The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Buku ini mengisahkan tentang penelusuran jejak-jejak sejarah jemaat GKI Pniel Kotaraja. ditulis agar jemaat dapat belajar dan memahami sejarah gerejanya dengan benar dan mereka juga belajar untuk melihat rencana Allah digenapi terhadap umatNya. Jejak sejarah jemaat GKI Pniel Kotaraja menjadi bagian tak terpisahkan dari penggenapan dan panggilan Allah terhadap manusia. Kiranya Allah yang adalah pencipta dan sejarah itu memberkati sejarah jemaatNya.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by gabrielpapua34, 2021-11-01 18:11:55

Jejak Sejarah Jemaat GKI Pniel Kotaraja

Buku ini mengisahkan tentang penelusuran jejak-jejak sejarah jemaat GKI Pniel Kotaraja. ditulis agar jemaat dapat belajar dan memahami sejarah gerejanya dengan benar dan mereka juga belajar untuk melihat rencana Allah digenapi terhadap umatNya. Jejak sejarah jemaat GKI Pniel Kotaraja menjadi bagian tak terpisahkan dari penggenapan dan panggilan Allah terhadap manusia. Kiranya Allah yang adalah pencipta dan sejarah itu memberkati sejarah jemaatNya.

membahas, dan mengevaluasi berbagai hal yang
berkenan dengan tugas, peranan, dan tanggung
jawab gereja.

Pada awalnya, tuan rumah penyelenggara
raker ini dipercayakan kepada Jemaat GKI Paulus
Dok V Jayapura. Namun, ternyata jemaat ini
tidak bersedia karena beberapa alasan, termasuk
masalah dukungan anggaran. Selanjutnya,
kesediaan menjadi tuan rumah ini ditawarkan
kepada Jemaat GKI Pengharapan Jayapura.
Dengan alasan yang sama, Jemaat GKI
Pengharapan Jayapura pun menolak tawaran ini.
Akhirnya, BP AM Sinode memohon kesediaan
Jemaat GKI Pniel Kotaraja untuk mengambil alih
tugas pelayanan ini. Sesuai dengan komitmen
pelayanan, Jemaat GKI Pniel Kotaraja
menyambut dengan sukacita dan menyetujui
tawaran ini tanpa memikirkan tersedia atau tidak
tersedia anggaran.

Segera sesudah itu, Pelaksana Harian
Majelis Jemaat (PHMJ) Pniel Kotaraja
membentuk Panitia Pelaksana Raker Sinode GKI
di Tanah Papua yang diketuai oleh bapak Drs. Jos
Kbarek.

Pelaksanaan Rapat Kerja Sinode GKI di
Tanah Papua tersebut berlangsung selama 1 (satu)
minggu dengan jumlah peserta sebanyak 150
orang. Kegiatan tersebut berjalan lancar dan

98

sukses. Pada akhir dari pelaksanaan raker, panitia
masih dapat menanggulangi biaya perjalanan
para pendeta yang datang dari daerah-daerah
pedalaman.47

Fakta itu menunjukkan bahwa Jemaat GKI
Pniel Kotaraja memiliki komitmen yang kuat
untuk melaksanakan Tri Panggilan Gereja secara
konsisten. Di dalam jemaat telah tumbuh suatu
kekuatan, kebersamaan, dan kekompakan untuk
menjalankan tanggung jawab yang telah
diberikan. Sungguh membanggakan karena nilai-
nilai itu tampaknya telah tertanam dan berakar di
dalam jemaat. Nilai-nilai tersebut patutlah terus
dipertahankan dan diwujudkan dalam bersekutu,
bersaksi, dan melayani secara terus-menerus, dari
generasi ke generasi.

Peran Jemaat GKI Pniel Kotaraja ternyata
cukup mendapat penilaian positif dan
membanggakan dari berbagai kalangan. Tentu
semua ini atas kesadaran dan penghayatan akan
pentingnya mengekspresikan iman dalam wujud
perbuatan nyata, karena “ Iman tanpa Perbuatan
adalah Iman yang Kosong” (Yakobus 2:20).
Dengan demikian, Tri Panggilan Gereja di Jemaat
GKI Pniel Kotaraja akan terus bergema sehingga
dapat dirasakan semua orang dan semua pihak,

47 Wawancara Bapak PML Bella, 2014

99

baik di masa sekarang maupun di masa yang akan
datang.

4. Pendirian Yayasan Batu Horeb GKI Pniel

Kotaraja48

Di dalam struktur Organisasi Badan Pekerja

Harian Majelis Jemaat GKI Pniel Kotaraja

(BPHMJ) terdapat salah satu urusan yaitu urusan

ekonomi, keuangan, dan pembangunan

(Ekubang). Tugas dan fungsi Ekubang adalah

merencanakan, mengupayakan, dan

melaksanakan program dan kegiatan di bidang

ekonomi, keuangan, dan pembangunan untuk

melayani kebutuhan Jemaat GKI Pniel Kotaraja.

Sehubungan dengan itu, sekitar akhir tahun

1996 Bapak Pdt. I. Maryen sebagai Ketua BPMJ,

pada rapat majelis jemaat menggagas pendirian

sebuah yayasan yang dikelola oleh Jemaat GKI

Pniel Kotaraja. Yayasan tersebut diharapkan

dalam melayani kebuthan jemaat di bidang

ekonomi dan pendidikan. Beliau mengusulkan

agar segera dibentuk tim guna mempersiapkan

pembentukan dan pendirian yayasan tersebut.

48 Wawancara Drs H Siregar, Bpk Drs M. Kuwissy dan
Akta Pendirian I dan II Yayasan Batu Horeb

100

Karena dianggap penting, dalam rapat itu
diputuskan untuk membentuk Tim Persiapan
Pendirian Yayasan. Tim tersebut terdiri dari Bpk.
Drs. Hotma Siregar, Bpk. Drs. Dominggus
Rumbewas, dan Bpk. Drs. Max Karu. Tugas kerja
tim adalah meramu materi yang berkaitan dengan
dasar hukum pendirian yayasan dan susunan
badan pengurus yayasan. Dengan dasar itu, tim
yang telah diangkat itu segera melaksanakan
tugasnya. Hasilnya dilaporkan oleh Tim Persiapan
Pendirian Yayasan dalam suatu rapat majelis
jemaat untuk dibahas lebih lanjut. Kesepakatan di
dalam rapat itu kemudian disampaikan untuk
disetujui dan diputuskan di dalam sidang jemaat.

Sidang Jemaat VIII tahun 1996 memutuskan
dan menyetujui pendirian yayasan yang diberi
nama Yayasan Batu Horeb GKI Pniel Kotaraja.
Sesuai dengan Akta Pendirian Yayasan Nomor:
145 tanggal 21 Januari 1997 tercatat Badan
Pengurus Yayasan adalah sebagai berikut ini.
 Ketua : Koos Urbinas, SE
 Wakil Ketua :Drs. D. Rumbewas
 Sekretaris : Drs. Gindo Gultom
 Bendahara : N. Suryadi
 Wakil Bendahara : Ibu B.J. Mangge
 Anggota: D. Ch. Samallo, S.E.

W. Turnip, S.H.
Dra. J. Handono

101

A.D. Manggaprow
Ruben Rukka
Pubelius Imbiri
Tommy Aba
Jan Ary
M. Aburyaan, S.E.
Otto Windewani
Markus Majar
Willem Saroy, S.E.
Drs. Eduard Asmuruf
K.M. Sraun
Obed Baransano
Jhon F. Kamudi

Di dalam akta itu tercantum pendiri Yayasan Batu
Horeb adalah Badan Pekerja Harian Majelis
Jemaat GKI Pniel Kotaraja Jayapura karena
Jabatannya (ex afficio).

Badan Pengurus Periode I (1997–2002)
telah melaksanakan tugasnya melayani
kebutuhan jemaat dengan baik. Hasil kerjanya
berupa:
a. pendirian Lembaga Pendidikan Taman

Kanak–kanak Pniel Kotaraja,
b. pengadaan 1 (satu) unit mobil jenazah, dan
c. merintis kegiatan usaha koperasi.

Batas waktu pengurus Periode I berakhir
pada tahun 2002. Setelah itu, tidak diangkat

102

pengurus baru sehingga terjadi kevakuman badan
pengurus sejak tahun 2002 sampai dengan
pertengahan tahun 2016. Berdasarkan Perubahan
Akta Pendirian Yayasan Batu Horeb Nomor 13
tanggal 12 Oktober 2016 diangkat Badan
Pembina, Pengurus, dan Pengawas Yayasan
dengan susunan sebagaimana tertera berikut ini.

a. Pembina
Ketua : Dr. Hans Z. Kaiwai, S.E., M.Agr.
Anggota : Dr. Drs. Benhur Tomi Mano,
M.M.

b. Pengurus:
Ketua : Drs. Marthen Kuwissy
Sekretaris Umum : Karel AP
Sekretaris : Florence A. Boray, S.Pd.,
M.Si.
Bendahara : Jonetje Wambrauw

c. Pengawas
Ketua : Pubelius Imbiri
Anggota : Willem Karel Indey
Djoni Naa, S.E., M.

Badan Pengurus ini akan melaksanakan tugas
dan tanggung jawab selama 5 (lima) tahun
terhitung 12 Oktober 2016–12 Oktober 2021.

103

Selanjutnya, dapat dipilih lagi untuk 1 (satu)
periode kepengurusan.

5. Pendirian Taman Kanak-kanak (TK) Pniel

Kotaraja

Taman Kanak-kanak (TK) Pniel

didirikan pada tahun 2003 di bawah

naungan GKI Pniel Kotaraja. Satuan

pendidikan ini berada di bawah payung

hukum Yayasan Batu Horeb GKI Pniel

Kotaraja. Secara administratif, TK Pniel telah

memiliki Surat Izin Operasional Nomor

484/087/2003 Tanggal 06 Agustus 2003.

Izin tersebut diserahkan oleh Walikota

Jayapura, Drs. Menase Roberth Kambu, M.Si.

dengan menyertakan bantuan dana

pendidikan perdana sebesar Rp 15.

000.000,00 (Lima Belas Juta Rupiah) kepada

pihak sekolah. Penyerahan izin dan bantuan

operasional pendidikan itu dilaksanakan

dalam Upacara dan Ibadah Peresmian

tanggal 10 Oktober 2003. Ibadah tersebut

diikuti oleh para hamba Tuhan, Pimpinan

Yayasan Batu Horeb GKI Pniel Kotaraja, serta

para Kepala TK senior di Kota Jayapura,

antara lain Ibu Mukuan Langi (Kepala TK

Kartika 6-1 Klofkamp Jayapura), Ibu Is

104

Mudiyati (Kepala TK Pertiwi XIII Kotaraja),

dan Ibu A. Turangan (Kepala TK Negeri

Pembina Kotaraja).

Ide awal pendirian lembaga ini

berasal dari sepasang suami-istri yang peduli

terhadap pendidikan anak prasekolah.

Keduanya merupakan warga jemaat GKI

Pniel Kotaraja, khususnya Wijk XII, yakni

Florence Adolte Boray, S.Pd., M.Si. dan Drs.

Alfred Wayangkau. Gagasan ini muncul oleh

rasa prihatin dan tanggung jawab akan

kebutuhan pendidikan yang berlandaskan

iman Kristen kepada anak usia dini.

Meskipun telah ada beberapa TK negeri

maupun swasta di dalam wilayah pelayanan

GKI Pniel Kotaraja, pola pendidikan pada

lembaga-lembaga tersebut belum

mencerminkan nilai-nilai iman Kristen di

dalam kurikulumnya. Oleh sebab itu,

kehadiran sebuah lembaga pendidikan usia

dini dianggap penting mengingat banyak

sekali anak prasekolah di dalam jemaat GKI

Pniel Kotaraja yang harus dididik dan

dipersiapkan sebagai pilar jemaat di masa

depan. Konsep inilah yang menjadi

karakteristik TK Pniel Kotaraja sampai

sekarang ini.

105

Gagasan tersebut mendapat
tanggapan yang positif ketika diseminasikan
oleh Ibu Florence Boray kepada para
pengasuh Sekolah Minggu dan beberapa
pemerhati pendidikan di lingkungan jemaat
GKI Pniel Kotaraja. Melalui mereka, ide
pendirian TK Pniel Kotaraja sebagai sebuah
lembaga pendidikan milik jemaat ini
diakomodir menjadi salah satu agenda
penting di dalam Sidang Jemaat XVI Tahun
2004. Setelah melalui pembahasan yang
panjang, Sidang Jemaat XVI GKI Pniel
Kotaraja akhirnya merekomendasikan Izin
Pendirian TK Pniel sehingga lembaga
pendidikan ini mulai dioperasikan tahun
2004.

Berdasarkan rekomendasi tersebut,
Tim Dinas Pendidikan Kota Jayapura
melakukan studi kelayakan. Hasilnya
menunjukkan bahwa TK Pniel ditentukan
layak menjadi sebuah lembaga pendidikan
usia prasekolah. Kelayakan pendirian itu
ditandatangani oleh Kasubag TK/SD Bapak
Absalom Wayangkau dkk. atas izin Kepala
Dinas Pendidikan Kota Jayapura, Dra. W.W.
Kambuaya. Pada tanggal 10 Oktober 2004
Surat Izin Operasional TK Pniel diberikan
oleh Walikota Jayapura, Drs. Menase

106

Roberth Kambu, M.Si. Dengan dasar izin

tersebut, kegiatan belajar mengajar di TK

Pniel dilaksanakan.

Bentuk implementasi hasil Sidang

Jemaat XVI GKI Pniel Kotaraja yaitu TK Pniel

menjadi satu Lembaga Pendidikan

Prasekolah. Program pembelajarannya

adalah Taman Kanak-kanak (TK) untuk Anak

Usia Dini (AUD) bagi usia 4–5 (Kelompok A)

dan 5–6 tahun (Kelompok B). Jumlah siswa

pada saat pendirian sekolah sebanyak 85

anak, yang dibagi ke dalam kelompok

rombongan belajar (rombel), yaitu

Kelompok A berjumlah satu ruang dan

Kelompok B sebanyak tiga ruang.

Pada tahun 2016 dilakukan

pemutakhiran data di semua satuan

pendidikan prasekolah. Dengan demikian,

seluruh TK/PAUD berstatus operasional baru

dengan mendapat izin dari Badan Perizinan

Terpadu Satu Pintu di APO-Kota Jayapura

dengan Nomor:050/OPS.PAUD/VI-BPTSP.

JPR/2016 Tanggal 23 Juni 2016. Selanjutnya,

pada tahun 2018 TK Pniel telah masuk dalam

proses SUSPENA EDS Akreditasi dari BAN

PAUD. Hasil akreditasi tersebut

menempatkan TK Pniel Kotaraja pada

107

Akreditasi “B” terhitung tanggal 28 Agustus
2018.

Proses pembelajaran di TK Pniel
dilaksanakan di Lantai 2 GSG Guru Injil
Laurens Songgi Mano. Ruang belajar yang
dipakai berada pada bagian selatan GSG,
terdiri atas 4 ruangan yang disekat agar
dapat memenuhi kebutuhan rombel
Kelompok A dan Kelompok B. Areal bermain
berada di depan lantai 1 GSD. Kondisi ini
menyebabkan para guru harus mengawasi
anak-anak dengan ketat ketika jam-jam
bermain. Meskipun mengalami kekurangan
fasilitas belajar, proses pembelajaran di TK
Pniel masih dapat berjalan dengan baik dan
berhasil menamatkan anak-anak yang siap
memasuki jenjang sekolah dasar dengan
bekal iman Kristen yang kuat. Semua itu
dapat terjadi berkat komitmen para tenaga
pendidik yang bekerja dengan tulus demi
menyiapkan pilar-pilar yang kokoh bagi
masa depan GKI di Tanah Papua.

Guru-guru pertama yang direkrut
sebagai tenaga pendidik pada TK Pniel, yaitu
(1) Florence A. Boray, A. Ma.Pd., S.Sos.; (2)
Costavina Rumboy, A. Ma.Pd.; (3) Erni
Denma Pali, A.Ma.Pd.; (4) Ameliya
Aronggear; (5) Yulanda Wambrauw; (6)

108

Martha Koromat. Demi meningkatkan mutu
pembelajaran di kelas, para guru dimotivasi
untuk meningkatkan kualifikasi pendidikan
dengan melanjutkan studi S1 PAUD di FKIP
Universitas Cenderawasih. Terhitung sampai
tahun 2018, 100% para guru TK Pniel
Kotaraja telah berkualifikasi Sarjana S1.
Prestasi guru TK Pniel ini pun sungguh
membanggakan dengan menyabet predikat
Guru Teladan I tahun 2010 atas nama
Florence A. Boray. Kinerja para guru itu
terwujud melalui hasil kreativitas anak-anak
TK Pniel yang berhasil menggondol beberapa
tropi.

D. Periode 2004—2014

Setelah digunakan selama kurang lebih 19

tahun, Gedung gereja Bahtera pun mengalami

kerusakan sedikit demi sedikit. Kondisi tersebut

dianggap mengganggu ketidaknyamanan

beribadah. Berdasarkan rapat majelis jemaat,

diputuskan untuk membangun sebuah gedung

gereja baru di lokasi Gereja Bahtera. Walaupun

demikian, Gereja Bahtera tidak segera dibongkar

sebab dibutuhkan sebuah gedung yang cukup

representatif agar pelayanan ibadah tetap

berjalan.

109

Sehubungan dengan itu, diputuskan untuk
membangun sebuah gedung serba guna (GSG)
untuk mengakomodasi semua kegiatan
pelayanan. Rencana itu diputuskan dan
ditetapkan dalam Sidang Jemaat Tahun 2004.
Tindak lanjut keputusan itu diwujudkan dengan
Peletakan Batu Pertama sekaligus pencanangan
pembangunan gedung serba guna secara
keseluruhan pada hari Minggu, 20 November
2005 oleh Pdt. B. Imbir, S.Th. sebagai Ketua
BPMJ GKI Pniel Kotaraja pada waktu itu.
Pencanangan ini dihadiri oleh Gubernur Papua,
Drs. Yap Salossa. Gedung serba guna ini dibangun
di lokasi Gedung PW GKI Pniel Kotaraja.

Panitia pembangunan diangkat dengan SK
Badan Pelayan Majelis Jemaat Pniel Kotaraja,
dengan komposisi Bapak Fredy Lumoindong, S.E.
(Ketua), Ir. Fredy Harman (Wakil Ketua), Bapak
Herman Iba, S.H. (Bendahara), dan didukung
oleh beberapa seksi. Warga jemaat GKI Pniel
Kotaraja sangat berdukacita karena sementara
pembangunan dikerjakan, Ketua dan Bendahara
Panitia Pembangunan Gedung Gereja Baru
mengalami gangguan kesehatan akibat penyakit
yang diderita dan akhirnya meninggal dunia.
Oleh sebab itu, BPMJ memperbaharui kembali
kepengurusan Panitia Pembangunan Gedung
Gereja dengan komposisi sebagai berikut ini.

110

Ketua : Ir. Freddy Harman
Wakil Ketua I : Pnt. Benhur Tomi Mano
Wakil Ketua II : Pnt. Ramses Wally
Sekretaris : Ir. Oktavianus Rambak
Wakil Sekretaris : Markus Krey
Bendahara : David Rumakiek

Beberapa waktu kemudian posisi Bpk. David
Rumakiek (bendahara) digantikan oleh Ibu
Runtukahu. Jabatan bendahara ini kemudian
dipegang oleh Ibu Meiti Matapere sampai gedung
gereja baru selesai dikerjakan.

Pengerjaan pembangunan sarana
peribadahan ini dilakukan dalam tiga tahap.
Tahap pertama, pembangunan gedung serba
guna (GSG). Tahap kedua, pembangunan gedung
gereja baru. Tahap ketiga, pembangunan pagar
dan menara lonceng gereja. Sampai saat buku ini
ditulis, pembangunan ini telah memasuki tahap
ketiga, yakni pembangunan menara lonceng
gereja.

Pencanangan pembangunan GSG sebagai
tempat peribadahan sementara, dilakukan
melalui beberapa tahapan yang bersifat
alkitabiah. Pertama, pembongkaran Gedung
Gereja Bahtera pada Minggu, 2 April 2006.
Pembongkaran dilakukan secara simbolis dengan
merombak bagian belakang gedung gereja, yakni

111

ruang konsistori dan bagian mimbar lama.
Selanjutnya, dibangun ruang konsistori, ruang
tata usaha, dan ruang PAR, penambahan ruang
ibadah, bagian depan gedung gereja, serta
pembuatan mimbar sementara. Kedua,
pembongkaran Gedung PW GKI Pniel pada
Kamis, 20 April 2006. Pengurus PW GKI Pniel
pada periode itu, yang diketuai oleh Ny. B.
Nahumury, dengan penuh pengertian merelakan
gedung yang masih tergolong baru itu untuk
dibongkar demi kepentingan pelayanan semua
unsur jemaat.

Pembangunan GSG dimulai dengan
penggalian pondasi gedung pada hari Jumat, 16
Juni 2006. Panitia bekerja dengan keras dan
bersungguh-sungguh agar gedung ini dapat
diselesaikan sesuai dengan target waktu. Upaya
panitia itu ditopang oleh warga jemaat yang
dengan penuh kesadaran memberikan
sumbangan sukarela demi penyelesaian gedung
ini. Sambil menunggu penyelesaian
pembangunan, aktivitas peribadahan tetap
dilaksanakan di Gedung Gereja Bahtera. Begitu
pula, ibadah Sekolah Minggu tetap dilaksanakan
di Gedung Sekolah Minggu.

Setelah bekerja selama kurang lebih tiga
(3) tahun, GSG pun selesai dikerjakan. Tepat pada
Minggu, 4 Mei 2008, Gedung Serba Guna

112

ditahbiskan dan diresmikan penggunaannya oleh
Wakil Sinode GKI di Tanah Papua: Pdt. Jemima J.
Mirino-Krey, S.Th. dan Gubernur Provinsi Papua:
Barnabas Suebu, S.H.

Gambar 4.5 Gedung Serba Guna Guru Injil Laurens
Songgi Mano (tampak depan dan samping)

113

Gambar 4.5 Gedung Serba Guna Guru Injil Laurens
Songgi Mano (tampak samping)

Enam tahun setelah pentahbisannya, tepatnya
pada Rabu, 30 April 2014, GSG ini diresmikan
dengan nama Gedung Serba Guna Guru Injil
Laurens Songgi Mano. Pemberian nama gedung
ini dilakukan untuk mengenang dan menghargai
Guru Injil pertama yang bertugas di Jemaat GKI
Peniel, yakni seorang putra asli Port Numbay
bernama Laurens Songgi Mano. Peresmiannya
dilakukan oleh Ketua BPMJ GKI Pniel Kotaraja:

114

Pdt. Justintje Mirino, S.Th. dan Ketua Klasis GKI
Jayapura: Pdt. Willem F. L. Itaar, S.Th.

Segera sesudah ditahbiskan, seluruh
kegiatan peribadahan dipusatkan di GSG Guru
Injil Laurens Songgi Mano sambil menunggu
penyelesaian pembangunan gedung gereja baru.
Prosesi pemindahan alat-alat peribadahan
dilakukan dengan ibadah syukur.

E.Periode 2015—2017

Beberapa waktu setelah alat-alat
Sakramen dipindahkan ke GSG Guru Injil Laurens
Songgi Mano, Gedung Gereja Bahtera pun
dibongkar sekaligus dilakukan prosesi
pembongkaran gedung gereja lama itu dilakukan
melalui ibadah syukur dan Peletakan Batu
Pertama bagi pembangunan gereja yang baru
dilakukan pada Minggu, 6 September 2009.

Arsitektur bangunan ini secara etnik
mengikuti rumah adat Port Numbay yang disebut
Rumah Kariwari atau Rumah Mao. Kariwari
adalah rumah adat yang berbentuk segi empat
atau segi delapan menyerupai limas. Bangunan
ini lazimnya terdiri atas 3 lantai utama, yakni
bagian kaki (lantai 1), bagian badan (lantai 2),
dan bagian kepala (lantai 3). Bentuk bangunan ini

115

dibuat berbentuk limas agar dapat menahan
hembusan angin yang kuat. Atapnya dibuat
berbentuk kerucut sebagai simbol keinginan
orang Tabati untuk selalu berada dekat dengan
roh para leluhur.

Jika dibandingkan dengan kedua gedung
gereja yang telah ada sebelumnya, gedung gereja
yang ketiga ini merupakan satu-satunya gedung
yang dibangun menurut arsitektur rumah adat
budaya setempat, Port Numbay. Fenomena ini
menunjukkan bahwa arsitektur bangunan gereja
tidak pernah terlepas dari fungsi yang
diwadahinya. Artefak rumah adat Mao atau
Kariwari yang terpatri pada desain gedung ini
menandai GKI Pniel Kotaraja sebagai wadah
berbagai aktivitas ritual atau liturgi beserta
aktivitas pendukungnya yang sarat dengan
makna. Bukan hanya sekadar makna pragmatis
atau fungsional, melainkan juga makna teologis
bangunan ini merepresentasikan hakikat, falsafah,
dan nilai-nilai Tri Panggilan Gereja, yakni
bersekutu, bersaksi, dan melayani, yang harus
dikerjakan oleh seluruh warga jemaat.

Proses pembangunan gedung ini melalui
jalan yang panjang dan penuh tantangan.
Dibutuhkan waktu kurang lebih delapan (8)
tahun untuk mewujudkan satu-satunya gedung
peribadahan yang bernuansa kearifan lokal Port

116

Numbay ini. Selama kurun waktu itu, panitia
bekerja keras menyelesaikan konstruksi gedung
yang cukup rumit dengan memadukan bidang
arsitektur modern dan arsitektur tradisional, yang
ternyata memiliki nilai kearifan lokal yang tinggi.
Warga jemaat, mulai dari Wijk I–XVI,
berkontribusi aktif memberikan sumbangan, baik
material maupun finansial agar pembangunan
gedung gereja ini segera dirampungkan. Selain itu,
bantuan juga diberikan oleh Pemerintah Provinsi
Papua dan Pemerintah Kota Jayapura sehingga
mempelancar kerja panitia.

Dukungan doa dan segala bentuk upaya
yang dilakukan semua pihak memberikan hasil
yang sangat memuaskan. Akhirnya, gedung
gereja baru ini selesai dikerjakan. Tepat pada
Kamis, 25 Mei 2017, gedung gereja yang ketiga
ini ditahbiskan dan diresmikan oleh Ketua Badan
Pekerja Am Sinode GKI di Tanah Papua, Pdt.
Andrikus Mofu, M.Th. Hadir bersama dan
memberikan sambutan di dalam acara tersebut
Walikota Jayapura, Dr. Benhur Tomi Mano;
Kapolda Papua, Irjen Pol. Drs. Boy Rafli Amar;
Asisten II Setda Papua, Drs. Elia Loupatty.

Pentahbisan dan peresmian gedung
gereja ini dilakukan dalam Ibadah Pagi, pukul
09.00 WIT. Prosesi pentahbisan diawali dengan
ibadah bersama di GSG Guru Injil Laurens Songgi

117

Mano, yang dipimpin oleh Pdt. Petrus E.
Imoliana, S.Th. Setelah itu, dilanjutkan dengan
prosesi pemindahan Alat-alat Sakramen
Perjamuan Kudus dan Baptisan Kudus oleh
Majelis Jemaat ke Gedung Gereja Baru di dalam
Ibadah Pentahbisan.

Ibadah Pentahbisan Gedung Gereja Baru
diawali dengan pengguntingan pita oleh
Gubernur Papua dan dilanjutkan dengan
penandatanganan prasasti oleh Walikota
Jayapura. Setelah itu, dilakukan penyerahan kunci
Gedung Gereja Baru dari Panitia Pembangunan
kepada Ketua BP Am Sinode GKI di Tanah Papua.
Dengan kunci itu, Ketua BP Am Sinode di Tanah
Papua membuka pintu Gedung Gereja Baru.
Acara dilanjutkan dengan prosesi mengantar Alat-
alat Sakramen ke dalam Gedung Gereja Baru oleh
para pendeta, penatua, dan syamas. Mereka
mengusung Alat-alat Sakramen itu dengan
langkah yang mantap dan pandangan yang
terarah ke depan sambil menyanyikan lagu
Nyanyian Rohani 3:1—3: Hormat Bagi Allah
Bapa. Prosesi tersebut berjalan dengan penuh
hikmat disaksikan oleh ratusan warga jemaat.
Prosesi itu diakhiri dengan Ibadah Pentahbisan
yang dipimpin oleh Pdt. Justintje J. Mirino, S.Th.
dan Pemberitaan Firman Tuhan oleh Pdt. Dr.
Sostenes Sumihe, M.Th.

118

Gambar 4.6 Gedung Gereja Pniel ke-3 yang mengikuti arsitektur
rumah adat Port Numbay, yakni Rumah Kariwari
atau Rumah Mao.

Kehadiran Gedung Gereja Pniel bernuansa
budaya Port Numbay ini menjadi suatu
kebanggaan tersendiri bagi anak-cucu dari Guru
Injil Laurens Songgi Mano dan seluruh Keluarga
Besar Mano. Walikota Jayapura, Dr. Drs. Benhur
Tomi Mano, M.M. tidak hanya hadir untuk
menandatangani batu prasasti mewakili
pemerintah Kota Jayapura. Beliau hadir mewakili

119

BPMJ GKI Pniel Kotaraja sebagai Wakil Ketua
BPMJ sekaligus Ketua Panitia Pentahbisan dan
Peresmian Gedung Gereja. Lebih dari itu,
kehadiran Benhur Tomi Mano, menggenapi doa
dan harapan yang pernah diungkapkan Sang
Guru Injil, Laurens Songgi Mano di dalam
Autobiografinya: “Saya minta kiranya anak-anak
kemudian dari saya tinggal tahan dan sabar dalam
sengsara karena nama Tuhan Yesus, sampai
kesudahannya”.

Hal itu telah dibuktikan oleh Benhur Tomi
Mano yang tetap sabar dan setia dalam melayani
Tuhan di Jemaat GKI Pniel Kotaraja. Oleh sebab
itu, Beliau diberkati oleh Tuhan dengan
hikmatNya sehingga dipercayakan untuk
memimpin Kota Jayapura selama dua periode
berturut-turut. Kegigihan ini kiranya menjadi
pendorong bagi anak-cucu Laurens Songgi Mano
lainnya agar tetap setia, sabar, dan teguh dalam
melayani Tuhan Yesus Kristus sampai Ia datang
kembali.

120

F. Koperasi Aneka Usaha
Jemaat

Sebagai upaya merealisir salah satu Misi
Badan Pelayan Majelis Jemaat (BPMJ) GKI Pniel
Kotaraja di bidang pelayanan ekonomi maka
bidang yang diemban adalah urusan ekonomi,
keuangan dan pembangunan (EKUBANG) guna
meningkatkan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan warga jemaat pada umumnya
maka pada sidang jemaat tahun 2014 disepakati
perbentukan koperasi, yang diberi nama Koperasi
Aneka Usaha Mandiri Jemaat Pniel Kotaraja.

Atas Dasar keputusan sidang jemaat
tersebut maka Bapak Laurens Age Kulalein
berdasarkan Surat Kuasa tertanggal 5 Februari
2015 dari 25 orang anggota Majelis sebagai
anggota pendiri diantaranya Bapak Benhur Tomi
Mano, Ibu. Pdt. Justintje Mirino, S.Th, Bpk.
Veince R. Hallatu, Hans Z. Kaiwai, John Yaconias
Ruhulessin, Marthen Talapessy, menghadap
notaris Maryatie Simanjuntak, SH untuk
mengurus Akta Pendirian Koperasi Aneka Usaha
Mandiri Jemaat Pniel Kotaraja maka
dikeluarkannya Akta Pendirian Nomor 11
Tertanggal 11 Maret 2015 dan disahkan dengan
Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha

121

Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor
18885/05/BH/XXXII.4/2015 tanggal 13 Maret
2015.

Dengan demikian koperasi “KAUM”
Secara Yuridis adalah sah. Dan dilengkapi SITU,
SIUP-PK, TDP Koperasi. Oleh karenanya Koperasi
“KAUM” Pniel adalah Badan Usaha berbadan
Hukum yang sah. Untuk pertama kali Penasehat
adalah Ketua Badan Pelayan Majelis Jemaat Pniel
Kotaraja sedangkan Badan Pengawas adalah sbb:

Ketua : Bpk. DR.Drs. Benhur
Tomi Mano, MM

Wakil Ketua : Bpk. Ramses Wally, SH

Sekretaris : Drs. Veince R. Hallatu,
MM

Anggota : Bpk. DR.Hanz kaiwai,
SE, Sc

- Bpk. Septinus Untuh
Jopari

- Bpk. John Yaconias
Ruhulessin

- Bpk. Fredrik Hendrik
Rumere

122

Sedangkan Pengurusnya adalah:

Ketua : Bpk. Laurens Age
Kulalein

Wakil Ketua : Bpk. Yacob Anggai,
SE, MM

Sekretaris : Bpk.J.W. Mandibondibo,
S.Sos, MS

Wakil Sekretaris : Bpk. Daud Manarang, SE, MM

Bendahara : Bpk. Williams Mahulette

Dalam perjalanannya pengelolaan
koperasi mengalami kendala karena beberapa
pengurus mengundurkan diri dan akhirnya
koperasi dilaksanakan oleh Ketua saja yakni Bpk.
Laurens Age Kulalein. Mengingat kondisi tersebut
maka pada Bulan Agustus 2016 diadakan
pemilihan pengurus pergantian antar waktu
untuk jabatan – jabatan koperasi dengan personil
sbb:

a. Wakil Ketua : Drs.D. Rumbewas, SH

b. Sekretaris : Frans S. Tambing, MT

c. Wakil Sekretaris : Herbert Rumbiak, S.Hut

d. Bendahara : MartinaSopacua,

SPd.M.Pd

123

Pengurus baru disahkan dan mengangkat janji
pada Rapat Anggota khusus pada tanggal 5
Agustus 2016 di GSG Laurens Songgi Mano.
Pengurus Koperasi tersebut menjalankan tugasnya
sampai November 2018 saja karena pada Rapat
Anggota Tahunan (RAT) 2018 Ketua
Mengundurkan diri. Juga bendahara dan wakil
Sekretaris. Akhirnya dibentuk Tim Formatur yang
terdiri dari:

a. Bpk. Hanz Kaiwai mewakili pimpinan
BPMJ

b. Bpk. Veince R. Hallatu mewakili Badan
Pengurus

c. Bpk. Dominggus Rumbewas mewakili
Pengurus Lama

d. Bpk. Boas Bido mewakili anggota
Koperasi

e. Ibu. Jonetje Wambrauw mewakili
anggota koperasi

Hasil Pemilihan calon pengurus baru dari Badan
Formatur adalah sbb:

1. Ketua : Bpk. Onesias Fairyo

2. Wakil Ketua : Bpk.D. Rumbewas

3. Sekretaris : Bpk. Thomy Alan Wakum

4. Wakil Sekretaris : Bpk. Frans. S Tambing

5. Bendahara : Ibu. Serfin Tendean

124

6. Wakil Bendahara : Ibu. Hermin L.B.

Pada Rapat Anggota Khusus tanggal 17
Desember 2018 bertempat di GSG. Gr. L. Laurens
Songgi Mano Pukul 18.00 WIT ternyata Ketua
Koperasi lama Bpk. L.A. Kailalein tidak hadir
sehingga acara pengukuhan pengurus dan
pengucapan janji tidak dapat dilaksanakan karena
ketua lama tidak hadir dan belum tersedia
pertanggung jawaban. Dengan kondisi tersebut
menyebabkan belum disahkan dan serah terima
pengurus dari yang lama ke yang baru serta
dipengaruhi pula wabah Covid-19 tahun 2020
sehingga sampai saat ini Maret 2021 Pengurus
baru belum disahkan, dan serah terima.

Namun demikian diharapkan dalam beberapa
waktu kedepan pengurus baru dapat disahkan
dalam suatu Rapat Anggota khusus agar pengurus
dapat melaksanakan tugasnya. Kendatipun
pengurus belum disahkan namun kios Koperasi
terlaksana terhitung tahun 2019 dibawah kendali
Pelaksana Harian Majelis Jemaat (PHMJ) GKI
Pniel Kotaraja. Namun karena masih adanya
pandemi Covid-19 maka sementara ini kios tidak
melayani warga jemaat. Sejak berdirinya koperasi
KAUM telah mendapat bantuan hibah dari
Pemerintah Kota Jayapura berupa:

125

a. 1 (satu) unit bangunan toko
b. 1 (satu) unit komputer
c. Bantuan – Bantuan lainnya
Begitu pula dari BPMJ mendapat dukungan
anggaran operasional atas dasar keputusan
sidang- sidang jemaat. Jumlah anggota yang
tercatat sebanyak 112 (seratus dua belas) orang
anggota namun ada yang sudah berpindah
tempat tinggal. Adapun masa tugas pengurus baru
terhitung Maret 2020 s.d. Maret 2025.
Selanjutnya akan dipilih lagi pengurus baru untuk
periode kepengurusan 2025 - 2030.

Gambar 4.7 Walikota Jayapura, Dr. Drs. Benhur Tomi Mano, M.M.
bersiap menandatangani Batu Prasasti Peresmian
Gedung Gereja Pniel didampingi Ketua BPMJ GKI
Pniel Kotaraja, Pdt. Justintje Mirino, S.Th.

126

BAB V

ORGANISASI JEMAAT
GKI PNIEL KOTARAJA
PERIODE 1972—2017

127

A. Deskripsi Umum Organisasi Jemaat GKI
Pniel Kotaraja Periode 1972—2017

Organisasi Jemaat GKI Pniel Kotaraja
dibagi ke dalam enam periode, yakni: (1) Periode
1966—1970, (2) Periode 1970—1980, (3) Periode
1980—1990, (4) Periode 1990—2000, (5)
Periode 2000—2010, dan (6) Periode 2010—
2020.

1. Periode 1966—1970 (Organisasi Mula-mula)
a. Organisasi Jemaat
Organisasi jemaat pada periode atau masa
ini hanya terdiri atas beberapa anggota
Majelis Jemaat dengan komposisi sebagai
berikut ini.
1) Guru Injil Laurens Songgi Mano (Ketua)
2) Pnt. Amos Mano
3) Pnt. Yafet Mano
4) Symt. Loisa Suebu Mano
5) Sym. Daniel Tulak Kondobua
6) Pnt. B. O. Hamadi
7) Pnt. Arnold Amsor
8) Pnt. Yohanes Reinces Mano (Pembuat
Prasasti Gereja Ayam)

Kedelapan bapak dan ibu tersebut adalah
Majelis Jemaat pertama pada Gereja Ayam.

128

Gereja atau jemaat pada saat itu masih
berbentuk Pos Pelayanan.

b. Jumlah Warga Jemaat
Jumlah warga Jemaat pada masa atau

periode ini hanya sebanyak 20 KK.

c. Wilayah Pelayanan
Wilayah pelayanan pada masa ini baru
sebanyak 2 (dua) wijk, yaitu:
1) Wijk I, meliputi wilayah pelayanan dari
daerah Otonom sampai jalan masuk
Kotaraja Dalam.
2) Wijk II, meliputi wilayah pelayanan
dari Jalan Kotaraja Dalam sampai di
Kali Acai.

2. Periode 1970—1980 (Gereja Ayam)
a. Organisasi Jemaat
Pada periode 1970–1980, kemajelisan
terdiri dari tiga periode, yaitu: Periode
1971—1974; Periode 1974—1977; Periode
1977—1980.
1) Majelis Jemaat Periode 1971—1974 (3
tahun) terdiri dari Pelaksana Harian
Majelis Jemaat (PHMJ), yaitu:
a) Ketua: Guru Jemaat Yusuf Soumen
b) Sekretaris : Pnt.Yairus Faidiban

129

c) Anggota Penatua :
 Daniel Mano
 Yunus Haay
 Oktofianus Ireeuw
 Bilha Injama
c) Bendahara : Amsor

Kepengurusan PHMJ itu dilengkapi
dengan Urusan Pembinaan Jemaat
(PJ), Urusan Pekabaran Injil (PI),
Urusan Diakonia, dan Urusan Ekubang
yang mengakomodir semua anggota
majelis jemaat.
2) Majelis Jemaat Periode 1974—1977 (3
tahun) terdiri dari Pelaksana Harian
Majelis Jemaat (PHMJ), yaitu:
a) Ketua : Pnt. R. Soedarmono
b) Wakil Ketua : Pnt. P. M. L. Bella
c) Sekretaris : Pnt. D. Aronggear
d) Bendahara : Sym. Afasedanya

Kepengurusan PHMJ ini pun
dilengkapi Urusan Pembinaan Jemaat
(PJ) Urusan Pekabaran Injil (PI), Urusan
Diakonia, dan Urusan Ekonomi,
Keuangan dan Pembangunan
(Ekubang). Seluruh anggota majelis

130

jemaat ditempatkan pada masing-
masing urusan.
3) Majelis Jemaat Periode 1977—1980 (3
tahun) terdiri dari Pelaksana Harian
Majelis Jemaat (PHMJ), yaitu:
a) Ketua : Pnt. R. Soedarmono
b) Wakil Ketua : Pnt. P. M. L. Bella
c) Sekretaris : Pnt. M. Thenu
d) Bendahara : Sym. L. A. Gandi

Kepengurusan PHMJ dilengkapi pula
dengan Urusan Pembinaan Jemaat,
Urusan Pekabaran Injil, Urusan
Diakonia, dan Urusan Ekubang. Semua
anggota majelis ditempatkan pada
masing-masing urusan.

b. Unsur-unsur Jemaat
Pada periode ini, hanya unsur PAR yang
sudah terbentuk, sedangkan unsur-unsur
jemaat yang lain, yakni: PKB, PW, dan PAM
belum terbentuk.
1) Badan Pengurus PAR Periode 1972—
1973
Ketua : B. O. Hamadi
Sekretaris : F. Rumpaisum, B.A.
Bendahara : Y. Ireuw
Seksi Usaha Dana : Ny. N. Rukin

131

2) Badan Pengurus PAR Periode 1978—
1982:
Ketua : Sam Mustamu
Wakil Ketua : B. O. Hamadi
Sekretaris : F. Rumpaisum, B.A.
Bendahara : Y. Ireuw/Th. Djopari

c. Wilayah Pelayanan

Wilayah pelayanan pada periode ini sudah

berkembang menjadi 6 wijk, yaitu: Wijk I—

Wijk VI.

1) Wijk I, meliputi wilayah: daerah

otonom sampai di batas Kali

Sborhoinyi (STM/SMK N 3)

2) Wijk II, meliputi wilayah : sebelah Kali

Sborhoinyi sampai di Kali Acai.

3) Wijk III, meliputi wilayah: Perumahan

Perhubungan, Perumahan

Pertambangan, Perumahan Murah

Kodam sampai Kotaraja Dalam.

4) Wijk IV, meliputi wilayah : Perumahan

Bucen sampai di Asrama Brimob.

5) Wijk V, meliputi wilayah : seluruh

bekas kantor Pemerintah Daerah Irian

Jaya (Pemda III Melati).

6) Wijk VI, meliputi wilayah : seluruh

daerah Cigombong.

132

3. Periode 1980—1990 (Gereja Ayam)
a. Organisasi Jemaat
Pada periode ini kemajelisan terdiri dari 3
(tiga) periode, yaitu: Majelis Jemaat
Periode 1980—1983 (3 tahun), Majelis
Jemaat Periode 1983—1987 (4 tahun), dan
Majelis Jemaat Periode 1987—1991 (4
tahun).

1) Majelis Jemaat Periode 1980—1983 (3

tahun)

Pada periode ini Pengurus Harian

Majelis Jemaat (PHMJ) adalah:

a) Ketua : Guru Th. Nahumury

b) Wakil Ketua I : Pnt. P. M. L. Bella

c) Sekretaris :

d) Wakil Sekretaris:

e) Bendahara : Sym. Ibu Limain

Kepengurusan di atas dilengkapi
Urusan Pembinaan Jemaat (PJ), Urusan
Pekabaran Injil, Urusan Diakonia, serta
Urusan Ekonomi, Keuangan, dan
Pembangunan (Ekubang). Seluruh
anggota majelis jemaat difungsikan
dalam masing-masing urusan tersebut.

133

2) Majelis Jemaat Periode 1983—1987 (4
tahun)
Majelis jemaat periode ini dibentuk
dengan Pengurus Harian Majelis
Jemaat (PHMJ) adalah:
a) Ketua : Pdt. A. Pattiasina
b) Wakil Ketua : Pnt. P.M.L. Bella
c) Sekretaris:
d) Wakil Sekretaris:
e) Bendahara:

Kepengurusan di atas dilengkapi
Urusan Pembinaan Jemaat, Urusan
Pekabaran Injil, Urusan Diakonia, serta
Urusan Ekonomi, Keuangan, dan
Pembangunan. Pada masing-masing
urusan semua anggota majelis
difungsikan.

3) Majelis Periode 1987—1991 (4 tahun)

Kepengurusan Majelis Jemaat pada

periode ini mulai mengalami

perkembangan yang cukup signifikan

dengan laju pertumbuhan jumlah

jemaat yang beribadah di GKI Pniel

Kotaraja. Pengurus Harian Majelis

134

Jemaat (PHMJ) pada periode ini
adalah sebagai berikut.
a) Ketua : Pdt. A. Pattiasina, S.M.Th
b) Wakil Ketua : Pnt. P. M. L. Bella
c) Sekretaris : Pnt. P. Retraubun
d) W. Sekretaris : Pnt. Tedjo

Suprapto
e) Bendahara : Pnt. L. A. Gandi
f) Wakil Bendahara : Pnt. A.

Mawitjere
g) Anggota: Grj. M. Watopa;

 Pnt. S. Manurung
 Pnt. A. Okoserai
 Pnt. Th. Y. Nahumuri
 Sym. Ph. Kambu

Kepengurusan di atas dilengkapi urusan

pembinaan Jemaat, Urusan Pekabaran

Injil, Urusan Diakonia, serta Urusan

Ekonomi, Keuangan, dan

Pembangunan.

(1) Pembinaan Jemaat (PJ)

Koordinator : Pnt. Y. Kilmanun

Anggota : Gr. Ny. Hutagaol T.

 Pnt. M. Thenu

 Pnt. D. Gah

 Gr. B. Mangge

135

(2) Pekabaran Injil (PI)
Koordinator : Gr. W. Maruanaya
Anggota : Pnt. R. Isir
 Sym. M. Unenor
 Sym. D. Gultom
 Pnt. Ny. A. Afaar

(3)Urusan Diakonia
Koordinator : Pnt. Ny. N. Limain
Anggota : Sym. J. Rumbewas R.
 Sym. Ny. Y. Asyerem
 Pnt. G. Yomaki
 Sym. P. Mano

(4) Urusan Ekonomi, Keuangan dan

Pembangunan (Ekubang)

Koordinator : Pnt. M. G. Lingga

Anggota : Pnt. S. P. Morin

 Pnt. Y. Maloringan

 Pnt. John Kabiai

 Sym. Gumano, KS

(5) Urusan Tata Usaha (TU)
Koordinator : Pnt. F. Flassy
Anggota : Pnt. H. Arisoi
 Pnt. I. Kapisa
 Pnt. B.O. Hamadi
 Pnt. A. Rampala

136

b. Unsur–unsur Jemaat
1) Pada periode ini unsur Persekutuan
Kaum Bapak (PKB) jemaat sudah
terbentuk dengan Susunan Pengurus
Periode 1987—1991 berikut ini.
Ketua : Bpk. Drs. Yonathan Mano

2) Persekutuan Wanita (PW) tidak
tersedia informasi yang lengkap

3) Unsur Persekutuan Anggota Muda

(PAM) dengan Pengurus Periode 1987

Ketua : Michael Labok

Wakil Ketua : Cyirus Marpaung

Sekretaris : Decky Veplun

4) Unsur Persekutuan Anak dan Remaja

(PAR)

Badan Pengurus PAR Periode 1982—

1986

Ketua : Drs. Sam Renyaan

Wakil Ketua : B. O. Hamadi

Sekretaris : Drs. F. Kayoi

Bendahara : Ny. Th. Taan/Djopari

Badan Pengurus PAR Periode 1986—
1990

137

Ketua : B. O. Hamadi
Wakil Ketua : Drs. F. Kayoi
Sekretaris : Drs. A. Manggrat
Wakil Sekretaris : D. Yensenem
Bendahara : A. Boekorsyom

c. Wilayah Pelayanan
Wilayah Pelayanan pada Periode 1980—
1983 dan Periode 1983—1987 meliputi 6,
yaitu: Wijk I—Wijk VI.
1) Wijk I, meliputi wilayah: daerah
otonom sampai di batas Kali
Sborhoinyi (STM/SMK N 3)
2) Wijk II, meliputi wilayah: sebelah Kali
Sborhoinyi sampai di Kali Acai.
3) Wijk III, meliputi wilayah: dari
Perumahan Perhubungan, Perumahan
Pertambangan, Perumahan Murah
Kodam sampai Kotaraja Dalam.
4) Wijk IV, meliputi wilayah: Perumahan
Bucen sampai di Asrama Brimob.
5) Wijk V, meliputi wilayah: seluruh bekas
kantor Pemerintah Daerah Irian Jaya
(Pemda III Melati).
6) Wijk VI, meliputi wilayah: seluruh
daerah Cigombong.

138

Namun, pada Periode 1987—1991, wilayah
pelayanan Jemaat GKI Pniel mengalami
perkembangan karena dibangunnya
beberapa komplek perumahan, yakni
Kompleks Perumahan Bumi Cenderawasih,
Kompleks Perumahan Pemda II
Cigombong, dan Kompleks Perumahan
Pemda III Melati. Dengan demikian,
wilayah pelayanan wijk bertambah
sehingga berjumlah 12 wijk dengan
pembagian wilayah pelayanan sebagai
berikut ini
1) Wijk I, meliputi: wilayah Jalan Jeruk

Nipis ke arah utara.
2) Wijk II, meliputi: wilayah kiri-kanan

sepanjang Jalan Kotaraja-Abepura ke
SD Inpres I Vim Kotaraja.
3) Wijk III, meliputi: wilayah sesudah
Perumahan Sehat ke Kotaraja Dalam.
4) Wijk IV, meliputi: wilayah Bumi
Cenderawasih (Bucen) IV.
5) Wijk V, meliputi: wilayah Kompleks
Perumahan Melati.
6) Wijk VI, meliputi: Blok A, B, dan D 1–
20
7) Wijk VII, meliputi: Blok E 1–20
(Pengembangan dari Wijk VI).

139

8) Wijk VIII, meliputi: Blok D 21–36, F, K

(Pengembangan dari Wijk VI).

9) Wijk IX, meliputi: Blok E 21–40, G, H

(Pengembangan dari Wijk VI).

10) Wijk X, meliputi: Blok L dan M

(Pengembangan dari Wijk VI).

11) Wijk XI, meliputi: Kompleks

Perumahan Melati (Batas lapangan

basket).

12) Wijk XII, meliputi: Perumahan Pemda

IV, Perumahan Sehat, BPG, SD Inpres

Kotaraja, Kompeks SMK N 2 Kotaraja,

Perumahan Uncen Belakang MTQ

Kotaraja.

Selain wilayah pelayanan wijk,
terdapat juga wilayah pelayanan Pos
Pekabaran lnjil (Pos Pl). Pos PI yang
pertama kali adalah Pos Pekabaran lnjil
Koya Timur. Hal ini sesuai dengan surat
penunjukkan dari Badan Pekerja Klasis
Jayapura. Kegiatan pelayanan di wilayah
Koya Timur meliputi kebaktian jemaat,
mengunjungi warga jemaat, serta
memberikan bantuan obat-obatan dan
bahan natural. Beberapa tahun kemudian,
yaitu pada tahun 1987 Badan Pekerja Klasis
Jayapura menugaskan seorang Vikaris a.n.

140

Katerina Yabansabra untuk bertugas selama
dua bulan guna membina jemaat dalam
rangka mempersiapkan Pos Pekabaran lnjil.

Dalam rangka pembinaan, wakil-
wakil Jemaat Pos PI Koya Timur
diikutsertakan pada Penataran Majelis
Jemaat GKi Pniel Kotaraja dan Pemilihan
Majelis Jemaat Pos PI Koya Timur pada
tahun 1988 yang berlangsung dari 18
Januari—31 januari 1988. Jumlah Warga
Jemaat Pos PI Koya Timur sampai dengan
tahun 1987 adalah sebanyak 244 jiwa,
terdiri dari orang dewasa 92 orang dan
anak-anak sebanyak 152 orang.

d. Jumlah Warga Jemaat
Jumlah warga jemaat pada periode ini
adalah sebanyak 979 KK dengan jumlah
jiwa diperhitungkan ± 3.916 orang.

e. Kelompok Pendukung Pelayanan
Kelompok- kelompok pendukung
pelayanan pada periode ini yaitu paduan
suara dan vokal group.
a) Paduan Suara Jemaat Pniel dengan
dirigen Bpk. Alex Numberi (alm) dan
Bpk. Pdt. W.H.H. Siregar (alm)
b) Vokal Group Suara Kasih

141

c) Vokal Group Getzemani

4. Periode 1990—2000 (Gereja Bahtera)

a. Organisasi Jemaat

Pada periode 1990—2000 ini kemajelisan

terdiri dari 3 (tiga) periode, yaitu Majelis

Periode 1991—1995 (4 tahun) dan majelis

Periode 1995—1999 (4 tahun)

1) Majelis Periode 1991—1995

Pada periode ini Pengurus Harian

Majelis Jemaat (PHMJ) terdiri dari 5

orang dengan susunan sebagai berikut.

a) Ketua : Pdt. I. Maryen

b) Wakil : Grj. Manuel Watopa

c) Sekretaris: Pnt. Untung Hamanto

d) Wakil Sekretaris : Pnt. D. Rumbewas

e) Bendahara: Syms. Yohana

Walangitan

Kepengurusan tersebut dilengkapi
dengan Urusan Pembinaan Jemaat,
Urusan Pekabaran Injil, Urusan
Diakonia, dan Urusan Ekubang.

b. Unsur–unsur Jemaat
Pada periode ini Pengurus Unsur-unsur
Jemaat telah langkap, yakni PKB PW, PAM,
dan PAR. Berikut ini adalah susunannya.

142

a) Pengurus PKB Jemaat Periode 1991—
1995 diketuai oleh : Bpk. P. M. L. Bella

b) Pengurus PW Jemaat periode ini tidak
tersedia data dan informasi lengkap
sehingga tidak bisa dicantumkan.

c) Pengurus PAM Jemaat periode ini sama
dengan penngurus PW tidak tersedia
data dan informasi lengkap sehingga
tidak dicantumkan nama pengurusnya.

d) Pengurus PAR Periode 1990—1993
Ketua : Ch. H. Mano
Wakil Ketua : Petrus Manuaron
Sekretaris : Gerald Masoka
Wakil Sekretaris : Steven Soor, S.H.
Bendahara : A. Boekorsyom
Wakil Bendahara : Ny. Y. Gumono

Pengurus PAR Periode 1994—1997
Ketua : Drs. I. Morin, M.A.
Sekretaris : S. Soor, S.H.
Wakil Sekretaris : Drs. A. Wambrauw
Bendahara : Ny. A. Bokway
Wakil Bendahara : S. Monim

c. Wilayah Pelayanan
Wilayah pelayanan jemaat pada periode
ini telah meliputi Wijk I — Wijk XVI.

143

2) Majelis Periode 1995—199949
a) Organisasi Jemaat
Berikut ini adalah Pengurus Harian
Majelis Jemaat (PHMJ) pada periode
ini.
Ketua/Pelayanan Firman : Pdt. I. Maryen
Pelayan Firman : Pdt. Yemima
Mirino/Krey, S.Th.
Wakil Ketua I: Pnt. P. M. L. Bella
Wakil Ketua II : Pnt. Drs. Jos Kbarek
Sekretaris I : Pnt. Hendrik W. Souhota
Sekretaris II : Pnt. Max Karu
Bendahara I : Sym. Thomas Batilmurik
Bendahara II : Sym. Ny. M. Adilang

b) Unsur-unsur Jemaat
(1) Pengurus PKB Periode 1995—
1999 adalah:
Ketua : Bpk. Dominggus Gah
Wakil Ketua: Bpk. Dominggus
Aronggear

(2) Pengurus PW

49 Susunan kepengurusan berdasarkan SK.BP. Klasis
No. 020/ D-2/ 1999

144

Periode ini tidaka tersedia
data dan informasi.

(3) Pengurus PAM
Ketua : Freds Mambrasar

c) Wilayah Pelayanan
Wilayah pelayanan jemaat pada
periode ini tidak mengalami
perubahan, masih berjumlah 16
Wijk, yaitu Wijk I—XVI.

5. Periode 2000—2010 (Gereja Bahtera )
Pada periode ini (2000—2010)

kemajelisan terdiri dari 3 (tiga) periode, yaitu
Majelis Jemaat Periode 1999—2003 (4
tahun), Majelis Jemaat Periode 2003—2008
(5 tahun), dan Majelis Jemaat Periode
2008—2013 (5 tahun).

a. Majelis Jemaat Periode 1999—200350
1) Organisasi Jemaat
Pengurus Harian Majelis Jemaat
(PHMJ) disusun sebagai berikut:

50 Susunan Kepengurusan Berdasarkan SK. BP Klasis GKI
Jayapura, 1999

145

Ketua/Pelayanan Firman: Pdt. I.
Maryen
Wakil Ketua I : Pnt. P.M.L. Bella
Wakil Ketua II : Pnt. Hertog Paru
Sekretaris : Pnt. Veince R. Hallatu
Wakil Sekretaris : Pnt. M. Madjar
Bendahara: Sym. Nyoman Kastama
Wakil Bendahara: Sym. Ny. Herlin
Kadangrante
Bendahara Material: Pnt. Gasper
Wanggober; Sym. Frans Abaa

2) Unsur-unsur Jemaat
Pada Periode Ini Pengurus Unsur-
unsur Jemaat terdiri dari Unsur PKB,
PW, PAM, dan PAR.
a) Pengurus PKB Jemaat Periode
1999—2003
Ketua : Bpk. A.R. Wamafma
Wakil Ketua : Bpk. J. Matui
Sekretaris : Bpk. M. Lombongan
Wakil Sekretaris : Bpk. Samiadji
Bendahara : Bpk. T. Wanane
Wakil Bendahara : Bpk. P. Mauri
Dilengkapi seksi kerohanian,
Seksi Diakonia

146

b) Pengurus PW t Periode (1999—
2003)
Ketua : Ny. J. B. Nahumury
Wakil Ketua : Ny. Hadi Suryono
Sekretaris : Ny. Dimara
Wakil Sekretaris : Ny. Rahandra
Bendahara : Ny. S. Walangitan
Wakil Bendahara : Ny. B.
Mangge

c) Pengurus PAM Jemaat periode
(1999—2003)
Ketua : Frengky Korwa
Wakil Ketua : Sostenes Wamea
Sekretaris : Yusuf Maryen
Wakil Sekretaris : Andika Kbarek
Bendahara: Christine Mamengko
Wakil Bendahara : Bram Imbiri

d) Pengurus PAR Periode (1999—
2003)
Ketua : Julius Ramba
Wakil Ketua : Marlina Flassy
Sekretaris : Max Wambrauw
Wakil Sekretaris: Dominggus
Jensenem
Bendahara : Ny. A. Bokway

147


Click to View FlipBook Version