Tugas Rancangan Materi
Merancang Informasi, Tujuan, dan Esensi dalam Karya Ilmiah
Nama : Jesica Paskah LBN Tobing
NPM : 205030070
Kelas : PBSI-B
Teks Karya Ilmiah
1. Pengertian Karya Ilmiah
Karya tulis Ilmiah dapat dipahami sebagai teks yang ditulis dengan susunan sistematis,
serta logis, dan memenuhi kaidah ilmu pengetahuan yang berlaku. Aspek rasionalitas
diutamakan dalam penulisan karya tulis ilmiah, dan permasalahan yang diangkat
bersifat objektif dan faktual. Karya tulis ilmiah menuntut untuk menggunakan kata-kata
yang tidak ambigu atau bermakna ganda sehingga dibutuhkan gaya bahasa yang lugas,
serta eksplisit, dan tentunya dengan ragam ilmiah sesuai dengan PUEBI.
2. Ciri-Ciri Karya Ilmiah
Karya tulis ilmiah memilik ciri-ciri yang kompleks dan tersusun rapi. Adapun ciri-
cirinya sebagai berikut.
1) Suatu permasalahan diungkapkan secara logis, fakta dari data yang kredibel,
dan analisis yang objetif, serta pada bagian rumusan masalah diungkapkan
dengan kalimat interogativa.
2) Opini yang dikemukakan harus berlandaskan teori dari berbagi sumber, seperti
pendapat ahli, jurnal ilmiah, ataupun buku-buku yang sudah terbit, bukan
berasal dari imajinasi, perasaan, atau pendapat yang subjektif.
3) Ragam bahasa haruslah ilmiah, tidak ambigu, dan tidak menggunakan kata-kata
yang bersifat konotatif.
3. Struktur Karya Tulis Ilmiah
Struktur karya tulis ilmiah pada umumnya bergantung pada jenisnya dan aturan dari
Lembaga atau institusi apa yang diikuti. Namun, pada umumnya struktur karya ilmiah
terdiri atas:
1) Halaman judul.
Judul karya tulis ilmiah ditulis berdasarkan topik yang diangkat sehingga
menjadi nama dari karya ilmiah tersebut. Judul harus ditulis semenarik dan
sejelas mungkin sehingga pembaca mendapatkan gambaran tentang apa isinya,
contohnya, “Judul-Judul yang Berpotensi Menjadi Clickbait pada Portal Berita
Daring Line Today: Suatu Kajian Pragmatik”. Dalam halaman judul, nama
penyusun, nama Lembaga atau institusi, serta tempat dan tahun ditulis dengan
aturan rata tengah, yang ditempatkan berturut-turut setelah judul di bagian
bawah.
2) Abstrak
Ringkasan dari seluruh isi karya tulis disebut dengan abstrak. Abstrak ini ditulis
bergantung pada peraturan akademis tertentu. Pada umumnya, abstrak ditulis
dengan maksimal 150—200 kata dengan jarak spasi 1,5 pt dan tidak ada jarak
antar baris. Isi abstrak, antara lain tujuan penelitian, metode penelitian, sumber
data, dan pembahasan. Bagian bawah abstrak terdapat kata kunci. Kata kunci
ini ditulis maksimal lima kata.
3) Pendahuluan
Bagian pendahuluan setidaknya di dalamnya terdapat:
• Latar belakang masalah
• Identifikasi masalah
• Pembatasan masalah
• Perumusan masalah
• Tujuan pembahasan
• Kemaknawian tulisan
4) Kerangka teoretis
Kerangka teoretis berisi penjelasan tentang hasil kajian terhadap teori dan hasil-
hasil penelitian yang sudah ada dan telah terpublikasi dan relevan dengan karya
tulis ilmiah itu. Pada bagian ini, teori-teori dari para ahli akan diibaratkan
sebagai pisau untuk mengupas permasalahan yang disebutkan pada bagian
rumusan masalah. Dalam menyusun teori tersebut, kemampuan menggunakan
kaidah pengutipan sangat dibutuhkan agar tulisan tidak dinilai sebagai
plagiarisme.
5) Metode Penelitian
Metode penelitian menjadi hal yang sangat mendasar dari karya tulis ilmiah.
Metode atau prosedur penelitian menjadi petunjuk penulis untuk meneliti
dengan langkah-langkah yang benar sebab jika metodenya salah,
pembahasannya pasti juga akan salah. Terdapat dua metode yang di dalamnya
masih ada sub-bagiannya, yaitu metode kualitatitf dan metode kuantitatif.
6) Pembahasan
Bagian ini harus mendapatkan porsi tulisan yang paling banyak dibandingkan
dengan bagian lainnya. Apa yang tertulis pada bagian kerangka teoretis akan
digunakan semaksimalnya pada bagian ini. Penulis akan menggunakan daya
analisisnya secara objektif bergantung pada metode yang dipilih. Jika metode
kuantitatif yang dipilih, data akan dijabarkan dengan bantuan beberapa fitur,
seperti garfik, diagram, ataukah tabel. Sementara itu, jika metode kualitatif yang
dipilih, data akan diuraikan secara verbal.
7) Kesimpulan dan Saran
Tedapat dua penyampaian dalm menulis kesimpulan: ditulis butir per butir atau
uraian berupa esai padat. Kesimpulan berbeda dengan rangkuman. Pada bagian
kesimpulan, proses pemaknaan telah terjadi, sedangkan rangkuman hanyalah
berisi kumpulan ide pokok. Kesimpulan berisi pemaknaan dari awal
pembahasan hingga akhir yang ditulis secara singkat, padat, dan jelas. Pada
umumnya, bagain ini juga menyajikan saran dan rekomendasi. Sementara itu,
bagian saran berisi anjuran penulis dari hasil penelitian yang telah dibahas
kepada para pembaca atau pihak yang berhubungan dengan topik. Selain itu,
saran juga berisi anjuran terhadap penelitian selanjutnya yang sejenis.
8) Daftar Pustaka
Karya tulis ilmiah wajib menyertakan sumber karena jika tidak akan dianggap
sebagai plagiarism. Penulisan daftar pustaka membutuhkan waktu yang tak
sebentar dan ketelitian yang mendalam dan bergantung pada format. Terdapat
dua format penulisan daftar pustaka yang paling terkenal: format APA dan
MLA.
Contoh format MLA:
Sukadji, Soetarlinah. Menyusun dan Mengevaluasi Laporan Penlitian. Jakarta:
UI Press, 2000.
Contoh format APA:
Sukadji,S. (2000). Menyusun dan Mengevaluasi Laporan Penlitian. Jakarta: UI
Press.
Dalam beberapa Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI), hal pertama yang dicek
adalah daftar pustaka. Jika terjadi kesalahan, tulisan tidak akan dibaca, yang
artinya terdiskualifikasi.
4. Jenis-Jenis Karya Tulis Ilmiah
Karya tulis ilmiah memiliki tujuh jenis. Perbedaannya terletak dari isi dan sistematika
penulisan. Ketujuh jenis tersebut antara lain.
1) Artikel
Artikel adalah tulisan yang berisi opini penulis atas permasalahan tertentu yang
diangkat. Opini yang dimaksud bukan pandangan subjektif semata, tetapi
berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh Lembaga atau
institusi tertentu. Contohnya, artikel berjudul “Manusia Tidak Didesain untuk
Bahagia” dari situ The Conversation.com berisi tentang opini penulis bahwa
manusia didesain sebagai makhluk untuk bertahan hidup. Opininya didukung
dengan teori evolusi manusia.
2) Makalah
Makalah adalah jenis karya tulis ilmiah yang dalam proses penulisannya
dibutuhkan data studi lapangan sehingga bersifat empiris dan objektif. Data-
data yang dihimpun dari studi lapangan dibutuhkan untuk menyelesaikan
masalah penelitian. Makalah pada umumnya dipresentikan dalam sebuah
seminar.
3) Skripsi
Skripsi adalah jenis karya tulis ilmiah yang disusun oleh mahasiswa untuk
mendapatkan gelar strata satu (S-1). Dalam proses pembuatannya, orisinalitas
menjadi hal yang utama. Bentuk akhir skripsi biasanya berbentuk hard cover
dan dipresentasikan di depan para dosen penguji dan pembimbing, yang disebut
dengan istilah sidang skripsi.
4) Work paper
Work paper atau kertas kerja adalah jenis karya tulis ilmiah yang hampir mirip
dengan makalah, tetapi analisisnya lebih mendalam. Work paper
dipresentasikan di depan para ilmuwan dan pada umumnya isi work paper berisi
solusi dari permasalahan besar yang sedang dihadapi.
5) Paper
Paper adalah jenis karya tulis ilmiah yang popular pada kalangan mahasiswa.
Strukturnya mirip dengan makalah, tetapi lebih sederhana. Permasalahan lebih
dipersempit agar dapat terfokus pada satu ini. Pada umumnya, paper ditulis oleh
mahasiswa untuk memenuhi nilai Ujian Tengah Semester (UTS) ataupun Ujian
Akhir Semester (UAS).
6) Tesis
Jika skripsi dibutuhkan oleh mahasiswa untuk syarat memperoleh gelar S-1,
Tesis diperlukan untuk meraih gelar strata dua (S-2) atau Master. Perbedaannya
dengan skripsi, tesis mengalisis suatu topik penelitian lebih kompleks sehingga
tingkat ilmiah dari tesis lebih kuat dibandingkan skripsi.
7) Disertasi
Disertasi adalah jenis karya tulis ilmiah yang disusun untuk memperoleh gelar
strata tiga (S-3) atau doktoral. Calon doktor mencari permasalahan yang tengah
dihadapi oleh manusia pada bidang tertentu lalu mencari solusi akan
permasalahan tersebut sehingga hasil karyanya bermanfaat nyata sehingga
bersifat orisinal.
5. Contoh Karya Tulis Ilmiah:
Paper
Pengaruh Bahasa Indonesia terhadap Struktur Penulisan Bahasa Inggris pada
SISWA SMAN 99 Jakarta: Studi Kasus Sintaksis
oleh
Adip Prasetyo
Program Studi Sastra Indonesia
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya
Universitas Diponegoro
ABSTRAK
Menulis adalah salah satu dari empat kemampuan bahasa yang membutuhkan
kemampuan kognitif yang tinggi jika dibandingkan dengan lainnya. Karena masih
terpengaruh dengan bahasa ibu, yakni bahasa Indonesia, kesalahan dalam
mengekspresikan gagasan ke dalam sebuah tulisan seringkali terjadi. Hal ini menarik
untuk dilakukan penelitina dari aspek sintaksis. Metode yang dilakukan adalah metode
deskriptif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bahasa Indonesia
dalam penulisan berbahasa Inggris pada anak-anak siswa SMAN 99 Jakarta yang
disebabkan oleh perbedaan struktur bahasa. Hasil penelitian ini adalah kesalahan terjadi
pada urutan kata karena perbedaan sifat sintaksis dari Bahasa Indonesia dan Bahasa
Inggris.
Kata Kunci: Menulis, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Kognitif, Sintaksis.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bahasa mencakup empat keterampilan: mendengarkan, berbicara, membaca
dan menulis. Tingkat kosentrasi kognitif diperlukan lebih tinggi pada aspek menulis.
Saat menulis, seseorang harus menyusun gagasannya dengan sistematik dan diksi yang
tepat untuk diekspresikan ke dalam bentuk tulisan. Akan tetapi, menulis berbeda
dengan menulis bahasa Indonesia. Bahasa Inggris sebagaimana dinyatakan di atas
adalah bahasa asing untuk siswa Indonesia. Salah satu alasannya adalah karakteristik
bahasa Inggris itu sendiri. Misalnya, tenses, kata kerja reguler dan kata kerja tidak
beraturan tidak ditemukan di Indonesia. Oleh karena itu, kebiasaan dalam
menggunakan bahasa Indonesia pada saat menulis menimbulkan pengaruh terhadap
penggunaan bahasa Inggris pada tulisan siswa.
Kajian Pustaka
Penulis ingin menjelaskan secara singkat karakteristik pola struktural bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris untuk mengetahui persamaan dan perbedaan yang dapat
diprediksi menjadi faktor penyebab pengaruh dalam penulisan kalimat pada siswa
SMAN 99 Jakarta.
Dalam uraian ini, penulis menggambarkan klasifikasi kalimat berdasarkan jumlah dan
jenis klausa dan kalimat. Ada empat jenis kalimat, antara lain”
• Kalimat sederhana
• Kalimat majemuk
• Kalimat kompleks
• Kalimat kompleks majemuk
Metodologi
1.1 Metode
Penulis menggunakan metode deskriptif untuk memenuhi tujuan penelitian.
Menurut Whitney (1960: 160) metode deskriptif adalah langkah pencarian fakta
dengan intepretasi yang kuat. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk
membuat ataupun lukisan secara sistematis dengan logika dan premis yang kuat.
1.2 Instrumen
Penulis akan melakukan tes kepada para siswa SMAN 99 Jakarta untuk
mendapatkan data.
Tes menulis dilakukan untuk memberikan perkiraan sejauh mana pengetahuan
siswa tentang menulis komposisi bahasa Inggris yang singkat/
Soal yang dibuat telah disusun sedemikian rupa menurut Dinne Larsen orang bebas
dan Michael H Long (1991: 59), yaitu untuk mengetahui letak pengaruh bahasa ibu.
1.3 Teknik Pengumpulan
Data Penulis mengumpulkan data dengan teknik administrasi . Para siswa
menulis bahasa Inggris singkat sebanyak 10—20 kalimat dengan tema, antara lain:
• Aktivitas mereka sehari-hari
• Aktivitas mereka di hari libur
• Aktivitas mereka saat berbelanja di pasar.
1.4 Populasi dan Sampel
Dalam penelitian ini, penulis mengambil siswa tahun kedua SMAN 99 Jakarta
sebagai populasi. Terdapat sembilan kelas dengan tiap-tiap kelas terdiri atas empat
puluh murid. Penulis mengambil lima siswa sebagai sampel penelitian ini.
1.5 Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menyusun prosedur penelitian sebagai berikut:
1. Mempelajari kurikulum, terutama kurikulum pelajaran bahasa Indonesia
dan bahasa Inggris secara garis besar
2. Membangun instrumen pengumpulan data
3. Mengumpulkan metode data
4. Analisis data
5. Menarik kesimpulan dan saran
Hasil
Data yang telah didapatkan kemudian diproses melalui prosedur berikut.
1. Pertama, penulis memberikan kertas yang akan diisi oleh para siswa dengan tulisan
berbahasa Inggris. Kemudian, isi tulisan akan dianalisis hingga ditemukan pola
sintaksis yang mungkin menunjukkan pengaruh bahasa Indonesia.
2. Pada akhirnya, dalam tulisan tersebut dilihat dari kalimat sederhana yang digunakan,
kalimat kompleks, kalimat majemuk, kalimat majemuk kompleks, dan juga kesalahan
lainnya. Selanjutnya, kalimat yang ditulis oleh siswa kan dikelompokkan berdasarkan
pengaruh dari bahasa Indonesia. Setelah dikelompokkna, penulis meberikan penjelasan
dan bagaimana seharusnya kalimat tersebut ditulis dalam bahasa Inggris secara baik
dan benar.
Pembahasan
1.1 Kalimat Sederhana
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang penggunaan kalimat sederhana, hasilnya sebagai
berikut.
1. Times vacation, I went to Kota Tua with my friends toegther. (003)
2. Before times holiday, I’m which my guys go to Perpussat UI. (005)
3. At Perpussat UI, I and my guys looking a fiction book about phychology and medicine.
(006)
4. There, I selfie with my guys and felt so really happy. (009)
5. Besides many books, I saw many rooms, many facilities, and many technologies. (010)
1.2 Kalimat kompleks
Hasil dari kalimat kompleks yang terdapat pengaruh bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.
1. We were going to Perpussat UI because I get task from my teacher biology.
2. I wasn’t enough happy because one my friends can not join.
1.3 Kalimat Majemuk
Terdapat data kalimat majemuk sebagai berikut.
1. Perpussat UI is so wide and become place cool for milennials.
2. In there, Perpussat UI provides so many books and other facilities, like store clothes
and sport store.
1.4 Kalimat Majemuk Kompleks
Data dari jenis kalimat ini sebagai berikut.
1. There I was very happy finding place that make feel peace and fun with my guys but
match with milennial style.
Dalam hal ini, penulis menemukan bahwa siswa telah membuat kesalahan dalam mengatur
urutan kata benda dan kata sifat, kata kerja dan kata kerja atau penempatan kata kerja.
Kesimpulan dan Saran
Dari data yang analisis dan kajian pustaka yang telah diperoleh, penelitian ini
menghasilkan beberapa kesimpulan, antara lain.
Pengaruh bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama siswa tahun kedua SMAN 99
Jakarta telah diperhatikan untuk muncul dalam bahasa tertulis mereka, dari mulai kalimat
sederhana hingga kalimat majemuk kompleks.
Tingkat pengaruh bahasa Indonesia, yang sebagai bahasa ibu menjadi fokus penelitian
ini, tingkatan sintaksis. Kesalahan terjadi pada urutan kata karena perbedaan sintaksis bahasa
Indonesia dengan bahasa Inggris, serta beberapa kesalahan terjadi karena kurangnya
pengetahuan para siswa akan kosakata dan makna kata.
Daftar Pustaka
Diane Larsen Freeman Michael H Long (1991). An introduction to second language
acquisition research Longman. London. Publisher: Routledge.
F.L,Whitney.1960.The Elements of Resert.Asian Eds. Osaka: Overseas Book Co.
Abidin, Y. (2012). Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Pendidikan. Karakter. Bandung:
PT Refika Aditama.
Artikel: Karya Tulis Ilmiah
Kontributor: Adip Prasetyo, S.Hum.
Alumni Sastra Indonesia FIB UI