The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

MODUL AJAR SEJARAH KELAS X Semester 1 dan 2

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by nuraini.moker83, 2023-10-10 08:08:03

MODUL AJAR SEJARAH KELAS X

MODUL AJAR SEJARAH KELAS X Semester 1 dan 2

MODUL AJAR SEJARAH KELAS X Nur'aini., S.Pd., M.Pd._SMAN 1 Sooko Kab. Mojokerto Zaman paleolitikum. Zaman paleolitikum (zaman batu tua) berlangsung pada zaman pleistosen akhir selama sekitar 6.000 tahun. Pada zaman ini manusia sudah menggunakan perkakas yang bentuknya sangat sederhana dan primitif. Ciri-ciri benda peninggalan zaman paleolitikum antara lain alat-alat batu masih dibuat secara kasar dan cara pembuatannya tidak diasah (dihaluskan), di Indonesia manusia purba yang hidup pada masa ini adalah Homo Erectus dan Meganthropus Paleojavanicus. Hasil budayanya ; Kapak genggam, Chopper, Kapak berimbas, Belati. Zaman mesolitikum. Zaman mesolitikum (zaman batu tengah) dimulai pada akhir zaman es sekitar 10.000 tahun yang lampau. Zaman ini disebut juga zaman mengumpulkan makanan atau food gathering tingkat lanjut manusia yang hidup pada saat itu sudah mulai menetap meskipun demikian ciri-ciri benda peninggalannya masih seperti zaman paleolitikum, para ahli memperkirakan manusia yang hidup pada zaman ini adalah bangsa Melanesoid yang merupakan nenek moyang orang Papua, Semang, Aeta, Sakai dan Aborigin. Hasil budayanya ; Kapak Sumatra, Kapak pendek, Gua tempat tinggal( Abrissauche Roche ), Kyokkenmodinger, Alat serpih yang berasal dari tulang, Kesenian gambar pada dinding gua. Zaman neolitikum. Zaman neolitikum (zaman batu muda) di Indonesia terjadi sekitar tahun 1500 sebelum Masehi cara hidup manusia untuk memenuhi kebutuhannya telah mengalami perubahan yang besar dari food gathering menjadi food producing manusia yang hidup pada saat itu sudah menetap terutama di rumah panggung untuk menghindari bahaya binatang buas, untuk menunjang hidupnya mereka bercocok tanam serta membuat tembikar dan tenunan. Manusia pada masa Neolitikum mulai membuat lumbung-lumbung guna menyimpan persediaan padi. Hasil budayanya : Kapak persegi, Kapak lonjong, Kapak bahu, Gerabah, Perhiasan, Alat pemukul kayu untuk membuat pakaian. Zaman megalitikum. Zaman megalitikum artinya zaman batu besar. Pada zaman ini manusia sudah mengenal kepercayaan animisme dan dinamisme. Animisme merupakan kepercayaan terhadap roh nenek moyang yang mendiami benda-benda seperti pohon, batu, sungai, gunung dll. Sementara itu dinamisme adalah bentuk kepercayaan bahwa segala sesuatu memiliki kekuatan atau tenaga gaib. Pada zaman megalitikum ini, sudah mengenal bentuk kepercayaan rohani yaitu cara penghormatan terhadap orang yang sudah meninggal. Hasil budayanya adalah ; Bangunan besar yang terbuat dari batu : Menhir, Arca, Punden berundak, Peti kubur, Dolmen, Sarkofagus, Waruga. Pembabakan Berdasarkan Arkeologi Zaman Batu Zaman batu zaman ini, disebut zaman batu karena sebagian besar peralatan yang ditemukan pada zaman ini terbuat dari batu. Zaman batu dibagi menjadi beberapa zaman sebagai berikut 51


MODUL AJAR SEJARAH KELAS X Nur'aini., S.Pd., M.Pd._SMAN 1 Sooko Kab. Mojokerto Perkembangan kehidupan Masyarakat Pra-aksara berdasarkan Corak Kehidupan Masa Pra aksara adalah masa dimana belum ditemukannya tulisan. Berdasarkan corak kehidupan masyarakat pra-akasara dibagi menjadi masa hidup berburu dan mengumpulkan makanan, masa bercocok tanam dan beternak, serta masa perundagian atau masa kemahiran teknik. Corak kehidupan berlangsung dari yang paling sederhana hingga pembuatan alat alat dari logam yang membutuhkan keahlian khusus. Dari awalnya hidup berpindah pindah hingga menetap dengan membuat rumah. Dari yang awalnya hidup dengan cara mengumpulkan makanan hingga menghasilkan makanan sendiri. Masa berburu dan mengumpulkan makanan, kadang juga digunakan istilah meramu makanan, adalah corak kehidupan dasar dari masyarakat pra-aksara. Kehidupan sangat sederhana, tergantug pada alam. Manusia purba berpindah-pindah atau nomaden dari satu tempat ke tempat yang lain untuk mendapatkan makanan (food gathering). 1. Corak Kehidupan Manusia Purba Pada Masa Berburu dan Meramu Masa berburu dan meramu disebut juga dengan masa mengumpulkan makanan (food gathering). Masa berburu dan meramu adalah masa ketika manusia purba untuk mendapatkan makanan dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan yang tersedia dari alam. Manusia purba pada masa ini mempunyai ketergantungan yang besar terhadap Apa yang disediakan oleh alam. Pada umumnya manusia purba pada masa berburu manusia purba yang tinggal di hutan biasanya berburu binatang antara lain kerbau liar, rusa, gajah, banteng, badak. Sedangkan manusia purba yang hidup di sekitar pantai mereka menangkap ikan dan kerang. Kegiatan berburu umumnya dilakukan oleh kaum laki-laki, tugas wanita adalah mengumpulkan makanan yang tersedia di alam sekitar seperti ubi, buah-buahan, daun daunan dan kacang kedelai. Masa berburu dan meramu diperkirakan berlangsung pada jaman batu tua ( Palaeolithikum ). Berdasarkan pola kehidupannya, corak kehidupan masa berburu dan meramu dibagi menjadi 2 tahapan yaitu : a. Masa Berburu dan Meramu Tingkat awal Pada masa berburu dan meramu tingkat awal ini lingkungan sekitar manusia purba masih liar, banyak gunung berapi yang masih aktif dan kerap Meletus, keadaan bumi pun masih belum stabil seperti sekarang. Manusia purba yang hidup pada masa ini adalah dari Jenis Phitecanthropus dan Homo Wajakensis. Ciri-ciri kehidupan pada masa berburu dan meramu tingkat awal ini antara lain: a) Manusia pada masa ini hidup secara nomaden (tempat tinggal berpindah pindah). b) Kebutuhan untuk hidup sangat bergantung pada alam. c) Alat-alat bantu yang digunakan dibuat dari batu yang masih kasar. d) Meraka belum mengenal bercocok tanam. 52


MODUL AJAR SEJARAH KELAS X Nur'aini., S.Pd., M.Pd._SMAN 1 Sooko Kab. Mojokerto b. Masa Berburu dan Meramu Tingkat Lanjut Pada masa berburu dan meramu tingkat lanjut ini kehidupan manusia prasejarah sedikit lebih maju daripada masa sebelumnya, namun kehidupan mereka masih tergantung kepada alam. Beberapa contoh alat yang digunakan pada masa ini antara lain kapak perimbas, alat serpih ( flakes ) dan alat alat dari tulang dan tanduk rusa. Masa berburu dan meramu tingkat lanjut ini diperkirakan berlangsung pada masa Messolithikum, yang ditandai dengan terjadinya perubahan tradisi yang semula mengumpulkan makan ( food gathering ) menuju menghasilkan sendiri bahan makanannya ( food Producing ), namun belum sepenuhnya mereka dapat memenuhi seluruh kebutuhan makanan mereka karena perkakas mereka yaitu Kapak Genggam Pebble hanya bisa digunakan untuk menggembur gemburkan tanah dengan bercocok tanam dengan cara berkebun. Pada masa Messolithikum ini perkakas mereka masih terbuat dari batu yang diproses sederhana yaitu dengan membelahnya menjadi dua bagian yang memiliki sisi sisi yang tajam sehingga sudah dapat digunakan untuk bercocok tanam secara terbatas yaitu dengan berkebun. Ciri-ciri kehidupan pada masa berburu dan meramu tingkat lanjut antara lain: 1. Manusia purba yang tinggal dekat dengan pantai mencari makanan di laut yang kemudian meninggalkan sampah dapur bekas sisa sisa makanan atau disebut juga Kjokenmoddinger. 2. Sudah mulai mengenal bercocok tanam namun masih sederhana (berpindah pindah tergantung kesuburan tanah) 3. Pada masa ini manusia prasejarah hidup secara berkelompok menempati gua gua secara semi-sedenter (tinggal cukup lama di suatu tempat). Gua-gua yang dihuni umumnya pada bagian atasnya dilindungi karang atau disebut juga Abris Sous Roche. 4. Pembagian tugas yaitu pria bertugas berburu dan wanita bertugas bercocok tanam. https://www.youtube.com/watch?v=yTVqVK3e4Rk 53


MODUL AJAR SEJARAH KELAS X Nur'aini., S.Pd., M.Pd._SMAN 1 Sooko Kab. Mojokerto 2. Corak Kehidupan Manusia Purba Pada Masa Bercocok Tanam a. Masa Bercocok Tanam Tingkat Awal Ciri ciri kehidupan pada masa bercocok tanam dan berternak adalah antara lain : 1. Tekhnologi dalam menghasilkan perkakas untuk memenuhi kebutuhan mereka telah berkembang dengan dihasilkannya Kapak Lonjong dan Kapak Persegi terbuat dari batu yang telah diasah 2. Pada masa ini manusia sudah menetap di suatu wilayah secara berkelompok , hal ini dipengaruhi oleh pola kehidupan ekonomi mereka yang sudah bercocok tanam dan berternak sehingga tidak memungkinkan mereka untuk berpindah pindah. 3. Sudah terdapat pola pembagian kerja akibat kegiatan bercocoktanam yang mereka kembangkan membutuhkan waktu dan perhatian yang lebih focus, maka ada diantara mereka yang berprofesi sebagai petani, adapula yang berprofesi sebagai pembuat perkakas yang dibutuhkan dalam kegiatan pertanian seperti Kapak Lonjong, Kapak Persegi, Tembikar dll 4. Sudah mengenal sistem perdagangan dengan cara barter yaitu perdagangan yang dilakukan dengan cara tukar menukar antara barang dengan barang, hal ini terjadi dipengaruhi oleh telah adanya pembagian kerja pada saat itu 5. Sudah menguasai ilmu astronomi yang mereka gunakan saat mereka berpindah dari daratan Yunan ke wilayah kepulauan nusantara akibat kondisi bumi yang sudah terbentuk sempurna ( jaman Holosen ). Sarana transportasi ini juga digunakan oleh masyarakat purba yang menetap di wilayah perairan. b. Masa Bercocok Tanam Tingkat Lanjut ( Masa Perundagian ) Perundagian berasal dari kata Undagi, yang artinya sama dengan tukang atau seseorang yang memiliki keterampilan atau ahli dalam melakukan pekerjaan tertentu. Masyarakat perundagian adalah masyarakat dimana masing-masing orang bekerja sesuai dengan keterampilannya masing-masing. Itu berarti, spesialisasi kerja sudah sangat maju pada masa ini. Zaman ini dimulai sekitar 10.000 tahun yang lalu. Berikut ini adalah ciri – ciri kehidupan pada masa perundagian, antara lain: 1. Kehidupan sosial ekonomi masa perundagian telah meningkat dibandingkan dengan kehidupan masa sebelumnya. 2. Masyarakatnya sudah teratur. 3. Dalam masyarakat perundagian terdapat kelompok yang mempunyai keahlian khusus, satu bukti bahwa dalam masyarakat terdapat pembagian kerja yang baik. 4. Bahan untuk membuat perkakas logam seperti seprunggu, timah, dan besi harus didatangkan dari suatu tempat sehingga terdapat suatu perdagangan yang meliputi berbagai daerah 5. Kemakmuran pada waktu itu antar lain disebabkan perkembngan tehnik pertanian khusunya alat-alat besi seperti cangkul dll dan merek telah mengenal bersawah. 6. Kepercayaan, tidak berbeda dengan masa bercocok tanam yang membedakannnya hanyalah upacara-upacara lebih mewah dan lebih rumit, benda yang dipergunakanya lebih indah karena terbuat dari perunggu 54


MODUL AJAR SEJARAH KELAS X Nur'aini., S.Pd., M.Pd._SMAN 1 Sooko Kab. Mojokerto Menhir Sakorfagus Dolmen Punden Berundak Lukisan Cap tangan pada dinding gua 55


Jalur Rempah mencakup berbagai lintasan jalur budaya dari timur Asia hingga barat Eropa terhubung dengan Benua Amerika, Afrika dan Australia. Suatu lintasan peradaban bermacam bentuk, garis lurus, lingkaran, silang, bahkan berbentuk jejaring. Di Indonesia, wujud jalur perniagaan rempah mencakup banyak hal. Tidak hanya berdiri di satu titik penghasil rempah, namun juga mencakup berbagai titik yang bisa dijumpai di Indonesia dan membentuk suatu lintasan peradaban yang berkelanjutan. Jalur Rempah merupakan suatu peradaban yang sangat tua, kompleks, luas, dan memengaruhi peradaban global. Jejaknya memperlihatkan interaksi budaya pada masa lampau. Dari keterbukaan masyarakat Nusantara dan hubungan budaya yang terjalin, lahir beragam warisan budaya multikultural dan multietnis ke berbagai medium. Hubungan budaya antarmanusia ini meninggalkan warisan dan serangkaian jejak yang masih hidup hingga hari ini: kisah asal usul, nyanyian, musik, tarian, teknologi tradisional, arsitektur bangunan, fesyen, kuliner, ramuan, aksara, bahasa, hingga kepercayaan. Sebuah peninggalan nilai budaya yang menjadi memori kolektif bangsa sebagai bukti dan jejak dari Jalur Rempah. JALUR REMPAH INDONESIA Nur'aini., S.Pd., M.Pd._SMAN 1 Sooko Kab. Mojokerto MODUL AJAR SEJARAH KELAS X 56


MODUL AJAR SEJARAH KELAS X Nur'aini., S.Pd., M.Pd._SMAN 1 Sooko Kab. Mojokerto 57


Kondisi objektif wilayah kepulauan Indonesia sebagai poros maritim dunia tidak terlepas dari sejarah jalur rempah dan kerajaan Islam Nusantara. Poros maritim sebuah gagasan strategis yang diwujudkan sebagai penghubung antar pulau, pengembangan industri perkapalan dan perikanan, perbaikan transportasi laut serta fokus pada keamanan maritim. Kerajaan Islam Nusantara mengukir sejarah menjadikan jalur rempah sebagai rumah besar keanekaragaman hayati dunia. Sekitar 11 persen jenis tumbuhan dunia ada di hutan tropis Nusantara. Jumlahnya lebih dari 30.000 spesies, yang sebagian di antaranya dipergunakan dan dikenal sebagai rempah. Rempah-rempah Nusantara bernilai lebih dari emas, bukan sekadar komoditi, namun membawa nilai “value” dan gaya hidup “lifestyle” untuk peradaban dunia. Begitu pentingnya rempah-rempah dalam kehidupan manusia sehingga ia menjadi penghela perkembangan ekonomi, sosial budaya, dan politik dalam skala lokal dan Internasional. Budaya Islam Nusantara dan zaman kebangkitan Dinasti Umaiyah dan Abbasiyah merupakan periode perdaban dakwah Islam melalui kemajuan perdagangan kerajaan Islam Nusantara yang saling bekerjasama kawasan Timur dan kawasan Asia Tenggara. Para pelayar dan pedagang Muslim dari Arabia ini kemudian juga sampai ke ‘Kepulauan Rempah-rempah’ Spice Islands, Maluku. Dengan demikian, bersama para pelayar dan pedagang Muslim lokal yang mendapat kekuasaan dari sultan atau raja lokal berlakunya perdagangan bebas, muncullah masa kejayaan perdagangan. Kerajaan-kerjaan Islam Nusantara hingga tanah Mataram di pulau Jawa dikenal sebagai Negeri Bawah Angin “the land below the wind atau zirbadat ” ( Anthony Reid , An 'Age of Commerce' in Southeast Asian History, 1990). MODUL AJAR SEJARAH KELAS X Nur'aini., S.Pd., M.Pd._SMAN 1 Sooko Kab. Mojokerto 58


Letak geostrategis kerajaan-kerajaan Nusantara diketahui antara abad kelima belas dan pertengahan ketujuh belas, wilayah tropis kepulauan Nusantara ini diintegrasikan sistem perdagangan rempah-rempah global dalam poros maritim dunia , sementara kerajaan-kerajaan Islam Nusantara berbasis rempah mendominasi perdagangan global. Kerajaan besar Sriwijaya, Mataram,Singasari, dan Majapahit menjadikan perdagangan rempah sebagai jalur interaksi utama yang menghubungkan Nusantara dengan Asia Tenggara, China, Asia Selatan, Asia Barat, hingga ke Afrika Timur. Daya tarik rempah memicu bangsa bangsa Eropa berlayar menemukan pulau-pulau rempah Nusantara. Colombus (1492, Spanyol), John Cabot (1497, Inggris), Vascode Gama (1497, Portugis), dan Magellan (1519, Spanyol), berbagai rempah seperti kayu manis, merica, dan cengkeh mulai menemukan jalannya ke Eropa, telah merubah sejarah peradaban dan perdamaian dunia. (https://algebra.republika.co.id/posts/84557/-nine-dash-line-kenekadanchina-mengambil-jalur-rempah-nusantara-sebagai-jalur-sutra-) Perdagangan rempah-rempah di subbenua India dimulai setidaknya pada tahun 2000 Sebelum Masehi (SM). Jenis rempah-rempah yang diperdagangkan terutama kayu madis dan lada hitam. Sementara bangsa-bangsa di Asia Timur memperdagangkan herbal dan lada. Praktik Mumifikasi dan kebutuhan lain Bangsa Mesir Kuno mendorong terjadinya perdagangan antarnegara. Hingga 1000 SM, pengobatan medis berbasis herba mulai digunakan di Tiongkok, Korea dan India. Selain itu, rempah-rempah awalnya juga digunakan untuk kepentingan ritual, agama, dan tradisi. Cengkih sudah digunakan oleh Bangsa Mesopotamia pada 1700 SM. Bangsa Romawi Kuno menggunakan cengkih pada abad pertama Masehi, dibuktikan dengan tulisan Pilinius Tua tentang rempah-rempah tersebut. Papirus Ebers bertanggal 1550 SM dari Mesir Kuno menjelaskan tentang delapan ratus prosedur pengobatan medis menggunakan herba. MODUL AJAR SEJARAH KELAS X Nur'aini., S.Pd., M.Pd._SMAN 1 Sooko Kab. Mojokerto 59


MODUL AJAR SEJARAH KELAS X Nur'aini., S.Pd., M.Pd._SMAN 1 Sooko Kab. Mojokerto 60


Kawasan yang menjadi tujuan penjualan rempah-rempah meliputi wilayah Tiongkok, India, Timur Tengah, hingga pantai timur Afrika. Sementara pedagang Arab membawa rempahrempah dari timur ke Eropa untuk diperdagangkan. Hal ini menyebabkan Kota Iskandariyah (Alexandria) di Mesir menjadi kota pelabuhan yang penting dalam perdagangan rempah-rempah dunia saat itu. Komoditas yang paling umum diperdagangkan ialah ladah hitam, kayu manis (beserta alternatifnya yaitu kayu manis tiongkok), jintan putih, pala, jahe, dan cengkih. Berkaitan dengan teori utama dalam dunia medis abad pertengahan, humoralisme, rempahrempah dan herba dianggap penting dalam menyeimbangkan "humor" dalam makanan. Selain digunakan dalam kedokteran abad pertengahan, kaum elit Eropa juga menggemari rempahrempah. Salah satu contohnya ialah Raja Aragon yang mencurahkan banyak sumber daya untuk membawa rempah-rempah ke Spanyol pada abad ke-12. Ia bukanlah satu-satunya monarki Eropa yang mencari rempah-rempah dengan tujuan untuk ditambahkan ke dalam minuman anggur. MODUL AJAR SEJARAH KELAS X Nur'aini., S.Pd., M.Pd._SMAN 1 Sooko Kab. Mojokerto 61


Sebagian besar rempah-rempah diimpor dari Asia dan Afrika sehingga harganya cukup mahal. Fungsi utama rempah-rempah yakni sebagai perasa makanan. Rempah-rempah juga digunakan sebagai bahan baku parfum kosmetik dan dupa. Sejak awal ditemukan, rempahrempah juga menjadi salah satu hal penting dalam pengobatan medis. Sifatnya yang mahal, langka, dan eksotis seringkali dikaitkan sebagai simbol kekayaan dan kelas sosial. Rempahrempah juga berfungsi sebagai zat antimikroba alami yang mampu menekan pertumbuhan bakteri. (https://id.wikipedia.org/wiki/Rempah-rempah) MODUL AJAR SEJARAH KELAS X Nur'aini., S.Pd., M.Pd._SMAN 1 Sooko Kab. Mojokerto 62


MODUL AJAR SEJARAH KELAS X Nur'aini., S.Pd., M.Pd._SMAN 1 Sooko Kab. Mojokerto 63


Jalur Rempah adalah keterhubungan. Rempah Nusantara bukan sekadar komoditi belaka, ia turut membawa berbagai nilai, meninggalkan banyak warisan yang turut berperan dalam globalisasi dunia masa lampau dan terbentuknya Indonesia yang bhinneka pada hari ini. @JalurrempahRI https://negerirempah.org/en/publication/news-and-media-coverage/98-jalurrempah-indonesia-berpotensi-kembangkan-3-jenis-wisata-sekaligus.html https://algebra.republika.co.id/posts/84557/-nine-dash-line-kenekadan-chinamengambil-jalur-rempah-nusantara-sebagai-jalur-sutrahttps://id.wikipedia.org/wiki/Rempah-rempah https://epaper.mediaindonesia.com/detail/membangkitkan-kembali-kejayaanrempah-nusantara https://jalurrempah.kemdikbud.go.id/ Sumber : MODUL AJAR SEJARAH KELAS X Nur'aini., S.Pd., M.Pd._SMAN 1 Sooko Kab. Mojokerto 64


No Nama Siswa Aspek Yang Dinilai Skor Aktif Total Diskusi Penguasan Materi Penyajian hasil diskusi Mengkom unikasikan hasil diskusi 1 2 dst Asesmen Formatif Aspek pengetahuan dengan soal tertulis Soal Sumatif Link Quizizz https://quizizz.com/join/quiz/64f0b30fcbc35d00eb1a917b/start?studentShare=true ASESMEN Penilaian: Skor Total = Nilai Aspek keterampilan : kegiatan diskusi dan presentasi Rubrik Penilaian Nur'aini., S.Pd., M.Pd._SMAN 1 Sooko Kab. Mojokerto MODUL AJAR SEJARAH KELAS X 65


Aspek Yang Dinilai Indikator Penilaian Skor Aktif dalam diskusi kelompok Aktif memberikan solusi pada diskusi kelompok Mengikuti diskusi dengan aktif dan siap memberikan bantuan tetapi belum bisa memberikan solusi permasalahan Aktif mengikuti diskusi tetapi tidak memberi solusi dan bantuan Kurang tanggap terhadap diskusi kelompok 4 3 2 1 Penguasan Materi Mampu memahami dan menjelaskan materi dengan baik (100%) Mampu memahami dan menjelaskan materi dengan baik (75%) Mampu memahami dan menjelaskan materi dengan baik (50%) Belum mampu memahami dan menjelaskan materi dengan baik 4 3 2 1 Terampil dalam menyajikan hasil diskusi Hasil analisis dikerjakan/ ditampilkan dengan tampilan yang menarik (kreatif) dan urut Presentasi dikerjakan belum rapi 4 2 Terampil dalam mengkomunika sikan hasil Mampu mempresentasikan dengan bahasa yang baik, dengan hasil yang benar dan mampu menjawab pertanyaan Mampu mempresentasikan dengan bahasa yang baik, dengan hasil yang benar tetapi belum mampu menjawab pertanyaan. Mampu mempresentasikan dengan bahasa yang baik, namun hasilnya belum tepat dan belum mampu menjawab pertanyaan. Belum mampu mempresentasikan dengan bahasa yang baik, dengan hasil yang benar dan belum mampu menjawab pertanyaan. 4 3 2 1 Pedoman penilaian keterampilan: nilai = X 25= +++ Keterangan: A = 86-100 (sangat baik) B = 76-85 (baik) C = 61-75 (cukup) D = 25-60 (kurang) MODUL AJAR SEJARAH KELAS X Nur'aini., S.Pd., M.Pd._SMAN 1 Sooko Kab. Mojokerto 66


ASPEK YANG DI NILAI INDIKATOR INDIK ATOR GOTONG ROYONG Ketersediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan Memusatkan perhatian pada tujuan kelompok Mencari cara untuk mengatasi perbedaan pendapat Mendorong orang lain untuk bekerjasama demi mencapai tujuan Bersama 4 KREATIF Menambahkan banyak ide Memunculkan adanya ide/ gagasan baru Kecakapan dalam memecahkan masalah Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi 4 BERNALAR KRITIS Mengumpulkan dan menyusun informasi yang diperlukan Menganalisis data Menarik kesimpulan dan kesamaan yang diperlukan Memahami dan menggunakan bahasa yang tepat dan jelas 4 NO NAMA ASPEK YANG DI NILAI Skor Total Gotongroyong Kreatif Bernal ar Kritis 1 dst Aspek sikap : dilakukan melalui pengamatan ketika diskusi Rubrik Penilaian: Pedoman penilaian aspek sikap : Skor 4 Sangat Baik Skor 3 Baik Skor 2 Cukup Skor 1 Kurang Pedoman penilaian keterampilan: nilai = x 100 = …. Keterangan Skor: A = 86-100 B = 76-85 C = 61-75 D = 25-60 MODUL AJAR SEJARAH KELAS X Nur'aini., S.Pd., M.Pd._SMAN 1 Sooko Kab. Mojokerto Aspek sikap 67


No Aspek Refleksi Peserta Didik 1 Perasaan dalam belajar Apa yang menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran hari ini? 2 Materi pembelajaran Saya dapat menguasai materi pelajaran pada hari ini: a. Baik b. Cukup c. Kurang 3 Keaktifan Apakah saya terlibat aktif dalam pembelajaran hari ini? 4 Kerja sama Apakah saya dapat bekerjasama dengan teman 1 kelompok? Lembar refleksi Peserta Didik No Aspek Refleksi Guru 1 Penguasaan Materi Apakah saya sudah memahami cukup baik materi dan aktifitas pembelajaran ini? 2 Penyampaian Materi Apakah materi ini sudah tersampaikan dengan cukup baik kepada peserta didik? 3 Umpan Balik Apakah 100% peserta didik telah mencapai penguasaan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai? Lembar refleksi Guru MODUL AJAR SEJARAH KELAS X Nur'aini., S.Pd., M.Pd._SMAN 1 Sooko Kab. Mojokerto 68


No Karakteristik Masa Praaksara Masa sekarang Isilah tabel di bawah ini dengan mengisi perbedaan karakteristik kehidupan masa praaksara dan masa sekarang Lembar Kerja Peserta Didik Pertemuan 1 Petunjuk Kerja: Carilah kosakata yang berkaiatan dengan kehidupan manusia pada masa Praaksara pada link permainan worwald! https://wordwall.net/resource/61780359 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) MODUL AJAR SEJARAH KELAS X Nur'aini., S.Pd., M.Pd._SMAN 1 Sooko Kab. Mojokerto 69


Buatlah Mapmaping asal-usul nenek Moyang Bangsa Indonesia dan Jelaskan peta persebaran Proto Melayu dan Deutro Melayu ! Lembar Kerja Peserta Didik Pertemuan 2 Petunjuk Kerja: LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) MODUL AJAR SEJARAH KELAS X Nur'aini., S.Pd., M.Pd._SMAN 1 Sooko Kab. Mojokerto 70


Guru mengajak peserta didik melakukan penjelajahan dengan mengamati tayangan kunjungan virtual peninggalan-peninggalan sejarah melalui web Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, dengan link sbb: https://turvirtualarkeologi.kemdikbud.go.id/situs/kawasan-maros-pangkep/ dan https://turvirtualarkeologi.kemdikbud.go.id/situs/prasejarah-gua-harimau/ https://turvirtualarkeologi.kemdikbud.go.id/situs/kawasan-gunung-sewu/ Letak Situs Praaksara Keadaan Situs Peninggalalan-peninggalan masa Praaksara pada situs Pendapat kalian tentang situs tersebut Lembar Kerja Peserta Didik Pertemuan 3 dan 4 Petunjuk Kerja: 1. 2. 3. Dari link tersebut kemudian lakukan penjelajahan dan buatlah laporan hasil penjelajahan tersebut meliputi : LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) MODUL AJAR SEJARAH KELAS X Nur'aini., S.Pd., M.Pd._SMAN 1 Sooko Kab. Mojokerto 71


Peserta didik melakukan pengamatan dan penjelajahan pada web kemdikbud, dengan link sbb: Jelaskan bagaimana jalur rempah dapat terbentuk di perairan Nusanatara! Jelasakan bagaimana perdagangan rempah dilankan di Nusantara ! Sebutkan peninggalan jejak-jalur rempah yang ada pada masa sekarang di Indonesia! Sebutkan Jenis-jenis rempah dan manfaatnya ! sebutkan contoh produk pengolahan rempah yang kalian ketahui ! bagaimana pendapat kalian berkaitan dengan masa depan jalur rempah bagi bangsa Indonesia! Lembar Kerja Peserta Didik Pertemuan 5 Petunjuk Kerja: https://jalurrempah.kemdikbud.go.id/ Jawablah pertanyaan-pertanyaan Berikut ini! 1. 2. 3. 4. 5. 6. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) MODUL AJAR SEJARAH KELAS X Nur'aini., S.Pd., M.Pd._SMAN 1 Sooko Kab. Mojokerto 72


Fase E Kelas X SMA Semester Satu Kerajaan HinduBudha di Indonesia 3 73


Kerajaan Hindu-Budha di Indonesia Indentitas Sekolah Nama Penyunsun Tahun Penyusunan Jenjang Mata Pelajaran Fase/Kelas Topik Alokasi Waktu : SMA Negeri 1 Sooko : Nur'aini, S.Pd., M.Pd. : 2023-2024 : SMA : Sejarah : E/ X (Sepuluh) : Pengantar Sejarah : 2 Pertemuan (4 Jp X 40 menit) Peserta didik memahami konsep dasar kerajaan Hindu-Buddha; menganalisis serta mengevaluasi manusia dalam kerajaan Hindu-Buddha; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Hindu-Buddha dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan global; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Hindu-Buddha dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Hindu-Buddha dari pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan; menganalisis serta mengevaluasi kerajaan Hindu-Buddha secara diakronis (kronologi) dan/atau sinkronis. 1. Informasi Umum 2. Capaian Pembelajaran MODUL AJAR SEJARAH KELAS X Nur'aini., S.Pd., M.Pd._SMAN 1 Sooko Kab. Mojokerto 3. Profil Pelajar Pancasila Dalam kegiatan pembelajaran ini diharapkan peserta didik memiliki dan mengembangkan Profil Pelajar Pancasila: Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia. Berkebhinekaan Global Mandiri Bergotong Royong Bernalar Kritis Kreatif 1. 2. 3. 4. 5. 6. 4. Kompetensi Awal ·Peserta didik mengetahui bahwasanya Hindu dan Buddha merupakan agama yang berkembang di Indonesia ·Peserta didik telah mengetahui beberapa Kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha yang berkembang di Indonesia ·Peserta didik mengetahui contoh budaya Hindu-Buddha 5. Sarana dan Prasarana Laptop, LCD, Buku Pelajaran, LKPD, Jaringan Internet, Video, Gambar. 6. Target Peserta Didik Siswa kelas X 7. Model Pembelajaran Tatap muka (PBL, Discovery Learning) 74


2. Capaian Pembelajaran 8. Tujuan Pembelajaran Nur'aini., S.Pd., M.Pd._SMAN 1 Sooko Kab. Mojokerto MODUL AJAR SEJARAH KELAS X Pertemuan 1 : Pertemuan 2 : Pertemuan 3 : Pertemuan 4 : Pertemuan 5 : Pertemuan 6 : Menganalisi proses masuknya dan berkembangnya pengaruh Agama Hindu dan Buddha ke Indonesia. Menganalisis terbentuknya kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Budha di Indonesia. Menganalisis perkembangan kehidupan masyarakat pada masa Kerajaan Kutai dan Kerajaan Tarumanegara. Menganalisis perkembangan kehidupan masyarakat pada masa Kerajaan Mataram Kuno dan Kerajaan Sriwijaya. Menganalisis perkembangan kehidupan masyarakat pada masa Kerajaan Kediri dan Kerajaan Singasari. Menganalisisperkembangan kehidupan masyarakat pada masa Kerajaan Majapahit. Mengidentifikasi warisan budaya Kerajaan-Kerajaan yang bercorak Hindu-Budha. Menganalisis akulturasi budaya asli Indonesia dan budaya Hindu-Budha. 9. Pemahaman Bermakna Perkembangan agama Hindu-Buddha tidak lepas dari adanya perdagangan dan jalur maritim yang memudahkan bangsa lain untuk singgah di Indonesia. Perkembangan pesat agama Hindu diikuti dengan berdirinya banyak kerajaan bercorak Hindu-Budha. Perkembangan Kerajaan Hindu Budha di Indonesia menghasilkan berbagai peninggalan sejarah seperti candi, bangunan, artefak dari kerajaan besar Hindu Budha di berbagai wilayah nusantara. 10. Pertanyaan Pematik Pertemuan 1 : Pertemuan 2 : Pertemuan 3 : Pertemuan 4 : Pertemuan 5 : Pertemuan 6 : Bagaimana proses datang dan masuknya Agama Hindu-Budha ke Indonesia? Bagaimana perkembangan Kerajaan Kutai dan Kerajaan Tarumanegara. ? Bagaimana perkembangan Kerajaan Mataram Kuno dan Kerajaan Sriwijaya? Bagaimana perkembanganKerajaan Kediri dan Kerajaan Singasari ? Bagaimana perkembangan Kerajaan Majapahit? Adakah hasil budaya masa kerajaan Hindu-Budha di lingkungan sekitarmu? 75


2. Capaian Pembelajaran 11. Sumber Belajar Nur'aini., S.Pd., M.Pd._SMAN 1 Sooko Kab. Mojokerto MODUL AJAR SEJARAH KELAS X 12. Kegiatan Pembelajaran Hapsari,R & M.Adil, 2021. IPS SEJARAH untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga Restu Gunawan, dkk. 2016. SEJARAH INDONESIA untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Internet Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pendahul uan 15 menit Guru menyampaikan salam kepada peserta didik. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama. Guru mengecek kehadiran peserta didik. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, manfaat, langkahlangkah pembelajaran, dan assesmen yang akan dilaksanakan serta memotivasi terkait profil pelajar Pancasila. Kegiatan Inti 60 menit Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik, peserta didik menjawab dengan spontan untuk menghantarkan peserta didik pada materi yang akan dipelajari dan didiskusikan. Guru memberikan garis besar materi mengenai proses kedatangan Agama Hindu-Budha ke Nusantara dan juga mengajak siswa untuk mengamati peta jalur perdagangan pelayaran dan persebaran agamaHindu-Budha ke Nusanatara. Guru menjelaskan petunjuk kerja dan tugas dari lembar kerja peserta didik (LKPD) 1, kemudian memberikan pijakan mengenai kegiatan belajar yang hendak dilakukan pada pertemuan ini. Guru membagikan LKPD yang harus diselesaikan masingmasing peserta didik. Guru membimbing peserta didik melakukan analisis dari hasil pengerjaan LKPD dan kemudian mempresentasikannya. Pertemuan 1 : 76


2. Capaian Pembelajaran Kegiatan Deskripsi Kegiatan Penutup 15 menit Peserta didik dan guru menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan. Refleksi pencapaian siswa dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya presentasi hasil diskusi dan mengerjakan soal. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar kemudian diakhiri dengan doa dan salam. Nur'aini., S.Pd., M.Pd._SMAN 1 Sooko Kab. Mojokerto MODUL AJAR SEJARAH KELAS X Pertemuan 2 : Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pendahul uan 15 menit Guru menyampaikan salam kepada peserta didik. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama. Guru mengecek kehadiran peserta didik. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, manfaat, langkahlangkah pembelajaran, dan assesmen yang akan dilaksanakan serta memotivasi terkait profil pelajar Pancasila. Kegiatan Inti 60 menit Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik. Guru menjelaskan garis besar materi kerajaan yang bercorak Hindu-Budha di Indonesia. Guru mengajak peserta didik mengidentifikasi perkembangan kehidupan pada masa kerajaan Hindu-Budha, sumber informasi dapat diperoleh dari berbagai sumber baik dari buku, lembar materi yang diberikan oleh guru, internet dll. Guru membagi peserta didik menjadi 7 kelompok, dengan topik yang berbeda-beda, yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia. 77


2. Capaian Pembelajaran Nur'aini., S.Pd., M.Pd._SMAN 1 Sooko Kab. Mojokerto MODUL AJAR SEJARAH KELAS X Kegiatan Deskripsi Kegiatan Kegiatan Inti 60 menit Kelompok 1 : Kerajaan Kutai Kelompok 2 : Kerajaan Tarumanegara Kelompok 3 : Kerajaan Mataram Kuno Kelompok 4 : Kerajaan Sriwijaya Kelompok 5 : Kerajaan Kediri Kelompok 6 : Kerajaan Singasari Kelompok 7 : Kerajaan Majapahit Peserta didik berdiskusi dan berkolaborasi mengidentifikasi perkembangan kehidupan kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Budha dari berbagai sumber. Dan menjawab pertanyaan yang ada di LKPD. Peserta didik mempresentasikan hasil pengamatan dan diskusi dari masing-masing kelompok (kelompok 1 dan 2 yaitu Kerajaan Kutai dan Kerajaan Tarumanegara, sedangkan kelompok 3,4,5, 6 dan 7 pada pertemuan selanjutnya). Presentasi dapat dilakukan dengan membuat artikel, PPT, video, infografis, peta konsep dll. Peserta didik melakukan presentasi Guru membimbing dalam melakukan presentasi serta mendorong kelompok memberikan penghargaan serta masukan kepada kelompok lain. Guru memberikan penguatan setelah masing-masing kelompok melakukan presentasi. Penutup 15 menit Peserta didik dan guru menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan. Refleksi pencapaian siswa dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya presentasi hasil diskusi dan mengerjakan soal. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar kemudian diakhiri dengan doa dan salam. 78


2. Capaian Pembelajaran Nur'aini., S.Pd., M.Pd._SMAN 1 Sooko Kab. Mojokerto MODUL AJAR SEJARAH KELAS X Pertemuan 3 : Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pendahul uan 15 menit Guru menyampaikan salam kepada peserta didik. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama. Guru mengecek kehadiran peserta didik. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, manfaat, langkahlangkah pembelajaran, dan assesmen yang akan dilaksanakan serta memotivasi terkait profil pelajar Pancasila. Kegiatan Inti 60 menit Peserta didik mempresentasikan hasil pengamatan dan diskusi dari masing-masing kelompok (kelompok 3 dan 4 yaitu Kerajaan Mataram Kuno dan Kerajaaan Sriwijaya), melanjutkan pertemuan sebelumnya. Peserta didik melakukan presentasi dan guru membimbing presentasi serta mendorong kelompok memberikan penghargaan serta masukan kepada kelompok lain. Guru memberikan penguatan setelah masing-masing kelompok melakukan presentasi. Penutup 15 menit Peserta didik dan guru menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan. Refleksi pencapaian siswa dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya presentasi hasil diskusi dan mengerjakan soal. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar kemudian diakhiri dengan doa dan salam. 79


2. Capaian Pembelajaran Nur'aini., S.Pd., M.Pd._SMAN 1 Sooko Kab. Mojokerto MODUL AJAR SEJARAH KELAS X Pertemuan 4 : Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pendahul uan 15 menit Guru menyampaikan salam kepada peserta didik. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama. Guru mengecek kehadiran peserta didik. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, manfaat, langkahlangkah pembelajaran, dan assesmen yang akan dilaksanakan serta memotivasi terkait profil pelajar Pancasila. Kegiatan Inti 60 menit Peserta didik mempresentasikan hasil pengamatan dan diskusi dari masing-masing kelompok (kelompok 5 dan 6 yaitu Kerajaan Kediri dan Kerajaan Singasari), melanjutkan pertemuan sebelumnya. Peserta didik melakukan presentasi dan guru membimbing presentasi serta mendorong kelompok memberikan penghargaan serta masukan kepada kelompok lain. Guru memberikan penguatan setelah masing-masing kelompok melakukan presentasi. Penutup 15 menit Peserta didik dan guru menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan. Refleksi pencapaian siswa dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya presentasi hasil diskusi dan mengerjakan soal. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar kemudian diakhiri dengan doa dan salam. 80


2. Capaian Pembelajaran Nur'aini., S.Pd., M.Pd._SMAN 1 Sooko Kab. Mojokerto MODUL AJAR SEJARAH KELAS X Pertemuan 5 : Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pendahul uan 15 menit Guru menyampaikan salam kepada peserta didik. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama. Guru mengecek kehadiran peserta didik. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, manfaat, langkahlangkah pembelajaran, dan assesmen yang akan dilaksanakan serta memotivasi terkait profil pelajar Pancasila. Kegiatan Inti 60 menit Peserta didik mempresentasikan hasil pengamatan dan diskusi dari masing-masing kelompok (kelompok 7 yaitu Kerajaan Majapahit), melanjutkan pertemuan sebelumnya. Peserta didik melakukan presentasi dan guru membimbing presentasi serta mendorong kelompok memberikan penghargaan serta masukan kepada kelompok lain. Guru memberikan penguatan setelah masing-masing kelompok melakukan presentasi. Penutup 15 menit Peserta didik dan guru menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan. Refleksi pencapaian siswa dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya presentasi hasil diskusi dan mengerjakan soal. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar kemudian diakhiri dengan doa dan salam. 81


2. Capaian Pembelajaran Nur'aini., S.Pd., M.Pd._SMAN 1 Sooko Kab. Mojokerto MODUL AJAR SEJARAH KELAS X Pertemuan 6 : Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pendahul uan 15 menit Guru menyampaikan salam kepada peserta didik. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama. Guru mengecek kehadiran peserta didik. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, manfaat, langkahlangkah pembelajaran, dan assesmen yang akan dilaksanakan serta memotivasi terkait profil pelajar Pancasila. Kegiatan Inti 60 menit Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik. Guru menjelaskan garis besar materi mengenai peninggalan budaya masa Kerajaan Hindu-Budha di Indonesia. Guru mengajak peserta didik untuk mengidentifik berbagai jenis peninggalan bufaya masa Kerajaan Hindu-Budha dari berbagai sumber, buku, artikel, internet dll. Guru mengajak peserta didik untuk melakukan pengamatan dengan menunjukkan gambar peninggalan kebudaya masa Kerajaan Hindu-Budha di Indonesia dalam bentuk maket yang kemudian akan diamati dengan menggunakan aplikasi Augmented Reality atau AR yang merupakan teknologi penggabungan secara real-time terhadap digital konten yang dibuat oleh komputer, untuk menghadirkan bentuk benda dalam tiga dimensi, dalam hal ini adalah peninggalan berupa candi. Murid dipersilahkan untuk mendownload aplikasi AR Candi. Guru membagikan gambar Maket Candi yang akan di scan dengan menggunakan aplikasi AR Candi. Guru membagi siswa dalam enam kelompok yang ditugasi untuk berdiskusi, mengamati dan mengidentifikasi ciri-ciri bangunan candi diantaranya adalah Peserta didik mempresentasikan hasil pengamatan dan diskusi dari masing-masing kelompok. Guru memberikan penguatan setelah masing-masing kelompok melakukan presentasi. https://www.apkonline.net/id/ar-pengenalancandi/com.andhikahouse.pengenalancandi Kelompok 1 : Candi Borobudur, Kelompok 2 : Candi Prambanan, Kelompok 3 : Candi Mendut Kelompok 4 : Candi pawon Kelompok 5 : Candi ratu Boko Kelompok 6 : Candi Bima 82


2. Capaian Pembelajaran Nur'aini., S.Pd., M.Pd._SMAN 1 Sooko Kab. Mojokerto MODUL AJAR SEJARAH KELAS X Kegiatan Deskripsi Kegiatan Penutup 15 menit Peserta didik dan guru menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan. Refleksi pencapaian siswa dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya presentasi hasil diskusi dan mengerjakan soal. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar kemudian diakhiri dengan doa dan salam. 1 Asesmen Diagnostik Berupa kuis (individu) yang diberikan di awal pembelajaran. Tugas ini diberikan di pertemuan pertama untuk mengetahui pemahaman awal peserta didik mengenai materi yang akan diajarkan. Link asesmen : https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSfUqdfBDbQeGkEySAaSG6adMzZKoDfD9iEK3Z3N-IoHJPFKw/viewform?usp=sharing 2. Asesmen Formatif Berupa pengerjaan lembar kerja peserta didik (LKPD) pada bab yang dipelajari serta keaktifan dan keterampilan peserta didik dalam berdiskusi dan presentasi yang difasilitasi dalam sebuah platform. 3. Asesmen Sumatif Di akhir pembelajaran di lakukan kegiatan penilaian melalui kuis link Quizizz untuk mengukur tingkat pemahaman peserta didik. Link asesmen : Link Quizizz https://quizizz.com/admin/quiz/65251b0f1e68fb001d73fc6a?source=quiz_share 12. Kegiatan Pembelajaran 13. Asesmen 14. Pengayaan dan Remedial Pengayaan : Program pengayaan dilaksanakan bagi peserta didik yang telah tercapai tujuan pembelajarannya. Peserta didik mempelajari lebih lanjut tentang akulturasi budaya peninggalam masa Hindu-Budha. Remedial : Program remedial dilaksanakan dengan 3 alternatif : Bimbingan perorangan jika peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran ≤ 20% .Belajar kelompok jika peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran antara 20% dan 50%. Pembelajaran ulang jika peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajarn ≥ 50%. Peserta didik mempelajari kembali kehidupan masyarakat pada masa kerajaan Hindu-Budha. 15. Refleksi Guru mengajak peserta didik untuk merefleksikan perkembangan kehidupan masyarakat pada masa kerajaan Hindu-Budha di indonesia. 83


2. Capaian Pembelajaran Nur'aini., S.Pd., M.Pd._SMAN 1 Sooko Kab. Mojokerto MODUL AJAR SEJARAH KELAS X 12. Kegiatan Pembelajaran Daftar Pustaka https://diansejarah.wordpress.com/materi/materi-sejarah-kelas-x-semester-1/ Hapsari,R & M.Adil, 2021. IPS SEJARAH untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga Restu Gunawan, dkk. 2016. SEJARAH INDONESIA untuk SMA/MA/SMK/MAK. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sari Oktafiana, dkk. 2021. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL. Jakarta:Kemdikbutristek. Mengetahui, Kepala SMA NEGERI 1 SOOKO Mojokerto, 18 Juli 2023 SUTOYO, S.Pd. M.Pd Pembina Utama Muda NIP. 19680910 200212 1 005 NUR’AINI, S.Pd, M.Pd NIP. 19830530 200902 2 006 84


LAMPIRAN 3 85


MODUL AJAR SEJARAH KELAS X Nur'aini., S.Pd., M.Pd._SMAN 1 Sooko Kab. Mojokerto Indonesia Pada Masa Kerajaan Hindu-Budha Masuknya agama Hindu-Budha di Indonesia berkaitan erat dengan adanya hubungan dagang antara Indonesia dengan China dan India. Kedua negara yang menjalin hubungan dagang dengan Indonesia tersebut merupakan negara dengan pusat Hindu-Budha terbesar di Asia. Materi 86


MODUL AJAR SEJARAH KELAS X Nur'aini., S.Pd., M.Pd._SMAN 1 Sooko Kab. Mojokerto Lahirnya Agama Hindu Pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan Hindu di India berkaitan dengan sistem kepercayaan bangsa Arya yang masuk ke India pada 1500 SM. Kebudayaan Arya berkembangdi Lembah Sungai Indus India. Bangsa Arya mengembangkan sistem kepercayaan dan sistem kemasyarakatan yang sesuai dengan tradisi yang dimilikinya. Sistem kepercayaan itu berupa penyembahan terhadap banyak dewa yang dipimpin oleh golongan pendeta atau Brahmana. Keyakinan bangsa Arya terhadap kepemimpinan kaum Brahmana dalam melakukan upacara ini melahirkan kepercayaan terhadap Brahmanisme. Selanjutnya, golongan ini juga menulis ajaran mereka dalam kitab-kitab suci yang menjadi standar pelaksanaan upacaraupacara keagamaan. Kitab suci agama Hindu disebut Weda (Veda), Agama Hindu bersifat Politheisme, yaitu percaya terhadap banyak dewa yang masing- masing dewa memiliki peranan dalam kehidupan masyarakat. Ada tiga dewa utama dalam agama Hindu yang disebut Trimurti terdiri dari Dewa Brahma (dewa pencipta), Dewa Wisnu (dewa pelindung), dan Dewa Siwa (dewa perusak). Sistem kemasyarakatan yang dikembangkan oleh bangsa Arya adalah sistem kasta. Sistem kasta mengatur hubungan sosial bangsa Arya dengan bangsa-bangsa yang ditaklukkannya. Sistem ini membedakan masyarakat berdasarkan fungsinya. Golongan Brahmana (pendeta) menduduki golongan pertama. Kesatria (bangsawan, prajurit) menduduki golongan kedua. Waisya (pedagang dan petani) menduduki golongan ketiga, sedangkan Sudra (rakyat biasa) menduduki golongan terendah atau golongan keempat. Lahirnya Agama Budha Agama Buddha lahir sekitar abad ke-5 SM. Agama ini lahir sebagai reaksi terhadap agama Hindu terutama karena keberadaan kasta. Pembawa agama Buddha adalah Sidharta Gautama(563-486 SM), seorang putra dari Raja Suddhodana dari Kerajaan Kosala di Kapilawastu. Untuk mencari pencerahan hidup, ia meninggalkan Istana Kapilawastu dan menuju ke tengahhutan di Bodh Gaya. Ia bertapa di bawah pohon (semacam pohon beringin) dan akhirnya mendapatkan bodhi, yaitu semacam penerangan atau kesadaran yang sempurna. Sejak saat itu, Sidharta Gautama dikenal sebagai Sang Buddha, artinya yang disinari. Peristiwa ini terjadi pada tahun 531 SM. Usia Sidharta waktu itu kurang lebih 35 tahun. Wejangan yang pertama disampaikan di Taman Rusa di Desa Sarnath. Dalam ajaran Buddha manusia akan lahir berkalikali (reinkarnasi). Menurut ajaran Buddha, hidup manusia adalah menderita, disebabkan karena adanya tresna atau cinta, yaitu cinta (hasrat/nafsu) akan kehidupan. Penderitaan dapat dihentikan, caranya adalah dengan menindas tresna melalui delapan jalan (astawida), yakni pemandangan (ajaran) yang benar, niat atau sikap yang benar, perkataan yang benar, tingkah laku yang benar, penghidupan (mata pencaharian) yang benar, usaha yang benar, perhatian yang benar, dan semadi yang benar. 87


Semula belum mengenal tulisan (masa praaksara) menjadi mengenal tulisan dan memasuki zaman sejarah (masa aksara). Semula hanya mengenal dan menganut kepercayaan animisme dan dinamisme kemudian mengenal dan menganut agama dan kebudayaan Hindu-Budha. Semula hanya mengenal sistem kesukuan dengan kepala suku sebagai pemimpinnya menjadi mengenal dan menganut sistem pemerintahan kerajaan dengan raja sebagai pimpinan pemerintahan yang bercorak Hindu-Budha. Teori waisya, berpendapat bahwa masuknya agama dan kebudayaan Hindu dibawa oleh golongan pedagang (waisya). Mereka mengikuti angin musim (setengah tahun berganti arah) sehingga enam bulan menetap di Indonesia dan menyebarkan agama dan kebudayaan Hindu. Salah satu tokoh pendukung hipotesis waisya adalah N.J.Krom. Teori Ksatria, pembawa agama dan kebudayaan Hindu ialah golongan ksatria yang kalah perang di India, kemudian lari ke Indonesia. Salah seorang pendukung hipotesis ksatria adalah C.C.Berg. Teori Brahmana, pembawa agama dan kebudayaan hindu ke Indonesia ialah golongan Brahmana yang diundang oleh raja raja Indonesia untuk menobatkan dengan upacara Hindu (abhiseka=penobatan). Pendukung hipotesis ini adalah J.C.van Leur. Teori nasional/teori arus balik, bahwa bangsa Indonesia yang berdagang ke India pulang dengan membawa agama dan kebudayaan Hindu atau sebaliknya orang-orang Indonesia (raja) mengundang Brahmana kemudian Brahmana menyebarkan agama dan kebudayaan Hindu di Indonesia. Pendapat ini disebut teori arus balik. Pendukung teori ini adalah F.D.K.Bosch. 1. Masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Budha membawa perubahan kehidupan masyarakat Indonesia, antara lain : 2. Teori masuk dan berkembangnya kebudayaan Hindu-Budha sebagai berikut. MODUL AJAR SEJARAH KELAS X Nur'aini., S.Pd., M.Pd._SMAN 1 Sooko Kab. Mojokerto 88


1. Kerajaan Kutai MODUL AJAR SEJARAH KELAS X Nur'aini., S.Pd., M.Pd._SMAN 1 Sooko Kab. Mojokerto Kerajaan-kerajaan Bercorak Hindu-Budha Kutai adalah kerajaan bercorak Hindu di Nusantara yang memiliki bukti sejarah tertua. Berdiri sekitar abad ke-4 M. Kerajaan ini terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur, tepatnya di hulu sungai Mahakam. Nama Kutai diberikan oleh para ahli mengambil dari nama tempat ditemukannya prasasti yang menunjukkan eksistensi kerajaan tersebut. Ada tujuh buah Yupa yang menjadi sumber utama bagi para ahli dalam menginterpretasikan sejarah Kerajaan Kutai. Yupa adalah tugu batu yang berfungsi sebagai tugu peringatan yang dibuat oleh para Brahman atas kedermawanan Raja Mulawarman. Dari salah satu Yupa tersebut diketahui bahwa Sang Maharaja Kudungga, mempunyai putra Sang Aswawarman, yang seperti Sang Angsuman (Dewa Matahari). Sang Aswawarman mempunyai tiga putra, yang terkemuka dari tiga putra itu ialah Sang Mulawarman, raja yang berperadaban baik, kuat dan kuasa. Kerajaan Kutai mencapai masa kejayaan pada masa raja Mulawarman. Kejayaannya dibuktikan dengan pemberian 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana. Di dalam sejarah disebutkan bahwa Kerajaan Kutai runtuh saat pada saat Maharaja Dharma Setia tewas di tangan Raja Kutai Kartanegara ke-13, Aji Pangeran Anum Panji Mendapa. Kerajaan Kutai Kartanegara selanjutnya menjadi Kerajaan Islam yang bernama Kesultanan Kutai Kartanegara. Sejak tahun 1735 kerajaan Kutai Kartanegara yang semula rajanya bergelar Pangeran berubah menjadi bergelar Sultan (Sultan Aji Muhammad Idris) dan hingga sekarang disebut Kesultanan Kutai Kartanegara. 89


2. Kerajaan Tarumanegara MODUL AJAR SEJARAH KELAS X Nur'aini., S.Pd., M.Pd._SMAN 1 Sooko Kab. Mojokerto Tarumanagara atau Kerajaan Taruma adalah sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah barat pulau Jawa pada abad ke-4 hingga abad ke-7 M. Taruma merupakan salah satu kerajaan tertua di Nusantara yang meninggalkan catatan sejarah. Dalam catatan sejarah dan peninggalan artefak di sekitar lokasi kerajaan, terlihat bahwa pada saat itu Kerajaan Taruma adalah kerajaan Hindu beraliran Wisnu. Bukti keberadaan Kerajaan Taruma diketahui dengan tujuh buah prasasti batu yang ditemukan. Lima di Bogor, satu di Jakarta dan satu di Lebak Banten. Prasasti yang ditemukan diantaranya adalah, Prasasti Kebon Kopi, dibuat sekitar 400 M (H Kern 1917), ditemukan di perkebunan kopi milik Jonathan Rig. Prasasti Tugu, ditemukan di Kampung Batutumbu, Desa Tugu, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, sekarang disimpan di museum di Jakarta. Prasasti tersebut isinya menerangkan penggalian Sungai Candrabaga oleh Rajadirajaguru dan penggalian Sungai Gomati sepanjang 6112 tombak atau 12km oleh Purnawarman pada tahun ke-22 masa pemerintahannya.Penggalian sungai tersebut merupakan gagasan untuk menghindari bencana alam berupa banjir yang sering terjadi pada masa pemerintahan Purnawarman, dan kekeringan yang terjadi pada musim kemarau. Prasasti Cidanghiyang atau Prasasti Munjul, ditemukan di aliran Sungai Cidanghiang yang mengalir di Desa Lebak, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, Banten, berisi pujian kepada Raja Purnawarman. Prasasti Ciaruteun, Ciampea, Bogor Prasasti Muara Cianten, Ciampea, Bogor Prasasti Jambu, Nanggung, Bogor Prasasti Pasir Awi, Citeureup, Bogor. 90


3. Kerajaan Mataram Kuno MODUL AJAR SEJARAH KELAS X Nur'aini., S.Pd., M.Pd._SMAN 1 Sooko Kab. Mojokerto Kerajaan Medang (atau sering juga disebut Kerajaan Mataram Kuno atau Kerajaan Mataram Hindu) adalah nama sebuah kerajaan yang berdiri di Jawa Tengah pada abad ke-8, kemudian berpindah ke Jawa Timur pada abad ke-10. Para raja kerajaan ini banyak meninggalkan bukti sejarah berupa prasasti-prasasti yang tersebar di Jawa Tengah dan Jawa Timur, serta membangun banyak candi baik yang bercorak Hindu maupun Buddha. Kerajaan Medang akhirnya runtuh pada awal abad ke-11. Prasasti Mantyasih tahun 907 atas nama Dyah Balitung menyebutkan dengan jelas bahwa raja pertama Kerajaan Medang (Rahyang ta rumuhun ri Medang ri Poh Pitu) adalah Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya. Sanjaya sendiri mengeluarkan prasasti Canggal tahun 732, namun tidak menyebut dengan jelas apa nama kerajaannya. Ia hanya memberitakan adanya raja lain yang memerintah pulau Jawa sebelum dirinya, bernama Sanna. Sepeninggal Sanna, negara menjadi kacau. Sanjaya kemudian tampil menjadi raja, atas dukungan ibunya, yaitu Sannaha, saudara perempuan Sanna. 91


4. Kerajaan Sriwijaya MODUL AJAR SEJARAH KELAS X Nur'aini., S.Pd., M.Pd._SMAN 1 Sooko Kab. Mojokerto Sriwijaya adalah salah satu kemaharajaan bahari yang pernah berdiri di pulau Sumatera dan banyak memberi pengaruh di Nusantara dengan daerah kekuasaan membentang dari Kamboja, Thailand Selatan, Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, dan pesisir Kalimantan. Dalam bahasa Sanskerta, sri berarti "bercahaya" atau "gemilang", dan wijaya berarti "kemenangan" atau "kejayaan"maka nama Sriwijaya bermakna "kemenangan yang gilang-gemilang". Bukti awal mengenai keberadaan kerajaan ini berasal dari abad ke-7; seorang pendeta Tiongkok, I Tsing, menulis bahwa ia mengunjungi Sriwijaya tahun 671 dan tinggal selama 6 bulan. Selanjutnya prasasti yang paling tua mengenai Sriwijaya juga berada pada abad ke-7, yaitu prasasti Kedukan Bukit di Palembang, bertarikh 682. Kemunduran pengaruh Sriwijaya terhadap daerah bawahannya mulai menyusut dikarenakan beberapa peperangan di antaranya serangan dari raja Dharmawangsa Teguh dari Jawa pada tahun 990, dan tahun 1025 serangan Rajendra Chola I dari Koromandel, selanjutnya tahun 1183 kekuasaan Sriwijaya di bawah kendali kerajaan Dharmasraya. 92


5. Kerajaan Kediri MODUL AJAR SEJARAH KELAS X Nur'aini., S.Pd., M.Pd._SMAN 1 Sooko Kab. Mojokerto Kerajaan Kediri atau Kerajaan Panjalu, adalah sebuah kerajaan yang terdapat di Jawa Timur antara tahun 1042-1222. Kerajaan ini berpusat di kota Daha, yang terletak di sekitar Kota Kediri sekarang. Masa-masa awal Kerajaan Panjalu atau Kadiri tidak banyak diketahui. Prasasti Turun Hyang II (1044) yang diterbitkan Kerajaan Janggala hanya memberitakan adanya perang saudara antara kedua kerajaan sepeninggal Airlangga. Sejarah Kerajaan Panjalu mulai diketahui dengan adanya prasasti Sirah Keting tahun 1104 atas nama Sri Jayawarsa. Raja-raja sebelum Sri Jayawarsa hanya Sri Samarawijaya yang sudah diketahui, sedangkan urutan raja-raja sesudah Sri Jayawarsa sudah dapat diketahui dengan jelas berdasarkan prasasti-prasasti yang ditemukan. Kerajaan Panjalu di bawah pemerintahan Sri Jayabhaya berhasil menaklukkan Kerajaan Janggala dengan semboyannya yang terkenal dalam prasasti Ngantang (1135), yaitu Panjalu Jayati, atau Panjalu Menang. Pada masa pemerintahan Sri Jayabhaya inilah, Kerajaan Panjalu mengalami masa kejayaannya. Wilayah kerajaan ini meliputi seluruh Jawa dan beberapa pulau di Nusantara, bahkan sampai mengalahkan pengaruh Kerajaan Sriwijaya di Sumatra. 93


6. Kerajaan Singasari MODUL AJAR SEJARAH KELAS X Nur'aini., S.Pd., M.Pd._SMAN 1 Sooko Kab. Mojokerto Kerajaan Singhasari atau sering pula ditulis Singasari atau Singosari, adalah sebuah kerajaan di Jawa Timur yang didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222. Lokasi kerajaan ini sekarang diperkirakan berada di daerah Singosari, Malang. Wangsa Rajasa yang didirikan oleh Ken Arok. Keluarga kerajaan ini menjadi penguasa Singhasari, dan berlanjut pada kerajaan Majapahit. Terdapat perbedaan antara Pararaton dan Nagarakretagama dalam menyebutkan urutan raja-raja Singhasari. Versi Pararaton adalah: Ken Arok alias Rajasa Sang Amurwabhumi (1222 - 1247), Anusapati (1247 - 1249), Tohjaya (1249 - 1250), Ranggawuni alias Wisnuwardhana (1250 - 1272), Kertanagara (1272 - 1292) Versi Nagarakretagama adalah: Rangga Rajasa Sang Girinathaputra (1222 - 1227), Anusapati (1227 - 1248). Wisnuwardhana (1248 - 1254), Kertanagara (1254 - 1292) Kisah suksesi raja-raja Tumapel versi Pararaton diwarnai pertumpahan darah yang dilatari balas dendam. Ken Arok mati dibunuh Anusapati (anak tirinya). Anusapati mati dibunuh Tohjaya (anak Ken Arok dari selir). Tohjaya mati akibat pemberontakan Ranggawuni (anak Anusapati). Hanya Ranggawuni yang digantikan Kertanagara (putranya) secara damai. Sementara itu versi Nagarakretagama tidak menyebutkan adanya pembunuhan antara raja pengganti terhadap raja sebelumnya. Hal ini dapat dimaklumi karena Nagarakretagama adalah kitab pujian untuk Hayam Wuruk raja Majapahit. Peristiwa berdarah yang menimpa leluhur Hayam Wuruk tersebut dianggap sebagai aib. 94


7. Kerajaan Majapahit MODUL AJAR SEJARAH KELAS X Nur'aini., S.Pd., M.Pd._SMAN 1 Sooko Kab. Mojokerto Majapahit adalah sebuah kerajaan yang berpusat di Jawa Timur, Indonesia, yang pernah berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya menjadi kemaharajaan raya yang menguasai wilayah yang luas di Nusantara pada masa kekuasaan Hayam Wuruk, yang berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389. Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang menguasai Nusantara dan dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam sejarah Indonesia. Kekuasaannya terbentang di Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, hingga Indonesia timur, meskipun wilayah kekuasaannya masih diperdebatkan. Sebelum berdirinya Majapahit, Singhasari telah menjadi kerajaan paling kuat di Jawa. Hal ini menjadi perhatian Kubilai Khan, penguasa Dinasti Yuan di Tiongkok. Ia mengirim utusan yang bernama Meng Chi ke Singhasari yang menuntut upeti. Kertanagara, penguasa kerajaan Singhasari yang terakhir menolak untuk membayar upeti dan mempermalukan utusan tersebut dengan merusak wajahnya dan memotong telinganya. Kubilai Khan marah dan lalu memberangkatkan ekspedisi besar ke Jawa tahun 1293. Ketika itu, Jayakatwang, adipati Kediri, sudah menggulingkan dan membunuh Kertanegara. Atas saran Aria Wiraraja, Jayakatwang memberikan pengampunan kepada Raden Wijaya, menantu Kertanegara, yang datang menyerahkan diri. Kemudian, Wiraraja mengirim utusan ke Daha, yang membawa surat berisi pernyataan, Raden Wijaya menyerah dan ingin mengabdi kepada Jayakatwang. 95


MODUL AJAR SEJARAH KELAS X Nur'aini., S.Pd., M.Pd._SMAN 1 Sooko Kab. Mojokerto awaban dari surat diatas disambut dengan senang hati. Raden Wijaya kemudian diberi hutan Tarik. Ia membuka hutan itu dan membangun desa baru. Desa itu dinamai Majapahit, yang namanya diambil dari buah maja, dan rasa "pahit" dari buah tersebut. Ketika pasukan Mongol tiba, Wijaya bersekutu dengan pasukan Mongol untuk bertempur melawan Jayakatwang. Setelah berhasil menjatuhkan Jayakatwang, Raden Wijaya berbalik menyerang sekutu Mongolnya sehingga memaksa mereka menarik pulang kembali pasukannya secara kalang-kabut karena mereka berada di negeri asing. Saat itu juga merupakan kesempatan terakhir mereka untuk menangkap angin muson agar dapat pulang, atau mereka terpaksa harus menunggu enam bulan lagi di pulau yang asing. Tanggal pasti yang digunakan sebagai tanggal kelahiran kerajaan Majapahit adalah hari penobatan Raden Wijaya sebagai raja, yaitu tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 saka yang bertepatan dengan tanggal 10 November 1293. Wijaya meninggal dunia pada tahun 1309. Putra dan penerus Wijaya adalah Jayanegara. Pararaton menyebutnya Kala Gemet, yang berarti “penjahat lemah”. Kira-kira pada suatu waktu dalam kurun pemerintahan Jayanegara, seorang pendeta Italia, Odorico da Pordenone mengunjungi keraton Majapahit di Jawa. Pada tahun 1328, Jayanegara dibunuh oleh tabibnya, Tanca. Ibu tirinya yaitu Gayatri Rajapatni seharusnya menggantikannya, akan tetapi Rajapatni memilih mengundurkan diri dari istana dan menjadi bhiksuni. Rajapatni menunjuk anak perempuannya Tribhuwana Wijayatunggadewi untuk menjadi ratu Majapahit. Pada tahun 1336, Tribhuwana menunjuk Gajah Mada sebagai Mahapatih, pada saat pelantikannya Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa yang menunjukkan rencananya untuk melebarkan kekuasaan Majapahit dan membangun sebuah kemaharajaan. Selama kekuasaan Tribhuwana, kerajaan Majapahit berkembang menjadi lebih besar dan terkenal di kepulauan Nusantara. Tribhuwana berkuasa di Majapahit sampai kematian ibunya pada tahun 1350. Ia diteruskan oleh putranya, Hayam Wuruk. Karena posisi strategisnya pada rute perdagangan rempah-rempah, kerajaan Majapahit tumbuh sangat kaya dengan mengenakan bea/pajak atas barang-barang yang dikirim melalui wilayah kontrolnya. Masa keemasan kerajaan ini, bagaimanapun, dikatakan terjadi pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, penguasa keempat kekaisaran. Hayam Wuruk, yang memerintah dari tahun 1350 sampai 1389, dibantu oleh seorang perdana menteri yang sama tangguhnya, Gajah Mada. Kerajaan Majapahit mulai melemah sesaat setelah kematian Hayam Wuruk. Kerajaan ini tidak dapat bersaing dengan negaranegara tetangganya yang telah memeluk Islam,dan terus terpecah, akhirnya runtuh di tahun 1478 atau awal abad ke-16 Masehi. 96


MODUL AJAR SEJARAH KELAS X Nur'aini., S.Pd., M.Pd._SMAN 1 Sooko Kab. Mojokerto 97


MODUL AJAR SEJARAH KELAS X Nur'aini., S.Pd., M.Pd._SMAN 1 Sooko Kab. Mojokerto Masyarakat Indonesia telah memiliki dasar-dasar kebudayaan yang cukup tinggi sehingga masuknya kebudayaan asing ke Indonesia menambah perbendaharaan kebudayaan Indonesia. Kecakapan istimewa yang dimiliki bangsa Indonesia atau local genius merupakan kecakapan suatu bangsa untuk menerima unsur-unsur kebudayaan asing dan mengolah unsur-unsur tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Perkembangan Tradisi Hindu-Budha Akulturasi Masuknya budaya Hindu-Budha di Indonesia menyebabkan munculnya Akulturasi. Akulturasi merupakan perpaduan 2 budaya dimana kedua unsur kebudayaan bertemu dapat hidup berdampingan dan saling mengisi serta tidak menghilangkan unsur-unsur asli dari kedua kebudayaan tersebut. Kebudayaan Hindu-Budha yang masuk di Indonesia tidak diterima begitu saja melainkan melalui proses pengolahan dan penyesuaian dengan kondisi kehidupan masyarakat Indonesia tanpa menghilangkan unsur-unsur asli. Hal ini disebabkan karena: Seni Bangunan Seni bangunan tampak pada bangunan candi sebagai wujud percampuran antara seni asli bangsa Indonesia dengan seni Hindu-Budha. Candi merupakan bentuk perwujudan akulturasi budaya bangsa Indonesia dengan India. Candi merupakan hasil bangunan zaman megalitikum yaitu bangunan punden berundak-undak yang mendapat pengaruh Hindu Budha. Contohnya candi Borobudur. Pada candi disertai pula berbagai macam benda yang ikut dikubur yang disebut bekal kubur sehingga candi juga berfungsi sebagai makam bukan semata-mata sebagai rumah dewa. Sedangkan candi Budha, hanya jadi tempat pemujaan dewa tidak terdapat peti pripih dan abu jenazah ditanam di sekitar candi dalam bangunan stupa. Seni Sastra dan Aksara Periode awal di Jawa Tengah pengaruh sastra Hindu cukup kuat. Periode tengah bangsa Indonesia mulai melakukan penyaduran atas karya India. Contohnya: Kitab Bharatayudha merupakan gubahan Mahabarata oleh Mpu Sedah dan Panuluh. Isi ceritanya tentang peperangan selama 18 hari antara Pandawa melawan Kurawa. Para ahli berpendapat bahwa isi sebenarnya merupakan perebutan kekuasaan dalam keluarga raja-raja Kediri. Prasasti-prasasti yang ada ditulis dalam bahasa Sansekerta dan Huruf Pallawa. Bahasa Sansekerta banyak digunakan pada kitab-kitab kuno/Sastra India. Mengalami akulturasi dengan bahasa Jawa melahirkan bahasa Jawa Kuno dengan aksara Pallawa yang dimodifikasi sesuai dengan pengertian dan selera Jawa sehingga menjadi aksara Jawa Kuno dan Bali Kuno. Perkembangannya menjadi aksara Jawa sekarang serta aksara Bali. Di kerajaan Sriwijaya huruf Pallawa berkembang menjadi huruf Nagari. 98


MODUL AJAR SEJARAH KELAS X Nur'aini., S.Pd., M.Pd._SMAN 1 Sooko Kab. Mojokerto istem Kalender Diadopsi dari sistem kalender/penanggalan India. Hal ini terlihat dengan adanya Penggunaan tahun Saka di Indonesia. Tercipta kalender dengan sebutan tahun Saka yang dimulai tahun 78 M (merupakan tahun Matahari, tahun Samsiah) pada waktu raja Kanishka I dinobatkan jumlah hari dalam 1 tahun ada 365 hari. Pengaruh Hindu-Budha dalam Bidang Pemerintahan Pengaruh Hindu-Budha dala bidang pemerintahan dan politik yaitu dengan berkembangnya kerajaa-kerajaan yang bercorak Hindu-Budha di Indonesia. Berikut ini adalah beberapacandi Peninggalan kerajaan Hindu-Budha 99


MODUL AJAR SEJARAH KELAS X Nur'aini., S.Pd., M.Pd._SMAN 1 Sooko Kab. Mojokerto 100


Click to View FlipBook Version