The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Kristoforus Ivan PW, 2020-01-02 22:43:04

Warta Hortusmed Edisi 1 2019

Warta Hortusmed Edisi 1 2019

Assalamualaikum wr. wb. POJOK REDAKSI
Salam sehat dan bugar dengan jamu
Pembaca yang kami hormat,
Menyongsong perjalanan tahun 2019 yang penuh tekad dan semangat ini Balai Besar
Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional terus melakukan berbagai
program dan kegiatan dalam penelitian dan pengembangan yang mendukung program
kesehatan terutama pada bidang tanaman obat dan obat tradisional.
Sejalan dengan semangat tersebut, Warta HortusMed edisi kali ini mengusung tentang
peningkatan status gizi masyarakat dan kaitannya dengan stunting. Seperti yang diketahui,
stunting masih menjadi pokok permasalahan kesehatan di Indonesia dan mendapat perhatian
oleh Presiden Jokowi. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 yang dilakukan oleh Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan menunjukkan penurunan angka stunting dari
37,2 % (data Riskesdas 2013) menjadi 30,8 %. Meski tren stunting mengalami penurunan,
hal tersebut masih berada di bawah rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yaitu
prevalensinya harus kurang dari 20%. Oleh sebab itu, hal ini perlu mendapat perhatian lebih
serta langkah cepat penanganan dari pemerintah.
Selanjutnya kami ajak pembaca untuk mengenal sosok, yang kali ini menampilkan Kepala
Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat, Badan Litbang Kesehatan,
Kementerian Kesehatan RI. Kepala Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat ini berbicara
banyak tentang upaya peningkatan gizi di Indonesia serta kegiatan-kegiatan riset yang ada di
Puslitbang tersebut. Serta wawancara kami dengan Ketua Persatuan Ahli Gizi (Persagi) Jawa
Tengah tentang implementasi program terkait dengan gizi. Tidak ketinggalan juga rubrik
resep kita kali ini yang mengulas tentang cara membuat makanan dari daun kelor.
Melalui edisi ini, besar harapan kami kepada semua mitra dan jejaring baik dari akademisi,
pemerintah, stake holder, dunia usaha serta komunitas masyarakat memperoleh informasi
mengenai apa saja yang telah dihasilkan oleh B2P2TOOT serta bersama-sama dalam upaya
untuk melestarikan, membudidayakan dan menjadikan jamu sebagai tuan rumah di negeri
sendiri dan tamu terhormat di negeri lain
Redaksi mengajak para pembaca dimanapun berada untuk berpartisipasi mengambil bagian
dalam majalah ini dengan mengirimkan tulisan-tulisan seputar kesehatan, pelayananan
kesehatan tradisional dan tanaman obat dan obat tradisional.
Bravo Jamu
Wassalamualaikum wr wb.

Kepala B2P2TOOT
Akhmad Saikhu

Warta HortusMed Edisi 1 2019 1

Susunan Redaksi: DAFTAR ISI
Pengarah
Kepala B2P2TOOT 1 POJOK
Pemimpin Redaksi REDAKSI
Nita Supriyati
Redaktur 2 DAFTAR
Tri Widayat ISI
Kristoforus Ivan PW
Layout dan Grafis 3 TOPIK
Antonius Febrian Pulung UTAMA
Sekretariat
Hanida Ila Ayu Fattureni 11 SOSOK
Redaksi Bidang 15 TANAMAN OBAT &
Program,Kerjasama
dan Jaringan Informasi OBAT TRADISIONAL
Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Tanaman 19 OPINIKU
Obat dan obat tradisional 26 SERBA -
Jl.Raya Lawu No.11
Tawangmangu Karanganyar SERBI
Jawa Tengah 57792
Telp.0271-697010 31 SEPUTAR
Fax.0271-697451 KESEHATAN

2 Warta HortusMed Edisi 1 2019 34 MOTIVASI
36 TRAVEL
39 B2P2TOOT

TERKINI

42 RESEP KITA
43 SURAT

PEMBACA

44 TTS/KUIS

Wawancara Dengan Kepala Pusat Litbang Upaya TOPIK UTAMA

Kesehatan Masyarakat, Badan Litbangkes, Kemenkes RI

Ir. Doddy Izwardy, MA

1 Seberapa penting masalah stunting untuk di tangani ? bagimana dampaknya ?

Stunting (pendek) yaitu kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan
gizi kronis sehingga anak lebih pendek untuk usianya (tinggi badan anak yang kurang
dari standar tinggi badan anak seusianya).
Stunting merupakan salah satu permasalahan gizi utama selain underweight (gizi
buruk-kurang) dan wasting (kurus). Meskipun dalam 5 tahun terakhir ini (2013-2018)
permasalahan stunting di Indonesia sudah menunjukkan penurunan sebesar 6,4%
(37,2% --> 30,8%) tetapi angka tersebut tergolong masih cukup tinggi dan masih
menjadi masalah kesehatan masyarakat-> batasan WHO < 20%
Dampak dari stunting bisa terjadi dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Dampak jangka pendek adalah terganggunya perkembangan pembentukan otak
janin, gangguan pertumbuhan janin (IUGR) dan gangguan program metabolic
Dampak jangka panjang antara lain menurunnya kemampuan kognitif dan prestasi
belajar, menurunnya kekebalan tubuh sehingga mudah sakit, tinggi badan yang tidak
optimal-> stunting dan tingginya risiko munculnya penyakit diabetes, kegemukan,
penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker, stroke, serta disabilitas di usia
dewasa. Kesemuanya itu akan menurunkan kualitas sumber daya manusia Indonesia,
produktifitas, dan daya saing bangsa.
Lebih jauh lagi dapat menimbulkan kerugian ekonomi negara sebesar 2-3 persen dari
Produk Domestik Bruto (PDB)-> 300 triliun per tahun.
Oleh karena risiko dan dampak yang ditimbulkannya baik dalam waktu pendek
maupun panjang, stunting sangat penting untuk ditangani, utamanya pencegahan
agar kualitas sumberdaya manusia produktifitas dan daya saing bangsa dapat
meningkat dan sejajar ataupun lebih baik dari negara-negara lainnya.

2 Riset tentang gizi yang telah dilakukan oleh Puslitbang UKM mengidentifikasi hal apa
saja dalam kasus stunting ? (Program, kegiatan yang dilakukan untuk permasalahan
tersebut, progressnya, evaluasi dan pengawasannya seperti apa, keberhasilan
programserta kendala dan masalah yang dihadapi)

• Riset Kampung Gizi (2018) -> Riset ini merupakan suatu operasional riset

yang bertujuan untuk megembangkan suatu model intervensi dalam upaya
penanggulangan stunting melalui integrasi lintas sektor -> “Kampung Gizi”
Konsep dari “Kampung Gizi” sendiri sebenarnya adalah merupakan
suatu Gerakan yang melibatkan integrasi lintas sektor dan peran

Warta HortusMed Edisi 1 2019 3

serta masyarakat dalam upaya penanggulangan masalah stunting.
Pada Riset ini diawali dengan penggalian permasalahan baik di sektor
kesehatan maupun sektor lain diluar kesehatan mulai dari tingkat pusat,
Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Tasikmalaya dan pada 5 desa terpilih.
Selanjutnya dilakukan intervensi pada tiap level (kabupaten, kecamatan dan
desa) dengan melakukan pendampingan di setiap level agar terjadi koordinasi
dan kerjasama antar sektor sehingga terjadi konvergensi dalam upaya
penanggulangan masalah stunting. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah
sosialisasi,analisis situasi di masing-masingsektor,diseminasi,komitmen bersama
dalam penentuan lokus dan sasaran dan rencana intervensi -> intervensi gizi
spesifik (sektor kesehatan) dan intervensi gizi sensitif (sektor di luar kesehatan).
Langkah-langkah kegiatan di setiap level :

• Di level kabupaten dilakukan koordinasi/rembug stunting yang

mengundang semua OPD terkait. Dilakukan juga penggalangan dan
komitmen bersama untuk menanggulangi stunting sesuai kewenangan
tiap OPD terkait, hingga rencana pembentukan Tim Koordinasi
Penaggulangan Stunting yang dikuatkan oleh SK Bupati Tasikmalaya. Tim
ini nantinya akan menyusun rencana penanggulangan stunting dari tiap
OPD.

• Di level kecamatan juga dilakukan sosialisasi dan penggalangan komitmen

dan pembentukan tim penanggulangan stunting yang di perkuat SK Tk.
Kecamatan yang dimotori oleh Camat.

• Di level desa juga dilakukan sosialisasi dan penggalangan komitmen

dan pembentukan tim penanggulangan stunting yang di perkuat SK
Tk. Desa yang dimotori oleh Kepala Desa. Diawali dengan penggalian
permasalahan pada keluarga yang memiliki balita (300 balita).
Selanjutnya dilakukan pertemuan SMD (survei mawas diri) di tingkat
desa yang mengundang stakeholder tingkat desa untuk mendapatkan
permasalahan-permasalahan utama yang ada di desa yang terkait
stunting. Selanjutnya dilakukan MMD (musyawarah masyarakat desa)
untuk menetapkan komitmen bersama upaya yang akan dilakukan desa
untuk menanggulangi stunting. Ditingkat desa, pada keluarga stunting
dibentuk kelompok yang diberikan bantuan bibit sayuran dan ternak/
ikan untuk pemenuhan gizi keluarga dan kalau bisa akhirnya menambah
pendapatan keluarga.

• Studi Evaluasi Program Percepatan Penanggulangan Stunting (2019) ->

studi ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan program percepatan
peananggulangan stunting pada kabupaten prioritas mulai dari input,
proses dan output. Dilakukan pada 13 kabupaten dari 100 kabupaten
prioritas. Evaluasi dilakukan berjenjang mulai dari tingkat kementrian,
provinsi, kabupaten, kecamatan sampai tingkat desa. Di tingkat desa dilihat

4 Warta HortusMed Edisi 1 2019

pada desa lokus stunting dan non lokus stunting sebagai pembanding.
Penggalian informasi dilakukan secara kualitatif maupun kuantitatif.
Secara kualitatif melalui wawancara mendalam maupun diskusi kelompok,
secara kuantitatif dengan cara wawancara kuesioner terstruktur.
Wawancara dengan kuesioner dilakukan pada 90 keluarga yang memiliki
balita (pertanyaan rumahtangga, riwayat kehamilan dan rimayat
pengasuhan balita serta pengukuran berat dan tinggi badan anak balita).
Pada berbagai tingkat dilihat upaya apa yang direncanakan dan telah
dilaksanakan sesuai kewenangan tiap instansi serta sampai sejauh mana
konvergensi lintas program dan OPD dilaksanakan (baik spesifik maupun sensitif).
Akan dilihat pelaksanaan yang dilakukan berdasarkan indikator input – proses
– output.

• Studi Status Gizi Balita Indonesia (2019) -> studi ini bertujuan untuk melihat

status gizi pada anak balita di Indonesia (HAZ, WAZ dan WHZ). Datanya
merepresentasikan di tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota. Studi
ini merupakan integrasi antara Balitbangkes dan BPS. Data yang dihasilkan
dari SSGBI adalah untuk mengevaluasi sejauh mana dampak dari intervensi
yang telah dilakukan oleh pemerintah terhadap penanggulangan stunting
di Indonesia, di Sektor Kesehatan mauapun di luar kesehatan -> 5 Pilar
Penanggulangan Stunting :

1. Komitmen dan visi pimpinan
2. Kampanye nasional berfokus pada pemahaman, perubahan perilaku,

komitmen politik dan akuntabilitas
3. Konvergensi, koordinasi dan konsolidasi program nasional, daerah, dan

masyarakat
4. Mendorong kebijakan “Nutritional Food Security”
5. Pemantauan dan evaluasi

3 Hasil dan Follow up riset tersebut
Sesuai dengan visi Badan Litbangkes adalah sebagai lokomotif penelitian, pengawal
kebijakan dan Legitimator program pembangunan kesehatan berbasis bukti maka
diharapkan hasil-hasil riset tersebut diharapkan dapat memberikan rekomendasi
kepada pemerintah terhadap Kebijakan Pencegahan dan penanganan stunting di
Indonesia.
Riset Kampung Gizi sudah selesai dilaksanakan dan akan di evaluasi (follow up)
keberadaannya pada penelitian tahun depan (2020).
Studi Status Gizi Balita Indonesia dan Studi Evaluasi Program Percepatan
Penanggulangan Stunting sudah selesai dalam proses pengumpulan data dan
sekarang dalam proses analisis -> masukan kepada pemerintah dalam rangka
mengevaluasi pelaksanaan penanggulangan stunting di Indonesia

Warta HortusMed Edisi 1 2019 5

4 Hal yang harus dilakukan untuk penurunan angka stunting
Perlu adanya komitmen yang kuat dari Pemerintah Pusat dan Daerah dalam
pelaksanaan 5 Pilar Penanggulangan Stunting. Selain itu juga perlu adanya
penguatan peran serta masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat dalam upaya
pencegahan stunting terutama dalam melakukan intervensi pada masa 1000 Hari
Pertama Kehidupan (HPK).

5 Harapan untuk pembangunan SDM yang unggul yang terpenuhi gizi yang baik
Untuk Pembangunan SDM yang unggul maka diperlukan SDM Berkualitas -> SDM
yang sehat dan Bergizi -> Komitmen dari Pemerintah, baik Pusat dan Daerah serta
seluruh lapisan masyarakat agar (baik secara kelembagaan maupun individu),
agar terpenuhi kecukupan gizi dan kesehatan anak, remaja, WUS dan ibu hamil
->melahirkan anak sehat dan tidak kurang gizi.

6 Pesan untuk masyarakat untuk mengatasi permasalahan gizi
Gizi adalah investasi masa depan. Gizi yang baik pada anak sejak dalam kandungan
akan berpengaruh pada kemampuan dan produktifitas anak di masa dewasa.
Permasalahn gizi bisa diatasi jika melalui pendekatan melalui Keluarga Sadar Gizi
(KADARZI). Dimana suatu keluarga mampu mengenal, mencegah dan mengatasi
masalah gizi setiap anggotanya dengan berperilaku gizi yang baik yang dicirikan
minimal dengan: a. Menimbang berat badan secara teratur. b. Memberikan Air Susu
Ibu (ASI) saja kepada bayi sejak lahir sampai umur enam bulan (ASI eksklusif). c.
Makan beraneka ragam. d. Menggunakan garam beryodium. e. Minum suplemen
gizi sesuai anjuran.
Untuk mewujudkan perilaku KADARZI, sejumlah aspek perlu dicermati. Aspek
ini berada di semua tingkatan yang mencakup 1) tingkat keluarga, 2) tingkat
masyarakat, 3) tingkat pelayanan kesehatan, dan 4) tingkat pemerintah. Di tingkat
keluarga, aspek tersebut adalah i) pengetahuan dan keterampilan keluarga dan ii)
kepercayaan, nilai dan norma yang berlaku. Sementara, di tingkat masyarakat yang
perlu diperhatikan sebagai faktor pendukung perubahan perilaku keluarga, adalah
i) norma yang berkembang di masyarakat dan ii) dukungan pemangku kepentingan
(stakeholders) yang mencakup eksekutif, legislatif, tokoh agama/masyarakat, LSM,
ormas, media massa, sektor swasta dan donor. Di tingkat pelayanan kesehatan
mencakup pelayanan preventif dan promotif. Di tingkat pemerintahan mencakup
adanya kebijakan pemerintah yang mendukung dan pelaksanaan kebijakan yang
dapat dipertanggungjawabkan.

6 Warta HortusMed Edisi 1 2019

Wawancara Dengan Ketua Persatuan Ahli Gizi Indonesia
(Persagi) Jawa Tengah

Bambang Supangkat, SKM, M.Si

1 Apakah tugas pokok dan fungsi PERSAGI
• Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan gizi
• Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang gizi dan bidang lain
yang terkait
• Membina dan mengembangkan kemampuan profesional anggota

2 Adakah program dari pemerintah untuk mencegah stunting yang telah berhasil
dilakukan/diimplementasikan ke masyarakat
• Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk ibu hamil dan anak balita
• Pemberian Tablet Tambah Darah
• Program Sanitasi berbasis lingkungan , khusus untuk desa prevalensi stunting
tinggi
• Luncuran Dana Desa yang diperuntukan untuk jamban keluarga

3 Kiprah/peran PERSAGI dalam mendukung program pemerintah (Kemenkes) dalam
upaya pencegahan stunting seperti apa

Persatuan ahli gizi Indonesia (PERSAGI) Jawa Tengah meningkatkan kapasitas para
ahli gizi di wilayah dalam apasitasnya meningkatkan peran dalam mendukung
program pemerintah mempercepat penanganan stunting, melakukan bakti sosial di
acara Car Free Day dalam rangka sosalisasi stunting di masing masing DPC

4 Permasalahan apakah yang ditemui di lapangan
Kendala di lapangan akurasi pengukuran bayi stunting masih dipertanyakan, karena
cara pengukuran dan penimbangan yang tidak dilakukan oleh ahlinya,
Agar data pengukuran berat dan tinggi bayi akurat, pengukuran haruslah dilakukan
oleh tenaga ahli atau kader yang sudah dilatih oleh tenaga ahli gizi yang tersertifikasi.

5 Bagaimana koordinasi PERSAGI dengan Pemerintah
Selama ini dengan Pemerintah Jawa Tengah baik dengan Dinas Kesehatan maupun
Dinas lain bagus dan harmonis, hal ini selalu mendapatkan undangan lintas sektor
apabila membicarakan tekait dengan gizi masyarakat

6 Di Jawa Tengah daerah mana yang terbaik / inovasi dalam hal implementasi program
gizi
Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Klaten, Kabupaten Brebes

7 Apakah PERSAGI pernah membahas peran jamu dalam hal ini sebagai makanan
fungsional
Secara khusus membicarakan jamu sebagai makanan funsional belum pernah

Warta HortusMed Edisi 1 2019 7

Dukungan Jamu untuk Gizi yang Lebih Baik

Oleh: Enggar Wijayanti, S.Gz (Peneliti B2P2TOOT)

Gizi merupakan investasi masa depan bangsa pada 1000 hari pertama kehidupan namun
(Izwardy, 2019). Pemenuhan gizi yang baik baru terlihat setelah anak berusia 2 tahun.
sejak dalam kandungan akan berpengaruh Indikator yang digunakan dalam penentuan
terhadap kemampuan dan produktivitas stunting adalah tinggi badan anak menurut
anak di masa dewasa. Hingga saat ini umur (TB/U). Data Riskesdas 2018
permasalahan yang berkaitan dengan gizi disebutkan bahwa prevalensi anak berumur
seperti gizi buruk-kurang (underweight), di bawah lima tahun (balita) yang mengalami
kurus (wasting), stunting, obesitas, serta stunting sebesar 30,8%, sedangkan pada
anemia masih menjadi masalah kesehatan anak berumur di bawah dua tahun (baduta)
utama di Indonesia. Permasalahan gizi 29,9%. Angka stunting balita tertinggi
tersebut apabila tidak tertangani dengan berada di Provinsi NTT pada balita (42,6%),
baik akan berdampak pada penurunan sedangkan pada baduta angka tertinggi
kualitas sumber daya manusia, penurunan dimiliki oleh Provinsi Aceh (37,9%). Angka
produktivitas kerja, bahkan risiko kesehatan ini masih jauh lebih tinggi dibandingkan
yang dapat meningkatkan angka kesakitan RPJMN yang menargetkan penurunan
serta berdampak pada peningkatan stunting (pendek dan sangat pendek) hingga
pembiayaan kesehatan oleh negara. 28% pada anak bawah dua tahun. Meskipun
Berdasarkan data hasil Riset Kesehatan dalam lima tahun terakhir yakni sejak tahun
Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan 2013 hingga 2018 telah terjadi penurunan
angka proporsi status balita yang mengalami stunting dari 37,2% menjadi 30,8%. Namun
gizi buruk dan gizi kurang sebesar 17,7 penurunan tersebut masih lebih tinggi
%. Angka ini masih sedikit lebih tinggi bila dibandingkan dengan rekomendasi
bila dibandingkan dengan target Rencana organisasi kesehatan dunia (WHO) dimana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional prevalensinya harus kurang dari 20%.
(RPJMN) 2019 yakni sebesar 17%. Di Menurut penelitian, permasalahan gizi pada
Indonesia, provinsi Nusa Tenggara Timur anak-anak dan dewasa merupakan proses
(NTT) proporsi balita yang mengalami kumulatif yang terjadi sejak kehamilan,
gizi buruk dan gizi kurang melebihi angka masa kanak-kanak dan sepanjang siklus
nasional yakni 29,5%. Gizi buruk dan gizi kehidupan. Pemenuhan asupan gizi yang
kurang pada anak menggambarkan kondisi cukup dan memastikan kondisi kesehatan
gizi terkini karena berdasarkan indikator dengan baik sejak dalam masa remaja,
berat badan saat ini menurut umur (BB/U). selama masa kehamilan, saat menyusui
Stunting merupakan kondisi dimana tinggi serta pada 1000 hari pertama kehidupan
badan anak kurang berdasarkan umur atau (sejak anak berada dalam kandungan hingga
atau lebih pendek dibandingkan dengan anak berusia 2 tahun) penting dilakukan
anak seusianya. Stunting merupakan akibat dalam upaya mengatasi permasalahan gizi
dari kekurangan gizi kronis yang terjadi di Indonesia. Komitmen pemerintah dalam
sejak bayi berada di dalam kandungan, dan mengatasi permasalahan gizi di Indonesia

8 Warta HortusMed Edisi 1 2019

terus dilakukan termasuk pelibatan lintas katuk, daun bangun-bangun dan daun
sektor. Dalam rangka mewujudkan misi pepaya yang berkhasiat mampu menaikkan
nasional “Mewujudkan bangsa yang berdaya volume ASI dan meningkatkan berat badan
saing”, pemerintah mengeluarkan UU No.17 bayi.
tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Di tahun yang sama juga dilakukan
Jangka Penjang Nasional (RPJPN) 2005- penelitian terhadap jamu untuk mengatasi
2025. Untuk mewujudkan misi tersebut, anemia. Kejadian anemia pada wanita usia
perlu adanya upaya-upaya yang bertujuan subur merupakan salah satu permasalahan
untuk meningkatkan kualitas sumber gizi di Indonesia dimana angka
daya manusianya, termasuk diantaranya prevalensinya masih tinggi. Data Riskesdas
mengatasi permasalahan di bidang gizi. Salah 2013 menyebutkan bahwa prosentase
satu upaya pencegahan dan penanganan anemia pada wanita usia 15-44 tahun
terhadap masalah gizi yang dilakukan oleh sebesar 35,3%, sedangkan berdasarkan
Kementerian Kesehatan melalui Balai Besar data Riskesdas 2018 disebutkan angka
Penelitian dan Pengembangan Tanaman proporsi anemia pada ibu hamil sebesar
Obat dan Obat Tradisional adalah melakukan 48,9%. Anemia pada wanita usia subur
penelitian tanaman obat (Jamu) yang dapat berdampak pada risiko melahirkan
digunakan untuk pelancar Air Susu Ibu (ASI) anak dengan berat badan rendah dimana
dan anemia. Penelitian jamu untuk pelancar nantinya dapat menjadi salah satu faktor
ASI telah dilakukan dengan melibatkan risiko terjadinya stunting pada tahapan usia
jejaring dokter Saintifikasi Jamu di seluruh selanjutnya, selain itu anemia juga dapat
wilayah Indonesia. Hasil dari penelitian meningkatkan risiko kematian pada ibu dan
terhadap ramuan jamu tersebut diharapkan bayi yang dilahirkan. Ramuan jamu untuk
juga masyarakat nantinya dapat melakukan anemia terdiri dari daun tapak liman, daun
asuhan secara mandiri di lingkungan tempat bayam merah, rimpang temulawak telah
tinggalnya masing-masing. Menurut pusat terbukti berkhasiat dapat meningkatkan
data dan informasi (Pusdatin) Kementerian kadar hemoglobin (Hb), meningkatkan
Kesehatan RI, prosentase bayi yang ukuran atau volume eritrosit pada subjek
memperoleh ASI eksklusif tahun 2018 penderita anemia. Pemberian jamu untuk
mencapai 65,16%. Pemberian ASI eksklusif anemia ini diharapkan dapat mengurangi
memberikan banyak manfaat karena selain prevalensi anemia pada wanita usia subur.
biayanya murah, ASI mengandung nutrisi Permasalahan gizi lainnya yang ada di
yang lengkap sesuai kebutuhan bayi, dapat Indonesia adalah obesitas. Data Riskesdas
memberikan perlindungan terhadap infeksi disebutkan bahwai proporsi obesitas
termasuk diare, infeksi saluran pernafasan, pada dewasa berusia lebih dari 18 tahun
mencegah kegemukan atau obesitas, serta meningkat dari 14,8% tahun 2013 menjadi
banyak manfaat lainya yang diperoleh 21,8% pada 2018. Balai Besar Penelitian
baik bagi ibu maupun bayinya. Dengan dan Pengembangan Tanaman Obat dan
adanya jamu pelancar ASI diharapkan dapat Obat Tradisional Tawangmangu juga telah
menambah dukungan terhadap pemberian melakukan penelitian terhadap ramuan
ASI ekslusif pada bayi hingga umur 6 bulan. jamu untuk penurun berat badan. Ramuan
Jamu pelancar ASI memiliki komposisi daun jamu tersebut terdiri dari daun jati belanda,

Warta HortusMed Edisi 1 2019 9

daun kemuning, akar kelembak dan daun
tempuyung terbukti berkhasiat dapat
menurunkan berat badan pada penderita
obesitas.
Keberhasilan program pemerintah tidak
akan terwujud tanpa adanya dukungan
dan peran serta masyarakat. Oleh karena
itu diharapkan masyarakat turut berperan
aktif dalam upaya perbaikan masalah gizi
untuk mewujudkan Indonesia yang lebih
baik. Salah satunya dengan memanfaatkan
ramuan jamu saintifik yang telah
dihasilkan oleh Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Tanaman Obat dan Obat
Tradisional Tawangmangu tentu saja dengan
tetap berada dalam pengawasan petugas
kesehatan (dokter).

10 Warta HortusMed Edisi 1 2019

SOSOK

Ir. Doddy Izwardy, MA
Kepala Pusat Litbang Upaya Kesehatan Masyarakat, Badan Litbangkes, Kemenkes RI

“Dari Riset Kembali ke Riset”

Napak tilas rupanya membawa Ir. Doddy Izwardy kembali ke Percetakan Negara sebagai
Kepala Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat, Badan Litbang Kesehatan yang baru
beliau jabat 1,5 bulan ini setelah sebelumnya menjabat sebagai Direktur Gizi Masyarakat
di Kementerian Kesehatan RI yang bertempat di Kuningan selama kurang lebih 6 tahun. Di
tengah kesibukannya sebagai “Bapak Kapus” yang baru, tim Warta HortusMed berkesempatan
untuk mewawancarai beliau di kantor Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat di Jakarta.
Berikut kutipan lengkap wawancara tim Warta HortusMed.

Mengawali karir dihadapkan tantangan berupa konflik
Beberapa puluh tahun yang lalu, setelah antara orang sesama gizi yang memegang
menamatkan pendidikan di Akademi program gizi dengan pemegang program
Gizi Jakarta tahun 85, beliau mendapat kesehatan yang lebih dulu di Aceh. Mulai
panggilan untuk mengikuti Wajib Militer bekerja sudah dihadapkan pada dua kubu
(Wamil) ke Timor-Timur, namun bersamaan kepentingan, bahkan hingga sekarang dan
itu pula datang tawaran oleh Ignatius ternyata tantangan akan perbedaan dua
Tarwojto (Direktur Akademi Gizi saat itu) kepentingan itu akan selalu ada mengiringi
untuk menjalankan sebuah proyek gizi di perjalanan karir beliau.
Aceh. Program tersebut berupa intervensi “Tahun 85 itu bicara tentang gizi itu sesuatu
pemberian vitamin A dan imunisasi di hal yang mahal apalagi gizi modalnya “Cuma”
wilayah Aceh Barat. Dari situlah perjalanan ngomong” kata beliau. Penuh suka duka
karir beliau dalam dunia gizi di Indonesia dan perjuangan beliau jalani. Keterbatasan
dimulai. Menjadi putra yang lahir dan besar transportasi zaman dulu yang hanya bisa
di Aceh tidak serta merta membuat awal dilalui dengan rakit, perjalanan dari Banda
perjalanan karir beliau berjalan mulus. Aceh menuju Meulaboh, Aceh Barat dengan
Pada saat memulai tugas, beliau sudah jarak 245 KM butuh waktu tempuh sekitar

Warta HortusMed Edisi 1 2019 11

20 jam dengan 8 rakit. Waktu pertama terjun Berbicara mengenai Stunting
disana tidak semudah yang dibayangkan. Pemilik nama asli Teuku Iswardy Ismail
Banyak ditemukan angka kematian ibu yang Abdullah ini tidak pernah menyangka
tinggi padahal sumberdaya alam seperti stunting akan menjadi cerita dalam
daging, ayam, sayuran, buah-buahan di perjalanan dalam hidupnya. Apalagi zaman
Aceh sangat melimpah, belum lagi perang dahulu memang belum dikenal istilah
saudara yang masih berkecamuk serta stunting. “Saya dan istri saya tidak pernah
budaya setempat Aceh sehingga masih tahu kita itu termasuk stunting apa nggak”.
sulit untuk menerapkan program-program Beliau berdua dengan istri sama-sama
gizi pada waktu itu. Namun hal tersebut merupakan seorang akademisi mempunyai
tidak menyurutkan tekad beliau untuk konsep besar bagaimana upaya memajukan
terus “berbicara tentang gizi. Melalui kerja gizi. Hal tersebut pun sukses beliau terapkan
keras, keuletan, ketekunan serta kesabaran, dalam kehidupan keluarganya, yang akhirnya
beliau akhirnya berhasil “memenangkan” menjadi suatu IDEALY dalam keluarganya.
hati bahkan menjadi pribadi yang dicintai Dari tinggi badan beliau yang hanya 161 cm
dan dikagumi oleh masyarakat Aceh. Beliau sedangkan Istri 155 cm akhirnya berhasil
pun sukses memasukkan dan menerapkan melahirkan anak-anak yang tinggi badannya
program-program gizi di Aceh. Hai ini pun lebih dari 170 cm. Anak pertama lahir
Sesuai dengan moto yang beliau “Bekerja beratnya hanya mencapai 2,2 Kg dimana
berat tersebut termasuk kategori berat bayi
itu yang benar-benar menyenangi dan bisa lahir rendah (BBLR) sedangkan panjang
lahirnya 50 cm, namun saat dewasa tinggi
menyentuh kehidupan masyarakat secara badannya bisa mencapai 174 cm. Dalam
menerapkan pola asuh dalam keluarga
menyeluruh ”

Gizi beralih jadi Insinyur
Sukses sebagai inisiator produk biskuit
PMT yang telah mendunia, ternyata ada
cerita menarik dibalik gelar Insinyur yang
beliau peroleh. Berawal dari seringnya
“diserang” oleh orang pertanian dan daerah
waktu berdinas pada saat itu (di Aceh)
karena beliau mengkritisi seputar tanaman
pertanian dan buah-buahan yang melimpah
sementara kasus gizi kurang di sana tinggi.
Hal ini mendorong beliau untuk melanjutkan
kuliah pertanian di Institut Pertanian Bogor
(IPB) belajar ilmu pertanian. Akan tetapi
tidak semudah yang dibayangkan, kuliah
di IPB ternyata jauh dari prediksi beliau,
bahkan beliau hampir tidak lulus di IPB.
Setelah berjuang, akhirnya beliau lulus
meski dengan IPK yang rendah.

12 Warta HortusMed Edisi 1 2019

akan meninggal”. Hal ini sama persis dengan
kasus yang beliau temui saat di Aceh
dimana angka kematian ibu dan bayi nya
sangat tinggi. Anak kedua sekarang tinggi
badannya 178 dengan panjang saat lahir 51
cm. Indikator panjang lahir sangat penting
untuk menentukan stunting atau tidak.
Dalam kehidupan keluarga beliau sangat
menjaga bagaimana pola makan, pola asuh
dan akses ke pelayanan kesehatan terutama
sanitasi dan air bersih dimana ketiganya
merupakan komponen utama dalam
penanganan stunting.

Nutrition is foundation of Life. “Gizi itu
nggak boleh hanya orang gizi saja yang
punya, namun milik utuh semua profesi. “

beliau tidak pernah sedikitpun luput untuk Tentang Puslitbang Upaya Kesehatan
memberikan makanan rumah tangga Masyarakat (UKM)
saat di rumah. Pemberian aneka produk “Saya merefleksi kenapa saya bisa sampai ke
makanan instan bayi/PMT hanya saat beliau sini, balik ke Pusat Litbang Upaya Kesehatan
tidak di rumah ataupun saat emergency. Masyarakat. Mungkin Tuhan menunjukkan
“Kami tidak akan memberikan anak-anak ke saya dari akhir konsesi perjalanan karir
kami PMT saat kami ada di rumah” papar saya. Saya memulai pekerjaan saya dari riset
beliau. Berbeda dengan kondisi sekarang dan pada akhirnya kembali ke riset.” Disini
yang lebih sering mengandalkan makanan terdapat budaya organisasinya berbeda
instan/PMT untuk diberikan anaknya. Masih dengan di Direktorat Gizi Masyarakat.
bercerita mengenai pengalaman anak Di UKM policy, riset dan implementatif
pertamanya. Pada saat itu akses terhadap adalah hal yang tidak dapat dipisahkan
peyanan kesehatan yang terbatas. Rumah disini. Terdapat pekerjaan yang luar biasa
sakit terbaik satu-satunya di Banda Aceh menunggu untuk dihadapi. Menurut
pada saat itu tidak memungkinkan untuk Bapak Kapus yang merupakan lulusan
menangani persalinan istri beliau karena S3 dari Bournemouth University, Inggris,
tidak layak untuk melakukan operasi. Hingga Puslitbang UKM ini merupakan gabungan
akhirnya beliau mengambil keputusan dari dirjen Kesmas dan P2P. Puslitbang
untuk menerbangkan istrinya ke Jakarta Upaya Kesehatan Masyarakat merupakan
dan melahirkan di sana. Di situlah tadi kawah candradimuka dan sebuah pusat
arti dari komponen akses ke pelayanan yang besar. “Saya belum pernah menerima
kesehatan. “Karena kita ngerti ilmunya pekerjaan lebih berat daripada ini (di UKM)
makanya selamat, seandainya saat itu saya sebelumnya”, kata beliau.
pertahankan tetap di sana, dua-duanya

Warta HortusMed Edisi 1 2019 13

Visi dan misi untuk Puslitbang UKM Tidak hanya bapak presiden RI saja yang
Ada hal yang perlu diperbaiki/ditingkatkan minum jamu, Bapak Kapus UKM ini
dari Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat pun ternyata seorang penggemar jamu.
agar tupoksinya dapat terlaksana dengan Sebagai contoh, beliau sering minum jahe
baik direbus atau lengkuas direbus, atau jeruk
Beliau memiliki pemikiran yang selalu beliau nipis ditambah dengan kecap untuk obat
pakai, yaitu suatu sistem perencanaan dan batuk. “Saya percaya obat tradisional
penganggaran yang meliputi 4 bagian: dapat memberikan manfaat yang baik
bagi masyarakat”. “Saat tubuh tidak
• Politik - kesehatan mampu melawan obat-obatan, obatnya
• Teknokratik - ASN dan pengganggaran ya tradisional itu kembali, sebagai contoh
• Top down, bottom up - Program dan setelah saya minum antibiotik dan tidak
sembuh, saya minum obat tradisional atau
pelatihan yang dilakukan apakah pijat tradisional”.
berjalan atau tidak
Harapan untuk B2P2TOOT Tawangmangu
• Partisipasi masyarakat – Masyarakat Beliau berharap nantinya B2P2TOOT
menjadi suatu institusi yang membanggakan
apakah ikut andil dan terlibat dalam Indonesia di kancah internasional dengan
program yang dijalankan penelitian jamu serta mempunyai data
Sebuah hasil penelitian akan lebih baik tanaman obat dan obat tradisional yang
lagi jika masyarakat dapat memanfaatkan paling lengkap. Selain itu produk-produk
hasilnya. Penelitian di Badan Litbangkes hasil penelitian yang telah dihasilkan
dilakukan dengan pendekatan CORA (Clien oleh B2P2TOOT dapat dimanfaatkan oleh
Oriented Research Activity) sehingga disini, masyarakat terlebih lagi dengan adanya
membangun sebuah network adalah hal payung hukum yang mendasarinya.
yang sangat luar biasa. Setelah kegiatan Diharapkan nantinya inovasi produk-produk
penelitian berhasil mendapatkan data, maka yang telah diteliti akan menjadi “public
Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat goods”.
harus mempunyai marketing yang handal
untuk hasil-hasil penelitian yang telah
dihasilkan bisa dikomunikasikan secara baik
kepada para pemangku kepentingan dan
masyarakat.

Inovasi untuk Puslitbang UKM
Inovasi yang diperlukan saat ini adalah
bagaimana nanti suatu produk hasil
research and development yang didogmai
oleh masyarakat. Selain itu kepada
para pemangku kepentingan kita bukan
menyampaikan sesuatu agar supaya mereka
menjalankan tapi bagaimana menggugah
mereka agar bergerak.

Pernah minum jamu

14 Warta HortusMed Edisi 1 2019

Potensi tersembunyi TANAMAN OBAT &
dibalik pesona OBAT TRADISIONAL
anggrek nan eksotis

Arundina graminiflora (B2P2TOOT) Oleh: Dian Susanti, SP (Peneliti B2P2TOOT)

Anggrek, salah satu tanaman bunga yang Banyak potensi biologis dari anggrek yang
paling banyak dicari para pecinta tanaman. dapat dikembangkan dan bermanfaat bagi
Dibanding bunga lainnya, anggrek memiliki manusia, yakni potensi sebagai tumbuhan
aura yang memikat karena keanekaragaman obat, bahan kosmetik serta parfum.
jenis, bentuk dan warna dengan keunikan
dan keindahannya. Dari beragam jenis Pemanfaatan anggrek dalam praktik
tanaman yang diperdagangkan, anggrek pengobatan tradisional telah lama dilakukan
menempati posisi sebagai tanaman bunga oleh masyarakat di beberapa negara
yang paling banyak diminati. terutama China, Jepang, Eropa, Amerika,
India, Australia dan negara-negara lain.
Kesan mewah dan prestige dari anggrek
meningkatkan daya tarik para hobiis untuk China merupakan negara yang pertama
mengkoleksinya. Tak jarang penggemar kali membudidayakan anggrek dan
anggrek rela untuk merogoh kocek dalam- mendeskrisikan penggunaan anggrek
dalam hanya untuk mendapatkan bunga untuk pengobatan. Dalam Materia Medika
anggrek yang dinilai baik dari segi bentuk China abad 28 SM, dijelaskan bahwa
bunga, kepenuhan bunga dan warnanya. anggrek Bletilla striata dan Dendrobium sp.
Beberapa jenis anggrek bahkan diketahui berkhasiat untuk pengobatan. Hingga saat
memiliki harga yang sangat mahal dan tidak ini, anggrek digunakan sebagai obat dalam
masuk akal, semisal anggrek emas Kinabalu Pengobatan Herbal China.
dengan nilai jual sekitar 84 juta dan anggrek
Shenzhen yang nilai jualnya mencapai Rp Selain di China, Confucius (551–479 SM)
2,7 miliar. menyebut anggrek sebagai the ‘King of
Fragrant Plants’. Legenda negara Jepang
Namun karena keindahannya tersebut, menyebutkan bahwa seorang istri raja yang
anggrek terlanjur dikenal masyarakat mandul dapat melahirkan 13 anak setelah
sebagai tanaman hias dan beragam manfaat menghirup parfum memabukkan dari
yang tersembunyi dibalik cantik rupa Cymbidium ensifolium.
bunga tersebut terlupakan begitu saja.

Warta HortusMed Edisi 1 2019 15

Pada abad 1 Masehi di Yunani, Dioscorides (anggrek ungu purba), Orchis maculata atau
yang bekerja sebagai Dokter Militer Romawi,
mencantumkan dua anggrek terrestrial Orchis latifolia.
dalam buku De Materia Medica yang
ditulisnya. Dioscorides mengadopsi dan Hingga kini puluhan jenis anggrek telah
memperkenalkan ‘Doctrine of Signatures’ dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat.
dimana tanaman digunakan untuk tujuan Beberapa jenis anggrek tersebut antara lain
pengobatan berdasarkan pada bentuk Aerides odorata, Anoectochilus formosa,
bagian tanaman yang menyerupai anatomi Rhynchostylis retusa, beragam spesies dari
tubuh manusia. Menurutnya, berlandaskan marga Dendrobium ataupun lainnya. Secara
hal tersebut, umbi anggrek dapat digunakan tradisional, anggrek-anggrek tersebut
sebagai afrodisiak. Menurut William digunakan sebagai obat kuat, anti inflamasi,
Turner dalam Herbal Inggris yang pertama penurun demam dan mengobati beberapa
tahun 1568, anggrek bermanfaati untuk penyakit seperti sakit gigi, sakit perut,
pengobatan gastritis alkohol. Sebelas tahun penyakit saluran pernafasan, infeksi kulit
kemudian, Williams Langham melaporkan hingga patah tulang dan lain sebagainya.
adanya khasiat anti-piretik, anti-konsumsi Bagian anggrek yang biasa digunakan untuk
dan anti-diare pada anggrek. pengobatan adalah daun, pseudobulb, umbi
dan rhizoma.

Senada dengan Dioscorides, John Parkinson Penelitian Mohammed Mozammel Hoque
di tahun 1640 masih meyakini bahwa umbi dan teman-temannya (2016) menyatakan
anggrek dapat meningkatkan kesuburan bahwa Acampe papillosa, Aerides odoratum
pria dan umbi kering anggrek diekstrak and Pholidota pallida memiliki aktivitas
menjadi salep. Di wilayah Timur, umumnya antibakterial dan antifungal. Review yang
salep terbuat dari Orchis morio, sedangkan dilakukan oleh Singh dan kawan-kawan
di Inggris, salep dibuat dari Orchis mascula (2012) menyatakan bahwa beberapa jenis

16 Warta HortusMed Edisi 1 2019

anggrek memiliki aktivitas antiinflamasi, Pemanfaatan anggrek sebagai bahan baku
antimikrobial, antipiretik, antitumor, obat perlu didukung dengan penelitian
imunomodulator dan antioksidan. dimulai dari identifikasi dan isolasi senyawa
aktif serta pengujian khasiat dan keamanan
Penelitian yang dilakukan oleh Marjahan bagi manusia. Selain itu, perlu dilakukan
Akter dan teman-teman (2018) berhasil penelitian dan pengembangan dalam
menemukan senyawa metabolit sekunder upaya konservasi anggrek dan pelestarian
seperti alkaloid, flavonoid, tannin, habitat anggrek karena keberadaan anggrek
kumarin, quinine, steroid dan terpenoid alam di habitat aslinya terancam oleh alih
pada anggrek Acampe papillosa, Aerides fungsi hutan, eksploitasi yang berlebihan
serta ancaman dari bencana alam. Upaya
odoratum., Bulbophyllum lilacinum, pelestarian untuk beberapa jenis anggrek
yang terancam punah telah dilakukan dengan
Cymbidium aloifolium, Dendrobium pelarangan perdagangan internasional
melalui kesepakatan internasional yaitu
aphyllum, Eria tomentosa, Geodorum
Convention on International Trade in
densiflorum, Papilionanthe teres, dan
Rhynchostylis retusa. Dari hasil skrining Endangered Species of Wild Fauna and Flora
fitokimia keseluruhan yang dilakukan, (Konvensi CITES).
anggrek Aerides odoratum Lour paling
potensial untuk digunakan sebagai obat Bukan sekedar indah ataupun cantik,
karena memiliki delapan dari sepuluh anggrek merupakan salah satu keajaiban
metabolit sekunder yang diuji. Di sisi lain dunia tumbuhan. Pertumbuhan anggrek
yang lamban mengandung filosofi bahwa
Acampe papillosa, Bulbophyllum lilacinum untuk menuju keindahan bukanlah mudah
dan Papilionanthe teres menunjukkan tetapi membutuhkan perjuangan panjang
adanya enam metabolit sekunder. Aktivitas dan proses yang tidak instan. Hal ini
terendah metabolit sekunder terdapat pada berlaku sama dengan kehidupan, dimana
dalam mencapai kesuksesan pun selalu
Dendrobium aphyllum. dibutuhkan perjuangan dan kesabaran
untuk memperolehnya.

Warta HortusMed Edisi 1 2019 17

Referensi Putri, W. D. (2019, Januari 28). Ragam: Ada
16 Jenis Anggrek Termahal 2019 Di Dunia yang Mahalnya hingga Ratusan Mil-
iar, Ini Lho Bunga Termahal di Dunia.
Saat Ini. (2019, Juli 18). Retrieved from Retrieved from Moneysmart: https://
anggrekmania.com: https://www.ang- www.moneysmart.id/deretan-bun-
grekmania.com/jenis-anggrek-terma- ga-termahal-di-dunia-harganya-san-
hal/ gat-fantastis/
8 Tanaman Hias Bunga yang Sering Digu-
nakan Untuk Mempercantik Halaman
Rumah. (2019, Juli 18). Retrieved from
Seruni: https://seruni.id/tanaman-hi-
as-bunga/
Apriani. (2018, Maret 6). Anggrek Masih Jadi
Primadona Pecinta Bunga. Retrieved
from blokBojonegoro.com: http://
blokbojonegoro.com/2018/03/06/
anggrek-masih-jadi-primadona-pecin-
ta-bunga/
Wardhana, H. (2015, Juni 17). Anggrek, Bun-
ga yang Lebih dari Sekadar Cantik. Re-
trieved from Kompasiana, Beyond blog-
ging: https://www.kompasiana.com/
wardhanahendra/55283a5e6ea834e-
8108b456e/anggrek-bunga-yang-leb-
ih-dari-sekadar-cantik#
Akter, M., Huda, M. K., & Hoque, M. M.
(2018). Investigation of secondary me-
tabolites of nine medicinally important
orchids of Bangladesh. Journal of Phar-
macognosy and Phytochemistry, 7(5),
602–606.
Hoque, M. M., Khaleda, L., & Al-Forkan, M.
(2016). Evaluation of pharmaceutical
properties on microbial activities of
some important medicinal orchids of
Bangladesh. Journal of Pharmacognosy
and Phytochemistry, 5(2), 265–269.
Singh, S., Singh, A. K., Kumar, S., Kumar, M.,
Pandey, P. K., & Singh, M. C. K. (2012).
Medicinal properties and uses of or-
chids: a concise review. Elixir Appl. Bot-
any, 52(January 2016), 11627–11634.
Diambil dari www.elixirjournal.org

18 Warta HortusMed Edisi 1 2019

MENGENALKAN KEMBALI JAMU PADA OPINIKU
GENERASI MUDA

Oleh: Abiyyu Rojul Aqli
SMPIT TQ ULIL ALBAB KARANGANYAR

Kekayaan hayati Indonesia untuk mengembangkan jamu pada masa
khususnya tumbuhan obat sangat sekarang.
mendukung lahirnya budaya membuat Meskipun sudah banyak
dan meminum jamu di negeri ini. Jamu masyarakat yang sadar akan khasiat jamu,
atau obat tradisional Indonesia telah namun sebagian yang lain masih khususnya
digunakan secara turun temurun dengan generasi muda banyak yang tidak tertarik
cara pembuatan yang masih tradisional dengan jamu atau obat tradisional. Kuno,
menggunakan penumbuk atau parutan. kurang praktis dan pahit adalah beberapa
Seiiring perkembangan ilmu pengetahuan alasan mengapa sebagian besar generasi
dan teknologi, proses pembuatan jamu muda kurang menyukai jamu. Mari kita lihat
semakin modern dan berkembang. sejumlah peluang untuk mengembangkan
Konsumsi jamu dan obat modern jamu yang diinati genari muda.
berkembang dalam trend yang berumbang. Mari mengenalkan jamu pada
Saat ini masyarakat cenderung memilih generasi muda. Mendekatkan jamu kepada
mengonsumsi obat-obatan kimia yang masyarakat seharusnya dilakukan dengan
berbentuk tablet maupun sirup dikarenakan sosialisasi yang lebih intens. Pengenalan
obat kimia dianggap lebih praktis dan instan. jamu dapat dimulai dari masyarakat yang
Masyarakat juga berpikir obat kimia lebih paling muda, dimulai dari usia sekolah dasar
enak dibandingkan dengan jamu atau obat hingga perguruan tinggi. Sehingga mereka
tradisional yang dirasa pahit. Selain itu obat dapat jauh lebih mengenal atau mengerti
kimia memiliki kemudahan ketika diberikan tentang manfaat dan kegunaan jamu
kepada anak-anak karena berbentuk sirup terhadap kehidupan manusia terutama
dengan rasa yang enak. Namun demikian sebagai obat dan minuman kebugaran
ada juga trend kembali ke alam. Trend ini penambah stamina tubuh.
mendorong kesadaran tentang pentingnya Tahap-tahap pengenalan atau
penggunaan bahan alami bagi kesehatan sosialisasi jamu atau obat tradisional dapat
tubuh. dilakukan dengan berbagai cara. Berikut
Sebagian besar masyarakat beberapa cara yang dapat dilakukan sebagai
percaya bahwa selain jamu atau obat tahap sosialisasi atau pengenalan jamu
tradisional yang harganya relatif terjangkau sebagai berikut:
dan mudah didapat memberikan efek
samping yang sangat sedikit bagi tubuh. Efek 1. Program minum jamu gratis
samping yang sedikit inilah yang membuat Kebiasaan minum jamu harus
masyarakat sedikit demi edikit kembali dirutinkan, agar masyarakat sadar
memperayai akan khasiat jamu atau obat tentang betapa pentingnya jamu
tradisional. Karena manfaat yanng bergitu atau obat tradisional. Oleh karena
besar itulah menjadi sebuah kewajiban itu perlu diadakan sebuah acara yang
didalamnya memberikan jamu secara

Warta HortusMed Edisi 1 2019 19

gratis kepada masyarakat. Program ini brosur.html/diakses 15 November
2018).
diharapkan dapat menambah antusias Brosur dapat digunakan sebagai
sarana pengenalan jamu atau obat
masyarakat terhadap jamu atau obat tradisional agar masyarakat mengerti
tentang manfat dan kegunaannya.
tradisional. Sehingga diharapkan akan Karena brosur lebih praktis dan
mudah disebar langsung kepada
muncul semangat untuk menyukai masyarakat.
4. Program membuat jamu bersama
dan mengembangkan jamu. Cara Program membuat jamu bersama
dapat dilakukan agar masyarakat
ini dilakukan sebagai upaya agar tahu cara-cara membuat jamu dan
bahan-bahan yang diperlukan. Hal
masyarakat lebih mengetahui ini dilakukan agar masyarakat paham
bahawa jamu atau obat tradisional
manfaat jamu dan secara langsung adalah minuman alami tanpa bahan
pengawet.
dapat merasakan jamu. Serta 5. Seminar
Seminar merupakan salah satu
memuculkan ketertarikan masyarakat cara yang dapat dilakukan agar
masyarakat paham tentang jamu atau
untuk mengonsumsi jamu atau obat obat tradisional. Diharapkan seminar
dapat membuat masyarakat mengerti
tradisional dalam kehidupan sehari- manfaat dan kegunaan jamu bagi
kesehatan dan menambah stamina
hari. tubuh. Juga diharapkan melalui
2. Promosi seminar masyarakat mendapatkan
ilmu tentang menanam tanaman
Promosi merupakan suatu sarana obat atau budidaya jamu, pembibitan
tanaman obat, hingga pengolahan
pengenalan produk. Promosi jamu tanaman obat menjadi jamu.
Kegiatan lain yag dapat dilakukan pula
atau obat tradisional seharusnya pembagian tanaman obat gratis pada
masyarakat. Sehingga dapat dilakukan
dilakukan sebagai wujud sosialisasi budidaya tanaman obat dirumah
masing-masing.
pada masyarakat. Juga sebagai sarana Seminar ini dapat mengajarkan
masyarakat tentang mengolah
untuk mengembangkan produk- tanaman jamu sebagai bahan
kosmetik. Karena pada zaman
produk jamu atau obat tradisional sekarang banyak perempuan yang
menginginkan kulit yag bersih dan
tertentu. Promosi dapat dilakukan

dengan berbagai cara, salah satunya

dapat mengadakan promosi pada

kegiatan CFD (Car Free Day), tempat-

tempat wisata, dan acara-acara besar

lainnya. Melalui tempat-tempat

wisata, diharapkan pengunjung

dapat merasakan manfaat jamu atau

obat tradisional secara langsung.

Dapat pula dilakukan kegiatan yang

didalamnya berisi tentang ajakan

untuk mengonsumsi jamu atau obat

tradisional. Sehingga masyarakat

lebih tertarik dengan jamu atau obat

tradisional.
3. Brosur/ Leaflet

“Brosur adalah salah satu media

yang digunakan untuk menyampaikan

promosi tentang sebuah

produk”(pengertianahli.id/2015/04/

brosur-pengertian-dan-contoh-

20 Warta HortusMed Edisi 1 2019

putih, jamu dapat dijadikan alternatif untuk penyampaian iklan layanan
masyarakat tentang budaya minum
untuk memutihkan dan mencerahkan jamu. Alternatif ini dilakukan sebagai
upaya agar masyarakat tahu da
kulit. mengenal jamu secara lebih dekat
6. Sosialisasi di sekolah- sekolah melalui iklan. Iklan dapat diberikan
melalui televisi, koran, bahkan
Masyarakat khususnya kalangan internet sekalipun.
8. Mengadakan lomba tentang olahan
remaja tidak mengerti jamu atau jamu
Salah satu cara yang dapat
tanaman obat. Oleh karena itu, dilakukan untuk mengenalkan jamu
atau tanaman obat adalah dengan
pengenalan jamu harus dilakukan mengadakan perlombaan. Salah
satu perlombaan yang dilakukan
sejak dini dimulai dari TK, SD, dan “B2P2TOOT” yaitu membuat essai
tingkat SMP dapat membangkitkan
perguruan tinggi. Berikut paparan rasa ingin tahu tentang jamu yang
lebih mendalam. Selain lomba yang
tentang sosialisasi di sekolah- sekolah: berbau ilmiah, dapat dilakukan juga
lomba pengolahan jamu, atau inovasi
a. TK jamu agar masyarakat lebih antusias
dengan jamu dan tanaman obat
Mungkin sangat sulit untuk tradisional.
9. Menggalakkan program minum jamu
mengajak anak-anak untuk di masyarakat
Terkadang masyarakat enggan
meminum jamu. Oleh karena minum jamu atau olahan tanaman
obat tradisional karena rasa jamu
itu seharusnya saat memberi yang pahit, hingga tanggapan tentang
efek samping jamu yang belum
minuman jamu diberikan jamu diteiti secara ilmiah. Menggalakkan
program minum jamu di masyarakat
yang memiliki rasa yang manis dapat dimulai dari lingkungan yang
lebih kecil misalnya taraf RT dengan
atau asam, agar mereka tertarik. sosialisasi kepada warga-warga.
Sehingga akan muncul dengan alami
b. SD kebiasaan minum jamu dikalangan
masyarakat.
Ketika anak usia SD mungkin Alternatif lain dengan cara
mengadakan satu hari wajib minum
sudah mulai banyak anak yang jamu. Cara ini dapat membuat
masyarakat yang tidak suka menjadi
suka atau mengenal jamu. Namun
Warta HortusMed Edisi 1 2019 21
usaha untuk mengajak minum

jamu harus terus dilakukan agar

masyarakat semakin menyukai

jamu.

c. Perguruan tinggi

Meskipun pada taraf pendidikan

ini sudah banyak yang paham dan

mengenali jamu, namun semakin

bertambah yang meninggalkan

jamu karna sudah tidak modern.

Oleh karena itu perguruan tinggi

menjadi tempat yang paling

berpengaruh untuk diberikan

sosialisasi tentang jamu atau

tanaman obat tradisional agar

daapt diterapkan dan ditularkan

ke orang lain.
7. Iklan layanan masyarakat

Televisi dapat dijadikan

sebagai salah satu alternatif

mau mencoba jamu atau tanaman Daftar Pustaka
obat tradisional. Masyarakat zaman 1. Anonim.https://pengertianahli.
sekarang sangat mengikuti trend, id/2015/04/brosur-penger-
salah satu cara yang dapat dilakukan tian-dan-contoh-brosur.html//
yaitu dengan menarik satu ikon idola diakses 15 November 2018 pukul
dalam acara “Minum Jamu Serentak 12.00 WIB
Indonesia”. Hal ini diharapkan agar 2. Anonim. “10 Jenis Tanaman Obat
masyarakat yang sudah menyukai dan Khasiatnya Untuk Kesehatan”
jamu semakin bersemangat, dan https://www.pemburuombak.com/
yang belum menyukai menjadi ikut berita/nasional/item/2413-10-je-
menyukai jamu karena ada ikon idola nis-tanaman-obat-dan-khasiat-
yang dijadikan panutan. nya-untuk-kesehatan//. diakses
Cara-cara di atas merupakan tanggal 14 November 2018 pukul
sebagian cara yang dapat dilakukan 09.30 WIB.
untuk memperkenalkan kembali jamu 3. Balai Besar Litbang Tanaman Obat
atau tanaman obat tradisional kepada dan Obat Tradisional. “Wisata Kes-
masyarakat. Ketika masyarakat sudah mulai ehatan Jamu, Jamu Health Tourism
sadar akan pentingnya hidup sehat, maka Hortus Medicus”.
diharapkan keberadaan jamu atau obat 4. Biofarmaka IPB. 2013. Quality
tradisional menjadi alternatif yang bijak of Herbal Medicine Plants and
dalam memelihara kesehatan sekaligus Traditional Medicine. http://
melestarikan kekaan budaya bangsa. biofarmaka.ipb.ac.id/brc-news/
brc-article/587-quality-of-herb-
al-medicine-plants-and-tradition-
al-medicine-2013

22 Warta HortusMed Edisi 1 2019

“GEGERMU” GERAKAN GEMAR MINUM

JAMU

Oleh: Siti Nur Halimah
KELAS VII F, SMP NEGERI 1 KARANGPANDAN

Batuk, suara serak? nggak usah sedih...
ambil saja buah jeruk purut lalu peras
dicampur madu kemudian diminum. Itulah
yang selalu ibu sediakan ketika aku batuk.

Sakit perut, badan panas? nggak usah
bingung... ambil saja kunyit dan madu .
itulah pengalaman saya ketika pulang dari
berlibur. Dengan minum parutan kunyit
dicampur madu ,sakit perut dan panas
berangsur-angsur turun dan keesokan
harinya sembuh ,tidak perlu dibawa ke
dokter.

Indonesia adalah negara yang kaya akan obat - obatan tradisional yang terbuat dari
rempah - rempah, Indonesia juga kaya kekayaan alam Indonesia dan menjadi
akan alam, budaya, dan lain sebagainya. warisan lelehur yang patut di lestarikan
Kita patut bangga dan bersyukur karena sebagai obat tradisional. Salah satu ramuan
tinggal dan dilahirkan di negeri ini. Karunia alami tradisional Indonesia yang terkenal
akan kekayaan rempah-rempahnya dan hingga kemanca negara dan terbukti banyak
kesuburan alam Indonesia menyimpan khasiatnya adalah jamu.
banyak tanaman bermanfaat yang berfungsi
untuk penyembuhan dan pengobatan Jamu merupakan sebutan untuk obat
berbagai penyakit. tradisional dari Indonesia yang belakangan
ini juga populer dengan sebutan herba atau
Kemampuan untuk menyembuhkan dan obat herbal. Jamu dibuat dari bahan-bahan
efek positif dari beberapa tanaman di alami, berupa bagian dari tumbuhan seperti
Indonesia sebagai obat telah lama diketahui rimpang, daun, kulit batang, dan buah.
jauh sebelum para ilmuwan menemukan Seringkali kuning telur ayam kampung juga
berbagai obat-obatan dengan bahan kimia. dipergunakan untuk tambahan campuran
Nenek moyang kita dulu telah mengenal pada jamu gendong.

Warta HortusMed Edisi 1 2019 23

Jamu biasanya terasa pahit oleh karena itu mencicipinya, misalnya dikemas seperti es
kadang ada yang menambah madu sebagai krim dengan gambar kartun kesukaan anak-
pemanis. Bahkan ada pula jamu yang anak, puding berbentuk karakter tertentu,
ditambah dengan anggur. Selain sebagai susu kemasan, nuget, atau permen jamu
pengurang rasa pahit, anggur juga berfungsi dengan rasa yang disukai oleh anak-anak.
sebagai penghangat tubuh.
Ketiga, menyusun jadwal minum jamu
Budaya minum jamu semakin terkikis, untuk keluarga, misalnya pagi sebelum
khususnya di kalangan anak-anak muda. berangkat ke sekolah dan sore setelah
Sama seperti permainan tradisional di pulang sekolah, serta ada beberapa jamu
zaman dulu yang nyaris hilang ditelan era yang harus diminum tiga hari sekali atau
modernisasi, jamu juga bisa bernasib sama. seminggu sekali untuk menjaga kesehatan
Stigma kuno terhadap kebiasaan minum dan stamina tubuh.
jamu, rasa dan aroma jamu yang kurang
digemari generasi milenial, dan kurangnya Keempat, menanam sendiri tanaman obat-
pemahaman tentang khasiat dan keamanan obatan di rumah agar ramuan jamu cepat
jamu, adalah beberapa faktor yang dibuat sendiri di rumah tanpa membeli
menyebabkan kurangnya minat anak-anak di pasar atau toko obat misalnya jahe,
dan remaja untuk minum jamu. kunyit, temulawak, jeruk nipis, daun sirih,
binahong, daun kelor dsb.
Lalu bagaimana cara agar anak -anak suka
minum jamu? Kelima, memberikan penyuluhan di
sekolah-sekolah kepada siswa tentang
Pertama, menanamkan budaya minum pentingnya minum jamu sama seperti kita
jamu sejak dini, menjadikan jamu sebagai membutuhkan pulsa, sewaktu pulsa habis
kebiasaan yang harus dikonsumsi setiap ingin segera mengisinya.
hari, para orang tua harus memberikan
pengarahan tentang pentingnya minum Keenam, jamu sebaiknya diperkenalkan
jamu dan manfaatnya bagi kesehatan. kepada remaja melalui penyajian di kedai
Dengan cara menyediakan jamu yang enak jamu atau “bar minum jamu“ dengan
diminum dingin di kulkas misalnya beras nuansa kekinian yang diminati anak-anak
kencur, kunyit asam, serbat dsb. Kalau belum dan remaja. Di tempat tersebut jamu
minum jamu dilarang jajan atau bermain diperjualbelikan langsung di outlet, delivery
dan sebagainya disamping itu orang tua service, atau online marketing. Upaya
harus jadi contoh bagi anak-anaknya yaitu lain untuk memperkenalkan jamu sebagai
minum jamu setiap hari. Sesuatu yang biasa budaya Indonesia adalah melalui media
akan menjadi kebiasaan yang akhirnya online seperti web, blog, portal berita,
jadi tradisi di sebuah keluarga. Contoh forum - forum kesehatan, atau aplikasi jamu.
jamu yang dengan mudah dapat dibuat di
rumah adalah kunyit asam, gepyokan, cabe Kalau begitu tunggu apa lagi, mari kita
lempuyang, beras kencur, paitan dan kunci budayakan gemar minum jamu agar tubuh
sirih. sehat dan kuat. Jangan sampai jamu diklaim
oleh negara lain, karena minum jamu adalah
Kedua, jamu dikemas dalam wadah yang budaya orang Indonesia. Semua orang
menarik sehingga anak ingin mencoba minum jamu, industri jamu semakin maju

24 Warta HortusMed Edisi 1 2019

serta petani tanaman obat semakin jaya .
Gerakan minum jamu telah dikampanyekan
oleh pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla
dengan tujuan untuk membuka pemahaman
bahwa Indonesia memiliki kekayaan
tumbuhan obat yang merupakan bahan
utama dalam pengolahan jamu. Diharapkan
gerakan tersebut juga akan berimbas positif
terhadap konservasi tumbuhan obat di
nusantara ini. Mari kita jaga kekayaan hayati
tumbuhan obat Indonesia dan sukseskan
GEGERMU, gerakan gemar minum jamu.

Warta HortusMed Edisi 1 2019 25

SERBA-SERBI

Rapat Kerja Badan Litbangkes 2019

Pada tanggal 10-13 Maret 2019, Badan Dihadapan para peneliti dan para pejabat
Litbang Kesehatan menggelar Rapat Kerja tinggi madya dan pratama Badan Litbangkes,
yang secara resmi dibuka oleh Menteri Menkes mengatakan harapannya agar Badan
Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Litbangkes dapat melakukan penelitian
Sp.M di Hotel Haris Sumarecon Bekasi. dan pengkajian untuk menjawab berbagai
tantangan permasalahan kesehatan di
Menkes mengharapkan Badan Litbangkes Indonesia sesuai dengan keragaman budaya
dapat berperan dalam menyediakan data masyarakat Indonesia.
dan informasi berbasis bukti sebagai bahan
kebijakan serta melakukan penelitian untuk Kegiatan Raker Badan Litbangkes tahun ini
memberikan alternatif solusi guna perbaikan mengambil tema “Peran Badan Litbangkes
program kesehatan. Hal ini sangat penting Dalam Penguatan Pelayanan Menuju
untuk dapat menjawab tantangan lima isu Cakupan Kesehatan Semesta”. Salah tujuan
strategis yang menjadi prioritas dalam lima dari kegiatan ini adalah dalam rangka
tahun ke depan, antara lain upaya untuk singkronisasi dan integrasi pelaksanaan
menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI)/ program dan kegiatan Badan Litbangkes
Angka Kematian Neonatal (AKN) yang tahun 2019-2020. Tema ini selaras dengan
masih tinggi, dan menurunkan stunting, tema Rakerkesnas yang mengangkat
tuberkulosis (TBC) Penyakit Tidak Menular kolaborasi pusat dan daerah dalam
(PTM), serta meningkatkan cakupan penguatan pelayanan kesehatan menuju
imunisasi dasar lengkap. cakupan kesehatan semesta

26 Warta HortusMed Edisi 1 2019

Selain menjadi bahan evaluasi kinerja
2015-2018, Raker juga dapat menghasilkan
rencana Badan Litbangkes tahun 2020 –
2024, khususnya peran Badan litbangkes
untuk mengawal kebijakan-kebijakan
kesehatan berbasis bukti (evidence based
policy). Hasil akhir yang diharapkan dari
Raker ini adalah 1) rancangan IKP (Indikator
Kinerja Program) dan IKK (Indikator Kinerja
Kegiatan) Badan Litbangkes 2020-2024
serta sinergi kinerja organisasi dan kinerja
peneliti; 2) identifikasi mandatori, desain
organisasi, dan pemanfaatan hasil litbang;
3) rancangan standarisasi rekomendasi
kebijakan dan naskah akademik hasil
litbangkes yang dilakukan Puslitbang, Balai
Besar, Balai dan Loka, serta 4) rancangan
implementasi CORA (Client Oriented
Research Action) Badan Litbangkes

Usai menyampaikan sambutannya, Menkes
menyempatkan untuk meninjau pameran
hasil litbangkes yang digelar di tempat
yang sama. Pameran ini menampilkan
hasil litbangkes dari 15 satuan kerja Badan
Litbangkes dalam infografis; antara lain hasil
penelitian kohor, penelitian surveilans vektor
DBD dan hasil Riskesdas 2018. Disajikan juga
peta penyebaran penyakit tular vektor serta
sebaran advokasi rekomendasi kebijakan
yang telah dilakukan oleh Badan Litbangkes
pada tahun 2018.

Rapat Kerja Badan Litbangkes ini diikuti
oleh perwakilan seluruh satuan kerja di
lingkungan Badan Litbangkes, para peneliti,
jabatan fungsional lain, serta perwakilan
dari lintas program/sektor baik di lingkungan
Kementerian Kesehatan maupun dari sektor
lainnya.

Warta HortusMed Edisi 1 2019 27

Rapat Kerja Kesehatan Nasional
Kementerian Kesehatan RI

Pada tanggal 12 – 13 Februari 2019 Dalam sambutannya beliau menekankan
Kementerian Kesehatan RI menggelar Rapat pentingnya pembangunan infrastruktur dan
Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) sumber daya manusia sebagai penunjang
2019 di ICE (Indonesia Convention Exhibition) kesehatan masyarakat. Menurutnya,
BSD, Tangerang Selatan, Banten. Rapat Indonesia akan sulit bersaing dengan negara
kerja yang memiliki tema “Kolaborasi Pusat lain selama permasalahan kesehatan seperti
dan Daerah dalam Penguatan Pelayanan stunting masih tinggi. Karena kesehatan
Kesehatan Menuju Cakupan Kesehatan adalah hal mendasar. Apalagi, jika Indonesia
Semesta” ini bertujuan untuk merumuskan ingin bersaing dengan negara lain.
rencana aksi bidang kesehatan tahun 2019.
Namun di sisi lain, Presiden mengapresiasi
Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 2 ribu dan berterima kasih pada pihak-pihak
orang dari seluruh Indonesia, yang yang berjuang dalam menurunkan angka
terdiri dari Eselon I, II dan III Kemenkes, stunting. Dia mengungkapkan, saat ini
seluruh Kepala Satuan Kerja di lingkungan angkanya sudah turun ke 30 persen. Selain
Kemenkes, Kepala Dinas Kesehatan itu juga beliau meminta kepada pihak-pihak
Provinsi, Kabupaten/Kota, Direktur Rumah terkait seperti dinas kesehatan untuk terus
Sakit Daerah, Stakeholder dan unsur dari menangani masalah stunting di daerahnya.
Kemenkes. Sebagai informasi, kegiatan
Rakerkesnas ini telah diawali dengan Pra Adapun berdasarkan Riset Kesehatan Dasar
Rakerkesnas pada tanggal 11 Februari 2019. 2018 Kemenkes, angka stunting turun dari
37,2 persen di 2013 menjadi 30,8 persen di
Kegiatan Rakerkesnas 2019 ini secara resmi 2018. Presiden berharap, angka ini nantinya
dibuka oleh Presiden Republik Indonesia bisa terus diturunkan.
Joko Widodo pada tanggal 12 Februari 2019.
Di akhir sambutannya Presiden

28 Warta HortusMed Edisi 1 2019

mengingatkan bahwa Indonesia merupakan B2P2TOOT yang bergabung dalam stand
negara besar yang memiliki 514 kabupaten Badan Litbangkes turut berpartisipasi dalam
dan kota, serta 34 propinsi yang tersebar di kegiatan Pameran Rakerkesnas 2019 ini,
17 ribu pulau sehingga memerlukan kerja berbagai buku hasil penelitian dan souvenir
keras, oleh sebab itu Presiden mengajak dibagikan kepada pengunjung antara lain
untuk bersama-sama bekerja sama demi buku olahan sehat, pelancar asi, wisata
negara dan bangsa yang kita cintai. Setelah kesehatan jamu, tumbuhan berbahaya,
sambutan dari Presiden, Pembukaan tujuh ramuan jamu saintifik, keripik pegagan,
Rakerkesnas ditandai dengan pemukulan permen jahe dan Goody Bag. Selain itu, ada
gong. poster hasil riset nasional (Riskesdes).

Selain itu, pada acara pembukaan Para pengunjung yang datang banyak
Rakerkesnas Tahun 2019 di Tangerang, yang tertarik untuk memperoleh informasi
Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek Hasil Riset Nasional di Badan Litbangkes,
mengatakan dalam sambutannya bahwa informasi tentang kegiatan penelitian
sesuai dengan tema Rakerkesnas tahun ini tanaman obat dan obat tradisional di
untuk menuju cakupan kesehatan semesta, B2P2TOOT dan Saintifikasi Jamu
maka dibutuhkan tenaga, kolaborasi Pusat
dan Daerah dalam Penguatan Pelayanan
Kesehatan Menuju Cakupan Kesehatan
Semesta

Menkes mengatakan bahwa Momentum
Rakerkesnas merupakan momentum yang
baik untuk mendiskusikan isu-isu penting
kesehatan dan juga ajang silaturahmi
bagi semua jajaran kesehatan. Menkes
memaparkan bahwa saat ini ada salah
pengertian seakan-akan Cakupan Kesehatan
Semesta sama dengan cakupan kepesertaan
semesta, dan jika seluruh penduduk
Indonesia telah menjadi peserta JKN maka
Cakupan Kesehatan Semesta dianggap telah
tercapai. Sebenarnya, Cakupan Kesehatan
Semesta telah tercapai jika masyarakat telah
menjadi peserta JKN dan seluruh penduduk
telah memiliki akses terhadap layanan
kesehatan yang komprehensif dan bermutu
tanpa terkendala hambatan biaya.

Hasil dari Rakerkesnas tahun ini adalah
munculnya target Kemenkes yakni
meningkatkan cakupan kesehatan semesta
(UHC).

Warta HortusMed Edisi 1 2019 29

Rapat Kerja B2P2TOOT 2019

Dalam rangka membangun team work yang tentang pentingnya mempererat tim work
solid untuk mencapai Smart ASN Era Revolusi di B2P2TOOT serta beliau mengingatkan
Industri 4.0 maka B2P2TOOT menggelar bahwa setiap insan yg ada disini mempunyai
acara Rapat Kerja yang dilaksanakan di kontribusi bagi kemajuan B2P2TOOT. Selain
Yogyakarta pada tanggal 19-22 Maret materi-materi yang diberikan, seluruh
2019. Mengambil tema “Penerapan Nilai- peserta juga dibagi dalam kelompok
Nilai Litbangkes Untuk Mewujudkan Smart kelompok diskusi yang membahas tentang
ASN Era Industri 4.0” kegiatan ini di hadiri rencana rencana B2P2TOOT kedepannya.
oleh seluruh pegawai B2P2TOOT baik
ASN maupun PTT serta menghadirkan Untuk penyegaran dan menambah
narasumber yaitu Sekretaris Badan Litbang semangat para pegawai, maka juga
Kesehatan, Kepala Puslitbang Sumber Daya dilakukan kegiatan outbond dan rafting
dan Pelayanan Kesehatan, Kabag Pengadaan menyusuri sungai Elo yang dilaksanakan di
Pegawai Biro Kepegawaian Kemenkes Magelang dan pada akhir kegiatan dilakukan
serta Motivator dari Viena Tours. Dalam pemberian B2P2TOOT Award kepada
sambutannya, Kepala B2P2TOOT Bapak beberapa pegawai yang telah berdedikasi
Akhmad Saikhu, M.Sc. PH menekankan bagi kemajuan B2P2TOOT.

30 Warta HortusMed Edisi 1 2019

TIPS SEPUTAR KESEHATAN
CEGAH ANEMIA DENGAN BEKAL SEHAT GIZI

SEIMBANG

Oleh dr.Ulfa Fitriani (Peneliti B2P2TOOT)

Tahukah Anda, angka kejadian anemia 45 tahun) sebesar 36,5% dan meningkat
di negara kita masih cukup tinggi? Tentu menjadi 39,5% pada tahun 2013. Zat besi
sangat disayangkan, di era industri 4.0 saat selain dibutuhkan untuk pembentukan
ini, penyakit tidak menular (PTM) seperti Hb yang berperan dalam penyimpanan
anemia masih mudah kita jumpai. dan pengangkutan oksigen, juga terdapat
dalam beberapa enzim yang berperan
Pengertian anemia adalah suatu kondisi dalam metabolisme oksidatif, sintesis DNA,
berkurangnya jumlah sel darah merah neurotransmiter dan proses katabolisme
diikuti penurunan kapasitasnya sebagai yang bekerjanya membutuhkan ion besi.
pengangkut oksigen, sehingga kebutuhan Banyaknya zat besi yang diabsorpsi dari
fisiologis tubuh tidak tercukupi. Spesifikasi makanan kira-kira 10 % setiap hari sehingga
kebutuhan fisiologis bervariasi tergantung untuk nutrisi optimal diperlukan diet yang
pada usia, ketinggian daerah tempat mengandung zat besi sebanyak 8-10 mg
tinggal, kebiasaan merokok, dan kehamilan. perhari.
Terdapat beberapa kondisi yang dapat
menyebabkan anemia, diantaranya Menurut WHO, seseorang dikatakan
kukarangan zat besi, folat, vitamin B12 dan menderita ADB jika memenuhi minimal 2
vitamin A, radang akut dan kronik, infeksi dari 5 kriteria berikut ini: 1. Kadar Hb kurang
parasit, kelainan bawaan atau keturunan dari normal <11,5 g/dl, 2. MCV < 70 fl, 3.
yang berpengaruh pada sintesis hemoglobin Besi serum < 50 mg/dl, 4. Total Iron Binding
(Hb), serta produksi dan atau survival sel Capacity (TIBC) >350 mg/dl , 5. Anemia
darah merah. hipokromik mikrositik pada hapusan darah
tepi
Anemia defisiensi besi (ADB) adalah anemia
yang terjadi karena kekurangan zat besi (Fe) Sedangkan gejala yang khas yang sering
yang diperlukan untuk pembentukan sel dijumpai pada ADB seperti salah satu
darah merah. Defisiensi besi merupakan berikut ini:
penyebab terbanyak dari anemia di seluruh
dunia. Diperkirakan 30 % dari populasi 1. Kuku sendok (spoon nail), kuku menjadi
dunia mengalami anemia akibat defisiensi rapuh bergaris-garis vertikal dan
besi. Data World Health Organization (WHO) menjadi cekung sehingga mirip sendok
menunjukkan angka kejadian anemia
defisiensi zat besi sekitar 35-75% di negara 2. Permukaan lidah menjadi licin dan
berkembang, dan mayoritas terjadi pada mengkilap
anak-anak dan wanita usia subur (WUS).
Pada tahun 2009, data Survei Kesehatan 3. Muncul bercak berwarna pucat
Rumah Tangga (SKRT) menyebutkan bahwa keputihan pada sudut mulut
angka kejadian anemia pada WUS (19-
4. Terdapat nyeri menelan karena
kerusakan epitel hipofaring.

5. Pica, yaitu keinginan untuk memakan
bahan yang tidak lazim, seperti tanah
liat.

Warta HortusMed Edisi 1 2019 31

Pengobatan pada ADB secara umum memiliki berbagai jenis makanan pokok yang
dengan memberikan tablet tambah darah mengandung karbohidrat dan berfungsi
(TTD) yang mengandung sulfas ferosus. sebagai sumber tenaga bagi tubuh. Macam-
Pengobatan ini diberikan cukup lama yaitu macam makanan pokok di Indonesia seperti
selama 3 sampai 6 bulan. Transfusi darah nasi, singkong, sagu, bihun, mie, jagung dan
biasanya baru diberikan jika mengalami kentang. Sebagai acuan, 150g nasi dapat
anemia yang berat. diganti dengan 3 buah sedang kentang
(300g), atau 11/2 gelas mie kering (75g).
Menurut WHO terdapat 4 cara untuk
mencegah terjadinya anemia, yakni: Lauk Pauk
pemberian suplemen zat besi, meningkatkan
asupan makanan yang mengandung zat besi, Lauk pauk dapat bersumber dari protein
kontrol penyakit infeksi seperti infeksi cacing hewani dan protein nabati. Beberapa
serta fortifikasi makanan atau penambahan sumber protein yang dapat menjadi
zat gizi tertentu ke dalam makanan. referensi untuk bekal antara lain ikan, ayam,
daging sapi, telur, dan susu beserta produk
Lalu apa hubungannya dengan bekal sehat olahannya. Selain sumber protein hewani
gizi seimbang ya? terdapat pula sumber protein nabati yang
cocok untuk dijadikan bekal sehat kita seperi
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa tempe, tahu, dan kacang-kacangan.
kebiasaan membawa bekal dari rumah
dapat menurunkan resiko terjadinya Buah dan Sayur
PTM.Dan anemia merupakan salah satu
contoh PTM. Kementerian Kesehatan RI Buah sebagai sumber dari vitamin dan
telah merekomendasikan pemenuhan gizi mineral, memiliki berbagai manfaat bagi
seimbang melalui program “Isi Piringku”. tubuh kita yang antara lain dapat mencegah
penyakit jantung dan serangan stroke, selain
Hari bekal nasional sendiri diperingati itu buah juga dapat dijadikan sebagai diet
setiap tanggal 12 April. Dijadikannya alami serta menjaga kadar lemak dalam
Hari Bekal Nasional ini sebagai bentuk tubuh. Buah juga memiliki antioksidan
kepedulian terhadap pemenuhan gizi dan yang dapat menjaga kekebalan tubuh kita.
kualitas makanan yang baik. Agar bekal Selain buah-buahan, sayur juga memiliki
yang kita bawa berkualitas tentu saja kandungan vitamin dan mineral yang tinggi.
perlu memperhatikan jumlah asupan yang
dibutuhkan oleh tubuh seperti komposisi Manfaat membawa bekal sehat dengan gizi
karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan seimbang akan melahirkan kebiasaan untuk
mineral. Pemenuhan akan kebutuhan mengkonsumsi makanan rumahan, dapat
asupan gizi dalam bekal makan kita dapat menjaminmakanan tetap higienis serta
di isi dengan makanan pokok, sayuran, yang terpenting dapat mencegah diri dari
lauk pauk, dan buah-buahan. Lalu, jenis Anemia.
makanan pokok apa yang dapat digunakan
untuk bekal? So, jangan ragu lagi! Mari kita biasakan
membawa bekal sehat gizi seimbang dimulai
Makanan Pokok dari diri sendiri serta saat ini.

Indonesia sebagai negara Kepulauan

32 Warta HortusMed Edisi 1 2019

Gambar 1 : Contoh makanan yang mengandung zat besi

Gambar 2 : Contoh menu bekal sehat

Gambar 3 : Alternatif menu bekal sehat
Warta HortusMed Edisi 1 2019 33

MOTIVASI MEMAKNAI SEHELAI DAUN KERING

Oleh: Tri Widayat, M.Sc (Kasi Kerjasama dan Jaringan Informasi B2P2TOOT)

Kemarin ia masih kuncup
Tadi pagi ia masih hijau membentang angkuh

Kini ia lunglai, keriput,kering dan rapuh
Semua seperti baru dua jam berlalu

Mencoba mengais arti keberadaannya
Yang berubah rupa helai dan posisi

Ia tak lagi ada di atas sana
Remahan seresahnya menjelma hara

Dalam remuknya ia tetap memberikan makna

Daun adalah bagian tumbuhan yang jangan karena secara tidak sadar kita
paling mudah dilihat. Warna hijaunya tidak menyukai untuk menjadi tua.
menjadi karakter yang paling menonjol Itu manusiawi. Seberapapun manusia
dari organisme ini. Warna hijau itu tidak suka, ia tetap akan menua, dan
pula yang membedakan sebuah bukit, seberapapun kuatnya daun muda ia
lembah, dan ngarai menjadi tampak akan menua jua, lalu mengering.
subur atau gersang. Daun hijau tampak Semoga tidak berlebihan jika daun
meneduhkan dan menyejukkan, kering dianalogikan dengan perjalanan
bertengger sentosa di dahan dan hidup yang sarat makna. Setidaknya
ranting, sedangkan daun kering tampak ada tiga pesan moral yang dapat dipetik
merana dan tidak berguna, menempel dari kejadian daun kering.
dengan enggan di ranting bagian bawah 1. Meninggalkan untuk menguatkan
dan tidak berapa lama terjatuh setelah
angin menerpanya. Maka, sebagain Pada musim kemarau pohon-
besar dari kita hanya suka terhadap pohon menggugurkan daun untuk
daun yang hijau lalu abai dan mengusir mengurangi penguapan demi
daun kering dari taman atau halaman mempertahankan hidup. Pohon
rumah. sangat mencintai daun-daunnya
Ada baiknya jika sesekali kita mencermati namun ia harus tega melepasnya
daun-daun kering. Benarkah helai-helai saat waktu perpisahan tiba demi
kering yang kita katakan sampah itu kelangsungan hidup. Daun pun rela
sudah tidak memiliki fungsi. Jika kita meninggalkan dahan dan ranting
renungi sekilas perjalanannya, sehelai tempat dimana ia merasa nyaman
daun kering berasal dari daun hijau selama ini, demi kehidupan pohon
yang bermula dari tunas kecil. Kondisi yang lebih panjang. Daun kering
yang sama terjadi pada diri manusia, yang berjatuhan itu yakin bahwa
dimulai dari bayi, kanak-kanak, remaja, harus ada pengorbanan untuk
dewasa, lalu menua. Ketidaksukaan mengurangi beban kehidupan demi
kita terhadap daun kering jangan- untuk bertahan. Pohon dan daun

34 Warta HortusMed Edisi 1 2019

meyakini bahwa perpisahan antara eksistensi diri setelah kematian yang
mereka bukan karena sudah tidak dimiliki daun itulah yang selayaknya
saling cinta namun karena harus kita camkan. Kita harus yakin atas
ada keputusan yang diambil dan itu takdir yang dituliskan oleh Tuhan
mereka yakini tidak menjadi akhir dan menjalani hidup dengan
dari kebersamaan. berbagi kebaikan pada sesama. Pun
Dalam kehidupan pun begitu, kita harus yakin bahwa jika selama hidup
sejatinya harus rela untuk pergi kita menabur kebajikan maka kelak
meninggalkan jika itu akan berbuah setelah ketiadaan di muka bumi, diri
kebaikan bagi orang tercinta yang akan tetap memiliki arti.
kita tinggalkan.
2. Teguh pada keyakinan 3. Melihat orang lain dengan bahagia
Daun muda bermanfaat besar Setelah musim kemarau usai,
bagi pohon yang menjadi tubuh penghujan datang, tunas
utamanya. Fotosintesis dan respirasi berkembang menjadi daun-daun
dilakukannya untuk pertumbuhan muda nan segar dan menawan.
dan perkembangan. Bagi manusia Di bawahnya, guguran daun yang
dan hewan-hewan, daun memberi semula kering kini lusuh, lembab
banyak fungsi mulai dari bahan dan busuk. Dalam keadaan yang
makanan sampai menjadi obyek berkebalikan itu, daun kering tak
keindahan pemandangan. Daun pernah menyesal atas keputusannya
hijau begitu penting. Namun pada untuk jatuh dan meluruh. Ia melihat
waktunya ia harus berlapang dada ke atas dengan tersenyum lepas. Ia
untuk menjalani takdir, menua, bahagia melihat generasi muda yang
rapuh, jatuh, mengering dan hilang sehat dan kuat siap mengemban
ditelan bumi. Untuk menjalani tugas kehidupan. Demikianlah,
semua itu, sehelai daun tidak daun kering tak pernah berburuk
pernah ragu, ia mantap dengan sangka pada dunia, tidak pernah
keyakinannya bahwa dimanapun mempermasalahkan pengorbanan,
ia berada, di dahan pohon atau dan sebaliknya ia bahagia dengan
setelah jatuh di permukaan bumi keadaan dan bangga terhadap
ia akan tetap memiliki arti. Daun kesuksesan daun-daun muda.
tidak pernah takut untuk menjadi
kering dan remuk terurai karena ia Daun muda akan menua dan
yakin makna diri tidak terletak pada mengering adalah proses alami
warna hijaunya atau keteduhannya, yang senantiasa terjadi. Hal yang
namun pada fungsi dan manfaat mungkin tampak sederhana dan
yang ia berikan pada makhluk dan tidak menarik itu ternyata sangat
alam sekitarnya. Di akhir ia menjadi dalam maknanya jika direnungi.
remah dan bercampur dengan Setelah merenungkannya, kini
tanah, terurai menjadi hara yang akan muncul pertanyaan: Apakah
berguna. Dalam keadaan sudah tidak kita sudah mengelola perjalanan
berbentuk pun ia tetap bermanfaat. hidup ini agar memberikan manfaat
Keyakinan akan perjalanan dan kepada orang-orang dan lingkungan
sekitar sejak kita muda hingga kelak
tiada?

Warta HortusMed Edisi 1 2019 35

TRAVEL

Menengok Sejenak

ke Jam Gadang, Ikon

Kota Bukittinggi

Oleh: Antonius Febrian Pulung N, S.I.Kom (B2P2TOOT)

Seminar Nasional Tumbuhan Obat seperti Pantai Air Manis, Batu Malin
Indonesia (Semnas TOI) diselenggarakan Kundang, Museum Adityawarman dan
di Padang oleh Kelompok Kerja Tanaman lain sebagainya.
Obat dan Obat Tradisional (Pokja
TOOT) bekerjasama dengan Fakultas Perjalanan dari Kota Padang ke Jam
Farmasi Universitas Andalas beberapa Gadang yang terletak di pusat Kota
waktu lalu. Di tengah kesibukan tim Bukittinggi ditempuh dalam waktu
panitia kegiatan forum Pokja TOOT, kurang lebih enam jam perjalanan darat
kami dari B2P2TOOT bersyukur jika arus lalu lintas lancar. Sepanjang
karena berkesempatan mengunjungi perjalanan, kita akan disuguhi dengan
Bukittinggi, kota bersejarah yang panorama yang indah, beberapa obyek
pernah menjadi ibu kota negeri ini wisata, dan tidak ketinggalan pula
pada tahun 1948. Tahun yang sama dengan kuliner khasnya yaitu Sate
dengan berdirinya Hortus Medicus Padang. Pada awal bulan april kemarin,
yang merupakan cikal bakal B2P2TOOT. tim Warta HortusMed mampir ke “Sate
Padang Mak Syukur” yang memiliki
Saat kita mengunjungi Kota Padang atau ciri khas sambal atau kuah kari warna
Kota Bukittinggi di Provinsi Sumatera kuning kecoklatan. Makanan khas
Barat, biasanya kita pasti langsung Minang ini terbuat dari lidah, jantung
tertuju pada 2 obyek “eye catching” atau daging sapi.
yang terletak di Bukittinggi. Obyek
wisata menarik tersebut adalah Jam Jam Gadang adalah nama menara jam
Gadang dan Rumah Gadang, meskipun ciri khas utama Kota Bukittinggi yang
terdapat beberapa obyek wisata lain terletak di pusat kota. Karena letak

36 Warta HortusMed Edisi 1 2019

Jam Gadang tersebut di jantung kota, belakang pembuat jam, Benhard
Kota Bukittinggi sering disebut sebagai Vortmann, sedangkan Recklinghausen
Kota Jam Gadang. Menara jam dengan adalah nama kota di Jerman yang
miniatur rumah minang beratap merupakan tempat diproduksinya
“bagonjong” atau serupa tanduk kerbau mesin jam pada tahun 1892.2 Keunikan
pada bagian puncaknya ini memiliki nilai lain dari Jam Gadang terletak pada
sejarah dan merupakan peninggalan tampilan angkanya. Angka empat yang
budaya yang berharga. Ukuran jam terdapat pada Jam Gadang bukan
yang besar di empat sisinya menjadi seperti angka Romawi pada umumnya
penyebab menara ini dinamakan Jam tetapi berupa angka satu Romawi
Gadang. Nama Jam Gadang berasal sebanyak empat buah, yaitu IIII.3
bahasa Minangkabau dan atau bahasa
Melayu yang berarti “jam besar”.1,3 Sejak pendirian hingga saat ini,
ornamen di puncak Jam Gadang sudah
Jam Gadang dibangun oleh Controleur beberapa kali mengalami perubahan di
Rook Maker (Countroluer Fort de Kock) bagian atapnya. Awal pembangunan,
pada tahun 1826. Rancangan menara atap menara berbentuk bulat dengan
jam yang merupakan bangunan tingkat patung ayam jantan menghadap ke
lima ini dibuat oleh Jazid Sutan Gigi timur. Perubahan pertama terjadi pada
Ameh, seorang arsitek lokal putra masa penjajahan Jepang, atap menara
Minangkabau. Peletakan batu pertama direnovasi menjadi bentuk Pagoda atau
dilakukan oleh putra Rook Maker yang Klenteng. Perubahan berikutnya terjadi
berumur 6 tahun. Pembangunan yang pasca Indonesia merdeka, di tahun
diprediksi menghabiskan dana sekitar 2010 atap menara diubah menjadi atap
3.000 Gulden tersebut memakan waktu rumah adat Minangkabau. Renovasi
yang cukup lama. Semasa perang Paderi, dilakukan oleh Badan Pelestarian
bagian menara pernah dimanfaatkan Pusaka Indonesia (BPPI) yang bekerja
tentara Belanda untuk mengintai sama dengan pemerintah kota
pengikut Tuanku Imam Bonjol.3,4 Bukittinggi dan Kedutaan Besar Belanda
di Jakarta. Peresmian hasil renovasi
Dikutip dari laman resmi Kota Bukittinggi, dilakukan tanggal 22 Desember 2010,
di menara Jam Gadang terdapat 4 jam bertepatan dengan hari ulang tahun
dengan diameter masing-masing 80 cm. kota Bukittinggi yang ke-262. 4
Jam tersebut didatangkan langsung dari
Rotterdam, Belanda melalui pelabuhan Keunikan Jam Gadang dari segi
Teluk Bayur dan digerakkan secara bangunan adalah menara ini didirikan
mekanik oleh mesin yang hanya dibuat tanpa besi penyangga dan adukan
2 unit di dunia, yaitu Jam Gadang itu semen. Campurannya hanya pasir
sendiri dan Big Ben di London, Inggris. putih, kapur, dan putih telur sebagai
Mesin jam dan permukaan jam terletak perekatnya. Putih telur dipercaya
pada satu tingkat di bawah tingkat memiliki kandungan zat perekat yang
paling atas. Pada bagian lonceng tertera sangat kuat dan dalam sejarah, putih
pabrik pembuat jam yaitu Vortmann telur telah banyak digunakan dalam
Relinghausen. Vortman adalah nama bangunan-bangunan lain seperti

Warta HortusMed Edisi 1 2019 37

Colloseum di Roma, Masjid Raya Sultan Sumber:
di Riau, Candi Borobudur di Jogja dan 1. https://id.wikipedia.org/wiki/Jam_
bangunan bersejarah lainnya.4
Gadang
Jam Gadang memang dijadikan pusat 2. http://www.bukittinggikota.go.id/
perhatian dan destinasi wisata jika
datang ke Bukittinggi atau Padang wisata/jam-gadang
Sumatera Barat. Beberapa tempat 3. Marzuki, N. (2008). Mengenal Lebih
wisata, pusat perbelanjaan, area
perkantoran, dan pusat oleh-oleh Dekat: Bangunan Bersejarah Indonesia.
mulai dari souvenir atau cinderamata Jakarta: Pacu Minat Baca.
khas bukit tinggi sampai aneka jajanan 4. https://sejarahlengkap.com/
kuliner setempat yang terdapat di area bangunan/sejarah-jam-gadang
sekitarJam juga menjadi syarat wajib
jika datang kesana. Terlihat pengunjung
lokal maupun dari luar daerah yang
secara tidak langsung memberi manfaat
ekonomi bagi warga sekitar.

Jam Gadang tetap menjadi primadona
wisata di Sumatera Barat terutama
Bukittinggi, meski disana ada destinasi
lain disekitar Jam Gadang seperti
Museum Bung Hatta, Taman Panorama
Bukittinggi sampai Lobang Jepang
merupakan peninggalan penjajahan
Jepang yang seolah membawa
suasana seperti jaman perang jaman
dulu. “Disana ada bunker tempat
persembunyian senjata, tempat tinggal,
ruang tahanan, dapur sampai ruang
penyiksaan yang panjang jaraknya
kurang lebih 1470an meter dan terdapat
21 terowongan.” ujar salah satu guide
lokal disana.

Rasanya memang butuh waktu minimal
2 hari untuk bisa puas mengeksplore
keunikan Jam Gadang, tempat wisata
lainnya dan aneka kuliner khas
Bukittinggi, anda penasaran untuk
mencoba?

38 Warta HortusMed Edisi 1 2019

B2P2TOOT TERKINI

Round Table Discussion Penyusunan Naskah
Rekomendasi

Bertempat di Kota Solo, pada tanggal 8-10 Juli 2019 berlangsung kegiatan Round Table
Discussion dalam rangka Penyusunan Naskah Rekomendasi Kajian Kratom, Konservasi
Tumbuhan Obat dan Pemberdayaan Kader Jamu. Kegiatan ini dihadiri oleh peserta dari lintas
sektor seperti dari BNN, Kemenko PMK, Bea Cukai, Kemenkes, Kemenhut, Pemerintah Daerah
Kalimantan Barat, Universitas, Pengusaha, Pakar dan peneliti dari B2P2TOOT. Kegiatan yg
dibuka oleh Kepala Badan Litbangkes ini berlangsung selama 3 hari ini di bagi dalam 3
kelas yang berbeda yaitu Kelas Kajian Kratom, Kelas Pemberdayaan Masyarakat dan Kelas
Pembinaan Hattra untuk konservasi TO. Melalui kegiatan ini diharapkan terjaring banyak
informasi tentang masing masing topik diskusi serta tersusun draft naskah rekomendasi dari
diskusi tersebut

Warta HortusMed Edisi 1 2019 39

Seminar Nasional Tumbuhan Obat ke-56

Kelompok Kerja Tanaman Obat dan Obat Tradisional (Pokja TOOT) bekerjasama dengan
Fakultas Farmasi Universitas Andalas menyelenggarakan Seminar Nasional Tumbuhan Obat
Indonesia ke-56 pd tgl 4-5 April 2019 di Universitas Andalas, Padang. Tema seminar yg
diangkat dalam kegiatan ini adalah Penggalian, Pelestarian, dan Pemanfaatan Berkelanjutan
Tumbuhan Obat Indonesia, Kajian Tumbuhan Nilam (Pogostemon cablin) dan Jeruk (Citrus
spp). Back to back dgn seminar, Pokja TOOT, juga menyelenggarakan rapat untuk menyusun
rencana kerja Pokja TOOT tahun 2020-2024.

40 Warta HortusMed Edisi 1 2019

Penjajakan kerjasama dan sinergi antara
lembaga PUI di Indonesia dengan PSTNT Batan

(PUI senyawa bertanda)

Bertempat di ruang rapat Kepala B2P2TOOT, etik. Selain itu di PSTNT terdapat 3 metode
pada tanggal 15 April 2019 kemarin untuk menganalisis aktivitas dari senyawa
berlangsung pertemuan antara B2P2TOOT potensial yang akan diuji. Dari kedua
dengan Pusat Sains dan Teknologi Nuklir kegiatan penelitian yang dilakukan di
Terapan, Badan Tenaga Nuklir Nasional B2P2TOOT dan PSTNT Batan tersebut, dapat
(PSTNT BATAN) dalam rangka penjajakan disinergikan dengan melakukan penelitian
kerjasama dan sinergi antara lembaga PUI ekstrak yang berpotensi sebagai anti kanker.
di Indonesia dengan PSTNT BATAN (PUI Peneliti B2P2TOOT juga akan ikut melakukan
senyawa bertanda). Hadir dalam pertemuan kegiatan uji Praklinik yang dilakukan di
tersebut pejabat struktural dan peneliti dari PSTNT.
B2P2TOOT dan Kepala Bidang Senyawa Rencana tindak lanjut dari kegiatan
Bertanda dan Radiometri PSTNT BATAN pertemuan ini adalah korespondensi
serta peneliti. Pertemuan ini bertujuan mengenai legalitas kerjasama antara
untuk menginisiasi kerjasama di bidang B2P2TOOT dan PSTNT BATAN.
pengembangan senyawa anti kanker dengan
menggunakan metode radiofarmaka.
Dalam diskusi ini dibahas tentang B2P2TOOT
yang telah melaksanakan penelitian
mengenai pengembangan obat anti kanker,
dimulai dari skrining tanaman anti kanker
hasil Ristoja, yang tahun 2019 dilanjutkan
dengan uji in vitrofraksi aktif anti kanker.
Sedangkan di laboratorium hewan PSTNT
terdapat prosedur pembuatan hewan
model untuk inflamasi, kanker, infeksi, ulcer,
dan lain-lain yang telah melalui persetujuan

Warta HortusMed Edisi 1 2019 41

RESEP KITA “BOTOK DAUN
KELOR”

Oleh: Devi Safrina, STP (Peneliti B2P2TOOT)
Bumbu :

1. 2 siung bawang putih
2. 5 siung bawang merah
3. 5 buah cabe merah
4. 15 cabe rawit (sesuai selera)
5. 4 buah kemiri
6. 1 ruas kunyit
7. Garam secukupnya
8. Gula merah secukupnya

Bahan :
1. ½ butir kelapa parut (kelapa
setengah tua)
2. 1 ons udang segar (buang kepala
dan ekor)
3. 20 tangkai daun kelor
4. 7 lembar daun salam
5. Daun pisang untuk membungkus

Bumbu :
1. Pisahkan daun kelor dari tangkainya
kemudian dicuci bersih.
2. Semua bumbu dihaluskan, dapat
diuleg atau menggunakan blender.
3. Cuci bersih udang dan daun salam
kemudian campur dengan kelapa
parut dan bumbu halus, aduk rata.
4. Bungkus campuran adonan dengan
daun pisang dan dialasi dengan
daun salam.
5. Kukus selama 15 menit dengan api
sedang.
6. Sajikan selagi hangat.

Tips:
• Kelapa yang digunakan harus kelapa yang

setengah tua.
• Jika tidak suka udang, dapat digantikan

dengan ayam atau ikan.
• Daun kelor yang digunakan jangan terlalu tua

karena dapat timbul bau langu

42 Warta HortusMed Edisi 1 2019

SURAT PEMBACA SURAT PEMBACA
Warta HortusMed Edisi 1 2019

?? Brune Indah Yulitasari
Kami berencana melakukan kunjungan ke B2P2TOOT, kunjungan ini berkaitan dengan
mata kuliah tentang complementary therapy. Mohon info tentang Bagaimanakah
prosedur kunjungan di B2P2TOOT Tawangmangu Terimakasih
Wisata Ilmiah Kesehatan Jamu buka Senin - Jumat selama jam kerja, untuk prosedur
kunjungan. Silahkan mengirimkan surat permohonan beserta waktu kunjungan
dan jumalh peserta ke alamat email atau fax kami. Informasi lebih lanjut silakan
mengunjungi website kami di www.b2p2toot.litbang.kemkes.go.id

?? Anastasia Dinda
Selamat siang Bapak/Ibu. Nama saya Anastasia Adinda, saya tertarik untuk mengikuti
program magang dari balai besar litbang untuk Januari/Februari 2020. Saya adalah
murid dari University of Sydney, Australia dengan jurusan teknologi pangan. Kira kira
saya boleh mengikuti program untuk waktu waktu tersebut?
B2P2TOOT menerima magang/PKL. Untuk info jadwal dan pendaftaran magang/
PKL dapat diakses di laman www.b2p2toot.litbang.kemkes.go.id Alur pendaftaran
sebagai berikut: Mahasiswa mengunduh borang pendaftaran kemudian diisi
dan diemail ke [email protected] dilengkapi dengan transkip nilai dan
proposal.

?? Fajar Iskandar
Apakah boleh saya publikasikan penelitian tugas akhir S1 saya di Jurnal Tanaman Obat
Indonesia terbitan B2P2TOOT?
Kami persilahkan, namun apabila artikel saudara diterima mohon memproses
review dan perbaikan di ikuti sampai jurnal terbit. Selain itu dalam penulisan
penulis harus mengikuti kaidah penulisan yang tercantum di Jurnal TOI

?? Bheta Sari Dewi
Saya Bheta mahasiswi S2 Herbal UI yang bulan lalu melakukan PKL disana. Mau
bertanya, apakah di B2P2TOOT melayani pembelian ekstrak? karena akan saya
gunakan untuk penelitian tesis saya. Saya membutuhkan ekstrak Herba Pegagan
sekitar 1 kg. Apakah bisa? terima kasih
Ekstraksi dilakukan oleh mahasiswa dengan pendampingan dari staff laboratorium

?? Gita Kartika Dewi
Saya Gita Kartika Dewi mahasiswi dari program studi S-1 Kimia UKSW. Saya mau
bertanya, apakah di B2P2TOOT menyediakan layanan untuk mengecek nama spesies
tumbuhan yang saya gunakan untuk penelitian? Karena saya membutuhkan surat
pengesahan untuk nama spesies dari institusi atau lembaga resmi untuk menerbitkan
jurnal saya. Terima kasih.

Untuk pelayanan tersebut dapat menghubungi bidang pelayanan penelitian di
0271 697010 atau via WA di 082135993564 pada hari dan jam kerja

Warta HortusMed Edisi 1 2019 43

TTS/KUIS QUIZ

1. Peraturan Menteri Kesehatan nomor berapakah yang menjadi
payung hukum program Saintifikasi Jamu?

2. Tahun berapakah Riset Tumbuhan Obat dan Jamu (RISTOJA) di
laksanakan?

3. Tanaman Obat yang memiliki nama latin Curcuma domestica Val.
adalah?

4. Apa nama Jurnal yang diterbitkan oleh B2P2TOOT?
5. Apa nama Klinik Saintifikasi Jamu yang ada di B2P2TOOT?

Format jawaban:

Quiz Warta Hortusmed 2019 Jilid 1

Nama :

No. HP :

Alamat lengkap :

Jawaban : 1.

2.

3.

4.

5.

Jawaban dapat dikirimkan melalui email: [email protected].

Dapatkan souvenir menarik dari kami bagi 3 pengirim jawaban yang

paling cepat dan tepat! Quiz ini tidak diperuntukkan bagi seluruh Pegawai

B2P2TOOT Tawangmangu.

44 Warta HortusMed Edisi 1 2019

Warta HortusMed Edisi 1 2019 45

46 Warta HortusMed Edisi 1 2019

Warta HortusMed Edisi 1 2019 47

48 Warta HortusMed Edisi 1 2019


Click to View FlipBook Version