The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Modul teknik pengolahan Audio video kelas XII

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Che Luth Dhia A Yusron, 2021-08-22 22:19:11

E-Modul Teknik pengolahan Audio video

Modul teknik pengolahan Audio video kelas XII

Pencahayaan dari arah belakang objek, berfungsi untuk meberikan dimensi
agar subjek tidak “menyatu” dengan latar belakang. Pencahyaan ini diletakkan
45 derajat di belakang subyek. Intensitas pencahyaan backlight sangat
tergantung dari pencahayaan key light dan fill light, dan tentu saja tergantung
pada subyeknya. Misal backlight untuk orang berambut pirang akan sedikit
berbeda dengan pencahayaan untuk orang dengan warna rambut hitam.

E. Mengenal Arah Cahaya
Dalam fotografi, darimana arah cahaya jatuh ke subyek akan sangat

mempengaruhi bagaimana foto terlihat. Arah cahaya menentukan karakter cahaya itu
sendiri sekaligus menentukan kesan dan dimensi yang ingin di timbulkan pada
subyek sehingga secara keseluruhan membentuk foto kita.

Arah cahaya terhadap obyek harus diatur sedemikian rupa sehingga memenuhi
harapan yang diinginkan dalam proses produksi. Berikut ini beberapa panduan untuk
mengarahkan sumber cahaya:
1. Menyinari scene sehingga menghasilkan gambar yang mudah dipahami dan

dapat dilihat tanpa menyulitkan mata manusia.
2. Memberikan penyinaran yang seimbang dari scene yang satu dengan yang lain,

sehingga diperoleh urutan gambar yang sesuai tone warna yang baik terutama
pada wajah artis.
3. Mendukung suasana realistik (pagi, siang, malam) maupun dramatik (sedih,
gembira, cemas, takut).

Mata Pelajaran
Teknik Pengolahan Audio Video (TPAV)

4. Menghasilkan gambar yang menyenangkan melalui distribusi cahaya dan
bayangan secara artistik.

5. Menciptakan dimensi atau kesan ruang dan kesan kepaduan bentuk,
menghasilkan pemisahan visual antara obyek latar depan dan belakang.

6. Menambah keindahan atau kemolekan dari segi wajah subjek.
Arah cahaya, baik alami (sinar matahari) maupun dari sumber cahaya buatan

(flash) bisa dibagi menjadi lima, yakni front light, back light, top light dan side light.
Mari kita bahas satu persatu:
1. Front Light (Cahaya Depan)

Front light artinya sumber cahaya ada di depan subyek yang di foto
sehingga biasanya sumber cahaya ada di belakang kamera kita. Cahaya depan
bisa datang lurus terhadap subyek, seperti kalau kita menghadap ke matahari saat
sunrise di pantai. Cahaya depan juga bisa membentuk sudut, seperti saat kita
menghadap matahari jam 10 siang. Dengan flash, kita bisa membuat front light
tepat di depan wajah atau membentuk sudut terhadap wajah. Mayoritas foto
dihasilkan dengan sumber cahaya yang ada di depan subyek.

2. Side Light (Cahaya Samping)
Cahaya mengenai subyek dari samping kiri atau kanan. Cahaya samping

ini memberi kesan dimensional yang kuat sehingga banyak dipakai pada foto
arsitektur atau landscape pada foto diatas. Pencahayaan dari samping juga akan
menguatkan tekstur sebuah subyek seperti bisa anda lihat pada permukaan gurun
diatas. Juga kalau memotret wajah, jerawat akan makin diperkuat kalau kita
menggunakan side light. Foto side light biasanya akan bagus saat dipakai
memotret hitam putih.

Mata Pelajaran
Teknik Pengolahan Audio Video (TPAV)

3. Back Light (Cahaya Belakang)
Back light terjadi saat kita memotret subyek dengan sumber cahaya yang

berasal dari belakangnya, dengan kata lain sumber cahaya ada didepan kamera
namun dibelakang subyek. Saat kita memotret sebuah subyek yang
membelakangi matahari, misalnya memotret teman yang menghadap ke timur
pada jam 4 sore maka akan terjadi back light. Dengan membelakangi sumber
cahaya, seringkali kita menghasilkan siluet, Siluet adalah foto dengan obyek
utama gelap total dengan background yang terang, sehingga yang terlihat adalah
bentuk dari obyek utama tadi.

4. Cahaya Atas (Top Light) dan Cahaya Bawah (Down Light)
Cahaya atas atau bawah jarang kita pakai karena menghasilkan foto yang

kurang bagus, contoh foto top light adalah saat kita memotret saat jam 12 siang.
Foto wajah yang dibuat jam 12 siang akan menghasilkan bayangan kantong mata
yang membuat tampang teman kita terlihat jelek.

Mata Pelajaran
Teknik Pengolahan Audio Video (TPAV)

F. Sumber Cahaya
1. Sumber cahaya alam
Sumber cahaya alam yaitu cahaya matahari yang merupakan bentuk
penyinaran terbaik dalam pengambilan gambar bergerak. Matahari memiliki
cahaya yang terang dan merata, memberikan warna-warna alami dan kedalaman
fokus yang mencukupi. Hal yang harus diperhatikan oleh juru kamera saat
mengambil gambar dengan menggunakan cahaya matahari adalah bahwa
kecerahan dan posisi matahari selalu berubah. Waktu yang paling baik untuk
pengambilan gambar di luar ruangan yakni antara pukul 07.00 hingga 11.00 dan
antara pukul 14.00 hingga 16.30. Cahaya yang diperoleh dalam rentang waktu
tersebut mendekati kesamaan kecerahan sehingga juru kamera akan
mendapatkan hasil gambar yang maksimal. Hindari pengambilan gambar pada
saat matahari tepat di atas kepala karena akan muncul bayang-bayang dan
kernyitan di dahi subjek. Hal ini akan mempengaruhi ekspresi wajah subjek.
Hindari juga pengambilan gambar saat sore menjelang petang karena akan
menghasilkan gambar bluish (berwarna kebiruan).
2. Sumber cahaya buatan
Sumber cahaya yang digunakan berasal dari cahaya lampu. Yang
dimaksud dengan lampu di sini adalah movie lamp (lampu shooting). Movie
lamp harus memancarkan cahaya pada temperatur warna daylight. Untuk
menghasilkan cahaya daylight maka lampu harus dilengkapi dengan filter biru.
Penggunaan lampu ini bertujuan untuk menghilangkan bayangan, namun tetap
mempertahankan teori keylight, fill light dan back light.

Mata Pelajaran
Teknik Pengolahan Audio Video (TPAV)

Apabila plafon ruangan berwarna putih dan tidak terlalu tinggi, juru
kamera mengarahkan lampu-lampu ke dinding dan langit-langit untuk
memperoleh sebaran cahaya merata ke sekitar ruangan. Penerangan ruangan
dengan cahaya pantulan akan memberikan gambar background yang baik.
G. Fungsi Tata Cahaya
1. Penerangan.

Inilah fungsi paling mendasar dari tata cahaya. Lampu memberi
penerangan pada pemain dan setiap objek yang ada di atas panggung.
2. Dimensi.

Dengan tata cahaya kedalaman sebuah objek dapat dicitrakan. Dimensi
dapat diciptakan dengan membagi sisi gelap dan terang atas objek yang disinari.
3. Pemilihan.

Tata cahaya dapat dimanfaatkan untuk menentukan objek dan area yang
hendak disinari. Jika dalam film dan televisi sutradara dapat memilih
adeganmenggunakan kamera maka sutradara panggung melakukannya dengan
cahaya
4. Atmosfir.

Yang paling menarik dari fungsi tata cahaya adalah kemampuannya
menghadirkan suasana yang mempengaruhi emosi penonton. Kata “atmosfir”
digunakan untuk menjelaskan suasana serta emosi yang terkandung dalam
peristiwa lakon.
H. Peralatan Tata Cahaya
1. Bohlam

Bohlam (bulb, lamp) adalah sumber cahaya. Bagian-bagian dari bohlam
terdiri atas envelope, filament, dan base (Gb.204). Envelope adalah cangkang
yang terbuat dari gelas kaca atau kwarsa untuk melindungi komponen dari udara
dan mencegahnya dari kebakaran.Filament merupakan komponen yang
mengubah panas listrik menjadi cahaya. Base, adalah dasaran untuk meletakkan
bohlam pada dudukan yang sesuai dan merupakan komponen yang
menghubungkan filament dengan arus listrik. Jenis dan bentuk base berbeda-
beda.
a. PAR 64 (Parabolic Aluminized Reflector 64)

Mata Pelajaran
Teknik Pengolahan Audio Video (TPAV)

 Berisi bohlam PAR 64 dengan kapasitas 1000 Watt
 Bohlam PAR sendiri terdiri dari 3 (tiga) macam, yaitu CP 60 (very

narrow spot), CP 61 (medium/narrow spot), dan CP 62 (flood)
 Penggunaan macam bohlam PAR ini biasanya ditentukan dari posisi

peletakan dan keperluan dari acara tersebut
 Terbuat dari aluminium
 Terdiri dari 2 warna, yaitu hitam dan silver
 Dilengkapi dengan filter frame
 Biasanya disertakan juga warna dari filter tersebut
b. Flood halogen/CYC

 Berisi bohlam halogen dengan kapasitas 1000 Watt
 Biasanya digunakan untuk menerangi area panggung atau area audience
c. Fresnel

Mata Pelajaran
Teknik Pengolahan Audio Video (TPAV)

 Berisi bohlam fresnel dengan kapasitas 1000 Watt atau 2000 Watt
 Penggunaan lampu jenis ini sebagai lampu netral dan biasanya dipakai

untuk keperluan studio TV, yang membutuhkan kejernihan hasil
gambar yang dihasilkan oleh kamera video
d. Effect lights

salah satu komponen dari peralatan tata cahaya yang akhir-akhir ini
sering dipergunakan adalah lampu efek yang terbagi dalam 2 (dua) jenis,
yaitu scanner dan moving light. Sama seperti peralatan tata cahaya yang
lain, berbagai merek lampu efek dapat kita jumpai di pasaran. Kapasitas
bohlam biasanya lebih bervariasi, seperti mulai dari kapasitas 250 Watt, 575
Watt, 1200 Watt, bahkan yang terbaru ada yang berkapasitas 1500 Watt dan
2000 Watt. Peralatan ini dikendalikan secara otomatis melalui komputer
atau lighting console

Mata Pelajaran
Teknik Pengolahan Audio Video (TPAV)

e. Scanners

 Gerakan vertikal: ± 230°
 Gerakan horisontal: ± 75°
 Alat ini mempunyai gerakan yang cepat karena reflektor berupa cermin

dan sekaligus memiliki kelemahan yaitu jangkauan area yang terbatas
f. Moving lights

 Gerakan vertikal: ± 540°
 Gerakan horisontal: ± 267°
 Lampu jenis ini terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu moving light wash dan

moving light profile/spot. Perbedaan kedua jenis ini terletak pada gobo
 Memiliki beberapa fasilitas yang lebih lengkap daripada scanner, misal

pada fungsi iris, zoom atau frost.
Mata Pelajaran

Teknik Pengolahan Audio Video (TPAV)

 Gerakan alat ini relatif lebih lambat daripada scanner tetapi memiliki
jangkauan area yang lebih luas

g. Smoke machine

 Efek asap yang dipergunakan untuk memperjelas garis-garis sinar yang
dipancarkan oleh lampu PAR dan lampu efek

 Dapat dikendalikan secara otomatis melalui program komputer atau
lighting console, atau manual

h. Follow spot
 Alat ini dipergunakan untuk menyorot penampil yang ada dipanggung
yang menjadi sorotan utama, seperti MC, bintang tamu atau seseorang
yang spesial dalam acara tersebut
 Kapasitas bohlam beragam, mulai dari 575 Watt hingga 5000 Watt.
Demikian juga dengan jenis bohlam.
 Dikendalikan secara manual

Mata Pelajaran
Teknik Pengolahan Audio Video (TPAV)

i. City Light Color/Wash

 Salah satu peralatan yang cukup sering dipergunakan adalah city light
color/wash

 Dipakai untuk membuat nuansa warna pada suatu area acara. Sering
difungsikan sebagai alternatif pengganti lampu PAR.

 Kapasitas bohlam 2500 Watt
 Dikendalikan secara otomatis melalui komputer atau lighting console
j. Mirror ball

Mata Pelajaran
Teknik Pengolahan Audio Video (TPAV)

 Berupa bulatan bola yang ditempeli dengan ratusan kaca
 Tidak menghasilkan sinar tetapi bisa merefleksikan sinar
 Nama keren yang sering diucapkan adalah “bola disko”
2. Reflektor dan Refleksi
Untuk memancarkan cahaya dari bohlam ke objek yang disinari
dibutuhkan reflektor. Cahaya yang hanya berasal dari bohlam sinarnya kurang
kuat dan tidak terarah pancarannya. Dengan reflektor maka pancaran cahaya
yang berasal dari bohlam dapat ditingkatkan, diatur, dan diarahkan.
I. Istilah-istilah dalam tata cahaya
Beberapa istilah yang sering digunakan dalam tata cahaya:

1. Lampu: sumber cahaya, ada bermacam-macamtipe, sepertipar 38, spot, follow
light, focus light, dan lain-lain.

2. Holder: dudukan lampu.
3. Kabel: penghantar listrik.
4. Dimmer: piranti untuk mengatur intensitas cahaya.
5. Main light: cahaya yang berfungsi untukmenerangi panggung secara

keseluruhan.
6. Foot light: lampu untuk menerangi bagian bawah panggung.
7. Wing light: lampu untuk menerangi bagian sisi panggung.
8. Front light: lampu untuk menerangi panggung dari arah depan.

Mata Pelajaran
Teknik Pengolahan Audio Video (TPAV)

9. Backlight: lampu untuk menerangi bagian belakang panggung, biasanya
ditempatkan dipanggung bagian belakang.

a. Silouet light: lampu untuk membentuk siluet pada backdrop
b. Upper light: lampu untuk menerangi bagian tengah panggung, biasanya

ditempatkan tepat diatas panggung.
c. Tools: peralatan pendukung tata cahaya, misalnya circuit breaker

(sekring),tang,gunting, isolator, solder, palu, tespen, cutter, avometer,
saklar, stopcontact, jumper, dll.
d. Seri light: lampu yang diinstalasi secara seri atau sendiri-sendiri (1
channel 1 lampu).
e. Parallel light: lampu yang diinstalasi secara parallel. (1 channel beberapa
lampu).
Secara sederhana hal-hal tersebut adalah yang pada umumnya harus diketahui
oleh lightingman, selanjutnya baik tidaknya tata cahaya bergantung pada
pemahaman, pengalaman dan kreatifitas dari lightingman. Intinya, jika ingin menjadi
‘lightingman sejati’, anda harus banyak belajar dan mencoba (trialand eror).
J. Karakter Pencahayaan
1. Hard Light
Hard Light, adalah cahaya yang umumnya berasal dari sumber cahaya
yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan ukuran objek yang akan difoto.
Karakter dari bayangan yang dihasilkan juga relatif terlihat kuat dan jelas, serta
memiliki bagian atau area yang umumnya dikenal dengan istilah shadow edge
transfer yang relatif pendek. Shadow edge transfer adalah daerah atau area
transisi perpindahan dari area bayangan berbatasan dengan area yang terkena
cahaya. Dalam hal ini area batas perpindahan antara bagian bayangan dan cahaya
sangat pendek.
Perbandingan intensitas antara cahaya yang keras dan cahaya yang lemah
cukup tinggi. Karena cahaya yang jatuh menjadi focus pada titik tertentu maka
hal ini memberikan dampak pada bagian bayangan akan terlihat sangat jelas.
Sehingga akan menimbulkan efek kontras yang sangat tinggi.
Jarak antara sumber cahaya ke objek juga memberikan pengaruh yang
besar pada ketajaman bayangan. Karena makin jauh jarak sumber cahaya ke

Mata Pelajaran
Teknik Pengolahan Audio Video (TPAV)

objek, maka ukuran sumber cahaya relatif mengecil dibandingkan dengan jarak
yang dekat antara sumber cahaya ke objek. Secara teori dikatakan bahwa
semakin kecil area yang mengeluarkan cahaya dari sumber cahaya maka
semakin keras cahaya yang keluar. Namun itu juga tergantung dari ukuran
masing-masing sumber cahaya dan objeknya. Dengan sumber cahaya yang
sama, dan dengan jarak yang sama tentu hasil bayangan yang didapat bila
objeknya manusia dan objeknya diganti kotak korek api, tentunya efek bayangan
yang didapat tetap berbeda.

2. Soft Light
pada dasarnya kebalikan dari hard light dimana cahaya umumnya berasal

dari sumber cahaya yang relatif lebih besar dibandingkan dengan ukuran objek
yang akan difoto. Karakter dari bayangan yang dihasilkan juga relatif terlihat
lembut dan rata, lebih diffused, serta memiliki bagian atau area shadow edge
transfer yang relatif panjang dibanding hard light. Shadow edge transfer pada

Mata Pelajaran
Teknik Pengolahan Audio Video (TPAV)

soft light biasanya lebih tampak seperti gradasi. Semakin besar area yang
mengeluarkan cahaya dari sumber cahaya maka semakin lembut cahaya yang
keluar.

Pada penggunaannya fotografer bisa memilih menggunakan tipe soft light
atau hard light sesuai kebutuhan pemotretannya dan tergantung dengan karakter
objek yang akan difoto. Umumnya secara teori, tipe hard light akan membuat
permukaan suatu benda relatif lebih dominan dimensi, tekstur dan stukturnya.
Sebab karakter hard light yang kuat pada dasarnya menyebabkan cahaya lebih
mudah terpantul, dan lebih banyak bayangan dibanding dengan penggunaan soft
light, tentunya tergantung objeknya

Sumber cahaya yang jatuh ke permukaan subjek di buat dengan
perbandingan antara cahaya yang keras dan cahaya yang lemah cukup
rendah.Karena perbandingan yang sangat kecil ini cahaya menjadi rata sehingga
bayangan akan terlihat halus atau tidak ada sama sekali.

K. Metode Teknis Pencahayaan
1. Direct Light
Sebuah metode dalam menerapkan jatuhnya sumber cahaya secara
langsung di arahkan ke permukaan subjek. Dari penerapan seperti ini akan
terlihat jelas arah datangnya sumber cahaya.
2. Reflected Light
Sebuah metoda dalam menerapkan jatuhnya sumber cahaya tidak secara
langsung tetapi dengan mengarahkan ke bidang lain sehingga cahaya yang jatuh

Mata Pelajaran
Teknik Pengolahan Audio Video (TPAV)

kepermukaan subjek adalah cahaya pantulan. Karena cahaya menjadi halus dan
rata maka tidak terlihat jelas arah datangnya.
3. Difused Light

Cahaya baur terjadi ketika sinar matahari tertutup awan, berkabut atau
karena debu. Dengan kata lain percampuran cahaya matahari dengan eleman
alam lain yang menghasilkan cahaya matahari lembut dan tidak terlalu keras.
L. Metode Pemanfaatan Cahaya
1. Available Light

Teknik pencahayaan fotografi yang akan kami bahas pertama adalah
available light atau disebut juga dengan ambient light. Bicara soal pengertian,
available light adalah cahaya yang sudah tersedia secara alami dan bisa kamu
dapatkan dengan cuma-cuma dari lingkungan sekitar.

Dikatakan available light ketika kamu sebagai fotografer nggak bisa
mengatur terang-gelap dan arah cahaya yang diterima. Misalnya cahaya
matahari, sinar rembulan, lampu perkotaan di malam hari, dan lain sebagainya.

2. Artificial Light
Adalah cahaya buatan yang mampu dipakai atau memang khusus dibuat

untuk kebutuhan pengambilan gambar namun tidak menghilangkan kesan
NATURAL.

artificial light, yaitu cahaya yang sengaja dibuat ketika kamu sebagai
fotografer sedang membutuhkan cahaya tambahan saat memotret. Artificial art
memungkinkan kamu untuk mengatur terang-gelap dan jumlah intensitas cahaya
yang masuk ke dalam frame.

Mata Pelajaran
Teknik Pengolahan Audio Video (TPAV)

Sumber cahaya buatan ini banyak digunakan di berbagai kesempatan, baik
itu indoor maupun outdoor. Namun, artificial light umumnya digunakan ketika
kamu memotret di studio yang kurang cahaya atau ketika memotret di malam
hari. Sebab jika kekurangan cahaya hasil fotomu jadi noise dan underexposure.

Contoh artificial light adalah lampu studio, flash, senter, dan lampu
emergency. Kamu pasti pernah menggunakan salah satunya bukan? Salah
satunya ketika kamu ingin memotret food photography yang pernah kami bahas
di artikel sebelumnya.

3. Practical Light
Sumber cahaya yang kita dapati dari cahaya lampu meja, lampu jalanan,

lampu kendaraan atau juga lampu kamar, dan di gunakan untuk keperluan
pemotretan
4. Pictorial Light

Penerapan pencahayaan dengan kesan BEAUTY ada keseimbangan antara
key light, fill light, back light dan background light.
M. Lighting Fotografi Berdasarkan Arah Cahaya

Sebelum benar-benar memotret, pertimbangkan dulu di mana posisi yang tepat
untuk mengambil gambar. Salah satu caranya adalah dengan memperhatikan arah
datangnya cahaya. Setiap arah cahaya akan memberikan efek yang berbeda-beda
terhadap hasil jepretanmu. Yuk, simak apa saja macam-macam tekniknya!
1. Front Lighting

Front lighting merupakan teknik pencahayaan fotografi dengan menempatkan
objek tepat di depan kamera, sehingga cahaya langsung menyorot ke arah objek

Mata Pelajaran
Teknik Pengolahan Audio Video (TPAV)

dan bayangan tepat jatuh di belakangnya. Front lighting mampu memberikan
detail yang nyata, hanya saja foto jadi terlihat membosankan karena kurang
bermain dengan dimensi bayangan

2. Oval Lighting
Sedikit bergeser dari front lighting, oval lighting menempatkan cahaya pada
posisi ¾ dari objek. Dengan begitu akan tercipta sedikit bayangan pada belakang
objek. Oval lighting biasanya digunakan ketika kamu memotret foto portrait diri
di studio.

3. Side Lighting
Sesuai namanya side lighting merupakan teknik pencahayaan yang di mana
sumber cahaya berada persis di samping objek. Nggak selalu 90 derajat, bisa
disesuaikan juga dengan posisi objek. Ketika menggunakan side lighting, kamu
mesti berhati-hati, karena kamu harus tahu di mana bayangan akan jatuh.
Mata Pelajaran
Teknik Pengolahan Audio Video (TPAV)

Kebalikan dari front lighting, side lighting malah menghasilkan tampilan yang
menawan dengan kedalaman dimensi.

4. Rim Lighting
Pencahayaan pada fotografi yang berikutnya adalah rim light yang terjadi ketika
latar foto gelap tetapi tetap mendapat cahaya yang redup di sekitar objek.
Fenomena ini terjadi karena cahaya menyorot pada sudut ¼ dari objek. Rim
lighting termasuk ke dalam jenis pencahayaan fotografi golden hour yang pernah
kami bahas di artikel sebelumnya.

5. Back Lighting
Jenis back lighting adalah ketika cahaya benar-benar berada di belakang objek.
Ini merupakan teknik yang paling tricky dibanding teknik pencahayaan yang
sebelumnya sudah kami sebutkan di atas. Jika kamu salah sedikit saja, objek
akan terlihat gelap total seperti siluet dan tercipta garis-garis cahaya yang

Mata Pelajaran
Teknik Pengolahan Audio Video (TPAV)

mengelilingi objek. Solusinya adalah dengan mengaktifkan mode manual
kamera agar pengaturannya lebih leluasa.

Mata Pelajaran
Teknik Pengolahan Audio Video (TPAV)

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) / JOBSHEET

SMKS ASTRINDO KOTA TEGAL

Kompetensi Keahlian Multimedia

Tahun Pelajaran 2021 / 2022

Nama Siswa / Mata Pelajaran : Teknik Pengolahan Audio Video
Kelompok
Kelas : XII Semester : Gasal Nilai

Jobsheet 4

A. KOMPETENSI DASAR
4.4 Mengatur tata cahaya dalam pengambilan gambar bergerak (perekaman
video)

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
4.4.1 Merancang tata cahaya dalam pengambilan gambar bergerak (perekaman
video)
4.4.2 Mendemontrasikan tata cahaya dalam pengambilan gambar bergerak
(perekaman video)

C. TUJUAN
Setelah menyaksikan tayangan video siswa dapat
 merancang tata cahaya dalam pengambilan gambar bergerak (perekaman
video)
 Mendemontrasikan tata cahaya dalam pengambilan gambar bergerak
(perekaman video)

D. ALAT DAN BAHAN
 Kamera
 Lampu lighting
 PC

E. LANGKAH – LANGKAH (PETUNJUK) KERJA
1. Buatlah kelompok yang terdiri dari antara 3-5 anak

Mata Pelajaran
Teknik Pengolahan Audio Video (TPAV)

2. Siapkan kamera untuk pengambilan gambar bergerak dengan three points
lighting masing - masing menggunakan sumber cahaya langsung dan cahaya
buatan
 key light
 fill light
 back light.

3. Ambil sebuah gambar bergerak dengan menggunakan teknik pencahayaan
diantaranya :
 Available Light
available light adalah cahaya yang sudah tersedia secara alami dan
bisa kamu dapatkan dengan cuma-cuma dari lingkungan sekitar.
 Artificial Light
Adalah cahaya buatan yang mampu dipakai atau memang khusus
dibuat untuk kebutuhan pengambilan gambar namun tidak
menghilangkan kesan NATURAL.
 Practical Light
Sumber cahaya yang kita dapati dari cahaya lampu meja, lampu
jalanan, lampu kendaraan atau juga lampu kamar, dan di gunakan untuk
keperluan pemotretan
 Pictorial Light
Penerapan pencahayaan dengan kesan BEAUTY ada keseimbangan antara

key light, fill light, back light dan background light.

Mata Pelajaran
Teknik Pengolahan Audio Video (TPAV)

F. RUBLIK PENILAIAN KETRAMPILAN

No Keterangan Skore 9-10
7-8
1-5

three points lighting menggunakan sumber cahaya langsung

1  key light

2  fill light

3  back light.

three points lighting menggunakan sumber cahaya buatan

4  key light

5  fill light

6  back light.

teknik pencahayaan

7  Available Light

8  Artificial Light

9  Practical Light

10  Pictorial Light

Mengetahui; Tegal, Juli 2021
Kepala SMK Astrindo Kota Tegal Guru Mata Pelajaran

Suswono, M.Kom Lutfatul Kholifah, ST
NIPY. 08.81.002.0006 NIPY. 21.83.002.0036

Mata Pelajaran
Teknik Pengolahan Audio Video (TPAV)

DAFTAR PUSTAKA
https://kreativv.com/teknik-pencahayaan/3/
https://stephenardianphotography.wordpress.com/2019/05/11/metode-teknis-
pencahayaan/
https://dkv.binus.ac.id/2015/10/12/karakter-hard-light-dan-soft-light-dalam-pemotretan/
http://gjblo.blogspot.com/2016/11/macam-macam-peralatan-tata-cahaya.html
https://www.portaldekave.com/artikel/mengenal-dasar-pencahayaan-fotografi-video-
three-point-lighting
https://iframerental.com/blog-tiga-titik-pencahayaan-169
https://belfot.com/arah-cahaya/
https://www.mediainformasionline.com/2019/08/tata-cahaya-gambar-bergerak.html

Mata Pelajaran
Teknik Pengolahan Audio Video (TPAV)

3.5

KOMPETENSI DASAR
3.5 Menerapkan penyuntingan video dengan menggunakan perangkat lunak pengolah

video
4.5 Menyunting video dengan menggunakan perangkat lunak pengolah video

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
3.5.1 Menerapkan penyuntingan video dengan menggunakan perangkat lunak pengolah

video
3.5.2 Menentukan penyuntingan video dengan menggunakan perangkat lunak pengolah

video
4.5.1 Memutar video dengan menggunakan perangkat lunak pengolah video
4.5.2 Mendemontrasikan video dengan menggunakan perangkat lunak pengolah video

TUJUAN PEMBELAJARAN
 Setelah bekerja sama dengan teman dan didampingi oleh guru siswa dapat

menerapkan dan Menentukan penyuntingan video dengan menggunakan
perangkat lunak pengolah video
 Setelah menyaksikan tayangan video siswa dapat memutar dan
Mendemontrasikan video dengan menggunakan perangkat lunak pengolah video

MATERI

Pada zaman dulu kamera video adalah barang yang mewah dan langka. Akan tetapi
pada zaman sekarang, berkat kemajuan teknologi, alat perekam video sudah ada dimana-
mana. Harga kamera video semakin murah dan kompak. Selain itu kamera foto,
handphone, e-sabak dan smartphone juga telah diperlengkapi dengan feature perekaman
video. Video telah menjadi bagian dari keseharian kita. Saat melihat peristiwa yang
menarik, kita bisa langsung merekam dan membagikannya kepada orang lain. Teknologi
ini harus kita manfaatkan untuk mendukung pelayanan bagi kemuliaan Tuhan. Dengan
video, kita bisa merekam aktivitas pelayanan kita, untuk kemudian kita bagikan kepada
orang-orang yang tidak hadir pada acara tersebut. Dengan kamera video kita bisa

Mata Pelajaran
Teknik Pengolahan Audio Video (TPAV)

memberi kesaksian tentang kasih Kristus, lalu kita bagikan ke seluruh dunia lewat
internet. Melalui video pula kita bisa membuat alat peraga yang menarik.
A. Kelebihan Media Video

Bersifat audio-visual. Video menyajikan gambar yang bergerak. Ada pepatah
mengatakan: "Gambar mewakili seribu kata-kata." Kalau untuk satu gambar diam
saja bisa mewakili seribu kata-kata, maka rangkaian gambar yang bergerak dapat
mewakili jutaan kata-kata. Apalagi gambar ini juga bersuara. Tentu saja kekuatannya
lebih dahsyat. Dengan menggunakan video, maka indera manusia yang disentuh
menjadi lebih banyak, yaitu pendengaran dan penglihatan. Mudah dicerna oleh
audiens. Jika kita menyampaikan pesan menggunakan media tulis, maka orang yang
buta huruf tidak dapat menangkap pesan kita. Dengan pesan audio-visual maka pesan
kita lebih mudah dipahami. Mampu "menghadirkan" objek yang tidak mungkin
dibawa ke hadapan pemirsa secara langsung. Misalnya karena objek itu terlalu besar
(gunung), terlalu jauh (di kutub utara), terlalu berbahaya (binatang buas) atau terlalu
kecil (kuman). Mudah digandakan. File video dapat dibagikan kebanyak orang tanpa
mengurangi kualitasnya.
B. Kekurangan Media Video

Membutuhkan biaya untuk pengadaan alat. Meskipun harga alat perekam video
semakin murah, namun bagaimana pun juga penagdaan alatnya lebih mahal daripada
media rekam yang lain. Tergantung pada tenaga listrik Untuk merekam, menyunting
dan memutar video selalu membutuhkan pasokan listrik.
C. Penyuntingan Video

Pekerjaan menyunting video itu dapat diibaratkan dengan seorang koki. Di
hadapannya sudah tersedia bahan masakan dan bumbu yang diperlukan. Tugasnya
adalah meramu semuanya menjadi satu masakan yang enak dipandang, sedap
disantap dan bermanfaat bagi tubuh. Sang koki mendapat bahan masakan dari
"belanja bahan video", yaitu perekaman sebuah peristiwa menggunakan kamera
video. Layaknya, belanjaan yang dibeli di pasar, hasil rekaman video ini masih
"kotor". Ada bagian-bagian tertentu yang tidak layak dimasak, sehingga harus
dibuang. Setelah bahan masakan bersih, maka sang koki memikirkan bahan-bahan
itu akan dimasak apa. Bumbu-bumbu apa saja yang dibutuhkan. Dalam penyuntingan

Mata Pelajaran
Teknik Pengolahan Audio Video (TPAV)

video, yang dimaksud "bumbu-bumbu" ini adalah musik, narasi, title (judul), transisi
dan grafis. Pada saat memasak, sang koki menggunakan logika, rasa dan
kerativitasnya sehingga menghasilkan masakan yang "mak nyus". Sebagaimana
seorang koki, untuk menghasilkan sebuah masakan yang lezat diperlukan
pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman yang cukup. Demikian juga untuk
menghasilkan tayangan video klip yang baik, seorang penyunting juga membutuhkan
hal yang sama. Ada pepatah, "Perjalanan 1000 km, dimulai dengan langkah
pertama." Jika Anda ingin mahir menyunting video, maka Anda harus berani
melakukan ayunan langkah yang pertama. Salah satunya adalah dengan menguasai
software penyuntingan video.

Pada kegiatan editing video, aplikasi yang digunakan adalah Adobe Premiere
Pro CS4.
1. Memulai Adobe Premiere Pro CS4

Jalankan program Adobe Premiere Pro CS4 yang telah kita install dengan
cara pilih Start > All Program >Adobe Premiere Pro CS4. Cara lain adalah
klik 2 kali, shortcut yang tersedia pada Desktop atau klik pada shortcut toolbar
Windows. Tampilan awal program seperti gambar berikut.

2. Membuat Project Baru dan Mengatur Setting Dasar
Setelah menjalankan Adobe Premiere Pro CS4 maka langkah selanjutnya

membuat project baru dan mensettingnya, langkahnya sebagai berikut:
a. Klik tombol New Project yang terdapat pada kotak dialog pembuka. Maka

akan tampil kotak dialog New Project.

b. Pada Location, klik Browse, pilih folder Project Files di My Documents
atau lokasi hardisk tempat Anda meletakkan folder Project Files.
Mata Pelajaran
Teknik Pengolahan Audio Video (TPAV)

c. Beri nama Proyek baru pada kotak Name. Untuk setting yang lain, Anda
biarkan saja sesuai dengan nilai default, klik OK.

d. Pada kotak dialog New Sequence, Saudara klik tombol drop down DV-
NTSC, lalu pilih Standard 48kHz.

e. Beri nama Workspace pada kotak Sequence Name. Pada tab General dan
Tracks Saudara dapat mengatur lagi setting Sequence dan jumlah track
video atau audio, untuk kali ini Anda biarkan saja, lalu klik OK.

f. Area kerja Adobe Premiere Pro CS4.

3. Mengenal Area Kerja Adobe Premiere ProCS4
Garis besar lingkungan kerja Adobe Premiere Pro CS4 terdiri dari 3

bagian utama, yaitu:
a. Project window, yang berada pada sebelah kiri atas.

Mata Pelajaran
Teknik Pengolahan Audio Video (TPAV)

b. Monitor window, yang berada di sebelah kanan atas.
c. Timeline window, yang berada di sebelah kiri bawah.
d. Tools window, yang berada di sebelah kiri bawah.

1) Project Window

Project window adalah tempat di mana Anda menyimpan
klip/footage (sebutan bagi file yang digunakan dalam digital video
production) yang berupa file image, audio, title, dan video yang akan
digunakan dalam proses editing. Project window memiliki 2 bagian
yaitu Tab Project yang berisi daftar klip dan Tab Effects yang berisikan
daftar efek audio, transisi audio, efek video dan transisi video.

2) Monitor Window

Mata Pelajaran
Teknik Pengolahan Audio Video (TPAV)

Monitor window terdiri dari Source Monitor Window dan
Sequence Monitor Window, di sebelah kiri merupakan Source Monitor
Window, sedangkan sebelah kanan merupakan Sequence Monitor
Window. Source Monitor Window sangat berguna dalam proses
trimming video nantinya, dan Sequence Monitor Window digunakan
untuk melihat preview hasil editing pada Timeline.

3) Timeline Window
Timeline Window adalah tempat untuk menyusun dan

menempatkan klip/footage untuk kemudian diedit. Dinamakan timeline
karena bekerja berdasarkan waktu (secara horisontal). Sedangkan
secara vertikal Timeline dibagi dalam “track”, yang terdiri dari track
Video dan Audio. Adobe Premiere Pro CS4 menggunakan format
SMPTE dalam satuan waktunya.SMPTE(Society of Motion Picture and
Television Engineer) adalah organisasi dari orang-orang film dan
pertelevisian Internasional. Satuan format SMPTE adalah berdasarkan
Jam : Menit : Detik : Frame. Misalnya 00 : 05 : 15 : 19 artinya kita
berada pada posisi menit ke-5, detik ke-15, dan frame ke-19. Dengan
format ini kita akan tahu durasi dari sebuah movie.

4) Tools Window
Tools window berisikan tombol Selection Tool, Track Selection

Tool, Ripple Edit Tools, Rooling Edit Tool, Rate Scracth Tool, Razor

Mata Pelajaran
Teknik Pengolahan Audio Video (TPAV)

Tool, Slip Tool, Slide Tool, Pen Tool, Hand Tool, Zoom Tool yang
nantinya banyak digunakan dalam proses editing video.

4. Proses Import dan Triming
a. Mengimpor Klip
Berikut ini langkah-langkah mengimpor klip:
1) Pada menu pilih File >Import.
2) Maka akan tampil kotak dialog Import, lalu pilih file yang akan
diimpor. Selanjutnya tekan Open

3) Maka file yang telah diimpor akan tampil di dalam Project Window.

b. Melakukan Trimming

Mata Pelajaran
Teknik Pengolahan Audio Video (TPAV)

Berikut ini langkah-langkah trimming:
1) Klik dua kali salah satu klip yang ada di dalam Project Window maka

klipakan tampil dalam Source Monitor atau drag salah satu klip yang ada di
dalam Project Window ke dalam Source Window.

2) Kemudian untuk memainkan klip tersebut gunakan tombol Play atau dengan
menggeser Playhead ke posisi waktu yang kita inginkan, lalu klik tombol
Set In Point untuk menandai awal trimming. Tombol ini berada di sebelah
kiri bawah pada Monitor Window.

3) Kemudian geser Playhead ke posisi waktu akhir lalu klik tombol Set Out
Point untuk menandai akhir trimming.

4) Apabila file atau klip yang kita trim merupakan file video yang tersusun atas
video dan audio, maka kita dapat memilih format yang akan disusun ke dalam
timeline, dapat berupa video tanpa audio/suara atau hanya audio saja yang
Mata Pelajaran
Teknik Pengolahan Audio Video (TPAV)

akan dimasukkan ke dalam timeline. Tetapi apabila klip yang kita trim berupa
audio saja, maka yang dapat kita masukkan ke timeline juga berupa audio
saja. Terdapat tiga pilihan Toggle Take Audio and Video yaitu Take
Video,Take Audio, Take Audio and Video. Toggle Take Video untuk mengatur
hanya memasukkan format video saja tanpa suara/audio ke dalam timeline,
sedangkan Toggle Take Audio apabila diaktifkan maka hanya audio saja yang
akan dimasukkan ke dalam timeline, dan Toggle Take Audio and Video
apabila diaktifkan maka hasil trimming yang dimasukkan ke dalam timeline
akan berupa video beserta audionya.
5) Setelah klip ditrimming maka klip siap untuk disusun di dalam Timeline
Window. Untuk menyusun klip hasil trimming ke dalam Timeline Window
caranya drag video yang tampil pada Source Monitor Window ke dalam
Timeline Window dengan cara drag seperti biasa

Apabila formatnya berupa video maka tempatkan klip hasil trimming pada
Track Video, apabila format klip adalah audio maka tempatkan pada Track
Audio, tetapi bila formatnya adalah video yang memiliki audio maka

Mata Pelajaran
Teknik Pengolahan Audio Video (TPAV)

tempatkan dalam Track Video selanjutnya format audio yang bersamanya
akan menyesuaikan diri menempati Track Audio yang kosong.

c. Metode Insert dan Metode Overlay
Setelah dilakukan trimming dengan menentukan In Point dan Out Point

pada salah satu klip video maka kita akan berlatih menggunakan metode Insert
dan Overlay serta melihat perbedaan antara keduanya, langkah-langkahnya
sebagai berikut:
1) Pilih salah satu klip yang ada di dalam Project Window, kemudian drag ke

dalam Timeline Window dan letakkan pada Track Video 1.
2) Pilih salah satu klip yang ada di dalam Project Window, kemudian drag ke

dalam Timeline Window dan letakkan pada Track Video 1.
3) Kemudian pilih sebuah klip yang ada dalam Project Window, lalu drag ke

dalam Timeline Window dan letakkan pada Track Video 1 tepat di sebelah
klip pertama. Lalu klik tulisan Video 2 untuk mengeset aktif Track Video 2,
kemudian klik tulisan Audio 2 untuk mengaktifkan Track Audio 2.

4) Setelah itu pada Source Monitor Window, pada tempat kita melakukan
trimming, tekan tombol Insert.

Mata Pelajaran
Teknik Pengolahan Audio Video (TPAV)

5) Maka klip hasil trimming akan dimasukkan ke dalam Timeline Window
dengan cara memotong klip yang berada pada tempat Current Time Marker
berada, kemudian klip potongannya akan berada di depan klip hasil trimming.

6) Kemudian tekan File >Undo untuk membatalkan pilihan Insert.
7) Lalu pada Source Monitor Window klik tombol Overlay.
8) Maka klip hasil trimming akan diletakkan di layer atau track yang tidak berisi

klip/track kosong.

d. Mengatur Tampilan Klip yang ada di dalam Track Video
Mata Pelajaran

Teknik Pengolahan Audio Video (TPAV)

Tampilan klip yang ada pada Track Video di dalam Timeline Window dapat
diatur sedemikian rupa, terkadang kita membutuhkan tampilan yang kompleks
untuk mempermudah dalam mencari letak adegan tertentu, tetapi kita juga
membutuhkan tampilan yang sederhana untuk meringankan kinerja komputer.
Untuk mengatur tampilan klip yang ada di dalam Track Video caranya:
1) Klik tombol panah Collapse/Expand Track yang berada pada Track Video 1.

2) Maka tampilan Track Video 1 akan menjadi seperti pada gambar di bawah
ini.

3) Kemudian kita dapat memilih style tampilan klip menggunakan tombol Set
Display Style yang ada di dalam Track Video 1. Kemudian klik tombol Set
Display Style, maka akan tampil pop‐up menu yang berisi 4 pilihan
pengaturan yaitu Show Head and Tail, Show Head Only,Show Frames dan
Show Name Only.

Mata Pelajaran
Teknik Pengolahan Audio Video (TPAV)

4) Selanjutnya pilih salah satu dari 4 pilihan yang ada. Tampilan Show Head and
Tail akan menampilkan gambar awal dan akhir dari sebuah klip, pilihan Show
Head Only akan menampilkan gambar awal saja pada klip, pilihan Show
Frames akan menampilkan setiap frame dari sebuah klip, sedangkan pilihan
Show Name Only hanya akan menampilkan nama dari klip saja.

e. Mengatur Tampilan Klip yang ada di dalam Track Audio
1) Seperti halnya tampilan klip dalam Track Video, tampilan klip di dalam Track
Audio juga dapat diatur sedemikian rupa. Jika klip pada Track Video
menampilkan gambar tempilan video atau still image, maka klip yang ada
dalam Track Audio akan menampilkan bentuk gelombang audio atau
waveform. Untuk mengatur display style pada Track Audio caranya:
a) Klik tombol panah Collapse/Expand Track yang di dalam Track Audio
1.

b) Maka tampilan Track Audio 1 akan menjadi seperti pada gambar di
bawah ini.

Mata Pelajaran
Teknik Pengolahan Audio Video (TPAV)

c) Kemudian klik tombol Set Display Style, maka akan tampil pop‐up
menu yang berisi dua pilihan, yaitu Show Waveform dan Show Name
Only. Pilihan Show Waveform akan menampilkan bentuk gelombang
audio pada klip, sedangkan pilihan Show Name Only hanya akan
menampilkan nama file dari klip tersebut.

d) Klik salah satu pilihan tersebut.

f. Menggunakan Zoom Toggle untuk Melakukan Zoom-In dan Zoom-Out
Untuk memudahkan kita dalam melakukan Zoom-In dan Zoom-Out pada

Timeline, kita dapat menggunakan Zoom Toggle dengan menggeser Playhead
Zoom Toggle atau dapat juga dengan melakukan klik pada tombol Zoom-In dan
Zoom-Out.

Selain menggunakan Zoom Toggle kita juga dapat menggunakan tombol
Zoom Tool yang ada di dalam Tools Window
g. Mengatur Durasi Klip

Mata Pelajaran
Teknik Pengolahan Audio Video (TPAV)

Untuk mengatur durasi klip yang berada di dalam Timeline Window
caranya dekatkan kursor mouse ke posisi akhir klip, sehingga akan tampil kursor
Ripple Edit berwarna merah dengan panah berwarna hitam.

Kemudian drag maju dan mundur untuk merubah durasi klip

h. Memotong Klip
Untuk memotong klip yang telah disusun dalam Timeline Window, Anda

dapat menggunakan tombol Razor Tool yang berada di dalam Tools Window.
Berikut ini langkahnya:
1) Susun sebuah klip ke dalam Timeline Window. Kemudian geser Current Time

Marker ke posisi yang akan dilakukan pemotongan.

2) Kemudian klik tombol Razor Tools yang berada dalam Tools Window.
3) Lalu klik satu kali pada klip tepat pada posisi Current Time Marker berada.
4) Maka klip akan terpotong menjadi dua bagian.

Mata Pelajaran
Teknik Pengolahan Audio Video (TPAV)

i. Menghapus Klip
Pada suatu saat mungkin kita berniat untuk menghapus klip (baik itu

berupa audio maupun video) yang ada di dalam Timeline Window karena berbagai
alasan, misalnya tidak jadi terpakai. Maka untuk menghapus klip yang ada di
dalam Timeline Window caranya pilih salah satu klip yang akan dihapus yang
berada di dalam Timeline Window, dengan cara klik satu kali pada klip tersebut.
Kemudian tekan tombol Delete yang ada di keyboard komputer. Maka klip
tersebut akan terhapus.

j. Property Motion
Setiap klip yang ada di dalam Timeline Window memiliki Property

Motion, untuk menampilkan property klip caranya klik pada klip yang ada di
dalam Timeline Window maka akan tampil Tab Effect Controls yang menampilkan
Property Motion

Mata Pelajaran
Teknik Pengolahan Audio Video (TPAV)

Property Motion berisikan pilihan-pilihan berupa:
1) Position, berfungsi untuk mengatur letak atau posisi klip.
2) Scale, berfungsi mengatur skala klip, kita dapat melakukan perbesaran dan

perkecilan menggunakan pilihan ini.
3) Rotation, berfungsi mengatur rotasi atau perputaran klip.
4) Anchor Point, berfungsi mengatur letak titik pusat perputaran klip

Gambar-gambar berikut ini merupakan contoh dari perubahan nilai pada
pilihan Position,Scale, Rotation, dan Anchor Point.

k. Membuat Title
Title adalah tulisan atau pun judul berupa susunan teks dalam video.Title

ini dapat digunakan untuk judul, penjelasan, caption ataupun informasi lainnya.
Adobe Premiere Pro menyediakan fasilitas untuk membuat title menggunakan
tool Adobe Title Designer. Adobe Title Designer merupakan fasilitas titling
standar yang memiliki banyak tool dan template yang bisa Anda gunakan untuk
membuat title dan logo sesuai dengan ide kreatif Anda.
1) Mulai Membuat Title

Untuk membuat title menggunakan Adobe Title Designer berikut ini
langkah-langkahnya:
a) Susun sebuah klip ke dalam Timeline Window lalu tempatkan pada Track

Video 1, klip inilah yang nantinya akan digunakan sebagai background
title.

Mata Pelajaran
Teknik Pengolahan Audio Video (TPAV)

b) Lalu pada menu pilih File > New > Title. Maka akan tampil window
Adobe Title Designer.

c) Kemudian pastikan tombol Type Tool terpilih. Tombol Type Tool berada
pada kumpulan tombol Tool di sebelah kiri window

d) Setelah itu ketikkan kalimat sesuai keinginan Anda di dalam Monitor

e) Kemudian ubah nilai Font Size yang ada dalam pilihan Object Style
menjadi 120.

Mata Pelajaran
Teknik Pengolahan Audio Video (TPAV)

f) Sehingga tampilan pada monitor akan tampak seperti ini.

g) Lalu Anda dapat mengatur letak teks yang telah Anda buat menggunakan
tombol Selection Tool. Selanjutnya drag ke posisi yang Anda inginkan.

h) Kemudian tutup window Adobe Title Designer menggunakan tombol
silang yang ada di sudut kanan atas window.

i) Lalu tekan tombol close dan secara otomatis title akan tersimpan
j) Maka nama file title “PPPPTK VEDC MALANG” akan tampil dalam

Project Window.

k) Lalu susun title yang anda buat ke dalam Timeline Window, letakkan
pada Track Video 2.

Mata Pelajaran
Teknik Pengolahan Audio Video (TPAV)

l) Maka tampilan pemberian title dalam Sequence Monitor Window akan
tampak seperti pada gambar berikut.

Langkah-langkah di atas merupakan langkah dasar pengaplikasian title di
dalam project digital video kita. Masih terdapat banyak pengaturan
property agar title yang kita buat terlihat bagus.
2) Membuat Text Vertikal

Untuk membuat text vertikal kita dapat menggunakan tombol Vertical
Type Tool, berikut ini langkah-langkahnya:

a) Klik tombol Vertical Type Tool yang berada di sebelah kiri window
Adobe Title Designer.

b) Lalu ketikkan text di dalam monitor.

3) Membuat Text Paragraf Horisontal
Untuk membuat text paragraf horisontal kita dapat menggunakan

tombol Area Type Tool, berikut ini langkah-langkahnya:
a) Klik tombol Area Type Tool yang berada di sebelah kiri window Adobe
Title Designer.
b) Kemudian buat area paragraf pada monitor dengan cara drag dan klik
dari area kiri atas ke kanan bawah.
c) Kemudian ketikkan text di dalam area paragraf tersebut

Mata Pelajaran
Teknik Pengolahan Audio Video (TPAV)

l. Transisi
1) Memberikan Transisi
Untuk lebih jelasnya maka akan dijelaskan langkah demi langkah
proses pemberian transisi pada workspace Single Track Editing, caranya:
a) Import klip ke dalam Project Window.
b) Kemudian susun salah satu klip yang ada di dalam Project Window ke
dalam Track Video 1 di dalam Timeline Window dengan melakukan drag
and drop.

c) Geser Current Time Marker ke posisi waktu 00:00:10:06 untuk
memberikan durasi transisi

Mata Pelajaran
Teknik Pengolahan Audio Video (TPAV)

d) Setelah itu drag lagi salah satu klip yang ada di dalam Project Window
ke dalam Timeline Window. Tempatkan klip tepat pada posisi Current
Time Marker pada Track Video 1, overlap dengan klip pertama.

e) Kemudian klik Tab Effects pada Project Window. Expandlah pilihan
Video Transitions, selanjutnya expand pula pilihan Iris.

f) Selanjutnya drag pilihan transisi Iris Diamond ke dalam Timeline
Window, tempatkan di Track Video 1 tepat setelah Current Time Marker

g) Kita dapat melihat hasil pemberian transisi dengan melakukan Play pada
Sequence Monitor Window atau dengan menekan Space Bar pada
keyboard komputer (Adobe Premiere tidak memerlukan proses render
untuk memainkan hasil transisi).

2) Mengatur Durasi Transisi
a) Pilih transisi yang akan diatur durasinya dengan cara klik satu kali pada
transisi tersebut. Transisi yang aktif atau telah terpilih akan berwarna
hitam seperti pada gambar di bawah ini.

Mata Pelajaran
Teknik Pengolahan Audio Video (TPAV)

b) Maka Tab Effect Controls yang ada di dalam Monitor Window akan
tampil seperti pada gambar di bawah ini. Pada Tab Controls inilah kita
melakukan pengaturan durasi transisi.

c) Kemudian ubahlah nilai pilihan Duration menjadi 00:00:02:10. Maka
panjang durasi akan berubah

3) Mengatur Posisi Transisi
Sesuai dengan kaidah yang berlakudalam workspace Single Track

Editing, maka kita dapat merubah posisi transisi dengan metode Center of
Cut, Start of Cut dan End of Cut.

Pengaturan posisi transisi dilakukan menggunakan pilihan Alignment
yang berada pada Tab Effect Controls di dalam Monitor Window.
4) Menghapus Transisi

Mata Pelajaran
Teknik Pengolahan Audio Video (TPAV)

Pada suatu saat mungkin kita perlu menghapus transisi yang telah
dibuat, maka untuk menghapus transisi caranya pilih transisi yang akan
dihapus kemudian tekan tombol Delete yang ada dalam keyboard komputer.
5) Mengganti Transisi

Sedangkan untuk mengganti transisi yang telah ada dengan transisi
jenis lainnya, yang perlu kita lakukan adalah menimpa transisi yang lama
dengan transisi yang baru pada posisi yang sama, maka transisi yang lama
akan digantikan dengan transisi yang baru. Misalnya transisi lama Anda
adalah jenis Spin, kemudian Anda akan menggantinya dengan jenis Cross
Dissolve, maka yang perlu Anda lakukan adalah mengambi transisi dari
jendela Tab Effects di Project Window, kemudian Anda drag and drop ke
dalam Timeline Window tepat pada transisi yang lama, maka secara otomatis
transisi Spin akan berubah menjadi Cross Dissolve dengan durasi yang sama

Mata Pelajaran
Teknik Pengolahan Audio Video (TPAV)

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) / JOBSHEET

SMKS ASTRINDO KOTA TEGAL

Kompetensi Keahlian Multimedia

Tahun Pelajaran 2021 / 2022

Nama Siswa / Mata Pelajaran : Teknik Pengolahan Audio Video
Kelompok
Kelas : XII Semester : Gasal Nilai

Jobsheet 1

A. KOMPETENSI DASAR
4.5 Menyunting video dengan menggunakan perangkat lunak pengolah video

B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
4.5.1 Memutar video dengan menggunakan perangkat lunak pengolah video
4.5.2 Mendemontrasikan video dengan menggunakan perangkat lunak pengolah
video

C. TUJUAN
Setelah menyaksikan tayangan video siswa dapat
 Memutar video dengan menggunakan perangkat lunak pengolah video
 Mendemontrasikan video dengan menggunakan perangkat lunak pengolah
video

D. ALAT DAN BAHAN
 Laptop / PC
 Software Adobe premier

E. LANGKAH – LANGKAH (PETUNJUK) KERJA
1. Siapkan video yang akan di sunting
2. Buka aplikasi adobe premier Start > All Program >Adobe Premiere
3. Klik tombol New Project yang terdapat pada kotak dialog pembuka
4. Pada Location, klik Browse, pilih folder Project Files di My Documents atau
lokasi hardisk tempat Anda meletakkan folder Project Files.
5. Beri nama Proyek baru pada kotak Name

6. Pada kotak dialog New Sequence, Saudara klik tombol drop down DV-
NTSC, lalu pilih Standard 48kHz.
Mata Pelajaran
Teknik Pengolahan Audio Video (TPAV)

7. Beri nama Workspace pada kotak Sequence Name
8. impor Klip Pada menu pilih File >Import
9. lakukan Trimming dengan cara Klik dua kali salah satu klip yang ada di

dalam Project Window maka klipakan tampil dalam Source Monitor atau
drag salah satu klip yang ada di dalam Project Window ke dalam Source
Window.
10. Kemudian untuk memainkan klip tersebut gunakan tombol Play atau dengan
menggeser Playhead ke posisi waktu yang kita inginkan,
11. Kemudian geser Playhead ke posisi waktu akhir lalu klik tombol Set Out
Point untuk menandai akhir trimming
12. Apabila file atau klip yang kita trim merupakan file video yang tersusun atas
video dan audio, maka kita dapat memilih format yang akan disusun ke dalam
timeline
13. Mengatur Durasi Klip di dalam Timeline Window caranya dekatkan kursor
mouse ke posisi akhir klip, sehingga akan tampil kursor Ripple Edit berwarna
merah dengan panah berwarna hitam.
14. Memotong klip sebuah klip ke dalam Timeline Window. Kemudian geser
Current Time Marker ke posisi yang akan dilakukan pemotongan.
15. Menghapus Klip (baik itu berupa audio maupun video) yang ada di dalam
Timeline Window karena berbagai alasan, misalnya tidak jadi terpakai. Maka
untuk menghapus klip yang ada di dalam Timeline Window caranya pilih
salah satu klip yang akan dihapus
16. Edite sesuai kebutuhan kemudian export

Mata Pelajaran
Teknik Pengolahan Audio Video (TPAV)

F. RUBLIK PENILAIAN KETRAMPILAN

No Keterangan 1-5 Skore 9-10
7-8
1 Editing
2 Transisi

Mengetahui; Tegal, Juli 2021
Kepala SMK Astrindo Kota Tegal Guru Mata Pelajaran

Suswono, M.Kom Lutfatul Kholifah, ST
NIPY. 08.81.002.0006 NIPY. 21.83.002.0036

Mata Pelajaran
Teknik Pengolahan Audio Video (TPAV)


Click to View FlipBook Version