The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

ENSIKLOPEDI AL-QURAN Q-Z (Pro. Dr. M Quraish Shihab) (z-lib.org)

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by masjiddarussalam18, 2022-09-26 22:04:19

ENSIKLOPEDI AL-QURAN Q-Z (Pro. Dr. M Quraish Shihab) (z-lib.org)

ENSIKLOPEDI AL-QURAN Q-Z (Pro. Dr. M Quraish Shihab) (z-lib.org)

Qur'iirr --

Qur"6rl

kemasyarakatan dan pergaulan hidup di antara Y0nus [10]: 38.
sesama manusia, seperti perkawinan, kewa-
risan, perjanjian, peperangan, dan hubungan Muhammad Ali As-Sabuni, seorang pakar
antarbangsa. Dari sini dipahami bahwa secara
umum kandungan Al-Qur'an dapat dibagi atas ' lJlfi mul - Qur' kn dan dosen F akultas Syari' ah dan
tiga hal pokok, yaitu prinsip-prinsip akidah,
seperti beriman kepada Allah swt. dan rasul- Dirasah Islamiyyah di Mekkah Al-Mukarramah
menyatakan bahwa kemukjizatan Al-Qur'an
rasulnya prinsip-prinsip ibadah, seperti shalat dapat dilihat dari sepuluh aspek pokok, yaitu (1)
dan puasa, dan prinsip-prinsip syariat, seperti susunannya yang indah yang berbeda dengan
susunan yang ada di dalam bahasa Arab, (2)
hukum perkawinan dan kewarisan. gaya bahasanya yang menarik yang berbeda
dengan gaya bahasa yang ada, (3) kepadatan
I isinya yang tidak mungkin dapat dibuat yang
lainyang sama dengannya, (4) penetapan hukum
Al-Qur'an Sebagai Mukjizat yang mendalam dan lengkap yang tidak dapat
Al-Qur'an merupakan mukjizat yang
dicapai oleh penetapan hukum yang dibuat oleh
paling besar yang diberikan kepada Nabi manusia, (5) pemberitaannya tentang hal-hal

Muhammad saw. Mukjizat, yang secara etimo- yang gaib yang kesemuanya tidak diketahui

logi diartikan sebagai sesuatu yang dapat kecuali melalui Al-Qur'an, (6) tidak bertentangan

digunakan untuk membungkam lawan/musuh, dengan ilmu-ilmu pengetahuan kealaman yang
ada, (7) pelaksanaan terhadap janji dan ancaman
oleh para ulama didefinisikan sebagai sesuatu yang diberitakan Al-Qur'an, (8) pengetahuan-
yang terjadi atau muncul di luar kebiasaan yang pengetahuan yang dikandungnya mencakup
disertai adanya tantangan dari pihak lawan pengetahuan-pengetahuan hukum dan kauniy ah,
yang mungkin dapat menyamai atau menye- (9) memenuhi kebutuhan manusia, dan (10)
menimbulkan pengaruh di dalam hati manusi4
rupainya. Al-Qur'an sebagai mukjizat me-
baik pengikut maupun musuhnya.
rupakan suatu kitab yang diberikan kepada Nabi
Muhammad tidak mungkin dapat dibuat oleh Al-Qur'an dipandang dari segi bahasa
merupakan mukjizat yang memiliki bahasa
orang lain kitab yang sama atau serupa dengan
itu. Menurut Hasan Diya'uddin Attar, sesuatu yang indah, ungkapan yang jelas (faslih, d* ),
dapat dikatakan mukjizat apabila memenuhi
dan gaya bahasa (bal6ghah, ii\1) yang menarik
beberapa syarat, di antaranya ialah (1) sesuatu
yang luar biasa itu datangnya dari Allah, (2) yang dapat memengaruhi jiwa para pembaca
berbeda dengan adat kebiasaan, (3) tidak dan pendengarnya. Syekh Muhammad Rasyid
Rida menyatakan bahwa.di antara bukti ke-
mungkin dapat ditantang dengan mendatang- tinggian gaya bahasa Al-Qur'an dapat dilihat
kan hal yang sama atau serupa denganny+ (4) dari keterkaitan di antara satu ayat dengan ayat
yang lain, baik di dalam satu surah yang sama
berada di tangan para utusan Allah, dan (5)
maupun di dalam surah yang lain dengan
sebagai pembenaran terhadap kenabian/ke-
mundsabah ( +ui ) yang berbeda-beda sehingga
rasulan utusan Allah.
Al-Qur'an sebagai mukjizat tidak akan menjadi 'ibdrah ( ;'.,V , ungkapan) yang sempurna

dapat ditandingi oleh susun€u:I lain apa pun yang dan menyenangkan.

diupayakan oleh manusia untuk menyamai atau Keutamaan Membaca dan Mempelaiari
menyerupainya. Walaupun semua manusia Al-Qur'an

berkumpul untuk mengusahakan menyusun Membaca Al-Qur'an merupakan salah satu
suatu kitab yang dapat menyamai Al-Qur'an, bentukibadah dan pendekatan diri kepadaAllah
swt. Artinya, orang yang membaca Al-Qur'an
mereka tidak akan sanggup melakukan hal yang

sama dengan atau menyerupai Al-Qur'an.
Pernyataan tersebut dinyatakan sendiri oleh Al-

Qur'an di dalam QS. Al-Baqarah [2]: 23 dan QS.

Kajian Kosakat

Qur'irn Qur"iin

akan diberikan ganjaran pahala oleh Allah swt. kata pun dari ayat-ayat Al-Qur'an tidak akan

Beberapa ayat di dalam Al-Qur'an meng- berubah sedikit pun walaupun banyak usaha

gambarkan bahwa membaca kitdbullih, men- dari musuh-musuh Al-Qur'an untuk mengubah-

dirikan shalat, dan bernafkah merupakan per- nya. Al-Qur'an sejak awal turunnyayang ditulis

dagangan yang tidak akan pernah rugi. Hal ini di berbagai alat-alat tulis dan tersebar di

dinyatakan di dalam QS. FAthir [35]: 29. Per- kalangan para sahabat ketika itu hingga di-

nyataan tentang pahala yang diperoleh oleh kumpulkan menjadi satu mushhnf seperti yang

orang yang membaca Al-Qur'an juga digambar- ada sekarang ini dipindahkan dari satu generasi

kan di dalam beberapa hadits Rasulullah. Di ke generasi lain secara mutawhtir tanpa ada

antaranya ialah yang menyatakan bahwa perubahan dan pengurangan sedikit pun.

barang siapa yang membaca satu huruf dari Pemeliharaan Al-Qur'an dinyatakan oleh Allah

huruf Al-Qur'an akan mendapatkan satu ke- di dalam QS. Al-Hijr [15]:9, lnndnafutunazzalnadz-
bajikan, dan satu kebajikan itu dilipatgandakan
dzikra wa innd lahfi lahdfizhfin ( j4i t!'? oA q
oleh Allah swt. menjadi sepuluh kebajikan. (H.R.
6)rEL ,ii 6)i = Sesungguhnya Kami-lah yang
Turmuzdi). Di beberapa hadits dinyatakan
menurunkan Al-Qur'an, dan sesungguhnya

bahwa Al-Qur'an yang dibaca akan menjadi Kami benar-benar memeliharanya).

syafaat di Hari Kiamat dan orangyang membaca-

nya digambarkan sebagai orang yang berbau Penafsiran Al-Qur'an

harum. Bahkan, Allah memerintahkan untuk Allah menurunkan Al-Qur'an untuk men-

mendengarkan dan memperhatikan ayat-ayat jadi petunjuk dan rahmat bagi alam dan umat

Al-Qur'an yang sedang dibacakan orang dan manusia. Petunjuk-petunjuk yang terkandung di

pendengar ini diberi pahala dan rahmat oleh dalamnya akan menjadi bermakna bagi ke-
hidupan umat manusia apabila dipahami,
Allah swt. (QS. Al-A'rAt [7]:20a\.
Al-Qur'an tidak hanya cukup dibac4 tetapi dihayati, dan diamalkan. Untuk memahami

i6 harus dipelajari dan dikaji agar ia bermakna ay al- ay at Al-Qur'an secara baik, persyaratan-

bagi kehidupan manusia. Kajian terhadap Al- persyaratan yang berkenaan dengan itu harus

1}. Qur'an merupakan sesuatu yang mesti di- dimiliki dan dipenuhi, di antaranya penguasaan
lakukan karena merupakan sumber pertama bahasa Arab sebagai alat yang digunakan

ajaran Islam yang harus digali dan dipelajari. sebagai bahasa Al-Qur'an. Orang-orang yang

Orang yang mempelajari dan mengajarkan Al- memenuhi syarat-syarat di atas dan memunyai

Qur'an, menurut hadits Rasulullah yang di- kemampuan untuk itu harus berupaya untuk
riwayatkan oleh Al-Bukhari, merupakan orang melakukan penafsiran terhadap ayat-ayat Al-

yang paling baik menurut pandangan Allah. Qur'an, yang pada akhirnya usaha yang di-
Pemberian predikat manusia terbaik itu sangat lakukan itu akan dapat dinikmati oleh orang-

berkaitan dengan persoalan memahami dan orang yang tidak memunyai kemampuan untuk

mengkaji Al-Qur'an yang merupakan kewajiban itu. Nabi Muhammad saw. merupakan penafsir

yang harus dilakukan. Pemahaman dan peng- Al-Qur'an pertama sejak Al-Qur'an diturunkan,

kajian terhadap Al-Qur'an akan menyebabkan yang kemudian diikuti oleh para sahabat, tabiin

seseorang memahami dan menghayati nilainilai dan pengikut-pengikutnya, dan para ulama

yang terkandung di dalamnya. yang hidup sesudah mereka. Di dalam Al-Qur'an

terdapat mutiara-mutiara yang harus diangkat

Pemeliharaan Al-Qur'an melalui penafsiran ayat-ayatnya, dan mutiara-

Al-Qur'an merupakan kitab suci dan mutiara tersebut tidak dapat diketahui dan

wahyu Allah yang akan selalu terjaga keaslian dipahami tanpa penafsiran Al-Qur'an. Allah

dan keorsinilannya hingga akhir zaman. Satu menyatakan kepada Nabi Muhammad saw.

793 Ensrnloprr:r,r Al Qun nN

Quraisy ()ulaisr

bahwa Al-Qur'an diturunkan kepada Nabi yang ada di ]azirah Arab. Quraisy adalah kabilah
Arab dari Mudhar yang berdomisili di Mekkah
untuk dijelaskan kepada umat manusia.
sejak zaman ]ahiliyah yang sangat populer
:o Ahmad Thib Raya ot dengan usaha perdagangan dan kepemimpin-

QURATSY ( fiJl anny4 dan mereka pula yang menangani segala

Istilah quraisy berasal dari kata qarasya - yaqrisyu urusan haji. Kata taqarrasyal-qaum (i'jrj'F =

- qarsyan ( cti - 3 F" - j"s = men}umPul). Dad kaum itu bersatu/berkumpul), sehingga ada

segi bahas4 kata qarasya memunyai beberapa pendapat yang menyebutkan bahwa disebut

makna. Makna-makna tersebut adalah, 'qarasya quraisy karena ia mempersatukan kabilah-

asy-syai'a jama'a wa dhamma min hund wa hund kabilahnya di Mekkah dan sekitarnya setelah

(u : u'a'?r'& tt i; = mengumpulkan bercerai-berai setelah Qusai bin Kilab berusaha

sesuatu dari sana sini dan menyatukan satu de- menyatukannya, sehingga dia digelar al-muj ammi'

ngan yang lainnya), akhadzahit awwalanfa awwalan ( g.;Jt= pemersatu).
Kata quraisy hanya disebutkan sekali di
( 1'11;'$( i'iti = mengambilnya satu persatu).
Selain itu, ia juga bermakna 'iktasaba' ( C$t = dalam AlQur'an yaitu di datam QS. Quraisy [105] :

berusaha/bekerja) seperti qarasy a ful1nun li' iy 6lih 1 yang artinya: "Karenakebiasaan orang-orang Arab *

( l.t$.iDl' i;= Si Fulan bekerja/berusaha untuk Quraisy". Kata quraisu di dalam ayat ini me-

memenuhi tanggungannya). Pengertian ini juga nunjukkan pada kabilah Quraisy, yaitu kabilah
Nabi Muhammad saw. Sekalipun kata quraisy
sangat terkait dengan makna pertam4 karena

berusaha dan bekerja adalah satu usaha untuk tersebut hanya menunjukkan kabilah tersebut,

mengumpulkan sesuatu. Quraisy juga bermakna makna-makna yang lain yang tidak disebutkan

&' q atha' a' ( = memotong), sehingga sp ecies ikao-l tidak bisa diabaikan, karena ada kaitannnya

yang sering memotong hewan-hewan laut dengan rangkaian ayalayat sesudahnya.

dengan giginya yang tajam seperti pedang Rangkaian ayat-ayat tersebut menjelaskan

disebut qur aisy,sehingga semua binatang melata kebiasaan orang-orang Quraisy yang biasa
mengadakan perjalanan terutama untuk ber-
yang ada di laut takut padanya.

Quraisy juga bermakna'tha'ana' ( # = dagang ke negeri Syam pada musim panas dan ke

menikam) seperti qarasyal-jaisyu bir-rimdh negeri Yaman pada musim dingin. Di dalam

( Cc)\ Ht 3't = tentara menikam dengan perjalanan itu, mereka mendapat keamanan dari

lembing). Ia juga bermakna 'ashdba (;wt = penguasa-penguasa dari negeri-negeri yang

dikena/ditimpa), seperti q arr asy athu asy -sy ajj ah mereka lalui. Ini adalah nikmat yang amat besar

q( u^r*aAisy1:t:e'frs=ekbenuat,lumkaemdai nkegpamlae).nMunajkunkak-amnakbnea- dari Tuhan kepada mereka. Oleh karena itu,

sewajarnyalah mereka menyembah Allah yang

berapa sifat dan karakter orang Quraisy, seperti telah memberikan nikmat itu kepada mereka. Dan

mengumpulkan (kabilah), berusaha, bekerja, ini merupakan isi pokok kandungan ayat-ayat

menghasut, dan sebagainya. Yang jelas bahwa yang terdapat di dalam surah ini. Oleh karena
surah ini menjelaskan tentang penghidupan
kata yang berasal dari akar kata qdf, ra, syin orang-orang Quraisy, bahkan disebutkan di

menunjukkan makna menyatukan dan kekuatan. dalam ayat pertama, maka surah ini juga disebut

Adapun kataquraisy yarrg terdapat di dalam dengan QS. Quraisy. Hanya saja, ada di antara
ulama yang berpendapat bahwa surah Quraisy ini
QS. Quraisy [106]: t menunjukkan nama kabilah

Nabi dan tidak menunjukkan sifat-sifat kabilah

yang tersebut secara langsung. Dari keenam adalah kelanjutan dari QS. Al-Hl sehingga ia meng-

makna tersebut, makna pertama mungkin yang anggaPnya satu surah. ce Nasaruddin t-lmar *

paling tepat, karena di dalam sejarah, Quraisy

sering mengumpulkan dan menyatukan kabilah

Kajian Kosakata 794

Qurrah Qurratr

eURRAH t at I kepada kami istri kami dan keturunan kami
nKoautan)qduarrraihkal;ta{)qar"raa l(fu$b)eynmturgkmmerausphadkaar n$tekrabtaal
kerja untuk waktu lampau fi'l mddhi (,fu b), sebagai pemantap, penyenan& atau penenang hati

sedangkan bentuk kata kerja untuk waktu kami).

LtU,Psekarang dan akan datang fi'l mudhfrri' ( ) Keterkaitan di antara makna asli dengan
::adalah y aqirru, y aq arru, atau y aqurru ( ti- ti- ri- ) makna turunannya adalah (L) orang yang
dengan sembilan macarn bentuk mashdar, yallu dianugerahi istri atau suami dan anak ke-
turunan yang baik akan merasa tenang jiwa-
qarran (tT), qurratan (i';), qarratan (iy), qarfiran
nya, sukfinun-nafs ( At o'-#), (2) orang yang
(r'r':5), qarfiratan (ir'.,F), qiriran (\';";), qarhran
bahagia biasanya matanya sejuk dan tenang.
(iS1t'rt; ), taqrdran ( r.; ,,t! ), taqirratan ).Kata qurralt Matanya sejuk karena ada air matanya. Air

dan kata lain yang seasal dengan itu di dalam Al- mata kebahagiaan adalah air mata yang sejuk,

Qur'an disebut 38 kali. Sepuluh kali di dalam al-bard yaqtadhis-sukfrn (;:'$At *+,;;- 3|r = mak-
sudnya sesuatu yang dingin biasanya me-
bentukkatakarja(ft'l) dan 28 kali di dalambentuk nunjukkan ketenangan), sedangkan air mata

katabenda(lsz). kesedihan adalah air mata yang terasa panas,

Menurut Ar-Raghib Al-Ashfahani di dalam al-hir yaqtadhil-furakah(6;t ,",i'a- jA= mak-

Mu'jam-nya, arti umum dari al-qarr ( dJt), al-qurr sudnya sesuatu yang panas menghendaki gerak

( rit), dan al-qurrah (i?t ) ialah al-bard ( l;ir) atau gejolak). Oleh karena itu, dapat dimengerti
bahwa jika seseorang menangis karena sedih
yakni'dingin','sejuk', dan'tenang'. Sesuatu yang
makabiasanya matanya akan bengkak, sedang-
dingin atau sejuk biasanya tenang/mantap atau
kan bila ia menangis karena gembira maka
konstan, sedangkan sesuatu yang panas biasa- matanya tidak mengalami kebengkakan.

nya tidak tenang, tidak mantap atau labil. Kala aqrartu* ( iiit) d,an aqrarn| (S'rsi),

Pengarang Maqdyisul-Lughah menyebutkan turunan dari kata qurrah dan iqrdr, di dalam QS.

bahwa makna asal dari kata al-qarr ( flt), al-qurr Ali 'Imran [3]: 81, digunakan untuk menunjuk
) ialah al-bard u)at- kepada arti 'mantap', 'tidak mudah tergoda
( olt), dan al-qurrah (i$t sehingga untuk menyatakan iman, pengakuan,

tamakkun ( f*l i 1lr= dingin dan mantap). Kata dan/atau janji digunakan istilah iqrhr (lndonesia:
iqrir (irtri;l1 ): mengandung arti itsbdtusy-syai'
ikrar) yang menunjuk kepada keteguhan, ke-
(',#l menetapkan sesuatu) atau lawan sungguhan, dan kemantapan jiwa serta tidak
gampang tergoyah sekalipun berbenturan
dari al-inkar ( .,t!ff)t = mengingkari) dan al-juhitd
dengan situasi dan kondisi yang relatif memaksa.
( ,9Jr= menentang atau tidak mengakui).
Di dalam QS. Al-AhzAb [33]: 33, kata qarna
Di dalam penggunaan, arti kata tersebut berarti'tinggal' atau'diam di rumah' bagi istri-

sedikit bergeser dari arti asalnya, sesuai dengan istri Nabi; w a qarna fi buyirtikunna ('"& fr e i'-i| =

konteks pembicaraan. Meskipun demikian, tetap dan hendaklah kamu tetap di rumahmu). Untuk

,r,*in aia kaitan dengan arti aslinya. Al-Qur'an, itu Allah memilih kata qarna (kata seru untuk

ketika menampilkan kata tersebut, menunjuk perempuan)bukNtuskunna('"rfJt=berdiamatau

berbagai makna. tinggallah). Dari pemilihan kata ini dapat

Di dalam QS. Al-FurqAn [25]: 74 ditemukan dipahami bahwa Allah menghendaki agar para
kata qurrah dan kata turunannya yang dikaitkan
istri Nabi dengan keteguhan hati dan tidak
dengan kata 'ain ( ;.r ) atau a'yun (opf = ;amat
mudah tergoda tidak keluar dari rumah mereka
dari 'ain) yang digunakan untuk menyatakan
kecuali untuk keperluan tertentu yang di-
kebahagiaan dan ketenangan jiwa sebagai lawan benarkan oleh syara'. Akan tetapi, menurut
suatu pendapat sebagaimana dikutip oleh Mir
darikatabuzn ( o'? ) yang berarti'duka cita' atau

'sedih', seperti rabband hab land min azwkjind wa

dzurriydtind qurrata a'yunin (4'i:l o U 5 dt
-jii a$ t4j: t = u aTlrhan kami, anugerahkanlah

795 Erusixr.opnot,t Al Qun'rrrv

Qun"in Qur0n

Mustansir di dalambukwyaDictiondry of Quranic Pengetian seperti ini juga dapat ditemukan di
Terms and Concepts, qarnaber asal dar.i waqara ymrg
dalam teks-teks hadits Nabi saw.
berarti sungguh-sungguh atau hormat. Dengan
Ibnu Katsir - mengutip sebagian pendapat
demikian, Ayat 33 QS. Al-AhzAb [33) me-
ngandung maksud bahwa tinggalnya istri-istri mufasir-menyatakan bahwa kata dzil-qarnain
Nabi di rumah mereka itu hendaklah disertai
( #t)t ,,s;) yang disebutkan di dalam QS. Al-
dengan rasa sungguh-sungguh dan sikap hormat
Kahfi [18]: 83 diartikan sebagai 'orang yang
Gtaying with respected manner). Kata ini juga dapat memunyai dua tanduk' karena di kepalfiya

berarti 'berat' karena yang berat itu 'mantap', terdapat dua sesuatu yang menyerupai tanduk.
sehingga ayat tersebut dapat berarti perintah
Namun, ulama lainnya menafsirkan bahwa
untuk menitikberatkan aktivitas di dalam tanduk itu sebagai simbol kekuatan dan ke-
mampuannya menguasai dua kerajaan di dua
urusan rumah tangga. e; Cholidi * ufuh timur dan barat. Semua arti tersebut tidak

QUR0N ( ;t\j I lepas dan keluar dari makna asal dan dasarny4

Kata qurfin adalah bentuk jamak darikata qarn yaitu 'menghubungkan antara satu dengan

( o'j).Kata qarn sendiri merupakan bentuk lainnya'. Teman yang menyertai atau mengiringi
mashdar dari kata kerja dasar, qarana ('o'j). Oi berarti terjadi hubungan antara satu orang
dengan lainnya. Tali merupakan salah satu alat
dalam Al-Qur'an, kata qurttn terulang sebanyak yang berfungsi untuk menghubungkan antara
satu benda dengan lainnya. Demikian pula,
13 kali dan kata qarn ltjuh kali. Kata ini tersusun
tanduk- khususnya bagi binatang - merupakan
dari huruf-hwtf qdf, 16', dNrnfin (;s - t - ,) ).
salah satu alat kekuatan yang bisa meng-
Secara bahasa kata qurfin pada dasarnya hubungkannya dengan sesuatu yanglain. Qarn
mengandung arti'menghimpun' atau'meng- alau qurfinjuga mengandung arti 'generasi atau

hubungkan sesuatu terhadap sesuatu yang lain'. umat pada zaman-zar an tertentu'.

Berdasarkan pada arti inilah sehingga ada Di dalam Al-Qur'an, kata qurfin (;::'j)

ulama-seperti Al-Asy'ari-berpendapat bah- sebagai bentuk jamak daribentuk muftadny a, qarn
wa lafal Al-Qur'an itu berasal dari kata qarana (..1i ) umumnya bermakna 'umat atau generasi
(,.,j ) karena ia (Al-Qur'an) menghimpun dari
di dalam konteks zaman umat terdahulu yang
huruf-huruf , ayat-ayal, dan surah-surah, lalu banyak mendapat kebinasaan dan kehancuran

menghubungkannya kepada yang lain sehingga akibat ulah mereka yang menentang ajaran yang

menjadi satu mushaf kitab. Kala qarn yang dibawa dan disampaikan oleh para Rasul yang

merupakan b entrkmufrad darikata quritn adalah diutus Allah kepada mereka'. Dari makna ini

berasal dari kata iqtirdn ( t:flt ) yang berarti mengalami perkembangan sehingg a kata qurfin

'menyertai' atau 'mengiringi'. Teman yang lebih populer diartikan sebagai 'masa' atau
menyertai atau mengiringi disebut oleh Al- 'waktu', khususnya pada arti 'abad' . Satu qurdtn
Qur'an dengan nama qarin (;-;).Hanya saja, berarti 'satu abad', yaitu 100 tahun. Hal ini
umumnya teman yang dimaksudkan di dalam dipahami dari hadits Nabi saw., Annahfi masaha
Al-Qur'an adalah teman setan (QS. An-Nisil [4]:
ra'sa ghuldmin wa qhla' isy qaman fa' 6sya mi' ah sanah
38, QS. Az-Zukhruf [tl3]: 36 dan 38). Tali yang
diikatkan pada sesuatu dinamakan juga dengan i(,*- uV /CJ, E'; W JS rt; el.,'dJ ^fr = Bah-

qarn. Di dalam Al-Qur'an disebutkan kata wa Nabi saw. mengusap kepala seorang bocah
dan beliau mengucapkan, hiduplah satu qarn
muqarranin (;:i ) yang berarti 'orang-orang (abad). Maka ternyata bocah itu hidup selama
seratus tahun). Suatu umat atau generasi tidak
yang diikat' (QS. IbrAhim ll4l:49, QS. Al-Furq6n dapat dilepaskan dari keterkaitan oleh waktu

[25]:L3, dan QS. ShAd [38]: 38). karena ia memang dibatasi oleh waktu itu
Qarn jugaberarti'tanduk', termasuk tanduk

binatang atau apa saja yang meyerupai tanduk.

Kajian Kosakala 796

Quwwah Qtrwwalr

sendiri. Boleh jadi, interval waktu satu generasi nya ayat yang berbun yi,' All amahi sy adi dul - quw d
atau umat dibatasi oleh satu abad, yaitu L00
tahun. Artinya satu generasi dihitung berdasar- ( s'At !i"* ti; = diaiarkan kepadanya oleh yang

kan setiap satu abad. Hal ini cukup beralasan sangat kuat), mengandung arti jika diukur

dan dipandang relevan dengan hadits Nabi saw., dengan alam ini dan dengan orang-orang yang
mengajarinya, dia lebih banyak kekuatan dan
f & tjiq \:# ,y t'- yV qi: fr<tf .;riJ ar 3l
lebih agung kekuasaannya.
W-t
Dari petunjuk Al-Qur'an diketahui bahwa
(lnnalldha yab'atzu li hddzihil ummah 'al6 ra'si kulli orang-orang terdahulu lebih kuat fisiknya (QS.

mi' ati sanatin mmt yuj addidu lahd frnahil. Ar-R0m [30]: 9). Di dalam kaitan ini, Allah

" Sesungguhny a Allalt srnmtiasa aknn membangkitkan memberi peringatan kepada manusia. Kendati-
untuk umat ini pada setiap seratus tahun (satu abad) pun mereka memunyai kekuatan tubuh yang
orangyang akanmemperbarui agamanya. " (HR. Abu
melebihi kekuatan manusia sesudahny4 mereka
Daud). qwajidi * yxrgzalim, yang menentang Allah, tidak mampu
melindungi diri mereka dari siksaan Allah.
,t
Allah yang memberi kekuatan pada ma-
QUWWAH ( 6Jl9 ) nusia; kekuatan yang dikaruniakan Allah pada
manusia itu tidak langgeng. Itu dapat dilihat dari
-Kata quwwan ( ;:j ) berasal dall, qawiya - yaqwd perubahan kondisi manusia itu sendiri. Pada
quwwah (i:j - s'r-- r1i ). Kata itu di dalam mulanya manusia itu diciptakan Allah di dalam

berbagai bentuknya, baik di dalam bentuk mufrad keadaan lemah, kemudian sedikit demi sedikit

(singular) maupun jamak di dalam Al-Qur'an diberi kekuatan sehingga setelah dewasa ma-

tersebut 42kaliyang tersebar di dalam 25 surah nusia menjadi kuat, tetapi di kala usianya
bertambah tu+ kekuatan itu pun mulai suru!
11,6 Makkiyah dan 9 surah Madaniyah) dan 4O ayat.
dia kembali lemah (QS. Ar-R0m [30]: 5a)'
Menurut Ibnu Faris, kata quwwan (;$ )
Sebaliknya, kekuatan Allah, di dalam
menunjukkan'kekerasan', antonim darikata dla'f
kekuasaan-Nya sebagai pencipta dan pemberi
( -b12 = lemah).
kekuatan, melebihi semua kekuatan ciptaan-
Al-Ashfahani menjelaskan bahwa kata
Nya. Kekuatan-Nya tidak akan berkurang dan
quwwah (;$ ) Uaang-kadang digunakan untuk tidak akan lenyap. Dengan kekuatan yang
dimiliki-Nya, Allah akan menolong setiap orang
arti'kemampuan', seperti firman Allah di dalam yang membantu agama-Nya (QS. lrl-Haii 122):
QS. Al-Baqarah [2]: 53, kadang-kadang di- 4O) dan menyiksa siapa saja yang mendustakan
gunakan untuk makna kesiapan yang ada di
dalam sesuatu, seperti pada benih yang memiliki Rasul-rasul-Nya (QS. GhAfir lnl: 22).

potensi untuk tumbuh menjadi pohon. Di dalam tafsirnya Ath-Thabarsi men-

Beberapa bentuk kekuatan atau kesiapan jelaskan firman Allah di dalam QS. Al-AnfAl [8]:
yang terkandung di dalam ayat-ayat Al-Qur'an
52, innalldha qawiyyun syadidut-'iqdU ( f5; h l:1
yang memuat kata quwwah, antara lain L) ?q\ L-* = Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi
kekuatan tubuh (QS. Fushshilat [41]: 15), 2)
amat keras siksaan-Nyu). Artinya Allah
kesiapan hati (QS. Maryam l19l:12),3) kekuatan Mahakuasa, tidak ada seorang pun mamPu

pendukung dari luar (QS. H0d [11]: 80), 4) menghalangi siksaan Allah terhadap orang yang
kekuatan Tuhan (QSltl-Anf6I [8]: 52). telah ditentukan-Nya menjadi objek siksaan
karena kekufuran dan kelaliman mereka sendiri.
Bentuk tung gal nikirahyang digunakan Al-
ec Afraniati Affan q
Qur'an, seperti dzi quwwah (aS g: = yang me-

munyai kekuatan) (QS. At-Takwir [8L]: 20),
menunjukkan bahwa kekuatan itu terbatas.

Di samping itu, Allah juga menggunakan
quwwah,jamak di dalam bentuk ma'rifah, misal-

797 At,-Qun',rN
-ENstxt-OPIlDIA

tt.

RAINA (41)) mengejek Rasul itu.
Rd'ini (q1) adalah kalimat yang tersusun dari
Sedang ayat kedua menjelaskan lebih jauh,
verba perintah rd'i 1gti ) ya.g berarti "per-
hatikanlah/peliharalah", dan pro nomina nA (6 ) tentang mengapa ungkapan, "r6'in6!" dilarang

yang berarti "kami". Dengan demikian, kalimat untuk digunakan. Di antara orang-orang Yahudi

itu berarti, " P erh"atikanlpeliharalah kamil " Dalam Al- ada sekelompok orang yang suka mengubah-

Qur'an rd'ink tersebut dua kali, yaitu dalam QS. ubah perkataan dari makna sebenarnya. Mereka
Al-Baqarah l2l:104 dan QS. An-NisA' @l:46.
berkata kepada Nabi mengenai diri mereka,
Seperti dijelaskan d alam Tafsir Al-Muntakhab
"Kami mendengar ucapan dan kami melanggar
yang disusun oleh para pakar tafsir Mesir, ayat perintah." Mereka juga berkata, "Dengarlah

pertama berisi perintah kepada orang-orang yang ucapan kami," dengan mengarahkan pem-
beriman (para sahabat nabi) agar berhati-hati
terhadap orang-orang Yahudi. Jangan sampai bicaraan kepada beliau. Mereka-mengatakan
mereka mengatakan kepada Rasul, ketika beliau
*plirla, "r.DASmi' ghaira musma' in" ( F {!rt =
menyampaikan wahyu, "Rd'ind" (peliharalah
kami), dengan maksud agar Rasul memelihara dengarlah, semoga kamu tidak mendengar apa-

mereka dan membaca wahyu itu dengan perlahan apa). Ungkapan ini dibuat begitu rupa sehingga

sehingga mereka dapat mengucapkan dan meng- seolah-olah mereka mengharapkan kebaikan

hafalnya. HaI ini disebabkan karena orang-or:rng kepada Nabi Muhammad saw. Padahal, sebenar-

Yahudi yang jahat itu selalu berpura-pura nya, keburukanlah yang mereka harapkan

mengikuti orang-orang yang beriman untuk menimpa Nabi.
mengucapkannya dan menghiasi perkataan
Mereka pun mengucapkan, "Rk'ind" (sudi-
mereka dengan kalimat ini. Hingga, lama-
lah kiranya kamu memperhatikan kami) dengan
kelamaan, menjadi sesuai dengan kata-kata
cara memutar-mutar lidah. Mereka, dengan cara
celaan yang ditujukan kepada Rasulullah untuk seperti itu, menginginkan orang lain mengang-
mengejeknya di antara kelompok mereka. Tetapi
gap maksudnya "undzurnd" ("sudilah kiranya
hendaknya menggunakan kata lain yang tidak
dapat digunakan mereka untuk mengejek. Hen- kamu memperhatikan kami") karena dengan

daknya mereka menggunakan kata, "Unzhurnd memutar-mutar lidah ketika menyebut " rd'in6",

(ti.r|:i )" (lihatlah kami), sambil mendengarkan seolah-olah mereka memang meminta agar
dengan baik apa yang dibacakan Rasul. Se- diperhatikan. Padahal, sebenarnya, mereka

sungguhnya Allah telah menyimpan siksa yang tengah mencela agama dengan mencela Nabi
pedih pada hari kiamat bagi orang-orang yang
saw., pembawa risalah, sebagai orang yang

bodoh. ("Ru'itnah lirL:)l"t bentuk nomina

abstrak fmashdar] dari verba lfi'll ra'ana [ ,t L ; ]

yang berarti'kebodohan').

|ika saja mereka mau bersikap jujur dengan

Kajian Kosakatar 798

Ra'y Ru'y

mengatakan, "Sami'nd wa atha'nd" (t;li5 t;|= 300 orang lebih. Lanjut mufasir ini, Allah

kami dengar dan kami taati) sebagai pengganti sengaja memperlihatkan kepada kaum musy-

tambahan "Sami'nh wa 'ashain6" (t:;i', q" = rikin-sekalipun bilangan kaum Muslim

kami dengar dan kami langgar), dan mengatakan sedikit-menjadi dua kali lipat dari jumlah

"isma"' tanpa tambaharr "ghaira musmt'in", setta mereka, agar mereka merasa takut dan menjadi

mengganti ucapan "r6'ini" dengan "unzhurnk", kecut dalam menghadapi serdadu kaum Muslim.
tentulah itu lebih baik dan lebih bijaksana bagi
mereka. Akan tetapi begitulah kenyataannya, Hal itu semata-mata merupakan pertolongan
Allah menjauhkan mereka dari rahmat-Nya Allah terhadap kaum Muslim, sebagaimana
disebabkan oleh kemungkaran yang mereka
lakukan. Hanya sedikit dari mereka yang me- Allah membantu mereka dengan mengutus para
malaikat, sesudah Allah mengembalikan jumlah
menuhi ajakan Rasul untuk beriman. Demikian,
waAllihuA'lam. serdadu kaum Muslim semula, agar kaum
musyrikin berani menghadapi mereka. Allah
+ Muchlis M. Hanafi €t Salim Rusydi Cahyono +
memperkuat dengan pertolongan-Nya terhadap
R.ryY t .eii I
Kata ra'y adalah bentuk mashdar dari kata kerja orang-orang yang dikehendaki-Nya, seperti
memperkuat Ahlul Badr dengan memperbanyak
ra'd - yard - ra'yan wa ru'yatan ( -,s'j--,sli.
jumlah mereka dalam ra'yal-'aini ( {::i 6i., =
'ti:r':6, ). Secara etimologis, kata yang berakar
penglihatan atau pandangan mata) kaum kafir.
#),dengan huru f r 6' ( ot, ), hamzah ( ; dm. y 6' ( ru- )
Penggunaan kata ar-ra'yi ( qi')i ) pada QS.
ini bermakna'memerhatikan' atau'memandang H0d [11]: 27, adalah dalam konteks pembicaraan
tentang kisah Nabi Nuh as. dan kaumnyaytrr1
dengan mata atau pikiran'. Sebagian pakar ada kafir. Di sini dinyatakan bahwa para pemimpin
yang kafir dari kaum Musa tidak melihat Musa
yang mengartikan kata ra'6 ( ,si.,) dengan
'memperhatikan dengan mat4 meyakini dengan kecuali sebagai seorang manusia biasa. Mereka

akal, dan memerhatikan dengan pandangan tidak melihat orang-oranByangmengikuti Musa

hati'. Sebagian lainnya memberi makna untuk kecuali yang hina dina di antara mereka yang
lekas percaya saja. Mereka juga tidak melihat
kala ra'd dengan 'melihat, baik dengan mata Musa memiliki kelebihan apa pun, bahkan
mereka yakin bahwa Musa adalah (termasuk)
kepala maupun dengan mata hati'. Dari makna-
orang-orang yang dusta.
makna ini maka kata ra'y ( 6lr) mengandung arti
Katari'yan ( ti"r, ) padaQS. Maryam l19l:7a-
'pandangan' atau 'pendapat' dan juga'mimpi'.
yang merupakan satu-satunya di dalam Al-
Di datam Al-Qur'an, katara'y ( a;i, ) dengan
berbagai pola katanya ditemukan sebanyak 328 Qur'an-juga menunjukkan makna'penglihatan
atau pandangan mata kepala'. Sebagian mufasir
kali. Kata ra'yalra'yi ( a;i, ) yang berdiri sendiri
dalam satu redaksi terulang hanya dua kali, mengartikan kata ri' y an dengan'pemandangan',
yakni pemandangan yang menyedapkan dan
yakni pada QS. Ah'ImrAn [3]: 13 dan QS. H0d bagus. Jadi, tafsir ayat ini adalah berapa banyak

l11l:27. umat di antara para pendusta yang telah Allah

Kata ra'ya pada QS. Ali 'ImrAn [3]: 13 binasakan karena kekafiran mereka, seperti kaum

digunakan dalam arti 'melihat dengan mata Ad dan Tsamudi padahal, mereka lebih baik

kepala'. Al-Maraghi menjelaska_n bahwa makna dibanding kaum kafir pada masa Rasulullah saw.

bmaithswlaaihikmaurma'ymalu-'asiynriikt irn;-apia=d|a ;*l adalah dalam hal hart4 perkakas rumah tangga, dan

Perang Badr- pemandangan keindahan serta kemewahannya.

melihat jumlah kaum Muslim seolah-olah dua Pada sisi lain, kata ar-ru'yd (t:-3)i )-yang
terulang empat kali-digunakan dalam arti
kali lipat jumlah tentara mereka sendiri. Serdadu
'mimpi', misalnya pada QS. Y0suf [12]: tt3. Ayat
musyrikin melihat kurang lebih 200.000 orang

serdadu Muslim, padahal sesungguhnya hanya

Al799 Erustxi.clpEotrr Qun',tN

Ra'y RabbAnivyin

ini menyangkut tabir Nabi Yusuf as. tentang Demikian pula, kata tara ( ,.s'; )-yang ber-
jumlah 31 kali-kesemuanya diawali oleh kata
mimpi raja. Ibnu Katsir menulis bahwa karena
mimpi raja Mesir-sesuai dengan takdir Allah " alam" ( ;r ), lu"g juga mengandung suatu
Ipertanyaan sehingga kat a alam tara ( pi ), berarU
srvt. -telah menjadi sebab keluarnya Nabi Yusuf
dari penjara secclra terhormat. Raja Mesir yang 'tidakkah kamu perhatikan?'. Pertanyaan se-
dirisaukan oleh mimpinya berkeinginan keras
untuk mengetahui tabirnya sehingga ia me- macam ini pun bukan dimaksudkan untuk
ngumpulkan semua pembesar negara dan para meminta informasi, mengingat Allah Maha
penasihat kerajaan, sekaligus mengharapkan
agar memberikan kepadanya tabir mimpi yang Mengetahui, melainkan bertujuan untuk menarik

menggelisahkan itu, n;unun mereka berpendapat perhatian pendengarnya, menyangkut suatu hal

bahwa mimpi raja itu adalah mimpi kosong yang menarik-untuk enggan berkata-aneh
dan ajaib. Yang disampaikan itu misalnya,
belaka yang tidak mengandung suatu arti atau
adalah sesuatu menyangkut perbuatan Tuhan,
akibat apa pun yang patut dipikirkan; dalam arti,
mereka tidak dapat menakwilkan mimpi raja. sebagaimana ditegaskan dalam QS. Al-Fajr [89]:
6 dan QS. Al-Fil [105]: 1.
Akan tetapi, Nabi Yusuf -yang ketika itu berada
dalam penjara-ternyata marnPu menakbirkan Dalam pada itu, kata tard ( a'j )-Yang

mimpi sang raja. berulang 36 kali-terkadang digunakan dalam
arti 'melihat dengan mata' dan terkadang pula
Penggunaan kala ra'A ( $.,)-yangterulang dengan makna 'pandangan atau pendapat'.
Untuk yang pertama, misalnya firman Allah
13 kali di dalam Al-Qur'an-juga dalam arti pada QS. Al-MA'idah [5]: 80. Ayat ini berbicara
'melihat dengan mata'. Hal ini terlihat secara tentang sebab-sebab kutukan Allah terhadap
orang-orang Yahudi. Adapun yang kedua,
berturut-turut pada QS. Al-An'Am 16l:76,77, darl
disebutkan dalam QS. Ash-ShAffdt l37l:102. Ayat
78. Ketiga ayat ini menyangkut cara Nabi ini berbicara tentang kisah Nabi Ibrahim as. dan

Ibrahim as. memimpin kaumnya kepada agalna penyembelihan putranya, Ismail as.

tauhid, agar meninggalkan penyembahan ter- |adi, kata ra'ya ( U-J1 ) dengan berbagai
hadap bintang, bulan, atau matahari, karena
setelah terlihat dengan mata kesemuanya lalu bentuknya di dalam Al-Qur'an dipahami dengan

tenggelam atau terbenam. makna'melihat atau memandang dengan mata',

Kata'ra'aitalra'aitu ( d-f)) diartikan juga 'mimpi', dan juga'pandangan atau pendapat'.
Di samping itu, perkembangan dari akar kata
sebagai'melihat dengan mata', misalnya dalam tersebut dapat berubah makna menjadi 'tahu-
kah kamu' ketika mendapat awalan hwuf hamzah
QS. An-Nisd' l4l:61. Dalam kaitan ini, patut
dikemukakan bahwa sepuluh kali di antara 18 (;:#), yang dibaca dengan ara'aita ( Urri) a*

kali kata ra'aitalra'aitu ( ii) ) ditulis dengan makna'tidakkah kamu perhatikan' ketika
menerima awalan kata "alam" ( pi ), sehingga
ara'aita (C-fri ), yakni didahului oleh huruf
limenjadi alam tara ('; ). Kedua makna terakhir
"hamzah" (;;^, ) yang dibaca "a" (i ). Huruf ini
merupakan pertanyaan yang tidak membutuh-
berfungsi sebagai pertanyaan sehingga ma- kan jawaban, tetapi hanya untuk menggugah
hati dan pikiran mitra bicara atau meminta
yoritas mufasir memahami kata ara'aita dengan
perhatian terhadap hal-hal yang menarik, aneh,
arti'tahukah kamu?'. Pakar tafsir kontemporer,
M. Quraish Shihab menjelaskan bahwa per- dan atau ajaib. + Muhammadiyah Amin ce

tanyaan yang diajukan Allah ini bukannya RABBANTYYiN ('#,|',))

bertujuan memperoleh jawaban karena Allah jKata r abb dniy yin ( ifi.9 ) dan r abb 6n iy V iln ( o !;.\': )
Maha Mengetahui. Pertanyaan semacam ini
dimaksudkan untukmenggugah hati dan pikiran adalah bentuk jamak dari rabbhniA ("g.Ei ). Kata

mitra bicara, a1ar memperhatikan kandungan

pembicaraan berikut.

Kajian Kosaktrt

RabbAniy,yirr Rabihat

ini dengan berbagai turunannya berasal dari RABIHAT I t4j)

kata rabb ( + j) yang secara etimologis berarti Katarabihat merupakan al-fi'l al-mddhi ( o>tt 'SiAr

'pemelihar4 pendidi( pengasuh, pengatur, yang = kata kerja lampau) dari kata ribh dan huruf g.,
menumbuhkan'. Kata rabbbiasa dipakai sebagai dalam kata tersebut adalah at-t6'ut-ta'nits

salah satu nama Tuhan karena Tuhanlah yang ( *.t6,', u ) yang menunjukkan b ahw akata r ab ibat

secara hakiki menjadi pemelihara, pendidik, Tlumu'annats ( i3i = berjenis perempuan). Kata

pengasuh, pengatur, dan yang menumbuhkan ribh sendiriberasal dari akar kata r abiha - y arbabu

makhluk-Nya. Oleh sebab itu kata tersebut biasa - ribhan ( 62- C.i- et ). Ibnu Faris dalam
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
bukunya Mu' j amu Maq6y isil-Lughalz menegaskan
dengan kata'Tuhan'.
kata ribh terdiri dari tiga huruf, yaitu:
Kata rabbdniy di-nisbah-kan kepad a Rabb (6) ,tlt J (.?) eul 1Q) ct)t yang menunjukkan

(Tuhan), maksudnya ialah orang yang berusaha kepada makn a: (1)' az-ziyddah' ( ;5qlt= tambahan);
meneladani sifat-sifat Tuhan dalam kedudukan- (2)'ar-ribh( grJt = keuntungan); atau [3) 'al-fadhl'

nya sebagai hamba yang taat kepada-Nya. ( uWt: kelebihan/keutamaan) dalam per-

Kata rabbkniyyin ( iX.E:) dan rabbdniyyiln dagangan.
( ;: j;.(., ) di dalam Al-Qur'an disebut 3 kali, yaitu
Istilah ribhselalu dikaitkan dengan istilah
dalam QS. Ali 'ImrAn l3l: 79 serta QS. Al- jual beli atau perdagangan. Kebiasaan orang
Arab, menurut Ibnu Mukarram dalam Lishnul-
MA'idah [5]: 44 dan 63. Ketiganya berbicara 'Ardb, bila seseorzrng memasuki atau menekuni
tentang orang-orang Yahudi, yakni 'para pem-
dunia perdagangan ia akan menjadi orang yang
besar dan para cendekiawannya yang berbakti mendapatkan keuntungan atau menjadi der-
kepada kehidupan masyarakat'. Kata tersebut
mawan. Bila perdagangannya beruntung berarti
biasa dihubungkan dengan kata ahbdr ( ,Vi),
ia memperoleh keuntungan dari perdagangan-
yaitu 'para ahli agama dari kalangan mereka nya demikian sebaliknya bila ia merugi dalam
(Yahudi)'. Ada juga yang mengartikan kata
rabbdniy dengan 'orang yang ahli tentang kan- perdagangannya maka ia menjadi orang yang
dungan kitab Injil'.
merugi.
Di samping pendapat di atas, Ath-Thabarsi
Di dalam Al-Qur'an, kata rabibat (+r)
(w. 584 H.), mengemukakan lima pendapat
tentang pengertian rabbdniy, yaitu (1) para ahli di disebutkan hanya satu kali, yaitu dalam QS. Al-
bidang hukum agama (fuqahi' l,r+;iD; (2) ahli Baqarah l2l: 16. Kata tersebut didahului oleh
agama sekaligus ahli hikmah; (3) ahli hikmah
yang bertakwa kepada Tuhan; (4) orang yang bhearrlfauwn-annhafin(d1entga.nl';ka)tayraib.ghymakennigkahnudsur n(gpa)rti
banyak memikirkan kemaslahatan masyarakat;
yang berarti'kerugian'.
dan (5) orang yang mengajar masyarakat.
Ribhberbeda dengan rib6' (,Elr) (tidak
Pendapat yang mengaitkan kata ini dengan
pengetahuan agama dan pengabdian kepada semu:rnya), sebab ribh dalam pandangan Ibnu
masyarakat sejalan dengan firman Allah dalam Jarir, didapatkan melalui usaha yang sah dan
QS. Ah'ImrAn [3]:79, halal sedangkan ribd' diperoleh dengan jalan

*$*3:6 ai,r;<)i;rt:$ ;!3 a t+;tij$ yang bertentangan dengan syariat. Walaupun
keduanya memunyai makna asal yang sama,
( Kfrnit r abbdniyyina bimd kuntum tu' allimitnal-kitdba
'kelebihan', n;rrnun riba' y ang telah diharamkan
wabimdkuntumtadrusfid.
oleh Allah di dalam Al-Qur'an dan dalam praktik
Hendaklahkamumen jadiorang-orangyangrabbdniy
yang terjadi pada masa Rasulullah saw. adalah
karena kamu selalu mengajarkan Al-Kitab dan di- kelebihan yang dipungut bersama jumlah uang

llisebabkan kamu tetap mempelajarinyfl.). 4 fynasyil ;o pungutan yang mengandung penganiayaan dan

penindasan, bukan sekadar kelebihan atau
penambahan dari jumlah uang. |adi, kelebihan

801 ENsrr<r-oprorn Ar- Qun'nx

Rabihat itabwah

yang terdapat dalam ribh tidak mengandung Antara famd rabihat (:;-,i t-li ) dengan
('J-#
unsur pemerasan atau penganiayaan, misalnya klausa, wamh khnfi muhtadin ti6[1 ) me-

kelebihan yang terdapat dalam jual beli yang rupakan suatu ungkapan yang menunjukkan

didasarkan atas keridhaan atau suka sama suka ekses atau akibat kedua dari dari sikap orang-

(QS. An-Nisd' l4l:29). orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk,

QS. Al-Baqarah [2]: 16 itu menjelaskan atau mengambil kesesatan dan meninggalkan

tentang'kerugian', md rabihat (+, t; ) yang petunjuk. Di samping mereka termasuk oranS-

dialami oleh orang-orang yang melakukan jual orang yang merugi, mereka juga tidak mendapat

beli, yaitu membeli kesesatan dengan petunjuk petunjuk dari Allah swt. akibat perbuatannya.

)btiJ\isy t ar awu dh- dhdl dl ah b il -hu dd ( 6d t'tp, t ). Petunjuk (,Jr^ ) dari Allah swt. tidak
mungkin didapatkan oleh seseorang tanpa
Para ulama menafsirkan klausa, famd rabihat
adanya sikap ketaatan dan kepatuhan terhadap
tijdratuhum ('&iv*. it ,i t-r ) dengan penafsiran
apa yang telah digariskan oleh Allah melalui
yang beragam sesuai dengan perspektifnya

masing-masing. As-Suddi menafsirkan bahwa Rasul-Nya, yaitu dengan menjalankan segala

yang dimaksudkan dalam klausa tersebut adalah apa yang diperintahkan-Nya dan menjauhi

orang-orang yang mengambil kesesatan dan segala larangan-Nla. & Muslimin H. Kara sa

meninggalkan petunjuk dari Allah swt., se- RABWAH (ah)

dangkan menurut Qatadah, orang-orang yang Katarabwahberasal dari akar katar-b-w ( 1 + .t).

lebih cinta pada kesesatan daripada kecintaannya Dari sana ditemukan beberapa kata jadian yang

kepada petunjuk Allah swt. Ibnu Abbas me- seakar, di antaranya (1) kata kerja rabi - yarbir
('j;i-1, ) yang berarti 'bertambah', 'tumbuh',
nafsirkan bahwa yang dimaksud adalah oranS-
dan 'meninggi' ; (Z)kata ar-rdbiyah ( 4,t'"St ) berarti
orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk. 'tambahan', seperti kala akhdzah rdbiyah, yakni

Ada pula yang menafsirkan, orang-orang yang ' hukuman yang ditambah' ; (3) kala ar - r abw ('j )t )
berarti 'nafas yang tinggi', atau'asma'; dan (a)
menghargai petunjuk seharga dengan kesesatan, kata ar-ribd (v).t), yakni 'riba', karena adanya

baik mereka yang belum beriman atau yang telah tambahan yang diambil dari jumlah pokok. Kata

beriman, yaitu dengan meninggalkan keimanan- rabwah (;fi) sendiri berarti 'dataran tinggi'.

nya kembali kepada kekafiran. Ada beberapa macam bacaan (qir6'ah)

Sebagai akibat dari sikap semacam itu, untuk kata r abw ah ( ; ;. : ) tersebut : dibaca rubw ah

menurut Ibnu |arir, Allah benar-benar me- (;'j.j) menurut bacaan penduduk Madinah,
mandang mereka telah keluar dari petunjuk
Hijaz, dan Iraq. Dibaca rabwah (;9.:) menurut
menuju kesesatan atau dari keamanan kepada
bacaan penduduk Syam dan Kufah. Sementara
ketakutan atau dari sunnah kepada bid'ah.
itu, menurut Ibnu Abbas, dibaca ribwah (;?l),
Menurut Abu |a'far bahwa yang dimaksud
dan ada juga yang membacanya rabiwah (6iu.i)
dengan orang-orang yan9 rugi dalam ayat
atauribdwah(;h\
tersebut adalah kaum munafik yang membeli
kesesatan dengan petunjuk. Sebab praktik Pada QS. Al-Baqarah l2): 265 dikemukakan
suatu perumpamaan bagi orang-orang yang
perdagangan yang mereka lakukan tidak se-
menafkahkan harta mengharap keridhaan
imbang dan menguntungkan mereka. Ke-
Tuhan, yang berbunyi,
untungan perdagangan menurutnya adalah
G 4i {i -;vt:t1';i Ui';i 3rHU.;fi lPi
pertukaran terhadap aPa yang menjadi milik
4ei Ca 55 +.*i *c. "L ,lrK "6:Li
seseorang dengan suatu barang yang lebih baik

atau lebih tinggi harganya dari barang yang

dijualnya. Apabila pertukaran itu tidak seharga

atau tidak lebih baik dengan barang yang

dijualnya, maka ia rugi. "",)B"&tiq;-i oy,.*+

Kajian Kr:sakata 802

Rabn,ah Rabu,ah

( Matsalul-ladzina yunfiqitna amwdlahum ibtigh6' a "Dan kamu melihat bumi itu kering, maka jika Kami

mardhitilldh wa tabAilan min anfusihim ka matsali turunkan air di at asny a maka t anah itu hidup dan subur

jannatin bi rabwah ashhbahd whbil fa 6tat ukulahd serta menumbuhkm berbagai macam tumbuh-tumbuhan

dhi'faini fa in lam yushibhh wdbilun fa thalD . yangindah."
" P mtmp am aan o r qn g- om g y ang menafknl*an hart any a
Alasan kedua perumparnaan sebagaimana
demi mencari ridha Allah dan demi untuk memperoleh
tersebut pada ayat sebelumnya (QS. Al-Baqarah
keteguhmt j iwa merekn, adnlah sEerti sebualt kebun y mtg
p} 26\ bahwa orang yang menafkahkan
terletak di dntaran tinggi yang tukena huj an lebat, makn
hartanya dengan didasari perasaan riy6' seperti
kebun itu men ghasilkm buah-bualran dua kali lip at. I ikn
huj an lebat tidak mengmainy a makn huj an gerimis (pun sebuah batu licin (shafwdn, OVr):a ), yang di

memadai)." atasnya terdapat tanah atau debu. Ketika hujan

Dikemukakan dalam Tafsir Ar-Rhz? bahwa turun membasahinya, tanah dan debu itu
menurut para mufasir, jika kebun itu berada di
dataran tinggi maka hasil tanamannya menjadi terkikis lenyap, sementara batu itu sendiri tidak
menjadi subur dan tidak menumbuhkan. De-
lebih baik dan lebih banyak. Hal itu karena fungsi
matahari dan angin menjadi optimal. Berbeda ngan argumentasi itu, Ar-Razi menyatakan

dengan yang berada di dataran rendah, tidak bahwa yang dimaksud dengan kata rabwah pada
ayat tersebut adalah tanah datar yang subur,
banyak terkena matahari maka hasilnya pun yang menjadikan tanaman subur.

tidak sebaik dan sebanyak y*g tersebut di atas. Orang-orang yang berbuat demikian itu
sama halnya dengan menipu diri sendiri, karena
Sementara itu, Ar-Razi sendiri berpen- predikat yang disandangnya sebagai "pemberi
dapat beda dari yang disebut di atas. Menurut- infak" itu bukan sebenarnya, sebab infak itu
nya, jika kebun berada di dataran tinggi di atas harus dilakukan karena Allah semata. Oleh
Rasyid Ridha orang-orang itu diumpamakan
permukaan air sungai maka sungai tidak dapat seperti seorang yang mengenakan seragam
tentara; padahal, ia bukan seorang tentara.
mengalirinya, di samping ia banyak diembus
Orang-orang yang berinfak dengan mo-
angin. Mak4 hasil tanamannya tidak bagus. ]ika tivasi untuk memperoleh ridha Allah serta
kebun itu berada di jurang akan terendam air menyandarkan jiwanya kepada nilai iman dan
ihsan, hatinya menjadi tenang karena tidak
dan tidak terembus angin; maka, hasil ta- terdorong oleh nafsu dan bisikan setan kepada
namannya pun tidak bagus. Oleh karena itu, cinta harta. Sikap orang-orang sedemikian ini
dikukuhkan oleh firman Allah dalam QS. Al-
menurutnya, kebun yang dapat membuahkan HujurAt [49]: 15. Menurut Rasyid RidhA karena
orang-orang yang berinfak itu mengharap ridha
hasil yang bagus adalah yang berada di atas Allah dan untuk memantapkan jiwanya serta
melakukannya secara tulus, jiwanya menjadi
tanah datar yang bukan perbukitan dan bukan tenang dan hatinya bersih, ibarat sebuah taman
pula jurang. Dengan demikian, yang dimaksud yang tanahnya baik dan ditumbuhi oleh pe-
pohonan yang subur dan bermanfaat. Orang
dengan katarabwah pada ayat tersebut bukanlah
seperti dikatakan orang, melainkan merupakan yang berbuat ikhlas itu, apabila mendapat
tanah bebas yang jika tersiram hujan menjadi
subur untuk tumbuh-tumbuhan. ]ika demikian kebaikan (rezeki) yang banyak, akan semakin

keadaan tanah itu maka pohon-pohonnya banyak ia berinfak, sedangkan jika sedikit
memperoleh rezeki, ia akan berinfak sesuai
menjadi baik dan hasilnya pun baik.
Argumentasi Ar-Razi itu didasarkan pada dengan kemampuannya.
Sementara itu, QS. Al-Mu'min0n [23]: 50,
firman Allah dalam QS. Al-Hajj l22l:5,

Ui5 a!;i qiL u1i tit; {4c a4lii 653
^-ai
y'@"Po4ii

(Wa tardl-ardhn hirnidatan fa idzd mtzalnd' alaihfil-mA' a
iht azz at w a r ab at w a anb at at min kulli z auj in b ahAfi

803 ENsrxr-opp,orn Al-Qlrn'nN

Rab,,l'ah Rirdhivah

selengkapnya berbunYi, Abbas, Ibnu Al-Musayyab, dan Ibnu Salam
mengartikannya "Damaskus". Muqatil dan
,r; ef ifi iJJ) s-i;;.5r;'j'ut; -,tii d es
Dhahhak mengartikannya "Pedalaman
(Wa ja'alnd ibna Maryam wa ummahft Aqrffir;
Damaskus", Ka'ab dan Qatadah mengartikannya
Awainfrhum| ilfr rabwah dzdti qarhrin wa ma'iil. "Baitul-Maqdis", sedangkan Al-Kalbi dan Ibnu
"Dan Kami jadikan (lsd putra Maryam dan ibunya, Zaid mengartikannya "Mesir".
sebagai " sebuah tanda" , dmr Kami tempatkan mereka di
Akan tetapi, karena kata rabw ah itu diler alrg-
suatu datar an tinggi y ang mernuny ai bany ak t anaman
kan dengan dz 6ti qarhrinwamaln( r->*t +G vt'>),
dan air yangmengalir."
menurut Ibnu Katsir, yang mendekati kenyataan
Kalimat Wa i a' aln6'bna Mary am wa ummahf,t
adalah riwayat yang dibawa oleh Al-Aufa dari
Ayatun ('arr;;^1li C"l d t[|i) pada ayat ter-
Ibnu Abbas, y ffiigmengatakan bahwa kata ma'in
sebut menyatakan bahwa Isa dan Maryam
adalah "ayat Allkh", yakni sebagai salah satu pada ayat tersebut adalah "ur yatrrg mengalir"
bukti kekuasaan-Nya. Artinya, keberadaan
keduanya itu merupakan suatu mukjizat yang yaitu sungai yang disebutkan oleh Allah dalam
menantang oranS-orang yang tidak percaya firman-Nya dalam QS. Maryam l19l:24, yang
berbunyi,- "qad ja'ala Rabbuki tahtaki sariyyd"
kepada kekuasaan Allah.
(V 4ti +{: J,* ii = Tuhanmu telah menjadi-
Menurut Ar-Razi, beberapa keajaiban
kan anak sungai mengalir di bawahmu). Menurut
dimunculkan Allah pada diri Isa, yakni ia Ibnu Abbas, sesungguhnya sungai tersebut tidak
mengalir [kering], lalu dialirkan oleh Allah untuk
dilahirkan tanpa ayah, dapat berbicara sewaktu Maryam. Entah di mana letak sungai itu secara

masih bayi, dan dengan kekuasaan-Nya ia dapat pasti. r.. Aminullah Elhady +

menyembuhkan orang yang buta sejak lahir dan nApHryeH (z*t)\
orang yang berpenyakit kusta, serta dapat
menghidupkan orang yang telah mati. Maryam Kata rddhiyah (a->(, ) adalah ism fi'il yang
mengalami suatu "keajaiban" karena ia dapat berbentuk mu'annats dari kata keria radhiya -

hamil tanpa melalui hubungan dengan seorang yardhi-ridhfr (Vre|i-',,*i);bennkmudzakknr-
lakiJaki. Pada ayat tersebut, kedua orang ini nya adalah rhdhin ( Ctt).Kata rddhiyah me-
rupakan turunan dari akar kata yang tersusun
dinyatakan sebagai "suatu tanda", dengan kata dari huruf-hwuf 16, dhkl, dNthuruf mu'tal yang

6yah ( aiT ) dan bukan Ayatuin ( ,#i ), karena memunyai arti dasar'restu', 'rela', antonim dari

persoalannya merupakan satu kesatuan, yakni sakhath ( U;= murka). Makna ini dapat dilihat

adanya kelahiran Isa itu. Dengan demikian, pada doa yang diajarkin Nabi yang sering
mukjizat pada diri Nabi Isa tidaklah berdiri
dibaca ketika menunaikan qiyamullail pada bulan
sendiri.
Ramadan:
Adapun kalimat Wa ilwaindhumd ild tabwah
dzkti qardrin wa ma'in ( {} $i t;t t1t:'ip;t;5 $(.-# a Lu.vl,iil$;;a !A|"'jLi ;Ltii
;'k-axntIsa)dmanenibgautnaykaandibsauhawtua Allah menempat-
tempat di dataran (Allilhumma inni a'Adzu biridhhka min sakhathika wa

tinggi, yang subur ditumbuhi pepohonan yang bimu' dfdtika min' uqitbdtika ...' ).

rindang dan dialiri air yang bersih. Meskipun Ya Allah, aku berlindung melalui ridha-Mu dnri murkn-
para mufasir mengartikan kata rabwah di atas
Mu dan melalui pemeliharaan-Mu dnri siksa-Mu... )
sebagai 'tempat yang tinggi' atau 'dataran tinggi',
Dari makna itu kemudian berkembang makna
telah muncul beberapa penafsiran mengenai lain sesuai dengan konteksnya, antara lain
'dataran tinggi' tersebut' Abu Hurairah me- 'menerima' atau 'menyetujui' karena rela ter-
hadap apa yang seharusnya terjadi; 'puas'
ngartikannya 'Ramalah di Palestina". Ibnu karena rela atas terpenuhinya apa yang di-

Kajian Kosakata- 804

RAdhiyah Riclhiyah

inginkan;'membenarkan' atau'memandang Ada pula yang berpendapat bahwa tempat

baik' karena rela atas tindakan yang seyogyanya kembali yang dimaksud adalah Allah, yaitu
terjadi; dan 'senang' karena rela/restu atas
untuk menerima pahala atas perbuatan yang
keadaan yang terjadi.
telah mereka lakukan.
Rddhiyah dan pecahannya di dalam Al-
Qur'an terulang 73 kali dan rddhiyafu sendiri Beberapa kata lain yang seakar dengan

terulang empat kali. Masing-masing terdapat rhdhiyah yang digunakan di dalam Al-Qur'an

pada QS. Al-HAqqah 169l: 21., Al-QAri' ah 11011: 7, adalah dalam bentuk kata kerja lampau, radhiya
Al-ChAsyiyah [88]: 9, dan Al-Fajr [89]: 28.
( gi = rela, senang) seperti di dalam QS. Al-
Katarkdhiyah di dalam QS. Al-HAqqah [69]:
21. dan QS. Al-QAri'ah [10L]: 7 berangkai dengan Ma'idah [5]: 119, irtadhd ( $-,)\ = yang diridhai)
di dalam QS. Al-N0r l24l:55; kata kerja sekarang
kata 'isyah ( * = kehidupan) menjadi 'isyah
rddhiyah ('#5ify = kehidupan yang me- tardhd ( ,""'; = mengaku rel4 senang), seperti di

nyenangkan). Ulama berbeda pendapat tentang dalam QS. Al-Baqarah [2]: 120, tarddhd (,fti :

makna rddhiyah dalam ayat tersebut. Ada yang saling merelakan) seperti di dalam QS. An-NisA'

berpendapat bahwa meskipun bentuknya lsz [4]: 24; bentuk mashdar, ridhwdn ( ot'*t = ridha
fd'il, (bermakna yang), maknanya ism maf'ttl,
restu) seperti di dalam QS. Ali 'ImrAn [3]: 28,
mardhiyah (yang diridhai), yakni kehidupan yang
mardhdt ( qb}: ridha, restu) di dalam Al-
menyenangkan orang yang menjalaninya. Ada
Baqarah I2l: 207 ; bentuk sifatul musy abb ahah, r adli
pula yang berpendapat bahwa maknanya (",i't=yangridha) di dalam QS. Maryam l19l:6;
adalah kehidupan yang di dalamnya terdapat
sesuatu yang menyenangkan, dzfir-ridhi. Di bentuk isimmaf irl, mardhi ( Vf=yag diridhai)
dalam hadits Nabi diterangkan maksud'isyah
rddhiyah, yaitu hidup selamanya dan tidak di dalam QS. Maryam [19]:55.

pernah mati, sehat terus dan tidak pernah sakit, Di dalam ayat lain disebutkan bahwa Allah

penuh kenikmatan dan tidak ada kesulitan, ridha terhadap orang-orang yang beriman dan
serta senatiasa muda dan tidak pernah meng-
alami ketuaan (HR. Bukhari Muslim). Kedua mereka pun ridha kepada-Nya (QS. Al-Ma'idah
ayat ini berkaitan dengan orang-orang yang
menerima catatan amal perbuatannya dengan [5]: 119, At-Taubah [9]: 100, Al-MujAdilah [58]:
22, dan Al-Bayyinah [98]: 8). Menurut Ibrahim
tangan kanannya dan berat timbangan amal Al-Anbari, penyusun al -Mausit' atul Qu r' 6niy y ah,
kebajikannya; mereka akan masuk surga dan yang dimaksud dengan ridha hamba kepada
merasakan kehidupan yang menyenangkan.
Allah adalah tidak membenci apa yang terjadi
Katarddhiyalz di dalam QS. Al-Ghasyiyah [88]:9
pada dirinya sebagai konsekuensi dari keimanan
juga berkaitan dengan Hari Kiamat ketika
orang-orang yang berseri-seri wajahnya, kepada Allah dan menerima dengan rela segala

gembira dengan amal perbuatan yang telah apa yang diperintahkan kepadanya; ridha Allah

dilakukannya di dunia dan masuk ke dalam kepada hamba-Nya adalah melihat hamba-Nya

sur8a. melaksanakan dengan baik perintah-Nya dan

Adapun katarddhiyah di dalam QS. Al-Fajr menjauhi larangan-Nya. Pendapat ini tampak-
[89]: 28 berkaitan dengan jiwa-jiwa yang diseru
Allah untuk kembali dengan penuh rasa senang. nya hanya didasarkan pada QS. At-Taubah [9]:
Ulama berbeda pendapat tentang tempat 100. Pendapat tersebut sifatnya sangat umum;
kembali mereka. Ada yang berpendapat bahwa
bila dikaitkan konteks penggunaannya di dalam
yang dimaksud adalah tubuh atau jasad mereka.
Al-Qur'an, ridha Allah kepada hamba-Nya dan

ridha hamba kepada Allah lebih banyak justru

berkaitan dengan kehidupan di surga (QS. At-

Taubah [9]: 100, Al-MujAdilah l58l:22, dan Al-
Bayyinah [98]: 8). Artinya, Allah berkenan

menerima hamba-Nya dengan memasukkan

mereka ke dalam surga dan tidak akan murka

lagi kepada mereka; orang-orang yang masuk

805 ENsii<t.opr:nra Al Qun'rrN

RArilriyah Ra'f ah

surga itu juga senang dan rela menerima balasan RAFAH r aiti I
Kata ra'fah ( aii, ) terdiri dari huruf-huruf rd',
apa pun yang diberikan Allah kepada mereka. hamzah, dan f6'. Maknanya berkisar pada ke-

Di dalam hadits Nabi saw disebutkan "Kemudian lemahalembutan dan kasih sayang. Kata ini, menurut

Allah meny eru penghuni surga, Mernohonlah kepada- pakar bahasa Az-Zajjaj, dalam bukunya Tafsir

Ku! Memohonlah kepada-Ku! Aku akan mutgabul- Asmk' Al-Husn6, sama dengan r ahmah, hanya saja

kanny a. Mer eka pun memohon agar diridhai dan All ah menurutnya, apabila rahmah sedemikian besar,

pun meridhai mereka". Di dalam hadits lain yang maka ia dinamai ra'fah, dan pelakunya Ra'i.rf
diriwayatkan Muslim, "Ketika Allah menyeru
(.t:3:).
mer ekn untuk memohon kep ada-N y a p ar a pmghuni surga
Mufasir Al-Biqa'i, ketika menafsirkan QS.
b er t any a,' Adakah y ang I ebih b aik dar i ap a y an g t el ah Al-Baqarah [2): 143 menjelaskan, bahwa ra'fah
adalah rahmah yang dianugerahkan kepada
knni dnpatkmr ini.' Allfu mmj ruab bahwa idhn-Ny alalt yang menghubungkan diri dengan Allah melalui

y ang palilng tinggi nilainya. " (HR. Muslim)' amal saleh, karena -tulisnya mengutip pen-
dapat al-Harrali- ra'fah adalah kasih sayang
Ridhwdn yang merupakan bentuk mashdar
pengasih kepada siapa yang memiliki hubungan
dari kata radhiyayang berarti ridha yang banyak
hanya digunakan sebagai milik Allah. Maksud- dengannya.

nya, hanya Allahlah yang memunyai ridhwin Memahami rn'fah dalam pengertian di atas
(ridha yang banyak), seperti terdapat di dalam mengantar kita memahami larangan-Nya untuk
tidak menghalangi jatuhnya sanksi terhadap
QS. Ah'ImrAn [3]: 15 dan seterusnya. Keridhaan pezina pria dan wanita yang memiliki hubungan

itu dapat terwujud di dalam dua hal, yaitu dengan seseorang atas dasar ra'fahlbelas kasihan,

ridha atau rela menerima apa yang dilakukan ( ioi u.-: a'iii 45Lle *i = "langanlah ra'fahl
orang lain dan rela menerima apa yang di-
berikan orang lain. Rela menerima aPa yang belas kasihan (karena adanya hubungad kepada
dilakukan orang lain berarti menyetujui dan
senang terhadap perbuatannya dan rela me- keduany a mencegah kamu untuk (menj alanknd agama
nerima apa yang diberikan orang lain berarti
mensyukuri pemberiannya dan menaati pe- Allah" (QS. An-N0r l24l:2).
Terjalinnya hubungan terhadap yang
rintahnya serta memenuhi segala keinginannya
dikasihi itu, dalam penggunaan kata ra'fah,
dengan senang. Hal ini dapat dipahami dari
membedakan kata ini dengan rahmah ({ti),
f irman Allah " r adhiy all 6hu' anhum w a r adhi.r' anhu "
karena rahmah digunakan untuk menggambar-
(',"l- 1*:i "i;t ii 3r" = Allah ridha kepada
kan tercurahnya kasih, baik terhadap siapa yang
mereka dan mereka pun ridha terhadap Allah) memiliki hubungan dengiin pengasih, mauPun
(QS. At-Taubah [9]: 100, Al-MujAdilah l58l:22,
yang tidak memiliki hubungan dengannya.
Al-Bayyinah [98]: 8). ]ika dikaitkan dengan
Allah maka keridhaan Allah kepada hamba- Di sisi lain, ra'fahmenggambarkan sekaligus

Nya adalah jika mereka melakukan hal-hal yang menekankan melimpah ruahnya anugerah,
disenangi Allah, yakni menjalankan perintah- karena yang ditekankan para sifat ar-Ra'fif

Nya dan menjauhi larangan-Nya serta me- (o)'j!t ) adalah pelaku yang amat kasih, se-
nerima apa adanya perbuatan itu, khususnya
dilihat dari kualitas dan kuantitasnya. ]ika hingga melimpah ruah kasihnya sedang yang
dikaitkan dengan keridhaan hamba kepada
Allah, artinya rela menerima segala karunia ditekankan pada ar-Rahim ( elt ) adalah pe-
yang diberikan Allah kepadanya baik di dunia
maupun di akhirat, serta rela menerima dan nerima dari besarnya kebutuhannya. Karena itu,
mematuhi segala apa yang diinginkan Allah ra'fah selalu melimpah ruah, bahkan melebihi
kebutuhan, sedang rahmah, sesuai dengan
kepadanya dengan ikhlas. + Zubair Ahmad ce kebutuhan. Ini berarti terhadap para pezina itu,

rahmah harus tetap tercurah kepada mereka,
dan yang dilarang hanya rahmah yang ber-

Kajian Kosakata 806

Ra'lah Rafats

lebihan, sehingga sanksi hukum dibatalkan. sebanyak 11 kali, sepuluh di antaranya menjadi
Ulama lain menambahkan bahwa ra'fah
sifat Allah surt., delapan dirangkaikan dengan sifat
hampir tidak dicurahkan kepada objek yang Raffim, dan dua kali yang dikutip di atas, berdiri
tidak disenangi, berbeda dengan rahmah, yang sendiri. Hanya sekali kata ra'irf yrrgmenjadi sifat

dicurahkan kepada yang disenangi dan bisa juga manusia, yakni sifat Nabi Muhammad saw.
Demikian, wa All6h A'lant. et M. Quraish shihab *
kepada yang tidak disenangi karena adanya
hikmah dan kemaslahatan. Karena itu rahmah RAFATS ( e.3l )
Allah tertuju kepada yang kafir dan yang
Mukmin, yang durhaka dan tidak durhaka, Katarafats berasal dari akar katarafatsa, yarfatsu,
sedang ra'fah-nya tidak demikian.
raftsan wa rafatsan (b;i $, - t:';" -'6, ) yang
Al-Qurthubi mengemuk akmr, b ahw a r a'fah
digunakan untuk menggambarkan anugerah, secara etimologi berarti 'kotor' atau 'keji'. Di
yang sepenuhnya menyenangkan, sedang dalam Al-Qur'an, ditemukan dua kali kata r afat s.
rabmah, boleh jadi pada awalnya menyakitkan,
tetapi beberapa waktu kemudian akan me- Pertama, terdapat di dalam QS. Al-Baqarah [2]:
nyenangkan. Dari sini dapat dimengerti peng-
gabungan sifat Allah ar-Ra'tf dan ar-Rabim pada 187, yang berbicara di dalam konteks puasa.
Kedu+ terdapat di dalam QS. Al-Baqarah [2]:
ayat-ayat tertentu, yang tertuju kepada ke- L97, yang berbicara di dalam konteks haji.
lompok manusia, di mana tergabung dalam
Secara terminologi rafats adalah perkataan tidak
konteks pembicaraannya, mereka yang taat dan senonoh yang mengarah kepada seksual. Di
dalam pengertian lain, kata rafats mertpakan
durhaka. Seperti firman-Nya: dalam QS. Al- kindyah ('""t5 = ungkapan sindiran) dari jimd'
Baqarah l2): 1.43), sedang kata Rahim lidak
digandengkan pada dua ayat yang berbicara ( L'*, = bersetubuh).

tentang al-'ibdd ( ,(!t ),yaitu hamba-hambaAllah Rafats di dalam haji dilarang melakukan-
nya. Allah swt. berfirman di dalam QS. Al-
yang taat, serta memiliki hubungan dengannya. Baqarah l2l:197,

Ini karena ra'fah-Nyadi sini, telah melimpah ruah Jr+ *i 3i Ji.3i \' ifi :4 :ii u*

mengatasi r ahm ah-Ny a, apalagi yang ditekankan (faman faradha fihinnal-haj j a fal6 rafatsa waffifusttqa
walk jiddla)
pada kedua ayat tersebut adalah anugerah
m aka b ar an gsiap a y m g t el ah menrfar dukan p ada dir iny a
pemberi, bukan kebutuhan penerima. Perhatikan
ibadahhali itu maka tidakboleh diarafats, fusiqo dan
firman-Nya dalam QS. Al-Baqarah [2]: 207, darr
berbantah-bantahad.
Ah'Imran [3]: 30). Ini mengisyaratkan, bahwa
kejahatan pun dapat diampuni-Nya bila Dia A. Hasan, ulama Indonesia dan tokoh PERSIS,

berkehendak, apalagi Dia Ra'fif, melimpahkan mengartikan kala r afats dengan'sentuh'. Sentuh

kasih tanpa menghiraukan siapa penerimanya, itu ada tiga macam, yaitu 1) sentuh dengan lidah,

selama ada hubungan dengan-Nya-walau yaitu mengeluarkan perkataan-perkataan
sedikit-dalam hal ini adalah kepercayaan akan kepada istri di dalam hal seks (persetubuhan)

keesaan-Nya: yang tidak baik didengar oleh orang lain; 2)
sentuh istri dengan tangan. Sentuhan tersebut
F. zu;t 3-t3 c j+-; -t !i- oi *'t ii'bl tidak patut dilihat oleh orang lain; dan 3) sentuh
badan, yaitu percampuran yang sudah di-
itj;-- maklumi. Maka, orang yang ihram terlarang

" S esun gguhny a All ah t i dnk m m gampuni do s a m ernp er' melakukan semua itu. Begitu juga mengeluarkan

sekutukan Gesuatil dengan Dia, dan Dia mengampuni perkataan-perkataan kotor yang memang
dianggap keji. Menurut Ibnu Abbas, sahabat
dosa yang selain dari syirik itu bagi siapa yang
Nabi saw., rafatsyangdilarang oleh Allah swt. di
dikehendaki-Ny a" (QS. An-NisA' [a] : 116). waktu haji adalah perkataan yang mengarah

Dalam Al-Qur'an, kata Ra'irf terulang

807 ENsr rr-opr:r)rA AL-QuR'AN

Ra['ats -

t(atl

kepada seksual yang dihadapkan kepada wanita' macam, yaitu memerdekakan budak perempuan,
Bila perkataan tersebut diucapkan sendiri, tidak
atau puasa dua bulan berturut-turut, atau
didengar oleh wanita maka tidak termasukrafats
memberi makan 60 orang fakir miskin. Nabi saw.
di dalam haji. lim6'bagi orang yang ihram
bersabda " Merdekakanlah budak perempuan, kalau
termasuk rafats. Menurut jumhur ulam4 orang
tidak memuny ai budak maka puasalah dua bulsn berturut-
jimfr' sebelum tahaltul ( J;j = melepas pakaian
ihram) pertama dan sesudah wuqLf ( -ii:t = turut. Kalau tidak sanggup puasa maka berilah makan

berdiam diri) di Arafah maka hajinya menjadi 60 orang miskin". (HR. Ibnu Majah). Bagi orang
rusak. Orang tersebut dikenai denda (dam = 7i)
dengan seekor unta dan dagingnya dibagi- yang berpuasa boleh rafats (jimd') pada malam
bagikan kepada fakir miskin yang ada di tanah hari, yaitu setelah terbenam matahari hingga

haram. ]ika tidak sanggup menyembelih seekor terbit fajar. Allah swt. berfirman di dalam QS.
unta maka dendanya menyembelih seekor sapi.
Al-Baqarah l2l:187, U 'rz: lri
fika tidak sanggup menyembelih seekor sapi,
dikenai denda dengan menyembelih tujuh ekor E s"A.'*"'&b iJ) 4)i d^+)1
kambing. Jika tidak sanggup maka harus mem- t"a"Pr3
beri makanan seharga unta dan disedekahkan (llbilla lakum lailatash shiyimir rafatsu ilk nis6'ikum,
kepada fakir miskin yang ada di tanah haram.
hunna libdsun lakum wa antum libksun lahunnd.
]ika masih tidak sanggup, wajib diganti dengan
"Dihalalkan bagi kamu pada malam puasa bercampur
puasa, untuk satu mudd ( 3 = lebih kurang 600
(r atats) fungmt bti-isti knnu. Mereka itu adalah paknimt
gram), makanan dari harga unta itu dipuasakan bagi kmnu dan kamu adnlalt pakaian bagi mereka. "
satu hari. Menurut Hanafiyah, jim6' yangmerusak
Adapun berciuman dengan istri atau
haji adalah yang dilakukan seseorang dengan
istri sebelum wuqfif di Arafah. Orang ini dikenai bercanda pada waktu puasa bukanlah dikatakan

denda seekor kambing. Seseorang yang mencium r afats. Aisy ah ra. mengatakan, " Adalah Rasulullah

istrinya atau menyentuh dengan syahwat dan saw. mmcium, sedangkan beliau sedang berpuasa dan
onani juga dikenai denda karena hal-hal yang
mendorong kepada jim6'diharamkan bagi orang juga bercandn, padaltal beliou berpuasa". (HR. Ahmad).

ihrfrm secaramutlak. te Zainuddin *

Bagi orang yang melakukan ibadah Puasa/ RAFI' ( elJ ) ) terambil dari kata rafa' ((i)
rafats di dalam pengertian'berkata kotor', dapat
Kata Rafi;(gir,
mengurangi kualitas puasanya. Nabi saw.
yang berarti meninggikan Dalam Al-Qur'an, kata
bersabd+ "Apabila salah seorang di antara kamu
tersebut ditemukan antara lain pada firman-Nya
berpuasa maka j anganlah dia berkata kotor (rafats) dan
yang menunjuk Allah yaitu Rafi' ad-Darailt
j anganlah pula berkata bodoh. Bila ada seseorang y ang
(oaila er ) (aS. GhAfir [a0]: 15) dalam arti:
mencela orang y ang berpuasa tersebut maka y ang dicela
"Dia (Yang Mahatinggi derajat-Nya) Allah adalah
hendakl ah men gat akan,'S esungguhny a say a sedang
wujud Yang Mahatinggi, bahkan setinggi-tinggi
berpuasa" . (HR. Al-Bukhari).
wujud dalam segala sifat keagungan'Nya. Makna
Rafats di dalam pengertian 'iimfr" dilarang
ini sejalan dengan sifat-Nya sebagai 'Aliyy Kata
melakukannya bagi orang yang sedang berpuasa
yang digunakan ayat di atas dapat juga dalam
karena hal itu membatalkan Puasa. Bahkan,
arti meninggikan derajat orang-orang yang taat
orang yang m elakukNr jimd' pada simtghari bulan
seperti para nabi, wali, mahkluk-makhluk-Nya
Ramadan tidak hanya sekadar batal puasanya,
yang lain, peninggian dalam bidang pengetahu-
tetapi diken akankaffilrat ( ;;tll = tebusan). Kaffirat
an, rezeki, dan sebagainya sebagaimanaDia juga
puasa karena jim6' adalah salah satu dari tiga
yang meninggikan benda-benda seperti langit,

bintang-bintang, dan lain-lain. Ada juga ma-

nusia-manusia tertentu yang secara khusus

disebut-Nya. Seperti meninggikan Nabi Isa as.:

Kaiian Kosakata- 808

Rafi' Rahaq

"Sesungguhnya Aku akan manafatkanmu dan me- Tetapi jangan duga bahwa Allah bersifat
niggikanmu" (QS. Ah 'ImrAn [3]: 55). "Meninggi- sewenang-wenang dalam merendahkan/men-
kan" di sini dalam arti meninggikan derajat dan jatuhkan manusia ke tempat yang rendah,

kedudukan beliau di sisi Allah, setelah me- bahkan serendah-rendahnya (QS. Arfin [95]: 5).

ngalami penghinaan dalam kehidupan beliau di Hal tersebut disebabkan karena ulah manusia
sendiri yang enggan mengikuti daya tarik Ruh
dunia ini. Ada juga yang memahami kata Ilahi. Allah Yang merendahkan atau menjatuh-
kan manusi4 menetapkan hukum-hukum yang
meninggikan dalam arti fisik, yakni diangkat ke berkaitan dengan kejatuhan, kebangkitan, dan
ketinggian. Manusia diperintakan untuk mem-
langit untuk menyelamatkan beliau dari an-
perhatikan hukum-hukum itu dan berusaha
carnan orang-orang durhaka.
Nabi Muhammad saw. juga ditinggikan untuk meraih apa yang diinginkannya. Karena
itu "Ketahuilah bahwa yang direndahkan Allah
Allah bukan saja di hari Kemudian, tetapi di adalah yang terhindar dari taufik dan per-
tolongan, yang diperintah oleh nafsuny4 yang
dunia ini namabeliau ditinggikan, sesuai firman- tidak memperoleh kebajikan dari Tuhannya;
Nya: "Dan Kami telah meninggikan nama-Mu" (QS. apabila dia berusaha kembali kepada-Nya, dia
Asy-Syarh pal: a). Peninggian nama ini bukan tidak mendapatkan bisikan hati tentang ke-
saja dengan menggandengkan nama Nabi kuasaan-Nya dan apabila dia berusaha men-
Muhammad saw. dengan nama Allah dalam
ucapan syahadat-yang tanpa syahadat ke- dengar bisikan hatinya, dia tidak meraih percaya

islaman dan keselamatan tidak diraih-tetapi diri/kelezatan dalam bermunajat dengan-Nya."
Demikian antara lain Al-Qurthubi dalam buku-
jugamenjadikan beliau terpuji oleh umatnya dan
nya tentang Asmd' Al-HusnA. Wa AIl6h A'lam.
begitu juga secara objektif dari yang bukan
ec M. Quraish Shihab te
umatnya.
RAHAQ ( hl
Hari Kiamat dilukiskan sebagar Khdfidhatun (;r,Dari segi bahasa, kata rahaq ) adalah bentuk
mashdar dafi rahiqa (br-,y.;-C; ) yang pada
Rdfi' ah (QS. Al-WAqi'ah [56] : 3), dalam arti bahwa
pada hari itu Allah mer endahkan dan meninggikan. mulanya berarti 'tercapai atau terikutinya

Ketika itu Dia merendahkan orang-orang yang sesuatu oleh sesuatu'. Kata rahaq (;*, ) dengan

tadinya dalam kehidupan dunia ini dinilai arti tersebut selalu bersifat menyulitkan. Dengan

secara keliru memiliki tempat dan kedudukan kata lain, rahaq dengan segala bentuknya sering

yang tinggi, dan meninggikan pula orang-orang digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang
yang tadinya dinilai rendah dan dilecehkan.
diperoleh dengan banyak kesulitan. Dari sinilah
Umar Ibnu al-Khaththab mengartikannya
sebagai meninggikan awliyd' (orang-orang arti kata itu berkembang menjadi beraneka
bertakwa) di surga dan merendahkan al-fujjhr
ragam seiring dengan semakin beraragamnya
(orang-orang durhaka) di neraka.
konteks pemakaian. Misalnya, 'anak menjelang
" Allah msninggikan or ang-or ang y ang beriman
jdewasa' dinamai murdhiq ( Ct ) karena ia akan
di antara kamu dan orang-orang berilmu @itinggikan)
menghadapi kesulitan akibat tanggung jawab
beberapa derajat" (QS. Al-MujAdalah [58]: 11).
usianya.'Unta atau kuda' yang apabila dituntun
Sifat Allah ar-Rafi' drr al-Khdfidh dipaharni
oleh Imam Ghazali dalam arti "Dia yang me- melaju dengan cepat' dinamai rahfiq ( O$;)
rendahkan orang-orang kafir dengan keseng-
karena dengan lajunya ia sering menyulitkan
saraan dan neraka, serta meninggikan orang-
orang Mukmin dengan kebahagiaan dan surga. atau menggilas kaki si penuntunnya. 'Orang

Dia pula yang meninggik an auwliy k' -Nya dengan yangberjalan cepat' dinamairahaqa( 6i, ) karena

kedekatan kepada-Nya serta merendahkan kecepatannya akan menyulitkan orang yang
musuh-musuh-Nya dengan kejauhan dari
hadirat-Nya.

809 ENsrxi.opunra Al Qun'aru

Rahaq Rahmah

mengiringinya. Demikian juga 'orang yang karena tidak seorang Pun yang dapat melindungi
mereka dari siksaan itu; mereka menjadi penS-
menunda-nunda pelaksanaan shalat' digambar- huni neraka yang kekal. QS. Al-Qalam [68]: 43
memberitakan bahwa oranS-orang yang men-
kan dengan rahiqush-shalkh (;l,bt !)1) karena dapat kesempatan untuk sujud, tetapi tidak
melakukannya, akan mendapat kehinaan dan
menunda waktu shalat mengantarnya kepada
kesulitan di akhirat.
kesulitan memelihara waktu tersebut. Kata rahiq
Dengan keterangan-keterangan di atas
(,,.g.t) diartikan sebagai 'orang yang bodoh'
karena kebodohan akan membawanya pada semakin jelas bahwa Al-Qur'an menggunakan
kesulitan. Demikianlah perkembangan arti kata
tersebut yang tidak terlepas dari arti asalnya. kata rahaq (,yi\,yang berarti 'memperoleh',

Dari ayat-ayat yang mengandung katarahaq untuk menggambarkan kesulitan yang di-

dengan berbagai bentuknya itu daPat disimpul- timbulkan oleh sesuatu yang diperoleh.

kan bahwa Al-Qur'an menggunakan kata ter- te A. Rahman Ritonga ce
sebut dalam konteks kesulitan di dunia dan di
RAHMAH (E;\)
akhirat.
Adapun contoh pemakaian kata itu untuk Rahmah(*,rl alaurahmatberasal dari akar kata
rahmah (*
menggambarkan kesulitan di dunia antara lain rahima - yarhamu - tka-ta?inXi -'€ t ).
terdapat di dalam QS. Al-linn l72l:6: Di dalam berbagai bentuknya,
terulang
7t3ri ,*; C ;+, ot\x q-ri G 16') 'o( ,.iii
sebanyak 338 kali di dalam Al-Qur'an. Yakni, di
G;:
dalam bentukfi ' I m 6dhi disebut 8 kali,f i' I mu dh 6r i'
(Wa mrnahil kina rij frlun minal insi y a' fidzitna bi rii 6lin 15 kali, dan fi'l amr 5 kali. Selebihnya disebut di

minal j inni fa zddalrum r ahaq il. dalam bentuk ism dengan berbagai bentuknya.

Bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara Kata rabmah sendiri disebut sebanyak 145 kali.

manusia memint a p rlindun gan kep ada b eb er ap a I aki-l aki Ibnu Faris menyebutkan bahwa kata yang
di antara jin; maka, jin-jin itu menambahbagi mereka
terdiri dari huruf ra, h.a, dNrmim, pada dasarnya
dosa dankesalahan.
menunjuk kepada arti 'kelembutan hati', 'belas
Di situ digambarkan kesulitan bagi orang kasih', dan 'kehalusan'. Dari akar kata ini lahir

Arab yang apabila melintasi tempat yang sunyi, kata rahima (ei\, yang memiliki arti "ikatan

mereka minta perlindungan kepada jin yang darah, persaudaraan, atau hubungan kerabat."

mereka anggap berkuasa di wilayah itu. Padahal, Penamaan rahim pada peranakan perempuan

jin itu tidak dapat memberi perlindungan; karena darinya terlahir anak yang akan me-

bahkan, menambah kesulitan kepada mereka. nerima limpahan kasih sayang dan kelembutan
QS. Al-Kahfi l18l:73 menggambarkan perminta-
an Nabi Musa kepada Nabi Khidhir agar ia tidak hati.
disulitkan di dalam perjalan menemani Khidhir.
Hal itu terjadi ketikaMusa dimarahi oleh Khidhir Al-Ashfahani menyebutkan bahwa rahmah

karena terlalu banyak bertanya mengenai adalah belas kasih yang menuntut kebaikan

tindakannya. kepada yang dirahmati. Kata ini kadang-kadang

Rahaq ( ,yi)yangdigunakan untuk menS- dipakai dengan arli ar-riqqatul-mui arradah
(i;'"$t'a3;t = betas kasih semata-mata) dan
gambarkan kesulitan di akhirat antara lain
terdapat di dalam QS. Abasa [80]: 40 yang kadang-kadang dipakai dengan atti al-lbsdnul-

menggambarkan banyaknya orang yang di- mujarrad dirnar-riqqah(rt"; t'tl SfJr &:-yl= tce-
timpa kehinaan dan kesusahan di akhirat'QS.
Y0nus l10l:27 menggambarkan siksaan yang baikan semata-mata tanpa belas kasih). Misal-
menyulitkan bagi orang-orang yang durhaka
ny+ jika katarabmah disandarkan kepada Allah,

maka arti yang dimaksud tidak lain adalah
"kebaikan semata-mata." Sebaliknya, jika di-

sandarkan kepada manusia, maka arti yang

Kajian Kosakata

Rahrnah Rahrnah

dimaksud adalah simpati semata. Oleh karena (QS. Al-An'Am [6]: 12). Rabmah-Nya meliputi
itu, lanjut Al-Ashfahani, diriwayatkan bahwa segala sesuatu (QS. Ghffir P0):7). Rahmah-Nya
ditaburkan kepada semua makhluk dan tak satu
rabmah yang datangnya dari Allah adalah in'6m
makhluk pun yang tidak menerima rabmahwalau
( CWI= karunia atau anugerah), dan ifdhAl ( Jt-biL
sekejap. Di dalam hadits dinyatakan bahwa Dia
= kelebihan) dan yang datangnya dari manusia
lebih pengasih kepada hamba-Nya daripada
adalah riqqah ( 03, = belas kasih). seorang ibu kepada anaknya (HR. Bukhari).
Rahmah-Nya mendahului murka-Nya (HR.
Senada dengan Al-Ashfahani, Ibnu
Manzhur di dalam Lisinul-'Arab menyebutkan Bukhari). Bahkan, musibah ataupun kesusahan

bahwa orang Arab membedakan antara kata yang menimpa seorang hamba pada hakikatnya

rahmah yang disandarkan kepada anak cucu adalah perwujudan dari rahmat-Nya jua. Bukan-
Adam dengan yang disandarkan kepada Allah.
kah orang tua yang menghukum anaknya yang
Kata rahmah yang disandarkan kepada anak
cucu Adam adalah riqqatul-qalbi wa 'athfuhu berbuat kesalahan merupakan bukti kasih

('M:J)At2ir= kelembutan hati dan belas sayang orang tua tersebut kepadanya? Dengan

kasihnya), sedangkan kata rahmah yang di- demikian, rahmah-Nya adalah anugerah dan
sandarkan kepada Allah adalah 'athfuhfi wa nikmat Ilahi di dalam seluruh aspek hidup dan

Ihsdnuhfi wa rizquhfi (*lriiit:*13'd; = belas kehidupan manusia.

kasih, kebaikan, dan rezeki-Nya). Demikian, banyak sekali ayat Al-Qur'an
Katarahmah yang digunakan di dalam Al-
maupun hadits Nabi saw. yang berbicara
Qur'an hampir semuanya menunjuk kepada
tentang keluasan rahmah Allah. Oleh karena itu,
Allah swt., sebagai subjek utama pemberi r abmah.
seorang hamba tidak boleh berputus asa akan
Atau dengan kata lain, rahmaft di dalam Al- perolehan rahmah Allah sekalipun hamba ter-

Qur'an berbicara tentang berbagai aspek yang sebut telah berbuat sesuatu yang melampaui
berkaitan dengan kasih sayang kebaikan, dan
anugerah rezeki Allah terhadap makhluk-Nya. batas (QS. Az-Zumar [39]: 53). Seseorang yang
berputus asa akan perolehan rahmah Allah dicap
Di samping itu, dari akar kata rahima, lahir oleh Al-Qur'an sebagai orang yang sesat (QS. Al-

beberapa kata yang menjadi nama dan sifat Itijr [15]: 56). Sementara itu, mereka yang

utama Allah swt. Misalny a, kata ar -r 6bim ( r-t lt 1 mengingkari ayat-ayat Allah dan pertemuan
dengan-Nya juga dicap sebagai orang-orang
yang disebut sebanyak6 kali, ar-rabmAn( ;);)t)
yang berputus asa akan perolehan rahmah Allah
y angberwazm fa' I 6n yang menunjukkan bahwa
Dia mencurahkan rahmat yang teramat sem- (QS. Al-Ankab0t [29]: 23).
Seiring dengan keluasan rahmah-Nya, Al-
purna tetapi bersifat sementara tidak langgeng
Qur'an mengungkapkan bahwa rahmah Allah
kepada semua makhluknya disebut sebanyak 57 diberikan kepada alam secara keseluruhan,
termasuk di dalamnya manusia (QS. Al-AnbiyA'
kali, dan ar-rahim ( g*gt ) yang berwazan fa'il l21l: 107), orang-orang yang beriman (lihat
yang menunjukkan bahwa Dia terus-menerus misalnya QS. Al-NisA'14):175, QS. Al-ArAf [7]:
dan secara mantap mencurahkan rahmatya 52; QS. At-Taubah l9l:61; QS. H0d llll:57), orang-
kepada orang-orang yang taat kepada-Nya di orangyangberpegang teguh di dalam keimanan-
akhirat kelak, disebut sebanyak 95 kali, sekali di
nya (QS. An-NisA' l4l:175\, orang-orang yang
antaranya disebutkan untuk menyifati pribadi beramal saleh (QS. Al-]Atsiyah [45]: 30), orang-
orang yang berbuat kebaikan (QS. LuqmAn [31]:
Rasulullah Muhammad saw. 3), orang-orangyang berserah diri (QS. An-Nahl
Dengan demikian, jelas bahwa subjek
[19]: 89), serta orang-orang (kaum) yang yakin
utama dari pemberi rabmah yang diungkap Al- (QS. Al-|Atsiyah [45]: -20).

Qur'an adalah Allah svvt. Dia menyifati diri-Nya

dengan kasih dan sayang yang mahaluas

(rahmdn), mewajibkan bagi diri-Nya sifat rabmah

811 ENsrxr-opnoia, Ar--Qun'aN

Rahnrah RahrrAn Ar-Rahirn, Ar

Rabmahyangditurunkan oleh Allah ke alam orang-orang Arab Mekah bahwa telah diutus
(datang) kepada mereka seorang rasul dari
semesta secara umum berupa pengutusan para kalangan mereka sendiri (Arab keturunan Bani
Hasyim) yang memiliki sifat empati yang tinggi
nabi dan rasul (QS. Al-AnbiyA' [21]: 107) serta
kitab petunjuk (QS. Luqm6n [31]: 3). Rabmahymg terhadap kesulitan dan penderitaan yang mereka
diberikan khusus kepada orang-orang yang alami, sangat menginginkan keimanan dan ke-
beriman dan taat kepada-Nya berupa peng- selamatan bagi merek4 dan amat belas kasih lagi
hindaran dari golongan orang-orang yang amat penyayang kepada orang-orang beriman.

merugi (QS. Al-Baqarah [2]: 64) penghindaran p:Frase rafifun raffimun ( ii':: ) yang menutup
dari azab (lihat, misalnya QS. Al-A'rAf l7l:72;
QS. H0d [1.1]: 58, 63,66,73, dan94 sertaQS. An- ayat ini ditafsirkan oleh sebagian ahli tafsir
N0r [24]: 14), perlindungan dari godaan setan
dengan: "amat belas kasih kepada orang-orang
(QS. An-NisA' [4]: 83), penghindaran dari yang taat, dan amat lembut terhadap orang-
penyesatan oleh golongan orang-orang (ke-
orang yang berbuat dosa. *c salahuddin *
lompok) yang sesat (QS. An-NisA' [4]: 113), serta
pemberian keistimewaan dan ilmu ladunniyang RAIIMAN AR-RAHIM, AR.

langsung dari sisi-Nya (QS. Al-Kahfi [18]:65). ( €9ts g"-!t I
Para ulama menyimpulkan bahwa rahmah
Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Ar-
Allah kepada makhluk-Nya terbagi menjadi
Rabmiln ( J.l-ll ) demikian jugaar-Rahim( 6')t1,
dua, yakni rahmah umum dan rahmah khusus.
Rahmah umum diberikan kepada seluruh adalah dua nama Allah yang amat dominan,
karena kedua nama inilah yang di tempatkan
makhluk-Nya tanpa kecuali, sedangkan rahmah menyusul penyebutan nama All6h (,!r ). Ini pula
agaknya yang menjadi sebab sehingga Nabi
khusus hanya diberikan kepada makhluk-Nya saw. melukiskan setiap pekerjaan yang tidak
dimulai dengan B ismill dhir - Rahm 6nir -Rahim
yang beriman dan taat kepada-Nya. Sementara
( *)i aeli ii *) adalah buntung, dan hi-
itu, ulama berpendapat bahwa dengan sifat
rahman-Nya, Allah swt. memberikan karunia lang berkahnya. Basmalah yang diperintahkan
rahmah-Nya secara umum kepada seluruh itu mengandung dalam kalimatnya kedua nama
tersebut, dan dengan susunan penyebutan sifat
makhluk-Nya di dunia ini tanpa kecuali, Allah seperti di atas.

sedangkan dengan sifat rabim-Nya, Allah swt. Di dalam Al-Qur'an, kata ar-Rahmdn ter-
ulang sebanyak 57 kali, sedangkan ar-Rahim
memberikan rahmah-Nya secara khusus kepada
sebanyak 95 kali.
orang-orang yang beriman dan taat kepada- Banyak ulama berpendapat bahwa kala ar-

Nya di akhirat kelak. Agaknya, pendapat ini Rahmdn dan ar-Rahin keduanya terambil dari
akar kata yang sarna, yakni rahmah, tetapi ada
disandarkan kepada salah satu prolog doa dari juga yang berpendapat bahwa kata ar-Rahmdn
tidak berakar kat4 dan karena itu pula-lanjut
Nabi saw. yang menyatakan: "Ya rahmknad-dun- mereka-orang-orang musyrik tidak mengenal
siapa ar-Rabmdn. lni terbukti dengan membaca
yd wa rahimul-dkhirah" (;;\1 'b:i Qil ',*:U = firman-Nya:

Wahai Yang Maha Pengasih di dunia dan Maha tt '";ii F'Si rt \;E ,F') llG-zi &i Ji ttb

Penyayang di akhirat). rri 7'ti, s\!C

Adapun rahim ( fri ) yang menjadi sifat Dan apabila diperintahkan kepada mereka: "Sujudlah

Rasulullah saw. disebutkan dalam QS. At- kepadn ar-Rabmfin, " mereka berknta/bertany a: " Siapaknh
Taubah [9]: 128. Di dalam ayat ini, disebutkan
empat sifat utama Rasulullah saw., yaitu sifat

'aziz ( ;i;2 = empati yang tinggi), haiish ( ,-A-t =

sangat menginginkan [keselamatan]), rairf ( -t1ji
= amat belas kasih), dan rahim ( d#j = amat

penyayang). Keempat sifat ini disebutkan di
dalam konteks penegasan Allah swt. kapada

Kajiarr Kosakara 81 2

Rabmin Ar-Rabirn, Ar Rahmin Ar-Raltim, Ar

ar-RabmAn itu? Apakah knmi bersujud kepada sesuatu dikenal dalam bahasa Arab. Rahmdn setimbang

yang engkau perintahkan kEada kami? " Perintah ini dengan fa'ldn ( oyli ) dan rahim dengan fa'il

menambah mereka engganlmenjauhkan diri dari ( J# ) Timbangan fa'ldn biasanya menunjuk-

keimanan (QS. Al-FurqAn [25]:60). kan kepada kesempurnaan atau kesementaraan.

Begitu juga ketika terjadi perjanjian Sedangkan timbangan fa'il menunjukkan ke-

Hudaibiyah, Nabi saw. memerintahkan menulis pada kesinambungan dan kemantaparz. Itu salah satu
Basmalah, tetapi pemimpin delegasi musyrik
sebab, sehingga tidak ada bentuk jamak dari
Mekah-Suhair bin Amr-menolak kalimat
katarahmkn, karena kesempurnaannya itu. Dan
tersebut dengan alasan, "Kami tidak mengetahui
tidak ada juga yang wajar dinamai rahmhn
B ismill 6hir - Rahm dnir -R abim, tetapi tulislah B ismika kecuali Allah swt. Berbeda dengan kata rahim,

Alldhumma ( dt WU [dengan nama-Mu ya yang dapat dijamak dengan kata ruham6' ( cV;)),
sebagaimana ia dapat menjadi sifat Allah dan
Allahl)." Demikian juga ketika kaum musyrikin
Mekah mendengar kaum Muslim mengucapkan juga sifat makhluk. Dalam Al-Qur'an katarahim
Basmalah-di mana terdapat kata ar-Rahmdn-
mereka berkata: "Kitmi tidak mengenal ar-Rahmdn digunakan untuk menunjukkan sifat Nabi
Muhammad saw. yang menaruh belas kasih
kecualiMusailamah,"yak'rtiseorangyangmengaku yang amat dalam terhadap umatnya, se-

nabi pada masa Rasul saw. dan menamakan bagaimana ditegaskan dalam (QS. At-Taubah

dirinyaar-rahmdn. [e]: 128).
Allah svrrt. dinamai juga dengan Arham ar-
Al-Qur'an melukiskan kaum musyrikin
dan penjelasan Allah tentang ar-Rabmdn bahwa: Rdbimin ( g,e$t ?)i tYan1 Paling Pengasih di

iit'r* ''i;i.'ni -W o, u 'i\ A etL'rl 'u;s antara seluruh yang RahimlPengasihl), bahkan
n)7 itiu'rl=t o'i<.iiql-*ii Gil
oleh Al-Qur'an Dia disifati pula sebagaiKhair ar-
?L tJb'-lL', *x i 1l
Rabim ( 3ynt')t 11 [sebaik-baik Pengasih]) (QS.
Demikianlah Kmni telah mengutusmu pada suatu umat Al-Mu'min0n [23]: 118).

yang telah mendahului mereka umat-umat Iainnya), Ar-Rahmin -seperti dikemukakan di atas -

supaya engkau membacakan kEada mereka apa yang tidak dapat disandangkan kecuali oleh Allah swt.

Knniwalryukmtkepadarnu(AlQur'an),padnhalmereka Karena itu pula ditemukan dalam ayat Al-Qur'an

ingkar kepada ar-Rabmhn. Katakanlah: " Dia Tuhanku, yang mengajak manusia menyembah-Nya

tidak ada tuhan kecuali Dia, hanya kEada-Nya aku dengan menggunakan kata ar-Rahmdn, sebagai

bersuah diri dan hanyakepada-Nya tempat kembaliku" ganti kata Alldh alalu menyebut kedua kata
(QS. Ar-Ra'd [13]:30).
tersebut berjajar dan bersamaan. Perhatikan
Itulah sebagian alasan mereka yang ber-
pendapat bahwa ar-Rahmdn tidak memiliki akar firman-firman-Nya berikut: iit
kata. Sementara ulama penganut paham ini
menjelaskan bahwa kala ar-Rahmhn, pada ha' {zq i$ 1}i, e $" Fli i: ^i ''L-i
kikatnya terambil dari bahasa Ibrani, karena itu
kata tersebut dalam surah al-FAtihah disusul "t3
dengan kata ar-Rabim, untuk menjelaskan makna-
,ri
nya. Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah ar-Rabmdn.
Banyak ulama yang berpendapat bahwa
Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mem-
baik ar-Rahmdn mauptn ar-Rahim keduanya puny ai a1-Asrn6' al-Hr.snd (nama-nflna y ang baib " (@.

terambil dari akar kata rahmah (z;ii), dengan Al-IsrA' [17]: 110).

alasan bahwa "timbangan" kata tersebut Kita semua mengetahui bahwa yang berhak
disembah hanyalah Allah, dan bahwa lafal All6h
hanya khusus tertuju kepada Tuhan yang berhak

disembah dan Mahaesa itu. Tetapi ayat di atas
menggunak Nr kata ar -Rabm fut tntuk menyatakan

bahwaDiaberhak disembah, di samping itu ayat

813 Erusrxi.clpnu,r Ar--Qun'nN

RahrnAn Ar-Rairirn, Ar RahrnAn Ar-Raltinr. Ar

di atas juga mempersamakan lafal ar-rahmhn Anda memenuhi secara sempurna kebutuhan yang
dengan lafazh All6h. Semua itu menunjukkan
diralnnati, y mtg busmtgkutm ini tidak merasakm sedikit
bahwa kata ar-Rahmhnhanya khusus digunakan
untuk Tuhan Yang Mahaesa, tidak untuk selain- pun apa yang dialami oleh yang memberi rahmat.

Nya. Kepedihmt y ang dialami oleh si pemberi inilah mmryakmt
Banyak ulama cenderung menguatkan
kelemahan makhluk."
pendapat yang menyatakan bahwa baik ar'
Adapun yang menunjukkan kesempurna-
-Rahm kn maupun ar- R abim -V'e duanya teramb il
an rahmat Ilahi, walaupun Yang Maha Pengasih
dari akar kataRahmah.
Menurut pakar bahasa Ibnu Faris (w. 395 itu tidak merasakan kepedihan, maka menurut
Imam Al-Ghazali adalah karena makhluk yang
H) semua kata yang terdiri dari huruf-huruf rA', mencurahkan rahmat saat merasakan kepedih-
an itu, hampir-hampir saja dapat dikatakan
hi',danmim,mengandungmalcnakelemahlembutan, bahwa saat ia mencurahkannya, sedang ber-
kasih say ang, dmr kehalusarz. Hubungan silaturahim upaya untuk menghilangkan rasa pedih itu dari
adalah hubungan kasih sayang. Rahim adalah dirinya, dan ini berarti bahwa pemberiannya
peranakan/kandungan yang melahirkan kasih tidak luput dari kepentingan dirinya. Hal ini

sayang. Kerabat juga dinamai rahim, karena mengurangi kesempurnaan makna rahmat yang
kasih sayang yang terjalin antara anggota- seharusnya tidak disertai dengan kepentingan

anggotanya. diri dan tidak pula untuk menghilangkan rasa
Rabim lahir dan tampak di permukaan bila pedih, tetapi semata-mata demi kepentingan

ada sesuatu yang dirahmati, dan setiap yang yang dirahmati. Demikianlah rahmat Allah swt.
dirahmati pastilah sesuatu yang butuh, karena Pemilik rahmat yang sempurna adalah
itu yang butuh tidak dapat dinamatrahim. Di sisi
lain, siapa yang bermaksud memenuhi ke- yang menghendaki dan melimpahkan kebijakan
butuhan pihak lain tetapi secara faktual ia tidak
melaksanakannya, maka ia juga tidak dapat bagi yang butuh serta memelihara mereka.
dinamai rabim. Bila itu tidak terlaksana karena
ketidakmampuanny4 maka boleh jadi dia juga Sedang pemilik rahmat yang menyeluruh adalah
dinamai rahim, ditinjau dari segi kelemah- yang mencurahkan rahmat kepada yang wajar
lembutan, kasih sayang, dan kehalusan yang maupun yang tidak wajar menerimanya.
menyentuh hatinya. Tetapi yang demikian ini
adalah sesuatu yang tidak sempurna. Rahmat Allah bersifat sempurna, karena
setiap Dia menghendaki tercurahnya rahmat,
Rahmat yang menghiasi diri seseorang, seketika itu juga rahmat tercurah. Rahmat-Nya
tidak luput dari rasa pedih yang dialami oleh pun bersifat menyeluruh karena ia mencakup
yang berhak maupun yang tidak berhak, serta
jiwa pemiliknya. Rasa itulah yang mendorong- mencakup pula anekamacdm rahmat yang tidak
nya untuk mencurahkan rahmat kepada yang dapat dihitung atau dinilai.
dirahmati. Rahmat dalam pengertian demikian
adalah rahmat makhluk sedangkan rahmat al- Kata rahmat dapat dipahami sebagai sifat
Khhliq ( d6Jl tAllahl) tidak demikian. Seperti tulis Dzat, karen a itu Rahmdn darrr Rahim merupakan
Al-Ghazali: "langan Anda duga bahwa hal ini sifat Dzat Allah swt., dan dapat juga dipahami

mengurangi makna rahmat Tuhan, bahkan di sanalah dalam arti sesuatu yang dicurahkan. Bila

kesernpurnaannya. Rahmat yang tidak dibarengi oleh demikian rahmat menjadi sifat perbuatan-Nya.
Apakah sama makna ar-Rahmdn dan ar-
r as a p edih-s eb agaim ana r ahm at All ah-t i dak b erkur an g
Rahim? Ada yang mempers.unakannya, namun
karena kesempurnaan rahmat yang ada di dalam,
pandangan ini tidak banyak didukung oleh
ditentukmt oleh kcempumamt buaWhnsil rahrnat itu sant ulama. Dua kata yang seakar, bila berbeda

dianuger ahknn kepada y ang dir ahmati, dan betapapun timbangan, pasti memunyai perbedaan makn4
dan bila salah satunya memiliki huruf berlebih
maka biasanya kelebihan huruf menunjukkan

Kajian Kosakata 814

Rahrnan Ar-Rahinr, Ar Rahrnin Ar-Rahim, Ar

kelebihan makna. "Ziykdatul mabnd yadullu 'ald sempurna tetapi bersifat sementara/tidak lang-
geng. Ini antara lain dapat berarti bahwa Allah
zdieydmdiaktiial nmab'undny( i"ik3arid;at6h-; &'Ji- ,-;*)\i;U))," mencurahkan rahmat yang sempurna dan me-
nyeluruh, tetapi tidak langgeng terus-menerus.
yang mendukung Rahmat menyeluruh tersebut menyentuh semua
manusia-Mukmin atau kafir-bahkan menyentuh
pandangan di atas. ]ika demikian, apa perbedaan
antara ar-Rahmdn dan ar-Rahim? Banyak ragarn seluruh makhluk di alam raya, tetapi karena

jawaban terhadap pertanyaan ini. ketidaklanggengan/kesementaraanny+ maka ia

Imam Al-Ghazali dalam bukunya al- hanya berupa rahmat di dunia saja. Bukankah
rahmat di dunia menyentuh semua makhluk,
Maqshad al-A'16 setelah menjelaskan bahwa kata
begitu juga rahmat yang diraih di dunia ini tidak
rahmdn merupakan kata khusus yang menunjuk bersifat abadi? Adapun kata Rabim yang patron-
nya menunjukkan kemantapan dan kesinam-
kepada Allah, dan kata rahimbisa disandang oleh bungan, maka ia menunjuk kepada sifat Dzat Allah
atau menunjukkan kepada kesinambungan dan
Allah dan selain-Nya. Makaberdasar perbedaan kemantapan nikmatnya. Kemantapan dan ke-

itu, Hujjatul Isl6m iniberpendapat bahwa rahmat sinambungan hanya dapat wujud di akhirat

yang dikandung oleh kata rahmdn seyogyanya kelak. Di sisi lairu rahmat ukhrawi hanya diraih

merupakan rahmat yang khusus dan yang tidak oleh orang taat dan bertakwa:

dapat diberikan oleh makhluk, yakni yang .or)i b e,'+:i3 -9q. ori a: ;;tL; i? U A

berkaitan dengan kebahagiaan ukhrawi. Se- 4i" ?y. i.*:.v S'ili 6pji 41r-t; eiY. ,e "Jt
WofrtA;.;<ii ct:;''s
hingga ar-Rahmdn adalahTuhan Yang Mahakasih
Katakanlah: " Siapakah y mg menghar amkan perhiasan
terhadap hamba-Nya melalui beberapa tahapan
dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-
proses. P ertama dengan penciptaan, kedua dengarr
hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan)
petunjuk hidayah meraih iman dan sebab-sebab
rezeki yang baik?" Katakanlah: "Semuanya itu
kebahagiaan, ketiga dengankebahagiaan ukhrawi (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam

yang dinikmati kelak, serta keempat adalah kehidupan dunia, khusus funtuk mereka sajd di hari
kenikmatan memandang wajah-Nya (di hari kimnat. Demikianlah Knni menjelaskm oy at-ay at itu bagi

kemudian). Terlelas dari itu semua, perlu o r an g- o r an g y an g m en ge t ahui " (QS. al-A' r AI [7 l: 32).
disebutkan di sini, bahwa Al-Ghazali tidak
Karena itu rahmat yang dikandung oleh
menjelaskan apa kandungan makna rahmat
kata raffim adalah rahmat ukhkrawi yang akan
Allah yang dicakup oleh kata rahim, tetapi dari
diraih oleh orang yang taat dan bertakwa
penjelasannya tentan g Rahmdn, tampaknya
kepada-Nya.
dapat dipahami bahwa ar-Rahim mencakup Ada juga yang berpendapat bahwa kata

segala macam rahmat yang dicurahkan-Nya rahmdn menunjuk kepada Allah dari sudut
pandang bahwa Dia mencurahkan rahmat
kepada makhluk, yang sejenis dengan rahmat secara faktual. Sedangkan rahmat yang di-

yang dicurahkan oleh makhluk yang lain. sandang-Nya dan yang melekat pada diri-Nya
mengandung makna bahwa Dia berhak me-
Pendapat lain dikemukakan oleh mereka nyandang sifat Rahim, sehingga dengan ga-

yang melakukan tinjauan kebahasaan. Seperti bungan kedua kata itu tergambarlah dalam
benak bahwa Allah Rahmin (mencurahkan
dikemukakan sebelum ini bahwa timbangan

fa'l6n biasanya menunjukkan kepada kesem-
purnaan dan atau kesementaraan, sedang tim-

bangan fa'il menunjuk kepada kesinambungan

dan kemantapan. Karena itu Syekh Muhammad

Abduh berpendapat bahwa Rahmdn adalah

rahmat Tuhan yang sempurna tapi sifatnya

sementara dan dicurahkan kepada semua makh-

luk. Kataini dalam pandanganAbduh adalah kata

fyang menunjuk sif.at il (perbuatan) Tuhan. Dia

Rahmkn, berarti Dia mencurahkan rahmat yang

815 ENsrnloprnta Ar- Qun'aN

RahmAn Ar-Rahirn. Ar Raja'a l

rahmat kepada seluruh makhluk-Nya) karena trasi menyangkut besarnya rahmat Allah
Dia Rahim; Dia adalah wuj tdlDzatY arrrg memiliki
sebagaimana dituturkan oleh Abu Hurairah:
sifat rahmat.
Memang sekali-kali boleh jadi seorangyang Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda:
"Allah swt. menjadikan rahmnt itu seratus bagian,
bersifat kikir, mengulurkan tangan memberi
disimpan di sisi-Nya sembilan puluh sembilan dan
bantuan kepada orang lain. Di sini bantuan yang
diturunknn-Ny a di bumi ini satu bagian; y ang satu bagian
diberikannya itu tidak mengubah kepribadian-
nya yang kikir; bantuan yang diberikannya itu inilah yang dibagi kepada seluruh makhluk, Qang
tidak bersumber dari sifat pribadinya yang
tercermin antara laid pada seekor binatang yang
sesungguhnya. Berbeda dengan seorang yang
pemurah ketika mengulurkan bantuan. Dengan mm gmtgknt kakiny a dar i an ak"ny a, t er do r on g ol eh r ahmat
kata ar-Rahmdn ter garrrbar bahwa Allah mencur ah-
dan kasih sayang, khawatir jangan sampai me-
kanrahmat-Nya dan dengan ar-Rabim dinyatakan
bahwa Dia memiliki sifat rahmat yang melekat ny akitiny a " (HR. Muslim).

pada diri-Nya. Demikian sedikit dari banyak makna yang

Penyebutan ar-Rahim setelah ar-Rahmdn dikandung oleh nama Allah ar-Rabmdn dan ar-
sebagaimana halnya dalam surah al-FAtihah, Raffim. 'r M. Quraish Shihab :;
bertujuan menjelaskan bahwa anugerah Allah
apa pun bentuknya, sama sekali bukan untuk RAIAA ('€i)
kepentingan Allah atau sesuatu yang pamrih,
tetapi semata-mata lahir dari sifat rahmat dan Kata raja'a (et) merupakan bentuk kata kerja
kasih sayang-Nya yang telah melekat pada diri-
masa lalu (fi ' I madhi), y allni r aj a' a - y arj i' u - r aj' an,
Nya. rujtt'an, ruj'an, ruj'6nan, murji'an, murji'atan( 'g1

Rahmat Allah tidak terhingga, bahkan 4';', b'/J (6,'13 tL')1 t'i'r't tL') - O7- >a

dinyatakan: ( #, i9 *'-i #t5= "Rahmat-Ku dalam Al-Qur'an, kata raja'a dan kata yang seasal

mencakup segalasesuatu" (QS. Al-A'rAf [7]: 156); dan dengan kata itu disebut 104 kali. Dari pe-

dalam sebuah hadits qudsi Allah berfirman: nyebutan 104 kali itu, penggunaan dengan kata

" S esungguhny a r ahmat-Ku mengat asil murgal ahkan kerja masa lalu berjumlah 11 kali.
amarah-Ku" (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Secara bahasa r aj a' a ber arti' kemball' (' dda

Hurairah). - ya'fidu - 'audan, f"; - \'; - tG ).Ahmad Ibnu
Ar -Rabmdn dmr ar-Raffim seperti dikemuka-
Faris mengartikannya dengan'pengembalian'
kan di atas berakar dari kata raltimymgltga telah
dan'pengulan gan' (ar - r addu w at fikr 6r,',,()'J)0 ),
masuk dalam perbendaharaan bahasa Indonesia. seperti suami yang rujuk kepada istrinya. R"u:)jut k

Apabila disebut kata rahim, maka yang di sini berarti mengulang suasana perkawinan
terlintas dibenak adalah ibu yang memiliki anak, yang rukun sebagaimana pada masa sebelum-
dan pikiran ketika itu melayang kepada kasih nya. Atau seseorang menjual anak unta, lalu
sayang yang dicurahkan seorang ibu kepada membelinya lagi dengan harga semula. Kata
anaknya. Tetapi, jangan diduga bahwa sifat
rahmat Tuhan sepadan dengan sifat rahmat ibu, 'membeli lagi' ini disebut dengan ar-raj' ah ('^*:; ).
betapapun besarnya kasih sayang ibu. Bukankah
kita harus meyakini bahwa Allah adalah wujud Pengertian yang sama juga dikemukakan oleh

yang tidak memiliki persamaan dalam Dzat, sifat, Al-Ashf ahani, dengan mengatakan b ahw a r aj a' a,

dan perbuatan-Nya dengan apa pun dalam rujfi' (L'ir-&j ) berarti 'kembali kepada
kenyataan hidup atau dalam khayalan?
keadaan semula atau ukuran semula', baik
Rasulullah saw. memberikan suatu ilus- berupa tempat, perbuatan maupun ucapan.

Dalam bentuk marji' ( ezV ) yan9 berarti
tempat kembali, seperti dalam QS. Al-Alaq [96]:
8 dan QS. Al-Baqarah l2l:156.Di situ disebutkan
bahwa Allah menjadi'tempat kembali' kita. Ada
juga arti kembali dari suatu tempat yang ada di
dunia, seperti QS. Al-MunAfiq0n [63]: 8 yang

Kajian Kosakata 816

Raja a Rajfah

menceritakan kembalinya kaum Muslim dari tanda kebesaran Allah itu berulang kali sehingga
manusia benar-benar dapat yakin bahwa tidak
peperangan. Demikian juga QS. Y0suf [12]: 63 ada yang tidak seimbang di dalam ciptaan-Nya.
tentang kembalinya keluarga Yusuf kepada (QS. Al-Mulk 167l: 3,4).

orang tuanya, Nabi Ya'qub as. setelah Yusuf Kata raj a' juga bisa diterapkan pada makna
lain, yakni dengan makna 'hujan', bentuk yang
bertemu dengan mereka.
dipergunakan adalah ar-raj' ( e-!t) (QS. Ath-
Dalam bentuk kata kerja, kata itu terdapat
ThAriq [86]: 11 ). Kata ar-raj'bermakna 'hujan'
di dalam QS. At-Taubah [9]: 122 yang men- karena dikaitkan dengan fungsi langit yang

ceritakan kembalinya sekelompok orang dari mengandung awan. Awan berasal dari pe-
nguapan air yang ada di bumi sebagai akibat
menuntut ilmu pengetahuan, lalu mengajarkan- pemancaran oleh sinar matahari. Bila suhu di

nya kepada orang lain. (QS. Al-A'rAf l7):150), langit dingin maka awan menjadi mendung dan
yang menceritakan kembalinya Musa kepada kemudian berubah menjadi air huian, lalu turun
kembali ke bumi. Karena turun kembali ke bumi
kaumnya. inilah maka kata ar-raj'mengacu pada makna
'hujan'. te Yaswirman oe
Dalam bentuk ucapan pada umumnya
RAIFAH ( ei+')t
berisikan jawaban dari berbagai persoalan yang
Kata rdjifah merupakan ism f6'il dari kata kerja
diajukan, seperti di dalam QS. Thaha l20l:86-91
yang menceritakan bahwa patung atau berhala rajafa - yarjufu (e', - '.i,';- -'A.,l.Arti kata

tidak bisa memenuhi permintaan yang di- ini adalah 'goncangan, getaran yang hebat, atau
inginkan kaum Yahudi terhadapnya. ]uga
tentang orang kafir yang saling menuduh dan gempa'. Dari arti ini, laut disebfi ar-raljdf (,,tL,lt)

saling mengembalikan persoalan di antara karena selalu bergoncang dan ombaknya selalu

mereka di akhirat nanti (QS. SabA' [34]: 31 dan bergerak. Demikian pul4 Hari Kiamat dinamai
QS. Az-Zukhruf [43] : 28).
ar-rajjdf ( -.c|lt ) karena pada hari itu bumi dan
Pemakaian kata raja' di dalam Al-Qur'an,
langit bergoncang dengan dahsyat; atau mungkin
pada umumnya bertujuan mengajak manusia pula karena hati manusia saat itu bergetar dan

untuk kembali kepada kebenaran. Pemakaian tergoncang hebat akibat ketakutan yang sangat.

kala raja'a ('er) di sini adakalanya berisikan Dari arti 'bergoncang' ini, perbuatan
menyebarkan berita-berita yang jahat dan
perintah secara halus untuk kembali kepada
memfitnah diungkapkan dengan katakerja arj afa
Tlrhan dengan hati yang puas, seperti lri iI ilfr rabbiki
- yurjtfu ( J4,;-,bl ), dan orang yang me-
rildhiyatan mardhiyyah (d^anbia'+daakta-la, n+yaUml)enautnt.j:ui k) nyebarkannya dinamai al-murjifu ( &;lr ).

(QS. Al-Fajr [89]: 28), Perbuatan ini diungkapkan dengan meng-
gunakan kata tersebut karena hal itu akan
kepada kepastian bahwa semua manusia akan
membuat ketidaktenangan dan menggoncang-
kembali kepada Allah, seperti innd lillih wa innd kan hati manusia.

itaihirdji'fin('o*'i qdb 4 6f )(aS.Al-Baqarah Di dalam Al-Qur'an, kata ar-rajfah dapat
ditemui pada empat tempat, yaitu pada QS. Al-
[2): 156). Bahkan, ada yang didahului €ulcaman A'rdf l7l:78, 91., dan L55, serta pada QS. Al-
Ankab0t l29l: 37. Menurut Al-Farra' dan Az-
agar manusia kembali kepada kebenaran seperti Zajjaj, kata al-rajfah pada Al-Qur'an berarti
'gempa yang hebat'. Pada semua surah itu, al-
di dalam QS. As-Sajadah [32]: 21 serta QS. Al- rajfah sebagai gempa yang hebat merupakan

A'rdf [7]:168 dan 174). Demikian juga sebaliknya
orang kafir, walau bagaimana pun tidak akan

menduga atau mengatakan akan kembali kepada

Allah, di dalam irti mengikuti ajaran-Nya (QS.

Al-Baqarah l2l: 18, QS. AH 'ImrAn l3l: 72, dan
sebagainya). Untuk membuktikan kebenaran

Allah, kataraja' digunakan dengan bentukfi'I amr

(;i P = kata kerja perintah). Perintah di sini

dimaksudkan agar manusia melihat kembali

8I7 Erusrxr.clpnnra Al Qun'aN

Rajfah Rajfah

siksaan yang ditimpakan Allah terhadap kaum semua penduduknya sedangkan ar-rddifah adalah

yang ingkar terhadap risalah yang dibawa Para tiupan kedua yang juga menggoncangkan dunia
rasul atau nabi mereka. ]elasnya, siksaan itu
dan menghidupkan semua yang telah mati.
diturunkan kepada kaum Nabi Shaleh dan
Ahli tafsir yang lain berpendapat bahwa
kepada kaum Nabi Musa; masing-masing pada ar-rdjifah pada QS. An-NAzi'At l79l: 6 itu adalah
QS. Al-A'rAf l7l:78 dan 155. Pada QS. Al-A'rAf tiupan yang pertama sebagai petanda akan
l7l:91, dan QS. Al-Ankab0t [29): 37, al-rajfah
merupakan siksaan bagi kaum Nabi Syu'aib' datangnya kiamat, sedangkan ar-rhdifah adalah

Menurut Al-Maraghi, kata al-rajfah ler- terjadinya kiamat itu sendiri. Selain itu, ada ahli

sebut searti dengan kata ash-shaihah ( a;*)t ) tafsir yang berpendapat bahwa yang dimaksud

yang berarti 'suara yang keras', seperti pula dengan ar-rdjifah tersebut adalah bumi dan
gunung-gunung, sedangkan yang dimaksud
dengan kata ash-sh6'iqah (a:e$t ) yang me-
munyai arti 'petir'. Pandangannya ini di- dengan ar -r hdifuh adalahlangit dan planet-planet.

dasarkan pada kisah siksaan yang diterima Berdasarkan penafsiran ini, pada hari itu, bumi,
kaum Nabi Shaleh; di dalam QS. HOd l11l:67 gunung-gunung, langit, serta planet-planet
disebutkan siksaan terhadap mereka berupa bergerak dan bergoncang dengan dahsyat. Ahli
tafsir yang lain menegaskan bahwa ar-rdiifah
suara yang keras, dan pada QS. Fushshilat [41]:
adalah bumi yang bergetar dan bergoncang,
17 serta QS. Adz-Dzdriyit [51]: 44 mereka
disiksa dengan petir. Menyikapi perbedaan sedangkan ar-rhdifah adalah goncangan yang
ungkapan yang digunakan tersebut, Al-
kedua yang terjadi setelah gemPa yang pertama.
Maraghi menyatakan bahwa yang dimaksud
dengan semua itu adalah siksaan berupa petir Meskipun ada perbedaan di antara ahli

yang turun kepada mereka dengan suara yang tafsir, mereka semua sepakat bahwa kala ar-
sangat dahsyat sehingga hati dan urat syaraf rdjifah tersebut menunjukkan adanya SemPa
mereka bergoncang kengerian; bahkan, bumi yang hebat yang terjadi pada Hari Kiamat nanti.

pun mungkin pula bergoncang dan bangunan- Berkaitan dengan itu, pada QS. Al-

bangunan menjadi tercerai-berai. Muzzammil [73]: 14 disebutkan kata kerja
tarjufu dengan subjek bumi dan Sunung untuk
Masih satu akar kata dan mirip artinya menggambarkan keadaan Hari Kiamat juga. Di

dengan kata al-rajfalz, di dalam Al-Qur'an dalam ayat ini, bumi dan gunung-gunung pada

terdapat pula kata ar-rhjifah ('G\")\ ). Kata ini hari itu bergoncang keras sehinSSa gunung-

disebutkan sekali, yaitu di dalam QS. An-NAzi'At gunung itu seperti tumpukan pasir yang
l79l:6 dan dirangkaikan dengan kata kerjany+
beterbangan.
yaltu tarjufu ( ei ). Selanjutnya, pada ayat Selanjutnya, pada QS. Al-AhzAb [33]: 60

berikutnya disebutkan kata ar-rkdifah ( *rt}t ) terdapat kata al-murjtfun (;:h;.Sr ) dengan arti

yang masih merupakan satu rangkaian dengan orang-orang yang menyebarkan berita jahat dan

kataar-rdjifah tersebut. Kedua ayat ini melukiskan fitnah sehingga berpotensi membuat kegoncang-
an di dalam masyarakat. Di dalam ayat ini, Allah
keadaan Hari Kiamatyang amat mengerikan dan mengancam orang-orang munafik yang suka

menggoncangkan. menyebarkan berita jahat dan fitnah bahwa
mereka akan diperangi jika mereka tidak mau
Menafsirkan kata ar-rdjifah tersebut, para menghentikan di dalam perbuatan mereka itu.

ahli tafsir memunyai pandangan yang berbeda- Dari uraian tersebut dapat diketahui
bahwa semua kata di dalam Al-Qur'an yang
beda. Sebagian mereka menyatakan bahwa yang berakar kata rA', jim, dan fa' memunyai arti

dimaksud ar-rdjifah pada ayat tersebut adalah 'kegoncangan', baik kegoncangan itu bersifat fisik
tiupan pertama ketika terjadinya Hari Kiamat.
maupun bersifat psikologis. q Abd. A'ta r:
Tiupan ini disebut ar-rdjifah karena tiupan itu

menggoncangkan alam ini dan mematikan

Kajian Kosakat'r 818

Rajj Rajrn

neII ( r4j ) (Y d ayyuhhn-nds ittaqir rabbakum inna zalzalatas-si'ati
f:a' 7tKata rajj merupakan bentuk ism mashdar ( syai'un'azhim)
= infinitif ) dari kata kerj arajja-yarujju ('a'j" - Ltl.
Kata ini diartikan dengan 'al-idhthirdb' ( ?*>\t= "Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; se-

kegoncangan) dan' tahrikusy-syai' wa' iz' 6juhtr' sungguhnya kegoncangmt Hari Kiamat itu adalalt suatu
kejadian yang sangat besar (dahsyat)."
( ^LG:ti,:.4t u";; = bergoyangnya sesuatu
ec Mujahid ee
yang disertai dengan kecemasan), demikian
RAIM ( 6:l
ditemukan di dalam dua kitab, yakni Mu'jam Kraajmtaarnaj(mg(t-"?3ft)

Maqayisil-Lughah kary a Ibnu Faris bin Zakariyah berasal dari rajama-yarjumu-

dm Mu'jam Mufradil li-Awhil-Qur'hnkNya Ar- -er).Kata itu di dalam

Raghib Al-Ashfahani. berbagai bentuknya-baik bentuk kata kerja

Katarajjdan kata kerjanya (yang berbentuk maupun kata benda-di dalam Al-Qur'an

pasif) rujjat (*31disebut di dalam Al-Qur'an disebut 14 kali di dalam 12 surah (11 surah

masing-masing satu kali, yakni terdapat di dalam Makkiyah dan L surat Madaniyah), L4 ayat.

QS. Al-WAqi'ah [56]: 4. Bunyi lengkap ayat ini Menurut Ibnu Faris (w. 395 H) di dalam

;'r\ *',y altu idzd rujj atil- ar dhu r ajj an ( rL ;r ttt= bukunya Maqdyisul-Lughah, kata rajm berasal

apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyat- dari kata yang berarti 'melempar dengan batu'.

nya). Kedudukan lafal ayat tersebut di dalam Seasal dengan kata itu juga adalah kata ar-rijhm

struktur kalimat merupakan pengganti (badl = ( fr*)l ) yang berarti 'batu', ar-rajmah (e'))

+;:Jlr ) dari laf alidzdwaqa'atil-whqi'ah( *ttlt t',l1. yang berarti 'kuburan'. Menurut Ibnu Duraid,

= apabila terjadi Hari Kiamat). Selain itu ada pula ar-rijdm adalah'batu yang diikatkan pada ujung

yang menyebutnya sebagai keterangan (zharf = tali, setelah itu diturunkan ke dalam sumur

.t'p) dari peristiwa (Hari Kiamat), yakni pada untuk menggerak-gerakkan lumpur sehingga

hari itu bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyat- muncul air yang mengairi sumur tadi'. Di-

nya. katakan juga bahwa yang dimaksud dengan ar-

Di dalam kitab tafsir, seperti Majma'ul- rijdm adalah'batu yang diletakkan pada kayu

Baydn fi Tafsiril-Qur'6n karya Ath-thabarsi, ayat yang membentang di ember agar ember itu lebih
yang disebutkan di atas ditafsirkan zulzilat
cepat turun' . Ungkapan r aj amtu ful 6n an b il -kal 6m
zilzdlan syadidan ( r-'jt \t); J)) = [bumi] di-
( Cy(ju, CX t-:;i = aku memukul si Fulan de-
goncangkan dengan goncangan yang dahsyat),
ngan ucapan), maksudnya memakinya. Firman

demikian dikemukakan oleh mufasir klasik, Allah sarf. tentang kisah Nabi Ibrahim as.

seperti Ibnu Abbas, Qatadah, dan Mujahid. dengan bapakny a, la'in lam tantahi la'arju-mannakn
Demikian dahsyatnya maka semua yang hidup
( lt:i.l\ ;i i ,t = jika kamu tidak berhenti,
dipermukaan bumi menjadi mati. Dikatakan
niscaya kamu akan kurajam), artinya aku akan

pula bahwa semua yang pernah dikuburkan memakimu. Seolah-olah merajam dengan kata-

akan keluar dari perut bumi. Di dalam kitab kata sama halnya dengan melempar dengan
batu. Ada juga yang mengatakan bahwa
tafsir lain, seperti Tafsir lbnu Katsir danTafsir Al-

Mardghi, mengutip illustrasi yang dikemukakan ungkapan la'arjumannaka ( e*+'r! ), artinya

oleh Ar-Rabi bin Anas bahwa kegoncangan sungguh aku akan membunuhmu.

bumi pada saat terjadinya Hari Kiamat ibarat Menurut Al-Ashfahani (w. 502 H) di dalam

sebuah alat pengayak yang digoyangkan. Dari fAl-Muft adit Ghnribil-Qur' 6n, kata ar -r ij Am ( iG )t 1

peristiwa pada saat itu, Allah telah mem- berarti 'batu'. Ar-rajm ('&'1t) berarti 'melempar

peringatkan kepada hamba-Nya sebagaimana dengan batu'; rujima ('€3) berarti 'dirajam'.

firman-Nya di dalam QS. Al-Hajj l22l:'1.: Firman Allah swt. di dalam QS. Asy-Syu'ard' 126l:

H* +1, *t::i tfi :rf 'e3j\f:i'odi rlJ-t- 116, Qdldt la' in lam tmtahi y d N tthlatalcfinan-na minal-

819 ENsrxr-opporn Al Qr-rn'rN

Rajm RarnAd

ffia4fiftfin( 1-v;?i b'c;fl Lfr # ;r d \;tj dengan berbagai cara, termasuk penyiksaan dan

= Mereka berkat4 "Sungguh, jika kamu tidak mau perajaman.
Pada umumnya kata rajam digunakan Al-
berhenti, hai Nuh, niscaya benar-benar kamu
Qur'an dengan arti 'merajam' (melempar
akan termasuk orang-orang yang dirajam."),
dengan batu), kecuali firman Allah swt' pada
artinya termasuk orang-orang yang dibunuh QS. Al-Kahfi [18]: 22, rajman bil-ghaib sebagai
'terkaan terhadap barang yang gaib'. Pe-
dengan pembunuhanyang paling keji. Ungkapan nekanan makna rajam di sini bukan dengan arti
'melempar dengan batu', melainkan dipakai
di dalam QS. H0d [11]:91', walau 16 rahthuka dengan makna'terkaan'. Sebagaimana di-
jelaskan oleh Ath-Thabathabai, ayat ini me-
larajamndka ( A;Xj:rtt^: Ji': = kalaulah tidak nyangkut jumlah bilangan ashhhbul kahf. Ada
beberapa pendapat tentang jumlah mereka itu;
karena keluargamu, tentu kami telah merajam
di antaranya ada yang mengatakan bahwa
kamu); innahum in yazhharil 'alaikum yarjumfikum
mereka berjumlah tiga orang; yang keempat
( 5#i flL ltih o) &) = sesungguhnya jika adalah anjingnya. Ada juga yang mengatakan
bahwa mereka berjumlah lima orang dan yang
mereka dapat mengetahui tempatmu, niscaya keenam adalah anjingnya. Pendapat lain
mengatakan merekaberjumlah tujuh orang dan
mereka akan melempar kamu dengan batu). Kata
yang kedelapan adalah anjingnya. Semuanya
ra1 m ( g j ) digunakan juga dengan arti'melempat, itu adalah rajmanbil-ghaib (terkaan dengan yang
ghaib). Ungkapan rajman bil-ghaib untuk mem-
menyangka, menerka, dan memaki', seperti
bedakan antara tidak tahu dan melempar
firman Allah swt. rajman bil-ghaibi (,*{UG: = dengan batu, seakan-akan yang dimaksud

sebagai terkaan kepada barang yang ghaib); dengan bil-ghaib, yaitu, ucapan yang maknanya

la'arjumannakawahjumimahyVa(*ti;if cki.".,\ tidak diketahui oleh ilmu, orang yang me-
ngucapkan tidak tahu apakah ucapannya itu
= jika kamu tidak berhenti, niscaya kamu akan benar atau salah. Demikian juga dengan kata
rajm orang tidak tahu apakah lemparannya
kurajam dan tinggalkanlah aku buat waktu yang mengena atau tidak. Karena itu, alangkah
baiknya rajman bil-ghaib diartikan sebagai
lama) artinya akan aku katakan yang paling kamu menuduh dengan mengira-ngira karena pe-
ngiraan itu juga tidak berdasarkan ilmu (tidak
benci. Asy-syaithdn ar-rajim ( e')t,.rr[iir) yang
diketahui).
diusir dari semua yang baik dan diusir dari alam Adapun kata r ajim semuanya dihubungkan

arwah. Ar-rajmah (*,)t) dan ar-rujmah (a#.lr) dengan setan yang terkutuk. Katarajim di dalam
Al-Qur'an disebut enam kali. ;e Afraniati Affan +
adalah b4tu nisan kemudian diartikan dengan
RAMAD ( :61)
('$t 'ei) ekuburan, jam alcrrya rij 6rn ( CL.r, ) dm ruj mn ( t ).
Rajamtul-qabra artinya 'saya mem- Katararndd(:u.1 ) adalartr bentukmashdar dari kerja

buat bangunalrr'. Al-murkjamah ("a3tpt ) artinya transitif ramada - yarmadu - ramdan ' ramddan
($C.) - t:i, - t;'; - ui) yakni sebuah kata yang
'cacian', seperti tuduhan dan fitnahan.
terdiri dari tiga huruf, 16, mim, dan dhl. Menurut
Dari penjelasan di atas dapatlah dipahami Ibrahim Anis, verba ramada berarti 'hancur
bagaikan debu'. Hal tersebut senada dengan
bahwa kalarajm pertama kali digunakan dengan

arti 'melempar dengan batu', kemudian pada

pemahaman selanjutnya kata ini digunakan

dengan arti'makian','perkiraan','kuburan' dan

lainnya.

Al-Qur'an berulang kali menggunakan

kata rajm berkaitan dengan kisah para nabi,

seperti Nabi Syuaib, Ibrahim, Nuh, dan Musa.
Tampak dengan jelas bahwa ayat-ayat

yang memuat kata rajam sebagaimana yang telah

diungkapkan di atas umumnya dikaitkan dengan

sikap umat terdahulu terhadap para nabi-Nya.

Ternyata banyak di antara mereka tidak me-

nerima seruan nabi dan mendustakannya.
Mereka berusaha menghentikan seruan itu

Kaiian Kosakat 820

RamArl RanradhAn

pengertian yang disebutkan oleh Wahbah Az- mangambil mmtfaat sedikitpun dai apa y ang telalt merekn
Zuhaili. Dia mengat akmr, ar-ramd berarti'bekas kerjakan (di dunia). Yang demikian itu adalahkesesatan
yang jauh"
rtpembakaran' ( W.t t- r$t j ). Kadang-kadang
Arti kata lulr di dalam ayat tersebut tidak
juga diartikan dengan 'kebinasaan', seperti di
dalam frasa, '6mur-ramid ( rui)\ ?G = tahun ke- menimbulkan kontroversi di kalangan mufasir.
binasaan) sebagaimana yang terjadi pada masa Mereka pada umumnya mengartikannya de-
pemerintahan Umar bin Khaththab (18 H.), di ngan 'debu'. Wahbah Az-Zuhailiy misalnya
mengartikannya dengan'bekas yang ditinggal-
mana pada masa itu terjadi paceklik akibat
kan oleh api setelah ia padam'. Apa yang
kemarau panjang, sehingga mengancam ke-
langsungan hidup makhluk hidup pada umum- ditinggalkan api setelah padam tidak lain dari
nya termasuk manusia. Dari kata tersebut lahir
abu/arang.
kata ( :Li - t;'ri ), artinya 'menghancurkan Ayat tersebut berkaitan dengan keadaan

sehingga menjadi bagaikan 'debu', seperti di yang dialami oleh orang-orang kafir di hari

dalam ungkapan, syawd akhitka hatfi idzA indhajja pembalasan nanti. Menurut merek4 orang-orang

rumida ( +j gAr $: ,1; tli 6? = saudaramu kafir (yang menolak kebenaran) yang telah

memanggang sesuatu sehingga apabila telah melakukan perbuatan baik selama hidupnya di
matang ia menghancurkannya kembali seperti dunia seperti menolong sesamanya, menyam-
bung silaturrahmi, jujua dan lain-lain, bagaikan
debu). Sebuah perumpamaan bagi orang-orang orang-oran9 yan1 mengumpulkan debu yang
yang merusak sesuatu yang telah ia perbaiki kemudian debu yang telah dikumpulkannya itu
diterpa badai sehingga tiada yang tersisa walau
sendiri. sedikit. Pahala dari amalan-amalan mereka itu
tidak memberikan manfaat apa-apa. Hal itu
Derivasi kata tersebut yang lain adalahl,lj terjadi karena iman yang merupakan syarat
artinya 'berwarna abu-abu', sebagaimana di utama diterimanya amalan seseorang tidak
mereka miliki. et Alimin te
dalam kalim at, ramadatin-ndr fashdrat ka' annahfifihi
RAMADHAN t ot;h4l
ramdd ( :t;, *';k e1;'Sit 9u, = api ber-
Ramadhdn adalah nama salah satu bulan (bulan
warna abu-abu hingga menjadi seperti ada debu kesembilan) di dalam perhitungan Qamariyyah.
Kata ramadhdn merupakan bentuk mashdar dari
di dalamnya). Kadang-kadang juga berarti katakerja ramidha y angberarti'membakar','terik
'penyakit mata' seperti di dalam kalimat,
atau'sangat panas'. Dinamakan r am adhdn karena
ramadatil-'ainu ramd6(t:i, 1;A 9i)), yakni apa-
ketika penamaan dilakukan, udara saat itu di
bila terjadi pembengkakan pada mata karena Jazirah Arab sangat panas. Ada yang me-

kemasukan debu akibat terpahan angin. Dari nganggap akar kara r amadhdn berarti'mengasah'

pengertian yang terakhir ini lahir istilah, ramddiy, karena masyarakat |ahiliyah pada bulan ter-
sebut mengasah alat-alat perang mereka untuk
( !;ri, = dokter mata) dan' llmur-ramdd ( tt; lt'* = menghadapi peperangan di bulan berikutnya.
Nama ramadhdn untuk bulan kesembilan tetap
ilmu kedokteran mata).
dipahami sebagai mengasah, antara lain dengan
Arti-arti yang telah disebutkan di atas, arti 'mengasah jiwa' untuk berpuasa dan amalan

senada dengan pengertian yang diberikan oleh kebajikan lainnya.

Ibnu Faris. Menurutny4 kata tersebut memunyai Kalaramadhdn di dalam Al-Qur'an disebut
satu kali, yakni pada QS. Al-Baqarah [2]: 185:
tiga arti dasar, yakni'nama salah satu penyakit
mata', 'warna' dan 'profesi'. Al-Ashfahani
mengartikannya dengan 'padam' dan 'debu'

seperti di dalam kalimat frv:, b)(;'rtlt eUi.

Di dalam Al-Qur'an, kata tersebut hanya

digunakan satu kali, yakni di dalam QS. IbrAhim
[14]: 18, "Orang-orang kafir (yang ingkar) kepada
Tuhannya amalan-amalan mereka laksana abu yang

ditiup mgin kencang pada suatu hnri. Muekn tidnk dapat

821 Erusrxr.opr:nrrr Al Qun',rx

Rarnadh0n Raqib

A #i,.rtiUt_7 r'l lt t;?,.t' )4 ,ssl c.;fi'ot,t ;t lailatull-qadr ( .,,13r .1$ = malam kemuliaan) (QS. Al-

--r-uo Qadr [97]: 3); (a) bulan yang di dalamnya

\A1'p1'e **"c6ii urai ditunaikan kewajiban zakat fitrah; (5) di

( S y ahr u r am adhhn al -l adzi unzil a fhil - Qur' 6nu hu dan dalamnya umat Islam melaksanakan shalat

lin-ndsi w a b ayy indtin minal-hudh w al-fur qdn faman tarawih secara berjamaah ataupun sendiri-

sy ahida minkumusy'sy ahr a faly ashumhu). sendiri; (6) bulan pengamPunan dosa bagi
" Bulan Ramadan, bulan y ang di dalamny a diturunkan
mereka yang berpuasa semata-mata karena

( p ermul aan ) Al - Qur' an s eb ag ai p etunj uk b agi m anusi a iman dan mengharap ridha Tuhan (H.RAhmad
dan putj elasan-penj elasan mengenai petunjuk itu dan
dan Ashhdbus-Sunan\; (7) bulan dibukanya pintu-

pembeda ( antara y ang hak dan y ang batiD. Karena itu, pintu surga dan ditutupnya pintu-pintu neraka

barangsiapa di antara kamu hadir @i negeri tempat (meskipun di dalam arti kiasan) (H.R. Ahmad

tinggalnya) di bulan itu, hcndaklah ia berpuasa pada dan An-Nasa'i); dan (8) bulan Ramadhan adalah

bulanitu." satu-satunya bulan yang tercantum di dalam

Dari ayat tersebut diketahui bahwa kata Al-Qur'an (QS. Al-Baqarah [2]: 185).
ramadhin di dalam Al-Qur'an disebut di dalam Selanjutnya, fakta historis memaparkan

konteks pembicaraan tentang kewajiban ber- bahwa beberapa peristiwa besar dan penting di

puasa dan masa turunnya Al-Qur'an. dalam sejarah Islam terjadi di bulan Ramadhan,

Selain Ramadhan, bulan itu juga me- misalnya peristiwa Perang Badar yang dicatat

munyai beberapa nama lain, yaitu (1) syahrul- sebagai kemenangan pertama umat Islam atas

Qur'6n ( ,iT!3r lij; = bulan diturunkannya Al- kaum musyrikin dan peristiwa penaklukan kota

Qur'an); (2) syahrush-shiydm ( fti.;J' ;.!.i = bulan Mekah oleh umat Islam tanpa terjadi per-
pelaksanaan puasa wajib); (3) syahrush-shabr tumpahan darah. * Ahmad Thib Raya *

( p\ fr3 = bulan kesabaran) karena Puasa RAQIB ( t+r )

melatih seseorang untuk bersikap sabar. Kata raqib (,;r), yang akar katanya terdiri dari

Keistimewaan bulan ini antara lain (1) huruf-huruf 16', qdf, dan b6' makna dasarnya

adanya kewajiban berpuasa selama sebulan adalah tampil tegak lurus untuk memelihara sesuatu.
Pengawas adalah raqib, karenadia tampil memer-
penuh; (2) bulan diturunkannya Al-Qur'an (QS. hatikan dan mengawasi untuk memelihara yang

Al-Baqarah [2]: 185); (3) bulan yang di dalamnya diawasi.
Dalam al-Qur'an, kata Raqib ditemukan
terdapat satu malam yang sangat muli4 yang
sebanyak lima kali; tiga di antaranya menjadi
nilainya lebih muliadari padaseribu bulan, yakni sifat Allah, dan dua lainnya, masing-masing
satu bagi malaikat pengawas serta pencatat
Solidaritas sosial terjalin selama bulan Ramadhan, di antaranya
dalam bentuk berbuka puasa ucapan setiap manusia (QS. Q6f [50]: L8) dan Nabi
Syuaib as. yang menjadi raEb terhadap kaumnya

(QS. H0d [11]: e3).
Allah yang bersifat Raqtb adalah Dia yang

mengawasi, yang menyaksikan atau mengamati

makhluk-Nya dari saat ke sanf. Demikian tiga makna

yang dikemukakan Al-Qurthubi. Allah Raqib

terhadap segala sesuatu. Mengawasi, menyaksi-
kan, dan mengamati segala yang dilihat dengan
pandangan-Nya segala yang didengar dengan

pendengaran-Nya, serta segala yang wujud

Kajian Kosaka a 8ZZ

Raqib Raqib

dengan ilmu-Nya. yang telah morciptakan kamu dari diri yang satu, dan
darinya Allah menciptakan pasangannya; dan dari
Imam Ghazali mengartikan Raofib sebagai keduany a Allah memperkemban gbiakkan lel aki dan
Yang Maha Mengetahui lagi Maha Memelihara. p er empu m y ang b any ak. D an b er t akw al ah kep ada All ah
Tulisnya "Siapa yang memelihara sesuatu dan y mtg dengan (memper gunakmr) nama-Ny a kamu saling
tidak lengah terhadapnya, memerhatikannya meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan
dengan perhatian bersinambung, menjadikan sil atur r ahim. S esun g guhny a All ah s el alu Raqib a
yang disaksikan bila dilarang melakukan se- (mmj aga dan mmgtwasi knmil " (QS. An-Nisfl [4] : 1).
suatu, tidak akan melakukannya, maka siapa
yang demikian itu halnya dinamai Raqib.Karena li aq'iri b bJq oi 4'i3 b :,ai ';l+ *
$ * xit a*t" a:d -!{t c I 3,*- i;ii
itu sifat ini berkaitan erat dengan ilmu serta
*j )G
pemeliharaan, tetapi dari sisi bahwa hal tersebut
" Tidnk hnl al b agimu m en gawini p u empu an-p ereruW an
terlaksana sectua bersinambung." sesudah itu, dan tidakboleh (puld mengganti mereka

Perlu pula ditambahkan bahwa pengawas- dengan istri-istri (y mrg lain), meskipun kecantikanny a
m en ar ik hat imu kecu ali p er empu an- p er empu an (hamb a
an ini bukan bertujuan mencari kesalahan atau sahaya) yang kamu miliki. Dan adalah Allah Raqiba
menjerumuskan yang diawasi, tetapi justru (Maha Mengawasi segala sesuatD" (QS. Al-AhzAb
sebaliknya-perhatikan kembali makna Raqib
[33]: s2).
dari segi bahasal Karena itu para malaikat
Ayat ketiga yang menggunakan kataraqiba
pengawas yang menjalankan tugasnya mencatat
amal-amal manusia atas perintah Allah, tidak/ juga memberi kesan pemeliharaan dan pe-
belum mencatat niat buruk seseorang sebelum ngampunan. Camkanlah jawaban Nabi Isa as.
yang diabadikan Al-Qur'an ketika Allah "ber-
niat itu diwujudkan dalam bentuk perbuatan. lanya" kepadanya tentang Trinitas yang dianut
Berbeda dengan niat baik seseorang/ niat baik umatnya:
dicatat sebagai kebaikan walaupun belum
diwujudkan/dilaksanakan. Bahkan konon, I" &:s ;i 1i 1t35i ,ti ;1,, e>i c *l ** c
menurut Al-Qurthubi, ketika menafsirkan QS.
.ri i.s ,*; *"'p ;: e t1*1,'&.3i
QAf [50]: 1.8: "Para malaikat pencatat amal, yakni
aya,d|,''-;),ef,P .>i'0" "p; 43i
Raqib dan Atid-setelah kematian yang di-
awasinya-masih berada di kubur yang ber- 5u i;i,;,i iip -& F orj.!3t :

sangkutan untuk bertasbih dan berdoa kepada " Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali
apa y ang Engkau perint ahkan kepadaku (mengatakan-
Allah."
Ayat-ayat Al-Qur'an yang menampilkan ny a), y aitu: S emb ahl ah All ah, Tuhanku dan Tuhanmu,

sifat Allah ini, memberi kesan pengawasan yang dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama
mengandung makna pemeliharaan, demi ke-
baikan yang diawasi, sejalan dengan makna aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau
kebahasaan yang dikemukakan di atas. wafatkan aku, Engkaulah ar-Raqib yang mengawasi

Dua di antara ayat yang menyebut sifat mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas

Allah itu, dikemukakan dalam konteks tuntunan segala sesuatu. lika Engkau menyiksa mereka, maka
menyangkut kehidupan rumah tangga serta
perlunya hubungan silaturrahim. sesungguhny a mereka adalah hamba-hamba-Mu, dan

l*12+'i,ui ; i-tL "fr'Eiii:i ;$i (Y. j ika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhny a

6r,,)fri fii lriit'r" l-s;i W "lq, uh.>s Vti + Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana"
*: "#'oti fii Lf iLffis -ylJ;V
(QS. Al-Ma'idah [5]: rt7-118).
" Hai sekalian manusia, bert akwalah kEada Tuhanmu

823 Ar-,Qun'nN

-ENsTKLoPEDIA

Raclirn, Marqfrnr Raqinr. I\lalt1urn

Kata Raqrb dapat juga b er afii meflanf I seperti kata m ar qirm yang mengiku h kala kit 6b pada kedua

ucapan Nabi Syu'aib as. yang diabadikan QS. ayat itu merupakan penjelasan terhadap ayat-
H0d [LL]:93: ayat yang mendahului masing-masing, yang

Jr# J;'"W jt !z**. ty ii';i ;*i diawali dengan pertanyaan: wa md adrdka mk ...
'€; ij)1i-a;'ri'o'qls l4 y-f +t," *i;
v( . . . lt'.,iI u_e ) dan penyebutan ar-raqim ('&')t )
ut
yang mengikutikata al-kahfi ( .1#3r ) itu dikaitkan
Dan @ia berkata): " Hai kaumku, berbuatlah menurut dengan kata wa sebagat penghubung (wawul-' athfl .
kemampuanmu, sesungguhny a aku pun berbuat (pula).
Kata raqim ( et) yang hanya disebut satu
Kelakknmu akan mengetahui siapayang akan ditimpa
kali itu didahului oleh sebuah kata majemuk
azab yang mmghinaknnnya dnn siapa ymtg pembohong.
Dan tunggulah azab (Tuhad, sesungguhnya aku pun QdhAfah) yang menyebut: ashhdbul kahf. Ayat
tersebut berbunyi:
b er s am a kamu Raqib mmun ggu "
r;* 4t; 31 1,j( -s)15,-a;$:i e;-;l (:l ,+ )l
Makna ini tidak wajar disandang Allah,
karena ilmu-Nya menyeluruh, dan bagi-Nya (Am hasibta anna ashhdbal kahfi war-rafrmi kdnt min

tidak ada waktu untuk masa kini, kemarin, atau ayitind'ajaban).
esok. Demikian, wa Alldh A'lam. * M. Quraish shihab te
Apakah kamu mengira bahwa orang-orang yang
RAQIM, MARQ0M < il'; , C)\ mendiami gua dan (manunyai) raqim itu termasuk

Kata ini berasal dari akar kata r-q-m ( I a .t ), yarrg tanda-tanda (kekuasaad Kami y ang menakjubkan.

bentuk kata kerjanya adalah raqama - yarqumu llka ashhkbul kahf (orang-orang yang mendiami
( C'; - p: ) beratti menulis, melukis, atau gua besar) itu adalah para pemuda sebagaimana

merekam. ]ika diikuti objek afs-fsaub menjadi disebut pada QS. Al-Kahfi [18]: 10 maka kata ar-
r aqim masih diperselisihkan pengertiannya.
raqamats-tsaub ( c?At dj ) maka artinya melukisi
Para mufasir berbeda pendapat dalam
kain dengan warna-warni) dan jika objeknya menginterpretasikan kata ar-raqim yar.g rr.e-

adalah kitdb menjadi raqamal-krtdb ( a(:9)t it) ngikuti kata ashhdbal-kahfi ( ;i.(,1r 4tUi = para

maka artinya menerangkan dan menjelaskannya pemuda yang berlindung di dalam gua) se-

dengan memberi titik (tanda) pada huruf- bagaimana tersebut di dalam QS. Al-Kahfi [18]:

hurufnya. Dari kata kerja tersebut diketahui 9. Ada yang mengartikan kata ar-raqim itu

mashdar-nya adalah raqm ( ij), yur.1 berarti sebagai batu yang di atasnya tertulis nama para
pemuda itu, riwayat kehidupan, serta syariat
tulisan atau angka. Nabi Isa yang mereka anut. Al-Farra' meng-
Dari akar kata tersebut juga didapat ism
artikannya sebagai papdn yang di atasnya
maf irl, yaitu marqftm ( f ll ) dan raqim ( &t ). tertulis nama, asal-usul, dan agama para
pemuda itu, serta karena siapa mereka me-
Keduanya berarti apa yang dituliskan. Mu-
hammad Ar-Razi di dalam Mukhtdrush-Shihilh larikan diri. Pendapat lain dikemukakan oleh
menyebutkan bahwa ar-raqim berarti al-kitdb.
Sementara itu, Muhammad Ismail Ibrahim di Mujahid bahwa ar-raqim itu adalah lembah yang

dalan Mu' j a,rr-nya mengartikan ar-r aqim sebagai ada di gua tersebut. Sementara itu As-Suddi
mengartikannya sebagai batu yang ada di
al-kitdbul-marqilm (f-f -#t +Ctlt = buku bertulis). dalam gua tersebut. Abdullah Yusuf Ali meng-

Di dalam Al-Qur'an, kata marqfim ( f lyl artikannya sebagai inskripsi (inscription) atau

disebut duakali, yaitu di dalam QS. Al-Muthaffifin tulisan huruf.
[83]: 9 dan 20 yang berbunyt: "kithbun marqLm" Selain pendapat-pendapat tersebut, ter-

( clty +u€ ) dankata raqtm ( Ci ) disebut satu kali, dapat penafsiran berbeda lainnya. Ibnu Zaid
mengartikan ar-raqim sebagai kitab yang masih
yaitu di dalam QS. Al-Kahfi [18]: 9. Penyebutan disembunyikan Allah dan belum diceritakan

Kaliarr Krrsaka .a 824

Raqirn, Martl0m Rasyid, Ar

kepada manusia. Anas bin Malik dan Asy-Sya'bi ( l\'rii u't ) dengan kata kerja bentuk lampau,
mengartikannya sebagai nama anjing yang selalu diikuti dengan uraian atau penjelasan di
menyertai ashhdbul kahf itu, sebagaimana di-
belakangnya. Berbeda halnya dengan ayat yang
kisahkan di dalam QS. Al-Kahfi [18]: 22. An-
Naqqasy mengartikannya "uang dirham" yang diawali dengan pertanyaan: wamk yudrika

dibawa oleh para pemuda itu. ( !:-L-A 61 ) dengan kata kerja bentuk kekinian),

Mufasir lain mengartikannya sebagai "ke- maka ia tidak diikuti dengan penjelasan atau

pingan terbuat dari emas" yang berada di bawah jawaban atas materi atau hal yang ditanyakan.

dinding yang ditegakkan oleh Hidhir. Selain itu Ayat-ayat yang mendahului itu adalah QS.
Al-Muthaffifin [83]: 8, yang berbunyi: "wamd
ada yang mengartikannya sebagai para penghuni
adrlkamhsijjin" ( ji.*, t1 !\i\i u i=Thhukahkamu
gua (selain ashbdbul kalf tersebut) yang tertutup
di dalamny4 lalu masing-masing dari mereka apakah sijjin lttr?), dijawab pada ayat 9, dengan
menyebut perbuatan paling baik yang pernah
mereka lakukan agar mendapat pertolongan pernyataan: "kitdbun marqum" ( Clty +tS ).Dar",

Tuhan membukakan pintu gua tersebut. QS. Al-Muthaffifin [83]: 19, yangberbunyi: "wamd
Sementara itu, Ibnu Abbas-meskipun di
adrdka mA 'iliyyfin" ( o'$9 C 3rr':i ti 1= Tahukah
dalam sebuah riwayat dinyatakan ia mengaku kamu apakah 'illiyyiln itu?), dijawab pada ayat

mengetahui apa saja di dalam Al-Qur'an, kecuali 20, dengan pernyataan: "kitdbun marqum"

empat hal: ghislin, hanin, al-awwdh, dmt ar-raqim, ( Clty +rS ). Secara harfiah kedua ayat tersebut
dapat diartikan "sebuah buku yang berisi
namun ada riwayat lain menyebutkan, bahwa
ia-memberi penjelasan mengenai apa yang catatan". Karena kedua pertanyaan itu mengenai

tersebut di dalam QS. Al-Kahfi [18]: 9 yang yang dua hal yang bertentangan, maka kandungan
disebut di atas. Di sini Ibnu Abbas menjelaskan
jawaban tersebut tentu berbeda pula.
bahwa ashhdbul kahf adalah para pemuda yffirg
hilang, lalu keluarga mereka mencari namun |elaslah bahwa kedua ayatyrrg berbunyi:
j;"kitkbunmarqum" (
tidak dapat menemukan, maka masalah itu C +rS ), sesuai konteksnya
dilaporkan kepada raja. Atas laporan itu, raja
memerintahkan agar kasus ini diberitakan. yang merupakan penjelasan atas pertanyaan

Selain itu, raja memberikan sekeping papan batu tentang dua keadaan yang berbeda, itu me-

guna dituliskan nama para pemuda itu untuk munyai substansi dan kandungan makna yang
selanjutnya disimpan di istana. Papan batu
berbeda. ce Aminullah Elhady 4
itulah yang disebut ar-r afim.
RASYID, AR ( {ri}r)
Selain itu, riwayat lain menyebutkan
KataRasyid ( Vi), terambil dari akar kata yang
bahwayang dimaksud dengan ar-raqim di dalam
terdiri dari rangkaian huruf-huruf rd', syin, dmr
ayat itu adalah sebuah "kitab bertulis"
( f*y +rS ) ya.g mereka bawa, yang di dalam- dhl. i|i4al<na dasarnya adal ahketepatm dan kelurusan

nya tersebut syariat yang mereka ikuti, yaitu j al an. D ari sini lahir kat a r usy d y angbagi manusia
adalah kesempurnaan akal dan jiwa, yang men-
agarna Nabi Isa as. jadikannya mampu bersikap dan bertindak
Masing-masing dari dua ayat yang me-
;setepat mun gkin. Mursyid ( g ) adalah pemberi
nyebutkan kata kit db m ar qfim, QS. Al-Muthaffifi n
[83]: 9 dan 20, itu didahului oleh suatu ayat di petunj ukl bimbingan y ang tE at. Sementara pakar
dalam bentuk kalimat tanya, yaifix wa mh adrdka
bahasa berpendapat bahwa kata ini, me-
mA ... (...u lti:J 6i = tahukah kamu, apakah ...
itu?). Semua ayat di dalam Al-Qur'an yang ngandung makna kekuatan dan keteguhan. Dari
diawali dengan pertanyaan: wamh adrdka
sini kata rasyddah (e:r:) ) diartikan denganbatu

knrang.

Dalam Al-Qur'an kata rasyid ditemukan
sebanyak tiga kali, tidak satu pun menunjuk

kepada Allah swt., kesemuanya' menunjuk

kepada manusia. Bentuk jamaknya, rdsyidAn

825 ENsixr.opr:nra Ar- Qun'nrv

Rasyid, r\r Rasyid, Ar

(J)'q\ ), hanya ditemukan sekali, juga mc- dtm kedurhnknmt. Merekn itulah ar-r dsy idttn Q ang benar
lagi tEat dnlam perbuatanny a sert a lurus ponnganan-
nunjuk kepada manusia. Namun demikian,
ditemukan ayat yang dapat dipahami sebagai nyd."
menunjuk bahwa sifat ini disandang oleh Allah
Ayat ini menginformasikan bahwa ar'
swt. yaitu dalam firman-Nya:
Rdsyidfin adalah mereka yang memperoleh
$i ,{ 4 ,fi 4a ;i-)ii-5i * fri x,y
anugerah Allah berupa rasa cinta kepada
(+;l
keimanan sehingga menaati Rasul saw., dan

konsisten dalam ketaatannya, disertai rasa

"Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka kagum kepada beliau yang menghasilkan do-
dialah y mrg mendapat petunjuk, dan bar ang siapa y ang
disesatkan-Nyt, makt kamu tak akan mendapatkan rongan meneladaninya. Mereka adalah yang
seorang pemimpin yang mursyidd Gapat memberi
petunjuk)kepadanya" (QS. Al-Kahfi [18]: 17). menilai keimanan sebagai hiasan hidupnya,

sehingga tidak ada sesuatu bagi mereka yang

Demikian juga firman-NYa Yang me- lebih indah dan berharga, bahkan menyamai

ngabadikan doaAshhkb al-Kahfi ( ;15jr i*i) dan mendekati nilai keimanan. Di sisi lain,

(QS. Al-Kahfi [18] : 10. Siapa yang menganugerah- mereka sangat benci kepada kekufuran, yakni
segala sesuatu yang menutupi kesucian fitrah
kan rasyadd ( rr-rr) pastilah dia rasyid. dan kemurnian akal, juga kepada kefasikan,

Menurut Imam Ghazali Rasyid adalah "Dia yaitu sikap dan ucapan yang dapat mengantar

yang mengalir penanganan dan usahanya ke kepada pengingkaran agama, dan terbebaskan

tujuan yang tepat, tanpa petunjuk, pembenaran pula dari kedurhakaan, yakni keengganan

atau bimbingan dari siapa pun. Sifat ini secara melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya.
Demikian Al-Biqa'i dalam tafsirnya men-
sempurna hanya disandang oleh Allah swt."
jelaskan ayat di atas.
Sifat ini-menurut sementara ulama-
Anda lihat bahwa sifat ini disandang oleh
mirip dengan sifat al-Habm ( f"t.lli ), krena al- manusia atas bantuan Allah, karena itu tidak

Haffim adalah yang menempatkan segala sesuatu heran jika Allah swt. memerintahkan untuk

pada tempatnya demikian pula ar-Rasyid, yakni menyampaikan bahwa "Sesungguhnya Aku tidak

yang benar lagi tepat dalam perbuatannya serta (ri: iii 'ikuas a mendat an gkmt su atu kanudlar at m kep adnnu dmt

lurus penanganannya. Namun keduanya ber- tidak Quta) rasyadA $i W 5i ;t),

beda karena sifat rusyd (.r-j ) yang disandang QS. Al-Jinn l72l: zl).Yang menganugerahkannya

oleh rasyid memberi kesan terpenuhinya sifat ini hanya Allah, atas pilihan.dan kebijaksanaan-

dalam diri penyandangnya, bermula dari Nya: (Baca QS. Al-Anbiyd' l21l:51). Nabi Musa
as. pernah memohon melalui hamba Allah yang
dirinya, sebelum yang lain.
dianugerahi-Nya rusydr, (QS. Al-Kahf [18]: 56)'
Manusia yang menyandang sifat ini di-

jelaskan oleh QS. Al-HujurAt l49l:7: Namun nabi mulia itu tidak berhasil dalam ujian

t''i .t ;:* b tt+j- ! " ini ,t;'., '$a iti i'::sii yang diikutinya. Nabi Muhammad saw. di-

&t;gs Efi a,ujs &ii et*fr Hi peringatkan agar berdoa: "Mudah-mudahan

cl+9i j 4i " ot;>r:ii it*nii'fr Tuhanku akan memberiku petuniuk kE ada y ang I ebih

"Ketahuilah olehmu bahwa di tengah kamu ada e 'i'!i'i3 idekat dari rusydA ini" (QS. Al-Kahf [18]:2a).
]alanmenuju rusydielas:(;iii
Rasulullah. Kalau dia menuruti (kernauan) knrnu dalmn = " s esun gguhny a t el ah j el as ar-rusyd dar i j al an y an g

b eb er ap a u rus an, b en ar -b m arl ah kamu akan m en dap at sesat" (QS. Al-Baqarah l2l:256).

kesulitan, tetapi Allah menj adikan kamu cinta kEada |in pun telah mengetahuinya (QS. Al-Jinn
l72l: 1.-2), karena itu pula bagi yang bermaksud
keimmran dnn menjadikmt iman itu indnh dnlmn hntimu
meraihnya Allah berpesan:
serta menj adiknt knmu burci kEada kekafiran, k$asiknn

Kajian Kosakata 826

Raudhah RazzAq. Ar

'ir gili 6"5,+i'ui iy ,f u>*,ur* r'p bumi yang hijau penuh dengan tanaman dan
al-jannah ( .'i;jr ) berarti 'bumi yang dikelilingi
3rlj. # i*iii,Jl r-.*ti- sG s atau dipenuhi oleh pepohonan'. Kata raudhah di
dalam Al-Qur'an merupakan lambang tempat
"Maka hendaklah mere".ka itu memenuhi Gegala kehidupan yang indah, nyaman, dan me-

p uint ah) -Ku dm hen dakl ah mer ekn b u im m kep ada- Ku, nyenangkan, yang di dalam bahasa agama
agar mereka yarsyudfin (mengetahui yang benar dan
disebut 'surga'.
menangani segalapersoalan dmgan tEail" (QS. Al- Setiap kata raudhah, balk di dalam bentuk

Baqarah [2]: 186,). tunggal maupun ja-ak, yang terdapat di dalam
Al-Qur'an senantiasa diawali dengan kata
Mereka yang angkuh, tidak mungkin me-
"orang-orang yang beriman dan beramal saleh"
nyandang sifat ini (QS. Al-A'rAf l7l146). Mereka dan diakhiri dengan ungkapan dan penjelasan
yang tidak bertakwa, yang bergelimang dalam
dosa, tidak bermoral, mempermalukan tuan mengenai kehidupan ukhrawi yang penuh
rumah di hadapan tamunya, adalah orang-
dengan kesenangan.
orangyang jauh dari sifatar-rusyd (QS. H0d [11]:
78), demikian jugh penguasa yang otoriter, Raudhah yang diartikan sebagai 'kebun'
durhaka lagi bejat (QS. H0d llLl:97). atau 'taman surga' merupakan lambang bagi
kehidupan ukhrawi bagi orang-orang yang
Kemampuan mengelola harta adalah
tahap awal dan tanda pertama dari ada ketika di dunia melakukan amal saleh. Pemilihan
tidaknya sifat ini pada seseorang, karena itu kala raudhah, bumi yang hijau indah dan ber-
Allah memerintahkan kepada para wali yang
diamanati harta anak yatim, agar memerhati- limpah air, untuk melambangkan kehidupan
yang menyenangkan dan penuh keridhaan Allah
kan sikap mereka dalam mengelola harta" (QS.
swt. + Cholidi ee
An-NisA' [a]: 6). Demikian, wa Alldh A'lam.
ee M. Quraish Shihab + RAzzLQ, AR- ( 613:jt\
Kata ar-Razzilq (6tlt ), terambil dari akar kata
RAUDHAH (e_b\) razaqa ( Or) atau rizq ( 0)t), yakni rezeki, yang

:'Kata r au dh ah ( a:> t ) beras al dar i r 6dh a - y ar it dhu pada mulanya-sebagaimana ditulis oleh pakar
-,t\:;- raudhan wa riy ddhatan wa riy 6dhan ( 'et bahasa Arab Ibnu Faris-berarti pemberian untuk

., waktu tertentu. Di sini, terlihat perbedaannya

*6-; si26"2 s w\t ) Di dalam Al-Qur'an hanya dengan al-Hibah, dan di sini pula dapat dipahami
ditemukan kata 0'r au dh ah ( :'" bentuk tunggal), perbedaan antara ar-Razzdq dan al-Wahhdb.
yaitu di dalam QS. Ar-R0m [30]: 15 dan
Namun demikian, arti asal ini berkembang,
raudhkt,at*j, (bentuk jamak), yakni pada QS. sehingga rezeki antara lain diartikan sebagai

Asy-SyOrA l42l: 22, yang masing-masing pangan, pemenuhan kebutuhan, gaji, hujan, dan

disebut satu kali, dan tidak ditemukan di dalam lain-lain, bahkan sedemikian luas dan ber-
kembang pengertiannya sehingga anugerah
bentuk lain. kenabian pun dinamai rezeki. Nabi Syuaib as.

Menurut Ibnu Zakariy a di dalam Maqhyisul- berkata kepada kaumnya:

Lughah, kata raudh ( .e\r) memiliki dua arti asli, (s (3', y e::i aj e *. Jb lt ot A;il,"ii,

yaitu'lapan g' atau'luas' dan'melembutkan' atau "Wahai kaumku bagaimana pikiranmu jika aku

'memudahkan'. Arti pertama ditunjuk oleh kata mernpunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan Dia

raudhah dan raudhht yang terdapat di dalam Al- menganugerahi aku dari-Nya rezeki yang baik Qakni
kenabian)?" (QS. H0d [11]:88).
Qur'an, sedangkan arti kedua ditunjuk oleh kata
Dalam Al-Qur'an kata ar-razzdq hanya
riyddhah ('b(-t ) yang berarti 'latihan atau olah
ditemukan sekali, yakni pada QS. Adz-DzAriyAt
ragd.

Imam Ath-Thabarsi, di dalam tafsir

Majma' ul-B ay dn, mengatakan, ar -r au dhah ber arti

827 ENsrr<r-opEora Ar--Qun'nN

RazzAq. Ar Razz;iq, Ar

[51]: 58, tetapi bertebaran ayat-ayat yang Allah. Demikian juga kehendak insting perasaan,
menggunakan akar kata ini, yang menunjuk dan kecenderungan, selera dan keinginannya,
rasa lapar dan hausny4 sampai kepada naluri
kepada Allah swt. mempertahankan hidupny+ adalah bagian dari
Ar-Razzdq adalah Allah yang berulang-
jaminan rezeki Allah kepada makhluk-Nya.
ulang dan banyak sekali memberi rezeki kepada Karena tanpa itu semuq maka tidak akan ada
makhluk-makhluk-Nya. Imam Al-Ghazali ketika dalam diri manusia dorongan untuk mencari
menjelaskan arti ar-Razziq menulis bahwa, "Dia
makarL tidak pula akan terdapat pada manusia
y mtg mrnciptakmt ra,eki dan mmciptaknn y ong mencari dan binatang pencernaan, kelezatan, kemampu-

r a,eki, s ert a Dia pul a y an g men gant amy a kep adn mer ekn an membedakan rasa, dan sebagainya.

dan menciptakan sebab-sebab sehingga mereka dapat Allah sebagai ar-Razzhq, juga menjamin
rezeki dengan menghamparkan bumi dan langit
merikmatinya." dengan segala isinya. Dia menciptakan seluruh
wujud dan melengkapinya dengan apa yang
Rezeki oleh sementara pakar hanya di-
batasi pada pemberian yang bersifat halal, mereka butuhkan sehingga mereka dapat mem-
sehingga yang haram tidak dinamai rezeki. peroleh rezeki yang dijanjikan Allah itu. Rezeki

Tetapi pendapat ini ditolak oleh mayoritas dalam pengertiannyayang lebih umum tidak lain

ulama, dan karena itulah Al-Qur'an dalam kecuali upaya makhluk untuk meraih kecukupan
beberapa ayat menggunakan istilah rizqan
basanan (rezeki yang baik), untuk mengisyarat- hidupnya dari dan melalui makhluk lain. Semua
kan bahwa ada rezeki yangtidakbaik, yakniyang
haram. Berdasar keterangan di atas, dapat makhluk yang membutuhkan rezeki diciptakan

dirumus kan b ahw a r ez eki ad alah s eg al a p emb e r i an Allah dengan kebutuhan atas makhluk lain
untuk dimakannya a9ar dapat melanjutkan
y ang dopat dimanfaatknn, baik material maupun spiitual.
Setiap makhluk telah dijamin Allah rezeki hidupnya sehingga rezeki dan yang diberi rezeki

mereka. Yang memperoleh sesuatu secara tidak selalu tidak dapat dipisahkan. Setiap yang
sah/haram dan memanfaatkannya pun telah mendapat rezeki dapat menjadi rezeki untuk
disediakan oleh Allah rezeki yang halal, tetapi
dia enggan mengusahakannya atau tidak puas yang lain, dapat makan dan menjadi makanan
dengan perolehanny4 atau terhalangi oleh satu
dan lain hal sehingga tidak dapat meraihnya. bagi yang lain.
Karena itu, agama menekankan perlunya ber- ]arak antara rezeki dan manusia lebih jauh
usaha, dan bila tidak dapat karena terhalangi
dari jarak rezeki dengan binatang, apalagi
oleh satu dan lain sebab, maka manusia di-
perintahkan berhijrah/mencari tempat dan tumbuhan. Ini bukan saja karena adanya aturan-
aturan hukum dalam cara perolehan dan jenis
arena lain guna berusaha.
yang dibenarkan bagi manusia, tetapi juga
|aminan rezeki yang dijanjikan Allah karena seleranya yang lebih tinggi. Oleh sebab

kepada makhluk-Nya bukan berarti memberi- itu, manusia dianugerahi Allah sarana yang lebih
nya tanpa usaha. Harus disadari bahwa yang sempurn4 akal, ilmu, pikiran, dan sebagainya
sebagai bagian dan jaminan rezeki Allah. Tetapi
menjamin itu adalah Allah yang menciptakan sekali-kali jaminan rezeki yang dijanjikan Allah
makhluk serta hukum-hukum yang mengatur
bukan berarti memberinya tanpa usaha.
makhluk dan kehidupannya. Bukankah manusia Jarak antara rezeki bayi dengan rezeki
telah terikat dengan hukum-hukum yang telah
ditetapkan-Nya? Kemampuan tumbuh-tum- orang dewasa pun berbeda. ]aminan rezeki

buhan untuk memperoleh rezekinya, serta Allah, berbeda dengan jaminan rezeki orang tua

organ-organ yang menghiasi tubuh manusia dan kepada bayi-bayi mereka. Bayi menunggu
makanan yang siap dan menanti untuk disuapi.
binatang, adalah bagian dari jaminan rezeki Manusia dewasa tidak demikian. Allah me-
nyiapkan sarana dan manusia diperintahkan

Kajiarr Kosakata 828

RazzAtl, Ar Ra'Ayah

mengolahnya: Allah, atau hasil olahan dari bahan mentah yang

i,6i V6 j.1*:t1, <$t ei\t i" J+ "ii i telah tersedia itu?
Sementara orang berkata bahwa Rasul
'$; o
saw. pernah memuji burung-burung-dengan
Dia y ang menj adiknn b agi kamu bumi itu mudah funtuk
maksud agar diteladani-dalam perolehan
dimanfaatkan) maka berj alanlah di segala penjuruny a,
rezeki mereka : " Burung-burung keluar lapar di waktu
dmr maknnlah dnri ra,eki-Ny a" (QS.Al-Mulk [67]: 15).
pagi dan kembali kenyang di sore hari." Apa yang
Karena itu ketika Allah ar-Razziq itu disabdakan Rasul saw. ini benar adanya, tetapi
harus diingat dan diteladani bahwa burung-
menguraikan pemberian rezeki-Nya dikemuka-
burung tidak tinggal diam di sarang mereka,
kannya dengan menyatakan bahwa, ( j;5
'&(,)j'# 3, = " Ksmi memberi r aeki kep ada knnu dan tetapi terbang keluar untuk meraih rezekinya.
Demikian pula seharusnya manusia. Demikian,
kepada mereka @tak-mak kmnil. " (QS. Al-An'Am [6] :
151). Penggunaan kata Kami-sebagaimana wa All6h A'lam. ee M. Quraish shihab +

pernah diuraikan sebelum ini-adalah untuk RI,AyAH lej.t6Sl
menunjukkan keterlibatan selain Allah dalam
pemberian/perolehan rezeki itu. Dalam hal ini Kalari'6yah adalah kata dasar (mashdar, infinitif)
- j,,dari kata kerj a (ra'6 - yar'A = ,?;-
adalah keterlibatan makhluk-makhluk yang ). Menurut
bergerak itu mencarinya.
kamus Mu'jam Maqayisil-Lughah, kata ini berarti
Itu sebabnya ketika menyampaikan ja-
minan-Nya, Allah mengisyaratkan bahwa 'mengawasi' dan 'memelihara'. Menurut Ar-
jaminan itu untuk semua d1bbah ( aiti [yang
bergerakl). Perhatikan firman-Nya: ( f.lS s, L'e Raghib Al-Ashfahani, pada mulanya kata ini

#i fi .P 1,ri\fi .9="Tidnksatudhbbah(binatmg berarti 'memelihara binatang', baik dengan

melata yang bergerak) pun di bumi, kecuali Altah yang memberikan makanannya maupun dengan

menj amin raekiny a" (QS. H0d [11] : 6). melindunginya dari bahaya. Dari akar kata itu
Lima kali dalam Al-Qur'an, Allah menyifati
terbentuk berbagai kata dengan bermacam-
diri-Nya dengan Khair ar-RLziqin (,4)1t F
macam makna, tetapi semuanya mengandung
[sebaik-baik rezeki]) dari enam kali kata rdziqin
makna'memelihara' dan'mengawasi'. Misalnya,
(,8)'r).
kata ar-rk'i ( ac.tlt ) atau kata r6'in ( fl; ) berartl
Hanya sekali Al-Qur'an menyifati Allah
'penggembala', karena orang yang meng-
dengan ar-R azzfrq, yartu dalam QS. Adz-DzAriyAt
gembalakan binatang bertugas memeliharanya
[51]: 58: ('u"-$i ,Ai ,t'3ff]i *'ifr 6l= "Tiada Aku
dengan memberikan semua kebutuhan hidup-
mmghendaki pemberian ( ruekil dari merekn, tidnk Vula
nya dan mengawasinya dari berbagai bahaya
Aku menghendaki diberi makan oleh mereka. Se-
sungguhnya Allah adalah ar-Razzdq (Maha Pemberi yang akan menimpanya. Di dalam perkembang-
rezeki) y ang memiliki kekuatan y ang kukuh. "
an selanjutnya kata ar-r6'i alatr6'in itu diartikan
Agaknya itu untuk mengisyaratkan bahwa
'pemimpin', karena pemimpin bertugas me-
dalam perolehan rezeki harus ada keterlibatan
makhluk bqrsama Allah. Allah adalah sebaik- melihara, mengawasi, dan melindungi orang-

baik Pemberi rezeki, antara lain karena Dia yang orang yang dipimpinnya. Tugas pemimpin
menciptakan rezeki beserta sarana dan pra-
sebenarnya hampir sama dengan tugas peng-
sarana perolehannya, sedang manusia hanya
mencari dan mengolah apa yang telah di- gembala. Di dalam sebuah haditsnya, Nabi

ciptakan-Nya itu. Bukankah yang dimanfaatkan bersabda:

manusia adalah bahan mentah yang disiapkan Jl:x'*: ?t')i\tis *3 E l1*'&s, e5'&
*: ,f JsP l9!' lt: H:7. o. 41crc / .t.

-f
..f,P)tsd-'r: . ,/ ,tr rt,.
a. ..

(Kullukumr6'in,wakullukummas'itlun'anra'iyyatihi,

fal im 6rnu r 6' in w a kullukum mas' itlun' m r a' iy y at ihi,
wanajul 16' in fi ahlilfr wa huwa masfilun' an ra' iyy atikfr).

829 ENsrxlopEora Ar.-Qun'rriv

Ra'Ayah Riba

" Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap kamu akan sungguhnya, karena bertentangan dengan
naluri manusia. Penyimpangan itu berlanjut
dimint a pertanIgungj au)ab anny a tentanI or anI y anI
terus, bahkan mereka menambahkan paham
dipimpinny a; kEala negara adalah pemimpin, ia akan
trinitas ke dalam ajaran Nasrani (Kristen) dan
diminta pertanggungj awabanny a tent ang raky at y ang
mengikuti agama yang dianut oleh para raja
dipimpinnya, suami adalahpemimpin di dalam rumah
yang berusaha mengubah ajaran Nabi Isa as.
tangganya, ia bertanggung jawab atas pemeliharan
yang sebenarnya. Tradisi kependetaan yang
anggota keluar gany a" (HR. Al-Bukhari, Muslim dan
dibuat-buat oleh kaum Nasrani itu merupakan
Ahmad).
perbuatan melampaui batas dari naluri ma-
Kata ri'ayah di dalam Al-Qur'an disebut
hanya satu kali, yakni pada QS. Al-Hadid [57]: nusia. Mereka ingin mendekatkan diri kepada
27. Di dalam ayat ini kata ri'ayah dihubungkan
dengan kata ganti (dhhmir, pronoun) hA' (la), Allah dengan cara membenci kehidupan dunia.

sehingga menjadi ri'ilyatihi (VGl ). Kata ganti Praktikkehidupan seperti itu malah menyebab-

itu merujuk kepada kata sebelumnya, yakni kata kan banyaknya pendetayang berbalik seratus

rahbaniyyah. Menurut Al-Ashfahani, kata ini delapan puluh derajat menjadi mencintai dunia
berarti takut yang disertai dengan usaha
memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti. Al- secara berlebihan. Karena segala sesuatu bila
Mawardi, sebagaimana disebutkan oleh Al-
telah melampaui batas akan beralih menjadi
Qurthubi, menjelaskan bahwa kala rahbaniyyah
boleh pula dibaca ruhbaniyyah ("*.\:i:, ), yang sebaliknya. Inilah yang disebut Allah di dalam
berarti'kependetaan', dinisbatkan kepada kata
QS. AtTaubah [9]: 34,
ar-ruhbdn ( ...rtlilr= pendeta).
gSlis )Gg 5r G+ bl 1-,;-t; Uiit (q
Secara terminologi, kata ar-rahbdniyyah
3t*;"ii Jr- ,* q1X .)., e"$i ,s'ii ai{ul
berarti 'tradisi kehidupan pendeta yang dibuat-
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya ke-
buat oleh kaum Nasrani (Kristen)', di mana
mereka menjauhkan diri dari orang banyak, bany *an par a prndeta sukn meruakan hart a orang lain
tidak nikah, dan mengasingkan diri di gereja
atau biara untuk memperbanyak ibadah. dengan cara yang batil Gllegal) dan menghalangi orang

Tradisi tersebut dilakukan untuk mendekatkan dari jalanAllah.

diri kepada Tuhan, mencari keridhaan Tuhan, Al-Qur'an mengakui adanya pengikut Nabi Isa
dan memelihara diri dari azab-Nya. Di dalam as. yang masih mengikuti ajaran Nabi Isa yang
sebenarnya tetapi jumlah mereka sangat sedikit,
kenyataannya mereka tidak mampu melaksana- sedangkan kebanyakannya adalah orang fasiq
(QS. Al-Hadid [57]: 27). oo 1,1ur71;' Bahar ec
kan tradisi kependetaan itu dengan sesungguh-
nlBA ( (; )
nya. Inilah makna rngkapanfamd ra'auhd haqqa
Kataribdberasal dari akar kata rabfryarbtt rabwan
ri'|yatihd (6bl',y S"*i Li = mereka tidak
wa riban wa rubuwwan (r!.) i v.ti tj.:';j- Ui).Di
dapat memelihara tradisi kependetaan itu
dalam berbagai bentuknya kata ini disebut 20
dengan sesungguhnya). Menurut Ibnu Katsir,
kali di dalamAlQur'an. Masing-masingdi dalam
ungkapan ini sebenarnya merupakan celaan
Allah yang ditujukan kepada mereka yang b entukfi ' I m ddhi tiga kali, f i' I mu dhhr i' emp at kali,
dan di dalam bentuk ism \2kali.
membuat-buat tradisi tersebut. Karena mereka
Secara leksikal, kata ini diartikan dengan
telah membuat sendiri cara pendekatan diri
kepada Allah melalui tradisi kependetaan, az-ziy 6dah ( 5iq,1 = bertambah) dan an-namd (
padahal Allah sendiri tidak pernah men-
syariatkan hal itu. Kemudian pula mereka tidak = tumbuh). Di dalam Al-Qur'an, kata ini di da"larm3t

mampu melakukan tradisi itu dengan se- berbagai bentuknya memiliki beberapa makna.
Namun, makna-makna tersebut mengandung

unsur-unsur yang sama yang bisa dikembalikan
ke arti asalny& yakni'bertambah' dan'tumbuh'.

Kajian Kosakata 830

Riba Riba

Misalnya di dalam QS. Ar-Ra'd [13]: 17, kata kan bahwa tahaptahap pembicaraan Al-Qur'an
rdbiyan ( t!.tj ) disebutkan untuk manyifati kata
tentang riba sama dengan tahapan pembicaraan
zabadan (f$ = buih) yang akan hanyut dibawa
tentang khamr (minuman keras). Pada tahap
arus sebagai perumpamaan bagi sesuatu yang
pertama, Al-Qur'an sekadar menggambarkan
batil. Kata rdbiyan di dalam ayat tersebut
adanya unsur negatif di dalamnya, yakni bahwa
diartikan'mengapung' atau'mengambang' ldi
dalam QS. Al-HAqqah [69] : 10, kata r 6biy ah ( i"t t ) riba yang diberikan agar harta menjadi ber-
disebutkan untuk menyifati kataakhdzatan ( r'j3,i
= siksaan) yang ditimpakan kepada Firaun dan tambah banyak, padahal hakikatnya tidak
orang-orang yang datang sebelumnya akibat
bertambah di sisi Allah. Sebaliknya, zakatyang
pembangkangan mereka terhadap rasul Tuhan.
diberikan karena mengharap ridha Allah itulah
Katardbiyah di dalam ayat itu diartikan (siksaan)
yang akan berlipat ganda pahalanya (QS. Ar-
'yang amat berat'. Di dalam QS. Al-Baqarah [2]:
ROm [30]: 39). Tahap kedua, Al-Qur'an meng-
265, kata rabwah (;j.rl disebutkan di dalam isyaratkan keharamannya dengan menyebutkan

konteks perumpanlaan tentang orang-orang anciunan siksa yang pedih kepada orang-orang

yang menginfakkan harta mereka karena meng- kafia yakni merekayang menghalalkan riba dan

harap ridha Allah dan untuk keteguhan hati memakan harta manusia dengan cara batil (QS.
merek4 bagaikan kebun yang terletak di 'da-
An-NisA' lal: rc1.). Selanjutnya, pada tahap
taran tinggi' yfrr9 disiram oleh hujan lebat yang ketig4 secara eksplisit Al-Qur'an menyatakan

menghasilkan buahnya dua kali lipat. Kata keharaman salah satu bentuknya, yakni riba
rabwah di dalam ayat itu diartikan 'dataran
tinggi.' Selanjutnya di dalam QS. An-Nahl [15]: yang berlipat ganda (QS. Ah'Imran [3]: 130).
92, kata arbd ( ;.'ri I disebutkan berkaitan dengan Akhirnya, pada tahap keempat, Al-Qur'an
peringatan Allah agar tidak menyalahi per- mengharamkan secara total riba di dalam

janjian yang telah disepakati disebabkan oleh berbagai bentuknya (QS. Al-Baqarah [2]: 275-
adanya satu golongan lain yang 'lebih banyak'
278).
jumlahny+ yang diumpamakan seperti seorang
Ulama lain memahami ayat QS. Ar-Rffm
perempuan yang mengurai benangnya yang
sudah dipintal dengan kuat menjadi bercerai- [30]: 39 yang merupakan ayat yang pertama

berai kembali. Kata arbh di dalam ayat itu berkaitan dengan riba, sebagai ayat yang

diartikan dengan'lebih banyak'. berbicara tentang riba yang tidak diharamkan.

Kata ribd di dalam Al-Qur'an, ditemukan Hal Ini didasarkan pada kandungan ayat ter-

sebanyak delapan kali pada empat surah, yaitu sebut yang sama sekali tidak menyatakan
pelarangan riba. Di samping itu, perbedaan
QS. Al-Baqarah, QS.Ah'Imr6n, QS. An-Nisfl, dan
QS. Ar-R0m. Tiga surah yang disebutkan pertama penulisan ujung kata riba dengan hr;ruf alif pada
diturunkan setelah Nabi saw. hijrah ke Madinah
surah tersebut, sedangkan pada surah-surah
(surah Madaniyah), sedangkan QS. Ar-Rffm di-
yang lain ditulis dengan huruf waw menjadi
turunkan sebelum hijrah (surah Maktiyah). Hal ini
berarti bahwa ayat yang pertama berbicara alasan lain untuk menyatakan keberadaan

tentang riba adalah QS. Ar-R0m [30]: 39. Selanjut- makna riba yang dibicakan. Oleh karena itu,
nya, secara kronologis berdasarkan beberapa
sebagian ulama menjadikan titik tolak peng-
riwayat, urutan ayat riba sebagai berikut: QS. Ai
haraman riba oleh Al-Qur'an dari QS. Ali 'Imran
'ImrAn [3]: L30, QS. An-NisA' 14l:1.60-1.6'1., dan QS.
Al-Baqarah l2l: 278-280. [3]: 131, karena mereka menganggap bahwa riba

Al-Maraghi di dalam Tafsirnya menyebut- yang ditulis dengan hunfi alif bukan riba yang

diharamkan.

Untuk memahami riba di dalam Al-

Qur'an, beberapa kata kunci dari ayat-ayat
tentang riba akan dianalisis lebih jauh. Kata-

kata kunci yang dimaksud adalah a) adh'6fan
('rj;Jmu dh6' afah
r i, :+. f = berli p at garrda), b) m 6

831 ENsrxr-opEnrn AL.-Qr:n'aN

Riba Ritra

baqiyaminar-rib|(\i:)i U 'L*; Y= aPayang tersisa merupakan jawaban final Al-Qur'an. Kata kunci

dari riba), c) falakum ru'ttstt amwdliku, ld tazhlimfina ketig+fal akum ru' ttsu amw 6likum, yang disebut di

wald tuzhlami.m ( (;|,tb S'nZt';i,t:l'r1:t dalam QS. Al-Baqarah [2]: 279 inilah yang
3# !j = maka bagimu modal-modal kamu, menentukan esensi riba yang diharamkan'
Artinya, bahwa yang dapat mereka peroleh
kamu tidak menganiaya dan tidak pula di- kembali hanyalah modal yang mereka kem-
balikan. Segala bentuk penambahan atau ke-
aniaya).
Kata kunci pertama, adh'6fanmudh6'afah, di lebihan, baik berlipat ganda maupun tidak, telah
diharamkan Al-Qur'an dengan turunnya ayat
dalam QS. AU'ImrAn [3]: 130, oleh sebagian tersebut. Namun, perlu digarisbawahi bahwa
mufasir, antara lain Ath-Thabari, dipahami
sebagai bertambahnya jumlah kredit akibat kelebihan yang dimaksud adalah kelebihan yang
penundaan pembayaran. Sementara itu, dari
beberapa riwayat yang diperoleh, dipahami diisyaratkan di dalam penutup QS. Al-Baqarah

bahwa frase adh'6fan mudhi'afah adalah syarat l2l: 279 tersebut, 16 tazhlimfina wal6 tuzhlamitn
keharaman. Dengan demikian, kalau tidak
berlipat ganda maka riba tidak haram. Ada pula ( 3r# {S AAb Y ; lkamu tidak dianiaYa

yang memahami teks tersebut sebagai penjelas- dan tidak pula dianiaya). Dengan demikian,
an tentang bentuk riba yang sering dipraktik-
kan pada masa turunnya ayat-ayat Al-Qur'an, tidaklah termasuk di dalam kategori riba,
bukan merupakan syarat. Dengan demikian,
seseorang yang memberikan hartanya kepada
penambahan walaupun tanpa pelipatgandaan
orang lain untuk diinvestasikan sambil menetap-
adalah haram.
kan baginya kadar tertentu dari hasil usaha
Kata kunci kedua, md baqiya minar-ribd tersebut, karena transaksi ini menguntungkan
bagi kedua belah pihak (pengelola dan pemilik
tllJi U'& t),disebutdidalamQS. Al-Baqarah
harta).
l2l;278, dipahami bahwa riba yang dimaksud di
dalm frase tersebut mengacu pada riba yang Dengan demikian, dari beberapa kata
kunci yang disebut di dalam ayal'ayat di atas
adh'6fan mudhk'afah ('r;;,+j (^,+l) di dalam QS' serta didukung oleh riwayat-riwayat maupun
Ah 'Imran [3]: 130 di atas. Hal ini berdasarkan praktik Nabi saw. dapat dipahami bahwa riba
pada masa turunnya Al-Qur'an yang diharam-
pada dua alasan berikut: a) kaidah kebahasaan, kan adalah kelebihan yang dipungut bersama
jumlah utang yang mengandung unsur Pe-
yaitu kaidah yang menyatakan bahwa apabila nganiayaan dan penindasan, bukan sekadar
suatu kosakata berben tuk ma' rifah (definitif ) kelebihan atau penambahan jumlah utang.
berulang maka pengertiannya sama dengan
kosakata yang pertama. Kata ar-ribdpada QS. Ah Hal yang menarik diperhatikan adalah
bahwa pembicaraan tentang riba di dalam Al-
'ImrAn [3]: 130 (tahap kedua) dan QS. Al-Baqarah Qur'an, sebagaimana terlihat dari ayat-ayat di
l2l:278 (tahap ketiga) berbentuk rza'rifah. Dengan
demikian, ribayang dimaksud pada ayat tersebut atas, selalu dihadapkan dengan zakat, sedekah,

pada QS. Al-Baqarah l2l: 278 sama dengan makna dan istilah-istilah lain yang sepadan, dan
riba pada QS. Ah 'Imr6n [3]: 130. b) kaidah tafsir,
yaitu bahwa untuk memahami ayat yang tidak keduanya selalu dipertentangkan. Hal ini menS-
isyaratkan bahwa yang dikehendaki Al-Qur'an
bersyarat harus didasarkan pada ayat yang sama di dalam hal pelarangan riba dan perintah untuk
tetapi bersyarat. Dengan demikian, al.ti ribd pada menafkahkan harta di jalan Allah itu ialah harta

QS. Al-Baqarah yang tidak bersyarat haruslah harus memiliki fungsi sosial yang nyata karena
dipahami berdasarkan kata ribd pad'a QS. Ati
merupakan rezeki dari Allah. Riba dilarang oleh
'ImrAn yang bersyarat adh'6fan mudh6'afah.
Allah dan Rasul karena praktik tersebut me-
Bagaimana pun kedua kata kunci yang
rupakan penumpukan harta semata-mata tanpa
disebutkan masih berupa tahapan yang belum fungsi sosial yang nyata. Dalam hal'ini, praktik

Kajian Kosakata-

Ribath Rih

tersebut bersifat eksploitatif karena men- Kala rdbith ( 4\l juga diartikan dengan 'rahib'

jerumuskan segmen masyarakat yang miskin ke atau 'pemimpin agama' karena ia memunyai
kekuatan iman kepada Tuhannya.
dalam belenggu utang yang tak mungkin
dilepaskan. Akibatny+ kohesi sosial yang amat Ayat-ayat yang menggunakan kata ribilth
diperlukan agar suatu masyarakat dapat ber-
dan yang seasal dengan itu memberi penjelasan
tahan menjadi terancam.
bahwa kata-kata itu digunakan Al-Qur'an untuk
Pada ayat selanjutny+ ditegaskan bahwa arti 'kekuatan dan ketetapan' yang terdiri dari:
jika manusia tidak mau meninggalkan praktik
a. Kekuatan fisik, seperti yang digambarkan di
riba dan tidak mau membayar zakat, Allah dan
rasul-Nya akan memeranginya. Akan tetapi, dalam QS. Al-AnfAl [8]: 60 yang memerintah-

apabila mereka bertobat dari praktik riba, kan agar umat Islam mempersiapkan diri

mereka hanya boleh mengambil modal mereka menghadapi musuh dengan kekuatan yang

dan bila orang yang ditagih itu mengalami terdiri dari kuda yang siap digunakan di
kesulitan, ia harus diberi tangguh sampai
dalam peperangan (ribdth al-khail). Dalam
mampu mengembalikan modal tersebut. yang Tafsir Al-Mandr, Muhammad Abduh me-

lebih disenangi Allah ialah jika kreditor itu nyatakan bahwa pada masa Rasulullah kuda
yang telah dilatih untuk berperang paling
menyedekahkan seluruh piutang kepada orang
yang berutang bila betul-betul tidak mampu besar dukungannya dalam memenangkan
mengembalikannya. (QS. Al-Baqarah lZl: 279).
s* Nasaruddin AM ee peperangan. Oleh karena itu, Allah me-

RIBATH ( }IiI ) ngaitkan kata ribdth yang berarti 'kekuatan'
itu dengan kuda.
Kataribdthdisebut satu kali di dalam Al-Qur'an,
yaitu pada QS. Al-AnfAl [8]: 60. Dalam bentuk b. Kekuatan nonfisik, yaitu kekuatan dan
lain kata itu disebut empat kali, yakni pada QS.
ketetapan hati atau keteguhan pendirian di
Al-Anfil [8]: 11, QS. Ali'ImrAn [3]:200, QS. Al- dalam menegakkan kebenaran, misalnya

Qashash [28]: 10, dan QS. Al-Kahfi [18]: 14. pada QS. Al-Kahfi 11,81: 1,4, yang meng-

Kata ribdth berasal dafi rabitha ( \j) y*S gambarkan keteguhan pendirian pemuda-

pada mulanya berarti 'kuat' atau 'tetap'. Dari pemuda di dalam menegakkan agamatauhid
kata inilah terbentuk beberapa kata lain yang
memiliki arti yang beraneka ragam, tetapi tetap di tengah-tengah gencarnya ancaman raja
dapat dikembalikan kepada makna asalnya.
Misalnya, 'kuda yang difembat' diungkapkan zalim terhadap mereka. :c A. Rahman Ritonga ec

dengan ribdthul-khail t Jq-ir -brJ, ). Diungkapkan RiH ( ?r)

demikian karena kuda itu menjadi tetap di Kata rih ( 63 7 ) adalah U enhtk mufr ad dari akar kata
tempat penambatannya. Ungkapan itu juga riydh , di dalam bentuk mufrad maupun jarnak.
diartikan dengan 'sekawanan kuda' karena
dengan jumlahnya yang banyak, kuda itu Terulang di dalam Al-Qur'an sebanyak 29 kali
memiliki kekuatan yang besar. 'Hewan yang yang tersebar di dalam 26 surah [21] surah

dikandangkan' disebut dengan marbfith( A"i;l Makkiyah dan 5 surah Madaniyah),28 ayat.

karena hewan-hewan tersebut menetap di Kata ini mengandung arti 'luas', 'longgar
dalamny+ tidak liar. 'Orang yang memunyai
dan lapang'. Menurut Al-Ashfahani kata rih di
keteguhan dan kekuatan hati' dinyatakan dengan dalam bentuk mufrad biasanya digunakan untuk
menggambarkan siksa, sedangkan yang ber-
tuasa rhbithul-ja'syi ( ;fjr J,1t; ) karena hatinya bentuk jamak menggambarkan nikmat.

tetap dan kuat menghadapi segala tantangan. Kala tih di dalam bentuk tunggal terulang

di dalam Al-Qur'an sebanyak 19 kali yang

tersebar dalam berbagai surah.

Ayalayat Al-Qur'an menggunak an kata fih

dalam berbagai konteks, di antaranya me-

833 ENsrxi-opnnra Ar--Qun'nN

Rih Rihlah

nyebutkan sifat-sifat angin, yaitu (1) angin baik, Al-Qur'an sebanyak t0 kali, antara lain dalam

yang dengannya kapal bisa berlayar (QS. Yfinus QS. Al-A'rAf l7l:57, yang meruPakan prediksi
akan adanyarahmat Allah (hujan dengan adanya
l10l:22), (2) angin badai, yang menenggelamkan
kapal (QS. Y0nus l10l:22), (3) angin topan, yang awan mendung).

menenggelamkan orang-orang kafir (QS. Al-IsrA' Fungsi angin sebagaimana yang diinfor-

lLTl: 69), (4) angin dingin, yang bisa merusak masikan Al-Qur'an adalah (1) menggerakkan

tanaman (QS. Ali 'ImrAn 13] 1.L7), (5) angin awan (QS. Ar-R0m [30]: t18 dan QS' Fathir [35]:
9), (2) mengawinkan tumbuh-tumbuhan (QS. Al-
kencang yang meniup benda yang di sekitarnya
I{ijr [15]: 22), (3) alat memproses hujan (QS. Al-
(QS. IbrAhim [14]: 18), (5) angin yang mem-
binasakan orang-orang kafir seperti kaum 'Ad A'rAf l7l:57, QS. Al-Kahfi [18]:45, QS. Al-FurqAn
l25l:48, QS. Ar-R0m [30]: 48, QS. Fathir [35]: 9),
(QS. Al-Ahq 2n P6l: 24, QS. Al-HAqqah [69] : 5, QS. (4) sebagai berita gembira (QS. Al-Hijr l15l:22,
Fushshilat [41]:1.6, dan QS. Al-Qamar [54]: 19).
QS. Al-FurqAn [25]:48, QS.An-Naml 127l:63, darr
Al-Qurthubi di dalam tafsirnya men-

jelaskan firman Allah di dalam QS. Al-Baqarah QS. Ar-Rfim [30]: a8).

l2l: 164 bahwa yang dimaksud dengan rih Pada umumnya, kosakata rih dan riydh

menurut para ulama adalah udara yang ber- digunakan Al-Qur'an dengan arti 'angin',

gerak. Gerakan angin itu berubah-ubah, kadang- kecuali firman Allah di dalam QS. Y0suf [12]:
94, yang menggunakan kata ini dengan arti
kadang kuat dan kadang-kadang lemah. Arah
'bau' atau 'aroma yang terpancar dari tubuh
angin ditentukan oleh arah asal angin itu bertiup.
seseorang'. Ayat ini mengungkapkan tentang
Rih ash-shabA (t*)t 3-, = angin depan) adalah
bau Nabi Yusuf yang tercium oleh ayahnya dan
angin yang bertiup dari arah depan, berlawanan
firman-Nya di dalam QS. Al-AnfAl [8]: 46, wa
dengan arah gerakan benda. Nhid-duaur ( llt e: fel,+ iit adzhab a ribukum (
) yang diterj emah-
= angin belakang) adalah angin yang bertiup dari

arah belakang berlawanan dengan arah gerak- kan dengan 'hilang kekuatanmu'. Fakhruddin

an benda. Nbusy -syamAI ( JrTAr g!.r = angin utara) Ar-Razi menyebutkan dua pemahamankata iih

adalah angin yang beredar dari kiri ke kanan, di dalam ayat ini. Pertama adalah daulah ( i't't =

jJrsedangkan fibul-j anfib ( * 32 = angin selatan) kekuasaan). Pelaksanaan kekuasaan atau hi-

adalah angin yang bertiup dari arah kanan ke langnya diserupakan Allah dengan embusan

kiri. angin, sedangkan pendapat kedua memahami-
nya sebagai pertolongan yang dilakukan Allah
Berdasarkan perubahan udara ada empat
dengan mengirimkan angin. Dalam hal ini, Al-
musim. (1) Musim semi (ar'rabi', e)t ), musim
Qurthubi juga menyebutkan pendapat yang
pertamayang punya sifat panas lagi lembab. Pada menafsirkan kata ini sebagai embusan angin
yang menampar muka oranS-orang kafir.
masa ini tumbuh-tumbuhan tumbuh dan ber-
kembang. (2) Musim pan as (ash-shnif, ,-tilt ); udara ,: Afraniati Affan *

pada musim ini panas lagi kering. Buah-buah

pada musim ini menjadi matang dan biji-bijian RTHLAH ( i_Lr )

mengering. (3) Musim gugur (al-khafif, &4t), Kala rihlah (;j.L, )'terambil dari akat kata rahl

udara pada musim ini dingin lagi kering. Maka, ( Fi ) yang berarti 'sesuatu yang diletakkan di

berakhirlah matangnya buah. ( ) Musim dingin atas unta' agar bisa mengendarainya' Bentuk

(asy-syit6' , cL: irtl ), udara pada musim ini dingin lagi jamaknya adalah arbut( p;f I aan rihil ()e ,).
basah. Banyak hujan dan salju. Sedangkan kata ribhlah (d-r), iamalaya rah6'il

Allah mengatur angin sedemikian rupa (,j.C'r) artinya'sejenis pelana terbuat dari kulit',

sehingga apabila panas menyatu dengan basah, bukan kayu agar bisa mengendarai binatang

terjadilah pertumbuhan dan perkembangan. dengan kencang. Dari akar kata rahl ( Jr: I

Adapun katariydh( 6u-2 ) terulang di dalam

Kajian Kosakat 834

Rililah Rihlah

)-, F';terbentuk kata kerja rabala ( menyebutkan sebuah riwayat yang sanadnya
) - y arbalu ( )
sampai ke Ibnu Abbas bahwa apabila salah satu
dengan bentuk mashdar rahlan ( *] I artinya
'menunggangi'. Orang yang bepergian atau keluarga dari suku Quraisy tertimpa kelaparan,
keluarga tersebut pergi ke suatu tempat yang
perjalanan juga dikatakan rahala - yarbalu - rahlan
dikenal. Mereka lalu memasang kemah dan
(9Lr-,y\- )-r) atau irtahala - yartahilu -
'irtihhlmt( !6rlJ - ,f';. - ,F1 ). tinggal di sana sampai meningggal satu persatu

Kata rihlah ( U I ) disebut sekali di dalam karena kelaparan. Kebiasaan ini berlangsung
sampai masa Amr Ibn Abd Manaf, seorang
Al-Qur'an, yaitu pada QS. Quraisy [106]: 2 . Ayat
sayyid yang disegani pada masanya. Ia memiliki
ini menggambarkan kebiasaan orang-orang
seorang putra yang bernama Asad. Asad
Quraisy yang melakukan perjalanan di musim
panas dan dingin, rihlatasy-syitd'i wash-shaif memunyai teman sebaya dari Bani Makhzum

(,#:1i i$i lot). Sebuah pendapat, sebagai- yang ia cintai dan merupakan kawan se-
permainan. Suatu hari kawannya berkata
mana dikutip di dalam Tafsirul-Eakhrir-Razi, bahwa ia dan keluarganya akan menjalani
suatu "tradisi" kaum Quraisy yang ditimpa
menyatakan bahwa yang dimaksud perjalanan
kelaparan. Asad lalu mendatangi ibunya sambil
di musim panas dan dingin, rihlatasy-syitd'iwash-
menangis dan menceritakan keadaan yang
shaif ( o"Lsi, ,-t::ti 1G-) ) adalah perjalanan ke menimpa kawan sepermainannya. Ibunya lalu
Mekah untuk ibadah umrah pada bulan Rajab
mengirimkan kepada mereka makanan basi dan
dan ibadah haji pada bulan Zulhijah, yang
tepung sehingga mereka dapat bertahan hidup
salah satunya bertepatan dengan musim panas selama beberapa hari. Kemudian kawannya

dan lainnya pada musin dingin. Al-Qurthubi datang lagi kepada Asad dan berkatayang sama

merangkum tidak kurang dari empat pendapat dengan sebelumnya. Asad lalu datang ke

ulama tentang dua perjalanan ini. Menurut Al- ayahnya sambil menangis dan mengadukan
apa yang terjadi dengan kawan sejawatnya.
Harawi dan beberapa ulama berpendapat Ayahnya sangat terharu mendengarnya. Ke-
mudian ayahnya keluar dan berkhotbah, di
bahwa di antara orang-orang Quraisy yang hadapan orang-orang Quraisy yang patuh
melakukan perjalanan ini ada empat ber- kepadanya; "Kalian telah mengalami musibah
kelaparan sehingga jumlah kalian sedikit,
saudara dari Bani Abd Manaf, yaitu Hasyim,
sedangkan orang-orang Arab adalah ma-
Abd Syamsy, Muththalib, dan Naufal. Mereka
yoritas. Kedudukan kalian rendah, tetapi orang-
semua berdagang ke luar Mekah. Hasyim
orang Arab berada pada kedudukan terhormat.
menjalin perdagangan dan mendapat per-
Kalian adalah penduduk yang tinggal di tempat
lindungan Raja dari Syam, Abd Syamsy ke
yang dimuliakan oleh Allah, dan semulia-mulia
Habasyah, Muththalib ke Yaman, dan Naufal
keturunan Adam. Manusia mengikuti kalian,
ke Persia. Orang-orang Quraisy yang me-
lakukan perdagangan ke berbagai negeri akan tetapi kelaparan menimpa kalian". Mereka lalu
berkata; "Kami mengikut dengan Anda se-
mendapat pengarnanan bila menjalin hubungan hingga tidak ada perbellaan antara kami dan
Anda." Selanjutny+ Bani Ab turut melakukan
dengan empat bersaudara tersebut. Menurut
perdagangan ke Yaman pada musim panas dan
Al-Azhari, orang-orang Quraisy adalah orang-
orang yang terhormat. Tidak ada yang berani ke Syam pada musim dingin. Keuntungan
dibagi sama antara yang miskin dan kaya
menghalangi mereka saat dalam perjalanan.
sehingga yang miskin sama dengan yang kaya.
Oleh karena itu, mereka dapat melampaui
Kondisi ini terus berlangsung sampai Islam
perjalanan di musim panas dan dingin dengan

aman. ]ika ada yang hendak menghalangi

mereka di jalan, mereka berkata bahwa mereka

adalah penduduk negeri yang dimuliakan Allah

sehingga mereka tidak jadi mengganggu. Abu

Al-Husain Ahmad bin Faris di dalam tafsirnya

835 ENSrxr.opr.urrr Al-Qun'nN

Rizq Rizq

datang. Maka, tidak ada lagi orang-orang Arab 16l:1.42.
yang lebih banyak hartanya dari Bani Ab dan
2. Air yang menghidupkan hewan dan tumbuh-
tidak ada lagi orang-orang Quraisy yang lebih tumbuhan antara lain di dalam QS. Y0nus
mulia dari Bani Ab. Begitu besar nikmat Allah
[L0]: 31, QS. An-Namll27l:64.
yang telah dianugerahkan kepada mereka. Oleh
3. Binatang ternak antara lain di dalam QS' Al-
karena itu, sewajarnyalah mereka menyembah Hajjl22l:28 drr34.

kepada Allah sebagaimana ditegaskan pada 4. Istri dan anak-anak di dalam QS' An-Nahl

ayat berikutnya, yaitu falya'budf't Rabba hddzal- 116l:72.

bait ( *ii t'i;0:1t'r:11! = maka hendaklah 5. Hambasahaya di dalamQS. Ar-R0m [30]:28.

mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini- Pendapat para ulama berbeda tentang apa

(Ka'bah). yang dimaksud dengan rezeki. Fakhruddin Ar-

Barang yang dibawa di dalam perjalanan Razi berpendapat, bahwa rezeki adalah bagian'

atau bepergian, yang diletakkan di atas Pung- Seseorang punya bagiannya sendiri yang bukan
gung binatang tunggangan dan berisi per-
menjadi bagian orang lain. Ia membantah

bekalan, di dalam bahasa Arab disebut dengan pendapat sebagian orang yang mengatakan,

ar -r ahl ( ;p'Si ). Bentuk j am alaya ar -rihhl ( J tl )i ). bahwa rezeki adalah segala sesuatu yang bisa

Kata ini terulang tiga kali di dalam Al-Qur'an, dimakan dan digunakan. Karena Allah me-

yaitu dua kali dalam bentuk tunggal, seperti nyuruh kita untuk menafkahkan rezeki (QS. Al-

disebut pada QS. Yffsuf l12l:70 dan75; dan sekali Baqarah l2l:3), kalau rezeki adalah sesuatu yang
dalam bentuk jamak yang disebut pada QS.
bisa dimakan, itu tentu tidak mungkin di-

Yffsuf l12l: 62. ee Hanun Asrohah te nafkahkan. Dia juga membantah pendapat yang

mengatakan bahwa rezeki adalah sesuatu yang

RIZQ ( rijt ) dimiliki. Manusia bermohon, "Ya Allah berilah
Kata rizq ( O';:.) berasal dri razaqa - yarzuqu -
-rizqan ( 6'u -'O';'j- O ) t ).Dalam berbagai bentuk- aku anak yang saleh, istri yang saleh'" Anak dan

nya, kata ini disebutkan dalam Al-Qur'an istri bukan milik. Demikian juga binatang; bagi

sebanyak 123 kali. binatang ada rezeki tetapi mereka tidak me-

Dari segi kebahasaan, asal makna kata rizq munyai milik.

( O'i ) adalah'pemberian', baik yang ditentukan Para ulama dari aliran Ahlus-Sunnah wal-

maupun tidak; baik yang menyangkut makanan lam6'ah berpendapat, bahwa rezeki adalah
segala sesuatu yang bermanfaat, baik halal
perut maupun yang berhubungan dengan ke-
maupun haram, karena kalau ditilik dari segi
kuasaan dan ilmu pengetahuan. Makna ini
kebahasaan kata ar-rizq ( A3"St'l berarti 'bagian'.
digunakan di dalam QS. Al-Baqarah [2]: 254. Di
samping rezeki duniawi, ada iuga rezeki ukhrawi Siapa yang menggunakannya dengan haram
yang terdapat di dalam QS. Ah 'ImrAn l3l:169.
Ar-Rdziq mengacu pada pemberi atau pencipta maka jadilah bagiannya itu haram. Alasan

rezeki. Allah disebulAr-Rdziq (iiltlt ) karena Allah berikutnya adalah firman Allah pada QS. Hffd

pemberi atau pencipta rezeki. [11]: 6, Wa md min ddbbatin fil-ardhi ill6 'alallihi
Aifi ,trizquhd ( W")r. ;ni i1t 11
Kata razaqa (,ij't), di dalam bentuk kata a ilt t-1i = dan
tidak ada satu binatang melata pun di bumi
kerja di dalam Al-Qur'an disebut 61 kali. Ayat-
ayat yang memuat kata itu memberi penjelasan melainkan Allahlah /ang memberi rezekinya).
Sebalikny+ aliran Mu'tazilah mengatakan,
tentang macaln-macam rezeki yang dianugerah-
bahwa yang haram tidak disebut rezeki, karena
kan Allah kepada manusi4 sePerti:
kepemilikannya tidak sah. Allah tidak memberi
L. Makanan, seperti buah-buahan antara lain
di dalam QS. Al-Milidah [5]:88, QS. Al-An'Am rezeki yang haram.Ya.g diberikan Allah hanya

rezeki yang halal. Mereka mengemukakan

argumentasi berdasarkan firman Allah di dalam

KajianKosakatG 836

Ru'b Ru'b

QS. Al-Baqarah [2]: 3, Wa mimmi razaqnAhum kata kerja khdfa - yakhkfu ( jt :"- uG ) dan
khawwafa - yukhawwifu ( J'i;. - J ? ). Kata ru' b
yunfiqfin (:r;-rt""g;t b.'e = dan menafkahkan
( +b)) berarti'gentar karena diliputi rasa takut'
sebagian rezeki yang telah Kami anugerahkan
atau 'rasa takut yang merasuk ke dalam hati'.
kepada mereka). Secara implisit ayat ini me-
Di dalam Al-Qur'an kata ru'b disebut
ngandung pujian bagi yang menafkahkan rezeki sebanyak lima kali, yaitu pada QS. Ah 'ImrAn

yang diberikan Allah. Kalau sekiranya yang [3]:151, QS. Al-AnfAl [8]: 12, QS. Al-Kahfi [18]:
haram disebut juga rezeki, konsekuensinya 1.8, QS. Al-AhzAb l33l:26, dan QS. Al-Hasyr [59]:
menafkahkan yang haram juga berhak men- 2. QS. Ah'ImrAn [3]: 151 menyebutkan;
dapat pujian. Yang demikian itu tidak benar
sama sekali. Alasan kedua kalau yang haram i,Llhii-a-;ji1#i Sjiit s* a &
adalah rezeki, boleh-boleh saja seseorang
merampas dan kemudian menafkahkan ram- 6 anulqt fi qulttbil-l adzina kafaril ar-ru'b bi md asy r akit
pasan itu. Akan tetapi, hal itu tentulah ditolak. bilah)
Ini menunjukkan bahwa yang haram bukanlah
rezeki. Alasan ketiga berupa firman Allah surt., " Ksmi aksn memasukknn rasa takut ke dnlarn hati ormtg-

(,;4 A;;i $i ; E':,i Jti J A;,i A o r mt g knfir itu k ar en a m er ekn m emp er s ekutukan All ah. "

<r;{i li jL;iq€ 3ii ,_fi <rt;'o Pesan yang termuat di dalam ayat tersebut sama

(Qul ara'aitum md anzalallihu lakum^im; in rizqin dengan pesan yang terdapat dalam QS. Al-Anf6l

faj a' altum minhu hnrdman wa bnlillan qul 6ll6hu adzina [8]: L2, yang berbuny. "Sa'ulqi fi qulitbil-ladzina
l akum am' al 611 6hi t aft arttn ).
kafarit ar-ru'b" ( GjiirF O-tt v* A Al =
Kataknnlah, " Terangkanlah kepadaku tentang rezeki
Akan Aku jatuhkan perasaan takut ke dalam hati
y ang diturunkan All ah kE adamu, I alu kamu j adikan
sebagiannya haram dan [sebagiannya] halal". Ka- orang-orang kafir itu). Kala ru'b pada ayat-ayat

takanlah, "Apakah Allah telah memberikan izin tersebut menunjukkan adanya rasa takut dan
gentar pada orang-orang kafir karena mereka
kepadnnu [tottmg ini] atau kmnu mengada-adaknn saj a
terhadap Allah? "). mempersekutukan Tuhan.

Ayat ini menjelaskan bahwa yang mengharrun- Menurut para mufasir, ayat ini memberi
kan rezeki Allah si pelaku mengada-ada ter- kabar gembira dan membesarkan hati orang-
hadap Allah. Demikian itu menunjukkan bahwa
orang yang berjihad agar tidak khawatir dalam
yang haram tidak dinamai rezeki. * Aftaniati Affan +
menghadapi orang-orang kafir. Allah akan
+]RU'B ( ) menimpakan rasa takut ke dalam jiwa orang-
Kala ru'b berasal dari kata kerja ra'aba - yar'abu
(L;; orang kafir itu untuk memenangkan orang-orang
- +ti ). Bentuk zashdar-nyaadalahra'ban
dan Muslim.
ru'ban (+3,V', ). Kata ru'b itu pada Timbul perbedaan penafsiran, apakah janji

mulanya berarti 'penuh'. Menurut fungsinya, Allah itu dikhususkan di dalam peristiwa Uhud
saja, ataukah berlaku umum. Ada yang ber-
kata kerja ra'aba - yar'abu dapat ditempatkan
sebagai kata kerja intransitif dan dapat pula pendapat bahwa janji itu tidak dikhususkan

transitif, yang berarti'penuh' atau'memenuhi'. pada peristiwa Uhud saja, tetapi kebanyakan

Selain itu, kata tersebut digunakan untuk mufasir berpendapat bahwa hal itu dikhususkan

maksud lain, yaitu dalam pengertian 'rasa pada peristiwa Uhud saja.

takut', sehingga di dalam bentuk intransitif, Di antara mufasir yang menyatakan bahwa

kata kerja itu berarti'takut' dan di dalam bentuk janji Allah itu hanya terjadi pada peristiwa
Uhud adalah Ar-Razi. Ia menyebutkan dua
transitif berarti 'menakuti', semakna dengan pendapat. Pertama, orang-orang kafir pada

mulanya berhasil mengalahkan orang-orang

Muslim, tetapi tanpa diketahui sebab-sebabnya
tiba-tiba mereka merasa takut dan lari tung-
gang-langgang. Dikisahkan bahwa karena rasa

837 Er.r sTKLoPEDTA Ar--QUn'nN

Rub

takut itu, Abu Sufyan melarikan diri ke gunung. jt\.#) ), .ot1 . tt:r_cU. '_t ?c'rl.\t J.
Kedu+ menyatakan bahwa ketika orang-orang
kafir itu menuju Mekah setelah berhasil me- ( U' tltitu ldrams m I nn y u' thihinna ahadnn min al - anbiy 6'
qabli, nushirtu bir-r a'b masirah sy ahr w a ju' ilat lil-ardh
ngalahkan lawan, di antara mereka mengatakan,
masjidan wa thahilran wa uhillat li al-ghan6'im wa
"Kami telah membunuh banyak orang Muslim, u' thitusy - sy af6' ah w a kdnan-nabiy y u yub' atsu il 6
tetapi kami tinggalkan mereka begitu saja;
padahal, kami dapat melakukan sesuatu ter- qaumihi khdshshah wa bu' itstu ilm-ndsi' frmmah).
hadap mereka. Mengapa kita tidak mendapat- " Aku diberi lima keutamaan y ang tidak diberikan Allah
kan apa-apa? Kalau begitu, marilah kita kembali
kepada smrang pun di antara para nabi sebelumku, y aitu
dan kita habisi saja seluruhnya!" Pendapat aku ditolong dengan munculnya rasa gentar (di hati
tersebut mendapat persetujuan bulat dari
lmom) sejauhperjalmtan sebulm, humi dijadikm masjid
rombongan kafir itu, tetapi pada saat itulah Allah
menurunkan rasa takut di hati mereka. dan suci untuklat, dihnlalknn pmnpasan bagiku, aku diberi

Al-Qurthubi berpendapat seperti pendapat syafaat, dan jika seorang nabi diutus khusus untuk
kaumnya saja maka aku diutus untuk seluruh umat
kedua di atas. Ia mengutip pendapat As-Suddi dan manusia." (HR. Bukhari dan Muslim).

lainnya yang menyatakan bahwa ketika Abu jelaslah bahwa hadits yang menyatakan
Sufyan dan orang-orang musyrik yang terlibat adanya pertolongan Allah berupa timbulnya
rasa takut di hati lawan, di dalam kalimatnushirtu
dalam Perang Uhud itu di dalam perjalanan
pulang menuju Mekah, tiba-tiba di tengah bir-ra'b (+L\t'1)di atasberlaku umum dan

perjalanan timbul penyesalan. Beberapa di antara tidak berlaku khusus untuk kasus Uhud saja.
mereka berkata, 'Alangkah bodoh kita semua ini.
Demikian halnya yang tersebut di dalam
Kita telah membunuh mereka sampai tak tersisa
kecuali mereka yang berhasil meloloskan diri dan QS. Al-Hasyr l59l:2bahwa Allah menimbulkan
rasa takut di dalam hati orang-orang kafir, yakni
kita biarkan mereka. Marilah kita kembali lagi dan kaum Yahudi dari Bani Nadhir, setelah mereka
merusak perjanjian damai dengan Nabi yang
kita habisi merekal" Maka, setelah mereka
telah disepakati bersama. Al-Qurthubi me-
bertekad bulat untuk kembali, Allah memasukkan nyebutkan bahwa pemuka kaum itu yang
bernama Ka'ab bin Al-Asyraf terbunuh di
rasa takut ke dalam hati mereka sehingga mereka
tangan Muhammad bin Maslamah, Abu Na'ilah
mengurungkan niat itu. (saudara sepersusuan Ka'ab), Abbad bin Bisyr,
Al-Haris bin Aus, dan Abu Abbas bin |abir.
Ibnu Katsir di dalam tafsirnya men- Karena itulah mereka menjadi gentar dan takut.

cantumkan sebuah riwayat Al-Aufi mengenai Yang tersebut di dalam QS. Al-Kahfi [18]:
QS. Ah'ImrAn [3]: 151 tersebut, Ibnu Abbas 18, mengisahkan keadaan ashhdbul kahf, ber-
berkata bahwa Allah menurunkan perasaan bunyi:

takut ke dalam hati Abu Sufyan, maka ia segera crt;', ;rrXi '>ti "rlli"5 "\$ "4 Gtli
kembali ke Mekah. Rasulullah bersabda, 'Abu
'i-b Jfi | ')*f\ 1;,ri; i"4 -{K't ";t:}si
Sufyan merasa berkecil hati menghadapi kalian.
63'e 4i 6G;i' 4'
Ia pulang dan Allah telah menurunkan rasa
(Wa tahsabuhum aiqizhan wa hum ruqitd wa
takut ke dalam hatinya."

Adapun pendapat yang menyatakan bah-

wa janji tersebut tidak hanya khusus pada
peristiwa Uhud, tampaknya merujuk sabda

Rasulullah bahwa munculnya perasaan gentar

di hati lawan itu merupakan salah satu ke-

utamaan yang dikaruniakan Allah kepadanya.
Diriwayatkan oleh |abir bin Abdillah bahwa
Rasulullah bersabda,

Kajian Kosakata 838

Rfilt R0h

nuqallibuhum dzdt al-y amin w a dzdt asy'sy imkl w a dalam QS. Sabil pal:D. Keduo rdha-yartrhu -
rauhan (g\, - C\i- - atj ) dan rdha - yardbu -
kalbuhum bfisithun dzir 6' aihi bil-washid lau iththala' t a rihan (U) - j- - Ct; ) yang jika diikuti subjek
Ct
'al aihim lau: all aita minhum fir dr sn w a I amuli' t a minhum al-yaum ( iSi = hari) berarti bahwa'pada hari itu
ru'bil. -banyak berembus angin'. Ketiga r6ha -yardbu
"Dan kamu mengira bahwa mereka di dalam keadaan rdhatan (;t., - Ct; - 6rj ) yang berarti 'berbau
harum', dan dari bentuk ini diperoleh kataraibdn
bangun berjaga; padahal, mereka itu tidur. Kami balik-
b alikkan m er ek a ke kan an dan ke kir i, s emen t ar a an i in g ( oU-, ) yang berarti 'tumbuh-tumbuhan yang
mereka mengujurkan kedua tanganny a di muka pintu berbau harum', seperti tersebut di dalam QS. Ar-

gua itu. I ikn kmnu meny aksiknn mueka, p asti kmnu alun RahmAn [55]: 12. luga, rdha - yarihu - raihan
berpaling dnri merekn smnbil melarikan diri dan pastilah (U"r-'C-;-- t\i) yang berarti 'berbau' atau

hatimu diprnuhi rasa takut terhadap merekn itu" 'diketahui baunya', dan dari bentuk ini didapat

Ada pendapat bahwa mata mereka tetap kata ar-rih ( drl) yang berarti 'bau', seperti
terbuka meskipun mereka dalam keadaan tidur,
sehingga orang yang melihat mengira mereka tersebut di dalam QS. Yffsuf l12l:94.
dalam keadaan terjaga. Mereka dikira tidak tidur Menurut Al-Ashfahani, rith merupakan
karena sering membalikkan tubuh seperti halnya
orang yang sedang berbaring. Menurut Ibnu nama induk dari nafs (jiwa). Artinya, nafs
Abbas, Allah membolak-balikkan mereka itu
agar tubuh mereka tidak termakan tanah. merupakan bagian dari rtth atau nafs merupakan

Pada ayat-ayat di atas, yakni QS. Ali'ImrAn species danrfihadalah genus. Di dalam pengertian
[3]: L51, QS. Al-AnfAl l8):12, QS. Al-AhzAb [33]:
26, dan QS. Al-Hasyr [59]: 2, kata ru'b selalu umum, kata rfih berarti unsur yang dengannya
dikaitkan dengan kata kerjaulfi, nulqr, dm qadzafa
serta kata keterangany' qulttb, yaltu bahwa rasa dapat terjadi hidup, gerak, usaha mencari yang
takut dan gentar itu dimasukkan oleh Allah ke
dalam hati mereka, yang menurut Ar-Razi, baik dan menghindari bahaya. Di dalam bahasa
karena hati merupakan "komandan" bagi jiwa
Inggris kata tersebut diartikan 'spirit', dan di
seseorang. Ayat-ayat di atas berbeda dengan dalam bahasa Indonesia diartikan 'roh' dan

yang tersebut dalam QS. Al-Kahfi [18]: L8, yang 'semangat'. Bentuk jamaknya adalah arwhh
bercerita tentang ashhibul kahf itu; kata ru'b pada
ayat tersebut tidak didahului dengan kata kerja (1.ri'i7.

dan keteran1an fr qulirb seperti ayat-ayat lain Muhammad Ismail Ibrahim di dalam

yang disebutkan. ", Aminullah Elhady tc Mu' j am juga menempatkan kata rfih sebagai kata

ROH ( C:i:t turunan dari kata rdha ( 1tt ). Menurutnya, rfih

Katartthmerupakan salah satu kata turunan dari adalah unsur yang menjadlkNrnafs (jiwa) dapat
akar kata rA','u)a:u), danha'. Dari akar kata tersebut
hidup. Artinya, ia merupakan salah satu
terbentuk kata kerja masa lampau, rhha ( Ctr).
kelengkapan makhluk berjiwa. Selain itu, kata
Kata kerja tersebut memunyai bentuk kata kerja
masa kini (fi'l mudhhri') daurr mashdar. Perbedaan tersebut dapat berarti 'wahyu' dan 'malaikat'.
bentuk mudhdri' dan mashdar itu berakibat pada
Kata rirh di dalam bentuk gendernya dapat
perbedaan makna.
digunakan untuk mudzakkar (maskulin) atau
Perbedaan bentuk itu, pertama, rkha - mu'annats (feminin). Ibnu Manzhur di dalam
yarilbu - rawAhan (LL'r- U:;-- gr, ) yang ber-
Lisdnul-' Ar ab, menyebutkan bahwa rfihbermalcna
arti 'pergi pada waktu petang', digunakan di
nafs (jiwa), dan ia mengutip pendapat Abu Bakr

bin Al-Anbari bahwa rithdxrnafsitu satu, hanya

saia rfihadalah mudzakkar, sedangkan nafs adalah

mu'annats. Menurutnya, rfih adalah sesuatu yang

memungkinkan jiwa hidup. Abu As-Su'ud di

dalam tafsirnya juga berpendapat demikian,

yaifi rfih adalah pengatur tubuh dan pangkal

hidup manusia.

Di dalam Al-Qur'an, kata rilhmengandung

839 ENsrt<L.oprint.q AL.-Qr-rn'nN

Ruh

banyak pengertian. Di antaranya adalah roh dengmr dhamir kepemilikan (posesif ) untuk orang

ciptaan Allah yang ditiupkan ke dalam tubuh e\3.rpertama tun ggal, min rfrm ( ) di dalam QS.

manusia; ada yang berarti 'wahyu'; oleh karena Al-Hijr l15l:29 dan QS. ShAd [38]: 72; orang

itu, Al-Qur'an dapat juga disebut rfih. Adapula pertama jam *, min rilbin6(tti', 'a ) di dalam QS.

yang berarti'malaikat'. Al-AnbiyA' l21l:91, dan At-Tahrim [66]: 12; dan

Katarfihdi dalam Al-Qur'an disebutkan 21 orang ketiga tunggal, min rfihihi ( +':'; iy.) di

kali. Empat di antaranya dalam kata majemuk dalam QS. As-Sajadah [32]: 9.

rfibul-qudus ( tpt L'sl.,); tutukali dalam kata ar- Adapun ayat-ayat yang menyebutkan kata
rithul-amin ( ;!l Z:')r); dan dengan kata rilh
rfihul-qudus adalah QS. Al-Baqarah l2l:87 dan253,
selebihnya sebanyak 16 kali.
QS. Al-Mflidah [5]: 110, dan QS. An-Nahl [16]:
Pengertian katarilhyaorrg terdapat di dalam
102, sertaar-rfihul-amin di dalam QS. Asy-Syu'arfl

Al-Qur'an harus dipahami sesuai dengan 126l:193.

konteksnya, atau sebagaimana dijelaskan oleh Rilhul-qudus oleh kebanyakan mufasir

ayat. Banyak ayat yang menyebutkan bahwa diartikan sebagai jibril. Namun, sebagian

pada dasarnya rith yang ada pada manusia lainnya menyatakan bahwa rAhul-qudus adalah
roh suci yang diberikan Allah kepada Nabi Isa
adalah rfih ciptaan Allah yang ditiupkan, untuk meneguhkannya, sebagaimana tersebut di

misalnya dalam QS. Al-I{ijr llil: 29, QS. As-

Sajadah l32l:9, dan QS. ShAd [38]: 72. dalam tiga ayat (QS. Al-Baqarah [2]: 87 dmr253,
kata rfih yang berarti wahyu terdapat di QS. Al-Ma'idah [5]: 110) dengan kata ayyadndhu

dalam QS. An-Nahl 11,61: 2, Yunazzilul'mald' ikata ( ;ul1 ) dan ayyadtuka ( gfil ). Meskipun de-

:,bir-ruh min amrih ( -,ti Cili':i<i-.i.fr lfi = Dia mikian, mereka tidak membatasi roh suci itu
khusus untuk Nabi Isa tetapi juga untuk nabi-
[Allah] menurunkan malaikat dengan mem-
bawa rilh dari sisi-Nya), yakni bahwa rfihyang nabi lain, bahkan untuk orang-orang beriman.

dibawa oleh para malaikat itu adalah wahyu Ibnu Taimiyah menandaskan pendapat demikian

dariAllah, yang dijelaskan dengan katamin amrih. ini dengan mengutip sebuah doa Nabi yang

Menurut Al-Qurthubi, wahyu dinamakan rith diucapkan untuk Hasan bin TsAbit, sebagaimana
diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari
karena dengan itu manusia dapat hidup dan

bangkit dari kekafiran, sebagaimana badan Abu Hurairah, " Alllhumma ayyidhu bi rithil-qudus"

hidup dengan nyawa. (,rJiir Cril$ ft-tr =va Allah, teguhkanlah ia

Kala rfih yang berarti 'malaikat ]ibril', dengan roh suci).

seperti tersebut di dalam QS. Al-Qadr [97]:4, Selain itu, di dalam penjelasannya me-

Tan azzalul -m al 6' ikatu w ar - rfihu fihd b i - i dzni r abb ihim ngenai rLhul-qudus di dalam QS. An-Nahl [16]:
L02, tampaknya Ibnu Taimiyah memahami kata
( et glb W ifliii<rr;ji tfi = Pada malam [al-
tersebut sebagai |ibril, dan sama dengan kata
qadrl itu para malaikat dan |ibril turun dengan ar-rfihul-amin berarti'roh yang terpercaya' di

izin Tuhannya). dalam QS. Asy-Syu'ard' 126l:193 dan 194, yang

Selain itu, beberapa ayat menyebutkan dijelaskan dengan membawakan QS. Al-
Baqarah [2]: 97. Akan tetapi, pendapat lain
bahwa rLhyang dimaksud di dalam Al-Qur'an
menyatakan bahwa rLhul-qudus yang tersebut
berasal dari sisi-Nya, yang dijelaskan dengan
kataminhu (4 fuit ) di dalam QS. An-Nis6l [4]: di dalam QS. Al-Ma'idah [5]: 110 itu justru
17L dan QS. Al-MujAdilah [58]: 22; dengan kata bukan |ibril, melainkan mukjizat. Konteksnya
. { .,
;lmin mnrihi (,"i 7 j-1 ) di dalam QS. An-Nahl [16] : berkait dengan pembicaraan bahwa dengan rfih
U
itu Nabi Isa dapat berbicara dengan bayi,
2 dan QS. GhAfir [40]: L5; dengan katamin amrinh
(uti G membuat burung hidup dari tanah liat, me-
6)3) di dalam QS. Asy-SyurA,l42l: 52;
deirgan
kata min amri rabbi ( jt ;f CLll ai

dalam QS. Al-IsrA' llTl:85; serta disebutkan nyembuhkan orang sakit, serta menghidupkan

Kajian Kosakata 840

Rnh Rul'ramA'

orang yang telah mati. kan bahwa yang ditanyakan itu adalah apakah
rih itu diciptakan sebagai sesuatu yan g muhdats
Abdullah Yusuf Ali menjelaskan bahwa (baru) atau tidak. Maka, jawaban yang di-
berikan adalah sebagaimana dinyatakan oleh
rtthul-qudus(roh suci, theholy spirit) di dalam Islam wahyu. Di dalam uraian Ath-Thabarsi dan Ar-

bukanlah "oknum ketiga di dalam Trinitas" Razi, kata ar-rfih pada jawaban yang berbunyi,

sebagaimana keyakinan Kristiani, melainkan Ar-rfibu min amri rabbi ( G_, ;f A Lr')t ) dapat

malaikat fibril yang senantiasa melayani dan berarti 'roh yang ada pada tubuh manusia',
sebagaimana pendapat Ibnu Abbas dan lain-
melindungi Nabi Isa dari tipu muslihat musuh- nya. Kata itu dapat juga berarti 'libril' , sebagai-
musuhnya. Tidak ada satu pun ayat Al-Qur'an
mana pendapat Al-Hasan dan Qatadah. Selain
yang menyatakan peringkat tersendiri kepada itu, dapat juga berarti 'malaikat', sebagaimana
Nabi Isa melebihi nabi-nabi lain, meskipun riwayat Ali. Pengertian lain dari kata tersebut
beliau memunyai keistimewaan tersendiri di adalah 'Nabi Isa' yang juga dinamai ar-rilh.

antara utusan-utusan Allah. Kemungkinan lain, bahwa yang dimaksud
Meskipun demikian, untuk mengetahui dengan rtth itu adalah Al-Qur'an'. Orang-orang

hakikat rfih, ada rambu-rambu yang patut musyrik menanyakan bagaimana malaikat
menyampaikan Al-Qur'an itu kepada Nabi
dipahami bahwa ia berada pada wilayah urusan Muhammad dan bagaimana pula ia dapat
menjadi mukjizat. Maka jawaban tersebut
Tuhan, sebagaimana dinyatakan di dalam QS.
menjelaskan bahwa yang mengetahui persoalan-
Al-IsrA' l17l: 85, Wa y,as' altrnakn' anir-rtth qulir-rAhu persoalan tersebut hanya Allah.

n aix;:minamrirabbi(;t;\ b tt!, #"rtj, ec Aminullah Elhady te

= Mereka bertanya kepadamri [Muhammad] RUHAMA' ( *JL,;I
mengenai roh. Katakanlah bahwa roh itu ter-
Kata rubam6' di dalam AlQur'an disebut satu kali,
masuk urusan Tuhanku). yakni pada QS. Al-Fath [a$: 29. Ayat tersebut
berbunyi,
Mengenai ayat di atas, beberapa mufasir
ii;j )G<i & ttVi ;^; 'u-;{fii " $i J;", i:}
dalam uraiannya mengemukakan bahwa ada 6,*i,4i G #:tk:" 6i k:-Cj1#
riwayat yang menyebutkan latar belakangnya.
Diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud, Ibnu Abbas, (Muhmnmadunrasillulldhiwalladzinadrnmtfi asyiddfr 'u
dan lainnya, bahwa ada sekelompok orang 'alal kuffdri rubamd'u bainahum tardhum rukka'an

Yahudi bertanya tentang rtthyangada di dalam sujj adan y abtaghirna fadhl an minalldhi w a ridhwdnh).
" Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang
tubuh manusia. Riwayat lain menyebutkan
bahwa orang-orang Yahudi meminta orang- yangbersama dengan dia adalahkeras terhadap orang-

orang kafir Quraisy untuk menanyakan tiga hal orang knfir, tetapi buknsih sayang sesama merekn, kamu

kepada Nabi Muhammad, yakni tentang lihat mereka rukuk dan sujud mmcari knrunia Allah dnn

ashhdbul kahf, Dzulqarnain, dan rfih. Menurut knidhaan-Nya."
mereka, jika dua dari pertanyaan itu dijawab
dan satu tidak dijawab, itu berarti ia adalah Kata rubamd' berasal dari kata kerja rabima

seorang nabi. Nabi tahu bahwa pertanyaan ter- (et) dan merupakan bentuk ja-ak dafi rahim
sebut bukan untuk memperoleh pengetahuan, ( fri). Adapun katarabim di dalam Al-Qur'an,

melainkan timbul karena kecongkakan mereka selain terdapat pada setiap basmalah (pembuka
pada setiap surah), disebut 96 kali;95 di antara-
kepada Nabi. ]ika pertanyaan itu dijawab, akan nya menunjukkan sifat Allah yang merupakan
bertambah kesombongan mereka sehingga
beliau tetap tidak memberi jawaban, kecuali

setelah mendapat informasi wahyu yang
menjelaskan tentang ashhhbul kahf dan Dzul
Qarnain, sehingga turun wahyu yang tersebut

pada QS. Al-IsrA' [17]: 85 itu.
Mengenai rilhitu, riwayat lain menyebut-

841 ENsixr-opnora Ar--Qun'aN


Click to View FlipBook Version