Suwandono. Kesenian Reyog ini pertama bernama Singa
Barong atau Singa Besar mutai ada pada sekitartahun saka 900
dan berhubungan dengan kehidupan pengiknt agama Hindu
Siwa. Masuknya Raden Patah untuk mengembangkan agama
lstam disekitar Gunung Wilis termasuk Ponorogo, berpengaruh
pada kesenian Reyog ini. Yang (alu beradaptasi dengan adanya
Ketono Suwandono dan senjata Pecut Samagini.
Ada juga yang berkisah bahwa reyog Ponorogo ini
menceritakan Ki Kutu Suryongatarn yang rnerupakan Demang
Ponorogo yang dianggap disersi karena berani rnengkritik dan
beroposisi dengan Bre-Kertablimi (Eraurtjaya V), Raja
Majapahit waktu itu. Kutu metihat bersemainya Dernak yang
ditopang oteh kalangan lslam merupakan ancaman serius
terhadap kelangsun gan Majapahit.
Nasehat Kutu ini justru dianggap fitnah oleh Brawijaya V
yang tetah termakan oteh bujuk rayu Dewi Campa (seorang
putri Cina yang dipersembahkan kepada Brawijaya dari pihak
Demak). Dewi Campa memang ditugaskan oteh Demak untuk
metakukan lslamisasi terhadap Kerajaan Majapahit. Akibat
pertimbangan yang diberikannya itu, maka Kutu menuai
hukuman potitik dan harus dimusnahkan.
Namun begitu, Kutu tak patah arang, ia membangun basis
pertahanan [oka[ sekaligus mengkritik Brawijaya V dengan
mencipta reyog. Tampilan reyog yang rnenggambarkan kepaia
harimau yanE berbatut bu[u merak menandakan bahwa
Brawiajaya V tak berkutik diketiak Dewi Campa. Sedang
barisan Jathit (pasukan berkuda) yang bersifat femenin
mengitustrasikan bahwa prajurit Majapahit bak perempuan
yang tak bernyati untuk menggempur Demak Bintoro.
Singkat cerita, saatMajapahit runtuh oteh Demak, maka Demak
juga menghabisi Kutu. Pasukan Demak yang dipimpin Katong
berhasil menduduki Ponorogo. Selanjutnya mitos mitos reyog Kutu
dikemas ulang oleh Katong yang menceritakan iring ringan Prabu
Klana Sewandono (Wengker) hendak mempersuntlng Dewi
fuscniolBaroryat t aw o taqal
Songgotangit (l(ediri). Nafas satiris datam mitos mitos reyog lfutu
dengan sengaja ditenyapkan oleh lGtong, sebab antara Katong dan
Brawijaya V ternyata hubungan bapak-anak. Karena Katong sebagai
pernangku sejarah yang dominan dan berkuasa, maka bertakutah
hukum kekuasaan, yakni yang menang yang akan membentuk
sejarah.
Biar bagaimanapun cerita yang menyebutkan asal usul Repg
Ponorogo bersumber yang jetas. Kini kesenian ini tidak hanya
dijumpai di daerah ketahirannya saja. Biasanya satu group Refog
terdiri dari seorang Warok Tua, sejumtah warok muda, pembarong
dan penari Bujang Ganong dan Prabu Kelono Suwandono. Jumlahnya
berkisar antara 20 hingga 30-an orang, peran sentral berada pada
tangan warok dan pembarongnya.
Kedasyatan Reyog Ponorogo datam mengumputkan dan
mengerakkan massa sempat membuat sebuah organisasi sosial
potitik sejak tahun 1950-an untuk mendomptengnya sebagai alat.
Tahun 1955 misatnya terbentuk cakra cabang kesenian Reyog agama
mitik NU, untuk memenangkan partainya pada pemilu. Kemudian
iniBren Barisan Reyog Nasionat atau BRP atau Barisan Reyog Ponorogo
mitik Tegak. Hat membuat Reyog Ponorogo dalam
perkembangannya nyaris tiba jurang kematian.
Pada tahun 1965 sampai 1971saat pemerintah menumpas PKl,
BRP dibubarkan dan imbasnya membuat Reyog-kttog [ain ikut
ujungnya. Ribuan unit Reyog terpaksa dibakar akibat terpaan isu
kesenian ini menjadi penggatak komunis dalam mengumputkan dan
mengerakan massa. Para pe{aku kesenian ini akhirnya menjadi
pekan atau pencari rumput.
Beruntung di akhir 1976, Reyog Ponorogo kembali dihidupkan
dengan pendirian lNTl (lnsan Tagwa lttahi Ponorogo). Betajar dari
sejarah ini, banyak pelaku seni ini png tidak ingin tagi ditungangi.
Biartah Reyog menjadi nnitik rakyat tanpa batasan dan diktaim milik
golongan tertentu.
:
Kesenian barongan terus berkibar hingga sekarang, bahkan
sejumtah pengembangan bentuk dalam pengarapan kesenian ini
banyak ditakukan. Terutama dengan menjamurnya lembaga formil
untuk mengembangkan kesenian barongan datam bentuk
konterporer: Ini soal kesenian yang tertanjur dicap berbau mistis ini,
Kg-erintfuottgdt latw ft ryofr
upaya petestarian dan pemulihan melalui festival rutin tahunan
terkadang justru mengorbankan kemurnian dan kekhasan kesenian
itu sendiri. Padahal unsur mistis, justru merupakan kekuatan
spiritualyang memberikan nafas pada kesenian Reyog Ponorogo.
Banyak hal yang terkesan mistis dibatik kesenian Reyog
Ponorogo. Warok misalnya, adatah tokoh sentral dalam kesenian ini
yang hingga kini menyimpan banyak hal yang cukup kontroversia[.
Tidak sedikit orang yang menganggap profit warok tetah
menimbutkan citra kurang baik atas kesenian ini. Warok adalah
pasukan yang bersandar pada kebenaran dalam pertarungan antara
yang baik dan jahat dalam cerita kesenian Reyog. WarokTua, adatah
tokoh pengayom, sedangkan Warok Muda adalah warok yang masih
dalam taraf menuntut ilmu. Kendati demikian, kehidupan warok
sangat bertolak betakang dengan peran yang mereka mainkan di
pentas.
Konon warok hingga saat ini dipersepsikan sebagai tokoh yang
pemerannya harus memiliki kekuatan gaib tertentu. Bahkan tidak
sedikit cerita buruk seputar kehidupan warok, seperti
pendekatannya dengan minuman keras dan dunia preman.
Untuk menjadi warok, perjalanan yang cukup panjang, [ama,
penuh [iku dan sejuta goda. Pating tidak itulah yang dituturkan
tokoh Warok Ponorogo, Mbah Wo Kucing. Untuk menuju kesana,
harus menguasai apa yang disebut Reh Kamusankan Sejati, jatan
kemanusiaan yang sejati.
Warok Tua, sampai sekarang masih mendapat tempat sebagai
sesepuh di rnasyarakatnya. Kedekatannya dengan dunia spiritual
sering membuat seorang warok dimintai nasehatnya atas sebagai
pegangan spiritua[ ataupun ketentraman hidup. Petuah yang disitir
seorang warok tua sebenarnya sudah sering didengar namun kata-
kata yang ketuar dari mututnya seolah bertenaga.
Dulunya warok dikenal mempunyai banyak gemblak, yakni
[etaki belasan tahun yang kadang tebih disayangi ketimbang istri dan
anaknya. Memetihara gemblak adalah tradisi yang telah berakar
kuat pada komunitas seniman Reyog. Seolah menjadi kewajiban
setiap warok untuk memetihara gembtak agar bisa
mempertahankan kesaktiannya. Apatagi ada kepercayaan kuat di
katangan warok, hubungan intim dengan perempuan bahkan dengan
I(jsatio{Baroryor Jaw a'Iery afi
istri sendiri, bH nrenjadi pemicu lunturnya seluruh kesaktian.
Sating mengasihi, menyayangi dan berusaha menyenangkan adatatr
ciri khas rdaksi khusus antara gembtak dan waroknya. Sebegitu
jauh peruepsi hrruk atas warok, diakui mulai dihitangkan. Upaya
mengembalikan citra kesenian ini ditakukan secara pertahan-lahan.
Profit warok saat ini misatnya mulai diarahkan kepada nilai
kepimpinan ),ang positif dan menjadi panutan masyarakat.
Termmuk prta memetihara gembtak yang kini semakin luntur
Gemblakyang biasa berperan sebagai penari jatitan, kini perannya
digantikan oleh remaja putri. Padahat dulu-dulunya kesenian ini
tampit tanpa seorangwanita pun.
Selain warok, peran pembarong atau pemanggut darak merak,
datam kesenian Reyog Ponorogo, tidak bisa disepelekan. Apatagi
kesenian ini r4nta mengandatkan kekuatan tubuh dan atraksi
akrobatiknya.
Seorang pembarong, harus memitiki kekuatan ekstra. Dia harus
memprqBi kekuatan rahang yang baik, untuk menahan dengan
gigitannya beban darak merak yakni sebentuk kepala harimau
dihias' ratrsan helai butu-bulu burung merak seting$ dua meter
yang beratnya bisa mencapai 40-an kitogram selama masl
pertunjukan-
Sdcati lagi kekuatan gaib sering dipakai pembarong untuk
menambah kekuatan ektra ini. Semisa[, dengan cara memakai
susrk, di teher pernbarong. Untuk mmjadi pembarong tidak cukup
hanya dengan tubuh yang kuat. Seorang pembarong pr.rn hans
ditengkapi dengan sesuatu yang disebut katangan pembaruq
dengan watryu. \ilhhW initah yang diyakini para pembarong sebagai
sesuatu yarq amat penting da[am hidup mereka. Bita tak diberhti
wahyu, tarian yang diperagakan seorang pembarong akan tampdr
tidak enak dan tidak pas untuk ditonton.
Semuta banyak orang tua di Fonorogo khawati6 alon
ketangsungan kesenian khas Fonorogo ini. Pasalnya kernajuqn jaman
akan membuat pemuda di Ponorogo tidak akan mau lagi ikut
berReyog. Apatag menjadi pembarong. Namun kini tetah banyak
tahir pembarong muda, yang sedikit demi sedikit meninggalkan ha[-
hat yang berbau mistis. t\Aereka lebih rasionat. Seorang pembarong,
harus tahu persis teori untuk menarikan dadak merak. Bita tidak,
rcsAofutungd,fla*vtcryd
gerakan seorang pembarong bisa terhambat dan mengakibatkan
cedera.
Setiap gerakan semisal mengibaskan barongan ada aturan
bagaimana posisi kaki, gerakan [eher serta tangannya. Biasanya
seorang pembarong tampit pada usia muda dan segar. Menjetang
usia40-an tahun, biasanya kekuatan fisikseorang pembarong, mulai
termakan dan pertahan dia akan meninggalkan profesinya.
Saat ini, banyak pembarong yang menyangkat penggunaan
kekuatan gaib datam pementasan namun sebenarnya kekuatan gaib
adalah etemen spirituat yang menjadi nafas dari kesenian ini. Sama
hatnya dengan warok, kini pun persepsi pembarong digeser. Lebih
banyak ditakukan dengan pendekatan rasional.
Kesenian Barong atau lebih dikenal dengan kesenian Barongan
merupakan kesenian khas Jawa Tengah. Akan tetapi dari beberapa
daerah yang ada di Jawa Tengah Kabupaten Btora lah yang secara
kuantitas, keberadaannya tebih banyak bita dibandingkan dengan
Kabupaten lainnya.
Seni Barong merupakan salah satu kesenian rakyat yang amat
populer di katangan masyarakat Blora terutama masyarakat
pedesaan. Di datam seni Barong tercermin sifat-sifat kerakyatan
masyarakat Blora, seperti sifat : spontanitas, kekeluargaan,
kesederhanaan, kasar, keras, kompak, dan keberanian yang
ditandasi kebenaran.
Barongan datam kesenian barongan adalah suatu pelengkapan
yang dibuat menyerupai Singo Barong atau Singa Besar sebagai
penguasa hutan angker dan sangat buas.
Adapun tokoh Singo Barong dalam cerita barongan disebut juga
Gembong Amijoyo yang berarti harimau besar yang berkuasa.
Kesenian Barongan berbentuk tarian kelompok, yang
menirukan keperkasaan gerak seekor singa rakasa. Peranan Singo
Barong secara totalitas di dalam penyajian merupakan tokoh yang
sangat dominan, disamping ada beberapa tokoh yang tidak dapat
dipisahkan yaitu: Bujangganong / Pujonggo Anom, Joko Lodro /
Gendruwo, Pasukan berkuda I reog, Noyontoko dan Untub.
Setain tokoh tersebut diatas pementasan kesenian barongan
juga ditengkapi beberapa perlengkapan yang berfungsi sebagal
instrumen musik antara lain : Kendang, Gedhuk, Bonang, Saron,
I(gscnim$aronganJawatengafi
Demung dan lGrnput. Seiring dengan perkembangan jaman ada
beberapa penarnbahan instrumen modern Fitu berupa Drum,
Terunpet, Kendang 'besar dan l@oads. Adakatanya datam
beberapa pementasan sering dipa&.rkan dengan kesenian campur
sari.
Kesenian Barongan bersumber dari hikayat Panll, yaltu ruatu
cerita yang diawali dari iring-iringan prajurlt berkuda mcngrwrl
Raden Panji Asmarabangun / PunjonggoAnom dan Slryo Batunt.
fGse*mlhanngontowa.ltmgrt
DAFTAR PI,.ISTAKA
Achmad A. Kasim. Tanpa tahun. Teater Tradisonal di lndanesia. Sub
-Direktorat Seni Teater, Fitm dan Sastra
Depdikbud ,1993. Khozonoh BudoyaNumntara V, Jakarta.
Koentjaraningrat. 1993. Pengantor Antropolagi. Jakarta: Akara
Rusiani, RinaVeri. 2006. "Strukturdan Fungsi Pertunjukan Kesenian
Barongan Datam Upacara Rituat Pada Butan Suro Di Dusun
Gtuntungan
Desa Banjarsari Kecamatan Kradenan Kabupaten Grobogan". Skripsi
Program Studi Pendidikan Seni Tari, Jurusan Sendratasik,
Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas NegeriSemarang.
Sedyawati, Edi. et a[.. 1993. Sejorah Kebudapan Jawo. Jakarta:
Depdikbud Proyek IDSN.
Soekmono. 197 3. Sej ar ah Ke budayaan I ndonesi a. Jakarta ; Kanisi us
Tim Koordinasi Siaran Direktorat Jenderal Kebudayaan. 1 993. Aneka
Ragam Khasanah Budaya NusantaraV. Jakarta: Depdikbud.
Widyosiswoyo, Su partono. 1 99 5. I lmu Budaya Dasar, Jaka rta : G hatia
lndonesia
urww. btoraku. com diakes Tanggat 7 Juti 2009.
www. bkpm. go.id diakses Tanggat 1 0 Juti 2009
www.OneEarthMedia. net diakes Tanggat 1 0 Juti 2009
www.suaramerdeka.com diakes Tanggat 12 Juti 2ffi9
$TOCK OP}IAtilE
2012
I(gsmiantBaroryottaru{cagat
l fnru***. u^r,11'--1