~Dosar-Dasar Menggambar Bongunan Dasar-Dasar Menggambar Bangunan Oleh:Maria Dwi Ferdiana Hak Cipta © 2014 pada penerbit viii + 160 hIm; 17,6 x 25 em ISBti: 978-602-7526-67-9 Penerbit: TAKA Publisher JI. Kapas no. 14, Yogyakarla. Email: [email protected] Website: www.takapublisher.eom , > Didistribuslkan oleh: PT.Bintang Pustaka Abadi JI. Kapas no. 14, Yoqyakarta, Telp: 0274-4332398, Fax: 0274-4332398 Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun tanpa lzin tertulis dari penulislpenerbit sesuai Undang-undang Hak Gipta. Percetakan: PT. Maeananjaya Gemerlang Cetakan: 1 Tahun: 14
~Dasar-Dasar Menggamb(Jf Bangunan Daftar lsi Kata Pengantar Daftar lsi Pendahuluan Bah 1 KOMPONEN GAMBAR TEKNIK 1.1. Standar Garis 1.2. Skala Gambar 1.2.1. Jenis Skala 1.2.2. Penerapan Skala pada Gambar Teknik 1.3. Standar Hurufdan Angka 1.3.1. Bentuk Hurufdan Angka 1.3.2. Ciri Hurufdan Angka Gambar Teknik 1.3.3. Ukuran Hurufdan Angka 1.4. Simbol Material 1.5. Satuan ivi111Bah 2 GAMBAR PROYEKSI 12.1. Proyeksi Ortogonal 12.1.1. Proyeksi Kuadran I (Proyeksi Eropa) 12.1.2. Proyeksi Kuadran III (Proyeksi Arnerika) 12.2. Proyeksi Aksonometri 22.2.1. Proyeksi Isometri 22.2.2. Proyeksi Dimetri 22.2.3. Proyek Trimetri 22.2.4. Sudut Kemiringan dan Skala Bidang Proyeksi Aksonometri 22.3. Proyeksi Oblique 22.3.1. Proyeksi Cavalier 22.3.2. Proyeksi Kabinet 22.4. Proyeksi Perspektif 2Bah 3 LEMBAR KERJA DAN GAMBAR TEKNIK BANGUNAN 23.1. Lembar Kerja 23.2. Kop Gambar 33.3. Melipat Lembar Kerja 33.4. Gambar Teknik dan Fungsinya 3
Oeser-Doser Menggc:lmbc:lrl3c:1l1glJ.r~(Ji11 Kete Pengantar Menggambar teknik merupakan salah satu kompetensi dasar yang harus ki bagi siswa atau praktisi konstruksi yansJngntinya bekerja pada bidang teknik. lukan adanya wawasan/pengetahuan d~sar sebaqai sumber referensi .untuk ajari. Buku ini merupakan rangkuman dari beberapa referensi yang rnembahas ng dasar-dasar menggambar teknik dalam bidanq konstruksi, seperti pengetahuan tentang cara menggambar manual, peralatan yang digunakan, serta hal-hal yang diperhatikan dalam menggambar. Seiring dengan kemajuan teknologi, metode dalam menggambar pun juga 9a1ami perkembangan, yaitu secara digital. Artinya, dalam menggambar teknik, loqi berperan untuk mernperrnudah proses pekerjaan menggambar. Perangkat (hardware) yaitu komputer berperan sebagai alat menjalankan program untuk 99ambar teknik. Buku inl juga membahas sekHas tentang pengenalan dasar ram menggambar teknik dengan kamputer yang umum yang digunakan yaitu CAD. Semoga referensi yang ada dalam buku ini dapat menambah wawasan bagi baca dan juga dapat menambah minat untuktlebih mengembangkan kompetensi ng-masing pribadi. Buku ini dibuat berdasarkan pedoman standar kampetensi dan etensl dasar, namun penulis mahan rnaaf bite masih terdapat kekurangan kata, at, atau keterangan yangkurang berkenan. Terima kasih. Maria Dwi Ferdiana , I i! , II I'i
3.5. Standardisasi Gambar Teknik 3.6. Gambar Teknik Bangunan 3.7. Gambar Konstruksi Doser-Doser MEmggc:itiibar Bcmqunon 38 , 38 45 ab 4 MENGGAMBAR MANUAL 4.1. Metode Menggambar Manual/Konvensional 4.1.1. Alat Menggambar 4.1.2. Media Gambar .. 4.1.3. Penempatan Kertas pada Meja Gam!5:ir 4.1.4. Ukuran Kertas 4.1.5. Penggnnaan Peralatan 4.2. Menggambar Garis 4.2.1. Menggambar Garis Tegak Lurus 4.2.2. Menggambar Garis Miring 4.2.3. Menggambar Garis Sejajar 4.2.4. Menggambar Dua Garis Bagi Sarna Panjang 4.2.5. Menggambar Garis Bagi Sejajar 4.2,6. Menggabungkan Garis Berurutan 43. Menggambar Bidang 4.3.1. Menggambar Sudut Bidang.dan Menduplikasi Gambar 4.3.2. Menggambar Segi n Beraturan 4.3.3. Menggambar Blips 4.4. Menggambar Perspektif 4.4.1. PerspektifSesuai dengan Skala 4.4.2. PerspektifSesuai dengan Kelipatan ab 5 MENGGAMBAR DENGAN KOMPUTER 5.1. Menggambar dengan Komputer 5.1.1. Perangkat Keras (Hardware) 5.1.2. Perangkat Lunak 5.2. Perangkat Lunak (Software) AutodeskAutoCAD 5.2.1. Tombol Perintah pada Keyboard 5.2.2. Tombol Shortcut pada Keyboard 5.2.3. Tombol Perintah pada Mous;; 5.3. Dasar Pengenalan Perangkat Lunak AutoCAD 5.3.1. Tampilan Lembar Kerja AutoCAD 2007 5.3.2. Sistem Koordinat 5.3.3. Teks' 5.3.4. Penulisan Karakter Khusus Text 5.3.5. Satuan Unit dan Sudut .. 47 47 47 55 56 56 57 62 62 63 64 64 64 65 66 66 68 74 75 75 75 79 79 79 81 84 85 86 87 88 88 89 92 92 93
Doser-Doser Menggombar Bangunan 5.4. Tool Gambar dan Modifikasi Objek 2D 94 5.4.1. Tool Gambar dan Teks 94 5.4.2. ToolModifikasi 97 5.4.3. Tool Dimensi 99 5.4.4. Tool Osnap 100 5.4.5. Tool Navigasi dan Pengamatan Gambar 101 5.5. Membuat File Barn 102 5.6. Menggambar dan Memodifikasi Objek 2D 102 5.6.1. MembuatKotak 103 5.6.2. Memberi Garis Dimensi Kotak 103 5.6.3. Membnat Garis Tepi 103 5.6.4. Membuat Lingkaran 104 5.6.5. Memberi Garis Dimensi Lingkarau 104 5.6.6. Membnat Segi n 104 5.6.7. Memberi Arsiran 105 5.6.8. Memotong Garis 105 5.6,9. MenyambungGaris 106 5.6.10. Meng-copy Objek 107 5,6.11. Menskala Objek 107 5.6.12. Rotasi Objek 108 5.6.13. Mirror Objek 109 5.6.14. Membuat Garis Lengkung 109 5.6.15. Memindahkan Objek 110 5.6.16. MembuatLayer 110 5.6.17. Membuat Garis Ganda denganMultiline 111 5.6.18. Mengatur Dimensi 112 5.6.19. Mcngatur Ketebalan dan Jenis Garis Layer 114 5.7. Tool Gambar dan Modifikasi Objek 3D 120 5.7.1. Tool Sudut Pandang Proyeksi (View) 3D 120 5.7.2. Tool Gambar 3D 121 5.7.3. ToolModifikasi 3D 125 5.7.4. Tool Navigasi dan Pengamatan Objek 3D 126 5.7.5. Tool Render 128 5.7.6. ToolTampilan Objek 3D 128 5.8. Menggambar dan Memodifikasi Objek 3D 129 5.8.1. Meng-extrude Objek 129 5.8.2. Rotasi 3D 130 5.83. Union Objek 130 5.8.4. Intersect Objek 131 5.8.5. Subtract Objek 131 5.8.6. Imprint Objek 132 ..
lJU,,"U'·-lJU,,"U'· 'Y'<::H'!'H:lun,uu,· UU"guT'Un 5.8.7. Slice Objek 5.8.8. Revolve Objek 5.8.9. Sweep Objek 5.8.10. Loft Objek 5.9. Mencetak Gambar dengan Perangkat Lunak 5.9.1. Setting Area Cetak Plotter 5.9.2. Settiug Plotter 5.10. 'Backup Data Level 1 dan Auto Save 5.11. Restore Data Levell aftar Gambar aftar Tabel aftar Pustaka .. 132 133 133 134 143 143 146 148 149 151 157 159
Oeser-Doser MenggambarBangUnan Pendahuluan Materi pada buku ini merupakan referensi dasar bagi praktisl konstruksi yang rneliputi pengetahuan penunjang dan praktikdalam menggambar, baik seeara manual maupun dengan kornputeryanq dibantu dengan program AutoCAD. Walaupun sudahada media digital dalam menqqarnbar teknik, narnun konsep dan pemikiran dasar sangat perlu sebagai bekaldalam bekerja. Komputer hanya atat penunjang/sarana dalarn mempercepat kinerja saja dan bukan seqalanya. Pengetahuan casar menggambar teknik merupakan hal yang paling penting karena sebagai titik awal untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal. Hasil gambar 2D merupakan dokumen gambar reneanaseperti gambar tampak, potongan, dan denah yang digunakan sebagai aeuan dalampembangunan, sedangkan gambar 3D dapat digunakan sebagai presentasi awal dangambaran bangunan jadi dalam kegiatan pembangunan. Bahasan yang ada dalam buku ini meliputi hal-hal yang harus diperhatikan dalam °menggambar teknik, seperti kornponen dasar menggambar teknik, membuat kop, cara menggambar manual (langkah menggambargaris, bidang, dan proyeksi), serta menggambar digital dengan AutoCAD. ..
I. Standar Garis Dalam gambar teknik digunakan beberapa jenis garis, yang masing-masing mpunyal arti dan penqqunaannya sendiri, Oleh karena itu, penggunaannya harus .uai dengan maksud dan tujuannya. Ada lima jenls garis gambar, yaitu: Garisgambar Garis pdtongan Garis ukuran Gambar 1.1 Jenis garis gambar Garis bayangan Garis titik strip 1. Garis gambar Garis ini digunakan untuk membuat batas dari bentuk suatu benda dalam gam bar. 2. Garis bayangan Garis ini berupa garis putus-putus dengan ketebalan gads % tebal garis biasa, Garis inl digunakan untuk membuat batas suatu benda yang tidak tampak iangsung oleh mata. 3. Garis titik strip Garis ini berupa garis "strip, titik, strip, titik" dengan ketebalan garis garis biasa. Garis ini digunakan misalnya untuk menunjukkan sumbu suatu benda yang digambar. 4. Garis ukuran Berupa garis tipis dengan ketebalan % dari tebal garis biasa. Garis ini digunakan untuk menunjukkan ukuran suatu benda atau ruang. Garis ukuran terdiri dari garis petunjuk batas ukuran dan garis petunjuk ukuran. Garis petunjuk batas ukuran dibuat terpisah dari garis batas benda sehingga tidak mengacaukan pembaca gambar, sedangkan garis petunjuk ukuran dibuat dengan ujung pangkalnya diberi anak panah tepat pada garis petunjuk batas ukuran. Semua gambar teknik yang dikehendaki dengan pemotongan, batas potongan harus digaris dengan garis potong ini.
~Dasar-Dasar Menggambar Bangunan 5. Garls potong Garisini berupa garis"strip, titik, titik, strip" dengan ketebalan % tebal garisbiasa. Janisgarlsmenuruttebalnya ada tiga macam, yaitu: garistebal, garissedang,dangaristipis. Ketigajanistebal garisini menurutstandar ISO memiliki perbandingan 1:0,7:0,5. Tebat garis dipilih sesuat besar kecilnya gambar, dan dipiiih dari deretan tebal berikut: 0,18; 0,25; 0,35; 0,5; 0,7; 1; 14; dan 2 mm. Karena kesukaran-kesukaran yangada pada cara reproduksi tertentu, tebal 0,18 sebaiknya jangan digunakan. Pada umumnya, tebal garis adalah 0,5 atau 0,7. <Il o Gambar 1.2 Jarakantara qaris-qaris Keterangan: a. Tebal garis b. Jarak antaragaris (dianjurkan nilai minimum = 3a) c. Huang antar garisminimum 0,7 mm .. .0
Doser-Doser Menggambar Bangunan Lihat gambar Macam garis Penggunaan 0.6 A1. Garis nyata benda A 0.8 Tebal kontinyu A2. Garis tepi B1. Garis berpotong khayal B2. Garis ukur B3. Garis proyeksi (bantu) B Tipis Kontinyu B4. Garis penunjuk B5. Garis arsir 0.1 B6. Garis nyata penampang 0.2 yang diputar C1. Garis batas-batas dari potongan sebagian atau C r>:r>. Garis tipis bagian yang dipotong, bebas bila batasnya bukan garis bergores tipis F1. Garis benda yang F ---- 0.3 Garis sedang terhalang/tidak langsung 0.4 (putus-putus) terlihat G 0.1 Garis tipis G1. Garis sumbu/lintasan G -..... _---. 0.2 (strip titik) G2. Garis simetri r- - Garis strip H1. Garis untuk memotong H 0.2 titik, strip tebal penampang -... 0.6 pada ujuhgnya J1. Garis untuk menunjukkan Garis tebal permukaan yang akan J ..... • ..... • 0.6 (strip titik) mendapatkan tambahan pengerjaan K1. Garis bag ian yang berdampingan K _ •. _a ... 0.2 Garis tipis strip K2. Batas kedudukan benda titik ganda yang bergerak K3. Bentuk semula sebelum dipotong Taber 1.1 Macam qaris .. ,
, ... " uasar~uasar lV\enggarnoor oorrgcrtcn 1.2. Skala Gambar rSetiap jenis gambar mempunyai ukuran yang berbeda-beda, ada yang kecil dan ada yang besar. Oleh karena itu, sering kali tidak mernungkinkan menggambar suatu gambar dalam kertas gambar ukuran tertentu dalam ukuran sebenarnya. Untuk itu, ukuran gambar harus diperkecil jika bendanya besar, dan harus diperbesar jika bendanya terlalu keciL Pengecilan atau pembesaran gambar dilakukan dengan skala tertentu. Skala adalah perbandingan ukuran linear pada gambar terhadap ukuran linear dari benda sebenarnya. Ada tiga macam skala gambar, yaitu: 1. Skala pembesaran Pembesaran digunakan jika gambarnya dibuat lebih besar daripada benda sebenamya. Misalnya, jika bendanya kecil dan rumit seperti pada rangkaian kontrol pada lampu jalan, maka harus menggunakan skala pembesaran untuk menggambarkan rangkaianinL Penunjukan untuk skala pernbesaran adalah x:1, sedangkan ukuran lengkap yang dianjurkan adalah 50:1 20:1 10:1 5:1 2: 1 2. Skala penuh Skala penuh digunakan bilamana gambarnya dibuat sarna besar dengan benda sebenamya. Skala ini dianjurkan untuk sedapat mungkin dipergunakan supaya dapat membayangkan benda yang sebenarnya, atau untuk memudahkan pemeriksaan. Penunjukan skala penuh adalah 1:1. 3. Skala pengeeilan Skala pengeeilan digunakan bilamana gambar yang dibuat lebih keeil daripada gambar yang sebenarnya, Penunjukkannya adalah 1:x. Berikut inidaftar penunjukkan skala pengecilan yang dianjurkan, 1: 2 1: 20 1: 200 1: 2000 1: 5 1: 50 1: 500 1:5000 1: 10 1: 100 1: 1000 1: 10000 Bila dibuat pada skala besar, pada saat gambar diperkecil dianjurkan untuk mengacu ke format DIN (Deutsche Industrie Norma/norma industri Jerman) sehingga detail-detall akan tampak jelas. Contoh penggunaan: bangunan dengan ukuran 10 m x 20 m akan digambar dengan ukuran 10 em x 20 em apabila rnenqqunakan skala 1'100. ..
, Doser-Doser Menggambar Bangunan 1.2.1. Jenis Skala Pada prinsipnya, penggunaan skala dapat dibagi menjadi: 1. Skala mendatar (horizontal) Skala yang menyatakan arah perbandingan ukuran secara mendatar, mtsatnya seperti ukuran panjang balok as ke as, jarak kolom as ke as, dan ukuran struktur tampak atas. = :::> , ~"I = t UJlU l ~Ul 7.~fl U.!JU J.~JU 5.? ::; Gambar 1.3 Skala mendatar pada sebuah struktur fondasl tampak atas 2. Skala tegak (vertikal) Skala yang menyatakan arah perhitungan perbandingan ukuran secara tegak. Penggambaran ini biasanya digunakan untuk menyatakan ketinggian bangunan, yaitu yang terlihat dalam gam bar potongan, blasanya dinyatakan dalam ukuran angka atau keterangan ketinggian elevasi dari rnuka tanah (±O,OO).
~Dasar~DasarMenggambar Bangurian l~i !¢"'''' l a?( ss i "' ~mc ~;<a 'g. .. !'i. I Gambar 1A Skala denqan etevas i lI!l~ III • IU w & .I~,. , II~ Gambar 1.5 Skala dengan ukuran/angka 3. Skala kemiringan Skala yang menyatakan perbandingan antara sisi tegak dan sisi mendatar, sehingga mendapatkan hasil kemiringan suatu lereng ataukemiringan dataran. Dapat juga digunakan sebagai pedoman dalam menentukan kernirlnqan saluran untuk arah penqaliran, Cara penullsannya, angka depan perbandingan menunjukkan sisi tegak dan angka belakangnya menunjukkan sisi mendatar.
, 6'. T -:II" u ~I \ r--u ------i SKAlA6:4 Doser-Doser Menggambar Bonquncn I~I~ r--u---t l' uSKAlA4:4 SKAlA 4:6 Gambar 1.6 Contoh penulisan skala kemiringan 4. Skala balak/skala grafik Skala grafik atau skala balak/bar scale merupakan skala yang penulisannya berbentuk balok yang diarsir dengan ukuran yang sudah ditetapkan. Penggunaan skala lni biasanya pada peta dan berfungsi mengkonversikan jarak pada peta ke jarak sesungguhnya pada permukaan bumi. Skala ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu skala primer dan skala tambahan. Skala primer berada pada bagian sebelah kanan dari nol skala ditandai dengan unit ukur penuh, sedangkan skala tambahan berada pada bagian sebelah kiri dari nol. Kebanyakan peta memiliki tiga atau lebih skala grafik yang masing-masing menggunakan unit ukur yang berbeda-beda. o 20 30 40 50 =wi IF l' I Gambar 1.7 Contoh penulisan skala balok seoerhana c()Hf()UR"iHTEJ\VAI.<'.00"MmRS _. _, "... _../ Wfrn SUPPLEMOJfARY COH.TtNJRsA.T .$QNET$~NT,ERV~" $ 10 s:c.lo::1.;~~OO(i • e 0<"; --...• k • o 10 " e .. '-1& -~ )(\~ IO,W.iftl:f1~ - Gambar 1.8 Conton penulisan skala balok peta
Doser-Doser Menggambar Bongunan 1.3. Standar Hurufdan Angka Gambar teknik merupakan media intormasl dalam pekerjaan teknik yang di dalamnya tidak hanya tertuang gambar suatu bentuk struktur rencana, namun juga keterangan-keterangan tentang dimensi, skala, bahan material, dan sebagainya yang semuanya diwujudkan dalam tulisan dan angka sebagai petunjuk dari gambar tersebut. 1.3.1. Bentuk Hurufdan Angka Huruf dan angka dapat dibuat tegak lurus atau miring. ABCDE FG HI J KLM N 0 PO RST UVWXYZ a.b c d e fg h i j kim n 0 p qr s t u V w X y z 1234567890 (a) ABCDEFGH IJKLMNOPQRSTU VWX YZ a b cde f g h i ik! m n 0 p qrstu v wx y z 1234567890 (b) 1.3.2. Ciri Hurufdan Angka Gambar Teknik Ciri-clrl yang perlu pada huruf dan angka pada gam bar teknik adalah sebagai berikut. Huruf dan angka gambar teknik harus jelas dan seragam. Huruf dan angka gambar teknik senantiasa menjadi cara untuk menunjukkan maksud dan tujuan gambar teknik yang bersangkutan sejelas-jelasnya. Huruf dan angka gambarteknik selain berfungsi seperti di atas, juga akan menjadi hiasan bagi gambar teknik itu. Oleh sebab itu, posisi gambar maupun huruf dan angka perlu diatur sedemikian rupa sehingga mudah dibaca. Pada dasarnya, bentuk huruf dan angka gambar teknik dapat digolongkan menjadi dua. yaitu huruf dan angka untuk gambar teknik bangunan serta huruf dan angka untuk gambar teknik mesin dan Iistrik. Huruf dan angka tersebut dapat dibuat tegak atau miring. Penulisan huruf teknik telah dinormalisasikan oleh ISO (International Organization for Standardization). Semua dokumen-dokumen teknik dianjurkan menggunakan huruf-huruf ini, sedangkan posisi huruf ini balk yang tegak lurus maupun yang miring ke kanan 15° kedua-duanya boleh digunakan. RI.
Dasar-Dasar Menggambar Bangunan 1.3.3. Ukuran Hurufdan Angka Ketentuan Ukuran dalam (mm) Tinggi huruf besar 3,5 5 7 10 14 Tinggi huruf kecil 2,5 3,5 5 7 10 Jarak antar huruf 0,7 1 1,4 2,1 2,2 Jarak min. antar baris 5 7 10 14 20 Jarak min. antar suku kala 1,5 2,1 3 4,2 6 Tebal huruf/angka 0,35 0,5 0,7 1 1,4 Tabel1.3 Ukuran huruf dan angka SLimber:istiarto.staff.ugm.ac-id (Komponen Gambar) 1.4. Simbol Material Sebelum menggambar teknik konstruksi, ada balknya pahami terlebih dahulu beberapa notasi bahan bangunan konstruksi beserta notasi kondisi sekitar bangunan yang sering digunakan dalarn gambar konstruksi, Bahan bangunan yang sering digunakan struktural adalah, beton, beton bertulang, baja/besi, kayu, pasangan batu kali (fondasi), sedangkan untuk arsitektural adalah kaca, pasangan batu bata, batu tempel, dan lainnya, Untuk kondisi sekitar, rnisal seperti muka air, muka tanah asli, dan permukaan batu keras. Beberapa ketentuan dalam menggambar bahan bangunan·Yaitu. 1. Gambar irisandiarsir dengan satu arah saja. 2. Semua garis arsir digambar miring 45 derajat dengan tebal sama. 3. Jarak antaragaris arsir berbanding dengan luas bagian yang hendak diarsir. Semakin luas bidang yang akan diarsir, semakin jauh/renggang jarak garis dibanding bidang arsir lain yang lebih sempit. 4. Bidang miring diarsir dengan cara membuat sudut 45 derajat terhadap sumbu panjang bidang yang diiris. 5. Apabila jenis gambar tidak memungkinkan untukmembedakan jenis gambar dengan perbedaan arsiran, maka dapat dipergunakan cara yang ditentukan. ,
: 1:10.000 sampai 1:100 : 1:50.000 sampai 1:10.000 : 1:2.500.000 sampai 1:50.000 Doser-Doser Menggambar Bangunan Berikut inl tabel pembanding skala yang sering digunakan dalam dunia teknik. IImu IImu Bangunan Jalan KA dan Pesawat dan Pela Bangunan Elektronik Kapal Bangunan Air - 10:1 - - - - 5:1 - - - - 2:1 - - - 1:1 1:1 1:1 1:1 - 1:5 1:5 1:5 1:5 - 1:10 1:10 1:10 1:10 - 1:20 1:20 1:20 1:20 - 1:50 1:50 1:50 1:50 - 1:100 1:100 1:100 1:100 - 1:200 - 1:200 1:200 - 1:500 - - 1:500 1:500 1:1000 - - 1:1000 1:1.000 1:2500 1:2.500 1:5.000 1:10.000 1:25.000 . 1:50.000 Tabel1.2 Perbandingan skala pada gambar teknlk Sumber: istiarto.staff.ugm.ac.id (Komponen Gambar) 1-2.2. Penerapan Skala pada Gambar Teknik Berikut ini beberapa contoh penerapan skala yang sering digunakan pada gambar teknik bangunan dan teknik sipil pada umumnya. , 1. Peta ukuran besar sedang ked! 2. Peta topografi reconnaissance master plan unit desain : 1:10.000 sampai 1:100 : 1:25.000 sampai 1:5.000 : 1:5.000 sampai 1:500
Dcsor-Dcscr Menggambar Bangunan 3. Bangunan gedung denah potongan memanjang potongan melintang tampakJpandangan muka tampak samping sanitasi instalasi listrik detaillpenjelasan penulangan beton : 1:100, 1:200 : 1:100 : 1:100 : 1:100 : 1:100 : 1:100 : 1:100 : 1:10, 1:5 : 1:50, 1:10, 1:5 , 4. Jembatan situasi denah potongan melintang potongan memanjang detail/penjelasan 5. Jalan situasi denah potongan melintang potongan memanjang detaii/penjelasan 6. Bandar udara denah bangunan gedung 7. Bendungan, waduk situasi denah : 1:1000 : 1:200, 1:100 : 1:200, 1:100 : 1:200, 1:100 : 1:50, 1:10 : 1:5.000, 1:1.000 : 1:200, 1:100 : 1:20, 1:10 : 1:20, 1:10 : 1:10 : 1:500, 1:200 : Iihat skala gam bar : 1:5.000, 1:1.000 : 1:500, 1:200 8. Pengairan, irigasi situasi trace saluran profil memanjang saluran skala memanjang skala vertlkal profil melintang saluran bangunan pelengkap : 1:5.000 : 1:200 : 1:2.000 : 1:50 : 1:50 : 1:50
~Dasar-Dasar Menggambar Bangunan Berikut ini beberapa contoh simbal tekstur atau arsiran material yang sering digunakan dalam gambar teknik bangunan. Nama Bahan Nama Bahan Bangunanf Simbol Bangunanl Simbol Material Material y:. :::.'...\/::":::';:"{ Beton .? =: .:.!:~ :";::'~"~~:::':~~~'~ Batu tempeI ~: FI [ Beton Kaca 1/ bertulang '~X®,/ ''1ii2/'''''' Batu kali c~. Pasangan bata ~: j I: ii/ e/ Pasir ';;i/;//II;'i,'!III~!!~lillll Serat kayu r;e;~;!!kF;kk//1 memanjang / ~: Tanah liat! Permukaan urug tanah ~Ollrdm l1li: Permukaan Trasram batu keras :W7[ Serat kayu Lantai kerja meHntang beton IIIIIIIiIIl
Dcscr-Dcscr Menggambar Bongunan Nama Bahan Bangunanl Material Lantai kerja beton Besi cair/baja cair Logam putih Simbol .. Nama Bahan Bangunanl Material Besi tempa dan baja tuang Baja istimewa Muka air xz: Simbol ,m" *' , Kemiringan tanah Permukaan batu pecah .5. Satuan Tabel1.4 Slmbol material Satuan merupakan besaran yang diguriakan untuk rnenilai sitat uatu benda. Sitat ini dinyatakan dalam angka melalui hasil pengukuran. lalarn mehggambar teknik, digunakan satuan berstandar internasional SI=Satuan Sistem lnternasional). Dalam SI terdapat besaran pokok antara lain anjarip, massa, waktu, arus listrik, suhu, intensitas cahaya, dan jumlah zat. lasil perpaduan antara besaran pokok menghasilkan besaran turunan seperti luas, plume, berat, kecepatan, dan lain-lain. Selain itu, terdapat besaran tambahan yaitu udut datar dan sudut ruang. ..
Dcscr-Dcscr Menggambar Bangunan Besaran Nama satuan Lambang satuan Lambang dimensi tambahan sudut dalar radian rad (L) sudut ruang steradian sr (M) waktu sekon (delik) s(l) (T) arus listrik ampere A (I) suhu kelvin K (0) intensitas cahaya kandela cd (J) jumlah zat mole Mol (M) Tabe11.5 Besaran pokok dalam SI Besaran tambahan Nama satuan Lambang satuan sudut datar radian rad sudut wang steradian sr Tabel 1.6 Besaran tambahan Besaran turunan Nama sateen Lambang satuan luas meter perseqi rn2 volume meter kubik m' berat kilogram per meter detik detik kgmis' kerapatan kilogram per rneter kubik kg/m' kecepatan meter per detik rn/s percepatan meter per delik detik rn/s" massajenis kilogram per meter persegi kg/rn' tekanan, tegangan newton per meter persegi N/m' gaya newton N energi joule J daya watt W tekanan pascal Pa Tabel1.7 Besaran turunan -
Gambar proyeksi merupakan cara menggambarkan suatu benda dari berbagai udut pan dang baik dari satu sisi atau lebih yangdapat menunjukkan bentuk, ukuran, .erta kedudukan benda yang bersangkutan. Dalam gambar teknik, terdapat beberapa nacam proyeksi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram hlrarki berikut. Gambar2.1 Hirarki proyeksi ..
Doser-Doser Menggambar Bongvnan 2.1. Proyeksi Ortogonal Merupakan proyeksi untuk menggambarkan suatu benda dari arah pandang yang berbeda menurut sisi yang berbeda melalui bidang proyeksi yang terdiri dari tiga rnacam, yaitu: (V) ____ Ja.1.- V~I P~OPIU(p) -----A----.- ----~/.?"<lVr""" IV 00 Gambar 2.2 Empat kuadran 1. Bidang proyeksi horizontal (H) menunjukkan pandangan lampak alas. 2. Bidang proyeksi vertikal (II) menunjukkan pandangan muka. 3. Bidang proyeksi profil (P) menunjukkan samping kiri atau kanan. Tiga bidangtersebut (vertikal, horizontal, dan profit) membentukempat ruangan atau kuadran I, II, III, dan IV. Pada gambar teknik, ruangan yang dikenal hanya dua saja yaitu proyeksi kuadran I (proyeksi Eropa) dan proyeksi kuadran III (proyeksi Amerika). 2.1.1. Proyeksi Kuadran I (Proyeksi Eropa) Proyeksi kuadran I sering disebut proyeksi sudut pertama. Benda yang akan diproyeksikan diletakkan di tengah-tengah proyeksi ketiga bidangyaitu horizontal, vertikal, dan profit pada kuadran l. a. Proyeksi tiga sisi Pada kuadran I; sebuah benda tiga dirnensi seperti pada gambar 2.3 bila direntangkan/dijabarkan pada proyekslnya, bagian A diproyeksikan pada bidang P yaitu tampak muka, sedangkan B diproyeksi ke bidang V yaitu tampak samping, dan bagian C diproyeksikan pada bidang H yaitu tampak atas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihal pada gambar 2.4. 1II1!'t
v Dcsor-Dosor Menggambar Bangunan v , Gambar 2.3 Benda diproyeksikan kuadran I Gambar 2.4 Proyeksl bendadi kuadran 1 dijabarkan b. Proyeksi lengkap Proyeksi lenqkap adalah proyeksi yang memperlihatkan semua sisi benda secara lengkap yaitu tampak atas, bawah, samping kiri, samping kanan, tampak muka, dan tampak belakang sesuai dengan proyeksi benda pada gambar 4.22. Secara lengkap, dapat dilihat pada gambar 2.5. Gambar2.5 Proyeksi benda lengkap
Doser-Doser Menggambar Bangunan c. Lambang proyeksi Eropa Pada proyeksi kuadran I (proyeksi Eropa), kedudukan gambar tampak muka digunakan sebagai patokan untuk meletakkan gambar yang lain, sehingga gambar tampak kanan akan terletak di sebelah kid, begitu pula gambar tampak atas terletak dl sebelah bawah, dan sebaliknya. Gambar tampak belakang diperbolehkan untuk ditempatkan di sebelah kanan ataupun dl sebelah kiri. --8- Gambar 2.6 Lambang proyeksl Eropa Cirl khas yang utama dalam proyeksi Eropa adalah gambar tampak muka di bagian klrt, sedang gambar tarnpak lainnya berada dl sebelah kanannya. 2.1.2. Proyeksi Kuadran III (Proyeksi Amerika) Proyeksi kuadran 111 sering disebut proyeksi sudut ketiga. Benda yang akan diproyeksikan diletakkan di tengah-tengah proyeksi ketiga bidang yaltu horizontal, vertikal, dan profil pad a kuadran Ill. a. Proyeksi tiga sisl Pada kuadran III, sebuah benda tiga dimensi seperti pada gambar 2.7 bila direntangkan/dijabarkan pada proyeksinya, bagian A diproyeksikan pada bidang P yaitu tampak muka, sedangkan B diproyeksi ke bidang V yaitu tampak samping kanan, dan bagian C diproyeksikan pada bidang H yaitu tampak atas. Untuk lebih jelasnya dapat diiihat pada gambar 2.8. " r. i l t1 , Gambar 2.7 Benda diproyeksikan kuadran III mE Gambar 2.8 Benda direntangkan
b. Dosor-Dosor Menggambor Bangunan Proyeksi lengkap Proyeksi yang memperlihatkan semua sisi benda secara lengkap yaitu tampak atas, bawah, samping kiri, samping kanan, tampak muka, dan tampak belakang sesuai dengan proyeksi benda pada gambar 2.7. Secara lengkap, dapat dilihat pada gambar 2.9. , Gambar 2,9 Proyeksi benda lengkap c. Lambang proyeksi Amerika Ciri khas proyeksi Amerika adalah gambar tampak mukal depan berada pada samping kanan sedangkan tampak samping berada di sebelah kirinya. -~---------r--@- Gambar 2.10 Lambang proyeksi Amerika 11M.
Doser-Doser Menggambar Bangunan 2.2. Proyeksi Aksonometri 2.2.1. Proyeksi Isometri Adapun ciri dan syarat proyeksi tersebut sebagai berikut. Ciri pacta sumbu, yaitu sumbu x dan sumbu y mempunyai sudut 30° terhadap garis mendatar. Sudut antara sumbu satu dengan sumbu lainnya 1200 • Ciri pacta ukurannya, yaitu panjang gambar pacta masing-masing sumbu sarna dengan panjang benda yang digambarnya. x 120"""""'-120' z 30' y Gambar 2.11 Proyeksi isometri Sumber: Dasar-Dasar Menggambar Teknik Bangunan (2008) Miftahuddin dan Bambang Suranto 2.2.2. Proyeksi Dimetri Proyeksi dimetri merupakan proyeksi yang bentuk sudut kedua garis sumbunya sarna besar terhadap bidang gam bar x z 15' y Gambar 2.12 Proyeksi dimetri Sumber: Dasar-Dasar Menggambar Teknik Bangunan (20GB) Miftahuddin dan Bambang Suranto lIB
Dasar-Dasar Menggambar Bangunan 2.2.3. Proyek Trimetri Proyeksi trimetri merupakan proyeksi yang bentuk sudut ketiga garis sumbunya sama besar terhadap bidang gambar. , x 10° y z Gambar 2.13 Proyeksi trimetrl Sumber: Dasar-Dasar Menqqarnbar Teknik Bangunan (2008) Miftahuddin dan Bambang Suranto 2.2.4. Sudut Kemiringan dan Skala Bidang Proyeksi Aksonometri SUDUT PROYEKSI SKALA PERPENDEKAN NO CARA PROYEKSI Sb.x Sb. Y Sb.z 1 PROYEKSI ISOMETRI 30° 30° 82 82 "82 15° 15° 73 73 96 35° 35° 86 86 71 2 PROYEKSI DIMETRI 40° 10° 54 92 92 20° 10° 64 83 97 30° 15° 65 86 92 30° 20° 72 83 89 35° 25° 77 85 83 3 PROYEKSI TRIMETRI 45° 15° 65 92 86 Tabel2.1 Sudut kemiringan dan skala bidang proyeksi aksonometri Sumber. Oasar-Oasar Menggambai Teknik Bangunan (2008) Miftahuddin dan Bambanq Suranto
Doser-Doser Menggambar Bangunan 2.3. Proyeksi Oblique Proyeksi oblique rnerupakan proyeksi yang kemiringan garisnya sejajar dengan bidang proyeksinya. Sudut proyeksi yang sering digunakan adalah 30°, 45°, dan 60°. Benda yang diilustrasikan/digambar dengan proyeksi ini dapat terlihat apa adanya. Proyeksi oblique dikategorikan menjadi dua macam, yaitu: 2.3.1. Proyeksi Cavalier Proyeksi ini menggunakan perbandingan panjang sumbu x:y:z=1: 1:1. 1 z 30' atau 45° atau 60° x Gambar 2.14 Proyeksi cavalier Sumber: Dasar-Dasar MenggarribatTeknik Banqunan (2008) Miftahuddin dan Bambang Suranto 2.3.2. Proyeksi Kabinet Proyeksi ini menggunakan perbandingan panjang sumbu x:y=1:1, sedangkan pada sumbu z dapat berkisar enter %x atau %x. a = 3/4 atau 1/2 1 a 1 y z 30' atau 45° atau 60° x Gambar 2.15 Proyeksl kabinet Sumber: Dasar-Dasar Menggambar Teknik Bangunan (2008) Miftahuddin dan Bambang Suranto IIilIIII!l'}
Dosor-Dosor Menggambor Bongunon .4. Proyeksi Perspektif Proyeksi perspektif merupakan cara menggambarkan proyeksi suatu benda :lngan qarls-paris proyektor yang memusat ke satu, dua, atau tiga titik pandang, ~hingga bagian benda semakin ke belakang semakin kecil, Proyeksi dengan cara ini eperf pengHhatan/sudut pandang secara nyata mata manusia dalam memandang iatu objek. BlDANG GAMBAR , r=== I L _ BIDANG TANAH -------- Gambar 2.16 Letak bidang gambar terhadap bidang datar 1. Bagian perspektif Dalam memproyeksikan benda dengan perspektif, terdapat beberapa hal yang perlu dlketahui, yaitu bagIan bidang yang meliputi: Bidang gam bar (picture plane) Bidang gambar merupakan bidang vertikal di mana benda sebalknya terletak tepat pada bldang tegak sepertl dlnding. Bidang tanah (ground plane) Bidang tanah adalah bidang horizontal pada bidang perspektif. Sudut dan tinggl tltik pandang/titik mata (station point) Titik pandang merupakan kedudukan/posisi pengamat terhadap jarak benda/objek yang dilihat. Sebaiknya, jarak tempat orang yang melihat terhadap bldang datar yang tegak atau bidang gambar sesuai dengan sudut batas pandangan pada objek, biasanya besar sudutnya lebih dari 3D', sedangkan tinggi horizon biasanya.sesuai dengan tinggi orang yang melihat, yaitu antara ±1.60 m sampai 1.8 rn. -
Doser-Doser Menggambar Bangunan Garis cakrawala (horizon) Cakrawala adalah garis batas pandang di mana terdapat titik lenyap berada. Titik lenyap (vanishing point) Titik lenyap adalah titik kurnpul garis proyeksi perspektif pada garis cakrawala. Skala Agar gambar perspektif terHhat real dan presisi, sebaiknya gambar perspektif menggunakan skala bulat dan hindari menggunakan skala desimal karena akan mempersulit proses menggambar dengan metode manual, 2. Jenis perspektif Umumnya, ada tiga jenis perspektif yang digunakan dalam gam bar teknik, yaitu: a. Perspektif 1 titik hilang is Horl~n- ---- -1<~;;,:~=~ Gambar 2.17 Perspektif benda dengan 1 titik hilang b. Perspektif 2 titik hilang , .... 1-';;'~:::.:: ~~:,:,~:: .............. ....... . :::.;~::?:"i~~ is..,I:i.~.r! >C.o.n Gambar 2.18 Perspektif benda 2 dengan tltlk hilang -
, r : . • : •·· .. : : _ G~ris'Hotjzon _---- :~-----_ .. " 2 " ,- -: -: ." to·..-- Dosar~Dasar Menggambar Bangunan Perspektif 3 titik hilang \ , .., , . \ . ';..... . -. ... ...... ......... ..... . - •, c. ,~: , .. # . , .. ..... . ......... : . .......... :: .. ~... .. . .. -. ~.. "0:" .. • '* I .. . . , . , . , , , • • • • ·••... • •• '¥ 3 ..•...••.~:::::~::::::~~~-- 1 -'," " " '" '." -"'-. -',-, " Gambar 2.19 Perspektif benda dengan3 tltlk hilailg ..,
T" Oa JOSOa-JOS Joqwo66u3W uounbuog
i.1. Lembar Kerja Lembar kerja memiliki komponen utama yaitu kop halaman dan area gambar. Cop halaman merupakan keteranqan gambar kerja yang berisi tentang pemberi kerja, iersetujuan pemberi kerja, denah lokasi, konsultan/kontraktor, serta keterangan lambar. Terdapat dua jenis kop hataman yang digunakan, yaitu kop horizontal dan kop ertikal. Besaran kolom yang digunakan untuk menampung keterangan yang ada dalam crtas gambar tergantung perusahaan yang menggunakan. Peletakan format kolorn ientitas qambar ada yangdiletakkan pada bag ian bawah kertas gambar, ada yang !i sam ping kertas gambar dengan maksud agar peletakan gambarnya mudah diatur. lahkan, ada juga yang terlelak di bagian alas kertas gambar. Kelerangan yang lerdapal alam kolorn gambar tergantung kebutuhan, tetapl yang penting keterangan tersebut apat memberikan informasi yang jelas terhadap apa yang ada dalam gam bar terse but. 1. Lembar halarnan mukafjudul Halaman muka dokumen pelaksanaan konstruksi bangunan sangat penting karena akan memberikan penjelasan dokumen yang tersedia untuk keperluan pembangunan. Untuk itu, keterangannya berisi judul, lokasi, dan tahun pelaksanaan proyek konstruksi yang disertai presentasi gambar jadi bangunan tersebut, atau bisa juga tanpa gam bar. 2. Daftar gambar/Daftar isi Untuk memudahkan mencari gam bar yang diperlukan dalam pelaksanaan pembangunan, diperlukan penjelasan pada halaman muka sebelum membuka seluruh gam bar yang ada. Dengan adanya informasi terse but, kita akan dengan mudah mendapatkannya saat kita memerlukan gam bar tertentu. Biasanya, setiap lembargambar diberl kode atau nomor gambarnya. Kemudian, agar teratur, daftar gam bar tetap dimasukkan dalarn format gambar yang sudan ditetapkan oleh biro perencana. Adapun komponen daftar isi berisi nomor urut.judul pekerjaan, kode, serta nomor halaman.
Doser-Doser Menggambar Bangunan "'WlllA'l<f'lOl<'n"", UNM."'"J1SSlIlHA'Wl"H "oww". PEMBANGUNAN GenUNG PENOIDlKAN OANLABORATORlUM 8 LANTAI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Gambar 3.1 Contoh format lembar bateman judul dengan gambar it P€MfRlf(f~PRO\JINSI OIIEIl.IIHlsnMEWIl =AJ(AATII DINASPEKERJAAN UMUM, PERUMAHAN DAN ENERG[ SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI D.I.Y. BIDANG BINA MARGA JaI..~·.. "tN.;., T~,_("'74)5"'24'''JJ<U..... (''''<)Sl78n Y<><;;fOKMcrA--=. """""', Pemlxlrlgunan]a!arl dan)embatan Kegi<ltan : PerencanaanPembangllnanJembatan Peke!jaao : DEOJembatan lRUNGPETRUK Sepanjang 150.00M RuasJalan5eot<lk> - Klangol'l BAB. VII GAMBAR RENCANA fAIlUt>l /lNGGIIAAN 2009 '!ift:·":,:·H, Gambar 3.2 Contoh format lembar halaman judul tanpa gambar DAFTAR 151 PEMBANGUNAN GEDUNG PENDIDIKAN DAN LABORATORIUM 8 LANTAI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA No. JUMLAH JUDUL GAMBAR LEMBAR LEMBAR 1 88 DETAIL STAN DAR UNTUK PEKERJAAN STRUKTUR 1 2 88 DETAIL STANDAR UNTUK PEKERJMN STRUKTUR 2 ..
Dasar~Dasar Menggambar Bangunan 3 88 DENAH RENCANA BORE PILE 4 88 DENAH RENCANA POER LANTAI BASEMENT 5 88 DENAH RENCANASLOOF DAN PONDASI BATU KALI Lnt BASEMENT 6 88 DENAH RENCANA TIE BEAM LANTAI BASEMENT 7 88 DENAH RENCANA KOLOM BASEMENT 8 88 DENAH RENCANA KOLOM LANTAI 1 9 88 DENAH RENCANA KOLOM LANTAI 2 10 88 DENAH RENCANA KOLOM LANTAI 3 11 88 DENAH RENCANA KOLOM LANTAI 4 12 88 DENAH HENCANAKOLOM LANTAI 5 13 88 DENAH RENCANA KOLOM LANTAI 6 14 88 DENAH RENCANA KOLOM LANTAI 7 15 88 DENAH RENCANA KOLOM TOP FLOOR 16 88 OENAH RENCANA BALOK LANTAI 1 Elev. -0.08 17 88 DENAH RENCANA BALOK LANTAI 2 Elev. +4.22 18 88 DENAH RENCANA BALOK LANTAI3 Elev. +8.52 19 88 DENAHRENCANA BALOKLANTAI4 Elev. +12.82 20 88 DENAH RENCANA RING BALK Elev. +14.52 21 88 DENAH RENCANA BALOK LANTAI5 Bev. +17.12 22 88 DENAH RENCANA BALQKLANTAI6 Elev. +21.42 23 88 DENAH RENCANA BALOK LANTAI? Elev. +25.72 24 88 DENAH RENCANA SALOK TOP FLOOR Elev. +30.02 25 88 DENAH RENCANARING BALK Elev. +31.17 26 88 DENAH RENCANARING BALK Elev. +31.40 27 88 DENAH RENCANAR1NG BALK Elev. +33.65 28 88 DENAH RENCANA PLAT LANTAI 1 29 88 DENAH RENCANA PLAT LANTAI 2 30 88 DENAH RENCANA PLAT LANTA! 3 31 88 DENAH RENcANA PLAT LANTAI 4 32 88 DENAH RENCANA PLAT LANTAI 5 33 88 DENAH RENCANA PLATLANTAI 6 I 34 88 DENAH RENCANA PLAT LANTAI7 , I 35 88 DENAH RENCANA PLAT LANTAI TOP FLOOR 36 88 DENAH RENCANAPLATTALANG T= 10 Cm 37 88 DETAIL BALOK SLOOF 38 88 DETAIL BALOK TIE BEAM 39 88 DETAIL PENULANGAN BORE PILE 40 88 DETAILPOER P1 41 88 DETAIL POER P1a 42 88 DETAIL POER P1a' 43 88 DETAIL POER P2 Gamber 3.3 Contoh daftar gambar 1IIIII!lI. ,
Doser-Doser Menggambar Bangunan 3. Lembar catatan dan standar pekerjaan Pada setiap lembar gambar pelaksanaan, keteranqan tertulis yang tertatu banyak pada gambar akan menjadikan gambarnya tidak praktis atau kemungkinan tidak menguntungkan bagi pengguna. Untuk itu, dalam setiap halaman gambar bila perlu dibuatkan gambar catatan atau legenda untuk member! petunjuk yang praktis pada pembaca. Adapun yang digambarkan berupa simbol dan keterangan, tetapi dalarn gambar pelaksanaan hanya simbolnya saja. Lembar catatan berisi syarat teknis pekerjaan, detail pelaksanaan pekerjaan, keterangan, serta kop halaman. " '" rr .. ,,,,'II! i ;; ,'II I; I! II 'I I. H I 11+h+r+-rh-+T~i !~ I Ii 111111 II I' II I' ,. ...",,,,,,.. I: III !l IPI II 11111 II' , H-H-H-.J-I't'I n+J.-'jl ' ! Ii 1111'1 I I I -r-i I !lId . llilliliiillill," I( ". -• .1 I I' w • • • ;1 • ~I !il .. Il.. TEl ;;! c B . ;: . II', . ' , I , ,. I" '.J'. T e'l i -,!i .....""" I; Ii , !." 1 1 n '"l" " ''l'i"'F'Il!!l ." , "' 'I' ill ,:' .... J !'I' "l Ill, .i1I'I. '.~ lz I: r 51 till uI •••• 1 s ;:: 1+1,1'1'1'1'1'1,1-11 • ~iJ-" i IIe,I, ~1.111111'1' ,'" -,. !I 8 ... ql1> , , ., II ! I -.! h~!i: !! l! I 2i [JIll. ! I ~ij I I !!! i §! !L~ i:f!~:f lifl~ ~l~!~ 1'li 'I 1: I ~~ i . i~ f6 II • • I ···-1!f Ii I • I .' IIi" iJ'f' , .Q.. ••. "lt~li i. ,'q, I ~-fi - e; I ::'jW .",1 :~ ....~~ II,! =',"I-ii"~~I!! . ~!,! 1~1'!hfi\jll!i ,I ,11'~I'!' t' . • . -s- It §~ '1f!!. ;l~ d I!" Eli !~! _ ',! -, ii .. , i /) I j !,., , .llilil i li~ ~n!511 II: ~.! !i "I I~ri ;il n . Il" I I '. i IF~"" !, !~il 11;1 j!H,j: Ii 1~i!I!E f HP1 !HI'I, ,llil 0 il II Gambar 3.5 Contoh standar struktur ••
4. Doser-Doser Menggambar Bangunan Lembar muka sub pekerjaan Berisi judut pekerjaan (strukturfarsitekturfmekanikatletektrikat), logo instansi pemberi tugas, dan nama proyek. , " t> .. Eo-< Q. L? Z g Eo-< .~ [f) :;: w ....:l~ ...... <r: Eo-< Cl Gambar 3.6 Format lembar sub pekerjaan -
Dcscr-Dcscr Menggambar Bangunan 3.2. Kop Gambar 1. Komponen kop gambar Kop gambar merupakan bagian pada lembar gambar yang berfungsi memberikan informasi tentang pihak yang terkait dan hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan konstruksi tersebut. Komponen kop gambar rencana lebih kompleks dan detail dibandingkan dengan lembar judul. Adapun kornponen dari kop lembar kerja adalah sebagal berikut. li~ Ii ",,"-I Pemberi tugas/judul proyek dan lokasi _.sAIVfUlllU'M~ --- I proyek yang dikerjakan "'-'''-'::::''-'- •.. - -- ... 1 Judul pekerjaan konstruksi ~lIEI __ I "" -- I Peta lokasl I Pihak persetujuan final gambar proyek, I'euuuu. I - dapat berupa pihak pejabat berwenang - atau tenaga ahli yang sudah ...._-._- -::::2.... . berpengalaman Pelaksana proyek yang mengerjakan ...."'"""'":':.."=,Ii!!- (kontraktor atau pemborong) atau ----......- konsultan perencana (bila maslh berupa -- gambar tender) ."""'-., r-",:- -- _. - -" .... I Pembuat gambar I - '-..._- - UUUMlJlII Pihak bertanggung [awab terhadap .. gambar - Judul gambar dan skala - - • No. halaman dan jumlah lembar I - - ....- .. ..- - -,. Gambar 3.7 Bagian kop -
2. Dasar-DasarMenggambar Bangunan Letak dan ukuran kop gambar a. Letak kop gambar Keberadaan kop gambar lebih meningkatkan tampilan gambar. Gambar terlihat formal dan profesional, terlebih lagi disertai logo dari pihak yang membuat atau tanda tangan perencana. Kop gambar pada umumnya diletakkan dl bawah ataupun dl samping kanan kertas yang terbagi dalam beberapa baris dan kolorn , , , I"""" -i---·-·-·-'- i ii:_,"...=2~ l::::::~ ...,;- .... i --'- -~- ~.- ;- t ; , L2 . I -: I, II I '0 I L1 Gambar 3.8 Kop posisi portrait • c, , , ~-'''' .: - _._._._._._._._._- - -- 'e- o ................... ._ - ....,..""'.. ..._-- .,...""'......,....., -- - """ _. - ,---- ... "",.. - ,.4·.,. ,,,' -- I: I .- -~ -- -0 , (j , - " --;-;J :::~_ - - , ......... : ..._,_._._._--._.- - I/' L2 r-- r-- 1== L1 Gambar 3.9 Kop posisi landscape ..
Dcscr-Dcsor Menggambar Bangunon b. Ukuran kop gambar Dalam standar dan aturan gambar teknik, tidak ada ukuran standar atau pasti mengenai besaran kop kertas dan apa yang harus dicantumkan. Namun, dalam menentukan ukuran kop beserta kolomnya, sebaiknya proporsional terhadap ukuran kertas yang digunakan, dan juga dalam kop terdapat keterangan seperti pada poin 1 sebagai kejelasan dari pihak yang bertanggung jawab terhadap suatu pekerjaan teknik. Lebar kop vertikal adalah sekitar 1/7 sampai 1/8 terhadap lebar lernbar kerja setelah dikurangi garis tepi. L kop (L2) = 1/7 sampai 1/9 L garis tepi (L1) ft F= I-rr-1 I L1 Gambar 3.10 Ukuran kop vernkal-sencsceoe Lebar kop horizontal adalah sekitar 1/8 sampai 1/10 terhadap lebar lernbar kerja setelah dikurangi garis tepi. L kop (L2) = 1/8 sarnpal 1/10 L gar;s tepi (L1) 1 IL4 Gambar 3.11 Ukuran kop horizontal-landscape .. L3
Dasar~DasarMenggambar Bangunan L4 13 L2 l1 Gambar 3.11 Ukuran kop horizontal-landscape 3. Ukuran garis tepi kop Ukuran garis tepi terhadap ukuran kertas gambar A4 sampai A3 yang digunakan yaitu garis tepi kiri 2 em, garis tepi atas 1 em, garis tepi bawah 1 em, garis tepi kanan 1 em. Ukuran ,garis tepi terhadap ukuran kertas gambar A2 yang digunakan yaitu garis tepl kiri 3 em, garis tepi atas 1% em, garis tepi bawah 1% em, garis tepi kanan 1% _em. Ukuran garis tepi terhadap ukuran kertas gambar A1 sampai AD yang digunakan yaitugaris tepi kiri 4 em, garis tepi atas 2 em, garis tepi bawah 2 em, garis tepi kanan 2 em. ,
Dcsor-Dcscr Menggambar Bangunan 3.3. Melipat Lernbar Kerja Untuk menyajikan gambar secara resmi, kertas gambar harus dilipat (tidak boleh digulung) sedemikian rupa sehingga menjadi ukuran yang lebih keeil dan mudah ditumpuk. Ukuran setelah dilipat menjadi sebesar A4 atau folio baik tidur maupun berdiri. Hal yang menjadi catatan adalah nama harus selalu ada pada bagian depan, ukuran lipatan A4, atau folio. Kop gambar harus terletak di depan serta dalam melipat sebaiknya sirnetris, teratur, dan konsisten. II! iii i 1 lei L---+--l------L----L ---- i 1 ! I 1 ! I lAO! ! ! ' j 'I! ! !ft I ~-_t------+----+-----+ I Ii! i , I iii I \ I ILI I I I I J--- iii \ I Ab i \ '-'-----1'_l.....· I I . I B it=: \ i i -----~-A-1----1--- I I I I I Gambar 3.13 Pola melipat lembar kerja .'f.
Dasar~Dasar Menggambar Bangunan Bila lembar kerja yang berukuran lebih dari A4 dibukukan/diarsipkan/dijilid untuk Ikuran A4, sebaiknya lembar kerja dilipat seperii gam bar berikut. , A3 c B A Posisi KOP (1) C I A Pos/si KOP !,-:~i§ IJ 1/ /0$:)1 ~~" J....."V: ~. Q. ~- 'k II ~~",IJ Poslsl KOP f..~ . :::<~ •.". ~(1I f ..... \.-.;;;;i 0 /j .... ~. 0// ::;'t.?~. -"-.If r/ c B (2) (3) c A3 " Gambar 3.14 Contoh menpat lembar kerjaukuran A3 lngkah: 1. Kertas A3 dibagi 2 bag/an. Salah satu bagian dibagi 2 lagi sehingga rnuncul bagian C paling besar, lalu bagian B dan Ayang kurang leb/h sama. Bag/an A merupakan bagian yang ada kopnya. 2. Lipat antara bag/an B dan A. Bag/an B berada di bawah. 3. Posisi kop di alas (bag/an B lidak terlihat), sedangkan bagian C hanya tert/hat sebag/an. -
Doser-Doser Menggambar Bangunon 3.4. Gambar Teknik dan Fungsinya 1. Kedudukan gambarteknik Menggambar teknik merupakan hal atau cara yang digunakan untuk menuangkan ide perencanaan dan pelaksanaan oleh pihak terkait Gambar teknik dapat disebut juga bahasa teknik yaitu sebagai media inforrnasi berupa gambar, notasl, simbol, serta keterangan-keterangan secara akurat. Syarat utama dari gambar teknik adalah presisi, skalatis, rapi, terstruktur, dan harus berdasarkan standardisasi gambar teknik yang berlaku. 2. Fungsi- gambar teknik a. Penyampai informasi Gambar teknik meneruskan maksud desainer atau perencana kepada orang yang bersangkutan dengan proses pembuatan, perneriksaan perakitan, dan lain-Iainnya secara tepat. b. Bahan referensi dan informasi Gambar teknik yang sudah diarsip kemungkinan dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk rencana pengembangan atau rnodiflkasi di kemudian hari, sehingga diperlukan penomoran arsip dan dlperhatikan cara penyimpanannya. c. Peningkatan daya berpikir Konsep awal yang telah dituangkan dalam bentuk gambar kemudian dievaluasi dan diteliti lagi. Proses ini dilakukan berulang-ulang agar diperoleh konsep atau gambar teknik sempurna. 3.5. Standardisasi Gambar Teknik Gambar teknik memerlukan standardisasi, artinya bahasa teknik harus sarna aturannya antar pihak pelaku konstruksi yang satu dengan yang lain sehingga dapat dimengerti oleh pihak terkait tersebut. Standardlsasl gambar teknik merupakan penyatuan lambangfsimbol secara nasi anal maupun internasianal. Secara nasional, standar yang digunakan adalah SNI (Standar Nasionallndonesia), sedangkan standar yang digunakan secara internasianal adalah ISO (lntemational Standard Organization) 3.6. Gambar Teknik Bangunan 1. Perencanaan gambar Sebelum melaksanakan penggambaran suatu bangunan, sebaiknya kita harus terlebih dahulu mengetahui dasar-dasar darl perancangan sehingga apa yang akan digambar sesuai dengan yang dimaksudkan. Hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam merancang adalah: a. Fungsibangunan Dalam merancang suatu bangunan, tentu saja tidak akan terlepas dari fungsi bangunan itu sendlri, Penampilan dan karakter antara bangunan satu dengan lainnya tentu berbeda, ,.I~
Dasar-Dasar Menggambar Bangunan karena setiap bangunan mempunyai persyaratan masingmasing. , b. Kekuatan konstruksi Di sini yang utama dalam bangunan adalah harus kuat atau tidak mudah robah. Adapun pemakaian sistem strukturnya tergantung juga dari perancang itu sendiri. Untuk itu, dalarn menggambar bangunan, perlu pengetahuan tentang hal-hal standar konstruksi karena sangat diperlukan dalam penyelesaian menggambar. c. Keindahan (estetika) dan bentuk bangunan Estetika dl sini menyangkut segi arsitektur, sehingga keindahan di sini harus menyesuaikan diri dengan tujuan/ fungsi di samping konstruksinya. Keindahan tidak boleh berdiri sendiri tanpa mengindahkan atau mempertimbangkan faktorfaktor lainnya. Hasil akhir dari penggambaran bangunan tidak hanya indah dipandang, tetapi apakah banqunan tersebut kalau sfigunakan bertungsi sesuai dengan tujuan dan harapan penghuninya. 2. Pelaksanaan gambar Pelaksanaan gambar konstruksi, balk dalarn tahap perencanaan ataupun pelaksanaan, perlu memperhatikan hal-hal berikut. a. Akurat Setiap ukuran/dimensi harus akurat. Minimal ukuran dalam bilangan bulat, minimal- angka desimal dua angka di belakang kama. Skala harus disesuaikan dengan ketentuan gambar teknik serta ukuran benda yang akan digambar. Bila menggunakan peralatan manual, gunakan peralatan yang balk, misalnya dari segikelurusan permukaan periqqarls. b. Jelas Dalam menggambar arsiran, notasi, sirnbol, danlegenda dengan metode konvensional/manual, tebal tipis garis, arsiran, atau bentuk-bentuk sirnbol material harus jelas. Setiap akan menggambar, periksa kelengkapan dan kondisi ala!. Sila sudah kurang layak, sebaiknya diganti, atau perbaiki lebih dahulu jika rnasih dapat dapat diperbaiki. c. Rapi dan bersih HasH gambar yang bersih dan rapi dapat berpengaruh terhadap pelaksanaan pekerjaan. Bila gambar tidak bersih, akan sulit membaca notasi, simbcl, skala, dan keterangan gambar lainnya. 3. Gambar proyeks! bangunan Gambar proyeksi bangunan merupakan gambar proyeksi yang memvisualkan bentuk bangunan berdasarkan proyeksi salah satu bidang (horizontal atau vertikal), disebut proyeksi 2d atau berbentuk 3d
Doser-Doser Menggambar Bangunan yaitu proyeksi 3 bidang (horizontal, vertikal, dan tampak). Berdasarkan proyeksinya, gam bar teknik 2d dikelompokkan menjadi sebagai berikut. 8. Gambar denah Denah merupakan tampak (potongan atau penampang mendatar) suatu bangunan yang dilihat dari atas ke arah bawah sesuai dengan gam bar potongan tampak samping di mana letak potongan tampak atasnya. Dalam denah biasanya terdapat keterangan:- nama dan ketinggian suatu lantai bangunan atau elevasi bangunan; dimensi dan skala; sirnbol bahan bangunan; keterangan lainnya. l:l, ?t woo 3250 ~I ~I 81 '1°~I ~I 15()O 1500 i ,-0/ r ;JJOO I{r.UTAMA ._,-~--,-- I i" OOi R.M....KAN 0.<10 eeoc 14400 ", 2200 ~IJ? ~I L-i> DENAH LANTAI BAWAH Gambar 3.15 Contoh denah rumah ..
Dcscr-Dcscr Menggambar Bangunan b. Gambar tarnpak Tampak merupakan penglihatan mata terhadap bangunan , secara tegak lurus, rnisalnya tampak muka, tampak sam ping kanan, tampak utara atau tampak A1. Hasil gambar tampak akan memperlihatkan bentuk bangunan utuh atau bagian bangunan utuh dari sam ping tanpa memperlihatkan bagian dalarn strukturnya. :@:' TAMPAK SAMPING SKALA1: 100 Gambar 3.16 Contoh tampak rumah lImB
Doser-Doser Menggambar Bangunan c. Gambar potongan Gambar potongan adalah gambar yang berupa pandangan penampang bangunan atau konstruksi arah tegak sesuai dengan notasi petunjuk arahnya. +&8~ ! D . g l\ -0.&.42 . . +3.42 I • • K.TIDUR f::::I K,TI!?UR ., §n.PE DI~~C. +3.00 14400 POTONGAN A - A SKALA 1 : 100 """ ·.00 +0,00 eaoo I"" 2C~ -~~.._""-~ ....1 .J. 2300 2500 H;700 :@JIO TT(@. 8100 POTONGAN B - B SKALA 1 : 100 Garnbar 3.17 Potonoan rumen iB'I!I
Dasar-Daser Menggambar Bangunan d. Gambar detail Gambar detail konstruksi merupakan gambar untuk , memperjelas suatu detail pemasang material konstruksi tertentu yang diperlukan. Gambar detail ini biasanya digambar dengan skala lebih besar agar dalam pelaksanaan penyelesaian pekerjaan sesuai dengan ukuran dan bahan yang digunakan. 08 ~8 ---' z .. ------+-- ._.. --- S K A l A I IG ~DETAIL ~IUM D9MM ~UlSION 49 " J y !ii .,h I I I " 0 • I'T'-- 'JW det2 !ii '" c» RANGKA uou, 40X40MM KUSENAlUMU GYPSUM BOAR FINISH: CATH WARNA : PUTIH Gambar 3.18 Contoh detail tulangan tangga dan plafon