The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by smapbobcpp, 2021-05-19 01:30:25

Pedoman SMAP finish-senin

Pedoman SMAP

DEPARTEMEN : INTERNAL AUDIT NOMOR BOBCPP/SOP/IA/001
BERLAKU TMT 23 Februari 2021
SISTEM PELAPORAN REVISI KE 00
PELANGGARAN (WHISTLE HALAMAN 4 dari 16
BLOWING SYSTEM)

I. UNIT KERJA/ FUNGSI/ JABATAN TERKAIT

1.1 General Manager
1.2 Senior Operation Manager
1.3 Production Operation Manager
1.4 Operation Support Manager
1.5 Drilling & Workover Manager
1.6 Quality, Health, Safety & Environment Manager
1.7 External Affairs Manager
1.8 Exploitation Manager
1.9 Exploration Manager
1.10 Supply Chain Management Manager
1.11 Strategy, Planning & Risk Management Manager
1.12 Information & Technology Manager
1.13 Finance & Economic Manager
1.14 Human Resources Management Manager
1.15 Internal Audit Manager

II. TUJUAN

2.1. Tujuan dari penyusunan prosedur ini adalah sebagai acuan dalam pengelolaan dan
penanganan pengaduan/ Pengungkapan Pelapor (whistleblower) yang disampaikan
melalui Whistle Blowing System (WBS) serta agar setiap laporan yang dikirimkan terjaga
kerahasiaannya dan kasus yang dilaporkan dapat dipertanggungjawabkan serta dapat
ditindaklanjuti.

2.2. Tersedianya media sebagai sarana penyampaian laporan, pengaduan, informasi penting
dan kritis bagi Perusahaan.

2.3. Tersedianya mekanisme deteksi dini (early warning system) sebagai sarana pencegahan
terjadinya pelanggaran.

2.4. Sebagai sarana monitoring atau pengawasan terhadap aktivitas Perusahaan oleh para
pemangku kepentingan dan masyarakat, sehingga timbul keengganan untuk melakukan
pelanggaran.

2.5. Sebagai sarana yang baik untuk memfasilitasi kepentingan para Stakeholder Perusahaan
dan masyarakat untuk menangani dan menyelesaikan permasalahan yang timbul,
dengan tujuan menghindari pengaduan/ pengungkapan yang bersifat publik.

2.6. Mendorong Perusahaan ke arah yang lebih baik dengan mengutamakan prinsip-prinsip
dasar untuk mengelola bisnis Perusahaan melalui penerapan sistem yang mencerminkan

~ 152 ~

DEPARTEMEN : INTERNAL AUDIT NOMOR BOBCPP/SOP/IA/001
BERLAKU TMT 23 Februari 2021
SISTEM PELAPORAN REVISI KE 00
PELANGGARAN (WHISTLE HALAMAN 5 dari 16
BLOWING SYSTEM)

prinsip-prinsip keterbukaan informasi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi,
keadilan dan kewajaran.

2.7. Menciptakan budaya kerja perusahaan yang dapat mencegah, mengenal/ mendeteksi
dan menangani dugaan pelanggaran di BOB PT Bumi Siak Pusako - Pertamina Hulu.

III. RUANG LINGKUP

3.1. Prosedur ini diberlakukan bagi Insan Perusahaan baik yang berada di Kantor Pusat, unit
kantor operasi, anak perusahaan dan perusahaan afiliasinya dalam menjalankan tugas
sehari-hari sesuai prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik pada BOB PT Bumi
Siak Pusako - Pertamina Hulu.

3.2. Sistem Pelaporan Pelanggaran merupakan sistem yang mengelola Pengaduan/
Pengungkapan mengenai perilaku melawan hukum, perbuatan tidak etis/ tidak
semestinya, pelanggaran terhadap kebijakan dan/ atau peraturan Perusahaan,
perbuatan atau perilaku yang dapat menyebabkan kerugian baik bersifat materiil
maupun immateriil, yang meliputi hal-hal sebagai berikut :

 Penyimpangan dari peraturan dan perundangan yang berlaku;
 Pelanggaran terhadap kebijakan dan peraturan Perusahaan;
 Pelanggaran terhadap Kode etik dan etika bisnis
 Korupsi
 Tindakan Penyuapan dan Gratifikasi
 Pelanggaran dari atau kelemahan Sistem Manajemen Anti Penyuapan
 Penyalahgunaan jabatan untuk kepentingan lain di luar Perusahaan;
 Pembayaran Fasilitas dan Pemerasan;
 Perbuatan Curang;
 Benturan Kepentingan;
 Pencurian;
 Kecurangan atas laporan keuangan

IV. REFERENSI

4.1. Undang-Undang No.31 tahun 1999 dan telah diperbaharui dengan Undang-Undang
No.20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

4.2. Undang-Undang No.13 tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban yang telah
diubah menjadi Undang-undang No.31 Tahun 2014.

4.3. Pedoman Sistem Pelaporan dan Pelanggaran-SPP (Whistleblowing System - WBS),
Komite Nasional Kebijakan Governance, 2008 atau perubahannya.

4.4. Standar SMAP ISO 37001 Klausal 8.9 (Meningkatkan Kepedulian)

~ 153 ~

DEPARTEMEN : INTERNAL AUDIT NOMOR BOBCPP/SOP/IA/001
BERLAKU TMT 23 Februari 2021
SISTEM PELAPORAN REVISI KE 00
PELANGGARAN (WHISTLE HALAMAN 6 dari 16
BLOWING SYSTEM)

V. DOKUMEN TERKAIT

5.1. Pedoman Anti Penyuapan BOB PT Bumi Siak Pusako - Pertamina Hulu
5.2. Kode Etik & Etika Bisnis Perusahaan
5.3. Peraturan Perusahaan
5.4. SOP Audit Internal SMAP
5.5. SOP Audit Investigasi & Penanganan Penyuapan

VI. PENGERTIAN DAN BATASAN

Indikasi Awal Informasi dan data yang memuat permasalahan, siapa (pelaku) yang
Kecurangan (Fraud) terlibat, bentuk dan besar kerugian nyata dan potensi kerugian,
waktu, serta tempat terjadinya.

Tindakan penyimpangan atau pembiaran yang sengaja dilakukan
untuk mengelabui atau menipu yang dilakukan oleh seseorang/
sekelompok orang yang dapat menimbulkan kerugian Perusahaan
dan/ atau pelaku kecurangan memperoleh keuntungan baik secara
langsung atau tidak langsung meliputi Korupsi, Suap, Konflik
Kepentingan, Pencurian dan Kecurangan dalam Laporan Keuangan.

Kecurangan dalam Perilaku yang disengaja, baik dengan tindakan atau penghapusan/
Laporan Keuangan penambahan/ penggantian, yang menghasilkan laporan keuangan
yang bias.

Konflik Kepentingan Situasi dimana terdapat konflik kepentingan yang seseorang atau
sekelompok orang memanfaatkan kedudukan dan wewenang yang
dimilikinya, baik dengan sengaja maupun tidak sengaja untuk
kepentingan pribadi, keluarga atau golongannya sehingga tugas dan
tanggungjawab yang diamanatkan tidak dapat dilaksanakan dengan
objektif dan berpotensi menimbulkan kerugian bagi perusahaan.

Pengelola Pihak yang ditunjuk oleh Perusahaan yang diberikan kewenangan
Administrasi untuk menerima pengaduan/ pengungkapan, memantau
Pelaporan perkembangan tindak lanjut pelaporan pelanggaran serta
Pelanggaran melaksanakan pengelolaan administrasi terhadap Sistem Pelaporan
(Pengelola WBS) Pelanggaran di Perusahaan, melalui berbagai media yang
disediakan, termasuk sarana secara online melalui pengaduan
elektronik BOB PT Bumi Siak Pusako - Pertamina Hulu.

Korupsi Perbuatan yang dilakukan secara curang atau melawan hukum oleh
Insan Perusahaan, yang bertentangan dengan kepentingan
perusahaan dan/ atau penyalahgunaan wewenang jabatan/
kepercayaan yang diberikan kepadanya dengan tujuan memperkaya

~ 154 ~

DEPARTEMEN : INTERNAL AUDIT NOMOR BOBCPP/SOP/IA/001
BERLAKU TMT 23 Februari 2021
SISTEM PELAPORAN REVISI KE 00
PELANGGARAN (WHISTLE HALAMAN 7 dari 16
BLOWING SYSTEM)

Penyuapan diri sendiri dan/ atau orang lain dan/ atau korporasi yang dapat
merugikan Perusahaan.
Pelapor Menawarkan, menjanjikan, memberikan, menerima atau meminta
keuntungan yang tidak semestinya dari nilai apapun (berupa
Pencurian keuangan atau non keuangan), langsung atau tidak langsung,
Pengaduan/ terlepas dari lokasi, merupakan pelanggaran peraturan perundang-
Pengungkapan undangan, sebagai bujukan atau hadiah untuk orang yang bertindak
Pengumpulan atau menahan diri dari bertindak terkait kinerja dari tugas orang
Bahan dan tersebut.
Keterangan
(Pulbaket) Setiap Insan Perusahaan, Pemegang Saham dan Stakeholder
Terlapor lainnya termasuk masyarakat atau pihak (orang/ lembaga) lainnya
yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dengan
Insan Perusahaan kegiatan/ aktivitas Perusahaan dan dalam hal ini melakukan
Pengaduan/ Pengungkapan sesuai dengan Sistem Pelaporan
Gratifikasi Pelanggaran (Whistleblowing System).

Perbuatan mengambil suatu barang atau sesuatu, yang seluruhnya
atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk
memilikinya secara melawan hukum.

Pelaporan tindakan pelanggaran atau pengungkapan perbuatan
yang melawan hukum, perbuatan tidak beretika/ tidak bermoral atau
perbuatan lain yang dapat merugikan perusahaan.

Serangkaian kegiatan untuk melakukan penelaahan awal/ klarifikasi
terkait dengan pengaduan/ pengungkapan yang disampaikan oleh
pelapor melalui WBS yang akan dijadikan dasar untuk dilakukan
atau tidak dilakukannya proses investigasi lebih lanjut.

Setiap Insan Perusahaan, Pemegang Saham dan Stakeholder
lainnya termasuk masyarakat atau pihak (orang/ lembaga) lainnya
yang terkait dengan kegiatan/ aktivitas perilaku melawan hukum,
perbuatan tidak etis/ tidak semestinya, pelanggaran terhadap
kebijakan dan/ atau peraturan Perusahaan, perbuatan atau perilaku
yang dapat menyebabkan kerugian Perusahaan yang dilaporkan ke
dalam WBS.

Manajemen (General Manager), Pekerja Waktu Tertentu, Pekerja
Waktu Tidak Tertentu dan Pekerja yang bekerja di lingkungan BOB
PT Bumi Siak Pusako - Pertamina Hulu sebagaimana dimaksud
dalam Kode etik dan etika bisnis (Code of Conduct) Perusahaan.

Pemberian dan/ atau penerimaan dalam arti luas, yakni meliputi
hadiah/ cinderamata dan hiburan (entertainment) dari dan/ atau
kepada Insan BOB PT BSP - Pertamina Hulu, baik yang diberikan

~ 155 ~

DEPARTEMEN : INTERNAL AUDIT NOMOR BOBCPP/SOP/IA/001
BERLAKU TMT 23 Februari 2021
SISTEM PELAPORAN REVISI KE 00
PELANGGARAN (WHISTLE HALAMAN 8 dari 16
BLOWING SYSTEM)

dan/ atau diterima di dalam negeri maupun di luar negeri dan yang
dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik dan/ atau tanpa
melalui sarana elektronik.

Pengaduan Sebuah tempat atau wadah yang disediakan oleh Perusahaan
Elektronik secara online bersifat aman dan terproteksi oleh password, yang
Perusahaan dikelola oleh petugas dan/ atau Pengelola Administrasi WBS
sebagai media untuk memutakhirkan laporan pengungkapan,
Whistleblowing laporan bulanan dan media pemeriksaan serta penyimpanan
System (WBS) laporan-laporan atas pelaporan pelanggaran yang diterima secara
periodik atau insidentil kepada Perusahaan dan sebagai sarana
Investigasi untuk komunikasi antara pelapor, Pengelola Administrasi WBS serta
Perusahaan.
Tim Investigasi
Sistem yang mengelola pengaduan/ pengungkapan mengenai
Eksternal kecurangan (fraud), pelanggaran/ ketidakpatuhan, penyuapan dan
Investigator perbuatan tidak etis/ tidak semestinya secara rahasia, anonim dan
Komite Penanganan mandiri (independen) yang digunakan untuk mengoptimalkan peran
Pelaporan serta Insan Perusahaan dan mitra kerja dalam mengungkap
Pelanggaran (KP3) pelanggaran yang terjadi di lingkungan Perusahaan.

Kegiatan untuk menemukan bukti-bukti dan atau saksi-saksi terkait
dengan pelanggaran yang dilakukan oleh Terlapor, yang telah
dilaporkan melalui Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing
System).

Tim yang dibentuk untuk melakukan tugas mengumpulkan data-
data/ bukti terkait pelanggaran dan melakukan investigasi untuk
membuktikan adanya/ tidak adanya pelanggaran yang terjadi sesuai
laporan yang disampaikan.

Pihak di luar Perusahaan yang ditunjuk oleh Perusahaan untuk
melaksanakan investigasi secara khusus terhadap suatu
pengaduan/ pengungkapan dugaan pelanggaran di Perusahaan.

Komite yang dibentuk secara khusus untuk melaksanakan
pengelolaan terhadap Sistem Pelaporan Pelanggaran di
Perusahaan, yang terdiri atas beberapa orang dari tim FKAP yang
ditunjuk, termasuk di dalamnya melaksanakan penelaahan awal
terhadap pengaduan/ pengungkapan pelanggaran (bertugas untuk
melakukan penelaahan awal/ klarifikasi terkait dengan pengaduan
yang disampaikan oleh pelapor). Komite ini melaporkan hasil
penelahaan awal kepada komite etik.

Komite Etik Komite yang bertanggungjawab untuk memantau kepatuhan
terhadap pelaksanaan pelaporan gratifikasi di Perusahaan antara
lain melalui menerima dan menindaklanjuti setiap pelanggaran yang
dilaporkan

~ 156 ~

DEPARTEMEN : INTERNAL AUDIT NOMOR BOBCPP/SOP/IA/001
BERLAKU TMT 23 Februari 2021
SISTEM PELAPORAN REVISI KE 00
PELANGGARAN (WHISTLE HALAMAN 9 dari 16
BLOWING SYSTEM)

VII. PROSEDUR

7.1. Pihak-pihak yang terlibat dan bertanggung jawab dalam Prosedur ini :

7.1.1. Manajemen Puncak (General Manager) bertanggung jawab dalam menetapkan arah

strategis sistem pelaporan pelanggaran untuk memastikan mekanisme pelaporan dan
penanganan terhadap pelanggaran/ penyimpangan dapat berjalan secara bertanggung
jawab, baik dan efektif.

7.1.2. Pengelola Administrasi Pelaporan Pelanggaran (Pengelola WBS) adalah personel yang

ditunjuk yang bertanggung jawab menerima laporan dugaan penyimpangan, melakukan
pencatatan, meneruskan laporan ke Komite Penanganan Pelaporan Pelanggaran (KP3),
menjaga kerahasiaan identitas pelapor dan melakukan pengarsipan berkas terkait.

7.1.3. Komite Penanganan Pelaporan Pelanggaran (KP3) bertanggung jawab dalam
pelaksanaan penelaahan atas laporan dugaan penyimpangan, mengkoordinasikan
perlindungan pelapor, menindaklanjuti laporan dengan usulan audit investigasi (audit
khusus) dan memantau penanganan penyelesaian laporan, termasuk evaluasi dan
perbaikan terhadap sistem pelaporan pelanggaran.

7.1.4. Komite Etik bertanggungjawab untuk memantau kepatuhan terhadap pelaksanaan
pelaporan gratifikasi di Perusahaan antara lain melalui menerima dan menindaklanjuti
setiap pelanggaran yang dilaporkan.

7.1.5. Manager/ Sr Manager bertanggung jawab dan terlibat dalam proses koordinasi dengan
Komite Penanganan Pelaporan Pelanggaran (KP3) mengenai laporan terkait dengan unit
kerjanya, memberikan sanksi sesuai kewenangan yang dimiliki dan melakukan monitoring
kinerja terlapor guna memberikan informasi untuk audit investigasi yang dilakukan.

7.1.6. Pelapor Bertanggung jawab membuat laporan dugaan penyimpangan yang diketahuinya,
menyampaikan selambat-lambatnya 60 hari kalender sejak dugaan penyimpangan
dilakukan, meminta tindak lanjut atas laporan yang diberikan serta membantu Komite
Penanganan Pelaporan Pelanggaran untuk mengungkap dugaan penyimpangan yang
terjadi.

7.1.7. Terlapor menerima hasil keputusan atas dugaan penyimpangan yang telah dilakukan.

~ 157 ~

DEPARTEMEN : INTERNAL AUDIT NOMOR BOBCPP/SOP/IA/001
BERLAKU TMT 23 Februari 2021
SISTEM PELAPORAN REVISI KE 00
PELANGGARAN (WHISTLE HALAMAN 10 dari 16
BLOWING SYSTEM)

7.1.8. Manager HRM/ Ketua FKAP bertanggung jawab untuk meminta dan meninjau hasil
rekomendasi audit investigasi yang dilakukan oleh komite etik bersama tim investigasi,
meminta persetujuan manajemen puncak dalam memberikan sanksi sesuai dengan
ketentuan dan peraturan perusahaan.

7.1.9. Tim Investigasi (terdiri atas investigator yang telah ditetapkan dalam SP) bertanggung
jawab untuk melakukan audit investigasi, berkoordinasi dengan unit kerja terkait untuk
mendapatkan informasi lanjutan, membuat berita acara hasil investigasi dan
menyampaikan hasil audit investigasi (rekomendasi audit) yang telah dilakukan kepada
pihak berwenang.

7.1.10. Pengelola WBS dan Sekretariat FKAP bertanggung jawab dalam menunjang ketertiban
dan kerapian administratif, mengumpulkan, merekap dan pemeliharaan arsip terkait
dengan aktivitas WBS.

7.2. Pelaporan Pelanggaran

7.2.1. Pelapor membuat pengaduan/ pengungkapan dan menyampaikannya secara langsung/

tidak langsung kepada Petugas / Pengelola WBS melalui sarana/ media sebagai berikut :

 Telephone dan SMS : +62 - 8111 044 999

 Email : [email protected]

7.2.2. Untuk mempercepat dan mempermudah proses penanganan dan tindak lanjut pengaduan/

pengungkapan, pelapor :
 Dapat memberikan informasi mengenai data diri, sekurang-kurangnya memuat :

alamat rumah/ kantor, nomor yang bisa dihubungi yaitu telepon, handphone, faksimili,

e-mail meskipun laporannya tidak lengkap.
 Dimungkinkan untuk merahasiakan identitasnya (anonim), namun wajib memberikan

informasi lengkap sekurang-kurangnya memuat unsur-unsur yang harus ada dalam
laporan WBS yakni What, Where, When, who, why dan bukti pendukung.

7.2.3. Petugas/ Pengelola WBS menerima laporan dan memastikan lingkup, kelengkapan dan
kejelasan laporan pengaduan dengan meninjau/ mengkonfirmasi isian Laporan
Whistleblower dan memberikan indikasi awal yang dapat dipertanggung jawabkan meliputi:
 Masalah yang diadukan (What)
Pokok pengaduan/ pengungkapan yang ingin diungkapkan dan jumlah kerugian jika
bisa ditentukan akan lebih baik apabila satu pengaduan/ pengungkapan hanya untuk
satu masalah saja sehingga fokus.
 Pihak yang terlibat (Who)
Siapa yang seharusnya bertanggung jawab atas kejadian tersebut termasuk saksi dan
siapa/ pihak mana yang diuntungkan/ dirugikan.
 Lokasi Kejadian (Where)

~ 158 ~

DEPARTEMEN : INTERNAL AUDIT NOMOR BOBCPP/SOP/IA/001
BERLAKU TMT 23 Februari 2021
SISTEM PELAPORAN REVISI KE 00
PELANGGARAN (WHISTLE HALAMAN 11 dari 16
BLOWING SYSTEM)

Lokasi/ lapangan/ unit operasi mana masalah tersebut terjadi, dengan spesifik
menyebutkan nama tempat/ fungsi yang dimaksud.
 Waktu Kejadian (When)
Periode kejadian yang menyebutkan tanggal, bulan dan tahun saat masalah tersebut
terjadi.
 Sebab Kejadian (Why)
Penjelasan mengenai sebab terjadinya pelanggaran.
 Bagaimana terjadinya dan apakah ada bukti atau tidak (How).
 Apakah kasus ini pernah dilaporkan kepada orang/ pihak lain.
 Apakah kasus ini pernah terjadi sebelumnya.
 Data Pendukung: laporan menyertakan data/ dokumen yang dapat digunakan sebagai
bukti awal untuk menyingkap kebenaran dari laporan.
7.2.4. Petugas/ Pengelola WBS menerima seluruh pengaduan/ pengungkapan, meregistrasi,
mencatat dan menuangkan ke dalam format standar serta menyaring laporan Pengaduan/
Pengungkapan pelanggaran yang diterima, apakah terdapat Indikasi Awal atau sesuai
dengan kriteria laporan Sistem Pelaporan Pelanggaran dan dapat ditindak lanjuti.

7.2.5. Untuk mengetahui dan memastikan bahwa pengaduannya diterima dan ditindaklanjuti,
Pelapor setiap saat dapat menghubungi Petugas/ Pengelola WBS melalui sarana yang
telah Pelapor gunakan sebelumnya.

7.2.6. Dalam hal terlapor adalah Pekerja, maka petugas/ pengelola WBS melakukan
pengumpulan bahan dan keterangan (Pulbaket) dan membuat resumenya, jika ada indikasi
awal kemudian disampaikan ke Komite Penanganan Pelaporan Pelanggaran (KP3), untuk
diputuskan tindak lanjutnya :

a) Diteruskan kepada Fungsi terkait, jika pengaduan bukan termasuk kategori sesuai
lingkup serta batasan dugaan penyimpangan/ kecurangan/ pelanggaran untuk
selanjutnya laporan pengaduan dihentikan penanganannya.

b) Jika pengaduan termasuk ketegori penyimpangan/ kecurangan/ pelanggaran sesuai
lingkup/ batasan yang telah ditetapkan :
 Dihentikan penanganannya, jika pengaduan tidak memenuhi unsur 3W (what,
where dan when).
 Dihentikan penanganannya, jika waktu kejadian telah melampaui 5 (lima) tahun dari
tanggal pengaduan.
 Dihentikan penanganannya, jika kesimpulan penelaahan awal/ klarifikasi tidak
mengandung unsur kebenaran.
 Disampaikan kepada Fungsi Audit Investigasi untuk proses pendalaman setelah
dilakukan penelaahan awal oleh Komite Penanganan Pelaporan Pelanggaran
(KP3) dan mengandung unsur kebenaran.

c) Dalam proses penanganan pengaduan yang bersifat sensitif dan/ atau berdampak luas
terhadap Perusahaan, Komite Etik dapat meminta masukan dari Komite Audit sebagai
bahan pertimbangan untuk diputuskan oleh manajemen.

~ 159 ~

DEPARTEMEN : INTERNAL AUDIT NOMOR BOBCPP/SOP/IA/001
BERLAKU TMT 23 Februari 2021
SISTEM PELAPORAN REVISI KE 00
PELANGGARAN (WHISTLE HALAMAN 12 dari 16
BLOWING SYSTEM)

d) KP3 dapat meminta bantuan namun tidak terbatas kepada Fungsi Audit Internal,
Security, Fungsi Kepatuhan Anti Penyuapan (FKAP) atau fungsi terkait lainnya dalam
proses tindak lanjut laporan pengaduan.

e) KP3 dapat bekerja sama dengan eksternal investigator jika substansi pengaduan/
pengungkapan terkait dengan citra/ reputasi Perusahaan dan/ atau menimbulkan
kerugian yang besar.

f) Ketua FKAP/ Manager/ Sr Manager memonitor pelaksanaan tindak lanjut hasil
investigasi WBS yang dilakukan oleh Fungsi terkait.

7.2.7. KP3 (Tim Penelaahan) menerima laporan dari Pengelola Administrasi WBS dan melakukan
penelaahan dan tinjauan awal terhadap Pengaduan/ Pengungkapan. Hasil penelaahan
tersebut dilaporkan Komite Etik.

7.2.8. KP3 (Tim Penelaahan) menetapkan rekomendasi apakah akan dilakukan investigasi
lanjutan oleh Tim Investigasi (Internal dan/ atau Eksternal).

7.2.9. Tim Investigasi melakukan investigasi lebih lanjut terhadap Pengaduan/ Pengungkapan
(sesuai Prosedur Audit Investigasi dan Penanganan Penyuapan) dan melaporkan hasilnya
kepada FKAP dan manajemen dan salinannya kepada KP3.

7.2.10. Tim Investigasi memastikan seluruh proses Investigasi atas Pengaduan/ Pengungkapan
wajib dibuatkan Berita Acara sebagaimana contoh format dalam Lampiran Berita Acara
Hasil Investigasi.

7.2.11. Tim Investigasi menetapkan rekomendasi tindakan selanjutnya. Bila tidak terbukti atau
selesai, maka laporan Pengaduan/ Pengungkapan akan ditutup. Apabila Pengaduan/
Pengungkapan tersebut terbukti atau memerlukan tindak lanjut, maka terlapor akan
dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

7.2.12. Tim Investigasi memastikan seluruh berkas yang terkait dengan proses Sistem Pelaporan
Pelanggaran harus terdokumentasi, terpelihara dan tercatat dengan baik dan reliable
(dapat dipertanggung jawabkan).

7.2.13. Tim Investigasi melaporkan Berita Acara Hasil Investigasi kepada Komite Etik untuk
memberikan rekomendasi kepada perusahaan terhadap hasil investigasi.

7.3. Pemberian Sanksi

7.3.1. Manajemen melalui Fungsi HRM memastikan bentuk sanksi terhadap Terlapor yang telah

terbukti melakukan pelanggaran akan ditentukan sesuai dengan ketentuan dan peraturan

yang berlaku di Perusahaan (merupakan kategori sanksi ringan) dapat berupa :
 Teguran Lisan dan/ atau tertulis
 Pengembalian/ pembayaran atas kerugian perusahaan
 Penundaan kenaikan jabatan

~ 160 ~

DEPARTEMEN : INTERNAL AUDIT NOMOR BOBCPP/SOP/IA/001
BERLAKU TMT 23 Februari 2021
SISTEM PELAPORAN REVISI KE 00
PELANGGARAN (WHISTLE HALAMAN 13 dari 16
BLOWING SYSTEM)

 Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan/ atau
 Berdasarkan Peraturan Perusahaan atau kebijakan manajemen.

7.3.2. Manajemen melalui Fungsi HRM memastikan pelanggaran yang dikategorikan masuk
kedalam perbuatan melawan hukum dan/ atau melanggar Peraturan Perundang-undangan
yang berlaku akan ditindaklanjuti dan diproses sesuai peraturan yang berlaku.

7.3.3. Manajemen melalui Fungsi HRM memastikan apabila terlapor tidak terbukti melakukan
kesalahan atau perbuatan melanggar hukum, berhak mendapatkan pemulihan nama
baiknya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pelapor yang mengirimkan laporan berupa
fitnah atau laporan palsu akan memperoleh sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

7.4. Perlindungan Terhadap Pelapor Atau Pihak Terkait

7.4.1. Perusahaan akan menjamin kerahasiaan terhadap identitas Pelapor maupun pihak-pihak
yang mempunyai keterkaitan dengan pelaporan pelanggaran tersebut.

7.4.2. Perusahaan memastikan dalam melakukan proses tindak lanjut atas setiap pengaduan/
pengungkapan wajib mengedepankan kerahasiaan, asas praduga tidak bersalah dan
profesionalisme:
 ldentitas Pelapor dijamin kerahasiaannya oleh Perusahaan.
 Perusahaan menjamin perlindungan terhadap Pelapor dari segala bentuk ancaman,
intimidasi, hukuman, melarang pembalasan ataupun tindakan tidak menyenangkan dari
pihak manapun selama Pelapor menjaga kerahasiaan kasus yang diadukan kepada
pihak manapun.
 Mengizinkan pelaporan tanpa nama (anonim)
 Dalam memberikan perlindungan, Perusahaan dapat bekerja sama dengan Lembaga
Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
 Pihak yang melanggar prinsip kerahasiaan tersebut akan diberikan sanksi yang berat
sesuai ketentuan yang beraku di Perusahaan.
 Memastikan Identitas pelapor pelanggaran hanya diungkap untuk kepentingan
penyidikan dan persidangan.

7.4.3. Perusahaan memberlakukan laporan secara rahasia dan memastikan kerahasiaan
terhadap identitas dan perlindungan terhadap Pelapor dan orang lain yang terlibat atau
direferensikan dalam laporan, termasuk juga berlaku bagi para pihak terkait yang
melaksanakan penelaahan awal, Investigasi maupun pihak-pihak yang memberikan
informasi terkait Pengaduan/ Pengungkapan tersebut.

7.4.4. Perusahaan memastikan ketentuan-ketentuan kerahasiaan dan perlindungan terhadap
Pelapor dan pihak terkait tersebut akan tetap berlaku selama Pelapor dan pihak terkait
menjaga kerahasiaan planggaran yang diadukan kepada pihak manapun, dengan cara,

~ 161 ~

DEPARTEMEN : INTERNAL AUDIT NOMOR BOBCPP/SOP/IA/001
BERLAKU TMT 23 Februari 2021
SISTEM PELAPORAN REVISI KE 00
PELANGGARAN (WHISTLE HALAMAN 14 dari 16
BLOWING SYSTEM)

bentuk dan kondisi apapun, dan tidak/ belum menjadi konsumsi publik baik sebelum atau
setelah pengaduan/ pengungkapan.

7.5. Kewenangan Penanganan Laporan

7.5.1. Pengaduan/ Pengungkapan pelanggaran yang berkaitan dilakukan (terlapor) oleh Komite
Penanganan Pelaporan Pelanggaran (KP3) dan Tim Investigasi akan ditindaklanjuti
langsung oleh Manajemen Puncak.

7.5.2. Pengaduan/ Pengungkapan pelanggaran yang berkaitan dan/ atau dilakukan (terlapor)
oleh mitra kerja atau stakeholders maka akan dikenakan ketentuan sebagaimana tertuang
dalam kontrak.

7.5.3. Pengaduan/ Pengungkapan pelanggaran yang berkaitan dan atau dilakukan (terlapor) oleh
Manager/ Senior Manager akan ditindaklanjuti oleh Manajemen Puncak (General
Manager).

7.5.4. Pengaduan/ pengungkapan pelanggaran yang berkaitan dan atau dilakukan (terlapor) oleh
Manajemen Puncak (General Manager) akan ditindaklanjuti oleh Dewan Pengarah.

7.5.5. Pengaduan/ pengungkapan pelanggaran yang berkaitan dan atau dilakukan (terlapor) oleh
Manager/ Senior Manager/ Pekerja BOB PT Bumi Siak Pusako - Pertamina Hulu akan
ditindaklanjuti oleh Komite Penanganan Pelaporan Pelanggaran (KP3).

7.6. Penyampaian Hasil Laporan

7.6.1. Petugas/ Pengelola WBS membuat laporan secara periodik (mingguan dan bulanan),
antara lain meliputi jumlah pengaduan/ pengungkapan, kategori pengaduan/
pengungkapan dan saluran yang digunakan oleh Pelapor serta menyampaikannya kepada
KP3.

7.6.2. Petugas/ Pengelola WBS dalam membuat laporan secara berkala, memastikan telah
meliputi jumlah Pengaduan/ Pengungkapan, kategori Pengaduan/ Pengungkapan serta
media yang digunakan oleh Pelapor dan penyampaiannya kepada manager Terkait dan
manajemen puncak.

7.6.3. Petugas/ Pengelola WBS melaporkan penanganan pengaduan/ pengungkapan yang
ditindaklanjuti maupun yang tidak dapat ditindaklanjuti kepada Manajemen Puncak

~ 162 ~

DEPARTEMEN : INTERNAL AUDIT NOMOR BOBCPP/SOP/IA/001
BERLAKU TMT 23 Februari 2021
SISTEM PELAPORAN REVISI KE 00
PELANGGARAN (WHISTLE HALAMAN 15 dari 16
BLOWING SYSTEM)

(General Manager) sekurang-kurangnya setahun sekali dan apabila dipandang perlu dapat
dipublikasikan ke dalam media internal Perusahaan atau media lainnya.

VIII. INDIKATOR DAN UKURAN KEBERHASILAN

8.1. Respon/ tanggapan atas laporan pengaduan/ pengungkapan yang masuk ke dalam WBS
dalam jangka waktu 14 hari kerja sejak penerimaan laporan.

8.2. Dilakukannya proses penanganan laporan pelanggaran yang dapat dipertanggung
jawabkan, jujur/ berintegritas, independen dan adil sesuai dengan mekanisme yang telah
ditetapkan.

IX. LAMPIRAN

9.1 Formulir Laporan Pengaduan (Whistleblower).
9.2 Formulir Daftar dan Monitoring Status Laporan Pelanggaran (WBS).

~ 163 ~

DEPARTEMEN : INTERNAL AUDIT NOMOR BOBCPP/SOP/IA/001
BERLAKU TMT 23 Februari 2021
SISTEM PELAPORAN REVISI KE 00
PELANGGARAN (WHISTLE HALAMAN 16 dari 16
BLOWING SYSTEM)

X. ALUR PROSES

AKTIVITAS PN. JAWAB

Mulai

Media / sarana Membuat pengaduan / Laporan / Pelapor
Pelaporan WBS pengungkapan pelanggaran Pengaduan
Pelanggaran Petugas/ Pengelola
yang telah yang diketahui / terjadi WBS
disiapkan Daftar &
Menerima dan memastikan Monitoring
lingkup, kelengkapan & kejelasan Status Laporan
laporan utk disampaikan ke KP3
WBS

Laporan Tidak Ada Indikasi KP3 (Tim
dihentikan Awal ? Penelaah)
/ ditutup
Ya Komite Etik, Tim
Bukti, Temuan Investigasi
Melakukan Penelaahan dan Investigasi &
Tinjauan Awal terhadap Berita Acara Manajemen dan
kebenaran Pelaporan Fungsi HRM
Selesai
Tidak Rekomendasi
Investigasi ?

Ya

Melakukan audit investigasi,
mendapatkan pembuktian

kebenaran & Pelaporan

Tidak Laporan Benar
/ Terbukti ?

Ya

Menindaklanjuti hasil investigasi,
pemberian sanksi dan perbaikan

~ 164 ~

SOP AUDIT
INVESTIGASI DAN

PENANGANAN
PENYUAPAN

~ 165 ~

skkrrngas BADAN OPERASI BERSAMA

�,PT. BUMI SIAK PUSAKO - PERTAMINA HULU

:�sv�,·STANDARD OPERATING PROCEDURE
PERTAMINA

DEDPEAPRATRETMEMENEN: :INITNETRENRANLALAUADUIDTIT NONMOOMROR BOBBOCBPCPP/PS/OSPO/PIA/I/A00/0202
PAEUAPNEDUANIDTNAITIGNNIGAVNNEAVSANETNSAITNGPIGAEPSNAEIYSNDIUYADAUNAPANAPNAN BEBRELRALKAUKUTMTTMT 23 FebFreubarrui a2r0i221021
RERVEIVSIISKI EKE 0000
HAHLAALMAAMNAN 1 d1adrai r1i313

HAHLAALMAMANANPPENEGNEGSEASHAAHNAN

DisDuissuusnuOn lOehle:h : . DiDpeipreikrsikasOa lOehle:h DisDaishakhaknaOn lOehle:h :
fSFeFberburaurai 2ri0220121 \C,FeFberburaurai 2ri0220121 F2e3bFrueabrrui a2r0i221021

-. �� ��
MaMnaangaegreIrntIenrtenranlaAl uAduitdit GeGneenrearlaMl aMnaangaegrer
�-

TTMM ICSo&mCploiamnpcleiance

DoDkoukmuemneniniinaidaadlaahlahmimlikilikBOBBOBPTPTBUBMUIMSI ISAIKAKPUPSUASKAOKO- P- EPRETRATMAIMNIANAHUHLUUL,Up, epnednisdtirsibtruibsuiasniannynayababikaik
dadlaamlambebnetunktuhkahradrcdocpoypmy amuapuupnusnosftocftocpoypmy emnegnikguiktiuktiekteentetunatunanyaynagnbgebrlearklauk.uI.nflonrfomramsai syiaynagnagdaaddaiddiadlaamlam
dodkoukmuemneniniinsiesluerluuhruhataautausesbeabgaiagniantidtaidkabkobleohlehdisdeisbeabraluralusaksaknandadnandildairlaanragngkekrearsasmemnegnggagnadnadkaaknantantapnapa
memnednadpaaptkaatknainziinzidnadrai KrieKtueatuFaKFAKPA.P.

~ 166 ~

DEPARTEMEN : INTERNAL AUDIT NOMOR BOBCPP/SOP/IA/002
BERLAKU TMT 23 Februari 2021
AUDIT INVESTIGASI DAN REVISI KE 00
PENANGANAN PENYUAPAN HALAMAN 2 dari 13

DAFTAR ISI

Halaman
I. UNIT KERJA/ FUNGSI/ JABATAN TERKAIT................................................................................ 4
II. TUJUAN .............................................................................................................................................. 4
III. RUANG LINGKUP ............................................................................................................................. 4
IV. REFERENSI ....................................................................................................................................... 4
V. DOKUMEN TERKAIT........................................................................................................................ 5
VI. PENGERTIAN DAN BATASAN ....................................................................................................... 5
VII. PROSEDUR........................................................................................................................................ 6
VIII. INDIKATOR DAN UKURAN KEBERHASILAN ........................................................................... 11
IX. LAMPIRAN........................................................................................................................................ 12
X. ALUR PROSES................................................................................................................................ 13

~ 167 ~

DEPARTEMEN : INTERNAL AUDIT NOMOR BOBCPP/SOP/IA/002
BERLAKU TMT 23 Februari 2021
AUDIT INVESTIGASI DAN REVISI KE 00
PENANGANAN PENYUAPAN HALAMAN 3 dari 13

HALAMAN REVISI

Nomor Uraian Revisi Disetujui Oleh Tanggal
Revisi

~ 168 ~

DEPARTEMEN : INTERNAL AUDIT NOMOR BOBCPP/SOP/IA/002
BERLAKU TMT 23 Februari 2021
AUDIT INVESTIGASI DAN REVISI KE 00
PENANGANAN PENYUAPAN HALAMAN 4 dari 13

I. UNIT KERJA/ FUNGSI/ JABATAN TERKAIT
1.1 General Manager
1.2 Senior Operation Manager
1.3 Production Operation Manager
1.4 Operation Support Manager
1.5 Drilling & Workover Manager
1.6 Quality, Health, Safety & Environment Manager
1.7 External Affairs Manager
1.8 Exploitation Manager
1.9 Exploration Manager
1.10 Supply Chain Management Manager
1.11 Strategy, Planning & Risk Management Manager
1.12 Information & Technology Manager
1.13 Finance & Economic Manager
1.14 Human Resources Management Manager
1.15 Internal Audit Manager

II. TUJUAN

Prosedur ini ditujukan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan investigasi dan penanganan
penyuapan yang dilaporkan, terdeteksi dan layak diduga untuk memastikan adanya tindakan
dan penanganan yang tepat terhadap setiap penyuapan dan pelanggaran atas kebijakan anti
penyuapan atau Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) di BOB PT Bumi Siak Pusako -
Pertamina Hulu.

III. RUANG LINGKUP

Prosedur ini berlaku dalam penyelenggaraan investigasi dan penanganan penyuapan dan
pelanggaran terkait lainya yang mencakup proses identifikasi dan penerimaan laporan,
penelaahan, pelaksanaan, pelaporan dan monitoring tindak lanjut hasil penelaahan dan
investigasi bagi seluruh unit kerja yang ada di BOB PT Bumi Siak Pusako - Pertamina Hulu.

IV. REFERENSI

4.1. UU RI No. 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
sebagaimana telah diubah dengan UU No. 20 tahun 2001

4.2. UU RI No. 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi dan Korban
4.3. UU No. 13 Th. 2003 Tentang Ketenagakerjaan
4.4. Standar SMAP ISO 37001 Klausal 8.10 (Investigasi dan Penanganan Penyuapan)

~ 169 ~

DEPARTEMEN : INTERNAL AUDIT NOMOR BOBCPP/SOP/IA/002
BERLAKU TMT 23 Februari 2021
AUDIT INVESTIGASI DAN REVISI KE 00
PENANGANAN PENYUAPAN HALAMAN 5 dari 13

V. DOKUMEN TERKAIT

5.1. Pedoman Anti Penyuapan BOB PT Bumi Siak Pusako - Pertamina Hulu
5.2. SOP Audit Internal QHSSE MS
5.3. SOP Assurans
5.4. SOP Tindakan Perbaikan
5.5. SOP Tinjauan Manajemen
5.6. SOP Sistem Pelaporan Pelanggaran/ WBS
5.7. Kode Etik dan Etika Bisnis Perusahaan
5.1. Peraturan Perusahaan (PP)

VI. PENGERTIAN DAN BATASAN

Audit Investigasi Kegiatan pemeriksaan atas indikasi penyuapan/ kecurangan secara
sistematis mencakup pengumpulan bukti, permintaan keterangan dan
penyusunan laporan untuk mengungkapkan atau membuktikan telah
terjadi atau tidak terjadi penyuapan atau kecurangan yang terindikasi.

Informasi Awal Keterangan permulaan mengenai suatu penyuapan atau
penyimpangan dari ketentuan, fraud, serta kerugian perusahaan dan/
atau potensi kerugian perusahaan yang telah/ sedang/ akan terjadi.

Berita Acara Pernyataan dari pekerja/ pihak ketiga yang dimintakan informasi/
Permintaan keterangan perihal masalah terkait penelaahan dan/atau audit
Keterangan investigasi yang ditandatangani oleh auditor dan/ atau pekerja/ pihak
ketiga yang dimintai keterangan/ informasi.

Laporan Hasil Penjabaran tertulis atas hasil audit investigasi yang dilakukan secara
Audit Investigasi objektif dan dapat dipertanggung jawabkan.

Laporan Hasil Penjabaran tertulis atas hasil penelaahan yang dilakukan secara
Penelaahan objektif dan dapat dipertanggung jawabkan.

Penelaahan Kegiatan pemeriksaan atas informasi awal untuk menetapkan adanya
alasan yang cukup kuat adan akurat dengan mempertimbangkan
sekurang-kurangnya unsur 3W (what, where dan when) sehingga audit
investigasi dapat dilaksanakan atau seluruh unsur penyuapan dan
fraud sudah dapat dibuktikan.

Tim Audit Kumpulan pekerja yang ditunjuk dan/ atau tercantum sebagai auditor
Investigasi investigasi yang disetujui oleh Manajemen.

Terperiksa Pekerja/ pihak ketiga yang diperiksa dalam proses penelaahan atau
audit investigasi.

~ 170 ~

DEPARTEMEN : INTERNAL AUDIT NOMOR BOBCPP/SOP/IA/002
BERLAKU TMT 23 Februari 2021
AUDIT INVESTIGASI DAN REVISI KE 00
PENANGANAN PENYUAPAN HALAMAN 6 dari 13

SMAP (Sistem Sekumpulan unsur organisasi yang saling terkait/ berinteraksi untuk
Manajemen Anti menetapkan kebijakan anti penyuapan dan sasaran serta proses untuk
Penyuapan) mencapai sasaran tersebut.

FKAP (Fungsi Sekelompok orang dalam perusahaan dengan tanggung jawab dan
Kepatuhan Anti wewenang untuk mengawasi rancangan dan penerapan SMAP,
Penyuapan) menyediakan petunjuk dan panduan SMAP, memastikan SMAP sesuai
persyaratan dan melaporkan kinerja SMAP.

VII. PROSEDUR

7.1. Pihak-pihak yang terlibat dan bertanggung jawab dalam Prosedur ini :

7.1.1. Manajemen Puncak (General Manager) bertanggung jawab dalam menyediakan sumber
daya yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan investigasi dan penanganan penyuapan
serta melakukan tinjauan menyeluruh terhadap hasil audit investigasi dan tindak lanjut yang
dilakukan.

7.1.2. Ketua Fungsi Kepatuhan Anti Penyuapan (FKAP) bertanggungjawab dalam
mengkoordinasikan pengidentifikasian, penerimaan, pelaporan, penelaahan, pelaksanaan
investigasi dan penanganan setiap isu penyuapan atau pelanggaran terhadap kendali anti
penyuapan yang dilaporkan, dideteksi atau kecurigaan yang beralasan serta penyampaian
hasil investigasi kepada pihak manajemen.

7.1.3. Tim Penelaah/ Investigator merupakan Tim independen dengan kewenangan sesuai yang
ditetapkan oleh manajemen (para investigator internal SMAP) yang bertanggungjawab
dalam melaksanakan penelaahan informasi awal dan melakukan investigasi, membuat
berita acara, memberikan rekomendasi dan melaporkan hasil investigasi yang dilakukan.

7.1.4. Manager/ Senior Manager bertanggung jawab untuk mendukung terlaksananya
penelaahan dan investigasi dengan memberikan akses dan informasi yang dibutuhkan oleh
investigastor dan melakukan tindakan perbaikan/ pencegahan atas segala kelemahan
sistem yang terjadi.

7.1.5. Sekretariat FKAP/ Auditor Investigasi bertanggung jawab dalam menunjang ketertiban dan
kerapian administratif dan pemeliharaan arsip kegiatan investigasi dan penanganan
penyuapan dan pelanggaran lainnya.

~ 171 ~

DEPARTEMEN : INTERNAL AUDIT NOMOR BOBCPP/SOP/IA/002
BERLAKU TMT 23 Februari 2021
AUDIT INVESTIGASI DAN REVISI KE 00
PENANGANAN PENYUAPAN HALAMAN 7 dari 13

7.2. Identifikasi dan Penerimaan Laporan/ Pengaduan Awal

7.2.1. Pihak pelapor yang dapat menyampaikan laporan/ pengaduan/ permintaan kepada FKAP
untuk menindaklanjuti isu penyuapan atau pelanggaran terhadap kendali anti penyuapan
yang ditemukan/ diamati/ dideteksi/ adanya kecurigaan yang beralasan adalah :

• Pimpinan/ Manajemen Perusahaan
• Manager/ Senior Manager
• Pekerja
• Rekan Bisnis
• Pelapor Terkait lainnya

7.2.2. Sumber pengaduan/ pelaporan/ permintaan terkait dugaan penyuapan atau penyuapan
aktual atau pelanggaran kendali anti penyuapan dan tindakan kecurangan lainnya yang
perlu tindakan investigasi dapat berasal dari :

• Pengembangan dari hasil Audit Internal/ Operasional/ Audit Eksternal terkait.
• Laporan/ Pengaduan Pegawai.
• Laporan/ Pengaduan Rekan Bisnis/ Supplier / Masyarakat.
• Laporan/ Pengaduan dari WBS.
• Permintaan Pimpinan/ Manajemen/ Dewan Pengarah.

7.2.3. Semua pengaduan/ pelaporan/ permintaan terkait diidentifikasi, dicatat dan diregistrasi oleh
Sekretariat FKAP.

7.3. Penelaahan Laporan/ Pengaduan/ Permintaan Investigasi

7.3.1. Ketua FKAP/ Sekretariat FKAP melakukan penunjukan dan pengkoordinasiaan personil/
tim untuk melakukan penelaahan terhadap pengaduan/ pelaporan/ permintaan investigasi
awal yang diterima.

7.3.2. Tim Penelaahan Pengaduan bertanggung jawab untuk :

• Melakukan verifikasi dan penelaahan terhadap setiap laporan/ pengaduan/ permintaan
untuk penanganan atas dugaan atau penyuapan aktual atau pelanggaran/ kecurangan
yang terjadi.

• Melakukan koordinasi dengan berbagai pihak/ personil terkait untuk mendapatkan
berbagai data, informasi, dokumen yang diperlukan berkenaan materi aduan/ laporan
yang ditelaah.

~ 172 ~

DEPARTEMEN : INTERNAL AUDIT NOMOR BOBCPP/SOP/IA/002
BERLAKU TMT 23 Februari 2021
AUDIT INVESTIGASI DAN REVISI KE 00
PENANGANAN PENYUAPAN HALAMAN 8 dari 13

• Mempelajari, melakukan klarifikasi, memverifikasi dan menelaah secara lebih lanjut
semua informasi/ data/ dokumen yang sudah diperoleh untuk menganalisis dan
memetakan permasalahan, sehingga dapat menetapkan adanya alasan yang cukup
kuat dan akurat untuk melanjutkan ke Audit Investigasi dengan mempertimbangkan
sekurang-kurangnya unsur 3W (what, where dan when).

• Membuat hasil verifikasi dan penelaahan serta menetapkan tingkat pelanggaran sesuai

informasi laporan/ pengaduan/ permintaan yang meliputi hasil sebagai berikut :
 Cukup Alasan (Isu Mayor) untuk dilakukan audit investigasi karena memenuhi unsur

3W (what, where, when) dan beberapa indikasi kuat unsur penyuapan/

pelanggaran/ kecurangan yang mengakibatkan kerugian bagi perusahaan dan/ atau

potensi kerugian perusahaan dengan mempertimbangkan signifikansi akibat

temuan terhadap perusahaan.
 Tidak Cukup Alasan (Isu Minor) untuk dilakukan audit investigasi karena tidak

memenuhi unsur 3W (what, where, when) dan/ atau tidak memiliki indikasi kuat

unsur penyuapan/ pelanggaran/ kecurangan yang mengakibatkan kerugian bagi

perusahaan dan/ atau potensi kerugian perusahaan, maka hasil penelaahan tidak

dilanjutkan dengan audit investigasi.

• Memastikan semua isu minor (tidak cukup alasan) dibuatkan laporan ringkas secara
berkala dan menyampaikan kepada manajemen puncak (General Manager)/ ketua
FKAP.

• Memastikan semua isu mayor (cukup alasan) dibuatkan laporan hasil penelaahan dan
menyampaikan kepada manajemen puncak/ ketua FKAP untuk mendapatkan
persetujuan pelaksanaan investigasi.

7.4. Perencanaan dan Pelaksanaan Audit Investigasi

7.4.1. Berdasarkan kecukupan alasan untuk dilakukan investigasi, Ketua FKAP dengan
persetujuan manajemen puncak melakukan penetapan Tim Investigasi dengan
persyaratan :

• Tim investigasi merupakan pihak independen (tidak terkait dengan kasus dan pihak
terlapor), kompeten dan memiliki kewenangan yang sesuai (dengan surat tugas).

• Tim memiliki akses dan sumber daya yang cukup untuk melakukan audit investigasi
secara efektif.

• Tim setidaknya terdiri dari unsur Auditor Investigasi SMAP yang telah ditetapkan atau
dapat berasal dari Auditor Internal SMAP, Fungsi Kepatuhan, Security, Internal Audit
atau komite kepatuhan lainnya yang disetujui oleh manajemen.

~ 173 ~

DEPARTEMEN : INTERNAL AUDIT NOMOR BOBCPP/SOP/IA/002
BERLAKU TMT 23 Februari 2021
AUDIT INVESTIGASI DAN REVISI KE 00
PENANGANAN PENYUAPAN HALAMAN 9 dari 13

7.4.2. Beberapa hal yang diperhatikan oleh Tim Investigasi dalam merencanakan dan
mempersiapkan pelaksanaan audit investigasi antara lain dengan melakukan :

• Mempelajari kembali hasil telaahan terhadap kasus terkait.
• Identifikasi personil dan para pihak yang akan menjadi terperiksa dan nara sumber

informasi yang diperlukan.
• Membuat permintaan untuk mendapatkan berbagai data/ dokumen/ informasi lanjutan.
• Mengumpulkan dan mempelajari semua dokumen/ data yang relevan dan bukti lainnya.
• Menghubungi, berkoordinasi dan mengatur jadwal dengan terperiksa dan para pihak

terkait dengan pelaksanaan audit investigasi.

7.4.3. Tim Investigasi perlu memastikan dan mempertimbangkan berbagai hal/ faktor yang
relevan terkait dengan pelaksanaan audit investigasi yang akan dilakukan antara lain
mencakup :

• Peraturan perundang-undangan yang berlaku (mungkin perlu nasehat hukum);
• Keamanan personel;
• Risiko pencemaran nama baik saat membuat pernyataan;
• Perlindungan bagi personel yang menulis laporan dan personel lain yang terlibat atau

yang disebutkan dalam laporan;
• Potensial kriminal, pertanggungjawaban masyarakat dan administratif, kerugian

keuangan dan kerusakan reputasi bagi organisasi dan individu;
• Setiap kewajiban hukum, atau keuntungan bagi organisasi, untuk melaporkan ke pihak

berwenang;
• Menjaga isu dan kerahasiaan investigasi sampai fakta ditetapkan;
• Perlu bagi manajemen puncak untuk mensyaratkan kerjasama seluruh personel dalam

investigasi.

7.4.4. Pelaksanaan Audit Investigasi dapat berjalan secara efektif oleh Investigator dangan
memperhatikan beberapa hal terkait sebagai berikut :

• Melaksanakan audit investigasi dengan memanggil, mewawancara, mengklarifikasi dan
memvalidasi semua informasi dari terperiksa dan semua pihak terkait.

• Melakukan berbagai metode, teknik dan pendekatan audit investigasi dalam rangka

untuk mendapatkan bukti objektif, termasuk barang bukti terkait antara lain dengan :
 Melakukan observasi terhadap lokasi kejadian, peralatan/ material yang menjadi

objek, gaya hidup dan perilaku para pihak yang terlibat.
 Melakukan verifikasi terhadap beberapa data yang meragukan
 Melakukan konfirmasi/ klarifikasi/ keterangan pihak terkait.
 Melakukan vouching yaitu dengan melakukan pemeriksaan transaksi bisnis,

memeriksa dokumen, catatan atau bukti-bukti lainnya yang mempunyai cukup

keabsahan untuk memenuhi pertimbangan investigator bahwa transaksi tersebut

~ 174 ~

DEPARTEMEN : INTERNAL AUDIT NOMOR BOBCPP/SOP/IA/002
BERLAKU TMT 23 Februari 2021
AUDIT INVESTIGASI DAN REVISI KE 00
PENANGANAN PENYUAPAN HALAMAN 10 dari 13

telah benar, telah diotorisasi secara tepat dan telah dicatat dalam pembukuan
dengan benar.
 Melakukan tracing yaitu pemeriksaan dengan menelusuri proses suatu kegiatan
untuk menentukan suatu transaksi telah dicatat dengan benar.
 Melakukan pemeriksaan fisik/ inspeksi secara langsung atas pekerjaan, material,
dokumen dan membandingkannya dengan yang data seharusnya. Hasil
Pemeriksaan Fisik kemudian dituangkan di dalam Berita Acara Pemeriksaan.
 Melakukan prosedur analisis yaitu studi perbandingan hubungan antara data
meliputi antara lain dengan menggunakan rasio, perbandingan dan regresi.
 Menggunakan Computer Assisted Audit Techniques yaitu penggunaan program/
software untuk membantu pelaksanaan prosedur audit tertentu.
 Melakukan Digital Forensic yaitu teknik untuk mengakuisisi, menjaga, menganalisis
dan menyajikan data digital serta menyimpannya dalam media elektronik guna
keperluan audit.
 Melakukan re-performing yaitu teknik pemeriksaan dengan mengulang kembali dan
rekonsiliasi dengan perhitungan yang dibuat oleh terperiksa.

• Melakukan analisis data, keterangan dan bukti yang diperoleh untuk mengetahui modus
operandi, motif/ niat serta pelakunya.

• Menghitung dampak kerugian perusahaan dan/ atau potensi kerugian perusahaan yang
ditimbulkan, serta menentukan tanggung jawab masing-masing pihak (internal dan/ atau
potensi kerugian perusahaan tersebut.

• Melakukan klarifikasi hasil perhitungan kerugian perusahaan/ potensi kerugian
perusahaan kepada fungsi dan/ atau pihak-pihak yang terlibat. Namun demikian
perhitungan tersebut tidak harus mendapatkan persetujuan dari pihak yang dilakukan
klarifikasi tersebut.

• Melakukan koordinasi dengan fungsi/ pihak ahli terkait untuk memperkuat data dan bukti
yang ada jika hal ini dipandang perlu.

• Membuat klarifikasi pihak yang terlibat berdasarkan peran masing-masing dalam
pelanggaran anti penyuapan/ fraud yang terjadi sesuai Kertas Kerja Audit investigasi.

• Melakukan kesimpulan sementara hasil Audit Investigasi untuk dipaparkan oleh ketua
tim kepada Ketua FKAP/ penanggung jawab tim.

• Membuat kesimpulan Hasil Audit Investigasi dengan menetapkan pihak yang terlibat,
modus operandi, ketentuan/ peraturan yang dilanggar, besaran nilai kerugian
perusahaan yang terjadi.

• Melakukan pendokumentasian kelengkapan kerja audit investigasi, sekurang-
kurangnya daftar Berita Acara Pemeriksaan dan perhitungan kerugian/ potensi
kerugian.

~ 175 ~

DEPARTEMEN : INTERNAL AUDIT NOMOR BOBCPP/SOP/IA/002
BERLAKU TMT 23 Februari 2021
AUDIT INVESTIGASI DAN REVISI KE 00
PENANGANAN PENYUAPAN HALAMAN 11 dari 13

7.5. Pelaporan dan Tindak Lanjut Audit Investigasi

7.5.1. Tim Investigator membuat Laporan Hasil Audit dan rekomendasinya berdasarkan fakta-
fakta yang diperoleh yang dilengkapi penyebab, akibat, ketentuan yang dilanggar, pihak-
pihak bertanggung jawab dan kronologis kejadian serta dokumen-dokumen yang di analisis
lainnya serta menyampaikan laporan tersebut ke Ketua FKAP, Internal Audit dan
Manajemen.

7.5.2. Ketua FKAP/ bersama- sama dengan Internal Audit/ dan Manajemen melakukan review
atas hasil audit investigasi dan rekomendasinya serta menetapkan tindakan yang sesuai
dengan keadaan dan keparahan kasus/ isu yang terjadi. Tindakan/ sanksi dapat mencakup
satu atau lebih hal-hal sebagai berikut :

• Pemutusan, penarikan dari, atau modifikasi keterlibatan organisasi, dalam proyek,
transaksi atau kontrak;

• Membayar atau mengklaim kembali keuntungan yang didapat secara tidak benar;
• Mendisiplinkan personel yang bertanggung jawab (tergantung keparahan isu, rentang

dari peringatan pelanggaran minor sampai pemecatan untuk pelanggaran serius).
• Melaporkan hal tersebut kepada pihak berwenang;
• Jika penyuapan telah terjadi, tindakan diambil untuk menghindari atau menangani setiap

kemungkinan konsekuensi pelanggaran hukum (misal pembukuan palsu yang terjadi
karena suap diuraikan secara palsu di akun tersebut, pelanggaran pajak dimana suap
dikurangi secara salah dari pendapatan, atau pencucian uang dimana hasil kejahatan
ditangani).

7.5.3. Manager/ Senior Manager yang unit kerjanya dilakukan investigasi menerima hasil
rekomendasi dan tindak lanjut audit investigasi serta melakukan perbaikan/ peningkatan
SMAP terkait hasil investigasi termasuk dalam kaitan dengan peningkatan pada dokumen/
prosedur/ SOP terkait.

VIII. INDIKATOR DAN UKURAN KEBERHASILAN

8.1. Terlaksananya tertib administrasi pelaporan pengaduan, penelaahan dan audit investigasi
secara efektif sesuai dengan tata waktu, ruang lingkup dan tujuan audit investigasi.

8.2. Kertas kerja penelaahan dan audit investigasi yang lengkap, relevan dan jelas untuk
mendukung kesimpulan hasil audit investigasi.

8.3. Laporan hasil penelaahan dan audit investigasi dapat dijadikan acuan sebagai dasar
pengambilan keputusan oleh manajemen perusahaan.

~ 176 ~

DEPARTEMEN : INTERNAL AUDIT NOMOR BOBCPP/SOP/IA/002
BERLAKU TMT 23 Februari 2021
AUDIT INVESTIGASI DAN REVISI KE 00
PENANGANAN PENYUAPAN HALAMAN 12 dari 13

8.4. Adanya Tindakan perbaikan dan pencegahan yang sesuai yang dilakukan sebagai tindak
lanjut untuk peningkatan SMAP perusahaan.

IX. LAMPIRAN

9.1 Laporan Hasil Penelaahan
9.2 Contoh Berita Acara Pemeriksaan
9.3 Contoh Pernyataan tentang Kelengkapan Barang Bukti yang diperiksa
9.4 Contoh Berita Acara Permintaan Keterangan
9.5 Contoh Berita Acara Peminjaman Barang Bukti
9.6 Laporan Hasil Audit Investigasi

~ 177 ~

DEPARTEMEN : INTERNAL AUDIT NOMOR BOBCPP/SOP/IA/002
BERLAKU TMT 23 Februari 2021
AUDIT INVESTIGASI DAN REVISI KE 00
PENANGANAN PENYUAPAN HALAMAN 13 dari 13

X. ALUR PROSES

AKTIVITAS PN. JAWAB

Mulai

Kasus / Identifikasi & penerimaan Registrasi Kasus Ketua/ Sekretariat
Pengaduan Permintaan Investigasi / / Pengaduan / FKAP
Pelanggaran Anti Pengaduan / Laporan Awal
Penyuapan Permintaan Tim Penelaah
Penelaahan Permintaan yang Ditunjuk
Laporan & Investigasi / Laporan Awal Hasil Telaahan
Rekomendasi & Rekomendasi Ketua FKAP &
Hasil Investigasi Tidak Cukup Alasan Manajemen
Investigasi? Perencanaan
Audit Investigasi Tim Investigasi
Ya
Laporan Hasil Ketua FKAP &
Penetapan Tim Investigasi & Investigasi Internal Audit &
Perencanaan Audit
investigasi Keputusan Manajemen
Tindakan/Sanksi
Pelaksanaan dan Pelaporan Manager/ Senior
Audit Investigasi Manager/ Pn.
Jawab yang
Peninjauan Hasil Investigasi dan Ditunjuk
Penetapan Tindakan Perbaikan

Pelaksanaan Tindakan
Perbaikan yang sesuai

Selesai

~ 178 ~

SOP AUDIT
INTERNAL SMAP

~ 179 ~

SADAN OPERASI BERSAMA
PT. BUMI SIAK PUSAKO - PERTAMINA HULU � .-)

STANDARD OPERATING PROCEDURE -� �A�INA

DEPARTEMEN : INTERNAL AUDIT NOMOR BOBCPP/SOP/IA/003
DEPARTEMEN : INTERNAL AUDIT NBOEMROLRAKU TMT B2O3 BFeCbPrPua/SrOi 2P0/2IA1/003
AUDIT INTERNAL SMAP BREERVLIASIKKUETMT 2030Februari 2021
AUDIT INTERNAL SMAP RHEAVLISAIMKAEN 010 dari 11
HALAMAN 1 dari 11

HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN PENGESAHAN

Disusun Oleh : Diperiksa Oleh Disahkan Oleh :
15DFiseubsruunarOi 2le0h2:1 lCD. iFpeebrirkusaariO2le02h1: D2i3saFhekbarnuaOrile2h02: 1
Februari 2021
Februari 2021 Februari 2021
f�
� ��
.- Manager Internal Audit General Manager
Manager Internal Audit General Manager
TM IS & Compliance
TM Compliance

Dokumen ini adalah milik BOB PT BUMI SIAK PUSAKO - PERTAMINA HULU, pendistribusiannya baik
Ddoakluamebnenintui kadhaalradhcmopilyikmBaOuBpuPnTsoBftUcMopI ySmIAeKngPikUuStiAkKeOten-tuPaEnRyTaAnMg IbNeArlaHkuU.LlUnf,oprmenadsiisytraibnugsaiadnandyai dbaalaikm
ddaolakmumbeenntuinki hsealrudruchopaytamuasuepbuangsiaonft tcidoapky mboelnehgikduistiekbeatrelunatusaknanyadnagnbdeirlalarkaun.gInkfeorramsamsieynagnggaandakdaindatalanmpa
dmokeunmdaepnaitnkiasneilzuirnudhaaritaKuetsueabFaKgiAaPn. tidak boleh disebarluaskan dan dilarang keras menggandakan tanpa
mendapatkan izin dari Ketua FKAP.

~ 180 ~

DEPARTEMEN : INTERNAL AUDIT NOMOR BOBCPP/SOP/IA/003
AUDIT INTERNAL SMAP BERLAKU TMT 23 Februari 2021
REVISI KE 00
HALAMAN 2 dari 11

DAFTAR ISI

Halaman
I. UNIT KERJA/ FUNGSI/ JABATAN TERKAIT................................................................................ 4
II. TUJUAN .............................................................................................................................................. 4
III. RUANG LINGKUP ............................................................................................................................. 4
IV. REFERENSI ....................................................................................................................................... 4
V. DOKUMEN TERKAIT........................................................................................................................ 5
VI. PENGERTIAN DAN BATASAN ....................................................................................................... 5
VII. PROSEDUR........................................................................................................................................ 6
VIII. INDIKATOR DAN UKURAN KEBERHASILAN ........................................................................... 10
IX. LAMPIRAN........................................................................................................................................ 10
X. ALUR PROSES................................................................................................................................ 11

~ 181 ~

DEPARTEMEN : INTERNAL AUDIT NOMOR BOBCPP/SOP/IA/003
AUDIT INTERNAL SMAP BERLAKU TMT 23 Februari 2021
REVISI KE 00
HALAMAN 3 dari 11

HALAMAN REVISI

Nomor Uraian Revisi Disetujui Oleh Tanggal
Revisi

~ 182 ~

DEPARTEMEN : INTERNAL AUDIT NOMOR BOBCPP/SOP/IA/003
AUDIT INTERNAL SMAP BERLAKU TMT 23 Februari 2021
REVISI KE 00
HALAMAN 4 dari 11

I. UNIT KERJA/ FUNGSI/ JABATAN TERKAIT

1.1 General Manager
1.2 Senior Operation Manager
1.3 Production Operation Manager
1.4 Operation Support Manager
1.5 Drilling & Workover Manager
1.6 Quality, Health, Safety & Environment Manager
1.7 External Affairs Manager
1.8 Exploitation Manager
1.9 Exploration Manager
1.10 Supply Chain Management Manager
1.11 Strategy, Planning & Risk Management Manager
1.12 Information & Technology Manager
1.13 Finance & Economic Manager
1.14 Human Resources Management Manager
1.15 Internal Audit Manager

II. TUJUAN

Prosedur ini ditujukan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan Audit Internal Sistem
Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) untuk memastikan bahwa SMAP telah diterapkan sesuai
dengan semua kriteria dan persyaratan serta dioperasikan secara efektif dan efisien dalam
membantu mencegah dan mendeteksi penyuapan dan memberikan efek jera pada setiap
personel yang berpotensi melakukan penyuapan/ korupsi serta dalam rangka proses
perbaikan yang berkelanjutan di BOB PT Bumi Siak Pusako - Pertamina Hulu.

III. RUANG LINGKUP

Prosedur ini berlaku dalam penyelenggaraan audit internal SMAP mencakup perencanaan,
persiapan, pelaksanaan, pelaporan dan tindak lanjut audit internal SMAP bagi seluruh unit
kerja yang ada di BOB PT Bumi Siak Pusako - Pertamina Hulu.

IV. REFERENSI

4.1. Standar ISO 19011 Pedoman Internal Audit
4.2. Standar SMAP ISO 37001 Klausal 9.2 (Internal Audit)

~ 183 ~

DEPARTEMEN : INTERNAL AUDIT NOMOR BOBCPP/SOP/IA/003
AUDIT INTERNAL SMAP BERLAKU TMT 23 Februari 2021
REVISI KE 00
HALAMAN 5 dari 11

V. DOKUMEN TERKAIT

5.1. Pedoman Anti Penyuapan BOB PT Bumi Siak Pusako - Pertamina Hulu
5.2. SOP Audit Internal QHSSE MS
5.3. SOP Assurans
5.4. SOP Tindakan Perbaikan
5.5. SOP Tinjauan Manajemen
5.6. SOP Sistem Pelaporan Pelanggaran/ WBS
5.7. Kode Etik dan Etika Bisnis Perusahaan
5.8. Peraturan Perusahaan (PP)

VI. PENGERTIAN DAN BATASAN

Audit Mutu Proses sistematis, mandiri dan terdokumentasi untuk memperoleh bukti
objektif atas implementasi SMAP dan menilainya secara objektif untuk
menentukan sejauh mana kriteria audit telah dipenuhi.

Auditor Seseorang yang berkualifikasi dan telah mengikuti Pelatihan Internal
Auditee Audit SMAP, mengetahui organisasi dan proses kerja secara umum
serta ditunjuk untuk melakukan audit internal.

Pimpinan unit kerja/ pihak/ personil yang diaudit dan bertanggung jawab
terhadap tindakan perbaikan yang harus dilaksanakan.

Bukti Audit Rekaman, pernyataan mengenai fakta atau informasi lain yang terkait
dengan kriteria audit dan dapat diverifikasi.

Kriteria Audit Seperangkat referensi, persyaratan, ketentuan atau dokumen yang
digunakan sebagai pembanding terhadap bukti audit.

Temuan Audit Hasil evaluasi dari bukti audit yang terkumpulkan terhadap kriteria audit.

Ketidaksesuaian Tidak dipenuhinya kriteria audit terhadap pelaksanaan/implementasi
(non yang dilakukan oleh pihak auditee.
conformance)

Kategori Kategori salah satu temuan audit dengan status sebagai saran/ usulan
Temuan Status perbaikan yang dianggap perlu oleh auditor untuk dilakukan oleh pihak
Observasi auditee untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi SMAP.

Kesimpulan Hasil audit oleh tim audit setelah mempertimbangkan sasaran audit dan
Audit semua temuan audit.

~ 184 ~

DEPARTEMEN : INTERNAL AUDIT NOMOR BOBCPP/SOP/IA/003
AUDIT INTERNAL SMAP BERLAKU TMT 23 Februari 2021
REVISI KE 00
HALAMAN 6 dari 11

Tindakan Tindakan menghilangkan penyebab ketidaksesuaian yang ditemukan
Perbaikan atau situasi yang tidak dikehendaki.

SMAP (Sistem Sekumpulan unsur organisasi yang saling terkait/ berinteraksi untuk
Manajemen Anti menetapkan kebijakan anti penyuapan dan sasaran serta proses untuk
Penyuapan) mencapai sasaran tersebut.

FKAP (Fungsi Sekelompok orang dalam perusahaan dengan tanggung jawab dan
Kepatuhan Anti wewenang untuk mengawasi rancangan dan penerapan SMAP,
Penyuapan) menyediakan petunjuk dan panduan SMAP memastikan SMAP sesuai
persyaratan dan melaporkan kinerja SMAP kepada Manajemen puncak
dan Dewan Pengarah.

VII. PROSEDUR
7.1. Pihak-pihak yang terlibat dan bertanggung jawab dalam Prosedur ini :

7.1.1. Manajemen Puncak (General Manager) bertanggung jawab dalam menyediakan sumber
daya yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan audit internal SMAP serta melakukan
tinjauan menyeluruh terhadap hasil audit internal dalam rapat tinjauan manajemen.

7.1.2. Ketua Fungsi Kepatuhan Anti Penyuapan (FKAP) bertanggungjawab sebagai pengarah/
manajer program audit internal secara menyeluruh mencakup penetapan, penerapan,
pemantauan dan verifikasi serta peningkatan Program Audit Internal SMAP perusahaan.

7.1.3. Lead Auditor bertanggungjawab dalam memonitor pelaksanaan Audit internal SMAP dan
memberi penekanan-penekanan terhadap sasaran Audit Internal yang lebih jelas,
menyusun jadwal pelaksanaan Audit Internal, mengkoordinir Pelaksanaan Audit Internal
dan melaporkan Hasil Audit Internal pada Ketua FKAP, Manajemen yang relevan,
Manajemen Puncak dan Dewan Pengarah.

7.1.4. Auditor bertanggungjawab atas pelaksanaan Audit Internal SMAP dan melakukan verifikasi
atas temuan ketidaksesuaian serta menetapkan status tindak lanjut atas tindakan
perbaikan yang telah dilakukan.

7.1.5. Manager/ Sr Manager/ Auditee/ bertanggung jawab untuk menjamin bahwa selama Audit
Internal SMAP berlangsung dapat memberikan data dan informasi yang dibutuhkan oleh
auditor dan melakukan perbaikan, tindakan perbaikan/ pencegahan atas segala
ketidaksesuaian/ observasi yang ditemukan.

~ 185 ~

DEPARTEMEN : INTERNAL AUDIT NOMOR BOBCPP/SOP/IA/003
AUDIT INTERNAL SMAP BERLAKU TMT 23 Februari 2021
REVISI KE 00
HALAMAN 7 dari 11

7.1.6. Sekretariat FKAP/ Sekretaris Auditor internal SMAP bertanggung jawab dalam menunjang
ketertiban dan kerapian administratif dan pemeliharaan arsip audit internal SMAP.

7.2. Perencanaan Audit Internal

7.2.1. Ketua FKAP/ Manager Audit Internal Membuat Program Audit Internal SMAP Tahunan,
mencakup tujuan, metode, kriteria dan ruang lingkup audit serta periode (frekuensi)
pelaksanaan Audit Internal yang harus dilakukan minimal 1 (satu) kali dalam setahun dan/
atau berdasarkan pada pertimbangan kewajaran, proporsional dan sesuai kebutuhan
dengan melihat ukuran, struktur, kematangan dan lokasi audit serta pertimbangan berbasis
risiko.

7.2.2. Ketua FKAP menetapkan Tujuan Audit Internal SMAP yang dapat dilakukan untuk maksud
dan tujuan antara lain:
• Menyediakan informasi apakah SMAP sudah memenuhi semua persyaratan internal
SMAP perusahaan (dokumentasi  kebijakan, pedoman, prosedur dan instruksi kerja
SMAP).
• Memastikan kesesuaian SMAP perusahaan dengan persyaratan standar ISO 37001
dan kriteria audit lainnya yang relevan.
• Memastikan dan mengevaluasi SMAP perusahaan dalam memenuhi peraturan
perundang-undangan dan kontrak terkait SMAP.
• Memastikan keefektifan implementasi dan terpeliharanya SMAP termasuk dalam
pencapaian kedewasaan sistem.
• Melakukan identifikasi area potensial untuk perbaikan/ peningkatan.
• Melakukan persiapan untuk menghadapi audit eksternal, dll.

7.2.3. Manajemen Puncak dan Ketua FKAP mengarahkan dan memastikan ruang lingkup dan
frekuensi audit internal SMAP diprogramkan sesuai dengan prioritas dan untuk memastikan
audit ditargetkan pada area dengan risiko signifikan/ utama penyuapan yang ada dalam
perusahaan dan menetapkan/ menunjuk Lead Auditor SMAP.

7.2.4. Manajemen Puncak dan Ketua FKAP memastikan dilakukan pertimbangan lain yang dapat
digunakan untuk penentuan kebutuhan frekuensi audit adalah terkait :
• Tingkat/ seberapa tingginya kecenderungan ketidaksesuaian/ laporan penyuapan
• Tingkat risiko penyuapan yang terjadi (hasil penilaian risiko)
• Hasil uji kelayakan
• Efektifitas tata nilai, prosedur, kendali dan sistem,
• Persiapan menghadapi Audit Badan Sertifikasi
• Adanya peraturan atau metode baru dalam SMAP
• Perubahan personil,
• Hasil audit sebelumnya, dll.

7.2.5. Ketua FKAP dan Lead Auditor melakukan pemilihan tim audit internal serta menjamin
bahwa audit dilaksanakan oleh personil yang memiliki kemampuan dan telah memperoleh
pelatihan audit internal Sistem Manajemen Anti Penyuapan serta dipastikan objektif dan
tidak berpihak dalam proses audit.

~ 186 ~

DEPARTEMEN : INTERNAL AUDIT NOMOR BOBCPP/SOP/IA/003
AUDIT INTERNAL SMAP BERLAKU TMT 23 Februari 2021
REVISI KE 00
HALAMAN 8 dari 11

7.2.6. Lead Auditor menetapkan Jadwal Pelaksanaan Audit Internal sebagai acuan dalam
pelaksanaan audit internal yang mencakup penjelasan area audit, auditor, auditee serta
waktu dan durasi masing-masing dari pelaksanaan audit internal, untuk kemudian
dimintakan persetujuan kepada Ketua FKAP.

7.2.7. Ketua FKAP dan Lead Auditor memastikan kembali objektifitas dan independensi/
ketidakberpihakan dari jadwal pelaksanaan audit internal dengan melakukan pengaturan
yang sesuai sehingga tidak ada auditor internal yang mengaudit lingkup kerjanya sendiri
atau berpotensi untuk tidak independen.

7.3. Persiapan Audit Internal

7.3.1. Sekretariat FKAP menginformasikan pelaksanaan audit kepada seluruh bidang/ bagian/
unit/ fungsi terkait selambatnya satu minggu sebelum pelaksanaan audit dengan
mendistribusikan Jadwal Pelaksanaan Audit yang telah disetujui.

7.3.2. Masing-masing Manager mempersiapkan dan menjamin pada bidang/ bagian/ unit/
fungsinya tersedia personil yang akan terlibat sebagai auditee dan dapat berpartisipasi
penuh dalam pelaksanaan audit internal.

7.3.3. Setiap Auditor mempelajari area, melakukan tinjauan dokumen dan kriteria audit terkait
sesuai skedul pelaksanaan audit dan bila diperlukan dapat mempersiapkan Audit Checklist
yang akan dipergunakan sebagai acuan auditor saat pelaksanaan audit berlangsung.

7.4. Pelaksanaan Audit Internal

7.4.1. Lead Auditor memastikan Audit Internal dilaksanakan sesuai dengan jadual pelaksanaan
audit internal oleh tim internal auditor independent (tidak boleh berasal dari unit kerja yang
sama) yang sedikitnya berjumlah 2 (dua) orang untuk satu area audit. Dalam hal tujuan
pelatihan atau asistensi dapat disertakan personil lain sebagai peninjau.

7.4.2. Lead Auditor memulai pelaksanaan audit internal melalui pertemuan pembukaan (opening
meeting) dengan manajemen dan segenap auditee, dimana Lead Auditor akan
menjelaskan ruang lingkup audit, tujuan dan jadual audit, kriteria dan standar acuan audit
maupun teknis dan klasifikasi temuan audit serta hal-hal lain yang dianggap penting.

7.4.3. Auditor melakukan on-site audit (meninjau secara langsung) jika diperlukan di masing-
masing area audit melalui metode peninjauan dokumen, wawancara dan observasi untuk
mendapatkan semua informasi yang relevan yang akan diverifikasi kebenarannya sehingga
didapatkan bukti obyektif terkait.

7.4.4. Lead Auditor dan setiap Auditor memastikan kembali audit dapat berjalan secara wajar,
proposional dan berbasis resiko, dengan melakukan tinjauan terhadap prosedur,
pengendalian dan sistem untuk :
• Penyuapan atau dugaan penyuapan.
• Pelanggaran terhadap kebijakan anti penyuapan atau persyaratan SMAP.

~ 187 ~

DEPARTEMEN : INTERNAL AUDIT NOMOR BOBCPP/SOP/IA/003
AUDIT INTERNAL SMAP BERLAKU TMT 23 Februari 2021
REVISI KE 00
HALAMAN 9 dari 11

• Kegagalan rekan bisnis untuk memenuhi persyaratan anti penyuapan yang berlaku di
perusahaan.

• Kelemahan dalam atau peluang untuk peningkatan pada SMAP.

7.4.5. Auditor membandingkan bukti obyektif dengan kriteria audit terkait, untuk memperoleh
temuan audit, jika terdapat ketidaksesuaian (NC - Non Conformance), maka dibuatkan
Permintaan Tindakan Perbaikan dan Pencegahan dengan status NC/ Ketidaksesuaian.

7.4.6. Untuk hal-hal yang dirasakan perlu sebagai masukan/ saran peningkatan bagi pihak
auditee, Auditor dapat juga mengeluarkan Permintaan Tindakan Perbaikan dan
Pencegahan (PTPP), dengan status sebagai “Observasi”- OBS.

7.4.7. Lead Auditor dan Auditor mendiskusikan hasil temuan audit untuk kemudian ditetapkan
sebagai kesimpulan audit yang akan dilaporkan dalam rapat penutupan (closing meeting).

7.4.8. Pada saat rapat penutupan Lead Auditor menjelaskan setiap temuan/ ketidaksesuaian/
observasi serta secara resmi serta menyerahkan setiap Formulir Permintaan TPP kepada
auditee untuk ditindaklanjuti.

7.5. Pelaporan Audit Internal

7.5.1. Lead Auditor membuat laporan lengkap hasil Audit Internal dan diserahkan kepada Ketua
FKAP paling lambat 6 (enam) hari kerja setelah pelaksanaan audit untuk selanjutnya
dipergunakan sebagai bahan dalam tinjauan manajemen (untuk disampaikan pada
Manajemen yang relevan, Manajemen Puncak dan Dewan Pengarah).

7.5.2. Lead Auditor memastikan Laporan Hasil Audit Internal telah mencakup: Acuan yang
dipergunakan, Tujuan kegiatan, Hasil Evaluasi/ analisa pemeriksaan (mis. hasil identifikasi,
Temuan/ ringkasan hasil pemeriksaan dan usulan/ rekomendasi yang mendorong
perbaikan yang dituangkan dalam formulir Laporan Hasil Audit Internal.

7.6. Perbaikan, Pemantauan dan Verifikasi Temuan Audit

7.6.1. Auditee menindaklanjuti temuan audit dengan melakukan perbaikan dan investigasi
penyebab dari setiap temuan ketidaksesuaian/ permasalahan. Tindakan Perbaikan dan
Pencegahan yang diperlukan dilaksanakan sesuai dengan mekanisme Tindakan
Perbaikan dan Pencegahan dengan target waktu penyelesaian selambatnya 30 hari kerja
dari tanggal temuan atau dapat disesuaikan dengan lingkup permasalahan yang ditemukan
dengan persetujuan Manajemen Puncak/ Ketua FKAP dan Manager/ Senior Manager.

7.6.2. Sekretaris Audit/ FKAP melakukan pemantauan/ monitoring hasil audit yang dilanjutkan
dengan target pelaksanaan untuk Tindakan Perbaikan dan Pencegahan dengan
menggunakan Daftar Monitoring Permintaan Tindakan Perbaikan.

7.6.3. Lead Auditor melakukan verifikasi kembali terhadap perbaikan, tindakan perbaikan dan
pencegahan yang telah dilakukan Auditee sesuai dengan waktu rencana tindakan yang
telah ditetapkan.

~ 188 ~

DEPARTEMEN : INTERNAL AUDIT NOMOR BOBCPP/SOP/IA/003
AUDIT INTERNAL SMAP BERLAKU TMT 23 Februari 2021
REVISI KE 00
HALAMAN 10 dari 11

7.6.4. Apabila Auditee tidak melaksanakan tindakan perbaikan sesuai waktu yang ditetapkan,
maka Auditor dapat menerbitkan kembali permintaan tindakan perbaikan dan pencegahan
serta dilaporkan ke Manajemen.

7.6.5. Laporan audit dianggap selesai bila sudah ditutup (Closed Out) dan ditandatangani oleh
Auditor terkait/ Lead Auditor dan Ketua FKAP/ Manajemen Puncak/ Senior Manager/
Manager pada formulir Permintaan Tindakan Perbaikan dan Pencegahan.

7.6.6. Sekretariat FKAP mengumpulkan, melakukan pengarsipan dan memelihara seluruh
berkas/ bukti terkait pelaksanaan program audit internal SMAP di perusahaan.

VIII. INDIKATOR DAN UKURAN KEBERHASILAN

8.1. Terlaksananya kegiatan Audit Internal SMAP yang sesuai dengan program dan jadwal
audit internal serta memenuhi tahapan prosedur, efektif secara teknis dan tertib secara
administratif dalam periode waktu berdasarkan program audit internal.

8.2. Terlaksananya perbaikan, tindakan perbaikan dan pencegahan secara efektif sebagai
tindak lanjut penyelesaian atas hasil temuan audit dan terverifikasi realisasinya.

8.3. Dilakukannya tinjauan laporan hasil audit internal oleh Manajemen untuk pengambilan
keputusan dan tindakan perbaikan secara berkelanjutan.

IX. LAMPIRAN

9.1 Program Audit Internal Tahunan SMAP
9.2 Jadwal Pelaksanaan Audit SMAP
9.3 Audit Checklist (Daftar Periksa) SMAP
9.4 Permintaan Tindakan Perbaikan dan Pencegahan (PTPP) SMAP
9.5 Rekapitulasi Tindakan Perbaikan dan Pencegahan
9.6 Laporan Hasil Audit Internal SMAP
9.7 Daftar dan Monitoring Permintaan Tindakan Perbaikan

~ 189 ~

DEPARTEMEN : INTERNAL AUDIT NOMOR BOBCPP/SOP/IA/003
AUDIT INTERNAL SMAP BERLAKU TMT 23 Februari 2021
REVISI KE 00
HALAMAN 11 dari 11

X. ALUR PROSES

AKTIVITAS PN. JAWAB

Mulai

Melakukan Merancang dan Menetapkan Program Ketua FKAP (Mgr
perbaikan / Program Tahunan Audit Tahunan Audit Program Audit
penyesuaian Internal SMAP Internal SMAP SMAP)
Lead Auditor
kembali Menetapkan Jadwal Pelaksanaan Jadwal
Audit Internal SMAP Pelaksanaan Lead Auditor,
Auditor
Tidak Sesuai & Audit
Independen ?
Checklist Audit
Ya

Persiapan Pelaksanaan Audit,
Tinjauan Dokumen dan

pengembangan checklist Audit

Melakukan Pelaksanaan Audit Internal Temuan Audit Auditor
Perbaikan & SMAP (On-site Audit Process) (PTPP) Lead Auditor
Tindakan perbaikan
Pelaporan Hasil Audit Laporan Hasil Auditee
kembali Internal SMAP Audit Internal Lead Auditor

Pelaksanaan Perbaikan serta Selesai Auditor/ Lead
Tindakan Perbaikan & Pencegahan Auditor/ Ketua

Verifikasi atas Pelaksanaan FKAP/ Mgt
Tindakan dan Perbaikan

Tidak Sesuai dan
cukup ?

Ya

Menutup (closed) temuan
dan mengarsip file terkait

~ 190 ~

SOP PENILAIAN DAN
PENANGANAN RISIKO

PENYUAPAN

~ 191 ~

skkm1gas SADAN OPERASI BERSAMA

'PT. BUMI SIAK PUSAKO - PERTAMINA HULU

• 1•STANDARD OPERATING PROCEDURE
PERTAMINA

DEDPEAPRATRETMEMENEN: S:SPRPMRM NONMOOMROR BOBBOCBPCPP/SPO/SPO/SPP/SRPMR/M00/0101

PEPNEINLIALIAAINANDADNANPEPNEANNAGNAGNAANNAN BEBRELRALKAUKUTMTTMT 171F7eFberubaruria2ri0220121
RIRSISKIOKOPEPNEYNUYAUPAAPNAN
RERVEISVISKIEKE 0000

HAHLAALMAAMNAN 1 d1adria1ri616

HAHLAALMAAMNANPPENEGNEGSEASHAAHNAN

DisDuisusnuOnleOhle:h DipDeipriekrsiaksOaleOhle:h DisDaishakhaknaOn lOehle:h
....1./6FeFberburaurai/r2i/0220121 ....\../.F. .e/Fberubaruria/2ri0/220121 ....1./7FeFberburaurai/r2i/0220121

' �1( t�
I \�P, VI
� MaMnaangaegr eSrPSRPMRM GeGneenraelraMl aMnaangaegrer

SeSneionrioSrpSepcieaclisatlisPtePrfeorrfmrance
MaMnangaemeemnet nt

DoDkuomkuemneini ianidaldaahlamhilmikilBikOBBOPBTPBTUBMUIMSIIASKIAPKUPSUASKAOKO- P-EPRETRATMAINMAINHAUHLUUL, Up,enpdeinsdtriisbturisbiuasninaynanybaaibkaik
daldaamlabmenbteunktuhkarhdacrdopcyopmyamupaunpusnofstocfot pcyopmyemngeinkguitki uktei tkeentteunatnuaynanyganbgerblaekrlua.kIun.folnrfmoramsiaysai nyganagdaddai dai ldaamlam
dokduomkuemneini isnei lsueruluhruahtaautasuebsaegbiaagniatnidatikdabkolbeohledhisdeibsaerbluaarlsukaasnkadnandadniladrialanrgankgerkaesramsemngegnagngdaandkankatnantpaanpa
memndeanpdatpkaatnkaizninizdinardiaKrieKtueatuFaunFgusnigKsei KpaetpuahtaunhaAnnAti nPtiePnyeunaypuanpa. n.

~ 192 ~ 1

DEPARTEMEN : SPRM NOMOR BOBCPP/SOP/SPRM/001
BERLAKU TMT 17 Februari 2021
PENILAIAN DAN PENANGANAN REVISI KE 00
RISIKO PENYUAPAN HALAMAN 2 dari 16

DAFTAR ISI

Halaman
I. UNIT KERJA/ FUNGSI/ JABATAN TERKAIT........................................................................3
II. MAKSUD DAN TUJUAN........................................................................................................3
III. RUANG LINGKUP .................................................................................................................3
IV. REFERENSI ..........................................................................................................................4
V. DOKUMEN TERKAIT ............................................................................................................4
VI. PENGERTIAN DAN BATASAN .............................................................................................4
VII. PROSEDUR ..........................................................................................................................7
VIII. INDIKATOR DAN UKURAN KEBERHASILAN....................................................................14
IX. LAMPIRAN ..........................................................................................................................15
X. ALUR PROSES ...................................................................................................................16

2

~ 193 ~

DEPARTEMEN : SPRM NOMOR BOBCPP/SOP/SPRM/001
BERLAKU TMT 17 Februari 2021
PENILAIAN DAN PENANGANAN REVISI KE 00
RISIKO PENYUAPAN HALAMAN 3 dari 16

I. UNIT KERJA/ FUNGSI/ JABATAN TERKAIT

1.1 General Manager
1.2 Senior Operation Manager
1.3 Production Operation Manager
1.4 Operation Support Manager
1.5 Drilling & Workover Manager
1.6 Quality, Health, Safety & Environment Manager
1.7 External Affairs Manager
1.8 Exploitation Manager
1.9 Exploration Manager
1.10 Supply Chain Management Manager
1.11 Strategy, Planning & Risk Management Manager
1.12 Information & Technology Manager
1.13 Finance & Economic Manager
1.14 Human Resources Management Manager
1.15 Internal Audit Manager

II. MAKSUD DAN TUJUAN

Prosedur ini ditetapkan sebagai panduan dalam melakukan identifikasi, penilaian dan
pengendalian risiko penyuapan dalam perusahaan serta integrasi dan penerapan tindakannya
dalam aktivitas, proses, rekan bisnis, jabatan/ posisi dan berbagai dimensi terkait lainnya yang
ada dalam Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) perusahaan sehingga dapat ditentukan
risiko penyuapan yang signifikan di BOB PT Bumi Siak Pusako - Pertamina Hulu untuk
kemudian diprioritaskan pengelolaan, mitigasi dan penanganannya, sehingga mampu
membentuk pilar pencegahan yang kokoh untuk SMAP perusahaan.

III. RUANG LINGKUP

Prosedur penilaian dan penanganan risiko penyuapan dalam SMAP ini diterapkan pada semua
aktivitas, proses, rekan bisnis, jabatan/ posisi dan berbagai dimensi yang relevan yang
mencakup kegiatan identifikasi dan registrasi risiko, proses menentukan penyebab dan analisa,
penilaian dan pembobotan risiko serta pengendalian dan penanganan, strategi dan rencana
tindak lanjut pengendalian risiko hingga dilaksanakannya tinjauan, monitoring efektifitas
penanganan risiko SMAP di BOB PT Bumi Siak Pusako - Pertamina Hulu.

~ 194 ~ 3

DEPARTEMEN : SPRM NOMOR BOBCPP/SOP/SPRM/001
BERLAKU TMT 17 Februari 2021
PENILAIAN DAN PENANGANAN REVISI KE 00
RISIKO PENYUAPAN HALAMAN 4 dari 16

IV. REFERENSI

4.1. Standar SMAP ISO 37001:2016 Klausul 4.5 (Penilaian Risiko Penyuapan), Klausul 6.1

(Tindakan yang ditujukan pada Risiko dan Peluang) dan Klausul 8.2 (Uji Kelayakan).
4.2. Standar ISO 31000 Risk Management - Principles and Guidelines

V. DOKUMEN TERKAIT

5.1. Pedoman Anti Penyuapan BOB PT Bumi Siak Pusako - Pertamina Hulu
5.2. Work Instruction Profil Risiko Penyuapan Berbasis Proses/ Aktivitas
5.3. SOP Uji Kelayakan Personil
5.4. SOP Uji Kelayakan Rekan Bisnis dan Proyek/ Transaksi

VI. PENGERTIAN DAN BATASAN

Risiko Effect of uncertainty on objectives (Pengaruh dari ketidakpastian pada
sasaran).
Manajemen
(Penanganan) Coordinated activities to direct and control an organization with regard
Risiko to risk (Upaya perusahaan yang terkoordinasi untuk mengarahkan dan
mengendalikan risiko).
Risk Identification
(Identifikasi Risiko) Process of finding, recognizing and describing risks (Proses
menemukan, mendeskripsikan dan mendokumentasikan peristiwa
Risk Analysis resiko berdasarkan karakteristiknya).
(Analisis Risiko)
Process to comprehend the nature of risk and to determine the level of
Risk Assessment risk (Proses untuk memahami sifat risiko dan untuk menentukan tingkat
(Penilaian Risiko) risiko).

Risk Agent/ Cause Keseluruhan proses atau aktivitas yang meliputi identifikasi, analisis,
(Penyebab Risiko) dan evaluasi terhadap risiko-risiko.

Risk Treatment Faktor-faktor tertentu, kondisi, atau peristiwa yang menyebabkan
(Penanganan terjadinya suatu kejadian risiko.
Risiko)
Process to modify risk (Langkah-langkah yang diambil manajemen
untuk mengurangi risiko jika tindakan pengendalian (pengendalian saat
ini) yang belum memadai.

~ 195 ~ 4

DEPARTEMEN : SPRM NOMOR BOBCPP/SOP/SPRM/001
BERLAKU TMT 17 Februari 2021
PENILAIAN DAN PENANGANAN REVISI KE 00
RISIKO PENYUAPAN HALAMAN 5 dari 16

Pengendalian Risiko Setiap proses, kebijakan, alat, praktik, atau tindakan lain yang
dirancang untuk meminimalkan Risiko. Pengendalian Risiko dapat
berupa pengendalian yang sudah diterapkan oleh manajemen pada
saat dilakukan risk assessment, atau pengendalian yang akan
dilakukan, yang merupakan pengembangan dan tambahan dari
pengendalian Risiko yang sudah ada, agar likelihood (probabilitas
risiko) dan dampak terjadinya Risiko diminimalkan sampai pada tingkat
yang dapat diterima. Aktivitas pengendalian Risiko dilaksanakan untuk
memastikan bahwa respon Risiko telah dilakukan secara benar dan
sesuai kebijakan yang berlaku, serta memastikan bahwa rencana
respon Risiko memberikan hasil yang efektif untuk mengurangi tingkat
Risiko.

Risk Appetite Amount and type of risk that an organization is willing to pursue or retain
(Jumlah dan jenis risiko yang siap ditangani atau diterima oleh
perusahaan).

Monitoring/ Continual checking, supervising, critically observing or determining the
Pemantauan Risiko status in order to identify change from the performance level required
or expected (Proses yang dilakukan secara terus menerus untuk
memeriksa, mengawasi dan melakukan pengamatan secara kritis agar
perusahaan dapat mengidentifikasi terjadinya perubahan dari tingkat
kinerja atau sasaran yang ingin dicapai dari pelaksanaan pengelolaan
risiko).

Residual Risk Remaining after risk treatment (Risiko yang tersisa setelah adanya
penanganan)

Risk Attitude Pendekatan Perusahaan dalam menilai suatu risiko dan kemudian
memutuskan untuk menghadapi atau menghindari risiko.

Risiko Eksisting/ Risiko sebelum adanya penanganan/ risiko yang melekat sebelum
Risiko Inheren dilakukan pengendalian apapun.

Risk Consequence Outcome of an event affecting objectives (Akibat dari suatu peristiwa
(Dampak Risiko) yang mempengaruhi sasaran)

Risk Criteria (Kriteria Suatu acuan yang ditetapkan untuk mengevaluasi tingkat (signifikansi)

Risiko) risiko berdasarkan tujuan Perusahaan serta konteks internal dan

eksternal.

Risk Evaluation Suatu proses untuk membandingkan hasil dari analisis risiko dengan
(Evaluasi Risiko) kriteria risiko untuk menentukan apakah risiko-risiko tersebut berada
pada tingkat yang bisa diterima atau ditoleransi.

~ 196 ~ 5

DEPARTEMEN : SPRM NOMOR BOBCPP/SOP/SPRM/001
BERLAKU TMT 17 Februari 2021
PENILAIAN DAN PENANGANAN REVISI KE 00
RISIKO PENYUAPAN HALAMAN 6 dari 16

Risk Event (Kejadian Suatu potensi kejadian (event) yang memberikan dampak baik secara
langsung (direct impact) maupun tidak langsung (indirect impact) pada
Risiko)

Perusahaan dalam suatu periode tertentu.

Risk Exposure Tingkat maksimal kerusakan/kerugian yang diakibatkan oleh suatu
(Eksposur Risiko) kejadian risiko.

Risk Likelihood Ukuran untuk menyatakan kemungkinan terjadinya suatu risiko yang
(Probabilitas Risiko) dinyatakan dalam angka antara 0 sampai dengan 100%. Angka 0
menyatakan peristiwa tersebut tidak mungkin terjadi dan angka 100%
menyatakan peristiwa tersebut pasti terjadi.

Risk Management Rencana yang menjelaskan tentang pendekatan, komponen
Plan manajemen, dan sumber daya yang akan digunakan untuk mengelola
risiko.

Pemetaan Risiko Suatu proses dalam evaluasi risiko untuk mengkategorikan peringkat
risiko berdasarkan probabilitas dan dampak yang mungkin
Risk Owner ditimbulkannya.
(Pemilik Risiko)
Person or entity with the accountability and authority to manage a risk
(Orang atau suatu entitas yang mempunyai akuntabilitas dan
kewenangan untuk mengelola suatu risiko)

Prioritas Risiko Daftar risiko yang telah diperingkat mulai dari yang tertinggi sampai
Profil Risiko terendah berdasarkan kriteria penentuan yang ditetapkan oleh
Risk Residual Manajemen/ Ketua FKAP.
Exposure
Description of any set of risks. Yaitu satu rangkaian proses asesmen
risiko mulai dari identifikasi risiko, penilaian risiko, sampai dengan
penanganan risiko.

Suatu besaran kuantitatif yang dihasilkan dari perkalian antara
persentase likelihood terjadinya suatu potensi risiko dengan besaran
dampak residual kuantitatif akibat terjadinya suatu potensi risiko.

Sumber Risiko Elemen-elemen yang memiliki potensi intrinsik untuk menimbulkan
risiko, baik berdiri sendiri maupun kombinasi.
Risk Tolerance
(Toleransi Risiko) Organization’s or stekeholders readiness to bear the risk after risk
treatment in order to achieve its objectives (Tingkat risiko yaitu dampak
dan kemungkinan yang diterima perusahaan dalam pencapaian
sasaran).

~ 197 ~ 6

DEPARTEMEN : SPRM NOMOR BOBCPP/SOP/SPRM/001
BERLAKU TMT 17 Februari 2021
PENILAIAN DAN PENANGANAN REVISI KE 00
RISIKO PENYUAPAN HALAMAN 7 dari 16

SMAP (Sistem Sekumpulan unsur organisasi yang saling terkait/ berinteraksi untuk
Manajemen Anti menetapkan kebijakan anti penyuapan dan sasaran serta proses untuk
Penyuapan) mencapai sasaran tersebut.
FKAP (Fungsi
Kepatuhan Anti Sekelompok orang dalam perusahaan dengan tanggung jawab dan
Penyuapan) wewenang untuk mengawasi rancangan dan penerapan SMAP,
menyediakan petunjuk dan panduan SMAP memastikan SMAP sesuai
Penyuapan persyaratan dan melaporkan kinerja SMAP.

Manager / Senior Menawarkan, menjanjikan, memberikan, menerima atau meminta
Manager keuntungan yang tidak semestinya dari nilai apapun (berupa keuangan
atau non keuangan), langsung atau tidak langsung, terlepas dari lokasi,
merupakan pelanggaran peraturan perundang-undangan, sebagai
bujukan atau hadiah untuk orang yang bertindak atau menahan diri dari
bertindak terkait kinerja dari tugas orang tersebut

Pimpinan unit kerja sesuai struktur sebagai risk owner.

VII. PROSEDUR

7.1. Pihak-pihak yang terlibat dan bertanggung jawab terhadap Prosedur ini :

7.1.1. Manajemen Puncak (General Manager) menetapkan kebijakan dan strategi manajemen
risiko yang komprehensif secara tertulis, termasuk didalamnya kebijakan serta strategi
manajemen risiko penyuapan dan program promosi budaya anti penyuapan. Manajemen
Puncak juga bertanggung jawab dalam menyediakan sumber daya yang dibutuhkan dalam
pengelolaan risiko penyuapan serta melakukan tinjauan menyeluruh untuk memastikan
efektifitas pengelolaan risiko penyuapan perusahaan.

7.1.2. Ketua Fungsi Kepatuhan Anti Penyuapan (Ketua FKAP), Sekretariat FKAP dan Unit
Manajemen Risiko bertanggungjawab dalam mengkoordinir pengelolaan, pelaksanaan dan
evaluasi efektifitas pengendalian risiko penyuapan dalam SMAP perusahaan serta
melaporkan hasilnya kepada Manajemen Puncak (General Manager) dan Dewan
Pengarah.

7.1.3. Manager, Senior Manager dan Penanggung Jawab Risiko Departemen sebagai risk owner
bertanggung jawab dalam mengidentifikasi, melakukan analisa, evaluasi dan upaya
meminimalkan potensi risiko dan kerugian dengan menerapkan praktek manajemen risiko
penyuapan di masing-masing unit kerjanya dan secara regular melakukan review,
monitoring untuk memastikan efektifitas pelaksanaan manajemen risiko penyuapan.

~ 198 ~ 7

DEPARTEMEN : SPRM NOMOR BOBCPP/SOP/SPRM/001
BERLAKU TMT 17 Februari 2021
PENILAIAN DAN PENANGANAN REVISI KE 00
RISIKO PENYUAPAN HALAMAN 8 dari 16

7.1.4. Sekretariat FKAP bertanggung jawab dalam menunjang ketertiban dan kerapian
administratif penilaian dan penanganan risiko penyuapan perusahaan.

7.2. Periode Kegiatan dan Perencanaan Penanganan Risiko Penyuapan

7.2.1. Ketua FKAP berkoordinasi dengan Departemen Strategy, Planning & Risk Management
(SPRM) untuk menetapkan kebutuhan secara berkala dan teratur dalam periode
pelaksanaan siklus identifikasi/ pembaharuan dan penilaian risiko penyuapan SMAP yaitu
minimal dilakukan setiap 6 (enam) bulan sekali atau sesuai dengan kebutuhan
perkembangan dan perubahan lingkungan internal maupun eksternal perusahaan seperti
adanya perubahan struktur atau aktivitas perusahaan. Siklus pengendalian risiko
penyuapan dilakukan sesuai ketentuan waktu sebagai berikut :

Periode Jenis Kegiatan Pn. Jawab (PIC)
(Bulan) Kegiatan
Bulan ke N Penetapan lingkup, kesesuaian konteks, persyaratan pihak
berkepentingan, Kebijakan/Fokus Penilaian Risiko Ketua FKAP &
Bulan ke Penyuapan, kriteria penilaian dan antisipasi perubahan Dept SPRM
N s.d N+1 SMAP tahun berjalan.
Menyusun dan melakukan identifikasi risiko penyuapan, Manager - Sr
analisa, evaluasi dan penilaian risiko serta rencana mitigasi/ Manager - Risk
treatment risiko penyuapan sesuai lingkup area kerjanya.
Owner

Bulan ke Melaksanakan rencana tindakan penanggulangan risiko Manager - Sr
N+2 s.d N+5 penyuapan dan melakukan monitoring serta konfirmasi Manager - Risk

efektivitas pengendalian selama periode berjalan. Owner

Bulan N+6 Melakukan tinjauan, monitoring dan pengujian efektivitas Ketua FKAP &
pengendalian risiko penyuapan untuk periode pelaksanaan Internal Auditor
Semester 2 semester awal. yang ditunjuk
(Bulan N+6)
Penetapan/ Pembuatan Profil Risiko Penyuapan SMAP Ketua FKAP &
Perusahaan. Dept SPRM

7.2.2. Perencanaan dan pengelolaan risiko penyuapan dalam SMAP perusahaan harus
mempertimbangkan isu strategis SMAP (konteks organisasi) dan pengelolaan risiko
persyaratan pihak berkepentingan serta identifikasi risiko dan peluang peningkatan yang
ditujukan untuk :

• Memberikan kepastian yang wajar bahwa SMAP dapat mencapai sasaran anti
penyuapan (antisipasi terhadap faktor yang ditetapkan dalam konteks perusahaan).

• Mencegah atau mengurangi pengaruh yang tidak diinginkan yang relevan dengan
kebijakan dan sasaran penyuapan.

• Memantau keefektifan SMAP.

~ 199 ~ 8

DEPARTEMEN : SPRM NOMOR BOBCPP/SOP/SPRM/001
BERLAKU TMT 17 Februari 2021
PENILAIAN DAN PENANGANAN REVISI KE 00
RISIKO PENYUAPAN HALAMAN 9 dari 16

• Mencapai peningkatan berkelanjutan.

7.2.3. Pengelolaan risiko penyuapan perusahaan didasarkan pada prinsip, kerangka kerja dan
proses yang digariskan sesuai dengan standar Pedoman Manajemen Risiko (Standar ISO
31000 Risk Management - Principles and Guidelines) seperti yang digambarkan sebagai
berikut :

Perbaikan Terintegrasi
berkelajutan

Faktor Terstruktur

manusia dan

dan budaya Penciptaan komperhensif

dan perlindungan

Informasi nilai

terbaik yang Disesuaikan

tersedia

Dinamis Inklusif

Integrasi Proses manajemen risiko
Lingkup, konteks, kriteria
Perbaikan Desain Penilaian risikoKomunikasi dan Konsutasi
Identifikasi risiko Pemantauan dan tinjauan
KEPEMIMPINAN
DAN KOMITMEN Analisi risiko
Evaluasi risiko
Evaluasi
Perlakuan risiko
Pencatatan dan pelaporan

Implementasi

7.3. Identifikasi Risiko Penyuapan

7.3.1. Identifikasi lingkup dan area risiko penyuapan inherent dalam konteks perusahaan
dilakukan setidaknya mencakup :
• Identifikasi Risiko Penyuapan berbasis pada Lokasi Departemen yang kemudian
diturunkan ke dalam setiap proses/ aktivitas perusahaan.
• Identifikasi Risiko Penyuapan berbasis pada Jabatan/ Posisi Kerja
• Identifikasi Risiko Penyuapan berbasis pada Rekan Bisnis/ Pihak Terkait
• Identifikasi Risiko Penyuapan berbasis pada Proyek/ Transaksi

7.3.2. FKAP dan Departemen SPRM melakukan koordinasi dengan Manager Departemen
sebagai risk owner untuk melakukan identifikasi, penilaian dan upaya pengendalian risiko
penyuapan sesuai periode pelaksanaan pada area kerja masing-masing terhadap lokasi,

9

~ 200 ~

DEPARTEMEN : SPRM NOMOR BOBCPP/SOP/SPRM/001
BERLAKU TMT 17 Februari 2021
PENILAIAN DAN PENANGANAN REVISI KE 00
RISIKO PENYUAPAN HALAMAN 10 dari 16

proses, aktivitas, jabatan/ posisi kerja, rekan bisnis dan proyek/ transaksi serta kondisi dan
metode kerja, termasuk keterkaitan dengan pihak-pihak berkepentingan.

7.3.3. Departemen SPRM berkoordinasi dengan FKAP melakukan identifikasi dan pemetaan
risiko penyuapan secara lengkap dan menyeluruh berdasarkan semua lokasi/ area kerja/
bagian/ departemen yang ada dalam perusahaan sesuai dengan ruang lingkup penerapan
SMAP.

7.3.4. Departemen HRM berkoordinasi dengan FKAP melakukan identifikasi dan pemetaan risiko
penyuapan secara lengkap dan menyeluruh berdasarkan semua Jabatan/ posisi/ fungsi
pekerjaan yang ada dalam perusahaan sesuai dengan ruang lingkup penerapan SMAP.

7.3.5. Departemen SCM and User terkait berkoordinasi dengan FKAP melakukan identifikasi dan
pemetaan risiko penyuapan secara lengkap dan menyeluruh berdasarkan semua rekan
bisnis dan pihak terkait yang ada dalam perusahaan sesuai dengan ruang lingkup
penerapan SMAP.

7.3.6. Proses identifikasi, penilaian dan penanganan risiko penyuapan pada proses/ aktivitas
perusahaan dilakuan sesuai dengan Work Instruction Penyusunan Profil Risiko Penyuapan
Berbasis Proses/ Aktivitas meliputi kegiatan identifikasi, analisis, penetapan kriteria,
penilaian dan prioritas penilaian serta evaluasi dilaksanakan oleh masing-masing risk
owner dengan berkoordinasi ke Ketua FKAP dan Departemen SPRM.

7.3.7. Masing-masing penanggung jawab unit kerja (risk owner) melakukan identifikasi dan upaya
pengendalian risiko penyuapan dengan cara mendata (berbasis bukti historis), diskusi,
curah pendapat (brainstorming), maupun observasi melalui kegiatan workshop atau bentuk
lainnya dengan menggunakan formulir Identifikasi dan Penanganan Risiko Penyuapan.
Memastikan didalam proses melakukan identifikasi risiko penyuapan memperhatikan
beberapa hal berikut antara lain :

• Kewajaran untuk antisipasi faktor - faktor dan isu internal maupun eksternal yang

berpengaruh terhadap SMAP sesuai dengan konteks sistem manajemen anti

penyuapan perusahaan.

• Persyaratan (kebutuhan dan keinginan/ harapan) pihak-pihak berkepentingan terhadap

SMAP perusahaan.

• Aktifitas dan proses yang dilakukan setiap personel yang berada di area kerja dapat

mencakup sifat, skala, urutan dan kompleksitas jenis aktivitas, termasuk perilaku

personel dan kapabilitasnya.

• Lokasi dan sektor operasional area kerja.

• Ukuran, struktur organisasi dan pendelegasian wewenang keputusan di area kerja.

• Data dan informasi terkait risiko yang telah terjadi dilingkup area kerjanya termasuk

berbagai upaya yang telah dilakukan selama ini seperti hasil penilaian risiko sebelumnya
(level risiko berdasarkan posisi jabatan, kelompok rekan bisnis dan transaksi/ project

~ 201 ~ 10


Click to View FlipBook Version