The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Buku Profil Dirjen Kefarmasian dan Alkes, Ditjen Farmalkes, Kemenkes RI Tahun 2020.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by eckhonurcahyo, 2021-01-18 09:11:38

Memimpin Dengan Hati

Buku Profil Dirjen Kefarmasian dan Alkes, Ditjen Farmalkes, Kemenkes RI Tahun 2020.

Keywords: Buku Profil,Dirjen Farmalkes,Kemenkes RI,Kementerian Kesehatan

351.077
Ind
m

Memimpin
dengan Hati

PENANGGUNG JAWAB ANGGOTA EDITOR
Arianti Anaya Titien Suprihatin Sopia Siregar
M. Arief Jatmiko
KETUA Indah Susanti Donimando DESAIN ISI DAN SAMPUL BUKU
Yudy Yudistira Ardiyani Agus Riyanto
Harwanti Nana Andini
WAKIL KETUA Lili Sadiah Jusuf KREDIT FOTO
Roy Himawan Vita Picola Haloho Dok. Farmalkes
Samhan Nafi BS Freepik.com
SEKRETARIS Anantha Dian Tiara
Sandy Wifaqah Yenita Malasari
Pelitawati Retnodewi
Emma Rahmadhanti
Pensa Resta Grahmidri
Wardawaty
Mariani Sipayung
Yulia Yuliarti Barkah
Adityo Nugroho
Charlie Simatupang
Nurcahyo Adinugroho
Miranti Marthsa Andini
Nurrul Wahyu Istiarsih
Monika Wieke
Rivo Yolandra
Dian Mulia
Eko Nurcahyo
Eliza Karolita
Ni Ken Tembangraras

Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI

351.077 Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal I. Judul I. DRUG MONITORING
Ind Kefarmasian dan Alat Kesehatan
m Memimpin Dengan Hati: Sigap Mengawal II. EQUIPMENT AND SUPPLIES
Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan 2018-2020
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. 2020 III. GOVERNMENT PROGRAMS

IV. DATABASE, PHARMACEUTICAL

v. HEALTH POLICY

21 X 29,7 cm
ISBN 978-623-301-075-7

Memimpin
dengan Hati

Sigap Mengawal
Sediaan Farmasi dan

Alat Kesehatan
2018-2020

2020

iv | memimpin dengan hati

Pengantar Direktur Jenderal
Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Dra. Engko Sosialine Magdalene,
Apt., M.Biomed

U ntuk mewujudkan Keberhasilan pembangunan kesehatan
Indonesia Maju yang khususnya dibidang kefarmasian dan alat
Berdaulat, Mandiri, kesehatan juga menjadi tanggung jawab
dan Berkepribadian seluruh komponen bangsa Indonesia
Berlandaskan Gotong sesuai peran dan fungsinya. Keberhasilan
Royong harus didukung dengan itu juga sangat ditentukan oleh
melakukan percepatan pembangunan kesinambungan upaya lintas program,
di berbagai bidang termasuk bidang upaya lintas sektor, serta kesinambungan
kesehatan. Pembangunan kesehatan dengan upaya yang telah dilaksanakan
diselenggarakan melalui Sistem Kesehatan dalam periode sebelumnya. Tantangan dan
Nasional. Sistem Kesehatan Nasional hambatan akan selalu siap menghadang,
ini harus diperkuat dengan kemampuan termasuk pandemi COVID-19, namun
untuk menciptakan berbagai terobosan janganlah menjadi kendala dalam
dan inovasi menyesuaikan dengan mencapai tujuan. Jadikan tantangan dan
perkembangan yang terjadi pada tataran hambatan menjadi peluang untuk berbuat
lokal, nasional, regional, maupun global. terbaik dengan mengarahkan kemampuan
dan daya upaya yang dimiliki. Sehubungan
Berbagai terobosan dan inovasi dengan hal tersebut, semoga buku ini
terus dilakukan Direktorat Jenderal dapat bermanfaat untuk melanjutkan
Kefarmasian dan Alat Kesehatan antara dalam merajut karya, menciptakan
lain untuk memastikan ketersediaan terobosan, menghadirkan inovasi dan
obat esensial dan vaksin; memperkuat mengukir prestasi dalam mengawal
program seleksi obat yang aman, bermutu, sediaan farmasi dan alat kesehatan bagi
bermanfaat, dan efektif dalam biaya masyarakat Indonesia.*
untuk program Jaminan Kesehatan
Nasional; memanfaatkan sistem data dan
informasi untuk membantu efektivitas
dan efisiensi kebijakan; kemudahan
perizinan; meningkatkan kemandirian
bahan baku obat; percepatan hilirisasi
dan pengembangan industri farmasi dan
alat kesehatan dalam negeri; memperkuat
sistem pengawasan; hingga program
promotif preventif untuk meningkatkan
penggunaan obat rasional dan alat
kesehatan tepat guna kepada masyarakat.

| vSigap Mengawal Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan 2018-2020

DAFTAR ISI

v

Pengantar Direktur Jenderal
Kefarmasian dan Alat Kesehatan

Dra. Engko Sosialine Magdalene,
Apt., M.Biomed

1 20 37

Pengantar reformasi Kepemimpinan
Kata birokrasi Selama Pandemi

COVID-19

Jembatan Dua Bersih dan Bersatu Melawan
Kebijakan Melayani COVID-19
Kesehatan
26 Langkah Perubahan 41 Ketersediaan Alat Kesehatan
4 Transformasi Internal Melalui 26 1. Manajemen Perubahan dan Perbekalan Kesehatan
Reformasi Birokrasi 28 2. Deregulasi Kebijakan Rumah Tangga yang Aman,
29 3. Penataan dan Penguatan Bermutu dan Bermanfaat
5 Tantangan Pandemi COVID-19 untuk Penanganan COVID-19
Organisasi
8 29 4. Penataan Tata Laksana 41 1. Relaksasi Perizinan Sarana
30 5. Penataan Sistem Produksi dan Distribusi Alat
Perjalanan Manajemen Sumber Daya Kesehatan dan PKRT
Karier
Manusia Aparatur 45 2. Relaksasi Perizinan Produk
31 6. Penguatan Akuntabilitas Alat Kesehatan dan PKRT
31 7. Penguatan Pengawasan untuk Penanganan COVID-19
33 8. Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik 48 3. Pembinaan Uji Klinik
Ventilator
32 Tahun Mengukir
Jejak Langkah 49 4. Capaian Produk Dalam
Negeri
16 Penyayang dan Peduli
54 5. Pengawasan Post Market
Produk Alat Kesehatan

dan PKRT untuk Penanganan
COVID-19

vi | memimpin dengan hati

69 98 Kemandirian Alat Kesehatan

hasil Dalam Negeri
kerja keras 99 1. Koordinasi Lintas Sektor
100 2. Pameran Produk Alat
Membangun Kesehatan dan PKRT Dalam
Kesehatan Lewat Negeri
Kefarmasian dan
Alkes 101 Perketat Pengawasan Alat

Kesehatan dan PKRT
101 1. Sistem Pengawasan E-Post
Border Alat Kesehatan dan

Pkrt
102 2. Implementasi Indonesia
Single Risk Management
103 3. Mobile Phone Pengawasan
Alat Kesehatan dan PKRT

70 Menjamin Ketersediaan 104 Digitalisasi Farmalkes
105 Pameran Pembangunan
Obat dan Vaksin
70 1. Manajemen Sistem Informasi Kesehatan 2018
Pengelolaan Obat dan 106 Ketua Umum HKN 2019
Vaksin di Era JKN 108 Technofarmalkes 2019
75 2. Pendampingan Sertifikasi 110 Perluasan Kerja Sama Bilateral
ISO 9001:2015 Bagi Instalasi
Farmasi Lewat Diplomasi Kesehatan
76 3. Pemilihan Tenaga 110 a. HBF RI-Belanda
Kefarmasian Berprestasi 110 b. HBF RI-Korea Selatan
Tingkat Provinsi dan 111 c. HBF RI-Iran
Kabupaten/Kota 112 d. Health Bussiness Forum
76 4. Pemilihan Pengelola Jakarta
E-Logistik Berprestasi
Tingkat Provinsi dan
Kabupaten/Kota

56 Kemandirian Sediaan Farmasi 77 Komitmen Meningkatkan 115
56 1. Pemanfaatan
Sediaan Farmasi Pelayanan Kefarmasian Prestasi
57 2. Akselerasi Pelayanan Publik 77 1. Formularium Nasional
(Fornas) dalam Pelaksanaan Kerja Keras
Bidang Kefarmasian Program JKN Menuai Hasil
82 2. Pelatihan Pelayanan
58 Jaminan Pengadaan Obat Kefarmasian di Puskesmas 123
60 1. Pengelolaan Obat 82 3. Pembinaan dan Pengawasan
61 2. Aplikasi Logistik Pelayanan Kefarmasian Penutup

62 Tetap Jaga Kualitas Layanan 84 Memotivasi Kemandirian
Kefarmasian
Sediaan Farmasi
62 1. Peran Apoteker 84 1. Menjadikan Farmasi Sebagai
64 2. Edukasi Masyarakat Industri Prioritas
66 3. Pelayanan Kefarmasian 91 2. Vaksin Halal untuk Bangsa
92 3. Perubahan Penggolongan
Secara Elektronik Zat Psikoaktif Baru (New
Psychoactive Substances)
94 4. Simposium Obat Tradisional
95 5. Gerakan Nasional Bugar
dengan Jamu (Gernas Bude
Jamu)
96 6. Inovasi Teknologi

| viiSigap Mengawal Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan 2018-2020

viii | memimpin dengan hati

Pengantar Kata

Jembatan
DKKeeubsaeijhaaktaann

“Pemimpin adalah mereka yang
menjaga keyakinan dengan masa
lalu, menyelaraskan langkah
dengan masa kini, dan memegang
janji pada generasi mendatang.”
- Harold Seymour -

| 1Sigap Mengawal Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan 2018-2020

Pengantar Kata

Seorang pemimpin harus
memiliki sifat akomodatif, sifat
yang mampu menjembatani
berbagai agregasi kepentingan
serta mau dan mampu
menampung semua masukan dalam
rangka meningkatkan kualitas kebijakan
yang dihasilkan dan mengoptimalisasi
kinerja tim yang dipimpinnya.
Kepemimpinan akomodatif inilah
yang diterapkan Dra. Engko Sosialine
Magdalene, Apt., M.Biomed saat menjabat
sebagai Direktur Jenderal Kefarmasian
dan Alat Kesehatan (Dirjen Farmalkes)
Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia (Kemenkes RI) periode 2018-
2020. Di mana, saat kepemimpinannya
Direktorat Jenderal Kefarmasian dan
Alat Kesehatan menggawangi dua periode
kebijakan pembangunan kesehatan jangka
menengah, yakni periode 2015-2019 dan
periode 2020-2024.

Kebijakan pembangunan kesehatan Di mana mandat utama program
periode 2015-2019 mengusung Program kefarmasian dan alat kesehatan yang
Indonesia Sehat dengan sasaran merupakan tugas dan kewajiban
peningkatan derajat kesehatan dan status Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat
gizi masyarakat, melalui upaya kesehatan Kesehatan adalah menjamin ketersediaan
dan pemberdayaan masyarakat yang sediaan farmasi (obat, bahan baku obat,
didukung dengan perlindungan finansial vaksin) dan alat kesehatan. Termasuk
dan pemerataan pelayanan kesehatan. berupaya keras untuk meningkatkan
Sementara, Rencana Pembangunan akses, kemandirian, serta mutu sediaan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) farmasi dan alat kesehatan dalam negeri.
Bidang Kesehatan Tahun 2020-2024,
mengusung peningkatan pelayanan
kesehatan menuju Cakupan Kesehatan
Semesta (Universal Health Coverage)
melalui penguatan pelayanan kesehatan
dasar (Primary Health Care) dengan
mendorong peningkatan upaya promotif
dan preventif yang didukung inovasi dan
pemanfaatan teknologi.

2 | memimpin dengan hati

jembatan Dua Kebijakan Kesehatan

Berbagai strategi dan kebijakan efektivitas dan efisiensi kebijakan;
termasuk inovasi-inovasi terus dilakukan kemudahan perizinan; meningkatkan
secara optimal oleh Direktur Jenderal kemandirian Bahan Baku Obat; percepatan
Kefarmasian dan Alat Kesehatan beserta hilirisasi dan pengembangan industri
jajarannya selama masa kepemimpinan farmasi dan alat kesehatan dalam negeri
Beliau pada 2018-2020. Antara lain, termasuk peningkatan pemakaian produk
memastikan ketersediaan obat esensial farmasi dan alat kesehatan dalam negeri;
dan vaksin; memperkuat program seleksi memperkuat sistem pengawasan; hingga
obat yang aman, bermutu, bermanfaat, dan program promotif preventif untuk
efektif dalam biaya untuk program Jaminan meningkatkan penggunaan obat rasional
Kesehatan Nasional; memanfaatkan sistem dan alat kesehatan tepat guna kepada
data dan informasi untuk membantu masyarakat.

| 3Sigap Mengawal Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan 2018-2020

Pengantar Kata

Transformasi Internal
melalui Reformasi Birokrasi

Selain bekerja keras menjalankan strategi Berbagai upaya telah dilakukan di delapan
dan kebijakan di bidang kefarmasian area perubahan Reformasi Birokrasi dan
dan alat kesehatan, Direktur Jenderal membawa perubahan yang signifikan
Kefarmasian dan Alat Kesehatan juga terus dalam tata kelola pemerintahan Direktorat
berupaya melakukan perubahan internal Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
agar pelayanan ke masyarakat semakin Delapan area perubahan itu meliputi:
meningkat dan optimal melalui penerapan 1) Manajemen Perubahan; 2) Deregulasi
Reformasi Birokrasi. Reformasi Birokrasi Kebijakan; 3) Penataan dan Penguatan
juga menjadi jembatan untuk menciptakan Organisasi; 4) Penataan Tata Laksana;
Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik 5) Penataan Sistem Manajemen SDM
dan bersih dan mampu menghasilkan Aparatur; 6) Penguatan Akuntabilitas
tata kelola pemerintahan yang baik (good Kinerja; 7) Penguatan Pengawasan; dan
governance) di lingkungan Direktorat 8) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.
Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan.

4 | memimpin dengan hati

jembatan Dua Kebijakan Kesehatan

Direktur Jenderal Kefarmasian Tantangan
dan Alat Kesehatan menegaskan, Pandemi COVID-19
pelaksanaan Reformasi Birokrasi
adalah proses terus-menerus yang Namun, sebuah perjalanan tidaklah selalu
harus melibatkan seluruh unsur mulus, halangan dan rintangan selalu siap
pegawai di lingkungan Direktorat menghadang. Tantangan terberat bagi
Jenderal Kefarmasian dan Alat bangsa Indonesia tahun 2020 ini datang
Kesehatan, karena keterlibatan pegawai dari pandemi COVID-19. Efek pandemi
adalah kunci kesuksesan implementasi COVID-19 bersifat multidimensi dan
program ini. Sosialisasi implementasi berdampak berat pada banyak sektor,
Reformasi Birokrasi juga harus terus mulai sektor kesehatan, politik, sosial,
dilakukan agar terbentuk kesamaan pendidikan, termasuk ekonomi, yang
pemahaman dari seluruh pegawai berdampak terganggunya kesejahteraan
terhadap pelaksanaan Reformasi masyarakat.
Birokrasi juga untuk menguatkan
komitmen dalam melaksanakan tata
kelola pemerintahan yang baik.

DEMAM CORONAVIRUS
& LESU DISEASE 2019

BATUK (COVID-19)
& PILEK

Coronavirus Disease-2019

SAKIT (Covid-19) adalah penyakit
TENGGO-
ROKAN yang disebabkan oleh

Coronavirus jenis baru

SESAK ditemukan pada manusia
NAPAS pertama kali di Wuhan

GEJALA KLINIS Cina, pada Desember 2019.

PENCEGAHAN Distribusi Alat Pelindung Diri (APD).

Sering cuci tangan Rajin olahraga dan Pemeriksaan produk alat kesehatan hibah
pakai sabun istirahat cukup dari luar negeri di Bandara Soekarno-Hatta
dan Halim Perdana Kusuma.
Gunakan masker bila Jangan makan
batuk atau pilek daging yang | 5Sigap Mengawal Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan 2018-2020
tidak dimasak
Konsumsi gizi
seimbang, tingkatkan Bila batuk, pilek dan
sayur dan buah sesak napas segera
ke fasilitas kesehatan
Hati-hati kontak
dengan hewan Menjaga jarak
minimal 1 meter
Menghindari dengan orang lain
kerumunan
Hindari melakukan
Belajar, bekerja, perjalanan ke negara
beribadah dari rumah terjangkit COVID-19

Poster/infografis terkait Covid-19.

Pengantar Kata

Hal ini membuat Direktur Jenderal
Kefarmasian dan Alat Kesehatan
menghadapi satu lagi tantangan berat
yang harus dihadapi dan ditangani
dalam masa kepemimpinannya. Meski
begitu, sebagai Pemimpin Direktorat
Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan
yang merupakan salah satu unit utama
Kementerian Kesehatan, Beliau bersama
jajarannya berupaya keras memberi
dukungan nyata dalam upaya penanganan
COVID-19 terutama melalui jaminan
penyediaan obat-obatan dan alat
kesehatan.

Di antaranya, menyusun regulasi untuk Poster/infografis alur percepatan layanan sertifikasi produksi dan
relaksasi proses perizinan sertifikat distribusi alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga
produksi dan distribusi obat dan alat dalam rangka penanggulangan Covid-19.
kesehatan atau Perbekalan Kesehatan
Rumah Tangga (PKRT) serta izin
edar produk yang dapat membantu
penanganan COVID-19. Langkah
lainnya, mengeluarkan protokol yang
menjamin standar keamanan dan mutu
produk obat dan alat kesehatan. Selain
juga mengeluarkan Buku Standar Alat
Pelindung Diri (APD) dalam Manajemen
Penanganan COVID-19 untuk mencegah
penyebaran virus atau tertular COVID-19.

Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Pada akhirnya, kepemimpinan akomodatif
Alat Kesehatan juga mempemudah akses dari Direktur Jenderal Kefarmasian
masuk obat dan alat kesehatan yang dan Alat Kesehatan terbukti mampu
dibutuhkan untuk penanganan COVID-19 menjembatani perbedaan isu, tantangan,
dari luar negeri melalui jalur khusus. Hal pilihan kebijakan, dan strategi pencapaian
yang tidak kalah penting yang dilakukan pembangunan kesehatan antara dua
adalah mengawal industri dalam negeri periode kebijakan kesehatan. Termasuk
untuk menciptakan dan memproduksi alat menjembatani keterpaduan unsur pusat
kesehatan untuk penanganan COVID-19 dan daerah dalam implementasi program
mulai dari masker, isolation gown hingga kesehatan nasional yang memang sangat
ventilator. dibutuhkan.

6 | memimpin dengan hati

jembatan Dua Kebijakan Kesehatan

Tak heran jika kerja keras Beliau Di masa depan, inovasi dan terobosan
termasuk semua pemangku kepentingan pelaksanaan kebijakan dan program
di lingkungan Direktorat Jenderal kefarmasian dan alat kesehatan akan
Kefarmasian dan Alat Kesehatan terus dilakukan dengan bercermin pada
membuahkan berbagai apresiasi, baik pelaksanaan kebijakan dan program
dari Kementerian Kesehatan maupun dari pada era ini. Hal tersebut sebagai acuan
lembaga-lembaga di luar Kementerian agar pelaksanaan kebijakan dan program
Kesehatan. Namun, penghargaan dan kefarmasian dan alat kesehatan di masa
apresiasi yang diperoleh saat ini tidak akan depan dapat terlaksana lebih efektif dan
membuat Direktorat Jenderal Kefarmasian efisien dan paling penting dapat membantu
dan Alat Kesehatan berpuas diri. pencapaian pembangunan kesehatan
nasional yang bermanfaat bagi masyarakat
Indonesia.*

| 7Sigap Mengawal Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan 2018-2020

Perjalanan Karier

JL3Me2ajenaTngkagkhuaukhnir

“Kamu tidak mendapatkan
kesetiaan dalam sehari.
Kamu mendapatkan kesetiaan
hari demi hari.”
- Jeffrey Gitomer -

8 | memimpin dengan hati

| 9Sigap Mengawal Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan 2018-2020

perjalanan karier

K ata-kata bijak tersebut Lahir di Ambon, 19 Januari 1961, Engko Direktur Jenderal
layak disandingkan Sosialine menjalani masa-masa sekolah di Kefarmasian dan
dengan perjalanan karir kampung halaman hanya sampai Sekolah Alat Kesehatan pada
Dra. Engko Sosialine Menengah Pertama (SMP). Perempuan Kampanye Imunisasi
Magdalene, Apt., pemberani ini kemudian memilih merantau Vaksin Measles-
M.Biomed di Kementerian Kesehatan ke Tanah Jawa, tepatnya ke Daerah Rubella Fase II di
Republik Indonesia (Kemenkes RI). Sejak Istimewa Yogyakarta (D.I. Yogyakarta) Tarakan, Kalimantan
menjejakkan kaki pertama kali menjadi untuk melanjutkan pendidikan Sekolah Timur.
abdi negara di Kementerian Kesehatan Menengah Atas (SMA) dan lulus di sana.
pada tahun 1988 hingga lebih dari 32 Pendidikan S1 Farmasi pun dijalaninya
tahun kemudian, Beliau masih setia di Yogyakarta berlanjut hingga mendapat
mengukir karya dan pengabdian untuk gelar Apoteker pada tahun 1987. Gelar S2
pembangunan kesehatan terutama dari Magister Biomedik berhasil diraih dari
aspek kefarmasian dan alat kesehatan. Universitas Indonesia pada tahun 2003.

10 | memimpin dengan hati

32 Tahun Mengukir Jejak Langkah

Tak lama setelah lulus pendidikan profesi Tingginya kualitas kinerja dari Engko
Apoteker, Engko Sosialine berhasil Sosialine yang diamini banyak stafnya
diterima sebagai Pegawai Negeri Sipil di adalah ketepatan waktu (on time) dalam
Kemenkes pada tahun 1988. Dari sinilah bekerja. Tidak hanya datang tepat waktu,
dimulai awal perjalanan panjang karir Beliau hampir selalu datang setidaknya
Beliau yang penuh dedikasi, menjadi 15 menit sebelum acara dimulai. Jika pun
abdi negara di sektor kefarmasian dan ada kemungkinan dirinya datang telat di
alat kesehatan. Hingga akhirnya diberi suatu acara, maka penyelenggara akan
amanah menjadi Direktur Jenderal diinformasikan sebelumnya, lengkap
Kefarmasian dan Alat Kesehatan pada Juli beserta alasannya.
2018 lalu.
Tak heran jika Beliau selalu datang
Seperti apa sosok Engko Sosialine sebagai ke kantor jauh sebelum jam masuk.
pemimpin di mata staf-stafnya? Daftarnya Lokasi tempat tinggal di Bekasi, tidak
panjang dan semuanya menunjukkan menghalangi Beliau sampai ke kantor
kualitas kepemimpinan yang tinggi sekitar pukul 06.00-06.30 WIB. Sisa
dari perempuan bertubuh kecil tapi waktu sebelum jam masuk kantor dipakai
sangat cekatan ini. Meski usianya sudah untuk mengerjakan pekerjaan yang ada
tidak muda, siapa sangka Beliau adalah atau beristirahat mengumpulkan energi
wujud nyata dari ‘kecil-kecil cabe rawit’. untuk beraktivitas.
Kelincahan, kecekatan, dan kecepatannya
kadang membuat staf-staf yang mengikuti
cukup kewalahan mengimbangi, meski
usia mereka jauh lebih muda.

| 11Sigap Mengawal Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan 2018-2020

perjalanan karier

Minum Jamu
Bersama Menteri
Kesehatan.

12 | memimpin dengan hati

32 Tahun Mengukir Jejak Langkah

| 13Sigap Mengawal Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan 2018-2020

perjalanan karier

Penghargaan Karya Anak Bangsa pada Pameran Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-55.

14 | memimpin dengan hati

32 Tahun Mengukir Jejak Langkah

Ketelitian akan detail menjadi kualitas lain Satu lagi yang sangat dikagumi staf-
yang sangat diingat oleh staf-stafnya. Jika staf Beliau adalah integritas dan
mau menggambarkan dengan kata-kata kejujuran yang tinggi. Tak pernah
singkat, itu adalah cepat dan tepat. Beliau sebersitpun perempuan ini berfikir
tidak mentolerir adanya kesalahan dalam untuk menyalahgunakan jabatan
pekerjaan, apakah itu berupa presentasi apalagi melakukan Korupsi, Kolusi, dan
materi rapat, penyusunan kebijakan Nepotisme (KKN). Padahal Beliau sebagai
strategis, atau dalam penyusunan pejabat di lembaga yang memiliki kuasa
anggaran. Kerap Beliau turun langsung perizinan dan kerap berurusan dengan
memeriksa pekerjaan staf-stafnya atau pihak-pihak yang bahkan bisa saja berani
bahkan jika dianggap sangat penting, membayar agar urusan mereka lancar.
Beliau turut menyusun dan mengoreksi Tak heran jika Direktorat Jenderal
sendiri. Kefarmasian dan Alat Kesehatan menjadi
salah satu unit utama yang sangat peduli
Namun, sebagai pejabat Eselon I, Engko pada penerapan Reformasi Birokrasi.
Sosialine tak segan meminta masukan dari
staf. Hal ini menunjukkan bahwa Beliau
tidak pernah meremehkan siapapun.
Untuk mempercepat proses penyelesaian
pekerjaan, perempuan ini juga berusaha
memangkas birokrasi agar lebih efisien
dan efektif.

Pejabat pimpinan
tinggi di lingkungan
Direktorat Jenderal
Kefarmasian dan
Alat Kesehatan.

| 15Sigap Mengawal Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan 2018-2020

perjalanan karier

Penyayang dan
Peduli

Dengan segala sifat ketegasan,
kedisiplinan, ketepatan waktu, dan
ketelitian yang dimiliki, rasanya yang bisa
kita bayangkan adalah seorang perempuan
perkasa yang kaku dalam hubungan di
luar pekerjaan. Pada kenyataannya, Engko
Sosialine adalah perempuan yang ramah,
penuh senyum, humoris, penyayang, dan
peduli pada staf-stafnya.

16 | memimpin dengan hati

32 Tahun Mengukir Jejak Langkah

Beliau memperlakukan staf-stafnya seperti Pada akhirnya, kualitas kepemimpinan
anak sendiri. Selalu bertanya kabar, dan pribadi yang baik inilah yang akan
kesehatan, dan kondisi keluarga. Bahkan, dikenang terus dan dijadikan tauladan
saat tugas ke luar kota, Beliau tidak pernah bagi semua staf yang akan ditinggalkan.
lupa membelikan staf-stafnya oleh-oleh. Kepemimpinan yang tidak hanya sekadar
Selera humor Beliau juga diakui oleh staf- kata-kata, tapi sikap dan tindakan nyata.
stafnya dan kadang menjadi intermezo Kata-kata bijak dari Albert Schewitzer,
yang menyenangkan dan menghilangkan seorang Filsuf Jerman, bisa menjadi
penat di sela-sela ketatnya dan banyaknya penutup yang sangat tepat. “Teladan
pekerjaan yang harus dilakukan. adalah kepemimpinan, itulah bentuk
kepemimpinan terbaik.” *

| 17Sigap Mengawal Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan 2018-2020

perjalanan karier

Perjalanan Biodata
Dra. ENGKO SOSIALINE
Karier MAGDALENE,
Apt, M.Biomed.

Tempat/Tanggal Lahir
Ambon, 19 Januari 1961
Suami
Maspaitella, Eugene Willem Hendrik
Anak
- Jazzy Maspaitella
- Dixie Maspaitella
Pendidikan
- S.1 Farmasi Universitas Gajah Mada - 1987
- Apoteker Universitas Gajah Mada - 1987
- Megister Biomedik
Universitas Indonesia - 2003
Jabatan Saat ini
Direktur Jenderal Kefarmasian dan
Alat Kesehatan (Eselon. I.a)

Penghargaan

- Bakti Karya Husada Tri Windu
(24 Tahun) - 2012
- Satyalancana Karya Satya
Xx Tahun - 2013
- Satyalancana Karya Satya
Xxx Tahun - 2018

18 | memimpin dengan hati

32 Tahun Mengukir Jejak Langkah

2016 2018
Direktur Tata Kelola Direktur Jenderal
Obat Publik dan Kefarmasian dan
Perbekalan Kesehatan Alat Kesehatan

2013
Direktur Bina Obat Publik
dan Perbekalan Kesehatan

28 Agustus 2012 2011
Direktur Bina Direktur Bina
Produksi dan Pelayanan
Distribusi Kefarmasian
Kefarmasian

2009 2008
Direktur Kepala Subdirektorat
Bina Farmasi Surveilan dan Analisis Produk
Komunitas dan Terapetik dan Perbekalan
Klinik Kesehatan Rumah Tangga,
Badan Pengawas Obat dan
Makanan

2004

Kepala Seksi Penilaian

Tak lama setelah lulus Obat Baru Jalur 1 dan 3,
pendidikan profesi Apoteker,
Engko Sosialine berhasil Badan Pengawas Obat
diterima sebagai Pegawai
Negeri Sipil di Kementerian dan Makanan
Kesehatan pada tahun 1988.
2000
1988
Staf Kepala Seksi Pengamatan

dan Pengendalian Efek

Obat, Produk Biologi dan

Diagnostik

1999

Plh. Kepala Seksi

Pengamatan Produksi

dan Distribusi Bahan

Baku Obat Hewan

| 19Sigap Mengawal Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan 2018-2020

reformasi birokrasi

dBMaeenrlsaiyhani

“Kemajuan tidak mungkin terjadi
tanpa perubahan (meninggalkan
kebiasaan jelek). Mereka yang
tidak mau mengubah pikirannya,
tidak bisa mengubah apapun.”
- George Bernard Shaw -

20 | memimpin dengan hati

| 21Sigap Mengawal Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan 2018-2020

reformasi birokrasi

Perjalanan panjang bureaucracy) yang menghasilkan tata Sosialisasi
Reformasi Birokrasi di kelola pemerintahan yang baik (good Implementasi
Indonesia telah memasuki governance). Reformasi Birokrasi
fase ketiga atau fase secara virtual tahun
terakhir dari Peta Jalan 2020.
(Road Map) Reformasi Birokrasi yang
termaktub dalam Peraturan Presiden Reformasi Birokrasi merupakan suatu
Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand keniscayaan dalam membangun birokrasi
Design Reformasi Birokrasi Nasional kelas dunia yang merupakan visi dari
2010-2025. Program Reformasi Birokrasi Grand Design Reformasi Birokrasi
fase kesatu dimulai sejak tahun 2010 Nasional 2010-2025. Utamanya dalam
melalui Road Map Reformasi Birokrasi mempersiapkan langkah strategis yang
2010-2014, lalu fase kedua melalui Road terukur guna memastikan terciptanya
Map Reformasi Birokrasi 2015-2019, dan perbaikan tata kelola pemerintahan yang
fase ketiga melalui Road Map Reformasi menopang jalannya pembangunan nasional
Birokrasi 2020-2024. dan meningkatkan daya saing bangsa.

Fase terakhir akan sangat menentukan Perbaikan kualitas tata kelola
keberhasilan peta jalan perubahan untuk pemerintahan, diyakini mampu berperan
mengantarkan bangsa Indonesia menuju menjadi faktor pengungkit dalam
negara adil dan makmur dan sejahtera. mendukung kelancaran dan kesuksesan
Dengan pra kondisi, terbangunnya pelaksanaan program-program
birokrasi berkelas dunia, yaitu birokrasi pembangunan nasional. Dengan kata lain,
yang baik dan bersih (good and clean semakin baik tata kelola pemerintahan
suatu negara, semakin cepat pula
22 | memimpin dengan hati perputaran roda pembangunan nasional.

Bersih dan Melayani

Berbagai upaya terobosan terus dilakukan bergulir mengikuti perkembangan
masing-masing instansi pemerintah yang peradaban dan zaman.
terus berlomba-lomba menciptakan value
atau nilai baru di lingkungan instansinya Untuk itu, dalam menghadapi arus
masing-masing. Semua diarahkan untuk perubahan yang tak berujung dan untuk
tetap kondusif mendukung internalisasi melanggengkan eksistensi negara dalam
perubahan pola pikir (mindset) dan menghadapi dinamika global yang tiada
perubahan budaya kerja (cultural set) akhir, aparatur negara harus mencapai
dengan mengedepankan perubahan berbasis kinerja maksimal, selalu beradaptasi
permintaan (demand-based reform). dengan perubahan aturan, dan tidak
terikat batasan kemenangan yang ingin
Reformasi Birokrasi juga dilakukan diraih.
di lingkungan Direktorat Jenderal
Kefarmasian dan Alat Kesehatan di “Reformasi Birokrasi pada hakikatnya
bawah kepemimpinan Direktur Jenderal merupakan upaya untuk melakukan
Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Dra. pembaharuan dan perubahan mendasar
Engko Sosialine Magdalene, Apt., terhadap sistem penyelenggaraan
M.Biomed pada periode 2018-2020. pemerintahan. Meski sulit, tetapi ketika
Wanita pekerja keras ini dengan tegas reformasi itu berhasil maka manfaatnya
mengatakan, Reformasi Birokrasi akan terasa ke masyarakat dan itu berarti
merupakan “never ending process”, tujuan utamanya berhasil tercapai,” Beliau
karena perubahan itu pasti dan terus menegaskan.

Sosialisasi Implementasi Reformasi Birokrasi Direktorat Jenderal Kefarmasian dan
Alat Kesehatan Tahun 2019.

| 23Sigap Mengawal Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan 2018-2020

reformasi birokrasi

IMPLEMENTASI
REFORMASI BIROKRASI

+

1 2 34

MANAJEMEN DEREGULASI PENATAAN PENATAAN
PERUBAHAN KEBIJAKAN DAN PENGUATAN TATA LAKSANA

- Tim Reformasi - Peraturan Menteri ORGANISASI - Proses Bisnis Bidang
Birokrasi Direktorat Kesehatan Nomor Kefarmasian dan Alat
44 Tahun 2019 - Evaluasi Kelembagaan Kesehatan
Jenderal Kefarmasian tentang Perubahan - Organisasi Berbasis
Penggolongan - Standar Operasional
dan Alat Kesehatan Narkotika Kinerja Prosedur Administrasi
- Penyederhanaan Pemerintahan
- Sosialisasi - Peraturan Menteri
Implementasi Kesehatan Nomor Birokrasi - Dashboard
5 Tahun 2020 Kefarmasian dan Alat
Reformasi Birokrasi tentang Perubahan Kesehatan
Penggolongan
- Agen perubahan Narkotika
(Agent of Change)
- Peraturan Menteri
telah membuat Kesehatan Nomor 7
Tahun 2020 tentang
perubahan konkret Pemasukan Alat
Kesehatan Melalui
dan telah terintegrasi Mekanisme Jalur
Khusus
dalam sistem
- Keputusan
manajemen Menteri Kesehatan
Nomor HK.01.07/
- Penerapan kantor Menkes/218/2020
budaya bersih dan tentang Alkes, Alkes
DIV, PKRT yang
sehat Dikecualikan dari
Tata Niaga Impor
- Transformasi digital Dalam Rangka
pada pelayanan Penanggulangan
COVID-19
perizinan

- Transformasi digital
pada proses bisnis

kefarmasian dan alat

kesehatan

- Dukungan dan inovasi
dalam penanganan

COVID-19

24 | memimpin dengan hati

Bersih dan Melayani

5 67 8

PENATAAN SISTEM PENGUATAN PENGUATAN PENINGKATAN
MANAJEMEN AKUNTABILITAS PENGAWASAN
SUMBER DAYA KUALITAS
MANUSIA - Rencana Aksi Program - Tim Satuan
APARATUR - Perjanjian Kinerja Kepatuhan Internal PELAYANAN
- Laporan Kinerja
- Analisis Jabatan dan - Aplikasi e-Desk DAK - Penilaian Mandiri PUBLIK
Analisis Beban Kerja Tingkat Maturitas
Risiko - Simplifikasi regulasi dan
- Asesmen kompetensi dan percepatan pelayanan
potensi seluruh pegawai - Tim Penilaian perizinan sehingga waktu
Pengendalian layanan lebih singkat
- Penetapan kinerja Intern Atas dalam mengurus Sertifikat
individu Pelaporan Izin Edar
Keuangan (PPIK)
- Tes narkoba seluruh - Layanan Publik Online
pegawai - Pengawasan - Tanda Tangan Digital
Internal
- Penegakan disiplin untuk Sertifikat Izin Edar
pegawai - Bebas Konflik - Aplikasi Antrian Konsultasi
Kepentingan - Layanan Help Desk Virtual
- Evaluasi Kinerja Pegawai - Survei kepuasan
• Aplikasi SEPAKAT - Pakta Integritas
- Public Campaign pelanggan menggunakan
Google Form terintegrasi
Gratifikasi dan dengan aplikasi
WBS - Penanganan keluhan
berbasis Android
(SIDISKO: Sistem Informasi
Diskusi Katalog Obat)
- Pakta Integritas dalam
Sistem Perizinan Alkes dan
PKRT
- Sistem penghargaan dan
sanksi baik bagi petugas
layanan maupun penerima
layanan perizinan
- Sertifikat ISO 9001:2015

| 25Sigap Mengawal Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan 2018-2020

reformasi birokrasi

Langkah
Perubahan

Berbagai upaya telah dilakukan pada
delapan area perubahan reformasi
birokrasi dan membawa perubahan yang
signifikan dalam tata kelola pemerintahan
Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat
Kesehatan.

Penerapan kantor budaya bersih dan sehat.

1. Manajemen Perubahan

Manajemen Perubahan, bertujuan Pengembangan inovasi untuk mendukung
mentransformasi sistem dan mekanisme capaian kinerja di area manajemen
kerja organisasi serta mindset (pola pikir) perubahan pun terus dilakukan, melalui:
dan culture set (cara kerja) menjadi lebih a. 30 orang agen perubahan (Agent of
adaptif, inovatif, responsif, profesional,
dan berintegritas, sehingga dapat Change) telah membuat perubahan
memenuhi tuntutan perkembangan konkret dan telah terintegrasi dalam
zaman dan kebutuhan masyarakat yang sistem manajemen, antara lain:
semakin meningkat. Untuk menguatkan - Penerapan kantor budaya bersih
upaya Reformasi Birokrasi, Direktorat
Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan dan sehat
mengeluarkan Keputusan Direktur - Transformasi digital pada
Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Nomor HK.02.02/I/107/2019 tentang pelayanan perizinan
Tim Reformasi Birokrasi Direktorat - Transformasi digital pada proses
Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
bisnis kefarmasian dan alat
kesehatan
- Dukungan dalam penanganan
COVID-19

26 | memimpin dengan hati

Bersih dan Melayani

Implementasi
Manajemen
Perubahan.

b. Sosialisasi implementasi Reformasi c. Berkomitmen dalam pelaksanaan
Birokrasi yang melibatkan pimpinan Reformasi Birokrasi dengan
tertinggi dan seluruh pegawai sebagai menetapkan target capaian Reformasi
upaya memberikan kesamaan Birokrasi di dalam dokumen
pemahaman seluruh pegawai terhadap perencanaan.
pelaksanaan Reformasi Birokrasi dalam
rangka internalisasi, menguatkan
komitmen, dan membangun budaya
kerja yang positif di lingkungan
Direktorat Jenderal Kefarmasian dan
Alat Kesehatan.

Indikator 2020 2021 Target 2023 2024
80 2022 88
Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi
Lingkup Direktorat Jenderal 82 84 86
Kefarmasian dan Alat Kesehatan

| 27Sigap Mengawal Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan 2018-2020

reformasi birokrasi

2. Deregulasi Kebijakan

Deregulasi kebijakan bertujuan
menyederhanakan regulasi dan
menghapus regulasi atau kebijakan yang
sifatnya menghambat. Dampak nyatanya
adalah adanya kemudahan perizinan.
Dalam rangka kemudahan dan efisiensi
pelayanan perizinan bidang kefarmasian
dan alat kesehatan untuk percepatan
penanganan COVID-19, telah diterbitkan:
a. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7

Tahun 2020 tentang Pemasukan Alat
Kesehatan Melalui Mekanisme Jalur
Khusus.

b. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor +
HK.01.07/Menkes/218/2020 tentang
Alkes, Alkes Diagnostik Invitro, PKRT
Yang Dikecualikan dari Tata Niaga
Impor Dalam Rangka Penanggulangan
COVID-19.

28 | memimpin dengan hati

Bersih dan Melayani

3. Penataan dan 4. Penataan
Penguatan Organisasi Tata Laksana

Penataan dan Penguatan Organisasi, Penataan Tata Laksana, bertujuan
bertujuan meningkatkan efisiensi dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi
efektivitas organisasi sesuai pelaksanaan sistem, proses, dan prosedur kerja.
tugas, sehingga tercipta organisasi tepat Pada tahun 2020, Direktorat Jenderal
fungsi dan tepat ukuran. Direktorat Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan berkoordinasi dengan Pusat Data dan
telah melakukan evaluasi organisasi Informasi Kementerian Kesehatan
yang menganalisis kesesuaian struktur membangun dashboard kefarmasian dan
organisasi dengan kinerja yang akan alat kesehatan (farmalkes) yang memuat
dihasilkan seluruh fungsi unit kerja, data mapping, perizinan, investasi
melalui evaluasi kelembagaan, analisis dan kapasitas serta program farmalkes
mandat dan desain organisasi, serta yang disajikan secara real time maupun
pemetaan proses bisnis. periodik dan dapat memberikan gambaran
data secara Nasional, Provinsi, hingga
Hasil evaluasi organisasi tersebut telah Kabupaten/Kota. Dashboard farmalkes
ditindaklanjuti dengan: ini memberikan kemudahan bagi
- Rancangan Struktur Organisasi pembuat kebijakan atau pimpinan untuk
memantau capaian program kefarmasian
Direktorat Jenderal Kefarmasian dan dan alat kesehatan serta bermanfaat
Alat Kesehatan. dalam penyusunan kebijakan di bidang
- Penyederhanaan birokrasi dengan kefarmasian
melakukan penyetaraan jabatan dan alat
administrasi ke jabatan fungsional. kesehatan.

Desain Tampilan
Dashboard
data perizinan

| 29Sigap Mengawal Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan 2018-2020

reformasi birokrasi

5. Penataan Sistem
Manajemen Sumber Daya
Manusia Aparatur

Penataan Sistem dan Manajemen Pelaksanaan tes narkoba untuk seluruh pegawai.
Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur,
bertujuan meningkatkan profesionalisme - Melakukan asesmen kompetensi dan
SDM Aparatur. Direktorat Jenderal potensi terhadap seluruh pegawai.
Kefarmasian dan Alat Kesehatan terus
berupaya meningkatkan kualitas SDM - Penilaian kinerja individu untuk
Aparatur antara lain melalui: evaluasi kinerja pegawai dan dijadikan
- Pengembangan Aplikasi Sistem dasar pemberian reward and
punishment.
Elektronik Penyusunan Angka Kredit
Apoteker dan Asisten Apoteker
(SEPAKAT) untuk memudahkan
tenaga kefarmasian dalam
mengusulkan angka kredit dan
percepatan proses penilaian.
- Komitmen pimpinan untuk melakukan
penegakan disiplin pegawai.
- Melakukan tes narkoba bagi seluruh
pegawai.

Aplikasi Sistem Elektonik Penyusunan Angka Kredit Apoteker dan Asisten Apoteker.

30 | memimpin dengan hati

Bersih dan Melayani

Aplikasi e-Desk DAK.

6. Penguatan Akuntabilitas

Penguatan akuntabilitas kinerja, bertujuan 7. Penguatan Pengawasan
menciptakan pemerintahan yang
akuntabel dan berkinerja tinggi. Sebagai Penguatan Pengawasan, bertujuan
upaya untuk menciptakan efektivitas dan meningkatkan penyelenggaraan
efisiensi anggaran, Direktorat Jenderal pemerintahan bersih dan bebas Korupsi,
Kefarmasian dan Alat Kesehatan telah Kolusi, Nepotisme (KKN). Upaya
memiliki aplikasi e-Desk DAK (Dana penguatan pengawasan di lingkungan
Alokasi Khusus) bagi petugas Pusat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat
Kesehatan:
Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas a. Pembentukan Tim Satuan Kepatuhan
Kesehatan Kabupaten/Kota untuk
mengelola data usulan kebutuhan Internal di masing-masing satuan kerja
penganggaran DAK sub bidang dan telah dilaksanakan pendampingan
Pelayanan Kefarmasian. oleh Inspektorat Jenderal.
b. Pembentukan Tim Penilaian
Pengendalian Intern atas Pelaporan
Keuangan.

| 31Sigap Mengawal Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan 2018-2020

reformasi birokrasi

c. Melakukan penilaian mandiri tingkat
maturitas risiko.

d. Penandatanganan Pakta Integritas.
e. Penandatanganan pernyataan bebas

konflik kepentingan.
f. Public Campaign baik gratifikasi

maupun Whistle Blowing System
(WBS). Direktorat Jenderal
Kefarmasian dan Alat Kesehatan
juga telah menyampaikan laporan
gratifikasi setiap triwulan kepada
Sekretaris Inspektorat Jenderal
selaku Ketua UPG (Unit Pengendalian
Gratifikasi) Kementerian Kesehatan
tembusan Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) dan Direktorat Jenderal
Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
g. 100% penyelenggara negara dan
Aparatur Sipil Negara (ASN) di
lingkungan Direktorat Jenderal
Kefarmasian dan Alat Kesehatan telah
melakukan penyampaian Laporan
Harta Kekayaan Penyelenggara Negara
(LHKPN) dan Laporan Harta Kekayaan
Aparatur Sipil Negara (LHKASN).
h. 100% pengaduan masyarakat (dumas)
telah ditindaklanjuti.

Pendampingan tim satuan kepatuhan internal
oleh Inspektorat Jenderal.

100% 100% 100%

Penyampaian Penyampaian Pengaduan
LHKPN LHKASN Masyarakat
Ditindaklanjuti
32 | memimpin dengan hati

Bersih dan Melayani

8. Peningkatan Kualitas b. Penerapan digitalisasi perizinan
Pelayanan Publik dengan memberikan layanan perizinan
secara online dan penerapan digital
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, signature pada layanan perizinan
bertujuan meningkatkan kualitas alat kesehatan dan PKRT serta sarana
pelayanan publik sesuai kebutuhan dan produksi dan distribusi kefarmasian.
harapan masyarakat. Setelah mendapatkan layanan,
masyarakat dapat mengisi survei
a. Penyederhanaan sistem dan proses kepuasan masyarakat dengan Google
perizinan industri farmasi dan alat Form sebagai evaluasi pelayanan
kesehatan ditunjukkan dengan di lingkungan Direktorat Jenderal
percepatan pemberian sertifikat Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
produksi bagi industri farmasi dan Penanganan keluhan dan konsultasi
alat kesehatan, sertifikat distribusi, juga dilakukan secara virtual.
izin edar produk alat kesehatan dan
Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga
(PKRT). Pemberian izin edar produk Dengan penerapan digitalisasi perizinan,
alat kesehatan dan PKRT menunjukkan
keberpihakan terhadap industri dalam masyarakat semakin merasakan
negeri dengan waktu layanan yang kemudahan, transparansi, dan kecepatan
lebih singkat. Dalam masa pandemi pelayanan karena pelayanan dapat
COVID-19, pemberian izin edar produk berjalan tanpa perlu tatap muka dengan
terkait juga dipercepat dengan layanan pemohon. Pemohon tidak perlu datang
One Day Service. langsung ke kantor Kementerian
Kesehatan untuk mengurus perizinan.
Semua proses perizinan bisa dilakukan
secara online dan izin yang terbit bisa
diunduh di aplikasi.

Dashboard Website Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan.

| 33Sigap Mengawal Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan 2018-2020

reformasi birokrasi

c. Dalam rangka meningkatkan MENINGKATKAN INVESTASI MELALUI
kewaspadaan terhadap gratifikasi SIMPLIFIKASI REGULASI
dan konflik kepentingan dalam
pelaksanaan pelayanan publik, selain Sarana Lama Baru
Pakta Integritas petugas layanan, Industri Farmasi (If) 10 Hari 4 Hari
Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Pedagang Besar Farmasi (Pbf) 12 Hari 4 Hari
Alat Kesehatan juga mensyaratkan Industri Obat Tradisional (Iot) 12 Hari 4 Hari
Pakta Integritas dari perusahaan pada Indistri Ekstrak Bahan Alam (Ieba) 12 Hari 4 Hari
saat mengajukan permohonan izin di Industri Kosmetik (Ikos) 14 Hari 4 Hari
dalam aplikasi sebagai perwujudan Sarana Produksi Alkes Dan Pkrt 12 Hari 4 Hari
komitmen untuk pelayanan Sarana Distribusi Alkes 12 Hari 4 Hari
perizinan yang bebas KKN, bersih,
dan transparan sebagai dukungan Lama Baru Penanganan Covid
terbentuknya zona integritas.
Izin Edar Alkes Impor Alkes Dalam Alkes Impor/
d. Penerapan sistem reward and Produk Negeri Dalam Negeri
punishment bagi pemberi maupun
penerima layanan. Kelas A: Kelas A: Kelas A: One Day Service
45 Hari 15 Hari 10 Hari (1 Hari)

Kelas B: Kelas B: Kelas B: One Day Service
90 Hari 30 Hari 20 Hari (1 Hari)

Kelas C: Kelas C: Kelas C: One Day Service
90 Hari 30 Hari 20 Hari (1 Hari)

Kelas D: Kelas D: Kelas D:
120 Hari 45 Hari 30 Hari

Indonesia salah satu negara
dengan waktu registrasi alat

kesehatan tercepat

34 | memimpin dengan hati

Bersih dan Melayani

Pemberian reward kepada petugas pelayanan publik.

Semua hal tersebut dilakukan
untuk perbaikan manajemen dan
meningkatkan kualitas pelayanan kepada
masyarakat. Karena pada akhirnya,
Reformasi Birokrasi merupakan upaya
untuk memperbaiki kualitas layanan
pemerintahan kepada masyarakat.
Melalui berbagai langkah dan upaya itu,
Direktorat Jenderal Kefarmasian dan
Alat Kesehatan berkomitmen untuk ikut
berpartisipasi penuh dalam melaksanakan
Reformasi Birokrasi yang berkelanjutan.
Tentu dengan tujuan dapat mewujudkan
pemerintahan yang profesional, bersih,
akuntabel, berkinerja tinggi, efektif
dan efisien, dan menyelenggarakan
pelayanan publik yang berkualitas kepada
masyarakat agar mampu menghadapi
tantangan menuju pemerintahan yang
berkelas dunia.*

Unit Layanan Terpadu Kementerian Kesehatan
(Pelayanan Kepada Masyarakat).

| 35Sigap Mengawal Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan 2018-2020

36 | memimpin dengan hati

Kepemimpinan Selama
Pandemi COVID-19

CBMeOerVlsaaIwDtua-n19

“Sesuatu selalu terlihat
mustahil sampai itu
terselesaikan.”
- Nelson Mandela -

| 37Sigap Mengawal Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan 2018-2020

Kepemimpinan Selama Pandemi COVID-19

ada 11 Maret 2020,
Organisasi Kesehatan
Dunia (World Health
Organization/WHO)

Ptelah menyatakan
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
sebagai pandemi. Hal ini didasarkan
pada penyebaran COVID-19 di dunia
yang memiliki kecenderungan terus
meningkat dari waktu ke waktu dan telah
menimbulkan korban jiwa serta kerugian
material yang sangat besar, selain juga
telah berimplikasi pada aspek sosial,
ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat.

Banyak ahli memperkirakan pandemi ini Direktorat Jenderal Kefarmasian dan
tidak bisa selesai dengan cepat, sehingga Alat Kesehatan membentuk Satuan Tugas
semua orang harus mampu beradaptasi Percepatan Penanganan COVID-19 di
dan menciptakan situasi “normal yang Direktorat Jenderal Kefarmasian dan
baru” atau new normal. Karena itu Alat Kesehatan melalui Keputusan
upaya penanganan COVID-19 harus dari Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat
segala aspek dan melibatkan kerja sama Kesehatan Nomor HK.02.02/I/698/2020
semua pihak terkait termasuk masyarakat untuk melaksanakan penyiapan bahan
agar pandemi ini bisa selesai. Untuk perencanaan kebutuhan, pengelolaan dan
aspek kefarmasian dan alat kesehatan, distribusi, pemantauan dan pengawasan,
seperti diketahui dalam masa pandemi suplai dan pemasukan komoditi,
COVID-19 ini, kebutuhan obat-obatan, alat dukungan teknologi infomasi, data dan
kesehatan, dan Alat Pelindung Diri (APD) publikasi, serta pelaporan di bidang
meningkat pesat. kefarmasian dan alat kesehatan dalam
rangka percepatan penanganan COVID-19.

Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat
Kesehatan sebagai salah satu unit utama
di lingkungan Kementerian Kesehatan
yang memiliki peran strategis untuk
mendukung ketersediaan alat kesehatan

38 | memimpin dengan hati

Bersatu Melawan COVID-19

dan Perbekalan Kesehatan Rumah yang ditujukan untuk para produsen
Tangga (PKRT) saat pandemi COVID-19, alat kesehatan khususnya produsen
telah melakukan berbagai upaya untuk Alat Pelindung Diri medis sehingga
mendukung percepatan penanganan Alat Pelindung Diri yang dihasilkan
pandemi COVID-19. Antara lain, relaksasi aman dan bermutu. Alat Pelindung
dalam bentuk percepatan proses perizinan Diri medis merupakan salah satu alat
yang meliputi Izin Edar Alat Kesehatan, kesehatan yang banyak digunakan
Alat Kesehatan DIV, PKRT, Rekomendasi dalam penanganan pandemi COVID-19
Impor Alat Kesehatan dan PKRT tanpa terutama bagi para tenaga kesehatan
Izin Edar, dan Persetujuan Pelaksanaan yang bersentuhan langsung dengan
Uji Klinik Alat Kesehatan sesuai pasien yang terkonfirmasi positif. Mutu
kewenangan Kementerian Kesehatan. Alat Pelindung Diri yang baik sangat
penting dalam menjamin tercapainya
Upaya-upaya yang tersebut mendapat tujuan penggunaan Alat Pelindung
dukungan dengan menerbitkan regulasi, Diri, yaitu untuk mencegah terjadinya
yaitu: penularan atau penyebaran virus
COVID-19. Dengan adanya standar
1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor ini, juga diharapkan akan menjadi
7 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas trigger munculnya produsen Alat
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor Pelindung Diri yang baru sehingga
51 Tahun 2014 tentang Pemasukan Alat dapat meningkatkan ketersediaan Alat
Kesehatan Melalui Mekanisme Jalur Pelindung Diri di pasaran yang sangat
Khusus (Special Access Scheme/SAS). dibutuhkan oleh tenaga kesehatan
ataupun masyarakat umum selama
2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor pandemi COVID-19.
HK.01.07/Menkes/218/2020 tentang
Alat Kesehatan, Alat Kesehatan
Diagnostik In Vitro, dan PKRT yang
Dikecualikan dari Perizinan Tata Niaga
Impor dalam Rangka Penanggulangan
COVID-19.

3. Standar Alat Pelindung Diri dalam
Manajemen Penanganan COVID-19.

Pada masa pandemi COVID-19,
Direktorat Jenderal Kefarmasian
dan Alat Kesehatan menerbitkan
Standar Alat Pelindung Diri yang
menyediakan informasi standar atau
persyaratan teknis Alat Pelindung Diri

| 39Sigap Mengawal Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan 2018-2020

Kepemimpinan Selama Pandemi COVID-19

4. Pedoman Pelayanan Publik Sertifikasi 6. Pedoman Pengawasan Alat Kesehatan
Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan dan PKRT Selama Kondisi Pandemi
dan PKRT Selama Kondisi Pandemi COVID-19.
COVID-19.
Untuk menunjang pelaksanaan
Untuk meningkatkan jumlah produsen pengawasan post market, diterbitkan
dan distributor produk alat kesehatan buku “Pedoman Pengawasan Alat
dan PKRT yang diperlukan dalam Kesehatan dan PKRT Selama Kondisi
penanganan COVID-19, Direktorat Pandemi COVID-19” dan dilakukan
Jenderal Kefarmasian dan Alat sosialisasi kepada pelaku usaha khususnya
Kesehatan menerbitkan Buku produsen Alat Pelindung Diri dalam
Pedoman Pelayanan Publik Sertifikasi rangka pembinaan agar mereka dapat
Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan memenuhi kebutuhan Alat Pelindung Diri
dan PKRT Selama Kondisi Pandemi yang sesuai standar bagi tenaga kesehatan.
COVID-19.

5. Pedoman Pelayanan Publik Izin Pemeriksaan produk alat kesehatan hibah dari luar negeri di Bandara
Edar Alat Kesehatan dan Perbekalan Soekarno-Hatta dan Halim Perdana Kusuma.
Kesehatan Rumah Tangga Selama
Kondisi Pandemi COVID-19.

Pedoman ini disusun untuk
mempermudah para pelaku usaha
dalam mengakses pelayanan izin
edar alat kesehatan dan PKRT yang
diperlukan untuk penanganan
COVID-19.

40 | memimpin dengan hati

Bersatu Melawan COVID-19

Kerja keras dalam upaya penanggulangan Direktorat Penilaian Alat Kesehatan dan
COVID-19 juga dilakukan seluruh Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, dan
direktorat pelaksana tugas pokok di Direktorat Pengawasan Alat Kesehatan
Direktorat Jenderal Kefarmasian dan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga
Alat Kesehatan. Kelima direktorat, yakni menjalankan segala strategi dan kebijakan
Direktorat Tata Kelola Obat Publik yang bisa dilakukan untuk membantu
dan Perbekalan Kesehatan, Direktorat pemerintah mempercepat penanganan
Pelayanan Kefarmasian, Direktorat COVID-19.
Produksi dan Distribusi Kefarmasian,

Ketersediaan Alat Kesehatan dan
Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga
yang Aman, Bermutu dan Bermanfaat
untuk Penanganan COVID-19

Selama masa pandemi COVID-19, alat kesehatan dan PKRT yang diperlukan
Direktorat Jenderal Kefarmasian dan dalam penanganan COVID-19, Direktorat
Alat Kesehatan harus terus berkiprah Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan
mendukung ketersediaan alat kesehatan melakukan relaksasi perizinan dengan:
dan PKRT yang aman, bermutu dan - Percepatan layanan perizinan menjadi
bermanfaat. Langkah-langkah itu
dilakukan melalui berbagai cara, yaitu: One Day Service (ODS) setelah berkas
lengkap.
1. Relaksasi Perizinan - Penyederhanaan persyaratan bagi
Sarana Produksi dan produsen alat kesehatan atau PKRT
Distribusi Alat Kesehatan atau distributor alat kesehatan produk
dan PKRT untuk penanganan COVID-19.

Jumlah industri alat kesehatan dan Kebijakan tersebut telah meningkatkan
PKRT yang terbatas untuk produk yang jumlah produsen alat kesehatan dan
banyak dibutuhkan dalam penanganan PKRT serta distributor alat kesehatan
COVID-19 menjadi kendala nyata yang terutama untuk penanganan COVID-19,
harus dihadapi. Untuk meningkatkan sehingga diharapkan ketersediaan produk
jumlah produsen dan distributor produk di masyarakat terjamin dan harga bisa
dikendalikan.

| 41Sigap Mengawal Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan 2018-2020


Click to View FlipBook Version