The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Model Hybrid Learning Berpendekatan Etno-STEM Seri 4

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by reffianefine, 2021-08-25 08:13:37

Etno-STEM Seri 4

Model Hybrid Learning Berpendekatan Etno-STEM Seri 4

Keywords: Etno-STEM

9. Masukkan adonan dengan takaran
sesendok. Ketika sudah kecoklatan
angkat rondo royal lalu tiriskan.

10. Rondo royal siap dihidangkan.

3.Teknik (Engineering)
1. Pemerataan ragi pada singkong kukus
Pemberian ragi pada singkong yang telah dikukus harus
menunggu singkongnya benar – benar dingin. Karena apabila
masih hangat, maka hasil akhir tapenya memiliki tampilan yang
kurang menarik, yakni kecoklatan dan rasanya dominan asam.
2. Pemeraman menggunakan daun pisang
Proses pemeraman/fermentasi tape singkong menggunakan
daun pisang sebagai alas atau lapisan dari keranjangnya karena
mencegah dari kebocoran. Tape yang sudah matang akan
mengeluarkan alcohol. Daun pisang sendiri sering dipakai karena
mudah dibentuk. Namun tidak semua daun pisang dapat dipakai,
karena ada pula yang memiliki sifat yang berbeda.
3. Pencampuran bahan-bahan rondho royal
Ketika mencampur bahan – bahan untuk rondho royal,
pertama-tama campur tepung, air, garam, dan gula terlebih dahulu.
Setelah itu baru dicampur dengan tapenya hingga merata.

4. Matematika
1. Penghitungan Komposisi Bahan
Dalam komposisi bahan, tape merupakan bahan dasarnya. Jadi
dalam pembuatannya yang mendominan atau lebih banyak yakni

tapenya. Untuk takarannya bisa menggunakan perbandingan. Tape
: tepung : air yaitu 1mangkuk : 1/2mangkuk : 1/2gelas. Untuk gula
dan garamnya sendiri bisa menyesuaikan selera. Apabila
menggunakan takaran diatas, maka garamnya 1/2sendok makan
dan gulanya 5sendok makan.

Hasil Wawancara Dengan Pembuat Rondho Royal Khas Jepara

Alya : Assalamu’alaikum mbah

Narasumber : Wa’alaikum salam nduk

Alya : Mau tanya tentang makanan rondho royal boleh?

Narasumber : Boleh, monggo.

Alya : Apakah ada ketentuan khusus dalam proses pembuatan

rondho royal?

Narasumber : Pada dasarnya, pembuatan rondho royal memiliki bahan

utama tape. Nah, dalam pembuatan tape ini terdapat ketentuan –

ketentuan khususnya. Ketika menaburkan ragi ke singkong yang telah

dikukus, singkongnya harus dalam keadaan dingin. Karena, apabila

singkong masih dalam keadaan panas maka akan berpengaruh pada

rasanya ketika sudah menjadi tape.

Alya : Lalu ketika tape ini dijadikan rondho royal bagaimana

mbah?

Narasumber : Langkah pembuatan setelah menjadi tape kemudian

dijadikan rondho royal ini ada 2 cara. Ada yang membuatnya dengan cara

semua bahan diaduk merata termasuk tape, kemudian digoreng. Ada juga

yang membuatnya dengan semua bahan diaduk merata, kecuali tape.

Kemudian tape hanya diselimuti dengan bahan yang telah diaduk merata

tersebut, kemudian digoreng.

Alya : Untuk harga jual rondho royal ini sendiri berapa ya mbah?

Narasumber : Harga jual rondho royal rata-rata Rp.500,00./pcs

Alya : Apakah sekarang masih banyak yang menjual rondho

royal?

Narasumber : Untuk sekarang, sudah jarang para pedagang gorengan di

daerah Jepara menjual rondho royal. Karena rondho royal merupakan

jajanan khas Jepara, masyarakat sudah bisa membuatnya sendiri. Namun,

dengan alasan ini pula yang membuat rondho royal terlupakan sebagai

jajanan khas Jepara.

Proses pembuatan rondho royal khas Jepara bisa dilihat di laman
youtube berikut :

https://youtu.be/BmlVpVp1j5Y

Gambar 4.2 Proses pembuatan Rondo Royal

TEMA 5
Pembelajaran Berbasis Etno-STEM dengan Tema
“Mengeksplorasi Proses Pembuatan Kue Yangko Khas

Godong,Grobogan dengan Ilmu Etnosains”
Oleh :

Anita Siwi Nagari
Mahasiswi PGSD FIP Universitas PGRI Semarang

Uwuh Dwi Lestari
Mahasiswi PGSD FIP Universitas PGRI Semarang

Khoirunnisa Septianingsih
Mahasiswi PGSD FIP Universitas PGRI Semarang

Margareta Luluk Oktavia
Mahasiswi PGSD FIP Universitas PGRI Semarang

Shefa Salsa Aulia
Mahasiswi PGSD FIP Universitas PGRI Semarang

Erina Aszari
Mahasiswi PGSD FIP Universitas PGRI Semarang

Indonesia memiliki cita rasa kuliner yang khas diberbagai daerah, dengan
nama yang unik. Selain kuliner modern, Indonesia juga memiliki kuliner
tradisional yaitu dari daerah setempat. Kuliner tradisional memiliki rasa
yang khas sehingga membuat orang awam ingin mencicipnya.

Grobogan terkenal dengan beragam kulinernya, salah satunya kaya
akan berbagai product UMKM-nya, dimana sebagian besar diolah
menggunakan bahan pangan lokal daerah. Yangko dikenal dengan oleh-
oleh khas Yogyakarta, akan tetapi di Kabupaten Grobogan, terdapat kue
yangko yang merupakan jajanan khas Godong. Untuk menikmati kue
yangko ini dihidangkan dengan cara dipotong. Apabila kalian
mengatahui jadah, potongan kue yangko menyerupai jadah. Tekstur kue
yangko ini sangat lembut dengan rasa yang legit dan sangat enak.

Banyak yang menjadikan kue yangko sebagai buah tangan untuk
handai tolan. Sayangnya, saat ini kue yangko Godong belum
dikembangkan dengan optimal sebagai oleh-oleh yang khas, padahal kue
yangko sangat potensial.

Sementara ini, untuk mendapatkan yangko khas Godong,
umumnya harus pesan terlebih dahulu kepada produsen di Desa Godong
dan Desa Bugel (Keduanya berada di wilayah Kecamatan Godong). Kami
berharap kue yangko bisa menjadi oleh-oleh kebanggaan masyarakat
Grobogan. Diproduksi secara masal dan dikemas dengan menarik
sehingga dapat menembus pasar yang lebih luas.

Tabel 5.1 Penjelasan Etno-Stem Tema Kue Yangko

Etnosains Etnoteknologi

1. Faktual : Dalam 1. Proses pembuatan
pembuatan kue yangko kue yangko.
khas Godong Grobogan
ini akan ada isian dalam 2. Proses
kuenya dan disini saya penyangraian
menggunakan isian kacang tanah.
kacang tanah yang sudah
di sangrai sebagai 3. Alat yang
isiannya, tanaman polong- digunakan untuk
polongan atau legum menghaluskan
anggota suku Fabaceae kacang tanah
yang dibudidayakan, serta sangrai
menjadi kacang-kacangan
kedua terpenting setelah 4. Internet untuk
kedelai di Indonesia. mencari informasi
terkait mengenai
2. Konseptual : konsep- proses pembuatan
konsep sains dalam proses kue yangko khas
pembuatan kue yangko godong grobogan.
(besaran dan satuan, gaya,
suhu dan kalor) 5. Komputer untuk
membuat laporan
3. Prosedural : teknik tugas proyek
pembuatan kue yangko, etnosains dalam
teknik lama nya memasak proses pembuatan
kue yangko. kue yangko khas
godong, grobogan.
4. Metakognitif :
menemukan konsep sains
dari makanan khas daerah
godong grobogan yang
tak banyak masyarakat
tahu.

Ethnoengineering Etnomatematika

1. Blender untuk 1. Menghitung
menghaluskan kacang komposisi bahan
tanah sangrai yang digunakan
untuk membuat
2. Wajan untuk menyangrai kue yangko.
kacang tanah.
2. Menghitung
3. Alat kukus untuk untung rugi
memasak adonan kue apabial kue
yangko dijual.
4. Kompor untuk memasak.

Bidang kajian keilmuan sesuai kurikulum yang telah disesuaikan.

1. Konsep Dasar Besaran

Sesuatu yang bisa dihitung, dinyatakan dengan angka dan diukur
disebut sebagai BESARAN. Besaran ini terdiri dari 2 macam yaitu,

· Besaran pokok

Besaran yang tidak diturunkan dari besaran lain serta satuannya
telah ditentukan terlebih dahulu merupakan Besaran
Pokok.Besaran ini memiliki 7 macam jenis, antara lain panjang,
massa, waktu, kuat arus listrik, suhu, intensitas cahaya, dan jumlah
zat. Ingin tahu lebih lengkapnya, simak tabel 5.2 Besaran dan
Satuannya berikut ini.

Agar mudah dalam mengingat 7 besaran pokok ini, adapun cara
mudahnya

Gambar 5.2 Solusi Mengigat 7 Besaran Pokok.
· Besaran turunan

Besaran yang diturunkan dari besaran pokok disebut Besaran
Turunan. Maksudnya, untuk memastikan besaran turunan ini, kita
harus menerapkan rumus-rumus tertentu yang dapat memuat
besaran pokok. Misalnya besaran turunan meliputi luas, volume,
kecepatan, gaya, usaha, energi, tekanan, percepatan, dsb.
Konsep Dasar Satuan
Pembanding dan acuan suatu besaran dikenal dengan istilah
Satuan. Ada 2 macam Satuan yang terdiri atas satuan MKS (meter-
kilogram-sekon) dan satuan CGS (centimeter-gram-sekon). Satuan
besaran pokok meliputi, meter, kilogram, sekon, kelvin, ampere,
candela, dan mol ditetapkan sebagai sistem Satuan Internasional
(SI).
Saat memperoleh besaran dengan nilai yang sangat besar atau
sangat kecil, misalnya 0,0000001 atau 1.000.000, kita dapat
mengubahnya menjadi faktor pengali seperti pada tabel 5.3 Faktor
Pangali berikut.

Konsep Dimensi
Dimensi merupakan bentuk penulisan suatu besaran yang
menggunakan lambang besaran pokok. Penulisan lambang tersebut
diapit oleh kurung siku, contohnya sebagai berikut.
1. Kecepatan

Gambar 5.3 Rumus Kecepatan
2. Percepatan

Gambar 5.4 Rumus Percepatan

Dimensi besaran memiliki manfaat di antaranya :
Untuk menunjukan adanya kesetaraan besaran, contohnya gaya
gesek memiliki persamaan dengan gaya berat, usaha memiliki
persamaan dengan energi, dsb.Untuk memastikan suatu
persamaan tepat atau tidak.
Dibawah ini tabel 5.4 lambang dimensi untuk besaran pokok dan
turunan.

Konsep Pengukuran
Proses memadankan suatu besaran yang diukur menggunakan
besaran lain yang telah ditentukan skala dan satuannya biasa
disebut Pengukuran. Hasil dari pengukuran tunggal dapat ditulis
sebagai berikut.
\
Gambar 5.5 Rumus Konsep Pengukuran Tunggal

Keterangan:
x = nilai besaran yang diukur;
xo = hasil pengukuran yang terbaca; dan
∆x = ketidakpastian pengukuran = 1/2 skala terkecil alat ukur.
Dibawah ini contoh pengukuran beberapa besaran dalam Fisika.
1. Pengukuran panjang
Besaran pokok yang dapat diukur menggunakan mistar, jangka
sorong, atau mikrometer sekrup merupakan Pengukuran . Berikut
ini contoh pengukuran.
a. Mistar
Mistar atau yang biasa disebut penggaris mempunyai skala terkecil
1 mm, jadi ketelitian mistar 0,5 mm atau 0,05 cm. perhatikan contoh
berikut ini.

Gambar 5.6 Penggaris atau Mistar
Hasil pengukurannya = 3,1 – 0,3 = 2,8 cm
Penulisan hasil ukur = (2,8 ± 0,05) cm
b. Jangka sorong
Jangka sorong mempunyai ketelitian 0,1 mm atau 0,01 cm.
Ketelitian jangka sorong lebih baik daripada mistar. Perhatikan
contoh berikut ini.

Gambar 5.7 Jangka sorong
Berdasarkan gambar di atas:
Skala utama = 0,3 m
Skala nonius = 3 × 0,01 = 0,03 cm
Hasil pembacaan alat = skala utama + skala nonius

= 0,3 + 0,03 = 0,33 cm
c. Mikrometer sekrup
Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm yang artinya lebih
baik daripada dua alat yang sebelumnya. Alat ini bisa digunakan
untuk mengukur diameter kawat, ketebalan kertas, dan benda-
benda kecil lainya. Perhatikan contoh berikut.

Gambar 5.8 Mikrometer Sekrup
Skala nonius = (12 × 0,01) = 0,12 mm
Hasil pembacaan alat = skala utama + skala nonius
= 3,5 + 0,12 = 3,62 mm
2. Pengukuran massa
Timbangan atau neraca biasanya digunakan untuk mengukur
besaran pokok yang disebut Masa. Neraca yang digunakan pada
skala laboratorium adalah neraca O’Hauss tiga lengan. Neraca
tersebut memiliki tiga lengan dengan rincian sebagai berikut.

Lengan belakang memiliki skala 0 – 500 gram.
Lengan tengah memiliki skala 0 – 100 gram.
Lengan depan memiliki skala 0 – 10 gram.
Perhatikan contoh berikut ini.

Gambar 5.9 Timbangan atau Neraca
Hasil pengukuran massa di atas yaitu 400 gram + 70 gram + 9,4
gram = 479,4 gram.
3. Pengukuran arus dan tegangan listrik
Amperemeter merupakan alat untuk mengukur arus listrik, dan
voltmeter ialah untuk mengukur tegangan listrik. Berikut ini
merupakan contoh gambar alatnya

Gambar 5.10 Amperemeter
Hasil dari pengukuran amperemeter di atas antara lain sebagai
berikut.

Gambar 5.11 Pengukuran Amperemeter
4. Pengukuran volume dari benda tak beraturan

Untuk benda yang memiliki bentuk tak beraturan, kita dapat
memanfaatkan gelas ukur yang telah diisi oleh benda yang akan
diukur volumenya. Bertambahnya volume pada gelas ukur akan
menunjukkan volume benda tersebut. Perhatikan contoh dibawah
ini.

Gambar 5.12 Perbedaan Gelas Ukur
Volume logam di atas adalah
Gambar 5.13 Rumus mencari volume benda tak beraturan
5. Pengukuran waktu
Stopwatch biasa digunakan untuk mengukur waktu. Berikut ini
contohnya.

Gambar 5.14 Stopwatch

Hasil pengukuran waktu menggunakan stopwatch di atas adalah 2
menit + 12 sekon.

2. Gaya dan Gerak

Menurut ilmu fisika, sebuah benda dan massanya dapat berubah.
Baik bentuk gerakannya, arahnya maupun konstruksi
geometrisnya. Hal tersebut terjadi karena adanya gaya. Gaya dapat
mengubah kecepatan suatu benda, membuat perpindahan dari
tempat satu ketempat yang lainnya, atau bahkan bisa mempercepat
gerak suatu benda. Gaya merupakan besaran vektor karena
memiliki besar dan arah. Newton (dalam satuan SI) adalah satuan
dalam SI yang digunakan untuk mengukur gaya. dilambangkan
dengan huruf N. Simbol gaya adalah F.

Bunyi hukum Newton II menyatakan bahwa pada saat perubahan
momentum dengan waktu, gaya total yang bekerja pada suatu
benda adalah sama dengan kecepatannya. Percepatan suatu benda
akan berbanding lurus dengan gaya yang bekerja pada obyek
tersebut dan arahnyapun juga akan sejalan dengan gaya. Hal
tersebut bisa terjadi apabila massa benda tersebut konstan.
Dinyatakan dalam, \Vec {F}=m \ vec {a}.

Gaya berkaitan dengan konsep : drag, yang mengurangi kecepatan,
perubahan kecepatan rotasi benda akibat adanya torsi. Dalam
perpanjangan suatu objek, ada yang yang disebut dengan
regangan, yaitu setiap bagian dari gaya objek penerima, memaksa
distribusi masing-masing bagian. Strain yang sederhana disebut
dengan tekanan. Penyebab deformasi benda padat atau aliran
cairan disebabkan karena adanya regangan.

Pengertian Gaya

Yang dimaksudkan gaya disini bukanlah gaya berpakaian atau
gaya berbicara. Namun pengertian dari gaya adalah sebuah tarikan
atau dorongan. Gaya tarik dicontohkan dengan menarik mobil-
mobilan, membuka pintudan menarik gerobak. Sedangkan gaya
dorong dicontohkan dengan memukul bola pingpong, menutup
pintu dan menendang bola.

Faktor-faktor yang mempengaruhi suatu gaya

Gaya dapat menyebabkan benda bergerak. Benda tidak akan bisa
bergerak ataupun berubah kedudukan jika tidak ada suatu gaya.
Gaya gravitasi bumi, adanya tarikan atau dorongan pada benda
merupakan faktor yang mempengaruhi gerak suatu benda.

1. Adanya gravitasi bumi

Gravitasi didefinisikan sebagai gaya tarik bumi. Benda dapat
bergerak jatuh kebawah, hal tersebut dapat terjadi karena adanya
gaya gravitasi. Contohnya yaitu saat kita melihat sendiri buah
mangga jatuh dari pohonnya.

2. Dorongan atau Tarikan

Tarikan atau dorongan dapat mempengaruhi gerak suatu
benda. Contohnya ember yang diikat dengan tali yang ada di
sumur tidak bisa bergerak keatas apabila tidak ada tarikan.

Macam macam gaya dalam kehidupan

Beberapa gaya yang dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-
hari. Misalnya gaya tarik, gaya dorong dan gaya gesek. Dilihat dari
sumber tenaga yang diperlukan, gaya dibedakan menjadi beberapa
jenis :

1.Gaya otot

Gaya yang dihasilkan dari tenaga otot disebut gaya otot. Pada saat
kita menarik atau mendorong meja , membawakan belanjaan ibu
dan saat menendang bola. Karena ada sentuhan maka gaya ini
termasuk gaya sentuh.

2.Gaya Gesek antara Dua Benda

Gaya yang terjadi akibat saling bersentuhnya dua permukaan
benda merupakan definisi dari gaya gesek. Gaya yang bekerja pada
rem sepeda, saat kita mengerem sepeda maka akan terjadi gaya
gesek yang menyebabkan sepeda itu akan berhenti.

Gaya gesek bergantung pada permukaan benda yang
bersentuhan. Gaya gesek yang dihasilkan akan lebih kecil apabila
permukaan benda tersebut licin, sebaliknya jika permukaannya
kasar maka gaya gesek yang dihasilkan lebih besar.

3.Gaya magnet

Gaya yang ditimbulkan akibat adanya tarikan atau dorongan dari
magnet disebut gaya magnet. Jika didekatkan dengan paku magnet
akan tertarik. Jika masih berada dalam medan magnet maka benda-
benda itu dapat tertarik oleh magnet.

4.Gaya gravitasi

Gaya yang dihasilkan oleh tarikan bumi disebut gaya gravitasi.
Karena pengaruh dari gaya ini , maka benda apapun yang dilempar
keatas pasti akan jatuh kebawah misalnya saja saat kita melihat
buah yang jatuh dari pohonnya atau saat kita melempar bola
keatas.

5.Gaya listrik

Gaya listrik terbentuk karena adanya benda yang bermuatan listrik.
Atau kata lainnya benda yang memiliki aliran muatan listrik. Aliran
muatan listrik ada akibat dari sumber energi listrik. Sumber energi
listrik dapat menggerakkan kipas angin, bergeraknya kipas angin
tersebut ditimbulkan dari muatan listrik dari sumber energi listrik
mengalir ke kipas angin.

Pengaruh Gaya terhadap Benda

Gaya dapat mempengaruhi suatu benda. Atau kata lain adanya
perubahan benda disebabkan oleh adanya gaya. Pengaruh gaya
terhadap benda adalah

1. Gaya mempengaruhi gerak benda

Melalui kegiatan sehari-hari tanpa kita sadari banyak sekali gaya
yang kita hasilkan yang menyebabkan benda yang semula diam
menjadi bergerak.

a. Jika kita mendorong atau menarik meja maka benda tersebut
akan berpindah tempat.

b. Tanpa adanya gaya tarik, timba dengan sebuah katrol didalam
sumur tidak akan bisa bergerak ke atas.

c. Apabila bola dikenai gaya. Misalnya ditendang maka bola
tersebut akan bergerak karena adanya gaya otot yaitu dari otot
kaki.

d. Bola yang awalnya diam kemudian dilempar mendatar
kemudian turun dan jatuh. Gaya dorong dan gaya otot yang
menyebabkan gerakan pada bola tersebut.

· Gaya Mengubah Kecepatan Gerak Benda

Apakah kalian pernah melihat mobil yang sedang bergerak? Jika
diamati dengan jelas pada spidometer, kecepatan mobil tidak selalu
sama, terkadang cepat terkadang lambat. Kecepatan mobil dapat
berubah-ubah. Apa penyebabnya?

Pengemudi akan melaju kencang ketika jalan sedang lengang,
namun sebaliknya saat ada mobil didepannya pengemudi akan
mengerem dan mengurangi kecepatannya menjadi lebih pelan.
Akibat injakan gas dan rem tersebut timbul sebuah gaya. Begitu
pula saat kita melihat orang mendorong mobil mogok, mobil akan
bergerak cepat apabila didorong oleh 3 orang dibandingkan
dengan 1 orang. Hal ini disebabkan karena gaya yang diberikan
pada mobil tersebut berbeda.

Gaya Mengubah Arah Gerak Benda

Coba perhatikan gambar disamping! Kita dapat mengatur arah gerak
sepeda sesuai dengan keinginan kita. Sepeda tidak hanya bisa
berjalan lurus saja tetapi dapat kita arahkan sesuai kebutuhan kita.
Jika ingin mengubah arahnya kita cukup menggerakkan setangnya.
Dan hasilnya arah sepeda tersebut akan berubah.

Begitu pun dengan orang yang bermain bola. Gerakan bola tidak
hanya bergerak ke satu arah. Akan tetapi bola akan bergerak ke
semua arah. Gerakan arah bola tidak dapat berubah dengan
sendirinya. Dengan demikian gaya dapat mengakibatkan benda
bergerak menjadi diam, bergerak lebih cepat, maupun berubah arah.
Berdasar sifatnya, gaya dapat dikelompokkan menjadi:
1. Gaya sentuh, merupakan gaya yang timbul karena gaya langsung

bersentuhan dengan benda.
Contoh: gaya otot, gaya pegas dan gaya gesek.
2. Gaya tak sentuh, merupakan gaya yang timbul walaupun, gaya
tidak bersentuhan dengan benda.
Contoh: gaya magnet, gaya listrik dan gaya gravitasi.
Mempengaruhi Bentuk Benda

Ambillah sekepal tanah liat ataupun plastisin (lilin mainan).
Bentuklah tanah liat ataupun plastisin tersebut menjadi bentuk bulat,
setelah itu ubahlah menjadi bentuk balok. Jadi gaya dapat mengubah
perubahan bentuk benda.

Berikut ini beberapa contoh yang dapat menjelaskan bahwa gaya
dapat mengubah bentuk suatu benda antara lain sebagai berikut:
1. Telur yang dijatuh ke tanah akan pecah karena berbenturan dengan

tanah. Telur yang semula berbentuk bulat akan menjadi pecah
sehingga kuning telur dan putih telur berceceran.
2. Tanah liat dan juga plastisin adalah bahan yang lunak dan dapat
digunakan untuk membuat berbagai macam benda, misalnya
seperti bentuk buah-buahan,bentuk binatang, asbak, kuali, dan
berbagai macam bentuk lainnya.
3. Kayu besar dibentuk dengan pahat menjadi kayu-kayu kecil
maupun sebuah karya seperti patung karena adanya gaya.

Pengaruh Gaya Terhadap Keadaan Benda dalam Air

Kenapa perahu dapat terapung di air? Kenapa ketika melompat ke
dalam kolam renang kita akan muncul lagi ke permukaan? Kenapa
batu akan tenggelam jika dilemparkan ke dalam air?

Gambar 5.15 benda terapung, melayang dan tenggelam.

Di dalam air terdapat suatu gaya yang disebut dengan gaya tekan ke
atas. Gaya tekan keatas ini dapat menyebabkan benda mengapung di
permukaan. Benda yang masuk ke dalam air akan dikenai gaya yaitu
gaya tekan ke atas, sehingga benda akan muncul kembali ke
permukaan. Itulah sebabnya, ketika berenang kita akan muncul lagi ke
permukaan air , dan tidak akan ke dasar kolam.

Namun, gaya tekan ke atas dapat dipengaruhi oleh luas permukaan
benda. Benda yang permukaannya lebar akan mendapat banyak gaya
tekan ke atas. Dan mengakibatkan, benda itu akan mengapung di
permukaan. Benda yang permukaannya tidak lebar akan mendapat
sedikit gaya tekan ke atas. Dan mengakibatkan, benda itu tenggelam.
Inilah penyebab ketika kita melampar batu, batu itu akan tenggelam ke
dalam air. Hal ini dapat terjadi karena batu memiliki luas permukaan
yang kecil. Keadaan benda di dalam air dapat dipengaruhi oleh gaya
tekan ke atas serta berat benda.
1. Jika gaya tekan ke atas lebih besar daripada berat benda, maka

benda tersebut akan terapung.
2. Jika gaya tekan ke atas dengan berat benda sama, maka benda

tersebut akan melayang.
3. Jika gaya tekan ke atas lebih kecil daripada berat benda, maka

benda tersebut akan tenggelam.
Gerak Benda

Gerak
1. Suatu benda dapat dikatakan bergerak jika mengalami

perubahan kedudukan dari titik acuan
2. Titik acuan merpakan suatu titik untuk memulai pengukuran

perubahan kedudukan benda.
3. Lintasan merupakan titik-titik yang dilalui oleh suatu benda

ketika bergerak .

4. Dalam selang waktu tertentu gerak dapat dikatakan sebagai
perubahan suatu benda.

Jarak Dan Perpindahan
1. Jarak adalah panjang seluruh lintasan yang ditempuh benda.

Jarak termasuk sebagai besaran scalar.
2. Perpindahan adalah jarak dan arah dari kedudukan awal ke

kedudukan akhir.
3. Perpindahan termasuk sebagai besaran vector.

Kecepatan Dan Kelajuan
 Kecepatan yaitu perpindahan yang ditempuh benda tiap satuan

waktu.
 Kecepatan termasuk sebagai besaran vector.
 Kelajuan yaitu jarak yang ditempuh benda tiap satuan waktu.
 Kelajuan termasuk sebagai besaran scalar.
 Hubungan kecepatan dengan kelajuan yaitu :

Gambar 5.16 Rumus kecepatan dan kelajuan

Keterangan :

V = kecepatan, kelajuan (m/s)

S = perpindahan, jarak (m)

t = waktu tempuh (s)

Kecepatan rata-rata merupakan hasil bagi perpindahan dengan
selang waktu tempuh. Secara matematis dapat dituliskan sebagai
berikut :

Gambar 5.17 rumus kecepatan rata-rata
Keteerangan :
v ̅ = kecepatan rata-rata (m/s)
∆x = selisih perpindahan (m)
∆t = selisih waktu tempuh (s)
Kelajuan rata-rata merpakan hasil bagi jarak total yang ditempuh
dengan waktu tempuh total. Secara matematis dapat dituliskan
sebagai berikut :

Gambar 5.18 rumus kelajuan rata-rata
Keterangan :
v ̅ = kelajuan rata-rata (m/s)
∑s = jarak total (m)
∑t = waktu tempuh total (s)
Percepatan
Percepatan merupakan kecepatan tiap satuan waktu. Percepatan
termasuk sebagai besaran vector.

Gambar 5.19 rumus percepatan

Keterangan :

a = percepatan (m/s2)

V = kecepatan, kelajuan (m/s)

t = waktu tempuh (s)

Percepatan rata-rata merupakan perubahan kecepatan terhadap
selang waktu tempuh.

Gambar 5.20 rumus percepatan rata-rata

Keterangan :
a ̅ = percepatan rata-rata (m/s2)

∆v = selisih kecepatan (m/s)

∆t = selisih waktu tempuh (s)

Gerak Lurus
1. Gerak lurus merupakan gerak suatu benda yang mempunyai

lintasan lurus.
2. Menurut bentuk lintasannya, gerak lurus dapat dibagi menjadi

2, yaitu Gerak Lurus Beraturan(GLB)
 Gerak lurus beraturan merpakan gerak benda yang
lintasannya berupa garis lurus dengan kecepatan tetap.
 Ticker timer merupakan alat yang digunakan untuk
menyelidiki GLB
 Secara grafik, persamaan Gerak lurus beraturan ( GLB )
dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 5.21 grafik GLB
 Gerak Lurus Berubah Beraturan(GLBB)
 Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
 Gerak Lurus Berubah Beraturan merupakan gerak benda

dengan lintasan berupa garis lurus yang kecepatannya
mengalami perubahan yang sama untuk waktu.
 GLBB dipercepat merpakan GLBB yang kecepatannya
bertambah setiap saat.

Gambar 5.22 grafik GLBB di perlambat
 GLBB diperlambat merupakan GLBB yang kecepatannya

berkurang setiap saat
 Berikut beberapa contoh peristiwa GLBB dalam kehidupan

sehari-hari sebagai berikut:

Gambar 5.23 grafik GLBB dipercepat
 Gerak mobil yang dipercepat dengan cara menekan pada pedal

gas
 Gerak mobil yang diperlambat dengan cara menekan pedal rem
 Gerak jatuh bebas buah manga dari pohonnya.

3. Suhu dan Kalor
SUHU

Derajat dingin dan panasnya suatu benda disebut dengan suhu.
Alat pengukur suhu dapat disebut dengan nama termometer. Sifat
termometrik digunakan untuk menyatakan suhu. Suhu memiliki
satuan yang disebut dengan derajat.

Jika ingin dinyatakan dengan bilangan, maka diperlukan sebuah
acuan suhu tetap yang nantinya bisa dibuat lagi dengan teliti dan
mudah. Acuan tersebut dinamakan titik tetap.

Ketetapan skala suhu yang telah ada :

a. Termometer skala Celcius

Titik didih air yang dimiliki adalah 100°C dan memiliki titik beku
sebesar 0°C. Temperaturnya pada rentang 0°C - 100°C dibagi 100
skala.

b. Termometer skala Reamur

Titik didih air yang dimiliki adalah 80°R dan memiliki titik beku
sebesar 0°R. Temperaturnya pada rentang 0°R - 80°R dibagi 80
skala.

c. Termometer skala Fahrenheit

Titik didih air yang dimiliki adalah 212°F dan memiliki titik beku
sebesar 32°F. Temperaturnya pada rentang 32°F - 212°F dibagi 180
skala.

d. Termometer skala Kelvin

Titik didih air yang dimiliki adalah 373,15 K serta titik bekunya
273,15 K. Temperatur di rentang 273,15 K - 373,15 K serta dibagi
dengan 100 skala.

1 skala derajat Celcius = 1 skala derajat Kelvin

1 skala Celsius < 1 skala Reamur

1 skala Celsius > 1 skala Fahrenheit

Secara matematis :

Gambar 5.24 ketetapan suhu

Gambar 5.25 contoh soal suhu
Termometer

Gambar 5.26 Termometer medis
Alat pengukur suhu yang dinyatakan dengan angka disebut
Termometer. Zat cair yang digunakan untuk bahan isian
termometer, karena mampu berubah volume jika ada perubahan
suhu.
Termometer yang sering dipakai yaitu termometer klinis berfungsi
sebagai pengukur suhu tubuh manusia. Terdapat angka 35oC -
42oC pada termometer.

Gambar 5.27 termometer
Untuk pengukur suhu ruangan dapat menggunakan termometer
dinding yang biasanya dipasang di dinding secara tegak. Skalanya
-50oC - 50oC.

Gambar 5.28 termometer laboratorium
Suhu minimum dan maksimum yang biasanya terdapat pada
rumah kaca yang didalamnya terdapat tanaman untuk penelitian
juga dapat diukur menggunakan termometer Maksimum dan
Minimum Six-Bellani.

Gambar 5.29 termometer maksimum dan minimum
Kalorimeter

Gambar 5.30 kalorimeter
Penerapan hukum kekekalan energi dilakukan dengan mengukur
kalor atau disebut dengan kalorimetri. Alat penentu besarnya suatu
zat memiliki kalor jenis dapat diukur dengan alat yang disebut
kalorimeter yang bekerja sesuai asas Black.

Gambar 5.31 Kalorimeter asas Black

Kalorimeter merupakan alat yang digunakan dalam mengukur
kalor jenis pada suatu zat ataupun bahan, seperti gambar yang di
atas. Bahan dasar untuk membuat kalorimeter adalah sebuah
bejana yang kalor jenisnya (ck) sudah diketahui seperti alumunium
dan tembaga.

Untuk menggunakan kalorimeter terdapat langkah-langkah
sebagai berikut

Timbang kalorimeter dan juga pengaduknya (mk)

Timbang kembali kalorimeter setelah diisi air. Kurangi hasilnya
dengan mk, dan didapat massa airnya (ma)

Gunakan termometer untuk mengukur suhu kalorimeternya air
serta pengaduk (ta = tk)

Timbang bahan yang kalor jenisnya akan diukur (mx)

Ukur suhu bahan setelah dipanaskan (tx)

Masukkan bahan yang telah dipanaskan dan perlahan diaduk di
dalam kalorimeter stelah itu suhu campurannya diukur (tcp)

Yang akan melepaskan kalor yaitu bahan yang kalor jenisnya akan
dicari, sedangkan penerima kalor yaitu kalorimeter dan air.

Menurut hukum kekekalan energi:

Gambar 5.32 Rumus hukum kekelana energi

Untuk menghitung kalor jenis bahan (cx) dapat dilakukan dengan
cara memasukkan hasil pengurangannya.

Persamaan Kalor

Gambar 5.33 Persamaan kalor
Suatu zat yang diberikan kalor akan mengalami kenaikan suhu,
contohnya ketika panci berisi air dipanaskan dengan kompor,
maka api pada kompor akan memberikan kalor untuk air.
Kemudian, suhu air awalnya hangat menjadi panas. Sehingga air
akan mengalami peristiwa kenaikan suhu. Apabila suhu air
mencapai 100oC (titik didih air) tetapi tetap dipanaskan terus maka
air akan berkurang jumlahnya karena menguap. Jika memanaskan
air dengan jumlah banyak maka semakin memerlukan waktu lama
dan membutuhkan banyak kalor. Jadi, kesimpulannya adalah
penyerapan kalor sama dengan massa zat dan perubahan suhu
yang terjadi pada suatu zat.
Secara matematis:

Gambar 5.34 rumus matematis persamaan kalor
Pada gambar diatas terdapat persamaan kalor dengan besaran m.c
merupakan kapasitas kalor (C).

Secara matematis:

Gambar 5.35 rumus kapasitas kalor
Besarnya kalor yang dibutuhkan supaya suhu suatu zat dapat naik
sebesar 1oC dan memiliki satuan J/oC disebut dengan kapasitas
kalor.
Asas Black

Gambar 5.36 Joseph Black
Joseph Black mengemukakan bahwa pertukaran kalor yaitu
dimana terdapat suatu zat yang berbeda suhu kemudian dicampur
menjadi satu sampai terjadi keseimbangan termal yang
menyebabkan kesamaan suhu pada kedua zat. Jika terjadi
kesamaan antara peristiwa penyerapan kalor dengan pelepasan
kalor itu berarti terdapat benda yang melepas kalor ke benda lain.
Itulah yang disebut sebagai hukum kekekalan energi atau Asas
Black.

Gambar 5.37 rumus hukum kekekalan energi atau Asas Black.
Perubahan Wujud Zat
Suatu zat dapat berubah wujud karena adanya kalor dan juga
karena melepaskan kalor. Ada dua jenis perubahan pada wujud zat
yang disebut perubahan kimia dan perubahan fisika. Contoh
perubahan kimia, pada saat kertas dibakar maka akan berubah
wujud menjadi arang setelah itu arang tersebut tidak bisa kembali
seperti semula tetapi menghasilkan zat yang baru. (perhatikan
gambar di bawah ini !)

Gambar 5.38 perubahan wujud zat
Pada gambar di bawah ini terdapat perubahan fisika seperti
mengembun, melebur, menyublim, membeku, dan menguap.

Gambar 5.39 perubahan fisika

Zat padat yang dapat berubah wujud menjadi zat cair disebut
mencair/melebur, sedangkan zat cair yang berubah wujud menjadi
zat padat disebut membeku. Pada saat melebur berarti terjadi
peristiwa penyerapan kalor dan pada saat peristiwa pelepasan
kalor maka akan terjadi pada proses membeku. Suatu zat
membutuhkan titik lebur untuk dapat melebur dan titik beku
untuk dapat membeku. Jika terjadi kesamaan antara kalor/titik
lebur dengan kalor/titik beku ini berarti zat tersebut memiliki zat
yang sama
Secara matematis:

Gambar 5.40 rumus persamaan kalor
Menguap merupakan proses dari perubahan wujud cair menjadi
zat gas dan mengembun merupakan proses perubahan wujud gas
menjadi zat cair. Penyerapan kalor terjadi ketika menguap dan
pelepasan kalor terjadi saat mengembun. Jika semua zat cair
mengalami gelembung-gelembung uap, maka dapat dikatakan zat
cair tersebut mendidih. Suhu zat disebut juga titik didih ketika
sedang mendidih. Kalor uap akan sama dengan kalor embunnya
jika pada zat yang sama.
Secara matematis:

Gambar 5.41 rumus persamaan kalor uap dan kalor embun
Menyublim merupakan perubahan dari wujud zat padat menjadi
zat gas tanpa melewati fase cair atau gas yang menjadi padat.
Penyerapan kalor akan terjadi jika ada perubahan dari zat padat
menjadi gas, sedangkan pelepasan kalor akan terjadi ketika gas
berubah menjadi zat padat. Contoh dari zat yang bisa menyublim
yaitu yodium, naftalin dan kapur barus.

Gambar 5.42 diagram perubahan wujud zat

Gambar 5.43 contoh soal perubahan kalor

PERPINDAHAN KALOR

Kalor merupakan energi panas yang berpindah dari benda yang
bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah. Satuan
kalor yaitu kalori yang disingkat kal. Untuk memanaskan 1 garam
air diperlukan satu kalori dalam banyaknya kalor hingga suhunya
naik 10C. James Prescott Joule, ahli di bidang fisika, melalui
beberapa kali percobaan hingga akhirnya diperoleh hubungan
sebagai berikut:

1 kal = 4,2 joule

1 kkal = 4.200 joule

1 joule = 0,24 kal

Jika ada perbedaan atau perubahan suhu, maka akan terjadi
perpindahan kalor dari suatu benda, namun jika suhunya sama
maka terjadi keseimbangan yang berarti tidak mengalami
perpindahan energi atau kalor. Perpindahan kalor dapat
dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu :

Konduksi (hantaran)

Gambar 5.44perpindahan kalor konduksi

Konduksi yaitu proses transformasi panas yang terjadi di dalam zat
perantara dimana suatu energi panas berpindah dari molekul satu
ke molekul yang ada di dekatnya dengan hanya melalui jalan
getaran termal berkala, tanpa terjadi pemindahan massa zat
perantara.
Contoh dari konduksi yaitu terjadi pada salah satu ujung besi yang
dipanaskan.
· Konveksi (aliran)

Gambar 5.45 perpindahan kalor konvelsi

Konveksi merupakan perpindahan kalor dari suatu tempat ke
tempat lain melalui zat perantara bersama perpindahan partikel-
partikel zat. Hanya dapat terjadi pada zat cair dan gas dimana hal
tersebut terjadi karena perbedaan massa jenis akibat pemanasan.
Contoh penerapan dari konveksi antara lain yaitu obat nyamuk,
cerobong, minyak wangi dan lain-lain. Untuk mencegah agar tidak
terjadi konveksi pada bangunan biasanya akan dipasang plafon
pada bagian bawah atap bangunan.
· Radiasi (pancaran)

Gambar 5.46 perpindahan kalor radiasi
Pada dasarnya radiasi adalah suatu perambatan energi dari sumber
energi ke lingkungannya tanpa zat perantara atau tidak
membutuhkan medium.
Contoh radiasi yaitu pada sinar matahari. Dengan pemakaian
kostum anti radiasi akan mencegah radiasi masuk, kemudian
rumah dicat putih untuk memantulkan kembali kalor dari radiasi
matahari.
Pemuaian

Gambar 5.47 pemuaian
Jika memberikan kalor pada suatu zat maka zat tersebut akan
memuai atau bertambah besar tergantung pada mula-mula ukuran
benda, besarnya kalor yang diberikan, dan jenis bahan. Contoh
penerapan dari konsep pemuaian tersebut adalah rel kereta api
yang memiliki celah.
Pemuaian terdapat tiga macam yaitu muai volume, muai panjang,
dan muai luas. Zat padat mengalami pemuaian tersebut sedangkan
gas dan zat cair hanya mengalami muai volume.
Muai panjang secara matematis:

Gambar 5. 48 rumus pemuaian
Koefisien muai luas pada suatu zat yaitu perubahan luas dari per
satuan luas tiap derajat perubahan suhu. Secara matematis.

Gambar 5.49 rumus pertambahan panjang pemuaian
Koefisien muai volume yaitu perubahan volume dari per satuan
volume tiap derajat perubahan suhu. Secara matematis:

Gambar 5.50 rumus perubahan volume pemuaian

Gambar 5.51 contoh soal pemuaian
Uraian berdasarkan urutan EtnoSTEM (Etno-sains, Etno-Technology,
Etno- Engineering, Etno-Mathematics)
1. Sains Ilmiah

a. Nama ilmiah Air
Air dalam proses pembuatan kue yangko ini di gunakan untuk
mencampurkan adonan dan juga untuk mencampurkan kacang
tanah sangrai halus dengan gula halus untuk isiannya, yang
memiliki nama latin Dihidrogen Oksida (H2O).

b. Nama ilmiah Ketan
Tepung ketan yang di pakai dalam pembuatan kue yangko ini
berasal dari jenis tumbuhan yang seperti padi, dan hasilnya pun
saat sudah di panen juga menjadi beras ketan yang kemudian akan
di haluskan dan menjadi tepung, tanaman ini memiliki nama latin
Oryza sativa glutinosa.

c. Nama ilmiah Gula
Dalam pembuatan kue yangko membutuhkan gula sebagai
pemanis alami agar terasa lebih nikmat, kenpa disebut pemanis
alami karena gula terbuat dari tanaman yang disebut tebu yang
akan di ambil airnya yang terasa manis kemudian di proses agar
menjadi gula, gula memiliki nama latin glukosa (C6H12O6).

d. Nama ilmiah Kacang tanah
Dalam pembuatan kue yangko khas Godong Grobogan ini akan
ada isian dalam kuenya dan disini saya menggunakan isian kacang

tanah yang sudah di sangrai sebagai isiannya, tanaman polong-
polongan atau legum anggota suku Fabaceae yang dibudidayakan,
serta menjadi kacang-kacangan kedua terpenting setelah kedelai di
Indonesia. Kacamg tanah memiliki nama latin Arachis hypogaea L.

2. Teknologi

a. Proses pembuatan Kue Yangko khas Godong, Grobogan
menurut aturan

Proses pembuatan Kue Yangko khas Godong, Grobogan

No. Tahapan Proses Pembuatan Gambar

1. Siapkan semua bahan-
bahannya, 200g tepung
ketan,
300ml air putih, 50g gula

. pasir, tepung maizena Gambar 5.52 bahan tema 5
sangrai,
100g kacang tanah sangrai,
3sdm gula halus, dan
2sdm air panas.

Gambar 5.53 bahan tema 5

Gambar 5.54 bahan tema 5

2. Pertama-tama, campurkan
tepung ketan, gula pasir dan
air putih.

Gambar 5.55 tahap 1 tema 5

3. Setelah itu tuang adonan
keloyang dan masukan
kedalam panci yang sudah
dipanaskan

Gambar 5.56 tahap 2 tema 5

4. Lalu, kukus adonan selama
kurang lebih 20 menit

Gambar 5.57 tahap 3 tema 5

5. Selama menunggu, kita bisa

membuat isian

kuenya, haluskan kacang

tanag yang sudah disangrai,

jangan terlalu halus maupun Gambar 5.58 tahap isian tema 5
terlalu kasar.

6. Kacang tanah yang sudah
dihaluskan tadi ditambah
dengan 3sdm gula halus
untuk menambah rasa manis, Gambar 5.59 tahap 2 isisan tema 5
dan juga di tambah 2sdm air

panas.

Gambar 5.60 tahapan isian tema
5 (seperti ini hasilnya)

7. Setelah 20 menit angkat

adonan dari kukusan, dan

tuang

ke wadah yang telah diberi

tepung maizena sangrai, Gambar 5.61 tahap 4 tema 5

lalu pipihkan adonan kulit

kue sampai merata.

8. Setelah pipih tambahkan isian
di atasnya ratakan dan
gulung memanjang

Gambar 5.62 tahap 5 tema 5

Gambar 5.63 tahap 6 tema 5

9. Setelah di gulung potong-
potong kue menjadi
beberapa bagian.

Gambar 5.64 tahap 7 tema 6

Gambar 5.65 tahap 8 tema 6

10. Sajikan kue dan kue yangko
khas dari daerah
godong, grobogan siap untuk
di nikmati dengan
segelas teh hangat.
Gambar 5.66 tahap akhir tema 5

b. Proses penyangraian menurut aturan
Proses penyangraian kacang tanah di awali dengan memanaskan

wajan terlebih dahulu, setelah dirasa cukup panas masukan kacang tanah
secukupnya kedalam wajan panas tanpa diberi minyak, sangrai sampai
kulit tipis kacang mengelupas agar saat di haliskan hasilnya bersih akan
tetapi jangan terlaku lama karena nanti bisa hangus atau gosong, gunakan
api kecil saja saat menyangrainya, setwlah dirasa cukup angkat kacang
dan diamkan sejenak agar agak dingin setwlah itu baru kacang bisa
dihaluskan.

3.Teknik (Engineering)
1. Proses lamanya mengukus adonan kue
Proses pengukusan dengan api sedang dan waktu sekitar 20 menit
saja, jangan terlalu lama dalam pengukusan karena jika terlalu
lama adonan kue tidak bisa kenyal jadi pastikan tidak terlalu
matang agar adonan kue kenyal seperti kue mochi karena ciri khas
dari kue yangko khas Godong, Grobogan adalah kulit kue yang
kenyal seperti mochi dengan isian kacang di dalamnya.
2. Proses cara menggulung kue yangko
Proses penggulungan kue dilakukan saat adonan kue baru saja
diangkat dari kukusan, adonan yang telah di angkat langsung

dituangkan diatas alas yang telah di beri tepung maizena sangrai,
setelah itu diatas adonan di beri tepung maizena sangrai lagi agar
saat kita pipihkan adonan tidak menempel di tangan, lalu pipihkan
adonan dengan menekannya dengan tangan ataupun dengan alat,
setelah pipih baru beri isian didalamnya, taburi kacang secara
merata lalu gulung memanjang, guling ujungnya dan rekatkan
dengan ujung lainnya, setelah itu baru kue bisa di potong.

4.Matematika

1. Pengunaan komposisi bahan

Komposisi bahan yang digunakan untuk membuat kue yangko

adalah 200g tepung ketan, 300ml air putih, dan 50g gula pasir.

Sedangkan untuk isian kue 100g kacang tanah sangrai, 3 sendok

makan gula halus (sesuai selera), 2 sendok makan air panas

(secukupnya), dan tepung maizena sangrai (secukupnya).

2.Perhitungan untung rugi apabila dijual

Perhitungan keuntungan apabila di jual dengan satu kali produksi,

 Tepung ketan = 7.000

 Gula pasir = 17.000

 Kacang tanah = 5.000

 Gula halus = 6.000

 Tepung maizena = 7.000

Jumlah = 42.000

Yang menghasilakn sekitat 30 buah kue yangko yang dimana satu

kue jika di jual seharga Rp 1.500.

Akan tetapi di tempat saya jika ingin membeli kue yangko untuk

acara ataupun untuk di konsumsi sendiri haruslah pesan terlebih

dahulu karena kue yangko ini tidaklah di jual di pasar-pasar seperti

halnya jajanan tradisional lainnya.

Hasil Wawancara dengan pembut Kue Yangko

Anita : “Assalamualaikum bu, Saya Anita Siwi Negari dari
Universita PGRI Semarang, saya mendapatkan tugas kampus
untuk mengulik masalah kearifan lokal didaerah masing-masing
bu dan saya tertarik dengan kue yangko di daerah Godong,
Grobogan , Jawa Tengah ini bu, nah apa sie perbedaan kue yangko
ini dengan kue yangko yang lain bu misal saja jogja?”

Ibu Ana : “Waalaikumsalam baik mba, memang kue yangko di
daerah Godong, Grobogan ini tidak begitu terkenal ya mba tidak
seperti di jogja yang memang di perjual belikan layaknya jajanan
pasar lain, itu perbedaannya mba lalu selain itu mungkin dari segi
bentuk dan warna juga berbeda mba dari kue yangko di daerah
yogyakarta.”

Anita: “Baik ibu, tadi ibu menyebutkan bahwa kue yangko ini
tidak di perjual belikan seperti jajanan pasar lain, lalu bagaimana
masyarakat Godong, Grobogan ini ingin mengkonsumsi sebagai
cemilan bu? Apakah harus membuat sendiri atau bagaimana nggih
bu?”

Ibu Ana : “Iya mba, untuk jika ada yang ingin mengkonsumsi kue
yangko ini biasanya mereka akan pesan terlebih dahulu seperti itu
mba atau jika tidak, ingin membuat sendiri bisa juga mba nanti kan
di ajari caranya, seperti itu.”

Anita : “Apakah ada patokan harga untuk satu potong kue yangko
ini bu jika ingin memesan?”

Ibu Ana : “Untuk patokan harga saya tidak bisa mematok harga
untuk satu potong kuenya ya mba, soalnya biasanya masyarakat
sini memesan dengan jajanan pasar lain dalam satu kardus snak
untuk sebauh acara seperti itu mba.”

Anita : Baik ibu, bolehkah saya tahu bahan-bahan apa saja yang di
butuhkan untuk pembuatan kue yangko ini bu?”

Ibu Ana : “ Untuk bahan-bahan biasanya kami menggunakan 200g
tepung ketan, 300ml air putih, 50g gula pasir, tepung maizena
sangrai, 100g kacang tanah sangrai, 3sdm gula halus, dan 2sdm air
panas. Untuk membuat satu gulung kue yangko yang bisa di
potong-potong untukbeberapa kotak snak mba.”

Anita : “Langkah-langkah tahapan pembutannya itu bagaimana
nggih bu?”

Ibu Ana : “Untuk langkah-langkahnya itu, Pertama Siapkan semua
bahan-bahan, 200g tepung ketan, 300ml air putih, 50g gula pasir,

tepung maizena sangrai, 100g kacang tanah sangrai, 3sdm gula
halus, dan 2sdm air panas. Lalu, campur tepung ketan, gula pasir
dan air putih. Selanjutnya, tuang adonan keloyang dan masukan
kedalam panci yang sudah dipanaskan. Kukuslah adonan selama
kurang lebih 20 menit. Selama menunggu, kita bisa membuat isian
kuenya, haluskan kacang tanag yang sudah disangrai, jangan
terlalu halus maupun terlalu kasar. Kemudian, Kacang tanah yang
sudah halus ditambah dengan 3sdm gula halus untuk menambah
rasa manis, dan juga di tambah 2sdm air panas. Setelah 20 menit
angkat adonan dari kukusan, dan tuang ke wadah yang telah diberi
tepung maizena sangrai, dan pipihkan adonan kulit kue sampai
merata. Setelah pipih di beri isian di atasnya ratakan dan gulung
memanjang. Setelah di gulung potong kue menjadi beberapa
bagian. Sajikan kue dan kue yangko khas dari daerah godong,
grobogan siap untuk di nikmati dengan segelas teh hangat.

Anita : “Baik ibu, terima kasih atas waktunya dan ilmu dari
pembuatan kue yangko ini bu, maaf jika saya ada salah kata nggih
bu, wassalamualaikum wr.wb.”

Ibu Ana : “Iya mba, waalaikumsalam wr.wb

Proses pembuatan Kue Yangko Khas Godong, Grobogan bisa
dilihat di laman youtube berikut : https://youtu.be/gfGzC_8bgPY

Gambar 5.75 Proses pembuatan kue yangko

TEMA 6

Pembelajaran Berbasis Etno-STEM dengan Tema
“Combro Isian Oncom Maknyus”
Oleh :

Anggun Nur Insani suraya
Mahasiswi PGSD FIP Universitas PGRI Semarang

Rafika Yuli Arumsari
Mahasiswi PGSD FIP Universitas PGRI Semarang

Ismed Priyaputra Nuryadi
Mahasiswi PGSD FIP Universitas PGRI Semarang

Novida Ismiyana
Mahasiswi PGSD FIP Universitas PGRI Semarang

Amelia Fadillatuz Zulfa
Mahasiswi PGSD FIP Universitas PGRI Semarang

Atik Nur Mawadah
Mahasiswi PGSD FIP Universitas PGRI Semarang

Disaat pandemi seperti ini, semua serba online termasuk dengan
pembelajaran pada semester ini. Kelompok kami mendapatkan
pengalaman yang luar biasa yaitu mengunjungi industri rumah tangga
pembuatan Oncom. Materi yang kami ambil adalah kearifan lokal yang
berada di masyarakat di sekitar tempat tinggal kami di daerah Demak,
Jawa Tengah. Produk oncom dari bungkil tahu adalah tema yang kami
ambil. Produk tersebut sangat sesuai ketika dikaitkan dengan pembuatan
perangkat pembeloajaran tematik di sekolah dasar, khususnya di kelas V
pada Tema 6 Subtema 1

Gambar 3.1 Skema Etno-STEM Tema Combro Isian Oncom

Oncom adalah makanan Indonesia asli yang berasal dari fermentasi
ragi oncom, dan menghasilkan kapang, biasanya kapang oncom berjenis
neurospora. Pada proses pembuatannya, tidak menggunakan bahan kimia
apapun, sehingga aman dikonsumsi. Oncom memiliki kandungan gizi
yang tak kalah dari tempe maupun tahu. Oleh sebab itu, oncom menjadi
alternatif untuk memperoleh gizi dengan harga terjangkau. Oncom
dahulunya hanya terkenal di daerah Jawa Barat saja, namun untuk masa
sekarang hampir seluruh Indonesia mengetahui oncom.

Diungkapkan Yati Setiyati, seorang dosen tata boga, proses
pembuatan oncom sangat sederhana sekali. Pertama siapkan bahan –
bahan yang berkualitas baik, berupa bungkil tahu atau ampas dari
perasan kacang kedelai yang berwarna putih bersih. Ampas tahu dapat
ditemukan pada pabrikpembuat tahu atau susu kedelai, pembuatan
oncom harus menggunakan ampas yang masih segar, jika ampas tersebut
sudah berbau asam menandakan bahwa ampas tersebut sudah tercemar
oleh mikroba perusak.

Alat, bahan dan tempat pembuatannyapun harus bersih. Karena
ditakutkan adanya mikroba perusak yang membuat pembuatan oncom
gagal. Oncom biasanya banyak dibuat untuk isian Combro. Oncom di
masak pedas lalu dibuat isian combro agar lebih nikmat, selain itu oncom

juga bisa dibuat oseng – oseng oncom pedas untuk lauk, dan masih
banyak lagi.

Uraian lengkap berdasarkan bidang kajian keilmuan sesuai kurikulum

1. Materi dan Perubahannya

Pembuatan Oncom dapat berasal dari ampas tahu yang
kemudian dihancurkan dan diperas serta dipisahkan antara sari
kedelainya dengan ampasnya. Setelah itu ampas tahu atau ampas
dari kedelai yang telah dihancurkan tersebut di kukus lalu
kemudian diberi ragi oncom.

Setelah tahap peragian atau fermentasi. Kapang oncom
dapat mengeluarkan enzim lipase dan protease yang aktif selama
proses fermentasi dan memegang peran penting dalam
menguraikan pati menjadi gula, penguraian bahan – bahan dinding
dan penguraian lemak, serta pembentukan sedikit alkohol dan
berbagai ester yang memiliki bau sedap dan harum.

Setelah proses fermentasi selesai akan terbentuk kapang
oncom yang kemudian oncom terlihat seperti padat dan berwarna
jingga. Kapang yang digunakan adalah neurospora sithopila .
proses ini dapat terjadi pada lingkungan aerob (ada oksigen) dan
anaerob (tidak ada oksigen), tergantung dari sifat
mikroorganismenya.

2. Suhu dan Kalor

Dalam proses fermentasi pada oncom dipengaruhi oleh
suhu dan kalor. Suhu merupakan ukuran panas atau dinginnya
suatu benda. Setelah calon oncom dibungkus, kemudian
difermentasikan pada suhu kamar 38 - 40°C ditempat yang agak
gelap. Kapang oncom termasuk mikroba yang bersifat mesofilik,
yaitu dapat bertumbuh baik pada suhu ruang 25 - 40°C. jika suhu


Click to View FlipBook Version