The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by smapbobcpp, 2021-05-19 01:30:25

Pedoman SMAP finish-senin

Pedoman SMAP

DEPARTEMEN : SPRM NOMOR BOBCPP/SOP/SPRM/001
BERLAKU TMT 17 Februari 2021
PENILAIAN DAN PENANGANAN REVISI KE 00
RISIKO PENYUAPAN HALAMAN 11 dari 16

serta data red flag), hasil uji kelayakan (due diligence) rekan bisnis, transaksi/ project
dan personel, dll.

• Sifat dan jangkauan pengendalian area kerja termasuk dalam hubungan pengendalian
dengan rekan bisnis serta pihak berkepentingan lainnya.

• Sifat dan frekuensi interaksi dengan pejabat publik yang dapat memiliki risiko
penyuapan.

• Perubahan setiap aktivitas, proses, sistem, bahan/ material dan peralatan kerja di
masing-masing area kerja.

• Acuan pekerjaan dan peraturan perundangan terkait, termasuk jika ada yang baru yang
digunakan dalam mengidentifikasi Risiko, dampak risiko penyuapan serta
implementasinya.

7.4. Analisa dan Evaluasi Risiko Penyuapan

7.4.1. Risk Owner menilai dan menganalisis setiap risiko penyuapan/ peluang peningkatan yang
telah didata, untuk menentukan atau menilai signifikansi risiko dan dampak yang
ditimbulkan dari risiko penyuapan tersebut dengan ukuran kemungkinan terjadinya
penyuapan (likelihood) serta besarnya konsekuensi/ dampak (severity) yang akan terjadi.

7.4.2. Risk Owner menentukan ukuran dari masing-masing tipe dampak dan frekuensi terjadinya
tersebut sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, yang secara prinsip dapat digunakan
kuantifikasi data statistik. Bila sulit diukur secara kuantitatif, dapat digunakan justifikasi
kualitatif dari pihak-pihak yang kompeten. Evaluasi terhadap ‘kriteria pengukuran/ penilaian
akan ditinjau minimal 6 (enam) bulan sekali oleh Ketua/ sekretariat FKAP.

7.4.3. Risk Owner melakukan penilaian dan pembobotan terhadap Risiko penyuapan yang telah
diidentifikasi dan teregistrasi dalam form Identifikasi dan Penanganan Risiko penyuapan
sesuai dengan skala penilaian (rendah, sedang, tinggi), ketentuan pembobotan atau untuk
risiko penyuapan berbasis proses/ aktivitas telah ditetapkan dalam Matriks Penilaian Risiko
Penyuapan dengan berdasarkan pada kriteria evaluasi Tingkat Kemungkinan (frekuensi-
likelihood) dan Tingkat Keparahan/ Konsekuensi (Dampak – Severity).

7.5. Penanganan dan Pengendalian Risiko Penyuapan

7.5.1. Risk Owner menentukan tindak lanjut penanganan risiko penyuapan dengan menetapkan
rencana tindakan pengendalian terhadap risiko penyuapan (treatment) yang sudah
diberikan penilaian kategori level dengan kebijakan/ ketentuan tindakan sesuai batasan
toleransi risiko (risk tolerance).

~ 202 ~ 11

DEPARTEMEN : SPRM NOMOR BOBCPP/SOP/SPRM/001
BERLAKU TMT 17 Februari 2021
PENILAIAN DAN PENANGANAN REVISI KE 00
RISIKO PENYUAPAN HALAMAN 12 dari 16

7.5.2. Risk Owner memastikan upaya treatment untuk menurunkan/ penghilangan (mitigasi)
risiko-risiko penyuapan dan peluang untuk peningkatan harus direncanakan sebaik-
baiknya dan dipertimbangkan semua alternatif solusinya, sebelum dilaksanakan mitigasi
dan pengendaliannya, agar mendapatkan hasil yang diharapkan ecara efektif dan efisien.
Secara umum beberapa alternatif atau kombinasi alternatif berikut bisa dipertimbangkan
untuk digunakan, antara lain :

• Membagi risiko antara lain dengan cara menganalisis kemungkinan proses (cara kerja),
hubungan kerja, kendali pengambilan keputusan maupun pencegahan risiko untuk tidak
dilakukan atau dipergunakan dalam kegiatan kerja.

• Mengurangi likelihood dan/ atau mengurangi dampak, antara lain dengan bantuan
pernyempurnaan/ perubahan prosedur/ instruksi kerja, sosialisasi, kepedulian dan
pelatihan, mengurangi frekuensi pekerjaan/ keterlibatan personel, merubah sifat
transaksi, proyek, aktifitas atau hubungan seperti sifat dan jangkauan risiko penyuapan
dikurangi ke tingkat yang dapat dikelola secara cukup dengan pengendalian anti
penyuapan yang sudah ada ditingkatkan atau ditambah, dll

• Menghindari risiko atau membatalkan aktifitas/ mengganti rekan bisnis, personel yang
berisiko tinggi,

• Menerima risiko (sesuai ketentuan toleransi risiko penyuapan).

7.5.3. Risk Owner memastikan bentuk pengendalian terhadap suatu Risiko dapat melibatkan
lebih dari satu bentuk pengendalian atau kombinasi dari bentuk - bentuk pengendalian
mitigasi yang ada baik yang berorientasi pencegahan, pendeteksian maupun respon/
penanganan.

7.5.4. Risk Owner menetapkan rencana tindakan, sumber daya, menunjuk penanggung jawab
pelaksana serta dan menentukan target waktu pelaksanaan rencana tindakan untuk
mengendalikan risiko penyuapan sesuai kategori untuk penurunan derajat probabilitas dan
konsekuensi yang ada dengan menggunakan berbagai alternatif metode yang sesuai.

7.5.5. Risk Owner menjalankan tindakan yang telah ditetapkan sesuai waktunya dan
menyampaikan pertanggung jawaban realisasi kepada Manager/ Sr Manager terkait dan
FKAP.

~ 203 ~ 12

DEPARTEMEN : SPRM NOMOR BOBCPP/SOP/SPRM/001
BERLAKU TMT 17 Februari 2021
PENILAIAN DAN PENANGANAN REVISI KE 00
RISIKO PENYUAPAN HALAMAN 13 dari 16

7.6. Pemantauan dan Monitoring Tindakan Risiko Penyuapan

7.6.1. FKAP, Unit Manajemen Risiko dan Manager, Senior Manager/ Risk Owner melakukan
tinjauan dan membuat monitoring terhadap rencana tindakan penanganan dan
pengendalian risiko penyuapan/ peluang peningkatan di masing-masing area kerja/
fungsinya yang ada dan disampaikan hasilnya kepada General Manager dan Ketua FKAP.

7.6.2. Ketua FKAP menerima hasil tinjauan dan monitoring rencana tindakan penanganan risiko
dari masing-masing Manager, Senior Manager / risk owner, dan menetapkan pemeriksaan
menyeluruh (untuk risiko tinggi dan sangat tinggi) serta pemeriksaan sampling (untuk risiko
sedang) serta menugaskan auditor internal untuk melakukan pemeriksaan hasil monitoring
dan tinjauan Manager, Senior Manager guna memastikan kebenaran dan efektifitas
realisasi tindakan penanganan risiko penyuapan/ peluang peningkatan. Jika belum sesuai
meminta unit kerja/ fungsi terkait untuk melakukan kembali tindakan sehingga dapat
berjalan efektif.

7.6.3. Auditor yang ditunjuk melakukan verifikasi/ pemeriksaan kebenaran dan efektifitas realisasi
tindakan dan menyampaikan hasil pemeriksaan realisasi dan efektifitas penerapan
rencana tindakan penanganan risiko penyuapan di masing-masing area kerja kepada
Ketua FKAP.

7.6.4. Ketua FKAP menerima dan memeriksa hasil pemeriksaan dan menetapkan status tindakan
serta efektifitasnya, meminta Sekretariat FKAP melakukan rekapitulasi untuk dijadikan
bahan tinjauan dan perbaikan berkelanjutan manajemen Risiko SMAP perusahaan.

7.6.5. Risk Owner melakukan evaluasi risiko dengan menentukan pengendalian/ kontrol yang
telah efektif dilakukan (sesuai hasil verifikasi) saat ini untuk setiap identifikasi risiko
penyuapan yang sudah dilakukan serta menetapkan status efektifitasnya setelah dilakukan
kontrol.

7.6.6. Risk Owner dan Sekretariat FKAP melakukan penyimpanan dan pemeliharaan arsip/
rekaman terkait aktivitas identifikasi dan penanganan risiko penyuapan/ peluang
peningkatan SMAP yang telah dilakukan.

7.7. Komunikasi dan Sosialisasi Risiko Penyuapan

7.7.1. FKAP dan Unit Manajemen Risiko melakukan komunikasi dan sosialisasi secara berkala
termasuk kegiatan konsultasi kepada Manager, Senior Manager dan personel terkait
manajemen pada setiap area/ divisi/ bagian/ fungsi/ unit kerja dalam perusahaan.

~ 204 ~ 13

DEPARTEMEN : SPRM NOMOR BOBCPP/SOP/SPRM/001
BERLAKU TMT 17 Februari 2021
PENILAIAN DAN PENANGANAN REVISI KE 00
RISIKO PENYUAPAN HALAMAN 14 dari 16

7.7.2. FKAP dan Departemen SPRM memastikan setiap personel di perusahaan (pada setiap
departemen) sudah memahami potensi dan risiko penyuapan dari aktivitas dan proses
pekerjaan yang mereka lakukan melalui program kepedulian dan pelatihan terkait.

7.7.3. FKAP dan Departemen SPRM memastikan apabila ada perubahan identifikasi risiko
penyuapan/ peluang peningkatan dalam siklus tahunan atau dengan adanya perubahan
yang terjadi, maka Ketua FKAP dan Manager, Senior Manager harus memberikan
sosialisasi dan komunikasi serta konsultasi ulang kepada semua pegawai yang
bersangkutan.

7.7.4. FKAP dan General Manager secara berkala melakukan peninjauan secara menyeluruh
terhadap penanganan risiko penyuapan perusahaan dalam kegiatan tinjauan FKAP,
tinjauan manajemen dan tinjauan dewan pengarah dan menyampaikan kebijakan terkait
pengelolaan risiko penyuapan kepada personel terkait.

VIII. INDIKATOR DAN UKURAN KEBERHASILAN

8.1. Terlaksananya proses identifikasi dan registrasi semua risiko penyuapan yang dapat terjadi
dalam SMAP perusahaan secara lengkap dan benar.

8.2. Terlaksananya kegiatan penilaian, analisa dan evaluasi tingkat risiko penyuapan dalam
SMAP perusahaan sesuai dengan identifikasi risiko sehingga diperoleh skala prioritas
untuk penanganan risiko penyuapan.

8.3. Terlaksananya upaya pengendalian, treatment dan mitigasi risiko penyuapan dengan
penetapan rencana tindakan perbaikan di masing-masing area yang prioritas.

8.4. Terlaksananya kegiatan monitoring dan pemastian efektivitas penanganan risiko
penyuapan dalam SMAP perusahaan, termasuk komunikasi dan sosialisasi risiko.

8.5. Tidak terjadinya risiko yang timbul dari risiko-risiko yang telah diidentifikasi, dinilai dan telah
dilakukan mitigasinya.

~ 205 ~ 14

DEPARTEMEN : SPRM NOMOR BOBCPP/SOP/SPRM/001
BERLAKU TMT 17 Februari 2021
PENILAIAN DAN PENANGANAN REVISI KE 00
RISIKO PENYUAPAN HALAMAN 15 dari 16

IX. LAMPIRAN

9.1. Form Monitoring Rencana Tindakan Penanganan Konteks Organisasi
9.2. Form Monitoring Rencana Tindakan Penanganan Pemangku Kepentingan
9.3. Form Identifikasi dan Penilaian Risiko berbasis Dept-Unit-Fungsi
9.4. Form Rencana Pengendalian Risiko Penyuapan Berbasis Dept-Unit-Fungsi
9.5. Form Monitoring Tindakan Penanganan Risiko Penyuapan Berbasis Dept-Unit-Fungsi
9.6. Form Identifikasi dan Penilaian Risiko berbasis Jabatan-Posisi-Fungsi
9.7. Form Rencana Pengendalian Risiko Penyuapan Berbasis Jabatan-Posisi-Fungsi
9.8. Form Monitoring Tindakan Penanganan Risiko Penyuapan Berbasis Jabatan-Posisi
9.9. Form Identifikasi dan Penilaian Risiko berbasis Rekan Bisnis
9.10. Form Rencana Pengendalian Risiko Penyuapan Berbasis Rekan Bisnis
9.11. Form Monitoring Tindakan Penanganan Risiko Penyuapan Berbasis Rekan Bisnis
9.12. Form Identifikasi dan Penilaian Risiko berbasis Proyek / Transaksi
9.13. Form Rencana Pengendalian Risiko Penyuapan Berbasis Proyek / Transaksi
9.14. Form Monitoring Tindakan Penanganan Risiko Penyuapan Berbasis Proyek / Transaksi
9.15. Form Identifikasi & Penanganan Risiko Penyuapan (Berbasis Proses – Aktivitas)
9.16. Matriks Penilaian Risiko Penyuapan

~ 206 ~ 15

DEPARTEMEN : SPRM NOMOR BOBCPP/SOP/SPRM/001
BERLAKU TMT 17 Februari 2021
PENILAIAN DAN PENANGANAN REVISI KE 00
RISIKO PENYUAPAN HALAMAN 16 dari 16

X. ALUR PROSES

AKTIVITAS PN. JAWAB

Mulai

Isu Internal & Melakukan Identifikasi Area, Daftar Risiko Ketua FKAP,
Eksternal konteks strategis dan teknis Anti Penyuapan Sekretariat FKAP &

Perusahaan kegiatan untuk antisipasi Perusahaan SPRM
Risiko Penyuapan
Hasil Penilaian Manager/ Senior
Menganalisa, Menilai dan Risiko Penyuapan Manager/
Memprioritaskan Area Risiko Risk Owner
Pengendalian Risiko
Penyuapan Perusahan Penyuapan Manager/ Senior
Manager/
Mengevaluasi Kesesuaian dan Risk Owner
Menentukan Jenis dan Tingkat
Pengendalian Anti Penyuapan

Rencana Tidak Risiko Diatas Profil Risiko Manager/ Senior
Mitigasi & Selera ? Terintegrasi Proses Manager/
Pencegahan Risk Owner
Ya Status dan
Efektivitasnya Manager/ Senior
Melakukan Penanganan Risiko Manager/
Untuk Rencana Tindakan Risk Owner

Melaksanakan Tindakan Mitigasi Ketua FKAP,
Risiko & update progress Sekretariat FKAP &

Evaluasi efektifitas Tindakan SPRM, GM
dan Perbaikan Berlanjut

Selesai

~ 207 ~ 16

WI PROFIL RISIKO
PENYUAPAN BERBASIS

PROSES / AKTIVITAS

~ 209 ~

, BADAN OPERASI BERSAMA

skkm1gas PT. BUMI SIAK PUSAKO - PERTAMINA HULU

WWOORKRKININSTSRTURUCTCITO/ONN(IN(/NTRTURUKSKISKI EKREJRAJ)AJ
DDEPEPAARRTETMEMENEN::SSPPRRMM NONMOMOROR
PBREBPORREORBFIBAFLIASLRISSRIISSIPISKRPIKOOROOSPESEPSENESNY/ UYA/ UAAKAPKTAIPTVIANIVTNIATASS BEBRELRALKAUKUTMTMT T BOBBOCBPCPP/PW/WI/SI/PSRPMR/M0/00101
RERVEIVSIISKI EKE 17FFeberburaurai r2i 0220121
HAHLAALMAMANAN 0000

1 d1 adrai r1i616

HAHALALAMMAANNPEPNEGNGESEASAHAHANN

DiDsuissuusnunOlOehleh: DiDpeipreikrsikasaOlOehleh: DiDsaishakhaknanOlOehleh:
..1..6./FFeebbrruuaarrii//22002211 ...1.6./FFeebbrruuaarrii//22002211 ......./.F./eFberburaurai/r2i/0220121
Manager SPRM
<' <.

PePreforSrfmoeSrnameinonacrinoeScr MpeSeaMpcneiaaacnligiaset·meemnetnt PePreforSfromeSrnmaeinonacrinoeScr eMpSeaMpcneaiaacnlgiaaseltimeemnetnt

mdDdoaoemddDklkanaououemdklmkmanauumdebpemmaneanebpntekineatinnnauntikinkitinsnuaaihieiknzdasliauanhierzdrdlalauiduanrhcharldauodrmahihcpaKtoyriaamilpeiumkKtytiauleiasuBkmateuuOasbpFBaBeuauKObpFgnABPuaKiaPsngTAnoP.iasPfTBttno.icdUfBtotaMidcUpkoaIyMbpkSmyoI IblAeSemonKhIlAeegndhKiPkgiusUdiPketSiisuUbkAetaSiebKrkAtlaeuOeKrnatleuOts-unakaPtsa-unkEnaPaRynEdnaTaRyndAnagTaMnAdnbgIiMeNldabrIAilreNlaaarkAnlrHauagkU.nHukIgLnU.eUfklLron,aeUrfsmrpo,aermasmpnseedaminnisysedgiatnirgysnigbaatgrgunnibaasgdundiaaasdakndiaaandaknnyiandadtnyiaaabdnltaaaapbminlakaapmiak

~ 210 ~

WORK INSTRUCTION (INTRUKSI KERJA)

DEPARTEMEN : SPRM NOMOR BOBCPP/WI/SPRM/001

PROFIL RISIKO PENYUAPAN BERLAKU TMT 17 Februari 2021
BERBASIS PROSES / AKTIVITAS REVISI KE 00
HALAMAN 2 dari 16

DAFTAR ISI

Halaman
I. UNIT KERJA / FUNGSI / JABATAN TERKAIT......................................................................3
II. MAKSUD DAN TUJUAN........................................................................................................3
III. RUANG LINGKUP .................................................................................................................3
IV. REFERENSI ..........................................................................................................................4
V. DOKUMEN TERKAIT ............................................................................................................4
VI. PENGERTIAN DAN BATASAN .............................................................................................4
VII. INSTRUKSI KERJA ...............................................................................................................7
VIII. INDIKATOR DAN UKURAN KEBERHASILAN....................................................................15
IX. LAMPIRAN ..........................................................................................................................15
X. ALUR INTRUKSI KERJA.....................................................................................................16

~ 211 ~

WORK INSTRUCTION (INTRUKSI KERJA)

DEPARTEMEN : SPRM NOMOR BOBCPP/WI/SPRM/001

PROFIL RISIKO PENYUAPAN BERLAKU TMT 17 Februari 2021
BERBASIS PROSES / AKTIVITAS REVISI KE 00
HALAMAN 3 dari 16

I. UNIT KERJA/ FUNGSI/ JABATAN TERKAIT

1.1 General Manager
1.2 Senior Operation Manager
1.3 Production Operation Manager
1.4 Operation Support Manager
1.5 Drilling & Workover Manager
1.6 Quality, Health, Safety & Environment Manager
1.7 External Affairs Manager
1.8 Exploitation Manager
1.9 Exploration Manager
1.10 Supply Chain Management Manager
1.11 Strategy, Planning & Risk Management Manager
1.12 Information & Technology Manager
1.13 Finance & Economic Manager
1.14 Human Resources Management Manager
1.15 Internal Audit Manager

II. MAKSUD DAN TUJUAN

Work Instruction (WI) ini ditetapkan sebagai panduan teknis dalam melakukan identifikasi,
penilaian dan pengendalian risiko penyuapan dalam perusahaan serta integrasi dan
penerapan tindakannya dalam aktivitas/ proses perusahaan (berbasis proses) agar dapat
menentukan risiko penyuapan yang signifikan di BOB PT Bumi Siak Pusako - Pertamina Hulu
untuk kemudian diprioritaskan pengelolaan dan penanganannya, sehingga mampu
membentuk pilar pencegahan yang kokoh untuk SMAP perusahaan.

III. RUANG LINGKUP

Work Instruction Profil Risiko Penyuapan Berbasis Proses/ Aktivitas ini diterapkan pada
semua aktivitas/ proses yang relevan sesuai ruang lingkup penerapan SMAP yang mencakup
kegiatan identifikasi dan registrasi risiko, proses menentukan penyebab dan analisa, penilaian
dan pembobotan risiko serta pengendalian saat ini dan penanganan, strategi dan rencana
tindak lanjut pengendalian risiko hingga dilaksanakannya tinjauan, monitoring efektifitas
penanganan risiko penyuapan berbasis proses di BOB PT Bumi Siak Pusako - Pertamina
Hulu.

~ 212 ~

WORK INSTRUCTION (INTRUKSI KERJA)

DEPARTEMEN : SPRM NOMOR BOBCPP/WI/SPRM/001

PROFIL RISIKO PENYUAPAN BERLAKU TMT 17 Februari 2021
BERBASIS PROSES / AKTIVITAS REVISI KE 00
HALAMAN 4 dari 16

IV. REFERENSI

4.1. Standar SMAP ISO 37001:2016 Klausal 4.5 (Penilaian Risiko Penyuapan) dan Klausul

6.1 (Tindakan yang ditujukan pada Risiko dan Peluang) dan 8.2 (Uji Kelayakan).
4.2. Standar ISO 31000 Risk Management-Principles and Guidelines.

V. DOKUMEN TERKAIT

5.1. Pedoman Anti Penyuapan BOB PT Bumi Siak Pusako - Pertamina Hulu
5.2. Prosedur Identifikasi dan Penanganan Risiko Penyuapan

VI. PENGERTIAN DAN BATASAN

Risiko Effect of uncertainty on objectives (Pengaruh dari ketidakpastian pada
sasaran)
Manajemen
(Penanganan) Coordinated activities to direct and control an organization with regard
Risiko to risk (Upaya perusahaan yang terkoordinasi untuk mengarahkan dan
mengendalikan risiko)

Risk Identification Process of finding, recognizing and describing risks (Proses
(Identifikasi Risiko) menemukan, mendeskripsikan dan mendokumentasikan peristiwa
resiko berdasarkan karakteristiknya)
Risk Analysis
(Analisis Risiko) Process to comprehend the nature of risk and to determine the level of
risk (Proses untuk memahami sifat risiko dan untuk menentukan tingkat
Risk Assessment risiko)
(Penilaian Risiko)
Keseluruhan proses atau aktivitas yang meliputi identifikasi, analisis,
Risk Agent/ Cause dan evaluasi terhadap risiko-risiko.
(Penyebab Risiko)
Faktor-faktor tertentu, kondisi, atau peristiwa yang menyebabkan
Risk Evaluation terjadinya suatu kejadian risiko.
(Evaluasi Risiko)
Proses pembandingan antara level risiko yang diperoleh dalam
Risk Treatment pengukuran risiko dgn kriteria risiko yang ditetapkan sebelumnya.
(Penanganan
Risiko) Process to modify risk (Langkah-langkah yang diambil manajemen
untuk mengurangi risiko jika tindakan pengendalian (pengendalian saat
ini) yang belum memadai.

Pengendalian Risiko Setiap proses, kebijakan, alat, praktik, atau tindakan lain yang
dirancang untuk meminimalkan Risiko. Pengendalian Risiko dapat

~ 213 ~

WORK INSTRUCTION (INTRUKSI KERJA)

DEPARTEMEN : SPRM NOMOR BOBCPP/WI/SPRM/001

PROFIL RISIKO PENYUAPAN BERLAKU TMT 17 Februari 2021
BERBASIS PROSES / AKTIVITAS REVISI KE 00
HALAMAN 5 dari 16

Risk Appetite berupa pengendalian yang sudah diterapkan oleh manajemen pada
saat dilakukan risk assessment, atau pengendalian yang akan
dilakukan, yang merupakan pengembangan dan tambahan dari
pengendalian Risiko yang sudah ada, agar likelihood dan dampak
terjadinya Risiko diminimalkan sampai pada tingkat yang dapat
diterima. Aktivitas pengendalian Risiko dilaksanakan untuk memastikan
bahwa respon Risiko telah dilakukan secara benar dan sesuai
kebijakan yang berlaku, serta memastikan bahwa rencana respon
Risiko memberikan hasil yang efektif untuk mengurangi tingkat Risiko.

Amount and type of risk that an organization is willing to pursue or retain
(Jumlah dan jenis risiko yang siap ditangani atau diterima oleh
perusahaan).

Monitoring/ Continual checking, supervising, critically observing or determining the
Pemantauan Risiko status in order to identify change from the performance level required
or expected (Proses yang dilakukan secara terus menerus untuk
Residual Risk memeriksa, mengawasi dan melakukan pengamatan secara kritis agar
Risk Attitude perusahaan dapat mengidentifikasi terjadinya perubahan dari tingkat
kinerja atau sasaran yang ingin dicapai dari pelaksanaan pengelolaan
risiko)

Remaining after risk treatment (Risiko yang tersisa setelah adanya
penanganan)

Pendekatan Perusahaan dalam menilai suatu risiko dan kemudian
memutuskan untuk menghadapi atau menghindari risiko.

Risiko Eksisting/ Risiko sebelum adanya penanganan/ risiko yang melekat sebelum
Risiko Inheren dilakukan pengendalian apapun.

Risk Consequence Outcome of an event affecting objectives (Akibat dari suatu peristiwa
(Dampak Risiko) yang mempengaruhi sasaran)

Risk Criteria (Kriteria Suatu acuan yang ditetapkan untuk mengevaluasi tingkat (signifikansi)

Risiko) risiko berdasarkan tujuan Perusahaan serta konteks internal dan

eksternal.

Risk Evaluation Suatu proses untuk membandingkan hasil dari analisis risiko dengan
(Evaluasi Risiko) kriteria risiko untuk menentukan apakah risiko-risiko tersebut berada
pada tingkat yang bisa diterima atau ditoleransi.

Risk Event (Kejadian Suatu potensi kejadian (event) yang memberikan dampak baik secara
langsung (direct impact) maupun tidak langsung (indirect impact) pada
Risiko)

Perusahaan dalam suatu periode tertentu.

~ 214 ~

WORK INSTRUCTION (INTRUKSI KERJA)

DEPARTEMEN : SPRM NOMOR BOBCPP/WI/SPRM/001

PROFIL RISIKO PENYUAPAN BERLAKU TMT 17 Februari 2021
BERBASIS PROSES / AKTIVITAS REVISI KE 00
HALAMAN 6 dari 16

Risk Exposure Tingkat maksimal kerusakan/ kerugian yang diakibatkan oleh suatu
(Eksposur Risiko) kejadian risiko.
Risk Likelihood
(Probabilitas Risiko) Ukuran untuk menyatakan kemungkinan terjadinya suatu risiko yang
dinyatakan dalam angka antara 0 sampai dengan 100%. Angka 0
Risk Management menyatakan peristiwa tersebut tidak mungkin terjadi dan angka 100%
Plan menyatakan peristiwa tersebut pasti terjadi.

Rencana yang menjelaskan tentang pendekatan, komponen
manajemen, dan sumber daya yang akan digunakan untuk mengelola
risiko.

Pemetaan Risiko Suatu proses dalam evaluasi risiko untuk mengkategorikan peringkat
risiko berdasarkan probabilitas dan dampak yang mungkin
Risk Owner ditimbulkannya.
(Pemilik Risiko)
Person or entity with the accountability and authority to manage a risk
(Orang atau suatu entitas yang mempunyai akuntabilitas dan
kewenangan untuk mengelola suatu risiko)

Prioritas Risiko Daftar risiko yang telah diperingkat mulai dari yang tertinggi sampai
Profil Risiko terendah berdasarkan kriteria penentuan yang ditetapkan oleh
Risk Residual Manajemen/ Ketua FKAP.
Exposure
Description of any set of risks. Yaitu satu rangkaian proses asesmen
risiko mulai dari identifikasi risiko, penilaian risiko, sampai dengan
penanganan risiko.

Suatu besaran kuantitatif yang dihasilkan dari perkalian antara
persentase likelihood terjadinya suatu potensi risiko dengan besaran
dampak residual kuantitatif akibat terjadinya suatu potensi risiko.

Sumber Risiko Elemen-elemen yang memiliki potensi intrinsik untuk menimbulkan
risiko, baik berdiri sendiri maupun kombinasi.
Risk Tolerance
(Toleransi Risiko) Organization’s or stekeholders readiness to bear the risk after risk
treatment in order to achieve its objectives (Tingkat risiko yaitu dampak
dan kemungkinan yang diterima perusahaan dalam pencapaian
sasaran).

SMAP (Sistem Sekumpulan unsur organisasi yang saling terkait/ berinteraksi untuk
Manajemen Anti menetapkan kebijakan anti penyuapan dan sasaran serta proses untuk
Penyuapan) mencapai sasaran tersebut.

~ 215 ~

WORK INSTRUCTION (INTRUKSI KERJA)

DEPARTEMEN : SPRM NOMOR BOBCPP/WI/SPRM/001

PROFIL RISIKO PENYUAPAN BERLAKU TMT 17 Februari 2021
BERBASIS PROSES / AKTIVITAS REVISI KE 00
HALAMAN 7 dari 16

FKAP (Fungsi Sekelompok orang dalam perusahaan dengan tanggung jawab dan
Kepatuhan Anti wewenang untuk mengawasi rancangan dan penerapan SMAP,
Penyuapan) menyediakan petunjuk dan panduan SMAP memastikan SMAP sesuai
persyaratan dan melaporkan kinerja SMAP.
Penyuapan
Menawarkan, menjanjikan, memberikan, menerima atau meminta
Manager / Senior keuntungan yang tidak semestinya dari nilai apapun (berupa keuangan
Manager atau non keuangan), langsung atau tidak langsung, terlepas dari lokasi,
merupakan pelanggaran peraturan perundang-undangan, sebagai
bujukan atau hadiah untuk orang yang bertindak atau menahan diri dari
bertindak terkait kinerja dari tugas orang tersebut

Pimpinan unit kerja sesuai struktur sebagai risk owner.

VII. INSTRUKSI KERJA

7.1. Identifikasi Risiko Penyuapan Berbasis Proses/Aktivitas

7.1.1. Risk owner (secara tim) melakukan identifikasi dan mengisi kolom ‘Proses/ Aktivitas’
dengan semua proses unit kerja secara menyeluruh dan risiko penyuapannya dengan
menetapkan area/ aktivitas/ kondisi/ proses kritis yang berpotensi untuk terjadinya
penyuapan pada masing-masing unit kerja dengan melakukan fokus antara lain untuk
proses/ aktivitas sebagai berikut :

• Saat adanya interaksi/ pertemuan/ persinggungan proses dengan pihak ketiga Rekan
bisnis/ pejabat publik/ aparatur)

• Saat adanya aktivitas proses verifikasi/ pemeriksaan/ pengujian/ audit/ validasi/ tinjauan
yang hasilnya dapat mempengaruhi pihak-pihak terkait

• Saat adanya penetapan kebijakan/ penetapan aturan/ penentuan kriteria/ pengambilan
keputusan yang mempengaruhi pihak terkait.

• Saat adanya pengeluaran/ pembayaran/ pemberian cash/ transaksi dari satu pihak ke
pihak lainnya.

• Saat jabatan/ posisi/ kewenangan tertentu dijadikan alat untuk mempengaruhi hasil yang
semestinya.

• Saat terjadinya konflik kepentingan.
• Saat adanya gratifikasi (hadiah, kemurahan hati, sumbangan dan keuntungan serupa).
• Saat adanya pelanggaran aturan, ketentuan, kode etik/ kelemahan/ ketidakfahaman/

kekurangan persyaratan/ ketidakmampuan yang ingin di tutupi/ di upgrade dengan tidak
semestinya.
• Saat adanya kesewenangan oknum perusahaan/ pejabat/ pengambil keputusan/
penyelenggara/ pejabat publik/ aparatur pelayanan meminta pembayaran fasilitas/
melakukan pemerasan.

~ 216 ~

WORK INSTRUCTION (INTRUKSI KERJA)

DEPARTEMEN : SPRM NOMOR BOBCPP/WI/SPRM/001

PROFIL RISIKO PENYUAPAN BERLAKU TMT 17 Februari 2021
BERBASIS PROSES / AKTIVITAS REVISI KE 00
HALAMAN 8 dari 16

7.1.2. Risk Owner dalam melakukan Identifikasi proses menyeluruh dapat merefer pada Process
Mapping/ Prosedur/ SOP/ WI yang ada pada unit kerja yang kemudian ditetapkan semua
area/ aktivitas/ proses kritis di unit kerja untuk terjadinya potensi/ risiko penyuapan dan
memastikan diisi secara lengkap dan benar.

7.1.3. Risk owner menetapkan/ mengisi kolom ‘No. Registrasi’ Risiko Penyuapan diisi dengan
mengacu pada ketentuan :
AAA-XX  Dimana, AAA adalah Kode unit kerja dan XX adalah Nomor urut risiko di unit
kerja terkait.

7.1.4. Risk owner memastikan Identifikasi risiko penyuapan pada setiap proses/ aktivitas/ area
kritis ditetapkan secara jelas dalam uraian kejadian/ mendeskripsikan bentuk risiko
penyuapan sesuai dengan definisi penyuapan dan pelaku penyuapan dengan melakukan
pengisian kolom ‘Risiko Penyuapan’ secara lengkap dan jelas dengan Risiko/ potensial
penyuapan meliputi Uraian kejadian/ kasus yang menggambarkan :
 Siapa yang melakukan penyuapan
 Untuk siapa penyuapan
 Bentuk dan Modus penyuapan
 Keterangan lain yang melengkapi

Kemungkinan pelaku risiko penyuapan :
 Oknum internal ke internal perusahaan
 Oknum internal perusahaan ke eksternal perusahaan
 Oknum eksternal perusaaan ke internal perusahaan
 Oknum perantara ke internal/ eksternal

Bentuk-bentuk penyuapan yang dilakukan :
 Menawarkan, Menjanjikan dan Memberikan Suap
 Meminta dan Menerima Suap
 Menawarkan/ Memberikan dan Menerima/ Meminta Gratifikasi
 Pembayaran Fasilitas dan Pemerasan

7.1.5. Risk owner memastikan dalam satu proses/ aktivitas utama yang diidentifikasi dapat
memiliki banyak variasi risiko penyuapan yang mungkin terjadi sesuai dengan pelaku,
bentuk dan modus risiko penyuapannya.

7.1.6. Risk owner memastikan dalam melakukan identifikasi risiko harus mengabaikan dahulu
asumsi integritas personel dan keberadaan pengendalian yang berjalan.

7.1.7. Risk Owner memastikan mengisi secara jelas kolom ‘Penyebab’ dengan menetapkan
penyebab mengapa masing-masing risiko penyuapan yang telah diidentifikasi dapat terjadi
yang dapat meliputi faktor-faktor berikut :

~ 217 ~

WORK INSTRUCTION (INTRUKSI KERJA)

DEPARTEMEN : SPRM NOMOR BOBCPP/WI/SPRM/001

PROFIL RISIKO PENYUAPAN BERLAKU TMT 17 Februari 2021
BERBASIS PROSES / AKTIVITAS REVISI KE 00
HALAMAN 9 dari 16

 Manusia  Integritas kurang/ kelemahan iman, kepentingan/ keuntungan pribadi, konflik
kepentingan, tidak faham, kebiasaan/ perilaku buruk, pembenaran diri, tergoda.

 Sistem  tidak/ belum ada kebijakan/ aturan/ prosedur yang mengatur, pengaturan
belum lengkap/ spesifik, reward & punishment tidak ada/ jalan, aturan tidak ketat, dll.

 Pengendalian  Kontrol yang lemah, Kerjasama pihak pemeriksa, tidak/ kurang
independent, pengawasan belum kuat dan menyeluruh, tidak terdokumentasi, dll.

 Tekanan  Unsur pemerasan, fasilitas pembayaran, wilayah korup/ budaya berlaku,
Target kinerja/ keuntungan yang diemban, waktu penyelesaian, pembenaran atas upaya
pencapaian, dll.

7.1.8. Risk Owner memastikan juga penyebab dapat terdiri dari beberapa faktor yang dianggap
dominan dan penyebab dapat ditetapkan secara spesifik sesuai dengan risiko penyuapan
yang terjadi (sesuai kasus/ bentuk dan modus penyuapan). Dalam mengidentifikasi
penyebab dapat melakukan teknik curah pendapat dengan pengembangan faktor
penyebab.

7.1.9. Risk Owner memastikan mengisi secara jelas kolom ‘Dampak’ dengan menetapkan akibat
dari masing-masing risiko penyuapan yang telah diidentifikasi secara jelas dengan
dampak/ akibat yang akan timbul apabila risiko penyuapan terjadi yang dapat meliputi/ tidak
terbatas pada (lihat Matriks Penilaian Risiko Penyuapan) :
 Dampak pada pihak berkepentingan  mutu, objektifitas, keadilan, keputusan,
kebenaran hasil, dukungan, keamanan/ keselamatan, dll
 Dampak terhadap aspek keuangan perusahaan (kerugian/ biaya)  kerugian langsung
dan kerugian tidak langsung
 Dampak terhadap reputasi/ citra perusahaan  level wilayah kerja hingga nasional dan
internasional
 Dampak terhadap kepatuhan/ pemenuhan ketentuan peraturan perundangan/ kebijakan
terkait  pelanggaran aturan/ norma perusahaan hingga konsekuensi pelanggaran
hukum/ pidana.

7.1.10. Risk Owner memastikan juga dampak dapat terdiri dari lebih satu hal yang memungkinkan
terjadi dari setiap risiko penyuapan yang timbul dan penetapan dampak dapat ditetapkan
secara spesifik sesuai dengan risiko penyuapan yang terjadi. Dalam mengindentifikasi
dampak dapat melakukan teknik curah pendapat dengan pengembangan dampak-
dampak.

7.2. Analisa dan Evaluasi Risiko Penyuapan

7.2.1. Risk Owner menilai dan menganalisis setiap risiko penyuapan/ peluang peningkatan yang
telah didata, dengan mengisi pada kolom ‘Risk Analysis’ untuk menentukan atau menilai
signifikansi risiko dan dampak yang ditimbulkan dari risiko penyuapan tersebut dengan

~ 218 ~

WORK INSTRUCTION (INTRUKSI KERJA)

DEPARTEMEN : SPRM NOMOR BOBCPP/WI/SPRM/001

PROFIL RISIKO PENYUAPAN BERLAKU TMT 17 Februari 2021
BERBASIS PROSES / AKTIVITAS REVISI KE 00
HALAMAN 10 dari 16

ukuran kemungkinan terjadinya peryuapan (likelihood) serta besarnya konsekuensi/
dampak (severity) yang akan terjadi.

7.2.2. Menentukan ukuran dari masing-masing tipe dampak dan frekuensi terjadinya tersebut
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, yang secara prinsip dapat digunakan
kuantifikasi data statistik. Bila sulit diukur secara kuantitatif, dapat digunakan justifikasi
kualitatif dari pihak-pihak yang kompeten. Evaluasi terhadap ‘kriteria pengukuran/
penilaian’ akan ditinjau minimal 6 (enam) bulan sekali oleh Ketua/ sekretariat FKAP.

7.2.3. Melakukan penilaian dan pembobotan terhadap Risiko penyuapan yang telah diidentifikasi
dan teregistrasi dalam form Identifikasi dan Penanganan Risiko penyuapan sesuai dengan
ketentuan dalam Matriks Penilaian Risiko Penyuapan dengan berdasarkan pada kriteria
evaluasi Tingkat Kemungkinan (frekuensi-likelihood) dan Tingkat Keparahan/ Konsekuensi
(Dampak - Severity) sebagai berikut :

7.2.3.1. Tingkat Kemungkinan Terjadi (frekuensi - likelihood)
kemungkinan terjadinya suatu risiko penyuapan sesuai tingkatan/ level sebagai
berikut :
• Hampir Tidak Terjadi (nilainya 1)
• Jarang Terjadi (nilainya 2)
• Kadang Terjadi (nilainya 3)
• Sering Terjadi (nilainya 4)
• Hampir Pasti Terjadi (nilainya 5)

7.2.3.2. Tingkat Keparahan/ Konsekuensi (Dampak - severity)
Dampak/ keparahan yang terjadi untuk penilaian risiko penyuapan dinilai :
• Sangat Tidak signifikan (nilai 1).
• Tidak Signifikan (nilai 2).
• Cukup Signifikan (nilai 3)
• Signifikan (nilai 4)
• Sangat Signifikan (nilai 5)

7.2.4. Melakukan pemilihan dan penilaian tingkat dampak dilakukan secara konservatif sesuai
tolak ukur/ item yang ditetapkan, sehingga di aspek mana yang terkena dampak tertinggi
akan digunakan sebagai tolok ukur. Tolak ukur/ Item pertimbangan tingkat keparahan
berdasarkan pengaruh/ dampak risiko penyuapan yang ditimbulkan adalah pada aspek :
• Citra dan reputasi perusahaan (level lokal hingga nasional)
• Sebaran dampak (dalam satuan unit kerja hingga ke luar perusahaan)
• Kerugian Biaya/ Finansial (dibawah Rp 1.000.000,- hingga diatas Rp 100.000.000,-)
• Pengaruh Kepada Pihak Berkepentingan (Tidak merugikan hingga amat sangat
merugikan pihak berkepentingan)
• Pelanggaran Ketentuan dan Peraturan (Internal hingga UU Tipikor).

~ 219 ~

WORK INSTRUCTION (INTRUKSI KERJA)

DEPARTEMEN : SPRM NOMOR BOBCPP/WI/SPRM/001

PROFIL RISIKO PENYUAPAN BERLAKU TMT 17 Februari 2021
BERBASIS PROSES / AKTIVITAS REVISI KE 00
HALAMAN 11 dari 16

7.2.5. Melakukan perhitungan Tingkat Risiko Inherent/ Residual total (nilai) yang dihitung dari
hasil perkalian antara nilai dari Kemungkinan Terjadi (Frekuensi) dan Tingkat Keparahan
(Severity) dari nilai dampak yang terbesar yaitu dengan melihat titik pertemuan antara
Kemungkinan Terjadi dan Tingkat Keparahan sesuai dengan tabel Matrik Penilaian Risiko
Penyuapan.

7.2.6. Melakukan penetapan kategori level/tingkatan Risiko Inherent/ Residual yaitu :
• Sangat Rendah (nilai < 2).
• Rendah ( 3 < nilai < 4)
• Sedang (5 < nilai < 8).
• Tinggi (9 < nilai < 12)
• Sangat Tinggi (12 < nilai < 25)

MATRIK PENILAIAN RISIKO PENYUAPAN (SISTEM MANAJEMEN ANTI PENYUAPAN)

PERMTIAMBTARNGIAKN TPINEGNKAITLKAEPIAARNAHARNI/KSOINKSEOKUPENESNI (DYAUMPAAKP-ASENVE(RSITIYS) TEM MANAJLEEVMELEKNEMUANNGKTINIAPN TEENRJYADUI (AFRPEKAUNEN)SI - LIKELIHOOD) 5
A B C D E 1234
PENGAPRPEIUHRHATKKIEMPBAADANGASENBTARINANGDKAAMTPAKKEPARKEARHUAGNIA/NKBOIANYSAEKUEPNEKSLEAITN(EDGNAGTUMARAPNAANK - CSIETRVPAEE/RRKUIRTSEYADH)IABAILNITAS HAMPIR TIDAK JARLAENVGETLERKJEADMI UNGKKADINAANGNTTEERRJAJDAI DI (FSREERKINUGETNERSJIA-DLI IKELIHHAOMTOEPRDIRJ)APDAISTI
TERJADI

Sangat Jarang Jarang Terjadi Cukup Terjadi Sering Terjadi Sangat Sering
A B C 1 2 3 4 5D E
SEBARAN DAMPAK KERUGIAN BIAYA TciCditIarPTakeRP/rmAukEesr/RenaKUdhuRiSarbuEaAinlnDHitkIaABasAnILNITASte(r<AkjHSate2CadAatmhCkeinMT(nuaur<EgeykjPlnnariaPtae2Ijdag)RdtamTkhkiaaJdXAnTaiuultainaayIBlnDnr<imauaaLg)AdnnE5kaK1aXg%itlnaTaT<aumEenR5rd1Jj%aaAdl(Da52kAiIm%eCktmeaC1<drluijEatXanJsa(PldJ52Aa.gkhdi<Ta%RmkneuktAr5imAyeaan1nB<1arNlnk0)auijLaa%GXgantnsEadlt.igTTahdi<kneuEui5yrR1nnja0aJk)ad%AdanaaDliti1al(Iak6A0umeC%ktmeaC1r<luijEtandsXaPd.gahKdiT(1kn<lu6CAAak09iynnmueD2B%katk)amkeA0aLana1ur%lN<EuiljtipaGatnsXadu.gThTdiken<uEi9rynRndj2aak)aJ(a01dAa2nal%a0kAil0DtimaeC%kItumeaC1r<luijEatnsXaPd.ghdidTnk<u(Aa11iySn2nl5B2S0aakE0)a0Lmeek%kRnat%ErmeaatIiNa1rlnl<uiijuGgatnsXad.gTThdiEkn<eutSi1erRy(nnj>52UraJa)ajk0AadP1kntae%daD2iaPtmihaIlnTkLIiuuSuayeEnnSlarMijg)UadEkHXaSdEaiNtAtianla>ea(TnMa>urm5AgjnkPa10aRteI1d2a%RtmYihSnkPuuayeAnnlarSig)indTkaXgIaitnTal>TaauEme5nRr0Jj1%aAdDiI
PENGARUH KEPADA PELANGGARAN
KETENTUAN
TINGKAT KLASIFIKASI PIHAK
Pelanggaran
TINGKAT KLASIFIKASI Tidak merugikan / kepatuhan secara
terdesak / akibat
tidak berakibat apapun pemerasan dan
Pdelialanpgograkraannkkeeppaadtauhan
1 SASNIGGNAITFITKIADNAKTidakbomebrekjreeucpgbteiiafknigtataiinnspg,/ihkatienadaka(dmkiluantu, , Di dalam satuan <Rp 1.000.000,-
aktivitas (unit internal)

LEVEL DAMPAK / KONSEKUENSI / KEPARAHAN (SEVERITY) SANGAT TIDAK berakkiebpaut taupsaapnu,nkebbaegni aran AAssPpFnneepFFedeukttcctmleduuiiiPenealaaaminnPPppPrgenlerrpadggaeeaansregeopetassnnmiylrgttuasrosiiayyeeKuakehnaarKKsuurrareakrakgddnaaaaeeppnangeenppn/ppsatanssaakaaasaanttkraapeuaknnkettaeuukk/piiphecbnp//dWhhtaipaa//iaWWaaaadrdtnaaaBttiannnaadduBBkkASkaahiiSSbbnkaaatnidPttsieeMwsrkTuaeKriidlesmnapMokaaduyatarkehiaradebnau/PPhmdaisaunlkeeiieKnelrbtrklretaueanuaiaepvlsndkunbismeatukirPuaabdlcuapshpeBisainnlataarieirkttulsatacaeseasnnisvan/ntaiermshal/caai/tarna SUPPLEMENTARY
LEVEL DAMPAK / KONSEKUENSI / KEPARAHAN (SEVERITY) ISSUE
1 SIGNIFIKAN pihak berkehpaesnilt,indglla) n Di dalam satuan <Rp 1.000.000,- ACCEPTABLE ACCEPTABLE ACCEPTABLE ACCEPTABLE

(mutu, objectifitas, aktivitas (unit internal) ACCEPTABLE
ACCEPTABLE
keadilCanu,kkueppmuteursuagni,kan/

32 23CTUIDKAUKCPTUSISDIKGIAGUNKNPIFISFSIIKIGKIGANANNNIFIFIKIKMAsAppbekkekkkbNiiNe((deeCreheehemmuraaibbbaraukagadduueksMeekkikpp/bkitiittekknnnkuSkkillububieib((ieabakdeehehaaaebapmma,re,eernnaaeaibrrrabanuankaororraaamddt,t,uukekektkgaigkibbnnn/kktiidrtntnekebeiillabbjuuijtkabaeekaeanepaiphihhritee,,banndppaeakurccrgeeaaarMrooanasatta,,uuptgtnkaknsssiiinbtbnkkakdrttuefifeenit/iituukiiiljebjelliiarapnptthete,bp,,nhnssaauppbaiiksecgecdddaadaugagaanssguuapantntsaslgllsaaaann/,,iilgllittuntinftaf)ikk))isnuun,,liiiliia,natn,tss/bbpaa/sdndggaaaasusallananglg,,lna)/)nn,,di(DisS/i(FriaAKeedud(nDnmeuSk(inatrFtAiapKntaeaulgeonduaarimnuerkasltrtanmleuptatnaaipkualogFvnaatirMrertaUlsersulmoie/ruaatalapkinnjsvFd/tnabeMtVnrgUieesuaut/oiraaPsltasalnnaajdKs/agjaiVn)tbnenigeakumeitdtPaaraasslearakKiaagnjn)ijarrneseamkleijtdlaaraadrea)rkai/mjntrrjiaaseualjalaard)m/jtiau Rp 1.000.000,- sd Rp ACCEPTABLE SUPPLEMENTARY SUPPLEMENTARY ISSUE
10.000.000,-
ISSUE ISSUE
Rp 1.000.000,- sd Rp
10.000.000,- dilaporkan kepada Pelaku Bisnis di ACCEPTABLE SUPPLEMENTARY SUPPLEMENTARY ISSUE
ISSUE ISSUE
>Rp 10.000.000,- sd PP((FydlbpPpieekkaukknlasdpseserrtilleenPeednnnegeaaebooeierttttppguPnagssrgenPdknneedeesseehaaneengunskrgeetienggnroedtkaahattcciuydidladpgtgtalmuueikiapauudpaaatKjtupjauuaatahhaneanPkaaaaadrrinkarrrre,ktaagaaPagnnpneaaa,t,teapgpkpanneenggreppnnptsspaeaa((bd)erurearapPeesseekntnhdthearykksunsreruddreennraa)aabaanaeeeaasto/nohccootggnduldynnppdenhasWuastaaaemmaaaaauagraaiahmdererrntkajjpnnBpttaaiaaaaaadaaadikuupgnnntASannluuahhaannrr)aam,,tnniPPseeetdMMeNpwsrrkkimuuaeeerraiwweesslmnnrspMMapbkkuaaddiuuiiaPylaeaorrlseehhiiaKrradeeabbtrenanaauuyPyaddohaiilphaaauunnllaaaketiiiiennlalrrbbPttahkkkhtleaauurai/aaaiiurvppuvllsssKPnnkNonnniiieaastteButkkravPPeaaaddabltccoaabiigsseeeBsshnseaaiivnnuttmarrneasrirriuullpsrnaaaccaeesiipasssnaskiinvvata//ttaaetiiteerrmdsetihhmaavllinaaai//ptaa/aannst
Rp.50.000.000,- ACCEPTABLE SUPPLEMENTARY ISSUE ISSUE UNACCEPTABLE
ACCEPTABLE ISSUE ISSUE
>Rp 10.000.000,- sd ISSUE ISSUE UNACCEPTABLE
Rp.50.000.000,- ACCEPTABLE SUPPLEMENTARY
ACCEPTABLE ISSUE
sangat tidak puas Antar Bidang Kerja
SUPPLEMENTARY
SIGNIFIKAN /berakibat besar bagi Perusahaan >Rp 50.000.000,- sd Rp ISSUE
SangpaihtaMkebreurgkiekpanent/ingan (Melibatkan beberapa 100.000.000,- SUPPLEMENTARY
4 4SIGNIFIKAN p/kbi(ehsemaaarduakniktkgklub(aieeamb,enabtaord,uAekttbikitnedlbmjuaeepaae,npcraeksoa,uttnaibpnktfstruijeiuatenhsbapancgaaasusgtsang,itafinu,ilit,tsadasln,lPb),eerbAuensrtaaahprMfaauBaanMfinndugaaans(gnnMgieagssergie)lKeislbeerea)vrljteeaklvaenl ISSUE UNACCEPTABLE UNACCEPTABLE
>Rp 50.000.000,- sd Rp
100.000.000,- pdeitdeotampaknanddaanlaemtika, pada level Nasional / ISSUE UNACCEPTABLE UNACCEPTABLE

pleinragtkuurpanPpereurusanhdaaanngan) Negara

kebenmarearnughiaksainl, /dlAl)mat Pyealnanggdgiatreatnapkkepaantudhaalnam

sangat tidakpuas / Keluar Perusahaan selcianrgaksuepngPaejarutesrahahdaaapn Menurunkan citra /
Amat sabnegraakt imbaetrufagtiaklabnagi ddpPsapaePreeolltreeraaicostuklmmieaasdsakdrneaaaalryudghilanaayTrsaugnnm,gaiearaapgpnk,nnrhileugpakgdiddnnpPeoaidaotgdirjekPinda)mktoteeaeautmmpantreppaunaaraakphstsnad(ukauaUnahadhdkUnnaaaannapnPerkRuMreesMpaNkpadnurehaieebctndagadiaaualasiinrNbtrilauaeiBeplsnvi/gaatkePaRadnalsereagnMarpsulce/auasivnttaaerchaslaai/anSUPPSLIUSEPSMPUELEISNESTMAUERENYTARY
5 SANGAT SIGNIFIKAN/ pAihmaakt bsearnkgeaptentingan (hingga pihak >Rp 100.000.000,- ISSUE UNACCEPTABLE UNACCEPTABLE UNACCEPTABLE
berkepentingan >Rp 100.000.000,-
btoiedbrajkfekaecptpktaku(ieeelfmainabbtsdatueaisint/nglu,agaib,nkarpoeea,nirbahnka(djeamekhpikcilauubatstinatfuiulit,,t,sadasln,lb),erKkeel(puheainnrgtPignleaagriuanpnsnihaylahaakia)nannya)
5 SANGAT SIGNIFIKAN ISSUE UNACCEPTABLE UNACCEPTABLE UNACCEPTABLE

keputusan, kebenaran dan masuk dalam ranah Bangsa Rev : 00 (170221)
Pidana (UU Tipikor)
KATEGORI LEVEL hRasISil,IKdllO)
SKORE / NILAI TINDAKAN YANG DIAMBIL Dibuat Oleh, Disetujui Oleh, Disetujui Oleh, Rev : 00 (170221)

KATEGSAONRGI RLAEETNVRDEEALNHRDI(ASRHI)K(OSR) X<2 Tidak diperlukan ttiinnTddaaIkkNaannDuuAnnttKuukkAmmNiittiiggYaassAii rrNiissiiGkkoo D((ddaaIppAaaMtt ddBiitteeIrriiLmmaa - acceptable ) Dibuat Oleh, Disetujui Oleh, Disetujui Oleh,
SANGRSSATAEETINDNNRGGASDTENEAGAINNDGHTI DGA(TT((AGNRSI)NHG)I)G((T(GSS)RI) ()ST) SKO3R<E /XNI<LA4I Tidak diperlukan - acceptable )
SANGAT TINGGI (ST)
5X << X2 < 8 DisTairdaankkadnipdeiralumkbainl ttiinnddaakkaannjiuknatuskummbiteigr adsaiyraistiekrose(ddaiapa(St udpitpelreimmaen- taacryceIspstaubel)e )
39<<XX<<412
513< <X X< <8 25 Tidak diperDluipkearnlutiknadnatkinandauknatnukunmtuitkigmaseinrgiseikloola(dreaspiaktod(iItsesruim) a - acceptable )
9 < X < 12 DisaDriapnekrlaunkadniatminbdial ktianndaskeagnerjaikuanstuumk bmeerndgaeyloalaterresseidkioa ((USnuapcpcleempteanbtlaer)y Issue)
13 < X < 25 Diperlukan tindakan untuk mengelola resiko (Issu)

Diperlukan tindakan segera untuk mengelola resiko (Unacceptable) Anggota FKAP Wakil Ketua FKAP Ketua FKAP

~ 220 ~

WORK INSTRUCTION (INTRUKSI KERJA)

DEPARTEMEN : SPRM NOMOR BOBCPP/WI/SPRM/001

PROFIL RISIKO PENYUAPAN BERLAKU TMT 17 Februari 2021
BERBASIS PROSES / AKTIVITAS REVISI KE 00
HALAMAN 12 dari 16

7.2.7. Risk Owner memastikan mengisi secara jelas kolom ‘Pengendalian Saat Ini’ dengan
menetapkan berbagai kendali yang sudah dilakukan saat ini oleh unit kerja terkait/
perusahaan yang dihubungkan/ sesuai dengan bentuk risiko penyuapan yang telah
diidentifikasi untuk masing-masing risiko penyuapan.

7.2.8. Risk Owner memastikan bentuk-bentuk pengendalian yang diterapkan antara lain dapat

mencakup :
 Keberadaan peraturan perundangan/ Kebijakan/ pedoman - aturan/ kode etik/ prosedur/

WI/ tertib yang mengatur (sebutkan nama/ judul)
 Program kepedulian, sosialisasi, pelatihan yang diberikan kepada personil/ pihak terkait
 Keberadaan pakta integritas/ komitmen personil/ perusahaan
 Sistem pengendalian/ pengawasan/ pemeriksaan/ audit yang independent dan efektif

secara internal maupun untuk rekan bisnis
 Komunikasi, konsultasi atau himbauan/ pernyataan yang ditetapkan untuk merespon

risiko penyuapan yang dapat muncul
 Transparansi/ pemanfaatan teknologi yang dapat mencegah kejadian penyuapan.
 Kontrol visual, struktural (hirarki), horizontal (antar lini proses) serta social control

(sistem pelaporan pelanggaran/ WBS), dll.

7.2.9. Risk Owner juga menyatakan secara jelas dalam pengisian kolom dengan seberapa efektif

aktifitas pengendalian yang sudah dijalankan (efektif jika pengendalian saat ini dapat
menurunkan tingkat risiko penyuapan secara signifikan  ditandai dengan nilai residual

risk yang tidak memerlukan tindakan lanjutan, jika belum efektif nyatakan dimana

ketidakefektifan tersebut.

7.2.10. Risk Owner memastikan dan menyiapkan bukti/ bentuk dokuman/ rekaman terhadap
semua bentuk pengendalian yang dinyatakan sudah dilakukan saat ini.

7.3. Penanganan dan Pengendalian Risiko Penyuapan

7.3.1. Risk Owner menetapkan dan menentukan tindak lanjut penanganan risiko penyuapan
untuk setiap risiko penyuapan dengan residual risk yang berada dalam batas level toleransi
diatas rendah, dengan menetapkan rencana tindakan pengendalian terhadap risiko
penyuapan (treatment) dengan kebijakan/ ketentuan tindakan sesuai batasan toleransi
risiko (risk tolerance) sebagai berikut :
• SANGAT RENDAH  Tidak diperlukan proses/ tindakan mitigasi risiko (dapat diterima/
accepteble)
• RENDAH  Tidak diperlukan proses/ tindakan mitigasi risiko (dapat diterima/
accepteble).
• SEDANG  Harus ditangani/ diambil tindakan untuk menurunkan risiko, jika tersedia
sumber daya (Supplementary Issue).
• TINGGI  Harus ditangani/ diperlukan tindakan menurunkan/ mengelola risiko (Issu).

~ 221 ~

WORK INSTRUCTION (INTRUKSI KERJA)

DEPARTEMEN : SPRM NOMOR BOBCPP/WI/SPRM/001

PROFIL RISIKO PENYUAPAN BERLAKU TMT 17 Februari 2021
BERBASIS PROSES / AKTIVITAS REVISI KE 00
HALAMAN 13 dari 16

• SANGAT TINGGI  Harus ditangani/diperlukan tindakan segera untuk menurunkan/
mengelola risiko (Unacceptable).

7.3.2. Risk Owner memastikan pengisian kolom ‘Penanganan/ Rencana Tindakan’ diisi dengan
berbagai upaya untuk memitigasi/ menghilangkan/ menurunkan risiko penyuapan dengan
tindakan yang sesuai untuk menghilangkan penyebab dan meningkatkan efektifitas
pengendalian yang sudah dijalankan.

7.3.3. Risk Owner memastikan upaya penanganan dan treatment untuk menurunkan/
penghilangan (mitigasi) risiko-risiko penyuapan dan peluang untuk peningkatan harus
direncanakan sebaik-baiknya dan dipertimbangkan semua alternatif solusinya, sebelum
dilaksanakan mitigasi dan pengendaliannya, agar mendapatkan hasil yang diharapkan
secara efektif dan efisien. Secara umum beberapa alternatif atau kombinasi alternatif
berikut bisa dipertimbangkan untuk digunakan, antara lain :

• Membagi risiko antara lain dengan cara menganalisis kemungkinan proses (cara kerja),
hubungan kerja, kendali pengambilan keputusan maupun pencegahan risiko untuk tidak
dilakukan atau dipergunakan dalam kegiatan kerja.

• Mengurangi likelihood dan/ atau mengurangi dampak, antara lain dengan bantuan
pernyempurnaan/ perubahan prosedur/ instruksi kerja, sosialisasi, kepedulian dan
pelatihan, mengurangi frekuensi pekerjaan/ keterlibatan personel, merubah sifat
transaksi, proyek, aktifitas atau hubungan seperti sifat dan jangkauan risiko penyuapan
dikurangi ke tingkat yang dapat dikelola secara cukup dengan pengendalian anti
penyuapan yang sudah ada ditingkatkan atau ditambah, dll

• Menghindari risiko atau membatalkan aktifitas/ mengganti rekan bisnis, personel yang
ber-risiko tinggi,

• Menerima risiko (sesuai ketentuan toleransi risiko penyuapan).

7.3.4. Risk Owner memastikan bentuk pengendalian terhadap suatu Risiko dapat melibatkan
lebih dari satu bentuk pengendalian atau kombinasi dari bentuk-bentuk pengendalian
mitigasi yang ada.

7.3.5. Risk Owner memastikan untuk menetapkan semua faktor untuk realisasi rencana tindakan
meliputi sumber daya, menunjuk penanggung jawab pelaksana serta dan menentukan
target waktu pelaksanaan rencana tindakan untuk mengendalikan risiko penyuapan sesuai
kategori untuk penurunan derajat probabilitas dan konsekuensi yang ada dengan
menggunakan berbagai alternatif metode yang sesuai.

7.3.6. Risk Owner menjalankan tindakan yang telah ditetapkan sesuai waktu nya dan
menyampaikan pertanggung jawaban realisasi kepada Manager/ Sr Manager terkait dan
Ketua FKAP.

~ 222 ~

WORK INSTRUCTION (INTRUKSI KERJA)

DEPARTEMEN : SPRM NOMOR BOBCPP/WI/SPRM/001

PROFIL RISIKO PENYUAPAN BERLAKU TMT 17 Februari 2021
BERBASIS PROSES / AKTIVITAS REVISI KE 00
HALAMAN 14 dari 16

7.4. Pemantauan dan Monitoring Tindakan Risiko Penyuapan

7.4.1. Risk Owner melakukan tinjauan dan membuat monitoring terhadap tindakan penanganan
dan pengendalian risiko penyuapan/ peluang peningkatan di masing-masing area kerja/
fungsinya yang ada dan disampaikan hasilnya kepada Ketua FKAP dan Dept SPRM.

7.4.2. Risk Owner memastikan mengisi kolom ‘Kemajuan’ dengan perkembangan realisasi dari
pelaksanaan rencana tindakan sejak ditetapkan hingga proses peninjauan berkala
dilakukan oleh penanggungjawab resiko unit kerja (bulanan) serta memastikan kemajuan
akhir (finish) diharapkan sudah mencapai lengkap (100%) pada saat peninjauan penuh
dilakukan oleh FKAP (periode 6 (enam) bulan).

7.4.3. Risk Owner memastikan mengisi kolom ‘Status’ dengan perkembangan status akhir dari
pelaksanaan realisasi rencana Tindakan pada saat batas akhir waktu yang telah ditetapkan
(periode 6 (enam) bulan) dengan kemungkinan masih open atau sudah closed. Kepastian
status pelaksanaan rencana tindakan ditetapkan oleh risk owner pada saat akhir periode
tinjauan dilakukan.

7.4.4. Risk Owner memastikan mengisi kolom ‘Keefektifan’ dengan berdasarkan atas hasil
efektif/ tidaknya realisasi rencana tindakan yang dilakukan untuk memitigasi risiko
penyuapan yang dapat muncul. Pernyataan efektif/ tidak ditetapkan oleh FKAP/ auditor
yang ditunjuk untuk mengecek/ memverifkasi efektifitas rencana Tindakan.

7.4.5. Risk Owner dan Sekretariat FKAP melakukan penyimpanan dan pemeliharaan arsip/
rekaman terkait aktivitas identifikasi dan penanganan risiko penyuapan/ peluang
peningkatan SMAP yang telah dilakukan.

7.5. Komunikasi dan Sosialisasi Risiko Penyuapan

7.5.1. Risk owner melakukan komunikasi dan sosialisasi (dapat terintegrasi dengan program
kepedulian dan pelatihan SMAP perusahaan) secara berkala secara internal unit kerja
untuk memastikan:
 Risiko penyuapan dan dampak yang dapat ditimbulkan difahami dan dimengerti oleh
segenap personel unit kerja.
 Keadaan dimana penyuapan dapat terjadi dalam kaitan dengan tugas personel dan
bagaimana mengenali keadaan tersebut.
 Bagaimana mengenali dan menanggapi permintaan atau penawaran suap sesuai risiko
penyuapan unit kerja.
 Bagaimana personel dapat membantu mencegah dan menghindari penyuapan serta
mengenali indikator kunci risiko penyuapan, dan lain sebagainya.

~ 223 ~

WORK INSTRUCTION (INTRUKSI KERJA)

DEPARTEMEN : SPRM NOMOR BOBCPP/WI/SPRM/001

PROFIL RISIKO PENYUAPAN BERLAKU TMT 17 Februari 2021
BERBASIS PROSES / AKTIVITAS REVISI KE 00
HALAMAN 15 dari 16

7.5.2. Risk owner memastikan dapat menggunakan fasilitas kegiatan konsultasi kepada unit
manajemen Risiko dan FKAP terkait dengan identifikasi, penilaian dan penanganan risiko
penyuapan unit kerja.

7.5.3. Risk owner memastikan apabila ada perubahan identifikasi risiko penyuapan/ peluang
peningkatan dalam siklus tahunan atau dengan adanya perubahan yang terjadi, maka
memberikan sosialisasi dan komunikasi ulang kepada semua pegawai yang bersangkutan
(dapat terintegrasi dengan program kepedulian dan pelatihan SMAP perusahaan)

VIII. INDIKATOR DAN UKURAN KEBERHASILAN

8.1. Terlaksananya proses identifikasi dan registrasi semua risiko penyuapan berbasis proses/
aktivitas yang dapat terjadi di unit kerja secara lengkap dan benar.

8.2. Terlaksananya profil risiko penyuapan yang mencakup kegiatan penilaian, analisa dan
evaluasi tingkat risiko penyuapan di unit kerja sehingga diperoleh skala prioritas untuk
penanganan risiko penyuapan.

8.3. Terlaksananya upaya pengendalian, treatment dan mitigasi risiko penyuapan unit kerja
yang berbasis proses/ aktivitas dengan penetapan rencana tindakan perbaikan di masing-
masing proses/area yang prioritas.

8.4. Terlaksananya kegiatan monitoring dan pemastian efektifitas penanganan risiko
penyuapan di unit kerja, termasuk komunikasi dan sosialisasi risiko.

8.5. Tidak terjadinya risiko yang timbul dari risiko-risiko yang telah diidentifikasi, dinilai dan telah
dilakukan mitigasinya.

IX. LAMPIRAN

9.1. Formulir Identifikasi dan Penanganan Risiko Penyuapan (Proses – Aktivitas)
9.2. Matriks Penilaian Risiko Penyuapan

~ 224 ~

WORK INSTRUCTION (INTRUKSI KERJA)

DEPARTEMEN : SPRM NOMOR BOBCPP/WI/SPRM/001

PROFIL RISIKO PENYUAPAN BERLAKU TMT 17 Februari 2021
BERBASIS PROSES / AKTIVITAS REVISI KE 00
HALAMAN 16 dari 16

X. ALUR INTRUKSI KERJA

AKTIVITAS PN. JAWAB

Konteks Mulai Risk Owner
Perusahaan & Risk Owner
Data/informasi Tetapkan semua proses/aktivitas unit kerja Risk Owner
yang memiliki potensi risiko penyuapan
terkait
Lakukan Identifikasi Risiko Penyuapan (modus/uraian
kejadian potensi suap) pada proses/aktivitas terkait & Identifikasi &
penanganan Risiko
tetapkan nomor registrasinya
Penyuapan
Tentukan penyebab risiko penyuapan / masalah
yang menyebabkan terjadinya risiko

Tentukan dampak / akibat dari risiko penyuapan Risk Owner
apabila terjadi (sesuai matriks risiko)

Tetapkan level nilai risiko inherent berdasarkan Risk Owner
perkalian nilai kemungkinan dan dampak

Identifikasi & Tetapkan pengendalian saat ini Risk Owner
yang sudah dilakukan dan efektifitasnya

Tetapkan level nilai risiko risidual berdasarkan Risk Owner
perkalian nilai kemungkinan dan dampak Risk Owner

Tentukan risk treatment (Penanganan risiko, pn.
Jawab, target waktu dan pantau progress)

Tidak Lengkap & Ketua/ Sekretariat
Efektif ? FKAP, Dept
SPRM dan
Ya
Manager/ Senior
Validasi penanganan risiko, persetujuan dan Manager
penetapan status penangaan risiko

Selesai

~ 225 ~

SOP PENANGANAN
PEMBAYARAN
FASILITAS DAN
PEMERASAN

~ 227 ~

DEPARTEMEN: EXTERNAL AFFAIR NOMOR BOBCPP/SOP/EA/001
BERLAKU TMT 23 Februari 2021
PENANGANAN PEMBAYARAN REVISI KE 00
FASILITAS DAN PEMERASAN HALAMAN 1 dari 9

HALAMAN PENGESAHAN

Disusun Oleh : Diperiksa Oleh : Disahkan Oleh :
23 Februari 2021 23 Februari 2021 23 Februari 2021

Chief Security Manager External Affairs General Manager

Dokumen ini adalah milik BOB PT BUMI SIAK PUSAKO – PERTAMINA HULU, pendistribusiannya baik
dalam bentuk hard copy maupun soft copy mengikuti ketentuan yang berlaku. Informasi yang ada di dalam
dokumen ini seluruh atau sebagian tidak boleh disebarluaskan dan dilarang keras menggandakan tanpa
mendapatkan izin dari Ketua FKAP.

~ 228 ~

DEPARTEMEN: EXTERNAL AFFAIR NOMOR BOBCPP/SOP/EA/001
BERLAKU TMT 23 Februari 2021
PENANGANAN PEMBAYARAN REVISI KE 00
FASILITAS DAN PEMERASAN HALAMAN 2 dari 9

DAFTAR ISI

Halaman
I. UNIT KERJA/ FUNGSI/ JABATAN TERKAIT..................................................................... 4
II. TUJUAN.............................................................................................................................. 3
III. RUANG LINGKUP .............................................................................................................. 3
IV. REFERENSI ....................................................................................................................... 4
V. DOKUMEN TERKAIT ......................................................................................................... 4
VI. PENGERTIAN DAN BATASAN .......................................................................................... 4
VII. PROSEDUR ....................................................................................................................... 5
VIII. INDIKATOR DAN UKURAN KEBERHASILAN................................................................... 8
IX. LAMPIRAN ......................................................................................................................... 8
X. ALUR PROSES .................................................................................................................. 9

~ 229 ~

DEPARTEMEN: EXTERNAL AFFAIR NOMOR BOBCPP/SOP/EA/001
BERLAKU TMT 23 Februari 2021
PENANGANAN PEMBAYARAN REVISI KE 00
FASILITAS DAN PEMERASAN HALAMAN 3 dari 9

I. UNIT KERJA/ FUNGSI/ JABATAN TERKAIT

1.1 General Manager
1.2 Senior Operation Manager
1.3 Production Operation Manager
1.4 Operation Support Manager
1.5 Drilling & Workover Manager
1.6 Quality, Health, Safety & Environment Manager
1.7 External Affairs Manager
1.8 Exploitation Manager
1.9 Exploration Manager
1.10 Supply Chain Management Manager
1.11 Strategy, Planning & Risk Management Manager
1.12 Information & Technology Manager
1.13 Finance & Economic Manager
1.14 Human Resources Management Manager
1.15 Internal Audit Manager

II. TUJUAN

Prosedur ini memberikan panduan untuk setiap personel yang menghadapi permintaan atau
tuntutan atas pembayaran fasilitas dan pemerasan dari pihak-pihak terkait perusahaan pada
saat melakukan aktivitas kerja di BOB PT Bumi Siak Pusako - Pertamina Hulu, sehingga dapat
ditangani secara benar, tepat dan sesuai ketentuan.

III. RUANG LINGKUP

3.1. Prosedur ini berlaku untuk penanganan dan mekanisme tindakan yang harus dilakukan
personel terkait di BOB PT Bumi Siak Pusako - Pertamina Hulu, terhadap Pembayaran
Fasilitas yaitu istilah yang sering diberikan untuk pembayaran ilegal atau tidak resmi
atas jasa yang seharusnya diterima pembayar tanpa melakukan pembayaran yang
secara hukum merupakan hak pembayar, termasuk permintaan fasilitas dari oknum
tertentu.

3.2. Pengaturan penanganan dan tindakan yang harus dilakukan saat menghadapi
Pemerasan yaitu ketika uang diambil secara paksa dari personel terkait dengan
ancaman nyata atau dirasakan terhadap kesehatan, keselamatan atau kebebasannya.

~ 230 ~

DEPARTEMEN: EXTERNAL AFFAIR NOMOR BOBCPP/SOP/EA/001
BERLAKU TMT 23 Februari 2021
PENANGANAN PEMBAYARAN REVISI KE 00
FASILITAS DAN PEMERASAN HALAMAN 4 dari 9

IV. REFERENSI

4.1. Standar SMAP ISO 37001 Klausal 4.3 (Lingkup SMAP) dan Klausul 8.7 (Hadiah,
kemurahan hati, sumbangan dan keuntungan serupa).

4.2. Undang Undang No.11 Tahun 2008, tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
4.3. Peraturan Kapolri Nomor 13 Tahun 2017 tentang Pemberian Bantuan Pengamanan

Pada Objek Vital Nasional dan Objek Tertentu.

V. DOKUMEN TERKAIT

5.1. Pedoman Anti Penyuapan BOB PT Bumi Siak Pusako - Pertamina Hulu
5.2. Kode Etik dan Etika Bisnis Perusahaan.
5.3. Pedoman Pengendalian Gratifikasi
5.4. Pedoman Benturan Kepentingan
5.5. Peraturan Perusahaan
5.6. Pedoman Treasury

VI. PENGERTIAN DAN BATASAN

SMAP (Sistem Sekumpulan unsur perusahaan yang saling terkait/ berinteraksi untuk
Manajemen Anti menetapkan kebijakan anti penyuapan dan sasaran serta proses untuk
Penyuapan) mencapai sasaran tersebut.

FKAP (Fungsi Sekelompok orang dalam perusahaan dengan tanggung jawab dan
Kepatuhan Anti wewenang untuk mengawasi rancangan dan penerapan SMAP,
Penyuapan) menyediakan petunjuk dan panduan SMAP memastikan SMAP sesuai
persyaratan dan melaporkan kinerja SMAP.

Manager/ Senior Pimpinan unit kerja sesuai struktur organisasi dalam perusahaan.
Manager

Risiko Dampak dari ketidakpastian pada sasaran.

Personel Manajemen, pegawai, staf sementara atau pekerja dan pekerja sukarela
dari organisasi sebagai pihak yang mendapatkan tekanan Pembayaran
Fasilitas dan pemerasan.

Pembayaran Istilah yang sering diberikan untuk pembayaran ilegal atau tidak resmi atas
Fasilitas jasa yang seharusnya diterima pembayar tanpa melakukan pembayaran
yang secara hukum merupakan hak pembayar, termasuk permintaan
fasilitas dari oknum tertentu.

~ 231 ~

DEPARTEMEN: EXTERNAL AFFAIR NOMOR BOBCPP/SOP/EA/001
BERLAKU TMT 23 Februari 2021
PENANGANAN PEMBAYARAN REVISI KE 00
FASILITAS DAN PEMERASAN HALAMAN 5 dari 9

Pemerasan Ketika uang diambil secara paksa oleh oknum tertentu dari personel
perusahaan terkait dengan ancaman nyata atau dirasakan terhadap
kesehatan, keselamatan atau kebebasannya.

VII. PROSEDUR

7.1. Pihak-pihak yang terlibat dan bertanggung jawab terhadap prosedur ini :

7.1.1. Manajemen Puncak (General Manager) bertanggung jawab dalam menetapkan kebijakan
terkait penanganan Pembayaran Fasilitas, permintaan fasilitas dan pemerasan yang
terjadi di perusahaan.

7.1.2. Ketua FKAP bertanggung jawab dalam mendata, melakukan konsultasi dan penyelesaian
kasus serta merespon dan menindaklanjuti laporan Pembayaran Fasilitas, permintaan
fasilitas dan pemerasan yang terjadi.

7.1.3. Personel Terkait bertanggung jawab dalam menangani, menyiasati, mencatat dan merinci
kejadian Pembayaran Fasilitas, permintaan fasilitas dan pemerasan serta melaporkannya
kepada atasan terkait (KUK) dan FKAP.

7.1.4. User/ Manager/ Senior Manager bertanggung jawab terlibat dalam proses penerimaan
laporan Pembayaran Fasilitas dan pemerasan yang terjadi serta melakukan koordinasi
dengan FKAP untuk menindaklanjuti laporan.

7.2. Tindakan yang diambil terhadap Kondisi/ Personel yang menghadapi Permintaan/
Tuntutan Pembayaran Fasilitas/ Permintaan Fasilitas :

7.2.1. Personel terkait menerima informasi terkait potensi akan terjadinya Pembayaran Fasilitas/
permintaan fasilitas dalam kegiatan dan hubungan kerja yang dilakukannya dan
melaporkan kondisi serta potensi tersebut kepada Manager/ Senior Manager dan FKAP.

7.2.2. Manager/ Senior Manager dan FKAP menerima laporan adanya personel/ kondisi yang
menghadapi potensi adanya desakan/ tuntutan atas potensi Pembayaran Fasilitas/
Permintaan Fasilitas.

7.2.3. Manager/ Senior Manager dan FKAP melakukan pemanggilan dan melakukan konfirmasi
ke personel/ unit kerja terkait untuk memastikan potensi risiko adanya desakan/ tuntutan
Pembayaran Fasilitas/ permintaan fasilitas yang dihadapinya.

7.2.4. Manager/ Senior Manager dan FKAP melakukan identifikasi dan evaluasi terhadap
potensi tuntutan Pembayaran Fasilitas atau permintaan fasilitas yang dihadapi
personel/unit kerja terkait dan melakukan konsultasi kepada personel/ unit kerja yang

~ 232 ~

DEPARTEMEN: EXTERNAL AFFAIR NOMOR BOBCPP/SOP/EA/001
BERLAKU TMT 23 Februari 2021
PENANGANAN PEMBAYARAN REVISI KE 00
FASILITAS DAN PEMERASAN HALAMAN 6 dari 9

menghadapi tuntutan pembayaran fasilitas/ permintaan fasilitas serta mendiskusikan
tindakan yang seharusnya diambil oleh personel/ unit kerja dalam menghadapi potensi
tuntutan Pembayaran Fasilitas atau permintaan fasilitas, sebagai berikut :

• Mengupayakan dalam setiap urusan dan kepentingan yang berhubungan dengan
pihak-pihak terkait eksternal (pelayanan publik/ otorisasi, perizinan/ pengurusan
kepentingan tertentu untuk perusahan) untuk mengetahui semua ketentuan,
persyaratan, proses, prosedur dan biaya yang berlaku, dan jika memungkinkan,
dapatkan konfirmasi tertulis resmi bahwa semua informasi dan dokumentasi yang
diperlukan sudah selesai dan lengkap dan memenuhi secara baik dan benar.

• Hindari pengurusan permohonan dokumen pada menit terakhir. Permintaan
Pembayaran Fasilitas sering dilakukan untuk mempercepat proses persetujuan.
Menghindari permohonan yang bersifat mendadak membuat resistensi terhadap
Pembayaran Fasilitas lebih mudah.

• Mengkategorikan jenis permintaan Fasilitas sebagai bentuk hal yang wajar/ patut dan
tidak bertentangan dengan ketentuan/ peraturan yang berlaku (bukan gratifikasi) atau
tergolong pada jenis yang dilarang (gratifikasi yang tergolong penyuapan).

• Jika Pembayaran Fasilitas/ permintaan fasilitas termasuk pada jenis gratifikasi yang
tergolong penyuapan, maka dapat dilakukan tindakan sesuai Pedoman Gratifikasi dan
mengupayakan hal sebagai berikut :
 Sedapat mungkin melakukan pencegahan dengan menghindari proses oknum
pejabat publik/ oknum personel dalam melakukan kontak/ urusan terkait atau
mencari alternatif urusan sejenis ditempat lain/ dengan personel/ badan lain atau
dengan menghentikan proses/ urusan dengan pihak tersebut.
 Membuat pembatasan dan persyaratan/ kriteria agar permintaan fasilitas menjadi
termasuk ke dalam kategori yang wajar dan sesuai menurut ketentuan/
peraturan/ hukum yang berlaku.
 Jika tidak dapat dibatasi/ dihindari, maka harus bisa memberikan argumentasi/
alasan untuk tidak memberikan (menolak) Pembayaran Fasilitas (misalkan hal
tersebut diluar wewenang, bertentangan dengan kebijakan anti penyuapan dan
kode etik perusahaan) dan melaporkan Pembayaran Fasilitas yang terjadi karena
sudah melanggar ketentuan dan peraturan/ hukum yang berlaku.

7.3. Tindakan yang diambil terhadap Kondisi/ Personel yang menghadapi Pemerasan :

7.3.1. Perusahaan dapat memiliki kebijakan yang mengizinkan/ mentolerir pembayaran hanya
untuk personel perusahaan yang berintegritas dalam keadaan dimana mereka takut akan
bahaya atas kesehatan, keselamatan atau kebebasannya namun tetap diatur dalam
mekanisme yang tepat dan sesuai agar personel terkait terhindar dari dampak lain yang
tidak diinginkan.

~ 233 ~

DEPARTEMEN: EXTERNAL AFFAIR NOMOR BOBCPP/SOP/EA/001
BERLAKU TMT 23 Februari 2021
PENANGANAN PEMBAYARAN REVISI KE 00
FASILITAS DAN PEMERASAN HALAMAN 7 dari 9

7.3.2. Untuk Personel terkait yang mendapatkan tekanan keras/ kondisi pemerasan dalam
kegiatan dan hubungan kerja yang dilakukannya dengan pihak-pihak terkait perusahaan
dapat melakukan upaya sebagai berikut :

• Mengupayakan dalam setiap urusan dan kepentingan yang berhubungan dengan
pihak-pihak terkait eksternal (pelayanan publik/ otorisasi, perizinan/ pengurusan
kepentingan tertentu untuk perusahaan) untuk mengetahui semua ketentuan,
persyaratan, proses, prosedur dan biaya yang berlaku, dan jika memungkinkan,
dapatkan konfirmasi tertulis resmi bahwa semua informasi dan dokumentasi yang
diperlukan sudah beres dan memenuhi secara baik dan benar.

• Jika sudah mengetahui adanya potensi terjadinya, maka sedapat mungkin untuk
menghindari proses oknum pejabat publik/ oknum personel dalam melakukan kontak/
urusan terkait atau mencari alternatif urusan sejenis ditempat lain/ dengan personel/
badan lain atau dengan menghentikan proses/ urusan dengan pihak tersebut.

• Hindari pengurusan permohonan dokumen pada menit terakhir. Permintaan
Pembayaran Fasilitas/ pemerasan sering dilakukan untuk mempercepat proses
persetujuan. Menghindari permohonan yang bersifat mendadak membuat resistensi
terhadap Pembayaran Fasilitas lebih mudah.

• Mempertanyakan alasan dan dasar hukum (legitimasi permintaan) mengapa harus
melakukan pembayaran, apabila semua persyaratan/ prosedur/ ketentuan sudah
semuanya dipenuhi. Jelaskan kepada oknum yang meminta pembayaran yang
menurut Anda tidak perlu melakukan pembayaran karena semua dokumen Anda
sudah selesai dan lengkap. Di sinilah pentingnya memiliki pemahaman yang kuat
tentang proses, persyaratan dan biaya diperlukan sejak awal.

• Memberikan argumentasi/ alasan atas nama perusahaan, BOB PT Bumi Siak Pusako
- Pertamina Hulu yang sudah menerapkan SMAP untuk menolak memberikan
pembayaran fasiltas dan pemerasan karena bertentangan dengan kebijakan anti
penyuapan dan kode etik perusahaan dan dapat dijelaskan juga bahwa Anda tidak
berwenang untuk melakukan pembayaran.

• Melakukan kontak/ melaporkan kejadian kepada Manager/ Senior Manager/ FKAP
untuk mendapatkan arahan dan tindakan yang harus dilakukan.

• Apabila oknum pemeras tetap memaksa, personel mengupayakan meminta bukti
pembayaran tersebut secara sah dengan kuitansi resmi, dan menolak melakukan
pembayaran apabila tidak ada bukti penerimaan yang cukup. Saat membayar biaya,
jelaskan bahwa Anda akan memerlukan tanda terima resmi yang mengidentifikasi
jumlah pembayaran, untuk apa pembayaran itu, kapan pembayaran dilakukan, dan
kepada siapa pembayaran itu dilakukan.

• Apabila Personil terkait dalam keadaan yang sangat terpaksa/ terancam (takut akan
bahaya atas kesehatan, keselamatan atau kebebasannya) untuk tetap harus
melakukan pembayaran, Personel terkait (setelah aman) sedapat mungkin melakukan
pencatatan terhadap :

~ 234 ~

DEPARTEMEN: EXTERNAL AFFAIR NOMOR BOBCPP/SOP/EA/001
BERLAKU TMT 23 Februari 2021
PENANGANAN PEMBAYARAN REVISI KE 00
FASILITAS DAN PEMERASAN HALAMAN 8 dari 9

− Nama oknum/ identitas yang meminta pembayaran.
− Tanggal, waktu dan lokasi pembayaran dibuat.
− Jumlah pembayaran (berapa banyak yang diminta).
− Modus kejadian.
− Langkah-langkah yang Anda ambil untuk menolak melakukan pembayaran.
− Sifat ancaman, intimidasi atau kekerasan yang terlibat.
− Detail relevan lainnya.
• Menyimpan dan segera menyerahkan/ melaporkan kejadian pemerasan disertai
catatan dan bukti terkait kepada Manager/ Senior Manager dan FKAP untuk dilakukan
tindak lanjut dan penelaahan.

7.3.3. Investigator yang ditunjuk melakukan investigasi kejadian dan melaporkan hasilnya ke
Manager/ Senior Manager dan FKAP serta fungsi keuangan merekam secara lengkap
dan benar atas pembayaran yang terjadi pada akun perusahaan.

7.3.4. FKAP dan Tim Hukum jika sesuai atau dipersyaratkan peraturan perundang-undangan,
perusahaan dapat melaporkan kasus pembayaran atas pemerasan kepada pihak yang
berwenang dan memproses secara hukum.

7.3.5. FKAP memberikan laporan kepada Manajemen Puncak terkait dengan pembayaran
fasilitas/ permintaan fasilitas dan pemerasan.

VIII. INDIKATOR DAN UKURAN KEBERHASILAN

8.1. Terlaksananya sistem pencegahan dan pendeteksian dini dalam perusahaan terkait risiko
dan potensi terjadinya Pembayaran Fasilitas/ Permintaan Fasilitas dan pemerasan, serta
bagaimana memastikan sikap dan tindakan yang harus diambil personel terkait.

8.2. Tercatat dan terdatanya Pembayaran Fasilitas/ Permintaan Fasilitas dan pemerasan
yang terjadi dan tertanganinya kejadian secara baik dan benar.

IX. LAMPIRAN
9.1 Laporan Kejadian Pembayaran Fasilitas dan Pemerasan.

~ 235 ~

DEPARTEMEN: EXTERNAL AFFAIR NOMOR BOBCPP/SOP/EA/001
BERLAKU TMT 23 Februari 2021
PENANGANAN PEMBAYARAN REVISI KE 00
FASILITAS DAN PEMERASAN HALAMAN 9 dari 9

X. ALUR PROSES

AKTIVITAS PN. JAWAB

Mulai

Permintaan Menemukan & melaporkan Registrasi Kasus Personil Terkait
Fasilitas kondisi / potensi fasilitas / Laporan /
pembayaran / pemerasan Permintaan FKAP, Manager,
Pembayaran / Senior Manager
Pemerasan Konfirmasi, konsultasi dan Rekomendasi /
evaluasi untuk tindakan Arahan tindakan

Ya Dapat Personil Terkait,
Dihindari ? Manager, Senior
Manager, FKAP,
Tidak Manajemen Puncak

Melakukan upaya terbaik &
maksimal sesuai ketentuan
untuk menangani masalah

Kejadian Tidak Terjadi Catatan Personil Terkait
Pemerasan Pemerasan ? Kejadian FKAP & Tim Hukum

Ya

Pencatatan, investigasi dan
tindak lanjut

Melaporkan dan/atau
memproses secara hukum

Selesai

~ 236 ~

SOP UJI
KELAYAKAN
PERSONEL

~ 237 ~

DEPARTEMEN : HRM NOMOR BOBCPP/SOP/HRM/001
UJI KELAYAKAN PERSONEL BERLAKU TMT 23 Februari 2021
REVISI KE 00
HALAMAN 1 dari 12

HALAMAN PENGESAHAN

Disusun Oleh : Diperiksa Oleh : Disahkan Oleh :
23 Februari 2021 23 Februari 2021 23 Februari 2021

TM HR Operation & Manager HRM General Manager
Office Service

Dokumen ini adalah milik BOB PT. BUMI SIAK PUSAKO - PERTAMINA HULU, pendistribusiannya baik
dalam bentuk hard copy maupun soft copy mengikuti ketentuan yang berlaku. Informasi yang ada di dalam
dokumen ini seluruh atau sebagian tidak boleh disebarluaskan dan dilarang keras menggandakan tanpa
mendapatkan izin dari Ketua FKAP.

~ 238 ~

DEPARTEMEN : HRM NOMOR BOBCPP/SOP/HRM/001
UJI KELAYAKAN PERSONEL BERLAKU TMT 23 Februari 2021
REVISI KE 00
HALAMAN 2 dari 12

DAFTAR ISI

Halaman
I. UNIT KERJA / FUNGSI / JABATAN TERKAIT......................................................................4
II. TUJUAN.................................................................................................................................4
III. RUANG LINGKUP .................................................................................................................4
IV. REFERENSI ..........................................................................................................................4
V. DOKUMEN TERKAIT ............................................................................................................5
VI. PENGERTIAN DAN BATASAN .............................................................................................5
VII. PROSEDUR ..........................................................................................................................6
VIII. INDIKATOR DAN UKURAN KEBERHASILAN....................................................................11
IX. LAMPIRAN ..........................................................................................................................11
X. ALUR PROSES ...................................................................................................................12

~ 239 ~

DEPARTEMEN : HRM NOMOR BOBCPP/SOP/HRM/001
UJI KELAYAKAN PERSONEL BERLAKU TMT 23 Februari 2021
REVISI KE 00
HALAMAN 3 dari 12

HALAMAN REVISI

Nomor Uraian Revisi Disetujui Oleh Tanggal
Revisi

~ 240 ~

DEPARTEMEN : HRM NOMOR BOBCPP/SOP/HRM/001
UJI KELAYAKAN PERSONEL BERLAKU TMT 23 Februari 2021
REVISI KE 00
HALAMAN 4 dari 12

I. UNIT KERJA / FUNGSI / JABATAN TERKAIT

1.1 General Manager
1.2 Senior Operation Manager
1.3 Production Operation Manager
1.4 Operation Support Manager
1.5 Drilling & Workover Manager
1.6 Quality, Health, Safety & Environment Manager
1.7 External Affairs Manager
1.8 Exploitation Manager
1.9 Exploration Manager
1.10 Supply Chain Management Manager
1.11 Strategy, Planning & Risk Management Manager
1.12 Information & Technology Manager
1.13 Finance & Economic Manager
1.14 Human Resources Management Manager
1.15 Internal Audit Manager

II. TUJUAN

Prosedur ini memberikan panduan pelaksanaan Uji Kelayakan (Due Diligence) terhadap
Personel, sebagai upaya evaluasi lanjutan terhadap risiko (potensi) penyuapan yang dapat
terjadi sehingga perusahaan dapat mencegah dan mendeteksi risiko penyuapan dan
menginformasikan keputusan yang tepat dan wajar.

III. RUANG LINGKUP

3.1. Prosedur Uji Kelayakan Personel ini berlaku sebelum mempekerjakan personel tersebut
melalui penetapan kebutuhan uji kelayakan, pelaksanaan uji kelayakan, evaluasi dan
verifikasi hasil serta keputusan uji kelayakan pada BOB PT. Bumi Siak Pusako -
Pertamina Hulu.

3.2. Uji Kelayakan Personel dilakukan pada setiap aktivitas proses penempatan (rekrutasi,
promosi, mutasi dan rotasi) jabatan untuk mempekerjakan personel dengan jabatan/
posisi/ fungsi kerja yang dinilai memiliki risiko penyuapan di atas batas rendah (hanya
akan dilakukan pada posisi jabatan yang memiliki risiko sedang dan tinggi), seperti
jabatan jabatan struktural dan fungsional terkait SMAP sesuai ruang lingkup penerapan
SMAP.

IV. REFERENSI

4.1. Standar SMAP ISO 37001 Klausul 7.2.2 (Proses Mempekerjakan)
4.2. Standar SMAP ISO 37001 Klausul 8.2 (Uji Kelayakan).

~ 241 ~

DEPARTEMEN : HRM NOMOR BOBCPP/SOP/HRM/001
UJI KELAYAKAN PERSONEL BERLAKU TMT 23 Februari 2021
REVISI KE 00
V. DOKUMEN TERKAIT HALAMAN 5 dari 12

5.1. Pedoman Anti Penyuapan BOB PT. Bumi Siak Pusako - Pertamina Hulu
5.2. SOP Penilaian dan Penanganan Risiko Penyuapan
5.3. Kode Etik dan Etika Bisnis Perusahaan
5.4. BPP Rekrutment
5.5. Pedoman Pelatihan dan Sertifikasi
5.6. Pedoman Pengembangan Karir Pekerja
5.7. Peraturan Perusahaan

VI. PENGERTIAN DAN BATASAN

SMAP (Sistem Sekumpulan unsur perusahaan yang saling terkait/berinteraksi untuk
Manajemen Anti menetapkan kebijakan anti penyuapan dan sasaran serta proses untuk
Penyuapan) mencapai sasaran tersebut.

FKAP (Fungsi Sekelompok orang dalam perusahaan dengan tanggung jawab dan
Kepatuhan Anti wewenang untuk mengawasi rancangan dan penerapan SMAP,
Penyuapan) menyediakan petunjuk dan panduan SMAP memastikan SMAP sesuai
persyaratan dan melaporkan kinerja SMAP.

Risiko Dampak dari ketidakpastian pada sasaran.
PIC Person In Charge (penanggung jawab).

Personel Manajemen, pekerja waktu tidak tertentu dan pekerja waktu tertentu atau
pekerja sukarela di organisasi.

Kompetensi Kemampuan belajar, menunjukkan sikap dan perilaku memuaskan
dalam kemampuan teknis dan profesional atau pengetahuan dalam area
yang berhubungan dengan posisi.

Uji Kelayakan Proses untuk menilai lebih lanjut dari sifat dan tingkatan risiko penyuapan
dan membantu organisasi untuk mengambil keputusan yang
Rekrutmen berhubungan dengan transaksi spesifik, proyek, aktivitas, rekan bisnis
Mutasi Jabatan dan personel.
Promosi Jabatan
Proses menarik, screening, dan memilih calon pegawai yang memenuhi
syarat pekerjaan untuk pemenuhan kebutuhan perusahaan.

Perpindahan posisi jabatan tanpa mengubah job grade maupun personal
grade.
Proses kenaikan job grade dari satu job grade lainnya yang akan diikuti
dengan kenaikan job grade dan personal grade personil

~ 242 ~

DEPARTEMEN : HRM NOMOR BOBCPP/SOP/HRM/001
UJI KELAYAKAN PERSONEL BERLAKU TMT 23 Februari 2021
REVISI KE 00
VII. PROSEDUR HALAMAN 6 dari 12

7.1. Pihak-pihak yang terlibat dan bertanggung jawab terhadap prosedur ini :

7.1.1. Manajemen Puncak (General Manager) bertanggung jawab dalam menetapkan arah
strategis uji kelayakan (due diligence) personel, mengawasi dan memastikan pelaksanaan
penyediaan pekerja telah sesuai dan tepat untuk mempekerjakan personel yang kompeten
serta dapat mematuhi kebijakan dan persyaratan sistem manajemen anti penyuapan.

7.1.2. Ketua FKAP dan HRM Manager bertanggung jawab dan terlibat dalam mengkoordinasikan
proses pelaksanaan penilaian/ uji kelayakan personel serta merekomendasikan hasil
pengujian kepada manajemen puncak.

7.1.3. Tim Uji Kelayakan untuk proses Rekrutmen (tim uji kelayakan rekrutasi) dapat terdiri atas
fungsi HRM, FKAP dan User terkait bertanggung jawab dalam pelaksanaan pengumpulan
data, wawancara dan verifikasi informasi kepada personel terkait untuk memastikan
apakah personel terkait layak dan akan dapat mematuhi kebijakan dan persyaratan sistem
manajemen anti penyuapan.

7.1.4. Manager/ Sr Manager bertanggung jawab terlibat dalam proses pelaksanaan penilaian/ uji
kelayakan personel serta memastikan kelayakan dan kesesuaian kompetensi personel
dengan posisi pekerjaan yang akan ditempati.

7.1.5. DPKP adalah tim uji kelayakan mutasi/ rotasi/ promosi yang terdiri dari HRM dan fungsi
terkait sesuai penunjukan dari perusahaan yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan
mutasi/ rotasi/ promosi pekerja BOB PT BSP – Pertamina Hulu berdasarkan penilaian
pekerja dan kebutuhan perusahaan.

7.2. Penetapan Kebutuhan Uji Kelayakan Personel :

7.2.2. Perusahaan melakukan penilaian risiko penyuapan untuk semua posisi jabatan baik posisi
struktural maupun manajerial serta fungsi yang ada dan menetapkan tingkat risiko
penyuapannya (sesuai SOP Penilaian dan Penanganan Risiko Penyuapan).

7.2.3. Fungsi HRM & FKAP memastikan untuk setiap personel yang akan dipekerjakan pada
setiap jabatan/posisi/fungsi kerja dengan nilai risiko penyuapan di atas batas rendah untuk
dilakukan uji kelayakan personel.

7.2.4. Fungsi HRM & FKAP memastikan pelaksanaan identifikasi personel yang akan dilakukan
uji kelayakan harus sesuai dengan kriteria dan kebutuhan uji kelayakan yang meliputi pada
proses :
a. Rekrutmen personel;
b. Mutasi (promosi dan rotasi)

~ 243 ~

DEPARTEMEN : HRM NOMOR BOBCPP/SOP/HRM/001
UJI KELAYAKAN PERSONEL BERLAKU TMT 23 Februari 2021
REVISI KE 00
HALAMAN 7 dari 12

7.2.5. Fungsi HRM & FKAP membuat Jadwal Uji Kelayakan untuk semua personel sesuai dengan
hasil penilaian risiko penyuapan (hanya untuk risiko penyuapan diatas rendah) dan
menginformasikan jadwal/waktu pelaksanaan uji kelayakan dengan Tim uji kelayakan,
termasuk mengkonfirmasi waktu pertemuan wawancara (terkait record integritas personil)
dengan personel yang bersangkutan.

7.2.6. Fungsi HRM & FKAP menghubungi Tim Uji Kelayakan (sesuai poin 7.1.3) dan menyiapkan
berkas yang diperlukan untuk pelaksanaan uji kelayakan pada personil terkait.

7.3. Pelaksanaan Uji Kelayakan Personil :

7.3.1. Tim Uji Kelayakan memberikan Formulir Data Personil (Aplikasi kandidat/ kuesioner)
kepada personel terkait & meminta untuk dilengkapi pengisiannya oleh personel terkait
sebelum proses wawancara dilakukan.

7.3.2. Tim penguji menerima, mengumpulkan, menelaah dan meninjau data isian personel serta
menandai hal-hal yang dianggap penting (terutama terkait indikator etika positif/ negatif)
personel untuk dikonfirmasi dan diverifikasi saat proses wawancara dilakukan. Misalnya
terkait :
a. Riwayat pekerjaan termasuk mutasi dan promosi yang ada, riwayat pekerjaan di
tempat sebelumnya (khusus rekrutmen)
b. Tanggung jawab posisi sebelumnya
c. Aktivitas sebagai sukarelawan/ organisasi yang terpercaya
d. Partisipasi dan inisiatif etika yang telah dilakukan
e. Alasan kepindahan bekerja pada perusahaan-perusahaan/ organisasi sebelumnya
f. Ada atau tidak Demosi dari pekerjaan-pekerjaan sebelumnya
g. Kesenjangan yang tidak dapat dijelaskan dalam pekerjaan
h. Pernyataan diri atas nilai-nilai yang diyakini, dll
i. Media Sosial (akun atau konten personel yang bersangkutan)

7.3.3. Tim penguji melakukan pencarian dan pengumpulan data tambahan terkait dengan
personel yang akan diuji kelayakan, misalnya dengan melihat rekam jejak personel dalam
aktivitas media sosialnya, terutama menyangkut berbagai pernyataan, sikap, etika dan tata
nilai yang tergambarkan dari aktivitas sosial tersebut.

7.3.4. Tim Penguji melakukan proses wawancara, menanyakan dan mengonfirmasi data serta
informasi yang penting dan relevan lainnya termasuk memastikan membahas,
mendiskusikan dan menanyakan terkait :
a. Kebijakan anti penyuapan perusahaan dan menyimpulkan apakah personel tersebut
terlihat memahami dan menerima pentingnya kepatuhan.
b. Pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan untuk menguji etika dan nilai-nilai personel.
c. Kondisi dan sikap personel jika menghadapi dilema etika.

~ 244 ~

DEPARTEMEN : HRM NOMOR BOBCPP/SOP/HRM/001
UJI KELAYAKAN PERSONEL BERLAKU TMT 23 Februari 2021
REVISI KE 00
HALAMAN 8 dari 12

d. Menindaklanjuti dan menelusuri lebih jauh atas setiap jawaban yang tidak jelas dan
tidak konsisten dari personel.

e. Melibatkan fungsi kepatuhan/ pewawancara dengan latar belakang etika dan perilaku
yang telah teruji baik dalam proses wawancara.

f. Khusus untuk personel yang dipromosikan/ mutasi dapat ditambahkan dengan
pertanyaan dan diskusi terkait kepatuhan nyata yang harus dijalankannya pada posisi
jabatan baru, termasuk skenario etika apa yang perlu dilakukan.

7.3.5. Tim Penguji menelaah dan meninjau data hasil verifikasi, konfirmasi terhadap data dan
informasi selama proses wawancara untuk memastikan keakuratan kualifikasi calon
personel, antara lain dengan memastikan kembali integritas dan kebenaran :
a. Riwayat Pekerjaan
b. Riwayat Pendidikan
c. Verifikasi Sertifikat dan lisensi
d. Kebersihan Catatan kriminal dan sipil/ sosial.
e. Hal lainnya yg dianggap perlu.

7.3.6. Tim Penguji melakukan upaya untuk memperoleh referensi personel atau mengonfirmasi
kesesuaian referensi dari atasan/ pimpinan sebelumnya dengan memastikan kembali
integritas dan kebenaran terkait :
a. Isu-isu terkait dengan kinerja, kedisiplinan dan kepatuhan personel.
b. Khusus untuk personil yang dipromosikan/ mutasi hal ini dapat berupa pertimbangan
track record personil dalam kaitan masa kerjanya, kompetensi perilaku maupun
kompetensi teknis sesuai dengan kamus kompetensi masing-masing jabatan yang
berlaku di perusahaan.

7.3.7. Untuk kasus tertentu, pada masa probation karyawan Tim Penguji melakukan upaya untuk
memperoleh referensi personel atau melakukan konfirmasi kesesuaian referensi dari
atasan/ pimpinan sebelumnya berupa:
a. Riwayat detail pekerjaan di perusahaan/ instansi terkait sebelumnya (waktu, posisi dan
tugas yang dilakukan).
b. Menanyakan pendapatnya apakah personel tepat untuk menduduki posisi yang akan
ditempati.
c. Riwayat etika dan perilaku di perusahaan/ instansi terkait sebelumnya.

7.3.8. Tim Penguji memastikan Uji Kelayakan dilakukan dengan mengumpulkan semua data dan
informasi personel yang diuji, melakukan verifikasi, konfirmasi dan wawancara serta
memvalidasi kebenarannya antara lain menyangkut :

a. Kebenaran dan kebersihan rekam jejak personel antara lain dapat meliputi :
- Riwayat pendidikan, pelatihan dan kompetensi yang dimiliki.
- Riwayat pekerjaan meliputi mutasi dan promosi yang ada, terutama ada atau tidak
demosi dari pekerjaan sebelumnya.

~ 245 ~

DEPARTEMEN : HRM NOMOR BOBCPP/SOP/HRM/001
UJI KELAYAKAN PERSONEL BERLAKU TMT 23 Februari 2021
REVISI KE 00
HALAMAN 9 dari 12

- Riwayat alasan kepindahan bekerja di perusahaan-perusahaan sebelumnya.
- Prestasi dan penuntasan pemenuhan tanggung jawab posisi sebelumnya.
- Tidak ada konflik kepentingan untuk posisi jabatan terkait (hubungan personel

dengan pejabat publik terkait pekerjaan).
- Penawaran posisi kerja dipastikan tidak untuk mengamankan perlakuan

menguntungkan secara tidak patut bagi perusahaan.
- Kebersihan catatan kriminal dan sipil/ sosial.
- Kebersihan catatan pelanggaran kepatuhan, nilai/ etika dan aturan perusahaan,

terutama terkait penyuapan, kecurangan, gratifikasi, KKN, dll
- Kebersihan dari penggunaan obat terlarang, dll

b. Wawasan (pemahaman) serta sikap (etika) integritas/anti penyuapan yang dimiliki
personel antara lain meliputi :
- Pernyataan diri atas nilai-nilai yang diyakini.
- Wawasan dan pemahaman terhadap kode etik, nilai-nilai, aturan dan prosedur
terkait integritas, kepatuhan dan anti penyuapan dalam perusahaan.
- Wawasan terhadap Kebijakan Anti Penyuapan perusahaan dan menyimpulkan
apakah personel tersebut terlihat memahami dan menerima pentingnya kepatuhan.
- Pemahaman dan sikap terhadap aturan dan kedisiplinan kerja pegawai.
- Partisipasi dan inisiatif etika dalam pekerjaan yang telah dilakukan.
- Rekam jejak personel dalam aktivitas media sosial terutama menyangkut berbagai
pernyataan, sikap, etika dan tata nilai yang tergambarkan dari aktivitas sosial
tersebut.
- Ada/ tidaknya aktivitas sebagai sukarelawan/ organisasi yang terpercaya di bidang
kemanusiaan/ sosial/ memperjuangkan nilai-nilai.
- Konsistensi dan kebenaran jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan
untuk menguji etika dan nilai-nilai personel.
- Kondisi & sikap personel jika menghadapi dilema etika.
- Kepatuhan nyata yang harus dijalankannya pada posisi jabatan yang ditawarkan,
termasuk skenario etika apa yang perlu dilakukan.

c. Rekomendasi dan referensi atasan/ rekan kerja di tempat kerja sebelumnya, antara
lain dapat meliputi :
- Riwayat detail pekerjaan di perusahaan terkait (waktu, posisi dan tugas yang
dilakukan).
- Memastikan perusahaan tidak menawarkan untuk mempekerjakan personel
sebagai balas jasa atas tempat kerja sebelumnya untuk keuntungan perusahaan.
- Isu-isu terkait dengan kinerja, kedisiplinan dan kepatuhan personel.
- Menanyakan pendapatnya apakah personel tepat untuk menduduki posisi yang
akan ditempati.
- Khusus untuk personil yang dipromosikan/ mutasi hal ini dapat berupa
pertimbangan track record personil dalam kaitan masa kerjanya, skill teknis yang
dimiliki dan kecenderungan/ kegemaran terhadap komitmen dan kepatuhannya

~ 246 ~

DEPARTEMEN : HRM NOMOR BOBCPP/SOP/HRM/001
UJI KELAYAKAN PERSONEL BERLAKU TMT 23 Februari 2021
REVISI KE 00
HALAMAN 10 dari 12

terhadap etika dan nilai perusahaan, skill kepemimpinan dan contoh perilaku yang
telah dia terapkan selama ini.

7.3.9. Tim Penguji melakukan verifikasi dan memeriksa kembali serta harus :
a. Memastikan kembali apakah personel pernah terlibat penyuapan;
b. Memastikan bahwa perusahaan tidak menawarkan untuk mempekerjakan personel
sebagai balas jasa atas tempat kerja sebelumnya, secara tidak patut menguntungkan
organisasi.
c. Memastikan bahwa tujuan mempekerjakan personel dalam proses rekrutmen/ mutasi
tidak ditujukan untuk mengamankan perlakuan menguntungkan secara tidak patut bagi
perusahan.

7.4. Analisa dan Rekomendasi Hasil :

7.4.1. Tim Penguji mengumpulkan semua hasil wawancara dan sumber data lainnya yang telah
terverifikasi akurasi dan kebenarannya.

7.4.2. Tim Penguji melakukan penelaahan, diskusi dan analisa lebih lanjut terkait data dan
informasi yang diperoleh serta merumuskan hasil dalam bentuk rekomendasi uji kelayakan
personil.

7.4.3. Menyampaikan Hasil Rekomendasi kepada pihak Manajemen Puncak/ pejabat berwenang
untuk pengambilan keputusan.

7.5. Keputusan Uji Kelayakan Personel dan Tindak Lanjut :

7.5.1. Manajemen & FKAP menerima dan memeriksa hasil rekomendasi uji kelayakan personil.
Jika memerlukan data dan informasi tambahan dapat meminta dari Tim Uji Kelayakan atau
dengan pelaksanaan wawancara oleh manajemen puncak (jika diperlukan).

7.5.2. Manajemen dengan berbagai pertimbangan lainnya (sesuai dengan tahapan dan proses
seleksi kandidat – lihat BPP Rekrutmen) dapat mengambil keputusan untuk :
a. Menerima, maka dilanjutkan dengan proses hiring pekerja
b. Menolak personel terkait, maka dilakukan proses uji kelayakan untuk personel/
kandidat alternatif lainnya.
c. Menerima dengan catatan, maka dilakukan pengetatan dalam monitoring, pemantauan
dan realisasi kerja personel.

7.5.3. FKAP dan fungsi HRM memastikan proses hiring dan program orientasi/ pengenalan
perusahaan atau posisi jabatan baru dan memastikan adanya kegiatan pelatihan
kepedulian terkait kebijakan anti penyuapan dan sistem manajemen anti penyuapan.

~ 247 ~

DEPARTEMEN : HRM NOMOR BOBCPP/SOP/HRM/001
UJI KELAYAKAN PERSONEL BERLAKU TMT 23 Februari 2021
REVISI KE 00
HALAMAN 11 dari 12

7.5.4. Personel terkait harus mengikuti program dari FKAP dan fungsi HRM dan membuat serta
menandatangani Pakta Integritas / Deklarasi Anti Penyuapan setelah menerima dan
mendapatkan sosialisasi terkait kebijakan anti penyuapan dan kode etik perusahaan.

7.5.5. FKAP, fungsi HRM dan Kepala Unit Kerja melakukan monitoring dan pemantauan
kepatuhan personel yang bersangkutan dalam kebijakan anti penyuapan & SMAP
perusahaan.

VIII. INDIKATOR DAN UKURAN KEBERHASILAN

8.1. Terlaksananya proses uji kelayakan (due diligence) personel yang sesuai persyaratan dan
tertib dengan tahapan proses yang sudah ditetapkan.

8.2. Mendapatkan personel yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan integritas yang baik
dan memiliki watak kepatuhan yang baik dalam SMAP.

8.3. Terlaksananya sistem pencegahan dan pendeteksian dini dalam perusahaan terkait risiko
penyuapan yang mungkin dapat terjadi melalui penyediaan personil yang layak dan teruji
sebagai pekerja perusahaan yang bersih, berintegritas, dan anti penyuapan.

IX. LAMPIRAN

9.1 Identifikasi & Penilaian Risiko Penyuapan Berbasis Jabatan/ Posisi/ Fungsi Kerja
9.2 Jadwal Uji Kelayakan Personel
9.3 Formulir Aplikasi Penempatan Personil (Kandidat)
9.4 Lembar Penilaian Uji Kelayakan Personel (Due Diligence)
9.5 Evaluasi Hasil dan Rekomendasi Uji Kelayakan Personel
9.6 Deklarasi / Ikrar Anti Penyuapan dan Integritas Personel

~ 248 ~

DEPARTEMEN : HRM NOMOR BOBCPP/SOP/HRM/001
UJI KELAYAKAN PERSONEL BERLAKU TMT 23 Februari 2021
REVISI KE 00
X. ALUR PROSES HALAMAN 12 dari 12

AKTIVITAS PN. JAWAB

Mulai

Kegiatan Identifikasi Kebutuhan Uji Identifikasi & Fungsi HRM dan
Rekrutmen, Kelayakan Personel Penilaian Risiko FKAP
Mutasi (Promosi, Berbasis Jabatan
Rotasi, Demosi) Perusahaan (Due Diligence) Tim Penilai Risiko
Rencana yang Ditunjuk
Penilaian Risiko Jabatan / Pengendalian
Posisi / Fungsi Kerja
Risiko

Hasil & Tidak Risiko Diatas Data dan Tim Penguji
Rekomendasi Rendah? Informasi Uji Kelayakan
Uji Kelayakan
Ya Kelayakan Tim Penguji
Kelayakan
Penetapan dan Pelaksanaan Uji Rekomendasi
Kelayakan Personel : Uji Kelayakan Manajemen &
FKAP, HRM
- Pengumpulan data & Informasi Keputusan Uji
- Verifikasi & Validasi Kelayakan FKAP, HRM &
- Evaluasi Hasil Manager

Analisa dan Rekomendasi Departemen
Hasil Uji Kelayakan

Keputusan atas hasil uji
kelayakan dan Tindak Lanjut

Pakta Integitas Personel dan
Monitoring Kepatuhan

Selesai

~ 249 ~

SOP UJI
KELAYAKAN REKAN
BISNIS DAN PROYEK/

TRANSAKSI

~ 251 ~

BADAN OPERASI BERSAMA �
PT. BUMI SIAK PUSAKO - PERTAMINA HULU
�'U.� ,:STANDARD OPERATING PROCEDURE
skkm1gas '"<l!!Y PERTAMINA

DEPDAERPATERMTEEMNE:NSC: SMCM NONMOOMROR BBOOBBCCPPPP/S/SOOPP/S/SCCMM/0/00011
UJIUKJEI LKAEYLAKYAKNARNERKEAKNABNISBNISISNIS BEBRELRALKAUKUTMTMT T 24 FebFerubaruria2ri0220121
DANDAPNROPYREOKY/ETKR/ ATRNASNASKASKI SI RERVEISVIISKI EKE 0000
HAHLAALMAAMNAN 1 1dadrair1i 313

HAHLAALMAAMNANPEPNEGNEGSEASHAAHANN

DisuDsiusnusOulnehOl:eh DipDeiprieksriaksOalOehle:h DDisiasahhkakannOOlelehh:
Fe2b4ruFaerbi r2u0a2ri12021 F2e4brFueabrriu2a0ri221021 2F4ebFreubaruria2ri0220121

fY�=-e p ':. fl

TM Procurement P-1.).p ( &. M. T lH�N General Manager
TM Procurement General Manager
Mana erSCM
Manager SCM

\

Dokumen ini adalah milik BOB PT BUMI SIAK PUSAKO - PERTAMINA HULU, pendistribusiannya baik
dalam bentuk hard copy maupun soft copy mengikuti ketentuan yang berlaku. lnformasi yang ada di dalam
Dokudmokeunminein aindiaslaehlurmuihlikatBauOBsePbaTgiBaUn MtidI aSkIAbKolePhUdSisAeKbaOrlu-aPskEaRnTdAaMnINdiAlarHanUgLUke, rpasenmdiesntrgibguansidaanknaynatabnapika
dalammebnednatupkathkaanrdizcionpdyarmi KaeutpuuanFsKoAftPc. opy mengikuti ketentuan yang berlaku. Informasi yang ada di dalam
dokumen ini seluruh atau sebagian tidak boleh disebarluaskan dan dilarang keras menggandakan tanpa
mendapatkan izin dari Ketua FKAP.

~ 252 ~




Click to View FlipBook Version