The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Buku tentang burung-burung yang ada di Area Konservasi Prof. Sumitro Djojohadikusumo (AK-PSD Arsari)

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Andi Sis, 2023-11-14 23:04:12

Burung di AK-PSD Arsari

Buku tentang burung-burung yang ada di Area Konservasi Prof. Sumitro Djojohadikusumo (AK-PSD Arsari)

Keywords: burung

Buku Burung AK-PSD Arsari 33 Foto: Virdana/AK-PSD Arsari 14. Cekakak sungai (Todirhamphus chloris) Klasifikasi 1) Filum : Chordata 2) Kelas : Aves 3) Ordo : Coraciiformes 4) Famili : Alcedinidae 5) Genus : Todirhamphus 6) Spesies : T. chloris Boddaert, 1783 7] Eng. Name : Collared Kingfisher Deskripsi Cekakak sungai memiliki tubuh berukuran sedang dengan panjang tubuh mencapai 24 cm. Warna yang mendominasi tubuhnya yaitu biru dan putih. Hanya pada bagian mahkota, sayap, punggung, dan ekor yang terdapat kilauan warna biru kehijauan yang terang. Di matanya terdapat garis berwarna hitam. Kekang putih, kerah dan tubuh bagian bawah putih


34 Buku Burung AK-PSD Arsari bersih. Iris matanya berwarna cokelat, dengan paruh atas abu tua, paruh bawah pucat, dan kaki berwarna abu-abu. Burung ini mempunyai kekhasan yaitu ada kerah putih di bagian lehernya. Ekologi dan Habitat Spesies ini menggunakan lubang sebagai sarangnya, baik lubang pohon alami maupun liang yang digali sendiri oleh burung-burung lain di pohon busuk, sarang rayap arboreal, atau tepian tanah, mereka juga akan menempati lubang dari burung pelatuk tua. Musim berbiak burung cekakak sungai yaitu diantara bulan Maret - Juni dan September - Desember, biasanya menghasilkan 2-5 telur berbentuk bulat dan berwarna keputihan yang diletakkan langsung di dalam lubang tanpa menggunakan bahan sarang. Kedua induk akan ikut serta dalam mengerami telur dan memberi makan anakannya. Burung ini merupakan jenis burung karnivora, pemakan kadal, serangga besar, katak, ulat, dan cacing, untuk mangsa yang berukuran besar, mereka akan membanting-bantingkan dahulu sebelum dimakan. Bertengger pada bebatuan atau pohon dan memiliki suara yang keras hampir terdengar sepanjang hari. Spesies ini paling banyak ditemukan di daerah pesisir, terutama di rawa bakau. Ia juga mendiami lahan pertanian, hutan terbuka, padang rumput, dan taman. Di beberapa pulau, terlihat lebih jauh ke pedalaman, mulai dari hutan atau pegunungan sampai ketinggian 1.200 mdpl. Distribusi Seluruh Indonesia.


Buku Burung AK-PSD Arsari 35 Foto: Virdana/AK-PSD Arsari 15. Kirik-kirik biru (Merops viridis) Klasifikasi 1) Filum : Chordata 2) Kelas : Aves 3) Ordo : Coraciiformes 4) Famili : Meropidae 5) Genus : Merops 6) Spesies : M. viridis Linnaeus, 1758 7) Eng. Name : Blue-throated Bee-eater Deskripsi Panjang tubuh 21 cm. Pada burung dewasa, memiliki mahkota dan mantel berwarna cokelat, setrip mata hitam, sayap hijau kebiruan, tunggir dan ekor berpita biru pucat. Tubuh bagian bawah hijau pucat dengan tenggorokan biru mencolok. Sedangkan pada remaja, belum ada perpanjangan bulu ekor, kepala dan bagian seluruh tubuh berwarna hijau. Iris merah atau biru, paruh hitam, kaki abu-abu atau cokelat.


36 Buku Burung AK-PSD Arsari Ekologi dan Habitat Habitat burung ini mencakup berbagai macam dataran datar, seperti lahan pertanian, pinggiran kota, tepi sungai, bukit dan tempat terbuka berpasir. Pada waktu tertentu pindah ke kanopi hutan dan ke hutan bakau. Kelompok berkisar antara 50 hingga 200 pasang, setiap pasang dapat menghasilkan 2-7 butir telur. Burung ini merupakan pemakan serangga seperti lebah, tawon, kumbang dan lalat. Distribusi Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.


Buku Burung AK-PSD Arsari 37 Foto: Virdana/AK-PSD Arsari Ordo: Cuculiformes 16. Bubut besar (Centropus sinensis) Klasifikasi 1) Filum : Chordata 2) Kelas : Aves 3) Ordo : Cuculiformes 4) Famili : Cuculidae 5) Genus : Centropus 6) Spesies : C. sinensis Stephens, 1815 7) Eng. name : Greater Coucal Deskripsi Panjang tubuh 38-48 cm. Tubuh bewarna hitam dengan kilauan ungu, sayap dan punggung bewarna coklat berangan, iris merah, paruh dan kaki hitam.


38 Buku Burung AK-PSD Arsari Ekologi dan Habitat Sarang berbentuk bola yang diletakkan pada rerumputan atau semak lebat. Musim berbiak pada bulan Maret, April, dan Mei. Memiliki jumlah telur 3-4 butir yang bewarna putih dengan tanda kuning. Biasa ditemukan pada berbagai habitat terutama pertanian, perkebunan, tepi sungai, hutan sekunder dan hutan mangrove. Sering hinggap di atas tanah atau pada semaksemak kecil dan pohon-pohonan. Walau demikian bubut besar lebih menyukai vegetasi yang rapat, sering ditemukan pada dataran rendah sampai ketinggian 800 mdpl. Burung ini mencari makan pada semak-semak dan pohon-pohon, yang menjadi makananannya adalah ulat, belalang, kumbang, hemiptera, katak dan kadal. Distribusi Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali.


Buku Burung AK-PSD Arsari 39 Foto: Septiansyah/AK-PSD Arsari 17. Kangkok erasia (Cuculus canorus) Klasifikasi 1) Filum : Chordata 2) Kelas : Aves 3) Ordo : Cuculiformes 4) Famili : Cuculidae 5) Genus : Cuculus 6) Spesies : C. canorus Linnaeus, 1758 7) Eng. name : Common Cuckoo Deskripsi Panjang tubuh 32-33 cm. Bewarna abu-abu dengan ekor dan sayap kehitaman, bagian perut bewarna putih dengan garisgaris hitam. Iris dan lingkaran mata bewarna kuning, paruh bewarna cokelat (paruh bagian atas) dan kuning (paruh bagian bawah). Kaki berwarna kuning.


40 Buku Burung AK-PSD Arsari Ekologi dan Habitat Termasuk burung migran, melakukan migrasi pada musim dingin ke Asia Selatan-Tenggara. Berbiak di Erasia dan bermigrasi ke Afrika dan Asia Tenggara. Burung ini dikenal sebagai burung parasit karena menetaskan telurnya di sarang burung lain dan meninggalkannya untuk dirawat sampai dewasa oleh burung tersebut, bahkan burung ini dapat menyelundupkan telurnya pada 100 jenis burung lain. Burung ini menyukai daerah terbuka dengan jenis makananannya berupa belalang, kadal, ulat bulu, ular dan bahkan biji-bijian. Distribusi Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali.


Buku Burung AK-PSD Arsari 41 Foto: Septiansyah/AK-PSD Arsari 18. Kadalan birah (Phaenicophaeus curvirostris) Klasifikasi 1) Filum : Chordata 2) Kelas : Aves 3) Ordo : Cuculiformes 4) Famili : Cuculidae 5) Genus : Phaenicophaeus 6) Spesies : P. curvirostris Shaw, 1810 7) Eng. name : Chestnut-breasted Malkoha Deskripsi Memiliki ukuran tubuh dengan panjang 42-49 cm dan ekor yang tebal dan panjang. Mahkota dan bagian tengkuk berwarna abu-abu, mata biru pucat dengan lingkaran kuning mengelilingi bola mata, dan terdapat warna merah pada sekitaran mata sampai penutup telinga, paruh berwarna putih kehijauan dan paruh bagian bawah berwarna cokelat, punggung merah hijau


42 Buku Burung AK-PSD Arsari pucat, warna perut merah karat, ujung ekor berwarna merah keunguan, bagian kaki berwarna cokelat. Ekologi dan Habitat Burung ini sering dijumpai berpasangan maupun dalam kelompok kecil bertengger di ranting pohon dengan durasi waktu yang cukup lama untuk memamakan serangga sebelum pindah ke pohon lainnya pada hutan yang memiliki vegetasi rimbun dan pepohonan yang lebat, pinggiran hutan serta rawa gambut dengan ketinggian maksimal 1.100 mdpl, waktu berbiak pada bulan Juni-Agustus dengan sekali berbiak mengeluarkan 2-3 butir telur yang berwarna putih-keputihan. Distribusi Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan.


Buku Burung AK-PSD Arsari 43 Foto: Virdana/AK-PSD Arsari 19. Kedasi hitam (Surniculus lugubris) Klasifikasi 1) Filum : Chordata 2) Kelas : Aves 3) Ordo : Cuculiformes 4) Famili : Cuculidae 5) Genus : Surniculus 6) Spesies : S. lugubris Horsfield, 1821 7) Eng. Name : Drongo Cuckoo Deskripsi Panjang tubuh 23-25 cm. Mulai dari paruh sampai ekor seluruhnya berwarna hitam mengkilap, memiliki garis putih di bawah sayap, terdapat bercak pada tengkuk berwarna putih yang jarang kelihatan, paha putih, bentuk ekor menggarpu dengan panjang sama dengan tubuh sedangkan bulu penutup ekor bawah berwarna putih, kaki berwarna abu-abu.


44 Buku Burung AK-PSD Arsari Ekologi dan Habitat Burung jenis ini tidak memiliki sarang dan bersifat parasit pada sarang jenis burung lain seperti dari famili Timaliidae. Biasanya satu kali berkembangbiak hanya memproduksi 2 butir telur berwarna merah jambu bercorak cokelat. Masa berbiak bulan Juli, September, November sampai Maret. Hidup soliter, biasanya memakan serangga, ulat bulu dan belalang dimana kedasi hitam ini dapat ditemukan pada lahan terbuka, semak belukar dan pinggir hutan dengan ketinggian maksimal 1.300 mdpl. Distribusi Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali, Sulawesi, dan Maluku.


Buku Burung AK-PSD Arsari 45 Foto: Wahyudi/AK-PSD Arsari Ordo: Falcaniformes 20. Alap-alap capung (Microhierax fringillarius) Klasifikasi 1) Filum : Chordata 2) Kelas : Aves 3) Ordo : Falconiformes 4) Famili : Falconidae 5) Genus : Microhierax 6) Spesies : M. fringillarius Drapiez, 1824 7) Eng. Name : Black-thinghed Falconet Deskripsi Panjang tubuh 14-16 cm. Paruh kecil pendek berlikuk dan tajam berwarna hitam, penutup telinga dan mahkotanya bewarna hitam dengan garis putih dibelakang mata, iris mata cokelat, serta terdapat bercak putih diatas paruh, tubuh bagian


46 Buku Burung AK-PSD Arsari atas berwarna hitam mengkilap dengan bintik putih pada sayap dan ekor, dahi menuju dada berwarna putih, perut warna merah karat, kaki dan tunggir berwarna hitam. Ekologi dan Habitat Merupakan jenis burung predator terkecil dengan makanan utama berupa serangga seperti kupu-kupu, belalang dan capung, bahkan burung ini bisa memangsa pakannya dengan cara mengejar mangsa dan menangkapnya ketika terbang. Sering ditemukan bertengger pada pucuk pepohonan kering atau mati di area terbuka, pinggiran hutan dengan ketinggian di bawah 1.500 mdpl, burung ini bersarang pada lubang pohon yang sudah lapuk atau mati, bagian dalam sarang tidak ditemukan material penyusunnya, berkembangbiak sekitar bulan Februari-Maret di semenanjung Malaysia, Sumatera, dan Jawa, sedangkan di Kalimantan sekitar bulan November-Desember, dalam satu kali kawin menghasilkan 2-5 butir telur. Distribusi Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali.


Buku Burung AK-PSD Arsari 47 Foto: Septiansyah/AK-PSD Arsari Ordo: Paciformes 21. Takur tenggeret (Psilopogon australis) Klasifikasi 1) Filum : Chordata 2) Kelas : Aves 3) Ordo : Paciformes 4) Famili : Megalamidae 5) Genus : Psilopogon 6) Spesies : P. australis Horsfield, 1821 7) Eng. Name : Blue-eared barbet Deskripsi Panjang tubuh 16 cm. Mahkota depan dan penutup telinga berwarna hitam berpinggiran merah, ukuran paruhnya besar dengan corak merah lebar, sedangkan bagian bawah tenggorokkan berwarna hitam, dan tubuh didominasi warna hijau kecuali bagian bawah tubuhnya berwarna zaitun keemasan.


48 Buku Burung AK-PSD Arsari Ekologi dan Habitat Cukup umum ditemukan pada hutan terbuka, perkebunan dan pinggiran sungai. Burung ini merupakan jenis burung pemakan buah-buahan, ficus juga serangga. Jenis burung ini memiliki habitat di hutan primer, hutan sekunder, perkebunan, dan tersebar sampai ketinggian 2.000 mdpl. Distribusi Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali.


Buku Burung AK-PSD Arsari 49 Foto: Virdana/AK-PSD Arsari Ordo: Passeriformes 22. Kapasan kemiri (Lalage nigra) Klasifikasi 1) Filum : Chordata 2) Kelas : Aves 3) Ordo : Passeriformes 4) Famili : Campephagidae 5) Genus : Lalage 6) Spesies : L. nigra Forster, 1781 7) Eng. name : Pied Triller Deskripsi Memiliki ukuran tubuh kecil yaitu 16 cm. Mahkota kepala berwarna hitam dan putih, paruh, alis, dada, perut sampai ekor bagian bawah bewarna putih. Sayap terdapat warna putih dan hitam seolah membentuk belang hitam-putih, strip mata dan


50 Buku Burung AK-PSD Arsari kaki berwarna hitam. Burung jantan mempunyai tubuh bagian atas berwarna hitam, tunggir abu-abu, garis sayap putih dengan pinggiran putih sampai penutup sayap dan bulu ekor terluar. Burung betina mirip dengan jantan, tetapi lebih berwarna cokelat dari pada hitam dan seluruh dada bergaris hitam. Iris cokelat, paruh abu-abu dengan ujung hitam, serta kaki hitam. Ekologi dan Habitat Merupakan burung pemakan serangga yang mempunyai habitat di lahan pertanian, dataran rendah terbuka, hutan sekunder, dan hutan mangrove. Burung ini tersebar sampai dengan ketinggian 1.000 mdpl. Burung ini memiliki karakteristik agak pemalu, karena sering bersembunyi di dalam rimbunan yang jauh dari keramaian. Hidup soliter, berpasangan, atau kadang-kadang dalam kelompok kecil. Kapasan kemiri biasa mengkonsumsi serangga seperti laba-laba juga ulat. Berbiak bulan Februari-Juli. Ketika berkembangbiak, kapasan kemiri akan bertelur sebanyak 2 butir dengan warna telurnya kuning tua serta terdapat bintik coklat dengan meletakannya pada sarang yang terbuat dari ranting dengan bentuk cawan yang terletak pada dahan-dahan pohon. Distribusi Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali.


Buku Burung AK-PSD Arsari 51 Foto: Virdana/AK-PSD Arsari 23. Sepah tulin (Pericrocotus igneus) Klasifikasi 1) Filum : Chordata 2) Kelas : Aves 3) Ordo : Passeriformes 4) Famili : Campephagidae 5) Genus : Pericrocotus 6) Spesies : P. igneus Blyth, 1846 7) Eng. Name : Fiery minivet Deskripsi Panjang tubuh 15-16 cm. Jantan memiliki mahkota berwarna hitam, sayap, tunggir dan bagian bawah berwarna merah, sedikit lebih pucat pada bagian perut dan semburat jingga pekat dibagian sayap. Betina pada bagian atas berwwarna kelabu, bagian bawah ke dagu dan dahi kuning bersemburat jingga, sayap berwarna kuning jingga dengan tunggir berwarna kemerahan.


52 Buku Burung AK-PSD Arsari Ekologi dan Habitat Sarang berbentuk cawan, diletakkan di cabang pohon yang terbuat dari ranting, ijuk, lumut dan kulit kayu. Musim berbiak biasanya pada bulan Mei - Juli. Telurnya berwarna kekuningan pucat, dengan bercak cokelat dan abu-abu. Hidup berkelompok dan bergabung dengan kawanan spesies burung lainnya dalam mencari makan. Habitatnya cukup bervariasi mulai dari hutan sekunder, tepi hutan, hutan rawa gambut, hutan sekunder yang tumbuh subur, serta hutan pantai dan hutan bakau. Dapat dijumpai dihutan dataran rendah mulai 600 – 1.200 mdpl. Hidup di tajuk pohon hutan dataran rendah yang berdaun lebar dan memakan serangga yang ada di pepohonan. Distribusi Sumatera dan Kalimantan.


Buku Burung AK-PSD Arsari 53 Foto: Septiansyah/AK-PSD Arsari 24. Cica dau besar (Chloropsis sonnerati) Klasifikasi 1) Filum : Chordata 2) Kelas : Aves 3) Ordo : Passeriformes 4) Famili : Chloropseidae 5) Genus : Chloropsis 6) Spesies : C. sonnerati Jardine & Selby, 1827 7) Eng. name : Greater Green Leafbird Deskripsi Panjang tubuh 18-21 cm. Seluruh tubuh bewarna hijau dengan tenggorokan hitam (jantan) atau kuning (betina). Setrip malar biru, ada bintik kebiruan pada bahu, namun tidak ada warna biru pada bagian sayap. Pada betina memiliki mata bewarna kuning. Burung yang belum dewasa mirip burung betina tetapi berwarna lebih kuning. Iris berwarna cokelat gelap, paruh dan kaki abu-abu kebiruan.


54 Buku Burung AK-PSD Arsari Ekologi dan Habitat Bersarang pada ranting percabangan pohon dengan sarang berbentuk mangkuk kecil terbuka. Musim berbiak pada bulan April (Jawa). Burung betina mengerami telur dan membesarkan anak sendirian tanpa bantuan dari pejantan. Hidup pada kanopi tengah sampai atas pohon yang tinggi dan menyukai tajuk pohon berdaun lebat, ditemukan sendirian atau berpasangan, kadang-kadang dalam kelompok campuran. Biasa ditemukan pada berbagai habitat seperti hutan primer, hutan sekunder, dan hutan mangrove. Sering ditemukan pada dataran rendah sampai ketinggian 1.100 mdpl. Burung ini mencari makan pada semak-semak dan pohon-pohon, yang menjadi makananannya berupa serangga, buah-buahan, dan terkadang nektar bunga. Distribusi Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.


Buku Burung AK-PSD Arsari 55 Foto: eBird.org 25. Cinenen belukar (Orthotomus atrogularis) Klasifikasi 1) Filum : Chordata 2) Kelas : Aves 3) Ordo : Passeriformes 4) Famili : Cisticolidae 5) Genus : Orthotomus 6) Spesies : O. atrogularis Temminck, 1836 7) Eng. name : Dark-necked Tailobird Deskripsi Panjang tubuh 11 -12 cm. Jantan bermahkota merah karat, pada bagian wajah berwarna keabuan, bagian bawah kelabu keputihan, dada bagian atas berwarna kehitaman tepat di bagian tenggorokkan dan dada, tungging berwarna kuning, serta bagian atas dan ekor hijau zaitun gelap. Perbedaannya dengan Cinenen pisang adalah pada bagian tengkuk merah karat,


56 Buku Burung AK-PSD Arsari punggung lebih hijau, penutup ekor bawah dan paha berwarna kuning. Burung ini mempunyai iris berwarna cokelat dengan paruh atas berwarna hitam. Ekologi dan Habitat Cinenen belukar umumnya ditemukan di hutan hujan dataran rendah, seperti tepian hutan dan sering dijumpai di daerah perkebunan. Burung ini juga dapat ditemukan di kanopi hutan primer dan sekunder. Burung ini membuat sarang di tepi daun dengan bantuan sarang laba-laba. Distribusi Sumatera dan Kalimantan.


Buku Burung AK-PSD Arsari 57 Foto: Septiansyah/AK-PSD Arsari 26. Cinenen kelabu (Orthotomus ruficeps) Klasifikasi 1) Filum : Chordata 2) Kelas : Aves 3) Ordo : Passerifomes 4) Famili : Cisticolidae 5) Genus : Orthotomus 6) Spesies : O. ruficeps Lesson, 1830 7) Eng. Name : Ashy Tailordbird Deskripsi Panjang 11-12 cm dengan dominan bulu berwarna coklat kemerahan. Pejantan burung ini memiliki bagian wajah berwarna merah karat, tubuh abu-abu dengan warna pada bagian perut lebih pucat. Betina berwajah pucat, tenggorokan keputihan, dan bagian bawah terlihaat lebih pucat. Bagian bawah badan ditutupi bulu berwarna abu-abu kecokelatan memutih pada bagian


58 Buku Burung AK-PSD Arsari bawah. Kaki langsing dan rapuh berwarna merah. Ekor tersusun bertingkat dan terangkat setiap kali beraktivitas. Ekologi dan Habitat Umum ditemukan pada habitat dataran rendah dekat perairan dan hutan perbukitan, umumnya ditemui di daerah bakau. Mengunjungi hutan terbuka, pinggir hutan, hutan mangrove, semak-semak tepi pantai, kebun, tumbuhan sekunder, dan rumpun bambu. Aktif di lantai hutan dan puncak pohon. Distribusi Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.


Buku Burung AK-PSD Arsari 59 Foto: Septiansyah/AK-PSD Arsari 27. Perenjak jawa (Prinia familiaris) Klasifikasi 1) Filum : Chordata 2) Kelas : Aves 3) Ordo : Passeriformes 4) Famili : Cisticolidae 5) Genus : Prinia 6) Spesies : P. familiaris Horsfield, 1821 7) Eng. Name : Bar-winged prinia Deskripsi Panjang 13 cm. Pada umumnya garis sayap ganda dan ujung ekor putih khas, bagian atas cokelat zaitun, kepala abuabu, iris merah, tenggorokan dan dada putih ke perut kekuningan.


60 Buku Burung AK-PSD Arsari Ekologi dan Habitat Umumnya menghuni beragam habitat termasuk semak terbuka, perkebunan, dan sering bermain di tanah. Burung ini termasuk lincah, sering ditemui di tempat terbuka atau daerah bersemak di taman, pekarangan, tepi sawah, hutan sekunder, hingga ke hutan bakau. Mangsanya berupa aneka serangga dan ulat, perenjak jawa berburu mulai dari permukaan tanah hingga tajuk pepohonan. Burung ini membuat sarangnya di rerumputan atau semak-semak hingga ketinggian sekitar 1,5 m di atas tanah. Sarang berbentuk bola kecil dianyam dari rerumputan dan serat tumbuhan. Habitat perenjak jawa dapat ditemukan hingga ketinggian 900 mdpl di Pulau Sumatera. Hanya di wilayah Sumatera Utara yang tidak ditemukan habitat perenjak jawa. Sementara itu, habitat perenjak jawa sangat umum ditemukan di Pulau Jawa dan Pulau Bali pada ketinggian 1.500 mdpl. Distribusi Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali dan Nusa Tenggara.


Buku Burung AK-PSD Arsari 61 Foto: Virdana/AK-PSD Arsari 28. Gagak hutan (Corvus enca) Klasifikasi 1) Filum : Chordata 2) Kelas : Aves 3) Ordo : Passeriformes 4) Famili : Corvidae 5) Genus : Corvus 6) Spesies : C. enca Horsfield, 1822 7) Eng. Name : Sunda Crow Deskripsi Panjang tubuh 43-47 cm. Tubuh bewarna hitam dengan iris cokelat, paruh hitam dan kaki hitam. Ekologi dan Habitat Bersarang pada puncak pohon tinggi yang terbuat dari tumpukan ranting-ranting. Musim berbiak pada bulan November-


62 Buku Burung AK-PSD Arsari Mei. Memiliki jumlah telur 3-4 butir yang bewarna biru berbintik hitam. Hidup berpasangan atau dalam kelompok kecil. Biasa ditemukan pada berbagai habitat seperti hutan bekas tebangan, perkebunan khusus dan daerah tepi hutan. Dapat dijumpai dibawah ketinggian 1.000 mdpl. Burung ini mencari makan pada semak-semak dan pohon-pohon, yang menjadi makananannya berupa buah lembut, mengkudu, Ficus spp., pepaya, kumbang, serangga, dan kadal. Distribusi Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Bali .


Buku Burung AK-PSD Arsari 63 Foto: Septiansyah/AK-PSD Arsari 29. Tangkar-uli sumatera (Dendrocitta occipitalis) Klasifikasi 1) Filum : Chordata 2) Kelas : Aves 3) Ordo : Passeriformes 4) Famili : Corvidae 5) Genus : Dendrocitta 6) Spesies : D. occipitalis Muller, 1835 7) Eng.name : Sumatran Treepie Deskripsi Memiliki ukuran tubuh yatu sekitar 40 cm dan ekor yang panjang melebihi panjang badan. Kepala, leher dan perut berwana cokelat tua, sedangkan punggung dan ujung perut dekat ekor berwarna cokelat terang, tengkuk warna perak, paruh hitam, wajah cokelat gelap, sayap cokelat terang dengan


64 Buku Burung AK-PSD Arsari penutup ujung sayap berwarna hitam legam. Ekor bagian bawah hitam dan atas berwarna cokelat terang dengan ujung hitam, kaki berwarna hitam. Ekologi dan Habitat Burung ini cukup umum ditemukan mendiami tepi hutan, semak bambu dan semak belukar juga kadang-kadang terlihat di daerah bercocok-tanam. Ia mencari makan di kanopi pohon, soliter atau dalam kelompok kecil, mencari buah-buahan kecil, biji dan serangga besar seperti kumbang dan kecoak. Sarangnya dangkal, dibangun dari ranting kecil dan ditempatkan di pohon rendah. Telurnya putih-kehijauan dengan bercak cokelat. Burung ini mencari makan di seluruh strata hutan, sering berlompatan di antara rerimbunan dedaunan dan bergerak antar pohon dengan terbang cepat pada saat naik dan turun. Distribusi Sumatera.


Buku Burung AK-PSD Arsari 65 Foto: Virdana/AK-PSD Arsari 30. Cabai merah (Dicaeum cruentatum) Klasifikasi 1) Filum : Chordata 2) Kelas : Aves 3) Ordo : Passeriformes 4) Famili : Dicaeidae 5) Genus : Dicaeum 6) Spesies : D. cruentatum Linnaeus, 1785 7) Eng.name : Scarlet-backed Flowerpecker Deskripsi Panjang tubuh 7-9 cm, dimana termasuk dalam ukuran yang lebih kecil dari subspesies lainnya untuk jantan bagian atas dan mahkota berwarna merah pucat, dahi hitam, sisi dada dan muka kehitaman, sisi perut kehitaman, sayap dan ekor hitam biru mengkilap dan bagian bawah keputihan. Pada betina bagian


66 Buku Burung AK-PSD Arsari kepala dan atas kelabu zaitun, sayap dan ekor kehitaman, tunggir merah terang besar dan bagian bawah putih kekuningan. Ekologi dan Habitat Umum ditemukan di habitat yang terdegradasi seperti hutan rawa, semak tepi jalan dan memasuki area urban, tetapi juga ditemukan di berbagai jenis pohon. Spesies ini memiliki sebaran yang sangat luas dan karenanya tidak mendekati ambang batas kepunahan berdasarkan kriteria ukuran sebaran. Makanan burung ini adalah buah ara Ficus fistulosa dan F. grossularoides. Distribusi Sumatera dan Kalimantan.


Buku Burung AK-PSD Arsari 67 Foto: eBird.org 31. Cabai polos (Dicaeum minullum) Klasifikasi 1) Filum : Chordata 2) Kelas : Aves 3) Ordo : Passeriformes 4) Famili : Dicaeidae 5) Genus : Dicaeum 6) Spesies : D. minullum Swinhoe, 1870 7) Eng. name : Plain Flowerpecker Deskripsi Panjang tubuh 8-9 cm. Mahkota dan bagian atas berwarna hijau zaitun, tenggorokan lebih abu-abu dan sedikit lebih pucat, bagian bawah keputihan berona zaitun, paruh hitam melengkung kebawah, lebih tipis dan pangkal paruh bagian bawah abu-abu.


68 Buku Burung AK-PSD Arsari Ekologi dan Habitat Tidak umum ditemukan diberbagai habitat lahan berpohon jarang lebih tinggi. Biasanya ditemukan disekitar benalu, terlihat terbang diam sambil mencolok-colok bunga; sangat menyukai bunga dan buah benalu. Spesies ini memiliki sebaran yang sangat luas dengan habitat aslinya adalah hutan dataran rendah lembab sub-tropis atau tropis. Distribusi Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali.


Buku Burung AK-PSD Arsari 69 Foto: Septiansyah/AK-PSD Arsari 32. Cabai bunga api (Dicaeum trigonostigma) Klasifikasi 1) Filum : Chordata 2) Kelas : Aves 3) Ordo : Passeriformes 4) Famili : Dicaeidae 5) Genus : Dicaeum 6) Spesies : D. trigonostigma Scopoli, 1786 7) Eng. Name : Orange-bellied Flowerpecker Deskripsi Panjang tubuh 8-9 cm. Paruh ramping sedikit melengkung kebawah dan runcing. Pada jantan bagian kepala, sayap dan ekor berwarna biru kelabu, tenggorokan lebih pucat, mantel dan dada jingga tua menjadi lebih pudar mendekati tungging dan tunggir. Pada betina bagian kepala dan bagian atas berwarna hijau


70 Buku Burung AK-PSD Arsari zaitun, perut tengah tunggir dan tungging lebih cerah, sayap dan ekor kehitaman dengan pangkal paruh pucat. Ekologi dan Habitat Umum ditemukan di hutan dan lahan berpohon, pinggiran jalan juga taman. Spesies ini memiliki sebaran yang sangat luas. Makanannya buah - buahan seperti pepaya, pisang, benalu, kersen, juga mereka memakan serangga kecil seperti ulat, kroto, ngengat, dan belalang kecil. Distribusi Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali.


Buku Burung AK-PSD Arsari 71 Foto: eBird.org 33. Cabai jawa (Dicaeum trochileum) Klasifikasi 1) Filum : Chordata 2) Kelas : Aves 3) Ordo : Passeriformes 4) Famili : Dicaeidae 5) Genus : Dicaeum 6) Spesies : D. trochileum Sparrman, 1789 7) Eng.name : Scarlet-headed Flowerpecker Deskripsi Panjang tubuh 8-9 cm. Pada jantan kepala bagian atas dan dada berwarna merah terang, sayap dan ekor hitam biru mengkilap, dan bagian bawah kelabu pucat. Untuk betina kepala dan bagian atas berwarna cokelat zaitun, sayap dan ekor kehitaman, tunggir merah terang dan bagian bawah putih kekuningan.


72 Buku Burung AK-PSD Arsari Ekologi dan Habitat Umumnya ditemukan di hutan sekunder dan bagian tepi, hutan bakau, pemukiman, taman dan semak ditepi jalan. Spesies ini memiliki sebaran yang sangat luas, burung pelatuk berkepala merah kebanyakan memakan buah beri kecil, serangga, nektar, dan serbuk sari. Agresivitas burung kecil ini memungkinkannya bertengger rendah di pepohonan dan ukurannya yang kecil membantunya bergerak melalui cabang-cabang pohon yang lebat untuk menemukan buah, mereka umumnya mencari makan sendiri atau dengan pasangan. Distribusi Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.


Buku Burung AK-PSD Arsari 73 Foto: eBird.org 34. Pentis pelangi (Prionochilus percussus) Klasifikasi 1) Filum : Chordata 2) Kelas : Aves 3) Ordo : Passeriformes 4) Famili : Dicaeidae 5) Genus : Prionochilus 6) Spesies : P. percussus Temminck & Laugier, 1826 7) Eng. name : Crimson-breasted flowerpecker Deskripsi Panjang tubuh 10 cm. Kepala bagian atas berwarna biru kelabu, bagian bawah kuning cerah dengan bercak dada merah terang berukuran kecil, terdapat bintik mahkota merah pekat, paruh bulat yang berwarna hitam.


74 Buku Burung AK-PSD Arsari Ekologi dan Habitat Burung ini termasuk burung dataran rendah, namun dapat dijumpai sampai ketinggian 1.000 mdpl. Jarang ditemukan di Sumatera (termasuk pulau-pulau disekitarnya) dan Jawa. Burung ini biasa menggunakan tajuk atas pada hutan sekunder, perkebunan dan hutan rawa. Namun pada hutan primer lebih sering di tajuk lapisan bawah dan lapisan tengah. Distribusi Sumatera, Kalimantan dan Jawa.


Buku Burung AK-PSD Arsari 75 Foto: Septiansyah/AK-PSD Arsari 35. Srigunting batu (Dicrurus paradiseus) Klasifikasi 1) Filum : Chordata 2) Kelas : Aves 3) Ordo : Passeriformes 4) Famili : Dicruridae 5) Genus : Dicrurus 6) Spesies : D. paradiseus Linnaeus 1766 7) Eng. name : Greater Racket-tailed Drongo Deskripsi Panjang tubuh 30 cm dan ± 65 cm termasuk ekor. Burung dewasa memiliki jambul dahi berumbai. Bulu ekor terluar sangat panjang dan membentuk raket diujungnya. Pada raket yang melebar adalah bagian sisi sebelah luarnya saja dan berpilin. Pada tubuh bagian atas yaitu mahkota, mantel dan sayap bewarna biru ungu mengkilap dan mata merah terang.


76 Buku Burung AK-PSD Arsari Pada burung remaja jambulnya lebih pendek, tubuh bagian atas mengkilap kurang kontras dibandingkan dengan burung dewasa, penutup ekor bawah bertepi putih tanpa pita ekor dan mata berwana gelap. Memiliki kaki yang pendek. Ekologi dan Habitat Burung ini cukup umum ditemukan di hutan dan memiliki perilaku soliter maupun terkadang berpasangan dan bergabung bersama kawanan burung lainnya. Burung ini sangat berisik dan biasa berkicau saat fajar. Memakan serangga tetapi juga memakan buah dan terkadang mengunjungi pohon berbunga untuk mendapatkan nektar. Srigunting batu ini sering bertengger di dahan yang tinggi dan terbuka. Mereka agresif dan terkadang akan mengerumuni burung yang lebih besar terutama saat bersarang. Sarang dibangun di cabang pohon, pasangan yang bersarang dapat menghilangkan potongan kulit kayu di batang untuk membuatnya halus. Telur berwarna putih krem dengan bercak-bercak cokelat kemerahan. Distribusi Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali.


Buku Burung AK-PSD Arsari 77 Foto: Virdana/AK-PSD Arsari 36. Srigunting gagak (Dicrurus annectens) Klasifikasi 1) Filum : Chordata 2) Kelas : Aves 3) Ordo : Passeriformes 4) Famili : Dicruridae 5) Genus : Dicrurus 6) Spesies : D. annectans Hodgson, 1836 7) Eng. name : Crow-billed Drongo Deskripsi Srigunting gagak adalah jenis burung migrasi yang memiliki tubuh berukuran sedang, 26 cm. Warna hitam pekat tampak menutupi hampir seluruh area tubuh. Pada bagian bawah tubuhnya berwarna bercak putih yang membentuk seperti sisik bergaris hitam dan putih. Postur tubuhnya agak besar mirip dengan jenis Srigunting lainnya yang memiliki ekor panjang dan


78 Buku Burung AK-PSD Arsari bercabang di bagian ujungnya yang agak melengkung berbentuk mirip garpu. Paruh yang berwarna hitam pekat berukuran agak besar dan tebal, mirip dengan paruh jenis burung Gagak. Matanya memiliki pupil berwarna merah kehitaman dengan bagian iris berwarna cokelat kemerahan. Kaki berwarna hitam berukuran agak panjang dan besar dengan kuku yang tajam. Ekologi dan Habitat Masa berkembangbiak burung migrasi ini berlangsung saat burung Srigunting Gagak kembali ke negara asalnya. Burung ini memiliki habitat di hutan terbuka, semak tepi pantai dan hutan mangrove untuk mencari makanannya seperti jangkrik, kelabang, laba-laba kecil, telur semut, ataupun belalang. Burung Srigunting Gagak termasuk burung migrasi yang negara asalnya adalah Tiongkok dan Tibet. Selain itu, negara yang menjadi tempatnya bermigrasi umumnya berada di kawasan Asia Tenggara termasuk salah satunya ialah Indonesia. Di kawasan hutan Indonesia, daerah yang menjadi tujuannya bermigrasi umumnya berada di Sunda Besar yang meliputi area Sumatera, Kalimantan, dan Jawa. Alasan bermigrasinya burung Srigunting Gagak dari negara asalnya adalah untuk menghindar dari musim dingin yang membekukan daerah asalnya juga untuk mencari makan. Waktu bermigrasinya untuk datang ke hutan Indonesia seringnya berlangsung antara bulan SeptemberNovember dan di waktu awal Maret-Mei. Distribusi Sumatera dan Jawa.


Buku Burung AK-PSD Arsari 79 Foto: Virdana/AK-PSD Arsari 37. Bondol peking (Lonchura punctulata) Klasifikasi 1) Filum : Chordata 2) Kelas : Aves 3) Ordo : Passeriformes 4) Famili : Estrildidae 5) Genus : Lonchura 6) Spesies : L. punctulate Linnaeus, 1758 7) Eng. name : Scaly-breasted Munia Deskripsi Burung yang berukuran kecil, dari paruh hingga ujung ekor sekitar ± 11 cm. Corak burung dewasa dapat ditandai dari warna cokelat di bagian leher hingga ke sisi atas tubuh. Terdapat coretan-coretan samar berwarna muda dengan tangkai bulu berwarna keputihan. Tenggorokan burung ini juga berwarna cokelat dengan gradasi warna kemerahan. Sisi bawah tubuh


80 Buku Burung AK-PSD Arsari putih, dan terdapat corak serupa sisik berwarna cokelat pada bagian dada dan sisi tubuhnya, dengan bagian punggungnya ditutupi oleh bulu-bulu berwarna cokelat. Perut bagian bawah sampai bagian tungging berwarna putih. Mereka mempunyai bentuk paruh yang terspesialiasi untuk memecah biji, berwarna abu-abu kebiruan. Iris mata cokelat gelap sedangkan kaki berwarna hitam keabu-abuan. Ekologi dan Habitat Sarang burung bondol peking terbuat dari ranting-ranting kecil, yang terletak di antara dedaunan dan kayu. Jenis bondol ini sering memilih pohon pinang atau palma, pohon-pohon lainnya atau semak yang tinggi, untuk tempat bersarang. Sarang mereka berbentuk bola atau menyerupai botol yang tersusun dari rerumputan dan diletakkan tersembunyi di antara daundaun dan ranting. Telurnya berjumlah 3 – 6 butir dengan masa pengeraman sekitar 14 hari sedangkan berkembangbiak hampir sepanjang tahun, berwarna putih dengan ukuran ± 15 x 11 mm. Berbiak di sepanjang tahun. Bondol peking sering ditemui di lingkungan pedesaan dan kota, terutama di dekat persawahan atau tegalan. Daerah jelajah bondol peking terutama di padang rumput terbuka pada lahan pertanian, sawah, kebun dan semak sekunder. Makanan utama burung ini adalah aneka biji rumputrumputan termasuk padi. Hidup berpasangan atau dalam kelompok kecil. Bondol peking sering teramati bergerombol memakan bulir biji-bijian di semak rerumputan atau bahkan turun ke atas tanah. Kelompok ini umumnya lincah dan bergerak bersama-sama, sambil terus berbunyi-bunyi. Terlihat menyolok di sore hari pada saat terbang dan hinggap bersama-sama di pohon-pohon tempat tidurnya. Bondol ini hidup di dataran rendah sampai 1.800 mdpl. Burung bondol peking memiliki setidaknya 12 sub-spesies. Mereka terdistribusi ke sejumlah daerah di Asia Selatan dan Asia Tenggara.


Buku Burung AK-PSD Arsari 81 Distribusi Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.


82 Buku Burung AK-PSD Arsari Foto: Septiansyah/AK-PSD Arsari 38. Bondol tunggir putih (Lonchura striata) Klasifikasi 1) Filum : Chordata 2) Kelas : Aves 3) Ordo : Passeriformes 4) Famili : Estrildidae 5) Genus : Lonchura 6) Spesies : L. striata Linnaus, 1766 7) Eng. Name : White-rumped Munia Deskripsi Panjang tubuh 11-12 cm. Tubuh bewarna cokelat kehitaman dengan tunggir dan bagian bawah putih bungalan kontras, dada dan tungging cokelat. Iris berwarna kemerahan, paruh atas gelap, paruh bawah kelabu, kaki kelabu-biru.


Click to View FlipBook Version