The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by info, 2023-12-28 21:39:51

Katalog Piala Citra FFI 2023

Katalog FFI 2023

PRAKATA 1 SAMBUTAN MENTERI PENDIDIKAN, 3 KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI RI SAMBUTAN KETUA KOMITE FFI 2021-2023 5 SAMBUTAN KETUA BIDANG 7 PENJURIAN FFI 2021-2023 TEMA FESTIVAL FILM INDONESIA 2023 9 TRANSFORMASI PIALA CITRA FFI 10 1955 - 2023 KOMITE FESTIVAL FILM INDONESIA 19 2021 - 2023 LINIMASA KOMITE FFI 2021-2023 25 PERJALANAN MERANGKAI CITRA 26 DUTA FFI 2023 30 KATEGORI PENGHARGAAN & 31 SISTEM PENJURIAN KATEGORI PENGHARGAAN 31 SISTEM PENJURIAN FILM CERITA PANJANG 35 SISTEM PENJURIAN FILM NON CERITA PANJANG 39 DAFTAR ISI I


SISTEM PENJURIAN KRITIK FILM 42 SISTEM PEMILIHAN FILM, AKTOR, DAN AKTRIS PILIHAN PENONTON 44 KODE ETIK PENJURIAN 45 TAHAP SELEKSI AWAL 46 TAHAP REKOMENDASI 50 ASOSIASI PROFESI PERFILMAN INDONESIA 51 FILM CERITA PANJANG REKOMENDASI ASOSIASI 55 FILM CERITA PENDEK REKOMENDASI ASOSIASI 57 FILM ANIMASI PENDEK REKOMENDASI ASOSIASI 58 FILM DOKUMENTER PANJANG REKOMENDASI ASOSIASI 60 FILM DOKUMENTER PENDEK REKOMENDASI ASOSIASI 61 KRITIK FILM REKOMENDASI ASOSIASI 63 TAHAP NOMINASI 66 JURI NOMINASI 67 NOMINASI PENGHARGAAN PIALA CITRA 75 NOMINASI PENGHARGAAN KHUSUS 81 TAHAP PEMENANG 82 DEWAN JURI AKHIR 82 DEWAN PENGABDIAN SEUMUR HIDUP UNTUK FILM 95 NOMINASI FILM CERITA PANJANG 97 TERBAIK 24 JAM BERSAMA GASPAR 99 BUDI PEKERTI 103 KATALOG FFI PIALA CITRA FESTIVAL FILM INDONESIA 2023 I I


LIKE & SHARE 107 SLEEP CALL 111 WOMEN FROM ROTE ISLAND 115 NOMINASI FILM KATEGORI SPESIFIK 119 TERBAIK NOMINASI FILM CERITA PENDEK 149 TERBAIK BISING 151 BLOODY ROSE 153 EVAKUASI MAMA EMOLA 155 PAYUNG DARA 157 VANIA ON LIMA STREET 159 WONGASU 161 YUSUFPUTUS1 BARU SAJA MENGUNGGAH VIDEO 163 NOMINASI FILM ANIMASI PENDEK 165 TERBAIK BUNIAN 167 FICUSIA 169 I SAW A GHOST, AND IT WAS BEAUTIFUL 171 KANCIL: MENCARI DAN DICARI 173 ROTTO AND KIT 175 TRUNGTUNG 177 DAFTAR ISI III


NOMINASI FILM DOKUMENTER 179 PANJANG TERBAIK EKSIL 181 HERSTORY - AN UNTOLD HISTORY 183 MAYDAY! MAY DAY! MAYDAY! 185 ONE BIG SUMBA FAMILY 187 NOMINASI FILM DOKUMENTER 189 PENDEK TERBAIK LUDRUK DAHULU, KINI, DAN NANTI 191 PENANTIAN IWAN 193 RIWAYATMU KINI 195 SANG PUNGGAWA LAUT SUMBAWA 197 THE INDEPENDENCE DAY: BETWEEN TEARS AND LAUGHTERS 199 WISISI NIT MEKE 201 NOMINASI KRITIK FILM TERBAIK 203 MENUJU MALAM ANUGERAH 205 MALAM ANUGERAH PIALA CITRA 221 FESTIVAL FILM INDONESIA 2023 PERAIH PIALA CITRA & PENGHARGAAN KHUSUS FFI 2023 229 CATATAN AKHIR FFI 2023 241 KOMITE & PANITIA FFI 2023 263 KATALOG FFI PIALA CITRA FESTIVAL FILM INDONESIA 2023 I V


PRAKA TA Kata Citra untuk pertama kalinya digunakan sebagai nama penghargaan pada Festival Film Indonesia (FFI) ke-4 tahun 1973. Piala Citra merupakan simbol supremasi tertinggi perfilman Indonesia, yang menjadi barometer dan saksi jatuh, bangun, serta capaian industri perfilman Indonesia, baik di tingkat nasional maupun internasional. Pada pelaksanaan anugerah Piala Citra Festival Film Indonesia yang ke-43 tahun ini, FFI memberikan apresiasi dan penghargaan kepada seluruh insan perfilman Indonesia yang telah melahirkan karya-karya terbaik dan luar biasa. Karya-karya mereka memperkaya ekosistem dan mewarnai peta perfilman Indonesia dulu, sekarang, dan nanti. Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) ke43 yang bertema Citra ini diselenggarakan dengan mengutamakan kriteria: 1 PRAKATA


Komite FFI 2021-2023 mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Bapak Nadiem Anwar Makarim beserta jajarannya, Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia, Bapak Erick Thohir beserta jajarannya, Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Ibu Ida Fauziyah beserta jajarannya, Staf Khusus Presiden Republik Indonesia, Bapak Sukardi Rinakit, Ketua Badan Perfilman Indonesia, Bapak Gunawan Paggaru beserta jajarannya, Ketua Lembaga Sensor Film, Rommy Fibri Hardiyanto beserta jajarannya, asosiasi-asosiasi profesi perfilman Indonesia, Akademi Citra, para juri, dan seluruh komponen ekosistem perfilman Indonesia atas dukungan dan kerja samanya selama persiapan dan pelaksanaan Festival Film Indonesia 2023. Salam Sinema! KEJERNIHAN GAGASAN & TEMA Film yang memiliki kejernihan gagasan dan tema yang relevan dengan situasi dan perkembangan zaman. KUALITAS TEKNIS & ESTETIKA Film dengan pencapaian teknis dan estetika berkualitas yang mendukung keutuhan gagasan dan tema. PROFESIONALISME Film yang merefleksikan profesionalisme dan keterampilan pembuat film dalam mewujudkan gagasannya. PRINSIP KEBERAGAMAN Film yang lugas memaparkan budaya inklusif dalam kebhinekaan Indonesia. ORISINALITAS Film yang orisinal dari karya-karya yang sudah ada. NUANSA BARU Film-film yang membawa nilai-nilai kebaruan, baik dalam hal teknis, cara tutur, unsur genre maupun tema. I II III IV V VI KATALOG FFI PIALA CITRA FESTIVAL FILM INDONESIA 2023 2


SAMBUTAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI RI NADIEM A. MAKARIM SAMBUTAN


Penyelenggaraan Festival Film Indonesia (FFI) setiap tahunnya senantiasa ditunggutunggu seluruh masyarakat Indonesia. Melalui FFI, kita diajak mengenal film-film terbaik karya para sineas hebat Indonesia dan memahami perkembangan dunia perfilman Indonesia dari masa ke masa. Dari sanalah kita bisa mengapresiasi karya para sineas Indonesia dan turut serta dalam upaya memperkuat ekosistem perfilman tanah air. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan senantiasa menjadi bagian penting dalam penguatan ekosistem perfilman tanah air. Kami telah menghadirkan terobosan Dana Indonesiana dan Indonesiana TV untuk mendukung para sineas Indonesia dalam memproduksi, mendistribusikan, serta mempromosikan karya-karyanya. Melalui berbagai terobosan Merdeka Budaya, kami terus mengupayakan ekosistem perfilman Indonesia yang lebih berkelanjutan. Saya senang sekali bahwa pada penyelenggaraan FFI 2023 kali ini, film dan sineas yang masuk sebagai nominasi atau meraih penghargaan jauh lebih beragam dari segi genre dan isu yang diangkat. Beberapa isu yang diangkat meliputi guru dan pendidikan, pekerja migran dan kekerasan seksual, serta berbagai isu lain yang kontekstual dengan kondisi hari ini. Selain itu, hal yang tak kalah membanggakan adalah semakin meningkatnya antusiasme masyarakat Indonesia dan global terhadap film-film kita. Puluhan juta penonton memadati bioskop-bioskop yang menayangkan film para sineas Indonesia. Lebih dari 40 judul film Indonesia tayang di berbagai festival film internasional bergengsi di sejumlah negara. Melalui pengantar ini, saya mengucapkan selamat kepada para pemenang dan nomine FFI 2023. Apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pelaku perfilman Indonesia yang terus bekerja keras dan bekerja kreatif untuk menyuguhkan karya-karya terbaiknya. Semoga penyelenggaraan FFI 2023 menjadi batu loncatan bagi dunia perfilman Indonesia untuk semakin berkualitas di masa-masa selanjutnya. Besar harapan saya lebih banyak para sineas Indonesia yang memanfaatkan terobosan kebijakan dari Kemendikbudristek dan menjadi bagian dari perjalanan FFI ke depannya. Mari terus berkarya dan bergerak serentak melanjutkan Merdeka Berbudaya. Nadiem Anwar Makarim Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi KATALOG FFI PIALA CITRA FESTIVAL FILM INDONESIA 2023 4


SAMBUTAN KETUA KOMITE FFI 2021 - 2023 REZA RAHADIAN SAMBUTAN


6 Tanpa terasa, kami, Komite Festival Film Indonesia 2021-2023, akhirnya tiba di penghujung masa bakti. Saya mengucap syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmatnya sehingga seluruh rangkaian kegiatan Piala Citra Festival Film Indonesia 2021-2023 dapat terlaksana dengan baik. Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Bapak Nadiem A. Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI beserta seluruh jajarannya, Bapak Hilmar Farid, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek RI beserta jajarannya, Bapak Ahmad Mahendra, Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek RI beserta jajarannya, Badan Perfilman Indonesia, asosiasi-asosiasi profesi perfilman, dan seluruh komponen ekosistem perfilman Indonesia yang terlibat sejak awal hingga akhir masa bakti kami. Selama tiga tahun terakhir, kami telah melewati berbagai macam hal dan melakukan pencapaian yang patut disyukuri. Pada tahun pertama, bersama dengan beberapa insan perfilman, kami turut mendorong penganugerahan gelar Pahlawan kepada Usmar Ismail, Bapak Perfilman Indonesia dan juga pelopor Festival Film Indonesia. Pada tahun kedua, kami mendorong lahirnya Akademi Citra sebagai platform bagi para peraih Piala Citra untuk berpartisipasi dalam proses penjurian FFI. Ruang Penayangan FFI juga kami siapkan agar proses penjurian FFI 2021-2023 dapat terkoordinasi, terpantau, dan aman. Pada tahun ketiga, Ruang Penayangan FFI sudah bisa diakses dari aplikasi gawai dan penjurian tahap pemenang untuk film pendek, film dokumenter, dan film animasi dilakukan di bioskop. Pada tahun ketiga ini, kami sepakat mengangkat tema “Citra”. Kata yang lekat dengan Festival Film Indonesia, bukan sekadar nama piala atau judul lagu yang dinyanyikan di setiap penyelenggaraan Malam Anugerah FFI. Kata “Citra” memiliki makna yang lebih besar, image atau marwah Festival Film Indonesia. Sejalan dengan tema, seluruh pembaca nominasi dan pemenang pada Malam Anugerah adalah mereka yang telah meraih Piala Citra. Dengan beragam promosi tentang “Citra”, kami berharap masyarakat akan terus mengingat penghargaan tertinggi perfilman Indonesia. Tiga tahun terakhir merupakan perjalanan yang luar biasa. Kerja sama dan komunikasi dengan Kemendikbudristek RI sebagai pilar utama yang memberikan dukungan penuh pada penyelenggaraan FFI sudah berjalan dengan sangat baik. Begitu juga dengan asosiasi-asosiasi profesi perfilman, institusi dan industri film, dan elemen-elemen terkait di ekosistem perfilman Indonesia. Menutup masa kepengurusan Komite Festival Film Indonesia 2021-2023, kami telah menyiapkan sebuah buku pedoman yang berisi sistem kerja dan tata kelola yang dapat dijadikan panduan bagi Komite FFI selanjutnya untuk pelaksanaan Festival Film Indonesia yang lebih baik. Di akhir masa jabatan saya sebagai Ketua Komite FFI 2021-2023 ini, saya berharap FFI bisa tetap menjaga transparansi, kejujuran, dan ketidakberpihakannya untuk perfilman Indonesia yang terus bergerak maju. Terima kasih yang tak terhingga kepada keluarga besar FFI 2021-2023 dan Tim Kerja FFI 2023 yang telah bekerja keras sehingga rangkaian Piala Citra Festival Film Indonesia 2023 dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Kami juga mengucapkan terima kasih yang setinggitingginya kepada semua pihak, khususnya kepada para sineas dan kritikus film yang telah mendaftarkan karyanya di FFI 2023. Akhir kata, saya mengucapkan selamat kepada para penerima penghargaan Festival Film Indonesia 2023. Maju terus perfilman Indonesia. Reza Rahadian Ketua Komite FFI 2021 - 2023 KATALOG FFI PIALA CITRA FESTIVAL FILM INDONESIA 2023 KATALOG FFI PIALA CITRA FESTIVAL FILM INDONESIA 2023 6


SAMBUTAN KETUA BIDANG PENJURIAN FFI 2021 - 2023 GARIN NUGROHO SAMBUTAN


Salam kebersamaan bagi kita semua, Seperti kita ketahui, FFI merupakan ajang penghargaan tertinggi bagi insan perfilman Indonesia. Oleh karena itu, proses penjurian FFI selayaknya dilakukan secara profesional dan objektif. Proses penjurian tidak akan berjalan tanpa para juri yang berdedikasi penuh melaksanakan tugasnya menilai film-film Indonesia. Mereka adalah 103 orang dari 15 asosiasi profesi perfilman yang terlibat pada Tahap Film Rekomendasi, 69 anggota Akademi Citra yang memberikan suaranya pada Tahap Film Nominasi, dan delapan orang Dewan Juri Akhir pada Tahap Film Pemenang kategori Film Cerita Panjang, serta 14 orang juri yang terlibat dalam tiga tahap penjurian pada masing-masing kategori Film Non Cerita Panjang dan Kritik Film. Produktivitas film Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Tahun ini tercatat sebanyak 75 judul film cerita panjang yang mendaftar, 336 judul film cerita pendek, 89 judul film animasi pendek, satu judul film animasi panjang, 118 judul film dokumenter pendek, dan 22 judul film dokumenter panjang. Selain itu, Komite FFI juga menerima sebanyak 101 judul karya kritik film, serta 28.291 orang masyarakat penonton film Indonesia yang berpartisipasi dalam kategori Film, Aktor, dan Aktris Pilihan Penonton. Film-film Indonesia tahun ini juga sangat beragam, baik dari segi genre maupun tema. Nama-nama baru yang bermunculan dari bagian timur Indonesia menambah kembangan sayap film Indonesia dengan jangkauan yang semakin meluas. Kekuatan teknis dan craftmanship pekerja film Indonesia yang semakin meningkat pun membuat kualitas pada unsur-unsur film Indonesia terasa memiliki standar yang baik dan merata. Sistem penjurian FFI 2023 masih merupakan kelanjutan sistem yang sudah dibenahi secara bertahap sejak tahun 2021. Sistem ini dirancang dengan melanjutkan sistem yang sudah ada melalui serangkaian diskusi kelompok terarah dan masukan dari unsur-unsur ekosistem perfilman. Kami menetapkan sistem penjurian hibrida dengan proses seleksi berlapis yang melibatkan pemangku kebijakan perfilman, seperti asosiasi profesi, Akademi Citra, dan para ahli yang mewakili berbagai profesi film. Sebuah cita-cita bersama untuk membangun kerja sama dan rasa percaya dalam merealisasikan ekosistem yang lebih produktif dan saling mendukung. Mekanisme penjurian Tahap Rekomendasi Asosiasi dan Tahap Nominasi tahun ini juga mengalami perkembangan. Ruang Penayangan FFI daring hasil kerja sama Komite FFI 2021-2023 dengan Bioskop Online yang semula berbasis web, kini dapat diakses dengan aplikasi. Hal ini sebagai upaya untuk mengembangkan proses menonton dan voting satu pintu yang dapat menjaga keamanan film dan memfasilitasi seluruh juri yang terlibat. Namun, sistem penjurian 2021-2023 belum tentu luput dari kekurangan. Pembacaan dan peninjauan bersama mengenai kerja sama dan kekuatan asosiasi profesi perfilman, lembagalembaga film, dan insan-insan perfilman perlu ditingkatkan, sehingga perbaikan ekosistem perfilman kita dapat berkesinambungan dari hulu ke hilir. Kami, Komite FFI 2021-2023, berharap apa yang sudah terbangun pada periode ini, semoga dapat dilanjutkan dan disempurnakan oleh Komite FFI periode berikutnya. Selamat kepada seluruh pemenang Piala Citra FFI 2023 dan selamat kepada pemenang kategori Kritik Film dengan Penghargaan Tanete Pong Masak. Selamat kepada Film Pilihan Penonton dengan Penghargaan Lilik Sudjio. Selamat kepada Aktor dan Aktris Pilihan Penonton dengan Penghargaan A. N. Alcaff dan Penghargaan Dhalia. Nama-nama penghargaan tersebut adalah para pejuang film Indonesia yang selayaknya selalu kita dengungkan dalam perhelatan-perhelatan perfilman kita, sebagai warisan pengetahuan kepada generasi muda. Dengan selesainya masa tugas kami, maka kami pamit undur diri. Semoga kerja kami dapat memberi manfaat pada perkembangan industri perfilman Indonesia selama periode kerja kami. Semoga FFI ke depannya selalu menjadi tolok ukur pencapaian bersama perfilman Indonesia dan menjadi ajang supremasi tertinggi dalam memberikan apresiasi yang tepat kepada insan perfilman Indonesia. Saya ucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada seluruh jajaran Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi RI, Badan Perfilman Indonesia, asosiasi-asosiasi profesi perfilman Indonesia, lembaga-lembaga perfilman, serta kepada seluruh Komite Kerja FFI yang telah bekerja bersama-sama mewujudkan FFI 2021-2023 dengan suasana yang harmonis, berdedikasi, dan penuh profesionalitas. Garin Nugroho Ketua Bidang Penjurian FFI 2021 - 2023 KATALOG FFI PIALA CITRA FESTIVAL FILM INDONESIA 2023 8


CITR A TEMA FESTIVAL FILM INDONESIA 2023 Festival Film Indonesia sejak tahun 1973 (FFI ke-4) secara rutin telah memberikan Piala Citra sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan untuk capaian keragaman tema, kekuatan cerita, dan kualitas teknis terbaik. Oleh karena itu, Festival Film Indonesia 2023 mengangkat tema CITRA. CITRA yang bermakna “bayangan” atau “imaji” terinspirasi dari sajak karya Usmar Ismail. CITRA disematkan sebagai nama anugerah perfilman Indonesia yang telah diberikan sejak tahun 1967 dan menjadi simbol supremasi tertinggi perfilman Indonesia. Piala Citra yang diberikan setiap tahun menjadi benang merah capaian perfilman Indonesia yang membentuk peta dinamika dan kemajuan perfilman Indonesia dahulu, kini, dan nanti. TEMA FESTIVAL FILM INDONESIA 2023 9


1955 – 2023 T RA N S F O RM A S I PIALA CITRA F F I


FFI 19Awalnya, hadiah pemenang diberi nama Hadiah Roekiah Film Festival Indonesia 1955. Bentuk hadiahnya diserahkan kepada panitia yang dibentuk oleh D. Djajakusuma (sebagai perancang hadiah dalam kepanitiaan FFI ke-1). Ketika Festival Film Indonesia (FFI) pertama kali digelar pada tanggal 30 Maret – 5 April 1955, sebanyak 12 film yang terpilih berdasarkan kesenian dan kebudayaan ditinjau dan dinilai oleh tujuh orang juri dari kalangan terkemuka di bidang kebudayaan dan dunia film Indonesia. Hadiah yang diberikan pun hanya untuk 12 kategori, yaitu film yang terbaik, regie (sutradara) yang terbaik, pelaku wanita terbaik, pelaku pria terbaik, pelaku penyokong wanita terbaik, pelaku penyokong pria terbaik, pemotretan terbaik, suara terbaik, skenario terbaik, dekor terbaik, iringan musik terbaik, dan montage (penyuntingan) terbaik. PARA PELAKU TERBAIK FFI 1955: A. HADI, FIFI YOUNG, A. N. ALCAFF, DAN DHALIA 1 1


55 Hadiah resmi dari PPFI berupa Piala Roekiah yang berbentuk anggrek, serta cincin untuk para pemain perempuan dan pria terbaik. Sayangnya, tidak tersedia dokumentasi dan deskripsi yang spesifik terkait bentuk piala dan cincin yang diberikan. 1960 Menjelang Festival Film Asia ke-7 di Tokyo, Festival Film Indonesia ke-2, yang menurut versi PPFI (Persatuan Perusahaan Film Indonesia) adalah Pesta Film Indonesia atau Festival Film Indonesia ke-6, kembali digelar pada tanggal 21–25 Februari 1960. Enam film, yaitu Turang, Pilihlah Aku, Anakku Sajang, Tiga Buronan, Asrama Dara, dan Kunanti di Jogja, masingmasing meraih kemenangan di antara 14 kategori yang diperlombakan. PAWAI PESTA FILM INDONESIA POSTER FFI 1955 Namun, panitia ternyata tidak mendapat satu kesepakatan soal nama hadiah karena munculnya nama-nama seperti S. Tutur, Dr. Hujung, C. Simandjuntak, dan Ronggowarsito. Akhirnya, hadiahnya diberi nama Hadiah Festival Film Indonesia Pertama. Hal yang disayangkan kala itu karena penghargaan di festival-festival lain selalu diberi nama khusus. KATALOG FFI PIALA CITRA FESTIVAL FILM INDONESIA 2023 1 2


PIALA CITRA FFI 1973 YANG TERBUAT DARI LEMPUNG. SINEMATEK INDONESIA HANYA MENGOLEKSI BAGIAN ATAS PIALA YANG SUDAH DIBALUR PASIR UNTUK MENJAGA BENTUKNYA DAN TANPA TATAKAN. (KOLEKSI SINEMATEK INDONESIA) Tujuh tahun berselang, Festival Film Indonesia ke-3 digelar di Jakarta pada tanggal 9–16 Agustus 1967, setelah orang-orang film lepas dari tindasan keadaan ekonomi dan dominasi PKI. 1967 SOEKARNO M. NOOR, PEMAIN UTAMA PRIA TERBAIK FFI 1967 Pelaksanaannya ikut menumpang dalam Pekan Apresiasi Film Nasional yang diorganisir bersama dengan Departemen Penerangan RI. Hadiahnya berupa piala berbahan logam yang digraver dengan tulisan “Pekan Apresiasi Film Nasional, Festival Film ke III”. TRANSFORMASI PIALA FFI 1955 - 2023 1 3


Pada Malam Anugerah FFI 1973, para pemenang diberi hadiah berupa piala yang terbuat dari lempung. Nama “Citra” pun untuk pertama kalinya digunakan sebagai nama piala resmi Festival Film Indonesia. Penggunaan nama tersebut diresmikan oleh Menteri Penerangan Republik Indonesia, Budiardjo, pada pembukaan Festival Film Indonesia 1973 di Jakarta pada tanggal 26 Maret 1973, berdasarkan Keputusan Presiden Soeharto tentang nama Piala Citra, dengan harapan menjadi piala yang terhormat. SOFIA W. D. DAN DICKY ZULKARNAIN, AKTRIS DAN AKTOR PEMBANTU TERBAIK FFI 1973 Festival Film Indonesia ke-4 menjadi awal penyelenggaraan yang lebih rutin dan teratur, yang didukung oleh segenap ekosistem Perfilman Indonesia, Departemen Penerangan RI, dan Pemerintah Daerah. Penyelenggaraannya dikoordinatori oleh Yayasan Nasional Festival Film Indonesia (YFI) yang dibentuk pada bulan Oktober 1972 di Jakarta dan diprakarsai oleh PPFI, GASFI, KFT, dan PARFI. Nama “Citra” terpilih dari sejumlah nama yang dikumpulkan oleh Soemardjono Demang Wirjokoesoemo, Ketua Penyelenggara FFI 1973, dan D. Djayakusuma. Idenya diilhami oleh lagu yang digubah oleh Cornel Simandjuntak dan liriknya ditulis oleh Usmar Ismail. Ide pokoknya bertolak dari makna cahaya dan bayangan (citra bayangan), serasi dengan nasib karyawan, artis, dan produsen film yang tergantung pada cahaya dan bayangan yang tampak di layar putih. 1973 POSTER FFI 1973 KATALOG FFI PIALA CITRA FESTIVAL FILM INDONESIA 2023 1 4


Piala Citra FFI 1974 ini berbahan perunggu yang disepuh dengan emas dan mempunyai empat pinggiran yang merupakan sayap yang terbuat dari serat kaca. Tingginya kurang lebih 40–50 cm dengan berat 1,5 kg. Piala Citra desain terbaru ini kemudian diberikan pada penyelenggaraan Festival Film Indonesia di tahun selanjutnya hingga tahun 1992, lalu dari tahun 2004 hingga 2007 atau Festival Film Indonesia ke-27. Pada Festival Film Indonesia ke-5 yang diselenggarakan di Surabaya pada tanggal 23–31 Maret 1974, para pemenang menerima Piala Citra dengan desain terbaru dari Gregorius Sidharta, seniman pematung terkenal Indonesia. Piala ini menjadi pengganti Piala Citra yang sebelumnya diberikan pada FFI 1973 yang statusnya masih sementara. PIALA CITRA FFI YANG DIDESAIN OLEH GREGORIUS SIDHARTA. (KOLEKSI SINEMATEK INDONESIA) 1974 TRANSFORMASI PIALA FFI 1955 - 2023 1 5


Pada Malam Anugerah Festival Film Indonesia ke-28 di Bandung pada tanggal 12 Desember 2008, desain dan material Piala Citra mengalami perubahan yang selaras dengan tema “Bangkit Menuju Citra Baru” dan untuk memberikan kesegaran baru bagi dunia perfilman Indonesia. Lima desainer terlibat dalam perubahan piala ini, yaitu Heru S. Sudjarwo, S.Sn. (Koordinator), M.A., Prof. Drs. Yusuf Affandi, M.A., Drs. H. Dan Hisman Kartakusumah, Indro Sungkowo, dan Bambang Nurcahyo, S.Sn. Desain Piala Citra terbaru ini menggunakan bahan logam kuningan yang disepuh dengan emas. Lambanglambang yang dimasukkan berupa hati atau jantung atau kalbu atau sanubari yang kemudian berkembang menjadi postur tubuh manusia yang berdoa. Konturnya yang berbentuk huruf V atau Victory berarti sebuah penghargaan atau nilai kemenangan. Piala Citra ini diberikan sampai pada penyelenggaraan Festival Film Indonesia ke-33. 2008 KATALOG FFI PIALA CITRA FESTIVAL FILM INDONESIA 2023 1 6


Festival Film Indonesia ke-34 mengalami banyak perombakan dari sisi penyelenggaraan dan konsep penjurian. Piala Citra yang diberikan pada Malam Anugerah FFI di Palembang, Sumatera Selatan pada 6 Desember 2014 pun kembali menggunakan desain Gregorius Sidharta. Namun, desain tersebut mengalami sedikit modifikasi ulang oleh Dolorosa Sinaga, salah satu anak didik Sidharta di Institut Kesenian Jakarta (IKJ), agar terlihat elegan. Tingginya 42 cm untuk Piala Citra kategori spesifik dan 46 cm untuk Piala Citra kategori Film Cerita Panjang Terbaik dan Pengabdian Seumur Hidup untuk Film. Desain ini menjadi desain standar Piala Citra yang diberikan sampai saat ini. Semoga Piala Citra tetap menjadi lambang supremasi prestasi profesional dunia film Indonesia dan memberikan semangat bagi para sineas Indonesia untuk terus berkarya dan memajukan perfilman Indonesia. 2014 - 2023 TRANSFORMASI PIALA FFI 1955 - 2023 1 7


REFERENSI • Anggie, H. FFI 2014 Piala Citra Kembali ke Bentuk Semula. Liputan6.com, Edisi 17 Oktober 2014. https://www.liputan6.com/showbiz/read/2120527/ ffi-2014-piala-citra-kembali-ke-bentuk-semula • Atmasari, R. 2014. FFI 2014, Kembalikan Piala Citra ke Bentuk Awal. Tempo.co, Edisi 6 November 2014. https://seleb.tempo.co/read/620057/ffi-2014- kembalikan-piala-citra-ke-bentuk-awal • Ardan, SM. 1955. Tragedi dalam Festival. Star News No. 14, Tahun 3. • Ardan, SM. 2004. Setengah Abad Festival Film Indonesia. Jakarta: Panitia Festival Film Indonesia 2004 dan Jaringan Kreatif Independen Workshop Production Network. p.13. • Berita Industri Film. 1955. Festival Film Indonesia 1 1955. Berita Industri Film No. 2, Tahun I, Edisi April 1955. • Berita Industri Film. 1955. Mendjelang Festival Film Indonesia. Berita Industri Film No. 1, Tahun I, Edisi Maret 1955. • Festival Film Indonesia. 2008. Festival Film Indonesia 2008: Bangkit Menuju Citra Baru. Panitia Festival Film Indonesia 2008. • Film Varia. 1955. Serba-Serbi: Festival Film Indonesia Pertama. Film Varia No. 5, Tahun 2. Edisi Mei 1955. • Film Varia. 1960. Serba-Serbi Pesta Film Indonesia ke-VI. Film Varia No. 96, Tahun 3, Edisi 17 Februari 1960. • Film Varia. 1960. Serba-Serbi Pesta Film Indonesia ke-6. Film Varia No. 97, Tahun 3, Edisi 24 Februari 1960. • Film Varia. 1960. Pembukaan Pesta Film Indonesia ke-VI. Film Varia No. 98, Tahun 3, Edisi 2 Maret 1960. • Lookman, H. 1956. Dokumentasi Film Indonesia 1955 – 1956. Jakarta: Penerbit Pura. • Panitia Pelaksana FFI’74. 1974. Jenis Acara & Kegiatan FFI 1974. Buletin FFI’74 Festival Film Indonesia No. 1. • Panitia Pelaksana FFI’74. 1974. Piala Citra. Buletin FFI’74 Festival Film Indonesia No. 5. • Pusat Data dan Analisa Tempo. 2019. Seri I - Hiruk Pikuk Festival Film Indonesia. Jakarta: TEMPO Publishing. • Selecta. 1967. Harapan Perfilman Ditahun 1967. Selecta No. 280. Edisi 30 Januari 1967. • Star Weekly. 1960. Festival Film Nasional ke VI. Star Weekly No. 737, Tahun 15, Edisi 13 Februari 1960. • Tjasmadi. MJ. 1977. Panca Warsa FFI 1973–1977. Jakata: Panitia Festival Film Indonesia 1977. 108p. • Sinematek Indonesia.


KOMITE FESTIVAL FILM INDONESIA 2021 – 2023


REZA RAHADIAN /KETUA KOMITE LINDA GOZALI /SEKRETARIAT EMIRA P. PATTIRADJAWANE /HUMAS PENJURIAN RESTI GHINA ULFAH /MEDIA SOSIAL & WEBSITE GITA FARA /KEUANGAN & PENGEMBANGAN USAHA GARIN NUGROHO /KETUA BIDANG PENJURIAN INET LEIMENA /KETUA BIDANG ACARA ARYA IBRAHIM /KETUA PELAKSANA NAZIRA C. NOER /HUMAS ACARA KATALOG FFI PIALA CITRA FESTIVAL FILM INDONESIA 2023 2 0


1. TIM PELAKSANA / RIZKY F. ZULHAN, AHMAD MUTAAL, ARYA IBRAHIM, RIVALDI GARIN NUGROHO, SUGAR NADIA, HERA ANNISA, FATIMAH LILIANI, HAFIZ HUSNI, GLENN MARIO ISMAIL HADHA, LUSI TRIANA, LINDA GOZALI • 4. TIM KEUANGAN / LYDIA TRI ARYANI, USAHA / RULIKA ROESLI, AMALIA LUTHFYA PRADIFERA, GITA FARA, RINO NOVERIO, I GUSTI WIJATNO, CHAIRIL IBOY ASHARI, INET LEIMENA, YUDITH HASYIM • 7. TIM HUMAS NADYA, FADHLURROHMAN, MEGA FIRDA, SALWA ENA RATIOSA, NOVA MOCHTAR, TALITHA PENJURIAN / EMIRA P. PATTIRADJAWANE, ANDI F. YAHYA, FREDERIKA K. DAPAMANIS, ARI RESTI GHINA ULFAH, ALITA RAMADHANTI, RATQA GHAISANI, EMILY WIPUTRI, DIAN PURNAMASARI NURFADILAH • 10. TIM DOKUMENTASI / TANTRA ATMAJAYA, MUHAMMAD MUHAMMAD RIZKY ADLY LAYANA, ANGGA RIZKY, CHANDRA PUTRA, IMANUEL ABRAHAM 1 2 4 5 3 KOMITE, TIM KERJA & VOLUNTER FESTIVAL FILM INDONESIA 2023 2 1


F. HARUN, MISSUARY KENCANA PUTRI, TINA MAYLANI • 2. TIM PENJURIAN / CHARLES • 3. TIM SEKRETARIAT / KHARISMA RHANY, RIDLA AN-NUUR S., ANUNG SARI, GITA FARA, TRI SUCI MEILAWATI • 5. TIM PENGEMBANGAN AGUNG AYU NOVITASARI, ROBERTUS DARREN RADYAN • 6. TIM ACARA / YANTI ACARA / NAZIRA C. NOER, MUTASYAROVA M. H., TASYA AZIZA, ANZAKYEL IZDIHAR N. MAILANGKAY, IVAN MAKHSARA, MUHAMMAD GHIFAR • 8. TIM HUMAS NUGROHO • 9. TIM MEDIA SOSIAL &WEBSITE / DARA NINGGAR, SIREGAR, LUKE TRINITA, RAYMOND GILBERT, CALITA HIN, NADYA JASMINE, AHMAD ALFATH FADHIL, DIPUTRA ANTARJAYA, ARMAN FEBRYAN, YOGA RAMADHAN FEBYANTO, WAHYUDI, MUHAMMAD FARHAN FADHIL, AGNEST RIANSYAH 6 8 7 9 10 KATALOG FFI PIALA CITRA FESTIVAL FILM INDONESIA 2023 2 2


DIREKTUR PERFILMAN, MUSIK & MEDIA, KOMITE, TIM KERJA & DUTA FFI 2023 KOMITE, TIM KERJA & VOLUNTER FESTIVAL FILM INDONESIA 2023 2 3


DIREKTUR PERFILMAN, MUSIK & MEDIA, KOMITE, VOLUNTER & DUTA FFI 2023 2 4


2 5 2021 - 2023 L I N I M A S A KOMITE FFI


CITRA Masa Komite Festival Film Indonesia 2021-2023 telah mencapai akhir. Tiga tahun yang singkat telah dilalui dan digunakan untuk bangkit bersama, berjejaring, dan bertaut demi Piala Citra Festival Film Indonesia yang lebih baik. 20


25 Agustus 2021 Pertemuan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia 10 Oktober 2021 Pertemuan Pengumuman Nominasi FFI 2021 November 2021 21 15 Juli 2021 Konferensi Pers Peluncuran Piala Citra FFI 2021 15 Juli 2021 Pertemuan Presiden Republik Indonesia *Kredit Foto: BPMI Setpres Penjurian Tahap Akhir FFI 2021 LINIMASA KOMITE FESTIVAL FILM INDONESIA 2021-2023 2 5


10 November 2021 27 Oktober 2021 Konferensi Pers Menuju Malam Anugerah Piala Citra 2021 Malam Anugerah Piala Citra FFI 2021 & Pidato Presiden RI tentang Gelar Pahlawan Nasional untuk Bapak Usmar Ismail 30 Maret 2022 Konferensi Pers Peluncuran Piala Citra FFI 2022 14 - 15 Januari 2022 Diskusi Kelompok Terarah Persiapan Piala Citra FFI 2022 2022 KATALOG FFI PIALA CITRA FESTIVAL FILM INDONESIA 2023 2 6


Program Daring FFI 2022 Program Luring FFI 2022 April 2022 November 2022 Penjurian Tahap Akhir FFI 2022 22 April 2022 Sosialisasi Penjurian & Akademi Citra FFI 2022 22 Oktober 2022 Pengumuman Nominasi FFI 2022 2 7 LINIMASA KOMITE FESTIVAL FILM INDONESIA 2021-2023


11 November 2022 Konferensi Pers Menuju Malam Anugerah Piala Citra 2022 Malam Anugerah Piala Citra FFI 2022 22 November 2022 Peluncuran Piala Citra FFI 2023 30 Maret 2023 Pengenalan Duta Piala Citra FFI 2023 2023 KATALOG FFI PIALA CITRA FESTIVAL FILM INDONESIA 2023 2 8


Kunjungan Media Duta FFI 2023 Sosialisasi Penjurian Akademi Citra FFI 2023 Program Daring FFI 2023 21 Agustus 2023 Pengumuman Nominasi FFI 2023 14 Oktober 2023 Penjurian Tahap Akhir FFI 2023 2 November 2023 Konferensi Pers Menuju Malam Anugerah Piala Citra 2023 LINIMASA KERJA KOMITE FESTIVAL FILM INDONESIA 2021-2023 2 9


Chicco Kurniawan Putri Marino Lukman Sardi Christine Hakim Laura Basuki DUTA FESTIVAL FILM INDONESIA 2023 2023. Mereka , , , . CATATAN PIALA CITRA FESTIVAL FILM INDONESIA 2023 KATALOG FFI PIALA CITRA FESTIVAL FILM INDONESIA 2023 3 0


Kunjungan Media Duta FFI 2023 Sosialisasi Penjurian Akademi Citra FFI 2023 Program Daring FFI 2023 21 Agustus 2023 Pengumuman Nominasi FFI 2023 14 Oktober 2023 Penjurian Tahap Akhir FFI 2023 2 November 2023 Konferensi Pers Menuju Malam Anugerah Piala Citra 2023 LINIMASA KERJA KOMITE FESTIVAL FILM INDONESIA 2021-2023 2 9


Chicco Kurniawan Putri Marino Lukman Sardi Christine Hakim Laura Basuki DUTA FESTIVAL FILM INDONESIA 2023 2023. Mereka , , , . KATALOG FFI PIALA CITRA FESTIVAL FILM INDONESIA 2023 3 0


Kunjungan Media Duta FFI 2023 Sosialisasi Penjurian Akademi Citra FFI 2023 Program Daring FFI 2023 21 Agustus 2023 Pengumuman Nominasi FFI 2023 14 Oktober 2023 Penjurian Tahap Akhir FFI 2023 2 November 2023 Konferensi Pers Menuju Malam Anugerah Piala Citra 2023 Selama tiga tahun terakhir juga, Festival Film Indonesia menjadi saksi kebangkitan perfilman I ndonesia pasca pandemi COVID-19. G eliat produksi film Indonesia kembali bergerak normal. Pintu-pintu bioskop terbuka l ebar untuk penonton film Indonesia yang m enantikan f ilm dengan genre-genre f avorit m ereka. F ilm-film dengan b eragam t ema, gagasan, dan latar belakang budaya dari Sumatera hingga Papua telah meramaikan anugerah Piala Citra Festival F ilm I ndonesia. F ilm-film yang mengangkat budaya dan bahasa lokal dan para pemain dari lintas generasi juga memberi warna tersendiri . Komite FFI 2021-2023 k embali menyediakan Ruang P enayangan FFI bekerja sama dengan B ioskop O nline. P ada t ahun k e-3 ini, R uang Penayangan FFI tidak hanya berbasis web, tapi juga berbasis aplikasi, tanpa melupakan keamanan materi film dan proses penjurian. Par a juri dari Tahap Rekomendasi Asosiasi hingga Tahap Nominasi sudah bisa menonton dan m enilai film-film menggunakan b eragam gawai y ang mereka miliki. Akademi Citr a yang kini memasuki tahun ke-2 juga mulai menunjukkan antusiasme dan p artisipasi aktifnya. D i sela kesibukannya, para anggota Akademi Citr a 2023 menyempatkan waktu untuk menjalankan tugasnya sebagai Juri Nominasi FFI 2023. Selain itu, penjurian Tahap Pemenang untuk kategori Film Non Cerita Panjang dilakukan di bioskop sebagai bentuk apresiasi dan juga agar para juri dapat menonton dan menilai film dengan kualitas tampilan terbaik. Di akhir masa tugas ini, Komite FFI 2021-2023 berharap semoga hal-hal baik yang telah dilakuka n selama tiga tahun terakhir dapat diteruskan dan disempurnakan untuk Festival Film Indonesia yang lebih baik. LINIMASA KERJA KOMITE FESTIVAL FILM INDONESIA 2021-2023 2 9


Chicco Kurniawan Putri Marino Lukman Sardi Christine Hakim Laura Basuki DUTA FESTIVAL FILM INDONESIA 2023 2023. Mereka , , , . KATALOG FFI PIALA CITRA FESTIVAL FILM INDONESIA 2023 3 0


Kunjungan Media Duta FFI 2023 Sosialisasi Penjurian Akademi Citra FFI 2023 Program Daring FFI 2023 21 Agustus 2023 Pengumuman Nominasi FFI 2023 14 Oktober 2023 Penjurian Tahap Akhir FFI 2023 2 November 2023 Konferensi Pers Menuju Malam Anugerah Piala Citra 2023 Selama tiga tahun terakhir juga, Festival Film Indonesia menjadi saksi kebangkitan perfilman I ndonesia pasca pandemi COVID-19. G eliat produksi film Indonesia kembali bergerak normal. Pintu-pintu bioskop terbuka l ebar untuk penonton film Indonesia yang m enantikan f ilm dengan genre-genre f avorit m ereka. F ilm-film dengan b eragam t ema, gagasan, dan latar belakang budaya dari Sumatera hingga Papua telah meramaikan anugerah Piala Citra Festival F ilm I ndonesia. F ilm-film yang mengangkat budaya dan bahasa lokal dan para pemain dari lintas generasi juga memberi warna tersendiri . Komite FFI 2021-2023 k embali menyediakan Ruang P enayangan FFI bekerja sama dengan B ioskop O nline. P ada t ahun k e-3 ini, R uang Penayangan FFI tidak hanya berbasis web, tapi juga berbasis aplikasi, tanpa melupakan keamanan materi film dan proses penjurian. Par a juri dari Tahap Rekomendasi Asosiasi hingga Tahap Nominasi sudah bisa menonton dan m enilai film-film menggunakan b eragam gawai y ang mereka miliki. Akademi Citr a yang kini memasuki tahun ke-2 juga mulai menunjukkan antusiasme dan p artisipasi aktifnya. D i sela kesibukannya, para anggota Akademi Citr a 2023 menyempatkan waktu untuk menjalankan tugasnya sebagai Juri Nominasi FFI 2023. Selain itu, penjurian Tahap Pemenang untuk kategori Film Non Cerita Panjang dilakukan di bioskop sebagai bentuk apresiasi dan juga agar para juri dapat menonton dan menilai film dengan kualitas tampilan terbaik. Di akhir masa tugas ini, Komite FFI 2021-2023 berharap semoga hal-hal baik yang telah dilakuka n selama tiga tahun terakhir dapat diteruskan dan disempurnakan untuk Festival Film Indonesia yang lebih baik. . Mereka 3 202 , , , . LINIMASA KERJA KOMITE FESTIVAL FILM INDONESIA 2021-2023 2 9


Chicco Kurniawan Putri Marino Lukman Sardi Christine Hakim Laura Basuki DUTA FESTIVAL FILM INDONESIA 2023 KATALOG FFI PIALA CITRA FESTIVAL FILM INDONESIA 2023 3 0


KATEGORI PENGHARGAAN / PIALA CITRA FESTIVAL FILM INDONESIA 2023 1. Film Cerita Panjang Terbaik 2. Sutradara Terbaik 3. Penulis Skenario Asli Terbaik 4. Penulis Skenario Adaptasi Terbaik 5. Pengarah Sinematografi Terbaik 6. Pengarah Artistik Terbaik 7. Penata Efek Visual Terbaik 8. Penyunting Gambar Terbaik 9. Penata Suara Terbaik 10. Penata Musik Terbaik 11. Pencipta Lagu Tema Terbaik KATEGORI PENGHARGAAN DAN SISTEM PENJURIAN 3 1


12. Penata Busana Terbaik 13. Penata Rias Terbaik 14. Pemeran Utama Pria Terbaik 15. Pemeran Utama Perempuan Terbaik 16. Pemeran Pendukung Pria Terbaik 17. Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik 18. Film Cerita Pendek Terbaik 19. Film Dokumenter Pendek Terbaik 20.Film Dokumenter Panjang Terbaik 21. Film Animasi Pendek Terbaik 22.Pengabdian Seumur Hidup Untuk Film KATALOG FFI PIALA CITRA FESTIVAL FILM INDONESIA 2023 3 2


KATEGORI PENGHARGAAN / PENGHARGAAN KHUSUS Penghargaan Tanete Pong Masak FESTIVAL FILM INDONESIA 2023 Kritik Film Terbaik Penghargaan Lilik Sudjio FESTIVAL FILM INDONESIA 2023 Film Pilihan Penonton Penghargaan A. N. Alcaff FESTIVAL FILM INDONESIA 2023 Aktor Pilihan Penonton Penghargaan Dhalia FESTIVAL FILM INDONESIA 2023 Aktris Pilihan Penonton


TANETE PONG MASAK Tanete Pong Masak (Tana Toraja, Sulawesi Selatan, 6 Agustus 1953 – 10 Desember 2017) adalah satu dari sedikit akademisi film bergelar doktor di Indonesia. Karier akademisinya bermula dari studi sastra di Jurusan Sastra Inggris, Universitas Hasanuddin. Ia melanjutkan studinya tentang linguistik terapan dan budaya Prancis di Université de Franche-Comté, Besançon, Prancis, dari 1976 sampai 1980 dengan beasiswa Pemerintah Prancis. Ia kemudian mengambil program doktoral tentang sejarah sosial dan sinema di École des Hautes Études en Sciences Sociales (EHESS), Paris, dari 1980 sampai 1989. Disertasinya yang berjudul Le Cinéma Indonésien (1926–1967): Études d’Histoire Sociale dan dibukukan menjadi Sinema Pada Masa Soekarno oleh FFTV IKJ Press adalah satu dari sedikit literatur yang membahas aktivitas dan politik perfilman sebelum Orde Baru. Disertasi tersebut mengisi satu lubang besar dalam penulisan sejarah perfilman nasional. REFERENSI • https://bpi.or.id/berita-25-Cendekiawan_ Film_Asal_Toraja_Berpulang.html


LILIK SUDJIO DHALIA Lilik Sudjio (Makassar, Sulawesi Selatan, 14 Mei 1930 – Jakarta, 9 Desember 2014) mulai terjun ke industri film sebagai figuran lewat film Saputangan (1949), lalu berlanjut di film Djembatan Merah (1950), Ratapan Ibu (1950), dan lain-lain. Ia mulai bekerja di PT Persari Film pada 1951 sebagai tukang klep, pencatat skrip, asisten sutradara, dan belajar penyuntingan hingga penyutradaraan. Djamaluddin Malik lalu mengirimnya ke Filipina untuk belajar montase dan penyutradaraan. Debutnya sebagai sutradara dimulai lewat film Tarmina (1954) produksi PT Persari Film yang memenangkan penghargaan Penyutradaraan Terbaik di FFI 1955. Pada 1960–1962, ia memperdalam ilmu sinematografi dan menambah pengetahuannya tentang efek khusus di Amerika Serikat. Ia kembali mendapat penghargaan Penyunting Terbaik pada FFI 1967 lewat film Juba Saba Desa (1967). Sepanjang kariernya, ia menyutradarai 68 film, yang beberapa di antaranya ditulis dan disunting sendiri. REFERENSI • https://historia.id/kultur/articles/mengenalsutradara-pertama-film-gundala-v229Z/page/1 • https://www.indonesianfilmcenter.com/profil/ index/director/3579/lilik-sudjio Dhalia (Medan-Deli, Sumatra Utara, 10 Februari 1927 – Jakarta, 14 April 1991) semula dikirim ke Yogyakarta untuk bersekolah ke MULO. Namun, Dhalia lebih tertarik dengan seni sandiwara, seperti yang pernah digeluti ayahnya, Tengku Katam, pemilik rombongan sandiwara Dhalia Opera. Dari panggung sandiwara, ia memulai debutnya di dunia film lewat Pantjawarna (1940), film musikal pertama Indonesia yang disutradarai Njoo Cheong Seng dan diproduksi Oriental Film (Tjho Seng Han). Namanya kian populer setelah membintangi Moestika dari Djenar (1941) bersama Rd. Mochtar. Sampai 1956, ia telah terlibat di 18 film sebagai pemeran utama, sebelum berhenti sejenak dari dunia peran. Pada 1973, ia kembali aktif lewat film Last Tango in Jakarta. Sepanjang kariernya, ia membintangi 52 film, mendapatkan tiga nominasi FFI, dan memenangkan salah satunya lewat film Lewat Djam Malam (1954) sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik. KATEGORI PENGHARGAAN DAN SISTEM PENJURIAN 3 3


Click to View FlipBook Version