India yang singgah di kota – kota Indonesia. Tidak hanya itu, para pedagang India juga berasimilasi dengan penduduk setempat. d. Teori Sudra menyatakan bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kasta sudra dengan tujuan mengubah kehidupan mereka sebab di India mereka adalah buruh dan budak. e. Teori Campuran, teori ini beranggapan bahwa semua kasta bersama – sama menyebar agama dan kebudayaan sesuai dengan peran masing – masing. 2 a) Agama Hindu Buddha relatif mudah masuk ke Indonesia karena terjalinnya hubungan perdagangan antara Indonesia dengan negara-negara Asia di sekitarnya terutama India. Salah satu jalur lalu lintas laut yang dilewati India dan Cina adalah Selat Malaka, sedangkan Indonesia terletak di jalur posisi silang dua benua dan dua samudera serta berada dekat dengan selat malaka, sehingga Indonesia sering dikunjungi bangsa-bangsa asing (India, Cina, Arab, dan Persia). Kesempatan Indonesia untuk melakukan aktivitas perdagangan itulah menyebabkan terjadinya percampuran budaya. Proses masuknya agama Buddha ke Indonesia ada yang melalui pendeta agama (biksu) Buddha. Para biksu itu pergi ke seluruh dunia melalui jalur perdagangan. Sedangkan pada Agama Hindu, para Brahmana tidak wajib menyebarkan agama Hindu. Agama Hindu pada dasarnya bukanlah agama untuk umum. Pedalaman agama tersebut hanya mungkin dilakukan oleh golongan Brahmana. Selain itu, alasan lain bahwa bangsa Indonesia sendirilah yang berperan aktif menyebabkan pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia. Hal itu didasarkan pada kenyataan bahwa sudah sejak lama bangsa Indonesia menjelajahi lautan untuk berdagang. 50 Jumlah Skor Total 100 a. Kuis: 1) Apa yang kamu ketahui tentang ajaran agama Hindu-Budha ? 2) Dari mana ajaran Hindu Budha berasal ? b. Rubrik Penilaian Tugas: 1. Ketepatan waktu mengumpulkan tugas (40%) 2. Kesesuaian karya dg materi (40%) 3. Estetika/keindahan (20%) Nilai = Jumlah Skor Diperoleh X 100 = 100 3. Asesmen Sumatif Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat 1) Kebudayaan Hindu Budha berasal dari negara…. A. B. Malaysia C. India D. Indonesia E. Iran F. Maroko 2) Masuknya agama Hindu disebarkan orang Indonesia sendiri yang telah berkunjung ke India merupakan …. A. Teori Brahmana B. Teori Waisya C. Teori Kesatria D. Teori Arus Balik E. Teori Sudra 3) Kerajaan yang didirikan oleh Ken Arok …. A. Kerajaan Singasari B. Kerajaan Tarumanegara C. Kerajaan Sriwijaya D. Kerajaan Mataram E. Kerajaan majapahit 4) Bukti bahwa kerajaan Kutai merupakan kerajaan yang makmur pada saat itu adalah .... A. Kerajaan Kutai membangun sebuah sekolah untuk mempelajari kebudayaan yang sangat luas B. Raja membuat saluran air untuk mengalirkan air ke sawah-sawah warga C. Raja membuat pelabuhan yang sangat besar sebagai tempat bongkar muat perdagangan internasional D. Raja Mulawarman memberikan 20.000 sapi sebagai sedekah untuk para Brahmana E. Raja membuat Saimbara dan membuat pesta meriah 5) Pada masa Raja Balaputra Dewa, Kerajaan Sriwijaya berkembang pesat dan mencapai zaman keemasan. Sriwijaya memiliki wilayah kekuasaan yang luas sebagain besar di wilayah Sumatra, sebagian Jawa Barat, Tanjung Pura, Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 8
Semenanjung Malaysia. Kebesaran Kerajaan Sriwijaya tersebut satu diantaranya dipengaruhi oleh faktor geografis yaitu …. A. kaya akan hasil bumi dan komoditas laut B. Sriwijaya menarik bea cukai dari pelayaran C. letak yang strategis dekat dengan Selat Malaka D. menghasilkan rempah-rempah sebagai barang dagangan E. berhasil menaklukkan Kerajaan Majapahit 6) Dalam konsep agama Hindu terdapat pengelompokan masyarakat berdasarkan kasta atau stasus sosialnya. Ada empat kasta yaitu Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra. Namun di Indonesia keberadaan kasta kurang begitu kuat, hal ini terlihat dalam penggambaran dalam cerita wayang yakni dengan munculnya tokoh punakawan. Punakawan adalah gambaran rakyat namun dekat dengan pemimpinnya. Konsep kasta kurang begitu mengakar di Indonesia karena .... A. konsep kasta terlalu kaku dalam membagi masyarakat B. masyarakat Indonesia kurang terbiasa dengan adanya kasta C. munculnya agama Buddha yang tidak mengenal kasta D. sistem kerajaan yang telalu menonjolkan keturunan E. latar historis masyarakat Indonesia yang kesukuan dengan sistem paguyuban 7) Salah satu factor yang menyebabkan kebudayaan Hindu Budha yang masuk ke Indonesia tidak diterima begitu saja oleh masyarakat Indonesia adalah adanya Local Genius, yaitu Kecakapan suatu bangsa untuk…. A. mengambil alih kebudayaan asing sehingga menjadi bagian dari kebudayaan sendiri. B. memilih kebudayaan asing yang sesuai dengan kepribadian bangsa C. mengembangkan kebudayaan asing sehingga menjadi berbeda bentuknya D. menyerap pengaruh asing dan memanfaatkannya demi mencapai kemajuan E. menerima unsur unsur budaya asing dan mengolahnya sesuai dengan kepribadian 8) Dalam salah satu Yupa pada prasasti Kutai tertera keterangan tentang silsilah raja raja kerajaan Kutai. Berdasarkan keterangan tersebut maka dapat disimpulkan pendiri dinasti kerajaan Kutai adalah.... A. Kudungga B. Mulawarman C. Asmawarman D. Purnawarman E. Adityawarman 9) Salah satu bentuk akulturasi antara budaya Indonesia dengan budaya India pada bentuk bangunan candi terlihat dari…. A. Relief yang dilukiskan pada candi B. Arca atau patung yang terdapat di candi C. Bentuk stupa D. Bentuk candi yang berupa punden berundak E. Hiasan yang terdapat pada candi 10) Faktor penyebab renggangnya Hayam Wuruk dan Gajah Mada diakibatkan oleh …. A. Sumpah palapa B. Perang paregreg C. Pralaya D. Pemberontakan rangga lawe E. Peristiwa bubat Kunci Jawaban : N o Jawaban No Jawab an 1 . B 6. E 2 . D 7. E 3 . A 8. C 4 . D 9. A 5 . C 10 . E Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 9
Pengayaan & Remedial Pengayaan Siswa dengan nilai atau performa di bawah rata-rata kelas, maka akan mendapat tugas untuk melakukan belajar terbimbing, yaitu dengan meminta bantuan kepada siswa dengan nilai di atas rata-rata kelas, kemudian setelah diperbaiki, mengirim ulang tugas-tugas Remedial Siswa dengan nilai atau performa di bawah rata-rata kelas, maka akan mendapat tugas untuk melakukan belajar terbimbing, yaitu dengan meminta bantuan kepada siswa dengan nilai di atas rata-rata kelas, kemudian setelah diperbaiki, mengirim ulang tugas -tugas Refleksi Peserta Didik & Guru “Segala sesuatu memiliki sejarahnya sendiri. Setiap individu, kelularga, masyarakat dan bangsa, tumbuh dan berkembang melalui sejarahnya sendiri. Semua hal yang telah terjadi di masa lampau tidak dapat diubah. Waktu terus bergerak. Peristiwa demi peristiwa terus ada dan terus terjadi. Oleh karena itu, kita harus benarbenar menghargai waktu. Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 10
I. LAMPIRAN A. Lembar Kegiatan siswa 1 Kerjakan secara mandiri dengan memanfaatkan fasilitas internet, carilah minimal 1 (satu) foto/ mengenai bentuk karakteristik peninggalan kebudayaan Hindu Budha dilingkungan sekitar. Nama Siswa : ............................................... Kelas : ............... Np Karakteristik budaya Hindu Budha Gambar/foto 1 . 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 11
Rubrik Penilaian siswa Aspek Belum kompeten 0-6 Cukup kompeten (6-7) Kompeten 8-9 Sangat kompeten (10) Proses Presentasi Peserta didik tidak mampu mempresentasi kan hasil observasi Peserta didik mampu mempresentasi kan hasil observasi namun dengan sikap yang kurang baik Peserta didik mampu mempresenta sikan hasil observasi dengan sikap yang baik namun tidak mampu berdiskusi Peserta didik mampu mempresentas ikan hasil observasi dengan sikap yang baik dan mampu Berdiskusi Hasil informasi terkait analisis karakteris tik kebudaya an kerajaan Islam Peserta didik tidak mampu mendapat informasi, tidak menyebutkan hasil budaya islam di masyarakat sekitar Pesera didik mampu mendapatkan informasi, < 3 contoh karakteristik kebudayaan kerajaan Islan di masyarakat sekitar Pesera didik mampu mendapatkan informasi, 4 contoh karakteristik kebudayaan kerajaan Islan di masyarakat sekitar Pesera didik mampu mendapatkan informasi, 5 contoh karakteristik kebudayaan kerajaan Islan di masyarakat sekitar Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remediasi. Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 12
B. Bahan Bacaan Peserta Didik dan Guru Ringkasan Materi Masuknya Hindu budha di Indonesia Sejarah Nusantara pada Era Kerajaan Hindu Buddha berkembang karena hubungan dagang wilayah Nusantara dengan negara-negara dari luar, seperti India, Tiongkok, dan wilayah Timur Tengah. Agama Hindu masuk ke Indonesia pada periode tarikh Masehi. Agama ini dibawa oleh para musafir dari India yang bernama Maha Resi Agastya. Maha Resi agastya ini di Jawa terkenal dengan nama Batara Guru atau Dwipayana.[1] Ajaran Hindu yang berkembang di beberapa tempat di Nusantara disebut dengan aliran Waiṣṇawa, yaitu suatu ajaran yang memuja Dewa Wiṣṇu sebagai dewa utama. Ajaran ini dianut oleh kelompok-kelompok masyarakat di Situs Kota Kapur, Bangka, Situs Cibuaya, Situs Karawang dan Situs Muarakaman, Kutai (pada sekitar abad ke- 5-7 M). Bukti adanya Agama Hindu tampak pada prasasti Tuk Mas yang ditemukan di Desa Lebak, Kecamatan Grabag, Magelang, Jawa Tengah, di lereng Gunung Merbabu yang diperkirakan berasal dari pertengahan abad ke-7 M. Dalam ajaran Buddha, diketahui dianut oleh kelompok masyarakat Nusantara tepatnya di Situs Batujaya, Situs Bukit Siguntang di Sumatera Selatan, dan Situs Batu Pait di Kalimantan Barat pada sekitar abad ke-6-7 M.[2] Proses penyebaran agama Buddha dilakukan oleh para Dharmaduta yang bertugas untuk menyebarkan Dharma atau ajaran Buddha ke seluruh dunia. Penyebaran agama Buddha di Indonesia dilakukan oleh bangsa Indonesia sendiri yang belajar di India dan menjadi Bhiksu kemudian menyebarkan ajarannya di Nusantara. Untuk di daerah pulau Jawa, agama Buddha datang pada Abad ke-5 yang disebarkan oleh pangeran Khasmir (bernama Gunadharma). Pada abad ke-9, penyebaran Agama Buddha dilakukan oleh pendeta-pendeta dari wilayah India yaitu Gaudidwipa (benggala) dan Gujaradesa (Gujarat). Bukti tertua adanya pengaruh Buddha India di Indonesia adalah dengan ditemukannya Arca Buddha dari perunggu di Sempaga, Sulawesi Selatan. Antara abad ke 4 hingga abad ke 16 di berbagai wilayah nusantara berdiri berbagai kerajaan yang bercorak agama Hindu dan Buddha. Sejak masuknya agama Hindu dan Buddha, masyarakat prasejarah Nusantara yang sebelumnya memiliki kepercayaan animisme dan dinamisme beralih memeluk agama Hindu dan Buddha. 1.KerajaanKutai Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur, adalah salah satu kerajaan tertua yang berdiri pada abad ke-5 Masehi. Informasi kerajaan ini diketahui dari tujuh batu bertulis atau prasasti yang disebut Yupa. Yupa ditulis menggunakan bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa dari India. Dari salah satu Yupa, diketahui bahwa yang mendirikan kerajaan Kutai adalah raja Kudungga. Kemudian kekuasaan dilanjutkan oleh raja Aswawarman yang dikenal cakap dan kuat pada zamannya. Lalu, kekuasaan diambil alih oleh raja Mulawarman. Menurut sejarah, kerajaan Kutai mencapai puncak kejayaannya pada masa raja Mulawarman. Hal ini dibuktikan dari raja Mulawarman yang mengadakan upacara korban emas dan menghadiahkan 20.000 sapi untuk golongan Brahmana. 2.Kerajaan Tarumanegara Berkembang antara 400-500 Masehi, kerajaan ini terletak di Bogor, Jawa Barat. Berita tentang kerajaan Tarumanegara bisa diketahui dari tujuh prasasti, yaitu prasasti Ciaruteun, Kebon Kopi, Jambu, Muara Cianten, Tugu, Pasir Awi, dan Munjul. Menurut prasasti Ciaruteun, kerajaan Tarumanegara dipimpin oleh Purnawarman sebagai raja ke-3 sekaligus yang terbesar sepanjang sejarahnya. Untuk memajukan pertanian dan perdagangan, raja Purnawarman membangun terusan air di Sungai Gomati yang panjangnya 12 kilometer dan selesai dalam waktu 21 hari. Berkat sungai ini, pertanian pada masa kerajaan Tarumanegara dikenal semakin maju. 3. Kerajaan Kediri Sumber sejarah kerajaan Kediri dapat diketahui dari berita dan prasasti Cina, diantaranya seperti prasasti Padlegan, Hantang, Jaring, dan Kemulan. Raja yang berkuasa di kerajaan Kediri berturut-turut adalah Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 13
Jayawarsa, Jayabaya, Sarweswara, Aryaswara, Ganara, Kameswara, dan Kertajaya. Di antara berbagai raja tadi, yang paling terkenal adalah raja Jayabaya karena pada masa pemerintahannya, kerajaan Jenggala dan Kediri berhasil disatukan. Perdagangan di masa kerajaan kediri berjalan cukup baik, dengan barang-barang seperti emas, perak, kayu cendana, dan pinang. 4. Kerajaan Singasari Kerajaan Singasari adalah kelanjutan dari kerajaan Kediri. Raja pertamanya adalah Ken Arok yang mana dalam perjalanannya, kerajaan ini dipenuhi perebutan kekuasaan antara keluarga raja, pembunuhan, dan balas dendam. Sebelum menjadi raja Singasari, Ken Arok adalah Bupati Tumapel menggantikan Tunggul Ametung yang ia bunuh. Selama menjadi bupati, Ken Arok ingin melepaskan diri dari Kerajaan Kediri yang dipimpin oleh Kertajaya. Keinginan ini berhasil setelah Ken Arok menyerang Kerajaan Kediri dan memenangkan pertempuran. Setelah menyatakan diri sebagai Raja Singasari, Ken Arok mendirikan dinasti baru yaitu Dinasti Rajasa atau Dinasti Girindra. Lalu, pengganti Ken Arok selanjutnya adalah Anusapati, Panji Tohjaya, Wisnu Wardana, dan Kertanegara. Anusapati dan Tohjaya merupakan anak dari Ken Arok yang mendapat kekuasaan setelah membunuh ayah dan saudaranya sendiri. Meski tidak ada sumber yang jelas, diperkirakan bahwa perekonomian Kerajaan Singasari bergantung pada pertanian dan perdagangan. Setelah lama berkuasa, Kerajaan Singasari hancur akibat diserang Kerajaan Mongol dan pasukan Jayakatwang. Serangan bangsa Mongol ini dipicu oleh penghinaan Kertajaya kepada Meng-Chi sebagai utusan Kubilai Khan di tahun 1289. 5. Kerajaan Sunda Pajajaran Berdasarkan Carita Parahyangan, Kerajaan Sunda Pajajaran adalah kelanjutan dari Kerajaan Tarumanegara yang runtuh pada abad ke-7. Pusat kerajaan ini berpindah ke beberapa tempat, mulai dari Galuh dipindahkan ke Pakuan Pajajaran, lalu dipindah lagi ke Kawali (Ciamis). Beberapa Raja Sunda Pajajaran diantaranya adalah Sri Jayabhupati, Rahyang Dewa Niskala, Sri Baduga Maharaja, Prabu Niskala Wastu Kancana, dan lain-lain. Dari catatan bangsa Portugal, Kerajaan Sunda dikenal dengan sektor perdagangannya seperti lada, beras, sayuran, sapi, kambing, babi, tuak, dan buah-buahan. 6. Kerajaan Majapahit Kerajaan ini mengalami kemunduran perlahan karena raja yang berkuasa tidak menjalankan tugas dKerajaan Majapahit. Raja pertama di Kerajaan Majapahit adalah Raden Wijaya. Tak jauh berbeda dengan Singasari, kehidupan di Majapahit penuh dengan intrik politik, pengkhianatan, dan pemberontakan. Pada tahun 1331, Gajah Mada berhasil menumpas pemberontakan dan diangkat sebagai Patih Mangkubumi atas jasanya. Lalu, ia mengeluarkan Sumpah Palapa di depan raja dan pembesar Majapahit, bahwa ia tidak akan amukti palapa sebelum menaklukkan seluruh nusantara. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaan pada masa Raja Hayam Wuruk. Namun tak lama, mengalami kemunduran sejak meninggalnya Gajah Mada pada 1364. Perekonomian Majapahit berfokus pada pertanian beras, kelapa, lada, pala, dan cengkeh yang dikonsumsi dan juga diperdagangkan. Pada masa ini, beberapa karya sastra juga berkembang pesat. Seperti adanya Negarakertagama karangan Mpu Prapanca, Sutasoma dan Arjunawiwaha karya Mpu Tantular, dan lain sebagainya. 6. Kerajaan Sriwijaya Kerajaan Sriwijaya termasuk salah satu kerajaan terbesar di Nusantara kala itu. Kerajaan Sriwijaya berdiri pada abad ke-7 Masehi di Pulau Sumatera tepatnya Palembang, Sumatera Selatan. Dalam catatan sejarah disebutkan pendiri awal kerajaan Sriwijaya adalah Dapuntahyang Sri Jayanasa. Semasa jaya, wilayah kekuasaan Sriwijaya mencakup Sumatera selatan, Pulau Bangka, Lampung, dan Jambi. Kejayaan Sriwijaya meredup pada abad 11 Masehi akibat serangan dari Kerajaan Chola di India Selatan yang ingin mengambil alih kendali perdagangan di Selat Malaka. Faktor lain redupnya Sriwijaya adalah tumbuhnya kerajaan besar lain di Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 14
Nusantara dan sekitarnya. Jauh sebelum meredup, Sriwijaya merupakan pusat pembelajaran agama Budha terbesar di Asean. 7. Kerajaan Mataram Kuno Kerajaan ini sering disebut juga dengan Kerajaan Mataram Hindu yang berdiri di daerah Medang I Bhumi Mataram (Prambanan, Klaten, Jawa Tengah saat ini) pada abad ke-8 Masehi. Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno cukup banyak, di antaranya yang paling populer adalah Candi Borobudur, Mendut, Prambanan, Plaosan, Gedong Songo, dan Sambi Sari. Pendiri kerajaan ini menurut catatan Carita Parahyangan, didirikan oleh Sanjaya yang bergelar Rakai Mataram. Kerajaan Mataram Kuno sempat mengalami pergantian pusat pemerintahan beberapa kali akibat serangan kerajaan lain dan bencana alam. Toleransi beragama antara Hindu dan Budha pada masa ini juga sangat kuat dengan terjadinya pernikahan Samaratungga (Budha Mahayana) dengan Wangsa Sanjaya (Hindu Shiwa). GlOSARIUM : - DAFTAR PUSTAKA : Kemendikbud.2017. Sejarah untuk SMK/MAK Kelas X Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017: Jakarta LP2IP. 2020. Sejarah Indonesia X berdasarkan kurikulum 2013: Yogyakarta. Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 15
MODUL AJAR SMK KESATRIAN KESEHATAN 2 PURWOKERTO SEJARAH INDONESIA Kelas/Fase : X/E Semester : Gasal I. INFORMASI UMUM : A. Identitas Modul Nama Penyusun : Meta Dewi Larasati, S.Pd Nama Sekolah : SMK Kesatrian Purwokerto Tahun Penyusunan : 2022 – 2023 Jenjang Sekolah : Sekolah Menengah Kejuruan Alokasi Waktu : 90 menit ( 1 pertemuan @2 x 45menit) Capaian Pembelajaran & Elemen : Fase E Capaian Pembelajaran Sejarah Pada akhir Fase E, peserta didik mampu memahami konsepkonsep dasar manusia, ruang, waktu, diakronis (kronologi), sinkronis, guna sejarah, sejarah dan teori sosial, metode penelitian sejarah, serta sejarah lokal. Melalui literasi, diskusi, kunjungan langsung ke tempat bersejarah, dan penelitian berbasis proyek kolaboratif peserta didik mampu menganalisis serta mengevaluasi berbagai peristiwa sejarah yang terjadi di Indonesia meliputi konsep asal-usul nenek moyang dan jalur rempah di Indonesia, kerajaan Hindu-Buddha, dan kerajaan Islam di Indonesia. Pada akhir Fase E, peserta didik mampu menggunakan sumber primer atau sekunder untuk melakukan penelitian sejarah lokal yang memiliki benang merah dengan keindonesiaan baik langsung ataupun tidak langsung, secara diakronis dan/atau sinkronis kemudian mengomunikasikannya dalam bentuk lisan, tulisan, dan/atau media lain. Selain itu mereka juga mampu menggunakan berbagai keterampilan sejarah untuk menjelaskan peristiwa sejarah serta memaknai nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Elemen Pemahaman Konsep Sejarah Pada akhir fase ini, peserta didik mampu memahami konsep dasar ilmu sejarah yang dapat digunakan untuk menjelaskan peristiwa sejarah; memahami konsep dasar ilmu sejarah sebagai bahan analisis untuk mengkaji peristiwa sejarah; memahami konsep dasar ilmu sejarah sebagai bahan evaluasi untuk mengkaji peristiwa sejarah; menganalisis serta mengevaluasi manusia sebagai subjek dan objek sejarah; menganalisis serta mengevaluasi peristiwa sejarah dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan global; menganalisis serta mengevaluasi sejarah dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan; menganalisis serta mengevaluasi sejarah dari aspek perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan; memahami peristiwa sejarah secara diakronis (kronologi) maupun sinkronis. Peserta didik juga dapat memahami konsep dasar asal usul nenek moyang dan jalur rempah; menganalisis serta mengevaluasi manusia dalam asal usul nenek moyang dan jalur rempah; menganalisis serta mengevaluasi asal usul nenek moyang dan jalur rempah dalam ruang lingkup lokal, nasional, serta global; menganalisis serta mengevaluasi asal usul nenek moyang dan jalur rempah dalam dimensi masa lalu, masa kini, serta masa depan; menganalisis serta mengevaluasi asal usul nenek moyang dan jalur rempah dari pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan; menganalisis serta mengevaluasi asal usul nenek moyang dan jalur rempah secara diakronis (kronologi) dan/atau sinkronis. Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 1
Peserta didik memahami konsep dasar kerajaan HinduBuddha; menganalisis serta mengevaluasi manusia dalam kerajaan HinduBuddha; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Hindu-Buddha dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan global; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan HinduBuddha dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan HinduBuddha dari pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Hindu-Buddha secara diakronis (kronologi) dan/atau sinkronis. Peserta didik mampu memahami konsep dasar kerajaan Islam; menganalisis serta mengevaluasi manusia dalam kerajaan Islam; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Islam dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan global; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Islam dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Islam dari pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Islam secara diakronis (kronologi) dan/atau sinkronis. Elemene Keterampilan Proses Sejarah Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengorganisasikan informasi, menarik kesimpulan, mengomunikasikan, merefleksikan dan merencanakan proyek lanjutan secara kolaboratif tentang pengantar dasar ilmu sejarah, jalur rempah dan asal usul nenek moyang bangsa Indonesia, kerajaan Hindu-Buddha, dan kerajaan Islam meliputi: 1. Penelitian sejarah lokal dimulai dari lingkungan terdekat (sejarah keluarga, sejarah sekolah, sejarah jalur rempah di daerah, sejarah kerajaan di daerah, dan lain-lain); mengumpulkan sumber-sumber primer maupun sekunder melalui sarana lingkungan sekitar, perpustakaan, dan internet; melakukan seleksi dan kritik terhadap sumbersumber primer maupun sekunder; melakukan penafsiran untuk mendeskripsikan makna di balik sumber-sumber primer dan/atau sekunder; dan menuliskan hasil penelitian dalam bentuk historiografi. 2. Penjelasan peristiwa sejarah secara diakronis (kronologi) yang menitikberatkan pada proses dan/atau sinkronis yang menitikberatkan pada struktur; Penjelasan peristiwa sejarah berdasarkan hubungan kausalitas; Mengaitkan peristiwa sejarah dengan kehidupan sehari-hari; dan menempatkan peristiwa sejarah pada konteks zamannya. 3. Penjelasan peristiwa sejarah dalam perspektif masa lalu, masa kini, dan masa depan; Penjelasan peristiwa sejarah dari pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan. 4. Penjelasan peristiwa sejarah dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan global; Mengaitkan hubungan antara peristiwa sejarah lokal, nasional, dan global. 5. Memaknai nilai-nilai dari peristiwa sejarah dan dikontekstualisasikan dalam kehidupan masa kini. 6. Mengolah informasi sejarah secara non digital maupun digital dalam berbagai bentuk aplikasi sejarah, rekaman suara, film dokumenter, foto, maket, vlog, timeline, story board, infografis, videografis, komik, poster, dan lain-lain. B. Kompetensi Awal Peserta didik memahami tentang kerajaan-kerajaan Hindu Budha di Indonesia Peserta didik memahami tentang masa kejayaan dan berakhirnya Hindu-Budha di Indonesia C. Profil Pelajar Pancasila Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Berkebinekaan Global Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 2
Gotong royong Mandiri Bernalar Kritis Kreatif D. Sarana & Prasarana Sarana & Prasarana yang dibutuhkan pada saat belajar dengan modul ini antara lain: 1. Laptop/ PC / Handphone 2. Jaringan internet yang bagus 3. Alat tulis & buku 4. Akun Gmail, pengumpulan tugas melalui Google Classroom 5. LK 6. Lembar bimbingan/ Konsultasi E. Target Peserta Didik Terdapat 3 target Peserta Didik, yaitu: 1. Peserta didik regular /tipikal 2. Peserta didik dengan kesulitan belajar (hanya menonjol pada salah satu gaya belajar saja) 3. Peserta didik dengan pencapaian tinggi F. Model Pembelajaran Model Pembelajaran yang digunakan adalah dengan metode Discovery Learning. II. KOMPONEN INTI : A. Tujuan Pembelajaran Mampu menjelaskan keterkaitan antara sifat keterbukaan terkait kebudayaan Hindu/Buddha dan perubahan struktur sosialpolitik pada masyarakat pribumi. hubungan antara kejeniusan lokal dan sistem kepercayaan dalam peninggalan peradaban dari kerajaan Hindu dan Buddha B. Pemahaman Bermakna 1. Masa lalu merupakan pijakan untuk kebaikan di masa depan 2. Belajar sejarah akan memperkuat literasi, dan dengan literasi kita akan terhindar dari racun berita “hoax”. C. Pertanyaan Pemantik 1. Apakah kamu mengetahui tentang kerajaan hindu-budha di Indonesia ? 2. Kapan masa kejayaan kerajaan Hindu Budha berdiri? 3. kapan masa kejayaan kerajaan Hindu Budha berakhir D. Persiapan Pembelajaran Menyiapkan bahan ajar/materi Menyiapkan alat dan bahan Menyiapkan rubric penilaian Menyiapkan alat penilaian Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 3
Kegiatan Pembelajaran KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan 3 – Hindu-Budha (kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di Indonesia) Tahapan Kegiatan Alokasi Waktu Pendahuluan Orientasi Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran. Aperpepsi Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik Apakah kamu mengetahui tentang kerajaan hindu-budha di Indonesia ? Kapan masa kejayaan kerajaan Hindu Budha berdiri? kapan masa kejayaan kerajaan Hindu Budha berakhir Motivasi Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguhsungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi : Kerajaan-kerajaan Hindu-budha di Indonesia Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung Mengajukan pertanyaan Memberitahukan materi pelajaran yang di bahas pada pertemuan itu. 15 menit Kegiatan Inti Stimulation /rangsangan Membaca buku paket sejarah Indonesia tentang sejarah hindu-budha Menampilkan video/gambar Kerajaan-kerajaan Hindu-budha di Indonesia Problem statetmen Melalui pengamatan gambar dan cerita singkat yang disajikan guru. Guru memberikan kesempatan/ motivasi untuk merumuskan masalah yang didiskusikan Menanya melalui kegiatan diskusi untuk klarifikasi dan pengetahuan yang lebih mendalam serta aspek lain yang terdapat di buku Kerajaankerajaan Hindu-budha di Indonesia Siswa sebelumnya sudah membaca terlebih dahulu Kerajaan-kerajaan Hindu-budha di Indonesia Siswa diberi tugas untuk menganalisis Kerajaan-kerajaan Hindu-budha di Indonesia hasil tersebut dibahas dalam pertemuan tatap muka, dan menghasilkan sebuah kesimpulan Kerajaan-kerajaan Hindu-budha di Indonesia Data Processing (pengolahan data) Peserta didik merumuskan jawaban dari rumusan masalah yang muncul. Verification (pembuktian) • Peserta didik mencocokkan antara hasil pengamatan gambar dengan buku sumber mengenai pertanyaan atau rumusan masalah yang muncul. 60 menit Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 4
Generalization (menarik kesimpulan) 1. Peserta didik masing-masing kelompok maju ke depan untuk mempresentasikan diri dengan saling berdiskusi menarik kesimpulan bersama. Penutup 1. Guru dan Peserta Didik menyimpulkan secara keseluruhan materi pada pertemuan ini 2. Peserta didik dengan bimbingan guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran pada pertemuan ini 3. Peserta didik dengan bimbingan guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran pada pertemuan ini Guru dan peserta didik menutup kegiatan dengan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung dengan baik dan lancar. 15 menit E. Asesmen - Individu & Kelompok - Jenis: Unjuk Kerja & Tertulis F. Pengayaan & remidial - Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang memiliki nilai diatas rata-rata untuk mendapatkan tambahan materi dan pengetahuan. - Remedial diberikan kepada peserta didik yang memiliki nilai dibawah rata-rata untuk mendapatkan ulang penjelasan terkait materi yang dibahas. G. Metode Tanya Jawab dan diskusi H. Refleksi Peserta Didik dan Guru Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran? Apakah semua peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran? Apa saja kesulitan peserta didik yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran? Apakah peserta didik yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik? Apa level pencapaian rata-rata peserta didik dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran? Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi? Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 5
Lampiran 1 ( Ringkasan Materi) Lampiran 2 ( Lembar Observasi Peserta Didik) RUBRIK PENILAIAN PRESENTASI HASIL OBSERVASI UPAYA MENGATASI PERUBAHAN INSTRUMEN PENILAIAN : PROSES DAN PRODUK ASPEK TIDAK KOMPETEN CUKUP KOMPETEN KOMPETEN Proses diskusi Peserta didik tidak terlibat dalam diskusi Peserta didik terlibat dalam diskusi namun kurang aktif Peserta didik terlibat dalam diskusi secara aktif Proses Presentasi hasil Peserta didik tidak mampu mempresentasikan hasil diskusi Peserta didik mampu mempresentasi kan hasil diskusi namun dengan sikap yang kurang baik Peserta didik mampu mempresentasikan hasil diskusi dengan sikap yang baik Hasil penyusunan laporan diskusi Peserta didik tidsk Menyusun laporan diskusi Peserta didik mampu mengidentifik asi permasalaha n namun, kurang menyusun hasil laporan diskusi Peserta didik mampu mengidentifikasi permasalahan dalam diskusi Keterangan : Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remidiasi. Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 6
LEMBAR ASESMEN DIAGNOSTIK A. Asesmen Non Kognitif B. Asesmen Kognitif 1. Asesmen Diagnostik Non-Kognitif : Dengan instrument Via Google form : Berilah skor 1 bila jawabanmu “YA” dan 0 bila “TIDAK” pada kotak di belakangnya ! No Pernyataan skor 1. Saya lebih suka banyak ilustrasi (gambar-gambar) saat belajar 2. Saya lebih mudah memahami pelajaran dengan bantak ilustrasi gambar 3. Saya sangat menyukai obyek yang warna warni 4. Saya sering mengantuk dan susah focus kalau guru menerangkan atau berbicara 5. Saya lebih mudah mengingat materi tayangan film dari pada penjelasan guru 6. Saya lebih mudah mengingat dari penjelasan atau pemapaparan guru 7. Saya lebih mudah hafal apabila diucapkan berulangkali 8. Saya lebih nyaman melafalkan dengan keras saat belajar 9. Saya merasa asik kalau mendengarkan orang yang sedang berbicara 10. Saya lebih suka mendengarkan rekaman daripada membaca buku teks 11. Bongkar pasang peralatan adalah kegemaranku 12. Saya lebih menyukai pembelajaran yang banyak melibatkan gerak badan 13. Saya kurang suka diam lama dikit 14. Saya lebih suka banyak gerak mesti saat belajar 15. Saya lebih mudah belajar melalui praktik daripada mendengarkan Klasifikasi diagnostik : 1 - 5 : lbh banyak YA, bermakna bahwa siswa tersebut type Visual 6 - 10: lbh banyak YA, bermakna bahwa siswa tersebut type Auditori 11-15: lbh banyak YA, bermakna bahwa siswa tersebut type Kinestetik 2. Asesmen Formatif Kuis berbentuk uraian melalui Google Form dan rubrik penilaian tugas. Berikut adalah pertanyaan yang harus dijawab siswa: Kisi-kisi Naskah Evaluasi Indikator Soal Jenis Soal Soal Peserta didik dapat menganalisis nama-nama kerajaan hindu budha di Indonesia Essay Sebutkan nama-nama kerajaan Hindu-Budha di Indonesia ? Peserta didik dapat mengetahui kerjaan tertua pada masa Hindu-Budha Essay Sebutkan secara rinci nama kerajaan tertua, tahun, letak kerajaan dan raja yang terkenal ! Peserta didik dapat mengetahui informasi tentang kerajaan Bali Essay Sebutkan nama raja yang terkenal pada kerajaan Bali ? Peserta didik dapat menganalisis informasi tentang kerajaan-kerajaan hindu budha di daerah sunda Essay Sebutkan kerajaan pada masa hindu budha yang terletak di daerah jawa barat/sunda ! Peserta didik dapat menganalisis asal-usul kalingga Essay Jelaskan asal-usul kerajaan kalingga ! Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 7
Kunci Jawaban, Rubrik dan Norma Penilaian N o Uraian Jawaban Rubrik Penilaian 1 Kutai, Tarumanegara, Pajajaran (Sunda), Melayu, Srieijaya, Kalingga, Mataram, Medang Kmaulan, Kediri, Singasari, Majapahit, Bali 20 2 Nama Kerajaan : Kutai, Agama : Hindu, Tahun : Abad IV, Letak : Kutai Kalimantan Timur, Raja Terkenal : Mulawarman 20 3 Raja Dharma Udayana Warmadewa 20 4 Kerajaan Tarumanegara, dan Kerajaan Pajajaran 20 5 Kalingga berasal dari sebuah nama kerajaan yang terdapat di wilayah India Selatan. Sumber sejarah kerajaan ini kebanyakan diperoleh dari sumber Tiongkok, tradisi setempat dan naskah Carita Parahyangan yang disusun berabad-abad kemudian. 20 Jumlah Skor Total 100 a. Kuis: 1) Apa yang kamu ketahui tentang kerajaan-kerajaan Hindu-Budha ? 2) Dari mana kerajaan hindu budha mulai berasal ? b. Rubrik Penilaian Tugas: 1. Ketepatan waktu mengumpulkan tugas (40%) 2. Kesesuaian karya dg materi (40%) 3. Estetika/keindahan (20%) Nilai = Jumlah Skor Diperoleh X 100 = 100 3. Asesmen Sumatif Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat 1) Kebudayaan Hindu Budha berasal dari negara…. A. B. Malaysia C. India D. Indonesia E. Iran F. Maroko 2) Masuknya agama Hindu disebarkan orang Indonesia sendiri yang telah berkunjung ke India merupakan …. A. Teori Brahmana B. Teori Waisya C. Teori Kesatria D. Teori Arus Balik E. Teori Sudra 3) Kerajaan yang didirikan oleh Ken Arok …. A. Kerajaan Singasari B. Kerajaan Tarumanegara C. Kerajaan Sriwijaya D. Kerajaan Mataram E. Kerajaan majapahit 4) Bukti bahwa kerajaan Kutai merupakan kerajaan yang makmur pada saat itu adalah .... A. Kerajaan Kutai membangun sebuah sekolah untuk mempelajari kebudayaan yang sangat luas B. Raja membuat saluran air untuk mengalirkan air ke sawah-sawah warga C. Raja membuat pelabuhan yang sangat besar sebagai tempat bongkar muat perdagangan internasional D. Raja Mulawarman memberikan 20.000 sapi sebagai sedekah untuk para Brahmana E. Raja membuat Saimbara dan membuat pesta meriah 5) Pada masa Raja Balaputra Dewa, Kerajaan Sriwijaya berkembang pesat dan mencapai zaman keemasan. Sriwijaya memiliki wilayah kekuasaan yang luas sebagain besar di wilayah Sumatra, sebagian Jawa Barat, Tanjung Pura, Semenanjung Malaysia. Kebesaran Kerajaan Sriwijaya tersebut satu diantaranya dipengaruhi oleh faktor geografis yaitu …. A. kaya akan hasil bumi dan komoditas laut B. Sriwijaya menarik bea cukai dari pelayaran C. letak yang strategis dekat dengan Selat Malaka D. menghasilkan rempah-rempah sebagai barang dagangan E. berhasil menaklukkan Kerajaan Majapahit Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 8
6) Dalam konsep agama Hindu terdapat pengelompokan masyarakat berdasarkan kasta atau stasus sosialnya. Ada empat kasta yaitu Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra. Namun di Indonesia keberadaan kasta kurang begitu kuat, hal ini terlihat dalam penggambaran dalam cerita wayang yakni dengan munculnya tokoh punakawan. Punakawan adalah gambaran rakyat namun dekat dengan pemimpinnya. Konsep kasta kurang begitu mengakar di Indonesia karena .... A. konsep kasta terlalu kaku dalam membagi masyarakat B. masyarakat Indonesia kurang terbiasa dengan adanya kasta C. munculnya agama Buddha yang tidak mengenal kasta D. sistem kerajaan yang telalu menonjolkan keturunan E. latar historis masyarakat Indonesia yang kesukuan dengan sistem paguyuban 7) Salah satu factor yang menyebabkan kebudayaan Hindu Budha yang masuk ke Indonesia tidak diterima begitu saja oleh masyarakat Indonesia adalah adanya Local Genius, yaitu Kecakapan suatu bangsa untuk…. A. mengambil alih kebudayaan asing sehingga menjadi bagian dari kebudayaan sendiri. B. memilih kebudayaan asing yang sesuai dengan kepribadian bangsa C. mengembangkan kebudayaan asing sehingga menjadi berbeda bentuknya D. menyerap pengaruh asing dan memanfaatkannya demi mencapai kemajuan E. menerima unsur unsur budaya asing dan mengolahnya sesuai dengan kepribadian 8) Dalam salah satu Yupa pada prasasti Kutai tertera keterangan tentang silsilah raja raja kerajaan Kutai. Berdasarkan keterangan tersebut maka dapat disimpulkan pendiri dinasti kerajaan Kutai adalah.... A. Kudungga B. Mulawarman C. Asmawarman D. Purnawarman E. Adityawarman 9) Salah satu bentuk akulturasi antara budaya Indonesia dengan budaya India pada bentuk bangunan candi terlihat dari…. A. Relief yang dilukiskan pada candi B. Arca atau patung yang terdapat di candi C. Bentuk stupa D. Bentuk candi yang berupa punden berundak E. Hiasan yang terdapat pada candi 10) Faktor penyebab renggangnya Hayam Wuruk dan Gajah Mada diakibatkan oleh …. A. Sumpah palapa B. Perang paregreg C. Pralaya D. Pemberontakan rangga lawe E. Peristiwa bubat Kunci Jawaban : N o Jawaban No Jawab an 1 . B 6. E 2 . D 7. E 3 . A 8. C 4 . D 9. A 5 . C 10 . E Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 9
Pengayaan & Remedial Pengayaan Siswa dengan nilai atau performa di bawah rata-rata kelas, maka akan mendapat tugas untuk melakukan belajar terbimbing, yaitu dengan meminta bantuan kepada siswa dengan nilai di atas rata-rata kelas, kemudian setelah diperbaiki, mengirim ulang tugas-tugas Remedial Siswa dengan nilai atau performa di bawah rata-rata kelas, maka akan mendapat tugas untuk melakukan belajar terbimbing, yaitu dengan meminta bantuan kepada siswa dengan nilai di atas rata-rata kelas, kemudian setelah diperbaiki, mengirim ulang tugas -tugas Refleksi Peserta Didik & Guru “Segala sesuatu memiliki sejarahnya sendiri. Setiap individu, kelularga, masyarakat dan bangsa, tumbuh dan berkembang melalui sejarahnya sendiri. Semua hal yang telah terjadi di masa lampau tidak dapat diubah. Waktu terus bergerak. Peristiwa demi peristiwa terus ada dan terus terjadi. Oleh karena itu, kita harus benarbenar menghargai waktu. Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 10
I. LAMPIRAN A. Lembar Kegiatan siswa 1 Kerjakan secara mandiri dengan memanfaatkan fasilitas internet, carilah minimal 1 (satu) foto/ mengenai bentuk karakteristik peninggalan kebudayaan Hindu-Budha dilingkungan sekitar. Nama Siswa : ............................................... Kelas : ............... Np Karakteristik budaya Hindu Budha Gambar/foto 1 . 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 11
Rubrik Penilaian siswa Aspek Belum kompeten 0-6 Cukup kompeten (6-7) Kompeten 8-9 Sangat kompeten (10) Proses Presentasi Peserta didik tidak mampu mempresentasi kan hasil observasi Peserta didik mampu mempresentasi kan hasil observasi namun dengan sikap yang kurang baik Peserta didik mampu mempresenta sikan hasil observasi dengan sikap yang baik namun tidak mampu berdiskusi Peserta didik mampu mempresentas ikan hasil observasi dengan sikap yang baik dan mampu Berdiskusi Hasil informasi terkait analisis karakteris tik kebudaya an kerajaan Islam Peserta didik tidak mampu mendapat informasi, tidak menyebutkan hasil budaya islam di masyarakat sekitar Pesera didik mampu mendapatkan informasi, < 3 contoh karakteristik kebudayaan kerajaan Islan di masyarakat sekitar Pesera didik mampu mendapatkan informasi, 4 contoh karakteristik kebudayaan kerajaan Islan di masyarakat sekitar Pesera didik mampu mendapatkan informasi, 5 contoh karakteristik kebudayaan kerajaan Islan di masyarakat sekitar Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remediasi. Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 12
B. Bahan Bacaan Peserta Didik dan Guru Ringkasan Materi Masuknya Hindu budha di Indonesia Sejarah Nusantara pada Era Kerajaan Hindu Buddha berkembang karena hubungan dagang wilayah Nusantara dengan negara-negara dari luar, seperti India, Tiongkok, dan wilayah Timur Tengah. Agama Hindu masuk ke Indonesia pada periode tarikh Masehi. Agama ini dibawa oleh para musafir dari India yang bernama Maha Resi Agastya. Maha Resi agastya ini di Jawa terkenal dengan nama Batara Guru atau Dwipayana.[1] Ajaran Hindu yang berkembang di beberapa tempat di Nusantara disebut dengan aliran Waiṣṇawa, yaitu suatu ajaran yang memuja Dewa Wiṣṇu sebagai dewa utama. Ajaran ini dianut oleh kelompok-kelompok masyarakat di Situs Kota Kapur, Bangka, Situs Cibuaya, Situs Karawang dan Situs Muarakaman, Kutai (pada sekitar abad ke- 5-7 M). Bukti adanya Agama Hindu tampak pada prasasti Tuk Mas yang ditemukan di Desa Lebak, Kecamatan Grabag, Magelang, Jawa Tengah, di lereng Gunung Merbabu yang diperkirakan berasal dari pertengahan abad ke-7 M. Dalam ajaran Buddha, diketahui dianut oleh kelompok masyarakat Nusantara tepatnya di Situs Batujaya, Situs Bukit Siguntang di Sumatera Selatan, dan Situs Batu Pait di Kalimantan Barat pada sekitar abad ke-6-7 M.[2] Proses penyebaran agama Buddha dilakukan oleh para Dharmaduta yang bertugas untuk menyebarkan Dharma atau ajaran Buddha ke seluruh dunia. Penyebaran agama Buddha di Indonesia dilakukan oleh bangsa Indonesia sendiri yang belajar di India dan menjadi Bhiksu kemudian menyebarkan ajarannya di Nusantara. Untuk di daerah pulau Jawa, agama Buddha datang pada Abad ke-5 yang disebarkan oleh pangeran Khasmir (bernama Gunadharma). Pada abad ke-9, penyebaran Agama Buddha dilakukan oleh pendeta-pendeta dari wilayah India yaitu Gaudidwipa (benggala) dan Gujaradesa (Gujarat). Bukti tertua adanya pengaruh Buddha India di Indonesia adalah dengan ditemukannya Arca Buddha dari perunggu di Sempaga, Sulawesi Selatan. Antara abad ke 4 hingga abad ke 16 di berbagai wilayah nusantara berdiri berbagai kerajaan yang bercorak agama Hindu dan Buddha. Sejak masuknya agama Hindu dan Buddha, masyarakat prasejarah Nusantara yang sebelumnya memiliki kepercayaan animisme dan dinamisme beralih memeluk agama Hindu dan Buddha. 1.KerajaanKutai Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur, adalah salah satu kerajaan tertua yang berdiri pada abad ke-5 Masehi. Informasi kerajaan ini diketahui dari tujuh batu bertulis atau prasasti yang disebut Yupa. Yupa ditulis menggunakan bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa dari India. Dari salah satu Yupa, diketahui bahwa yang mendirikan kerajaan Kutai adalah raja Kudungga. Kemudian kekuasaan dilanjutkan oleh raja Aswawarman yang dikenal cakap dan kuat pada zamannya. Lalu, kekuasaan diambil alih oleh raja Mulawarman. Menurut sejarah, kerajaan Kutai mencapai puncak kejayaannya pada masa raja Mulawarman. Hal ini dibuktikan dari raja Mulawarman yang mengadakan upacara korban emas dan menghadiahkan 20.000 sapi untuk golongan Brahmana. 2.Kerajaan Tarumanegara Berkembang antara 400-500 Masehi, kerajaan ini terletak di Bogor, Jawa Barat. Berita tentang kerajaan Tarumanegara bisa diketahui dari tujuh prasasti, yaitu prasasti Ciaruteun, Kebon Kopi, Jambu, Muara Cianten, Tugu, Pasir Awi, dan Munjul. Menurut prasasti Ciaruteun, kerajaan Tarumanegara dipimpin oleh Purnawarman sebagai raja ke-3 sekaligus yang terbesar sepanjang sejarahnya. Untuk memajukan pertanian dan perdagangan, raja Purnawarman membangun terusan air di Sungai Gomati yang panjangnya 12 kilometer dan selesai dalam waktu 21 hari. Berkat sungai ini, pertanian pada masa kerajaan Tarumanegara dikenal semakin maju. 3. Kerajaan Kediri Sumber sejarah kerajaan Kediri dapat diketahui dari berita dan prasasti Cina, diantaranya seperti prasasti Padlegan, Hantang, Jaring, dan Kemulan. Raja yang berkuasa di kerajaan Kediri berturut-turut adalah Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 13
Jayawarsa, Jayabaya, Sarweswara, Aryaswara, Ganara, Kameswara, dan Kertajaya. Di antara berbagai raja tadi, yang paling terkenal adalah raja Jayabaya karena pada masa pemerintahannya, kerajaan Jenggala dan Kediri berhasil disatukan. Perdagangan di masa kerajaan kediri berjalan cukup baik, dengan barang-barang seperti emas, perak, kayu cendana, dan pinang. 4. Kerajaan Singasari Kerajaan Singasari adalah kelanjutan dari kerajaan Kediri. Raja pertamanya adalah Ken Arok yang mana dalam perjalanannya, kerajaan ini dipenuhi perebutan kekuasaan antara keluarga raja, pembunuhan, dan balas dendam. Sebelum menjadi raja Singasari, Ken Arok adalah Bupati Tumapel menggantikan Tunggul Ametung yang ia bunuh. Selama menjadi bupati, Ken Arok ingin melepaskan diri dari Kerajaan Kediri yang dipimpin oleh Kertajaya. Keinginan ini berhasil setelah Ken Arok menyerang Kerajaan Kediri dan memenangkan pertempuran. Setelah menyatakan diri sebagai Raja Singasari, Ken Arok mendirikan dinasti baru yaitu Dinasti Rajasa atau Dinasti Girindra. Lalu, pengganti Ken Arok selanjutnya adalah Anusapati, Panji Tohjaya, Wisnu Wardana, dan Kertanegara. Anusapati dan Tohjaya merupakan anak dari Ken Arok yang mendapat kekuasaan setelah membunuh ayah dan saudaranya sendiri. Meski tidak ada sumber yang jelas, diperkirakan bahwa perekonomian Kerajaan Singasari bergantung pada pertanian dan perdagangan. Setelah lama berkuasa, Kerajaan Singasari hancur akibat diserang Kerajaan Mongol dan pasukan Jayakatwang. Serangan bangsa Mongol ini dipicu oleh penghinaan Kertajaya kepada Meng-Chi sebagai utusan Kubilai Khan di tahun 1289. 5. Kerajaan Sunda Pajajaran Berdasarkan Carita Parahyangan, Kerajaan Sunda Pajajaran adalah kelanjutan dari Kerajaan Tarumanegara yang runtuh pada abad ke-7. Pusat kerajaan ini berpindah ke beberapa tempat, mulai dari Galuh dipindahkan ke Pakuan Pajajaran, lalu dipindah lagi ke Kawali (Ciamis). Beberapa Raja Sunda Pajajaran diantaranya adalah Sri Jayabhupati, Rahyang Dewa Niskala, Sri Baduga Maharaja, Prabu Niskala Wastu Kancana, dan lain-lain. Dari catatan bangsa Portugal, Kerajaan Sunda dikenal dengan sektor perdagangannya seperti lada, beras, sayuran, sapi, kambing, babi, tuak, dan buah-buahan. 6. Kerajaan Majapahit Kerajaan ini mengalami kemunduran perlahan karena raja yang berkuasa tidak menjalankan tugas dKerajaan Majapahit. Raja pertama di Kerajaan Majapahit adalah Raden Wijaya. Tak jauh berbeda dengan Singasari, kehidupan di Majapahit penuh dengan intrik politik, pengkhianatan, dan pemberontakan. Pada tahun 1331, Gajah Mada berhasil menumpas pemberontakan dan diangkat sebagai Patih Mangkubumi atas jasanya. Lalu, ia mengeluarkan Sumpah Palapa di depan raja dan pembesar Majapahit, bahwa ia tidak akan amukti palapa sebelum menaklukkan seluruh nusantara. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaan pada masa Raja Hayam Wuruk. Namun tak lama, mengalami kemunduran sejak meninggalnya Gajah Mada pada 1364. Perekonomian Majapahit berfokus pada pertanian beras, kelapa, lada, pala, dan cengkeh yang dikonsumsi dan juga diperdagangkan. Pada masa ini, beberapa karya sastra juga berkembang pesat. Seperti adanya Negarakertagama karangan Mpu Prapanca, Sutasoma dan Arjunawiwaha karya Mpu Tantular, dan lain sebagainya. 6. Kerajaan Sriwijaya Kerajaan Sriwijaya termasuk salah satu kerajaan terbesar di Nusantara kala itu. Kerajaan Sriwijaya berdiri pada abad ke-7 Masehi di Pulau Sumatera tepatnya Palembang, Sumatera Selatan. Dalam catatan sejarah disebutkan pendiri awal kerajaan Sriwijaya adalah Dapuntahyang Sri Jayanasa. Semasa jaya, wilayah kekuasaan Sriwijaya mencakup Sumatera selatan, Pulau Bangka, Lampung, dan Jambi. Kejayaan Sriwijaya meredup pada abad 11 Masehi akibat serangan dari Kerajaan Chola di India Selatan yang ingin mengambil alih kendali perdagangan di Selat Malaka. Faktor lain redupnya Sriwijaya adalah tumbuhnya kerajaan besar lain di Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 14
Nusantara dan sekitarnya. Jauh sebelum meredup, Sriwijaya merupakan pusat pembelajaran agama Budha terbesar di Asean. 7. Kerajaan Mataram Kuno Kerajaan ini sering disebut juga dengan Kerajaan Mataram Hindu yang berdiri di daerah Medang I Bhumi Mataram (Prambanan, Klaten, Jawa Tengah saat ini) pada abad ke-8 Masehi. Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno cukup banyak, di antaranya yang paling populer adalah Candi Borobudur, Mendut, Prambanan, Plaosan, Gedong Songo, dan Sambi Sari. Pendiri kerajaan ini menurut catatan Carita Parahyangan, didirikan oleh Sanjaya yang bergelar Rakai Mataram. Kerajaan Mataram Kuno sempat mengalami pergantian pusat pemerintahan beberapa kali akibat serangan kerajaan lain dan bencana alam. Toleransi beragama antara Hindu dan Budha pada masa ini juga sangat kuat dengan terjadinya pernikahan Samaratungga (Budha Mahayana) dengan Wangsa Sanjaya (Hindu Shiwa). GlOSARIUM : - DAFTAR PUSTAKA : Kemendikbud.2017. Sejarah untuk SMK/MAK Kelas X Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017: Jakarta LP2IP. 2020. Sejarah Indonesia X berdasarkan kurikulum 2013: Yogyakarta. Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 15
MODUL AJAR SMK KESATRIAN KESEHATAN 2 PURWOKERTO SEJARAH INDONESIA Kelas/Fase : X/E Semester : Gasal I. INFORMASI UMUM : A. Identitas Modul Nama Penyusun : Meta Dewi Larasati, S.Pd Nama Sekolah : SMK Kesatrian Kesehatan 2 Purwokerto Tahun Penyusunan : 2022 – 2023 Jenjang Sekolah : Sekolah Menengah Kejuruan Alokasi Waktu : 90 menit ( 1 pertemuan @2 x 45menit) Capaian Pembelajaran & Elemen : Fase E Capaian Pembelajaran Sejarah Pada akhir Fase E, peserta didik mampu memahami konsepkonsep dasar manusia, ruang, waktu, diakronis (kronologi), sinkronis, guna sejarah, sejarah dan teori sosial, metode penelitian sejarah, serta sejarah lokal. Melalui literasi, diskusi, kunjungan langsung ke tempat bersejarah, dan penelitian berbasis proyek kolaboratif peserta didik mampu menganalisis serta mengevaluasi berbagai peristiwa sejarah yang terjadi di Indonesia meliputi konsep asal-usul nenek moyang dan jalur rempah di Indonesia, kerajaan Hindu-Buddha, dan kerajaan Islam di Indonesia. Pada akhir Fase E, peserta didik mampu menggunakan sumber primer atau sekunder untuk melakukan penelitian sejarah lokal yang memiliki benang merah dengan keindonesiaan baik langsung ataupun tidak langsung, secara diakronis dan/atau sinkronis kemudian mengomunikasikannya dalam bentuk lisan, tulisan, dan/atau media lain. Selain itu mereka juga mampu menggunakan berbagai keterampilan sejarah untuk menjelaskan peristiwa sejarah serta memaknai nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Elemen Pemahaman Konsep Sejarah Pada akhir fase ini, peserta didik mampu memahami konsep dasar ilmu sejarah yang dapat digunakan untuk menjelaskan peristiwa sejarah; memahami konsep dasar ilmu sejarah sebagai bahan analisis untuk mengkaji peristiwa sejarah; memahami konsep dasar ilmu sejarah sebagai bahan evaluasi untuk mengkaji peristiwa sejarah; menganalisis serta mengevaluasi manusia sebagai subjek dan objek sejarah; menganalisis serta mengevaluasi peristiwa sejarah dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan global; menganalisis serta mengevaluasi sejarah dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan; menganalisis serta mengevaluasi sejarah dari aspek perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan; memahami peristiwa sejarah secara diakronis (kronologi) maupun sinkronis. Peserta didik juga dapat memahami konsep dasar asal usul nenek moyang dan jalur rempah; menganalisis serta mengevaluasi manusia dalam asal usul nenek moyang dan jalur rempah; menganalisis serta mengevaluasi asal usul nenek moyang dan jalur rempah dalam ruang lingkup lokal, nasional, serta global; menganalisis serta mengevaluasi asal usul nenek moyang dan jalur rempah dalam dimensi masa lalu, masa kini, serta masa depan; menganalisis serta mengevaluasi asal usul nenek moyang dan jalur rempah dari pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan; menganalisis serta mengevaluasi asal usul nenek moyang dan jalur rempah secara diakronis (kronologi) dan/atau sinkronis. Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 1
Peserta didik memahami konsep dasar kerajaan HinduBuddha; menganalisis serta mengevaluasi manusia dalam kerajaan HinduBuddha; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Hindu-Buddha dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan global; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan HinduBuddha dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan HinduBuddha dari pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Hindu-Buddha secara diakronis (kronologi) dan/atau sinkronis. Peserta didik mampu memahami konsep dasar kerajaan Islam; menganalisis serta mengevaluasi manusia dalam kerajaan Islam; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Islam dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan global; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Islam dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Islam dari pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Islam secara diakronis (kronologi) dan/atau sinkronis. Elemene Keterampilan Proses Sejarah Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengorganisasikan informasi, menarik kesimpulan, mengomunikasikan, merefleksikan dan merencanakan proyek lanjutan secara kolaboratif tentang pengantar dasar ilmu sejarah, jalur rempah dan asal usul nenek moyang bangsa Indonesia, kerajaan Hindu-Buddha, dan kerajaan Islam meliputi: 1. Penelitian sejarah lokal dimulai dari lingkungan terdekat (sejarah keluarga, sejarah sekolah, sejarah jalur rempah di daerah, sejarah kerajaan di daerah, dan lain-lain); mengumpulkan sumber-sumber primer maupun sekunder melalui sarana lingkungan sekitar, perpustakaan, dan internet; melakukan seleksi dan kritik terhadap sumbersumber primer maupun sekunder; melakukan penafsiran untuk mendeskripsikan makna di balik sumber-sumber primer dan/atau sekunder; dan menuliskan hasil penelitian dalam bentuk historiografi. 2. Penjelasan peristiwa sejarah secara diakronis (kronologi) yang menitikberatkan pada proses dan/atau sinkronis yang menitikberatkan pada struktur; Penjelasan peristiwa sejarah berdasarkan hubungan kausalitas; Mengaitkan peristiwa sejarah dengan kehidupan sehari-hari; dan menempatkan peristiwa sejarah pada konteks zamannya. 3. Penjelasan peristiwa sejarah dalam perspektif masa lalu, masa kini, dan masa depan; Penjelasan peristiwa sejarah dari pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan. 4. Penjelasan peristiwa sejarah dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan global; Mengaitkan hubungan antara peristiwa sejarah lokal, nasional, dan global. 5. Memaknai nilai-nilai dari peristiwa sejarah dan dikontekstualisasikan dalam kehidupan masa kini. 6. Mengolah informasi sejarah secara non digital maupun digital dalam berbagai bentuk aplikasi sejarah, rekaman suara, film dokumenter, foto, maket, vlog, timeline, story board, infografis, videografis, komik, poster, dan lain-lain. B. Kompetensi Awal Peserta didik memahami tentang memahami asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia Peserta didik telah memahami asal-usul nenek moyang bangsa indonesia C. Profil Pelajar Pancasila Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Berkebinekaan Global Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 2
Gotong royong Mandiri Bernalar Kritis Kreatif D. Sarana & Prasarana Sarana & Prasarana yang dibutuhkan pada saat belajar dengan modul ini antara lain: 1. Laptop/ PC / Handphone 2. Jaringan internet yang bagus 3. Alat tulis & buku 4. Akun Gmail, pengumpulan tugas melalui Google Classroom 5. LK 6. Lembar bimbingan/ Konsultasi E. Target Peserta Didik Terdapat 3 target Peserta Didik, yaitu: 1. Peserta didik regular /tipikal 2. Peserta didik dengan kesulitan belajar (hanya menonjol pada salah satu gaya belajar saja) 3. Peserta didik dengan pencapaian tinggi F. Model Pembelajaran Model Pembelajaran yang digunakan adalah dengan metode problem solving. II. KOMPONEN INTI : A. Tujuan Pembelajaran Mampu menjelaskan keterkaitan antara sifat keterbukaan terkait kebudayaan Hindu/Buddha dan perubahan struktur sosialpolitik pada masyarakat pribumi. hubungan antara kejeniusan lokal dan sistem kepercayaan dalam peninggalan peradaban dari kerajaan Hindu dan Buddha B. Pemahaman Bermakna 1. Masa lalu merupakan pijakan untuk kebaikan di masa depan 2. Belajar sejarah akan memperkuat literasi, dan dengan literasi kita akan terhindar dari racun berita “hoax”. C. Pertanyaan Pemantik 1. Apakah kamu bisa memahami hasil kebudayaan manusia purba pada tingkat lanjut ? 2. Bagamaina cara kita melanjutkan hasil kebudayaan manusia purba pada tingkat lanjut ? D. Persiapan Pembelajaran Menyiapkan bahan ajar/materi Menyiapkan alat dan bahan Menyiapkan rubric penilaian Menyiapkan alat penilaian Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 3
Kegiatan Pembelajaran KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan 1 – Hindu-Budha (Sejarah Hindu-Budha) Tahapan Kegiatan Alokasi Waktu Pendahuluan Orientasi Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran. Aperpepsi Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik apa kalian pernah ke candi borobudur atau prambanan ? Di candi tersebut bangunan agama apa ? Motivasi Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguhsungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi : hasil kebudayaan manusia purba pada tingkat lanjut Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung Mengajukan pertanyaan Memberitahukan materi pelajaran yang di bahas pada pertemauan itu. 15 menit Kegiatan Inti Stimulation /rangsangan Membaca buku paket sejarah Indonesia tentang sejarah hindu-budha Menampilkan video/gambar sejarah hindu-budha Problem statetmen Melalui pengamatan gambar dan cerita singkat yang disajikan guru. Guru memberikan kesempatan/ motivasi untuk merumuskan masalah yang didiskusikan Menanya melalui kegiatan diskusi untuk klarifikasi dan pengetahuan yang lebih mendalam serta aspek lain yang terdapat di buku sejarah hindu-budha Siswa sebelumnya sudah membaca terlebih dahulu sejarah hindubudha siswa diberi tugas untuk menganalisis sejarah hindu-budha hasil tersebut dibahas dalam pertemuan tatap muka, dan menghasilkan sebuah kesimpulan hasil kebudayaan manusia purba pada tingkat lanjut Siswa diperlihatkan gambar seperti pola hunian zaman aksara, kebudayaan zaman batu, dan hasil kebudayaan manusia purba pada tingkat lanjut melihat video. Selanjutnya siswa diberikan tugas mandiri untuk melengkapi tabel hasil hasil kebudayaan manusia purba pada tingkat lanjut Data Processing (pengolahan data) • Peserta didik merumuskan jawaban dari rumusan masalah yang muncul. Verification (pembuktian) • Peserta didik mencocokkan antara hasil pengamatan gambar dengan buku sumber mengenai pertanyaan atau rumusan masalah yang muncul. 60 menit Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 4
Generalization (menarik kesimpulan) 1. Peserta didik masing-masing kelompok maju ke depan untuk mempresentasikan diri dengan saling berdiskusi menarik kesimpulan bersama. Penutup 1. Guru dan Peserta Didik menyimpulkan secara keseluruhan materi pada pertemuan ini 2. Peserta didik dengan bimbingan guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran pada pertemuan ini 3. Peserta didik dengan bimbingan guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran pada pertemuan ini Guru dan peserta didik menutup kegiatan dengan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung dengan baik dan lancar. 15 menit E. Asesmen - Individu & Kelompok - Jenis: Unjuk Kerja & Tertulis F. Pengayaan & remidial - Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang memiliki nilai diatas rata-rata untuk mendapatkan tambahan materi dan pengetahuan. - Remedial diberikan kepada peserta didik yang memiliki nilai dibawah rata-rata untuk mendapatkan ulang penjelasan terkait materi yang dibahas. G. Metode Tanya Jawab dan diskusi H. Refleksi Peserta Didik dan Guru Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran? Apakah semua peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran? Apa saja kesulitan peserta didik yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran? Apakah peserta didik yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik? Apa level pencapaian rata-rata peserta didik dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran? Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi? Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 5
Lampiran 1 ( Ringkasan Materi) Lampiran 2 ( Lembar Observasi Peserta Didik) RUBRIK PENILAIAN PRESENTASI HASIL OBSERVASI UPAYA MENGATASI PERUBAHAN INSTRUMEN PENILAIAN : PROSES DAN PRODUK ASPEK TIDAK KOMPETEN CUKUP KOMPETEN KOMPETEN Proses diskusi Peserta didik tidak terlibat dalam diskusi Peserta didik terlibat dalam diskusi namun kurang aktif Peserta didik terlibat dalam diskusi secara aktif Proses Presentasi hasil Peserta didik tidak mampu mempresentasikan hasil diskusi Peserta didik mampu mempresentasi kan hasil diskusi namun dengan sikap yang kurang baik Peserta didik mampu mempresentasikan hasil diskusi dengan sikap yang baik Hasil penyusunan laporan diskusi Peserta didik tidsk Menyusun laporan diskusi Peserta didik mampu mengidentifik asi permasalaha n namun, kurang menyusun hasil laporan diskusi Peserta didik mampu mengidentifikasi permasalahan dalam diskusi Keterangan : Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remidiasi. Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 6
LEMBAR ASESMEN DIAGNOSTIK A. Asesmen Non Kognitif B. Asesmen Kognitif 1. Asesmen Diagnostik Non-Kognitif : Dengan instrument Via Google form : Berilah skor 1 bila jawabanmu “YA” dan 0 bila “TIDAK” pada kotak di belakangnya ! No Pernyataan skor 1. Saya lebih suka banyak ilustrasi (gambar-gambar) saat belajar 2. Saya lebih mudah memahami pelajaran dengan bantak ilustrasi gambar 3. Saya sangat menyukai obyek yang warna warni 4. Saya sering mengantuk dan susah focus kalau guru menerangkan atau berbicara 5. Saya lebih mudah mengingat materi tayangan film dari pada penjelasan guru 6. Saya lebih mudah mengingat dari penjelasan atau pemapaparan guru 7. Saya lebih mudah hafal apabila diucapkan berulangkali 8. Saya lebih nyaman melafalkan dengan keras saat belajar 9. Saya merasa asik kalau mendengarkan orang yang sedang berbicara 10. Saya lebih suka mendengarkan rekaman daripada membaca buku teks 11. Bongkar pasang peralatan adalah kegemaranku 12. Saya lebih menyukai pembelajaran yang banyak melibatkan gerak badan 13. Saya kurang suka diam lama dikit 14. Saya lebih suka banyak gerak mesti saat belajar 15. Saya lebih mudah belajar melalui praktik daripada mendengarkan Klasifikasi diagnostik : 1 - 5 : lbh banyak YA, bermakna bahwa siswa tersebut type Visual 6 - 10: lbh banyak YA, bermakna bahwa siswa tersebut type Auditori 11-15: lbh banyak YA, bermakna bahwa siswa tersebut type Kinestetik 2. Asesmen Formatif Kuis berbentuk uraian melalui Google Form dan rubrik penilaian tugas. Berikut adalah pertanyaan yang harus dijawab siswa: Kisi-kisi Naskah Evaluasi Tujuan Pembelajaran Jenis Soal Soal Peserta didik dapat menjelaskan bukti masuknya agama hindu&budha Essay Apakah bukti masuknya agama Hindu ke Indonesia? Peserta didik dapat menguraikan perbedaan antara agama Hindu dan Buddha Essay Tuliskan beberapa perbedaan antara agama Hindu dan Buddha! Peserta didik dapat menguraikan aliran ajaran agama Budha Essay Jelaskan pokok ajaran agama Buddha aliran Hinayana dan aliran Mahayana? Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 7
Kunci Jawaban, Rubrik dan Norma Penilaian N o Uraian Jawaban Rubrik Penilaian 1 Masuknya agama Hindu ke Indonesia terjadi pada abad ke-4 Masehi, hal ini dpaat diketahui dengan adanya bukti tertulis atau benda-benda purbakala pada abad ke-4 Masehi di Kerajaan Kutai. 30 2 Perbedaan antara agama Hindu dan Buddha : a) Agama Hindu tumbuh di India sekitar tahun 1500 SM, sedangkan Agama Buddha pertama kali tumbuh di India bagian timur laut sekitar tahun 500 SM. b) Agama Hindu mengenal sistem kasta, Sedangkan Agama Buddha bersifat non eksklusif, artinya agama Buddha bisa diterima siapa saja dan tidak mengenal pembagian masyarakat atau kasta. Agama Buddha juga tidak mengenal perbedaan hak antara wanita dan pria. c) Agama Hindu mengenal kitab Veda, sedangkan Agama Buddha mengenal kitab Tripitaka. d) Agama Hindu mengenal Tri Murti, sedangkan Agama Buddha mengenal 2 aliran. e) Penganut agama Hindu lebih banyak menggunakan bahasa Sansekerta, sedangkan penganut Agama Buddha lebih banyak menggunakan bahasa sehari-hari. 40 3 Aliran Hinayana mengajarkan bahwa untuk mencapai nirwana sangat tergantung pada usaha diri melakukan meditasi. Aliran Mahayana mengajarkan bahwa untuk mencapai nirwana , setiap orang harus mengembangkan kebijaksanaan dan sifat belas kasih. 30 Jumlah Skor Total 100 a. Kuis: 1) Apa yang kamu ketahui tentang ajaran agama Hindu-Budha ? 2) Dari mana ajaran Hindu Budha berasal ? b. Rubrik Penilaian Tugas: 1. Ketepatan waktu mengumpulkan tugas (40%) 2. Kesesuaian karya dg materi (40%) 3. Estetika/keindahan (20%) Nilai = Jumlah Skor Diperoleh X 100 = 100 3. Asesmen Sumatif Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat ! 1) Kebudayaan Hindu Budha berasal dari negara…. A. B. Malaysia C. India D. Indonesia E. Iran F. Maroko 2) Masuknya agama Hindu disebarkan orang Indonesia sendiri yang telah berkunjung ke India merupakan …. A. Teori Brahmana B. Teori Waisya C. Teori Kesatria D. Teori Arus Balik E. Teori Sudra 3) Kerajaan yang didirikan oleh Ken Arok …. A. Kerajaan Singasari B. Kerajaan Tarumanegara C. Kerajaan Sriwijaya D. Kerajaan Mataram E. Kerajaan majapahit 4) Bukti bahwa kerajaan Kutai merupakan kerajaan yang makmur pada saat itu adalah .... A. Kerajaan Kutai membangun sebuah sekolah untuk mempelajari kebudayaan yang sangat luas B. Raja membuat saluran air untuk mengalirkan air ke sawah-sawah warga C. Raja membuat pelabuhan yang sangat besar sebagai tempat bongkar muat perdagangan internasional D. Raja Mulawarman memberikan 20.000 sapi sebagai sedekah untuk para Brahmana E. Raja membuat Saimbara dan membuat pesta meriah 5) Pada masa Raja Balaputra Dewa, Kerajaan Sriwijaya berkembang pesat dan mencapai zaman keemasan. Sriwijaya memiliki wilayah kekuasaan yang luas sebagain besar di wilayah Sumatra, sebagian Jawa Barat, Tanjung Pura, Semenanjung Malaysia. Kebesaran Kerajaan Sriwijaya tersebut satu diantaranya dipengaruhi oleh faktor geografis yaitu …. A. kaya akan hasil bumi dan komoditas laut B. Sriwijaya menarik bea cukai dari pelayaran C. letak yang strategis dekat dengan Selat Malaka Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 8
D. menghasilkan rempah-rempah sebagai barang dagangan E. berhasil menaklukkan Kerajaan Majapahit 6) Dalam konsep agama Hindu terdapat pengelompokan masyarakat berdasarkan kasta atau stasus sosialnya. Ada empat kasta yaitu Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra. Namun di Indonesia keberadaan kasta kurang begitu kuat, hal ini terlihat dalam penggambaran dalam cerita wayang yakni dengan munculnya tokoh punakawan. Punakawan adalah gambaran rakyat namun dekat dengan pemimpinnya. Konsep kasta kurang begitu mengakar di Indonesia karena .... A. konsep kasta terlalu kaku dalam membagi masyarakat B. masyarakat Indonesia kurang terbiasa dengan adanya kasta C. munculnya agama Buddha yang tidak mengenal kasta D. sistem kerajaan yang telalu menonjolkan keturunan E. latar historis masyarakat Indonesia yang kesukuan dengan sistem paguyuban 7) Salah satu factor yang menyebabkan kebudayaan Hindu Budha yang masuk ke Indonesia tidak diterima begitu saja oleh masyarakat Indonesia adalah adanya Local Genius, yaitu Kecakapan suatu bangsa untuk…. A. mengambil alih kebudayaan asing sehingga menjadi bagian dari kebudayaan sendiri. B. memilih kebudayaan asing yang sesuai dengan kepribadian bangsa C. mengembangkan kebudayaan asing sehingga menjadi berbeda bentuknya D. menyerap pengaruh asing dan memanfaatkannya demi mencapai kemajuan E. menerima unsur unsur budaya asing dan mengolahnya sesuai dengan kepribadian 8) Dalam salah satu Yupa pada prasasti Kutai tertera keterangan tentang silsilah raja raja kerajaan Kutai. Berdasarkan keterangan tersebut maka dapat disimpulkan pendiri dinasti kerajaan Kutai adalah.... A. Kudungga B. Mulawarman C. Asmawarman D. Purnawarman E. Adityawarman 9) Salah satu bentuk akulturasi antara budaya Indonesia dengan budaya India pada bentuk bangunan candi terlihat dari…. A. Relief yang dilukiskan pada candi B. Arca atau patung yang terdapat di candi C. Bentuk stupa D. Bentuk candi yang berupa punden berundak E. Hiasan yang terdapat pada candi 10) Faktor penyebab renggangnya Hayam Wuruk dan Gajah Mada diakibatkan oleh …. A. Sumpah palapa B. Perang paregreg C. Pralaya D. Pemberontakan rangga lawe E. Peristiwa bubat Kunci Jawaban : N o Jawaban No Jawab an 1 . B 6. E 2 . D 7. E 3 . A 8. C 4 . D 9. A 5 . C 10 . E Pengayaan & Remedial Pengayaan Siswa dengan nilai atau performa di bawah rata-rata kelas, maka akan mendapat tugas untuk melakukan belajar terbimbing, yaitu dengan meminta bantuan kepada siswa dengan nilai di atas rata-rata kelas, kemudian setelah diperbaiki, mengirim ulang tugas-tugas Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 9
Remedial Siswa dengan nilai atau performa di bawah rata-rata kelas, maka akan mendapat tugas untuk melakukan belajar terbimbing, yaitu dengan meminta bantuan kepada siswa dengan nilai di atas rata-rata kelas, kemudian setelah diperbaiki, mengirim ulang tugas -tugas Refleksi Peserta Didik & Guru “Segala sesuatu memiliki sejarahnya sendiri. Setiap individu, kelularga, masyarakat dan bangsa, tumbuh dan berkembang melalui sejarahnya sendiri. Semua hal yang telah terjadi di masa lampau tidak dapat diubah. Waktu terus bergerak. Peristiwa demi peristiwa terus ada dan terus terjadi. Oleh karena itu, kita harus benarbenar menghargai waktu. Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 10
I. LAMPIRAN A. Lembar Kegiatan siswa 1 Kerjakan secara mandiri dengan memanfaatkan fasilitas internet, carilah minimal 1 (satu) foto/ mengenai bentuk karakteristik peninggalan kebudayaan Hindu-Budha dilingkungan sekitar. Nama Siswa : ............................................... Kelas : ............... No Karakteristik budaya Hindu Budha Gambar/foto 1 . 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 11
Rubrik Penilaian siswa Aspek Belum kompeten 0-6 Cukup kompeten (6-7) Kompeten 8-9 Sangat kompeten (10) Proses Presentasi Peserta didik tidak mampu mempresentasi kan hasil observasi Peserta didik mampu mempresentasi kan hasil observasi namun dengan sikap yang kurang baik Peserta didik mampu mempresenta sikan hasil observasi dengan sikap yang baik namun tidak mampu berdiskusi Peserta didik mampu mempresentas ikan hasil observasi dengan sikap yang baik dan mampu Berdiskusi Hasil informasi terkait analisis karakteris tik kebudaya an kerajaan Islam Peserta didik tidak mampu mendapat informasi, tidak menyebutkan hasil budaya islam di masyarakat sekitar Pesera didik mampu mendapatkan informasi, < 3 contoh karakteristik kebudayaan kerajaan Islan di masyarakat sekitar Pesera didik mampu mendapatkan informasi, 4 contoh karakteristik kebudayaan kerajaan Islan di masyarakat sekitar Pesera didik mampu mendapatkan informasi, 5 contoh karakteristik kebudayaan kerajaan Islan di masyarakat sekitar Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remediasi. Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 12
B. Bahan Bacaan Peserta Didik dan Guru Ringkasan Materi Masuknya Hindu budha di Indonesia Sejarah Nusantara pada Era Kerajaan Hindu Buddha berkembang karena hubungan dagang wilayah Nusantara dengan negara-negara dari luar, seperti India, Tiongkok, dan wilayah Timur Tengah. Agama Hindu masuk ke Indonesia pada periode tarikh Masehi. Agama ini dibawa oleh para musafir dari India yang bernama Maha Resi Agastya. Maha Resi agastya ini di Jawa terkenal dengan nama Batara Guru atau Dwipayana.[1] Ajaran Hindu yang berkembang di beberapa tempat di Nusantara disebut dengan aliran Waiṣṇawa, yaitu suatu ajaran yang memuja Dewa Wiṣṇu sebagai dewa utama. Ajaran ini dianut oleh kelompok-kelompok masyarakat di Situs Kota Kapur, Bangka, Situs Cibuaya, Situs Karawang dan Situs Muarakaman, Kutai (pada sekitar abad ke- 5-7 M). Bukti adanya Agama Hindu tampak pada prasasti Tuk Mas yang ditemukan di Desa Lebak, Kecamatan Grabag, Magelang, Jawa Tengah, di lereng Gunung Merbabu yang diperkirakan berasal dari pertengahan abad ke-7 M. Dalam ajaran Buddha, diketahui dianut oleh kelompok masyarakat Nusantara tepatnya di Situs Batujaya, Situs Bukit Siguntang di Sumatera Selatan, dan Situs Batu Pait di Kalimantan Barat pada sekitar abad ke-6-7 M.[2] Proses penyebaran agama Buddha dilakukan oleh para Dharmaduta yang bertugas untuk menyebarkan Dharma atau ajaran Buddha ke seluruh dunia. Penyebaran agama Buddha di Indonesia dilakukan oleh bangsa Indonesia sendiri yang belajar di India dan menjadi Bhiksu kemudian menyebarkan ajarannya di Nusantara. Untuk di daerah pulau Jawa, agama Buddha datang pada Abad ke-5 yang disebarkan oleh pangeran Khasmir (bernama Gunadharma). Pada abad ke-9, penyebaran Agama Buddha dilakukan oleh pendeta-pendeta dari wilayah India yaitu Gaudidwipa (benggala) dan Gujaradesa (Gujarat). Bukti tertua adanya pengaruh Buddha India di Indonesia adalah dengan ditemukannya Arca Buddha dari perunggu di Sempaga, Sulawesi Selatan. Antara abad ke 4 hingga abad ke 16 di berbagai wilayah nusantara berdiri berbagai kerajaan yang bercorak agama Hindu dan Buddha. Sejak masuknya agama Hindu dan Buddha, masyarakat prasejarah Nusantara yang sebelumnya memiliki kepercayaan animisme dan dinamisme beralih memeluk agama Hindu dan Buddha. 1.KerajaanKutai Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur, adalah salah satu kerajaan tertua yang berdiri pada abad ke-5 Masehi. Informasi kerajaan ini diketahui dari tujuh batu bertulis atau prasasti yang disebut Yupa. Yupa ditulis menggunakan bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa dari India. Dari salah satu Yupa, diketahui bahwa yang mendirikan kerajaan Kutai adalah raja Kudungga. Kemudian kekuasaan dilanjutkan oleh raja Aswawarman yang dikenal cakap dan kuat pada zamannya. Lalu, kekuasaan diambil alih oleh raja Mulawarman. Menurut sejarah, kerajaan Kutai mencapai puncak kejayaannya pada masa raja Mulawarman. Hal ini dibuktikan dari raja Mulawarman yang mengadakan upacara korban emas dan menghadiahkan 20.000 sapi untuk golongan Brahmana. 2.Kerajaan Tarumanegara Berkembang antara 400-500 Masehi, kerajaan ini terletak di Bogor, Jawa Barat. Berita tentang kerajaan Tarumanegara bisa diketahui dari tujuh prasasti, yaitu prasasti Ciaruteun, Kebon Kopi, Jambu, Muara Cianten, Tugu, Pasir Awi, dan Munjul. Menurut prasasti Ciaruteun, kerajaan Tarumanegara dipimpin oleh Purnawarman sebagai raja ke-3 sekaligus yang terbesar sepanjang sejarahnya. Untuk memajukan pertanian dan perdagangan, raja Purnawarman membangun terusan air di Sungai Gomati yang panjangnya 12 kilometer dan selesai dalam waktu 21 hari. Berkat sungai ini, pertanian pada masa kerajaan Tarumanegara dikenal semakin maju. 3. Kerajaan Kediri Sumber sejarah kerajaan Kediri dapat diketahui dari berita dan prasasti Cina, diantaranya seperti prasasti Padlegan, Hantang, Jaring, dan Kemulan. Raja yang berkuasa di kerajaan Kediri berturut-turut adalah Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 13
Jayawarsa, Jayabaya, Sarweswara, Aryaswara, Ganara, Kameswara, dan Kertajaya. Di antara berbagai raja tadi, yang paling terkenal adalah raja Jayabaya karena pada masa pemerintahannya, kerajaan Jenggala dan Kediri berhasil disatukan. Perdagangan di masa kerajaan kediri berjalan cukup baik, dengan barang-barang seperti emas, perak, kayu cendana, dan pinang. 4. Kerajaan Singasari Kerajaan Singasari adalah kelanjutan dari kerajaan Kediri. Raja pertamanya adalah Ken Arok yang mana dalam perjalanannya, kerajaan ini dipenuhi perebutan kekuasaan antara keluarga raja, pembunuhan, dan balas dendam. Sebelum menjadi raja Singasari, Ken Arok adalah Bupati Tumapel menggantikan Tunggul Ametung yang ia bunuh. Selama menjadi bupati, Ken Arok ingin melepaskan diri dari Kerajaan Kediri yang dipimpin oleh Kertajaya. Keinginan ini berhasil setelah Ken Arok menyerang Kerajaan Kediri dan memenangkan pertempuran. Setelah menyatakan diri sebagai Raja Singasari, Ken Arok mendirikan dinasti baru yaitu Dinasti Rajasa atau Dinasti Girindra. Lalu, pengganti Ken Arok selanjutnya adalah Anusapati, Panji Tohjaya, Wisnu Wardana, dan Kertanegara. Anusapati dan Tohjaya merupakan anak dari Ken Arok yang mendapat kekuasaan setelah membunuh ayah dan saudaranya sendiri. Meski tidak ada sumber yang jelas, diperkirakan bahwa perekonomian Kerajaan Singasari bergantung pada pertanian dan perdagangan. Setelah lama berkuasa, Kerajaan Singasari hancur akibat diserang Kerajaan Mongol dan pasukan Jayakatwang. Serangan bangsa Mongol ini dipicu oleh penghinaan Kertajaya kepada Meng-Chi sebagai utusan Kubilai Khan di tahun 1289. 5. Kerajaan Sunda Pajajaran Berdasarkan Carita Parahyangan, Kerajaan Sunda Pajajaran adalah kelanjutan dari Kerajaan Tarumanegara yang runtuh pada abad ke-7. Pusat kerajaan ini berpindah ke beberapa tempat, mulai dari Galuh dipindahkan ke Pakuan Pajajaran, lalu dipindah lagi ke Kawali (Ciamis). Beberapa Raja Sunda Pajajaran diantaranya adalah Sri Jayabhupati, Rahyang Dewa Niskala, Sri Baduga Maharaja, Prabu Niskala Wastu Kancana, dan lain-lain. Dari catatan bangsa Portugal, Kerajaan Sunda dikenal dengan sektor perdagangannya seperti lada, beras, sayuran, sapi, kambing, babi, tuak, dan buah-buahan. 6. Kerajaan Majapahit Kerajaan ini mengalami kemunduran perlahan karena raja yang berkuasa tidak menjalankan tugas dKerajaan Majapahit. Raja pertama di Kerajaan Majapahit adalah Raden Wijaya. Tak jauh berbeda dengan Singasari, kehidupan di Majapahit penuh dengan intrik politik, pengkhianatan, dan pemberontakan. Pada tahun 1331, Gajah Mada berhasil menumpas pemberontakan dan diangkat sebagai Patih Mangkubumi atas jasanya. Lalu, ia mengeluarkan Sumpah Palapa di depan raja dan pembesar Majapahit, bahwa ia tidak akan amukti palapa sebelum menaklukkan seluruh nusantara. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaan pada masa Raja Hayam Wuruk. Namun tak lama, mengalami kemunduran sejak meninggalnya Gajah Mada pada 1364. Perekonomian Majapahit berfokus pada pertanian beras, kelapa, lada, pala, dan cengkeh yang dikonsumsi dan juga diperdagangkan. Pada masa ini, beberapa karya sastra juga berkembang pesat. Seperti adanya Negarakertagama karangan Mpu Prapanca, Sutasoma dan Arjunawiwaha karya Mpu Tantular, dan lain sebagainya. 6. Kerajaan Sriwijaya Kerajaan Sriwijaya termasuk salah satu kerajaan terbesar di Nusantara kala itu. Kerajaan Sriwijaya berdiri pada abad ke-7 Masehi di Pulau Sumatera tepatnya Palembang, Sumatera Selatan. Dalam catatan sejarah disebutkan pendiri awal kerajaan Sriwijaya adalah Dapuntahyang Sri Jayanasa. Semasa jaya, wilayah kekuasaan Sriwijaya mencakup Sumatera selatan, Pulau Bangka, Lampung, dan Jambi. Kejayaan Sriwijaya meredup pada abad 11 Masehi akibat serangan dari Kerajaan Chola di India Selatan yang ingin mengambil alih kendali perdagangan di Selat Malaka. Faktor lain redupnya Sriwijaya adalah tumbuhnya kerajaan besar lain di Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 14
Nusantara dan sekitarnya. Jauh sebelum meredup, Sriwijaya merupakan pusat pembelajaran agama Budha terbesar di Asean. 7. Kerajaan Mataram Kuno Kerajaan ini sering disebut juga dengan Kerajaan Mataram Hindu yang berdiri di daerah Medang I Bhumi Mataram (Prambanan, Klaten, Jawa Tengah saat ini) pada abad ke-8 Masehi. Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno cukup banyak, di antaranya yang paling populer adalah Candi Borobudur, Mendut, Prambanan, Plaosan, Gedong Songo, dan Sambi Sari. Pendiri kerajaan ini menurut catatan Carita Parahyangan, didirikan oleh Sanjaya yang bergelar Rakai Mataram. Kerajaan Mataram Kuno sempat mengalami pergantian pusat pemerintahan beberapa kali akibat serangan kerajaan lain dan bencana alam. Toleransi beragama antara Hindu dan Budha pada masa ini juga sangat kuat dengan terjadinya pernikahan Samaratungga (Budha Mahayana) dengan Wangsa Sanjaya (Hindu Shiwa). GlOSARIUM : - DAFTAR PUSTAKA : Kemendikbud.2017. Sejarah untuk SMK/MAK Kelas X Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017: Jakarta LP2IP. 2020. Sejarah Indonesia X berdasarkan kurikulum 2013: Yogyakarta. Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 15
MODUL AJAR SMK KESATRIAN KESEHATAN 2 PURWOKERTO SEJARAH INDONESIA Kelas/Fase : X/E Semester : Gasal I. INFORMASI UMUM : A. Identitas Modul Nama Penyusun : Meta Dewi Larasati, S.Pd Nama Sekolah : SMK Kesatrian Purwokerto Tahun Penyusunan : 2022 – 2023 Jenjang Sekolah : Sekolah Menengah Kejuruan Alokasi Waktu : 180 menit ( 2 pertemuan @2 x 45menit) Capaian Pembelajaran & Elemen : Fase E Capaian Pembelajaran Sejarah Pada akhir Fase E, peserta didik mampu memahami konsepkonsep dasar manusia, ruang, waktu, diakronis (kronologi), sinkronis, guna sejarah, sejarah dan teori sosial, metode penelitian sejarah, serta sejarah lokal. Melalui literasi, diskusi, kunjungan langsung ke tempat bersejarah, dan penelitian berbasis proyek kolaboratif peserta didik mampu menganalisis serta mengevaluasi berbagai peristiwa sejarah yang terjadi di Indonesia meliputi konsep asal-usul nenek moyang dan jalur rempah di Indonesia, kerajaan Hindu-Buddha, dan kerajaan Islam di Indonesia. Pada akhir Fase E, peserta didik mampu menggunakan sumber primer atau sekunder untuk melakukan penelitian sejarah lokal yang memiliki benang merah dengan keindonesiaan baik langsung ataupun tidak langsung, secara diakronis dan/atau sinkronis kemudian mengomunikasikannya dalam bentuk lisan, tulisan, dan/atau media lain. Selain itu mereka juga mampu menggunakan berbagai keterampilan sejarah untuk menjelaskan peristiwa sejarah serta memaknai nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Elemen Pemahaman Konsep Sejarah Pada akhir fase ini, peserta didik mampu memahami konsep dasar ilmu sejarah yang dapat digunakan untuk menjelaskan peristiwa sejarah; memahami konsep dasar ilmu sejarah sebagai bahan analisis untuk mengkaji peristiwa sejarah; memahami konsep dasar ilmu sejarah sebagai bahan evaluasi untuk mengkaji peristiwa sejarah; menganalisis serta mengevaluasi manusia sebagai subjek dan objek sejarah; menganalisis serta mengevaluasi peristiwa sejarah dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan global; menganalisis serta mengevaluasi sejarah dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan; menganalisis serta mengevaluasi sejarah dari aspek perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan; memahami peristiwa sejarah secara diakronis (kronologi) maupun sinkronis. Peserta didik juga dapat memahami konsep dasar asal usul nenek moyang dan jalur rempah; menganalisis serta mengevaluasi manusia dalam asal usul nenek moyang dan jalur rempah; menganalisis serta mengevaluasi asal usul nenek moyang dan jalur rempah dalam ruang lingkup lokal, nasional, serta global; menganalisis serta mengevaluasi asal usul nenek moyang dan jalur rempah dalam dimensi masa lalu, masa kini, serta masa depan; menganalisis serta mengevaluasi asal usul nenek moyang dan jalur rempah dari pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan; menganalisis serta mengevaluasi asal Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 1
usul nenek moyang dan jalur rempah secara diakronis (kronologi) dan/atau sinkronis. Peserta didik memahami konsep dasar kerajaan HinduBuddha; menganalisis serta mengevaluasi manusia dalam kerajaan HinduBuddha; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Hindu-Buddha dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan global; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan HinduBuddha dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan HinduBuddha dari pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Hindu-Buddha secara diakronis (kronologi) dan/atau sinkronis. Peserta didik mampu memahami konsep dasar kerajaan Islam; menganalisis serta mengevaluasi manusia dalam kerajaan Islam; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Islam dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan global; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Islam dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Islam dari pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Islam secara diakronis (kronologi) dan/atau sinkronis. Elemene Keterampilan Proses Sejarah Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengorganisasikan informasi, menarik kesimpulan, mengomunikasikan, merefleksikan dan merencanakan proyek lanjutan secara kolaboratif tentang pengantar dasar ilmu sejarah, jalur rempah dan asal usul nenek moyang bangsa Indonesia, kerajaan Hindu-Buddha, dan kerajaan Islam meliputi: 1. Penelitian sejarah lokal dimulai dari lingkungan terdekat (sejarah keluarga, sejarah sekolah, sejarah jalur rempah di daerah, sejarah kerajaan di daerah, dan lain-lain); mengumpulkan sumber-sumber primer maupun sekunder melalui sarana lingkungan sekitar, perpustakaan, dan internet; melakukan seleksi dan kritik terhadap sumbersumber primer maupun sekunder; melakukan penafsiran untuk mendeskripsikan makna di balik sumber-sumber primer dan/atau sekunder; dan menuliskan hasil penelitian dalam bentuk historiografi. 2. Penjelasan peristiwa sejarah secara diakronis (kronologi) yang menitikberatkan pada proses dan/atau sinkronis yang menitikberatkan pada struktur; Penjelasan peristiwa sejarah berdasarkan hubungan kausalitas; Mengaitkan peristiwa sejarah dengan kehidupan sehari-hari; dan menempatkan peristiwa sejarah pada konteks zamannya. 3. Penjelasan peristiwa sejarah dalam perspektif masa lalu, masa kini, dan masa depan; Penjelasan peristiwa sejarah dari pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan. 4. Penjelasan peristiwa sejarah dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan global; Mengaitkan hubungan antara peristiwa sejarah lokal, nasional, dan global. 5. Memaknai nilai-nilai dari peristiwa sejarah dan dikontekstualisasikan dalam kehidupan masa kini. 6. Mengolah informasi sejarah secara non digital maupun digital dalam berbagai bentuk aplikasi sejarah, rekaman suara, film dokumenter, foto, maket, vlog, timeline, story board, infografis, videografis, komik, poster, dan lain-lain. B. Kompetensi Awal Peserta didik memahami tentang bukti-bukti pengaruh Hindu-budha dalam masyarakat yang masih ada hingga kini Peserta didik memahami tentang peninggalan kebudayaan Hindu-Budha Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 2
C. Profil Pelajar Pancasila Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Berkebinekaan Global Gotong royong Mandiri Bernalar Kritis Kreatif D. Sarana & Prasarana Sarana & Prasarana yang dibutuhkan pada saat belajar dengan modul ini antara lain: 1. Laptop/ PC / Handphone 2. Jaringan internet yang bagus 3. Alat tulis & buku 4. Akun Gmail, pengumpulan tugas melalui Google Classroom 5. LK 6. Lembar bimbingan/ Konsultasi E. Target Peserta Didik Terdapat 3 target Peserta Didik, yaitu: 1. Peserta didik regular /tipikal 2. Peserta didik dengan kesulitan belajar (hanya menonjol pada salah satu gaya belajar saja) 3. Peserta didik dengan pencapaian tinggi F. Model Pembelajaran Model Pembelajaran yang digunakan adalah dengan metode Discovery Learning. II. KOMPONEN INTI : A. Tujuan Pembelajaran Mampu menjelaskan keterkaitan antara sifat keterbukaan terkait kebudayaan Hindu/Buddha dan perubahan struktur sosialpolitik pada masyarakat pribumi. hubungan antara kejeniusan lokal dan sistem kepercayaan dalam peninggalan peradaban dari kerajaan Hindu dan Buddha B. Pemahaman Bermakna 1. Masa lalu merupakan pijakan untuk kebaikan di masa depan 2. Belajar sejarah akan memperkuat literasi, dan dengan literasi kita akan terhindar dari racun berita “hoax”. C. Pertanyaan Pemantik 1. Apakah kamu mengetahui tentang bukti-bukti pengaruh Hindu-Budha dalam masyarakat yang masih ada hingga kini ? 2. Apakah kamu mengetahui tentang peninggalan kebudayaan Hindu-Budha ? D. Persiapan Pembelajaran Menyiapkan bahan ajar/materi Menyiapkan alat dan bahan Menyiapkan rubric penilaian Menyiapkan alat penilaian Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 3
Kegiatan Pembelajaran KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan 4-5 – Hindu-Budha (kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di Indonesia) Tahapan Kegiatan Alokasi Waktu Pendahuluan Orientasi Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran. Aperpepsi Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik Apakah kamu mengetahui tentang bukti-bukti pengaruh Hindu-Budha dalam masyarakat yang masih ada hingga kini ? Apakah kamu mengetahui tentang peninggalan kebudayaan HinduBudha ? Motivasi Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguhsungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi : bukti-bukti pengaruh dan peninggalan Hindu-Budha dalam masyarakat yang masih ada hingga kini Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung Mengajukan pertanyaan Memberitahukan materi pelajaran yang di bahas pada pertemuan itu. 15 menit Kegiatan Inti Stimulation /rangsangan Membaca buku paket sejarah Indonesia tentang sejarah hindu-budha Menampilkan video/gambar bukti-bukti pengaruh dan peninggalan Hindu-Budha dalam masyarakat yang masih ada hingga kini Problem statetmen Melalui pengamatan gambar dan cerita singkat yang disajikan guru. Guru memberikan kesempatan/ motivasi untuk merumuskan masalah yang didiskusikan Menanya melalui kegiatan diskusi untuk klarifikasi dan pengetahuan yang lebih mendalam serta aspek lain yang terdapat di buku bukti-bukti pengaruh dan peninggalan Hindu-Budha dalam masyarakat yang masih ada hingga kini Siswa sebelumnya sudah membaca terlebih dahulu bukti-bukti pengaruh dan peninggalan Hindu-Budha dalam masyarakat yang masih ada hingga kini Siswa diberi tugas untuk menganalisis bukti-bukti pengaruh dan peninggalan Hindu-Budha dalam masyarakat yang masih ada hingga kini hasil tersebut dibahas dalam pertemuan tatap muka, dan menghasilkan sebuah kesimpulan Kerajaan-kerajaan Hindu-budha di Indonesia Data Processing (pengolahan data) Peserta didik merumuskan jawaban dari rumusan masalah yang muncul. 60 menit Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 4
Verification (pembuktian) • Peserta didik mencocokkan antara hasil pengamatan gambar dengan buku sumber mengenai pertanyaan atau rumusan masalah yang muncul. Generalization (menarik kesimpulan) 1. Peserta didik masing-masing kelompok maju ke depan untuk mempresentasikan diri dengan saling berdiskusi menarik kesimpulan bersama. Penutup 1. Guru dan Peserta Didik menyimpulkan secara keseluruhan materi pada pertemuan ini 2. Peserta didik dengan bimbingan guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran pada pertemuan ini 3. Peserta didik dengan bimbingan guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran pada pertemuan ini Guru dan peserta didik menutup kegiatan dengan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung dengan baik dan lancar. 15 menit E. Asesmen - Individu & Kelompok - Jenis: Unjuk Kerja & Tertulis F. Pengayaan & remidial - Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang memiliki nilai diatas rata-rata untuk mendapatkan tambahan materi dan pengetahuan. - Remedial diberikan kepada peserta didik yang memiliki nilai dibawah rata-rata untuk mendapatkan ulang penjelasan terkait materi yang dibahas. G. Metode Tanya Jawab dan diskusi H. Refleksi Peserta Didik dan Guru Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran? Apakah semua peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran? Apa saja kesulitan peserta didik yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran? Apakah peserta didik yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik? Apa level pencapaian rata-rata peserta didik dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran? Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi? Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 5
Lampiran 1 ( Ringkasan Materi) Lampiran 2 ( Lembar Observasi Peserta Didik) RUBRIK PENILAIAN PRESENTASI HASIL OBSERVASI UPAYA MENGATASI PERUBAHAN INSTRUMEN PENILAIAN : PROSES DAN PRODUK ASPEK TIDAK KOMPETEN CUKUP KOMPETEN KOMPETEN Proses diskusi Peserta didik tidak terlibat dalam diskusi Peserta didik terlibat dalam diskusi namun kurang aktif Peserta didik terlibat dalam diskusi secara aktif Proses Presentasi hasil Peserta didik tidak mampu mempresentasikan hasil diskusi Peserta didik mampu mempresentasi kan hasil diskusi namun dengan sikap yang kurang baik Peserta didik mampu mempresentasikan hasil diskusi dengan sikap yang baik Hasil penyusunan laporan diskusi Peserta didik tidsk Menyusun laporan diskusi Peserta didik mampu mengidentifik asi permasalaha n namun, kurang menyusun hasil laporan diskusi Peserta didik mampu mengidentifikasi permasalahan dalam diskusi Keterangan : Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remidiasi. Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 6
LEMBAR ASESMEN DIAGNOSTIK A. Asesmen Non Kognitif B. Asesmen Kognitif 1. Asesmen Diagnostik Non-Kognitif : Dengan instrument Via Google form : Berilah skor 1 bila jawabanmu “YA” dan 0 bila “TIDAK” pada kotak di belakangnya ! No Pernyataan skor 1. Saya lebih suka banyak ilustrasi (gambar-gambar) saat belajar 2. Saya lebih mudah memahami pelajaran dengan bantak ilustrasi gambar 3. Saya sangat menyukai obyek yang warna warni 4. Saya sering mengantuk dan susah focus kalau guru menerangkan atau berbicara 5. Saya lebih mudah mengingat materi tayangan film dari pada penjelasan guru 6. Saya lebih mudah mengingat dari penjelasan atau pemapaparan guru 7. Saya lebih mudah hafal apabila diucapkan berulangkali 8. Saya lebih nyaman melafalkan dengan keras saat belajar 9. Saya merasa asik kalau mendengarkan orang yang sedang berbicara 10. Saya lebih suka mendengarkan rekaman daripada membaca buku teks 11. Bongkar pasang peralatan adalah kegemaranku 12. Saya lebih menyukai pembelajaran yang banyak melibatkan gerak badan 13. Saya kurang suka diam lama dikit 14. Saya lebih suka banyak gerak mesti saat belajar 15. Saya lebih mudah belajar melalui praktik daripada mendengarkan Klasifikasi diagnostik : 1 - 5 : lbh banyak YA, bermakna bahwa siswa tersebut type Visual 6 - 10: lbh banyak YA, bermakna bahwa siswa tersebut type Auditori 11-15: lbh banyak YA, bermakna bahwa siswa tersebut type Kinestetik 2. Asesmen Formatif Kuis berbentuk uraian melalui Google Form dan rubrik penilaian tugas. Berikut adalah pertanyaan yang harus dijawab siswa: Kisi-kisi Naskah Evaluasi Tujuan Pembelajaran Jenis Soal Soal Peserta didik dapat menjelaskan pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha Essay Jelaskan pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha terhadap masyarakat Indonesia! Peserta didik dapat membedakan fungsi candi dalam agama Hindu dan agama Buddha Essay Deskripsikan perbedaan fungsi candi dalam agama Hindu dan agama Buddha! Peserta didik dapat menyebutkan nama candi bercorak budha Sebutkan Candi Budha di daerah Magelang dan Yogyakarta? Peserta didik dapat menguraikan latar belakang masuknya agama hindu budha Essay Apa latar belakang masuknya agama hindu budha ke Indonesia ? Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 7
Kunci Jawaban, Rubrik dan Norma Penilaian N o Uraian Jawaban Rubrik Penilaian 1 Pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha terhadap masyarakat Indonesia a. Bidang agama : Sebelum masuk pengaruh Indra, kepercayaannya bersifat aninisme dan dinanisme. Kemudian agama Hindu-Buddha berakulturasi dengan kebudayaan Indonesia. Buktinya terdapat banyak upacara keagamaan Hindu-Buddha di Indonesia b. Bidang politik dan pemerintahan : Terlihat jelas pada lahirnya kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia c. Bidang pendidikan : Agama Hindu-Buddha menjadi cikal bakal lahirnya lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia d. Bidang Sastra dan Bahasa : Pada awalnya orang-orang Indonesia hanya mengenal bahasa Sansekerta dan Pallawa. Pada masa kerajaan Hindu-Buddha ada karya sastra berupa : Arjuwiwaha, Bharatayudha, Gatotkaca Sraya, dan lain-lain e. Bidang Seni dan Tari : Dari relief di candi Borobudur dan Prambanan memperlihatkan tarian yang berkembang hingga sekarang ini. Bentuknya berupa tarian perong, tawung, dan lain-lain 25 2 Dalam agama Hindu, candi berfungsi sebagai makam untuk menyimpan abu jenazah para raja dan tokoh istana. Candi juga digunakan untuk menyimpan pripih atau benda-benda berharga sebagai bekal kubur, seperti kalung, emas, gelang, dan cincin. Abu jenazah dan pripih dikuburkan di dalam ruang utama candi (sumuran). Di atas sumuran, biasanya dibuat sebuah patung dewa yang merupakan perlambang raja yang telah meninggal. Dalam agama Buddha, candi berfungsi sebagai tempat upacara peribadatan. Di dalam candi Buddha tidak terdapat pripih dan arca berwujud dewa yang melambangkan seorang raja yang telah meninggal. Ciri khas bangunan candi Buddha adalah adanya stupa yang berisi patung Buddha. 25 3 Candi Borobudhur Candi Pawon Candi Mendut Candi Sari Candi Kalasan Candi Sewu Candi Pigosan lor dan kidul Candi Boko 25 4 a. Pendapat para pedagang Para pedagang dari India tinggal dan menetap di Indonesia dengan kurun waktu selama enam bulan untuk menunggu angin muson dan pada saat menetap itulah mereka sambil menyebarkan agama sebelum mereka pulang kembali ke India. b. Pendapat Dharmaduta - Dharmaduta adalah orang-orang yang bertugas menyebarkan agama budha. - Golongan ini mempunyai keahlian dan pengalaman khusus di dalam bidang keagamaan. 25 5 Pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha terhadap masyarakat Indonesia a. Bidang agama : Sebelum masuk pengaruh Indra, kepercayaannya bersifat aninisme dan dinanisme. Kemudian agama Hindu-Buddha berakulturasi dengan kebudayaan Indonesia. Buktinya terdapat banyak upacara keagamaan Hindu-Buddha di Indonesia b. Bidang politik dan pemerintahan : Terlihat jelas pada lahirnya kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia c. Bidang pendidikan : Agama Hindu-Buddha menjadi cikal bakal lahirnya lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia d. Bidang Sastra dan Bahasa : Pada awalnya orang-orang Indonesia hanya mengenal bahasa Sansekerta dan Pallawa. Pada masa kerajaan Hindu-Buddha ada karya sastra berupa : Arjuwiwaha, Bharatayudha, Gatotkaca Sraya, dan lain-lain e. Bidang Seni dan Tari : Dari relief di candi Borobudur dan Prambanan memperlihatkan tarian yang berkembang hingga sekarang ini. Bentuknya berupa tarian perong, tawung, dan lain-lain 25 Jumlah Skor Total 100 Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 8
a. Kuis: 1) Apa yang kamu ketahui tentang bukti pengaruh hindu budha dalam masyarakat yang masih ada hingga kini? 2) Dari mana peninggalan pengaruh hindu-budha berasal ? b. Rubrik Penilaian Tugas: 1. Ketepatan waktu mengumpulkan tugas (40%) 2. Kesesuaian karya dg materi (40%) 3. Estetika/keindahan (20%) Nilai = Jumlah Skor Diperoleh X 100 = 100 3. Asesmen Sumatif Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat 1) Kebudayaan Hindu Budha berasal dari negara…. A. Malaysia B. India C. Indonesia D. Iran E. Maroko 2) Masuknya agama Hindu disebarkan orang Indonesia sendiri yang telah berkunjung ke India merupakan …. A. Teori Brahmana B. Teori Waisya C. Teori Kesatria D. Teori Arus Balik E. Teori Sudra 3) Kerajaan yang didirikan oleh Ken Arok …. A. Kerajaan Singasari B. Kerajaan Tarumanegara C. Kerajaan Sriwijaya D. Kerajaan Mataram E. Kerajaan majapahit 4) Bukti bahwa kerajaan Kutai merupakan kerajaan yang makmur pada saat itu adalah .... A. Kerajaan Kutai membangun sebuah sekolah untuk mempelajari kebudayaan yang sangat luas B. Raja membuat saluran air untuk mengalirkan air ke sawah-sawah warga C. Raja membuat pelabuhan yang sangat besar sebagai tempat bongkar muat perdagangan internasional D. Raja Mulawarman memberikan 20.000 sapi sebagai sedekah untuk para Brahmana E. Raja membuat Saimbara dan membuat pesta meriah 5) Pada masa Raja Balaputra Dewa, Kerajaan Sriwijaya berkembang pesat dan mencapai zaman keemasan. Sriwijaya memiliki wilayah kekuasaan yang luas sebagain besar di wilayah Sumatra, sebagian Jawa Barat, Tanjung Pura, Semenanjung Malaysia. Kebesaran Kerajaan Sriwijaya tersebut satu diantaranya dipengaruhi oleh faktor geografis yaitu …. A. kaya akan hasil bumi dan komoditas laut B. Sriwijaya menarik bea cukai dari pelayaran C. letak yang strategis dekat dengan Selat Malaka D. menghasilkan rempah-rempah sebagai barang dagangan E. berhasil menaklukkan Kerajaan Majapahit 6) Dalam konsep agama Hindu terdapat pengelompokan masyarakat berdasarkan kasta atau stasus sosialnya. Ada empat kasta yaitu Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra. Namun di Indonesia keberadaan kasta kurang begitu kuat, hal ini terlihat dalam penggambaran dalam cerita wayang yakni dengan munculnya tokoh punakawan. Punakawan adalah gambaran rakyat namun dekat dengan pemimpinnya. Konsep kasta kurang begitu mengakar di Indonesia karena .... A. konsep kasta terlalu kaku dalam membagi masyarakat B. masyarakat Indonesia kurang terbiasa dengan adanya kasta C. munculnya agama Buddha yang tidak mengenal kasta D. sistem kerajaan yang telalu menonjolkan keturunan E. latar historis masyarakat Indonesia yang kesukuan dengan sistem paguyuban 7) Salah satu factor yang menyebabkan kebudayaan Hindu Budha yang masuk ke Indonesia tidak diterima begitu saja oleh masyarakat Indonesia adalah adanya Local Genius, yaitu Kecakapan suatu bangsa untuk…. A. mengambil alih kebudayaan asing sehingga menjadi bagian dari kebudayaan sendiri. B. memilih kebudayaan asing yang sesuai dengan kepribadian bangsa C. mengembangkan kebudayaan asing sehingga menjadi berbeda bentuknya D. menyerap pengaruh asing dan memanfaatkannya demi mencapai kemajuan E. menerima unsur unsur budaya asing dan mengolahnya sesuai dengan kepribadian Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 9
8) Dalam salah satu Yupa pada prasasti Kutai tertera keterangan tentang silsilah raja raja kerajaan Kutai. Berdasarkan keterangan tersebut maka dapat disimpulkan pendiri dinasti kerajaan Kutai adalah.... A. Kudungga B. Mulawarman C. Asmawarman D. Purnawarman E. Adityawarman 9) Salah satu bentuk akulturasi antara budaya Indonesia dengan budaya India pada bentuk bangunan candi terlihat dari…. A. Relief yang dilukiskan pada candi B. Arca atau patung yang terdapat di candi C. Bentuk stupa D. Bentuk candi yang berupa punden berundak E. Hiasan yang terdapat pada candi 10) Faktor penyebab renggangnya Hayam Wuruk dan Gajah Mada diakibatkan oleh …. A. Sumpah palapa B. Perang paregreg C. Pralaya D. Pemberontakan rangga lawe E. Peristiwa bubat Kunci Jawaban : N o Jawaban No Jawab an 1 . B 6. E 2 . D 7. E 3 . A 8. C 4 . D 9. A 5 . C 10 . E Pengayaan & Remedial Pengayaan Siswa dengan nilai atau performa di bawah rata-rata kelas, maka akan mendapat tugas untuk melakukan belajar terbimbing, yaitu dengan meminta bantuan kepada siswa dengan nilai di atas rata-rata kelas, kemudian setelah diperbaiki, mengirim ulang tugas-tugas Remedial Siswa dengan nilai atau performa di bawah rata-rata kelas, maka akan mendapat tugas untuk melakukan belajar terbimbing, yaitu dengan meminta bantuan kepada siswa dengan nilai di atas rata-rata kelas, kemudian setelah diperbaiki, mengirim ulang tugas -tugas Refleksi Peserta Didik & Guru “Segala sesuatu memiliki sejarahnya sendiri. Setiap individu, kelularga, masyarakat dan bangsa, tumbuh dan berkembang melalui sejarahnya sendiri. Semua hal yang telah terjadi di masa lampau tidak dapat diubah. Waktu terus bergerak. Peristiwa demi peristiwa terus ada dan terus terjadi. Oleh karena itu, kita harus benarbenar menghargai waktu. Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 10
I. LAMPIRAN A. Lembar Kegiatan siswa 1 Kerjakan secara mandiri dengan memanfaatkan fasilitas internet, carilah minimal 1 (satu) foto/ mengenai bentuk karakteristik peninggalan kebudayaan Hindu-Budha dilingkungan sekitar. Nama Siswa : ............................................... Kelas : ............... Np Karakteristik budaya Hindu Budha Gambar/foto 1 . 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 11
Rubrik Penilaian siswa Aspek Belum kompeten 0-6 Cukup kompeten (6- 7) Kompeten 8-9 Sangat kompeten (10) Proses Presentasi Peserta didik tidak mampu mempresentasi kan hasil observasi Peserta didik mampu mempresentasi kan hasil observasi namun dengan sikap yang kurang baik Peserta didik mampu mempresenta sikan hasil observasi dengan sikap yang baik namun tidak mampu berdiskusi Peserta didik mampu mempresentas ikan hasil observasi dengan sikap yang baik dan mampu Berdiskusi Hasil informasi terkait analisis karakteris tik kebudaya an kerajaan Islam Peserta didik tidak mampu mendapat informasi, tidak menyebutkan hasil budaya islam di masyarakat sekitar Pesera didik mampu mendapatkan informasi, < 3 contoh karakteristik kebudayaan kerajaan Islan di masyarakat sekitar Pesera didik mampu mendapatkan informasi, 4 contoh karakteristik kebudayaan kerajaan Islan di masyarakat sekitar Pesera didik mampu mendapatkan informasi, 5 contoh karakteristik kebudayaan kerajaan Islan di masyarakat sekitar Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remediasi. Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten Meta Dewi Larasati,S.Pd_Sejarah Indonesia_FASE E_TP 2022/2023 - 12