The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by ahmadnuribadil, 2021-05-24 22:02:35

Modul_Praktik_yang_Baik_di_SD_MI1

Modul_Praktik_yang_Baik_di_SD_MI1

UNIT 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif

UNIT 2

MENCIPTAKAN LINGKUNGAN BELAJAR
YANG EFEKTIF

Waktu: 2 Jam

A. PENGANTAR

Lingkungan belajar sangat berperan dalam
menciptakan suasana belajar yang menyenang-
kan. Lingkungan tersebut dapat meningkatkan
keaktifan dan efektivitas belajar anak. Itulah
sebabnya, lingkungan belajar perlu ditata.

Menata lingkungan belajar di kelas erat

kaitannya dengan keadaan fisik kelas (suhu,

cahaya, kebersihan, sirkulasi udara, pengaturan Lingkungan belajar yang menarik akan
ruangan, dsb), pengelolaan dan pemanfaatan membuat pembelajaran menarik.
sumber belajar, sudut baca/perpustakaan kelas.

Pada kegiatan ini, pembahasan akan dipusatkan pada masalah pemanfaatan berbagai

sumber belajar termasuk sudut baca, pengelolaan siswa, pengelolaan perabot kelas

dan pemajangan hasil karya anak.

B. TUJUAN

Setelah mengikuti pelatihan, para peserta mampu:

1. memanfaatkan beragam sumber belajar yang tersedia di dalam dan sekitar sekolah
serta sudut baca

2. menyusun alternatif pengaturan tempat duduk siswa disertai dengan alasannya
(pertimbangan kekuatan dan kelemahannya)

3. mengidentifikasi berbagai jenis kegiatan yang dapat dilakukan pada setiap jenis
pengelolaan siswa beserta kelebihan dan kelemahannya

4. membuat pajangan karya siswa yang baik dan mengidentifikasi pemanfaatannya
sebagai sumber belajar

C. BAHAN DAN ALAT

1. Tayangan unit
2. Fotokopi tayangan 6-9
3. Lembar Kerja 2.1 - 2.5
4. ATK : Kertas HVS warna, kertas plano, spidol, post it, lem, benang, dan gunting.
5. Hasil karya siswa

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI 31

UNIT 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif

D. LANGKAH KEGIATAN

10’ 30’ 45’

Pengantar Kelompok 1 Kunjung
1 Karya
Pembahasan berbagai
30’ pemanfaatan sumber belajar 4
yang tersedia di dalam dan
Diskusi Kelompok sekitar sekolah serta sudut 3
sesuai Topik
2 baca 5’

Kelompok 2 Penguatan
5
Pembahasan Penyusunan
Alternatif Pengaturan 3

Tempat Duduk Siswa dan
Alasannya

Kelompok 3

Pembahasan Pengelolaan
Siswa dan Jenis Kegiatannya

Kelompok 4

Pembahasan Tentang
Pajangan

3

1. Pengantar (10 menit)

Fasilitator mengajukan pertanyaan kepada setiap peserta: Apa yang membuat
lingkungan belajar efektif? dan menerima jawaban dari peserta. Fasilitator
menekankan jawaban peserta akan pentingnya lingkungan belajar yang dapat
menarik minat dan menunjang anak dalam pembelajaran. Aspek lingkungan
tersebut sangat beragam, tetapi dalam unit ini dibatasi pada empat hal, yaitu:
• Keragaman sumber belajar dan sudut baca serta pemanfaatannya
• Pengaturan tempat duduk siswa
• Pengelolaan siswa
• Pajangan karya siswa

32 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

UNIT 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif

2. Diskusi Kelompok (30 menit)

Fasilitator membagi setiap meja menjadi dua kelompok (setiap kelompok terdiri
dari 4-5 orang).

Fasilitator menyiapkan 4 topik yang akan dibahas. Setiap topik dimasukkan ke
dalam amplop dengan diberi tanda warna berbeda, misalnya:

Topik 1 - merah
Topik 2 – putih
Topik 3 – hijau
Topik 4 – kuning

Setiap kelompok diberi satu topik untuk dibahas.

a. Topik 1: Sumber Belajar dan Sudut Baca

1) Apa saja yang biasa mereka pakai sebagai sumber belajar di kelas selama ini?
2) Apa pendapat mereka tentang sumber belajar yang dipakai pada kegiatan

pemodelan PAKEM?
3) Apakah mereka sudah memperhatikan kesehatan dan keselamatan

peserta didik saat memilih dan menggunakan sumber belajar tersebut?
(misal: jika menggunakan benda-benda tajam, hewan atau tumbuhan yang
membahayakan, kebersihan alat dan bahan, menghindari bahan-bahan yang
membahayakan) Mengapa hal tersebut penting untuk dilakukan?
4) Apakah ada sudut baca di kelas? Bagaimana pemanfaatannya?

b. Topik 2: Pengaturan Tempat Duduk Siswa

1) Bagaimana model pengaturan tempat duduk siswa yang selama ini lazim
dilakukan? Apakah hal itu efektif?

2) Hal-hal apa yang perlu dipertimbangkan dalam merancang model
pengaturan tempat duduk?

3) Bagaimana model pengaturan tempat duduk yang dapat membuat interaksi
antar siswa dan guru berlangsung secara efektif?

4) Model pengaturan tempat duduk bagaimana yang dapat dipenuhi oleh
sekolah?

c. Topik 3: Pengelolaan Siswa

1) Apa saja bentuk pengelolaan siswa yang mereka lihat selama kegiatan
pemodelan PAKEM?

2) Mengapa guru (fasilitator) menggunakan beragam pengelolaan siswa?
3) Apakah guru (fasilitator) sudah memperhatikan kesetaraan gender? Dalam

bentuk apa? Apakah guru sudah memberikan kesempatan yang sama kepada
anak laki-laki dan perempuan?

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI 33

UNIT 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif

4) Apakah guru sudah memperhatikan proses pembelajaran yang ramah
anak? Apa buktinya? Misal: tidak meremehkan, tidak terjadi saling
mengejek antar teman.

d. Topik 4: Pajangan Karya Siswa

1 ) Apa yang sebaiknya guru lakukan dengan karya siswa?
2 ) Apa tujuan memajangkan hasil karya siswa?
3 ) Karya siswa apa saja yang bisa dipajangkan?
4 ) Apa yang harus diperhatikan dalam memajangkan karya siswa?

 Fasilitator harus memastikan bahwa semua peserta terlibat secara aktif
dalam diskusi kelompok. Hasil diskusi kelompok ditulis pada kertas plano.

 Fasilitator meminta beberapa kelompok peserta untuk menyampaikan hasil
diskusinya dan meminta kelompok lain untuk menambahkan hal-hal yang
dianggap perlu. Selanjutnya, fasilitator memberi penegasan/penguatan
(usahakan keempat topik diplenokan).

3. Kegiatan Aplikasi (30 menit)

Fasilitator kembali meminta peserta bekerja dalam kelompok mereka masing-
masing untuk mengaplikasikan/mendesain lingkungan belajar yang efektif.

a. Kelompok Sumber Belajar dan Sudut Baca

 Peserta dalam kelompok ini mengerjakan Lembar Kerja 2.1 dan 2.2.
 Secara kelompok peserta mengidentifikasi sumber belajar yang dapat

ditemukan di dalam dan luar kelas.
 Peserta secara berpasangan (sesuai mapel) mengidentifikasi cara

memanfaatkan sumber belajar tersebut di dalam mapelnya. Diskusi kelompok
juga terkait dengan sudut baca (LK 2.2)
 Hasil diskusi setiap pasangan didiskusikan kembali dalam kelompok. Hasil
akhir ditulis pada kertas plano.

b. Kelompok Pengaturan Tempat Duduk Siswa

 Peserta dalam kelompok ini mengerjakan lembar kerja 2.3. Peserta
mendiskusikan desain susunan tempat duduk yang ideal dengan memikirkan
alasan-alasannya terlebih dahulu.

 Selanjutnya, mereka menggunting kertas berwarna untuk digunakan sebagai
perabot yang menggambarkan kondisi kelas.

 Setelah yakin dengan desain idealnya, barulah para peserta dapat
menempelkan kertas berwarna tersebut di atas kertas patron kelas yang
diberikan. Jumlah desain yang dibuat minimal 4 model.

34 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

UNIT 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif

 Keempat model itu ditempel di kertas plano. Mereka harus menuliskan
keterangan untuk setiap bentuk yang digunakan, misalnya: persegi merah
mewakili meja siswa, dst. Kelompok juga harus menyebutkan alasan
(kelebihan dan kelemahan) untuk setiap desain susunan tempat duduk.

c. Kelompok Pengelolaan Siswa

 Peserta dalam kelompok ini bekerja menggunakan lembar kerja 2.4.
 Peserta mengerjakan secara berpasangan terlebih dahulu jenis-jenis kegiatan

yang dapat dilakukan pada setiap jenis pengelolaan siswa beserta kelebihan
dan kelemahannya masing-masing.
 Hasil diskusi setiap pasangan didiskusikan kembali dalam kelompok danhasil
akhirnya ditulis pada kertas plano.

d. Kelompok Pajangan Karya Siswa



 Peserta dalam kelompok ini bekerja menggunakan lembar kerja 2.5.
 Dengan menggunakan karya siswa yang telah disiapkan, kelompok ini

mengidentifikasi karya yang dapat dan yang tidak dapat dipajang disertai
alasan, apa yang harus diperhatikan dalam memajangkan karya siswa (lihat
panduan memajangkan karya siswa) serta membuat pajangan dinding maupun
pajangan meja.

e. Kunjung Karya (45 menit)

i. Kunjungan Tahap I (20 menit)

 Fasilitator meminta peserta meletakkan karya kelompoknya di atas meja
kelompok mereka masing-masing (kecuali kelompok pajangan karya siswa
yang melekatkan karya siswa di dinding atau meja pajangan)

 Fasilitator meminta separuh peserta dalam setiap kelompok berdiri,
sedangkan separuh yang lainnya tetap duduk.

 Peserta yang duduk diminta tetap tinggal di kelompoknya untuk
memberi/menerima komentar/tanggapan terkait dengan karya kelompok
mereka, sedangkan peserta yang berdiri diminta berkunjung atau
berkeliling searah jarum jam ke kelompok topik lain dalam kelompok
besar yang sama (mis. sesama kelompok merah, dll), untuk melihat,
bertanya serta memberikan komentar tentang hasil kerja rekannya.

 Baik peserta yang tinggal maupun yang berkeliling harus menyiapkan
kertas catatan (post it). Peserta yang menjaga karya mencatat
saran/masukan yang bermakna dari kelompok pengunjung, sedangkan
peserta pengunjung mencatat hal yang menarik dan bermakna dari
kelompok yang dikunjungi.

 Fasilitator memberi aba-aba kapan para anggota kelompok mulai
berkeliling dan kapan selesai melihat hasil karya dari kelompok satu ke
kelompok lainnya (misalnya dengan meniup peluit) (usahakan setiap
kunjungan 5 menit)

 Setiap peserta kembali ke kelompoknya masing-masing.

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI 35

UNIT 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif

ii. Kunjungan Tahap II (25 menit)

 Fasilitator meminta peserta yang telah berkunjung tetap dikelompoknya
untuk memberi/menerima komentar/tanggapan terkait dengan karya
kelompok mereka, sedangkan peserta yang tadinya berjaga di kelompok
melakukan kunjungan ke kelompok warna yang lain.

 Kunjungan kelompok warna dilakukan searah jarum jam (setiap kelompok
warna hanya berkunjung ke satu kelompok warna yang lain). Dalam
kelompok warna yang dikunjungi, setiap kelompok berkeliling di setiap
kelompok topik.

 Fasilitator tetap memberi aba-aba kapan para anggota kelompok mulai
berkeliling dan kapan selesai melihat hasil karya suatu kelompok.

 Setiap peserta kembali ke kelompoknya masing-masing untuk
mendiskusikan masukan atau temuan yang diperoleh.

 Sebagai penguatan fasilitator membagikan bahan bacaan tambahan.

f. Kegiatan Akhir: Penguatan (5 menit)

Di akhir sesi, fasilitator menyampaikan bahwa lingkungan belajar yang efektif
bukan hanya terletak pada fisik kelas saja, namun juga terletak pada pengelolaan
kegiatan pembelajaran.

36 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

UNIT 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif

E. BAHAN BACAAN 1 UNTUK FASILITATOR DAN PESERTA

Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif

Lingkungan belajar di sekolah dan kelas terdiri atas lingkungan fisik dan non fisik yang
dapat mempengaruhi pembelajaran. Pembelajaran dapat ditingkatkan dan didukung jika
lingkungannya dikelola secara efektif. Pertimbangan penting dalam mengelola lingkungan
fisik pembelajaran dan menciptakan lingkungan belajar yang efektif adalah fleksibilitas
dan kemudahan akses.

Dari segi fleksibilitas, meja, kursi, dan perabot lain hendaknya diatur secara luwes
sesuai dengan kegiatan belajar yang dipilih. Misalnya, ketika kegiatan belajar memakai
kerja kelompok maka meja dan kursi perlu diatur sedemikian rupa sehingga guru
maupun siswa dapat bergerak dalam ruangan dengan aman dan efisien, tanpa terhalang
oleh kursi dan meja. Tikar dapat digunakan untuk kegiatan permainan.

Dari segi kemudahan akses, berbagai sumber daya pembelajaran yang praktis (misalnya
buku-buku, peta, bola dunia, alat peraga IPA dan matematika, dan lain-lain) hendaknya
disimpan dengan baik dan tersedia serta mudah diakses oleh guru dan siswa.

Sumber daya pembelajaran lain yang berupa tulisan/gambar atau pajangan hasil kerja anak
yang merupakan lingkungan belajar visual juga perlu diatur. Pajangan hasil karya anak
dapat menjadi contoh yang baik bagi anak lainnya dan dapat mendorong anak untuk
belajar. Perlu diingat bahwa pemajangan terutama ditujukan pada anak supaya anak bisa
mendapatkan manfaat. Karena itu tingkat keterbacaan pajangan harus dilihat dari sudut
pandang anak (misalnya apakah posisi pajangan tidak terlalu tinggi untuk anak-anak).

Label-label di jendela, kursi dan benda lainnya di ruang kelas membantu menambah kosa
kata dari benda yang dapat dilihat anak. Label dapat ditulis dalam bahasa Indonesia,
bahasa daerah, atau bahasa asing yang dipelajari untuk membantu anak beradaptasi
dengan lingkungan belajarnya yang baru.

Gambar dan poster dapat menuntun dan mendukung berbagai kegiatan pembelajaran.
Gambar atau poster dapat berisi petunjuk melaksanakan tugas, demonstrasi tentang
prosedur, contoh-contoh yang ditawarkan atau pesan yang mengingatkan anak untuk
menjadi pelajar yang efektif.

Selain lingkungan fisik seperti di atas, lingkungan belajar juga berupa lingkungan non fisik,
yang terwujud dalam interaksi dan hubungan dikelas dan sekolah.

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI 37

UNIT 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif

Interaksi dan Hubungan

Mutu interaksi dan hubungan antara guru dan siswa ikut berperan dalam menciptakan
kondisi belajar yang efektif. Guna mendukung kondisi belajar yang efektif, interaksi dan
hubungan yang ada haruslah bersifat:

• Jelas dan singkat
• Positif dan suportif
• Adil dan tidak bias/ timpang

Instruksi atau peragaan yang diberikan oleh guru harus jelas dan ringkas. Ini berarti
berbicara dengan suara yang jelas, menggunakan bahasa yang dapat dipahami anak, dan
menyesuaikan dengan lamanya daya konsentrasi anak.

Interaksi dan hubungan yang bersifat positif dan suportif akan mengarahkan anak pada
perilaku yang lebih baik, meningkatkan rasa percaya dirinya, serta menunjang
peningkatan prestasinya. Penggunaan ancaman, kata-kata yang merendahkan, atau tindak
kekerasan terhadap anak adalah pelanggaran terhadap hak anak dan merupakan tindak
kriminal menurut hukum yang berlaku di Indonesia.

Guru juga harus bertindak adil dan tidak bias, memperlakukan semua anak dengan sama,
tanpa memandang perbedaan jenis kelamin, kemampuan, latar belakang keluarga maupun
agama.

Selain berinteraksi dengan cara yang baik dengan siswa, guru perlu menciptakan interaksi
dan hubungan antar anak yang sehat karena interaksi dan hubungan antar anak juga
membantu menciptakan kondisi belajar yang efektif.

Anak-anak akan meniru perilaku gurunya. Jika guru memperlakukan anak dengan hormat
dan tanpa kekerasan, anak-anak juga akan memperlakukan satu sama lainnya dengan cara
yang sama.

Melalui kegiatan kelompok, anak belajar untuk menghormati pendapat setiap orang,
menunggu giliran dan menolong satu sama lain.

38 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

UNIT 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif

Cara Mengelola Siswa Klasikal

Strategi ini biasanya dipakai pada saat guru ingin semua siswa mendapatkan informasi
yang sama, misalnya: pada saat awal pelajaran ketika siswa dan guru bersama– sama
berdiskusi atau guru menjelaskan apa yang akan dilakukan sebelum kegiatan inti dimulai
atau waktu menutup pelajaran dengan membimbing siswa mengingat apa saja yang telah
mereka pelajari.

Kegiatan Kelompok

Kegiatan ini sangat baik dipakai pada saat guru ingin:

• siswa saling belajar dari temannya
• membangun kemampuan berkomunikasi
• membangun keterampilan bersosialisasi
• membangun sikap inklusif (menghargai perbedaan di antara sesama teman)
• membangun keterampilan bekerja dalam tim
• membangun keterampilan kepemimpinan

Kegiatan Individu

Strategi ini dapat digunakan pada saat guru ingin melihat potensi atau masalah belajar
setiap siswa dalam belajar. Kegiatan ini dapat pula dipakai untuk menghasilkan tugas–
tugas yang diperlukan untuk pelajaran tertentu, misalnya mengarang, membuat refleksi,
menceritakan kembali, membuat soal cerita (matematika), melakukan penelitian, dan
lain-lain.

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI 39

UNIT 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif

BAHAN BACAAN 2 UNTUK FASILITATOR DAN PESERTA
Contoh Jawaban Lembar Kerja 2.1 tentang Sumber Belajar

Sumber Belajar Mata Pelajaran Kegiatan
Pohon Mangga IPA Mengamati, menggambar,
mendeskripsikan fungsi bagian-bagian
Pedagang Matematika pohon
(Narasumber) Bahasa Indonesia Menggunakan batang pohon mangga
Batu-batuan Bahasa Indonesia untuk mengidentifikasi jenis-jenis
sudut
Sepeda IPS Mengamati dan mendeskripsikan
IPA pohon mangga, dsb.
Bahasa Indonesia
Menyusun daftar pertanyaan,
IPS melakukan dan melaporkan hasil
Matematika wawancara

Wawancara tentang profesi pedagang

Meneliti bentuk batuan untuk
mengetahui dampak erosi

Mengamati bentuk batuan untuk
mendapatkan ide dalam menulis teks
deskripsi

Mengamati jenis-jenis batuan untuk
menentukan asal batu

Mengidentifikasi bangun datar dan
bangun ruang

IPS Mengidentifikasi jenis-jenis pekerjaan
yang berhubungan dengan sepeda

Bahasa Indonesia Mengamati sepeda dan belajar
menggunakan bahasa persuasif dengan

bermain peran mengiklankan sepeda
secara lisan

Dll. ...... ......

40 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

UNIT 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif

Contoh Jawaban Lembar Kerja 2.2 tentang Sudut Baca/Perpustakaan Kelas

Sudut Baca Penjelasan Rencana
1. Lokasi
Sudut baca diletakkan di pojok sebelah
kanan kelas, mudah dijangkau siswa.

g. Alat dan bahan yang diperlukan Buku bacaan sesuai usia dan minat siswa,
karya tulis siswa, rak atau meja dengan
ukuran disesuaikan dengan jangkauan anak.

h. Buku-buku yang akan disediakan Buku cerita sebanyak jumlah siswa, buku
sumber belajar, majalah yang disesuaikan
dengan usia dan minat siswa.

Wali murid, Komite Sekolah, guru kelas,
i. Pihak yang mengadakan perabot serta Kepala Sekolah.

mekanisme pengadaan

j. Pemanfaatan dalam pembelajaran Siswa mencari informasi dari buku sumber
yang ada di sudt baca, guru mengajak siswa
k. Pengembangan dan pemanfaatan yang untuk memilih buku cerita yang akan
berkelanjutan dibacakan oleh guru.

Pemanfaatan buku cerita dalam kegiatan
membaca rutin (setiap pagi atau setelah
istirahat)

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI 41

UNIT 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif

Contoh Jawaban Lembar Kerja 2.3 tentang Pengelolaan Siswa

Jenis Pengelolaan Jenis Kegiatan
Klasikal
 Apersepsi (awal) pembelajaran, mendengarkan
instruksi guru

 Diskusi kelas secara pleno
 Pelaporan hasil kerja anak, siswa seluruh kelas

mendengarkan
 Manarik simpulan pada akhir pembelajaran
 Mendengarkan penjelasan guru
 Menonton tayangan video

Kelompok  Diskusi dan pemecahan masalah
Perorangan  Melakukan percobaan
 Mengamati sesuatu, mendiskusikan, dan mencatat hasil

pengamatan
 Mengumpulkan, mendiskusikan, dan mengelola

data/benda
 Membuat model

 Menulis laporan
 Mengerjakan soal latihan
 Baca dalam hati
 Mengarang

42 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

UNIT 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif

Contoh Jawaban Lembar Kerja tentang Pajangan Karya Siswa

1. Mengapa di kelas yang menerapkan PAKEM biasanya dijumpai pajangan?

Dengan desain PAKEM, siswa menghasilkan karya individu yang berbeda dari tugas yang
diberikan oleh guru. Hasil siswa yang bervariasi dan kreatif inilah yang kiranya pantas
dipajang. Sering juga kita jumpai hasil karya yang ditulis dengan kata-kata sendiri,

Dengan demikian, pajangan hasil pembelajaran siswa yang seperti ini merupakan salah
satu indikator penerapan PAKEM yang benar.

2. Apa manfaat pajangan?

• Membuat kelas lebih menarik
• Anak mudah mendapat gagasan dari apa yang dipajangkan
• Yang dipajangkan adalah contoh yang baik untuk diikuti atau ditiru oleh anak

lainnya
• Pajangan memotivasi anak yang pekerjaannya dipajangkan dan juga memotivasi

anak yang lain untuk mengerjakan hal yang sama.

3. Apa saja yang harus dipajang?

• Tulisan anak seperti cerita, karangan, puisi, laporan, buku yang dibuat oleh anak,
model, grafik, gambar, dan hasil kerajinan atau kesenian

• Hasil pembelajaran anak yang menunjukkan ada unsur kreativitas dan menarik
untuk dilihat dan dibaca sebaiknya dipajangkan

• Contoh-contoh hasil kerja anak yang baik untuk dipajangkan
• Hasil kerja anak yang lambat perlu dipajangkan untuk memotivasi mereka

Selain itu, apa saja yang bisa dipajang?

• Gambar, diagram, dan benda-benda yang relevan dengan kegiatan yang sedang
dibahas di kelas

• Buku untuk anak yang harus dibaca dan dilihat
• Bahan, sumber belajar, dan peralatan yang sedang digunakan untuk kegiatan belajar

4. Apa yang seharusnya tidak dipajang?

• Latihan rutin
• Hasil kerja yang kurang benar atau tidak bagus untuk contoh, misalnya tidak rapih

atau tidak dikerjakan dengan hati-hati
• Hasil kerja yang ada nilainya.

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI 43

UNIT 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif

5. Bagaimana cara memajangkan hasil kerja anak?

• Mudah dibaca oleh anak (tidak terlalu tinggi)
• Pekerjaan setiap anak hendaknya dipajangkan satu persatu dengan demikian dapat

dibaca dengan mudah. Pajangan sebaiknya tidak bercampur dengan yang lain atau
dalam satu bendel.
• Yang dipajangkan hendaknya dalam keadaan bersih, rapih, dan menarik
• Benda yang dipajangkan dapat ditempel di dinding, digantung di langit-langit ruangan,
atau diatur di atas meja pamer

6. Kriteria apa yang digunakan untuk memajangkan hasil kerja anak?

• Apakah menarik bagi yang lain untuk dibaca?
• Apakah contoh yang baik?
• Apakah mengundang/menggoda orang untuk memperhatikannya?
• Apakah hasilkarya dapat memotivasi si anak?
• Apakah setiap anak punya kesempatan hasil karyanya dipajangkan?

7. Berapa lama/kali pajangan harus diganti?

• Kalau pajangan telah menjadi kotor
• Tidak sesuai dengan tema/topik pembelajaran

Catatan: Tempat pajangan tidak perlu dikhususkan (diberi label) untuk mata pelajaran
tertentu. Di bawah ini ada beberapa contoh pajangan , mungkin bisa sebagai inspirasi bagi
fasilitator atau guru yang akan menata pajangan peserta didik.

Hal – hal yang perlu diperhatikan yang berhubungan dengan pajangan

• Pajangan yang baik memiliki judul yang singkat, jelas dan menarik pembaca untuk melihat
lebih lanjut.

• Pajangan perlu secara rutin diperhatikan, misalnya guru segera membenahi pajangan
apabila ada salah satu karya siswa yang jatuh atau miring karena penguatnya (steples atau
paku payung) terlepas.

• Apabila papan pajangan sudah longgar, guru dan pihak sekolah segera memperbaikinya
karena akan sangat berbahaya apabila lepas.

• Pajangan perlu diganti sesuai dengan topik materi atau tema yang sedang dibahas.
• Kerapian pajangan sangat penting karena siswa akan melihat dan mencontohnya.
• Tinggi pajangan disesuaikan dengan siswa.
• Guru selalu menghormati karya siswa sehingga tidak sembarangan menggunting torehan

mereka.

44 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

UNIT 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif

• Membaca buku, melakukan kunjungan ke sekolah lain akan membantu guru dalam
memperoleh ide dalam melakukan pemajangan.

• Pajangan yang digantung di atap harus disesuaikan dengan tinggi siswa. Terlalu pendek
pajangan akan memancing siswa untuk iseng menariknya atau mengganggu ruang gerak
mereka.

• Apabila harus menggantung karya siswa, maka penggantungan setiap karya siswa
dilakukan dengan rapi dan tidak menumpuk.

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI 45

UNIT 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif

BEBERAPA CONTOH PAJANGAN

Penempelan cukup rapi, karya siswa yang beragam bentuknya membuat pajangan terlihat menark. Judul
yang cukup besar di tengah memberi kesan ‘memadukan’ karya siswa di kiri kanan serta di atas dan
bawahnya.

Siswa kelas 3 membuat kartu ucapan kasih sayang Pertanyaan yang ditulis guru memberi
kepadaibu mereka. Hasil pekerjaan mereka dipajang kesempatan kepada siswa untuk berfikir lebih
dengan meletakkannya di atas meja. Karya sejenis ini
memang lebih baik tidak ditempel. Buku cerita yang lanjut dengan mencari jawaban sendiri.
berkaitan dengan Ibu diletakkan diantara kartu-kartu.

46 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

UNIT 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif

Siswa kelas 1 mendeskripsikan binatang pilihannya di atas gambar. Guru mengelompokkan hasil karya siswa
dengan melingkarinya. Lingkaran dibuat dari Koran bekas yang diberi warna (pewarna makanan). Di setiap
lingkaran ditulisi judul yang sesuai. ‘Dunia Binatang’ yang seharusnya merupakan judul besar sebaiknya
diletakkan di atas lingkaran-lingkaran yang ada. Tulisan judul menggunakan huruf yang sesuai di kelas awal.

Guru menempelkan karya siswa berupa surat (kelas 6). Pertanyaan yang ditulis diharapkan dapat
menambah rasa ingin tahu siswa tentang jenis-jenis surat. Contoh surat resmi akan membantu
pemahaman anak setelah membaca pajangan ini.

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI 47

UNIT 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif

F. Lembar Kerja 2.1: Pemanfaatan Sumber Belajar dan Sudut Baca

Pada umumnya sumber belajar saat ini terbatas pada guru dan buku paket. Padahal
banyak sumber belajar lain, baik di dalam maupun di luar kelas, misalnya: benda nyata,
poster, serta lingkungan alam dan sosial. Sebutkanlah berbagai sumber belajar dan
bagaimana memanfaatkannya untuk berbagai mata pelajaran pada lembar kerja yang
disediakan. Salah satu contoh telah diisi.

Di Dalam Kelas Di Luar Kelas

Sumber Mata Kegiatan Sumber Mata Kegiatan
belajar Pelajaran Belajar Pelajaran

Pohon IPA Mengamati,
Mangga menggambar,
mendeskripsikan
fungsi bagian-
bagian pohon
mangga

Matematika Mencari jenis-
jenis sudut pada
batang-batang
pohon mangga

Bahasa Mengamati dan
Indonesia mendeskripsikan
pohon mangga
dsb.

dst dst

48 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

UNIT 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif

Lembar kerja 2.2: Pembuatan atau Optimalisasi Sudut Baca/
Perpustakaan kelas

Sudut Baca Penjelasan Rencana

1. Lokasi

2. Alat dan bahan yang diperlukan

3. Buku-buku yang akan disediakan

4. Pihak yang mengadakan perabot sert
mekanisme pengadaan

5. Pemanfaatan dalam pembelajaran

6. Pengembangan dan pemanfaatan yang
berkelanjutan

Lain

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI 49

UNIT 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif

Lembar Kerja 2.3: Pengaturan Tempat Duduk Siswa

Pengaturan tempat duduk: Saat ini sebagian besar ruang kelas teratur secara klasikal.
Anak duduk berbaris dan lebih banyak mendengarkan guru. Dalam pelaksanaan PAKEM,
pengaturan tempat duduk siswa lebih bervariasi sehingga mereka lebih mudah berinteraksi
dengan guru maupun sesama siswa.

Susunlah desain alternatif pengaturan tempat duduk siswa yang menunjang pengelolaan
kegiatan siswa yang bervariasi (minimal 4 desain) disertai kekuatan dan kelemahannya.

Petunjuk: kelas diasumsikan 8x7 m, siswa 32 orang, meja 16, setiap meja untuk 2 anak

50 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

UNIT 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif

Lembar Kerja 2.4 Pengelolaan Siswa

Pengelolaan Siswa: Pengelolaan atau pengaturan siswa yang sering dilakukan adalah
bentuk klasikal di mana semua siswa dalam satu kelas diperlakukan sebagai satu kelompok
besar dan diberi tugas yang sama semua dan komunikasi sering satu arah, yaitu dari guru
ke semua siswa (misalnya: ceramah). Dalam pembelajaran PAKEM, pegelolaan kegiatan
siswa lebih bervariasi, yaitu bisa menggunakan kerja kelompok, kerja perorangan,
berpasangan dan klasikal.

Identifikasi jenis-jenis kegiatan yang cocok dikerjakan dalam setiap jenis pengelolaan
tersebut (klasikal, kelompok, berpasangan, dan individual) disertai dengan analisis
kekuatan dan kelemahan.

Jenis Pengelolaan Jenis kegiatan Kekuatan Kelemahan

Klasikal
Guru memandang siswa dalam satu
kelas sebagai satu kesatuan kelompok
besar. Karena itu, seluruh siswa
mengerjakan hal yang sama bersama-
sama dan perhatian guru adalah pada
kinerja kelompok besar tersebut.

Kelompok
Guru membagi kelompok besar kelas
ke dalam kelompok-kelompok yang
lebih kecil. Siswa bekerja sama dalam
kelompok. Perhatian guru pada kinerja
kelompok dan bagaimana siswa
berinteraksi dalam kelompok.

Berpasangan
Siswa bekerja berpasangan. Ini
memberikan kesempatan untuk
meningkatkan keaktifan tiap siswa.

Perorangan
Anak mengerjakan tugas sendiri.
Perhatian guru pada kinerja individual
tiap anak.

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI 51

UNIT 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif

Lembar Kerja 2.5: Pajangan Karya Siswa

• Apa yang sebaiknya guru lakukan dengan hasil kerja siswa?
• Apa tujuan memajangkan hasil karya siswa?
• Karya siswa apa saja yang bisa dipajangkan?
• Apa yang harus diperhatikan dalam memajang karya siswa?

52 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

UNIT 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif

G. BAHAN TAYANGAN UNTUK FASILITATOR

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI 53

UNIT 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif

54 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

UNIT 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI 55

UNIT 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif

56 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

UNIT 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI 57

UNIT 2 Menciptakan Lingkungan Belajar yang Efektif

58 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

UNIT 3
MEMPRAKTIKKAN PAKEM



UNIT 3 Mempraktikkan PAKEM

UNIT 3

MEMPRAKTIKKAN PAKEM

Waktu: 12 Jam

A. PENGANTAR

Setelah peserta memahami pengertian dan
memperoleh gambaran tentang PAKEM di
Unit 1, peserta diminta menunjukkan
pemahaman itu melalui pembuatan persiapan
PAKEM dan melaksanakannya baik dalam
bentuk mengajar teman (simulasi) maupun
siswa (praktik mengajar). Ini perlu dilakukan
agar penghayatan tentang PAKEM menjadi
lebih baik. Peserta juga perlu memperoleh Siswa menunjukkan keaktifan belajar dan
pengalaman menangani hambatan yang guru memfasilitasinya.
dihadapi dalam melaksanakan PAKEM. Dengan demikian, sebagai calon fasilitator,
mereka lebih siap untuk menyajikan PAKEM kepada peserta pelatihan selanjutnya di
daerah.

Dalam Unit 3 ini peserta dibagi dalam kelompok mata pelajaran. Contoh-contoh
pembelajaran PAKEM untuk masing-masing mata pelajaran terdapat pada lampiran
tersendiri (bisa dipakai contoh-contoh pembelajaran dalam buku seri Asyik Belajar
dengan PAKEM atau sumber lain). Contoh tersebut dapat digunakan dalam
perencanaan PAKEM.

B. TUJUAN

Setelah mengikuti pelatihan, para peserta mampu:
1. membuat persiapan pembelajaran yang menerapkan PAKEM
2. melakukan simulasi PAKEM
3. melakukan praktik mengajar dengan siswa dalam situasi kelas sesungguhnya

C. BAHAN DAN ALAT

1. Tayangan unit
2. Buku Asyik Belajar dengan PAKEM atau buku referensi lain
3. Handycam / alat perekam kegiatan
4. Bahan-bahan untuk pembelajaran (tergantung kegiatan yang dipilih)
5. ATK: kertas plano, spidol, lem, gunting, kertas HVS

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI 61

UNIT 3 Mempraktikkan PAKEM

D. LANGKAH KEGIATAN

30’ 30’+60’ 120’ 60’

Membaca dan Menyusun Pengembangan Simulasi
memilih topik Skenario RPP Persiapan
pembelajaran Pembelajaran + Mengajar di
penjelasan 3 Kelompok
1 skenario MAPEL

2 4

60’ 180’ 90’ 30’

Diskusi dan Praktik mengajar Penyempurnaan Diskusi
Refleksi di Sekolah persiapan kelompok
kelompok mengajar
7 MAPEL
8 6
5

40’ 10’
Penguatan
Kunjung Karya
Hasil Praktik 10

9

1. Membaca dan memilih topik pembelajaran (30 menit)

Fasilitator membagi peserta menjadi dua kelompok besar:

a. Kelompok kelas awal. Kelompok ini dibagi menjadi 3 kelompok kecil yaitu kelas I,
II dan III,.

b. Kelompok mata pelajaran (MAPEL) Bahasa Indonesia, Matematika, IPA dan IPS.
Peserta menentukan kelas berapa yang akan dipraktikkan.

c. Kelompok beranggotakan 4-5 orang.
d. Kepala Sekolah atau pengawas dapat bergabung di salah satu kelompok yang kecil

dan menjadi bagian dari tim.

62 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

UNIT 3 Mempraktikkan PAKEM

Berikut ini adalah langkah-langkah pemilihan topik dan pengembangan skenario
pembelajaran:

1. Fasilitator dapat menentukan apakah semua kelompok MAPEL menggunakan tema
yang sama atau masing-masing kelompok MAPEL/Kelas Awal menentukan tema
yang disepakati. Tema dipilih dari kurikulum yang berlaku.

2. Masing-masing kelompok (kelas 1, 2, 3, 4, 5, 6) mengidentifikasi 1-2 kompetensi
dasar (KD) yang sesuai dengan tema yang dipilih.

3. Kelompok kelas yang sama mengadakan curah pendapat tentang kemungkinan
kegiatan-kegiatan terkait KD yang dipilih.

4. Peserta secara berpasangan memilih satu kegiatan dari daftar ide di nomor 3
untuk dikembangkan dalam RPP. Fasilitator dapat memastikan bahwa peserta
memilih kegiatan yang bervariasi.

Catatan: Buku ASYIK BELAJAR DENGAN PAKEM dapat digunakan sebagai sumber
dalam pemilihan kegiatan pembelajaran.

2. Menyusun dan Penjelasan Skenario Pembelajaran (90 menit)
Beberapa peserta menjelaskan skenario pembelajaran yang telah disusun. Peserta
mendiskusikan hasil penjelasan tersebut dengan berfokus pada ciri-ciri PAKEM.

3. Kerja Kelompok: Membuat Persiapan Praktik PAKEM (120 menit)
Dalam kelompok kecil yang sama, peserta mengembangkan kerangka pembelajar-
an menjadi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Fasilitator mendampingi dan memberikan umpan balik.

Fasilitator memberitahu peserta untuk menyiapkan juga alat bantu belajar/
mengajar, lembar kerja, dan bahan ajar, seperti bahan bacaan jika diperlukan.

4. Simulasi Persiapan Mengajar di Kelompok MAPEL/Kelas Awal (60
menit)
Peserta melaksanakan simulasi di kelompok besar MAPEL/Kelas Awal masing-
masing. Salah satu peserta menjadi guru di depan peserta lain. Beberapa anggota
kelompok mendapat giliran untuk mensimulasikan RPP. Peserta yang tidak
menjadi guru pada simulasi akan berperan sebagai siswa.

Fasilitator ikut mengamati simulasi dan memberi umpan balik.

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI 63

UNIT 3 Mempraktikkan PAKEM

5. Diskusi Kelompok: Masukan dari hasil simulasi (30 menit)

Fasilitator memimpin diskusi di masing-masing kelompok MAPEL membahas
sejauh mana pembelajaran dalam simulasi memenuhi karakteristik PAKEM dan
membahas cara-cara meningkatkan pembelajaran yang mencerminkan prinsip-
prinsip PAKEM.

Peserta yang melakukan simulasi mengungkapkan keberhasilan dan hambatan yang
dirasakannya selama simulasi. Peserta lain memberikan komentar terutama dari
segi sejauh mana PEMBELAJARAN dalam simulasi memenuhi karakteristik
PAKEM, dan alternatif mengatasi hambatan yang dirasakan oleh simulator serta
cara-cara memperbaiki RPP.

(Setiap peserta hendaknya mencatat komentar untuk bahan pertimbangan dalam
menyempurnakan persiapan, lembar kerja, dan sebagainya).

6. Penyempurnaan Persiapan PAKEM (90 menit)

Peserta kembali ke kelompok kecil Memaksimalkan diskusi dan kerjasama dalam
semula untuk bekerja dalam kelompok meperbaiki persiapan mengajar merupakan
masing-masing memperbaiki persiapan, bagian penting sebelum praktik mengajar.
lembar kerja, dan bahan belajar lain yang
dirancangnya dengan mempertim-
bangkan komentar dan masukan pada
diskusi sebelumnya. Hasil perbaikan ini
akan digunakan dalam praktik mengajar
dengan siswa sesungguhnya. Semua
peserta harus ikut membuat persiapan
dan siap pula untuk mempraktikkannya.

Fasilitator hendaknya mengingatkan agar tiap kelompok benar-benar siap dengan
persiapan, lembar kerja dan sebagainya yang telah diperbaiki sehingga setelah
kegiatan ini peserta berkonsentrasi pada pelaksanaan praktik mengajar, tidak lagi
pada masalah persiapan.

Fasilitator juga menjelaskan logistik terkait praktik sekolah kepada semua
peserta.

64 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

UNIT 3 Mempraktikkan PAKEM

7. Praktik dan Diskusi di Sekolah (180 menit)

a. Mengajar di kelas (70 – 140 menit)
Sebelum pelaksanaan, fasilitator memastikan bahwa guru kelas yang
sesungguhnya mengikuti proses kegiatan dengan tetap berada di dalam kelasnya
untuk mengamati.

Setiap praktikan memiliki kesempatan untuk mengajar dan mengamati.

Untuk pengamatan di kelas, Fasilitator dapat meminta pengamat untuk
berfokus pada 1) kegiatan siswa, 2) kegiatan guru dan 3) interaksi antara siswa dan
guru.

Fasilitator mengingatkan peserta agar setelah berpraktik mereka membawa
hasil kerja siswa untuk bahan kajian di tempat pelatihan, dan meminta komentar
siswa tentang unjuk kerja peserta yang menjadi guru praktikan.

b. Diskusi di Sekolah setelah Praktik (40 menit)
Diskusi pasca praktik dilakukan dua kali, yaitu di sekolah dan di tempat
pelatihan. Diskusi di sekolah bertujuan melibatkan guru-guru di sekolah yang
ikut mengamati supaya terjadi efek pembelajaran dan sosialisasi pada guru-guru
yang tidak mengikuti pelatihan.

Fasilitator memimpin diskusi refleksi membahas seberapa jauh
pelaksanaan pembelajaran memenuhi karakteristik PAKEM. Peserta yang
mengajar diberikan kesempatan untuk berbagi tentang pengalaman praktik
mengajar mereka. Kemudian, fasilitator memimpin refleksi dengan menanyakan
pertanyaan terkait ketiga aspek yang diamati (1. kegiatan siswa, 2. kegiatan guru dan
3. interaksi antara siswa dan guru). Fasilitator juga mendorong guru-guru sekolah
untuk memberikan komentar dan umpan balik.

8. Diskusi dan Refleksi Kelompok (60 menit)
a. Diskusi dan Refleksi Kelompok: Proses Mengajar (30 menit)
Peserta dalam kelompok mengkaji sejauh mana RPP terlaksana dengan baik
dan memberikan masukan untuk perbaikan.
b. Diskusi kelompok: Umpan Balik Hasil Kerja Siswa (30 menit)
Fasilitator meminta kelompok untuk beralih topik diskusi ke pekerjaan anak.
Fasilitator meminta peserta memperhatikan kualitas hasil kerja anak. Peserta

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI 65

UNIT 3 Mempraktikkan PAKEM

mendiskusikan poin-poin berikut:

 Apakah hasil kerja siswa mencerminkan kreativitas siswa,

 Apakah setiap produk siswa menunjukkan keterampilan akademis yang
berbeda.

 Apakah seluruh tugas seragam atau berbeda untuk masing-masing
kelompok.

 Apakah hasil kerja siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran.

9. Kunjung Karya Hasil Praktik Mengajar (40 menit)

Fasilitator meminta peserta memajangkan (di dinding) RPP pembelajaran dan
hasil karya anak yang dihasilkan dalam praktik pembelajaran PAKEM di sekolah.
Setelah itu fasilitator meminta peserta berkeliling mengamati pekerjaan kelompok
lain.

Peserta berkeliling mengamati pekerjaan kelompok lain dan mencatat hal-hal
berikut:
 Bagaimana RPP peserta lain berbeda dengan RPPnya
 Bagaimana guru menghasilkan karya siswa yang berkualitas
 Pembelajaran apa yang diperoleh setelah melihat hal yang berbeda
 Hal apa yang akan segera diterapkan di kelasnya

10. Penguatan (10 menit)

Peserta dari masing-masing mata pelajaran saling berkunjung untuk
mendapatkan ide dari pajangan mata pelajaran lain.

Fasilitator memberi penguatan berikut:

 Mencoba PAKEM terus menerus di sekolah akan membantu
meningkatkan kepercayaan diri

 Perlu waktu, praktik, kesabaran serta komitmen yang tinggi untuk
menjadi guru yang lebih terampil dalam mengajar

66 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

UNIT 3 Mempraktikkan PAKEM

E. BAHAN BACAAN UNTUK FASILITATOR DAN PESERTA:
Contoh Jaringan Tema, Kompetensi Dasar, dan Kegiatan Kelas I

KD Matematika: KD Bahasa Indonesia:

5.1 Membandingkan berat benda (ringan, 5.1 Mengulang deskripsi tentang benda-benda
berat). di sekitar

Kegiatan: Siswa menebak berat benda 8.1 Menulis kalimat sederhana yang didiktekan
berdasarkan ringan/berat dan guru dengan huruf tegak bersambung
membuktikannya dengan timbangan non
baku. Mengurutkan benda dari yang paling Kegiatan: Siswa memilih benda yang ada di kelas
ringan ke yang paling berat atau sebaliknya dan mendeskripsikannya berdasarkan bentuk, bau,
warna, bunyi, halus/kasar permukaan

Tema:
Benda (Binatang dan
Tanaman sekitarku).

KD IPA: KD IPS

4.1 Membedakan Gerak benda yang 2.2 Menjelaskan lingkungan rumah sehat dan
mudah bergerak dan sulit bergerak perilaku dalam menjaga kebersihan rumah
melalui percobaan.
Kegiatan: Siswa menyebutkan bagian rumah
Kegiatan: Siswa menebak benda-benda beserta benda yang ada di dalamnya (meja, kursi,
yang mudah bergerak (dilihat dari piring, rak buku, jendela, dll) serta menyebutkan
bentuknya) dan membuktikannya dengan bagaimana menjaga kebersihan dan kerapiannya.
melakukan percobaan sederhana (dengan
menggelindingkannya)

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI 67

UNIT 3 Mempraktikkan PAKEM

Contoh Jaringan Tema, Kompetensi Dasar, dan Kegiatan Kelas II

KD Matematika: KD Bahasa Indonesia:

3.1 Melakukan perkalian bilangan yang 7.2 Menyebutkan isi teks agak panjang (20-25
hasilnya bilangan dua angka. kalimat) yang dibaca dalam hati.

Kegiatan : Siswa mencari jawaban dari Kegiatan: Siswa menceritakan isi teks tentang
beberapa gambar situasi (mis. berapa bagaimana hidup sehat dan bersih dengan kata-
jumlah kaki dari 7 orang yang sedang katanya sendiri kepada teman di sebelahnya dan
senam pagi?) Siswa menuliskan kalimat dilanjutkan dengan kegiatan menuliskannya di
matematikanya lewat penjumlahan kertas HVS/buku
berulang dan perkalian. Siswa membuat 1
soal sendiri dan meminta teman di
sebelahnya untuk jawab.

Tema:
Hidup Sehat dan Bersih

KD IPA: KD IPS:

4.2. Mendeskripsikan kegunaan panas 2.2 Menceritakan pengalamannya dalam
dan cahaya matahari dalam kehidupan melaksanakan peran dalam anggota keluarga
sehari-hari.
Kegiatan: Siswa menuliskan kegiatannya bagaimana
Kegiatan: menyiram lapangan (dengan ia menjaga kesehatan diri dan kebersihan kamar,
sedikit air), menjemur tissu basah/koran rumah dan lingkungan rumahnya (halaman rumah)
dan benda lainnya . Siswa menyimpulkan
bagaimana benda-benda tersebut bisa
kering. Kegiatan kemudian dihubungkan
dengan kesehatan dan kebersihan.

68 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

UNIT 3 Mempraktikkan PAKEM

Contoh Jaringan Tema, Kompetensi Dasar, dan Kegiatan Kelas III

KD Matematika: KD Bahasa Indonesia:

5.2 Menghitung luas persegi dan persegi 5.1 Memberikan tanggapan sederhana
panjang tentang cerita pengalaman teman yang
didengarnya
Kegiatan : Siswa menebak benda (dalam
kelas) dengan luas paling besar/kecil, Kegiatan: Siswa menulis : seandainya aku
melakukan urutan luas (besar ke kecil), lalu menjadi ….(disesuaikan dengan jenis pekerjaan
membuktikannya dengan menggunakan ubin nara sumber) setelah mendengar pemaparan
dari kertas origami (lipat). Dengan metode nara sumber
pengubinan, siswa mencari luas benda dan
mengambil kesimpulan cara mencari luas

Tema:
Menjaga Kelestarian

Lingkungan

KD IPA: KD IPS:

6. 4 Mengidentifikasi cara manusia dalam 2.1 Mengenal jenis-jenis pekerjaan.
memelihara dan melestarikan alam di
lingkungan sekitar. Kegiatan: Siswa mewawancarai nara sumber
tentang pekerjaan (apa, di mana), manfaat bagi
Kegiatan: Siswa melihat contoh lingkungan masyarakat, , mengapa memilih jenis pekerjaan,
yang rusak (banjir, tumpukan sampah) dan dsb. Siswa mencatat hal-hal penting dan
mengidentifikasi mengapa lingkungan bisa menuangkannya ke dalam catatan (tabel, peta
rusak. Kemudian siswa diajak mencari solusi pikiran, dsb)
bagaimana menjaga/melestarikan alam di
lingkungan mereka.

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI 69

UNIT 3 Mempraktikkan PAKEM

Contoh Jaringan Tema, Kompetensi Dasar, dan Kegiatan Kelas IV

KD Matematika: KD Bahasa Indonesia:
8.1 Menyusun karangan tentang berbagai topik
3.2 Menentukan hubungan antar satuan sederhana dengan memperhatikan penggunaan
waktu, antar satuan panjang, dan antar ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma, dll.)
satuan berat. Kegiatan:
• Mengamati gambar tubuh manusia dan cara
Kegiatan:
merawatnya.
Mengukur tinggi dan berat badan dikaitkan • Mengidentifikasi hal-hal penting dlm gambar
dengan berat badan ideal. Sebelum mengukur,
siswa memperkirakan terlebih dahulu tinggi • Membaca sejumlah informasi dr buku atau
dan berat badan mereka. internet

• Berdiskusi tentang gambar dan hasil membaca
• Menyusun karangan (perhatikan ejaan)
• Mengedit ejaan karangan teman
• Mempresentasikan karya terbaik

Tema:
Tubuh Manusia dan

Kesehatan

KD IPA: KD IPS:
1.1. Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka 2.1 Mengenal perkembangan
tubuh manusia dengan fungsinya teknologi produksi,
1.2 Menerapkan cara memelihara kesehatan kerangka komunikasi, dan transportasi
tubuh serta pengalaman
Kegiatan: menggunakannya
Kegiatan:
• Siswa mengidentifikasi rangka tubuh manusia melalui pengamatan • Mengidentifikasi jenis-jenis
• Siswa menggambar berbagai tulang dan rangka penyusun tubuh manusia
• Siswa mencari dan menemukan informasi mengenai upaya menjaga teknologi produksi yang
berkenaan dengan kesehatan
kesehatan kerangka tubuh tubuh manusia
• Siswa menerapkan cara duduk yang benar sebagai salah satu cara • Mengidentifikasi berbagai
cara menanggulangi dampak
memelihara kesehatan kerangka tubuh negative dari perkembangan
1.3 Mendeskripsikan hubungan antara struktur panca indera teknologi komunikasi.
dengan fungsinya
1.4 Menerapkan cara memelihara kesehatan panca indera • Menjelaskan perbedaan alat
transportasi darat, laut dan
Kegiatan: udara dari sisi tata cara
• Siswa mengidentifikasi struktur panca indera dan menjelaskan penggunaan, kelengkapan
penumpang saat
fungsinya (melalui pengamatan dan membaca literatur) menggendarai, peraturan dan
• Siswa mencari dan menemukan informasi mengenai upaya menjaga keamanan.

kesehatan panca indera (dari nara sumber dan referensi)
• Siswa menerapkan cara membaca yang benar untuk menjaga

kesehatan mata

70 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

UNIT 3 Mempraktikkan PAKEM

Contoh Jaringan Tema, Kompetensi Dasar, dan Kegiatan Kelas V

KD Matematika: KD Bahasa Indonesia:

5.4 Menggunakan pecahan dalam 5.1 Memberikan tanggapan sederhana
masalah perbandingan dan skala tentang cerita pengalaman teman yang
didengarnya
Kegiatan:
Kegiatan: Siswa menulis : seandainya aku
Mengukur panjang berbagai bagian tubuh dan menjadi ….(disesuaikan dengan jenis pekerjaan
membandingkannya. Misal panjang jengkal, nara sumber) setelah mendengar pemaparan
hasta, lengan, kaki, telapak kaki, tinggi muka, nara sumber
dan lingkar perut; dan menggambar tubuhnya
sendiri berdasarkan perbandingan ukuran
bagian tubuh tadi.

Tema:
Tubuh Manusia dan

Kesehatan

KD IPA: KD IPS:

7.4 Mendeskripsikan proses daur air dan 1.5. Mengenal jenis-jenis
kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya usaha dan kegiatan ekonomi
di Indonesia
7.5 Mendeskripsikan perlunya penghematan air
Kegiatan:
Kegiatan:
Mengidentifikasi dan membedakan
• Siswa membuat diagram daur air jenis-jenis usaha dan kegiatan
ekonomi di masyarakat Indonesia
• Siswa membuktikan bahwa kegiatan manusia yang berhubungan dengan
mempengaruhi kualitas air kesehatan

• Siswa mengidentifikasi faktor penyebab kelangkaan air
tawar, misalnya karena pencemaran air, menurunnya
curah hujan, dan menurunnya penyerapan air ke dalam
tanah

• Siswa menyadari bahwa air tawar jumlahnya terbatas

• Siswa membuat poster penghematan air

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI 71

UNIT 3 Mempraktikkan PAKEM

Contoh Jaringan Tema, Kompetensi Dasar, dan Kegiatan Kelas VI

KD Matematika: KD Bahasa Indonesia:

6.3 Menentukan posisi titik dalam 6.1. Berpidato atau presentasi untuk
sistem koordinat Kartesius berbagai keperluan (acara perpisahan,
perayaan ulang tahun, dll.) dengan lafal,
7.1 Menyajikan data ke bentuk tabel, intonasi, dan sikap yang tepat
diagram gambar, batang, lingkaran

7.4 Menafsirkan hasil pengolahan data Kegiatan:

Kegiatan: • Menonton video dokter sedang berpresentasi
tentang penanggulangan banjir
Siswa mengukur berat dan tinggi badannya
dan 9 temannya, menyajikannya dalam tabel • Mencermati bagian penting video tersebut
dan koordinat Kartesius; kemudian menuliskan
tafsirannya. • Membaca buku/informasi tentang berpresentasi
yang baik dan efektif

• Mengambil kartu tema dan merancang

butir yang akan dipresentasikan dalam

Tema: d•an program sosialisasi kesehatan tubuh
Tubuh Manusia
Mendiskusikan rancangan presentasi
Kesehatan dalam kelompok

• Praktik presentasi dalam kelompok

secara bergantian dan dinilai teman

KD IPA: • Memilih presenter terbaik
KD •IPS:Presenter terbaik melakukan secara
6.1 Mengidentifikasi faktor-faktor 2.2 Menkgeelansa. l cara-cara menghadapi
yang menentukan pemilihan bencana alam
benda/bahan untuk tujuan tertentu
(karet, logam, kayu, plastik) dalam Kegiatan:
kehidupan sehari-hari
• Mengidentifikasi berbagai macam bencana
Kegiatan: alam di Indonesia

• Siswa mengidentifikasi pemanfaatan • Mengklasifikasi dampak positif dan negatif
karet, logam, kayu, dan plastik dalam bencana alam bagi kesehatan
kehidupan sehari-hari
• Menjelaskan cara menanggulangi berbagai
• Siswa praktik melakukan 3 R (Reuse, macam bencana alam
Reduce, Recycle) sebagai upaya
mengurangi pencemaran lingkungan.

• Siswa mengkreasi barang bekas
menjadi barang yang bermanfaat.

F. LEMBAR KERJA : tidak ada

72 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

UNIT 3 Mempraktikkan PAKEM

G. BAHAN TAYANGAN UNTUK FASILITATOR

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI 73

UNIT 3 Mempraktikkan PAKEM

74 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

UNIT 3 Mempraktikkan PAKEM

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI 75

UNIT 3 Mempraktikkan PAKEM

76 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

UNIT 3 Mempraktikkan PAKEM

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI 77

UNIT 3 Mempraktikkan PAKEM

78 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI

UNIT 3 Mempraktikkan PAKEM

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI 79

UNIT 3 Mempraktikkan PAKEM

80 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD/MI


Click to View FlipBook Version