Jika kecepatan jalan telah disetel kecepatan yang
     lebih rendah dari set speed yang ditampilkan pada layar kecepatan jalan, Lampu READY
     (hijau) menyala dan ARSC diaktifkan saat pedal gas dibebaskan.
    Keterangan :
     Saat berjalan pada kecepatan yang lebih tinggi dari set speed yang ditampilkan pada
     layar/display kecepatan jalan, ARSC tidak aktif bahkan saat pedal gas dibebaskan.
     Ketika hal ini terjadi, Lampu READY (hijau) juga tidak menyala. Selalu melakukan
     penyetelan kecepatan jalan kecepatan yang lebih rendah dari set speed yang ditampilkan
     pada layar/display kecepatan jalan, dan check bawah lampu READY menyala.
Operational Training Department             HD 465 -7
PENGOPERASIAN & PERAWATAN HARIAN                                              Hal : 57
7. Methode Pembatalan Set Travel.
     Methode 1 : Jika Switch pembatalan dioperasikan lebih dari 1 detik, kontrol berhenti,
                          saat hal ini terjadi, layar/display kecepatan jalan menunjukkan O.
     Methode 2 : Jika Switch sistim diputar ke OFF, kontrol dibatalkan. Ketika hal ini terjadi
                          layar/display kecepatan jalan akan padam.
     Keterangan :
     Switch harus dioperasikan lebih dari 1 (satu) detik ( berbeda dengan Switch yang lain )
     untuk membatalkan kontrol. Hal ini untuk mencegah kerusakan pada kontrol saat sedang
     dibatalkan jika Switch ditekan dengan kesalahan/tidak benar.
8. Rekomendasi Set Speed.
                     Aturlah kecepatan jalan pada putaran engine 1800 rpm, dan berjalan dengan kondisi
                     suhu oli pada range hijau. Jika ada bahaya, oli retarder mungkin Overheat, lampu
                     perhatian ARSC menyala dan set travel speed secara otomatis akan turun.
GRAFIK KEMAMPUAN REM
Cara membaca grapik
Contoh: Unit dilengkapi dengan exhaust brake
Jarak menurun : 1500 m (4921 ft)              Grade resistance                : -13 %
                                              Rolling Resistance              :2%
Travel resistance : -11 %
Load            : 55 Tons
Gunakan grafik untuk mendapatkan kecepatan maksimum yang dijinkan dan rentang kecepatan
bila melakukan perjalanan menurun dengan kondisi diatas.
1. Gunakan grafik kehandalan rem untuk suatu jalan menurun 1500 m (4921 ft).
2. Tunjukkan berat kotor mesin A pada grafik dan tarik sebuah garis lurus kebawah dari
     titikA.
3. Dapatkan titik B dimana garis vertikal memotong garis travel resistance minus 11 %, dan
     tarik sebuah garis horizoltal dari titik B.
4. Dapatkan titik C dimana garis horizontal memotong kurva kehandalan. Tarik sebuah garis
     lurus dari titik C kebawah dan dapatkan titik D dimana garis vertikal memotong garis skala
     kecepatan mesin.
5. Melaluai proses diata, dapat diperoleh nilai-nilai berikut:
Dari titik (D)  : Kecepatan yang dijinkan adalah 31.5 Km/jam atau (19.6 MPH)
Dari titik (C)  : Gigi kecepatan pada F4
Nilai untuk kecepatan maksimum yang diijinkan ini hanya sebuah nilai sasaran kasar
berdasarkan pada kehandalan rem retarder. Tetapi pada job site sesungguhnya, kecepatan
mengemudi yang aman hampir selalu lebih kecil dari pada kecepatan maksimum yang dijinkan
karena kondisi jalan dan faktor lainnya. Oleh karena itu, pilih suatu kecepatan dimana
pengukur temperatur oli retarder akan bertahan pada daerah hijau.
Operational Training Department                                                         HD 465 -7
PENGOPERASIAN & PERAWATAN HARIAN  Hal : 58
HD 465 -7
Kehandalan rem
Panjang slope : 450 m (1476 ft)
Ukuran Ban : 24.00-35-36PR
Operational Training Department             HD 465 -7
PENGOPERASIAN & PERAWATAN HARIAN  Hal : 59
Kehandalan rem
Panjang slope : 600 m (1968 ft)
Ukuran Ban : 24.00-35-36PR
Kehandalan rem
Panjang slope : 900 m (2952 ft)
Ukuran Ban : 24.00-35-36PR
Operational Training Department             HD 465 -7
PENGOPERASIAN & PERAWATAN HARIAN  Hal : 60
Kehandalan rem
Panjang slope : 1500 m (4921 ft)
Ukuran Ban : 24.00-35-36PR
Kehandalan rem
Panjang slope : continuous
Ukuran Ban : 24.00-35-36PR
Operational Training Department             HD 465 -7
PENGOPERASIAN & PERAWATAN HARIAN  Hal : 61
HD 605 -7
Kehandalan rem
Panjang slope : 450 m (1476 ft)
Ukuran Ban : 24.00R35**
Kehandalan rem
Panjang slope : 600 m (1968 ft)
Ukuran Ban : 24.00R35**
Operational Training Department             HD 465 -7
PENGOPERASIAN & PERAWATAN HARIAN  Hal : 62
Kehandalan rem
Panjang slope : 900 m (2952 ft)
Ukuran Ban : 24.00R35**
Kehandalan rem
Panjang slope : 1500 m (4921 ft)
Ukuran Ban : 24.00R35**
Operational Training Department             HD 465 -7
PENGOPERASIAN & PERAWATAN HARIAN                    Hal : 63
Kehandalan rem
Panjang slope : Contiuous
Ukuran Ban : 24.00R35**
MENGEMUDIKAN UNIT
                         PERINGATAN
Jika unit berbelok pada kecepatan tinggi atau pada
darah miring, hal ini sangat berbahaya unit dapat
terbalik, jangan mengoperasikan steering pada
kondisi ini.
                          PERHATIAN
Jangan terus memutarkan steering ketika roda sudah
penuh belok kekan atau kekiri. Hal ini akan
menyebabkab teperatur oli di dalam system naik dan
akan terjadi overheat.
Ketika sedang berjalan, atur roda kemudi dengan memutar langsung steering kemudi (1).
Ketika berjalan di daerah sebuah kurva, lepas pedal gas sebelum masuk daerah kurva, turunkan
kecepatan pada kecepatan rendah, lalu injak pedal gas secara bertahap unTuk melewati daerah
kurva. Jangan melewati daerah berpasir dengan kecepatan tinggi.
Operational Training Department                               HD 465 -7
PENGOPERASIAN & PERAWATAN HARIAN                        Hal : 64
MENGOPERASIKAN DUMP BODY                                                   HD 465 -7
                         PERINGATAN
 Ketika sedang malakukan dumping, selalu ikuti
     petunjuk dumping sesuai dengan tanda dari
     flagman.
 Ketika membuang batuan besar operasikan dump
     body perlahan-lahan.
 Ketika melakukan pemeriksaan dengan posisi
     dump lever terangkat , selalu gunakan safety
     pins, set dump lever ke posisi HOLD dan kunci
     dengan safety lock knob.
Operasikan Dump Body sebagai berikut
1. Tempatkan shift lever (1) ke posisi N (netral) dan
     set switch parking brake (2) ke posisi PARKING.
2. Letakkan lever dump (3) pada posisi RAISE, injak
     pedal gas untuk menaikkan dump body.
     Jika dump lever dilepas pada posisi RAISE . Lever
     akan tertahan pada posisi RAISE dan Dump body
     akan terus bergerak naik
     Kecepatan naik sebanding dengan kecepatan
     engine.
3. Bila dump body naik pada posisi yang ditetapkan
     (posisi pengukur body yang disetel), lever dump
     (3) kembali keposisi HOLD. Selanjutnya dump
     body tersebut akan tertahan pada posisi ini.
     Jika diperlukan dump body naik lebih lanjut,
     operasikan dump lever (3) ke posisi RIASE dan
     dump body akan naik. Jika dump lever (3)
     dilepas, dump lever (3) akan kembali ke posisi
     HOLD dan dump body akan berhenti pada
     posisinya.
Operational Training Department
PENGOPERASIAN & PERAWATAN HARIAN                  Hal : 65
4. Pindahkan lever dump body (3) ke posisi LOWER
     dan Body dump akan mulai turun.
5. Setelah menurunkan dump body hingga pada
     suatu posisi, pindahkan lever dump body (3) ke
     posisi FLOAT. (Lepaskan lever tersebut dan lever
     akan kembali secara otomatis ke posisi FLOAT).
     Dump Body akan turun karena gaya beratnya.
CATATAN
Bila lever transmisi dipindahkan keposisi selain N (netral) saat lever dump body tidak pada
posisi tidak pada posisi FLOAT, lampu peringatan pusat akan menyala dan Alarm akan
berbunyi.
Bila menaikkan dump body kurangi tekanan pada pedal gas saat dump body mendekati sudut
maksimum untuk mengurangi beban kejut pada rangkaian hidrolik dan silinder pengangkat
Ketika dump body masih diatas, kecepatan akan terkunci pada kecepatan 2 saat posisi lever
transmisi di D dan kecepatan 1 pada saat lever transmisi pada posisi 5-L. Sambil berjalan
turunkan dump body.
Dump di kontrol oleh electric, jika terjadi kerusakan pada sensor atau valve, pada display akan
muncul code krusakan dan dump body akan tertahan pada posisinya. Jangan dipaksakan
mengerakkan dump body jika hendak melakukan pemeriksaan atau perbaiakan , segera
hubungi PT. United Tractors Tbk. Untuk perbaikan.
TINDAKAN PENCEGAHAN PENGOPERASIAN
 Ketika travel pada keadaan hujan, bersalju, berlumpur atau tanah lembek pertimbangkan
     kondisi beban dari unit dan hati-hati jangan sampai roda slip atau unit berputar dan
     tertanam ketanah.
 Jika Engine mati ketika unit travel, hentikan unit dengan segera kemudian gerakkan shift
     lever ke posisi N (netral) dan hidupkan kembali Engine.
Operational Training Department                             HD 465 -7
PENGOPERASIAN & PERAWATAN HARIAN                          Hal : 66
 Jika sedang operasi lampu peringatan utama dan lampu petunjuk dari EMERGENCY
     machine monitor berkedip dan buzzer alarm bunyi, hentikan unit dengan segera dan cari
     penyebab kerusakan.
 Ketika sedang loading behati-hati agar beban merata keseluruhan dump body dan lebih
     khusus lagi jangan terlalu banyak beban bagian depan.
 Pada permukaan jalan yang licin gunakan control retarder pelan-pelan kemudian turunkan
     trasmisi untuk mencegah roda belakang terhenti
 Ketika melewati genangan air, air dapat masuk ke front brake dan menyebabkan
     penerunan kemampuan brake jadi hati-hatilah mengemudikan di temat seperti itu,
     andaikan air masuk ke brake injak pedal brake beberapa kali agar menghasilkan panas
     akibat gesekan antara pad dan disc.
PARKIR UNIT
             PERINGATAN
 Hindari menghentikan unit secara tiba-tiba.
 Parkir unit pada tanah yang keras dan datar.
     Jangan parkir unit pada daerah miring. Jika tidak
     dapat dihindari parkir di daerah miring ganjal roda
     menggunakan balok untuk menghindari unit
     bergerak dengan tiba-tiba.
 Jika lever trasnmisi tersentuh tanpa sengaja, unit
     dapt bergerak secar tiba-tiba dan hal ini dapat
     menyebakan kecelakaan yang serius. Sebelum
     meninggalkan kabin operator selalu posisikan
     lever parking brake pada posisi PARKIR.
 Jangn menggunakan retarder brake gunakanlah
     parking brake
 Tanpa memeperhatkan putaran Engine Jangan
     gunakan retarder untuk parking dalam waktu
     yang lama
                                            PERHATIAN
Untuk mencegah terjadinya kerusakan pada remparkir, pasang rem parkir hanya ketika unit
benar-benar sudah berhenti .
Operational Training Department                                     HD 465 -7
PENGOPERASIAN & PERAWATAN HARIAN                       Hal : 67
1. Lepas pedal gas (1) lalu injak pedal rem (2) untuk
     menghentikan unit.
2. Pindahkan lever transmisi (3) pada posisi N,
     kemudian pasang rem parkir (4) untuk
     mengaktifkan rem parkir posisikan switch rem
     parkir ke posisi PARKING.
3. Dimana operator masih berada di dalam cabin,
     tarik lever retarder (5) untuk mengaktifkan rem
     retarder.
PEMERIKSAAN SETELAH BEKERJA
Gunakan monitor panel untuk memeriksa suhu air engine, tekanan oil engine, dan jumlah
bahan bakar. Jika engine terjadi panas yang berlebihan jangan matikan engine dulu, sebelum
dimatikan biarkan engine berputar dengan putaran sedang hingga temperaturnya turun.
MEMATIKAN ENGINE
Jika engine dimatikan secara mendadak tanpa ada
pendinginan, hal akan mempercepat umur dari
komponen engine. Jadi jangan sekali-kali mematikan
engine dengan tiba-tiba kecualai keadaan darurat.
Ikuti prosedur menurunkan temperatur engine
dibawah ini sebelum mematikannya :
1. Biarkan engine pada putaran rendah sekitar 5
     menit supaya engine dingin secara bertahap.
2. Putar switch starter (1) ke posisi OFF untuk
     mematikan engine.
3. Tarik switch starter dari tempatnya.
Operational Training Department                                  HD 465 -7
PENGOPERASIAN & PERAWATAN HARIAN  Hal : 68
PROSEDUR SETELAH ENGINE DIMATIKAN
1. Periksa perlengkapan kerja bagian bawah, body, komponen bawah terhadap kebocoran oli
     dan air.
2. Isi tangki bahan bakar.
3. Bersihkan ruangan sekitar engine dari kertah atau material lainnya yang mudah terbakar.
4. Bersihkan tanah-tanah yang menempel pada komponen bagian bawah.
MENGUNCI
Selalu kunci dibawah ini :
1. Tutup pengisian bahan bakar.
2. Pintu kabin (kiri dan kanan)
     Kunci pintu sisi kanan secara langsung dari sisi
     dalam (tempat duduk operator).
     Keterangan
     Switch starter dapat digunakan untuk mengunci
     (1) dan (2) tersebut diatas.
TABEL PENGGUNAAN : PELUMAS, BAHAN BAKAR DAN PENDINGIN
                                   PADA TEMPERATUR SEKITAR
Operational Training Department                             HD 465 -7
PENGOPERASIAN & PERAWATAN HARIAN                                       Hal : 69
ASTM : American Society of Testing and Material.                                 HD 465 -7
SAE : Society of Automotive Engineers.
API : American Petroleum Institute.
                           MAINTENANCE SCHEDULE CHART
INITIAL 250 HOURS SERVICE (Hanya setelah 250 jam pertama)
1. Ganti oli Engine dan filter catridge
2. Ganti oli transmisi dan filter element
3. Ganti filter elemet transmisi dan dan pendingin oli brake belakang
4. Ganti oli dan filter element oli steering hoist
5. Ganti oli final drive
6. Ganti oli differential
INITIAL 2000 HOURS SERVICE (Hanya setelah 2000 jam pertama)
Periksa injector setting load, adjust
WHEN REQUIRED
1. Bersihkan bagian dalam system pendingin
2. Periksa, bersihkan atu ganti air cleaner
3. Periksa dan tambah jumlah air pencuci kaca
4. Bersihkan filter udara AC
5. Periksa jumlah refrigerant (gas)
6. Periksa dump body
7. Periksa listrik pemanas udara masuk
8. Periksa tinggi suspension dan periksa jumlah oli
Operational Training Department
PENGOPERASIAN & PERAWATAN HARIAN                                       Hal : 70
9. Buang udara dari brake depan, belakang dan parkir                                      HD 465 -7
10. Bersihkan, periksa fins radiator dan fins after cooler
11. Periksa paly dari output coupling pada output shaft
12. Periksa ban
CHECK BEFORE STARTING
EVERY 250 HOURS SERVICE
1. Periksa jumlah oli differential
2. Periksa jumlah oli final drive
3. Lubrication
4. Periksa drive shaft
5. Periksa jumlah air battery
6. Periksa kekencangan belt alternator
7. Periksa kekencangan belt compressor air conditioner
8. Bersihkan breather
9. Periksa frame
10. Periksa kemampuan rem dari pedal brake
11. Periksa kemampuan rem dari retarder brake
12. Periksa kemampuan rem dari parking brake
13. Periksa dan bersihkan automatic suspension
EVERY 500 HOURS SERVICE
1. Ganti oli dan filter cartridge Engine
2. Ganti filter catridge bahan bakar
3. Berhihkan strainer tangki bahan bakar
4. Ganti filter element oli transmisi
5. Periksa keausan dari disk pad brake depan
6. Periksa kondisi fan belt
EVERY 1000 HOURS SERVICE
1. Ganti cartridge anti karat
2. Ganti oli transmisi dan bersihkan strainer
3. Ganti filter elemet transmisi dan dan pendingin oli brake belakang
4. Ganti filter element oli brake
5. Lubrication
6. Periksa keausan dari disk brake belakang
7. Periksa kekencangan komponen turbocharger
8. Periksa play dari turbocharger rotor
Operational Training Department
PENGOPERASIAN & PERAWATAN HARIAN          Hal : 71
EVERY 2000 HOURS SERVICE
1. Ganti filter element steering hoist
2. Bersihkan strainer tangki hidrolik
3. Ganti oli final drive
4. Ganti oli differential
5. Bersihkan breather differential
6. Bersihkan breather element engine
7. Periksa alternator starter
8. Periksa, atur clearance engine valve
9. Periksa dan bersihkan turbocharger
10. Periksa tekanan gas accumulator
EVERY 4000 HOURS SERVICE
1. Ganti oli steering hoist
2. Lubrication drive shaft
3. Periksa water pump
4. Periksa fan pulley dan tension pulley
5. Periksa vibration damper
Operational Training Department                     HD 465 -7
TEKNIK OPERASI & APLIKASI                                     Hal :72
                          KONDISI OPERATOR/DRIVER SIAP KERJA
Operator telah siap melakukan tugas dengan
memakai perlengkapan kerja yang standard.
Manfaat perlengkapan kerja yang standard
yaitu :
      Memberi perasaan aman ketika sedang
          bekerja.
      Melindungi anggota tubuh dari accident
          yang tidak terduga.
      Menunjukkan identitas diri dari perusahaan
      Menunjukkan kebersihan.
          KONDISI OPERATOR/DRIVER TIDAK SIAP KERJA
Bilamana kondisi anda tidak siap kerja sebaiknya :
 Segera lapor pada atasan anda dilapangan
(FM, SS) untuk meminta izin
 Jangan memaksakan didi karena akibatnya
akan sangat berbahaya baik untuk didi
sendiri maupun kepada unitnya.
 Jangan   memasuki                        lokasi
kerja/mengoperasikan unit bila anda tidak
memakai perlengkapan kerja yang
standard.
Akibatnya
      Bekerja merasa kurang aman.
      Bekerja tidak/krang konsentrasi.
      Produktivitas unit akan berkurang.
                                   PERSIAPAN PENGOPERASIAN
      Operator sedang melakikan perawatan
          harian (P2H) denga teliti dan benar-benar
          dengan tujuan agar kondisi unit benar-
          benar siap operasi.
      Jika menemukan kelainan segera laporkan
          pada pengawas lapangan (FM. SS)
                             INGAT
Jangan Mengoperasikan Dump Truck jika kondisi
kurang bagus, terutama menyangkut brake.
                        Manfaat P2H
      Dapat meengetahui kondisi unit.
      Mnecegah kerusakan yang patal.
      Unit lebih terawat
      Memberi perasaan aman
Operational Training Department                               HD 465 -7
TEKNIK OPERASI & APLIKASI                                   Hal :73
                                   PERSIAPAN PENGOPERASIAN
Sebelum memulai pekerjaan langkah-langkah yang
perlu diperhatikan sebagai operator/driver truck
produksi adalah :
1. Tanyakan dan mintalah petunjuk/penjelasan
     kepada pengawas lapanagn (FM,SS) antara
     lain :
      Dimana lokasi loadingnya.
      Dimana disposal/tempat pembuangan.
2. Perhatiakn kondisi jalan, lokasi loading. Lokasi
     disposal dan jenis material antara lain :
      Material lumpur, batu-batu dan tanah
          keras.
      Kondisi jalan/medan kerja yag kurang
          stabil.
                                              CATATAN
                         TEKNIK HAULING TRUCK PRODUKSI
1. TEKNIK HAULING TAMPA BERMUATAN
      Beri prioritas pada kendaraan yang bermuatan/ambulance (emergency)
      Jangan menjalankan kendaraan sambil mengangkat dump.
      Kondisi mesin dapat dilihat dan dinilai dari beberapa faktor perubahan pada
          gauge, suara getaran, warna gas buang atau respon dari kontrol lever.
      Bila ada ketidak normalan segera parkir pada tempat yang aman dan amabil
          tindakan, hati-hatilah bila terjadi kebocoran bahan bakar atau oli karena dapat
          menimbulkan kebakaran.
2. TEKNIK HAULING DENGAN MEMBAWA MUATAN
      Perhatikan kondisi jalan yang miring dan patuhi rambu-rambu yang ada.
      Ketika pemandangan sangat kurang seperti berkabut, bedebum perlebar atau
          perjauh jarak dengan kendaraan yang ada di depan , mengemudilah dengan
          kecepatan yang rendah.
      Perhatiakan berak kendaraan ketika mengemudi dijalan berair atau berlumpur,
          hati-hati agar tidak slip atau terbenam.
      Kurangi kecepatan pada saat berpapasan /berhenti apabila jalan sempit.
      Kecepatan maximum sesuai dengan rambu-rambu yang ada.
      Bunyikan klakson disetiap mendekati perdimpangan, jembatan, tikungan dan
          tempat-tempat yang rawan.
      Semua truck tidak boleh saling mendahui.
      Jangan membawa material yang berlebihan dan berhenti dengan tiba-tiba.
3. TEKINK HAULING DENGAN MEMBAWA MAUATAN DI JALAN TURUNAN.
      Gunakan retarder untuk mnegurangi kecepatan.
      Kontrol kecepatan unit sesuai jalan yang ada.
      Hindari keadaan engine over running.
Operational Training Department                             HD 465 -7
TEKNIK OPERASI & APLIKASI                                           Hal :74
                            TEKNIK HAULING DILAKUKAN DENGAN BENAR.
Didalam menjalankan Truck Produksi yang harus
diperhatikan untuk mencapai produksi yang tinggi
dan selamat yaitu :
      Jangan mengoperasikan unit bila didalam
          cabin terdapat service tag.
      Jaga jarak dengan unit yang berada
          didepannya.
      Kecepatan diusahakan sama (Km/Jam) =
          pandangan kecepatan (M x 0.7).
      Pastikan Vessel sudah benar-benar dalam
          posisinya.
      Perhatiak tekanan udara.
      Imformasikan kepada atasan (FM,SS) bila
          menemukan jalan yang bergelombang dan
          debu tebal.
      Perhatiak tanda-tanda / rambu-rambu
          jalan.
      Hentikan Truck Produksi ditempat bila
          terjadi hujan.
      Gunakan selalu sabuk pengaman.
                           TEKNIK HAULING YANG KURANG BENAR
Driving yang dilakukan seperti gambar diatas
adalah kurang tepat, apabila ini sering dilakukan
oleh seorang driver maka akan berakibat :
      Keseimbangan Dump Truck kurang.
      Keausan pada ban berlebih
      Umur unit pendek.
      Terjadi kecelakaan karena jarak aman
          tidak dilaksanakn.
                TEKNIK HAULING YANG BENAR PADA JALAN YANG MENURUN
Apa bila menjalankan Truck produksi pada daerah
yang menurun panjang maka perlu diperhatikan
langkah-langkah sebagai berikut :
     Kontrol kecepatan unit sesuai jalan yang
          dilalui.
     Gunakan retarder untuk mengurangi
          kecepatan.
     Konsentrsi penuh terhadap pekerjaan.
     Perhatikan situasi dan kondisi jalan.
     Hindari keadaan engine terjadi over
          running.
     Pertahankan suhu oli retarder pada daerah
          hijau.
Operational Training Department                                     HD 465 -7
TEKNIK OPERASI & APLIKASI                                          Hal :75
                              TEKNIK HAULING YANG KURANG SEMPURNA
                                         PADA JALAN YANG MENURUN
Apabila menjalankan Truk Produksi dilakukan
dengan cara yang kurang sempurna, akan
mengakibatkan :
      Kecepatan unit tidak dapat tekontrol
          kemungkinan unit dapat terbalik.
      System brake akan cepat panas
          dikarenakan pada saat mengurangi
          kecepatan selalu menggunakan pedal
          brake.
      Engine akan terjadi Over running sebab
          jalannya unit terdorong oleh gaya berat
          dari berat unit itu sendiri.
                                 POSISI HD DI TEMPAT LOADING
            DENGAN SYSTEM LOW LEVEL/BENCH LOADING YANG BENAR
Langkah-langkah yang perlu diperhatikan :
     1. Operator HD harus mengetahui kondisi
          dan situasi dilapangan.
     2. Operator HD pada saat mundur harus
          memperhatikan posisi bucket/siap loading.
     3. Usahakan menempat HD lurus dengan
          track (pengambilan material berada
          disamping kanan excavator)
     4. Pada saat manouver usahakan radius
          putar sekecil mungkin (pada saat mundur
          tidak terlalu jauh).
     5. Posisi ban depan lurus denag ban
          belakang.
                        PERINGATAN
      Jangan memaksakan unit jika kondisi
          lapangan kurang rapi.
      Jangan keluar dari cabin pada saat proses
          loading berlangsung.
      Ikuti code-code dari operator Excavator.
Operational Training Department                                    HD 465 -7
TEKNIK OPERASI & APLIKASI                      Hal :76
                          POSISI HD DI TEMAPAT LOADING
DENGAN SYSTEM LOW LEVEL/BENCH LOADING YANG TIDAK BENAR
 Operator tidak memperhatikan kondisi dan
     situasi lapangan.
     Contoh : Loading front tidak rapi HD
     langsung mundur sehingga material
     (bongkahan) akan masuk ke sela-sela roda
     belakang, kan berakibat ban akan cepat
     sobek.
 Operator saat mundur tidak
     memperhatikan posisi bucket Excavator.
     Akan berakibat terjadi benturan antara
     Vessel belakang dengan Bucket Excavator
     (terutama malam hari) akan berakibat
     material kan menjatuhi kabin pada saat
     excavator swing.
 Mundur terlalu jauh dengan posisi
     Excavator.
 Posisi anatara ban depan tidak lurus
     dengan ban belakang.
                        POSISI HD DI TEMPAT LOADING BACK HOE
      DENGAN SYSTEM TOP LOADING / SAMA RATA DENGAN BACK HOE.
Langkah-langkah yang harus diperhatikan
untuk posisi ahd yang benar adalah sebagai
berikut :
      Operator harus mengetahui kondisi &
          situasi lapangan.
      Operator HD pada saat mundur harus
          memperhatiakn posisi bucket / siap
          loading.
      Posisi HD harus didelakang Excavator dan
          searah dengan Track.
Operator memeperhatikan langkah-langkah
seperti diatas maka :
      Dasar bak (vessel) HD kan terlihat.
      Posisi muatan kan terlihat dan terkontrol.
      Muatan tidajk berhamburan.
Operational Training Department                         HD 465 -7
TEKNIK OPERASI & APLIKASI                                     Hal :77
POSISI HD DI TEMPAT LOADING BACK HOE DENGAN SYSTEM TOP LOADING /
                SAMA RATA DENGAN BACK HOE DENGAN DUMP TRUCK.
Cara HD menuju tempat loading point yang
salah akan mengakibatkan :
     Pandangan operator excavator tidak
          leluasa dalam mengantisipasi vissel.
     Pada saat akan dumping material ke vessel
          kemungkinan material akan terhambur.
     Bucket kemungkinanmembentur bibir
          vessel.
     Material tidak seimbang sehingga beban
          yang diterima oleh tire tidak merata.
                    AKAN BERAKIBAT
Operator mendapatkan kesulitan untuk menyetir
Karena keseimbangannya kurang.
      Kemungkinan
Dump Truck bisa terbalik.
                                POSISI HD DI TEMPAT LOADING
                  DENGAN SYSTEM CAB SIDE LOADING YANG BENAR.
Langkah-langkah yang perlu diperhatikan :
     Operator HD harus mengetahui kondisi
          dan situasi dilapangan.
     Usahakan posisi ban sejajar dengan Track
          Shovel.
     Jarak antara ujung track dengan ujung
          roda ± 6 s/d 7 m untuk bucket dengan
          capasitasnya ± 13 m3. Secara umum jarak
          antara track dengan roda = 1.5x lebar
          Dump Truck.
     Posisi ban depan searah dengan ban
          belakang.
     Perhatikan kaca spion sebelah kiri untuk
          mendeteksi ujung bottom Dump sebelah
          bawah belakang berada ditengah Vessel
          (Bak) HD pada saat HD mulai mundur.
     Pada saat mundur menuju bucket sebagai
          tanda agar tepat usahakan link bucket
          terlihat dibibir vessel melalui kaca spion.
Operational Training Department                               HD 465 -7
TEKNIK OPERASI & APLIKASI                                           Hal :78
POSISI HD DI TEMPAT LOADING DENGAN SYSTEM CAB SIDE LOADING
                                    YANG KURANG TEPAT.
Posisi Dump Truck ditempat loading point
yang kurang tepat dan berakibat :
      Jarak antara track dengan roda HD kurang
          dari 6 meter (untuk kapasitas 15 m3 ,
          maka pada saat shovel melakukan swing
          akan terjadi benturan (terutama dimalam
          hari) atau stamina operator shovel sudah
          mulai menurun.
      Posisi ban depan tidak searah dengan ban
          belakang, pada saat HD mulai bergerak
          maju dan operator memainkan steering
          akan terjadi gesekan yang kuat keausan
          ban depan tidak merata.
      Bila jrak track denga ban lebih dari 7 m (untuk kapasitas
          15m3) maka pada excavator melakukan swing kurang stabil.
      Ban belakang menginjak bongkahan material yang besar akan
          mengakibatkan :
          a. Posisi HD mioring maka akan menimbulkan kerusakan
               pada suspension.
          b. Kerusakan pada ban.
          c. Kondisi tidak aman.
POSISI HD DI TEMPAT LOADING DENGAN SYSTEM BLIND SIDE LOADING
    (POISI HD BERADA DISEBELAH KANAN EXCAVATOR) YANG BENAR.
Sebagai Operator HD agar memperhatikan
langkah-langkah dibawah ini untuk loading
dengan system Bling side laoding.
      Operator HD harus mengetahui kondisi
          dan situasi lapangan.
      Usahakan posisi ban sejajar dengan Track
          Excavator.
      Jarak antara ujung track dengan ujung
          Vessel (bak) 6 s/d 7 m untuk kapasitas
          bucket ± 15m.
      Posisi ban depan searah dengan ban
          belakang.
      Perhatikan kaca spion sebelah kanan untuk
          mendeteksi ujung bottom dump sebelah
          bawah belakang berada di tengah Vessel
          (bak) pada saat HD mulai mundur.
                       KEUNTUNGAN
Produksi HD tetap jalan meskipun cycle time
tinggi.
                             INGAT
Posisi tempat loading berada disebelah kanan
Excavator, hanya untuk waktu sementara.
Misal : ~ Loading point sebelah kiri Excavator
                sedang dibersihkan.
             ~ Baru membuka areal baru.
Operational Training Department                                     HD 465 -7