The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Kumpulan Tulisan Sejarah PPI Turki hasil karya Writing Summer Camp 2023

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by firdan.fadlan, 2024-02-15 08:00:27

Merajut Benang Waktu; PPI Turki dalam Cerita

Kumpulan Tulisan Sejarah PPI Turki hasil karya Writing Summer Camp 2023

51 Tim tari PPI Kütahya telah membuat kagum para petinggi kampus Kütahya Dümplupinar University di Nevruz Bayramı dan juga tampil di KBRI saat 17 Agustus 2022 lalu. Berkat penampilan yang menakjubkan dan menggetarkan hati pada setiap 17 Agustus, Sanggar Nawasena sudah mendapatkan beberapa profesi secara profesional untuk tampil di berbagai acara. Tentu saja kesempatan ini tidak dilewatkan oleh tim sanggar Nawasena. Selain untuk tetap produktif dan bermanfaat, tim Sanggar Nawasena tetap ingin terus melanjutkan amanah yang sering dipesankan oleh Bapak Duta Besar Lalu Muhammad Iqbal, bahwa sesungguhnya kita selaku pelajar dan masyarakat Indonesia lah yang secara hakikat sebenarnya merupakan DUTA BESAR Indonesia di Turki, dengan menjadi representasi Indonesia sebagai Negara yang Multikultural dan Damai.


52


53 Penampilan PPI Kütahya di Universitas Dumplupinar Selain itu juga, PPI Kütahya memiliki banyak mahasiswa yang cakap di bidang olahraga. Dengan menjadi PPI yang masih terbilang muda, PPI Kütahya mampu memenangkan event olahraga terbesar PPI Turki yaitu ATHAN CUP, pada September 2022 dengan predikat Juara 1 Mini Soccer. Tim volleyball putra juga meraih predikat juara harapan 1.


54


55 PPI Kütahya memenangkan juara 1 mini soccer dan juara harapan 1 volleyball pada Athan Cup 2022 Beralih dari segi tari dan olahraga, PPI Kütahya juga menunjukkan keunggulannya melalui departemen AKASTRAT (Akademik, Kajian Strategis) di bidang akademik. PPI Kütahya mengadakan MUN untuk kedua kalinya pada 8 Oktober 2022 dengan berkolaborasi dengan salah satu PPI wilayah, yaitu PPI Ankara. MUN adalah salah satu program Akastrat yang menjadi salah satu wadah untuk seluruh anggota PPI Kütahya dalam menyalurkan pemikiran kritisnya, berdinamika, dan beretorika dalam mewujudkan diri sebagai akademisi sejati. Di hari yang sama, MUN resmi di buka langsung


56 oleh Bapak Achmad Rizal Purnama, selaku Dubes RI untuk Turki periode 2023-2027. Kegiatan MUN ini juga di hadiri langsung oleh Rektor Universitas Dumplupinar, yaitu bapak Suleyman Kızıl Toprak. Kegiatan ini mendapatkan banyak komentar positif dari banyak orang, terutama Bapak Dubes Achmad Rizal Purnama, yang mengatakan bahwa kegiatan ini bisa menjadi wadah pelajaran bagi diaspora Indonesia untuk bisa menyampaikan pikiran kritisnya, mengolah data, dan melatih diri sendiri agar bisa menjadi seorang diplomat yang memiliki pemikiran kritis dan berani dalam menyuarakan pendapatnya. MUN PPI Kütahya X PPI Ankara PPI Kütahya yang baru berdiri selama 2 tahun berhasil menjadi PPI yang bisa bersaing dalam segi akademik, seni, dan olahraga. Sehingga pada tanggal 17 Agustus 2023 lalu, PPI Kütahya menjadi salah satu PPI wilayah


57 yang mendapatkan penghargaan dari Bapak Dubes Lalu Muhammad Iqbal (2022/2023). Doc. PPI Kütahya


58 Harapan PPI Kütahya dalam Kepengurusan yang Akan Datang Sebuah kelompok di dalam satu lingkungan, tidak mungkin dapat bersatu tanpa adanya suatu wadah di dalamnya. Dengan adanya tekad dan mempunyai visi serta misi yang sama, PPI Kütahya akhirnya lahir di sebuah kota kecil di Turki dan melahirkan banyak mahasiswa unggul dalam berbagai bidang. Seiring berjalannya waktu, tentu banyak sekali permasalahan internal maupun eksternal yang sudah dilewati bersama. Segala bentuk dinamika permasalahan yang telah terjadi selama 2 tahun terakhir, menjadi bukti konkret bahwa PPI Kütahya bisa menyelesaikan permasalahan itu dengan baik hingga bisa bertahan sampai sekarang ini. Segala bentuk program kerja yang telah dilakukan oleh pengurus sebelumnya, diharapkan bisa menjadi contoh untuk mengembangkan inovasiinovasi baru ke depannya. Untuk pengurus selanjutnya, untuk seluruh elemen anggota PPI Kütahya, diharapkan lebih mempunyai rasa tanggung jawab, kepercayaan, dan kepemilikan bersama. Karena sejatinya, PPI Kütahya yang telah dibangun bersama ini perlu dijaga dan dirawat dengan kebersamaan.


59 PPI Sakarya dan Kompas Mahasiswa Nadia Salsabila & Dea Cesya Nurbaiti (PPI Sakarya) Meski tidak seluas kota Istanbul, Sakarya merupakan salah satu kota besar yang berada di negara Turki bagian Marmara. Marmara merupakan laut pedalaman yang menghubungkan laut hitam dan laut Aagea serta menjadi pemisah antara Turki bagian Asia dan Turki bagian Eropa. Kota Sakarya ini juga terkenal dengan keasrian alamnya. 40% dari populasi yang aktif dalam perekonomian Sakarya berbasis pertanian dan industri pertanian, 33% di sektor industri, dan selebihnya di sektor yang lain seperti merantau ke luar kota. Hal ini menjadikan banyak penduduk lokal yang ingin


60 menghabiskan liburan musim panasnya di salah satu wisata seperti beberapa danau dan bukit yang ada di kota Sakarya. https://images.app.goo.gl/V32yjKNFhUAAmH Adapazarı adalah nama ibu kota Sakarya yang menyimpan asal usul yang menarik untuk diketahui, seperti sejarah dibalik nama “Adapzarı”. Sejarah ini berasal dari suku nomaden dulu yang berpindahpindah dari desa ke kota untuk menjual hasil panennya. Orang-orang dahulu menamai Adapazarı sebab diambil dari dua kata yang di satukan. Kata “Ada” yang berarti pulau dan kata “Pazar” yang berarti pasar atau tempat menjual hasil panen dari berbagai desa ke kota Sakarya, atau dalam bahasa indonesianya “pasar pulau”, dinamailah Adapazarı.


61 Dibalik Ide Yang Besar, Ada Sebuah Masalah yang Menjadi Target Penyelesaian Ibarat satu badan, Sakarya ini adalah leher dan kepalanya adalah Istanbul, dalam artian Sakarya juga sangat ikut andil dalam sejarah penaklukan Istanbul waktu itu. Banyak yang bertanya-tanya kenapa mahasiswa Indonesia sangat banyak di kota Sakarya hingga menempati no urut ke-2 setelah Yaman per tahun 2023 dalam catatan dari Goc Idaresi. Menurut data dari PPI Sakarya bahwa dulunya Mahasiswa hanya ada 2 orang. Pada tahun 2012 hanya ada Ravi Arius dan Alm. Ilona Usuman, dan terdapat sekitar 3 warga Indonesia yang menikah dengan orang Turki dan pekerja, sehingga pada waktu itu belum ada yang namanya PPI Sakarya disebabkan belum memenuhi syarat administrasi dari PPI Turki dengan jumlah minimal 10 pelajar. “sampe aku bilang, yuk daftarin anak-anakku Muhsin sama Zain, biar jadi 10 orang, padahal anakku masih kelas 1 SD dan satunya belum sekolah waktu itu, asli seru banget” tutur ibu Nur (ketua KIS pertama pada masanya) dalam perbincangan offline waktu itu dengan nada bercanda. Di tahun 2013 sekitar 6 mahasiswa baru dari Indonesia yang akan menempuh pendidikan di Universitas Sakarya. Ada beberapa dari mereka yang sudah menempuh pendidikan bahasa Turki di kota lain yang pada akhirnya memilih kota Sakarya untuk melanjutkan


62 studi. Hal tersebut juga dikarenakan dari berbagai faktor seperti, ingin memilih kampus yang lebih bagus dari sebelumnya, letak kampus sakarya yang jauh dari kebisingan kota serta ada juga yang pindah karena saudaranya ada di Sakarya. Bermula dari sebuah kegiatan “Uluslararası Öğrenci Buluşması” di awal tahun 2014, yang menjadi perantara untuk mempertemukan mahasiswa Indonesia dan beberapa warga Indonesia di Sakarya. Mereka berkumpul untuk dapat mensukseskan acara yang digelar di Kent Meydan tersebut secara bersama. Warga Indonesia bergotong royong mempersiapkan pernak pernik demi tampilan stand Indonesia supaya terlihat bagus dan menakjubkan, dan di sinilah permasalah muncul. Ketika pada saat dibutuhkan pakaian adat dan pernak pernik khas Indonesia lainnya yang hanya dapat dipinjam dari Pihak Perwakilan Indonesia di Turki mengalami penolakan. Secara pelajar, saat itu Sakarya masuk wilayah PPI Istanbul, namun secara kewilayahan pemerintah ternyata Sakarya masuk supervise wilayah kerja KBRI Ankara. Meskipun secara geografis Sakarya masuk wilayah Marmara dan lebih dekat dengan KJRI Istanbul, peminjaman baju adat dan pernak pernik khas Indonesia yang di ajukan ke KJRI Istanbul ditolak dan di alihkan ke KBRI Ankara. Berkaca dari masalah tersebut. Demi tidak terulangnya masalah-masalah mendasar lain yang akan


63 datang, maka warga Indonesia di Sakarya bersepakat membentuk sebuah organisasi formal untuk mewadahi dan memfasilitasi advokasi dan para pelajar dan masyarakat Indonesia di Sakarya. Organisasi itu bernama Keluarga Indonesia Sakarya (KIS) yang diketuai oleh ibu Nur. Meida Adlina, salah satu dari 6 mahasiswa yang datang di tahun 2013 menjelaskan tentang terlahirnya KIS di Sakarya, “Sebelum mau mendirikan PPI, karena sering kumpul juga, jadinya mau bikin organisasi masyarakatnya seperti Masyarakat Indonesia di Istanbul (MII) dan Masyrakat Indonesia di Bursa (MIBA), dibentuklah KIS. Waktu itu masa ketuanya 2 tahunan disepakatinya, tapi karena urusan keluarga mbak Nurbaeti pindah dulu ke Jerman dan digantikanlah oleh mbak Feby. Cuma setelah beberapa tahun kedepan tidak ada yang mau lanjut sebagai ketua dan akhirnya secara resmi ketua KIS masih mbak Feby dan semenjak PPI Sakarya semakin ramai belum ada lagi kumpulkumpul KIS” tutur mbak Meida. PPI Sakarya dan Kenangan di Bulan November Seiring berjalannya waktu, setelah melihat perkembangan dan dinamika pelajar di Turki, maka pelajar Indonesia di Sakarya menguatkan tekad untuk membentuk Perhimpunan Pelajar untuk Wilayah Sakarya. Pada awal-awal pencetusan keinginan, ide, dan gagasan, pelajar Indonesia di Sakarya masih terbentur dengan syarat seperti syarat administrasi dari PPI Turki untuk memenuhi jumlah minimal 10 pelajar untuk dapat mendirikan Perhimpunan Pelajar.


64 Awal ajaran baru 2014/2015 menjadi tonggak harapan. Di tahun ini Sakarya kembali kedatangan mahasiswa baru yang berjumlah 8 orang dan hal ini menjadi penguat rencana pendirian Perhimpunan Pelajar Indonesia di wiliyah Sakarya. Hingga akhirnya, pada tanggal 22 November 2014 menjadi hari pencetak sejarah. Perhimpunan Pelajar Indonesia Sakarya (PPI Sakarya) resmi dideklarasikan. Langkah-langkah selanjutnya juga berjalan dengan lancar dan penuh apresiasi. Proses legalisasi pemisahan Sakarya dari PPI Istanbul sebagai PPI Sakarya serta proses administrasi di PPI Turki juga berjalan lancar. Pada tanggal 20 Januari 2015 keluarlah SK PPI Turki tentang pendirian PPI Wilayah Sakarya. Sehingga, pada tanggal 25 January 2015 menjadi saksi dimana acara seremonial peresmian PPI Sakarya yang digelar di Ofis Sanat Merkezi Sakarya berjalan dengan lancar.


65 Logo PPI Sakarya Filosofi Logo PPI Sakarya Terdapat 11 tiang dalam lambang PPI Sakarya. 11 tiang tersebut menandakan bulan November dimana PPI Sakarya dilahirkan, merah putih sendiri melambangkan bendera tanah air kita, yakni bendera Indonesia, tulisan PPI Sakarya mempertegas lambang PPI Sakarya dan Jembatan merupakan identitas dari Sakarya, diambil dari Sakarya Eski Köprüsü. Sakarya Eski Köprüsü merupakan jembatan yang dibangun pada masa Pemerintahan Kerajaan Utsmani dan telah dijadikan ikon oleh Pemerintah Provinsi Sakarya – Turk i. PPI Sakarya Ibarat Kompas Bagi Mahasiswa Per 2023 tercatat Mahasiswa sudah mencapai 650 orang lebih. Banyaknya mahasiswa ini juga dilatarbelakangi dengan berbagai hal, seperti letak kampusnya yang jauh dari jalan raya kota, penduduknya tidak sepadat istanbul dan bisa hanya menggunakan satu transportasi (satu kali naik) untuk


66 pergi dari suatu tempat ke tempat yang lainnya. Hal lainnya juga karena kota Sakarya ini dekat dengan Istanbul sebagai tempat untuk liburan kala musim panas. Di sinilah peran PPI Sakarya itu sangat penting. PPI Sakarya berperan sebagai kompas untuk seluruh mahasiswa, Ibarat dengan kiblat, ini adalah kiblat mahasiswa Indonesia di Sakarya. Rata-rata Mahasiswa baru tidak terlalu tahu mengenai banyak hal. Oleh sebab itu mereka bertanya kepada salah satu anggota PPI Sakarya semisal bagaimana tata cara membuat ikamet, memilih rumah atau apartemen dan juga tentang perTomeran (Kursus Bahasa Turki). Inilah kompas untuk mengarahkan kepada Mahasiswa yang belum paham bagaimana seluk beluk kehidupan di Turki, khususnya di kota Sakarya Ada Universitas Terapan dari Universitas Sakarya Sudah menjadi hal biasa ketika orang Indonesia sering berpapasan di kampus atau market sekitar kampus, sebab ada dua kampus di lokasi yang sama : Sau ( Sakarya University) dan SUBU (Sakarya Uygulamali Bilimler Universitesi) atau Kampus terapan dari Sakarya University yang di sahkan pada tahun 2018 lalu. Jurusan-jurusan yang ada di SUBU ialah Jurusan yang tidak ada di SAU. Uniknya dua kampus ini berada dalam satu lokasi karena Sakarya Uygulamali Bilimler Universitesi merupakan universitas terapan dari Universitas Sakarya. Itulah mengapa Mahasiswa


67 Indonesia bisa di jumpai dimana saja karena pusat kota yang tidak terlalu besar. https://images.app.goo.gl/tvBmXzPTuCrVctfL7 Universitas Sakarya merupakan salah satu universitas yang berkontribusi besar dalam Pendidikan di Turki dan telah berdiri sejak tahun 1970. Selain karena jumlah mahasiswanya yang banyak dan beragam, fasilitas juga akreditasinya yang sangat baik menunjang kualitas universitas ini. Lingkungan di dalam kampus juga sangat mendukung pelajar untuk belajar. kampus Sakarya ini terletak di atas bukit yang jauh dari hirak pikuk masyarakat sekitar. Para mahasiswa bisa dengan nyaman belajar dimanapun seperti di taman kampus maupun di perpustakaan. PPI Sakarya: Kini dan Nanti Saat ini PPI Sakarya sudah memiliki beberapa komunitas atau UMKM Sakarya di bawah naungan PPI


68 Sakarya. Sancora (Sakarya and Cooperation Era) yang merupakan nama UMKM milik PPI Sakarya dan SATELIT (Sakarya Tempat Literasi) yang juga dibawah naungan PPI Sakarya. Hal ini untuk mewadahi para Mahasiswa dalam hal berdiskusi mengenai topik yang berbeda setiap minggunya. PPI Sakarya juga beberapa kali di ajak studi banding ataupun kolaborasi dengan kampuskampus ternama di Indonesia seperti HMJA PNJ dan BEM FEB UB dan alhamdulillah terlaksanakan dengan baik . Adam Syikhul Akbar mengatakan, “PPI Sakarya adalah organisasi besar. Tindak tanduknya, apa yang di ucapkan dan yang di narasikan akan mempengaruhi sosial mahasiswa. Namun bukan berarti melarang mahasiswa indonesia untuk bergabung dengan organisasi lain, komunitas-komunitas lainnya di Sakarya ataupun di luar Sakarya, tapi nanti harus tau tempat kembalinya, yakni ke PPI Sakarya”. Langkah demi langkah untuk membangun PPI Sakarya lebih baik dari sebelumsebelumnya akan terus berjalan. Tak ada kepuasan kecuali berperan sebaik mungkin dan melahirkan banyak generasi berjiwa pemimpin terutama untuk memimpin dirinya sendiri.


69 PPI Istanbul: Sebuah Pelayaran Apik Menuju Persatuan Mahasiswa Indonesia di Ibu kota Utsmani Kota Peradaban Nadia Safina Arfianto & Zuhal Azzamul A'la (PPI Istanbul) Berpuluh-puluh ribu kilometer dari tanah air, di tengah-tengah kota Istanbul yang megah, terdapat sebuah kisah yang menggugah hati tentang persatuan dan semangat mahasiswa Indonesia yang tumbuh subur di tanah Turki. Kota yang memiliki sejarah panjang dengan beberapa nama yang berubah, awalnya dikenal sebagai Byzantium saat didirikan oleh


70 orang Yunani di sekitar 660 SM. Kemudian pada tahun 330 M, Kaisar Romawi Konstantinus Agung mengubah namanya menjadi Konstantinopel. Setelah penaklukan Ottoman pada tahun 1453, namanya diubah menjadi Istanbul, yang dianggap berarti "ke kota itu" dalam frasa Yunani abad pertengahan, dan suatu etimologi rakyat Turki menelusuri nama tersebut merujuk kepada makna "banyak Islam" (Islam bol) karena kota tersebut disebut Islambol ("banyak Islam") atau Islambul ("menemukan Islam") sebagai ibukota Kesultanan Utsmaniyah Islam. Hadir sebuah kisah indah yang bermula dari gagasan dan cita-cita yang tulus, membentuk Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Istanbul. Gagasan Utama dan Cita-cita Awal Saat itu, PPI adalah lebih dari sekadar wadah bagi teman-teman pelajar Indonesia. PPI merupakan jembatan kebersamaan di tengah negeri asing, tempat untuk beraktivitas dan bersosialisasi. Namun, pada tahun 2010, PPI Turki terperosok ke dalam vakum, awalnya dikenal sebagai Insan Turki sebelum berubah menjadi PPI Turki, sedikit mahasiswa yang terlibat dan komunikasi antar anggota yang minim. Di tahun berikutnya, tahun 2011, di tengah mata yang terawasi PPI Turki yang terbengkalai, para mahasiswa di Istanbul merasa terpanggil untuk membentuk PPI wilayah. Mereka terinspirasi oleh langkah-langkah PPI di negaranegara maju yang telah lebih dulu membentuk PPI


71 wilayah mereka. Inilah awal mula terciptanya PPI Istanbul, perhimpunan pelajar yang lahir dari pusatnya dua kekaisaran, Istanbul adalah satu-satunya kota di dunia yang pernah menjadi ibu kota untuk dua kekaisaran besar yaitu Kekaisaran Romawi Timur (Byzantium) dan Kesultanan Utsmaniyah. Sebuah motivasi bagi kota-kota lainnya untuk mengikuti jejak yang sama dalam membentuk perhimpunan pelajar di masing-masing wilayahnya. Meskipun demikian, pada masa itu PPI Istanbul masih berjalan dengan kepengurusan yang relatif otonom. Kerja sama yang kuat belum terbentuk, dan setiap wilayah hanya mengadakan kegiatan sendiri. PPI Istanbul seakan terbentuk untuk mengisi kekosongan yang diakibatkan oleh berhentinya operasi PPI Turki. Akhirnya, pada tanggal 25 Desember 2011, PPI Istanbul resmi terbentuk. Sebelum PPI Istanbul lahir, para mahasiswa di Istanbul sudah aktif dalam berbagai kegiatan, salah satunya adalah penggalangan dana terhadap para korban letusan Merapi 2010 yang diadakan persis di depan Hagia Sophia kala itu. Hagia Sophia, yang awalnya adalah gereja Kristen Ortodoks, adalah salah satu bangunan tertua dan paling bersejarah di Istanbul, bangunan ini telah mengalami perubahan dari gereja menjadi masjid dan akhirnya museum, dan kembali menjadi masjid pada tahun 2020. Meski persatuan muda mudi bangsa ketika itu belum memiliki asosiasi yang resmi, para mahasiswa selalu aktif dalam


72 mengadakan kegiatan apapun. Namun, menyadari begitu pentingnya memiliki wadah resmi, mereka bersatu untuk menciptakan persatuan para pejuang pendidikan tanah air di Istanbul, yang saat itu terdiri dari mahasiswa dan masyarakat Indonesia yang berada di Istanbul. PPI Istanbul menjadi PPI wilayah pertama yang muncul di Turki. Regulasi dan Perjalanan PPI Istanbul Perjalanan PPI Istanbul tidak dimulai dengan mudah. Mahasiswa dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari S1 hingga S3, berkumpul untuk membentuk tim formatur dan merumuskan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Pembahasan ini diadakan di gedung Milletin Baskanligi (gedung YTB dimasanya) dalam musyawarah pertama. Pada saat awal terbentuk, PPI Istanbul adalah satusatunya wadah bagi seluruh mahasiswa Indonesia di kota tempat Selat Bosporus berada, Selat yang menghubungkan Laut Hitam di utara dengan Laut Marmara di selatan sekaligus salah satu saluran air yang memainkan peran penting dalam sejarah dunia karena merupakan penghubung perdagangan antar Eropa dan Asia. Tidak ada elemen otonom pada saat itu, sehingga PPI Istanbul menjadi wadah tunggal untuk berinteraksi dan bersatu.


73 Untuk mengisi kekosongan dan memulai langkah awal dalam pembentukannya, mahasiswa S2 dan S3 yang telah memiliki pengalaman organisasi sebelumnya memberikan ilmu organisasi kepada para mahasiswa S1 yang nantinya akan dipersiapkan dalam mengelola PPI Istanbul kedepannya. Mereka menjadi mentornya, membimbing serta mengajar bagaimana mengadakan sidang, pembentukan AD/ART, dan aspek-aspek organisasi lainnya. Dalam pembentukan departemen pertama, ketika PPI Istanbul pertama kali terbentuk, ada sejumlah departemen yang diciptakan untuk mengelola berbagai aspek organisasi. Beberapa departemen tersebut antara lain adalah Departemen Olahraga dan Seni, Departemen PSDM (Pengembangan Sumber Daya Manusia), Departemen Kerohanian, dan Departemen Sosial. Di masa itu, PSDM memiliki peran yang sangat penting dalam AD/ART karena bertanggung jawab menemukan calon-calon ketua yang harus saling berpasangan nantinya, dan salah satu syaratnya adalah calon ketua serta wakil ketua harus sudah mengikuti LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan) selama dua kali. Kesukaran dan Intensi Kala Nanti Pada awalnya, PPI Istanbul tidak menghadapi banyak kesulitan, mungkin karena jumlah mahasiswa saat itu masih terbilang sedikit dibandingkan dengan yang ada sekarang. Fokus utamanya adalah


74 menyatukan mahasiswa di Istanbul dan membentuk fondasi yang kokoh untuk organisasi ini. Di masa-masa awal, PPI Istanbul bahkan berhasil mengadakan konferensi internasional dengan mengundang gubernur Jawa Barat tahun 2011 dan menciptakan sebuah olimpiade yang sukses dan masuk ke liputan TRT (Türkiye Radyo Televizyon) dan Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga). Ketua PPI Istanbul pertama, Saudara Firdaus Guritno, memberikan sejumlah saran berharga untuk PPI Istanbul di masa mendatang, di antaranya adalah PPI Istanbul itu harus dan dapat menciptakan kegiatan per jurusan/kampus serta beberapa kegiatan umum di kota atau wilayahnya, tanpa terlalu banyak perpecahan, kemudian menguatkan paguyuban antar kampus, seperti yang telah dilakukan oleh beberapa PPI di negara-negara maju, serta menjadi mandiri dan tidak bergantung pada institusi atau wadah yang lain, dan terakhir bisa mengembangkan PPI yang berdiri dengan kaki sendiri, berperan strategis, dan tidak hanya mengisi kegiatan, tetapi membuatnya bermanfaat dan berdampak positif pada perkembangan organisasi itu sendiri. Sebagai kata penutup, mari kita kembali kepada niat yang tulus dan memanfaatkan elemen-elemen lain untuk menyemangati diri dalam mengelola organisasi ini. Mengurus organisasi bukanlah tugas yang mudah, dan perjalanan PPI Istanbul akan menjadi hasil jangka


75 panjang yang hanya dapat dicapai dengan kerja keras dan tekad yang kuat.


76 Melodi Semangat Pergerakan PPI di Ujung Laut Aegea Nanta Dwi Kurniawan & Cecilia Shafira Rossa (PPI Izmir) Kota Berselimut Budaya Izmir, juga dikenal sebagai Smyrna, adalah sebuah kota metropolitan yang memikat dengan julukan "The Pearl of Aegean." Terletak di ujung barat Anatolia, Izmir menjadi kota terbesar diurutan ketiga setelah Istanbul dan Ankara. Kota ini menghadirkan ciri khas yang terukir di bangunan yang merupakan sisa


77 peninggalan masyarakat yunani yang membuatnya ikonik dan menjadi daya tariknya tersendiri. Dikelilingi oleh Laut Aegea dan berada di dalam Teluk Izmir,membuat izmir memiliki panorama yang indah. Dengan koordinat geografis yang strategis untuk perdagangan internasional dan kekayaan budaya kontemporernya yang menjadi incaran para turis membuat Izmir disebut sebagai permata Aegean. Di sebelah timur, kota ini berbatasan dengan Manisa, di sebelah utara dengan Balıkesir dan Manisa, di sebelah barat dengan Aydın, dan di sebelah selatan dengan Laut Aegea. Gebrakan Mahasiswa untuk Bersatu Latar belakang berdirinya PPI Izmir tidak lepas dari perjalanan panjang yang dimiliki PPI Turki. Berawal ketika pemerintah Turki pertama kali membuka beasiswa dan sponsorship bagi mahasiswa asing yang ingin belajar di Turki. Beberapa program seperti Milli Egitim Bursu (MEB), yang kemudian menjadi YTB (Yurtdışı Türkler ve Akraba Topluluklar Başkanlığı), serta Yayasan Pasiat dan Pondokan Suleymaniyah, menjadi fondasi utama bagi mahasiswa Indonesia yang berada di Turki. Pada tahun 2010, sekitar 200 mahasiswa Indonesia tersebar di berbagai daerah Turki. Pada


78 suatu pertemuan di KBRI Ankara, mahasiswa tersebut berkumpul untuk membahas keinginan mereka untuk membentuk sebuah organisasi pelajar di Turki. Mereka merasa perlu memiliki organisasi khusus pelajar dimana menjadi wadah aspirasi para pelajar karena Indonesia adalah negara besar yang layak diwakili oleh mahasiswa di luar negeri. Semua mahasiswa yang hadir saat itu berkolaborasi, saling bertukar pikiran dan memelajari sejarah panjang. Mereka menemukan bahwa antara tahun 1985-1990, PPI Turki pernah eksis dan aktif di Turki dengan tokoh seperti Prof. Komarudin Hidayah dan Prof. Amin Abdullah sebagai salah satu ketuanya. Namun, kemudian organisasi ini vakum karena kurangnya mahasiswa Indonesia yang melanjutkan pendidikan di Turki. Setelah beberapa proses akhirnya pada tanggal 13 Maret 2010, secara resmi terbentuklah PPI Turki yang menjadi wadah organisasi bagi mahasiswa Indonesia yang belajar di Turki. PPI Turki memiliki sejumlah tujuan yaitu mendukung perkembangan pendidikan mahasiswa Indonesia di Turki dan membina mahasiswa agar mampu ikut berperan aktif dalam membangun pribadi sosial yang memerjuangkan aspirasi tingkat lokal maupun global. Langkah awal Mengukir PPI Izmir dalam Sejarah


79 Kisah perjalanan PPI Izmir bermula dari jejakjejak pertama mahasiswa Indonesia yang tiba di Izmir sekitar tahun 2008-2010. Nama-nama seperti Danto Abi, yang dikenal sebagai Mahasiswa Pertama yang sampai di Izmir, serta sosok-sosok seperti Rafsajani Abi, Pak Arhami, dan Bu Anita, yang juga merupakan salah satu pendiri PPI Turki, membentuk dasar dari kehadiran komunitas mahasiswa Indonesia di Izmir. Kisah perjalanan ini berkembang seiring dengan bertambahnya jumlah mahasiswa Indonesia di Izmir pada periode tahun 2010-2012, yang turut berkontribusi pada berdirinya berbagai PPI Wilayah, seperti di Istanbul dan Ankara. Di latar belakangi oleh perkembangan ini, mahasiswa di Izmir turut merasakan perlunya mendirikan PPI Izmir. Pada saat itu, jumlah mahasiswa di Izmir berkisar antara 15 hingga 20 orang, dan ide untuk mendirikan PPI Izmir pun muncul. Dikarenakan perlu adanya sebuah wadah, forum, dan rumah bagi para mahasiswa di Izmir. PPI diharapkan bisa memudahkan komunikasi, meningkatkan kerjasama, serta memupuk semangat kebersamaan dan kecintaan kepada Tanah Air. Melalui kegiatan dan proyek yang dilakukan, PPI juga diharapkan bisa memberikan kontribusi positif bagi Indonesia dan Turki. Akhirnya, pada tanggal 12 November 2010, PPI Izmir didirikan secara de facto, meskipun pada saat itu belum memiliki struktur yang begitu kompleks. Namun,


80 upaya untuk menjadikan PPI Izmir sebagai entitas yang lebih resmi akhirnya terwujud pada tanggal 12 Maret 2012, dengan Rafsanjani sebagai ketua pertama PPI Izmir. Pada awal perjalanannya, PPI Izmir tidak mengalami kendala yang berarti. Jumlah mahasiswa masih terbatas, sehingga mudah untuk berinteraksi dan berkumpul bersama. Aktivitas utama pada saat itu adalah berkumpul untuk makan bersama, yang sering kali dilakukan di "Rumah Gelin" (rumah keluarga perempuan pengantin dalam tradisi Turki). Pada tahun 2013, PPI Izmir sudah tumbuh menjadi komunitas sekitar 30 orang, yang mayoritas adalah mahasiswa yang belajar di berbagai perguruan tinggi di Izmir, seperti Ege, Dokuz Eylul, Izmir Yuksek Teknik Institute, dan lainnya. Tahun-tahun inilah awal perjalanan PPI Izmir yang semakin terstruktur, dengan pembentukan Badan Pengurus Harian (BPH) yang memajukan berbagai kegiatan dan visi organisasi. PPI Izmir dan Lingkup Daerahnya Perjalanan PPI Izmir adalah cerita tentang kerja keras dan semangat kolaborasi yang melibatkan berbagai daerah di Turki. Wilayah kerja PPI Izmir mencakup sejumlah kota, termasuk Izmir, Manisa, Aydın, Denizli, Muğla, dan Uşak. Ketika PPI Izmir pertama kali berdiri, setiap kota ini sudah memiliki


81 beberapa mahasiswa Indonesia, biasanya berkisar dari satu hingga dua orang, termasuk Bandirma. Bandirma adalah salah satu kota yang memiliki kisah unik dalam perjalanan PPI Izmir. Sebelumnya, Bandirma masuk dalam Wilayah Kerja Bursa, dan bahkan sempat menjadi bagian dari PPI Izmir. Namun, pada akhir tahun 2019, mahasiswa di Bandirma mengalami peningkatan yang signifikan. Akhirnya, mereka memutuskan untuk membentuk PPI mereka sendiri, yang disebut PPI Bandirma. Ini merupakan langkah penting dalam sejarah PPI Izmir karena menandai pembentukan kota-kota lain yang lebih otonom. Isparta adalah kota lain yang pada awalnya termasuk dalam Wilayah Kerja PPI Izmir. Namun, seiring dengan pertumbuhan jumlah mahasiswa dan jarak yang jauh dari Izmir, Isparta kemudian memutuskan untuk membentuk PPI sendiri pada sekitar tahun 2018/2019. Seiring berjalannya waktu, beberapa daerah seperti Mugla, Aydin, Manisa, Denizli, dan lainnya yang awalnya hanya memiliki sedikit mahasiswa, ikut tergabung ke dalam PPI Izmir. Ini merupakan langkah penting dalam sejarah perjalanan PPI Izmir, yang menunjukkan semakin bertumbuhnya jumlah mahasiswa dan perubahan dinamika dalam organisasi tersebut. Perubahan dinamika yang signifikan terjadi ketika agen pendidikan mulai aktif dan membuka berbagai peluang studi di


82 Turki. Mereka memiliki berbagai koneksi yang memungkinkan mahasiswa dari berbagai daerah kecil untuk kuliah di Turki. Pada saat yang sama, pemerintah Turki mulai membuka seleksi kampus melalui berkas nilai, yang membuat lebih banyak mahasiswa internasional tertarik untuk belajar di Turki. Akibatnya, jumlah mahasiswa asal Indonesia yang kuliah di kota-kota kecil seperti Bandirma, Kirklareli, Kastamonu, dan lainnya mulai meningkat pesat. Ini juga berlaku untuk Izmir, di mana agen pendidikan baru memasuki kota Smyrna ini pada tahun 2019 dan mahasiswa Indonesia di kota-kota tersebut terus bertambah seiring berjalannya waktu. Konsep Logo Baru PPI Izmir


83 Di Logo ini terdapat siluet ikonik Izmir yaitu Saat Kulesi yang merupakan Menara Jam yang dibangun pada tahun 1901 untuk memperingati ulang tahun ke-25 tahun aksesi Abdulhamid II ke tahta . Jam itu sendiri adalah hadiah dari Kaisar Jerman Wilhelm II yang didekorasi dengan gaya Arsitektur Ottoman yang rumit. Bulan Sabit Abu-Abu juga merupakan simbol yang mudah ditemukan di Turki karena merupakan identitas negara tersebut dan tanpa lupa bendera Indonesia yang juga merupakan identitas para mahasiswa berasal. Izmir Punya Mars sendiri Saat itu, di akhir tahun 2014 dan awal tahun 2015, PPI Turki mengadakan sayembara yang berbeda dari biasanya. Mereka mencari pencipta lagu untuk menciptakan Hymne dan Mars PPI Turki. Kompetisi ini membangkitkan semangat kreatif di antara para mahasiswa Indonesia, termasuk di İzmir, kota di pesisir Laut Aegea yang dikenal akan keindahan alamnya Di tengah semangat kompetisi ini, ada seorang mahasiswa PPI Izmir yang tampil di panggung. Nama dia adalah Nur Khalid Aziz, seorang mahasiswa dari IYTE (Institut Teknologi İzmir). Meskipun jurusan utamanya adalah Computer Engineering, Khalid memiliki bakat di bidang musik, terutama dalam bermain piano. Ketika kompetisi dimulai, dia


84 memutuskan untuk mencoba keberuntungan dengan membawakan karyanya. Takdirpun memihak pada Khalid. Dia berhasil meraih juara kedua dalam sayembara menciptakan Hymne dan Mars PPI Turki. Namun, meskipun menjadi juara kedua, Mars ciptaannya tidak langsung menjadi Mars resmi PPI Turki. Pada saat itu, Mars PPI Izmir belum ada. Khalid dan rekan-rekannya dari PPI Izmir melihat potensi besar di dalam karya Khalid. Mereka memutuskan untuk mengambil langkah berani. Mereka mengubah beberapa lirik dalam karya Khalid dan menjadikannya Mars PPI Izmir. Hal ini menjadi sebuah tindakan berani yang akhirnya mendefinisikan PPI Izmir sebagai salah satu dari sedikit PPI Wilayah yang memiliki Mars resmi. Kini, Mars PPI Izmir menjadi simbol semangat, persatuan, dan kebanggaan bagi mahasiswa Indonesia di Izmir. Mars ini mengingatkan mereka pada perjalanan panjang PPI Izmir dan menginspirasi mereka untuk tetap mempertahankan semangat kebersamaan. Mars PPI Izmir bukan hanya sebuah lagu. Ia adalah cerminan semangat mahasiswa Indonesia di Izmir yang berkarya dan menjaga kebersamaan, bahkan jauh dari tanah air. Lagu ini telah diresmikan dan dimasukkan dalam AD/ART (Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga) PPI Izmir, menjadikannya bagian integral dari organisasi. Mars ini adalah bukti


85 bahwa semangat dan dedikasi bisa mengubah sebuah lagu menjadi simbol kebersamaan. Sejak saat itu, Mars PPI Izmir telah menjadi lagu yang dinyanyikan dengan semangat oleh para mahasiswa Indonesia di Izmir. Ia membawa pesan penting bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika kita bersatu dan bekerja keras. Mars PPI Izmir adalah bukti bahwa mahasiswa dapat berkarya di mana saja, dan semangat kebersamaan dapat mengubah karya seorang mahasiswa menjadi simbol komunitas yang kuat. Perjalanan Eksplorasi PPI Izmir Perjalanan PPI Izmir dimulai dengan langkah pertama yang berproses.Pada awal terbentuknya, PPI Izmir adalah sebuah komunitas yang sederhana dengan fokus internal yang terbatas. Mereka mengadakan kegiatan silahturahmi,berbagi pikiran serta kunjungan sederhana. Ini adalah masa awal PPI Izmir saat tahun 2013-2020, ketika jumlah mahasiswa pada saat itu masih terbatas. Dengan jumlah mahasiswanya yang masih sedikit tidak membuat PPI Izmir pada saat itu mengalami kesulitan karena pada saat itu terdapat Yayasan Pasiat yang membantu kebutuhan mahasiswa disana seperti transportasi,makanan,dan tempat.


86 Namun, perubahan terlihat setelah Yayasan Pasiat ditutup pada tahun 2016. Meskipun begitu,semangat dan usaha PPI Izmir untuk berkembang tidak akan luntur. Pada tahun 2016, PPI Izmir menjadi tuan rumah untuk kegiatan Harika Indonesia. Program ini diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia, menandai kolaborasi antara PPI dan KBRI. Selain menjadi tuan rumah Harika Indonesia, PPI Izmir juga menjadi panitia MUSTA pada tahun 2018. Meskipun sebelumnya PPI Izmir menolak karena keterbatasan anggota,namun karena rasa solidaritas yang tinggi pada akhirnya membuat PPI Izmir ikut berpartisipasi dalam acara tersebut. Kini PPI Izmir memiliki berbagai wadah perkumpulan, seperti Sanggar dan Komunitas. PPI Izmir juga menjunjung nilai-nilai spiritual. Dampak Kudeta di Turki pada Mahasiswa Indonesia Pada tahun 2016, Turki menjadi saksi dari peristiwa kudeta yang memiliki dampak yang signifikan, terutama bagi mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di sana. Banyak di antara mereka yang memperoleh Beasiswa Pasiat, sebuah bentuk bantuan finansial yang sangat penting. Beasiswa Pasiat adalah beasiswa eksklusif di Turki,


87 yang sayangnya harus ditutup setelah terjadinya kudeta. Saat itu, mayoritas mahasiswa Indonesia di Izmir merupakan penerima beasiswa Yayasan Pasiat sebagai sumber pendanaan mereka. Beasiswa tidak hanya memberikan bantuan keuangan, tetapi juga menyediakan akomodasi bagi penerima beasiswa ini. Salah satu keuntungan besar adalah bahwa temanteman beasiswa ini, baik dari Turki maupun Indonesia, diizinkan untuk menyewa tempat tinggal bersama dengan penduduk setempat. Ini membuat hubungan antara masyarakat lokal dan mahasiswa asing semakin erat.Namun, situasi berubah drastis setelah terjadinya kudeta. Penerima beasiswa Pasiat harus meninggalkan rumah mereka karena program beasiswa ini dihapuskan. Mereka kemudian harus mulai beralih menjadi mandiri dalam segala hal. Pemerintah Indonesia bahkan memberikan beasiswa tambahan kepada beberapa mahasiswa Pasiat yang belum menyelesaikan pendidikan mereka. Aceh juga terlibat dalam upaya serupa. Meskipun situasinya memanas, terutama di Istanbul dan Ankara yang menjadi pusat kudeta, di Izmir perasaan khawatir tidak sebesar itu. Meskipun ada peningkatan pemeriksaan identitas seperti paspor dan izin tinggal, situasinya pada umumnya aman. Masa kudeta memang terlihat mencekam, namun dengan dibekali Izin Tinggal pada saat itu sudah cukup untuk menjamin keamanan.


88 PPI Izmir Siap Merangkul Masa Depan yang Cerah Izmir, kota yang tak pernah kehilangan pesonanya, memancarkan daya tarik sejarah yang luar biasa. Dari bangunan-bangunan klasik era Yunani dan Romawi hingga nuansa kaya Utsmani yang memikat, Izmir memiliki segalanya. Dan sebagai mahasiswa di Izmir, kita memiliki peluang luar biasa untuk menjadikan kota ini sebagai ruang belajar yang tak terbatas. PPI Izmir meyakini bahwa mahasiswa yang berdedikasi, mahasiswa yang tekun dan berusaha keras akan membuahkan hasil yang terbaik. Tujuan sebagai mahasiswa diaspora tak sebatas meraih ijazah lalu kembali ke tanah air. PPI Izmir berharap keberadaannya menjadi pelopor perubahan terhadap generasi pemuda yang mampu menciptakan berkontribusi yang berkepanjangan pada kemajuan negara kita.Tak hanya itu, PPI Izmir juga berharap bahwa kemudian hari akan semakin solid seiring bertambahnya tahun, semoga jumlah mahasiswa yang bergabung terus meningkat. Ini adalah saatnya kita bersatu, merangkul satu sama lain, dan peduli terhadap perkembangan masing-masing. PPI Izmir bukan sekadar sebuah organisasi; ini adalah rumah, tempat di mana kita saling belajar, saling memberi dukungan, dan bersama-sama memimpin menuju masa depan yang cerah.


89 PPI Izmir berharap Izmir dapat berperan sebagai kanvas yang kita warnai dengan pengalaman, pengetahuan, dan kepedulian. Bersama, kita akan membentuk masa depan yang lebih baik, untuk diri kita sendiri dan bagi negara kita. Izmir bukan hanya kota yang indah, tetapi juga menjadi panggung bagi mimpimimpi kita yang tak terbatas.Perjalanan PPI Izmir dan perkembangan mahasiswa di daerah Izmir adalah bukti nyata bagaimana semangat, kerja keras, serta kolaborasi dapat membawa perubahan yang signifikan dalam organisasi dan dalam lingkungan studi di luar negeri. Hal ini juga mencerminkan komitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pengalaman belajar mahasiswa Indonesia di Turki.


90 Keheningan Kota kecil Bizantium (Sejarah PPI Kirkareli) Aulia Sundarina & Taufik Ramadan (PPI Kirklareli) Kirklareli dikenal sebagai “Saranta Ekklesies” oleh Bizantion pada abad ke-14. Pada abad ke-19 saat direbut oleh Ustmani namanya di terjemah dan menjadi “kırk kilise” yang artinya empat puluh gereja. Kirklareli adalah salah satu wilayah yang telah dihuni dari zaman prasejarah. Menjadi salah satu bagian dari Trakya yang telah beberapa kali berpindah tangan di antara imperium-imperium besar sebelumnya. Terletak di


91 wilayah Turkiye di dataran Benua Eropa yang berbatasan dengan negara Burlgaria, sebuah negara yang dahulunya merupakan bagian dari Turki Utsmani. Berbeda dengan kota besar lainnya, Kota Kirkareli ini relatif lebih tenang, baik secara lingkungan maupun sosial. Tidak ada gemuruh lalulintas yang terdengar ramai tidak juga disertai teriakan kendaraan yang berebut jalanan. Bus adalah satu-satunya kendaraan umum yang ada, tidak seperti kota-kota besar lainnya yang ketika ingin berpergian harus menyebrangi beberapa stasiun pembarhetian untuk sekedar mengganti satu kendaraan ke kendaraannya lainnya. Tidak banyak juga yang menggunakan kendaraan umum, karena hanya dengan berjalan kaki saja sudah cukup untuk bisa tiba ke suatu tempat yang kita inginkan. Bagi mahasiswa sebagai pelajar di kota Kirklareli menganggap kota ini sebagai kota yang nyaman, aman, dan terjangkau bagi seseorang berprekonomian yang terbilang cukup. Embrio PPI Kirkareli Tahun 2017 adalah generasi pertama bagi mahasiswa indonesia merantau, berjumlah sekitar 60 mahasiswa. Menjadi kelompok awal yang menetap di kota kirklareli ini menjadi antusias tersendiri bagi warga lokal, terlihat dari undangan-undangan dari pemerintah daerah, undangan dari pihak kampus


92 sebagai penyambutan pelajar Internasional. Pada saat di jalanpun warga lokal kerap menyapa dan berbincang, tak jarang juga mengambil foto bersama dengan kami. Ekspektasi kami dalam berkuliah di luar negri akan melihat bangunan-bangunan seperti katedral megah yang dimiliki Roma, melihat suasana indahnya Eropa dengan taman yang kebersihan dan kerapian jalannya dan dapat melihat bangunan-bangun bersejarah yang dibangun ribuan tahun lamanya. Ekspektasi ini dikarenakan tidak lain karena kurangnya resech yang kami lakukan sebelum berangkan ke Turki. Menjadi pioneer sebagai mahasiswa Indonesia yang berada disini mengharuskan kami untuk ekplor sendiri, mencari informasi-informasi bagaimana menjalankan hidup di tempat yang baru, dengan jaraknya 9000 km jauhnya dari tanah air kami. Dengan adanya 60 orang dengan misi dan latar belakang yang sama membuat kekecewaan dan masalah-masalah itu pudar dari angan-angan kami. kami berkumpul untuk saling menguatkan satu sama lain, bercanda dan tertawa bersama. Tahun 2018-2019 mahasiswa indonesia mulai berdatangan ke wilayah ini, Namun seiring berjalannya waktu dengan keterbatasan tempat yang kecil dan tempatnya begitu jauh dari wilayah Turki yang lainnya yang menurut sebagian orang berfikir tidak bisa bereksplor lebih banyak tentang Turki memilih untuk


93 pindah ke kota-kota lain. Ada juga yang masih mau bertahan di kota kecil ini. Menurutnya yang bertahan, itulah letak kenyamanan bagi kami si penyuka ketenangan untuk lebih fokus dalam belajar lalu ketika waktu libur telah tiba kami akan mengeksplor Turki lebih banyak dengan beribu cerita sejarah yang Turki miliki. Mahasiswa yang ada di Kirklareli waktu itu masih bergabung dengan organisasi yang ada di Istanbul. Mengikuti kegiatan-kegiatan dari PPI Istanbul. Namun jarak antara Kirklareli dan Istanbul memakan 3 jam lamanya membuat ketidak efektifan saat mengikuti kegiatan. Dinamikan perkuliahan berjalan dengan lancar dan nyaman namun terasa kurang lengkap dengan ketidak adaannya bonding untuk mempererat mahasiswa Indonesia seperti beberapa kota lain yang memiliki organisasi kemahasiswaan yang melakukan banyak kegiatan-kegiatan bermanfaat dan menyenangkan. Ppi Turki (perhimpunan pelajar Indonesia) organisasi yang dibangun untuk menjadi wadah para mahasiswa Indonesia untuk berkembang menjadi yang lebih baik, melatih pemikiran-pemikan kritis dalam diri mahasiswa dan diharapkan bisa menjadi penerus bangsa. Ppi Turki mengadakan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, salah satunya mengadakan lomba perorahragaan untuk menyatukan


94 dan mempererat persaudaraan kami mahasiswa Indonesia yang ada di Turki. Athancup digelar sebagai menumbuhkan minat dan bakat dalam bidang olahraga. Athancup digelar sekali dalam satu tahun oleh KJRI yang berkerjasama dengan PPI Turki. 2017 saat pertama mengikuti atancup dan mewakili PPI Istanbul banyak dari PPI wilayah lain mengecilkan ekpektasinya kepada kami karena kami terbilang baru berada di Turki. Ekspektasi-ekspektasi kepada kami membuat gairah untuk meraih juara ingin kami wujudkan. Tahun berikutnya kami mendapatkan juara 1 dan mendapatkan 1000 U.S. Dollar atas kerja keras dan usaha yang kami siapkan jauh-jauh hari dan menjadi pembuktian pada semua orang. Atas kemenangan ini kami mengadakan syukuran besar-besaran dengan semua mahasiswa Indonesia yang bertempat di sebuah cafe bernama Isabelapizza. Dalam perkumpulan, salah satu dari kami membuka diskusi mengenai pembentukan PPI untuk wilayah Kirklareli dan akhirnya melalui voting diputuskanlah untuk mendirikan PPI sendiri untuk wilayah Kirklareli.


95 Foto 1: Mejuarai Athancup 2018 Pada akhir tahun 2018 mendatangi PPI Wilayah Istanbul untuk menyepakati keputusan, dan dari perwakilan MPA pada waktu itu juga mendukung berdirinya PPI sendiri. Melihat dari banyaknya mahsiswa indonesia yang ada di Kirklareli sudah memumpuni untuk mendirikan PPI di wilayahnya dan diharapkan bisa mempermudah koordinasi wilayah dengan PPI Pusat. Tim Pengkaderisasian yang dibentuk melalui musyawarah oleh para anggota, mengurusi persyratanpersyaratan untuk pembentuk organisasi wilayah. Mulailah proses dari permintaan pemisahan PPI Kirklareli dari PPI Istanbul serta persetujuan dari MPA PPI Turki, pembentukan organisasi, merancang


96 AD/ART, mengadakan pemilihan untuk calon ketua PPI kirklareli lalu pelantikan ketua PPI kirklareli pertama yaitu Rahmat wibowo dan sony dias syahputra yang diadakan di gedung kultur merkezi. Sampai pada peresmian secara langsung oleh pihak KJRI Istanbul dan pelantikan untuk para anggota PPI Kirklareli yang berlangsung di gedung Gençlik Merkezi pada tanggal 17 Februari 2019. Acara peresesmian berjalan lancar dan antusias para mahasiswa dalam menyambut kegiatan ini sangat tinggi. Foto 2 : Peresmian terbentuknya PPI Kirklareli Pada awal keorganisasian semua anggota mengikuti kegiatan yang dirancang oleh para anggota DE (Dewan Eksekutif), mengikuti semua kegiatan yang


97 dikoordinasi oleh PPI, respect dengan semua kegiatan walaupun ada beberapa perbedaan pendapat anatar mahasiswa yang membuat beberapa kericuhan atau perpecahan di dalamnya, namun kegiatan-kegiatan yang ada membantu mempersatukan kembali para mahasiswa. Ledakan yang Melemahkan Semangat Beberapa bulan keorganisasian berjalan dengan lancar dan terkendali. Sampai pada tahun pertengahan 2019 tempat dimana awal mula dunia terjankit virus yang mengerikan, dimana semua orang dilarang berintraksi dengan sesama, dimana ketika semua orang dilarang keluar rumah, dimana semua orang takut ketika berada berdekatan dengan manusia lainnya. Virus corona yang menyebar di dunia menjadi alasan ketidak kondisifan organisasi, semua kegiatan mulai tidak berjalan lancar, kita tidak bisa melalukan kegiatan dengan tatap muka. Seiring berjalannya waktu kegiatan-kegiatan yang kami lakukan mulai berpindah dengan kegiatan via online. kumpul dan berdiskusi kami lakukan dengan online. situasi itu mengagetkat semua orang, binggung harus berbuata apa, yang biasa berdiskusi secara tatap muka sekarang hanya bisa mendengarkan suara dan menatap lewat barang elektronik yang ada. Situasi ini juga berpengaruh pada keantusiasmean anggota untuk mengikuti kegiatan.


98 Dari perpindahan situasi tersebut antusias anggota mulai menuruh. Angkatan 2020 tidak banyak mengenal angkatan-anggkatan sebelumnya karena minimnya intraksi antar sesama. PPI menjadi asing, tidak banyak yang ingin berkontribusi dalam kegiatan. 2020-2021 menjadi tahun-tahun yang ntah berantah, PPI hanya menjadi nama, PPI hanya sebagai formalitas organisasi, mengadakan kegiatan-kegiatan tanpa tujuan yang pasti. Tidak sedikit dari para mahasiswa memilih untuk pulang ke Indonesia. Problem yang ada pada saat itu juga berada pada badan eksekutif organisasi banyak dari mereka kurang mengenal bagiannya sendiri, binggung dalam hal menjalankan program kerja yang mereka rancang. Renaisans PPI Kirklareli Tahun 2022-2023 sebagai awal renaisans bagi PPI Kirklareli. Membangun kembali bonding-bonding pada para anggota dan didalam keorganisasian. Menciptakan perubahan-perubahan, meningkatkan kreatifitasan dalam berorganisasi. Banyak programprogram besar dan mulai dilakukan secara tatap muka. Salah satu acara besar yang diadakan pada waktu itu adalah kegiatan Endonezya Günü atau Hari Indonesia yang dilaksanakan di gedung Kultur Merkezi pada hari senin, 23 mei 2022 yang di hadiri oleh Rektor Kırklareli Universitesi. Acara ini juga banyak berkolaborasi dengan beberapa institusi yang ada di Kirklareli seperti Gençlik dan İl goç. Acara ini memakan banyak


99 antusiasme dari warga lokal maupun kami dari mahasiswa Indonesia. Foto 3 : Endonezya günü Kami berkesempatan memperkenalkan budayabudaya indonesia kepada warga lokal. Endonezya Günü menampilkan beberapa penampilan, paduan suara yang menyayikan beberapa lagu-lagu daerah Indonesia, tarian Sajojo dari daerah Papua, tarian Saman dari daerah Aceh, pencak silat,dan tarian Nusantara yang menggabungkan beberapa tarian daerah dari indonesia. Namun tahun ini antusian para mahasiswa hanya pada acara-acara besar yang diselenggarakan, tidak dengan program-program yang berbau pengembangan diri.


100 Tahun 2023 adalah tahun dimana PPI Kirklareli dalam proses pembangunan. membangun kembali kedekatan-kedekatan antar anggota, membangun relasi-relasi antara warga lokal, membangun kreatifitas-kreatifitas para mahasiswa Indonesia, membangun kembali semangat-semangt berorganisasi. Tahun dimana PPI lebih bergerak kepada pengembangan diri. Acara-acara yang dirancang oleh badan eksekutif banyak menarik antusiasme mahasiswa. Program-program pengembangan diri lebih kepada diskusi-diskusi untuk melatih kritis dalam berfikir, PPI juga membuat sanggar tempat pengembangan kesenian bagi mahasiswa. Program lomba e-sport juga berkembang, yang sebelumnya hanya membuka cabang dari wilayah Kirklareli saja tapi sekarang bisa meluas untuk seluruh mahasiswa Indonesia yang ada di seluruh wilayah Turki. “PPI Kirklareli kali ini memang terlihat banyak melakukan peningkatan dan akan trus ingin ditingkatkan namun, yang saya liat dari anggota PPInya sendiri masih blum bisa melangkah sejauh itu, masih banyak yang harus didiskusikan, banyak yang harus di perbaiki” ujar Andi lui sebagai ketua PPI Kirklareli. Sebuah organisasi seperti suatu negara yang mempunyai grafik penurunan dan peningkatan dalam pengembangannya tapi dengan sekala yang lebih kecil.


Click to View FlipBook Version