The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Pengantar Teknologi Informasi dan Komunikasi

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Chantika Anindhi, 2023-06-25 00:08:37

Pengantar Teknologi Informasi dan Komunikasi

Pengantar Teknologi Informasi dan Komunikasi

92 ● Intermediary: Pihak ketiga yang menjembatani antara produsen dan konsumen, membantu dalam proses transaksi dan menyediakan infrastruktur. Intermediary dapat berupa perusahaan, organisasi, atau individu seperti broker dan distributor. ● Mitra Bisnis Lainnya: Pihak lain yang melakukan kolaborasi dengan produsen di luar peran intermediary. ● Layanan Pendukung: Terdapat berbagai layanan pendukung yang tersedia dalam dunia maya, mulai dari sertifikasi dan layanan kepercayaan untuk menjamin keamanan, hingga penyedia pengetahuan (knowledge provider) (Firmansyah, 2009). 5.9 Elemen Pembentuk Komunitas E-Commerce Gambar 5.6. Elemen pembentuk komunitas e-commerce Elemen pertama adalah “Proses”. Proses inti meliputi logistik masuk, produksi, logistik keluar dan distribusi, penjualan dan pemasaran, serta layanan. Sementara itu, proses penunjang meliputi pengadaan, infrastruktur perusahaan, dan teknologi. Sedangkan untuk proses yang melibatkan produk atau jasa digital, akan mengikuti rantai nilai virtual (virtual value chain) yang mencakup serangkaian aktivitas, seperti pengumpulan, pengorganisasian, pemilihan, sintesis, dan distribusi (Nasution, 2019). Elemen kedua adalah "institusi". Salah satu prinsip yang dipegang dalam ecommerce adalah penerapan asas jejaring atau inter-networking. Prinsip ini menyatakan bahwa untuk mencapai kesuksesan, sebuah perusahaan e-commerce harus bekerja sama dengan berbagai institusi yang ada, karena sebuah perusahaan tidak dapat berdiri sendiri. Dalam konteks ini, institusi dapat mencakup pemasok, pemilik barang, penyedia jasa pembayaran, dan bahkan konsumen. Elemen ketiga adalah "teknologi informasi". Pada dasarnya, infrastruktur teknologi memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan tingkat kinerja bisnis ecommerce yang diinginkan. Dalam konteks perdagangan elektronik, terdapat tiga jenis teknologi informasi yang banyak digunakan, ketiga jenis tersebut adalah intranet, ekstranet, dan internet.


93 ● Internet adalah suatu jaringan komputer global yang saling terhubung secara luas dengan akses yang sangat luas. ● Intranet adalah jaringan internal suatu organisasi yang terhubung dengan internet namun memiliki akses terbatas hanya untuk keperluan internal perusahaan. ● Ekstranet adalah jaringan yang menghubungkan dua perusahaan atau lebih yang memiliki intranet masing-masing, dengan akses terbatas hanya kepada mitra bisnis yang dipercaya. 5.10 Tantangan dan Tujuan E-Commerce Aplikasi atau website E-Commerce memiliki tujuan meliputi: 1. Konsumen yang ingin melakukan pembelian barang atau transaksi melalui internet hanya perlu memiliki akses internet dan menggunakan antarmuka melalui web browser. 2. Transformasi portal e-commerce atau e-shop menjadi lebih dari sekadar tempat berbelanja, tetapi juga menjadi tempat berkumpulnya komunitas dengan membangun basis komunitas, menyediakan konsep pasar, dan menjadi sumber informasi seperti rilis produk, ulasan produk, dan konsultasi. 3. Pendekatan manajemen yang berfokus pada pelayanan yang menggabungkan konsep pelayanan konvensional dan virtual: responsif dengan respon cepat dan ramah, dinamis, informatif, dan komunikatif. 4. Menyediakan informasi yang selalu terkini dan komunikasi yang dinamis dalam berbagai arah. 5. Pilihan model pembayaran meliputi kartu kredit atau transfer. Dalam pelaksanaan tujuan dari proyek E-Commerce, pebisnis dapat melalui tantangantantangan yang berhubungan dengan beberapa aspek, diantaranya adalah: 1. Hancurnya bisnis internet Salah satu contoh dari kehancuran bisnis internet adalah pada tahun 1999-2000, bisnis "DOTCOM" mengalami kehancuran. Banyak model bisnis yang belum teruji namun tetap diluncurkan. Akibatnya, banyak perusahaan dotcom yang mengalami kegagalan dan bangkrut. Pengalaman buruk ini membuat orang menjadi lebih berhati-hati dalam berinvestasi di bisnis online. 2. Infrastruktur telekomunikasi yang terbatas dan mahal Infrastruktur telekomunikasi di Indonesia masih terbatas dan harganya masih relatif lebih mahal. Hal ini berdampak pada perkembangan dan kelancaran bisnis e-commerce di negara ini. Beberapa daerah di Indonesia masih menghadapi tantangan dalam hal konektivitas internet yang baik, terutama di daerah pedesaan


94 atau terpencil. Selain itu, biaya akses internet yang relatif lebih mahal juga menjadi hambatan bagi beberapa pelaku e-commerce, terutama bagi pelaku usaha kecil dan menengah yang mungkin memiliki keterbatasan anggaran. 3. Permasalahan pengiriman Masalah utama dari jasa pengiriman adalah risiko kehilangan barang, keterlambatan pengiriman, dan keterbatasan jangkauan pengiriman. Kekhawatiran terhadap kehilangan barang dan kekhawatiran akan keamanan selama pengiriman masih ada. Ketepatan waktu pengiriman juga menjadi penting bagi konsumen, dan terkadang terjadi keterlambatan dalam pengiriman barang. Selain itu, sulitnya menjangkau daerah-daerah terpencil juga menjadi kendala dalam bisnis ecommerce. 4. Munculnya jenis kejahatan baru Tantangan ini mencakup penggunaan kartu kredit curian atau palsu, penipuan melalui SMS dan kuis, serta kurangnya perlindungan dan kesadaran konsumen yang meningkatkan risiko pencurian identitas dan penipuan. Pelaku e-commerce perlu meningkatkan perlindungan terhadap informasi pribadi dan keuangan konsumen serta meningkatkan kesadaran akan resiko keamanan yang ada. 5. Masalah kepercayaan Beberapa orang belum terbiasa atau tidak sering berbelanja menggunakan katalog. Mereka masih cenderung ingin melihat dan memegang barang secara fisik sebelum membelinya. Selain itu, tingkat kepercayaan antara penjual dan pembeli dalam transaksi e-commerce masih tipis. Hal ini bisa menjadi hambatan dalam transaksi antara kedua belah pihak. 5.11 Hubungan E-Business dan E-Commerce Gambar 5.7. Sistem E-Business dan E-Commerce E-Commerce atau perdagangan elektronik merupakan salah satu komponen dari e-Business yang memiliki cakupan yang lebih luas. E-Business tidak hanya melibatkan


95 aktivitas perdagangan, tetapi juga meliputi kolaborasi dengan mitra bisnis, pelayanan nasabah, manajemen sumber daya manusia, pengumuman lowongan pekerjaan, dan berbagai hal lainnya. Selain menggunakan teknologi jaringan www, E-Business juga memanfaatkan teknologi basis data, surat elektronik, serta sistem pengiriman barang dan metode pembayaran untuk E-Commerce. Dalam menjalankan bisnisnya, setiap perusahaan membutuhkan interaksi dengan pihak eksternal seperti supplier, pelanggan, investor, kreditur, pemerintah, dan media. Aplikasi E-Commerce berperan penting dalam memfasilitasi interaksi antara perusahaan dengan pihak-pihak eksternal ini. E-Commerce dan E-Bisnis memiliki perbedaan yang dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. E-Commerce merupakan bagian dari E-Bisnis, dengan E-Bisnis memiliki cakupan yang lebih luas. 2. E-Commerce fokus pada transaksi keuangan, sedangkan E-Bisnis melibatkan aspek lain seperti pemasaran, pengadaan barang, pelanggan, dan sebagainya. 3. E-Commerce terkait dengan menjual produk secara online, sedangkan E-Bisnis melibatkan upaya mempertahankan pelanggan dan memberikan edukasi tentang produk atau layanan secara online. 4. Desain website dan navigasi juga menjadi faktor penting dalam E-Bisnis untuk menarik pengunjung dan mengubah mereka menjadi klien, bahkan sebelum transaksi keuangan terjadi. 5. E-Commerce lebih menekankan pada hubungan dengan pelanggan, pemasok, dan mitra eksternal, sedangkan E-Bisnis meliputi proses internal perusahaan seperti produksi, manajemen inventaris, pengembangan produk, dan lainnya. Secara keseluruhan, E-Commerce digunakan untuk transaksi bisnis melalui internet, sementara E-Bisnis mencakup proses digital dalam perusahaan dan dapat merujuk pada aplikasi E-Commerce (Purwaningtias, 2020).


96 SOAL DAN JAWABAN 1. Sebutkan 5 aplikasi atau penerapan dari E-Business! Jawaban : ERP (Enterprise Resource Planning), CRM (Customer Relationship Management), SCM (Supply Chain Management), EAI (Enterprise Application Integration), dan ECS (Enterprise Collaboration Systems). 2. Berikan minimal 3 perbedaan E-Commerce dan E-Business! Jawaban : Perbedaan E-Commerce dan E-Business adalah, E-Commerce merupakan bagian dari E-Bisnis, dengan E-Bisnis memiliki cakupan yang lebih luas. E-Commerce fokus pada transaksi keuangan, sedangkan E-Bisnis melibatkan aspek lain seperti pemasaran, pengadaan barang, pelanggan, dan sebagainya. Selain itu, ECommerce terkait dengan menjual produk secara online, sedangkan E-Bisnis melibatkan upaya mempertahankan pelanggan dan memberikan edukasi tentang produk atau layanan secara online. 3. Jelaskan pengertian dari E-Commerce! Jawaban : E-Commerce atau Electronic commerce merupakan suatu kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen, manufaktur, service provider dan perdagangan perantara dengan menggunakan jaringan-jaringan komputer (computer networks). 4. Bagaimana tipe customer care dalam E-Commerce bekerja? Jawaban : Perusahaan menyediakan sarana seperti nomor telepon bebas pulsa atau situs web yang memungkinkan pelanggan untuk bertanya, berdiskusi, atau menyampaikan keluhan terkait produk atau jasa yang mereka beli. 5. Situs yang pernah menjadi dasar kemajuan E-Commerce pada tahun 1999? Jawaban : Amazon


97 BAB VI Mobile, Wireless, and Pervasive Computing Environments Sub Bab Pembahasan : 6.1 : Computing dan Perdagangan Seluler: Gambaran Umum, Manfaat, dan Pendorong 6.2 : Infrastruktur Computing Seluler 6.3 : Aplikasi M-Commerce dalam Layanan Keuangan 6.4 : Belanja Seluler, Periklanan, dan Penyediaan Konten 6.5 : Intrabisnis Seluler dan Aplikasi Perusahaan 6.6 : B2B Seluler dan Rantai Pasokan Aplikasi 6.7 : Konsumen Seluler dan Pribadi dan Aplikasi Layanan 6.8 : Perdagangan Berbasis Lokasi 6.9 : Computing yang Meresap (Pervasive Computing) 6.10 : Penghambat dan Hambatan dari Mobile dan Computing dan M-Commerce Tujuan pembelajaran : 1. Mendiskusikan karakteristik dan atribut dari computing mobile dan m-commerce. 2. Menjelaskan faktor pendorong computing mobile. 3. Memahami teknologi yang mendukung computing computing mobile. 4. Menjelaskan standar dan transmisi nirkabel dan jaringan nirkabel. 5. Mendiskusikan aplikasi m-commerce dalam bidang keuangan keuangan dan layanan lainnya, periklanan, dan penyediaan konten. 6. Menjelaskan aplikasi m-commerce di dalam organisasi. 7. Memahami aplikasi B2B dan rantai pasokan dari m-commerce. 8. Mendeskripsikan aplikasi konsumen dan personal dari m-commerce.Jelaskan beberapa aplikasi m-commerce non-Internet aplikasi m-commerce non-internet. 9. Menjelaskan perdagangan berbasis lokasi (l-commerce). 10. Mendiskusikan karakteristik utama dan penggunaan saat ini dari computing pervasif. 11. Menjelaskan penghambat dan hambatan utama dari computing mobile dan mcommerce.


98 Pendahuluan Teknologi jaringan seluler dan nirkabel mengacu pada teknologi yang digunakan untuk komunikasi nirkabel dan konektivitas antara perangkat seluler seperti smartphone, tablet, dan perangkat lain, serta jaringan nirkabel yang menghubungkannya ke infrastruktur jaringan atau Internet. Teknologi seluler adalah teknologi yang digunakan dalam perangkat seluler atau perangkat seluler seperti smartphone, tablet, atau perangkat seluler. Teknologi ponsel mencakup perangkat keras dan perangkat lunak yang memungkinkan perangkat ini berkomunikasi secara nirkabel, mengakses Internet, dan mengakses berbagai aplikasi dan layanan. Jaringan nirkabel adalah jaringan komunikasi yang tidak menggunakan kabel fisik untuk menghubungkan perangkat di jaringan, melainkan menggunakan teknologi nirkabel untuk mentransfer data antar perangkat tersebut. Teknologi seluler dan jaringan nirkabel memungkinkan pengguna perangkat seluler banyak mobilitas, fleksibilitas dan konektivitas, serta akses ke berbagai aplikasi dan layanan yang didukung oleh jaringan nirkabel, seperti akses Internet, suara dan pesan, akses ke media sosial, streaming video, perdagangan elektronik dan lainnya. Teknologi seluler dan jaringan nirkabel telah mengubah cara kita berkomunikasi, bekerja, dan berkomunikasi dalam kehidupan kita sehari-hari, dan terus berkembang dengan inovasi teknologi baru yang memperkenalkan tren terkini dalam dunia jaringan seluler dan nirkabel. 6.1 Computing dan Perdagangan Seluler: Gambaran Umum, Manfaat, dan Pendorong a. Computing dan Perdagangan Seluler : Computing dan perdagangan seluler adalah dua konsep yang saling terkait dan telah mengubah cara kita berinteraksi dengan dunia digital dan berbisnis. Mobile computing adalah suatu teknologi yang memudahkan pengguna untuk mengakses informasi dan layanan secara nirkabel menggunakan perangkat mobile seperti smartphone, tablet, laptop, atau perangkat lainnya. Konsep mobile computing melibatkan keterhubungan antara perangkat mobile, jaringan nirkabel, dan aplikasi yang dirancang khusus untuk perangkat mobile (Cuddy, 2009). Konsep mobile computing juga mencakup teknologi-teknologi seperti jaringan seluler, WiFi, Bluetooth, dan NFC yang memungkinkan perangkat mobile untuk terhubung dengan jaringan dan perangkat lainnya. Selain itu, konsep ini juga menggunakan aplikasi yang khusus dirancang untuk perangkat mobile, seperti aplikasi permainan, media sosial, e- commerce. Dalam konsep mobile computing, data dan aplikasi dapat diakses dari mana saja dan kapan saja, selama perangkat


99 mobile terhubung ke jaringan nirkabel. Hal ini memungkinkan pengguna untuk tetap terhubung dengan dunia digital, melakukan pekerjaan, atau bersantai di mana pun mereka berada, tanpa harus terikat pada komputer desktop atau laptop (Fernando et al., 2013) Mobile computing memiliki banyak fungsi yang memungkinkan pengguna untuk tetap terhubung dan produktif bahkan ketika mereka sedang bepergian atau berpindah tempat. Fungsi mobile computing terus berkembang dan semakin beragam seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pengguna. (Wiredu, 2014) Berkaitan dengan Mobile Computing, aplikasi mobile adalah perangkat lunak yang dirancang khusus untuk menjalankan fungsi tertentu pada perangkat seluler. Aplikasi ini dapat diunduh dan diinstal melalui toko aplikasi daring (seperti Google Play Store atau Apple App Store) dan memberikan fungsi tambahan kepada pengguna. Contoh aplikasi mobile meliputi aplikasi media sosial, aplikasi belanja, aplikasi perbankan, aplikasi transportasi, aplikasi kesehatan dan banyak lagi menyesuaikan berbagai kehidupan manusia. Salah satu sektor yang banyak mengalami kemajuan dengan adanya mobile computing yaitu E-commerce mobile dan mobile marketing. - E-commerce Mobile Perdagangan seluler (e-commerce mobile) merupakan kegiatan melakukan transaksi jual-beli melalui perangkat seluler. Perdagangan tidak lagi mengharuskan interaksi tatap muka antara penjual dan pembeli. Pengguna dapat melakukan pembelian produk atau layanan, melakukan pembayaran, melacak pengiriman, dan berinteraksi dengan penjual melalui platform aplikasi ecommerce seluler. Hadirnya e-commerce mobile memungkinkan pengguna untuk berbelanja secara online dimana pun bahkan saat mereka sedang dalam perjalanan dengan mudah dan nyaman. - Mobile Marketing Mobile marketing merupakan strategi pemasaran yang memanfaatkan perangkat seluler untuk mencapai target audiens. Mobile marketing ini terdiri dari pesan teks (SMS atau Chat), iklan pada website, notifikasi aplikasi, atau periklanan melalui media sosial dengan berbagai inovasi baik dalam bentuk video, foto, link, poster dan lain-lain. Mobile marketing memungkinkan bisnis untuk menjangkau konsumen secara lebih personal yang biasanya disesuaikan dengan selera pengguna melalui alogaritma.


100 b. Keuntungan Computing dan Perdagangan Seluler Computing dan perdagangan seluler membawa sejumlah keuntungan, baik bagi pengguna maupun bisnis. Bagi pengguna, mereka memungkinkan akses mudah dan cepat ke informasi, layanan, dan produk di mana pun dan kapan pun. Selain itu, mereka juga memfasilitasi komunikasi yang lebih efisien, menghemat waktu, dan memberikan kenyamanan dalam bertransaksi. Bagi bisnis, computing dan perdagangan seluler membuka peluang baru dalam memperluas jangkauan pasar, meningkatkan interaksi dengan pelanggan, dan meningkatkan efisiensi operasional. Mereka dapat memanfaatkan data pengguna untuk mengirimkan penawaran yang relevan, meningkatkan pengalaman pelanggan, dan memperoleh wawasan yang berharga tentang perilaku konsumen. Secara keseluruhan, computing dan perdagangan seluler telah mengubah cara kita berinteraksi, bekerja, dan berbisnis. Computing dan perdagangan seluler memberikan sejumlah manfaat, baik bagi pengguna maupun bagi bisnis. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari computing dan perdagangan seluler bagi pengguna dan bagi bisnis. 1. Manfaat bagi Pengguna: - Akses Mudah dan Cepat Pengguna dapat mengakses informasi, layanan, dan produk secara mudah dan cepat melalui perangkat seluler mereka. Mereka dapat mencari informasi, berbelanja, melakukan pembayaran, dan berkomunikasi dengan cepat tanpa harus bergantung pada komputer atau perangkat lainnya. - Hubungan yang Terus-Menerus Perangkat seluler memungkinkan pengguna untuk tetap terhubung dengan dunia digital di mana pun dan kapan pun. Mereka dapat mengakses email, media sosial, berita, dan informasi penting lainnya tanpa harus berada di depan komputer. - Kemudahan Bertransaksi Dengan perdagangan seluler, pengguna dapat melakukan transaksi jual-beli secara online dengan mudah. Mereka dapat mencari produk, membandingkan harga, membaca ulasan, dan melakukan pembelian dengan beberapa ketukan jari. Selain itu, pengguna juga dapat melakukan pembayaran melalui aplikasi pembayaran seluler, menghilangkan kebutuhan akan uang tunai atau kartu fisik. - Pengalaman Personal dan Disesuaikan Aplikasi seluler dapat menyesuaikan pengalaman pengguna berdasarkan preferensi, minat, atau perilaku mereka. Misalnya, aplikasi belanja dapat memberikan


101 rekomendasi produk yang relevan, atau aplikasi media sosial dapat menampilkan konten yang disesuaikan dengan preferensi pengguna. 2. Manfaat bagi Bisnis: - Meningkatkan Jangkauan Pasar Dengan computing dan perdagangan seluler, bisnis dapat mencapai konsumen di mana pun mereka berada. Mereka dapat memperluas jangkauan pasar mereka melalui aplikasi seluler atau situs web responsif yang dapat diakses melalui perangkat seluler. - Interaksi yang Lebih Langsung dan Personal Bisnis dapat berinteraksi dengan pelanggan secara lebih langsung dan personal melalui perangkat seluler. Mereka dapat mengirimkan notifikasi aplikasi, pesan teks, atau iklan seluler yang ditargetkan kepada pelanggan mereka, menciptakan pengalaman yang lebih langsung dan interaktif. - Meningkatkan Keterlibatan Pelanggan Aplikasi seluler memungkinkan bisnis untuk meningkatkan keterlibatan pelanggan dengan menyediakan konten eksklusif, penawaran khusus, program loyalitas, atau fitur interaktif lainnya. Hal ini dapat membantu membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan dan mendorong mereka untuk tetap terlibat dengan merek. - Analitik dan Wawasan Pelanggan Dengan menggunakan computing dan perdagangan seluler, bisnis dapat mengumpulkan data pengguna yang berharga. Mereka dapat menganalisis perilaku pelanggan, preferensi, dan tren, yang memberikan wawasan yang berharga untuk mengoptimalkan strategi pemasaran, meningkatkan personalisasi, dan mengambil keputusan bisnis yang lebih baik. c. Pendorong Computing dan Perdagangan Seluler Perdagangan seluler juga memberikan peluang bisnis baru bagi perusahaanperusahaan untuk menyediakan layanan dan produk yang dioptimalkan untuk pengguna perangkat seluler. Banyak perusahaan mengembangkan aplikasi seluler khusus yang menawarkan pengalaman berbelanja yang lebih baik dan fitur-fitur tambahan, seperti notifikasi pribadi, rekomendasi produk yang disesuaikan, dan pelacakan pengiriman yang real-time. Selain itu, perdagangan seluler juga memungkinkan pelaku bisnis untuk menjangkau pasar yang lebih luas, terutama di negara-negara berkembang di mana akses ke perangkat seluler lebih umum daripada akses ke komputer. Dengan demikian, perdagangan seluler memberikan peluang yang besar bagi pertumbuhan bisnis dan memungkinkan konsumen untuk mengakses produk dan layanan dengan lebih mudah di mana pun dan kapan pun. Beberapa


102 pendorong utama di balik pertumbuhan dan adopsi computing dan perdagangan seluler. Berikut adalah beberapa pendorong yang signifikan: - Penetrasi Luas Perangkat Seluler Pertumbuhan yang cepat dalam penetrasi perangkat seluler, seperti smartphone dan tablet, telah menjadi pendorong utama computing dan perdagangan seluler. Perangkat seluler telah menjadi lebih terjangkau dan lebih mudah diakses oleh masyarakat luas, memungkinkan lebih banyak orang untuk terhubung dengan internet dan menggunakan aplikasi seluler. - Perkembangan Infrastruktur Jaringan Seluler Kemajuan dalam teknologi jaringan seluler, seperti 4G dan 5G, telah memberikan konektivitas yang lebih cepat dan lebih stabil. Hal ini memungkinkan pengguna untuk mengakses aplikasi seluler dan melakukan transaksi secara efisien, bahkan di daerah dengan cakupan jaringan yang baik. - Peningkatan Kecepatan dan Kualitas Perangkat Seluler Perkembangan teknologi perangkat keras dan perangkat lunak pada perangkat seluler telah meningkatkan kecepatan, kinerja, dan kualitas pengalaman pengguna. Ini termasuk peningkatan dalam kecepatan prosesor, memori yang lebih besar, resolusi layar yang lebih tinggi, dan pengoptimalan aplikasi untuk performa yang lebih baik di perangkat seluler. - Perkembangan Aplikasi Seluler Ada banyak aplikasi seluler yang inovatif dan bermanfaat yang tersedia untuk pengguna. Aplikasi-aplikasi ini mencakup berbagai industri, termasuk belanja, perbankan, transportasi, media sosial, dan banyak lagi. Perkembangan aplikasi seluler yang kuat dan bermanfaat telah mendorong pengguna untuk mengadopsi computing dan perdagangan seluler dalam kehidupan sehari-hari mereka. - Kebutuhan Konsumen akan Kemudahan dan Keterjangkauan Konsumen semakin mengharapkan kemudahan dan kenyamanan dalam berbelanja, berkomunikasi, dan mengakses informasi. Computing dan perdagangan seluler menyediakan solusi yang memenuhi kebutuhan ini dengan memberikan akses mudah, transaksi cepat, dan pengalaman yang personal. - Perkembangan Teknologi Pembayaran Seluler Pengenalan teknologi pembayaran seluler, seperti dompet digital dan aplikasi pembayaran, telah menjadi faktor pendorong dalam adopsi computing dan perdagangan seluler. Kemampuan untuk melakukan pembayaran dengan cepat dan aman melalui perangkat seluler telah mempermudah transaksi online dan offline.


103 - Perubahan Perilaku Konsumen Perubahan dalam perilaku konsumen juga telah mendorong pertumbuhan computing dan perdagangan seluler. Konsumen sekarang lebih cenderung menggunakan perangkat seluler mereka untuk mencari informasi, membandingkan produk, dan melakukan pembelian. Perangkat seluler telah menjadi bagian penting dari gaya hidup dan rutinitas sehari-hari konsumen. 6.2 Infrastruktur Computing Seluler Infrastruktur komputasi seluler merupakan ckumpulan komponen dan sistem yang mendukung komputasi seluler. Ini mencakup elemen seperti jaringan, server, pusat data, perangkat keras dan perangkat lunak yang bekerja sama untuk memungkinkan penggunaan perangkat seluler dan layanan terkait. Berikut adalah beberapa komponen penting dari infrastruktur komputasi seluler. - Jaringan seluler Jaringan seluler seperti 3G, 4G, dan 5G adalah tulang punggung komunikasi seluler. Ini memungkinkan perangkat seluler untuk terhubung ke jaringan komunikasi dan mengirimkan data menggunakan sinyal seluler. - Server dan Data Infrastruktur komputasi seluler mencakup server dan pusat data yang mendukung penyimpanan dan pemrosesan data. Data dari perangkat seluler dikirim ke server untuk dianalisis, diproses, atau disimpan. - Cloud Computing Layanan cloud memainkan peran penting dalam infrastruktur komputasi seluler. Layanan cloud memungkinkan penyimpanan data, pemrosesan, dan akses data yang mudah melalui jaringan seluler. Mobile Cloud Computing (MCC) secara teknis merupakan mekanisme yang menggunakan beberapa teknologi, termasuk mobile computing, wireless networks, dan cloud computing, untuk mencapai layanan berbasis web. Dengan menggunakan mekanisme ini, kita bisa mendapatkan manfaat dari tiga teknologi utama yang digunakan. MCC dapat menjadi solusi alternatif untuk mengatasi keterbatasan-keterbatasan yang dihadapi oleh mobile computing, seperti masa pakai baterai yang pendek pada perangkat mobile. Selain itu, MCC dapat memperluas cakupan layanan dari cloud computing dengan memperkenalkan mobile computing dan jaringan nirkabel, seperti aplikasi mobile yang berjalan di perangkat mobile yang menyediakan penyimpanan jarak jauh yang luas. Dari perspektif cloud computing, ada dua beban kerja utama yang bermigrasi ke sisi remote, yaitu pemrosesan data dan penyimpanan data. Dalam kata lain, layanan yang


104 terkait dengan MCC pada umumnya bergantung pada dua aspek fungsi, yaitu memindahkan pemrosesan dan penyimpanan data on- premises ke server cloud. Dengan demikian, kapabilitas terbatas perangkat mobile dan ukuran penyimpanan yang terbatas dari perangkat lokal dapat diperluas ketika beban kerja on-premises bermigrasi ke sumber daya komputasi remote. Dalam kebanyakan situasi, penggunaan MCC diinginkan untuk mendapatkan kinerja layanan yang lebih tinggi pada perangkat mobile. Gambar 6.1 Diagram Alur Penggunaan Mobile Cloud Computing (Sumber : Gal & Qiu, 2017) - Sistem Operasi Sistem operasi seluler seperti iOS (Apple), Android (Google), dan Windows Mobile (Microsoft) adalah perangkat lunak yang menjalankan perangkat seluler. Sistem operasi ini mengelola sumber daya perangkat keras, menjalankan aplikasi, dan menyediakan antarmuka pengguna. - Aplikasi Seluler: Aplikasi seluler adalah perangkat lunak yang dirancang khusus untuk digunakan pada perangkat seluler. Mereka dapat terhubung ke server untuk mengambil atau memproses data. Lima jenis aplikasi mobile yang paling umum (Wahyudidin,2023) diantaranya yaitu: a. Aplikasi Produktivitas Jenis aplikasi ini membantu pengguna untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam bekerja. Contoh aplikasi produktivitas termasuk aplikasi kalender, aplikasi pengingat, aplikasi pengedit dokumen, dan aplikasi manajemen tugas.


105 b. Aplikasi Hiburan Jenis aplikasi ini menyediakan pengguna dengan hiburan dan kesenangan. Contoh aplikasi hiburan termasuk game, aplikasi streaming video, aplikasi musik, dan aplikasi olahraga. c. Aplikasi Sosial Jenis aplikasi ini membantu pengguna untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Contoh aplikasi sosial termasuk media sosial, aplikasi pesan instan, dan aplikasi kencan. d. Aplikasi Keuangan Jenis aplikasi ini membantu pengguna untuk mengelola keuangan mereka. Contoh aplikasi keuangan termasuk aplikasi perbankan, aplikasi manajemen keuangan pribadi, dan aplikasi investasi. e. Aplikasi Navigasi Jenis aplikasi ini membantu pengguna untuk menemukan jalan dan arah dalam perjalanan mereka. Contoh aplikasi navigasi termasuk aplikasi peta, aplikasi transportasi umum, dan aplikasi navigasi GPS. - Protokol dan Standar Infrastruktur komputasi seluler mencakup berbagai protokol dan standar seperti TCP/IP, HTTP, dan HTML yang memfasilitasi komunikasi antara perangkat seluler dan server. - Keamanan Seluler Keamanan data adalah bagian penting dari infrastruktur komputasi seluler. Ini termasuk langkah-langkah seperti enkripsi data, autentikasi pengguna, dan melindungi privasi dan keamanan perangkat seluler dari ancaman keamanan seperti malware atau serangan dunia maya. - Perangkat Keras Infrastruktur komputasi seluler juga mencakup perangkat keras seperti perangkat seluler, BTS seluler, dan router nirkabel yang memungkinkan konektivitas dan komunikasi antara perangkat seluler dan jaringan seluler. Infrastruktur komputasi seluler terus berkembang seiring kemajuan teknologi dan memainkan peran penting dalam mendukung pengalaman dan layanan yang lebih baik bagi pengguna seluler.


106 6.3 Aplikasi M-Commerce dalam Layanan Keuangan Aplikasi M-Commerce (Mobile Commerce) memainkan peran penting dalam layanan keuangan. M-Commerce itu sendiri adalah sistem perdagangan elektronik dengan menggunakan perangkat mobile yang dapat membantu konsumen dalam proses penjualan barang. (Yulianto, 2014) M-Commerce mengacu pada melakukan e-commerce menggunakan perangkat seluler seperti smartphone atau tablet. Terkait dengan layanan keuangan, aplikasi MCommerce dapat menawarkan berbagai fitur yang memudahkan transaksi, pembayaran, dan manajemen keuangan. Berikut adalah contoh aplikasi M-Commerce di industri jasa keuangan. - Aplikasi Perbankan Seluler Bank menawarkan aplikasi perbankan seluler yang memungkinkan pelanggan mengakses akun mereka, mentransfer uang antar rekening, membayar tagihan, melacak transaksi, dan melihat riwayat transaksi melalui perangkat seluler. Aplikasi ini sering kali dilengkapi dengan fitur keamanan seperti autentikasi dua faktor untuk melindungi privasi dan keamanan pelanggan. - Dompet Digital: Dompet digital seperti Google Pay, Apple Pay, dan Samsung Pay memungkinkan pengguna menyimpan kartu kredit, kartu debit, atau informasi pembayaran lainnya di perangkat seluler mereka. Pengguna dapat melakukan pembayaran tanpa kontak di toko fisik menggunakan teknologi Near Field Communication (NFC) atau dengan mudah melakukan pembayaran online melalui aplikasi. - Aplikasi pembayaran Peer-to-Peer (P2P) Aplikasi seperti Venmo, PayPal, dan Zelle memungkinkan pengguna mengirim dan menerima uang secara langsung antara rekan kerja, teman, atau anggota keluarga melalui perangkat seluler. Mereka sering berbagi pengeluaran, membayar tagihan bersama, atau melakukan transaksi harian kecil. - Aplikasi Perencana Investasi dan Keuangan Ada juga aplikasi M-Commerce yang menyediakan akses ke pasar saham, investasi, dan perencanaan keuangan. Melalui aplikasi tersebut, pengguna dapat mengecek portofolionya, melakukan transaksi saham, mengelola investasinya atau menerima saran investasi. - Aplikasi dompet elektronik Dompet elektronik adalah aplikasi yang memungkinkan pengguna menyimpan uang secara digital dan menggunakannya untuk membayar di berbagai tempat. Aplikasi


107 seperti Alipay di China atau Paytm di India adalah contoh populer dompet elektronik yang menawarkan berbagai layanan keuangan seperti pembayaran, transfer uang, tiket, dan lainnya. - Program perencanaan keuangan pribadi: Aplikasi seperti Mint, YNAB (You Need a Budget) atau Personal Capital membantu pengguna merencanakan dan mengelola keuangan pribadi mereka. Ini termasuk melacak pengeluaran, membuat anggaran, mengelola utang, atau memberikan nasihat keuangan berdasarkan pola pengeluaran. Aplikasi M-Commerce untuk layanan keuangan telah memudahkan pengguna seluler untuk mendapatkan dan mengelola pembiayaan. Mereka memungkinkan perdagangan lebih cepat. 6.4 Belanja Seluler, Periklanan, dan Penyediaan Konten Belanja seluler, periklanan, dan penyediaan konten merupakan aspek penting dalam industri perdagangan berbasis seluler. Dalam konteks ini, aplikasi dan platform seluler digunakan untuk memfasilitasi proses belanja, mempromosikan produk dan layanan melalui periklanan, serta menyediakan konten yang relevan bagi pengguna. Berikut ini beberapa contoh terkait dengan belanja seluler, periklanan, dan penyediaan konten: - Aplikasi Belanja Aplikasi belanja seluler, seperti Amazon, eBay, atau Tokopedia, memungkinkan pengguna untuk menjelajahi, mencari, dan membeli produk atau layanan secara online melalui perangkat seluler mereka. Pengguna dapat melihat gambar, deskripsi, ulasan, dan harga produk, serta melakukan pembayaran langsung melalui aplikasi. - Pembayaran Seluler Aplikasi pembayaran seluler, seperti Apple Pay, Google Pay, atau Samsung Pay, memungkinkan pengguna untuk melakukan pembayaran menggunakan perangkat seluler mereka. Pengguna dapat menyimpan kartu kredit atau debit mereka dalam aplikasi dan melakukan transaksi dengan cepat dan mudah melalui teknologi NFC atau pembaca kode QR. - Iklan Seluler Iklan seluler menjadi bagian penting dari strategi pemasaran digital. Platform periklanan seluler, seperti Google Ads atau Facebook Ads, memungkinkan bisnis untuk memasang iklan yang ditargetkan kepada pengguna berdasarkan profil, minat, atau lokasi mereka. Iklan seluler dapat muncul dalam aplikasi, situs web seluler, atau pesan teks.


108 - Konten yang Disesuaikan Platform dan aplikasi seluler dapat menyediakan konten yang disesuaikan dengan minat, preferensi, atau perilaku pengguna. Misalnya, platform streaming musik seperti Spotify dapat merekomendasikan lagu atau playlist berdasarkan preferensi musik pengguna, sementara platform media sosial seperti Instagram menyajikan konten yang relevan dengan minat pengguna berdasarkan aktivitas mereka. - Belanja seluler, periklanan, dan penyediaan konten melalui aplikasi dan platform seluler memberikan kemudahan dan keunggulan bagi pengguna dan bisnis. Pengguna dapat dengan mudah melakukan pembelian, memperoleh informasi produk yang relevan, dan menikmati konten yang disesuaikan dengan minat mereka. - Konten Eksklusif Beberapa merek atau bisnis menggunakan aplikasi seluler untuk menyediakan konten eksklusif kepada pengguna mereka. Misalnya, aplikasi resmi dari sebuah film dapat memberikan akses ke cuplikan eksklusif, wawancara dengan pemeran, atau konten tambahan kepada pengguna yang mengunduh aplikasi tersebut. Selain dari pada contoh-contoh di atas, ada pula layanan berbasis lokasi. Locationbased service (Layanan berbasis lokasi) adalah aplikasi yang menggunakan lokasi perangkat mobile untuk memberikan informasi atau melakukan tindakan yang relevan dengan lokasi saat ini pengguna. Layanan berbasis lokasi umumnya menggunakan Teknologi Sistem Pemosisi Global (GPS) atau teknologi serupa untuk menentukan lokasi perangkat dan memberikan informasi atau fungsionalitas yang berkaitan dengan lokasi tersebut. (Fitriyani, 2011). Beberapa contoh layanan berbasis lokasi diantaranya : - Peta dan Navigasi Aplikasi Peta dan navigasi menggunakan data lokasi untuk memberikan petunjuk arah dan informasi tentang tempat-tempat menarik di sekitar pengguna. - Geotagging Platform media sosial dan aplikasi lain dapat menggunakan data lokasi untuk menambahkan lokasi geografis pada postingan atau foto. - Notifikasi Berbasis Proximity Penjual ritel dapat menggunakan data lokasi untuk mengirimkan notifikasi atau promosi kepada pengguna ketika mereka berada dekat dengan toko fisik. Layanan berbasis lokasi dapat berguna dalam banyak industri dan aplikasi, mulai dari pemasaran dan periklanan hingga tanggapan darurat dan keselamatan publik.


109 Di Indonesia, layanan berbasis lokasi telah digunakan dalam berbagai aplikasi seperti Gojek, Grab, Tokopedia. Traveloka dan sebagainya. Aplikasi-aplikasi tersebut menggunakan data lokasi untuk memudahkan pengguna dalam mencari layanan, menghitung harga, dan mendapatkan informasi yang sesuai dengan lokasi mereka. (Permana, 2023). Adapun dalam pelaksanaannya, penggunaan data lokasi juga memunculkan kekhawatiran privasi dan keamanan. Beberapa orang merasa tidak nyaman dengan fakta bahwa aplikasi dapat mengumpulkan dan menggunakan data lokasi mereka tanpa izin yang jelas. Oleh karena itu, perusahaan dan pengembang aplikasi harus memastikan bahwa mereka memiliki kebijakan privasi yang jelas dan mematuhi undang-undang yang berlaku. 6.5 Intrabisnis Seluler dan Aplikasi Perusahaan Intrabisnis seluler merupakan penggunaan teknologi seluler dan aplikasi perusahaan di dalam lingkungan bisnis. Hal ini melibatkan penggunaan perangkat seluler dan aplikasi yang dirancang khusus untuk membantu dalam operasional dan produktivitas bisnis. Berikut adalah beberapa contoh intrabisnis seluler dan aplikasi perusahaan yang umum digunakan: - Email dan Kolaborasi Aplikasi email seperti Microsoft Outlook atau Gmail memungkinkan akses mudah ke kotak masuk bisnis, kalender, dan kontak dari perangkat seluler. Selain itu, aplikasi kolaborasi seperti Microsoft Teams atau Slack memungkinkan komunikasi tim yang efisien, pertukaran pesan instan, dan kolaborasi proyek dalam lingkungan bisnis. - Manajemen Tugas dan Proyek Aplikasi seperti Trello, Asana, atau Jira digunakan untuk mengatur tugas, mengelola alur kerja, dan memantau kemajuan proyek secara real-time. Ini membantu dalam manajemen proyek, delegasi tugas, dan koordinasi antara anggota tim. - CRM (Customer Relationship Management) Aplikasi CRM seperti Salesforce atau HubSpot memungkinkan tim penjualan dan pemasaran untuk mengakses data pelanggan, melacak interaksi, mengelola prospek, dan memantau pipeline penjualan melalui perangkat seluler. Ini membantu dalam menjaga hubungan pelanggan dan meningkatkan kepuasan pelanggan.


110 - Manajemen Keuangan dan Akuntansi Aplikasi seperti QuickBooks atau Xero menyediakan fungsionalitas manajemen keuangan dan akuntansi dalam lingkungan seluler. Pengguna dapat mengakses laporan keuangan, memantau pengeluaran, mengelola faktur, atau melakukan pelacakan pembayaran dari perangkat seluler. - Manajemen Sumber Daya Manusia Aplikasi HR (Human Resources) seperti BambooHR atau ADP memungkinkan akses ke data karyawan, manajemen absensi, pengelolaan cuti, dan proses perekrutan melalui perangkat seluler. Ini membantu tim HR dalam mengelola informasi karyawan dengan efisien. - Analitik dan Pelaporan Aplikasi analitik seperti Google Analytics atau Tableau memungkinkan akses ke data analitik bisnis, visualisasi data, dan pelaporan langsung dari perangkat seluler. Pengguna dapat memantau kinerja bisnis, tren penjualan, atau melacak metrik kunci lainnya melalui aplikasi ini. - Manajemen Inventaris dan Rantai Pasok Aplikasi seperti SAP atau Oracle menyediakan solusi manajemen inventaris dan rantai pasok yang dapat diakses melalui perangkat seluler. Pengguna dapat melacak persediaan, memantau pengiriman, atau mengelola pesanan pelanggan dengan mudah dari perangkat seluler. - Keamanan dan Manajemen Perangkat Aplikasi MDM (Mobile Device Management) seperti MobileIron atau VMware memungkinkan pengelolaan keamanan dan konfigurasi perangkat seluler dalam lingkungan bisnis. Ini meliputi pengaturan kebijakan 6.6 B2B Seluler dan Rantai Pasokan Aplikasi E-commerce merupakan sistem penjualan online yang memungkinkan proses pembelian barang dan jasa melalui internet di berbagai bisnis area, termasuk bisniske-bisnis (B2B) B2B atau Bussiness-to- Business adalah transaksi elektronik yang terjadi antara satu bisnis dengan bisnis lainnya, di mana penjualan produk yang disediakan oleh bisnis ditujukan untuk bisnis lain. (Arisandy, 2021). B2B (Business-to-Business) seluler dan aplikasi rantai pasokan merupakan penggunaan teknologi seluler dan aplikasi untuk mendukung transaksi, kolaborasi, dan manajemen rantai pasokan antara perusahaan. Ini melibatkan penggunaan


111 perangkat seluler dan aplikasi yang dirancang khusus untuk meningkatkan efisiensi, visibilitas, dan koordinasi dalam rantai pasokan bisnis. Berikut ini beberapa contoh B2B seluler dan aplikasi rantai pasokan yang umum digunakan: - Aplikasi Manajemen Persediaan Aplikasi ini membantu dalam mengelola persediaan dan pengeluaran di seluruh rantai pasokan. Mereka memungkinkan pengguna untuk melacak stok, memperbarui status persediaan secara real-time, dan mengoptimalkan manajemen persediaan dengan mengintegrasikan informasi dari berbagai mitra bisnis. - Aplikasi Kolaborasi dan Komunikasi Aplikasi seperti Slack, Microsoft Teams, atau WhatsApp digunakan untuk memfasilitasi komunikasi dan kolaborasi antara mitra bisnis dalam rantai pasokan. Mereka memungkinkan pertukaran pesan instan, pembagian informasi, dan koordinasi yang lebih efektif antara berbagai pihak yang terlibat dalam rantai pasokan. - Aplikasi Manajemen Transportasi dan Logistik Aplikasi ini membantu dalam mengelola pengiriman, melacak status pengiriman, dan mengoptimalkan rute pengiriman. Mereka menyediakan visibilitas real-time terhadap pergerakan barang, memungkinkan pengguna untuk mengatur jadwal pengiriman, dan memperbarui informasi pengiriman dengan mudah. - Aplikasi Pembelian dan Pembayaran B2B Aplikasi ini memungkinkan bisnis untuk melakukan pembelian dan pembayaran dengan mitra bisnis mereka secara elektronik. Mereka menyederhanakan proses pengadaan, mengurangi biaya administrasi, dan meningkatkan efisiensi dalam transaksi B2B. - Aplikasi Manajemen Kualitas dan Pemeliharaan Aplikasi ini membantu dalam memantau dan mengelola kualitas produk dalam rantai pasokan. Mereka memungkinkan pengguna untuk mencatat dan melacak data kualitas, menjadwalkan pemeliharaan peralatan, atau melacak perbaikan yang diperlukan secara real-time. - Aplikasi Analitik dan Pelaporan Aplikasi ini memberikan wawasan analitik dan pelaporan tentang kinerja rantai pasokan. Mereka menyediakan data dan metrik yang diperlukan untuk mengukur efisiensi, keandalan, dan kinerja operasional dalam rantai pasokan.


112 - Aplikasi Manajemen Vendor Aplikasi ini membantu dalam manajemen vendor dan pemantauan kinerja vendor dalam rantai pasokan. Mereka memungkinkan pengguna untuk melacak kontrak, mengevaluasi kinerja vendor, dan memfasilitasi kolaborasi dengan mitra bisnis untuk meningkatkan efisiensi. 6.7 Konsumen Seluler dan Pribadi dan Aplikasi Layanan Konsumen seluler dan pribadi merupakan individu-individu yang menggunakan perangkat seluler, seperti ponsel cerdas atau tablet, untuk keperluan pribadi mereka. Dalam konteks ini, aplikasi layanan seluler sangat penting untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Aplikasi layanan seluler ini membantu konsumen seluler dan pribadi dalam menjalani kehidupan sehari-hari mereka dengan lebih mudah, efisien, dan terhubung. Mereka memberikan akses ke informasi, komunikasi dan hiburan. Berikut ini beberapa contoh aplikasi layanan seluler yang populer di kalangan konsumen seluler dan pribadi: - Aplikasi Komunikasi Aplikasi seperti WhatsApp, Facebook Messenger, atau Telegram memungkinkan pengguna untuk melakukan komunikasi pesan instan dengan teman, keluarga, dan rekan mereka. Mereka juga dapat melakukan panggilan suara dan video melalui jaringan seluler atau Wi-Fi. - Aplikasi Media Sosial Aplikasi seperti Facebook, Instagram, Twitter, atau TikTok memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan orang lain, membagikan foto, video, atau pembaruan status, dan mengikuti konten yang menarik bagi mereka. - Aplikasi E-commerce Aplikasi seperti Amazon, eBay, atau Alibaba memungkinkan pengguna untuk melakukan pembelian produk dan layanan secara online. Pengguna dapat mencari produk, meninjau ulasan, membandingkan harga, dan melakukan pembayaran melalui aplikasi ini. - Aplikasi Layanan Keuangan Aplikasi seperti aplikasi perbankan, dompet digital, atau layanan pembayaran seperti PayPal, Venmo, atau Paytm memungkinkan pengguna untuk mengelola keuangan mereka, melakukan transfer uang, membayar tagihan, atau melakukan transaksi keuangan lainnya melalui perangkat seluler.


113 - Aplikasi Transportasi dan Navigasi Aplikasi seperti Uber, Lyft, Grab, Google Maps, atau Waze membantu pengguna dalam mencari transportasi, memesan taksi atau layanan pengiriman makanan, atau menavigasi perjalanan mereka dengan bantuan petunjuk arah dan informasi lalu lintas secara real-time. - Aplikasi Hiburan Aplikasi seperti Spotify, Netflix, YouTube, atau Twitch menyediakan akses ke berbagai konten hiburan, seperti musik, film, acara TV, atau video game, yang dapat dinikmati oleh pengguna melalui perangkat seluler mereka. - Aplikasi Kesehatan dan Kebugaran Aplikasi seperti Fitbit, MyFitnessPal, atau Headspace membantu pengguna dalam melacak aktivitas fisik, mengelola pola makan, atau mempraktikkan meditasi dan relaksasi untuk menjaga kesehatan dan kebugaran mereka. - Aplikasi Pendidikan dan Pembelajaran Aplikasi seperti Duolingo, Khan Academy, atau Udemy menyediakan platform pembelajaran online di berbagai bidang, seperti bahasa asing, matematika, atau keterampilan profesional, yang dapat diakses oleh pengguna melalui perangkat seluler. 6.8 Perdagangan Berbasis Lokasi Perdagangan Berbasis lokasi dikenal juga dengan L-commerce. Keberadaan lcommerce memanfaatkan GPS sebagai tracking utama perangkat portabel masingmasing pengguna. L-commerce bisa memakai peralatan mobile atau komputer. Contoh dari penggunaan l-commerce adalah ketika pengguna mobile mencari letak toko atau restoran dengan memanfaatkan GPS (Global Positioning Systems). Setelah itu, pengguna internet akan menemukan pencarian terdekat dengan lokasinya. Adapun contoh lain penggunaan l-commerce adalah untuk melihat letak tujuan pengiriman barang melalui toko online. Perdagangan berbasis lokasi memerlukan beberapa teknologi dan jaringan berikut: - Position Determining Equipment (PDE) Position Determining Equipment (PDE) adalah sistem atau perangkat yang digunakan untuk menentukan atau memperoleh informasi tentang lokasi geografis suatu objek atau perangkat. PDE dapat menggunakan berbagai teknologi dan metode untuk menentukan posisi, termasuk Global Positioning System (GPS), Assisted GPS (A-GPS), celullar network-based positioning, Wi-Fi positioning, dan sensor-sensor


114 seperti akselerometer, magnetometer, dan gyroscope. PDE biasanya terintegrasi dalam perangkat seluler seperti smartphone, tablet, atau perangkat navigasi. Dengan menggunakan sinyal atau data dari satelit GPS, jaringan seluler, atau jaringan Wi-Fi, PDE dapat menghitung dan menentukan posisi geografis secara akurat. PDE memiliki berbagai aplikasi, termasuk navigasi dan pemandu perjalanan, pemantauan kendaraan, geolokasi dalam aplikasi layanan berbasis lokasi, pemantauan dan penelusuran aset, sistem keamanan, dan banyak lagi. Dalam konteks perdagangan seluler, PDE dapat digunakan untuk melacak dan memetakan lokasi pelanggan, menawarkan promosi dan penawaran berbasis lokasi, serta mengoptimalkan logistik dan pengiriman. Secara keseluruhan, PDE merupakan teknologi yang penting dalam computing dan perdagangan seluler karena memungkinkan penentuan posisi yang akurat dan penggunaan informasi lokasi untuk berbagai aplikasi yang relevan. - Mobile Positioning Center (MPC). Mobile Positioning Center (MPC) adalah komponen dalam sistem jaringan seluler yang bertanggung jawab untuk menentukan dan melacak posisi geografis perangkat seluler dalam jaringan. MPC digunakan dalam teknologi seperti Global System for Mobile Communications (GSM), Universal Mobile Telecommunications System (UMTS), dan Long-Term Evolution (LTE). Tugas utama MPC adalah menerima data posisi yang dikirim oleh perangkat seluler dan melakukan pemrosesan untuk menentukan posisi yang akurat. MPC menggunakan informasi dari berbagai sumber, seperti sinyal GPS, pengukuran jarak dari base station, atau data Wi-Fi, untuk melakukan lokalisasi perangkat seluler. - Geographical Informtion System (GIS) Konten geografis meliputi keberadaan jalan, peta jalan, rute, perairan, penggunaan lahan, kode pos, dan sejenisnya. Informasi ini akan didistribusikan dengan cepat melalui nirkabel jaringan. Geographical Information System (GIS) adalah sistem komputer yang dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola, menganalisis, dan memvisualisasikan data geografis sehingga memungkinkan pengguna untuk memahami suatu letak, objek atau fenomena di dunia nyata. Dalam konteks perdagangan seluler, GIS dapat digunakan untuk pemetaan lokasi bisnis, analisis demografi, perencanaan rute pengiriman, dan pengambilan keputusan berbasis lokasi. - Konten khusus lokasi (location-based advertising) Konten khusus lokasi digunakan bersama dengan konten geografis untuk menyediakan lokasi layanan tertentu. Contoh dari konten khusus lokasi ini yaitu saat kita berjalan di pusat perbelanjaan kemudian mendapatkan notifikasi penawaran khusus seperti diskon dari suatu toko terdekat. Hal tersebut memanfaatkan fitur lokasi dan pemanfaatan teknologi berbasis lokasi.


115 6.9 Pervasive Computing Pervasive computing merupakansuatu konsep di dalam software engineering dan computer science bahwa komputasi bisa dimunculkan dimana saja. Berbeda dengan desktop computing, pervasive dapat terjadi dengan menggunakan perangkat apapun, di dalam lokasi apapun dan dalam format apapun. Lingkungan yang didukung dengan teknologi ini diciptakan untuk mempermudah semua pekerjaan manusia dalam mencapai tujuan atau kebutuhan hidupnya. (Zulfy, 2018) Pervasive Computing, merupakan konsep di mana komputasi disematkan secara luas dalam lingkungan sekitar kita, sehingga komputer dan perangkat cerdas menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Pervasive Computing bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang "cerdas" di mana perangkat komputer dapat berinteraksi dan berkomunikasi secara transparan dengan pengguna dan dengan satu sama lain. Beberapa karakteristik Pervasive Computing meliputi: - Keterhubungan yang Terus-Menerus Perangkat komputer dan sensor ditanamkan di berbagai objek dan perangkat seharihari, seperti ponsel cerdas, perangkat rumah pintar, mobil, atau peralatan rumah tangga. Mereka terus terhubung ke jaringan dan berkomunikasi satu sama lain secara terus-menerus, mengumpulkan data dan berbagi informasi. - Kehadiran yang Tidak Terlihat Perangkat komputer yang terintegrasi dalam lingkungan sekitar kita menjadi tidak terlihat atau "menghilang" secara fisik. Mereka tersembunyi di dalam benda-benda yang biasa kita temui sehari-hari, seperti bangunan, mobil, pakaian, atau peralatan rumah tangga. - Interaksi yang Alami Pervasive Computing bertujuan untuk menciptakan interaksi yang alami antara manusia dan teknologi. Ini dapat dilakukan melalui antarmuka yang intuitif dan ramah pengguna, seperti pengenalan suara, pengenalan wajah, atau pengenalan gerakan tubuh. - Konteks yang Dipahami Sistem Pervasive Computing mampu memahami konteks di sekitarnya, seperti lokasi, waktu, situasi, atau preferensi pengguna. Hal ini memungkinkan adaptasi yang cerdas dan personalisasi dalam memberikan layanan dan informasi kepada pengguna.


116 - Komputasi yang Terdistribusi Pervasive Computing melibatkan jaringan perangkat komputer yang terdistribusi secara geografis dan terhubung satu sama lain. Data dan komputasi dapat didistribusikan di antara perangkat-perangkat ini untuk memberikan layanan yang cepat dan efisien. - Privasi dan Keamanan Dalam Pervasive Computing, masalah privasi dan keamanan menjadi penting. Karena data yang dikumpulkan oleh perangkat-perangkat yang terkoneksi, diperlukan kebijakan dan mekanisme keamanan yang tepat untuk melindungi privasi pengguna dan mencegah penyalahgunaan data. Contoh penerapan Pervasive Computing meliputi: - Rumah Pintar (Smart Home) Sistem otomatisasi rumah yang menggunakan sensor dan perangkat komputer untuk mengontrol pencahayaan, suhu, keamanan, dan peralatan rumah tangga. - Perkotaan Cerdas (Smart City) Penggunaan sensor, jaringan komunikasi, dan analitik data untuk mengoptimalkan manajemen transportasi, utilitas, keamanan, dan lingkungan dalam lingkungan perkotaan. - Perawatan Kesehatan Cerdas (Smart Healthcare): Peng 6.10 Penghambat dan Hambatan dari Mobile Computing dan M-Commerce Ada beberapa penghambat dan hambatan yang dapat muncul dalam pengembangan dan adopsi mobile computing dan M-Commerce. Meskipun ada beberapa hambatan dan penghambat, perkembangan teknologi terus berlanjut dan upaya terus dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut. Dengan pemenuhan kebutuhan keamanan, infrastruktur yang kuat, edukasi pengguna, dan kepatuhan terhadap regulasi, mobile computing dan M-Commerce dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang signifikan bagi pengguna dan bisnis. Beberapa dari kekurangan mobile computing (Wahyudidin, 2023) meliputi: a. Keterbatasan Layar: Ukuran layar perangkat mobile cenderung lebih kecil dibandingkan dengan layar komputer desktop atau laptop. Hal ini bisa menjadi kendala dalam mengakses informasi atau menggunakan aplikasi yang membutuhkan tampilan yang lebih luas. b. Keterbatasan Keyboard


117 Perangkat mobile biasanya dilengkapi dengan keyboard virtual yang cenderung lebih sulit digunakan daripada keyboard fisik pada komputer desktop atau laptop. Hal ini bisa menjadi kendala dalam mengetik dan melakukan pekerjaan yang memerlukan input teks yang banyak. c. Keterbatasan Kinerja Meskipun teknologi mobile computing terus berkembang, performa perangkat mobile masih seringkali kalah dengan performa komputer desktop atau laptop. Hal ini bisa menjadi kendala dalam melakukan tugas-tugas yang memerlukan kinerja yang tinggi seperti editing video atau game yang membutuhkan kinerja grafis yang kuat. d. Perangkat mobile biasanya menggunakan baterai sebagai sumber daya, yang memiliki batas penggunaan. e. Keamanan Perangkat mobile memiliki risiko keamanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan komputer desktop atau laptop. Hal ini dikarenakan perangkat mobile seringkali terhubung dengan jaringan publik atau wifi, dan lebih mudah untuk diakses oleh orang yang tidak berwenang


118 SOAL DAN JAWABAN 1. Sebutkan 4 komponen infrastruktur computing seluler! Jawab : jaringan seluler, server dan datam cloud computing, system operasi, aplikasi seluler 2. Sebutkan contoh penerapan aplikasi e-commerce dalam kehidupan sehari-hari! Jawab : aplikasi perbankan seluler dan dompet digital 3. Jelaskan manfaat computing dan perdagangan seluler bagi bisnis! Jawab : - Meningkatkan jangkauan pasar :Dengan computing dan perdagangan seluler, bisnis dapat mencapai konsumen di mana pun mereka berada. - Interaksi yang lebih langsung dan personal : Pelaku bisnis dapat mengirimkan notifikasi aplikasi, pesan teks, atau iklan seluler yang ditargetkan kepada pelanggan mereka dan membangun interaksi yang lebih kuat. - Meningkatkan keterlibatan pelanggan : Memungkinkan pelaku bisnis untuk menyediakan konten eksklusif, penawaran khusus, program loyalitas, atau fitur interaktif melalui aplikasi - Analisis dan wawasan pelanggan : Dengan menggunakan computing dan perdagangan seluler, bisnis dapat mengumpulkan data pengguna yang berharga. Mereka dapat menganalisis perilaku pelanggan, preferensi, dan tren untuk mengoptimalkan strategi pemasaran. 4. Sebutkan 3 contoh teknologi dan jaringan yang diperlukan dalam perdagangan berbasis lokasi! Jawab : Position Determining Equipment (PDE), Mobile Positioning Center (MPC), Geographical Informtion System (GIS) 5. Jelaskan apa itu pervasive computing dan sebutkan contoh penerapannya! Jawab : Pervasive Computing, merupakan konsep di mana komputasi disematkan secara luas dalam lingkungan sekitar kita, sehingga komputer dan perangkat cerdas menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Pervasive Computing bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang "cerdas" di mana perangkat komputer dapat berinteraksi dan berkomunikasi secara transparan dengan pengguna dan dengan satu sama lain. Contoh dari pervasive computing diantaranya yaitu rumah pintar (smart home, smart city, dan smart healthcare.


119 BAB VII Interorganizational and Global Information Systems Sub Bab Pembahasan: 7.1 : Interorganizational Information System 7.1.1 : Electronic Data Interchange (EDI) 7.1.2 : Supply Chain Management 7.1.3 : Customer Relationship Management 7.2 : Global Information Systems (GIS) 7.2.1 : Enterprise Resource Planning Global (Global ERP) 7.2.2 : Alat kolaborasi dan komunikasi dalam Global Information System (GIS) 7.2.3 : Business Intelligence dalam Global Information System (BI-GIS) 7.2.4 : Manajemen Pengetahuan Global (Global Knowledge Management) 7.2.5 : Manajemen Rantai Pasokan Global (Global Supply Chain Management) Tujuan Pembelajaran: 1. Memahami konsep dan manfaat Electronic Data Interchange (EDI) dalam pertukaran data elektronik antara organisasi-organisasi. 2. Memahami konsep dan prinsip-prinsip Supply Chain Management dalam konteks sistem informasi interorganisasi. 3. Memahami konsep dan pentingnya Customer Relationship Management (CRM) dalam membangun hubungan yang baik dengan pelanggan. 4. Memahami konsep dan manfaat Enterprise Resource Planning (ERP) dalam skala global. 5. Mengetahui berbagai alat kolaborasi dan komunikasi yang digunakan dalam Global Information System (GIS) untuk mendukung kerjasama antarorganisasi. 6. Memahami konsep dan manfaat Business Intelligence (BI) dalam konteks Global Information System (GIS).


120 7. Mengetahui pentingnya manajemen pengetahuan global dan cara mengelola pengetahuan dalam lingkungan bisnis global. 8. Memahami konsep dan tantangan dalam manajemen rantai pasokan global serta peran sistem informasi dalam mendukungnya.


121 Interorganizational and Global Information Systems (IOIS dan GIS) adalah bidang studi yang berfokus pada penggunaan sistem informasi untuk mendukung kolaborasi dan komunikasi antara organisasi-organisasi dalam skala global. Sistemsistem ini memungkinkan pertukaran informasi, sumber daya, dan pengetahuan antara berbagai entitas, seperti bisnis, lembaga pemerintah, dan organisasi nirlaba. 7.1 Interorganizational Information System A. Pengertian Interorganizational Information Systems (IOIS) Sistem Antar Organisasi Interorganization System (IOS) adalah suatu kombinasi perusahaan- perusahaan yang terkait sehingga mereka berfungsi sebagai satu sistem tunggal yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Perusahaan yang membentuk IOS disebut mitra dagang atau mitra bisnis. Sistem Informasi Interorganisasi (Interorganizational Information Systems atau IOIS) adalah sistem informasi yang digunakan untuk memfasilitasi pertukaran data, informasi, dan proses bisnis antara dua atau lebih organisasi yang berbeda. IOIS bertujuan untuk meningkatkan kerja sama dan koordinasi antara organisasi dalam rantai pasokan, jaringan bisnis, atau ekosistem bisnis yang lebih luas. IOIS melibatkan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk menghubungkan dan mengintegrasikan sistem informasi dari berbagai organisasi. Ini memungkinkan pertukaran data dan informasi secara real-time atau berbasis jaringan, memungkinkan organisasi untuk berbagi informasi terkait inventaris, pesanan, produksi, pengiriman, dan proses bisnis lainnya. B. Beberapa karakteristik penting Interorganizational Information Systems (IOIS) 1. Integrasi Sistem IOIS mengintegrasikan sistem informasi yang ada di berbagai organisasi untuk menciptakan saluran komunikasi yang efisien dan terstruktur antara mereka. Hal ini memungkinkan pertukaran data dan informasi yang cepat dan akurat antara organisasi. 2. Kolaborasi dan Koordinasi IOIS mendorong kolaborasi dan koordinasi antara organisasi yang terlibat. Organisasi dapat berbagi data dan informasi yang relevan, berkoordinasi dalam menjalankan proses bisnis bersama, dan mengambil keputusan yang lebih baik berdasarkan informasi yang diperoleh.


122 3. Standar dan Protokol IOIS menggunakan standar dan protokol komunikasi yang diakui secara luas untuk memastikan interoperabilitas antara sistem informasi yang berbeda. Standar ini mencakup format data, protokol komunikasi, dan aturan pertukaran informasi yang disepakati bersama. 4. Keamanan dan Privasi IOIS memperhatikan aspek keamanan dan privasi dalam pertukaran informasi antara organisasi. Perlindungan data sensitif dan pengendalian akses terhadap informasi dilakukan untuk memastikan kerahasiaan dan integritas data. 5. Manfaat Bersama IOIS dirancang untuk memberikan manfaat bersama bagi semua organisasi yang terlibat. Hal ini meliputi efisiensi operasional yang ditingkatkan, pengurangan biaya, peningkatan responsibilitas, peningkatan kualitas produk dan layanan, dan peningkatan daya saing. C. Manfaat Interorganizational Information Systems (IOIS) 1. Efisiensi Komparatif Dengan bergabung dalam IOS, para mitra dagang dapat menyediakan barang dan jasa mereka dengan biaya yang lebih murah daripada pesaing. Perbaikan dalam efisiensi ini dapat berasal dari dalam dan berkaitan dengan organisasi lain. a. Efisiensi internal Terdiri dari perbaikan-perbaikan dalam operasi perusahaan itu sendiri, sehingga memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan data, menganalisis, dan membuat keputusan yang lebih cepat. b. Efisiensi antar organisasi Mencakup perbaikan-perbaikan yang diperoleh melalui kerja sama dengan perusahaan lain. Perbaikan ini memungkinkan perusahaan untuk menawarkan lebih banyak barang dan jasa, melayani lebih banyak pelanggan, memindahkan pekerjaan tertentu ke pelosok atau pelanggan, serta lebih mudah mengumpulkan data lingkungan.


123 2. Kekuatan Tawar Menawar Kemampuan suatu perusahaan untuk menyelesaikan perselisihan dengan pemasok dan pelanggannya yang menguntungkan dirinya disebut kekuatan tawar menawar (bargaining power). Kekuatan itu berasal dari 3 metode dasar, yaitu: a. Fitur-fitur produk yang unik Hubungan-hubungan elektronik IOS memungkinkan perusahaan menawarkan pelayanan yang lebih baik kepada para pelanggannya dalam bentuk penempatan pesanan yang lebih mudah, pengiriman yang lebih cepat, dan waktu respons yang lebih cepat dalam permintaan informasi. Pelayanan yang lebih baik ini menjadi suatu fitur dari produk perusahaan, membuatnya menjadi lebih menarik daripada produk-produk serupa yang ditawarkan oleh pesaing. b. Menurunkan biaya-biaya yang berhubungan dengan penelitian Dengan tergabung dalam. suatu IOS, perusahaan dapat menurunkan biaya 'belanja yang ditanggung oleh para pelanggannya dalam mencari pemasok. mengidentifikasikan produk-produk alternatif, dan mendapatkan harga yang lebih murah. Karena perusahaan adalah pelanggan bagi pemasoknya, perusahaan dapat merealisasikan pengurangan biaya belanja yang sama ketika memesan dari para pemasoknya. c. Peningkatan biaya peralihan Sebuah perusahaan ingin membuat mahal, baik itu biaya dan atau kemudahan, bagi para pelanggannya untuk berpindah ke perusahaan pesaingnya. IOS mencapai manfaat ini dengan memberikan para pelanggannya sumber daya informasi seperti peranti perangkat keras, peranti perangkat lunak, dan saluran komunikasi data yang harus diganti jika pelanggan membeli produk dari perusahaan lain. D. Kegunaan Interorganizational Information Systems (IOIS) 1. Pertukaran Informasi IOIS memungkinkan pertukaran informasi yang efisien antara organisasi yang terlibat dalam rantai pasokan atau jaringan bisnis. Ini melibatkan berbagi data seperti pesanan pembelian, faktur, inventaris, informasi pelanggan, dan lainnya. Pertukaran informasi yang lancar mempercepat aliran informasi, meningkatkan responsibilitas, dan mengurangi kesalahan dalam komunikasi bisnis.


124 2. Koordinasi Rantai Pasokan IOIS memungkinkan koordinasi yang lebih baik dalam rantai pasokan. Informasi yang diperoleh dari mitra bisnis seperti pemasok, produsen, distributor, dan pengecer dapat digunakan untuk merencanakan dan mengelola rantai pasokan secara efektif. Hal ini memungkinkan penjadwalan produksi yang lebih baik, pengelolaan persediaan yang efisien, pemenuhan pesanan yang tepat waktu, dan peningkatan kepuasan pelanggan. 3. Kolaborasi Bisnis IOIS memfasilitasi kolaborasi antara organisasi dalam konteks bisnis yang saling menguntungkan. Melalui IOIS, organisasi dapat berbagi informasi, mengkoordinasikan kegiatan, dan bekerja sama dalam pengembangan produk, inovasi, atau proyek bersama. Kolaborasi semacam ini dapat meningkatkan efisiensi, memperluas jangkauan pasar, dan memperkuat hubungan bisnis. 4. Analisis Data dan Pengambilan Keputusan IOIS mengumpulkan data dari berbagai sumber dan memungkinkan organisasi untuk menganalisis data tersebut. Dengan mengakses data yang terintegrasi dari mitra bisnis, organisasi dapat memperoleh wawasan yang lebih baik tentang kinerja bisnis, tren pasar, kebutuhan pelanggan, dan lainnya. Hal ini mendukung pengambilan keputusan yang lebih informasional dan strategis. 5. Pengurangan Biaya dan Efisiensi IOIS dapat membantu mengurangi biaya operasional dengan mengotomatisasi proses bisnis dan mengurangi ketergantungan pada komunikasi manual atau media fisik seperti surat atau faksimile. Pertukaran informasi yang otomatis dan terstandarisasi melalui IOIS mengurangi kesalahan manusia, mempercepat aliran informasi, dan menghemat waktu dan sumber daya. 6. Peningkatan Kecepatan dan Responsibilitas IOIS memungkinkan pertukaran informasi secara real-time atau mendekati realtime, yang mempercepat responsibilitas dalam lingkungan bisnis yang dinamis. Dengan IOIS, organisasi dapat merespons perubahan permintaan pasar, perubahan persediaan, atau situasi yang mendesak dengan cepat dan efektif. 7. Perluasan Jaringan Bisnis IOIS memungkinkan organisasi untuk terhubung dengan mitra bisnis baru dan memperluas jaringan bisnis mereka. Hal ini membuka peluang baru untuk kolaborasi, pertumbuhan, dan akses ke sumber daya yang sebelumnya tidak tersedia. Dengan IOIS, organisasi dapat menjalin hubungan dengan pemasok, pelanggan, distributor, dan mitra


125 lainnya yang memungkinkan mereka untuk memperluas cakupan pasar dan mencapai target baru. 8. Kolaborasi dan Pertukaran Informasi yang Efisien IOIS memungkinkan berbagai organisasi untuk berkolaborasi dan berbagi informasi secara efisien. Ini mencakup pertukaran data, berbagi pengetahuan, berkoordinasi dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggan, dan mengoptimalkan proses bisnis bersama. IOIS dapat membantu mengurangi birokrasi dan meningkatkan efisiensi operasional dengan memungkinkan akses real-time ke informasi yang relevan. 9. Peningkatan Kecepatan dan Ketepatan dalam Pengambilan Keputusan IOIS menyediakan akses yang cepat dan akurat terhadap informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. Data yang diperoleh melalui IOIS dapat dianalisis dan digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik dan lebih cepat. Ini membantu organisasi merespons perubahan pasar dengan lebih baik dan meningkatkan daya saing mereka. 10. Efisiensi Operasional yang Meningkat IOIS dapat membantu mengoptimalkan proses bisnis dan meningkatkan efisiensi operasional. Melalui integrasi sistem dan berbagi informasi secara otomatis, organisasi dapat mengurangi redundansi, kesalahan manusia, dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas. IOIS juga dapat membantu mengurangi biaya operasional dengan menghilangkan kegiatan yang tidak efisien atau tidak perlu. 11. Peningkatan Layanan Pelanggan IOIS memungkinkan organisasi untuk memberikan layanan pelanggan yang lebih baik. Dengan akses yang cepat dan akurat terhadap informasi pelanggan, organisasi dapat merespons kebutuhan pelanggan dengan lebih baik, memberikan layanan yang disesuaikan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan secara keseluruhan. IOIS juga dapat mendukung pelacakan pengiriman, pemantauan inventaris, dan integrasi dengan sistem pelanggan untuk memperkuat hubungan bisnis. 12. Keamanan dan Keandalan Informasi IOIS memiliki fitur keamanan yang kuat untuk melindungi informasi yang dikirim dan diterima antara organisasi. Ini melibatkan penggunaan enkripsi, otentikasi pengguna, dan kontrol akses yang memastikan bahwa informasi hanya dapat diakses oleh pihak yang berwenang. Dengan IOIS, organisasi dapat mengirim dan menerima informasi dengan keyakinan bahwa kerahasiaan dan integritasnya terjaga.


126 E. Kelebihan Interorganizational Information Systems (IOIS) 1. Kolaborasi yang Ditingkatkan IOIS memungkinkan organisasi untuk berkolaborasi secara efektif dengan mitra bisnis, baik itu pemasok, pelanggan, atau mitra lainnya. Sistem ini menyediakan platform yang memungkinkan pertukaran informasi yang lancar, berbagi pengetahuan, dan berkoordinasi dalam rangka mencapai tujuan bersama. Kolaborasi yang ditingkatkan ini dapat meningkatkan efisiensi operasional dan menghasilkan hasil yang lebih baik. 2. Efisiensi dan Otomatisasi Proses IOIS memungkinkan integrasi sistem antara organisasi yang berbeda, mengurangi redundansi dan kerja berulang. Proses bisnis dapat diotomatisasi dengan IOIS, mengurangi ketergantungan pada intervensi manusia dan menghemat waktu serta sumber daya. Hal ini mengarah pada peningkatan efisiensi operasional secara keseluruhan. 3. Akses Informasi yang Cepat dan Akurat IOIS menyediakan akses real-time terhadap informasi yang relevan antara organisasi yang terlibat. Hal ini memungkinkan para pengambil keputusan untuk mendapatkan data yang tepat waktu dan akurat, yang membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik. Akses yang cepat dan akurat ini juga memungkinkan respons yang lebih cepat terhadap perubahan pasar dan kebutuhan pelanggan. 4. Penghematan Biaya Dengan IOIS, organisasi dapat menghemat biaya dalam berbagai cara. Integrasi sistem dan otomatisasi proses mengurangi biaya administrasi dan operasional yang terkait dengan tugas manual. IOIS juga memungkinkan pengelolaan persediaan yang lebih baik, mengurangi biaya persediaan berlebih atau kekurangan. Selain itu, dengan IOIS, organisasi dapat menjalin hubungan dengan mitra bisnis baru dan meningkatkan akses ke sumber daya yang sebelumnya tidak tersedia, yang dapat mengarah pada peluang bisnis baru dan pertumbuhan. 5. Peningkatan Keamanan Informasi IOIS memiliki fitur keamanan yang kuat untuk melindungi informasi yang dikirim dan diterima antara organisasi. Hal ini mencakup enkripsi data, otentikasi pengguna, dan kontrol akses yang ketat. Dengan demikian, IOIS membantu menjaga kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan informasi yang dikirim melalui sistem.


127 6. Perluasan Jaringan Bisnis IOIS memungkinkan organisasi untuk terhubung dengan mitra bisnis baru dan memperluas jaringan mereka. Dengan akses ke jaringan yang lebih luas, organisasi dapat menjalin hubungan dengan pemasok, pelanggan, dan mitra lainnya yang dapat membuka peluang baru untuk pertumbuhan dan kolaborasi. F. Kelemahan Interorganizational Information Systems (IOIS) 1. Kompleksitas Integrasi Implementasi IOIS melibatkan integrasi sistem dan proses bisnis antara berbagai organisasi yang berbeda. Proses integrasi ini dapat menjadi rumit dan membutuhkan waktu yang lama. Perbedaan dalam infrastruktur teknologi, format data, kebijakan keamanan, dan prosedur operasional dapat menghambat integrasi yang mulus. 2. Kesulitan Koordinasi IOIS melibatkan kolaborasi dan pertukaran informasi antara berbagai organisasi. Koordinasi antara mitra bisnis dapat menjadi rumit, terutama jika organisasi memiliki tujuan yang berbeda atau jika ada perbedaan dalam prioritas dan kepentingan. Kesulitan dalam koordinasi dapat menghambat efisiensi dan efektivitas kerja sama. 3. Masalah Keamanan IOIS melibatkan pertukaran informasi sensitif antara organisasi yang berbeda. Keamanan informasi menjadi penting, karena risiko penyalahgunaan, pencurian data, atau kebocoran informasi yang dapat merugikan organisasi. Memastikan keamanan yang tepat dalam IOIS melibatkan penggunaan teknologi keamanan yang canggih dan kesepakatan keamanan yang jelas antara mitra bisnis. 4. Ketergantungan pada Mitra Bisnis IOIS melibatkan ketergantungan pada mitra bisnis untuk berbagi informasi dan berkolaborasi. Jika salah satu mitra mengalami kegagalan sistem, kerusakan data, atau kegagalan operasional, hal ini dapat berdampak negatif pada organisasi lain dalam jaringan. Organisasi harus mengelola risiko ini dengan melakukan evaluasi mitra bisnis dan mempertimbangkan rencana pemulihan dalam kasus kegagalan. 5. Keberlanjutan dan Fleksibilitas IOIS dapat menghadapi tantangan dalam hal keberlanjutan dan fleksibilitas. Perubahan dalam kebijakan, proses bisnis, atau infrastruktur teknologi dapat mempengaruhi integrasi dan operasional IOIS. Organisasi perlu mempertimbangkan


128 kemampuan untuk mengelola perubahan dan menyesuaikan IOIS dengan perubahan lingkungan bisnis. 6. Biaya dan Investasi Awal Implementasi IOIS membutuhkan investasi awal yang signifikan dalam infrastruktur teknologi, pelatihan, dan integrasi sistem. Biaya operasional dan pemeliharaan juga harus dipertimbangkan. Bagi organisasi kecil atau dengan sumber daya terbatas, biaya ini mungkin menjadi hambatan yang signifikan dalam mengadopsi IOIS. Interorganizational Information Systems (IOIS) merujuk pada sistem yang memfasilitasi berbagi informasi, koordinasi, dan kolaborasi antara beberapa organisasi. Sistem ini dirancang untuk menyederhanakan dan mengotomatisasi proses bisnis yang melibatkan entitas-entitas yang berbeda. Beberapa aspek kunci dari IOIS adalah: 7.1.1 Electronic Data Interchange (EDI) Menurut kamus TI, EDI adalah salah satu metode untuk saling bertukar data bisnis atau transaksi secara elektronik dengan menggunakan jaringan komputer. Secara formal, EDI didefinisikan oleh International Data Exchange Association (IDEA) sebagai transfer data terstruktur dengan format standard yang telah disetujui yang dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain dengan menggunakan media elektronik. Pertukaran Data Elektronik (Electronic Data Interchange atau EDI) adalah teknologi yang memungkinkan pertukaran data terstruktur antara organisasi dalam format elektronik yang telah distandarisasi. EDI menggantikan metode pertukaran dokumen berbasis kertas tradisional, seperti pesanan pembelian dan faktur, dengan transaksi elektronik. EDI meningkatkan efisiensi, mengurangi kesalahan, dan meningkatkan kecepatan transfer informasi. EDI memiliki standarisasi pengkodean transaksi perdagangan, sehingga organisasi komersial tersebut dapat berkomunikasi secara langsung dari satu sistem komputer yang satu ke sistem komputer yang lain tanpa memerlukan hardcopy, faktur, serta terhindar dari penundaan, kesalahan yang tidak disengaja dalam penanganan berkas dan intervensi dari manusia.


129 A. Prinsip Pertukaran Data Elektronik (Electronic Data Interchange atau EDI) Prinsip dari teknologi EDI sebenarnya adalah menerjemahkan bahasa aplikasi dari sistem yang sama sekali berbeda menjadi bahasa yang terstandarisasi. Sebagai contoh dalam hal ini adalah UN/EDIFACT yang merupakan singkatan dari United Nation Electronic Data Interchange for Administration, Commerce and Transport, disini bisa dilihat bahwa bahasa tersebut distandarisasi oleh PBB. Teknologi EDI ini adalah teknologi “less investment” dimana pelaku bisnis tidak perlu lagi membeli peralatan baru sebagai infrastruktur untuk pertukaran dokumennya. Dengan kata lain tetap menggunakan peralatan yang telah tersedia. B. Manfaat Pertukaran Data Elektronik (Electronic Data Interchange atau EDI) 1. Efisiensi Operasional EDI mengotomatisasi proses pertukaran data bisnis antara perusahaan, menghilangkan ketergantungan pada pemrosesan manual yang memakan waktu dan rawan kesalahan. Hal ini mempercepat aliran informasi, mengurangi waktu pemrosesan dokumen, dan memungkinkan perusahaan untuk merespons dengan cepat terhadap perubahan dalam lingkungan bisnis. 2. Penghematan Biaya Dengan EDI, perusahaan dapat mengurangi biaya operasional yang terkait dengan pemrosesan manual, percetakan, pengiriman fisik, dan penyimpanan dokumen. EDI menghilangkan kebutuhan akan kertas, amplop, tinta, biaya pengiriman, dan penyimpanan fisik, sehingga mengurangi biaya secara signifikan. 3. Akurasi Data yang Tinggi EDI mengurangi risiko kesalahan manusia yang terkait dengan pemrosesan manual dokumen. Data yang ditukar secara elektronik dalam format yang terstandarisasi meminimalkan kesalahan penulisan, entri data ganda, atau ketidaksesuaian data. Ini meningkatkan akurasi data dan keandalan informasi bisnis. 4. Penyederhanaan Proses Bisnis EDI menyederhanakan proses bisnis dengan mengotomatisasi pertukaran data. Dokumen bisnis seperti pesanan pembelian, faktur, konfirmasi pengiriman, dan lainnya dapat diproses secara otomatis, mengurangi tugas-tugas manual yang berulang dan mempercepat aliran informasi.


130 5. Peningkatan Hubungan Bisnis Pertukaran data yang cepat, akurat, dan terstandarisasi melalui EDI memperkuat hubungan bisnis antara perusahaan dan mitra bisnis. Ini memungkinkan kolaborasi yang lebih baik, pemantauan yang lebih efisien terhadap aktivitas bisnis, dan pengambilan keputusan yang lebih cepat. 6. Ketersediaan Informasi Real-time Dengan EDI, data dapat diperbarui secara real-time dan dapat diakses oleh mitra bisnis yang berwenang. Ini memungkinkan perusahaan untuk memantau inventaris, pesanan, pengiriman, dan informasi penting lainnya secara real-time, memfasilitasi pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. 7. Skalabilitas EDI dapat dengan mudah ditingkatkan untuk mengakomodasi pertumbuhan bisnis dan kebutuhan yang berubah. Perusahaan dapat menambahkan mitra bisnis baru, memperluas jangkauan pertukaran data, dan mengintegrasikan EDI dengan sistem internal yang ada. 8. Keamanan Data EDI menyediakan mekanisme keamanan yang dapat melindungi data bisnis sensitif. Pertukaran data dilakukan melalui protokol yang aman dan dilengkapi dengan enkripsi data, otentikasi pengguna, dan kontrol akses yang memastikan kerahasiaan, integritas, dan keaslian data. C. Kegunaan Pertukaran Data Elektronik (Electronic Data Interchange atau EDI) 1. Automatisasi Pertukaran Dokumen Bisnis EDI memungkinkan pertukaran dokumen bisnis secara otomatis antara perusahaan atau mitra bisnis. Dokumen seperti pesanan pembelian, faktur, konfirmasi pengiriman, laporan inventaris, dan lainnya dapat dikirim dan diterima secara elektronik, menggantikan proses manual yang memakan waktu dan rawan kesalahan. 2. Penghematan Biaya Dengan mengadopsi EDI, perusahaan dapat mengurangi biaya yang terkait dengan pemrosesan manual dokumen, percetakan, pengiriman fisik, dan kesalahan manusia. EDI menghilangkan kebutuhan akan kertas, amplop, tinta, dan biaya pengiriman dokumen fisik, sehingga mengurangi biaya operasional secara signifikan.


131 3. Peningkatan Efisiensi Pertukaran data bisnis secara elektronik melalui EDI mempercepat aliran informasi dan mempersingkat siklus bisnis. Data yang ditukar secara otomatis dan langsung memungkinkan organisasi untuk merespons dengan cepat terhadap perubahan dan mengambil tindakan yang diperlukan secara efisien. 4. Akurasi Data yang Lebih Tinggi Dengan menghindari entri data manual, EDI mengurangi risiko kesalahan penulisan atau entri data yang sering terjadi dalam proses manual. Ini menghasilkan akurasi data yang lebih tinggi dan mengurangi risiko kehilangan atau kesalahan data dalam proses bisnis. 5. Peningkatan Hubungan Bisnis EDI memfasilitasi kolaborasi yang lebih baik antara perusahaan dan mitra bisnis mereka. Pertukaran data yang efisien dan akurat memperkuat hubungan bisnis, memungkinkan koordinasi yang lebih baik dalam rantai pasokan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. 6. Integrasi dengan Sistem Internal EDI dapat diintegrasikan dengan sistem internal perusahaan, seperti sistem manajemen pesanan atau sistem manajemen persediaan. Hal ini memungkinkan pertukaran data yang lancar antara sistem internal perusahaan dan mitra bisnis melalui antarmuka EDI, mengurangi upaya manual dan memastikan konsistensi data. 7. Standarisasi Pertukaran Data EDI menggunakan format standar yang disepakati, seperti EDIFACT, XML, atau ANSI X12, yang memungkinkan interoperabilitas antara berbagai sistem dan aplikasi yang digunakan oleh perusahaan dan mitra bisnis. Standarisasi ini mempermudah pertukaran data dan kolaborasi antarorganisasi. D. Kelebihan Pertukaran Data Elektronik (Electronic Data Interchange atau EDI) 1. Automatisasi dan Efisiensi EDI memungkinkan pertukaran data bisnis secara otomatis antara sistem komputer, menghilangkan kebutuhan akan pemrosesan manual. Hal ini mengurangi waktu yang diperlukan untuk memproses dokumen dan memungkinkan perusahaan untuk mengelola volume yang lebih besar dalam waktu yang lebih singkat. Automatisasi ini meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan.


132 2. Akurasi Data yang Tinggi Dalam proses manual, ada risiko kesalahan manusia dalam penulisan atau entri data. Dengan EDI, data ditransfer secara elektronik dan otomatis, mengurangi risiko kesalahan manusia. Ini meningkatkan akurasi data, mengurangi ketidaksesuaian atau kesalahan yang dapat terjadi dalam proses bisnis. 3. Penghematan Biaya Dengan menggunakan EDI, perusahaan dapat mengurangi biaya yang terkait dengan pemrosesan manual, percetakan, pengiriman fisik, dan penyimpanan dokumen. EDI menghilangkan kebutuhan akan kertas, amplop, tinta, dan biaya pengiriman fisik, sehingga mengurangi biaya operasional jangka panjang. 4. Kecepatan Pertukaran Data Dalam pertukaran dokumen bisnis tradisional, proses dapat memakan waktu berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu. Dengan EDI, pertukaran data bisa dilakukan dalam hitungan detik atau menit, mempercepat aliran informasi dan meningkatkan responsibilitas bisnis. 5. Peningkatan Hubungan Bisnis EDI memfasilitasi kolaborasi yang lebih baik antara perusahaan dan mitra bisnis mereka. Pertukaran data yang cepat, akurat, dan terstandarisasi memperkuat hubungan bisnis dan meningkatkan kepercayaan antara kedua belah pihak. Ini dapat mengarah pada hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan. 6. Penyederhanaan Proses Bisnis Dengan EDI, perusahaan dapat menyederhanakan proses bisnis mereka dengan menghindari tugas-tugas manual yang berulang. Dokumen bisnis seperti pesanan pembelian, faktur, dan konfirmasi pengiriman dapat diproses secara otomatis, mengurangi waktu dan usaha yang dibutuhkan dalam pemrosesan dokumen. 7. Skalabilitas EDI dapat dengan mudah disesuaikan dengan pertumbuhan dan perubahan dalam bisnis. Sistem EDI dapat ditingkatkan untuk menangani volume data yang lebih besar dan untuk mengintegrasikan dengan sistem internal yang ada. Ini memberikan fleksibilitas yang diperlukan untuk mengakomodasi perubahan kebutuhan bisnis.


133 E. Kelemahan Pertukaran Data Elektronik (Electronic Data Interchange atau EDI) 1. Biaya Implementasi Awal Implementasi sistem EDI dapat melibatkan biaya awal yang signifikan. Organisasi perlu menginvestasikan dalam perangkat keras, perangkat lunak, dan infrastruktur yang diperlukan untuk menghubungkan dengan mitra bisnis melalui EDI. Biaya ini dapat menjadi kendala, terutama bagi perusahaan kecil atau menengah yang mungkin memiliki sumber daya terbatas. 2. Kompleksitas Integrasi Integrasi EDI dengan sistem internal perusahaan dapat menjadi kompleks. Perusahaan harus memetakan data mereka ke dalam format yang diterima oleh EDI, memastikan kesesuaian dan kompatibilitas dengan standar yang digunakan. Proses ini memerlukan pemahaman yang baik tentang struktur data dan perangkat lunak yang relevan. 3. Ketergantungan pada Pihak Ketiga Dalam beberapa kasus, perusahaan perlu mengandalkan pihak ketiga atau penyedia layanan EDI untuk mengelola dan mengirim data mereka. Ketergantungan ini dapat menciptakan ketergantungan yang tinggi terhadap pihak ketiga dan meningkatkan risiko jika terjadi gangguan atau masalah dengan layanan yang disediakan. 4. Kompatibilitas dan Standar EDI memiliki berbagai standar dan format yang digunakan, seperti EDIFACT, ANSI X12, atau XML. Perbedaan dalam standar dan format ini antara mitra bisnis dapat menyulitkan pertukaran data yang lancar. Organisasi perlu memastikan bahwa mereka memiliki kesepakatan dan kesepahaman yang jelas dengan mitra bisnis tentang format dan standar yang akan digunakan. 5. Keamanan dan Privasi Data Pertukaran data melalui EDI dapat membawa risiko keamanan dan privasi. Data yang ditransmisikan antara perusahaan harus dilindungi dari ancaman seperti peretasan, pencurian data, atau pengungkapan tidak sah. Organisasi perlu menerapkan langkahlangkah keamanan yang tepat dan kebijakan privasi untuk melindungi informasi sensitif dan menjaga integritas data. 6. Ketergantungan pada Infrastruktur Teknologi. Penggunaan EDI membutuhkan infrastruktur teknologi yang memadai, seperti koneksi internet yang handal dan sistem yang mampu mengelola volume data yang tinggi. Ketergantungan pada infrastruktur teknologi ini dapat menjadi tantangan jika terjadi masalah teknis atau gangguan jaringan.


134 7. Kesulitan Mengatasi Perubahan dan Pembaruan. Perubahan dalam format, standar, atau persyaratan bisnis dapat mempengaruhi implementasi EDI. Ketika ada perubahan, perusahaan perlu memperbarui konfigurasi dan pemetaan sistem mereka, yang dapat memakan waktu dan memerlukan upaya teknis yang signifikan. 7.1.2 Supply Chain Management Supply Chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir. Dapat dikatakan supply chain adalah jaringan fisiknya, yakni perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam memasok bahan baku, memproduksi suatu barang, maupun mengirimkannya ke pemakai akhir. Sedangkan Supply Chain Management adalah metode, alat, atau pendekatan untuk pengelolaan supply chain itu sendiri (Pujawan, 2005). Menurut Indrajit dan Pranoto (2005), supply chain adalah suatu sistem tempat organisasi menyalurkan barang produksi dan jasanya kepada pelanggannya. Rantai ini juga merupakan jaringan atau jejaring dari berbagai organisasi yang saling berhubungan yang mempunyai tujuan yang sama, yaitu sebaik mungkin menyelenggarakan pengadaan dan penyaluran barang tersebut. Supply chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai terakhir. Perusahaan yang dimaksud yaitu pabrik distributor, toko atau ritel, serta perusahaan pendukung seperti jasa logistik. A. Defenisi Supply Chain Management Beberapa ahli mendefinisikan Supply Chain Management sebagai berikut: Oliver dan Weber (1982): “Metode, alat, atau pendekatan pengelolaan supply chain. Supply chain adalah jaringan fisik yaitu perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam memasok bahan baku, memproduksi barang, maupun mengirimkannya ke pemakai akhir." Fortune Magazine (Artikel Henkoff, 1994): “Merupakan proses dimana perusahaan memindahkan material, komponen dan produk ke pelanggan. Proses pemindahan barang dilakukan dalam jumlah yang tepat, lokasi tepat, dan tepat waktu.“ Ross (1998): “Filosofi manajemen yang secara terus menerus mencari sumber-sumber fungsi bisnis yang kompeten untuk digabungkan baik dalam perusahaan maupun luar perusahaan seperti mitra bisnis yang berada dalam satu supply chain untuk memasuki


135 sistem supply yang kompetitif tinggi dan memperhatikan kebutuhan pelanggan, yang berfokus pada pengembangan solusi inovatif dan sinkronisasi aliran produk, jasa, dan informasi untuk menciptakan sumber nilai pelanggan yang bersifat unik.“ Martin (1998): “Jaringan organisasi yang melibatkan hubungan upstream dan downstream dalam proses dan aktivitas yang berbeda yang memberi nilai dalam bentuk produk dan jasa pada pelanggan. Contoh: Pabrik pembuat kemeja adalah 2 bagian supply chain yang menghubungkan upstream (melalui pengusaha kain kepada pengusaha serat/kapas) dan downstream (melalui distributor dan retail pada pelanggan akhir).” Stanford Supply Chain Forum (1999): “SCM berhubungan erat dengan aliran manajemen material, informasi dan finansial dalam suatu jaringan yang terdiri dari supplier, perusahaan, distributor, dan pelanggan.” The Council Of Logistics Management: “Supply Chain Mangement is the systematic, strategic coordination of the traditional business functions within a particular company and across businesses within the supply chain for the purpose of improving the long-term performance of the individual company and the supply chain as a whole.“ Supply Chain Management adalah seperangkat pendekatan untuk mengefisienkan integrasi supplier, manufaktur, gudang dan penyimpanan sehingga barang produksi didistribusikan dalam jumlah yang tepat, waktu yang tepat, lokasi yang tepat untuk meminimalkan biaya dan memberikan kepuasan kepada konsumen. (Definisi oleh The Council of Logistic Management). Menurut Anatan dan Ellitan (2009), Supply Chain Management merupakan konsep perkembangan dari manajemen logistik yang lahir seiring dengan perubahan paradigma persaingan bisnis dari single alone competition menjadi network competition. Kondisi ini menuntut organisasi untuk memfokuskan pada strategi baru melalui pengelolaan koordinasi antar organisasi terkait yang lebih dikenal dengan suatu rantai pasokan. Menurut Bramanto (2010) Supply Chain Management sebagai suatu pendekatan terpadu yang meliputi seluruh proses manajemen material, memberikan orientasi kepada proses untuk menyediakan, memproduksi, dan mendistribusikan produk kepada konsumen. Konteks material dalam pengertian SCM tentunya tidak hanya meliputi bahan baku dan output (barang jadi) saja, tetapi juga termasuk bahan pembantu, komponen, suku cadang, work in process (barang setengah jadi) maupun berbagai jenis perlengkapan (supplies) yang digunakan untuk mendukung aktivitas operasional perusahaan secara menyeluruh. Menurut Simchi-Levi (2008), Supply Chain Management merupakan serangkaian pendekatan yang diterapkan untuk mengintegrasikan supplier, pengusaha, gudang, dan tempat penyimpanan lainnya secara efisien sehingga produk dihasilkan dan


136 didistribusikan dengan kuantitas yang tepat, lokasi tepat, dan waktu tepat untuk memperkecil biaya dan memuaskan kebutuhan pelanggan. Bagi perusahaan yang masih memberikan perhatian terhadap pentingnya persediaan material, penerapan SCM akan memberikan kontribusi terhadap pengurangan biaya persediaan yang meliputi biaya penyimpanan, pemesanan, dan stockout. Selain mampu mengeliminasi biaya penyimpanan, juga dapat mereduksi biaya kualitas yang ditimbulkan oleh adanya cacat produk maupun cacat proses. Di sisi lain, untuk industri penghasil produk general yang memiliki karakteristik relatif sulit untuk melakukan inovasi desain produk dari aspek fisik (content maupun kemasan), maka penerapan SCM akan memberikan value kepada konsumen dalam hal availability dan kecepatan layanan. Sehingga konsumen akan merasakan suatu keunggulan dari produk tersebut, meskipun secara fisik relatif sama dengan produk lain. B. Entitas Supply Chain Management Supply chain management merupakan himpunan entitas yang secara kolektif memproduksi produk dan menjualnya ke pelanggan. Perusahaan manufaktur menurut Pujawan (2005), kegiatan-kegiatan utama yang masuk dalam klasifikasi SCM adalah: 1. Kegiatan merancang produk baru (Product Development), kegiatan mendapatkan bahan baku (Procurement). 2. Kegiatan merencanakan produksi dan persediaan (Planning and Control) , kegiatan melakukan produksi (Production). 3. Kegiatan melakukan pengiriman/distribution. Ukuran performansi SCM, antara lain : a) Kualitas (tingkat kepuasan pelanggan, loyalitas pelanggan, ketepatan pengiriman). b) Waktu (total replenishment time, business cycle time). c) Biaya (total delivered cost, efisiensi nilai tambah). d) Fleksibilitas (jumlah dan spesifikasi). SCM juga bisa diartikan jaringan organisasi yang menyangkut hubungan ke hulu (upstream) dan ke hilir (downstream), dalam proses yang berbeda dan menghasilkan nilai dalam bentuk barang / jasa di tangan pelanggan terakhir (ultimate customer/end user). 4. Komponen Dasar Supply Chain Management Dalam penerapannya supply chain management memiliki beberapa komponen dasar menurut Worthen & Wailgum (2008) antara lain:


137 1. Plan Awal kesuksesan supply chain management adalah pada proses penentuan strategi supply chain management. Tujuan utama dari proses perumusan strategi adalah agar tercapainya efisiensi dan efektivitas biaya dan terjaminnya kualitas produk yang dihasilkan hingga sampai ke konsumen. 2. Source Perusahaan harus memilih supplier bahan baku yang kredibel dan sanggup untuk mendukung proses produksi yang akan dilakukan. Oleh sebab itu manager supply chain management harus dapat menetapkan harga, mengelola pengiriman dan pembayaran bahan baku, serta menjaga dan meningkatkan hubungan bisnis terhadap supplier. 3. Make Komponen ini adalah tahap manufacturing. Manager supply chain management melakukan penyusunan jadwal aktivitas yang dibutuhkan dalam proses produksi, uji coba produk, pengemasan dan persiapan pengiriman produk. Tahap ini merupakan tahap yang paling penting dalam supply chain management. Perusahaan juga harus mampu melakukan pengukuran kualitas, output produksi, dan produktivitas pekerja. 4. Deliver Perusahaan memenuhi order dari permintaan konsumen, mengelola jaringan gudang penyimpanan, memilih distributor untuk menyerahkan produk ke konsumen, dan mengatur sistem pembayaran. 5. Return Perencana supply chain management harus membuat jaringan yang fleksibel dan responsif untuk produk cacat dari konsumen dan membentuk layanan aduan konsumen yang memiliki masalah dengan produk yang dikirimkan. C. Tujuan Supply Chain Management Menurut Pujawan (2005), tujuan strategis supply chain management perlu dicapai untuk membuat supply chain menang atau setidaknya bertahan dalam persaingan pasar. Untuk bisa memenangkan persaingan pasar maka supply chain harus bisa menyediakan produk yang murah, berkualitas, tepat waktu, dan bervariasi. Untuk mencapai tujuan tersebut maka supply chain harus beroperasi secara efisien, menciptakan kualitas, cepat, fleksibel, dan inovatif.


138 Menurut Miranda (2001), tujuan dari supply chain management adalah memaksimalkan persaingan, meningkatkan keuntungan perusahaan dan keseluruhan anggotanya, termasuk customer. Menurut Chopra dan Meindl (2004) tujuan dari supply chain management adalah untuk memaksimalkan nilai keseluruhan yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan customer. Di sisi lain, tujuannya adalah untuk meminimalkan biaya secara keseluruhan seperti biaya pemesanan, penyimpanan, transportasi. D. Manfaat Supply Chain Management Menurut Indrajit dan Djokopranoto(2003), adapun manfaatnya jika kita mengoptimalkan supply chain yaitu : 1. Mengurangi inventory barang Inventory merupakan bagian paling besar dari aset perusahaan yang berkisar antara 30%-40%. Oleh karena itu usaha dan cara harus dikembangkan untuk menekan penimbunan barang di gudang agar biaya dapat diminimalkan. 2. Menjamin kelancaran penyediaan barang Kelancaran barang yang perlu dijamin adalah mulai dari barang asal (pabrik pembuat), supplier, perusahaan sendiri, whosaler, retailer, sampai kepada konsumen akhir. 3. Menjamin mutu Mutu barang jadi ditentukan tidak hanya oleh proses produksinya, tetapi ditentukan oleh mutu bahan mentahnya dan mutu dalam kualitas pengirimannya. 4. Mengurangi jumlah supplier Bertujuan untuk mengurangi ketidakseragaman, biaya-biaya negosiasi, dan pelacakan (tracking). 5. Mengembangkan supplier partnership Dengan mengadakan kerja sama dengan supplier (supplier partnership) dan juga mengembangkan strategic alliance dapat menjamin lancarnya pergerakan barang dalam supply chain.


139 7.1.3 Customer Relationship Management Customer Relationship Management (CRM) digunakan untuk mendefinisikan proses menciptakan dan mempertahankan hubungan dengan konsumen bisnis atau pelanggan. CRM adalah proses mengidentifikasi, menarik, membedakan dan mempertahankan customer (Strauss, 2001). 1. Kenneth Carletton Cooper In his books The Reational Enterprise: Moving beyond CRM to maximize all your business relationship says, "this requires a redefinition of CRM to include the old frontoffice CRM, back-office ERP. legacy back-office system, collaborative channel and analytics." (Greenberg, 2004) Definisi CRM termasuk front-office CRM, back-office ERP, peninggalan system back-office, saluran kolaboratif dan analisis. 2. Peter Kenn CRM adalah sebuah komitmen dari perusahaan untuk menempatkan pengalaman pelanggan sebagai titik tengah dari prioritas perusahaan dan memastikan sistem sekarang, proses dan sumber daya informasi dapat membentuk suatu hubungan yang baik (Greenberg, 2002). 3. Robert Thompson CRM adalah sebuah strategis bisnis untuk memilih dan mengatur hubungan dengan pelanggan yang paling menguntungkan. CRM memerlukan filosofi dan budaya bisnis customer-centric untuk mendukung proses pemasaran, penjualan, dan layanan yang efektif. Aplikasi CRM dapat memungkinkan manajemen atau pengaturan hubungan baik dengan pelanggan secara efektif, dengan didukung ketersediaan kepemimpinan yang baik (Greenberg, 2002). 4. Brown CRM adalah sebuah pendekatan untuk mengenali customer sebagai inti bisnis dan keberhasilan perusahaan tergantung dari efektivitas dari pengaturan hubungan relasi dengan customer (Turban, 2002). 5. Kalakota dan Robinson CRM membangun hubungan customer yang berjangka panjang dan tetap sehingga menambah nilai (value) ke customer dan perusahaan. (Turban, 2002)


140 A. Manfaat Customer Relationship Management Keuntungan bagi customer (Strauss, 2001), banyaknya pilihan produk yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan membuat konsumen sulit untuk membuat pilihan. Jagdish Sheth menulis bahwa dari sudut pandang customer, prinsip dasar dari CRM adalah pengurangan pilihan. Hal ini berdasarkan ide bahwa customer, ingin berlangganan pada toko, mall dan service provider yang sama karena efisiensi yang didapatkan. CRM bersifat cost effective. Karena lebih murah untuk mempertahankan seorang customer daripada untuk mendapatkan seorang customer, dan juga karena lebih mudah serta murah menjual lebih banyak produk kepada seorang customer daripada menjual jumlah yang sama kepada dua customer. Keuntungan lainnya dari CRM adalah pengaruh positif dari komunikasi mulut ke mulut oleh konsumen-konsumen yang puas. B. Tujuan Customer Relationship Management Menurut Kalakota dan Robinson (2001) tujuan dari kerangka bisnis CRM adalah sebagai berikut: 1. Menambah hubungan yang telah ada untuk menambah pendapatan. Perusahaan memandang pelanggan secara luas untuk memaksimalkan hubungan diantara mereka sehingga dapat meningkatkan profibilitas perusahaan dengan mengidentifikasi, menarik, dan mempertahankan pelanggan yang potensial. 2. Menggunakan informasi yang terintegrasi untuk pelayanan yang terbaik. Dengan menggunakan informasi pelanggan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik bagi kebutuhannya, maka pelanggan tidak perlu berulang kali meminta informasi yang mereka butuhkan kepada perusahaan sehingga menghemat waktu dan mengurangi frustrasi mereka. 3. Memperkenalkan saluran proses dan prosedur yang konsisten dan dapat ditiru. Dengan perkembangan saluran komunikasi bagi pelanggan, maka semakin banyak karyawan yang terlibat dalam transaksi penjualan, sehingga perusahaan harus memperbaiki konsistensi proses dan prosedurat.


141 C. Tahapan Customer Relationship Management (CRM) Beberapa tahap CRM menurut Strauss (2001): 1. Mengidentifikasi customer Informasi adalah penggerak CRM. Perusahaan mendapatkan informasi mengenai individual customer dari berbagai sumber (personal maupun automated) seperti force, customer service encounter, bar code scanners dan website. Semakin banyak informasi yang dimiliki perusahaan, semakin baik nilai yang bisa disediakan bagi setiap customer dan calon customer dalam hal keakuratan, ketepatan waktu dan dapat memberikan penawaran yang masuk akal. 2. Membedakan customer Customer memiliki kebutuhan yang berbeda. Internet memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan informasi untuk mengidentifikasikan berbagai kesamaan maupun perbedaan individu dan kelompok, kemudian menggunakannya untuk meningkatkan keuntungan. CRM memungkinkan perusahaan untuk menggunakan sumber daya yang ada dan menerapkannya secara tidak sama terhadap customer yang paling menguntungkan. Ide yang baru ialah bahwa teknologi memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi high-value customer sehingga bisa memberikan penawaran secara real-time. 3. Menyesuaikan Marketing Bila perusahaan telah mengidentifikasi dan membedakan customer berdasarkan karakteristik, behavior, kebutuhan atau nilai, perusahaan kemudian bisa menyesuaikan penawaran terhadap berbagai segmen atau individu. Interaksi dengan customer adalah suatu yang memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi dan membedakan, serta untuk mengevaluasi keefektifan hasil penyesuaian marketing. (Strauss, 2001) D. Fase Customer Relationship Management Fase-fase CRM menurut Kalakota dan Robinson (2001) sebagai berikut: 1. Mendapatkan pelanggan baru (Acquiring new customer) a) Melakukan promosi terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan, memberikan kesan pertama yang baik kepada pelanggan karena akan mempengaruhi penilaian kepada perusahaan.


Click to View FlipBook Version