Pengembangan Bahan Ajar PAI I
Dosen Pengampu:
Dr. Agus Setiawan. M.Pd.I
Kelompok 1
Putri Helmaliyani S
Indah Khairunnisa
M. Arung Jihad Q Fara Anggita
MATERI PEMBAHASAN
Pengertian Jenis-jenis Peran bahan Ajar
bahan Ajar bahan Ajar dalam suatu
pembelajaran
5
Pengertian Bahan Ajar
Apa Itu Bahan Ajar?
Bahan Ajar, • suatu alat yang digunakan sebagai
penyaluran materi pelajaran untuk
• perangkat materi/substansi disampaikan kepada peserta didik
pembelajaran (teaching untuk menyesuaikan tujuan yang
material) yang sistematis. harus dicapai khususnya dalam
kurikulum.
• Pengembangan bahan ajar • Bahan ajar membentuk suatu
penting untuk mendedikasi para kegiatan belajar dalam
peserta didik melalui proses awal membantu guru atau
sampai dengan akhir dalam instruktur dalam
mengenali dan mengembangkan melaksanakan proses
kemampuan yang dapat dilalui penyampaian di ruangan kelas.
dengan bahan ajar
Jenis-jenis bahan ajar
Dari aspek pendekatan bahan ajar terdapat jenis-jenis
berikut
1. Bahan ajar untuk pembelajaran mandiri
2. Bahan ajar untuk sistem tatap muka
3. Bahan ajar untuk sistem pembelajaran kombinasi
Jenis Bahan Ajar ditinjau dari aspek teknologi
Peran bahan ajar
Dalam pembelajaran
Peran Bahan Ajar Dalam Pembelajaran
Peran Bagi Guru
a. Menghemat waktu guru dalam proses pembelajaran atau proses
mengajar
b. Mengubah peran guru dari pengajar menjadi fasilitator
c. Meningkatkan proses pembelajaran lebih efektif dan interaktif
Peran Bagi Peserta Didik
1. Dapat belajar tanpa harus
ada guru atau teman
2. Dapat belajar kapan saja
dan dimana saja
1. Dapat belajar sesuai
kecepatannya sendiri
“Analisis Kriteria dan
Pemilihan
Bahan Ajar yang Bermutu”
Mata Kuliah : Pengembangan Bahan Ajar PAI I
Dosen Pengampu : Dr. Agus Setiawan, M.Pd.I
Nama kelompok 2 :
1 Aisyah Salsabila 3 Risna J
NIM: 2011101004 NIM: 2011101022
2 Rahmat Rizky Nur Ramadhan 4 Sinta Adelia Fitriani
NIM: 2011101017 NIM: 2011101002
Pengertian
Bahan Ajar
“Pengertian Bahan Ajar”
Bahan ajar berkaitan dengan segala bentuk perangkat
pembelajaran yang meliputi materi pembelajaran, metode,
strategi, dan desaign pembelajaran untuk menentukan sub
kompetensi yang ingin dicapai. Bahan ajar ini dapat
berupa materi yang didalamnya terdapat informasi
pengetahuan, pelatihan keterampilan, dan penilaian sikap
yang harus dicapai oleh peserta didik.
Fungsi
Bahan Ajar
“Fungsi Bahan Ajar”
Bagi Guru : Bagi Siswa :
•Untuk mengarahkan •Sebagai suatu pedoman
keseluruhan dari dalam proses
aktivitas guru di setiap pembelajaran serta
proses pembelajaran ( subtansi kompetensi yang
subtansi kompetensi).
harus dipelajari.
•Dijadikan alat
evaluasi untuk •Untuk mempermudah
mencapai hasil pemahaman siswa dalam
pembelajaran. proses pembelajaran dimana
guru juga dijadikan sebagai
fasilitator dalam membimbing
peserta didiknya.
Kriteria
Bahan Ajar
Kriteria Bahan Ajar
Berdasarkan prinsip yang •Relevansi
dikemukakan oleh Simanarta •Konsistensi
•Kecukupan
dan Prastowo yang dikutip •Petunjuk Belajar
oleh Nana antara lain: •Informasi Pendukung
•Latihan
•Petunjuk Lembar Kerja
Evaluasi (LKS)
Prosedur Pemilihan
Bahan Ajar
Prosedur Pemilihan Bahan Ajar
Prosedur atau tahapan pemilihan bahan ajar ini
dibagi menjadi 6 tahapan. Dimulai dari :
1. Mengidentifikasi kebutuhan peserta didik.
2. Mencari informasi terkait bahan ajar.
3. Membuat gagasan yang sesuai dengan
pemilihan materi bahan ajar.
4. Membuat bahan ajar dengan menampilkan
standar kompetensi.
5. Menyajikan bahan ajar kepada siswa.
6. Mengevaluasi pembelajaran dari hasil bahan
ajar yang telah digunakan.
Penerapan Pemilihan
Bahan Ajar
Penerapan Pemilihan Bahan Ajar
1. Implementasi 2. Implementasi
bahan ajar berbasis pemilihan bahan
Critical Thinking ( ajar dengan
Berfikir Kritis) dan menggunakan
bahan ajar tematik. metode Visual
Storrytelling.
Penerapan Pemilihan Bahan Ajar
Penerapan bahan ajar berbasis Sedangkan implementasi pemilihan bahan ajar
Critical Thinking ( Berfikir Kritis) dengan menggunakan metode Visual
dan bahan ajar tematik harus Storrytelling, juga mempersiapkan langkah –
mempersiapkan: Langkah sebagai berikut:
1) Jenis bahan yang digunakan. •Menganalisa pembelajaran.
2) Merancang kegiatan yang •Merancang bahan ajar dengan kertas full-
menggunakan model belajar colour agar terlihat lebih menarik dengan
hipotesis deduktif dengan mencantumkan standar kompetensi, petunjuk
menggali pengetahuan awal belajar, lembar kegiatan, dan lembar kerja siswa
siswa.
3) Setelah mempersiapkan (LKS).
•Memilih gambar yang digunakan sebagai
sarana, guru dapat mulai memuat
desain dan petunjuk bahan ajar pendukung kegiatan storytelling.
•Membuat rancangan buku visual storrytelling.
dengan baik.
•Tahap terakhir, penggunaan dengan
melakukan penyebaran bahan ajar.
Any Question ?
Kesimpulan
Jadi kesimpulan dari penjelasan materi kami adalah Bahan ajar merupakan
suatu bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun agar dapat
dipahami oleh peserta didik. Ada beberapa kriteria dalam pemilihan dan
penyusunan bahan ajar dengan berpegang pada 3 (tiga) prinsip yaitu
prinsip relevansi, konsistensi, dan kecukupan. Adapun 6 (enam) komponen
yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan ajar adalah (1) Petunjuk
belajar, (2) Kompetensi yang akan dicapai, (3) Informasi pendukung, (4)
Latihan-latihan, (5) Petunjuk lembar kerja, dan (6) Evaluasi. Dengan
mempelajari ketiga prinsip dan keenam komponen tersebut, guru
seharusnya bisa menghasilkan sebuah bahan ajar yang bermutu dan
berkualitas.
Sekian & Terimakasih
Rumusan Masalah
01 Bagaimana 02 Bagaimana Ruang Lingku
Perkembangan Pendidikan Agama Islam?
Pendidikan Agama Islam?
03 Tujuan Pendidikan 04 Pendidikan Agama
Agama Islam? Islam di SD,SMP, dan
SMA?
01
Perkembangan
Pendidikan Agama
Islam (PAI)
Perkembangan Pendidikan Agama Islam
(PAI)
Dalam perkembangannya pendidikan agama islam terbagi menjadi orde
lama, orde baru, dan era reformasi Perkembangan pendidikan islam pada
mulanya di awali sejak masa kemerdekaan indonesia. Pada saat itu
pemerintah Indonesia mulai menyadari pentingnya peran umat islam
dalam kemerdekaan Indonesia, dan kesepakatan pemerinah dibutikan
dengan dikeluarkanya Undang-Undang No 2 tahun 1989 mengenai
sistem pendidikan nasional yang diteruskan dengan UU No 20 tahun
2003 yang mengatur mengenai pengintegrasian pedidikan islam ke dalam
sistem pendidikan nasional.
02
Ruang Lingkup
Pendidikan Agama
Islam (PAI)
Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam
(PAI)
1. Hubungan dengan Allah SWT adalah hubungan vertikal antara
makhluk
hidup dengan Khaliq. Hubungan manusia dengan Allah menjadi
prioritas
utama dalam pendidikan agama Islam karena merupakan dasar
dari ajaran
Islam.
2. Hubungan manusia dengan manusia adalah hubungan horizontal
(mendatar) antara manusia dalam kehidupan bermasyarakat, dan
menempati urutan kedua dalam ajaran Islam.
3. Hubungan manusia dengan alam. Islam mengajarkan umatnya
untuk memiliki hubungan yang baik dengan alam. Karena manusia
dijadikan Tuhan dengan mengelola dan menghargai sumber daya
alam secara baik untuk kepentingan manusia.
03
Tujuan Pendidikan
Agama Islam (PAI)
Tujuan Pendidikan Agama Islam (PAI)
Secara umum tujuan pendidikan Agama Islam ialah mampu
mencetak para insan kamil yang beriman dan bertaqwa sehingga
mampu menjalankan syariat Islam sesuai dengan tuntunan al-
Qur’an dan sunnah. Pendidikan Agama Islam juga bertujuan
menjadikan peserta didik memiliki akhlak mulia dan budi pekerti
yang baik sesuai norma-norma yang ada di masyarakat, serta
menyeimbangkan pribadi manusia melalui spiritual, kecerdasan,
rasio, perasaan dan panca indra. Sehingga dari pembelajaran
Agama Islam mengarahkan peserta didik untuk memiliki sifat
religiusitas serta nasionalisme, berguna bagi agama dan bangsa
serta mengembangkan anak didik untuk melakukan pengalaman
nilai-nilai itu secara dinamis dan fleksibel.
04
Pendidikan Agama
Islam di SD,SMP
dan SMP
Pendidikan Agama Islam di SD,SMP dan
SMA
Adapun pendidikan PAI di sekolah umum (SD, SMP, SMA)
Pelajaran agama islam (PAI) merupakan bagian kurikulum yang
terwujud dalam sebuah mata pelajaran pendidikan Islam.
PAI di sekolah umum (SD, SMP, SMA) tidak terlalu memfokuskan
materinya dan posisi mata pelajaran PAI hanya sebatas "pemanis"
kurikulum. Penyelenggaraan pendidikam Islam di lembaga sekolah
(SD, SMP, SMA,) melalui mata pelajaran PAI sebetulnya masih dirasa
sangat belum cukup. Untuk sekolah-sekolah umum yang cenderung
sekuler lalu sangat mengagung-agungkan ilmu pengetahuan tentunya
sangat tidak bagus mengenai mata pelajaran PAI nya, yang dimana
sekolah-sekolah umum tersebut tidak mengapresiasi dan juga tidak
memberikan kesempatan terhadap peserta didik untuk lebih
mengeksplor diri ke bidang keagamaan.
Sekian
&
Terima Kasih