The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Kumpulan Tulisan Sejarah PPI Turki hasil karya Writing Summer Camp 2023

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by firdan.fadlan, 2024-02-15 08:00:27

Merajut Benang Waktu; PPI Turki dalam Cerita

Kumpulan Tulisan Sejarah PPI Turki hasil karya Writing Summer Camp 2023

101 Sebuah organisasi adalah sebuah wadah bagi para anggotanya berkembang, menjalin hubungan dan saling membantu satu sama lain. Sebuah organisasi akan selalu menaburkan kebaikan-kebaikan kepada anggotanya, sepertihalnya sebuah hujan yang memberikan manfaat pada bumi.


102 Nostalgia Perjalanan Keluarga PPI Konya dari Masa ke Masa Shintia Maharani Yusup & Muhammad Yusril Anam (PPI Konya) Kalimat pertama yang merangkai cerita warnawarni PPI Konya bermula dari sebuah obrolan kecil dalam sebuah perkumpulan kecil, di sebuah kota yang sungguh bermakna. Nampaknya obrolan ini semakin hangat, hingga bagaikan sebuah batu yang dilempar ke


103 sungat, gelombangnya kian membesar dan membesar tanpa ujung yang dapat diprediksi. Demikian pula perkumpulan kecil ini yang kian meluas dan meluas, seiring hangatnya obrolan. Apa mungkin karena radar cinta Sang Sufi di bumi Konya ini juga menetes di perkumpulan ini? Mungkin saja. Tapi ah, sudahlah. Tulisan ini bukan cerpen yang bisa berkhayal sesuka hati. Tulisan ini melainkan ingin mengungkap kisah nyata, perjalanan PPI Konya dengan kehangatan keluarganya yang lain daripada yang lain. Terkumpul, Terangkul, Tersimpul Jika Tan Malaka punya slogan “Terbentur, Terbentur, Terbentuk”, maka slogan yang pas buat asal-usul terbentuknya PPI Konya adalah “Terkumpul, Terangkul, Tersimpul”. Bermula dari perkumpulanperkumpulan tak beraturan, merambah menjadi perkumpulan yang penuh dengan nuansa yang erat hingga satu sama lain saling terangkul. Kemudian radarnya membesar dan meluas hingga berlabuh menjadi tersimpul pada “rumah” yang lebih terorganisir. Rumah itu Bernama “PPI Konya”. Tak terasa, perjalanan dengan cinta itu memang menjadikan waktu yang Panjang serasa sempit. Demikian halnya perjalanan PPI Konya yang tiba-tiba sudah menginjak usia ke 13 tahun ini. Tepat tanggal 13 Maret 2010 lalu, Musyawarah Tahunan (MUSTA) PPI diselenggarakan di Ankara yang salah satu pembahasannya adalah pembentukan PPI Wilayah.


104 Tidak jauh dari sidang itu pula PPI Konya memulai cerita dengan sebuah perkumpulan di Mevlana Dernegi (yang sekarang menjadi İki Doğu İki Batı/IDIB) untuk membicarakan tentang pembentukan dan pemilihan langsung ketua pertama PPI Konya. Walaupun sederhana dan minim anggota, namun perkumpulan ini tetap berjalan dengan khidmat. Di antara para pioner awal PPI Konya yaitu Kak Gusty, Azzam, Ayas, Ruru, Umma, Fajri, Labib dan Yasmin. Hasil dari perkumpulan pertama bersejarah ini menghasilkan 2 keputusan yang menjadi cikal bakal PPI Konya yang sekarang, yaitu membentuk sebuah wadah kekeluargaan PPI Konya dan menetapkan pemegang tongkat stafet pertama PPI Konya. Maka pada tanggal 25 Februari 2012 PPI Konya resmi berdiri. Ada sebuah fakta menarik dari kisah pendirian PPI Konya ini. Di antara tokoh yang membidani lahirnya PPI di Kota Sufi ini adalah seorang Perempuan. Tentu hal ini patut kita acungi jempol, pasalnya untuk memulai itu lebih sulit daripada melanjutkan. Untuk mendirikan PPI Konya juga bukan sembarang perjuangan. Beliau adalah Kak Noor Yasmin Ishmah, seorang mahasiswi S1 Universitas Selcuk. Perjalanan pembentukan PPI Konya sangatlah lancar, tidak ada pro dan kontra dalam pembentukannya, karena memang para pendiri PPI Konya memiliki semangat, cita-cita dan keresahan bersama yaitu menghimpun orang-orang Indonesia di Konya dalam sebuah kesatuan untuk Indonesia yang


105 lebih baik. Walaupun pada awal berdirinya hanya beranggotakan sekitar 11 anggota dan termasuk para pengurus. Akan tetapi, setiap tahunnya anggota PPI Konya semakin terus bertambah dari yang hanya 5-10 hingga bertambah pesat sejak kedatangan Mahasiswa Baru pada periode mas Fikih (ketua PPI Konya 2018/2019). Peningkatan kuantitas yang pesat ini disebabkan semakin tingginya keinginan pelajar Indonesia untuk melanjutkan studi di Konya dan semakin banyaknya pintu-pintu masuk untuk mendaftar di kampus-kampus Konya, baik itu jalur beasiswa maupun mandiri. Untuk saat ini, PPI Konya memiliki beberapa wilayah kerja seperti Afyon, Aksaray, Antalya dan Karaman. Selain itu, juga terdapat 1 wilayah yang bernaung di bawah wilayah kerja PPI Konya yaitu afyon dan fakta menariknya, pada tahun 2023 jumlah pelajar Indonesia kota Afyon jauh melebihi populasi pelajar PPI Konya itu sendiri. Penyebabnya hal ini terjadi karena semakin banyaknya pelajar Indonesia yang ingin melanjutkan kuliah ke Turki dan semakin banyaknya agen pendidikan yang datang membawa mahasiswa ke Afyon. Menurut data yang didapatkan bahwa mahasiswa Indonesia pertama yang ada di Afyon itu ada sejak tahun 2017 yaitu kak Syam dan setelah itu tidak ada penambahan mahasiswa baru sampai tahun 2020. Namun sejak tahun 2021, terjadi peledakan jumlah mahasiswa di Afyon secara masif setiap tahunnya, pada tahun 2021 terhitung mahasiswa baru


106 bertambah sebanyak 30 orang lebih, 2022 masih di angka yang hampir sama 30 keatas dan puncaknya di 2023 sebanyak 47 pelajar. Jika ditotal sudah ada 100 lebih pelajar Indonesia yang sudah datang ke Afyon. Sehingga hanya dalam jangka waktu 3 tahun, jumlah pelajar Afyon sudah melampaui jumlah pelajar di Konya sendiri yang hanya berjumlah 90 orang. Menjelajah asas Kekeluargaan PPI di Bumi Sufi Maulana Jalaluddin Rumi Jika melihat ke belakang, kenapa PPI Konya sangat kental dengan rasa kekeluargaannya? Maka untuk mencari jawaban yang paling tepat adalah dengan melihat bagaimana para pendahulunya di tahun awal-awal terbentuknya PPI Konya dan juga mengamati bagaimana kondisi PPI Konya saat ini. Menurut salah satu senior yang telah ada di Konya sejak tahun 2016, beliau menyampaikan bahwa awalnya mayoritas para pelajar di Konya adalah penerima beasiswa. Lalu mengapa Konya menjadi salah satu destinasi para pelajar, alasannya karena memang Konya adalah kota yang sangat ramah pelajar dan jika dibandingkan dengan kota lainnya di Turki, baik dari biaya hidup, makanan, transportasi umum, tempat tinggal. Maka, Konya terbilang lebih ramah bagi para pelajar. Selain itu, Konya juga dikenal sebagai salah satu kota yang paling konservatif di Turki.


107 Sebagaimana yang diketahui bahwa penerima beasiswa umumnya tinggal di asrama dan setiap harinya bertemu dengan kultur asing, teman dari negara lain, makanan khas Turki dan pastinya sangat jarang bertemu dengan orang Indonesia. Oleh karena itu, melalui acara PPI, disitulah rasa kerinduan akan halhal yang bernuansa Indonesia bisa ditemukan. seperti guyonan, makanan khas Indonesia dan hal-hal yang tidak bisa didapatkan ketika berada di Asrama. Oleh karena beberapa alasan inilah PPI Konya mulai membentuk kultur yang khas dengan kekeluargaannya dan terwarisi sampai saat ini. Bahkan di konya ada sebuah ungkapan yang sangat terkenal tentang bagaimana kondisi sosialnya yaitu bahwa “Di PPI Konya ini, rasa kekeluargaannya lebih terasa daripada rasa organisasinya”. Alhamdulillah hingga saat ini PPI yang dikenal dengan hubungan kekeluargaannya yang sangat kental ini, tepat pada tanggal 25 Februari 2022 PPI Konya merayakan 1 dekade berdirinya dengan antusias tinggi dari banyak anggota dan berdasarkan data terakhir administrasi, anggota PPI Konya per 7 Desember 2023 telah mencapai 187 pelajar yang terbagi di beberapa wilayah kerja PPI Konya seperti Afyon, Karaman, Aksaray dan Antalya.


108 Cerita Menarik Tentang Rasa Kekeluargaan di Konya Pada waktu wabah Covid-19 merajalela di berbagai penjuru dunia dan tidak terkecuali juga Konya. Sekitar tahun 2020 pertengahan ketika Konya sedang menerapkan isolasi total bagi masyarakat di Konya dan orang-orang juga mempunyai tingkat kewaspadaan yang tinggi akan virus ini. karena semakin banyaknya korban yang diakibatkan oleh virus ini, kepanikan dan kewaspadaan masyarakat juga semakin tinggi. Pada saat ketakutan dan kewaspadaan orangorang pada waktu itu semakin menjadi-jadi, qadarullah salah satu anggota PPI Konya terkena virus covid-19 yaitu mas didik, mahasiswa S3 Universitas Necmettin Erbakan dan juga beliau bersama isrti dan anaknya. Beliau menceritakan bagaimana pentingnya PPI dalam hal sesulit itu dan kenapa menjaga kekeluargaan di PPI Konya atau di Turki secara umum itu sangat penting. Kemudian, masyarakat lokal juga sangat takut dan waspada, sehingga semua menjahui beliau dan yang tersisa hanya teman-teman di PPI Konya. Mas didik menyampaikan bahwa disaat sulit seperti itu, PPI Konya hadir untuk memberikan semangat dan dukungan baik secara materi maupun non-materi kepada mas didik agar bisa tetap tegar dalam menjalani musibah yang sedang dialaminya. Berbagai bentuk bantuan itu bisa berupa bantuan bekal seperti makanan pokok dan lauknya. Kemudian,


109 juga memberikan semangat dengan melalui via telefon. Menariknya adalah ini dilakukan secara bergantian oleh anggota PPI Konya setiap harinya. Dari peristiwa ini, mas didik pernah menyampaikan bahwa setiap ada acara di PPI Konya, beliau akan mengusahkan hadir. Karena PPI Konya sudah seperti keluarga bagi dirinya. Bertemu, bercanda riang dan melepas kerinduan berkumpul dengan keluarga bisa terobati disini. Selain cerita ini masih ada juga cerita-cerita yang menggambarkan seberapa erat ikatan keluarga di PPI Konya. Masyarakat Indonesia di Turki harus menyadari bahwa ketika mereka berada dalam kondisi yang sesulit-sulitnya, siapa lagi yang akan membantu kita disini kalau bukan saudara-saudara kita yang berasal dari bangsa yang sama. Orang Turki bisa saja membantu kita dalam keadaan sulit karena mereka memang punya budaya yardımsever. Tapi, tidak semua permasalahan kita bisa dibantu oleh orang Turki, apakah dari kendala bahasa yang menyebabkan kesulitan dalam komunikasi atau budaya berbeda yang membuat sulit untuk saling memahami satu sama lain. Memaknai PPI Konya dalam 3 kata Ketika membahas tentang PPI Konya, maka yang paling awal yang akan muncul di benak orang adalah 3 kata ini : kekeluargaan, akademis dan spritual.


110 Mengapa seperti itu ? alasannya bisa kita pada penjelasan dibawah ini: 1. Kekeluargaan, karena memang dasar hubungan dari anggota PPI Konya itu adalah kekeluargaan dan kultur ini menjadi warisan yang selalu berusaha dijaga dari generasi ke generasi sampai sekrang. beberapa kalimat yang bisa menggambarkan kekeluargaan itu adalah dengan ungkapan mas Usamah (ketua PPI Turki 2019/2020) pada Wecoming Party Mahasiswa Baru (MABA) 2021. Pada sesi sharing sesion beliau menyampaikan “Orang-orang PPI Konya, jika ketemu di jalan tapi tidak saling menyapa, itu aib olsun (aib bagi dia)”, kata mas Usamah. Kemudian juga ditambahkan “…kalau kalian ketemu kami atau orang Indo di Konya dan kamu ngga tau namanya, ditanyain aja langsung nama abang/kakak siapa ? itu ngga papa kok”, kata mas Tezar, ketua PPI Konya 2020/2021. Dari para pendahulu inilah kultur kekeluargaan di Konya selalu terwarisi dari masa ke masa. 2. Akademis, para pelajar di PPI Konya tidak jarang menjadi pelajar yang masuk kedalam 3 besar Mahasiswa terbaik di Fakultas. Misalnya kak Medina Saumi Rusli yang menjadi bölüm ikincisi di jurusan Hubungan Internasional Universitas Necmettin Erbakan, kak Fatimah Az-zahra yang menjadi bölüm birincisi di jurusan Pertanian


111 Universitas Selcuk dan kak Ramadhan Mubarak yang baru saja berhasil mendapat IPK 4.00 dan masih banyak orang-orang lainnya di PPI Konya yang sangat “ambisi” di persoalan akademik dan juga pada kegiatan ERASMUS kampus, tidak sedikit mahasiswa di PPI Konya yang berhasil dalam seleksi program ini. Berawal dari hal seperti inilah, sehingga PPI Konya dikenal sebagai PPI yang akademis. Ditambah, pendahulu di PPI Konya diisi oleh para pelajar dengan beasiswa dan sebagaimana yang diketahui bahwa terdapat beberapa tuntunan pemberi beasiswa. Bahkan pada salah satu kegiatan studi banding departemen Akademik dan Kajian Strategis PPI Sakarya ke PPI Konya 28/10/2023, ada seorang penanya dari AKASTRAT PPI Sakarya “Apakah benar, orang-orang di PPI Konya, itu IPK-nya diatas 3 semua ?”. Walaupun saat ini PPI Konya sudah diisi oleh gabungan dari penerima beasiswa dan mandiri, akan tetapi kultur akademik ini tetap terus diusahakan terjaga melalui kegiatan-kegiatan secara komunal PPI Konya dan juga kesadaran Individual para pelakar PPI Konya itu sendiri. 3. Spritual, Konya sangat terkenal dengan salah satu kota paling konservatif terhadap agama di Turki, pastinya ini tidak lepas dari peran sang sufi besar yang pernah hidup di kota ini, yaitu Maulana Jalaluddin Rumi. Lingkungan keislaman


112 di Konya sangat begitu terasa karena masih banyak dapat ditemui orang-orang memakai jilbab dan seringkali ketika para pelajar PPI Konya mendapatkan tamu dari luar kota mereka sering mengungkapkan bahwa Konya ini agak lebih tertutup dibanding dengan kota lainnya, kemudahan menemukan masjid, orang masih ramai datang ke mesjid, perayaan hari besar Islam yang meriah dan lain sebagainya. Disebabkan kondisi sosial ini, sebagai orang Indonesia yang mengenal “Dimana kaki dipijak, disitu langit dijunjung”, maka menghormati dan menghargai bagaimana kondisi sosial masyarakat sekitar adalah kewajiban bagi para pelajar PPI Konya. Kegiatan PPI Konya di awal berdirinya Pada awal berdirinya, umumnya kegiatankegiatan sering diselenggarakan di rumah salah satu anggota PPI Konya. Hal ini disebabkan karena anggota saat itu masih sedikit, jadi tidak perlu untuk menyewa gedung atau ruangan untuk kumpul keluarga PPI Konya. Namun, jika melihat populasi dan kegiatankegiatan sekarang, maka setiap ada acara besar seperti kongres, welcoming party, perayaan HUT PPI Konya atau kegiatan besar lainnya. Maka, harus


113 diselenggarakan di tempat yang luas seperti taman, lapangan atau di sebuah gedung besar. Agenda terbesar di wilayah kerja PPI Konya ialah saat menjadi tuan rumah penyelenggara Musyawarah Tahunan (MUSTA) PPI Turki 2019. Selain itu, ada juga agenda Harika Endonezya 2020 yang bertujuan memperkenalkan budaya Indonesia di kancah internasional dan membangun hubungan yang baik dengan masyarakat lokal. Selain itu, agenda ini adalah agenda terbesar pertama yang pernah direncanakan oleh PPI Konya sepanjang masa berdirinya. Akan tetapi, disebabkan munculnya wabah covid-19, dengan terpaksa agenda tersebut harus dibatalkan dan di tahun berikutnya tidak pernah dilanjutkan. Kiprah PPI Konya di Bumi Utsmani PPI Konya berperan aktif dalam perjalan PPI Turki, sejak berdirinya sampai berjalannnya sampai saat ini. Berbagai peran PPI Konya di dalam PPI Turki diantaranya yaitu keterlibatan anggota PPI Konya dalam pembentukan PPI Turki dan juga aktif untuk mendelegasikan anggotanya sebagai pengurus bahkan ketua di PPI Turki, seperti mas Gesta pada periode 2017- 2018, mas Usamah di periode 2019-2020, dan tahun 2023 kemarin ada mas Hafizhan sebagai wakil ketua umum PPI Turki kabinet Berani Bergerak.


114 PPI Konya juga sering disebut sebagai PPI veteran di PPI Turki. Kiprahnya untuk berkarya dan berkontribusi yang sudah mulai sejak tahun 2012, menjadikan PPI Konya salah satu PPI veteran di PPI Turki. Selain itu, PPI Konya juga tidak alpa untuk menjadi tuan rumah kegiatan-kegiatan PPI Turki. Misalnya pada MUSTA PPI Turki 2019 dan acara MIP 2023. Harapan alumni ke PPI Konya di Masa Mendatang Para pendahulu PPI Konya pastinya sangat bahagia melihat perkembangan yang terjadi di PPI Konya saat ini, mereka sangat bahagia melihat bagaimana sebuah wadah kekeluargaan yang mereka bentuk 11 tahun yang lalu telah berubah menjadi sebuah wadah kekeluargaan yang lebih progresif untuk melahirkan manusia-manusia berkualitas yang nantinya akan mengabdi di negeri tercinta Indonesia. Ada bebarapa harapan yang disampaikan para alumni ke PPI Konya yang sekarang. Mereka berharap PPI konya yang sekarang senantia menjaga nilai-nilai yang telah dibentuk oleh mereka dan juga bisa diwariskan kepada generasi selanjutnya, menjaga perilaku selama berada di negara orang, karena ketika datang ke Turki, dia tidak hanya membawa namanya pribadi, tapi juga membawa nama keluarga, kampung, daerah dan negara Indonesia. Oleh karena itu, menjaga


115 prilaku baik di transportasi umum, kampus, supermarket, pusat belanja dan di tempat umum lainnya. Bahkan dari hal terkecil seperti tidak membuang sampah sembarangan, keterlambatan dan perilaku lainnya yang bisa mencoreng nama baik Indonesia di mata masyarakat lokal dan internasional. Kemudian, juga pesan khusus kepada PPI konya, ketika ingin melakukan perubahan di dalam AD/ART atau sistem dalam tubuh PPI Konya, agar sebaiknya melihat notulensi dari Kongres PPI Konya sebelumnya, karena dengan melihat notulensi tersebut, maka anggota PPI Konya yang sekarang akan tau alasan dari penambahan atau koreksi dari hal yang mau dirubah tersebut. Ketika team penulis melakukan wawancara langsung dengan salah satu kakak tingkat yang sudah ada di Konya sejak 2012, “Setiap kita kongres, itu kan ada notulensi, notulensinya itu harus dibaca…dalam notulensi itu harus ada ; apa yang ditanyain, jawaban dan alasan perubahan.” Kata kak Qoy. Beliau juga menambahkan tentang pentingnya notulensi dalam setiap rapat kongres “…itu (notulensi) harus dijaga atau dibuat dalam satu drive. Karena, orang-orang PPI Konya itu selalu ganti dan berubah setiap tahunnya. Makanya, harus ada notulensi supaya bisa tau alasannya. Jangan cuman jadi arsip atau formalitas, tapi betul-betul menjadi pegangan, ketika ambil keputusan harus ada urgensi-nya ? apakah penting ?” tambah kak Qoy.


116 Hal terpenting yang pastinya diharapkan oleh para alumni PPI Konya adalah rasa persaudaraannya tetap terjaga, kualitas manusianya semakin baik dan ketika kembali ke tanah air tercinta bisa mengabdi dengan ilmu yang telah didapatkan selama 4-7 tahun berada di Turki. Selama kegiatan tersebut mempunyai nilai positif dan bermanfaat bagi para pelajar PPI Konya, Alumni akan selalu mendukung kegiatan yang dibuat oleh PPI Konya.


117


Click to View FlipBook Version