PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
PADA MATERI PUASA RAMADAN
(PTK Terhadap Peserta Didik di Kelas V A SDN 2 Parakannyasag Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya
Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2022-2023)
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Pemenuhan Tugas PTK
PPG Dalam Jabatan
Disusun oleh:
Vita Dewi Aprilianti, S.Pd.I
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN
(PPGDJ)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PONTIANAK
2022
BIODATA PENELITI
Nama : VITA DEWI APRILIANTI, S.Pd.I
NIP :-
TempatTanggalLahir : Tasikmalaya, 21 April 1987
Pendidikan : S-1
Unit Kerja : SDN 2 Parakannyasag
Alamat Unit Kerja : Jl. Leuwidahu Kel.Parakannyasag
Kec. Indihiang Kota Tasikmalaya
LEMBAR PENGESAHAN PTK
PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
PADA MATERI PUASA RAMADAN
Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Peserta Didik
Kelas V A SDN 2 Parakannyasag Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya
Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2022- 2023
Oleh :
Vita Dewi Aprilianti, S.Pd.I
NIP. -
Mengesahkan,
Kepala SDN 2 Parakannyasag
Hj.Yeti Nurhayati, S.Ag.
NIP. 196504121984122004
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, akhirnya penelitian hingga penulisan Penelitian Tindakan Kelas ini
dapat diselesaikan. Penelitian ini berjudul “PENERAPAN MODEL
DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
PESERTA DIDIK PADA MATERI PUASA RAMADAN” Penelitian Tindakan
Kelas Terhadap Peserta Didik Kelas V A SDN 2 Parakannyasag Kecamatan Indihiang Kota
Tasikmalaya Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2022-2023
Penelitian Tindakan Kelas ini peneliti susun untuk Peningkatkan
keprofesionalan berkelanjutan. Penelitian Tindakan Kelas ini terwujud atas
Pertolongan dan Ridho Allah SWT, juga berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk
itu penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat secara
langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan penelitian tindakan kelas ini
atas jasa baik mereka semua, penulis berdo’a semoga Allah SWT melipat gandakan
pahalanya, serta memberikan kesempatan kepada penulis untuk berbuat baik
kepada mereka. Amin.
Semoga Penelitian Tindakan Kelas ini bermanfaat bagi yang membutuhkan,
namun peneliti menyadari terdapat banyak kesalahan dan kekurangan dalam
penulisan. Untuk itu kritik dan saran yang membangun dari siapapun sangat peniliti
harapkan.
Tasikmalaya, Desember 2022
Peneliti
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL Halaman
LEMBAR PENGESAHAN .........................................................
KATA PENGANTAR ................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................ ii
DAFTAR TABEL ........................................................................ iii
DAFTAR GRAFIK ...................................................................... v
ABSTRAK ................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN vii
A. Latar Belakang Masalah ....................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................ 3
C. Tujuan Penelitian .................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ................................................ 5
BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 7
14
A. Landasan Teoritis ................................................. 16
B. Kerangka Berfikir ................................................
C. Hipotesis Tindakan ................................................
BAB III METODE PENELITIAN 17
17
A. Setting Penelitian .................................................. 21
B. Prosedur Penelitian ............................................... 22
C. Instrumen Penelitian ............................................. 22
D. Teknik Pengumpulan Data ...................................
E. Teknik Analisis Data ............................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 28
28
A. Kondisi Objektif Lokasi Penelitian ....................... 29
1. Profil SDN 2 Sukamaju.................................. 31
2. Visi, Misi, dan Tujuan SDN 2 Parakannyasag 31
34
B. Deskripsi Pelaksanaan ........................................... 46
1. Pra Siklus ....................................................... 58
2. Siklus I............................................................ 70
3. Siklus II .......................................................... 71
4. Siklus III ........................................................ 71
5. Hasil Tes.........................................................
6. Lembar Observasi Aktivitas Guru..................
7. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ................
iii
C. Pembahasan ........................................................... 72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
75
A. Kesimpulan ........................................................... 75
B. Saran ..................................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................
LAMPIRAN – LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Informasi Data Sekolah SDN 2 Parakannyasag................... 28
Tabel 4.2 Hasil Nilai Pra Siklus.................................................... 32
Tabel 4.3 Jadwal Perencanaan Siklus I ........................................ 35
Tabel 4.4 Hasil Observasi Pengelolaan Pembelajaran Siklus I .... 39
Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Siklus I ..... 42
Tabel 4.6 Hasil Evaluasi Peserta Didik Siklus I ........................... 43
Tabel 4.7 Masalah dan Solusi Hasil Pelaksanaan Siklus I ........... 45
Tabel 4.8 Jadwal Perencanaan Siklus II ....................................... 47
Tabel 4.9 Hasil Observasi Pengelolaan Pembelajaran Siklus II .. 51
Tabel 4.10 Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Siklus II . 54
Tabel 4.11 Hasil Evaluasi Peserta Didik Siklus II ........................ 55
Tabel 4.12 Masalah dan Solusi Hasil Pelaksanaan Siklus II ....... 57
Tabel 4.13 Jadwal Perencanaan Siklus III ................................... 59
Tabel 4.14 Hasil Observasi Pengelolaan Pembelajaran Siklus III 63
Tabel 4.15 Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Siklus III 66
Tabel 4.16 Hasil Evaluasi Peserta Didik Siklus III....................... 67
v
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 4.1 Hasil Evaluasi Peserta Didik Siklus I ......................... 43
Grafik 4.2 Hasil Evaluasi Peserta Didik Siklus II ........................ 56
Grafik 4.3 Hasil Evaluasi Peserta Didik Siklus III ...................... 68
Grafik 4.4 Hasil Evaluasi Per Siklus............................................. 70
Grafik 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Guru Per Siklus ................. 71
Grafik 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik Per Siklus ... 71
vi
PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA
MATERI PUASA RAMADAN
Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Peserta Didik
Kelas V A SDN 2 Parakannyasag Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya
Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2022-2023
Vita Dewi Aprilianti,S.Pd.I
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang penggunaan model pembelajaran discovery
learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam dengan materi Puasa Ramadhan di kelas V A SDN 2 Parakannaysag
Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) jenis kolaboratif yang
dianalisis secara deskriptif kualitatif. Dalam pengumpulan data digunakan metode
observasi, tes, wawancara dan dokumentasi. Metode observasi digunakan untuk
mengukur aktivitas guru dan siswa setiap per siklusnya. Metode tes digunakan
untuk mengetahui kemampuan belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning. Metode wawancara
digunakan untuk mengetahui pendapat dan gambaran di SDN 2 Parakannyasag
Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya. Dan metode dokumentasi digunakan
untuk menggambarkan apa yang terjadi di kelas pada waktu pembelajaran
berlangsung.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, penggunaan model pembelajaran
discovery learning menggunakan media visual mampu meningkatkan hasil belajar
siswa kelas VA SDN 2 Parakannyasag Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya
pada mata pelajaran PAI materi Puasa Ramadhan yaitu 65 % pada siklus I, 80 %
pada siklus II dan 100 % pada siklus III. Berdasarkan hasil analisis data yang
diperoleh, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran PAI dengan materi
Puasa Ramadhan menggunakan model pembelajaran discovery learning dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dilihat dari peningkatan nilai post tes disetiap
siklus.
Kata Kunci : Discovery Learning, Media visual, Puasa Ramadhan, Hasil Belajar
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan dan mengembangkan
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Salah satu upaya untuk meningkatkan
mutu pendidikan adalah dengan cara memperbaiki proses belajar mengajar.
Belajar mengajar pada dasarnya adalah hubungan timbal balik antara guru dan
siswa. Guru dituntut untuk bisa sabar dan mempunyai sikap terbuka disamping
kemampuan dalam situasi belajar mengajar yang lebih aktif. Tugas seorang guru
dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa tidaklah mudah.
Guru harus memiliki berbagai kemampuan yang dapat menunjang
tugasnya agar tujuan pendidikan dapat dicapai. Salah satu kemampuan yang
harus dimiliki oleh seorang guru dalam meningkatkan kompetensi profesinya
ialah kemampuan mengembangkan model pembelajaran. Dalam
mengembangkan model pembelajaran seorang guru harus dapat menyesuaikan
antara model yang dipilihnya dengan kondisi siswa, materi pelajaran, dan
sarana yang ada. Oleh karena itu, guru harus menguasai beberapa jenis model
pembelajaran agar proses belajar mengajar berjalan lancar dan tujuan yang
ingin dicapai dapat terwujud.
Pembelajaran Agama Islam tidak lagi mengutamakan pada penyerapan
melalui pencapaian informasi, tetapi lebih mengutamakan pada
1
2
pengembangan kemampuan dan pemprosesan informasi. Untuk itu aktifitas
peserta didik perlu ditingkatkan melalui latihan-latihan atau tugas dengan
bekerja dalam kelompok kecil dan menjelaskan ide-ide kepada orang lain.
(Hartoyo, 2000:24).
Model pembelajaran Discovery Learning ini merupakan salah satu
inovasi dalam pembelajaran, hal ini karena dalam penerapannya kemampuan
berpikir siswa dioptimalkan melalui proses kerja kelompok atau tim yang
sistematis, sehingga siswa dapat memberdayakan, mengasah, menguji, dan
mengembangkan kemampuan berpikirnya secara berkesinambungan.
Peneliti disini mencoba menerapkan model pembelajaran Discovery
Learning dengan tujuan meningkatkan hasil belajar siswa. Dimana model ini
akan menciptakan pembelajaran yang tidak kaku dan penuh kerjasama antar
siswa serta melatih kesiapan siswa dalam memahami materi yang diberikan
oleh guru.
Oleh karena itu penelitian ini berjudul “PENERAPAN MODEL
DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
PESERTA DIDIK PADA MATERI PUASA RAMADAN (Kelas V A SDN
2 Parakannyasag Kota Tasikmalaya)”
3
B. Identifikasi Masalah
1. Indentifikasi Masalah
Merujuk pada latar belakang yang telah dipaparkan , peneliti merumuskan
masalah utama dalam penelitian ini yaitu “Bagaimanakah penerapan
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran PAI materi pokok
puasa Ramadan?”. Secara spesifik rumusan masalah dalam penelitian ini
dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Penggunaan/pemilihan model belajar belum mampu mengaktifkan
peserta didik dan membuat hasil belajar peserta didiksesuai dengan
harapan
b. Kurangnya pemahaman peserta didik terkait materi yang
disampaikan guru
c. Kurang memanfaatkan fitur yang ada pada media pembelajaran
yang digunakan
2. Pembatasan masalah
Karena keterbatasan waktu, maka diperlukan pembatasan masalah
meliputi:
a. Penelitian ini hanya dikenakan pada peserta didik di Kelas V SDN 2
Parakannyasag Kota Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2022-2023
b. Penelitian dan penyusunan laporan PTK dilakukan pada bulan
Desember 2022 semester ganjil tahun pelajaran 2022-2023
c. Materi yang disampaikan adalah pokok bahasan “Puasa Ramadan”.
4
3. Rumusan Masalah
Merujuk pada latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dapat
diidentifikasikan beberapa rumusan masalah yang akan dibahas yaitu:
a. Bagaimanakah penerapan model pembelajaran discovery learning
pada materi Puasa Ramadan di kelas V A SDN 2 Parakannyasag Kota
Tasikmalaya?
b. Bagaimanakah hasil belajar peserta didik dengan penerapan model
pembelajaran discovery learning pada materi Puasa Ramadan di kelas
V A SDN 2 Parakannyasag Kota Tasikmalaya?
4. Cara Pemecahan Masalah
Untuk memecahkan masalah yang ada pada proses kegiatan belajar
mengajar mata pelajaran PAI, pada penelitian tindakan kelas ini dipilih
penerapan model pembelajaran discovery learning dengan menggunakan
media visual. Model pembelajaran discovery learning ini merupakan
inovasi dalam pembelajaran, hal ini karena dalam penerapannya
kemampuan berpikir peserta didik dioptimalkan melalui proses kerja
kelompok atau tim yang sistematis, sehingga peserta didik dapat
memberdayakan, mengasah, menguji, dan mengembangkan kemampuan
berpikirnya secara berkesinambungan.
5
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang diharapkan dari kegiatan penelitian tindakan kelas
ini adalah:
1. Mengetahui peningkatan aktivitas belajar peserta didik melalui penerapan
model pembelajaran discovery learning pada materi Puasa Ramadan di
kelas V A SDN 2 Parakannyasag Kota Tasikmalaya
2. Mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik melalui penerapan
model pembelajaran discovery learning pada materi Puasa Ramadan di
kelas V A SDN 2 Parakannyasag Kota Tasikmalaya.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Peserta didik
a. Meningkatkan pemahaman peserta didik mengenai materi puasa
Ramadhan
b. Mendorong peserta didik lebih aktif, kreatif, dan berani
mengungkapkan pendapat
c. Mendapatkan pengajaran yang konkrit yaitu tidak hanya sekedar
konsep melainkan proses suatu kejadian
d. Menjadikan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga
peserta didik termotivasi dan merasa antusias dalam mengikuti
pembelajaran.
2. Bagi guru
a. Meningkatnya kemampuan guru dalam mengatasi kendala
pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
b. Dapat memberikan inspirasi bagi guru untuk melakukan proses belajar
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang inovatif
6
c. sehingga tercipta pembelajaran yang menyenangkan.
d. Melatih keprofesionalan seorang guru dalam mengembangkan model
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik
3. Bagi sekolah
a. Hasil penelitian dapat dijadikan acuan dalam upaya pengadaan inovasi
pembelajaran bagi para guru lain dalam mengajarkan materi
pembelajaran.
b. Sebagai masukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran secara
intensif dan menggunakan model pembelajaran yang lebih inovatif agar
kualitas pembelajaran lebih efektif khususnya pada kualitas sekolah.
BAB II
LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Landasan Teoritis
1. Belajar dan Pembelajaran
Belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau
penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya membaca,
mengamati, mendengarkan, meniru, dan lain sebagaianya (Sardiman,
2003:20).
Belajar sebagai rangkaian kegiatan jiwa raga, psiko-fisik untuk
menuju ke perkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang berarti
menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, ranah cognitive, affective, dan
psychomotor (Sardirman, 2003: 21).
Skinner dalam Dimyati dan Mudjiono (2009:9) “Belajar adalah
suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responsya menjadi lebih
baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responsnya menurun”.
Menurut Gagne dalam Dimyati dan Mudjiono (2009:10) “Belajar
merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas.
Setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan
nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah dari (i) stimulus yang berasal
dari lingkungan, dan (ii) proses cognitive yang dilakukan oleh
pembelajar”.
7
8
Dari penyataan diatas dapat disimpulkan bahwa, belajar adalah
sebuah usaha untuk melakukan perubahan dalam kepribadian individu
dan perubahan tersebut tampak dalam bentuk peningkatan kualitas dan
kuantitas tingkah laku individu seperti kecakapan, pengetahuan, sikap,
kebiasaan , keterampilan, pola pikir dan kemampuan-kemampuan yang
lain.
a. Prinsip-prinsip Belajar
Beberapa prinsip-prinsip belajar yang relatif umum yang dapat
dipakai sebagai dasar dalam upaya pembelajaran menurut Dimyati
dan Mujdiono (2009:42-49) antara lain:
(1) perhatian dan motivasi,
(2) keaktifan,
(3) keterampilan langsung/berpengalaman,
(4) pengulangan,
(5) tantangan,
(6) balikan danpenguatan,
(7) perbedaan individual.
b. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh siswa setelah melakukan
kegiatan belajar. Hasil belajar dinyatakan dengan nilai atau angka
berdasarkan tes yang dikembangkan dan diberikan oleh guru. Pada
umumnya hasil belajar meliputi aspek pengetahuan (cognitive), sikap
(Affective), dan keterampilan (psychomotor)
Menurut Dimyati dan Mujdiono (2009:20), hasil belajar merupakan
suatu puncak proses belajar. Hasil belajar tersebut terjadi terutama
berkat evaluasi guru. Hasil belajar dapat berupa dampak pengajaran
9
dan dampak pengiringan. Kedua dampak tersebut bermanfaat bagi
guru dan siswa. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat
perkembangan mental yang lebih baik dibandingkan pada saat
sebelum belajar. Tingkat perkembangn mental tersebut terwujudpada
jenis-jenis ranah cognitive, affective, dan psychomotor. Sedangkan
dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesainnya bahan
pelajaran.
2. Model Discovery Learning
a. Pengertian model Discovery Learning
Menurut Sund, model pembelajran penemuan terbimbing
(discovery learning) adalah proses mental dimana siswa mampu
mengasimilasikan sesuatu konsep atau prinsip. Yang dimaksud
dengan proses mental antara lain ialah : mengamati, mencerna,
mengerti, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan,
mengukur, membuat kesimpulan dan sebgainya. Dalam teknik ini
siswa dibiarkan untuk menemukan sendiri atau mengalami proses
mental itu sendiri, guru hanya sebagai fasilitator dan membimbing
apabila diperlukan atau apabila ada yang dipertanyakan.
Sebagaimana diungkapkan oleh Jerome Bruner, Bruner
menganggap bahwa belajar penemuan sesuai dengan pencarian
pengetahuan secara aktif oleh manusia, dan dengan sendirinya
memberi hasil yang paling baik. Berusaha sendiri untuk mencari
pemecahan masalah sera pengetahuan yang menyertainya,
menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna (Ratna Wilis
10
Dahar (2006:79). Dari teori belajar Bruner, intinya perolehan
pengetahuan merupakan suatu proses interaksi, dan orang
mengkanstruksi pengetahuannya dengan menghubungkan informasi
yang masuk dengan informasi yang disimpan atau diperoleh
sebelumnya.Belajar penemuan sesuai dengan pencarian pengetahuan
secaraaktif oleh manusia dan dengan sendirinya memberikan hasil
yang paling baik.
Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa model
Discovery adalah model pembelajaran yang mengarahkan siswa
kepada data-data serta informasi yang telah disediakan oleh guru
untuk diolah sendiri oleh siswa dengan bimbingan guru untuk
kemudian siswa sendiri menemukan sebuah prinsip umum dari data
dan informasi yang disediakan tersebut.
b. Kelebihan model Discovery Learning
Dalam penggunaan model discovery learning ini guru berusaha
meningkatkan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar. Maka
model ini memiliki kelebihan sebagai berikut:
1. Model ini mampu membantu siswa untuk mengembangkan,
memperbanyak kesiapan, serta penguasaan keterampilan dalam
proses kognitif/pengenalan siswa.
2. Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi
individual sehingga dapat kokoh/mendalam tertinggal dalam jiwa
siswa tersebut.
3. Dapat membangkitkan kegairahan belajar mengajar para siswa.
4. Model ini mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk
11
berkembang dan maju sesuai dengan kemampuannya masing-
masing.
5. Mampu mengarahkan cara siswa belajar, sehingga lebih memiliki
motivasi yang kuat untuk belajar lebih giat.
6. Membantu siswa untuk memperkuat dan menambah kepercayaan
pada diri sendiri dengan proses penemuan sendiri.
7. Strategi itu berpusat pada siswa tidak pada guru. Guru hanya
sebagai teman belajar saja atau sebagai fasilitator, membimbing
siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
c. Kelemahan penerapan model pembelajaran Discovery Learning
Tentunya setiap model pembelajaran yang berkembangan tidak
selamanya memiliki dan menyebabkan keberhasilan yang optimal,
yang diperoleh guru dan peserta didiknya. Terkadang termasuk
model yang diperoleh guru dan peserta didiknya. Terkadang
termasuk model pembelajaran berbasis penemuan ini. Jika tidak
adaptif dengan situasi dan kondisi pembelajaran khususnya
pembelajaran peserta didik maka dapat ditemukan dan dirasakan juga
Sejumlah kelemahan-kelemahan yang sering dijumpai di sekolah.
Berikut adalah sejumlah kelemahan dari model ini
1. Model ini terlalu menuntut kesiapan pikiran untuk belajar pada
diri peserta didik, padahal setiap peserta didik pasti berbeda
kondisi dan kemampuan berpikirnya.
2. Membutuhkan waktu yang lama dalam setiap pembelajaran
untuk membantu peserta didik hingga mampu menemukan teori
atau pemecahan masalah lainnya.
12
3. Harapan-harapan yang dimiliki dalam model ini dapat
terlupakan ketika guru yang akan menerapkannya berhadapan
dengan peserta didik yang telah terbiasa dengan cara-cara belajar
yang lama.
4. Pengajaran discovery ini sulit dalam mengembangkan aspek
konsep, keterampilan dan emosi yang secara keseluruhan kurang
mendapat perhatian.
5. Alur proses berpikir yang harus diikuti peserta didik terlalu
linier, karena peserta didik telah dipilih terlebih dahulu (Deni,
Dinn, 2018 :114).
d. Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model
Discovery Learning
Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model
Discovery Learning adalah sebagai berikut:
1) Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan). Pertama-tama
pada tahap ini pelajar dihadapkan pada sesuatu yang
menimbulkan kebingungannya, kemudian dilanjutkan untuk
tidak memberi generalisasi, agar timbul keinginan untuk
menyelidiki sendiri.
2) Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah). Setelah
dilakukan stimulation langkah selanjutya adalah guru memberi
kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak
mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan
pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam
bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah).
13
3) Data collection (pengumpulan data). Ketika eksplorasi
berlangsung guru juga memberi kesempatan kepada para siswa
untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang
relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis. Pada
tahap ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau
membuktikan benar tidak hipotesis, dengan demikian peserta
didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan (collection)
berbagai informasi yang relevan, membaca literature, mengamati
objek, wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba
sendiri dan sebagainya.
4) Data processing (pengolahan data). Data processing merupakan
kegiatan mengolah data dan informasi yang telah diperoleh para
siswa baik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu
ditafsirkan. Data processing disebut juga dengan pengkodean coding/
kategorisasi yang berfungsi sebagai pembentukan konsep dan
generalisasi. Dari generalisasi tersebut siswa akan mendapatkan
penegetahuan baru tentang alternatif jawaban/ penyelesaian yang perlu
mendapat pembuktian secara logis.
5) Verification (pentahkikan/pembuktian). Bertujuan agar proses
belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu
konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh
yang ia jumpai dalam kehidupannya.
6) Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi). Tahap
generalitation/ menarik kesimpulan adalah proses menarik
sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan
berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan
14
memperhatikan hasil verifikasi. Atau tahap dimana berdasarkan
hasil verifikasi tadi, anak didik belajar menarik kesimpulan atau
generalisasi tertentu. Akhirnya dirumuskannya dengan kata-kata
prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi.
B. Kerangka Berpikir
Belajar mengajar pada dasarnya adalah hubungan timbal balik antara
guru dan peserta didik. Tugas seorang guru dalam menyampaikan materi
pelajaran kepada peserta didik tidaklah mudah. Guru harus memiliki berbagai
kemampuan yang dapat menunjang tugasnya agar tujuan pendidikan dapat
dicapai. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam
meningkatkan kompetensi profesinya ialah kemampuan mengembangkan model
pembelajaran.
Dalam mengembangkan model pembelajaran seorang guru harus dapat
menyesuaikan antara model yang dipilihnya dengan kondisi peserta didik,
materi pelajaran, dan sarana yang ada. Oleh karena itu, guru harus menguasai
beberapa jenis model pembelajaran agar proses belajar mengajar berjalan
lancar dan tujuan yang ingin dicapai dapat terwujud.
Peneliti disini mencoba menerapkan model pembelajaran discovery
learning dengan menggunakan media pembelajaran visual pada materi Puasa
Ramadan. Karena pada model discovery learning, menekankan agar peserta
didik terlibat langsung dalam pembelajaran sehingga peserta didik dapat
mengalami dan menemukan sendiri konsep-konsep yang harus ia kuasai.
Dengan demikian materi pembelajaran yang disampaikan dapat diproses
dengan baik oleh peserta didik yang pada akhirnya diharapkan akan
meningkatkan hasil belajar peserta didik dan menciptakan pembelajaran yang
tidak kaku dan penuh kerjasama antar peserta didik serta melatih kesiapan
peserta didik dalam memahami materi yang diberikan oleh guru.
15
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka konsep di atas, hipotesis yang digunakan dalam
penelitian tindakan kelas dapat ini dirumuskan sebagai berikut:
“Adanya peningkatan dalam aktivitas belajar dan hasil belajar peserta
didik pada materi Puasa Ramadan menggunakan Model Discovery Learning di
kelas V A SDN 2 Parakannyasag Kota Tasikmalaya”
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas V A SDN 2 Parakannyasag Kota
Tasikmalaya yang berjumlah 24 peserta didik.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah SDN 2 Parakannyasag Kota Tasikmalaya
yangberalamat di Jl.Leuwidahu Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya.
3. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini diprediksi selesai dalam dua bulan yaitu dari November
s.d. Desember 2022.
B. Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan menggunakan tiga siklus
yang setiap siklusnya terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi. Tahapan dalam penelitian tindakan kelas dapat
dilihat pada gambar sebagai berikut:
17
18
Dalam pelaksanaannya penilitian secara rinci terdiri dari langkah-
langkah sebagai berikut:
1. SIKLUS I
Pada siklus I tahapan pelaksanaannya sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan (Planning)
Pada tahap rencana tindakan ini, kegiatan yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
- Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
- Menyiapkan media dan bahan ajar
- Membagi peserta didik dalam beberapa kelompok
- Menyiapkan lembar penilaian untuk mengukur ranah kognitif
19
- Menyiapkan lembar penilaian untuk mengukur ranah ketrampilan
- Menyiapkan lembar observasi untuk guru
- Menyiapkan catatan lapangan
- Menyiapkan soal post test siklus I
b. Tahap Pelaksanaan (Acting)
Pada tahap pelaksanaan tindakan ini disesuaikan dengan rancangan
pembelajaran yang telah disusun, meliputi kegiatan awal, kegiatan
inti dan kegiatan akhir.
c. Tahap Pengamatan Tindakan
Pengamatan atau observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran
dengan model discovery learning berbantuan media pembelajaran
visual berlangsung. Pengamatan ini bertujuan untuk memperoleh
informasi yang lebih mendalam tentang pelaksanaan pembelajaran.
Proses pengamatan dilakukan berdasarkan lembar observasi.
d. Tahap Refleksi (Reflecting)
Tahapan refleksi dilakukan untuk melihat proses pelaksanaantindakan
siklus I dan hasil belajar peserta didik yang didapat dari hasil
pengataman dan pelaksanaan post test. Kegiatan refleksi tindakan I
juga berfungsi untuk mencari alternatif tindakan untuk mengatasi
kekurangan yang akan diperbaiki pada siklus II dan mempertahankan
kelebihan yang sudah ada di siklus I.
20
2. SIKLUS II
Kegiatan pada siklus II sama dengan kegiatan siklus I yang terdiri
dari empat tahap yaitu: perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan,
pengamatan dan refleksi.
Perencanaan tindakan pada siklus II didasarkan pada hasil refleksi
siklus I dan merupakan perbaikan dari kekurangan-kekurangan pada siklus
I. Pelaksanaan penelitian dilakukan dalam beberapa siklus. Apabila pada
siklus II belum juga mengarah kepada perubahan proses pembelajaran dan
hasil belajar maka dapat dilakukan siklus III. Siklus dapat dihentikan jika
hasil belajar yang diinginkan telah tercapai. RefleksiAwal, perencanaan
tindakan, pelaksanaaan tindakan, dan refleksi pada siklus II dapat
dilakukan atas hasil evaluasi dari siklus I dan begitu juga dengan siklus
selanjutnya.
3. SIKLUS III
Perencanaan tindakan pada siklus III didasarkan pada hasil refleksi
siklus I dan merupakan perbaikan dari kekurangan-kekurangan pada siklus
II. Keempat tahapan penelitian di atas dilaksanakan secara
berkesinambungan dari siklus satu ke siklus berikutnya. Pada setiap
pelaksanaan tindakan dilakukan observasi terhadap pembelajaran yang
dilakukan seorang observer dengan panduan lembar observasi. Selain itu,
digunakan juga catatan lapangan untuk mencatat temuan yang dianggap
penting oleh peneliti ketika pembelajaran berlangsung. Setelah
pembelajaran selesai dilaksanakan dilakukan wawancara dengan peserta
didik, untuk mengetahui pendapat dan kesulitan siswa pada pembelajaran
yang dilaksanakan.
21
C. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari :
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) disusun untuk pedoman
kegiatan pembelajaran di kelas.
2. Tes (aspek kognitif)
Tes yang diberikan disini berupa soal ujian yang digunakan untuk
mengetahui nilai dan hasil belajar peserta didik dan untuk mengukursejauh
mana keberhasilan belajar peserta didik dalam aspek kognitif.
3. Catatan Lapangan
Digunakan untuk melengkapi data yang tidak tercatat dalam instrumen-
instrumen lainnya.
4. Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian ini berupa foto atau gambar kegiatan
peserta didik dan kegiatan guru dalam proses pembelajaran.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan meliputi aspek permasalahan
yang dirumuskan adalah:
1. Peningkatan pembelajaran mata pelajaran PAI degan materi Puasa
Ramadan melalui penerapan model discovery learning
Data ini dikumpulkan melalui lembar observasi mengenai aktivitas peserta
didik dan pendidik selama kegiatan belajar mengajar dikelas, dan
dokumentasi pembelajaran yang diambil oleh observer yang kemudian
dianalisis secara deskriptif.
2. Data peningkatan hasil belajar peserta didik
Data ini dikumpulkan melalui penggunaan lembar observasi aktivitas
selama melakukan kegiatan yang dibuat peserta didik yang menjadi
22
sampel dalam penelitian dan tes yang dibuat oleh pendidik dalam
penelitian ini. Data ini kemudian dianalisis secara deskriptif.
E. Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah
analisis data kualitatif dan kuantitatif. Analisis data kualitatif digunakan sejak
sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di
lapangan.
Analisis ini bertujuan untuk menampung data-data yang diperoleh,
mengungkapakan data-data yang diperoleh dan mencari kembali data-data
yang belum lengkap dan perlu diperbaiki, serta mengetahui hasil yang didapat
dari adanya penelitian tindakan kelas dengan cara observasi pada saat kegiatan
pembelajaran berlangsung yang bertujuan untuk mengetahui perkembangan
peningkatan yang dicapai. Sedangkan analisis data kuantitatif menggunakan
skala likert dan rumus untuk mengukur ketepatan dalam melaksanakan
kegiatan proses pembelajaran dan mengukur hasil belajar peserta didik.
Berikut adalah penjelasan analisis data dan kriteria keberhasilan pada
penelitian ini:
1. Analisis Data Kualitatif
Analisis data lapangan model Miles and Huberman dalam penelitian
kualitatif ada tiga tahap yaitu data reduction, data display, dan conclusion
drawing/verification. Berikut adalah penjelasannya.
1) Reduksi Data (Data Reduction)
Reduksi data adalah suatu kegiatan penyeleksian, pemfokusan, dan
penyederhanaan data yang dimulai sejak pengumpulan data sampai
penyusunan laporan penelitian. Data yang dimaksud meliputi hasil
observasi, tes, dan catatan lapangan. Kegiatan penyederhanaan data
23
yang terkumpul dimaksudkan untuk mendapatkan informasi yangjelas
dan bermakna, yang kemudian disusun lebih sistematis dengan
ditonjolkan pokok-pokok yang penting sehingga lebih tajam tentang
hasil pengamatan dan dapat mempermudah peneliti untuk mencatat
kembali.
2) Penyajian Data (Data Display)
Penyajian data dilakukan dengan menampilkan data secara jelas dan
mudah dipahami bagi siapa saja yang membacanya baik dalam bentuk
naratif, tabel, grafik atau perwujudan lainnya dari informasi-informasi
yang telah diperoleh dari hasil reduksi sehingga dapat diberikan
penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan selanjutnya.
3) Kesimpulan (Consulusion)
Kesimpulan dilakukan setelah melakukan reduksi data dan penyajian
data. Penarikan kesimpulan dapat dilakukan dalam bentuk deskripsi
atau gambaran tentang subyek yang diteliti. Dengan adanya
kesimpulan data dapat disajikan lebih jelas.
2. Analisis Data Kuantitatif
Analisis data kuantitatif pada penelitian in didapat dari hasil
observasi atau pengamatan observer selama kegiatan pembelajaran
berlangsung dan hasil belajar peserta didik setelah mengerjakan post test
di setiap akhir siklus. Kegiatan observasi merupakan obervasi terstruktur
yang akan disajikan dalam lembar observasi dengan pengukuran
menggunakan skala likert.
1) Keterlaksanaan Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning
dalam Kegiatan Pembelajaran Kriteria penilaian keterlaksanaan
penerapan model discovery learning dihitung dengan melihat setiap
munculnya indikator pada lembar
24
observasi dengan menggunakan skala likert yang terdiri dari lima
kategori. Menurut Sugiyono (2011: 93) lima kategori pilihan skala
likert adalah sebagai berikut: sangat setuju/selalu (5), setuju/sering
(4), kurang setuju/kadang-kadang (3), tidak setuju/tidak pernah (2),
dan sangat tidak setuju (1).
Penghitungan hasil observasi masing-masing indikator dihitung
menggunakan rumus berikut.
Ketercapaian penerapan model discovery learning dan ketepatan
penggunaan media visual sebagai penunjang kegiatanpembelajaran
kemudian dibandingkan antara siklus I dan II untuk melihat
keberhasilan tindakan. Kualifikasi keberhasilan tindakan ditunjukkan
dengan keterangan pada tabel berikut:
Ketepatan Penggunaan Media Visual
Dalam Kegiatan Pembelajaran
No Konversi
Nilai
Rentang Skor Kualita
1 91 – 100 s A
Sangat
2 80 – 90 baik B
Baik
3 70 – 79 Cukup C
4 < 70 Kurang D
25
2) Hasil Belajar Bidang Kognitif
Hasil belajar peserta didik yang diperoleh dari bidang kognitif
ditentukan dari perolehan skor nilai post test. Untuk perhitungan hasil
belajar pada bidang kognitif antara siklus I dan siklus II menggunakan
rata-rata skor kelas dari Post-test yang diberikan dan persentase
peserta didik yang melampui KKM (>=75). Nilai KKM yang
ditetapkan untuk Mata Pelajaran PAI adalah adalah tujuh puluh lima.
Hasil belajar bidang kognitif pada penelitian ini akan dihitung rata-rata
dan ketuntasan belajar klasikal setiap siklusnya. Menurut Gantini dan
Suhendar (2017: 28), rumus menghitung nilai rata-rata kelas adalah:
Ketuntasan belajar klasikal menurut Daryanto (2011:191)
merupakan ketuntasan belajar dalam kelas. Kelas dikatakan tuntas
apabila dalam suatu pembelajaran apabila hasil belajar seluruh peserta
didik yang melampui KKM dalam kelas tersebut mencapai 80%.
Berikut rumus menghitung ketuntasan klasikal:
Kualifikasi nilai hasil belajar bidang kognitif peserta didik dapat
dilihat pada tabel berikut:
26
Kualifikasi Hasil Belajar Peserta didik Bidang Kognitif
No Konversi
Nilai
Rentang Skor Kualita
1 91 – 100 s A
Sangat
2 80 – 90 baik B
Baik
3 70 – 79 Cukup C
4 < 70 Kurang D
3) Evaluasi dan Refleksi
Evaluasi merupakan suatu tindakan yang dirancang untuk
mengetahui keefektifitasan tindakan pembelajaran yang telah
dilakukan di dalam kelas. Refleksi adalah kegiatan untuk mengkaji
tindakan perbaikan yang telah dilakukan, tentang apa yang telah
dihasilkan atau yang belum dituntaskan atas tindakan perbaikan
tersebut. Hasil dari kegiatan evaluasi dan refleksi adalah menentukan
tindakan atau langkah lebih lanjut untuk upaya mencapai tujuan dari
penelitian.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Kondisi Objektif Lokasi Penelitian
1. Informasi Data Sekolah
SDN 2 Parakannyasag merupakan Sekolah Dasar yang berlokasi Jl.
Leuwidahu Kelurahan Parakannyasag Kecamatan Indihiang Kota
Tasikmalaya. Letak sekolah yang cukup strategis dekat dengan SMPN 18
dan SMPN 19 Kota Tasikmalaya dan berada di kawasan pemukiman
warga Leuwidahu menjadikan SDN 2 Parakannyasag sebagai pusat
pendidikan Sekolah Dasar yang memiliki jumlah peserta didik cukup
banyak. Waktu penyelenggaraan pendidikan selama 6 hari dari hari Senin
sampai hari Sabtu.
Tabel 4.1
Informasi Data Sekolah SDN 2 Parakannyasag
Informasi Data Sekolah
SDN 2 Parakannyasag
No Data Keterangan
1 NPSN 20224654
2 Alamat Jl. Leuwidahu
Kelurahan Parakannyasag
Kecamatan Indihiang
Kota Tasikmalaya
Provinsi Jawa Barat
Kode Pos 46151
4 Tahun Operasional 1956
5 Status Tanah Milik Pemerintah Daerah
28
28
Informasi Data Sekolah
SDN 2 Parakannyasag
No Data Keterangan
6 Email Sekolah [email protected]
7 Identitas Kepala Sekolah
Nama Hj.Yeti Nurhayati, S.Ag.
NIP 196504121984122004
Pangkat/ Gol Pembina Tk 1, III/B
8 Akredtasi/ Tahun B / 2021
2. Visi, Misi, dan Tujuan SDN 2 Parakannyasag
a. Visi SDN 2 Parakannyasag
Visi SDN 2 Parakannyasag adalah “Berlandasakan Imtaq
dan Iptek SDN 2 Parakannyasag Berprestasi,Disiplin,Berbudi
Pekerti Luhur dan Berwawasan Lingkungan.” Visi ini dipusatkan
kepada Standar Kompetensi Lulusan
b. Misi SDN 2 Parakannyasag
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau harus
dilaksanakan sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan dalam
kurun waktu tertentu untuk menjadi rujukan bagi penyusunan
program jangka pendek, menengah, dan jangka panjang, dengan
berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan pendidikan.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, Misi SDN 2 Parakannyasag
adalah:
1. Menumbuhkan dan memperkokoh iman dan taqwa warga
SDN 2 Parakannyasagdan tercapainya hapalan Al-Qur’an juz
30;
2. Melengkapi sarana dan prasarana pendidikan sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan Iptek;
3. Memberdayakan guru dalam membimbing siswa di bidang
akademik dan non akademik;
4. Meningkatkan kualitas tenaga pendidikan dan kependidikan
29
5. dalam rangka peningkatan profesi prestasi dan produktivitas
6. Membiasakan budaya tertib, disiplin, sopan santun, dan berbudi
pekerti luhur;
7. Membiasakan lingkungan yang bersih, sehat, indah, nyaman di
lingkungan sekolah;
8. Menumbuhkembangan kecintaan terhadap lingkungan
9. Menjadikan sekolah sebagai lingkungan belajar dan sumber ilmu
pengetahuan;
10. Melaksanakan inovasi pembelajaran;
11. Melaksanakan pengembangan fasilitas sekolah;
12. Meningkatkan peran serta masyarakat dan stake holder dalam
membangun pendididkan.
c. Tujuan Satuan Pendidikan
1) Menghasilkan peserta didik yang taat menjalankan ajaran
agamanya dan berakhlak mulia, serta peduli sesama;
2) Terbentuknya karakter peserta didik yang memiliki budi
pekerti, sikap, dan perilaku yang dilandasi keimanan kepada
Allah swt.
3) Meningkatkan potensi sumber daya pendidik yang profesional;
4) Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik selaras
dengan pembinaan yang sesuai dengan bakat dan minat
peserta didik;
5) Menghasilkan lulusan yang berkualitas sesuai kebutuhan
masyarakat.
30
B. Deskripsi Pelaksanaan
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester I Tahun
Pelajaran 2022-2023, berlangsung selama kurang lebih dua bulan yaitu pada
bulan November sampai bulan Desember 2022. Penelitian ini dilaksanakan di
SDN 2 Parakannyasag. Adapun sasaran penelitian tindakan kelas ini adalah
kelasV A dengan jumlah peserta didik 24 orang. Tahapan tindakan yang akan
dilakukan terdiri dari tiga siklus.
1. Pra Siklus
Penelitian tindakan kelas ini diawali dengan melakukan observasi
secara langsung di Kelas V A SDN 2 Parakannyasag Kota Tasikmalaya
yang berjumlah 24 siswa. Pelaksanaan pendahuluan dilakukan selama dua
hari sebelum melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
situasi dan kondisi proses pembelajaran di kelas tersebut. Penelitian
pendahuluan ini diisi dengan kegiatan wawancara dan melakukan
observasi aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran PAI
berlangsung, dilanjutkan dengan menganalisis hasil belajar yang diperoleh
peserta didik kelas V A selama proses pembelajaran PAI di SDN 2
Parakannyasg Kota Tasikmalaya.
Dari hasil pengamatan awal, hasil belajar peserta didik kelas V A
pada mata pelajaran PAI di SDN 2 Parakannyasag Kota Tasikmalaya
masih tergolong rendah. Hal ini didapatkan pada hasil ulangan harian pada
materi“ Saling Menghargai” pada semester 1 tahun pelajaran 2022/2023
SDN 2 Parakannyasag Kota Tasikmalaya, sebagai berikut :
31
Tabel 4.2
Hasil Nilai Pra Siklus
No NAMA PESERTA DIDIK NILAI KETERANGAN
1 Aimar Nabil Watsqi 76 Tuntas
2 Aliefa Bilqis Humairah 50 Tidak Tuntas
3 Amanah Nur Siti Hawa 65 Tidak Tuntas
4 Ardhani Jaya Kusumah 78
5 Argia Seftiyana Noegraha Foetra 76 Tuntas
6 Arif Reza Maulana 60 Tuntas
7 Arif Saepurrohaman 76 Tidak Tuntas
8 Athif Apriyan ALghani 65 Tuntas
9 Aura Putri Ramadhani 76 Tidak Tuntas
10 Daffa Arjuan Noufal 78 Tuntas
11 El Fariz Muhammad Hakim 76 Tuntas
12 EMILIA PUTRI KHAERUNISYA 60 Tuntas
13 Fadhil Ramadhan Firdaus 60 Tidak Tuntas
14 Fazira Aria Zahra 55 Tidak Tuntas
15 Gian Amarrulloh 65 Tidak Tuntas
16 GLADIS ASMARANI 78 Tidak Tuntas
17 Irma Rahmawati 80 Tuntas
18 Kaila Assyifa Sidik 76 Tuntas
19 Kania Aulia Sefarinda 76 Tuntas
20 Khanza Khumaira Nayunda Tuntas
21 Lutfhiyah Mukaromah 65
22 M Ibni Ibnu Abdilah Tidak Tuntas
23 Mohammad Rifky Djuadhiansyah 80
24 Muhamad Rusda Khildansyah Tuntas
Jumlah 78
Tuntas
80
Tuntas
77
Tuntas
1706
Nilai Rata-rata Peserta didik 71,08
Jumlah Peserta didik Yang Tuntas 11
Persentase Peserta didik Yang Tuntas 55%
9
Jumlah Peserta didik Yang Tidak Tuntas
45%
Persentase Peserta didik Yang Tidak
Tuntas
(Sumber : Hasil Belajar Peserta didik Pra Siklus)
32
Berdasarkan data pada Tabel di atas terlihat jelas bahwa hasil belajar
peserta didik masih tergolong rendah. Adapun jumlah peserta didik yang
tuntas hanya 11 orang atau 55% dari jumlah keseluruhan yaitu 24 peserta
didik. Sedangkan jumlah peserta didik yang tidak tuntas 9 orang atau 45%
dari jumlah keseluruhan peserta didik. Selain itu, nilai rata- rata yang
diperoleh peserta didik juga masih tergolong rendah yaitu 69,55. Hal ini
disebabkan karena pada proses pembelajaran PAI guru masih sering
menggunakan suatu metode pembelajaran secara konvensioanal atau
teacher center yang berpusatkan kepada guru itusendiri, seperti guru masih
memakai metode ceramah pada saat proses pembelajaran, guru masih
kurang mengkreasikan penggunaan media maupun model pembelajaran
yang tepat sebagai alat pemahaman peserta didik. Selama proses
pembelajaran berlangsung secara menoton dan tidakada umpan balik atau
feedback dari peserta didik.
Maka dari pada itu peneliti mulai melakukan suatu penelitian
tindakan kelas guna untuk memperbaiki suatu pembelajaran agar
berpengaruh pada hasil belajar peserta didik khususnya pada mata
pelajaran PAI dengan materi Puasa Ramadhan di kelas V A SDN 2
Parakannyasag Kota Tasikmalaya dengan menerapkan model
pembelajaran Discovery Learning.
33
2. Pelaksanaan Siklus I
Pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada tanggal 07 Desember 2022.
Dalam pelaksanaan siklus I kegiatan yang dilakukan meliputi
perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
a. Perencanaan (Planning)
Tahap perencanaan siklus I dimulai dengan mempersiapakan
berbagai komponen yang akan digunakan dalam penelitian, yaitu
sebagai berikut :
1) Menyusun rencana pelaksanaan (RPP) dengan materi “Pengertian
Puasa Ramadan, Dalil Perintah Puasa Ramadan, Macam-Macam
Puasa,, Syarat Wajib Puasa, dan Syarat Sah Puasa” menggunakan
model Discovery Learning.
2) Menyiapkan sumber dan alat pembelajaran, dalam mendukung
kelancaran proses pembelajaran.
3) Menyiapkan pedoman observasi untuk guru dan peserta didik
yang telah disusun sebelumnya. Hal ini digunakan untuk
mengetahui bagaimana proses pembelajaran PAI Materi
Pengertian Puasa Ramadan, Dalil Perintah Puasa Ramadan,
Macam-Macam Puasa,, Syarat Wajib Puasa, dan Syarat Sah Puasa
dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning.
4) Menyiapkan alat evaluasi berupa tes hasil belajar kognitif bentuk
uraian untuk mengetahui hasil belajar peserta didik setelah
menggunakan model pembelajaran discovery learning pada
34
pembelajaran PAI Materi Pengertian Puasa Ramadan, Dalil
Perintah Puasa Ramadan, Macam-Macam Puasa,, Syarat Wajib
Puasa, dan Syarat Sah Puasa.
Tabel 4.3
Jadwal Perencanaan Siklus (Siklus I)
No Hari/Tanggal Pertemuan Materi
1 Rabu, Pengertian Puasa
Dalil Perintah Puasa
07 Desember 2022 Pertemuan 1 Macam-macam Puasa
Syarat Wajib Puasa
Syarat Sah Puasa
b. Pelaksanaan (Acting)
Pada tahapan ini peneliti melaksanakan tindakan sesuai dengan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), tahap pelaksanaan
tindakan siklus I dilakukan selama 100 menit. Peneliti dan guru
berkolaborasi melaksanakan penelitian tindakan kelas. Peneliti
dibantu satu orang guru sebagai kolaboran yang akan mengamati
selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan
lembar observasi yang sudah peneliti sediakan. Berikut deskripsi
pelaksanaan dan pengamatan kegiatan pembelajaran PAI dengan
materi Pengertian Puasa Ramadan, Dalil Perintah Puasa Ramadan,
Macam-Macam Puasa,, Syarat Wajib Puasa, dan Syarat Sah Puasa
dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning.
35
1) Kegiatan Awal Pembelajaran
a) Membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama
dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan penuh
khidmat;
b) Memulai pembelajaran dengan membaca al-Qur’an surah
pendek pilihan dengan lancar dan benar (nama surat sesuai
dengan program pembiasaan yang ditentukan sebelumnya);
c) Memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan
tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran;
d) Mengajukan pertanyaan secara komunikatif berkaitan
dengan materi pokok;
e) Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan
dicapai peserta didik
f) Guru membagi peserta didik ke dalam beberapa kelompok;
g) Menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan
mencermati, diskusi, presentase, dan menyimpulkan;
2) Kegiatan Inti
a) Tahap 1 Pemberian Rangsangan (Stimulation)
Pada tahapan ini kegiatan peserta didik yaitu mengamati melalui
slide power point terkait materi puasa
36
b) Tahap 2 Identifikasi masalah (problem statement)
Pada tahap ini peserta didik diminta mengidentifikasi hal-hal
yang terdapat pada slide dan guru memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk bertanya terkait pemahamannya
terhadap materi yang dicermati
c) Tahap 3 Pengumpulan data (data collection)
Pada tahapan ini secara berkelompok peserta didik menjawab
pertanyaan yang tertera pada LKPD kemudian mendiskusikan
jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang disajikan dan
mencatat hasil yang diperolehnya, untuk menjawab pertanyaan,
kemudian peserta didik diberi kesempatan untuk
mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya.
d) Tahap 4 Pengolahan data (data processing)
Pada tahapan ini peserta didik diberi kesempatan untuk
membahas dan mendiskusikan apa saja ketentuan-ketentuan
puasa. Kemudian dengan menggunakan metode make a match,
guru membagikan kartu kertas tentang kententuan puasa
Ramadhan yang dicampur secara acak, peserta didik
mengelompokkan masing-masing kartu sesuai dengan
ketentuan puasa Ramadhan (macam-macam puasa, syarat wajib
puasa, dan syarat sah puasa).
e) Tahap 5 Pembuktian (Verifikasi)
Pada tahap ini setiap kelompok, diminta untuk
mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas, sementara
kelompok lain menanggapi dengan kritis dan santun.
37
f) Tahap 6 Menarik kesimpulan (Generalization)
Pada tahapan terakhir Peserta didik menyampaikan hasil diskusi
secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan sopan kemudian peserta didik
diberikan kesempatan untuk bertanya tentang hal yang belum
dipahami untuk mendapatkan informasi tambahantentang apa
yang diamati untuk mengembangkan kreatifitas, rasa ingin tahu,
dan membentuk pikiran kritis.
Dan sebelum kegiatan pembelajaran diakhiri guru meminta
peserta didik untuk mengerjakan beberapa soal secara individu
untuk mengecek penguasaan peserta didik terhadap materi
pelajaran.
3) Kegiatan Penutup
Pada akhir pembelajaran guru mengapresiasi hasil kerja kelompok
peserta didik, memfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk
menarik kesimpulan dan menginformasikan kepada peserta didik
mengenai materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya
c. Pengamatan (Observing)
Observasi dilakukan secara langsung bersamaan dengan pelaksanaan
tindakan menggunakan lembar observasi untuk aktivitas guru dan
aktivitas peserta didik, didapat juga hasil tes siklus I. Adapun data yang
diperoleh adalah sebagai berikut :
1) Lembar Observasi Aktivitas Guru
38
Tabel. 4.4
Hasil Observasi Pengelolaan Pembelajaran Guru Siklus 1
Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning
No Sintaks Keterlaksan Penilaian
Aspek yang diobservasi aan
Ya Tida 1 2 3 4
k
1 Pendahuluan
a. Memotivasi peserta didik √ √
√ √
b. Menyampaikan tujuan √
pembelajaran √
√
c. Guru membagi peserta √
kedalam bebrapa kelompok
Guru menyampaikan
d. Langkah-
langkah
pembelajaran
2 Kegiatan Inti
Tahap a. Guru menampilkan slide √ √
Pemberian
Rangsanga power point/video √ √
n √ √
pembelajaran terkait √ √
Tahap
Identifika materi √ √
simasalah
Puasa
b. Peserta didik mengamati
gambar yang tertera di
slide
c. Guru membagikan
LKPDpada peserta
didik
a. Peserta didik diminta
mengidentifikasi hal-hal
yang
terdapat pada slide
b. Setiap kelompok
mempersiapkan
pertanyaantentang
materi puasa
39
No Sintaks Keterlaksan Penilaian
Tahap Aspek yang diobservasi aan
Pengumpula
ndata Ya Tida 1 2 3 4
Tahap k
Pengolaha
ndata a. Peserta didik berdiskusi √ √
menjawab pertanyaan
Tahap
Pembuktia yangterdapat pada
n
LKPD
Tahap
Menarik b. Peserta didik mencatat √ √
kesimpula hasilyang diperolehnya,
n untuk menjawab
pertanyaan dari berbagai
sumber
a. Peserta didik berdiskusi √
dengan disiplin, santun, √
percaya diri, peduli dan
bertanggung jawab
b. Dengan menggunakan model
make a match, guru
membagikan kartu kertas
tentang kententuan puasa
Ramadhan yang dicampur √ √
secara acak, peserta didik
mengelompokkan masing-
masing kartu sesuai dengan
ketentuan puasa Ramadhan
(macam-macam puasa,
syarat
wajib puasa, dan syarat sah
puasa)
c. Dalam mengerjakan LKPD,
peserta didik dibimbing √ √
dandiberikan kesempatan
untukmenanyakan hal-hal
yang
belum jelas atau
belum mereka
pahami
a. Setiap kelompok, √ √
dimintauntuk
mempresentasikan √ √
hasil diskusinya
didepankelas.
b. Kelompok lain memberikan
tanggapan dengan kritis
dansantun
a. Peserta didik
menyampaikanhasil
diskusi secara lisan, √ √
tertulis, atau media
lainnya untuk
mengembangkan sikap
jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir
sistematis,
40
mengungkapkan
pendapat dengan sopan
41
No Sintaks Keterlaksan Penilaian
Aspek yang diobservasi aan
3 Penutup
b. Guru meminta peserta Ya Tida 1 2 3 4
Total Capaian didik untuk mengerjakan k
Capaian (%) beberapa soal secara
individu untuk mengecek √√
penguasaan peserta
didik terhadap
materipelajaran
a. Guru mengapresiasi √ √
hasilkerja √
√ √
kelompok peserta didik
b. Guru memfasilitasi dan √
membimbing peserta didik 67
untuk menarik kesimpulan 79,7
c. Guru menginformasikan 6
kepada peserta didik
mengenai materi yang akan
dipelajari pada pertemuan
berikutnya
Keterangan :
Nilai Kriteria
1 : Tidak Baik
2 : Kurang Baik
3 : Cukup Baik
4 : Baik
Keterangan presentase
Presentase (%) = x 100 % 81%-100% : Sangat
baik61%-80% : Baik
Ket :
n : skor yang diperoleh 41%-60% : Cukup
N : Skor maksimal 21%-40% : Kurang Baik
% : Tingkat presentase yang dicapai <20% : Sangat kurang
42
2) Lembar Observasi Aktivitas Guru
Tabel. 4.5
Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Murid
Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning
No Aktivitas Guru yang diamati 1 Penilaian 4
23 √
1 Menyampaikan tujuan
√ 4
2 Memotivasi peserta didik/merumuskan masalah √
√
3 Mengkaitkan dengan pelajaran berikutnya √
√
4 Menyampaikan materi/langkah-langkah/strategi
√
5 Menjelaskan materi yang sulit
√
6 Membimbing dan mengamati peserta didik dalam √
menentukan konsep 28
77,77
7 Meminta peserta didik menyajikan dan mendiskusikan Penilaian
hasil kegiatan 23
√
8 Memberikan umpan balik √
√
9 Membimbing peserta didik merangkum pelajaran
√
Total capaian
√
Capaian (%) √
√
No Aktivitas Peserta didik yang diamati 1 √
1 Mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru √
21
2 Membaca buku peserta didik 58,33
3 Bekerja dengan sesama anggota kelompok
4 Diskusi antar peserta didik/antara peserta didik dengan
guru
5 Menyajikan hasil pembelajaran
6 Mengajukan/menanggapi pertanyaan/ide
7 Menulis yang relevan dengan KBM
8 Merangkum pembelajaran
9 Mengerjakan tes evaluasi/latihan
Total Capaian
Capaian (%)
Keterangan :
Nilai Kriteria
1 : Tidak Baik
2 : Kurang Baik
3 : Cukup Baik
4 : Baik