The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Model Hybrid Learning Berpendekatan Etno-STEM Seri 4

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by reffianefine, 2021-08-25 08:13:37

Etno-STEM Seri 4

Model Hybrid Learning Berpendekatan Etno-STEM Seri 4

Keywords: Etno-STEM

Penulis
Fine Reffiane, S.Pd., M.Pd, Prof. Dr. Sudarmin, M.Si, Prof. Dr. Wiyanto, M.Si,
Dr. Sigit Saptono, M.Pd, Safira Nurulita, Anisa Rahmasari, Elta Oktaviana, Nur
Shofia Rahma, Aulia Nur Fadhila, Ronald Andrean, Tiara Vitaloka, Wibi Deta
Octina, Wiwik Sri Damayanti, Luluk Intan Widiyanti, Siti Try Zulmaningsih,
Sivia Apsiliana, Denis Anatania Muizz, Amanda Risda Silvia, Sela Nurmafika,
Risma Meita Shafira, Firlynda Permatasari, Fasyiyya Fazla Kamaliya Munir,
Wenti Tri Hapsari, Melinda Febri Hapsari, Putri Eka Rahmayati, Adisti Fitriyani,
Anita Siwi Negari, Uwuh Dwi Lestari, Khoirunnisa Septianingsih, Margareta
Luluk Oktavia, Shefa Salsa Aulia, Erina Aszari, Anggun Nur Insani Suraya,
Rafika Yuli Arumsari, Ismed Priyaputra Nuryadi, Novida Ismiyana, Amelia
Fadillatuz Zulfa, Atik Nur Mawadah, Khoerul Mustaghfiroh, Nadila Agustina,
Nadiya Agustina,Rizqitul Jannah, Vika Hidayati, Nikmatul Isnadiyah, Sofiatul
Izza, Yoga Ainul Huda, Fentalia Santa Katarina kara, Ilham Zulfiqor, Tri
Adiningsih, Nely Athiyah.

Editor
Fine Reffiane, S.Pd., M.Pd,
Prof. Dr. Sudarmin, M.Si,
Prof. Dr. Wiyanto, M.Si,
Dr. Sigit Saptono, M.Pd,

Desain sampul
Taufik Alam Huda

Penerbit
NEM

Cetakan Pertama, Juni 2021
Sanksi Pelanggaran Pasal 113
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014
Tentang Hak Cipta

1. Setia Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara
paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta
rupiah).

2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta
melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf
c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana
penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima
ratus juta rupiah).

3. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta
melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf
a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana
penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00
(satu miliar rupiah).

4. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam
bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau
pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah)

Kata Pengantar

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt., Tuhan
yang Maha Esa karena atas berkah, rahmat, hidayah dan ridho-Nya jualah
sehingga penulis dapat menyelesaikan buku dengan judul Penerapan Model
Hybrid Learning Berpendekatan Ethno-STEM (Menggapai Asa dengan Cita)
Seri 4

telah diberikan menjadi nilai ibadah dan menjadi pahala kebaikan di sisi
Allah Swt.

Penulis menyadari bahwa walaupun sudah memaksimalkan seluruh
kemampuan dalam penyusunan buku ini, tidak menutup kemungkinan masih
terdapat kekurangan yang perlu penyempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan masukan berupa saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan penulisan buku ini.

Semarang, Juni 2021

Editor

Daftar Isi

Kata Pengantar ………………………. 1

Daftar Isi ………………………. 2
Pengantar : ………………………. 3
Model Hybrid Learning berpendekatan Etno-
STEM Menggapai Asa dengan Cita

Tema 1 Pembelajaran Etno-STEM dengan ………………………. 4
Tema Melestarikan Cita Rasa Makanan
Bandeng Presto Khas Pati

Tema 2 Pembelajaran Etno-STEM dengan ………………………. 5
Tema Jamu Beras Kencur

Tema 3 Pembelajaran Etno-STEM dengan ………………………. 9
Tema Cita Rasa Lumernya Dumbek Khas
Rembang

Tema 4 Pembelajaran Etno-STEM dengan ………………………. 15
Tema Mengintip Dalamnya Kehanngatan
Rondho Royal

Tema 5 Pembelajaran Etno-STEM dengan ………………………. 28
Tema Mengeksplorasi Proses Pembuatan Kue
Yangko Khas Godong,Grobogan dengan Ilmu
Etnosains

Tema 6 Pembelajaran Etno-STEM dengan ………………………. 39
Tema Combro Isian Oncom Maknyus

Tema 7 Pembelajaran Etno-STEM dengan ………………………. 48
Tema Sule Penghilang Dahaga

Tema 8 Pembelajaran Etno-STEM dengan ………………………. 61

Tema Olos Hot Jeletot Bikin Yang Merem Jadi

Melotot

Daftar Pustaka ………………………. 81

Bibliografi Penulis ………………………. 101

Model Hybrid Learning berpendekatan Etno-STEM

Oleh :
Fine Reffiane, S.Pd.,M.Pd
Mahasiswa Pascasarjana S3 IPA Universitas Negeri Semarang
Dosen Universitas PGRI Semarang

Prof. Dr. Sudarmin, S.Si., M.Si
Dosen Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Prof. Dr. Wiyanto, S.Si., M.Si
Dosen Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Dr. Sigit Saptono, M.Pd
Dosen Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Model pembelajaran dengan pendekatan Etno-STEM merupakan
pengembangan pendekatan STEM yang berbasis pada kearifan lokal di
suatu daerah. Pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan Etno-STEM
dimulai dari suatu tema pembelajaran IPA yang bermuatan kearifan lokal
disuatu daerah. Tema pembelajaran dengan bermuatan kearifan lokal
tersebut akan dikembangkan menjadi pengetahuan ilmiah yang meliputi
pengetahuan sains, teknologi, Teknik rekayasa sederhana, dan
penghitungan matematika. Pada setiap pengetahuan tersebut dilakukan
pengamatan terhadap hasil belajar dan pengaruhnya terhadap
keterampilan keterampilan berpikir kritis, mengembangkan kreativitas,
komunikasi dan berkerjasama.

Urban (2015) melalui Pendidikan STEM terintegrasi teknologi pada
peserta didik dapat dimaksimalkan dalam memperoleh kompetensi di
bidang teknologi, sains, matematika dan Teknik. Belland (2017) dalam
pelaksanakan STEM dengan menggunakan 7 pendekatan mendapatkan
efek pembelajaran yang berbeda yaitu pembelajaran berbasis masalah
(0,28), pembelajaran berbasis kasus (0,30), pemodelan/visualisasi (0,42),
pembelajaran berbasis proyek (0,51), pembelajaran berbasis desain (0,27),
pembelajaran berasis inkuiri (0,53), dan pembelajaran berbasis masalah
(1,33).

Bybee (2013:68) mengungkapkan STEM dapat membantu peserta
didik untuk mendapatkan pengalaman dalam penguasaan teknik untuk
mengobservasi, mengumpulkan dan menganalisis data sehingga program
STEM saat sesuai digunakan untuk mengembangkan kemampuan
ketrampilan abad 21. Honey & Schweingruber (2014:109) menuliskan
langkah-langkah praktis STEM dalam pembelajaran the Common Core State
Standards for Mathematics and Scientific and Engineering Practices in the
Next Generation Science Standar yang dibedakan menjadi 2 yaitu
Mathematical Practice dan Scientific and Engineering Practices.

Gambar 1 Model Pembelajaran Etno-STEM

Bagian-bagian yang digunakan pada Mathematical Practice adalah
(1) Memahami masalah dan bertahan dalam menyelesaikannya, (2)
mengungkapkan alasan secara abstrak dan kuantitatif, (3) Membangun
argument yang layak dan menerima kritik serta alasan dari orang lain, (4)
Menerapkan berbagai model Matematika, (5) Menggunakan alat dan
strategi yang tepat, (6) menghadirkan presisi/ keseimbangan, (7) mencari
dan memanfaatkan secara terstruktur, (8) Mencari dan mengekspresikan
keteraturan dalam penalaran berulang.

Bagian-bagian yang diterapkan pada Scientific and Engineering
Practices adalah (1) Mengajukan pertanyaan dan menentukan masalah, (2)
Mengembangkan dan menggunakan model, (3) Merencanakan dan
melaksanakan investigasi, (4) Menganalisis dan menginterprestasikan
data, (5) Menggunakan matematika dan komputasi dalam berpikir, (6)
Membuat desain solusi, (7) Melibatkan argument/pendapat dalam bukti
penelitian, (8) Memperoleh, mengevaluasi dan berkomunikasi dalam
pertukaran informasi. Sedangkan dalam jurnal National (2011) terungkap
bahwa STEM merupakan capaian suatu budaya yang mencerminkan
kemampuan kemanusiaan, memberikan kekuatan ekonomi dan sebagai
pembentuk aspek fundamental untuk masyarakat.

Pelaksanaan pembelajaran yang menekankan pada aspek
pedadogis bersinergi dengan kemampuan kontruktivisme dapat
diintegrasi pada penggunaan teknologi. Bevins & Price (2016)
mengungkapkan bahwa pendekatan inquiry dapat digunakan untuk
melatih ketrampilan peserta didik. Chalkiadaki (2018) ketrampilan dalam
membaca menjadi suatu kekuatan literasi peserta didik dalam memahami
dan menerapkan kompetensi dan ketrampilan di abad 21.

Chung, et al (2016) pendekatan melalui pembelajaran berbasis
masalah dapat meningkatkan proses ketrampilan komunikasi peserta
didik. Comfort & Timms (2018) standar penerapan kurikulum nasional
akan mampu menjadi standar sains pada generasi sains selanjutnya. Farisi
(2016) pelaksanaan pembeajaran di kelas melalui pengembangan
ketrampilan yang terintegrasi teknologi akan menambah kompetensi di
abad 21.

Forawi (2016) pelaksanaan Pendidikan sains berdasarkan
pengembangan kurikulum akan memberikan pemikiran kritis terhadap

peserta didik. Keane, et al (2016) mempunyai hasil penelitian perubahan
dari literasi tradisional menjadi pembelajaran praktik menggunakan TIK.
Obschonka, et al (2017) ketrampilan yang harus dimiliki oleh peserta didik
di abad 21 adalah ketrampilan berwirausaha.

Pembelajaran hybrid merupakan suatu model pengetahuan yang
dapat digunakan untuk mengambil keputusan yang cerdas. Moakofhi, et
al (2017) melakukan penelitian pembelajaran hybrid di sebuah universitas
di Botswana, Afrika bahwa walaupun pembelajaran terintregasi teknologi
membawa keuntungan yang luar biasa, tetapi dosen-dosen masih
mengalami hambatan dalam pelaksanaannya. Pemanfaatan pembelajaran
hybrid merupakan pembelajaran yang mengasyikan karena dapat
memperkuat praktek dan pikiran serta dapat berfokus pada konteks
informal dan formal sehingga sangat sesuai dilakukan di masa pandemic
Covid 19 saat ini.

TEMA 1

Pembelajaran Berbasis Etno-STEM dengan Tema
“Melestarikan Cita Rasa Makanan Bandeng Presto Khas Pati”

Oleh :

Safira Nurulita
Mahasiswi PGSD FIP Universitas PGRI Semarang

Anisa Rahmasari
Mahasiswi PGSD FIP Universitas PGRI Semarang

Elta Oktaviana
Mahasiswi PGSD FIP Universitas PGRI Semarang

Nur Shofia Rahma
Mahasiswi PGSD FIP Universitas PGRI Semarang

Aulia Nur Fadhila
Mahasiswi PGSD FIP Universitas PGRI Semarang

Pada tahun 2021, tahun dimana semua pendidikan dilakukan
secara daring terutama pada perkuliahan semester 4. Semua mata kuliah
di Universitas PGRI Semarang dilaksanakan melalui SPADA UPGRIS,
terutama pada mata kuliah Pengembangan Pendidikan IPA SD. Setiap
pagi dosen pengampu mengkoordinir pembelajaran melalui google
meeting agar mahasiswa dapat memahami pembelajaran yang
disampaikan. Setelah melakukan google meeting, mahasiswa melakukan
diskusi di forum diskusi spada. Dalam pembelajaran daring, mahasiswa
tidak hanya diberikan materi, dan memahami materi, namun mahasiswa
dapat melakukan sebuah praktikum. Untuk pembelajaran praktik,
mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Kelompok kami
mendapatkan pengalaman yang sangat luar biasa dalam pembelajaran
perkuliahan praktek tentang kearifan lokal dan kami memilih makanan
bandeng presto untuk tugas kami.

Bandeng presto ini adalah masakan yang sudah dikenal seantero
negeri. Walaupun bandeng presto banyak dijual di pasaran. Kita bisa
membuat masakan ini di rumah sendiri. Oleh karena itu, Selain untuk
memenuhi tugas mata kuliah, di sisi lain kami juga ingin mengenalkan
kembali masakan bandeng presto khas Pati hasil olahan masyarakat
setempat dengan masakan ala rumahan. Maka dari itu, kelompok kami
memberikan judul “MELESTARIKAN CITA RASA MAKANAN
BANDENG PRESTO KHAS PATI”.

Produk olahan bandeng presto tersebut sangat sesuai ketika
dikaitkan dengan pembuatan perangkat pembelajaran tematik di sekolah
dasar, khususnya di kelas kelas V pada Tema 1 (Organ Gerak Hewan dan
Manusia). Subtema 1 (Organ Gerak Hewan), pembelajaran kelima dengan
membahas KD 3.1 Menjelaskan alat gerak dan fungsinya pada hewan dan
manusia serta cara memelihara kesehatan alat gerak manusia. Pada
pembelajaran tematik ini memiliki tujuan agar siswa dapat mengetahui
ciri-ciri hewan vertebrata dan avertebrata.

Gambar 1. 1 Skema Etno-STEM dengan tema Bandeng Presto Khas Pati

Indonesia dikenal sebagai negara maritim, yang mempunyai
potensi besar dalam bidang perikanan. Maka dari itu, produk perikanan
sering dikonsumsi oleh masyarakat. Salah satunya ikan bandeng (Chanos
chanos Forsk). Rasa ikan ini cukup enak, harganya terjangkau oleh semua
golongan masyarakat, selain itu ikan bandeng ini juga gurih. Ikan
bandeng termasuk ikan yang mempunyai kadar protein tinggi dan rendah
lemak. Olahan ikan bandeng pada umumnya secara tradisional, seperti
penggaraman, pemindangan, pengasapan, dan presto. Pada pengolahan
tersebut yang berubah hanya komposisi daging, tekstur ikan dan rasa,
tetapi tulang daging ikan tersebut tidak dapat dilunakkan.

Seiring berkembangnya teknologi, masyarakat pun punya solusi
untuk mengatasi hal tersebut dengan menggunakan suatu cara yaitu
dengan mengubah duri bandeng menjadi lunak, dengan melunakkan
tulang dan duri olahan bandeng. Sedangkan “presto” sendiri dari
pancinya yaitu bernama pressure cooker (panci dengan tekanan
tinggi/pemasak). Oleh Karena itu, makanan ini disebut bandeng presto.
Budidaya bandeng dapat diperoleh di berbagai daerah di Jawa Tengah,
salah satunya yang terbesar ada di kabupaten Pati tepatnya di daerah
Juwana. Makanan khas dari Juwana ini, tidak hanya berhasil
mendominasi pasar bandeng di Jawa Tengah tapi juga Indonesia.

Uraian lengkap berdasarkan bidang kajian keilmuan sesuai kurikulum

1) Materi Serta Perubahannya
Mempunyai sifat dapat disentuh, dirasa, dan mempunyai

massa serta menempati ruang merupakan pengertian dari materi.
Di lain hal, perubahan sifat (masa ataupun rasa) dari sebuah
materi merupakan definisi atau pengertian dari perubahan materi.
Menurut jenis atau sifatnya, perubahan materi dibedakan menjadi
perubahan fisika dan kimia. Dalam pengolahan bandeng presto,
terjadi sebuah perubahan materi, yaitu perubahan fisika.
Perubahan fisika pada pengolahan bandeng dapat dilihat pada
bentuk atau ukuran, serta zat .

Kita ambil contoh duri ikan dari bandeng, yang keadaan
awalnya keras kemudian dapat menjadi lunak. Duri ikan bandeng
menjadi lunak karena ikan telah melalui proses dilumuri bumbu
yang ditumis dan dimasukkan kedalam sebuah panci presto
dengan waktu masak kurang lebih 1 jam . Tidak sampai disitu,
warna ikan bandeng yang berubah menjadi kuning akibat zat
kimia dari kunyit atau curcumin merupakan salah satu perubahan
fisika.

2) Vertebrata
Hewan yang mempunyai tulang belakang dapat disebut

sebagai Vertebrata. Berdasarkan klasifikasinya, Vertebrata masuk
dalam phylum Chordata dan berada pada kingdom Animalia.
Hewan vertebrata dapat dibedakan menjadi lima jenis, diantaranya
yang pertama terdapat kelas pisces, yang kedua terdapat kelas
reptil, yang ketiga ada kelas amphibi, yang keempat ada kelas
mamalia, dan terakhir ada kelas aves. Jenis olahan bandeng presto
memiliki bahan baku utama, yaitu ikan bandeng. Ikan ini dikenal
dengan istilah Milkfish. Ikan bandeng masuk dalam
pengelompokan Pisces, memiliki nama latin atau ilmiah Chanos
Chanos.

3) Klasifikasi Tumbuhan
Tumbuhan atau dapat disebut sebagai Kingdom Plantae

merupakan suatu makhluk hidup eukariotik multiseluler.
Organisme ini memiliki klorofil serta dinding sel. Kingdom Plantae
mempunyai klasifikasi dalam beberapa spesies, yaitu Tumbuhan

Lumut atau dapat disebut sebagai Bryophyta, Tumbuhan Paku
yang biasa disebut Pteridophyta, serta Tumbuhan Biji atau biasa
disebut sebagai Spermatophyta. Bahan pelengkap dalam
pengolahan bandeng presto memiliki peran penting, yaitu dapat
meningkatkan cita rasa dan sebagai bahan pengawet alami. Bahan
pelengkap dalam pengolahan bandeng presto diantaranya adalah
bawang putih, kunyit, lengkuas dan lain sebagainya. Yang mana,
dari semua bahan pelengkap yang sudah disebutkan termasuk ke
dalam kelas Liliopsida atau dapat disebut monokotil.

Uraian lengkap berdasarkan urutan Etno-STEM (Etno-sains, Etno-
Technology, EtnoEngineering, Etno-Mathematics
1. Sains Ilmiah

a. Nama Ilmiah Jahe
Dalam pembuatan bandeng presto, jahe berfungsi sebagai
penyedap rasa dan menghilangkan bau anyir. Nama latin Jahe
yaitu Zingiber officinale.

b. Nama ilmiah lengkuas
Untuk menambahkan penyedap alami, lengkuas ini bisa menjadi
pilihan yang tepat sekaligus sebagai penambah aroma makanan.
Nama latin lengkuas yaitu Alpinia galangal

c. Nama ilmiah sereh
Sereh digunakan sebagai bahan dalam pembuatan bandeng presto
untuk memperkaya rasa masakan. Cymbopogon citratus adalah
nama latin sereh

d. Nama ilmiah ikan bandeng
Bahan pokok dari masakan ini yaitu salah satunya bandeng.
Bandeng merupakan ikan yang kaya akan gizi. Ikan bandeng
memiliki nama latin Chanos Chanos.

e. Nama ilmiah daun salam
Untuk membuat masakan semakin menggugah, tambahkan daun
salam sebagai pewangi alami dalam masakan. Syzygium
polyanthum adalah nama latin daun salam

f. Nama ilmiah daun pandan
Tidak hanya daun salam, pandan juga bisa berfungsi menambah
aroma alami dalam masakan. Daun pandan memiliki nama ilmiah
Pandanus amaryllifolius

g. Nama ilmiah bawang merah dan bawang putih
Bawang merah dan bawang putih adalah salah satu bahan bumbu
masak yang utama dalam pembuatan bandeng presto. Bawang
merah memiliki nama latin Allium Cepa L. Sedangkan bawang
putih memiliki nama latin Allium Sativum L

h. Nama ilmiah ketumbar
Ketumbar memiliki nama ilmiah Coriandrum sativum. Ketumbar
berfungsi memberikan rasa yang kuat dengan sedikit kesan gurih
dan manis

i. Nama ilmiah kunyit
Kunyit memiliki fungsi yakni pewarna alami dan memberikan efek
warna kuning pada ikan bandeng. Kunyit memiliki nama ilmiah
Curcuma Longa.

j. Nama ilmiah jeruk nipis
Dalam proses pembuatan ikan bandeng, terdapat proses
penggaraman. Saat proses penggaraman, bandeng diberi jeruk
nipis untuk mengurangi bau amis pada ikan. Jeruk nipis memiliki
nama ilmiah Lat Citrus aurantifolia.

2. Teknologi

a. Langkah-langkah dalam pembuatan ikan bandeng presto menur ko
kout prosedur

Tabel 1.1 Langkah-langkah dalam Pembuatan Ikan Bandeng Presto

No. Tahapan Langkah Pembuatan Gambar

1. Langkah untuk menyediakan alat dan
bahan antara lain, ikan bandeng,
blender, pisau, serokan, panci
presto,wajan , bandeng dan bumbu
diantaranya:

 Ikan bandeng ( bersihkan
kotorannya kemudian dicuci)

 Jeruk nipis 2 buah

 Garam secukupnya

 Lengkuas 2 bonggol, potong
tipis-tipis

 Batang serai 7, hanya bagian
putihnya yang diambi dan
potong tipis – tipis

 2 jari telunjuk kunyit yang
dicuci bersih

 Daun jeruk sebanyak 10 lembar

 Iris daun pandan 1 lembar
kurang lebih 20 cm

 Daun salam 10 lembar

 Air sebanyak 2 liter

 Bawang merah 7 siung

 Bawang putih 10 siung

 Ketumbar disangrai 2 sendok
makan

 1 sdt bubuk kaldu ayam

 Jahe 2 ruas

 Kunyit 3 ruas
2. Proses penggaraman bandeng dengan

taburan garam dan air jeruk nipis buat
meminimalisir bau amis

3. Oleskan bumbu halus pada ikan
bandeng. Bahan-bahan yang harus
disediakan sebagai berikut :

Air sebanyak 2 liter, bawang merah 7
siung, bawang putih 10 siung,
ketumbar sangrai sekitar 2 sendok
makan, garam 2 sendok makan, 1
sdt bubuk kaldu ayam , jahe 2 ruas
dan kunyit 3 ruas.

4. Proses pemindangan.

Agar ikan bandeng tidak menempel
tutupi panci presto dengan daun
pisang. Kemudian, masukkan bandeng
dan bumbu ke dalam panci bersama-
sama yaitu jeruk nipis 2 buah, garam,
lengkuas 2 bonggol, iris tipis-tipis,
batang serai sebanyak 7, potong
bagian putihnya menjadi irisan tipis,
bersihkan 2 jari telunjuk kunyit, daun
jeruk sebanyak 10 lembar, daun
pandan 1 lembar, iris sekitar 20 cm,
daun salam sebanyak 10 lembar.
Kemudian masukkan bumbu halus.

5. Tutup panci presto dan letakkan diatas
kompor. Setelah itu, nyalakan kompor
dalam posisi maksimal. Tunggu
hingga 1 jam lewat 10 menit.

6. Proses pendinginan

Sesudah menunggu 1jam lewat 10
menit, kompor dimatikan dan panci
jangan dibuka dulu. Tunggu sampai
sama sekali tidak timbul tekanan /

tidak ada suara yang terdengar.
Kemudian buka, dan masukkan ikan
bandeng yang telah disediakan.

7. Proses penggorengan
Ikan bandeng yang telah dimasak
diambil. Kemudian, goreng ikan
bandeng dengan bahan atau bumbu
yang telah disiapkan. Berikut ini
adalah bahan yang dibutuhkan dalam
menggoreng bandeng : telur ayam
satu- hanya bagian putihnya yang
diambil,garam, kaldu ayam bubuk dan
tepung pati. Lalu, gorenglah bandeng
goreng dipanci tersebut

8. Bandeng presto siap disajikan

3. Teknik (Engineering)

a. Penggunaan alat panci presto
Panci presto digunakan untuk memasak berbagai macam masakan
seperti daging dan sayur-sayuran. Salah satunya bandeng presto.
Panci presto digunakan untuk membuat bandeng presto
dikarenakan panci ini memiliki tekanan tinggi. Sehingga membuat

duri bandeng yang awalnya keras menjadi lunak. Cara
menggunakan alat panci presto yaitu :

1. Pastikan panci presto yang akan digunakan bersih. Cek terlebih
dahulu panci presto dengan menggerakkan katup untuk
memastikan ia bergerak bebas dan pastikan sekrup terpasang
ketat.

2. Mengisi panci presto dengan bandeng beserta bumbu sebanyak
setengah dari total kapasitas panci.

3. Saat memasak, jangan membuka tutup panci. Tunggu sampai
semua tekanan dari dalam panci selesai dilepaskan dan jangan
terlalu memaksa membuka tutup panci. Karena kemungkinan
masih ada tekanan dari dalam dan jauhkan panci dari sumber
panas setelah masakan selesai.

4. Setelah menjauhkan panci dari sumber panas, biarkan terlebih
dahulu sekitar 10 sampai 20 menit. Setelah itu, bukalah tutup
panci.

b. Proses lamanya memasak menggunakan panci presto.
Memasak bandeng duri lunak menggunakan panci presto
berlangsung selama 1 jam 10 menit. Nyalakan api ke titik
maksimum untuk mempercepat pematangan ikan bandeng.

4. Matematika
a. Rincian anggaran pembuatan bandeng presto
bahan - bahan yang digunakan :

1. Ikan Bandeng ( 1 kg ) = Rp. 30.000

2. Bawang Putih ( 1 ons) = Rp. 5.000

3. Bawang Merah ( 1 ons) = Rp. 5.000

4. Serai ( 2 ikat) = Rp. 1.000

5. Daun Salam ( 1 ikat ) = Rp. 1.000

6. Jahe ( 1 ruas) = Rp. 500

7. Kunyit ( 1 ruas) = Rp. 500

8. Daun jeruk ( 10 lembar) = Rp. 500

9. Jeruk Nipis ( 2 biji) = Rp. 2.000

10. Garam ( 1 sachet) = Rp. 1.000

11. Tepung Pati ( 2 ons) = Rp. 3.000

12. Kaldu Ayam Bubuk ( 2 sachet) = Rp. 1.000

13. Ketumbar (½ ons ) = Rp. 1.000
Total = Rp. 51.500

Hasil Wawancara Dengan Pembuat Bandeng Presto

Anisa : “Selamat pagi bu.”

Narasumber : “Selamat pagi nak.”

Anisa : “Sebelumnya mohon maaf karena mengganggu waktunya

sebentar, perkenalkan nama saya Anisa Rahmasari, mahasiswa

Universitas PGRI Semarang.”

Narasumber : “Iya nak, ada kepentingan apa ya?”

Anisa : “Datangnya sama kemari karena saya mendapatkan tugas

perkuliahan ibu, sebelumnya apakah ibu berkenan untuk saya

wawancarai terkait pembuatan bandeng presto?”

Narasumber : “Oh iya nak, silahkan nak, ibu akan menjawab pertanyaan
nak nisa dengan senang hati.”

Anisa : “Baik bu terima kasih atas izinnya.”

Anisa : “Berbicara tentang makanan khas Pati ya bu, contohnya

kan ada bandeng presto, berhubung ibu sendiri biasanya sering membuat

Bandeng Presto, apakah saya boleh bertanya mengenai cara

pembuatannya bu?”

Narasumber : “Boleh nak.”

Anisa : “Untuk bahan-bahannya sendiri dalam pembuatan

bandeng presto ibu apa saja ya bu kalau boleh tau?”

Narasumber : “Bahan utamanya tentu saja ikan bandeng ya nak, nanti
bahan pelengkapnya ada 2 buah jeruk nipis, garam secukupnya,
lengkuas, serai, kunyit, daun jeruk, daun pandan , daun salam, air,
bawang merah, bawang putih, ketumbar, kaldu bubuk rasa ayam, jahe.

Anisa : “Setelah kita mempersiapkan bahan-bahannya, langkah

selanjutnya apa ya bu?”

Narasumber : “Selanjutnya dapat membersihkan ikan bandeng dari
kotorannya ya nak nisa.”

Narasumber : “Setelah dibersihkan, langkah selanjutnya adalah
penggaraman ikan bandeng dengan menaburkan garam dan perasan air
jeruk nipis.”

Anisa : “Apakah proses penggaraman dan perasan jeruk nipis itu

penting bu”?

Narasumber : “Proses penggaraman dan perasan jeruk nipis itu penting
nak, karena untuk menghilangkan bau amis dari ikan bandeng sendiri. “

Narasumber : “Nah, kita lanjut ke proses selanjutnya yaitu menghaluskan
bumbu-bumbu yang sudah disiapkan tadi.”

Narasumber : “Setelah kita menghaluskan bumbu, langkah selanjutnya
adalah pemindangan Alas panci presto diberi daun pisang supaya ikan
bandeng tidak menempel. Kemudian, memasukkan ikan bandeng ke
dalam panci beserta bumbu–bumbu yang sudah dihaluskan. Jangan lupa
untuk menutup panci dan nyalakan kompor. ”

Anisa : “Untuk proses pemindangannya sendiri membutuhkan

waktu berapa lama ya bu?”

Narasumber : “Untuk proses pemindangannya sendiri membutuhkan
waktu kurang lebih 1 jam 10 menit.

Anisa : “Apakah setelah itu ikan bandeng langsung dapat

dikonsumsi bu?”

Narasumber : “Belum nak, masih ada proses selanjutnya nak, yaitu
pendinginan, setelah menunggu 1 jam 10 menit, matikan kompor dan
jangan dibuka terlebih dahulu tutup pancinya. Tunggu hingga benar-
benar tidak ada tekanan/bunyi tidak terdengar.”

Narasumber : “ Langkah selanjutnya adalah proses penggorengan, ambil
ikan bandeng yang sudah dimasak. Lalu, siapkan bumbu atau bahan
untuk menggoreng ikan bandeng, bahan yang perlu disiapkan untuk
menggoreng ikan bandeng : satu telur ayam- ambil bagian putihnya saja,

garam, bubuk kaldu ayam, tepung pati secukupnya. Kemudian,
gorenglah ikan bandeng yang sudah dimasak di panci.”

Narasumber : “Setelah penggorengan, bandeng presto siap disajikan.

Anisa : “Terima kasih ya ibu untuk ilmunya, mengenai proses

pembuatan bandeng presto.”

Narasumber : “Sama-sama nak.”

Proses pembuatan bandeng presto bisa dilihat di laman youtube
berikut :

https://youtu.be/43Scyn60P3A

Gambar 1.2 Proses pembuatan Bandeng Presto

TEMA 2
Pembelajaran Berbasis Etno-STEM dengan Tema

“Jamu Beras Kencur”
Oleh :

Ronald Andrean
Mahasiswi PGSD FIP Universitas PGRI Semarang

Tiara Vitaloka
Mahasiswi PGSD FIP Universitas PGRI Semarang

Wibi Deta Octina
Mahasiswi PGSD FIP Universitas PGRI Semarang

Wiwik Sri Damayanti

Mahasiswi PGSD FIP Universitas PGRI Semarang

Luluk Intan Widiyanti
Mahasiswi PGSD FIP Universitas PGRI Semarang

Pada perkuliahan semester 4 ini saat pandemi COVID-19 sedang
melanda, kami semua mahasiswa dalam mata kuliah PPIPA di SD dalam
semester ini mendapatkan tugas kelompok untuk berbagi pengalaman
tentang kearifan lokal. Untuk itu kelompok kami mengambil materi
kearifan lokal tentang jamu beras kencur yang sangat digemari di wilayah
pati karena mengandung banyak khasiat untuk tubuh apalagi pada saat
pandemi seperti ini. Dengan adanya tugas kelompok kami mendapatkan
banyak pengalaman tentang pembuatan jamu beras kencur yang sekarang
mungkin sudah jarang anak seusia kami mau mengetahuinya. Maka pada
kesempatan ini kelompok kami membuat materi kearifan lokal tentang
jamu beras kencur yang merupakan turun temurun dari nenek moyang
kita yang sampai sekarang masih dilestarikan masyarakat sekitar tempat
tinggal kami, di daerah Pati, Jawa Tengah. Maka dari itu kami
mengajukan materi kearifan lokal jamu beras kencur ini guna
memperkenalkan kembali minuman jamu tradisional yang sekarang
kurang diminati oleh warga milenial karena jamu identik memiliki rasa
pahit. Maka dari itu kelompok kami memberikan judul ‘’JAMU
MILENIAL BERAS KENCUR’’

Gambar 2. 1 Skema Etno-STEM dengan tema Jamu Beras kencur

Di daerah pedesaan setiap orang masih suka dengan kebiasaan
meminum jamu dipagi atau disore hari, alasannya sebagai minuman yang
bergizi dan berkhasiat dapat menjaga kesehatan tubuh serta dapat
meningkatkan nafsu makan. Salah satu jamu yang sering juga diminum
sebagian orang adalah jamu beras kencur. Jamu ini memiliki banyak
manfaat sehingga banyak orang gemar minum jamu beras kencur.
Manfaatnya antara lain menyembuhkan diare, mengatasi flu dan batuk,
dapat mencegah kanker, serta juga menjaga imunitas tubuh. Jamu beras
kencur mengandung antioksidan yang dapat menangkal datangnya
berbagai penyakit kronis pada tubuh. Antioksidan yang terkandung pada
jamu beras kencur dapat mencegah munculnya berbagai penyakit kronis
pada tubuh.

Cara pembuatannya cukup mudah, dapat dilakukan dirumah
sendiri. Bahan-bahan yang dibutuhkan hanya beras, kencur, dan sedikit
garam. Tentunya jamu ini berasa pait, karena jamu juga adalah obat
tradisional. Tapi sekarang seiring bertambahnya konsumen jamu bukan
hanya dari orangtua namun juga anak-anak, pembuatan jamu bisa
ditambahkan dengan air rebusan gula jawa dan asam jawa. Agar anak
lebih suka dengan cita rasa jamu dan gemar minum jamu. Pastinya jamu
beras kencur sangat bermanfaat bagi pertumbuhan dan daya kembang
anak. Jamu beras kencur bisa juga dikonsumsi dalam keadaan dingin,
dengan cara dimasukkan kedelam lemari es agar terasa segar, tentunya
tergantung selera masing-masing.

Uraian lengkap berdasarkan bidang kajian keilmuan sesuai kurikulum

1) Materi dan Perubahannya
Dalam pembuatan jamu beras kencur bahan utamanya adalah

beras dan kencur. Kencur dikupas lalu cuci bersih, kemudian cucu
bersih beras dan direndam selama 3 jam supaya mudah hancur.
Setelah itu beras dan kencur diblender sampai menjadi halus dan cair.
Proses ini merupakan hasil dari perubahan fisika karena perubahan

bentuk. Beras dan kencur diubah kebentuk cairan atau hasil dari
proses pemblenderan tadi.
1) Suhu dan Kalor

Pada saat merebus air jamu beras kencur dengan kompor
dipengaruhi oleh suhu dan kalor. Air direbus agar matang, perebusan
dikompor memerlukan panas sekitar 65 ℃. Setelah matang rebusan
air beras kencur diangkat dan disaring. Untung yang suka minum
jamu dengan selera dingin, jamu beras kencur bisa dimasukkan ke
kulkas.
2) Klasifikasi Tumbuhan

Padi merupakan tanaman yang populer di Indonesia, olahan padi
berupa beras dapat diolah untuk berbagai bahan seperti tepung, nasi
sebagai makanan pokok penduduk di Indonesia, dan bahan utama
jamu beras kencur. Tumbuhan padi adalah keluarga dari rumput-
rumputan. Padi terdiri dari batang, daun, akar, bunga, dan biji padi.
Kencur umumnya dipakai untuk bumbu penyedap masakan, bisa
juga dipakai untuk bedak/masker, dan juga diolah sebagai jamu.
Kencur bermanfaat untuk menambah nafsu makan bagi anak-anak.
Tanaman kencur termasuk kedalam tanaman rimpang yang berguna
untuk obat-obatan. Struktur dari tumbuhan kencur yaitu batang,
daun, bunga, akar serta buah.
3) Kewirausahaan

Suatu kemampuan atau sikap untuk menciptakan atau membuat
sesuatu inovasi yang baru, bernilai tinggi, dan bermanfaat bagi diri
sendiri dan orang lain merupakan definisi Kewirausahaan. Seseorang
yang memiliki sikap perilaku, semangat, dan kemampuan
kewirausahaan disebut wirausaha. Dalam produksi rumahan jamu
beras kencur ini sehari hanya memproduksi 10-15 botol jamu sehari.
Seperti pada pebuatan jamu beras kencur yang hanya dengan 100 gr
beras dan 5 ruas kencur dapat menghasilkan 3 botol jamu beras
kencur yang bisa dijual dengan harga Rp 4.000/botol, dengan ukuran
botol sedang. Kemudian produk jamu beras kencur dijual kepasar
atau kepelanggan langsung. Karena kebiasaan orang di pedesaan
yang gemar mengkonsumsi jamu, tidak sulit untuk menjual produk
jamu beras kencur.

Uraian lengkap berdasarkan urutan Etno-STEM (Etno-sains, Etno-
Technology, EtnoEngineering, Etno-Mathematics

1. Sains Ilmiah
a. Nama Ilmiah Tumbuhan Padi
Beras sebagai bahan pembuatan jamu beras kencur berasal dari
tumbuhan padi yang memiliki nama latin Oryza Sativa L.
b. Nama Ilmiah Tumbuhan Kencur
Tumbuhan kencur memiliki nama latin Kaempferia galangal L. ini
adalah campuran bahan pembuatan jamu beras kencur yang
bermaanfaat untuk obat herbal.

2. Teknologi
a. Langkah-langkah dalam pembuatan jamu beras kencur menurut
prosedur

Tabel 2.1 Langkah-langkah dalam Pembuatan Jamu Beras Kencur

NO Tahapan Proses Pembuatan Gambar

1 Proses perendaman beras selama 3
jam setelah dicuci bersih.

2 Proses penyiapan bahan pembuatan
jamu beras kencur yaitu beras yang
sudah direndam, air mineral,
kencur, dan garam ½ sdt.

3 Pencampuran bahan dan diblender
sampai halus. Kemudian bahan
yang telah halus direbus diatas
kompor, lalu tambahan air mineral.
Aduk-aduk agar merata sampai
jamu matang.

4 Penyaringan air jamu beras kencur,
untuk memisahkan air jamu dari
ampasnya. Kemudian jamu beras
kencur bisa dikemas dibotol yang
sudah distrerilkan.

5 Jamu beras kencur siap dijual
kepasar atau kepelanggan. Dan bisa
dikonsumsi dengan madu sebagai
penawarnya.

3. Teknik (Engineering)
a) Proses perendaman beras
Proses perendaman beras dilakukan agar beras menjadi mudah

untuk dihancurkan, perendaman ini dilakukan selama 3 jam. Sebelumnya
beras harus dicuci bersih dulu, pencucian beras sampai 3 atau 4 kali
hingga air cucian beras terlihat bening lalu beras direndam. Saat
menunggu perendaman air beras yang lama, bisa juga sambil mengupas
dan membersihkan kencur.

b) Penggunaan alat blender
Pada jaman dahulu saat menghaluskan bahan jamu beras kencur

orang biasanya memakai alat penumbuk. Seiring kemajuan zaman, telah
ada alat praktis untuk menghancurkan dan menghaluskan bahan
minuman. Blender tidak hanya dipakai untuk membuat jus, namun juga
dipakai untuk menghaluskan bahan bumbu masakan, dan bahan racikan
jamu. Hal ini dirasa lebih efisien karena hemat waktu dan tenaga. Beras

dan kencur yang sudah dibersihkan tinggal dimasukkan kedalam blender
dengan ditambahkan ½ sdt dan segelas air. Blender bahan sampai menjadi
halus dan berubah cair.

c) Proses perebusan, penyaringan, dan pengemasan
Setelah dihalusakan, jamu beras kencur direbus diatas kompor

sampai matang dan ditambahkan air. Perebusanya dengan suhu sekitar 65
℃ dengan lama waktu 3-5 menit. Setelah jamu matang diamkan agak
hangat, lalu saring jamu agar terpisah dengan ampasnya. Kemudian
masukkan jamu yang telah disaring kedalam botol. Sebelumnya botol
telah dicuci dan disterilkan agar higienis tanpa kuman. Setelah dikemas
ke dalam botol, jamu beras kencur dapat dijual.

4. Matematika

a) Perhitungan untung

Perhitungan untung dari penjualan jamu beras kencur bisa dianggap

cukup banyak, dikarenakan murah dan gampangnya bahan-bahan

pembuatan. Dari bahan beras ½ kg seharga Rp 5.000, dan juga kencur

yang dibeli dengan harga Rp. 10.000 sudah cukup untuk dibuat 15 botol

jamu beras kencur. Cukup dimasak dengan air gallon isi ulang yang dibeli

Rp 4000/gallon dan bisa dipakai untuk beberapa kali merebus jamu beras

kencur. Keuntungan bersih perharinya mencapai Rp 41.000 dari

pennjualan jamu beras kencur. Maka dalam sebulan keuntungan bersih

dari menjual jamu terhitung Rp 1.230.000.

Perhitunganya :

Pengeluaran bahan :

Beras ½ kg = Rp 5000

Kencur = Rp 10.000

Air gallon = Rp 4000

Total bahan = Rp 19.000

Setelah diolah dan dijual :

Harga jamu beras kencur perbotol 600 ml = Rp 4000

Hasil produksi = 15 botol

4000 x 15 = 60.000

Saat jamu beras kencur terjual semua uang yang diperoleh adalah Rp

60.000

Mencari keuntungan bersih

Perolehan uang penjualan dikurangi dengan pengeluaran pembelian
bahan
60.000 - 19.000 = 41.000
Jadi keuntungan bersih dari penjualan jamu beras kencur perhari adalah
Rp 41.000

Hasil Wawancara Dengan Pembuat Jamu Beras Kencur

Wiwik : Assalamualaikum ibu, apakah saya boleh bertanya sedikit

mengenai jamu beras kencur yang ibu buat ?.

Narasumber : Waalaikumsalam nak, boleh saja silahkan.

Wiwik : Apa saja bahan yang ibu gunakan dalam membuat jamu

beras kencur ini?

Narasumber : Bahan-bahan yang ibu gunakan yaitu beras, kencur, gula

jawa, dan juga air..

Wiwik : Berapa lama waktu yang ibu gunakan dalam membuat

jamu beras kencur ini ?

Narasumber : Sangat mudah dan cepat nak dalam proses pembuatannya.

Hanya saja dalam proses perendaman proses memerlukan waktu

beberapa jam.

Wiwik : Lalu apa saja sih bu khasiat dari mengkonsumsi jamu beras

kencur ?

Narasumber : Tentu banyak sekali khasiatnya, misalnya menyehatkan

badan, menghangatkan badan, meningkatkan nafsu makan, dll.

Wiwik : Sekarang ini ibu sudah berapa lama berjualan jamu ini ?

Narasumber : Ya sudah hampir 9 tahun lah nak.

Wawancara : Wah sudah lama sekali ya bu !. Semoga ibu tetap sehat saat

berjualan jamu dan dilancarkan rezekinya dalam berdagang ya bu.

Narasumber : Amin ya nak, terima kasih atas doanya.

Wiwik : Sama-sama bu, kalau begitu terima kasih banyak bu sudah

berkenan untuk saya wawancarai.

Narasumber : Sama-sama nak, semoga dapat membantu.

Wiwik : Saya pamit dulu bu, assalamualaikum.

Narasumber : Waalaikumsalam

Proses pembuatan jamu beras kencur bisa dilihat di laman youtube
berikut :

https://youtu.be/ZsfCudaCgT0

Gambar 2.2 Proses pembuatan Jamu Beras Kencur

TEMA 3
Pembelajaran Berbasis Etno-STEM dengan Tema
“Cita Rasa Lumernya Dumbek Khas Rembang”

Oleh :
Siti Try Zulmaningsih
Mahasiswi PGSD FIP Universitas PGRI Semarang

Silvia Apsiliana
Mahasiswi PGSD FIP Universitas PGRI Semarang

Denis Anatania Muizz
Mahasiswi PGSD FIP Universitas PGRI Semarang

Amanda Risda Silvia
Mahasiswi PGSD FIP Universitas PGRI Semarang

Sela Nurmafika
Mahasiswi PGSD FIP Universitas PGRI Semarang

Risma Meita Shafira
Mahasiswi PGSD FIP Universitas PGRI Semarang

Pada saat pandemi covid-19 di perkuliahan semester 4 ini,kami
mendapatkan tugas pada mata kuliah Pengembangan Pendidikan IPA SD
dalam bentuk kelompok guna berbagi pengalaman yang sangat luar biasa,
yaitu dengan dilaksanakannya kunjungan industri rumahan atau
homemade pembuatan dumbek khas Rembang. Dengan adanya
kunjungan tersebust kami dapat mengeksplor cara pembuatan dumbek
khas rembang untuk memenuhi tugas perkuliahan kami. Dalam
berlangsungya kunjungan,kami mengajukan beberapa pertanyaan dan
mengamati proses pembuatan dumbek hingga menarik kesimpulan. Maka
pada kesempatan ini kami membuat materi tentang kearifan lokal yang
merupakan turun temurun dari nenek moyang dan sampai sekarang
masih dilestarikan masyarakat sekitar tempat tinggal kami, tepatnya
berada di daerah Rembang,Jawa Tengah. Maka dengan itu kami
mengajukan judul tentang kearifan lokal berupa “Cita Rasa Lumernya
Dumbek Khas Rembang”. Dari produk kearifan lokal tersebut akan kami
kaitkan dengan pembuatan kerangka pembelajaran di sekolah dasar yang
berbasis pembelajaran tematik,khususnya di kelas 4 pada tema 1
(Indahnya Kebersamaan) subtema 3 (Bersyukur atas Keberagaman)
pembelajaran 1.

Gambar 3.1 Skema Etno-STEM Tema Dumbek Khas Rembang
Rembang merupakan daerah wisata di Jawa Tengah,selain potensi

lautnya yang indah Rembang juga memiliki makanan khas yang dijadikan

buah tangan para wisatawan,yaitu dumbek. Rasa legit dari dumbek
memberikan kesan yang berbeda saat menikmatinya.

Dumbek dibuat dengan berbagai jenis bahan yang terdiri dari
tepung beras,kelapa,dan gula. Dumbek Rembang memiliki ciri khas
sendiri dalam penyajiannya yaitu dengan dibalut daun lontar. Maka
dumbek dilestarikan untuk mempertahankan tradisi kuno yang bila
dibiarkan akan luntur.

Selain di Rembang,dumbek juga bisa di temukan di daerah
terdekat dari Rembang. Seperti Pati, Blora, dan Kudus. Tetapi dari
wilayah tersebut sudah beda dalam penyajiannya, yaitu terletak pada
wadah dumbek. Kita ambil contoh kota Blora, biasanya dumbek yang
produksi orang Blora cenderung menggunakan daun janur sedangkan
kota Rembang menggunakan lontar.

Dilihat dari sejarah, Adanya pesisir pantai bagian utara di Pulau
Jawa dan pusat perdagangan yang sangat strategis menjadi sasaran para
wali untuk menyampaikan dakwahnya. Dan dari situ dumbek dijadikan
suguhan dan digunakan untuk acara tradisi “sedekah bumi” yang terus
dilaksanakan setiap tahunnya. Selain enak dan legit dumbek mengandung
makna dan filosofis yaitu menggambarkan kesuburan. Tradisi Jawa kuno
juga melambangkan dumbek sebagai simbol laki – laki dan memiliki
pasangan yaitu jadah sebagai simbol perempuan. Maka makanan
tradisional dapat diartikan sebagai kesuburan dan tonggak peradaban
manusia.

Uraian lengkap berdasarkan bidang kajian keilmuan sesuai kurikulum

1) Materi dan Perubahannya
Daun lontar (loyang) yang berasal dari tanah perkebunan

buah siwalan khas rembang adalah bahan utama dalam pembuatan
Dumbek rembang. Zat Cair Zat cair akan berbentuk seperti wadah
yang ditempatinya karena Zat cair digambarkan sebagai zalir
(fluida). Zalir adalah zat yang menyesuaikan bentuk wadahnya
dengan molekul-molekul yang bergerak bebas saling melewati.
Contoh: warna, bau, dan rasa.

Berubahnya materi yang tidak disertai terjadinya zat baru,
tidak berubah asal zatnya, hanya terjadi perubahan wujud,
berubahnya bentuk dan berubahnya ukuran disebut perubahan
fisika. Wujud dapat dikembalikan ke wujud dan asal
bentuknya pada perubahan wujud. Misalnya: jika adonan
mentahannya dumbek dipanaskan akan mengalami perubahan
menjadi cair, sedangkan air akan membeku menjadi es jika air
mengalami pendinginan. Benda cair berupa es,uap dan air
merupakan salah satu zat yang sama tetapi wujudnya saja yang
berbeda.

 Pembekuan atau membeku merupakan benda atau zat cair
mengalami perubahan menjadi benda padat. Contohnya
adonan dumbek dibuat menjadi dumbek

 Perubahan fisika karena perubahan bentuk

Contohnya : daun lontar akan diubah menjadi terompet dumbek
dan beras diubah menjadi tepung beras.

2) Suhu dan Kalor
Kalor mengakibatkan berubahnya wujud atau suhu suatu

zat. Pelepasan kalor dapat menyusutkan suhu dan merubah zat
yang cair membentuk zat yang padat. Sedangkan Konveksi
merupakan pertukaran panas terbentuk karena pindahnya zat
medium atau perantara. Contohnya air gula juruh yang
dipanaskan.

Untuk golongan molekular, meningkatnya suhu dapat
mempengaruhi kerapatan medium dan meningkatkan volume.
Untuk medium yang kian merenggang merupakan medium yang
memiliki suhu yang semakin rendah, justru berbalik medium yang
kian rapat memiliki suhu yang semakin tinggi. Perpindahan antara
medium ini berakibat berpindahnya panas.

Cara membuat panci yang berisi air menjadi panas diatas
kompor gambar diatas. Panas api yang menjalar ke panci bergerak
dari bawah ke atas kemudian beralih tempat ke tempat air yang
berada di atas yang kemudian panas di transfer kan melewati
konveksi, kemudian panas yang ada pada pegangan panci dibuat

dari bahan logam yang dapat menghantarkan panas dari panci ke
tangan dengan melalui cara konveksi.

3) Gaya
Adanya gaya membuat benda yang terkena gaya berubah

bentuk, posisi, panjang, kecepatan, volume atau perubahan
arahnya. Kekuatan gaya eksternal niscaya akan mempengaruhi
jumlah perubahan benda

Sifat gaya: Dapat mengubah bentuk benda

gaya dapat mengubah bentuk benda atau objek tertentu
merupakan sifat utama pada gaya, Contohnya yaitu daun lontar
bisa dijadikan menjadi berbagai bentuk jika di tekan dan di putar

Jenis gaya : Gaya sentuh,salah satu jenis gaya yang terjadi saat
sumber gaya bersentuhan langsung dengan objek yang menerima
gaya merupakan gaya sentuh, contoh gaya sentuh antara lain gaya
otot, yaitu jenis gaya yang bersumber dari otot manusia. Yakni
menyentuh bagian daun lontar.

4) Bioteknologi
Fermentasi merupakan suatu cara untuk mengubah substrat

menjadi produk tertentu yang diperlukan dengan menggunakan
bantuan mikroba. Fermentasi ini dikenal salah satu contoh
pengawetan makanan tertua di dunia dengan menggunakan cara
sederhana. Produk-produk tersebut biasanya dimanfaatkan sebagai
minuman atau makanan.

Selain itu fermentasi juga dapat menjadikan suatu
perubahan aroma, tekstur, dan rasa pada makanan. Pada mulanya
istilah fermentasi digunakan untuk menunjukan proses
pengubahan glukosa menjadi alkohol yang berlangsung secara
anaerob. Produk fermentasi apabila ditinjau dari segi Kesehatan
mampu meningkatkan daya cerna dan kualitas nutrisi makanan.

Sifat fermentasi ada 2 yaitu aerobik ( oksigen ) dan anaerobik (
tanpa oksigen ).

 Fermentasi aerob adalah fermentasi yang pada prosesnya
memerlukan oksigen. Supaya sumber pangan hidup maka
sangat memerlukan Sumber energi yang diperoleh dari
metabolisme pangan.

 Fermentasi anaerob adalah proses fermentasi yang tidak
memerlukan oksigen. Pada fermentasi anaerob zat organik
dikatabolisme tanpa kehadiran oksigen yang berarti tidak
adanya akseptor elektron eksternal melainkan melalui
keseimbangan reaksi.

5) Kewirausahaan
Kewirausahaan dapat diartikan sebagai pengembangan

seseorang untuk melibatkan seseorang menjadi kreatif dan inovatif
untuk menggunakan peluang dalam menjalankan peluang usaha
dengan cara lebih baik.

Seperti contohnya usaha kue dumbek. pengusaha
menggunakan peluangnya untuk membuka usaha kue dumbek.
Para pengusaha serta para pekerjanya telah melakukan semua
proses persiapan serta pengelolaan untuk menghasilkan kue
dumbek, yang nantinya akan dijual dan akan dikirim ke tempat
lain untuk diperjual belikan lagi.

Uraian lengkap berdasarkan urutan Etno-STEM (Etno-sains, Etno-
Technology, EtnoEngineering, Etno-Mathematics

1. Sains Ilmiah
a. Nama Ilmiah Daun Lontar
Daun lontar digunakan untuk membuat wadah dumbek sebelum di
isi adonan,dengan aroma khasnya membuat bau dumbek menjadi
segar. Nama latin daun lontar Borassus Flabellifer Linn
b. Nama ilmiah Nangka
Nangka digunakan untuk mengisi hiasan dumbek di atasnya agar
kelihatan indah ketika dipandang. Nama latin nangka Artocarpus
Heterophyllus
c. Nama ilmiah kelapa
Kelapa digunakan untuk mencampur adonan dumbek dan ketika
dumbek di makan terasa gurih. Nama latin kelapa Cocos Nucifera

2. Teknologi

a. Langkah-langkah dalam pembuatan dumbek menurut aturan kuno

Tabel 2.1 Langkah-langkah Pembuatan Dumbek Rembang

No Langkah Pembuatan Gambar

1. Lilit janur kuning seperti kerucut, semat
ujungnya dengan lidi

2.
Rebus santan, gula merah, daun pandan,
dan garam di atas api kecil sekali sambil
diaduk hingga mendidih.

3.
Masukan Tepung beras kedalam wadah
yang dibuat untuk membuat adonan
sambil memanaskan gula aren atau juroh
di kompor hingga mendidih lalu
masukan nangka yang sudah dipotong
kecil-kecil

4.
Setelah gula aren mendidih masukan
secara perlahan -lahan kedalam adonan
tepung beras

5. campurlah gula aren menggunakan gelas
dikir-dikit sampai adonan menjadi encer
dan gampang di tuang

6. Setelah encer masukkanlah adonan
kedalam loyang yang sudah diikat
menjadi 10 biji

7. Rebus loyang di dandang hingga
beberapa jam sampai warna loyang
menjadi kecoklatan

8. Setelah ditunggu sampai matang
dandang boleh dibuka untuk di tiriskan

9. Dumbek siap disajikan

3.Teknik (Engineering)
1. Pencampuran Adonan dengan Topping
Toping dalam dumbek bisa disesuaikan dengan selera orang
masing-masing. Tapi yang umum dalam toping dumbek adalah
irisan nangka. Ada juga yang topingnya yang dikasih jelly agar-
agar. Kelapa muda yang diiris tipis-tipis juga bisa dijadikan toping
Dumbek jika ada santannya kelapa muda ini tidak dianjurkan
dalam pencampuran toping.
2. Proses Lamanya Mengukus dan Pematangan
Lama pengukusan kurang lebih satu jam setengah. Sehingga
untuk masing-masing dandang membutuhkan waktu berbeda.

Jadi, harus bisa mengingat masing-masing dandang saat dimulai
dikukus.

4. Matematika

1. Perhitungan Laba dan Rugi

Sebagian besar pengusaha makanan tradisional berupa
dumbek memperoleh pendapatan bersih Rp 2.000.000 s/d Rp
4.000.000 per bulan sebanyak atau 66.7%, sedangkan yang
berpendapatan mulai dari Rp 4.000.000 s/d 6.000.000 dari usaha ini
sebanyak atau 33.3%. Setelah mengetahui pendapatan sesudah
membuka usaha dumbek, dapat kita lihat bahwa pendapatan para
pengusaha dumbek meningkat sebesar Rp. 1.000.000 lebih,
tentunya hal ini dipengaruhi oleh hasil produksi yang mereka
dapat. Jika hasil produksi meningkat maka pendapatan akan
meningkat dan sebaliknya jika hasil produksi menurun maka
penghasilan juga akan menurun. Pendapatan bersih yang diperoleh
para pengusaha makanan tradisional tersebut bisa dibilang lebih
dari cukup, dan sudah lebih dari UMR Kota Rembang, yang mana
UMR Kota Rembang tahun 2017 sebesar Rp 1.901.952.50 Tercatat
pendapatan perbulan yang diperoleh pengusaha dumbek paling
banyak sebesar Rp 6.000.000 dan paling sedikit sebesar Rp
2.500.000. Jika di rata-rata pendapatan perbulan yang didapatkan
oleh para pengusaha dumbek yang ada di Desa di Rembang adalah
Rp 3.942.000. Akan tetapi, terlihat dari di atas bahwa pendapatan
hariannya tidak tertera, karena tidak memproduksi kue dumbek
setiap hari, hanya memproduksi kue ketika ada pesanan saja.

Berikut harga kue dumbek yang di produksi di Kota Rembang

 Rp 750 : kecil, dijual di pasar
 Rp 1.000 : oleh-oleh
 Rp 1.500 : ukuran besar ada campuran nangka dan susu
 Rp 2.000 : lamaran, dan acara besar lainnya.

2. Perhitungan Komposisi Bahan
Bahan Baku Pembuatan 1.000 Biji Kue Dumbek
Bahan Baku Harga Satuan Jumlah

 Lontar 40 ikat X Rp 3.000 = Rp 120.000

 Gula Jawa 8 kg X Rp 11.000 = Rp 88.000

 Kelapa 8 biji X Rp 8.000 = Rp 64.000

 Tepung Beras 10 kg X Rp 7.000 = Rp 70.000

 Susu 5 Kaleng X Rp 10.000 = Rp 50.000

 Lain-lain = Rp 20.000

Total Rp 412.000

Dilihat dari diatas, dapat diketahui rata-rata biaya lancar yang
digunakan setiap harinya sebesar Rp 412.000 untuk pembuatan 1000 biji
kue dumbek, jika memproduksi sampai dengan 3000 biji, maka Rp 412.000
x 3 yaitu Rp 1.236.000. Setiap harinya rata-rata memproduksi dumbek
sampai dengan 1.500 biji (hari biasa), lain halnya jika banjir pesanan bisa
memproduksi sampai 3.000 biji. Biasanya orang memesan untuk acara
tahlilan, lamaran, nikahan, dan acara-acara lain.Meskipun demikian,
bahan baku yang tertera di atas hanyalah gambaran secara umum saja,
antara pengusaha dumbek yang satu dengan yang lain memiliki takaran
yang berbeda-beda. Hal seperti ini akan membuat rasa yang dihasilkan
juga berbeda-beda.

Hasil Wawancara Dengan Pembuat Dumbek Khas Rembang

Silvia : “Hallo assalamualaikum ibu.”

Narasumber : “Waalaikumsalam dik.”

Silvia : “Bu ngomong-ngomong boleh gak bicara soal pembuatan

dumbeg ini ?.”

Narasumber : “Oh,boleh tentu saja.”

Silvia : “Mau tanya bu, apakah usaha makanan tradisional ini

menjanjikan ?.”

Narasumber : “Usaha makanan tradisional berupa kue dumbek
merupakan usaha yang menjanjikan, tapi bukan sesuatu yang mudah
dilaksanakan,karena memerlukan berbagai persiapan matang terutama
dalam bidang produksi. “

Silvia : “Mekanisme produksinya secara umum apa bu.” ?

Narasumber : “Mekanisme produksi secara umum melalui proses
produksi yang terdiri input, pengelolaan dan output. Input terdiri dari
faktor-faktor produksi yaitu: bahan baku, modal, tenaga kerja, teknologi
dan manajemen. Pengelolaannya berupa persiapan membuat adonan dan
masak sampai matang, dan outputnya berupa makanan jadi yaitu kue
dumbek, dan akhirnya kue tersebut siap dipasarkan.”

Silvia : Dampak positif apa yang dirasakan setelah memiliki usaha

dumbeg ini ?

Narasumber : usaha makanan tradisional di Rembang ini memiliki
dampak positif diantaranya menyerap tenaga kerja, menambah
pendapatan keluarga, dan menciptakan kemaslahatan.

Silvia : Bagaimana saran ibu kepada pengusaha dumbeg yang lain

untuk kedepannya ?

Narasumber : ibu mengharapkan kepada para pengusaha dumbek agar
semakin banyak kreatifitas dalam mengembangkan usaha, dan tetap
mempertahankan cita rasa, jaringan konsumen, jaminan kesehatan dan
kehalalan serta kemasan yang unik agar dumbek tetap eksis di dunia
kuliner.

Silvia : campuran apa saja yang digunakan untuk membuatnya bu
?

Narasumber: campuran gula aren, santan, tepung tapioka dan tepung
ketan yang ditaburi kelapa muda ini, diperkirakan sudah ada sejak
ratusan tahun lalu dan menjadi camilan favorit zaman Walisongo. Hingga
kini penganan dengan rasa legit ini masih sangat mudah dijumpai di
Rembang.

Silvia : pada momen apa dumbek ini disajikan ?

Narasumber : Pada momen-momen istimewa, seperti saat Lebaran dan
acara mantu, dumbek tak pernah absen dari meja tamu. Warga biasa
membuat sendiri makanan ini, namun tak sedikit juga pedagang yang
menjual dumbek siap saji di pasar-pasar tradisional.Saat ini hampir di

setiap tempat-tempat wisata di Rembang, warga sekitar banyak yang
menjajakan dumbek. Salah satunya di Pasar Brumbung di Kecamatan
Kaliori, yang menyediakan banyak makanan tradisional khas Rembang.

Silvia : mengapa dumbek beebentuk lonjong dan dibungkus daun
lontar ?

Narasumber : Kue Dumbek artinya Simbol Kesuburan, Dumbek

dengan bentuknya yang lonjong dan dibungkus daun lontar bisa

dimaknai sebagai salah satu simbol kesuburan bagi laki-laki. Bentuknya

yang panjang diartikan sebagai lingga atau alat kelamin laki-laki.Selain

dumbek sebenarnya ada satu lagi pasangannya yakni jadah genduk, yang

bentuknya seperti yoni atau alat vital perempuan. Keduanya ini

merupakan simbol dari kesuburan sebuah wilayah.

ada makna religius dari makanan ini. lontar sebagai pembungkusnya,
menandakan adanya sifat tawadhu dengan Sang Khalik.Ibarat daun lontar
selalu menunduk tumbuhnya. Bentuknya juga unik, seperti tangga dari
putaran kecil sampai besar. Ini ibarat, hidup harus berusaha dari hal kecil
sampai besar.

Silvia : oh begitu ya bu makasih atas infonya. Semoga sukses selalu

dalam melakukan usaha ini.

Narasumber : sama-sama dek. Amiin

Proses pembuatan dumbek khas Rembang bisa dilihat di laman
youtube berikut :

https://youtu.be/jI4rhmOuuWw

Gambar 3.2 Proses pembuatan Dumbek Rembang

TEMA 4
Pembelajaran Berbasis Etno-STEM dengan Tema
“Mengintip Dalamnya Kehanngatan Rondho Royal”

Oleh :
Firlynda Permatasari
Mahasiswi PGSD FIP Universitas PGRI Semarang
Fasyiyya Fazla Kamaliya Munir
Mahasiswi PGSD FIP Universitas PGRI Semarang

Wenti Tri Hapsari
Mahasiswi PGSD FIP Universitas PGRI Semarang

Melinda Febri Hapsari
Mahasiswi PGSD FIP Universitas PGRI Semarang

Putri Eka Rahmayati
Mahasiswi PGSD FIP Universitas PGRI Semarang

Adisti Fitriyani
Mahasiswi PGSD FIP Universitas PGRI Semarang

Pada perkuliahan semester 4 di saat pandemi sekarang ini, dalam
mata kuliah PP IPA SD kita mendapatkan tugas berkelompok yang
sangat menyenangkan. Sehingga saat ini kita mengambil materi tentang
kearifan lokal tentang pembuatan rondho royal yang sangat diminati di
wilayah masyarakat sekitar terutama di wilayah Jepara kota ukir Jawa
Tengah

Dengan adanya tugas berkelompok kami mendapatkan
pengalaman yang luar biasa, yaitu dengan mengunjungi industri
rumahan pembuatan makanan rondo royal yang berciri khas di daerah
kota ukir tersebut. Makanan rondo royal merupakan makanan turun
temurun dari nenek moyang kita jaman dahulu yang kebanyakan
dihidangkan pada saat musim penghujan. Karena rasanya yang manis
cocok untuk dimakan. Dan sampai sekarang makanan rondo royal masih
ada dan masih dilestarikan oleh masyarakat setempat. Maka dalam
kesempatan ini kelompok kami mengajukan judul tentang kearifan lokal
berupa “MENGINTIP DALAMNYA KEHANGATAN RONDHO
ROYAL”.

Materi yang kami ambil adalah kearifan lokal yang berada di
masyarakat di sekitar tempat tinggal kami di daerah Jepara, Jawa Tengah.
Produk rondho royal adalah tema yang kami ambil. Produk tersebut
sangat sesuai ketika dikaitkan dengan pembuatan perangkat
pembelajaran tematik di sekolah dasar, khususnya di kelas V pada Tema 9
(Benda di Sekitar Kita) Subtema 3 (Manusia dan Benda di
Lingkungannya).

Gambar 4.1 Skema Etno-STEM Tema Rondho Royal

Makanan tradisional rondho royal berbahan dasar tape dan tepung
beras. Makanan tersebut sangat terkenal di salah satu Kabupaten di Jawa
Tengah, terutama Jepara. Rondho royal, sungguh nama yang unik dan
sering disalah artikan. Rondho royal terdiri dari dua kata yakni Rondho
dan Royal. Di Jawa, Janda sering disebut dengan kata Rondho, dan
Mewah sering diartikan dengan kata Royal. Jadi, Janda Mewah dalam
bahasa Jawa dapat disebut sebagai Rondho Royal. Belum diketahui secara
pasti dari mana asal nama makanan tersebut hingga mendapat julukan
Rondho Royal. Karena keunikan namanya, membuat orang-orang dari
luar daerah penasaran dan berkeinginan untuk mencobanya. Rondho
royal juga sering disebut Monyos oleh orang Jepara yang tinggal pada
bagian selatan. Selain itu, Rondho royal juga sering disebut sebagai Tape
goreng.

Uraian lengkap berdasarkan bidang kajian keilmuan sesuai kurikulum

1. Bioteknologi
Bidang terapan biosains dan teknologi dikenal dengan nama

bioteknologi dimana organisme hidup atau komponen selnya
diterapkan pada industri jasa, manufaktur, serta pengolahan
lingkungan. Hal ini dapat di ketahui karena bioteknologi cabang
ilmu yang mempelajari pemanfaat makhluk hidup seperti bakteri,

fungi, virus maupun produk dari makhluk hidup seperti enzim
dan alcohol.

Rondo royal dibuat menggunakan tape yang menjadi bahan
utamanya. Dalam pembuatannya terjadi proses fermentasi karena
terdapat bahan yang mengandung jamur saccharomyces
cerivisiae. Hal ini memicu perubahan karbohidrat menjadi alcohol
dan karbondioksida.

2. Suhu dan Kalor
Bahan utama makanan rondo royal yaitu tape dan suhu

berperan dalam pembuatan rondo royal. Dalam pembuatan tape
memerlukan suhu yang stabil karena berpengaruh dalam
amilium,glokosa,alkohol dan asam cuka yang kemudian ter
fermentasi . setelah itu bahan yang sudah tercampur dengan ragi
yakni singkong yang membutuhkan suhu 28º sampai 30º dan
didiamkan 2 sampai 3 hari agar menjadi tape.

Pembuatan rondo royal diproses dengan cara digoreng,
disaat menggoreng dibutuhkan api kecil agar tidak gosong .
Disaat menggoreng rondo royal terjadi perpindahan kalor yang
terjadi disaat menggoreng menggunakan minyak goreng. Kalor
yang berbentuk energi dapat berpindah karena terjadinya
perubahan pada suhu.

3. Materi dan perubahannya
Proses pembuatan rodho royal terdapat peristiwa perubahan

fisika dan kimia. Perubahan fisika merupakan perubahan materi
yang di sertai terbentuknya zat baru,hanya terjadi
wujud,perubahan bentuk,ataupun perubahan ukuran. Sedangkan
perubahan kimia merupakan perubahan materi yang tidak
disertai terbentuknya zat baru. Sifat permanen terdapat pada
perubahan kimia, karena zat hasil terbentuknya tidak dapat
diubah lagi menjadi zat asalnya. Perubahan kimia disebut juga
dengan reaksi kimia, dimana terdapat dua istilah dalam
penggunaannya yaitu zat semula yang memiliki sebutan reaktan
atau pereaksi dan zat yang terbentuk disebut hasil reaksi atau
produk reaksi.

Peristiwa perubahan fisika tejadi apabila pelarutan terjadi
ketika melarutkan setengah mangkuk tepung dengan setengah
gelas air. Hasil pelarutan tersebut terjadilah larutan yang tidak
terlalu encer dan rasanya akan sedikit berubah. Perubahan kimia
sendiri terjadi akibat proses peragian. Dimana proses peragian
atau dengan kata lain fermentasi adalah merupakan proses zat
asal yang mengandung karbohidrat/protein dengan bantuan
mikroorganisme (ragi/bakteri) akan berubah menjadi zat-zat
yang lain dan tanpa campur tangan oksigen.
Uraian lengkap berdasarkan urutan Etno-STEM (Etno-sains, Etno-
Technology, EtnoEngineering, Etno-Mathematics

1. Sains Ilmiah
a. Nama Ilmiah Ragi
Ragi yang digunakan untuk melakukan fermentasi terhadap
singkong yang telah direbus tersebut memiliki nama latin yaitu
Saccharomyces cerivisiae.
b. Nama Ilmiah Singkong
Singkong sebagai bahan dasar pembuatan tape memiliki nama latin
yaitu Manihot esculenta

2. Teknologi
a. Langkah-langkah dalam pembuatan rondho royal menurut
prosedur

Tabel 2.1 Langkah-langkah Pembuatan Rondho Royal

No. Tahapan Proses Pembuatan Gambar

1. Proses penyiapan bahan untuk tape
yaitu singkong dan ragi yang telah
dihaluskan.

2. Kupas kulit singkong terlebih dahulu
kemudian dicuci lalu ditiriskan. Setelah
ditiriskan dipotong agar lebih kecil.

3. Kukus singkong yang telah dipotong
kecil-kecil selama 45menit.

4. Angkat singkong yang telah matang
dan letakkan dinampan lalu dinginkan.
Apabila sudah dingin, maka singkong
sudah bisa taburi ragi secara merata.

5. Sediakan tempat/keranjang yang telah
diberi alas daun pisang. Lalu letakkan
singkong yang telah diberi ragi kedalam
keranjang tersebut. Kemudian tutup
rapat dan biarkan selama 2-3hari.

6. Setelah tape matang, siapkan bahan –
bahan untuk membuat rondo royal
lainnya seperti tepung terigu, gula,
garam, dan air.

7. Campurkan semua bahan kedalam
wadah hingga merata.

8. Siapkan alat untuk menggoreng.
Kemudian panaskan minyak yang ada
didalam penggorengan dengan api
sedang.


Click to View FlipBook Version