The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Kumpulan Tulisan Sejarah PPI Turki hasil karya Writing Summer Camp 2023

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by firdan.fadlan, 2024-02-15 08:00:27

Merajut Benang Waktu; PPI Turki dalam Cerita

Kumpulan Tulisan Sejarah PPI Turki hasil karya Writing Summer Camp 2023

1


2 Merajut Benang Waktu: PPI Turki dalam Cerita


3 Merajut Benang Waktu: PPI Turki dalam Cerita PPI Turki Berani Bergerak Press ISTANBUL 16 Februari 2024 KONTRIBUTOR: Nadia Salsabila & Dea Cesya Nurbaiti (PPI Sakarya) Shintia Maharani Yusup & Muhammad Yusril Anam (PPI Konya) Aulia Sundarina & Taufik Ramadan (PPI Kirklareli) Nadia Safina Arfianto & Zuhal Azzamul A'la (PPI Istanbul) Nanta Dwi Kurniawan & Cecilia Shafira Rossa (PPI Izmir) Syahrul Mahar (PPI Bandirma) Riyani, S.E. & Vika Fitriyani (PPI Kutahya) Moh Andy Iqbal & Keisha Aura (PPI Bursa) EDITOR: Departemen Pers Media Jurnalistik DESAINER: Departemen Media Kreatif


4 Kata Pengantar Berbicara usia, terkadang kita perlu menghitungnya meskipun hanya sebuah nominal belaka. Setidaknya ketika kita sudah tahu jumlah umur, maka kita bisa punya acuan untuk memantaskan diri dalam bersikap dan mengambil peran. Demikian halnya PPI Turki di usianya yang sudah tidak lagi muda. Diaspora pelajar Indonesia di Bumi Utsmani ini sudah terlanjur mengakar pada barisan waktu. Kini saatnya untuk rekfelksi diri guna mengevaluasi capaian masa lalu agar kelak bisa mempersiapkan masa depan yang lebih cerah. Berangkat dari kesadaran itulah kiranya Departemen Pers Media Jurnalistik PPI Turki Kabinet Berani Bergerak menempatkan peran strategis untuk mengukur sejauh mana eksistensi yang sudah diraih. Grand Design PPI Turki dengan mengangkat artikel “The Muslim World Must Wake Up from Its Slumber” menjadi dasar kami dalam melangkah. Tentunya saling bahu-membahu bersama Departemen terkait lainnya dalam mewujudkan Grand Design itu. Maka tak lupa, kami haturkan terima kasih kepada rekan seperjuangan


5 yang sudah #BeraniBergerak membersamai Departemen Pers Media Jurnalistik dalam kinerjanya. Dalam proses penyusunan buku yang merupakan “oleh-oleh” dari program Writing Summer Camp ini, kami melihat keringat-keringat bercucuran dirasakan para delegasi Pers di setiap PPI Wilayah yang mengatur waktunya sedemikian rupa menerima “fasilitas” dari kami. Ibarat perahu di sungai, kami hanya memberikan arus debit air untuk membuat perahu itu berlayar. Tapi untuk sampai mendarat di sebuah pulau, teman-teman delegasi Pers PPI Wilayah lah yang mendayung perahu itu, mengontrol arah angin dan menjaga keseimbangan agar tidak tenggelam. Kami, Departemen Pers Media Jurnalistik sangat berterima kasih atas jerih payah delegasi Pers PPI Wilayah, yang bukan hanya berkontribusi dalam penulisan buku “Merajut Benang Waktu: PPI Turki dalam Cerita” ini, melainkan juga aktif mengirimkan tulisan kegiatan PPI Wilayah sehingga membuat publikasi kita lebih berwarna dan merata. Tak ada rasa terima kasih yang dapat membalas kebaikan teman-teman. Tapi semoga kelak teman-teman sendiri yang menuai hasil jerih payahnya sendiri di ladang perjuangan yang telah kalian tanam. Ladang itu berisi barisan waktu satu


6 Periode PPI Turki. Bibit itu ada pada semangat dan loyalitas teman-teman. Mewakili seluruh jajaran PPI Turki Kabinet Berani Bergerak, kami yakin bahwa buku ini masih terdapat banyak kekurangan. Semoga puzzle-puzzle kekurangan ini dapat menjadi acuan untuk dilengkapi di masa yang akan datang. Salam Hangat, Kepala Departemen Pers Media Jurnalistik PPI Turki 2023/2024 Kabinet Berani Bergerak Firdan Fadlan Sidik, S.Hum.


7 Sambutan Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kami kesempatan untuk menyusun buku sejarah Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Turki yang terdiri dari berbagai wilayah PPI. Sholawat serta salam kami sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang memberikan teladan tentang penghormatan terhadap ilmu pengetahuan, baik ilmu agama maupun duniawi. Teladan tersebut menjadi inspirasi bagi PPI Turki untuk merangkum sejarah masing-masing perhimpunan. Kabinet PPI Turki bergerak dengan keberanian untuk mengusahakan kerja-kerja akademik demi menyusun sejarah PPI sebagai upaya untuk memberikan informasi yang komprehensif tentang sejarah masing-masing wilayah PPI. Hal ini dilakukan sebagai wujud dari semangat "Jas Merah", sesuai dengan pesan Soekarno, agar sejarah tidak terlupakan. Penulisan sejarah PPI ini diharapkan dapat menjadi dokumentasi bagi para penerus PPI, baik di wilayah maupun di PPI Turki itu sendiri. Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarahnya. Dengan memahami sejarah,


8 seseorang dapat belajar dari kesalahan masa lalu dan memperbaikinya. Sejarah juga mengajarkan kita untuk mengevaluasi kejayaan yang telah dicapai oleh generasi sebelumnya, demi meneruskannya dengan dampak yang positif bagi generasi mendatang. PPI Turki kabinet Berani Bergerak berkomitmen untuk terus mengingatkan pentingnya memahami sejarah masing-masing PPI. Semoga upaya ini dapat membawa manfaat yang besar bagi perjalanan dan masa depan Perhimpunan Pelajar Indonesia di Turki. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada semua pihak yang telah mendukung dan terlibat dalam penyusunan buku sejarah Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Turki. Terima kasih atas bantuan, dukungan, dan kerjasama yang telah diberikan. Semoga kerja keras dan dedikasi kita semua akan membuahkan hasil yang positif dan bermanfaat bagi PPI dan generasi penerusnya. Terima kasih atas segala kontribusi dan partisipasi yang telah diberikan. Semoga Allah SWT membalasnya dengan kebaikan yang berlipat ganda. Amin. Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Turki 2023-2024 Kabinet Berani Bergerak Muhammad Fawwaz Syafiq Rizqullah, S.IP., M.Sc.


9 Daftar Isi Kata Pengantar ...................................................................... 4 Sambutan ............................................................................... 7 Peletakan Batu Sejarah PPI Turki .........................................10 Membentangkan Bendera Kepemimpinan Organisasi di Ibu Kota Pertama Kesultanan Ustmani..................................... 20 Jejak SetapakAwal Perhimpunan di Negeri Uludag............ 20 Sebuah Perjalanan Baru di Tempat yang Penuh Kasih dan Haru....................................................................................... 24 Sayap Seni dan Budaya Terbangkan PPI Bursa ke LangitLangit Dunia...........................................................................25 Meneropong PPI Bursa di Masa yangAkan Datang ........... 28 Dari Hulu ke Hilir: Sepak Terjang PPI Bandirma Dari Masa ke Masa ..................................................................................... 30 PPI Kütahya Dan Senı Nusantara Yang Menggema Dı Negerı Dua Benua .............................................................................41 PPI Sakarya dan Kompas Mahasiswa.................................. 59 PPI Istanbul: Sebuah Pelayaran Apik Menuju Persatuan Mahasiswa Indonesia di Ibu kota Utsmani Kota Peradaban ..............................................................................................69 Melodi Semangat Pergerakan PPI di Ujung Laut Aegea.... 76 Keheningan Kota kecil Bizantium .......................................90 Nostalgia Perjalanan Keluarga PPI Konya dari Masa ke Masa .............................................................................................102


10 Peletakan Batu Sejarah PPI Turki Nanta Dwi Kurniawan (Dept. Pers Media Jurnalistik) Berbicara sebuah nama, maka berbicara sebuah eksistensi resmi yang diakui berbagai pihak. Demikian halnya berbicara soal Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Turki yang merupakan proses panjang. Dari rintisan-rintisan kecil berupa perkumpulanperkumpulan dan tongkrongan-tongkrongan sejumlah Putra-Putri Bumi Pertiwi di Bumi Utsmani, hingga makin membesar dan meluas, lalu dibarengi dengan persoalan diaspora yang begitu kompleks, maka


11 kebutuhan akan adanya organisasi resmi dan kuat secara administrtatif menjadi sebuah kebutuhan yang primer. Tulisan ini adalah sebuah kilas balik terbentuknya PPI Turki secara resmi di tahun 2010 dengan juga mengulas kondisi yang ada pada masa itu dan sebelumnya. Obrolan kami dengan peletak batu pertama PPI Turki, Dr. Deden Mauli Darajat, M.Si, menjadi bahan tulisan ini. Layaknya tulisan Sejarah, semakin melebar dan detail sajian cerita, semakin nyaman pembaca untuk terjun di dalamnya. Maka atas tujuan itu, kami merangkainya dengan beberapa tambahan data dari luar wawancara. Namun minimnya sumber informan menjadikan kami juga yakin bahwa mosaik Sejarah PPI Turki perlu dikembangkan. 1900-an, Melacak Embrio PPI Turki PPI Turki, atau Perhimpunan Pelajar Indonesia di Turki, adalah organisasi yang dibentuk oleh mahasiswa Indonesia yang sedang menjalani studi di Turki. Pendiriannya secara official terjadi pada tahun 2010 di Ankara, Turki, yang menandai awal dari organisasi. Namun dalam proses sosial, tidak ada satu kejadian pun terjadi secara tiba-tiba. Pasti ada asal-muasal yang mengantarkannya, baik internal maupun eksternal. Pendirian PPI Turki di tahun 2010 pun ada muqoddimah


12 nya, ada pembukaannya, dan ada puzzle-puzzle yang akhirnya menyatu. Sebelum pendirian PPI Turki pada tahun 2010, telah ada upaya pendahuluan dalam bentuk Perhimpunan Pelajar dengan bahasa Turki yang diinisiasi oleh Ibnu Sina Malayla pada tahun 2007, meskipun belum memiliki struktur organisasi yang kuat. Lebih jauh lagi, sejarah PPI Turki juga mencakup pengaruh dari senior-senior mahasiswa Indonesia yang lebih awal datang ke Turki, seperti Prof. Komarudin Hidayah dan Prof. Amin Abdullah, yang tiba di Turki antara tahun 1985-1990. PPI Turki sempat hadir dan berkembang pada saat itu, di mana beliau berdua bahkan pernah menjabat sebagai Ketua “PPI Turki” meski bukan bernama “PPI Turki". Namun, setelah beliau kembali ke Indonesia, “PPI Turki” sempat mengalami vakum karena tidak banyak mahasiswa Indonesia yang melanjutkan studi di Turki pada saat itu. Di era 1900-an itu, nama perkumpulan pelajar Indonesia masih menggunakan Bahasa Turki. Kemudian usulan pengubahan menjadi berbahasa Indonesia itu muncul untuk memperluas jangkauan. Seiring berjalannya waktu, juga diiringi gelombang beasiswa Pendidikan yang semakin terbuka, jumlah penduduk Indonesia di Turki semaking meningkat. Meningkat pula kompleksitas yang dialami. Di antara keresahan yang ada pada masa itu, khususnya yang dirasakan oleh Kang Deden, adalah belum adanya partisipasi perkumpulan Mahasiswa Indonesia di forum dunia. Pada tahun 2008, PPI Dunia berkumpul di


13 Belanda dan dihadiri oleh beberapa PPI negara lainnya. Teman kang Deden, Ketua PPI Mesir, datang menjadi delegasi ke Belanda. Dari forum itu, lahirlah grup komunikasi yang selanjutnya forum-forum itu diselenggarakan. Kang Deden beserta rekannya ikut rapat dan hadir dalam berbagai forum PPI di Inggris, Mesir, dan India dengan mengatasnamakan PPI Turki. Ketika para PPI negara mendiskusikan delegasi di forum selanjutnya, pelajar di Turki masih belum memiliki pijakan yang kuat untuk berangkat selanjutnya. Maka mendirikan sebuah organisasi menjadi hal primer dalam kondisi ini. Akhirnya geliat mendirikan PPI ini didengar baik oleh Duta Besar Republik Indonesia di Turki pada masa itu, juga oleh Bagian Sosial Budaya KBRI Ankara. Biaya Musyawarah Tahunan pertama juga didukung oleh KBRI Ankara, di samping iuran masing-masing peserta karena mengundang seluruh pelajar Indonesia di berbagai kota. 2010, Peletakan Batu PPI Turki Kang Deden, demikian sapaan akrab kami, merupakan salah satu pendiri PPI Turki yang berperan sentral dalam meletakan batu PPI Turki. Ia tiba pertama kali di Turki pada tahun 2009 dengan beasiswa Milli Egitim Bursu (MEB), yang merupakan program beasiswa oleh Kementerian Pendidikan Turki. Saat itu, hanya ada


14 sekitar 50 mahasiswa Indonesia yang mendapatkan beasiswa tersebut di berbagai kota di Turki, dengan mayoritas di Ankara dan Istanbul. Adapun dari keseluruhan kota di Turki, Jumlah mahasiswa Indonesia ada sekitar 200 orang, meskipun belum ada data sensus resmi. Demikian juga belum ada platform komunikasi media sosial seperti sekarang ini. Kang Deden tiba di Turki dengan rekannya, Christian Kusbowo, dan keduanya memiliki tekad kuat untuk membentuk wadah bagi semua mahasiswa Indonesia di Turki. PPI Turki didirikan pada tanggal 13 Maret 2010 di Ankara dalam sebuah acara yang dihadiri oleh mahasiswa S1, S2, dan S3. PPI Turki dimulai dengan sederhana, dengan tujuan utama untuk berkumpul bersama dan membentuk komunitas yang kuat. Salah satu langkah awal dalam pendirian PPI Turki adalah mendapatkan dukungan dari KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) di Ankara. Kang Deden dan Christian Kusbowo telah bekerja keras untuk menjalin hubungan dengan KBRI dan menjelaskan tujuan mereka dalam membentuk PPI Turki. Dukungan dari KBRI sangat penting untuk memastikan bahwa PPI Turki dapat berkembang dan beroperasi dengan baik. Setelah mendapatkan dukungan dari KBRI, langkah selanjutnya adalah memulai pendekatan kepada mahasiswa Indonesia di Turki. Mereka mengadakan pertemuan-pertemuan informal di berbagai kota, termasuk Ankara dan Istanbul, untuk memperkenalkan


15 ide pendirian PPI Turki. Respons dari mahasiswa Indonesia sangat positif, dan banyak yang tertarik untuk bergabung dalam organisasi ini. Dukungan resmi ini menjadi karpet merah bagi gerak PPI Turki di kancah dunia. Di tahun yang sama dengan pendirian PPI itu, undangan symposium internasional datang dari Mesir yang diinisiasi oleh Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional. Delegasi resmi atas nama PPI Turki hadir di acara itu. Proses keberangkatan pun menjadi lebih mudah daripada keberangkatan atas organisasi sebelum resminya berdiri PPI. Dari situ, kang Deden menyimpulkan, betapa nilai sebuah keikhlasan akan terbayar pada waktunya di masa yang tidak kita duga. Di tahun yang sama dan bulan Oktober, PPI Turki juga diundang oleh PPI Dunia di KBRI London. “Kehadiran kita di event event PPI Dunia itu mengantarkan kita pada tahun 2012 dimana kita Simposium di India kita diminta untuk menjadi tuan rumah Simposium Internasional PPI Amerika-Eropa yang kemudian kita selenggarakan di Istanbul,” tutur Kang Deden. Kegiatan yang dijamu PPI Turki itu mendapat dukungan penuh dari KJRI Istanbul.


16 Peran PPI di Berbagai Bidang Setelah beberapa bulan persiapan, PPI Turki secara resmi didaftarkan sebagai organisasi non-profit di Turki pada tahun 2010. Ini adalah tonggak penting dalam sejarah organisasi ini karena mereka sekarang memiliki status hukum yang memungkinkan mereka untuk menjalankan berbagai kegiatan dan proyek. PPI Turki tumbuh dan berkembang seiring berjalannya waktu. Mereka menyelenggarakan berbagai kegiatan, termasuk acara sosial, budaya, dan pendidikan. Salah satu kegiatan yang sangat populer adalah "Pekan Kebudayaan Indonesia" yang diadakan setiap tahun. Acara ini menampilkan berbagai aspek budaya Indonesia, termasuk tarian, musik, makanan, dan pameran seni. Kegiatan yang semarak di awal-awal PPI Turki ini terus dikembangkan dan dikreasikan oleh berbagai PPI Wilayah dalam bentuk dan kemasan acara yang variatif. PPI Turki telah menjadi wadah penting bagi komunitas mahasiswa Indonesia di Turki. Mereka menyediakan tempat bagi mahasiswa Indonesia untuk berkumpul, berkomunikasi, berkolaborasi, dan berbagi pengalaman. Ini sangat berarti bagi mahasiswa yang jauh dari tanah air, karena mereka dapat merasa seperti bagian dari komunitas yang lebih besar. Selain itu, PPI Turki juga memiliki peran dalam memberikan dukungan sosial dan emosional kepada mahasiswa Indonesia. Mereka membantu mahasiswa yang menghadapi masalah atau kesulitan selama studi mereka di Turki,


17 termasuk dalam hal administrasi, kesehatan, atau permasalahan pribadi. PPI Turki juga berperan penting dalam memperkuat hubungan antara Indonesia dan Turki. Mereka aktif dalam kerjasama akademik dan budaya antara dua negara. Salah satu contohnya adalah kerjasama dalam pertukaran pelajar antara universitas-universitas di Indonesia dan Turki. Selain itu, PPI Turki juga bekerja sama dengan KBRI dalam mendukung kegiatan diplomatik Indonesia di Turki. Mereka menjadi mitra penting dalam mempromosikan budaya Indonesia di Turki dan membantu mengorganisir acara-acara yang memperkuat hubungan antara dua negara. Selain itu, PPI Turki juga memberikan platform bagi mahasiswa Indonesia untuk mengembangkan keterampilan sosial dan kepemimpinan melalui partisipasi dalam acaraacara sosial dan budaya. Hal ini membantu mereka menjadi individu yang lebih terampil dan mandiri. PPI Turki di Masa Mendatang: Peluang dan Tantangan Sepanjang perjalanan di masa awal pendirian, PPI Turki menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah kendala finansial. Sebagai organisasi non-profit, mereka harus mengandalkan sumbangan dari anggota dan sponsor untuk menjalankan kegiatan-kegiatan mereka. Tantangan ini telah mereka atasi dengan upaya fundraising dan mengelola keuangan dengan


18 bijak. Selain itu, PPI Turki juga harus menghadapi perubahan dalam komposisi anggota mereka. Mahasiswa Indonesia di Turki datang dari berbagai latar belakang akademik dan budaya. Mereka harus bekerja keras untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan ramah bagi semua anggota. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, PPI Turki telah mencapai sejumlah kesuksesan yang signifikan. Mereka telah menjadi wadah penting bagi komunitas mahasiswa Indonesia di Turki dan berperan aktif dalam memperkuat hubungan antara Indonesia dan Turki. PPI Turki juga telah berhasil menyelenggarakan berbagai kegiatan dan proyek yang bermanfaat bagi anggota mereka, seperti seminar, lokakarya, dan acara sosial. Mereka telah menciptakan ikatan yang kuat di antara mahasiswa Indonesia di Turki dan memberi mereka kesempatan untuk berkembang dalam berbagai aspek kehidupan. PPI Turki adalah contoh yang menginspirasi tentang bagaimana sekelompok mahasiswa Indonesia di luar negeri dapat bersatu, berorganisasi, dan berkontribusi pada perkembangan hubungan bilateral antara Indonesia dan negara tempat mereka berada. Mereka telah mengatasi berbagai tantangan dan mencapai kesuksesan yang mengesankan dalam membentuk komunitas yang kuat dan berperan aktif dalam kehidupan sosial, budaya, dan akademik di Turki.


19 Kisah PPI Turki juga mencerminkan semangat kepemimpinan, pengabdian, dan keinginan untuk membentuk komunitas yang kuat di luar negeri. Seiring berjalannya waktu, PPI Turki akan terus menjadi kekuatan yang positif dalam menghubungkan Indonesia dan Turki melalui kerjasama budaya, akademik, dan sosial. Mereka adalah teladan bagi mahasiswa Indonesia di seluruh dunia yang ingin membuat perbedaan dalam perkembangan bangsa dan negara mereka.


20 Membentangkan Bendera Kepemimpinan Organisasi di Ibu Kota Pertama Kesultanan Ustmani Moh Andy Iqbal & Keisha Aura (PPI Bursa) Jejak SetapakAwal Perhimpunan di Negeri Uludag Perhimpunan Pelajar Indonesia Bursa (PPI Bursa) dimulai dari semangat diaspora mahasiswa Indonesia yang mengidamkan organisasi pelajar yang memiliki pemikiran kritis, berilmu, berakhlak dan menjunjung identitas budaya Indonesia di negeri dua benua. PPI Bursa awalnya merupakan bagian dari Perhimpunan


21 Pelajar Indonesia Istanbul yang kemudian lepas pada tahun 2013. Mahasiswa S2 di Bursa kala itu secara jumlah mendominasi, dengan gejolak ingin membuat sebuah organisasi yang menjadi wadah berkembang untuk mahasiswa di jenjang S1. Beberapa aspek yang melatar belakangi pelepasan tersebut, selain jumlah anggota yang pada saat itu memang telah mencukupi untuk membentuk suatu organisasi pelajar, ialah susahnya mobilitas dari Bursa ke Istanbul dengan beberapa agenda yang diharuskan untuk dilaksanakan di kota yang sebelumnya bernama Konstantinopel itu. Belum lagi ketika musim salju yang mencapai titik rendahnya di angka -4 derajat menyelimuti kota, berkeliaran dengan jarak tempuh 156 km dan biaya yang dikeluarkan tidak sedikit, menjadikan alasan tersebut tidak hanya kuat namun konkrit. Terdapat 18 pioner yang datang dari elemen dan latar belakang yang berbeda-beda dan kebanyakan berasal dari beasiswa pemerintah Turki dan jemaat. Sebelum tahun pendeklarasian pelajar Indonesia yang ada di Bursa pada saat itu bermukim di wilayah Yildirim dan Osmangazi. Sebuah wilayah yang memakan waktu tempuh selama 40 menit dari kampus utama Bursa Uludag University. Tempat yang juga jaraknya hanya 3 km dari lokasi masjid terkenal di Bursa yaitu ULU CAMI. Dalam hal yang sama memiliki kepadatan penduduk dan beragam sejarah serta masyarakat yang masih begitu erat memegang teguh normanorma keislaman.


22 Di Tengah Gelap Gulita Malam Tahun Baru, Sebuah Deklarasi Menandai Sejarah Baru Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Bursa lahir pada 1 Januari 2013 disepakati oleh anggota- anggotanya di kediaman salah seorang gelin (orang Indonesia yang telah menikah dengan orang Turki) di Siteler, Yildirim, Bursa. Di malam yang mempertemukan antara dinginnya musim salju dan kehangatan persaudaraan menjadikannya dialog sederhana pembuka sejarah di tempat yang penuh makna dan asa. Kemudian pada tanggal 5 Januari 2013 diadakan kembali pertemuan ke-2 untuk melakukan pemilihan pemimpin PPI dan MPA Bursa untuk masa jabatan 2013. Dalam pertemuan ini, pemilihan pemimpin dilakukan melalui musyawarah dan mufakat yang pada akhirnya terpilihlah Taufiq Ismail (Mahasiswa S2 Filsafat – Uludağ University) sebagai ketua PPI Bursa dan Achmad Sofwan (Mahasiswa S2 Ekonomi Internasional – Kocaeli University) sebagai ketua MPA Bursa masa jabatan 2013. Pertemuan kedua ini ditutup dengan pelantikan ketua PPI Bursa dan Majelis Permusyawaratan Anggota (MPA) PPI Bursa 2013. Akan tetapi, tanggal 5 Januari 2013 yang seharusnya menjadi hari yang membahagiakan bagi perhimpunan mahasiswa Indonesia ini dinaungi kabut hitam. Beberapa jam setelah musyawarah ditutup, salah seorang anggota PPI Bursa mendapatkan kabar bahwa seorang warga asal Indonesia yang sedang dirawat di salah satu rumah sakit di Bursa meninggal dunia, dan kejadian ini menjadi tugas pertama bagi PPI


23 Bursa untuk membantu proses pemakaman warga asal Indonesia tersebut. Pada tanggal 12 Januari 2013 diadakan kembali musyawarah besar anggota PPI Bursa untuk mengkaji kembali AD/RT, juga membahas mengenai Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO), program kerja dan kepengurusan PPI Bursa 2013. Pada tanggal inilah PPI Bursa berdiri sebagai sebuah organisasi yang lengkap. Diresmikan oleh PPI Turki pada tanggal 16 Januari 2013 pukul 20:00 TRT yang pada saat itu peresmian perhimpunan ini dihadiri oleh MPA PPI Turki dan beberapa perwakilan PPI Istanbul. Organisasi yang memiliki slogan “Salam Hangat Bersahabat” tersebut terus melaju pesat menjadi organisasi kebanggaan mahasiswa di kota Bursa serta tersohor di kancah internasional. Menilik visi dan tujuan dari pembentukan organisasi ini tidak lain sebagai wadah menjalankan sisi idealisme dengan harapan PPI Bursa menjadi ajang menambah pengalaman berorganisasi, mengabdi dan melayani pada level yang beragam. Karaktersitik PPI Bursa secara norma juga mengikuti karakteristik budaya dan adat masyarakat kota Bursa yang banyak menerapkan nilai- nilai Islam. Era perintisan ini menjadi sebuah catatan penting sejarah PPI Bursa dalam 10 tahun rekam jejaknya. Memulai sebuah organisasi dengan gagasan, asa dan


24 tujuan yang besar bukan menjadi hal yang mudah untuk pemuda pelajar Indonesia yang kala itu masih memiliki berbagai keterbatasan media dalam pendistribusian ide dan inovasi yang pengimplementasiannya bukan hanya ke masyarakat Bursa di sekitarnya, tetapi bahkan kepada keanggotaanya sendiri. Sebuah Perjalanan Baru di Tempat yang Penuh Kasih dan Haru Pelajar Indonesia di Bursa tahun 2017 bergerak dari satu daerah ke daerah yang sekarang berdomisili di Gorukle. Pergerakan ini dilatarbelakangi oleh arus deras masuknya mahasiswa baru dari agensi yang pada saat itu berjumlah 70 orang. Hal itu yang membuat PPI Bursa menyesuaikan keadaan tersebut dikarenakan jumlah mahasiswa baru melebihi jumlah PPI Bursa itu sendiri. Konsisten mengasah dan mengukir jati diri perhimpunan selalu dipupuk dengan mengadakan pertemuan yang bertujuan menguatkan urusan internal. Masa Puncak terjadi di tahun-tahun sebelum masa pandemi mewabah, tahun yang memiliki segudang prestasi dan penghargaan beberapa di antaranya penghargaan dari Kemenpora Turki sebagai PPI yang aktif dalam volunteering, PPI paling berkarya bersama dari PPI Turki dan Program terbaik


25 Prusa PPI Bursa. Era tersebut menandai hubungan antara PPI Bursa dengan pemerintah kota Bursa yang terjalin dengan baik. Sayap Seni dan Budaya Terbangkan PPI Bursa ke Langit-Langit Dunia Bibit keterlibatan PPI Bursa dalam bidang seni dan budaya pertama kali dipentaskan di Prof. Dr. M. Mete Cengiz Cultural Center dalam pegelaran Endonezya Avrupaya Konserleri sebuah pertunjukan yang bertujuan untuk memperkenalkan budaya Indonesia ke Eropa, dengan membawakan sebuah seni musik lagu-lagu daerah Indonesia yang diperkenalkan dalam skala kecil. Pada suatu hari di tahun 2013, PPI Bursa pernah hampir menyelenggarakan sebuah pertunjukan maping laser di Gedung Belediye, namun sayangnya rencana tersebut sirna ditelan kenyataan yang dikarenakan ketidaktersediaan sponsor dan dukungan finansial yang memadai. Ordekli Kultur Merkezi merupakan saksi sejarah betapa sebuah progresi peningkatan kekuatan internal dan ikatan internal dari masing-masing divisi menyala dalam api yang membara di pertengahan tahun 2014. Tempat ini juga telah menjadi wadah PPI Bursa pada masa itu dengan berbagai kegiatan yang rutin dilaksanakan pada setiap hari Sabtu seperti seminar, rapat dan kegiatan kecil-kecilan yang memiliki relevansi dengan topik kegiatan-kegiatan Perhimpunan Pelajar


26 Indonesia di Bursa dalam waktu dekat. Di sisi lain PPI Bursa juga memiliki tempat khusus di kampus yang diambil alih menjadi kesekretariatan yang tergabung dalam TUDAM ( Turk Devletleri ve Akraba Toplukluklari Uygulama ve Arastirma Merkezi) sebuah badan yang merangkul negara-negara sahabat Turki. Alasan PPI Bursa memiliki tempat yang istimewa pada badan tersebut dikarenakan PPI Bursa sejak 2013 secara konsisten menjadi “Duta Indonesia” dalam memperkenalkan keberagaman budaya dan adat luhur masyarakat Indonesia dalam berbagai event dan kegiatan, baik yang diadakan oleh pihak pemerintah maupun pihak non-Pemerintah Turki. Berbekal dari sebuah ide yang inovatif, baik dalam melestarikan maupun dengan tujuan mempromosikan budaya Indonesia telah dieksekusi dengan sangat baik dan memiliki konsep dasar yang matang, sehingga sukses membawakan pertunjukan tersebut ke masyarakat Turki. Endonezya Ile Bir Gun pertama kali diselenggarakan pada tahun 2016. Acara ini merupakan panggung pentas seni PPI Bursa yang didukung langsung oleh pemerintah Bursa. Keterlibatan PPI Bursa di setiap acara kampus yang bertema pertunjukan seni pada tahun-tahun sebelumnya serta konsistensi memperkenalkan budaya Indonesia pada setiap acara tersebut, membawakan sebuah kesempatan


27 emas untuk tampil sekaligus menjadi kepercayaan pemerintah Bursa dalam pertunjukan seni dan budaya. Hal ini juga tidak lepas dari kemampuan mahasiswa dalam menjalin hubungan yang baik antara pihak pemerintah Bursa dan Indonesia. Foto: Endonezya Ile Bir Gun pertama. Kemudian 2017 Harika Indonesia diselenggarakan, berkolaborasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Ankara. Acara ini mementaskan salah satu diantarannya pertunjukan angklung dengan mengaransemen lagu Turki. Di tahun 2019 Endonezya Ile Bir Gun 2 dan Indonesian Culture Day yang bekerja sama dengan Konsulat Jendral Republik Indonesia Istanbul


28 diselenggarakan. Endonezya Ile Bir Gun 3 kembali diselenggarakan pada 2023, Kali ini EIBG 3 dengan mengangkat konsep isu-isu lingkungan (environmental issues) yang dipadukan dengan perkenalan budaya yang berbeda dari sebelumnya di Merinos Kultur Merkezi dan mendapatkan penghargaan dari PPI Dunia sebagai acara unggul bidang budaya terbaik 1 tahun 2023. Meneropong PPI Bursa di Masa yangAkan Datang


29 Sejuta cita membawa PPI Bursa berdiri tegak dengan slogan “Salam Hangat Bersahabat”. Sepuluh tahun sejak lahirnya perhimpunan ini adalah sebuah permulaan dari pergantian sebuah generasi yang akan membawanya terbang lebih jauh lagi menebar manfaat, menebar kebaikan dan menebar senyum kesuksesan di setiap insan yang pernah bertengger di tiang-tiang kepemimpinan PPI Bursa. Tangisan haru kebanggaan selalu hadir di setiap keberhasilan yang telah dicapai secara bersama-sama oleh orangorang luar biasa yang merelakan waktu dan raganya untuk PPI Bursa. Semuanya berharap yang terbaik demi keberlangsungan tujuan utama dan warisan berharga dari pendahulunya, semoga ini akan menjadi portal penghubung baru antara generasi ke generasi yang akan memproduksi lebih banyak pemuda yang bestari dan bijaksana.


30 Dari Hulu ke Hilir: Sepak Terjang PPI Bandirma Dari Masa ke Masa Syahrul Mahar (PPI Bandirma) Mengambil Langkah: Cikal Bakal Pondasi Utama Bandirma merupakan salah satu kota madya yang terletak di bagian barat negara Turki, tepatnya di provinsi Balikesir. Bandirma yang dikenal sebagai kampung nelayan sejak masa sebelum masehi, memperkaya fungsinya dengan membangun pelabuhan penting yang menjadi sarana ekspor impor komoditi lokal. Lokasinya yang strategis di kaki pantai


31 wilayah Marmara menjadikan Bandirma sebagai kota dengan pelabuhan terbesar kedua di wilayah Marmara. Di dalam kota ini hanya berdiri satu kampus negeri yang menjadi sasaran studi mahasiswa Indonesia maupun internasional. Kampus ini adalah Bandirma Onyedi Eylul Univesitesi (BANU) yang membuka jalan terhadap berdirinya PPI Bandirma. Mula-mula sebelum PPI Bandirma didirikan, karena sedikitnya jumlah mahasiswa yang menempati kawasan Bandirma dan Balikesir, maka Bandirma masuk ke dalam wilayah kerja PPI Bursa yang jaraknya tak kurang dari 2 jam. Hingga akhir tahun 2019, mahasiswa di Bandirma masih menginduk ke PPI Bursa. Baru pada permulaan tahun 2019, Bandirma mengalami peningkatan karena banyaknya mahasiswa Indonesia yang mulai berdatangan lantaran jarak tempuh kota yang dekat dengan Istanbul dan Bursa. Faktor inilah yang memprakarsai munculnya PPI Bandirma yang membentuk wajah mahasiswa Indonesia di wilayah Bandirma. Perumusan pembentukan PPI Bandirma dicetuskan di Hayal Bahce Kafe pada tanggal 27 Oktober 2019 yang dihadiri segenap mahasiswa Indonesia di Bandirma. Jumlah keseluruhan mahasiswa pada masa itu hanyalah berjumlah 45 orang yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Disamping kuantitas mahasiswa yang bertambah secara signifikan, mulai timbul banyak pertanyaan terkait keberadaan organisasi (PPI Bandirma) yang saat itu dibutuhkan


32 untuk merawat dan memperkuat hubungan warga Indonesia di Bandirma. Akhirnya dengan jumlah anggota yang mencukupi dan dirasa sangat perlu mendirikan PPI, dengan didukung teman-teman yang kompeten dan berpengalaman dalam berorganisasi, maka sesuai dengan kesepakatan anggota di Hayal Bahce Kafe, mempercayai tanggung jawab ini kepada Ahmad Ghafar Syaifullah sebagai ketua dan Luthi Faisal sebagai wakil ketua PPI Bandirma. Hepsi Burada: Pijakan Pertama PPI Bandirma Setelah hasil mufakat segenap anggota dalam menentukan ketua dan wakil ketua, PPI Bandirma memulai langkah pertamanya dengan mengadakan Musta perdana. Dengan memperoleh semua bahanbahan yang menyangkut administrasi PPI dan mekanisme pelaksanaan, musta dapat dilaksanakan. Musta PPI Bandirma dilaksanakan pada tanggal 25 Desember 2019 yang berlokasi di Monk Cafe. Selain dihadiri oleh segenap anggota, agenda ini turut mengundang Jaka Satria Utama (Ketua MPA PPI Turki) dan Dirham Silmi (Perwakilan PPI Istanbul) sebagai saksi atas berdirinya PPI Bandirma. Musta merupakan sarana yang tepat untuk melantik ketua dan wakil ketua. Ketua dan wakil mengucapkan ikrar untuk mengemban amanat dalam kurun waktu satu periode. Disamping pelantikan ketua yang telah dilaksanakan, pelantikan MPA pun juga dilakukan pada momen yang


33 bersamaan. Anggota kerja MPA yang dilantik berjumlah 5 orang terdiri dari 4 orang laki-laki dan 1 orang perempuan. Ketua dan wakil PPI Bandirma yang telah dilantik mempersiapkan susunan kabinet yang akan bersinergi selama satu periode ke depan. Hasil dari susunan tersebut meluncurkan nama kabinet “Hepsi Burada” dengan beranggotakan Badan Pengurus Harian sejumlah 16 orang. Hepsi Burada secara bahasa bermakna “segalanya disini” sedangkan secara istilah adalah bentuk harapan yang ditujukan kepada seluruh anggota bahwasannya untuk berproses dan berkembang semuanya bersumber dari PPI. Selang beberapa hari berikutnya, pertemuan diadakan kembali bersama segenap anggota yang berlokasi di Paradise Cafe guna melantik dan mengukuhkan anggota BPH yang akan beroperasi selama satu periode ke depan. Namun proses tidak berakhir begitu saja, segala tantangan baru telah menanti mulai dari penyusunan administrasi, sistem dan mekanisme organisasi, dan acuan organisasi yang cukup menghabiskan waktu untuk mencari sumbernya.


34 Membaca PPI Bandirma Melalui Logo Setiap PPI wilayah yang berjalan pada roda perputaran organisasi nampaknya sangat kurang jika tidak memiliki identitas. Identitas dalam organisasi merupakan ciri khas menonjol yang dimiliki tiap organisasi agar memberikan kesan yang merasuki ingatan siapapun yang melihatnya. Identitas secara simbolis yang penuh dengan makna filosofis dan memberikan kesan antraktif adalah logo. Logo sebagai representatif paling mudah divisualisasikan dalam pandangan tiap orang menjadi titik berat pandangan siapa saja yang ingin mengenal suatu organisasi maupun golongan. Selain bentuknya yang memiliki keunikan tersendiri, logo pun menyimpan makna filosofis di tiap rangkaian yang membentuknya.


35 PPI Bandirma memiliki bentuk dan gaya tersendiri dalam menciptakan logonya dimana logo tersebut berbentuk lingkaran pada permukaannya yang dikelilingi dengan tulisan “Perhimpunan Pelajar Indonesia”. Elemen dasar lingkaran merepresentasikan sebuah hubungan kekeluargaan dan keorganisasian masyarakat PPI Bandırma yang tidak akan pernah putus karena lingkaran tidak berkesudahan. Adapun elemen-elemen lainnya yang diselimuti garis lingkaran memiliki makna masing-masing pula seperti elemen jembatan diambil dari Sahil Meydanı yang menjadi ikon kota Bandirma sebagai penghubung antara satu tempat ke tempat lain dan menyatukan 2 bagian yang terpisah. Elemen jembatan merepresentasikan bahwa organisasi PPI Bandirma harus menjadi penghubung antara setiap orang, baik masyarakat PPI Bandirma yang lama atau yang baru. Di bagian atas jembatan terdapat peta negara Turki yang mengekspresikan keberadaan mahasiswa Indonesia di Turki. Di bagian permukaan peta terdapat elemen pena berwarna merah yang melambangkan pelajar dan mengarah ke lokasi wilayah Bandirma. Selain daripada makna-makna yang mewakili tiap elemen, terdapat makna lainnya dari warna yang menjadi penyempurna konstruksi logo. Dasar logo yang berwarna biru mempresentasikan lokasi kota yang berdekatan dengan pelabuhan dan birunya laut serta memberikan kesan sejuk dan dinamis saat dipandang dengan hiasan gradasi putih yang


36 memberikan kesan elegan, sedangkan warna merah pada pena yang menunjuk lokasi kota Bandirma diadopsi dari warna bendera merah putih Indonesia. Jangkauan dan Pencapaian “Tidak ada kata menyerah sebelum berusaha”. Demikianlah peribahasa yang sering kita dengar. Usaha yang besar memberikan dampak yang besar kepada para anggota. Demikian yang dilakukan PPI Bandirma dalam memperluas jaringan kerjanya melintasi landasan pacunya dari masa ke masa. Segala bentuk kerjasama dengan berbagai mitra diperoleh berkat kerja keras anggota tiap tahunnya. Usaha pemberdayaan dan pengembangan anggota juga tak terlewatkan. Bentuk program kerja yang dicanangkan tiap kabinet merupakan bentuk perhatian penuh terhadap perkembangan SDM PPI Bandirma. Melalui proses pencapaian yang diperoleh tiap kabinet dapat ditarik kesimpulan bahwa PPI Bandirma mengalami eskalasi keseriusan dalam mewujudkan cita-cita tiap kabinet. Periode pertama dipimpin oleh Ahmad Ghafar Syaifullah dan Luthfi Muhammad Faisal yang berlangung pada tahun 2020-2021. Dalam kepemimpinan Ahmad Ghafar dan perannya sebagai perintis benar-benar membuahkan hasil dalam memperkuat silaturahim antar diaspora di wilayah


37 Bandirma dibuktikan dengan adanya temu mingguan antar pelajar Indonesia yang berlangsung dari satu tempat ke tempat lainnya. Terpupuknya persaudaraan dalam lingkup pelajar PPI Bandirma ditunjukkan dengan adanya rutinitas bermain futsal bersama bagi laki-laki. Kehadiran PPI Bandirma memfasilitasi terjalinnya hubungan eksternal dengan UDEF (Uluslarasası Öğrenci Derneği Federasyonu) dan Uluslararası Öğrenci İşleri yang mana acara pembagian kue lebaran kepada Hoca pada Hari Raya İdul Fitri merupakan langkah untuk meningkatkan tali silaturahim antara kedua belah pihak. Periode kedua dilanjutkan oleh Azka Ibad Rahmani dan Zaky Rivaldo yang berlangsung pada tahun 2021- 2022. Letak geogragfis Bandirma yang dekat dengan wilayah Canakkale dan bonus demografis yang dimiliki PPI Bandirma dalam periode ini mempengaruhi keputusan PPI Turki untuk menyatukan wilayah Canakkale dengan Bandirma sehingga wilayah kerja PPI Bandirma mencakup Bandirma, Balikesir, dan Canakkale. Periode ini mengalami gradasi yang jauh berbeda dari generasi sebelumnya. Banyak pencapaian yang terhitung berkat dari kerjasama seluruh anggota PPI Bandirma tahun ini seperti penyusunan Booklet perdana PPI Bandirma, pelaksanaan Latihan Dasar Kepemimpinan untuk seluruh anggota PPI Bandirma, Bandirma Tanıma Günü, Minik Tomer, dan terbentuknya divisi Wirausaha. Divisi wirausaha menjadi garda terdepan dalam sentralisasi


38 penjual kebutuhan sekunder kepada anggota PPI Bandirma. Keunggulan lainnya dapat dilihat dengan terbentuknya Sanggar Wiraga Tari Bandirma (GARWITA) yang membuat jangkauan nama PPI Bandirma meluas. Terbetuknya Garwita merupakan wujud kesuksesan dari konsentrasi kabinet terhadap pemberdayaan SDM PPI Bandirma. Periode ketiga dilanjutkan oleh Muhammad Hafidz Ramadhani dan Muhammad Ayyaasy yang berlangsung pada tahun 2022-2023. Dalam periode ini PPİ Bandirma berhasil menghubungkan pertalian dengan berbagai pihak baik yang pernah terjalin sebelumnya atau mitra yang baru seperti UDEF, İHH, Siyamder, dan Gençlik ve Spor Bakanlığı BANÜ. Tidak hanya terbatas dengan permasalahan sosial, PPİ Bandırma pun turut terjun ke dalam bidang akademik dengan diadakannya forum NGABERS yang merupakan forum diskusi untuk menciptakan interaksi positif dan menggali kemampuan berfikir kritis para anggota. Pada periode ini pula PPI Bandirma dapat merangkul anggota yang kompeten di bidang IT sehingga mencapai keberhasilan dalam membentuk Website PPI Bandirma yang diluncurkan pada tanggal 23 Agustus 2022. Bentuk kerja keras dan hasil usaha yang telah dicapai pada periode-periode sebelumnya tidak berhenti begitu saja. Penyerahan tongkat estafet kepemimpinan PPI Bandirma dilanjutkan oleh periode keempat yang dipimpin Gifari Madyan Isnaini dan


39 Muhammad Ayyaasy yang berlangsung pada tahun 2023-2024. Pada tiap tahunnya PPI Bandirma mengalami pertumbuhan anggota yang signifikan dari awal terbentuknya PPI yang beranggotakan 45 orang hingga pada tahun ini yang mencapai 250 orang. Booster Class, BAHAR, pemberdayaan UMKM dan UKM, upgrading BPH, English Camp, Door To Door merupakan hasil representatif garis besar haluan organisasi. Pencapaian baru dalam periode ini yang merupakan hasil rekontruksi struktur organisasi adalah terbentuknya Departemen Keputrian yang menjadi warna baru dalam susunan kepengurusan. Potret PPI Bandirma di Kepengurusan Mendatang Pencapaian tanpa kerja keras adalah ampas. Segala bentuk pencapaian yang telah diusahakan pada generasi sebelumnya merupakan hal yang patut dilanjutkan. Sebagai bentuk dedikasi terhadap program-program kerja yang membuahkan hasil maksimal nampaknya harus dilestarikan dalam manifestasi kesuksesan PPI mendatang. Hal-hal positif mengenai sistematika dan mekanisme organisasi yang telah terbangun pada periode sebelumnya menjadi saran yang harus dilanjutkan meskipun masih banyak kekurangan dalam implementasinya. Seperti diskusi mingguan yang harus terus berjalan, Bahar, latihan rutin UKM supaya terus ditingkatkan dengan pembagian jadwal dan pengelolaan yang baik.


40 Pengurus di masa yang akan datang harus lebih peka terhadap kebutuhan anggota PPI Bandirma, jangan hanya terpaku dengan realisasi program kerja yang besar namun di lain sisi melupakan kebutuhan mendasar para anggota contohnya yang berhubungan dengan akademik dan pengembangan diri. Selama kepengurusan yang mendatang memperhatikan pencapaian akademik dan pengembangan anggota, maka akan terbentuk sebuah tatanan organisasi yang berpredikat unggul dalam sumber daya manusia.


41 PPI Kütahya Dan Senı Nusantara Yang Menggema Dı Negerı Dua Benua Riyani, S.E , Vika Fitriyani (PPI Kutahya) Menelısık Keındahan Kota Kecıl Kütahya Kütahya merupakan salah satu provinsi di negara Turki khususnya wilayah Ege yang dikelilingi pegunungan juga lereng-lereng sebagai pusat pertanian, karena kondisi geografis ini Kütahya dikenal sebagai salah satu Kota Dingin di Turki. Kota yang luas dengan penduduk yang ramah serta pemandangan dan kaya sejarah menjadi daya tarik mahasiswa asing untuk melabuhkan seluruh akal, pikiran dan kemampuannya untuk


42 menimba ilmu di küçük şehir ini. Selain terkenal sebagai soğuk şehir, Kütahya juga terkenal dengan Çini Şehir (Kota Keramik) yang sudah tak diragukan lagi seni olahan tangan dari Kütahya ini pun sudah mendunia. Perantau darı Negerı Uzak Doğu Indonesia dikenal sebagai salah satu Negara Uzak Doğu (Timur Jauh) oleh Turki, sedangkan Turki merupakan Negara ‘İts My Dream’ bagi orang-orang Indonesia, baik untuk wisata, bekerja maupun untuk menuntut ilmu. Hal ini pula yang dilakukan oleh Tsakib, Evi, Habib, dan Erwon pada tahun 2018, mengambil keputusan untuk merantau dalam menjalankan misi menuntut ilmu di negeri 2 benua yang pastinya tidaklah mudah. Kütahya sebagai kota pilihan mereka, banyak hal menjadi tantangan berat mereka dengan segala keterbatasan, dari bahasa, kemampuan bersosialisasi, serta hal rumit lainnya mereka jalani, membuat mereka sendiri harus merasakan berjuang untuk tidak tereliminasi hingga akhir. Kata ‘bırak’ (meninggalkan Turki/pulang ke Indonesia) merupakan kata yang sangat sensitif bagi pelajar Indonesia di Turki, hal yang selalu menghantui seluruh pelajar. Sesuatu yang dianggap aib dan seakan menjadi final destination dari hidupnya, sehingga semua pelajar di Turki pasti tidak ingin menghadapinya.


43 Tapi sayangnya di antara mereka berempat hanya Tsakib dan Evi yang mampu bertahan hingga saat ini. Waktu berlalu diiringi musim salju dengan hawa yang menusuk, sepi tak berteman yang Tsakip dan Evi rasakan. Bertemu dengan orang Indonesia merupakan anugerah yang mereka tunggu-tunggu. Tahun 2019 menghampiri, kemunculan adik tingkat yang mereka nanti-nanti pun tiba. Membludaknya Populasi dan Kebutuhan akan Organisasi Dua elemen yang tidak bisa dipisahkan. Organisasi yang merupakan salah satu wadah mahasiswa untuk mewujudkan perannya sebagai agen of change, agen of control, and agen of future. Tahun 2019 total mahasiswa Indonesia di Kütahya hanya berjumlah 19 orang, lalu meningkat di tahun 2020 mencapai 40 mahasiswa. Itupun yang dirasakan oleh pelajar Indonesia di Kütahya yang pada 2021 telah mencapai puncaknya. Tahun 2021 merupakan tahun yang paling mengesankan. Siapa sangka dari 4 orang pada 2018 menjadi 170 orang karena membludaknya mahasiswa Indonesia yang datang ke Kütahya. Bukan hanya karena pelajar Indonesia yang di bawa oleh agen terpercaya, ada banyak juga pelajar Indonesia yang secara mandiri mendaftar ke Universitas Dumplupinar. Kutahya yang terkenal dengan biaya hidup dan biaya


44 kampus yang tergolong murah, menjadikan banyak pelajar Indonesia pada saat itu menetapkan hatinya untuk melanjutkan pendidikannya di Kutahya. Saat itu database mahasiswa Indoensia di Kütahya masuk dalam wilayah kerja secara geografis ke PPI Wilayah Bursa sehingga mahasiswa Indonesia di Kutahya masuk ke ranah kerja PPI Wilayah Bursa. Pada awal 2020 PPI Bursa sudah menawarkan untuk membentuk PPI Kütahya, namun mahasiswa Indonesia di Kütahya masih menganggap belum perlu. Tsaqib pun menjelaskan perjalanan singkat pembentukan PPI Kütahya. Sebanyak 170 orang mahasiswa Indonesia di Kütahya saat itu menjadi tolak ukur keinginan mahasiswa Indonesia di Kütahya untuk membentuk PPI wilayah Kütahya. Hal itu di nilai karena banyaknya potensi sumber daya manusia (SDM) yang kiranya perlu disalurkan secara struktural melalui organisasi. Namun, hal tersebut tidak semua mahasiswa Indonesia di Kütahya menyetujuinya, sehingga ada beberapa argumen pro kontra dalam proses pembentukan PPI wilayah Kütahya. Beberapa alasan tim pro dalam proses pembentukan PPI Kütahya adalah karena jumlah mahasiswa Indonesia di Kütahya sudah mencukupi syarat terbentuknya PPI Wilayah. Banyaknya SDM yang sangat potensial sehingga sangat disayangkan apabila tidak disalurkan dan dikembangkan, serta membangun rasa kekeluargaan mahasiswa Indonesia di Kütahya untuk menghindari gap social antara mahasiswa


45 Indonesia di Kütahya, dan dapat menjadi wadah berproses secara akademik maupun non akademik sebagai mahasiswa. Dalam hal ini, tim kontra juga mempunyai alasan yang kuat untuk tidak menyetujui pembentukan PPI Kütahya, yaitu karena SDM di nilai belum memenuhi kriteria terbentuknya PPI Wilayah dan mengkhawatirkan PPI Kütahya tidak dapat maksimal dalam kinerjanya. Dikarenakan alasan-alasan tersebut, mahasiswa Indonesia bermusyawarah hingga diputuskan akan membentuk PPI wilayah Kütahya, dan terbentuklah 10 orang promotor saat itu yang terdiri dari Tsaqib Fikri Fadli, Raihan Fahreza Widodo, Naufal Ikhlas Alghifari, Muhammad Izzulhaq, Gusti Catleya H.A, Nazla Huraiyyah Firzannah, Ghifary El Hadid, Darrel Hilda, Evi R. Amalia, dan Thoriq Wiranda. Terlahirnya Tim Ad-Hoc sebagai Pelopor Pengadaan Musta Pertama di Kütahya Pada tanggal 11 Desember 2021 merupakan sejarah pertama adanya welcoming party pertama kalinya untuk mahasiswa Indonesia yang datang ke Kütahya. Welcoming party menjadi ajang perkenalan secara kekeluargaan sekaligus sosialisasi tentang rencana pembentukan PPI Wilayah Kütahya dan juga mengumpulkan tanda tangan 50% + 1 dari seluruh anggota mahasiswa Indonesia di Kutahya saat itu, sebagai salah satu syarat pembentukan PPI Wilayah yang kemudian diajukan ke Majelis Perwakilan Anggota (MPA) PPI Turki. Tim Ad-Hoc yang terdiri dari 10 orang promotor tersebut pun akhirnya memutuskan bahwa


46 Musyawarah Tahunan (MUSTA) PPI Kütahya jatuh pada tanggal 18-19 Desember 2021, bertempat di Auditorium Ilahiyat Dumplupinar University. AD-ART dimodifikasi dari AD-ART bursa yang kemudian disesuaikan dengan situasi kondisi dan kebutuhan mahasiswa Indonesia di Kütahya saat itu. Akhirnya terbentuklah MPA PPI Kütahya yang dinahkodai oleh Tsaqib Fikri Fadli. Struktur Majelis Perwakilan Anggota (MPA) Kütahya, terdiri dari 3 komisi yaitu Komisi Aspirasi dan Media, Komisi Perundang-undangan, dan Komisi Pendampingan dan Pengawasan BPH. Perkembangan pesat selama kurang lebih 11 bulan PPI Kütahya tidak lepas dari sepak terjang Badan Pengurus Harian (BPH) yang dikepalai oleh Raihan Fahreza Widodo atau yang akrab disapa Bolor. Pada saat itu, PPI Kütahya memilki 58 anggota pengurus dengan 6 departemen yaitu Akademik Kajian Strategis (AKASTRAT), Kerohanian, Sosial Budaya dan Olahraga (SOSBUDOR), Media Kreatif (MEDKRE), Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM), dan Hubungan Masyarakat (HUMAS). Nazla Huraiyyah Firzannah selaku Wakil Ketua Umum PPI Kütahya pun menjelaskan potensi SDM anggota PPI Kütahya sangat banyak, dari bidang seni, olahraga, dan segi akademis. Hal tersebut dibuktikan dengan prestasi-prestasi yang telah digapai oleh PPI Kütahya. PPI Kütahya tidak terasa sudah hampir diujung masa kepengurusan pertama pada tahun 2022 ini. Tentu saja tidak sedikit dinamika dan polemik yang telah dilewati,


47 namun tidak membuat kepengurusan MPA maupun BPH surut dalam perjuangannya. Pada Desember 2022 mendatang akan dilaksanakan MUSTA kedua PPI Kütahya. Para petinggi PPI Kütahya saat ini berharap Ketua Umum yang akan datang dapat menjadi sosok yang selalu hadir ditengah-tengah anggota PPI Kutahya yang dapat merangkul, serta memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi, dan mampu menyalurkan aspirasi seluruh anggota PPI Kutahya, juga bisa membawa PPI Kutahya lebih baik dari segi eksternal dan internal kepengurusan itu sendiri. Bukti Kreativitas Ppi Kütahya Dalam Berbagai Bidang Siapa yang tak terpesona dengan keindahan tarian Indonesia yang bermacam-macam dan penuh makna. Siapa yang tak memuji keelokan kreativitas yang telah disajikan. Siapa yang mampu mengingkari bahwa PPI Kütahya telah mampu menyihir setiap mata memandang. Dengan perantara Sanggar Nawasena dengan bangga PPI Kütahya mempersembahkan tampilan tarian dengan konsep yang tak dimiliki negara lain di setiap event. Unjuk kemampuan PPI Kütahya telah mampu membuat banjir perhatian dari Kedutaan Besar Republik Indonesia, Kampus Rumah Mereka Dümplupınar Universitesi, Kütahya Belediye, dan bahkan mereka sudah dapat undangan untuk beberapa acara lainnya.


48 Di bawah kepemimpinan Bayiza Yusuf Hasangga sebagai Ketua Umum PPI Kütahya 2022/2023 dan ditanggung jawabi langsung oleh Departemen BMB (Bidang Minat dan Bakat), PPI Kütahya mampu menunjukan kemampuan mereka di usia yang masih sangat belia. Dengan adanya sanggar tari ini, PPI Kutahya mampu mengembangkan serta memajukan seni tari Indonesia kepada masyarakat Turki. Sanggar tari ini dibentuk karena melihat potensi mahasiswa Kütahya dalam bidang seni tari, sehingga dari beberapa mahasiswa di Kutahya merundingkan hal ini dari tahun 2021, dan akhirnya terbentuklah sanggar tari ini di tahun 2022. Namun, sanggar tari ini baru benar-benar diresmikan pada tanggal 24 Februari 2023, bertepatan di rumah Fahreza Widodo dan Jihar Al Ghifary, selaku ketua PPI Kütahya pertama (2021/2022) dan wakil ketua PPI Kütahya (2022/2023). Ini pula yang menjadi salah satu keunikan PPI Kütahya yang masih termasuk PPI baru di tahun 2021. Nawasena, nama sanggar tari ini diambil dari bahasa sansekerta yang berarti “Masa Depan Yang Cerah”. PPI Kütahya berharap, nama ini bisa menjadi doa dan semangat bagi mereka agar terus berkarya mengharumkan nama Indonesia, sekaligus melepas kerinduan anak-anak pertiwi melalui tariantarian tanah air.


49 Salah satu momen terbaik yang pernah ditampilkan oleh PPI Kütahya adalah saat diundang oleh KBRI Ankara Turki, untuk mengisi acara di hari kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus. Tercatat sudah dua kali PPI Kütahya diundang untuk menampilkan tarian mereka, yaitu di tahun 2022 dan di tahun 2023. Namun ada perbedaan menarik di antara kedua momen ini, yaitu di tahun 2023, PPI Kütahya bisa menampilkan penampilan terbaik mereka sekaligus memberikan penghormatan atas pelepasan akhir jabatan Bapak


50 Dubes RI untuk Turki, Bpk. Dr. Lalu Muhammad Iqbal, M. Hub. Int. periode 2019/2023. Penampilan PPI Kütahya di KBRI Ankara, Turki


Click to View FlipBook Version