Sinapsis adalah Sistem Saraf Manusia 33
rambatan impuls karena Gambar 13. Struktur Sinapsis
(Sumber : Saladin, 2018)
adanya loncatan yang
disebabkan adanya celah
antara sel saraf satu dengan sel
lainnya. Struktur sinapsis
terbagi menjadi tiga bagian,
yaitu prasinaptik (bagian
akson terminal), celah sinaps
(ruang antara prasinaptik
dengan pascasinaptik) dan
pascasinaptik (bagian
dendrit). Pada celah sinaps
terdapat substansi kimia
neurotransmitter yang
berfungsi mengirimkan impuls
(Gambar 12) (Gambar 13).
Sistem Saraf Manusia 34
Peristiwa sinapsis terjadi dari ujung percabangan akson (terminal akson) dengan ujung dendrit neuron yang
lain. Loncatan-loncatan listrik yang bermuatan ion terjadi dalam celah sinapsis, baik ion positif dan ion negatif. Di
dalam sitoplasma sinapsis, terdapat vesikel sinapsis. Ketika impuls mencapai ujung neuron, vesikel akan bergerak
lalu melebur dengan membran prasinaptik dan melepaskan neurotransmitter. Neurotransmitter berdifusi melalui
celah sinapsis, lalu menempel pada reseptor di membran pascasinaptik (Chalik, 2016) (Gambar 14) (Gambar 15).
Gambar 14. Terminal Akson Sinapsis
(Sumber : Chalik, 2016)
Sistem Saraf Manusia 35
Gambar 15. Potensial Aksi Sinapsis
(Sumber : Chalik, 2016)
Sinapsis terbagi menjadi dua bagian, yaitu sinapsis listrik dan sinapsis kimiawi. Sinapsis listrik
memungkinkan potensial aksi merambat secara langsung dari satu sel prasinaptik ke sel pascasinaptik. Sel-sel itu
dihubungkan oleh persambungan longgar, yaitu saluran antarsel yang mengalirkan ion potensial aksi lokal agar
mengalir antar neuron. Sinapsis listrik mengantarkan rangsangan berupa listrik dari satu sel saraf menuju sel saraf
Sistem Saraf Manusia 36
berikutnya. Listrik bukan berbentuk pembangkit ataupun tiang listrik, melainkan listrik dalam tubuh manusia.
Semua aktivitas manusia dikendalikan oleh otak dan di aktfikan dengan sinyal listrik. Di dalam sel terdapat ion
kalium yang bersifat negatif dan di luar sel terdapat ion natrium yang bersifat positif. Ion kalium dan natrium
tersebut dibatasi oleh membran sel. Saat tubuh beristirahat, tubuh bersifat negatif karena lebih banyak ion kalium
dibandingkan ion natrium yang menghasilkan potensial membran sebesar -70 milivolt. Alat untuk mengukur
penjalaran impuls saraf yaitu menggunakan voltmeter. Voltmeter digunakan untuk mengukur potensial membran
sel saraf (Gambar 16).
Sistem Saraf Manusia 37
Gambar 16. Pengukuran Penjalaran Impuls Listrik Pada Membran Sel Saraf
(Sumber : Menik, 2019)
Sistem Saraf Manusia 38
Sinapsis kimiawi, sebuah celah sempit atau celah sinaptik memisahkan sel prasinaptik dari sel
pascasinaptik. Adanya celah tersebut menyebabkan sel-sel tidak dapat dikopel secara elektrik dan potensial aksi
yang terjadi pada sel prasinaptik tidak dapat dirambatkan secara langsung ke membran sel pascasinaptik. Namun,
sinapsis kimiawi jauh lebih umum dibandingkan dengan sinapsis listrik. Sinapsis kimiawi mengantarkan zat kimia
berupa neurotansmitter dari satu sel saraf menuju sel saraf berikutnya. Neurotransmitter dapat dilepaskan oleh
neuron akson yang tidak memiliki reseptor seperti pada membran pascasinaptik. Contoh beberapa
neurotransmitter yaitu Asetilkolin, Dopamin, GABA, Norepinefrin, Glutamat dan Serotin.
Kunci pemahaman fungsi sinapsis kimiawi adalah mempelajari strukturnya. Banyak kantung yang disebut
vesikula sinaptik yang terdapat dalam sitoplasma ujung akson prasinaptik. Masing-masing vesikula mengandung
ribuan molekul neurotransmitter, zat yang dibebaskan sebagai messenger antar sel ke dalam celah sinaptik.
Sebagian besar neuron hanya mensekresikan satu jenis neurotransmitter. Akan tetapi, sebuah neuron tunggal bisa
menerima sinyal kimiawi dari berbagai neuron yang mensekresikan neurotransmitter yang berbeda-beda dari
terminal sinaptiknya (Campbell dkk.,2004).
Sistem Saraf Manusia 39
Mekanisme Penjalaran Impuls
Istilah Penting
1. Celah Sinaps 8. Polarisasi
2. Depolarisasi 9. Potensial Aksi
3. Ion Ca 10. Repolarisasi
4. Ion K 11. Terminal Akson
5. Ion Spesifik
6. Membran Pascasinaptik
7. Membran Prasinaptik
Sistem Saraf Manusia 40
Tubuh kita membutuhkan suatu sistem yang berfungsi untuk
mengkoordinasikan ataumeregulasi seluruh aktivitas tubuh. Dimana,
hal tersebut melibatkan beberapa sistem salah satunya dalam sistem
saraf. Sistem saraf merupakan sistem yang berfungsi untuk
mengirim, menerima dan menafsirkan impuls dari semua bagian tubuh.
Apakah impuls itu dan bagaimana mekanisme penjalaran impuls?
Sistem Saraf Manusia 41
Gambar 17. Mind Map Mekanisme Penjalaran Impuls
(Sumber : Pribadi)
Sistem Saraf Manusia 42
Peristiwa impuls saraf sama seperti impuls listrik yang dihasilkan pada serat otot. Secara sederhana, neuron
yang tidak membawa impuls berada dalam keadaan polarisasi dengan ion Na+ lebih banyak di luar sel dan ion K+
dan ion negatif lebih banyak di dalam sel. Neuron memiliki muatan positif bagian luar dan muatan negatif di
dalam membran sel. Stimulus (seperti neurotransmitter) membuat membran sangat permeabel terhadap ion Na
yang masuk ke dalam sel dan berfungsi membawa depolarisasi, pembalikan muatan pada membran. Sehingga di
luar membran memiliki muatan negatif dan di dalam bermuatan positif (Gambar 17).
Neurotransmitter berdifusi melewati jarak pendek dari membran prasinaptik sampai ke membran
pascasinaptik, yaitu membran plasma badan sel atau dendrit pada sisi lain sinapsis. Penjuluran permukaan
ekstraseluler pada membran tersebut adalah protein yang berfungsi sebagai reseptor spesifik untuk
neurotransmitter. Reseptor tersebut merupakan bagian dari saluran ion selektif yang membuka dan menutup, yang
mengontrol pergerakan ion melewati membran pascasinaptik. Reseptor tertentu dapat dikenali oleh jenis
neurotransmitter tertentu dan ketika berikatan dengan zat kimia ini, gerbang saluran ion akan membuka dan
mengalirkan ion spesifik, seperti Na+, K+ atau Cl- yang melewati membran tersebut (Campbell dkk.,2004).
Setelah depolarisasi terjadi, membran neuron menjadi sangat permeabel terhadap ion K yang segera keluar
dari sel. Hal ini mengembalikan muatan luar positif dan muatan negatif di dalamnya yang disebut repolarisasi.
Lalu pompa ion Na dan K di dalam dan neuron siap merespon stimulus lain dan mengirimkan rangsang lain.
Sebuah aksi potensial sebagai respons terhadap stimulus terjadi sangat cepat dan diukur dalam milidetik. Neuron
Sistem Saraf Manusia 43
individu mampu mentransmisikan ratusan potensi aksi (impuls) setiap detik. Transmisi impuls listrik sangat cepat.
Kehadiran selubung myelin meningkatkan kecepatan impuls, karena hanya simpul ranvier pada depolarisasi.
Banyak neuron kita yang mampu mentransmisikan impuls dengan kecepatan meter per detik (Rani dkk., 2020).
Bayangkan seseorang dengan tinggi 2 meter dan jari kakinya sebagai impuls sensorik berjalan dari ujung
jari ke ujung kepala dalam waktu kurang dari 1 detik (melintasi beberapa sinaps) sepanjang jalan. Pada sinaps,
transmisi impuls saraf berubah dari listrik ke kimia dan tergantung pada rilis neurotransmitter. Meskipun difusi
melintasi sinaps lambat, sinapsnya sangat kecil secara signifikan dan tidak mempengaruhi kecepatan impuls.
Impuls diterima oleh reseptor, selanjutnya akan dihantarkan oleh dendrit menuju ke badan sel saraf dan
akson. Dari akson, impuls dihantarkan ke dendrit neuron yang lainnya. Penjalaran impuls dalam neuron terjadi
secara konduksi yang melibatkan peran pompa ion Na+ dan K+, yaitu tahap istirahat (polarisasi), depolarisasi dan
repolarisasi.
Sistem Saraf Manusia 44
a. Tahap Polarisasi (Istirahat)
Neuron tidak menghantarkan impuls,
sehingga saluran ion Na+ dan K+ tertutup. Keadaan
di bagian luar membran bermuatan positif (+) dan
di bagian dalam membran bermuatan negatif (-)
(Gambar 18).
Gambar 18. Polarisasi
(Sumber : Saladin, 2018)
Sistem Saraf Manusia 45
b. Tahap Depolarisasi
Jika neuron diberikan rangsangan, saluran Na+ akan terbuka dan ion Na+ masuk ke dalam sel. Hal
tersebut menyebabkan perubahan muatan listrik yaitu di bagian luar membran bermuatan negatif (-) dan di
bagian dalam membran menjadi bermuatan positif (+) (Depolarisasi Awal). Depolarisasi selanjutnya yaitu
depolarisasi akhir akan terjadi jika saluran tambahan Na+ terbuka, sedangkan saluran K+ tetap tertutup
(Gambar 19 a) (Gambar 19 b).
Gambar 19 a. Depolarisasi Awal Gambar 19 b. Depolarisasi Akhir
(Sumber : Saladin, 2018) (Sumber : Saladin, 2018)
Sistem Saraf Manusia 46
c. Tahap Repolarisasi
Saluran Na+ tertutup dan tidak aktif, sedangkan saluran K+ terbuka sehingga ion K+ keluar dan
menyebabkan bagian dalam membran menjadi bermuatan negatif (-). Jika saluran K+ tertutup relatif lambat
dan menyebabkan keadaan dalam membran menjadi bermuatan lebih negatif, akan kembali ke tahap istirahat
(Gambar 20).
Gambar 20. Repolarisasi
(Sumber : Saladin, 2018)
Sistem Saraf Manusia 47
Sistem Saraf Pusat/SSP (Central Nervous System) Otak
Istilah Penting
1. Cerebellum 5.Hemisfer 9. Meninges
2. Cerebrum 6. Input 10. Mesencephalon
3. Desencephalon 7. Korpus/Corpus 11. Output
4. Fisura 8. Lobus 12. Sulkus
Sistem Saraf Manusia 48
Dilansir dari Channelnewsasia, (14/3/2022) dalam sebuah
penelitian besar yang diterbitkan dalam jurnal Nature pada 7 Maret,
tim peneliti di Inggris menyelidiki perubahan otak pada orang berusia
51-81 tahun yang pernah mengalami Covid-19. Tim menemukan
perbedaan mencolok dalam materi abu-abu atau neuron yang
memproses informasi di otak manusia. Lobus apa yang mengalami
kengurangan ketebalan jaringan? Apakah otak kehilangan volume ?
Sistem Saraf Manusia 49
Gambar 21. Mind Map Jenis-Jenis Sistem Saraf
(Sumber : Pribadi)
Sistem Saraf Manusia 50
Sistem saraf manusia terdiri dari dua, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi (perifier) . Sistem
saraf pusat terdiri dari dua bagian yaitu otak dan sumsum tulang. Kedua sistem saraf pusat tersebut dilindungi
oleh selaput yang terdiri dari jaringan pengikat yang disebut meninges. Meninges terdiri atas tiga lapis dari
luar ke dalam, yaitu durameter, arakhnoid dan piameter. Diantara piameter dan arakhnoid terdapat rongga
subarakhnoid yang berisi cairan cerebrospinal (Gambar 21).
Otak merupakan pusat pengendali sistem saraf. Otak terletak di dalam rongga kepala dan terlindungi
oleh tulang tengkorak (cranium), selaput otak (meninges) dan cairan cerebrospinal. Permukaan otak tidak
rata karena adanya belahan-belahan otak (lobus/lobe), gelang-gelang otak (garis/gryl), alur-alur otak
(fisura/fissure) dan parit-parit otak (sulkus/sulcus) (Gambar 22). Bagian utama otak terbagi menjadi otak
besar (cerebrum), otak tengah (mesencephalon), otak depan (diencephalon) dan otak kecil (cerebellum).
Sistem Saraf Manusia 51
Gambar 22. Mind Map Sistem Saraf Pusat Bagian Otak
(Sumber : Pribadi)
Sistem Saraf Manusia 52
Hemisfer pada otak terdiri dari dua bagian yaitu hemisfer kiri dan hemisfer kanan. Setiap hemisfer
terdiri atas empat lobus, yaitu lobus frontalis, lobus parietalis, lobus oksipitalis dan lobus temporalis (Gambar
23).
Gambar 23. Struktur Otak
(Sumber : Saladin, 2018)
Sistem Saraf Manusia 53
1. Otak Besar (Cerebrum)
Otak besar (cerebrum) adalah bagian terbesar otak dan berada di fossa cranial tengah dan interior. Otak
besar dibagi oleh suatu celah yang disebut fissura cerebri longitudinal menjadi hemisfer kiri dan kanan.
Setiap hemisfer berisi satu ventrikel lateral. Di otak bagian dalam hemisfer dihubungkan oleh masa substansi
albikan (serat saraf) yang disebut corpus callosum. Bagian superfisial cerebrum terdiri dari badan sel dan
subtansi grissea yang membentuk korteks cerebri (Widowati dan Rinata, 2020).
Hemisfer terbagi menjadi lobus-lobus yang dipisahkan oleh celah yang disebut sulkus. Setiap hemisfer
terdiri atas empat lobus, yaitu (Gambar 24):
Sistem Saraf Manusia 54
Lobus Parietalis
Lobus Frontalis Pusat
Pengaturan
Kulit dan otot
Pengendali aktivitas Lobus Oksipitalis
mental
Pusat
dan gerakan otot Penglihatan
Lobus Temporalis
Berhubungan dengan Pusat Pendengaran
Gambar 24. Mind Map Jenis-Jenis Lobus Pada Cerebrum
(Sumber : Pribadi)
Sistem Saraf Manusia 55
a. Lobus Frontal
- Bagian terdapat otak yang terletak tepat di belakang dahi
- Pada gerakan sadar (Volunter) otot rangka
- Kemampuan berbicara
- Kemampuan intelektual, kepribadian, penilaian dan perilaku yang lebih tinggi (Chalik, 2016)
b. Lobus Parietalis
- Pusat pengaturan kulit dan otot yang berhubungan dengan rangsangan
c. Lobus Oksipitalis
- Terletak di bawah lobus parietalis
- Pusat penglihatan
d. Lobus Temporalis
- Terletak di bawah lobus frontal dan lobus parietalis
- Berhubungan dengan pusat pendengaran (Yusa dan Manickam, 2016)
Sistem Saraf Manusia 56
2. Otak Tengah (Mesencephalon)
Bagian terbesar dari otak tengah adalah lobus optikus yang berhubungan dengan gerak refleks
mata. Pada dasar otak tengah terdapat kumpulan ganglion yang berfungsi dalam pengontrolan gerakan dan
kedudukan, terutama untuk mencegah kontraksi yang berlebihan (Yusa dan Manickam, 2016). Otak tengah
adalah bagian otak pendek yang menghubungkan pons dan cerebellum dengan cerebrum. Otak tengah, pons
dan medula oblongata disebut batang otak (brainstem) (Irnaningtyas, 2014) (Gambar 25).
Gambar 25. Struktur Brainstem
(Sumber : Saladin, 2018)
Sistem Saraf Manusia 57
a. Pons
- Bahasa latin dari jembatan
- Menghubungkan korteks serebral dengan medulla oblongata
- Membantu menyalurkan pesan saraf dari berbagai bagian otak dan medulla spinalis
- Muara dari beberapa saraf kranialis yaitu, trigeminus, fascialis, abducens, vestibulocochlearis
(Gambar 26).
Gambar 26. Struktur Pons
(Sumber : Saladin, 2018)
Sistem Saraf Manusia 58
b. Medula Oblongata
- Pusat refleks untuk batuk, bersin, menelan dan muntah
- Mengatur pergerakan saluran pencernaan
3. Otak Depan (Diencephalon)
Diencephalon menghubungkan cerebrum dan mesencephalon. Diencephalon embrionik
berkembang menjadi tiga wilayah otak dewasa, yaitu epitalamus, thalamus dan hipotalamus. Diencephalon
terdiri dari beberapa struktur yang terletak disekitar ventrikel ketiga yaitu terdapat thalamus dan
hipotalamus.
a. Thalamus
Terdiri dari dua massa sel saraf dan serat yang berada di hemisfer serebri tepat di bawah corpus
callosum masing-masing satu sisi ventrikel ketiga. Thalamus merupakan pusat input informasi sensoris
utama menuju ke cerebrum dan merupakan pusat output untuk informasi motoris yang meninggalkan
cerebrum. Thalamus banyak mengandung nukleus yang berbeda. Masing-masing nukleus berfungsi
untuk jenis informasi sensoris tertentu. Informasi yang masuk dari semua indera diseleksi dalam
Sistem Saraf Manusia 59
thalamus dan dikirimkan ke pusat otak bagian atas untuk interpretasi dan integrasi lebih lanjut.
Thalamus juga menerima input dari cerebrum dan dari bagian-bagian otak yang mengatur emosi dan
kesiagaan (dalam keadaan bangun) (Campbell dkk.,2004).
b. Hipotalamus
Terdiri dari sejumlah kelompok sel saraf. Hipotalamus berada di bawah dan di depan talamus di
atas kelenjar hipofisis. Melalui serat saraf, hipotalamus dapat berhubungan dengan lobus posterior
kelenjar hipofisis. Sedangkan dengan lobus anterior melalui sistem pembuluh darah yang kompleks.
Dengan adanya hubungan ini, hipotalamus dapat mengendalikan pengeluaran hormon dari lobus
kelenjar. Fungsi lain hipotalamus adalah mengendalikan sistem saraf otonom (Widowati dan Rinata,
2020).
4. Otak Kecil (Cerebellum)
Cerebellum berada di bawah bagian posterior cerebrum yang ditempati fossa cranial posterior.
Cerebellum berbentuk oval dan memiliki dua hemisfer yang dipisahkan oleh suatu garis tengah yang sempit
disebut vermis. Cerebellum berfungsi dalam koordinasi gerakan otot volunter, postur dan keseimbangan.
Cerebellum juga terlibat dalam proses bahasa dan belajar. Kerusakan area ini menyebabkan gerakan otot
Sistem Saraf Manusia 60
yang tidak terkoordinasi, kikuk dan gaya berjalan di seret (Widowati dan Rinata, 2020). Bagian-bagian dari
cerebellum dari anterior dapat dilihat (Gambar 27) dan posterior (Gambar 28).
Gambar 27. Anterior Cerebellum
(Sumber : Saladin, 2018)
Sistem Saraf Manusia 61
Gambar 28. Posterior Cerebellum
(Sumber : Saladin, 2018)
Sistem Saraf Manusia 62
Cerebellum berkembang dari bagian mesencephalon. Cerebellum menerima informasi sensoris
mengenai posisi persendian dan panjang otot, juga informasi dari sistem pendengaran dan penglihatan.
Cerebellum juga menerima input dari jalur motoris, yang memberitahunya tindakan mana yang
diperintahkan oleh Cerebrum. Cerebellum menggunakan informasi ini untuk menghasilkan koordinasi
otomatis atas pergerakan dan keseimbangan. Jika salah satu bagian tubuh digerakkan, cerebellum akan
mengkoordinasikan bagian tubuh lainnya untuk menghasilkan pergerakan yang mulus dan pemeliharaan
keseimbangan. Cerebellum juga memainkan peranan dalam pembelajaran dan pengingatan respons motoris.
Koordinasi tangan dan mata merupakan salah satu contoh fungsi cerebellum. Jika cerebellum rusak, mata
dapat mengikuti objek yang bergerak, akan tetapi mata tidak akan berhenti bergerak pada tempat yang sama
ketika objek tersebut berhenti (Campbell dkk.,2004).
Sistem Saraf Manusia 63
Sistem Saraf Pusat/SSP (Central Nervous System) Sumsum Tulang
Istilah Penting
1. Ascending 6. Medula Spinalis
2. Cairan Cerebrospinal 7. Otot
3. Descending 8. Refleks
4. Meningen 9. Sendi
5. Medula Oblongata 10. Tanduk Abu-Abu
Sistem Saraf Manusia 64
Kematian Laura Anna, selebgram yang mengidap Spinal Cord Injury
(SCI) mengejutkan publik. Ia mengalami kelumpuhan akibat SCI sejak
kecelakaan pada tahun 2019 lalu. Banyak yang tidak mengetahui jika SCI
bisa memicu resiko kematian, seperti yang dialami Laura Anna. Kematian
cepat disebabkan oleh cedera SCI yang letaknya tinggi seperti pangkal
atas leher. Jadi selain kelumpuhan tangan dan kaki, pasien juga mengalami
lumpuh otot napas. Akibatnya, pasien tidak bisa bernapas, sehingga
meninggal dengan cepat pada waktu kejadian.
Sistem Saraf Manusia 65
Gambar 29. Mind Map Sistem Saraf Pusat Bagian Sumsum Tulang
(Sumber : Pribadi)
Sistem Saraf Manusia 66
Sumsum tulang terbagi menjadi dua bagian, yaitu sumsum tulang belakang (medula spinalis) dan
sumsum lanjutan (medula oblongata) (Gambar 29).
a. Sumsum Tulang Belakang (Medula Spinalis)
Bagian sistem saraf yang berbentuk silinder yang terdapat di saluran vertebra serta dikelilingi oleh
meningen dan cairan cerebrospinal. Medula spinalis berbentuk silinder langsing yang memanjang dari
batang otak medula oblongata hingga ruas ke-2 tulang pinggang. Panjang medula spinalis sekitar 45 cm
dengan diameter 2 cm dengan fungsi sebagai pengendali berbagai aktivitas refleks di dalam tubuh,
komunikasi antara otak dengan semua bagian tubuh serta menghantarkan rangsangan koordinasi antara
otot dan sendi ke cerebellum.
Medula spinalis berbentuk seperti huruf H dengan bagian luar berwarna putih , sedangkan bagian
dalam berwarna abu-abu. Struktur bagian dalam (substansi abu-abu) medula spinalis banyak mengandung
badan sel, dendrit asosiasi, neuron eferen dan akson tidak bermyelin. Struktur bagian dalam terdiri dari :
- Tanduk Abu-Abu Posterior (Dorsal) : mengandung badan sel yang menerima impuls melalui
saraf spinal dari neuron sensoris.
- Tanduk Abu-Abu Anterior (Ventral) : mengandung neuron motoris yang aksonnya
mengirimkan impuls melalui saraf spinal ke otot dan kelenjar.
- Tanduk Lateral Substansi Abu-Abu : mengandung badan sel neuron sistem saraf otonom.
Sistem Saraf Manusia 67
- Komisura Abu-Abu : menghubungkan substansi abu-abu sisi kiri dan kanan medula spinalis.
Struktur bagian luar (substansi putih) medula spinalis tersusun dari akson yang bermyelin. Bagian ini
terbagi menjadi:
- Funikulus (Columna) Anterior (Ventral)
- Funikulus (Columna) Posterior
- Ventrolateral
- Lateral
Pada Funikulus terdapat traktus (fasikulus) spinal, yaitu:
- Trakstus Sensor (Asenden) : berperan dalam penyampaian informasi dari tubuh ke otak.
- Traktus Motor (Desenden) : berperan membawa impuls motor dari otak ke medula spinalis dan
dari saraf spinal menuju ke tubuh (Gambar 30).
Sistem Saraf Manusia 68
Gambar 30. Struktur Medula Spinalis
(Sumber : Saladin, 2018)
Sistem Saraf Manusia 69
Penampakan sumsum tulang belakang secara anterior (Gambar 31) dan posterior (Gambar 32) dapat dilihat di
bawah ini:
Gambar 31. Anterior Medula Spinalis
(Sumber : Saladin, 2018)
Sistem Saraf Manusia 70
Gambar 32. Postterior Medula Spinalis
(Sumber : Saladin, 2018)
Sistem Saraf Manusia 71
b. Sumsum Lanjutan (Medula Oblongata)
Sumsum lanjutan (medula oblongata) disebut juga batang otak. Sumsum lanjutan merupakan bagian
otak yang menghubungkan
otak dengan sumsum tulang
belakang (Yusa dan
Manickam, 2016). Sumsum
ini berfungsi dalam
pengendalian frekuensi
denyut jantung, tekanan
darah, pernapasan, gerakan
alat pencernaan makanan
serta mengatur gerak refleks
di dalam tubuh (Gambar 33)
(Gambar 34) (Irnaningtyas,
2014).
Gambar 33. Medula Oblongata
(Sumber : Saladin, 2018)
Sistem Saraf Manusia 72
Gambar 34. Struktur Medula Oblongata
(Sumber : Saladin, 2018)
Sistem Saraf Manusia 73
Sistem Saraf Tepi/ SST (Peripheral Nervous System) Saraf Kranial
Istilah Penting
1. Abdusen 7. OlfaktoriusV 13. Vestibulokoklear
2. Aksesorius 8. Okumolotor 14. Saraf Aferen
3. Fasialis 9. Optikus 15. Saraf Eferen
4. Glosofaring 10. Trigeminal 16. Saraf Otonom
5. Hipoglosus 11. Troklear 17. Saraf Simpatis
6. Vagus 12. Vagus 18. Saraf Somatik
19.Saraf Parasimpatis
Sistem Saraf Manusia 74
Fungsi sistem saraf selain mengatur segala aktivitas manusia,
juga berperan untuk mengenali wajah dan pencium aroma makanan.
Saraf tersebut dikelompokkan sebagai 12 saraf kranial yang
terhubung dengan organ. Tugas saraf tersebut menerima rangsangan
dan menyampaikan informasi dari otak ke bagian tubuh lain, terutama
di area kepala, membuat saraf ini begitu penting dalam menunjang
aktivitas sehari-hari.
Sistem Saraf Manusia 75
Gambar 35. Mind Map Sistem Saraf Tepi Bagian Saraf Kranial
(Sumber : Pribadi)
Sistem Saraf Manusia 76
Sistem saraf tepi terbagi menjadi dua sistem yaitu sistem saraf kranial dan spinal. Sistem saraf tepi
(sistem saraf perifer) terdiri atas jaringan saraf yang berada di luar otak dan di luar medula spinalis. Pada sistem
saraf tepi terdapat ganglion yaitu struktur lonjong yang mengandung badan sel neuron dan sel glia yang ditunjang
oleh jaringan ikat. Berdasarkan arah impuls yang dibawanya, sistem saraf tepi terbagi menjadi divisi aferen dan
eferen. Aferen membawa informasi dari reseptor yang terletak pada bagian eksternal tubuh. Eferen membawa
instruksi dari sistem saraf pusat ke organ efektor otot. Sistem saraf eferen terbagi menjadi sistem saraf somatik
dan sistem saraf otonom. Sistem saraf otonom dibagi menjadi dua jenis berdasarkan fungsinya, yaitu sistem
saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis.
Saraf saraf somatik mengkonduksikan impuls dari otak dan sumsum tulang belakang ke otot rangka.
Sehingga menyebabkan kita untuk merespon terhadap perubahan lingkungan eksternal kita. Sistem saraf otonom
melakukan impuls dari otak dan sumsum tulang belakang ke jaringan otot polos, otot jantung dan kelenjar. Sistem
saraf otonom mempertahankan homeostasis tubuh dengan mengatur berbagai aktivitas meliputi laju jantung, laju
pernapasan, suhu tubuh, proses pencernaan dan fungsi urinaria. Saraf otonom dianggap saraf tak sadar
(Involunteer). Organ yang menerima serabut saraf dari dua divisi yaitu saraf simpatis dan parasimpatis (Chalik,
2016).
Saraf kranial (CN/Cranial nerve) adalah saraf tepi yang muncul dari inti saraf kranial batang otak
dan sumsum tulang belakang dan terdiri dari 12 pasang saraf yang keluar dari otak. Sebagian besar tersusun dari
Sistem Saraf Manusia 77
serabut sensori dan motor, tetapi beberapa saraf hanya tersusun dari serabut sensori (Gambar 35). Urat saraf otak
dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
1. Saraf I, II dan VIII terdiri data sel saraf sensorik
2. Saraf III, IV, VI, XI dan XII terdiri atas sel saraf motorik
3. Saraf V, VII, IX dan X terdiri atas gabungan sel saraf sensorik dan motorik (Gambar 36) (Yusa dan
Manickam, 2016).
Sistem Saraf Manusia 78
III.Okumolotorius I.Olfaktorius
IV.Troklearis
II.Optikus
V.Trigeminus
VI.Abdusen
X.Vagus s
XII.Hipoglosus
VII.Fasialis
VIII.Vestibulokoklear
IX.Glosofaringeus
XI.Aksesorius
Gambar 36. Kelompok Saraf Otak Pada Sistem Saraf Tepi
(Sumber : Pribadi)
Sistem Saraf Manusia 79
Kedua belas saraf otak tersebut berhubungan dengan reseptor dan efektor untuk daerah kepala. Macam-macam
saraf otak pada sistem saraf tepi dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini:
Tabel 2. Macam-macam Saraf Otak Pada Sistem Saraf Tepi
No Saraf Otak Target Saraf Jenis Neuron Fungsi
I Olfaktorius Selaput lendir hidung Sensorik Mencium
II Optikus Retina mata Sensorik Melihat
III Okulomotorius Proprioseptor otot bola mata Motorik Mensarafi otot bola mata, mengerling
IV Trochlearis Proprioseptor otot bola mata Motorik Menggerakkan bola mata
V Trigeminus Gigi rahang dan kulit muka Motorik Mengunyah, menggerakkan lidah
Sensorik Merasakan sakit, pedas, panas, dingin,
VI Abdusen Proprioseptor otot bola mata tekanan dan suhu
VII Fasialis Ujung pengecap di ujung Motorik Menggerakkan bola mata
lidah dan otot muka Sensorik Mengecap
Motorik Mengatur mimik muka
VIII Vestibulokoklear Koklea dan saluran semi- Sensorik Keseimbangan dan pendengaran
sirkuler Sensorik Mengecap
Motorik Menelan
IX Glosofaringeus Ujung pengecap di lidah Sensorik Merasakan sakit dan lapar
Motorik Menelan, sekresi getah lambung,
belakang dan otot faring bicara, kontraksi jantung
Motorik
X Vagus Ujung saraf alat-alat dalam Menggerakkan kepala dan leher
paru-paru, lambung, aorta,
laring, faring, usus dan pita
suara
XI Aksesorius Otot belikat
XII Hipoglosus Otot lidah dan leher Motorik Sistem Saraf Manusia 80
Menelan, mengunyah dan
menggerakkan otot lidah
(Sumber : Yusa dan Manickam, 2016)
Sistem Saraf Manusia 81
Sistem Saraf Tepi/ Peripheral Nervous System (SST) Saraf Spinal
Istilah Penting 7. Saraf Cerviks
5. Saraf Sakrum
1. Corda 6. Saraf Lumbar
2. Radiks Dorsal 8. Saraf Koksiks
3. Radiks Ventral
4. Saraf Toraks
Sistem Saraf Manusia 82
Masing-masing bagian sumsum tulang belakang yaitu cerviks,
toraks, lumbar dan sakral memiliki akar saraf yang muncul di kanan
dan kirinya. Akar-akar saraf ini terdiri dari akar saraf ventral
(anterior) yang mengandung neuron motorik serta akar saraf dorsal
(posterior) yang mengandung neuron sensorik. Kedua macam akar
saraf tersebut bersatu dan membentuk saraf tulang belakang.