Sistem Saraf Manusia 83
Gambar 37. Mind Map Sistem Saraf Tepi Bagian Saraf Spinal
(Sumber : Pribadi)
Sistem Saraf Manusia 84
Saraf spinal atau saraf tulang belakang terdiri dari 31 pasang saraf yang diberi nama sesuai dengan lokasi
pada sumsum tulang belakang. Setiap saraf spinal terdiri atas satu radiks dorsal (posterior) dan ventral (anterior).
Setiap radiks yang memasuki atau meninggalkan korda membentuk 7-10 cabang radiks (Gambar 37).
Setiap saraf spinal terdiri atas komponen ventral (motorik) dan akar dorsal (sensorik). Fungsi saraf spinal
berhubungan dengan semua bagian tubuh di bawah leher. Saraf spinal terdiri dari (Gambar 38) :
1. Saraf Cerviks 8 pasang (C1-C8)
Saraf cerviks merupakan bagian dari saraf belakang (kepala, leher, bahu, lengan dan diafragma saraf
frenikus) (Gambar 39). Saraf ini berfungsi untuk memberikan gerakan dan perasaan pada leher dan lengan.
2. Saraf Toraks 12 pasang (T1-T12)
Saraf torak merupakan bagian dari saraf lengan (Gambar 40). Saraf ini berfungsi untuk membantu proses
pernapasan.
3. Saraf Lumbar 5 pasang (L1-L5)
Saraf lumbar merupakan bagian dari saraf pinggul, menggantung di bawah ujung sumsum tulang belakang
(Gambar 41). Saraf ini berfungsi untuk merangsang kaki.
Sistem Saraf Manusia 85
4. Saraf Sakral 5 pasang (S1-S5)
Saraf sakral merupakan bagian dari saraf pinggul, menggantung di bawah ujung sumsum tulang belakang
(Gambar 42). Saraf ini berfungsi untuk memfasilitasi proses pencernaan dan reproduksi persarafan kandung
kemih, usus dan organ reproduksi.
5. Saraf Koksiks 1 pasang (K1)
Saraf koksiks merupakan pasangan ke-31 dan muncul dari conus medularis. Saraf ini berfungsi untuk
membantu membentuk pleksus koksiks (Gambar 42) (Yusa dan Manickam, 2016).
Sistem Saraf Manusia 86
Gambar 38. Kelompok Saraf Spinal
(Sumber : Saladin, 2018)
Sistem Saraf Manusia 87
Gambar 39. Kelompok Cerviks Saraf Spinal
(Sumber : Saladin, 2018)
Sistem Saraf Manusia 88
Gambar 40. Kelompok Toraks Saraf Spinal
(Sumber : Saladin, 2016)
Sistem Saraf Manusia 89
Gambar 41. Kelompok Lumbar Saraf Spinal
(Sumber : Saladin, 2018)
Sistem Saraf Manusia 90
Gambar 42. Kelompok Sakral dan Koksiks Saraf Spinal
(Sumber : Saladin, 2018)
Sistem Saraf Manusia 91
Saraf Simpatis
Istilah Penting
1. Asetilkolin 5. Pascaganglion
2. Noradrenalin 6. Praganglion
3. Norepinefrin 7. Serat Adregernik
4. Toraks
Sistem Saraf Manusia 92
Sistem saraf otonom merupakan sistem saraf yang mengontrol
aktivitas tubuh manusia secara tidak sadar. Sistem saraf ini akan
terus-menerus aktif untuk mengatur berbagai aktivitas tubuh.
Adapun jenis sistem saraf ini dibagi menjadi dua bagian yaitu saraf
simpatik dan saraf parasimpatik. Dari kedua saraf tersebut, manakah
yang mengatur respons ketika tubuh mendapatkan rangsangan atau
ancaman?
Sistem Saraf Manusia 93
Gambar 43. Mind Map Saraf Simpatis
(Sumber : Pribadi)
Sistem Saraf Manusia 94
Saraf simpatis berasal dari segmen toraks dan lumbar medula spinalis. Sebagian besar serat praganglion
sangat pendek, memiliki sinapsis dan memiliki badan sel neuron pascaganglion yang berada di dalam ganglion
pada rantai ganglion simpatis di sepanjang kedua sisi medula spinalis (Gambar 44). Serat pascaganglion panjang,
berasal dari rantai ganglion dan berakhir di organ efektor. Serat praganglion mengeluarkan neurotransmitter,
asetilkolin dan serat pascaganglion mengeluarkan noradrenalin (norepinefrin) sehingga disebut serat adrenergik
(Gambar 43) (Irnaningtyas, 2014).
Sistem simpatis menyesuaikan tubuh kita untuk situasi peningkatan aktivitas fisik. Tindakannya biasanya
digambarkan sebagai respons karena rangsangan respons seperti pernapasan lebih cepat, detak jantung meningkat,
tekanan darah tinggi, pupil melebar dan pengalihan aliran darah dari kulit, ginjal, perut dan usus ke jantung dan
otot jika dibutuhkan (Widowati dan Rinata, 2020).
Sistem Saraf Manusia 95
Gambar 44. Saraf Simpatis
(Sumber : Saladin, 2018)
Sistem Saraf Manusia 96
Reseptor adrenergik adalah reseptor dimana norepinefrin atau epinefrin terikat dan terletak di membran
plasma efektor yang dipersarafi oleh divisi simpatis. Reseptor adrenergik dikelompokkan lagi ke dalam dua
kategori utama yaitu reseptor alfa dan reseptor beta (Gambar 45). Epinefrin memiliki efek lebih besar daripada
norepinefrin pada sebagian besar reseptor alfa dan beta. Reseptor adrenergik dapat dirangsang dalam dua cara
yaitu sistem saraf atau oleh epinefrin dan norepinefrin yang dilepaskan dari kelenjar adrenal. Neuron
pascaganglion simpatis melepaskan norepinefrin yang menstimulasi reseptor adrenergik dalam sinaps. Epinefrin
dan norepinefrin dilepaskan dari kelenjar adrenal dan dibawa ke efektor oleh darah yang kemudian terikat ke
reseptor adrenergik yang terletak di membran plasma sel yang tidak terlibat dalam sinapsis (Chalik, 2016).
Gambar 45. Mekanisme Penjalaran Reseptor Adrenergik
(Sumber : Saladin, 2018)
Sistem Saraf Manusia 97
Saraf Parasimpatis
Istilah Penting
1. Asetilkolin 5. Saraf Parasimpatik
2. Pascaganglion 6. Serat Kolinergik
3. Praganglion
4. Sakrum
Sistem Saraf Manusia 98
Sistem saraf otonom terbagi menjadi dua divisi yaitu saraf
simpatis dan parasimpatis. Meski sepintas terdengar sama, namun
kedua saraf ini berbeda satu sama lain. Faktor apa saja yang
membedakan keduanya?
Sistem Saraf Manusia 99
Gambar 46. Mind Map Saraf Parasimpatis
(Sumber : Pribadi)
Sistem Saraf Manusia 100
Saraf parasimpatis merupakan saraf yang berpangkal pada medula oblongata dan pada daerah sakrum dari
medula spinalis. Serat praganglion pada saraf parasimpatik lebih panjang karena tidak mencapai ganglion terminal
di dalam atau di dekat organ efektor. Sedangkan serat pascaganglion sangat pendek dan berakhir di sel-sel organ.
Serat praganglion dan pascaganglion mengeluarkan neurotransmitter yang sama, yaitu asetilkolin sehingga disebut
serat kolinergik (Gambar 46) (Irnaningtyas, 2014).
Sistem saraf parasimpatis menyesuaikan tubuh kita untuk konservasi energi, mengaktifkan aktivitas
istirahat. Saraf ini memperlambat kerja sistem kadriovaskuler, mengalihkan darah dari otot dan meningkatkan
gerak peristaltik dan sekresi kelenjar (Gambar 47) (Widowati dan Rinata, 2020).
Sistem Saraf Manusia 101
Gambar 47. Saraf Parasimpatis
(Sumber : Saladin, 2018)
Sistem Saraf Manusia 102
Reseptor kolinergik adalah reseptor dimana asetilkolin terikat dan dikelompokkan sebagai reseptor
nikotinik atau muskarinik. Reseptor nikotinik terletak di membran sari semua neuron pascaganglion di
ganglia otonom dan membran dari sel otot rangka (Gambar 48). Reseptor muskarinik terletak di membran sel
efektor yang merespon terhadap pelepasan asetilkolin dari neuron pascaganglion. Asetilkolin mengikat
reseptor nikotinik efek eksitatori karena menghasilkan pembukaan langsung kanal Na+ dan menghasilkan
potensial aksi (Chalik, 2016).
Gambar 48. Mekanisme Penjalaran Reseptor Kolinergik
(Sumber : Saladin, 2018)
Sistem Saraf Manusia 103
Untuk lebih mengetahui apa saja perbedaan saraf simpatis dan parasimpatis, dapat dilihat pada Tabel 3 di
bawah ini:
Tabel 3. Perbedaan Saraf Simpatis dan Parasimpatis
N0 Perbedaan Saraf Simpatis Saraf Parasimpatis
1 Distribusi Sebagian besar tubuh, kulit, kelenjar Terbatas, utamanya ke kepala dan
keringat, jaringan adiposa, otot polos visera toraks, abdomen dan pelvis,
pembuluh darah beberapa pembuluh darah
2 Lokasi Praganglion Saraf Lateral dari gray mater sumsum Batang otak dan bagian lateral dari
Badan Sel tulang belakang (T1-L2) substansi abu-abu sumsum tulang
belakang (S2-S4)
3 Aliran Keluar dari Saraf Spinal Saraf kranial
SSP Saraf Simpatis Saraf splanknik pelvis
Saraf Splanknik
4 Ganglia Ganglia rantai simpatis sepanjang Ganglia terminal dekat atau pada
sumsum tulang belakang untuk saraf organ efektor
spinal dan simpatis, ganglia kolateral
untuk saraf
Sistem Saraf Manusia 104
5 Jumlah Neuron Banyak perbedaan Sedikit perbedaan
Pascaganglion untuk
setiap Neuron Praganglion pendek Praganglion panjang
Praganglion
Pascaganglion panjang Pascaganglion pendek
6 Panjang Relatif dari
Neuron Neuron praganglion melepaskan Neuron praganglion melepaskan Ach,
7 Neurotransmitter asetilkolin yang bersifat eksitatori dan yang bersifat eksitatori dan
8 Efek Fisiologi merangsang neuron pascaganglion. merangsang neuron pascaganglion.
(Sumber : Chalik, 2016)
Sebagian besar neuron pascaganglion
melepaskan norepinefrin. Neuron
pascaganglion yang mempersarafi
sebagian besar kelenjar keringat dan
beberapa pembuluh darah di otot
rangka Aktivitas “Rest and Digest”
Respon “Fight or Flight”
Sistem Saraf Manusia 105
Mekanisme Gerak Sadar
Pada saat kita berjalan menaiki tangga, maka otot kaki
akan bekerja untuk mengangkat kaki menaiki tangga. Apakah
yang memerintihkan otot kaki untuk bekerja terjadi secara
sadar atau secara spontan akan bergerak sendiri?
Sistem Saraf Manusia 106
Impuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor akan menyebabkan terjadinya
gerakan. Gerakan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu gerak sadar dan gerak refleks (Gambar 50). Gerak
sadar adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau disadari. Gerak sadar berpusat pada sistem saraf pusat yaitu
otak. Contohnya, gerakan memegang buku saat belajar, mengambil pensil saat ingin menulis. Penjalaran impuls
pada gerak sadar relatif lama, melewati jalur panjang melalui otak. Adapun skema penjalaran impuls gerak sadar
yaitu (Gambar 49):
Impuls Reseptor Saraf Sensoris Otak Saraf Motoris
Alat Indra Otot Efektor
Gambar 49. Skema Penjalaran Impuls Gerak Sadar
(Sumber : Pribadi)
Sistem Saraf Manusia 107
Gambar 50. Mind Map Gerak Sadar
(Sumber : Pribadi)
Sistem Saraf Manusia 108
Mekanisme Gerak Refleks
Ketika tangan tano sengaja menyentuh benda yang panas
seperti wajan panas atau api. Tubuh secara otomatis menarik
tangan dari sumber panas tersebut. Apakah dalam proses
tersebut terlibat kesadaran tubuh?
Sistem Saraf Manusia 109
Gerak refleks (gerak tidak sadar) adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari terhadap
suatu rangsangan. Gerak refleks memiliki sifat diatur oleh sumsum tulang belakang dan jalur penjalaran impuls
cepat dan pendek (Gambar 52). Penjalaran impuls pada gerak refleks berlangsung cepat, melewati jalur pendek
dan tidak melalui otak, tetapi melalui sumsum tulang belakang (Gambar 51). Contohnya terangkatnya kaki saat
menginjak paku, kelopak mata ketika benda asing masuk ke mata, lutut ketika terkena palu dan lain sebagainya
(Gambar 53).
Impuls Reseptor Saraf Sensoris Sumsum Saraf
Tulang Motoris
Alat Indra Belakang
Efektor
Otot
Gambar 51. Skema Penjalaran Impuls Gerak Refleks
(Sumber : Pribadi)
Sistem Saraf Manusia 110
Gambar 52. Mind Map Gerak Refleks
(Sumber : Pribadi)
Sistem Saraf Manusia 111
Proses terjadinya refleks lutut (Gambar 53) sebagai berikut:
1) Reseptor otot paha depan menegang setelah mendeteksi peregangan yang dihasilkan oleh pemukulan tendon
lutut
2) Reseptor menghasilkan impuls yang dibawa ke neuron sensorik di saraf femoral untuk sumsum tulang belakang
3) Dikorda tulang belakang, neuron sensorik sinapsis dengan neuron motorik
4) Neuron motorik di saraf femoralis membawa impuls kembali ke efektor yang berkontraksi dan memperpanjang
kaki bagian bawah
5) Setelah itu terjadilah gerakan refleks lutut menjauhi palu dan merasa sakit (Rani dkk., 2022).
Misalnya gerakan kaki ketika lutut dipukul dengan palu yang merupakan gerakan refleks sumsum tulang
belakang. Beberapa saat kemudian, barulah kaki merasakan sakit akibat terkena palu. Hal ini disebabkan karena
impuls yang melalui sinaps pada sumsum tulang belakang diteruskan ke otak. Karena perjalanan impuls lebih
jauh, setelah beberapa saat kita baru merasa sakit. Ada kemungkinan teriakan mengaduh merupakan aktivitas yang
disadari (Yusa dan Manickam, 2016).
Sistem Saraf Manusia 112
Serat Aferen
Otot Kuadrisep
Gambar 53. Mekanisme Impuls Gerak Refleks Ketika Lutut Terkena Palu
(Sumber : Saladin, 2018)
Sistem Saraf Manusia 113
Penyakit Pada Sistem Saraf Manusia
Cedera kepala sendiri terbagi atas tiga yakni cedera kepala ringan,
sedang dan berat. Umumnya cedera kepala ini karena terbentur saat
olahraga atau terbentur saat tabrakan di jalan atau bisa juga
tertimpuk batu. Umumnya cedera kepala ini sangat berisiko karena bisa
menyebabkan kematian juga. Maka dari itu, jika kepala mengalami
benturan yang cukup kuat, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk
segera ditangani.
Sistem Saraf Manusia 114
Tabel 4. Penyakit Pada Sistem Saraf Manusia
NO Nama Penyakit Pengertian Penyebab Ciri-Ciri Cara Pencegahan
1 Alzheimer Penyakit otak - Penumpukan - Menyerang orang - Belum ada
yang protein abnormal lanjut usia metode untuk
menyebabkan yang mengganggu - Gangguan daya penyembuhan
penurunan daya kinerja sel-sel saraf ingat bersifat - Akan tetapi, obat
ingat, kemampuan di otak ringan (tidak rivastigmine bisa
berpikir dan - Faktor genetik, mengingat nama memperlambat
berbicara serta pola hidup dan benda, perburukan
perubahan lingkungan percakapan atau gejala
perilaku peristiwa yang - Melakukan
belum lama psikoterapi yaitu
terjadi) terapi stimulasi
- Kesulitan dalam kognitif
berkomunikasi - Tidak merokok
- Kesulitan - Berolahraga
mengenali orang - Mengkonsumsi
Sistem Saraf Manusia 115
di sekitarnya makanan bergizi
- Depresi atau seimbang
Delusi
- Linglung
- Cemas
- Curiga terhadap
orang lain
2 Hidrosefalus - Penumpukan - Ketidakseimbangan Pada bayi : - Operasi
cairan di
rongga otak, antara produksi dan - Lingkar kepala pemasangan
sehingga
meningkatnya penyerapan cairan yang cepat shunt
tekanan pada
otak di dalam otak. membesar - Endoscopic
- Pada bayi dan - Cairan di dalam - Muncul benjolan Third
anak-anak,
hidrosefalus otak terlalu banyak yang terasa lunak Ventriculostomy
dan membuat di ubun-ubun (ETV)
tekanan dalam kepala - Lakukan
kepala meningkat - Rewel pemeriksaan
- Aliran cairan otak - Mudah kehamilan secara
Sistem Saraf Manusia 116
membuat tersumbat mengantuk rutin
ukuran kepala - Produksi cairan
membesar. - Tidak mau - Kenakan sabuk
- Pada orang otak yang lebih
dewasa cepat dibanding menyusu pengaman saat
menimbulkan penyerapannya
sakit kepala - Penyakit atau - Muntah berkendara
hebat cedera pada otak
- Pertumbuhan - Gunakan helm
lambat saat bersepeda
- Kejang atau mengendarai
Pada anak-anak, motor
dewasa dan lansia :
- Sakit kepala
- Penurunan daya
ingat dan
konsentrasi
- Mual dan muntah
- Gangguan
penglihatan,
koordinasi tubuh
Sistem Saraf Manusia 117
dan kesimbangan
- Kesulitan
menahan buang
air kecil
- Pembesaran
kepala
3 Meningitis Peradangan yang - Infeksi Bakteri - Flu - Gaya hidup sehat
- Demam - Menghindari
(Radang terjadi pada - Virus - Sakit kepala
Selaput Otak) meningen, yaitu - Jamur - Adanya kondisi yang
lapisan pelindung - Parasit dapat memicu
yang menyelimuti - Melemahnya sistem kekakuan pada penyebaran
otak dan saraf imun (Autoimun) leher infeksi
tulang belakang - Efek samping obat - Penurunan - Vaksin PCV
dan operasi otak kesadaran - Vaksin
- Penyakit Kanker - Muntah meningitis
dan Lupus - Kejang
4 Epilepsi Gangguan pada - Cedera kepala - Kejang secara - Mengkonsumsi
Sistem Saraf Manusia 118
sistem saraf pusat - Meningitis berulang pada makanan bergizi
sebagian atau seimbang
akibat pola - Cerebral Palsy seluruh tubuh - Berolahraga
- Tidak merokok
aktivitas listrik - Riwayat Epilepsi - Menyerang - Operasi
orang tua atau - Terapi
yang berlebihan di - Stroke dewasa - Operasi
- Pemberian obat-
otak - Demensia - Tremor obat
- Kaku otot - Rutin
5 Parkinson Penyakit pada - Kerusakan atau - Gangguan berolahraga
- Melakukan
sistem saraf yang kematian sel-sel koordinasi senam otak
- Ekspresi wajah - Mengkonsumsi
mengganggu saraf di otak makanan sehat
datar
kemampuan tubuh - Paparan senyawa - Lengan tidak
dalam mengontrol kimia berayun saat
berjalan
gerakan dan
keseimbangan
Sistem Saraf Manusia 119
- Suara menjadi
lebih kecil
6 Sindrom Reye Kondisi serius - Infeksi virus pada - Menyerang - Untuk
yang dapat hati dan
menyebabkan menyebabkan anak-anak dan penyembuhan
kerusakan pada penurunan gula
organ hati dan darah dan remaja belum ada
otak penumpukan
amonia dalam - Jarang terjadi metode
darah. Kemudian,
akan berdampak pada orang penyembuhan
pada otak, yaitu
kejang dan hilang dewasa - Harus dirawat di
kesadaran
- Pada anak ICU
- Mitokondria dalam
sitoplasma rusak berusia di bawah - Jangan memberi
dan membuat hati
2 tahun akan aspirin pada anak
menimbulkan yang sedang sakit
diare dan napas akibat infeksi
tersengal-sengal virus
- Pada anak-anak
di atas 2 tahun
akan
Sistem Saraf Manusia 120
tidak bisa menimbulkan
membuang racun lesu, mudah
dari dalam darah mengantuk,
- Penggunaan aspirin muntah terus
pada anak yang menerus
terinfeksi virus
- Penggunaan aspirin
pada remaja yang
memiliki gangguan
oksidasi asam
lemak
7 Ensefalitis Peradangan yang - Infeksi virus - Sering terjadi - Vaksinasi MMR
pada anak-anak (campak,
(Radang Otak) terjadi pada - Infeksi bakteri dan lansia gondongan dan
rubella)
jaringan otak yang - Infeksi jamur
- Rajin mencuci
dapat - Penurunan tangan
menyebabkan kesadaran
gejala gangguan - Kejang
Sistem Saraf Manusia 121
saraf - Gangguan dalam - Tidak berbagi
Penumpukan bergerak penggunaan alat
nanah akibat
infeksi otak - Sistem kekebalan makan dengan
menyebabkan
pembengkakan tubuh yang lemah orang lain
pada otak
- Flu - Mencegah
- Demam gigitan nyamuk
- Sakit kepala
- Muntah
- Tubuh terasa lelah
- Nyeri otot
- Halusinasi
8 Abses Otak - Infeksi bakteri atau - Sakit kepala yang - Melakukan
(Abses
Serebri) jamur di otak berat pemeriksaan dan
- Cedera kepala - Demam pengobatan
- Infeksi di jaringan - Kejang sampai tuntas
tubuh lain yang - Muntah jika memiliki
menyebar ke otak - Leher terasa kaku penyakit infeksi
Sistem Saraf Manusia 122
- Gelisah atau - Menjaga
linglung kesehatan dan
- Gangguan kebersihan gigi
penglihatan dan dan mulut
kesadaran - Menggunakan
alat pengaman
ketika
berkendara
- Menjalani gaya
hidup sehat
- Tidak
mengkonsumsi
obat-obatan
secara
sembarangan
9 Vertigo Kondisi yang - Cedera pada kepala - Merupakan gejala - Tidak banyak
membuat
atau leher dari penyakit atau bergerak
Sistem Saraf Manusia 123
penderitanya - Tumor kondisi lain - Duduk atau
mengalami pusing - Multiple sclerosis - Sensasi seperti berbaring ketika
hingga merasa - Penyakit meniere berputar yang vertigo terjadi
dirinya atau biasa dipicu oleh - Tidak mengubah
sekelilingnya gerakan atau posisi tubuh
berputar perubahan posisi secara tiba-tiba
kepala secara - Tidak membaca
mendadak tulisan apapun
- Dapat berlangsung - Menghindari
selama beberapa sinar yang terlalu
menit atau jam terang
- Mual
- Muntah
- Gerakan bola
mata tidak normal
(nistagmus)
10 Lumpuh Otak Penyakit yang - Gangguan - Penyakit - melakukan
Sistem Saraf Manusia 124
(Cerebral menyebabkan perkembangan otak permanen perencanaan
Palsy) gangguan pada
otot, gerak dan pada anak yang - Dapat terjadi pada kehamilan secara
koordinasi tubuh
menyebabkan masa kehamilan, keseluruhan
gangguan persalinan atau - melakukan
pergerakan dan tahun pertama pemeriksaan
postur tubuh setelah kelahiran kehamilan secara
- Gangguan pada - Kecenderungan berkala
masa kehamilan menggunakan satu - menggunakan
(perubahan gen, sisi tubuh alat pengaman
infeksi, gangguan - Kesulitan ketika
aliran darah ke otak melakukan berkendara
janin, perbedaan gerakan yang - menghindari
golongan darah tepat kebiasaan
rhesus) - Gaya berjalan merokok dan
- Gangguan pasca tidak normal minuman
persalinan - Otot kaku atau beralkohol ketika
(kurangnya suplai sangat lunglai hamil
Sistem Saraf Manusia 125
oksigen, kelahiran - Sendi kaku
sungsang, penyakit - Tremor pada
kuning, ensefalitis, wajah
cedera parah pada - Gerakan
kepala) menggeliat tidak
terkontrol
- Gangguan
berbicara
- Kesulitan dalam
menelan,
mengunyah dan
mengisap
- Terus menerus
mengeluarkan air
liur
- kelumpuhan
11 Stroke Kondisi yang - Gumpalan darah - Salah satu atau - Menerapkan pola
Sistem Saraf Manusia 126
terjadi ketika pada pembuluh kedua lengan makan yang
pasokan darah ke
otak berkurang darah di otak terasa lemah sehat
akibat
penyumbatan - Pembuluh darah di hingga tidak bisa - Berolahraga
(Stroke Iskemik)
atau pecahnya otak pecah digerakkan secara rutin
pembuluh darah
(Stroke - Tekanan darah - Kesulitan - Menghindari
Hemoragik)
tinggi berbicara rokok dan
Gangguan saraf
pada otak, mata - Pengaruh obat- - Salah satu sisi alkohol
dan tulang
belakang obatan pengencer wajah terlihat
darah menurun
- Kesemutan
- Kesulitan
mengenal wajah
12 Multiple - Autoimun - Sering terjadi - Obat-obatan
Sclerosis
(Sklerosis - Faktor genetik pada wanita untuk
Ganda)
- Kebiasaan merokok - Mati rasa pada sisi mengurangi
- Kurang mendapat tubuh tertentu gejala
paparan sinar - Sulit berjalan dan - Fisioterapi
matahari Sistem Saraf Manusia 127
menjaga
keseimbangan
- Sensasi seperti
tersengat listrik
yang terjadi akibat
gerakan leher
- Tremor
- Kehilangan
sebagian atau
seluruh
kemampuan
penglihatan
- Pusing
- Lemas
- Sulit bicara
- Gangguan
komunikasi antara
Sistem Saraf Manusia 128
otak dan seluruh
tubuh
- Penurunan atau
kerusakan saraf
permanen
13 Bell’s Palsy Kelumpuhan pada - Secara tiba-tiba - Sering terjadi - Pulih dalam
otot wajah yang - Namun biasanya pada orang waktu 6 bulan
menyebabkan tidak bersifat berusia 15-60 - Terapi
salah satu sisi permanen tahun
wajah tampak - Infeksi virus - Kelumpuhan pada
melorot salah satu sisi
wajah
- Perubahan bentuk
wajah
- Mata berair
- Mengeluarkan air
liur
Sistem Saraf Manusia 129
14 Neuropati Penyakit akibat - Diabetes - Kedutan dan kram - Mengkonsumsi
Perifer
kerusakan pada - Infeksi bakteri otot makanan kaya
sistem saraf - Infeksi virus - Lemah otot nutrisi
perifer atau sistem - Autoimun hingga - Berolahraga
saraf tepi - Faktor genetik kelumpuhan secara rutin
- Kekurangan - Kaki lunglai dan - Menghindari hal
vitamin B1, B6, tampak jatuh saat yang dapat
B12 dan E berjalan menyebabkan
- Penyakit Liver - Penurunan massa cedera pada saraf
- Penyakit Ginjal otot
- Peradangan - Mudah merasa
Pembuluh Darah sakit meski hanya
- Kanker Darah tersentuh sedikit
- Kecanduan Alkohol - Nyeri seperti
- Tumor tertusuk atau
- Efek samping terasa panas pada
penggunaan obat- kaki
Sistem Saraf Manusia 130
15 Tumor Otak Penyakit yang obatan dalam - Kesemutan di - melakukan
timbul akibat jangka panjang seluruh bagian pengecekan rutin
tumbuhnya tubuh ke dokter
- Perubahan atau
mutasi genetik di - Ketidakmampuan
dalam sel otak merasakan nyeri
atau perubahan
suhu
- Gangguan
keseimbangan
tubuh
- Bell’s palsy
- Mual
- Sering
bersendawa
- Sakit kepala
- Gangguan saraf
- Kejang
Sistem Saraf Manusia 131
jaringan abnormal - Usia - Radioterapi
di otak, ada yang - Keturunan - Kemoterapi
bersifat jinak atau - Pernah menjalani
ganas radioterapi
16 Tremor Gerakan gemetar - Gangguan di - Sering terjadi di - Batasi atau
tidak terkendali bagian otak yang tangan hindari konsumsi
yang terjadi secara menyebabkan - Munculnya kafein
berulang, tanpa kontraksi otot yang gerakan gemetar - Hentikan
disadari dan tidak terkendali yang tidak kebiasaan
terjadi di satu atau - Multiple Sclerosis terkendali merokok dan
beberapa bagian - Parkinson - Muncul suara alkohol
tubuh - Cedera kepala gemetar ketika
- Stroke berbicara
- Kadar gula darah - Kesulitan menulis
rendah atau menggambar
- Keracunan merkuri - Kesulitan
- Konsumsi kafein menggenggam
Sistem Saraf Manusia 132
- Panik
- Efek samping obat
- Gagal ginjal
- Gagal hati
- Berusia lanjut
- Faktor genetik