1 KEPEMIMPINAN
2 Puju dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha Kuasa atas segala lim[pah rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan buku yang berjudul kepemimpinan Kepemimpinan merupakan faktor yang menentukan dalam suatu Perkumpulan Berhasil atau gagal perusahaan dalam mencapai suatu tujuan dipengaruhi oleh cara seorang pimpinan. Sosok pemimpin dalam organisasi dapat menjadi efektif apabila pemimpin tersebut mampu mengelola dan mengatasi permasalahan yang sedang terjadi.mempengaruhi perilaku bawahan agar mau bekerja sama dalam mencapai tujuan Adapun pengertian kepemimpinan menurut Hasibuan (2009) kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin dalam mempengaruhi perilaku para bawahan, agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan perusahaan. Menurut Siagian yang dikutip Sutrisno (2009) kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain, dalam hal ini para bawahannya sedemikian rupa sehingga para bawahannya mau melakukan kehendak pimpinan meskipun secara pribadi hal itu tidak disenanginya. Buku ini ditulis sebagai bahan bacaan dan menambah pengetahuan mengenai kepemimpinan. Penjelasan-penjelasan pengertian pemimpin dan pemimpin di dalam buku didukung berbagai Refrensi khususnya data-data para ahli. Medan, 3 Desember 2023 Penulis
3 BAB I HAKEKAT ERA REVOLUSI INDUSTRI A.Pengertian Revolusi Industri Revolusi industri adalah perubahan sistem sosial dan kebudayaan yang berlangsung secara cepat serta berhubungan dengan perkenalan mesin uap (menggunakan bahan bakar batu bara) dan ditenagai oleh mesin (terutama dalam produksi tekstil). Ssebelum abad 18, sistem perekonomian Eropa bergantung pada ekonomi agraris. Namun, setelah memasuki abad ke-18, maka tenaga mesin mulai digunakan sebagai alat produksi di pabrik menggantikan tenaga manusia. Istilah inilah yang disebut revolusi industri yang diperkenalkan oleh Fredrich Engles dan Louis Aguste Blanqui di pertengahan abad-aania Raya 19. Sejak adanya revolusi industri, aktivitas ekonomi banyak yang memanfaatkan mesin. Hal tersebut tentunya menghemat juga mengakibatkan perbedaan pola hidup masyarakat. Revolusi industri dimulai dari Britania Raya dan kemudian menyebar keseluruh Eropa Barat, Amerika Utara, Jepang, dan menyebar ke seluruh dunia. Revolusi Industri menandai terjadinya titik balik besar dalam sejarah dunia, hampir setiap aspek kehidupan sehari-hari dipengaruhi oleh Revolusi Industri, khususnya dalam hal peningkatan pertumbuhan penduduk dan pendapatan rata-rata yang berkelanjutan dan belum pernah terjadi sebelumnya. Selama dua abad setelah Revolusi Industri, rata-rata pendapatan perkapita negara-negara di dunia meningkat lebih dari enam kali lipat. Seperti yang dinyatakan oleh pemenang Hadiah Nobel, Robert Emerson Lucas, bahwa: "Untuk pertama kalinya dalam sejarah, standar hidup rakyat biasa mengalami pertumbuhan yang berkelanjutan. Perilaku ekonomi yang seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya". Inggris memberikan landasan hukum dan budaya yang memungkinkan para pengusaha untuk merintis terjadinya Revolusi Industri. Faktor kunci yang turut mendukung terjadinya Revolusi Industri antara lain:
4 (1) Masa perdamaian dan stabilitas yang diikuti dengan penyatuan Inggris dan Skotlandia, (2) tidak ada hambatan dalam perdagangan antara Inggris dan Skotlandia, (3) aturan hukum (menghormati kesucian kontrak) (4) sistem hukum yang sederhana yang memungkinkan pembentukan saham gabungan perusahaan (korporasi), dan (5) adanya pasar bebas (kapitalisme). Revolusi Industri dimulai pada akhir abad ke-18, di mana terjadinya peralihan dalam penggunaan tenaga kerja di Inggris yang sebelumnya menggunakan tenaga hewan dan manusia, yang kemudian digantikan oleh penggunaan mesin yang berbasis menufaktur. Periode awal dimulai dengan dilakukannya mekanisasi terhadap industri tekstil, pengembangan teknik pembuatan besi dan peningkatan penggunaan batubara. Ekspansi perdagangan turut dikembangkan dengan dibangunnya terusan, perbaikan jalan raya dan rel kereta api.[9] Adanya peralihan dari perekonomian yang berbasis pertanian ke perekonomian yang berbasis manufaktur menyebabkan terjadinya perpindahan penduduk besar-besaran dari desa ke kota, dan pada akhirnya menyebabkan membengkaknya populasi di kotakota besar di Inggris. Awal mula Revolusi Industri masih diperdebatkan. T.S. Ashton menulisnya kira-kira 1760-1830. Tidak ada titik pemisah dengan Revolusi Industri II pada sekitar tahun 1850, ketika kemajuan teknologi dan ekonomi mendapatkan momentum dengan perkembangan kapal tenaga-uap, rel, dan kemudian di akhir abad tersebut perkembangan mesin pembakaran dalam dan perkembangan pembangkit tenaga listrik. Faktor yang melatarbelakangi terjadinya Revolusi Industri adalah terjadinya revolusi ilmu pengetahuan pada abad ke-16 dengan munculnya para ilmuwan seperti Francis Bacon, René Descartes, Galileo Galilei. Disamping itu, disertai adanya pengembangan riset dan penelitian dengan pendirian lembaga riset seperti The Royal Improving Knowledge, The Royal Society of England, dan The French Academy of Science. Adapula faktor dari dalam seperti ketahanan politik dalam negeri, perkembangan
5 kegiatan wiraswasta, jajahan Inggris yang luas dan kaya akan sumber daya alam. Istilah "Revolusi Industri" sendiri diperkenalkan oleh Friedrich Engels dan Louis-Auguste Blanqui di pertengahan abad ke19. Beberapa sejarawan abad ke-20 seperti John Clapham dan Nicholas Crafts berpendapat bahwa proses perubahan ekonomi dan sosial yang terjadi secara bertahap dan revolusi jangka panjang adalah sebuah ironi. Produk domestik bruto (PDB) per kapita negara-negara di dunia meningkat setelah Revolusi Industri dan memunculkan sistem ekonomi kapitalis modern. Revolusi Industri menandai dimulainya era pertumbuhan pendapatan per kapita dan pertumbuhan ekonomi kapitalis. Revolusi Industri dianggap sebagai peristiwa paling penting yang pernah terjadi dalam sejarah kemanusiaan sejak domestikasi hewan dan tumbuhan pada masa Neolitikum. B.Faktor Terjadinya Revolusi Industri: 1. Terjadinya Aufklärung di Eropa Aufklärung (Abad Pencerahan) yang berkembang di abad ke 18 mendorong manusia untuk menggunakan kemampuan akalnya semaksimal mungkin sehingga mendorong banyaknya penemuan. 2.Stabilitas kondisi keamanan dalam negeri Pasca Glorious Revolution 1688 di Inggris, kondisi dalam negeri Inggris berjalan stabil. Hubungan masyarakat dengan pemimpin berjalan damai. Selain itu, penyatuan Inggris dan Skotlandia semakin mendorong keamanan di negara Inggris. 2. Berkembangnya kolonialisme dan imperialisme Inggris secara bertahap menguasai banyak daerah mulai dari Irlandia, Amerika, India hingga Nusantara. Penguasaan terhadap banyak daerah jajahan membuat cadangan sumber daya alam yang dimiliki Inggris semakin bertambah. Selain itu, daerah tersebut merupakan pasar dari benda-benda yang diproduksinya. Untuk menunjang hal tersebut nantinya Inggris mendirikan East Indies Company (EIC) yang berfokus pada bidang perdagangan, termasuk perdagangan di daerah jajahan.
6 4. Munculnya golongan kaya baru Perdagangan Inggris dengan dunia timur berhasil menaikkan taraf hidup masyarakatnya. Imbasnya adalah Bank Nasional Inggris memiliki modal banyak dalam kegiatan perbankan. Banyaknya modal yang dimiliki Bank Nasional Inggris membuat para pengusaha mendapatkan kemudahan untuk meminjam modal usaha. Melalui modal usaha itu tumbuhlah industri-industri baru di Inggris. 5. Adanya perlindungan hukum terhadap setiap penemuan Penemuan-penemuan baru di Inggris juga didukung adanya perlindungan hukum yang baik melalui hak paten dari pemerintah Inggris. Lewat perlindungan hak paten banyak ilmuwan berlombalomba untuk menciptakan berbagai inovasi. Terlebih dengan adanya lembaga Royal Society Of London For Improving Natural Knowledge sebagai perkumpulan para ilmuwan di Inggris. 6. Arus urbanisasi Kebijakan enclosure (pemagaran lahan pertanian) menjadi faktor pendorong arus urbanisasi. Pemagaran lahan pertanian membuat banyak petani di pedesaan kehilangan lahan bertani sehingga banyak penduduk desa yang melakukan urbanisasi dan mencari pekerjaan baru. 7. Tuntutan produksi massal Keberadaan orang-orang kelas baru dalam masyarakat Eropa mendorong adanya peningkatan permintaan produksi barang dari masyarakat. Selain itu kegiatan perdagangan yang semakin ramai di Eropa membuat banyak barang beredar di masyarakat. Inggris memegang peranan sebagai negara yang memproduksi barang dengan kualitas terbaik di Eropa. Alhasil permintaan terhadap barang produksi Inggris semakin meningkat. Terjadinya revolusi industri tidak bisa diingkari merupakan sejarah besar dunia yang telah mengubah hidup kita. Hampir segala benda yang kita miliki saat ini adalah hasil industri.
7 C.Dampak Revolusi Insdustri 1.Dampak Revolusi Industri bagi Ekonomi Salah satu penyebab utama revolusi Industri adalah munculnya kapitalisme sebagai sistem ekonomi. Kapitalisme adalah ideologi yang sangat individualistis, di mana pemerintah memainkan peran sesedikit mungkin dalam keputusan ekonomi suatu negara. Sejarawan sering menyebut ideologi revolusi kndustri sebagai liberalisme klasik, karena mencakup prinsip-prinsip kapitalisme laissez-faire sambil mempromosikan hak-hak dasar individu. Iklim politik dan ekonomi ini menciptakan situasi di mana pemilik pabrik dan tambang yang kaya mengeksploitasi kelas pekerja. Akibatnya, ini menyebabkan kondisi kerja yang mengerikan bagi kaum buruh. Misalnya, pekerja anak, yang jadi ciri umum revolusi industri. Anakanak berusia empat tahun, bekerja dalam kondisi kotor dan berbahaya tanpa perlindungan dari pemerintah. 2.Dampak Revolusi Industri bagi Ideologi Seiring berjalannya waktu, ideologi sosialis muncul sebagai tanggapan atas eksploitasi ini. Beberapa ideologi sosialis terkemuka yang muncul pada saat itu antara lain marxisme dan sosialisme utopia. Marxisme dikaitkan dengan Karl Marx, dan sistem gagasan yang ia bangun dalam bukunya "The Communist Manifesto" dan "Das Kapital". Marx menentang eksploitasi kelas pekerja dan mengharap masyarakat yang sdimana tidak ada pembagian kelasSementara itu, sosialisme utopis dikaitkan dengan Robert Owen, yang memiliki pabrik di New Lanark, Skotlandia. Dia menjalankan bisnis yang menguntungkan sekaligus memperlakukan para pekerjanya dengan baik. Misalnya, ia memberikan pendidikan dasar dan perawatan kesehatan kepada para pekerjanya, sembari membayar mereka dengan upah yang layak. Dia membuktikan bahwa mungkin bagi pemilik modal kaya, untuk tetap menghasilkan keuntungan yang sehat sambil berbagi kekayaan mereka dengan pekerja. Pertumbuhan gerakan sosialis ini signifikan karena dampaknya terhadap dunia dalam dekade dan abad berikutnya. Misalnya, sepanjang abad ke-20, ideologi sosialis mengubah masyarakat liberal klasik dan kapitalisme laissez-faire menjadi ekonomi yang lebih campuran. Semuanya berdasarkan
8 pada prinsip-prinsip negara kesejahteraan dan liberalisme modern. Sebagian besar sisi demokrasi modern memasukkan unsur-unsur dari kedua sisi spektrum ekonomi. 3.Dampak Revolusi Industri bagi Serikat Pekerja Ciri lain dari revolusi industri yang meninggalkan dampak bagi dunia adalah muncul dan tumbuhnya serikat pekerja. Serikat pekerja adalah sekelompok orang dalam pekerjaan atau industri tertentu, yang bergabung bersama untuk memperjuangkan kondisi kerja yang lebih baik. Selama periode revolusi industri, orang-orang kelas pekerja sering dieksploitasi oleh pemilik kaya. Dari sini, muncul berbagai gerakan sosialis yang berfokus pada peningkatan kehidupan dan kondisi pekerja industri. Pada saat yang sama, gagasan serikat pekerja menjadi populer di seluruh masyarakat industri. Pekerja membentuk dan menggunakan serikat pekerja untuk memprotes berbagai hal, termasuk jam kerja yang lebih pendek, tingkat upah yang lebih tinggi, kondisi kerja yang aman, pendidikan dasar, dan perawatan kesehatan. Saat ini, serikat pekerja tetap menjadi bagian penting dari banyak masyarakat demoktratis modren. 4.Dampak Revolusi Industri bagi Gerakan Feminis Revolusi industri memiliki dampak besar pada kehidupan perempuan. Sebelum munculnya industrialisasi, perempuan sering ditugaskan dengan pekerjaan tradisional, seperti membuat dan memperbaiki pakaian. Namun, karena industri tekstil sangat diuntungkan dengan berbagai penemuan yang diciptakan selama periode waktu tersebut, peran tradisional perempuan bergeser. Perempuan memasuki dunia kerja di pabrik tekstil dan tambang batu bara dalam jumlah besar. Perempuan tidak dihargai sama dengan laki-laki di tempat kerja, dan karena itu sering dibayar jauh lebih rendah daripada laki-laki. Para pekerja mulai memprotes dan memperjuangkan hak yang lebih setara. Gerakan feminis awal juga muncul dari periode ini, ketika perempuan mulai berorganisasi dan memprotes kesetaraan yang lebih dalam masyarakat. Hari ini, gerakan feminis berlanjut ketika perempuan berjuang untuk kesetaraan upah, hak bersalin dan banyak lagi. Baca juga: Agnez Mo: Feminisme Bukan Tentang Mengalahkan Lakilaki Dampak Revolusi Industri bagi Urbanisasi Dampak lain dari revolusi industri adalah kontribusinya terhadap urbanisasi. Revolusi Industri pertama kali dimulai di Inggris pada abad ke-18, sebagian karena peningkatan
9 produksi pangan, yang merupakan hasil utama dari revolusi pertanian. Di masa revolusi industri, kota-kota industri tumbuh secara dramatis karena migrasi petani dan keluarga mereka yang mencari pekerjaan di pabrik dan tambang yang baru dikembangkan. Sebagai contoh, pada tahun 1750, hampir 80 persen, populasi di Inggris hidup di pertanian. Tetapi pada tahun 1850, jumlah tersebut berkurang menjadi hanya 50 persen. Seiring dengan migrasi massal penduduk, Inggris juga mengalami ledakan penduduk yang cukup besar di tahun-tahun awal Revolusi Industri. Baca juga: Penyebab Urbanisasi dan Solusi untuk Meminimalisir Urbanisasi. 5.Dampak Revolusi Industri bagi Inovasi Banyak penemuan dan inovasi dari periode revolusi yang masih berdampak hingga saat ini. Gaya hidup konsumen modern di sebagian besar negara demokrasi Barat, tidak akan mungkin terjadi tanpa kemajuan yang dicapai dalam revolusi industri. Sepanjang tahun 1700-an, penemu seperti Richard Arkwright, Eli Whitney, James Hargreaves, John Kay dan Edmund Cartwright, mengembangkan mesin dan teknik yang membantu meningkatkan produksi, terutama dalam hal industri tekstil. Mereka memungkinkan produksi massal yang cepat dan efisien, yang merupakan ciri utama sistem produksi dan perdagangan modern. Baca juga: Penemuan Telepon dan Dampak di Bidang Ekonomi Selain itu, penemuan penting lainnya, seperti telepon, mesin uap, dan mobil, telah mengubah kehidupan modern. Tanpa penemuan ini, masyarakat akan kekurangan kenyamanan dan efisiensi. E.Tokoh-tokoh Revolusi Industri James Watt adalah penemu mesin uap yang menjadi pembaharu dalam sektor industri untuk pertama kalinya. Maka dari itu, James Watt dikenal sebagai Bapak revolusi industri. Selain James Watt, yang menjadi tokoh perubahan besar di berbagai industri antara lain: 1. James Hargraves pembaharu untuk mesin pemintal 2. Edmund Cartwight yang memperkenalkan mesin tenun 3. Thomass Bell yang dikenal dengan cap selinder 4. Alexander Graham Bell dengan kepopulerannya sebagai penemu pesawat telepon
10 5. Ridhard Trevethick sang penemu kapal uap F.Ciri-ciri Revolusi Industri Ketika memasuki revolusi industri, ada beberapa karakteristik yang harus Anda ketahui. Dalam hal ini, ciri-ciri industrial revolution tak hanya datang dari aspek teknologi. Pasalnya, masyarakat pun akan memasuki tatanan sosial, budaya, serta kondisi ekonomi yang berbeda. Simak poin-poin berikut ini: 1. Maraknya penggunaan bahan baku baru terutama besi dan baja untuk mengoptimalkan hasil industri. 2. Manusia mulai memanfaatkan sumber energi baru, baik bahan bakar maupun tenaga penggerak. Contohnya seperti batu bara, mesin uap, listrik, minyak bumi, dan mesin pembakaran dalam. 3. Revolusi industri ditandai juga dengan penemuan mesin-mesin baru seperti mesin pemintal dan alat tenun listrik. Revolusi ini dapat menghemat waktu dan tenaga yang dikeluarkan oleh manusia, serta berpotensi untuk meningkatkan jumlah barang yang diproduksi. 4. Umumnya terdapat pembentukan sebuah organisasi kerja baru yang dikenal sebagai sistem pabrik. Hal ini dilakukan agar pembagian kerja lebih efektif serta terdapat spesialisasi fungsi. 5. Adanya perkembangan penting dalam transportasi dan komunikasi, termasuk lokomotif uap, kapal uap, mobil, pesawat terbang, dan elektornik serta alat transportasi yang lainnya. 6. Ilmu pengetahuan serta teknologi semakin terbuka bagi masyarakat umum. Revolusi industri telah berhasil melahirkan banyak expert di berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagian dari expert tersebut bisa Anda temukan melalui platformi ruangkerja. Revolusi industri membuat proses produksi barang beralih dari tenaga manusia menjadi tenaga mesin. Dengan adanya sistem ini, maka tercipta beberapa contoh dari hasil revolusi industri seperti peningkatan produksi dan efisiensi, serta adanya migrasi dari
11 pedesaan ke perkotaan. Lebih lanjut lagi, ada beberapa dampak revolusi industri untuk masyarakat dunia yang berkepanjangan seperti berikut ini: a.Dampak positif revolusi industri Pertumbuhan dalam inovasi dan penemuan layanan digital yang lebih canggih.Buruh mendapatkan upah yang lebih tinggi Perbaikan jaringan transportasi Produksi di pabrik jadi lebih modern b.Dampak negatif revolusi industri Kondisi kerja yang terlalu demanding dan membuat buruh tertekan Muncul banyak buruh yang berusia di bawah umur. Kondisi hidup yang tidak sehat, polusi yang tercemar, dan sumber daya alam yang tidak diperbarui Bahan pangan semakin berkurang Mengenal Perkembangan Revolusi Industri 1.0 Hingga 4.0 – Dengan berkembangnya kemajuan teknologi saat ini yang mempengaruhi industri di berbagai sektor, kita menjadi sering mendengar istilah revolusi industri 4.0 di kehidupan sehari-hari. Namun, revolusi industri sendiri merupakan sebuah fenomena yang sudah terjadi sejak tahun 1750 – 1850. Revolusi industri sendiri merupakan sebuah perubahan besar yang terjadi pada cara manusia dalam mengelola sumber daya yang ada dan caranya dalam menciptakan sebuah produk. Dengan adanya revolusi ini, banyak sektor seperti transportasi, pertanian, teknologi, pertambangan, hingga manufaktur yang mengalami perubahan. Perubahan tersebut berdampak besar bagi kondisi sosial, ekonomi, hingga budaya di seluruh dunia. Berikut perjalanan revolusi industri 1.0 hingga 4.0. Simak informasi berikut. Mengenal Perkembangan Revolusi Industri 1.0 Hingga 4.0 – Dengan berkembangnya kemajuan teknologi saat ini yang mempengaruhi industri di berbagai sektor, kita menjadi sering mendengar istilah revolusi industri 4.0 di kehidupan sehari-hari. Namun, revolusi industri sendiri merupakan sebuah fenomena yang sudah terjadi sejak tahun 1750 – 1850.
12 Revolusi industri sendiri merupakan sebuah perubahan besar yang terjadi pada cara manusia dalam mengelola sumber daya yang ada dan caranya dalam menciptakan sebuah produk. Dengan adanya revolusi ini, banyak sektor seperti transportasi, pertanian, teknologi, pertambangan, hingga manufaktur yang mengalami perubahan. Perubahan tersebut berdampak besar bagi kondisi sosial, ekonomi, hingga budaya di seluruh dunia. Berikut perjalanan revolusi industri 1.0 hingga 4.0. G. Perkembangan Revolusi Industri 1.Revolusi Industri 1.0 Revolusi Industri 1.0 merupakan sebuah revolusi di bidang industri yang pertama kali terjadi tepatnya pada abad ke-18 pada periode tahun 1750 hingga tahun 1850. Revolusi ini ditandai dengan adanya penemuan mesin uap yang digunakan dalam proses produksi sebuah barang. Pada era ini juga terjadi perubahan besar pada cara manusia dalam mengelola sumber daya yang ada serta memproduksi sebuah produk khususnya pada beberapa bidang sebagai berikut, pertanian, manufaktur, transportasi, pertambangan, dan juga teknologi di seluruh dunia. Revolusi industri 1.0 ini pertama kali muncul di Britania Raya, yang pada akhirnya tersebar ke seluruh negara yang ada di daerah Eropa Barat, Amerika Utara, Jepang dan pada akhirnya ke berbagai negara yang ada di seluruh dunia. Sebelum adanya revolusi ini, proses sebuah produksi maupun jasa merupakan suatu hal yang sulit karena memakan waktu yang lama dan membutuhkan biaya besar karena semuanya dilakukan secara manual. Dengan adanya revolusi tersebut, segala proses produksi yang ada menjadi lebih efisien, mudah, dan juga murah. Tepatnya di Inggris, dimana mesin uap tersebut digunakan sebagai keperluan alat tenun mekanis pertama yang dapat meningkatkan hasil serta produktivitas industri di sektor tekstil. Pada awalnya, peralatan kerja memiliki ketergantungan terhadap tenaga kerja manusia atau SDM dan juga makhluk hidup lain seperti hewan, yang kemudian dapat digantikan dengan mesin uap tersebut. Selain digunakan sebagai
13 keperluan alat tenun, mesin uap yang ada juga digunakan dan diimplementasikan ke dalam sektor transportasi. Pada era tersebut, transportasi internasional yang digunakan adalah transportasi laut yang masih menggunakan serta mengandalkan tenaga angin yang tidak selalu bisa diandalkan karena dapat bertiup dari arah yang berlawanan atau bahkan tidak ada angin saat dibutuhkan sama sekali. Dengan adanya penemuan James Watt tersebut, penggunaan tenaga angin pada alat transportasi pun semakin berkurang dikarenakan penggunaan mesin uap yang diperkirakan lebih murah dan efisien. Dengan adanya mesin uap tersebut, sebuah kapal dapat berlayar 24 jam penuh dengan adanya kayu serta batu bara yang cukup. Revolusi industri tersebut memungkinkan bangsa Eropa untuk dapat mengirim kapal perangnya ke seluruh penjuru dunia dengan jangka waktu yang lebih singkat dan efisien. Berbagai negara imperialis yang ada di Eropa memulai perjalanannya dengan menjajah berbagai kerajaan yang ada di Afrika serta Asia. Namun, selain adanya penjajahan tersebut revolusi industri yang terjadi memiliki dampak lain terhadap lingkungan, yaitu pencemaran lingkungan akibat asap yang dikeluarkan mesin uap dikarenakan melakukan proses pembakaran kayu serta batu bara yang menyebabkan polusi udara serta munculnya limbah pabrik akibat penggunaan mesin uap tersebut dalam proses produksi. Berdasarkan sumber yang ada, revolusi industri 1.0 yang terjadi di zamannya berhasil dalam mendongkrak perekonomian yang ada, dimana selama lebih dari dua abad setelah terjadinya revolusi ini, terjadinya peningkatan rata-rata sebesar enam kali lipat pendapatan perkapita di berbagai negara yang ada di seluruh dunia. Mengenal Perkembangan Revolusi Industri 1.0 Hingga 4.0 – Dengan berkembangnya kemajuan teknologi saat ini yang mempengaruhi industri di berbagai sektor, kita menjadi sering mendengar istilah revolusi industri 4.0 di kehidupan sehari-hari. Namun, revolusi industri sendiri merupakan sebuah fenomena yang sudah terjadi sejak tahun 1750 – 1850.
14 Revolusi industri sendiri merupakan sebuah perubahan besar yang terjadi pada cara manusia dalam mengelola sumber daya yang ada dan caranya dalam menciptakan sebuah produk. Dengan adanya revolusi ini, banyak sektor seperti transportasi, pertanian, teknologi, pertambangan, hingga manufaktur yang mengalami perubahan. Perubahan tersebut berdampak besar bagi kondisi sosial, ekonomi, hingga budaya di seluruh dunia. Berikut perjalanan revolusi industri 1.0 hingga 4.0. Revolusi industri 1.0 ini pertama kali muncul di Britania Raya, yang pada akhirnya tersebar ke seluruh negara yang ada di daerah Eropa Barat, Amerika Utara, Jepang dan pada akhirnya ke berbagai negara yang ada di seluruh dunia. Sebelum adanya revolusi ini, proses sebuah produksi maupun jasa merupakan suatu hal yang sulit karena memakan waktu yang lama dan membutuhkan biaya besar karena semuanya dilakukan secara manual. Dengan adanya revolusi tersebut, segala proses produksi yang ada menjadi lebih efisien, mudah, dan juga murah. Tepatnya di Inggris, dimana mesin uap tersebut digunakan sebagai keperluan alat tenun mekanis pertama yang dapat meningkatkan hasil serta produktivitas industri di sektor tekstil. Pada awalnya, peralatan kerja memiliki ketergantungan terhadap tenaga kerja manusia atau SDM dan juga makhluk hidup lain seperti hewan, yang kemudian dapat digantikan dengan mesin uap tersebut. Selain digunakan sebagai keperluan alat tenun, mesin uap yang ada juga digunakan dan diimplementasikan ke dalam sektor transportasi. Pada era tersebut, transportasi internasional yang digunakan adalah transportasi laut yang masih menggunakan serta mengandalkan tenaga angin yang tidak selalu bisa diandalkan karena dapat bertiup dari arah yang berlawanan atau bahkan tidak ada angin saat dibutuhkan sama sekali. Dengan adanya penemuan James Watt tersebut, penggunaan tenaga angin pada alat transportasi pun semakin berkurang dikarenakan penggunaan mesin uap yang diperkirakan lebih murah dan efisien. Dengan adanya mesin uap tersebut, sebuah kapal dapat berlayar 24 jam penuh dengan adanya kayu serta batu bara yang cukup. Revolusi industri tersebut memungkinkan bangsa Eropa untuk dapat mengirim kapal perangnya ke seluruh penjuru dunia dengan jangka waktu yang
15 lebih singkat dan efisien. Berbagai negara imperialis yang ada di Eropa memulai perjalanannya dengan menjajah berbagai kerajaan yang ada di Afrika serta Asia. Namun, selain adanya penjajahan tersebut revolusi industri yang terjadi memiliki dampak lain terhadap lingkungan, yaitu pencemaran lingkungan akibat asap yang dikeluarkan mesin uap dikarenakan melakukan proses pembakaran kayu serta batu bara yang menyebabkan polusi udara serta munculnya limbah pabrik akibat penggunaan mesin uap tersebut dalam proses produksi. Berdasarkan sumber yang ada, revolusi industri 1.0 yang terjadi di zamannya berhasil dalam mendongkrak perekonomian yang ada, dimana selama lebih dari dua abad setelah terjadinya revolusi ini, terjadinya peningkatan rata-rata sebesar enam kali lipat pendapatan perkapita di berbagai negara yang ada di seluruh dunia. Revolusi industri 2 .0 Munculnya industri 2.0 ini pada awal abad 20 berkat penemuan tenaga listrik oleh dua orang sekaligus yakni Nikola Tesla dan Thomas Alva Edison. Mereka mampu membuat sistem kerja listrik sebagai sumber penggerak mesin Kemunculan revolusi industri 2.0 terjadi di awal abad ke-20 yang dikenal dengan revolusi teknologi. Revolusi industri yang terjadi ini ditandai dengan adanya penemuan tenaga listrik yang membuat mesin uap yang tadinya sering digunakan dalam proses produksi semakin lama digantikan dengan adanya tenaga listrik tersebut. Namun, terdapat kendala yang dapat menghambat proses produksi yang terjadi di sebuah pabrik yaitu permasalahan transportasi. Di akhir tahun 80an, transportasi mobil mulai diproduksi secara massal. Namun, proses tersebut tidak membuat pembuatan transportasi mobil lebih singkat dikarenakan setiap kendaraan yang ada harus dirakit dari awal hingga akhir oleh seorang perakit mobil. Hal ini memiliki arti, jika proses produksi transportasi tersebut ingin cepat selesai membutuhkan tenaga banyak orang untuk merakit mobil di waktu yang bersamaan. Namun, dengan adanya lini produksi atau yang dikenal dengan assembly line pada tahun 1913
16 yang menggunakan ban berjalan atau conveyor belt memudahkan proses produksi yang terjadi sehingga terciptanya sebuah revolusi. Revolusi tersebut menyebabkan proses produksi yang ada menjadi berubah secara keseluruhan. Dengan adanya hal tersebut, proses produksi mobil tidak lagi memerlukan banyak tenaga kerja untuk merakit dari awal hingga akhir, namun karena adanya bantuan kemajuan teknologi tersebut, sebuah proses produksi transportasi mobil hanya membutuhkan perakit mobil untuk menjadi spesialis yang masing-masing mengurus satu bagian saja. Penemuan pembangkit tenaga listrik serta motor pembakaran dalam combustion chamber ini sendiri yang menandakan terjadinya revolusi industri 2.0. Penemuan tersebut yang memicu berbagai kemunculan teknologi baru, seperti mobil, pesawat terbang, pesawat telepon, dan masih banyak lagi yang mempengaruhi kemajuan seluruh dunia secara signifika. Dampak dari revolusi industri 2.0 ini yang lain dapat kita lihat dengan adanya kejadian Perang Dunia II, dimana pada hal tersebut terjadi berbagai kendaraan perang seperti pesawat tempur, tank, hingga senjata lainnya melakukan proses produksi dalam skala yang besar. Pada era revolusi industri ini juga terjadinya perkembangan pada manajemen bisnis yang membuat semakin besarnya kemungkinan untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi berbagai fasilitas yang ada di industri. Revolusi tersebut yang membuat terbentuknya berbagai divisi pekerjaan dimana setiap individu ataupun pekerja hanya berfokus pada pekerjaannya di bagian tertentu dari keseluruhan proses produksi yang ada. Sehingga, assembly lines atau proses manufaktur yang ada, dimana setiap divisi memiliki perannya masing-masing dan disusun berdasarkan urutan yang jelas untuk menciptakan sebuah produk dari proses yang berlangsung akan lebih efisien dan cepat. Kemunculan revolusi industri 2.0 terjadi di awal abad ke-20 yang dikenal dengan revolusi teknologi. Revolusi industri yang terjadi ini ditandai dengan adanya penemuan tenaga listrik yang membuat mesin uap yang tadinya sering digunakan dalam proses produksi semakin lama digantikan dengan adanya tenaga listrik tersebut. Namun, terdapat kendala yang dapat menghambat proses
17 produksi yang terjadi di sebuah pabrik yaitu permasalahan transportasi. Di akhir tahun 80an, transportasi mobil mulai diproduksi secara massal. Namun, proses tersebut tidak membuat pembuatan transportasi mobil lebih singkat dikarenakan setiap kendaraan yang ada harus dirakit dari awal hingga akhir oleh seorang perakit mobil. Hal ini memiliki arti, jika proses produksi transportasi tersebut ingin cepat selesai membutuhkan tenaga banyak orang untuk merakit mobil di waktu yang bersamaan. Namun, dengan adanya lini produksi atau yang dikenal dengan assembly line pada tahun 1913 yang menggunakan ban berjalan atau conveyor belt memudahkan proses produksi yang terjadi sehingga terciptanya sebuah revolusi. Revolusi tersebut menyebabkan proses produksi yang ada menjadi berubah secara keseluruhan. Dengan adanya hal tersebut, proses produksi mobil tidak lagi memerlukan banyak tenaga kerja untuk merakit dari awal hingga akhir, namun karena adanya bantuan kemajuan teknologi tersebut, sebuah proses produksi transportasi mobil hanya membutuhkan perakit mobil untuk menjadi spesialis yang masing-masing mengurus satu bagian saja. Penemuan pembangkit tenaga listrik serta motor pembakaran dalam combustion chamber ini sendiri yang menandakan terjadinya revolusi industri 2.0. Penemuan tersebut yang memicu berbagai kemunculan teknologi baru, seperti mobil, pesawat terbang, pesawat telepon, dan masih banyak lagi yang mempengaruhi kemajuan seluruh dunia secara signifikan. Dampak dari revolusi industri 2.0 ini yang lain dapat kita lihat dengan adanya kejadian Perang Dunia II, dimana pada hal tersebut terjadi berbagai kendaraan perang seperti pesawat tempur, tank, hingga senjata lainnya melakukan proses produksi dalam skala yang besar. Pada era revolusi industri ini juga terjadinya perkembangan pada manajemen bisnis yang membuat semakin besarnya kemungkinan untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi berbagai fasilitas yang ada di industri. Revolusi tersebut yang membuat terbentuknya berbagai divisi pekerjaan dimana setiap individu ataupun pekerja hanya berfokus pada pekerjaannya di bagian tertentu dari keseluruhan proses produksi yang ada. Sehingga, assembly lines atau proses manufaktur yang ada, dimana setiap divisi memiliki perannya masing-masing dan disusun berdasarkan urutan
18 yang jelas untuk menciptakan sebuah produk dari proses yang berlangsung akan lebih efisien dan cepat. 3.Revolusi Industri 3.0 Kemunculan revolusi industri 3.0 yang terjadi pada akhir abad ke-20 ditandai dengan adanya teknologi digital serta internet. Berdasarkan sosiolog Inggris yaitu David Harvey yang mengemukakan cara pandangnya mengenai revolusi industri yang terjadi di masa ini sebagai sebuah proses pemampatan ruang dan waktu yang semakin terkompresi. Jika dibandingkan dengan revolusi industri terdahulu, dimana revolusi industri 1.0 yang dipicu dengan adanya mesin uap, revolusi industri 2.0 yang dipicu dengan adanya ban berjalan dan juga tenaga pembangkit listrik, revolusi industri 3.0 ini dipicu dengan adanya berbagai mesin yang dapat bergerak dan juga berpikir secara otomatis, yang dibuat dalam bentuk komputer dan juga robot. Selain itu, puncak revolusi industri 3.0 ini sendiri ditandai dengan adanya revolusi digital. Dimana yang membuat ruang serta waktu yang ada tidak lagi menjadi sebuah jarak. Jika dibandingkan dengan revolusi industri 2.0 yang menghadirkan inovasi mobil yang mempersingkat waktu dan jarak yang ada, revolusi industri 3.0 ini menyatukan keduanya, dimana era digital yang terjadi mengusung waktu yang sebenarnya atau sisi kekinian. Salah satu komputer pertama yang dibuat merupakan inovasi yang dikembangkan pada era Perang Dunia II yang digunakan sebagai mesin untuk memecahkan kode buatan Nazi Jerman yang diberi nama dengan Colossus. Komputer tersebut merupakan sebuah mesin raksasa yang memiliki ukuran sebesar ruang tidur. Komputer tersebut tidak memiliki RAM dan juga tidak dapat menerima perintah melalui keyboard. Komputer tersebut hanya dapat menerima perintah melalui pita kertas yang ada dan membutuhkan daya listrik yang sangat besar dengan 8.500 watt. Berikut ini beberapa inovasi dari hasil era revolusi industri 3.0 yaitu, teknologi komputer, munculnya akses internet, penggunaan berbagai peralatan elektronik smartphone, berbagai inovasi pada sistem perangkat lunak, serta inovasi pada pengembangan sumber energi baru. Dengan adanya
19 revolusi industri 3.0, terjadinya perubahan pada pola relasi serta komunikasi yang terjadi pada masyarakat kontemporer. Berbagai bisnis yang adapun harus beradaptasi dan merubah cara kerjanya agar dapat menyesuaikan dengan keadaan yang ada dan tidak hilang tertelan karena adanya kemajuan zaman ini. Selain itu, kemajuan teknologi komputer yang terjadi saat itu yang berkembang dengan sangat pesat setelah Perang Dunia II selesai. Berbagai penemuan seperti semikonduktor, transistor, hingga kemunculan IC atau Integrated Chip yang membuat sebuah komputer dapat berukuran lebih kecil, menggunakan daya listrik yang sedikit pula, dan kemampuan menghitung dan menerima perintah yang semakin canggih. Namun, dengan adanya revolusi ini sendiri, banyak industri pabrik yang lebih memilih untuk menggunakan mesin dibandingkan tenaga manusia yang membuat peluang lowongan tenaga kerja semakin sempit. Hal ini dikarenakan, penggunaan mesin yang semakin canggih tersebut dapat membuat proses produksi berkali-kali lipat lebih cepat dan berkualitas. Kemunculan bisnis dengan dasar teknologi pun semakin banyak, sehingga munculnya sebuah istilah yang disebut dengan Technopreneur. 4.Revolusi Industri 4.0 Revolusi industri 4.0 yang terjadi pada awal abad ke-21 merupakan sebuah revolusi dimana manusia telah menemukan pola baru dengan adanya kemajuan teknologi yang terjadi begitu cepat sehingga mengancam berbagai perusahaan yang lebih konvensional. Berdasarkan pengalaman terdahulu, perkembangan industri yang ada sendiri telah memakan banyak korban yang membuat kemunduran berbagai sektor. Menurut Kanselir Jerman yaitu Angela Merkel pada tahun 2014 yang menyatakan arti dari revolusi industri 4.0 sebagai sebuah transformasi komprehensif dari segala aspek produksi yang terjadi di dunia industri melalui penggabungan antara teknologi digital serta internet dengan industri konvensional. Selain itu, menurut Schlechtendahl dkk (2015) mendefinisikan revolusi industri yang menekankan pada unsur kecepatan dari ketersediaan sebuah informasi, yaitu sebuah lingkungan industri dimana seluruh entitasnya dapat selalu terhubung serta mampu berbagai informasi dengan mudah antara satu sama lain. Dengan adanya revolusi industri
20 4.0 ini sendiri mengubah perspektif, dimana ukuran perusahaan bukan lagi menjadi sebuah jaminan, tetapi bagaimana sebuah perusahaan dapat beradaptasi dan memiliki kelincahan merupakan sebuah kunci keberhasilan untuk mencapai tujuan serta prestasi yang ada. Berbagai teknologi baru yang tadinya tidak pernah terpikirkan pun bermunculan, seperti layanan ojek online, pembayaran melalui gadget, hingga warung digital yang bermunculan di tengah revolusi industri yang ada saat ini. Jika kita melihat revolusi yang ada dalam skala industri, revolusi yang terjadi tersebut meningkatkan kemampuan software serta internet yang dapat membuat peningkatan efisiensi dalam sebuah perusahaan. Salah satu contohnya adalah penggunaan software untuk mengumpulkan data historis mesin yang dapat digunakan untuk mengatur maintenance bulanan secara otomatis. Data yang ada tersebut nantinya akan diproses dan diolah untuk menghasilkan sebuah keputusan logis melalui algoritma yang ada. Selain itu, di Indonesia sendiri seperti yang diutarakan oleh Kementrian Perindustrian mengenai Makin Indonesia 4.0 sebagai salah satu strategi Indonesia dalam pengemplementasiannya serta memasuki revolusi industri 4.0. Terdapat lima sektor industri yang akan difokuskan oleh pemerintah yang terdiri dari kimia, elektronik, garmen, otomotif, dan juga FMCG. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh World Economic Forum dapat diketahui bahwa setidaknya ada empat teknologi yang mendominasi pada era ini di tahun 2018 hingga 2022 yang terdiri dari, high-speed mobile internet, AI atau artificial intelligence, cloud technology, serta big data analytics. Revolusi industri keempat atau yang juga sering disingkat dengan RI 4.0 merupakan puncak dari revolusi industri dimana terlahirnya teknologi digital yang berdampat masif terhadap hidup manusia di seluruh dunia, seperti halnya yang dibahas pada buku Teknologi Informasi Dan Komputer Di Era Revolusi Industri 4.0 Survei tersebut juga menunjukkan, bahwa 92% perusahaan yang ada di Indonesia akan mengimplementasikan penggunaan big data analytics ini sebagai salah satu bentuk teknologi utama di perusahaan.
21 Kemajuan ini dapat kita lihat melalui adanya kemunculan aplikasi Uber yang mengancam berbagai layanan jasa taksi konvensional, maupun Airbnb yang membuat banyak perusahaan di bidang industri pariwisata harus beradaptasi. Pada era ini juga ditunjukkan, bahwa perusahaan yang ada tidak lagi bersaing atau fokus terhadap jumlah atau hasil produksi yang dibuat, namun persaingan ditunjukkan ke bagaimana setiap perusahaan mampu memberikan inovasi, pelayanan yang maksimal, serta kecepatan sebuah perusahaan dalam mengembangkan sebuah ide Dengan terus berkembangnya industri yang ada sendiri, kita dapat melihat pola yang terus muncul yaitu setiap orang terus menerus mencari cara termudah dan efisien dalam melakukan aktivitas. Namun, dengan adanya kemudahan tersebut juga menimbulkan berbagai konsekuensi karena pergerakannya yang sangat cepat. Jika sebuah perusahaan ingin bertahan pada kerasnya persaingan antar industri di revolusi industri 4.0 ini, alat atau mesin hanya dijadikan sebuah pemicu dan agen yang membawa perubahannya adalah tenaga kerja atau sumber daya manusia itu sendiri. Pada era ini, setiap orang dituntut untuk memahami teknologi serta menggunakannya dan mengimplementasikannya ke kehidupan sehari-hari agar dapat bersaing dengan segala otomasi yang ada di era ini. 5. Prediksi Revolusi Industri 5.0 Hingga saat ini, kita sudah melihat adanya revolusi industri 1.0 yang ditandai dengan adanya era kebangkitan mesin, revolusi industri 2.0 yang ditandai dengan adanya era kebangkitan transportasi atau otomasi, revolusi industri 3.0 yang ditandai dengan adanya era kebangkitan dari komputer atau komputasi, revolusi industri 4.0 yang ditandai dengan adanya era kebangkitan internet. Diperkirakan oleh negara Jepang yang mengumumkan akan kemungkinannya revolusi konsep industri 5.0 yang disebut sebagai era kebangkitan society. Konsep yang diusung pada industri 5.0 ini sendiri akan lebih fokus terhadap kombinasi antara pendayagunaan antara berbagai aspek, seperti manusia, data, serta teknologi. Walaupun memiliki kemiripan dengan era revolusi sebelumnya, namun kedua era ini sama sekali berbeda berdasarkan fokusnya.
22 Pada revolusi industri 4.0 yang memiliki fokus ke efektivitas produksi dan sedangkan revolusi industri 5.0 ditunjukkan lebih berfokus kepada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Hal ini sendiri dapat kita lihat contohnya yang sudah ada di negara Indonesia, salah satu perusahaan yang sudah siap untuk menghadapi era revolusi industri 5.0 ini adalah perusahaan pelayanan seperti ojek online maupun perusahaan penggalangan dana.
23 BAB II KEPEMIMPINAN DIGITAL A. Study Tentang Skala Kepemimpinan Digital Adaptasi Kepemimpinan era industri 4.0 merupakan fenomena yang mengubah paradigma industri dengan menggabungkan teknologi digital dan fisik untuk menciptakan sistem produksi yang lebih efisien fleksibel dan terhubung perkembangan teknologi 1 pesatnya perkembangan teknologi informasi digital telah membawa diperolehnya informasi penting yang menyentuh setiap aspek kehidupan 2 dalam pemanfaatan informasi yang diperoleh keberadaan pemimpin yang mampu mengelola informasi sudah menjadi suatu keharusan di dunia saat ini 2016 kepemimpinan digital jika dicermati sejarah umat manusia beberapa perubahan signifikan seperti penggunaan roda penemuan mesin cetak dan mesin bertenaga uap serta penemuan listrik telah menimbulkan dampak yang dapat diungkapkan sebagai titik balik umat manusia salah satu titik balik tersebut adalah teknologi informasi digitalisasi yang didefinisikan sebagai cerminan terbesar dari revolusi industri terakhir yang dikenal dengan industri 4.0 dan teknologi informasi yang berkembang seiring dengan industri 4.0 telah terlihat di setiap aspek kehidupan seperti pendidikan transportasi kesehatan struktur bisnis dan pendekatan manajemen baru telah menciptakan scenario di mana sebagian besar bisnis dan kehidupan kita sehari-hari dilengkapi dengan mekanisme informasi dan komunikasi berbasis internet Pendekatan kepemimpinan digital pendekatan kepemimpinan digital kualitas dasar yang membedakan pendekatan pemimpin digital dengan pendekatan pemimpin klasik bukanlah keterampilan keahlian profesionalisme atau keunggulan teknologi melainkan pengetahuan mereka tentang bagaimana dan di mana teknologi standar harus digunakan saat mengelola bisnis dan organisasi bentuk kepemimpinan 4-0 era industri 4.0 menggunakan gaya kepemimpinan nabi Musa karena di era 4.0 ini pemimpin dapat membawa perubahan yang besar bagi masyarakat karena dapat mengubah pengetahuan masyarakat yang dulunya tidak mengetahui cara penggunaan digital kini sudah dapat menggunakan digital. Era industri 4 0 menggunakan gaya kepemimpinan demokratis di mana pemimpin
24 mengizinkan anggotanya memberikan pendapat satu sama lain antara anggota dan pemimpin Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan transformasi digital telah membawa diperolehnya informasi penting yang menyentuh setiap aspek kehidupan. Dalam pemanfaatan informasi yang diperoleh, keberadaan pemimpin yang mampu mengelola informasi sudah menjadi suatu keharusan di dunia saat ini(El Sawy et al. 2016). Kajian yang dilakukan oleh(Zeike et al., 2019) seperti yang di lakukan oleh banyak peneliti dari segi literatur (Cahyadi & Magada, 2021; Claasen et al., 2021; Culasso et al., 2023; Efimov et al.,2022; Henderikx & Stoffers, 2022; Jafari-Sadeghi dkk., 2023 ; Joviy dkk., 2022; Karippur & Balaramachandran, 2022; Lindert dkk., 2022; Marino & Capone, 2021; Mutsuddi & Sinha,2022; Tigre dkk2022; Trenerry dkk., Wang & yang, 2022; Wendtlandt & Wicher,2021; Zammitti dkk., 2022).Dari sudut pandang ini, kerangka kerja di ciptakan untuk teknologi dan proses transpormasi digital dalam penelitian ini . setelah itu, refleksi organisasi ini difokuskan , dan informasi deskriptif diberikan mengenai konsep pemikiran digital, yang cukup baru. Jika dicermati sejarah umat manusia, beberapa perubahan signitifikan , seperti penggunaan roda, penemuan mesin cetak dan mesin bertennaga uap, serta penemuan listrik, telah menimbulkan dampak yang dapat diungkapkan. Sebagai titik balik bagi umat manusia. Salah satu titik balik tersenbut adalah teknologi informasi . Digitalisasi yang didefinisikan sebagai cerminan terbesardari revolusi industri terakhir yang dikenal dengan industri 4.0 dan teknologi informasi yang berkembang seiring dengan industri 4.0, telah terlihat di setiap aspek kehidupan, seperti pendidikan, transportasi, kesehatan.
25 Struktuk bisnia dan pendakatan manajemen baru telah menciptakan skanario dimana sebagian besar bisnis dan kehidupan kita sehari-hari dilengkapi dengan mekanisme informasi dan komunikasi berbasis internet. Sedangkan kepemimpinan di era digital adalah pendekatan inklusif yang melibatkan semua bidang,terlepas dari sektor apapun, kepemimpinan digital mengacu pada pemahaman kepemimpinan yang di perlukan oleh sektorsektor utama masyarakat informasi ( yaitu pemprosesan informasi, multemedia, teknologi. Secara umum, kepemimpinan digital, yang dapat dikatakan melakukan proses kepemimpinan melalui saluran digital, dapat digambarkan sebagai keterampilan yang dibentuk berdasarkan isu-isu seperti memiliki koneksi internet, yang merupakan jembatan dunia digital, kapan saja, dimana saja dan tanpa ganguan, memanfaatkan teknologi sumber terbuka secara efektif dan mempersonalisasi aplikasi, perangkat, dan teknologi seluler sesuai dengan tujuan organisasi. Kualitas dasar yang membedakan pendekatan pemimpin digital dengan pendekatan pemimpin klasik bukanlah keterampilan,keahlian profesionalisme, atau keunggulan teknologi, melainkan pengetahuan mereka tentang bagaimana dan dimana teknologi standar harus digunakan saat mengelola bisnis dan organisasi. Kepemimpinan digital dipangaruhi oleh banyak teori dan model serta banyak pemahaman kepemimpinan, Hal ini dikemukakan oleh Wang dkk.(2022) bahwa logika kepemimpinan digital banyak dipengaruhi oleh RBV. Pandangan Berbasis Sumber Daya ( RBV ), yang dikembangkan oleh Berney (2001), mengacu pada keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dan bagaimana hal tersebut diperaktikkan dalambisnis. Pemimpin digital yang seharusnya dimiliki oleh para pemimpin dibagi menjadi tiga keterampilan dasar,menengah, dan lenjutan. Keterampilan dasar melibatkan penggunaan
26 perangkat komunikasi informasi seperti komputer, perangkat interaktif ,dan aplikasi digital sederhana yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari. 1.Tujuan dan Signitifikansi Dalam skala kepemimpinan digital yang dikembangkan oleh meire et al. (2017) konsep tersebut terdiri dari empat subdimensi”, “kerjasama, moderasi dan struktur sosial,”inspirasi dan keterbukaan terhadap komunikasi”, mengembangkan ketahanan organisasi”, dan memiliki kompetensi meta digital”.Selain itu, skala yang dikembangkan oleh buyukbeye et al. (2022) juga digunakan. Namun,tidak dapat dihindari untuk menyatakan bahwa penelitian ini terbatas, dan alternatif harus dibentuk untuk dilakukan dengan menciptakan skala baru bagi para peneliti. B.Apakah Proses Organisasi Sekolah Penting untuk Hasil Pendidikan di Inggris Selama bertahun-tahun, semakin banyak permasalahan sosial, ekonomi dan lingkungan penghambat fungsi perusahaan, sehingga menjadi keharusan bagi dunia usaha untuk memperhatikan kinerjanya, Secara signitifikan,dalam mengatasi meningkatnya tantangan global saat ini, pengelolaan berkelanjutan dan melakukan kepemimpinan menjadi sangat penting di mata para pihak dan pemangku kepentingan multilateral. Manajemen dan kepemimpinan yang berkelanjutan merupakan faktor penentu utama peningkatan kinerja bisnis.Bersama-sama mereka mendorong keunggulan operasional, produktifitas, dan efesiensi organisasi,Secara khusus mereka mengembangkan kumpulan kompetensi, sistem, dan model yang saling terkait yang mempengaruhi proses, aktivitas, dan fungsi organisasi, sehingga meningkatkan kinerja bisnis.
27 Namun, meskipun manajemen dan kepemimpinan berkelanjutan semakin penting, saat ini dunia usaha masih menggunakan praktik tradisional untuk meningkatkan kinerja bisnis mereka. Sayangnya, dampaknya, institusinstitusi masih mengalami keterpurukan dalam meningkatkan kinerja bisnis perusahaan. Memang benar, dengan terbatasnya kemajuan yang dicapai dalam meningkatkan kinerja bisnis, baru-baru ini banyak penelitian yang mencerminkan manajemen dan kepemimpinan berkelanjutan dalam bisnis. Seruan untuk meningkatkan kinerja bisnis ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang peran manajemen berkelanjutan dan praktik kepemimpinan di dunia usaha. 1. Tinjauan literatur Empiris Mengikuti temuan laporan coleman (1966) bahwa tidak ada hubungan positif yang kuat antara sumber daya keuangan sekolah dan hasil siswa, beberapa penelitian dilakukan untuk menyelidiki lebih lanjut pengaruh masukan sekolah terhadap hasil siswa. Selama tiga dekade terakhir, sejumlah besar bukti penelitian telah dikumpulkan yang menunjukkan bahwa meskipun latar belakang keluarga siswa dan skema akademis mereka merupakan penentu utama hasil pendidikan mereka, sekolah mempunyai kontibusi yang signifikan meskipun kecil dalam menjelaskan variasi hasil siswa (Daly, 1991; mortimore et al. , 1988; Reynols, 1982; Rutter, 1979; Sammons, Hillman,& Mortimore, 1995; Wilkins & Raundebush, 1989) misalnya, rasa kontrol siswa terhadap lingkungannya,kualitas pendidikan guru, dan harapan tinggi guru kepada siswa merupakan jenis faktor sekolah yang cenderung memiliki hubungan yang positif signifikan dengan hasil siswa (link & Ratledge,1979; Summers & Wolfe, 1977; Winkler, 1975). C.Masukan Proses Organisasi Sekolah: Tingkat Sekolah (Kualitas)
28 sosial Sebagian besar peneliti yang menguji pengaruh variabel proses organisasi sekolah berfokus pada sekolah dasar perkotaan dengan status ekonomi rendah karena mereka percaya bahwa kisah sukses sekolahsekolah ini akan menghilangkan keyakinan bahwa sekolah hanya memberikan sedikit atau tidak ada perbedaan (Teddie &Reynolds, 2000). Kebanyakan penelitian cenderung berfokus pada pengaruh satu atau lebih variabel-variabel ini terhadap hasil pendidikan siswa. Misalnya, kerja sama dan kohesi pengajar pada umumnya dan kerja sama staf pengajar dalam kaitannya dengan metode pengajaran dan konseling siswa pada khususnya dipandang sebagai komponen kunci dari iklim dan budaya sekolah produktif yang mempunyai dampak positif terhadap hasil kognitif dan afektif siswa (Anderson, 1982 ; Opdenakker & Van Damme, 2000; Sammons, Hillman, & Mortimore, 1995). Dukungan empiris terhadap efektivitas lingkungan belajar yang teratur di sekolah telah dikonfirmasi (Opdenakker & Van Damme, 2000). Demikian pula, 'fokus pada disiplin dan penguasaan materi pelajaran' dan 'fokus pada pendidikan budaya dan kreativitas' meskipun tidak banyak dipelajari, ditemukan hanya mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap hasil afektif siswa dengan karakteristik kognitif dan afektif awal yang tinggi dan efek negatif bagi siswa dengan karakteristik kognitif dan afektif awal yang rendah (Opdenakker & Van Damme, 2000). Desentralisasi dan memberikan lebih banyak otonomi kepada manajemen sekolah akan meningkatkan hasil siswa (Faguet & Sanchez, 2008; PISA, 2009; Woessmann, 2003) dan kehadiran serta kemungkinan untuk melanjutkan sekolah (Jimenez & Sawada, 1999, 2003), meskipun masyarakat yang lebih kaya cenderung untuk mendapatkan manfaat lebih banyak dari kebijakan tersebut (Galiani, Gertler, & Schargrodsky, 2008; Galiani & Perezÿ Mempelajari pengaruh guru terhadap hasil pendidikan siswa dari perspektif proses sekolah telah menunjukkan bahwa penekanan sebelumnya pada karakteristik guru yang lebih tradisional seperti tahun pendidikan atau pengalaman guru mungkin salah tempat. Misalnya, ditunjukkan bahwa ada Pengalaman guru dan pendidikan tidak menunjukkan
29 pengaruh yang konsisten terhadap prestasi siswa (Hanushek, 1971, 1981, 1986; Hedges, Laine, & Greenwald, 1994a; Rivkin, Hanushek, & Kain, 2005). Di satu sisi, beberapa peneliti menyatakan adanya hubungan yang lemah antara pengalaman guru dan nilai ujian siswa (Hanushek & Luque, 2003).Truglia, 201 ). D. Masukan Proses Organisasi Sekolah: Tingkat Guru Ketidakhadiran guru berdampak negatif terhadap nilai ujian siswa di Zambia (Das et al., 2007). Penelitian empiris sebelumnya menunjukkan bahwa secara umum guru mungkin tidak memiliki peran yang kuat dalam menentukan prestasi siswa terutama karena kurangnya konsensus mengenai hubungan yang tepat antara karakteristik guru yang dapat diamati dan prestasi tersebut (Rivkin, Hanushek, & Kain, 2005) Dalam kerangka serupa, pengaruh guru terhadap hasil belajar siswa juga diperiksa dalam kaitannya dengan seberapa efektif guru dalam kaitannya dengan persepsi siswa terhadap kualitas pengajaran, waktu yang dihabiskan untuk mengerjakan tugas di kelas, dan kesempatan untuk belajar dengan mengerjakan pekerjaan rumah. pesatnya perkembangan teknologi Informasi dan Transformasi Digital yang telah membawa perubahan besar yang menyentuh setiap aspek kehidupan manusia hingga saat ini. dimana bahasannya dijelaskan per point dan tentunya dilengkapi dengan sejarah digital dan dengan teori yang bersangkutan. Selain itu penulis juga memaparkan dekade menurut pendapat para ahli untuk memperkuat pernyataan. Dan identitas jurnal yang lengkap. mengenai konsep perkembangan digital yang di mana di dalamnya sama sama memuat tentang perkembangan informasi dan transportasi diera digital yang mana kegunaanya dapat mempermudah manusia dalam menemukan informasi dengan mudah dan cepat.
30 BAB Ill KEPEMIMPINAN RATU ELIZABETH II Dapat dijelaskan bahwa negara merupakan suatu subjek yang penting dan istimewa dibanding dengan subjek lainnya(par exclellence) dalam hukum internasional. Hal tersebut bukan hanya disebabkan sebuah negara yang mampu memenuhi suatu unsur kriteria sebagai “Internasional Legal Personalities”, tetapi juga disebabkan oleh suatu hak dan kewajiban yang dapat diterima negara jauh lebih besar dibandingkan dengan subjek hukum internasional setelah negara. Kepemimpinan ratu Elizabeth ll di Inggris telah berlangsung sangat lama dan terkenal dengan pemerintahan 70 tahun yang mulai mengambil ahlih tathtah pada tahun 1952, lalu dinobatkan pada tanggal 2 Juni 1953, dengan lamanya pemerintahan ratu Elizabeth ll juga telah menjadi saksi dari segala apapun yang terjadi pada negara yang berbentuk kerajaan ini. Selama pemerintahan ratu elizabeth ll, beliau dikenal sebagai tokoh figur ikonik Inggris dan dunia yang memiliki masa pemerintahan terlama dalam sejarah Inggris yang termasuk dalam kerajaan monarki Britania Raya, pemegang pemerintahan terlama dahulu sebelum ratu Elizabeth ll adalah nenek eyangnya yaitu ratu Victoria yang memegang tahtah selama 63 tahun 216 hari tepatnya menjabat mulai 20 Juni 1837 hingga 1901. Sistem adalah suatu susunan atau dari suatu bagian yang memiliki keterkaitan yang telah disusun berdasarkan suatu rencana atau suatu pola untuk mencapai suatu tujuan secara keseluruhan. Hukum adalah sebuah sistem. Dengan kata lain, hukum adalah aturan kehidupan sosial yang merupakan suatu tatanan yang tersusun dari bagian-bagian yang saling berkaitan. Sebagai suatu sistem, komponen-komponen yang saling berhubungan, bagian-bagian, saling bergantung di seluruh organisasi yang terorganisir dan terintegrasi. Negara Inggris hingga sekarang masih memegang terus sistem pemerintahan bersifat monarki, monarki itu sendiri mempunyai arti bahwa suatu negara masih dipimpin oleh seorang raja atau ratu yang memiliki kekuatan utama pemegang kekuasaan yang mendominasi dalam suatu negara
31 atau kerajaan. Monarki itu sendiri memiliki beberapa jenis yaitu monarki absolut, monarki konstutional dan monarki parlementer. a.Monarki Absolut monarki absolut merupakan negara dengan pemegang kekuasaan politik tertinggi dipegang oleh sang raja maupun ratu dari negara tersebut. Contoh negara-negara yang menganut sistem monarki Absolut yaitu: Arab Saudi, Brunai, Bhutan, dll. b. Monarki Konstutional Monarki Konstutional merupakan negara dengan pemegang kekuasaan politik tertinggi masih dipegang oleh raja atau ratu, namun kekuasaan kepala negarannya dipegangan oleh perdana mentri dan tentu saja dibatasi oleh beberapa ketentuan konstitusi yang telah diatur oleh negara tersebut, dan sistem monarki ini banyak diterapkan di beberapa negara contohnya Negara Jepang, Thailand, Inggris, dll. c. Monarki Parlementer Monarki Parlementer merupakan suatu bentuk pemerintahan yang bertanggung jawab atas pemerintahannya Menteri Contohnya: Negara Igris, Belanda, Malaysia. Dari penjelasan diatas bahwa kerajaan ingris menganut sistem Monarki Konstutional dimana kekuatan kekuasaan eksekutif dipegang oleh perdana Mentri beserta Mentri-mentri dalam sebuah cabinet yang memimpin departemen-departemen, singgga saat ini konsitusi kerajaan Inggris tidak terkodifikasi,namun terdapat aturan-aturanhukum yang memuat beragam hal yang terpisah dari satu dengan yang lain yang dimana banyak ditemukan pengertian “ Constitution”. Terdapat peraturan pertamakali yang terkait dengan istilah konstusi di Negarn Iggris peraturan pertama kali yaitu pada “ constitutional of claredon1164” yang disebut oleh raja Henry ll sebagai “Constitutions”, “ Avitae constitution or leges, a recordatio vel recognition”, yang didalamnya menyangkut hubungan antara gereja dengan pemerintahan negara yang ada pada pemerintahan sebelumnya yaitu Raja Henry l. Pada masa-masa setelahnya istilah “ Constitutio” sering digunakan maupun digunakan maupun diganti dengan istih “Lex” maupun “edictum” untuk menjelaskan beragam peraturan. Kata “Constitution” juga sering digunakan untuk titah raja maupun ratu (a royal edict).
32 Negara Inggris atau dikenal dengan nama Britania Raya terletak diantara Benua Eropa dan Benua Amerika, Negara Inggris ini termasuk dalam negara kepulauan, serta memiliki budaya yang sangat terkenal di dunia terutama seni musik dan seni rupa yang telah ada sejak masa-masa “golden age”, perekonomian negara inggris merupakan negara dimana Industri modren yang maju, terutama dalam bidang Teknologi, pengetahuan, dan sastra. Selama ini perekonomian Negara Inggris berkembang peast secara signifikan mulai dari bidang pertanian,peternakan, perikanna pertambangan dan Industrinya. Mengenai data yang ada pada tahun 2020 jumlah pendududk Inggris berjumlah 67,22 juta jiwa yang kebanyakan bertempat tinggal di wilayah perkotaan. Terdapat Sebagian penduduk juga penduduk yang berpenghuni di pegunungan skotlandia, Wales, dan Irlandia. Terdapat penduduk asli Inggris yang terdiri dari dua kelompok yaitu Bangsa kelt yang terdiri dari orang skot, Irland, dan wales, Bangsa Jerman terdiri atas orang Anglo, Saxon, Jute, Debnmark, dan Norman. Kepemimpinan adalah suatu kesanggupan ataupun kesanggupan ataupun kemmapuan untuk mengatas orang-orang yang yang sedemikian rupa agar mencapai hasil yang sebesar-besarnya dengan kemungkinan konflik yang sekecil-kecilnya dan sebesar mungkin terjalinnya kerja sama (Edward Lyman Munson). Kepemimpinan adalah suatu keterampilan dan kemampuan dari seseorang yang telah menduduki jabatan menjadi pemimpin dalam subuah pekerjaan dalam mempengaruhi tindakan orang lain, terutama kepada bawahannya agar berpikir dan bertingkah laku sedemikian rupa sehingga melalui tingkah laku positif ini dapat memberikan sumbangan yang nyata di dalam pencapaian tujuan organisasi (Sondang P. Siagian). Jadi, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah suatu dominasi yang disengaja atau disadari oleh kemampuan pribadi yang mmapu mendorong atau mengajak kepada orang lain dalam melakukan sesuatu berdasarkan atas penerimaan oleh kelompoknya dan mempunyai keahlian yang khusus secara tepat bagi situai yang khusus. Teori Kepemimpinan Genesti (Genetical Leadership Theory) adalah teori yang mengasumsikan bahwa tidak semua orang dapat menjadi pemimpin, hanya beberapa orang yang memiliki pembawaan dan bakat saja
33 yang dapat menajdi pemimpin. Hal tersebut memunculkan “pemimpin tidak hanya dibentuk tapi dilahirkan”. Dr Jan-Emmanuel De Neve, mengatakan bahwa kepemimpinan genetis adalah identifikasi genotipe,yang disebut rs 4950. Yang tampaknya bisa dikaitkan dengan berlalunya kemmapuan kepemimpinan secara turun temurun. David V Day dan John Antonakis mengemukakan bahwa kepemimpinan genetis adalah salah satu kepemimpinan dilihat dari aspek penelitian biologis dan evolusi. A.Sejarah Ratu Elizabeth Elizabeth II (Elizabeth Alexandra Mary, 21 April 1926 – 8 September 2022[catatan 1]) [1] adalah ratu monarki konstitusional dari 16 negara berdaulat (dikenal sebagai Alam Persemakmuran) dan teritori beserta dependensinya, serta ketua dari 54 anggota Negara-Negara Persemakmuran, sejak penobatannya pada tahun 1952 sampai kematiannya pada tahun 2022. Semasa hidupnya, Ratu Elizabeth II juga merupakan Gubernur Agung Gereja Inggris. Ratu Elizabeth II dari Britania Raya Kepala Persemakmuran Potret resmi, 1959 Ratu Britania Raya dan Alam Persemakmuran lainnya Berkuasa 6 Februari 1952 – 8 September 2022 (70 tahun, 127 hari) Penobatan 2 Juni 1953 Pendahulu George Vl, Penerus Charles IIl, Perdana Menteri Winston Churchill ,Anthony Eden, Harold Macmillan, Alec Douglas-Home, Harold Wilson, Edward Heath, James Callaghan, Margaret Thatcher, John Major, Tony Blair, Gordon Brown, David Cameron, Theresa May, Boris Johnson, Liz Truss. Setelah naik takhta pada tanggal 6 Februari 1952, Ratu Elizabeth menjadi Ketua Persemakmuran sekaligus ratu dari tujuh Alam Persemakmuran (Commonwealth Realms) merdeka, yaitu: Britania Raya, Kanada, Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan, Pakistan dan Sri Lanka. Dari tahun 1956 sampai 1992, jumlah Alam Persemakmurannya bervariasi dan beberapa wilayah merdeka bertransformasi menjadi negara republik. Selain empat negara pertama yang disebut di atas, Elizabeth juga merupakan Ratu dari Jamaika, Bahama, Grenada, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Tuvalu, Saint Lucia, Saint Vincent dan Grenadines, Belize, Antigua dan Barbuda, serta Saint Kitts dan Nevis. Masa pemerintahannya selama 70 tahun merupakan masa pemerintahan terlama dalam sejarah Monarki Britania Raya serta pemimpin monarki kedua di dunia dengan masa kekuasaan terlama, melampaui masa pemerintahan nenek buyutnya, Ratu Victoria, yang memerintah selama 63
34 tahun. Dia merupakan pemimpin monarki Britania Raya paling berpengaruh dalam 150 tahun terakhir. Elizabeth lahir di London dan menempuh pendidikan secara privat. Ayahnya naik takhta menjadi George VI pada tahun 1936 setelah pamannya, Edward VIII, melepaskan takhtanya, dan secara tidak terduga Elizabeth menjadi penerus takhta berikutnya. Elizabeth mulai menjalankan tugas sosialnya selama terjadinya Perang Dunia II dengan bertugas di palang merah. Pada tahun 1947, ia menikah dengan Pangeran Philip, Adipati Edinburgh, dan kemudian dikaruniai empat orang anak, yaitu Charles, Anne, Andrew, dan Edward. Upacara penobatannya dilaksanakan pada tahun 1953 dan merupakan upacara penobatan pertama yang disiarkan melalui televisi. Ratu Elizabeth sudah melakukan berbagai pertemuan dan kunjungan kenegaraan bersejarah, termasuk kunjungan kenegaraan ke Republik Irlandia dan kunjungan timbal balik dari dan ke Paus Katolik Roma. Ratu Elizabeth juga telah menjadi saksi hidup atas berbagai perubahan besar yang terjadi dalam konstitusi Alam Persemakmurannya, seperti devolusi di Britania Raya, dan pemisahan konstitusi Kanada. Sedangkan secara personal, Ratu juga telah menyaksikan berbagai peristiwa penting yang terjadi dalam monarkinya, termasuk kelahiran dan pernikahan anak serta cucunya, upacara penobatan Pangeran Wales, dan perayaan Yubileum perak, emas, dan berliannya pada tahun 1977, 2002, dan 2012. Berbagai peristiwa bersejarah juga terjadi selama masa pemerintahan Ratu Elizabeth, baik di Britania Raya maupun Alam Persemakmurannya, di antaranya peristiwa Perang Dingin, the Troubles di Irlandia Utara, Perang Falkland, dan Perang Afganistan. Ada juga saat-saat duka yang dilaluinya, termasuk kematian ayahandanya pada usia 56 tahun, pembunuhan paman Pangeran Philip, kehancuran rumah tangga putra-putrinya pada tahun 1992, kematian menantunya, Diana, Putri Wales pada tahun 1997, serta kematian ibu dan adiknya pada tahun 2002. Ratu Elizabeth dan keluarga kerajaannya
35 sering kali menerima berbagai kritikan dan kecaman dari media massa dan tokoh-tokoh prorepublik, namun popularitas pribadi dan dukungan yang mengalir untuk kerajaan tetap tinggI. Saat perayaan 70 tahun takhta ratu, Platinum Jubilee, pada pertengahan Juni 2022, ratu telah berkuasa selama 70 tahun 127 hari, lebih lama dari kekuasaan raja Thailand, Bhumibol Adulyadej, yang meninggal dunia pada 2016. Ia menjadi ratu Inggris pada usia 25 tahun menyusul kematian sang ayah, Raja George VI, pada 6 Februari 1952. Pada September 2015, ia adalah pemegang takhta terlama dalam sejarah Inggris, lebih lama dari Ratu Victoria, yang berkuasa mulai 20 Juni 1837 hingga 22 Januari 1901.Ketika itu, Ratu Elizabeth mengatakan bahwa "atribut tersebut bukan sesuatu yang menjadi keinginannya". Pada hari tersebut, ia juga menjadi perempuan dengan rentang kekuasaan terlama dalam sejarah. Dalam beberapa waktu terakhir, ratu mengalami masalah mobilitas, yang membuat tugas-tugas kerajaan dikurangi. Perannya banyak dilakukan oleh sang ahli waris pertama, Pangeran Charles dan istrinya, dan juga sang cucu, Pangeran William. Publik di Inggris tak bisa menyembunyikan kegembiraan ketika Ratu Elizabeth tampil di salah satu acara perayaan Platinum Jubilee di Istana Buckingham, London. Di akhir perayaan, ia menulis surat terima kasih dengan mengatakan "dirinya sangat tersentuh dan terharu" oleh banyaknya orang yang hadir merayakan perhelatan Platinum Jubilee, acara yang menandai 70 tahun tahta kerajaan Inggris berada di tangannya. Sebelum sang ratu meninggal, semua anaknya berkumpul Skotlandia, tempat sang ratu dirawat dan diawasi para dokter. Pangeran Charles, Putri Anne, Pangeran Andrew, Pangeran William, dan Pangeran Edward, hadir di sisi Elizabeth II sebelum sang ratu mengembuskan napas terakhirnya. Sementara itu, Pangeran Harry dan istrinya, Meghan Markle, juga bergegas menuju Kastil Balmoral untuk berada di sisi Ratu Elizabeth II sebelum meninggal. Jenazah Ratu Elizabeth
36 II akan dimakamkan di Kapel St. George di Kastil Windsor, tempat peristirahatan terakhir sang ayah Raja George VI. Selain itu, kuburan Pangeran Philip Adipati Edinburg juga akan dipindahkan di samping makam Ratu Kerajaan Inggris itu. Sebelumnya, suami pangeran philip yang meninggal dunia pada 2021 lalu, telah dimakamkan di royal vault di kapal st George. Adapun tahta Ratu Elizabeth ll kemudian diteruskan oleh anaknya, Raja Charles lll. Namun saat ini sejak kepergian ratu Elizabeth ll Ekonomi Inggris B.Gaya Kepemimpinan Ratu Elizabeth ll Ratu Elizabeth II telah menjadi raja yang paling lama memerintah dalam sejarah Inggris, naik takhta pada 6 Februari 1952, sebelum ayah Eizabeth ll menjadi raja paman ratu Elizabeth ll lah raja yaitu Edward VII lah Raja namu dia turun tahtah pada Desember 1936 , sehingga ayah ratu Elizabeth ll menjadi raja dan Elizabet ll menjadi pewaris tahta berikutnya setelah ayahnya meninggal, Elizabeth ii menjadi ratu pada tahun 1952. Gaya kepemimpinannya telah menjadi subjek analisis dan kekaguman, dengan beberapa komentator menggambarkan pemerintahannya sebagai "zaman keemasan" yang mengingatkan kita pada masa pemerintahan Ratu Elizabeth I. Berikut beberapa gaya kepemimpinan Ratu Elizabeth II: 1.Melayani untuk memimpin: Ratu Elizabeth II dikenal karena dedikasinya untuk melayani negara dan rakyatnya, yang membantunya mendapatkan rasa hormat dan kekaguman dari rakyatnya. 2.Ketahanan dalam menghadapi ketidakpastian: Ratu Elizabeth II telah memimpin negaranya melewati masa-masa krisis, seperti pandemi COVID19, dan dipuji atas ketahanan dan ketenangannya dalam menghadapi ketidakpastian 3.Hidup dengan tujuan: Ratu Elizabeth II dikenal karena rasa tanggung jawab dan tujuan yang kuat, yang membantunya tetap fokus pada tanggung jawabnya sebagai raja. 4.Membangun citra positif: Ratu Elizabeth II dipuji atas kemampuannya membangun citra positif tentang dirinya dan monarki, yang membantunya mempertahankan dukungan rakyatnya.
37 5.Gaya kepemimpinan feminin: Beberapa komentator mencatat bahwa gaya kepemimpinan Ratu Elizabeth II dicirikan oleh ciri-ciri feminin, seperti empati, kolaborasi, dan kecerdasan emosional. 6.Simbol stabilitas dan patriotisme: Ratu Elizabeth II telah menjadi simbol stabilitas, idealisme, dan patriotisme bagi rakyat Inggris, dan pemerintahannya dikaitkan dengan rasa kesinambungan dan tradisi 7.Secara keseluruhan, gaya kepemimpinan Ratu Elizabeth II dicirikan oleh rasa tanggung jawab, pengabdian, dan ketahanan yang kuat, serta komitmen untuk membangun citra positif dirinya dan monarki. C. Kebaikan dan Keburukan kepemimpinana Ratu Elizabet ll Ratu Elizabeth II telah menjadi tokoh terkemuka di dunia selama lebih dari 70 tahun, dan selama masa pemerintahannya, ia telah berkontribusi pada berbagai aspek masyarakat. Berikut beberapa Kebaikan yang telah dilakukan Ratu Elizabeth II selama menjadi pemimpin: 1.Raja wanita dengan masa pemerintahan terlama dalam sejarah 2.Menjabat sebagai mekanik dan pengemudi selama Perang Dunia II 3.Berkontribusi pada dekolonisasi koloni Inggris 4.Mengunjungi lebih dari 100 negara pada masa pemerintahannya Elizabeth II menjadi penguasa pertama Persemakmuran yang mengunjungi Australia dan Selandia Baru. 5.Menjaga persatuan dan perdamaian di negara ini 6.Dipimpin dengan dedikasi, komitmen, dan bermartabat 7.Memodernisasi monarki 8.Mendukung berbagai badan amal dan organisasi 9.Mendorong seni dan budaya 10.Peran dalam parlemen: Ratu Elizabeth II merupakan bagian dari parlemen Inggris, yang merupakan otoritas legislatif tertinggi 11.Pemersatu: Elizabeth II telah menggunakan kekuatan "lembut" dan menjadikan monarki Inggris sebagai titik fokus pemersatu bagi Inggris
38 12.Kekuatan konstitusional: Ratu Elizabeth II memiliki 7 peran kekuasaan konstitusional selama bertakhta, seperti menunjuk pemerintahan dan menunjuk Lord dan Knight 13.Stabilitas: Ratu Elizabeth II memberikan stabilitas bagi Inggris selama beberapa dekade 14.mendorong diplomasi dan hubungan internasional 15.Memimpin dengan penuh dedikasi dan pengabdian Ratu Elizabeth II telah memimpin Inggris selama lebih dari 70 tahun dan selalu berusaha untuk menjadi kekuatan pembangunan bangsa. Menjaga persatuan dan perdamaian. Ratu Elizabeth II telah memimpin Inggris selama periode yang panjang dan selalu berusaha untuk menjaga persatuan dan perdamaian di antara rakyat Inggris. 16.Ratu Elizabeth II telah menggunakan kekuatan "lembut" dan menjadikan monarki Inggris sebagai titik fokus pemersatu bagi rakyat Inggris. 17.Ratu Elizabeth II telah membuka lebih banyak aspek kehidupannya sendiri kepada publik, karena "eksotisisme" imperial harus diganti citra keluarganya sendiri untuk mengembalikan kepercayaan publik kepada monarki. 18.Menjadi simbol abadi Inggris. Ratu Elizabeth II telah menjadi simbol abadi Inggris, yakni negara di mana dia memerintah selama 70 tahun bahkan ketika Inggris terus berubah, mulai kehilangan jati diri kerajaannya dan mengalami pergolakan sosial. 19. mendukung militer dan veteran 20.mempertahankan citra dan repotasi publik yang positif Memerintah selama periode pertumbuhan kekuasaan dan perkembangan budaya. Beberapa komentator menggambarkan pemerintahan Elizabeth II, citra dan repotasi publik yang positif sebagai "zaman keemasan" yang mengingatkan pada masa Ratu Elizabeth I, yang memerintah Inggris 400 tahun yang lalu selama periode pertumbuhan kekuasaan dan perkembangan budaya. 21.Menjadi pemimpin paling lama memerintah dalam sejarah. Ratu Elizabeth II, ratu yang paling lama memerintah dalam sejarah Inggris, dipuji atas terhadap negara dan rakyatnya. Namun, seperti pemimpin lainnya.
39 D. Ratu Elizabet ll memiliki Kelemahan dalam kepemimpinannya, Berikut beberapa kelemahan Ratu Elizabeth II sebagai pemimpin berdasarkan hasil penelusuran: 1.Kurangnya keterlibatan politik: Ratu Elizabeth II dikritik karena tidak mengungkapkan pandangan pribadinya mengenai isu-isu politik, sehingga sulit untuk menilai pendirian politiknya.Ia selalu bersikap netral dan tidak pernah memberikan wawancara kepada pers, sehingga menimbulkan kritik bahwa ia tidak berhubungan dengan masyarakat. 2.Kekuasaan terbatas: Sebagai raja konstitusional, Ratu Elizabeth II memiliki kekuasaan terbatas dan terikat oleh nasihat para menterinya. Dia tidak bisa membuat keputusan politik sendiri dan harus bertindak atas saran pemerintahnya 3.Kurangnya transparansi: Ratu Elizabeth II dikenal sebagai orang yang tertutup dan telah dikritik karena kurangnya transparansi. Dia jarang melakukan wawancara dan tidak mengungkapkan pandangan pribadinya mengenai isu-isu politik, sehingga menimbulkan kritik bahwa dia tidak berhubungan dengan masyarakat. 4.Keterlibatan terbatas dalam Persemakmuran: Meskipun Ratu Elizabeth II adalah kepala Persemakmuran, dia dikritik karena tidak terlalu terlibat dalam organisasi tersebut. Beberapa orang berpendapat bahwa dia seharusnya bisa berbuat lebih banyak untuk mempromosikan nilai-nilai Persemakmuran dan mengatasi isu-isu seperti pelanggaran hak asasi manusia 5.Keterlibatan terbatas dalam urusan luar negeri: Ratu Elizabeth II dikritik karena tidak terlalu terlibat dalam urusan luar negeri. Dia jarang bepergian ke luar negeri dan dikritik karena tidak berbuat banyak untuk mempromosikan kepentingan Inggris di luar negeri 6.Kurangnya inovasi: Beberapa orang mengkritik Ratu Elizabeth II karena terlalu tradisional dan tidak cukup inovatif. Dia dituduh terlalu fokus
40 mempertahankan status quo dan tidak berbuat banyak untuk memodernisasi monarki 7.Keterlibatan yang terbatas dalam isu-isu sosial: Meskipun Ratu Elizabeth II telah terlibat dalam berbagai kegiatan amal, ia dikritik karena tidak berbuat cukup banyak untuk mengatasi isu-isu sosial seperti kemiskinan dan kesenjangan. 8.Tidak netral: Meskipun Elizabeth II berhati-hati untuk menjaga opini politiknya dari pandangan publik, dia sangat bergantung pada nasihatnya dan mengawasi 15 perdana menteri Inggris selama pemerintahannya 9.Tidak transparan: Elizabeth II tidak pernah memberikan kesempatan wawancara atau membuat pandangan pribadinya tentang masalah politik, sehingga penilaian Ratu Elizabeth II tentang pemerintahannya sendiri sulit dipastikan 10.Tidak terlibat dalam urusan negara: Meskipun memiliki kekuatan konstitusional, Ratu Elizabeth II sebagai tokoh seremonial dalam monarki Inggris biasanya tidak mencampuri urusan negara. 11.tak adil respons isu rasisme. Selama Ratu elizabeth mejabat, Inggris menjadi negara yang menerapkan kolonialisme di berbagai belahan dunia. Kolonialisme itu tak dipungkiri memicu rasialisme. Banyak negara berusaha keras, banyak kehidupan yang hilang. Orang-orang dipenjara, bahkan disiksa, agar bisa keluar dari kolonialisme inggris, jika Elizabeth bersikap lebih terbuka terhadap masalah tersebut,pun mengakui rasisme sistemis yang terjadi saat masa lampau , dia tampak lebih “kredibel” dimata sejumlah persemakmuran -penyiksaan dan pemberontakan Mau mau. Ribuan lansia di kenya mengklaim pasukan kolonial Inggris memperlakukan mereka secara tidak adil memperkosa, bahkan menyiksa mereka dalam pemberontakan Mau mau pada 1951-1960. Menurut sejarawan David Anderson, sebanyak 20 orang tewas kala itu. Namun, pengamat lain, Caroline Elkins, menilai angka kematiannya dapat mencapai 100 ribu -Perbudakan di Barbados. Sebagai mantan wilayah persemakmuran, Barbados menjadi “sapi perah” untuk memakmurkan negara Inggris. Inggris memperkaya diri dari gula yang di produksi lewat perbudakan, tenaga kerja sekali pakai, dan kekayaan ini mengamankan kekayaan inggris sebagai
41 kekuatan kerajaan dan menyebabkan penderitaan. Meski begitu Barbados baru dapat menghapus ratu elizabeth sebagai kepala negara pada 2021, ketika mereka melepaskan diri dari persemakmuran -keenggan untuk Menerima Perubahan. Beberapa kritikus mengatakan bahwa sikap monarki terhadap beberapa masalah modren mungkin terlalu konservatif atau kurang responsif terhadap perubahan sosial yang cepat e.Ancaman (tantangan) yang dialami Ratu Elizabeth ll selama Menjadi Pemimpin Negara Inggris Ratu Elizabeth II memerintah Inggris selama 70 tahun dan meninggal pada 8 September 2022 Berikut adalah beberapa tantangan yang dihadapi selama masa pemerintahannya: 1.Menjaga stabilitas monarki: Pada masa pemerintahannya, terjadi perubahan persepsi masyarakat atas sistem monarki di Inggris, sehingga peran monarki dipertanyakan Namun, Ratu Elizabeth II berhasil mengawal monarki untuk melewati masa-masa penuh guncangan tersebut. 2.Menjaga dukungan publik: Selama masa pemerintahannya, terjadi penurunan dukungan untuk monarki, terendah dalam 30 tahun terakhir 3.Menghadapi kesulitan ekonomi: Raja Charles III, yang menggantikan Ratu Elizabeth II, bertakhta di tengah tantangan kesulitan ekonomi yang melanda Inggris Menghadapi dampak krisis energi: Pada saat Ratu Elizabeth II meninggal, Inggris menghadapi krisis meroketnya harga energi di negara itu 4.Menghadapi perubahan sosial: Selama masa pemerintahannya, terjadi perubahan sosial yang signifikan di Inggris. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, Ratu Elizabeth II dianggap sebagai seorang decisive leader yang mampu menempatkan diri kapan harus bertindak dan tidak Berikut Beberapa Gambar Tentang Kepemimpinan Ratu Elizabeth ll:
42
43 Ratu Elizabeth ll merupakan ratu yang paling lama memipin Negara Inggris dimana mencapai 70 tahun, melampaui nenek buyutnya yaitu ratu Victoria yang memerintah selama 63 tahun. Ratu elizabeth merupakan pemimpin yang baik dimana dia mampu melewati segala permasalahan selama 70 tahun. Namun seperti pemimpin biasanya pasti ada kelebihan dan kekurangan dalam memimpin dan menjadi seorang Ratu yang memiliki tugas untuk memenuhi berbagai keinginan rakyat dan tuntutan sebagai pemimpin negara bukanlah hal yang mudah, namun Ratu Elizabeth II telah menunjukan bahwa tidak ada yang tidak mungkin bila berusaha untuk memenuhi apa tugas yang telah di berikan, tentu saja dalam kepemimpinannya rakyat, keluarga dekat, sangatlah berpengaruh untuk dapat menjalankan tugas yang beliau jalani, rasa cinta yang ditunjukan kepada sang Ratu oleh rakyatnya menjadi penyemangat tersendiri. hingga saat ini dapat menjadi Ratu Inggris selama hampir 70 tahun lamanya yang dimana selama kepemimpinnanya terdapat beragam rintangan yang beliau alami sehingga dapat disimpulkan bahwa Ratu Elizabeth II adalah sosok Pemimpin yang dicintal rakyatnya dan seorang pemimpin luar biasa yang memiliki kepercayaan penuh pada seluruh rakyatnya.
44 Kepemimpinan dan pemimpin merupakan topik yang menarik untuk dibicarakan dalam berbagai lapisan masyarakat, dan pengetahuan tentang kepemimpinan mulai berkembang bersamaan dengan pertumbuhan ilmu manajemen. Pemimpin berperan besar dalam mempengaruhi orang lain untuk meraih tujuan yang telah disepakati bersama-sama, dan kepemimpinan dipandang sebagai sesuatu yang sangat penting dimana akan mempengaruhi kreativitas dan inovasi organisasi. Kepemimpinan juga merupakan suatu cara yang dimiliki oleh seseorang untuk mempengaruhi sekelompok orang atau bawahan untuk bekerja sama dan berdaya upaya dengan penuh semangat dan keyakinan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Gaya kepemimpinan merupakan kunci dalam manajemen yang memainkan peran penting dan strategis dalam kelangsungan hidup suatu usaha.Terdapat berbagai macam gaya kepemimpinan pada saat ini, dimana salah satunya merupakan gaya kepemimpinan inklusif. Pemimpin yang bersikap terbuka, selalu ada untuk karyawan dalam berbagai kondisi, dan mudah untuk di ajak berkomunikasi memungkinkan pemimpin untuk menyampaikan segala sesuatu seperti yang mereka harapkan. Kepemimpinan bisa mencakup berbagai aspek, seperti pengalaman kerja, pendidikan, keterampilan interpersonal, dan karakteristik kepribadian. Semua faktor ini dapat mempengaruhi gaya kepemimpinan seseorang dan bagaimana mereka memimpin tim atau organisasi. Pemimpin, di sisi lain, adalah individu yang memegang peran kepemimpinan. Mereka adalah orangorang yang memiliki visi, dapat menginspirasi orang lain, dan memiliki kemampuan untuk mengarahkan tim atau organisasi menuju tujuan yang telah ditentukan. Pemimpin yang efektif biasanya memiliki keterampilan komunikasi yang baik, kemampuan untuk membuat keputusan, dan kemampuan untuk memotivasi dan mengarahkan orang lain.
45 BAB IV KEPEMIMPINAN DAN PEMIMPIN A.Pengertian Kepemimpinan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pemimpin adalah "orang yang memimpin" atau "petunjuk", sementara kepemimpinan adalah "metode yang dilakukan oleh seorang pemimpin". Pemimpin memiliki superioritas tertentu, wibawa, dan kuasa atas tindakan orang lain, serta bertugas menentukan arah, tujuan, dan menyelaraskan aset kelompok dalam menghadapi perubahan lingkungan. Kepemimpinan merupakan kemampuan seseorang membimbing, mengarahkan, serta mengelola sumber daya manusia di bawahnya. Suradinata (1997:11) berpendapat bahawa pemimpin adalah orang yang memimpin dua orang atau lebih, baik organisasi maupun keluarga. Sedangkan kepemimpinan adalah kemampuan seorang pemimpin untuk mengendalikan, memimpin memengaruhi fikiran, atau tingkah laku orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Sedangkan kepemimpinana merupakan suatu kemampuan yang melekat pada diri seorang yang memimpin yang tergantung dari macammacam faktor, baik faktor intern maupun faktor ekstern. Pemimpin jika dialibahasakan ke bahsasa inggris menjadi “LEADER”, yang mempunyai tugas untuk LEAD anggota di sekitarannya. Sedangkan makna LEAD adalah: 1. Loyality, seorang pemimpin harus mampu membangkitkan loyalitas rekan kerjanya dan memberikan loyalitasnya dalam kebaikan.. 2. Educate, seorang pemimpin mampu untuk mengedukasi rekan-rekannya dan mewariskan pada rekan-rekannya. 3. Advice, memberikan saran dan nasehat dari permasalahan yang ada. 4. Discipline, memberikan keteladanan dalam berdisiplin dan menegakkan kedisiplinan dalam setiap aktivitasnya.
46 B.Teori Kepemimpinan Teori kepemimpinan membicarakan bagaimana seseorang menjadi pemimpin, dan kepemimpinan berarti kemampuan dan kesiapan yang dimiliki oleh setiap orang untuk mempengaruhi, mendorong, mengajak, dan menggerakkan orang lain agar mencapai tujuan tertentu. Dalam Islam, seorang pemimpin yang baik adalah yang memiliki sifat-sifat seperti kejujuran, kemampuan berkomunikasi, dan kemampuan mempengaruhi orang lain. Tiga teori yang menjelaskan munculnya pemimpin adalah sebagai berikut (Kartono, 1998:29) : 1. Teori Genetis menyatakan sebagai berikut : Pemimpin itu tidak dibuat, akan tetapi lahir jadi pemimpin oleh bakat-bakat alami yang luar biasa sejak lahirnya. Dia ditakdirkan lahir menjadi pemimpin dalam situasi dan kondisi yang bagaimanapun juga, yang khusus. Secara filsafat, teori tersebut menganut pandangan deterministis. 2.Teori Sosial (lawan Teori Genetis) menyatakan sebagai berikut : Pemimpin itu harus disiapkan, dididik, dan dibentuk, tidak terlahirkan begitu saja. Setiap orang bisa menjadi pemimpin melalui usaha penyiapan dan pendidikan serta didorong oleh kemauan sendiri. 3. Teori Ekologis atau Sintetis (muncul sebagai reaksi dari kedua teori tersebut lebih dahulu) menyatakan sebagai berikut: Seseorang akan sukses menjadi pemimpin bila sejak lahirnya dia telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan, dan bakat-bakat ini sempat dikembangkan melalui pengalaman dan usaha pendidikan; juga sesuai dengan tuntutan lingkungan/ekologisnya. C.Kelebihan Pemimpin Menurut Stogdill dalam Lee (1989), menyatakan bahwa pemimpin itu harus memiliki beberapa kelebihan, yaitu : 1. Kapasitas: kecerdasan, kewaspadaan, kemampuan berbicara atau verbal facility, keaslian, kemampuan menilai. 2. Prestasi (Achievement) : gelar kesarjanaan, ilmu pengetahuan, perolehan dalam olah raga, dan atletik, dan sebagainya.
47 3. Tanggung Jawab : mandiri, berinisiatif, tekun, ulet, percaya diri, agresif, dan punya hasrat untuk unggul. 4. Partisipasi : aktif, memiliki sosiabilitas tinggi, mampu bergaul, kooperatif atau suka bekerjasama, mudah menyesuaikan diri, punya rasa humor. 5. Status : meliputi kedudukan sosial ekonomi yang cukup tinggi, populer, tenar. Kemudian, dalam Islam seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang memiliki sekurang-kurangnya 4 (empat) sifat dalam menjalankan kepemimpinannya, yakni; 1. Siddiq (jujur) sehingga ia dapat dipercaya; 2. Tabligh (penyampai) atau kemampuan berkomunikasi dan bernegosiasi; 3. Amanah (bertanggung jawab) dalam menjalankan tugasnya; 4. Fathanah (cerdas) dalam membuat perencanaan, visi, misi, strategi dan mengimplementasikannya. D.Gaya Kepemimpinan Selanjutnya Ishak Arep dan Tanjung (2003:23) menyatakan bahwa dalam mencapai tujuan sebagaimana telah dikemukakan diatas, yakni untuk dapat menguasai atau mempengaruhi serta memotivasi orang lain, maka dalam penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia lazimnya digunakan 4 (empat) macam gaya kepemimpinan, yaitu : 1. Democratic Leadership adalah suatau gaya kepemimpinan yang menitikberatkan kepada kemampuan untuk menciptakan moral dan kemampuan untuk menciptakan kepercayaan 2. Dictatorial atau Autocratic Leadership, yakni suatu gaya leadership yang menityikberatkan kepada kesanggupan untuk memaksakan keinginannya yang mampu mengumpulkan pengikut-pengikutnya untuk kepentingan pribadinya dan/atau golongannya dengan kesediaan untuk menerima segala resiko apapun. 3. Paternalistic Leadership, yakni bentuk antara gaya pertama (democratic) dan kedua (dictatorial) di atas. Yang pada dasarnya kehendak pemimpin juga
48 harus berlaku, namun dengan jalan atau melalui unsur-unsur demokratis. Sistem dapat diibaratkan diktator yang berselimutkan demokratis. 4. Free Rein Leadership, yakni salah satu gaya kepemimpinan yang 100% menyerahkan sepenuhnya seluruh kebijakan pengoperasian Manajemen Sumber Daya Manusia kepada bawahannya dengan hanya berpegang kepada ketentuan-ketentuan pokok yang ditetapkan oleh atasan mereka. E.Tipe Kepemimpinan Tipe pemimpin yang dikemukakan oleh W.J. Reddin dalam What Kind of Manager yang disunting oleh Wajosumidjo (Dept. P & K, Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai, 1982), yaitu: 1. Berorientasikan tugas (task orientation) 2. Berorientasikan hubungan kerja (relationship orientation) 3. Berorientasikan hasil yang efektif (effective orientation) Berdasarkan ketiga orientasi tipe pemimpin tersebut maka terdapat delapan tipe kepemimpinan,yaitu : 1. Tipe Deserter (Pembelot) Sifatnya : bermoral rendah, tidak memiliki rasa keterlibatan, tanpa pengabdian, tanpa loyalitas dan kekuatan, sukar diramalkan. 2. Tipe Birokrat Sifatnya : correct, kaku, patuh pada peraturan dan normanorma; ia adalah manusia organisasi yang tepat, cermat, berdisiplin, dan keras. 3. Tipe Misionaris (Missionary) Sifatnya : terbuka, penolong, lembut hati, ramah tamah. 4. Tipe Developer (Pembangun) Sifatnya : kreatif, dinamis, inovatif, memberikan/melimpahkan wewenang dengan baik, menaruh kepercayaan pada bawahan. 5. Tipe Otokrat Sifatnya : keras, diktatoris, mau menang sendiri, keras kepala, sombong. Bandel. 6. Benevolent Autocrat (otokrat yang bijak) Sifatnya : lancar, tertib, ahli dalam mengorganisir, besar rasa keterlibatan diri.
49 7. Tipe Compromiser (kompromis) Sifatnya : plintat plintut, selalu mengikuti angin tanpa pendirian, tidak mempunyai keputusan, berpandangan pendek dan sempit. 8. Tipe Eksekutif Sifatnya : bermutu tinggi, dapat memberikan motivasi yang baik, berpandangan jauh, tekun. Lantas dari sekian banyak tipe dan gaya kepemimpinan di atas, tipe dan gaya manakah yang paling ideal diterapkan dalam sebuah organisasi? Termasuk manakah Anda? “Sebaik-baik pemimpin diantara kalian ialah pemimpin yang kalian cintai dan mencintai kalian, kalian mendo’akannya dan merekapun mendo’akan kalian, dan seburuk buruknya pemimpin diantara kalian ialah pemimpin yang kalian benci dan membenci kalian, kalian melaknatnya dan mereka pun melaknat kalian”.(HR Muslim dari ‘Auf bin Malik) F.Gaya Kepemimpinan Pengertian gaya kepemimpinan adalah suatu perilaku yang dengan konsisten dilakukan oleh seseorang yang memimpin suatu kelompok. Cara seorang pemimpin bertindak dapat memengaruhi anggota kelompok dan membentuk gaya kepemimpinan. Itulah kenapa ketika menjadi seorang pemimpin, Anda tentu harus bisa menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat. Hal ini bertujuan untuk membuat anggota tim merasa nyaman dalam bekerja, sehingga tujuan bisnis pun bisa tercapai dengan baik dan efisien. Gaya kepemimpinan merupakan suatu cara yang digunakan oleh seorang pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya untuk mencapai tujuan organisasi. 1.Menurut Rivai (2014), gaya kepemimpinan adalah sekumpulan cara yang digunakan pimpinan untuk mempengaruhi bawahan agar sasaran organisasi dapat tercapai. 2.Menurut Hasibuan (2011), gaya kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi bawahannya agar mereka mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi.
50 3.Mulyadi (2015), mengungkapkan bahwa gaya Kepemimpinan adalah suatu cara yang dimiliki seorang pimpinan yang menunjukkan suatu sikap yang menjadi ciri khas tertentu untuk mempengaruhi pegawainya dalam mencapai tujuan organisasi 4.menurut Thoha (dalam Teguh Sriwidadi dan Oey Charlie, 2011), gaya kepemimpinan adalah cara yang digunakan oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi bawahannya agar mau melaksanakan tugas dan kewajibannya sesuai dengan yang diharapkan agar tercapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.menjadi ciri khas tertentu untuk mempengaruhi pegawainya dalam mencapai tujuan organisasi. Berikut beberapa Gaya kepemimpinan: 1. Gaya Demokratis Pengertian gaya kepemimpinan demokratis merujuk pada seorang pemimpin yang cenderung banyak bertanya mengenai pendapat anggotanya sebelum melakukan sesuatu. Mereka akan saling berbagi informasi dan pendapat yang bisa menunjang kesepakatan yang mereka butuhkan. Keputusan akhir tidak akan tercipta tanpa ada persetujuan dari semua anggotanya. 2. Gaya Otokratis Gaya otokratis adalah ketika seorang pemimpin menyuruh bawahannya untuk selalu melakukan apa pun yang dia katakan. Biasanya, seorang pemimpin otokratis akan merasa dirinya yang paling pintar dan mengetahui lebih banyak hal daripada yang lainnya. Dia membuat keputusan dengan sedikit masukan dari orang lain. 3. Gaya Laissez-Faire Ketiga, ada gaya yang berlawanan dari otokratis. Dari semua gaya kepemimpinan, gaya Laissez-Faire adalah yang paling sedikit melakukan pengawasan dan melibatkan diri. Ibarat berenang dalam air, orang dengan gaya kepemimpinan ini akan membiarkan anggotanya berenang mengikuti arus air.