The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Modul ajar ini sebagai panduan dalam melaksanakan pembelajaran mata pelajaran Sejarah selama satu fase.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by november.cheria, 2024-02-16 04:18:31

MODUL AJAR SEJARAH FASE E

Modul ajar ini sebagai panduan dalam melaksanakan pembelajaran mata pelajaran Sejarah selama satu fase.

● Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan. Penutup K = ( Koneksi Antar Materi Peserta Didik bersama ) ● Peserta didik membuat kesimpulan bersama-sama dengan guru. ● Guru memberi penilaian kepada siswa untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator. ● Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang menunjukkan sikap disiplin dan kerja sama. A = ( Aksi Nyata ) ● Guru memberikan tugas untuk memperkuat hasil belajar. ● Guru mengingatkan tentang pembelajaran pada hari berikutnya. ● Guru menutup pelajaran dan memberi salam. 15 menit D. Asesmen 1. Asesmen sebelum pembelajaran (Asesmen Diagnostik) ● Tujuan: Mengidentifikasi atau mengetahui karakteristik, kondisi kompetensi, kekuatan, dan kelemahan model belajar peserta didik sehingga pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan kompetensi dan kondisi peserta didik. ● Jenis-Jenis Asesmen Diagnostik 1) Asesmen nonkognitif 2) Asesmen kognitif 2. Asesmen pada proses pembelajaran (Asesmen Formatif) ● Tujuan: Memberikan informasi atau umpan balik bagi pendidik dan peserta didik untuk memperbaiki proses belajar. ● Jenis-Jenis Asesmen Formatif 1) Tugas Individu 2) Tugas Kelompok 3. Asesmen pada akhir proses pembelajaran (Asesmen Sumatif) ● Tujuan: Memastikan ketercapaian tujuan pembelajaran peserta didik. ● Jenis-Jenis Asesmen Sumatif 1) Ulangan Harian 2) Sumatif Tengah Semester 3) Sumatif Akhir Semester E. Pengayaan & remidial 1. Remedial a. Pembelajaran remisial dilakukan bagi peserta didik yang belum tuntas b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes. Meta Dewi Larasati, S.Pd./Sejarah /Fase E/TP 2023_2024 - 5


c. Tugas remedial, dilakukan sebanyak 3 kali yaitu dengan cara menugaskan kepada peserta didik untuk membenahi tugas yang telah dikerjakan sehingga memenuhi ketentuan yang ditetapkan. 2. Pengayaan Bagi Peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan sebagai berikut: a. Siswa yang mencapai nilai diberikan materi masih dalam cakupan pembelajarandengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan. b. Siswa yang mencapai nilai diberikan materi melebihi cakupan pembelajaran dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan. F. Metode Pendekatan : scientific Metode : discovery learning Model : ceramah, diskusi, tanya jawab, dan penugasan G. Refleksi Peserta Didik dan Guru Siswa diminta untuk menjawab secara lisan mengenai kegiatan pembelajaran hari ini. Guru dapat memberikan skala 10–100 yang dapat dipilih siswa untuk menunjukkan pemahaman mereka terhadap materi maupun aktivitas yang telah dilakukan. Lampiran 1 ( Ringkasan Materi) KONSEP RUANG DAN WAKTU DALAM SEJARAH Kamu percaya kan bahwa keberlangsungan dalam sebuah peristiwa itu pasti melewati medium ruang. Tapi, apa sih ruang itu? Ruang bisa disebut juga dengan spasial, yang memiliki arti tempat berlangsungnya atau terjadinya peristiwa sejarah. Nah, adanya konsep ruang ini, membuat para penulis sejarah kemudian mengkategorikan peristiwa-peristiwa sejarah berdasarkan tempat. Misalnya, sejarah daerah, sejarah lokal, sejarah dunia, sejarah nasional, dan masih banyak lagi yang berhubungan dengan sejarah suatu tempat atau wilayah tertentu. Selain ruang, konsep penting dalam sejarah itu adalah waktu. Kehidupan manusia nggak akan bisa dilepaskan dari yang namanya waktu. Waktu disebut juga dengan temporal. Adanya konsep waktu menunjukkan kapan terjadinya peristiwa sejarah tersebut. Nah, kamu pasti pernah dengar kalau masa lalu pasti berkesinambungan dengan masa depan, kan. Tapi, kenapa bisa begitu? Meta Dewi Larasati, S.Pd./Sejarah /Fase E/TP 2023_2024 - 6


Pengertian Konsep Waktu Dalam Sejarah Sebenarnya, konsep waktu (dimensi temporal) itu memiliki dua makna yakni berupa makna denotatif (makna sebenarnya) dan makna konotatif (makna tidak sebenarnya atau makna kias). Jika dirunut dari makna denotatif, maka istilah “waktu” ini memiliki definisi berupa ‘satu kesatuan detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun, windu, abad, dan seterusnya’. Sementara jika dirunut dari makna konotatif, maka istilah “waktu” dapat didefinisikan sebagai suatu konsep. Konsep waktu pasti tidak akan selalu berkaitan dengan konsep ruang. Konsep ruang (dimensi spasial) adalah tempat atau lokasi terjadinya suatu peristiwa, baik itu peristiwa alam, peristiwa sosial, maupun peristiwa sejarah yang menjadi bagian utama dalam proses perjalanan waktu. Nah, keberadaan manusia dalam hal ini adalah sebagai pelaku atau subjek dalam peristiwa sosial maupun peristiwa sejarah yang terjadi. Atas dasar itulah, ketiga konsep yakni waktu, ruang, dan manusia, menjadi suatu kesatuan penting yang tidak dapat dipisahkan terutama dalam suatu peristiwa dan perubahannya untuk masa depan. Pada dasarnya, konsep waktu dalam peristiwa sejarah apapun itu memang akan berkaitan dengan perkembangan kehidupan manusia, apalagi karena manusia memang berperan sebagai subjek sekaligus objek dalam sejarah. Dalam hal ini, keberadaan dari konsep waktu pada sebuah sejarah memiliki poin-poin sebagai berikut: Masa lampau berupa waktu yang sudah terjadi atau terlewati. Namun tak jarang, masa lampau juga dapat berlanjut dan bahkan belum berhenti. Meta Dewi Larasati, S.Pd./Sejarah /Fase E/TP 2023_2024 - 7


Masa lampau memiliki sifat terbuka dan saling terhubung antar waktunya. Maka dari itu, apapun yang telah terjadi di masa lampau dapat dijadikan sebagai pembelajaran untuk waktu yang akan datang. Sejarah dapat digunakan sebagai pedoman manusia dalam usahanya merencanakan sesuatu baik di masa sekarang maupun di masa depan. Pengertian Diakronik Secara etimologis, Diakronik berasal dari Bahasa Yunani. 'Dia' artinya 'melalui' atau 'melampaui', dan 'chronicus' yang artinya 'waktu'. Jadi, diakronik adalah memanjang dalam waktu, namun terbatas pada ruang. Cara berpikir diakronik dalam sejarah disebut juga berpikir secara kronologis. Peristiwa disusun berdasarkan urutan waktu dari awal hingga akhir, supaya tidak melompat-lompat dan berujung pada kekeliruan. Kita diajak menelusuri dan menganalisa peristiwa berdasarkan jam, hari, minggu, bulan, atau tahun. Ciri-ciri Berpikir Diakronik Memanjang dalam waktu, menyempit dalam ruang Artinya, cara berpikir diakronik lebih mengutamakan urutan waktu dengan sedikit memerhatikan keluasan ruang. Fokus pada kronologis Dalam berpikir diakronik, kronologis dibutuhkan untuk menempatkan kejadian secara urut dan tidak melompat-lompat. Bersifat vertikal Alur waktu berjalan lurus tanpa ada penjelasan lebih lanjut tentang kejadian tersebut. Pengertian Sinkronik Sinkronik juga berasal dari bahasa Yunani. Kata 'syn' yang berarti 'bersamaan', dan 'chronos' yang artinya 'waktu'. Maka dalam sejarah, sinkronik adalah cara berpikir yang meluas dalam ruang, tetapi terbatas pada waktu. Cara berpikir sinkronik berfokus pada aspek-aspek peristiwa. Seperti penyebab, dampak, tokoh, tempat, dan lain-lain. Jadi, sinkronik berusaha menceritakan kejadian secara lebih mendalam. Gimana? Paham kan bedanya sinkronik dengan diakronik? Ciri-ciri Berpikir Sinkronik Mengkaji waktu tertentu Artinya, sinkronik hanya fokus mengkaji pada satu periode atau waktu tertentu. Bersifat horizontal Artinya, sinkronik memandang peristiwa pada ruang yang lebih luas dalam berbagai aspek. Misalnya, aspek politik, aspek ekonomi, aspek sosial budaya, dan sebagainya. Menitikberatkan pengkajian pada strukturnya Ketika menganalisis peristiwa, cara berpikir sinkronik berusaha mengaitkannya dengan aspek tertentu. Misalnya, saat membahas kepemimpinan Presiden Joko Widodo, kamu juga mengaitkannya dengan aspek politik. Lampiran 2 ( Lembar Kerja Peserta Didik) LKPD 1 Meta Dewi Larasati, S.Pd./Sejarah /Fase E/TP 2023_2024 - 8


NAMA ANGGOTA KELOMPOK : 1. ………………………………………. 2. ……………………………………… 3. ………………………………………. 4. ………………………………………. 5. ……………………………………….. KELAS : Meta Dewi Larasati, S.Pd./Sejarah /Fase E/TP 2023_2024 - 9


LKPD 2 Kerjakan secara mandiri dengan memanfaatkan fasilitas internet. Materi Sifat dasar pengetahuan Sejarah Nama Siswa : ............................................... Kelas : ............................................... LEMBAR ASESMEN DIAGNOSTIK A. Asesmen Proses Keterbac Karya Kreativitas Lapora Presentasi Meta Dewi Larasati, S.Pd./Sejarah /Fase E/TP 2023_2024 - 10


N o Kelompok a an Materi berupa Peta Konsep n Diskus i Ya Td k Ya Tdk Ya Td k Ya Td k Y a Td k B. Asesmen Akhir Nama Siswa: KKTP KETERCAPAIAN Kurang kompeten (71-80) Cukup Kompeten (81-90) Sangat Kompeten (91-100) Mampu menyebutkan peran manusia dalam menciptakan dan menggerakkan sejarah Mampu menjelaskan peran manusia dalam menciptakan dan menggerakkan sejarah Mampu memahami peran manusia dalam menciptakan dan menggerakkan sejarah C. Asesmen Sumatif No Pertanyaan Jawaban Skor 1. Jelaskan hubungan antara sejarah, pohon, dan silsilah dalam kaitannya dengan definisi sejarah secara etimologis. sejarah berasal dari bahasa Arab Syajaratun yang artinya ‘pohon’. Sebagai simbol kehidupan, pohon, dari akar hingga daunnya saling berkaitan. Seperti pohon, sejarah pada setiap peristiwanya berkaitan dan saling memengaruhi masa yang akan datang. 20 2. Jelaskan tujuan berpikir sinkronik dan diakronik dalam mempelajari sejarah. Tujuan berpikir diakronik adalah untuk melihat perubahan yang terjadi dalam proses perkembangan peristiwa sejarah tersebut. Sedangkan tujuan berpikir sinkronik adalah melihat perubahan segala sesuatu yang bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi pada suatu masa. 20 3. Mengapa diperlukan berpikir kronologi dalam sejarah? agar penulisan sejarah yang dilakukan bersifat runut, selain itu sejarah yang diakronik atau memanjang dalam waktu. 20 4. Jelaskan lima manfaat belajar sejarah. 1) Sebagai panduan moral dan politik (Segala peristiwa baikburuk yang terjadi dapat dijadikan panduan dalam menghadapi permasalahan yang terjadi pada masa kini dengan jalan keluar atau hikmah yang bisa kita ambil) 2) Sarana mengenal lebih dekat bangsa sendiri dan bangsabangsa lain (Mengetahui segala peristiwa masa lalu mulai dari peradaban hingga kebudayaan dan peninggalan yang 20 Meta Dewi Larasati, S.Pd./Sejarah /Fase E/TP 2023_2024 - 11


menambah wawasan kita). 3) Memperkokoh identitas bangsa (Membuat kita bangga akan sejarah bangsa kita sendiri). 4) Latihan berpikir menyeluruh (Holistik) dan Multiperspektif (Melatih untuk berpikir segala arah dalam memandang suatu peristiwa). 5) Melatih berpikir diakronik dan sinkronik (Melatih untuk berpikir memanjang dalam waktu dan melebar dalam ruang) 5. Apa yang dimaksud kegunaan intrinsik dan ekstrinsik dalam sejarah? - Fungsi intrinsik, yakni kegunaan dari dalam yang nampak terkait dengan keilmuan dan pembinaan profesi kesejarahan. Fungsi intrinsik sejarah adalah sejarah sebagai ilmu, sejarah sebagai cara mengetahui masa lampau, sejarah sebagai pernyatan pendapat, dan sejarah sebagai profesi. - Fungsi ekstrinsik terkait dengan proses penanaman nilai dan proses pendidikan. Fungsi ekstrinsik meliputi sejarah sebagai pendidikan moral, sejarah sebagai pendidikan penalaran, sejarah sebagai pendidikan politik, sejarah sebagai pendidikan kebijakan, sejarah sebagai pendidikan perubahan, sejarah sebagai pendidikan masa depan, sejarah sebagai pendidikan keindahan, dan sejarah sebagai ilmu bantu. 20 Jumlah Skor Total 100 Rubrik Penilaian : Nilai = Jumlah Skor Diperoleh X 100 = 100 Skor Maksimal PEMBELAJARAN REMIDIASI 1. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda, menyesuaikan dengan gaya belajar peserta didik. 2. Pemberian bimbingan secara perorangan. 3. Pemberian tugas-tugas atau latihan secara khusus dimulai dengan tugas-tugas atau latihan sesuai dengan kemampuannya. 4. Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang telah mencapai ketuntasan belajar. GLOSARIUM Diakronis: berkenaan dengan pendekatan terhadap bahasa dengan melihat perkembangan sepanjang waktu; bersifat historis Heuristik: kegiatan penelitian sejarah untuk mencari dan mengumpulkan sumber sejarah. Ruang: tempat segala yang ada Sinkronis: bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi dalam suatu masa yang terbatas Sumber sejarah: sesuatu yang memberitahu kita tentang sejarah atau peristiwa di masa lampau Waktu: lamanya (saat yang tertentu) Meta Dewi Larasati, S.Pd./Sejarah /Fase E/TP 2023_2024 - 12


DAFTAR PUSTAKA Kemendikbud.2017. Sejarah untuk SMK/MAK Kelas X Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017: Jakarta. Latief, Juraid Abdul. 2001. Manusia dan Sejarah. Makassar: Tadulako University Press & Hasanuddin University Press. Sapto, Ari. 2012. Memahami Sejarah sebagai Ilmu. Malang: FIS Universitas Negeri Malang. Direktori.pauddikmasjabar.kemdikbud.go.id https://www.ruangguru.com/blog/bagaimana-konsep-kehidupan-manusia-dalam-ruang-dan-waktu Meta Dewi Larasati, S.Pd./Sejarah /Fase E/TP 2023_2024 - 13


YAYASAN PEGURUAN ISLAM REPUBLIK INDONESIA SMK KESATRIAN PURWOKERTO TERAKREDITASI “A” Jl. Kesatrian No. 62 Telp/fax (0281) 636122 Purwokerto 53115 Website: smkkesatrianpwt.sch.id, Email: [email protected] TEKNIK AUDIO VIDEO●TEKNIK KENDARAAN RINGAN● DESAIN KOMUNIKASI VISUAL● TEKNIK SEPEDA MOTOR● TEKNIK JARINGAN KOMPUTER DAN TELEKOMUNIKASI MODUL AJAR 5 SEJARAH TAHUN PELAJARAN 2023/2024 I. INFORMASI UMUM : A. Identitas Penulis Modul Nama Sekolah : SMK Kesatrian Purwokerto Nama Penyusun : Meta Dewi Larasati, S.Pd. Fase/ Kelas : E / X Semester : Gasal Alokasi Waktu : 180 menit ( 2 pertemuan @4 x 45menit) Pertemuan ke : 9-10 Elemen : Keterampilan Konsep Sejarah (Historical Conceptual Skills) Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase ini, peserta didik mampu memahami konsep-konsep dasar dalam sejarah dan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari; memahami peran manusia dalam menciptakan dan menggerakkan sejarah; memahami sejarah dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan global; memahami sejarah dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan; dan memahami peristiwa sejarah dalam urutan waktu yang memanjang secara proses (diakronik/kronologis). II. KOMPONEN INTI : A. Tujuan Pembelajaran Mampu memahami peristiwa sejarah dalam urutan waktu yang memanjang secara proses (diakronik/kronologis). B. Indikator Tujuan Pembelajaran 1. Mampu menyebutkan peristiwa sejarah dalam urutan waktu yang memanjang secara proses (diakronik/kronologis). 2. Mampu mejelaskan peristiwa sejarah dalam urutan waktu yang memanjang secara proses (diakronik/kronologis). 3. Mampu memahami peristiwa sejarah dalam urutan waktu yang memanjang secara proses (diakronik/kronologis). C. Kegiatan Pembelajaran KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan 9 Tahapan Kegiatan Alokasi Waktu Pendahuluan Orientasi Guru memberikan salam Guru meminta salah satu peserta didik untuk memimpin berdoa dan melakukan SOP awal pembelajaran berupa: Membaca 5 ayat Al Quran bagi peserta didik yang beragam Islam, dan membaca Kitab Suci bagi peserta didik yang beragama non muslim (CRT= Cultural Responsible Teaching) Mengucapkan Safety Commitment dan yel-yel SMK Kesehatan Kesatrian 2 Purwokerto Melakukan 5S di ruang kelas 15 menit Meta Dewi Larasati, S.Pd./Sejarah /Fase E/TP 2023_2024 - 1


Guru melakukan presensi Guru memberikan pertanyaan pemantik: Menurutmu apa pengertian dari Sejarah revolusi industry ? Apersepsi Guru melakukan apersepsi dengan menyampaikan kaitan pada materi sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari. Motivasi Guru memberikan motivasi belajar pada peserta didik. Pemberian Acuan Guru menyampaikan model pembelajaran. Guru menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan. Guru mengaitkan kejadian sehari-hari dengan materi. Kegiatan Inti Fase 1 : Reflection M = ( Mulai Diri ) Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik yang disampaikan oleh guru. E = (Eksplorasi Konsep ) Guru menyampaikan materi Sejarah revolusi industry pada kompetensi keahlian masing-masing Guru menyampaikan contoh informasi Sejarah revolusi industry pada kompetensi keahlian masing-masing Fase 2 : Research R = ( Ruang Kolaborasi ) Peserta didik secara berkelompok membaca Sejarah revolusi industry pada kompetensi keahlian masing-masing Peserta didik secara berkelompok menganalisis informasi penting dalam teks sejarah yang dibaca. R = ( Refleksi Terbimbing ) Peserta didik mendapat penguatan dan arahan dari guru. D = ( Demonstrasi Kontekstual ) Peserta didik menandai bagian yang menunjukkan informasi penting dari Sejarah revolusi industry pada kompetensi keahlian masing-masing yang dibaca lalu mengumpulkannya pada guru. E = ( Elaborasi Pemahaman ) Guru membimbing peserta didik yang mengalami kesulitan. Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan. 60 menit Penutup K = ( Koneksi Antar Materi Peserta Didik bersama ) Peserta didik membuat kesimpulan bersama-sama dengan guru. Guru memberi penilaian kepada siswa untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator. Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang menunjukkan sikap disiplin dan kerja sama. A = ( Aksi Nyata ) Guru memberikan tugas untuk memperkuat hasil belajar. Guru mengingatkan tentang pembelajaran pada hari berikutnya. Guru menutup pelajaran dan memberi salam. 15 menit KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan 10 Tahapan Kegiatan Alokasi Waktu Pendahuluan Orientasi Guru memberikan salam Guru meminta salah satu peserta didik untuk memimpin berdoa dan melakukan SOP awal pembelajaran berupa: 15 menit Meta Dewi Larasati, S.Pd./Sejarah /Fase E/TP 2023_2024 - 2


Membaca 5 ayat Al Quran bagi peserta didik yang beragam Islam, dan membaca Kitab Suci bagi peserta didik yang beragama non muslim (CRT= Cultural Responsible Teaching) Mengucapkan Safety Commitment dan yel-yel SMK Kesehatan Kesatrian 2 Purwokerto Melakukan 5S di ruang kelas Guru melakukan presensi Guru memberikan pertanyaan pemantik: Bagaimana tahapan menyusun laporan observasi Sejarah ? Apersepsi Guru melakukan apersepsi dengan menyampaikan kaitan pada materi sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari. Motivasi Guru memberikan motivasi belajar pada peserta didik. Pemberian Acuan Guru menyampaikan model pembelajaran. Guru menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan. Guru mengaitkan kejadian sehari-hari dengan materi. Kegiatan Inti Fase 1 : Reflection M = ( Mulai Diri ) Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik yang disampaikan oleh guru. E = (Eksplorasi Konsep ) Guru menyampaikan materi menganalisis tahapan menyusun laporan observasi Sejarah pada revolusi industry bidang keahlian jurusan masingmasing Guru menyampaikan contoh informasi dalam menganalisis tahapan menyusun laporan observasi Sejarah pada revolusi industry bidang keahlian jurusan masing-masing Fase 2 : Research R = ( Ruang Kolaborasi ) Peserta didik secara berkelompok menganalisis tahapan menyusun laporan observasi Sejarah pada revolusi industry bidang keahlian jurusan masingmasing Peserta didik secara berkelompok menganalisis informasi penting dalam teks sejarah yang dibaca. R = ( Refleksi Terbimbing ) Peserta didik mendapat penguatan dan arahan dari guru. D = ( Demonstrasi Kontekstual ) Peserta didik menandai bagian yang menunjukkan informasi penting dari tahapan menyusun laporan observasi Sejarah pada revolusi industry bidang keahlian jurusan masing-masing yang dibaca lalu mengumpulkannya pada guru. E = ( Elaborasi Pemahaman ) Guru membimbing peserta didik yang mengalami kesulitan. Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan. 60 menit Penutup K = ( Koneksi Antar Materi Peserta Didik bersama ) Peserta didik membuat kesimpulan bersama-sama dengan guru. Guru memberi penilaian kepada siswa untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator. Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang menunjukkan sikap disiplin dan kerja sama. A = ( Aksi Nyata ) Guru memberikan tugas untuk memperkuat hasil belajar. Guru mengingatkan tentang pembelajaran pada hari berikutnya. Guru menutup pelajaran dan memberi salam. 15 menit Meta Dewi Larasati, S.Pd./Sejarah /Fase E/TP 2023_2024 - 3


D. Asesmen 1. Asesmen sebelum pembelajaran (Asesmen Diagnostik) Tujuan: Mengidentifikasi atau mengetahui karakteristik, kondisi kompetensi, kekuatan, dan kelemahan model belajar peserta didik sehingga pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan kompetensi dan kondisi peserta didik. Jenis-Jenis Asesmen Diagnostik 1) Asesmen nonkognitif 2) Asesmen kognitif 2. Asesmen pada proses pembelajaran (Asesmen Formatif) Tujuan: Memberikan informasi atau umpan balik bagi pendidik dan peserta didik untuk memperbaiki proses belajar. Jenis-Jenis Asesmen Formatif 1) Tugas Individu 2) Tugas Kelompok 3. Asesmen pada akhir proses pembelajaran (Asesmen Sumatif) Tujuan: Memastikan ketercapaian tujuan pembelajaran peserta didik. Jenis-Jenis Asesmen Sumatif 1) Ulangan Harian 2) Sumatif Tengah Semester 3) Sumatif Akhir Semester E. Pengayaan & remidial 1. Remedial a. Pembelajaran remisial dilakukan bagi peserta didik yang belum tuntas b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes. c. Tugas remedial, dilakukan sebanyak 3 kali yaitu dengan cara menugaskan kepada peserta didik untuk membenahi tugas yang telah dikerjakan sehingga memenuhi ketentuan yang ditetapkan. 2. Pengayaan Bagi Peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan sebagai berikut: a. Siswa yang mencapai nilai diberikan materi masih dalam cakupan pembelajarandengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan. b. Siswa yang mencapai nilai diberikan materi melebihi cakupan pembelajaran dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan. F. Metode Pendekatan : scientific Metode : discovery learning Model : ceramah, diskusi, tanya jawab, dan penugasan G. Refleksi Peserta Didik dan Guru Siswa diminta untuk menjawab secara lisan mengenai kegiatan pembelajaran hari ini. Guru dapat memberikan skala 10–100 yang dapat dipilih siswa untuk menunjukkan pemahaman mereka terhadap materi maupun aktivitas yang telah dilakukan. Meta Dewi Larasati, S.Pd./Sejarah /Fase E/TP 2023_2024 - 4


Lampiran 1 ( Ringkasan Materi) Latar Belakang Sejarah Revolusi Industri Sejarah revolusi industri pertama kali terjadi di negara Inggris pada tahun 1760 (Abad ke18), di mana saat itu kondisi negaranya berada dalam keadaan stabil sekaligus berada dalam masa peralihan cara kerja. Zaman industri pertama atau era revolusi industri 1.0 ini membawa perubahan yang cukup besar, di mana pekerjaan-pekerjaan yang dahulunya dikerjakan secara kasar oleh tangan manusia, perlahan digantikan oleh mesin bertenaga uap (Teknologi Mesin Uap). Masa revolusi industri 1.0 pun berakhir, ditandai dengan ditemukannya tenaga listrik sekitar tahun 1870-an. Era ini dinamakan era revolusi industri 2.0. Nama-nama besar seperti Thomas Alva Edison, Nikola Tesla, dan yang lainnya hadir mewarnai era ini. Pada era inilah dunia industri manufaktur mampu merakit benda-benda seperti lampu modern, mobil, pesawat, telegraf, dan lain-lain. Setelah revolusi industri 2.0 berakhir, muncul era baru yang dinamakan era revolusi industri 3.0. Di era ini, dunia industri semakin lebih efisien dengan adanya otomatisasi di berbagai hal. Era ini melahirkan teknologi seperti komputer, internet, perangkat lunak, dan lain-lain. Kemudian sampailah pada abad ke-21, masa di mana era revolusi industri 4.0 yang saat ini kita jalani. Beberapa sumber menyebutkan revolusi industri 4.0 dimulai pada tahun 2011, saat proyekproyek berteknologi tinggi mulai digarap oleh berbagai pihak. Meta Dewi Larasati, S.Pd./Sejarah /Fase E/TP 2023_2024 - 5


Era revolusi industri 4.0 yang saat ini kita jalani telah melahirkan banyak sekali inovasi dalam sejarah perkembangan teknologi, dan akan terus bertambah seiring berjalannya waktu menuju industri masa depan. Jika kita rangkum, berikut poin-poin penting tiap era revolusi industri dalam bentuk tabel: Era Revolusi Industri Waktu Inovasi Teknologi Revolusi Industri 1.0 Abad ke-18, Tahun 1760-an Teknologi Bertenaga Uap (Mesin Uap) Revolusi Industri 2.0 Abad ke-19, Tahun 1870-an Teknologi Bertenaga Listrik Revolusi Industri 3.0 Abad ke-20, Tahun 1970-an Teknologi Otomatisasi Revolusi Industri 4.0 Abad ke-21, Sekitar Tahun 2011 Teknologi Tingkat Lanjut (Manusia – Data – Mesin) Tabel Rangkuman Sejarah Revolusi Industri Meta Dewi Larasati, S.Pd./Sejarah /Fase E/TP 2023_2024 - 6


Lampiran 2 ( Lembar Kerja Peserta Didik) LKPD 1 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI PADA MASING-MASING KOMPETENSI KEAHLIAN SEJARAH PERUBAHAN REVOLUSI INDUSTRI ………………………….. PADA KOMPETENSI KEAHLIAN BIDANG ……………. Nama Anggota Kelompok : 1). …………………………………………….. 2). …………………………………………….. 3). …………………………………………….. 4). …………………………………………….. Tempat : …………………………. Waktu : …………………………. KERANGKA LAPORAN : 1. COVER 2. HALAMAN PENGESAHAN 3. KATA PENGANTAR 4. DAFTAR ISI 5. BAB 1 PENDAHULUAN a) MAKSUD DAN TUJUAN b) LATAR BELAKANG 6. BAB 2 TINJUAN PUSTAKA 7. BAB 3 KEGIATAN PENELITIAN KUNJUNGAN INDUSTRI a) TEMPAT INDUSTRI b) SEJARAH INDUSTRI DI BANGUN c) KETERKAITAN DENGAN ADANYA REVOLUSI INDUSTRI 8. BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN 9. LAMPIRAN 10. DAFTAR PUSTAKA Meta Dewi Larasati, S.Pd./Sejarah /Fase E/TP 2023_2024 - 7


LEMBAR ASESMEN DIAGNOSTIK A. Asesmen Proses No Kelompok Keterbaca an Materi Karya berupa Peta Konsep Kreativitas Laporan Diskusi Presentasi Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk ASPEK TIDAK KOMPETEN CUKUP KOMPETEN KOMPETEN Proses diskusi Peserta didik tidak terlibat dalam diskusi Peserta didik terlibat dalam diskusi namun kurang aktif Peserta didik terlibat dalam diskusi secara aktif Proses Presentasi hasil Peserta didik tidak mampu mempresentasika n hasil diskusi Peserta didik mampu mempresentasikan hasil diskusi namun dengan sikap yang kurang baik Peserta didik mampu mempresentasikan hasil diskusi dengan sikap yang baik Hasil penyusunan laporan diskusi Peserta didik tidsk Menyusun laporan diskusi Peserta didik mampu mengidentifikasi permasalahan namun, kurang menyusun hasil laporan diskusi Peserta didik mampu mengidentifikasi permasalahan dalam diskusi Keterangan : Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remidiasi. Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten B. Asesmen Akhir Nama Siswa: KKTP KETERCAPAIAN Kurang kompeten (71-80) Cukup Kompeten (81-90) Sangat Kompeten (91-100) Mampu menyebutkan peristiwa sejarah dalam urutan waktu yang memanjang secara proses (diakronik/kronologis). Mampu mejelaskan peristiwa sejarah dalam urutan waktu yang memanjang secara proses Meta Dewi Larasati, S.Pd./Sejarah /Fase E/TP 2023_2024 - 8


(diakronik/kronologis). Mampu memahami peristiwa sejarah dalam urutan waktu yang memanjang secara proses (diakronik/kronologis). C. Asesmen Sumatif PEMBELAJARAN REMIDI 1. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda, menyesuaikan dengan gaya belajar peserta didik. 2. Pemberian bimbingan secara perorangan. 3. Pemberian tugas-tugas atau latihan secara khusus dimulai dengan tugas-tugas atau latihan sesuai dengan kemampuannya. 4. Pemanfaatan tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang telah mencapai ketuntasan belajar. GLOSARIUM Revolusi adalah perubahan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau pokokpokok kehidupan Revolusi Industri adalah transformasi besar pada manufaktur dengan mengubah sistem produksi dari cara tradisional menggunakan tangan, lalu digantikan oleh mesin DAFTAR PUSTAKA https://sasanadigital.com/mengintip-perkembangan-revolusi-industri-mulai-era-1-0-sampai-4-0/ Meta Dewi Larasati, S.Pd./Sejarah /Fase E/TP 2023_2024 - 9


MODUL AJAR SMK KESATRIAN KESEHATAN 2 PURWOKERTO SEJARAH INDONESIA Kelas/Fase : X/E Semester : Gasal I. INFORMASI UMUM : A. Identitas Modul Nama Penyusun : Meta Dewi Larasati, S.Pd Nama Sekolah : SMK Kesatrian Kesehatan 2 Purwokerto Tahun Penyusunan : 2022 – 2023 Jenjang Sekolah : Sekolah Menengah Kejuruan Alokasi Waktu : 90 menit ( 1 pertemuan @2 x 45menit) Capaian Pembelajaran & Elemen : Fase E Capaian Pembelajaran Sejarah Pada akhir Fase E, peserta didik mampu memahami konsepkonsep dasar manusia, ruang, waktu, diakronis (kronologi), sinkronis, guna sejarah, sejarah dan teori sosial, metode penelitian sejarah, serta sejarah lokal. Melalui literasi, diskusi, kunjungan langsung ke tempat bersejarah, dan penelitian berbasis proyek kolaboratif peserta didik mampu menganalisis serta mengevaluasi berbagai peristiwa sejarah yang terjadi di Indonesia meliputi konsep asal-usul nenek moyang dan jalur rempah di Indonesia, kerajaan Hindu-Buddha, dan kerajaan Islam di Indonesia. Pada akhir Fase E, peserta didik mampu menggunakan sumber primer atau sekunder untuk melakukan penelitian sejarah lokal yang memiliki benang merah dengan keindonesiaan baik langsung ataupun tidak langsung, secara diakronis dan/atau sinkronis kemudian mengomunikasikannya dalam bentuk lisan, tulisan, dan/atau media lain. Selain itu mereka juga mampu menggunakan berbagai keterampilan sejarah untuk menjelaskan peristiwa sejarah serta memaknai nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Elemen Pemahaman Konsep Sejarah Pada akhir fase ini, peserta didik mampu memahami konsep dasar ilmu sejarah yang dapat digunakan untuk menjelaskan peristiwa sejarah; memahami konsep dasar ilmu sejarah sebagai bahan analisis untuk mengkaji peristiwa sejarah; memahami konsep dasar ilmu sejarah sebagai bahan evaluasi untuk mengkaji peristiwa sejarah; menganalisis serta mengevaluasi manusia sebagai subjek dan objek sejarah; menganalisis serta mengevaluasi peristiwa sejarah dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan global; menganalisis serta mengevaluasi sejarah dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan; menganalisis serta mengevaluasi sejarah dari aspek perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan; memahami peristiwa sejarah secara diakronis (kronologi) maupun sinkronis. Peserta didik juga dapat memahami konsep dasar asal usul nenek moyang dan jalur rempah; menganalisis serta mengevaluasi manusia dalam asal usul nenek moyang dan jalur rempah; menganalisis serta mengevaluasi asal usul nenek moyang dan jalur rempah dalam ruang lingkup lokal, nasional, serta global; menganalisis serta mengevaluasi asal usul nenek moyang dan jalur rempah dalam dimensi masa lalu, masa kini, serta masa depan; menganalisis serta mengevaluasi asal usul nenek moyang dan jalur rempah dari pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan; menganalisis serta mengevaluasi asal usul nenek moyang dan jalur rempah secara diakronis (kronologi) dan/atau sinkronis. Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 1


Peserta didik memahami konsep dasar kerajaan HinduBuddha; menganalisis serta mengevaluasi manusia dalam kerajaan HinduBuddha; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Hindu-Buddha dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan global; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan HinduBuddha dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan HinduBuddha dari pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Hindu-Buddha secara diakronis (kronologi) dan/atau sinkronis. Peserta didik mampu memahami konsep dasar kerajaan Islam; menganalisis serta mengevaluasi manusia dalam kerajaan Islam; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Islam dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan global; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Islam dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Islam dari pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Islam secara diakronis (kronologi) dan/atau sinkronis. Elemene Keterampilan Proses Sejarah Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengorganisasikan informasi, menarik kesimpulan, mengomunikasikan, merefleksikan dan merencanakan proyek lanjutan secara kolaboratif tentang pengantar dasar ilmu sejarah, jalur rempah dan asal usul nenek moyang bangsa Indonesia, kerajaan Hindu-Buddha, dan kerajaan Islam meliputi: 1. Penelitian sejarah lokal dimulai dari lingkungan terdekat (sejarah keluarga, sejarah sekolah, sejarah jalur rempah di daerah, sejarah kerajaan di daerah, dan lain-lain); mengumpulkan sumber-sumber primer maupun sekunder melalui sarana lingkungan sekitar, perpustakaan, dan internet; melakukan seleksi dan kritik terhadap sumbersumber primer maupun sekunder; melakukan penafsiran untuk mendeskripsikan makna di balik sumber-sumber primer dan/atau sekunder; dan menuliskan hasil penelitian dalam bentuk historiografi. 2. Penjelasan peristiwa sejarah secara diakronis (kronologi) yang menitikberatkan pada proses dan/atau sinkronis yang menitikberatkan pada struktur; Penjelasan peristiwa sejarah berdasarkan hubungan kausalitas; Mengaitkan peristiwa sejarah dengan kehidupan sehari-hari; dan menempatkan peristiwa sejarah pada konteks zamannya. 3. Penjelasan peristiwa sejarah dalam perspektif masa lalu, masa kini, dan masa depan; Penjelasan peristiwa sejarah dari pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan. 4. Penjelasan peristiwa sejarah dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan global; Mengaitkan hubungan antara peristiwa sejarah lokal, nasional, dan global. 5. Memaknai nilai-nilai dari peristiwa sejarah dan dikontekstualisasikan dalam kehidupan masa kini. 6. Mengolah informasi sejarah secara non digital maupun digital dalam berbagai bentuk aplikasi sejarah, rekaman suara, film dokumenter, foto, maket, vlog, timeline, story board, infografis, videografis, komik, poster, dan lain-lain. B. Kompetensi Awal Peserta didik memahami tentang memahami asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia Peserta didik telah memahami asal-usul nenek moyang bangsa indonesia C. Profil Pelajar Pancasila Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Berkebinekaan Global Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 2


Gotong royong Mandiri Bernalar Kritis Kreatif D. Sarana & Prasarana Sarana & Prasarana yang dibutuhkan pada saat belajar dengan modul ini antara lain: 1. Laptop/ PC / Handphone 2. Jaringan internet yang bagus 3. Alat tulis & buku 4. Akun Gmail, pengumpulan tugas melalui Google Classroom 5. LK 6. Lembar bimbingan/ Konsultasi E. Target Peserta Didik Terdapat 3 target Peserta Didik, yaitu: 1. Peserta didik regular /tipikal 2. Peserta didik dengan kesulitan belajar (hanya menonjol pada salah satu gaya belajar saja) 3. Peserta didik dengan pencapaian tinggi F. Model Pembelajaran Model Pembelajaran yang digunakan adalah dengan metode Historical Inquiry. II. KOMPONEN INTI : A. Tujuan Pembelajaran Mengetahui beberapa konsep tentang ilmu sejarah dan manfaat belajar ilmu sejarah. Menjelaskan tentang sejumlah konsep ilmu sejarah, dapat menguraikan tentang berbagai peristiwa bersejarah, serta pengaruhnya bagi kehidupan masyarakat. Menggunakan konsep yang dipelajari sebagai salah satu cara untuk melakukan pengamatan dan mengidentifikasi berbagai peristiwa bersejarah. Menganalisis berbagai fenomena sejarah dalam kehidupan sehari-hari dari konsep dan teori yang telah dipelajari. Mengevaluasi berbagai sumber sejarah. Membuat laporan tugas. Menunjukkan sikap dan pandangan yang mencintai bangsa Indonesia, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. B. Pemahaman Bermakna 1. Masa lalu merupakan pijakan untuk kebaikan di masa depan 2. Belajar sejarah akan memperkuat literasi, dan dengan literasi kita akan terhindar dari racun berita “hoax”. C. Pertanyaan Pemantik 1. Apakah kamu tahu asal suku daerahmu ? 2. Dari mana asal suku daerah keluargamu ? 3. Apakah kamu tahu asal-usul nenek moyangmu ? D. Persiapan Pembelajaran Menyiapkan bahan ajar/materi Menyiapkan alat dan bahan Menyiapkan rubric penilaian Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 3


Menyiapkan alat penilaian Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 4


Kegiatan Pembelajaran KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan 2 – Asal usul nenek moyang bangsa Indonesia (asal-usul nenek moyang) Tahapan Kegiatan Alokasi Waktu Pendahuluan Orientasi Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran. Aperpepsi Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan. Motivasi Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguhsungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi : Perkembangan kehidupan asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung Mengajukan pertanyaan Memberitahukan materi pelajaran yang di bahas pada pertemauan itu. 15 menit Kegiatan Inti Stimulation /rangsangan Membaca buku paket sejarah Indonesia tentang kehidupan asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia Menampilkan video/gambar asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia Problem statetmen Melalui pengamatan gambar dan cerita singkat yang disajikan guru. Guru memberikan kesempatan/ motivasi untuk merumuskan masalah yang didiskusikan Menanya melalui kegiatan diskusi untuk klarifikasi dan pengetahuan yang lebih mendalam serta aspek lain yang terdapat di buku asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia Data Collection Siswa diperlihatkan sebuah gambar peta, melalui peta memperlihatkan bagaimana persebaran suku-suku bisa terjadi dari antar pulau. Siswa sebelumnya sudah membaca terlebih dahulu persebaran nenek moyang Indonesia. siswa diberi tugas untuk menganalisis asal usul nenek moyang Indonesia melalui google classroom, hasil tersebut dibahas dalam pertemuan tatap muka, dan menghasilkan sebuah kesimpulan asal usul nenek moyang Indonesia Siswa diperlihatkan gambar seperti pola hunian zaman aksara, kebudayaan zaman batu, dan melihat video. Selanjutnya siswa diberikan tugas mandiri untuk melengkapi tabel hasil budaya praaksara di googleclassroom Data Processing (pengolahan data) • Peserta didik merumuskan jawaban dari rumusan masalah yang muncul. 60 menit Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 5


Verification (pembuktian) • Peserta didik mencocokkan antara hasil pengamatan gambar dengan buku sumber mengenai pertanyaan atau rumusan masalah yang muncul. Generalization (menarik kesimpulan) 1. Peserta didik masing-masing kelompok maju ke depan untuk mempresentasikan diri dengan saling berdiskusi menarik kesimpulan bersama. Penutup 1. Guru dan Peserta Didik menyimpulkan secara keseluruhan materi pada pertemuan ini 2. Peserta didik dengan bimbingan guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran pada pertemuan ini 3. Peserta didik dengan bimbingan guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran pada pertemuan ini Guru dan peserta didik menutup kegiatan dengan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung dengan baik dan lancar. 15 menit E. Asesmen - Individu & Kelompok - Jenis: Unjuk Kerja & Tertulis F. Pengayaan & remidial - Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang memiliki nilai diatas rata-rata untuk mendapatkan tambahan materi dan pengetahuan. - Remedial diberikan kepada peserta didik yang memiliki nilai dibawah rata-rata untuk mendapatkan ulang penjelasan terkait materi yang dibahas. G. Metode Tanya Jawab dan diskusi H. Refleksi Peserta Didik dan Guru Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran? Apakah semua peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran? Apa saja kesulitan peserta didik yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran? Apakah peserta didik yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik? Apa level pencapaian rata-rata peserta didik dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran? Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi? Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 6


Lampiran 1 ( Ringkasan Materi) Lampiran 2 ( Lembar Observasi Peserta Didik) RUBRIK PENILAIAN PRESENTASI HASIL OBSERVASI UPAYA MENGATASI PERUBAHAN INSTRUMEN PENILAIAN : PROSES DAN PRODUK ASPEK TIDAK KOMPETEN CUKUP KOMPETEN KOMPETEN Proses diskusi Peserta didik tidak terlibat dalam diskusi Peserta didik terlibat dalam diskusi namun kurang aktif Peserta didik terlibat dalam diskusi secara aktif Proses Presentasi hasil Peserta didik tidak mampu mempresentasikan hasil diskusi Peserta didik mampu mempresentasikan hasil diskusi namun dengan sikap yang kurang baik Peserta didik mampu mempresentasikan hasil diskusi dengan sikap yang baik Hasil penyusunan laporan diskusi Peserta didik tidsk Menyusun laporan diskusi Peserta didik mampu mengidentifikasi permasalahan namun, kurang menyusun hasil laporan diskusi Peserta didik mampu mengidentifikasi permasalahan dalam diskusi Keterangan : Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remidiasi. Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten LEMBAR ASESMEN DIAGNOSTIK A. Asesmen Non Kognitif B. Asesmen Kognitif 1. Asesmen Diagnostik Non-Kognitif : Dengan instrument Via Google form : Berilah skor 1 bila jawabanmu “YA” dan 0 bila “TIDAK” pada kotak di belakangnya ! No Pernyataan skor 1. Saya lebih suka banyak ilustrasi (gambar-gambar) saat belajar 2. Saya lebih mudah memahami pelajaran dengan bantak ilustrasi gambar 3. Saya sangat menyukai obyek yang warna warni 4. Saya sering mengantuk dan susah focus kalau guru menerangkan atau berbicara 5. Saya lebih mudah mengingat materi tayangan film dari pada penjelasan guru 6. Saya lebih mudah mengingat dari penjelasan atau pemapaparan guru Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 7


7. Saya lebih mudah hafal apabila diucapkan berulangkali 8. Saya lebih nyaman melafalkan dengan keras saat belajar 9. Saya merasa asik kalau mendengarkan orang yang sedang berbicara 10. Saya lebih suka mendengarkan rekaman daripada membaca buku teks 11. Bongkar pasang peralatan adalah kegemaranku 12. Saya lebih menyukai pembelajaran yang banyak melibatkan gerak badan 13. Saya kurang suka diam lama dikit 14. Saya lebih suka banyak gerak mesti saat belajar 15. Saya lebih mudah belajar melalui praktik daripada mendengarkan Klasifikasi diagnostik : 1 - 5 : lbh banyak YA, bermakna bahwa siswa tersebut type Visual 6 - 10: lbh banyak YA, bermakna bahwa siswa tersebut type Auditori 11-15: lbh banyak YA, bermakna bahwa siswa tersebut type Kinestetik 2. Asesmen Formatif Kuis berbentuk uraian melalui Google Form dan rubrik penilaian tugas. Berikut adalah pertanyaan yang harus dijawab siswa: Kisi-kisi Naskah Evaluasi Tujuan Pembelajaran Jenis Soal Soal Peserta didik dapat menjelaskan pengertian masa praaksara Essay Jelaskan alasan pendukung kebudayaan Ngandong Homo Soloensis dan Homo wajakensis ! Peserta didik dapat membedakan pengertian peninggalan praaksara Essay Uraikan perbedaan volume otak kera, Pithecanthropus Erectus dan Homo Sapiens Peserta didik dapat menganalisis alasan manusia purba hidup non maden Essay Uraikan persebaran nenek moyang bangsa Indonesia kaitannya dengan berbagai suku bangsa yang ada sampai sekarang. Peserta didik dapat menguraikan system kepercayaan masa praaksara Essay Apa perbedaan antara fosil Homosapiens dengan fosil Megantropus Paleojavanicus? Peserta didik dapat menganalisis pendapat dari ahli sejarah tentang masa praaksara Essay Fosil-fosil manusia purba apa saja yang diketemukan oleh Eugene Dubois? Kunci Jawaban, Rubrik dan Norma Penilaian No Uraian Jawaban Rubrik Penilaian 1 1) Di Ngadirejo, Sambungmacan (Sragen) ditemukan kapak genggam bersama tulang-tulang binatang dan atap tengkorak Homo soloensis. 2) Alat-alat dari Ngandong berasal dari lapisan yang sama dengan Homo wajakensis yaitu pleistosen atas. 20 2 Kera memiliki volume otak 600 cc. Phitecanchropus Erectus memiliki volume otak 900 cc. 20 3 Masyarakat awal Indonesia berasal dari daerah Yunan (lndocina) yang datang ke Indonesia dalam beberapa gelombang. a. Proto Melayu yang rnenurunkan suatu bangsa Dayak, Barak, Toraja, dan Papua. b. Denteuro Melayu yang menurunkan sukubangsa Jawa, Melayu, Minang, dan Bugis. 20 4 Homosapiens memiliki tengkorak dan volume otak seperti manusia sekarang, sementara Meganthropus memiliki rahang yang mirip kera dan volume otak 20 Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 8


yang masih lebih kecil dibandingkan manusia sekarang homosapiens 5 Phitecanrhropus Erectus 20 Jumlah Skor Total 100 a. Kuis: 1) Ras suku di Indonesia itu apa saja ? 2) Apa yang dimaksud dengan ras proto melayu ! 3) Suku-suku yang termasuk dalam bangsa melayu mogoloid apa saja,sebutkan! b. Rubrik Penilaian Tugas: 1. Ketepatan waktu mengumpulkan tugas (40%) 2. Kesesuaian karya dg materi (40%) 3. Estetika/keindahan (20%) Nilai = Jumlah Skor Diperoleh X 100 = 100 3. Asesmen Sumatif Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat 1). Manusia purba yang biasa disebut manusia kera yang berjalan tegak adalah …. a. Pithecanthropus Erectus b. Homo Wajakensis c. Meganthropus Palaeojavanicus d. Pithecanthropus Mojokertensis e. Homo Soloensis 2) Fosil Meganthropus Palaeojavanicus ditemukan oleh .... a. Ter Haar b. von Koenigswald c. Eugene Dubois d. von Reitschotten e. Oppenoorth 3) Reptil-reptil raksasa seperti dinosaurus, tyranosaurus, dan brontosaurus muncul pada zaman .... a. Paleozoikum b. Mesozoikum c. Neozoikum d. Archaeikum e. Kainozoikum 4) Manusia purba pertama kali muncul di muka bumi diperkirakan pada zaman .... a. Paleozoikum b. Mesozoikum c. Archaeikum d. Kuarter e. Tersier 5) Manusia purba yang ditemukan oleh Eugene Dubois di Desa Trinil, Ngawi, Jawa Timur, pada tahun 1890 dan berasal dari lapisan Pleistosen tengah adalah .... a. Homo Soloensis b. Pithecanthropus Robustus c. Pithecanthropus Erectus d. Meganthropus Palaeojavanicus e. Homo Wajakensis 6) Manusia purba hidup berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain disebabkan .... a. manusia purba mencari daerah yang subur b. sering terjadi bencana alam c. untuk memperluas lahan bercocok tanam Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 9


d. manusia purba sangat bergantung pada alam e. sering terjadi peperangan antarkelompok 7) Berikut ini adalah para ahli yang pernah melakukan penelitian tentang fosil-fosil manusia purba di Indonesia, kecuali .... a. Eugene Dubois b. Oppenoorth c. Charles Dawson d. von Koenigswald e. Ter Haar 8) Masa Kehidupan pertama atau primer disebut…… a. neozoikum b. mesozoikum c. palaeozoikum d. pleistosen e. Archaikum 9) Manusia purba yang rahangnya melebihi rahang gorila laki-laki adalah . . . . a. Homo sapiens b. Homo erectus c. Pithecanthropus erectus d. Meganthropus palaeojavanicus e. Homo Soloensis 10) Nenek moyang bangsa Indonesia yang datang sekitar 5000 SM adalah . . . . a. Proto Melayu b. Deutero Melayu c. Melayu austronesia d. Australomelanesoid e. wedid Pengayaan & Remedial Pengayaan Siswa dengan nilai atau performa di bawah rata-rata kelas, maka akan mendapat tugas untuk melakukan belajar terbimbing, yaitu dengan meminta bantuan kepada siswa dengan nilai di atas rata-rata kelas, kemudian setelah diperbaiki, mengirim ulang tugas-tugas Remedial Siswa dengan nilai atau performa di bawah rata-rata kelas, maka akan mendapat tugas untuk melakukan belajar terbimbing, yaitu dengan meminta bantuan kepada siswa dengan nilai di atas rata-rata kelas, kemudian setelah diperbaiki, mengirim ulang tugas -tugas Refleksi Peserta Didik & Guru “Segala sesuatu memiliki sejarahnya sendiri. Setiap individu, kelularga, masyarakat dan bangsa, tumbuh dan berkembang melalui sejarahnya sendiri. Semua hal yang telah terjadi di masa lampau tidak dapat diubah. Waktu terus bergerak. Peristiwa demi peristiwa terus ada dan terus terjadi. Oleh karena itu, kita harus benarbenar menghargai waktu. Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 10


I. LAMPIRAN A. Lembar Kerja Peserta Didik Kerjakan secara mandiri dengan memanfaatkan fasilitas internet, carilah minimal 1 (satu) foto/ mengenai benda rumah tangga yang ada di rumah banding perbedaan benda yang ada pada zaman dahulu dan sekarang. Nama Siswa : ............................................... Kelas : ................................................ No. Benda masa Praksara Benda masa sekarang Perbedaan (kegunaan, bentuk) B. Bahan Bacaan Peserta Didik dan Guru ASAL USUL NENEK MOYANG DAN JALUR REMPAH Praaksara adalah istilah untuk menggantikan istilah prasejarah. Pra artinya Sebelum Sejarah artinya peristiwa yang terjadi pada masa lalu yang berhubungan dengan aktivitas dan perilaku manusia. Aksara berarti tulisan sehingga praaksara adalah zaman manusia sebelum mengenal tulisan. Istilah lainnya adalah Nirleka. Nir berarti tanpa dan Leka berarti tulisan Teori “Dentuman Besar” (Big Bang), yang dikemukakan oleh sejumlah ilmuwan Teori ini menyatakan bahwa alam semesta mulanya berbentuk gumpalan gas yang mengisi seluruh ruang jagat raya. Gumpalan gas itu suatu saat meledak dengan satu dentuman yang amat dahsyat. Setelah itu, materi yang terdapat di alam semesta mulai berdesakan satu sama lain dalam kondisi suhu dan kepadatan yang sangat tinggi, sehingga hanya tersisa energi berupa proton, neutron dan elektron, yang bertebaran ke seluruh arah. Menurut Sarasin bersaudara, penduduk asli Kepulauan Indonesia adalah ras berkulit gelap dan bertubuh kecil. Mereka mulanya tinggal di Asia bagian tenggara. Ketika zaman es mencair dan air laut naik hingga terbentuk Laut Cina Selatan dan Laut Jawa, sehingga memisahkan pegunungan vulkanik Kepulauan Indonesia dari daratan utama. Beberapa penduduk asli Kepulauan Indonesia tersisa dan menetap di daerah-daerah pedalaman, sedangkan daerah pantai dihuni oleh penduduk pendatang. Penduduk asli itu disebut sebagai suku bangsa Vedda oleh Sarasin. Ras yang masuk dalam kelompok ini adalah suku bangsa Hieng di Kamboja, Miaotse, Yao-Jen di Cina, dan Senoi di Semenanjung Malaya. Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 11


Proto Melayu diyakini sebagai nenek moyang orang Melayu Polinesia yang tersebar dari Madagaskar sampai pulau-pulau paling timur di Pasifik. Mereka diperkirakan datang dari Cina bagian selatan. Ras Melayu ini mempunyai ciri-ciri rambut lurus, kulit kuning kecoklatan-coklatan, dan bermata sipit. Dari Cina bagian selatan (Yunan) mereka bermigrasi ke Indocina dan Siam, kemudian ke Kepulauan Indonesia. Ras Proto Melayu membawa peradaban batu di Kepulauan Indonesia. Saat deutro melayu datang mereka pindah ke pedalaman dan terisolasi sehingga memudarkan kehidupan mereka di hutan-hutan. Yang dikenal dengan suku Batak, Dayak, Toraja, Alas, dan Gayo. Kehidupan mereka kemudian terpengaruhi oleh islam dan hindu. Persebaran suku bangsa dayak hingga ke Filipina selatan, serawak, Malak menuju perpindahan mereka dari kelualuan Indonesia. Deutero Melayu merupakan ras yang datang dari Indocina bagian utara. Mereka membawa budaya baru berupa perkakas dan senjata besi di Kepulauan Indonesia, atau Kebudayaan Dongson. Deutero Melayu merupakan ras yang datang dari Indocina bagian utara. Mereka membawa budaya baru berupa perkakas dan senjata besi di Kepulauan Indonesia, atau Kebudayaan Dongson. Kebudayaan berupa kapak persegi panjang. Peradaban ini dapat dijumpai di Malaka, Sumatera, Kalimantan, Filipina, Sulawesi, Jawa, dan Nusa Tenggara Timur. Dalam bidang pengolahan tanah mereka mempunyai kemampuan untuk membuat irigasi pada tanah-tanah pertanian yang berhasil mereka ciptakan, dengan membabat hutan terlebih dahulu. Mereka tersebar di lautan Pasifik di pulau-pulau yang letaknya sebelah Timur Irian dan Benua Australia. Di Kepulauan Indonesia mereka tinggal di Papua Barat, Ambon, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur. Bersama dengan Papua-Nugini dan Bismarck, Solomon, New Caledonia dan Fiji, Vanuatu, mereka tergolong rumpun Melanesoid. Bangsa Melanesoid melakukan perpindahan ke timur hingga ke Papua, selanjutnya ke Benua Australia, yang sebelumnya merupakan satu kepulauan yang terhubung dengan Papua. Bangsa Melanesoid saat itu hingga mencapai 100 ribu jiwa meliputi wilayah Papua dan Australia. Peradaban bangsa Melanesoid dikenal dengan paleolitikum. Asal mula bangsa Melanesia, yaitu Proto Melanesia merupakan penduduk pribumi di Jawa. Bangsa Proto Melanesoid terus terdesak oleh bangsa Melayu. Mereka yang belum sempat mencapai Kepulauan Papua melakukan percampuran dengan ras baru itu. Percampuran bangsa Melayu dengan Melanesoid menghasilkan keturunan Melanesoid-Melayu, saat ini mereka merupakan penduduk Nusa Tenggara Timur Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 12 Daratan Asia Yunan Utara Papua Melanosoid Melanesia Riau Kepulauan Indonesia Timur Irian Kalimantan/Bulu Dayak Sulawesi/Toraja Nias/ Suku Nias Lombok/suku sasak Samudera /suku kubu Deutron Melayu Muda Jawa Bali Madura Sulawesi Proto Melayu Tua


dan Maluku. Sebelum kedatangan kelompok-kelompok Melayu tua dan muda, negeri kita sudah terlebih dulu kemasukan orang-orang Negrito dan Weddid. Sebutan Negrito diberikan oleh orang-orang Spanyol karena yang mereka jumpai itu berkulit hitam mirip dengan jenis-jenis Negro. Sejauh mana kelompok Negrito itu bertalian darah dengan jenis-jenis Negro yang terdapat di Afrika serta Kepulauan Melanesia (Pasifik), Kelompok Weddid terdiri atas orang-orang dengan kepala mesocephal dan letak mata yang dalam sehingga nampak seperti berang; kulit mereka coklat tua dan tinggi rata-rata lelakinya 155 cm. Weddid artinya jenis Wedda yaitu bangsa yang terdapat di Pulau Ceylon (Srilanka). Persebaran orang-orang Weddid di Nusantara cukup luas, misalnya di Palembang dan Jambi (Kubu), di Siak (Sakai) dan di Sulawesi pojok tenggara (Toala, Tokea dan Tomuna). Nenek moyang kita mengenal kepercayaan kehidupan setelah mati. Mereka percaya pada kekuatan lain yang maha kuat di luar dirinya. Mereka selalu menjaga diri agar setelah mati tetap dihormati. Perwujudan kepercayaannya dituangkan dalam berbagai bentuk diantaranya karya seni. Satu di antaranya berfungsi sebagai bekal untuk orang yang meninggal. Perhiasan yang digunakan sebagai bekal kubur. Seiring dengan bekal kubur ini, pada zaman purba manusia mengenal penguburan mayat. Pada saat inilah manusia mengenal sistem kepercayaan. Sebelum meninggal manusia menyiapkan dirinya dengan membuat berbagai bekal kubur, dan juga tempat penguburan yang menghasilkan karya seni cukup bagus pada masa sekarang. Animisme yaitu paham kepercayaan yang meyakini bahwa jiwa atau roh nenek moyang, tidak hanya pada makhluk hidup. Upacara-upacara adat, mengundang nenek moyang di berbagai ritual dan sesaji agar rohroh tersebut ikut upacara adat. Dinamisme (pemujaan terhadap benda) adalah paham kepercayaan yang meyakini adanya kekuatan gaib atau mistis yang terdapat pada benda-benda tertentu. Zaman batu adalah suatu periode ketika peralatan manusia secara dominan terbuat dari batu walaupun ada pula alat-alat penunjang hidup manusia yang terbuat dari kayu ataupun bambu. Alat-alat yang dihasilkan masih sangat kasar dan sederhana karena hanya sekedar memenuhi kebutuhan hidup saja. Zaman batu terbagi menjadi 4 zaman yaitu : 1. Zaman Batu Tua (Paleolithikum) 2. Zaman Batu Tengah ( Mesolithikum) 3. Zaman Batu Muda (Neolithikum ) 4. Zaman Batu Besar ( Megalithikum) C. GLOSARIUM Animisme : paham kepercayaan yang meyakini bahwa jiwa atau roh nenek moyang, tidak hanya pada makhluk hidup. Dinamisme : paham kepercayaan yang meyakini adanya kekuatan gaib atau mistis yang terdapat pada bendabenda tertentu Deutero Melayu : ras yang datang dari Indocina bagian utara. Homo Sapiens : manusia pintar Meganthropus Paleojavanicus : manusia raksasa Pitecantropus Erectus : manusia kera yang berjalan tegak Proto Melanesia : penduduk pribumi di Jawa Proto Melayu : nenek moyang orang Melayu Polinesia yang tersebar dari Madagaskar sampai pulau-pulau paling timur di Pasifik Paleolithikum : Kebudayaan zaman batu tua Mesolithikum : Kebudayaan zaman batu tengah Neolitikum : Kebudayaan zaman batu baru D. DAFTAR PUSTAKA Kemendikbud.2017. Sejarah untuk SMK/MAK Kelas X Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017: Jakarta LP2IP. 2020. Sejarah Indonesia X berdasarkan kurikulum 2013: Yogyakarta Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 13


MODUL AJAR SMK KESATRIAN KESEHATAN 2 PURWOKERTO SEJARAH INDONESIA Kelas/Fase : X/E Semester : Gasal I. INFORMASI UMUM : A. Identitas Modul Nama Penyusun : Meta Dewi Larasati, S.Pd Nama Sekolah : SMK Kesatrian Kesehatan Purwokerto Tahun Penyusunan : 2022 – 2023 Jenjang Sekolah : Sekolah Menengah Kejuruan Alokasi Waktu : 90 menit ( 1 pertemuan @2 x 45menit) Capaian Pembelajaran & Elemen : Fase E Capaian Pembelajaran Sejarah Pada akhir Fase E, peserta didik mampu memahami konsepkonsep dasar manusia, ruang, waktu, diakronis (kronologi), sinkronis, guna sejarah, sejarah dan teori sosial, metode penelitian sejarah, serta sejarah lokal. Melalui literasi, diskusi, kunjungan langsung ke tempat bersejarah, dan penelitian berbasis proyek kolaboratif peserta didik mampu menganalisis serta mengevaluasi berbagai peristiwa sejarah yang terjadi di Indonesia meliputi konsep asal-usul nenek moyang dan jalur rempah di Indonesia, kerajaan Hindu-Buddha, dan kerajaan Islam di Indonesia. Pada akhir Fase E, peserta didik mampu menggunakan sumber primer atau sekunder untuk melakukan penelitian sejarah lokal yang memiliki benang merah dengan keindonesiaan baik langsung ataupun tidak langsung, secara diakronis dan/atau sinkronis kemudian mengomunikasikannya dalam bentuk lisan, tulisan, dan/atau media lain. Selain itu mereka juga mampu menggunakan berbagai keterampilan sejarah untuk menjelaskan peristiwa sejarah serta memaknai nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Elemen Pemahaman Konsep Sejarah Pada akhir fase ini, peserta didik mampu memahami konsep dasar ilmu sejarah yang dapat digunakan untuk menjelaskan peristiwa sejarah; memahami konsep dasar ilmu sejarah sebagai bahan analisis untuk mengkaji peristiwa sejarah; memahami konsep dasar ilmu sejarah sebagai bahan evaluasi untuk mengkaji peristiwa sejarah; menganalisis serta mengevaluasi manusia sebagai subjek dan objek sejarah; menganalisis serta mengevaluasi peristiwa sejarah dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan global; menganalisis serta mengevaluasi sejarah dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan; menganalisis serta mengevaluasi sejarah dari aspek perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan; memahami peristiwa sejarah secara diakronis (kronologi) maupun sinkronis. Peserta didik juga dapat memahami konsep dasar asal usul nenek moyang dan jalur rempah; menganalisis serta mengevaluasi manusia dalam asal usul nenek moyang dan jalur rempah; menganalisis serta mengevaluasi asal usul nenek moyang dan jalur rempah dalam ruang lingkup lokal, nasional, serta global; menganalisis serta mengevaluasi asal usul nenek moyang dan jalur rempah dalam dimensi masa lalu, masa kini, serta masa depan; menganalisis serta mengevaluasi asal usul nenek moyang dan jalur rempah dari pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan; menganalisis serta mengevaluasi asal usul nenek moyang dan jalur rempah secara diakronis (kronologi) dan/atau sinkronis. Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 1


Peserta didik memahami konsep dasar kerajaan HinduBuddha; menganalisis serta mengevaluasi manusia dalam kerajaan HinduBuddha; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Hindu-Buddha dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan global; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan HinduBuddha dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan HinduBuddha dari pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Hindu-Buddha secara diakronis (kronologi) dan/atau sinkronis. Peserta didik mampu memahami konsep dasar kerajaan Islam; menganalisis serta mengevaluasi manusia dalam kerajaan Islam; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Islam dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan global; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Islam dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Islam dari pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Islam secara diakronis (kronologi) dan/atau sinkronis. Elemene Keterampilan Proses Sejarah Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengorganisasikan informasi, menarik kesimpulan, mengomunikasikan, merefleksikan dan merencanakan proyek lanjutan secara kolaboratif tentang pengantar dasar ilmu sejarah, jalur rempah dan asal usul nenek moyang bangsa Indonesia, kerajaan Hindu-Buddha, dan kerajaan Islam meliputi: 1. Penelitian sejarah lokal dimulai dari lingkungan terdekat (sejarah keluarga, sejarah sekolah, sejarah jalur rempah di daerah, sejarah kerajaan di daerah, dan lain-lain); mengumpulkan sumber-sumber primer maupun sekunder melalui sarana lingkungan sekitar, perpustakaan, dan internet; melakukan seleksi dan kritik terhadap sumbersumber primer maupun sekunder; melakukan penafsiran untuk mendeskripsikan makna di balik sumber-sumber primer dan/atau sekunder; dan menuliskan hasil penelitian dalam bentuk historiografi. 2. Penjelasan peristiwa sejarah secara diakronis (kronologi) yang menitikberatkan pada proses dan/atau sinkronis yang menitikberatkan pada struktur; Penjelasan peristiwa sejarah berdasarkan hubungan kausalitas; Mengaitkan peristiwa sejarah dengan kehidupan sehari-hari; dan menempatkan peristiwa sejarah pada konteks zamannya. 3. Penjelasan peristiwa sejarah dalam perspektif masa lalu, masa kini, dan masa depan; Penjelasan peristiwa sejarah dari pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan. 4. Penjelasan peristiwa sejarah dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan global; Mengaitkan hubungan antara peristiwa sejarah lokal, nasional, dan global. 5. Memaknai nilai-nilai dari peristiwa sejarah dan dikontekstualisasikan dalam kehidupan masa kini. 6. Mengolah informasi sejarah secara non digital maupun digital dalam berbagai bentuk aplikasi sejarah, rekaman suara, film dokumenter, foto, maket, vlog, timeline, story board, infografis, videografis, komik, poster, dan lain-lain. B. Kompetensi Awal Peserta didik memahami tentang memahami asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia Peserta didik telah memahami asal-usul nenek moyang bangsa indonesia C. Profil Pelajar Pancasila Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Berkebinekaan Global Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 2


Gotong royong Mandiri Bernalar Kritis Kreatif D. Sarana & Prasarana Sarana & Prasarana yang dibutuhkan pada saat belajar dengan modul ini antara lain: 1. Laptop/ PC / Handphone 2. Jaringan internet yang bagus 3. Alat tulis & buku 4. Akun Gmail, pengumpulan tugas melalui Google Classroom 5. LK 6. Lembar bimbingan/ Konsultasi E. Target Peserta Didik Terdapat 3 target Peserta Didik, yaitu: 1. Peserta didik regular /tipikal 2. Peserta didik dengan kesulitan belajar (hanya menonjol pada salah satu gaya belajar saja) 3. Peserta didik dengan pencapaian tinggi F. Model Pembelajaran Model Pembelajaran yang digunakan adalah dengan metode problem solving. II. KOMPONEN INTI : A. Tujuan Pembelajaran Mengetahui beberapa konsep tentang ilmu sejarah dan manfaat belajar ilmu sejarah. Menjelaskan tentang sejumlah konsep ilmu sejarah, dapat menguraikan tentang berbagai peristiwa bersejarah, serta pengaruhnya bagi kehidupan masyarakat. Menggunakan konsep yang dipelajari sebagai salah satu cara untuk melakukan pengamatan dan mengidentifikasi berbagai peristiwa bersejarah. Menganalisis berbagai fenomena sejarah dalam kehidupan sehari-hari dari konsep dan teori yang telah dipelajari. Mengevaluasi berbagai sumber sejarah. Membuat laporan tugas. Menunjukkan sikap dan pandangan yang mencintai bangsa Indonesia, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. B. Pemahaman Bermakna 1. Masa lalu merupakan pijakan untuk kebaikan di masa depan 2. Belajar sejarah akan memperkuat literasi, dan dengan literasi kita akan terhindar dari racun berita “hoax”. C. Pertanyaan Pemantik 1. Apakah kamu bisa memahami hasil kebudayaan manusia purba pada tingkat lanjut ? 2. Bagamaina cara kita melanjutkan hasil kebudayaan manusia purba pada tingkat lanjut ? D. Persiapan Pembelajaran Menyiapkan bahan ajar/materi Menyiapkan alat dan bahan Menyiapkan rubric penilaian Menyiapkan alat penilaian Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 3


Kegiatan Pembelajaran KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan 4 & 5 – Asal usul nenek moyang bangsa Indonesia (hasil kebudayaan manusia purba pada tingkat lanjut) Tahapan Kegiatan Alokasi Waktu Pendahuluan Orientasi Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran. Aperpepsi Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan. Motivasi Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguhsungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi : hasil kebudayaan manusia purba pada tingkat lanjut Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung Mengajukan pertanyaan Memberitahukan materi pelajaran yang di bahas pada pertemauan itu. 15 menit Kegiatan Inti Stimulation /rangsangan Membaca buku paket sejarah Indonesia tentang hasil kebudayaan manusia purba pada tingkat lanjut Menampilkan video/gambar corak kehidupan dan hasil kebudayaan masa praaksara Problem statetmen Melalui pengamatan gambar dan cerita singkat yang disajikan guru. Guru memberikan kesempatan/ motivasi untuk merumuskan masalah yang didiskusikan Menanya melalui kegiatan diskusi untuk klarifikasi dan pengetahuan yang lebih mendalam serta aspek lain yang terdapat di buku hasil kebudayaan manusia purba pada tingkat lanjut Siswa diperlihatkan sebuah gambar peta, melalui peta memperlihatkan bagaimana persebaran suku-suku bisa terjadi dari antar pulau. Siswa sebelumnya sudah membaca terlebih dahulu corak kehidupan dan hasil kebudayaan masa praaksara siswa diberi tugas untuk menganalisis hasil kebudayaan manusia purba pada tingkat lanjut hasil tersebut dibahas dalam pertemuan tatap muka, dan menghasilkan sebuah kesimpulan hasil kebudayaan manusia purba pada tingkat lanjut Siswa diperlihatkan gambar seperti pola hunian zaman aksara, kebudayaan zaman batu, dan hasil kebudayaan manusia purba pada tingkat lanjut melihat video. Selanjutnya siswa diberikan tugas mandiri untuk melengkapi tabel hasil hasil kebudayaan manusia purba pada tingkat lanjut 60 menit Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 4


Data Processing (pengolahan data) • Peserta didik merumuskan jawaban dari rumusan masalah yang muncul. Verification (pembuktian) • Peserta didik mencocokkan antara hasil pengamatan gambar dengan buku sumber mengenai pertanyaan atau rumusan masalah yang muncul. Generalization (menarik kesimpulan) 1. Peserta didik masing-masing kelompok maju ke depan untuk mempresentasikan diri dengan saling berdiskusi menarik kesimpulan bersama. Penutup 1. Guru dan Peserta Didik menyimpulkan secara keseluruhan materi pada pertemuan ini 2. Peserta didik dengan bimbingan guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran pada pertemuan ini 3. Peserta didik dengan bimbingan guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran pada pertemuan ini Guru dan peserta didik menutup kegiatan dengan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung dengan baik dan lancar. 15 menit E. Asesmen - Individu & Kelompok - Jenis: Unjuk Kerja & Tertulis F. Pengayaan & remidial - Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang memiliki nilai diatas rata-rata untuk mendapatkan tambahan materi dan pengetahuan. - Remedial diberikan kepada peserta didik yang memiliki nilai dibawah rata-rata untuk mendapatkan ulang penjelasan terkait materi yang dibahas. G. Metode Tanya Jawab dan diskusi H. Refleksi Peserta Didik dan Guru Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran? Apakah semua peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran? Apa saja kesulitan peserta didik yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran? Apakah peserta didik yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik? Apa level pencapaian rata-rata peserta didik dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran? Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi? Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 5


Lampiran 1 ( Ringkasan Materi) Lampiran 2 ( Lembar Observasi Peserta Didik) RUBRIK PENILAIAN PRESENTASI HASIL OBSERVASI UPAYA MENGATASI PERUBAHAN INSTRUMEN PENILAIAN : PROSES DAN PRODUK ASPEK TIDAK KOMPETEN CUKUP KOMPETEN KOMPETEN Proses diskusi Peserta didik tidak terlibat dalam diskusi Peserta didik terlibat dalam diskusi namun kurang aktif Peserta didik terlibat dalam diskusi secara aktif Proses Presentasi hasil Peserta didik tidak mampu mempresentasikan hasil diskusi Peserta didik mampu mempresentasikan hasil diskusi namun dengan sikap yang kurang baik Peserta didik mampu mempresentasikan hasil diskusi dengan sikap yang baik Hasil penyusunan laporan diskusi Peserta didik tidsk Menyusun laporan diskusi Peserta didik mampu mengidentifikasi permasalahan namun, kurang menyusun hasil laporan diskusi Peserta didik mampu mengidentifikasi permasalahan dalam diskusi Keterangan : Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remidiasi. Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten LEMBAR ASESMEN DIAGNOSTIK A. Asesmen Non Kognitif B. Asesmen Kognitif 1. Asesmen Diagnostik Non-Kognitif : Dengan instrument Via Google form : Berilah skor 1 bila jawabanmu “YA” dan 0 bila “TIDAK” pada kotak di belakangnya ! No Pernyataan skor 1. Saya lebih suka banyak ilustrasi (gambar-gambar) saat belajar 2. Saya lebih mudah memahami pelajaran dengan bantak ilustrasi gambar 3. Saya sangat menyukai obyek yang warna warni 4. Saya sering mengantuk dan susah focus kalau guru menerangkan atau berbicara 5. Saya lebih mudah mengingat materi tayangan film dari pada penjelasan guru 6. Saya lebih mudah mengingat dari penjelasan atau pemapaparan guru Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 6


7. Saya lebih mudah hafal apabila diucapkan berulangkali 8. Saya lebih nyaman melafalkan dengan keras saat belajar 9. Saya merasa asik kalau mendengarkan orang yang sedang berbicara 10. Saya lebih suka mendengarkan rekaman daripada membaca buku teks 11. Bongkar pasang peralatan adalah kegemaranku 12. Saya lebih menyukai pembelajaran yang banyak melibatkan gerak badan 13. Saya kurang suka diam lama dikit 14. Saya lebih suka banyak gerak mesti saat belajar 15. Saya lebih mudah belajar melalui praktik daripada mendengarkan Klasifikasi diagnostik : 1 - 5 : lbh banyak YA, bermakna bahwa siswa tersebut type Visual 6 - 10: lbh banyak YA, bermakna bahwa siswa tersebut type Auditori 11-15: lbh banyak YA, bermakna bahwa siswa tersebut type Kinestetik 2. Asesmen Formatif Kuis berbentuk uraian melalui Google Form dan rubrik penilaian tugas. Berikut adalah pertanyaan yang harus dijawab siswa: Kisi-kisi Naskah Evaluasi Indikator Soal Jenis Soal Soal Peserta didik dapat menjelaskan pengertian masa praaksara Essay Sebutkan bangunan-bangunan yang berasal dari zaman megalithikum Peserta didik dapat membedakan pengertian peninggalan praaksara Essay Apa yang kamu ketahui tentang kebudayaan Ngandong dan Pacitan? Peserta didik dapat menganalisis alasan manusia purba hidup non maden Essay Apa yang kamu ketahui tentang nekara perunggu? Peserta didik dapat menguraikan system kepercayaan masa praaksara Essay Uraikan hasil-hasil kebudayaan pada masa zaman logam. Peserta didik dapat menganalisis pendapat dari ahli sejarah tentang masa praaksara Essay Sebutkan beberapa cara untuk melakukan uji ketauan terhadap suatu peninggalan sejarah ! Kunci Jawaban, Rubrik dan Norma Penilaian No Uraian Jawaban Rubrik Penilaian 1 Menhir, dolmen, sarkofagus, kebun Bini, punden berundak 20 2 Benda-benda yang diperkirakan berasal dari zaman batu tua banyak ditemukan di Pacitan dan Ngandong (Jawa Timur). Ciri utama kebudayaan Pacitan adalah alat-alat dari batu bara yang berfungsi sebagai kapak genggam. Kebudayaan Ngandong menghasilkan alat-alat yang tcrbuac dari tulang binatang dan kapak genggam dari batu 20 3 Banyak ditemukan di Indonesia bagian rimur, bencuknya seperti dandang dan berfungsi sebagai ternpat menyimpan air, genderang, dan perlengkapan upacara 20 4 Kapak, kapak sepatu, candrasa, moko, nekara, gelang, anting-anting, kalung dan cincin 20 5 Cara untuk melakukan uji ketauan terhadap suatu peninggalan sejarah ada 3 cara, yaitu: 1) Tipologi, adlah penentuan ketauan berdasarkan bentuk (tipe) dari benda peninggalan tersebut. 2) Stratigrafi, adalah penentuan umur relative suatu benda berdasarkan lapisan tanah tempat benda tersebut ditemukan. 3) Kimiawi, adalah penentuan ketuaan suatu peninggalan berdasarkan unsure-unsur 20 Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 7


kimia yang terkandung pada benda tersebut. Jumlah Skor Total 100 a. Kuis: 1) Bagaimana mengetahui cara kehidupan masyarakat Praaksara berlangsung lama ? 2) sebutkan ciri-ciri Megantropus Paleojavanicus ! 3) Selain manusia purba, apa saja yang ditemukan di Sangiran ? 4) Buatlah peta persebaran nenek moyang di Indonesia ! b. Rubrik Penilaian Tugas: 1. Ketepatan waktu mengumpulkan tugas (40%) 2. Kesesuaian karya dg materi (40%) 3. Estetika/keindahan (20%) Nilai = Jumlah Skor Diperoleh X 100 = 100 3. Asesmen Sumatif Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat 1). Manusia purba yang biasa disebut manusia kera yang berjalan tegak adalah …. a. Pithecanthropus Erectus b. Homo Wajakensis c. Meganthropus Palaeojavanicus d. Pithecanthropus Mojokertensis e. Homo Soloensis 2) Fosil Meganthropus Palaeojavanicus ditemukan oleh .... a. Ter Haar b. von Koenigswald c. Eugene Dubois d. von Reitschotten e. Oppenoorth 3) Reptil-reptil raksasa seperti dinosaurus, tyranosaurus, dan brontosaurus muncul pada zaman .... a. Paleozoikum b. Mesozoikum c. Neozoikum d. Archaeikum e. Kainozoikum 4) Manusia purba pertama kali muncul di muka bumi diperkirakan pada zaman .... a. Paleozoikum b. Mesozoikum c. Archaeikum d. Kuarter e. Tersier 5) Manusia purba yang ditemukan oleh Eugene Dubois di Desa Trinil, Ngawi, Jawa Timur, pada tahun 1890 dan berasal dari lapisan Pleistosen tengah adalah .... a. Homo Soloensis b. Pithecanthropus Robustus c. Pithecanthropus Erectus d. Meganthropus Palaeojavanicus e. Homo Wajakensis 6) Manusia purba hidup berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain disebabkan .... a. manusia purba mencari daerah yang subur b. sering terjadi bencana alam c. untuk memperluas lahan bercocok tanam d. manusia purba sangat bergantung pada alam e. sering terjadi peperangan antarkelompok 7) Berikut ini adalah para ahli yang pernah melakukan penelitian tentang fosil-fosil manusia purba di Indonesia, kecuali… a. Eugene Dubois b. Oppenoorth c. Charles Dawson d. von Koenigswald e. Ter Haar 8) Masa Kehidupan pertama atau primer disebut…… a. neozoikum b. mesozoikum c. palaeozoikum d. pleistosen e. Archaikum 9) Manusia purba yang rahangnya melebihi rahang gorila laki-laki adalah . . . . a. Homo sapiens b. Homo erectus c. Pithecanthropus erectus d. Meganthropus palaeojavanicus e. Homo Soloensis 10) Nenek moyang bangsa Indonesia yang datang sekitar 5000 SM adalah . . . . Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 8


a. Proto Melayu b. Deutero Melayu c. Melayu austronesia d. Australomelanesoid e. wedid Pengayaan & Remedial Pengayaan Siswa dengan nilai atau performa di bawah rata-rata kelas, maka akan mendapat tugas untuk melakukan belajar terbimbing, yaitu dengan meminta bantuan kepada siswa dengan nilai di atas rata-rata kelas, kemudian setelah diperbaiki, mengirim ulang tugas-tugas Remedial Siswa dengan nilai atau performa di bawah rata-rata kelas, maka akan mendapat tugas untuk melakukan belajar terbimbing, yaitu dengan meminta bantuan kepada siswa dengan nilai di atas rata-rata kelas, kemudian setelah diperbaiki, mengirim ulang tugas -tugas Refleksi Peserta Didik & Guru “Segala sesuatu memiliki sejarahnya sendiri. Setiap individu, kelularga, masyarakat dan bangsa, tumbuh dan berkembang melalui sejarahnya sendiri. Semua hal yang telah terjadi di masa lampau tidak dapat diubah. Waktu terus bergerak. Peristiwa demi peristiwa terus ada dan terus terjadi. Oleh karena itu, kita harus benarbenar menghargai waktu. Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 9


I. LAMPIRAN A. Lembar Kerja Peserta Didik Kerjakan secara mandiri dengan memanfaatkan fasilitas internet, carilah minimal 1 (satu) foto/ mengenai benda rumah tangga yang ada di rumah banding perbedaan benda yang ada pada zaman dahulu dan sekarang. Nama Siswa : ............................................... Kelas : ................................................ No. Benda masa Praksara Benda masa sekarang Perbedaan (kegunaan, bentuk) B. Bahan Bacaan Peserta Didik dan Guru ASAL USUL NENEK MOYANG DAN JALUR REMPAH Praaksara adalah istilah untuk menggantikan istilah prasejarah. Pra artinya Sebelum Sejarah artinya peristiwa yang terjadi pada masa lalu yang berhubungan dengan aktivitas dan perilaku manusia. Aksara berarti tulisan sehingga praaksara adalah zaman manusia sebelum mengenal tulisan. Istilah lainnya adalah Nirleka. Nir berarti tanpa dan Leka berarti tulisan Teori “Dentuman Besar” (Big Bang), yang dikemukakan oleh sejumlah ilmuwan Teori ini menyatakan bahwa alam semesta mulanya berbentuk gumpalan gas yang mengisi seluruh ruang jagat raya. Gumpalan gas itu suatu saat meledak dengan satu dentuman yang amat dahsyat. Setelah itu, materi yang terdapat di alam semesta mulai berdesakan satu sama lain dalam kondisi suhu dan kepadatan yang sangat tinggi, sehingga hanya tersisa energi berupa proton, neutron dan elektron, yang bertebaran ke seluruh arah. Menurut Sarasin bersaudara, penduduk asli Kepulauan Indonesia adalah ras berkulit gelap dan bertubuh kecil. Mereka mulanya tinggal di Asia bagian tenggara. Ketika zaman es mencair dan air laut naik hingga terbentuk Laut Cina Selatan dan Laut Jawa, sehingga memisahkan pegunungan vulkanik Kepulauan Indonesia dari daratan utama. Beberapa penduduk asli Kepulauan Indonesia tersisa dan menetap di daerah-daerah pedalaman, sedangkan daerah pantai dihuni oleh penduduk pendatang. Penduduk asli itu disebut sebagai suku bangsa Vedda oleh Sarasin. Ras yang masuk dalam kelompok ini adalah suku bangsa Hieng di Kamboja, Miaotse, Yao-Jen di Cina, dan Senoi di Semenanjung Malaya. Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 10


Proto Melayu diyakini sebagai nenek moyang orang Melayu Polinesia yang tersebar dari Madagaskar sampai pulau-pulau paling timur di Pasifik. Mereka diperkirakan datang dari Cina bagian selatan. Ras Melayu ini mempunyai ciri-ciri rambut lurus, kulit kuning kecoklatan-coklatan, dan bermata sipit. Dari Cina bagian selatan (Yunan) mereka bermigrasi ke Indocina dan Siam, kemudian ke Kepulauan Indonesia. Ras Proto Melayu membawa peradaban batu di Kepulauan Indonesia. Saat deutro melayu datang mereka pindah ke pedalaman dan terisolasi sehingga memudarkan kehidupan mereka di hutan-hutan. Yang dikenal dengan suku Batak, Dayak, Toraja, Alas, dan Gayo. Kehidupan mereka kemudian terpengaruhi oleh islam dan hindu. Persebaran suku bangsa dayak hingga ke Filipina selatan, serawak, Malak menuju perpindahan mereka dari kelualuan Indonesia. Deutero Melayu merupakan ras yang datang dari Indocina bagian utara. Mereka membawa budaya baru berupa perkakas dan senjata besi di Kepulauan Indonesia, atau Kebudayaan Dongson. Deutero Melayu merupakan ras yang datang dari Indocina bagian utara. Mereka membawa budaya baru berupa perkakas dan senjata besi di Kepulauan Indonesia, atau Kebudayaan Dongson. Kebudayaan berupa kapak persegi panjang. Peradaban ini dapat dijumpai di Malaka, Sumatera, Kalimantan, Filipina, Sulawesi, Jawa, dan Nusa Tenggara Timur. Dalam bidang pengolahan tanah mereka mempunyai kemampuan untuk membuat irigasi pada tanah-tanah pertanian yang berhasil mereka ciptakan, dengan membabat hutan terlebih dahulu. Mereka tersebar di lautan Pasifik di pulau-pulau yang letaknya sebelah Timur Irian dan Benua Australia. Di Kepulauan Indonesia mereka tinggal di Papua Barat, Ambon, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur. Bersama dengan Papua-Nugini dan Bismarck, Solomon, New Caledonia dan Fiji, Vanuatu, mereka tergolong rumpun Melanesoid. Bangsa Melanesoid melakukan perpindahan ke timur hingga ke Papua, selanjutnya ke Benua Australia, yang sebelumnya merupakan satu kepulauan yang terhubung dengan Papua. Bangsa Melanesoid saat itu hingga mencapai 100 ribu jiwa meliputi wilayah Papua dan Australia. Peradaban bangsa Melanesoid dikenal dengan paleolitikum. Asal mula bangsa Melanesia, yaitu Proto Melanesia merupakan penduduk pribumi di Jawa. Bangsa Proto Melanesoid terus terdesak oleh bangsa Melayu. Mereka yang belum sempat mencapai Kepulauan Papua melakukan percampuran dengan ras baru itu. Percampuran bangsa Melayu dengan Melanesoid menghasilkan keturunan Melanesoid-Melayu, saat ini mereka merupakan penduduk Nusa Tenggara Timur Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 11 Daratan Asia Yunan Utara Papua Melanosoid Melanesia Riau Kepulauan Indonesia Timur Irian Kalimantan/Bulu Dayak Sulawesi/Toraja Nias/ Suku Nias Lombok/suku sasak Samudera /suku kubu Deutron Melayu Muda Jawa Bali Madura Sulawesi Proto Melayu Tua


dan Maluku. Sebelum kedatangan kelompok-kelompok Melayu tua dan muda, negeri kita sudah terlebih dulu kemasukan orang-orang Negrito dan Weddid. Sebutan Negrito diberikan oleh orang-orang Spanyol karena yang mereka jumpai itu berkulit hitam mirip dengan jenis-jenis Negro. Sejauh mana kelompok Negrito itu bertalian darah dengan jenis-jenis Negro yang terdapat di Afrika serta Kepulauan Melanesia (Pasifik), Kelompok Weddid terdiri atas orang-orang dengan kepala mesocephal dan letak mata yang dalam sehingga nampak seperti berang; kulit mereka coklat tua dan tinggi rata-rata lelakinya 155 cm. Weddid artinya jenis Wedda yaitu bangsa yang terdapat di Pulau Ceylon (Srilanka). Persebaran orang-orang Weddid di Nusantara cukup luas, misalnya di Palembang dan Jambi (Kubu), di Siak (Sakai) dan di Sulawesi pojok tenggara (Toala, Tokea dan Tomuna). Nenek moyang kita mengenal kepercayaan kehidupan setelah mati. Mereka percaya pada kekuatan lain yang maha kuat di luar dirinya. Mereka selalu menjaga diri agar setelah mati tetap dihormati. Perwujudan kepercayaannya dituangkan dalam berbagai bentuk diantaranya karya seni. Satu di antaranya berfungsi sebagai bekal untuk orang yang meninggal. Perhiasan yang digunakan sebagai bekal kubur. Seiring dengan bekal kubur ini, pada zaman purba manusia mengenal penguburan mayat. Pada saat inilah manusia mengenal sistem kepercayaan. Sebelum meninggal manusia menyiapkan dirinya dengan membuat berbagai bekal kubur, dan juga tempat penguburan yang menghasilkan karya seni cukup bagus pada masa sekarang. Animisme yaitu paham kepercayaan yang meyakini bahwa jiwa atau roh nenek moyang, tidak hanya pada makhluk hidup. Upacara-upacara adat, mengundang nenek moyang di berbagai ritual dan sesaji agar rohroh tersebut ikut upacara adat. Dinamisme (pemujaan terhadap benda) adalah paham kepercayaan yang meyakini adanya kekuatan gaib atau mistis yang terdapat pada benda-benda tertentu. Zaman batu adalah suatu periode ketika peralatan manusia secara dominan terbuat dari batu walaupun ada pula alat-alat penunjang hidup manusia yang terbuat dari kayu ataupun bambu. Alat-alat yang dihasilkan masih sangat kasar dan sederhana karena hanya sekedar memenuhi kebutuhan hidup saja. Zaman batu terbagi menjadi 4 zaman yaitu : 1. Zaman Batu Tua (Paleolithikum) 2. Zaman Batu Tengah ( Mesolithikum) 3. Zaman Batu Muda (Neolithikum ) 4. Zaman Batu Besar ( Megalithikum) C. GLOSARIUM Animisme : paham kepercayaan yang meyakini bahwa jiwa atau roh nenek moyang, tidak hanya pada makhluk hidup. Dinamisme : paham kepercayaan yang meyakini adanya kekuatan gaib atau mistis yang terdapat pada bendabenda tertentu Deutero Melayu : ras yang datang dari Indocina bagian utara. Homo Sapiens : manusia pintar Meganthropus Paleojavanicus : manusia raksasa Pitecantropus Erectus : manusia kera yang berjalan tegak Proto Melanesia : penduduk pribumi di Jawa Proto Melayu : nenek moyang orang Melayu Polinesia yang tersebar dari Madagaskar sampai pulau-pulau paling timur di Pasifik Paleolithikum : Kebudayaan zaman batu tua Mesolithikum : Kebudayaan zaman batu tengah Neolitikum : Kebudayaan zaman batu baru D. DAFTAR PUSTAKA Kemendikbud.2017. Sejarah untuk SMK/MAK Kelas X Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017: Jakarta LP2IP. 2020. Sejarah Indonesia X berdasarkan kurikulum 2013: Yogyakarta Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 12


MODUL AJAR SMK KESATRIAN KESEHATAN 2 PURWOKERTO SEJARAH INDONESIA Kelas/Fase : X/E Semester : Gasal I. INFORMASI UMUM : A. Identitas Modul Nama Penyusun : Meta Dewi Larasati, S.Pd Nama Sekolah : SMK Kesatrian Kesehatan 2 Purwokerto Tahun Penyusunan : 2022 – 2023 Jenjang Sekolah : Sekolah Menengah Kejuruan Alokasi Waktu : 90 menit ( 1 pertemuan @2 x 45menit) Capaian Pembelajaran & Elemen : Fase E Capaian Pembelajaran Sejarah Pada akhir Fase E, peserta didik mampu memahami konsepkonsep dasar manusia, ruang, waktu, diakronis (kronologi), sinkronis, guna sejarah, sejarah dan teori sosial, metode penelitian sejarah, serta sejarah lokal. Melalui literasi, diskusi, kunjungan langsung ke tempat bersejarah, dan penelitian berbasis proyek kolaboratif peserta didik mampu menganalisis serta mengevaluasi berbagai peristiwa sejarah yang terjadi di Indonesia meliputi konsep asal-usul nenek moyang dan jalur rempah di Indonesia, kerajaan Hindu-Buddha, dan kerajaan Islam di Indonesia. Pada akhir Fase E, peserta didik mampu menggunakan sumber primer atau sekunder untuk melakukan penelitian sejarah lokal yang memiliki benang merah dengan keindonesiaan baik langsung ataupun tidak langsung, secara diakronis dan/atau sinkronis kemudian mengomunikasikannya dalam bentuk lisan, tulisan, dan/atau media lain. Selain itu mereka juga mampu menggunakan berbagai keterampilan sejarah untuk menjelaskan peristiwa sejarah serta memaknai nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Elemen Pemahaman Konsep Sejarah Pada akhir fase ini, peserta didik mampu memahami konsep dasar ilmu sejarah yang dapat digunakan untuk menjelaskan peristiwa sejarah; memahami konsep dasar ilmu sejarah sebagai bahan analisis untuk mengkaji peristiwa sejarah; memahami konsep dasar ilmu sejarah sebagai bahan evaluasi untuk mengkaji peristiwa sejarah; menganalisis serta mengevaluasi manusia sebagai subjek dan objek sejarah; menganalisis serta mengevaluasi peristiwa sejarah dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan global; menganalisis serta mengevaluasi sejarah dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan; menganalisis serta mengevaluasi sejarah dari aspek perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan; memahami peristiwa sejarah secara diakronis (kronologi) maupun sinkronis. Peserta didik juga dapat memahami konsep dasar asal usul nenek moyang dan jalur rempah; menganalisis serta mengevaluasi manusia dalam asal usul nenek moyang dan jalur rempah; menganalisis serta mengevaluasi asal usul nenek moyang dan jalur rempah dalam ruang lingkup lokal, nasional, serta global; menganalisis serta mengevaluasi asal usul nenek moyang dan jalur rempah dalam dimensi masa lalu, masa kini, serta masa depan; menganalisis serta mengevaluasi asal usul nenek moyang dan jalur rempah dari pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan; menganalisis serta mengevaluasi asal usul nenek moyang dan jalur rempah secara diakronis (kronologi) dan/atau sinkronis. Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 1


Peserta didik memahami konsep dasar kerajaan HinduBuddha; menganalisis serta mengevaluasi manusia dalam kerajaan HinduBuddha; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Hindu-Buddha dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan global; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan HinduBuddha dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan HinduBuddha dari pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Hindu-Buddha secara diakronis (kronologi) dan/atau sinkronis. Peserta didik mampu memahami konsep dasar kerajaan Islam; menganalisis serta mengevaluasi manusia dalam kerajaan Islam; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Islam dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan global; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Islam dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Islam dari pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Islam secara diakronis (kronologi) dan/atau sinkronis. Elemene Keterampilan Proses Sejarah Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengorganisasikan informasi, menarik kesimpulan, mengomunikasikan, merefleksikan dan merencanakan proyek lanjutan secara kolaboratif tentang pengantar dasar ilmu sejarah, jalur rempah dan asal usul nenek moyang bangsa Indonesia, kerajaan Hindu-Buddha, dan kerajaan Islam meliputi: 1. Penelitian sejarah lokal dimulai dari lingkungan terdekat (sejarah keluarga, sejarah sekolah, sejarah jalur rempah di daerah, sejarah kerajaan di daerah, dan lain-lain); mengumpulkan sumber-sumber primer maupun sekunder melalui sarana lingkungan sekitar, perpustakaan, dan internet; melakukan seleksi dan kritik terhadap sumbersumber primer maupun sekunder; melakukan penafsiran untuk mendeskripsikan makna di balik sumber-sumber primer dan/atau sekunder; dan menuliskan hasil penelitian dalam bentuk historiografi. 2. Penjelasan peristiwa sejarah secara diakronis (kronologi) yang menitikberatkan pada proses dan/atau sinkronis yang menitikberatkan pada struktur; Penjelasan peristiwa sejarah berdasarkan hubungan kausalitas; Mengaitkan peristiwa sejarah dengan kehidupan sehari-hari; dan menempatkan peristiwa sejarah pada konteks zamannya. 3. Penjelasan peristiwa sejarah dalam perspektif masa lalu, masa kini, dan masa depan; Penjelasan peristiwa sejarah dari pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan. 4. Penjelasan peristiwa sejarah dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan global; Mengaitkan hubungan antara peristiwa sejarah lokal, nasional, dan global. 5. Memaknai nilai-nilai dari peristiwa sejarah dan dikontekstualisasikan dalam kehidupan masa kini. 6. Mengolah informasi sejarah secara non digital maupun digital dalam berbagai bentuk aplikasi sejarah, rekaman suara, film dokumenter, foto, maket, vlog, timeline, story board, infografis, videografis, komik, poster, dan lain-lain. B. Kompetensi Awal Peserta didik memahami tentang memahami teori masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia Peserta didik telah memahami teori masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 2


C. Profil Pelajar Pancasila Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Berkebinekaan Global Gotong royong Mandiri Bernalar Kritis Kreatif D. Sarana & Prasarana Sarana & Prasarana yang dibutuhkan pada saat belajar dengan modul ini antara lain: 1. Laptop/ PC / Handphone 2. Jaringan internet yang bagus 3. Alat tulis & buku 4. Akun Gmail, pengumpulan tugas melalui Google Classroom 5. LK 6. Lembar bimbingan/ Konsultasi E. Target Peserta Didik Terdapat 3 target Peserta Didik, yaitu: 1. Peserta didik regular /tipikal 2. Peserta didik dengan kesulitan belajar (hanya menonjol pada salah satu gaya belajar saja) 3. Peserta didik dengan pencapaian tinggi F. Model Pembelajaran Model Pembelajaran yang digunakan adalah dengan metode Discovery Learning. II. KOMPONEN INTI : A. Tujuan Pembelajaran Mampu menjelaskan keterkaitan antara sifat keterbukaan terkait kebudayaan Hindu/Buddha dan perubahan struktur sosialpolitik pada masyarakat pribumi. hubungan antara kejeniusan lokal dan sistem kepercayaan dalam peninggalan peradaban dari kerajaan Hindu dan Buddha B. Pemahaman Bermakna 1. Masa lalu merupakan pijakan untuk kebaikan di masa depan 2. Belajar sejarah akan memperkuat literasi, dan dengan literasi kita akan terhindar dari racun berita “hoax”. C. Pertanyaan Pemantik 1. Apakah kamu mengetahui tentang teori masuknya agama hindu- budha ? 2. Apa saja kebudayaan ajaran hindu-budha yang ada di Indonesia ? D. Persiapan Pembelajaran Menyiapkan bahan ajar/materi Menyiapkan alat dan bahan Menyiapkan rubric penilaian Menyiapkan alat penilaian Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 3


Kegiatan Pembelajaran KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan 2 – Hindu-Budha (teori masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia) Tahapan Kegiatan Alokasi Waktu Pendahuluan Orientasi Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran. Aperpepsi Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik Apakah kamu mengetahui tentang teori masuknya agama hindubudha? Apa saja kebudayaan ajaran hindu-budha yang ada di Indonesia ? Motivasi Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguhsungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi : Teori masuknya agama dan kebudayaan Hindu-budha di Indonesia Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung Mengajukan pertanyaan Memberitahukan materi pelajaran yang di bahas pada pertemuan itu. 15 menit Kegiatan Inti Stimulation /rangsangan Membaca buku paket sejarah Indonesia tentang sejarah hindu-budha Menampilkan video/gambar Teori masuknya agama dan kebudayaan Hindu-budha di Indonesia Problem statetmen Melalui pengamatan gambar dan cerita singkat yang disajikan guru. Guru memberikan kesempatan/ motivasi untuk merumuskan masalah yang didiskusikan Menanya melalui kegiatan diskusi untuk klarifikasi dan pengetahuan yang lebih mendalam serta aspek lain yang terdapat di buku Teori masuknya agama dan kebudayaan Hindu-budha di Indonesia Siswa sebelumnya sudah membaca terlebih dahulu sejarah hindubudha Siswa diberi tugas untuk menganalisis Teori masuknya agama dan kebudayaan Hindu-budha di Indonesia hasil tersebut dibahas dalam pertemuan tatap muka, dan menghasilkan sebuah kesimpulan hasil kebudayaan manusia purba pada tingkat lanjut Data Processing (pengolahan data) Peserta didik merumuskan jawaban dari rumusan masalah yang muncul. Verification (pembuktian) • Peserta didik mencocokkan antara hasil pengamatan gambar dengan buku sumber mengenai pertanyaan atau rumusan masalah yang muncul. 60 menit Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 4


Generalization (menarik kesimpulan) 1. Peserta didik masing-masing kelompok maju ke depan untuk mempresentasikan diri dengan saling berdiskusi menarik kesimpulan bersama. Penutup 1. Guru dan Peserta Didik menyimpulkan secara keseluruhan materi pada pertemuan ini 2. Peserta didik dengan bimbingan guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran pada pertemuan ini 3. Peserta didik dengan bimbingan guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran pada pertemuan ini Guru dan peserta didik menutup kegiatan dengan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung dengan baik dan lancar. 15 menit E. Asesmen - Individu & Kelompok - Jenis: Unjuk Kerja & Tertulis F. Pengayaan & remidial - Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang memiliki nilai diatas rata-rata untuk mendapatkan tambahan materi dan pengetahuan. - Remedial diberikan kepada peserta didik yang memiliki nilai dibawah rata-rata untuk mendapatkan ulang penjelasan terkait materi yang dibahas. G. Metode Tanya Jawab dan diskusi H. Refleksi Peserta Didik dan Guru Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran? Apakah semua peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran? Apa saja kesulitan peserta didik yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran? Apakah peserta didik yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik? Apa level pencapaian rata-rata peserta didik dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran? Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi? Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 5


Lampiran 1 ( Ringkasan Materi) Lampiran 2 ( Lembar Observasi Peserta Didik) RUBRIK PENILAIAN PRESENTASI HASIL OBSERVASI UPAYA MENGATASI PERUBAHAN INSTRUMEN PENILAIAN : PROSES DAN PRODUK ASPEK TIDAK KOMPETEN CUKUP KOMPETEN KOMPETEN Proses diskusi Peserta didik tidak terlibat dalam diskusi Peserta didik terlibat dalam diskusi namun kurang aktif Peserta didik terlibat dalam diskusi secara aktif Proses Presentasi hasil Peserta didik tidak mampu mempresentasikan hasil diskusi Peserta didik mampu mempresentasi kan hasil diskusi namun dengan sikap yang kurang baik Peserta didik mampu mempresentasikan hasil diskusi dengan sikap yang baik Hasil penyusunan laporan diskusi Peserta didik tidsk Menyusun laporan diskusi Peserta didik mampu mengidentifik asi permasalaha n namun, kurang menyusun hasil laporan diskusi Peserta didik mampu mengidentifikasi permasalahan dalam diskusi Keterangan : Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remidiasi. Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 6


LEMBAR ASESMEN DIAGNOSTIK A. Asesmen Non Kognitif B. Asesmen Kognitif 1. Asesmen Diagnostik Non-Kognitif : Dengan instrument Via Google form : Berilah skor 1 bila jawabanmu “YA” dan 0 bila “TIDAK” pada kotak di belakangnya ! No Pernyataan skor 1. Saya lebih suka banyak ilustrasi (gambar-gambar) saat belajar 2. Saya lebih mudah memahami pelajaran dengan bantak ilustrasi gambar 3. Saya sangat menyukai obyek yang warna warni 4. Saya sering mengantuk dan susah focus kalau guru menerangkan atau berbicara 5. Saya lebih mudah mengingat materi tayangan film dari pada penjelasan guru 6. Saya lebih mudah mengingat dari penjelasan atau pemapaparan guru 7. Saya lebih mudah hafal apabila diucapkan berulangkali 8. Saya lebih nyaman melafalkan dengan keras saat belajar 9. Saya merasa asik kalau mendengarkan orang yang sedang berbicara 10. Saya lebih suka mendengarkan rekaman daripada membaca buku teks 11. Bongkar pasang peralatan adalah kegemaranku 12. Saya lebih menyukai pembelajaran yang banyak melibatkan gerak badan 13. Saya kurang suka diam lama dikit 14. Saya lebih suka banyak gerak mesti saat belajar 15. Saya lebih mudah belajar melalui praktik daripada mendengarkan Klasifikasi diagnostik : 1 - 5 : lbh banyak YA, bermakna bahwa siswa tersebut type Visual 6 - 10: lbh banyak YA, bermakna bahwa siswa tersebut type Auditori 11-15: lbh banyak YA, bermakna bahwa siswa tersebut type Kinestetik 2. Asesmen Formatif Kuis berbentuk uraian melalui Google Form dan rubrik penilaian tugas. Berikut adalah pertanyaan yang harus dijawab siswa: Kisi-kisi Naskah Evaluasi Tujuan Pembelajaran Jenis Soal Soal Peserta didik dapat menganalisis teori Hindu-Budha Essay Jelaskan teori masuknya agama Hindu-Buddha di Indonesia ! Peserta didik dapat menganalisis Hindu Buddha relatif mudah masuk ke Indonesia Essay Mengapa Agama Hindu Buddha relatif mudah masuk ke Indonesia? Kunci Jawaban, Rubrik dan Norma Penilaian N o Uraian Jawaban Rubrik Penilaian 1 Teori masuknya agama Hindu-Buddha di Indonesia a. Teori Brahmana (J.C.Vanleur) yaitu para Brahmana India datang ke Indonesia atas undangan para kepala suku setempat. Kaum Brahmana inilah yang kemudian menyebarluaskan ajaran agama dan budaya India di Indonesia. Budaya yang mereka perkenalkan adalah budaya Golangan Brahmana. b. Teori Ksatria (F.D.K.Bosch) yaitu raja – raja India datang menyerang dan mengalahkan suku – suku di Indonesia c. Teori Waisya (N.J. Krom) yaitu pengaruh Hindu Buddha dibawa dan disebarkan oleh para pedagang 50 Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 7


Click to View FlipBook Version