Kamis, 11 Februari 2021
Pada Kamis, 11 Februari 2021 kami melaksanakan Program pembelajaran via daring
melalui google meet, kami memulai jam pelajaran biologi tepat waktu tetapi ibu Puspa mengalami
gangguan jaringan internet. Saat pembelajaran kelas kami di gabung dengan kelas XI IPA 1. Pada
pembelajaran kali ini, seharusnya kami menampilkan video presentasi dari laporan hasil analisa
kami.
Seperti biasa, ibu Puspa mengawali jam pelajaran dengan doa menurut agama dan
kepercayaannya masing-masing yang dipimpin oleh ketua kelas XI IPA 2 yaitu Luqman. Setelah
berdoa ibu Puspa menyampaikan siapa yang ingin menunjukkan hasil pekerjaan video presentasi
kami. Bagas ingin menunjukkan video presentasinya agar video presentasinya di revisi jika ada
kesalahan. Tetapi jaringan internet ibu Puspa mengalami gangguan hingga pada akhirnya kami
menutup pembelajaran dan ibu Puspa menyampaikan di hari selasa nanti pada tanggal 16 Februari
2021 kami akan mengadakan ulangan harian biologi sistem pernapasan dengan 25 soal pilihan
ganda.
Pembelajaran kali ini berlangsung dengan baik dan ibu Puspa memberikan kami nasihat
agar selalu semangat dan saya berharap agar kita semua dapat selalu diberikan kesehatan dan
semangat untuk belajar.
147
Siswa Lembar Penilaian Guru
Teman
Nilai dan Ttd Nilai dan Ttd Nilai dan Ttd
148
B. Tugas-Tugas
LAPORAN ANALISIS PENGARUH PENCEMARAN UDARA
YANG DISEBABKAN OLEH ASAP KENDARAAN BERMOTOR
TERHADAP TUBUH MANUSIA
Disusun oleh :
Nama : Jeremy Limanto
Kelas : XI IPA 2
Guru Pembimbing : Puspani, M.Pd
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 BALIKPAPAN
TAHUN AJARAN 2021 / 2022
149
LEMBAR PENGESAHAN
“Pencemaran Udara Yang Disebabkan Oleh Asap Kendaraan Bermotor Terhadap Tubuh
Manusia”
Oleh :
Jeremy Limanto
Kelas XI IPA 2
Mengetahui, Balikpapan, 9 Februari 2021
Guru mata pelajaran Biologi Siswa yang Bersangkutan
Puspani Bandrang Jeremy Limanto
NIP : 19731010 200012 2 003 NIS : 19784
150
1. Judul
Pencemaran Udara Yang Disebabkan Oleh Asap Kendaraan Bermotor Terhadap Tubuh
Manusia.
2. Tujuan
Analisis ini di lakukan bertujuan untuk :
a. Mengetahui mengapa asap kendaraan termasuk pencemaran udara.
b. Mengetahui pengaruh dari asap kendaraan terhadap tubuh manusia.
3. Hasil Analisis
a. Peristiwa Pencemaran
Berdasarkan berita dari Kompas, Polusi udara masih menjadi permasalahan yang belum
selesai hingga saat ini. Selain akar permasalahannya dan faktor penyebabnya yang cukup
banyak, dampak dari polusi udara ekstrem ini juga tidak hanya satu sektor saja. Polusi
udara memengaruhi kesehatan manusia, hewan dan planet. Sekretaris Jenderal PBB
Antonio Guterres dalam pesannya mengatakan, polusi udara adalah risiko lingkungan
terbesar bagi kesehatan manusia. Polusi udara juga menjadi salah satu penyebab utama
kematian dan penyakit yang dapat dihindari secara global. "Di seluruh dunia, sembilan dari
setiap 10 orang menghirup udara tidak bersih," kata Guterres dalam keterangan resmi yang
diterima Kompas. PBB menegaskan, pencemaran udara tidak hanya mengancam kesehatan
masyarakat tetapi juga berdampak negatif pada tumbuhan dan ekosistem. Selain itu, polusi
udara dapat mengakibatkan merusak lapisan ozon sehingga menyebabkan 52 juta ton
hilangnya panen global setiap tahun. Polusi udara juga mendorong terjadi krisis iklim
dengan banyaknya gas rumah kaca dan polutan udara yang berasal dari sumber yang sama.
Dengan kata lain, polusi udara tidak hanya berdampak buruk bagi kesehatan dan kualitas
hidup manusia, tetapi juga membuat masa depan kurang aman bagi generasi mendatang.
b. Penyebab pencemaran
Dilansir dari salah satu media berita terbesar di Indonesia yaitu kompas, sejumlah zat
pencemar udara sudah banyak berada di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta,
Surabaya, Bandung dan kota-kota besar lainnya. Zat pencemar udara yang berasal dari asap
151
kendaraan bermotor jika berada di dalam tubuh dalam jangka panjang berpotensi
mengganggu kesehatan. Berdasarkan penelitian, sumber pencemaran utama di kota-kota
besar berasal dari kendaraan bermotor. Emisi gas buang kendaraan bermotor mengandung
karbon monoksida (CO) dan hidrokarbon (HC), seperti yang terdeteksi di pusat kemacetan
di Bandung antara lain kawasan alun-alun dan terminal. Lebih dari 920.000 kendaraan
yang tumbuh 4 persen per tahun memadati lalu lintas di kota itu.
Di zaman industrialisasi dan modernisasi saat ini, sumber pencemaran udara terbesar
adalah pembakaran bahan bakar fosil. Sumber pencemaran udara yang paling berbahaya
adalah pembakaran bahan bakar fosil oleh manusia. Bahan bakar fosil adalah sumber
energi tidak terbarukan seperti minyak mentah, bensin, solar, batu bara dan lainnya. Bahan
bakar ini digunakan di hampir setiap proses industrialisasi, manufaktur, transportasi dan
pembangkit listrik. Manusia juga mengandalkan alat transportasi seperti mobil, pesawat,
kereta, truk dan lainnya. Dalam aktivitasnya, manusia menggunakan hasil pembakaran
bahan bakar fosil tersebut. Meski menghasilkan energi, hasil pembakaran melepaskan
polutan berbahaya ke atmosfer dan membahayakan semua makhluk hidup di sekitarnya.
Contohnya, karbon monoksida. Penggunaan energi dari pembakaran bahan bakar fosil
yang berlebihan justru merusak lingkungan. Gas-gas berbahaya hasil pembakaran energi
akan mencemari lingkungan. Tingginya jumlah kendaraan bermotor di perkotaan
menyebabkan masyarakatnya memiliki konsekuensi terpapar polutan berbahaya, dari gas
emisi kendaraan maupun partikal debu di jalan.
c. Akibat pencemaran
Dampak kesehatan akibat indeks kualitas udara yang buruk dapat menyerang siapa saja.
Baik itu anak- anak, orang tua, pekerjaan luar lapangan maupun ibu hamil. Sedangkan
Indeks udara di kota kota besar berkisar 100 sampai 150 dan hal ini berbahaya untuk
kelompok-kelompok tertentu. Pencemaran udara akibat asap kendaraan bermotor sangat
berbahaya karena ;
1. Polusi Udara Bersifat Karsinogenik
Gas buang kendaraan memiliki sifat karsinogenik yang dapat memberikan efek negatif bagi
kesehatan. Paparan zat karsinogenik ini dapat menjadi penyebab berbagai penyakit organ
152
tubuh dan fatalnya dapat memicu terjadinya kanker. Ini karena ada dua zat yang terkandung
dalam zat karsinogenik, yaitu benzena dan timbal. Benzena merupakan senyawa aromatik
yang merupakan campuran dasar bahan bakar. Zat kimia ini dapat mudah masuk ke dalam
tubuh melalui saluran pernapasan maupun permukaan kulit. Jika jumlah edar benzena di
dalam darah terlalu banyak, sumsum tulang bisa mengalami kerusakan. Sementara itu,
timbal adalah logam yang terbentuk dari gas buang kendaraan. Zat kimia ini dapat
menempel dan mengendap hingga jumlahnya terakumulasi di berbagai permukaan benda
hingga makhluk hidup. Paparan timbal berlebihan dapat meningkatkan risiko anemia serta
mengganggu kerja saraf dan otak.
2. Gangguan Pernapasan
Jika terpapar polusi udara akibat asap kendaraan, kebanyakan orang akan mengalami
gangguan pernapasan. Dampaknya bisa bermacam-macam, mulai dari menurunya kadar
oksigen dalam tubuh hingga kerusakan saluran pernapasan, seperti asma dan kanker paru-
paru.
3. Peredaran Oksigen dalam Darah Terganggu
Setelah saluran pernapasan, sistem peredaran darah pun dapat mengalami dampak negatif
akibat polusi udara. Ketika karbon monoksida (CO) terlalu banyak, maka kadar kekentalan
darah dan kadar protein inflamasi dapat meningkat. Inilah yang menjadi pertanda
berkembangnya arterosklerosis (radang pembuluh darah). Daerah yang memiliki paparan
gas buang tinggi, maka penduduknya akan memiliki risiko kematian akibat penyakit
kardiovaskuler, stroke, dan diabetes.
4. Gangguan Kesehatan Anak
Perlu diketahui bahwa efek jangka panjang dari paparan polusi udara adalah gangguan
pernapasan akut dan asma. Terutama pada anak-anak.
d. Refleksi
Saya jadi mengerti dan mengetahui peristiwa dan penyebab pencemaran udara akibat
asap kendaraan bermotor dan asap kendaraan bermotor sangat berbahaya bagi tubuh
manusia jika dihirup dalam jangka waktu yang lama.
153
e. Tindak Lanjut
Setelah mengetahui akibat yang ditimbulkan dari pencemaran udara karena asap
kendaraan bermotor, maka saya akan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor jika
tidak penting dan tidak menyalakan mesin saat sedang berhenti dalam waktu yang
cukup lama.
4. Daftar Pustaka
https://nasional.kompas.com/read/2010/04/26/11574420/.asap.kendaraan.penyebab
.utama.polusi.
https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/17/100000469/penyebab-
pencemaran-udara?page=all
https://www.liputan6.com/health/read/4030320/penyebab-utama-polusi-udara-di-
perkotaan
https://www.kompas.com/sains/read/2020/09/11/070200423/polusi-udara-
memengaruhi-bumi-ini-contoh-kejadian-dan-ancamannya?page=all
https://www.halodoc.com/artikel/4-pengaruh-polusi-udara-pada-
kesehatan#:~:text=Jika%20terpapar%20polusi%20udara%20akibat,asma%20dan%
20kanker%20paru%2Dparu.
154
BAB VIII
SISTEM EKSKRESI
A. Jurnal Belajar
Kamis, 18 Februari 2021
Pada Kamis, 18 Februari 2021 kami melaksanakan Program pembelajaran via daring
melalui google meet, kami memulai jam pelajaran biologi pada jam 08.20 agar kami dapat
membaca materi pembelajaran yang akan dipelajari pada hari ini serta menjelaskan kembali secara
lisan tentang Sistem Ekskresi, serta kami dapat menyiapkan diri agar siap mengikuti
pembelajaran. Saat pembelajaran kelas kami digabung dengan kelas XI IPA 1.
Pertemuan kali ini kami belajar materi baru yaitu “Sistem Ekskresi”, ibu Puspa ingin
memberikan link pembelajaran jam 08.00 tetapi ibu Puspa mengalami gangguan jaringan internet
sehingga kami memulai jam pelajaran biologi di jam 08.20. Ibu Puspa juga bangga karena kami
mendapatkan nilai ulangan yang bagus, tetapi ibu Puspa bingung mengapa di XI IPA 2 masih
banyak yang mendapatkan nilai di bawah KKM. Dan ibu Puspa memberikan kami nasihat untuk
terus semangat dan jangan berkecil hati karena mendapatkan nilai yang rendah serta bagi yang
sudah mendapatkan nilai yang memuaskan dipertahankan. Ibu Puspa juga sempat menjelaskan
sedikit tentang sistem ekskresi, sistem eksresi terdiri dari Ginjal, hati, kulit, dan paru-paru. Di
ginjal terjadi proses filtrasi glomerulus, reabsorpsi, dan augmentasi. Ibu Puspa juga berkata kami
tidak akan terlalu mendalami paru-paru karena di pembelajaran sebelumnya paru-paru sudah
selesai dijelaskan. Setelah itu, ibu Puspa mengingatkan kami untuk screenshot agar menjadi bukti
pembelajaran dan hadir dalam pembelajaran daring.
Pembelajaran kali ini berlangsung dengan baik karena pembelajaran berjalan dengan
kondusif. Saya juga bersyukur karena masih bisa belajar serta melihat teman-teman dan ibu Puspa
walaupun hanya sebentar saja. Saya berharap semua guru-guru dan teman-teman dapat diberikan
kesehatan agar kami dapat, selalu melihatnya. Saya juga berharap agar pandemi ini cepat berlalu
dan kembali ke kebiasaan yang sebelumnya yaitu pembelajaran tatap muka dan bertemu dengan
bapak ibu guru serta teman teman yang lain.
155
Siswa Lembar Penilaian Guru
Teman
Nilai dan Ttd Nilai dan Ttd Nilai dan Ttd
Selasa, 23 Februari 2021
Pada Selasa, 23 Februari 2021 kami melaksanakan Program pembelajaran via daring
melalui google meet, kami memulai jam pelajaran biologi pada jam 08.03, kami telat memulai jam
pelajaran karena ibu Puspa mengalami gangguan jaringan internet. Saat pembelajaran kelas kami
digabung dengan kelas XI IPA 1.
Setelah kami sudah bergabung di pembelajaran, ibu Puspa meningatkan bahwa kami akan
menjelaskan sistem ekskresi secara lisan sesuai dengan nomor absen dan tidak boleh membaca
buku. Nomor absen 1 menjelaskan ginjal, absen 2 menjelaskan hati, absen 3 menjelaskan ginjal,
absen 4 menjelaskan ginjal dan seterusnya. Awalnya, ibu Puspa menyuruh Stephanie untuk
menjelaskan ginjal, tetapi ternyata Stephanie belajar materi hati karena salah belajar dan ibu Puspa
mengingatkan bahwa Stephanie harus menjelaskan Sistem Eksresi tentang ginjal. Ibu Puspa
menyuruh Irva, Hisyam, Faradilla, Mutiara dan Luqman untuk menjelaskan tentang ginjal tetapi
156
tidak ada yang bisa menyebutkan secara lengkap tentang fungsi dari ginjal. Hingga ibu Puspa
bertanya ke pada yang lain, apakah ada yang bisa menyebutkan 8 fungsi ginjal tanpa membaca
dan Jovanka menjawab pertanyaan tersebut dengan baik. Akhirnya, ibu Puspa menjelaskan materi
ginjal dengan sangat baik dan mudah dimengerti walaupun belum selesai menjelaskan semua
materi ginjal, serta ibu Puspa bertanya struktur ginjal dan Mutiara menjelaskan materi tersebut dan
ternyata Mutiara memang bertugas untuk menjelaskan materi ginjal. Hingga jam pelajaran biologi
sudah habis dan tidak ada pertanyaan tentang materi ginjal, dan ibu Puspa berkata bahwa ibu Puspa
belum puas dengan penjelasan siswa yang mendapatkan materi ginjal dan akan dilanjutkan pada
pertemuan selanjutnya.
Ibu Puspa juga menyuruh untuk sekretaris memeriksa daftar kehadiran. Pada pertemuan
kali ini walaupun sangat singkat namun saya sangat senang karena bisa bertemu, belajar, dan
melihat teman-teman serta ibu Puspa walaupun masih secara daring. Saya bersyukur masih dapat
belajar walaupun dengan cara daring dan saya bersyukur karena pembelajaran kali ini berlangsung
dengan baik serta aktif dan kami semua masih diberikan kesehatan. Saya juga sangat berharap agar
pandemi COVID-19 ini dapat cepat berlalu dan semuanya dapat kembali secara normal.
Lembar Penilaian
Siswa Teman Guru
Nilai dan Ttd Nilai dan Ttd Nilai dan Ttd
157
Kamis, 25 Februari 2021
Pada Kamis, 25 Februari 2021 kami melaksanakan Program pembelajaran via daring
melalui google meet. Kami memulai pelajaran biologi tepat waktu. Saat pembelajaran kelas kami
digabung dengan kelas XI IPA 1. Kami melanjutkan materi Sistem Ekskresi pada manusia.
Saat belajar ibu Puspa menyuruh untuk absen yang bertanggung jawab menjelaskan ginjal
untuk menjelaskan yang sudah dipersiapkan. Diawali dengan Mirna menjelaskan fungsi dari ginjal
dan mengingatkan kami, apa yang sudah kami pelajari di pertemuan sebelumnya, lalu Bintang
menjelaskan Korteks ginjal. Dan saat ibu Puspa meminta siswa yang lainnya untuk menjelaskan
ginjal, tetapi semua yang belum menjelaskan ginjal tidak bisa menjelaskan ginjal secara lisan
hingga akhirnya ibu Puspa marah dan kecewa terhadap siswa yang sudah diberikan tugas selama
seminggu lalu, namun masih tidak bisa menjelaskan materi yang sudah diberikan karena mereka
tidak memiliki rasa tanggung jawab dan tidak bisa mengerjakan tugasnya dengan totalitas. Ibu
Puspa marah kepada kami agar kami dapat menjadi lebih baik dan tidak mengulangi kesalahan
yang telah dilakukan yaitu tidak memiliki rasa tanggung jawab. Ibu Puspa akhirnya menjelaskan
sedikit materi ginjal dan menanyakan pertanyaan kepada kami dan Jovanka, Mutiara, serta saya
menjawab pertanyaan yang diberikan ibu Puspa. Dan pada pertemuan selanjutnya materi ginjal
harus selesai.
Pertemuan kali ini ibu Puspa memarahi kami dan menasihati kami agar kami dapat menjadi
pribadi yang lebih baik dan tidak mengulangi kesalahan kami. Pada pertemuan kali ini teman-
teman juga kurang aktif dan pada akhir ibu Puspa meminta tolong sekretaris kelas untuk
memeriksa kehadiran dari kelasnya. Saya bersyukur masih dapat belajar dan di berikan nasihat
oleh ibu Puspa.
Siswa Lembar Penilaian Guru
Teman
Nilai dan Ttd Nilai dan Ttd Nilai dan Ttd
158
Selasa, 02 Maret 2021
Pada Selasa, 02 Maret 2021 kami melaksanakan Program pembelajaran via daring melalui
google meet. Kami memulai pelajaran biologi pada 07.45. Saat pembelajaran kelas kami digabung
dengan kelas XI IPA 1.
Seperti biasa, ibu Puspa mengawali jam pelajaran dengan doa menurut agama dan
kepercayaannya masing-masing yang dipimpin oleh ketua kelas XI IPA 2 yaitu Luqman. Setelah
berdoa, ibu Puspa menanyakan kepada kami apa faktor-faktor yang mempengaruhi proses
pembentukan urine. Ada 6 faktor yang mempengaruhi proses pembentukan urine. Berdasarkan
faktor internal, yaitu ; Hormon ADH (antidiuretic hormone) yang dijelaskan Khaerunisah,
Hormon Insulin yang dijelaskan Dayang, Sistem renin-angiotensin-aldosteron yang dijelaskan
Stephanie, dan berdasarkan faktor eksternal, yaitu ; Suhu lingkungan yang dijelaskan Cindy,
Jumlah air yang diminum dijelaskan oleh Hisyam, dan Mengkonsumsi Alkohol oleh Gizela. Dan
kami melanjutkan ke materi selanjutnya yaitu Karakteristik Urine yaitu ; Sifat fisik Urine yang
dijelaskan oleh Irva dan Komposisi Urine yang saya jelaskan. Setelah selesai menjelaskan materi
ginjal, ibu Puspa bertanya apakah ada yang ingin bertanya dan Mutiara bertanya apakah ada jumlah
normal orang membuang urine dalam sehari dan Cleonny menjawab bahwa manusia normal
mengeluarkan urine dalam sehari sebanyak 800-2500 liter per hari.
159
Setelah selesai menjelaskan materi ginjal, Pada pertemuan selanjutnya kami akan
membahas materi selanjutnya yaitu materi Hati. Ibu Puspa menutup pembelajaran dengan
mengingatkan kami agar kami selalu dan rajin minum air putih agar sistem kinerja tubuh dapat
bekerja secara maksimal. Ibu Puspa juga senang karena kami semua aktif dalam pembelajaran.
Pembelajaran kali ini berlangsung dengan baik dan menyenangkan, dan saya berharap agar setiap
pembelajaran teman teman dapat aktif dan semua teman teman dan guru guru tetap sehat agar
dapat melakukan proses belajar mengajar.
Siswa Lembar Penilaian Guru
Teman
Nilai dan Ttd Nilai dan Ttd Nilai dan Ttd
160
Selasa, 09 Maret 2021
Pada Selasa, 09 Maret 2021 kami melaksanakan Program pembelajaran via daring melalui
google meet, kami memulai jam pelajaran biologi tepat waktu. Saat pembelajaran kelas kami di
gabung dengan kelas XI IPA 1. Pada pembelajaran kali ini, kami sudah selesai mempelajari materi
ginjal dan berpindah ke materi selanjutnya.
Seperti biasa, ibu Puspa mengawali jam pelajaran dengan doa menurut agama dan
kepercayaannya masing-masing yang dipimpin oleh XI IPA 1 yaitu Ilhan. Setelah berdoa ibu
Puspa meminta untuk materi kulit menjelaskan materinya, namun Jovanka bertanya bukan nya
hati dahulu dan ibu Puspa menjawab tidak ada yang menentukan bahwa setelah ginjal harus hati
dan ibu Puspa menyampaikan siapa yang cepat berbicara akan menjelaskan materinya. Setelah itu
Cleonny mulai berbicara dan menjelaskan fungsi dari kulit yaitu, Ekskresi, perlindungan,
pengaturan suhu badan, metabolisme, dan komunikasi dan Bagas mengulangi penjelasan Cleonny
dengan baik. Setelah itu saya menjelaskan Struktur dari kulit dan saya hanya menjelaskan lapisan
terluar kulit yaitu Epidermis dan ibu Puspa berkata bahwa saya sudah cukup menjelaskan dan
teman teman yang lain bisa melanjutkan ke lapisan kulit selanjutnya, setelah itu Jovanka
menjelaskan kembali apa yang telah saya jelaskan, setelah itu kami melanjutkan ke lapisan kulit
berikutnya yaitu Dermis dan Ilhan menjelaskan lapisan kulit tersebut dengan baik serta
menunjukkan gambar dari lapisan kulit, kemudian kami melanjutkan ke lapisan kulit selanjutnya
yaitu Hipodermis yang berfungsi untuk mengikat kulit dengan organ di bawahnya, mengandung
sel lemak, pembuluh darah, dan ujung saraf. Setelah itu dilanjutkan oleh beberapa teman lain nya
yang menjelaskan tentang kelenjar pada kulit yaitu kelenjar keringat (Sudorifera) yang terbagi
menjadi Ekrin dan Apokrin dan kelenjar yang kedua adalah kelenjar sebaseuis. Kemudian kami
belajar Kulit sebagai pengatur panas atau Termoregulasi. Kulit dapat mengeluarkan panas dengan
beberapa cara yaitu ; Pemancaran, Pengaliran, Konduksi, dan penguapan, lalu kami mempelajari
materi terakhir dari kulit yaitu Kontrol pengeluaran keringat dan saya jadi mengetahui bahwa
pengeluaran keringat diatur oleh hipotalamus di otak dan reaksi tubuh terhadap lingkungan yang
panas dan dingin berbeda-beda. Dan kami akan melanjutkan materi selanjutnya pada pertemuan
berikutnya.
Ibu Puspa juga menginformasikan kepada kami bahwa minggu lalu kami tidak belajar
karena ada perpisahan kepala sekolah dan hari kamis nanti kami akan libur lagi karena tanggal
161
merah. Pembelajaran kali ini berlangsung dengan baik dan ibu Puspa memberikan kami nasihat
agar selalu semangat dan tetap aktif, saya berharap agar kita semua dapat selalu diberikan
kesehatan dan semangat untuk belajar.
Siswa Lembar Penilaian Guru
Teman
Nilai dan Ttd Nilai dan Ttd Nilai dan Ttd
Selasa, 16 Maret 2021
Pada Selasa, 16 Maret 2021 kami melaksanakan Program pembelajaran via daring melalui
google meet, kami memulai jam pelajaran biologi tepat waktu. Saat pembelajaran kelas kami di
gabung dengan kelas XI IPA 1. Pada pembelajaran kali ini, kami sudah selesai mempelajari materi
ginjal dan kulit, dan kami akan berpindah ke materi selanjutnya.
162
Seperti biasa, ibu Puspa mengawali jam pelajaran dengan doa menurut agama dan
kepercayaannya masing-masing yang dipimpin oleh siswa XI IPA 1 yaitu Decky. Pada pertemuan
kali ini ibu Puspa memberikan kebebasan kepada kami untuk menjelaskan materinya masing-
masing, karena masih banyak siswa dari XI IPA1 dan XI IPA 2 yang belum menjelaskan atau
mempresentasikan materinya. Ibu Puspa mengatakan, jika tidak presentasi maka tidak akan
mendapatkan nilai serta ibu Puspa menyebutkan nama-nama siswa yang belum menjelaskan
materinya sama sekali. Setelah ibu Puspa berkata seperti itu, banyak teman teman yang
menjelaskan materinya hingga semua materi telah selesai. Namun masih ada saja siswa yang
belum menjelaskan materinya sama sekali dan ibu Puspa berkata sudah tidak ada waktu lagi, jika
ingin mempresentasikan karena di hari kamis nanti kami tidak akan belajar daring, melainkan
hanya mengerjakan tugas yang telah diberikan di google classroo dan melengkapi jurnal belajar
untuk dikumpulkan. Setelah semua presentasi dari teman teman saya jadi mengetahui bahwa setiap
organ ekskresi memiliki perannya masing masing dan sangat dibutuhkan oleh tubuh. Jika salah
satu organ eksresi mengalami gangguan atau masalah maka akan muncul berbagai penyakit yang
berbahaya bagi tubuh.
Pembelajaran kali ini berlangsung dengan baik karena pembelajaran berjalan dengan
lancar, baik, dan aktif karena banyak siswa yang mempresentasikan materinya dengan jelas serta
kami mendengarkan materi dengan tenang. Ibu Puspa juga menginformasikan kepada kami bahwa
diminggu depan, hari senin kami akan mengadakan ujian bab Sistem Ekskresi melalui CBT. Saya
senang karena masih belajar walaupun masih secara daring dan saya berharap agar setiap
pembelajaran dapat berjalan dengan lancar tanpa ada masalah.
Siswa Lembar Penilaian Guru
Teman
Nilai dan Ttd Nilai dan Ttd Nilai dan Ttd
163
164
B. Tugas-Tugas
Analisis Organ Eksresi ( Ginjal, Kulit, dan Hati )
Disusun oleh :
Jeremy Limanto (18)
Kelas : XI IPA 2
Guru Mata Pelajaran : Puspani, M.Pd
SMA NEGERI 1 BALIKPAPAN
Tahun Ajaran 2020/2021
165
Analisis Organ Eksresi ( Ginjal, Kulit, dan Hati )
1. Ginjal
Ginjal merupakan salah satu organ Eksresi yang memproduksi urine. Ginjal adalah organ
sepasang yang terletak di bawah tulang rusuk bagian belakang, dan dekat bagian tengah punggung
pada kedua sisi tulang belakang. Ginjal terdiri dari dua bagian, yaitu kiri dan kanan, hal tersebut
menunjukan bahwa ginjal merupakan organ yang sepasang. Ukurannya kira-kira berkisar 10–12
sentimeter atau sebesar kepalan tangan. Organ ini mengandung sekitar satu juta nefron, yaitu
saringan darah yang sangat kecil. Organ yang relatif kecil ini memiliki berbagai macam peran
penting bagi kesehatan tubuh.
Fungsi Ginjal :
1. Pengeluaran zat sisa organik misalnya urea asam urat Kreatinin amonia serta produk penguraian
hemoglobin dan hormon.
2. Pengeluaran zat racun contohnya obat-obatan zat kimia asing zat aditif makanan dan polutan.
3. Pengaturan keseimbangan konsentrasi ion ion penting di dalam tubuh seperti natrium kalium
kalsium magnesium sulfat dan fosfat.
4. Pengaturan keseimbangan asam basa melalui ekskresi ion hidrogen karbonat dan amonium.
5. Penjaga tekanan darah melalui pengaturan pengeluaran garam dan air.
6. pengaturan produksi sel darah merah di dalam sumsum tulang dengan melepaskan hormon
eritropoietin.
7. Pengendalian konsentrasi nutrisi darah seperti glukosa dan asam amino.
166
8. Mengubah vitamin D inaktif menjadi vitamin D aktif.
Struktur Ginjal :
Struktur ginjal ginjal dilindungi oleh lapisan jaringan ikat yaitu Pembungkus terluar Lemak
perirenal dan lemak pararenal atau bantalan ginjal serta kapsul fibrosa yang merupakan membran
halus transparan yang langsung membungkus ginjal.
Ginjal memiliki beberapa bagian yaitu ;
1. Lobus ginjal setiap lobus terdiri atas 1 piramida ginjal kolumna yang saling berdekatan dan
jaringan korteks yang melapisinya .
2. Hilum cekungan pada sisi medial yang membentuk bukaan pada ginjal sebagai tempat keluar
masuknya pembuluh darah dan keluarnya ureter.
3. Sinus ginjal adalah rongga yang berisi lemak yang membuka pada hilus.
4. Parenkim ginjal adalah jaringan yang menyelubungi struktur sinus ginjal jaringan ini terbagi
menjadi dua yaitu korteks (bagian luar) dan medula (bagian dalam).
a. Korteks tersusun dari nefron nefron. nefron merupakan unit struktural dan fungsional
terkecil dari ginjal yang membentuk urine dan biasanya pada ginjal yang normal terdapat
sekitar 800.000 - 1,5 juta nefron yang disatukan oleh jaringan ikat.
b. Medula terdiri atas 15-16 masa triangular atau tiga sisi yang disebut Piramida ginjal yang
tersusun dari sistem tubulus berukuran mikroskopis sistem tubulus pada medula meliputi
lengkung henle desenden dan asenden, duktus kolektivus, dan duktus papilaris bellini.
c. Pelvis ginjal atau renalis merupakan rongga perluasan ujung proksimal atau bagian atas
ureter. Ujung ini bercabang menjadi dua atau tiga kaliks Mayor setiap kaliks Mayor bercabang
lagi menjadi 8 sampai 18 kali minor yang langsung menutupi papila ginjal.
Proses Pembentukan Urine :
1. Filtrasi glomerulus yaitu proses penyaringan plasma bebas protein melalui kapiler glomerulus ke
dalam kapsul Bowman. Cairan yang difiltrasi akan melewati membran glomerulus yang mampu
menahan sel darah dan protein plasma, serta melewatkan air dan molekul berukuran kecil. Hasil
filtrat glomerulus (urine primer): mengandung air dan zat terlarut (glukosa, klorida, natrium, dll),
tanpa protein plasma dan elemen seluler.
167
2. Reabsorpsi tubulus yaitu proses penyerapan kembali zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Terjadi di
tubulus kontortus proksimal, lengkung Henle, tubulus kontortus distal, dan tubulus kolektivus. Zat
yang diserap masuk ke kapiler peritubuler dan dikembalikan ke sistem peredaran darah. Zat yang
diabsorpsi: ion natrium, ion klorin, glukosa, air, urea, dan ion anorganik. Hasil reabsorpsi disebut
urine sekunder.
3. Augmentasi (sekresi tubulus) yaitu transpor aktif yang memindahkan zat-zat tertentu dari darah ke
dalam urine.Terjadi di kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, dan tubulus kolektivus.Zat yang
dipindahkan:Ion hidrogen, amonia, kreatinin, asam hipurat, obat-obatan tertentu, dan zat kimia asing,
Ion kalium.
Penyimpanan sementara urine dan berkemih :
Urine dari duktus kolektivus selain selanjut mengalami dan atau kontraksi peristaltik otot
polos dinding ureter mendorong urine dari ginjal ke kandung kemih kandung kemih berbentuk
seperti buah pir yang terbalik dengan puncak mengarah ke depan bawah. Dinding kandung kemih
berlipat-lipat dengan struktur otot yang dapat meregang untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan
urine sehingga tidak harus terus-menerus membuang urin. Dari kandung kemih urine mengalir ke
uretra selanjutnya melalui lubang luar dibuang keluar tubuh peristiwa pembuangan urine atau
pengosongan kandung kemih disebut mikturisi yang merupakan gerak refleks yang dapat ditahan
atau dikendalikan oleh saraf pusat di otak.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembentukan urine:
a. faktor internal :
1. Hormon Adh atau antidiuretik hormon, dihasilkan oleh hipotalamus dalam otak disimpan dan
dibebaskan oleh kelenjar pituitari yang terletak dibawah hipotalamus. Manusia kehilangan air secara
berlebihan karena proses pengeluaran keringat atau diare maka akan menyebabkan peningkatan
osmolaritas sehingga jumlah urine lebih sedikit dan lebih pekat sebaliknya jika banyak minum air
maka sekresi Adh sedikit sehingga reabsorpsi tubulus terhadap air berkurang sehingga jumlah urine
banyak atau lebih encer.
2. Hormon insulin dihasilkan oleh pankreas hormon ini berfungsi untuk menurunkan kadar glukosa
darah dengan cara menginisiasi penyerapan glukosa oleh sel untuk diubah menjadi energi atau
disimpan. Jika seseorang kekurangan insulin maka kadar
168
glukosa dalam darah akan tinggi dan absorpsi glukosa terganggu sehingga terdapat banyak glukosa
dalam urine atau kencing manis.
3. Sistem renin-angiotensin-aldosteron dihasilkan oleh Aparatus juksta glomerulus untuk merespons
tekanan darah rendah konsentrasi natrium rendah dan kehilangan air.
b. Faktor eksternal
1. Jika suhu lingkungan panas dan seseorang mengeluarkan banyak keringat maka osmolaritas darah
meningkat dan sekresi Adh meningkat reabsorpsi air menjadi banyak dan jumlah urine yang
dikeluarkan menjadi sedikit.
2. Jumlah air yang diminum oleh seseorang akan menurunkan osmolaritas darah sekresi Adh
menurun reabsorpsi air menjadi sedikit dan jumlah urine yang dikeluarkan menjadi banyak.
3. Alkohol dapat menghambat pembebasan Adh sehingga menyebabkan kandungan air dalam urine
berkurang sehingga tubuh mengalami dehidrasi dan rasa sakit.
Karakteristik urine :
a. Sifat fisik urine :
1. Volume urine yang dihasilkan oleh orang dewasa yang sehat sekitar 800 hingga 2500 Ml per hari.
2. Biasanya berwarna kuning pucat sampai dengan kuning tua urine yang masih segar tampak jernih.
Tetapi kalau didiamkan beberapa saat pada ruangan terbuka akan berubah menjadi keruh karena
perubahan urea menjadi amonia.
3. Urine bersifat agak asam dengan PH rata-rata 6 atau sekitar 4,7 sampai 8.
4. Biasanya berbau kas cenderung berbau amoniak setelah didiamkan dan biasanya dipengaruhi oleh
jenis makanan yang dikonsumsi.
b. Komposisi urine :
Urin terdiri dari 95% air dan zat-zat terlarut zat-zat yang terkandung dalam urine normal
adalah zat buangan nitrogenSeperti urea asam urat dan Kreatinin benda keton atau hasil metabolisme
lemak asam hipurat dari pencernaan sayuran dan buah-buahan toksin zat kimia asing pigmen enzim
vitamin dan hormon HCG yang terdapat pada urine wanita hamil dan elektrolit meliputi ion natrium
klorin kalium amonium sulfat fosfat kalsium dan magnesium.
169
2. Kulit
Kulit merupakan satu-satunya organ ekskresi yang berada di permukaan tubuh. Pada
permukaan kulit, terdapat kelenjar keringat yang mengekskresikan zat sisa berupa keringat.
Fungsi kulit :
1. Ekskresi adalah mengeluarkan lemak dan keringat yang mengandung air garam urea serta ion-ion.
2. Perlindungan adalah melindungi tubuh dari mikroorganisme, radiasi, sinar matahari, iritasi kimia,
dan gangguan mekanik.
3. Pengaturan suhu badan adalah kelenjar keringat dan pembuluh darah berfungsi mengatur dan
mempertahankan suhu badan.
4. Metabolisme adalah vitamin D dengan bantuan sinar matahari dan menyimpan Lemak sebagai
sumber energi cadangan.
5. Komunikasi adalah stimulus lingkungan diterima oleh reseptor kulit, misalnya perubahan suhu,
sentuhan, dan tekanan.
Struktur kulit :
A. Epidermis adalah bagian terluar kulit yang tersusun dari sel-sel epitel pipih berlapis banyak
dengan susunan yang sangat rapat dan mengalami keratinasi. Keratin adalah protein keras, anti air,
yang berfungsi melindungi permukaan kulit. Jaringan ini tidak memiliki pembuluh darah. Pada tubuh
manusia bagian terluar kulit yang sangat tebal terdapat pada telapak kaki dan tangan. Epidermis
terdiri atas 5 lapisan yaitu ;
170
1. Stratum Korneum merupakan lapisan epidermis paling atas yang terdiri atas 25 sampai 30
lapisan fisik dari sel-sel yang tidak hidup. Lapisan ini akan diganti oleh sel-sel dari dasar ke atas
setiap 15 sampai 30 hari.
2. Stratum Lusidum merupakan lapisan jernih dan transparan yang terdiri atas 4 sampai 7 lapisan
sel-sel pipih yang tidak berinti yang mati atau hampir mati.
3. Stratum Granulosum merupakan kan lapisan yang terdiri atas tiga sampai lima lapisan sel-sel
bergranula keratohialin yang merupakan prekursor dalam pembentukan keratin.
4. Stratum Spinosum merupakan lapisan sel-sel spina atau tanduk yang memiliki tonjolan
penghubung intraseluler atau desmosom.
5. Stratum Basalis atau germinativum merupakan lapisan sel-sel yang melekat pada jaringan ikat
dari lapisan kulit dibawahnya atau dermis. Pembelahan sel-sel ini berlangsung sangat cepat dan
sel-sel baru didorong masuk ke lapisan berikutnya. Di bawah dan di antara sel-sel stratum basalis
terdapat melanosit yang menghasilkan pigmen melanin. Melanin berfungsi dalam pewarnaan kulit
dan melindungi kulit dari bahaya radiasi sinar ultraviolet matahari.
B. Dermis dipisahkan oleh membran Dasar atau lamina yang tersusun dari dua lapisan jaringan ikat.
Dua lapisan tersebut antara lain;
1. Lapisan papilar merupakan jaringan ikat areolar renggang dengan fibroblas, sel mast, dan
makrofag. Papila kulit ada yang menyerupai jari menonjol ke dalam nya, mengandung banyak
pembuluh darah, dan reseptor sensor taktil atau sentuhan.
2. Lapisan retikuler merupakan lapisan yang tersusun dari jaringan ikat ireguler yang rapat,
kolagen, dan serat elastik. Sejalan dengan bertambahnya usia di dapat terjadi Deteriorasi atau
penurunan mutu yang menyebabkan pengeriputan kulit.
C. Hipodermis merupakan lapisan yang mengikat kulit secara longgar dengan organ-organ yang
terdapat di bawahnya Lapisan ini mengandung sel lemak pembuluh darah dan ujung saraf.
Kelenjar Pada Kulit :
A. Kelenjar keringat atau sudorifera berada di lapisan dermis dan dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu ekrin dan apokrin. Ekrin merupakan kelenjar keringat tubuler sederhana dan berpilin,
tidak berhubungan dengan folikel rambut serta tersebar meluas ke seluruh tubuh terutama pada dahi,
telapak tangan, dan kaki. Sekresi keringat pada kelenjar ini dapat
171
membantu pendinginan melalui penguapan untuk mempertahankan suhu tubuh. Sedangkan apokrin
merupakan kelenjar keringat yang besar dan bercabang dengan penyebaran yang terbatas pada bagian
tubuh tertentu misalnya pada aksila atau ketiak, areola payudara, dan area genital. Sekresi dari
kelenjar ini pada awalnya tidak berbau yang kemudian akan berbau karena bakteri.
B. Kelenjar sebaseus kelenjar ini mengeluarkan sebum yang biasanya dialirkan ke folikel rambut.
Sebum merupakan campuran lemak, zat lilin, minyak, dan pecahan pecahan sel. sebum berfungsi
sebagai pelembut kulit bakterisida dan sebagai pertahanan terhadap evaporasi.
Kulit sebagai Pengatur Panas atau Termoregulasi :
Panas tubuh dihasilkan dari aktivitas metabolisme dan pergerakan otot. Panas dapat
dikeluarkan atau dibuang melalui paru-paru dan kulit, atau bersama feses dan urine. Panas yang
dikeluarkan oleh kulit dapat melalui beberapa cara yaitu;
1. Pemancaran atau panas dilepas ke udara di sekitarnya.
2. Pengaliran atau konveksi si merupakan mengalirnya udara yang telah panas karena menyentuh
permukaan tubuh, kemudian digantikan oleh udara yang lebih dingin.
3. Konduksi merupakan panas dialihkan ke benda yang disentuh kulit, misalnya pakaian.
4. Penguapan atau evaporasi merupakan panas dikeluarkan bersama keringat kemudian keringat
menguap.
Kontrol Pengeluaran keringat :
Proses pengeluaran keringat diatur oleh hipotalamus di otak. Jika darah yang melalui
hipotalamus melebihi batas normal atau panas, rangsangan suhu panas dapat diteruskan oleh saraf
simpatis ke kulit. Pembuluh darah berdilatasi atau melebar, aliran darah ke permukaan kulit meningkat,
sehingga terjadi konduksi panas di bagian permukaan dan membuang panas. Kemudian kelenjar
keringat akan aktif untuk menyerap air, garam, mineral, dan sedikit urea dari kapiler darah dan
kemudian mengirimkannya ke permukaan kulit dalam bentuk keringat sehingga terjadi penguapan dan
suhu badan menurun. Sebaliknya jika darah yang melalui hipotalamus lebih rendah dari batas normal
atau dingin, pembuluh darah akan berkonstriksi atau menyempit yang
172
akan mengurangi aliran darah ke permukaan kulit untuk mempertahankan suhu tubuh dan kelenjar
keringat menjadi tidak aktif dalam pembentukan keringat. Keringat sendiri dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu suhu lingkungan, aktivitas tubuh, emosi, dan kondisi psikis.
3. Hati
Hati merupakan kelenjar terbesar yang terletak di dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya
di atas lambung dan di bawah diafragma. Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai alat
ekskresi. Hal ini dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa
yang bersifat racun (detoksifikasi)Dan menghasilkan amonia, urea, serta asam urat yang akan
diekskresikan ke dalam urine. Hati memiliki berat sekitar 1,5 - 2 kg.
Fungsi hati
Sebagai kelenjar, hati berfungsi untuk menghasilkan :
1. Sekresi empedu yang berfungsi untuk membantu pencernaan lemak dengan cara mengemulsikan
lemak, mengaktifkan lipase, membantu absorpsi lemak di usus, dan mengubah zat yang tidak dapat
larut di dalam air menjadi larut.
2. Trombopoietin yang berfungsi untuk mengendalikan produksi keping darah.
3. Albumin yang merupakan komponen palsma darah.
4. Angiotensinogen yang berfungsi untuk peningkatan tekanan darah.
5. Enzim arginase yang berfungsi untuk mengubah arginin menjadi ornitin dan urea.
6. Enzim glutamat-oksaloasetat transferase yang berfungsi untuk mengkatalisis perpindahan gugus
amino dari aspartat kepada 2-oksoglutarat untuk membentuk oksaloasetat dan glutamat.
173
7. Enzim glutamat-piruvat transferase yang berfungsi untuk mendiagnosis destruksi hepatoselular.
8. Enzim laktat dehidrogenase yang berfungsi untuk membantu memproduksi energi.
Fungsi lainnya Hati, yaitu :
1. Menyimpan glikogen, lemak, zat besi, zat tembaga, serta vitamin A, D, dan B12.
2. Mengaktifkan vitamin D, yang dilakukan bersama-sama dengan ginjal/
3. Fagosit bakteri yang dilakukan oleh makrofag sel Kupffer.
4. Degradasi hormon insulin dan beberapa hormon lainnya.
5. Degradasi amonia menjadi urea.
Struktur Hati :
Hati terdiri atas dua lobus besar yang dibatasi oleh jaringan ikat ligamen falsiformis dan
ligamen koroner yang merupakan ligamen yang menghubungkan hati bagian tengah dengan
diafragma, dua lobus besar tersebut yaitu lobus kanan dan kiri. Lobus kanan terbagi lagi menjadi tiga
lobus yang lebih kecil. Hati dibungkus oleh jaringan ikat padat kapsula hepatika. Setiap lobus terdiri
atas sejumlah lobulus atau unit hepar yang berbentuk poligonal yang dipisahkan oleh percabangan
dari kapsula hepatika yang disebut kapsula glison.
Selain lobus kanan dan kiri terdapat lobus kaudatus, lobus ini terletak di belakang lobus
kanan dan menyelimuti meupun mengelilingi vena cava inferior atau pembuluh darah balik, yang
mengarah ke jantung salah satu fungsi lobus kaudatus adalah membantu mengangkut darah yang
terdeoksigenasi (peristiwa saat atom besi pada hemoglobin mengikat oksigen) pada lobus kanan
dalam hati. Setelah lobus kaudatus terdapat lobus kuadratus, lobus ini terletak di bawah lobus
kaudatus dan terletak mengelilingi kantung empedu dan berfungsi untuk membantu proses
metabolisme tubuh karena pada quadratus terdapat sel sel yang memproduksi enzim yang dibutuhkan
dalam proses metabolisme.
Sekitar 80% dari volume hati tersusun oleh sel-sel parenkimal atau hepatosit. Sisanya
merupakan sel-sel non parenkim kurang lebih sekitar 6,5 %, intrahepatik atau sel oval, hepatosit
duktular, dan sel-sel imun atau sel-sel kekebalan tubuh.
174
BAB IX
SISTEM KOORDINASI
A. Jurnal Belajar
Kamis, 25 Maret 2021
Pada Kamis, 25 Maret 2021 kami melaksanakan Program pembelajaran via daring melalui
google meet, kami memulai jam pelajaran biologi tepat waktu Saat pembelajaran kelas kami
digabung dengan kelas XI IPA 1.
Seperti biasanya ibu Puspa mengawali pertemuan kami dengan doa menurut agama dan
kepercayaannya masing-masing yang dipimpin oleh siswa. Pertemuan kali ini kami belajar akan
mempelajari materi baru yaitu “Sistem Koordinasi”, sebelum ibu Puspa memulai pembelajaran
ibu Puspa menceritakan kepada kami bahwa kakak kelas kami kelas 12 sudah ada yang diterima
di perguruan tinggi negeri dengan jalur undangan atau SNMPTN oleh karena itu kami harus
semangat dan belajar dengan baik agar dapat diterima juga di perguruan tinggi yang diimpikan,
kemudian ibu Puspa juga berkata bahwa ibu Puspa bangga terhadap kami karena memperoleh nilai
yang bagus di ulangan bab Sistem Ekskresi dan bagi yang belum tuntas di ulangan tersebut jangan
berkecil hati. Setelah ibu Puspa selesai menasihati, memberikan semangat, dan memberikan
selamat kepada kami, kami memulai pembelajaran kami, ibu Puspa meminta tolong untuk
membantu dalam membagikan layar dan saya membantu ibu Puspa untuk membagikan layar yang
berisi powerpoint materi Sistem Koordinasi. Ibu Puspa mulai menjelaskan berbagai sistem Indra,
dan dilanjutkan dengan menjelaskan apa itu Neuron, neuron adalah unit fungsional sistem saraf.
Lalu ibu Puspa memberikan kesempatan kepada kami untuk menjelaskan bagian bagian dari
Neuron; Bagas menjelaskan Dendrit yang ada pada Neuron, Cleonny menjelakan Akson yang
dilanjutkan oleh Jovanka dan diperjelas oleh Irva, saya menjelaskan Sinapsis yang merupakan
penghubung dari satu neuron ke neuron lain nya, Khaerunisah menjelaskan badan sel dari neuron,
kami menjelaskan struktur dari Neuron dengan lengkap serta jelas. Dilanjutkan dengan Mutiara,
Ilham, dan Ilhan menjelaskan Impuls serta gerak sadar dan gerak refleks, lalu Ibu Puspa meminta
agar siswa kelas XI IPA 2 untuk menjelaskan juga. Setelah itu kami menuju ke materi selanjutnya
yaitu Mekanisme Penghantaran Impuls yang dijelaskan oleh Stephanie. Lalu setelah Stephanie
selesai menjelaskan, ternyata jam pelajaran sudah habis dan ibu Puspa meminta tolong kepada
pengurus kelas untuk memberikan absen di Whatsapp.
175
Pembelajaran kali ini berlangsung dengan menyenangkan karena teman-teman aktif untuk
menjelaskan materi yang diberikan kesempatan oleh ibu Puspa, serta pembelajaran kali ini
berlangsung dengan baik dan kondusif. Saya juga bersyukur karena saya, teman-teman, dan guru-
guru masih diberikan kesempatan untuk belajar dan masih diberikan kesehatan dan saya berharap
agar setiap pembelajaran teman teman dapat aktif dan saya serta semua teman-teman dan semua
guru-guru tetap diberikan kesehatan agar dapat melakukan proses belajar mengajar.
Siswa Lembar Penilaian Guru
Teman
Nilai dan Ttd Nilai dan Ttd Nilai dan Ttd
Kamis, 8 April 2021
Pada Kamis, 8 April 2021 kami melaksanakan Program pembelajaran via daring melalui
google meet, kami memulai jam pelajaran biologi sedikit terlambat karena ibu Puspa salah
mengirim link pembelajaran. Saat pembelajaran kelas kami digabung dengan kelas XI IPA 1.
176
Seperti biasanya ibu Puspa mengawali pertemuan kami dengan doa menurut agama dan
kepercayaannya masing-masing yang dipimpin oleh ketua kelas XI IPA 1 yaitu Hisyam.
Pertemuan kali ini kami tidak mempelajari materi baru melainkan kami hanya berdialog dan
mendengarkan sharing dari ibu Puspa yang baru saja bertemu dengan menteri pendidikan yaitu
Bapak Nadiem Makarim. Saat bercerita ibu Puspa mengingatkan kepada kami bahwa saat ingin
melakukan sesuatu kita harus berdoa kepada Tuhan, meminta restu kepada orang yang lebih tua,
dan bersedekah. Ibu Puspa juga berkata bahwa pemerintah sudah sangat membantu sekolah untuk
melaksanakan pembelajaran selama daring. Ibu Puspa juga akan menerapkan merdeka belajar
yang berarti saat belajar kita dapat bebas berekspresi dan saat belajar tidak merasa terbebani.
Setelah selesai sharing ibu Puspa membacakan kepada kami nama siswa yang belum
mengumpulkan tugas dan menanyakan kepada siswa yang belum mengumpulkan tugas, masalah
atau kendala apa yang mereka alami hingga mereka tidak dapat menyelesaikan tugasnya tepat
waktu. Setelah selesai menanyakan kendala apa yang ada, ibu Puspa bertanya kepada kami apakah
ada masalah yang membuat kita tidak nyaman atau terbebani saat belajar biologi, Jovanka
mewakili XI IPA 1 dan Jovanka menjawab tidak ada masalah yang membuat tidak nyaman atau
terbebani, dan saya dari XI IPA 2 menjawab tenggat untuk tugas kurang panjang dan ibu Puspa
mengatakan hal itu dilakukan untuk melatih kami dapat mengatur waktu dan membuat kami
berkembang sehingga kami siap nantinya di perguruan tinggi.
Pembelajaran kali ini berlangsung dengan baik karena teman teman yang aktif dalam
menjawab pertanyaan yang diberikan ibu Puspa. Ibu Puspa juga ingin membuat kepengurusan
kelas untuk lebih aktif dalam menanyakan kendala yang dialami oleh siswa lainnya dalam belajar
sehingga kami dapat merdeka dalam belajar. Dan saya tau apa yang ibu Puspa ajarkan dan berikan
nasihat kepada kami pasti untuk kebaikan kami dan membuat kami menjadi lebih siap serta lebih
matang di kelas 12 dan perguruan tinggi nanti. Saya berharap pandemi dapat cepat berakhir dan
kami dapat belajar secara tatap muka kembali.
Siswa Lembar Penilaian Guru
Teman
Nilai dan Ttd Nilai dan Ttd Nilai dan Ttd
177
Kamis, 15 April 2021
Pada Kamis, 15 April 2021 kami melaksanakan Program pembelajaran via daring melalui
google meet. Kami memulai pelajaran biologi jam 08.00 karena saat bulan puasa ini jam pelajaran
dimulai dari jam 08.00 dan hanya berlangsung 50 menit hingga 08.50. Saat pembelajaran kelas
kami digabung dengan kelas XI IPA 1. Kami melanjutkan materi Sistem Koordinasi yaitu sistem
saraf tepi dan Sistem endokrin.
Seperti biasa ibu Puspa mengawali jam pelajaran dengan doa menurut agama dan
kepercayaannya masing-masing yang dipimpin oleh Cleo. Ibu Puspa juga memberikan semangat
kepada teman teman yang beragama muslim dan sedang melaksanakan puasa, teman teman sedang
melaksanakan puasa hari ke-3. Setelah itu ibu Puspa mengingatkan bagi yang belum
mengumpulkan tugas untuk mengumpulkan tugas di google classroom. Lalu ibu Puspa
memberikan kesempatan kepada teman teman yang telat mengumpulkan tugas untuk menjelaskan
materi agar mendapatkan nilai tambahan. Saat ibu Puspa meminta beberapa orang untuk
menjelaskan SST (Sistem Saraf Tepi) mereka tidak bisa dan belum siap hingga akhirnya Afriyan
yang menjelaskan materi SST dan Afriyan menjelaskan bahwa di dalam SST terdapat saraf kranial
178
dan saraf spinal serta menjelaskan perbedaan antara saraf simpatis dengan saraf parasimpatis, dan
gangguan pada sistem saraf. Lalu ibu Puspa mengulang dan melengkapi penjelasan Afriyan
tentang SST. Setelah itu, ibu Puspa masih memberikan kesepatan kepada teman teman yang belum
mengumpulkan tugas dan belum menjelaskan materi agar mereka mendapatkan tambahan nilai,
dan Aurel menjelaskan Sistem endokrin dengan baik dan jelas hingga jam pelajaran biologi habis.
Pada pertemuan kali ini kami telah menyelesaikan materi Sistem Saraf Tepi dan Sistem Endokrin.
Pertemuan kali ini berlangsung dengan baik dan menyenangkan, namun beberapa teman
kami yang tidak mengerjakan tugas kurang aktif dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh
ibu Puspa. Saya bersyukur masih dapat belajar walaupun dengan cara daring dan saya bersyukur
karena pembelajaran kali ini berlangsung dengan baik dan kami semua masih diberikan kesehatan.
Siswa Lembar Penilaian Guru
Teman
Nilai dan Ttd Nilai dan Ttd Nilai dan Ttd
Selasa, 27 April 2021
179
Pada Selasa, 27 April 2021 kami melaksanakan Program pembelajaran via daring melalui
google meet. Kami memulai pelajaran biologi pada 08.00, karena saat bulan puasa ini jam
pelajaran dimulai dari jam 08.00 dan hanya berlangsung 50 menit hingga 08.50. Saat pembelajaran
kelas kami digabung dengan kelas XI IPA 1. Kami melanjutkan materi Sistem Koordinasi yaitu
sistem Indera.
Seperti biasa ibu Puspa mengawali jam pelajaran dengan doa menurut agama dan
kepercayaannya masing-masing yang dipimpin oleh Ilhan. Lalu ibu Puspa memberikan pertanyaan
kepada kami apa yang kalian ketahui tentang indera dan Ilhan menjawab bahwa indera adalah
penerima atau reseptor. Setelah itu ibu Puspa meminta kami untuk menjelaskan materi sistem
Indera, dan ibu Puspa memanggil beberapa nama tetapi mereka tidak bisa menjelaskan dan
akhirnya, Dayang menjelaskan Indera Pembau atau hidung. Setelah itu ibu Puspa meminta salah
satu dari kami untuk menjelaskan mekanisme menghidu dan saya menjawab pertanyaan tersebut.
Setelah selesai menjelaskan ibu Puspa menyatakan apa yang dijelaskan oleh Dayang dan apa yang
saya sampaikan sudah benar dan sudah jelas, lalu kami melanjutkan ke sistem Indera dan Irva
ingin menjelaskan materi Indera pengecap atau Lidah dan setelah selesai menjelaskan, ibu Puspa
melengkapi penjelasan materi Lidah. Kemudian Jovanka menjelaskan mekanisme mata dapat
melihat dan Stephanie menjelaskan adaptasi mata saat melihat terang dan gelap, kemudian ibu
Puspa menjelaskan ulang materi Indera Penglihat agar kami mengerti. Kemudian ibu Puspa mulai
menutup jam pelajaran karena jam pelajaran sudah mau habis, dan ibu Puspa menginformasikan
kepada kami bahwa dalam sistem indera tersisa telinga dan kulit dan penjelasan kulit hanya
menjelaskan mekanisme karena struktur sudah dijelaskan di bab sebelumnya. Dan ibu Puspa
menginformasikan kepada kami bahwa hari senin nanti kami akan melaksanakan ujian Sistem
Koordinasi.
Setelah ibu Puspa selesai menginformasikan, ibu Puspa menutup pembelajaran dan
mengatakan bahwa akan disambung di jam pelajaran selanjutnya dan meminta tolong sekretaris
merekap absensi kelas. Saya senang karena hari ini saya masih dapat belajar biologi dan menjawab
pertanyaan yang ditanyakan oleh ibu Puspa. Saya berharap di pembelajaran selanjutnya teman
teman yang lain dapat lebih aktif dalam menjawab pertanyaan yang diberikan ibu Puspa dan saya
berharap semua teman teman dan guru guru tetap sehat agar dapat melakukan proses belajar
mengajar.
180
Siswa Lembar Penilaian Guru
Teman
Nilai dan Ttd Nilai dan Ttd Nilai dan Ttd
Kamis, 29 April 2021
Pada Kamis, 29 April 2021 kami melaksanakan Program pembelajaran via daring
melalui google meet. Kami memulai pelajaran biologi jam 08.00 karena saat bulan puasa ini jam
pelajaran dimulai dari jam 08.00 dan hanya berlangsung 50 menit hingga 08.50. Saat pembelajaran
kelas kami digabung dengan kelas XI IPA 1. Kami melanjutkan materi Sistem Koordinasi yaitu
sistem Indera (Telinga, Kulit) dan Napza.
Seperti biasa ibu Puspa mengawali jam pelajaran dengan doa menurut agama dan
kepercayaannya masing-masing yang dipimpin oleh Ilhan. Lalu ibu Puspa memberikan pertanyaan
181
kepada kami apa yang kalian ketahui tentang indera (telinga) dan Cleo menjelaskan mekanisme
saat seseorang dapat mendengar. Setelah Cleonny selesai menjelaskan mekanisme mendengar Ibu
Puspa menambahkan penjelasan seperti struktur telinga dan menjelaskan kembali mekanisme
mendengar agar kami lebih paham tentang telinga. Setelah itu kami menuju indera selanjutnya
yaitu kulit, dan Khaerunisah menjelaskan reseptor sensor yang berada di kulit dengan baik, dan
ibu Puspa melengkapi penjelasan dari Khaerunisah. Kemudian ibu Puspa memberikan kesempatan
kepada kami untuk menjelaskan Napza dan Raghil memberikan pengantar untuk penjelasan Napza
yang dilanjutkan oleh Mutiara dalam menjelaskan pengertian Napza, dan yang terakhir Oniel
memberikan penjelasan mengenai istilah Napza. Setelah selesai mempelajari materi sistem
koordinasi ibu Puspa memberikan kami tugas untuk membuat karya bisa dalam bentuk apa saja
yang menyatakan agar generasi muda tidak menggunakan narkoba.
Untuk menutup pembelajaran kali ini Ibu Puspa memberikan nasihat kepada kami agar
kami tetap semangat dan ibu Puspa juga mengingatkan kepada kami bahwa di hari senin nanti
kami akan melaksanakan Ulangan harian. Pembelajaran kali ini berlangsung dengan baik, saya
berharap agar kita semua dapat selalu diberikan kesehatan dan semangat untuk belajar.
Siswa Lembar Penilaian Guru
Teman
Nilai dan Ttd Nilai dan Ttd Nilai dan Ttd
182
B. Tugas-Tugas
Analisis Sistem Koordinasi ( Sel Saraf Neuron, SSP, SST )
Disusun oleh :
Jeremy Limanto (18)
Kelas : XI IPA 2
Guru Mata Pelajaran : Puspani, M.Pd
SMA NEGERI 1 BALIKPAPAN
Tahun Ajaran 2020/2021
183
Analisis Sistem Koordinasi ( Sel Saraf Neuron, SSP, SST )
1. Sel Saraf Neuron
Struktur dan Fungsi
1. Badan Sel (Perikarion)
Badan utama dari sel syaraf adalah badan sel. Badan sel merupakan badan inti dari sel
syaraf dimana di dalam badan sel tersebut terdapat bagian-bagian yang umumnya dimiliki oleh sel
hewan. Di dalam badan sel terdapat sitoplasma, nukleus atau inti sel dan juga nukleolus atau anak
inti sel. Fungsi utama dari badan sel adalah menerima rangsangan atau impuls yang diberikan oleh
dendrit kemudian badan sel akan meneruskannya ke neurit atau akson.
Inti sel pada neuron atau sel syaraf disebut dengan nukleus sel. Nukleus adalah inti sel
syaraf yang memiliki fungsi untuk memberikan pengaturan terhadap kegiatan sel syaraf pada
tubuh manusia. Inti sel tersebut juga memiliki peran dalam pembentukan DNA dan kromoson
sehingga secara tidak langsung nukleus berperan dalam mengatur sifat yang dimiliki oleh
keturunan sel tersebut. Pada biasanya sel syaraf hanya memiliki satu inti sel saja, namun di dalam
tubuh manusia ada bagian tubuh yang memiliki lebih dari satu inti sel. Bagian tubuh manusia itu
adalah sel parenkim yang ada di hati dan juga sel yang ada di otot jantung. Ada juga sel di dalam
tubuh yang tidak memiliki inti sel, bagian sel itu adalah sel eritrosit dan juga sel trombosit.
184
2. Dendrit
Dendrit adalah cabang yang ada di badan sel syaraf. Bentuk dari dendrit ini berupa
sitoplasma yang menonjol memiliki ukuran pendek dan juga bercabang. Sitoplasma sendiri adalah
bagian sel yang dibungkus oleh membrane sel. Pembentuk sitoplasma terdiri atas sitosol dan
organel. Neuron memiliki beberapa dendrit. Dendrit sendiri berasal dari kata Yunani yang artinya
adalah pohon. Fungsi dari dendrit sendiri adalah menerima rangsangan .
3. Akson
Akson disebut juga dengan neurit. Akson merupakan sel syaraf yang memiliki ukuran
paling panjang. Akson memiliki penjuluran dari sitoplasma ke badan sel. Pada dasarnya akson
sama dengan dendrit, yang membedakan adalah akson memiliki ukuran yang lebih besar dan lebih
panjang dari dendrit. Jumlah akson sendiri lebih sedikit dibandingkan dengan dendrit. Akson
berjumlah satu sedangkan dendrit jumlahnya banyak di sepanjang sel syaraf manusia. Pada akson
ada benang-benang halus yang dinamakan neurofibril. Fungsi akson atau neurit itu adalah sebagai
penghantar rangsangan dari badan sel menuju ke bagian efektor, bagian efektor itu adalah kelenjar
dan juga otot.
Fungsi utama akson adalah untuk mengirimkan sinyal yang dikirimkan oleh dendrit.
Namun di dalam otak, akson memiliki tugas untuk mengirimkan rangsangan dalam jumlah yang
besar-besaran. Fungsi akson yang lainnya adalah meningkatkan pengiriman rangsangan melalui
selubung mielin yang melekat pada akson tersebut.
4. Selubung mielin
Selubung mielin merupakan lemak yang membungkus neurit atau akson. Selubung mielin
memiliki lemak yang terbentuk atas segmen-segmen. Lekukan yang ada di antara dua segmen
tersebut disebut dengan nodus ranvier. Jika selubung mielin menyelubungi neurit, maka selubung
mielin juga diselubungi dengan sel schwann. Fungsi utama dari selubung mielin adalah sebagai
pelindung bagi neurit agar tidak mengalami kerusakan dan mencegah rangsangan menjadi bocor.
Jika dilihat, selubung mielin tersebut mirip kabel yang melindungi tembaga kabel di dalam kabel
listrik. Pada manusia, selubung mielin tersebut akan terlihat saat janin berusia 14 minggu.
185
5. Sel Schwann
Sel Schwann merupakan sel yang menjadi pembungkus selubung mielin. Sel Schwann
memiliki fungsi untuk menghasilkan lemak berkali-kali hingga terbentuklah selubung mielin.
Fungsi dari sel schwann sendiri adalah untuk mempercepat pergerakan rangsangan, membantu
dalam menyediakan persediaan makanan untuk akson dan juga membantu neurit dalam melakukan
regenerasi.
6. Nodus Ranvier
Nodus ranvier merupakan lekukan-lekukan diantara segmen selubung mielin. Sehingga
bisa dikatakan jika nodus ranvier adalah akson yang tidak terselubungi dengan selubung mielin.
Fungsi utama dari nodus ranvier adalah sebagai batu loncatan untuk percepatan pergerakan
rangsangan ke otak maupun dari sebaliknya. Struktur dari nodus ranvier ini adalah nodus ranvier
memiliki diameter 1 mikrometer. Adanya nodus ranvier dalam selubung mielin adalah
memungkinkan rangsangan bisa meloncat dari satu nodus ke nodus lainnya sehingga rangsangan
bisa cepat sampai tujuan.
7. Sinapsis
Sinapsis merupakan titik pertemuan terminal akson di salah satu syaraf pusat dengan syaraf
pusat yang lain. Pada setiap sinapsis tersebut akan terdapat celah sinapsis. Fungsi sinapsis tersebut
adalah sebagai pengiriman impuls atau rangsangan dari neurit ke dendrit pada sel syaraf yang
lainnya. Kulit merupakan satu-satunya organ ekskresi yang berada di permukaan tubuh. Pada
permukaan kulit, terdapat kelenjar keringat yang mengekskresikan zat sisa berupa keringat.
Pengelompokan
Berdasarkan Fungsinya :
1. Neuron Sensor (aferen), berfungsi menghantarkan impuls dari organ sensor ke pusat saraf.
2. Neuron Motor (eferen), berfungsi menghantarkan impuls dari pusat saraf k eorgan motor
(otot) atau kelenjar.
3. Neuron Konektor (interneuron), berfungsi menghubungkan neuronyang sattu dengan
neuron lainnya.
186
Berdasarkan Strukturnya :
1. Neuron Multipolar, memiliki satu akson dan dua dendrit atau lebih. Contohnya, neuron
motor yang terdapat di otak dan medula spinalis.
2. Neuron Bipolar, memiliki dua juluran berupa dendrit dan akson. Contohnya, neuron pada
organ indra seperti mata, hidung, dan telinga.
3. Neuron Unipolar (pseudounipolar), merupakan neuron bipolar yang tampak hanya
memiliki satu juluran dari badan sel karena akson dan dendritnya berfusi. Contohnya,
neuron pada embrio dan fotoreseptor mata.
2. Sistem Saraf Pusat (SSP)
Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf pusat ini
berfungsi sebagai pusat pengendali utama pada tubuh. Pada otak dan medula spinalis terdapat
lapisan pelindung dari jaringan ikat yang disebut meninges. Meninges terdiri atas 3 lapisan yaitu,
Dura mater (lapisan luar paling tebal), lapisan araknoid (membran tengah dan tipis), dan pia
mater (lapisan dalam).
Otak maupun medula spinalis memiliki substansi abu-abu dan substansi putih :
Substansi abu-abu, membentuk bagian luar atau korteks otak dan bagian dalam medula
spinalis. substansi abu-abu mengandung badan sel neuron, serabut bermielin dan tidak
bermielin, astrosit protoplasma, oligodendrosit, dan mikroglia.
Substansi putih, membentuk bagian dalam otak dan bagian luar medula spinalis.
substansi putih didominasi oleh serabut bermielin maupun tidak bermielin, mengandung
oligodendrosit, astrosit fibrosa, dan mikroglia.
187
Struktur, Fungsi, dan pengelompokan
1. Otak
Otak merupakan organ terpenting dari tubuh manusia yang tersusun oleh jutaan sel saraf.
Permukaan otak manusia yang berlipat-lipat, membuat otak manusia mampu menyimpan lebih
banyak neuron dibandingkan otak yang permukaannya mulus seperti pada sebagian besar hewan.
Berkat permukaan otak yang berlipat-lipat ini, manusia bisa memiliki kemampuan kognitif
yang lebih tinggi dibandingkan hewan. Otak manusia terdiri dari, Otak besar (Serebrum),
Diensefalon, Sistem Limbik (Rinensefalon), Otak tengah (Mesensefalon).
1. Serebrum (otak besar). Mengisi bagian depan dan atas rongga tengkorak. Bagian terluarnya
disebut korteks serebral, dan bagian dalamnya disebut nukleus (ganglia) basal. Area
fungsional korteks serebral:
Area motor primer, mengendalikan kemampuan bicara.
Area sensor korteks, meliputi area sensor, area visual, area auditori, area alfaktori,
dan area pengecap.
Area asosiasi, meliputi area frontal (pusat intelektual dan fisik), area somatik (pusat
interpretasi), area visual, dan area wicara Wernicke.
Nukleus basal merupakan pusat koordinasi motor.
2. Diensefalon. Terletak di antara serebrum dan otak tengah. Terdiri atas:
Talamus, berfungsi menerima dan meneruskan impuls ke korteks otak besar, serta
berperan dalam sistem kesadaran dan kontrol motor.
188
Hipotalamus, berfungsi mengendalikan sistem saraf otonom, pusat pengaturan
emosi, dan memengaruhi sistem endokrin.
Epitalamus, berperan dalam dorongan emosi.
3. Sistem limbik, yaitu cincin struktur otak depan yang mengelilingi otak dan berfungsi dalam
pengaturan emosi, mempertahankan kelangsungan hidup, pola perilaku sosioseksual,
motivasi, dan belajar.
4. Mesensefalon (otak tengah), menghubungkan pons dan serebelum (otak kecil) dengan otak
besar, berfungsi sebagai jalur penghantar dan pusat refleks, serta meneruskan informasi
penglihatan dan pendengaran.
5. Pons Varolii (jembatan varol), mengatur frekuensi dan kekuatan bernapas.
6. Serebelum (otak kecil), mempertahankan keseimbangan, kontrol gerakan mata,
meningkatkan kontraksi otot, serta koordinasi gerakan sadar yang berkaitan dengan
keterampilan.
7. Medula oblongata, berfungsi dalam pengendalian ferkuensi denyut jantung, tekanan darah,
pernapasan, gerakan alat pencernaan makanan, menelan, muntah, sekresi kelenjar
pencernaan, dan mengatur gerak refleks.
8. Formasi retikuler, berfungsi memicu dan mempertahankan kewaspadaan serta kesadaran.
2. Medula Spinalis (Sumsum Tulang Belakang)
Medula spinalis berbentuk silinder langsing yang memanjang dari batang otak medula
oblongata hingga ruas ke-2 tulang pinggang. Panjang medula spinalis sekitar 45 cm dengan
diameter 2 cm. Fungsinya mengendalikan berbagai aktivitas refleks dalam tubuh, komunikasi
antara otak dengan semua bagian tubuh, serta menghantarkan rangsangan koordinasi antara otot
dan sendi ke serebelum.
189
Impuls sensor dari reseptor dihantarkan masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk
dorsal, sedangkan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral
menuju efektor. Medula spinalis bagian luar bewarna putih, sedangkan bagian dalam bewarna abu
– abu dan berbentuk seperti huruf H.
Struktur bagian dalam (substansi abu-abu) :
Tanduk abu – abu posterior (dorsal), batang vertikal atas, mengandung badan sel
yang menerima impuls melalui saraf spinal dari neuron sensor.
Tanduk abu – abu anterior (ventral), batang vertikal bawah, mengandung neuron
motor yang aksonnya mengirimkan impuls melalui saraf spinal ke otot dan kelenjar.
Tanduk lateral substansi abu – abu, bagian antara tanduk posterior dan anterior,
mengandung badan sel neuron sistem saraf otonom (SSO).
Komisura abu – abu, menghubungkan substansi abu – abu sisi kiri dan kanan
medulla spinalis.
Struktur bagian luar (substansi putih) :
Substansi putih tersusun dari akson yang bermielin. Bagian ini terbagi menjadi funikulus
(kolumna) anterior (ventral), posterior, ventrolateral dan lateral. Dalam funikulus terdapat traktus
(fasikulus) spinal, yaitu :
Traktus sensor (asenden), berperan dalam penyampaian informasi dari tubuh ke
otak. Informasi tersebut, misalnya sentuhan, suhu, nyeri, tekanan, posisi tubuh,
keseimbangan, dan arah gerakan.
Traktus motor (desenden), berperan membawa impuls motor dari otak ke medula
spinalis dan dari saraf spinal menuju ke tubuh. Traktus motor berfungsi
menghantarkan impuls untuk koordinasi dan ketepatan gerakan volunter (sadar),
serta mempertahankan tonus (kontraksi) otot dalam aktivitas refleks.
190
3. Sistem Saraf Tepi (SST)
Sistem Saraf Tepi (sistem saraf perifer) terdiri atas jaringan saraf yang berada di luar otak
dan di luar medula spinalis. Sistem ini meliputi saraf kranial yang berasal dari otak dan saraf spinal
yang berasal dari medulla spinalis. Pada sistem saraf tepi terdapat ganglion, yaitu struktur lonjong
yang mengandung badan sel neuron dan sel glia yang ditunjang oleh jaringan ikat.
Berbeda dengan sistem saraf pusat, sistem saraf tepi tersusun dari semua saraf yang
bercabang dari otak dan sumsum tulang belakang ke seluruh bagian tubuh manusia. Fungsi sistem
saraf tepi ini memungkinkan sistem saraf pusat untuk berkomunikasi dengan bagian-bagian tubuh
kamu. Sistem saraf tepi bekerja secara dua arah melalui saraf sensorik dan saraf motoric.
Struktur, Fungsi, dan Pengelompokan
1. Saraf Kranial
Saraf Kranial terdiri atas 12 pasang saraf. Sebagian besar tersusun dari serabut sensori dan
motor, tetapi beberapa saraf hanya tesusun dari serabut sensori. Saraf-saraf tersebut diberi nama
dan disusun dengan angka romawi. Berikut Klasifikasi saraf kranial :
No Nama saraf kranial Fungsi
1 Saraf olfaktori (CN I) Indra penciuman
2 Saraf optik (CN II) Indra penglihatan
3 Saraf okulomotor (CN III) Impuls dari dan ke otot mata
4 Saraf troklear (CN IV) Impuls dari dan ke otot sadar mata
191
5 Saraf trigeminal (CN V) Impuls otot mastikasi, wajah, hidung, dan mulut
6 Saraf abdusen (CN VI) Impuls dari dan ke otot rektus lateral mata
7 Saraf fasial (CN VII) Impuls ekspresi wajah, lidah, kelenjar air mata dan
saliva
8 Saraf vestibulokoklear (CN Impuls dari indra pendengaran
VIII)
9 Saraf glosofaring (CN IX) Impuls otot bicara, menelan, kelenjar liudah, rasa pada
lidah
10 Saraf vagus (CN X) Impuls organ pada toraks dan abdomen
11 Saraf aksesori spinal (CN XI) Impuls faring, laring, trapezius, dan sternokleidomastoid
12 Saraf hipoglosal (CN XII) Impuls dari dan ke otot lidah
2. Saraf Spinal
Setiap saraf spinal terdiri atas satu radiks dorsal (posterior) dan ventral (anterior). Setiap
radiks yang memasuki atau meninggalkan korda membentuk 7 – 10 cabang radiks (rootlet). Radiks
dorsal terdiri atas kelompok serabut sensori yang memasuki korda, sedangkan radiks ventral terdiri
atas kelompok serabut motor dari korda. Bagian yang membesar pada radiks dorsal disebut
ganglion radiks dorsal yang mengandung neuron sensor.
Sistem saraf tepi meliputi serat-serat saraf yang membawa informasi antara sistem saraf
pusat dan bagian tubuh lainnya. berdasarkan area impuls yang dibawanya sistem saraf tepi dibagi
menjadi divisi aferen dan eferen. divisi aferen membawa informasi dari reseptor yang terletak pada
bagian eksternal tubuh atau reseptor somatik maupun bagian internal tubuh atau viseral menuju ke
192
sistem saraf pusat. Divisi eferen membawa instruksi dari sistem saraf pusat ke organ efektor otot
atau kelenjar yang melaksanakan perintah agar dihasilkan efek yang sesuai.
Sistem saraf eferen dibagi menjadi sistem saraf somatik dan sistem saraf otonom. Sistem
saraf somatik terdiri atas serat serat neuron motor yang terdapat pada otot rangka. Sementara
sistem saraf otonom terdiri atas serat serat yang terdapat pada otot polos, otot jantung, dan kelenjar.
Sistem saraf autonom dibagi menjadi dua jenis berdasarkan fungsinya yaitu sistem saraf simpatis
dan sistem saraf parasimpatis.
Sistem saraf simpatis :
Saraf Simpatik adalah saraf yang berpangkal pada sumsum tulang belakang di daerah dada
dan juga pinggang. Saraf Simpatik adalah bagian dari sistem saraf otonom yang cenderung
bertindak berlawanan terhadap sistem saraf parasimpatik dan umumnya berfungsi untuk memacu
dan mempercepat kerja organ-organ tubuh manusia, contohnya mempercepat detak jantuk dan
menyebabkan kontrasi pembuluh darah.Sistem ini mengatur fungsi kelenjar keringat dan
merangsang sekresi glukosa dalam hati. Sistem saraf simpatik diaktifkan terutama dalam kondisi
stres. Sistem saraf simpatik disebut juga sistem saraf torakolumbar, karena saraf preganglion
keluar dari tulang belakang toraks ke-1 sampai dengan ke-12. Sistem saraf ini berupa 25 pasang
ganglion atau simpul saraf yang terdapat di sumsum tulang belakang. Fungsi dari sistem saraf
Simpatik, yaitu :
1. Mempercepat denyut jantung
2. Mempersempit diameter pembuluh darah
3. Memperlambat proses pencernaan
4. Memperkecil bronkus
5. Menurunkan tekanan darah
6. Memperlambat gerak peristaltis
7. Memperlebar pupil
8. Menghambat sekresi empedu
9. Menurunkan sekresi ludah
10. Meningkatkan sekresi adrenalin.
193
Sistem saraf parasimpatis :
Saraf parasimpatik merupakan saraf yang berpangkal pada sumsum lanjutan (medula
oblongata) dan dari sakum yang merupakan saraf pre-ganglion dan post-ganglion. sistem saraf ini
di sebu juga dengan sistem saraf kraniosakral, karena saraf preganglion keluar dari daerah otak
dan daerah sakral.
Fungsi dari saraf Parasimpatik umumnya memperlambat kerja organ-organ tubuh. Susunan
saraf parasimpatik berupa jaring- jaring yang berhubung-hubungan dengan ganglion yang tersebar
di seluruh tubuh. Urat sarafnya menuju ke organ tubuh yang dikuasai oleh susunan saraf simpatik.
Fungsi dari safar parasimpatik, antara lain :
1. Menghambat denyut jantung
2. Memperlebar diameter pembuluh darah
3. Mempercepat proses pencernaan
4. Memperlebar bronkus
5. Menaikkan tekanan darah
6. Mempercepat gerak peristaltis
7. Mempersempit pupil
8. Mempercepat sekresi empedu
9. Menaikkan sekresi ludah
10. Meninurunkan sekresi adrenalin.
Perbedaan saraf simpatis dan parasimpatis :
Perbedaan Saraf Simpatis Saraf Parasimpatis
Asal serat saraf
Berasal dari bagian toraks dan Berasal dari area kranium
lumbar medula spinalis (kepala) dan sakrum
Ukuran serat praganglion Pendek Panjang
Pendek
Ukuran serat pascaganglion Panjang Asetilkolin
Jenis neurotransmiter Aaasetilkolin dan noradrenalin
Efek Untuk aktivitas fisik berat Untuk keadaan tenang
194
Analisis Sistem Hormon (Endokrin)
Disusun oleh :
Jeremy Limanto (18)
Kelas : XI IPA 2
Guru Mata Pelajaran : Puspani, M.Pd
SMA NEGERI 1 BALIKPAPAN
Tahun Ajaran 2020/2021
195
Analisis Sistem Hormon / Endokrin
(Struktur, Fungsi dan Pengelompokan hormon)
Sistem endokrin adalah sekumpulan kelenjar dan organ yang memproduksi
hormon. Hormon diambil dari bahasa yunani yaitu horman dengan arti yang
menggerakkan. Hormon adalah senyawa organik pembawa pesan kimiawi di dalam aliran
darah menuju sel atau jaringan tubuh. Hormon sendiri hanya dapat mempengaruhi sel-sel
target yang memiliki reseptor khusus.
Pengaruh hormon terhadap jaringan tubuh dapat terjadi dalam waktu singkat
(beberapa detik) hingga beberapa tahun.Jumlah hormon dalam aliran darah hanya sedikit
jika dibandingkan dengan jumlah glukosa atau kolesterol. Sistem endokrin berinteraksi
dengan sistem saraf berfungsi mengatur aktivitas tubuh seperti metabolisme, homeostasis,
pertumbuhan, perkembangan seksual dan siklus reproduksi, siklus tidur, serta siklus
nutrisi.
Kelenjar endokrin memiliki beberapa karakteristik, antara lain ;
Kelenjar buntu, karena tidak memiliki saluran (duktus) dan menyekresikan hormon
langsung ke dalam cairan di sekitar sel-sel.
Pada umumnya menyekresi lebih dari satu jenis hormon, kecuali kelenjar
paratiroid yang hanya menyekresi hormon paratiroid.
Memiliki sejumlah sel sekretori yang dikelilingi banyak pembuluh darah dan
ditopang oleh jaringan ikat.
Masa aktivitas kelenjar endokrin dalam menghasilkan hormon berbeda – beda,
ada yang seumur hidup, dimulai pada masa tertentu, atau bekerja sampai pada
masa tertentu.
Sekresi hormon dapat distimulasi atau dihambat oleh kadar hormon lainnya dan
senyawa nonhormon (misalnya glukosa dan kalsium) dalam darah, serta impuls
saraf.
Kelenjar Endokrin dan Sekresi Hormon
Struktur, Fungsi, dan pengelompokan Hormon
Kelenjar endokrin pada manusia meliputi hipofisis (pituitari), tiroid, paratiroid, adrenal,
pankreas, pineal, dan timus.
196