PRAKTIK YANG BAIK
DI SEKOLAH DASAR/
MADRASAH IBTIDAIYAH
(SD/MI)
Pebruari 2013
Modul Pelatihan
Modul pelatihan ini dikembangkan dengan dukungan penuh rakyat Amerika melalui United
States Agency for International Development (USAID). Isi dari materi pembelajaran ini
merupakan tanggung jawab konsorsium Program USAID Prioritizing Reform, Innovation, and
Opprtunities for Reaching Indonesia’s Teachers, Administrators, and Students (PRIORITAS) dan
tidak mencerminkan pandangan USAID atau pemerintah Amerika Serikat.
Pengantar Pengantar Modul
Daftar Isi
Kata Pengantar vii
Jadwal Pelatihan (contoh) X
Unit 1 Apa dan Mengapa PAKEM 3
31
Unit 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif 61
83
Unit 3 Mempraktikkan PAKEM 95
115
Unit 4 Rencana Tindak Lanjut PAKEM 141
171
Unit 5 Pelaksanaan Kegiatan KKG 187
203
Unit 6 Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan
217
Unit 7 Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) 249
Unit 8 A. Manfaat, Jenis dan Cara Mendorong Peran Serta Masyarakat 271
B. Kreativitas Menghimpun Berbagai Sumber Daya dan Dana
C. Transparansi dan Akuntabilitas Publik
Unit 9 A. Rencana Kerja Sekolah
B. Rencana Kerja Tahunan dan Rencana Kegiatan dan Anggaran
Sekolah
Unit 10 Rencana Tindak Lanjut (Manajemen Sekolah)
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI v
Pengantar Pengantar Modul
Kata Pengantar
Program Prioritizing Reform, Innovation and Opportunities for Reaching Indonesia’s Teachers,
Administrators and Students (PRIORITAS) yang didanai oleh USAID bekerja sama dengan
Pemerintah Indonesia untuk mendukung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta
Kementerian Agama dalam meningkatkan akses pendidikan dasar yang bermutu. Untuk
mencapai tujuan tersebut, PRIORITAS mengembangkan dan melaksanakan program
pengembangan kapasitas yang terdiri dari pelatihan, pendampingan, kegiatan kelompok kerja
di tingkat sekolah maupun gugus. Sasaran program pengembangan kapasitas ini adalah guru
dan dosen Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), kepala sekolah, komite
sekolah, serta pengawas dan staf Dinas Pendidikan terkait di kabupaten terpilih di tujuh
propinsi mitra PRIORITAS, yaitu: Aceh, Sumatra Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah,
Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Pelatihan bagi dosen dilaksanakan melalui kerja sama
dengan sejumlah LPTK terpilih untuk pengembangan peran LPTK sebagai penyedia layanan
untuk pendidikan dalam jabatan.
Modul yang digunakan merupakan pemaketan ulang dari modul-modul yang telah
dikembangkan oleh program bantuan seperti USAID Decentralized Basic Education (DBE) dan
Managing Basic Education (MBE) serta UNICEF’s Creating Learning Communities for Children
(CLCC) dan Mainstreaming Good Practices in Basic Education (MGPBE). Modul Praktik yang
Baik untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah ini merupakan modul pertama yang
mengenalkan konsep dan prinsip Manajemen Berbasis Sekolah yang memayungi tiga
komponen besar yakni: manajemen sekolah, peran serta masyarakat, dan pembelajaran aktif
yang di tingkat sekolah dasar lebih dikenal dengan PAKEM dan di sekolah menengah pertama
dikenal dengan istilah Pembelajaran Kontekstual. Berikut adalah gambaran singkat tentang
masing-masing unit:
Unit 1: Apa dan Mengapa Pembelajaran yang Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Unit
ini membahas prinsip-prinsip dalam PAKEM dan bagaimana mengembangkan pembelajaran
yang mengandung prinsip tersebut. Pengetahuan dan pengalaman peserta juga diperkaya
dengan diskusi serta tayangan video tentang pelaksanaan pembelajaran aktif dalam berbagai
mata pelajaran di beberapa sekolah.
Unit 2: Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif. Unit ini secara praktis membahas
bagaimana penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar, pengelolaan siswa, dan pengelolaan
perabot. Banyak dampak positif yang dapat diperoleh dengan menciptakan lingkungan belajar
ini, misalnya, pencapaian tujuan pembelajaran menjadi lebih mudah, iklim belajar lebih
kondusif.
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI vii
Pengantar Pengantar Modul
Unit 3: Mempraktikkan PAKEM. Unit ini akan memfasilitasi guru agar bisa membuat
persiapan mengajar dengan menerapkan PAKEM yang mengembangkan kemampuan
pemecahan masalah dan kemampuan bekerja sama. Peserta membuat rencana pengembangan
pelajaran, mensimulasikan, memperbaiki, dan mempraktikannya di sekolah.
Unit 4: Rencana Tindak Lanjut (RTL) PAKEM. Pelatihan akan sangat bermanfaat apabila
ditindaklanjuti dengan langkah nyata penerapan gagasan yang diperoleh dalam pelatihan. Guru
akan membuat RTL terkait pembelajaran, tentang rencana spesifik yang akan mereka lakukan.
RTL ini nantinya akan digabungkan dengan RTL manajemen di sekolah masing-masing setelah
pelatihan selesai untuk menghasilkan SATU RTL sekolah.
Unit 5: Pelaksanaan Kegiatan KKG. Kegiatan KKG adalah kegiatan yang sangat penting untuk
meningkatkan profesionalisme guru. Kegiatan KKG harus benar-benar merupakan kegiatan
praktis yang dibutuhkan oleh guru. Unit ini memberikan dan menggali beberapa kegiatan yang
dimaksud. Unit ini dapat diberikan pada ToT nasional dan provinsi, namun pada pelatihan
sekolah, unit ini dapat dilaksanakan secara terpisah pada kesempatan lain jika waktu tidak
memungkinkan.
Unit 6: Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM). Unit ini
memperkenalkan PAKEM (apa, mengapa, dan bagaimana) bagi komite sekolah dan
menekankan pentingnya PAKEM kepada segenap peserta pelatihan terutama Kepala Sekolah,
Komite Sekolah, dan pengawas. Tujuannya adalah untuk mendorong mereka memikirkan
bagaimana caranya mendukung pelaksanaan PAKEM untuk meningkatan mutu pendidikan.
Unit 7: Manajemen Berbasis Sekolah. Unit ini mengeksplorasi pemahaman dan ciri-ciri
manajemen berbasis sekolah melalui pengalaman peserta dan tayangan video tentang
implementasi MBS yang baik di beberapa sekolah.
Unit 8 terdiri dari 3 sub-unit tentang berbagai aspek dari peran serta masyarakat. Unit 8A
membahas manfaat, jenis-jenis, dan cara mendorong peran serta masyarakat. Fasilitator
memberikan contoh beberapa kegiatan yang dilakukan oleh komite sekolah dan orang tua
untuk mendukung manajemen dan pembelajaran di sekolah. Unit 8B mengeksplorasi
kreativitas dan mengembangkan pola pikir yang berbeda dalam menghimpun sumber daya dan
dana. Pada Unit 8C, peserta diajak berdiskusi tentang pentingnya manajemen berprinsip
Keterbukaan dan Akuntabilitas serta cara melaksanakannya.
Unit 9 terdiri dari 2 sub-unit : Unit 9A Rencana Kerja Sekolah membahas pentingnya sebuah
rencana kerja sekolah yang disusun berdasarkan hasil dari evaluasi diri sekolah. Proses
penyusunan meliputi perumusan tantangan, tujuan dan akhirnya rencana program sekolah
selama empat tahun. Unit 9B Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Rencana Kegiatan dan
Anggaran Sekolah (RKAS) mengajak peserta untuk mengidentifikasi program yang menunjang
viii Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI
Pengantar Pengantar Modul
peningkatan mutu pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam satu tahun. Selain itu,
peserta akan mengidentifikasi sumber dana untuk membiayai program/kegiatan dalam satu
tahun serta menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS).
Unit 10: Rencana Tindak Lanjut (Manajemen Sekolah). Unit ini mendorong peserta untuk
membuat rencana tindak lanjut yang akan dilakukan dalam jangka tiga bulan yang akan datang.
Peserta merencanakan apa yang mereka perlu lakukan di sekolah setelah pelatihan selesai
dengan menerapkan keterampilan dan konsep yang diperoleh dari unit sebelumnya selama
pelatihan. RTL ini akan dibawa ke sekolah setelah pelatihan selesai untuk dikonsolidasi
dengan RTL pembelajaran dari guru sehingga menghasilkan satu RTL sekolah yang
komprehensif.
Pendekatan pembelajaran aktif dan interaktif yang digunakan dalam modul ini tidak hanya
untuk memotivasi peserta dalam pelatihan, namun juga untuk menyediakan contoh metode
yang dapat digunakan oleh guru di dalam kelas. Fasilitator memberikan model tentang
pelaksanaan pembelajaran aktif, pengelolaan peserta, dan menciptakan suasana dalam
pelatihan yang diharapkan dapat dicontoh oleh peserta ketika mereka melatih dan mengajar
di kelas di sekolah mereka.
Pengembangan Sekolah secara Menyeluruh : Yang dimaksudkan dengan pengembangan
sekolah secara menyeluruh adalah suatu pendekatan di mana semua warga sekolah, termasuk
guru, kepala sekolah, komite sekolah, masyarakat, dan siswa terlibat dalam pengembangan.
Aspek yang ditangani juga mencakup manajemen, partisipasi masyarakat, serta pembelajaran.
Melalui modul ini, segenap praktisi pendidikan diajak dan didorong untuk berinovasi dan
mencari solusi untuk masalah yang dihadapi baik di kelas maupun di sekolah terkait
peningkatan mutu pendidikan.
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI ix
Pengantar Pengantar Modul
JADWAL PELATIHAN (contoh)
Jadwal di bawah ini adalah (1) untuk pelatihan sekolah dan (2) untuk pelatihan fasilitator.
Waktu akan ditambah satu hari untuk Pelatihan fasilitator yang panduannya terpisah dari
modul ini.
Jadwal Pelatihan Sekolah – PAKEM
Waktu Unit/Topik Keterangan
Hari 1
08.00-08.45 45’ Pembukaan dan penjelasan tentang Program
08.45-10.30 PRIORITAS
105’ Unit 1: Apa dan Mengapa PAKEM
10.30-10.45 15’ Istirahat
10.45-12.00 75’ Unit 1: Apa dan Mengapa PAKEM
12.00-13.00 60’ Ishoma
13.00-15.00 120’ Unit 2: Menciptakan Lingkungan Belajar Yang Efektif
15.00-16.00 60’ Unit 3: Persiapan Praktik PAKEM (Memilih Topik Waktu dapat
Pembelajaran) disesuaikan dengan
08.00-12.00 kebutuhan
12.00-13.00 Hari 2
13.00-16.00 240’ Unit 3: Persiapan Praktik PAKEM
07.00-10.30 60’ Ishoma
180’ Unit 3: Persiapan Praktik PAKEM (termasuk Logistik
Praktik di Sekolah)
Hari 3
210’ Unit 3: Praktik PAKEM di sekolah
10.30 -11.00 30’ Istirahat
11.00 – 12.00 60’ Unit 3: Praktik PAKEM (Diskusi + Refleksi)
12.00 -13.00 60’ Istirahat
13.00 – 14.00 60’ Unit 3: Praktik PAKEM (Kunjung Karya + Penguatan)
14.00 – 15.00 60’ Unit 4: Rencana Tindak Lanjut (RTL) PAKEM
15.00 – 15.30 30’ Penutup
Pelatihan Unit 5 Pelaksanaan Kegiatan KKG: Tidak lama setelah pelatihan PAKEM dan
MBS tingkat sekolah, peserta akan berkumpul lagi untuk mendapat pelatihan Unit 5:
Pelaksanaan Kegiatan KKG yang berlangsung tiga (3) jam.
x Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI
Pengantar Pengantar Modul
Jadwal Pelatihan Sekolah – Manajemen Berbasis Sekolah
Waktu Unit/Topik Keterangan
08.00-08.45 45’ Hari 1 15 menit
08.45-10.15 90’ kelonggaran untuk
Pembukaan dan Penjelasan Program PRIORITAS mengantisipati
10.15-10.30 15’ Unit 6: Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan acara yang mulai
10.30–11.00 30’ terlambat
Menyenangkan (PAKEM)
11.00-12.00 60’ Istirahat
12.00-13.00 60’ Unit 6: Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan
13.00-15.00 120’ Menyenangkan (PAKEM)
Unit 7: Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
Ishoma
Unit 7: Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
15.00-16.00 60’ Unit 8A: Manfaat, Jenis-Jenis, dan Cara Mendorong
Peran Serta Masyarakat
08.00-09.00 Hari 2
09.00-10.30 60’ Unit 8A: Manfaat, Jenis-Jenis, dan Cara Mendorong
Peran Serta Masyarakat
10.30-10.45
10.45-12.15 90’ Unit 8B: Kreativitas Menghimpun Berbagai Sumber
12.15-13.15 Daya dan Dana
13.15-16.00
15’ Istirahat
08.00-09.15 90’ Unit 8C: Transparansi dan Akuntabilitas Publik
09.15-10.15 60 Ishoma
165’ Unit 9A: Rencana Kerja Sekolah (RKS)
10.15-10.30
10.30-12.00 Hari 3
12.00-13.00 75’ Unit 9A: Rencana Kerja Sekolah (RKS)
13.00-14.30
60’ Unit 9B: Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Rencana
14.30-15.30 Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)
15.30-16.00 15’ Istirahat
90’ Unit 9B: Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Rencana
Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)
60’ Istirahat
90’ Unit 9B: Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Rencana
Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)
60’ Unit 10: Rencana Tindak Lanjut (RTL) Manajemen
Sekolah
Penutup
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI xi
Pengantar Pengantar Modul
Jadwal Pelatihan ToT Nasional dan ToT Provinsi
Pembelajaran Aktif + Manajemen Berbasis Sekolah
(Catatan: semua Fasilitator Provinsi dan Daerah akan menghadiri pelatihan 7 hari yang
meliputi PAKEM dan Manajemen Sekolah, serta pelatihan fasilitator dan pendampingan.)
Waktu Unit/Topik Keterangan
Hari 1
08.00-08.45 45’ Pembukaan dan Penjelasan tentang Program
08.45-10.30 PRIORITAS
105’ Unit 1: Apa dan Mengapa PAKEM
10.30-10.45 15’ Istirahat
10.45 - 12.00 75’ Unit 1: Apa dan Mengapa PAKEM
12.00-13.00 60’ Ishoma
13.00-15.00 120’ Unit 2: Menciptakan Lingkungan Belajar Yang Efektif
15.00-16.00 60’ Unit 3: Persiapan Praktik PAKEM (Memilih Topik
Pembelajaran)
08.00-12.00 Hari 2
12.00-13.00
13.00-16.00 240’ Unit 3: Persiapan Praktik PAKEM
60’ Ishoma
07.00-10.30 180’ Unit 3: Persiapan Praktik PAKEM (termasuk Logistik
10.30 -11.00
11.00 – 12.00 Praktik di Sekolah)
12.00 -13.00 Hari 3
13.00 – 14.00
210’ Unit 3: Praktik PAKEM di sekolah
30’ Istirahat
60’ Unit 3: Praktik PAKEM (Diskusi + Refleksi)
60’ Istirahat
60’ Unit 3: Praktik PAKEM (Kunjung Karya + Penguatan)
14.00 – 17.00 180’ Unit 5: Pelaksanaan Kegiatan KKG Unit 4 RTL akan
digabung dengan
RTL pada hari 6.
Karena hari ini
berakhir terlambat,
hari ke-4 mulai
agak lambat.
08.30-10.30 Hari 4
10.30-10.45
120’ Unit 6: Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif. dan
Menyenangkan (PAKEM)
15’ Istirahat
xii Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI
Pengantar Pengantar Modul
Waktu Unit/Topik Keterangan
10.45-12.00 75’ Unit 7: Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
12.00-13.00 60’ Ishoma
13.00-14.45 105’ Unit 7: Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
14.45-15.00 15’ Istirahat
15.00-16.00 60’ Unit 8A: Manfaat, Jenis-Jenis, dan Cara Mendorong
Peran Serta Masyarakat
08.00-08.45
08.45-10.15 Hari 5
10.15-10.30 45’ Unit 8A: Manfaat, Jenis-Jenis dan Cara Mendorong
10.30-12.00 Peran Serta Masyarakat
12.00-13.00
13.00-16.00 90’ Unit 8B: Kreativitas Menghimpun Berbagai Sumber
Daya dan Dana
08.00-09.00
09.00-10.30 15’ Istirahat
90’ Unit 8C: Transparansi dan Akuntabilitas Publik
10.30-10.45 60 Ishoma
10.45-12.00
180’ Unit 9A: Rencana Kerja Sekolah (RKS)
12.00-13.00
13.00-14.15 Hari 6
14.15-15.15
15.15-16.00 60’ Unit 9A: Rencana Kerja Sekolah (RKS)
90’ Unit 9B: Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Rencana
08.00-10.00
Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)
10.00-10.15
10.15-12.15 15’ Istirahat
12.15-13.15 75’ Unit 9B: Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Rencana
13.15-15.15
15.15-16.00 Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)
60’ Istirahat
75’ Unit 9B: Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Rencana
Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)
60’ Unit 10: Rencana Tindak Lanjut (RTL) PAKEM +
Manajemen Sekolah
45’ Tanya Jawab tentang PAKEM dan Manajemen dari
pelatihan selama 6 hari dan Penutup
Hari 7
120’ Bagaimana Menjadi Fasilitator yang Baik dan
Pendampingan
15’ Istirahat
120’ Pendampingan
60’ Istirahat
120’ Pendampingan
45’ Evaluasi dan Penutup
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI xiii
Pengantar Pengantar Modul
BAHAN TAYANGAN UNTUK FASILITATOR
xiv Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI
Pengantar Pengantar Modul
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI xv
Pengantar Pengantar Modul
xvi Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI
Pengantar Pengantar Modul
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI xvii
UNIT 1
APA DAN MENGAPA PAKEM?
UNIT 1 Apa dan Mengapa PAKEM
UNIT 1
APA DAN MENGAPA PAKEM
Waktu: 3 Jam
A. PENGANTAR
Pembelajaran merupakan salah satu unsur
penentu baik tidaknya lulusan yang dihasilkan
oleh suatu sistem pendidikan. Pembe-ajaran
ibarat jantung dari proses pendidikan.
Pembelajaran yang baik cenderung
menghasilkan lulusan dengan hasil belajar yang
baik pula. Demikian pula sebaliknya.
Hasil belajar pendidikan di Indonesia masih Contoh ruang kelas yang menunjukkan
dipandang kurang baik. Sebagian besar siswa ciri-ciri Pembelajaran Aktif, Kreatif,
belum mampu menggapai potensi ideal/ Efektif, dan Menyenangkan.
optimal yang dimilikinya. Oleh karena itu,
perlu ada perubahan proses pembelajaran dari kebiasaan yang sudah berlangsung
selama ini.
Pembelajaran yang saat ini dikembangkan dan banyak dikenalkan ke seluruh pelosok
tanah air adalah Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan atau disingkat
dengan PAKEM. Disebut demikian karena pembelajaran ini dirancang agar
mengaktifkan anak, mengembangkan kreativitas sehingga efektif namun tetap
menyenangkan. Hal ini sejalan dengan amanat Permendiknas No 41 Tahun 2007
“Proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah harus interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik”.
Unit ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang apa, mengapa, dan
bagaimana pelaksanaan PAKEM, serta prosedur atau langkah-langkah pelatihan yang
bisa dilakukan. Dengan membaca dan mengikuti proses-proses pelatihan yang telah
dirancang dalam Unit ini, para peserta pelatihan diharapkan dapat mengenal apa,
mengapa, dan bagaimana PAKEM tersebut, dan pada akhirnya diharapkan dapat
menerapkan di kelasnya masing-masing.
Calon Siswa Proses Lulusan
Pembelajaran
PAKEM
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI 3
UNIT 1 Apa dan Mengapa PAKEM
B. TUJUAN
Setelah mengikuti pelatihan, para peserta mampu:
1. mengenali karakteristik utama PAKEM
2. memberi contoh kegiatan PAKEM
3. memahami pentingnya PAKEM bagi peningkatan kualitas siswa
C. BAHAN DAN ALAT
1. Tayangan Unit 1
2. Video PAKEM (9 menit)
3. Lembar Kerja Format 1.1
4. Lembaran Contoh Proses Pembelajaran PAKEM
5. ATK: spidol (besar dan kecil), kertas plano
D. LANGKAH KEGIATAN 20’ 40’
20’
Penayangan Diskusi kelompok
Pengantar Video tentang “Hal-hal
yang baru dalam
1 2
pemodelan”
3
20’ 40’ 40’
Penguatan tentang Berbagi hasil Diskusi kelompok
PAKEM diskusi kelompok tentang unsur-
6 unsur PAKEM
5
4
1. Pengantar (20 menit)
Fasilitator memberikan pengantar singkat tentang latar belakang, tujuan, dan
rencana kegiatan sesi ini.
Fasilitator menanyakan pada peserta apa yang mereka ketahui tentang PAKEM.
Setiap peserta diminta menuliskan jawabannya pada selembar kertas tanpa
berdiskusi.
Fasilitator mengumpulkan jawaban peserta untuk dipajangkan.
4 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI
UNIT 1 Apa dan Mengapa PAKEM
2. Penayangan Video Pembelajaran (20 menit)
Fasilitator memberi informasi kepada peserta bahwa mereka akan melihat
tayangan pembelajaran. Peserta dikelompokkan ke dalam kelompok mata
pelajaran dengan 4 – 6 orang per kelompok. Peserta mendapat format
pengamatan dan diminta untuk membacanya serta mengingatkan bahwa mereka
boleh mengisinya saat penayangan berlangsung atau setelahnya.
Menonton tayangan selain dimaksudkan agar peserta dapat melihat dengan jelas
bagaimana PAKEM dilaksanakan, mereka juga diharapkan dapat membedakan
antara pengalaman pembelajaran yang mengandung unsur-unsur PAKEM dengan
yang tanpa PAKEM.
Peserta diharapkan mengamati dengan kritis proses pembelajaran yang
berlangsung dalam tayangan/pemodelan.
3. Diskusi Kelompok tentang Tayangan/Model Pembelajaran (40 menit)
Fasilitator meminta setiap peserta mengisi format pengamatan tayangan/
pemodelan PAKEM seperti contoh di bawah ini:
FORMAT PENGAMATAN TAYANGAN/PEMODELAN PAKEM
No Komponen pembelajaran Hal baru yang berbeda dengan
kebiasaan pembelajaran selama ini
1 Kegiatan siswa a. ……..
b. ……..
2 Kegiatan guru a. ……..
b. ……..
3 Interaksi antar siswa a. ……..
b. ……..
4 Interaksi siswa dengan guru a. ……..
b. ……..
5 Bentuk tugas yang dikerjakan a. ……..
siswa b. ……..
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI 5
UNIT 1 Apa dan Mengapa PAKEM
No Komponen pembelajaran Hal baru yang berbeda dengan
kebiasaan pembelajaran selama ini
6 Sumber belajar yang digunakan a. ……..
b. ……..
7 Pemberian kesempatan yang sama a. ……..
b. ……..
antara siswa laki-laki dan
perempuan
8 Bentuk motivasi yang diberikan a. ……..
guru kepada siswa b. ……..
9 Aspek karakter yang a. ……..
dikembangkan (kemandirian, b. ……..
disiplin, tanggung-jawab , kerja-
sama, kepercayaan diri)
10 Lainnya
Fasilitator memperhatikan kegiatan berikut setelah format pengamatan selesai diisi.
a. Kelompok mendiskusikan ‘”Hal-hal baru yang ditemukan dalam PAKEM”
ditinjau dari beberapa hal, antara lain: kegiatan anak dan bentuk layanan yang
diberikan guru (kegiatan guru), jenis atau bentuk penugasan yang dikerjakan
siswa, interaksi antar siswa dan interaksi antara siswa dengan guru, sumber
belajar yang digunakan, dan lain sebagainya.
b. Fasilitator, ketika membantu diskusi dalam kelompok-kelompok, dapat
memberikan pertanyaan-pertanyaan berikut untuk mengarahkan diskusi yang
kurang lancar. Pertanyaan tidak perlu diberikan semua. Contoh–contoh
pertanyaan pengarah tersebut adalah sebagai berikut:
1) Apa sajakah kegiatan yang dilakukan siswa? Apakah siswa hanya
mendengarkan guru? Apakah siswa hanya mencatat tulisan di papan tulis pada
buku catatan mereka? Apakah siswa hanya membaca dan menjawab
pertanyaan di buku paket? Kegiatan apa sajakah yang mereka lakukan? dll.
2) Apa yang dilakukan guru? Apakah guru hanya berceramah? Apakah guru duduk
di kursinya menunggu siswa selesai mengerjakan tugas? Apakah guru menulis
di papan tulis? Apakah guru masuk ke dalam kelompok-kelompok dan
memberikan umpan balik? dll.
3) Bagaimanakah interaksi/hubungan yang terjadi antar siswa? Apakah ada kerja
6 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI
UNIT 1 Apa dan Mengapa PAKEM
sama antar siswa? Apakah mereka saling bertanya jawab? Apakah mereka
saling bertukar pendapat? Apakah mereka hanya berhubungan dengan satu
orang? dll.
4) Bagaimanakah interaksi antara siswa dengan guru? Apakah siswa mendapat
kesempatan memberikan pendapat dan guru mendengarkannya? Apakah guru
selalu berbicara pada seluruh kelas? Apakah guru berkomunikasi dengan siswa
secara individual? Apakah guru berkomunikasi dengan kelompok? dll.
5) Bagaimana bentuk tugas yang dikerjakan siswa? Apakah guru meminta siswa
menjawab pertanyaan yang hanya memiliki 1 jawaban benar? Apakah siswa
melakukan percobaan? Apakah siswa diberi kesempatan untuk menemukan
jawaban sendiri? Apakah pertanyaan/tugas guru membuat siswa berpikir aktif?
dll.
6) Sumber belajar apa yang digunakan? Apakah guru menggunakan sumber-
sumber belajar selain buku paket, seperti buku bacaan, koran, nara sumber
(misalnya, petani, bekas pejuang revolusi, siswa, dll), sawah, kebun, dll? Apakah
sumber belajar mudah diperoleh?
7) Adakah hal lain lagi yang berbeda dengan kebiasaan pembelajaran yang sehari-
hari kita lakukan?
Hasil diskusi dituliskan di kertas plano yang kemudian disalingtukarkan untuk
diberi komentar oleh kelompok lain.
4. Berbagi Pendapat dan Diskusi Kelompok tentang Unsur-unsur
PAKEM (40 menit)
Fasilitator menginformasikan topik diskusi selanjutnya. Tiap kelompok diberi
nama sesuai dengan kata-kata dalam singkatan PAKEM, yaitu AKTIF, KREATIF,
EFEKTIF dan MENYENANGKAN. Jika jumlah kelompok banyak, nama tersebut
bisa diulang dengan ditambah penomoran, misalnya: AKTIF 1, AKTIF 2, KREATIF
1, KREATIF 2, dst.
Tiap kelompok kemudian mendiskusikan satu unsur PAKEM dari pemodelan tadi
yang sesuai dengan nama kelompoknya selama 15 menit. Kelompok Aktif, misalnya,
mendiskusikan proses pembelajaran yang mencerminkan masing-masing aspek dari
PAKEM sesuai dengan nama kelompoknya (tayangkan 2 contoh proses pembelajaran
untuk masing-masing2 aspek PAKEM).
Setelah 15 menit, fasilitator menayangkan tayangan yang memuat tabel lengkap
tentang proses pembelajaran. Fasilitator menanggapi pertanyaan klarifikasi jika ada.
Kemudian, fasilitator meminta tiap kelompok untuk mencari contoh kegiatan untuk
masing-masing proses dalam tayangan (20 menit).
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI 7
UNIT 1 Apa dan Mengapa PAKEM
5. Kunjung Karya/Berbagi Hasil Diskusi (40 menit)
a. Salah seorang dari setiap kelompok mengunjungi kelompok lain dan mem
aparkan hasil kerja kelompoknya. Anggota kelompok yang dikunjungi boleh
bertanya dan menyampaikan pendapatnya.
b. Kegiatan ini dapat dilakukan untuk kunjungan ke dua atau tiga kelompok.
Anggota kelompok yang menjadi ‘duta’ boleh dilakukan bergantiandengan
anggota yang lain.
Fasilitator mengamati dengan seksama proses diskusi kelompok supaya bisa
memberikan masukan. Setelah mengerjakan tugas tersebut, kelompok kemudian
diminta menjawab pertanyaan: Bila kegiatan-kegiatan tersebut terjadi dalam
pembelajaran, kemampuan (pengetahuan, keterampilan, dan sikap) apa sajakah yang
berkembang pada diri siswa? (Tayangkan tayang Kurikulum 2013).
6. Penguatan tentang PAKEM (20 menit)
Fasilitator menayangkan pernyataan-pernyataan “Apa yang saya dengar ….” dan
diagram “Tingkat Keterlibatan Siswa …” (Lihat slide – Diagram Segitiga) dan
memberikan penjelasan, misal untuk tayangan pernyataan dan diagram dijelaskan
bahwa “Semakin siswa terlibat dalam belajar, semakin mereka menguasai materi
8 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI
UNIT 1 Apa dan Mengapa PAKEM
pelajaran”.
Untuk diagram dapat diberikan penjelasan tambahan (jika perlu), misal, “Bila kita
membuat rencana pembelajaran, kita berpikir dari arah bawah diagram tersebut,
yaitu dengan mengajukan pertanyaan pada diri sendiri – Kegiatan nyata apa
sajakah yang harus dialami siswa untuk menguasai kemampuan dalam materi yang
akan dipelajari siswa?” dan BUKAN berpikir dari arah atas diagram, yaitu “Apa
yang harus didengarkan siswa?”
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI 9
UNIT 1 Apa dan Mengapa PAKEM
E. BAHAN BACAAN UNTUK FASILITATOR DAN PESERTA
APA ITU PAKEM?
PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus
menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif berpikir, bertanya,
mempertanyakan, mengemukakan gagasan, bereksperimen, mempraktikkan konsep
yang dipelajari, dan berkreasi. Belajar memang merupakan suatu proses aktif dari si
pembelajar dalam membangun pengetahuannya; bukan proses pasif yang hanya
menerima kucuran ceramah guru tentang pengetahuan. Jika pembelajaran tidak
memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir aktif, maka pembelajaran
tersebut bertentangan dengan hakikat belajar.
Suatu konsep (misalnya demokrasi, kerjasama, fotosintesa, penjumlahan, dan
kebersihan) yang dijelaskan melalui ceramah sebenarnya sangat sulit dipahami siswa
karena konsep tersebut disampaikan secara abstrak. Hal yang abstrak sulit dipahami
karena tingkat berfikir anak-anak yang cenderung kongkrit atau mencari bentuk
nyata. Jika dalam mengajar guru menggunakan media seperti gambar, film,
peragaan, dan sebagainya maka konsep yang dipelajari menjadi lebih kongkrit (nyata)
dan lebih mudah dipahami anak.
Namun, yang paling bisa membuat konsep menjadi kongkrit adalah ketika anak terlibat
dalam pengalaman langsung dan aktif menemukan sendiri dari pengalaman tersebut
suatu konsep yang menjadi tujuan pembelajaran. Misalnya, anak-anak menemukan
sendiri makna dari penjumlahan setelah mereka terlibat dalam kegiatan jumlah
menjumlah menggunakan benda nyata (kacang merah, batu-batuan, penjepit kertas
misalnya). Contoh lain, siswa memahami konsep demokrasi setelah mereka terlibat
aktif dalam penerapan prinsip-prinsip demokrasi dan musyawarah dalam kegiatan
pemilihan ketua kelas yang dirancang serius oleh guru. Pengalaman nyata dan proses
penerapan tersebut memberikan cara bagi mereka untuk membangun pemahaman
sendiri secara aktif tentang konsep penjumlahan dan demokrasi.
Di bawah ini adalah bagan dari Edgar Dale (1946) yang menunjukkan macam media atau
kegiatan yang bisa dipakai untuk mengajarkan suatu konsep dan hubungannya dengan
tingkat kekongkritan konsep yang bisa tersampaikan. Pembelajaran yang bergantung
hanya pada verbal saja (ceramah, membaca) mengandung tingkat keabstrakan paling
tinggi, sedangkan pengalaman langsung yang membuat siswa aktif menemukan dan
menerapkan suatu konsep memiliki tingkat kekongkritan yang paling tinggi.
10 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI
UNIT 1 Apa dan Mengapa PAKEM
Pesan dari bagan Edgar Dale tersebut diperkuat oleh kata-kata Confucius, orang
bijak dari Timur, sebagai berikut:
a. Yang saya dengar, saya lupa
b. Yang saya lihat, saya ingat
c. Yang saya kerjakan, saya pahami
Melv in L. Silberman penulis “101 Cara Belajar Aktif” mendukung juga keaktifan siswa
untuk memberikan hasil belajar yang maksimal dengan mengatakan:
d. Yang saya dengar, saya lupa
e. Yang saya dengar dan lihat, saya ingat
f. Yang saya dengar, lihat, tanyakan, atau diskusikan, saya mulai pahami
g. Yang saya dengar, lihat, dan diskusikan, serta lakukan, saya memperoleh pengetahuan
dan keterampilan
h. Yang saya ajarkan kepada orang lain, saya kuasai
Peran aktif dari siswa sangat penting dalam rangka pembentukan generasi yang
kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain.
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI 11
UNIT 1 Apa dan Mengapa PAKEM
Kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam
sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa yang bisa mengoptimalkan
potensi diri siswa. Karena dalam PAKEM siswa banyak bekerja dan berbuat maka
terdapat banyak kesempatan bagi siswa untuk menghasilkan produk belajar. Produk
itu bisa berupa karya seni, jalan keluar terhadap suatu permasalahan, grafik, diagram,
tabel, puisi, karangan, pantun, lagu, tarian, model tiga dimensi, dan lain - lain. Dengan
demikian, daya imajinasi dan daya cipta/kreasi siswa bisa berkembang dengan
optimal.
Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar yang jauh dari rasa bosan dan takut
sehingga siswa dapat memusatkan perhatiannya secara penuh pada pembelajaran
sehingga waktu curah perhatiannya pada pembelajaran tinggi. Menurut hasil penelitian,
tingginya waktu curah perhatian terbukti meningkatkan hasil belajar. Keadaan aktif
dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak efektif. Proses
pembelajaran yang efektif menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses
pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran
yang harus dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak
efektif, maka pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti bermain biasa.
Secara garis besar, PAKEM dapat digambarkan sebagai berikut:
i. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan
kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.
j. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan
semangat belajar siswa dan membantu siswa membangun pengetahuan dan
pemahaman. Cara-cara tersebut diantaranya adalah menggunakan lingkungan sebagai
sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok
bagi siswa.
k. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih
menarik dan menyediakan ‘pojok baca’.
l. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara
belajar kelompok.
m. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu
masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkan siswa dalam menciptakan
lingkungan sekolahnya.
n. Peran guru lebih sebagai fasilitator daripada penceramah, artinya guru mendesain
kegiatan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Selama kegiatan
pembelajaran, guru tidak lagi hanya berdiri di depan kelas tetapi berkeliling memantau
kegiatan siswa dan membantu siswa dalam proses belajar.
12 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI
UNIT 1 Apa dan Mengapa PAKEM
APA YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM MELAKSANAKAN
PAKEM?
1. Memahami sifat dasar anak
Pada dasarnya anak memiliki rasa ingin tahu dan suka berimajinasi. Anak desa,
anak kota, anak orang kaya, anak orang miskin, anak Indonesia, atau anak bukan
Indonesia — selama mereka normal — terlahir memiliki kedua sifat itu. Kedua
sifat tersebut merupakan modal dasar bagi berkembangnya sikap/berpikir kritis
dan kreatif. Kegiatan pembelajaran merupakan salah satu lahan yang harus kita
olah sehingga subur bagi berkembangnya kedua sifat anugerah Tuhan tersebut.
Suasana pembelajaran yang ditunjukkan dengan guru memuji anak karena hasil
karyanya, guru mengajukan pertanyaan yang menantang, dan guru yang
mendorong anak untuk melakukan percobaan, misalnya, merupakan pembelajaran
yang subur bagi rasa ingin tahu dan imajinasi tersebut.
2. Mengenal perbedaan setiap anak
Para siswa berasal dari lingkungan keluarga yang bervariasi dan memiliki
kemampuan yang berbeda. Dalam PAKEM (Pembelajaran Aktif, Efektif dan
Menyenangkan) perbedaan individual perlu diperhatikan dan harus tercermin
dalam kegiatan pembelajaran. Karena itu semua anak dalam kelas tidak harus
selalu mengerjakan kegiatan yang sama, melainkan bisa berbeda sesuai dengan
kecepatan belajarnya. Anak-anak yang memiliki kemampuan lebih dapat
dimanfaatkan untuk membantu temannya yang lemah (tutor sebaya). Dengan
mengenal kemampuan anak, kita dapat membantunya ketika dia mendapat
kesulitan sehingga anak tersebut bisa belajar secara optimal
3. Memahami anak sebagai makhluk sosial
Sebagai makhluk sosial, anak sejak kecil secara alami cenderung melibatkan anak lain
dalam bermain. Perilaku ini dapat dimanfaatkan dalam pengorganisasian belajar.
Dalam melakukan tugas atau membahas sesuatu, anak dapat bekerja berpasangan
atau dalam kelompok. Berdasarkan pengalaman, anak akan menyelesaikan tugas
dengan baik bila mereka duduk berkelompok. Duduk seperti ini memudahkan
mereka untuk berinteraksi dan bertukar pikiran. Namun demikian, anak perlu
juga menyelesaikan tugas secara perorangan agar bakat individunya berkembang.
4. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan
memecahkan masalah
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menghadapi masalah sehingga pada
dasarnya hidup ini adalah memecahkan masalah. Keterampilan pemecahan
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI 13
UNIT 1 Apa dan Mengapa PAKEM
masalah memerlukan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Kritis untuk
menganalisis masalah dan kreatif untuk melahirkan alternatif pemecahan masalah.
Kedua jenis berpikir tersebut, kritis dan kreatif, berasal dari rasa ingin tahu dan
imajinasi yang keduanya ada pada diri anak sejak lahir. Oleh karena itu, tugas guru
adalah mengembangkannya, antara lain dengan sesering mungkin memberikan
tugas atau mengajukan pertanyaan yang terbuka. Pertanyaan yang dimulai dengan
kata-kata “Apa yang terjadi jika …” lebih baik daripada yang dimulai dengan kata-
kata “Apa, berapa, kapan”, yang umumnya tertutup (jawaban yang betul hanya
satu).
5. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang
menyenangkan
Ruang kelas yang menyenangkan merupakan unsur tak terpisahkan dari PAKEM.
Dalam kelas yang menerapkan PAKEM, anak-anak banyak belajar melalui bekerja
dan berbuat sehingga banyak menghasilkan produk. Hasil pekerjaan siswa
tersebut sebaiknya dipajangkan untuk membuat kelas menjadi hidup dan menarik.
Selain itu, hasil pekerjaan yang dipajangkan bisa memotivasi siswa untuk bekerja
lebih baik dan menimbulkan inspirasi bagi siswa lain. Yang dipajangkan dapat
berupa hasil kerja perorangan, berpasangan, atau kelompok. Pajangan dapat
berupa gambar, peta, diagram, model, benda asli, puisi, karangan, dan sebagainya.
Guru perlu memastikan bahwa setiap siswa mempunyai karyanya yang
dipajangkan. Ruang kelas yang penuh dengan pajangan hasil pekerjaan siswa dan
ditata dengan baik, dapat membantu guru dalam KBM karena dapat dijadikan
rujukan ketika membahas suatu masalah.
6. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
Lingkungan (fisik, sosial, atau budaya) merupakan sumber yang sangat kaya
untuk bahan belajar anak. Lingkungan dapat berperan sebagai media belajar, tetapi
juga sebagai objek kajian (sumber belajar). Penggunaan lingkungan sebagai sumber
belajar sering membuat anak merasa senang dalam belajar. Belajar dengan
menggunakan lingkungan tidak selalu harus keluar kelas. Bahan dari lingkungan
dapat dibawa ke ruang kelas untuk menghemat biaya dan waktu. Pemanfaatan
lingkungan dapat mengembangkan sejumlah keterampilan seperti mengamati
(dengan seluruh indera), mencatat, merumuskan pertanyaan, berhipotesis
(membuat dugaan), mengklasifikasikan, membuat tulisan, dan membuat
gambar/diagram.
14 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI
UNIT 1 Apa dan Mengapa PAKEM
7. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan
belajar
Mutu hasil belajar akan meningkat bila terjadi interaksi dalam belajar. Pemberian
umpan balik dari guru kepada siswa merupakan salah satu bentuk interaksi antara
guru dan siswa. Umpan balik hendaknya lebih mengungkap kekuatan daripada
kelemahan siswa. Selain itu, cara memberikan umpan balik pun harus secara
santun. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih percaya diri dalam menghadapi
tugas-tugas belajar selanjutnya. Guru harus konsisten memeriksa hasil pekerjaan
siswa dan memberikan komentar dan catatan. Catatan guru yang berkaitan
dengan pekerjaan siswa lebih bermakna bagi pengembangan diri siswa daripada
hanya sekedar angka (nilai).
8. Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental
Banyak guru yang sudah merasa puas bila menyaksikan para siswa kelihatan sibuk
bekerja dan bergerak. Apalagi jika bangku dan meja diatur berkelompok serta
siswa duduk saling berhadapan. Keadaan tersebut bukanlah ciri yang sebenarnya
dari PAKEM. Aktif mental lebih diinginkan daripada aktif fisik. Sering bertanya,
mempertanyakan gagasan orang lain, dan mengungkapkan gagasan merupakan
tanda-tanda aktif mental. Syarat berkembangnya aktif mental adalah tumbuhnya
perasaan tidak takut. Banyak siswa merasa takut ditertawakan, takut
disepelekan, atau takut dimarahi jika salah. Oleh karena itu, guru hendaknya
menciptakan suasana kelas di mana guru tidak marah kepada siswa dan siswa
tidak menertawakan siswa lain jika mereka memberi jawaban yang tidak benar.
Siswa harus didorong untuk mencoba, dan berbuat kesalahan adalah bagian
penting dari belajar. Guru juga tidak menyepelekan siswa. Pada dasarnya guru
harus berusaha menghilangkan penyebab rasa takut, baik yang datang dari guru
itu sendiri maupun dari temannya. Berkembangnya rasa takut sangat
bertentangan dengan PAKEM.
Bagaimana Pelaksanaan PAKEM?
Gambaran PAKEM diperlihatkan dengan berbagai kegiatan yang terjadi selama
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Pada saat yang sama, gambaran tersebut
menunjukkan kemampuan yang perlu dikuasai guru untuk menciptakan keadaan
tersebut. Berikut adalah tabel beberapa contoh KBM dan kegiatan guru.
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI 15
UNIT 1 Apa dan Mengapa PAKEM
Kegiatan Guru Kegiatan Belajar Mengajar
1. Guru merancang dan mengelola KBM
Guru melaksanakan berbagai KBM seperti:
yang mendorong siswa untuk • Percobaan
berperan dan berpikir aktif dalam • Diskusi kelompok
pembelajaran. • Memecahkan masalah
• Mencari informasi
2. Guru menggunakan alat bantu dan • Menulis laporan/cerita/puisi
sumber belajar yang beragam. • Berkunjung keluar kelas
• Bermain peran
3. Guru memberi kesempatan kepada
siswa untuk mengembangkan Sesuai mata pelajaran, guru dapat menggunakan:
keterampilan. • Alat yang tersedia atau yang dibuat sendiri
• Gambar
4. Guru memberi kesempatan kepada • Studi kasus
siswa untuk mengungkapkan • Narasumber
gagasannya sendiri secara lisan atau • Lingkungan
tulisan.
Siswa:
5. Guru menyesuaikan bahan dan • Melakukan percobaan, pengamatan, atau
kegiatan belajar dengan kemampuan
siswa. wawancara
• Mengumpulkan data/jawaban dan mengolahnya
6. Guru mengaitkan KBM dengan
pengalaman siswa sehari-hari. sendiri
• Menarik kesimpulan
• Memecahkan masalah atau mencari rumus sendiri
• Menulis laporan/hasil karya lain dengan kata-kata
sendiri
Melalui:
• Diskusi
• Lebih banyak pertanyaan terbuka
• Hasil karya yang merupakan pemikiran anak
sendiri
• Siswa dikelompokkan sesuai dengan kemampuan
(untuk kegiatan tertentu)
• Bahan pelajaran disesuaikan dengan kemampuan
kelompok tersebut
• Tugas perbaikan atau pengayaan diberikan
• Siswa menceritakan atau memanfaatkan
pengalamannya sendiri
• Siswa menerapkan hal yang dipelajari dalam
kegiatan sehari-hari
7. Guru menilai KBM dan kemajuan • Guru memantau kerja siswa
belajar siswa secara terus menerus. • Guru memberikan umpan balik
16 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI
UNIT 1 Apa dan Mengapa PAKEM
PERAN KOMITE SEKOLAH, ORANGTUA, DAN MASYARAKAT
Menurut Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 044/
U/2002 Komite Sekolah berperan sebagai:
1. Pemberi pertimbangan dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan di
satuan pendidikan.
2. Pendukung (baik yang berwujud finansial, pemikiran maupun tenaga) dalam
penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan.
3. Pengontrol dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran
pendidikan di satuan pendidikan.
4. Mediator antara sekolah dengan pemerintah dan masyarakat di satuan pendidikan.
Peran tersebut selanjutnya diwujudkan dalam bentuk fungsi nyata dalam penyelenggaraan
persekolahan terutama dalam meningkatkan mutu pembelajaran. Fungsi nyata Komite
Sekolah dalam pengembangan pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Membantu sekolah mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (sesuai
dengan UU Sisdiknas No. 20/2003 Pasal 36 Ayat 2).
2. Mendorong tumbuhnya perhatian dan dukungan masyarakat terhadap penyeleng-
garaan pembelajaran yang bermutu.
3. Melakukan kerjasama dengan masyarakat (perorangan/organisasi/dunia usaha/ dunia
industri) dan pemerintah berkenaan dengan penyelenggaraan pembelajaran yang
bermutu.
4. Mendorong orangtua dan masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan guna
mendukung peningkatan mutu pembelajaran.
5. Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan pembelajaran
yang bermutu.
6. Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program, penyelenggaraan,
dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan.
Dukungan bagi pelaksanaan PAKEM tidak hanya datang dari Komite Sekolah saja tetapi
juga dari masyarakat dan orangtua siswa. Pasal 9 UU Sisdiknas No. 20/2003 menyatakan
bahwa masyarakat berkewajiban memberikan dukungan sumber daya dalam
penyelenggaraan pendidikan. Masyarakat dapat terlibat dalam memberikan bantuan dana,
pembuatan gedung, ruang kelas, pagar, dan sebagainya. Masyarakat juga sebetulnya dapat
terlibat dalam bidang Teknis Edukatif, seperti dalam proses belajar mengajar,
menyediakan diri menjadi tenaga pengajar, membicarakan pelaksanaan kurikulum,
memantau kemajuan belajar, dan sebagainya.
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI 17
UNIT 1 Apa dan Mengapa PAKEM
Orangtua juga harus berperan serta dalam kegiatan pembelajaran. Dalam pelaksanaan
PAKEM orangtua dapat berperan:
1. Menjadi mitra anak dalam belajar di rumah.
2. Menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam pelaksanaan PAKEM.
3. Menciptakan situasi belajar yang kondusif bagi pengembangan kreativitas anak,
misalnya dengan banyak memberikan pertanyaan, mengecek hasil karya anak, dan
mendorong kreativitas anak.
18 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI
UNIT 1 Apa dan Mengapa PAKEM
F. LEMBAR KERJA
Format 1.1: Pengamatan Pemodelan PAKEM
Komponen pembelajaran Hal baru yang berbeda dengan
kebiasaan pembelajaran selama ini
1. Kegiatan siswa a. ………..
b. ………..
2. Kegiatan guru a. ………..
b. ………..
3. Interaksi antar siswa a. ………..
b. ………..
4. Interaksi siswa dengan guru a. ………..
b. ………..
5. Bentuk tugas yang dikerjakan siswa a. ………..
b. ………..
6. Sumber belajar yang digunakan a. ………..
b. ………..
7. Pemberian kesempatan yang sama
antara siswa laki-laki dan a. ………..
perempuan. b. ………..
8. Bentuk motivasi yang diberikan guru a. ………..
kepada siswa
b. ……......
9. Aspek karakter yang dikembangkan a. …….......
(kemandirian, disiplin, tanggung
b. ……......
jawab, kerjasama, keberanian)
10. Lainnya
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI 19
UNIT 1 Apa dan Mengapa PAKEM
Lembaran: Contoh Proses Pembelajaran PAKEM
Aspek PAKEM Contoh Proses Pembelajaran
Aktif
• melakukan diskusi
Kreatif • membuat pernyataan
Efektif • melakukan simulasi (bermain peran)
• mengukur
Menyenangkan • melakukan pengamatan
• mendesain model sendiri
• menghasilkan karya yang berbeda
• menyelasaikan masalah
• membuat pertanyaan
• kegiatan pembelajaran ditujukan untuk mencapai tujuan
pembelajaran
• pemilihan media, strategi, pengelolaan kelas dan sumber
sesuai dengan kebutuhan siswa dan atau tujuan
pembelajaran
• siswa mempunyai kesempatan untuk menunjukkan
pemahaman
• menyelesaikan tugas dalam kelompok
• mengunakan permainan untuk pemahman dan penguatan
konsep
• melakukan kegiatan bermakna bagi siswa
• menggunakna lingkungan sebagai sumber belajar
20 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI
UNIT 1 Apa dan Mengapa PAKEM
G. BAHAN TAYANGAN UNTUK FASILITATOR
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI 21
UNIT 1 Apa dan Mengapa PAKEM
22 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI
UNIT 1 Apa dan Mengapa PAKEM
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI 23
UNIT 1 Apa dan Mengapa PAKEM
24 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI
UNIT 1 Apa dan Mengapa PAKEM
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI 25
UNIT 1 Apa dan Mengapa PAKEM
26 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI
UNIT 1 Apa dan Mengapa PAKEM
Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI 27
UNIT 1 Apa dan Mengapa PAKEM
28 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI
UNIT 2
MENCIPTAKAN LINGKUNGAN
BELAJAR YANG EFEKTIF