Buku Burung AK-PSD Arsari 83 Ekologi dan Habitat Bersarang pada ranting-ranting pohon kecil dan berdaun lebat. Sarang berbentuk kubah besar terbuat dari daundaun hijau dan kering seperti ilalang, rumput, terkadang juga ditemukan tali plastik pada sarangnya. Memiliki jumlah telur 3-8 butir yang bewarna putih. Hidup berpasangan atau kawanan kecil (kurang dari 30 individu). Biasa ditemukan pada berbagai habitat seperti perdu, padang rumput, tepi hutan, bukaan lahan, pertanian, dan dibawah ketinggian 2.000 mdpl. Burung ini mencari makan pada semak, perdu dan juga sawah, yang menjadi makananannya berupa biji-bijian dan juga alga seperti Spirogyra yang terdapat di sawah. Distribusi Endemik Sumatera.
84 Buku Burung AK-PSD Arsari Foto: Virdana/AK-PSD Arsari 39. Sempur hujan sungai (Cymbirhyncus macrorhyncos) Klasifikasi 1) Filum : Chordata 2) Kelas : Aves 3) Ordo : Passeriformes 4) Famili : Eurylaimidae 5) Genus : Cymbirhyncus 6) Spesies : C. macrorhynchos Gmelin, 1788 7) Eng. name : Black and Red Broadbill Deskripsi Panjang tubuh 20-24 cm. Burung dewasa pada bagian kepala atas berwarna hitam, berpita dada hitam yang membagi tenggorokan dan bagian bawah tubuh merah, scapular putih lebar dan mencolok saat terbang. Untuk remaja kepala bagian atas lebih kecokelatan dan bagian bawah cokelat keabuan.
Buku Burung AK-PSD Arsari 85 Ekologi dan Habitat Tidak umum namun cukup umum secara lokal berapa di hutan dan tepi air terutama pada sungai kecil. Menghuni hutan sempadan sungai dataran rendah di seluruh jajarannya, juga dapat beradaptasi dengan baik pada habitat yang terganggu, seperti pertumbuhan hutan sekunder dan habitat terdegradasi di dekat sungai. Biasanya bersarang di atas air pada bagian tajuk bawah atau tengah pohon dan agak jarang di atas jalan dan terkadang ditemukan tergantung pada semak tunggal di sawah terbuka. Lebih sering, sarang digantung di ujung cabang pohon, atau bambu, akar udara atau menjalar, dan menggantung 1,5- 8 m di atas permukaan air. Posisi sarangnya dapat diterangi oleh matahari dipagi hari, lebih hangat dan lebih cepat kering setelahnya pada malam yang dingin dan pada musim hujan, hal ini membantu menjaga iklim mikro di dalam sarang yang diperlukan untuk pengembangan sarang. Selain itu, sarang sempur hujan yang besar menjadi berat basah dan dengan cepat turun ke tanah, dimana hal ini dapat diakses oleh predator darat. Dapat ditemukan pada daerah-daerah sampai ketinggian 900 mdpl. Hidup berpasangan atau dalam kelompok kecil. Spesies ini menunjukkan sedikit dimorfisme seksual, dengan betina lebih kecil daripada jantan. Tidak ada burung lain dalam jangkauannya yang serupa, meskipun burung paruh lebar hitamkuning memiliki panggilan yang serupa. Makanannya bervariasi seperti berbagai macam serangga dan invertebrata kecil lainnya serta buah-buahan kecil. Distribusi Sumatera dan Kalimantan.
86 Buku Burung AK-PSD Arsari Foto: Virdana/AK-PSD Arsari 40. Sempur hujan darat (Eurylaimus ochromalus) Klasifikasi 1) Filum : Chordata 2) Kelas : Aves 3) Ordo : Passeriformes 4) Famili : Eurylaimidae 5) Genus : Eurylaimus 6) Spesies : E. ochromalus Raffles, 1822 7) Eng. name : Black-and-yellow Broadbill Deskripsi Panjang tubuh 13-15 cm. Kepala berwarna hitam dengan leher berwarna putih tampak seperti kalung mengitarinya, bola mata hitam dilapisi warna kuning mengelilinginya, paruh besar biru kekuningan, sayap berwarna kuning bercorak dengan warna dasar hitam, dada merah muda sampai perut dan bergradiasi dengan kuning pada bagian ujung, kaki berwarna abu-abu.
Buku Burung AK-PSD Arsari 87 Ekologi dan Habitat Sering ditemukan berpasangan atau berkelompok dalam satu kelompok sekitar 5 burung, memakan serangga yang ada di pohon saat bertengger di hutan, perladangan, pinggiran hutan dengan ketinggian dibawah 1.300 mdpl. Musim kawin dimulai saat datangnya musim kemarau dan sangat bervariasi di seluruh wilayah sebarannya meliputi Semenanjung Malaya mulai dari Februari hingga Oktober, di Sumatra mulai dari Januari hingga Juli, dan dari Maret hingga Agustus di Kalimantan, dalam satu kali berkembang biak menghasilkan 2-3 butir telur berwarna putih pudar hingga kemerahan yang diletakkan pada sarang yang digantung dari ranting ke ranting dengan bahan terbuat dari dedaunan yang dilapisi oleh miselia jamur dan lumut, bagian dalam tersusun dari akar, rumput, dan tangkai daun. Distribusi Sumatera dan Kalimantan.
88 Buku Burung AK-PSD Arsari Foto: Virdana/AK-PSD Arsari 41. Tepekong rangkang (Hemiprocne omate) Klasifikasi 1) Filum : Chordata 2) Kelas : Aves 3) Ordo : Passeriformes 4) Famili : Hemiprocnidae 5) Genus : Hemiprocne 6) Spesies : H. comata Temminck, 1824 7) Eng. name : Whiskered Treeswift Deskripsi Panjang tubuh 15-17 cm. Pada jantan tubuh sebagian besar berwarna zaitun, kepala dan sayap biru gelap mengkilap, alis mata panjang dengan strip putih dan penutup telinga berwarna merah bata. Betina berwarna biru gelap untuk penutup telinganya. Sedangkan burung remaja ini lebih berwarna abuabu dan putih bergaris cokelat tipis.
Buku Burung AK-PSD Arsari 89 Ekologi dan Habitat Cukup umum ditemukan di hutan primer dan sekunder, pada perkebunan di dataran tinggi, hutan bakau dengan ketinggian 1.600 mdpl. Suka bertengger pada dahan tanpa daun ditajuk tengah, terbang dengan jarak yang dekat untuk menangkap mangsa dan tidak melayang di atas kanopi pohon. Soliter atau berpasangan dan jarang berkelompok. Terbang dengan kepakan sayap yang kaku. Distribusi Sumatera dan Kalimantan.
90 Buku Burung AK-PSD Arsari Foto: eBird.org 42. Kecembang gadung (Irena puella) Klasifikasi 1) Filum : Chordata 2) Kelas : Aves 3) Ordo : Passeriformes 4) Famili : Irenidae 5) Genus : Irena 6) Spesies : I. puella Latham, 1790 7) Eng. name : Asian Fairy-bluebird Deskripsi Panjang tubuh 21-26 cm. Pada jantan bagian atas dan tungging berwarna biru tua berkilau, bagian tubuh lainnya berwarna hitam dan iris mata berwarna merah. Betina didominasi warna hijau pirus kusam dan kurang mengkilap. Pada remaja sayap berwarna semburat kecokelatan dan iris berwarna cokelat.
Buku Burung AK-PSD Arsari 91 Ekologi dan Habitat Cukup umum ditemukan di hutan dan tepi hutan, kurang lebih 1.900 mdpl. Bersifat soliter atau berpasangan dan berkumpul di pohon yang berbuah dalam jumlah yang banyak. Burung ini berkembang biak dari Februari hingga April, membangun sarang dangkal berbentuk cangkir, terkadang dari lumut dan terkadang dari ranting kecil, di pohon muda atau pohon kecil. Telur yang umumnya berjumlah 2 ini berwarna putih kehijauan bertanda cokelat, berukuran sekitar 1,14 cm x 0,77 cm. Burung ini terutama memakan buah dan umumnya ditemukan di pohon hutan yang lebih besar. Distribusi Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.
92 Buku Burung AK-PSD Arsari Foto: Virdana/AK-PSD Arsari 43. Bentet loreng (Lanius tigrinus) Klasifikasi 1) Filum : Chordata 2] Kelas : Aves 3) Ordo : Passeriformes 4) Famili : Laniidae 5) Genus : Lanius 6) Spesies : L. tigrinus Drapiez, 1828 7) Eng. name : Tiger Shrike Deskripsi Panjang tubuh 17-18 cm. Bagian punggung bewarna merah bata. Mahkota dan tengkuk kelabu kontras dengan punggung dan topeng wajah hitam. Bagian bawah putih, dengan sisi bagian perut bergaris kehitaman samar. Iris berwarna cokelat, paruh biru berujung hitam. Paruh dan kaki hitam biru.
Buku Burung AK-PSD Arsari 93 Ekologi dan Habitat Bersarang pada cabang pohon dan juga pada semaksemak dengan ketinggian 1,5-5 m. Sarang berbentuk cangkir yang terbuat dari batang, ranting, akar dan vegetasi lainnya serta dilapisi dengan rumput. Burung ini termasuk burung migran yang berbiak di Jepang dan Asia Utara, musim berbiaknya yaitu pada bulan Mei – Juli dengan jumlah telur 3-6 butir. Hidup sendiri atau berpasangan. Tidak umum hingga jarang di hutan sekunder, biasanya di pinggir hutan dan ditemukan sampai pada ketinggian dibawah 1.500 mdpl. Sering menyelinap di vegetasi bawah, kadang terlihat berburu pada area terbuka, yang menjadi makanannya adalah serangga, terutama belalang, jangkrik, kumbang, kupu-kupu, dan ngengat. Distribusi Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, dan Sulawesi.
94 Buku Burung AK-PSD Arsari Foto: Septiansyah/AK-PSD Arsari 44. Seriwang asia (Terpsiphone affinis) Klasifikasi 1) Filum : Chordata 2) Kelas : Aves 3) Ordo : Passeriformes 4) Famili : Monarchidae 5) Genus : Terpsiphone 6) Spesies : T. affinis Blyth, 1846 7) Eng. name : Blyth’s Paradise-flycatcher Deskripsi Panjang tubuh 20-30 cm, kepala berwarna hitam dan memiliki jambul, mata hitam pekat serta lingkar disekeliling mata berwarna biru, tubuh bagian atas berwarna cokelat atau putih, perut berwarna putih bergradasi dengan warna kelabu pada dada. Memiliki ekor berwarna cokelat atau putih dan
Buku Burung AK-PSD Arsari 95 berpita yang panjangnya melebihi panjang badan untuk yang jantan, sedangkan betina panjang ekor sama dengan panjang badan serta tidak berpita. Ekologi dan Habitat Jenis ini merupakan pemakan serangga, laba-laba dan bahkan memakan buah ceri yang berada pada pohon berkanopi rapat. Sarang terbuat dari ranting berbentuk cangkir yang dirangkai menggunakan jaring laba-laba dan diletakkan pada ujung pohon yang rendah, biasanya cenderung berkembangbiak pada bulan Mei-Juli, menghasilkan sekitar 2-3 butir telur dalam satu kali reproduksi/kawin. Sering dijumpai di hutan ataupun pinggiran hutan, semak, perladangan dibawah ketinggian 1.300 mdpl. Distribusi Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.
96 Buku Burung AK-PSD Arsari Foto: Virdana/AK-PSD Arsari 45. Kucica kampung (Copsychus saularis) Klasifikasi 1) Filum : Chordata 2) Kelas : Aves 3) Ordo : Passeriformes 4) Famili : Muscicapidae 5) Genus : Copsychus 6) Spesies : C. saularis Linnaeus, 1758 7) Eng. name : Oriental Magpie-robin Deskripsi Panjang tubuh 19-21 cm. Pada jantan bagian atas kepala dan dada berwarna hitam biru berkilau, perut putih, sekitar tungging kuning pucat, pita putih sepanjang sayap, ekor melebar panjang dengan tiga pasang bulu ekor bagian terluar putih berpangkal hitam dan ekor bagian atas hitam. Betina bagian atas kepala lebih berwarna abu-abu kecuali dibagian sayap dan punggung berkilau.
Buku Burung AK-PSD Arsari 97 Ekologi dan Habitat Burung ini dapat dijumpai pada area perkotaan dan pedesaan, pertanian, semak di tepi sungai dan hutan yang rusak. Termasuk jenis burung yang sangat pemalu dengan kebiasaan untuk makan di tanah. Siklus perkembangbiakan burung murai batu lebih produktif selama puncak musim kawin dan pasokan makanan yang baik, kedua indukan burung murai batu jantan dan betina berperan selama berkembang biak. Betina membangun sarang dari akar, batang pakis dan daun cemara. Setelah sarang jadi mereka akan melakukan kopulasi. Setelah perkawinan dan pembuahan, dalam waktu 4-6 hari induk murai batu akan bertelur, telur yang dihasilkan antara 2-3 butir. Induk betina akan bertelur setiap hari sekali atau setiap 2 hari sekali, telur berwarna kecokelatan dengan totol kehitaman. Pada masa inkubasi telur yang dierami oleh induk betina selama 14 hari, namun beberapa masa inkubasi memakan waktu antara 12-16 hari dan apabila waktu lebih dari itu telur tidak akan ditetaskan. Saat pengeraman sesekali induk akan keluar sarang untuk mandi dan mencari makan, kebiasaan ini sangat penting bagi telur saat dierami, selain untuk menjaga suhu dan temperatur telur juga bertujuan untuk melunakkan cangkang telur sehingga anakan dengan mudah menghancurkan cangkang telur. Hari pertama menetas, indukan betina akan sepenuhnya mengerami anaknya dan bergantian dengan indukan jantan dan saling membawa makanan berupa kroto, ulat dan jangkrik. Pada usia 28-30 hari anakan sudah mandiri, menginjak usia 4 bulan bulu trotol mulai rontok digantikan dengan bulu dewasa dan terlihat mengkilap, usia 1 tahun burung murai batu sudah matang dan siap mencari pasangan dan kawin.
98 Buku Burung AK-PSD Arsari Distribusi Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Bali.
Buku Burung AK-PSD Arsari 99 Foto: Septiansyah/AK-PSD Arsari 46. Sikatan kicau ninon (Eumyias indigo) Klasifikasi 1) Filum : Chordata 2) Kelas : Aves 3) Ordo : Passeriformes 4) Famili : Muscicapidae 5) Genus : Eumyias 6) Spesies : E. indigo Horsfield, 1821 7) Eng. name : Indigo Warbling-flycatcher Deskripsi Panjang tubuh sekitar 14 cm. Pada jantan bagian atas berwarna biru indigo, warna biru pucat di dahi dan alis mata, sedangkan pada kekang dan dahi berwarna hitam, tenggorokan berwarna biru langit pucat, dada berwarna biru nila tua kontras dengan perut sampai tungging keputihan. Sedangkan pada betina bagian wajahnya berwarna kurang hitam.
100 Buku Burung AK-PSD Arsari Ekologi dan Habitat Biasanya umum terdapat di hutan pegunungan dengan ketinggian 900-3.000 mdpl. Soliter atau berpasangan atau berkelompok, tidak pemalu dan sering mencari makan di semak, juga dibagian kanopi bawah dan pada tengah pohon. Distribusi Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.
Buku Burung AK-PSD Arsari 101 Foto: Septiansyah/AK-PSD Arsari 47. Sikatan kicau hijau laut (Eumyias thalassinus) Klasifikasi 1) Filum : Chordata 2) Kelas : Aves 3) Ordo : Passeriformes 4) Famili : Muscicapidae 5) Genus : Eumyias 6) Spesies : E. thalassinus Swainson, 1838 7) Eng. name : Verditer Warbling-flycatcher Deskripsi Panjang tubuh 15-17 cm. Pada jantan warna didominasi biru hijau, kekang berwarna hitam, sayap atas dan ekor berwarna biru lebih cerah, tungging bersisik pucat. Betina sedikit lebih kusam dan lebih pucat dengan kekang abu-abu, bergaris jelas di dagu dan tenggorokan atas. Remaja pirus kusam, berbintik dan bernoda padat dengan bungalan jingga sampai pucat.
102 Buku Burung AK-PSD Arsari Ekologi dan Habitat Cukup umum ditemukan di hutan dataran rendah terbuka dengan pegunungan bawah dengan ketinggian ± 1.400 mdpl. Soliter atau berpasangan, mencari makan pada tenggeran yang cukup tinggi, terbuka terutama di pucuk pohon. Distribusi Sumatera dan Kalimantan.
Buku Burung AK-PSD Arsari 103 Foto: Septiansyah/AK-PSD Arsari 48. Sikatan mugimaki (Ficedula mugimaki) Klasifikasi 1) Filum : Chordata 2) Kelas : Aves 3) Ordo : Passeriformes 4) Famili : Muscicapidae 5) Genus : Ficedula 6) Spesies : F. mugimaki Temminck, 1835 7) Eng. name : Mugimaki Flycatcher Deskripsi Panjang tubuh 13 cm. Pada jantan bagian atas berwarna kehitaman sampai abu-abu kebiruan, alis mata putih pendek dibelakang mata, bercak sayap dan pangkal bulu ekor luar putih lebar, tenggorokan dan dada jingga kemerahan menjadi putih di perut dan tungging. Pada betina bagian atasnya berwarna cokelat gelap, 1-2 garis sayap keputihan tipis, dada tenggorokan jingga
104 Buku Burung AK-PSD Arsari pucat, perut dan tungging putih. Remaja bercoret dan berbintik bungalan pucat halus, bagian bawah agak kuning pucat. Ekologi dan Habitat Tidak umum ditemukan dan langka di pulau Sulawesi dan Maluku terdapat pada ketinggian 500-2.000 mdpl, saat bermigrasi ke dataran rendah. Hidup soliter mencari makan di tepi hutan pada bagian tengah sampai kanopi pohon. Habitat utama adalah hutan dan terutama pada ketinggian yang lebih tinggi, juga ditemukan di taman dan kebun selama migrasi. Biasanya muncul sendiri atau dalam kelompok kecil dan pemakan serangga. Distribusi Sebagai burung migran di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali, dan Sulawesi.
Buku Burung AK-PSD Arsari 105 Foto: eBird.org 49. Sikatan belang (Ficedula westermanni) Klasifikasi 1) Filum : Chordata 2) Kelas : Aves 3) Ordo : Passeriformes 4) Famili : Muscicapidae 5) Genus : Ficedula 6) Spesies : F. westermanni Sharpe, 1888 7) Eng. name : Little Pied Flycatcher Deskripsi Panjang tubuh 10-11 cm. Pada jantan bagian atas hitam dengan alis mata putih lebar dan panjang, bercak sayap dan bercak ekor putih dan bagian bawah seluruhnya putih. Pada betina bagian kepala sampai mantel warna kelabu kebiruan gelap, ekor dan tunggir cokelat kemerahan, bagian bawah putih
106 Buku Burung AK-PSD Arsari dan cokelat kelabu bagian dada. Remaja hampir seperti betina tapi memiliki garis sayap pucat. Ekologi dan Habitat Cukup umum ditemukan di hutan pegunungan dengan ketinggian 780-2.600 mdpl hingga ke permukaan laut. Hidup soliter, berpasangan atau berkelompok, aktivitas sehari-hari di kanopi terluar dan di tengah pohon, kadang juga turun rendah di tepi hutan. Distribusi Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku.
Buku Burung AK-PSD Arsari 107 Foto: eBird.org 50. Sikatan emas (Ficedula zanthopygia) Klasifikasi 1) Filum : Chordata 2) Kelas : Aves 3) Ordo : Passeriformes 4) Famili : Muscicapidae 5) Genus : Ficedula 6) Spesies : F. zanthopygia Hay, 1845 7) Eng. name : Yellow-rumped Flycatcher Deskripsi Panjang tubuh 13 cm. Pada jantan bagian atas berwarna hitam, punggung bawah dan tunggir kuning dengan simburat jingga terang ditenggorokan dan dada, alis mata putih tebal, bercak sayap dan tungging putih panjang. Betina bagian atas berwarna zaitun keabuan kusam, strip kekang dan sebagian
108 Buku Burung AK-PSD Arsari lingkar mata kuning pucat, bercak sayap putih memanjang, tunggir kuning, bagian bawah putih kekuningan dengan dada dan tenggorokan berburik kecokelatan samar. Pada remaja tunggir berburik zaitun. Ekologi dan Habitat Sedikit catatan terkonfirmasi ditemukan di kalimantan, cukup umum dilahan pepohonan dan pinggirannya, tapi dapat muncul dimanapun saat bermigrasi. Hidup soliter di vegetasi bawah sampai kanopi tengah dan diam saat bertengger. Tempat perkembangbiakan spesies ini ada di Manchuria, Korea dan Cina. Bersarang di wilayah Xiaoxingan terutama pada bulan Mei dan Juni. Mereka berkembang biak terutama di lembah rendah di dasar bukit. Sarang dibangun dalam waktu sekitar tiga sampai empat hari oleh betina saja dengan jumlah telur 4-7 butir telur yang dierami oleh betina sendiri selama sekitar 11-12 hari. Distribusi Sebagai burung migran di Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali.
Buku Burung AK-PSD Arsari 109 Foto: Septiansyah/AK-PSD Arsari 51. Sikatan bubik (Muscicapa dauurica) Klasifikasi 1) Filum : Chordata 2) Kelas : Aves 3) Ordo : Passeriformes 4) Famili : Muscicapidae 5) Genus : Muscicapa 6) Spesies : M. dauurica Pallas, 1811 7) Eng. name : Asian Browm Flycatcher Deskripsi Panjang burung ini berukuran kecil yaitu 12 cm, berwarna cokelat keabuan. Pada tubuh bagian atas berwarna cokelatkelabu, tubuh bagian bawah keputih-putihan, sisi dada dan sisi tubuh kelabu kecokelatan, dengan lingkar mata berwarna putih.
110 Buku Burung AK-PSD Arsari Ekologi dan Habitat Umum ditemukan di pinggir hutan atau hutan perbukitan, tetapi kadang-kadang juga ditemukan di hutan terbuka dan kebun, sebagian terlihat pada pulau-pulau lepas pantai. Umumnya hidup sendirian atau bergabung dalam kelompok jenis campuran. Menangkap serangga dari tenggeran di atas pohon dan menggeletarkan ekor dengan cara yang khas ketika kembali ke tenggeran. Distribusi Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.
Buku Burung AK-PSD Arsari 111 Foto: Virdana/AK-PSD Arsari 52. Burung madu sepah raja (Aethopyga siparaja) Klasifikasi 1) Filum : Chordata 2) Kelas : Aves 3) Ordo : Passeriformes 4) Famili : Nectariniidae 5) Genus : Aethopyga 6) Spesies : A. siparaja Raffles, 1822 7) Eng. name : Crimson Sunbird Deskripsi Panjang tubuh sekitar 10-15 cm. Pada Jantan, kepala sampai dada bewarna merah terang, dahi dan strip kumis berwarna ungu, perut kehitaman dan memudar hingga ke tungging. Sedangkan pada betina, bewarna zaitun kusam, perut kekuningan pucat dan sayap lebih cokelat. Iris berwarna gelap, paruh kehitaman, dengan kaki kebiruan.
112 Buku Burung AK-PSD Arsari Ekologi dan Habitat Bersarang pada daun palem-paleman, dengan sarang terbuat dari tumbuhan bawah, sarang laba-laba, rumput dan akar. Musim berbiak pada bulan Maret dan April. Memiliki jumlah telur 1-3 butir yang bewarna merah muda dan terdapat bintik-bintik cokelat kemerahan gelap. Hidup sendiri atau berpasangan. Biasa ditemukan pada berbagai habitat seperti hutan kanopi terbuka, tepi hutan, taman, juga pada hutan bakau serta area kebun. Ditemukan sampai ketinggian dibawah 1.500 mdpl. Burung ini mencari makan pada semak-semak Erythrina dan pohon-pohon sejenis yang sedang berbunga di perkebunan dan pinggir hutan. Makanan burung ini berupa nektar yang ada pada bunga-bunga tumbuhan, mencari bunga dengan kadar gula tinggi dan menembus pangkal corolla untuk langsung mendapatkan nektar. Selama musim kawin juga dapat memakan serangga dan laba-laba untuk memberi makan anaknya. Distribusi Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.
Buku Burung AK-PSD Arsari 113 Foto: Virdana/AK-PSD Arsari 53. Burung madu kelapa (Anthreptes malacensis) Klasifikasi 1] Filum : Chordata 2] Kelas : Aves 3] Ordo : Passeriformes 4] Famili : Nectariniidae 5] Genus : Anthreptes 6] Spesies : A. malacensis Scopoli, 1786 7] Eng. name : Brown-throated sunbird Deskripsi Panjang tubuh 12-13 cm dan bewarna-warni. Pada jantan mahkota dan bagian atas berwarna hijau mengkilap, tunggir dan punggung berwarna ungu metalik, penutup sayap atas zaitun kemerahan hingga cokelat berangan, tenggorokan dan pipi kecokelatan kusam, dan selebihnya bagian bawah berwarna
114 Buku Burung AK-PSD Arsari kuning. Sedangkan pada betina bagian atas berwarna hijau zaitun, bagian bawah kuning kusam, lingkaran mata berwarna kuning dengan iris merah, paruh hitam, dan kaki hitam kelabu. Ekologi dan Habitat Sarang terbuat dari serat rumput yang diikat dengan jaring laba-laba dan dilapisi dengan rumput. Musim berbiak terjadi sepanjang tahun dengan jumlah telur 2 butir. Biasa ditemukan pada berbagai habitat seperti hutan sekunder dan area terdegradasi, perkebunan kelapa, hutan bakau dan semak pantai. Sering ditemukan pada dataran rendah sampai ketinggian 1.200 mdpl. Burung ini bersifat teritorial, secara agresif akan mengusir burung-madu lain dari pohon sumber makanan yang disukainya, seperti Loranthus, Musa, dan Hybiscus. Selain pemakan nektar, burung ini juga memakan buah-buahan dan beri kecil. Distribusi Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.
Buku Burung AK-PSD Arsari 115 Foto: eBird.org 54. Burung madu polos (Anthreptes simplex) Klasifikasi 1] Filum : Chordata 2] Kelas : Aves 3] Ordo : Passeriformes 4] Famili : Nectariniidae 5] Genus : Anthreptes 6] Spesies : A. simplex Muller, 1843 7] Eng. name : Plain sunbird Deskripsi Panjang tubuh 12 cm dan berwarna buram. Pada bagian atas berwarna hijau zaitun, bagian bawah abu-abu pucat dengan semburat zaitun di dada dan perut. Pada jantan dahi ungu berkilau gelap. Paruh relatif pendek dan lurus. Iris berwarna cokelat kemerahan, paruh hitam, kaki cokelat atau kehijauan.
116 Buku Burung AK-PSD Arsari Ekologi dan Habitat Hidup sendiri, berpasangan, atau dalam kelompok kecil, dan terkadang bergabung dengan kawanan campuran. Biasa ditemukan pada berbagai habitat seperti hutan terbuka dan semak. Sering ditemukan pada dataran rendah sampai ketinggian 1.200 mdpl. Burung ini memakan serangga yang terdapat pada permukaan dedaunan. Distribusi Sumatera dan Kalimantan.
Buku Burung AK-PSD Arsari 117 Foto: Virdana/AK-PSD Arsari 55. Pijantung tasmak (Arachnothera flavigaster) Klasifikasi 1] Filum : Chordata 2] Kelas : Aves 3] Ordo : Passeriformes 4] Famili : Nectariniidae 5] Genus : Arachnothera 6] Spesies : A. flavigaster Eyton, 1839 7] Eng. name : Spectacled Spiderhunter Deskripsi Panjang tubuh 21-22 cm, berwarna zaitun. Terdapat warna kuning di lingkaran mata dan juga terdapat bercak kuning pada penutup telinga. Warna bulu hijau zaitun gelap dengan bagian bawah berwarna zaitun sedikit gelap pada bagian tenggorokan dan dada. Iris cokelat, paruh hitam, dan kaki cokelat kekuningan.
118 Buku Burung AK-PSD Arsari Ekologi dan Habitat Musim berbiak pada bulan Juni, September, dan November. Terkadang mencari makan secara individu maupun berpasangan dan juga terkadang dalam kelompok kecil saat musim pohon berbuah. Biasa ditemukan pada berbagai habitat seperti hutan terbuka, kebun kelapa, pedesaan, dan tumbuhan sekunder, pada ketinggian 1.600 mdpl. Burung ini bersifat teritorial dan sangat agresif mempertahankan teritorinya, mencari makan pada kanopi pohon yang berbunga, dengan makanan berupa nektar pada bunga yang mekar dan juga serangga seperti laba-laba. Distribusi Sumatera dan Kalimantan.
Buku Burung AK-PSD Arsari 119 Foto: Septiansyah/AK-PSD Arsari 56. Pijantung kecil (Arachnothera longirostra) Klasifikasi 1] Filum : Chordata 2] Kelas : Aves 3] Ordo : Passeriformes 4] Famili : Nectariniidae 5] Genus : Arachnothera 6] Spesies : A. longirostra Latham, 1790 7] Eng. name : Little Spiderhunter Deskripsi Panjang tubuh 13-16 cm, berwarna zaitun dan kuning. Kepala abu-abu dengan kekang dan lingkaran mata terputus keputihan, tenggorokan putih pucat, garis kumis hitam, bagian bawah kuning, bagian atas hijau zaitun, ujung ekor putih, jumbai jingga di sisi dada (terlihat saat unjuk gaya). Iris berwarna cokelat, paruh atas hitam, paruh bawah kelabu, kaki bewarna nila kebiruan.
120 Buku Burung AK-PSD Arsari Ekologi dan Habitat Bersarang pada daun pisang, Zingiberace, Liliacea, dekat permukaan tanah. Sarang terbuat dari potongan dan serat daun, direkatkan dengan jaring laba-laba. Musim berbiak pada bulan Januari-Oktober, memiliki jumlah telur 2 butir yang bewarna putih dan berbintik merah. Hidup sendiri. Biasa ditemukan pada berbagai habitat seperti hutan sekunder, perkebunan, dan pekarangan. Sering ditemukan pada dataran rendah dan hutan berbukit sampai ketinggian 2.200 mdpl. Burung ini mencari makan pada pohon pisang liar dan jahe-jahean yang tinggi dengan makanannya berupa nektar dari bunga pisang dan jahejahean. Distribusi Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Bali.
Buku Burung AK-PSD Arsari 121 Foto: eBird.org 57. Pijantung dada kelabu (Arachnothera modesta) Klasifikasi 1] Filum : Chordata 2] Kelas : Aves 3] Ordo : Passeriformes 4] Famili : Nectariniidae 5] Genus : Arachnothera 6] Spesies : A. modesta Eyton, 1839 7] Eng. name : Grey-breasted Spiderhunter Deskripsi Panjang 17-18 cm, bagian atas berwarna hijau zaitun cerah, bagian bawah keabuan pucat dengan coretan tenggorokan dan dada atas tipis, kaki berwarna merah muda.
122 Buku Burung AK-PSD Arsari Ekologi dan Habitat Burung ini tergabung ke dalam kelompok sunbird (burung matahari) dan pemburu laba-laba yang membentuk keluarga Nectaridae. Burung-burung ini menghuni berbagai habitat, mayoritas spesies kelompok ini ditemukan di hutan hujan primer, namun juga menghuni habitat hutan sekunder yang terganggu, hutan terbuka, semak belukar dan sabana terbuka, semak belukar pesisir dan hutan pegunungan. Beberapa spesies sudah mampu beradaptasi dengan lanskap yang dimodifikasi manusia seperti perkebunan, kebun, dan lahan pertanian dengan ketinggian dibawah 1.200 mdpl. Pada sebagian besar spesies, betinanya yang membangun sarang dan akan bertelur dengan jumlah 4 butir yang dierami secara bergantian dengan burung jantan. Burung ini umumnya berpasangan atau kadang-kadang dalam kelompok kecil. Distribusi Sumatera dan Kalimantan.
Buku Burung AK-PSD Arsari 123 Foto: Virdana/AK-PSD Arsari 58. Pijantung gunung (Arachnothera affinis) Klasifikasi 1] Filum : Chordata 2] Kelas : Aves 3] Ordo : Passeriformes 4] Famili : Nectariniidae 5] Genus : Arachnothera 6] Spesies : A. affinis Horsfield, 1821 7] Eng. name : Javan Spiderhunter Deskripsi Panjang tubuh 21 cm dengan panjang paruh sepertiga bagian tubuhnya, iris mata berwarna cokelat, paruh atas hitam dan bawah hitam agak pucat, tubuh bagian atas berwarna hijau zaitun cerah, pada bagian bawah warna abu-abu pucat dengan coretan hitam yang tidak terlalu jelas, kaki berwarna merah jambu.
124 Buku Burung AK-PSD Arsari Ekologi dan Habitat Sering ditemukan soliter, memangsa laba-laba dan serangga lainnya, juga memakan bunga pisang, biji-bijian di hutan, pinggiran hutan dengan ketinggian dibawah 1.600 mdpl, sekali kawin menghasilkan 2-3 butir telur warna berwarna abuabu atau berbintik cokelat. Rentang waktu berbiak pada bulan Januari-Oktober, telur hasil kembangbiak diletakkan pada sarang berbentuk kantung yang terbuat dari serat dan potongan daun. Distribusi Sumatera dan Jawa.
Buku Burung AK-PSD Arsari 125 Foto: Septiansyah/AK-PSD Arsari 59. Kiciut batu (Motacilla cinerea) Klasifikasi 1] Filum : Chordata 2] Kelas : Aves 3] Ordo : Passeriformes 4] Famili : Motacillidae 5] Genus : Motacilla 6] Spesies : M. cinerea Tunstall, 1771 7] Eng. name : Grey Wagtail Deskripsi Panjang tubuh 17-20 cm, berwarna keabuan. Pada jantan tenggorokan bewarna hitam, setrip malar berwarna putih, wajah dan mantel berwarna kelabu kebiruan, alis mata putih, sayap dan ekor bewarna hitam, perut dan tungging berwarna kuning. Pada betina tenggorokan berwarna putih, bagian perut kuning keputihan. Iris berwarna cokelat, paruh hitam kecokelatan, kaki berwarna kelabu merah muda.
126 Buku Burung AK-PSD Arsari Ekologi dan Habitat Bersarang di tepi sungai, diantara akar pohon atau ditempat yang cocok seperti jembatan dan dinding batu. Sarang berbentuk cangkir yang terbuat dari tumbuhan dan bulu hewan. Musim berbiak pada bulan Maret-Agustus, memiliki jumlah telur 3-7 butir yang bewarna krem dengan bintik halus kelabu. Hidup sendiri atau dalam kelompok kecil. Merupakan burung migran yang biasa ditemukan pada berbagai habitat seperti sepanjang aliran air yang berbatu-batu, tepi jalan, area berpohon terbuka, juga pada padang rumput di gunung-gunung tinggi. Secara lokal dapat dijumpai pada semua ketinggian. Burung ini mencari makan pada hamparan kerikil atau pasir lembab, yang menjadi makananannya adalah kumbang, capung, laba-laba, siput dan juga udang air tawar. Distribusi Burung migran di seluruh wilayah Indonesia.
Buku Burung AK-PSD Arsari 127 Foto: Virdana/AK-PSD Arsari 60. Gelatik batu kelabu (Parus cinereus) Klasifikasi 1] Filum : Chordata 2] Kelas : Aves 3] Ordo : Passerifomes 4] Famili : Paridae 5] Genus : Parus 6] Spesies : P. cinereus Vieillot, 1818 7] Eng. name : Cinereous tit Deskripsi Panjang tubuh 12 cm. Kepala berwarna hitam, bercak di pipi dan bagian tengkuk pucat kecil, bagian atas berwarna kelabu, garis sayap berwarna putih, ekor hitam dengan sisi luar berwarna putih, bagian bawah keputihan bergaris sentral hitam.
128 Buku Burung AK-PSD Arsari Ekologi dan Habitat Cukup umum terdapat pada habitat pepohonan, sering dijumpai di pegunungan dan di pinggiran sungai. Burung ini biasanya terlihat berpasangan atau berkelompok kecil yang kadang-kadang bergabung dengan kawanan untuk mencari makan. Mencari makan terutama dengan memungut, menangkap serangga (terutama ulat, serangga dan kumbang) yang terganggu dan juga akan memakan tunas dan buahbuahan. Terkadang menggunakan kakinya untuk menahan serangga yang kemudian dirobek dengan paruhnya. Distribusi Sumatera, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.
Buku Burung AK-PSD Arsari 129 Foto: eBird.org 61. Cikrak kutub (Phylloscopus borealis) Klasifikasi 1] Filum : Chordata 2] Kelas : Aves 3] Ordo : Passeriformes 4] Famili : Phylloscopidae 5] Genus : Phylloscopus 6] Spesies : P. borealis Blasius, 1858 7] Eng. name : Arctic warbler Deskripsi Panjang tubuh 13 cm. Mahkota bagian atas berwarna hijau zaitun keabuan, satu garis putih terdapat di bagian sayap, bagian bawah tenggorokan keputihan dan keabuan di sisi perut, alis mata putih kekuningan, paruh gelap berpangkal jingga di paruh bawah, dan kaki berwarna kemerah muda kekuningan.
130 Buku Burung AK-PSD Arsari Perbedaannya dengan Cikrak polos: paruh lebih panjang dan sedikit mencuat, warna lebih buram, garis sayap kurang mencolok, dan tidak ada warna putih pada ujung bulu tersier. Iris coklat tua, paruh atas coklat tua, paruh bawah kuning, kaki coklat. Ekologi dan Habitat Burung ini merupakan burung migran yang tersebar di seluruh Indonesia, sering terlihat pada kanopi-kanopi yang rapat. Pada musim dingin dalam jumlah kecil ke hutan primer dan hutan sekunder sampai ketinggian 2.500 mdpl di seluruh Sunda Besar (termasuk pulau-pulau di sekitarnya). Mengunjungi hutan terbuka, hutan mangrove, hutan sekunder, dan pinggir hutan. Bergabung dalam kelompok burung campuran, beterbangan di antara dedaunan pohon untuk mencari makan. Distribusi Burung migran yang tersebar di seluruh pulau di Indonesia.
Buku Burung AK-PSD Arsari 131 Foto: Virdana/AK-PSD Arsari 62. Cikrak mahkota (Phylloscopus coronatus) Klasifikasi 1] Filum : Chordata 2] Kelas : Aves 3] Ordo : Passeriformes 4] Famili : Phylloscopidae 5] Genus : Phylloscopus 6] Spesies : P . coronatus Temminck & Schlegel, 1847 7] Eng. name : Eastern Crowned Warbler Deskripsi Panjang tubuh 11-12 cm. Sayap berwarna hijau kelabu, mata bulat berwarna hitam, memiliki alis di atas mata berwarna putih mulai dari pangkal paruh sampai batas kepala dengan punggung, perut berwarna putih, paruh bawah diselimuti warna jingga.
132 Buku Burung AK-PSD Arsari Ekologi dan Habitat Cukup sering dijumpai memakan beraneka ragam serangga, ulat, kupu-kupu, kumbang kecil dan semut di hutan yang banyak pepohonan, juga ditemukan di daerah pesisir dengan ketinggian dibawah 200 mdpl, menyukai kanopi pohon dari tengah keatas. Biasanya terbang berkelompok sekitar 15 ekor, musim reproduksi hampir sepanjang tahun mulai Januari-Oktober, dalam sekali kawin menghasilkan 2-3 butir telur berwarna putih yang dierami sekitar 14 hari pada sarang yang terbuat dari daun, lumut dan pakis yang diletakkan di atas permukaan tanah ataupun diatas semak belukar setinggi 4-8 m diatas permukaan tanah. Distribusi Sumatera dan Jawa.